anchor
stringlengths
140
4.36k
positive
stringlengths
237
4.36k
negative
stringclasses
979 values
Judul: Disain dan uji teknis alat pengering tipe rak tanpa Blower untuk ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) Abstrak: Ubi kayu merupakan tanaman yang sudah memasyarakat dan penanganannya relatif mudah. Ubi kayu biasanya dikeringkan dengan cara penjemuran. Penjemuran menimbulkan beberapa kerugian seperti pelarutan sebagian pati pada waktu hujan karena gaplek tidak pernah dibawa masuk ke dalam rumah. Banyak tempat tinggal petani yang belum terjangkau listrik dan bahan bakar motor bensin atau diesel sehingga menghambat penerapan alat-alat pengering mekanis ataupun semi mekanis. Oleh sebab itu, perlu penelitian suatu alat pengering sederhana dengan bahan bakar yang mudah didapat oleh petani seperti minyak tanah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang dan membuat alat pengering ubi kayu tipe rak tanpa blower dengan pemanas kompor minyak tanah, dan (2) mempelajari pengaruh posisi rak-rak pengering terhadap sebaran suhu dan laju pengeringan ubi kayu irisan tipis. Menurut Brooker et al. (1974), dasar pengeringan adalah penguapan air karena adanya perbedaan kandungan uap air antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan. Pada awal pengeringan terjadi penyesuaian suhu pada sistem pengeringan. Panas menyebabkan turunnya tekanan parsial uap di dalam Keyword:
Judul: Desain dan Uji Performansi Alat Pengering Kakao Tipe Rak Zig-Zag Abstrak: Kakao mcrupakan salah satu komoditas perkebunan yang saat ini terus dikembangkan oleh berbagai negara di dunia pada uml1mnya dan Indonesia pada khususnya. Pengembangan komoditas kakao di Indonesia ditandai dengan adanya perJuasan tanaman kakao lindak dan kakao mulia oleh pemerintah dan juga oleh petani keciL Perluasan areal tanaman kakao ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan produksi kakao untuk kebutuhan ekspor dan juga untuk kebutuhan dalam negeri. Yang menjadi masalah di Indonesia terutama dalam peningkatan produksi kakao yaitu rendahnya mutu terutama pada biji kakao rakyaL Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu diantaranya adalah penanganan lepas panen yang kurang ,~mpuma, terutama dalam hal pengeringan yang masih mengandalkan cara pengering:m tradisional dengan cara penjemuran, dimana pad a proses penjemuran ini masih tergantung dari kondisi cuaca. Alat pengering buatan merupakan salah satu altematif khususnya dalam mempercepat proses pengcringan dan tentunya diharapkan mutu yang dihasilkan juga dapat diperbaiki. Dul' sebagai dasar untuk merancang dengan menganalisa sistem pengering kakao, maLl perlu diketahui karakteristik pengering biji kakao dan parameter-parameter yang berpengaruh seperti suhu, kadar air, dan aliran udara. Parameter tersebut mcrupakan bagian dalam proses pengeringall yang memiliki peranan yang sang at penting, terutama dalam usaha pen!ngkatan mutu biji kakao yang dihasilkan dari proses pengeringan. Proses pengeringan biji kakao bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga aman disimpan sebelum dipasarkan. Biji kakao akan aman disimpan bila mcmpunyai kadar air 6 % - 8%. Keyword:
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium. Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
Judul: Rancang bangusn sistem informasi berbasis web untuk perencanaan pembudidayaan kelapa sawit Abstrak: Palm oil is one of the leading plantation commodity in Indonesia. Area of palm oil plantations increased each year. This condition indicates the need of more man power supply with better understanding on palm oil cultivation. Web based information system was designed to improve the knowledge of people involving in palm cultivation. Web based information system has been developed with SDLC (System Development Life Cycle) which consists of five steps: System Investigation, System Analysis, System Design, System Implementation and System Maintenance. The system has been built with Joomla 1.5.2, which consist of four main menus : General Information, Cultivation Notes, Financial Analysis, and Community Forum. Results from the evaluation of information systems can be concluded that the information system meets users’ needs and ready for use. Keyword : palm oil, web-based information system, SDLC, Joomla Keyword:
Judul: Sistem informasi industri tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) Abstrak: Kelapa sawit dan hasil olahannya merupakan salah satu komoditi penting ekspor non migas di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2010, Indonesia akan menjadi produsen karet dan kelapa sawit terbesar di dunia menggantikan Malaysia dan Thailand. Produksi minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit Indonesia pada tahun 1999 masing-masing sebesar 5.989.183 ton dan 1.369.453 ton, sedangkan pada tahun 2000 mencapai 6.217.425 ton dan 1.433.233 ton. Produksi ini akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pelaksanaan peremajaan dan perluasan areal perkebunan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembukaan lahan-lahan baru di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Kemajuan sains dan teknologi komputer saat ini memungkinkan informasi dipindahkan ke dalam perangkat lunak komputer yang disebut sistem informasi (information system). Sistem Informasi merupakan interaksi terpadu antar komponen (sumberdaya) manusia (brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan data (dataware) yang didisain untuk mendukung aktifitas mulai dari pengumpulan data (data collecting), pengolahan data (data processing), penyimpanan data (data storing), penyebaran informasi (dissemination of information), serta kontrol terhadap keseluruhan aktifitas tersebut (overall performance control). Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Pengaruh nisbah bahan baku-pelarut dan suhu ekstraksi terhadap kandungan xanthorrhizol dalam oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB. Abstrak: Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman dalam suku temu – temuan (Zingiberaceae) yang memiliki berbagai khasiat. Menurut Sidik at all (1995), temulawak berkhasiat sebagai anti inflamasi, antitumor, mengobati penyakit hipokolesterolemia, mengobati gangguan fungsi hati, memperbaiki fungsi saluran cerna, bersifat antibakteri dan antijamur, dan sebagai antijerawat. Khasiat yang dimiliki oleh temulawak ini tidak lepas dari komponen yang terkandung di dalam rimpang temulawak. Kurkuminoid dan xanthorrhizol diduga sebagai komponen yang memberikan efek farmakologis dari rimpang temulawak. Kurkuminoid merupakan pigmen yang memberikan warna kuning terhadap temulawak, sedangkan xanthorrhizol merupakan salah satu komponen minyak atsiri temulawak. Sejauh ini, temulawak diperdagangkan dalam beberapa bentuk yaitu bentuk rimpang temulawak yang utuh, serbuk temulawak, oleoresin temulawak, dan minyak atsiri temulawak. Penggunaan bahan baku temulawak dalam bentuk rimpang utuh maupun serbuk memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah bersifat kamba, mudah mengalami perubahan warna dan aroma yang diakibatkan oleh perubahan iklim, mudah terkontaminasi oleh bahan asing, mudah terkontaminasi mikroorganisme, pada tahap aplikasi komponen aktif dihasilkan secara lambat dan tidak terekstrak secara sempurna, dan partikel rimpang mengakibatkan adanya bintik atau noda pada produk akhir (Ravindran at all, 2007). Untuk menutupi kelemahan – kelemahan tersebut, temulawak dapat dimanfaatkan dalam bentuk oleoresin. Oleoresin didefinisikan oleh Glibertson (1971) sebagai campuran antara resin dan minyak atsiri yang diekstrak dari berbagai jenis rempah, baik rempah yang berasal dari buah, biji, daun, kulit, maupun rimpang dengan menggunakan pelarut organik. Pada proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut ini, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas ekstraksi. Faktor tersebut diantaranya adalah jenis dan konsentasi pelarut yang digunakan, volume pelarut, suhu ekstraksi, dan ukuran bahan yang diekstrak… Keyword: Curcuma xanthorrhiza Roxb, Temulawak, Xanthorrhizol, Extraction
Judul: Pengaruh jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan terhadap rendemen dan mutu oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan terhadap rendemen dan mutu oleoresin temulawak. Analisis mutu yang dilakukan adalah kadar minyak atsiri, sisa pelarut, kadar kurku- min, kadar pati, bobot jenis, kadar abu dan indeks bias minyak. Proses ekstraksi oleoresin dilakukan melalui tahapan proses, yaitu pengirisan, pengeringan, penggilingan, ekstrak- si dengan pelarut, penyaringan dan penguapan pelarut. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada penelitian lanjutan digunakan rancangan percobaan Split-Plot dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang dikenakan adalah jumlah pelarut (etanol), dengan taraf 400 ml, 600 ml dan 800 ml ; lama ekstraksi dengan taraf 1 jam, 3 jam dan 5 jam serta ukuran bahan (bubuk temulawak kering) dengan taraf 40 mesh dan 60 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jumlah pelarut dan interaksi antara lama ekstraksi dan ukuran bahan berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen oleoresin, jumlah pelarut dan lama ekstraksi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar minyak atsiri, sedangkan ukuran bahan berpengaruh nyata terhadap kadar minyak atsiri. Perlakuan jumlah pelarut berpengaruh nyata terhadap kadar abu dalam oleoresin. Perlakuan interaksi antara jumlah pelarut dan ukuran bahan berpengaruh nyata terhadap indeks bias minyak. Perlakuan jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan serta interaksi diantaranya tidak memberikan pengaruh nyata dan sangat nyata terhadap kadar pati, kadar kurkumin, sisa pelarut dan bobot jenis oleoresin. .. Keyword:
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Perbandinagn Ransum Rumput Raja (King Grass) Dengan Ransum Silase Jagung Untuk Produksi Susu Serta Kebutuhan Energi dan Protein Sapi Perah Laktasi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Peternakan Inti Rakyat (PIR) Persusuan Jawa Tengah. Sapi PIR tersebut biasanya diberi makan silase jagung, konsentrat, rumput dan tetes. Pemakaian silase jagung beserta bijinya untuk sapi perah secara terus menerus, dipandang dari segi teknis, ekonomis maupun sosial tentu saja tidak baik. Sehingga perlu dica- ri hijauan alternatif. Selain itu penggunaan tetes dalam skala besar menuntut tempat penyimpanan dan peralatan yang cukup mahal. Oleh karena itu penelitian ini dirancang un tuk membandingkan ransum silase jagung dengan ransum rum- put raja tanpa disertai penambahan tetes. Penelitian ini menggunakan 18 ekor sapi laktasi Fries Holland yang semuanya baru beranak pertama. Sapi tersebut dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan produksi susunya. Pada tiap kelompok dikenakan 3 jenis perlakuan secara acak yaitu A = ransum standar, terdiri atas silase jagung, konsentrat, rumput dan tetes; B = ransum percobaan, terdiri atas 30% rumput raja dan 70% konsentrat; C = ran- sum percobaan, terdiri atas 20% rumput raja dan 80% konsen trat. Hasil analisis kimia dan pendugaan kandungan energi terhadap ransum penelitian adalah sebagai berikut, ransum standar A: BK 44.01%, Abu = 6.89%, PK 15.44%, Lemak = 4.81%, SK 21.37%, TDN - 69% dan NE1 = 1.57 Mcal/kg; Ran sum B: BK = 66.12%, Abu = 8.36%, PK 14.89%, Lemak =5.13%, SK 24.37%, TDN 67% dan NE₁ = 1.52 Mcal/kg; Ransum C: BK 73.39%, Abu = 7.86%, PK 15.45%, Lemak = 5.65%, SK = 22.75%, TDN 69% dan NE1 = 1.57. Mcal/kg. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa ransum silase jagung dengan ransum rumput raja tidak menimbulkan perbedaan yang nyata terhadap produksi air susu (A = 12.72, B = 13.34, C = 11.93 kg/hari). Juga bobot jenis dan kadar lemak air susu tidak berbeda (A = 1.027, B = 1.0258, C = 1.026; Kadar Lemak : A = 4.2, B = 4.42, C = 3.97 %). Namun demikian nampak je- las bahwa ransum A lebih disukai (P0.01) daripada ransum B dan C (konsumsi bahan kering: A 12.44, B = 8.69, C = 8.70 kg/hari). Perbedaan ini dikarenakan adanya tetes da... lam ransum standar…dst Keyword:
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst Keyword:
Judul: The Effectiveness of Hyundai’s Product Placement in the Spider-Man: No Way Home Movie Abstrak: Berkembangnya potensi strategi product placement seiring dengan perkembangan teknologi media hiburan menjadikan Hyundai tertarik untuk melakukan strategi tersebut dalam film Spider-Man: No Way Home. Kerja sama Hyundai dengan film tersebut menjadi salah satu strategi product placement yang menarik untuk diteliti lebih dalam karena film tersebut berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas strategi product placement yang dilakukan Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home dengan memperhatikan beberapa faktor yakni kesesuaian dengan alur cerita, frekuensi, jangkauan, dan dampak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi product placement Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home teridentifikasi sebagai strategi yang efektif dalam tiga dari empat faktor. Sementara pada faktor dampak belum dapat dikatakan efektif sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Hyundai kedepannya., The development of product placement strategies in line with the advancement of media technology has led Hyundai to be interested in implementing this strategy in the Spider-Man: No Way Home movie. The collaboration between Hyundai and this movie serves as an intriguing product placement strategy to be further investigated, as the film has become the highest-grossing film in the world in 2021. This research aims to identify the effectiveness of Hyundai's product placement strategy in the Spider-Man: No Way Home movie considering several factors such as alignment with the storyline, frequency, reach, and impact. The research methodology employed is a qualitative approach using purposive sampling. The findings of the research indicate that Hyundai's product placement strategy in the film Spider-Man: No Way Home is identified as effective in three out of four factors. However, in terms of impact, Hyundai's product placement strategy has not been considered effective so there are several recommendations for Hyundai to consider in the future. Keyword: efektivitas, Hyundai, product placement, Spider-Man: No Way Hoe
Judul: Evaluasi uji provenansi rotan manau (Calamus manau) di Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor Abstrak: Indonesia sebagai negara pengekspor utama rotan ke pasaran internasional, perlu berusaha mempertahankan dan meningkatkan peranannya sebagai produsen utama rotan dengan rotan tanaman hasil budidaya. Usaha budidaya dilakukan karena semakin berkurangnya sumberdaya rotan di hutan alam. Uji provenansi rotan manau dilaksanakan untuk menunjang budidaya rotan manau demi keberhasilan penanamannya, karena menurut Soerianegara dan Djamhuri (1979) penanaman pohon hutan tanpa mengetahui asal benih adalah tidak dibenarkan. Tujuan penelitian adalah untuk menilai pertumbuhan dan variasi genetik 6 (enam) provenans rotan manau (Calamus manan) pada umur tiga tahun. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor yang dikelola Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor Pengukuran dan pengamatan di laksanakan pada bulan Oktober 1994. Data yang dikumpulkan meliputi panjang rotan manau yang diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh rotan manau (taxis) dengan mengikuti bentuk batangnya, diameter rotan manau pada pangkal batang, jumlah daun dari pangkal sampai daun terakhir di ujung batang dan anak daun pada lima daun terakhir serta pengamatan terhadap morfologi daun dan struktur duri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Berblok (Steel dan Torrie, 1989) sesuai rancangan percobaan yang ada dengan 6 perlakuan dan 3 blok (18 petak coba). Tiap petak coba terdiri atas 25 batang tanaman... Keyword:
Judul: Keragaan Rotan di Areal Konservasi Ex-Situ Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Ex-situ conservation stands has been established in Gunung Walat University Forest (GWUF) since 2005. However, the performance of rattan has never been evaluated. The objectives of the research were i) to review the correct species name of rattan and ii) to assess the growth variation of rattan with respect to shade trees, environmental factors (light and pest). The growth performance was observed through assessment of species composition and structure of the stand including distribution of diameter and length, biomass estimation and environmental effects (light and pest). The results showed that i) there were 3 (three) rattan species planted in the ex-situ conservation stand, namely Calamus manan, Daemonorops melanochaetes and Daemonorops rubra, ii) The composition and structure of the stands were still dominated by the shade trees. Rattan was found predominantly at strata C (4–20 m) and strata D (1–4 m). The normal distribution was observed only on diameter and length of C.manan and D.melanochaetes, respectively. The highest biomass was observed in D. rubra that was estimated as much as 26.6 tons/ha. The light had significant effect on D.rubra diameter only. On the other hand, pest had no significant effect on rattan growth variables. Keyword: rattan, growth performance, ex-situ conservation
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Studi Potensi dan Profil Industri Buah-Buahn Utama di Kabupaten Daerah Tingkat II Subang Abstrak: Kabupaten Subang yang berada dalam wilayah Propinsi Jawa Barat sudah lama dikenal sebagai daerah produsen buah-buahan, seperti nenas, rambutan, jambu biji dan sebagainya. Buah-buahan tersebut umumnya dihasilkan oleh perkebunan rakyat dan dijual dalam keadaan segar dengan harga yang relatif murah. Disamping itu banyak yang rusak dan busuk sebelum sampai ke tangan konsumen. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sarana yang dapat mengolah buah-buahan tersebut menjadi produk olahan yang lebih ekonomis dan penanganan pasca panen yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar potensi dan kelayakan pendirian industri pengolahan buah-buahan di Kabupaten Subang yang diharapkan dapat meningkatkan atau memanfaatkan teknologi pasca panen, meningkatkan nilai tambah buah-buahan dan mengurangi impor terhadap produk sejenis. Metode studi yang digunakan terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder, serta analisis data yang mencakup aspek bahan baku, teknis dan teknologis, pemasaran, manajemen, yuridis dan finansial. Komoditi utama hasil pertanian yang cukup potensial di Kabupaten Subang adalah nenas, jambu biji dan rambutan. Dari ketiga komoditi tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk. Alternatif produk yang dikemukakan adalah jam dan sari buah nenas, manisan basah dan kering jambu biji, jam, jelly dan saribuah jambu biji, manisan basah dan kering rambutan, serta produk kalengan dari ketiga jenis buah tersebut. Skala usaha yang dapat dibuat cenderung bergerak dari skala industri rumah tangga sampai industri menengah. ... Keyword:
Judul: Analisis kelayakan investasi finansial usahatani rambutan di Kec. Binjai Barat, Prop. Sumatera Utara Abstrak: Menyongsong era globalisasi komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan diharapkan dapat sejalan dengan meningkatnya pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat serta kesadaran gizi yang baik. Salah satu jenis buah-buahan yang dikembangkan sehubungan dengan peningkatan produksi hortikultura tersebut adalah buah rambutan. Rambutan sebagai salah satu buah unggulan nasional berpotensi besar untuk dikembangkan. Pengembangan komoditas ini selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga agar komoditas ini dapat bersaing di pasar global. Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Anjing yang Terinfestasi Caplak Setelah Pemberian Sediaan Fluralaner. Abstrak: Caplak merupakan ektoparasit yang menimbulkan gangguan langsung karena menghisap darah, baik berupa kegatalan, peradangan kulit hingga anemia. Selain itu gangguan tidak langsung karena caplak sebagai vektor beberapa penyakit. Obat anticaplak berbahan aktif fluralaner sebagai entitas baru yang dapat digunakan dalam pengobatan infestasi caplak. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian sediaan fluralaner terhadap profil leukogram anjing. Sediaan fluralaner diberikan secara oral dengan dosis 25-56 mg/kg BB. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor anjing yang terinfestasi caplak, berjenis kelamin jantan dengan ras beragam serta umur berkisar antara 1-9 tahun. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena cephalica antebrachii, yaitu sebelum diberikan sediaan fluralaner, empat jam dan hari ke-28 setelah pemberian sediaan fluralaner. Parameter yang diamati meliputi jumlah leukosit dan jenis sel leukosit (sel limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil dan basofil). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rataan jumlah total leukosit mengalami peningkatan pada empat jam dan hari ke- 28 setelah pemberian fluralaner. Peningkatan sel leukosit disertai adanya peningkatan beberapa jenis sel leukosit seperti sel eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit. Pemberian fluralaner mampu menekan infestasi jumlah caplak, akan tetapi diduga belum mampu memperbaiki gambaran leukogram akibat adanya infeksi yang disebabkan oleh patogen yang dibawa oleh caplak. Keyword: anjing, caplak, fluralaner
Judul: Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham Perusahaan Kelapa Sawit. Abstrak: Pasar modal merupakan sarana bagi pendanaan usaha dan sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham. Dalam pasar modal, investor akan mempertimbangkan kinerja perusahan untuk membuat keputusan investasi. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diumumkan perusahaan kepada publik secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yaitu , current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), total assets turnover (TOTA), return of Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM) terhadap saham AALI, LSIP dan SMAR. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu permodelan ECM (Error Correction Model) dengan pendekatan VECM (Vector Error Correction Model). Berdasarkan hasil penelitian, dalam jangka pendek dan jangka panjang rasio keuangan sudah mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan kelapa sawit. Variabel total assets turnover (TOTA) berkontribusi besar terhadap saham AALI dan LSIP, kemudian debt to equity ratio (DER) berkontribusi besar terhadap saham SMAR. Keyword: rasio keuangan, harga saham, VECM
Judul: Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Sinar Mas And Technology Tbk Abstrak: PT Astra Agro Lestari Tbk And PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk are the top companies in the palm oil industry. Palm oil industry advantages for shareholders who invested their money to the company. Investors will infuse their capital to a company that is able to show good financial performance and the methods to measure financial performance among others are Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA). Research indicates that both companies produce EVA above 0 or in other words the company is able to provide economic added value for the company and pay the obligation for funders. In addition, the two companies showed the value of MVA above 0 which means the company is able to add value to the wealth of company owners. Keyword: shareholders, MVA, financial report, EVA
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Produksi antibodi anti salmonella enteritidis dari serum dan kuning telur ayam single comb brown leghorn Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produksi antibodi spesifik terhadap Salmonella Enteridis pada ayam Single Comb Brown Leghorn. Penelitian ini menggunakan sepuluh ekor ayam Single Comb Brown Leghorn berumur 24 minggu. Lima ekor divaksinasi dengan 1 ml antigen Salmonella Enteritidis dengan dosis 10 sel/ml dan lima ekor ayam kontrol. Ayam divaksinasi sebanyak empat kali dengan interval satu minggu. Keyword:
Judul: Produksi antibodi anti excretory/secretory (E/S) Raillietina spp dari serum dan kuning telur ayam Abstrak: Raillietina spp merupakan spesies cestoda yang mendominasi seluruh kasus kecacingan yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode produksi antibodi anti excretory/secretory (E/S) Raillietina spp sebagai antibodi yang akan digunakan untuk mendeteksi koproantigen. Ayam petelur single comb brown leghorn disuntik antigen E/S Raillietina spp dosis 300 µg dan 400 µg secara subkutan dengan inetrval waktu dua minggu sekali. Keyword:
Judul: Klasifikasi Spasial untuk Objek Spasial di Kota Bogor Abstrak: Various spatial objects in Bogor City have caused a significant increase of spatial data in Bogor City. These spatial data needs to be processed and analyzed using spatial data mining technique, which is able to extract the knowledge or patterns in the spatial database. This research extracts the patterns of terminals, stations, railroads, rivers, roads, and landuse characteristics using one of the spatial data mining techniques, namely spatial classification. In this research, the spatial relations between an object and its surrounding is determined using topological relations, with spatial operations such as contains, overlaps, equals, disjoint, intersects, within, crosses, and touches. The result of spatial classification accuracy using C4.5 algorithm is 72.117%. From this spatial classification result, the characteristics of spatial objects in Bogor City can be identified based on spatial operations. Keyword: spatial data mining, spatial classification, C4.5 algorithm
Judul: Production Performance and Nutrient Digestibility of Peranakan Ongole Cows Given Feed Rice Straw Based Diet with Supplementation and Complete Feed Abstrak: Hijauan berkualitas di daerah Kabupaten Rembang sulit didapatkan karena memiliki faktor pembatas yaitu iklim. Pada musim kemarau hijauan tidak dapat tumbuh secara optimal yang mengakibatkan turunnya produksi hijauan. Oleh karena itu, pakan alternatif digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat makanan, terutama serat kasar. Salah satu pakan alternatif yang sering digunakan oleh peternak di daerah Kabupaten Rembang adalah jerami padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang banyak tersedia, terutama pada musim panen, namun jerami padi merupakan pakan berkualitas rendah yang ditunjukkan dengan rendahnya kandungan nutrien dan juga palatabilitasnya. Peternak biasanya memberikan pakan jerami padi dengan disuplementasi dedak padi, namun dedak padi diberikan hanya sedikit saja yaitu 2 kg/ekor/hari, sehingga penggunaannya kurang dapat memenuhi kebutuhan nutrien ternak sapi. Suplemen yang berkualitas perlu diberikan untuk melengkapi kandungan nutrien ransum berbasis jerami padi. Pemberian suplemen kaya nutrien (SKN) dan ransum komplit dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Suplemen kaya nutrien terdiri dari suplemen energi, protein, dan mineral. Suplemen kaya nutrien juga digunakan bersama dengan jerami padi sehingga terbentuk ransum komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon sapi Peranakan Ongole (PO) terhadap perbaikan nutrien pakan berbasis jerami padi dengan pemberian SKN dan ransum komplit. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 ekor sapi PO dengan rata-rata bobot badan awal 304,31±30,1 kg yang dibagi kedalam 4 grup. Pemeliharaan dilaksanakan selama 40 hari yang terdiri dari 15 hari masa adaptasi dan 25 hari masa pengumpulan data. Ransum yang diberikan berupa ransum berbasis jerami padi dan air yang diberikan ad libitum. Perlakuan penelitian terdiri dari R1 (jerami padi ad libitum), R2 (R1 + dedak padi 2 kg/ekor/hari), R3 (R2 + SKN 0,4 kg/ekor/hari), dan R4 (ransum komplit berbasis jerami padi). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan atau kelompok. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum segar, konsumsi jerami padi (BK), konsumsi bahan kering (BK), konsumsi bahan organik (BO), konsumsi protein kasar (PK), konsumsi energi (TDN), kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO), kecernaan protein kasar (KCPK), kecernaan energi, pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi penggunan ransum (EPR), income over feed cost (IOFC). Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan di antara perlakuan diuji dengan ortogonal kontras serta dilakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh TDN dan PK terhadap PBBH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen maupun ransum komplit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan hanya diberi jerami padi saja. Perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi jerami padi, BK, BO, dan PK (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum segar dan TDN. Perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap KCBK (P<0,01) dan berpengaruh nyata terhadap KCPK (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap KCBO dan kecernaan energi. Secara keseluruhan, nutrien tercerna meningkat dengan ada nya pengaruh perbaikan terhadap ransum berbasis jerami padi. Perlakuan tidak berpengaruh secara nyata terhadap PBBH dan EPR, namun baik PBBH maupun EPR menunjukkan peningkatan akibat pemberian suplementasi dan ransum komplit. Pengaruh suplementasi dan ransum komplit mampu meningkatkan IOFC/ekor/h, yang mana R2 menghasilkan IOFC terbesar. Hasil ini menunjukkan bahwa perbaikan ransum berbasis jerami padi dengan suplementasi dan ransum komplit berpotensi memperbaiki performa produksi sapi PO dan juga dapat meperbaiki kualitas ransum. Pemberian Keyword:
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst Keyword:
Judul: Analisis Kebutuhan Sistem Pemrosesan Transaksi Pengajaran Taman Kanak-kanak Menggunakan Zachman Framework Abstrak: Early childhood is the most important phase in human life because all aspects of human life grow so fast. Therefore, providing good quality education for childhood has to be the main focus. The core competence of kindergarten teacher is pedagogic. It is related to teacher’s ability to design learning activities and to evaluate student learning outcomes. The existence of computer application can help teacher while making lesson plan, recording student progress in the class, and reporting student final result. Zachman Framework becomes a tool that can used to analyze the requirement of Transaction Processing System for Kindergarten Teaching. This research uses three of six perspectives in Zachman Framework to collect requirements. Each perspective is depicted by several artifacts. The Executive Perspective is identified by 18 entities, vision and mission of the kindergarten, address of kindergarten, 6 important timing and 13 main process. The Bussines Owner Perspective is defined by 6 entities at ERD, activity diagram, master schedule, 5 goals, and organizational chart. The Architect Perspective is represented by 22 entities at ERD, 7 processes using activity diagram, state diagram, and 25 data integrity constraints. This requirement analysis document is useful as a blueprint for the next stage of development Keyword:
Judul: Analisis Model Pandemik dan Prepandemik Avian Influenza pada Populasi Manusia Abstrak: Avian influenza is a viral disease caused by a virus within the subtype of H5N1 in which its transmission caused by birds or human. In human population, transmission process of avian influenza is discussed in the model called: bird model, prepandemic model and pandemic model. The bird model has two equlibrium points. These are saddle disease free equilibrium and stable endemic equilibrium. The endemic equlibrium occurred when the reproduction number of avian influenza is greater than one. In the endemic equilibrium, avian influenza may infect both bird and human. The prepandemic model has two equilibrium points. These are avian influenza dominant equilibrium and human influenza dominant equilibrium. The human influenza dominant equilibrium occurred when the reproduction number of human influenza is greater than one. The pandemic model has one pandemic equlibrium. The human influenza pandemic occurred when the ratio of human influenza invasion, pandemic invasion and the reproduction number of human influenza is greater than one, respectively. The avian influenza pandemic occurred when the ratio of human influenza invasion, pandemic invasion is less than one and the reproduction number of avian influenza greater than one, respectively. Keyword:
Judul: Studi Pustaka Dinamika Perkembangan Flu Burung/Avian Influenza di Indonesia (2003-2007) Abstrak: Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran perkembangan Avian Influenza (AI) di Indonesia dari awal kejadian kasus pada tahun 2003, ditinjau dari kerugian ekonomi, kesehatan manusia dan upaya penanganannya. Penelitian ini mengambil data sekunder yang diperoleh dari sumber informasi internet, media massa dan jurnal ilmiah serta data dari Komnas FBPI dan UPP-AI Pusat.Virus Avian Influenza diketahui sebagai virus influenza tipe A yang merupakan virus dengan antigenic shift dan drift yang mempunyai kemampuan untuk merubah komponen genetik, yang mengakibatkan perubahan penampakan biologi. Keyword:
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes. Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
Judul: Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat Abstrak: Kayu merupakan salah satu hasil hutan yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Tingginya kebutuhan masyarakat akan pendidikan dapat menimbulkan berbagai usaha penunjang pendidikan, salah satunya usaha penyewaan rumah kost. Jumlah mahasiswa yang terus meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya kebutuhan rumah kost. Hal ini dapat mengakibatkan semakin meningkatnya permintaan kayu masyarakat terutama untuk keperluan pembangunan rumah kost. Akan tetapi akhir-akhir ini terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan kayu di pasaran. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan memperoleh jenis-jenis kayu komersial dengan harga kayu yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsumsi kayu perkakas, prediksi konsumsi kayu di masa yang akan datang dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya konsumsi kayu pada rumah kost. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah, bidang usaha pemasok kayu dan instansi kehutanan dalam menyediakan pasokan kayu perkakas di masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sejumlah contoh dari dua wilayah rumah kost dengan metode Stratified random sampling kemudian dilakukan pengukuran terhadap data teknis dan data sosial ekonomi. Data teknis berupa data luas dan jenis bangunan rumah kost untuk mengetahui besarnya konsumsi kayu pada rumah kost. Sedangkan data sosial ekonomi berupa pendapatan dan pekerjaan pemilik rumah kost, harga sewa rumah kost, besarnya uang saku per bulan dan pekerjaan orang tua penyewa kost yang diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kayu. Keyword:
Judul: Studi pemenuhan kebutuhan kayu bakar di desa-desa sekitar hutan Ketu BKPH Wonogiri KPH Surakarta Abstrak: Hutan merupakan sumberdaya alam yang menyediakan hasil bagi manusia diantaranya adalah kayu. Kavu digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya diantaranya sebagai bahan bangunan, bahan baku perlengkapan rumah tangga, kayu bakar dan sebagainya. Di daerah pedesaan, kayu masih merupakan sumber energi utama untuk memasak, mengolah bahan makanan dalam industri makanan dan untuk keperluan lain. Menurut Fattah (1979), kelompok masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan yang mempunyai lahan garapan di bawah 1.0 Ha atau yang tidak mempunyai lahan garapan, hidupnya tergantung dari energi kayu bakar di hutan. Tujuan pemenuhannya, 75% dijual ke kota agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sisanya untuk memenuhi energi rumah tangganya sendiri. Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan kayu bakar akan cenderung membesar dari tahun ke tahun seirama dengan laju pertumbuhan penduduk yang berarti desakan kebutuhan kayu bakar akan semakin meningkat. oleh masyarakat tersebut dan upaya peningkatan produksi kayu bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi kayu bakar, sumber pemenuhan kayu bakar rumah tangga dan industri rumah tangga sekitar hutan, potensi kayu bakar pada lahan milik (pekarangan, tegalan) dan hubungan kondisi sosial ekonomi rumah tangga terhadap konsumsi kayu bakar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi masalah kayu bakar bagi masyarakat desa sekitar hutan dengan pengadaan kebun kayu bakar. ... Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Peran media massa terhadap kebiasaan jajan Siswa Sekolah Dasar di Kota dan Kabupaten Bogor Abstrak: In health terms, childhood are particularty important times ·of life. Eating habits can become established even earlier in childhood. Several environmental factors influence adolescents' food habits and mass media is thought to be one of these factors. The purpose of these study was to analyze role of mass media with snacking behavior for elementary student in Begor City and Begor District. Data were collected from 72 elementary student from 12 school in Begor City and District. Data collected by purposive sampling. Deskriptive analyses were used ti describe individual, social-economic characteristic, kind of mass media, role of mass media, and snacking habits. Correlation analyses were used to examine associations between role of mass media and snacking· habits. There was significant positive associations between age, information score, and motivation score with frequency of snack consumption. There was negative associations between information score and motivation score with amount of consumption, but between age and pocket-money with amount of consumption and pocket-money with frequency of snacking not associated. Keyword: Age-school, Mass media
Judul: Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Dasar di SD 036, SD 070 dan SD Muhammadiyah 5 Kota Pekanbaru Abstrak: The purpose of this study was to examine the habits of eating snacks among the school children at SD 036, SD 070 and SD Muhammadiyah 5 in the town of Pekanbaru. This was a cross sectional study with the subjects of 108 children in Grades 4 and 5(10-12 years). The data on the habit of eating snacks were collected by using a 2x24 hour Food Recall and Food Frequency (FFQ), processed using Nutrisurvey, Microsoft Excel 2007 and analyzed using the Statistical Program for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows. The Spearman correlation results indicated there was a significant positive relationship between parent’s (mother and father) education and the number of major foods and beverages, while on the food frequency mother’s education had a significant and positive correlation with the main meal snacks and beverages. The Spearman correlation results also showed a significant negative relationship between mother’s education and the habit of eating snacks (number of snack types and frequency) and between father and mother's education and fruit snack habit (number of snack types and frequency). Further, the Spearman correlation results indicated that there was a significant positive relationship between family income and the habit of eating snacks (the number of minor snack types and snack frequency), and on the fruit snacks there was a significant positive correlation between family income and the number of snack types, while on the beverage snacks there was a significant negative correlation between the amount of snack pocket money and the snack habit (number of snack types and frequency). The amount of snack pocket money and the number of major food snack types were positively and significantly related, and on beverage snacks there was also a positive and significant correlation between the amount of snack pocket money and the snack habit (number of snack types and frequency). Keyword:
Judul: Optimization of Thermal Efficiency of Organic Rankine Cycle System (ORC) Using Working Fluid Variation based on Simulation Abstrak: Sipahutar (2019) telah melakukan simulasi sistem Organic Rankine Cycle menggunakan software Cycle Tempo. Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui peforma kerja sistem ORC dengan variasi fluida kerja diantaranya R-134a, R-32, R- 407A, dan R-422C. Untuk meningkatkan peforma kerja sistem ORC, maka pada penelitian ini dilakukan optimasi dengan modifikasi parameter perlakuan pada suhu keluaran kondensor dan evaporator. Parameter yang disimulasikan adalah suhu keluar kondensor dimulai dari suhu 20 °C sampai 52 °C tiap kenaikan 0,5 °C, sedangkan pada suhu keluar evaporator disimulasikan dari suhu 71 °C sampai 85 °C tiap kenaikan 0,5 °C. Hasil simulasi ORC menunjukkan bahwa R-422C adalah fluida kerja yang optimum diantara fluida kerja lainnya dengan efisiensi termal yang dihasilkan sebesar 13,68%. Efisiensi tersebut didapat pada suhu keluar kondensor 51,5 °C dan suhu keluar evaporator 73 °C. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai daya yang dibutuhkan pompa (Win) yang lebih kecil dan kalor yang dibutuhkan oleh evaporator (Qin) juga lebih kecil dibandingkan dengan fluida kerja lainnya, sehingga kalor buang (Qout) yang dihasilkan minimum dan efisiensi termal bernilai lebih tinggi., Sipahutar (2019) has simulated Organic Rankine Cycle system using Cycle Tempo software. This simulation was conducted to determine the working performance of ORC system with variations of working fluid including R-134a, R-32, R-407A, and R-422C. To improve the performance of ORC system work, then in this study was done optimization with modification of treatment parameters at the temperature of condenser exit and evaporator exit. The simulated parameter is the condenser exit temperature starting from 20 °C to 52 °C per increase of 0,5 °C, while in the exit temperature the evaporator is simulated from 71 °C to 85 °C per increase of 0,5 °C. ORC simulation results showed that R-422C is an optimum working fluid among other working fluids with a resulting thermal efficiency of 13,68%. The efficiency is obtained at the exit temperature of the condenser 51,5 °C and the evaporator exit temperature of 73 °C. It is also indicated by the required power value of the pump (Win) is smaller and the heat required by the evaporator (Qin) is also smaller compared to other working fluids, so that the resulting minimum exhaust heat (Qout) and thermal efficiency are of higher value. Keyword: fluid properties, optimization, ORC, simulation, thermal efficiency
Judul: Analisis Usahatani Tomat Berbasis Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kecamatan Lembang, Bandung Barat Abstrak: Tomatoes’ farming potential is not supported by the resources of land and productivity has been fluctuating in recent year, so the Ministry of Agriculture Republic of Indonesia arrange Standard Operational Procedures (SOP) of tomato farming. SOP implementation is expected to increase farmer’s revenue through the production increase, but on the other side SOP implementation will increase the operational cost that decrease farmer’s revenue. The methods used in this study are a qualitative and quantitative analysis method. Qualitative analysis method is used to determine the general description.Quantitative analysis is used to analyze the cost and revenue by farm income analysis, input-output efficiency, and the factors that influence the production of tomato.The results show that analysis of a tomato farm based on Standar Operational Procedures (SOP) is more effective and efficient than the conventional tomato farm Keyword: tomatoes’ farming, production function, farm analysis, Cobb-Douglas analysis
Judul: Analisis Ragam Pada Sistem Tanam Tomat Abstrak: Sistem tanam tumpang sari merupakan salah satu bentuk pengaturan tanaman dalam pengembangan pertanian. Tumpang sari bertujuan mengoptimalkan lahan dengan memperhatikan aspek waktu dan ruang. Tumpang sari antara leguminose dan bukan legllmillose akan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Sistem tanam tumpang sari merupakan salah satu penggunaan lahan yang mempertimbangkan masalah manajemen pemupukan. Pemupukan berkaitan dengan efisiensi dan nilai ekonomi. Untuk mengetahui pengaruh sistem tanam dan pemupukan terhadap serapan hara, pertumbuhan dan pendapatan hasil panen dilakukan analisis ragam. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Pemantauan perubahan penggunaan lahan menggunakan sistem informasi geografi(SIG), studi kasus kecamatan Semplak Kabupaten Bogor Abstrak: Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan latar belakang sosial ekonomi, faktor demografi, dan variabel antara yang meliputi: umur kawin pertama, kematian anak, perceraian, dan pemakaian kontrasepsi pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) dengan fertilitas dan sejauh mana pengaruhnya terhadap fertilitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil penelitian Studi Karakteristik Khalayak KIE-KB di Jawa Tengah oleh Tim Peneliti Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor, bekerjasama dengan Badan Koordi- nasi Keluarga Berencana Nasional pada tahun 1993/1994. Data yang digunakan meliputi data karakteristik keluarga, karakteristik pribadi dan pengeluaran rumah tangga. Analisis data statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program antara lain Lotus-123 dan Minitab. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa umumnya responden berumur muda (51,0%) dan 69,3% berada pada usia ideal untuk melahirkan. Sebagian besar respon- den berpendidikan rendah (87,6%), demikian pula suami responden (76,1%). Rata-rata pendapatan adalah Rp 36.187 /kapita/bulan. Umur menikah rata-rata terjadi pada usia 17,1 tahun. Secara umum responden menikah pada umur <20 tahun (84,4 %). Dari 24,5% kasus perceraian yang terjadi, 21,8% responden berpendidikan SD tidak tamat. Rata-rata anak yang mati meningkat dengan semakin meningkatnya umur responden. Responden yang berkontrasepsi dan tidak berkontrasepsi umumnya berpendidikan rendah dan banyak terdapat pada golongan umur 25-29 tahun. ... Keyword:
Judul: Pengaruh kegiatan produktif dan reproduktif terhadap fertilitas : Studi kasus di desa Batusari, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat: (1) profil rumahtangga responden serta hubungannya dengan tingkat fertilitas wanita, (2) sejauh mana kegiatan produktif dan reproduktif wanita berpengaruh terhadap tingkat fertilitasnya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan survei. Data primer diperoleh melalui pengisian kuisioner terstruktur dengan metode recall (sehari dan sebulan yang lalu), wawancara mendalam serta pengamatan. Data sekunder diperoleh dari Kantor Pemerintahan desa Batusari serta dinas dan instansi terkait. Sampel di pilih. secara purposive berdasar stratifikasi penguasaan atas lahan. Secara umum, tingkat pendidikan formal pria lebih tinggi dari wanita. Selain faktor biaya, penyebab lain adalah adanya anggapan bahwa kewajiban wanita adalah menikah dan mengurus rumahtangga sehingga dirasa tidak perlu menempuh pendidikan yang terlalu tinggi. Keyword:
Judul: Histopathological Study of Mice Heart Following Injections of Alzheimer Protein Aβ42 (Amyloid Beta 42) Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan akumulasi amiloid di dalam dan luar neuron yang menyebabkan kondisi penyusutan dan kematian pada otak. Akumulasi amiloid pada Alzheimer dapat terjadi di sistem syaraf pusat dan organ-organ lain terutama jantung. Penelitian ini bertujuan melihat efek injeksi protein Aβ42 di mencit pada morfopatologi jantung. Mencit pada penelitian ini dibagi menjadi kelompok kontrol (n=7) dan kelompok dengan perlakuan injeksi protein Aβ42 (n=6). Kemudian nekropsi dilakukan pada kedua kelompok tersebut untuk mengambil sampel jantung yang diproses secara histopatologi dan diwarnai pewarnaan rutin Hematoksilin Eosin dan Congo-red untuk mendeteksi amiloid di jaringan. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan perangkat lunak image processing dan secara statistika. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa diameter dan densitas otot jantung pada mencit yang diinjeksi Aβ42 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengamatan pada pembuluh darah jantung mencit yang diinjeksi Aβ42 menunjukkan adanya retensi amiloid pada dinding pembuluh darah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa injeksi protein amiloid Aβ42 pada mencit dapat menyebabkan perubahan morfologi otot jantung yang disertai akumulasi amiloid pada dinding pembuluh darah. Hasil penelitian ini memberikan dasar informasi pada proses patogenesis serta karakteristik morfopatologi Alzheimer di jantung. Keyword: alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit, alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit
Judul: Penggunaan Pupuk Organik untuk Peningkatan Produktivitas Daun Murbei (Morus alba) sebagai Pakan Ulat Sutera (Bombyx mori) Abstrak: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh produksi kokon yang maksimal adalah member pakan ulat sutera dengan daun murbei yang cukup dan baik. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman murbei. Pupuk organik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pupuk kandang, pupuk organik cair dan pupuk kompos. Peubah yang diamati untuk produktivitas tanaman murbei meliputi jumlah daun, bobot daun, luas daun, tinggi tanaman, panjang cabang, dan jumlah cabang, sedangkan peubah yang diamati untuk kualitas kokon ulat sutera meliputi persentase mortalitas, bobot kokon, bobot kulit kokon, persentase kulit kokon dan kelas kualitas kokon. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah daun, bobot daun, tinggi tanaman, dan panjang cabang. Perlakuan dengan menggunakan pupuk organik cair memiliki nilai tertinggi untuk semua peubah yang diamati. Peubah luas daun, jumlah cabang, bobot kokon, bobot kulit kokon dan persentase kulit kokon pemupukan berpengaruh nyata terhadap peubah tersebut. Persentase mortalitas tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan kontrol yaitu sebesar 13,75% dan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan pupuk kompos yaitu sebesar 4,75%. Bobot kokon, bobot kulit kokon, dan persentase kulit kokon tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dengan menggunakan pupuk kandang. Kelas kualitas kokon terbaik adalah kelas kualitas kokon B untuk perlakuan kontrol, pupuk kendang dan pupuk organik cair, sedangkan untuk perlakuan menggunakan pupuk kompos memiliki kelas kualitas kokon C. Secara garis besar pemberian pupuk kandang, pupuk organik cair dan pupuk kompos secara berurutan memberikan peningkatkan produksi daun sebesar 2,39 ton/ha, 3,49 ton/ha, dan 2,94 ton/ha. Aplikasi pemupukan menggunakan pupuk organik cair memberikan keuntungan tertinggi yaitu sebesar Rp.2.672.900 dari pendapatan normal (tanpa pemupukan) setelah dikurangi biaya produksi untuk pembelian bahan-bahan seperti pupuk serta biaya aplikasi pemupukan… Keyword: Organic fertilizer, Mulberry (Morus alba), Silkworm (Bombyx mori)
Judul: Pengaruh pemberian berbagai jenis daun murbei (Morus spp.) terhadap pertumbuhan ulat sutera(Bombyx mori L.) dan kualitas kokon di Pusat Serikultur Sukamantri Bogor Abstrak: Murbei (Morus sp.) merupakan satu-satunya pakan bagi ulat sutera jenis Bombyx mori L. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan daun yang sesuai yaitu, daun yang mudah dimakan serta dicerna oleh ulat sesuai dengan tingkat pertumbuhannya dan harus mengandung semua zat yang diperlukan bagi pertumbuhan ulat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis murbei atau kombinasi dari dua jenis murbei yang sesuai untuk pertumbuhan ulat sutera serta mampu menghasilkan kokon yang berkualitas Hasil pengujian secara statistik menyatakan bahwa perbedaan jenis murbei tidak memberikan perbedaan secara nyata terhadap banyaknya konsumsi pakan per ekor selama periode ulat kecil, daya tahan tubuh ulat akhir instar III dan V, bobot tubuh akhir instar V, persentase kokon yang dihasilkan, persentase kokon cacat, persentase kulit kokon, dan persentase filamen (P>0.05). Secara umum kombinasi jenis murbei yang paling baik digunakan adalah M. bombycis var. lembang dan M. cathayana. Jenis murbei M. bombycis var. lembang paling baik digunakan selama periode ulat kecil (instar I-III). Jenis murbei ini memberikan nilai daya tahan dan bobot tubuh ulat akhir instar III paling baik diantara ketiga jenis murbei yang diujikan. Sedangkan, jenis murbei yang paling baik digunakan selama periode ulat besar (instar IV-V) adalah M. cathayana. Jenis murbei ini menghasilkan nilai daya tahan, bobot kokon rata-rata, persentase produksi kokon, persentase kulit kokon, dan persentase filamen paling baik diantara ketiga jenis murbei lainnya. Selain itu, kedua jenis murbei tersebut memiliki kandungan nutrisi yang sesuai bagi pertumbuhan ulat sutera pada masing-masing fase pertumbuhan ulat. Keyword: Murbei, ulat sutera, kokon, M. bombycis var. lembang
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Composite of Magnetite Iron Oxide-Lampung Zeolites as Adsorbent for Cr(III) and Cr(VI) Abstrak: Komposit oksida besi magnetit-zeolit dibuat untuk mendapatkan adsorben yang dapat merespons medan magnet sehingga adsorben mudah dipisahkan dari medium adsorbat setelah proses adsorpsi. Oksida besi dan komposit dibuat dengan menggunakan metode kopresipitasi pada suhu 70 °C. Nisbah oksida besizeolit yang digunakan 1:1, 1:2, dan 1:3. Difraktogram sinar-X menunjukkan bahwa oksida besi yang terbentuk adalah fase magnetit (Fe3O4). Foto mikroskop elektron payaran memperlihatkan bentuk partikel kecil dari oksida besi, dengan permukaan berpori dari zeolit. Pada komposit terlihat partikel oksida besi menempel di permukaan zeolit. Kapasitas adsorpsi Cr(III) dan Cr(VI) terbesar terjadi pada jumlah adsorben 0.5 g dan konsentrasi awal 60 ppm dengan nisbah komposit 1:3 untuk adsorpsi Cr(III) dan 1:1 untuk adsorpsi Cr(VI). Kapasitas adsorpsi Cr(III) dan Cr(VI) menggunakan komposit tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan zeolit. Namun, hal ini diimbangi dengan kemudahan pada proses pemisahan adsorben dari medium adsorbat. Keyword:
Judul: Sintesis Zeolit P1 dan Nanokomposit Zeolit P1/TiO2 dari Abu Terbang Batu Bara dan Sekam Padi serta Uji Kemampuan Adsorpsi dan Fotodegradasinya Abstrak: Abu terbang merupakan limbah dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang memiliki kandungan silika dan alumina yang cukup tinggi. Sekam merupakan limbah dari penggilingan padi yang mengandung kandungan silika yang tinggi. Campuran keduanya berpotensi membentuk zeolit. Pada penelitian ini zeolit berhasil disintesis menggunakan metode hidrotermal. Zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit tipe P1. Selain itu, untuk meningkatkan karakternya, zeolit sintetis dibuat menjadi nanokomposit Zeolit-TiO2 sehingga dihasilkan material baru yang memilki sifat adsorpsi-fotodegradasi. Nanokomposit yang telah disintesis memiliki kemampuan adsorpsi-fotodegradasi karena mampu mendegradasi biru metilena di bawah sinar ultraviolet. Optimisasi adsorpsi biru metilena oleh zeolit dan nanokompositnya menghasilkan konsentrasi optimum adsorbat sebesar 300 ppm dan waktu agitasi optimum selama 3 jam untuk kedua adsorben, serta bobot optimum adsorben pada 80 dan 10 mg masing-masing untuk zeolit dan nanokompositnya. Pola isoterm adsorpsi kedua adsorben mengikuti pola Langmuir sehingga dapat diasumsikan bahwa adsorben memiliki permukaan yang homogen sehingga proses adsorpsi membentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum. Keyword:
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
Judul: Desain Pintu Air Berbantu Komputer untuk Saluran Tersier Daerah Irigasi Cinangka Kabupaten Bogor Abstrak: Masalah yang terjadi di Daerah Irigasi Cinangka adalah pintu air tersier yang saat ini dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan desain pintu air berbantu komputer dan menghitung perkiraan biaya pekerjaan pintu air tersier. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2020 di Daerah Irigasi Cinangka, Kabupaten Bogor dengan menggunakan data klimatologi selama 10 tahun, pola tanam, dan jenis tanah. Curah hujan efektif terbesar terjadi pada periode ke 2 November sebesar 8 mm/hari. November merupakan awal periode penanaman padi. Nilai terbesar evapotranspirasi terjadi pada bulan September 5.7 mm/hari dengan pola penanaman yang direkomendasikan padi-padi-palawija. Debit kebutuhan air irigasi terbesar selama 1 tahun terjadi di bulan Maret sebesar 0.029 m3/dt. Bukaan pintu air tertinggi terjadi di bulan Maret sebesar 0.06 m. Dimensi pintu air yang disarankan memiliki lebar daun pintu (B) 0.50 m, tinggi pintu air (H) 0.60 m, dan tinggi rangka (H1) 1.95 m dengan jenis pintu sorong baja. Pekerjaan pintu air tersier diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 9,132,000.00. Keyword: desain, dimensi, pintu air, tersier
Judul: Perancangan Jaringan Irigasi Pedesaan Di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Abstrak: Abstrak: Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia, binatang dan tanaman. Di Desa Leuwisadeng, lahan pertaniannya masih kesulitan air untuk irigasi karena lokasi lahan yang berbukit-bukit dan petani setempat belum bisa memanfaatkan sumber air yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain bangunan hidrolik serta jaringan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk, ternak dan tanaman. Air yang akan digunakan untuk keperluan irigasi diambil dari parit yang ada di dekat lahan. Parit ini memiliki debit sebesar 16 lt/dt yang dapat mengairi lahan seluas 5 ha. Namun karena elevasi muka air sungai berada di bawah elevasi lahan pertanian, maka perlu dibangun bendung untuk meninggikan muka air. Tipe bendung yang digunakan adalah tipe skot balok. Dari bendung, air sungai dialirkan menuju reservoir untuk penampungan sementara sebelum dialirkan ke lahan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain parit, terdapat sumber air lainnya yakni mata air. Debit mata air yang terukur sebesar 1 lt/dt lalu ditampung ke dalam bangunan penangkap mata air yang nantinya akan digunakan untuk melayani penduduk di sekitar lokasi. Keyword: irrigation, reservoir, river, the springs, weir
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Evaluasi Pelatihan Bersertifikasi bagi Buruh Migran Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia Abstrak: Edukasi Untuk Bangsa (EUB) adalah organisasi yang fokus pada pemberdayaan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Kuala Lumpur, Malaysia. EUB bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) melaksanakan program pelatihan bersertifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis implementasi program pelatihan bersertifikasi yang telah diselenggarakan oleh Edukasi Untuk Bangsa (EUB), 2) Mengevaluasi program pelatihan bersertifikasi untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) pada level reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil, 3) Menganalisis hasil pengukuran efisiensi pelatihan dan sertifikasi melalui pendekatan Force Field Analysis (FFA). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Statistik Deskriptif, Kirkpatrick Model, dan Force Field Analysis adalah metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pelatihan bersertifikasi yang dilaksanakan oleh EUB telah terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi BMI. Program pelatihan bersertifikasi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup BMI. Keyword: Statistik Deskriptif, Kirkpatrick Model, Force Field Analysis
Judul: KAJIAN KEBUTUHAN PELATIHAN, Studi Kasus Peserta Magang di Lembaga Pelatihan Kerja F, Bekasi Abstrak: Bergesernya budaya pertanian ke arah industrialisasi mendorong berpindahnya masyarakat desa ke kota. Kabupaten Bekasi yang pada tahun 2012 memiliki UMR tertinggi se-Indonesia (mencapai rataan Rp 1.700.000) merupakan salah satu daerah industri menjadi salah satu pilihan daerah tujuan. Untuk membantu penyerapan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang terlatih, Lembaga Pelatihan Kerja F mengadakan program pemagangan dengan PT X. Program pemagangan yang dimaksud adalah yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.22/MEN/IX/2009 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri pasal 1 ayat 1. Peserta program pemagangan adalah lulusan SMA sederajat yang sudah mengikuti proses seleksi dan pelatihan Pra OJT di LPK F. Tujuan utama dari program pemagangan ini ialah untuk mempersiapkan tenaga kerja terlatih yang akan memasuki dunia kerja secara nyata. Pemagang akan ditempatkan ke perusahaan-perusahaan rekanan LPK F yang menjadi tempat belajar pemagang, sekaligus pengguna tenaga kerja pemagang. Untuk menunjang program pemagangan yang juga disebut sebagai OJT (On Job Training), dilaksanakan training penunjang OJT yang diampu oleh LPK F. Sebelum menjalankan training yang dimaksud, perlu diketahui kebutuhan training dengan tujuan agar pelatihan yang akan diberikan nantinya lebih efektif dan efisien. Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Estimation of Potential Biomass, Carbon, and CO2 Absorption in Six Types of Stands in Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi Abstrak: Forest is an area that is mainly overgrown with trees and other woody plants that occupy a fairly large area. Forests play an important role as carbon stores and absorbers of carbon dioxide (CO2) where the biomass of trees and forest vegetation contains very large carbon stocks. This study aims to estimate the potential for biomass, carbon stocks, and to determine the potential for CO2 uptake in six stands in the Gunung Walat Educational Forest (HPGW), Sukabumi, West Java. Field data were collected on stands of Acacia (Acacia sp.), Gamal (Gliricidia sp.), Mahogany (Swietenia macrophylla), Pinus (Pinus sp.), Sengon (Albizia chinensis), Sonokeling (Dalbergia latifolia). The sample plots are 83 square plots with a plot size of (20 x 20) m for trees with subplots (10 x 10) m for poles, (5 x 5) m for saplings, and (2 x 2) m for seedlings. Estimation of biomass value using allometric equations. The results of the study showed the total biomass value of acacia 15,03 tons ha-¹, gamal 1.057,76 tons ha-¹, mahogany 586,50 tons ha-¹, pine 15782,31 tons ha-¹, sengon 0,03 tons ha-¹, sonokeling 8,14 tons ha-¹. Total carbon stock of acacia 7,06 tons ha-¹, gamal 519,58 tons ha-¹, mahogany 275,66 tons ha-¹, pinus 7.417,69 tons ha-¹, sengon 0,00 tons ha-¹, sonokeling 3,82 tons ha-¹. Total CO2 absorption acacia 25,92 tons ha-¹, gamal 1824,53 tons ha-¹, mahogany 1.011,66 tons ha-¹, pine 27.222,91 tons ha-¹, sengon 0,02 tons ha-¹, sonokeling 14,04 tons ha-¹. Keyword: Biomass, carbon, carbon dioxide, education forest, HPGW, Biomass, carbon, carbon dioxide, education forest, HPGW
Judul: Potential Biomass, Carbon and CO2 Emissions on Necromass in Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi Regency Abstrak: Nekromassa merupakan bagian dari pohon yang telah mati baik yang masih berdiri tegak ataupun telah tumbang dan terletak di permukaan tanah. Potensi tegakan yang berada di Hutan Pendidikan Gunung Walat sangat beragam yang didominasi oleh tumbuhan berkayu dengan umur tegakan yang relatif tua. Pohon dengan diameter >30 cm dapat memberikan sumbangan yang cukup tinggi terhadap total biomassa pohon. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi biomassa, simpanan karbon dan emisi CO2 pada nekromassa. Teknik pengambilan data menggunakan metode simple random sampling. Plot contoh yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan ukuran plot (20 m x 30 m) sebanyak 83 plot yang terbagi menjadi dua sub plot yaitu sub plot A (20 m x 30 m) untuk pengukuran kayu mati sedangkan sub plot B (20 m x 20 m) untuk pengukuran pohon mati. Pengambilan data di laboratorium dengan mengoven kayu mati pada suhu 105°C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata potensi biomassa, karbon, dan emisi CO2 pada nekromassa berturut-turut yaitu sebesar 3,362 ton/ha, 1,543 ton/ha, dan 5,769 ton CO2/ha., Necromass is part of dead tree that is either still standing upright or has fallen and located on the ground. The potential of stands in Gunung Walat Educational Forest is very diverse, which is dominated by woody plants with relatively old stands. Trees with a diameter >30 cm can provide a high enough contribution to total tree biomass. This study aims to determine the potential of biomass, carbon storage and CO2 emissions in necromass. Data collection technique used simple random sampling method. The sample plot used is rectangular with plot size (20 m x 30 m) as many as 83 plots, which is divided into two sub plots, namely sub plot A (20 m x 30 m) for measuring dead wood while sub plot B (20 m x 20 m) for measuring dead tree. Data were collected in the laboratory by roasting dead wood at a temperature of 105°C for 24 hours. The results showed that the average potential for biomass, carbon, and CO2 emissions in necromass was 3,362 tons/ha, 1,543 tons/ha, and 5,769 tons CO2/ha. Keyword: biomass, carbon, CO2 emissions, Gunung Walat, necromass
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Keanekaragaman Repril di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Nantu Provinsi Gorontalo Abstrak: Sulawesi island is known for high endemicity of mammals, birds, amphibians and reptiles. Previous amphibians and reptilians survey showed that amphibians and reptiles diversity in this area are still negleted. This research was conducted on June 13th until 27th of Juni 2013 on the eastern part of Nantu Wildlife Reserveand around Bontula village. The objective of this study is to identify the composition of reptile and comparing reptile diversity based on habitats. This study resulted in 19 species reptiles consisting of 54 individual found on seven sampling sites. Three species were Sulawesi endemics consisting of Chrysopelea paradisi celebensis, Rhabdophis callistus, Cyrtodactylus jellesmae and 12 species were classified as Least Concern (LC) based on IUCN redlist.Undisturbed habitat has the highest index of Shannon Wiener diversity (2.11) whilst the lowest index is found on housing area (0.68). Changes in habitat conditions is predicted affect the microclimate of location which caused the majority of reptile unable adapt. Keyword: reptile, nantu, gorontalo, diversity
Judul: Diversity of Reptiles Based on Habitat Disturbance in Production Forest Areas in Boven Digoel Regency South Papua Province Abstrak: Aktivitas manusia dapat menyebabkan penurunan kualitas habitat termasuk reptil. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi umum habitat, mengidentifikasi keanekaragaman, kekayaan, kemerataan, dan kesamaan komunitas reptil berdasarkan tipe gangguan habitat di kawasan hutan produksi Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah Visual Encounter Survei (VES) dan jebakan lem (Glue Trap). Ditemukan 176 individu dari 5 famili dengan 18 jenis yang berbeda, namun kekayaan jenis tersebut masih berpotensi meningkat berdasarkan kurva akumulasi jenis dan indeks Schao. Keanekaragaman dan kekayaan jenis tertinggi berada di habitat kurang terganggu (H’= 1,113 dan Dmg= 2,495). Kemerataaan jenis di ketiga tipe gangguan habitat tergolong rendah (E= 0,249-0,485) karena terdapat spesies yang mendominasi yaitu Carlia aenigma. Komunitas reptil habitat belum terganggu bersifat unik karena berbeda dengan habitat yang lainnya., Human activities can cause a decrease in the quality of habitat, including reptiles. This research aims to describe the general condition of the habitat, identify the diversity, richness, evenness, and similarity of reptile communities based on the habitat disturbance in the Production Forest Area Boven Digoel Regency, South Papua. Visual Encounter Survey (VES) and glue trap (Glue Trap) are used as research methods. Obtained 176 individuals from 5 families with 18 different species. The richness of these species still has the potential to increase based on the species accumulation curve and the Schao index. The highest species diversity and richness were in less disturbed habitats (H'= 1,113 and Dmg= 2,495). The evenness of species in the three types of habitat disturbance is relatively low (E= 0,25-0,48) because there is a dominating species, Carlia aenigma. The undisturbed habitat of the reptile community is unique because it is different from other habitats. Keyword: habitat, keanekaragaman, reptil
Judul: Development of Potentially Functional Drink from Skimmed Milk Enriched with Red or Black Variety Rice Bran Abstrak: Rice bran is a good source of antioxidants such as polyphenol compounds that are potentially formulated in skimmed milk drink. The objectives of this research were to develop potentially functional drink from skimmed milk enriched with red or black variety rice bran and to evaluate their physical, chemical and sensory qualities. The milk drinks were formulated with skimmed milk (95%) and sucrose (5%) as fixed formula. Considering the result of preliminary research, the addition of red or black variety rice bran at amount of 4, 6, 8% (w/w) and carboxy methyl cellulose (CMC) at amount of 0, 0.05, 0.1% (w/w) were based on fixed formula and water addition in ratio 4:1 (w/w) of water weight and total weight of skimmed milk powder, sucrose, rice bran, and CMC. The milk drink formula was selected based on total phenolic content (TPC), total anthocyanin content (TAC) and its antioxidant activities using DPPH and FRAP assay. Two selected formulas were characterized in terms of physical properties (viscosity and colour), chemical properties (pH, total soluble solid, and proximate), and sensory evaluation by rating hedonic. Red and black variety rice bran had high TPC with amount 512.19±43.91 and 1247.56±196.34 mg GAE/100 g, TAC with amount 1.94±0.19 and 40.69±4.21 mg C-3-G/100 g, respectively. Red and black variety rice bran also showed antioxidant activity based on DPPH assay (106.68±13.49 and 209.93±19.75 mmol Trolox/100 g, respectively) and FRAP assay (8.04±0.39 and 14.66±0.56 mmol FeSO4/100 g, respectively). The milk drink enriched with red variety rice bran, the highest content of TPC (33.83±1.00 mg GAE/100 mL), TAC (1.86±0.32 mg C-3-G/L), and antioxidant activities of DPPH (83.38±1.37 mmol Trolox/100 mL) and FRAP (0.43±0.01 mmol FeSO4/100 mL) by addition of 8% red variety rice bran and 0.05% CMC. The milk drink enriched with 8% black variety rice bran and 0.1% CMC showed the highest values in TPC (39.61±0.11 mg GAE/100 mL), DPPH (196.22±3.77 mmol Trolox/100 mL), FRAP (0.63±0.07 mmol FeSO4/ 100 mL) and TAC (5.53±0.03 mg C-3-G/L). Furthermore, the proximate analysis showed that the selected drinks had low fat content and high fiber content. Both milk drinks also were moderately liked on overall liking attribute. Based on its TPC, TAC and antioxidant activities, these milk drinks enriched with black and red variety rice bran are potentially developed as functional drinks. Keyword: antioxidant activity, black and red variety rice bran, functional milk drink, skimmed milk
Judul: Pengaruh Pemberian Mixtalol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) Abstrak: iversity Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian zat pengatur pertumbuhan Mixtalol terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Percobaan pertama dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan IPB di Darmaga pada bulan Oktober 1982 hingga Februari 1983 dan percobaan kedua dilaksanakan di rumah plastik Kebun Percobaan IPB di Tajur pada bulan Januari 1983 hingga Mei 1983. Bibit tomat varietas Intan ditanam dalam pot tanah berdiameter 28 cm. Media tumbuh dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang. Pupuk dasar berupa Urea, TSP dan ZK diberikan pada saat tanam, masing-masing sebesar 9 g, 9 g dan 7 g tiap pot. Digunakan rancangan Faktorial dalam Acak Lengkap de- ngan dua faktor, yaitu konsentrasi Mixtalol (A) dan fre- kuensi pemberian (B). Faktor A terdiri dari lima taraf, yaitu 0.0 (kontrol), 0.5 ppm, 1.0 ppm, 1.5 ppm dan 2.0 ppm. Faktor B terdiri dari tiga taraf, yaitu 2 x penyemprotan (umur 3 dan 5 minggu), 3 x penyemprotan (umur 3, 5 dan 7 < minggu) dan 4 x penyemprotan (umur 3, 5, 7 dan 9 minggu). Pada percobaan pertama konsentrasi Mixtalol tidak ber- pengaruh nyata, tetapi cenderung meningkatkan tinggi tanam- an (berbeda nyata pada taraf 10 %). Sebaliknya pada perco- baan kedua pengaruh konsentrasi Mixtalol terhadap tinggi tanaman sangat nyata pada minggu ke-4 dan 5 dan nyata pada minggu ke-6, 7 dan 8. Tinggi tanaman maksimum dicapai oleh perlakuan Mixtalol 2.0 ppm. Baik pada percobaan pertama maupun kedua frekuensi pemberian Mixtalol tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Variabel-variabel pertumbuhan reproduktif yang diukur adalah jumlah rangkai bunga, jumlah bunga, persentase bunga jadi, jumlah buah dipanen dan bobot buah segar dipanen. Pada percobaan ini semua variabel reproduktif yang diukur ti- dak dipengaruhi secara nyata oleh konsentrasi Mixtalol yang dicobakan. Frekuensi pemberian Mixtalol juga tidak mempe- ngaruhi variabel reproduktif yang diukur. Pemberian Mixta- lol pada masa generatif tidak dapat meningkatkan persentase bunga jadi dan bobot. buah segar dipanen… Keyword:
Judul: engaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) secara Hidroponik. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh komposisi media tanam dan sifat fisik media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat secara hidroponik di dalam greenhouse. Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret sampai dengan Juli 2011 di greenhouse Unit Lapangan Cikabayan, University Farm, Institut Pertanian Bogor. Percobaan disusun faktorial dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas (Arthaloka dan Permata) dan faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri atas lima jenis perlakuan yaitu 100% arang sekam (v/v), 75% arang sekam + 25% kompos daun bambu (v/v), 50% arang sekam + 50% kompos daun bambu (v/v), 25% arang sekam + 75% kompos daun bambu (v/v), dan 100% kompos daun bambu (v/v). Percobaan terdiri dari 10 kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga terdapat 40 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari tiga tanaman maka secara keseluruhan terdapat 120 tanaman. Benih yang digunakan yaitu varietas Arthaloka dan Permata, dengan tipe pertumbuhan semi determinate (Arthaloka) dan determinate (Permata). Larutan hara yang dipakai adalah pupuk AB mix, yang terdiri atas stock A dan stock B. Penyiraman dilakukan bersamaan dengan pemupukan (fertigasi) menggunakan instalasi drip irigasi. Penyiraman rutin dilakukan 3 kali sehari, dengan volume ±100 ml pada umur 1-2 MST, ±200 pada umur 3 MST, ±300 ml pada umur 4-6 MST, ±400 ml pada umur 7-10 MST, dan 300 ml pada umur 11-14 MST. Tomat varietas Arthaloka dan varietas Permata tidak cocok dibudidayakan secara hidroponik di dalam greenhouse Unit Lapangan Percobaan Cikabayan University Farm IPB. Penambahan media tanam kompos daun bambu untuk media tanam hidroponik lebih baik dibandingkan penggunaan arang sekam 100% (v/v). Tidak terdapat interaksi antara varietas dan komposisi media tanam. Keyword:
Judul: Qarierpedia: Digital Platform Penyedia Layanan Persiapan Rencana Karir Mahasiswa Abstrak: Jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut mengakibatkan terjadi peningkatan persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga diperlukan kompetensi diri yang memadai dan dibutuhkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan peningkatan kompetensi diri menarik untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan merancang model bisnis dan fitur prototype yang sesuai dengan kebutuhan customer. Penelitian ini dilakukan menggunakan tahapan customer discovery. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer belum menyiapkan rencana karir dan kesulitan menemukan wadah untuk meningkatkan kompetensi diri. Selain itu, customer memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam meningkatkan kompetensi diri dan bersedia untuk mengikuti pelatihan melalui platform Qarierpedia guna mempersiapkan rencana karirnya. Model bisnis Qarierpedia adalah menyediakan pelatihan dengan harga terjangkau dan memberikan kesempatan program praktik langsung yang bekerja sama dengan pihak mitra perusahaan dan mitra perguruan tinggi. Business Model Canvas telah terverifikasi dan dijadikan dasar dalam membuat prototype. Prototype Qarierpedia memiliki delapan (8) fitur sebagai solusi permasalahan yang muncul., The number of college graduates increases every year. This results in increased competition to get jobs, so adequate personal competence is needed by companies. Therefore, training to improve self-competence is interesting to develop. This research aims to design a business model and prototype features that suit customer needs. This research was carried out using the customer discovery stage. The research results show that customers have not prepared career plans and have difficulty finding a place to improve their competence. Apart from that, customers have a high level of interest in improving their competence and are willing to take part in training via the Qarierpedia platform to prepare their career plans. Qarierpedia's business model is to provide training at affordable prices and provide direct practice program opportunities in collaboration with corporate partners and university partners. The Business Model Canvas has been verified and used as the basis for creating a prototype. The Qarierpedia prototype has eight (8) main features as solutions to emerging problems. Keyword: Bisnis Model Kanvas, Customer Discovery, Mahasiswa, Karir, Platform
Judul: Laju Metabolisme pada Induk Bunting dan Anak Tikus (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Metabolisme adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh. Laju metabolisme (LM) atau Metabolic Rate sangat bervariasi, dan dapat dihubungkan dengan kapasitas untuk tingkat pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju metabolisme induk pada status fisiologis yang berbeda dan pada anak tikus dengan beda usia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina bunting serta 15 ekor anak jantan dan 15 ekor anak betina. Laju metabolisme pada induk diukur pada umur 1 dan 13 hari kebuntingan, partus, serta 21 dan 70 hari post partus. Laju metabolisme pada anak neonatus diukur pada hari kelahiran, umur 21 dan 70 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu jalur (one way) yang dilanjutkan dengan uji posthoc Tukey dan dianalisis regresi linier untuk mengetahui korelasi antara laju metabolisme dan status fisiologis induk bunting serta korelasi antara laju metabolisme dengan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LM induk tikus meningkat secara signifikan (P<0.05) seiring bertambahnya usia kebuntingan sampai partus, serta sampai 21 hari post partus, setelah itu menurun kembali saat 70 hari post partus. Laju metabolisme anak tikus jantan dan betina juga semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan tidak ada perbedaan antara LM anak jantan dan betina (P>0.05). Korelasi positif ditunjukkan antara laju metabolisme dan usia anak jantan dan betina. Tidak ada korelasi antara laju metabolisme induk dan status fisiologis induk. Keyword: Laju metabolisme, neonates, tikus bunting
Judul: Korelasi Antara Pulsus dan Saturasi Oksigen Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Keterkaitan antara pulsus dan saturasi oksigen sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses fisiologi. Penelitian ini bertujuan mempelajari korelasi antara pulsus dan saturasi oksigen normal pada induk (bunting, melahirkan, dan menyusui) dan anak tikus (lahir, lepas sapih, dan dewasa kelamin). Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan berasal dari galur Sprague-Dawley dengan jumlah induk/anak yang digunakan adalah 5 ekor di setiap kelompok pengambilan data. Nilai pulsus dan saturasi oksigen diukur menggunakan pulse oximetry. Nilai pulsus dan saturasi oksigen induk meningkat secara signifikan (p<0.05) seiring bertambahnya umur kebuntingan, sedangkan nilai pulsus dan saturasi oksigen induk mengalami penurunan secara signifikan (p<0.05) sejak partus, laktasi, hingga 70 hari postpartus. Nilai pulsus pada anak tikus putih baru lahir mengalami penurunan sejak hari kelahiran sampai umur 70 hari, sedangkan nilai saturasi oksigen meningkat dari lahir sampai umur 70 hari. Terdapat korelasi positif antara pulsus dan saturasi oksigen pada induk. Nilai saturasi oksigen akan meningkat sebesar 0.41 dengan peningkatan pulsus sebesar satu persen. Terdapat korelasi negatif antara pulsus dan saturasi oksigen pada anak. Pada anak tikus jantan, nilai pulsus akan turun sebesar 2.78 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen, sedangkan pada anak tikus betina, nilai pulsus akan turun sebesar 3.1 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen. Keyword: pulsus, saturasi oksigen, tikus putih Sprague-Dawley
Judul: Stabilization of Sandy Soil Using Polymer-Based Soil Treatment (PST) Method with Carrageenan and Polyvinyl Alcohol (PVA) Abstrak: Tanah pasir memiliki daya dukung rendah karena kurangnya kemampuan menahan beban vertikal dan lateral. Karagenan dapat membentuk jaringan polimer ketika terhidrasi, sehingga dapat meningkatkan daya dukung dan stabilitas tanah pasir. Polyvinyl alcohol (PVA) memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air, memungkinkannya menembus pori-pori tanah dan memperbaiki tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penambahan karagenan dan PVA dalam perbaikan tanah pasir dengan fokus pada pengaruhnya terhadap nilai uji geser langsung dan degree of saturation. Penelitian ini dilakukan dengan uji properties, uji geser langsung, dan uji kadar air. Sampel karagenen menunjukkan peningkatan nilai yang optimal pada sampel karagenan 4% dengan nilai kohesi sebesar 40,82 kPa dan nilai sudut gesek dalam 58,58°. Sampel PVA kejenuhan rendah menunjukkan nilai kohesi dan sudut gesek yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel pada kondisi kejenuhan tinggi. Peningkatan daya dukung tanah yang paling optimal terdapat pada sampel PVA 3% kondisi kejenuhan rendah dengan kohesi sebesar 395,76 kPa, dan sudut gesek dalam sebesar 83,39°. Tanah pasir memiliki daya dukung rendah karena kurangnya kemampuan menahan beban vertikal dan lateral. Karagenan dapat membentuk jaringan polimer ketika terhidrasi, sehingga dapat meningkatkan daya dukung dan stabilitas tanah pasir. Polyvinyl alcohol (PVA) memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air, memungkinkannya menembus pori-pori tanah dan memperbaiki tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penambahan karagenan dan PVA dalam perbaikan tanah pasir dengan fokus pada pengaruhnya terhadap nilai uji geser langsung dan degree of saturation. Penelitian ini dilakukan dengan uji properties, uji geser langsung, dan uji kadar air. Sampel karagenen menunjukkan peningkatan nilai yang optimal pada sampel karagenan 4% dengan nilai kohesi sebesar 40,82 kPa dan nilai sudut gesek dalam 58,58°. Sampel PVA kejenuhan rendah menunjukkan nilai kohesi dan sudut gesek yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel pada kondisi kejenuhan tinggi. Peningkatan daya dukung tanah yang paling optimal terdapat pada sampel PVA 3% kondisi kejenuhan rendah dengan kohesi sebesar 395,76 kPa, dan sudut gesek dalam sebesar 83,39°., Sandy soil exhibits low vertical and lateral load-bearing capacity due to the weak bonding between sand particles. Carrageenan forms a polymer network upon hydration, thereby improving the bearing capacity and stability of sandy soil. Polyvinyl alcohol (PVA) possesses excellent water solubility, enabling it to penetrate soil pores and effectively remediate soil. This study investigates the utilization of carrageenan and PVA for sandy soil improvement, focusing on their impact on direct shear test results and degree of saturation. The study employs material properties tests, direct shear tests, and water content tests. Carrageenan samples exhibit an optimal increase in values for the 4% carrageenan sample, with a cohesion value of 40.82 kPa and an internal friction angle of 58.58°. PVA samples under degree of saturation conditions demonstrate higher cohesion and internal friction angle values compared to samples under degree of saturation conditions. The optimum soil bearing capacity enhancement is observed in the 3% PVA sample under degree of saturation conditions, with a cohesion value of 395.76 kPa and an internal friction angle of 83.39°. Keyword: Karagenan, Kohesi, Polyvinyl alcohol, Sudut gesek dalam, Tanah pasir
Judul: Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Pada Booking Hotel Online di Kota Padang dan Bukittinggi Menggunakan Metode DeLone dan McLean Abstrak: Salah satu destinasi tujuan wisatawan Indonesia bahkan mancanegara adalah Sumatera Barat. Keberadaan Virtual Hotel Operator (VHO) yang sudah semakin banyak diharapkan mampu menjadi salah satu penopang perekonomian di Sumbar. Namun, mayoritas pemilik hotel merasa tidak puas dengan sistem yang digunakan VHO. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesuksesan dari sistem informasi pada setiap aplikasi dan memformulasikan rekomendasi kebijakan kepada VHO dan pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode DeLone dan McLean. Berdasarkan hasil penelitian, baik pengguna aplikasi maupun pemilik hotel sudah memiliki sistem informasi yang dianggap sukses, namun pada pengguna aplikasi OYO Rooms masih bisa untuk meningkatkan kesuksesan informasinya, begitu juga pada pemilik hotel RedDoorz masih bisa untuk meningkatkan sistem informasinya. Rekomendasi yang diberikan kepada VHO yaitu agar dapat memperbaiki sistem kontak dan layanan yang sudah ada agar tidak merugikan pemilik hotel dan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar dapat memperhatikan sistem kerja sama VHO dengan masyarakat Sumbar., Travel has become a community needs that are driven by various purposes. One of the destinations for Indonesian and even foreign tourists is West Sumatra. The existence of a Virtual Hotel Operator (VHO), which has increased significantly, is expected to become one of the pillars of the economy in West Sumatra. However, the majority of hotel owners are dissatisfied with the system used by VHO. This study aims to map the success of the information system in each application and formulate policy recommendations to VHO and local governments. This research was conducted using the DeLone and McLean method. The result of the study indicated that both app users and hotel owners already have information systems that are considered successful. However, in OYO Rooms application, the user could still improve the success of their information, and RedDoorz hotel owners can still improve their information system. The recommendations given to VHO are to improve the existing contact and service system not to harm hotel owners and recommendations to local governments to pay attention to the VHO system of cooperation with the people of West Sumatra. Keyword: Delone dan McLean, hotel, VHO, information system success
Judul: Analisis Peranan Sektor Hotel dan Restoran dalam Perekonomian Kota Bandung Abstrak: Semakin kuatnya citra Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, mengakibatkan peran sektor hotel dan restoran sebagai salah satu usaha pariwisata menjadi semakin penting. Hal ini semakin dikuatkan dengan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin meningkat. Dari segi ekonomi, sektor hotel dan restoran memiliki kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari sisi pendapatan daerah, terbukti bahwa realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang tertinggi berasal dari pajak hotel dan pajak restoran. Semakin banyak wisatawan yang menggunakan jasa hotel dan restoran, semakin besar pula penerimaan pajak yang dihasilkan. Selain itu, kedua sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Secara umum Kota Bandung memiliki Laju Petumbuhan Ekonomi (LPE) yang tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Apabila dibandingkan dengan LPE Provinsi Jawa Barat atau LPE Indonesia sekalipun, ternyata LPE Kota Bandung masih lebih tinggi. Namun dengan LPE yang tinggi tersebut, ternyata jumlah pengangguran di Kota Bandung semakin meningkat. Hal ini membuktikan bahwa meskipun Kota Bandung memiliki LPE yang tinggi, namun kenyataannya belum mampu dalam mengatasi masalah pengangguran. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana dampak dan keterkaitan sektor hotel dan restoran dalam perekonomian Kota Bandung khususnya dalam menciptakan penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung. Serta untuk menganalis regulasi dan kebijakan dalam pengembangan kepariwisataan. Untuk melakukan analisis ini, digunakan analisis Input-Output yang berasal dari Tabel Input-Output Kota Bandung Tahun 2003, dari analisis ini dapat diketahui peran kedua sektor ini dalam struktur ekonomi, kemudian diketahui juga bagaimana dampak dan keterkaitan sektor ini terhadap sektor lainnya, yang dianalisis melalui analisis keterkaitan, analisis dampak penyebaran, analisis multiplier terhadap output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja. Keyword: Revenue, hotel, restaurant
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Karakterisasi Molekuler Nucleopolyhedrovirus (NPV) pada Larva Helicoverpa armigera HÜBNER (Lepidoptera: Noctuidae). Abstrak: Nucleopolyhedrovirus (NPV) merupakan agen pengendali biologis yang potensial dalam pengendalian ulat penggerek tongkol (corn earworm) H.armigera pada tanaman jagung. Berbagai cara deteksi dan identifikasi dapat dilakukan untuk mengetahui karakter NPV. Untuk mengetahui karakter molekuler dari HearNPV dapat dilakukan dengan teknik PCR. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter molekuler NPV pada larva H. armigera berdasarkan sebagian urutan gen DNA polimerase. Isolat NPV diperoleh dari hasil perbanyakan NPV di laboratorium Patologi Serangga. Isolat DNA tersebut diekstraksi mengikuti prosedur metode CTAB yang dimodifikasi. Amplifikasi dengan PCR menggunakan primer forward (5‟- CGG TAA TCG ACA ACA TCG -3‟) dan primer reverse (5‟- CAA ATC GAT GGG TAG CAC -3‟) yang dirancang sendiri, kemudian dilakukan uji homologi dan filogeni untuk mengetahui kekerabatannya dengan isolat dari negara lain yang ada di GenBank. Hasil amplifikasi menunjukkan bahwa isolat HearNPV Bogor memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa yang berasal dari Spanyol, Australia, Belanda, India, Brazil, Rusia, dan China dengan nilai persentase homologi nukleotida dan asam amino sebesar 99%. Berdasarkan hasil analisis filogeni, isolat HearNPV Bogor termasuk dalam grup yang sama dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa. Keyword: DNA polimerase, entomopatogen, identifikasi, larva
Judul: Distribusi nematoda entomopatogen pada pertanaman jagung (Zea mays) di Wilayah Bogor Abstrak: Salah satu hama penting pada tanaman jagung adalah penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis Guenee. Karakteristik iklim kota Bogor dengan curah hujan tinggi mendukung bagi perkembangan hidup nematoda entomopatogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi nematoda entomopatogen pada tanah dan batang jagung yang dikaitkan dengan infestasi penggerek batang jagung. Sampel tanah dan batang jagung diambil dari sembilan lokasi (desa Situ Gede, Cikabayan, Cikarawang, Semplak, Pasir Gaok, Bantar Kambing, Ciampea, Cihideung Hilir, dan Setu Daun). Dari tiap lokasi diambil lima sampel tanah dan batang dengan menggunakan metode diagonal. Nematoda dikeluarkan dari sampel dan diperbanyak dengan menggunakan metode perangkap White. Semua sampel tanah berisi nematoda entomopatogen famili Steinernematide dan Heterorhabditidae, sedangkan pada lubang gerekan hanya terdapat nematoda entomopatogen famili Heterorhabditidae. Distribusi nematoda entomopatogen pada setiap lokasi menghasilkan jumlah berbeda-beda tetapi, secara keseluruhan diperoleh rata-rata >69.38 nematoda dari 50 gram tanah. Hal ini menunjukkan bahwa nematoda entomopatogen dapat dijumpai pada pertanaman jagung di Bogor. Heterorhabditidae hanya ditemukan di lima lokasi dan dapat dideteksi di dalam lubang gerek. Ketiadaan nematoda dalam sampel lebih disebabkan oleh tipisnya ketersediaan air, bukan oleh insektisida kimia, seperti ditunjukkan oleh analisis korelasi Pearson. Keyword: Heterorbaditidae, Steinernematidae, Ostrinia furnacalis, White trap, Soil, Stem
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune. Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
Judul: Pengaruh Bahan Pemutih Hidrogen Peroksida (H₂0₂) Terhadap Mutu Kerupuk Teripang Pasir (Holothuria scabra) Abstrak: Kerupuk teripang merupakan salah satu hasil diversifikasi pengolahan teripang yang mulai berkembang di Indonesia. Tempat yang menghasilkan produk ini adalah Madura dan Surabaya. Cara pengolahannya masih bersifat tradisonal sehingga mutu produk yang dihasilkan kurang menarik perhatian konsumen, khususnya dari segi penampakan. Salah satu alternatif untuk menarik perhatian konsumen pada penampakan produk teripang adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk yang lebih menarik. Untuk memperbaiki penampakan pada produk kerupuk teripang, diperlukan suatu usaha untuk memutihkannya. Bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah hidrogen peroksida (H₂0₂). Hidrogen peroksida (H₂0₂) sebagai bahan pemutih sudah digunakan dalam pembuatan FPC (Fish Protein Concentrate). Keyword:
Judul: Pengaruh Beberapa Enzim Proteolitik Terhadap Mutu dan Kandungan Kapur Teripang Pasir (Holothuria seabra) Asap Abstrak: Teripang merupakan salah satu komoditi perikanan yang sudah dikenal, namun belum banyak dimanfaatkan. Tidak populernya teripang sebagai bahan makanan di Indonesia karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut dan kurangnya publikasi tentang teripang. Pengolahan teripang yang terdapat di Indonesia, pada umumnya masih sangat sederhana yakni berupa perebusan dan pengasapan, kemudian dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari (Trilaksani, 1990). Mengingat teripang asap merupakan salah satu komoditi ekspor dari sub sektor perikanan, maka mutu produk teripang yang dipasarkan harus benar-benar mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki mutu Teripang Pasir dalam pengolahannya dengan cara menggunakan beberapa jenis enzim proteolitik. Disamping itu juga bertujuan untuk mengetahui jenis enzim proteolitik yang lebih tepat dan efektif dalam menurunkan kadar kalsium (Ca) pada kulit teripang Pasir (Holothuria scabra) dan untuk mengetahui daya awetnya selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk analisa kadar air, kadar abu, kadar kalsium, TVB, PH, TPC, dan uji organoleptik (penampakan, bau dan tekstur), sedangkan ... Keyword:
Judul: Detecting Suicidal Ideation of Tweets Using Long Short-Term Memory and Fasttext Word Embedding Abstrak: Suicide is a global health crisis. It has become the second greatest cause of mortality for people aged 15 to 29. In Indonesia, around five people commit suicide every day. To avert the tragedy of suicide in diverse high-risk groups, early detection of suicidal behaviors and adequate and timely interventions are essential. The younger generation has started to turn to the Internet to seek help and discuss depression and suicide-related topics. The huge amount of textual data generated by users on SNS became the main component in building the early detection tool. For a binary text classification task, LSTM Performs better compared to CNN. Fasttext word embedding can handle uncommon words, misspelled words, and word suffixes and prefixes. This research aims to build an accurate text classification model using LSTM and fasttext to identify tweets containing suicidal ideation. Without applying any text preprocessing or imbalanced class treatments, the model had outstanding performance with a 78% sensitivity, 97% specificity, and an 88% F1 score. No text preprocessing technique led to an improvement in the F1 score. However, improvements in sensitivity were achieved through the implementation of class weighting and oversampling. Notably, the ADASYN technique yielded a substantial sensitivity increase., Bunuh diri merupakan krisis kesehatan global. Bunuh diri telah menjadi penyebab kematian terbesar kedua bagi kelompok umur 15 hingga 29 tahun. Di Indonesia, ada sekitar lima korban bunuh diri setiap hari. Untuk mencegah tragedi bunuh diri dalam berbagai kelompok berisiko tinggi, deteksi dini terhadap perilaku bunuh diri dan intervensi yang tepat dan cekatan menjadi sangat penting. Generasi muda beralih ke Internet untuk mencari bantuan dan mendiskusikan topik terkait depresi dan bunuh diri. Besarnya jumlah data teks yang dihasilkan oleh pengguna di jejaring sosial menjadi komponen utama dalam membangun alat deteksi dini. LSTM memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan CNN dalam melakukan klasifikasi teks. Fasttext dapat menangani kata-kata yang tidak umum digunakan, kata-kata yang salah eja, serta kata berimbuhan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model klasifikasi teks menggunakan LSTM dan fasttext untuk mengidentifikasi tweet yang mengandung pemikiran bunuh diri. Tanpa menerapkan metode pra-pemrosesan teks dan penanganan kelas yang tidak seimbang, model telah memiliki performa yang baik dengan sensitivitas 78%, spesifisitas 97%, dan skor F1 88%. Seluruh teknik pra-pemrosesan teks yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat meningkatkan skor F1. Namun, peningkatan sensitivitas tercapai melalui implementasi pembobotan kelas dan oversampling. Terutama, teknik ADASYN menghasilkan peningkatan sensitivitas yang signifikan. Keyword: fasttext, LSTM, suicidal ideation, text classification, twitter
Judul: Kajian Implementasi Produksi Bersih pada Industri Batik “Zie” di Gunung Pati, Semarang Abstrak: Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Mahakarya Pusaka Kemanusiaan Lisan dan Tak Benda dan diminati pasar dunia. Hal tersebut meningkatkan produksi batik dan limbah proses produksi batik yang dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian implementasi produksi bersih pada industri batik sehingga dihasilkan industri batik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada industri Batik “Zie”, Gunung Pati, Semarang. Metode yang digunakan yaitu quick scan untuk mengidentifikasi potensi munculnya limbah pada proses produksi. Metode Skoring dan fishbone diagram untuk menentukan faktor penyebab permasalahan sebagai acuan penentuan alternatif produksi bersih. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan analisis tata letak untuk menganalisis strategi implementasi alternatif produksi bersih. Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga aspek dan sembilan faktor yang mempengaruhi permasalahan industri batik. Aspek-aspek tersebut yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu bahan baku, tenaga kerja, peralatan, proses produksi, modal, pengendalian pencemaran, pemasaran, kelembagaan, dan sosial budaya. Terdapat lima alternatif produksi bersih yang dapat diterapkan yaitu pembuatan jadwal produksi tetap, penerapan good housekeeping yang benar, pendaurulangan malam batik, pembuatan pupuk organik, dan penambahan proses penirisan kain. Keyword: Batik, Produksi Bersih, Skoring, Tata Letak
Judul: Kajian Peluang Implementasi Produksi Bersih pada Industri Kertas di PT X. Abstrak: Kajian peluang implementasi produksi bersih di industri kertas perlu dilakukan untuk meminimalkan limbah yang dihasilkan dan meningkatkan pemanfaatan limbah. Penelitian ini mengkaji peluang implementasi produksi bersih melalui identifikasi tahapan proses, identifikasi permasalahan, identifikasi peluang produksi bersih, analisis kelayakan alternatif dari aspek teknis, lingkungan dan finansial serta pemilihan prioritas peluang produksi bersih dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Proses yang terjadi pada pembuatan sack kraft yaitu proses penyiapan bahan, pembentukan lembaran, pengepresan, pengeringan, penggulungan dan pemotongan. Skala produksi sack kraft pada kasus ini adalah menggunakan 110 ton afval kardus per hari yang rata-rata menghasilkan sack kraft 90.742 ton, kertas gagal 3.65 ton, sisiran 2.443 ton, kertas cacat 4.915 ton dan 8.25 ton limbah padat. Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasi permasalahan yaitu sering terjadi jam henti mesin, mesin mengalami kerusakan, terbentuknya limbah padat yang belum termanfaatkan, kertas gagal, sisiran kertas dan kertas cacat. Alternatif yang direkomendasikan adalah pembuatan pelet sebagai subtitusi bahan bakar (PBP 0.1 tahun dan B/C ratio 8.31), pembuatan dan pelatihan Standar Operasional Prosedur (SOP) maintenance mesin (PBP 3.9 tahun dan B/C ratio 1.3), dan pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) (PBP 0.63 tahun dan B/C ratio 2.58). Urutan penilaian prioritas peluang produksi bersih menggunakan MPE yaitu pembuatan dan pelatihan SOP maintenance mesin, pelatihan GMP dan pembuatan pelet sebagai substitusi bahan bakar. Keyword: industri sack kraft, metode pernbandingan eksponensial (MPE), produksi bersih
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Evaluasi Sifat Kimia Tanah Gambut Pada Berbagai Praktek Pengelolaan Lahan Di Kalampangan, Kalimantan Tengah Abstrak: Tanah gambut tergolong sebagai tanah yang marjinal dengan tingkat kesuburan yang rendah. Tanah gambut tropika Indonesia umumnya memiliki karakteristik bereaksi masam sampai sangat masam, kadar abu, kejenuhan basa dan unsur milcro rendah. serta kapasitas tukar kation, nisbah C/N dan senyawa humik tinggi. Pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian dihadapkan pada masalah-masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menetapkan dan mengevaluasi sifat kimia tanah gambut yang telah direklamasi dan dibudidayakan pada berbagai praktek pengelolaan laban di Kalampangan, Kalimantan Tengab. Contoh tanab gambut diambil dari lokasi hutan, alang-alang dan lahan-lahan pertanian. Keyword:
Judul: Studi perubahan sifat-sifat tanah di lahan basah akibat pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian Abstrak: Pemanfaatan lahan pasang surut untuk pemenuhan kebutuhan pangan menghadapi kendala fisik, sosial ekonomi dan variabilitas yang tinggi. Tanpa mengetahui sifat-sifat lahan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimia tanah ke arah yang negatif. Proyek pembukaan lahan gambut di Kalimantan Tengah merupakan proyek pembukaan lahan yang kurang terencana dengan baik dan kurang memperhatikan sifat-sifat lahan pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat tanah sesudah pembukaan lahan basah (lahan rawa) untuk kegiatan pertanian yang meliputi perubahan sifat fisik dan sifat kimia tanah. Lokasi penelitian berada di daerah Palingkau dan Dadahup, Kalimantan Tengah, bagian dari Proyek Pengembangan Lahan Gambut Sejuta Hektar. Titik-titik pengamatan sebelum pembukaan lahan tahun 1996 dibandingkan dengan titik-titik pengamatan sesudah pembukaan lahan tahun 1999 pada lokasi yang sama. Perubahan sifat-sifat tanah dikelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu (1). perubahan sifat fisik dan kimia tanah lapisan mineral pada tanah aluvial, (2). perubahan sifat fisik dan kimia tanah lapisan organik pada tanah aluvial (3). perubahan sifat kimia tanah lapisan organik pada tanah gambut. Sifat fisik dan kimia tanah sebelum dan sesudah pembukaan lahan dibandingkan untuk mengetahui sifat-sifat tanah yang berubah dan besarnya perubahan yang terjadi. Untuk mengetahui pengaruh pembukaan lahan basah terhadap perubahan sifat fisik dan kimia tanah dilakukan analisis sidik ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian dengan menggunakan seluruh titik pengamatan (0-20 cm) memberikan gambaran umum tentang perubahan sifat fisik dan kimia tanah sesudah pembukaan lahan, dimana untuk sifat fisik pada kelompok 1 pasir meningkat secara nyata, kelompok 2 debu dan liat meningkat secara nyata. Sedang untuk sifat kimia hanya Ca yang meningkat secara nyata sedangkan sifat yang lain tidak berbeda nyata. Peningkatan pasir, debu, liat dan Ca berasal dari pengendapan partikel tanah yang terbawa dari hulu sungai dan kandungan Ca yang lebih tinggi pada aliran air dari hulu karena umumnya air sungai mengandung Ca yang tinggi. Namun demikian terdapat kecenderungan peningkatan kadar pasir (kelompok 2), pH, Al³, K dan KB serta penurunan kadar debu, liat (kelompok 1), C, N, C/N, P2O5, K2O, Mg, Na dan KTK. ... Keyword:
Judul: Designing Larysa Indonesia’s Business Model: Syar’I Fashion Custom Order Website Abstrak: Indonesia memiliki potensi pasar yang besar pada industri fesyen muslim. Namun, masih banyak muslimah kesulitan mendapatkan fesyen muslim khususnya busana syar’I sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan dalam industri busana syar’I, serta merancang prototype solusi dan model bisnis yang unggul. Penelitian dilakukan pada bulan September 2020 hingga Februari 2021 melalui wawancara online terhadap delapan pihak yang mewakili industri busana syar’I dan penyebaran kuesioner online terhadap 50 responden. Metode yang digunakan adalah porter’s five forces, customer development pada tahap customer discovery, dan business model canvas. Larysa Indonesia diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan merancang model bisnis yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kondisi industri busana syar’I masih menguntungkan, menarik bagi calon pendatang baru, dan memiliki intensitas persaingan yang tinggi. Kedua, permasalahan utama yang dirasakan responden yaitu permasalahan ukuran, material, desain, warna, dan informasi produk, serta pelayanan toko. Ketiga, prototype solusi yang ditawarkan berupa website penjualan busana syar’I dengan fitur utama kustomisasi produk. Terakhir adalah model bisnis terverifikasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan responden, channels melalui online dan offline, serta harga jual busana syar’I per potong yaitu Rp 150.000 hingga Rp 300.000., Indonesia has prominent market potential in the Muslim fashion industry. However, there are a lot of Muslimah (Muslim woman) who find it difficult to get Muslim fashion, especially syar’I fashion online, that suits their needs and desires. This study aims to identify the conditions and problems that exist in the syar'I fashion industry and to design prototypes of solutions and superior business models. This research is conducted from September 2020 until February 2021 with online interviews with eight respondentsthat represented syar’I fashion industries and online questionnaires to 50 respondents. The study employed porter's five forces, customer development at the customer discovery stage, and the business model canvas. Larysa Indonesia was created for solving problems by designing a suitable business model. The results showed that first, the condition of the syar’I fashion industry is still profitable, attractive to potential new entrants, and has a high intensity of rivalry. Second, the main problems that respondent feel are sizes, materials, designs, colours, product information, and store service. Third, the prototype solution offered is in the form of a syar’I fashion sales website with the main feature of product customization. The last is a verified business model based on the needs and desires of respondents, online and offline channels, and product selling price of syar’I fashion per piece is RP 150,000 to RP 300,000. Keyword: business model canvas, customer development, porter’s five forces
Judul: Peningkatan Vigor Daya Simpan Benih Koro Pedang (Canavalia ensiformis (L.)DC.) melalui Tingkat Kadar Air dan Permeabilitas Kemasan. Abstrak: Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis (L.)DC.) merupakan tanaman legum dengan kandungan protein tinggi. Penelitian ini bertujuan memperoleh tingkat kadar air dan permeabilitas kemasan yang tepat untuk digunakan selama penyimpanan serta korelasi keduanya terhadap viabilitas benih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor sejak Desember 2015 hingga Agustus 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah kadar air benih yang terdiri atas 3 taraf, yaitu kadar air benih 9–10%, 10–11%, dan 11–12%. Faktor kedua adalah tingkat permeabilitas dari 3 jenis kemasan yang terdiri atas karung plastik, plastik polypropylene, dan alumunium foil. Percobaan diawali dengan pengukuran tingkat permeabilitas kemasan yang menunjukkan nilai permeabilitas karung plastik sebesar 1,4681 g hari-1 m2 mmHg-1, plastik polypropylene 0,1572 g hari-1 m2 mmHg-1, dan alumunium foil 0,0981 g hari-1 m2 mmHg-1. Kombinasi kadar air awal benih 11-12% dengan tingkat permeabilitas kemasan 0,0981 g hari- 1 m2 mmHg-1 mempertahankan VDS DB pada penyimpanan 1-6 bulan sebesar 87,33%. Keyword: alumunium foil, legum, viabilitas
Judul: Penyimpanan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Kuning dan Hitam pada Beberapa Tingkat Kadar Air Benih. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendapatkan kadar air benih yang tepat dalam mempertahankan mutu benih kedelai kuning dan hitam selama penyimpanan dalam kondisi suhu dan RH terkontrol. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan Benih dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2013 hingga bulan Mei 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama varietas yang terdiri atas 4 taraf, yaitu varietas Burangrang, Tanggamus, Detam-2, dan Mallika. Faktor kedua adalah kadar air yang terdiri atas 3 taraf, yaitu 7% – 9%, 9.1% – 11%, dan 11.1% – 13%. Benih disimpan dengan teknik penyimpanan terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% selama 6 bulan dan dievaluasi setiap bulan terhadap parameter viabilitas, seperti; daya berkecambah (%), indeks vigor (%), kadar air (%), daya hantar listrik (μmhos (cm∙g)-1), dan laju respirasi benih (mg CO2 kg-1 jam-1). Kadar air optimal untuk penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% pada setiap varietas benih kedelai yang telah disimpan selama 6 bulan adalah kadar air dengan taraf 7% – 11%. Daya berkecambah Tanggamus, Mallika, Detam-2 masih tinggi, masing-masing 97.33%; 89.56%; 80.89%, hingga akhir penyimpanan, sedangkan varietas Burangrang dapat mempertahankan viabilitas yang tetap tinggi, >80%, hanya sampai periode simpan 3 bulan. Nilai DB benih kedelai yang masih tinggi menunjukkan bahwa penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% dapat mempertahankan nilai viabilitas benih kedelai kuning dan hitam. Keyword: kelembapan, suhu, terkontrol, viabilitas
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Analisis Perubahan Sistem Produksi Delivery Schedule Menjadi Order Kirim Barang pada PT Isuzu Astra Motor Indonesia Sunter Jakarta Abstrak: Peningkatan permintaan produk mobil di Indonesia meningkat setiap tahunnya rata-rata 39,33 persen. Peningkatan ini menyebabkan setiap perusahaan manufaktur menerapkan sistem produksi yang paling efektif dan efisien. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menerapkan sistem Order Kirim Barang (OKB) pada tahun 2001 yang sebelumnya menggunakan Delivery Schedule (DS). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji perbedaan penerapan sistem OKB dengan sistem DS dan 2) menganalisis produktivitas sebelum dan sesudah diberlakukan sistem OKB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pekerja yang telah mengalami sistem DS dan OKB sejumlah 21 orang, wawancara dengan manajer produksi dan supervisor serta studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari media massa internet, perusahaan, dan beberapa referensi buku. Jenis data terdiri dari data primer (wawancara dan kuesioner) serta data sekunder (volume produksi tahunan dan penjualan mobil baru). Kerangka analisis penelitian dikelompokkan menjadi tiga kontruksi, yaitu isi pekerjaan, organisasi kerja dan perbaikan terus-menerus. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis diskriminan dan analisis biplot. Perbedaan penerapan kedua sistem dilihat berdasarkan ukuran dan jumlah part yang dipesan, sistem pemesanan, persediaan, dan estimasi/peramalan. Pemesanan pada sistem DS dilakukan dalam jumlah kecil dengan part berukuran kecil, serta part dari luar negeri berupa Completed Knock Down (CKD). Sistem DS melakukan pemesanan tiga bulan sebelum bahan baku digunakan dengan estimasi bulanan dan dalam jumlah satuan. Selain itu bahan baku pada sistem DS cenderung menumpuk di gudang dan mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya penyimpanan. Sistem OKB pemesanan dilakukan untuk part lokal dengan estimasi harian dan dalam jumlah lot dan meminimalisir persediaan. Berdasarkan analisis diskriminan, sistem OKB terjadi penurunan koefisien diskriminan sebesar 0,01 poin pada kontruksi isi pekerjaan dan dinilai dapat menurunkan produktivitas walaupun tidak signifikan. Pada kontruksi organisasi kerja meningkat sebesar 0,281 poin dan dinilai dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Pada kontruksi perbaikan terus-menerus menurun sebesar 0,370 poin dan dinilai dapat menurunkan produktivitas secara signifikan. Berdasarkan analisis biplot sistem DS mempunyai karakteristik sebagai sistem yang memiliki waktu lebih banyak untuk melaksanakan tugas-tugas. Sistem OKB pada kontruksi isi pekerjaan memiliki karakteristik kebijakan SDM dalam hal pelatihan dan rotasi, kondisi kerja mendukung konsentrasi, peralatan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pada kontruksi organisasi kerja memiliki keunggulan waktu yang tersedia, beban kerja pada awal proyek, jumlah SOP yang diikuti, layout tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan dalam hal kontruksi perbaikan terus-menerus memiliki karakteristik sistem produksi mempengaruhi tugas-tugas operasional, partisipasi pencegahan error, frekuensi perbaikan, penggunaan kreativitas dan partisipasi pengambilan keputusan. Keyword:
Judul: Study work time and productivity of avanza assembly process at trimming 0 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Abstrak: Assessment of work time and productivity should be done routinely by a company. One of the aims is to monitor whether the standard work time can still be used or need adjustment. This is important since PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, the Indonesia's largest automotive company, has a high production target of 150,000 units of vehicles per year. Assessment of work time begins with the measurement of actual work time. From the measurement of actual working time, normal time and standard time for each activities were then caculated. Afterward, the utilization rate of time and productivity were calculated from the existing standard time and from the calculated standard time. In measurement of work time for preparations of RR Axle Avanza in Trimming 0 activities, Assembly Production Department in Karawang Plant, it was found that the operator had a 71 seconds lack time from 15 activities, while having 202 seconds remaining time from 22 activities. The utilization rate the existing standard time was 73,53% and the productivity was 7,27 units/hour. After the calculation of new standard time, it was obtained that the utilization rate was 87,3% and the productivity was 8,63 unit/hour with 53 seconds unutilized time and no lack time. This shows that the new standard time can be used as a guidance for preparations of RR Axle Avanza activities. Keyword:
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp .. Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
Judul: Keragaman Genetik Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) Berdasarkan Gen 16S rRNA dan COI di Perairan Utara Jawa Abstrak: Ikan kembung (Rastrelliger spp.) merupakan kelompok ikan pelagis kecil yang menjadi komoditas utama penangkapan di Perairan Utara Jawa. Untuk pengelolaan yang lebih baik, penentuan spesies dan keragaman genetik ikan kembung harus didasarkan pada analisis morfologi dan genetik. Penelitian ini bertujuan memvalidasi spesies dan menduga keragaman genetik ikan kembung melalui analisis molekuler berdasarkan gen 16S rRNA dan COI. Penelitian ini menggunakan teknik DNA Barcoding. Contoh ikan kembung diawetkan dalam microtube dengan larutan alkohol 96%. Di laboratorium, contoh diisolasi dan diekstraksi menggunakan kit komersial Gene Aid. Hasil disekuensing dan disejajarkan dengan spesies lain yang berasal dari GenBank pada program MEGA 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies ikan kembung yang diidentifikasi adalah spesies Rastrelliger kanagurta. Rastrelliger kanagurta yang diteliti berasal dari nenek moyang yang sama dan memiliki tingkat keragaman genetik yang tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat stabilitas dan kebugaran reproduksi ikan kembung yang diuji dalam kondisi yang baik. Upaya pengelolaan yang direkomendasikan adalah Rastrelliger kanagurta sebaiknya dikelola pada wilayah pengelolaan yang sama. Keyword: 16S rRNA gene, DNA Barcoding, COI gene, Rastrelliger spp
Judul: Molecular identification of the indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) based on 16S rRNA gene markers in FMA NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management Abstrak: Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki nilai ekonomis penting bagi nelayan. Ikan pelagis kecil di WPP-NRI 572 dan WPP-NRI 573 telah mengalami kondisi fully-exploited. Penelitian ini bertujuan memastikan spesies, keragaman genetik dan kekerabatan spesies secara molekuler ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) berdasarkan marka gen 16S rRNA di WPP-NRI 572 dan 573 sebagai dasar pengelolaan perikanan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 hingga Januari 2022. Sampel ikan diambil dari perairan Labuan, Cilacap, dan Banyuwangi dengan jumlah total sebanyak 9 individu. Urutan basa nukleotida hasil sekuensing dianalisis menggunakan software MEGA X. Hasil identifikasi DNA barcoding, menunjukkan spesies ikan kembung dari tiga lokasi berbeda merupakan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Nilai keragaman genetik ikan kembung lelaki dari tiga lokasi termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan populasi ikan kembung tergolong stok yang baik, The Indian Mackerel has important economic value for fishermen. The small pelagic fisheries in WPP-NRI 572 and WPP-NRI 573 have experienced a fully-exploited condition. This study aims to determine species certainty, genetic diversity and genetic relationships of indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) molecularly based on 16S rRNA gene markers in WPP-NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management. The research was conducted from June 2021 to January 2022. Fish samples taken from the waters of Labuan, Cilacap, and Banyuwangi with a total of 9 individuals. The nucleotide base sequences of the sequencing results were analyzed using MEGA X software. The identification results of DNA barcoding showed that the mackerel species studied from three different locations were the Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta). The results showed that the genetic diversity value of male mackerel from three locations was included in the high category indicating that the mackerel population was classified as a good stock. Keyword: 16S rRNA genes, genetic diversity, Rastrelliger kanagurta
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Evaluasi dan desain sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari kegiatan akademik : studi kasus pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Abstrak: Penggunaan bahan berbahaya dan beracun dalam suatu kegiatan akan selalu nenghasilkan limbah B3. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo. Nomor 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, limbah B3 didefinisikan sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan Lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 mengenai Penetapan Institut Pertanian Bogor menjadi Badan Hukum Milik Negara, disebutkan bahwa sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, institut memiliki Fakultas, yang berfungsi mengkoordinasikan dan menjaga mutu pelaksanaan kegiatan akademik. Kegiatan akademik secara teknis dilaksanakan oleh Jurusan, yaitu pada Unsur Penunjang Pelaksana, yang terdiri atas Perpustakaan, Laboratorium, Bengkel atau Studio, Pusat Informasi, Kebun Percobaan, Keamanan dan lain sebagainya. Laboratorium riset dan komersial, serta bengkel, menurut Corbitt (1995) merupakan sumber limbah B3 minor, dan dalam Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan limbah B3 disebutkan bahwa penghasil limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3. Dengan dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka kajian ini difokuskan pada Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian survei evaluasi formatif, yang menurut Singarimbun dan Effendi (1995), merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, kemudian mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan serangkaian hal yaitu (1) penginventarisasian peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia mengenai pengelolaan B3 dan limbah B3, (2) pengidentifikasian Laboratorium dan Bengkel Jurusan di FATETA dan jenis limbah B3 yang dihasilkannya, (3) kuantifikasi potensi limbah B3 dari kegiatan akademik di Laboratorium dan Bengkel tersebut, (4) pengumpulan informasi kondisi sistem pengelolaan limbah B3 yang ada saat ini, (5) penyusunan rekomendasi strategi perbaikan pengelolaan limbah B3, serta (6) desain sistem pengelolaan limbah B3, terutama desain prosedur operasional penanganan limbah B3 FATETA, yang disesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia dan kondisi di masing-masing Jurusan. Keyword:
Judul: Pengaruh Pembuangan Limbah B3 Organik terhadap Serapan Logam Berat Tembaga (Cu) dan Kromium (Cr), Beberapa Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Kangkung Darat (Ipomoea reptans) Pada Latosol Darmaga Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui kandungan logam berat di dalam tanaman akibat pemberian dua jenis limbah organik yaitu limbah industri pulp "Pupar" dan limbah industri makanan "Trebor", (2) Mengetahui pengaruh kedua jenis limbah terhadap sifat fisik dan kimia tanah, (3) Mengetahui pengaruh kedua jenis limbah terhadap pertumbuhan dan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans) (4) Menentukan jumlah limbah atau konsentrasi unsur logam berat Cu dan Cr yang boleh dibuang pada suatu Lokasi Pembuangan Limbah Akhir (LPA). Keyword:
Judul: Aplikasi Persamaan Gelombang Navier-Stokes Incompressible Untuk Memprediksi Nilai Tukar Rupiah Dengan Metode Crank- Nicolson. Abstrak: Pergerakan nilai tukar mata uang memiliki kemiripan dengan model fisika yaitu pergerakan fluida pada aliran turbulensi. Pemberian informasi pada pasar valuta asing mengakibatkan pergerakan kurs tidak stabil dan pemberian energi pada aliran turbulensi mengakibatkan partikel fluida bergerak secara acak dengan kecepatan fluktuatif. Penelitian ini untuk memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar menggunakan persamaan gelombang Navier-Stokes incompressible yang telah termodifikasi dengan parameter-parameter ekonomi. Analogi parameter ekonomi ke parameter fisika seperti produk domestik bruto (PDB) sebagai diameter pipa fluida, neraca perdagangan 2 negara sebagai bilangan reynold dan kelajuan aliran fluida sebagai perubahan nilai kurs. Solusi persamaan Navier-Stokes untuk penelitian ini diselesaikan secara numerik menggunakan metode finite difference Crank-Nicolson. Data hasil prediksi nilai kurs rupiah terhadap dollar dibandingkan dengan data kurs aktual. Hasil prediksi kurs dari persamaan Navier-Stokes dengan metode Crank-Nicolson selama 5 periode menghasilkan persentase error sebesar 0.0902%, 0.6389%, 0.3766%, 0.2721% dan 0.3146% terhadap data kurs aktual. Keyword: kurs, metode Crank-Nicolson, fluida, Navier-Stokes
Judul: Angka formol susu sapi perah di Kotamadya Bogor Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Jurusan Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, dari tanggal 9 Juli 1985 sampai dengan 20 September 1985. Tujuannya adalah (i) untuk mengetahui angka formol susu Sapi Perah di Kotamadya Bogor, sebagai langkah awal untuk mempergunakan Metoda Titrasi Formol dalam mengukur kadar protein susu, (ii) sejauh mana pengaruh Hari Pengambilan melihat dan Jenis-jenis Usaha berpengaruh terhadap angka formol dan angka protein susu di Kotamadya Bogor. Angka formol susu Sapi Perah di Kotamadya Bogor rata-rata 1.52, sedangkan untuk Perusahaan Susu 1.59, Peternakan Rakyat 1.54 dan Koperasi Susu sebesar 1.42. Ang- ka formol ini secara nyata (P<0.05) dipengaruhi oleh Jenis Usaha. Hari Pengambilan, interaksi antara Jenis Usaha dan Hari Pengambilan berpengaruh sangat nyata terhadap angka formol. (P<0.01) Kadar protein susu di Kotamadya Bogor rata-rata 3.01%, sedangkan masing-masing Jenis Usaha adalah 3.08% untuk Peternakan Rakyat, 3.10% untuk Peternakan Susu dan 2.85% untuk Koperasi Susu. Keyword:
Judul: Gambaran kadar protein air susu selama masa kolostrum sampai dengan minggu ke empat setelah kelahiran : studi kasus Abstrak: Protein dalam air susu sangat dibutuhkan manusia atau hewan terutama dalam masa pertumbuhan dan juga untuk mengganti sel jaringan yang telah rusak. Kolostrum adalah air susu yang pertama kali disekresi- kan setelah kelahiran. Dalam masa kolostrum, kadar protein meningkat terutama albumin dan globulin yang digunakan untuk pertahanan tubuh anak. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui gambaran kadar protein air susu sapi selama masa kolostrum sampai dengan minggu keempat setelah kelahiran. Sampel air susu berasal dari seekor sapi perah produktif di peternakan Gunung Batu, Bogor. Formol titrasi adalah metoda yang pakai untuk menghitung kadar protein air susu. Dengan toda Formol titrasi diperoleh bahwa dalam 24 jam setelah sapi melahirkan kadar protein susu tinggi, kemudian turun secara tajam. Kadar protein menunjukkan angka tetap pada minggu ketiga, kemudian meningkat secara perlahan-lahan. Pemberian makanan yang tidak seimbang sangat berpengaruh terhadap kadar protein air susu, dan ini terlihat dari gam- baran kadar protein air susu yang tidak teratur. Dari analisa statistik didapatkan, bahwa ada pengaruh antara hari laktasi dengan kadar protein air susu. Menurut Wiesner (1985), metoda Formol titrasi sebaiknya digunakan untuk menghitung kadar protein air susu dalam periode lak- tasi normal… Keyword:
Judul: Perencanaan Lanskap Pantai Lampuuk Berbasis Mitigasi Tsunami untuk Pengembangan Kawasan Wisata di Lhoknga Aceh Besar Abstrak: Landscape planning in disaster-prone areas, such as on the beach at Lampuuk could be viewed as part of disaster mitigation in the region. The use of local vegetation as part of the planning element can be a part of the environmental conservation efforts that are expected to create a sustainable environment. In general this study was aimed to identify the impact of the tsunami disaster and increase the space in that location. In particular this research was aimed to identify the biophysical aspects, environmental, social, and economic issues in coastal areas that relate to the Lampuuk tsunami disaster mitigation, to analyze the potential and constraints in that location and to make the landscape planning of tourism area based on tsunami disaster mitigation. Research methods used is a recreation area approach expressed by Gold (1980). This method consists of five stages, including preparation, inventory, analysis, synthesis and planning. The research was carried out at the landscape of Lampuuk Beach in Lhoknga, Aceh Besar Regency, Aceh Province. This study started from February to April 2012. As the result found that the basic concept of landscape planning is developing the tourist area based on tsunami mitigation which can serve as evacuation, mitigation and tourism space. The concept and plan consisting of two conditions. The first condition during normal conditions or as a regular tourist area, can be turned into evakuatif function when tsunami happen. It was concluded that the site is divided into three zones, (1) primary zone: consisting of space tourism, mitigation, evacuation; (2) semi primary zone: is development spaces; and (3) support zone: the cultivation, conservation of coastal vegetation, plantations and farm. The plan consist of siteplan which is devided into activity, facilities, circulation and vegetation plans. Keyword:
Judul: Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Abstrak: komoditas unggulannya adalah brokoli dengan pangsa pasar Indonesia 15-20 persen/tahun. Namun demikian jaminan kualitas, jumlah pasokan kurang dan pengiriman yang belum tepat waktu merupakan penyebab belum efisiennya kinerja rantai pasokan brokoli. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan mengkaji pengelolaan rantai pasokan brokoli organik pada PT Agro Lestari, (2) menganalisis kinerja rantai pasokan brokoli organik dalam hal efisiensi dan pelaksanaan kemitraan, dan (3) menganalisis alternatif kebijakan pengembangan manajemen rantai pasokan berdasarkan hasil evaluasi rantai pasokan. Penelitian akan dilakukan di PT Agro Lestari, Jl. Raya Puncak Jl. Diklat PLN No. 1 Cibogo Kabupaten Bogor dan kebun petani mitra yang berada di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian mengenai manajemen rantai pasokan brokoli organik tersebut dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung, kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Responden dalam penelitian ini adalah petani brokoli organik yang berada di Desa Cisarua, PT Agro Lestari, pihak PT X , dan Lotte Mart. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kerangka Food Supply Chain Networking (FSCN), analisis tataniaga, dan analisis deskriptif dengan menggunakan kesesuaian atribut. Keyword:
Judul: Analisis Willingness to Pay untuk Sayuran Organik di Toko All Fresh Bogor Abstrak: Populasi penduduk Indonesia yang menempati ranking 4 dunia menimbulkan peningkatan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang mengakibatkan semakin banyaknya makanan konvensional yang tidak lagi sehat beredar di pasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit degeneratif. Namun lambat laun masyarakat mulai sadar dan menuju pola hidup yang alami “back to nature” dengan mengkonsumsi produk makanan organik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay (WTP) sayuran organik bagi konsumen dan menentukan presentase penambahan harga WTP sayuran organik yang bersedia dikeluarkan oleh konsumen. Penelitian ini mnggunakan alat analisis deskriptif, crosstab, regresi logistik dan Contingent Valuation Method (CVM). Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP sayuran organik bagi konsumen meliputi status pernikahan, usia konsumen dan jumlah anggota keluarga serta kepedulian konsumen terhadap sayuran organik. Persentase penambahan harga WTP yang dikeluarkan oleh konsumen untuk masing-masing sayuran yang dijadikan obyek penelitian adalah WTP produk wortel 58,80%; selada 29,61%; brokoli 24,42%; kembang kol 25,83%; kol 46,82% dan pakchoy 19,97%. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Formulasi marshmallow spirulina dan kerusakan mikrobiologis selama penyimpanan Abstrak: Spirulina merupakan salah satu jenis mikroalga autotrof berwarna biru hijau dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix) yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan karena memiliki kandungan nutrisi protein, asam lemak, vitamin, pigmen, dan antioksidan yang tinggi. Konsumsi Spirulina masih rendah, karena produk yang beredar masih dalam bentuk suplemen kapsul dengan harga tinggi. Pengembangan produk marshmallow diharapkan dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan konsumsi Spirulina serta dapat bermanfaat untuk menciptakan suatu produk yang sehat dan tanpa pewarna buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula terbaik marshmallow yang diperkaya dengan Spirulina dan mengkarakterisasi kimia produk dan aktivitas antioksidan, serta mengetahui kerusakan mikrobiologis marshmallow Spirulina selama penyimpanan. Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain kultivasi Spirulina dalam media Zarrouk teknis modifikasi, penentuan formula terpilih marshmallow dengan penambahan Spirulina komersial (1, 2, dan 3%), perbaikan formula terpilih dan pembuatan marshmallow Spirulina kultur, analisis komponen kimia, dan analisis kerusakan mikrobiologis selama penyimpanan. Formula terpilih dinilai berdasarkan uji hedonik. Marshmallow terpilih kemudian dianalisis proksimat, aktivitas antioksidan, dan dilakukan perhitungan informasi gizi serta dibandingkan dengan marshmallow tanpa penambahan Spirulina (kontrol). Marshmallow disimpan pada suhu ruang selama enam hari. Analisis yang dilakukan selama penyimpanan adalah total mikroba dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dan aktivitas air (aw). Formula marshmallow terpilih yaitu marshmallow Spirulina 2% yang memiliki nilai penerimaan tertinggi dari panelis. Secara umum kandungan gizi marshmallow Spirulina lebih tinggi dibandingkan dengan marshmallow kontrol. Komposisi kimia marshmallow Spirulina yaitu kadar air 6,97% (bb), kadar abu 0,37% (bb), kadar protein 11,37% (bb), dan kadar lemak 1,86% (bb.) Komposisi kimia marshmallow kontrol yaitu kadar air 7,23% (bb), kadar abu 0,66% (bb), kadar protein 10,95% (bb), dan kadar lemak 1,53% (bb). Nilai IC50 aktivitas antioksidan marshmallow kontrol yaitu 10365,24 ppm dan marshmallow Spirulina yaitu 8261,38 ppm. Selama penyimpanan marshmallow Spirulina mengalami kerusakan yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas air (aw) dan meningkatnya jumlah mikroba. Pada akhir masa simpan (6 hari) kadar aw pada masing-masing marshmallow kontrol dan marshmallow Spirulina yaitu 0,667 dan 0,685, sedangkan total mikroba yaitu 1,0x105 cfu/g dan 1,8x106 cfu/g. Keyword:
Judul: Formulasi Dan Pendugaan Umur Simpan Biskuit Tepung Mocaf Spirulina Dengan Substitusi Krim Kelapa Abstrak: Spirulina merupakan organisme Cyanobacteria kelompok alga hijau biru, berukuran mikroskopis, mengandung nutrisi bermanfaat seperti protein, lemak, karbohidrat, serta kaya akan mineral, vitamin, serat, dan pigmen. Spirulina hingga saat ini belum banyak diaplikasikan pada pangan baik makanan maupun minuman termasuk biskuit. Biskuit mocaf dapat dimodifikasi dengan cara penambahan Spirulina dan krim kelapa, sehingga dihasilkan biskuit yang kaya protein. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula biskuit mocaf Spirulina, membandingkan komposisi kimia biskuit mocaf Spirulina dengan biskuit komersial, serta menentukan umur simpan biskuit dengan pendekatan Arrhenius. Formula terpilih didapatkan dari hasil analisis organoleptik yaitu biskuit mocaf Spirulina dengan penambahan krim kelapa 10 g (P1), memiliki kandungan protein 3,63% lebih tinggi dari biskuit komersial dengan kandungan protein 1,63%. Kandungan lemak 1,74%, lebih rendah dari lemak biskuit komersial 3,27% per sajian kemasan 18 g. Aktivitas antioksidan biskuit mocaf Spirulina P1 adalah 2370 ppm. Dugaan umur simpan biskuit mocaf Spirulina dengan pendekatan Arrhenius yang disimpan pada suhu kamar adalah 2,4 bulan. Keyword: Biskuit, krim kelapa, mocaf, Spirulina, umur simpan
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Rancangan Solusi Konflik Lahan di Taman Nasional Alas Purwo Abstrak: Permasalahan konflik yang terjadi di Taman Nasional Alas Purwo berupa konflik lahan yang terjadi antara pengelola TNAP dan masyarakat yang diwakili oleh Forum Peduli Tanah Pusaka. Konflik lahan terjadi akibat Perambahan kawasan hutan oleh masyarakat yang digunakan untuk lahan pertanian seluas 10 ha yang terjadi sejak tahun 2000. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan membuat rancangan solusi konflik untuk menyelesaikan konflik lahan. Upaya - upaya yang dilakukan oleh pihak TNAP dalam mengatasi konflik lahan dan konflik dalam pemanfaatan lahan yang terjadi di kawasan Blok Patuk yaitu melalui koordinasi dan pertemuan- pertemuan dengan para pihak - pihak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak TNAP dalam menyelesaikan konflik pengelolaan kawasan di Blok Patuk sampai saat ini belum ada hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pemilihan strategi yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik lahan di kawasan Blok Patuk tersebut yaitu strategi problem solving yang bersifat solusi integratif dengan terwujudnya kesepakatan bersama untuk meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian kawasan TNAP. Keyword: konflik lahan, strategi konflik, upaya penyelesaian
Judul: Pengelolaan Resolusi Konflik Agraria Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango: Strategi Kolaborasi dan Keberlanjutannya Abstrak: Perubahan rezim kawasan hutan dari Perhutani ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyebabkan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional tereksklusi dari kawasan hutan. Hal tersebut telah mendorong terjadinya konflik agraria. Konflik tersebut dapat diatasi dengan resolusi konflik. Resolusi konflik yang dilakukan berupa kolaborasi. Hal terakhir ini bertautan dengan mewujudnya keberlanjutan pada dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi. Tujuan umum penelitian ini yaitu menganalisis pengelolaan resolusi konflik agraria kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, strategi kolaborasi, dan keberlanjutannya. Penelitian ini dilakukan di Blok Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan melibatkan 46 eks penggarap hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung oleh data kualitatif. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, adanya hubungan yang cukup dan signifikan antara tipe pengelolaan kolaborasi consultative dengan tingkat keberlanjutan masyarakat dan lingkungannya. Keyword: Keberlanjutan, kolaborasi, resolusi konflik
Judul: Peranan leukosit dalam sistem imun ikan teleost Abstrak: Menurut Lagler, Bardach, Miller dan Passino (1977) leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Leukosit ikan terbagi menjadi leukosit granular dan leukosit agra nular. Selanjutnya leukosit granular terdiri dari eosin ofil, basofil dan neutrofil, sedangkan leukosit agranul- ar terdiri dari monosit, limfosit dan trombosit. Dalam keadaan normal leukosit ikan jumlahnya berkisar antara 3 20.000-150.000 butir tiap mm (Lagler et al, 1977). Eosinofil dan basofil Atlantic salmon dapat ditemu- kan dalam darah perifer dan limpa. Namun jumlah terba- nyak ditemukan dalam pronefros (Anderson, 1974). Keada- an demikian juga ditemukan pada neutrofil trout (Ander- son, 1974), plaice (Ellis, 1988b) dan carp (Suzuki dan Hibiya, 1988). Selanjutnya limfosit teleost dapat dite- mukan dalam pronefros (Anderson, 1974; Ellis, 1988b), timus (Anderson, 1974), darah perifer (Conroy, 1972) dan limpa (Anderson, 1974). Sedangkan makrofag dapat ditemu kan dalam jumlah sedikit pada limpa dan darah perifer (Conroy, 1972) dan dalam jumlah banyak pada pronefros (Anderson, 1974). Fagositosis bakteri oleh eosinofil telah dilaporkan pada goldfish (Rijkers, 1980) dan carp (Pliszka, 1939 da lam Rijkers, 1980). Sedangkan Bell (1976) melaporkan fagositosis bakteri oleh neutrofil. Makrofag ikan dila- porkan mampu memfagositosis bakteri (Anderson, 1974; Bell, 1976; McArthur dan Fletcher, 1985), partikel kar- bon (Anderson, 1974) dan runtuhan sel (Klontz et al, 1966 dalam McArthur dan Fletcher, 1985). Selanjutnya te lah dilaporkan pula bahwa trombosit ikan mempunyai sifat fagositik (Yokohama, 1960; Fange, 1968; Ferguson, 1976 dalam Rijkers, 1980). Sedangkan limfosit ikan berperan dalam respon imun yang diperantarai sel dan respon imun humoral (Rijkers, 1980; Ellis, 1988b). Respon imun ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu (Ellis, 1982; Rijkers, 1980), polutan (Rij kers, 1980; Ellis, 1988a), penyinərən (Rijkers, 1980), makanan (Ellis, 1988a) dan antibiotik (Rijkers, 1980)…. Keyword:
Judul: Pengukuran Daya Serap Karbon Dioksida Menggunakan Kurva Sinusoidal pada Tiga Jenis Bambu. Abstrak: Climate change are an effect from increase CO2 level in the air which can be reduced by planting green plant that have higher affinity toward CO2 such as bamboo. This research counted how much CO2 absorption using sinusoidal equation at three bamboo species. Sample taken from Bambusa vulgaris, Gigantochloa apus and Gigantochloa robusta leaves that were young, mature, and old respectively. The amount of CO2 absorption by bamboo were comparable to carbohydrate mass formed during the process of photosynthesis which calculated by determining the carbohydrate using Cu-Nelson method. This research showed that the mass value of carbohydrates from three bamboo species exceeds the CO2 absorption from slow growing species and almost close to fast growing species. The three bamboo species can be optioned in climate change reduction efforts caused an increase CO2 level in the air. Keyword: sinusoidal equation, Gigantochloa robusta, Gigantochloa apus, CO2 absorption, Bambusa vulgaris
Judul: Daya Rosot Karbondioksida Oleh Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota di Kampus IPB Darmaga Abstrak: The increase of temperature in urban area is indirectly caused by the increase of Carbon Dioxide (CO2) concentration in the atmosphere. The increase is caused by land cover alteration and high amount of human activities which uses fossil fuel. The existence of urban forest is one of the ways to coupe the increase of CO2 concentration in the urban atmosphere. Through photosynthesis process, CO2 gas is absorbed by various plants in urban forest and afterwards being released as Oxygen (O2). To control or reduce the concentration of CO2 effectively, in the establishment of urban forest, selection of plants which have maximum ability in reducing CO2 concentration needs to be done. The objectives of this research are to obtain data CO2 sink ability of 15 urban forest plant species in Bogor Agricultural University and to obtain data about the plant species that has the effective CO2 sink ability among the plants which are measured. The measuring of CO2 sink ability was conducted using carbohydrate method. CO2 mass is obtained by converting carbohydrate mass produced in photosynthesis. Other data taken include leaf area and the number of leaves. The higher the leaf area, the higher CO2 sink ability of a leaf. The higher number leaf of a tree, the higher CO2 sink in a tree. The CO2 sink ability of 15 plant species in cm2 of leaf area are (g CO2/cm2/hour): M. caesia 3,793 x 10-4; D. indica 2,180 x 10-4; B. racemosa 1,600 x 10-4; S. campanulata 1,249 x 10-4; M. champaca 1,176 x 10-4; S. malacense 0,820 x 10-4 ; B. capitella 0,805 x 10-4; C. cauliflora 0,734 x 10-4; V. pubescens 0,669 x 10-4; C. inophyllum 0,629 x 10-4 ; M. ferrea 0,479 x 10-4; A. moluccana 0,357 x 10-4; A. dammara 0,268 x 10-4-; and G. dulcis 0,089 x 10-4. The CO2 sink ability of 15 plant species in urban forest in order from the highest are D. indica, M. caesia, S. campanulata, C. inophyllum, B. racemosa, V. pubescens, M. ferrea, C. cauliflora,B. capitella, G. dulcis, M. champaca, S. malacense, A. moluccana, and A. dammara. Keywords: carbon dioxide sink, urban forest. Keyword:
Judul: Berbagai jenis vaksin marek pada ayam Abstrak: Penyakit Marek merupakan penyakit menular pada ayam yang disebabkan oleh virus herpes (DNA) ditandai dengan in filtrasi sel-sel neoplasma, pleomorf dan limfosit pada sya raf dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini cukup menimbulkan kerugian pada peternak ayam di seluruh dunia termasuk Indonesia, untuk itu usaha pencegahan terhadap penyakit ini terus dilakukan. Vaksinasi merupakan suatu cara yang efektif untuk pencegahan penyakit Marek. dianggap paling Vaksinasi biasa- nya dilakukan di peternakan ayam pembibit diberikan pada ayam umur 1 hari. Vaksin Marek ada 4 macam yaitu: Vaksin HVT, atenuasi, avirulen dan polivalen yang merupakan cam- puran dari ketiga jenis vaksin tersebut. Kelemahan vaksin HVT, atenuasi dan avirulen adalah ku rang atau tidak efektif terhadap beberapa galur virus Marek di alam selain dipengaruhi oleh maternal antibodi dari HVT atau yang homolog. Ternyata kelemahan-kelemahan seper ti ini tidak berlaku bagi vaksin polivalen. Oleh Witter (1982) dinyatakan bahwa vaksin polivalen paling efektif di bandingkan dengan vaksin Marek tunggal. Vaksin polivalen belum dipasarkan secara meluas dan masih merupakan barang baru. Diharapkan kehadiran vaksin polivalen ini dapat menggantikan vaksin HVT yang biasa digunakan di lapangan…. Keyword:
Judul: Characteristics of Particle Board from Oil Palm Fronds and Water Soluble Chitosan Adhesive using Three-step Press Method Abstrak: Mengurangi ketergantungan akan kayu dan emisi formaldehida yang berbahaya menjadi alasan utama dilakukannya studi papan partikel berperekat organik. Pelepah sawit dan kitosan larut air telah diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh metode kempa three-step press terhadap sifat fisis, mekanis, dan akustik dari papan partikel pelepah sawit berperekat kitosan larut air. Papan partikel disintesis pada variasi suhu 180 oC dan 200 oC. Total waktu pengempaan selama 15 menit dengan breathing stage diletakkan di menit 5 dan menit 10 untuk perlakuan three-step press. Hasil penelitian menunjukkan peletakan fase breathing stage yang semakin mendekati akhir dari total waktu pengempaan meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan. Berdasarkan hasil penelitian ini dan merujuk penelitian terdahulu, ada faktor jenis perekat yang berpengaruh pada efektifitas metode three-step press. Secara keseluruhan, variasi suhu 180 oC menghasilkan sifat papan yang lebih baik daripada suhu 200 oC. Pengujian sifat akustik menunjukkan papan yang dikempa dengan metode three-step press termasuk kedalam kategori penyerap suara kelas C menurut standar ISO 11654:1997 dengan nilai NRC sebesar 0,60., Reducing both dependence on wood and harmful formaldehyde emissions are the main reasons for the study of green adhesive particleboard. Palm fronds and water-soluble chitosan have been known to be utilized as raw materials for environmentally friendly particleboard. The purpose of this study was to analyze the effect of the three-step press method on the physical, mechanical, and acoustic properties of water-soluble chitosan-adhesive palm frond particleboard. The particleboard was synthesized at temperature variations of 180 oC and 200 oC. The total pressing time was 15 minutes with the breathing stage placed at 5 minutes and 10 minutes for the three-step press treatment. The results showed that placing the breathing stage closer to the end of the total pressing time improved the physical and mechanical properties of the board. Based on the results of this study and referring to previous research, there is a factor of adhesive type that affects the effectiveness of the three-step press method. Overall, the 180 oC temperature variation produced better board properties than the 200 oC temperature. Tests of acoustic properties show that the board forged with the three-step press method is included in the class C sound-absorbing category according to ISO 11654: 1997 standard with an NRC value of 0.60. Keyword: Papan Partikel, Sifat Akustik, Kitosan larut air, Pelepah sawit, three-step press, acoustical properties, oil palm fronds, particleboard, water-soluble chitosan
Judul: Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Jerami dengan Variasi Kadar Perekat Urea Formaldehyde dan Isocyanate Abstrak: Kebutuhan bahan baku kayu sebagai penggunaan struktural maupun nonstruktural dari hari ke hari semakin menunjukkan peningkatan. Berdasarkan Statistik Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Tahun 2008, dapat diketahui bahwa realisasi pemenuhan bahan baku industri primer hasil hutan kayu per bulan Juni 2008, untuk kayu bulat tahun 2008 sebesar 46.403.598,76 m3, sedangkan realisasinya tahun 2008 sebesar 36.268.586,25 m3. Dengan kurangnya pemenuhan bahan baku kayu bulat maka industri harus mengurangi kebutuhan bahan bakunya. Industri yang dapat mengganti kayu bulat sebagai bahan baku adalah industri yang dapat memanfaatkan kayu dengan beragam ukuran, misalnya industri papan partikel. Industri papan partikel dapat beralih menggunakan bahan berlignoselulosa lain sebagai pengganti kayu. Alternatif pengganti kayu yang dapat dikembangkan salah satunya adalah jerami. Selama ini, jerami digunakan untuk bahan pembersih atau juga kerajinan tangan, namun masih banyak yang akhirnya hanya dibakar atau jadi bahan pakan ternak. Isroi (2008) menyatakan produksi jerami padi sebesar 15 ton/ha. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan suatu produk papan partikel jerami dengan menggunakan perekat urea formaldehyde (UF) dan isocyanate yang belum banyak ditemukan penelitiannya. Bahan yang digunakan yaitu batang jerami yang masih segar lalu dipotong-potong dan dikeringkan. Setelah itu digiling untuk mendapatkan partikel yang seragam dan menghilangkan rongga batang jerami. Partikel yang akan dibuat papan dioven pada suhu 60-80°C untuk mendapatkan kadar air dibawah 6%. perekat yang dipersiapkan jenis UF dan isocyanate dengan kadar masingmasing 10%, 12%, dan 14%. Perekat diaduk dengan partikel dalam rotary blender, dilanjutkan dengan pencetakan lembaran dan pengempaan dengan suhu 160°C, tekanan 25 kg/cm2 selama 10 menit. Pengujian produk mengacu kepada Japanese Standard Association, JIS A 5908 : 2003, mengenai particleboard. Sifat fisis meliputi kerapatan dengan ratarata antara 0,75 g/cm3 0,90 g/cm3, kadar air dengan nilai rata-rata 4,66-6,30%, daya serap air 2 jam dan 24 jam masing-masing berkisar antara 30,01-83,30% dan 82,11-120,89%, pengembangan tebal 2 jam dan 24 jam berkisar antara 11,91- 40,73% dan 24,99-72,19%. Sifat mekanis meliputi modulus lentur (MOE) berkisar antara 10704,86-13342,53 kg/cm2, modulus patah (MOR) berkisar antara 62,85858-132,7962 kg/cm2, internal bond berkisar dari 0,24 kg/cm2 sampai 1,39 kg/cm2, dan kuat pegang sekrup berkisar antara 32,60-59,43 kg. Sifat fisis dan mekanis papan partikel yang memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 adalah kadar air, kerapatan, kuat pegang sekrup dan MOR yang hanya papan dengan perekat isocyanate. Papan partikel isocyanate 14% merupakan papan terbaik dalam hasil penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai daya serap air dan pengembangan tebal paling rendah serta nilai internal bond, kuat pegang sekrup, MOE, dan MOR paling tinggi Keyword:
Judul: Prevalensi Kecacingan Ancylostoma spp pada Anjing (Studi Kasus di Rumah Sakit Hewan Jakarta Periode Januari-Desember Tahun 2000). Abstrak: Anjing seperti halnya juga hewan-hewan lain sangat mungkin terserang penyakit, salah satunya oleh infeksi cacing. Salah satu cacing yang banyak menginfeksi pasien-pasien anjing di Rumah Sakit Hewan Jakarta adalah cacing Ancylosroma spp. Jumlah pasien anjing yang terinfeksi cacing Ancylostomn spp selama Tahun 2000 sebanyak 491 ekor. Keyword:
Judul: Aktivitas Antibakteri Lisozim Kering Beku Telur Unggas Lokal Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Abstrak: Lisozim merupakan komponen bioaktif yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas antibakteri lisozim kering beku unggas lokal terhadap bakteri gram positif dan gram negative. Sampel lisozim kering beku (LKB) yang digunakan yaitu LKB komersial (LKBK), ayam ras (LKBAR), ayam kampung (LKBAK), dan LKB itik Cihateup (LKBIC). Bakteri uji gram positif yang digunakan adalah M. luteus dan S. aureus, sedangkan bakteri gram negatif adalah E. coli. Sampel LKB diberikan pada bakteri uji dengan perbedaan konsentrasi yaitu 0, 8, 16, 32, 64, 125, 250, dan 500 ppm. Nilai absorbansi dari pertumbuhan bakteri uji yang diinkubasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat terhadap bakteri uji, baik pada M. luteus, S. aureus, maupun E. coli. Daya hambat masing-masing LKB bersifat fluktuatif pada jenis bakteri dan konsentrasi yang berbeda. Tidak ada LKB yang memberikan penghambatan di bawah 50%. Penghambatan terbaik terdapat pada bakteri uji gram positif (M. luteus dan S. aureus), lebih baik dibandingkan gram negatif (E. coli). Keyword: absorbansi, aktivitas antibakteri, bakteri patogen, lisozim, pengeringan beku
Judul: Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Plantaricin from Four Strains of Lactobacillus plantarum Against Gram Negative Pathogenic Bacteria Abstrak: Bakteri Asam Laktat (BAL) menghasilkan bakteriosin yang merupakan substrat antimikrob berupa protein, namun tidak semua BAL dapat memproduksi bakteriosin. Lactobacillus plantarum termasuk spesies BAL yang memproduksi bakteriosin. Bakteriosin asal L. plantarum ini dikenal dengan nama plantarisin. Plantarisin dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami pada produk pangan dan pakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikrob plantarisin yang dihasilkan oleh empat galur L.plantarum yaitu 1A5, 1B1, 2B2, dan 2C12. Plantarisin diproduksi menggunakan metode purifikasi protein. Purifikasi protein yaitu pemurnian protein yang terdiri dari tiga tahap : purifikasi parsial dengan amonium sulfat, dialisis dan purifikasi menggunakan kromatographi pertukaran kation. Aktivitas penghambatan awal dilihat sebelum tahap purifikasi parsial dengan amonium sulfat. Penghambatan awal ini berupa zona hambat yang dihasilkan oleh supernatan bebas sel netral. Data zona hambat supernatan bebas sel netral diolah menggunakan rancangan faktorial RAL. Plantarisin diukur aktivitas penghambatannya terhadap tiga bakteri patogen Gram negatif, Escerichia coli ATCC 25922, Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Aktifitas penghambatan plantarisin diketahui melalui nilai penghambatan terkecil atau Minimum Inhibitory Concentration (MIC) yaitu konsentrasi terendah plantarisin yang dapat menghambat bakteri indikator. Nilai MIC yang diharapkan adalah serendah mungkin karena berarti pada konsentrasi rendah plantarisin sudah mampu menghambat bakteri indikator. Nilai MIC ditentukan melalui metode kontak. Data MIC diolah menggunakan rancangan RAL dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MIC terendah dihasilkan oleh plantarisin 1A5 yaitu sebesar 90% terhadap E. coli ATCC 25922, sebesar 90% terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan sebesar 80% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Plantarisin 1B1 memiliki nilai MIC sebesar 90% terhadap E. coli ATCC 25922, sebesar 95% terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan sebesar 97% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Nilai MIC plantarisin 2B2 yaitu sebesar 97% terhadap E. coli ATCC 25922 dan S. typhimurium ATCC 14028, serta sebesar 95% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Nilai MIC plantarisin 2C12 terhadap E. coli ATCC 25922 yaitu sebesar 95%, sebesar 90 % terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan P. aeruginosa ATCC 27853. Kemampuan antimikroba plantarisin dipengaruhi oleh konsentrasi protein plantarisin dan sensitivitas bakteri indikator. Hasil penelitian ini menunjukkan plantarisin 1A5 memiliki konsentrasi protein tertinggi yaitu sebesar 122,40 mg/ml dan penghambatannya terhadap bakteri indikator juga paling tinggi dibandingkan iii dengan plantarisin dari galur L. plantarum yang lain. Berdasarkan nilai MIC yang dihasilkan oleh keempat jenis plantarisin dapat disimpulkan bahwa nilai MIC plantarisin yang diproduksi empat galur L. plantarum yaitu 1A5, 1B1, 2B2 dan 2C12 tidak selalu sama untuk setiap jenis bakteri indikator (patogen) Gram negatif. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: The Growth of Various Types of Indonesia Arrowleaf Sida (Sida rhombifolia L.) on Several Compositions of Growing Media Abstrak: Sidaguri (Sida rhombifolia L.) merupakan tanaman berkhasiat obat yang masih jarang dibudidayakan. Pengambilan sidaguri dari alam secara terus menerus mengancam keberadaan sidaguri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan perbanyakan, komposisi media tanam, dan interaksi keduanya untuk menghasilkan bibit dengan pertumbuhan optimal dan efisien. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dengan tiga ulangan. Terdapat tiga perlakuan jenis bahan perbanyakan yaitu benih, setek batang, dan setek pucuk serta empat komposisi media tanam yaitu tanah, tanah + kompos, tanah + kompos + arang sekam, dan tanah + kompos + pasir (1:1 v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perlakuan yang menghasilkan bibit paling baik berdasarkan pengaruh jenis bahan perbanyakan, namun komposisi media tanam dan interaksi kedua faktor tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Bahan perbanyakan yang baik digunakan sebagai bibit sidaguri yaitu setek batang yang menunjukkan hasil paling baik pada peubah daya tumbuh (56,67%), tinggi tanaman (29,4 cm), dan jumlah cabang (3,55) yang dicapai pada umur 8 MST., Indonesia arrowleaf sida (Sida rhombifolia L.) is a medicinal plant which is still rarely cultivated. Taking sidaguri from nature continuously threatens the existence of sidaguri. The study aims to determine the type of propagation material, the composition of growing media and their interaction to produce seedling with optimal growth. The experimental design used was a factorial complete randomized group design with three replications. There were three treatments for the type of propagation material, seeds, stem cuttings, and shoot cuttings as well as four composition of growing media, topsoil, topsoil + compost, topsoil + compost + paddy husk charcoal, and topsoil + compost + sand. The results showed that there was a treatment that produce best seedling based on the type of propagation material, but the composition of the growing media and the interaction of the two factors did not show significantly different results. A good propagation material used as arrowleaf sida seedling is stem cuttings which showed the best result on growth percentage (56,67%), plant height (29,4 cm), and number of branches (3,55) achieved at 8 weeks of age. Keyword: plant propagation material, cell differentiation, malvaceae, plant growing media, bahan perbanyakan, diferensiasi sel, malvaceae, media tanam
Judul: Pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman gloxinia (Sinningia spciosa) hasil kultur jaringan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh komposisi beberapa media tanam terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman Gloxinia (Sinningia specioso) hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan di Kebun Percobaan Institut Pertanian Bogor di Pasir Sarongge, Cipanas, Jawa Barat pada bulan Februari sampai bulan Juli 2007. Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 1 faktor, yaitu komposisi media yang terdiri dari bumus bambu (P1), campuran arang sekam humus bambu dengan perbandingan: 1:1 v/v (P2); 1:2 v/v (P3), 1:3 v/v (P4) dan campuran coco pear: humus bambu dengan perbandingan: 1:1 v/v (P5); 1:2 v/v (P6); 1:3 v/v (PT). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah daun dan tinggi tanaman dipengaruhi oleh komposisi media tanam. Perlakuan media dengan komposisi arang sekam: humus bambu (1:3 v/v) menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan daun terbanyak, sementara perlakuan media dengan komposisi arang sekam humus bambu (1:1 v/v) menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan daun paling sedikit. Perlakuan media dengan komposisi coco pear: humus bambu (1:2 w/v) menghasilkan tanaman dengan tinggi tanaman tertinggi, kemudian perlakuan media dengan komposisi arang sekam: humus bambu (1:1 v/v) menghasilkan tanaman dengan terendah. Pada peubah muncul kuncup bunga pertama dan mekar bunga pertama, tanaman dengan waktu muncul kuncup bunga dan mekar bunga pertama paling cepat diperoleh pada media dengan komposisi arang sekam : humus bambu (1:2 v/v) dan tanaman dengan waktu muncul kuncup bunga dan mekar bunga pertama paling lama diperoleh pada media arang sekam: humus bambu (1:1 v/v). Pada peubah jumlah tanaman menghasilkan bunga, media dengan komposisi coco pear: humus bambu (1:2 v/v) menghasilkan jumlah tanaman berbunga terbanyak dan media arang sekam: humus bambu (1:1 v/v) menghasilkan jumlah tanaman berbunga paling sedikit. Perlakuan komposisi media tidak berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah tanaman hidup, diameter bunga, panjang bunga, jumlah bunga mekar pertama, lama bunga mekar dan warna bunga. Berdasarkan hasil penelitian, media dengan komposisi coco pear: humus bambu (1:2 v/v) memberikan hasil yang terbaik bagi pertumbuhan dan pembungaan tanaman Gloxinia hasil kultur jaringan. Media tersebut memiliki pengaruh yang baik bagi jumlah daun dan tinggi tanaman. Media coco peat: humus bambu (1:2 v/v) juga memiliki waktu pembungaan yang cepat dan jumlah tanaman menghasilkan bunga yang paling banyak. Penggunaan media arang sekam : humus bambu (1:1 v/v) tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman Gloxinia hasil kultur jaringan. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Disain dan studi teknis alat penetas telur ayam dengan tenaga sekam Abstrak: Rancangan dan pembuatan alat dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 1981. Pengamatan teknis dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 1982. Tempat penelitian di bengkel Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Bahan penelitian adalah telur ayam dan sekam kering dengan kadar air sekitar 15 %. Alat penelitian terdiri dari 18 buah termometer, alat penunjuk waktu dan timbangan. Keyword:
Judul: Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam pada Bagian Atas dan Bawah Abstrak: In this study has been conducted fabrication incubator eggs by using 15 lights bulbs, 9 lights placed on the top egg tray and 6 lights bulbs placed under egg tray. The thermostat is used to regulate the temperature using LM35 sensor with temperature range 1 ˚ C-100 ˚ C. Testing distance lights bulbs against eggs to see scatter the temperature at the surface egg tray by using some thermometer placed on the surface a eggs tray and processed with software surfer 11. The humidity with the given container shelter of water greater than the not given container shelter of water due to the process of evaporation of water. At the time of incubation temperature and humidity measurements during the 23 days and data retrieval is performed four times in a day. hatchability of incubator eggs this reach 90%. Keyword: temperature, humidity, hatchability
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produksi saus cabai Abstrak: Cabai merupakan komoditas pertanian bersifatt tidak tahan lama dan mudah rusak sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang baik agar dapat menjaga mutunya. Dalam menghadapi persaingan global maka mutu memegang peranan penting, sehingga menuntut industri pangan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan harapan para konsumen dan harga yang dapat bersaing. Teknik pengendalian mutu merupakan salah satu usaha yang dapat diterapkan untuk mempertahankan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Keyword:
Judul: Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat) Abstrak: Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki peranan cukup penting adalah tanaman cabai (Capsicum spp). Komoditas ini mempunyai banyak kegunaan, diantaranya sebagai bahan rempah, penghias makanan, bahan pewarna, aroma dan pemberi rasa pedas. Cabai juga merupakan penyusun menu makanan yang penting dan banyak mengandung vitamin A, B, C dan Beta Karoten. Keyword:
Judul: Etno-ornitologi Burung Kancilan Flores (Pachycephala nudigula nudigula Hartert 1897) pada Masyarakat Lio di Taman Nasional Kelimutu Abstrak: Bare-throathed whistler is one of several wild birds in Kelimutu National Park (TNKL) that is believed to have correlation with Lio Community‟s belief. The estimation of Bare-throated whistler‟s population in Kelimutu National Park was about 186.41-1668.07 individual by the density about 0.0389-0.3481 ind/ha with the sex ratio 6.2:1 that spreaded on area with height of 1100 – 1600 masl. The characteristic of Bare-throated whistler‟s habitat is a natural forest with various canopy level, high plant species diversity and high density. The habitat characteristics related to the availability of food in the form of insects, cover, safety and a nesting site. Generally the most of Lio community knew the existence of Bare-throated whistler directly or from their parents‟ stories. The perceptions of Lio Community to the Bare-throated whistler‟s existence is generally support the conservation efforts. The perceptions construct the Lio Community‟s atitude that tend to be conservative to the existence of Bare-throated whistler. The attitude shown by their behavior that not cathing the Bare-throated whistler from the TNKL‟s area or the outside. The attitude have an important role to the existence of Bare-throated whistler in Kelimutu National Park‟s area. Keyword:
Judul: Kemungkinan Pemanfaatan Salvinia molesta D.S Mitchell dan Azolla pinnata R. Br. sebagai Penekan Gulma Padi Sawah Abstrak: Berdasarkan pengamatan dan penguharan terhadap parameter-parameter di atas ternyata penutupan cover crop dan penyiangan berpengaruh sangat nyata terhadap penekanan pertumbuhan gulma golongan berdaun lebar, golongan rumput dan gulma secara keselurmhan. Dua spesies gulme. gang nyata tertekan pertumbuhannya adalah Echinochloa crusiralli dan Konochoria varrinalis. Spsies lsinnya umumnya cenderung tertekan, tetapi pengaruh perlakuan secara statistik tidak nyata. Keyword:
Judul: Optimalisasi Media Pertumbuhan pada Budidaya Terkontrol Azolla pinnata R. Br. Abstrak: Keberhasilan pengembangan tanaman Azolla sebagai tanaman budidaya untuk pakan ternak bergantung pada kondisi lingkungan dan media tumbuh Azolla. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi jenis dan karakteristik media yang optimal bagi pertumbuhan Azolla pinnata R. Br. dengan produktivitas yang tinggi. Parameter uji pada penelitian ini terdiri dari total nitrogen media, pH media, luas cover area daun, penyusutan volume media, doubling time, produksi biomassa, bahan kering, abu dan bahan organik tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 × 5 dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah penambahan lumpur: media lumpur 10% dan media tanpa lumpur. Faktor kedua adalah jenis pupuk: tanpa pupuk (kontrol), pupuk NPK (N dalam urea 200 kg ha-1, P2O5 dalam SP36 150 kg ha-1, K2O dalam KCl 150 kg ha-1), Hoagland, Hyponex (1 g L-1) dan Kompos (5 g L-1). Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan media dan jenis pupuk berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap pH media, luas cover area daun, doubling time, produksi biomassa, persen bahan kering, abu, dan bahan organik. Perlakuan media penambahan lumpur 10% + kompos (5 g L-1) dan media tanpa lumpur + Hoagland memberikan respon terbaik terhadap produksi biomassa, persen abu dan bahan organik tanaman. Keyword: Azolla, media, pH, pupuk, produktivitas
Judul: Physical Caracterutie of Lipstick Using Beeswax at Different Concentrations. Abstrak: Lipstick is one of the cosmetic base as pigment dispertion on fat. Lipstick is used to colour lips with artistic touch so it can grown up estetic in order to colouring face. Purpose of the lipstick beside for decorative effect, it can protect lips from weather influence and dirty air too. Lipstick formulation use from base, perfume, antioxidant and pigment. Base can grouping became oil, fat and wax. Commonly waxes to use for lipstick are carnauba wax, candelilla wax and ozokerite wax. Beeswax which has been extraction from the comb of the hive is often contaminated by other substances. Therefore, beeswax usually melted, filtered also bleached in order to get lipstick that have good shine and physic characteristic. The objective of this research is to seen function influence of beeswax which bleached by 1.5% activated charcoal at 15%, 25%, 35% and 45% concentrations on lipstick quality resulted. Keyword:
Judul: Peran Komunikasi Organisasi Dalam Pengelolaan Konflik (Kasus Hubungan Antara Manajer Dan Buruh Pada Organisasi Perusahaan Kabel Di Cimanggis, Bogor) Abstrak: Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini adalah bahwa dalam industri kabel, buruh merupakao komponeo mayoritas bila dibandingkao dengan manajer. Namun demikian, peranan buruh yang penling dalam keberlangsungan proses industri temyata lidak seimbang dengan kompensasi yang mereka peroleh. Hal ini lercermin dari buruknya kondisi kOJja yang dialami buruh di perusahaan kabel seperti upah rendah, jam kOJja panjang, serta jaminan sosial, jaminan kesebatan, dan keselamatan kerja yang rendah sehingga tidak beran timbul aksiaksi unjuk rasa dan pemogokan buruh yang merupakao perwujudan dari adanya konflik kepenlingan yang tidak lerakomodasi dalam manaj_men organisasi. Konflik antara manajer dan buruh yang pernah terjadi di perusahaan kabel adalah tuntutan mengeoai bantuan biaya bidup .. mentara pada tabuo 1999. Oleh karena ito, suatu komuoikasi yang tepal temtama komunikasi dalam organisasi mutiak diperlukan uotuk mengalasi konflik antara manajer dan buruh. Socara pasilif dapal dikatakan bahwa proses komunikasi atall kemantapan proses komunikasi dapst menimbulkan hubuogan kerja yang efektif dan produktivilas yang linggi, akao letapi sebaliknya secara negatif dapa! mengbasilkan informasi yang dapal menjelaskan peristiwa-peristiwa krilis dalam organisasi seperti ketidakpuasan buruh, anjlokoya produktivilas, keresaban buruh, meningkatnya jumlah buruh yang keluar, dan mengendomya kOJjasama k_lompok. Gangguan dalam proses komunikasi seperti konflik dapal dilihal baik sebagai sumber ketidakefektifan organisasi maupun sebagai dampak dari kelidakefektifan lersebut. Tujuan penelilian ini adalah mengidentifikasi peran faktor-faktor komwUkasi organisasi sebagai media untuk mengatasi konflik antara manajer dan buruh serta mengidentifikasi pala komunikasi yang efektif untuk suatu organisasi industri. Keyword:
Judul: Keefektifan Komunikasi Organisasi dan Implikasinya terhadap Kinerja Karyawan di Bagian Weaving PT. Unitex Tbk, Bogor Abstrak: Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) masih memegang peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia. Industri tersebut terdiri dari industri pemintalan, pertenunan, dan pencelupan serta industri garmen dan tekstil lainnya dengan konstribusi masing-masing sebanyak 2,4 juta ton; 1,8 juta ton; 754 ribu ton, dan 101 ribu ton. Sebagian besar industri TPT terletak di Jawa Barat, salah satunya di Bogor karena adanya pembukaan industri di kawasan tersebut. Salah satu perusahaan TPT di kawasan Bogor adalah PT. Unitex Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan hasil kerjasama antara Indonesia dan Jepang yang bergerak di bidang tekstil terpadu, meliputi pemintalan, pertenunan, dan pencelupan. PT. Unitex Tbk merupakan suatu bentuk organisasi bisnis yang proses komunikasinya meliputi tiga sub unit pengolahan informasi, yaitu input, throught, dan output. Penelitian ini difokuskan pada sub unit throught dan bagian weaving. Salah satu aspek penting dalam sub unit tersebut adalah komunikasi organisasi. Proses komunikasi tersebut dapat mempengaruhi hasil kerja pegawai. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, antara lain: (1). Bagaimana keefektifan komunikasi organisasi di Bagian Weaving PT. Unitex Tbk dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?, (2). Bagaimana kinerja pegawai di Bagian Weaving PT. Unitex Tbk?, (3). Bagaimana hubungan antara keefektifan komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan? Adapun tujuan penelitian ini, antara lain : (1). Menganalisis keefektifan komunikasi organisasi di Bagian Weaving PT. Unitex Tbk, (2). Menganalisis kinerja pegawai di Bagian Weaving PT. Unitex Tbk, (3). Menganalisis hubungan antara keefektifan komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan. Keyword:
Judul: In Silico Screening of Antimalarial Compounds from Sunflower (Helianthus annuus) against PfDHODH Targets Abstrak: Proliferasi Plasmodium falciparum dihidroorotat dehidrogenase (PfDHODH), yakni salah satu enzim yang berperan penting dalam pertumbuhan sel malaria, perlu dihambat dengan senyawa alami sebagai alternatif. Pengembangan obat baru perlu diprediksi melalui metode in silico agar menghemat biaya dan waktu, melalui cara komputasi. Penelitian ini bertujuan menapis secara virtual, dengan teknik simulasi, penambatan molekuler senyawa dari bunga matahari (Helianthus annuus) sebagai inhibitor enzim PfDHODH secara in silico berdasarkan prediksi farmakokinetik dan toksisitas. Hasil penelitian menunjukkan ligan hispidulin dari kelompok senyawa flavonoid merupakan salah satu ligan yang memiliki energi pengikatan terbaik, yaitu -8,03 kkal/mol, dan diprediksi berpotensi sebagai kandidat obat antimalaria berdasarkan parameter nilai energi afinitas, keserupaan tapak ikat, prediksi farmakokinetik, dan toksisitas., The proliferation of Plasmodium falciparum dihydroorotate dehydrogenase (PfDHODH), an enzyme that plays an important role in the growth of malaria cells, needs to be inhibited using natural compounds as an alternative. The development of new drugs needs to be predicted through in silico methods to save costs and time through computational means. This study aims to perform virtual screening, through molecular docking simulation, of compounds from sunflower (Helianthus annuus), in inhibiting the PfDHODH based on predictions of pharmacokinetics and toxicity. The results showed that hispidulin, belonging to the flavonoids group, was the ligand with the best binding energy of -8.03 kcal/mol and was predicted to be a potential antimalarial candidate based on the parameters of affinity energy, binding site similarity, pharmacokinetic prediction, and toxicity. Keyword: antimalaria, Helianthus annuus, hispidulin, penambatan molekuler, PfDHODH
Judul: Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya terhadap Histologi Hati Ikan Patin (Pangasius djambal) di Waduk Saguling, Jawa Barat Abstrak: Saguling is one of five reservoirs built in the Citarum Watershed that potentially contain heavy metals such as Pb. In the process this Pb will be concentrated in the bodies of organisms. That are cultured in the reservoirs such as catfish (Pangasius djambal), and then accumulated. The liver is the organ, where most heavy metals accumulated and potentialy cause necrosis, fibrosis, and cirrhosis. This study becauses analyze the content of Pb accumulated and its effect on liver tissue. It was conducted in 2012, by taking samples form three stations representing the inlet, middle and outlet of the reservoirs. Pb content was extracted with perochloric acid 70-72% and sulfat acid analyzed with AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The Pb concentration obtained ranged from 8-16.4 mg / Kg, witch already exceeded the SNI 2009 quality standard for food. Liver tissue damage is inflammation and necrosis Keyword:
Judul: Analisis Kandungan Logam Berat Pb, Cu, dan Cd pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758) Budidaya di Waduk Cirata, Jawa Barat Abstrak: Waduk Cirata memiliki potensi yang besar baik dalam bidang ekonomi, maupun ekologi. Meskipun begitu, Waduk Cirata sangat rentan terhadap tekanan akibat aktivitas manusia, baik yang berasal dari dalam perairan waduk maupun dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Penelitian ini bertujuan menentukan kontaminasi kandungan logam berat timbal (Pb), tembaga (Cu) dan kadmium (Cd) pada ikan nila yang dibudidayakan dan hubungannya dengan kualitas perairan di Waduk Cirata. Konsentrasi logam berat dianalisis menggunakan AAS. Kandungan logam berat tertinggi pada ikan nila adalah Cu pada organ ginjal yakni 7,8 mg/kg. Kandungan logam berat tertinggi pada air yaitu Pb yakni 0,210 mg/L. Nilai Bioconcentration Factor (BCF) pada logam Pb sebesar 0,559, Cu 49,166 dan Cd 1,000. Nilai MTI (Maximum Tolerable Intake) untuk orang dewasa (60 kg) pada logam berat Pb sebesar 16,67 kg/minggu, Cd 0,13 kg/minggu dan Cu 11052,63 kg/minggu. Penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb, Cu dan Cd tidak sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan., Cirata Reservoir is great potential both in the economic and ecological fields. However, this Cirata Reservoir is very vulnerable to pressure due to human activities, both from within the reservoir waters and from the Citarum River Watershed (DAS). This study aimed to determine the contamination of the heavy metal content of lead (Pb), copper (Cu) and cadmium (Cd) in cultivated tilapia and its relationship with the quality of waters in the Cirata Reservoir. Heavy metal concentrations were analyzed using AAS. The highest heavy metal content in tilapia is Cu in the kidney, with concentration 7.8 mg/kg. The highest heavy metal content in water is Pb, with concentration 0.210 mg/L. Bioconcentration Factor (BCF) values of Pb 0.559, Cu 49.166 and Cd 1,000. The MTI (Maximum Tolerable Intake) value for adults (60 kg) for heavy metal Pb is 16.67 kg/week, Cd 0.13 kg/week and Cu 11052.63 kg/week. The research shows that the levels of Pb, Cu and Cd are not in accordance with the established quality standards. Keyword: Cirata reservoir, heavy metals, nile, MTI, tilapia, water
Judul: Strategi Social Media Marketing 4C Dalam Meningkatkan Brand Awareness Mooi Wear. Abstrak: Pada era digital seperti sekarang media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi saja, namun juga untuk mengembangkan bisnis. Berbagai bisnis di Indonesia memanfaatkan media sosial sebagai media untuk memasarkan produknya. Salah satu bisnis tersebut adalah Mooi Wear. Mooi Wear melakukan pemasaran media sosial untuk meningkatkan brand awareness serta memperluas pasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan strategi pemasaran media sosial 4C dalam meningkatkan brand awareness. Wawancara mendalam dengan pihak internal Mooi Wear digunakan untuk mengetahui pemasaran media sosial 4C yang telah dilakukan Mooi Wear dan pengisian kuesioner secara online oleh pelanggan dan calon pelanggan potensial. Hasil dari penelitian ini merupakan usulan pemasaran media sosial 4C berdasarkan hasil evaluasi strategi yang telah diterapkan yaitu pada aspek co-creation; inovasi produk. currency; membuat program membership dan menerapkan harga bundling dan promosi menarik. Communal activation; melakukan kolaborasi, membuat website, menjual produk dan bekerjasama dengan berbagai ecommerce. Conversation; membuat konten kreatif Keyword: brand awareness, Mooi Wear, social media marketing
Judul: Pelapisan Manggis Segar (Garcinia mangostana L.) dengan Lilin Lebah, Hormon Giberelin, dan Benomil Abstrak: Mangosteen (Garcinia Mangostana L) is one of fruit which has high economic value. The constraint of Mangosteen selling is wilt speed of fruit calyx, that could be assumed as decrease of quality by consumer thinking. Because of that condition, selling activity also decreased. One of way of to lengthen the fruit shelf-life is coating. Coating has known as a protecting substance of food, reduce the transpiration of product, and protect products from microbial contamination. So, the constrain which faced aspecially for seller and exporter for maintain mangosteen quality and freshness can be solved. The purpose of this research are knowing maturity degree of mangosteene which use as a raw material for next research that is knowing organoleptyc and physical effects of coating consentrations during storage. This research consists of two phases. Phase I decide of maturitie’s degree (2 , 3, and 4) and temperature’s storage (room and cool). Phase II decide consentration of coating agent. Types of concentration agent are consisted two levels of beeswax (4 and 6%), three levels of giberelic acid (5, 10, and 15 ppm), and two levels of benomyl (500 and 1000 ppm). The parameters were observed during storage involve physical parameter (visual sheath, weight reduce, husk hardness, and husk colour) and organoleptyc test (kernel and fruit husk colour, ratch vision, taste, and flavour). Based on regretion analysis result visual sheath and weight reduce, the third maturity degree has slope value (2,443 and 0,008). that result have smaller vvalue than others. Result of that maturitie’s organoleptyc test was accepted by consumer in cool storage temperature until 12 days. While room storage until 9 days. The 6% concentration of beeswax coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,109; 0,007; 0,017). Not only that parameters but also organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. The 10 ppm concentration of giberelic acid coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,453; 0,001; 1,579). According organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. The 1000 ppm concentration of benomyl coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,237; 0,009; 0,179). Not only that parameters but also organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. Keyword:
Judul: Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin CPPU terhadap Perubahan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Penyimpanan Suhu Dingin. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa bahan pelapis dan Konsentrasi CPPU terhadap perubahan mutu buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang disimpan pada suhu dingin sehingga diperoleh perlakuan yang dapat memperlambat perubahan mutu dan memperpanjang umur simpan buah manggis selama penyimpanan. Penelitian ini terdiri atas dua tahap. Tahap satu untuk memperoleh formulasi gel lidah buaya terbaik yang dijadikan sebagai salah satu bahan pelapis pada tahap dua. Tahap satu menggunakan Rancangan Kelompok lengkap Teracak (RKLT) ‘Faktorial dalam waktu’ dengan satu faktor tiga ulangan. Faktor perlakuan pada tahap satu yaitu formulasi gel lidah buaya yang terdiri atas tanpa gel, gel dari jus daun lidah buaya dengan pengenceran 1 : 1, gel dari tepung lidah buaya 5 g/l, dan gel dari tepung lidah buaya 10 g/l. Tahap satu dilakukan pada ruangan dengan suhu antara 27.1 – 30.7oC. Tahap dua sebagai percobaan utama menggunakan rancangan RKLT ‘Faktorial dalam waktu’ 4 × 4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah bahan pelapis yang terdiri atas tanpa bahan pelapis, Lilin lebah 6 %, Kitosan 1.5 %, dan Gel dari tepung lidah buaya 5 g/l. Faktor Kedua yaitu konsentrasi CPPU yang terdiri atas 0, 10, 20, dan 30 ppm. Buah manggis yang digunakan merupakan buah manggis yang dipanen dengan kriteria tahap satu yaitu buah berwarna hijau kekuningan dengan 5 – 50 % bercak merah muda. Buah disortasi terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dan dicelupkan pada fungisida TBZ 1 ppm (30 detik), Setelah itu buah manggis dicelupkan dalam bahan perlakuan (30 detik). Setelah diberi bahan perlakuan buah yang telah disusun dalam keranjang per satuan percobaan disimpan pada tempat penyimpanan. Percobaan dua disimpan pada cold storage dengan suhu antara 12.9 - 15.8oC. Hasil percobaan tahap satu didapatkan satu formula gel lidah buaya terbaik yaitu gel yang diformulasikan dari tepung lidah buaya 5 g/l. Formulasi ini dapat memperlambat pengerasan buah manggis sampai 18 HSP pada suhu ruang dan mereduksi total cendawan yang dapat menurunkan mutu buah manggis. Gel tepung lidah buaya 5 g/l dijadikan sebagai salah satu bahan pelapis pada percobaan tahap dua. Hasil percobaan dua (utama) menunjukkan lilin lebah 6% lebih baik daripada kitosan 1.5% dan gel lidah buaya dalam mempertahankan kadar air kulit buah dan memperkecil persentase susut bobot buah. Namun, kitosan dan gel lidah buaya lebih baik daripada lilin lebah 6 % dalam mereduksi total cendawan buah manggis pada suhu15oC. Perlakuan Lilin lebah 6 % dan gel lidah buaya memiliki tingkat resistensi buah rata-rata yang lebih tinggi daripada perlakuan tanpa bahan pelapis. Gel lidah buaya menghasilkan tingkat kecerahan rata-rata kulit buah tertinggi diantara bahan pelapis lainnya. Kombinasi perlakuan tanpa bahan pelapis – CPPU 10 ppm dan tanpa bahan pelapis – CPPU 20 ppm dapat mempertahankan kesegaran sepal sampai 18 HSP pada suhu 15oC. Pada akhir penyimpanan (30 HSP) masih terdapat buah manggis yang kulitnya berwarna merah, mudah dibuka secara normal, dan aril buah putih bersih khas manggis. Namun, rasa manis buah telah berkurang serta sepal buah telah kering, keriput, dan kecoklatan. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Comparison of Suture Patterns for Skin Closure in Feline Ovariohysterectomy Abstrak: Ovariohysterectomy is routine surgery in small animal practice and wound dehiscence is the most common postoperative complications in this surgery. The objective of this study was to compare the suture pattern for skin closure in feline ovariohysterectomy. A total of 42 female cats were randomly assigned for buried continuous intradermal (BCID) suture pattern and simple interrupted (SI) suture pattern for skin closure. The closure techniques were evaluated by using nonabsorbable nylon suture. The variables include weight, incisional length, length of suture used and time required for skin closure. The cats were observed for wound score which include swelling, erythema, inflammatory exudate and dehiscence at 18 to 24 hours and 5 to 7 days after surgery without the use of Elizabethan collar. The results showed that there was significant difference in the total wound score between BCID and SI at 5 to 7 days. Simple interrupted has higher degree of postoperative complications, particularly wound dehiscence. Buried continuous intradermal is recommended for skin closure in feline ovariohysterectomy as it has lesser complications and reduce the risk of infection caused by self-trauma., Ovariohisterektomi merupakan operasi rutin pada hewan kecil dan dehisensi luka adalah komplikasi yang paling umum pasca operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pola penjahitan kulit pada ovariohisterektomi kucing. Sebanyak 42 kucing betina dibagikan kepada dua kelompok secara acak, yaitu buried continuous intradermal (BCID) dan simple interrupted (SI). Teknik penutupan dievaluasi dengan menggunakan jahitan nilon nonabsorbable. Variabel termasuk berat kucing, panjang sayatan, panjang benang jahit yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk penjahitan kulit. Skor luka termasuk pembengkakan, eritema, eksudat inflamasi dan dehisensi. Skor luka dievaluasi pada 18 sampai 24 jam dan 5 sampai 7 hari setelah operasi tanpa menggunakan kerah Elizabeth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada total skor luka antara BCID dan SI pada 5 sampai 7 hari. Simple interrupted memiliki komplikasi yang lebih banyak, terutama dehisensi luka. Buried continuous intradermal direkomendasikan untuk penjahitan kulit karena komplikasinya lebih kurang dan juga mengurangi risiko infeksi yang disebabkan oleh trauma. Keyword: Continuous intradermal, Ovariohysterectomy, Simple interrupted
Judul: Pengamatan objektif dan subjektif skin flap teknik H-plasty dan Linear Closure pada Kucing Lokal (Felis catus) Abstrak: Skin flap merupakan teknik untuk menutup luka terbuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari skin flap H-plasty dan linear closure dengan pengamatan objektif dan subjektif pada daerah thoraks. Enam ekor kucing jantan sehat dibagi menjadi dua kelompok, kemudian diberi perlukaan pada daerah thoraks dengan ukuran 2×2cm. Perlukaan tersebut dijahit dengan teknik skin flap H-plasty atau linear closure sesuai kelompok. Pengamatan subjektif dilakukan pada hari ke- 3, 6, 9, dan 12 terhadap parameter warna kulit, respon rasa nyeri, dan pertumbuhan rambut. Uji pendarahan dilakukan ketika luka telah sembuh. Sediaan norepinephrine diberikan untuk mengetahui waktu absorbsi dan refleks pupil pada pengamatan objektif ketika luka sudah membaik. Kesembuhan skin flap H-plasty dan linear closure menunjukkan perbedaan yang nyata pada pengamatan subjektif dengan parameter pertumbuhan rambut hari ke-12 dan warna kulit hari ke-9 (P<0,05), sedangkan pada parameter rasa nyeri tidak teramati perbedaan yang signifikan (P>0,05). Uji pendarahan pada kedua kelompok skin flap menunjukkan pendarahan yang baik. Secara objektif, pemberian sediaan norepinephrine menunjukkan absorbsi dan refleks pupil yang lebih baik pada kelompok skin flap linear closure. Penilaian subjektif dan objektif menunjukkan bahwa kedua tipe skin flap telah berhasil dilakukan dengan baik dan tingkat kesembuhan yang lebih cepat teramati pada Keyword: H-plasty, linear closure, ,skin flap, objective, subjective
Judul: Evaluasl Lanjutan Enam Genotipe Padi Gogo Asal Kalimantan Tlmur Terhadap Cekaman Aluminium Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji lanjut enam genotipe padi gogo asal Kalimantan Timur dan mendapatkan genotipe padi gogo yang berpotensi hasil tinggi dan tenggang terhadap Aluminium (Al). Penebtian dilaksanakan di Rumah Kaca Pusat Antar Universitas (PAU-IPB) dan Laboratorium Ilmu dm Teknologi Benih Leuwikoppo Darmaga Bogor. Waktu penelitian berlangsung pada bulan April sampai September 2001. Keyword:
Judul: Optimalisasi alokasi aset di dalam rekening anuitas variabel Abstrak: Kontrak anuitas variabel adalah suatu rencana pengumpulan aset jangka panjang di mana seluruh keuntungan yang didapat tidak dikenai pajak sebelum tahap pengumpulan aset berakhir. Di dalam kontrak anuitas variabel, retirement adalah masa ketika tahap pengumpulan aset berakhir. Pada saat retirement, seluruh aset yang terkumpul di dalam rekening anuitas variabel dapat diubah ke dalam bentuk anuitas. Investasi aset di dalam rekening anuitas variabel dipisah menjadi dua sub-rekening, yaitu subrekening aset bebas risiko dan sub-rekening aset berisiko. Pada saat retirement, investasi aset di dalam sub-rekening bebas risiko akan diubah ke dalam bentuk anuitas tetap segera dan investasi aset di dalam sub-rekening berisiko akan diubah ke dalam bentuk anuitas variabel segera. Dalam karya ilmiah ini dimodelkan suatu strategi keputusan dalam mengoptimalkan alokasi aset di dalam kontrak anuitas variabel sehingga diperoleh hasil yang maksimal saat retirement. Keyword:
Judul: Optimizing Retention of Insurance Companies for Stop Loss Reinsurance using the Value at Risk Method Abstrak: Perusahaan asuransi seringkali mengalami fluktuasi pendapatan dan pengeluaran pembayaran klaim yang dapat mengakibatkan kerugian atau kesulitan membayar klaim, maka dalam suatu perusahaan asuransi pembagian risiko diperlukan. Reasuransi merupakan salah satu mekanisme transfer risiko dari perusahaan asuransi kepada reasuradur. Salah satu jenis reasuransi yang sering digunakan adalah reasuransi stop loss. Dalam membagi risiko, ditentukan proporsi perusahaan dan reasuradur, hal ini disebut retensi. Retensi penting untuk ditentukan agar perusahaan tidak terlalu banyak membayar premi reasuransi namun tidak terlalu banyak menanggung risiko. Penentuan retensi yang optimal dapat dilakukan menggunakan Value at Risk dengan asumsi retensi bergantung pada distribusi besar klaim dan faktor loading. Dengan tingkat kepercayaan 90%, untuk faktor loading sebesar 10%, 20%, dan 30% diestimasi retensi optimalnya yaitu sebesar Rp. 170,351,556, Rp. 325,904,536, dan Rp. 468,982,963, dan risiko yang dialihkan ke reasuradur sebesar sisa klaim apabila besar klaim melebihi retensi optimalnya. Keyword: reasuransi, retensi, stop loss, Value at Risk
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides). Keyword:
Judul: Analisis Kekuatan Pondasi Tiang Pancang terhadap Beban Gempa pada Gedung RSUD Kota Depok Berdasarkan SNI 1726:2012 Abstrak: Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada di bawahnya. RSUD Kota Depok yang dibangun pada tahun 2008 perlu dievaluasi kekuatannya terhadap beban gempa berdasarkan SNI 1726:2012. Berdasarkan penelitian, nilai kapasitas dukung ultimit tiang sebesar 388.8 ton dan daya dukung ijin sebesar 129.6 ton. Daya dukung aksial kuat menahan beban aksial kecuali pada pondasi jenis PC18. Nilai daya dukung aksial pemodelan pada PC18 sebesar 19 991.99 kN sedangkan hasil perhitungan sebesar 15 424.33 kN. Nilai daya dukung lateral (Hu) tiang pancang sebesar 1132.13 kN dan nilai daya dukung lateral pemodelan terbesar berada pada jenis PC7 pada arah gaya Y (Hy) dengan nilai 802.70 kN. Penurunan tunggal pondasi pada gedung RSUD Kota Depok sebesar 1.17 cm. Penurunan kelompok terbesar terjadi pada PC18 sebesar 5.17 cm. Penurunan izin pada PC18 sebesar 58.5 cm. Nilai daya dukung dan penurunan pondasi hasil perhitungan lebih besar dibanding nilai yang didapat dari pemodelan melalui program ETABS, maka dapat disimpulkan daya dukung dan penurunan pondasi RSUD Kota Depok aman. Keyword: daya dukung, gempa, penurunan pondasi, tiang pancang
Judul: Analisis Pengaruh Gempa Terhadap Struktur Jembatan Cisemangka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Abstrak: Untuk perencanaaan jembatan, beban gempa menjadi salah satu beban yang harus diperhitungkan mengingat kondisi Indonesia yang berada di jalur lingkaran bencana gempa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya gaya dalam maksimum pada kondisi layan dan kondisi ultimit serta perhitungan tulangan pada struktur PCI girder, pier head, dan pier column. Metode yang digunakan adalah pemodelan menggunakan program AutoCAD dan analisis gaya dalam menggunakan program SAP2000. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh besarnya gaya aksial maksimum pada kondisi layan dan ultimit yaitu sebesar 19931.88 kN dan 19954.96 kN. Beban gempa menghasilkan gaya geser dan gaya torsi maksimum pada PCI girder sebesar 22564.87 kNm dan 196.43 kNm. Melalui perhitungan, untuk struktur PCI girder diperlukan tambahan 3D16 tulangan lentur, 7D16 tulangan susut, 5D9 tulangan geser pada bagian tumpuan, dan 2D9 tulangan geser pada bagian lapangan. Untuk struktur pier head diperlukan tambahan 82D32 tulangan lentur dan 26D16 tulangan geser pada bagian lapangan. Keyword: Beban gempa, gaya dalam, PCI girder, perhitungan tulangan
Judul: Karakteristik Imago Jantan Ulat Sutera Liar Attacus atlas (Lepidoptera : Saturniidae) Abstrak: This study aims to describe various morphometric parameters of male A. atlas moth, to found a correlation between the morphometric parameters and body weight on male moths, and to describe the reproductive system of male A. atlas moth. Male can distinguish from the female by comparing the antennae. The antennae of male is wider. There is a very strong correlation between the total body length and the body weight in linear equation Y = 0.875 X-1, 639 when Y is the weight in grams and X is the total body length in cm. Reproductive system of male A. atlas moth generally similer to B. mori reproductive system. Male A. atlas moth has reproductive system consists of a pair of testes, a pair of deferent duct with ampula ductus deferent, one spermatophore gland, one alba gland, one prostatica gland and one penis. Keyword: reproductive system, Attacus atlas, morphometric
Judul: Pengaruh Slag (AgriPower) terhadap pertumbuhan dan produksi padi serta emisi gas rumah kaca (CH4 dan N2O)) Abstrak: Pemanasan global (global warming) disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca, seperti CH4, N2O, dan CO2. Salah satu sumber emisi gas rumah kaca, adalah lahan sawah. Kebutuhan beras terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, oleh karena itu diperlukan upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca dari lahan sawah tanpa menurunkan produksi padi. Salah satu upaya mitigasi pada lahan sawah adalah dengan penambahan Fet yang berperan sebagai agen oksidasi (penerima elektron) untuk menekan emisi metan dan dapat pula digunakan sebagai soil amendment untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi (Ali et al., 2008). Pada penelitian ini digunakan slag (AgriPower) sebagai amelioran. Slag (AgriPower) adalah hasil samping dari pabrik pengolahan baja yang mengandung besi (Fe) tinggi dan beberapa unsur hara (makro dan mikro) lain terutama silikat (Si). Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan slag terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi serta emisi metan (CH4) dan nitrous oksida (N₂O) pada dua jenis tanah yang berbeda kandungan Fe³+-nya. Penelitian ini merupakan percobaan pot dengan empat perlakuan, yaitu kontrol atau tanpa tambahan apapun (TO), penambahan slag (T1), penambahan NPK (T2), dan penambahan NPK + slag (T3). Penetapan gas CH4 dan N₂O dilakukan dengan alat Gas Chromatograph (GC). Penelitian dirancang berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL). Analisis data dengan menggunakan Analysis of Variances (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%, menggunakan program SPSS versi 13.0. Dari data dilapangan yang telah di analisis, pengaruh slag terhadap pertumbuhan dan produksi padi tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5%, namun berpotensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi pada tanah Atang Sendjaja, tetapi tidak pada tanah Cihideung Ilir. Perlakuan slag (T1) mengurangi emisi CH4 sebesar 283.05% dan N2O sebesar 73.35% dari kontrol (TO), sedangkan perlakuan NPK + slag (T3) tidak mampu mengurangi emisi CH4 namun mampu mengurangi emisi N2O hingga 372.2% dari perlakuan NPK (T2) pada tanah Atang Sendjaja, sedangkan pada tanah Cihideung Ilir, perlakuan slag (T1) mengurangi emisi CH4 sebesar 125.25% namun meningkatkan emisi N₂O dari kontrol (TO) dan perlakuan NPK + slag (T3) mengurangi emisi CH4 37.27% dan N2O hingga 344.6% dari perlakuan NPK (T2), namun menurut uji lanjut DMRT taraf 5%, slag (AgriPower) tidak berpengaruh nyata terhadap emisi CH4 dan N2O. Keyword: Methane, Nitrous oxide, Slag, Paddy production, Rice production
Judul: Pengaruh Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag, dan Unsur Mikro terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) Varietas IR 64 pada Tanah Gambut dari Kumpeh, Jambi Abstrak: Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan semakin besarnya kebutuhan pangan yang harus dipenuhi oleh pemerintah khususnya besar. Pemanfaatan lahan gambut merupakan salah satu alternatif sebagai pengembangan budidaya lahan sawah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras. Akan tetapi, pemanfaatan lahan gambut memiliki berbagai permasalahan, di antaranya tingginya tingkat kemasaman dan kandungan unsur hara yang sangat rendah. Salah satu cara yang pernah digunakan untuk memperbaiki sifat kimia gambut yaitu dengan menggunakan terak baja. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pemberian electric furnace slag, blast furnace slag, dan unsur mikro terhadap sifat kimia tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah pada tanah gambut dari Kumpeh Jambi. Dosis electric furnace slag dan blast furnace slag yang diberikan sama, yaitu 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Rancangan percobaan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan electric furnace slag dan blast furnace slag berpengaruh nyata meningkatkan pH tanah, Ca-dd, Mg-dd, Si tersedia pada tanah, dan sangat nyata meningkatkan pertumbuhan serta produksi tanaman padi. Perlakuan unsur mikro sangat nyata meningkatkan ketersediaan Cu dan Zn, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi padi. Pada perlakuan electric furnace slag tanaman memiliki pertumbuhan dan produksi lebih tinggi daripada perlakuan blast furnace slag, unsur mikro dan kontrol. Dengan demikian, perlakuan electric furnace slag lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi daripada blast furnace slag dan unsur mikro. Kadar logam berat ( Hg, Pb, dan Cd ) dalam beras pada perlakuan electric furnace slag dan blast furnace slag berada di bawah batas maksimum cemaran logam berat dalam beras, sehingga beras yang dihasilkan dari perlakuan tersebut aman untuk dikonsumsi. Keyword:
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ) Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration. Keyword:
Judul: Keragaan usaha pembesaran ikan hias anggota kelompok jaya mandiri Desa Kebalen Kecamatan BAbelan Kabupaten Bekasi Abstrak: Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri merupakan kelompok pembudidaya yang baru terbentuk tahun 2006 atas bantuan dari pemerintah daerah setempat. Kegiatan usaha budidaya ikan hias yang dilakukan Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri masih bersifat tradisional dan jenis ikan yang dibudidayakan cukup beragam, namun belum dapat dinyatakan jenis ikan hias mana yang layak untuk dikembangkan, karena belum adanya perhitungan analisis usaha dan kelayakan yang dilakukan terhadap kegiatan usaha kelompok ini. Untuk melihat kelayakan dan mengetahui keuntungan kegiatan usaha Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri, maka dilakukan analisis finansial. Analisis Usaha dilakukan terhadap budidaya ikan hias responden terdiri atas analisis pendapatan usaha, imbangan penerimaan dan biaya (R/C), analisis payback period (PP), Return of Investment (ROI), dan BreakEven Point (BEP). Analisis kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value(N PV). Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) dan Internal Rate of Retutn (IRR). Bedasarkan hasil perhitungan analisis usaha ketiga jenis ikan hias yang dibudidaya, usaha budidaya yang dominan yaitu usaha ikan hias Rainbow, Ikan hias Kongo Tetra dan Ikan hias Black Ghost menunjukkan bahwa Kelompok usaha yang memberikan keuntungn usaha yang lebih ringgi dari kelima kemompok kegiatan usaha Kelompok Pembudidava lkan Hias Jaya Mandiri adalah usaha kelomnok 3 yaitu mengkombinasikan antara ikan Kongo Tetra dan Black Ghost Keyword:
Judul: Evaluasi kelayakan finansial usaha ekspor ikan hias PT. Harlequin aquatics, Jakarta Abstrak: Indonesia memiliki 600 spesies ikan hias air tawar dan air laut yang asli dari alam, dan juga telah berhasil dalam mengembangkan pengolahan ikan hias yang bibitnya berasal dari Sungai Amazon di Brasil. Indonesia juga telah sukses dalam mengembangbiakkan 243 spesies ikan hias dan mengekspor ikan hias air tawar selama 10 tahun terakhir kepada 48 negara (Badan Pengembangan Ekspor Nasional, 1999). Nilai ekspor ikan hias Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 1999, setelah sebelumnya cenderung turun sampai dengan tahun 1998. Potensi ikan hias ini tetap memunculkan perusahaan-perusahaan baru di bidang usaha ekspor ikan hias. Salah satu perusahaannya adalah PT. Harlequin Aquatics. Tetapi, usaha ekspor ikan hias ini masih menghadapi beberapa kendala utama. Pasokan ikan yang didapatkan dari breeder biasanya tidak kontinyu, membuat tidak adanya order tetap di ikan hias. Transportasi juga masih membatasi perkembangan usaha ini. Hal-hal tersebut menjadikan potensi Indonesia untuk menguasai pasar ikan hias dunia belum tercapai. Karenanya masih banyak permintaan dari para importir beralih ke Singapura yang lebih memiliki stok ikan yang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas. Usaha ekspor ikan hias kelihatannya merupakan suatu usaha yang mampu menghasilkan keuntungan. Dan layaknya suatu proyek, usaha ini terdiri dari aktivitas-aktivitas yang menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit). Namun seringkali suatu proyek meliputi porsi ruang lingkup yang sangat luas sehingga disusun secara kurang cermat (Gitttinger, 1986). Hal ini dapat menimbulkan kerugian dalam jumlah besar. Sehingga perlu diadakan suatu tinjauan terhadap batasan-batasan kegiatan dalam usaha ekspor ikan hias ini beserta biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk (1) mengevaluasi kelayakan finansial investasi usaha ekspor ikan hias, (2) menganalisa ..dst Keyword:
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2 Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding. Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
Judul: Pengujian ketahanan kerebahan dan mutu beras plasma nutfah padi gogo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan terhadap kerebahan, mutu beran dan ketahanan terhadap penyakit blast dari 60 nomor koleksi plasma ufah pati gogo. Percobaan di lapangan dilakukan dari bulan Februari sampai awal Agus tus 1996 di Kebun Percobaan Cahayan, pada ketinggian 240 m dp sedangkan pengujian mutu beras dilakukan di Laboratorium Binkis. Pangan Pusat Ante Universitas (PAU) Pangan dan Gizi, Domaga, dari akhir Agustus sampai pertengahan September 1996 Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompak (RAK) dengan satu faktor dan tiga udang Faktor yang diuji adalah genotipe tanaman yang terdiri dari 60 nomor koleksi plasma mafah padi gogo lokal dan varietas Hasil percobaan menunjukkan bahwa selama pertumbuhan vegetatif, padi yang diuji umumnya tahan terhadap kerebahan pada fase berbxings persentase kerebahan bervariasi stars 0-55% sedangkan pada waktu panen hanya beberapa nomor yang persentase kerebahannya rendah yaitu Baher, Dodokan, Kalimatu, Kencana Bali, Bandang Huyur. Kencana Baliman. Paedai Moeto, Ketan Hitam dan HS 3. Sifat Ketahanan kerebahan tersebut dicirikan oleh perawakan tanaman yang pendek dan lingkar batang yang besar, jumlah anakan dan makan produktif yang tinggi serta tipe daun yang tegak (sudut daun < 30 atau semi (gabungan tipe tegak dan jatuh). Tetapi tinggi naman dan lingkar batang paling dominantuan kerebahan tanaman. Beras yang dikehendaki oleh konsumen dewasa ini adalah beras yang memiliki kadar amilosa dan sum gelatinisasi sedang serta mempunyai ukuran becas yang tergolong sedang sampai panjang. Kencana Bali, Asob, Lalantik Bamban dan Bakka Turuytergolong nomce-nomor yang memiliki berus bermutu bulk. Komponen produksi yang diamati adalah panjang malai, umur berbungan dan umur panen, bobot seribu butir dan ketahanan terhadap penyakit blast. Kisaran panjang mala, umur berbunga, umur panen dan bobot seribu butir yang ditemui pada penelitian ini masing-masing sebesar 21,2-27,9 cm, 62-144 hari, 111-175 hari dan 8,5-20,1 gram. Padi yang diuji sebagian besar tahan terhadap blast daun dengan skoring ting kat serangan lebih kecil dari 4, kecuali Bakka Turuy (skor 4), Siem (skor 4) dan Kencana Bali (skor 5). Namun hampir semua nomor peka terhadap blast leher malai ras Darmaga, kecuali Sentani dan Jatiluhur. Dus nomor ini relatif tahan terhadap blast leher malai dengan tingkat serangan berturut-turut 3 dan 5%. Kencana Bali merupakan galur yang tahan terhadap kerebahan dan menghasilkan beras yang bermutu baik namun galur ini peka terhadap penyakit blast. Keyword:
Judul: Uji Keragaan Karakter Agronomis Dan Mutu Fisik Beras Beberapa Galur Harapan F6 Padi Gogo ( Oryza Sativa L ) Yang Dibudidayakan Pada Kondisi Tercekam Aluminium. Abstrak: Penelitian dilakukan untuk mengamati keragaan karakter agronomis dan mutu fisik beras 22 galur harapan F6 padi gogo. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan galur sebagai perlakuannya. Setiap unit percobaan terdiri dari satu plot dan setiap plot terdiri dari 4 baris dengan panjang 4 meter setiap barisnya. Jarak tanam yang digunakan 60 x 15 cm dengan satu benih per lubang tanam. Uji mutu fisik beras yang dilakukan adalah uji persentase beras giling (persentase b&as kepala, beras patah, dan butir menir) serta ukuran dan bentuk beras. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Kemunduran Mutu Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Penyimpanan Suhu Rendah dengan Perlakuan Cara Kematian dan Penyiangan Abstrak: Killing and gutting treatment at low storage temperature (0-5 oC) on tilapia fish (O. niloticus) showed significant results on the subjective test (organoleptic) and objectives (TPC/Total Plate Count, pH, and TVB/Total Volatile Base). The A1B2 treatment (dead pricker, gutting) gare the best quality, and this could he maintained for 10 days. Tilapia fish could be consumed up to-10 days because the number of bacteria at the end of the storage prevent reached 9.7x105 colonies/g. TVB value generated at the end of the storage period reached 20.45 mg N/g with some fluctuation of pH value during the storage. The quality of tilapia fish could maintain with the combination of treatment and storage at low temperature (0-5 oC). Keyword:
Judul: Kemunduran Mutu Ikan Mas (Cyprinus carpio) selama Penyimpanan pada Suhu Ruang. Abstrak: Kurangnya pemahaman tentang kualitas ikan menyebabkan banyaknya kerusakan (pembusukan ikan) pada saat pasca panen ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari laju perubahan mutu ikan mas segar dengan cara pembuangan isi perut dan penyusunan melalui uji organoleptik, uji TVB, uji TPC dan uji hiatologis selama penyimpanan pada suhu ruang. Penentuan kesegaran ikan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengujian Organoleptik, TVB, TPC, dan jaringan daging ikan mas. Pengamatan dilakukan setiap 2 jam sekali selama 8 jam. Nilai uji organoleptik ikan mas selama pengamatan 8 jam yaitu 8. Nilai TVB menunjukkan bahwa terdapat peningkatan, nilai tertinggi ditemukan pada perlakuan gelar dan dengan isi perut sebesar 8,19 mg N/100 g. Jumlah total mikroba ikan mas selama 8 jam mengalami peningkatan pada jam ke-8 untuk semua perlakuan nilai berkisar antara 4,89-6,20 log CFU/g. Perlakuan yang diberikan terhadap ikan mas (gantung dan gelar) dan (tanpa isi perut dan utuh) tidak menunjukkan adanya perbedaan pada keadaan jaringan fillet bagian dorsal dan anal, sedangkan kerusakan miomer terjadi secara massif pada jam ke-8. Ikan mas setelah dilakukan pengujian selama 8 jam masih layak untuk dikonsumsi berdasarkan nilai TVB dan TPC. Keyword: Ikan mas, jaringan daging ikan mas, organoleptik, TVB, TPC
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Transplantasi sel testikular ikan gurame Osphronemus gouramy pada ikan nila Oreochromis niloticus umur 1-4 hari Abstrak: Giant gouramy is one of the targeted farmed species to increase its production level in the Indonesian Ministry of Maritime Affairs and Fisheries Program 2010-2014. Its production seemed slow because of the relatively long reproductive cycle. Transplantation of giant gouramy testicular cells to tilapia can be done in the hope that the surrogate broodstock (tilapia) will be able to give birth giant gouramy so the production cycle can be accelerated. In this research, transplantation of giant gouramy testicular cell (donor) in the peritoneal cavity of newly hatched tilapia (recipient) was performed. Giant gouramy testicular cells that contain spermatogonial cells obtained by dissociation of the gonad using PBS with 0.5% trypsin and then injected into tilapia with different ages. The results showed that SR (survival rate) of 1-2 days old injected larvae (A; 89.34%) were lower compared to that of 3-4 days old (B; 98.96%). Furthermore, the success rate of donor cells colonization in the recipient gonad at 2 months after injection in treatment A (6 of 6 recipients; 100%) was higher than that of treatment B (3 of 4 recipients; 75%). The results of this study indicated that transplantation using 1-2 days old larvae gave highest colonization and comparable level of SR. Thus, this technique has the potential both to manipulate gamet production of economically important fish species that relatively difficult to reproduction (commercial) and reproduce the endangered fish (as conservation). Keyword:
Judul: Pemijahan Buatan pada Ikan Nila Sultana (Oreochromis niloticus) dengan Penyuntikan Ovaprim dan Prostaglandin (PG) F2α Abstrak: Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas budidaya ikan air tawar di Indonesia. Hingga saat ini, sebagian besar benih ikan nila diperoleh dari hasil pemijahan alami. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan dosis ovaprim dan prostaglandins (PG) F2α pada pemijahan buatan ikan nila dan teknik pemijahan buatan yang tepat pada ikan nila. Induk yang digunakan berukuran 189-307 gram (betina) dan 183-375 gram (jantan). Induk dipelihara di dalam akuarium 60×40×40 cm3 selama dua hari sebelum disuntik. Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali yaitu, pukul 20.00 WIB dan 08.00 WIB. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol (K); 0,3 mL/kg ovaprim + 0,1 mL/kg PGF2α (A); 0,5 mL/kg ovaprim + 0,1 mL/kg PGF2α (B); 0,8 mL/kg ovaprim + 0,1 mL/kg PGF2α (C); dan 1 mL/kg ovaprim + 0,1 mL/kg PGF2α (D). Hasil terbaik yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari perlakuan C (0,8 mL/kg ovaprim + 0,1 mL/kg PGF2α), yakni nilai derajat ovulasi sebesar 100%, jumlah telur yang diovulasikan (JTYD) tertinggi sebanyak 802 butir/ekor, dan nilai derajat pembuahan tertinggi sebesar 81%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pemijahan buatan pada ikan nila dapat dilakukan dengan penyuntikan pertama 0,8 ml/kg ovaprim pada induk betina, 0,1 ml/kg ovaprim untuk induk jantan, dan penyuntikan kedua 0,1 mL/kg PGF2α pada induk jantan dan betina. Keyword: Ikan nila (Orechromis niloticus), ovaprim, ovulasi, derajat pembuahan, pemijahan buatan, PGF2α
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java) Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
Judul: Analisis manajemen pengendalian persediaan compo rubber sebagai bahan baku Rubber Lining pada CV.Mandala Logam, Kabupaten Garut, Jawa Barat Abstrak: Indonesia saat ini menempati posisi kedua terbesar di dunia baik sebagai negara produsen karet alam maupun sebagai pengekspor setelah Thailand. Komoditas karet sampai saat ini masih memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam perekonomian nasional serta menjadi sumber pendapatan andalan devisa negara. Kontribusi produk domestik bruto (PDB) dari komoditas ini mencapai enam trilyun rupiah setiap tahunnya, menyerap sekitar 1,7 juta tenaga kerja, serta berperan dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah pengembangan. Selain itu, peningkatan nilai karet alam serta produk- produk turunannya selama tahun 2001-2005 mengalami peningkatan sebesar 4,39 persen. Kebijakan yang diambil melalui strategi pengendalian dan pemeliharaan persediaan oleh perusahaan saat ini bertujuan untuk mengendalikan ketidakpastian produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan CV. Mandala Logam sehingga diperoleh optimalisasi produksi dan biaya persediaan yang minimum, serta mencari dan memberi metode pengendalian persediaan alternatif yang dapat ditawarkan kepada perusahaan dalam rangka mencapai efisiensi. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kebijaksanaan perusahaan khususnya manajemen pengendalian persediaan bahan baku, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis penentuan bahan baku perusahaan yang meliputi jenis, asal bahan baku, prosedur pembelian, kualitas bahan baku serta analisis terhadap persediaan bahan baku yang meliputi volume pemakaian bahan baku, harga, waktu tunggu dan biaya persediaan bahan baku Setelah data-data tersebut terkumpul, dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode MRP teknik Lot for Lot, EOQ, POQ dan PPB. Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan kebijakan yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat efektivitas dan efisiensi manajemen pengendalian persediaan bahan baku perusahaan. CV. Mandala Logam tidak memiliki metode khusus dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku Hal ini dikarenakan perusahaan beranggapan bahwa kebijakan yang selama ini diterapkan sudah cukup berhasil dalam mengendalikan persediaan yang ada di gudang Sistem pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan oleh CV. Mandala Logam dimulai dengan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk produksi rubber lining yang dibuat berdasarkan pengalaman konsumsi produk akhir (rubber lining) oleh PT. Mulia Glass pada tahun-tahun sebelumnya. Rencana produksi CV. Mandala Logam dibuat berdasarkan permintaan pasar. Keyword:
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor karet alam indonesia Abstrak: Karet alam merupakan salah satu komoditi unggulan dari sektor perkebunan yang menjadikan Indonesia sebagai produsen sekaligus eksportir terbesar kedua di dunia. Sekitar 80 persen produksi karet dihasilkan dari kebun rakyat dan sisanya dihasilkan oleh kebun pemerintah dan swasta. Sebagian besar karet alam tersebut diekspor ke luar negeri dan hanya sekitar 10 persen yang diserap oleh industri lokal. Konsumsi karet alam dunia terus mengalami peningkatan disebabkan berkembangnya industri berbahan baku karet alam, khususnya industri ban, pada negara-negara maju misalnya Amerika Serikat dan Jerman. Ditambah lagi dengan pertumbuhan ekonomi dikawasan Asia yang memunculkan negara industri berbasis karet alam yang baru semisal Cina dan India. Walaupun Indonesia memiliki lahan paling luas tapi dari produktivitasnya masih jauh di bawah Thailand dan Malaysia. Produktivitas kebun rakyat Indonesia hanya 712 kg/ha sedangkan Thailand 1374 kg/ha dan Malaysia 1338 kg/ha. Produktivitas yang masih rendah tersebut menjadi salah satu penyebab berfluktuasinya ekspor karet alam Indonesia, selain ada faktor internal dan eksternal lainnya seperti konsumsi karet domestik dan harga karet sintetis dunia sebagai susbtitusi karet alam. Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Model Pendugaan Biomassa Shore A Leprosula Miq Di Kebun Percobaan Carita Abstrak: Peningkatan konsen\rasi dati gas efek rumah kaca (CO;:, CH ... N20. HFCs, .PFes, SF6) r1i atmosfer membel'ikan pengaruh besar dalam perubahan iklim yaitu peningkatan tempe'r?1ur atmosfu bumi. Diantara gas efek rumah kaca tersehut. C02 memiliki jumlall yang palh ~ ber1iml'cll. Ekosistem hutan memainkan peranan penting dalam mengurangi perubahan iklim karelUl hutan selain sebagai penyerap karbon, juga dapal b~ran sebagui sumber pengemisi karbon. Biomassa hutan merupalum pendekatan yang relevan untuk menduga besamya !carbon yang tf:nimpan daJam hutan. Secam umum me10de pendugaan biomassa di atas tanah ada dua keJompok (Chapman, 1976) yaitu metode pemanenan (Destructive samplmg) dan me10de tidak langsung (Non destructive sampling). Dengan pertimbangan biaya dan perizinan penebangan pohon maka metode pendugaan biomassa yang bisa digunakan dalam penelitiun ini adal"h metode tidak langsung (hubungan ulometrik) yailU d ..' ngan meneari keterl<.aitan beberapa peubab bebas (dimensi pohon) yang mampu menerangkan peubah tidak bebasnya (biomassa). Pendugaan biornassa itu spesitik untuk setiap jenisnya mab dalam penelitian ini dicoba pendugaan biomassa pohon Shorea leprosula Miq dengan llama Iokal menmti temhaga atau merauti bunga di lokasi Kebun Percohaall Carita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model terbaik untuk menduga biomassa batang utama,. biomassa bebas c:abang. biomassa. caban&, dan biomassa total pohon Shorea leprosuia Miq melalui pendekatan volume pohon dan kerapatanjenisnya. Pohon model yang digunakan urunk rmnduga biomassa pohon yaitu sebanyak 98 pohon yang diJakukan secara purposive dengan memperhatikan pertumbuhan pobon nomlal d:Ul mewakili senma kelas diameter pollan. kumsi yang digunakall dalam penelitian ini yaitu ada k')fetasi yang MUP tinggi antaTa dimensi-dimensi pobon (diameter, tinggi pobon, diameter tajuk. dan tiugg] tajuk) dengan besamya Liomassa dan nilai rabl-rata b.:rnt jenis kayu hasil pengukuran ini merupakan konstanta. Dimensi-dimensi pabon tersebut secara langsung diukur di lapangan. Untuk ml.'11guji kerapatan kayu pobon meranti tembaga diambil sampd kayu bagian pobon contoh tertentu yang rebah saja (batang dan cabang) lain dihitung kerapatan jeni!>"tlya pada kondisi kering tanur. KerapalaJI kayu meranti tembaga yang diperoleh dalam peneJitirul ini dibandingk.an dengan kerapatan air (Aquodes) akan menghasilkan bent jenis kayo meranti telllhaga dan nilai bernt jenis kayu Illeranti temhaga ini dibandingkan dengan berat jenis kayu meranti tembaga hasil penelilian sebelumny<: (Martawijaya et a1., 1981 dan Oey Djoen Seng, 1990) untuk numgetahui apakah beratjenis ktlyu meranti tembaga ioi termasuk kisar-.tn herat jenis kayo Illetanti tembaga hasil penelitian scbelumnya. Kebun Percobaan Carita memiliki struktur tegakan hUlan a1run yang ditunjukkan dengan kOlldisi tegakan yang beragam, wnW" pohOIl yang beragam, dan pohon yang terdapat i;!i lokasi tersebUl menyebar daJam setiap kelas diarneternya. Arsitektur pohon mera.nti tembaga tenna';ltk dalam model RouI., yang dicirikan dengan perkembangan balang polok monopodial dan Qrtotrc·:'ik. serta cabang pohon yang menerus pada balang pokok (Halle, Oldeman, dan Tomlinson, 1978). Berdasarkan arsitektur pobon rmranti tembaga tersebut maka pengukllran batang ut.1.ma bisa dil:lkdam den.g:II' haik dihandingkan dengan pengukuran cabang Perhitungan biomas..<;a bawIg utmna, biomassa beha.<{ cabang, dan biomassa 1-.>tal POhOJl digunakan 98 pengukuran pohon contoh. sedangkan biornassa cabang digunakan 6"1l: '),JhOll dari keseluruhan pengukuran pohon contoh karena tidak semua pobon contoh pen:abangannya ;-lapat diuiaLr karena ukuran cabangnya yang keeil « 10 em). Semakin besar biomassa setiap bagian pohon maka diameter pohon pun aka'"! se I.o!kjn b(.~d" Peningicatan nilai biomassa bagian poboll tertentu Keyword:
Judul: Model persamaan alometrik biomassa dan massa karbon pohon Akasia mangium (Acacia mangium Willd.): studi kasus pada HTI Akasia mangium di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Abstrak: Increasing concentrations of greenhouse gases like carbon dioxide (CO2), methane (CH4), nitrous oxide (N2O), hydrofluorocarbons (HFC), perfluorocarbons (PFC) and sulfur hexafluoride (SF6) in the atmosphere already have environmental impacts caused by rising air temperature at the earth. Forests can absorb greenhouse gases by way of transforming CO2 from the air to deposit the carbon stored in trees. Acacia mangium is a fast growing tree species having ability to tolerate wide-range soil conditions, which make this spesies attractive for tree planting in critical lands. This research was conducted in Acacia mangium plantation forest at Parung Panjang Sub-District, Bogor District, Perum Perhutani Unit III, West Java and Banten. The objective of this research are (1) to learning the carbon content of tree biomass component, (2) to learning the allometric equation models for biomass and carbon mass estimation and (3) estimating the carbon stocks of Acacia mangium plantation. Selection of sample trees in each diameter class were conducted by purposive sampling, starting from diameter class 0-5 cm to those of 35-40 cm. Laboratory tests were conducted to determine the carbon content of tree biomass component. Selection of the best equation was conducted by using allometric regression based on the highest R2(adj). The results of the case study on Acacia mangium stands, showed that there is a differences in carbon content of tree biomass component (roots, stems, branches, twigs and leaves). The highest carbon mass is in the main stem of the tree, and the lowest is in the leaves. The model of tree biomass allometric equation of Acacia mangium is W = 0,140928 D2,31 and tree carbon mass allometric equation is C = 0,060255 D2,39. Potency of carbon stocks in Acacia mangium plantation forest at Parung Panjang Sub-District was 25,4183 ton/ha. Keyword:
Judul: Wheat Germ-Brau Granola Bars Kaya Nutrisi untuk Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Abstrak: Selama kehamilan kebutuhan nutrisi harian (Recommended Daily Dietary Allowallces/RDA) wanita meningkat hingga lebih dari dua kali lipat, seperti contohnya kebutuhan asam folat yang meningkat hingga 400 pg/hari, dimana pada keadaan normal hanya 180 ug/hari. Kebutuhan nutrisi lainnya yang penting dan seringkali sulit dicapai pemenuhannya adalah vitamin E dan ALTJ (Asam Lemak Tak Jenuh). RDA menunjukkan bahwa ibu hamil membutuhkan vitamin E sebanyak 10 mg/hari, dimana biasanya hanya 8 mg/hari. Pala makan masyarakat yang rendah serat juga menjadi perhatian para ahli teknolagi pangan dan gizi. Setiap harinya setiap orang membutuhkan 20 - 35 gram serat. Keyword:
Judul: Pengaruh Kombinasi Strand, Kadar Perekat dan Beda Tekanan terhadap Sifat Fisis Mekanis Oriented Strand Board Kayu Mangium dan Afrika. Abstrak: INTRODUCTION. Overexploitation for decades affecting reduction of round wood production from Indonesian natural forest, in the other hand round wood demands are increasing. This quality decline supporting composite products as an alternative. One of popular composite products is oriented strand board or commonly known as OSB. OSB is a panel from wood strand and compound with exterior adhesive and then hot pressed. There were many observation regarding for OSB made from community forest’s wood. The objectives of this research are to explain adhesive difference, acacia and african wood combination strand and difference of pressing on OSB manufacturing to its physical and mechanical properties and to determine the best treatment for OSB. Physical and mechanical properties test is refer to JIS A 5908 (2003) standard of particle board standard and CSA 0437.0 (Grade O-2) standard of OSB. MATERIAL AND METHOD. Variable used were wood species, adhesive content, and pressing. Mangium, African and mix of them used as OSB raw materials. Adhesive content used were 6%, 8% with 1% parafin added. Physical and mechanical properties observed were density, moisture content, water absorption, thickness swelling, modullus of elasticity (MOE), modullus of rupture (MOR), internal bonding and screw holding power. RESULTS. The average value resulted from physical properties test are : OSB’s average density about 0,50-0,62 g/cm3, the average moisture content is about 7,61-11,23%, water absorption average of OSB 2 hours is about 24,12-73,12%, water absorption average of OSB 24 hours is about 56,57-115,97%, the average value of thickness swelling OSB 2 hours is about 9,39-32,35%, the average value of thickness swelling OSB 24 hours is about 17,44-36,04%. The average value resulted from mechanical properties test are : the average dry MOE parallel to grain is about 21.518-39.019 kg/cm2, the average dry MOE perpendicular to grain is about 6.134-12.363 kg/cm2, the average wet MOE parallel to grain is about 3.435-22.278 kg/cm2, the average wet MOE perpendicullar to grain is about 2.078-8.316 kg/cm2, the average dry MOR parallel to grain is about 158,71-346,67 kg/cm2, the average dry MOR perpendicullar to grain is about 82,66-160,40 kg/cm2, the average wet MOR parallel to grain is about 52,12-223,22 kg/cm2, the average wet MOR perpendicullar to grain is about 34,66-135,61 kg/cm2, the average OSB internal bonding is about 1,24-7,72 kg/cm2, the average screw holding power is about 33,85-73,13 kg. OSB from Mangium wood with 8% of adhesive content and 25 kg/cm² is the finest OSB. Wheter, OSB from African wood with 6% of adhesive content, and pressing of 15 kg/cm² is the worst OSB. Wood species which gives the best effect is Mangium, followed by african wood and combination of them as the worst. The best adhesive content is 8% while the best pressing is 25 kg/cm². Keyword:
Judul: Pengaruh perlakuan pendahuluan dan variasi panjang strand terhadap sifat oriented strand board (OSB) dari bambu betung (Dendrocalamus asper (Schultes.f) Backer ex Heyne) Abstrak: Bambu memiliki kandungan pati yang sangat tinggi sehingga dapat menghalangi proses perekatan saat pembuatan OSB. Ketidakawetan bambu juga menyebabkan bambu rentan terhadap serangan perusak biologis. Pada penelitian ini perlakuan pendahuluan dan variasi panjang strand dijadikan variabel penelitian. Perlakuan pendahuluan yang meliputi perendaman dingin selama 24 jam dan perendaman panas selama 2 jam dimaksudkan untuk mengurangi kandungan pati sehingga dapat meningkattan kualitas perekatan dalam pembuatan OSB. Sedangkan asetilasi anhidrida asetat 6% selama 48 jam dimaksudkan untuk meningkatkan keawetan bambu. Adapun variasi panjang strand pada penelitian ini terdiri dari 70 mm, 60 mm, dan 50 mm dengan lebar 20 mm dan tebal 0,6-0,7 mm. Nishimura et al. (2004) menyebutkan bahwa untuk mendapat liekuatan papan yang optimal aspect ratio strand (perbandingan panjang dan lebar strand) yang digunalcan memiliki nilai minimal 3. Keyword:
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid. Keyword:
Judul: Sintesis Mono Dan Diasilgliserol Dari Minyak Kelapa Dengan Cara Gliserolisis Kimia Abstrak: Pohon kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup potensial, dimana Indonesia yang berada pada jaJur Khatulistiwa merupakan daerah yang cocok untuk pertumbuhannya. Perkembangan teknologi pengolahan menciptakan aneka produk turunan kelapa yang berkualitas. Salah satu produk turunan dari minyak kelapa adalah emulsifaier. Kegunaan emulsifaier telah banyak digunakan dalam industri pangan maupun non pangan. Mono dan diversifikasi minyak bemilai ekonomi relatif tinggi dan mempunyai prospek pasar yang cukup cerah. Kelebihan mono dan diasilgliserol (M-DAG) dari minyak kelapa yaitu memiliki nilai tambah kesehatan, dimana minyak kelapa dengan kandungan asam laurat yang tinggi memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi proses yang optimum dalam pembuatan mono dan diasilgliserol (M-DAG) melalui reaksi gliserolisis kimia, yaitu reaksi antara trigliserida (minyak) dan gliserol dengan penambahan katalis kimia. Se1ain itu, penelitian ini bertujuan pula untuk mengetahui karakteristik produk M-DAG yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Central Composite Design yang terdapat dalam metode permukaan tanggap. Metode permukaan tanggap digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel respon dengan faktor percobaan. variabel respon yang digunakan adalah nilai rendemen, fraksi MAG, DAG, dan TAG. Faktor percobaan dalam reaksi gliserolisis ini me1iputi suhu, waktu, dan jumlah katalis. Parameter produk M-DAG yang diamati adalah tingginya nilai rendemen, kandungan fraksi monoasilgliserol (MAG) dan diasilgliserol (DAG) yang tinggi dan serendah mungkin adanya fraksi triasilgliserol (TAG) dalam produk yang dihasilkan. Kondisi optimum proses yang digunakan adalah kondisi reaksi terpilih variabel rendemen karena model persamaannya memiliki hasil yang berbeda nyata ' dengan nilai koefisien korelasi paling tinggi (r = 0.9193). Verifikasi kondisi optimum proses dilakukan untuk menguji kekonsistenan produk yang dihasilkan berdasarkan nilai CV (Coefficient Varians) dari segi nilai rendemen, persentase fraksi MAG dan DAG, dan rendahnya fraksi TAG yang dihasilkan. Hasil uji verifikasi, menunjukkan produk M-DAG menggunakan kondisi optimum proses terbukti konsisten dengan nilai CV kurang dari <15%. Pada kondisi optimum proses, produk M-DAG yang dihasilkan memiliki nilai rendemen yang cukup maksimum dengan kandungan fraksi MAG dan DAG relatif tinggi serta TAGrendah. Produk M-DAG yang dihasilkan memiliki nilai titik le1eh 40-42°C, kadar asam lemak bebas 0.72%, dan bilangan iod 18.18. Bahan baku yang digunakan, memiliki kadar air 0.08%, kadar asam lemak bebas 0.02%, dan bilangan peroksida 5.42 meq O2/kg. Keyword:
Judul: Sintesis Mono-diasilgliserol (MDAG) dari Stearin Minyak Sawit Degan Metode Gliseroisis Skala Laboratorium Abstrak: Mono dan diasilgliserol (MDAG) merupakan emulsifier dengan status Generally Recognized as Safe (GRAS) yang paling banyak penggunaannya dalam industri pangan dan jumlahnya sekitar 75% dari penggunaan emulsifier. Metode paling murah untuk memproduksi MDAG adalah sintesis dengan proses gliserolisis. Proses sintesis MDAG pada penelitian ini dilakukan menggunakan bahan baku stearin minyak sawit melalui reaksi gliserolisis kimia pada suhu tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum proses sintesis MDAG dari stearin minyak sawit dengan menggunakan metode gliserolisis pada skala laboratorium dan melakukan karakterisasi fisiokimia produk MDAG yang telah dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perlakuan berupa konsentrasi substrat yang digunakan (stearin:gliserol) 1:1.5 dan 1:2.3, dengan penambahan katalis NaOH 0.5% pada kondisi suhu reaksi 180 ℃ dan waktu reaksi 180 menit dengan melakukan sampling setiap 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesis MDAG dengan bahan baku stearin dengan rasio mol (stearin:gliserol) 1:2.3 menghasilkan produk dengan presentase fraksi MAG yang lebih tinggi (46.33%) dari pada rasio mol (stearin:gliserol) 1:1.5 (40.23%). Proses sintesis yang paling baik adalah proses sintesis dengan rasio mol (stearin:gliserol) 1:2.3 dengan waktu sintesis selama 90 menit. Pada kondisi ini diperoleh produk MDAG dengan presentase fraksi asilgliserol total MAG, DAG, dan TAG berturut turut sebesar 50.33±0.95%, 28.13±0.63%, dan 4.49±2.08%. Produk akhir yang dihasilkan memiliki karakteristik nilai ALB 1.64±0.00%, kadar air 0.55±0.02%, bilangan iod sebesar 34.56±0.01 g/100 g, dan slip melting point 49.5-50 oC dengan warna visual kuning kecoklatan. Keyword: emulsifier, glycerolisis, MDAG, stearin
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster. Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
Judul: Uji patogenitas Ganoderma spp. terhadap bibi tanaman sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) Abstrak: This research is based on the attack of Ganoderma spp to a protector plant, sengon. This attack has made a lot of coffee and cacao plantations suffers a great loss. Therefore, it is really important to do a specific research on the process of the inoculation of Ganoderma spp, to prevent such attack. The aim of this research is to understand how the effect of the inoculation to the sengon seed. This research was conducted from October 2009 - March 2010 and held in a greenhouse of Department of Silviculture and Forest Disease Laboratory of the Department of Silviculture. The tools used for research purposes are: SPSS, tally sheet, lid. The materials for this research are the seeds sengon age one and a half months, the timber (diameter 3, 4, and 5 cm), PDA (Potato Dextrose Agar) and isolates of Ganoderma species 1 (samples from lamtoro Ciamis area) and species 2 (sample from plants in the region sengon Ciamis) derived from the collection of Forest Pathology Laboratory and will be called SP1 and SP2. There are two majors in the research i.e. non inoculation and inoculation treatments. Each treatment consisted of three observation blocks that are considered equal and each block consisted of four plants as replicates. The non inoculation treatments are all combinations of root and foodbase treatments. Foodbase treatment itself is divided into two i.e. wood piece with varying size (3, 4, and 5 cm diameters) and PDA (Potato Dextrose Agar) without inoculation of Ganoderma spp.. The total of treatments are 10. Inoculation treatments are a combination of various treatments of root and foodbase which has inoculated with Ganoderma spp.. Type of Ganoderma spp. were also included in a combination. The total number of inoculation is 15 treats. In general, the result of control treatments calculation has a better average growth compared to the inoculation treatment. This result can be seen on the accretion parameter of heights and leaflets. It is possible to do the observation on the treatment of the inoculation with the negative growth tendencies. The height measurement seed, according to the regulation of The Minister of Forestry no.3 in 2004, is the height measurement from the base of the plant seed to the top growing spot using centimeter unit. From that definition, if the growing point is dead, then the growing spot underneath can be able to replace it, so the height will reduced. The calculation on pathogenity test shows that Ganoderma SP2 has more pathogenic than Ganoderma SP1. This result can be seen on the heights of seeds that were inoculated with Ganoderma SP2 are lesser than the heights of seeds that were inoculated with Ganoderma SP1. On the root treatment application, both controls and treatments blocks show the better growth from sengon seedlings using root cutting treatment. This result corresponds with Deselina works (1999), where root cutting will produce more vigor seeds and stronger roots. This positive result of root cutting application in inoculation treatment, tells us that infection rate of Ganoderma spp is slower than the healing process as the effect of the cutting. Keyword:
Judul: Pengujian Ketahanan Alami Kayu Sengon terhadap Jamur Pelapuk Kayu Schizophyllum commune, Pleurotus djamor dan Pleurotus ostreatus dengan Metode JIS K 1571-2004 Abstrak: Fungi is an organism heterotroft that obtains energy by absorbing food from other organic materials, one of which is wood. Wood destroying fungi lives off wood components, such as cellulose, hemicellulose and lignin which are biochemically overhauled with the help of enzymes. Well know wood in the trade to date approximately 400 types. Around 80–85% of Indonesian woods had low resistance class which it’s very easy attacked by wood decay fungi. For instance Falcatria molucana, Acacia mangium dan Pinus merkusii (Yunasfi 2008). Kinds of it which potentially most decaying off the woods are Schizophyllum commune, Pleurotus ostreatus and Pleurotus djamor. This study aims to determine the potential that three kinds on wood decay fungi and the potential quality of wood to three decay fungi based on JIS K 1571-2004 method. The results showed that all three types of wood rot fungi used in this test has the potential to lower the weight of the wood sample. Fungi are the most potent in lowering weight sengon is S. commune with the percentage reduction in timber weight by 3,7%. P. ostreatus and P. djamor only have the potential to decrease the weight of each of 1,5 and 1,1%. Fungi significantly affect the percentage reduction in timber weight, the percentage weight loss of wood obtained from the results of laboratory tests the durability of wood used as a parameter. From these results it sengon wood into class II (resistant), while according to the Seng (1990) sengon wood balance to class IV–V (not resistance) so it can be said that this research has not succeeded. Discrepancy value of the percentage reduction in weight of wood sample with literature, because they suspected the existence of fungal hyphae into the sample wood so that hamper the final weight after the test sample is fed finished. Based on visual observations indicate multiple replication miselliums of fungi not full to close the wood. Ganerally the sample timber has been attacked fungal discoloration lighter (light brown). Its shows three types of fungi that is used is a white rot fungi Keyword:
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism. Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
Judul: Study about Body Image, Eating Habit, and Nutritional Status of Female Student at SMAN 1 Ciomas Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara body image, kebiasaan makan, dan status gizi pada siswi di SMAN 1 Ciomas. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan subjek berjumlah 65 siswi kelas X dan XI di SMAN 1 Ciomas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan metode Figure Rating Scale (FRS), sebanyak 60% subjek memiliki body image positif. Namun, terdapat 11 dari 16 subjek yang berstatus gizi normal dengan body image negatif yang menganggap bentuk tubuhnya saat ini belum ideal dan menginginkan bentuk tubuh yang lebih langsing. Sedangkan berdasarkan metode Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS) sebanyak 67,7% subjek memiliki body image normal dan 16,9% memiliki body image positif. Subjek memiliki kebiasaan makan yang tergolong baik (56,9%). Sebagian besar subjek (78,5%) memiliki status gizi normal berdasarkan IMT/U. Terdapat hubungan yang signifikan antara subskala MBSRQ-AS evaluasi penampilan dengan status gizi (p= 0,021: r= 0,286). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan status gizi dan status gizi dengan kebiasaan makan. Kata kunci : body image, kebiasaan makan, remaja perempuan, status gizi, This study aims to determine the relationship between body image, eating habits, and nutritional status of female student at SMAN 1 Ciomas. The design of study was cross sectional study with 65 female students in 1st and 2nd grade at SMAN 1 Ciomas as the subject. The results showed that based on the FRS method, 60,0% of the subjects had positive body image perception. The results of this study indicate that based on the Figure Rating Scale (FRS) method, 60% of the subjects have a positive body image. However, there were 11 out of 16 subjects with a normal nutritional status that have negative body images who consider their current body shape to be not ideal and want a slender body shape. Meanwhile, based on the MBSRQ-AS method, 67,7% of the subject had normal body image perception and 16,9% had positive body image perception. Subjects tend to had healthy eating habits (56,9%). Most of the subjects (78,5%) had normal nutritional status based on BMI for Age. There was a significant correlation between the MBSRQ-AS’s subscale appearance evaluation with nutritional status (p= 0,021: r= 0,286). There was no significant correlation between body image perception with nutritional status and nutritional status with eating habit. Key words: body image, eating habit, female adolescence, nutritional status Keyword: body image, eating habit, female adolescence, nutritional status
Judul: Body Image, Knowledge and Practices of Balanced Nutrition, and Obesity Level in Students at Women’s Dormitory IPB University Abstrak: Body image negatif cenderung disebabkan oleh status gizi yang obesitas. Obesitas sendiri seringkali disebabkan oleh perilaku yang tidak sesuai dengan praktik gizi seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan body image, pengetahuan dan praktik gizi seimbang, dengan tingkat obesitas mahasiswa di asrama putri IPB University. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek 30 mahasiswa asrama putri IPB University yang dipilih secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor body image subjek adalah 132,2 + 23,2 yang termasuk kategori body image negatif sedang. Rata-rata skor pengetahuan gizi seimbang subjek 53,8 + 11,6 yang termasuk kategori kurang. Rata-rata skor praktik gizi seimbang subjek 65,4 + 6,1 yang termasuk kategori sedang. Rata-rata IMT subjek 29,83 + 3,74 yang termasuk kategori obesitas I. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan (p<0,05) antara tingkat obesitas dengan body image dan praktik gizi seimbang, serta antara body image dengan praktik gizi seimbang. Sementara itu, meskipun secara uji statistik korelasi antara variabel tidak signifikan (p>0,05), subjek yang memiliki pengetahuan gizi seimbang lebih baik cenderung memiliki kategori obesitas lebih rendah, praktik gizi seimbang yang lebih baik, dan body image yang lebih baik. Keyword: status gizi, obesitas, body image, pengetahuan gizi seimbang, praktik gizi seimbang
Judul: Penggunaan invermectin sebagai endektosida pada kuda Abstrak: Ivermectin adalah salah satu dari kelompok senyawa- senyawa yang dinamakan avermectins, dihasilkan dengan fermentasi actinomycetes, Streptomyces avermitilis yang diisolasi mula-mula dari contoh tanah di Jepang. Zat aktif ivermectin mengandung lebih dari 80% 22,23 dihydroavermectin Bi dan kurang dari 20% 22,23 dihydroavermectin Bib Dalam hubungan dengan infeksi parasit, aktivitas Insektisida dari avermectin telah ditunjukkan pada pedicu- losis dan larva lalat terbang. Kemanjuran sebagai acaricida dari avermectin telah diperlihatkan pada tungau dan caplak. Keman juran yang luar biasa dari anthelmintika avermectin telah dilaporkan terhadap sapi, babi, kerbau, anjing, domba, kambing dan kuda. Disamping aktivitas spektrumnya yang luas, ivermectin juga memiliki indeks therapeutik yang tinggi, efektif dalam jumlah yang kecil dan tidak memiliki efek samping yang menyolok. Ivermectin bisa diberikan secara suntikan dalam bentuk cairan steril Eqvalan maupun peroral dalam bentuk sediaan pasta terhadap kuda yang terinfeksi oleh parasit. Keyword:
Judul: Kadar kalsium dan fosfor dalam darah dan susu sapi fries holland pada tingkat produksi yang berbeda dengan pemberian ransum yang sama Abstrak: Susu sebagai sumber zat-zat makanan yang berkualitas tinggi semakin banyak dikonsumsi masyarakat, sehingga perlu adanya usaha-usaha peningkatan produktivi- tas ternak perah. Kalsium dan fosfor merupakan dua mineral yang sangat penting untuk ternak perah sehingga perlu diperhatikan kebutuhan dan ketersediaannya di dalam pakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsumsi bahan kering (BK), kalsium dan fosfor dengan produksi susu, kalsium darah, fosfor darah, kalsium susu dan fosfor susu. Parameter yang diamati adalah konsentrasi kalsium dan fosfor di dalam darah dan susu, konsumsi BK, Ca dan P ransum serta produksi susu. Penelitian ini dilakukan selama delapan minggu, mulai 28 November 1992 sampai 22 Januari 1993 di PT Kariyana Gita Utama, Cicurug Sukabumi. Ternak yang digunakan adalah sapi perah FH sebanyak 12 ekor, yang terdiri dari 4 ekor produksi 15, 4 ekor produksi 10 dan 4 ekor produksi 5 liter susu/ekor/hari. Semua sapi yang digunakan adalah sapi yang sedang laktasi pada laktasi ketiga dan mem- punyai bobot badan rata-rata 425 kg. Ransum yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis pakan, yaitu hijauan (rumput gajah) dan konsentrat. Seluruh ternak yang digunakan diberi ransum dalam jumlah yang sama, yaitu ransum untuk kebutuhan sapi perah laktasi ketiga dengan produksi 10 kg susu/ekor/hari dan bobot badan rata-rata 425 kg menurut NRC (1988). Selama penelitian, ternak pada kelompok I, II dan III masing-masing meng- konsumsi ransum sebanyak 14.97, 14,93 dan 13,68 kg BK/ekor/hari. Dari ransum yang dikonsumsinya Sapi pada kelompok I mengalami defisiensi kalsium dan fosfor sebesar 4.82 dan 6.76 persen. Sapi pada kelompok II kelebihan kalsium dan fosfor sebesar 19.58 dan 20.60 persen, demikian pula halnya dengan sapi pada kelompok III kelebihan kalsium dan fosfor sebesar 68.16 dan 51.74 persen. Produksi susu kelompok I mengalami penurunan sebanyak 5.6 liter atau 38.6 persen, kelompok II relatif konstan, sedangkan kelompok III mengalami peningkatan sebanyak 1.5 liter atau 37.5 persen. Konsentrasi kalsium plasma darah pada awal penelitian sebesar 11.45, 9.95 dan 9.28 mg/100 ml untuk kelompok I, II dan III, sedangkan Pada akhir penelitian konsentrasinya adalah 11.3, 11.53 dan 12.63 mg/100 ml. Konsentrasi Fosfor Plasma darah pada awal penelitian sebesar 5.65, 4.93 dan 4.70, sedangkan pada akhir penelitian sebesar 5.85, 5.98 dan 6.35 mg/100 ml. Konsentrasi kalsium susu pada akhir penelitian sebesar 181.13, 178.5 dan 180.00 mg/100 ml. Konsentrasi Fosfor susu pada akhir penelitian sebesar 98.25, 101.00 dan 123.50 mg/100 ml.... Keyword:
Judul: Hubungan Antara Konsumsi Mineral Makro (Ca, P, Mg Dan S) Bahan Kering, Energi (TDN), Dan Protein Kasar Dengan Pertumbuhan Anak sapi Perah jantan Keturuinan Friesian Holstein (FH) Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mempelajari hubungan konsumsi mineral makro (Ca, P, Mg, ig, dan S) bahan kering (BK), energi (TDN), dan protein kasar (PK) dengan bobot dan pertumbuhan anak sapi perah jantan. Hubungan ini didekati dengan persamaan berikut: b₁ bz M =a Bo. (T+1) Mrataan konsumsi (g/ekor/hari) untuk pengukuran konsumsi mineral, dan M = rataan konsumsi (kg/ekor/hari) untuk peng- ukuran konsumsi BK, TDN, dan PK. Nilai Bo bobot awal sapi percobaan (kg), dan T rataan pertumbuhan sapi per- cobaan (kg/ekor/hari). Dalam penelitian ini digunakan 32 ekor anak sapi perah jantan keturunan Friesian Holstein (FH) yang terdiri atas: 13 ekor sapi anak, umur 5 - 12 bulan, berbobot hidup 55 - 105 kg; dan 19 ekor sapi jantan muda, umur 1 2 tahun, - berbobot hidup 80 240 kg. - Rataan konsumsi harian sapi anak: 2.3 kg BK, 1.3 kg TDN, 0.35 kg PK, 31.7 g Ca, 14.1 g P, 7.0 g Mg, dan 4.4 g S, sedangkan pada sapi jantan muda: 5.2 kg BK, 3.35 kg TDN, 0.86 kg PK, 56.7 g Ca, 34.8 g P, 16.1 g Mg, dan 6.29 g S. Hubungan konsumsi zat makanan dengan bobot hidup dan pertumbuhan sapi percobaan sangat nyata (P0.01). Hubung- an tersebut digunakan untuk menduga kebutuhan zat makanan... Keyword:
Judul: Aplikasi Android untuk Pengenalan Citra Karakter Jepang dengan Library Tesseract Abstrak: Japanese is one of difficult language to learn because the writing is relatively complicated and it has three kind of writing hiragana, katakana, and kanji. In this study, the Japanese character recognition system based on Android is designed to recognize Japanese character image and translate it into Indonesian using the library Tesseract OCR (Optical Character Recognition). OCR is a technique to convert non digital text into digital text or literally be interpreted as optical character recognition. In this study there were five functional requirements taking a picture with a camera, taking pictures form gallery, the conversion from image to text, text editing of Japanese character form OCR results, and display the results of Japanese text translations. Based on 10 samples of Japanese characters that have been tested, the accuracy values obtained from the test image from the camera around 80% and 94% image from the gallery. Besides test of applications using the questionnaire reached 91%. Thus this application is expected to be able to recognize the image of Japanese characters and translate them into Indonesian according to user needs. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Text., Image, Tesseract OCR, Android, Indonesian, Japanase
Judul: Pengaruh penyimpanan terhadap aktivitas antimikroba dadih asal susu kambing saanen dan peranakan etawah saanen (pesa) Abstrak: Dadih is a tradisional food product from Minangkabau that made from buffalo milk. Utilizing raw material from other animal like goat is very interesting to be study and as a diversivication of goat milk product. Antimicrobial activity that produce by dadih made from Saanen and PESA goat milk whose being tested with five pathogenic bacteria (Pseudomonas sp, Satphylococcus aureus, Bacillus cereus, Escherichia coli and Salmonella thypii) are relatively stable during storage. Keyword:
Judul: Kualitas mikrobiologis yogurt sinbiotik bubuk dari susu kambing dengan fruktooligosakarida (FOS) sebagai sumber prebiotik selama penyimpanan Abstrak: People already know that goat milk has high nutrition and medical value, but unfortunately the consumption level of goat milk is still low. The reason why people avoid consuming goat milk because of its goaty flavour. One of the method to solve this problem is by developing powdered simbiotic yogurt, so that it can help to increase goat milk consumption. The fermentation that occured in this product not only eliminated goaty flavour but also produced antimicrobial agent. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan makan di luar rumah dan kaitannya dengan status gizi dan kesehatan pegawai Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh faktor jenis kelamin, umur, status pegawai, jam kerja, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, status dalam keluarga, keberadaan pembantu rumah tangga (PRT) dan frekuensi makan bersama keluarga terhadap keputusan makan di luar rumah serta untuk mengetahui alasan, waktu, jenis makanan, tempat dan informasi fasilitas makan di luar rumah dan mengetahui hubungan frekuensi makan di luar rumah dengan Indeks Masa Tubuh dan tekanan darah. Penelitian ini dilaksanakan di 7 instansi yang berada di kecamatan Bogor Tengah kotamadya Bogor dari bulan Agustus sampai Oktober 1996. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang digali melalui wawancara dengan berpedoman pada kuesioner serta data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik. Untuk mengetahui hubungan antar faktor digunakan uji chi square (x2) dan uji korelasi Rank Spearman, dan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang berhubungan digunakan uji regresi logistik (Kleinbaum, 1994). Untuk mengetahui perbedaan antar faktor pada dua kelompok responden digunakan uji t (Steel & Torrie, 1992). Responden dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu Kelompok A responden yang makan di dalam rumah dan Kelompok B responden yang makan di luar rumah dengan persentase masing-masing 27% dan 73%. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, status pegawai, dan jam kerja keputusan makan di luar rumah Terdapat hubungan yang sangat nyata antara jenis kelamin, status dalam keluarga, keberadaan PRT dan frekuensi makan bersama dengan keputusan makan di luar rumah. Faktor tingkat pengetahuan gizi dan tingkat pendidikan berhubungan nyata dengan keputusan makan di luar rumah. Frekuensi makan di luar rumah berhubungan sangat nyata dengan keputusan makan di luar rumah. Faktor keberadaan PRT dan frekuensi makan bersama berpengaruh nyata terhadap keputusan makan di luar rumah. Apabila responden tidak mempunyai PRT dan tidak pernah makan bersama keluarga maka kemungkinan untuk memutuskan makan di luar rumah adalah 98%. Alasan utama makan di luar rumah adalah karena tidak sempat makan di rumah. Alasan lainnya adalah kebutuhan, kesenangan dan gengsi. Waktu makan di luar rumah dilakukan pada jam kerja dan di luar jam kerja. Pada jam kerja dilakukan bersama rekan kerja sedangkan waktu di luar jam kerja umumnya dilakukan dengan keluarga. Jenis makanan yang sering dikonsumsi di luar rumah adalah jenis makanan pokok dengan pelengkapnya dan jenis makanan jajanan. Tempat atau fasilitas makan di luar yang sering digunakan oleh responden adalah warung nasi, kantin, restoran dan pedagang keliling. Tingkat konsumsi energi, protein, karbohidrat, vitamin A, vitamin B1, vitamin C dan Fe antara kelompok A dab B tidak berbeda nyata dan menunjukkan rata-rata yang lebih dari 100%. Tingkat konsumsi lemak kelompok A dan B berturut-turut 105,1 % dan 123,9 % dan menunjukkan perbedaan nyata. Tingkat konsumsi kalsium pada kedua kelompok masih rendah yaitu kelompok A 31,1 % dan B 77,8 %. Dengan rendahnya tingkat konsumsi kalsium dan tingginya konsumsi lemak dapat meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) (Beevers dan MacGregor, 1987). Tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan di luar rumah dengan Indeks Masa Tubuh (IMT), tetapi terdapat kecenderungan tingginya nilai IMT responden. Tekanan darah berhubungan dengan frekuensi makan di luar rumah. Persentase responden yang memutuskan makan di luar Keyword: pengambilan keputusan, status gizi, kesehatan pegawai
Judul: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebiasaan Konsumsi Fast food pada Kalangan Pegawai Negeri dan Swasta di Jakarta. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan konsumsi fast food pada kalangan pegawai negeri dan swasta di wilayah Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menggunakan google form yang kemudian link disebarkan pada media sosial whatssapp, twitter dan line kepada para pegawai yang berlokasi kantor di Jakarta. Jumlah contoh yang mengikuti penelitian ini sebanyak 562 orang. Contoh dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kategori, contoh pegawai negeri dan contoh pegawai swasta. Fast food dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu fast food moderen dan fast food lokal. Terdapat kesamaan di kedua kategori contoh yaitu, fast food yang paling sering dikonsumsi 1 kali setiap hari dalam 1 bulan adalah nasi uduk/nasi kuning yang termasuk kedalam jenis fast food lokal dan fast food yang tidak pernah dikonsumsi dalam 1 bulan oleh contoh yaitu hamburger/sandwich yang merupakan jenis fast food moderen. Uji pengaruh menggunakan uji regresi logistik menunjukkan faktor status kepegawaian (p=0.017) dan paparan media (p=0.000) signifikan memengaruhi kebiasaan konsumsi fast food moderen pada kedua kategori contoh. kebiasaan konsumsi fast food lokal dipengaruhi oleh faktor wilayah domisili (p=0.039), penghasilan (p=0.006), faktor lingkungan kerja (p=0.008), pengaruh layanan gerai (p=0.045) dan paparan media (p=0.008). Keyword: fast food lokal, fast food moderen, kebiasaan konsumsi fast food, pegawai
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism. Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
Judul: Kelayakan Usaha Ikan Gurami di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor Abstrak: Usaha ikan gurami memiliki potensi untuk dijalankan karena memiliki harga jual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis kelayakan usaha ikan gurami secara non finansial dan finansial dan sensitivitas perubahan volume produksi, harga pakan pelet, harga benih ikan, harga cacing sutera dan gaji tenaga kerja tetap. Metode yang digunakan untuk menganalisis aspek non finansial adalah deskriptif, untuk aspek finansial menggunakan kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, Net B/C, IRR dan PP dan pada analisis sensitivitas dengan metode switching value. Hasil analisis kelayakan usaha ikan gurami pada aspek non finansial adalah usaha dinyatakan layak untuk dijalankan. Pada analisis aspek finansial usaha ikan gurami pada skenario I pembenihan, skenario II pembesaran dan skenario III pembenihan dan pembesaran menunjukan usaha layak untuk dijalankan karena hasil kriteria kelayakan investasi sesuai dengan syarat kelayakan. Diantara tiga skenario, skenario yang paling layak dijalankan adalah skenario II pembesaran. Hasil analisis sensitivitas disimpulkan bahwa penurunan volume produksi paling sensitif dibandingkan perubahan komponen lain. Keyword: usaha ikan gurami, kelayakan, kriteria kelayakan investasi, switching value
Judul: Analisis kelayakan pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang Jawa Barat Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1). menganalisis kelayakan pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang dilihat dari sisi nonfinansial yaitu dari aspek pasar, teknis, dan manajemen; (2). menganalisis kelayakan finansial pengembangan budidaya usaha pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang; (3). menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pengembangan budidaya usaha pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada perusahaan X di Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung (observasi) pada obyek penelitian. Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan permasalahan penelitian. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keungan. Analisis kelayakan investasi dilakukan secara kuantitatif dan yang lainnya secara kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Pada aspek pasar, selama ini hasil produksi pendederan selalu terserap oleh pasar karena budidaya pembesaran Ikan Mas di Jatiluhur dan Cirata membutuhkan benih hasil pendederan rata-rata 5 ton per hari dan baru terpenuhi sebanyak 20 persen dari petani ikan di Kabupaten Purwakarta. Perusahaan juga telah menjalankan fungsi manajemen dari sisi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Secara teknis, proses budidaya pendederan ikan mas terdiri dari: (1). Persiapan kolam; (2). Penebaran benih; (3). Pemeliharaan benih; (4) pemenenan; (5). Penyeleksian ikan. Penilaian atas aspek keuangan menunjukan NPV sebesar Rp.238.779.000; IRR 42%; Net B/C 64,17; Gross B/C 1,26; Paybeck Period 1 tahun; serta Profitability Ratio (PR) 44,1. Berdasarkan analisis kelayakan usaha aspek finansial dan nonfinansial, usaha ini layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas dengan metode switching value menunjukan bahwa, usaha budidaya pendederan ikan mas di Desa Jabong diambang batas kelayakan apabila terjadi kenaikan pada harga input produksi sebesar 17,74 persen dan penurunan volume penjualan sebesar 8,11 persen. Keyword: Kelayakan pengembangan usaha, Pendederan ikan mas, Subang
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Anggota terhadap Kualitas Pelayanan KUD Giri Tani Kabupaten Bogor Abstrak: Perkembangan koperasi di Indonesia dari tahun 2011-2013 mengalami peningkatan. Berdasarkan jumlah koperasi berkualitas, koperasi simpan pinjam merupakan koperasi paling baik, sedangkan koperasi produsen belum menjalankan kegiatan usahanya dengan maksimal. Tugas utama koperasi adalah melayani kepentingan anggota. Koperasi produsen dapat dikatakan belum mampu melayani kepentingan anggota. Salah satu koperasi produsen adalah KUD Giri Tani. Beberapa tahun terakhir terjadi penurunan jumlah anggota aktif pada koperasi ini, yang disebabkan oleh beberapa faktor. KUD Giri Tani harus berinisiatif untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan. Pengukuran kepuasan, dapat membantu KUD menentukan kualitas pelayanan mana yang harus ditingkatkan. Kepuasan anggota dalam penelitian ini diukur dengan tingkat kepentingan dan kinerja. Pengukuran dilakukan dengan metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Hasil analisis kepuasan menunjukan bahwa kinerja sebagian besar atribut pelayanan sudah baik dan secara keseluruhan anggota merasa puas akan kinerja koperasi. Keyword: Cooperative, member satisfaction, service quality
Judul: Analysis of The Level of Cooperative Member Satisfaction Toward The Services of Dairy Cattle Farmer Cooperative Saluyu Kuningan West Java Abstrak: A cooperative is a business institution that is based on kinship. Dairy cow farmers come together in cooperatives to achieve common goals together. Cooperatives have an obligation to serve their members. This study aims to analyze the level of member satisfaction toward the services of Dairy Cattle Farmer Cooperative Saluyu Kuningan, West Java. The methods used are gap analysis, Importance Performance Analysis (IPA), and Customer Satisfaction Index (CSI). The number of respondents in this study were 40 respondents from 565 total members of the cooperative. The results showed that there were 8 negative attributes in the gap analysis. IPA analysis shows 5 attributes that need more attention and a CSI value of 69.6% which indicates that members are satisfied with cooperative services., Koperasi merupakan salah satu lembaga usaha yang berasaskan kekeluargaan. Peternak sapi perah berhimpun dalam koperasi unutk mencapai tujuan bersama secara bersama-sama. Koperasi memiliki kewajiban dalam melayani anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan KPSP Saluyu Kuningan, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah analisis gap, Importance Performance Analysis (IPA), dan Costumer Satisfaction Index (CSI). Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 40 responden dari 565 total anggota koperasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 atribut yang bernilai minus dalam analisis gap. Analisis IPA menunjukkan 5 atribut yang perlu diperhatikan lebih dan nilai CSI 69,6% yang menunjukkan anggota merasa puas terhadap pelayanan koperasi. Keyword: Kepuasan Anggota, Koperasi, Pelayanan, cooperative, member satisfaction, service
Judul: A Histopathological Comparison in Mice's Brain Following Injections of Alzheimer's Disease Markers Aβ40 and Aβ42 Peptides Abstrak: Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif akibat akumulasi peptida abnormal amiloid, salah satunya peptida Aβ40 di dalam sel syaraf. Pengembangan deteksi peptida Aβ40 dan Aβ42 bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan alat diagnostik penyakit Alzheimer di manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi otak mencit pasca injeksi peptida Aβ40 sebagai marka atau indikator penyakit Alzheimer pada hewan model. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang diinjeksi dengan peptida Aβ40, kelompok yang diinjeksikan dengan peptida Aβ42, dan kelompok kontrol. Pengamatan histopatologi jaringan otak dilakukan pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan Congo Red. Lesio yang ditemukan pada jaringan otak kemudian dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Pada studi ini, lesio yang merupakan indikator utama penyakit Alzheimer yaitu senile plaque (SP) dan Cerebral amyloid angiopathy (CAA) ditemukan pada kelompok perlakuan. Jaringan otak mencit yang diinjeksi Aβ40 memperlihatkan jumlah lesio CAA yang cenderung lebih tinggi daripada SP, sedangkan mencit yang diinjeksi Aβ42 memperlihatkan tingkat lesio SP yang lebih tinggi daripada CAA. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat lesio jaringan otak pada injeksi peptida amiloid beta yang berbeda. Penelitian ini dapat bermanfaat pada studi patogenesis Alzheimer dan pengembangan kit diagnostik berbasis deteksi protein., Alzheimer's disease is a neurodegenerative condition caused by the buildup of abnormal amyloid peptides, one of which is peptide A40, within nerve cells. The detection of A40 and A42 peptides aids in the development of Alzheimer's disease diagnostic tools for humans. The purpose of this study is to look at brain histopathology after A40 and A42 peptide injections as a marker of Alzheimer's disease in mice as an animal model. Mice were divided into three groups: those given A40 peptide, A42 peptide-injected mice, and those as control. Histopathological examinations of brain tissue were performed on routine Hematoxylin-Eosin and Congo red for amyloid, stained tissue slides. The lesions discovered in brain tissue are further investigated using descriptive and semiquantitative methods. The findings revealed microscopical lesions characteristic of Alzheimer's disease, namely senile plaque (SP) and cerebral amyloid angiopathy (CAA), were only found in the treatment group. Brain tissue from A40-injected mice revealed that the number of CAA lesions was higher than the number of SP lesions, whereas, in A42-injected mice, the number of SP lesions was higher than the number of CAA lesions. Following different betaamyloid treatments, different types of lesions were observed in this study. This study provides critical information for furthering the pathogenesis of Alzheimer's disease and developing protein detection-based diagnostic kits. Keyword: Alzheimer, Aβ, Cerebral amyloid angiopathy (CAA), histopatologi, mencit, senile plaque (SP)
Judul: Kecernaan Nutrien Dan Performa Sapi Bali Yang Diberi Ransum Hijauan Tinggi Dan Disuplementasi Sabun Kalsium Minyak Kedelai. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecernaan nutrien dan performa sapi bali yang diberi 2 jenis ransum berbeda. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 perlakuan dan 6 kelompok. Perlakuan ransum terdiri dari P0 = 70% hijauan + 30% konsentrat, P1 = P0 + 10% sabun kalsium dalam konsentrat. Variabel yang diukur adalah konsumsi ransum, kecernaan nutrien, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum. Data yang diperoleh diuji menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sabun kalsium minyak kedelai sebanyak 10% pada konsentrat tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap konsumsi nutrien, kecernaan nutrien, pertambahan bobot badan harian, dan efisiensi ransum. Sapi bali yang diberi ransum P1 nyata meningkatkan (P<0.05) konsumsi lemak kasar. Disimpulkan bahwa suplementasi 10% sabun kalsium minyak kedelai dapat meningkatkan konsumsi lemak kasar dan tidak berdampak negatif terhadap performa sapi bali. Keyword: sapi bali, kecernaan, performa, sabun kalsium minyak kedelai
Judul: Kecernaan zat makanan pada sapi laktasi yang diberi pakan bersuplemen mineral organik dan sabun kalsium Abstrak: Keterpurukan peternakan sapi perah di Indonesia yang ditandai oleh laju pertumbuhan populasi dan produksi yang semakin menurun disebabkan kurang dan mahalnya harga pakan serta rendahnya daya dukung lingkungan. Pengikisan tanah oleh banjir mengakibatkan ternak mengalami defisiensi mineral. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kecernaan pakan pada sapi laktasi yang disuplementasi dengan mineral organik (Zn, Cu, Se dan Cr) dan sabun kalsium serta pengaruhnya terhadap produksi susu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah "Swadaya" Pondok Ranggon. Ternak yang digunakan adalah sapi laktasi sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok. Ransum yang diberikan terdiri dari RB ransum basal (tanpa suplemen); RK RB + kedelai sangrai; RKM RK + campuran mineral organik; RKMJ = RKM + sabun Ca-minyak jagung dan RKMI = ransum C + sabun Ca- minyak ikan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data dianalisa sidik ragam ANOVA dan jika berbeda dilakukan uji lanjut dengan uji Least Significant Different (LSD) (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum perlakuan tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering pakan (13,28, 13,22, 12,97,12,97 dan 13,16 kg/ekor/hari) dan kecernaan bahan organik (64,18, 61,83, 52,03, 59,02 dan 61,09%) (P>0.05). Namun berpengaruh nyata meningkat terhadap produksi susu 4% FCM (11,24, 13,27, 9,25, 14.72 dan 12,93 kg/hari) dan menurun terhadap kecernaan bahan kering (62,68, 58,08, 48,20, 54,31 dan 57,14%) (P<0.05). Suplementasi kedelai sangrai mampu menghasilkan kecernaan bahan kering dan produksi susu tinggi. Pemberian campuran mineral organik menghilangkan pengaruh positif kedelai sangrai tetapi dapat diperbaiki dengan suplementasi sabun Ca-minyak jagung maupun minyak ikan. Suplementasi kedelai sangrai, mineral organik dan sabun Ca- minyak jagung dapat memperbaiki kecernaan ransum dan produksi susu. Suplementasi kedelai sangrai, mineral organik dan sabun Ca-minyak jagung memberikan hasil yang paling baik. Keyword: sabun kalsium, mineral organik, kecernaan, sapi perah
Judul: Analisis Kebutuhan Sistem Pemrosesan Transaksi Pengajaran Taman Kanak-kanak Menggunakan Zachman Framework Abstrak: Early childhood is the most important phase in human life because all aspects of human life grow so fast. Therefore, providing good quality education for childhood has to be the main focus. The core competence of kindergarten teacher is pedagogic. It is related to teacher’s ability to design learning activities and to evaluate student learning outcomes. The existence of computer application can help teacher while making lesson plan, recording student progress in the class, and reporting student final result. Zachman Framework becomes a tool that can used to analyze the requirement of Transaction Processing System for Kindergarten Teaching. This research uses three of six perspectives in Zachman Framework to collect requirements. Each perspective is depicted by several artifacts. The Executive Perspective is identified by 18 entities, vision and mission of the kindergarten, address of kindergarten, 6 important timing and 13 main process. The Bussines Owner Perspective is defined by 6 entities at ERD, activity diagram, master schedule, 5 goals, and organizational chart. The Architect Perspective is represented by 22 entities at ERD, 7 processes using activity diagram, state diagram, and 25 data integrity constraints. This requirement analysis document is useful as a blueprint for the next stage of development Keyword:
Judul: Efektivitas pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) selama 1-13 hari kebuntingan terhadap bobot ovarium dan uterus tikus putih (Rattus sp.) Abstrak: The research was aimed to examine the effects of purwoceng ethanol extract on the ovarium and the uterus weight of pregnant rat during 1-13 days gestation. This study consisted of two groups, the control group (no treatment) and the group that was given purwoceng ethanol extract. Purwoceng has been known as an estrogenic plant. Purwoceng ethanol extract was given on the first day until the 13th day of gestation. Rat were dissected on the 13th day of pregnancy to get the ovarium and the uterus weight. The result had shown that purwoceng ethanol extract tended to increase ovarium weight as well as the uterus weight. Keyword:
Judul: Bobot Badan Tikus Betina Bunting Yang Diberi Ekstrak Etanol Akar Purwoceng (Pimpinella Alpina) Pada Hari 13-21 Kebuntingan Abstrak: Purwoceng (Pimpinella alpina) adalah salah satu tanaman asli Indonesia yang berkhasiat sebagai afrodisiak, diuretik, dan tonik. Tanaman ini dapat ditemukan di dataran tinggi. Tanaman ini diduga memiliki efek androgenik dan anabolik. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pemberian 25 mg/300 g BB ekstrak etanol akar purwoceng pada hari 13–21 kebuntingan terhadap bobot badan tikus betina bunting. Terdapat dua kelompok tikus, kelompok kontrol yang tidak diberi purwoceng dan kelompok yang diberi 25 mg/300 g BB ekstrak etanol akar purwoceng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purwoceng cenderung meningkatkan bobot badan dan konsumsi pakan pada tikus bunting. Keyword: anabolik, afrodisiak, androgenik, bobot badan, purwoceng
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Perancangan taman koleksi palem di kawasan Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Jawa Barat Abstrak: Memberikan aliematif objek v.isata baru bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri Negeri adalah merupakan salah satu tujuan khusus dari pendirian Taman Buah Mekarsari (TBM). Untuk rnendukung tujuan tersebut, akan lebih baik jika keberadaan objek wisata itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut dapat berupa fasilitas yang disediakan oleh alarn seperti halnya danau, maupun fasilitas buatan seperti kebun sayur, kebun bibit, restauran, taman anggrek, gedung teater, dsb. Sehubungan dengan tujuan pendirian TBM untuk rnenciptakan kebun hortikultura yang terdiri dari kebun buah-buahan, sayur rnayur, bunga-bungaan dan tanaman bias yang berfungsi sebagai kebun produksi, koleksi dan sekaligus sebagai sumber plasma nutfah, maka dalam tahap perkembangannya pada masa sekarang ini pihak pengelola merencanakan untuk menambahkan fasilitas rekreasi di Lingkungan Danau Cipicung, dalarn bentuk taman koleksi. Salah satu alternatif taman koleksi yang akan didirikan adalah taman koleksi palem, karena TBM memiliki beraneka jenis koleksi tanaman tersebut yang belum tertata dengan baik. Keyword:
Judul: Persepsi dan sikap pengunjung Kebun Raya Bogor terhadap koleksi tumbuhan obat Abstrak: Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan kawasan konservasi ex situ yang dibangun dengan konsep tata ruang yang indah dan memiliki fungsi sebagai pusat konservasi tumbuhan, sarana penelitian, pendidikan lingkungan, dan tempat wisata alam. Potensi sumberdaya alam yang masih belum banyak diketahui oleh pengunjung KRB, yaitu koleksi tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1) persepsi pengunjung terhadap koleksi tumbuhan obat di KRB, (2) sikap pengunjung terhadap koleksi tumbuhan obat di KRB. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukkan bagi pihak pengelola KRB dalam pengembangan koleksi tumbuhan yang berkhasiat obat serta mendorong sikap positif masyarakat dalam pelestarian tumbuhan obat di KRB. Keyword:
Judul: Purifikasi dan karakteristik imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Salmonelaenteritidis menggunakan metode sodium dedocyl sulphate poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter berat molekul fragmen-fragmen lgY yang terbentuk dengan menggunakan metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly-Acrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Bahan lgY didapatkan dari kuning telur ayam Single Comb Brown Leghorn berusia 24 minggu. Lima ekor ayam divaksinasi dengan 1 ml (10 CFU) suspensi bakteri Samonella Enteritidis yang telah dilemahkan dan lima ekor ayam yang tidak divaksinasi sebagai kontrol. Penyuntikan dilakukan pada vena Brachialis dengan pengulangan vaksinasi (booster) dilakukan pada minggu ke-2, ke-3 dan ke-4 seolah vaksinasi pertama. Satu minggu setelah vaksinasi terakhir telur dikoleksi dan diuji Agar Gel Presipitation Test (AGPT). Keyword:
Judul: Kualitas Mikrobiologis Ayam Goreng Tepung yang Dijual di Dalam dan Sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor Berdasarkan Jumlah Hitungan Cawan Abstrak: Ayam goreng tepung merupakan makanan cepat saji yang banyak dijual dan dikonsumsi di Indonesia terutama mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menghitung jumlah bakteri pada ayam goreng tepung yang dijual di kantin dalam dan sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor. Sampel ayam goreng tepung dibeli dari 10 pedagang yang berada di dalam dan sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor dalam radius sekitar 200 m dari batas luar lingkar Kampus dan setiap pedagang diambil 1 sampel dengan ulangan 3 kali. Ayam goreng tepung dibeli pada siang hari antara pukul 11.00 sampai 13.00. Ayam goreng tepung dibeli tanpa tambahan saus dan nasi. Sampel dimasukan ke dalam plastik steril kemudian dibawa dalam ice box yang berisi ice pack (suhu <7 oC) dan langsung diuji di laboratorium terhadap jumlah cemaran mikroorganisme berdasarkan metode SNI nomor 2897 Tahun 2008 tentang Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur, dan Susu, serta Hasil Olahannya. Hasil penelitian diperoleh jumlah rata-rata mikroorganisme pada sampel ayam goreng tepung yang dijual di dalam dan sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor yaitu 24 282.7+70 128.9 cfu/g. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas mikrobiologis ayam goreng tepung yang dijual di dalam dan sekitar Kampus IPB Dramaga umumnya baik untuk dikonsusmsi berdasarkan jumlah mikroorganisme. Jumlah mikroorganisme yang relatif tinggi pada ayam goreng tepung sebagai ready to eat food dapat memiliki resiko terjadinya penyakit bawaan pangan pada konsumen. Keyword: ayam goreng tepung, jumlah mikroorganisme, ready to eat food, sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor
Judul: Kualitas Mikrobiologi Minuman Susu Aneka Rasa yang Dijual di Sekitar Kampus IPB Dramaga Berdasarkan Jumlah Mikroorganisme Abstrak: Various ready-to-drink milk is commonly sold by street vendors around the Dramaga campus of IPB University. Vending locations, hygiene of vendors, equipment sanitation, food handling and storage during sales can affect the safety of beverages sold by these street vendors. The aim of this study was to determine the microbiological quality of flavoured ready-to-drink milk and to measure the increase in the number of microorganisms of the milk before and after adding flavours. Samples used in this study were plain milk and milk that had been added with strawberry and chocolate flavour but without the addition of sugar and ice. Samples were obtained from four street vendors around the Dramaga campus of IPB University. One sample of each flavour was purchased three times per vendor. A total of 36 milk samples were analysed to determine the total number of microorganisms using the total plate count (TPC) method by the pour plate method. The data obtained was analysed descriptively. The results indicated that almost all samples had a total number of microorganisms which was above the threshold of microbial contamination according to SNI 7388:2009, that is 5 × 104 cfu/ml. The average total number of microorganisms in strawberry flavoured milk (6,74 × 106 ± 7,25 × 106 cfu/ml) was higher than chocolate flavoured milk (6,18 × 105 ± 4,86 × 105 cfu/ml). The average total number of microorganisms in unflavoured milk was 7,31 × 104 ± 8,02 × 104 cfu/ml. The total number of microorganisms in milk before and after the addition of flavours showed a significant increase. Total microorganisms in milk that had been added with strawberry flavour increased by 92 times, with a significant difference (p<0,05). An 8-fold increase of total microorganisms without a significant difference (p>0,05) was found in milk that had been added with chocolate flavour. The total number of microorganisms of flavoured milk sold by street vendors around the Dramaga campus of IPB University were very high. Provision of food safety education and adequate sanitary facilities at vending sites are highly recommended to improve the food safety of the products sold., Minuman susu aneka rasa siap minum banyak dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar kampus IPB Dramaga. Lokasi penjualan, kondisi kebersihan penjual dan sanitasi peralatan, serta penanganan dan penyimpanan makanan selama penjualan dapat mempengaruhi keamanan pangan dari berbagai minuman yang dijual oleh pedagang kaki lima. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas mikrobiologi minuman susu aneka rasa dan mengukur pertambahan jumlah mikroorganisme dari susu sebelum dan setelah ditambahkan perisa. Sampel berupa susu tanpa rasa (plain) dan susu yang telah ditambah dengan perisa stroberi dan coklat namun tanpa ada tambahan gula dan es batu. Sampel diperoleh dari empat pedagang kaki lima di sekitar kampus IPB Dramaga, yang diambil sebanyak satu sampel dengan tiga kali ulangan. Sebanyak 36 sampel susu dihitung jumlah total mikroorganisme (TPC) menggunakan metode hitungan cawan dengan cara tuang. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar sampel memiliki jumlah total mikroorganisme di atas ambang batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan menurut SNI 7388:2009, yaitu 5 × 104 cfu/ml. Rata-rata jumlah total mikroorganisme Keyword: flavoured milk, total microorganisms, jumlah mikroorganisme, minuman susu aneka rasa
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Pengaruh pemberian Bacillus thuringiensis terhadap perkembangan stadium pradewasa lalat rumah Musca domestica ( Diptera; Muscidae ) Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Bacillus thuringiensis yang ditambahkan pada media biakan berupa makanan ayam (layer), sekam dan dedak dengan perbandingan 1:3, yang merupakan tempat berkembang biak, terhadap perkembangan stadium pra-dewasa lalat rumah Musca domestica. Lalat yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Sempur Bogor dan dibiakkan di laboratorium, sehingga lalat tersebut beradaptasi dengan lingkungan laboratorium. Dalam penelitian ini digunakan Vectobac 12 AS yang berisi spora Bacillus thuringiensis, serotipe H-14 sebanyak 1200 International Toxic Unit (ITU) per miligram (ekivalen dengan 4,84 ribu juta ITU per galon; 1,279 ribu juta ITU per liter). Pada penelitian ini digunakan tiga takaran yaitu P₁= 20 ml Vectobac/4000 ml medium (0,5%), P2= 40 ml Vectobac/ 4000 ml medium (1,0%), P3= 80 ml Vectobac/4000 ml medium dan Po tanpa perlakuan sebagai kontrol. Dalam pengujian ini, setiap takaran yang telah dibuat dicampurkan ke dalam media biakan tersebut secara homogen. Selanjutnya dimasukkan ke dalam sangkar lalat dan setelah itu dimasukkan 50 ekor lalat. Di dalam sangkar dimasukkan juga air susu untuk makanan lalat. Sebagai kontrol, media biakan tersebut tidak ditambahkan larutan yang berisi Bacillus thuringiensis. Pembacaan hasil dilakukan setelah 16 hari, yaitu banyaknya lalat dewasa yang muncul pada masing-masing perlakuan…dst Keyword: Pengaruh pemberian Bacillus thuringiensis terhadap perkembangan stadium pradewasa lalat rumah Musca domestica ( Diptera, Muscidae )
Judul: Pengaruh suhu terhadap perkembangan pupa lalat rumah musca domestica linn Abstrak: Pengaruh suhu konstan terhadap perkembangan pupa lalat rumah, Musca domestica Linn, dievaluasi berdasarkan lamanya masa pupa serta prosentase keberhasilan eklosi. Sebanyak 1250 pupa ditempatkan dalam 25 pot pot plastik berukuran tinggi 3,5 Cm, garis tengah 3 Cm, tiap pot plastik berisi 10 pupa, dipelihara di dalam Environmental chamber pada lima tingkat suhu bertingkat masing-masing: 18°C, 21°C, 24°C, 27°C dan 30°C serta kelembaban relatif 80 persen. Setiap tabung plastik merupakan satu sampel, pa da setiap suhu diamati lima sampel, yang diulang sebanyak lima kali. Suhu berpengaruh sangat nyata terhadap periode pupa (P<0,01), peningkatan suhu menyebabkan periode pupa semakin singkat. Periode pupa dihitung dengan menetapkan Waktu Eklosi50 atau jumlah hari pengamatan sampai 50 persen pupa bereklosi. Pada suhu 18°C WE50 rata-rata 12.04 hari, pada suhu 21°C rata-rata 7,56 hari, suhu 24°C 4,04 hari, 27°C 4,0 hari dan suhu 30°C 3,24 hari. Rata-rata Waktu E- klosi50 pada suhu 18°C, 21°C terhadap suhu 24°C dan suhu 27°C serta terhadap suhu 30°C berbeda sangat nyata. Sedang kan perbedaan rata-rata Waktu Eklos150 antara suhu 24°C dan suhu 27°C terhadap suhu 30°C nyata. Hasil rata-rata antara suhu 24°C dan suhu 27°C tidak terdapat perbedaan yang nyata. - Dari analisa regresi diperoleh persamaan Y 71,4632 4,8653 X + 0,0867 x²; r = 0,99. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Analisis usahatani terpadu pada Anugrah Farm di Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor Abstrak: Integrated farming system is a business system that combines the components of agriculture, such as plants, animals and fish in a union. Longyam is one of the integrated farming system concept that combine the maintenance between fish and poultry. The purpose of this research was; 1) to analyze the effect of integrated farming system to the cost structure, revenue, additional benefits, income, and contribution of Anugrah Farm businesses, also 2) to analyze the efficiency level of Anugrah Farm‟s businesses. This research used farm income analysis method that include cost, revenue, and the business efficiency level analysis. Research shows that cost and revenue from chicken poultry method is higher than other businesses. An additional benefit of integrated farming was received cost saving and chicken feses transfer price. In business contribution, chicken poultry business is more contribute than catfish business to longyam‟s revenue. Chicken poultry business is more efficient to develop, with the value of R/C ratio is higher than other businesses. Keyword: longyam, integrated farming system, income, chicken layer, Catfish
Judul: Analisis pendapatan usaha ternak ayam broiler "sunan kudus farm" di unit farm Jasinga dan gunung bunder kabupaten Bogor Jawa Barat Abstrak: The aims of this research were : (1) ti identify the component of cost and revenue of Sunan Kudus Farm (SKF) in Jasinga and Gunung Bunder Farm, (2) to calculate the income that will be received by SKF in Jasinga and Gunung Bunder Farm (3) to calculate the value of R/C ratio and ROI that received by SKF in Farm Jasinga and Gunung Bunder units and (4) to calculate break Even Point from SKF in Jasingan and Gunung Bunder Farm. Keyword:
Judul: A Histopathological Comparison in Mice's Brain Following Injections of Alzheimer's Disease Markers Aβ40 and Aβ42 Peptides Abstrak: Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif akibat akumulasi peptida abnormal amiloid, salah satunya peptida Aβ40 di dalam sel syaraf. Pengembangan deteksi peptida Aβ40 dan Aβ42 bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan alat diagnostik penyakit Alzheimer di manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi otak mencit pasca injeksi peptida Aβ40 sebagai marka atau indikator penyakit Alzheimer pada hewan model. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang diinjeksi dengan peptida Aβ40, kelompok yang diinjeksikan dengan peptida Aβ42, dan kelompok kontrol. Pengamatan histopatologi jaringan otak dilakukan pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan Congo Red. Lesio yang ditemukan pada jaringan otak kemudian dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Pada studi ini, lesio yang merupakan indikator utama penyakit Alzheimer yaitu senile plaque (SP) dan Cerebral amyloid angiopathy (CAA) ditemukan pada kelompok perlakuan. Jaringan otak mencit yang diinjeksi Aβ40 memperlihatkan jumlah lesio CAA yang cenderung lebih tinggi daripada SP, sedangkan mencit yang diinjeksi Aβ42 memperlihatkan tingkat lesio SP yang lebih tinggi daripada CAA. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat lesio jaringan otak pada injeksi peptida amiloid beta yang berbeda. Penelitian ini dapat bermanfaat pada studi patogenesis Alzheimer dan pengembangan kit diagnostik berbasis deteksi protein., Alzheimer's disease is a neurodegenerative condition caused by the buildup of abnormal amyloid peptides, one of which is peptide A40, within nerve cells. The detection of A40 and A42 peptides aids in the development of Alzheimer's disease diagnostic tools for humans. The purpose of this study is to look at brain histopathology after A40 and A42 peptide injections as a marker of Alzheimer's disease in mice as an animal model. Mice were divided into three groups: those given A40 peptide, A42 peptide-injected mice, and those as control. Histopathological examinations of brain tissue were performed on routine Hematoxylin-Eosin and Congo red for amyloid, stained tissue slides. The lesions discovered in brain tissue are further investigated using descriptive and semiquantitative methods. The findings revealed microscopical lesions characteristic of Alzheimer's disease, namely senile plaque (SP) and cerebral amyloid angiopathy (CAA), were only found in the treatment group. Brain tissue from A40-injected mice revealed that the number of CAA lesions was higher than the number of SP lesions, whereas, in A42-injected mice, the number of SP lesions was higher than the number of CAA lesions. Following different betaamyloid treatments, different types of lesions were observed in this study. This study provides critical information for furthering the pathogenesis of Alzheimer's disease and developing protein detection-based diagnostic kits. Keyword: Alzheimer, Aβ, Cerebral amyloid angiopathy (CAA), histopatologi, mencit, senile plaque (SP)
Judul: Pengembangan model monsun indonesia berbasis hasil analisis data indeks monsun regional Abstrak: Monsoon is one of regional phenomenon that affects weather and climate in Indonesia. This is caused by the territory of Indonesia which is located in equatorial zone and between Asia in the north and Australia in the south. Due to the location, there are two monsoons named Asia which causes wet season (December-January-February) and Australia which causes dry season (June-July-August). Until this time, Indonesia doesn’t have monsoon index which is needed by BMKG (Meteorology, Climatology and Geophysics Agency). Regional monsoon index (RMI) data must be calibrated with data from Indonesia, EAR (Equatorial Atmosphere Radar) to examine the relation of EAR with IMR data. Selected time-series of IMR data is used to develop monsoon model. The method that used is monsoon analysis and spectral analysis with Matlab and cross correlation analysis and the Box-Jenkins method, ARIMA with SPSS 16.0. The results of the analysis show that AUSMI (Australian Monsoon Index) at 200 mb layer which oscillate around 12 months has high correlation with EAR data 0.781. The appropriate model to show the monsoon model is ARIMA (1,1,1). AUSMI period t is decided by one and two months latest data (Zt-1) and (Zt-2) and a month error latest data (at-1) with equation Zt = 1.047 Zt-1-.047Zt-2 + 0.093at-1. The validation results obtained using model with actual data IMR February 2004-December 2008 give average error 2.3906 and correlation 0.7139. Keyword: Monsoon, EAR, Regional monsoon index data, Box-Jenkins(ARIMA), Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB
Judul: Analisis dan Pemetaan Indeks Kekeringan Meteorologis Menggunakan Data Satelit TRMM dari 36 Titik Stasiun BMKG di Pulau Sumatera. Abstrak: Drought index criteria in a region can be determined by using a method that calculates drought index value of the region. SPI (Standardized Precipitation Index) is a method that can be used to calculate the level of monthly meteorological drought in the region. Rainfall is the main factor affecting the meteorological drought. TRMM satellite provides estimated rainfall data that can be used to calculate the value of meteorological drought index in a region. Validation of estimated rainfall data with observation data showed a positive correlation at convidence interval 95%. Meteorological drought index value of Sumatra Island in 2001 to 2010 ranged from -2.51 to 2.67 indicating the criteria very dry to very wet. Mapping monthly drought index indicates the dominant drought occurred in June and July which happens almost every year except in 2006 on June and 2004 on July. The index also describes dry region in wet months such as November in 2001, 2004, 2006, and 2007 also December in 2001, 2005, 2006, 2007, 2008 and 2010. Areas that often experience drought meteorology of the mapping are North Sumatera, Riau, South Sumatra, and Lampung. Very dry drought criteria in North Sumatra occurred in August 2004 and September 2005, with the region experiencing frequent droughts is part of the south and east of North Sumatra. Very dry conditions in Riau occurred in April 2005 and almost all regions of Riau showed drought especially in May, June, and July even drought also occurred in December, January, and March. Very dry drought criteria occurred in South Sumatra in March 2007 and December 2008. Drought in South Sumatra covers an area to the west, north, and south droughts often occur in May, June, and July. The whole area of Lampung experiencing extremely dry drought criteria in April 2005 and 2008, drought often occurs at the beginning of the year such as February, March, April and May. Keyword: TRMM, SPI (Standardized Precipitation Index), Drought index
Judul: Urolitiasis pada anjing Abstrak: Urolitiasis adalah suatu penyakit dimana terjadi proses pengendapan batu pada traktus urinaria. Kalkuli yang paling banyak dijumpai pada kasus urolitiasis anjing adalah kalkuli magnesium amonium fosfat (struvite), jika dibandingkan dengan kalkuli oksalat, sistin dan urat (Osborne et al., 1982). Infeksi oleh Staphylococcus aureus pada traktus urinaria memgang peranan penting dalam proses pembentukan kalkuli, karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim urease, raktor predisposisi tidak dapat dinisankan dari infeksi traktus urinaria. Pada anjing, tempat yang banyak didapati pengandapan kalkuli adalah kantung air kemih dan uretra, sedangkan pada ginjalnya jarang. Pada anjing jantan lebih sering kejadiannya dibanding dengan pada anjing betina, karena anatomi traktus urinaria pada anjing jantan lebih memungkinkan untuk terjadinya obstruksi, yaitu lebih panjang dan sempit. Besarnya, kalkuli bervariasi, dari kecil dan halus seperti pasir sampai besar dan kasar seperti batu karang. ... Keyword:
Judul: Studi Kasus; Desa Batujajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan melakukan analisa terhadap pengaruh konversi lahan terhadap pola nafkah rumahtangga petani. Dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti penggunaan uang hasil dari penjualan lahan oleh rumahtangga petani dan untuk mengetahui juga perubahan struktur rumahtangga petani yang lahannya terkonversi. Aspek-aspek yang dikaji meliputi analisis ditingkat rumahtangga petani. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui dampak konversi lahan terhadap struktur rumahtangga petani (2) Mengetahui penggunaan uang hasil konversi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kasus. Data-data dan informasi yang didapatkan di lapangan disajikan secara deskriptif dan eksploratif dengan berdasarkan informasi atau keterangan dari objek penelitian. Data dan informasi dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kombinasi strategi pendekatan yaitu wawancara, observasi dan analisa dokumen. Responden terdiri dari petani yang menjual lahan di desa Batujajar yang berjumlah 20 orang. Konversi lahan yang dilakukan penduduk Batujajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, peluang kerja, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh investor, pengaruh tetangga yang menjual lahan terlebih dahulu , aparat desa dan juga dari calo tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur kerja rumahtangga, dan juga terjadi perbedaan pemanfaatan dalam alokasi dana hasil penjualan lahan antar petani. Ada perbedaan yang nyata antara petani lapisan atas, menengah, dan bawah dalam pengelolaan dana hasil penjualan lahan. Petani kaya atau petani lapisan atas cenderung ke arah penggunaan produktif, sedangkan petani miskin cenderung ke arah konsumtif. Keyword:
Judul: Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Pola Nafkah Rumahtangga Petani. Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan melakukan analisa terhadap pengaruh konversi lahan terhadap pola nafkah rumahtangga petani. Dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti penggunaan uang hasil dari penjualan lahan oleh rumahtangga petani dan untuk mengetahui juga perubahan struktur rumahtangga petani yang lahannya terkonversi. Aspek-aspek yang dikaji meliputi analisis ditingkat rumahtangga petani. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui dampak konversi lahan terhadap struktur rumahtangga petani (2) Mengetahui penggunaan uang hasil konversi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kasus. Data-data dan informasi yang didapatkan di lapangan disajikan secara deskriptif dan eksploratif dengan berdasarkan informasi atau keterangan dari objek penelitian. Data dan informasi dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kombinasi strategi pendekatan yaitu wawancara, observasi dan analisa dokumen. Responden terdiri dari petani yang menjual lahan di desa Batujajar yang berjumlah 20 orang. Konversi lahan yang dilakukan penduduk Batujajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, peluang kerja, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh investor, pengaruh tetangga yang menjual lahan terlebih dahulu , aparat desa dan juga dari calo tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur kerja rumahtangga, dan juga terjadi perbedaan pemanfaatan dalam alokasi dana hasil penjualan lahan antar petani. Ada perbedaan yang nyata antara petani lapisan atas, menengah, dan bawah dalam pengelolaan dana hasil penjualan lahan. Petani kaya atau petani lapisan atas cenderung ke arah penggunaan produktif, sedangkan petani miskin cenderung ke arah konsumtif. Akibat tekanan ekonomi, dana yang didapat dari hasil penjualan lahan oleh petani lapisan bawah, lebih cenderung dialokasikan ke arah yang sifatnya konsumtif, seperti memperbaiki rumah, membeli peralatan rumahtangga dan juga untuk makan.Sedangkan petani yang berada pada lapisan atas mengalokasikan uang hasil penjualan lahan untuk kegiatan yang sifatnya produktif, yakni untuk tambahan modal usaha. Kondisi kemiskinan juga lah yang mendorong petani lapisan bawah untuk melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup, salah satunya dengan menerapkan pola nafkah ganda dan juga memaksimalkan tenaga kerja keluarga, baik anak maupun istri. Pola nafkah ganda dilakukan melalui penganekaragaman bidang mata pencaharian sedangkan pemaksimalan tenaga kerja dilakukan dengan melibatkan anakanak dan wanita (istri) untuk turut serta dalam usaha produktif. Selain itu sebenarnya rumahtangga petani di desa penelitian juga memanfaatkan jaringan sosial dalam bentuk kelembagaan yang sudah ada semisal arisan, pengajian untuk membantu ekonomi mereka, namun pembahasan secara detil tidak penulis lakukan karena kurangnya data yang berhasil dikumpulkan. Keyword:
Judul: Activity of Lemon (Citrus limon) Extract as Immunomodulator on Mice (Mus musculus) Abstrak: Lemon contains many compounds that have potential to act as immunomodulator. This study used 30 male DDY mice which were divided into 5 groups, consisting negative control (distilled water), positive control (Echinacea purpurea extract), 25% lemon extract dose of 1 g/kg BW, 3 g/kg BW, and 5 g/kg BW. Lemon extract was administered orally once a day with a micropipette for 14 days in a row. Mice were induced with non- pathogenic Staphylococcus aureus on day 15 intraperitoneally before taking peritoneal fluid. The peritoneal fluid was then made into smear preparations and observed for the number of active macrophages and Staphylococcus aureus in the active macrophages. Then the phagocytosis activity and phagocytosis index of macrophages were calculated. The results showed that 25% lemon extract has effect as immunomodulator in the form of phagocytic activity and index on mice. The highest phagocytic activity and index were found in the lemon 1 g/kg BW group., Lemon mengandung banyak senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit DDY jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Ekstrak Echinacea purpurea), ekstrak lemon 25% dosis 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Ekstrak lemon diberikan secara oral sekali sehari dengan mikropipet selama 14 hari. Mencit diinduksi dengan Staphylococcus aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal sebelum koleksi cairan peritoneal. Cairan peritoneum kemudian dibuat preparat apusan dan diamati jumlah makrofag aktif dan Staphylococcus aureus pada makrofag aktif. Kemudian aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lemon 25% memiliki efek sebagai imunomodulator berupa aktivitas fagositik dan indeks pada mencit. Aktivitas dan indeks fagositik tertinggi terdapat pada kelompok lemon 1 g/kg BB Keyword: immunomodulator, lemon extract, macrophages, phagocytosis activity, phagocytosis index, aktivitas fagositosis, ekstrak lemon, imunomodulator, indeks fagositosis, makrofag
Judul: Pertumbuhan Bibit Cengkih (Syzygium aromaticum L. Merr & Perr) Varietas Zanzibar pada Berbagai Taraf Dosis Pupuk Majemuk NPK dan Konsentrasi Auksin Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi dosis pupuk NPK dan konsentrasi Auksin 2.4D yang optimum untuk pertumbuhan bibit cengkih. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB, Cikabayan, Dramaga, Bogor, mulai bulan Oktober 2016 sampai Juni 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan pertama adalah pemberian pupuk majemuk NPK (15:15:15) dengan empat taraf dosis yaitu 5 g per bibit (P0), 10 g per bibit (P1), 15 g per bibit (P2) dan 20 g per bibit (P3). Perlakuan kedua adalah pemberian Hydrasil dengan 4 taraf dosis yaitu 0 ml per liter air (Z0), 0.5 ml per liter air (Z1), 1 ml per liter air (Z2) dan 1.5 ml per liter air (Z3). Hasil penelitian menunjukkan pemberian Pupuk majemuk NPK cenderung berpengaruh nyata (Uji F pada α 0.1) terhadap rasio bobot akar, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada peubah lainnya. Konsentrasi auksin memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 1 BST (Bulan Sesudah Perlakuan) dan cenderung berpengaruh nyata (Uji F pada α 0.1) terhadap tinggi bibit pada 4 dan 5 BSP, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peubah lainnya. Terdapat pengaruh nyata interaksi pupuk NPK dan auksin terhadap panjang akar dan cenderung berpengaruh nyata (Uji F pada α 0.1) terhadap Bobot Basah Tajuk. Tidak ditemukannya dosis optimum pada pupuk majemuk NPK untuk pertumbuhan bibit cengkih, tetapi terdapat konsentrasi optimum dalam pemberian auksin 2.4D yaitu sebesar 1,58 ml per liter air dalam pertumuhan tinggi bibit cengkih. Keyword: pupuk NPK, auksin 2,4-D, bibit cengkih
Judul: Optimasi Tandan Kosong dan NPK Majemuk pada Kelapa Sawit Umur Empat Tahun (Elaeis guineensis Jacq.). Abstrak: Penggunaan tandan kosong yang dikombinasikan dengan pupuk NPK majemuk diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif kelapa sawit untuk menunjang produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh tandan kosong dan menentukan dosis tandan kosong, NPK majemuk, dan kombinasinya. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol IPB-Cargill, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor pada bulan Maret 2016 sampai dengan Maret 2017. Penelitian menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas dua faktor dengan masing-masing empat taraf yaitu tandan kosong (0, 50, 100, dan 150 kg tanaman-1 tahun-1) dan NPK majemuk (0, 2, 4, dan 6 kg tanaman-1 tahun-1). Interaksi tandan kosong dengan NPK majemuk memberikan pengaruh pada peubah panjang pelepah, luas daun, kadar hara N, P, dan K pada daun. Dosis optimum aplikasi tandan kosong didapatkan sebesar 90,3 kg tanaman-1 tahun-1. Dosis optimum NPK majemuk didapatkan sebesar 3,9 kg tanaman-1 tahun-1. Keyword: dosis optimum, NPK, majemuk, produktivitas, tandan kosong
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
Judul: Model Regresi Logistik Biner dan Metode CART dalam Klasifikasi Status Desa Di Bali Abstrak: Pulau Bali merupakan pusat pariwisata di Indonesia yang menjadi tujuan favorit pelancong baik dari mancanegara maupun lokal. Oleh karena itu, perekonomian masyarakat Bali sangat bergantung pada kondisi pariwisata. Namun pembangunan yang terjadi tidak merata pada seluruh wilayah. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya jauhnya desa tersebut dari ibu kota. Untuk menanggulangi hal tersebut pemerintah sebaiknya mencari strategi bagaimana cara menanggulangi kesenjangan pembangunan antar desa tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah mencari tahu peubah-peubah yang mempengaruhi status tingkat kemajuan desa di Bali. Analisis yang dapat digunakan untuk membuat klasifikasi adalah metode regresi logistik biner dan metode CART (Classification and Regression Trees). Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan analisis regresi logistik biner dan metode CART untuk melihat hubungan antara peubah respon status desa dan peubah penjelas potensi desa yang mempengaruhi status desa di Bali serta membandingkan hasil dari kedua metode tersebut. Peubah penjelas dalam kasus ini sebanyak 15 peubah. Sebelum melakukan kedua analisis tersebut terlebih dahulu dilakukan kategori ulang peubah penjelas. Dari 15 peubah penjelas tersebut yang berpengaruh signifikan terhadap peubah respon status desa dari hasil regresi logistik biner yaitu bahan bakar, jamban, fasilitas pendidikan, tenaga kesehatan, dan sinyal HP. Model regresi logistik yang terbentuk menghasilkan nilai ketepatan prediksi sebesar 75,8%. Analisis pohon regresi yang terbentuk pada kasus ini menghasilkan pohon optimum dengan tiga simpul terminal. Peubah penjelas yang masuk ke dalam pohon regresi yaitu telepon kabel dan jamban. Peubah yang menjadi penyekat utama adalah peubah kepemilikan telepon kabel. Metode regresi logistik biner dan metode CART dapat disimpulkan secara umum sudah cukup baik dalam memprediksi peubah respon dilihat dari kecilnya perbedaan perbandingan hasil dengan menggunakan nilai ketepatan prediksi dan kurva ROC. Keyword:
Judul: Identifikasi Indikator Mutu Penciri Akreditasi Sekolah Jenjang SMP dengan Regresi Logistik Ordinal dan Metode CART Abstrak: Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat serangkaian proses yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dibagi menjadi dua, yaitu sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dilakukan melalui kegiatan evaluasi diri sekolah (EDS) dan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) yang dilakukan melalui pemetaan mutu berbasis EDS dan akreditasi. Pemetaan mutu berbasis EDS dan akreditasi memiliki persamaan acuan, yaitu SNP sehingga antara keduanya semestinya memiliki hubungan. Pada penelitian ini, hubungan antara pemetaan mutu dan akreditasi akan dievaluasi kembali dengan mengidentifikasi indikator mutu yang menjadi penciri akreditasi menggunakan regresi logistik ordinal dan metode Classification and Regression Tree (CART). Regresi logistik ordinal menghasilkan 14 peubah penjelas yang berpengaruh terhadap akreditasi. Metode CART menghasilkan 4 peubah penjelas yang berhubungan dengan akreditasi dan 12 kelompok sekolah yang mencirikan akreditasi tertentu. Ketepatan klasifikasi yang diperoleh untuk regresi logistik ordinal adalah 63.69% dan untuk metode CART adalah 64.28%. Keyword: akreditasi, CART, pemetaan mutu, regresi logistik ordinal
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Analisis Kestabilan Model SIR-SI untuk Penyebaran Penyakit Malaria dengan Adanya Imigran Rentan Abstrak: Malaria adalah penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit malaria. Model matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SIR-SI dengan mempertimbangkan faktor migrasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kestabilan titik tetap menggunakan matriks Jacobian dan kriteria Routh-Hurwitz, serta menganalisis sensitivitas parameter. Terdapat dua titik tetap dalam model yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik. Kestabilan titik tetap berkaitan dengan bilangan reproduksi dasar yang ditentukan melalui matriks next generation. Titik tetap bebas penyakit bersifat stabil asimtotik lokal jika ℛ0 < 1 dan titik tetap endemik bersifat stabil asimtotik lokal jika ℛ0 > 1. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diperoleh bahwa parameter laju migrasi dan laju kontak transmisi penyakit antara manusia dan nyamuk berpengaruh terhadap kenaikan bilangan reproduksi dasar. Sehingga parmeter-parameter tersebut perlu dikendalikan untuk menekan laju penyebaran penyakit malaria., Malaria is a infectious disease transmitted by female Anopheles mosquitoes infected by the malaria parasite. The mathematical model used in this research is the SIR-SI model by considering the migration factor. The purpose of this research was to analyze the stability of a fixed points using the Jacobian matrix and Routh-Hurwitz criteria, and to analyze the sensitivity of the parameters. There are two fixed points in the model, namely a disease-free fixed point and an endemic fixed point. The stability of a fixed point is related to the basic reproduction number which is determined by the next generation matrix. The disease-free fixed point is locally asymptotically stable if and the endemic fixed point is locally asymptotically stable if Based on the results of sensitivity analysis, it was found that the parameters of the migration rate and the contact rate of disease transmission between humans and mosquitoes had an effect on increasing the basic reproductive number. So that these parameters need to be controlled to reduce the rate of spread of malaria disease. Keyword: basic reproduction number, malaria, migration, sensitivity, stability
Judul: Analisis Faktor Iklim Terhadap Populasi Larva Anopheles spp. dengan Kejadian Malaria di Distrik Abepura, Kota Jayapura Abstrak: Malaria merupakan salah satu penyakit yang ditularkan nyamuk Anopheles spp yang membawa parasit Plasmodium. Penyakit malaria dapat menyebabkan kematian pada manusia khususnya bayi, balita, dan ibu hamil. Kehidupan dan perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi oleh iklim. Penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap populasi larva dan hubungannya dengan angka kejadian malaria di Distrik Abepura. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan hasilnya ditampilkan dalam 3D Surface plot. Unsur iklim yang memperlihatkan adanya pola hubungan dengan populasi larva yaitu curah hujan dan suhu udara. Populasi larva tinggi ketika curah hujan rendah dan suhu udara tinggi. Sebaliknya, populasi larva rendah ketika curah hujan tinggi dan suhu udara rendah. Secara deskriptif kejadian malaria dapat dipengaruhi oleh populasi larva dan curah hujan. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan kejadian malaria memiliki korelasi nyata dengan populasi larva 4-8 hari sebelumnya. Sebagai faktor tunggal, unsur iklim yang berpengaruh terhadap kasus malaria ialah curah hujan. Keyword: Anopheles, Iklim, Jayapura, Malaria
Judul: Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sawit untuk Pemurnian Minyak Goreng Sekas Abstrak: Arang aktif merupakan produk yang banyak digunakan di dalam negeri. Hampir 70% produk arang aktif digunakan untuk pemurnian dalam sektor industri gula, minyak kelapa, farmasi, dan kimia. Arang aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon baik bahan organik, dengan syarat bahan tersebut memiliki bahan berpori. Sedangkan yang ada di Indonesia saat ini masih identik dengan bahan baku tempurung kelapa. Keyword:
Judul: Struktur dan komposisi tegakan serta sistem perakaran tumbuhan pada kawasan karst di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Resort Pattunuang-Karaenta Abstrak: Plants in Karst Area have different characteristics and distinctive when compared with plants of other forest ecosystem. The purpose of research is to assessing the composition and stand structure and root system of plants in karst areas in Bantimurung-Bulusaraung National Park, Resort Pattunuang-Karaenta. This observation plots determined by purposive sampling based on the representation of the stand. Three sample plots lines with the size of 20 m x 100 m each were constructed in the research site. The research was spread out on four habitats that are on hill base, slopes, summit with considerable soil cover, and summit with very little soil cover. The number of species on the research area is amounted 108 species of seedlings and understorey plants, 108 species saplings, 63 species poles and 78 species trees. Horizontal structure inverted J-shaped and vertical structure of the stand consist of four strata (B, C, D, and E strata). Overall, the spatial distribution patterns have a clumped distribution pattern. Uniform distribution pattern is only found in Palaquium obovatum species of pole on slopes and Dracontomelon dao species of tree on base. Pterospermum celebicum has the highest value of shoot-root ratio on the hill base, index root binding highest value with category of moderate (1.5-3.5) on hill base and index root anchoring highest value with the high category (>1.0) on summits with considerable soil cover. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), stand structure, root system, stand composition
Judul: Komposisi jenis dan struktur tegakan hutan di areal IUPHHK-HA PT Bina Ovivipari Semesta, Kalimantan Barat Abstrak: Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam di kawasan pesisir sampai daratan. Salah satu pemegang konsesi hutan alam mangrove di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat adalah PT. Bina Ovivipari Semesta (BIOS). Metode yang digunakan yaitu metode jalur transek dengan penentuan jalur menggunakan cara purposive sampling. Komposisi jenis pohon di hutan mangrove sebelum tebangan terdiri dari enam yaitu jenis Bruguiera gymnorhiza, Excoecaria agallocha, Rhizophora apiculata, R. mucronata, dan Xylocarpus granatum. Pada hutan bekas tebangan tahun 2006 terdapat empat jenis yaitu B. gymnorhiza, R. apiculata, X. granatum dan E. agallocha, hutan bekas tebangan tahun 2009 terdapat lima jenis yaitu B.gymnorhiza, R. apiculata, X. granatum, Candelia candel, dan Ceriops roxburgiana. Pada hutan bekas tebangan tahun 2012 terdapat dua jenis yaitu B. gymnorhiza dan R. apiculata. Struktur tegakan yang ada di PT. BIOS sebelum tebangan tidak menunjukkan huruf “J” terbalik sedangkan pada tegakan bekas tebangan berbentuk huruf “J” terbalik yang artinya hutan masih tergolong normal. Keyword: mangrove ecosystem, species composition,, standing structure
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Sintesis Zeolit P1 dan Nanokomposit Zeolit P1/TiO2 dari Abu Terbang Batu Bara dan Sekam Padi serta Uji Kemampuan Adsorpsi dan Fotodegradasinya Abstrak: Abu terbang merupakan limbah dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang memiliki kandungan silika dan alumina yang cukup tinggi. Sekam merupakan limbah dari penggilingan padi yang mengandung kandungan silika yang tinggi. Campuran keduanya berpotensi membentuk zeolit. Pada penelitian ini zeolit berhasil disintesis menggunakan metode hidrotermal. Zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit tipe P1. Selain itu, untuk meningkatkan karakternya, zeolit sintetis dibuat menjadi nanokomposit Zeolit-TiO2 sehingga dihasilkan material baru yang memilki sifat adsorpsi-fotodegradasi. Nanokomposit yang telah disintesis memiliki kemampuan adsorpsi-fotodegradasi karena mampu mendegradasi biru metilena di bawah sinar ultraviolet. Optimisasi adsorpsi biru metilena oleh zeolit dan nanokompositnya menghasilkan konsentrasi optimum adsorbat sebesar 300 ppm dan waktu agitasi optimum selama 3 jam untuk kedua adsorben, serta bobot optimum adsorben pada 80 dan 10 mg masing-masing untuk zeolit dan nanokompositnya. Pola isoterm adsorpsi kedua adsorben mengikuti pola Langmuir sehingga dapat diasumsikan bahwa adsorben memiliki permukaan yang homogen sehingga proses adsorpsi membentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum. Keyword:
Judul: Pengaruh Penambahan TiO2 pada Ciri Zeolit yang Disintesis dari Kaolin Alam. Abstrak: Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sintesis nanokomposit zeolit/TiO2 secara hidrotermal dengan penambahan TiO2 sebelum kristal zeolit terbentuk, menghasilkan jenis zeolit sintetik yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh penambahan TiO2 pada ciri zeolit. Bahan dasar sintesis zeolit adalah kaolin alam dari Bangka Belitung. Nanokomposit zeolit/TiO2 disiapkan dengan nisbah metakaolin:TiO2 95:5%, 90:10%, 85:15%, dan 80:20% b/b pada suhu 100 ºC selama 24 jam dengan ragam konsentrasi NaOH 1.5, 2, dan 2.5N. Zeolit dan nanokomposit zeolit/TiO2 yang diperoleh dicirikan menggunakan difraksi sinar-X, spektrometer inframerah transformasi Fourier, dan mikroskop elektron payaran. Sintesis zeolit tanpa tambahan TiO2 menghasilkan zeolit A, sementara tambahan TiO2 menghasilkan zeolit tipe sodalit. Diamati juga bahwa NaOH memengaruhi derajat kristalinitas, dengan konsentrasi NaOH terbaik dalam sintesis zeolit dan nanokomposit zeolit/TiO2 sebesar 2N. Keyword: hidrotermal, kaolin alam, nanokomposit, TiO2, zeolit
Judul: Anatomi Otot Wajah Kancil (Tragulus napu) Abstrak: Kancil merupakan hewan ruminansia terkecil di dunia yang mulai banyak digunakan sebagai model untuk penelitian ternak ruminansia besar. Untuk mengetahui sejauh mana kancil dapat digunakan sebagai hewan model penelitian diperlukan data-data ilmiah yang bersifat biologis dari hewan ini. Untuk itu dilakukan studi anatomi otot wajah terhadap 6 ekor kan- cil (Tragulus napu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kancil mempunyai bentuk dan susunan otot-otot wajah yang lebih mirip dengan kambing dan domba daripada sapi. Disamping itu didapatkan pula satu otot yang keadaannya mirip dengan M. retractor anguli oculi pada anjing… Keyword:
Judul: Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui penegakan hukum Abstrak: Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu permasalahan dalam pengelolaan kawasan hutan. Menurut Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan United Nations Development Programme (1998), kebakaran besar telah terjadi beberapa kali sejak awal tahun 1980-an, yaitu 1981-1982, 1987, 1991, 1994 dan 1997/1998. Dampak kebakaran hutan dan lahan tidak hanya terasa di Indonesia tetapi juga ke negara tetangga. Penelitian dilakukan dengan menganalisis Berkas Perkara dan titik panas (hot spor) PT ADEI Plantation and Industry serta PT Jatim Jaya Perkasa. Data-data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang bersumber dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan serta Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Ddata-data tersebut kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Pengelompokkan data-data secara deskriptif tersebut digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai luas kebakaran hutan dan lahan (khususnya Provinsi Riau), jumlah titik panas yang dimiliki PT ADEI Plantation and Industry dan PT Jatim Jaya Perkasa serta penegakan hukum pengelolaan hutan dan lahan, sehingga dapat dilihat bagaimana dampak penegakan hukum pengelolaan kawasan hutan dan lahan terhadap perusahaan PT ADEI Plantation and Industry dan PT Jatim Jaya Perkasa serta terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan yang beroperasi di Provinsi Riau. Menurut analisis Lapan Indonesia di lahan PT ADE! Plantation and Industry pada bulan Mei, Juli dan Agustus tahun 1997 menunjukkan 6 titik panas sedangkan bulan Maret dan Nopember tahun 1998 tercatat 9 titik panas. Menurut ASMC Singapura bulan Februari, Maret, April, Juni, Juli, Agustus dan September tahun 1999 tercatat 159 titik panas. Bulan Februari, Maret, April, Mei, Juli, Oktober dan Desember tahun 2000 tercatat 80 titik panas. Bulan Maret, Juni dan Juli tahun 2001 tercatat 9 titik panas, sedangkan bulan Februari, Maret dan Agustus tahun 2022 tercattaat 14 titik panas. Menurut analisis Lapan Indonesia di lahan PT Jatim Jaya Perkasa bulan Mei tahun 1997 tercatat I titik panas, sedangkan bulan Nopember tahun 1998 tercatat I titik panas. Analisis ASMC Singapura menunjukkan bulan Maret, April,Juli dan Agustus tahun 1999 tercatat 9 titik panas. Bulan Maret dan Juni tahun 2000 tercatat 11 titik panas. Bulan Juli tahun 2001 tercatat 3 titik panas, sedangkan pada bulan Juli dan Agustus tahun 2002 tercatat 12 titik panas. Keyword: hot spot, Kebakaran hutan, Kebakaran lahan
Judul: Analisis Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Tahun 2015–2017 di Enam Provinsi Rawan Kebakaran Abstrak: Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal ini menyebabkan berkurangnya luas hutan di Indonesia serta memberikan dampak seperti kerugian ekonomi dan gangguan kesehatan. Kejadian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun 2015 seluas 2.6 juta ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terjadi dalam tiga tahun terakhir (2015–2017) di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Penelitian ini mengunakan data sekunder berupa data hotspot kebakaran hutan dan lahan tahun 2015–2017 dari satelit Terra/Aqua, data curah hujan tahun 2015–2017 dari BMKG, serta data upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 memiliki jumlah hotspot tertinggi dalam tiga tahun terakhir (2015–2017). Curah hujan sangat mempengaruhi jumlah hotspot. Upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh KLHK berupa pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca kebakaran. Keyword: curah hujan, hotspot, kebakaran hutan, pengendalian kebakaran hutan
Judul: Development of Low-Cost Ultrasound Phantom from Jelly Based for Simulation of Small Animal Organ Imaging Abstrak: Penggunaan ultrasonografi membutuhkan pelatihan yang cukup untuk menunjang kompetensi operatornya. Namun, pelatihan menggunakan hewan hidup tidak selalu tersedia dan harus diminimalisir. Phantom ultrasonografi dapat dibuat sebagai solusi dalam pelatihan penggunaan ultrasonografi. Penelitian ini bertujuan membuat suatu purwarupa phantom ultrasonografi yang ekonomis dari bahan dasar agar sebagai alat simulasi kanulasi intravena dan pencitraan organ pada hewan kecil. Phantom dibuat dari bahan agar dengan berbagai fomulasi yaitu phantom A dengan agar Nutrijell®, phantom B dengan agar Swallow®, dan phantom C dengan campuran kedua agar. Buah dan bakso digunakan sebagai model organ serta balon panjang digunakan sebagai model pembuluh darah. Setiap model organ dievaluasi bentuk, ukuran, dan nilai ekogenisitasnya menggunakan software ImageJ dan dibandingkan dengan organ dan kelainan pada hewan kecil. Konsistensi dan daya tahan phantom juga dievaluasi selama 4 minggu. Hasilnya phantom C memiliki konsistensi serta daya tahan yang paling baik dengan tingkat sineresis terendah yaitu 4.68%. Nilai ekogenisitas dari ketiga formulasi agar masih terlalu rendah (anekoik) dan belum dapat menunjukkan kemiripan dengan otot pada manusia dan hewan kecil. Bakso aci dan bakso dapat menjadi phantom organ ovarium, testis, kelenjar prostat, tumor, dan nodul, sedangkan bakso aci isi hidrogel dapat menjadi phantom kantung empedu dan kista berdasarkan nilai ekogenisitasnya. Balon panjang dapat memberikan kemudahan dalam pelatihan akses maupun kanulasi pembuluh darah menggunakan ultrasonografi., The use of ultrasound requires adequate training to support the competence of the operator. However, training using live animals is not always available and should be minimized. Ultrasound phantom can be used as a solution for ultrasound training. This study was aimed to make a jelly-based low-cost ultrasound phantom prototype for simulating intravenous cannulation and organ imaging in animals. Phantom were made with various formulations of jelly, phantom A with Nutrijell® jelly, phantom B with Swallow® jelly, and phantom C with mixture of both jelly. The organ model used various fruit and meatballs and the vein model used a long balloon. Each organ model was evaluated for shape, size, and ecogenicity values using the ImageJ software and compared with organs and abnormalities in small animals. Phantom consistency and endurance were also evaluated for 4 weeks. The result is that Phantom C has the best consistency and durability with the lowest syneresis level of 4.68%. The ecogenicity value of the three formulations was too low (anechoic) and could not show similarity to muscle in humans and small animals. Aci meatballs and regular meatballs can become phantom organs of the ovaries, testes, prostate glands, tumors, and nodules, while hydrogel filled meatballs can be phantom of the gallbladder and cyst based on its ecogenicity value. Long balloons can provide convenience in training for access and cannulation of blood vessels using ultrasound. Keyword: agar Nutrijell®, agar Swallow®, ImageJ, phantom, ultrasonografi
Judul: Uji Kesepadanan Mutu Gizi Protein Tepung Kedelai Lokal dan Impor Secara In Vivo Abstrak: Indonesia merupakan wilayah agroklimat tidak ideal untuk produksi kedelai, sehingga produksi kedelai lokal rendah. Ketersediaan kedelai dalam negeri kemudian dicukupi dengan impor kedelai dari Amerika Serikat yang menerapkan rekayasa genetik sehingga menjadi isu keamanan pangan, salah satunya perubahan mutu protein. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai dan kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai transgenik (impor) dan non-transgenik (lokal dan impor) secara in vivo dengan menggunakan tikus percobaan. Analisis mutu protein secara in vivo menggunakan tikus percobaan yang diberi ransum kedelai lokal grobogan dan kedelai impor transgenik serta non-transgenik selama 28 hari dan dihitung berdasarkan metode pertumbuhan dan metode keseimbangan nitrogen. Hasil analisis mutu gizi protein menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) berdasarkan parameter FCE (Feed Conversion Efficiency), PER (Protein Efficiency Ratio) terkoreksi, dan NPR (Net Protein Ratio) pada metode pertumbuhan. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) juga dinyatakan baik berdasarkan nilai PER terkoreksi yang memiliki nilai di atas 2.0 (80 % dari nilai standar kasein, yaitu 2.5). Hasil analisis mutu gizi protein berdasarkan parameter TD (True Digestibility), BV (Biological Value), dan NPU (Net Protein Utilization) pada metode keseimbangan nitrogen menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein antara tepung kedelai lokal grobogan dan impor transgenik serta berdasarkan parameter BV dan NPU saja dinyatakan bahwa mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan sepadan dengan tepung kedelai impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein juga dinyatakan baik berdasarkan nilai BV >99 %. Keyword: In vivo, kedelai, mutu protein, transgenik
Judul: Karakteristik Fisikokimia Tepung Kecambah Kedelai Dan Tepung Kedelai Abstrak: Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanaman penting setelah beras dan jagung. Penduduk Indonesia gemar mengonsumsi produk olahan kedelai karena beberapa alasan, yaitu harganya relatif murah dan gizinya tinggi. Salah satu proses yang dapat meningkatkan mutu gizi dan kualitas kedelai adalah melalui perkecambahan. Pada penelitian ini, dipelajari perbandingan karakteristik fisikokimia tepung kecambah kedelai (TKK) dan tepung kedelai (TK), sebelumnya kedelai dan kecambah kedelai dikeringkan dengan freeze drier lalu dilakukan pengecilan ukuran menggunakan blender dan diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Tepung kedelai dan tepung kecambah kedelai yang dihasilkan kemudian dianalisis kimia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, kapasitas antioksidan. Kemudian dilanjutkan analisis fisik dan sifat fungsional protein seperti daya serap air, daya serap lemak, stabilitas dan kapasitas buih, stabilitas dan kapasitas emulsi, aktivitas air, warna, derajat putih, densitas kamba, sudut repose. Perkecambahan terbukti memengaruhi karakteristik kimia dari kedelai, yaitu meningkatkan kapasitas antioksidan, serta menurunkan kadar lemak kedelai. Sifat fungsional protein TKK juga diketahui memiliki kapasitas buih (18.97 %), kapasitas emulsi (12.5%) yang signifikan lebih tinggi (p<0.05) dari TK. Secara fisik, densitas kamba TKK (0.43 g/ml) juga signifikan lebih tinggi dari TK. Keyword: karakteristik fisik, karakteristik kimia, kecambah kedelai, kedelai, tepung kedelai.
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Karakteristik dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Risiko Malnutrisi Pasien Rawat Inap Dewasa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Abstrak: Malnutrisi merupakan keadaan gizi kronis yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, biaya pelayanan kesehatan lebih tinggi, hingga kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat risiko malnutrisi pasien rawat inap dewasa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional study, pada bulan Mei – Juni 2019 dengan jumlah subjek 119 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar subjek menderita penyakit non-infeksi (82.4%), tergolong berisiko malnutrisi ringan (54.6%), status gizi normal (52.9%), memiliki riwayat penyakit (63.9%), dan pernah di rawat inap sebelumnya (79%). Sebagian besar tingkat kecukupan SMRS subjek tergolong kurang (80.7% energi, 83.2% protein, 78.2% lemak, dan 73.9% karbohidrat). Rata-rata subjek tergolong sangat sering mengonsumsi kesembilan kelompok pangan. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (p = 0.014, r = -0.225), riwayat rawat inap (p = 0.019, r = 0.215), asupan energi SMRS (p = 0.028, r = -0.201) dan asupan karbohidrat SMRS (p = 0.017, r = -0.218) terhadap tingkat risiko malnutrisi pada subjek. Keyword: asupan SMRS, risiko malnutrisi, skrining gizi, status gizi
Judul: Daya terima pasien rawat inap terhadap makanan di rumah sakit tentara nasional Indonesia-Angkatan Darat Salak Bogor Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima pasien rawat inap terhadap makanan yang disajikan di Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui kegiatan penyelenggaraan makanan untuk pasien, melihat daya terima pasien rawat inap terhadap makanan yang disajikan, menghitung energi dan protein yang dikonsumsi pasien serta mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi dan yang tersisa oleh pasien rawat inap. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor, Propinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juli sampai Agustus 1997. Respond en adalah pasien rawat inap laki-laki maupun wanita yang mendapatkan pelayanan makanan dari instalasi gizi rumah sakit baik dalam bentuk makanan biasa maupun yang mendapatkan diit khusus. Pemilihan responden dilakukan secara stratified random sampling dengan kriteria bersedia jadi contoh, tidak dalam keadaan demam (panas tinggi) dan hams dalam keadaan sadar, umur berkisar antara 17 sampai 55 tahun dan sudah mendapatkan pelayanan makanan minimal tiga hari sehingga contoh telah mengalami penyesuaian tehadap makanan yang disajikan. Dari hasil pemilihan contoh tersebut dipilih 34 orang sebagai responden. Data primer didapatkan dari pengamatan langsung tentang penyelenggaraan makanan yaitu melalui kuesioner kepada responden dan wawancara. Sedangkan data sekunder didapatkan dari keadaan umum rumah sakit. data instalasi gizi serta bagian-bagian yang terkait dengan penyelenggaraan makanan. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu penyelenggaraan makanan dan daya terima pasien melalui kuesioner. Penimbangan makanan dilakukan sebelum makanan didistribusikan kepada pasien dan setelah pasien makan. Makanan yang tersisa dari makanan yang disajikan ditimbang dengan cara weighing method. Untuk mengetahui nilai energi dan protein dihitung dengan menggunakan program food processor. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit melaksanakan tahap perencanaan, produksi dan distribusi dengan baik. Responden dapat menerima makanan yang disajikan oleh instalasi gizi Hal ini terlihat dari makanan yang disajikan, 81,8 persen dikonsumsi oleh responden. Jumlah nilai energi yang dikonsumsi adalah sebesar 90,1 persen danjumlah nilai protein adalah 86,0 persen. Diharapkan instalasi gizi melakukan pengecekan terhadap spesifikasi dan kuantitas bahan makanan yang dibeli. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa kebersihan perorangan petugas belum diperhatikan. Masih terlihat ada petugas yang langsung bekerja tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu pada saat bekerja masih terlihat ada petugas yang memegang hidung dan rambut. Sebaiknya pada saat bekerja petugas memakai celemek dan menggunakan tutup kepala (topi koki) untuk menjaga agar tidak ada rambut yang jatuh ke dalam makanan. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Pengaruh Kualitas Situs Web terhadap Loyalitas Pengguna pada Merdeka.com., The Effect of Website Quality on User Loyalty at Merdeka.com Abstrak: Merdeka.com merupakan salah satu portal digital di bawah Kapanlagi Youniverse (KLY) yang sedang mengembangkan perubahan tampilan website agar menyesuaikan dengan perkembangan minat pembaca dan lebih bersaing di industri. Karena itu, Merdeka.com perlu persepsi pengguna dalam membangun strategi untuk meningkatkan kualitas website guna meningkatkan loyalitas pengguna sebagai acuan dalam mengembangkan tampilan-tampilan baru yang telah diluncurkan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan survei dengan penentuan responden eksternal menggunakan purposive sampling kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menemukan bahwa kegunaan dan interaksi layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pengguna. Kesimpulannya, Merdeka.com perlu fokus pada peningkatan kualitas kegunaan dan interaksi layanan sesuai urutan indikator untuk meningkatkan loyalitas pengguna. Dalam meningkatkan kualitas kegunaan, Merdeka.com dapat meningkatkan tingkat kemudahan untuk dipelajari dan tampilan yang menarik. Kemudian untuk variabel interaksi layanan, Merdeka.com dapat meningkatkan penyediaan ruang komunitas, tingkat kemudahan komunikasi, dan tingkat personalisasi., Merdeka.com is one of the digital portals under Kapanlagi Youniverse (KLY) that is developing changes in the appearance of the website to adjust to the development of reader interest and better compete in the industry. Therefore, Merdeka.com need user perception in building strategies to improve website quality to increase user loyalty as a reference in developing new looks that have been launched. Data collection was carried out through in-depth interviews and surveys with the determination of external respondents using purposive sampling then the data was analyzed using the PLS-SEM method. The results found that usability and service interaction positively and significantly affected user loyalty. In conclusion, Merdeka.com need to focus on improving the quality of usability and service interaction in the order of indicators in order of indicators to increase user loyalty. In improving the quality of usability, Merdeka.com can increase the ease of learning and attractive appearance. Then for service interaction variables, Merdeka.com can improve the provision of community space, the level of ease of communication, and the level of personalization. Keyword: interaksi layanan, kegunaan, kualitas informasi, loyalitas pengguna, information quality, service interaction, usability, user loyalty
Judul: Strategi Peningkatan Kunjungan Melalui Perbaikan Kualitas Website Lapis Bogor Sangkuriang Abstrak: Hampir semua perusahaan memiliki website sendiri untuk mendukung pemasaran produk atau jasa mereka.Bentuk keberhasilan website ini dapat dilihat dari seberapa besar kunjungan ulang ke website. Tujuan penelitian ini antara lain (1) Mengidentifikasi faktor dominan yang menyebabkan seseorang tertarik melakukan kunjungan ulang ke website (2) Menganalisis kinerja website Lapis Bogor Sangkuriang dalam mengkomunikasikan isi pesannya kepada konsumen dan (3) Merekomendasikan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas website dalam rangka meningkatkan kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistika deskriptif, tabulasi silang, analisis gap, dan Importance Performance Analysis. Berdasarkan penelitian dengan analisis statistika deskriptif didapatkan bahwa content website merupakan faktor dominan yang membuat seseorang tertarik berkunjung ulang ke website. Kinerja website Lapis Bogor Sangkuriang juga dapat dikatakan masih tergolong rendah. Strategi yang dapat dilakukan antara lain menerapkan sistem “linkage ability”, menggunakan komposisi warna yang harmonis dan tidak mencolok, dan menambahkan fitur member ID pelanggan di website. Keyword: kesenjangan, kualitas website, kunjungan ulang
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Correlation among Energy and Nutrients Intake and Socioeconomic Status with Obesity of IPB employees. Abstrak: Today, obesity has become a health and nutrition problems of the world, both in developed and developing countries. The purpose of this study was to analyze interrelated between energy and nutrients intake and socioeconomic condition with obesity status of IPB employees. Design of this study was cross sectional. The sample size of this study was 73, and have been choosen purposively. Data was collected by interview using questionnaire and measurement of body weight and height in order to get nutritional status of the samples. Correlation rank Spearman, and Pearson was used to analyze interrelated between two variables, and independent t-test was used to analyze differences between nutritional status. The result showed that there were a significant difference (p<0.05) on gender, level of education, and nutrition knowledge between the samples of normal nutritional status and obesity. There were significant and positive correlation between education level and the energy and carbohydrate intake; income of family with vitamin A and vitamin C intake; knowledge of nutrition with the intake of protein, fruit consumption habits and nutritional status. But, there was a significant and negative correlation between exercise habits with the fat intake. Keyword:
Judul: The Differences between Eating Habits, Physical Activities, and Anxiety Status of Obese and Non-obese on IPB University Female Undergraduate Student Abstrak: Masalah kesehatan terkait gizi yang ada pada masyarakat saat ini tidak hanya berfokus pada masalah kekurangan gizi, namun kini telah timbul masalah kelebihan gizi yang membuat double burden di banyak negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan status ansietas penderita obesitas dan non-obesitas mahasiswi di IPB University. Penelitian ini dilakukan pada April – Mei 2024 menggunakan desain penelitian case control. Subjek diambil dengan metode purposive sampling dengan total sebanyak 86 orang yaitu 43 orang subjek obesitas dan 43 orang subjek normal. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kecukupan karbohidrat (p=0,030), rata-rata frekuensi konsumsi pangan sumber lemak (p=0,016), frekuensi aktivitas berat (p=0,009), frekuensi durasi aktivitas berat (p=0,004), kategori status ansietas (p=0,042), dan rata-rata status ansietas (p=0,012). Berdasarkan analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh variabel tersebut secara simultan atau bersama-sama terhadap obesitas adalah 19,2%. Variabel rata rata frekuensi konsumsi pangan sumber lemak dan durasi aktivitas fisik secara parsial menunjukkan terdapat pengaruh terhadap obesitas. Hasil p-value simultan adalah sebesar 0,001 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruhvariabel tingkat kecukupan karbohidrat, rata-rata frekuensi konsumsi pangan sumber lemak, frekuensi aktivitas berat, durasi aktivitas berat, kategori status ansietas, dan rata-rata status ansietas berat secara bersama-sama terhadap obesitas., Nutritional health issues in today's society are no longer solely focused on malnutrition problems, but now there are overnutrition problems that create a double burden in many developing countries. This study aims to analyze the differences in eating habits, physical activity, and anxiety status of obese and non-obese IPB University women students. This study was conducted in April-May 2024 using a case-control research design. Subjects were taken using a purposive sampling method with a total of 86 people, namely 43 obese subjects and 43 normal subjects. The results of the difference test showed that there were significant differences in the level of carbohydrate adequacy (p=0.030), average frequency of consumption of fat sources (p=0.016), frequency of vigorous activity (p=0.009), frequency of duration of vigorous activity (p=0.004), anxiety status category (p=0.042), and average anxiety status (p=0.012). Based on multivariate analysis, it was shown that the simultaneous or combined influence of these variables on obesity was 19.2%. The variables of average frequency of consumption of fat sources and duration of vigorous physical activity partially showed an influence on obesity. The simultaneous p-value was 0.001 (<0.05), so it can be concluded that there is a significant influence of the variables of carbohydrate adequacy level, average frequency of consumption of fat sources, frequency of vigorous activity, duration of vigorous activity, anxiety status category, and average anxiety status together on obesity. Keyword: aktivitas fisik, Kebiasaan Makan, obesitas, status ansietas
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune. Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
Judul: Pengembangan Aplikasi Pemantauan Bus Green Transportation IPB secara Real Time Menggunakan GPS Berbasis Android pada Sisi Pengguna Abstrak: Bus Green Transportation merupakan salah satu fasilitas transportasi yang disediakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penerapan sistem bus Green Transportation dilengkapi dengan jadwal keberangkatan, tetapi jadwal keberangkatan bus masih belum mengikuti jadwal yang tertera di halte. Hal ini membuat calon penumpang kebingungan dan harus menunggu akan kedatangan bus di halte. Untuk itu, aplikasi pemantauan bus Green Transportation berbasis Android dikembangkan untuk memberikan informasi lokasi bus secara real time. Aplikasi ini dikembangkan dengan metode V-Model. Pengembangan aplikasi menggunakan Android Studio pada sisi klien, framework Express Js pada sisi server, Global Positioning System(GPS) digunakan untuk mendapat lokasi pengguna maupun bus, Google Maps API digunakan untuk menampilkan peta IPB, rute, dan halte, serta SocketIO sebagai websocket. Tahapan analisis dilakukan dengan pihak pengelola bus dan disetujui untuk mengembangkan 2 fitur utama yaitu melihat pergerakan bus dan mengirim notifikasi calon penumpang di halte kepada pengemudi bus. Tahap desain menghasilkan tampilan aplikasi. Selanjutnya dilakukan implementasi, yaitu pengkodean dan melakukan integrasi antara klien dan server. Aplikasi ini telah diujimulai dari uji unit, uji integrasi, uji sistem serta uji penerimaan, dan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan. Keyword: aplikasi Android, GPS, Google Maps, transportasi bus, pemantauan
Judul: Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner Di Kota Bogor Berbasis Location Based Service Dan Geotagging Pada Android Abstrak: Bogor sebagai salah satu kota wisata memiliki destinasi kuliner yang digemari oleh banyak wisatawan. Aplikasi pencarian wisata kuliner merupakan suatu fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi pencarian tempat wisata kuliner berbasis location based service (LBS) dan geotagging pada Android. Aplikasi pada penelitian ini memiliki 9 kebutuhan fungsional, yaitu melihat peta wisata kuliner, melihat daftar restoran terdekat, melihat daftar semua restoran/menu kuliner, melakukan pencarian restoran/menu kuliner, melihat detail restoran/menu kuliner, menambah data restoran/menu dengan foto geotagging, menampilkan rute perjalanan, memberi rating restoran/menu kuliner, serta pengaturan tipe tampilan peta. Aplikasi menggunakan Google API sebagai penyedia peta dan penyedia rute ke lokasi wisata kuliner. Aplikasi ini juga mengimplementasikan geotagging untuk menambahkan data lokasi ke server. Evaluasi usability melalui kuesioner pengguna pada sistem menghasilkan nilai 84.78%. Keyword: Android, geotagging, kuliner, LBS
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Kajian Awal Pemanfaatan Khitosan dari Limbah Cangkang Udang Sebagai Bahan Pengawet Kayu Abstrak: Udang merupakan komoditas andalan dari sub sektor perikanan Indonesia yang umurnnya diekspor dalam bentuk beku. Volume ekspor komoditi udang di Indonesia pada tahun 1998 berjumlah 142,116 ton (Anonimous, 1999). Namun tidak semua bagian dari udang dapat diekspor, bagian kulit dan kepala udang merupakan limbah. Limbah udang merupakan bahan yang cepat busuk dan dapat menimbulkaii pencemaran sehingga perlu diupayakan penanganan limbah yang baik. Limbah udang ini merupakan surnber yang kaya akan khitin, kira-kira mengandung 20-30% berat kering, selain itu mudah didapat dan tersedia dalam jumlah besar terutama di tempat ~engolahan udang (Suptijah et al., 1992). Sedangkan khitosan merupakan turunan khitin yang diperoleh dari proses deasetilasi. Keyword:
Judul: Kajian awal proses polimerisasi film bioplastik dengan bahan dasar khitosan Abstrak: Sampai bulan Februari 1998, Indonesia masih mengimpor bahan baku untuk pembuatan produk plastik. Impor bahan plastik dan barang-barang yang terbuat dari plastik sebesar 45.906,636 ton (Biro Pusat Statistik, 1998). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan plastik untuk berbagai industri. Di samping itu, plastik sintetis umumnya menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya bahan kemasan yang ramah lingkungan dan bersumber dari bahan alami. Jenis kemasan yang sesuai adalah film bioplastic yaitu suatu lembaran atau lapisan tipis yang memiliki penampakan seperti plastik tetapi tidak mencemari lingkungan. Kajian awal film bioplastic dari khitosan diupayakan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap plastik sintetis sebagai bahan kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi pembentukan bahan kemasan yang dapat didaur ulang oleh mikroorganisme (film bioplastic) dengan bahan dasar khitosan dari limbah udang, pengaruh penambahan asam asetat dan gliserol terhadap karakteristik film, sekaligus aplikasinya sebagai bahan pengganti kemasan plastik sintetis. Konsentrasi khitosan yang digunakan adalah 1%. Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan asam asetat sebagai pelarut dan penambahan gliserol sebagai bahan pembantu pembentukan plastik. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 taraf, yaitu konsentrasi asam asetat yang digunakan sebesar 0,50 % (A1); 0,75 % (A2); dan 1% (A3), sedangkan konsentrasi gliserol yang digunakan sebesar 0% (BI); 0,25% (B2); dan 0,50% (B3). Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif dengan menggunakan grafik hubungan antara penambahan asam asetat dan gliserol. Sedangkan hasil pengujian organoleptik dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut perbandingan berganda (Multiple Comparison). ... Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Analisis Tataniaga dan Keputusan Petani Bawang Merah dalam Penjualan Hasil Panen di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Kabupaten Brebes merupakan wilayah sentra produksi bawang merah terbesar dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Harga bawang merah yang fluktuatif dan marjin tataniaga yang cukup besar antara harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen membuat farmer’s share yang diterima petani kecil kemudian sebagian besar petani melakukan penjualan bawang merah secara langsung tanpa disimpan terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fungsi tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar, efisiensi saluran tataniaga dan analisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan penjualan bawang merah. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Dari hasil penelitian terdapat empat saluran tataniaga yang memiliki fungsi tataniaga masing-masing. Analisis efisiensi tataniaga dapat disimpulkan bahwa saluran tataniaga III merupakan saluran tataniaga efisien dibandingkan saluran tataniaga lainnya dengan marjin tataniaga Rp3 700 dan farmer’s share sebesar 79.44 persen. Berdasarkan regresi logistik petani bawang merah sebagian besar menjual langsung bawang merah dengan faktor yang memengaruhi adalah umur, pengalaman bertani, pendapatan dan persepsi harga bawang merah. Keyword: Analisis, petani bawang merah, regresi logistik, tataniaga
Judul: Analisis Usahatani dan Pemasaran Bawang Merah ( Kasus di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah Abstrak: Sayuran sebagai komoditas hortikultura kembali menjadi perhatian yang cukup serius dalam beberapa tahun terakhir ini. Permintaan konsumen terhadap produk hortikultura tersebut sudah semakin selektif, baik untuk produk hortikultura yang dihasilkan dalam negeri maupun luar negeri. Bawang merah (Allium ascolonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup penting dan sangat berperan dalam masyarakat. Bawang merah menjadi komoditas yang cukup penting sebagai sumber penghasilan petani. Jenis sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah citarasa dan kenikmatan makanan. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Kualitas Spermatozoa Cauda Epididimis Domba Garut yang diberi Pakan Limbah Tauge dan Indigofera sp pada Pengencer Tris Kuning Telur Abstrak: Feed is one of the important factor to improve the quality of spermatozoa. Feed can be made from waste bean sprout and legume Indigofera sp. Garut ram has high economic value, but it is faced with the problem of limited number of a good quality of male. One of method that can be used to solve a problem is the utilization of cauda epididymal sperm since it has motility and an able to fertilize oocytes as well as ejaculated sperm. The purpose of this research was to determine the effect of feeding (waste bean sprout and Indigofera sp) to increase the quality of garut ram sperm. This research used 8 garut male with age around 11 months and had been raised for 3 months. They were divided into two groups, the first group was fed with 30% waste bean sprout and the second group was fed with 30% Indigofera sp. Parameter of semen quality was analyzed as follow: for the volume, color and consistency were expressed by descriptively, while testis weight, sperm concentration and cytoplasmic droplet were tested by T-test and followed by regression test for correlation between testis weight and sperm concentration. Sperm motility, sperm viability, integrity of sperm plasma membrane and secondary abnormality were analyzed using Completely Randomized Design, Faktorial (2x4) with four replication. The first factor was type ration (waste bean sprout and Indigofera sp) and the second factor was storage time (day 0, 1st, 2nd, 3th). Data was analyzed by analysis of variance and continued with Duncan test to observed the different between treatments. Results of the experiment showed that volume, color and consistency of semen were same in all treatments, while testis weight, sperm concentration and cytoplasmic droplet were not significant different in type ration treatments by T-test (P>0.05). There were no correlation between testis weight and sperm concentration (P>0.05) and expressed as Y = 5654.26 - 3.96X ; R2 = 0.003. Furthermore sperm viability were significant different in all treatments by analyzed of variance (P<0.05). The integrity of sperm plasma membrane and sperm motility were significant different in storage time treatment (P<0.05), but were not significant different in type ration by analyzed of variance (P>0.05). It can be summarized that both of 30% waste bean sprout and 30% Indigofera sp feed treatments were not significantly influence on all of parameter sperm quality. Keyword:
Judul: The Performance of Jonggol Sheep and Garut Sheep with Complete Feed on Indigofera sp. and Bean Sprout Waste Abstrak: Domba Jonggol dan domba Garut merupakan domba lokal yang telah berkembang dan beradaptasi yang baik terhadap lingkungan sekitar. Pakan utama domba adalah hijauan, namun untuk pertumbuhan yang baik pemberian hijauan saja belum dapat mencukupi kebutuhan nutrisi domba sehingga harus ditambahkan pakan penguat seperti konsentrat. Konsentrat memiliki kelemahan yaitu harganya yang relatif mahal. Bahan pakan yang kemungkinan dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif sumber serat dan protein adalah Indigofera sp. dan limbah tauge. Indigofera sp. adalah hijauan legum yang mempunyai kandungan protein yang tinggi (25,99%), sedangkan limbah tauge mengandung serat kasar (38,50%) dan protein (14,42%). Penelitian ini bertujuan mengkaji performa domba Jonggol dan domba Garut jantan yang diberi pakan berbasis legum Indigofera sp. dan limbah tauge. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan (bulan April s.d. September) pada tahun 2011 di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan sebanyak 32 ekor domba yang terdiri dari 16 ekor domba Jonggol (8 ekor berumur 3 bulan (balibu) dan 8 ekor berumur 8 bulan (Sepubu) dengan masing-masing rataan bobot badan 9,9±1,4 kg dan 13,6±0,6 kg) dan 16 ekor domba Garut (8 ekor berumur 3 bulan (balibu) dan 8 bulan (Sepubu) dengan masing-masing rataan bobot badan 9,8±1,1 kg dan 14,9±1,1 kg). Pakan yang diberikan dalam bentuk pellet dengan sumber hijauan berasal dari limbah tauge dan legum Indigofera sp., masing-masing diberikan 30%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2x2x2. Faktor pertama adalah bangsa domba (domba Jonggol dan domba Garut), faktor kedua adalah umur domba (Balibu dan Sepubu) dan faktor ketiga adalah jenis ransum (Indigofera sp. dan limbah tauge). Peubah yang diamati yaitu Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), konsumsi bahan kering ransum, konsumsi air minum, efisiensi ransum, suhu dan kelembaban, dan IOFC. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati maka dilakukan uji banding dengan menggunakan Uji Duncan. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) dan konsumsi Bahan Kering (BK) ransum memiliki interaksi yang nyata (P<0,05). Pertambahan bobot badan harian domba Garut Sepubu dengan ransum limbah tauge (153,57±24 g/e/h) dan domba Jonggol Balibu dengan ransum limbah tauge (145±19 g/e/h) memiliki PBBH yang tinggi dan berbeda nyata dengan domba garut Sepubu dengan ransum Indigofera sp. (99±38 g/e/h), namun tidak berbeda dengan domba Jonggol Balibu dengan ransum Indigofera sp. (123±16 g/e/h), domba Jonggol Sepubu dengan ransum Indigofera sp. (136±12 g/e/h) maupun ransum limbah tauge (127±21 g/e/h), domba Garut Balibu dengan ransum Indigoferasp. (138±5,3 g/e/h) maupun ransum limbah tauge (127±21 g/e/h). Konsumsi BK ransum domba Garut Sepubu dengan ransum limbah tauge memiliki konsumsi yang paling tinggi (873,93±132,67 g/e/h), namun berbeda dengan konsumsi BK ransum domba Jonggol Balibu dan domba Jonggol Sepubu dengan ransum Indigofera sp. (484,93±81,50 g/e/h dan 668,13±40,72 g/e/h) maupun limbah tauge (629,92±71,21 g/e/h dan 753,09±57,24 g/e/h) dan domba garut Balibu dengan ransum Indigofera sp. (629,99±15,76 g/e/h) maupun limbah tauge (678,15±53,47 g/e/h). Efisiensi ransum nyata dipengaruhi faktor jenis domba dan umur domba, namun faktor ransum dan interaksinya tidak berbeda nyata. Nilai efisiensi ransum pada domba Jonggol memiliki nilai yang tinggi yaitu 0,19±0,03 daripada nilai efisiensi ransum pada domba Garut (0,16±0,03). Pada domba Balibu memiliki efisiensi ransum yang lebih tinggi yaitu 0,19±0,03 daripada domba Sepubu (0,16±0,03). Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Karakteristik Reflektansi Spektral Karang dan Substrat Dasar Terumbu di Kepulauan Seribu Abstrak: Remote sensing is the most effective approach to map large coral reef area in comparison to conventional methods. However, applying remote sensing technology for detail mapping of coral reef habitat requires in situ spectral reflectance information of reef benthic substrates. The objective of this research was to analyze the spectral reflectance characteristics of coral and reef benthic substrates in Seribu Islands using spectrometer. Field study was conducted at seven sites in four reef cays of Seribu Islands in June 2011. Spectral reflectance curves of corals and reef benthics showed the similar pattern with two peaks near wavelength 575 and 600 nm. Cluster analysis resulted in four groups of corals and other reef benthics. Discriminant analysis revealed that 400-450 nm and 650-700 nm were the two wavelength spectra enabling to reflectance differentiation types of coral and reef benthic substrates. Keyword:
Judul: Aplikasi Penginderaan Jauh dalaln Kajian Sebaran Karakteristik Dasar Perairan Ekosistem Terumbu Karang di Kepulauan Kangean, Jawa Timur Abstrak: Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem khas daerah tropik yang mempunyai nilai yang sangat penting baik dari segi ekologis maupun ekonomis. Untuk menjaga kelestarian terumbu karang, maka pemanfaatan dan pengembangan kawasan terumbu karang harus dikelola dan direncanakan sebaik mungkin. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan terumbu karang adalah tersedianya informasi berupa sebaran dan kondisi terumbu karang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi tersebut secara cepat dengan cakupan wilayah yang luas adalah dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Keyword:
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Penggunaan Ekstrak Daun Sirih untuk Mengurangi Kadar Gas NH3 pada Feses Sapi Pedaging Abstrak: Peternakan merupakan subsektor pertanian yang mampu menyediakan sumber protein hewani bagi masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan daging yang berasal dari sapi pedaging. Kesadaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani terus meningkat sehingga populasi sapi pedaging juga meningkat dan mengakibatkan produksi limbah yang dihasilkan akan semakin banyak. Limbah tersebut menjadi salah satu penyumbang polusi udara sehingga dibutuhkan solusi untuk mengurangi pencemaran udara berupa produksi gas NH3 dari feses sapi pedaging. Ekstrak daun sirih mengandung senyawa fenol yang berpotensi sebagai antimikroba. Mekanisme kerja senyawa fenol yaitu menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk gas NH3. Tujuan penelitian yaitu mengkaji efektivitas penggunaan esktrak daun sirih untuk mengurangi kadar gas NH3 dari feses sapi pedaging. Perlakuan yang ditambahkan yaitu kontrol, 100 mg mL-1, 150 mg mL-1, dan 200 mg mL-1. Peubah yang diamati yaitu pH, jumlah bakteri dan konsentrasi NH3. Hasil penelitian menunjukkan penambahan esktrak daun sirih tidak memberikan pengaruh pada peubah yang diamati. Keyword: antimikroba, ekstrak, feses, NH3, sirih
Judul: Penggunaan Ekstrak Daun Gambir untuk Mengurangi Kadar Gas NH3 pada Ekskreta Puyuh Coturnix coturnix japonica Abstrak: Ekskreta burung puyuh menyebabkan terjadinya polusi udara berupa bau menyengat yang dapat berpengaruh negative terhadap puyuh, manusia, dan lingkungan. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan ekskreta seperti gas amonia (NH3) yang dihasilkan dari penguraian protein ekskreta puyuh. Salah satu alternatif untuk mengurangi bau menyengat pada ekskreta puyuh adalah penambahan ekstrak daun gambir pada ekskreta puyuh. Ekstrak daun gambir dapat digunakan sebagai bahan antibakteri untuk menekan pertumbuhan bakteri dan produksi gas NH3. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh ekstrak daun gambir dalam mengurangi konsentrasi gas NH3 pada ekskreta puyuh. Perlakuan penambahan ekstrak daun gambir ada 4, yaitu 0%, 2%, 4%, dan 6% (3 kali pengulangan secara berturut-turut). Parameter yang diukur adalah kadar amonia (NH3), pH, dan uji Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ektrak daun gambir dapat mengurangi konsentrasi NH3 dan jumlah koloni bakteri. Konsentrasi NH3 terendah adalah 0.09 ppm dihasilkan oleh penambahan 6% ekstrak daun gambir pada ekskreta puyuh. Penambahan ekstrak daun gambir pada ekskreta puyuh dapat mengurangi produksi gas NH3, pH, dan jumlah koloni bakteri. Keyword: amonia, ekskreta puyuh, ekstrak daun gambir, pH, total plate count (TPC)
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ) Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration. Keyword:
Judul: Physical, Chemical, and Microbiological Characteristics of Spirulina Snack Bars During Storage with Different Types of Food Packaging Abstrak: Snack bar spirulina dikategorikan sebagai produk makanan ringan siap santap dengan beragam kandungan nutrisi dan komponen bioaktif (superfood). Penyerapan uap air dan oksigen dari lingkungan dapat mengakibatkan perubahan parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi selama penyimpanan. Pengendalian penurunan mutu produk pangan dapat dicegah dengan bantuin faktor ekstrinsik, misalnya jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik dalam mencegah deteriorasi komponen fenol pada snack bar spirulina, mengetahui pengaruh kedua faktor ekstrinsik terhadap parameter fisik dan kimiawi, serta mengetahui total mikroba selama penyimpanan. Pemilihan kemasan yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu metallized film, HDPE dengan standing pouch dan metallized film dengan art carton. Snack bar spirulina yang sudah dikemas disimpan pada suhu ruang (25−29 ºC) dan suhu dingin (0−6 ºC) selama tiga bulan. Perlakuan terbaik berasal dari snack bar spirulina yang dikemas menggunakan metallized film dengan art carton pada suhu dingin dengan perubahan total fenol dari 25,06 mg GAE/g menjadi 16,02 mg GAE/g selama tiga bulan penyimpanan. Perlakuan perbedaan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap komposisi kimia, perubahan warna, lightness, dan profil tekstur. Total mikroba snack bar spirulina memenuhi persyaratan mutu SNI 8416:2018., Quality spirulina snack bars may decrease due to moisture and oxygen absorption from the environment. These events cause changes in physical, chemical, and microbiological parameters. Deteriorative reaction in snack bars can controlled by many extrinsic factors, such as the type of packaging and storage temperature. This study aims to determine the best type of packaging and storage temperature to prevent the deterioration of polyphenols from product, determine the effect of both extrinsic factors on physical and chemical, and ensure microbiological parameter met quality requirements during storage. The selection of packaging used for this study, namely metallized film, HDPE with a standing pouch, and metallized film with an art carton. Packaged spirulina snack bars are stored at room temperature (25−29 ºC) and cold temperature (0−6 ºC) for three months. Product packaged using metallized film with an art carton at cold temperatures was the best treatment because it maintained the polyphenol content for up to three months of storage from 25.06 mg GAE/g to 16.02 mg GAE/g. Both extrinsic factors significantly affect the chemical composition, color different, lightness, and texture profile. The total microbes of spirulina snack bars met the quality requirements of SNI 8416:2018. Keyword: deterioration, food packaging, snack ready-to-eat, spirulina, total phenolic content
Judul: Pengaruh Ingredien terhadap Stabilitas Fisik pada Formulasi Minuman Ready to Drink Spirulina Abstrak: Spirulina, mikroalga kaya nutrisi dan senyawa bioaktif dengan banyak manfaat kesehatan, memiliki potensi besar sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan minuman ready-to-drink (RTD) spirulina dan mempelajari pengaruh stabilizer terhadap stabilitas fisiknya. Metode yang digunakan melibatkan lima formula minuman dengan kombinasi natrium alginat dan kappa-karagenan yang berbeda, yang kemudian diuji kestabilannya dalam hal sineresis, viskositas, warna, total padatan terlarut, dan pH pada suhu dingin dan suhu ruang selama periode penyimpanan 1, 4, dan 7 hari. Hasil menunjukkan bahwa F1 (Na-alginat 1 mg/L dan k-karagenan 0 mg/L) memiliki stabilitas sineresis terbaik, dengan pemisahan cairan paling minimal. F2 (Na-alginat 0,7 mg/L dan k-karagenan 0,3 mg/L) mempertahankan warna b* dengan baik. F3 (Na-alginat 0,3 mg/L dan k-karagenan 0,7 mg/L) menunjukkan viskositas yang paling stabil, sementara F4 (Na-alginat 0,5 mg/L dan k-karagenan 0,5 mg/L) tidak stabil dalam uji apapun dalam penelitian ini. F5 (Na-alginat 0 mg/L dan k-karagenan 1 mg/L) paling stabil dalam hal pH. F1 yang terpilih berdasarkan stabilitas sineresis yang paling baik dianalisis komposisi gizi dan didapatkan hasil kadar air 87,92%, abu 0,23%, lemak total 0,98%, protein 1,89%, karbohidrat 9%, dan energi 52,34 kcal. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemilihan stabilizer yang tepat dalam menjaga stabilitas fisik minuman RTD spirulina, yang berpotensi menjadi produk inovatif di pasar minuman fungsional. Keyword: spirulina, k-karagenan, minuman RTD, natrium alginat, stabilitas fisik
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Persentase dan Kualitas Karkas Itik Cihateup-Alabio (CA) pada Umur Pemotongan yang Berbeda Abstrak: Low demand of duck meat is influenced by its quality. Generally, ducks slaughtered at 8 weeks have low carcass quality. Slaughter age is expected to influence carcass quality. Therefore, the study of carcass quality in different slaughter ages (8, 10, and 12 weeks) is needed. This research used 32 males and 18 females cihateup-alabio (CA) ducks. Ducks were grouped by hatching period. The experiment design was randomized block factorial (3x2). Treatments were slaughter age and sex. Traits measured were slaughter weight, percentage of carcass and its parts, physical and sensory quality of duck carcass. The result showed that interaction of slaughter age and sex affect slaughter weight. The higher slaughter age resulted higher breast and abdominal fat percentage, but had smaller thigh percentage. Sex had no effect on carcass percentage and its parts. Higher slaughter age and male sex showed better phisycal carcass quality. Differences in slaughter age and sex had no effect on panelist preference. This research concluded that higher slaughter age produces better carcass percentage and quality. Keyword:
Judul: Physical Quality of Duck Meat Sold in Traditional Markets in Bogor City Abstrak: Peminat daging bebek yang semakin meningkat harus diikuti dengan peningkatan kualitas daging bebek. Kualitas dapat ditingkatkan dengan menerapkan kesejahteraan hewan pada tempat pemotongan. Penelitian bertujuan memberikan gambaran kualitas fisik daging bebek yang dijual di pasar tradisional Kota Bogor. Sebanyak 45 sampel daging bebek diambil dari 7 pedagang pada tiga pasar di Kota Bogor. Pengujian kualitas fisik daging yang dilakukan meliputi pengujian pH, drip loss, dan susut masak. Hasil penelitian didapatkan bebek dengan uumur > 7 minggu jarang ditemukan. Nilai pH daging bebek didapatkan berada pada nilai normal dengan rentang 6,10–6,39 di bagian paha. Uji drip loss pada daging bebek memiliki nilai tertinggi 16,70±13,43 pada bebek berumur > 7 minggu dan nilai terendah 10,57±10,81 pada bebek berumur = 7 minggu. Uji susut masak menunjukkan nilai tertinggi 28,77±8,55 pada bebek berumur > 7 minggu dan nilai terendah 24,56±9,18 pada bebek berumur = 7 minggu. Terdapat temuan berupa pendarahan pada bagian dada bebek indikasi perlakuan kasar sebelum pemotongan. Data tersebut menunjukkan daging bebek di pasar tradisional Kota Bogor layak di dikonsumsi masyarakat dengan kualitas terbaik pada bebek umur muda (= 7 minggu). Keyword: kesejahteraan hewan, pH, umur, daging bebek, kualitas fisik
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: The Relationship between Women’s Economic Contribution, Spending Patterns and the Level of Family Well-Being on the Women’s Migrant Worker (TKW). Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kontribusi ekonomi perempuan dan pola pengeluaran keluarga dengan kesejahteraan keluarga pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Paaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Lokasi penelitian dipilih secara purposive berdasarkan jumlah terbanyak pengirim TKW dari Kecamatan Cisaat. Penelitian ini dilakukan sejak Juni hingga Juli 2011. Sebanyak 60 suami TKW dipilih menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istri berkontribusi terhadap pendapatan keluarga. Persentase pengeluaran non pangan keluarga lebih besar dibandingkan pengeluaran pangan yang mana hal ini mengindikasikan keluarga masih tergolong tidak sejahtera dilihat dari Garis Kemiskinan BPS. Tingkat kesejahteraan keluarga subjektif berada pada kategori sedang. Tidak terdapat hubungan nyata antara karakeristik contoh dengan kontribusi ekonomi istri dan pengeluaran total keluarga, kontribusi ekonomi istri dengan pola pengeluaran keluarga. Tidak terdapat hubungan nyata antara karakteristik keluarga, kontribusi ekonomi istri, dan pengeluaran keluarga tidak berhubungan dengan kesejahteraan subjektif. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan nyata antara pendidikan suami dengan kesejahteraan subjektif fisik dan juga umur suami dengan kesejahteraan subjektif psikologis. Kata kunci: tenaga kerja wanita (TKW), kontribusi ekonomi perempuan, pola pengeluaran, dan kesejahteraan subjektif keluarga. Keyword:
Judul: Dampak ekonomi migrasi terhadap rumah tangga: Studi kasus di Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Salah satu upaya mengatasi masalah pengangguran yang diadakan oleh pemerintah adalah dengan memanfaatkan lapangan kerja di luar negeri melalui program pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Selain guna mengatasi masalah pengangguran, maka pengiriman TKI ke luar negeri adalah untuk meningkatkan penerimaan devisa bagi negara, meningkatkan kualitas tenaga kerja yang dikirim serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja sekaligus juga dapat meningkatkan citra bangsa dan negara. Selama pelaksanaannya, yaitu sejak PELITA I (1969-1974) program pengiriman TKI ke luar negeri banyak diikuti oleh berbagai pemberitaan negatif mengenai berbagai kasus yang menimpa TKI di negara tempat mereka bekerja maupun yang dialami oleh rumahtangga TKI di daerah asalnya. Berbagai kasus yang dapat dilihat dalam media masa sehubungan dengan pengiriman TKI ke luar negeri lebih banyak memperlihatkan sisi negatifnya dibandingkan sisi positifnya. Kasus Sulaiha, TKI yang dihukum pancung di Arab Saudi karena tuduhan membunuh majikannya1, kerusuhan di tempat penampungan TKI di Jeddah akibat bentrokan TKI overstay dan aparat keamanan Jeddah yang menimbulkan korban di kedua belah pihak, keluarga TKI yang kehilangan kontak hubungan dengan anaknya yang bekerja sebagai TKI di Hongkong, banyaknya TKI ilegal ke Malaysia dan pemulangannya yang membawa banyak dampak negatif serta penelantaran TKI yang dipulangkan di Bandara Soekarno Hatta. Belum lagi pemberitaan mengenai nasib para TKI yang ditipu oleh para calo serta PJTKI yang tidak menjalankan fungsinya dengan benar. Namun ternyata pemberitaan ini tidak mengurangi niat tenaga kerja untuk mengikuti program ini dan pergi ke luar nege untuk bekerja. Keyword:
Judul: Potensi Antikanker dan Identifikasi Fraksi Drakorodin Jernang Daemonorops draco Abstrak: Dragon’s blood Daemonorops sp. has been used as traditional medicines and natural dyes. However, dragon’s bloods of Dracaena sp. and Croton sp. are well-known to have many pharmacological activities in some other countries, including anticancer. This research aimed to determine the toxicity of the extract related to its potential as anticancer and to determine dracorhodin fraction as the main anthocyanin compound in dragon’s blood. The experiment involved extraction, partition, fractionation, and brine shrimp lethality test. The LC50 value of methanol and ethyl acetate extracts were 70 and 570 ppm, respectively. Fractionation of the methanol extract by using column chromatography with gradient elution with n-hexane and ethyl acetate provided 6 fractions. Ultraviolet-visible spectrum of the fraction 6 showed a maximum absorbance at 467 nm, lying in the range of anthocyanin maximum wavelength. Identification by using gas chromatograph-mass spectrometer proved that the presumed dracorhodin existed in this fraction, at 22.45 minutes retention time and with 4.30% abundance. Keyword:
Judul: Kualitas konsumsi makanan pekerja wanita PT Indo Rama Synthetics Spinning Division Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas konsumsi makanan melalui nilai ragam konsumsi gizi, nilai ragam konsumsi pangan, mutu cerna dan mutu protein (skor asam amino) pangan, mengetahui kontribusi makanan suplemen terhadap kecukupan gizi pekerja wanita dan mengetahui konsumsi energi, protein, vitamin C dan zat besi pekerja wanita. Penelitian dilakukan di PT. Indo Rama Synthetis Spin- ning Division (PT. IRS sd.), dari bulan Oktober sampai De- sember 1993. Responden terdiri atas, dua kelompok berdasar kan tingkat penerimaan upah pokok harian yaitu Kelompok I antara Rp 2.500,00-Rp 2.750,00 dan Kelompok II antara Rp 3.000,00-Rp 3.500,00. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder yang diperoleh dari responden dan PT. IRS SD. Analisis data dilakukan secara manual. Kecukupan energi dan protein dihitung sesuai anjuran Komisi Ahli FAO/WHO/ UNU (Hardinsyah & Martianto, 1989). Kecukupan zat gizi lain disesuaikan dengan anjuran Widya Karya Pangan dan Gizi 1993. Konsumsi responden dikonversi ke dalam bentuk energi dan zat gizi lain dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (Departemen Kesehatan RI, 1989), dikoreksi dengan mengunakan Daftar Faktor Konversi Bahan Makanan (Krisdina- murtirin, Mahmud, dan Tarwotjo, 1979). Kualitas konsumsi makanan dihitung dengan Nilai Ragam Konsumsi Gizi (NRKG), Nilai Ragam Konsumsi Pangan (Roedjito, 1989; Guthrie dan Scheer, 1981), mutu cerna dan skor asam amino protein (Hardinsyah & Martianto, 1989). Keyword: kualitas konsumsi
Judul: Hubungan konsumsi energi dan keadaan gizi dengan hasil kerja pada buruh wanita anemi dan tidak anemi di pabrik handuk PT. Indah Jaya, Jakarta Selatan Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan konsumsi energi dan keadaan gizi dengan hasil kerja pada buruh wanita anemi dan tidak anemi. Penelitian dilakukan di jalan Kebayoran Lama no. 55, Jakarta Selatan mulai bulan April sampai dengan Juni 1984. Pemilihan contoh dilakukan secara "Stratified Random Sampling" sebanyak 56 responden yang terdiri dari 28 responden kelompok anemi dan 28 responden kelompok tidak anemi. Data primer yang meliputi identitas buruh, pendapatan, pengeluaran, keadaan kesehatan, hasil kerja, pola konsumsi makanan, konsumsi makanan dan kebiasaan makan diperoleh dengan cara wawancara menggunakan daftar pertanyaan. Data konsumsi makanan dikumpulkan secara "recall" selama 2 hari. Data antropometri dilakukan dengan pengukuran berat dan tinggi badan. Sedangkan data hasil kerja diperoleh dengan mencatat jumlah handuk selama sebulan, kemudian dirata-ratakan dengan satuan lembar/jam. Keyword: konsumsi energi
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Characteristics of Spirulina Yoghurt by starter Lactobacillus plantarum SK(5) in Different Biomass Concentration and Incubate Term Abstrak: Lactobacillus plantarum SK(5) merupakan bakteri probiotik asal bekasam dan dapat digunakan sebagai starter dalam pembuatan yoghurt. Spirulina platensis termasuk kedalam cyanobacteria yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Penambahan spirulina dalam fermentasi yoghurt dengan starter L. plantarum SK(5) bertujuan menentukan suhu dan lama fermentasi yoghurt spirulina berdasarkan perubahan pH menentukan pengaruh perbedaan konsentrasi spirulina basah dan waktu inkubasi terhadap nilai pH, kadar asam tertitrasi, dan total BAL yoghurt spirulina; serta menentukan karakteristik yoghurt terpilih setelah fermentasi 24 jam. Penelitian terdiri dari empat tahap yaitu 1) penyegaran dan kultivasi spirulina; 2) penyiapan kultur starter L. plantarum SK(5); 3) penentuan waktu dan suhu inkubasi yoghurt spirulina; 4) Pembuatan yoghurt spirulina dengan waktu dan suhu inkubasi terpilih menggunakan starter L. plantarum SK(5). Suhu dan lama fermentasi terbaik pada yoghurt spirulina terpilih yaitu 37oC dan 24 jam. Penambahan spirulina dan waktu inkubasi mempengaruhi secara nyata terhadap nilai pH, kadar TAT, dan total BAL yoghurt spirulina. Penambahan spirulina 1.5% dengan lama fermentasi 24 jam merupakan perlakuan terpilih berdasarkan nilai pH dan kadar TAT. Karakteristik dari yoghurt spirulina terpilih memiliki nilai pH 3.9, kadar TAT 1.195%, Total BAL 9.11 log cfu/mL, viskositas 85.25 cPs, kadar protein 38.43%, kadar lemak 26.93%, dan nilai IC50 297.06 mg/L., Lactobacillus plantarum SK(5) is a probiotic bacteria which isolated from bekasam and that can be used as starter in yoghurt process. Spirulina platensis belong to cyanobacteria which hold many function for healthy. The addition spirulina in yoghurt with starter L. plantarum SK(5) expected to determined effect of temperature and time of fermentation yoghurt spirulina by based on pH, determined effect of spirulina wet biomass concentration and incubation time to pH, total acid content, with total L. plantarum SK(5), and the characteristics of selected product after fermentation for 24 hours. This research consist to four stage namely 1) refreshing and cultivation of spirulina; 2) the preparation culture starter L. plantaurm SK(5); 3) the determination time and temperature of incubation yoghurt spirulina; 4) the production yoghurt spirulina with the selected time and temperature using L. plantarum SK(5) as starter. The temperature and incubation time selected for spirulina yoghurt were 37oC and 24 hour. The addition spirulina and incubation time had a significant effect on the pH alue, the levels of TAT, and total LAB yoghurt spirulina.The best treatments in this research was the addition of 1.5% spirulina with incubation times of 24 hours. Characteristics of yoghurt spirulina 1.5% include pH 3.9, total acids contents 1.195%, total LAB 9.11 log cfu/mL, viscosity 85.25 cPs, protein contents 3.00%, fat contents 3.14%, and IC50 287.06 mg/L Keyword: lactic acids, Lactobacillus plantarum SK(5), probiotic, spirulina, spirulina yoghurt
Judul: Characteristic of Powdered Spirulina Yoghurt with Lactobacillus plantarum SK (5) Starter During Storage Abstrak: Pembuatan yoghurt spirulina bubuk dengan metode spray drying dapat dilakukan untuk meningkatkan masa simpan produk yoghurt spirulina. Tujuan penelitian ini membandingkan karakteristik yoghurt spirulina cair dan bubuk dan menentukan pengaruh penyimpanan terhadap nilai aw, viabilitas bakteri asam laktat, dan aktivitas antioksidan yoghurt spirulina bubuk selama 28 hari di suhu ruang. Yoghurt spirulina dibuat melalui fermentasi susu dengan 15% starter L. plantarum SK (5) dan 1.5% biomassa basah S. platensis hasil kultivasi. Yoghurt spirulina bubuk disimpan dalam kemasan PET/ALU/LLDPE pada suhu ruang (27-29 oC), lalu dilakukan pengamatan setiap 7 hari. Yoghurt spirulina bubuk memiliki kadar air, kadar protein, kadar lemak, nilai pH, kadar TAT, total BAL, dan aktivitas antioksidan yang berbeda nyata dengan yoghurt spirulina cair. Yoghurt spirulina bubuk memiliki rendemen 6.42%, nilai aw 0.32, kelarutan 72.75%, dan ukuran partikel 5.818 µm. Perlakuan lama penyimpanan tidak berpengaruh secara nyata terhadap total BAL yoghurt spirulina bubuk (P<0,05), namun nilai aw dan aktivitas antioksidan yoghurt spirulina bubuk mengalami perubahan yang signifikan setelah penyimpanan 28 hari., Spirulina yoghurt shelf life could be improved by making a powdered yoghurt with spray drying method. The aim of this study was to compare the characteristics of liquid and powdered spirulina yoghurt and the changes in water activity (aw), lactic acid bacteria (LAB) viability, and antioxidant activity of powdered spirulina yoghurt during 28 days of storage. Spirulina yoghurt was made by fermentation process of milk with 15% starter of L. plantarum SK (5) dan 1.5% wet biomass of cultivated S. platensis. Spirulina yoghurt powder was kept in PET/ALU/LLDPE pouches at room temperature (27-29 oC), and observed per 7 days. The moisture content, protein content, fat content, pH values, TAT levels, total LAB, and antioxidant activity of spirulina yoghurt powder has a significant difference with spirulina liquid yoghurt. Spirulina yoghurt powder has 6.42% of yield, 0.32 of aw level, 72.75% of solubility, and 5.818 µm of particle size. The storage time treatment did not affect the total LAB of spirulina yoghurt powder significantly (P<0,05), but the aw levels and antioxidant activity was changed significantly after 28 days storage. Keyword: antioksidan, fermentasi, Lactobacillus plantarum SK (5), probiotik, spray drying, yoghurt
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Hubungan Tipe Penggunaan Lahan dengan Kualitas Air Sungai di Taman Kehati Babakan Pari, Sukabumi, Jawa Barat. Abstrak: Taman Kehati Babakan Pari (TKBP) merupakan salah satu RTH yang dibuat untuk lokasi penanaman berbagai tipe vegetasi, khususnya jenis-jenis lokal. Hingga saat ini di lahan tersebut terdapat lahan garapan berupa sawah, tegalan, dan kebun yang berpotensi memberikan beban pencemaran bagi perairan sungai di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh keberadaan tanaman pada Taman Kehati beserta lahan garapan di dalamnya terhadap perubahan kualitas air anak Sungai Cicatih yang mengalir di Taman Kehati Babakan Pari, Sukabumi. Penelitian ini menganalisis beban pencemaran tiap tipe penggunaan lahan dan besarnya perubahan kualitas air sungai serta status kualitas air berdasarkan data pengukuran fisik-kimia dan biologi (makrozoobentos) di kedua anak Sungai Cicatih pada inlet dan outletnya. Hasil analisis data menunjukkan beban pencemaran sawah paling tinggi dibandingkan tegalan dan kebun. Parameter fisik-kimia kualitas air sungai memenuhi baku mutu air kelas II kecuali P-PO4. Status fisik-kimia kualitas air kedua anak sungai tergolong tercemar „sedang‟ hingga „baik‟. Sedangkan berdasarkan indeks biotik kedua anak sungai memiliki kriteria „tidak tercemar’ hingga „tercemar sedang’. Keberadaan TKBP dengan demikian belum berpengaruh nyata terhadap perubahan kualitas air kedua anak Sungai Cicatih, baik pada inlet maupun outletnya. Keyword: beban pencemaran, kualitas air, penggunaan lahan
Judul: Peranan Kebun Raya Bogor Dalam Purifikasi Air Sungai Ciliwung di Segmen Kebun Raya Bogor Abstrak: Sungai Ciliwung merupakan sungai yang memiliki kualitas air yang tergolong tercemar sedang-berat. Hal ini disebabkan kurangnya ruang terbuka hijau di sempadan sungai sehingga beban masukan pencemar lebih besar dibadingkan dengan kemampuan purifikasi sungai. Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau yang menjadi buffer bagi Sungai Ciliwung segmen Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kualitas air Sungai Ciliwung yang melewati KRB dan untuk menganalisis efektivitas purifikasi di KRB. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kualitas air berdasarkan faktor fisika-kimia sungai dan juga struktur komunitas makozoobentos yang ada pada inlet KRB, tengah KRB, dan outlet KRB. Parameter fisikkimia yang dianalsis yaitu suhu, kekeruhan, padatan total, pH, DO, BOD, COD. Parameter fisik-kimia Sungai Ciliwung segmen KRB maasih memenuhi baku mutu air kelas II kecuali COD. Struktur komunitas makrozoobentos yang ditemukan didominasi oleh ordo Ephemeroptera dan Trichoptera dengan nilai indeks EPT sebesar 7 famili yang mencirikan kualitas air ‘baik’. Analisis kualitas air menggunakan Indeks Kualitas Air, Indeks Pencemaran, Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener dan Indeks Biotik Hilsenhoff menunjukkan adanya peningkatan kualitas air dari inlet KRB, tengah KRB hingga outlet KRB. Keyword: Makrozoobentos, Purifikasi sungai, Ruang terbuka hijau
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Pengembangan Bakso Substitusi Belalang (Valanga nigricornis) sebagai Pangan Tinggi Protein dan Mengandung Asam Lemak Esensial untuk Balita Abstrak: Masalah gizi akut (wasting) dan rendahnya konsumsi asam lemak esensial pada anak balita perlu menjadi perhatian. Bakso merupakan pangan yang digemari oleh masyarakat serta mudah dibuat, dan disimpan. Belalang merupakan salah satu serangga yang dapat dikonsumsi dan mengandung tinggi protein, serta mengandung asam lemak omega-3. Substitusi belalang ke dalam bakso bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi serta mempromosikan belalang sebagai alternatif protein hewani dalam diet. Formula bakso terpilih adalah dengan substitusi belalang sebanyak 30%. Bakso substitusi terpilih memiliki kandungan protein 29.8% b.k serta asam lemak omega-3 185.6 mg/100g dan asam linolenat 0.18% yang lebih tinggi dibandingkan bakso sapi. Takaran saji bakso substitusi belalang adalah 70 gram, dan memenuhi kebutuhan protein 26.82% untuk usia 1-3 tahun dan 19.92% untuk usia 4-6 tahun. Berdasarkan BPOM 2016, klaim terhadap produk ini yakni tinggi protein. Keyword: bakso, belalang, omega-3, protein
Judul: Substitusi Formula Mochi dengan Tepung Mix-lele dan Tepung Kelor sebagai Selingan Sumber Protein, Kalsium, dan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah. Abstrak: Makanan selingan dapat menyumbang asupan zat gizi pada anak usia sekolah dasar. Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan substitusi tepung mix (1 bagian kepala : 1 bagian badan) ikan lele dan tepung kelor terhadap formula mochi sebagai makanan selingan sumber protein, kalsium, dan tinggi zat besi untuk anak usia sekolah. Berdasarkan uji organoleptik, formula terpilih adalah formula F1 (97%:3%). Kandungan gizi mochi dianalisis menggunakan metode oven untuk air dan metode abu total untuk abu (SNI 01-2891-1992), metode kjeldahl untuk protein, metode soxlet untuk lemak, metode by difference untuk karbohidrat, dan metode AAS untuk mineral. Kandungan zat gizi per 100 gram mochi formula terpilih adalah adalah 35.7% (%b/b) air, 3.5% (%b/b) abu, 20.3% (%b/b) protein, 10.3% (%b/b) lemak, 34.6 % karbohidrat, 193.1 (mg/ 100 g) kalsium, dan 18.9 (mg/ 100 g) zat besi. Satu takaran saji mochi sebagai makanan selingan dapat menyumbang 8.2-11.1% dari kecukupan energi anak usia sekolah (6-12 tahun). Berdasarkan Acuan Label Gizi, per 100 gram mochi terpilih dapat diklaim sebagai sumber protein, kalsium, dan tinggi zat besi. Keyword: Kalsium, mochi, protein, tepung kelor, tepung mix lele, zat besi
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Histopatologi hati ayam yang diinfeksi Ascaridia galli dan diobati ekstrak etanol akar daruju [Acanthus ilicifolius Linn.] Abstrak: The aim of this research is to examine the histopathological changes of chicken liver treated by 70% ethanol extract of Acanthi radix as the anthelmintic against Larva-3 A. galli. Eighteen chickens were divided into six groups, which were control group (without any treatment), negative control group (without medicinal treatment), positive control group treated by pyrantel pamoate 54.25 mg/kg BW, treated groups by 70% extract of Acanthi radix which doses were 124 mg/kg BW, 248 mg/kg BW and 496 mg/kg BW, per oral for 3 days. The result of liver histopathological evaluation showed hydropic degeneration and apoptosis of hepatocytes on every group observed. The hydropic degeneration was not significantly different (p>0.05) among the groups. This research also showed that apoptosis of groups treated by extract of Acanthi radix were significantly higher (p<0.05) than pyrantel pamoate group. The treatment of 70% ethanol extract of Acanthi radix tends to make apoptosis of hepatocytes but still in mild changes. Keywords: Acanthi radix, A. galli, extract, chicken liver, histopathology, toxicity. Keyword: Acanthi radix, A. galli, Extract liver, Histopathology, Toxicity
Judul: Pengaruh pemberian ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dengan pelarut metanol terhadap gambaran histopatologi organ hati dan ginjal ayam yang diinfeksi emeria tenella Abstrak: Koksidiosis unggas merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah besar dalam dunia peternakan ayam. Penyakit ini dapat menimbulkan penurunan berat badan serta menimbulkan kematian. Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan adalah parasit dari genus Eimeria (Levine 1985). Penyakit ini banyak menyerang ayam muda, pada umur 4 minggu adalah umur yang paling peka, tetapi dapat pula menyerang ayam yang lebih tua. Ayam yang lebih tua dapat menjadi kebal ataupun penyebar penyakit (Tampubolon 1996). Usaha untuk mengatasi koksidiosis antara lain dengan sanitasi yang ketat dan penggunaan koksidiostat, namun dalam penggunaan obat-obat tersebut dapat menimbulkan munculnya galur-galur coccidian baru yang tahan terhadap obat (Levine 1985). Berdasar efek tersebut maka perlu mencari alternatif pengobatan menggunakan tanaman obat yang mudah didapat dengan biaya yang lebih murah dan aman. Tanaman yang dapat dipakai adalah menggunakan tanaman sambiloto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi organ hati dan ginjal ayam yang diinfeksi Eimeria tenella setelah pemberian ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees) melalui air minum. Sebanyak 90 ekor ayam pedaging umur dua minggu dibagi menjadi enam kelompok, yaitu Kontrol Negatif (KN), Kontrol Positif (KP), Kontrol Obat (KO), ekstrak sambiloto dosis rendah (F1), Ekstrak sambiloto dosis sedang (F2) dan ekstrak sambiloto dosis tinggi (F3). Pada hari ke-6, 9, 13, 16 dan 22 setelah infeksi, tiga ekor dari masing- masing kelompok ayam dimatikan kemudian organ hati dan ginjal dibuat preparat histopatologi dan dilakukan pengamatan mikroskopik untuk melihat gambaran dari organ tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak sambiloto dosis rendah melalui air minum dapat menimbulkan lesio ringan pada organ hati dan ginjal ayam berupa sedikit kongesti, dilatasi dan edema. Ekstrak sambiloto dengan dosis tinggi menimbulkan lesio lebih tinggi dibanding dosis rendah. Pemberian ekstrak sambiloto dosis tinggi dengan pelarut metanol yang diberikan melalui air minum menimbulkan efek yang hampir sama dengan pemberian sulfachloropyrazine tehadap gambaran histopatologi organ hati dan ginjal ayam, yakni berupa kongesti, dilatasi, edema, infiltrasi sel radang dan degenerasi. Keyword:
Judul: Strategi Social Media Marketing 4C Dalam Meningkatkan Brand Awareness Mooi Wear. Abstrak: Pada era digital seperti sekarang media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi saja, namun juga untuk mengembangkan bisnis. Berbagai bisnis di Indonesia memanfaatkan media sosial sebagai media untuk memasarkan produknya. Salah satu bisnis tersebut adalah Mooi Wear. Mooi Wear melakukan pemasaran media sosial untuk meningkatkan brand awareness serta memperluas pasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan strategi pemasaran media sosial 4C dalam meningkatkan brand awareness. Wawancara mendalam dengan pihak internal Mooi Wear digunakan untuk mengetahui pemasaran media sosial 4C yang telah dilakukan Mooi Wear dan pengisian kuesioner secara online oleh pelanggan dan calon pelanggan potensial. Hasil dari penelitian ini merupakan usulan pemasaran media sosial 4C berdasarkan hasil evaluasi strategi yang telah diterapkan yaitu pada aspek co-creation; inovasi produk. currency; membuat program membership dan menerapkan harga bundling dan promosi menarik. Communal activation; melakukan kolaborasi, membuat website, menjual produk dan bekerjasama dengan berbagai ecommerce. Conversation; membuat konten kreatif Keyword: brand awareness, Mooi Wear, social media marketing
Judul: Analisis hubungan tingkat kebisingan industri dengan keluhan subyektif non auditory tenaga kerja Abstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki, merupakan salah satu faktor fisik penyebab terjadinya masalah-masalah kecelakaan kerja pada suatu industri. Tingkat intensitas kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan, yaitu 85 dB (A) bukan saja mengganggu proses produksi tetapi juga membahayakan kesehatan tenaga kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas optimal tenaga kerja. Pengaruh utama kebisingan adalah kerusakan indera pendengaran yang menyebabkan ketulian (efek auditory). Selain itu dapat pula menyebabkan gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis (efek non auditory). Keluhan-keluhan tersebut didasarkan beberapa faktor, seperti karakteristik jenis kelamin, umur, masa kerja, tingkat pendidikan, lokasi kerja, dan kedisiplinan dalam penggunaan alat pelindung telinga (APT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan industri dengan keluhan subyektif non auditory tenaga kerja berdasarkan karakteristik tenaga kerja dan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tenaga kerja bagian dengan sikap dan perilaku dalam penggunaan APT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode survei cross sectional. Responden dalam penelitian adalah tenaga kerja bagian produksi PT. Goodyear Indonesia, Tbk., yaitu tenaga kerja di lokasi kerja Business Team A (BTA), Business Team B (BTB), dan Business Team C (BTC) sebanyak 100 orang. Sampel tersebut diambil dengan metode purposive sampling. Pengambilan data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil dari pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan kerja produksi dan hasil keluhan subyektif non auditory tenaga kerja serta tentang penggunaan APT, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Instrumen yang digunakan adalah Sound Level Meter (SLM) untuk pengukuran tingkat kebisingan, stopwatch untuk pengukuran lama waktu pengamatan di tiap-tiap titik pengukuran, tallysheet dan alat tulis untuk pencatatan hasil pengukuran, serta kuesioner untuk pengukuran tingkat kebisingan perseptif, keluhan subyektif non auditory tenaga kerja, dan tentang penggunaan APT. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik korelasi Rank Spearman dan uji asosiasi Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel kemudian dilanjutkan dengan uji Kontingensi Pearson untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan tersebut… Keyword: Kebisingan, Non Auditory, Chi-Square, Noise
Judul: Analisis Pengaruh Getaran dan Kebisingan Terhadap Risiko Ergonomi pada Pekerja Penyadap Pinus di KPH Sukabumi Abstrak: Getaran dan kebisingan merupakan salah satu faktor fisik yang dapat menggangu kesehatan, seperti penurunan kemampuan motorik dan daya konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh getaran dan kebisingan terhadap kemampuan motorik dan daya konsentrasi pekerja operator mujitech. Pengukuran getaran dan kebisingan dilakukan dengan empat perlakuan, yaitu terpapar getaran, terpapar kebisingan dengan APD (Alat Pelindung Diri) terpapar kebisingan tanpa APD, dan terpapar getaran serta kebisingan bersamaan. Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan motorik sebelum dan sesudah terpapar getaran pada operator dan non-operator. Dinamika perambatan getaran berbanding lurus dengan frekuensi getaran, dimana percepatan dan kecepetan cenderung tinggi pada frekuensi yang tinggi. Hasil uji Wilcoxon pada perlakuan kebisingan menunjukkan bahwa operator mujitechn tidak mengalami gangguan daya konsentrasi, sebaliknya kebisingan berpengaruh signifikan terhadap daya konsentrasi non-operator. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah terbiasa dan seringnya operator berinteraksi dengan kebisingan mujitech setiap hari. Keyword: getaran, kebisingan, konsentrasi, motorik, mujitech
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen. Keyword:
Judul: Diteksi antibodi anti-escherichia coli K99 dalam kolostrum induk sapi friesian holstein post vaksinasi escherichia coli polivalen dengan teknik elisa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap Escherichia coli (E. coli) K99 di dalam kolostrum sapi Friesian Holstein (FH) yang divaksin dengan vaksin E. coli polivalen. Vaksinasi terhadap enam ekor induk sapi dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada 8, 6, dan 4 minggu sebelum induk diperkirakan melahirkan. Deteksi antibodi dilakukan menggunakan teknik ELISA dengan metode tidak langsung. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa antibodi terhadap E. coli dapat dideteksi di dalam kolostrum hasil pemerahan ke-1 sampai dengan ke-9. Konsentrasi kolostrum ke-1 sampai ke-3 berkisar antara 1,054-1,129 μg/100μl. Konsentrasi antibodi tertinggi terdapat di dalam kolostrum hasil pemerahan pertama, yaitu sebesar 1,129±0.005 μg/100μl. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa induk sapi bunting trimester akhir yang divaksin dengan vaksin E. coli polivalen mampu memproduksi antibodi spesifik terhadap E. coli K99 di dalam kolostrum dari kolostrum hasil pemerahan ke-1 sampai ke-9 dengan konsentrasi IgG total yang makin menurun pa Keyword: Escherichia coli K99, Bovine colostrum, ELISA
Judul: Respons Klinis Anak Sapi Friesian Holstein yang Diinfeksi Escherichia coli K-99 dan Diberi Mikrokapsul IgG Anti Escherichia coli. Abstrak: Kolibasilosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) dengan gejala klinis berupa diare dimana frekuensi defekasi melebihi normal, dan adanya perubahan dalam jumlah dan konsistensi (feses cair). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respons klinis anak sapi Friesian Holstein (FH) yang diinfeksi dengan Escherichia coli K-99 dan diberi mikrokapsul IgG anti Escherichia coli. Sebanyak 20 ekor anak sapi FH umur lima hari dibagi menjadi lima kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) kontrol negatif (KN); 2) kontrol positif (KP); 3) kolostrum (PK); 4) antibiotik (PA); 5) mikrokapsul IgG (MK). Infeksi bakteri E. coli K-99 dilakukan secara oral terhadap semua kelompok anak sapi kecuali kelompok kontrol negatif dengan dosis 5 × 1010 colony forming unit (CFU)/ekor. Anak sapi kelompok PK diberi kolostrum (suspensi IgG anti E. coli) secara oral sebanyak tiga kali pada hari pertama dan sebanyak dua kali pada dua hari berikutnya dengan dosis 1,6 gr/hari/ekor. Antibiotika diinjeksikan secara intramuskular (IM) pada anak sapi kelompok PA setelah muncul gejala klinis, sekali sehari selama tiga hari dengan dosis 48 mg/kgBB. Anak sapi kelompok MK diberi sediaan mikrokapsul IgG anti E. coli secara oral sebanyak tiga kali pada hari pertama dan dua kali pada dua hari berikutnya dengan dosis 1.6 g/ekor/hari. Pengamatan konsistensi sampel feses dilakukan pada jam ke˗0–12, >12–24, >24–48, >48–72, >72–96, dan 168 setelah infeksi bakteri E. coli. Pengukuran perubahan bobot badan dilakukan dengan cara menimbang bobot badan anak sapi yang dilakukan sebelum dan sesudah infeksi bakteri E. coli. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tiga dari empat ekor anak sapi kelompok perlakuan PK dan PA masih menunjukkan gejala klinis diare pada 168 jam setelah infeksi bakteri E. coli. Anak sapi kelompok perlakuan MK menunjukkan persentase recovery sebanyak 100% pada 168 jam setelah infeksi bakteri E. coli. Rataan perubahan bobot badan kelompok perlakuan MK lebih baik dibandingkan kelompok perlakuan PK dan PA. Dapat disimpulkan mikrokapsul IgG anti E. coli lebih baik dibandingkan dengan antibiotik dalam menangani gejala klinis diare yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Escherichia coli K-99 pada anak sapi Friesian Holstein. Keyword: Anak sapi Friesian Holstein, diare, Escherichia coli, kolibasilosis, mikrokapsul IgG
Judul: Planning for the Public Open Space of Luaha Nou-Talu Saombo-Ture Mba'a with the Integration of Historical Aspect of the Coastal Area in the Gunung Sitoli City Abstrak: Kota Gunungsitoli merupakan kota utama, pusat perekonomian, dan pintu gerbang menuju Kepulauan Nias. Kondisi tersebut berdampak pada pertumbuhan penduduk serta kebutuhan masyarakat terhadap ruang terbuka publik khususnya di Kecamatan Gunungsitoli. Terletak di sepanjang pesisir Kota Gunungsitoli, ruang publik Kecamatan Gunungsitoli memiliki lokasi yang strategis dan menyimpan nilai-nilai sejarah penting yang perlu dilestarikan. Namun, perlu adanya pertimbangan terhadap potensi bahaya lanskap mengingat lokasi ini berada pada area pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan ruang terbuka publik di kawasan pesisir Kota Gunungsitoli yang merepresentasikan karakter sejarah lokal dan responsif terhadap potensi bahaya lanskap. Penelitian ini mengikuti proses perencanaan lanskap dan menerapkan metode spasial dan kualitatif untuk mengatasi aspek fisik-biofisik dan nonfisik. Analisis spasial menunjukkan bahwa 39% area sesuai untuk ruang publik terbuka, 31% cukup sesuai, dan 30% tidak sesuai. Hasil ini selanjutnya menjadi dasar untuk mengembangkan rencana blok berdasarkan intensitas pembangunan dan interpretasi sejarah. Konsep dasar perencanaan ruang terbuka publik ini ialah menjadikan kawasan pesisir Luaha Nou-Talu Saombo-Ture Mba’a sebagai lanskap ruang terbuka publik yang inklusif bagi semua kelompok usia, sekaligus berperan dalam pelestarian sejarah kota dan bersifat responsif terhadap bahaya lanskap. Keyword: landscape planning, public open space, historic urban landscape, landscape hazard, coastal area
Judul: Kajian Umur Peragaan Berbagai Jenis dan Ukuran Bunga Potong Anggrek Dendrobium Abstrak: Bunga potong merupakan komoditas hortikultura yang mampu mendatangkan devisa bagi negara. Namun di saat krisis ekonomi yang dialami saat ini, bunga potong yang diharapkan mampu menghasilkan devisa tereatat sampai bulan April 1998 (Data BPS) tidak melakukan ekspor malahan tereatat impor tereatat sebesar $ 8327. Ekspor periode lanuari-Desember 1997 sebesar $ 264.578 dengan impor sebesar $ 749.707 selama kumn waktu lanuari-September 1997 (Data BPS) yang berarti neraea perdagangan masih negatip. Menyadari besamya potensi sumber daya alam dan arah kebijakan pembangunan pemerintah saat ini yang menekankan pembangunan pelianian dan agroindustri maka hams dipikirkan eara untuk membantu dan mengembangkan industri bunga potong tanah air. Bunga anggrek Dendrobium sebagai komoditas bunga potong sangat dikenal konsumen dan lebih tahan dibandingkan bunga potong non anggrek. Selain itu, bunga anggrek memiliki bentuk dan wama yang menarik. Bunga anggrek sebagai produk hortikultura mengalami pula pen unman mutu dan kerusakan akibat proses metabolisme yang masih berlangsung pada pasea panen. Salah satu parameter mutu yang diperhatikan adalah umur simpan (peragaan) dari bunga potong. Keyword:
Judul: Analisis manajemen strategis PT. Anggrek Persada Indah dalam menghadapi persaingan bisnis anggrek dendrobium Abstrak: Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi karena bentuk dan warna bunga yang menarik serta sebagai bunga potong yang tahan lama. Salah satu jenis anggrek potong yang cukup banyak diusahakan saat ini karena kemudahan penanaman dan banyaknya permintaan adalah anggrek Dendrobium. Perkembangan usaha anggr ek potong di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Kenyataan ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap anggrek potong (berdasarkan data penjualan di pusat promosi dan pemasaran bunga/tanaman hias Rawabelong). Tingkat persaingan dalam bisnis anggrek potong juga menunjukkan gejala yang semakin ketat, hal ini diperlihatkan dengan banyaknya jumlah petani dan pengusaha anggrek potong (khusus Dendrobium maupun campuran Dendrobium dan jenis anggrek lainnya). Keyword:
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java) Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
Judul: Mempelajari Pengaruh Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Aseton Biji Pala (Myristica fragnans Houtt.) terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophillus zeamais Motsch. pada Beras selama Penyimpanan Abstrak: Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang sangat penting. Selama penyinipanan banyak hama pasca panen yang dapat menimbulkan Kerusakan seperti serangga, tungau, tikus dan kapang. Serangga rnerupakan penyebab kerusakan paling besar. Salah satu serangga yang penting adalah Sitophilus zeamais penyebab kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung. Teknik pengendalian yang banyak dilakulen adalah pengendalian dengan insektisida ifiietik terniasuk funiigan. Pengendalian kimiawi tersebut walaupun sangat praMis dan eiektif namun memiliki beberapa efek negatii seperti mencemari bahan pangan yang dis~mpan dan lingkungan serta timbulnya resistensi serangga terhadap beberapa insektisida sintetis tersebut. Oleh karena itu perlu pengrmbangan insektisida alami nabati sebagai alternatif pengendalian serangga hama gudang. Keyword:
Judul: Pengkajian efek insektisida alami dari ekstrak kencur(Kaempferia galanga Linn.) dan ekstrak brotowali(Tinospora crispa) terhadap perkembangan serangga hama gudang Sitophilus oryzae Linn. Abstrak: Serangga pasca panen merupakan penyebab kehilangan yang besar dalam peyimpanan biji-bijian. Sitophilus oryzae L. merupakan salah satu serangga hama pasca panen yang penting. Serangga ini banyak menimbulkan kerusakan pada beras dan jagung. Sampai saat ini metode yang paling banyak digunakan untuk mengendalikan serangan serangga pasca panen adalah dengan insektisida sintetis. Penggunaan bahan sintetis ini ternyata membawa efek samping yang merugikan, antara lain resistensi hama dan kontaminasi rantai makanan. Penggunaan insektisida alami, khususnya insektisida botanis merupakan salah satu alternatif dari pemecahan masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efek insektisida alami dari ekstrak kencur (Kaempferia galanga Linn.) dan ekstrak brotowali (Tinospora crispa) terhadap perkembangan serangga hama gudang Sitophilus oryzae L. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penambahan ekstrak bahan nabati 1000 ppm ke dalam media tiruan dengan penambahan 1 ml, 2 ml, 3 ml 4 ml dan 5 ml. ... Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular