anchor
stringlengths 140
4.36k
| positive
stringlengths 237
4.36k
| negative
stringlengths 241
4.16k
|
---|---|---|
Judul: Analisis Tataniaga dan Keputusan Petani Bawang Merah dalam Penjualan Hasil Panen di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Kabupaten Brebes merupakan wilayah sentra produksi bawang merah terbesar dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Harga bawang merah yang fluktuatif dan marjin tataniaga yang cukup besar antara harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen membuat farmer’s share yang diterima petani kecil kemudian sebagian besar petani melakukan penjualan bawang merah secara langsung tanpa disimpan terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fungsi tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar, efisiensi saluran tataniaga dan analisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan penjualan bawang merah. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Dari hasil penelitian terdapat empat saluran tataniaga yang memiliki fungsi tataniaga masing-masing. Analisis efisiensi tataniaga dapat disimpulkan bahwa saluran tataniaga III merupakan saluran tataniaga efisien dibandingkan saluran tataniaga lainnya dengan marjin tataniaga Rp3 700 dan farmer’s share sebesar 79.44 persen. Berdasarkan regresi logistik petani bawang merah sebagian besar menjual langsung bawang merah dengan faktor yang memengaruhi adalah umur, pengalaman bertani, pendapatan dan persepsi harga bawang merah.
Keyword: Analisis, petani bawang merah, regresi logistik, tataniaga
|
Judul: Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani bawang merah (Studi kasus di desa Keboledan, kecamatan Wanasari, kabupaten Dati II Brebes, propinsi Dati I Jawa Tengah)
Abstrak: Sampai dengan akhir Pembangunan Jangka Panjang I (PJPI) pengembangan tanaman hortikultura khususnya sayuran, masih dinomor duakan setelah padi dan palawija. Walaupun tanpa disadari bahwa tanaman sayuran telah memberikan sumbangan yang cukup besar baik sebagai konsumsi pengganti pangan maupun sebagai sumber devisa bagi negara. Memasuki Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II) upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman sayuran terus ditingkatkan. Salah satu tanaman sayuran yang diandalkan untuk ditingkatkan adalah komoditas bawang merah selain cabe merah, kentang dan kubis.
Keyword:
|
Judul: Inventarisasi Sampah Laut (Marine Debris) di Padang Lamun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Abstrak: Pulau Pramuka sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, merupakan pulau pemukiman yang padat penduduk, serta menjadi daerah tujuan wisata. Tingginya aktivitas penduduk setempat dan wisatawan dapatmenghasilkan sampah laut dengan jumlah besar dan berdampak terhadap ekosistem lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampah laut (marine debris) yang ditemukan di habitat padang lamun Pulau Pramuka. Survey lapang meliputi pengamatan struktur komunitas lamun, parameter fisika kimia perairan, dan inventarisasi sampah laut (marine debris) di 3 stasiun di Pulau Pramuka. Dari lokasi pengamatan ditemukan sebanyak 6 spesies lamun yaitu, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium dengan tutupan antara 1,67-47,32%, sedangkan kerapatannya 28-112,76 ind/m2. Sampah laut yang ditemukan dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu, plastik, logam/metal, karet, kaca, materi organik dan lain–lain. Bobot sampah laut setiap jenis berkisar antara 0,03–2,38 kg sedangkan mikroplastik yang ditemukan terdiri dari jenis fiber, film dan fragmen dengan kelimpahan 20–440 partikel/kg. Kesimpulannya, sampah laut yang diamati pada padang lamun Pulau Pramuka didominasi oleh mikroplastik fiber yang berasosiasi dengan padang monospesifik Thalassia hemprichii, sedangkan padang campuran Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata berasosiasi dengan mikroplastik film dan fragment.
Keyword: Pulau Pramuka, amun, mikroplastik, padang lamun, sampah laut
|
Judul: Pengaruh Kualitas Situs Web terhadap Loyalitas Pengguna pada Merdeka.com., The Effect of Website Quality on User Loyalty at Merdeka.com
Abstrak: Merdeka.com merupakan salah satu portal digital di bawah Kapanlagi Youniverse (KLY) yang sedang mengembangkan perubahan tampilan website agar menyesuaikan dengan perkembangan minat pembaca dan lebih bersaing di industri. Karena itu, Merdeka.com perlu persepsi pengguna dalam membangun strategi untuk meningkatkan kualitas website guna meningkatkan loyalitas pengguna sebagai acuan dalam mengembangkan tampilan-tampilan baru yang telah diluncurkan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan survei dengan penentuan responden eksternal menggunakan purposive sampling kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menemukan bahwa kegunaan dan interaksi layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pengguna. Kesimpulannya, Merdeka.com perlu fokus pada peningkatan kualitas kegunaan dan interaksi layanan sesuai urutan indikator untuk meningkatkan loyalitas pengguna. Dalam meningkatkan kualitas kegunaan, Merdeka.com dapat meningkatkan tingkat kemudahan untuk dipelajari dan tampilan yang menarik. Kemudian untuk variabel interaksi layanan, Merdeka.com dapat meningkatkan penyediaan ruang komunitas, tingkat kemudahan komunikasi, dan tingkat personalisasi., Merdeka.com is one of the digital portals under Kapanlagi Youniverse (KLY) that is developing changes in the appearance of the website to adjust to the development of reader interest and better compete in the industry. Therefore, Merdeka.com need user perception in building strategies to improve website quality to increase user loyalty as a reference in developing new looks that have been launched. Data collection was carried out through in-depth interviews and surveys with the determination of external respondents using purposive sampling then the data was analyzed using the PLS-SEM method. The results found that usability and service interaction positively and significantly affected user loyalty. In conclusion, Merdeka.com need to focus on improving the quality of usability and service interaction in the order of indicators in order of indicators to increase user loyalty. In improving the quality of usability, Merdeka.com can increase the ease of learning and attractive appearance. Then for service interaction variables, Merdeka.com can improve the provision of community space, the level of ease of communication, and the level of personalization.
Keyword: interaksi layanan, kegunaan, kualitas informasi, loyalitas pengguna, information quality, service interaction, usability, user loyalty
|
Judul: Pengaruh User Experience terhadap Kepuasan Konsumen Generasi Z pada Sistem Pemesanan McDelivery Mobile Application di Jawa Barat.
Abstrak: Internet telah memberikan kontribusi besar dimana sekitar 132.7 juta orang secara aktif menggunakan internet di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara dengan konsumen jual beli virtual terbanyak di Asia Tenggara. McDelivery Mobile Application merupakan salah satu aplikasi pemesanan makanan cepat saji jarak jauh yang mampu bertahan di tengah persaingan aplikasi sejenisnya sehingga harus mencapai target terbentuknya customer retention. Tujuan penelitian ini untuk: (1) menganalisis karakteristik pengguna McDelivery Mobile Application, dan (2) menganalisis pengaruh user experience terhadap kepuasan konsumen pada sistem McDelivery Mobile Application. Metode yang digunakan ialah non probability sampling dengan teknik snowball sampling dengan jumlah sampel 100 responden dan diolah menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dimensi Kebaruan dan Stimulasi dengan T-statistik sebesar masing-masing 2.612 dan 3.903 (>1.96) yang mempunyai pengaruh signifikan, karena memenuhi syarat nilai T-statistik lebih besar dari T-tabel (1.96 pada taraf nyata 0.05).
Keyword: Kepuasan Konsumen, SEM-PLS, User Experience
|
Judul: Penyakit Bluetongue Pada Ternak Domba
Abstrak: Bluetongue (BT) adalah penyakit akuta, non conta gious yang disebabkan oleh Arbo Virus (16), menyerang ternak domba maupun ruminant lainnya. Penularan penyakit ini dari satu hewan ke hewan rentan dilakukan oleh anthro poda genus Culicoides Sp (24,26). Penyakit BT pada domba pertama kali dilaporkan Hutcheon (1902) dan Spreull ( 1902,1905) sewaktu oleh kejadian endemik di Afrika Selatan (9), dan jauh sebelumnya yaitu pada tahun 1876 penyakit semacam BT telah dikenal (9). Transportasi dan mobilisasi ternak yang tinggi memu dahkan penyebaran BT ke negara lain yaitu Cyprus (1924) Turki (1944), Israel (1951), Amerika (1952), Spanyol (1958), Pakistan (1960) India (1964), Australia (1975), dan pada tahun 1981 penyakit BT telah ditemukan di Indonesia tepatnya di daerah Caringin Bogor yang menye rang domba impor yaitu Ras Sufflok asal Australia (16,22 ). Domba merupakan hewan yang paling rentan terhadap BT (21). Kerentanan dari masing-masing ras domba pun berbeda dan umumnya BT menyerang domba diatas 1 tahun (23). Diduga sapi bertindak sebagai reservoar (12), hanya sekitar 5% sapi yang terserang BT memperlihatkan gejala pe nyakit dengan derajat sedang sampai berat. Masa inkubasi ET pada domba yang terinfeksi secara alami diperkirakan selama 7 hari sedang pada infeksi buatan antara 2 hari- sampai 15 hari ( rata-rata 4 sampai 7 hari) (12).
Keyword:
|
Judul: Perubahan jumlah Plasmodium gallinaceum pada sel-sel malphigi nyamuk, Culex quinguefaciatus setelah infestasi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan jumlah Plasmodium gallinaceum pada sel-sel malphigi nyamuk Culex quinquefasciatus yang telah terinfestasi. Preparat dibuat sejak satu hari post-infestasi dari nyamuk Culex quinquefasciatus yang digigitkan pada ayam yang terinfeksi Plasmodium gallinaceum. preparat dibuat selama 10 hari dimana setiap harinya dibuat 10 preparat dari 10 nyamuk yang berbeda. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah Plasmodium gallinaceum pada 10 lapang pandang yang berbeda. Hasil pengamatan yang didapat di uji dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji DUNCAN. Hasil pengamatan menunjukan peningkatan jumlah Plasmodium gallinaceum dalam sel-sel malphigi Culex quinquefasciatus yang berbeda nyata pada hari ke-1 sampai hari ke-8 setelah infestasi dan terjadi penurunan jumlah Plasmodium gallinaceum dalam sel-sel malphigi Culex quinquefasciatus yang berbeda nyata pada hari ke-8 sampai hari ke-9 setelah infestasi.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pemberian Infus Herba AntingAnting (Acalypha indica 1.) Terhadap Jumlah Ookista, Skizon, Makrogamet Dan Mikrogamet Eimeria tenella Pada Sekum Ayam
Abstrak: Pemenuhan kebutuhan protein terutama protein hewani sangatlah penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Oleh karena itu dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan protein hewani diantaranya dapat dilakukan dengan meningkatkan populasi temak, kualitas temak, pencegahan dan penanggulangan penyakit. Salah satu penyakit yang selama ini menjadi masalah di usaha petemakan ayam adalah koksidiosis. Koksidiosis sekum yang disebut juga penyakit berak darah pada ayam disebabkan oleh parasit protozoa dari famili Eimeriidae. Koksidiosis sekum disebabkan oleh spesies Eimeria tenella yang merupakan coccidia paling patogen pada ayam karena menyebabkan diare berdarah dan kematian (Levine, 1978 dalam Ashadi, 1990). Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi koksidiosis diantaranya dengan penggunaan obat anticoccidia (Sulfaquinoksalin). Pengobatan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan galur-galur coccidia yang resisten terhadap obat. Oleh karena itu diperlukan obat altematif pengganti preparat sulfa dengan tanaman obat seperti anting-anting (Acalypha indica 1.). Tanaman anting-anting (Acalypha indica 1.) berkhasiat untuk pengobatan disentri amuba, diare, muntah darah, mimisan, berak darah, kencing darah dan malaria (Wijayakusuma, 1993). Hewan percobaan yang digunakan adalah 48 ekor ayam petelur umur 2 minggu dan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok dengan pemberian infus anting-anting (Acalypha indica 1.) dosis AI (dosis rendah), A2 (dosis sedang), A3 (dosis tinggi), obat sulfaquinoksalin, kontrol positif dan kontrol negatif. Pemberian obat dilakukan per oral dengan menggunakan metoda 3-2-3 (tiga hari diberi obat, dua hari dihentikan, tiga hari kemudian diberi obat ). Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penghitungan jumlah ookista, skizon, makrogamet dan mikrogamet pada hari ke-6 dan hari ke-18 setelah infeksi dari jaringan sekum ayam yang dibuat preparat histopatologi dan diperiksa secara mikroskopis dengan pembesaran 400x. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pemberian infus herba anting-anting (Acalypha indica 1.) efektif pada dosis AI (dosis rendah) karena pada dosis ini menunjukan penurunan jumlah ookista, skizon, makrogamet dan mikrogamet pada jaringan sekum ayam.
Keyword:
|
Judul: Sifat optik dan sifat listrik diode schottky film Barium Titanat (BaTiO3) berstruktur emas - BaTiO3 (Metal – ferroelektrik)
Abstrak: Diode Schottky (emas - BaTiO3) berhasil dibuat dengan ditumbuhkan di atas permukaan interdigital electrode berbahan emas(Au) menggunakan metode Chemical Solution Deposition (CSD) . Film BaTiO3 dibuat dengan proses annealing pada suhu 400oC dengan variasi holding time annealing 4 jam dan 10 jam. Karakterisasi sifat optik diode Schottky dilakukan menggunakan UV-Vis Spektrofotometer untuk memperoleh nilai energi gap Film BaTiO3. Nilai energi gap BaTiO3 pada dua perlakuan holding time annealing 4 jam dan 10 jam sebesar 3.27 eV dan 3.21 eV dan nilai energi gap tersebut termasuk dalam kategori semikonduktor. Karakterisasi sifat listrik diode Schottky dilakukan menggunakan LCR Meter yang didapatkan nilai konduktivitas listrik pada Holding time annealing 10 jam lebih besar daripada 4 jam. Kemudian, didapatkan nilai impedansi yang menunjukkan bahwa pada holding time annealing 4 jam lebih besar daripada holding time 10 jam. Didapatkan pula nilai konstanta dielektrik yang menunjukkan pada waktu holding time annealing 4 jam lebih besar daripada 10 jam.
Keyword: Barium titanat, diode schotty, ferroelektrik, sifat optik, sifat listrik, emas, metal
|
Judul: Indeks Eritrosit Pada Resusitasi Cairan Anak Babi (Sus Scrofa) Yang Diinduksi Sepsis.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi indeks eritrosit (jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin, hematokrit, VER, HER, KHER) pada anak babi (Sus scrofa) setelah diinduksi sepsis dan diresusitasi oleh cairan koloid (modified fluid gelatin 4%) atau kristaloid (ringer asetat malat). Sepuluh ekor anak babi berumur 2-3 bulan dengan berat badan 8-13 kg dibagi menjadi dua kelompok. Induksi sepsis dilakukan dengan injeksi endotoksin Eschericia coli melalui rute intravena hingga terjadi renjatan sepsis. Resusitasi cairan dilakukan pada saat renjatan sepsis terjadi melalui rute intravena. Kelompok pertama menerima resusitasi cairan menggunakan modified fluid gelatin 4% (MFG 4%) dan pada kelompok yang kedua menerima resusitasi cairan menggunakan cairan ringer asetat malat (RAM). Pengambilan sampel darah dilakukan pada saat setelah anestesi, saat sepsis, dan 3 jam setelah resusitasi cairan. Hasil evaluasi nilai indeks eritrosit menunjukkan bahwa hewan mengalami anemia makrositik regeneratif. Kondisi sepsis dan resusitasi cairan koloid (modified fluid gelatin 4%) maupun cairan kristaloid (ringer asetat malat) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai indeks eritrosit.
Keyword: anak babi, indeks eritrosit, koloid, kristaloid, sepsis
|
Judul: Gambaran Radiografi Toraks Anak Babi (Sus scrofa) pada Kondisi Resusitasi Hipervolemik dengan Cairan Kristaloid (NaCl 0.9 %).
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelainan pada gambaran radiologi pada babi setelah dilakukan resusitasi hipervolemik. Lima anak babi jantan kastrasi digunakan sebagai hewan model shock. Hewan mengalami shock hipovolemik dengan pengambilan darah melalui vena jugularis sehingga penurunan MAP (Mean Arterial Presurre) sebanyak 20 % dari nilai awal. Setelah shock hipovolemik, resusitasi normovolemik segera dilakukan dan sepuluh menit kemudian resusitasi hipervolemik dilakukan. Pengambilan gambar radiografi dilakukan dengan dua standar pandang yaitu laterolateral dan ventrodorsal. Interpretasi hasil rontgen berupa penilaian lapang paru dengan parameter dilatasi vena pulmonalis, peribronchial pattern, air bronchograms, cotton like density, dan edema pulmonum. Analisis data menggunakan sistem skoring. Evaluasi radiografi paru menunjukan tidak ditemukan adanya perubahan gambaran paru pada hasil radiografi toraks babi yang mengalami kondisi resusitasi hipervolemik.
Keyword: cairan kristaloid, radiografi paru, resusitasi hipervolemik, Sus scrofa
|
Judul: Value Proposition Canvas design of Mie Unni Kadai business
Abstrak: Kota Padang adalah salah satu kota yang memiliki posisi yang strategis untuk menjalankan usaha kuliner dengan prospek yang menguntungkan. Tingginya jumlah usaha kuliner di Kota Padang yang terus berkembang dari tahun ke tahun dapat meningkatkan persaingan. Selama enam bulan Mie Unni Kadai beroperasi, hasil yang didapatkan belum mampu mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan analisis value propotition canvas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi model bisnis yang telah Mie Unni Kadai terapkan dengan pendekatan business model canvas, (2) Menganalisis value proposition canvas pada Mie Unni Kadai, (3) Merumuskan rekomendasi strategi Mie Unni Kadai di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya empat pembaruan yang meliputi penyediaan paket pelajar, inovasi menu, menambah level kepedasan dan bekerja sama dengan perusahaan mobile payment, tiga perbaikan pada product and services yang meliputi perbaikan dari ruangan yang terasa panas, penambahan ready stock supply dan perbaikan pada sisi interior., Padang City is one of the cities that has a strategic position to run a culinary business with favorable prospects. The increasing number of culinary businesses in the city of Padang which continues to grow from year to year could increase the competition. Since six months of opening, Mie Unni Kadai has yet reach the sales. To solve the problems, a value propotition canvas analysis can be performed. This study aims to: (1) identify the condition of the existing business model at Mie Unni Kadai by using the business model canvas, (2) analyze the value proposition canvas of Mie Unni Kadai, (3) formulate a recommendation strategy for Mie Unni Kadai for the future. This is a descriptive research with qualitative approach. The final result of this research is created four reforms which comprise student packages, menu innovations, spicy level upgrate, and collaboration with a mobile payment company, three product and service improvements involve hot room improvement, ready stock supply augment, and interior improvement.
Keyword: business model canvas, qualitative, value proposition canvas
|
Judul: Effect of Vegetable Oils Supplementation in Dairy Cow Ration
on Rumen Fermentation and In Vitro Digestibility.
Abstrak: Pemberian suplemen minyak nabati kaya asam lemak tidak jenuh dalam ransum sapi perah memiliki banyak fungsi, salah satunya meningkatkan kualitas susu khususnya kandungan CLA (Conjugated Linoleic Acid). Minyak kanola dan minyak kedelai mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh namun ketersediaannya tidak sebanyak minyak sawit yang cukup mudah dijumpai di Indonesia. Suplementasi minyak dalam ransum sapi perah dapat menyebabkan dampak negatif karena gangguan proses fermentasi dalam rumen. Suplementasi lemak yang tepat diperlukan untuk menghasilkan manfaat yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan mencari jenis minyak dan taraf suplementasi terbaik yang tidak mengganggu proses fermentasi rumen dan kecernaan in vitro. Faktor yang diuji pada penelitian ini adalah Jenis Minyak (M) yang terdiri dari M1 = minyak kanola, M2 = minyak kedelai, M3 = minyak sawit dan faktor taraf penggunaan minyak (T) yang terdiri dari T0 – T3 berturut-turut 0%, 1%, 2%, dan 3% suplementasi dalam ransum. Ransum yang digunakan terdiri dari rumput gajah, konsentrat dan ampas tahu dengan imbangan BK 58.28 : 33.62 : 8.10 dengan kandungan TDN 57.17%, PK 12.03%, lemak 2.54%, SK 22.47%, Ca 0.667% dan P 0.481% . Pengujian dilakukan secara in vitro. Peubah yang diamati diantaranya pH, NH3, VFA, KCBK, KCBO, KNDF dan KADF. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan cairan rumen yang berbeda sebagai kelompok. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis minyak tidak berpengaruh nyata terhadap fermentabilitas dan kecernaan ransum, namun taraf pemberian menurunkan parameter fermentabilitas protein dan kecernaan BK, BO, NDF dan ADF. Tidak terdapat interaksi antara jenis minyak dan taraf pemberian. Suplementasi minyak hingga taraf 1% menghasilkan kecernaan BK dan BO yang tidak berbeda nyata dibandingkan tanpa suplementasi. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa suplementasi minyak hanya dapat dilakukan hingga 1%.
Keyword: canola oil, CLA, diet, level, soybean oil
|
Judul: Profil Asam Lemak Rumen In Vitro dengan Pemberian Kombinasi Ekstrak Lerak (Sapindus rarak) dan Mikroenkapsulasi Minyak Nabati.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi ekstrak lerak (Sapindus rarak) dengan mikroenkapsulasi minyak wijen dan minyak kanola pada profil asam lemak rumen dalam fermentasi in vitro. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (ransum kontrol/rasio hijauan:konsentrat = 70:30), P1 (P0 + ekstrak lerak 1 mg mL-1), P2 (P1 + minyak wijen 10%), P3 (P1 + 10% mikroenkapsulasi minyak wijen), P4 (P1 + 10% minyak kanola), P5 (P1 + 10% mikroenkapsulasi minyak kanola). Komposisi bahan pelapis yang digunakan dalam produk mikroenkapsulasi adalah 50% maltodekstrin dan 50% gum arab. Cairan rumen diperoleh dari tiga ekor sapi jantan Peranakan Ongole berfistula. Parameter yang diamati adalah profil asam lemak pada inkubasi 8 jam. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi ekstrak lerak dan 10% mikroenkapsulasi minyak wijen (P3) ataupun 10% mikroenkapsulasi minyak kanola (P4) tidak mempengaruhi profil asam lemak rumen. Asam lemak tak jenuh dalam minyak wijen mengalami penurunan sebesar 28.79%, sedangkan minyak kanola asam lemak tak jenuh turun sebesar 13.29% selama proses pembuatan mikroenkapsulasi. Sementara itu, proses mikroenkapsulasi meningkatkan asam lemak jenuh dalam minyak wijen sebesar 28.82%, dan asam lemak jenuh minyak kanola sebesar 13.29%.
Keyword: asam lemak tak jenuh, ekstrak lerak, mikroenskapsulasi, minyak kanola, minyak wijen
|
Judul: Sistem Informasi Geografis untuk Pola Aktivitas Manusia dengan Pemodelan Data Spatio-Temporal
Abstrak: The human activity in a given time period will shape its pattern. This research develops a spatiotemporal data model to support the prediction of human existence based on activity-pattern and also visualizes the activity locations in a GIS environment. This so-called mobility oriented spatiotemporal data model conceptualizes the spatial and temporal interaction of activity behaviour using the concept of mobility. In other words, activity patterns are conceptualized as a sequence of staying at or traveling between activity locations. The model can support the analysis and queries of activities from different perspectives, i.e. queries can be time-oriented, person-oriented, activity-oriented, and location-oriented. A prototype system based on the activity data modelling is implemented in MySQL 5.0.27 as DBMS with using PhpMyAdmin 2.9.1.1 software. Spatial database is developed with using software QuantumGIS and ArcView. The system could be accessed online through a web browser with MySQL as its database storage and Pmapper framework as the tools used in visualizing the activity locations.The information were provided in the form of activity attribute-data as the user requested and graphical-data (map) which contains information about its activity locations.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi Standar Pelayanan Posyandu terhadap Prevalensi Stunting di Kecamatan Temanggung
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis program pelayanan posyandu yang dilaksanakan di Kecamatan Temanggung dan ketercapaian programnya dalam deteksi dini stunting. Penelitian menggunakan dua desain studi yaitu evaluasi terhadap pelayanan posyandu dan analisis individu menggunakan desain studi cross sectional dengan subjek sebanyak 90 balita. Secara umum program pelayanan di setiap strata tidak berbeda signifikan sehingga diperlukan peningkatan kualitas pada semua golongan strata. Semakin tinggi strata posyandu tidak berdampak pada semakin besar deteksi stunting. Hal ini bergantung pada praktik pelaksanaan posyandu pada setiap indikator yang diamati. Terdapat tujuh indikator posyandu yang berkaitan dengan deteksi stunting. Namun tidak terdapat hubungan pelaksanaan deteksi dini dengan prevalensi stunting karena terdapat faktor lain yang berkaitan dengan stunting. Hasil uji hubungan menunjukkan tidak ada hubungan signifikan karakteristik subjek dan keluarga dengan stunting (p>0,05). Terdapat 8 balita yang lahir dengan berat badan lahir rendah (<2,5 kg) dan 14 balita dengan panjang badan rendah (<48 cm). Balita yang terdeteksi stunting berjumlah 60% (54 orang) menurut Z-Score TB/U. Sebanyak 66 orang ibu balita tidak bekerja dengan 22 orang ibu balita berpendidikan rendah (tamat SD atau SMP). Sebagian besar subjek atau sebanyak 58 orang balita berada pada keluarga dengan pendapatan di bawah UMR dan 58 orang merupakan keluarga kecil (<= 4 orang).
Keyword: evaluation, posyandu, toddler, stunting
|
Judul: Nutritional Fulfillment of Children Under Three in Stunting Area of Kepung Public Health Center, Kediri Regency
Abstrak: Stunting merupakan masalah yang belum terpecahkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemenuhan gizi batita stunting dan normal di Desa Besowo. Penelitian ini merupakan studi case control dengan 38 anak usia 19-36 bulan yang dipilih melalui total sampling dan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur antropometri contoh dan wawancara dengan ibu contoh. Berat badan lahir rendah (BBLR) (15,8%) dan panjang badan lahir pendek (26,3%) (p=0,016) ditemukan pada kelompok stunting. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada karakteristik orang tua (p>0,05). Karakteristik sosial ekonomi kedua kelompok cenderung homogen (p>0,05). Tidak ada perbedaan signifikan riwayat konsumsi suplemen pada ibu contoh selama kehamilan antara kedua kelompok (p>0,05). Lebih banyak kelompok stunting yang mendapatkan inisiasi menyusu dini (IMD) (p=0,027). Sebagian besar riwayat pemberian ASI eksklusif tidak diberikan pada kedua kelompok (p>0,05). Konsumsi kelompok pangan daging-dagingan berbeda nyata di kedua kelompok (p=0,027). Tingkat kecukupan zat gizi konsumsi contoh (p>0,05), keragaman pangan (p>0,05) dan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi ibu contoh tidak berbeda nyata (p>0,05). Subjek pada kelompok stunting yang mendapat IMD sebagian besar tidak mendapatkan ASI eksklusif. Oleh karena itu, intervensi yang menekankan pada pengetahuan gizi harus ditujukan untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan praktik pemberian makanan., Stunting is an unsolved problem in Indonesia. This study aims to determine the nutritional fulfillment of stunting and normal toddlers in Besowo Village. This is a case control study with 38 subjects aged 19-36 months selected through total sampling and purposively. Data was collected by measuring anthropometric and interviewing the sample mothers. Low birth weight (LBW) (15.8%) and short birth length (26.3%) (p=0.016) were found in the stunting group. There was no significant difference of parents’ characteristics (p>0.05). Socio-economic characteristics of the two groups tended to be homogeneous (p>0.05). There was no significant difference in the history of supplement consumption during pregnancy between the two groups (p>0.05). More stunting group received early initiation of breastfeeding (EIB) (p=0.027). Mostly exclusive breastfeeding was not given to both groups (p>0.05). The consumption of the flesh food was significantly different between two groups (p=0.027). The level of nutritional adequacy of subject’s consumption (p>0.05), food diversity (p>0.05) and the nutritional knowledge, attitudes and behavior of the subject’s mothers were not significantly different (p>0.05). Most of the subjects in the stunting group who received EIB did not exclusively breastfeed. Therefore, interventions emphasizing nutritional knowledge should address the factors influencing exclusive breastfeeding and feeding practices.
Keyword: Nutritional fullfillment, Stunting, Kediri, children under three
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Analisis komparatif peran-peran komunikasi peternak dalam jaringan komunikasi penyuluhan sapi potong : kasus kelompok peternak di Sukabumi dan Gunungkidul
Abstrak: Karakteristik peternak membedakan pola komunikasi yang terjadi antara kelompok peternak yang relatif maju dan kurang maju. Hal tersebut mendukung terbentuknya jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok dan intensitas mereka dalam berkumpul untuk membahas penyuluhan sapi potong. Melalui jaringan komunikasi diharapkan masing-masing kelompok peternak akan lebih meningkatkan informasi yang dapat diperoleh sebagai sumber pengetahuan, untuk meningkatkan usaha peternakan. Kelompok kurang maju diwakili oleh kelompok peternak "Cisitu" Sukabumi sebagai kelompok peternak baru dalam usaha peternakan sapi potong. Meskipun belum banyak memberikan dukungan dalam sektor sosial dan ekonomi peternak, namun diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan petani/peternak. Sedangkan kelompok peternak "Sedyo Rukun" Gunungkidul merupakan profil kelompok maju. Kemampuan dan pengalaman berusaha ternak sapi potong mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan keluarganya. Peranan kelompok telah mampu memberikan informasi pengetahuan sapi potong sehingga anggota mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai tatalaksana usaha ternak sapi potong secara lebih baik.
Keyword: komunikasi, penyuluhan, peternak
|
Judul: Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok Peternak Sapi Perah dalam Produksi Ternak dan Pengelolaan Biogas
Abstrak: Analisis jaringan komunikasi merupakan analisis suatu pola interaksi antar individu dalam suatu kelompok atau sistem sosial yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur jaringan komunikasi dalam suatu sistem. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi jaringan komunikasi dan menganalisis hubungan karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolaan biogas, serta menganalisis hubungan jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak. Penelitian ini merupakan descriptive research dan sensus sebagai metode pemilihan respondennya dengan jumlah 57 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner dengan metode free recall pada jaringan komunikasi dan wawancara mendalam dalam memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolan biogas, tidak terdapat hubungan yang nyata antara jaringan komunikasi dan kapasitas peternak dalam produksi ternak dan terdapat hubungan antara jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak pada pengelolaan biogas.
Keyword: biogas, jaringan komunikasi, kapasitas peternak
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi
Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value.
Keyword:
|
Judul: Activity of Lemon (Citrus limon) Extract as Immunomodulator on Mice (Mus musculus)
Abstrak: Lemon contains many compounds that have potential to act as immunomodulator. This study used 30 male DDY mice which were divided into 5 groups, consisting negative control (distilled water), positive control (Echinacea purpurea extract), 25% lemon extract dose of 1 g/kg BW, 3 g/kg BW, and 5 g/kg BW. Lemon extract was administered orally once a day with a micropipette for 14 days in a row. Mice were induced with non- pathogenic Staphylococcus aureus on day 15 intraperitoneally before taking peritoneal fluid. The peritoneal fluid was then made into smear preparations and observed for the number of active macrophages and Staphylococcus aureus in the active macrophages. Then the phagocytosis activity and phagocytosis index of macrophages were calculated. The results showed that 25% lemon extract has effect as immunomodulator in the form of phagocytic activity and index on mice. The highest phagocytic activity and index were found in the lemon 1 g/kg BW group., Lemon mengandung banyak senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit DDY jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Ekstrak Echinacea purpurea), ekstrak lemon 25% dosis 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Ekstrak lemon diberikan secara oral sekali sehari dengan mikropipet selama 14 hari. Mencit diinduksi dengan Staphylococcus aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal sebelum koleksi cairan peritoneal. Cairan peritoneum kemudian dibuat preparat apusan dan diamati jumlah makrofag aktif dan Staphylococcus aureus pada makrofag aktif. Kemudian aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lemon 25% memiliki efek sebagai imunomodulator berupa aktivitas fagositik dan indeks pada mencit. Aktivitas dan indeks fagositik tertinggi terdapat pada kelompok lemon 1 g/kg BB
Keyword: immunomodulator, lemon extract, macrophages, phagocytosis activity, phagocytosis index, aktivitas fagositosis, ekstrak lemon, imunomodulator, indeks fagositosis, makrofag
|
Judul: Candlenut Oil (Aleurites moluccana L.) Immunomodulator Effect Test in Mice (Mus musculus)
Abstrak: Imunomodulator adalah sediaan obat yang dapat memperbaiki kerja sistem imun. Upaya meningkatkan imunitas tubuh dilakukan dengan mengonsumsi obat. Efek samping obat dapat dikurangi dengan penggunaan sediaan herbal seperti kemiri. Kemiri mengandung senyawa yang menstimulasi kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan menguji dan memperoleh data ilmiah efek imunomodulator minyak kemiri. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit jantan galur DDY yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (ekstrak Echinacea purpurea), minyak kemiri 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Perlakuan diberikan sehari sekali secara peroral selama 14 hari. Mencit diinduksi S. aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal 1 jam sebelum koleksi cairan peritoneal. Preparat ulas dibuat dan diamati makrofag aktif serta jumlah S. aureus yang terfagositosis. Parameter penelitian ini adalah nilai aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis. Minyak kemiri dengan dosis 5 g/kg BB menunjukkan aktivitas dan indeks fagositosis makrofag tertinggi dibandingkan dosis lain dengan nilai yaitu 70,50%±4,89 dan 2,77±0,13.
Keyword: fagositosis, imunomodulator, makrofag, minyak kemiri
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Pengetahuan, sikap, dan konsumsi cairan serta hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan cairan pada remaja SMA 2 Bogor
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji hubungan pengetahuan, sikap, dan konsumsi cairan terhadap pemenuhan kebutuhan cairan pada remaja di SMA Negeri 2 Bogor. Adapun tujuan khususnya antara lain: (1) Mengetahui pengetahuan tentang cairan pada remaja, (2) Mengetahui sikap remaja terkait minuman, (3) Mengetahui kebiasaan minum pada remaja, (4) Mengetahui konsumsi cairan pada remaja, (5) Mengetahui kebutuhan cairan dan tingkat pemenuhan kebutuhan cairan pada remaja, (6) Menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, konsumsi cairan dan pemenuhan kebutuhan cairan, (7) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Bogor dengan desain penelitian cross sectional study. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner dan recall konsumsi makanan dan minuman yang dilakukan 2X24 jam. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja karena kemudahan akses dan keragaman latar belakang siswa. Pengambilan data dilaksanakan selama bulan Mei hingga Juni 2009. Contoh dipilih berdasarkan kriteria: 1) berada dalam kelas reguler, 2) tidak sedang sakit, dan 3) tidak sedang menjalani pengobatan penyakit ginjal atau diabetes melitus. Contoh penelitian dihitung menggunakan formula estimasi of mean menurut Lemeshow, Hosmer, dan Klar (1997) yang menghasilkan jumlah minimum contoh sebanyak 78 orang. Data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik individu, karakteristik keluarga, pengetahuan gizi tentang cairan, sikap terkait cairan, kebiasaan minum dan akses informasi. Data primer diperoleh dengan wawancara dan pengisian kuesioner yang didampingi peneliti. Data konsumsi cairan diperoleh dengan metode Food Recall konsumsi pangan selama 2X24 jam yang kemudian dikonversikan ke dalam kandungan air dengan menggunakan Tabel Komposisi Pangan tahun 2009. Data sekunder yang diambil adalah data karakteristik sekolah yang diperoleh dari kantor administrasi sekolah. ...
Keyword: Teenagers, Knowlege, Attitude, Fluid intake
|
Judul: Kualitas Konsumsi Pangan dan Kaitannya dengan Kegemukan pada Remaja di Kota Bogor
Abstrak: Beberapa penyebab terjadinya peningkatan prevalensi overweight dan obesitas pada remaja adalah perubahan kebiasaan makan terutama pada kuantitas dan kualitas konsumsi disertai dengan peningkatan konsumsi minuman berpemanis gula. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan antara kualitas konsumsi pangan dan konsumsi minuman berpemanis gula dengan kegemukan pada subjek remaja di kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional analytical study dan melibatkan sebanyak 88 sampel (44 subjek gemuk dan 44 subjek normal). Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2019 di SMPN 5 Bogor. Data primer diperoleh melalui pengukuran antropometri (BB, TB, lingkar pinggang dan panggul serta persen lemak tubuh), 2 x 24 jam food recall, dan pengisian kuesioner (karakteristik subjek, karakteristik sosioekonomi keluarga, SQ-FFQ dari minuman berpemanis gula). Data dianalisis menggunakan WHO AnthroPlus, Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan kualitas konsumsi subjek yang menggunakan IGSK-60 memiliki perbedaan yang nyata (p<0.05) antara kedua kelompok subjek, dengan kelompok subjek gemuk memiliki skor IGSK-60 yang lebih buruk (26.1 ± 6.7). Status gizi pada kelompok subjek gemuk secara signifikan lebih besar pada pengukuran antropometri lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang dan panggul serta persentase lemak tubuh. Total asupan gula serta konsumsi minuman berpemanis gula antar kedua kelompok subjek relatif sama. Kelompok subjek gemuk cenderung lebih banyak mengonsumsi total asupan gula (59.4 ± 82.4). Hubungan negatif secara signifikan ditemukan pada kualitas konsumsi dengan status gizi (z-score IMT/U, persen lemak tubuh dan lingkar pinggang). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas konsumsi, maka semakin normal status gizi subjek. Hubungan positif secara signifikan ditemukan antara frekuensi minuman gula berpemanis dan rasio lingkar pinggang dan panggul subjek (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering konsumsi minuman berpemanis gula, semakin besar rasio lingkar pinggang dan panggul subjek.
Keyword: Kegemukan, kualitas konsumsi, minuman berpemanis gula
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Kemampuan Kognitif dan Kecerdasan Emosional Serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Sekolah Dasar Negeri, Kota Bogor
Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif dan kecerdasan emosional anak dari keluarga dengan strata sosial ekonomi tinggi, sedang dan rendah. Tujuan khususnya adalah: 1). mengetahui perbedaan karakteristik keluarga yang diwakili oleh ibu antar strata sosial ekonomi keluarga, 2). mengetahui perbedaan kemampuan kopnitif dan kecerdasan emosional anak antar strata sosial ekonomi keluarga, 3). mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif anak antar strata sosial ekonomi keluarga, dan 4). mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak antar strata sosial ekonomi keluarga.
Keyword:
|
Judul: Tingkat kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional pada siswa sekolah dasar berkonsep alam dan sekolah dasar konvensional
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui tingkat kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional pada siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan Sekolah Dasar konvensional. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik anak, keluarga dan lingkungan pembelajaran Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (2) Menganalisis tingkat kecerdasan kognitif dan emosional siswa di Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (3) Menganalisis pengaruh karakteristik anak, keluarga, lingkungan pembelajaran di sekolah dan tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kecerdasan kognitif siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (4) dan Menganalisis pengaruh karakteristik anak, keluarga, lingkungan pembelajaran di sekolah dan tingkat kecerdasan kognitif terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional. Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan di dua lokasi di Jakarta Selatan, yaitu di Sekolah Dasar Sekolah Alam (mewakili sekolah berkonsep alam) yang berlokasi di Ciganjur dan Sekolah Dasar Al-Azhar (mewakili sekolah konvensional) yang berlokasi di Kebayoran Baru. Kedua lokasi penelitian dipilih secara purposive. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April hingga Juni 2005. Contoh adalah siswa dengan keluarga inti yang lengkap. Karakteristik contoh dalam penelitian ini adalah siswa pada jenjang Sekolah Dasar yang berumur 10-11 tahun. Jumlah contoh dari kedua sekolah tersebut sebanyak 60 siswa. Pada Sekolah Dasar Sekolah Alam, pengambilan 30 orang siswa dilakukan secara purposive, sementara itu, pengambilan 30 orang siswa pada Sekolah Dasar Al-Azhar kelas V dilakukan secara acak sederhana. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Semua data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 10.0 Data di analisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney, uji Spearman dan analisis regresi linear berganda. Pada sekolah berkonsep alam persentase terbesar contoh berumur 11 tahun (63,3%) dan berjenis kelamin perempuan (53,3%). Pada sekolah konvensional, seluruh contoh berumur 11 tahun (100%) dan persentase terbesar adalah perempuan (56,7%). Orangtua contoh sekolah berkonsep alam seluruhnya berpendidikan tinggi (100%), sedangkan pada sekolah konvensional sebagian besar orangtua contoh berpendidikan tinggi (93,4%). Pada sekolah berkonsep alam maupun konvensional, sebagian besar keluarga contoh memiliki pendapatan/kapita/bulan keluarga ≥ Rp. 614646 (90% dan 93,4%). Pada sekolah berkonsep alam, persentase terbesar contoh memiliki keluarga sedang (60%), sedangkan sekolah konvensional, persentase terbesar contoh memiliki keluarga kecil (60%). Berdasarkan hasil statistik, lingkungan pembelajaran sekolah berkonsep alam termasuk pada kategori baik, sedangkan sekolah konvensional termasuk kategori cukup. Selain itu, terdapat perbedaan antara kedua lingkungan pembelajaran. Artinya sekolah berkonsep alam memiliki lingkungan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan sekolah konvensional. ...
Keyword:
|
Judul: Aktivitas Antibakteri Minyak Biji Pala (Myristica fragrans H) Terenkapsulasi pada Pure Jambu Biji Merah (Psidium guajava L)
Abstrak: Preservation of fruit puree is highly dependent on the chemical preservatives and frozen storage temperature. Some species of plants have inhibitory activity of microbes and could be developed as a natural preservatives, such as nutmeg seed oil. Antibacterial activity of nutmeg seed oil encapsulated against Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Lactobacillus delbrueckii with concentrations 0,06%, 0,12%, and 0,60% (w/v) were analyzed and applied into red guava puree. The inhibitory activities were indicated by decreased amount of bacteria with certain time by pour plate methode. The result showed that S. aureus was the most sensitive bacteria while L. delbrueckii was the most resistant bacteria. Concentration MBPTe 0,6% and contact time 24 hours can decrease S. aureus (2,14 log CFU/ml), E. coli (0,92 log CFU/ml), and L. delbrueckii (0,44 log CFU/ml). Application in red guava pure showed concentration 1,2% and contact time 6 hours reduced S. aureus (3,20 log CFU/ml) and E. coli (2,59 log CFU/ml) while L. delbrueckii after contact 24 hours (1,17 log CFU/ml).
Keyword: red guava puree, preservative, nutmeg seed oil, encapsulation
|
Judul: Kedalaman Lapisan Renang Tuna (Thunnus sp.) yang Tertangkap oleh Rawai Tuna di Samudera Hindia
Abstrak: The research about swimming layer of tuna conducted in February until April on Indian Ocean. The objective of research was to obtain information about processed of tuna longline operation, analyzed the composition of catches, determined the swimming layer of tuna in Indian Ocean. This research was a case study of the activities of catching tuna on KM. Bina Sejati and KM. Bintang Utara. The total catches were 998 fish from 52 setting during experiment. The member of catches consisted of target catcth were 83 (8,23%), 161 (16,13%) bycatches, and 754 (75,55%) discarded catch. The target catches consisted of bigeyes (Thunnus obesus) which was 44 (53,01%), albacores (Thunnus alalunga) 21 (25,30%), yellowfins (Thunnus albacores) 11 (13,25%), and southern bluefins (Thunnus maccoyii) 7 (8,43%). The majority of bycathes were bullet pomfret which was (Taractichthys sp.) 19,25%, black pomfret (Taractes rubescens) 17,39%, and oil fish (Lepidocybium sp.) 17,39%. The swimming layers of tuna were : albacore (Thunnus alalunga) which was at 64-232 m, bigeye (Thunnus obesus) at 64-250 m, yellowfin (Thunnus albacares) at 64-205 m, and southern bluefin (Thunnus maccoyii) at 110-205 m
Keyword:
|
Judul: Analisis hubungan antara suhu permukaan laut dengan daerah dan musim penangkapan tuna di Perairan Selatan Jawa-Sumbawa
Abstrak: Salah satu alternatif pemanfaatan sumberdaya perikanan laut adalah usaha di bidang penangkapan tuna yang merupakan komoditi ekspor perikanan utama setelah udang. Sumberdaya tuna yang menjadi sasaran penangkapan memiliki penyebaran yang luas dan memiliki kemampuan untuk beruaya jauh. Oleh karena itu setiap usaha yang bertujuan untuk memprediksi dan menentukan lokasi kelompok ikan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasi penangkapan. Suhu permukaan laut (SPL) merupakan parameter yang mudah diteliti dan lebih lanjut dapat dipergunakan untuk memprediksi daerah penangkapan ikan, yaitu dengan cara menghubungkan SPL dengan fenomena-fenomena tertentu yang terjadi di suatu perairan seperti arus laut, upwelling, divergensi, konvergensi, front dan aktivitas biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran Hook Rate (HR) dan SPL di perairan selatan Jawa-Sumbawa serta menganalisis pola daerah dan musim penangkapan tuna di perairan tersebut berdasarkan hubungan antara nilai HR dan SPL. Penelitian ini merupakan studi kasus daerah penangkapan tuna PT Perikanan Samodra Besar (PT. PSB) di perairan selatan Jawa-Sumbawa pada wilayah dengan posisi geografis 9º 15º LS;110° 120° BT. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif untuk mengetahui adanya hubungan antara daerah penangkapan dengan SPL dengan cara melihat keterkaitan nilai HR dengan SPL yang dominan di lokasi penangkapan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data daerah penangkapan yang disertai Hook rate (HR) dan data SPL. Data daerah penangkapan dan HR diperoleh dari PT. PSB dan merupakan data rata-rata HR bulanan selama tiga tahun (1992-1994). Sementara itu data bulanan SPL diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika. Data ini merupakan data yang diperoleh dari penginderaan jarak jauh melalui satelit GMS-1 setiap bulan selama tiga tahun (1992-1994). Analisis yang dilakukan secara menyeluruh terhadap nilai hook rate (HR) dan produksi PT. PSB menunjukkan bahwa pada musim barat laut (Desember - Februari) daerah penangkapan dengan HR yang baik didapatkan di perairan antara 12° 15° LS. Variasi tahunan pada musim ini relatif kecil, artinya pergeseran daerah penangkapan yang baik relatif sempit. Pada musim tenggara (Mei September) daerah penangkapan dengan HR yang baik umumnya menyebar merata di perairan antara 9° 15°LS. Variasi tahunan pada ini memperlihatkan adanya kecenderungan pergeseran ke arah timur. Sementara itu pada musim pancaroba (Maret April dan Oktober November) daerah penangkapan dengan HR buruk sampai baik terdapat di perairan antara 9° 15°LS dengan lokasi yang selalu berubah namun merata di sepanjang perairan selatan Jawa-Sumbawa. Analisis yang dilakukan secara menyeluruh terhadap SPL menunjukkan bahwa rata- rata sebaran SPL selama tiga tahun di perairan selatan Jawa- Sumbawa berkisar antara isoterm 27° 29°C pada musim barat laut. Pada musim tenggara sebaran SPL berkisar pada isoterm 24° 26°C. Sementara itu pada musim pancaroba sebaran SPL berkisar di antara isotern 28° 30°C. ...
Keyword:
|
Judul: Representasi digital akademic event Plaza Kampus IPB Darmaga
Abstrak: Studi ini bertujuan untuk menerapkan teknologi komputer berbasis CAD dan Image Editor dalam merepresentasika suatu model lanskap Academic Event Plaza dalam bentuk peta digital 2D dan ruang lanskap 3D disertai dengan keterangan-keterangan atributif yang dapat diakses langsung dari gambar tersebut secara virtual. Hasil studi ini berupa laporan secara tertulis mengenai prosedur perancangan dengan perangkat lunak komputer, kemudahan-kemudahan yang diperoleh dengan penggunaan perangkat lunak tersebut, dan disertai dengan gambar-gambar rancangan yang dibangun dengan bantuan komputer. Waktu studi dimulai pada bulan Februari 2000 sampai dengan Agustus 2001. Tahap-tahap pelaksanaan metode studi dapat diuraikan sebagai berikut: Pengumpulan data spasial berupa gambar rancangan tapak dan gambar konstruksi bangunan arsitektural dan data atribut berupa foto lapang, foto jenis tanaman, dan deskripsi tanaman yang ada di tapak. Digitasi peta, pada tahap ini digitasi dilakukan dengan menggambar ulang peta rancangan tapak, rencana penanaman, dan rencana utilitas dengan menggunakan program AutoCAD 2000. Membangkitkan gambar 3D dari data digital 2D yang kemudian dikonversi menjadi file VRML dan QTVR. Academic Events Plaza merupakan rancangan yang simetris. Penggambaran rancangan plaza dengan AutoCad menggunakan instruksi- instruksi seperti line, pline, rectangle, dan circle. Gambar rancangan plaza mempunyai beberapa bentukan yang berulang ataupun merupakan pencerminan dari bentukan yang ada di samping atau di depannya. Bentukan yang berulang dapat dilakukan dengan perintah copy dan paste. Pencerminan objek dapat dilakukan dengan perintah mirror. Pengolahan image pada data atributif beerupa foto tanaman dan foto lapang dapat memperbaiki kualitas visual sesuai keadaan yang dikehendaki. Deskripsi tanaman dibuat dalam format file HTML. Input data berupa desripksi dan foto tanaman dilakukan melalui perangat lunak Word Editor, kemudian disimpan sebagai format HTML Document….dst
Keyword:
|
Judul: Studi Pemetaan dengan Metode Digital Monoploatting
Abstrak: Pemetaan adalah salah satu komponen yang harus dimiliki dalam kegiatan perencanaan pengusahaan hutan. Pada mulanya pemetaan dilakukan secara konvensional, namun seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka pemetaan dilakukan dengan bantuan potret udara, bahkan citra satelit. Teknik ini dikenal dengan teknik penginderaan jauh.
Keyword:
|
Judul: Pemetaan Penguasaan dan Pengelolaan Sawah dengan menggunakan Citra Beresolusi Tinggi
Abstrak: Citra satelit Quickbird mempunyai resolusi spasial tinggi dengan resolusi spasial multispektral 2.4-2.8 m dan pankromatik 0.6-0.7 m, sehingga memiliki kemampuan membedakan objek secara nyata, serta dapat digunakan untuk pemetaan skala besar dan detil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi petakan sawah, mengetahui sebaran tingkat kekeringan dan hama penyakit, serta mengetahui kepemilikan dan penguasaan sawah. Hasil penelitian menunjukan di Desa Jatimunggul terdapat 4,032 petak sawah dengan total luas 1,327 hektar dan luas petakan rata-rata 3,288 m2, dengan nilai akurasi pemetaan 92%. Terdapat empat tingkatan kekeringan mulai dari tingkat kekeringan rendah dengan luas 118 hektar sawah, 100 hektar sawah tingkat sedang, 243 hektar sawah tingkat tinggi, dan 865 hektar sawah tingkat sangat tinggi. Hama yang menyerang padi adalah hama tikus, ulat penggerek batang, dan burung. Sedangkan penyakit yang menyebar adalah penyakit kresek, dan busuk batang. Selain itu hasil verifikasi menunjukan pada saat bersamaan terdapat empat fase tanam yaitu sawah fase panen, sawah fase vegetatif, fase sawah generatif, dan sawah fase bera. Ditemukan 465 pemilik yang mengelola sawah langsung dengan luas rata - rata 0.9 hektar dan 336 petani bukan pemilik yang menggarap sawah rata – rata 0.7 hektar. Kedekatan lokasi sawah dengan sumber air mempengaruhi pola tanam dan pola produksi di Desa Jatimunggul.
Keyword: Citra Quickbird, kekeringan, pemilik, pengelolaam, penggarap
|
Judul: Pengaruh Social Media Influencer terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan Halal pada Generasi Z di Jabodetabek
Abstrak: Di Indonesia, kosmetik halal menjadi salah satu sektor industri halal yang sedang berkembang dan menempati posisi ke-2 di dunia. Kosmetik halal saat ini banyak diperhatikan oleh masyarakat khususnya remaja yang dikenal dengan nama generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh religiusitas, label halal, harga, kualitas dan social media influencer terhadap keputusan pembelian produk kecantikan halal pada generasi Z di Jabodetabek. Sampel penelitian ini berjumlah 114 responden yang mewakili generasi Z di Jabodetabek dan pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Metode analisis data yang digunakan ialah metode regresi linear berganda dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa secara bersama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial, harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sedangkan religiusitas, label halal dan social media influencer tidak berpengaruh., In Indonesia, halal cosmetics are one of the growing halal industrial sectors, occupying the 2nd position in the world. Halal cosmetics are currently getting a lot of attention from the public, especially teenagers, known as Generation Z. The purpose of this study was to analyze the effect of religiosity, halal label, price, quality and social media influencers on purchasing decisions for halal beauty products in Generation Z in Jabodetabek. The sample of this study amounted to 114 respondents representing generation Z in Jabodetabek and data collection using a questionnaire with a Likert scale. The data analysis method used in this research is multiple linear regression method with sampling technique using purposive sampling. The results show that simultaneously the independent variables have a significant effect on the dependent variable. Partially, price and product quality influence purchasing decisions, while religiosity, halal labels and social media influencers have no effect.
Keyword: Halal Cosmetics, Purchasing Decisions, Z Generation, Halal Cosmetics, Purchasing Decisions, Z Generation
|
Judul: Pengaruh Evaluasi Pelatihan Terhadap Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
Abstrak: Based on the number of students that continue to raise and rank data of private schools in Bogor city according to the National Accreditation Board, Sekolah Bogor Raya is motivated to improve its quality and to keep its existence in education world as national plus school with international standard. This can not be separated with the teachers’ role as Human Resources that expected to be able to realize the vision and mission of the school and to achieve the school goals that have been defined. Training is an effort that done by Sekolah Bogor Raya to improve and develop the capabilities, quality, and performance of the teachers. The objective of this research is to identify the effect of training evaluation on Kindergarten and Elementary teachers’ performance. Data processing was conducted using Structural Equational Model (SEM) with Partial Least Square (PLS) software SmartPLS 2.0. This research concluded that training evaluation have positive and real significant effect on the performance. This can be seen by the beta value 5,0327, where the beta value greater than 1.96.
Keyword: SmartPLS, Performance, Training
|
Judul: Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Alam Bogor
Abstrak: Organizational culture has an important role in creating synergies within the organization goals. This goals can be achieved through one of the indicators of the performance of the employee. Then, the important role from organizational culture in improving the performance of employees is needed to create an overall organizational performance improvement. The purpose of this study is to analyze the influence of organizational culture on employee performance of Sekolah Alam Bogor. The data collected comes from primary and secondary data using interview, questionnaire, and observation techniques. The sampling technique was performed by nonprobability sampling with proportionate stratified sampling method. In this study, processing of the data conducted using descriptive method and Structural Equation Modelling (SEM)-Partial Least Square (PLS) method and processed using software smartPLS 2.0. The result of the evaluation study conducted by testing the measurement and structural evaluation tests lead to the conclusion that organizational culture has a positive and significant impact on employee performance of Sekolah Alam Bogor, this can be seen by the beta value of the construct of organizational culture on employee performance construct is 26,436 where the beta value is greater than 1,96.
Keyword: smartPLS 2.0, teachers and staff, performance, anizational culture, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus
Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp ..
Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
|
Judul: Karakteristik Payang Gemplo (Seine Net) di Pelabuhan Perikanan Pantai Dadap, Kabupaten Indramayu.
Abstrak: Payang gemplo consists of three parts, such as wings, body and bag. Mesh size in the bag is 0,1cm and 0,4 cm, body is 10,5-35 cm and wing is 40 cm. The main catch is an anchovy (Stolephorus sp.) and small pelagic fish. Catching method of payang uses one boat system and fishing operations carried out during the day (one day fishing) with a boat size of 3 to 5 GT. The composition of the catch comprises of anchovy (Stolephorus sp.) as a target catch with 43,73%. While the bycatch consists of other fish 22,74%, such as pony fish (Leiognathus dussumieri) 11,37%, long jawed mackerel (Rastrelliger sp.) 10,2%, sardine (Sardinella gibbosa) 4,90%, hair tail (Trichiurus savala) 2,90%, and pomfret fish (Pampus argentus) and mackerel (Selaroides sp.) each for 2,07%. Based on the analysis of the Shannon-Wiener diversity index indicated value of the index at 1,24 or > 0,1 which means payang gemplo fishing gear in Dadap is categorized low selectivity.
Keyword: Payang Gemplo, Dadap Costal Fishing Port, Anchovy
|
Judul: Unit penangkapan Gillnet dan prospek pengembangannya di Indramayu Jawa Barat
Abstrak: Pembangunan perikanan pada hakekatnya diarahkan untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Peningkatan pendapatan nelayan dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan produksi. Salah satu cara peningkatan produksi perikanan tersebut adalah dengan pengusahaan unit penangkapan ikan yang produktif yakni yang tinggi dalam nilai dan jumlah hasil tangkapan. Gillnet merupakan salah satu alat tangkap yang mudah dalam pengoperasian dan hasil tangkapannya bernilai ekonomis penting. Sebagian besar atau sekitar 61,03% nelayan di Indramayu menangkap ikan dengan alat tangkap gillnet sehingga menarik untuk diketahui mengenai kemungkinan pengembangannya di Indramayu. Hubungan antara upaya penangkapan dengan CPUE ditunjukkan dengan persamaan garis regresi CPUE=2,231 0,00003ƒ dengan demikian slope a bernilai - 2,231 dan slope b bernilai 0,00003, dari nilai b sebesar 0,00003 atau mendekati nol berarti nilai catch per unit effort (CPUE) relatif konstan untuk setiap penambahan tingkat upaya penangkapan. Berdasarkan persamaan dapat ditentukan upaya optimum yang dapat dilakukan dan tingkat pemanfaatan yang telah dilakukan. Rata- rata upaya penangkapan yang dilakukan per tahun adalah 11.209,1 trip, angka ini di bawah upaya optimum yaitu 37.183,333 trip/tahun hal ini menunjukkan bahwa dengan jumlah alat tangkap gillnet yang ada di Indramayu saat ini masih dapat melakukan operasi penangkapan ikan. Pengembangan usaha unit penangkapan gillnet di Indramayu dapat ditingkatkan dengan merumuskan alternatif strategi yang tepat. Alternatif strategi pengembangan yang dihasilkan berdasarkan analisis SWOT adalah: (1) Peningkatan sumberdaya manusia baik aparatur maupun nelayan; (2) Pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan; (3) Penegakkan sistem monitoring atau pengawasan dan evaluasi; (4) Memperluas daerah penangkapan; dan (5) Memperluas pemasaran hasil tangkapan...
Keyword: Gillnet, Sumberdaya perikanan
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Multidimensional Scaling Analysis and Procrustes Analysis of the Poverty of Nusa Tenggara Barat Province
Abstrak: Kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan di Indonesia dan berbagai upaya penanggulangannya telah dilakukan. Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dievaluasi dengan membandingkan kondisi kemiskinan pada periode waktu tertentu. Penelitian ini membandingkan kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2013, 2018, dan 2019 serta membandingkan pola kemiripan kemiskinan di setiap kabupaten/kota. Perbandingan kemiskinan tersebut akan diukur menggunakan analisis Procrustes, sedangkan pola kemiripan kemiskinan di setiap kabupaten/kota dapat diketahui dengan metode Multidimensional Scaling (MDS). Data yang digunakan merupakan hasil SUSENAS tahun 2013, 2018 dan 2019. Data tersebut mencakup indikator atau peubah yang terkait dengan isu kemiskinan di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB. Hasil pemetaan konfigurasi dengan MDS pada ketiga tahun tersebut menunjukkan bahwa karakteristik kemiskinan di Kota Mataram berbeda dengan kabupaten/kota lainnya. Hasil analisis Procrustes menunjukkan bahwa kemiskinan tahun 2013 dan 2018 sangat mirip dengan nilai R^2 sebesar 95,42% dan perbedaan persentase kemiskinan tahun 2013 dan 2018 sebesar 3,27%. Data kemiskinan tahun 2018 dan 2019 sangat mirip dengan nilai R^2 sebesar 98,03% dan perbedaan persentase kemiskinan tahun 2018 dan 2019 sebesar 0,19%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penanggulangan kemiskinan di Provinsi NTB masih belum mencapai hasil yang signifikan., Poverty is one of the problems in Indonesia and the efforts to reduce the poverty have been made. Poverty reduction efforts can be evaluated by comparing poverty conditions over a certain period of time. The study compared poverty in Nusa Tenggara Barat (NTB) Province in 2013, 2018 and 2019 and compared the pattern of poverty similarity in each district/city. The poverty comparison will be measured using the Procrustes analysis, while the pattern of poverty similarities in each district/city can be determined using the Multidimensional Scaling (MDS) method. The data used are the results of SUSENAS in 2013, 2018 and 2019. The data includes indicators or variables related to poverty issues in each district/city in NTB Province. Mapping results with MDS in the three years showed that the characteristics of poverty in Mataram is different from other districts/cities. The results of the Procrustes analysis showed that poverty in 2013 and 2018 was very similar to the value of 95,42% and the difference of the percentage of poverty in 2013 and 2018 was 3,27%. The poverty data for 2018 and 2019 were very similar with a value of 98,03% and the difference of the percentage of poverty in 2018 and 2019 was 0,19%. This showed that poverty reduction in NTB Province had not yet achieved significant results.
Keyword: Multidimensional Scaling, poverty, Procrustes analysis
|
Judul: Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2005-2009
Abstrak: Penanggulangan kemiskinan merupakan fokus perhatian semua negara di dunia. Bahkan dari delapan butir Millenium Development Goals (MDGs) yang ditandatangani oleh 189 negara anggota PBB, memberantas kemiskinan dan kelaparan merupakan butir pertama dari MDGs. Perhatian pemerintah Indonesia dalam permasalahan kemiskinan dituangkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 yang menempatkan pengurangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Tingkat kemiskinan ditargetkan turun hingga mencapai 8,2 persen pada tahun 2009. Provinsi Maluku Utara merupakan contoh provinsi yang masih mengalami permasalahan dengan tingkat kemiskinan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin di Provinsi Maluku Utara mencapai 99,10 ribu jiwa atau 10,34 persen dari total penduduknya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa target penurunan kemiskinan hingga 8,2 persen pada tahun 2009 masih belum tercapai. Bila ditinjau secara spasial, penanggulangan kemiskinan antarkabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemiskinan (persentase penduduk miskin, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan) antarkabupaten/kota dan antarwaktu serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari BPS RI dan BPS Provinsi Maluku Utara tahun 2005–2009. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi data panel. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin di Provinsi Maluku Utara selama periode tahun 2005-2009. Namun, penurunan penduduk miskin tersebut tidak diikuti oleh perbaikan kualitas kehidupan penduduk miskin. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan yang tidak selalu sejalan dengan penurunan persentase penduduk miskin. Hasil analisis regresi data panel menunjukkan faktor-faktor yang signifikan memengaruhi kemiskinan di Provinsi Maluku Utara yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, jumlah pengangguran dan share PDRB sektor pertanian. Tingkat pendidikan merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang relatif besar terhadap pengurangan tingkat kemiskinan.
Keyword:
|
Judul: Produksi antibodi anti salmonella enteritidis dari serum dan kuning telur ayam single comb brown leghorn
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produksi antibodi spesifik terhadap Salmonella Enteridis pada ayam Single Comb Brown Leghorn. Penelitian ini menggunakan sepuluh ekor ayam Single Comb Brown Leghorn berumur 24 minggu. Lima ekor divaksinasi dengan 1 ml antigen Salmonella Enteritidis dengan dosis 10 sel/ml dan lima ekor ayam kontrol. Ayam divaksinasi sebanyak empat kali dengan interval satu minggu.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh peniadaan kesempatan mengasuh anak dan periode bertelur terhadap produksi, fertilitas dan daya tetas telur ayam buras yang dipelihara secara intensif
Abstrak: Penelitian ini berlangsung selama 7 bulan, mulai bulan Juli 1989 sampai dengan bulan Januari 1990, yang bertempat di rumah Kabupaten Bogor. 3 orang peternak ayam buras di Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peniadaan kesempatan mengasuh anak dan periode bertelur terhadap produksi, fertilitas dan daya tetas telur ayam buras yang dipelihara secara ekstensif. Pada penelitian ini digunakan 22 ekor ayam buras yang terdiri atas 18 ekor ayam betina yang siap bertelur dan 4 ekor ayam jantan yang telah dewasa kelamin. Kandang yang digunakan sangat sederhana dan peralatan kandang terdiri dari tempat pakan, tempat air minum, sarang bertelur, timbangan dan alat peneropong telur. Pakan yang diberikan berupa dedak halus dan kadang-kadang ditambah sisa-sisa dapur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah dengan perlakuan petak utama yaitu mengasuh anak dan tidak diberi kesempatan mengasuh anak dan anak petak yaitu periode bertelur pertama dan kedua. Masing- masing perlakuan 9 ulangan. Untuk mengetahui perbedaan produksi telur total selama 156 hari pengamatan antara mengasuh dengan tidak diberi kesempatan mengasuh anak, serta bobot telur per butir antar periode digunakan uji t Student. Peubah-peubah yang diamati adalah produksi telur, bobot telur, lama waktu mengeram. lama mengasuh anak, interval periode bertelur, fertilitas dan daya tetas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peniadaan kesempatan mengasuh anak maupun periode bertelur tidak berpengaruh terhadap produksi telur per periode, fertilitas dan daya tetas. Tidak terdapat interaksi antara peniadaan kesempatan mengasuh anak dengan periode bertelur pada peubah yang diamati. Rataan produksi telur per periode pada ayam yang mengasuh anak 11.89 2.93 butir per ekor dan ayam yang tidak diberi kesempatan...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Bobot Telur Tetas dan Umur Induk Terhadap Peubah-peubah Penetasan dan Kualitas Telur puyuh (Coturnix coturnix japonica)
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung dari tanggal 19 Desember 1987 sampai dengan tanggal 25 Maret1988. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bobot telur tetas dan umur induk terhadap peubah peubah penetasan dan Kualitas telur puyuh. Sebagai materi digunakan 1344 butir telur tetas puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang berasal dari umur induk 16 dan 28 minggu, dari Caringin, Bogor. Telur ditetaskan di Laboratorium Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Perta- nian Bogor. Kandang yang digunakan adalah kandang yang berbentuk 'Coloni Cage', dengan ukuran 55x45x35 cm.Kandang berdinding dan berlantai kawat 1xl cm yang dilengkapi de- ngan tempat makanan dan minuman. Rancangan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh bo- bot telur tetas dan umur induk terhadap peubah-peubah pene- tasan dan kualitas telur puyuh adalah Rancangan AcakLengkap dengan Pola Faktorial 3x2 dan ulangan empat. Analisa Sta- tistika yang digunakan adalah Sidik Ragam, sedangkan Uji antar level perlakuan fertilitas, daya tetas, bobot tetas, produksi dan kualitas telur puyuh adalah Uji Beda Nyata Jujur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak diperoleh interaksi antara bobot telur tetas dan umur induk terhadap parameter yang diamati. Fertilitas, produksi dan kualitas telur puyuh tidak dipengaruhi oleh bobot telur tetas. (Coturnix coturnix japonica). dan umur induk puyuh.. (Cotu Daya tetas telur puyuh sangat nyata (P <0.01) dipe- ngaruhi oleh bobot. telur tetas. Bobot telur tetas maupun umur induk puyuh sangat nyata (P0.01) mempengaruhi bobot tetas anak puyuh. Semakin besar bobot. telur tetas menghasilkan bobot tetas anak puyuh yang semakin besar dan induk yang berumur 16 minggu mengha- silkan bobot tetas yang lebih tinggi dibandingkan dari induk yang berumur 28 minggu.
Keyword:
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Pengaruh waktu pembukaan naungan dan dharmasri 5 EC terhadap pertumbuhan vegetatif dan produksi cabai manis (Capsicum annuum var annuum)
Abstrak: Tujuan dari percobaan adalah untuk melihat pengaruh waktu pembukaan naungan dan 'Dharmasri 5 EC terhadap pertum- buhan vegetatif dan produksi cabai manis. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Agronomi Baranangsiang, Bogor pada ketinggian 250 m dp1. Pelak- sanaan dimulai bulan Januari 1988 sampai Juni 1988. Rancangan yang digunakan adalah Petak Terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah waktu pembukaan naungan yang terdiri dari: Tanpa naungan sebagai kontrol (SO), naungan dibuka saat tanaman berumur 4 MST (S1), naungan dibuka saat tanaman berumur 7 MST (S2) dan naungan tidak dibuka seumur hidup (S3). Anak petak adalah perlakuan Dharmasri 5 EC, yaitu: Disemprot dengan air biasa (DO) dan disemprot dengan Dharmasri 5 EC dengan konsentrasi 0.1 ml/1 pada umur 1, 3, 5 dan 7 MST. Pemberian naungan cenderung menekan pertumbuhan vege- tatif dan menurunkan produksi, semakin lama tanaman dinaungi pertumbuhan vegetatif semakin tertekan dan produksi semakin rendah. Dharmasri nyata mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman sampai minggu ke 6, tetapi tidak berpe- ngaruh terhadap hasil panen. Dharmasri lebih baik diaplika sikan pada tanaman yang tidak dinaungi. ...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh beberapa cara pengendalian gulma semak terhadap pertumbuhan dan produksi leguminosa sisipan ( Centrosema pubescens Benth. ), di lahan unit pendidikan dan penelitian peternakan Jonggol ( UP3J )
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Lahan Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J), Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.selama empat bulan, sejak tanggal 20 Pebruari sampai dengan 27 Juni 1987. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh peng- endalian gulma semak terhadap pertumbuhan dan produksi ba - han kering Centrosema pubescens Benth.. Perlakuan yang di- gunakan adalah kontrol (tanpa herbisida dan pengolahan ta nah), tanpa pengolahan tanah Herbisida Dicamba 2 kg bahan aktif (ba) per ha, tanpa pengolahan tanah + Herbisida Dicam- ba 4 kg ba per ha, pengolahan tanah (tanpa herbisida), peng- olahan tanah Herbisida Alachlor 1.438 kg ba per ha dan pengolahan tanah Herbisida Diuron 336 kg ba per ha. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 4 ulangan. Untuk membandingkan se- tiap nilai perlakuan digunakan uji jarak Duncans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengendali- an gulma memberikan pengaruh yang nyata (P/0.05) terhadap kepadatan gulma per m² pada minggu ke-2, ke-10, ke-12, ke-14 dan ke-16. Pada minggu-ke-2 sampai dengan minggu ke-12 ti- dak terdapat perbedaan daya berantas terhadap gulma di antar ra perlakuan. Pada minggu ke-14 dan ke-16, kepadatan gulma pada perlakuan pengolahan tanah Diuron nyata (P/0.05) le- bih rendah daripada perlakuan tanpa pengolahan tanah + Dicam- ba 2 kg ba per ha. Populasi Chromolaena odorata nyata (P/0.05) dapat di- tekan perkembangannya dengan perlakuan tanpa pengolahan ta- nah + Dicamba 2 kg ba per ha, tanpa pengolahan tanah + Dicam- ba 4 kg ba per ha, pengolahan tanah, Pengolahan tanah + Ala- chlor dan pengolahan tanah Diuron. Menurunnya populasi C. odorata akibat perlakuan merangsang timbul dan berkembangnya gulma Ageratum sp. Perlakuan pengendalian gulma nyata (P0.05) mempenga- ruhi pertumbuhan daun dan produksi bahan kering Centrosema. Pada minggu ke-16, pertumbuhan daun Centro pada perlakuan tanpa pengolahan tanah + Dicamba (2 kg ba/ha) dan kontrol nyata (1/ 0.05) lebih tinggi darirada tanpa pengolahan ta- nah + Dicamba (4 kg ba/ha). Produksi bahan kering Centro pada perlakuan pengolahan tanah Al chlor nyata (T2 0.05) lebih tinggi daripada tanpa pengolahan tanah Dicamba (4 kg ba/ha).
Keyword:
|
Judul: Urolitiasis pada anjing
Abstrak: Urolitiasis adalah suatu penyakit dimana terjadi proses pengendapan batu pada traktus urinaria. Kalkuli yang paling banyak dijumpai pada kasus urolitiasis anjing adalah kalkuli magnesium amonium fosfat (struvite), jika dibandingkan dengan kalkuli oksalat, sistin dan urat (Osborne et al., 1982). Infeksi oleh Staphylococcus aureus pada traktus urinaria memgang peranan penting dalam proses pembentukan kalkuli, karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim urease, raktor predisposisi tidak dapat dinisankan dari infeksi traktus urinaria. Pada anjing, tempat yang banyak didapati pengandapan kalkuli adalah kantung air kemih dan uretra, sedangkan pada ginjalnya jarang. Pada anjing jantan lebih sering kejadiannya dibanding dengan pada anjing betina, karena anatomi traktus urinaria pada anjing jantan lebih memungkinkan untuk terjadinya obstruksi, yaitu lebih panjang dan sempit. Besarnya, kalkuli bervariasi, dari kecil dan halus seperti pasir sampai besar dan kasar seperti batu karang. ...
Keyword:
|
Judul: Formulasi Strategi Waralaba Minuman Teh Siap Saji Your Tea Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy
Abstrak: Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil perkebunan, salah satu hasil komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia adalah teh. Industri teh mampu memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 1,2 triliun (0,3 persen dari total PDB nonmigas). Komoditi ini juga menyumbang devisa sebesar 110 juta dollar AS setiap tahunnya. Teh merupakan minuman paling favorit nomor dua setelah air putih, komoditas teh memiliki potensi yang sangat besar. Budaya minum teh yang berkembang di masyarakat Indonesia lambat laun berubah menjadi budaya untuk mengkonsumsi teh dalam berbagai rasa, bentuk dan kemasan yang dapat dikonsumsi setiap saat dan dimana pun. Perubahan tersebut mendorong berkembangnya industri minuman teh siap saji. Industri minuman teh siap saji semakin berkembang salah satunya dengan konsep dan sistem waralaba serta minuman teh disajikan secara segar. Usaha minuman teh siap saji dengan konsep dan sistem waralaba memiliki tingkat persaingan yang tinggi di dalam mendapat market share hal ini mengakibatkan pemain dalam usaha ini terjebak di dalam pemenangan persaingan red ocean di industri. Tingginya tingkat persaingan juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya pemain dalam industri ini. Your Tea sebagai pendatang baru dalam industri minuman teh siap saji yang menggunakan konsep dan sistem waralaba Your Tea berada dibawah pengelolaan CV. Sari Hijau Lestari yang telah mempunyai 60 outlet di seluruh Indonesia dipandang mempunyai kebutuhan untuk menciptakan suatu ruang pasar baru yang belum terjelajahi yang dikenal dengan sebutan samudera biru atau blue ocean. Penciptaan samudera biru bagi Your Tea memungkinkan Your Tea untuk terlepas dari situasi persaingan yang terdapat dalam industri minuman teh siap saji. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Sari Hijau Lestari selaku franchisor dari Your Tea di Kota Bogor, pada outlet dan konsumen Your Tea dan pesaing dalam industri di Kota dan Kabupaten Bogor. Data yang digunakan terbagi dalam dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dan observasi kepada pihak manajemenYour Tea, outlet Your Tea dan pesaing di Kota dan Kabupaten Bogor, konsumen Your Tea dan pesaing, dan pengamat usaha. Data sekunder didapatkan dari BPS, penelitian terdahulu, literatur yang terkait dengan penelitian serta media internet.
Keyword:
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Teh Hijau Pd. Kurnia Di Sumedang
Abstrak: Perkembangan industri teh Indonesia dipengaruhi oleh pennintaan luar dan dalam negeri. Pennintaan dalam negeri disebabkan teh merupakan salah satu produk yang biasa dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari masyarakat Indonesia. Kebiasaan mengkonsumsi teh tersebut sudah menjadi budaya yang tetjadi secara turun temurun. Adapun daya tarik komoditi teh disebabkan rasa dan aromanya yang khas serta memiliki kandungan alkaloid kafein yang bennanfaat bagi tubuh manusia.
Keyword:
|
Judul: Prevalensi Kecacingan Ancylostoma spp pada Anjing (Studi Kasus di Rumah Sakit Hewan Jakarta Periode Januari-Desember Tahun 2000).
Abstrak: Anjing seperti halnya juga hewan-hewan lain sangat mungkin terserang penyakit, salah satunya oleh infeksi cacing. Salah satu cacing yang banyak menginfeksi pasien-pasien anjing di Rumah Sakit Hewan Jakarta adalah cacing Ancylosroma spp. Jumlah pasien anjing yang terinfeksi cacing Ancylostomn spp selama Tahun 2000 sebanyak 491 ekor.
Keyword:
|
Judul: Patogenisitas Streptococcus agalactiae pada ikan nila (Oreochromis niloticus)
Abstrak: Streptococcosis akibat infeksi Streptococcus agalactiae merupakan penyakit pada ikan nila yang biasa dihadapi oleh pembudidaya dan dapat menyebabkan kematian yang tinggi. Serangan bakteri S. agalactiae ini telah menyebabkan kematian hingga 60% pada budidaya ikan nila di Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses patogenitas bakteri S. agalactiae tipe 1 dan tipe 2 yang diinfeksikan pada ikan nila Oreochromis niloticus sehingga dapat bermanfaat dalam upaya pengendalian penyakit bakterial pada budidaya ikan nila. Penelitian ini meliputi pengujian kerentanan ikan nila terhadap infeksi bakteri S. agalactiae, distribusi bakteri S. agalactiae di dalam tubuh ikan nila, dan perubahan makroskopis dan mikroskopis akibat infeksi bakteri S. agalactiae pada ikan nila. Parameter yang diamati adalah LD50, distribusi bakteri S. agalactiae di dalam tubuh ikan nila, gejala klinis, mortalitas, dan perubahan makroskopis dan mikroskopis akibat infeksi S. agalactiae pada ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 yang didapatkan dari penginfeksian bakteri S. agalactiae tipe β-hemolitik adalah 106 CFU/ml, sedangkan pada tipe nonhemolitik sebesar 105 CFU/ml. Proses infeksi S. agalactiae di dalam tubuh ikan nila ditunjukkan dengan distribusi bakteri yang ditemukan di dalam hati, otak, ginjal, dan darah pada hari ke- 3 sampai hari ke-15. Gejala klinis dari serangan bakteri S. agalactiae baik tipe β-hemolitik maupun non-hemolitik tidak berbeda, hanya saja kecepatan timbulnya gejala klinis pada ikan nila berbeda. Bakteri S. agalactiae tipe non-hemolitik pada hari ke-3 banyak menimbulkan gejala klinis dibandingkan dengan tipe β-hemolitik yang muncul banyak pada hari ke-5. Bakteri S. agalactiae tipe non-hemolitik lebih virulen dibandingkan dengan tipe β-hemolitik dilihat dari tingkat kematian yang menginfeksi ikan nila. S. agalactiae baik tipe β-hemolitik maupun non-hemolitik juga menyebabkan perubahan makroskopis dan mikroskopis pada organ hati, otak dan ginjal. Kata kunci : ikan nila, Streptococcus agalactiae, LD50 (Lethal Doses), distribusi bakteri, histopatologi
Keyword:
|
Judul: Study of Biofloc Technology for Controlling Streptococcus agalactiae in Cultivated Tilapia Oreochromis niloticus
Abstrak: Sistem intensifikasi yang diterapkan dalam budidaya ikan nila saat ini semakin meningkat. Namun, seringkali ditemukan permasalahan pada teknologi budidaya dan infeksi patogen terutama bakteri dan virus penyebab penyakit. Salah satu jenis bakteri penyakit yang sering menyerang budidaya ikan nila adalah Streptococcus agalactiae. Untuk mengatasi masalah ini, peningkatan teknologi budidaya sangat penting untuk dapat memodulasi resistensi penyakit. Teknologi bioflok (BFT) saat ini terus disempurnakan karena kemampuannya dalam mencegah infeksi S. agalactiae. Efektivitas BFT telah dibuktikan dan dievaluasi secara luas oleh banyak penelitian dalam meningkatkan ketahanan respons imun dan kinerja pertumbuhan ikan nila. Tujuan dari studi literatur yangdilakukan adalah untuk merangkum dan membandingkan pengaruh penerapan BFT pada perlakuan dan kondisi yang berbeda terhadap respons imun ikan nila untuk mencegah infeksi S. agalactiae. Penelitian ini menggunakan kajian antar pustaka dan metode yang telah dipublikasikan dalam 20 tahun terakhir. BFT tidak hanya meningkatkan respons imun ikan nila budidaya, tetapi juga dapat memodulasi mikrobiota usus, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, meningkatkan pertumbuhan, dan menjaga kualitas air. BFT mampu meningkatkan respons imun non-spesifik sehingga mampu menurunkan angka kematian ikan nila yang disebabkan oleh bakteri S. agalactiae., Intensification system applied in tilapia cultivation is increasing tremendously. However, there are often problems encountered with cultivation technology and pathogenic infections especially bacterial and viral that cause disease. One species of bacterial disease that often attacks tilapia fish farming is Streptococcus agalactiae. To overcome this problem, an improved cultivation technology is crucial to be able to modulate the disease resistance. Biofloc technology (BFT) is currently continuing to be refined due to its ability to prevent S. agalactiae infection. The BFT effectiveness has been widely proven and evaluated by many studies in improving the immune response survival and growth performance of tilapia. The aim of the literatures study carried out was to summarize and compare the effect of the application of BFT in different treatments and conditions on the immune response of tilapia to prevent S. agalactiae infection. The study uses an inter library reviews and methods that has been published in the last 20 years. BFT is not only improve the immune response of farmed tilapia, but can also modulate the gut microbiota, increase the disease resistance, increase the growth, and maintain the water quality. BFT is able to increase non-specific immune responses so that it can reduce the death rate of tilapia caused by S. agalactiae bacteria.
Keyword: ikan nila, respons imun, immune response, nile tilapia, teknologi bioflok, S. agalactiae, studi pustaka, biofloc technology, literature study
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Strategi Pengembangan Model Bisnis Pariwisata Devoyage Bogor.
Abstrak: Bisnis pariwisata menjadi sektor industri yang mengalami perkembangan begitu cepat dan pesat. Salah satu bisnis pariwisata di Kota Bogor adalah Devoyage yang mengalami penurunan jumlah pengunjung setelah setahun berdiri. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) memetakan kanvas model bisnis awal, (2) merumuskan strategi pengembangan, dan (3) melakukan perbaikan kanvas model bisnis baru pada Devoyage Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis kanvas model bisnis dan analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT). Metode pengumpulan data dalam penelitian melalui observasi langsung dan wawancara mendalam kepada Marketing Komunikasi, Human Resources Department (HRD) dan Kepala Operasional serta 35 pengunjung Devoyage yang dipilih sejak bulan Desember 2018 hingga Maret 2019. Matriks SWOT digunakan untuk menganalisis strategi yang diolah menjadi kanvas model bisnis perbaikan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah kanvas model bisnis awal sudah terpetakan pada 9 elemen, kemudian strategi-strategi yang mendukung pengembangan perusahaan yang berfokus pada strategi SO, WO dan ST. Strategi digunakan untuk perbaikan kanvas model bisnis baru yang difokuskan pada elemen segmen pelanggan, proposisi nilai dan hubungan pelanggan.
Keyword: kanvas model bisnis, kualitatif, SWOT
|
Judul: Rancangan Model Bisnis Agrowisata Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor
Abstrak: Keberhasilan pengembangan agrowisata sangat ditentukan oleh lokasi yang mempunyai potensi lingkungan alam, letak geografis, jenis produk atau komoditas pertanian yang dihasilkan, serta sarana dan prasarana yang mendukung pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rancangan model bisnis Agrowisata Desa Pasir Eurih melalui metode customer development yang difokuskan pada tahapan customer discovery. Pengembangan agrowisata berlokasi di Kampung Dukuh Menteng RT. 02/08, Desa Pasir Eurih. Elemen business model canvas (BMC) dirumuskan menggunakan metode customer discovery berdasarkan hasil pengujian masalah dan pengujian solusi di lapangan. Berdasarkan uji solusi, elemen BMC menghasilkan: customer segments wisatawan individu, keluarga, dan institusi berusia 5-50 tahun; value propositions kenyamanan pelayanan, berbagai fasilitas yang lengkap dan paket kunjungan kegiatan pertanian; channels langsung dan tidak langsung; customer relationships souvenir, foto dokumentasi, dan pelayanan yang ramah; key partnerships pemasok bahan baku, Traveloka, dan restoran; key activities pembenihan hingga panen, pemeliharaan, produksi, pemasaran, dan pelayanan; key resources sumberdaya berupa fisik, intelektual, manusia, dan finansial; cost structures biaya tetap dan biaya variabel; revenue streams penjualan paket kunjungan dan penyewaan. Setelah dilakukannya verifikasi BMC, perlu dilakukan tahap customer validation agar model bisnis dapat diimplementasikan.
Keyword: Agriculture, Agro-tourism of Pasir Eurih Village, customer discovery, business model canvas, customer validation
|
Judul: Keracunan timah hitam pada sapi
Abstrak: Keracunan Timah Hitam (Pb) merupakan kasus keracunan mineral yang dapat diderita sapi, selain itu juga dapat diderita kuda, domba, anjing, kambing, babi dan ayam walau terdapat variasi individu dalam kepekaan terhadap Pb. Pb dapat masuk ke dalam tubun sapi melalui inhalasi dan per oral. Di dalam tubuh Pb diabsorpsi dan didistribusikan ke jaringan lunak dan tulang sehingga terjadi akumulasi Pb. Bersama feces, urin dan air susu pada hewan laktasi, Pb dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Sapi sering mengalami keracunan khronis karena kadar Pb di sekitar lingkungan hidup sapi tidak terlalu tinggi tetapi secara kontinue dan waktu yang lama, sapi mengalami kontak dengan Pb. Selain itu tubuh mengadakan proteksi sementara dengan menimbun Pb ke dalam tulang. Gejala klinis yang timbul merupakan akibat gangguan pada syaraf, gastro intestinal dan hematologi, karena Pb bersifat mengiritasi dan mengikat ligand tubuh. ...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tahap-tahap proses ekstraksi terhadap kandungan aflatoksin dalam pembuatan minyak kacang tanah kasar
Abstrak: Minyak kacang tanah adalah salah satu minyak nabati yang mempunyai banyak kegunaan. Dalam bidang pangan, minyak ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan mayonais, "salad dressing", shortening atau sebagai minyak goreng. Untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah dapat dilakukan tiga cara yaitu rendering, pengepresan dan ekstraksi dengan pelarut. Minyak kacang tanah seringkali dibuat dari kacang tanah yang tercemar aflatoksin. Aflatoksin merupakan toksin yang ditakuti karena dapat menimbulkan kanker hati dan ginjal. Tercatat beberapa galur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus mampu memproduksi toksin ini. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran perubahan kandungan aflatoksin selama tahap-tahap proses tiga cara ekstraksi minyak kacang tanah kasar yaitu rendering basah, pengepresan hidraulik dan ekstraksi dengan pelarut. Bahan baku pembuatan minyak adalah kacang tanah varietas Gajah yang telah dikontaminasi Aspergillus flavus pada kadar air bahan 20% dan diinkubasi pada suhu 30°C selama 9 hari. Analisis aflatoksin sampel dibandingkan dengan standar aflatoksin B1, B2, G1 dan G2 yang dianalisis dengan HPLC, masing-masing mempunyai waktu retensi 5, 6.5, 9.5 dan 11 menit. Tahap-tahap proses ekstraksi minyak kacang tanah kasar dengan metode rendering basah dapat menurunkan kandungan aflatoksin B1, B2, G1 G2 dan total, sebesar 27.55%, 12.58%, 18.15%, 8.34% dan 22.84%. rata-rata Dengan menggunakan metode pengepresan hidraulik sampai 50.52%, 58.35%, 55.58%, 53.48% dan 52.85%, sedangkan dengan metode ekstraksi pelarut didapat rata-rata persentase penurunan sebesar 29.3%, 19.21%, 21.32%, 15.86% dan 24.07%.
Keyword:
|
Judul: Populasi Aspergillus flavus dan Kandungan Aflatoksin B1 pada Biji Kacang Tanah Mentah dan Produk Olahannya di Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor
Abstrak: This study was a survey to get information on the population of A. flavus and aflatoxin B1 content of raw peanut kernels collected randomly from retailers in two traditional markets (Pasar Anyar and Pasar Bogor) and five processed peanut products collected from retailers in Kecamatan Bogor Tengah, Municipality of Bogor. Physical quality of peanut kernels was only determined in raw peanut kernel samples. A total of 155 samples were collected. They consisted of 26 samples of raw peanut kernels and 129 samples of processed peanut products. As much as 14 and 12 samples of raw peanut kernels were collected from Pasar Anyar and Pasar Bogor, respectively. Processed peanut product samples consisted of roasted peanuts with skin pod (33 samples), flour-coated peanuts (33), siomay sauce (18), pecel/gado-gado sauce (33), and sate sauce (12). The highest percentage of intact kernels (70.6%) and the lowest percentage of damaged kernels (17.1%) were found in raw peanut kernels collected from Pasar Anyar. The highest percentage of shriveled kernels (12.7%) was found in raw peanut kernels collected from Pasar Bogor. Population of A. flavus in raw peanut kernels was much higher than that of in processed peanut products. Population of A. flavus in raw peanut kernels, roasted peanuts with skin pod, flour-coated peanuts, siomay sauce, pecel/gado-gado sauce, and sate sauce were 4 865.8, 0.3, 0.1, 0.3, 13.2, and 0.4 cfu/g (w. b.), respectively. The aflatoxin B1 content of raw peanut kernels was 43.2 ppb. The highest aflatoxin B1 content of processed peanut products (43.2 ppb) was found in roasted peanuts with skin pod, followed by flour-coated peanuts (34.3), sate sauce (23.2), pecel/gado-gado sauce (17.1), and siomay sauce (4.4).
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Kualitas Perairan Situ Gintung Di Kabupaten Tangerang, Banten.
Abstrak: Situ Gintung merupakan perairan a1ami yang terletak di Desa Cirendeu. Kecamatan Ciputat. Kabupaten Tangerang. Banten. Fungsi Situ Gintung yang multiguna dapat menyebabkan kerusakan situ atau penurunan lrualitas perairan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk pengelolaan secara optimal agar pemanfaatan sumberdaya situ tetap terjaga dan lestari. Salah satu langkab yang dilakukan dalam upaya pengetolaan tersebut adalah dengan melakukan pemantauan dan iitterpretaSi data kualitas air yang mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Dalam penelitian ini diamati parameter fisika-kimia yang me1iputi kedalaman. suoo, pH, kecerahan., kekeruhan, alkalinitas, oksigen teriarut, nitrat, nitrit, ammonia, dan orthofosfat. Sedangkan parameter biologi yang digunakan adalah keanekaragaman. dominansi, dan kelimpahan fitopiankton. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan menunjukkan bahwa kondisi perairan Situ Gintung secara umum masih culrup baik untuk mendukung kebidupan fitoplankton dan organisme perairan lainnya. Berdasarkan kelimpahan titoplanktonnya, perairan Situ Gintung termasuk perairan otigotrOfik (miskin nutrien) mendekati mesotrotik (sedang nutrien) dengan jndeks keanekaragaman rendah sampai sedang. Adanya genus Osci/latoria. Scenecksmus, dan Pediastrum yang merupakan organisme indikator P mesosaprobik merwnjukkan perairan Situ Gintung berada da1am kondisi ten:emar sedang. HasH analisis regresi tinier berganda mequnjukkan adanya keterkaitan amara parameter fisika-klmia dengan kelimpahan fitoptankton. Meningkatnya nilai kekeruhan, fosfat. dan alkalinitas cenderung meningkatkan kelimpahan fitoplankton. Seba1iknya kelimpahan fitoplankton cenderung menurun dengan meningkatnya nilai kedalaman. pH, DO, dan nimt.
Keyword:
|
Judul: Distribusi spasial dan temporal unsur hara N dan P serta struktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Tegal Abidin, Kabupaten Bekasi
Abstrak: Situ Tegal Abidin merupakan perairan alami yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama (common property) oleh masyarakat sekitarnya. Situ Tegal Abidin ini terletak di kecamatan Bojong Mangu, kabupaten Bekasi yang berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi bagi areal pertanian dan sebagai tempat budidaya perikanan, serta digunakan penduduk setempat untuk kegiatan pemancingan. Adanya aktivitas tersebut dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak yang akan ditimbulkan, dikhawatirkan akan mengakibatkan proses pengayaan unsur hara (eutrofikasi) di perairan yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas kualitas perairan tersebut. Dalam upaya untuk memanfaatkan sumberdaya situ yang maksimal dan berkelanjutan, diperlukan pengelolaan perairan yang baik. Salah satu cara yang dilakukan dalam upaya pengelolaan perairan tersebut adalah dengan melakukan pemantauan dan interpretasi data kualitas air yang mencakup fisika, kimia, dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan temporal unsur hara N dan P, struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton pada kedalaman yang berbeda serta keterkaitan antara komponen unsur hara dengan komunitas dan kelimpahan fitoplankton yang ada di Situ Tegal Abidin Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2002- Januari 2003 dengan selang waktu 2 bulan sekali. Lokasi pengamatan terdiri dari 7 stasiun, yaitu stasiun 1 (bagian teluk yang merupakan outlet kecil), stasiun 2 (bagian teluk yang digunakan sebagai daerah pemancingan), stasiun 3 (bagian teluk yang di sekelilingnya merupakan daerah pertanian), stasiun 4 (bagian teluk yang terdapat pemukiman penduduk serta areal pertanian), stasiun 5 (bagian outlet besar), stasiun 6 (bagian teluk yang dekat dengan lapangan berumput), dan stasium 7 (dekat dengan karamba jaring apung). Analisis data yang dilakukan meliputi kelimpahan fitoplankton, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indek keseragaman, indeks dominansi Simpson, indeks Canberra, indeks Bray-Curtis, dan uji korelasi serta analisis regresi linear berganda dengan software SPSS versi 10.0 Hasil rata-rata pengukuran terhadap parameter fisika kimia perairan disetiap stasiun selama pengamatan di Situ Tegal Abidin diperoleh: suhu 28,35-32,72 °C; kecerahan 13,89- 16,125 cm; kekeruhan 141,58-454,14 NTU; pH 6,93-8,48; DO 4,17-12,61 mg/L; TOM 35,86- 60,87 mg/L, alkalinitas 11,02-27,67 mg/L; nitrat 0,29-0,72 mg/L; nitrit 0,045-0,135 mg/L; amonia 0.188-0,796 mg/L; total nitrogen 2,18-3,44 mg/L; ortofosfat 0,0328-0,0785 mg/L; total fosfor 0,0825-0, 1095 mg/L, klorofil-a 11,15-22,15 mg/L. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa perairan Situ Tegal Abidin merupakan perairan yang masih dapat mendukung kehidupan organisme akuatik dan pada umumnya parameter-parameter tersebut menggolongkan perairan Situ Tegal Abidin sebagai perairan yang eutrofik. Distribusi spasial dar temporal unsur hara selama pengamatan di Situ Tegal Abidin sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal di perairan Situ Tegal Abidin tersebut.
Keyword: eutrophication, Shannon-Weiner Species Diversity Index, Simpson's dominance index, phytoplankton
|
Judul: Pelvic Dislocation Treatment with Excision Arthroplasty on Two Case Studies in Dogs at Segar Veterinary Hospital, Kuala Lumpur, Malaysia
Abstrak: A pelvic dislocation, also known as hip dislocation, is a traumatic injury to the pelvis in which the joint that normally holds the pelvis onto the spine is shifted out of acetabulum. In Segar Veterinary Hospital, it is treated to restore pain-free mobility through surgery. Excision arthroplasty, often known as femoral head and neck ostectomy is a surgical approach in order to reconstruct a joint in order to restore the original function. The study was done through secondary collection of data and recording treatment procedures for pelvic dislocation with excision arthroplasty in dogs at Segar Veterinary Hospital on two case studies, from January to March 2022. A total of two case studies of pelvic dislocation were recovered over the study period for this scriptum which are Ah Girl, a 7-year-old Shih Tzu, and Sushi, a 4-year-old Pomeranian. Treatment with excision arthroplasty is recorded and the recovery of the patients within two months after the surgery done are then collected. These results serve to highlight that excision arthroplasty is a very effective way of treatment for pelvic dislocation in order to retain back the function of the extremities., Pelvis dislokasi, juga dikenal sebagai hip dislokasi adalah cedera traumatis pada panggul yaitu sendi yang biasanya mempertahankan panggul ke tulang belakang bergeser keluar dari acetabulum. Di Rumah Sakit Hewan Segar dirawat untuk memulihkan mobilitas tanpa rasa sakit melalui operasi. Excision arthroplasty, sering dikenali sebagai ostektomi kepala dan leher femur adalah pembedahan untuk merekonstruksi sendi dengan tujuan mengembalikan fungsi aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder dan mencacat prosedur yang digunakan dalam pengobatan dislokasi panggul dengan pembedahan excision arthroplasty pada anjing di Rumah Sakit Hewan Segar pada dua studi kasus, dari Januari hingga Maret 2022. Sebanyak dua studi kasus pelvis dislokasi ditemukan selama masa studi untuk penulisan yaitu Shih Tzu yang berusia 7 tahun, Ah Girl, dan Sushi, Pomeranian yang berusia 4 tahun. Pengobatan dengan operasi excision arthroplasty dicatat dan pemulihan pasien dalam waktu dua bulan setelah operasi dilakukan kemudian dikumpulkan. Hasil ini menunjukkan bahwa excision artroplasty adalah cara pengobatan yang sangat efektif untuk dislokasi panggul dan mempertahankan kembali fungsi ekstremitas.
Keyword: dogs, excision arthroplasty, pelvic dislocation, surgery, treatment
|
Judul: Quality of cauda epididymis spermatozoa of mouse (Mus musculus) post unilateral intratesticular injection of busulfan
Abstrak: Busulfan banyak digunakan dalam pengobatan kanker, namun mempunyai efek membunuh sel spermatogonia dan menyebabkan infertilitas pada laki-laki. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek injeksi busulfan rute intra testicular unilateral terhadap berat testis dan kualitas spermatozoa kauda epididimis pada mencit (Mus musculus). Sebanyak 16 mencit jantan dibagi menjadi kelompok kontrol (tanpa injeksi) dan kelompok perlakuan (dengan injeksi busulfan). Busulfan diinjeksi pada testis kiri (testikular unilateral) dengan dosis 6 mg/kg BB. Testis ditimbang dan sperma kauda epididimis dikoleksi pada minggu ke-0 (kelompok kontrol) dan minggu ke-2, 4, dan 6 setelah injeksi (kelompok perlakuan), empat ekor mencit untuk masing-masing kelompok. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Injeksi busulfan rute ITU tidak memengaruhi berat badan dan berat testis kanan. Berat testis kiri dan motilitas spermatozoa kauda kiri menurun mulai minggu ke-4. Konsentrasi spermatozoa kauda epididimis kiri menurun mulai minggu ke-6. Viabilitas spermatozoa kauda epididimis kanan dan kiri menurun mulai minggu ke-2. Injeksi busulfan melalui rute ITU memengaruhi berat testis, konsentrasi dan motilitas spermatozoa pada testis yang diinjeksi, dan memengaruhi viabilitas spermatozoa pada testis yang diinjeksi dan yang tidak diinjeksi., Busulfan is widely used in cancer therapy, but it also promotes spermatogonial depletion and male infertility. This study aims to analyze the effect of unilateral intratesticular (UIT) injection of busulfan on testicular weight and quality of spermatozoa cauda epididymis in mice (mus musculus). Sixteen male mice were divided into control (without injection) and treatment (with busulfan injection) groups. Busulfan was injected in the left testes (unilateral intratesticular) at a dose of 6 mg/kg BW. The testes were weighed and the cauda epididymal sperm were collected at week 0 (control group), and at week 2, 4, and 6 after injection (treatment groups), four mice of each group. Data was analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan post-hoc test. Busulfan injection via UIT route did not affect body weight and right testicular weight. However, the left testicular weight and the motility of spermatozoa in the left caudal epididymis started decreasing from week 4. The concentration of spermatozoa in the left caudal epididymis started decreasing from week 6. Meanwhile, the viability of spermatozoa in the right and left cauda epididymis started decreasing from week 2. In conclusion, busulfan injection via UIT route affects testicular weight, sperm concentration and motility on the injected testes, and affects sperm viability on the injected and the uninjected testes.
Keyword: busulfan, infertilitas, intra-testikular unilateral, kualitas spermatozoa, mencit
|
Judul: Hematological Profile of Mice (Mus musculus) Postinjection Intraperitoneal of Busulfan as Animal Model of Infertility
Abstrak: Busulfan dapat digunakan pada mencit untuk pembuatan hewan model infertilitas karena memiliki kemampuan membunuh spermatogonial stem cells (SSCs). Busulfan juga memiliki potensi menyerang sel prekursor penghasil sel darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek injeksi busulfan melalui rute intraperitoneal (IP) terhadap profil hematologi mencit. Mencit dibagi menjadi kelompok kontrol tanpa injeksi busulfan dan kelompok yang diberi injeksi busulfan secara IP dengan dosis 40 mg/kgBB. Pengambilan sampel darah dilakukan pada minggu ke-0 (kontrol), ke-2, ke-4, dan ke-6 pascainjeksi dan darah dianalisis menggunakan hemoanalyzer. Hasil menunjukkan injeksi busulfan secara IP menyebabkan penurunan secara nyata pada semua profil eritrogram, leukogram, dan trombositogram pada minggu ke-2 dan kembali normal pada minggu ke-4, kecuali pada parameter limfosit yang mengalami penurunan dari minggu ke-2 hingga minggu ke-6. Indeks eritrosit pascainjeksi busulfan menunjukkan kondisi anemia aplastik. Dapat disimpulkan bahwa injeksi busulfan intraperitoneal menyebabkan penurunan profil hematologi secara reversible kecuali limfosit yang mengalami penurunan yang bersifat irreversible hingga minggu ke-6 penelitian., Busulfan can be used in mice to create animal models of infertility because it has the ability to kill spermatogonial stem cells (SSCs). Busulfan also has the potential to attack precursor cells which produces blood cells. This study aims to analyze the negative effects of busulfan injection via the intraperitoneal (IP) route on the hematological profile of mice. Mice were divided into control groups without busulfan injection and groups given busulfan injection by IP at a dose of 40 mg/kgBB. Blood samples were taken at week 0 (control), 2, 4, and 6 post injection and blood was analyzed using hemoanalyzer. The results showed that IP injection of busulfan caused a significant decrease in all erythrogram, leukogram, and thrombocytogram profiles at week 2 and returned to normal at week 4, except for lymphocyte parameters which decreased from week 2 to week 6. The erythrocyte index after busulfan injection showed aplastic anemia. It can be concluded that intraperitoneal injection of busulfan caused a reversible decrease in hematological profile except for lymphocytes which experienced an irreversible decrease until week 6 of the study.
Keyword: Busulfan, Hematologi, Injeksi Intraperitoneal, Limfopenia, Mencit
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Pengaruh rejim air dan bentuk tajuk terhadap fenologi durian, Durio zibethinus Murr. klon matahari
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh rejim air tanah dan bentuk tajuk terhadap fenologi tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) klon Matahari. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan pada bulan Januari 2004 sampai dengan Mei 2004. Penelitian merupakan percobaan dua faktor dengan rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah bentuk tajuk yang terdiri atas perlakuan (1) pemancungan, penjarangan dan perundukan (PJR, dengan bentuk tajuk open center), (2) penjarangan, penipisan dan perundukan (JTR, dengan bentuk tajuk palmette leader), (3) penjarangan dan perundukan (JR, dengan bentuk tajuk central leader) dan (4) kontrol dengan bentuk tajuk central leader. Faktor kedua adalah rejim air yakni: rejim basah dan rejim kering. Masing-masing diulang tiga kali, kecuali pada PJR rejim basah diulang dua kali. Pengamatan meliputi fenologi tanaman durian, laju asimilasi bersih (LAB) daun dan data kadar air tanah. Data fenologi tanaman durian diperoleh dari dua data yang dikumpulkan, yaitu data persentase bunga dan data persentase flush tanaman durian. Persentase flush diamati menggunakan skala grid (intercept). Pengamatan terhadap laju asimilasi bersih (LAB) daun meliputi pengumpulan data luas daun diukur dengan automatic area meter dan bobot kering daun, yang dilakukan dengan cara tidak langsung tanpa merusak sampel. Data kadar air tanah untuk identifikasi rejim air diperoleh dengan metode gravimetri di Laboratorium Fisika Tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan tajuk berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian. Persentase flush dan nilai LAB tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan pembentukan tajuk dengan pemancungan, penjarangan dan perundukan (PJR), diikuti perlakuan penjarangan, penipisan dan perundukan (JTR), penjarangan dan perundukan (JR), dan kontrol. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian juga dipengaruhi oleh rejim air tanah. Persentase flush dan nilai LAB rejim basah lebih tinggi daripada rejim kering. Jumlah bunga yang dihasilkan tanaman durian perlakuan rejim basah lebih rendah daripada rejim kering. Interaksi pembentukan tajuk dan rejim air tanah berpengaruh terhadap persentase flush, nilai LAB dan bunga yang dihasilkan tanaman durian. Tanaman durian dengan pembentukan tajuk PJR pada rejim kering menunjukan persentase flush pada early flushing lebih rendah (17.7%) daripada tanaman studi PJR pada rejim basah (18.6%), demikian juga pada late flushing tanaman durian dengan pembentukan tajuk JR pada rejim kering lebih rendah (58.4%) daripada tanaman durian PJR pada rejim basah (73.7%). Berbeda dengan nilai LAB yang menunjukan pembentukan tajuk PJR pada rejim kering lebih tinggi daripada PJR rejim basah, begitu juga terhadap jumlah bunga yang dihasilkan tanaman durian dengan pembentukan tajuk PJR rejim kering lebih tinggi (73 tangkai) daripada JR rejim basah (66 tangkai). Pertumbuhan bunga yang dihasilkan tanaman durian dipengaruhi oleh persentase flush dan nilai LAB. Persentase flush yang tinggi akan diikuti dengan nilai LAB yang rendah dan bunga yang dihasilkan rendah. Sebaliknya persentase flush yang rendah akan diikuti dengan nilai LAB dan bunga yang dihasilkan tinggi.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh batang bawah etrhadap pertumbuhan dan pembungaan jeruk besar "Cikoneng" dan "Nambangan"
Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh batang bawah yang berbeda terhadap pembungaan dan pembuahan pada jeruk besar 'Cikoneng' dan 'Nambangan'. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan IPB Darmaga dan Laboratorium PSPT IPB Baranangsiang pada bulan Juli sampai dengan November 2000. Percobaan menggunakan metoda Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor terdiri atas tiga ulangan. Faktor pertama (A) adalah batang atas yang merupakan jeruk besar 'Cikoneng' dan 'Nambangan'. Faktor kedua (B) adalah batang bawah terdiri dari Swingle Citrumelo, Japansche Citroen, Rangpur Lime dan Rough Lemon. Pertambahan tinggi tanaman secara umum tidak dipengaruhi batang atas maupun batang bawah, dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut. Perlakuan batang atas, batang bawah dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun selama penelitian. Diameter batang sangat nyata dipengaruhi oleh batang bawah, namun tidak nyata dipengaruhi batang atas dan interaksi antara kedua perlakuan. Batang bawah berpengaruh nyata pada pembungaan namun tidak berpengaruh nyata pada persen pembentukan buah.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Survei dan Identifikasi Penyebab Kematian (Dieback) pada Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) di Kabupaten Garut, Jawa Barat
Abstrak: Penelitian dilaksanakan dengan dua metode yaitu survei lapang serta Identifikasi serangga pembawa dan uji postulat Koch. Survei dilakukan di tiga desa penghasil buah alpukat terbesar di Kabupaten Garut pada Januari 2009. Ketiga desa tersebut adalah Desa Rancabango yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler, Desa Swakarya berada di Kecamatan Banyuresmi, dan Desa Karangpawitan berada di Kecamatan Karangpawitan. Penelitian dilaksanakan di Klinik Tanaman dan Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai Januari sampai Agustus 2009. Penelitian ini bertujuan mengetahui cendawan penyebab penyakit pada tanaman alpukat yang dibawa oleh serangga pembawa Xyosandrus morigerus Blaf. (Coleoptera: Scolytidae) melalui prosedur postulat Koch. Serangga ini membuat lubang atau menggerek batang tanaman alpukat, sehingga pelukaan pada batang tanaman merupakan suatu hal yang penting dalam penyebaran cendawan patogen. Urutan prosedur postulat Koch yaitu isolasi, inokulasi, dan reisolasi. Selanjutnya, dilakukan identifikasi terhadap cendawan yang sudah diisolasi. Cendawan diisolasi dari larva dan imago serangga pembawa, serta bagian batang tanaman yang terinfeksi. Isolat hasil isolasi yang telah murni diinokulasi pada batang tanaman uji, kemudian dilakukan reisolasi. Cendawan yang tumbuh pada tahap isolasi sama dengan tahap reisolasi, sehingga dapat dianggap cendawan tersebut merupakan penyebab penyakit pada tanaman alpukat. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada tanaman alpukat adalah Fusarium solani, Fusarium sterilihyphosum, Verticillium dahliae, dan Cendawan X. Fusarium solani dapat diisolasi dari larva, imago, dan batang nekrosis. Fusarium sterilihyphosum dapat diisolasi dari sampel larva dan batang nekrosis. Verticillium dahliae dapat diisolasi dari larva dan imago, sedangkan cendawan X hanya dapat diisolasi dari batang nekrosis. Dari hasil pengamatan inokulasi dapat diketahui persentase tanaman uji yang bergejala yaitu F. sterilihyphosum, V. dahliae, dan cendawan X memiliki persentase 80% serta F. solani sebanyak 70%, sedangkan tanaman kontrol yang bergejala mencapai 40%.
Keyword:
|
Judul: Effect of Different Varieties and Type of Scion on The Growth of Avocado Plant (Persea americana Mill.)
Abstrak: Ketersediaan tanaman alpukat masih rendah, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga perlu dilakukan pengembangan guna mendapatkan bibit berkualitas, unggul, dan masif dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perbedaan varietas dan tipe cabang batang atas terhadap pertumbuhan tanaman alpukat (Persea americana Mill.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor satu merupakan penggunaan tiga varietas batang atas (varietas Miki/Cipedak, varietas Sindangreret lonjong, dan varietas Solok) dan faktor dua merupakan fase pertumbuhan cabang batang atas (flush 1/internode pucuk; dan flush 2/internode kedua) dengan 5 satuan percobaan setiap ulangan, 3 ulangan untuk setiap perlakuan. Data diukur menggunakan analisis uji-F dan bila nyata diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test taraf 5%. Penggunaan batang atas berbeda varietas nyata meningkatkan diameter batang bawah. Batang atas varietas Sindangreret lonjong memiliki rataan pertumbuhan diameter batang bawah tertinggi sebesar 6,34 cm, penggunaan batang atas varietas Miki menghasilkan pertumbuhan diameter terkecil sebesar 5,63 cm, sedangkan penggunaan batang atas varietas Solok menghasilkan pertumbuhan diameter yang tidak berbeda dengan kedua varietas. Fase pertumbuhan batang atas nyata mempengaruhi waktu pecah tunas, persen hidup, diameter batang atas, dan tinggi batang atas. Penggunaan batang atas fase flush 2 menghasilkan kecepatan tumbuh diameter dan tinggi batang atas lebih tinggi, sementara penggunaan fase flush 1 mempercepat waktu pecah tunas dan menghasilkan persen hidup lebih tinggi. Tidak terdapat interaksi nyata pada kedua faktor., The availability of avocado plants is still low, both in quantity and quality, so development is requisited to obtain quality, superior, and massive seeds in a relatively short time. This research aims to study the effect of different varieties and types of scion on the growth of avocado plants (Persea americana Mill.). The research used a factorial Completely Randomized Design (CRD) with two factors, i.e., factor one was the use of three scion varieties (Miki/Cipedak variety, Sindangreret lonjong variety, and Solok variety) and factor two was the growth phase of the scion branches (flush 1/apical shoot internode; and flush 2/second internode) with five experimental units per repetition, three repetitions for each treatment. Data were measured using Anova and, if significant, tested further using Duncan's Multiple Range Test at a 5% level. The scion of different varieties significantly increases the diameter of the rootstock. The scion of the oval Sindangreret variety had the highest average rootstock diameter growth of 6.34 cm, the use of the scion of the Miki variety resulted in the smallest diameter growth of 5.63 cm, even so the use of the scion of the Solok variety resulted in diameter growth that was no different from the two varieties. The growth phase of the scion significantly influences the time of bud break, survival percentage, diameter of the scion, and height of the scion. Scion flush phase 2 results in a higher growth rate in diameter and height of the scion, while the flush phase 1 speeds up the time of bud break and produces a higher survival percentage. There is no significant interaction between the two factors.
Keyword: age phase, auxin, cytokinin, scion, success rate, grafting
|
Judul: Analisis RSA dengan Penambahan Chinese Remainder Theorem untuk Mempercepat Proses Dekripsi.
Abstrak: RSA merupakan algoritma kunci publik yang keamanannya bertumpu pada kesulitan untuk memfaktorkan modulus n yang sangat besar, tetapi kelebihan ini mengakibatkan lambatnya waktu untuk menyelesaikan proses. Penambahan CRT pada RSA diperlukan untuk mengefisienkan kinerja RSA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja RSA dari segi kecepatan dan keamanannya, serta menganalisis algoritmanya. Analisis kecepatan dilakukan dengan mengukur waktu kecepatan rata-rata enkripsi dan dekripsi RSA dan RSA-CRT. Analisis keamanan dilakukan melalui studi literatur. Dari hasil analisis algoritma, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSA dan RSA-CRT memiliki kompleksitas yang sama untuk algoritma pembangkitan kunci dan proses enkripsi, yaitu O((lg n)3). Tetapi pada pembangkitan kunci RSA-CRT, ada bagian yang kompleksitasnya O((lg (n/2))2). Algoritma dekripsi RSA memiliki kompleksitas O((lg n)3), sedangkan RSA-CRT memiliki kompleksitas O((lg (n/2))3). Hasil ini dikuatkan oleh hasil implementasi yang memperoleh waktu dekripsi RSA-CRT yang lebih cepat dibandingkan waktu dekripsi RSA. Waktu rata-rata running time proses dekripsi RSA adalah 4211.79 ms, sedangkan pada RSA-CRT diperoleh running time rata-rata proses dekripsi 1372.44 ms. Kata kunci : RSA, RSA-CRT, Chinese Remainder Theorem.
Keyword:
|
Judul: Keberhasilan Superovulasi pada Beberapa Bangsa Sapi dengan Preparat Hormon yang Berbeda
Abstrak: Permintaan daging di Indonesia akan bertambah terus secara nyata dengan bertambahnya penduduk. Upaya peningkatan dan pengembangan produksi daging secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan mengembangkan teknologi transfer embrio (TE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan superovulasi pada beberapa bangsa sapi dengan menggunakan preparat hormon yang berbeda antara follicle stimulating hormone (FSH) dan Prostalglandin F2α (PGF2α). Penelitian dilaksanakan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang dengan menggunakan data sekunder berupa catatan produksi embrio in vivo selama tahun 2008 sampai tahun 2013. Data yang didapatkan diolah dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4x4 dengan dua faktor yaitu bangsa sapi (Simental, Limousin, Angus, Friesian Holstein) dan kombinasi FSH dan PGF2α (FSH1-PGF2α1, FSH1-PGF2α2, FSH2-PGF2α1, FSH2-PGF2α2). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa bangsa sapi memberikan pengaruh nyata (P<0.05) terhadap jumlah corpus luteum tetapi kombinasi hormon tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap jumlah corpus luteum sebagai respon superovulasi.
Keyword: superovulasi, bangsa sapi, kombinasi hormon, corpus luteum
|
Judul: Kualitas embrio hasil superovulasi pada bangsa sapi yang berbeda
Abstrak: Sektor peternakan di Indonesia dianggap belum mampu mencapai tingkat perkembangan yang menggembirakan. Masalah yang dihadapi dalam bidang peternakan antara lain, rendahnya produktivitas dan mutu genetik ternak. Penerapan teknologi transfer embrio (TE) adalah sebuah solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas dan populasi ternak dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bangsa terhadap kualitas embrio hasil superovulasi di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai Juni 2011 dengan menggunakan data sekunder catatan produksi embrio sapi secara in vivo tahun 2009 dan 2010 di Balai Embrio Ternak Cipelang, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Data tersebut meliputi semen yang digunakan, FSH yang digunakan dalam superovulasi, jumlah CL, jumlah embrio grade A, B, C, D, dan ovum tidak dibuahi atau Unfertilized (UF). Peubah yang diamati meliputi jumlah embrio dan sel telur yang tidak terbuahi, proporsi embrio layak transfer, proporsi embrio tidak layak transfer dan proporsi sel telur yang tidak dibuahi atau Unfertilized (UF). Sebanyak 95 ekor sapi donor digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari 11 ekor bangsa sapi Angus, lima ekor bangsa sapi Brahman, 29 ekor bangsa sapi Friesian Holstein (FH), 27 ekor bangsa sapi Limousin dan 23 ekor bangsa sapi Simmental. Data yang diperoleh diolah dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Hasil analisis data menunjukkan bahwa bangsa sapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (p <0,05) pada jumlah embrio dan sel telur yang tidak terbuahi, proporsi embrio layak transfer, proporsi embrio tidak layak transfer dan proporsi sel telur yang tidak dibuahi atau Unfertilized (UF).
Keyword: Embryo quality, Embryo transfer, Breeds of cattle
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Masyarakat Minangkabau terhadap Penerapan Sistem Waris.
Abstrak: Suku Minangkabau memiliki adat yang unik dalam penerapan sistem warisnya. Meskipun mayoritas penduduknya berpegang teguh pada syariah, namun dalam praktiknya penerapan sistem warisnya berbeda dengan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model sistem waris Minangkabau dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi masyarakat Minangkabau terhadap penerapan sistem warisnya. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi logistik. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui model sistem waris adat Minangkabau dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi masyarakat Minangkabau terhadap penerapan sistem waris. Hasil in-depth interview menunjukkan bahwa sistem waris Minangkabau menggabungkan hukum adat dan hukum Islam, dan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi masyarakat Minangkabau dalam penerapan sistem waris adalah pendidikan, dummy merantau, dummy kedudukan adat, dummy pernikahan suku, total asset, religiusitas dan pemahaman adat.
Keyword: hukum waris, Minangkabau regresi logistik, sistem waris adat
|
Judul: Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi dan Persepsi Nasabah terhadap Pembiayaan Mudharabah (Kasus: KSPPS TAMZIS Bina Utama Cabang Depok)
Abstrak: Pembiayan mudharabah merupakan pembiayaan untuk usaha produktif yang diharapkan lebih dapat berkembang dibandingkan jenis pembiayaan lain karena resiko usaha ditanggung bersama anatra mudharib dengan sahibul maal. Namun demikian hingga saat ini jenis pembiayaan tersebut relatif kecil, lebih kecil dibandingkan jenis pembiayaan lain. Pada KSPPS TAMZIS Bina Utama cabang Depok, jenis pembiayaan yang dominan justru pembiayaan mudharabah dan nilainya cenderung meningkat. Dengan demikian tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi nasabah dan faktor-faktor yang memengaruhi preferensi terhadap pembiayaan ini. Bedasarkan analisis skala likert menunjukkan bahwa persepsi nasabah terhadap pembiayaan ini dari sisi akses pembiayaan, kesesuaian produk, dan prosedur pengajuan pembiayaan sudah baik, sementara dari variabel pelayanan dan promosi masih tergolong cukup. Hasil metode regresi logistik menunjukkan bahwa dari enam variabel yang diduga memengaruhi preferensi nasabah, semua variabel berpengaruh signifikan kecuali variabel jarak dengan arah yang negatif untuk variabel usia, besar cicilan, dan waktu menunggu dana cair. Kemudian arah positif untuk variabel jumlah tanggungan keluarga dan lama menjadi anggota BMT. Kecuali variabel usia, semua variabel yang signifikan pengaruhnya sesuai dengan hipotesa.
Keyword: analisis logistik, mudharabah, pembiayaan, persepsi, preferensi
|
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes
Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes.
Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
|
Judul: Applying Risk Assessment Approach to Evaluate Small Island Status in Seribu Island
Abstrak: Kepulauan Seribu terdiri dari 110 pulau, diantaranya Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua yang dijadikan lokasi penelitian. Ketiga pulau dengan potensi yang dimiliki perlu direalisasikan pengelolaan secara terpadu kawasan pesisir dan lautan untuk pembangunan berkelanjutan. Proses pembangunan pulau-pulau kecil secara terpadu di ketiga pulau perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat risiko di pulau-pulau kecil dan memperkirakan pengelolaan pulau-pulau kecil yang sesuai untuk kawasan Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan observasi dengan analisis model IPCC (2014). Jenis bahaya yang paling berpotensi menimbulkan bencana adalah angin puting beliung, sedangkan gelombang, abrasi dan sampah tidak berpotensi menimbulkan bencana. Tingkat kerentanan di Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Kelapa Dua tergolong rendah, karena hanya ada satu bahaya yang berpotensi bencana yaitu angin puting beliung dengan besaran dan kerugian yang diakibatkan cukup besar. Tingkat kapasitas yang di miliki oleh ketiga pulau cukup baik, sehingga didapatkan nilai risiko di Pulau Harapan 0,69, Pulau Kelapa 0,68, dan Pulau Kelapa Dua 0,62 yang termasuk ke dalam kategori rendah.
Keyword: capacity, hazard, risk, Seribu island, vulnerability
|
Judul: Analysis of the Ecotourism Potential of Coral Reefs Around Tidung Island, Seribu Islands, Daerah Khusus Jakarta
Abstrak: Ekowisata terumbu karang yang terdapat pada Pulau Tidung memiliki potensi yang sangat besar. Namun, aktivitas ekowisata terumbu karang di Pulau Tidung memiliki beberapa permasalahan yang harus diatasi seperti perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab, dan kebijakan pengelolaan yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi terumbu karang, mengetahui daya dukung, dan merancang strategi pengelolaan wisata bahari terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Desember 2023. Pengambilan data terkait terumbu karang dan ikan yang ada di terumbu karang dilakukan pada 9 titik area, diantaranya terdapat 3 area pada Pulau Tidung Kecil dan 6 area pada Pulau Tidung Besar. Pengambilan data wawancara terhadap wisatawan dilakukan di Pulau Tidung Besar. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indeks kesesuaian ekowisata kategori wisata selam, daya dukung kawasan, dan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh yaitu Pulau Tidung memiliki tutupan yang beragam, jenis lifeform yang paling banyak ditemukan yaitu Rubble, jenis ikan terdiri dari 9 famili, indeks kesesuaian yang menunjukkan beberapa wilayah yang sesuai dan tidak sesuai, dan kesesuaian beberapa area dengan daya dukung., Coral reef ecotourism on Tidung Island has enormous potential. However, coral reef ecotourism activities on Tidung Island have several problems that must be overcome, such as irresponsible tourist behavior, and management policies that are not yet optimal. This research aims to analyze the potential of coral reefs, determine their carrying capacity, and design strategies for managing coral reef marine tourism on Tidung Island, Seribu Islands, Daerah Khusus Jakarta. The research was carried out from September to December 2023. Data collection regarding coral reefs and fish on coral reefs was carried out at 9 stations, including 3 stations on Tidung Kecil Island and 6 stations on Tidung Besar Island. Data collection from interviews with tourists was carried out on Tidung Besar Island. The data analysis used in this research is the ecotourism suitability index for the diving tourism category, regional carrying capacity, and SWOT analysis. The results obtained are that Tidung Island has a variety of cover, the most common type of lifeform is Rubble, fish species consist of 9 families, a suitability index that shows several suitable and unsuitable areas, and the suitability of several stations with carrying capacity.
Keyword: Carrying capacity, Coral reefs, Ecotourism, Tidung Island, carrying capacity, Ecotourism, Tidung Island, Coral Reefs
|
Judul: Imago and Egg Hatching Behavior of Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae)
Abstrak: Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) atau ulat grayak jagung (UGJ) merupakan hama kosmopolitan yang menyebabkan kerusakan berat pada pertanaman jagung di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku imago dan penetasan telur UGJ. Perilaku hinggap dan peletakan telur diamati pada pagi pukul 07:00 s.d. 09:00 dan sore pukul 16:00 s.d. 18:00 terhadap 223 imago jantan dan 366 imago betina yang dilepaskan di dalam sungkup kasa berukuran 1.5 m x 1.5 m x 2 m dengan sembilan tanaman jagung. Perilaku imago juga diamati setiap dua jam selama 24 jam terhadap kurang lebih 30 pasang imago. Proses penetasan telur dilakukan dengan mengamati dua puluh kelompok telur setiap dua jam sekali selama dua hari. Tidak terdapat perbedaan pola distribusi hinggap pada beberapa lokasi selama pengamatan pagi dan sore, dan juga diantara jenis kelamin. Sepertiga dari populasi imago hinggap pada tanaman jagung dan secara keseluruhan hinggap pada bagian permukaan atas (adaksial) daun jagung. Sebagian besar imago S. frugiperda meletakkan kelompok telur pada permukaan bawah (abaksial) daun jagung. Imago S. frugiperda aktif malam hari dan seluruh aktivitas bergerak/terbang, kawin, serta meletakkan telur terjadi antara pukul 18:00 s.d. 04:00. Telur S. frugiperda menetas antara pukul 02:00 s.d. 12:00 dan sekitar 75% kelompok telur menetas di antara pukul 02:00 s.d. 06:00., The fall armyworm (FAW) Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) is a cosmopolitan pest that may cause severe damages on corn in many countries. This research was to study FAW moth and egg hatching behavior. The perching and egg laying behaviors were observed in the morning (7–9 am) and late afternoon (4–6 pm) on 223 males and 366 females moths released inside a 1.5 m x 1.5 m x 2 m cage with 9 corn plants in it. The behaviors were also observed every two hours for 24 hours involving about 30 pairs of moths. Egg hatching processed were carried out by observing 20 egg clusters every 2 hours for 2 days. There were no differences on the pattern of moth perching locations during the morning and afternoon observations, and also between sexes. One third of the moths perched on the corn plants and almost all moths perched on upper surfaces of the corn leaves. About half numbers of egg clusters were laid on the corn plants, and most of them were laid at lower surfaces of the corn leaves. Fall armyworm moths were nocturnal and activities of moving/flying, mating and egg laying occurred between 6 pm to 4 am. Fall armyworm egg hatching occurred between 2 am to 12 am, and 75% of them hatched between 2 am to 6 am.
Keyword: Egg laying, FAW, imago behavior, perching pattern
|
Judul: Karakteristik Fisik Kimia dan Organoleptik Dodol Susu dengan Penambahan Krim
Abstrak: Dodol made from milk was a modification of regular dodol that usually use coconut milk as main ingredient. Previous experiment was failed to make dodol which met the standard, especially the fat content that far below the standard. The aim of this research was to assess physical, chemical, and organoleptic characteristics of dodol made from milk with cream addition as fat source. The results showed that dodol made from milk with cream addition did not affect significantly (P>0.05) on physical characteristics (yield, aw, hardness, chewiness). Chemical content analysis results showed significant differences (P<0.05) on ash, fat, and protein content. Ash and protein contents in dodol with 10% and 20% cream addition were significantly lower (P<0.05) than control. Fat content in dodol with 10% and 20% cream addition were significantly higher (P<0.05) than control. Hedonic quality test results showed dodol with 20% cream addition affected significantly (P<0.05) on color and aroma intensity. Meanwhile hedonic test results showed cream addition on dodol did not affect significantly (P>0.05) on acceptability of color, aroma, sweetness, and chewiness. Based on physical, chemical, and organoleptic characteristics, it can be concluded that cream can be used as fat source on dodol made from milk and 20% cream addition resulted in dodol that closest to available standard.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), milk, dodol, cream, characteristics
|
Judul: Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Es Krim Substitusi Whey Protein Isolate dengan Penambahan Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Abstrak: Es krim merupakan camilan yang memiliki keberagaman rasa, warna, bentuk sehingga banyak diminati masyarakat. Es krim substitusi whey protein isolate dengan penambahan temulawak menjadi salah satu inovasi pada produk es krim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji karakteristik fisikokimia dan organoleptik es krim substitusi whey protein isolate dengan taraf 0% dan 3% lalu ditambahkan temulawak sebanyak 0%, 0,8%, dan 1%. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan, sedangkan uji organoleptik menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan substitusi whey protein isolate sebanyak 3% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar air, overrun, dan daya leleh pada es krim. Temulawak dapat menurunkan kadar air dan meningkatkan kadar abu pada es krim. Berdasarkan uji organoleptik penambahan temulawak pada es krim dapat diterima oleh panelis., Ice cream is a dessert that has a variety of flavors, colors, and shapes, and become popular among people. Substituting whey protein isolate with the addition of temulawak has become one of the innovations in ice cream products. This study aims to analyze the physicochemical and organoleptic characteristics of ice cream substituted with whey protein isolate at levels of 0% and 3% with the addition of temulawak at 0%, 0,8%, and 1%. This study used a completely randomized design (CRD) with three repetitions, while the organoleptic test used the non-parametric Kruskal-Wallis test. The results showed that the substitution of whey protein isolate at 3% significantly affected (P<0.05) the protein content, water content, overrun, and melting power of ice cream. Temulawak can reduce water content and increase ash content in ice cream. Based on the organoleptic test, the addition of temulawak to ice cream was acceptable to the panelists.
Keyword: curcuma, ice cream, organoleptic, physicochemical, whey protein isolate
|
Judul: Aspek klinis canine ehrlichiosis
Abstrak: Canine ehrlichiosis adalah suatu penyakit yang menye- rang Canidae dan disebabkan oleh Rickettsia, yaitu Ehrli- chia canis. Organisme ini berkembang dalam sitoplasma leukocyt, terutama monocyt, dengan cara pembelahan seder- hana. Selain leukocyt, kadang-kadang organisme menyerang hystiocyt, sel-sel endothel, dan sel-sel batang (stem cells) dari sumsum tulang. Pada percobaan in vitro, Ehrlichia canis dapat berkembang dalam kultur monocyt yang berasal dari darah anjing. Canine ehrlichiosis ditemukan pertama kali pada tahun 1935, tetapi baru benar-benar diperhatikan pada permulaan tahun 1963, dan sampai kini telah tersebar di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Kejadian penyakit ini di Indonesia, dilaporkan secara resmi pada tahun 1983. Induk semang Ehrlichia canis adalah vertebrata dan invertebrata. Canidae merupakan induk semang vertebrata. Caplak Rhipicephalus sanguineus, selain sebagai induk semang invertebrata, juga bertindak sebagai vektor dalam penyebaran penyakit. Masa inkubasi canine ehrlichiosis bervariasi antara 10- 15 hari. Gejala klinik yang tidak pathognomonis menyebabkan perlunya pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa penyakit ini. Pada pemeriksaan darah ditemukan keadaan pancytopenia, yaitu jumlah seluruh sel darah mengalami penurunan, dan adanya organisme intrasitoplasma leukocyt. Derajat keparahan penyakit bertambah jika ada infeksi sekunder oleh Babesia canis dan atau Haemobartonella canis yang biasa menyertai penyakit ini. Babesiosis dan haemobartonellosis sering mengacaukan diagnosa karena gejala kliniknya mirip canine ehrlichiosis. Untuk membedakan ketiga penyakit tersebut, juga perlu diadakan pemeriksaan laboratorium. Selain memperhatikan gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium, untuk lebih lebih menguatkan diagnosa dapat dipakai uji biologis…dst
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Social Media Influencer terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan Halal pada Generasi Z di Jabodetabek
Abstrak: Di Indonesia, kosmetik halal menjadi salah satu sektor industri halal yang sedang berkembang dan menempati posisi ke-2 di dunia. Kosmetik halal saat ini banyak diperhatikan oleh masyarakat khususnya remaja yang dikenal dengan nama generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh religiusitas, label halal, harga, kualitas dan social media influencer terhadap keputusan pembelian produk kecantikan halal pada generasi Z di Jabodetabek. Sampel penelitian ini berjumlah 114 responden yang mewakili generasi Z di Jabodetabek dan pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Metode analisis data yang digunakan ialah metode regresi linear berganda dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa secara bersama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial, harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sedangkan religiusitas, label halal dan social media influencer tidak berpengaruh., In Indonesia, halal cosmetics are one of the growing halal industrial sectors, occupying the 2nd position in the world. Halal cosmetics are currently getting a lot of attention from the public, especially teenagers, known as Generation Z. The purpose of this study was to analyze the effect of religiosity, halal label, price, quality and social media influencers on purchasing decisions for halal beauty products in Generation Z in Jabodetabek. The sample of this study amounted to 114 respondents representing generation Z in Jabodetabek and data collection using a questionnaire with a Likert scale. The data analysis method used in this research is multiple linear regression method with sampling technique using purposive sampling. The results show that simultaneously the independent variables have a significant effect on the dependent variable. Partially, price and product quality influence purchasing decisions, while religiosity, halal labels and social media influencers have no effect.
Keyword: Halal Cosmetics, Purchasing Decisions, Z Generation, Halal Cosmetics, Purchasing Decisions, Z Generation
|
Judul: Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Ulang Produk Emina pada Generasi Z.
Abstrak: Pertumbuhan nilai industri kosmetik Indonesia meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang didominasi generasi Z. Emina adalah merek produk kosmetik lokal baru yang perlu memperkuat ekuitas merek agar berdaya saing untuk meningkatkan minat beli ulang di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen generasi Z, mengetahui ekuitas merek, dan mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap minat beli ulang pada konsumen generasi Z merek Emina. Penelitian dilakukan di Kota dan Kabupaten Bogor dengan kriteria responden wanita usia 12-24 tahun yang pernah membeli produk merek Emina minimal satu kali sebanyak 290 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, dan analisis regresi linear berganda dengan aplikasi SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel ekuitas merek berpengaruh secara simultan terhadap minat beli ulang. Secara parsial variabel kesadaran merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang.
Keyword: ekuitas merek, kosmetik, minat beli ulang, regresi linear berganda
|
Judul: Rencana Pengelolaan Lanskap Kebun Raya Toledo, Ohio, Amerika Serikat
Abstrak: Kebun raya (atau bisa juga disebut kebun botani, taman botani) adalah suatu area kebun yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditujukan terutama untuk keperluan koleksi tanaman sebagai tempat penelitian dan pendidikan. Selain itu, kebun raya juga kerap kali digunakan sebagai sarana wisata bagi pengunjung. Kebun Raya merupakan tempat yang sangat sesuai untuk melakukan kegiatan magang dalam bidang pengelolaan lanskap. Jika ditinjau dari segi tujuan, kegiatan magang ini memiliki dua tujuan, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, kegiatan magang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman profesi, memperluas wawasan, dan mengasah keahlian dalam mempelajari fungsi lanskap kebun raya. Secara khusus, kegiatan magang dilakukan untuk mempelajari dan mengevaluasi proses pengelolaan lanskap kebun raya serta untuk mengevaluasi dan mengenalisis berbagai masalah yang muncul di lapangan.
Keyword:
|
Judul: Perbandingan hasil tangkap bagan yang menggunakan beberapa warna cahaya di perairan lero, sulawesi selatan
Abstrak: Tujuan penelitian adalah melihat sampai sejauh mana perbedaan hasil tangkapan yang disebabkan perbedaan lampu (sumber cahaya) dan waktu penangkapan. Respon ikan-ikan terhadap penyinaran cahaya yang ter- diri dari cahaya Merah, Hijau dan Kuning membentuk pola tingkah laku pada masing-masing penyinaran dan berenang pada zone-zone tertentu. Uji significant menunjukkan pengaruh warna lampu tidak berbeda nyata terhadap hasil tangkapan. Sedangkan untuk periode tangkapan memberikan respon yang berbeda terhadap hasil tangkapan. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) menunjukkan periode tangkapan B₁ (pkl. 18.00 - 21.00) relatif lebih besar dari B2 (pkl. 21.00 - 24.00), demikian pula B₁ lebih besar daripada periode tangkapan Bi (pkl. 03.00 - 05.00). Sedangkan 4 periode tangkapan B4, B3 (pkl. 24.00 - 03.00) dan B2 tidak berbeda nyata. Periode tangkapan lainnya dibandingkan antara B3 dan B₁ juga tidak berbeda nyata….
Keyword:
|
Judul: Pengaruh paasang surut terhadap hasil tangkapan ikan hias dengan menggunakan alat tangkap bubu di Perairan Pulau Sekepal, Lampung Selatan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk; mengetahui pola pasut di perairan karang Pulau Sekepal dan parameter lingkungan (suhu dan salinitas) saat pasang surut dan arus permukaan, mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan dari alat tangkap bubu dan mengetahui bagaimana pengaruh pasut terhadap hasil tangkapan. Dilakukan di perairan karang Pulau Sekepal, Belebuh, Lampung Selatan dan dimulai pada bulan Juli sampai Agustus 1996. Metode yang digunakan adalah experimental fishing yaitu pengamatan langsung dilapangan selama 15 hari. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi; (1). Data pasang surut dengan menggunakan papan pasut berskala yang dipasang pada lokasi perairan yang selalu terendam air laut (2). Data hasil tangkapan ikan hias dengan menggunakan alat tangkap bubu sebanyak dua buah, (3). Parameter lingkungan (suhu, salinitas dan arus permukaan). Data Sekunder meliputi; (1). Keadaan daerah penelitian, (2). Keadaan perairan, (3). Potensi perikanan setempat, dan (4). Keadaan unit penangkapan daerah penelitian. Pengoperasian alat dilakukan di perairan karang Pulau Sekepal, yang dapat ditempuh ± 10 menit dari Pantai Belebuh dengan menggunakan perahu Jukung. Posisi bubu diatur sedemikian rupa agar mulut bubu menghadap garis pantai atau tegak lurus dari garis pantai. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan arus pasut. Hauling dilakukan setiap pagi hari (07.00-09.00) dan sore hari (16.00-18.00), setting juga dilakukan segera, setelah melakukan setiap hauling. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan sebelum melakukan hauling. Data hasil tangkapan setiap hauling, dikelompokan ke dalam hasil tangkapan saat pasang naik dan pasang surut. Pengelompokan ini didasarkan kepada pengaruh pasang naik atau pasang surut yang dominan mempengaruhi selama di letakkannya bubu di dasar perairan. ...
Keyword:
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Isolasi Bacillus Thuringiensis dari berbagai contoh tanah dan toksisitasnya terhadap larva spodoptera litura
Abstrak: Dalam usaha mengi solasi bakteri penghasil kristal protein (p.k.p.) dari 24 contoh tanah, diperoleh empat isolat yang berasal dari empat contoh tanah yang berbeda (16.67%). yaitu contoh tanah M.041, M.211, M.071, dan M.191. Pada pengamatan bentuk kristal menggunakan mikroskop kontras fase pada perbesaran 1000 kali di jumpai dua bentuk kristal, yaitu bipiramida (M.041, M.191, M.211) dan bulat (M.071). Rendahnya perolehan isolat bakteri p.k.p. dari contoh tanah yang diperiksa kemungkinan besar disebabkan karena contoh tanah yang diperiksa terlalu lama disimpan (tujuh bulan). beberapa di antaranya berasal pembakaran limbah ulat sutra dari tempat Hasil penquil an toksisitas kristal terhadap empat isolat tersebut ditambah 15 isolat hasil peneliti lain menunjukkan bahwa isolat 1.01 dan K.04 menvebabkan mortalitas mendekati 100 % pada larva S. litura. Data ini ditafsirkan dengan hati-hati dari perlu dilakukarı pengujian ulang.
Keyword:
|
Judul: Stabilitas beberapa formulasi bioinsektisida bacillus thuringiensis subsp. aizawai
Abstrak: Dalam penelitian ini dikaji tiga macam formulasi cair [flowable concentrates (fc)] bioinsektisida dengan bahan aktif Bacillus thuringiensis subsp. aizawai (Bta). Ketiga macam formulasi tersebut diberi nama sandi FC (formulasi C), FD (formulasi D), dan FE (formulasi E). Dalam semua kasus, bahan aktif ketika dipanen disuspensikan kembali dalam cairan formulasi yang sesuai (10% volume cairan fermentasi) lalu sebanyak 1 ml dicampurkan dengan cairan formulasi hingga volume total masing-masing mencapai 100 ml. Dalam penelitian ini disertakan kontrol negatif GC, GD, dan GE [1 ml suspensi bahan aktif tersebut di atas dicampurkan dengan 99 ml larutan garam fisiologis (NaCl)]. Sebagai kontrol positif dipakai produk komersial Florbac fc (Novo Nordisk, Denmark). Pengkajian ini dilakukan untuk mencari formulasi yang paling mendukung viabilitas spora dan stabilitas kristal protein Bta selama penyimpanan pada suhu kamar yang berkaitan dengan keampuhannya terhadap larva Spodoptera litura instar-1. Penurunan nilai pH, viabilitas spora dan kristal protein Bta serta mortalitas larva semakin tinggi dengan bertambahnya umur formulasi. Persentase penurunan total viabilitas spora yang disebabkan oleh ketiga macam formulasi yang dicobakan setelah disimpan selama tiga bulan mencapai lebih dari 90%, yaitu masing-masing sebesar 96,96% (FE), 93,33% (FD), dan 92,57% (FC). Konsentrasi kristal protein sebagaimana diduga dengan hemasitometer memperlihatkan penurunan yang serupa dengan penurunan viabilitas spora tetapi dengan persentase yang lebih rendah, yaitu masing-masing sebesar 42,23% (FC), 53,33% (FD), dan 77,22% (FE). Persentase penurunan tersebut menunjukkan toksiknya cairan formulasi yang dicobakan terhadap spora dan kristal protein Bta. Penurunan total viabilitas spora yang terjadi pada kontrol negatif, yaitu masing-masing sebesar 14,08% (GC), 21,69% (GD), dan 10,34% (GE) juga mendukung kesimpulan tersebut. Penurunan pH juga terjadi pada semua formulasi, masing-masing sebanyak 0,73 (FC), 0,85 (FD), dan 1,46 (FE) satuan pH. Tidak ada satupun pelakuan formulasi yang menyebabkan mortalitas larva 100% meskipun sampai hari ke-4. Produk komersial Florbac fc yang disertakan sebagai kontrol positif menunjukkan nilai pH dan VSC yang tetap stabil selama tiga bulan masa penyimpanan dengan nilai mortalitas 100%. Secara keseluruhan, ketiga macam formulasi yang dicobakan tidak ada yang dapat mendukung viabilitas spora dan stabilitas kristal protein Bta dengan baik. Pengkajian kembali komposisi bahan-bahan formulasinya perlu dilakukan untuk menghasilkan cairan formulasi yang dikehendaki.
Keyword: bioinsektisida
|
Judul: Millennial and Zoomer Generation Consumers’ Purchasing Decisions and Preferences at Coffee Shops in Madiun City
Abstrak: Perkembangan zaman melahirkan generasi baru dengan preferensi minuman kopi yang diduga berbeda dari generasi sebelumnya. Ketersediaan pilihan kedai kopi telah memperluas alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian. Sebagai salah satu kedai kopi, IKIO Coffee dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan karakteristik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik konsumen generasi Millennial dan Zoomer serta melakukan segmentasi konsumen berdasarkan karakteristik demografis, perilaku, dan psikografis dalam pembelian minuman kopi di kedai-kedai kopi di Kota Madiun. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 180 responden pada periode April - Juli 2022. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik judgmental sampling dengan kriteria kelompok usia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis deskriptif, uji T sampel bebas untuk analisis perbedaan, dan analisis cluster menggunakan metode K-Means Clustering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen generasi Millennial dan Zoomer cenderung didominasi oleh perempuan, angkatan kerja, memiliki tujuan mengisi waktu luang, mencari informasi melalui media sosial, dan memberikan prioritas pada cita rasa. Terdapat perbedaan signifikan antara konsumen Millennial dan Zoomer dalam preferensi kedai kopi terkait media promosi, fasilitas WIFI/stopkontak, fasilitas hiburan live music, proses pemesanan, dan proses pembayaran. Berdasarkan preferensi terhadap atribut kedai kopi, segmentasi konsumen terbagi menjadi tiga segmen, yaitu pecinta kopi, petualang rasa kopi, dan konsumen yang mengedepankan kualitas minuman kopi. Implikasi manajerial bagi IKIO Coffee dan kedai-kedai kopi lainnya adalah mengarahkan strategi pemasaran lebih khusus pada segmen konsumen petualang rasa untuk generasi Zoomer, serta mengutamakan inovasi dan diferensiasi dalam menyajikan minuman kopi berkualitas untuk generasi Millennial.
Keyword: coffee shops, consumer preferences, generation Millennial, generation Zoomer, segmentation
|
Judul: Pengaruh Pengaturan Nisbah Daun:Buah Dan Pemberongsongan Buah Terhadap Kualitas Panen Dan Pascapanen Buah Pamelo (Citrus Grandis (L.) Osbeck) Bali Merah Tanpa Biji
Abstrak: Penelitian bertujuan mengamati dan membandingkan kualitas panen dan pascapanen buah pamelo Bali Merah yang telah mendapatkan perlakuan prapanen berupa pemberongsongan buah dan pengaturan nisbah daun:buah. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2015 di Laboratorium Pasca Panen dan Laboratorium UV-Vis Spectrophotometry, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dengan empat ulangan dan dilakukan pada tiga masa simpan. Faktor pertama adalah perbedaan nisbah daun:buah, yang terdiri atas tiga taraf, yaitu 50:1, 75:1, dan 100:1. Faktor kedua adalah warna plastik berongsong yang terdiri atas empat warna, yaitu bening, merah, kuning, biru, dan tanpa berongsong sebagai kontrol. Hasil pemberongsongan menunjukkan perbedaan iklim mikro dalam berongsong pada variabel suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Peningkatan nisbah daun:buah secara nyata meningkatkan bobot dan ukuran buah namun tidak meunjukkan perbedaan nisbah PTT:ATT. Pemberongsongan buah secara nyata menunjukkan pengaruh pada kandungan pigmen kulit buah, dimana buah dengan berongsong plastik biru memiliki kandungan klorofil dan karotenoid tertinggi. Buah pada plastik merah cenderung memiliki bobot dan ukuran lebih tinggi dibanding kontrol dan warna berongsong lain. Pengamatan pada tiap masa simpan (5, 7, 9 minggu setelah panen) secara umum menunjukkan tidak adanya perbedaan pengaruh pengaturan nisbah daun:buah dan pemberongsongan buah pada variabel kualitas yang diamati (susut bobot, kelunakan, tebal kulit, PTT, ATT, dan vitamin C).
Keyword: masa simpan, nisbah daun:buah, pamelo, pemberongsongan
|
Judul: Aplikasi Ethephon dan Stiker Pascapanen untuk Perbaikan Kualitas Buah Jeruk Siam Garut (Citrus nobilis Lour).
Abstrak: Jeruk siam garut merupakan salah satu komoditas buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Permasalahan utama jeruk nusantara adalah daya saing yang rendah terhadap jeruk impor. Warna kulit jeruk siam masak cenderung hijau kekuningan. Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan teknologi degreening untuk menghasilkan warna jingga pada kulit buah jeruk. Teknologi degreening dapat diterapkan dengan menggunakan ethephon. Aplikasi ethephon selain mempercepat proses degreening adalah mempercepat penuaan atau pembusukkan buah. Stiker pascapanen yang mengandung natrium klorida merupakan salah satu inovasi yang praktis digunakan untuk memperpanjang umur simpan buah yang diproduksi oleh salah satu perusahaan di Malaysia. Aplikasi stiker ini diharapkan dapat memperlambat proses pembusukan pada buah jeruk. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh ethephon terhadap kecepatan degreening dan penggunaan stiker pascapanen terhadap perpanjangan umur simpan jeruk siam garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2017 di Laboratorium Pascapanen Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (PKHT IPB). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dengan ethephon (perlakuan ethephon dan perlakuan tanpa ethephon) sebagai faktor pertama dan stiker pascapanen (perlakuan stiker pascapanen dan perlakuan tanpa stiker pascapanen) sebagai faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara ethephon dengan stiker pascapanen tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas visual, kualitas fisik, dan kualitas kimiawi buah jeruk siam garut. Aplikasi ethephon 1.000 ppm dapat mempercepat proses degreening pada buah jeruk siam garut hingga 10 hari untuk memperoleh kulit berwarna jingga kekuningan dibandingkan buah perlakuan tanpa ethephon. Warna jingga pada kulit buah perlakuan ethephon terjadi pada umur 11 HSP. Perlakuan ethephon tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas kimiawi buah. Buah perlakuan ethephon mulai mengalami pembusukan pada umur 9 HSP dan buah perlakuan tanpa ethephon mulai mengalami pembusukan pada umur 13 HSP. Aplikasi stiker pascapanen tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas visual, kualitas fisik, dan kualitas kimiawi buah jeruk siam garut.
Keyword: citrus color index, etilen, natrium klorida, pembusukan, penguningan
|
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing
Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism.
Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
|
Judul: Model dinamika spasial ruang terbangun dan ruang terbuka hijau : studi kasus kawasan Jabodetabek
Abstrak: Jabodetabek merupakan kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dampak dari perkembangan ini adalah terkonversinya ruang terbuka hijau menjadi ruang terbangun. Perubahan sebaran spasial ruang terbuka hijau dapat dianalisis menggunakan teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola perubahan. ruang terbangun dan ruang terbuka hijau secara spasial di kawasan Jabodetabek pada periode tahun 1972 hingga 2005, serta membuat dan mengkaji model spasial peluruhan/pertumbuhan ruang terbangun, ruang terbuka hijau, dan kepadatan penduduk di kawasan Jabodetabek, sehingga dapat dilakukan pengkajian untuk menentukan faktor-faktor pertumbuhan/penurunan luas ruang terbangun dan ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ruang terbuka hijau mengalami penurunan dan proporsi ruang terbangun mengalami peningkatan dari tahun 1972- 2005. Penutupan vegetasi dalam bentuk hutan menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor dan sebagian di Kota Bogor Sedangkan penutupan vegetasi dalam bentuk semak dan rumput lebih menyebar di berbagai Kecamatan. Lahan pertanian secara umum menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di luar pusat Kabupaten/Kota, seperti di Kabupaten Tangerang dan Bekasi, serta sebagian di Kota Tangerang dan Bekasi. Penyebaran kawasan permukiman sebagian besar terjadi di perkotaan, seperti kecamatan-kecamatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Ruang terbangun menyebar mengikuti jalur transportasi utama khususnya jalan raya, baik jalan-jalan kolektor primer maupun jalan lokal dan membentuk pusat koridor. Permukiman perkotaan secara umum terpusat di ibukota kecamatan, sedangkan pada perkampungan menyebar secara sporadis dan letaknya berdekatan dengan lahan pertanian. Pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi RTH adalah RTH 60™ log RTH ( (a-bx) dan pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi ruang terbangun adalah RTB 6.0 RTB exp (a - bx). Faktor jarak Kecamatan ke Pusat Kota (Monas) menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan. luasan ruang terbuka hijau dan ruang terbangun, selain faktor kepadatan penduduk, jarak ke Kabupaten/Kota lain, Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK), rasio rumah tangga miskin, dan rasio rumah tangga pertanian. Semakin jauh dari pusat kota, luasan ruang terbuka hijau semakin tinggi dan luasan ruang terbangun semakin rendah.
Keyword: Ruang terbuka hijau perkotaan, Fungsi ruang terbuka hijau, Ruang terbangun, Urbanisasi dan suburbanisasi, Perubahan penggunaan lahan
|
Judul: Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bogor dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis.
Abstrak: Pertumbuhan kota yang pesat akibat pertambahan jumlah penduduk terutama urbanisasi, membutuhkan pembangunan sarana dan perasana. Hal ini mengakibatkan bertambahnya peralihan lahan pada ruang terbuka menjadi ruang terbangun. Berkembangnya teknik SIG dan penginderaan jauh merupakan pendukung bagi pedalaman studi mengenai korelasi RTH dengan jumlah penduduk. Melalui metode analisis spasial dapat diketahui bahwa pada periode tahun 1991-2001 terjadi penurunan luas lahan semak belukar sebesar 5295.42 ha, kebun campuran sebesar 14085.9 ha, sawah sebesar 6147.81 ha dan lahan terbuka sebesar 417.6 ha, namun terjadi penambahan luas lahan pemukiman sebesar 7530.3 ha. Demikian juga untuk periode tahun 2001-2012 terjadi penambahan lahan kebun campuran sebesar 4063.05 ha dan lahan pemukiman sebesar 3499.74 ha, namun terjadi penurunan luas lahan hutan sebesar 3979.35 ha. Berdasarkan analisis statistik diperoleh suatu model persamaan regresi yaitu Y = 103 – 0.000281x. Hasil analisis korelasi perubahan RTH terhadap jumlah penduduk menunjukkan korelasi negatif artinya penambahan jumlah penduduk menyebabkan penurunan luas RTH.
Keyword: peutupan lahan, perubahan, ruang terbuka hijau.
|
Judul: Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Salami Daging Tetelan dengan Penggunaan Lactobacillus plantarum IIA-2C12 dan Lactobacillus acidophilus IIA-2B4.
Abstrak: Salami is a dry sausage that is made from fresh meats by using lactic acid bacteria and through smoking process. The purpose of this research was to make starter culture of L.plantarum and L.acidophilus as probiotic starter culture which is analyzed based on physical, chemical, and organoleptic test. The addition of L.plantarum and L.acidophilus has different effect on the pH value of product, whereas the addition of L.plantarum and L.acidophilus has no significant effect on the activity water and TAT value. Salami with the addition of 2% L.acidophilus produces red color intensity (a value) higher than another treatment. Salami without the addition of lactic acid bacteria has lower water content than with the addition of L.plantarum and L.acidophilus (P<0.05). In contrast, the protein content is lower by the addition of L.plantarum and L.acidophilus than the salami control (P<0.05). The panelist chose the salami with the addition of 2% L.acidophilus.
Keyword: trimmed meat, salami, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus plantarum
|
Judul: Energi Metabolis Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor L.), Tepung Ikan dan Meat Bone Meal Pada Broiler
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur energi metabolis (EM) tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor L.) yang diperoleh dari metode pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan tepung ikan dan meat bone meal pada ayam broiler. Lima belas ekor broiler jantan umur 5 minggu digunakan dalam penelitian ini. Dua belas ekor broiler secara acak diberi pakan tepung ulat hongkong (P1), tepung ulat hongkong hasil ekstraksi lemak (P2), tepung ikan (P3), dan meat bone meal (P4). Tiga ekor sisanya dipuasakan untuk mengukur energi dan nitrogen endogenous. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi nitrogen yang paling tinggi ke yang paling rendah dari keempat perlakuan berturut-turut adalah P2 (98.13%), P3 (95.82%), P1 (93.57%) dan P4 (89.72%). Energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMSn) yang paling tinggi ke yang paling rendah dari keempat perlakuan berturut-turut yaitu P1 (3376 kkal kg-1), P4 (3006 kkal kg-1), P2 (2685 kkal kg-1) dan P3 (2100 kkal kg-1). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung ulat hongkong memiliki EMSn lebih tinggi dibandingkan dengan EMSn tepung ikan dan meat bone meal dan tepung ulat hongkong hasil ekstraksi lemak memiliki EMSn lebih tinggi dibandingkan dengan EMSn tepung ikan.
Keyword: ayam broiler, energi metabolis, meat bone meal, tepung ikan, tepung ulat hongkong
|
Judul: Manfaat tepung daun kelor(Moringa oleifera Lamk) terhadap hasil metabolisme lemak ayam broiler
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun kelor terhadap hasil metabolisme lemak pada ayam broiler. Ayam yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 120 ekor broiler DOC (Day Old Chicken) strain AA (Arbor Acres) yang dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok PO (Kontrol), kelompok P1 (Kelor 5%) dan P2 (Kelor 10%) masing- masing 40 ekor. Ayam tersebut dipelihara sampai umur 1 bulan untuk mengetahui aktifitas pertumbuhan dan pembentukan lemak. Pada minggu keempat, dari masing-masing kelompok diambil 5 ekor ayam untuk dipotong dan dianalisa kualitas karkas. Parameter bobot badan dilakukan dengan penimbangan setiap minggu, sedangkan jumlah konsumsi bahan kering dan lemak diukur setiap hari. Berat karkas, berat lemak tubuh (karkas, subcutan dan viseral) serta kadar trigliserida dan kolesterol ditimbang dan dianalisa pada akhir penelitian. Analisa lemak tubuh dilakukan dengan metode ekstraksi eter, sedangkan analisa trigliserida dan kolesterol serum darah menggunakan metode spektrofotometri. Rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dan data yang diperoleh dianalisa dengan uji sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan kelor tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot badan, jumlah konsumsi pakan, konsumsi lemak, bobot karkas, kadar trigliserida dan kolesterol serum serta berat lemak karkas sedangkan berat lemak subcutan dan viseral pada kelompok kelor menunjukkan adanya penurunan.
Keyword:
|
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery
Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune.
Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
|
Judul: Faktor-Faktor yang memengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat Ritel di Sektor Agribisnis ( Kasus pada BRI Cabang Kramat Jati ).
Abstrak: Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pemerintah untuk membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. BRI Cabang Kramat Jati merupakan perbankan yang menyalurkan KUR Ritel. Realisasi KUR Ritel di BRI cabang Kramat Jati belum tersalurkan seluruhnya, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat realisasi KUR Ritel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakter yang dimiliki debitur dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyaluran KUR Ritel pada sektor agribisnis di BRI Cabang Kramat Jati. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini 33 orang dan melakukan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) karakter yang dimiliki oleh setiap debitur berbeda-beda sehingga diperlukan pendekatan untuk menganalisis usahanya. (2) laba bersih per-bulan, lama usaha dan nilai agunan memengaruhi besarnya realisasi KUR yang akan diberikan. (3) Jumlah tanggungan, jumlah karyawan dan usia debitur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya realisasi KUR.
Keyword: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Agribisnis
|
Judul: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat Mikro pada Sektor Agribisnis di BRI Unit Sindang Barang
Abstrak: Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit yang dialokasikan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang secara ekonomi layak namun belum bankable. BRI merupakan salah satu perbankan yang berpartisipasi dalam penyaluran KUR yakni KUR Mikro dengan pencapaian jumlah realisasi terbesar. BRI Unit Sindang Barang pada tahun 2019 telah berhasil menyalurkan KUR sepenuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi realisasi KUR Mikro pada sektor agribisnis di BRI Unit Sindang Barang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 debitur yang ditentukan dengan menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan jenis usaha yang diambil secara proporsional dari total 289 debitur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan, pendapatan bersih per bulan, dan jumlah kredit yang diajukan berpengaruh signifikan terhadap realisasi KUR Mikro, namun tidak dengan variabel usia, jenis debitur, jenis usaha, lama usaha, dan agunan.
Keyword: KUR, pendapatan bersih, pengajuan kredit, pendidikan, realisasi
|
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes
Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes.
Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
|
Judul: Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.)Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Dan Daun Sirih (Piper Betle L.) Terhadap Infeksi Bakteri (Aeromonas Hydrophila L31, Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.)
Abstrak: Ikan lele dumbo (Clarias sp.) disukai oleh masyarakat karena rasa dagingnya yang lezat dan gurih, di samping harganya relatif murah dibandingkan jenis ikan lainnya. Hal tersebut menyebabkan permintaan terhadap ikan lele durnbo meningkat, dan mendorong para petani ikan untuk mengintensifkan budidayanya. Namun intensifikasi sering menghadapi kendala salah satunya adalah penyakit. Penyakit yang sering ditemukan pada lele dumbo adalah MAS (Motile Aeromonad Septicaemia) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penanggulangan penyakit yang disebabkan bakteri A. hydrophila biasanya menggunakan antibiotik. Namun dipihak lain pemakaian antibiotik pada budidaya akan meningkatkan fiekuensi isolat bakteri yang resisten terhadap antibiotik tersebut. Indonesia kaya akan tanaman yang berpotensi sebagai obat, seperti daun jambu biji (Psidium guajava L.), sambiloto (Andrographis paniculata Nees), dan daun sirih (Piper betle L.). Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tanaman obat tersebut memiliki khasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tanaman obat tersebut untuk pencegahan dan pengobatan penyakit MAS (Motile Aeromonad Septicemia) pada ikan lele dumbo (Clarias sp.) yang terinfeksi bakteri bakteri A. hydrophila L ~ I . Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2001, di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor.
Keyword:
|
Judul: Aplikasi ekstrak daun jambu biji daging buah putih (Psidium guajava var. pyrifera) pada transportasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Abstrak: Ikan nila yang dipasarkan dalam keadaan hidup memiliki harga yang lebih tinggi. Teknologi yang banyak diterapkan untuk pemasaran ikan dalam keadaan hidup adalah transportasi sistem basah. Upaya peningkatan ketahanan hidup ikan dalam transportasi sistem basah dapat dilakukan dengan penurunan laju metabolisme ikan. Salah satu aktivitas fisiologis yang perlu dikaji adalah laju ekskresi. Akumulasi feses dan urin di dalam air selama transportasi mengakibatkan peningkatan kadar amonia dalam air yang bersifat toksik terhadap ikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk penghambatan laju ekskresi pada ikan selama transportasi adalah dengan penambahan ekstrak daun jambu biji daging buah putih (Psidium guajava var. pyrifera). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efektivitas ekstrak daun jambu biji daging buah putih (P. guajava var. pyrifera) dalam menghambat laju ekskresi pada ikan nila (O. niloticus); mengetahui konsentrasi ekstrak daun jambu biji daging buah putih (P. guajava var. pyrifera) yang dapat digunakan dalam mempertahankan ketahanan hidup ikan nila (O. niloticus) selama transportasi dan mengaplikasikan ekstrak daun jambu biji daging buah putih (P. guajava var. pyrifera) dalam kegiatan transportasi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan data awal mengenai konsentrasi letal ekstrak daun jambu biji daging buah putih dan kisaran konsentrasi ekstrak yang akan diujikan terhadap ikan nila (O. niloticus) dalam penelitian utama. Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui efek penghambatan terhadap laju ekskresi ikan nila selama simulasi transportasi oleh ekstrak daun jambu biji daging buah putih dengan konsentrasi 0,5%, 0,75%, dan 1%. Parameter yang diamati, meliputi respon tingkah laku ikan, kualitas air (suhu, turbiditas, DO, CO2, pH, dan TAN), dan glukosa darah ikan. Rancangan percobaaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) tunggal, yaitu faktor ekstrak daun jambu biji daging buah putih dengan taraf perbedaan konsentrasi ekstrak daun jambu biji daging buah putih. Apabila hasil perhitungan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan LC50 ekstrak daun jambu biji daging buah putih adalah 4,15%. Penambahan ekstrak daun jambu biji daging buah putih dapat menurunkan laju metabolisme ikan, ditunjukkan dengan gerakan tubuh, gerak tutup insang, gerak sirip ikan yang lambat. Perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh terhadap parameter kualitas air, seperti suhu, turbiditas, DO, CO2, pH, dan TAN. Perlakuan dengan penambahan ekstrak konsentrasi 1% menyebabkan penurunan nilai glukosa darah ikan. Ekstrak daun jambu biji daging buah putih (P. guajava var. pyrifera) dengan konsentrasi 0,5 %, 0,75%, dan 1% memiliki kemampuan dalam menghambat laju ekskresi pada ikan nila (O. niloticus) selama 2 jam waktu transportasi. Perlakuan konsentrasi ekstrak 1% memiliki nilai TAN yang terendah, yaitu 0,41 mg/l. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji daging buah putih (P. guajava var. pyrifera) sebesar 1% merupakan konsentrasi yang optimal untuk transportasi ikan nila (O. niloticus) selama 2 jam.
Keyword: Guava leaf extract, Tilapia, Transportation
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Desain Lanskap Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta Berbasis Budaya Jawa.
Abstrak: Kota Surakarta dianggap sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Keberadaan benda cagar budaya serta warisan kesenian dan kebudayaan menjadi potensi Kota Surakarta untuk membangun karakteristik sebagai kota budaya. Penataan ruang bernuansakan budaya di Kota Surakarta dirasa perlu, terutama ditengah pesatnya modernisasi pembangunan yang terjadi saat ini. Jalan Slamet Riyadi merupakan salah satu area yang berpotensi untuk dikembangkan dengan nuansa budaya Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi warisan budaya yang ada di jalan Slamet Riyadi, mengidentifikasi dan menganalisis potensi yang ada pada lanskap jalan Slamet Riyadi, dan mendesain lanskap jalan Slamet Riyadi dengan berbasis budaya Jawa. Penelitian ini mengacu pada proses perancangan Gold 1980 dengan modifikasi. Konsep desain yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep tata ruang rumah bangsawan Jawa pada jaman dahulu atau delem yang terdiri dari pelataran, pendhapa, pringgitan, dan dalem ageng. Kemudian bagian-bagian tersebut diterapkan sebagai sub-tema desain setiap segmen pada tapak dan menjadi gambaran dari zona-zona penyusun tapak. Desain dilakukan pada area Citywalk, jalur sepeda, badan jalan dan beberapa ruang di sekitar tapak. Desain ini juga mengambil beberapa bentuk ragam hias bangunan Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran serta motif batik khas Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Hasil penelitian ini berupa siteplan, detail view, gambar potongan, gambar ilustrasi dan detail desain.
Keyword: Citywalk, Dalem, Desain Berbasis Budaya Jawa, Desain Lanskap Jalan, Kota Budaya
|
Judul: Surakarta: Perkembangan Kota Ditinjau Dari Perubahan Kondisi Sosial Pada Bekas Ibukota Kerajaan Di Jawa.
Abstrak: Suatu lanskap tidaklah terbentuk begitu saja namun memiliki sejarah perkembangannya sendiri. Pengaruh peristiwa alam dan intervensi manusia pada lanskap dan lingkungannya akan menimbulkan suatu bentukan yang khas pada wajah lanskapnya yang akan terlihat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Lanskap yang dibangun manusia dalam suatu periode sejarah dapat merefleksikan kebudayaan, ekonomi dan "political nature" suatu masyarakat yang dengan mempelajarinya dapat lebih memahami manusia yang ada sekarang serta bagaimana mereka mengekspresikan dirinya dalam pembangunan lanskapnya (Carpenter ef.al., 1975). Dengan kata lain sejarah adalah suatu proses yang menyertai terbentuknya suatu lanskap, termasuk diantaranya lanskap suatu kota.
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Studi Histokimia Lektin Pada Distribusi Glikokonjugat Kelenjar Parotis Dan Kelenjar Submandibularis Tupai (Tupaia Gus)
Abstrak: Distribusi glikokonjugat pada kelenjar parotis dan kelenjar submandibularis tupai telah dipelajari dengan menggunakan tehnik pewarnaan Alcian Blue (AB pH 2,5), periodic acid Schiff(J>AS), dan histokimia lektin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sel-sel asinar kelenjar parotis dan kelenjar submandibularis bereaksi positifterhadap pewarnaan AB pH 2,5 dan PAS. Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel asinar kedua kelenjar tersebut mengandung karbohidrat asarn dan karbohidrat netral dengan konsentrasi yang bervariasi, sedangkan sel-sel epitel dan hunen duktus kele~ar parotis dan kelenjar submandibularis menunjukkan reaksi negatif terhadap pewamaan AB pH 2,5, yang men~ukkan tidak adanya karbohidrat asam pada sel-sel epitel dan lumen duktus kedua kelenjar tersebut. Namun sel-sel epitel dan lumen duktus kedua kelenjar memmjukkan reaksi positif terhadap pewarnaan PAS. Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel epitel dan lumen duktus kedua kelenjar ini mengandung karbohidrat netral. Distribusi glikokonjugat diperlillatkan dengan metode histokimia lektin menggunakan 8 jenis lektin yaitu UEA (fukosa), WGA (GlcNAc, sialic acid), LCA (manosa), RCA (galaktosa, GalNAc a), PHA (GaINAc), Con-A (manosa, glukosa), PNA (Gal /31-3, GaINAc), DBA (GalNAc a). Secara umum kelenjar parotis dan kelenjar submandibularis Tupaia glis memberikan reaksi positif terhadap UEA, WGA, RCA, PHA, Con-A, PNA, dan DBA. Kedua kelenjar ini bereaksi negatif terhadap LCA, berarti tidak dihasilkan manosa. Sel-sel asinar kelenjar parotis bereaksi positifterhadap RCA, dan PNA. Hal ini men~ukkan bahwa karbohidrat galaktosa, GalNAc a, Gal /3 1-3, dan GalNAc disintesa pada bagian sel-sel asinarnya. Sedangkan bagian duktusnya bereaksi positif terhadap UEA, WGA, PHA, Con-A, dan DBA. Hal ini menunjukkan bahwa karbohidrat fukosa, GlcNAc, sialic acid, GaINAc, glukosa, dan GalNAc a ditemukan pada bagian duktus. Keadaan ini mirip dengan kelenjar parotis pada manusia, anjing dan tikus barnbu. Pada sel-sel asinar serous kelenjar submandibularis tupai diketahui menunjukkan reaksi positif terhadap UEA dan RCA. Hal ini menunjukkan bahwa karbohidrat fukosa, galaktosa, dan GalNAc a ditemukan pada bagian sel-sel asinar serous, sedangkan sel-sel asinar mukousnya menunjukkan reaksi positif terhadap UEA, PHA, Con-A, PNA, dan DBA. Hal ini menunjukkan bahwa karbohidrat fukosa, GaINAc, glukosa, Gal /3 1-3, GalNAc dan GalNAc a disintesa pada sel-sel asinar mukous terse but. Pada bagian sel-sel epitel dan lumen duktusnya menunjukkan reaksi positif terhadap WGA, PHA, Con-A, PNA, dan DBA. Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel epitel dan lumen duktus terse but mengandung karbohidrat GlcNAc, sialic acid, GaINAc, glukosa, Gal /31-3, GalNAc dan GalNAc a, narnun fukosa tidak dihasilkan oleh lumen duktus kelenjar submandibularis ini. Keadaan ini mirip dengan kelenjar submandibularis manusia, anjing, babi, dan tikus barnbu. iv
Keyword:
|
Judul: Diabetes Mellitus Tinajauan Pada Manusia dan Satwa Primata
Abstrak: Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat dengan gejalanya yang sangat khas, yaitu adanya hiperglikemia dan glukosuria. Bersamaan dengan gangguan pada metabolisme karbohidrat, juga terdapat gangguan pada metabolisme protein dan lemak, serta gangguan pada keseimbangan elektrolit- elektrolit. Dan sebagai akibatnya bisa terjadi asidosis, dehidrasi, koma dan akhirnya kematian (Haznam, 1976). Faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab timbulnya diabetes mellitus, antara lain faktor keturunan, faktor obesitas dan faktor hormonal (Haznam, 1976). Faktor penye- bab utama timbulnya penyakit ini adalah defisiensi insulin secara absolut maupun relatif (Ganong, 1979). Komplikasi yang mungkin terjadi pada penyakit ini adalah aterosklerosis, diabetik retinopati diabetik nefropati infeksi dan komplikasi pada kehamilan (Haznam, 1970). Diabetes mellitus dibedakan atas tipe muda (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dan tipe dewasa (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) (Fajans, 1981 dalam Howard, 1984). Howard (1972) melaporkan bahwa beberapa kasus diabetes mellitus terjadi spontan pada Prosimian, Ape, Old World Monkey. dan New World Monkey. Sedangkan Stokes (1986) menyatakan bahwa kejadian diabetes mellitus spontan terjadi pada : Macaca nemestrina, Macaca cyclopis, Macaca fascicularis, Macaca mulatta, Macaca radiata, Macaca nigra, Papio hamadrya Papio leucophaeus, Pan troglodytes, Saimiri sciureus dan Urogale everetti. Kejadian diabetes mellitus pada Macaca nigra menunjukkan gejala dan keadaan yang paling mirip dengan manusia (Howard, 1972). ...
Keyword:
|
Judul: Resilience Strategy in Managing Operational Risk at CV Virdi Organizer
Abstrak: CV Virdi Organizer merupakan perusahaan agen biro perjalanan yang berfokus pada jasa perjalanan ke seluruh Indonesia. CV Virdi Organizer mengalami kerugian sebagai akibat dari belum diterapkannya manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2018. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan lingkup risiko operasional, menganalisis tingkat dan penerimaan risiko operasional, dan menentukan perlakukan risiko serta strategi resiliensi pada CV Virdi Organizer. Penilaian risiko menggunakan Teori Godfrey, perlakuan risiko menggunakan Teori Flanagan dan Norman, dan strategi perlakuan risiko menggunakan Teori Fiksel. Hasil penelitian ini menemukan tiga lingkup risiko operasional dengan jumlah risiko 22. Dampak risiko terdiri dari enam risiko ekstrem dengan tingkat penerimaan unacceptable, satu risiko tinggi dengan tingkat penerimaan undesirable, 12 risiko sedang dengan tingkat penerimaan acceptable, dan tiga risiko rendah dengan tingkat penerimaan negligible. Perlakuan risiko yang tergolong transfer terdiri dari 3 risiko, perlakuan risiko yang tergolong reduction terdiri dari 16 risiko, dan perlakuan risiko yang tergolong retention terdiri dari 3 risiko. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan yaitu dengan membuat kontrak perjanjian, menggunakan asuransi, menerapkan SOP yang ketat, dan diversifikasi lini bisnis., CV Virdi Organizer is a travel agency company focusing on travel services throughout Indonesia. CV Virdi Organizer has experienced several losses due to the lack of implementation of risk management based on SNI ISO 31000:2018. This study aims to establish the scope of operational risks, analyze the level and acceptance of operational risks, and determine risk treatments and resilience strategies for CV Virdi Organizer. Risk assessment uses Godfrey
Keyword: operational risk, risk management, resilience strategy, travel agency
|
Judul: Organoleptik Properties, Nutritional Content, and Antioxidant Activity of Instant Cream Soup from Soybean Tempeh Flour and Gotu Kola (Centella asiatica)
Abstrak: Lansia rentan mengalami masalah kesehatan seperti gangguan fungsi kognitif dan kurangnya ketahanan tubuh. Tempe kedelai mengandung vitamin B12 yang berperan dalam fungsi kognitif. Sementara itu pegagan merupakan antioksidan kuat yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat organoleptik, kandungan gizi, dan aktivitas antioksidan produk sup krim instan berbahan tepung tempe kedelai dan pegagan sebagai alternatif makanan untuk lansia. Desain penelitian ini adalah experimental study dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan hasil uji organoleptik, F3 ditetapkan sebagai formula terbaik dengan kadar air 2,99%; kadar abu 4,41%; kadar lemak 9,72%; kadar protein 21,41%; kadar karbohidrat 60,29%, kadar vitamin B12 0,08 μg, dan aktivitas antioksidan (IC50) pada konsentrasi 2514 ppm dan setara dengan 15,81 mg vit C. Formula terpilih memenuhi 6,9% energi terhadap AKG lansia laki-laki, sedangkan terhadap AKG lansia perempuan memberikan kontribusi 8,0% energi. Formula terpilih memenuhi syarat klaim sebagai pangan tinggi protein., The elderly are vulnerable to health problems such as impaired cognitive function and lack of body resistance. Soybean tempeh contains vitamin B12 which plays a role in cognitive function. Meanwhile, Centella asiatica is a strong antioxidant that can increase the body's resistance. This research aims to analyze the organoleptic properties, nutritional content, and antioxidant activity of instant cream soup products made from soybean tempe flour and Centella asiatica as an alternative food for the elderly. The design of this research is an experimental study with a Completely Randomized Design (CRD). Based on the results of the organoleptic test, F3 was determined as the best formula with a water content of 2.99%; ash content of 4.41%; fat content of 9.72%; protein content of 21.41%; carbohydrate content of 60.29%, vitamin B12 content of 0.08 μg, and antioxidant activity (IC50) at a concentration of 2514 ppm and equivalent to 15.81 mg of vitamin C. The selected formula contributes 6.9% energy against the RDA for elderly men, while the RDA for elderly women contributes 8.0% of energy. The selected formula meets the claim requirements as a high-protein food.
Keyword: Centella asiatica, elderly, instant cream soup, soybean tempeh flour
|
Judul: Tingkat Retensi Karoten Total dan Protein serta Aktivitas Antioksidan Masakan Torbangun (Coleus amboinicus Lour)
Abstrak: Bataknese Simalungun women in North Sumatra who consume Torbangun soup believe that it can stimulate the breast milk production. Until now information and use of Torbangun is still very limit. People need to know more about Torbangun apart from its benefit but also on the effect of cooking towards nutrients especially those sensitive to the total carotenoids and proteins as well as antioxidant activity. The purpose of this research was to study the effects of Cuisine types on the retention of carotenoids, protein, and antioxidant activity of Torbangun cuisine. There are three types of Torbangun cuisine used in this study namely lodeh, pecel, and stir-fry. Chemical analysis conducted in this study include the analysis of water, fat, protein, ash, carbohydrate cntents, total carotene, and antioxidant activity. The study used Complete Randomized Design (CRD). Data were analyzed using Analysis of Variance, Duncan, and independent T-Test. Cuisine types significantly effected the nutrient content of water, ash, carbohydrates, and carotene, while there were no significant effect of the nutrient content of fat, and protein then antioxidant activity. The contribution of vitamin A in the torbangun cuisine (per serving) was more than 20% of the recommended reference Label Nutrition (ALG), so that these products can be categorized as high provitamin A. Independent T-Test results showed that the levels of crude carotene lodeh before and after cooking were significantly different (p <0.05), whereas carotene levels of pecel and stir-fry were not significantly different, as well as protein content and antioxidant activity before and after cooking (p > 0.05).
Keyword:
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Identifikasi T-DNA Gen AaWRKY1 dan Analisis Segregasi Tanaman Transgenik Artemisia Turunan 2 (T1).
Abstrak: Tanaman Artemisia annua L. memiliki bahan aktif artemisinin yang digunakan sebagai bahan dalam obat kombinasi antimalaria, namun kandungan artemisinin tergolong rendah sehingga dilakukan transformasi gen AaWRKY1 untuk meningkatkan produksinya. Identifikasi T-DNA gen AaWRKY1 pada tanaman Artemisia annua L. hasil transformasi melalui tahap seleksi benih, isolasi DNA, amplifikasi DNA, dan visualisasi amplikon dengan elektroforesis gel agarosa. Hasil PCR digunakan dalam analisis segregasi menggunakan uji khikuadrat (X2). Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan identifikasi T-DNA gen AaWRKY1 dan analisis segregasi pada 9 populasi tanaman Artemisia annua L. turunan 2 (T1) yang telah ditransformasi sebelumnya. Tidak semua tanaman transgenik Artemisia turunan 2 mengandung T-DNA gen AaWRKY1. Berdasarkan uji khi-kuadrat, karakter yang diuji pada semua populasi memiliki sebaran normal sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa tanaman transgenik Artemisia turunan 2 mengalami segregasi 3:1 sesuai pola pewarisan sifat Mendel dapat diterima.
Keyword: Artemisia annua L, artemisinin, gen AaWRKY1, segregasi
|
Judul: Uji Stabilitas Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Transgenik Kultivar SR1 yang Mengandung Gen Gα pada Generasi T2
Abstrak: Protein Gα memiliki peranan penting dalam berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Gen Gα dari kedelai kultivar Slamet yang dikendalikan oleh promoter kuat 35SCaMV yang dipautkan dengan gen nptII penyandi resisten terhadap kanamisin telah berhasil diintroduksikan ke genom tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) SR1 dengan menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Penelitian ini bertujuan menganalisis stabilitas integrasi gen Gα di bawah kendali promoter kuat 35SCaMV pada tanaman tembakau kultivar SR1 transgenik. Uji segregasi dilakukan dengan menanam biji tembakau transgenik generasi T1 dan T2 dan nontransgenik pada media MS yang mengandung kanamisin 50 mg/L. Khi-kuadrat digunakan untuk menganalisis segregasi di dalam populasi T1 dan T2. Analisis Khi-kuadrat menunjukkan bahwa gen nptII tanaman tembakau di dalam tanaman transgenik generasi kedua (T1) diwariskan kepada generasi ketiga (T2) mengikuti pola pewarisan Mendel dengan perbandingan 3:1. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terdapat satu salinan gen nptII yang terpaut dengan gen G di dalam genom tanaman transgenik. Pemberian 1.6 mM Al selama 72 jam pada media kultur menunjukkan bahwa akumulasi Al pada akar tanaman transgenik lebih rendah dari pada tanaman nontransgenik. Hal ini memberikan indikasi bahwa Gαberperan mencegah masuknya Al ke dalam akar sehingga tanaman menjadi toleran terhadap cekaman aluminium.
Keyword: Agrobacterium tumefaciens, aluminium, gen Gα, gen nptII, promoter 35SCaMV
|
Judul: Peranan Bank Indonesia dalam Mendukung Usaha Kecil Melalui Proyek Pengembangan Usaha Kecil
Abstrak: Dalam rangka membantu pengembangan usaha kecil dan koperasi, yang sekaligus juga merupakan upaya pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan, selain memberikan bantuan keuangan Bank Indonesia juga memberikan bantuan teknis kepada perbankan dan usaha kecil, salah satunya melalui Proyek Pengembangan Usaha Kecil (PPUK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana Bank Indonesia berperan dalam mengembangkan usaha kecil di Indonesia yakni dengan cara menganalisis hasil-hasil yang telah dicapai Bank Indonesia dalam Proyek Pengembangan Usaha Kecil dan bagaimana permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan peran Bank Indonesia dalam hal tersebut. Adapun ruang lingkup pembahasan dibatasi pada proyek-proyek PPUK yang diidentifikasi dan diimplementasikan dalam kurun waktu sejak tahun 1992 hingga Maret 1997. PPUK dibentuk sejak tahun 1978. Kegiatan PPUK yang dilakukan antara lain adalah identifikasi peluang investasi serta pelatihan bagi aparat bank dan unit pengembangan usaha kecil. Produk-produk PPUK adalah Baseline Economic Survey (BLS), Laporan Peluang Investasi (LPI), Laporan Permohonan Kredit (LPK), dan Laporan Penilaian Permohonan Kredit (LP2K). Sejak tahun 1992 hingga Maret 1997, tim konsultan PPUK telah menghasilkan 418 LPI, yang terbanyak dihasilkan pada sektor pertanian (59 persen). Sebanyak 1.253 LPK Kredit yang disusun Unit Pengembangan Usaha Kecil dengan bantuan PPUK telah diajukan dan hingga tahun 1996, 286 proyek (23 persen) diantaranya berhasil dibiayai oleh perbankan. PPUK juga telah membantu staf perbankan dalam menilai 956 permohonan kredit dalam bentuk LP2K, dan hingga tahun 1996, 387 proyek (40 persen) diantaranya telah berhasil dibiayai oleh perbankan.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Bakso Substitusi Belalang (Valanga nigricornis) sebagai Pangan Tinggi Protein dan Mengandung Asam Lemak Esensial untuk Balita
Abstrak: Masalah gizi akut (wasting) dan rendahnya konsumsi asam lemak esensial pada anak balita perlu menjadi perhatian. Bakso merupakan pangan yang digemari oleh masyarakat serta mudah dibuat, dan disimpan. Belalang merupakan salah satu serangga yang dapat dikonsumsi dan mengandung tinggi protein, serta mengandung asam lemak omega-3. Substitusi belalang ke dalam bakso bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi serta mempromosikan belalang sebagai alternatif protein hewani dalam diet. Formula bakso terpilih adalah dengan substitusi belalang sebanyak 30%. Bakso substitusi terpilih memiliki kandungan protein 29.8% b.k serta asam lemak omega-3 185.6 mg/100g dan asam linolenat 0.18% yang lebih tinggi dibandingkan bakso sapi. Takaran saji bakso substitusi belalang adalah 70 gram, dan memenuhi kebutuhan protein 26.82% untuk usia 1-3 tahun dan 19.92% untuk usia 4-6 tahun. Berdasarkan BPOM 2016, klaim terhadap produk ini yakni tinggi protein.
Keyword: bakso, belalang, omega-3, protein
|
Judul: Substitusi Formula Mochi dengan Tepung Mix-lele dan Tepung Kelor sebagai Selingan Sumber Protein, Kalsium, dan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah.
Abstrak: Makanan selingan dapat menyumbang asupan zat gizi pada anak usia sekolah dasar. Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan substitusi tepung mix (1 bagian kepala : 1 bagian badan) ikan lele dan tepung kelor terhadap formula mochi sebagai makanan selingan sumber protein, kalsium, dan tinggi zat besi untuk anak usia sekolah. Berdasarkan uji organoleptik, formula terpilih adalah formula F1 (97%:3%). Kandungan gizi mochi dianalisis menggunakan metode oven untuk air dan metode abu total untuk abu (SNI 01-2891-1992), metode kjeldahl untuk protein, metode soxlet untuk lemak, metode by difference untuk karbohidrat, dan metode AAS untuk mineral. Kandungan zat gizi per 100 gram mochi formula terpilih adalah adalah 35.7% (%b/b) air, 3.5% (%b/b) abu, 20.3% (%b/b) protein, 10.3% (%b/b) lemak, 34.6 % karbohidrat, 193.1 (mg/ 100 g) kalsium, dan 18.9 (mg/ 100 g) zat besi. Satu takaran saji mochi sebagai makanan selingan dapat menyumbang 8.2-11.1% dari kecukupan energi anak usia sekolah (6-12 tahun). Berdasarkan Acuan Label Gizi, per 100 gram mochi terpilih dapat diklaim sebagai sumber protein, kalsium, dan tinggi zat besi.
Keyword: Kalsium, mochi, protein, tepung kelor, tepung mix lele, zat besi
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Analisis Faktor-Faktor Produksi Dalam Perikanan Pukat Ikan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Sumatera Utara
Abstrak: Pukat Ikan Merupakan Alat Tangkap Yang Berkontribusi Besar Dalam Produksi Perikanan Tangkap Di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Belawan. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Nilai Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Pukat Ikan Yang Didaratkan Di Pps Belawan. Metode Penelitian Menggunakan Studi Kasus. Pengumpulan Data Di Pps Belawan, Sumatera Utara, Dan Dilaksanakan Pada Bulan Agustus 2015. Faktor-Faktor Produksi Dari Pukat Ikan Yang Diambil Datanya Ialah Tonase Kapal (X1), Lama Operasi Alat Tangkap (X2), Jumlah Setting-Hauling (X3), Anak Buah Kapal (X4), Dimensi Kapal (X5, X6, X7), Daya Mesin Kapal (X8), Jumlah Hari Operasi (X9), Dan Kapasitas Palka Kapal (X10). Analisis Data Dilakukan Secara Deskriptif Dan Menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda.. Hasil Analisis Data Menghasilkan Persamaan Y = 130701,63 + 1293,29x1 – 94,22x2 + 209,08x3 – 86,71x4 – 69,02x5 – 459,97x6 + 2187,49x7 + 3,65x8 + 237,08x9 + 24,36x10 + Ɛ. Hasil Uji Statistik Dengan Selang Kepercayaan 95% Menunjukkan Bahwa Tonase Kapal (X1), Jumlah Hari Operasi (X9) Dan Kapasitas Palka (X10) Kapal Lebih Dominan Berpengaruh Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Pukat Ikan (Y), Dengan Nilai Pvalue Masing-Masing Faktor Ialah Tonase Kapal (X1) Sebesar 6,049×10-5, Hari Operasi (X9) Sebesar 5,76×10-12 Serta Palka Kapal (X10) Sebesar 2,46×10-5. Faktor Yang Paling Berpengaruh Dari Ketiga Faktor Tersebut Ialah Tonase Kapal (X1). Berdasarkan Hasil Penelitian Ini Penulis Menyarankan Nelayan Pukat Ikan Dari Pps Belawan Sebaiknya Lebih Memperhatikan Tonase Kapal, Hari Operasi Dan Ukuran Palka Kapal Untuk Mendapatkan Hasil Tangkapan Yang Lebih Efektif Dan Maksimal, Namun Dengan Mempertimbangkan Potensi Sumberdaya Ikan Yang Ada Agar Tetap Berkelanjutan Dan Lestari
Keyword: faktor produksi, pukat ikan, PPS Belawan
|
Judul: Analisis faktor produksi pada usaha di pendederan ikan patin (Pangasius pangasius) di kotamadyya Bandar Lampung Propinsi Lampung
Abstrak: Upaya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk kegiatan usaha pendederan ikan patin (Pangasius pangasius) tengah berkembang di Kotamadya Bandar Lampung, Propinsi Lampung. Kegiatan usaha tersebut merupakan proses produksi yang menghasilkan output berupa ikan patin yang rata-rata mempunyai panjang per ekor antara 1,25 inch hingga 2,75 inch. Dalam upaya mencapai keuntungan yang maksimum dan meningkatkan kondisi usaha, diperlukan suatu penelitian terhadap kegiatan usaha pendederan ikan patin guna mengetahui dan mencari alokasi faktor-faktor produksi yang efisien dan mengetahui tingkat keuntungan usaha. Selanjutnya informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada usaha pendederan ikan patin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi penggunaan faktor-faktor produksi, mencari kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien dan mengetahui keragaan usaha pada usaha pendederan ikan patin di daerah penelitian. Penelitian dilakukan di daerah Kotamadya Bandar Lampung, Propinsi Lampung dan dilakukan selama satu setengah bulan yaitu sejak 16 Pebruari 1997 sampai 31 Maret 1997. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus dengan pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan teknik sensus. Metode analisis yang digunakan adalah: (1) Analisis fungsi produksi Cobb- Douglas, dengan faktor-faktor produksi penduga yang digunakan meliputi benih ikan patin (X₁) dalam satuan ekor per meter³, pelet (X2) dalam satuan kilogram per meter³, cacing Tubifex (X3) dalam satuan liter per meter dan frekuensi pemberian pelet per hari (X4); (2) Analisis efisiensi ekonomi dan (3) Analisis usaha dalam satu musim tanam yang terdiri dari analisis keuntungan, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C), analisis titik impas (BEP) serta analisis waktu pengembalian modal investasi (PP). Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,9361 yang menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan dalam model mampu menjelaskan 93,61 % variasi produksi pendederan ikan patin pada tiap meter kolam pendederan yang digunakan. Faktor produksi penebaran benih berpengaruh nyata sampai pada tingkat kepercayaan 99% dan faktor produksi makanan alami jenis cacing Tubifex berpengaruh nyata sampai pada tingkat kepercayaan 95% terhadap produksi pendederan. Faktor produksi pelet dan frekuensi pemberian pellet…dst
Keyword:
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Kinerja Perbankan terhadap Non Performing Financing Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2015
Abstrak: Non Performing Financing menunjukkan pembiayaan bermasalah yang dapat memengaruhi likuiditas perbankan. Pembiayaan bermasalah dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi dan kinerja perbankan terhadap rasio Non Performing Financing dengan menggunakan metode data panel statis. Penelitian ini menggunakan data triwulan dari kuartal I 2012 sampai kuartal III 2015. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return on Assets (ROA), Banksize, Exchange Rate, Pertumbuhan GDP, dan SBIS Rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makroekonomi tidak secara langsung berpengaruh terhadap rasio NPF tetapi melalui pendekatan kinerja perbankan. CAR, ROA, dan banksize berpengaruh secara nyata terhadap NPF sedangkan FDR tidak berpengaruh terhadap NPF.
Keyword: Bank Umum Syariah, Model Panel Statis, NPF
|
Judul: Analisis besarnya pengaruh pembiayaan, financing to deposit ratio (FDR), rasio non performing financing (NPF) terhadap laba bank syariah: studi kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Abstrak: Semakin banyaknya jumlah bank syariah di Indonesia maka semakin memudahkan masyarakat Indonesia menikmati layanan perbankan syariah baik untuk menabung maupun untuk mengajukan pembiayaan. Bank Indonesia mencatat pada tahun 2005-2009 pertumbuhan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan perbankan syariah mencapai lebih dari 20% jauh di atas perbankan konvensional yang hanya mencatat kenaikan rata-rata sebesar 15%. Hal yang sama juga terjadi pada nilai Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah yang selalu berada di atas nilai Loan to Deposit Ratio perbankan konvensional. Hal ini berpengaruh terhadap perolehan laba perbankan syariah yang juga terus tumbuh di periode yang sama. Tetapi yang cukup mengkhawatirkan dari kinerja perbankan syariah adalah rasio Non Performing Financing (NPF) yang juga terus naik, bahkan mencapai lebih dari 5% di akhir 2009.
Keyword:
|
Judul: Construction Improvement of Folding Traps for Catching Freswater Crayfish (Cherax sp.)
Abstrak: Cherax quadricarinatus merupakan salah satu jenis lobster air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu daerah penyebarannya Belitung Timur. Masyarakat Belitung Timur melakukan penangkapan lobster air tawar menggunakan bubu payung. Bubu payung standar memiliki kekurangan yaitu sulit dimasuki lobster. Lobster yang telah terperangkap juga mudah keluar dari pintu masuk, sehingga bubu standar tidak efektif untuk menangkap lobster air tawar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan bubu adalah dengan memperbaiki konstruksi pintu masuk agar lobster mudah memasuki bubu dan sulit ketika melepaskan diri. Tujuan penelitian ini adalah menentukan umpan yang tepat untuk bubu, menentukan konstruksi pintu yang tepat dan membandingkan hasil tangkapan antara bubu pintu standar dengan pintu modifikasi. Seluruh penelitian dilakukan pada skala laboratorium. Penelitian menggunakan akuarium dan kolam pembesaran. Uji konstruksi pintu bubu dilakukan di akuarium sedangkan uji makanan dan uji bubu dilakukan di kolam pembesaran. Konstruksi pintu bubu yang tepat adalah memiliki pintu luar menyentuh dasar bubu, sudut lintasan 40˚ dan bentuk pintu bagian dalamnya persegi panjang. Bubu modifikasi mampu memerangkap lobster sebanyak 76,92%, sedangkan bubu standar sebanyak 23,08%. Bubu standar mampu meloloskan lobster sebanyak 78,79%, sedangkan bubu modifikasi hanya sebanyak 21,31%. Umpan yang tepat digunakan adalah ikan laisi (lemuru)., Cherax quadricarinatus is one type of freshwater crayfish that has high economic value. One of the distribution areas is East Belitung. The people of East Belitung catch freshwater crayfish using umbrella traps. Standard umbrella traps have the disadvantage that it is difficult for lobsters to enter. Lobsters that have been trapped are also easy to escape from the entrance, so standard traps are ineffective for catching crayfish. One of the efforts made to optimize the trap is to improve the construction of the entrance so that the lobsters are easy to enter the trap and difficult to escape. The purpose of this study was to determine the right bait for the trap, determine the right door construction and compare the catch between the standard door trap and the modified door. All research was conducted on a laboratory scale. Research using aquariums and rearing ponds. The trap door construction test was carried out in the aquarium while the food test and trap test were carried out in a rearing pond. The proper construction of a trap door is to have the outer door touch the bottom of the trap, the angle of passage is 40˚ , and the shape of the inner door is rectangular. The modified trap was able to trap lobster as much as 76.92%, while the standard trap was 23.08%. Standard traps were able to pass lobster as much as 78.79%, while modified traps were only 21.31%. The right bait to use is laisi fish (lemuru).
Keyword: bait, freshwater crayfish, umbrella trap
|
Judul: Studi terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, air tembus tajuk dan aliran batang serta leaching pada beberapa kerapatan tegakan pinus, Pinus merkusii, di blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi
Abstrak: Ukuran suatu kerapatan sangat perlu untuk diperhatikan karena pembagian kerapatan dalam ukuran yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam kondisi iklim mikro, ketersediaan air tanah dan hara (van Dam, 2000) Ketersediaan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman secara normal. Menurut Arsyad (2000), hilangnya secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara dari daerah perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah sehingga tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang normal. Ketersediaan unsur hara dapat diindikasikan oleh perbedaan produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerapatan tegakan Pinus sp terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya di blok Cimenyan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik tegakan Pinus sp pada kerapatan yang berbeda, sehingga pengelolaan hutan di hutan tanaman Pinus khususnya di Hutan Pendidikan Gunung Walat dapat dilakukan secara lestari. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2004 sampai bulan November 2004, dengan lokasi penelitian pada tegakan Pinus sp di blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Alat yang digunakan untuk penelitian ini antara lain adalah plastik transparan, bambu, paku, tali rafia, patok kayu, golok, kantong plastik ukuran 1 kg dan ¼ kg, kain kasa berdiameter 6.5 mm, timbangan, tabung film, lisimeter, selang, pisau, ember, form tabulasi data curah hujan, higrometer dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah serasah (daun) dan air hujan yang tertampung dalam lisimeter, air hujan yang tertampung dari air tembus dan aliran batang serta contoh tanah terusik dan tidak terusik pada tegakan Pinus sp dengan tiga kerapatan berbeda. Parameter yang diukur antara lain produktivitas serasah, dekomposisi serasah, curah tajuk, aliran batang, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya.
Keyword:
|
Judul: Studi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas getah Pinus merkusii (Jugh et de Vriese) di Perum perhutani Unit III jawa Barat
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi secara kuantitatif faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas getah pinus di Jawa Barat, kemudian melihat pengaruh setiap faktor terhadap hasil sadapan dan mempelajari interaksi setiap faktor tersebut. Selanjutnya peran dari peubah yang ada dianalisis sehingga diperoleh model fungsi yang dapat dipakai untuk melakukan penafsiran terhadap produktivitas getah pinus. Hasil analisis diharapkan dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dan akhirnya diharapkan pula dapat merupakan bahan pertimbangan bagi pihak Perum Perhutani Unit III dalam usaha meningkatkan jumlah produksi getah dari areal hutan yang dikelolanya.
Keyword: getah pinus
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Analisis Plateletcrit dan Red Blood Cell Distribution Width pada Uji Toksisitas Subkronis Ekstrak Kapang Endofit Daun Sirsak (Annona muricara L.)
Abstrak: Penelitian sebelumnya menemukan adanya aktivitas antikanker ekstrak kapang endofit daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap sel kanker payudara MCF-7. Uji toksisitas subkronis perlu dilakukan sebelum dapat masuk ke fase uji klinis. Penelitian ini bertujuan mengukur nilai plateletcrit (PCT) dan red blood cell distribution width (RDW) pada tikus betina Sprague-Dawley yang diinduksi dengan variasi dosis ekstrak kapang endofit untuk melihat toksisitasnya. Tikus dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok perlakuan dengan dosis 20, 80, dan 240 mg/kg bb, serta kelompok satelit dengan satelit normal dan satelit dosis 240 mg/kg bb. Kelompok satelit digunakan untuk melihat adanya efek tertunda. Hasil uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada parameter PCT dan RDW antara kelompok normal dengan kelompok yang diinduksi sediaan uji. Data kelompok satelit juga tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etil asetat kapang endofit amat dikonsumsi selama 90 hari terhadap parameter RDW dan PCT., Previous studies showed that the endophytic mold extracted from soursop leaves (Annona muricata L.) has an anticancer ability against MCF-7 breast cancer cells. A subchronic toxicity test was needed before proceeding into the clinical trial. This study aimed to compare the value of plateletcrit (PCT) and red blood cell distribution width (RDW) on female Sprague-Dawley rats induced with endophytic mold extract with various doses to see its toxicity. The rats were grouped into six groups, the control group, groups that were given the extract with doses of 20, 80, and 240 mg/kg bw, as well as satellite groups that consist of normal satellite group and satellite group which was induced with 240 mg/kg bw dose of extract. The satellite group was used to show any delayed toxicity effect. ANOVA test for both parameters showed no significant difference between the control group and the group induced with endophytic mold extract. The satellite group also didn’t show any significant difference for both parameters. It can be concluded that the ethyl acetate extract of endophytic mold from soursop leaves is safe to be consumed for 90 days in regards to the PCT and RDW parameters.
Keyword: endophytic fungi, plateletcrit, red blood cell distribution width, toxicity
|
Judul: Histopathological Description of the Liver and Kidney of Mice (Mus musculus) in the Acute Toxicity Test of Mangkokan Leaf (Nothopanax scutellarium Merr.)
Abstrak: Uji toksisitas merupakan salah satu pengujian yang dilakukan untuk menilai keamanan suatu senyawa kimia. Uji toksisitas akut ini dilakukan untuk menentukan nilai toksisitas akut ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dengan metode Thompson dan Weil serta mendeskripsikan gambaran histopatologi organ hati dan ginjal pada mencit. Penelitian ini menggunakan hewan coba sebanyak 16 ekor mencit dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi suspensi sediaan uji ekstrak daun mangkokan dengan dosis bertingkat sebanyak 3, 6, 12, 24 g/kg bobot badan (BB). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral menggunakan sonde lambung dan diberikan dalam dosis tunggal. Mortalitas dan gejala klinis diamati pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilanjutkan pengamatan selama 6 hari berikutnya. Pengamatan histopatologi dilakukan dengan mengambil organ hati dan ginjal mencit setelah dilakukannya nekropsi. Bobot badan, bobot hati dan ginjal ditimbang dan dianalisis secara statistik dengan one way ANOVA, sedangkan hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat mencit yang mengalami gejala klinis dan kematian setelah diberikan ekstrak daun mangkokan hingga dosis 24 g/kg BB. Bobot badan dan bobot organ mencit tidak berbeda nyata (p>0.05) antar perlakuan. Pengamatan histopatologi tidak menunjukkan adanya perubahan atau kelainan pada organ hati dan ginjal., Toxicity assay is one of the tests performed to assess the safety of a chemical compound. This acute toxicity test was carried out to determine the acute toxicity value of mangkokan leaf extract (Nothopanax scutellarium Merr.) using the Thompson and Weil method and to describe the histopathological features of the liver and kidneys in mice. This study used 16 mice as experimental animals and divided them into four treatment groups. The treatment group was given a suspension of the mangkokan leaf extract test preparation with graded doses of 3, 6, 12, and 24 g/kg body weight (BB). The extract is administered orally using a gastric tube and given in a single dose. Mortality and clinical symptoms were observed in the first 24 hours after treatment and continued observation for the next six days. For the histopathological assay made by taking the liver and kidneys of mice after necropsy. Body weight, liver, and kidney weights were weighed and statistically analyzed using one-way ANOVA, while the results of the histopathological assay were presented descriptively. The results showed no mice with clinical symptoms and death after being given mangkokan leaf extract up to 24 g/kg BW dose. The body and organ weight of mice were not significantly different (p>0.05) between treatments. The histopathological assay showed not any changes or abnormalities in the liver and kidneys.
Keyword: histopatologi, Nothopanax scutellarium Merr., uji toksisitas akut
|
Judul: Pengaruh Tingkat Partisipasi dalam Program Masjid terhadap Modal Sosial Masyarakat (Kasus: Program Masjid Jogokariyan, Kampung Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron, DI Yogyakarta).
Abstrak: Partisipasi masyarakat merupakan bagian penting dalam keberlangsungan suatu program. Masjid Jogokariyan merupakan salah satu masjid yang memiliki program-program untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi yang dimiliki jamaahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh tingkat partisipasi dalam program masjid terhadap modal sosial yang terbentuk di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif didukung data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada program masjid termasuk pada kategori sedang, karena keterlibatan masyarakat mayoritas hanya pada tahap pelaksanaan dan menikmati hasil. Tingkat modal sosial yang terbentuk di masyarakat termasuk pada kategori sedang, dilihat dari kepercayaan, jaringan, dan norma yang terbentuk. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam program masjid berpengaruh terhadap modal sosial yang terbentuk. Semakin dilibatkannya masyarakat dalam setiap kegiatan maka akan meningkatkan modal sosial yang terbentuk.
Keyword: masjid, modal sosial, partisipasipartisipasi
|
Judul: Pengurangan Takaran Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik Hayati dan Pupuk Hayati pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L. sub. Chinensis).
Abstrak: Penerapan bioteknologi tanah merupakan solusi untuk mencapai pertanian berkelanjutan. Salah satunya meningkatkan peran pupuk organik hayati dan pupuk hayati dalam memperbaiki tanah yang rusak sehingga tanah menjadi sehat, efisiensi penggunaan pupuk kimia meningkat dan penggunaan pestisida dapat dikurangi. Berbagai penelitian menunjukkan takaran pupuk kimia dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk organik hayati dan pupuk hayati. Oleh karena itu, pengaplikasian pupuk organik hayati dan pupuk hayati yang diuji pada tanaman indikator pakcoy diperlukan untuk mengetahui takaran pupuk kimia yang dapat dikurangi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan pupuk dengan 3 ulangan yang disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL). Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kimia NPK tunggal, pupuk hayati (PH) cair dan pupuk organik hayati (POH) padat.. Perlakuan percobaan terdiri atas Pupuk NPK 100% (P1), Pupuk NPK 50% + POH (P2), Pupuk NPK 50% + PH (P3), Pupuk NPK 50% (P4), POH (P5), PH (P6). Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 mampu menghasilkan tinggi tanaman, biomassa (bobot basah tajuk/BBT, bobot basah akar/BBA, bobot kering tajuk/BKT, dan bobot kering akar/BKA) dan serapan hara NPK yang sama dengan pupuk kimia NPK 100% dengan hasil produksi mencapai 18 ton/hektar. Peningkatan biomassa perlakuan P2 dan P3 secara berurut BBT sebesar 42.78% dan 45.72%, BBA sebesar 62.35% dan 58.73%, BKT sebesar 23.09% dan 34.17%, BKA sebesar 62.20% dan 50.80%. Peningkatan serapan hara N,P,K perlakuan P2 dan P3 secara berurut sebesar N sebesar 49.12% dan 55.60%, P sebesar 75.68% dan 81.25%, K sebesar 48.93% dan 55.21%.
Keyword: substitusi, dosis, pertumbuhan, serapan hara
|
Judul: Pertumbuhan Vegetatif dan Reproduktif Tanaman Padi dan Jagung pada Berbagai Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Hayati
Abstrak: The objectives of this research was to find the best dosages and application time of biofertillizer in improving rice (Oryza sativa) and maize (Zea mays) growth and production. This research consisted of two experiments, i.e. dosages and application time experiment. Each experiment was carried out in the green house by Completely Randomize Design with three replications. The dosages experiment consisted of 4 treatments, P0 without biofertillizer, P1-P3 with biofertillizer of 50 g, 100 g, and 150 g per polybag. All the media were prepared using a mixed soil and compost ((5:1) v/v) and anorganic fertillizer of NPK (15:15:15) 8,75 g per polybag. Application time experiment consisted of 3 treatments, H0: 0 day after planting, H1: 4 days after planting, and H2: 14 days after planting. The biofertillizer with the dosages of 150 g per polybag showed the best result indicated by growth and yield parameters. The best time of application was 14 days after planting which indicated by the higher growth parameters and seed yield of rice and maize.
Keyword:
|
Judul: Analysis of Value Creation for Seva.id Based on Brand Consideration Metrics
Abstrak: Kondisi pasar yang potensial dan tren membuat Seva.id hadir sebagai platform otomotif digital terintegrasi yang melayani jual beli mobil baru dan bekas milik ASTRA. Namun demikian, kehadiran Seva.id belum memberikan dampak positif bagi ASTRA, kondisi penjualan mobil dari ASTRA sendiri pada Juli 2019 cenderung menurun 19,1% dibandingakan periode tahun lalu. Pencapaian Seva.id terhadap jumlah pengunjung tahun 2019 juga menurun 39,25% dari tahun sebelumnya. Seva.id sering melakukan promo flash sale, namun capaiannya hanya 10% untuk target register. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dalam value creation Seva.id dengan pemetaan Value Proposition Canvas (VPC) 0, merumuskan matriks Brand Consideration Seva.id, merumuskan Kerangka Kerja Empat Langkah dan memformulasikan value proposition Seva.id yang sesuai dengan preferensi konsumen. Dari VPC 0 didapatkan Seva.id sebagai platform all in one untuk purchase managing mobil baru atau bekas dengan fitur lengkap. Kemudian, nilai tersebut dikaji dengan perspektif konsumen sehingga menghasilkan elemen-elemen matriks Brand Consideration yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu 7 elemen fungsional, diantaranya informs, quality, variety, makes money, reduce effort, reduce cost, dan organized. Sedangkan, 2 elemen emosional, diantaranya reduce anxiety dan provide access. Kerangka Kerja Empat Langkah memetakan 15 nilai yang ditingkatkan dan delapan nilai baru potensial untuk Seva.id. Nilai tersebut diformulasikan dalam dalam VPC 1.0., Potential market conditions and trends make Seva.id present as an integrated digital automotive platform that serves the buying and selling of new and used cars owned by ASTRA. However, the presence of Seva.id has not had a positive impact on ASTRA, the condition of car sales from ASTRA itself in July 2019 tended to decrease by 19.1% compared to last year's period. Seva.id's achievement of the number of visitors in 2019 also decreased by 39.25% from the previous year. Seva.id often does flash sale promos, but only 10% of the achievement is for the target register. This study aims to identify problems in Seva.id value creation by mapping Value Proposition Canvas (VPC) 0, formulating the Seva.id Brand Consideration matrix, formulating a Four-Step Framework and formulating a Seva.id value proposition that suits consumer preferences. From VPC 0, Seva.id is found as an all in one platform for purchasing managing new or used cars with full features. Then, the value is examined with a consumer perspective to produce Brand Consideration matrix elements which are divided into 2 types, namely 7 functional elements, including information, quality, variety, making money, reduce effort, reduce cost, and organized. Meanwhile, 2 emotional elements, including reduce anxiety and provide access. The Four-Step Framework maps 15 improved values and eight potential new values for Seva.id. This value is formulated in VPC 1.0.
Keyword: value creation, e-commerce, automotive, car, brand consideration
|
Judul: Penerapan analisis gerombol dalam pengelompokan bank-bank berdasarkan kriteria kesehatannya
Abstrak: Bank-bank yang bertumbuhan pada masa deregulasi ini memiliki tingkat kesehatan yang berbeda-beda. Pada tulisan ini tingkat kesehatan dilihat dari rasio ROA, c/i, LDR, cm/al, CAR, PM, serta Asset. Pada penelitian ini ingin diperlihatkan penggunaan analisis gerombol dalam pengelompokan bank-bank tersebut berdasarkan tingkat kesehatannya. Data yang berupa indikator tingkat kesehatan bank tersebut mula- mula dicari komponen utamanya dengan Analisis Komponen Utama. Hasilnya dilihat secara grafis dengan Biplot. Analisis gerombol yang digunakan adalah penggerombolan berhirarki dengan metode pautan rataan. Dari hasil analisis gerombol terbentuk 11 gerombol. Gerombol per- tama yang berisi 60 bank menunjukan bahwa kesehatan bank pada umum- nya serupa. Bank-bank dalam gerombol 3, 7, 8, dan 11 adalah bank yang sehat. Bank-bank dalam gerombol 5 adalah bank-bank yang tidak sehat.
Keyword:
|
Judul: Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Persero dan Swasta Nasional Dominasi Asing Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011
Abstrak: Semakin banyaknya bank milik asing menyebabkan total aset bank swasta nasional tergerus dari 42% pada tahun 1999 menjadi sebesar 22% pada tahun 2011. Di sisi lain, meningkatnya kehadiran bank-bank asing di industri perbankan nasional dapat menciptakan persaingan yang sehat guna meningkatkan kinerja dan kualitas layanan bank-bank lokal. Keberhasilan suatu bank untuk meningkatkan kinerja bank merupakan kemampuan dari manajemen dalam mengelola banknya secara baik dan benar. Peran pemilik bank cukup besar dalam memilih jajaran manajemen untuk mengelola banknya agar menjalankan usaha bank dengan baik dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Melihat eratnya hubungan antara pemilik dengan manajemen suatu bank, untuk itu perlu dilihat lebih jauh hubungan struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan bank. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur kepemilikan dan kinerja keuangan pada bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011. (2) Membandingkan kinerja keuangan pada bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011. (3) Menganalisis hubungan struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan pada bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2011. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan berupa Annual Report dan Company Report tahun 2010-2011 yang telah dipublikasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum persero dan swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2011. Jumlah bank umum persero dan swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011 sebanyak 29 bank. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing dengan kepemilikan asing di atas 51%. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan uji non-parametrik dengan alat bantu uji Kruskal-Wallis dan uji korelasi Spearman. Penelitian ini mengunakan indikator kinerja keuangan yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank dan kinerja saham, terdiri dari rasio CAR, NPL gross, ROA, ROE, BOPO, LDR, PER, dan PBV.
Keyword:
|
Judul: Strategic Fit Value Proposition Produk Wedding Souvenir Du Anyam
Abstrak: Du Anyam adalah perusahaan sosial yang memproduksi produk sustainable wedding souvenir premium yang terbuat dari bahan alami dengan memberdayakan perempuan di pedesaan Indonesia. Du Anyam memiliki rencana pengembangan produk wedding souvenir dalam beberapa tahun ke depan. Namun, produk wedding souvenir mengalami penurunan beberapa tahun sebelum 2021. Penelitian ini ditujukan untuk merumuskan strategic fit pada value proposition produk wedding souvenir Du Anyam. Penelitian ini menggunakan TAM SAM SOM, peta empati, dan value proposition canvas dengan metode kualitatif. Semi-structured in-depth interview dilakukan kepada pihak manajemen Du Anyam serta pelanggan potensial pada bulan Mei hingga Juni 2022. Hasil wawancara dengan pihak manajemen dan pelanggan potensial dipetakan ke dalam value proposition canvas 0 sampai 1. Pengukuran market size menghasilkan 96 pernikahan yang menjadi pangsa pasar produk. Strategic fit berdasarkan prioritas tertinggi pelanggan potensial menghasilkan poin existing, perbaikan, dan pembaruan value proposition. Hasil pencocokan diharapkan dapat menjadi referensi perusahaan dalam pengembangan produk wedding souvenir Du Anyam.
Keyword: market size, perusahaan sosial, peta empati, value proposition canvas
|
Judul: Analisis Perubahan Pola dan Perilaku Konsumsi Air Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus: Rumah Tangga Pelanggan PDAM di Kelor Raya)
Abstrak: Pembangunan dan penyediaan air dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses air bersih serta sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Kota Bogor merupakan kota terbesar dalam penggunaan air bersih di Jawa Barat dimana setiap tahunnya penyaluran air bersih ke masyarakat mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis persepsi serta perilaku masyarakat terhadap konsumsi air berkelanjutan, 2) Mengidentifikasi perubahan pola konsumsi air sebelum dan pada masa pandemi dan faktor-faktor yang memengaruhi, 3) Menganalisis alternatif strategi pendukung konsumsi air berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan analisis skala likert, analisis regresi linear berganda, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis weighted sum model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sangat setuju dengan konsumsi air berkelanjutan dan sebagian besar perilaku masyarakat dalam penggunaan air menunjukkan konsumsi air berkelanjutan. Konsumsi air masyarakat mengalami perubahan yaitu terjadi peningkatan penggunaan air untuk kegiatan yang membutuhkan air pada saat pandemi yang berdampak pada meningkatnya rata-rata biaya tagihan air per rumah tangga yaitu sebesar Rp.19.950 per bulannya. Tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan harga air memengaruhi jumlah konsumsi air masyarakat. Strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung konsumsi air berkelanjutan yaitu mengadakan program penyadaran dan sosialisasi kepada masyarakat selaku pengguna air., Water development and supply are carried out by the government to ensure that people achieve proper and sustainable access to clean water and sanitation. Bogor City is the largest city in the use of clean water in West Java, where the distribution of clean water to the community is increasing every year. The purpose of this study is 1) to analyze people's perceptions and behaviors towards sustainable water consumption, 2) to identify changes in water consumption patterns before and during the pandemic and what factors affect them, and 3) to analyze alternatives to sustainable water consumption support strategies. This study used Likert-scale analysis, multiple linear regression analysis, quantitative descriptive analysis, and weighted sum model analysis. Research results show that people strongly agree with sustainable water consumption and that most of their behavior in water use shows sustainable water consumption. People's water consumption has changed, in that there was an increase in water use for activities that needed water during the pandemic, which had an impact on the average cost of water bills of IDR 19,950 per month. Education levels, household income, and water prices affect people's water consumption. A strategy that can be carried out to support sustainable water consumption is to conduct a wiretapping and socialization program for the community as water users.
Keyword: community perception, influencing factors, supporting strategies, water consumption
|
Judul: Perencanaan Sumur Resapan di Kawasan Pemukiman Perkotaan
Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang pesat di Kota Bogor menyebabkan tata guna lahan banyak yang berubah menjadi lahan terbangun, sehingga meningkatkan limpasan dan mengurangi pengisian air tanah. Penelitian ini bertujuan merencanakan sumur resapan berbasis daya dukung sumber daya air di kawasan pemukiman daerah perkotaan. Telah dapat dilakukan penapisan lokasi prioritas sumur resapan berdasarkan kriteria topografi, tutupan lahan, dan aliran sungai. Lokasi prioritas tersebut yaitu di Kecamatan Bogor Selatan dengan DTA Cikaret, Cipakancilan, Cipinang Gading, dan Cisadane. Status DDL-air keempat DTA termasuk kategori “terlampaui” (overshoot). Hasil analisis neraca air menunjukkan surplus neraca air sebesar 1.272,3 mm/tahun dengan persentase limpasan yang relatif besar yaitu 75,7%-95%. Debit limpasan maksimum berkisar antara 31,3 m3/detik s/d 163,7 m3/detik. Telah dapat didesain sumur resapan individu dengan tiga tipe menurut luas atapnya, dengan kedalaman yang seragam 3 m, dan jari - jari 0,4 m-0,6 m. Dengan menggunakan skenario luas atap per pemukiman 10%-40% efektivitas sumur resapan individu diperkirakan berkisar antara 5,4%-39,9%. Total sumur yang diperlukan untuk empat DTA sejumlah 1.450 unit-43.073 unit. Sumur resapan komunal direncanakan terintegrasi dengan saluran drainase jalan lokal, kolektor, dan arteri. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji kelayakan dan akseptabilitas masyarakat terhadap pembangunan sumur resapan., The rapid growth in Bogor City has caused a lot of land use to be turned into built-up land, thereby increasing runoff and reducing groundwater recharge. This study aims to plan infiltration wells based on the carrying capacity of water resources (DDL-water) in urban residential areas. It have been done to filter the priority location of infiltration wells based on topography, land cover, and river flow criteria. The priority location are in South Bogor District with Cikaret, Cipakancilan, Cipinang Gading, and Cisadane catchment areas. The DDL-water status of the four catchment areas is in the “overshoot” category. Water balance analysis show an air balance surplus of 1.272,3 mm/year with a relatively large proportion of runoff, which is 75,7%-95%. The maximum runoff discharge ranges from 31,3 m3/s to 163,7 m3/s. It have been done to design individual infiltration wells with three types according to the roof area, with a uniform depth of 3 m, and a radius of 0,4 m-0,6 m. By using the scenario of roof area per settlement 10%-40%, the effectiveness of individual infiltration wells ranges from 5,4%-39,9%. The total wells required for the four catchment areas are 1.450 units-43.073 units. Communal infiltration wells are planned to be integrated with local, collectors, and arteries street drainage channels. Further study is needed to asses the feasibility and acceptability from society of the infiltration well development.
Keyword: DTA, limpasan, sumur resapan, Catchment areas, infiltration well, runoff
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Kemunduran Mutu Ikan Mas (Cyprinus carpio) selama Penyimpanan pada Suhu Ruang.
Abstrak: Kurangnya pemahaman tentang kualitas ikan menyebabkan banyaknya kerusakan (pembusukan ikan) pada saat pasca panen ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari laju perubahan mutu ikan mas segar dengan cara pembuangan isi perut dan penyusunan melalui uji organoleptik, uji TVB, uji TPC dan uji hiatologis selama penyimpanan pada suhu ruang. Penentuan kesegaran ikan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengujian Organoleptik, TVB, TPC, dan jaringan daging ikan mas. Pengamatan dilakukan setiap 2 jam sekali selama 8 jam. Nilai uji organoleptik ikan mas selama pengamatan 8 jam yaitu 8. Nilai TVB menunjukkan bahwa terdapat peningkatan, nilai tertinggi ditemukan pada perlakuan gelar dan dengan isi perut sebesar 8,19 mg N/100 g. Jumlah total mikroba ikan mas selama 8 jam mengalami peningkatan pada jam ke-8 untuk semua perlakuan nilai berkisar antara 4,89-6,20 log CFU/g. Perlakuan yang diberikan terhadap ikan mas (gantung dan gelar) dan (tanpa isi perut dan utuh) tidak menunjukkan adanya perbedaan pada keadaan jaringan fillet bagian dorsal dan anal, sedangkan kerusakan miomer terjadi secara massif pada jam ke-8. Ikan mas setelah dilakukan pengujian selama 8 jam masih layak untuk dikonsumsi berdasarkan nilai TVB dan TPC.
Keyword: Ikan mas, jaringan daging ikan mas, organoleptik, TVB, TPC
|
Judul: Uji kemampuan peti penyimpanan dalam mempertehankan suhu dan mutu Ikan Patin (Pangasius hyphophthalmus)
Abstrak: Produksi perikanan Indonesia selama ini masih didominasi oleh perikanan laut yang melibatkan 2 juta nelayan penangkap. Keadaan ini menunjukkan bahwa perikanan laut Indonesia masih merupakan kegiatan yang diusahakan rakyat atau perikanan rakyat. Hasil tangkapan nelayan dapat diolah menjadi ikan dalam kaleng maupun ikan olah segar tergantung pada tingkat kesegaran dari ikan hasil tangkapannya. Indonesia dengan suhu dan kelembaban harian yang tinggi menyebabkan proses kebusukan ikan berlangsung cepat. Sarana yang kurang memadai dan ketidakmampuan petani nelayan dalam mempertahankan kesegaran ikan tangkapannya menyebabkan hasil tangkapan nelayan hanya diolah menjadi tepung ikan dan ikan asin. Salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan nelayan tersebut adalah dengan penggunaan peti dingin (cool box) dan pemberian hancuran es. Dengan penggunaan peti dingin tersebut diharapkan ikan hasil tangkapan nelayan masih memiliki karakteristik ikan segar meskipun telah mengalami penyimpanan. Tujuan daari penelitian ini adalah menguji kemampuan peti penyimpan ikan segar dalam mempertahankan mutu ikan. ...
Keyword:
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Kemasan Cerdas dari Polivinil Alkohol dengan Selulosa Whiskers sebagai Penguat Film untuk Deteksi Kesegaran Ikan
Abstrak: Kemasan cerdas dapat memberi informasi kepada konsumen tentang kesegaran bahan pangan. Salah satu jenis kemasan cerdas adalah kemasan dengan indikator mutu pangan yang dapat mendeteksi kerusakan pada pangan dan mudah diamati. Namun, kemasan cerdas ini belum tersedia secara komersial di Indonesia. Kemasan yang digunakan pada penelitian ini berbahan dasar Polivinil Alkohol, selulosa whiskers, asam sitrat, dan glutaraldehida sebagai agen penaut silang dengan bromokresol hijau sebagai indikator warna. Kemasan memiliki nilai kuat tarik yang menurun dan persen pemanjangan meningkat dengan berambahannya selulosa whiskers. Spektrum inframerah menunjukkan puncak OH pada bilangan gelombang 3358 cm-1 dan 3398 cm-1, CH pada bilangan gelombang 2897 cm-1 dan 2920 cm-1 Morfologi permukaan film selulosa whiskers terbentuk seperti bundelan. Indeks kristalinitas selulosa whiskers sebesar 93%. Warna kemasan berubah dari kuning menjadi biru.
Keyword: kemasan cerdas, kesegaran ikan, polivinil alkohol, selulosa whiskers
|
Judul: Physical, Chemical, and Microbiological Characteristics of Spirulina Snack Bars During Storage with Different Types of Food Packaging
Abstrak: Snack bar spirulina dikategorikan sebagai produk makanan ringan siap santap dengan beragam kandungan nutrisi dan komponen bioaktif (superfood). Penyerapan uap air dan oksigen dari lingkungan dapat mengakibatkan perubahan parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi selama penyimpanan. Pengendalian penurunan mutu produk pangan dapat dicegah dengan bantuin faktor ekstrinsik, misalnya jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik dalam mencegah deteriorasi komponen fenol pada snack bar spirulina, mengetahui pengaruh kedua faktor ekstrinsik terhadap parameter fisik dan kimiawi, serta mengetahui total mikroba selama penyimpanan. Pemilihan kemasan yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu metallized film, HDPE dengan standing pouch dan metallized film dengan art carton. Snack bar spirulina yang sudah dikemas disimpan pada suhu ruang (25−29 ºC) dan suhu dingin (0−6 ºC) selama tiga bulan. Perlakuan terbaik berasal dari snack bar spirulina yang dikemas menggunakan metallized film dengan art carton pada suhu dingin dengan perubahan total fenol dari 25,06 mg GAE/g menjadi 16,02 mg GAE/g selama tiga bulan penyimpanan. Perlakuan perbedaan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap komposisi kimia, perubahan warna, lightness, dan profil tekstur. Total mikroba snack bar spirulina memenuhi persyaratan mutu SNI 8416:2018., Quality spirulina snack bars may decrease due to moisture and oxygen absorption from the environment. These events cause changes in physical, chemical, and microbiological parameters. Deteriorative reaction in snack bars can controlled by many extrinsic factors, such as the type of packaging and storage temperature. This study aims to determine the best type of packaging and storage temperature to prevent the deterioration of polyphenols from product, determine the effect of both extrinsic factors on physical and chemical, and ensure microbiological parameter met quality requirements during storage. The selection of packaging used for this study, namely metallized film, HDPE with a standing pouch, and metallized film with an art carton. Packaged spirulina snack bars are stored at room temperature (25−29 ºC) and cold temperature (0−6 ºC) for three months. Product packaged using metallized film with an art carton at cold temperatures was the best treatment because it maintained the polyphenol content for up to three months of storage from 25.06 mg GAE/g to 16.02 mg GAE/g. Both extrinsic factors significantly affect the chemical composition, color different, lightness, and texture profile. The total microbes of spirulina snack bars met the quality requirements of SNI 8416:2018.
Keyword: deterioration, food packaging, snack ready-to-eat, spirulina, total phenolic content
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Penelitian pendahuluan residu antibiotik pada hati dan ampela ayam konsumsi di wilayah Bogor
Abstrak: Dewasa pesat. Hal daging ayam. ini peternakan ayam pedaging berkembang dengan ini disebabkan adanya peningkatan permintaan Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak digemari konsumen di Indonesia karena lezat, mudah didapat, relatif murah, dan penyajian/pemasakan yang beraneka ragam. Dalam rangka mencapai peningkatan produksi tersebut, perlulah diperhatikan beberapa faktor antara lain kesehatan dan gizi. Oleh sebab itu, telah banyak dilakukan penelitian-penelitian mengenai cara pencegahan penyakit yang efektif, antara lain penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (growth promotor). Dengan meningkatnya penggunaan antibiotik di masa mendatang, baik untuk terapi maupun imbuhan pakan, maka semakin besar pula manfaat yang diperoleh maupun resiko yang mungkin dihadapi. Resiko ini berupa residu antibiotik dari hasil ternak. Dari segi kesehatan masyarakat, perlu diperhatikan adanya residu antibiotik dalam rangka penyediaan daging unggas yang sehat, higienis dan aman dikonsumsi. ..
Keyword:
|
Judul: Residu Antibiotik pada Pangan Asal Hewan di Kota Bogor Tahun 2015-2018 (Studi Kasus).
Abstrak: Residu antibiotik pada pangan asal hewan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, oleh karena itu Dinas Pertanian Kota Bogor setiap tahun melakukan pengawasan terhadap kejadian tersebut. Studi kasus ini dilakukan untuk mengevaluasi adanya residu antibiotik pada pangan asal hewan di Kota Bogor tahun 2015-2018. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Staf Dinas Pertanian Kota Bogor dan data sekunder diperoleh dari monitoring pangan asal hewan Dinas Pertanian Kota Bogor tahun 2015-2018. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Kasus residu antibiotik tertinggi terdapat pada golongan makrolida (10), aminoglikosida (7), dan penisilin dan tetrasiklin (2). Kasus residu antibiotik terdapat pada susu sapi 20.0% (5/25), telur ayam 18.5% (5/27), daging sapi 13.6% (3/22), telur itik 10.0% (2/20), telur puyuh 5.2% (1/19), daging ayam 3.8% (1/26), dan yoghurt 100.0% (1/1). Kasus residu antibiotik golongan makrolida dan aminoglikosida cenderung meningkat pada tahun 2015-2017, akan tetapi menurun pada tahun 2018. Kasus residu antibiotik penisilin dan tetrasiklin cenderung menurun pada tahun 2015-2016, dan tidak ditemukan pada tahun 2017- 2018.
Keyword: Antibiotik, Kota Bogor, pangan asal hewan, residu antibiotik
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Application of Cellulose Acetate Membrane Porogenized by Nonylphenol Ethoxylate in Filtering Detergent Effluent.
Abstrak: Limbah detergen di lingkungan telah menjadi perhatian karena jumlahnya yang semakin banyak tetapi belum ditangani dengan baik. Limbah detergen ini dapat menurunkan muttu air. Alternatif pengolahan yang dapat digunakan adalah membran yang dapat diaplikasikan untuk menyaring limbah detergen tersebut. Membran dalam penelitian ini dibuat dari bahan organik, yaitu dari polimer-selulosa asetat dan surfaktan nonionik (nonilfenol etoksilat/NPE) dengan komposisi 0; 1; 3; 5% (b/v). Membran ini diuji nilai fluks air dan indeks rejeksi. Nilai fluks air dan indeks rejeksi digunakan sebagai ukuran permeabilitas dan selektivitas membran. Hasilnya menunjukkan bahwa pertambahan NPE meningkatkan nilai rerata fluks air. Pengujian indeks rejeksi dinilai pada larutan detergen dengan konsentrasi 1600 ppm. Nilai indeks rejeksi yang dihasilkan sebesar 40% (NPE 1%), 64% (NPE 3%), dan 92% (NPE 5%) yang membuktikan membran ini dapat digunakan dalam pemisahan detergen. Membran terbaik yang dapat digunakan dalam pemisahan larutan detergen ialah pada konsentrasi NPE 5% yang memiliki nilai indeks rejeksi di atas 90%.
Keyword:
|
Judul: Kajian pengaruh nisbah selulosa dengan pereaksi asetilasi dan lama asetilasi terhadap produksi selulosa asetat dari nata de coco
Abstrak: Selulosa asetat merupakan ester organik selulosa, berupa padatan yang tidak beracun, tidak berbau, tidak berasa dan berwarna putih (Kroschwitch, 1990). Selulosa untuk pembuatan selulosa asetat dapat diperoleh dari kayu, kapas dan selulosa bakterial. Nata de coco yang merupakan salah satu jenis selulosa bakterial, mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan selulosa asetat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan nata de coco sebagai sumber selulosa dan untuk menentukan nisbah selulosa dengan pereaksi asetilasi dan lama asetilasi terbaik pada pembuatan selulosa asetat dari nata de coco. Tahapan pembuatan selulosa asetat antara lain pemurnian selulosa, aktivasi, asetilasi, hidrolisis, pengendapan dan pencucian. Pemurnian terhadap nata de coco sebagai sumber selulosa dengan perendaman menggunakan NaOH 1% (b/v) dan asam asetat 1% (b/v) masing-masing selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan pencucian sampai nata de coco terbebas dari asam. Nata de coco yang telah melalui tahap pemurnian kemudian dikeringkan dengan sinar matahari dan dihancurkan sehingga diperoleh serbuk nata de coco kering dengan ukuran 30 mesh. Serbuk nata de coco kering yang diperoleh kemudian diaktivasi dengan asam asetat glasial dan H2SO4 pada suhu 35-38 °C selama satu jam. Nata de coco selanjutnya diasetilasi pada suhu 35-38 °C selama 2, 4 dan 6 jam. Reaksi asetilasi dihentikan dengan menambahkan air asam asetat sebesar 1: 2 pada suhu 50 °C selama 30 menit. Setelah itu dilakukan pengendapan dengan pengadukan. Endapan yang didapatkan kemudian dicuci dan dikeringkan dibawah sinar matahari. Selulosa asetat kering selanjutnya dihancurkan hingga diperoiel: serbuk selulosa asetat dengan ukuran 30 mesh. Parameter analisa yang dilakukan yaitu kadar air, kadar abu, kadar asetil dan gugus asetil. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu nisbah selulosa: pereaksi asetilasi dan lama asetilasi, dengan dua kali ulangan. Nisbah selulosa pereaksi asetilasi yang digunakan yaitu 1:4 dan 1:5, dengan lama asetilasi 2, 4 dan 6 jam.
Keyword:
|
Judul: Ongkos irregularitas sebuah graf
Abstrak: Tulisan ini mengkaji bagaimana cara mcngubah sualu graf menjadi graf yang irregular, yaitu dengan menambahkan beberapa edge pacta graf asal. Untuk sebuah graf G, didefinisikan ongkos irregularitas ic(G) yaitu jumlah minimum tambahan edge sedemikian sehingga menjadi Multigraf H yang merupakan multigraf G irregular. Akan ditentukan ongkos irregularitas dari graf regular, graf mendekati regular, dan graf mendekati irregular.
Keyword:
|
Judul: Implementasi Pengenalan Suara dalam Pencarian Ayat-Ayat al-Quran Menggunakan MFCC dan Codebook
Abstrak: Pencarian teks ayat-ayat al-Quran tidaklah mudah dikarenakan dibutuhkan keahlian khusus dalam pengetahuan bahasa Arab. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pencarian teks ayat-ayat al-Quran dengan bantuan transkripsi suara agar mempermudah pencarian ayat-ayat al-Quran. Dengan menggunakan MFCC sebagai ekstraksi ciri, suara diubah menjadi sebuah data vektor yang dapat dicirikan dan dijadikan sebuah codebook. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pengenalan suara ke dalam sebuah sistem pencarian teks al-Quran. Terdapat 4 potongan ayat Al-Quran yang akan diidentifikasi ke dalam ayat-ayat yang mengandung potongan ayat terebut. Penelitian ini berhasil menghasilkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi potongan ayat al-Quran pada sebuah ayat dengan akurasi sebesar 85%
Keyword: al-Quran, codebook, K-means clustering, MFCC, transkripsi suara
|
Judul: Application of LVQ using K-means initializations for guitar tone chord recognition with MFCC feature extraction
Abstrak: Manusia dapat mengenali suara melalui proses yang dilakukan secara berulang-ulang. Namun, tidak banyak orang yang mampu mengenali suara chord gitar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem pengenalan chord gitar menggunakan metode LVQ sebagai pengenalan pola dan MFCC sebagai ekstraksi ciri. Bobot awal yang digunakan pada metode LVQ diperoleh dengan menginisialisasi K-means. Data yang digunakan sebanyak 8640 data suara gitar dengan 24 jumlah chord. Masing-masing data terdiri atas 2 chord yang akan diuji secara terpisah. Parameter LVQ yang digunakan adalah learning rate 0.002, epoh 100, dan penurunan learning rate 0.9. Parameter yang digunakan dalam proses MFCC adalah time frame, overlap, jumlah koefisien cepstral dan jumlah cluster. Hasil percobaan menunjukkan bahwa akurasi maksimum yang diperoleh adalah 83.65% pada time frame 30 ms, overlap 0.4, koefisien cepstral 26, dan jumlah cluster 100., Humans can recognize the sound through a process that is done repeatedly. However, not many people are able to identify the sound of guitar chords. This study used LVQ as pattern recognition and MFCC as feature extraction. Initial weights were initialited by K-means clustering. A collection of 8640 sound data were used with 24 guitar chords. Each data consist of two chords that were tested separately. The parameters used in the process LVQ were 0.002 learning rate, 100 epoch, and 0.9 learning rate decrease. The parameters used in the process of MFCC were the time frame, overlap, the number of cepstral coefficient and the number of clusters. The experimental results showed that the maximum accuracy of 83.65% was obtained with 30 ms time frame, 0.4 overlap, 26 cepstral coefficients, and 100 clusters.
Keyword: chord gitar, Learning Vector Quantization (LVQ), Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC)
|
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan
Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons.
Keyword:
|
Judul: Karakterisasi intron pada gen inositol 1,4,5-triphosphate receptor itpr lebah apis mellifera
Abstrak: Lebah Apis mellifera merupakan salah satu kelompok serangga yang bersifat sosial. Lebah pekerja bertugas mencari pakan dan kembali ke sarang berdasarkan memori yang terbentuk di otak. Bagian otak lebah yang berfungsi mengintegrasikan sinyal yang masuk dari berbagai sumber adalah korpus pedunkulata. Salah satu gen yang terekspresi tinggi di korpus pedunkulata adalah gen inositol 1.4.5- triphosphate receptor (itpr). Gen itpr lebah A. mellifera telah dikarakterisasi sebanyak tiga kilo basa yang terdiri atas tujuh ekson dan enam intron. Ekson satu dan tujuh telah dikarakterisasi berdasarkan CDNA (complementary DNA) dan belum diketahui keberadaan intronnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi runtunan intron pada ekson satu dan tujuh gen itpr. DNA diekstraksi dari toraks lebah pekerja. Peruntunan DNA menggunakan primer yang sama untuk amplifikasi DNA. Hasil peruntunan ekson satu menunjukkan terdapat intron berukuran 83 basa. Intron tersebut diawali dengan basa GT dan diakhiri dengan basa AG. Komposisi basa intron didominasi olch basa AT (90,6%) dan diklasifikasikan ke dalam fase 0. Peruntunan ekson tujuh belum berhasil dilakukan karena kemungkinan daerah penempelan primer pada DNA target hasil purifikasi telah tidak ada.
Keyword:
|
Judul: Asal lebah madu impor, Apis melifera di Indonesia berdasarkan daerah intergenik cox1/cox2 DNA mitokondria
Abstrak: Apis mellifera merupakan lebah madu favorit bagi para peternak lebah madu di seluruh dunia. Lebah A. mellifera ini terbagi ke dalam 24 subspesies. Berdasarkan analisis morfometrik dan wilayah persebarannya, berbagai subspesies A. mellifera tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok garis keturunan (lineage) yakni; A (Afrika), M (Eropa Utara dan Barat), C (Eropa Selatan), dan O (Timur Tengah). Apis mellifera di Indonesia pertama diimpor dari Australia dan mulai diimpor ke Indonesia tahun 1972. Hingga saat ini belum ada data mengenai asal dan subspesies A. mellifera di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asal lebah madu A. mellifera yang ada di Indonesia berdasarkan DNA mitokondria yaitu daerah intergenik diantara gen cytochrome oxidase I dan cytochrome oxidase II (cox1/cox2). Pada daerah intergenik cox1/cox2 ini terdapat dua tipe fragmen DNA; yakni P dan Q yang dapat menentukan kelompok garis keturunan A. mellifera. Hasil amplifikasi daerah intergenik cox1/cox2 dengan menggunakan primer E2 dan H1 menghasilkan fragmen DNA 863 pb. Hasil pemotongan fragmen DNA tersebut dengan DraI menghasilkan satu haplotipe, yang terdiri atas lima pita DNA. Hasil pengurutan dan penjajaran DNA pada darerah intergenik cox1/cox2 menunjukkan bahwa subspesies A. mellifera yang ada di Indonesia termasuk kedalam kelompok garis keturunan C. Subspesies lebah tersebut adalah A m. ligustica dengan persebaran alaminya di Italia yang diimpor ke Indonesia dari Australi.
Keyword:
|
Judul: Value Proposition Canvas design of Mie Unni Kadai business
Abstrak: Kota Padang adalah salah satu kota yang memiliki posisi yang strategis untuk menjalankan usaha kuliner dengan prospek yang menguntungkan. Tingginya jumlah usaha kuliner di Kota Padang yang terus berkembang dari tahun ke tahun dapat meningkatkan persaingan. Selama enam bulan Mie Unni Kadai beroperasi, hasil yang didapatkan belum mampu mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan analisis value propotition canvas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi model bisnis yang telah Mie Unni Kadai terapkan dengan pendekatan business model canvas, (2) Menganalisis value proposition canvas pada Mie Unni Kadai, (3) Merumuskan rekomendasi strategi Mie Unni Kadai di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya empat pembaruan yang meliputi penyediaan paket pelajar, inovasi menu, menambah level kepedasan dan bekerja sama dengan perusahaan mobile payment, tiga perbaikan pada product and services yang meliputi perbaikan dari ruangan yang terasa panas, penambahan ready stock supply dan perbaikan pada sisi interior., Padang City is one of the cities that has a strategic position to run a culinary business with favorable prospects. The increasing number of culinary businesses in the city of Padang which continues to grow from year to year could increase the competition. Since six months of opening, Mie Unni Kadai has yet reach the sales. To solve the problems, a value propotition canvas analysis can be performed. This study aims to: (1) identify the condition of the existing business model at Mie Unni Kadai by using the business model canvas, (2) analyze the value proposition canvas of Mie Unni Kadai, (3) formulate a recommendation strategy for Mie Unni Kadai for the future. This is a descriptive research with qualitative approach. The final result of this research is created four reforms which comprise student packages, menu innovations, spicy level upgrate, and collaboration with a mobile payment company, three product and service improvements involve hot room improvement, ready stock supply augment, and interior improvement.
Keyword: business model canvas, qualitative, value proposition canvas
|
Judul: Physical, Chemical, and Microbiological Characteristics of Spirulina Snack Bars During Storage with Different Types of Food Packaging
Abstrak: Snack bar spirulina dikategorikan sebagai produk makanan ringan siap santap dengan beragam kandungan nutrisi dan komponen bioaktif (superfood). Penyerapan uap air dan oksigen dari lingkungan dapat mengakibatkan perubahan parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi selama penyimpanan. Pengendalian penurunan mutu produk pangan dapat dicegah dengan bantuin faktor ekstrinsik, misalnya jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik dalam mencegah deteriorasi komponen fenol pada snack bar spirulina, mengetahui pengaruh kedua faktor ekstrinsik terhadap parameter fisik dan kimiawi, serta mengetahui total mikroba selama penyimpanan. Pemilihan kemasan yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu metallized film, HDPE dengan standing pouch dan metallized film dengan art carton. Snack bar spirulina yang sudah dikemas disimpan pada suhu ruang (25−29 ºC) dan suhu dingin (0−6 ºC) selama tiga bulan. Perlakuan terbaik berasal dari snack bar spirulina yang dikemas menggunakan metallized film dengan art carton pada suhu dingin dengan perubahan total fenol dari 25,06 mg GAE/g menjadi 16,02 mg GAE/g selama tiga bulan penyimpanan. Perlakuan perbedaan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap komposisi kimia, perubahan warna, lightness, dan profil tekstur. Total mikroba snack bar spirulina memenuhi persyaratan mutu SNI 8416:2018., Quality spirulina snack bars may decrease due to moisture and oxygen absorption from the environment. These events cause changes in physical, chemical, and microbiological parameters. Deteriorative reaction in snack bars can controlled by many extrinsic factors, such as the type of packaging and storage temperature. This study aims to determine the best type of packaging and storage temperature to prevent the deterioration of polyphenols from product, determine the effect of both extrinsic factors on physical and chemical, and ensure microbiological parameter met quality requirements during storage. The selection of packaging used for this study, namely metallized film, HDPE with a standing pouch, and metallized film with an art carton. Packaged spirulina snack bars are stored at room temperature (25−29 ºC) and cold temperature (0−6 ºC) for three months. Product packaged using metallized film with an art carton at cold temperatures was the best treatment because it maintained the polyphenol content for up to three months of storage from 25.06 mg GAE/g to 16.02 mg GAE/g. Both extrinsic factors significantly affect the chemical composition, color different, lightness, and texture profile. The total microbes of spirulina snack bars met the quality requirements of SNI 8416:2018.
Keyword: deterioration, food packaging, snack ready-to-eat, spirulina, total phenolic content
|
Judul: Pengaruh Ingredien terhadap Stabilitas Fisik pada Formulasi Minuman Ready to Drink Spirulina
Abstrak: Spirulina, mikroalga kaya nutrisi dan senyawa bioaktif dengan banyak manfaat kesehatan, memiliki potensi besar sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan minuman ready-to-drink (RTD) spirulina dan mempelajari pengaruh stabilizer terhadap stabilitas fisiknya. Metode yang digunakan melibatkan lima formula minuman dengan kombinasi natrium alginat dan kappa-karagenan yang berbeda, yang kemudian diuji kestabilannya dalam hal sineresis, viskositas, warna, total padatan terlarut, dan pH pada suhu dingin dan suhu ruang selama periode penyimpanan 1, 4, dan 7 hari. Hasil menunjukkan bahwa F1 (Na-alginat 1 mg/L dan k-karagenan 0 mg/L) memiliki stabilitas sineresis terbaik, dengan pemisahan cairan paling minimal. F2 (Na-alginat 0,7 mg/L dan k-karagenan 0,3 mg/L) mempertahankan warna b* dengan baik. F3 (Na-alginat 0,3 mg/L dan k-karagenan 0,7 mg/L) menunjukkan viskositas yang paling stabil, sementara F4 (Na-alginat 0,5 mg/L dan k-karagenan 0,5 mg/L) tidak stabil dalam uji apapun dalam penelitian ini. F5 (Na-alginat 0 mg/L dan k-karagenan 1 mg/L) paling stabil dalam hal pH. F1 yang terpilih berdasarkan stabilitas sineresis yang paling baik dianalisis komposisi gizi dan didapatkan hasil kadar air 87,92%, abu 0,23%, lemak total 0,98%, protein 1,89%, karbohidrat 9%, dan energi 52,34 kcal. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemilihan stabilizer yang tepat dalam menjaga stabilitas fisik minuman RTD spirulina, yang berpotensi menjadi produk inovatif di pasar minuman fungsional.
Keyword: spirulina, k-karagenan, minuman RTD, natrium alginat, stabilitas fisik
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Karakterisasi protease Bacillus pumilus Y3 yang dilisolasi dari limbah cair tahu
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karak- terisasi protease Bacillus pumilus Y3 yang diisolasi dari limbah cair tahu (Likumahwa 1993). Media yang digunakan untuk produksi protease dari mikroba ini adalah limbah cair tahu dengan penambahan glukosa sebesar 1% dan suhu optimum pertumbuhan 37°C Aktivitas protease dari Bacillus pumilus Y3 memiliki suhu optimum 50°C dengan pH optimum 7.50 dan kecenderungan memperlihatkan kestabilan pada PH alkalis. Berdasarkan karakteristik pH-nya diduga protease Bacillus pumilus Y3 merupakan protease alkalis. Penambahan logam monovalen (KCl, NaCl, LiCl sebesar 2mM dan 6mM) dan logam divalen (CaCl2, ZnCl2, MnCl2, COC12 sebesar 2 mM) memperlihatkan aktivitas optimum terlihat pada logam divalen yaitu logam MnCl2 dan CaCl2 2mM memperlihatkan kenaikan aktivitas sebesar 176.17% dan 229.19% dibandingkan kontrol. Berdasarkan karakterisasi keterpengaruhan terhadap logam-logam ini diduga bahwa protease Bacillus pumilus Y3 merupakan protease logam. Protease Bacillus pumilus Y3 dapat dihambat oleh penambahan PMSF 1 dan 5 mM, penambahan EDTA 6mM mengalami penurunan aktivitasnya sampai 5.6%. Berdasarkan karakterisasinya diduga protease Bacillus pumilus Y3 termasuk kedalam protease serin metal. ...
Keyword:
|
Judul: Optimasi produksi dan karakterisasi protease dari isolat 9b3 (bacillus circulans)
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi optimal produksi protease dari isolat 9b3 (Bacillus circulans), yang meliputi jenis media, pH awal media, dan waktu inkubasi optimal serta upaya pemisahannya. Disamping itu dalam penelitian ini juga dikaji beberapa karakteristik protease yang diproduksi meliputi pengaruh aktifitas enzim terhadap perubahan pH dan suhu, stabilitas panas enzim, dan penentuan tetapan kinetika reaksi Michaelis-Menten (KM). Media yang digunakan untuk memproduksi protease dari isolat 963 (Bacillus circulans) adalah media sintetis dan alami yang mengandung protein. Kasein 1% dan bekatul 10% dengan kadar protein total 9,19% digunakan sebagai sumber protein pada media sintetis. Media alami yang digunakan adalah limbah cair hunkwe, air rendaman kedelai, dan limbah cair tahu dengan kadar protein masing-masing sebesar 8,28; 2,05; dan 2,36%. Aktifitas protease yang dihasilkan dari fermentasi dengan media sintetis cenderung rendah karena sintesis protease terepresi oleh adanya glukosa. Aktifitas protease tertinggi yaitu 0,220 U/ml dihasilkan dari fermentasi selama 64 jam dengan media alami air rendaman kedelai dengan pH awal 10. Untuk mendapatkan perlakuan pemurnian terbaik dengan teknik salting out, dilakukan percobaan pengendapan protein enzim pada berbagai konsentrasi garam amonium sulfat, yaitu 20, 40, 60, dan 80% jenuh. Konsentrasi amonium sulfat yang menghasilkan tingkat pemurnian tertinggi (2,52 kali) adalah 60 % jenuh.. Pengaruh aktifitas terhadap perubahan pH diuji dengan terlebih dahulu mengukur aktifitas protease pada pH 8. Bila pH diturunkan menjadi 7,6 maka aktifitas mengalami penurunan sebesar 8,98%. Jika pH dinaikkan menjadi 8,4 maka aktifitas mengalami kenaikkan cukup tinggi, yaitu mencapai 37,45 %. Dengan demikian protease tersebut merupakan protease alkalis, seperti protease dari Bacillus pumillus yang optimum pada pH 8 (Satiawihardja, et. al., 1997) serta protease dari B. licheniformis yang optimum pada pH 9,010,0 (Laksmi dan Tedjokusumo, 1994). Pengaruh perubahan suhu inkubasi terhadap aktifitas protease diuji dengan membandingkan aktifitas protease pada suhu 37, 47, dan 57 °C. Peningkatan suhu inkubasi dari 37 °C hingga 57 °C akan semakin meningkatkan aktifitas protease sebesar 77,23%. Hal ini mendekati suhu optimum protease B. licheniformis pada 50°C (Laksmi dan Tedjokusumo, 1994) tetapi berbeda dengan protease dari B. panilus yang memiliki aktifitas tertinggi pada suhu 37°C (Satizwihardja, et al. 1997) Untuk menguji pengaruh suhu dan waktu inkubasi terhadap aktifitas protease digunakan suhu 37 dan 57°C. Pada suhu 57 °C, inkubasi selama 30 dan 50 menit berakibat kehilangan aktifitas protease yang cukup besar, yaitu sebesar 49,81 dan 71,56 %. Bila inkubasi dilakukan pada suhu 37 °C selama 20 dan 30 menit berakibat hilangnya aktifitas protease sebesar 18,52 dan 20,63 %. Hal ini menunjukkan ketahanan enzim terhadap panas sangat rendah bila dibandingkan dengan protease dari B. licheniformis yang masih memiliki 77% aktifitasnya setelah pemanasan selama 60 menit pada pH dan suhu optimumnya. Tetapan Michaelis-Menten (KM) ditentukan dengan mengukur aktifitas protease pada berbagai konsentrasi substrat kasein, yaitu 0,25; 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5%. Nilai Ku yang diperoleh adalah 0,4913 terhadap substrat kasein dengan kecepatan maksimum (Vmaks) sebesar 0,1411 U/ml, tidak jauh berbeda dibandingkan protease dari B. licheniformis yang memiliki K, sebesar 0,57 terhadap substrat kasein (Suhartono, 1990).
Keyword:
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Analisis pengendalian sediaan produk cakalang beku di PT Sultra Tuna Samudera Kendari
Abstrak: Salah satu jenis ikan yang banyak diproduksi di Kendari adalah jenis cakalang (Katsuwonus pelamis, L), hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa ikan cakalang memiliki harga jual yang baik di pasaran. Pengaruh sifat musiman ikan. cakalang serta sifatnya yang mudah busuk mendorong dilakukannya proses persediaan untuk memenuhi jumlah permintaan dari konsumen dalam usaha. menanggulangi kelangkaan yar mungkin terjadi. Hal ini ditujukan untuk meminimumkan pengeluaran biaya sehingga keuntungan yang diperoleh dapat lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengendalian sediaan produk ikan cakalang beku (Katsuwonus pelamis, L) beku serta mengamati faktor- faktor yang berperan dalam sistem tersebut. Penelitian ini dilakukan pa la Bulan Agustus-September 1998 bertempat di PT. Sultra Tuna Samudera Kendari. Metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) dan didasarkan pada data produksi Januari-April 1999. Data umumnya bersifat sekunder dan berkaitan angsung dengan proses pengendalian sediaan produk cakalang beku di PT. Sultra Tuna Samudera Kendari. Data sekunder yang dikumpulkan berupa data penyimpanan bahan baku yang terdiri atas biaya pembekuan, biaya cold storage, biaya tenaga kerja, biaya penggunaan es, biaya penggunaan air dan biaya listrik. Data pemesanan terdiri atas biaya telepon, biaya administrasi, biaya transportasi dan biaya pegawai.....
Keyword:
|
Judul: Sistem Pengendalian Sediaan Bahan Baku Produk Tuna Di Pt Awindo International Jakarta
Abstrak: Sistem pengaturan sediaan pada industri tuna di Indonesia memegang peranan cukup penting, agar industri dapat berjalan secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal itu, pengendalian sediaan perlu dikendalikan dan perlu diteliti guna mengetahui tingkat persediaan tuna yang optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui teknis penyediaan bahan baku dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian sediaan bahan baku untuk produk olahan ikan di PT. AWIndo International Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus, berupa pengendalian sediaan tuna di PT. AWIndo International Jakarta. Aspek yang diteliti meliputi kapasitas cold storage, biaya pemesanan bahan baku, biaya simpan ikan di cold storage PT. AWIndo International Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengendalian sediaan di PT. AWIndo International Jakarta diantaranya adalah sumber daya bahan baku, harga bahan baku, permintaan konsumen dan biaya persediaan yang meliputi biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya total.
Keyword: Industri Tuna, PT.AWIndo International Jakarta, Sistem Pengendalian Sediaan
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli melalui Citra Merek: Studi Kasus Yagi Natural Skincare
Abstrak: Yagi Natural Skincare merupakan perusahaan skincare lokal yang memiliki komitmen untuk menghasilkan produk skincare berbahan dasar alami dan ramah lingkungan melalui penerapan green marketing. Tujuan penelitian ini meliputi 1) mengidentifikasi karakteristik konsumen dan penerapan green marketing Yagi Natural Skincare, 2) menganalisis pengaruh green marketing terhadap minat beli melalui citra merek, dan 3) merumuskan rekomendasi kepada Yagi Natural Skincare. Sampel penelitian ini diambil pada bulan April hingga Oktober 2022 kepada 72 responden dengan kriteria sudah mengetahui atau pernah membeli produk Yagi Natural Skincare. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Smart PLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) karakteristik konsumen Yagi Natural Skincare merupakan konsumen yang paham produk ramah lingkungan dan tidak sensitif terhadap harga, 2) pengaruh green marketing terhadap minat beli melalui citra merek terbukti berpengaruh positif dan signifikan, dan 3) Yagi Natural Skincare dapat memprioritaskan green price dan logo merek untuk meningkatkan minat beli.
Keyword: green price, logo merek, SEM, produk ramah lingkungan
|
Judul: Analisis Pemasaran Hijau pada Bisnis Skincare (Studi Kasus Garnier dan Npure)
Abstrak: Garnier dan Npure merupakan merek skincare yang telah menerapkan pemasaran hijau sebagai strategi bisnisnya. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi karakteristik konsumen dan penerapan pemasaran hijau merek Garnier dan Npure, (2) menganalisis pengaruh hubungan pemasaran hijau terhadap minat beli melalui citra merek pada merek Garnier dan Npure, (3) merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan minat beli dan citra merek melalui pemasaran hijau bagi merek Garnier dan Npure. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif dengan teknik non-probability sampling dan SEM PLS. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) pemasaran hijau berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada merek Garnier dan Npure, (2) pemasaran hijau berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek pada merek Garnier dan Npure, (3) citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada merek Garnier dan Npure, (4) citra merek memediasi pengaruh pemasaran hijau terhadap minat beli pada merek Garnier dan Npure.
Keyword: citra merek, keberlanjutan, minat beli, pemasaran hijau, sem pls
|
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 )
Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ...
Keyword:
|
Judul: TRAVELERY : Platform Perencanaan Perjalanan dan Anggaran untuk Mendukung Aktivitas Berwisata
Abstrak: Penggunaan aplikasi perjalanan pada ponsel pintar semakin meningkat oleh pelancong yang memanfaatkan fungsionalitas dan personalisasi fitur untuk tujuan perjalanan dinilai bermanfaat dan memberikan kenyamanan kepada pengguna aplikasi perjalanan pintar. Travelery memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu penggunanya menyusun rencana perjalanan dan mengatur anggaran atas aktivitas pariwisatanya. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah (1) Mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan wisatawan terhadap perencanaan perjalanan dan anggaran dalam berwisata, (2) Mengidentifikasi fitur dan prototipe yang sesuai sebagai solusi terhadap perencanaan perjalanan dan anggaran dalam berwisata, dan (3) Merancang model bisnis yang tepat untuk platform Travelery. Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan customer discovery pada customer development dalam mengidentifikasi permasalahan dan menghasilkan model bisnis untuk menjadi solusi permasalahan perencanaan wisata di kalangan wisatawan domestik. Hasil dari penelitian dapat diketahui kebutuhan dan permasalah wisatawan, fitur dan prototipe, serta model bisnis yang tepat untuk Travelery.
Keyword: bisnis pariwisata, customer discovery, model bisnis, personalisasi fitur
|
Judul: Analyisis Performance of The Marketing Mix of Travel Agent LPPALAM
Abstrak: ndustri pariwisata memiliki peluang untuk berkembang jauh lebih cepat dikarenakan adanya sebuah fenomena perubahan konsumsi ke leisure economy. Pemasaran dalam industri pariwisata akan menjadi konsep penting yang harus dipegang dan dilaksanakan dalam mempertahankan, serta meningkatkan pertumbuhan yang diharapkan. LPPALAM sebagai followers dalam industri ini, sangat memerlukan sebuah inovasi untuk bisa berkembang dan bertahan didalam pasar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan karakteristik pelanggan LPPALAM, menganalisis kinerja bauran pemasaran LPPALAM dalam memenuhi keinginan pelanggan jasa travel agent dan merumuskan rekomendasi perbaikan atribut untuk LPPALAM. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah analisis deskriptif, analisis customer satisfaction index (CSI) dan important perfomance analysis (IPA). Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai tingkat kepentingan berdasarkan penilaian oleh pelanggan dan calon pelanggan mencapai sebesar 3.81 dengan nilai rata-rata tingkat kinerja mencapai 3.72 serta secara keseluruhan, LPPALAM telah memenuhi kepuasan pelanggan yang dibuktikan melalui nilai customer satisfaction index (CSI) sebesar 71 persen. Kata kunci: Bauran pemasaran, customer satisfaction index, important perfomance analysis, travel agent.
Keyword: Bauran Pemasaran, Customer Satisfaction Index, Important Performance Analysis, Travel Agent
|
Judul: Profil fraksi protein anak sapi friesian holstein yang diberi pakan dengan tambahan mineral Zn
Abstrak: The objective of this experiment was to study the effects of zinc supplementation in Friesian Holstein (FH) calves on total protein, albumin, globulin and albumin-globulin ratio (A/Gratio) profiles. Nine healthy Holstein calves,6-8 months of age were used in this experiment. Calves were divided into three groups. Each group were consisted of three calves i.e. with zero(control), 60 ppm and 120 ppmof Zn supplementation, respectively. Blood samples were taken from jugular vein prior to and every month following Zn supplementation for three months for total protein, albumin, globulin and albumin-globulin ratio (A/Gratio) analysis. Result of this experiment indicated that the concentration of total protein were fluctuative in all groups (6.4-7.87 g/dl). Albumin concentration tended to increase with therange from of 3.57 to 3.9 g/dl,while globulin concentration tended to decrease with range2.67 to 4.25 g/dl. A/G ratio tended to increase between 0.88 to 1.43. In conclusion, the profiles of protein on calves supplemented by 60 ppm and 120 ppmof Zn for 3 months were in a normal range.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), albumin-globulin ratio., globulin, albumin, total protein, Zn
|
Judul: Pembuatan Tepung Aloevera Nano Dan Karakterisasi Sebagai Bahan Sediaan Coating
Abstrak: Coating adalah salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan produk, sehingga berpotensi untuk digunakan dalam meningkatkan shelf life buah maupun sayuran. Secara teori aplikasi coating akan memberikan tahanan terhadap gas (O₂ dan CO₂) dan uap air. Penelitian ini bertujuan membuat tepung aloe vera dalam ukuran nano sebagai bahan sediaan coating dan menganalisis karakteristik larutan dan film yang dihasilkan dari tepung yang dihasilkan. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah pembuatan fillet aloe vera, pengeringan, penepungan, pembuatan film dan karakterisasi. Pengeringan fillet lidah buaya dilakukan dengan hot air rotary oven pada suhu 60ºC. Fillet kering digiling dan diayak dengan ukuran 170 mesh, kemudian digiling dengan nano milling. Tiga perlakuan waktu giling yaitu 30 menit, 40 menit, dan 60 menit untuk menghasilkan tepung berukuran nano. Tepung dengan perlakuan nano milling 60 menit menghasilkan karakteristik tepung dan film terbaik sebagai bahan sediaan coating. Penggunaan tepung tersebut dengan konsentrasi 1% mempunyai karateristik terbaik sebagai larutan coating dengan nilai kelarutan film 23,08 %, kadar air film 7,81%, kecerahan film 90,61, endapan 16% dan laju transmisi uap 24,34 g jam-1 .m-2 .
Keyword: coating, lidah buaya, film, tepung lidah buaya, nano partikel
|
Judul: Coating Application of Aloe Vera Powder combination with carragenan to Maintain the Quality of the Butterfly Pea Flower (Clitoria ternatea L.)
Abstrak: Bunga telang merupakan bunga yang dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Banyak masyarakat Indonesia mengolahnya bersama makanan dan dijadikan minuman dalam bentuk bunga segar, bunga kering, dan serbuk telang. Namun, bunga telang dalam kodisi segar mudah mengalami kerusakan yang mengakibatkan dapat mengalami penurunan mutu dan daya simpannya. Salah satu alternatif teknologi yang dapat dilakukan untuk menghambat proses tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi coating dengan kombinasi tepung Aloe vera L. dan karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formula kombinasi tepung lidah buaya dengan karagenan sebagai bahan coating bunga telang dan mengkaji pengaruh frekuensi (ulangan) penyemprotan pada aplikasi coating bunga telang terhadap mutu dan masa simpan nya. Pengaplikasian coating dilakukan dengan cara disemprot menggunakan larutan berbahan tepung Aloe vera L. 1% yang dikombinasikan dengan tepung karagenan 0.5% dan disimpan di refrigerator pada suhu 10ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah pelapisan dengan 1 kali semprot (AB1) yang dapat mempertahankan laju konsumsi O2 sebesar 3003 ml.kg-1.jam-1, laju produksi CO2 sebesar 1042 ml.kg-1.jam-1, kadar air sebesar 83.4%, susut bobot sebesar 7.8%, warna L sebesar 19.19, dan ºhue sebesar 300.09º hingga 5 hari penyimpanan. Sementara itu, pada perlakuan kontrol laju konsumsi O2 sebesar 3433 ml.kg-1.jam-1, laju produksi CO2 sebesar 1204 ml.kg-1.jam-1, kadar air sebesar 82.9%, susut bobot sebesar 8.3%, warna L sebesar 17.99, dan ºhue sebesar 302.70º., Butterfly pea flower is a flower that can be consumed and has many benefits for the health of the body. Many Indonesian people process it with food and make drinks in the form of fresh flowers, dried flowers, and eggplant powder. However, butterfly pea flower in fresh condition is easily damaged which can result in a decrease in quality and shelf life. One alternative technology that can be done to inhibit this process is to use a coating application with a combination of aloe vera flour and carrageenan. This study aims to examine the formula for the combination of aloe vera flour with carrageenan as a coating material for telang flowers and examine the effect of the frequency (repetition) of spraying on the application of telang flower coating on the quality and shelf life of telang flowers. The coating was applied by spraying with a solution made from Aloe vera L. 1% flour combined with 0.5% carrageenan flour and stored in the refrigerator at 10ºC. The results showed that the best treatment was coating with 1 spray (AB1) which could minimize the rate of O2 consumption by 3003 ml.kg-1.hour-1, CO2 production rate of 1042 ml.kg-1.hour-1, water content of 83.4%, weight loss of 7.8%, color L of 19.19, and hue of 300.09º for up to 5 days of storage. Meanwhile, in the control treatment the O2 consumption rate was 3433 ml.kg-1.hour-1, the CO2 production rate was 1204 ml.kg-1.hour-1, the water content was 82.9%, the weight loss was 8.3%, the L color was 17.99, and the hue was 302.70º.
Keyword: Coating, Lidah buaya, bunga telang
|
Judul: Memepelajari pola pengambilan keputusan dalam keluarga dengan ibu pekerja dan bukan pekerja pada suku Batak, Betawi, dan Jawa
Abstrak: Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pola pengambilan keputusan dalam keluarga dengan ibu pekerja dan bukan pekerja pada suku Batak, Betawi, dan Jawa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola pengambilan keputusan antara keluarga dengan ibu pekerja dan bukan pekerja, mengetahui perbedaan pola pengambilan keputusan berdasarkan suku, dan mengetahui determinan dari pola pengambilan keputusan isteri. Penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, khususnya bagi ibu rumah tangga sehingga dapat meningkatkan perannya dalam pembangunan. Penelitian dilakukan pada enam kelurahan di tiga propinsi, yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Unit contoh yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga suku Batak, Betawi, dan Jawa yang berasal dari tiga daerah penelitian. Dari masing-masing subpopulasi diambil sebanyak 30 orang ibu pekerja dan 30 orang ibu bukan pekerja, sehingga contoh seluruhnya berjumlah 180 orang. Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas keluarga, partisipasi isteri dalam organisasi, pendapatan keluarga, pendidikan informal isteri, persepsi suami terhadap peran isteri, kepemilikan dalam keluarga, serta pengambilan keputusan dalam keluarga, dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuisioner. Pengambilan keputusan dalam keluarga meliputi pengambilan keputusan dalam bidang makanan, pendidikan, kesehatan, perumahan, pakaian, perabot rumah tangga, liburan, keuangan, reproduksi, dan pendidikan moral anak. Data sekunder meliputi keadaan umum wilayah penelitian, dan keadaan penduduk, Data sekunder ini diperoleh dari kantor kelurahan setempat. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata umur isteri, pendidikan isteri, besar keluarga, pendapatan per kapita, usia pemikahan antara kelompok ibu pekerja dan bukan pekerja dan antara suku Batak, Betawi, dan Jawa digunakan uji beda t dan One Way Anova. Untuk mengetahui perbedaan pola pengambilan keputusan digunakan uji Kruskal-Wallis. Untuk melihat pengaruh latar sosial ekonomi terhadap pola pengambilan keputusan dalam keluarga digunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian terlihat bahwa secara umum, tidak terdapat perbedaan pola pengambilan keputusan dalam keluarga antara ibu pekerja dan bukan pekerja (p=0,1261). Tetapi menurut bidang-bidang pengambilan keputusan dalam keluarga terdapat perbedaan pola pengambilan keputusan antara keluarga dengan ibu pekerja dan bukan pekerja, yaitu pada bidang makanan (p=0,0068) dan kesehatan (p=0,0465) dimana peran ibu bukan pekerja terlihat lebih dominan dibandingkan ibu pekerja, dan secara marjinal pada bidang rekreasi (p=0,0987) dimana peran ibu pekerja yang lebih dominan dibandingkan ibu bukan pekerja. Namun setelah dilakukan analisis regresi, ternyata status bekerja ibu tidak berpengaruh pada satu pun bidang pengambilan keputusan. Hal ini berarti ada faktor selain status bekerja Ibu yang mempengaruhi pola pengambilan keputusan dalam keluarga. Jika dilihat menurut suku, terdapat perbedaan nyata pada pola pengambilan keputusan dalam keluarga antara suku Batak, Betawi, dan Jawa (p=0,0002). Menurut bidang-bidang pengambilan keputusan, maka pola pengambilan keputusan yang berbeda nyata antara ketiga suku tersebut adalah pada bidang makanan (p=0.0330), pakaian (p=0,0347), kesehatan (p=0,0000), reproduksi (p=0,0000), dimana pada keempat bidang tersebut peran isteri asal suku Betawi dalam pengambilan keputusan terlihat lebih besar dibandingkan suku Batak dan Jawa, dan pada bidang pendidikan (p=0,0231), keuangan (p=0,0006) serta pendidikan moral anak (p=0,0909) dimana peran isteri asal suku Batak dalam pengambilan keputusan terlihat lebih besar dibandingkan kedua suku lainnya. Setelah dilakukan analisis regresi, faktor asal suku memang berpengaruh nyata terhadap pola pengambilan keputusan dalam keluarga, terutama dalam bidang reproduksi, keuangan, kesehatan, dan pakaian. Faktor-faktor
Keyword: pengambilan keputusan, ibu pekerja
|
Judul: Profil dan Peroksidasi Lipid Tikus Percobaan Setelah Pemberian Tepung Tempe Kacang Komak (Lablab Purpureus (L.) Sweet)
Abstrak: Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyebabkan kematian sekitar 15 juta jiwa atau sekitar 30% dari total penyebab kematian dan diperkirakan meningkat mencapai 40% pada tahun 2020 (WHO 2001). Salah satu penyebab terjadinya PJK adalah kondisi hiperkolesterolemia yang sangat mendukung terbentuknya aterosklerosis. Tempe kedelai telah diketahui bersifat hipokolesterolemik dan memiliki antioksidan yang tinggi sehingga dapat mencegah PJK (Brata-Arbai 2001). Namun setiap tahunnya Indonesia selalu mengimpor kedelai (Sawit et al. 2006), sehingga dibutuhkan alternatif kacang lain untuk membuat tempe. Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak bersifat hipokolesterolemik seperti halnya kedelai. Namun sifat fungsional tempe kacang komak belum diketahui. Oleh karena itu dibutuhkan uji in vivo untuk mengetahuinya. Akan tetapi uji in vivo tempe kacang komak segar akan mengalami kesulitan pada persiapan sampel. Untuk meningkatkan umur simpan dan memermudah dalam persiapan sampel maka pada penelitian ini tempe kacang komak segar ditepungkan sehingga didapat tepung tempe kacang komak.
Keyword:
|
Judul: Distribusi Sel Insulin Pankreas pada Tikus Hiperglikemia yang Diberi Diet Tempe
Abstrak: Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia. Pada tahun 2000 terdapat sekitar 5.6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50% yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30% yang datang berobat teratur. Komplikasi diabetes melitus terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah kecil dan besar dengan penyebab kematian 50% akibat penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal. Selain kematian, diabetes melitus juga menyebabkan kecacatan. Sebanyak 30% penderita diabetes melitus mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10% harus menjalani amputasi tungkai kaki. Pola hidup yang sehat dengan makanan yang terkontrol dapat menekan munculnya penyakit diabetes melitus. Selain sayuran dan buah, tempe juga merupakan makanan sumber protein nabati yang memiliki komposisi asam amino yang tinggi. Badan kesehatan dunia (WHO) bahkan mengakui bahwa tempe sebagai makanan berkhasiat yang dapat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti untuk mengetahui tentang pengaruh diet tempe terhadap distribusi sel insulin pankreas pada tikus yang menderita diabetes melitus setelah diinduksi dengan steptozotocin (STZ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian diet tempe terhadap distribusi sel insulin pankreas pada keadaan hiperglikemia dari tikus model diabetes dengan induksi streptozotocin (STZ). Sebanyak 12 ekor tikus jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague-Dawley berumur 8 minggu digunakan pada penelitian ini. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu K1 (kontrol), K2 (diinduksi STZ), T1 (diinduksi STZ dan diberi diet tempe mengandung arginin 1.4%) dan T2 (diinduksi STZ dan diberi diet tempe mengandung arginin 1.6%). Pada hari ke-7 pasca induksi STZ dilakukan pemberian diet tempe setiap hari sampai hari ke-21. Pada hari ke 21 pasca pemberian STZ dilakukan nekropsi, dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatatologi. Evaluasi histopatologi dilakukan terhadap perubahan dan populasi sel endokrin pankreas di dalam pulau Langerhans menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE) serta pewarnaan imunohistokimia dengan antibodi anti insulin. Hasil pengamatan histopatologis pada K1 terlihat adanya keteraturan susunan sel endokrin yang menyebar memenuhi pulau Langerhans dengan ukuran sel yang seragam dan bentuk sitoplasma terlihat proporsional terhadap besar inti serta tidak mengalami perubahan (normal). Sedangkan pada K2 menunjukkan adanya lesio pada pulau Langerhans berupa degenerasi sel-sel endokrin, dan beberapa sel menunjukkan nekrosa. Gambaran histopatologis menunjukkan perubahan morfologi pankreas pada T1 yang tidak berbeda nyata dengan K1. Perbedaan yang nyata terjadi pada T1 terhadap K2 dan T2 terhadap K1, tetapi T2 tidak berbeda nyata dengan K2. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian diet tempe mampu memperbaiki lesio sel endokrin khususnya sel beta akibat induksi STZ, sehingga sekresi insulin dapat ditingkatkan. Pengamatan dengan imunohistokimia dilakukan secara deskriptif dengan melihat populasi dan tampilan kadar reaksi Ag dan Ab sel beta yang mengalami perubahan. Reaksi positif keberadaan insulin pada sel-sel beta ditunjukkan dengan perubahan yang berwarna coklat pada sel-sel tersebut. Distribusi sel beta pada K2 lebih sedikit jika dibandingkan dengan K1, sesuai dengan hasil pewarnaan HE bahwa sebagian besar sel-sel beta mengalami degenerasi-nekrosa setelah pemberian STZ. Perusakan STZ terhadap sel beta mengakibatkan sel mengalami apoptosis bahkan sampai nekrosis, sehingga proses biosintesis dan sekresi insulin
Keyword:
|
Judul: Klasifikasi Spasial untuk Objek Spasial di Kota Bogor
Abstrak: Various spatial objects in Bogor City have caused a significant increase of spatial data in Bogor City. These spatial data needs to be processed and analyzed using spatial data mining technique, which is able to extract the knowledge or patterns in the spatial database. This research extracts the patterns of terminals, stations, railroads, rivers, roads, and landuse characteristics using one of the spatial data mining techniques, namely spatial classification. In this research, the spatial relations between an object and its surrounding is determined using topological relations, with spatial operations such as contains, overlaps, equals, disjoint, intersects, within, crosses, and touches. The result of spatial classification accuracy using C4.5 algorithm is 72.117%. From this spatial classification result, the characteristics of spatial objects in Bogor City can be identified based on spatial operations.
Keyword: spatial data mining, spatial classification, C4.5 algorithm
|
Judul: Sifat Fisis, Mekanis dan Finishing Kayu Mindi (Melia azedarach Linn.) Termodifikasi Silikon Emulsi
Abstrak: Kayu mindi (Melia azedarach Linn.) merupakan kayu cepat tumbuh yang mulai banyak ditanam masyarakat. Oleh karena itu teknik pengolahannya perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat fisis, mekanis dan finishing kayu mindi setelah perlakuan silikon emulsi dengan metode impregnasi vakum-tekan serta kombinasi perendaman dan pemanasan oven. Impregnasi silikon emulsi dilakukan dengan vakum 0.1 atm (1 jam) dilanjutkan pemberian tekanan 5 kg/cm2 (1 jam). Adapun perendaman silikon emulsi dilakukan selama 48 jam dilanjutkan pemanasan oven dengan variasi suhu 60 ᵒC (48 jam), 150 ᵒC (5 jam) dan 200 ᵒC (5 jam). Selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisis, mekanis dan finishing kayu mindi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan silikon emulsi dapat meningkatkan sifat fisis, mekanis dan finishing kayu mindi. Kadar air dan stabilitas dimensi kayu mindi setelah perlakuan silikon emulsi nyata lebih baik daripada kayu mindi tanpa perlakuan. Kerapatan kayu mindi setelah perlakuan silikon emulsi dengan metode impregnasi vakum-tekan serta kombinasi perendaman-pemanasan 200 ᵒC meningkat 16.33%. Impregnasi silikon emulsi meningkatkan Modulus of elasticity dan Modulus of rupture kayu mindi menjadi 1.1 kali dan 1.3 kali dari kontrol. Sudut kontak kayu mindi setelah perlakuan silikon emulsi lebih rendah dibanding kontrol yang menunjukan sifat finishing menjadi lebih baik.
Keyword: Impregnasi, kayu mindi, pemanasan, silikon emulsi
|
Judul: Physical and Mechanical Properties and Durability of Impregnated Fast-Growing Wood by Nano Silica from Bamboo Betung Sticks
Abstrak: Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.) dan Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang memiliki kualitas kayu yang rendah dalam hal kekuatan, keawetan, kerapatan, stabilitas dimensi serta memiliki porsi kayu juvenile yang tinggi. Tujuan penelitian, menganalisis pengaruh perlakuan impregnasi MEG (Monoethylene Glycol) dan nano silika batang bambu terhadap sifat fisis, sifat mekanis dan keawetan kayu cepat tumbuh. Larutan impregnan yang digunakan terdiri dari kontrol (tanpa perlakuan), MEG, MEGSilika 0,5%, MEGSilika 0,75% dan MEGSilika 1%. Proses impregnasi dimulai dengan pemberian vakum 0,5 bar selama 60 menit dan dilanjutkan dengan pemberian tekanan 2,5 bar selama 120 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan impregnasi MEG dan nano silika mampu meningkatkan kerapatan, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR), kekerasan, perubahan warna (ΔΕ), dan mortalitas rayap kayu kering kayu cepat tumbuh. Perlakuan MEG dan nano silika juga mampu menurunkan persentase kehilangan berat pada pengujian rayap kayu kering dan uji kubur kayu sengon serta kayu jabon. Hasil pengujian berbanding lurus dengan nilai weight percent gain (WPG). Perlakuan MEGSilika 1% menunjukan nilai yang paling optimum untuk kayu sengon dan kayu jabon., Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.) and Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) are fast growing tree species that have low wood qualities in terms of strength, durability, specific gravity, dimensional stability and high portion of juvenile wood. The purpose of this study was to analyze MEG (Monoethylene Glycol) and nano silica of bamboo betung sticks impregnation treatments on physical and mechanical properties and durability of fast-growing wood. The solutions were consisted of control (water treated), MEG, MEGSilica 0.5%, MEGSilica 0.75% and MEGSilica 1%. The impregnation process was initiated by applying a vacuum of 0.5 bar for 60 minutes and continued by 2,5 bar pressure for 120 minutes. The results showed that MEG and nano silica impregnation increased the specific gravity, Modulus of Elasticity, Modulus of Rupture, hardness, color change (ΔΕ), and drywood termite mortality of treated fast growing wood. MEG and nano silica treatments also reduced weight loss percentage in the dry wood termite test and graveyard test of treated sengon and jabon wood. The test results are directly proportional to the weight percent gain (WPG) value. MEGSilica 1% treatment was the most optimal treatment for sengon wood and jabon wood.
Keyword: batang bambu betung, impregnasi, jabon, nano silika, sengon, bamboo betung sticks, impregnation, nano silica
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan Primer Pengapit Pre-1 (Porcine Repetitive Element) untuk Mendeteksi Daging Babi pada Beberapa Produk Sosis
Abstrak: Perlindungan terhadap kosumen yang membutuhkan makanan halal di negeri ini nampaknya perlu mendapatkan perhatian yang lebih khusus mengingat beberapa kali terjadi pemalsuan terhadap produk pangan yang berlabel halal. Upaya lebih dini untuk mendeteksi daging babi pada produk olahan daging khususnya sosis dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah analisis PCR menggunakan primer pengapit PRE-1 (Porcine Repetitive Element) yaitu p408, p27 dan p18 dapat digunakan pada produk sosis yang beredar di pasaran dan untuk mengetahui tingkat akurasi teknik ini dalam mendeteksi daging babi pada produk tersebut, dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Hewan dan Biomedis, Pusat Penelitian Bioteknologi, IPB dan Laboratorium Biologi Molekul Miki-oba, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong, dari bulan Mei 2000 sampai Februari 2001.
Keyword:
|
Judul: Identification of Pig DNA Fragments in Meat Bone Meal Samples Using Real Time Polymerase Chain Reaction
Abstrak: Meat Bone Meal (MBM) adalah bahan pakan yang memiliki sumber protein, energi, dan mineral yang baik untuk hewan. Pakan MBM diperoleh dari olahan produk samping hewan ternak yang mudah untuk dicampur dengan bahan yang berasal dari produk babi. Importir atau produsen lokal yang curang dapat mencampurkan produk babi ke dalam MBM karena produk babi memiliki harga yang relatif murah dan dapat ditemukan di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fragmen DNA babi pada sampel MBM menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). Proses identifikasi fragmen DNA babi pada sampel MBM dimulai dari ekstraksi DNA, kuantifikasi DNA (nilai konsentrasi dan kemurnian) dengan spektrofotometer 2000c, dan amplifikasi DNA dengan qPCR berbasis probe. Proses identifikasi DNA babi pada sampel MBM dideteksi menggunakan kit komersial Mericon Pig Kit dengan primer dan probenya sudah termasuk di dalam master mix spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81 sampel dari 198 sampel MBM teridentifikasi mengandung DNA babi. Sampel DNA babi yang positif dapat diketahui dengan nilai cycle threshold (Ct<45) pada hasil amplifikasi qPCR. Real time PCR dapat dijadikan sebagai metode pengujian untuk mengidentifikasi keberadaan fragmen DNA babi pada sampel MBM., Meat and bone meal (MBM) is a valuable source of protein, energy, and minerals in animal feed production. The MBM feed is obtained from livestock by-products that are easily mixed with pig products. Fraudulent importers or local producers can mix pig products into MBM because they are relatively inexpensive and can be found in several countries. This research aim was to identify pig DNA fragment in MBM samples using Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). The process of identifying porcine DNA fragments in MBM samples was started from DNA extraction, DNA quantification (concentration and purity values) with spectrofotometer 2000c, and DNA amplification with qPCR based on probes. The process of detection porcine DNA in MBM samples was used a commercial Mericon Pig kit which the primer and probe were inserted into a specific master mix. The results showed that 81 samples were positive for porcine DNA from 198 samples of MBM. Positive samples of porcine DNA can be identified by cycle threshold value (Ct<45) on the result of amplification qPCR. Real time PCR methods can be used to identify the presence of porcine DNA in MBM samples.
Keyword: DNA, MBM, pork, qPCR
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: The Effect of Interaction between Peasant Movement and Government Reformist Actor Initiative on the Struggle of Agrarian Reform
Abstrak: Ketimpangan penguasaan tanah telah memicu gerakan petani untuk memperjuangkan pelaksanaan reforma agraria. Perjuangan gerakan petani dari bawah ini dapat diperkuat dengan adanya inisiatif dari atas oleh aktor reformis pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk melihat pengaruh antara gerakan petani terhadap zona interaksi dan trajektori perjuangan reforma agraria dan antara zona interaksi terhadap trajektori perjuangan reforma agraria. Pengaruh antar variabel ini secara statistik diuji menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0 dengan uji path coefficient, uji t-statistic, dan uji p-value pada 30 petani AMANAT sebagai respondens. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa gerakan petani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap zona interaksi dan trajektori perjuangan reforma agraria. Zona interaksi memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap trajektori perjuangan reforma agraria., Inequality in land tenure has triggered the peasant movement to strive for agrarian reform implementation. The peasant movement from below may be strengthened by the initiative from above by government reformist actors. This research uses quantitative and qualitative approaches to understand the influence of peasant movement to interaction zone and the trajectory of agrarian reform struggle and subsequently the influence of interaction zone to the trajectory of agrarian reform struggle. The influence between variables is statistically tested using the SmartPLS 3.0 application with the path coefficient test, t-statistic test, and p-value test on 30 AMANAT farmers. The results obtained indicate that the peasant movement has a positive and significant influence on the interaction zone and trajectory of agrarian reform struggle. The interaction zone has a positive but insignificant influence on the trajectory of the agrarian reform struggle.
Keyword: Agrarian Reform, Government Reformist Actor Initiative, Interaction Zone, Peasant Movement
|
Judul: Hubungan Reforma Agraria dengan Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (Kasus: Lahan Eks HGU PT. Cipicung di Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat).
Abstrak: Salah satu penyebab kemiskinan di pedesaan adalah rendahnya akses petani terhadap tanah serta belum optimalnya pendayagunaan sumberdaya lahan pertanian. Reforma agaria menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan. Hal ini dikarenakan reforma agraria merupakan penataan kembali struktur penguasaan kepemilikan tanah yang lebih adil yang mana diharapkan mampu menciptakan pemerataan dan keadilan dalam pemilikan tanah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis reforma agraria dilihat dari aspek asset reform dan access reform, menganalisis peningkatan kesejahteraan petani, serta menganalisis hubungan reforma agraria dengan peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif Data kuantitatif dioleh menggunakan analisis Rank Spearman Correlation dengan pemilihan responden menggunakan metode survei. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tingkat asset reform pada kategori rendah, kehadiran access reform dan peningkatan kesejahteraan pada kategori sedang. Pada penelitian iniditemukan hubungan antara asset reform dengan kesejahteraan rumah tangga petani, sedangkan kehadiran access reform tidak memiliki hubungan dengan kesejahteraan rumah tangga petani.
Keyword: Lahan, kesejahteraan, reforma agraria
|
Judul: Pembuatan kultur sel primer(Primary cell culture) dari ekor dan otak ikan koi(Cyprinus carpio Linn)
Abstrak: Koi Herpes Virus (KHV) adalah penyebab wabah kematian masal pada ikan koi dan ikan mas (Cyprinus carpio) yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2002. Sampai saat ini, belum ada kultur sel yang dibuat dari ikan lokal Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat kultur sel primer (Primary Cell Culture) dari otak dan ekor ikan koi. Kultur sel primer ini diharapkan dapat digunakan untuk mengisolasi, menumbuhkan dan studi virus lebih lanjut. Kultur sel dibuat dengan teknik tripsinasi dan ditumbuhkan dalam media Leibovitz L-15 yang ditambah dengan FBS 10%, Penicillin 250 IU, Streptomycin 250 µg/ml, Kanamycin 250 µg/ml dan L-glutamin 200 mM. Dua jenis kultur sel primer berhasil dibuat dari otak yang selanjutkan disebut Koi Brain (KB-1 & KB-2) dan dari ekor, Koi Tail (KT-1 & KT-2). KB-1 hanya tumbuh selama 10 hari dengan konfluensi 5%. KB-2 bertahan hidup dalam waktu 45 hari dengan konfluensi 30 %. KT-1 hanya dapat tumbuh sampai pasase ke-3 dan KT-2 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, mencapai konfluensi 100% dalam 2 minggu dan sudah berhasil dipasase sampai 11 kali. Pasase hanya dilakukan bila konfluensi sudah mencapai 80%. KT-2 merupakan sel fibroblast yang tumbuh seragam. Saat ini KT-2 sudah diperbanyak dan sedang digunakan untuk proses isolasi virus KHV dari ikan koi dan ikan mas.
Keyword:
|
Judul: Penambahan tepung daging ikan pada selat sarikaya dan pengaruhnya terhadap mutu kimia, mikrobiologi serta organoleptik selat
Abstrak: Ikan merupakan salah satu sumberdaya perairan yang utama sebagai bahan makanan. Komoditas ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah menyediakan protein hewani cukup tinggi, menjadi sumber vitamin dan mineral tertemu yang dibutuhkan manusia. Di iain pihak, ikan merupakan komoditi yang mudah rusak. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha pengolahan, pengawetan dan pengamarnrn yang tepat dan dapat mempertahankan zat-zat gizi ikan. Salah satu cara pengolahan ikan agar lebih awet adalah penepungan ikan. Di Indonesia, tepung ikan yang umum dihasilkan baru dimanfaatkan sebagai pakan, sedangkan pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemanfaatan tepung daging ikan untuk pangan, seperti dalam biskuit, roti, mie, pengoles roti dan lain-lain. Produk pangan sejenis pengoles roti, saat ini sudah banyak ragamnya. Pengoles roti tennasuk kedalam produk pangan pendamping, karena orang biasa mengkonsumsinya dengan makanan lain yaitu roti. Roti, nampaknya menjadi produk yang semakin banyak digemari. Sekarang, sebagian masyarakat kota terbiasa makan roti, mentega, keju dan makanan 'barat' lain, bukan untuk meningkatkan diri dalam status sosial, tetapi karena dirasakan lebih praktis. Dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap roti, memungkinkan permintaan konsumen terhadap pengoles roti, meningkat pula. Macam dari pengoles roti yang mudah ditemukan di pasaran adalah selai buah-buahan, selai kacang, coklat spread, selai sarikaya dan lain-lain. Secara umum tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan tepung daging ikan terhadap mutu kimia, mikrobiologi dan organoleptik selai sarikaya. Tujuan secara khusus adalah menentukan tepung daging ikan yang cocok ditambahkan pada selai sarikaya, menentukan jenis dan taraf penambahan bahan penstabil/pengental, menentukan taraf penambahan tepung daging ikan pada selai sarikaya, mernpelajari pengaruh penambahan tepung daging ikan dan waktu penyimpanan terhadap kadar air, abu, lemak, protein, pH, TVB, TBA, TPC, dan sifat organoleptik selai selarna penyimpanan. Penelitian pendahuluan meliputi penentuan proses pernbuatan selai sarikaya ikan, pemilihan jenis tepung daging ikan, penentuan jenis dan taraf penambahan bahan penstabil/pengental serta penentuan taraf penambahan tepung daging ikan pada selai. Jenis ikan yang dicobakan adalah lkan Kembung (Rastrelliger sp) dan lkan Cunang (Congresox talabon). Jenis baha1J penstabil/pengental yang dicobakan meliputi 3 jenis yaitu CMC, gum arab dan pektin dengan taraf penambahan masing masing adalah 0.50%, 0.50% dan 0.75%. Penentuan taraf penambahan tepung daging ikan dilakukan dengan Metode Mixture Design.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh penambahan tepung tapioka dan jenis ikan terhadap mutu empek-empek
Abstrak: Empek-empek merupakan produk pangan tradisional yang berasal dari daerah Sumatera Selatan dan digolongkan produk gel ikan. Selama ini empek- empek hanya dibuat dari ikan jenis tertentu saja dan ikan tersebut sulit diperoleh dipasaran secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis ikan dan konsentrasi penambahan tepung tapioka terhadap mutu empek- empek yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis ikan (A) yang terdiri dari 3 taraf: ikan mas (A1) ikan nila (A2) dan ikan tongkol (A3). Sedangkan faktor kedua adalah perbandingan penambahan tepung tapioka dengan ikan yaitu 50%: 25% (B1) dan 40%: 35% (B2). Proses pembuatan empek-empek meliputi: penyiangan ikan, pembuatan fillet, penggillingan, penambahan air, penambahan garam, penambahan MSG, pengadukan, penambahan tepung tapioka, pengulenan, pencetakan dan perebusan. Untuk mengetahui mutu empek-empek yang dihasilkan dilakukan analisa kimia (proksimat) yang meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu kadar karbohidrat; uji fisik yaitu: elastisitas dan kekerasan; jumlah total mikroba dan uji organoleptik yaitu: penampakan, rasa, aroma dan tekstur. Empek-empek dari setiap perlakuan yang disimpan pada suhu kamar menunjukkan kerusakan pada hari ke-3. Jenis dan konsentrasi ikan atau tepung tapioka yang ditambahkan berpengaruh nyata terhadap kadar protein empek- empek yang dihasilkan. Selain itu juga konsentrasi ikan dan konsentrasi tepung tapioka yang ditambahkan berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidat dan kadar abu empek-empek tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, air, aroma, penampakan, tekstur dan jumlah total mikroba pada hari ke-0. Selama penyimpanan, kadar air empek-empek cenderung menurun, sebanding dengan meningkatnya kadar zat-zat gizi lainnya. Penambahan tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap nilai elastisitas dan kekerasan produk empek- empek yang dihasilkan, yaitu penambahan tepung tapioka 50% menghasilkan nilai elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan tepung tapioka 40%. Sedangkan penambahan tepung tapioka 50% menghasilkan produk dengan nilai kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan penambahan tepung tapioka 40%...dst
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Pengelolaan panen dan pasca panen stroberi (Fragaria xananassa Duch) di Vin's Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat
Abstrak: Kegiatan magang dilakukan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis tentang aspek produksi, aspek teknis, aspek manajemen dan pengelolaan pada kondisi yang sebenarnya; membandingkan sistem budidaya stroberi secara konvensional dan sistem penanaman stroberi secara hidroponik, dan melakukan analisis usahatani stroberi. Magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Metode pelaksanaan magang dengan mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Vin’s Berry Park meliputi: budidaya stroberi, pemasaran dan agrowisata. Penulis juga melakukan observasi ke Kampung Langkop, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali untuk membandingkan sistem budidaya yang dilakukan oleh petani di Kampung Langkop dengan sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapang dan hasil wawancara serta diskusi. Data sekunder diperoleh dari arsip perusahaan. Tanaman stroberi ditanam di dalam greenhouse menggunakan sistem hidroponik dengan populasi tanaman 1 600 – 2 000 polybag. Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park merupakan hasil penanaman ulang. Penanaman ulang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 (greenhouse A dan greenhouse C), tahap kedua bulan November 2009 (greenhouse B) dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010 (greenhouse D).
Keyword:
|
Judul: Analisis Respon Pengunjung Terhadap Atribut - atribut Rumah Stawberry Serta lmplikasi Bauran Pemasaran
Abstrak: Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar lagi perekonomian Indonesia. Terlihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara serta demestik yang cenderung meningkat setiap tahunnya menjadi indikator bahwa pariwisata Indonesia sangat diminati, baik oleh masyarakat luar negeri maupun dalam negeri. Supratikno dalam Presiding RAKORNAS V Panitia Kerja Tetap Wisata Agro menyatakan bahwa sebagai negara agraris, Indonesia berpeluang besar lengembangkan pariwisata dalam bentuk wisata agro karena usaha pertanian merupakan tulang punggung negara. Obyek wisata agro tidak hanya terbatas pada obyek pertanian berskala hamparan luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala kecil. Salah satu wisata agro skala kecil adalah Rumah Strawberry di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung. Rumah Strawberry memilih strawberry sebagai objek wisata agro karena komoditi yang termasuk baru dalam perkembangan komoditi buah. Perkembangan pesat dalam bisnis wisata agro akhir - akhir ini tidak bisa dilepaskan dari sejumlah kecenderungan (trend) yang muncul, seperti tumbuhnya gaya hidup "back to nature", program pengembangan pariwisata yang termasuk di dalam wacana "sustainable development"' dalam konteks pembangunan ekonomi, dan tumbuhnya kelas wisatawan baru yang memiliki minat luas dalam berlibur/melakukan perjalanan. Selain itu, catatan terakhir menunjukkan bahwa di Jawa Barat, jumlah wisata agro dengan komoditi buah telah mencapai 25%. Jumlah ini merupakan jumlah kedua terbesar setelah komoditi teh (33,33%). Kotler (2000) juga mengungkapkan bahwa "liburan" merupakan jenis produk yang menuntut mutu pengalaman yang tinggi, yang berarti bahwa karakteristik usaha jasa baru dapat dievaluasi setelah konsumsi jasa dilakukan. Sebagai salah satu lokasi wisata yang belum lama berdiri, Rumah Strawberry memiliki fasilitas dan pelayanan yang masih terbatas, padahal arus pengunjung setiap bulannya meningkat. Untuk menyikapi permintaan yang tinggi, mencapai penilaian mutu yang baik, sekaligus menyikapi persaingan, maka perhatian perlu ditujukan dalam mencari tahu tingkat kepuasan pengunjung Rumah Strawberry. Hasil yang dapat mengenai tingkat kepuasan konsumen tersebut merupakan informasi utama bagi manajemen Rumah Strawberry dalam mengembangkan usaha wisata sesuai engan keinginan pengunjung. Berdasarkan hal - hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk ( 1) Mengidentifikasi karakteristik pengunjung dan mengkaji tahapan proses keputusan kunjungan ke Rumah Strawberry,(2) Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Rumah Strawberry, (3) Menganalisis fasilitas apa yang perlu ditambahkan dalam area Rumah Strawberry, dan (4) Memberikan rekomendasi bauran pemasaran yang tepat bagi Rumah Strawberry. Pengolahan data dilakukan menggunakan Microsof Excel. Sedangkan Analisis data dilakukan dengan Analisis Statistika Deskriptif untuk melihat karakteristik pengunjung, Analisis Kepentingan - Kinerja (Importance - Performance Analysis) untuk menganalisis kepuasan pengunjung, dan Analisis Varian Ranking Dua Arah serta Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison) untuk Uji Friedman untuk rnengetahui fasilitas - fasilitas tambahan apa saja yang diperlukan pengunjung. Berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pengunjung, didapat bahwa jumlah antara responden laki - laki dengan responden perempuan terbilang seimbang (yaitu 13% dan 54%), sebagian besar berusia antara 18 sampai cengan 26 tahun, berasal..dst
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Studi berbagai aspek reproduksi dan non reproduksi terhadap produksi susu sapi perah di wilayah kerja koperasi peternak sapi Bandung Utara (KPSBU) Kecamatan Lembang, Daerah Tingkat II Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Studi penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kope- rasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Kecamatan Lembang Kabupaten DATI II Bandung Propinsi Jawa Barat dari bulan Agustus sampai bulan Desember 1989. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peternak dalam peternakan untuk mengelola dan memadukan berbagai aspek reproduksi dan non reproduksi terhadap produksi susu sapi perah di wilayah kerja KPSBU Lembang. Sapi yang digunakan dalam studi ini adalah sapi perah milik peternak responden dan KPSBU Lembang, Jawa Barat. Pengembangan dan perkembangbiakan ternak di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan pertambahan populasi manusia, peningkatan pengertian tentang nilai gizi hasil ternak dan peningkatan daya beli masyarakat. Data primer diperoleh dengan wawancara 65 orang peternak responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari KPSBU, Dinas Peternakan dan Instansi terkait lainnya. Tingkat pendidikan peternak umumnya masih rendah, dan bukan merupakan pendidikan kejuruan yang berhubungan. dengan bidang peternakan. Sumber pendidikan informal bagi peternak responden meliputi kursus peternakan, penyuluhan, pengalaman, dari keluarga atau peternak lainnya. Dari sumber informasi ini yang paling besar dirasakan manfaatnya adalah kursus yang diadakan oleh Dinas Peternakan dan lebih mendukung akan keberhasilan di bidang usahanya. Pengetahuan beternak lebih banyak diperoleh dari pengalaman pribadi, secara turun temurun, maupun dari penyuluhan dan kursus-kursus pertanian atau peternakan dari Dinas Peternakan. Usaha peternakan sapi perah di wilayah kerja KPSBU Lembang umumnya termasuk usaha (pekerjaan) utama bagi petani peternak. Dalam melakukan seleksi bibit ternak sebelum beternak ternyata peternak hanya berdasarkan pada penampilan luarnya saja, jarang dilakukan dengan cara silsilah (pedigre) dan catatan produksi. Pemanfaatan tanah untuk peternakan antara lain untuk kandang laktasi/bunting 92,31%, kandang dara 86,15%, kandang pedet 84,62%, gudang makanan 83,08% dan sebagai ke- bun rumput 84,62%.
Keyword:
|
Judul: Gangguan reproduksi pada sapi perah : suatu studi kasus di Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kekurang berhasilan dan gangguan reproduksi pada sapi perah di Kabupaten Bogor. Sapi yang digunakan sebagai bahan studi kasus ini adalah sapi perah impor dan lokal milik peternakan rakyat yang termasuk anggota Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Cisarua, Semplak dan Beiji-Depok. Peternakan sapi perah di Kabupaten Bogor mulai dikembangkan semenjak tahun 1979 melalui program bantuan sapi Panca Usaha Sapi Perah (PUSP) tahap I sebanyak 50 ekor, disusul program PUSP tahap II tahun 1983 sebanyak 150 ekor yang tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Bogor. Selain dari program PUSP juga mendapat bantuan dari Bantuan Koperasi (Bankop), Bantuan Presiden (Banpres) dan Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN). Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa perkembangan sapi perah di Kabupaten Bogor secara umum mengalami penurunan sekitar 11,68 %. Dari hasil wawancara dengan 82 peternak responden, diperoleh gambaran bahwa cara pemeliharaan sapi perah masih sangat sederhana dan tradisional. Hal ini sangat erat hubungannya dengan taraf pendidikan peternak yang masih rendah dan belum merata. Sumber pengetahuan informal ternak peternak didapat dari penyuluhan-penyuluhan, pengalaman dan masyarakat sekitar. Diperoleh informasi bahwa dapat dirasakan besarnya manfaat kursus peternakan yang diadakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Bogor. Sapi-sapi yang menunjukan gejala berahi akan segera dilaporkan ke Inseminator (92,00 %), sedangkan Inseminator akan datang sekitar 0 67,55 %, 12 - 6 jam setelah pelaporan 31,07 %, 7 12 jam - 18 jam 1,29 % dan lebih 18 jam 0,9 %. Dari hasil Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) dapat diketahui nilai Service per Conception (S/C), nilai Conception Rate (CR) dan Calving Interval (CI) untuk daerah Kabupaten Tingkat II Bogor masih rendah dan dibawah standar yang baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengelolaan (manajemen), lingkungan, iklim, hereditas dan lain-lain…dst
Keyword:
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Analisis Exchange Rate Pass-Through terhadap harga Konsumen: Studi Kasus Lima Negara Asia Periode 2000-2014
Abstrak: Krisis moneter pada tahun 1997-1998 dan krisis finansial global pada tahun 2008-2009 memberikan dampak yang cukup hebat bagi perekonomian di negara-negara Asia. Krisis moneter tahun 1997-1998 memaksa beberapa negara Asia mengganti rezim nilai tukarnya, dari rezim nilai tukar kaku menjadi rezim nilai tukar yang lebih mengambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guncangan nilai tukar terhadap harga konsumen di lima negara Asia: Indonesia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari bulan Januari 2000 hingga Desember 2014 dan memakai metode VAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan sangat berfluktuatif di Jepang dan Korea Selatan dari awal hingga akhir periode. Respon Indonesia, Tiongkok, dan Malaysia terasa pada awal periode dan mulai stabil dengan cepat. Namun, guncangan nilai tukar tidak terlalu memengaruhi harga konsumen di semua negara.
Keyword: exchange rate pass-through, VAR, impulse response, variance decomposition.
|
Judul: Kajian Empiris Interest Rate Pass-Through Sebelum Dan Setelah Subprime Mortgage: Pengalaman 41 Negara Di Dunia
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kebijakan moneter dengan meneliti dan menguji besarnya penyesuaian tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan dalam merespon perubahan tingkat suku bunga pasar. Evaluasi kinerja tingkat penyesuaian interest rate pass-through dilakukan dengan membandingkan periode sebelum dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008. Penelitian ini mencakup 41 negara dunia yang merepresentasikan 3 karakteristik kawasan, yaitu: kawasan regional, pendapatan dan kebijakan inflation targetting yang dianut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Autoregressive Distributed Lag (ARDL) untuk menghitung besaran koefisien jangka panjang dan Error Correction Model (ECM)-ARDL untuk menghitung besaran koefisien jangka pendek. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada periode setelah krisis, koefisien jangka panjang pass-through into deposit pada banyak kawasan lebih besar dibandingkan dengan periode sebelum krisis kecuali Asia dan North America. Untuk koefisien jangka panjang pass-through into lending ditemukan hasil koefisien lebih kecil pada periode setelah krisis dibandingkan sebelum krisis untuk banyak kawasan.
Keyword: ARDL, ECM, interest rate pass-through, subprime mortgage
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Gejala Stres, Strategi Koping, Penyesuaian Diri, dan Aktivitas Sehari-hari Lansia Berpenyakit Kronis.
Abstrak: Lansia dengan penyakit kronis mengalami perubahan fisik, psikososial dan spiritual, sehingga berdampak pada penurunan kemampuan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis gejala stres, strategi koping, dan penyesuaian diri terhadap aktivitas sehari-hari pada lansia laki-laki dan perempuan yang memiliki penyakit kronis. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross-sectional study di Rumah Sakit Medika Dramaga, Kota Bogor. Contoh penelitian berjumlah 60 lansia dengan minimal umur 60 tahun dan mengidap penyakit kronis lebih dari 6 bulan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan contoh adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan gejala stres, strategi koping, penyesuaian diri, dan aktivitas sehari-hari pada lansia laki-laki dan perempuan. Usia lansia yang semakin tua dan gejala stres cenderung menyebabkan penurunan kemampuan aktivitas dasar. Semakin tinggi penyesuaian diri dimensi penguasaan akan cenderung meningkatkan kemampuan aktivitas dasar lansia. Lansia yang masih bekerja cenderung berpengaruh pada peningkatan aktivitas fisik, sedangkan gejala stres yang tinggi akan cenderung menurunkan aktivitas fisik lansia.
Keyword: aktivitas sehari-hari lansia, penyakit kronis, penyesuaian diri, strategi koping, gejala stres
|
Judul: Aktivitas Fisik, Status Kesehatan, Dukungan Sosial, dan Kualitas Hidup Lansia Laki-laki dan Perempuan.
Abstrak: Semakin bertambahnya usia, lansia pada umumnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap proses penuaan sehingga dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas fisik, status kesehatan, dukungan sosial terhadap kualitas hidup lansia laki-laki dan perempuan. Lansia dalam penelitian ini adalah lansia berusia 60-74 tahun, yang masih memiliki pasangan (suami/istri). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 60 orang (30 orang lansia laki-laki dan 30 orang lansia perempuan). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia laki-laki dan perempuan mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, skala aktivitas fisik berada pada kategori sedang, tekanan darah berada pada kategori tidak normal, IMT pada kategori obesitas, dukungan sosial pada kategori sedang, dan kualitas hidup lansia berada pada kategori tinggi. Lansia laki-laki memiliki dukungan sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan lansia perempuan. Lama pendidikan memiliki hubungan positif dengan aktivitas fisik dan kualitas hidup. Aktivitas fisik dan dukungan sosial berhubungan positif dengan kualitas hidup. Lama pendidikan, aktivitas sehari-hari, dan dukungan sosial berpengaruh positif terhadap kualitas hidup lansia.
Keyword: aktivitas fisik, dukungan sosial, kualitas hidup lansia laki-laki dan perempuan, status kesehatan
|
Judul: Protein Sourced and High in Calcium Mooncakes Made From Catfish (Clarias gariepinus) Head Flour Filled with Trembesi (Albizia saman) Seeds for School-Age Children
Abstrak: Ikan lele (Clarias gariepinus) dapat diolah menjadi tepung kepala ikan lele untuk digunakan dalam berbagai produk pangan. Penggunaan tepung kepala ikan lele dapat meningkatkan kandungan protein dan kalsium produk pangan. Biji trembesi (Albizia saman) juga mengandung protein dan kalsium. Pemanfaatan potensi tepung kepala ikan lele dan biji trembesi dapat digunakan dalam pembuatan kue pia sumber protein dan tinggi kalsium sebagai upaya mencegah gizi kurang pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk kue pia berbahan tepung kepala ikan lele isi biji trembesi sebagai makanan camilan sumber protein dan tinggi kalsium untuk anak usia sekolah serta menganalisis kandungan dan kontribusi zat gizi produk. Prosedur penelitian dimulai dari pembuatan kue pia, uji organoleptik, analisis proksimat, dan analisis mineral. Hasil uji organoleptik menunjukkan formula terpilih adalah F3. Hasil analisis kandungan gizi menunjukkan kue pia F3 per 100 g mengandung energi 320 kkal; protein 12,2 g; lemak 8,6 g; karbohidrat 48,5 g; kalsium 397,3 mg; zink 3,0 mg; dan zat besi 0,9 mg. Kandungan gizi ini memberikan kontribusi energi berdasarkan AKG anak usia sekolah sebesar 12% per takaran saji 3 buah kue pia (75 g) yang telah memenuhi syarat makanan selingan, yaitu 10-20% serta tergolong klaim pangan sebagai sumber protein dan tinggi kalsium., Catfish (Clarias gariepinus) can be processed into catfish head flour for use in various food products. The use of catfish head flour can increase the protein and calcium content of food products. Trembesi seeds (Albizia saman) also contain protein and calcium. The potential utilization of catfish head flour and trembesi seeds can be used in making pia cakes that are a source of protein and high in calcium as an effort to prevent malnutrition in school-age children. This study aims to develop a pia cake product made from catfish head flour filled with trembesi seeds as a protein and high calcium source snack for school-age children and to analyze the nutritional content and contribution of the product. The research procedure started from making pia cakes, organoleptic tests, proximate analysis, and mineral analysis. The results of the organoleptic test showed that the selected formula was F3. The results of the nutritional content analysis showed that the F3 pia cake per 100 g contains 320 kcal of energy; protein 12.2 g; fat 8.6 g; carbohydrates 48.5 g; calcium 397.3 mg; zinc 3.0 mg; and 0.9 mg iron. This nutritional content contributes energy based on the RDA for school-age children of 12% per serving of 3 pia cakes (75 g) which have met the requirements for a snack, which is 10-20% and are classified as food claims as a source of protein and high in calcium.
Keyword: calcium, catfish head flour, mooncakes, protein, trembesi seeds
|
Judul: Perilaku konsumsi garam beriodium pada masyarakat daerah endemik GAKI di Kecamatan Juwana, Kabupaten PATI, Propinsi Jawa Tengah
Abstrak: Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumsi garam beriodium dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada ibu rumah tangga di daerah endemik GAKi. Adapun tujuan secara khusus adaiah untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan aktivitas komunikasi ibu rumah tangga), tingkat pengetahuan GAKI dan garam beriodium, sikap terhadap GAKI dan garam beriodium,serta perilaku ibu rumah tangga (bentuk, harga, dan berat garam beriodium yang dikonsumsi); serta mengetahui hubungan antara perilaku konsumsi garam beriodium dengan masing-masing faktor. Penentian dilakukan di Desa Jepura dan Desa Bajo Mulyo, Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah pada bufan November-Desember 1996. Data yang dikumpulkan merupakan data hasil penelitian Staf Pengajar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, lnstitut Pertanian Bogor, yang dibiayai oleh Proyek Community Health and Nutrition Ill (CHN Ill), kerjasama Departemen Kesehatan-Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Depkes Dikti). Pemilihan daerah lokasi penelitian dilakukan secara purposif atas dasar tingginya prevalensi GAKI. Dari kedua desa terpilih, diambil secara acak masing masing dua RW untuk tiap desa. Kemudian dari setiap desa dipilih secara acak 30 ibu rumah tangga seba[Jai responden sehingga diperoleh 60 orang responden. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik sosial ekonomi keluarga (pendapatan keluarga, pendidikan formal), pengetahuan ibu mengenai GAKI dan garam beriodium, aktivitas komunikasi, sikap, dan perilaku ibu rumah tangga terhadap garam beriodium. Semua data tersebut diperoleh dengan menggunakan alal bantu kuesioner, sedangkan data sosio-demografi wilayah dan penduduk desa diperoleh dari kantor kelurahan. Data mengenai karakteristik sosial ekonomi dan sikap ditabu:asi dan dianalisis secara deskriptif. Data pengetahuan, dan aktivitas komur.ikasi dikelompokkan berdasarkan standar deviasi. Data pendapatan responden dibandingkan dengan pendapatan per kapita penduduk lndonesia pada tahun 1995 (BPS, 1995). Adapun data mengenai perilaku konsumsi garam beriodium diperoleh dari informasi berat garam yang dikonsumsi (gram), bentuk, dan harga garam tersebut. Keeratan hubungan antara masing-masing faktor diuji dengan Spearman Correhation Bivariat 2- Tailed dengan menggunakan perangkat SPSS V.6 for Windows. Secara keseluruhan responden telah menggunakan garam beriodium sejak lama dan telah mengetahui fungsinya bagi pencegahan penyakit gondok. Sebagian besar responden berumur 26-40 tahun dengan tingkat pendidikan yang rendah (tamat SD ke bawah). Tingkat pendapatan rata-rata responden Rp 85.743,67, lebih tinggi dari rata-rata pendapatan penduduk Indonesia yang hanya mencapai Rp 70:062,00 (BPS, 1995). Aktivitas komunikasi responden yakni komunikasi interpersonal, kelompok, dan media massa, tergolong rendah, disamping itu garam bukan m2rupakan masalah serius untuk dibicarakan.
Keyword:
|
Judul: Perilaku ibu rumah tangga dalam membeli dan menggunakan garam beriodium : studi di Desa Selokromo dan Kalimendong, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari latar belakang ibu rumah tangga; mempelajari faktor psikologis ibu rumah tangga terhadap garam beriodium; mempelajari hubungan antara latar belakang ibu rumah tangga dengan faktor psikologis terhadap garam beriodium; mempelajari hubungan antara faktor psikologis dengan keputusan untuk membeli dan menggunakan garam beriodium; mempelajari faktor eksternal yang menunjang keputusan ibu rumah tangga untuk membeli dan menggunakan garam beriodium. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalimendong dan Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah, dari Bulan September sampai Nopember 1995. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data latar belakang ibu rumah tangga, data motivasi, persepsi, sikap, dan keputusan ibu rumah tangga dalam membeli dan menggunakan garam beriodium; data sumber informasi GAKI dan garam berlodium; data harga garam beriodium ditingkat konsumen (rumah tangga) dan keterjangkauan harga garam beriodium; data ketersediaan garam beriodium di tingkat desa; data jenis, merek dagang, dan harga garam beriodium yang dijual oleh pengecer garam di tingkat desa, tempat pembelian garam beriodium; wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan kepada seorang produsen garam di daerah Juwana. Data sekunder yang dikumpulkan berupa data keadaan umum daerah penelitian; data analisis kandungan iodium garam yang dipasarkan di daerah penelitian; data pengada- an dan penyaluran garam di Kabupaten Wonosobo.
Keyword: garam beriodium
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Studi Gerak, Pemeliharaan Tempat Kerja dan Waktu Baku Bagian Pengupasan Ubi di PT Galih Estetika Indonesia
Abstrak: Penelitian dilakukan di PT Galih Estetika Indonesia yang merupakan perusahaan yang menghasilkan pasta ubi. Tujuan penelitian menganalisis studi gerak, pemeliharaan tempat kerja, dan mengukur waktu baku pada bagian pengupasan ubi membandingkan mengupas ubi menggunakan pisau kecil dengan mengupas ubi menggunakan pisau besar. Gerakan pengupasan ubi sudah baik, karena gerakan yang dilakukan merupakan gerakan dasar yang berhubungan dengan pekerjaan. Analisis pemeliharaan tempat kerja menggunakan penerapan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke (5S) bagian pengupasan ubi perlu ditingkatkan, karena pekerja belum memiliki rasa disiplin diri dan lingkungan. Hasil dari pengukuran waktu pengupasan ubi menggunakan pisau kecil selama 49.11 detik dan pisau besar selama 20.14 detik. Ketika pekerja mengupas ubi menggunakan pisau besar hasil yang didapat 2 219.4 kg sedangkan menggunakan pisau kecil hasil yang didapatkan 2 421.8 kg sehingga target ubi yang dikupas semula 2 000 kg menjadi 3 000 kg kurang 19.27% untuk mencapainya.
Keyword: Kata kunci : pemeliharaan tempat kerja, studi gerak, waktu baku, pemeliharaan tempat kerja, studi gerak, waktu baku
|
Judul: Menentukan Energi Pemotongan Beberapa Umbi-Umbian Dengan Logam Pemotong (Slicer)
Abstrak: Industri pengolahan bahan hasil pertanian meliputi beberapa unit operasi seperti pengeringan, evaporasi, ekstraksi, pengecilan ukuran, dsb. Pengecilan ukuran ini dapat merupakan proses utama atau proses pembantu pada industri tersebut. Pemotongan merupakan salah satu operasi yang termasuk pengecilan ukuran. Kebanyakan proses yang terjadi di dalam pengolahan bahan pertanian memerlukan energi. Banyaknya energi yang diperlukan bisa berasal dari fosil, air, uap, dsb. Efisiensi sektor produksi adalah salah satu cara untuk menekan biaya. Salah satunya adalah biaya energi. Penghematan energi diperlukan karena biaya energi di dalam produksi masih cukup tinggi. Penghitungan energi di dalam industri pengolahan perlu dilakukan untuk memperoleh infor- masi tentang kebutuhan energi yang digunakan dalam suatu proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan energi yang betul-betul diserap dalam proses pemotongan umbi-umbian. Bahan yang digunakan adalah ubi kayu, ubi jalar, talas dan melibatkan dua faktor perlakuan putaran pisau pemotong (rpm) dan lama penyimpanan (hari). ...
Keyword:
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Kerentanan larva gaplek anjing terhadap coumaphos diazinon dan carbaryl
Abstrak: Diantara sekian banyak ektoparasit yang menyerang anjing, caplak Rhipicephalus sanguineus (Latreille) merupakan salah satu yang terpenting dan sering dijumpai. Selain dapat menularkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, rickettsia dan protozoa, caplak ini sendiri bertindak sebagai ektoparasit penghisap darah. Dengan hilangnya darah secara terus menerus dapat terjadi anemia yang dapat melemahkan fisik induk semang. Selain itu gigitan caplak juga mengakibatkan kerusakan kulit yang dapat menjadi faktor predisposisi infeksi jamur dan bakteri. Caplak ini mudah membentuk populasi yang tinggi dan dapat ditemukan pada daerah yang banyak memiliki anjing peliharaan. Pada umumnya caplak ini dapat ditemukan pada daerah subtropik dan tropik yang tertak antara 50° Lintang Utara dan 35° Lintang Selatan. Di Indonesia catatan pertama mengenai R. sanguineus dibuat pada tahun 1931 oleh Neumann dalam Munaf, 1977. Ia melaporkan caplak-caplak yang dikumpulkan dari Jawa dan Sumatera. Dewasa ini caplak tersebut dapat ditemu- kan hampir di seluruh kepulauan Indonesia, terutama di sekitar pemukiman penduduk. ...
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Anjing yang Terinfestasi Caplak Setelah Pemberian Sediaan Fluralaner
Abstrak: Caplak merupakan ektoparasit yang menimbulkan gangguan langsung karena menghisap darah, baik berupa kegatalan, peradangan kulit hingga anemia. Selain itu gangguan tidak langsung karena caplak sebagai vektor beberapa penyakit. Obat anticaplak berbahan aktif fluralaner sebagai entitas baru yang dapat digunakan dalam pengobatan infestasi caplak. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian sediaan fluralaner terhadap profil leukogram anjing. Sediaan fluralaner diberikan secara oral dengan dosis 25-56 mg/kg BB. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor anjing yang terinfestasi caplak, berjenis kelamin jantan dengan ras beragam serta umur berkisar antara 1-9 tahun. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena cephalica antebrachii, yaitu sebelum diberikan sediaan fluralaner, empat jam dan hari ke-28 setelah pemberian sediaan fluralaner. Parameter yang diamati meliputi jumlah leukosit dan jenis sel leukosit (sel limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil dan basofil). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rataan jumlah total leukosit mengalami peningkatan pada empat jam dan hari ke- 28 setelah pemberian fluralaner. Peningkatan sel leukosit disertai adanya peningkatan beberapa jenis sel leukosit seperti sel eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit. Pemberian fluralaner mampu menekan infestasi jumlah caplak, akan tetapi diduga belum mampu memperbaiki gambaran leukogram akibat adanya infeksi yang disebabkan oleh patogen yang dibawa oleh caplak.
Keyword: anjing, caplak, fluralaner
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Studi Kasus; Desa Batujajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan melakukan analisa terhadap pengaruh konversi lahan terhadap pola nafkah rumahtangga petani. Dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti penggunaan uang hasil dari penjualan lahan oleh rumahtangga petani dan untuk mengetahui juga perubahan struktur rumahtangga petani yang lahannya terkonversi. Aspek-aspek yang dikaji meliputi analisis ditingkat rumahtangga petani. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui dampak konversi lahan terhadap struktur rumahtangga petani (2) Mengetahui penggunaan uang hasil konversi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kasus. Data-data dan informasi yang didapatkan di lapangan disajikan secara deskriptif dan eksploratif dengan berdasarkan informasi atau keterangan dari objek penelitian. Data dan informasi dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kombinasi strategi pendekatan yaitu wawancara, observasi dan analisa dokumen. Responden terdiri dari petani yang menjual lahan di desa Batujajar yang berjumlah 20 orang. Konversi lahan yang dilakukan penduduk Batujajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, peluang kerja, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh investor, pengaruh tetangga yang menjual lahan terlebih dahulu , aparat desa dan juga dari calo tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur kerja rumahtangga, dan juga terjadi perbedaan pemanfaatan dalam alokasi dana hasil penjualan lahan antar petani. Ada perbedaan yang nyata antara petani lapisan atas, menengah, dan bawah dalam pengelolaan dana hasil penjualan lahan. Petani kaya atau petani lapisan atas cenderung ke arah penggunaan produktif, sedangkan petani miskin cenderung ke arah konsumtif.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap Marjinalisasi Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus: Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat).
Abstrak: Pengalihfungsian lahan atau biasa disebut konversi lahan merupakan suatu proses alih fungsi lahan khususnya dari lahan pertanian ke nonpertanian atau dari lahan nonpertanian ke lahan pertanian. Faktor penyebab dari konversi lahan dapat terbagi dua, yaitu faktor internal atau dari dalam dan faktor eksternal yang berasal dari luar. Dampak yang paling sering timbul di masyarakat akibat konversi lahan tersebut adalah ketidakadilan agraria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang mendorong terjadinya konversi lahan pertanian, menganalisis laju, luas, jenis, dan pola konversi lahan pertanian, serta menganalisis pengaruh konversi lahan pertanian terhadap marjinalisasi masyarakat pedesaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (metode survei) yang didukung oleh data kualitatif (wawancara mendalam). Jumlah responden dari penelitian ini adalah 34 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan luas konversi lahan berada pada skala kecil, laju konversi lahan berada pada laju yang cepat, dan tingkat marjinalisasi berada pada tingkat rendah. Penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh antara konversi lahan terhadap marjinalisasi masyarakat pedesaan.
Keyword: agraria, konversi lahan, marjinalisasi
|
Judul: Activity of Lemon (Citrus limon) Extract as Immunomodulator on Mice (Mus musculus)
Abstrak: Lemon contains many compounds that have potential to act as immunomodulator. This study used 30 male DDY mice which were divided into 5 groups, consisting negative control (distilled water), positive control (Echinacea purpurea extract), 25% lemon extract dose of 1 g/kg BW, 3 g/kg BW, and 5 g/kg BW. Lemon extract was administered orally once a day with a micropipette for 14 days in a row. Mice were induced with non- pathogenic Staphylococcus aureus on day 15 intraperitoneally before taking peritoneal fluid. The peritoneal fluid was then made into smear preparations and observed for the number of active macrophages and Staphylococcus aureus in the active macrophages. Then the phagocytosis activity and phagocytosis index of macrophages were calculated. The results showed that 25% lemon extract has effect as immunomodulator in the form of phagocytic activity and index on mice. The highest phagocytic activity and index were found in the lemon 1 g/kg BW group., Lemon mengandung banyak senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit DDY jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Ekstrak Echinacea purpurea), ekstrak lemon 25% dosis 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Ekstrak lemon diberikan secara oral sekali sehari dengan mikropipet selama 14 hari. Mencit diinduksi dengan Staphylococcus aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal sebelum koleksi cairan peritoneal. Cairan peritoneum kemudian dibuat preparat apusan dan diamati jumlah makrofag aktif dan Staphylococcus aureus pada makrofag aktif. Kemudian aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lemon 25% memiliki efek sebagai imunomodulator berupa aktivitas fagositik dan indeks pada mencit. Aktivitas dan indeks fagositik tertinggi terdapat pada kelompok lemon 1 g/kg BB
Keyword: immunomodulator, lemon extract, macrophages, phagocytosis activity, phagocytosis index, aktivitas fagositosis, ekstrak lemon, imunomodulator, indeks fagositosis, makrofag
|
Judul: Pembuatan emulsified shortening dari stearin kelapa sawit dan minyak kelapa
Abstrak: Shortening merupakan salah satu produk yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan seperti kue dan roti. Prospek pengembangan industri shortening didukung oleh metode pembuatan yang sederhana (compounding) dan ketersediaan bahan baku yang melimpah seperti stearin dan minyak kelapa. Pembuatan shortening dari minyak kelapa dan stearin nabati ini sendiri juga diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis dari minyak kelapa dan stearin. Tujuan penelitian ini adalah menciptakan suatu produk emulsified shortening dengan bahan dasar berupa stearin minyak sawit dan minyak kelapa serta mempelajari karakteristik shortening dengan perubahan nisbah stearin dan minyak kelapa dan air dalam rangka mendapatkan produk shortening yang memiliki karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini antara lain nisbah stearin dan minyak kelapa yaitu 15: 85, 17.5 82.5 20 80, serta konsentrasi penggunaan air, yaitu 25%, 30% dan 35%. Parameter yang diamati meliputi titik cair, kadar air, kadar asam lemak bebas, bilangan iod, kekerasan, stabilitas emulsi, dan uji kesukaan dengan organoleptik. Analisa sifat fisiko kimia dari minyak kelapa dan stearin sebagai bahan baku emulsified shortening tersebut dilakukan antara lain titik cair, kadar air, bilangan penyabunan, bilangan peroksida, kadar asam lemak bebas, dan bilangan iod.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Perlakuan Fisik terhadap Tandan Buah Segar Kelapa Sawit dalam Sintesis Emulsifier (M-DAG) dengan Menggunakan Enzim Lipase in situ
Abstrak: Kelapa sawit adalah salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang sangat penting. Dari produk olahannya minyak sawit menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal. Pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas baik. Tandan buah segar hasil pemanenan hams segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut sehingga menghasilkan minyak sawit yang berkualitas baik. Asam lemak bebas akan meningkat pada buah yang tidak segera diolah, asam lemak bebas tersebut terbentuk karena adanya kegiatan dari enzim lipase yang terkandung di dalam buah dan berfungsi memecah lemaklminyak menjadi asam lemak dan gliseroL Kerja enzim ini semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan, misalnya adanya benturan fisik sehingga terjadi kernsakan pada tandan buah segar yang mengakibatkan penolakan TBS oleh industri pengolahan CPO. Dengan adanya kerusakan TBS ini berarti kandungan asam lemak bebasnya pun akan tinggi dan akhimya TBS yang sudah rnsak ini sebagian besar dibuang oteh pabrik pengolahan CPO sehingga mempunyai nilai ekonomis yang rendah. Kandungan asam lemak bebas yang tinggi pada tandan bnab segar yang biasa dibuang oleh pabrik pengolahan CPO ini ternyata sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan emulsifier (M-DAG) yang harga jualnya tidak kalah dari produk pokoknya.
Keyword:
|
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System
Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst
Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
|
Judul: Hubungan Antara Partisipasi Masyarakat dengan Efektivitas Program Kampung Iklim
Abstrak: Program Kampung Iklim adalah Program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sudah diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah dan semua pihak berharap Program Kampung Iklim mampu mengatasi masalah perubahan iklim di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, penulis meneliti tentang efektivitas Program Kampung Iklim di RW 07, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik individu dari masyarakat dan peran kader PKK sebagai aktor pada Program Kampung Iklim yang memiliki keterkaitan dengan partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 40 orang yang menggunakan teknik sensus dan informan dipilih secara sengaja (purposive). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif atau tampak berhubungan tidak nyata antara partisipasi masyarakat dengan efektivitas Program Kampung Iklim.
Keyword: Efektivitas, Kampung Iklim, Program
|
Judul: Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Masyarakat Dan Efektivitas Program Csr Pt Pertamina Ru Vi Balongan
Abstrak: PT Pertamina menjalankan Program CSR Mangrove Edupark dengan melibatkan dua kelompok mitra binaan yaitu kelompok Pantai Lestari dan Jaka Kencana. Berkaitan dengan hal tersebut, kepemimpinan suatu kelompok penerima program yang disertai partisipasi masyarakat sebagai anggota, merupakan hal penting untuk mendukung keberhasilan Program CSR yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan, partisipasi masyarakat, dan efektivitas pada Program CSR. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dan penelitian desktriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melibatkan kelompok mitra binaan di Desa Karangsong dan Pabean Udik. Hasil dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang dipakai ketua kelompok Jaka Kencana dominan otoriter dan pada Pantai Lestari dominan demokrasi. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan anggota dengan gaya kepemimpinan ketua kelompok Jaka Kencana dan Pantai Lestari. Terdapat hubungan positif yang lemah antara gaya kepemimpinan dan tingkat partisipasi anggota pada kedua kelompok. Terdapat hubungan positif gaya kepemimpinan dengan efektivitas Program CSR pada kedua kelompok, serta terdapat hubungan positif antara partisipasi dengan efektivitas Program CSR pada kedua kelompok.
Keyword: CSR, efektivitas, gaya kepemimpinan, partisipasi masyarakat.
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan Tumbuhan Obat pada Masyarakat Suku Batak Toba di Kampung Pagaran Lambung Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Abstrak: Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sistem budaya masyarakat yang potensi manfaatnya sangat besar dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat serta mengidentifikasi praktek konservasi dan status kelangkaan atau keterancaman tumbuhan obat pada masyarakat Suku Batak Toba. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2015 di Kampung Pagaran Lambung. Metode yang digunakan adalah metode purpose sampling dengan total 90 responden. Total spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kampung Pagaran Lambung I sebanyak 72 spesies, Kampung Pagaran Lambung II sebanyak 86 spesies dan pada Kampung Pagaran Lambung III sebanyak 93 spesies. Tumbuhan obat dominan yang dimanfaatkan adalah famili Zingiberaceae. Cara pengolahan yang sering digunakan yaitu direbus dan cara penggunaan yang sering digunakan yaitu diminum. Teridentifikasi 6 spesies tumbuhan obat masuk status keterancaman menurut CITES, IUCN dan LIPI.
Keyword: pengobatan tradisional, purpose sampling, suku Batak Toba, tumbuhan obat
|
Judul: Etnobotani tumbuhan obat oleh masyarakat sekitar kaki Gunung Salak di Kampung Sinarwangi, Desa Tapos I, Bogor
Abstrak: Tumbuhan yang beranekaragam merupakan sumber utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan dikhawatirkan akan hilang seiring dengan perkembangan zaman karena tidak terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di kaki Gunung Salak, Kampung Sinarwangi, Desa Tapos I, Bogor. Metode yang digunakan adalah wawancara kepada satu tokoh kunci dan 20 anggota masyarakat kampung Sinarwangi (responden). Wawancara kepada responden menggunakan metode Pebble Distribution Method (PDM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 jenis tumbuhan dari 28 famili yang dimanfaatkan sebagai bahan obat. Tumbuhan-tumbuhan tersebut digunakan untuk mengobati 11 macam penyakit, yaitu hipertensi, hipotensi, kencing batu, luka, menghentikan kebiasaan mengompol, menurunkan kolesterol dalam darah, pegal, perut kembung, sakit gigi, sakit perut, dan setelah melahirkan. Obat tradisional dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, seperti segar, larutan, serbuk, tumbukan, dan pepes. Hasil analisis nilai kepentingan lokal menggunakan LUVI diketahui bahwa Staurogyne elongata memiliki nilai tertinggi sebesar 3.51% dan Nilai Kepentingan Budaya (ICS) tertinggi dimiliki oleh Staurogyne elongata, Centella asiatica, Physalis angulata, Coleus atropurpureus, dan Alpinia malaccensis dengan nilai masing-masing sebesar 24.
Keyword: ethnobotany, medicinal plants, Mount Salak
|
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System
Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst
Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
|
Judul: Effect of Inundation Height and Arbuscula Mycorrhizal Fungi (AMF) on Growth of Jelutung (Dyera lowii Hook F) in Peat Media
Abstrak: Kerusakan hutan gambut dari tahun ke tahun terus meningkat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Hutan gambut yang sudah rusak sangat sulit untuk mendukung pertumbuhan jenis tanaman asli gambut dan diperlukan perlakuan-perlakuan yang sesuai dengan karakteristik jenis tanaman dan sifat gambutnya. Dyera lowii merupakan salah satu jenis asli hutan gambut yang tahan terhadap kondisi ekstrim dan cocok untuk ditanam di hutan gambut yang telah rusak atau terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh tinggi genangan dan pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap pertumbuhan jelutung (Dyera lowii) di media gambut. Peneliltian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial menggunakan dua faktor yaitu tinggi genangan dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi pengaruh tinggi genangan dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) tidak berpengaruh nyata pada tinggi dan diameter tanaman, kekokohan bibit, klorofil dan nisbah pucuk akar. Pertumbuhan jelutung yang paling baik dari penelitian ini adalah pada tinggi genangan 3/3 (±3 cm dari leher akar) dan diberi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) asal gambut.
Keyword: FMA, Gambut Terdegradasi, Genangan, Pertumbuhan
|
Judul: Effect of Drought Stress and Addition of Arbuscula Mycorrhizal Fungi (AMF) on Growth and Productivity of Tropical Grasses (Chloris gayana, Paspalum dilatatum, andPaspalum notatum)
Abstrak: Lebih dari 60 % pakan yang dikonsumsi ternak ruminansia adalah hijauan. Rumput merupakan tanaman pakan yang sampai saat ini ketersediaannya baik secara kuantitas maupun kualitas harus ditingkatkan. Budidaya rumput dipengaruhi oleh iklim dimana musim kemarau sering kali menjadi suatu kendala karena ketersediaan air menurun. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan dan dikembangkan untuk beberapa jenis tanaman budidaya dalam mengatasi cekaman air tersebut adalah dengan pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap pertumbuhan dan produktivitas Chloris gayana, Paspalum notatum, dan Paspalum dilatatum pada kondisi cekaman kekeringan sehingga dapat diketahui jenis rumput yang adaptif.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga jenis tanaman rumput yaitu, Chloris gayana, Paspalum notatum, dan Paspalum dilatatum. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini antara lain: M0S0 = Tanpa mikoriza dan disiram tiap hari;M0S1 = Tanpa mikoriza dan tidak disiram;M1S0 = Dengan mikoriza dan disiram tiap hari; M1S1 = Dengan mikoriza dan tidak disiram. Desain percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Setiap jenis rumput dilakukan penelitian secara terpisah. Peubah yang diamati pada penelitian ini antara lain kadar air tanah, tinggi vertikal tanaman, berat kering tajuk, berat kering akar, infeksi akar dan indeks sensitivitas kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanaman mengalami titik layu permanen pada masing-masing rumput yaitu Paspalum dilatatum 24 hari, Chloris gayana 32hari, dan Paspalum notatum 44hari. Tanaman yang diberikan perlakuan mikoriza pada kondisi cekaman kekeringan memiliki pengaruh yang berbeda nyata dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas untuk perlakuan berat kering akar pada tanaman Chloris gayana, sedangkan peubah lain pada tanaman penelitianbelum memberikan pengaruh yang nyata. Urutan jenis rumput yang mempunyai produktivitas yang baik dalam kondisi cekaman kekeringan, baik yang diberikan mikoriza maupun tanpa pemberian mikoriza, yaitu Paspalum notatum, Chloris gayana, danPaspalum dilatatum.Dari ketiga rumput yang diteliti yang paling adaptifadalah rumput Paspalum notatum yang memiliki pertumbuhan dan produksi yang lebih baik bila dibandingkan dengan kedua jenis lainnya.
Keyword:
|
Judul: Penjadwalan dokter kamar darurat di RSCM menggunakan pemrograman linear integer
Abstrak: At an emergency unit of a hospital are generally posted several physicians for 24 hours for each and every day. The management unit of an emergency room usually has to deal with schedulling problem of physicians with time constraint of availability. This scheduling problem can be modeled as an integer linear programming (ILP) problem. ILP is an optimization problem with linear objective function, linear constraints, and integer variables. Scheduling problem is formulated in an optimization model, where the objective function is to minimize the operational cost of emergency room with the following constraints: (i) the time availability of physicians, (ii) the balanced work load for every physicians, (iii) holiday and dayoff determination of each physician. This paper discusses the schedulling of an emergency room’s physicians problem in the form of ILP, with a case study at Emergency Unit of Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), Jakarta. The model is solved using Lingo 8.0 software. The solution obtained using ILP scheduling method is found to be more balanced than the corresponding solution using conventional method.
Keyword:
|
Judul: Pembuatan makanan sapihan (Weaning Food) dari campuran pekatan protein ikan Bandeng (Chanos chanos) dan tepung beras
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pem- buatan makanan sapihan dari campuran pekatan protein ikan bandeng (Chanos chanos) dan tepung beras, dan untuk menge- tahui sifat fisik, mutu protein serta daya terimanya. Dalam penelitian ini dipilih tiga formula (F) cam- puran antara pekatan protein ikan dengan tepung beras, yaitu 0.8:9.2 (FA), 1.4:8.6 (FB), dan 2.0:8.0 (FC). Formula ini disusun berdasarkan syarat kadar protein makanan sapihan, yaitu min 15% (SII 2263, 1988) atau 20% (PAG, 1972), serta skor asam amino tidak kurang dari 70 (FAO/WHO, 1973). Pengamatan dilakukan terhadap komposisi proksimat, kadar kalori, sifat fisik, mutu protein dengan skor kimia dan tikus percobaan, dan uji kesukaan produk. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat penambahan PPI bandeng berbeda nyata terhadap kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, dan kalori, tetapi ...
Keyword:
|
Judul: Sifat fisik dan organoleptik nugget sapi dengan penambahan kasein dan isolat protein kedelai sebagai bahan pengikat
Abstrak: Nugget yang beredar di pasar biasanya menggunakan bahan baku daging ayam, sedangkan nugget daging sapi belum atau jarang diproduksi. Pengembangan nugget dengan bahan baku utama daging sapi merupakan suatu alternatif penganekaragaman produk olahan daging sapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kasein dan Isolat Protein Kedelai (IPK) terhadap sifat fisik dan organoleptik nugget sapi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ruminansia Besar, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Laboratorium Food Technology and Development Center, Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Laboratorium Agricultural Product Proccessing Pilot Plant dan Laboratorium Pengolahan Pangan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei - Juli 2003. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali pengambilan sampel daging sebagai kelompok. Terdapat lima level perlakuan, yaitu penambahan kasein dan IPK dalam tingkat perbandingan yang berbeda yaitu (2:0), (1,5: 0,5), (1: 1), (0,5 1,5) dan (0:2). Pengaruh perlakuan diamati dengan sidik ragam, jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Peubah yang diamati meliputi pH (adonan dan produk), warna (adonan dan produk), daya mengikat air, kekerasan, susut masak, stabilitas emulsi dan kadar air. Sifat organoleptik nugget diuji dengan uji hedonik yang meliputi rasa, aroma dan penampakan umum serta uji skoring yang meliputi warna, tekstur, kekenyalan dan penampakan. Peningkatan proporsi IPK sebagai bahan pengikat meningkatkan nilai pH adonan dan produk dan kekuningan produk, namun menurunkan kemerahan produk nugget (p<0,01). Penambahan kasein dan IPK tidak berpengaruh terhadap kecerahan adonan dan produk, warna merah dan kuning adonan, susut masak, kekerasan, daya mengikat air, stabilitas emulsi serta kadar air. Penambahan kasein dan IPK berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat organoleptiknya yaitu rasa. Rasa nugget sapi dengan perbandingan kasein dan IPK (0:2) kurang disukai dibandingkan dengan keempat perlakuan lainnya. Penggunaan kasein dan IPK sebagai bahan pengikat dalam pembuatan nugget sapi mempengaruhi sifat fisiknya yaitu pH dan warna. IPK dapat menggantikan kasein sampai pada taraf 75% dari total bahan pengikat. Penggunaan IPK di atas 75% akan menyebabkan rasa nugget menjadi kurang disukai.
Keyword:
|
Judul: Rencana Pengelolaan Lanskap Kebun Raya Toledo, Ohio, Amerika Serikat
Abstrak: Kebun raya (atau bisa juga disebut kebun botani, taman botani) adalah suatu area kebun yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditujukan terutama untuk keperluan koleksi tanaman sebagai tempat penelitian dan pendidikan. Selain itu, kebun raya juga kerap kali digunakan sebagai sarana wisata bagi pengunjung. Kebun Raya merupakan tempat yang sangat sesuai untuk melakukan kegiatan magang dalam bidang pengelolaan lanskap. Jika ditinjau dari segi tujuan, kegiatan magang ini memiliki dua tujuan, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, kegiatan magang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman profesi, memperluas wawasan, dan mengasah keahlian dalam mempelajari fungsi lanskap kebun raya. Secara khusus, kegiatan magang dilakukan untuk mempelajari dan mengevaluasi proses pengelolaan lanskap kebun raya serta untuk mengevaluasi dan mengenalisis berbagai masalah yang muncul di lapangan.
Keyword:
|
Judul: Milk Production Performance Based on Body and Udder Size in Highland and Lowland Dairy Farms
Abstrak: Peningkatan populasi manusia menyebabkan permintaan susu meningkat, namun pertumbuhan populasi sapi perah belum mampu mengimbangi peningkatan konsumsi, sehingga ketersediaan sebagian besar produksi susu dan turunannya adalah melalui importasi. Besar kecilnya produksi susu tersebut salah satunya dipengaruhi oleh ukuran tubuh dan ambing dari seekor sapi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan performa produksi susu berdasarkan ukuran tubuh dan ambing sapi perah di peternakan dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini menggunakan 10 sapi di peternakan sapi perah dataran tinggi dan 10 sapi di peternakan sapi perah dataran rendah. Metode yang digunakan yaitu pengukuran ukuran tubuh dan ambing sapi secara langsung serta mengukur banyaknya produksi susu yang dihasilkan selama dua minggu di kedua tempat. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan rumus korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sangat kuat antara panjang badan, tinggi badan, dan lingkar ambing dengan produksi susu di peternakan sapi perah dataran tinggi (0,988, 0,817 dan 0,988). Nilai analisis regresi menunjukkan bahwa panjang badan dan lingkar ambing memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi 97,61% dengan model regresi Y = −43,1 + 0,3839X dan Y = −26,05 + 0,3659X. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sangat kuat antara panjang badan dan lingkar ambing dengan produksi susu di peternakan sapi perah dataran rendah (0,912 dan 0,951). Nilai analisis regresi menunjukkan bahwa lingkar ambing memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi 90,44% dengan model regresi Y = −77,1 + 0,7211X.
Keyword: Body size, Dairy cows, Milk production, Udder size
|
Judul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah (Kasus Peternak Anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Abstrak: Indonesia mempunyai banyak potensi agribisnis yang sangat besar dan beragam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, potensi yang di miliki tersebut belum dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga sektor agribisnis menjadi semakin tidak terarah dan semakin mengalami keterpurukan. Bidang peternakan merupakan salah satu sektor agribisnis yang cukup penting karena terkait dengan ketersediaan bahan pangan hewani masyarakat. Salah satu komoditas peternakan yang masih mempunyai peluang pengembangan cukup luas di Indonesia adalah sapi perah. Hal ini dikarenakan produksi susu segar dalam negeri diperkirakan mempunyai andil sekitar 25 persen dari kebutuhan susu nasional (dengan tingkat konsumsi sekitar 6 liter/kapita/tahun). Secara nasional produksi susu segar dari tahun 2005 hingga 2009 mengalami pertumbuhan ratarata sebesar 7,59 persen dengan jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 827.247 ton. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah penghasil susu di Jawa Barat selain Lembang dan Pangalengan, dimana produksi susu dari tahun 2006 hingga tahun 2010 sebesar 66,846 ton. Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung merupakan salah satu sentra produksi susu di Kabupaten Bogor. Rata-rata kepemilikan sapi perah laktasi adalah lima ekor per peternak. Saat ini budidaya sapi perah di Desa Cipayung masih menghadapi kendala rendahnya rata-rata produktivitas susu yang dihasilkan yaitu sebesar 8-10 liter/ekor/hari, padahal idealnya sekitar 12 sampai 15 liter/ekor/hari. Produktivitas susu sangat tergantung dari penggunaan input yang digunakan dalam budidaya sapi perah. Rendahnya produktivitas susu akan berpengaruh terhadap tingkat produksi susu yang dihasilkan setiap harinya sehingga akan berdampak pada tingkat pendapatan peternak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu ditingkat peternak anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya dan 2) Menganalisis tingkat pendapatan peternak anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya dalam usahaternak sapi perahnya. Variabel-variabel faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi masa laktasi sapi produksi, pakan konsentrat, hijauan, ampas tahu, mineral, air dan penggunaan tenaga kerja. Pemilihan wilayah penelitian Desa Cipayung didasari karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentra penghasil susu di Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari bulan Januari - Februari 2012. Proses penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (sampel yang ditentukan), dimana penentuan responden dilakukan oleh ketua Kelompok Ternak Mekar Jaya yang paham mengenai informasi yang dimiliki oleh anggotanya yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti, serta merupakan peternak yang aktif dalam keanggotaan koperasi. Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah sebanyak 35 orang peternak. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui iii gambaran tentang usahaternak sapi perah di Desa Cipayung. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas, analisis pendapatan, dan R/C ratio. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel dan Minitab 14. Berdasarkan hasil pendugaan model dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 90,7 persen. Artinya, bahwa sebesar 90,7 persen produksi susu sapi perah dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh faktor masa laktasi, konsentrat, hijauan, ampas tahu, mineral, air dan tenaga kerja, sedangkan 9,3 persen lagi dijelaskan oleh faktorfaktor lain diluar model. Berdasarkan hasil pendugaan parameter fungsi produksi menunjukkan bahwa variabel konsentrat, hijauan, ampas tahu, mineral, dan air mempunyai tanda parameter positif yaitu masing-masing sebesar 0,1259; 0,2664; 0,05208; 0,01716; 0,7283. Artinya, semakin banyak penggunaan variabel konsentrat, hijauan, ampas tahu, mineral
Keyword:
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Perbanyakan Tanaman Nenas Varietas Variegata (Ananas comesus "Variegatus") Secara In Vitro.
Abstrak: Nenas merupakan tanaman asli Amerika Tropis yang termasuk famili Bromeliaceae. Tanaman nenas secara konvensional diperbanyak menggunakan bagian suckers, hapas, slips, mahkota dan batang utama. Perbanyakan konvensional ini, selain jumlah tunas baru yang dihasilkan sedikit dan membutuhkan waktu yang lama, juga sulit untuk menghasilkan varian. Teknik kultur jaringan merupakan cara yang sangat cepat untuk menghasilkan tunas baru dan memisahkan tanaman khimera ke dalam komponen genotip-genotipnya.
Keyword:
|
Judul: Studi Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Nanas(Ananas Comosus L. Merr.) Kultivar Queen Hasil Kultur In Vitro Lada Kompos Gulma
Abstrak: Tujuan dari penelitian adalah untuk mempelajari pertumbuhan tanaman nanas (Ananas comosus L. Merr) kultivar Queen dan keragaman morfologinya pada saat fase vegetatif di lapangan. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Tajur, dengan ketinggian lahan 250 m di atas permukaan laut, curah hujan ratarata 299.75 mm per bulan dan temperatur sekitar 22 °c - 30 °c. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2004 sampai Agustus 2004. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal, yaitu perlakuan BAP pada media perbanyakan dengan 4 taraf perlakuan, BAP 0.5, 1, 2 dan 4 mg/l. Pada setiap perlakuan terdapat 16 ulangan yang terdiri atas 1 baris tanaman yang berjumlah sebanyak 100 tanaman, dengan tanaman sample sebanyak 44 tanaman. Tanaman ditanam dalam petak percobaan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Sebagai pemeliharaan, tanaman diberi pupuk 3 bulan sekali dengan dosis 900 Kg/ha urea, 400 Kg/ha TSP dan 900 Kg/ha KCl. Penyiraman dan penyiangan gulma dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman, sedangkan pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan pemberian curacron dan furadan. Peubah yang diamati adalah diameter tanaman, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, warna daun (secara visual dan menggunakan munsell colour chart), variasi yang muncul dan jumlah anakan. Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali, sejak 12 sampai dengan 33 MST. Dari hasil penelitian terlihat bahwa Pemberian BAP pada media perbanyakan tanaman nanas secara in vitro sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman di lapangan dan semakin tinggi konsentrasi BAP ( 4 mg/I) yang digunakan, maka ukuran tanaman menjadi lebih kecil akibat terhambatnya pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tinggi tanaman (42 cm), diameter tanaman (64.05 cm), panjang daun (37.19 cm), lebar daun (3.58 cm) dan jumlah daun (24.45 lembar daun) yang lebih rendah dibandingkan tanaman dengan perlakuan lainnya. Konsentrasi optimum BAP untuk pertumbuhan tanaman adalah 0.5-1 mg/l. Variasi banyak ditemukan pada- tanaman yang diperbanyak dengan penambahan 2 - 4 mg/1 BAP. V ariasi ditemukan pada tanaman dengan perlakuan BAP 1, 2 dan 4 mg/1, sedangkan pada perlakuan BAP 0.5 mg/1 dan kontrol tidak ditemukan adanya variasi. V ariegata pada daun, arah pertumbuhan tanaman yang melingkar (rosette) dan lapisan lilin yang tidak menutupi seluruh permukaan daun tanaman nanas adalah variasi yang ditemukan di lapangan. Persentase terjadinya variasi pada tanaman nanas per perlakuan dari keseluruhan populasi tanaman nanas di lapangan adalah 0.58 % pada perlakuan BAP 1 mg/1, 1.07 % pada perlakuan BAP 2 mg/1 dan 0.47 % pada perlakuan BAP 4 mg/1.
Keyword:
|
Judul: The Influence of Emotional Intelligence and Social Support on Quarter-life Crisis among Final Year Student
Abstrak: Emerging adulthood dianggap sudah mampu menghadapi tantangan, perubahan baru dan menentukan pilihan hidup sendiri. Individu yang tidak mampu melewati tantangan ini, akan berisiko mengalami krisis emosional yang dikenal sebagai quarter-life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosi dan dukungan sosial terhadap quarter-life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini menggunakan explanatory design secara voluntary sampling dengan kuesioner online. Total sampel penelitian sebanyak 257 mahasiswa tingkat akhir jenjang sarjana dengan rentang usia 20-25 tahun. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa perempuan memiliki kecenderungan kecerdasan emosi, dimensi dukungan teman dan quarter-life crisis lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, mahasiswa yang belum menikah cenderung mengalami quarter-life crisis lebih tinggi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap quarter-life crisis. Sementara itu, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap quarter-life crisis. Saran bagi mahasiswa tingkat akhir, harus mampu mengenali dan mengatasi perasaan cemas, pengembangan kecerdasan emosi dan merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki., Emerging adulthood is considered capable of dealing with challenges, new changes and to decide on their own life path. People who cannot overcome these challenges risk experiencing an emotional crisis known as a quarter-life crisis. This study aims to analyze the influence of emotional intelligence and social support on quarter-life crisis in final year students. This study uses an explanatory design by voluntary sampling with an online questionnaire. The total research sample was 257 final year undergraduate students with an age range of 20-25 years. The results of the correlation test show that woman tend to have higher emotional intelligence, the dimensions of friend support and quarter-life crisis compared to men. In addition, unmarried students have higher experience of quarter-life crisis. The results of regression analysis show that emotional intelligence has a significant negative influence on quarter-life crisis. Meanwhile, there is no significant influence between social support on quarter-life crisis. Suggestions for final year students are to be able to recognize and overcome feelings of anxiety, develop emotional intelligence and plan for the future by considering their abilities.
Keyword: emotional intelligence, final year student, quarter-life crisis, social support
|
Judul: Kisaran jarak stimulus isopentil asetat (IPA) terhadap perilaku defensif Apis cerana
Abstrak: Lehah Apis cerana merupakan lebah lokal yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Salah satu masalah dalam budidaya A. cerana adalah tingginya sifat defensif untuk mempertahankan koloni dari gangguan. Penelitian ini berjuan untuk mempelajari kisaran jarak stimulus feromon siaga isopentil asetat (IPA) sintetis dari sarang A. cerana yang memherikan respon perilaku defensif. Perilaku defensif A. cerana diamati pada 16 koloni asal Pusat Perlebahan Nasional Parung Panjang Bogor dan Gunung Arca Nyalindung Sukabumi serta peternakan lebah swasta di Gunung Geulis Tanjungsari Sumedang dan Banjarsari Lebak. Uji defensif lebah dilakukan menggunakan 20 p1 IPA sintetis sehagai feromon siaga yang diteteskan pada bandul. Enam jarak stimulus yang herbeda yaitu 10,30,50, 70,90, dan 110 cm dari sarang. Hasil penelitian menunjukan lima respon perilaku defensif A. cerana yaitu menjaga sarang, penambahan jumlah di sekitar lubang sarang, terbang di sekitar bandul, 6aIIi11g di sekitar lubang sarang, dan balling pada handul. Respon perilaku menjaga sarang dan penambahan jumlah lebah di sekitar lubang sarang masih dapat dideteksi sampai dengan jarak 110 cm. Respon perilaku defensif A. cerana yang terbang di sekitar lubang sarang, balling di sekitar lubang sarang, dan balling pada bandul tertinggi pada jarak 10 cm dan 30 cm.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pemberian Ransum Makanan Buatan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Koloni Lebah Madu Apis mellifera Linn
Abstrak: Lebah madu merupakan salah satu serangga yang banyak hidup di hutan dan menghasilkan hasil hutan non kayu yang berupa antara lain madu dan lilin lebah. Salah satu syarat untuk pengembangan budidaya lebah madu adalah tersedianya sumber pakan lebah (*bee forage*) yang cukup dan berkesinambungan. Dalam hal ini pengembangan koloni lebah madu memerlukan ketersediaan serbuk sari bunga/polen dan nektar yang memadai dari beraneka ragam bunga jenis tanaman pakan lebah.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Tingkatan partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan koperasi perikanan mina jaya Muara angke, Jakarta Utara
Abstrak: Tingkat partisipasi anggota koperasi merupakan suatu syarat mutlak bagi perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota akan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal anggota.
Keyword:
|
Judul: Tingat Partisipasi Anggota Koperasi Dalam Kegiatan KUD Mandiri Inti Mina Fajar Sidik Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Abstrak: Pembangunan nasional merupakan penjabaran dan pelaksanaan amanat yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya. Dalam UUD 1945 dan GBHN disebutkan ada tiga unsur penting dalam tata perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, sektor swasta dan koperasi. UUD 1945 pasal33 ayat 1 menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 tersebut, bangun usaha yang sesuai adalah Koperasi.
Keyword:
|
Judul: Gambaran Radiograf dan Sonogram Organ Hati Trenggiling Jawa (Manis javanica).
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran organ hati trenggiling jawa (M. javanica) melalui pencitraan radiografi dan ultrasonografi untuk dapat digunakan sebagai referensi bagi tenaga medik konservasi, baik in-situ dan ex-situ. Penelitian ini menggunakan seekor trenggiling jawa jantan berumur 5 tahun dengan bobot badan 5.1 kg. Pemeriksaan radiografi dilakukan pada regio abdomen dengan proyeksi dorsoventral dan laterolateral. Ukuran kilovoltage peak (kVp), miliampere (mA), dan waktu yang digunakan untuk pemaparan adalah 70 kVp, 30 mA, serta 0.3 detik. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dilakukan pada abdomen dengan posisi dorsal recumbency menggunakan transduser linear dengan frekuensi 6 – 11 MHz yang ditempatkan di sisi kanan, medial, dan kiri linea alba. Hasil radiografi memperlihatkan bagian kranial hati berbentuk cembung dan secara keseluruhan terletak di antara ossa vertebrae thoracicae XI – XV, serta memiliki radioopasitas yang homogen. Pada sonogram, parenkim hati tampak bergranul kasar homogen dan hipoekhoik. Lumen vena cava caudalis, vena hepatica, dan vena porta tampak anekhoik dan hanya v. porta yang memiliki garis hiperekhoik di bagian dinding. Sonogram kantung empedu berbentuk oval dengan gambaran anekhoik pada bagian lumen dan dinding tipis hiperekhoik. Morfometri dan struktur internal organ hati dapat diamati lebih baik melalui USG, sedangkan situs viscerum dan batas-batas organ hati dapat diamati lebih baik melalui radiografi.
Keyword: hati, radiograf, sonogram, trenggiling jawa (Manis javanica)
|
Judul: Karakterisasi histokimia mukosa usus tupai (Tupaia glis) dengan tinjauan khusus pada sebaran glikoprotein dan lisozim
Abstrak: Karakterisasi histokimia kelenjar usus tupai dipelajari pada tingkat mikroskop cahaya, menggunakan metode histokimia histokimia lektin dan immunohistokimia dengan penekanan pada glikoprotein dan lisozim. Mukus sel goblet dari epitel permukaan dan mukosa usus menunjukkan reaksi positif untuk pewarnaan alcian blue (AB) dan periodic acid Schiff (PAS). Pada kelenjar Brunner, sel-sel menunjukan reaksi positif terhadap PAS tetapi negatif terhadap AB. Dengan prosedur histokimia lektin, glikoprotein dengan residu gula mannosyl (Man), glucosyl (Gic), galactosyl (Gal), fucosyl (Fuc), acetylgalactosyl (GalNAc), acetylglucosaminyl (GlcNAc) dan sialic acid ditemukan dengan intensitas bervariasi di berbagai lokasi dari mukosa usus. Reaksi pewarnaan yang terjadi bergantung pada jenis lektin dan lokasinya. Intensitas reaksi di refleksikan dari jumlah kualitatif glikoprotein. Intensitas terkuat di deteksi di daerah glikokaliks Intensitas sedang sampai kuat di tunjukkan di daerah golgi pada sel-sel epitel permukaan. Sitplasma sel-sel kelenjar Brunner menunjukkan intensitas lemah sampai kuat terhadap beberapa lektin. Hasil pewarnaan lektin, menunjukan bahwa antara kelenjar Brunner dan Lieberkühn memiliki kandungan glikoprotein yang berbeda. Pada seluruh bagian usus, glikoprotein dengan residu gula mannosa menunjukkan intensitas negatif atau emah. Jaringan ikat di lamina propria menunjukkan reaksi sedang sampai kuat untuk beberapa jenis lektin. Sebaran lisozim dapat terdeteksi menggunakan antibodi poliklonal. Lisozim Cerdeteksi pada seluruh bagian usus, kecuali pada kelenjar Brunner. Immunoreaktivitas sedang sampai kuat ditunjukkan pada daerah glikokaliks
Keyword: Tupaia glis, common treeshrew, Histochemical characterization
|
Judul: Identification and Resistance of Enterococcus sp. Isolated from Sugar Glider (Petaurus breviceps) to Antibiotics
Abstrak: Sugar glider merupakan mamalia eksotik yang popular dipelihara belakangan ini. Tingginya frekuensi kontak secara langsung antar sugar glider dan manusia menjadi sumber penularan infeksi bakteri. Salah satu bakteri pada pencernaan sugar glider yang berpotensi sebagai patogen dan memiliki kemampuan multi-resistan adalah Enterococcus sp. Uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik dapat menjadi informasi baru perkembangan sifat resistan bakteri dan dugaan pencemaran resistansi bakteri pada lingkungan dan pakan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keberadaan Enterococcus sp. pada sugar glider dan resistansinya terhadap antibiotik. Identifikasi koloni bakteri dari 10 sampel feses sugar glider secara makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia. Uji resistansi antibiotik menggunakan metode difusi cakram menurut Kirby Bauer dengan 7 antibiotik yang diuji. Koloni bakteri teridentifikasi sebagai 13 isolat Enterococcus sp., terdiri atas 8 isolat Enterococcus faecalis dan 5 isolat Enterococcus faecium. Enterococcus faecalis dan Enterococcus faecium resistan pada antibiotik asam nalidiksat, gentamisin, sefotaksim, trimetoprim-sulfametoksazol; intermediet pada eritromisin; sensitif pada oksitetrasiklin dan doksisiklin.
Keyword: antibiotik, enterococcus sp., resistansi, sugar glider
|
Judul: Analysis of Value Proposition and Business Development Strategy of Irba Fashion in Facing the Era of Disruption
Abstrak: Pandemi Covid-19 dan era disrupsi mempengaruhi perekonomian Indonesia salah satunya subsektor fesyen pada ekonomi kreatif dan perubahan pada kebiasaan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber daya yang menjadi sumber keunggulan bersaing berkelanjutan dan kapabilitas serta value proposition yang fit dengan target market sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangan bisnis Irba Fashion kedepannya agar bertahan di era disrupsi saat ini. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan Value Chain Analysis, VRIO analysis, Value Proposition Canvas, dan Metode Pembobotan Eckenrode, Bauran Pemasaran 4C. Akhir penelitian menghasilkan rumusan strategi pengembangan bisnis yang disesuaikan dengan adanya perkembangan ekonomi digital yaitu penjualan secara online. Temuan ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemiliki usaha dibidang fesyen dengan proses bisnis yang menyerupai Irba Fashion dalam merumuskan strategi pengembangan bisnis kedepannya., The Covid-19 pandemic and the era of disruption have affected the Indonesian economy, one of which is the fashion sub-sector in the creative economy and changes in consumer habits. The research aims to identify and analyze resources that are a source of sustainable competitive advantage and capabilities as well as a value proposition that fits the target market so that a business development strategy for Irba Fashion can be formulated in the future in order to survive in the current era of disruption. The data obtained were analyzed descriptively using Value Chain Analysis, VRIO analysis, Value Proposition Canvas, and Eckenrode Weighting Method, Mix Marketing 4C’s. The end of the research resulted in the formulation of a business development strategy that was adapted to the development of the digital economy, namely online sales. This finding can be used as a consideration for business owners in the fashion sector with business processes that resemble Irba Fashion in formulating future business development strategies.
Keyword: fashion, mix marketing 4C’s, value chain, value proposition canvas, VRIO
|
Judul: Pengukuran tingkat konsumsi dan kecernaan makanan pada ternak kerja di daerah transmigrasi betung II-B Sumatera Selatan
Abstrak: Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 1991 sampai dengan bulan September 1991 di lokasi Transmigrasi Betung II B Sumatera Selatan serta di Laboratorium Ternak Ruminansia Besar Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat. konsumsi dan kecernaan makanan pada ternak yang bekerja di daerah transmigrasi. Dalam penelitian ini digunakan 10 ekor Sapi Bali (Bos sondaicus) betina dewasa berumur 4 - 8 tahun dengan bobot badan rata-rata 207 ± 12 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua hari kerja ternak, dua macam waktu (pagi dan sore) pengambilan sampel dan sepuluh ulangan. Data dianalisa dengan analisa sidik ragam dan menggunakan uji banding Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hari kerja, waktu pengambilan sampel dan interaksi keduanya tidak mempengaruhi nilai koefisien cerna bahan kering maupun bahan organik yang diperoleh dengan menggunakan metoda AIA. Hari kerja yang berbeda juga tidak memberikan perbedaan pada tingkat konsumsi hijauan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi ternak selama musim kerja masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga terjadi penurunan bobot badan sebesar 0.464 kg/hari. Dengan penambahan konsumsi rumput 5 kg segar/ hari dari rata-rata akan mencegah penurunan bobot badan harian.
Keyword:
|
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Value Propositions pada ‘Glory Music Education’
Abstrak: ‘Glory Music Education’ merupakan salah satu start up bisnis kursus musik berlokasi di Kelurahan Bambu Apus, Jakarta Timur. Jumlah pelanggan yang masih jauh dari target perusahaan memunculkan dugaan bahwa value propositions perusahaan belum dapat memenuhi kebutuhan customer segments. Penelitian yang dilakukan sejak bulan Maret hingga Juni 2019 ini bertujuan untuk: 1) menggambarkan kondisi ‘Glory Music Education’ saat ini; 2) menganalisis kesesuaian customer segments dengan value propositions perusahaan; dan 3) menentukan pengembangan value propositions pada ‘Glory Music Education’. Alat analisis yang digunakan adalah value proposition canvas (VPC), peta empati, dan benchmarking perusahaan dengan metode kualitatif. ‘Glory Music Education’ memiliki value propositions utama berupa harga kursus lebih murah dan lokasi strategis. Pelanggan perusahaan terdiri dari pihak anak usia sekolah dan orang tua sebagai pengambil keputusan. Berdasarkan kesesuaian dengan customer segments, ‘Glory Music Education’ perlu membuat desain warna tampilan fisik serta kurikulum pengajaran yang lebih menarik, mengadakan kegiatan rutin pentas musik, dan menyediakan jenis kursus gitar, biola, dan vocal sebagai value propositions baru perusahaan.
Keyword: Customer Profile, Jasa Pendidikan, Kursus, Peta Empati, Products and Services, Value Map
|
Judul: Pengaruh sistem irigasi terhadap pertumbuhan dan kualitas stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) yang ditanam secara hidroponik
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh perbedaan sistem irigasi terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas buah stroberi yang ditanam secara hidroponik serta mengetahui sistem irigasi yang paling sesuai untuk budidaya tanaman stroberi yang ditanam secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan di kebun petani stroberi, desa Segunung, kecamatan. Pacet, Cipanas dan Laboratorium Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB, Bogor pada bulan Oktober 2004 sampai bulan Februari 2005. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu sistem irigasi dengan empat taraf yaitu: irigasi menggunakan drip setiap hari, irigasi menggunakan drip dua hari sekali, irigasi manual setiap hari dan irigasi manual dua hari sekali. Setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali, setiap ulangan terdiri dari dua tanaman. Bibit stroberi yang digunakan adalah bibit stroberi aksesi nomor 12 yang berasal dari runner yang sehat dan mempunyai ukuran yang seragam. Bibit ditanam dalam polibag yang telah diisi media arang sekam, satu polibag dua tanaman. Tanaman diberi irigasi menggunakan larutan nutrisi secara manual dengan frekuensi dua hari sekali sebanyak 0.5 liter per polibag sampai tanaman berumur dua bulan. Setelah berumur dua bulan tanaman diwiwil dan mulai diberikan irigasi sesuai dengan perlakuan selama 4 bulan (0.5 liter larutan nutrisi per polibag). Data diolah menggunakan uji-F, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan irigasi berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah runner dan jumlah bunga yang dihasilkan. Peningkatan frekuensi irigasi mampu maningkatkan tinggi tajuk tanaman dan jumlah runner yang dihasilkan. Tanaman dengan perlakuan irigasi manual dua hari sekali menghasilkan bunga paling sedikit, yaitu 37.3 bunga per tanaman. Tanaman stroberi yang mendapatkan perlakuan irigasi drip setiap hari cenderung mampu berproduksi lebih banyak dengan ukuran buah yang lebih besar. Produktivitas dan ukuran buah yang terbesar dicapai tanaman dengan perlakuan irigasi drip setiap hari yaitu 85.11 gram per tanaman dengan rata-rata bobot buah 13.09 gram. Perlakuan irigasi tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, padatan terlarut total, total asam tertitrasi dan kekerasan buah. Secara ekonomi keuntungan tertinggi dihasilkan oleh tanaman yang mendapatkan perlakuan irigasi drip setiap hari. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perlakuan irigasi menggunakan drip dengan frekuensi setiap hari memberikan respon terhadap pertumbuhan dan produksi buah serta menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi sehingga dapat dipertimbangkan untuk budidaya tanaman stroberi secara hidroponik.
Keyword:
|
Judul: Pengelolaan panen dan pasca panen stroberi (Fragaria xananassa Duch) di Vin's Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat
Abstrak: Kegiatan magang dilakukan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis tentang aspek produksi, aspek teknis, aspek manajemen dan pengelolaan pada kondisi yang sebenarnya; membandingkan sistem budidaya stroberi secara konvensional dan sistem penanaman stroberi secara hidroponik, dan melakukan analisis usahatani stroberi. Magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Metode pelaksanaan magang dengan mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Vin’s Berry Park meliputi: budidaya stroberi, pemasaran dan agrowisata. Penulis juga melakukan observasi ke Kampung Langkop, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali untuk membandingkan sistem budidaya yang dilakukan oleh petani di Kampung Langkop dengan sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapang dan hasil wawancara serta diskusi. Data sekunder diperoleh dari arsip perusahaan. Tanaman stroberi ditanam di dalam greenhouse menggunakan sistem hidroponik dengan populasi tanaman 1 600 – 2 000 polybag. Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park merupakan hasil penanaman ulang. Penanaman ulang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 (greenhouse A dan greenhouse C), tahap kedua bulan November 2009 (greenhouse B) dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010 (greenhouse D).
Keyword:
|
Judul: COVID-19 Pneumonia Identification Based Computed Tomography Imaging Using Deep Transfer Learning
Abstrak: Dunia sedang dilanda pandemi COVID-19 yang menyebabkan pneumonia hingga kematian pada penderitanya. Karena tingkat penyebaran virus SARS-CoV 2 yang tinggi, maka pemberian tes harus dilakukan secara cepat dan masif agar penderita dapat diisolasi sesegera mungkin. Pendekatan standar yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini adalah RT-PCR. Namun, terdapat beberapa kekurangan seperti sensitivitasnya hanya sebesar 60-70% dan biayanya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk membangun metode pendeteksian alternatif COVID-19 berbasis citra Computed Tomography menggunakan teknik deep transfer learning. Transfer learning dilakukan menggunakan pre-trained model DenseNet-201. Pembuatan model terdiri dari beberapa tahapan yaitu praproses data, pembagian data, augmentasi data, hyperparameter tuning, pembangunan model klasifikasi deep transfer learning, dan evaluasi. Model yang telah dibangun memiliki performa yang cukup baik dalam mengidentifikasi paru-paru dengan pneumonia COVID-19 dan paru-paru sehat dengan akurasi sebesar 93,41%, presisi sebesar 94,19%, sensitivitas (recall) sebesar 93,10%, dan spesifisitas sebesar 93,75%., The world is being stricken by the COVID-19 pandemic, which can cause pneumonia, even the worst case is death. Due to the high level of spread of the SARS-CoV-2 virus, rapid and massive tests must be done. The infected people need to be isolated as soon as possible. The gold standard used to detect COVID-19 is RT-PCR. However, there are some drawbacks, this method only has 60-70% sensitivity, and has a relatively high cost. This study aims to develop an alternative detection method for COVID-19 based on Computed Tomography images using deep transfer learning techniques. Transfer learning is carried out using the pre-trained DenseNet-201 model. The process consists of several stages; data preprocessing, data splitting, data augmentation, hyperparameter tuning, developing a deep transfer learning classification model, and evaluation. The model that has been built has a fairly good performance in identifying lungs with pneumonia COVID-19 and healthy lungs with accuracy 93,41%, precision 94,19%, sensitivity (recall) 93,10%, and specificity of 93,75%.
Keyword: computed tomography, covid-19, densenet-201, transfer learning
|
Judul: Program pemberian ransum berdasarkan imbangan energi dan protein pada persilangan ayam Arab dan Kedu (poncin) umur 1-12 minggu
Abstrak: Kendala dalam pemeliharaan ayam buras yaitu produktivitasnya yang rendah, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitasnya itu. Salah satunya yaitu melalui persilangan antara ayam lokal dengan ayam lain yang mempunyai sifat unggul, contohnya ayam Poncin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan energi dan protein ayam Poncın umur 1-12 minggu yang dibagi berdasarkan periode umur yaitu 1-4 minggu, 4-8 minggu dan 8-12 minggu. Ransum yang digunakan terdiri dari empat macam ransum yang dibagi dalam tiga perlakuan yaitu P1 pada umur ayam 1-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 145 (2800 kkal/kgEM dan 19,62% protein (R1)) dan pada ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 (2400 kkal/kgEM dan 15,49%protein (23)), P2 puda ayam umur 1-4 minggu menggunakan ransum dengan imbangan er.ergi protein 145, ayam umur 4-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 150 (2600 kkal/kg EM dan 17,57% protein (R2)) dan ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 dan P3 pada ayam umur 1-4 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 145, pada ayam umur 4-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 dan pada ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi dan protein 171 (2400 kkal/kg EM dan 13,45% protein (R4)). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan masing-masing tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tingkat Protein Dan Energi Pada Penampilan Ayam Kampung
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Institut Per- tanian Bogor selama 9 minggu dari tanggal 26 Maret sam- pai tanggal 26 Mei 1983. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penga- ruh tingkat kesesuaian protein dan energi yang digunakan dalam ransum ayam kampung selama periode pertumbuhan de- ngan bahan dasar tepung gaplek dan daun singkong. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini me- rupakan percobaan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3 dengan dua ulangan, setiap ulangan terdiri atas 6 ekor ayam. Ayam kampung yang digunakan berjumlah 108 ekor anak ayam yang berumur kurang lebih 1 minggu dengan bobot badan 48.33 10.33 gram, yang diperoleh oleh dari dae- rah di sekitar Bogor. Ransum yang digunakan dalam percobaan terdiri atas 9 perlakuan dengan 2 faktor. Kombinasi perlakuan per terdi- ri dari 3 macam tingkat protein yaitu 14%, 16%, 18% dan 3 macam tingkat energi 2 450 kkal, 650 kkal, dan 2 2 850 kkal per kg ransum. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tingkat energi berpengaruh nyata (P ≤ 0.05) terhadap pertambahan bobot badan, tetapi tidak berpengaruh terhadap mortali- tas, konsumsi dan nisbah tukar ransum. Tingkat protein dan interaksi antara tingkat energi dan protein tidak berpengaruh terhadap parameter yang diukur. Ayam kam- pung dengan penampilan yang ada membutuhkan masukan e- nergi dan protein sedikit. Potensi genetik yang rendah nampaknya membuat ayam kampung tidak mengkonsumsi mele- bihi kebutuhan. Pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum tertinggi pada tingkat energi 2 450 kkal/kg de- ngan tingkat protein 18% dan nisbah tukar ransum yang paling kecil pada tingkat energi dan protein yang sama. Mortalitas selama penelitian 15.74 persen, pembedah- an post mortem memperlihatkan degenerasi hati, nekrosa hati, nephrosis, kelemahan jantung, oedema subcutan, vis- ceral dan articular gout, disamping terserang Syngamus trachealis (penyakit cacing ascaris). Nilai selisih pendapatan dengan biaya ransum paling tinggi o 26.544 dicapai oleh ayam kampung yang menerima ransum dengan tingkat energi 2 450 kkal dan protein 18% serta mengan- dung bahan dasar ransum dari tepung gaplek 40 persen.
Keyword:
|
Judul: Lumut Terestrial dan Ganggang Asosiasinya di Kebun Raya Bogor
Abstrak: Bogor Botanical Garden is an ex-situ conservation which may serve as habitat for bryophyte. Terrestrial bryophyte usually grow on various substrates in shaded habitat or open habitat, such as roadside, along ditches, and rivers. One of the bryophytes benefit in ecosystem is to provide microhabitat for algae. This research was carried out to inventory the bryophyte species grow on terrestrial substrate, and to study their diversity and algal association. The bryophyte were collected on various terrestrial substrates (soil, root, and rock). Quadrates of 25 × 25 cm² were used to sample bryophytes along 30 m transect on three blocks which is dominated by plants with different family, i.e. Meliaceae, Myrtaceae, and Lauraceae to study the diversity. Bryophyte were also sampled used sub-quadrates of 2,5 × 2,5 cm² in the quadrate of 25 × 25 cm² to sample algae associated with bryophyte. Forty three species of terrestrial bryophytes were identified, including 33 species of mosses and 10 species of liverworts. The bryophytes diversity was significantly different when compared to different blocks (p < 0,05). The highest diversity of bryophyte was on block Meliaceae which were more intensively shaded than on any other block. The bryophytes composition was different inter block. Fissidens crassinervis var. laxus, Isopterygium bancanum, and Taxiphyllum cf. taxirameum were dominated on three blocks in Bogor Botanical Garden. These three bryophytes species are commonly grow on soil and roots. Thirteen morphospecies of algae were found in association with terrestrial bryophyte, i.e. Cyanophyta, Chrysophyta, and Chlorophyta.
Keyword:
|
Judul: Studi penggunaan alat peraga lembar balik dan hubungannya dengan pengetahuan dan sikap gizi : studi kasus di Desa Banyuwangi dan Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan Alat Peraga Lembar Balik (selanjutnya disebut APLB), membandingkan peningkatan pengetahuan gizi contoh yang mengikuti ceramah gizi dengan dan tanpa APLB, membandingkan sikap gizi contoh yang mengikuti ceramah gizi dengan dan tanpa APLB, dan mengetahui hubungan antara peningkatan pengetahuan atau pun sikap gizi dengan jumlah anak dan umur contoh yang mengikuti ceramah gizi dengan dan tanpa APLB. Penelitian dilaksanakan di Desa Banyuwangi dan Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Waktu penelitian berlangsung selama dua bulan, yaitu dari bulan November sampai Desember 1994.
Keyword: sikap gizi, pengetahuan gizi
|
Judul: Hubungan pendapatan dan pengetahuan gizi dengan ragam dan tingkat konsumsi keluarga mitra I-II program diversifikasi konsumsi pangan
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan membandingkan pendapatan, pengetahuan gizi, keragaman konsumsi bahan. makanan dan tingkat konsumsi antara kedua mitra, hubungan pendapatan dan pengetahuan gizi dengan keragaman dan tingkat konsumsi keluarga serta hubungan keragaman konsumsi bahan makanan dan tingkat konsumsi. Penelitian dilaksanakan di Desa Kiarasari, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada bulan November-Desember 1994 dan bulan Mei-Juni 1995. Contoh yang diambil adalah keluarga yang telah dipilih dalam penelitian Studi Pengembangan Diversifikasi Konsumsi Pangan dan Peningkatan Status Gizi Keluarga Melalui Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim GMSK dengan dana Hibah Bersaing II/1-3, yaitu keluarga petani yang mempunyai anak balita. Berdasarkan penelitian Studi Diversifikasi Konsumsi Pangan (DKP) tersebut diambil contoh sebanyak 21 keluarga mitra I (mitra yang telah memperoleh penyuluhan dan paket bergulir ternak domba) dan 19 keluarga mitra II (mitra yang belum memperoleh penyuluhan dan paket bergulir).
Keyword: pengetahuan gizi
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi
Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value.
Keyword:
|
Judul: Kajian pengembangan agroindustri berbasis pertanian rakyat di pedesaan Kabupaten Garut
Abstrak: Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat sekitar 8,07 persen pada tahun 1995 didukung oleh sektor industri yang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satu sektor industri tersebut adalah industri pertanian (agroindustri). Pengembangan agroindustri pada Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II) lebih ditekankan pada industri menengah dan kecil. Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah pertanian di Jawa Barat merupakan wilayah dengan potensi pertanian yang cukup besar, terutama pada tanaman hortikultura. Namun demikian sampai saat ini baru sebagian kecil yang sudah dimanfaatkan pengembangannya dalam usaha agroindustri. Penentuan pengembangan agroindustri di Kabupaten Garut dilakukan dengan menentukan komoditas yang akan dijadikan prioritas pengembangan. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengembangan agroindustri tersebut antara lain eksistensi bahan baku (bobotnya 0,2515), luas areal tanam (0,2102), jumlah produksi (0,159), harga (0,0843), pangsa pasar (0,0749), kebijakan pemerintah (0,0793), pengetahuan masyarakat akan teknologi (0,0623) dan keanekaragaman produk yang dapat dihasilkan (0,0784). Penentuan bobot masing-masing kriteria dilakukan dengan teknik pairwise comparasion (komparasi berpasangan) ...
Keyword:
|
Judul: Sistem Pengembangan Agroindustri Skala Kecil Produk Hortikultura Sayuran
Abstrak: Dalarn pengernbangan industri sayuran serniolah diperlukan strategi dengan kebijakan yang rnencakup kesatuan sistern, sebagai langkah awal untuk rnenurnbuhkan industri baru dan rnernpertahankan industri yang telah ada. Kornoditi sayuran rnerupakan bahan baku yang rnudah rusak (perisable), rnaka faktor pengendalian lingk9rlqan saat pasca panen, pengolahan hingga pernasaran rnernegang peranan penting dalar? rangka rnenjaga rnutu dan kesegaran. Pengernbangan industri sayuran serniolah dapai dicapai dengan rnernperkuat posisi pada peluang yang rnasih dapat dirnasuki, rnengidentifikasi faktor perturnbuhan yang rnenurun, rnelakukan investasi pada kornoditi sayuran bersegrnen pasar rnenarik, dan rneningkatkan produktivitas perasahaan.
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: The Analysis of Technology Acceptance Model to Financial Technology (Case Study Use of DANA for The People of Jabodetabek
Abstrak: Perkembangan teknologi mengakibatkan tingginya pengguna dan pelaku fintech di Indonesia. Aplikasi DANA merupakan salah satu jenis fintech yang berfungsi sebagai alat pembayaran. Meskipun masih terbilang baru, aplikasi ini sudah menjadi salah satu pilihan dan diterima oleh masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat penerimaan pengguna DANA pada masyarakat Jabodetabek dengan memanfaatkan pendekatan technology acceptance model. TAM merupakan suatu pendekatan yang diakui dapat digunakan dalam menganalisis tingkat penerimaan pengguna dalam menggunakan sistem teknologi baru. Data didapatkan dengan cara penyebaran kuesioner secara online kepada responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis crosstabs serta data responden dianalisis menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) pada pendekatan Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness, attitude toward using meningkat karena merasakan manfaat dan terdapat kemudahan dalam menggunakan aplikasi DANA, namun perceived ease of use tidak berpengaruh terhadap behavioral intention to use., Technological developments have resulted in a high number of fintech users and performers in Indonesia. The app DANA is a type of fintechs that works as a digital payment. Although is still relatively new, the app has become one of people’s choices. The objective of this research is to analyze the user acceptance of DANA to Jabodetabek people by using the technology acceptance model approach. TAM is a recognized approach used in analyzing user acceptance in using a new technology system. The data are obtained with an online questionnaire spread to respondents. The research is using descriptive analysis, crosstabs analysis, and SEM analysis with the PLS approach. The result shows that perceived ease of use is affected by perceived usefulness, attitude toward using is improving as the user’s achieved the useful and the ease of using the app. However, perceived ease of use is not affected by behavioral intention to use.
Keyword: alat pembayaran digital, perceived ease of use, perceived usefulness, SEM-PLS, technology acceptance model
|
Judul: Analysis of Perceived Ease of Use and Attitudes of Paylater Users in Jabodetabek Based on Consumer Characteristics
Abstrak: Paylater merupakan salah satu tren financial technology yang menawarkan layanan pembayaran secara mencicil. Semakin bertambahnya pengguna paylater dan tawaran kemudahan membuat paylater disukai penggunanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan dan pengaruh karakteristik konsumen dan persepsi kemudahan terhadap sikap pengguna paylater di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dan non probability sampling sebagai teknik penentuan contoh. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 278 orang yang merupakan pengguna paylater dengan domisili Jabodetabek dan berusia minimal 17 tahun. Pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft Excel, SPSS 26, dan SmartPLS. Responden penelitian ini didominasi oleh usia Generasi Z, berjenis kelamin perempuan, berstatus lajang, pelajar, dan berpendapatan kurang dari Rp2.000.000. Ditemukan bahwa jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan pendapatan berhubungan dengan persepsi kemudahan. Terdapat pengaruh positif signifikan pendapatan terhadap persepsi kemudahan dan kemudian persepsi kemudahan terhadap sikap., Paylater is one of the financial technology trends that offers payment services in installments. The increasing number of paylater users and the offer of convenience make paylater favored by its users. This study aims to analyze the relationship and influence of consumer characteristics and perceived ease of use (PEOU) on the attitudes of paylater users in Jabodetabek. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design and non-probability sampling as the sample determination technique. The total of respondents was 278 people who were paylater users that lived in Jabodetabek and at least 17 years old. Data processing was carried out using Microsoft Excel, SPSS 26, and SmartPLS. Respondents were dominated by Z Generation, female, single, student, and had an income of less than IDR2.000.000. It was found that sex, education, marital status, and income were correlated with PEOU. The PLS test shows that income is positively correlated to PEOU.
Keyword: attitude, consumer behavior, financial technology, paylater, perceived ease of use
|
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 )
Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ...
Keyword:
|
Judul: Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum sp.) sebagai Anestesi Alami pada Simulasi Transportasi Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus).
Abstrak: Kayu manis (Cinnamomum sp.) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kandungan kayu manis antara lain adalah minyak atsiri yang terdiri dari safrole, sinameldehida, tannin, dammar, flavonoid dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi terbaik dari ekstrak kulit kayu manis sebagai bahan anestesi pada pemingsanan ikan mujair (Oreochromis mossambicus), serta menentukan tingkat kelangsungan hidup ikan mujair dengan sistem transportasi kering. Konsentrasi ekstrak yang digunakan, yaitu 2%, 2,5% dan 3%. Konsentrasi terbaik yang diperoleh adalah 2,5% dengan waktu pingsan 1 menit 47 detik dan waktu bugar 86 detik. Tingkat kelangsungan hidup ikan mujair kondisi statis pada menit ke-210 yaitu 86%. Hasil terbaik setelah simulasi transportasi dengan lama waktu 150 menit yang memiliki tingkat kelangsungan hidup 100%.
Keyword: anestesi, ekstrak kulit kayu manis, ikan mujair, minyak atsiri
|
Judul: Imotilisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dengan Ekstrak Ketumbar (Coriandrum sativum) Pada Transportasi Kering.
Abstrak: Ketumbar (Coriandrum sativum) merupakan tumbuhan asli Indonesia. Ketumbar mengandung senyawa aromatik yaitu volatil, hidrokarbon beroksigen, dan linaool yang bersifat menimbulkan daya halusinasi apabila dilakukan dengan konsentrasi tertentu. Bagian dari ketumbar yang sangat potensial untuk kepentingan penelitian pemingsanan ikan adalah biji ketumbar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimal ketumbar dalam pemingsanan dan kelulusan hidup ikan mas (Cyprinus carpio). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 1%, 2%, dan 3%. Konsentrasi terbaik yang diperoleh adalah 2% dengan waktu waktu pingsan 1 menit 48 detik dan waktu sadar 1 menit 33 detik. Tingkat kelulusan hidup ikan mas pada jam ke-4 yaitu 75%. Hasil terbaik setelah simulasi transportasi yaitu simulasi dengan lama waktu waktu 180 menit yang memliki tingkat kelangsungan hidup 100%
Keyword: Anesthesia, aromatic, coriander extract
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Cacing parasitik pada ungko (Hylobates agilis F.Cuvier 1821) dan siamang (Symphalangus syndactylus Raffles 1821) di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Banjarnegara
Abstrak: Agile gibbon (Hylobates agilis F. Cuvier 1821) and siamang (Symphalangus syndactylus Raffles 1821) are Indonesian endemic species. Aim of the study to determine the existence and the type of parasitic worms that infected agile gibbon and siamang at Serulingmas Zoological Garden, Banjarnegara. From Juli 2009 to February 2010, feces from three heads of agile gibbon and three heads of siamang was collected each week. All of samples were examined with quantitative and qualitative examination. Identification is achieved by the use of faecal cultures. The result showed that parasitic worms of agile gibbon were Trichostrongylus spp. and Strongyloides spp. and parasitic worms of siamang were Trichuris spp., Trichostrongylus spp., Strongyloides spp., and Cooperia spp. The result of quantitative examination showed that degree of infection by parasitic worms in agile gibbon and siamang belonging to low infection.
Keyword: Agile gibbon, Siamang, Feces, Parasitic worm, Trichuris spp., Trichostrongylus spp., Strongyloides spp., Cooperia spp., Bogor Agricultural University
|
Judul: Distribution and Density of Sympatric Agile Gibbon (Hylobates agilis) and Siamang (Symphalangus syndactylus) in Batang Toru Forest, North Sumatera.
Abstrak: Ungko (Hylobates agilis) dan siamang (Symphalangus syndactylus) termasuk keluarga Hylobatidae yang dapat dijumpai di Hutan Sumatera. Keduanya merupakan primata arboreal yang hidup dalam kelompok monogami dan memiliki banyak kemiripan termasuk kebutuhan hidup dan perilakunya. Keduanya memiliki banyak kemiripan dan dapat hidup dalam satu area yang sama (simpatrik), salah satunya di Kawasan Hutan Batang Toru (KHBT). Saat ini, keduanya terancam keberadaanya akibat perubahan dan degradasi hutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari distribusi, kepadatan dan pemilihan waktu bersuara kedua spesies simpatrik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah triangle count dan VES (Visual Encounter Survey). Triangle count dilakukan untuk mendapatkan kepadatan, distribusi dan pemilihan waktu panggil ungko dan siamang berdasarkan suara. Triangle count dilakukan pada 4 area dimana setiap area dilakukan survei 4-5 hari berturut-turut. VES dilakukan untuk mengetahui ukuran dan komposisi kelompok serta distribusi kedua spesies. Hasil pengamatan menunjukan ungko dan siamang tersebar hampir di seluruh area Stasiun Penelitian Yayasan Ekosistem Lestari-Sumatran Orangutan Conservation Program (YEL-SOCP). Walaupun terjadi tumpang tindih home range dan teritori antar spesies maupun antar kelompok, setiap kelompok ungko dan siamang tetap memiliki teritori yang dipertahankan. Keduanya dapat hidup simpatrik karena tidak berada pada relung ekologi yang sama. Kepadatan populasi ungko dan siamang di Stasiun Penelitian YEL-SOCP berturut-turut sebesar 5,12 kelompok/km2 dan 3,37 kelompok/ km2. KHBT yang berupa hutan pegunungan bawah dan hutan Dipterocarpaceae merupakan habitat yang baik bagi ungko. Ungko melakukan group call lebih awal dibandingkan siamang. Probabilitas group call ungko dan siamang stabil pada hari ke-4. KHBT memiliki biodiversitas yang tinggi untuk itu perlu dipertahankan untuk pelestarian plasma nutfah. Pengelolaan KHBT hendaknya memperhatikan keberadaan flora fauna di dalamnya. Ungko dan siamang memerlukan vegetasi dengan tajuk rapat dan kontinu, sehingga dalam pembuatan insfrastruktur seperti jalan dan bangunan tidak membuat habitatnya terpisah-pisah dan tetap menyisakan koridor yang menghubungkan antar hutan.
Keyword:
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik Fisik dan Organoleptik Es Krim dengan Penambahan Penstabil Pati Umbi Talas (Colocasia Esculenta (L) Schott).
Abstrak: Penstabil yang digunakan dalam pembuatan es krim dapat mempengaruhi karakteristik dari es krim yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan penstabil pati umbi talas terhadap karakteristik fisik dan organoleptik es krim yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Karakteristik fisik yang diamati terdiri atas overrun dan daya leleh, serta diuji menggunakan pengujian One-Way ANOVA. Karakteristik organoleptik yang diamati terdiri atas warna, rasa manis, tekstur dan aroma susu dari es krim yang dihasilkan, serta dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah kadar penggunaan penstabil pati umbi talas 0% (P1), 1.2% (P2), 2.5% (P3), serta penggunaan 2.5% (P4) penstabil maizena sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata lebih tinggi (P<0.05) pada nilai overrun formulasi P2 dibandingkan dengan P1. Nilai daya leleh menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) yaitu pada formulasi P3 dan P4 memiliki waktu pelelehan yang lebih lama dibandingkan dengan formulasi P2 maupun P1. Karakteristik organoleptik pada es krim yang dihasilkan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata.
Keyword: es krim, karakteristik fisik, pati umbi talas
|
Judul: Mempelajari penambahan stabilizer dan flavor terhadap stabilitas emulsi serta overrun es krim sari tempe
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari stabilitas emulsi dan overrrun serta daya terima es krim sari tempe dengan penambahan stabilizer dan flavor buah-buahan. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan penambahan stabilizer terhadap overrun, stabilitas emulsi, daya terima dan mutu organoleptik es krim sari tempe; untuk mempelajari hubungan penambahan flavor terhadap daya terima es krim sari tempe; untuk mengetahui kandungan kolesterol dan harga es krim yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan Laboratorium Kimia Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Perah, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Laboratorium Pilot Plan, Pusat Antar Universitas dan Laboratorium Biokimia dan Enzimatis, Balitbio. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2001. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada penelitian pendahuluan terdapat satu faktor yaitu penambahan kombinasi stabilizer (CMC dan i- karagenan). Faktor ini terdiri dari 7 taraf yaitu (1) kontrol (A0); (2) CMC i-karagenan 5:0 (A1); (3) CMC: i- karagenan 4:1 (A2); (4) CMC i-karagenan 3:2 (A3); (5) CMC i-karagenan = 2:3 (A4); (6) CMC: i-karagenan = 1:4 (A5) dan (7) CMC: i-karagenan = 0:5 (A6). Sedangkan pada penelitian lanjutan dilakukan perlakuan penambahan flavor dengan 3 taraf yaitu strawberry, durian dan vanila.. Stabilitas emulsi diukur berdasarkan metoda Acton dan Saffle. Selain stabilitas emulsi dan overrun, diamati pula sifat fisik dan sifat kimia (kekentalan, daya leleh, pH dan total padatan) serta mutu organoleptik dari es krim sari tempe. ...
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Cara sederhana penilaian mutu gizi makanan anak sekolah dasar usia 8-10 tahun di Kotamadya Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu gizi makanan anak Sekolah Dasar (SD) dan mengembangkan cara sederhana penilaian mutu gizi makanan anak SD di Kotamadya Begor. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 1997 di enam SD di Kotamadya Begor. Data yang digunakan adalah data konsumsi pangan anak SD yang merupakan bagian dari data Crosssectional Study "Survei Konsumsi Pangan, Status Gizi, dan Kegiatan Anak SD Usia 8 -10 Tahun di Kotamadya Begor." Penarikan contoh dilakukan secara acak distratifikasi berdasarkan umur, jenis kelamin anak, dan status sekolah (SD favorit dan SD tidak favorit sebagai proksi keadaan sosial ekonomi rumah tangga anak yang menjadi contoh). Dari 120 contoh yang diwawancarai diperoleh 111 contoh yang datanya lengkap untuk diolah. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan komputer program Foxpro dan SPSS. Data identitas contoh diolah secara deskriptif dan disusun dalam bentuk tabel. Data recall konsumsi makanan dikonversi menjadi data konsumsi energi, protein, Jemak, vitamin A, vitamin .81, vitamin C, kalsium, fosfor, dan besi berdasarkan Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan (DKGM), kemudian dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan. Mutu gizi makanan dihitung berdasarkan Nilai Rata-rata Konsumsi Gizi (NRKG) dari 9 zat gizi sebagai gold standard (baku) dan 4 altematif cara sederhana menggunakan Skor Makanan (SM) yang akan diuji. Untuk mengetahui hubungan NRKG dan SM digunakan uji korelasi Spearman dan regresi dengan peubah independent dummy. Untuk penentuan ambang skor mutu gizi baik dan gizi kurang digunakan uji sum of sensitivity and specificity (Se+ Sp) pada NRKG 85%. Hasil penelitian menunjukkan konsums1 pangan anak SD relatif tinggi pada kelompok pangan hewani, sedangkan konsumsi pangan serealia dan umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu relatif rendah. Khusus kelompok pangan serealia dan umbi-umbian (setara beras), sayur-sayuran dan buah-buahan sudah memenuhi 2/3 anjuran. Tingkat konsumsi energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin B1, fosfor dan besi relatif tinggi {berkisar antara 107 ± 25% sampai dengan 172,1 ± 192.6%) namun relatif rendah untuk konsumsi vitamin C dan kalsium (91,1 ± 95,1% dan 69,0 ± 46,0%). Hasil regresi berganda antara peubah NRKG dan SM diperoleh dua nilai r tertinggi yaitu pada SM54 (r = 0,813) dan pada SM53 (r = 0,789). Dari dua cara skor ini, cara skor SM53 adalah cara skor yang paling sederhana yaitu didasarkan pada lima kelompok pangan (serealia dan umbi-umbian, pangan hewani dan kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu) dan tiga tingkat skor (0,1 dan 2) dengan skor maksimum 15. Batas ambang mutu gizi baik dan gizi kurang adalah pada skor enam. Berdasarkan sistem skor SM53 disusun kartu makanan sehat untuk anak SD yang dilengkapi dengan sepuluh pesan gizi.
Keyword:
|
Judul: Keragaan status gizi, konsumsi pangan, tingkat kecukupan energi dan zat gizi anak di sekolah dasar dengan penyelenggaraan makanan
Abstrak: Children were source of potentials and next fighter of nation’s ideal. Thus, they need to get chance to normally growth and develop as wide as possible (BPS 2001). This research was aimed to obtain information about performance of nutritional status, food consumption, contribution of food in school, and also sufficiency level of energy and nutrients of children of Sekolah Alam Bogor and SDIT Insantama in 2010. Data for this research was taken from research entitled “Analysis of Food Management in Elementary School and Menu Quality of Student in School” (Reisi Nurdiani 2010). Sekolah Alam Bogor has modus of age distribution at 11 years (43.48%) and SDIT Insantama at 10 years (40.00%). Age distribution of both schools wasn’t significantly (p>0.05) different. Percentages of sample in Sekolah Alam Bogor were 69.6% for male and 30.4 for female, while for SDIT Insantama were 65.7% for male and 34.3% for female. There were no significant (p>0.05) difference of both schools based on sex. Samples of both schools have modus of normal nutritional status, were 43.5% at Sekolah Alam Bogor and 51.7% at SDIT Insantama. Nutritional status of both schools, for male, students in normal category was 43.8% for Sekolah Alam Bogor and 60.9% for SDIT Insantama; while for female, students in normal category was 42.9% for Sekolah Alam Bogor and 47.4% for SDIT Insantama. There were no significant (p>0.05) different of both schools based on nutritional status. Based on classification of food type, grains and animal based food were dominated the diversity and total of consumption, while fruits was the least variety. Average consumption of energy, proteins, calcium and phosphorous of SDIT Insantama were higher than Sekolah Alam Bogor; nevertheless Sekolah Alam Bogor has higher average consumption of vitamin A, vitamin C and iron than SDIT Insantama. Based on sufficiency level, sufficiency of calcium, vitamin A and vitamin C of both school was significantly (p<0.05) different, while sufficiency of energy, protein, phosphorous and iron of both school wasn’t significantly (p>0.05) different. Contribution of energy and protein of food from school food service in both school were about 30% of average energy and protein requirement of elementary school children.
Keyword:
|
Judul: Bifurkasi Hopf pada Model Siklus Bisnis Kaldor Kalecki tanpa dan dengan Waktu Tunda
Abstrak: Business cycle model is one of dynamical system models in economic. One of the business cycles model is Kaldor-Kalecki model. Kaldor-Kalecki business cycle model that is written in delayed defferential equations, is a business cycle model that involves gross product and capital stock of a company. In this paper Kaldor-Kalecki business cycle model is analyzed using both nondelay and delay in time of capital stock. By Taylor expansion for the time delayed model, an analysis of stability around the fixed points has been done. Furthermore, by using Hopf bifurcation theorem, it can be shown that there exists periodic orbits and limit cycle. In the nondelayed model, changing the parameter of goods market could lead to the occurrence of Hopf bifurcation and the existence of limit cycle. Similarly, for the delayed model, it has been shown that changing the time delay parameter may result in the occurrence of Hopf bifurcation and limit cycle.
Keyword:
|
Judul: Kandungan HidrogenSulfida (H2S) dan Beberapa parameter Fisika dan Kimia Di Perairan Dasar TAmbak dengan DAsar pasir
Abstrak: Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam budi- daya udang di tambak adalah kualitas air. Mengingat udang merupakan biota yang sering hidup di dasar, maka kualitas air dasar sangat berperan dalam mengatur pertumbuhan udang. Apalagi di perairan dasar sering terjadi akumulasi gas-gas beracun (seperti amonia dan H₂S), yang dapat menghambat pertumbuhan udang bahkan dapat mematikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrogen sulfida (H2S) dan hubungannya dengan beberapa parameter fisika dan kimia di perairan dasar tambak dengan dasar pasir, selama satu musim pembesaran. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kualitas air di tambak dengan dasar pasir dan kelayakan lahan pasir bagi budidaya udang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 April-15 Juni 1991, di sebuah tambak udang milik PT Triasta Citarate di Dusun Cipaku, Desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Tambak tersebut seluas 2400 m² dengan dinding beton dan dasar pasir setebal 2-5 cm. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu sekali pada waktu pagi (pk. 05.00-06.00), siang (pk. 12.00-13.00) dan sore (pk. 18.30-19.30), di tiga lokasi masing-masing di bagian inlet (stasiun I), di pangkal jembatan penebaran pakan dan pupuk (stasiun II) dan di bagian outlet (stasiun II). Kandungan H₂S yang diperoleh selama penelitian berada pada kisaran yang aman bagi udang yaitu 0,04-0,067 mg/1, relatif lebih rendah dari yang pernah ditemukan di tambak biasa (dengan dasar tanah liat, adalah 0,005-0,150 mg/1; Haryani, 1988 dan Budi, 1989). Relatif rendahnya kan- dungan H₂S di tambak ini mungkin berhubungan dengan efektivitas pembuangan air dasar pada proses pergantian air tambak. Pola perubahan harian kandungan H₂S pada setiap pengamatan menunjukkan suatu pola perubahan yang meningkat pada waktu pagi, menurun pada waktu siang kembali meningkat pada waktu sore. dan Perubahan tersebut diduga dipengaruhi oleh peningkatan intensitas cahaya yang menurunkan kerja bakteri sulfur dan peningkatan fotosintesa yang meningkatkan kelarutan oksigen…dst
Keyword:
|
Judul: Perubahan Total Suspended Solid (TSS) Pada Umur Budidaya yang Berbeda dalam Sistem Perairan Tambak Udang Intensif.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di kawasan budidaya tambak intensif PT. Centralpertiwi Bahari, Lampung pada bulan Agustus sampai September 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan Total Suspended Solid (TSS), kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada setiap tahapan perjalanan air mulai dari air baku (tepat dimulut inlet), di sepanjang saluran inlet, di dalam tambak selama budidaya dan pada saluran pembuang sebelum mencapai perairan umum. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu informasi dalam pengelolaan suatu tambak udang yang ditinjau berdasarkan TSS (Total Suspended Solid) yang berkaitan dengan lingkungan perairan tambak udang intensif. Perubahan konsentrasi TSS mulai dari main inlet (MI) sampai dengan supply canal (SC) relatif mengalami penurunan baik pada sistem tertutup (DOC 30 dan 60) maupun sistem terbuka (DOC 90 dan 120). Penurunan tersebut diduga karena adanya pengendapan. Persentase TVSS lebih rendah pada sistem tertutup daripada sistem terbuka. Kemudian konsentrasi TSS dan persentase TVSS selama proses budidaya mengalami peningkatan karena adanya aktivitas budidaya di tambak dan relatif mengalami penurunan pada sub outlet dan main outlet pada sistem tertutup maupun sistem terbuka. Pada sistem tertutup persentase TVSS lebih rendah daripada sistem terbuka. Hal ini diduga karena banyaknya limbah tambak seiring meningkatnya umur budidaya. Berdasarkan uji t, perubahan TSS antara sistem tertutup dan terbuka relatif tidak berbeda nyata dimana t hitung lebih kecil dari t tabel dengan p lebih dari 0,05. Hal ini dapat berbeda tetapi tidak terlihat secara signifikan perbedaannya menurut statistik. Salah satu penyusun bahan organik TSS dalam perairan yaitu fitoplankton dimana beberapa kandungan yang dimiliki oleh fitoplankton diantaranya yaitu klorofil-a dan phaeophytin-a. Kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada sistem tertutup dan sistem terbuka dari main inlet (MI) sampai supply canal (SC) tersedimentasi seiring proses pengendapan yang terjadi. Pada tambak budidaya saat DOC 30 dan 60 (pada sistem tertutup) dan saat DOC 90 dan 120 (pada sistem terbuka) kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a relatif mengalami peningkatan. Hal ini diduga karena adanya pemberian pakan dan pemupukan di tambak. Pada sistem tertutup di main outlet kandungan klorofil-a menurun dan phaeophytin-a meningkat sedangkan pada sistem terbuka di main outlet kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a menurun.
Keyword:
|
Judul: Aplikasi Android untuk Pengenalan Citra Karakter Jepang dengan Library Tesseract
Abstrak: Japanese is one of difficult language to learn because the writing is relatively complicated and it has three kind of writing hiragana, katakana, and kanji. In this study, the Japanese character recognition system based on Android is designed to recognize Japanese character image and translate it into Indonesian using the library Tesseract OCR (Optical Character Recognition). OCR is a technique to convert non digital text into digital text or literally be interpreted as optical character recognition. In this study there were five functional requirements taking a picture with a camera, taking pictures form gallery, the conversion from image to text, text editing of Japanese character form OCR results, and display the results of Japanese text translations. Based on 10 samples of Japanese characters that have been tested, the accuracy values obtained from the test image from the camera around 80% and 94% image from the gallery. Besides test of applications using the questionnaire reached 91%. Thus this application is expected to be able to recognize the image of Japanese characters and translate them into Indonesian according to user needs.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Text., Image, Tesseract OCR, Android, Indonesian, Japanase
|
Judul: Persepsi Pengguna Biogas terhadap Pengembangan Biogas Di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Abstrak: Biogas merupakan inovasi yang sudah dikenal di kalangan petani ternak. Desa Urutsewu menggunakan biogas dalam upaya pemenuhan energi. Biogas di Desa Urutsewu berasal dari kotoran sapi, kotoran ayam, limbah cair tahu, dan sampah dapur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi pengguna biogas terhadap instalasi, dampak ekonomi, dampak lingkungan, serta dampak sosial pemasangan biogas di Desa Urutsewu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada pengguna biogas. Sumber data informasi diperoleh dari 48 responden yang terdiri atas rumah tangga pemilik digester biogas dan rumah tangga pengguna non-pemilik digester biogas. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67% pengguna biogas mengetahui biogas sebelum pasang dan 33% setelah pasang biogas. Responden cenderung mengatakan teknologi biogas mudah dilaksanakan, perawatan mudah dan sederhana. Persepsi pengguna biogas terkait dampak lingkungan adalah teknologi biogas dapat mengurangi polusi, mengurangi sumber penyakit dan memperbaiki kualitas lingkungan. Teknologi biogas relatif dapat menghemat biaya bahan bakar dan lebih murah dari bahan bakar lain namun kurang mencukupi sebagai bahan bakar memasak. Kebutuhan bahan bakar memasak yang besar menjadi alasan kurangnya biogas dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar memasak. Masyarakat cenderung lebih dekat dengan adanya biogas. Masyarakat setuju mengolah kotoran menjadi biogas dan mendukung pemerintah dalam pengolahan biogas.
Keyword: biogas, perception, Urutsewu
|
Judul: unnisa, Nadya; Pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas
Abstrak: Keberadaan biogas sebagai teknologi baru tidak seutuhnya diterima dalam masyarakat. Banyak persepsi yang muncul terkait dengan penggunaan biogas sebagai bahan bakar untuk memasak. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas. Penelitian ini melibatkan 100 contoh yang terdiri dari 50 contoh pengguna biogas dan 50 contoh bukan pengguna biogas. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dengan teknik pengambilan contoh menggunakan snowball sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan independent t-test, korelasi Spearman dan Pearson, Chi square dan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai biogas, pengeluaran bahan bakar memasak, dan preferensi terhadap penggunaan biogas berbeda positif signifikan antara keluarga pengguna dan bukan pengguna biogas. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengeluaran total keluarga dan persepsi mengenai biogas pada keluarga pengguna dan nonpengguna biogas. Berdasarkan hasil SEM diketahui bahwa pengeluaran keluarga memengaruhi persepsi terhadap biogas dan persepsi juga berpengaruh terhadap pembentukan preferensi mengenaibiogas.
Keyword: Biogas, Family expenses, Knowledge, Perception, Preference
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Relationship of Compensation for Land Acquisition for Kediri Airport Development with Farmer's Household Livelihood System
Abstrak: Pembangunan infrastruktur bandara merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian suatu negara. Melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), pemerintah bekerja sama dengan PT Gudang Garam Tbk untuk dapat merealisasikan pembangunan Bandara Kediri yang telah direncanakan. Rumah tangga petani harus kehilangan tanah yang menjadi sumber penghidupan akibat pembebasan tanah pada proyek pembangunan Bandara Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan ganti rugi pengadaan tanah pembangunan Bandara Kediri terhadap sistem penghidupan yang meliputi perubahan kepemilikan aset penghidupan, strategi, dan struktur nafkah yang dimiliki oleh rumah tangga petani bekas pemilik lahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 35 rumah tangga petani yang ada di Desa Bulusari. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ganti rugi pembebasan tanah pada proyek pembangunan Bandara Kediri dengan perubahan kepemilikan aset penghidupan dan penggunaan strategi nafkah pasca proses pembebasan tanah. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan struktur nafkah rumah tangga petani sebelum dan sesudah pemberian ganti rugi pada proyek pembangunan Bandara Kediri., The development of airport infrastructure is something that must be carried out by the government to improve the economy of a country. Through the KPBU scheme (Government Business Entity Cooperation), the government cooperates with PT Gudang Garam Tbk to realize the planned construction of Kediri Airport. Farmer households have to lose land which is their source of livelihood due to land acquisition in the Kediri Airport construction project. The purpose of this research is to analyze the relationship of compensation for land acquisition for the construction of Kediri Airport to the livelihood system which includes changes in the ownership of livelihood assets, strategies, and livelihood structures owned by former land-owning farmer households. The method used in this study is a quantitative approach supported by qualitative data. The number of samples in this study was 35 farmer households in Bulusari Village. This study found that there is a relationship between the provision of compensation for land acquisition in the Kediri Airport construction project with changes in ownership of livelihood assets and the use of livelihood strategies after the land acquisition process. In addition, this study also describes the structure of farmer household income before and after giving compensation to the Kediri Airport construction project.
Keyword: airport construction, compensation, land acquisition, livelihood system
|
Judul: Konflik Penguasaan Lahan di Kecamatan Kertajati (Studi Kasus Pembangunan Bandara di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat)
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui hal yang menyebabkan konflik dalam penguasaan lahan di desa Sukamulya dan menganalisis aktor-aktor yang terlibat serta bagaimana peranannya, 2) menganalisis dinamika konflik yang terjadi dalam penguasaan lahan di desa Sukamulya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, 3) mengetahui mekanisme resolusi konflik yang ada, 4) melihat dampak yang ditimbulkan oleh konflik yang terjadi, 5) melihat hubungan antara karakteristik responden, sikap responden terhadap BIJB, dan keterlibatan responden terhadap konflik. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat dari bulan September hingga Desember 2011. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara serta data dari kuesioner yang diberikan kepada warga. Pengolahan data kuantitatif ini menggunakan Ms Excel 2007 dan SPSS 17 for Windows. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang sumbernya diperoleh dari buku, skripsi, tesis, disertasi, dan data dari dinas terkait. Responden dalam penelitian ini adalah 50 orang petani dari blok saptu. Penentuan responden dilakukan secara acak. Sedangkan jumlah informan sebanyak 16 orang dan penentuannya dilakukan dengan teknik bola salju. Hasil yang didapatkan bahwa penyebab utama konflik ialah; proses pengambilan lahan oleh pemerintah tanpa ganti rugi yang sesuai harga pasar, tidak adanya relokasi sesuai Surat bupati No. 553.2/45/DALPROG/2006, tidak adanya musyawarah terlebih dahulu kepada masyarakat tiap pengambilan keputusan, tidak adanya respon dari pemerintah terhadap tuntutan masyarakat, serta ketidaksesuaian data Amdal dan visi misi Majalengka. . Di dalam konflik yang terjadi ada beberapa aktor yang berperan penting. Forum Komunikasi Rakyat Bersatu Menolak Bandara (FKBM) adalah salah satu aktor utama dalam perlawanan warga kepada pemerintah. Dibantu oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat, warga Desa Sukamulya sampai berhasil melakukan demonstrasi ke DPR RI. Konflik ini berdampak langsung terhadap masyarakat. Ada kubu pro dan kontra di dalam masyarakat sendiri. Pihak yang pro sebagian besar adalah orang orang yang dekat dengan aparat desa, sedangkan pihak yang kontra sebagian besar yang dekat dengan FKBM. FKBM juga beraliansi dengan beberapa LSM. Pertemuan sering diadakan antara forum, LSM, dan perwakilan warga. Namun, pengkutuban yang terjadi tidak membuat warga benar-benar terpecah dan saling bermusuhan. Aksi yang diambil warga pun sampai sekarang masih seragam, tidak membiarkan lahan mereka diambil oleh pemerintah. Resolusi konflik secara keseluruhan belum ada sampai saat ini. Pemerintah sengaja untuk sementara ini tidak melakukan upaya pembebasan lahan dengan alasan menunggu pembangunan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuhan) dan tol Cikancir (Cikampek-Cileunyi-Cirebon) selesai terlebih dahulu.
Keyword: Konflik, Lahan, Pembangunan bandara
|
Judul: Agresivitas dan performa Ikan Cupang Betta splendens jantan yang diberi hormon 17alpha-metiltestosteron dengan dosis dan lama waktu perendaman berbeda
Abstrak: Ikan cupang Betta splendens terkenal sebagai ikan adu karena agresivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis dan lama waktu perendaman hormon 17a-metiltestosteron (MT) untuk meningkatkan agresivitas ikan cupang jantan. Tiga dosis MT yang diujikan yaitu 0 mg/L (kontrol), 0,2 dan 0,8 ing/L, dan perendaman dilakukan selama 12 dan 24 jam. Setiap perlakuan menggunakan 8 ekor ikan sebagai ulangan. Ikan dipelihara selama 8 minggu pada wadah plastik yang berisi 250 mL air dan diberi pakan berupa cacing sutera tiga kalf sehari secara at satiation. MT diberikan sebanyak tiga kali pada selang waktu dua minggu, pengujian perilaku agonistik dilakukan sebanyak tujuh kali dengan interval waktu satu minggu. Setelah perendaman, dilakukan pengujian perilaku agonistik dengan menempatkan ikan tanpa pemberian MT secara terpisah di wadah perlakuan MT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman MT dapat meningkatkan agresivitas yang ditunjukan dengan peningkatan jumlah buksan operkulum, jumlah serangan dan lama waktu serang (p<0,05), sedangkan lama waktu perendaman tidak berpengaruh (p>0,05). Jumlah bukaan operkulum tertinggi (103 kali), jumlah serangan terbanyak (95 kali) dan lama waktu serang terlama (91 menit) diperoleh pada perendaman dosis 0,2 mg/L pada pengujian agonistik 1. Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perendaman dosis 0,8 mg/L, sedangkan pada perendaman dosis 0,2 mg/L tidak berbeda nyata dengan kontrol. Namun, kelangsungan hidup pada perendaman dosis 0,8 mg/L lebih rendah dari perendaman dosis 0,2 mg/L dan kontrol. Kesimpulannya, perendaman MT dosis 0.2 mg/L selama 24 jam dapat meningkatkan agresivitas ikan cupang jantan….
Keyword: 17alpha-metiltestosteron, Aggressiveness, Betta splendens, Immersion, Qill flaring, Agonistic test, Dose, Duration, Control treatments
|
Judul: Sifat Anti Rayap Zat Ekstraktif Kulit Kayu Angsana terhadap Serangan Rayap Tanah.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar zat ekstraktif kulit kayu angsana, menguji sifat bioaktivitasnya terhadap rayap tanah dan menganalisis senyawa kimia ekstrak yang memiliki bioaktivitas rayap paling tinggi. Serbuk kulit kayu angsana diekstraksi dengan aseton dan selanjutnya dilakukan fraksinasi bertingkat secara berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil eter, dan etil asetat. Setiap fraksi menggunakan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10% untuk pengujian rayap tanah dan menganalisis fraksi teraktif dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar zat ekstraktif kulit kayu angsana larut aseton sebesar 3.51 %. Fraski etil eter memiliki aktivitas anti rayap tertinggi berdasarkan persentase mortalitas rayap dan kehilangan berat kertas selulosa. Berdasarkan analisis GC-MS pada fraksi etil eter terdapat delapan senyawa dominan yaitu, Benzene, 1,2,4-trimethyl, Undecane, Dodecane, Tridecane, 2, 6, 10-trimethyltridecane, Pentadecane, Pentadecane, 2, 6, 10, 14-tetramethyl dan Bis (2-ethylhexyl) phthalate.
Keyword: angsana, ekstraktif, anti rayap, Coptotermes curvignathus
|
Judul: Pengujian efikasi ekstrak kayu merbau (Intsia bijuga O. Ktze) terhadap rayap kayu kering cryptotermes cynocephalus Light.
Abstrak: Ketersediaan kayu awet di alam semakin terbatas. Padahal permintaan akan kayu untuk bahan perumahan dan mebel semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Kenyataan ini mengharuskan manusia untuk menggurniakan jenis kayu yang tidak awet setelah melalui proses pengawetan. Sayangnya bahan pengawet yang digunakan selama ini merupakan bahan sintetis yang cenderung membahayakan bagi lingkungan dan manusia (Matrawijaya, 1964 dalam Kadir dan Barly, 1974). Di pihak lain beberapa penelitian mengungkapkan bahwa zat ekstraktif kayu awet dapat berperan sebagai bahan pengawet untuk mencegah serangan rayap terhadap kayu (Irianto, 1990; Ediningtyas, 1993; Nurdin 1994). Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan ekstraktif kayu merbau (Intsia bijuga O.ktze) serta kemungkinannya untuk digunakan sebagai bahan pengawet kayu. Sebanyak lebih kurang 2000 gram serbuk kayu merbau berukuran 60 mesh dalam kondisi kering udara, diekstrak dengan cara merendam dalam pelarut aseton selama 24 jam. Perendaman dilakukan beberapa kali sampai didapatkan seluruh ekstrak yang ada dalam kayu yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pelarut/pengekstrak (bening). Hasil ekstraksi kemudian difraksinasi berturut- turut dengan pelarut n-heksana, dietil eter dan etil asetat sehingga diperoleh empat fraksi larutan ekstrak kayu merbau beserta kandungan masing-masing fraksi. Untuk mengetahui peranan ekstrak kayu merbau sebagai racun maka...
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Pengaruh relabeling rak penyimpanan terhadap waktu pencarian produk olahan hasil ternak
Abstrak: Retail saat ini menjadi salah satu penyumbang perputaran ekonomi di Indonesia. Permintaan pelanggan terkait barang dalam jumlah tertentu berkesinambungan dengan waktu pencarian barang di backroom. Hal ini menimbulkan permasalahan krusial jika penempatan barang dagang yang disimpan di backroom masih belum teratur sehingga menyebabkan ketidakefisienan kerja. Penyusunan ulang barang dagang di backroom menjadi per kategori dan per brand bertujuan untuk mempermudah penempatan dan pengambilan barang dagang sehingga mengurangi waktu pencarian barang. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh signifikan terhadap penyusunan ulang barang dagang di backroom dengan relabeling rak penyimpanan. Terdapat perbedaan waktu selama 27 menit yang menghasilkan efisiensi dalam pencarian barang setelah arrangement. Penilaian konsistensi perlu dilaksanakan minimal satu kali seminggu., Retail is currently one of the contributors to economic turnaround in Indonesia. Customer demand related to products in a certain quantity are continuous with the time to search for products in the backroom. This creates a crucial problem if the placement of products in the backroom is still uncoordinated, it can cause work inefficiency. Rearranging products in the backroom into per-brand categories aims to make it easier to place and retrieve products in the backroom area also minimizing time searching for goods. The results showed a significant effect on the rearrangement of trade goods in the backroom by relabeling storage shelves. There is a time difference of 27 minutes which results in efficiency in searching for goods after arrangement. Consistency assessment needs to be carried out at least once a week.
Keyword: backroom, item search, storage racks, layout of goods
|
Judul: Evaluation of Retail Mix Performance at
KP Minimarket
Abstrak: Pertumbuhan industri retail di Indonesia dan Lombok Timur, menunjukkan peluang bisnis minimarket. Meski memiliki rating 4,1 dari 5 di Google dengan 299 ulasan, KP Minimarket di Lombok Timur mengalami penurunan pendapatan signifikan dari 2019-2023. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja bauran retail KP Minimarket menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui analisis deskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI), dan Importance Performance Analysis (IPA). KP Minimarket menargetkan remaja akhir perempuan berpendidikan SMA dari kalangan menengah ke bawah di Kecamatan Sakra Barat, dengan gaya hidup sibuk yang memerlukan produk berkualitas, harga terjangkau, dan kenyamanan berbelanja offline 1 sampai 3 kali per bulan dengan anggaran Rp100.000–Rp300.000. Enam atribut prioritas yang perlu diperbaiki adalah ketersediaan produk, pencahayaan toko, katalog produk, frekuensi iklan, diskon dan promosi, serta aksesibilitas kendaraan mobil. Rekomendasi mencakup implementasi sistem inventori otomatis, audit pencahayaan rutin, penyediaan katalog digital dan cetak, peningkatan iklan, strategi diskon, dan peningkatan aksesibilitas. bahasa inggriskan untuk di skipsi., The growth of the retail industri in Indonesia and East Lombok shows potential for the minimarket business. Despite having a Google rating of 4.1 out of 5 with 299 reviews, KP Minimarket in East Lombok has experienced a significant decline in revenue from 2019-2023. This study aims to evaluate the retail mix performance of KP Minimarket using qualitative and quantitative methods through descriptive analysis, Customer Satisfaction Index (CSI), and Importance Performance Analysis (IPA). KP Minimarket targets late teenage females with a high school education from lower-middle-class backgrounds in Sakra Barat District, who lead busy lives and require quality products at affordable prices, with the convenience of offline shopping 1 to 3 times a month with a budget of Rp100,000– Rp300,000. Six priority attributes that need improvement are product availability, store lighting, product catalog, advertising frequency, discounts and promotions, and vehicle accessibility. Recommendations include implementing an automatic inventory system, routine lighting audits, providing digital and print catalogs, increasing advertising, discount strategies, and improving accessibility.
Keyword: Evaluasi, Kinerja, KP Minimarket, retail mix
|
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati…
Keyword:
|
Judul: Perbandingan Total Mikrob dan Koliform dalam Air Pencucian Karkas Ayam Sebelum Proses dan Saat Proses di Tempat Pemotongan Ayam Kebon Pedes Bogor.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi total mikrob dan koliform dalam air pencucian karkas ayam sebelum proses dan saat proses di tempat pemotongan ayam kota Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 40 sampel yang terdiri atas 20 sampel air pencucian sebelum proses dan 20 sampel air pencucian saat proses. Pengujian sampel dilakukan dengan metode hitungan cawan untuk pemeriksaan total mikrob dan koliform. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan metode t-test untuk mengidentifikasi perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan total mikrob dalam air pencucian karkas ayam sebelum dan saat proses secara berurutan yaitu 955 525.0 ± 3 324 094.9 cfu/ml dan 671 038 000.0 ± 1 303 942 389.8 cfu/ml, sedangkan rataan jumlah koliform dalam air pencucian karkas ayam sebelum dan saat proses secara berurutan yaitu 4 302.5 ± 13 051.1 cfu/ml dan 1 048 185.0 ± 1 176 300.4 cfu/ml. Total mikrob dan koliform dalam air pencucian karkas ayam sebelum proses dan saat proses pencucian, menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0.05). Tingginya total mikrob dan koliform dalam air pencucian karkas ayam dapat terjadi karena penampungan air pencucian tidak pernah dibersihkan, kontaminasi dari peralatan, tercemar isi jeroan dan feses.
Keyword: air, koliform, total mikrob, pencucian
|
Judul: The Quality and Total Microbe of Chicken Carcass at One of Traditional and Modern Market at Kabupaten Bogor
Abstrak: Produk peternakan seperti daging ayam merupakan sumber protein hewani dengan mutu protein yang tinggi dan kandungan asam amino esensial yang lengkap. Sumber protein hewani tersebut dapat menjadi rusak seperti menurunnya mutu serta tingginya kandungan mikroba jika tidak mendapatkan penanganan yang benar. Penanganan tersebut dimulai sejak pemotongan, transportasi serta pada saat penjualan. Alur proses penanganan tersebut dilakukan pada pedagang yang melakukan pemotongan ayam di rumah pemotongan ayam (RPA). Berbeda dengan pemotongan RPA, pedagang yang melakukan pemotongan langsung di tempat penjualan hanya memperhatikan saat pemotongan dan penjualan karkas ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mutu dan total mikroba karkas ayam pada salah satu pasar tradisional dan modern yang berupa pasar swalayan di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan sampel karkas ayam yang berasal dari pedagang pasar tradisional dengan pemotongan di tempat penjualan, pedagang pasar tradisional dengan pemotongan di RPA dan swalayan. Peubah yang diamati adalah mutu dan total mikroba pada karkas ayam dari ketiga jenis sampel yang menjadi target penelitian. Data yang diperolah disajikan secara deskriptif. Hasil pengklasifikasian mutu kasrkas berdasarkan kriteria SNI 01-3924-2009 menunjukkan bahwa karkas yang diambil dari pedagang pasar tradisional yang melakukan pemotongan di tempat penjualan memiliki tingkatan mutu terbaik yaitu mutu I sebanyak 33,3%, mutu II sebanyak 66,7%, dan mutu III sebanyak 0% untuk sampel. Cemaran mikroba berdasarkan SNI 01-2897-2008 menunjukkan bahwa total mikroba terendah juga didapat dari sampel yang diambil dari pedagang pasar tradisional yang melakukan pemotongan di tempat penjualan yaitu sebanyak 6,6 x 104 cfu/g pada bagian dada dan 9,5 x 104 cfu/g pada bagian paha. Namun demikian, pemotongan ayam di tempat penjualan dapat menimbulkan resiko penyebaran penyakit zoonosis serta pencemaran limbah di pasar. Sebagai kesimpulan, peningkatan mutu dan penghambatan pertumbuhan mikroba pada karkas harus dilakukan melalui manajemen RPA yang baik, sistem rantai dingin dan manajemen karkas yang baik di tempat penjualan.
Keyword:
|
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing
Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism.
Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.