anchor
stringlengths
140
4.36k
positive
stringlengths
237
4.36k
negative
stringclasses
979 values
Judul: Analisis pemasaran dan perkembangan usaha koperasi peternak sapi (KPS) : Studi kasus pada KPSBU Lembang, Lecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Abstrak: Komoditas sapi perah merupakan produk pertanian yang mempunyai nilai gizi tinggi, kerena susu mengandung hampir semua komponen yang dibutuhkan tubuh yaitu lemak, protein, mineral dan vitamin. Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu hanya mencapai 22% dari total jumlah penduduk Indonesia sedangkan sisanya 78% tidak mengkonsumsi susu sama sekali. Menurut Sinaga (1991), pola konsumsi masyarakat cenderung mengkonsumsi susu olahan (70%) dari pada mengkonsumsi susu segar (5%). Hal ini mendorong berkembangnya Industri Pengolahan Susu dan menyebabkan ketergantungan peternak terhadap IPS. Ditinjau dari aspek produksi, produk susu mengalami peningkatan yang cukup besar, namun produksi susu menglami peningkatan yang cukup besar, namun produksi susu dalam negeri masih belum dapat memenuhi konsumsi susu dalam negeri yang terus meningkat terutama oleh konsumen Industri. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan impor susu dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi laju impor yang makin meningkat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan pengembangan persusuan dalam negeri yang meliputi kebijakan impor sapi perah, pelaksanaan inseminasi buatan (IB), dan perbaikan manajemen usaha sapi perah dengan menjamin pemasaran dan fasilitas kredit dalam wadah koperasi dalam bentuk Koperasi Peternak Sapi (KPS). Salah satu bentuk koperasi persusuan yang cukup maju di kabupaten Bandung adalah KPSBU Lembang, hal ini didukung oleh potensi yang dimiliki Kecamatan Lembang cukup bagus untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah. Agar KPSBU dapat mampu bersaing dengan badan usaha yang lain, KPSBU dituntut untuk lebih efisien dalam menjalankan usahanya. Untuk itu perlu dilakukan kajian tentang pengelolaan usaha pemasaran susu oleh KPSBU Lembang dengan menggunakan analisis marjin tataniaga dan perkembangan KPSBU Lembang melalui analisis laporan keuangan. Penelitian dilaksanakan di KPSBU Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk mengetahui pengelolaan usaha pemasaran dilakukan dengan menggunakan alat analisis marjin pemasaran, sedangkan untuk mengetahui perkembangan usaha digunakan alat analisis rasio yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha yang dilengkapi dengan analisis trend, analisis persentase perkomponen dan analisis pertumbuhan usaha…dst Keyword:
Judul: Studi perkembangan koperasi susu berdasarkan analisis laporan keuangan di Bogor : Studi kasus koperasi produksi susu dan usaha peternakan - KPS Bogor Abstrak: Perkembangan usaha peternakan sapi perah tidak lepas dari adanya peranan koperasi persusuan yang merupakan lembaga ekonomi dan sosial yang menjadi wadah kegiatan usaha peternakan sapi perah oleh anggotanya. KPS Bogor sebagai salah satu koperasi yang cukup berkembang di Bogor sejak berdirinya hingga sekarang telah mengalami pasang surut dalam menjalankan usahanya. Krisis ekonomi yang terjadi sampai saat sekarang ini cukup berpengaruh terhadap kondisi keuangan dan kegiatan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dan kondisi perkembangan keuangan KPS Bogor. Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan bahan masukan dan evaluasi bagi perkembangan KPS Bogor di masa yang akan datang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada KPS Bogor, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu dari bulan Maret-April 2001. Analisis yang digunakan memfokuskan pada laporan neraca keuangan 1998-2000 untuk memperoleh kesimpulan tentang posisi keuangan, rasio likuditas, solvabilitas dan rentabilitas KPS Bogor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah bahwa kondisi KPS Bogor sekarang sangat memperihatinkan, hal ini tercermin dari kondisi keuangannya. Rasio likuiditas menunjukkan bahwa rasio lancar berada di bawah standar yaitu 96.51%, 95.2% dan 91.28% untuk tahun 1998-2000, hal ini disebabkan meningkatnya hutang usaha akibat kenaikan harga bahan baku, obat-obatan dan sarana peternakan lainnya. Pada laporan necara terlihat bahwa kenaikan hutang usaha sebesar Rp 7.934.404.759 menjadi Rp10.161.749.854 (26.8%). Nilai rasio cepat pada tahun 1998-2000, masing-masing 95.6%, 95% dan 90.8%. Penurunan yang tajam tahun 1999-2000 akibat kenaikan persediaan susu murni, pakan ternak dan sarana peternakan sebesar (161%). Tingkat solvabilitas juga berada pada kondisi dibawah standar yaitu rasio total hutang terhadap total akvita pada tahun 1998-2000, masing-masing 97,6%, 101,3% dan 100,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dana yang digunakan oleh KPS Bogor berasal dari hutang jangka pendek dan jangka panjang. Nilai rasio total hutang dengan modal sendiri sebesar 4116%, 7496%, 6.443% untuk tahun yang diamati. Tingginya rasio ini disebabkan karena semakin tingginya hutang jangka pendek. Kemampuan modal sendiri dalam menjamin hutang-hutangnya sangat kecil. Kemudian untuk rasio rentabilitas yaitu ROI masing-masing (1,58%), (3,8%) dan 0,42% untuk tahun 1998-2000, menunjukkan bahwa koperasi mengalami kesulitan untuk mendapatkan keuntungan karena posisi keuangan dan tingkat rentabilitas yang rendah. Keyword: Milk production
Judul: Sintesis Nanorod Seng Oksida (ZnO) dengan Metode Sonokimia Abstrak: Gelombang ultrasonik telah digunakan untuk membantu sintesis ZnO. ZnO terbentuk dari campuran ZnAc dan NaOH. ZnO disintesis dengan variasi konsentrasi ZnAc 0.5 M ( ZnO 1:1 ) dan 1.5 M ( ZnO 3:1 ) yang dicampurkan dengan NaOH konsentrasi 0.5 M. Sampel yang diporoleh dikarakterisasi dengan XRD dan SEM. Karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan bahwa struktur kristal ZnO yang dihasilkan merupakan heksagonal dengan pertumbuhan yang dominan pada orientasi bidang nonpolar a dengan indeks hkl 101. Kristalinitas dan kemurnian kristal ZnO 1:1 lebih baik dibandingkan ZnO 3:1 ditunjukan dengan intensitas puncak difraksi sinar-X yang lebih tinggi, sempit dan tajam. Untuk ukuran kristalit ZnO 1:1 mempunyai rata-rata ukuran kristalit 30.57 ± 4.31 nm sedangkan ZnO 3:1 mempunyai ukuran rata-rata 20.25 ± 7.12 nm. Dari ukuran kristal yang terbentuk partikel ZnO termasuk nanokristal. ZnO 1:1 terbentuk batang-batang nano (nanorods) sedangkan pada ZnO 3:1 tidak terbentuk batang-batang nano (nanorods). Untuk ukuran morfologi, ZnO 1:1 mempunyai rata-rata ukuran butiran kristal 230 nm dan lebih besar dibandingkan ukuran ZnO 3:1 yang mempunyai rata-rata ukuran butiran kristal 50 nm. Keyword: nanorot, sintesis, sonokimia, ZnO
Judul: Daya cerna protein, retensi protein, dan ekskresi NH3-N ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac.) yang diberi makanan campuran tepung ikan dan tepung bungkil kedelai Abstrak: Salah satu kendala yang dihadapi dalam memproduksi ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.) adalah pertumbuhannya yang relatif lambat. Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal pemanfaatan protein harus tepat. Protein akan bermanfaat apabila dapat dicerna dan diserap dengan baik untuk pertumbuhan. Tidak semua protein dalam makanan sepenuhnya dimanfaatkan untuk sintesa jaringan. Sisa-sisa metabolisme yang tidak dimanfaatkan akan diekskresikan ke dalam lingkungan air diantaranya dikeluarkan sebagai buangan nitrogen. Tingkat penyimpanan dan pemanfaatan protein dapat diketahui melalui nilai kecernaan protein, retensi protein, dan ekskresi NH3-N nya. Pencernaan makanan merupakan kombinasi mekanik dan kimia pada proses penghancuran makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana yang siap diserap oleh dinding usus dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Nutrien dari bahan- bahan yang berbeda mungkin dicerna dengan tingkat berbeda, hal ini berhubungan dengan sumber dan komposisi bahan-bahan makanan. Ikan-ikan herbivor mungkin akan memanfaatkan komponen makanan secara berbeda dengan ikan karnivor atau omnivor. Keyword:
Judul: Penambahan mineral Zn dalam makanan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy, Lac) Abstrak: Penelitian dilaksanakan sejak bulan November 1995 sampai dengan bulan Januari 1996, di Laboratorium Nutrisi Ikan, Kolam Percobaan Babakan, Darmaga, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penambahan Zn pada makanan benih gurame, yang menggunakan tepung ikan sebagai sumber potein utamanya. Benih gurame berukuran rata-rata 0,59 gr/ekor, dipelihara dalam akuarium yang masing-masing berukuran 50 x 20 x 35 cm dengan padat penebaran 10 ekor per wadah. Makanan berbentuk pasta dan diberikan pada ikan tiga kali sehari (pukul 8 pagi, 12 siang dan 5 sore), sampai kenyang. Air yang digunakan adalah air sumur yang sudah didiamkan dan diaerasi selama 24 jam. Air dalam wadah diaerasi terus menerus dan disipon kotorannya setiap hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa penambahan Zn dalam makanan, yaitu 0 mg/kg (perlakuan A), 150 mg/kg (perlakuan B), 300 mg/kg (perlakuan C) dan 450 mg/kg (perlakuan D). Analisis statistik yang digunakan adalah sidik ragam (uji P) pada tingkat kepercayaan 95%. Apabila ada perbedaan antara perlakuan, dilanjutkan dengan analisis polinom orthogonal. Peubah-peubah yang diukur meliputi laju pertumbuhan harian, efisiensi makanan, retensi protein, retensi lemak, kelangsungan hidup, kadar abu tubuh serta kandungan mineral seng tulang dan tubuh. Rasio bobot tulang terhadap bobot tubuh total turut diperhitungkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya penambahan mineral seng dalam makanan (perlakuan B, C dan D) dengan kadar yang berbeda, pada makanan yang telah mengandung 40,25 mg Zn/kg yang berasal dari tepung ikan dan kedelai, memberi pengaruh yang sama terhadap laju pertumbuhan harian, efisiensi makanan, retensi protein, retensi lemak dan kelangsungan hidup (P>0,05) Namun perlakuan B (penambahan Zn sebesar 150 mg/kg) memberikan penyimpanan mineral seng pada tulang yang terbaik dibandingkan keempat perlakuan lainnya…dst Keyword:
Judul: The Effectiveness of Hyundai’s Product Placement in the Spider-Man: No Way Home Movie Abstrak: Berkembangnya potensi strategi product placement seiring dengan perkembangan teknologi media hiburan menjadikan Hyundai tertarik untuk melakukan strategi tersebut dalam film Spider-Man: No Way Home. Kerja sama Hyundai dengan film tersebut menjadi salah satu strategi product placement yang menarik untuk diteliti lebih dalam karena film tersebut berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas strategi product placement yang dilakukan Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home dengan memperhatikan beberapa faktor yakni kesesuaian dengan alur cerita, frekuensi, jangkauan, dan dampak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi product placement Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home teridentifikasi sebagai strategi yang efektif dalam tiga dari empat faktor. Sementara pada faktor dampak belum dapat dikatakan efektif sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Hyundai kedepannya., The development of product placement strategies in line with the advancement of media technology has led Hyundai to be interested in implementing this strategy in the Spider-Man: No Way Home movie. The collaboration between Hyundai and this movie serves as an intriguing product placement strategy to be further investigated, as the film has become the highest-grossing film in the world in 2021. This research aims to identify the effectiveness of Hyundai's product placement strategy in the Spider-Man: No Way Home movie considering several factors such as alignment with the storyline, frequency, reach, and impact. The research methodology employed is a qualitative approach using purposive sampling. The findings of the research indicate that Hyundai's product placement strategy in the film Spider-Man: No Way Home is identified as effective in three out of four factors. However, in terms of impact, Hyundai's product placement strategy has not been considered effective so there are several recommendations for Hyundai to consider in the future. Keyword: efektivitas, Hyundai, product placement, Spider-Man: No Way Hoe
Judul: Pengaruh Pemberian Stimulansia terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus pada Berbagai Ketinggian Abstrak: Penggunaan stimulansia telah lama diterapkan oleh Perhutani untuk meningkatkan produksi getah pinus. Seiring dengan dihindarinya bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam proses penyadapan getah pinus maka penggunaan stimulansia organik lebih dianjurkan. Namun, pada penerapannya, stimulansia organik memiliki produktivitas yang relatif rendah pada lokasi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengukur produktivitas penyadapan getah pinus dengan menggunakan berbagai jenis stimulansia pada berbagai ketinggian tempat. Stimulansia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu stimulansia anorganik, stimulansia organik (ETRAT®), dan stimulansia kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulansia yang paling sesuai diterapkan pada lokasi yang tinggi yaitu stimulansia kombinasi yang dapat meningkatkan produksi getah sebesar 302.05% dibandingkan dengan tanpa stimulansia. Stimulansia kombinasi juga paling sesuai di setiap ketinggian dengan rata-rata produksi getah sebesar 10.74 g/pohon/hari. Keyword: altitude, pine resin productivity, stimulant
Judul: Penggunaan Stimulansia ETRAT pada Penyadapan Getah Pinus merkusii, Pinus oocarpa dan Pinus insularis di Hutan Pendidikan Gunung Walat Abstrak: Indonesia has the level of biodiversity that is high enough. One of them is pine tree. Pine trees can be used as a timber, but it also produce resin that can be processed into Gumrosin and turpentine. In Gunung Walat University Forest has 3 species kind of pine are P. merkusii, P. oocarpa, and P. insularis. Pine tapping productivity can methode by increase tapping technique and optimally at using stimulant. In Gunung Walat University Forest only pine tapping productivity from P. merkusii had be knowing. Therefore, it is necessary to research about productivity Pine resin the use of stimulant ETRAT especially P. oocarpa and P. insularis. The research uses 40 trees for each species of pine, 20 trees are used as control (without the stimulant) and 20 other trees using stimulant. The periode treatments resin collecting once 3 days with total observation as many 15 times. The observation weighed use scales digital. Based on this research, the highest average productivity is P. merkusii the use of stimulant ETRAT treatment that is 19,93 grams/quarre/day, followed by P. oocarpa and P. insularis with respective 19,29 grams/quarre/day and 14,95 grams/quarre/day. The percentage of increase in the resin after using stimulant ETRAT on P. merkusii that is equal 117,81%, 62,85% for P. oocarpa and 76,19% for P. insularis. The use of stimulant ETRAT value-added productivity of the pine resin tapping amound Rp 76,85/quarre/day for P. merkusii, Rp 51,73/quarre/day for P. oocarpa, and Rp 48,8/quarre/day for P. insularis. The use of stimulant ETRAT influence productivity of pine tapping all three species of pine. Based on Duncan test, the treatment of stimulant ETRAT on P. oocarpa is no diffrent to P. merkusii and P. insularis. The use of stimulant ETRAT influence research showed productivity the tapping P. merkusii with P. insularis. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Analisis biaya dan perhitungan harga popok sebagai dasar penetapan harga jual produksi Nata de coco (Kasus pada Cv. Graha Agri Industri-Bogor) Abstrak: Perusahaan dalam kegiatannya sehari-hari (bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Untuk tetap dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan perusahaan harus berproduksi dengan biaya seefisien mungkin. PT Tonsu Wahana Tirta sebagai perusahaan pengolahan nata de coco yang berada di kota Depok, Jawa Barat, dalam aktivitas produksinya selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan kelanjutan usaha dimana laba atau profitabilitas perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan terutama dalam menghadapi persaingan di antara para perusahaan pesaingnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menganalisis dan mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi dasar penetapan harga pokok penjualan serta bagaimana proyeksinya terhadap profitabilitas perusahaan, (2) menganalisis biaya-biaya apa saja yang mengalami penyimpangan dan paling berpengaruh terhadap penetapan harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang paling tepat. Keyword:
Judul: Studi Kasus di PT. Halintar Bahana Prima Jakarta Abstrak: Salah satu pemanfaatan ke!apa yang belum maksimal adalah pengolahan air kelapa. Air kelapa banyak yang terbuang dan dianggap sebagai limbah industri. padahal air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cuka, kecap dan nata de coco. Nata merupakan kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan. Keyword:
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium. Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
Judul: Analisis konflik sumber daya alam di Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Studi kasus : Rencana pembangunan pabrik semen oleh PT. SMS di Kecamatan Tambakromo dan Kayen) Abstrak: A Natural resources conflict is not new things in Indonesia. Most of the conflicts that occur are because of the differences in a perspectives and interests in resource. This matter is reflected on Kendeng Mountains conflict resources in Pati residence. Development planning of cement factory (PT.SMS) to be established in Pati residence is caused many conflicts in society. This is because the natural vi resources that have existed become the foundation of the people there will be exploited soon by the private parties. The concern is about the extinction of the resources in Kendeng Mountains strongly rejected by the people in developing the cement factory, but the local government and some parties are supported the development of this cement factory. The differences idealism of each actor becomes the main factor of this problem. As a result, conflicts are inevitable. The purpose of this study is to identify the actors involved the conflict about the SDA Mountains Kendeng and analyze a typology of this conflict which is happening in District Tambakromo and Kayen. The method that is used is qualitative approach through in-depth interviews with a snowballing technique and observation the field. The results of the study is to identify the actors who are involved in the conflict of interest SDA Kendeng Mountains into eight groups, there are grassroot organization (pro with cement factory), grassroot organization (contra with cement factory), NGO’s (green party), NGO’s (local party), government (local and national), religious groups, private (PT. SMS), and academics / researchers. While, the conflict that is happened, has a latent characteristics and change fluctuate become manifest as a result of the intervention of other actors. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), typology of conflict., interest, actor, natural resources, conflict
Judul: Pemetaan konflik pengelolaan sumberdaya hutan di hutan lindung Gunung Lumut, Kabupaten Pasir, Propinsi Kalimantan Timur Abstrak: Pulau Kalimantan dengan tingkat kekayaan spesies flora dan fauna yang tinggi dan tingkat endemisitas spesies sedang merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan-hutan Indonesia. Selain potensi hayati meliputi flora, fauna dan kayu yang terkandung di pulau Kalimantan, terdapat juga potensi tambang yang sangat potensial. Potensi-potensi tersebut diiringi dengan kepentingan-kepentingan yang semakin banyak terhadap potensi tersebut seiring masa desentralisasi di tahun 1999, menyebabkan kemunculan konflik. Konflik yang saat ini sedang mencuat di Indonesia adalah konflik pengelolaan sumberdaya hutan (SDH). Saat ini pemerintah Indonesia belum mengantisipasi konflik pengelolaan SDH, padahal banyak kasus konflik SDH yang terjadi di Indonesia hingga memakan korban baik sosial maupun ekonomi dan ekologi. Konflik dapat dijadikan sebagai salah satu langkah menuju pintu perubahan karena mendorong adanya ragam pilihan untuk mencari penyelesaiannya, sehingga konflik tidak perlu dihindari akan tetapi harus dihadapi dan dikelola menuju perubahan positif serta memiliki potensi manfaat. Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) dengan luas 35.350 Ha berdasar penunjukkan melalui SK Menteri Pertanian No. 24/Kpts/Um/1983 merupakan satu diantara empat hutan lindung di Kabupaten Pasir, Propinsi Kalimantan Timur. Kawasan HLGL adalah benteng terakhir bentuk ekosistem alami berupa hutan hujan tropika bagi masyarakat adat Dayak Paser di Propinsi Kalimantan Timur. Berbagai potensi hayati yang terkandung di HLGL disertai dengan banyaknya kepentingan terhadap potensi tersebut, maka perlu segera diidentifikasi kemungkinan-kemungkinan adanya konflik yang terjadi menggunakan alat bantu analisis konflik sehingga dapat diantisipasi dengan tepat mengenai penyelesaian dan pengelolaan konflik pengelolaan SDH di kawasan HLGL. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Histerektomi Pada Anjing Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S). Keyword:
Judul: Aspek Klinik dan terapi Pyometra Pada Anjing Suatu Tinjauan Pustaka Abstrak: Pyometra adalah suatu penyakit dalam organ reproduksi anjing betina, yang ditandai oleh pengumpulan nanah dalam lumen uterus. Sering ditemukan pada anjing betina yang telah dewasa kelamin. Anjing yang lebih tua mempunyai peluang yang lebih besar untuk terkena, sedangkan ras dari anjing tidak berpengaruh terhadap kerentanan. Penyebab utama dari pyometra adalah ketidak seimbangan sistem hormonal, terutama hormon progesteron dan estrogen. Hampir pada setiap kasus pyometra ditemukan korpus luteum persisten dan kista korpus luteum pada ovariumnya. Keadaan ini menyebabkan hormon progesteron yang dihasilkan meningkat sehingga terjadi stimulasi uterus secara terus menerus. Bakteri bukan penyebab utama dari pyometra, tetapi merupakan infeksi sekunder yang memperburuk keadaan. Keadaan dan kelainan-kelainan pada uterus dan ovarium juga merupakan faktor yang mempermudah terjadinya pyometra. Secara umum dikatakan bahwa pyometra adalah penyakit pada periode estrus dan berkembang dalam waktu 1 sampai 12 minggu sejak estrus terakhir. Gejala klinis muncul 5 sampai 90 hari sesudah berahi. Berdasarkan gejala klinis di- kenal dua bentuk pyometra, yaitu pyometra bentuk klinis dan bentuk subklinis. Bentuk klinis menunjukkan gejala yang umum bisa diamati seperti: Polyuria, Polydipsia, anorexia, muntah-muntah, pembesaran abdomen dan kelemahan. Disamping itu dikenal juga pyometra bentuk terbuka dan bentuk tertutup, yang digolongkan berdasarkan ada tidak- nya vaginal discharge. Sedangkan jika ditinjau dari sta- dium penyakit, morfologi dan perubahan histologi dikenal empat bentuk pyometra. Gambaran darah penderita pyometra menunjukan keadaan Neutrofilia leukositosis. Terjadi anemia yang bersifat normocytic dan normochromic. Extra medullary myellovoie- sis terjadi karena pada kasus pyometra diperlukan neutro- fil dalam jumlah besar. Mortalitas dari pyometra cukup tinggi, jika tidak ditanggulangi dengan serius. Ovariohysterectomy merupakan cara penanganan yang paling efektif.. Tetapi jika uterus hendak dipertahankan, ada beberapa pilihan terapi yang bisa disesuaikan dengan keadaan hewan. Keyword:
Judul: Hubungan antara Kecerdasan Cair dan Kreativitas pada Mahasiswa di Indonesia Abstrak: Kecerdasan cair adalah kemampuan untuk berpikir secara logis dan abstrak. Kecerdasan cair memiliki korelasi positif dengan kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menemukan dan mengembangkan ide-ide baru. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kecerdasan cair yang tinggi diikuti dengan peningkatan kreativitas dalam otak. Kecerdasan cair dan kreativitas juga berperan dalam pemecahan masalah dan beradaptasi dengan perubahan. Saat ini, belum ada data yang tersedia tentang hubungan antara kecerdasan cair dan kreativitas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kecerdasan cair dan kreativitas di antara mahasiswa Indonesia. Studi ini dilakukan menggunakan kuesioner dan platform daring dengan sampel 224 mahasiswa di Indonesia. Partisipan menjawab kuesioner yang terdiri dari data demografis dan Adjective Check List (ACL) untuk mengukur kreativitas. Selain itu, partisipan secara bergantian menyelesaikan Baddeley Reasoning Test (BRT) untuk mengukur kecerdasan cair. Hasil studi menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki skor rata-rata 22,17 untuk kecerdasan cair dan 1,01 untuk kreativitas. Namun, tidak ada korelasi signifikan antara kecerdasan cair dan kreativitas (R = 0,043, nilai p = 0,53). Hal ini menunjukkan bahwa kategorisasi kecerdasan cair tidak semata-mata menentukan potensi kreativitas seseorang., Fluid intelligence is the ability to think logically and abstractly. Fluid intelligence has a positive correlation with creativity. Creativity is an individual’s ability to discover and develop new ideas. Previous research has shown a relationship between high fluid intelligence and increased creativity in the brain. Fluid intelligence and creativity also play a role in problem-solving and adapting to changes. Currently, there is no available data on the relationship between fluid intelligence and creativity in Indonesia. This research aims to explore the relationship between fluid intelligence and creativity among Indonesian students. The study was conducted using questionnaires and an online platform with a sample of 224 students in Indonesia. Participants answered a questionnaire comprising demographic data and the Adjective Check List (ACL) to measure creativity. Additionally, participants took turns completing the Baddeley Reasoning Test (BRT) to measure fluid intelligence. The results of the study showed that Indonesian students had an average score of 22.17 for fluid intelligence and 1.01 for creativity. However, there was no significant correlation between fluid intelligence and creativity (R = 0.043, p-value = 0.53). This indicates that the categorization of fluid intelligence does not solely determine an individual's creative potential. Keyword: ACL, BRT, kreativitas, kecerdasan, mahasiswa Indonesia
Judul: Studi tentang keterkaitan antara lulusan Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dengan pekerjaannya Abstrak: Pendidikan memiliki fungsi yang hakiki dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi pemeran-pemeran dalam menjalankan fungsi dari berbagai bidang kehidupan. Sehingga pendidikan dan bidang-bidang kehidupan lain yang terjadi di luar sistem pendidikan saling mempengaruhi. Tantangan masa depan bagi sistem pendidikan di Indonesia tidak semata-mata menyangkut bagaimana meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan secara internal, tetapi juga menyangkut bagaimana kesesuaian pendidikan dengan bidang-bidang kehidupan lain (tantangan eksternal). Tantangan eksternal yang kompleks bagi sistem pendidikan adalah masalah ketenagakerjaan, yang dari aspek kualitas dan jenis output pendidikan, tampak bahwa laju perkembangan penawaran tenaga kerja (output pendidikan) masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan laju perkembangan permintaan tenaga kerja. Akibatnya, dari aspek kuantitas: terjadi pengangguran tenaga kerja terdidik dalam jumlah yang relatif besar karena bekal pendidikan yang dimiliki tidak match dengan kebutuhan kerja, transformasi struktural dari sektor pertanian ke industri yang dialami Indonesia juga turut menambah kekomplekan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan: Menelaah kondisi/gambaran dan profil lulusan/ alumni Jurusan Sosial Ekonomi IPB yang berhubungan dengan dunia kerja. Menemukan keterkaitan antara karakteristik Pendidikan dan Sosial Ekonomi lulusan Jurusan Sosial Ekonomi IPB dengan dunia kerja. Keyword:
Judul: Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa teknologi pangan IPB Abstrak: Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mempersiapkan generasi baru agar dapat menjalani kehidupan dan dapat memecahkan masalah-masalah yang akan dihadapi pada zamannya. Dengan demikian, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tertinggi, memiliki tanggung jawab etis terhadap kualitas lulusannya, seperti kemampuan kerja, kreativitas, pengakuan masyarakat sebagai penyerap sumberdaya manusia terhadap kredibilitas Perguruan Tinggi tersebut. Keberhasilan studi lulusan selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Lama Studi (LS), dan Lama Mendapatkan Pekerjaan (LMP) Seberapa tinggi kualitas yang dimiliki oleh setiap lulusan perguruan tinggi, sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, yang dalam hal ini diistilahkan sebagai faktor intelektual dan nonintelektual. Demikian juga halnya dengan lulusan jurusan Teknologi Pangan (TPG). Kualitas lulusan, yang dicirikan oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Lama Studi, dan Lama Mendapatkan Pekerjaan, diindikasikan mempunyai kaitan tertentu dengan faktor-faktor tersebut. Pada penelitian ini ingin dikaji kaitan antara kualitas lulusan Perguruan Tinggi dengan faktor intelektual dan non intelektual. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kualitas setiap lulusan. Secara umum, Indeks Prestasi mahasiswa TPG mengalami penurunan pada semester ketiga, kemudian secara perlahan kembali meningkat pada semester berikutnya dan bertahan pada kisaran nilai tersebut hingga semester ketujuh. Hal ini menandakan bahwa diperlukan perhatian khusus kepada mahasiswa TPG saat mereka menginjak semester ketiga, mengingat saat tersebut adalah masa yang paling rentan bagi perkembangan prestasi akademik mereka. Berdasar hasil pengujian parsial terhadap masing-masing peubah dapat dilihat bahwa faktor yang mempengaruhi IPK antara lain jalur masuk, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, nilai NEM dan STTB SMU, serta asal daerah SMU. Faktor yang nyata mempengaruhi lama studi adalah pendidikan terakhir ayah, pendapatan orang tua serta NEM semasa SMU. Faktor yang nyata mempengaruhi lama mahasiswa mendapatkan pekerjaan adalah jenis kelamin, pekerjaan ayah serta asal daerah SMU. Nilai Ebtanas Murni SMU nyata mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif serta Lama Studi. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor ini masih relevan digunakan sebagai indikator pokok dalam penerimaan mahasiswa baru. Kualitas mahasiswa yang berasal dari jalur UMPTN lebih baik jika dibandingkan mahasiswa yang berasal dari jalur USMI. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meninjau ulang perbandingan penerimaan mahasiswa yang berasal dari jalur USMI dan UMPTN. Dukungan orang tua, terutama dukungan finansial, berperan penting bagi prestasi akademik mahasiswa karena dengan dukungan yang cukup, maka mahasiswa mendapatkan sarana dan perhatian yang lebih baik untuk menunjang kelancaran studinya. Asal daerah dan jenis pekerjaan ayah berdampak kepada wawasan mahasiswa dalam pemilihan bidang pekerjaannya. Mahasiswa asal jabotabek atau mahasiswa yang ayahnya bekerja selain sebagai pegawai negeri mampu mendapatkan informasi yang lebih mengenai lapangan pekerjaannya. Jenis kelamin menjadi faktor lainnya yang berpengaruh kepada waktu yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa laki-laki lebih cepat mendapatkan pekerjaan dibandingkan yang perempuan. Keyword:
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium. Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
Judul: Penambahan Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) dalam Ransum terhadap Performa Itik Pedaging Pesilangan Mojosari Peking (PMp) di Peternakan Rakyat. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa itik yang diberi ransum mengandung limbah restoran dan ampas kelapa ditambah dengan berbagai level keong mas rebus. Keong mas direbus selama 15 menit ditambahkan ke dalam ransum cangkang dan isinya. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol (Tidak ada penambahan keong mas dalam pakan), penambahan keong mas rebus sebanyak 10%, 15%, dan 20%. Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik periode grower umur 23 hari yang dipelihara selama 40 hari. Ransum yang diberikan dalam bentuk basah terdiri dari ampas kelapa dan limbah restoran dengan perbandingan 2:1. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan Duncan dengan Peubah yang diukur yaitu: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot badan akhir,mortalitas, dan persentase bobot organ dalam dan panjang usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan keong mas rebus dalam ransum berpengaruh nyata (P<0.05) meningkatkan pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, dan menurunkan konversi ransum sedangkan konsumsi ransum tidak berpengaruh nyata. Persentase bobot jantung, persentase bobot limpa tidak berpengaruh nyata sedangkan persentase bobot rempela, persentase bobot hati, panjang jejenum, panjang duodenum, panjang ileum, panjang kolon dan panjang sekum berpengaruh nyata menurun dibanding kontrol (P<0.05). Penambahan 15% keong mas rebus merupakan taraf optimum pada ransum itik hibrida PMp. Keyword: ampas kelapa, itik persilangan, keong mas, limbah restoran, performa
Judul: POTENCY AND NUTRITIONAL QUALITY OF GOLDEN SNAIL (Pomacea Canaliculata Lamarck) AS POULTRY FEED INGREDIENT Abstrak: Keong mas (Pomacea Canaliculata Lamarck) merupakan hama sawah yang populasinya sangat tinggi, namun dapat berpotensi sebagai bahan pakan pengganti dari tepung ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi dan kualitas nutrisi pakan lokal keong mas (Pomacea Canaliculata Lamarck) sebagai bahan pakan unggas serta potensi ketersediaannya di lahan persawahan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Bersarang dengan faktor 5×3 dan 15 ulangan, dengan uji lanjut Duncan. Peubah yang diamati adalah sebaran populasi, potensi produksi dan nutrisi dari keong mas. Keong Mas (Pomacea Canaliculata Lamarck) memiliki potensi produksi dan kualitas nutrisi pakan lokal sebagai bahan pakan unggas. Produksi tertinggi terdapat di Desa Purwasari sebanyak 35,56 ton sedangkan Desa Petir memiliki potensi sebaran populasi yang lebih baik, yakni sebesar 507 individu/m2 dengan kualitas nutrien as fed sebesar 59,16% untuk protein kasar, 22,33% Ca dan 1,07% P serta kualitas nutrien bahan kering berupa protein kasar sebesar 63,61% maupun kuliatas mineral Ca 24,01% dan P 1,15%. Kata kunci: kualitas, keong mas, nutrien, populasi, potensi. Keyword: golden snail, nutrient, population, potency, quality
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Pengusaha Tanaman Kelapa Sawit di Perkebunan Kebun Lama PT. Perkebunan I Langsa, Kabupaten Aceh Timur Propinsi Daerah Istimewa Aceh Abstrak: Pola pengembangan tembakau. di Indonesia mengalami beberapa masalah yang cukup serius. Masalah-masalah tersebut meliputi: a) penggunaan benih gang belum tertib; b) saluran tata niaga yang belum efektif dan efisien; c) masih adanya sistim ijon dengan harga rendah sehingga sangat merugikan petani; d) belum adanya kesatuan usaha antar petani terutama dalam memasarkan hasil produksinya; e) banyaknya pengusahaan secara tunpang sari dengan tanaman lain yang diduga menurunkan kualitas serta f ) belum adanya penyuluhan secara intensif khususnya tentang dosis dan macam pupuk serta obat-obatan yang tepat. Keyword:
Judul: Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di kebun Betung, PTP X (Persero) Palembang Untuk Proyek NES (Nucleus Estate And Smallholders) IV Abstrak: Indonesia merupakan negara agraris, ditandai oleh angkatan kerja yang sebahagian besar bekerja pada sektor pertanian; statistik menunjukkan sebahagian besar dari produk domestik bruto berasal dari sektor pertanian (Ano- nymous, 1979/1980). @Hak cipta milik IPB University Pembangunan sektor pertanian mengarah pada peningkat- an produksi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kon- sumsi, peningkatan devisa negara, peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, pelestarian sumber daya a- lam, dan sebagai penunjang sektor industri. Sub-sektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai arti penting, karena memiliki ni- lai ekspor yang tinggi. Sebahagian besar lahan perkebunan tersebut diusahakan oleh perkebunan rakyat, yakni 84% da- ri seluruh luas areal perkebunan di Indonesia yang luasnya 6,6 juta ha (Anonymous, 1979/1980). Keyword:
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons. Keyword:
Judul: Uji Toksikopatologi Daun Mangium (Acacia Mangium Willd) Pada Mencit (Mus Musculus). Abstrak: Radikal bebas pada tubuh dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Acacia mangium diketahui memiliki khasiat antioksidan alami. Keamanan ekstrak daun mangium bagi tubuh perlu diuji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksikopatologi dari pemberian ekstrak daun mangium pada organ hati dan ginjal mencit (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan 6 ekor mencit jantan yang dibagi dalam 2 kelompok, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Perlakuan diberikan sekali dalam sehari selama 7 hari. Selanjutnya, mencit dinekropsi, lalu organ diambil dan diproses histopatologi. Parameter yang diamati dan dihitung adalah perubahan hepatosit dan sel epitel tubulus proksimal yang mengalami degenerasi hidropis, degenerasi lemak, dan nekrosis. Data dianalisis dengan uji ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun mangium menimbulkan efek toksik pada organ hati, sedangkan pada organ ginjal tidak menimbulkan efek toksik. Hal ini menjelaskan bahwa ekstrak daun mangium sebaiknya dikonsumsi dengan dosis yang lebih rendah atau dalam jangka waktu yang tidak lama. Keyword: Acacia mangium, antioksidan, toksikopatologi, hati, ginjal
Judul: Histopathological Description of the Liver and Kidney of Mice (Mus musculus) in the Acute Toxicity Test of Mangkokan Leaf (Nothopanax scutellarium Merr.) Abstrak: Uji toksisitas merupakan salah satu pengujian yang dilakukan untuk menilai keamanan suatu senyawa kimia. Uji toksisitas akut ini dilakukan untuk menentukan nilai toksisitas akut ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dengan metode Thompson dan Weil serta mendeskripsikan gambaran histopatologi organ hati dan ginjal pada mencit. Penelitian ini menggunakan hewan coba sebanyak 16 ekor mencit dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi suspensi sediaan uji ekstrak daun mangkokan dengan dosis bertingkat sebanyak 3, 6, 12, 24 g/kg bobot badan (BB). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral menggunakan sonde lambung dan diberikan dalam dosis tunggal. Mortalitas dan gejala klinis diamati pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilanjutkan pengamatan selama 6 hari berikutnya. Pengamatan histopatologi dilakukan dengan mengambil organ hati dan ginjal mencit setelah dilakukannya nekropsi. Bobot badan, bobot hati dan ginjal ditimbang dan dianalisis secara statistik dengan one way ANOVA, sedangkan hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat mencit yang mengalami gejala klinis dan kematian setelah diberikan ekstrak daun mangkokan hingga dosis 24 g/kg BB. Bobot badan dan bobot organ mencit tidak berbeda nyata (p>0.05) antar perlakuan. Pengamatan histopatologi tidak menunjukkan adanya perubahan atau kelainan pada organ hati dan ginjal., Toxicity assay is one of the tests performed to assess the safety of a chemical compound. This acute toxicity test was carried out to determine the acute toxicity value of mangkokan leaf extract (Nothopanax scutellarium Merr.) using the Thompson and Weil method and to describe the histopathological features of the liver and kidneys in mice. This study used 16 mice as experimental animals and divided them into four treatment groups. The treatment group was given a suspension of the mangkokan leaf extract test preparation with graded doses of 3, 6, 12, and 24 g/kg body weight (BB). The extract is administered orally using a gastric tube and given in a single dose. Mortality and clinical symptoms were observed in the first 24 hours after treatment and continued observation for the next six days. For the histopathological assay made by taking the liver and kidneys of mice after necropsy. Body weight, liver, and kidney weights were weighed and statistically analyzed using one-way ANOVA, while the results of the histopathological assay were presented descriptively. The results showed no mice with clinical symptoms and death after being given mangkokan leaf extract up to 24 g/kg BW dose. The body and organ weight of mice were not significantly different (p>0.05) between treatments. The histopathological assay showed not any changes or abnormalities in the liver and kidneys. Keyword: histopatologi, Nothopanax scutellarium Merr., uji toksisitas akut
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Analisis daya saing rumput laut Indonesia di Pasar Internasional Abstrak: Indonesia memiliki potensi sebagai eksportir rumput laut terbesar di dunia. Potensi perikanan Indonesia yang cukup besar, dimana kurang lebih dua juta hektar luas laut sangat cocok digunakan untuk pengembangan rumput laut. Jenis rumput laut yang banyak diminati pasar adalah jenis Euchema cottonii dan Glacillaria sp. Berdasarkan data FAO, Indonesia adalah negara terbesar ketiga sebagai produsen rumput laut, setelah China dan Philippines. Tahun 2007, Indonesia mampu memproduksi 1,733,705 ton rumput laut atau setara dengan 13.17 persen produksi rumput laut dunia. Dari sisi volume ekspor, Indonesia menempati posisi kedua setelah China dimana sejak tahun 1999 hingga 2006, Indonesia telah mengekspor 332,666 ton rumput laut dunia. Tetapi, apabila dilihat dari sisi nilai ekspor, Indonesia masih kalah tertinggal dari negara-negara dengan volume ekspor lebih rendah. Berdasarkan nilai ekspor, Indonesia hanya menempati posisi ke-lima, dimana sejak tahun 1999 hingga 2006 nilai ekspor Indonesia hanya 195,919 ribu US $. Kemudian, apabila ditinjau dari sisi harga ekspor, posisi Indonesia relatif masih kalah dibandingkan dengan negara lain. Pada tahun 2006, harga ekspor rumput laut Indonesia hanya 520.000 US $ per ton dan menjadikan Indonesia hanya berada pada posisi ke tujuh, kalah eksportir lain seperti Chile. Beragam permasalahan yang terjadi dengan produksi dan kondisi ekspor rumput laut Indonesia. Informasi-informasi tersebut diatas menjadi sebuah pertanyaan dan berbeda dengan seharusnya mengingat potensi Indonesia yang sangat besar dalam bidang perikanan dan kelautan. Informasi-informasi tersebut sekaligus dapat menunjukkan bahwa Indonesia masih belum memiliki daya saing untuk komoditi rumput laut di pasar internasional. Daya saing ekspor suatu komoditi di pasar internasional menggambarkan tingkat daya saing ekspor di pasar internasional dengan melihat besarnya pangsa pasar di dunia. Oleh karena itu daya saing dapat diukur dari persentase penguasaan pangsa pasar di negara-negara tujuan ekspor, dimana hubungan keduanya adalah positif. Artinya, jika pangsa pasar semakin besar, maka dapat dikatakan bahwa daya saing ekspor komoditi tersebut juga semakin besar. Merujuk kepada pernyatan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di pasar internasional, dimana akan dianalisis menurut negara tujuan ekspor yang diurutkan berdasarkan nilai ekspor terbesar. Dalam penelitian ini juga akan diketahui apa faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perubahan penguasaan pangsa pasar ekspor di negara tujuan serta pengaruhnya terhadap pangsa pasar ekspor rumput laut di negara tujuan ekspor. Kemudian, dari hasil yang diperoleh akan dianalisis posisi daya siang ekspor rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor, dimana apabila pangsa pasar lebih besar atau sama dengan 20 persen, maka dapat dikatakan bahwa rumput laut Indonesia memiliki daya saing di negara bersangkutan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi perubahan pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia, serta pengaruhnya. Informasi ini penting untuk diketahui untuk dapat menentukan posisi daya saing serta strategi yang dapat dilakukan oleh para pengambil kebijakan dari hasil penelitian. Faktor-faktor yang diduga sebagai variabel yang mempengaruhi pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor adalah volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara tujuan ekspor (Q), harga ekspor rumput laut Indonesia (PX), nilai tukar (NT), GDP per kapita negara tujuan ekspor (GDP), serta produksi nasional rumput laut Indonesia (PR). Penelitian dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari badan-badan yang Keyword:
Judul: Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China (Periode 1993-2010) Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan eskpor rumput laut Indonesia serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penawaran ekspor rumput laut Indonesia ke China. Variabel-variabel yang dianalisis adalah produksi rumput laut dalam negeri, harga ekspor rumput laut, kurs riil, lag ekspor, dummy revitalisasi, dan dummy krisis. Metode Ordinary Least Square digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penawaran ekspor rumput laut Indonesia ke China. Kemudian Metode Regresi Komponen Utama digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas. Rumput laut Indonesia sangat berpotensi, karena jenis rumput laut yang dapat dihasilkan oleh Indonesia bernilai komersil dann dapat digunakan dalam bentuk agar-agar, karagenan, dan alginat. Jenis gracilaria dan gelidium baik digunakan sebagai agar-agar. Jenis eucheuma cottonii dan spinosum adalah jenis rumput laut penghasil karagenan, dimana jenis ini sangat banyak dihasilkan di perairan Indonesia. Sedangkan untuk menghasilkan alginat, jenis rumput laut yang menghasilkan adalah turbinaria dan sargassum. Rumput laut tidak hanya digunakan sebagai olahan untuk makanan saja, namun dapat digunakan untuk kosmetik, farmasi, peptisida, dan lainnya. Berdasarkan Perpres No.7 tahun 2005 tentang Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, rumput laut adalah salah satu komoditas unggulan perikanan. Revitalisasi rumput laut cukup berhasil. Sejak ditetapkannya Perpres tersebut, pertumbuhan produksi rumput laut meningkat secara signifikan yaitu sebesar 650 persen. Besar produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2004 adalah sebesar 411 ribu ton dan 3,082 ribu ton pada tahun 2010. Sama halnya dengan produksi dalam negeri, volume ekspor rumput laut juga menuju trend yang naik. Kecuali pada tahun 2007 dimana terjadi missaccounting pada perhitungan ekspor ke China. Volume ekspor Indonesia mengalami penurunan yang besar pada saat krisis mata uang melanda Indonesia, sekitar tahun 1997 sampai 1998. Kemudian pada pascakrisis, ekpor rumput laut Indonesia membaik dan terus mengalami peningkatan hingga 2010. Dari hasil analisis kuantitatif dengan OLS diperoleh hasil estimasi bahwa ekspor rumput laut Indonesia ke China memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi, harga ekspor, kurs riil, lag ekspor, dummy krisis, dan dummy revitalisasi. Produksi dalam negeri, harga ekspor, lag ekspor, dummy krisis, dan dummy revitalisasi berpengaruh positif terhadap ekspor rumput laut Indonesia ke China. Sedangkan kurs riil berpengaruh negatif terhadap ekspor rumput laut Indonesia ke China. Hasil estimasi menunjukkan seluruh variabel yang digunakan sesuai dengan teori ekonomi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan ekspor rumput laut Indonesia memiliki trend meningkat pascakrisis. Hal ini adalah salah satu pengaruh positif dari revitalisasi di tahun 2005 yang dapat meningkatkan produksi dan ekspor. Hasil pengujian dengan OLS, diperoleh bahwa seluruh variabel yang diestimasi berpengaruh nyata terhadap ekspor rumput laut Indonesia ke China. Saran yang dapat diberikan adalah Indonesia sebaiknya melakukan promosi ekspor, sehingga tidak terpaku hanya pada China saja. Kemudian Revitalisasi rumput laut sudah seharusnya ditingkatkan untuk mendukung peningkatan ekspor rumput laut Indonesia ke China. Keyword: Ordinary Least Square method, Seaweed, eucheuma cottonii, spinosum, gracilaria, gelidium
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value. Keyword:
Judul: Analysis of Long-read Sequences MinION on Kayu Putih (Melaleuca leucadendra L.), Cendana (Santalum album L.), and Cempaka Putih (Magnolia alba DC.) Abstrak: Melaleuca leucadendra, Santalum album, dan Magnolia alba merupakan tiga jenis pohon tropis yang menghasilkan minyak atsiri bermanfaat dan komersil. Ketiga jenis tersebut berpotensi untuk ditingkatkan kualitasnya melalui pemuliaan pohon secara genetik untuk menghasilkan sifat yang konsisten. Namun, informasi genetik yang dapat dimanfaatkan untuk program pemuliaan masih belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sekuen bacaan panjang DNA M. leucadendra, S. album, dan M. alba dengan teknologi MinION Oxford Nanopore, dan mengetahui hubungan kekerabatannya melalui analisis filogeni. Prosedur penelitian mencakup tahapan ekstraksi DNA, uji kualitas dan uji kuantitas DNA, sekuensing DNA, dan analisis data. Hasil menunjukkan bahwa M. leucadendra, S. album, dan M. alba menghasilkan jumlah bacaan masing-masing sebesar 470.250 bp, 281.565 bp, dan 195.717 bp. Analisis filogeni menunjukkan bahwa M. alba memiliki hubungan kekerabatan dengan Magnolia champaca dengan nilai bootstrap 64% dengan gen matK, 56% dengan gen spacer psbAtrnH, dan 100% dengan kombinasi kedua gen, Melaleuca leucadendra, Santalum album, and Magnolia alba are tropical tree species that produce beneficial and commercial essential oils. These three species have the potential to be improved genetically to obtain consistent traits. However, genetic information for supporting tree improvement is still not widely available. The objective of this study was i) to characterize the DNA long-read sequences of M. leucadendra, S. album, and M. alba using MinION Oxford Nanopore Technology, and ii) to determine their relationship through phylogenetic analysis. The research method included DNA extraction, DNA quality and quantity testing, DNA sequencing, and data analysis. The results showed that total reads of M. leucadendra, S. album, and M. alba were 470.250 bp, 281.565 bp, and 195.717 bp, respectively. Phylogenetic analysis showed that M. alba was related to Magnolia champaca with bootstrap values 64% with matK gene, 56% with psbA-trnH spacer gene, and 100% with the combination of both genes. Keyword: DNA, filogeni, Magnolia alba, MinION, sekuensing
Judul: Analisis Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) Aksesi Sengon (Falcataria moluccana) Resistan dan Rentan Terhadap Penyakit Karat Puru Abstrak: Sengon banyak ditanam dan dimanfaatkan karena memiliki banyak keunggulan, yaitu bernilai ekonomi tinggi, cepat panen, mudah tumbuh dan dipelihara. Namun, sengon yang ditanam monokultur rentan terkena penyakit karat puru yang disebabkan oleh jamur Uromycladium falcatariae. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pertumbuhan uji keturunan sengon di Kediri serta aplikasi markah SNPs pada aksesi progeni sengon yang resistan dan rentan terhadap karat puru. Informasi ini diperlukan sebagai dasar pemuliaan pohon sengon yang resistan. Sampel yang diuji berjumlah total 40 progeni dari masing-masing famili resistan (R02, R08, R09, R12, dan R13) serta rentan (S26, S27, S28, S29, dan S30) dengan ulangan 4 progeni tiap famili. Setiap sampel diuji menggunakan 6 primer SNPs dengan metode High-resolution Melting (HRM) dan data dianalisis menggunakan Khi-Kuadrat dan Principal Component Analysis (PCA). Nilai intensitas dan keparahan serangan pada famili resistan dan rentan tidak berbeda nyata. Hasil analisis SNPs menunjukkan bahwa gen berasosiasi dengan sifat resistansi sengon. Analisis PCA menunjukkan 6 primer mampu memisahkan aksesi resistan dan rentan, sehingga markah SNP dapat digunakan untuk seleksi pohon resistan karat puru. Keyword: gen, high resolution melting, mutasi, Uromycladium falcatariae
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Preparation and Characterization Methyl Ester Sulfonate (MES) from Olein Methyl Ester. Abstrak: Peningkatan nilai tambah minyak sawit selain menjadi metil ester oleat juga dapat melalui pembentukan metil ester sulfonat (surfaktan). Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan antarmuka antara dua bahan baik berupa cairan-cairan, cairan-padatan, atau cairan-gas. Metil ester sulfonat (MES) adalah salah satu jenis surfaktan anionik, muatan negatif pada gugus hidrofiliknya bersifat aktif permukaan. MES dibuat melalui proses sulfonasi menggunakan gas SO3 dalam reaktor film turun tabung tunggal (STFR), yang dilakukan pada suhu 80 °C dengan selang waktu 60 sampai 360 menit. Hasil penelitian menunjukkan lama proses 360 menit dengan netralisasi merupakan perlakuan terbaik dengan nilai tegangan antarmuka sebesar 7.7 × 10-3 dyne/cm, rerata kandungan bahan aktif dan bilangan asam sebesar 10.8770% dan 0.1889 mg KOH/g MES, bilangan iodin 27.4687 mg I2/g MES, densitas 0.98619 g/mL. Keyword:
Judul: Kajian Pengaruh Suhu dan Lama Reaksi Sulfonasi Pada Pembuatan Methyl Ester Sulfonic Acid (Mesa) dari Metil Ester Minyak Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Menggunakan Single Tube Falling Film Reactor (Stfr) Skala 5l Abstrak: Sufaktan merupakan senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang dapat diproduksi secara kimiawi dan biokimiawi. Surfaktan dapat disintesis dari turunan minyak bumi dan minyak nabati. Metil Ester Sulfonat (MES) merupakan salah satu jenis surfaktan anionik berbasis minyak nabati yang mampu bersaing dengan Linier Alkilbenzen Sulfonat (LAS) yang merupakan sintesis dari minyak bumi. Produksi surfaktan berbasis minyak nabati seperti metil ester sulfonat (MES) dapat dipenuhi dengan menggunakan minyak jarak pagar sebagai bahan bakunya karena jarak pagar memiliki kandungan minyak yang tinggi. Surfaktan metil ester sulfonat (MES) adalah salah satu jenis surfaktan anionik dimana pada gugus hidrofiliknya bermuatan negatif yang bersifat aktif permukaan. Sintesis metil ester sulfonat melibatkan proses sulfonasi sebagai proses utama. Proses sulfonasi merupakan proses terikatnya gugus sulfonat pada rantai hidrokarbon, dalam hal ini gugus karbon dari metil ester. Proses sulfonasi melibatkan pereaksi kimia yang mengandung gugus sulfat atau sulfit. Pereaksi kimia yang banyak dipakai dalam proses sulfonasi adalah gas SO3. Keyword:
Judul: Epidemiologi infeksi virus parvo pada anjing di DKI Jakarta Abstrak: Pada tahun 1988 belum pernah terbukti tentang keberadaan virus parvo di Indonesia baik secara serologis maupun virologis, namun gambaran klinis yang menyerupai infeksi parvo sudah ditemukan. Sekarang ini kasus parvo sudah banyak ditemukan namun Epidemiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang terlibat dalam timbulnya infeksi oleh virus parvo pada anjing. Data yang digunakan dalam studi ini berasal dari Rumah Sakit Hewan Jakarta, Badan Meteorologi dan Geofisika, Biro Pusat Statistik dan Dinas Peternakan. Analisis satistika yang digunakan adalah uji cluster, khi-kuadrat, korelasi, dan deskripsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa di Jakarta infeksi CPV terjadi secara endemik dan terbentuk lima kelompok anjing berdasarkan uji cluster. Berdasarkan analisis statistik khi-kuadrat menunjukkan tendensi infeksi virus parvo menyerang anak anjing (80%), anjing tidak divaksin (78%) dan anjing jantan (58%). Kecepatan angin dan curah hujan tidak berkorelasi nyata (P>0,05) sedangkan kelembaban dan temperatur udara berkorelasi nyata terhadap infeksi virus parvo (P<0,05) pada tahun 1996 dan 1998. Bila dirata-rata tiap tahun, pada bulan Juli kasus parvo paling banyak ditemukan.... Keyword:
Judul: Analisis Gabungan Pengaruh Cekaman Kekeringan atau Salinitas terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Hotong (Setaria italica (L.) Beauv.) dari Beberapa Hasil Studi. Abstrak: Hotong (Setaria italica (L.) Beauv.) merupakan salah satu tanaman pangan alternatif yang dilaporkan toleran terhadap cekaman salinitas dan kekeringan. Sejumlah studi yang telah dilakukan bersifat spesifik genotipe dan/ atau taraf cekaman yang diberikan, sehingga belum terdapat informasi pengaruh cekaman kekeringan atau salinitas terhadap pertumbuhan hotong secara umum. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan hotong pada fase kecambah pada cekaman kekeringan atau salinitas, serta mempelajari besar pengaruh cekaman salinitas atau kekeringan pada hotong secara umum melalui meta analisis dari beberapa hasil studi dan dari data primer. Data mengenai pengaruh cekaman kekeringan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan hotong diperoleh dari tiga (3) pustaka dan pengujian daya kecambah 10 genotipe hotong pada simulasi cekaman kekeringan menggunakan PEG-6000. Data mengenai pengaruh cekaman salinitas terhadap perkecambahan dan pertumbuhan hotong diperoleh dari 10 pustaka dan pengujian daya kecambah empat (4) genotipe hotong pada simulasi cekaman salinitas menggunakan NaCl. Data dianalisis menggunakan mixed linear model dilanjutkan dengan analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa daya kecambah hotong akan menurun 28.39% setiap penurunan potensial air 1 MPa (R2=0.5679, p=0.01). Potensial air sebesar -1.73 MPa diperkirakan menghambat daya berkecambah hotong hingga 50%. Daya berkecambah hotong akan menurun 7.5% setiap peningkatan konsentrasi NaCl sebesar 1000 ppm (R2=86.38%, p=0.002), sedangkan tinggi tanaman hotong menurun 7.7 cm setiap peningkatan taraf cekaman sebesar 1000 ppm (R2=33.83%, p=0.10). Konsentrasi NaCl sebesar 6868 ppm (setara dengan 117.52 mM NaCl atau EC 10.73 dS/m) diperkirakan dapat menghambat daya berkecambah hotong hingga 50%, sementara konsentrasi NaCl sebesar 7653.24 ppm (setara dengan 130.96 mM NaCl atau EC 11.96 dS/m) diperkirakan dapat menghambat pertambahan tinggi hotong hingga 50%. Keyword: genotipe, kekeringan, meta-analisis, perkecambahan, salinitas
Judul: Studi Afterripening Dan Teknik Pematahan Dormansi Benih Buru Hotong (Setaria Italica (L.) Beauv.) Abstrak: Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei - September 2011. Tujuan penelitian adalah mempelajari periode afterripening dan dormansi serta mempelajari perlakuan benih yang efektif dalam pematahan dormansi benih buru hotong. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (Split-plot) yang terdiri dari dua faktor, yaitu periode afterripening sebagai petak utama yang terdiri dari 11 taraf perlakuan yaitu periode afterripening 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 Minggu Setelah Panen (MSP) dan metode pematahan dormansi sebagai anak petak terdiri dari tiga perlakuan yaitu kontrol (tanpa perlakuan pematahan dormansi), perendaman dalam larutan KNO3 0,2% selama 24 jam, dan perlakuan suhu 500C selama 48 jam. Tolok ukur yang diamati yaitu kadar air (KA), daya berkecambah (DB), potensi tumbuh maksimum (PTM), kecepatan tumbuh (KCT) dan indeks vigor (IV). Hasil percobaan menunjukkan bahwa benih buru hotong memiliki dormansi yang disebabkan oleh afterripening. Berdasarkan tolok ukur daya berkecambah periode afterripening yang dibutuhkan untuk mematahkan dormansinya adalah 12 MSP. Interaksi antara periode afterripening dan metode pematahan dormansi berpengaruh terhadap tolok ukur KCT dan IV. Berdasarkan tolok ukur KCT maka pematahan dormansi yang paling efektif adalah perlakuan suhu 50°C selama 48 jam. Keyword:
Judul: Physical Caracterutie of Lipstick Using Beeswax at Different Concentrations. Abstrak: Lipstick is one of the cosmetic base as pigment dispertion on fat. Lipstick is used to colour lips with artistic touch so it can grown up estetic in order to colouring face. Purpose of the lipstick beside for decorative effect, it can protect lips from weather influence and dirty air too. Lipstick formulation use from base, perfume, antioxidant and pigment. Base can grouping became oil, fat and wax. Commonly waxes to use for lipstick are carnauba wax, candelilla wax and ozokerite wax. Beeswax which has been extraction from the comb of the hive is often contaminated by other substances. Therefore, beeswax usually melted, filtered also bleached in order to get lipstick that have good shine and physic characteristic. The objective of this research is to seen function influence of beeswax which bleached by 1.5% activated charcoal at 15%, 25%, 35% and 45% concentrations on lipstick quality resulted. Keyword:
Judul: Pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) pada keluarga nelayan : Kasus di Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat Abstrak: Bentuk keluarga di Indonesia pada saat sekarang mengalami perubahan bentuk dari bentuk keluarga telah besar menjadi kecil. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai menyadari bahwa bentuk keluarga kecil lebih memungkinkan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup keluarga. Penerimaan bentuk keluarga kecil hingga saat sekarang belum merata di seluruh Indonesia, dimana salah satu wilayah yang mengalaminya antara lain wilayah pemukiman nelayan. Namun demikian menurut BKKBN (1991) sudah terdapat daerah pemukiman nelayan yang relatif berhasil dalam membentuk keluarga kecil di Indonesia. Penelitian ini menelaah bagaimana pencapaian keluarga bahagia sejahtera melalui pembentukan keluarga kecil dan faktor-faktor yang dapat mendukung pelembagaan norma keluarga kecil. Adapun tujuan dari penelitian ini berlandaskan pada permasalahan yaitu jika suatu keluarga telah membentuk keluarga kecil tetapi mengalami kemiskinan, apakah hal ini menjamin terbentuknya keluarga bahagia sejahtera. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang mengalami kemiskinan yaitu masyarakat nelayan... Keyword:
Judul: Alokasi Pengeluaran dan Kesejahteraan Keluarga Nelayan Bagan di Desa Sarang Tiung Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi pengeluaran dan kesejahteraan keluarga nelayan bagan. Penelitian ini melibatkan 50 keluarga nelayan bagan yang dipilih secara acak sederhana. Data diperoleh melalui wawancara dengan suami dan istri menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif, uji korelasi, uji independent-sample t test, dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pengeluaran pangan lebih besar (61,06%) daripada pengeluaran non pangan (38,94%). Kesejahteraan suami lebih tinggi daripada kesejahteraan istri. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesejahteraan subjektif suami dan kesejahteraan subjektif istri pada α<0,001. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif suami adalah besar keluarga, pengeluaran kesehatan dan pengeluaran komunikasi. Jumlah bagan, pengeluaran komunikasi dan pengeluaran kegiatan sosial merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif istri. Sebagian besar keluarga nelayan bagan termasuk dalam kategori keluarga tidak miskin berdasarkan indikator objektif. Keyword: alokasi pengeluaran, kesejahteraan objektif, kesejahteraan subjektif suami, kesejahteraan subjektif istri, nelayan bagan
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Pengetahuan dan keterampilan nelayan tentang keselamatan kerja di PPP Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur Abstrak: Pekerjaan pada kapal penangkap ikan merupakan pekerjaan yang tergolong membahayakan sehingga rawan menimbulkan kecelakaan kerja. Penyebab kecelakaan pada kapal perikanan, yaitu rendahnya kesadaran awak kapal tentang keselamatan kerja pada pelayaran dan kegiatan penangkapan, rendahnya penguasaan kompetensi keselamatan pelayaran dan penangkapan ikan, kapal tidak dilengkapi peralatan keselamatan sebagaimana seharusnya. Cuaca buruk seperti gelombang besar serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan peralatan keselamatan kerja. Data yang dikumpulkan ada dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara mendalam melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melakukan penelusuran dokumen terkait informasi mengenai pengetahuan dan keterampilan nelayan. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan nelayan tentang keselamatan kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang minim mengenai keselamatan kerja dan prosedur bekerja di kapal serta pengelolaan keselamatan kerja di PPP Muncar tidak terlaksana dengan baik. Keyword: safety works, knowledge and fishermen’s skill, PPP Muncar
Judul: Peran Pelabuhan Perikanan dalam Pengembangan Usaha Kecil Pengolahan Ikan di PPP Muncar Jawa Timur Abstrak: Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar merupakan pelabuhan perikanan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar. Potensi sumberdaya perikanan yang dihasilkan sebagian besar diolah di pabrik-pabrik olahan berskala besar maupun kecil. Usaha Kecil pengolahan ikan di PPP Muncar mengalami beberapa hambatan dalam pengembangnnya sehingga analisis terhadap peranan pelabuhan perlu dilakukan agar dapat dilihat seberapa besar peranan pelabuhan dapat mendukung guna mengembangkan usaha pengolahan ikan di pelabuhan. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan usaha pengolahan ikan di PPP Muncar, menganalisis peranan PPP muncar dari segi pelayanan dan ketersediaan fasilitas dan mengukur tingkat kepuasan pengolah ikan terhadap peranan pelabuhan. Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui aktivitas pengolahan yang terjadi, pada saat proses praproduksi, produksi dan distribusi atau pemasaran dengan melihat peranan pelabuhan terhadap pelayanan dan ketersediaan fasilitas. Metode yang digunakan untuk pengukuran tingkat kepuasan pengolah ikan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA). Hasil analisis menunjukkan bahwa peranan PPP Muncar dalam pengembangan usaha pengolahan ikan masih belum optimal. Hal ini terlihat dari beberapa fasilitas yang dibutuhkan oleh pengolah ikan kondisinya rusak, belum mencukupi dan ada beberapa yang belum tersedia. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Analisis proses keputusan konsumen dalam pembelian makanan siap saji di Kentucky Fried Chicken Cabang Pajajaran, Bogor dan implikasinya terhadap bauran pemasaran Abstrak: Perubahan pada pola konsumsi masyarakat yang beranekaragam, memunculkan konsep penghidangan makanan yang praktis, salah satunya adalah jenis fast food (makanan cepat saji). Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh banyak pemilik modal dalam industri restoran fast food. Salah satu industri yang bergerak di bidang pengelola restoran siap saji adalah PT. Fast Food Indonesia, Tbk dengan merek dagang Kentucky Fried Chicken (KFC). Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, banyak usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Namun salah satu yang dirasakan paling penting adalah memahami perilaku konsumen. Selain itu, pihak KFC harus mengetahui karakteristik konsumen secara umum. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan karena konsumsi produk setiap wilayah berbeda satu sama lain. Selanjutnya pihak KFC harus mengetahui posisi relatifnya apabila dibandingkan dengan para pesaingnya, yaitu Mc. Donald's dan California Fried Chicken. Setelah itu semua maka pihak perusahaan harus memikirkan strategi apa yang harus diterapkan agar produknya itu bisa diterima oleh konsumen. Penelitian dilaksanakan di KFC yang terletak di Jalan Pajajaran No. 8 Bogor, Jawa Barat. Pemilihan obyek penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2005. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer (pencarian informasi melalui kuesioner) dan data sekunder (dokumen perusahaan, makalah seminar, majalah, data di internet, laporan hasil penelitian dan literatur). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidentally sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dan diperoleh jumlah responden sebanyak 99 orang. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tabulasi deskriptif. Metode Analisis Biplot, Metode Fishbein, Importance Performance analysis (IPA) dan analisis bauran pemasaran. Analisis Biplot digunakan untuk mengetahui posisi relatif dari KFC. Analisis Fishbein dan IPA digunakan untuk menganalisis tingkat preferensi konsumen terhadap atribut- atribut KFC. Sedangkan bauran pemasaran digunakan untuk menganalisis implikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran. ... Keyword:
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam pembelian di Oktias Fried Chicken Cabang Cibinong dan Depok Abstrak: Oktias Fried Chicken adalah salah satu restoran/outlet ayam goreng cepat saji lokal yang bukan bisnis waralaba. Sebagai restoran/outlet lokal diperlukan usaha untuk memberikan kualitas produk yang dapat memenuhi kepuasan konsumen supaya keberadaannya dapat menjadi alternatif bagi konsumen ayam goreng cepat saji. Salah satu cara untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas agar dapat bersaing adalah dengan mengetahui kebutuhan dan harapan dari konsumer, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar dapat memenuhi kepuasan konsumen. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan karakteristik konsumen Oktias Fried Chicken, dan (2) Mengetahui faktor-fakior yang mempengaruhi proses keputusan konsumen dalm pembelian di Oktias Fried Chicken. Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Model dinamika spasial ruang terbangun dan ruang terbuka hijau : studi kasus kawasan Jabodetabek Abstrak: Jabodetabek merupakan kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dampak dari perkembangan ini adalah terkonversinya ruang terbuka hijau menjadi ruang terbangun. Perubahan sebaran spasial ruang terbuka hijau dapat dianalisis menggunakan teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola perubahan. ruang terbangun dan ruang terbuka hijau secara spasial di kawasan Jabodetabek pada periode tahun 1972 hingga 2005, serta membuat dan mengkaji model spasial peluruhan/pertumbuhan ruang terbangun, ruang terbuka hijau, dan kepadatan penduduk di kawasan Jabodetabek, sehingga dapat dilakukan pengkajian untuk menentukan faktor-faktor pertumbuhan/penurunan luas ruang terbangun dan ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ruang terbuka hijau mengalami penurunan dan proporsi ruang terbangun mengalami peningkatan dari tahun 1972- 2005. Penutupan vegetasi dalam bentuk hutan menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor dan sebagian di Kota Bogor Sedangkan penutupan vegetasi dalam bentuk semak dan rumput lebih menyebar di berbagai Kecamatan. Lahan pertanian secara umum menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di luar pusat Kabupaten/Kota, seperti di Kabupaten Tangerang dan Bekasi, serta sebagian di Kota Tangerang dan Bekasi. Penyebaran kawasan permukiman sebagian besar terjadi di perkotaan, seperti kecamatan-kecamatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Ruang terbangun menyebar mengikuti jalur transportasi utama khususnya jalan raya, baik jalan-jalan kolektor primer maupun jalan lokal dan membentuk pusat koridor. Permukiman perkotaan secara umum terpusat di ibukota kecamatan, sedangkan pada perkampungan menyebar secara sporadis dan letaknya berdekatan dengan lahan pertanian. Pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi RTH adalah RTH 60™ log RTH ( (a-bx) dan pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi ruang terbangun adalah RTB 6.0 RTB exp (a - bx). Faktor jarak Kecamatan ke Pusat Kota (Monas) menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan. luasan ruang terbuka hijau dan ruang terbangun, selain faktor kepadatan penduduk, jarak ke Kabupaten/Kota lain, Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK), rasio rumah tangga miskin, dan rasio rumah tangga pertanian. Semakin jauh dari pusat kota, luasan ruang terbuka hijau semakin tinggi dan luasan ruang terbangun semakin rendah. Keyword: Ruang terbuka hijau perkotaan, Fungsi ruang terbuka hijau, Ruang terbangun, Urbanisasi dan suburbanisasi, Perubahan penggunaan lahan
Judul: Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bogor dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Abstrak: Pertumbuhan kota yang pesat akibat pertambahan jumlah penduduk terutama urbanisasi, membutuhkan pembangunan sarana dan perasana. Hal ini mengakibatkan bertambahnya peralihan lahan pada ruang terbuka menjadi ruang terbangun. Berkembangnya teknik SIG dan penginderaan jauh merupakan pendukung bagi pedalaman studi mengenai korelasi RTH dengan jumlah penduduk. Melalui metode analisis spasial dapat diketahui bahwa pada periode tahun 1991-2001 terjadi penurunan luas lahan semak belukar sebesar 5295.42 ha, kebun campuran sebesar 14085.9 ha, sawah sebesar 6147.81 ha dan lahan terbuka sebesar 417.6 ha, namun terjadi penambahan luas lahan pemukiman sebesar 7530.3 ha. Demikian juga untuk periode tahun 2001-2012 terjadi penambahan lahan kebun campuran sebesar 4063.05 ha dan lahan pemukiman sebesar 3499.74 ha, namun terjadi penurunan luas lahan hutan sebesar 3979.35 ha. Berdasarkan analisis statistik diperoleh suatu model persamaan regresi yaitu Y = 103 – 0.000281x. Hasil analisis korelasi perubahan RTH terhadap jumlah penduduk menunjukkan korelasi negatif artinya penambahan jumlah penduduk menyebabkan penurunan luas RTH. Keyword: peutupan lahan, perubahan, ruang terbuka hijau.
Judul: Kajian pemanfaatan tepung sorgum dalam pembuatan biskuit Marie Abstrak: Sorgum adalah serealia kelima yang terpenting di dunia setelah gandum, beras,jagung dan barley. Sorgum dapat tumbuh di berbagai keadaan lingkungan dan pada umumnya lebih ekonomis. Lebih dari 35% sorgum ditanam secara langsung untuk konsumsi manusia. Sorgum memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan serelia yang lain. Pengembangan komoditi sorgum sebagai bahan makanan dirasa sangat perlu, terutama dalam usaha diversifikasi pangan Keyword:
Judul: Kajian tentang potensi kecerdasan alamiah dan perolehan indeks prestasi kumulatif mahasiswa fakultas MIPA : studi kasus pada Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Andalas Abstrak: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah alat ukur prestasi akademik seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Perbedaan daya serap dalam menerima pelajaran menyebabkan adanya perbedaan dalam perolehan IPK. Namun perbedaan daya serap ini bukan disebabkan oleh perbedaan dalam pemberian materi oleh para pendidik. Hal ini lebih disebabkan karena perbedaan potensi kecerdasan yang dimiliki setiap mahasiswa dan perbedaan aktivitas mahasiswa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan hasil survei pada tiga perguruan tinggi negeri di Indonesia, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Andalas (Unand) sejak September 2003 sampai April 2004. Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa tipe potensi kecerdasan mahasiswa dan keaktifan belajar mahasiswa di kelas memiliki asosiasi dengan perolehan indeks prestasi kumulatif dengan nilai- p pada uji Khi-Kuadrat sebesar 0.068 dan 0.000. Mahasiswa dengan potensi kecerdasan matematis/logis memiliki kecenderungan yang lebih besar dari mahasiswa dengan potensi kecerdasan lain dalam memperoleh indeks prestasi kumulatif lebih besar dari 3.5. Begitupun juga mahasiswa dengan keaktifan di kelas yang tinggi dan mahasiswa yang memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi ujian akan lebih cenderung untuk memperoleh indeks prestasi kumulatif lebih besar dari 3.5. Keterbatasan jumlah responden untuk beberapa kategori pada peubah yang terkait, menyebabkan beberapa asumsi awal pada penelitian ini menjadi belum bisa dibuktikan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika pada penelitian berikutnya, jumlah responden dapat ditingkatkan dan alat analisisnya ditambah dengan Ordinal Logit. Sehingga akan lebih terlihat pola pengaruh yang dibuat oleh tipe kecerdasan alamiah terhadap perolehan IPK mahasiswa. Keyword:
Judul: Identifikasi Faktor-Faktor yang Berperan Terhadap Pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Departemen Statistika IPB Abstrak: Kecenderungan globalisasi dan tingginya tuntutan masyarakat menyebabkan semakin ketatnya persaingan antara para pencari kerja khususnya dengan latar belakang pendidikan Strata l. Kesadaran akan hal tersebut menyebabkan, Institut Pertanian Bogor (lPB) menetapkan standar persentase lulusan dengan IPK minimal tiga sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja program pendidikan untuk kategori output. Berdasarkan indikator tersebut, maka mahasiswa IPB dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mahasiswa yang berhasil mencapai IPK minimal tiga dan mahasiswa yang gagal mencapai IPK minimal tiga. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifIkasi faktor-faktor yang berperan terhadap keberhasilan mahasiswa Departemen Statitika IPB dalam mencapai IPK minimal tiga pada semester lima. Untuk keperluan itu, maka digunakan analisis regresi logistik biner dengan 17 peubah bebas, yang akan dilihat pengarubnya terhadap IPK semester 5. Bahan pada penelitian ini diperoleh dari survei terhadap mahasiswa Departemen Statistika angkatan 40,41,42 dan 43 dengan menggunakan kuesioner. Peubah jenis kelamin, IPK TPB, waktu pemilihan jurusan, dan pekerjaan paruh waktu pada semester 3 merupakan faktor-faktor yang berperan terhadap pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif. Keyword:
Judul: Penyakit Bluetongue Pada Ternak Domba Abstrak: Bluetongue (BT) adalah penyakit akuta, non conta gious yang disebabkan oleh Arbo Virus (16), menyerang ternak domba maupun ruminant lainnya. Penularan penyakit ini dari satu hewan ke hewan rentan dilakukan oleh anthro poda genus Culicoides Sp (24,26). Penyakit BT pada domba pertama kali dilaporkan Hutcheon (1902) dan Spreull ( 1902,1905) sewaktu oleh kejadian endemik di Afrika Selatan (9), dan jauh sebelumnya yaitu pada tahun 1876 penyakit semacam BT telah dikenal (9). Transportasi dan mobilisasi ternak yang tinggi memu dahkan penyebaran BT ke negara lain yaitu Cyprus (1924) Turki (1944), Israel (1951), Amerika (1952), Spanyol (1958), Pakistan (1960) India (1964), Australia (1975), dan pada tahun 1981 penyakit BT telah ditemukan di Indonesia tepatnya di daerah Caringin Bogor yang menye rang domba impor yaitu Ras Sufflok asal Australia (16,22 ). Domba merupakan hewan yang paling rentan terhadap BT (21). Kerentanan dari masing-masing ras domba pun berbeda dan umumnya BT menyerang domba diatas 1 tahun (23). Diduga sapi bertindak sebagai reservoar (12), hanya sekitar 5% sapi yang terserang BT memperlihatkan gejala pe nyakit dengan derajat sedang sampai berat. Masa inkubasi ET pada domba yang terinfeksi secara alami diperkirakan selama 7 hari sedang pada infeksi buatan antara 2 hari- sampai 15 hari ( rata-rata 4 sampai 7 hari) (12). Keyword:
Judul: Studi kultur anter semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh media dan genotipe serta pengaruh pretreatment suhu rendah dan arang aktif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anter. Selain itu juga mendeterminasi tahap perkembangan mikrospora dalam hubungannya dengan karakteristik morfologi kuncup bunga dan anter semangka. Penelitian ini tersusun dalam tiga percobaan yang saling berhubungan yaitu determinasi fase perkembangan polen, pengaruh media dan genotipe, serta pengaruh pretreatment suhu rendah dan arang aktif. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Kultur Jaringan Tanaman dan Laboratorium Pendidian Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2006. Rancangan percobaan yang digunakan untuk percobaan 2 dan 3 adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dua faktor, sementara itu percobaan 1 dilakukan taipa rancan an percobaan. Percobaan 2, faktor pertama adalah media (Media ~5~~ dm NN Lf), dan faktor kedua adalah genotipe F1 yaitu Long dragon X Super king (V2), Hokky Star X TM Dragon (V6), Super King X Hokky Star w8), Sugar baby-1 X Hokky Star (V15), Uranus X Hokky Star 0119). Percobaan 3, faktor pertarna adalah pretreatment suhu rendah yaitu lamanya kuncup bunga diinkubasi pada suhu 4 ' ~sel ama 0, 1,2, 3 hari. Faktor kedua adalah konsentrasi arang aktif yaitu 0 dan 2 gll. Keyword:
Judul: Pengaruh perlakuan invigorasi terhadap viabilitas benih semangka (Citrullus vulgaris Schard), benih melon (curcumis melo L) dan benih ketimun (Cucumis sativus) pada beberap periode simpan Abstrak: Penelitian ini terdiri atas tiga percobaan, yaitu percobaan dengan benih semangka, melon dan ketimun, yang disusun secara faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor 1 adalah perlakuan invigorasi dengan GA (50 ppm, 100 ppm, 150 ppm), KNO; (1%, 2%, 3%), dan shiimarocks (500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm) dan kontrol (kering dan perendaman air). Faktor 2 adalah periode simpan (0, 1, 2, 3 bulan). Benih semangka, melon dan ketimun masing-masing sebanyak ± 4000 butir di kemas dalam kantung polietilen ukuran 30 15 cm dan disimpan di ruang penyimpanan dengan suhu kamar (RH-80-90% dan suhu-27-31°C) selama 0, 1, 2, 3 bulan. Pada akhir setiap periode simpan dilakukan perlakuan perendaman benih didalam GA (50 ppm, 100 ppm, 150 ppm), KNO (1%, 2%, 3%), dan shiimarocks (500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm) dan kontrol (kontrol I adalah benih kering tanpa direndam dan kontrol 2 adalah benih dengan perendaman air). Benih semangka direndam selama 18 jam, benih melon direndam selama 10 jam dan benih ketimun direndam selama 18 jam. Tiap-tiap perlakuan dilakukan 3 ulangan. Pengujian viabilitas setelah perlakuan invigurasi dilakukan dengan menanam benih pada media pasir. Parameter yang digunakan adalah viabilitas potensial dengan tolok ukur daya berkecambah (DB) dan berat kering kecambah normal (BKKN), vigor benih dengan tolok ukur cepatan tumbuh (Ker) serta vigor kecambah dengan tolok ukur tinggi kecambah Toulan panjang akar (PA). IPB University Percobaan I. Perlakuan invigorasi benih semangka (Citrullus vulgaris Schard) dengan perendaman dalam air, GA, 150 ppm, dan KNO, 3% mampu meningkatkan viabilitas potensial dengan toloi: ukur daya berkecambah (DB) pada periode simpan 3 bulan. Perlakuan dengan menggunakan perendaman dalam air dan KNO, 3% juga mampu meningkatkan vigor kekuatan tumbuh benih ersebut dengan tolok ukur kecepatan tumbuh (Ker) kecambah. Keyword: cucumber seeds, two-factor Randomized Block Design, invigoration treatment
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Analisis Spawning Potential Ratio (SPR) Perikanan Pelagis di Selat Sunda Abstrak: Potensi sumberdaya ikan pelagis di Selat Sunda meliputi ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), selar kuning (Selaroides leptolepis), dan tembang (Sardinella fimbriata). Spawning Potential Ratio (SPR) digunakan untuk mengevaluasi status stok ikan pelagis dengan kondisi data yang minim. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat potensi keberlanjutan ikan pelagis kecil di Selat Sunda melalui pendekatan SPR. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Oktober 2021 dengan menggunakan data sekunder tahun 2013 hingga 2018 dari PPP Labuan. Data dianalisis menggunakan Barefoot Ecologist. Hasil penelitian mengenai rasio F/M pada ikan kembung lelaki tertinggi pada tahun 2013 sebesar 20,57 kali, ikan selar kuning tahun 2013 sebesar 4,36 kali, dan ikan tembang tahun 2018 sebesar 65,94 kali. F/M adalah rasio kematian akibat penangkapan (F) terhadap mortalitas alami (M). Rasio F/M pada setiap tahunnya bernilai >1, artinya jumlah kematian ikan akibat penangkapan lebih tinggi daripada jumlah kematian alami. Analisis SPR gabungan dari ikan kembung lelaki, selar kuning, dan tembang yang diperoleh sebesar 0%, 8%, dan 3%. Nilai SPR ikan kembung lelaki, selar kuning, dan tembang relatif rendah (kurang dari 20%) Hal tersebut mengindikasikan bahwa sumberdaya ikan berada pada kondisi over-exploited dan terancam kelestariannya. Kata kunci: ikan pelagis, rasio potensi pemijahan, Selat Sunda, Sunda Strait had potential resources for pelagic fish such as Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta), yellow-striped scad (Selaroides leptolepis), and fringe scale sardinella (Sardinella fimbriata). Spawning Potential Ratio (SPR) is used to evaluate pelagic fish stocks with poor data fisheries. This study aimed to determine the potential sustainability of small pelagic fish from PPP Labuan; through the SPR approach. This research was carried out from April to October 2021 and used secondary data from 2013 to 2018 from the fishing port landed PPP Labuan. Data were analyzed using the Barefoot Ecologist. The study results on the F/M ratio in the highest Indian mackerel found in 2013 at 20.57 times, yellow-striped scad in 2013 at 4.36 times, and fringe scale sardinella in 2018 at 65.94 times. The F/M is the ratio of fishing mortality (F) to natural mortality (M). The F/M ratio every year is >1, which means the fishing mortality is higher than natural mortality. The combined SPR analysis of Indian mackerel, yellow-striped scad, and fringe scale sardinella was obtained at 0%, 8%, and 3%. The SPR value of Indian mackerel, yellow-striped scad, and fringe scale sardinella was relatively low (less than 20%). That was indicated that the fish resources in over-exploited condition and endangered. Keywords: pelagic fish, spawning potential ratio, Sunda Strait Keyword: Pelagic fish, Spawning Potential Ratio, Sunda Strait
Judul: Pengkajian Stok Ikan Layang (Decapterus russelli Ruppell, 1830) di Perairan Selat Sunda, Banten. Abstrak: Selat Sunda merupakan daerah perairan yang mempunyai potensi perikanan yang tinggi di Indonesia. Salah satu jenis ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis penting adalah ikan layang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji stok ikan layang (Decapterus russelli) di perairan Selat Sunda berdasarkan aspek dinamika populasi dan reproduksi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Oktober 2018.di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Banten. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Penarikan Contoh Acak Sederhana (PCAS). Analisis data yang digunakan yaitu nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, parameter pertumbuhan, dan mortalitas. Jumlah ikan layang jantan dan betina dalam keadaan seimbang. Pola pertumbuhan ikan layang adalah isometrik. Koefisien pertumbuhan (K) ikan layang jantan adalah 0,37 dan betina 0,36. Ukuran pertama kali tertangkap (Lc) ikan layang lebih kecil dibandingkan ukuran pertama kali matang gonad (Lm). Analisis laju eksploitasi menunjukan ikan layang di perairan Selat Sunda telah mengalami tangkap lebih. Ikan layang di perairan Selat Sunda terindikasi mengalami growth overfishing dengan banyaknya ikan yang tertangkap belum mencapai matang gonad. Keyword: ikan layang, isometrik, laju eksploitasi, pertumbuhan, Selat Sunda
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Efektifitas Penambahan Zeolit dan Karbon Aktif Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Pangasionodon sp. Pada pengangkutan Sistem Tertutup Abstrak: The problem often faced by Indonesian farmers in striped catfish (Pangasionodon sp) fry transportation is low survival rate due to changes in water quality during transportation caused by high consentration of CO2, ammonia accumulation, fish activity, bacterial infection and physical wound from rough handling. An attempt done to neutralize toxic ammonia that is by adding zeolite and active carbon to packing medium, where the zeolites and activated carbon is a material capable of adsorbing ammonia for a certain time. This research used zeolite and carbon composition A (20 g zeolite), B (15 g zeolite + 5 g activated carbon), C (10 g zeolite + 10 g activated carbon), D (5 g zeolite + 15 g activated carbon) and E (20 g activated carbon). Fish density used 300 fry/ℓ for 72 hours every 24 hours samples were taken to measure water quality (DO, TAN, NH3, pH, temperature, CO2). This research resulted thst 5 g zeolite + 15 g activated carbon addition gave the best results with the highest survival rate of 83.3 ± 6.79%, TAN concentration of 4.6816 ± 0.628 mg / ℓ and NH3 concentration of 0.0228 ± 0.005 mg / ℓ, the temperature of 19.7 to 22 ° C, DO of ± 1.99 mgO2, CO2 sebesar 62,84± 5,53 mg/ℓ. Keyword:
Judul: Utilization of Zeolite and Active Carbon in a Closed Transportation of Tilapia Seed Strain BEST Oreochromis sp. with a High Density. Abstrak: Dalam penyelenggaraan usaha pembesaran ikan, seringkali benih-benih yang memenuhi syarat diperoleh dari tempat pembenihan yang letaknya berjauhan dari tempat pembesaran. Sistem pengangkutan yang umum yaitu sistem transportasi tertutup dengan jarak pendek dan kepadatan ikan terbatas. Maka diperlukan suatu sistem pengangkutan yang dapat memindahkan benih ke tempat pembesaran jarak jauh, dengan kepadatan tinggi dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Penelitian ini menggunakan kombinasi zeolit 20 g/ℓ dan karbon aktif 10 g/ℓ pada benih ikan nila BEST ukuran rata-rata 0,22 g/ekor dengan kepadatan tinggi. Penambahan material zeolit dan karbon aktif ini diharapkan dapat mempertahankan kualitas air selama pengangkutan, sehingga kepadatan tinggi dapat dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektifitas zeolit dan karbon aktif dalam mempertahankan kualitas air pada pengangkutan tertutup sehingga dapat mengetahui kepadatan optimal benih ikan nila BEST yang diangkut selama 16 jam dan meminimalisir tingkat kematian pasca pengangkutan. Tahapan penelitian dimulai dari mengukur tingkat konsumsi oksigen, laju eksresi amoniak, kemampuan puasa ikan, penentuan kepadatan optimum benih ikan nila BEST pada transportasi tertutup. Transportasi dilakukan selama 16 jam dan pemeliharaan pasca transportasi selama 14 hari untuk perlakuan dengan kepadatan 300, 500 dan 700 ekor/ℓ. Hasil penelitian menunjukan perlakuan 300 ekor/ℓ lebih efektif dibandingkan perlakuan lainnya dengan tingkat kelangsungan hidup selama pengangkutan sebesar 96%, LPH paling tinggi 5,96% dan tingkat kelangsungan hidup pascatransportasi sebesar 85%. Namun demikian dilihat dari keuntungan perlakuan 700 ekor/ℓ lebih baik mencapai Rp 86.280 dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 79% selama pengangkutan 16 jam. Keyword:
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid. Keyword:
Judul: Pelabelan Super Graceful Pada Graf Complete Bipartite, Graf Path, Dan Graf Regular Caterpillar Abstrak: Pelabelan super graceful pada suatu graf merupakan pelabelan graf yang melabelkan simpul dan sisi, sehingga besar/nilai label pada sisi yang diperoleh merupakan selisih dari label simpul-simpul yang adjacent. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas pelabelan super graceful pada graf Complete Bipartite, graf Path, dan graf Regular Caterpillar. Keyword: pelabelan super graceful, graf complete bipartite, graf path, graf regular caterpillar
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Profil Leukosit dan Rasio Neutrofil/Limfosit (N/L) pada Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) Betina Selama Dua Minggu Adaptasi Pasca Transportasi Abstrak: The objective of this experiment was to study the total leukocyte counts, leukocyte differential counts, and neutrophil/lymphocyte (N/L) ratio of swamp buffaloes in two weeks adaptation of post-transportation. Four female swamp buffaloes aged 2 years old were used in this experiment. Blood samples were collected from jugularis vein every day for two weeks to determine the total leukocyte counts, leukocyte differential counts, and N/L ratio. Results of this study showed that the total leukocyte counts was 8.91-18.83×10³/μl. The neutrophil, eosinophil, monocyte, and lymphocyte counts were 4.87-10.41×10³/μl, 0.66-1.75×10³/μl, 0.11-0.58×10³/μl, and 2.98-6.21×10³/μl, respectively. The N/L ratio was 1.23-3.49. In conclusion, the average of N/L ratio is 1.5 for 4 buffaloes, which indicated that animals were in stress condition after transportation. Keyword:
Judul: Development of Portable Photometer for Quality Qontrol of Temulawak Rhizome (Curcuma xanthorriza). Abstrak: Temulawak (Curcuma xanthorriza) is one of medicinal plants grown and used as a medicine in Indonesia. A good medicine requires temulawak with good quality, which is determined by its chemical composition. The diversity of chemical components of temulawak can be determined using spectroscopic methods. The purpose of this research is to develop portable photometer as instrument for quality control of temulawak rhizome by evaluating the quality based on the different harvesting age and combined with pattern recognition using principle component analysis (PCA) and partial least square discriminant analysis (PLSDA). Temulawak rhizomes with different plant ages (6, 7, 8, and 9 months) were measured using a portable photometer, and then combined using PCA and PLSDA techniques. The results showed that temulawak rhizomes from different ages were readily distinguished. PCA analysis using two main components: PC 1 = 66% and PC 2 = 21%. For the analysis of values obtained PLSDA R2 close to 1 and root mean square error of prediction (RMSEP) close to 0, and also it produced 4 models (6, 7, 8, and 9 months). Quality of the rhizomes samples 7, 8, 9 month declined at prolonged storage. This was due to decreased levels of active chemical compounds contained in the rhizome samples. Keyword:
Judul: The Development of Reflectance Spectrophotometer and Chemometric for Discriminating Temu Lawak and Turmeric Abstrak: Identitas suatu bahan dapat ditunjukkan melalui spektrum reflektansnya yang didapatkan dari hasil interaksi antara radiasi UV-Vis dan molekul kimia dalam sampel. Penelitian ini bertujuan mengembangkan spektrofotometer berbasis reflektans dengan menggunakan komponen-komponen alat yang mudah didapatkan. Penggunaannya yang dikombinasikan dengan analisis kemometrik digunakan sebagai diskriminasi temu lawak dan kunyit. Spektrofotometer dirakit dengan lampu light emitting diode (LED) sebagai sumber radiasi, lapisan optik digital versatile disk (DVD) sebagai kisi difraksi, web camera sebagai detektor, dan akuisisi data menggunakan peranti lunak theremino spectrometer. Spektrum reflektans temu lawak lebih tinggi dibandingkan dengan kunyit. Data spektrum reflektans yang didapat pada daerah 400.3600.2 nm telah diberi perlakuan pendahuluan berupa transformasi variat normal standar sebelum diolah dengan principal component analysis (PCA). Sampel dapat dikelompokkan dengan cukup baik menggunakan metode PCA dan komponen utama dapat memberikan informasi sebesar 71% dari total varians., The identity of a material can be shown by its reflectance spectrum obtained from the interaction between UV-Vis radiation and chemical molecules in the sample. This study aims to develop a reflectance-based spectrophotometer using readily available components. Its use in combination with chemometric techniques is used to discriminate between temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) and turmeric. The spectrophotometer was constructed of a light emitting diode (LED) lamp as a radiation source, a digital versatile disk (DVD) optical layer as a diffraction grating, a web camera as a detector, and data acquisition using the Theremino spectrometer software. Furthermore, a spectrophotometer was used to discriminate between temu lawak and turmeric. Reflectance spectrum of temu lawak is higher than turmeric. The reflectance spectrum data obtained in the 400.3600.2 nm region has been preprocessed in standard normal variate transformation before being processed using principal component analysis (PCA). As a result, the sample can be grouped well using the PCA method, and the principal components can provide information of 71% of the total variance. Keyword: curcuma, discrimination, principal component analysis, reflectance spectrophotometer, turmeric
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Analisis faktor-faktor yang memengaruhi nilai realisasi penanaman modal asing di Provinsi D.I. Yogyakarta Abstrak: Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana dalam melaksanakan pembangunan di negara sedang berkembang seperti Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah baik deregulasi di sektor riil maupun di sektor moneter mendorong adanya peningkatan investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Meningkatnya penanaman modal asing ini tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor baik faktor ekonomi maupun non ekonomi. Pada tahun 2006, laju pertumbuhan investasi di Provinsi D.I. Yogyakarta mencapai titik paling rendah selama periode 1999 – 2008 yaitu mencapai -1,71 persen. Sedangkan laju peertumbuhan investasi asing mencapai titik terendahnya pada tahun 2002 yaitu mencapai – 14, 98 persen. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ) Faktor-faktor apa yang memengaruhi nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta? 2) Rekomendasi kebijakan apa yang dapat diberikan untuk memacu terjadinya peningkatan nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta? Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Menganalisis faktor–faktor yang memengaruhi nilai realisasi investasi khususnya penanaman modal asing di Provinsi D.I. Yogyakarta. 2) Memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta, sehingga dapat memacu terjadinya peningkatan nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta. Dalam penelitian ini akan diamati sejauhmana pengaruh faktor makro ekonomi yang meliputi fasilitas (prasarana) dari pemerintah yang diwakili oleh jumlah listrik yang terjual, jumlah penduduk yang bekerja, dan penetapan upah minimum provinsi terhadap nilai realisasi penanaman modal asing di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama periode 1999 – 2008. Sumber data diperoleh dari instansi pemerintah baik itu BPS Provinsi D.I. Yogyakarta dan BKPMD Provinsi D.I. Yogyakarta. Adapun alat analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah metode estimasi Generalized Least Square dengan menggunakan data panel yang bersifat time series dan cross section. Berdasarkan analisis estimasi parameter dengan bantuan software Eviews 6.1 dan menggunakan metode Generalized Least Square, diperoleh hasil estimasi parameter yang memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang secara bersama-sama signifikan memengaruhi penanaman modal asing di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah jumlah penduduk yang bekerja, penyediaan sarana infrastruktur yaitu jumlah listrik yang terjual, dan upah minimum provinsi. Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Jumlah penduduk yang bekerja dan prasarana infrastruktur yg diwakili oleh jumlah listrik yang terjual ternyata berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta pada taraf nyata 5 persen. 2) Sedangkan upah minimum provinsi mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan pada taraf nyata 5 persen terhadap nilai realisasi investasi asing di Provinsi D.I. Yogyakarta. Adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang ada atau memperbaiki infrastruktur yang sudah ada, seperti memperluas jaringan listrik serta memperbaiki sarana fasilitas umum lain. 2) Mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja dengan mengembangkan sistem kerterpaduan antara pendidikan dan ketrampilan yang sepadan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, sehingga mampu meningkatkan posisi tawar pekerja. 3) Meningkatkan intermediasi pemerintah antara serikat pekerja dan para pengusaha sehingga tercapai kesepakatan besarnya nilai upah minimum propinsi yang dapat menguntungkan baik pihak pekerja maupun pengusaha, sehingga investor tidak lagi khawatir dengan modal yang telah ditanamkannya akibat kurang lancarnya produksi yang diakibatkan demontrasi pekerja. Keyword:
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi investasi di Indonesia Abstrak: Krisis ekonomi yang terjadi di pertengahan tahun 1997 merupakan permulaan dari penurunan investasi di Indonesia. Sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Indonesia mengalami arus yang cendrung menurun, begitu pula dengan nilai neto anus Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia setelah krisis juga mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2002 dan 2004 sempat kembali positif. Menurunnya arus investasi PMDN dan PMA di Indonesia saat krisis, pemerintah Indonesia juga mengalami defisit keuangan negara. Kondisi keuangan negara yang masih memprihatinkan menyebabkan pemerintah mengefisienkan pengeluaran, sehingga dana untuk perbaikan infrastruktur mengalami penurunan. Akibatnya kondisi infrastruktur ekonomi seperti jalan, kereta api, angkutan sungai, danau dan penyebrangan, irigasi, telekomunikasi, permukiman dan listrik mengalami penurunan yang cukup tajam, sehingga berpengaruh terhadap proses produksi dan distribusi komoditi ekonomi dan ekspor. Oleh karena itu demi meningkatkan penerimaan pemerintah, timbul tekanan untuk menggali segala potensi sumber-sumber keuangan dengan menetapkan jenis pajak dan retribusi daerah yang sesuai dengan kondisi masing-masing daerahnya. Memasuki tahun 1999 hingga tahun 2005, perekonomian nasional mulai bangkit dari krisis ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, tingkat inflasi yang rendah, dan nilai tukar yang terkendali. Namun, meskipun saat ini Indonesia masih dalam proses pemulihan dari krisis ekonomi, ternyata jika dibandingkan dengan negera-negara lain di Asia Tenggara yang juga mengalami krisis yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lambat. Masih lambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia salah satu penyebabnya adalah masih belum intensifnya kegiatan investasi. Banyak pertimbangan bagi seorang investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga berpengaruh terhadap keputusan investor untuk melakukan investasi atau membukakan usaha baru di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi investasi dalam negeri (PMDN) dan investasi asing (PMA) di Indonesia. Selain itu memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah demi menarik investor agar kegiatan investasi dapat meningkat. Dalam penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi investasi di Indonesia, motode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait di DKI Jakarta, seperti Biro Pusat Statistik, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Departemen Keuangan (Depkeu). Selain itu diperoleh juga dari beberapa literatur yang diambil dari perpustakaan IPB, Perpustakaan Depkeu, Jurnal-jurnal, dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan riil perkapita, investasi pemerintah khusus infrastruktur, upah minimum, dan pajak secara signifikan berpengaruh terhadap kegiatan investasi dalam negeri di Indonesia. Pendapatan riil perkapita, investasi pemerintah khusus infrastruktur, dan upah minimum berpengaruh positif terhadap investasi PMDN, sedangkan variabel pajak, berpengaruh negatif terhadap investasi PMDN. Banyaknya pajak dan retribusi baru yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dapat menambah biaya bagi investor sehingga dapat memberikan pengaruh yang negatif. Berdasarkan hasil pengujian statistik terhadap model persamaan regresi investasi asing (PMA), variabel pendapatan rill perkapita, upah minimum, dan inflasi secara signifikan berpengaruh terhadap investasi PMA, sedangkan variabel investasi pemerintah khusus infrastruktur dan pajak tidak berpengaruh terhadap kegiatan investasi asing di Indonesia. Pendapatan riil perkapita, upah minimum berpengaruh positif terhadap investasi PMA, sedangkan laju inflasi berpengaruh negatif terhadap investasi PMA. Implikasi kebijakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kegiatan investasi PMDN dan PMA di Indonesia adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana berupa penyediaan barang-barang publik.. Sehingga jika Keyword: Pajak dan otonomi daerah, Teori upah dan investasi, Ordinary Least Square, Investasi Infrastruktur
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2 Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding. Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
Judul: Dimensi dan Taper Bambu di Beberapa Lapak di Kabupaten Bogor Abstrak: Indonesia is one largest manufacturer and exporter of bamboo nation in Asia among China and Vietnam. Development of Bogor regency bamboo production experienced up and down each year in spite of the extensive area of Bogor district bamboo plants get experiencing depreciation each year. The purposes of this research are: recording the kinds of bamboo being sold in Bogor regency, measuring the dimensions of bamboo being sold in Bogor regency which includes: the diameter, length, thickness, distance between the books and the tapers bamboo, determining correlation between the outer tapers and inner ones of bamboo being sold in Bogor regency. Bamboo is often on sale is the bamboo tali because bamboo is fairly cheap and much more useable in the community, while the bamboo andong and bamboo hitam is available but in limited quantities. Bamboo dimensions on the sale are dominated by small size bamboo tali (5-6 cm) and medium (7-9 cm) to meet the needs of the market Bogor regency tapers bamboo being sold in Bogor regency have tapers in the smallest bamboo ropes while the largest bamboo andong and tapers out the smallest black bamboo while the largest black bamboo. Most correlation between outer tapers and inner ones occurs on andong. However, bamboo Hitam and bamboo Tali do not have a most correlation. Keyword:
Judul: Pemilahan Struktural Bambu berdasarkan Kapasitas dan Kekuatan Geser Sejajar Serat. Abstrak: Salah satu kekuatan karakteristik bambu yang penting untuk analisis struktural adalah kapasitas dan kekuatan geser sejajar serat karena kedua parameter tersebut umumnya sangat rendah dan menjadi titik terlemah. Tujuan penelitian adalah menentukan indikator pemilahan struktural terbaik dan menyusun kelaskelas mutu berdasarkan kapasitas dan kekuatan geser pada empat jenis bambu yakni bambu tali (Gigantochloa apus), andong (G. psedoarundinaceae), hitam (G. antroviolaceae), dan betung (Dendrocalamus asper). Hasil peneltian menunjukkan bahwa indikator potensial yang dapat digunakan untuk pemilahan struktural bambu adalah rasio berat terhadap diameter (W/D) untuk kapasitas geser maksimum (Fmax), sedangkan kerapatan (W/V) untuk nilai kekuatan geser (). Pemilahan berdasarkan kapasitas lebih disarankan daripada pemilahan berdasarkan kekuatan karena koefisien determinasi (R2) antara Fmax dan W/D lebih tinggi dibandingkan antara  dan W/V. Klasifikasi kelas mutu dengan menggunakan metode confident band menghasilkan interval kelas yang lebih teratur dibandingkan metode ISO 22156-1- 2004, sehingga pengkelasan mutu bambu disarankan mengikuti metode confident band. Keyword: analisis regresi, bambu, kekuatan geser, konstruksi bambu, pemilahan struktural
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Peran Infusa Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap Kinerja Reproduksi Tikus Betina Umur 1 Tahun Abstrak: Fennels are plant that contains phytoestrogen with effect like estrogen endogenous. This study aimed to know about administration of sweet fennels to observe reproductive performance such as an estrous cycle, weight of ovaries and uterine, and uterine vascularitation from 1 year old white female rats. This research used 25 female rats that were divided in 5 groups. KN is negative control given 1 ml/100 gBW destilated water. KP is positive control given etinil estradiol 0.045 mg/200 gBW. Treatment doses D1, D2, and D3 given infusion of 36.5 mg, 73 mg and 146 mg every 100 gBW fennel respectively. Treatment of destilated water, etinil estradiol and fennels infusion were done for 17 days with the oral route, at the same time with vaginal swab. Vaginal swab were taken 2 times a day with a period of 12 hours, to study the length of estroes cycle and its phase. After given treatment, the rats were necropsied to observe uterine vascularitation and weight of the ovaries and uterine. The changes of vaginal epithelium were examined to determine estrous cycle phase using a microscope. It was concluded that fennel fruit infussion at dose D1 can increased length of proestrus (P<0.05) and it can increased length of estrous phase (P>0.05). There were increasement of the ovaries and uterine weight from rats group KP, D1, and D2 (P>0.05), and D3 (P<0.05), however all groups did not show increasement of uterine vascularitation. Keyword: cycle, phytoestrogens, estrous, fennels
Judul: Efektivitas Infusa Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap Kadar Progesteron Darah Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) Ovariektomi. Abstrak: Fennel fruit are plants that contains natural phytoestrogen and have a similar effect as natural estrogen. This study was aimed to describe effectiveness of fennel fruit Infussion (Foeniculum vulgare Mill.) on progesteron level of ovariectomy rat (Rattus norvegicus). This research used 25 female rats that were divided into 5 groups. KN is negative control given distilled water 1 ml. KP is positive control given etinil estradiol 0.045 mg/ 100 g body weight. Treatment D1, D2, D3 given infussion of fennel with three different doses of 73 mg, 146 mg, and 292 mg respectively for 100 g BB. Administration of distilled water, etinil estradiol, and infussion of fennel fruit were done for 15 days with the oral route and the last day with vaginal swab. The progesteron level of serum was analysed by using radioimmunoassay (RIA). The result of this research showed that giving infusion of fennel fruit (Foeniculum vulgare Mill.) with highest dosis could trigger showing estrus phase again and have not effect for progesteron level. Keyword: adas, fitoestrogen, progesteron
Judul: Pengembangan Modul Wisatawan Marketplace Setapak Kabupaten Bogor Berbasis Mobile. Abstrak: Bogor merupakan kabupaten yang sedang berkembang dan memiliki banyak potensi dalam bidang pariwisata. Peningkatan kunjungan wisatawan menjadi bukti nyata tingkat potensi Kabupaten Bogor di bidang pariwisata. Akan tetapi, masih banyak pariwisata di Kabupaten Bogor yang tidak dikenal oleh calon wisatawan. Perlu dikembangkan sebuah wadah yang mampu menghubungkan wisatawan dengan penyedia pemandu wisata dan tempat wisata yang tidak dikenal. Pengembangan modul wisatawan dari marketplace Setapak ini dikembangkan dengan metode pengembangan Prototyping berbasis mobile menggunakan front-end framework Ionic, back-end framework NodeJS, dan DBMS MySQL. Setapak berhasil dikembangkan dengan beberapa fitur antara lain mencari kategori layanan, melakukan pemesanan kategori layanan, dan melihat riwayat pemesanan kategori layanan. Aplikasi marketplace Setapak dapat menjadi wadah bagi para calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Bogor untuk mencari informasi wisata yang ada, bertukar pendapat dengan pemandu wisata, dan melakukan pemesanan jasa pemandu wisata yang tersedia dalam aplikasi marketplace Setapak ini. Keyword: Marketplace, pariwisata, wisatawan, Kabupaten Bogor, kategori layanan
Judul: Perancangan kemasan cabe merah untuk mencapai optimum modified atmosphere Abstrak: Cabe merupakan produk hortikultura yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Proses penanganan sejak dari petani sampai ke tangan konsumen seringkali memerlukan waktu yang lama, apalagi persebaran produksinya tidak merata sepanjang tahun. Hal ini dapat menurunkan mutu cabe yang berarti pula menurunkan nilai ekonomisnya. Dewasa ini telah banyak diterapkan teknik penyimpanan dengan mengontrol dan memodifikasi gas-gas yang terlibat dalam proses pernapasan yang dikombinasikan dengan suhu rendah, yaitu teknik penyimpanan modified atmosphere. Penelitian modified atmosphere terhadap cabe merah sudah dilakukan oleh Muhammad Yessy Alamin (1993). Konsentrasi gas O₂ dan CO₂ optimum untuk penyimpanan cabe merah adalah 4%-8% O₂ dan 4%-8% CO2. Penyimpanan cabe merah seberat 460 gram pada suhu 5°C dengan kemasan lapisan LDPE 0.04 mm seluas 0.04 m² dan volume bebas 1057.5 ml tidak mencapai kondisi optimum MA. 2 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Merancang kemasan cabe merah agar tercapai kondisi optimum modified atmosphere; 2) Melakukan pengujian mutu hasil rancangan kemasan cabe merah. Muhammad Yessy Alamin (1993) melaporkan bahwa kondisi optimum untuk cabe merah adalah 4%-8% O₂ dan 4%-8% CO2. Laju respirasi cabe merah pada suhu 5°C untuk oksigen bernilai 6.12 ml/kg-jam-atm dan untuk karbondioksida bernilai 4.56 ml/kg-jam-atm. Sedangkan pada suhu 10°C untuk oksigen bernilai 4.97 ml/kg- jam-atm dan untuk karbondioksida bernilai 4.64 ml/kg-jam-atm. Seno Basuki Rahmat (1990) melaporkan bahwa salak dapat diperpanjang masa simpannya bila diberi komposisi awal 10% O₂ dan 2% CO₂ dalam kemasan... Keyword:
Judul: Penyimpanan salak pondoh (Salacca edulis Reinw) dengan sistem atmosfir termodifikasi Abstrak: Penelitian bertujuan untuk me memperoleh kondisi penyimpanan terbaik untuk salak pondoh dan mempelajari perubahan-perubahan fisiologi, fisiko-kimia dan organo- leptik selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan terhadap perlakuan kontrol (kemasan tanpa gas), vakum dan kemasan yang mengandung gas CO2 1.5%;02 15% yang disimpan pada suhu ruang (26-30°C, RH 60-80%) dan suhu dingin (9-12°C, RH 85-90%). Laju respirasi salak selama penyimpanan kecenderungan menunjukkan terus menurun, dimana kecepatan respirasi pada perlakuan yang disimpan di suhu ruang lebih besar dibanding perlakuan yang disimpan pada suhu dingin. Laju respirasi terbesar tampak pada kontrol (tanpa gas) yang disimpan pada suhu ruang, sedangkan laju respirasi terke- cil tampak pada perlakuan dengan komposisi gas CO2 1.5%:02 15%. Untuk kontrol dan perlakuan vakum pada suhu ruang mempunyai masa simpan 9 hari, sedangkan perlakuan dengan komposisi gas CO2 1.5%;02 15% mempunyai masa simpan 12 hari. Perlakuan yang disimpan pada kondisi dingin mempun- yai masa simpan lebih panjang, untuk perlakuan kontrol 18 ... Keyword:
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Hubungan Pengasuhan Anak dan Presentasi Belajar Anak di Taman Kanak-kanak Pertiwi III, Bogor Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan formal ibu dan jumlah anggota keluarga dengan pengasuhan anak, hubungan pengasuhan anak dengan prestasi belajar anak, serta mengetahui hubungan pendapatan perkapita dan status gizi anak dengan prestasi belajar anak. Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Agustus sampai dengan akhir bulan Oktober 1986. Pengambilan sampel dilakukan secara Acak Distratifikasi berdasarkan tingkat pendidikan formal terakhir ibu dari anak TK yang bersangkutan. Keyword:
Judul: Study of Child’s Development History, Mother’s Sensitivity and Attachment of Children (3-5 Years Old) at Kampung Adat Urug, Bogor Regency. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis riwayat perkembangan anak, sensitivitas ibu dan kelekatan anak usia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Penelitian ini melibatkan 60 anak yang dipilih secara acak proporsional. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada ibu dan observasi kepada anak dengan menggunakan kuesioner. Riwayat perkembangan anak terdiri dari riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat pemberian ASI. Sensitivitas ibu terdiri dari ekspresi wajah, ekspresi bicara, ekspresi kasih sayang, posisi dan kontak fisik serta pengendalian disiplin. Sensitivitas ibu diukur dengan CARE-Index (Child Adult Relational Experimental Index). Kelekatan diukur dengan Attachment Q-Sort, yang terdiri dari perilaku eksplorasi, respon kasih sayang, dan kesadaran sosial. Terdapat hubungan yang signifikan antara besar keluarga dengan riwayat kehamilan; pendidikan ibu dan pendapatan dengan riwayat pemberian ASI; jenis kelamin, besar keluarga, dan pendapatan dengan sensitivitas ibu. Terdapat hubungan signifikan antara riwayat kehamilan dan riwayat persalinan, dengan sensitivitas ibu; riwayat kehamilan dan riwayat persalinan dengan kelekatan; sensitivitas ibu dengan kelekatan. Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Pengaruh Kombinasi Media Tanam dengan Bobot Umbi Mini terhadap Pertumbuhan Tanaman Taka (Tacca leontopetaloides (Linn.) O. Kuntze) Abstrak: Tacca (Tacca leontopetaloides (Linn.) O. Kuntze) is an indigenous plant that is widely used for it’s starch. The purpose of this study was to find out the best of combination of planting media with a mini tuber weight for growing tacca. Experiments using Randomized Completely Block Design, two factors and three replications. This research planting media i.e: sand : rice-hull charcoal : cow manure (1:1:1 v/v), soil : sand : cow manure (1:1:1 v/v), soil : rice-hull charcoal : cow manure (1:1:1 v/v), and soil : cow manure (1:1 v/v) with mini-tuber weight of 1-5 and 5.1-20 g. The result showed significant increased vegetative variables i.e: height of plant, number of leaves, leaf area, and widht of canopy and the difference beetwen due to media combination sand : rice-hull charcoal : cow manure (1:1:1 v/v) and soil : rice-hull charcoal : cow manure (1:1:1 v/v). The mini-tuber treatment of 5.1-20 g showed significantly increased vegetative variables i.e: height of plant, leaf area, and widht of canopy, secondary-tuber weight, mother-tuber diameter, secondary-tuber and mother-tuber dense. Keyword: Tacca leontopetaloides., organic media planting, secondary-tuber, mother-tubeR, mini-tuber
Judul: Pengaruh Waktu Pengakaran dan Media Aklimatisasi terhadap Aklimatisasi Tembesu (Fagraea fragrans (Roxb.) Miq.). Abstrak: Aklimatisasi yaitu suatu upaya mengondisikan planlet atau tunas mikro hasil perbanyakan melalui kultur jaringan ke lingkungan di luar botol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh waktu pengakaran dan media aklimatisasi terhadap pertumbuhan planlet tembesu hasil kultur in vitro. Ada dua percobaan yang dilakukan, yaitu (1) waktu pengakaran (in vitro dan ex vitro) dan (2) jenis media aklimatisasi (pasir 100%, cocopeat + sekam padi, pasir + cocopeat, pasir + sekam padi, dan pasir + cocopeat + sekam padi). Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa perlakuan pengakaran berpengaruh nyata terhadap peubah pertumbuhan (persentase hidup dan jumlah akar) pada tahap aklimatisasi tembesu. Pengakaran in vitro memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan pengakaran ex vitro, tetapi tanaman hasil pengakaran ex vitro lebih tahan terhadap stres. Terdapat perbedaan struktur anatomi daun, batang, akar sebelum dan setelah aklimatisasi. Media aklimatisasi yang paling baik untuk tembesu adalah media pasir 100%. Keyword: media aklimatisasi, pengakaran ex vitro, pengakaran in vitro, struktur anatomi
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
Judul: Kemampuan silang ubi jalar (Ipomoea batatas (L) Lamp.) berdaging umbi jingga dengan Ipomoea trifida Diploid Abstrak: Ubi jalar berdaging umbi jingga mengandung karoten yang dapat berfungsi sebagai pembentuk vitamin A. Warna jingga pada ubi jalar dikontrol sejumlah gen dalam kromosom. Salah satu upaya untuk mempermudah mempelajari pewarisan warna jingga ubi jalar adalah dengan mengurangi jumlah kromosom melalui persilangan dengan kerabat liar diploid. Kerabat liar diploid yang digunakan adalah Ipomoea trifida. Penelitian ini bertujuan mempelajari kemampuan persilangan ubi jalar berdaging umbi jingga dengan Ipomoea trifida diploid. Klon ubi jalar yang digunakan sebagai tetua betina adalah T4, T5, G22, Joang, Prambanan, Ciceh 32, S138, B063, B088. Umur dan periode berbunga klon ubi jalar yang digunakan tidak sama. Klon yang paling cepat berbunga adalah T4 dan T5, sedangkan klon paling lambat berbunga adalah B063 dan B088. Klon T4, T5, S138, dan Joang berbunga lebat (lebih dari 500 bunga), sedangkan klon G22, B063, B088 berbunga sedikit (di bawah 100 bunga). Dari 9 klon tanaman ubi jalar yang digunakan sebagai tetua betina, hanya 7 klon berhasil membentuk kapsul berbiji. Klon paling banyak menghasilkan biji adalah S138. Keberhasilan perkecambahan sangat rendah berkisar dari 0-21 kecambah. Klon ubi jalar yang berpotensi sebagai tetua betina yang menghasilkan zuriat berumbi adalah $138, Joang, dan T5. Semua daging umbi zuriat hasil silangan berwarna kuning, sedangkan warna kulit umbi putih, merah muda, dan merah. Pengamatan preparat kromosom klon ubi jalar sebagai tetua betina, klon Ipomoea trifida sebagai tetua jantan, dan zuriat hasil silangan berturut-turut mempunyai 90, 30, dan 60 kromosom. Keyword: Ubi Jalar, Jenis ubi jalar, Persilangan ubi jalar, klon ubi jalar
Judul: Konservasi beberapa klon ubi jalar (Ipomea batatas L.) secara in vitro dengan paclobutrazol Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh zat penghambat tumbuh Paclobutrazol dengan empat dosis yang berbeda terhadap tujuh klon ubi jalar Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan disusun secara faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah Paclobutrazol dengan konsentrasi 0 mg/l, 1 mg/l, 3 mg/l dan 5 mg/l. Sedangkan faktor kedua adalah jenis klon yaitu CIP 4, W0427, Jago, Sukuh, CIP 8, W0425 dan W0139. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan Paclobutrazol memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju pertumbuhan, jumlah akar, panjang akar dan luas daun. Jenis klon berpengaruh nyata hanya pada jumlah akar dan jumlah daun. Kombinasi perlakuan Paclobutrazol dan klon berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan (3 MSP) dan jumlah akar pada 7 MSP. Pemberian Paclobutrazol sebanyak 3 mg/l mampu menghambat laju pertumbuhan, jumlah akar dan panjang akar serta luas daun secara signifikan. CIP 4 memiliki jumlah akar terbanyak dibandingkan klon lainnya yaitu 2.81 akar/eksplan sedangkan Jago memiliki jumlah akar terendah yaitu 0.4 akar/eksplan. CIP 4 juga memiliki jumlah daun yang lebih tinggi dari klon lainnya yaitu 3.19 daun/eksplan sedangkan W0425 memiliki jumlah daun terendah yaitu 027 daun/eksplan Interaksi antara Paclobutrazol dengan klon terjadi pada konsentrasi Paclobutrazol 1 mg/l. Pemberian Paclobutrazol 1 mg/l meningkatkan laju pertumbuhan pada klon W0139. Klon W0139, W0425, W0427 dan CIP 4 mengalami peningkatan jumlah akar pada pemberian Paclobutrazol 1 mg/l. Pemberian Paclobutrazol 3 mg/1 mampu menghambat laju pertumbuhan dan jumlah akar pada klon-klon tersebut di atas. Keyword:
Judul: Pendugaan Hazard Rate Gempa di Provinsi Aceh dengan Metode Single Decrement Abstrak: Hazard rate has a significant effect on the earthquake forecasting. If the hazard rate is given then the joint density distribution of earthquake occurrences can be identified. Therefore we need a parametric model that accurately estimates the hazard rate. In this paper a method to estimate the hazard rate at a point 􀝐������􀬴������ is discussed. The method used is single decrement method. There are two approaches that can be used to estimate the hazard rate using the method of single decrement, those are likelihood approach and the moment approach. The likelihood approach requires an assumption on the distribution of the waiting time of earthquake occurrences. In this paper the distribution of waiting time of earthquake occurrences is assumed to be linear, exponential, and hyperbolic. Estimation of the hazard rate uses earthquake data in Aceh with power greater than or equal to 5 SR. The approach used is likelihood approach. Parametric model obtained from this method is expected to estimate the hazard rate accurately. Keyword: waiting time., joint density distribution, hazard rate, earthquake
Judul: Studi aplikasi pembenah tanah dan herbisida terhadap pertumbuhan dan produksi jahe badak pada lahan bekas alang-alang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian gulma dan pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi jahe jenis Badak yang dipanen muda (5 bulan) pada lahan bekas alang-alang. Hipotesis yang diajukan ya- itu (1) Pembenah tanah mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan hasil jahe, (2) Herbisida pra tumbuh mampu menekan pertumbuhan gulma dan membantu mening- katkan hasil jahe dan (3) Terdapat interaksi antara pembe- nah tanah dengan herbisida pra tumbuh terhadap pertumbuh- an, perkembangan serta hasil rimpang jahe. Penelitian ini dilaksanakan di Cikasungka, Bogor. Percobaan berlangsung mulai bulan November 1992 sampai de- ngan bulan Maret 1993. Bahan yang digunakan berupa bibit jahe jenis Badak, sekam padi, pupuk kandang, Urea, TSP, KCl, herbisida ametryn, agrymicin dan pembenah tanah EB.a. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan disusun secara faktorial terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu pembenah tanah EB.a yang terdiri atas empat taraf yaitu tanpa pembenah tanah EB.a sebagai kontrol (So), pembenah tanah EB.a dengan dosis 3.5 l/ha (S₁), pembenah tanah EB.a dengan dosis 7.0 1/ha (S2) (53). dan pembenah tanah dengan dosis 10.5 1/ha Faktor kedua yaitu faktor pengendalian gulma yang terdiri dari dua taraf yaitu tanpa herbisida atau siang manual 10 hari sekali (Go) dan dengan herbisida ametryn dosis 3.0 1/ha (G₁). Pengamatan dilakukan terhadap 10 tanaman contoh dan mencabut (destruksi) 2 rumpun tanaman jahe. Secara umum hasil yang ditunjukkan oleh perlakuan pembenah tanah EB.a berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil rimpang jahe, kecuali untuk peubah jumlah daun dan jumlah anakan. Perlakuan pengendalian gulma Go dan G₁ tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua peubah yang diamati. Terdapat interaksi yang positip antara per- lakuan pembenah tanah EB.a dan pengendalian gulma pada peubah tinggi tanaman dan bobot rimpang segar saat panen…. Keyword:
Judul: Pengruh pemberian Kasting cacing tanah (Eisenia Foetida Safigny) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe (Zigiber officinale Rosc.) Abstrak: Kebutuhan tanaman jahe semakin meningkat karena penggunaannya semakin luas di bidang industri. Kasting sebagai produk alami dari hasil budidaya cacing tanah diharapkan dapat berperan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jahe sehingga dapat memenuhi permintaan. Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh pemberian kasting cacing tanah dan penambahan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe. Bibit jahe dengan 2- 3 mata tunas masing-masing kurang lebih 40 gram ditanam di kantung hitam dengan dosis kasting 0% (CO), 10% (C1), 20% (C2), dan 30 % (C3), dan dua taraf penambahan pupuk NPK yaitu Po dan Pi. Setiap kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, panjang akar, bobot basah dan bobot kering rimpang. Pengujian data dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis kasting (4 taraf) dan faktor kedua penambahan pupuk NPK (2 taraf). Hasil yang diperoleh adalah kasting berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman yaitu 61.1 cm pada kontrol (CO) menjadi 65.0 cm (C1), 70.4 cm (C2), dan 76.3 cm (C3). Peningkatan Lingkar batang dari 2.83 cm pada CO menjadi 3.35 cm pada C2 dan C3. Jumlah daun meningkat dari 14 pada CO menjadi 20.5 (C1), 19.5 (C2) dan 17 pada C3. Panjang akar pada co 17.9 cm, sedangkan dengan pemberian kasting meningkat menjadi 24.7 cm (C1), 34.0 cm (C2) dan 38.8 cm (C3). Bobot rimpang juga meningkat yaitu 15.37 g pada CO menjadi 21.79 g (C1), 26.65 g (C2) dan 24.51 g (C3). Sedangkan penambahan pupuk NPK tidak menunjukkan pengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman.... Keyword:
Judul: Implementasi Pengenalan Suara dalam Pencarian Ayat-Ayat al-Quran Menggunakan MFCC dan Codebook Abstrak: Pencarian teks ayat-ayat al-Quran tidaklah mudah dikarenakan dibutuhkan keahlian khusus dalam pengetahuan bahasa Arab. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pencarian teks ayat-ayat al-Quran dengan bantuan transkripsi suara agar mempermudah pencarian ayat-ayat al-Quran. Dengan menggunakan MFCC sebagai ekstraksi ciri, suara diubah menjadi sebuah data vektor yang dapat dicirikan dan dijadikan sebuah codebook. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pengenalan suara ke dalam sebuah sistem pencarian teks al-Quran. Terdapat 4 potongan ayat Al-Quran yang akan diidentifikasi ke dalam ayat-ayat yang mengandung potongan ayat terebut. Penelitian ini berhasil menghasilkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi potongan ayat al-Quran pada sebuah ayat dengan akurasi sebesar 85% Keyword: al-Quran, codebook, K-means clustering, MFCC, transkripsi suara
Judul: Immune Response of IPB-D1 and IPB-D2 Chicken against Newcastle Disease (ND) Vaccination Abstrak: Ayam lokal memiliki potensi sangat tinggi peningkatan produktivitasnya. Pengembangan ayam galur baru IPB-D1 dan IPB-D2 sedang dilakukan oleh beberapa peneliti di Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB guna mendapatkan ayam yang lebih unggul dengan ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik. Penelitian terdahulu telah menghasilkan galur ayam IPB D1. Para peneliti telah melakukan seleksi terhadap indukan ayam IPB D1 untuk membentuk galur baru ayam IPB D2. Ayam IPB D2 merupakan ayam yang diproduksi dari indukan ayam IPB D1 yang memiliki konsentrasi IgY tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui respon kekebalan pasa ayam IPB-D1 dan IPB-D2 terhadap vaksinasi Newcastle Disease (ND) untuk penentuan program vaksinasi terhadap ayam IPB-D1 dan IPB-D2. Sebanyak masing- masing 12 ekor ayam IPB-D1 dan IPB D2 divaksinasi pada umur 20 minggu dan sampel serum di ambil pada saat sebelum vaksinasi dan 1, 2 serta 3 minggu setelah vaksinasi ND. Serum diuji menggunakan Uji Hemagglutination Inhibition (HI) untuk mengukur titer antibodi anti ND. Hasil penelitian menunjukan bahwa titer antibodi terhadap vaksinasi ND pada kedua kelompok ayam terbentuk sejak satu minggu setelah vaksinasi hingga pengamatan terakhir dengan rataan titer lebih dari 24 yang merupakan titer protektif terhadap infeksi ND. Titer masing-masing kelompok menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Kadar IgY dalam serum induk tidak berpengaruh dalam respons kekebalan terhadap vaksinasi., Local chicken has a very high potential to increase its productivity. The development of lines of local chicken named IPB-D1 and IPB-D2 by researchers of Faculty of Animal Husbandry and Faculty of Veterinary Medicine, IPB in order to obtain disease resistance has been carried it on. Previous studies have produced IPB D1 chicken lines, researchers have selected IPB-D1 to form a new line of IPB-D2 chickens. chickens are chickens progeny from IPB D1 parent stock chicken which have a high concentration of IgY. This study aimed to determine the immune response of IPB-D1 and IPB-D2 chickens to Newcastle Disease (ND) vaccination and influence of parents IgY concentration in the ND vaccination response to ensure the vaccination program for IPB-D1 and IPB-D2 chickens. Each 35 chickens IPB-D1 and IPB-D2 were vaccinated at 4 and 20 weeks of age. As much as 12 chickens randomly selected from each grup were bleed to collect the serum samples before vaccination and 1, 2 and 3 weeks after second ND vaccination. Serum was tested using the Hemagglutination Inhibition (HI) test to measure the anti-ND antibody titer. The results showed that antibody titers against ND vaccination in both groups of chickens were formed since one week after vaccination until the end of observation. The average of titer was more than 24 which was the titer protection against ND infection. The titer of each group showed no significant difference. The level of IgY in the ancestor serum had no effect on the immune response to vaccination. Keyword: IPB-D1, IPB-D2, Vaksinasi, Newcastle Disease, Antibodi, IPB-D1, IPB-D2, Vaccination, Newcastle Disease, Antibody
Judul: Respon Antibodi pada Itik (Anas platyrhynchos) yang Diinfeksi Isolat Lokal Virus Newcastle Disease Asal Itik. Abstrak: Newcastle Disease yang dikenal dengan penyakit tetelo merupakan penyakit menular akut yang menyerang unggas dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Namun, infeksi virus ND pada itik sering menghasilkan infeksi subklinis dan umumnya dianggap sebagai carrier. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat antibodi pada itik yang diinfeksi secara eksperimental dengan isolat lokal virus Newcastle Disease asal itik. Sebanyak 29 serum arsip yang dikoleksi pada 0, 1, 3, 5, 6, 7, 10, 13, 14, dan 21 hari pascainfeksi (dpi). Tingkat antibodi serum dititrasi menggunakan uji hambatan hemaglutinasi. Rerata titer antibodi dihitung menggunakan rumus geometrik log2 titer (GMT). Titer antibodi mulai muncul pada hari ke-5 pascainfeksi (GMT 5.67 ± 0.58) dan secara bertahap menurun ke GMT 5.33 ± 0.58, 4.67 ± 0.58, dan 4.0 ± 0.0 secara berturutturut pada hari ke-7, 10, dan 13 pascainfeksi. Titer sedikit meningkat menjadi GMT 4.33 ± 1.15 pada hari ke-14 pascainfeksi, tetapi kemudian menurun menjadi 4.0 ± 1.0 pada hari ke-21 pascainfeksi. Hasilnya menunjukkan bahwa itik yang secara eksperimen diinfeksi dengan isolat lokal virus Newcastle Disease asal itik menunjukkan perkembangan titer antibodi awal yang relatif tinggi. Keyword: hambatan hemaglutinasi, itik, Newcastle Disease, titer antibodi
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Milk Production Performance Based on Body and Udder Size in Highland and Lowland Dairy Farms Abstrak: Peningkatan populasi manusia menyebabkan permintaan susu meningkat, namun pertumbuhan populasi sapi perah belum mampu mengimbangi peningkatan konsumsi, sehingga ketersediaan sebagian besar produksi susu dan turunannya adalah melalui importasi. Besar kecilnya produksi susu tersebut salah satunya dipengaruhi oleh ukuran tubuh dan ambing dari seekor sapi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan performa produksi susu berdasarkan ukuran tubuh dan ambing sapi perah di peternakan dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini menggunakan 10 sapi di peternakan sapi perah dataran tinggi dan 10 sapi di peternakan sapi perah dataran rendah. Metode yang digunakan yaitu pengukuran ukuran tubuh dan ambing sapi secara langsung serta mengukur banyaknya produksi susu yang dihasilkan selama dua minggu di kedua tempat. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan rumus korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sangat kuat antara panjang badan, tinggi badan, dan lingkar ambing dengan produksi susu di peternakan sapi perah dataran tinggi (0,988, 0,817 dan 0,988). Nilai analisis regresi menunjukkan bahwa panjang badan dan lingkar ambing memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi 97,61% dengan model regresi Y = −43,1 + 0,3839X dan Y = −26,05 + 0,3659X. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sangat kuat antara panjang badan dan lingkar ambing dengan produksi susu di peternakan sapi perah dataran rendah (0,912 dan 0,951). Nilai analisis regresi menunjukkan bahwa lingkar ambing memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi 90,44% dengan model regresi Y = −77,1 + 0,7211X. Keyword: Body size, Dairy cows, Milk production, Udder size
Judul: Effect of Milking Interval Combination on Milk Production and Milk Composition of Dairy Cows Abstrak: Susu adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya (SNI, 1998). Banyak penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi susu. Akan tetapi faktanya hanya sedikit yang dapat diterapkan peternak, khususnya pada peternakan skala rakyat. Selang pemerahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selang pemerahan yang tepat agar diperoleh produksi susu yang optimum baik secara kuantitas maupun komposisi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin 4x4 dengan 4 periode, 4 perlakuan dan 4 puting. Sapi yang digunakan adalah satu ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) laktasi ketiga dan bulan laktasi ketiga. Susu yang diperoleh kemudian diukur volume dan diuji kualitasnya dengan menggunakan milkotester Master Pro 10211. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi susu untuk perlakuan A, B, C, dan D berturut-turut yaitu : 1404,30 ± 224,81, 1491,07 ± 224,81, 1535,80 ± 224,81, dan 1913,22 ± 224,81 g/puting/hari, dengan laju sekresi susu berturut-turut 117,02 ± 26,47, 124,54 ± 26,47, 129,11 ± 26,47, and 175,55 ± 26,47 g/jam. Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase kadar lemak dan kadar bahan kering tanpa lemak (BKTL) susu. Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara selang pemerahan dengan produksi susu serta persentase kadar BKTL susu, dan hubungan yang berbanding terbalik antara selang pemerahan dengan laju sekresi susu. Analisis juga menunjukkan bahwa produksi susu berbanding terbalik dengan produksi lemak susu. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Fraksionasi Serat Kertas Bekas untuk Meningkatkan Kekuatan Kertas Abstrak: Satu ha1 yang menjadi masalah pada proses daur ulang, yaitu menurunnya kekuatan kertas yang berasal dari serat daur ulang. Salah satu cara meningkatkan kekuatan kertas dari serat sekunder adalah dengan fraksionasi. Tujuali dari penelitian ini adalah lneningkatkan kekuatan lembaran dari serat sekunder hasil proses penghilangan tinta (deinked pulp) dengan cara fraksionasi dan mempelajari pengaruh ukuran saringan, tingkat fraksionasi, dan penambahali pulp tanpa fraksio~iasit erhadap sifat fisik dan optik lembaran. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terbagi-terbagi dengan ukuran saringan (16 dan 14 mesh) sebagai petak utama, tingkat fraksionasi (1 dan 2 tingkat) sebagai anak petak, dan penambahan pulp tanpa fraksionasi atau deinked pulp (0, 25, 50, dan 75 persen) sebagai anak-anak petak. Keyword:
Judul: Optimalisasi penggunaan bahan penolong sizer, filler, dan cationic starch dalam produksi kertas tulis.A.di PT.Kertas Leces (Persero) Abstrak: Dalam proses pembuatan kertas, biasanya ditambahkan beberapa jenis bahan penolong yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kertas. Perubahan dalam proses pembuatan kertas dari proses asam ke proses alkali di PT. Kertas Leces (Persero) memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komposisi bahan penolong yang tepat dalam pembuatan kertas, khususnya dalam skala pabrik mengingat referensi dari produsen masing-masing bahan penolong belum memperhitungkan pengaruh interaksi bahan penolong, pengaruh jenis dan komposisi bahan baku serat serta pengaruh mesin pembuat kertas. Mengingat ketersediaan bahan baku serat relatif menipis dan harganya relatif mahal, di lain sisi penggunaannya dalam pembuatan kertas dapat digantikan dalam jumlah tertentu oleh bahan pengisi, maka penggunaan bahan pengisi diupayakan semaksimal mungkin untuk menghemat bahan baku serat dan mengurangi biaya produksi asalkan mutu kertas yang dihasilkan masih di atas standar pabrik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi bahan penolong yang optimal dalam pembuatan kertas tulis A gramatur 45 g/m² di PT. Kertas Leces (Persero) dalam arti pemakaian filler yang maksimal dan pemakaian bahan penolong sizer dan cationic starch yang minimal dengan mutu kertas sesuai standar pabrik. Bahan baku serat yang digunakan adalah pulp serat panjang, pulp serat pendek, pulp bagas, dan pulp afval. Bahan penolong yang dipergunakan adalah filler CaCO3, sizer AKD, cationic starch amylofax, retention aid, promotor, antislime. Bahan pewarna yang digunakan adalah methyl violet, direct blue, dan pemutih Perubahan komposisi szer, filler dan cationic starch yang dicobakan ada 9 macam, dengan bahan baku lain sesuai standar.... Keyword:
Judul: Penyakit Bluetongue Pada Ternak Domba Abstrak: Bluetongue (BT) adalah penyakit akuta, non conta gious yang disebabkan oleh Arbo Virus (16), menyerang ternak domba maupun ruminant lainnya. Penularan penyakit ini dari satu hewan ke hewan rentan dilakukan oleh anthro poda genus Culicoides Sp (24,26). Penyakit BT pada domba pertama kali dilaporkan Hutcheon (1902) dan Spreull ( 1902,1905) sewaktu oleh kejadian endemik di Afrika Selatan (9), dan jauh sebelumnya yaitu pada tahun 1876 penyakit semacam BT telah dikenal (9). Transportasi dan mobilisasi ternak yang tinggi memu dahkan penyebaran BT ke negara lain yaitu Cyprus (1924) Turki (1944), Israel (1951), Amerika (1952), Spanyol (1958), Pakistan (1960) India (1964), Australia (1975), dan pada tahun 1981 penyakit BT telah ditemukan di Indonesia tepatnya di daerah Caringin Bogor yang menye rang domba impor yaitu Ras Sufflok asal Australia (16,22 ). Domba merupakan hewan yang paling rentan terhadap BT (21). Kerentanan dari masing-masing ras domba pun berbeda dan umumnya BT menyerang domba diatas 1 tahun (23). Diduga sapi bertindak sebagai reservoar (12), hanya sekitar 5% sapi yang terserang BT memperlihatkan gejala pe nyakit dengan derajat sedang sampai berat. Masa inkubasi ET pada domba yang terinfeksi secara alami diperkirakan selama 7 hari sedang pada infeksi buatan antara 2 hari- sampai 15 hari ( rata-rata 4 sampai 7 hari) (12). Keyword:
Judul: Study of Hunting and Utilization of Water Monitor (Varanus salvator) by Anak Dalam Tribe in Bukit Duabelas National Park Abstrak: Biawak air merupakan reptil famili Varanidae yang dimanfaatkan oleh Suku Anak Dalam. Data terkait perburuan dan pemanfaatan tersebut saat ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi teknik perburuan serta bentuk dan jenis pemanfaatan biawak air oleh Suku Anak Dalam. Metode yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara, dan studi pustaka. Jumlah responden yang diwawancarai yaitu sebanyak 40 responden. Perburuan biawak air dilakukan dengan teknik tradisional menggunakan alat jerat (32,5%) pada siang hari (60%). Perburuan biawak air didominasi selalu berhasil (65%) dengan intensitas 1x/minggu (40%) dan keberhasilan 2 ekor (57,5%). Biawak air dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi (67,5%) pada bagian daging (67,5%) dengan cara direbus, digoreng, dibakar, serta disalai. Terdapat hubungan signifikan antara pendidikan dan pekerjaan dengan alat perburuan, jenis kelamin dan pendapatan dengan intensitas perburuan, pendidikan dan pekerjaan dengan bentuk pemanfaatan, pendidikan dan pekerjaan dengan bagian yang dimanfaatkan, serta antara pendidikan dengan cara pemanfaatan., Water monitor is a reptile of the Varanidae family that is utilized by the Anak Dalam Tribe. Data related to hunting and utilization are currently limited. This study aims to identify hunting technique also forms and type of water monitor utilization by the Anak Dalam Tribe. The methods used are participatory observation, interviews, and literature study. The number of respondents interviewed was 40 respondents. Water monitor hunting is carried out with traditional techniques using snares (32,5%) during the day (60%). Water monitor hunting was predominantly successful (65%) with an intensity of 1x/week (40%) and a success rate of 2 tails (57,5%). Water monitor lizards are utilized for consumption (67,5%) on the meat part (67,5%) by boiling, frying, grilling, and salting. There is a significant relationship between education and occupation with hunting tools, gender and income with hunting intensity, education and occupation with form of utilization, education and occupation with parts of utilization, also between education with method of utilization. Keyword: Biawak air, Pemanfaatan, Perburuan, Suku Anak Dalam, Taman Nasional Bukit Duabelas
Judul: Aktivitas harian biawak air asia (Varanus Salvator) of Suaka Margasa Twa Pulau Rambut. Jakarta Abstrak: Pulau Rambut terletak di gugusan KepuJauan Seribu dan memiliki luas 90 ha. Suaka Margasatwa Pulau Rambut yaitu kawasan dengan potensi hutan pantai dan bakau merupakan habitat satwaliar, salah satuoya adalah biawak air asia (Varanus salvalor). V. sa/valor yang sangat tergantung terhadap air memilih tempat hidup yang berdekatan dengan sumber·sumber air. Di SM Pulau Rambut, V. saivalor hidup liar dan terisolir dari pengaruh manusia karena adanya penghalang fisiografik yaitu laut, sehingga gangguan terhadap kelestariannya kecil. Untuk dapat mempertahankan popuiasinya, masih banyak data dan informasi mengenai segi kehidupan jenis ini yang hams diungkapkan. Salah satu infonnasi tersebut adalah aktivitas harian V. sa/valor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian V. sa/vator di SM Pulau Rambut, Jakarta. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan September hingga bulan Oktober 2002. Data aktivitas harian yang dikumpulkan di lapangan adalah jenis aktivitas (meliputi makan, bergerak, istirahat, dan beIjemur), lama aktivitas dan kelas umur V sa/valor. Pengamatan individu V salvator yang terbagi atas tiga kelas umur yaitu anak, muda dan dewasa dilakukan secara langsung. Pengamatan dimulai pada pukul 06.00-18.00 W1B yang dilakukan sekitar dua mioggu (15 hari) uotuk setiap kelas umur. Data kondisi lingkungan yang dikumpulkan adalah cuaca, suhu dan kelembaban. Pengamatan suhu dilakukan dengan menggunakan tennometer air raksa dan kelembaban diukur dengan menggunakan tennometer bola basah-bola kering. Pengamatan cuaea dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dianalisis melalui teknik penyajian deskriptif, grafik, persentase dan kuantitatif. Kondisi Iingkungan SM Pulau Rambut pada bulan September-Oktober diukur berdasarkan suhu dan kelernbabannya. Pada periode pagi (06.00 WIB) suhu dan kelernbaban rata-rata adalah 26,08 °C dan 78,92%, dan pada peri ode rnenjelang siang (09.00 WIB) adalab 29,83 'c dan 65,91 %. Pada periode siang hari (12.00 WIB) suhu rata-ratanya adalah 28,27 °C dan kelembaban rata-rata adalah 76,08%, dan pada periode sore hari (18.00 WIB) suhu dan kelernbaban rata-rata adalah 28,27 °C dan 76,08%. Habitat V salvalor seperti halnya Pulau Rambut rnerniliki kondisi lingkungan yang panas atau lembab (Wildlife Associates, 1999). Aktivitas harian merupakan peri ode aktif atau bangun antara satu tempat berrnalam sampai masuk ke tempat berrnalam berikutnya. Aktivitas harian V sa/valor yaitu mencari makan, bergerak. istirahat dan beIjemur dimulai pada pukul 06.05 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Rata-rata penggunaan waktu aktivitas harian V sa/valor berdasarkan kelas umur adalah: 23,93% (154 menit) uotuk aktivitas makan, 25,88% (186 menit) untuk aktivitas bergerak, 18,56% (134 menit) untuk berjemur dan 34,12% (246 menit) uotuk aktivitas istirahat. Berdasarkan hasil uji Khi-kuadrat yaitu X2 hi!ung=I35.08 > X2 !abel =12.592 yang berarti terima HI atau perbedaan kelas umur mempengaruhi alokasi waktu aktivitas harian V. sa/vator. Aktivitas makan terbesar dilakukan oleh V. sa/valor kelas umur muda yaitu 27,36% diikuti oleh kelas umur dewasa yaitu 19,86%. Hal ini diduga karena perkembangan lubuh individu muda memerlukan masukan nutrisi yang banyak. Aktivitas makan pada individu dewasa merupakan upaya untuk mengimbangi aktivitas membuat sarang, bertelur serta berlindung dari serangan predator. Aktivitas makan terendah dilakukan oleh kelas umur anak yaitu 17,08% karena individu anak masih dalam proses belajar untuk mencari dan memilih sumber pakan. Aktivitas bergerak terbesar dilakukan oleh individu anak (37,50%) karena individu anak senang menjelajah Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Efisiensi Teknis Usahatani Padi Sawah Irigasi dan Non-Irigasi di Provinsi Jawa Timur Abstrak: Peningkatan produksi padi melalui perluasan lahan pertanian sudah tidak relevan mengingat lahan merupakan sumberdaya yang bersifat terbatas. Di sisi lain, pertumbuhan produktivitas padi menunjukkan stagnasi, termasuk di provinsi Jawa Timur yang memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi padi nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas padi terus dilakukan, salah satunya melalui pengembangan jaringan irigasi. Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan jaringan irigasi terhadap kinerja usahatani padi yang dinilai menggunakan indikator efisiensi teknis. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur, mengetahui dan membandingkan tingkat efisiensi teknis usahatani padi sawah yang dilakukan di lahan beririgasi dan lahan non-irigasi di Jawa Timur, dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi sawah di Jawa Timur. Analisis dilakukan dengan metode pendugaan maximum likelihood estimation menggunakan software Frontier 4.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan, unsur N, unsur P, dan tenaga kerja luar keluarga memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur. Usahatani padi sawah di lahan irigasi lebih efisien secara teknis dibandingkan usahatani padi sawah di lahan non-irigasi. Keberadaan jaringan irigasi, tingkat pendidikan formal petani, pendidikan nonformal petani, status kepemilikan lahan, dan keanggotaan petani dalam kelompok tani memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi di Jawa Timur. Keyword: efisiensi teknis, irigasi, Jawa Timur, usahatani padi
Judul: Efektivitas dan Efisiensi Pemberian Air lrigasi Secara Kontinu Pada BIok Tersier. Studi Kasus: Desa TinggaIjaya, Kecamatan JatiIawang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Abstrak: PengeIoIaan jaringan irigasi yang efektif dan efisien akan menjamin adanya peIayanan air yang baik bagi petani dan meemberikan manfaat bagi petani berupa tingkat produksi dan tingkat pendapatan yang makin meningkat. DiIihat dari efektivitasnya, pemberian air irigasi harud dapat meIayani seIuruh petak-petak sawah yang ada sesuai dengan kebutuhan dan waktunya masing-masing. Sedangkan prinsip efisiensi menghendaki cara ekspIoitasi yang dapat meIayani kebutuhan air bagi pertanian daIamjumIah dan waktu yang tepat. Suatu pemberian air irigasi pada blok tersier dapat diIaksanakan secara giliran atau kontinu. Sistem giliran dilaksanakan apabila sumber air untuk mengairi blok tersier tersebut terbatas jumIahnya. Sedangkan sistem kontinu dilaksanakan apabila air dirasakan mencukupi untuk mengairi areal sawah yang ada. DaIam peIaksanaan pemberian air irigasi ini sering muncul keluhan dari para petani di daerah tengah dan hilir bahwa sawah-sawah mereka hanya menerima sisa-sisa air dari daerah hulu. Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dari peneIitian ini adaIah: (l) mengetahui efektivitas pemberian air irigasi di daerah huIu, tengah, dan hilir; (2) mengetahui tingkat produksi pertanian di hulu, tengah, dan hilir; (3) mengetahui tingkat pendapatan usahatani di daerah hulu, tengah, dan hiIir; dan (4) mengetahui efisiensi pemberian air irigasi di daerah hulu, tengah, dan hilir pada bIok tersier. PeneIitian ini dilaksanakan di Desa TinggaIjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan di tingkat petani adalah data untuk musim tanam I (Oktober 1997-Maret 1998) dan untuk musim tanam II (April 1998-September 1998). Dilihat dari efektivitasnya, stress-days yang terlama teljadi di daerah hilir pada musim gadu. Sedangkan di daerah hulu tidak teljadi stress-days baik pada musim rendeng maupun musim gadu. Dalam sistem pola tanam dan intensitas tanam tidak terjadi perbedaan antara daerah hulu, tengah, dan hilir. Pola tanam yang dilaksanakan adalah padi-padi. Intensitas tanam mencapai 200%. Rata-rata tingkat produksi yang paling tinggi dicapai daerah hulu pada MT I dan MT II. Tingkat produksi yang paling rendah teljadi di daerah hilir. Pendapatan usahatani yang tertinggi diperoleh petani daerah hulu, sedangkan yang paling rendah diperoleh petani di daerah hilir. Efisiensi pemberian air irigasi dilihat dari rasio antara penerimaan dan biaya usahatani (rasio RIC). Daerah hulu mencapai rasio RIC yang tertinggi, dan yang terendah dicapai di daerah hilir. Saran yang bisa diajukan dengan adanya penelitian ini antara lain, ketika teljadi kemarau panjang yang menyebabkan debit air di sumber utama tidak mencukupi untuk mengairi seluruh areal sawah, perlu dilakukan pemberian air dengan sistem giliran. Perlu dilakukan suatu penelitian tentang analisis manfaat dan biaya pemberian air irigasi secara giliran. Kemudian dilakukan suatu penelitian tentang kadar unsur hara dalam tanah yang hams ditambah sehingga menghasilkan produksi yang optimal. Dapat dilakukan suatu penelitian untuk melihat besar penggunaan sarana produksi yang optimal untuk mendpatkan hasil yang maksimal. Untuk menghindari adanya ketidakadilan antara pembayaran iuran Dharma Tirta dengan pelayanan air irigasi yang diperoleh petani, pemberian air irigasi dapat dilaksanakan dengan sistem gilir giring. Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian tentang efisiensi kelembagaan Dharma Tirta serta metode pemungutan iuran Dharma Tirta yang efektif dan efisien. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Perencanaan ruang terbuka hijau untuk konservasi air pada kawasan wisata sanghyang jatinunggal : Kawasan bekas penambangan pasir di Kota Cimahi, Jawa Barat Abstrak: Pembangunan kota yang berlangsung dengan pesat mendorong pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang semakin tinggi. Akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan keterbatasan lahan yang dimiliki menyebabkan pertumbuhan pembangunan termasuk di Kota Cimahi dilakukan dengan mengkonversi lahan pertanian, hutan dan ruang terbuka lainnya menjadi lahan terbangun dengan struktur perkerasan dan bangunan. Hal ini berdampak terhadap permasalahan lingkungan yang serius diantaranya berkurangnya ruang resapan air, lingkungan menjadi gersang dan panas serta hilangnya keragaman flora dan fauna. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan lebih lanjut, perlu adanya perlindungan terhadap lingkungan tersebut. Kawasan Wisata Sanghyang Jatinunggal (K.WSJ) yang terletak di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi merupakan salah satu kawasan bekas penambangan pasir yang akan dikonversi menjadi sebuah area wisata dan area pemukiman. Karena direncanakan sebagai pusat wisata air, maka terjaminnya ketersediaan air dalam kualitas dan kuantitas yang cukup merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata. Hipotesis awal menunjukkan bahwa ketersediaan air pada KWSJ yang tidak pernah berkurang meskipun pada musim kemarau dapat berasal dari dua sumber yaitu sumber aliran air permukaan (run off) dan aliran air bawah permukaan (ground water). Sedangkan persediaan air di lingkungan sekitar tapak tergantung pada aliran air permukaan. ... Keyword:
Judul: Perencanaan ruang terbuka hijau Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat Abstrak: Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berawal dari pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan meningkatnya pembangunan dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan penduduk seperti kebutuhan tempat tinggal maupun fasilitas penunjangnya. Kenyataannya pembangunan tidak selalu berdampak positif (peningkatan perekonomian), tetapi juga menunjukkan dampak negatif seperti terjadi penurunan kualitas lingkungan dan mengakibatkan tingginya pencemaran udara dan air. Mengingat kondisi demikian, harus dilakukan pembangunan pada tata ruang kota seperti pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) dalam bentuk pemanfaatan lahan bagi penghijauan tanaman. Fungsi RTH selain dapat memberikan nilai keindahan, juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan yang rendah, memperbaiki iklim mikro (ameliorasi) dan sebagai habitat satwa yang ada dalam wilayah kota. Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak merupakan ibukota Propinsi Kalimantan Barat dengan luas 10.782 ha atau 107,82 Km². Kota Pontianak terletak di daerah aliran sungai yang memiliki topografi kurang dari 2%. Mengingat daerah ini merupakan daerah yang letaknya di pinggir sungai menyebabkan tingkat kerawanan biologis dan fisik tinggi yang dapat menjadi kendala bagi pengembangan kota. Berdasarkan keadaan kerawanan ini maka direncanakan suatu RTH yang diharapkan mampu meminimalkan tingkat kerawanan wilayah kota Pontianak ini. Studi Perencanaan RTH ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan McHarg (1992). Hasil studi ini dalam bentuk arahan pengembangan RTH kota Pontianak berdasarkan pada potensi sumber daya alam dan tingkat kepekaan faktor biofisik kota. Berdasarkan pendekatan sumber daya alam diperoleh kebutuhan luas RTH untuk Kotamadya Pontianak sebesar 4.636,26 ha (43% dari total luas kota) sampai dengan 7.223,94 ha (67% dari total luas kota), yang dikembangkan menjadi empat zona, yaitu zona penyangga, zona konservasi sempadan sungai dan parit, zona binaan dan zona kota. Sedangkan berdasarkan standar INMENDAGRI No. 14 Tahun 1988 diperoleh kebutuhan luasan RTH 40% sebesar 4.312,8 ha dan luasan RTH 60% sebesar 6.469,2 ha. Berdasarkan perhitungan kepekaan sumber daya alam, kebutuhan luasan RTH (nilai diperbandingkan dengan Inmendagri No.14/1988) tidak begitu berbeda…dst Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Keanekaragaman dan Aktivitas Capung (Ordo : Odonata) di Kebun Raya Bogor Abstrak: Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati termasuk di dalamnya keanekaragaman spesies serangga. Secara geografis, keanekaragaman hayati di negara kepulauan Indonesia sangat beragam.Serangga jenis capung termasuk salah satu kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia.Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan tempat hidupnya yang sebagian besar berupa perairan. Kebun Raya Bogor memiliki ragam koleksi flora dan merupakan tempat bernaung bagi berbagai jenis fauna seperti serangga, laba-laba, siput, burung dan sebagainya. Penelitian yang sudah banyak dilakukan hanya seputar jumlah spesies tanaman, burung, dan lain-lain. Penelitian tentang serangga, khususnya capung, masih tergolong sedikit. Aspek keragaman dan aktivitas capung di sekitar area Kebun Raya Bogor belum banyak diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang berkala untuk mengetahui keragaman dan aktivitas capung. Metode yang dilakukan di dalam penelitian ini dengan menangkap capung dengan jaring serangga. Selain itu, selama di tempat pengamatan juga diamati aktivitas capung tersebut. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis spesies capung menggunakan literatur Australian’s Dragonflies dan A Pocket Guide to Drgaonflies of Peninsular Malaysia and Singapore. Jenis capung yang ditemukan sebanyak sepuluh spesies capung yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Zyxomma obtusum, Hydrobasileus croceus, Ictinogomphus decoratus, Pseudagrion microcephalum, dan Pseudagrion rubriceps. Kesepuluh jenis capung ini tersebar di beberapa lokasi di Kebun Raya Bogor yaitu, Taman Lebak Sudjana Kassan, Kafe Dedaunan, Koleksi Tanaman Air, dan Istana Bogor. Aktivitas utama capung adalah terbang dan hinggap di atas permukaan tanaman air atau batu. Aktivitas capung dapat dipengaruhi oleh keberadaan air sungai, cuaca saat pengamatan, dan keberadaan tanaman air sebagai tempat hinggap. Faktor yang mempengaruhi aktivitas capung adalah keberadaan air sungai, cuaca, dan keberadaan tanaman air sebagai tempat hinggap. Keyword:
Judul: Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu dan Tumbuhan Pakan di KHDTK Haurbentes, Bogor, Jawa Barat. Abstrak: KHDTK Haurbentes merupakan salah satu kawasan hutan penelitian yang berada di Jawa Barat. Inventarisasi keanekaragaman hayati di suatu kawasan hutan penting dalam pengelolaan hutan dan konservasi. Data satwa yang terdapat di KHDTK Haurbentes meliputi data jenis burung, mamalia, dan herpetofauna, sementara itu belum tersedia data mengenai kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman jenis kupu-kupu di empat jalur pengamatan (Tepi 1, Tepi 2, Inti 1 dan Inti 2) dan mengkaji potensi tumbuhan pakan kupukupu. Metode yang digunakan dalam inventarisasi kupu-kupu adalah metode transek dan metode yang digunakan dalam analisis vegetasi adalah metode jalur berpetak. Dari hasil penelitian ditemukan 48 jenis kupu-kupu. Keanekaragaman kupu-kupu lebih tinggi di daerah tepi (Tepi 1 38 jenis; Tepi 2 22 jenis) dibandingkan dengan di daerah inti (Inti 1 10 jenis; Inti 2 11 jenis). Keanekaragaman jenis (H’) kupu-kupu tertinggi terdapat di jalur Tepi 1 (3.29) dan terendah pada Inti 1 (2.03). Tingkat kemerataan tertinggi terdapat pada jalur Inti 2 (0.91). Tingkat kesamaan komunitas tertinggi yaitu antara jalur Inti 1 dengan jalur Inti 2 sebesar 0.40. Tumbuhan pakan ulat dan kupu-kupu yang ditemukan di lokasi ini berjumlah 30 jenis terdiri dari 20 jenis pakan ulat dan 11 jenis pakan kupu-kupu. Keyword: Habitat, Keanekaragaman, KHDTK Haurbentes
Judul: Penjadwalan dokter kamar darurat di RSCM menggunakan pemrograman linear integer Abstrak: At an emergency unit of a hospital are generally posted several physicians for 24 hours for each and every day. The management unit of an emergency room usually has to deal with schedulling problem of physicians with time constraint of availability. This scheduling problem can be modeled as an integer linear programming (ILP) problem. ILP is an optimization problem with linear objective function, linear constraints, and integer variables. Scheduling problem is formulated in an optimization model, where the objective function is to minimize the operational cost of emergency room with the following constraints: (i) the time availability of physicians, (ii) the balanced work load for every physicians, (iii) holiday and dayoff determination of each physician. This paper discusses the schedulling of an emergency room’s physicians problem in the form of ILP, with a case study at Emergency Unit of Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), Jakarta. The model is solved using Lingo 8.0 software. The solution obtained using ILP scheduling method is found to be more balanced than the corresponding solution using conventional method. Keyword:
Judul: Profil Elektrokardiogram pada Babi (Sus scrofa) yang Diberi Implan Scaffold Biphasic Calcium Phosphate /Alginate pada Tulang Tibia. Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas kelistrikan jantung babi yang diberi implan Scaffold Biphasic Calcium Phosphate /Alginate pada tulang Tibia. Penelitian ini dilakukan pada 3 ekor babi jantan dengan umur 3-4 bulan, berat badan sekitar 20-25 kg dan diaklimatisasi selama 14 hari. Pemeriksaan elektrokardigram dilakukan pada hewan dalam keadaan tidak sadar atau teranestesi. Pemeriksaan elektrokardiogram dilakukan praoperasi, pascaoperasi penanaman implan Bone Scaffold Biphasic Calcium Phosphate /Alginate dan beberapa hari pascaoperasi yaitu hari ke -30, 60, dan 90. Parameter yang dievaluasi adalah amplitudo dan durasi gelombang P, durasi kompleks QRS, durasi interval PR, amplitudo dan durasi gelombang R dan amplitudo gelombang T. Nilai amplitudo dan durasi gelombang P, nilai rata-rata interval PR, nilai ratarata kompleks QRS, nilai rata-rata amplitudo dan durasi gelombang R dan nilai rata-rata amplitudo gelombang T yang diperoleh tidak berbeda nyata (P>0.05) antar waktu pengamatan dan masih dalam rentang nilai normal. Berdasarkan hasil yang diperoleh, babi yang mendapat implan Scaffold Biphasic Calcium Phosphate /Alginate tidak menunjukkan adanya kelainan pada rekaman EKG. Keyword: babi, BCP (Biphasic Calcium Phosphate)/Alginate, elektrokardiogram, tulang tibia
Judul: Gambaran Radiografi Tulang Tibia Hasil Implan Scaffold Biphasic Calcium Phosphate/Alginate Pada Babi (Sus scrofa) Abstrak: Proses persembuhan fraktura tulang merupakan proses pemulihan yang memerlukan waktu yang cukup lama. Kejadian fraktura tulang yang semakin meningkat telah memicu perkembangan riset biomaterial di dunia medis sebagai pendukung persembuhan tulang. Gambaran radiografi pada tulang perlu dilakukan untuk melihat tahap dan kecepatan persembuhan tulang. Penelitian ini menggunakan scaffold biphasic calcium phosphate (BCP) 70/30 sebagai bahan implan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan jaringan pada proses persembuhan tulang tibia babi dengan melakukan pemeriksaan rontgen bagian tulang tibia di regio ektremitas kaki belakang. Tiga ekor babi telah digunakan dalam penelitian ini dan diimplan biomaterial BCP berpori. Sebelum memulai prosedur operasi, ketiga babi tersebut diaklimatisasi dengan pemberian obat cacing dan antibiotik selama 14 hari. Defek dibuat pada kaki belakang kiri dan kanan os tibia, kaki kanan diberi bahan implan sedangkan kaki kiri tidak diberikan bahan implan sebagai kontrol. Radiografi diambil pada hari ke-0, ke-7, ke-30 dan ke-60 pasca implantasi. Radiografi yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan menggunakan software image-J untuk menilai status pelet BCP/alginate, reaksi tulang dan jaringan sekitarnya serta respons pembentukan tulang baru. Hasil menunjukkan bahwa penurunan ukuran defek perlakuan adalah lebih sedikit tetapi memicu pertumbuhan kalus yang lebih banyak dibanding defek kontrol. Nilai densitas implan BCP dan peri-implan proksimal tulang secara umum mengalami penurunan selama proses persembuhan tulang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahan implan BCP berpori berpengaruh terhadap proses persembuhan tulang. Keyword: bone, density, healing, BCP implant, pig, radiography, scaffold
Judul: Optimasi Penjadwalan Armada Pesawat Terbang Abstrak: One of the common issues faced by airline companies relies on fulfilling passenger demands for Origin-Destination (O-D) routes using all fleet types. This paper presents an optimization model to determine fleet assignment for each flight route in order to minimize total costs. The total costs consist of the operating cost and passenger spill cost. The model is considered as an integer linear programming which is further implemented within the Citilink airlines schedule, and was solved using software Lingo 11.0. The model produced a fleet assignment in order to fulfill demand for all O-Ds with minimum cost. Keyword: fleet assignment, integer linear programming, optimization
Judul: Kompatibilitas campuran dua ekstrak dari empat tanaman famili annonaceae dan meliaceae terhadap mortalitas ulat kubis (crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: pyraidae)) Abstrak: Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: pyralydae) merupakan hama penting pada tanaman Brassicaceae (Crucifera) yang dapat menyebabkan kerugian cukup besar. Salah satu alternatof pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan insektisida botani. Penelitian ini bertujuan mempelajari keefektifan campuran ekstrak Annonaceae dan Meliaceae terhadap mortalitas larva C. pavonana. Keyword:
Judul: Aktivitas Campuran Formulasi Bacillus thuringiensis dan Ekstrak Piper retrofractum Vahl. (Piperaceae) terhadap Larva Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae) Abstrak: Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas campuran formulasi Bacillus thuringiensis (Bt) dan ekstrak Piper retrofractum (Pr) dengan tiga macam perbandingan konsentrasi terhadap tingkat mortalitas dan perkembangan larva Crocidolomia pavonana di laboratorium. Ekstraksi buah P. retrofractum dilakukan dengan menggunakan pelarut etil asetat, sementara formulasi Bt yang digunakan ialah Bactospeine WP (bahan aktif δ-endotoksin 16,000 IU/mg). Uji toksisitas formulasi Bt dan ekstrak Pr serta campurannya dilakukan pada enam taraf konsentrasi ditambah kontrol, masing-masing enam ulangan, dengan metode celup daun. Campuran Bt dan Pr diuji pada tiga macam perbandingan konsentrasi (w/w) yaitu 1:5 (C1), 1:10 (C2), dan 1:20 (C3). Hasil pengujian menunjukkan bahwa LC50 Bt dan Pr serta tiga macam campurannya (C1, C2 dan C3) pada 96 jam sejak awal perlakuan (JSAP) berturut-turut 0,01%, 0,17%, 0,03%, 0,11%, dan 0,04% dan LC95 masing-masing 0,028%, 0,35%, 0,13%, 0,7%, dan 0,17%. Kematian larva uji pada perlakuan dengan campuran Bt dan Pr terjadi lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan Bt secara terpisah. Campuran C1 dan C3 bersifat sinergistik lemah pada taraf LC50, sedangkan pada taraf LC95 bersifat aditif kecuali pada 48 JSAP bersifat antagonistik, sedangkan campuran C2 bersifat antagonistik pada semua pengamatan, baik pada LC50 maupun LC95. Pada konsentrasi tertinggi formulasi Bt dan ekstrak Pr serta ketiga campurannya, tidak satupun larva uji mencapai instar IV pada 96 JSAP, sedangkan larva kontrol yang telah mencapai instar IV sekitar 92-96%. Campuran Bt + Pr 1:5 dan 1:20 (w/w) berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai alternatif pengendalian hama Crocidolomia pavonana. Keyword:
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Perbaikan Mutu Biodiesel Hasil Proses Fraksinasi dengan Kandungan Metil Oleat (C18:1) Dominan untuk Penerapannya sebagai Bahan Bakar Abstrak: Fractionation of palm olein biodiesel using fractional distillation system is used to separate dominant methyl palmitic (C16) with dominant methyl oleic (C18:1). This biodiesel fraction contains dominant of methyl oleic (C18:1), has a good characteristic in lower cloud point that possibly be applicated as a fuel in four season country. Bentonite are used in this research with the view of its usefulness in lowering viscosity and acid number. The purpose of this study is to obtain the best characteristics of biodiesel as a fuel appropriate to the biodiesel standard, and to obtain the best bentonite concentration used to improve the unappropriate parameter. This study was conducted using completely randomized design. Biodiesel quality improvement is done by using experimental factor of bentonite concentration (1%, 3%, and 5%). The use of bentonite experimentally could lowering acid number and kinematic viscosity. Compared to the blank (control), biodiesel with 1% of bentonite concentration could give the best result in lowering kinematic viscosity. Keyword:
Judul: Penggunaan Bahan Adsorben dan Pengkelat Pada Proses Pemurnian Minyak Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) Kabupaten Buru Abstrak: Purification is one of method to improve the quality of cajuput oil. This study aims to identify and analyze the effect of citric acid and bentonite using to the yield, limpidity, metal content, and Buru cajuput oil quality based on SNI 06-3954-2006 (scent, color, specific gravity, index of refraction, optical rotation, and solubility in 70% ethanol). Variable process conditions studied were type of material purification (citric acid and bentonite) and their concentration were 0%, 1%, 2%, and 3%. The citric acid and bentonite using had an affect on yield, specific gravity, optical rotation and hadn’t an in with a limpidity and index of refraction based on statistical tests were performed using the SAS (Statistical Analysis System). Despitefully, citric acid using produced oil have been resulted on tranparent until greenish yellow colored, whereas the use of bentonite have produced oil that it is yellowed. The scent of cajuput oil hasn’t changed after the purification process. The best treatment was selected based on the value of limpidity, it was a purification treatment using 1% citric acid. Three types metals content (Cu, Fe, and Mg) decreased after purification using 1% citric acid. Other that, the content of cineol increased after purified from 40.73% to 43.82%. The results of refining oil by using citric acid and bentonite have meet in accordance with the ISO (2006). Keyword:
Judul: Kasus-Kasus Gawat Darurat Reproduksi Anjing Betina : Studi Kasus Pada Praktek Dokter Hewan Bersama 24 Jam Drh. Cucu K. Sajuthi Dkk, Jakarta. Abstrak: Kasus-kasus gawat darurat reproduksi anjing betina merupakan kasus yang sering ditemukan dalam praktek hewan kedl. Skripsi ini membahas pendekatan penanganan kasus-kasus tersebut berdasarkan patogenesa, gambaran klinis, diagnosa dan terapi. Kasus yang diobservasi berjumlah 8 kasus, terdiri dari 3 kasus non operatif dan 5 kasus operatif. Pada kasus partus disertakan dengan penyusunan penanganan operatif dan non operatif yang disebut Tata Laksana Penanganan Baku (TPB) terhadap induk dan anak Keyword:
Judul: Studi pertumbuhan cabe jawa panjat [Piper retrofractum Vahl.] di pembibitan dari tiga sentra produksi Abstrak: Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman cabe java panjat di pembibitan dari tiga sentra produksi (Madura, lamongan, dan Lampung) yang ditumbuhkan di Bogor yang dilaksanakan di Kebun Percobaan ITB Sawah Baru pada bulan September 2008 sampai dengan Januari 2009. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak faktor tanggal lokasi dengan tiga taraf perlakuan yaitu Madura, Lamongan, dan lampung. Tiap perlakuan terdiri atas tiga ulangan sehingga terdapat 9 satuan percobaan, dan setiap satuan percobaan terdiri dari 35 tanaman. Keyword:
Judul: Pengaruh jumlah ruas setek batang dan pemupukan daun terhadap pertumbuhan tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ruas setek dan jenis pupuk daun yang terbaik bagi pertumbuhan tanaman panili. Percobaan dilaksanakan di lahan percobaan Kebun Percobaan IPB Darmaga IV, Bogor, selama empat bulan. Tempat percobaan terletak pada ketinggian ± 250 m di atas permukaan laut. Dalam percobaan ini digunakan rancangan faktorial dalam acak kelompok dengan tiga ulangan, tiap ulangan terdiri atás 80 tanaman. Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua faktor, yaitu jumlah ruas setek dan pupuk daun. Jumlah ruas setek terdiri dari lima taraf yaitu R₁) 2 ru- as, R2) 3 ruas, R3) 4 ruas, R4) 5 ruas, R5) 6 ruas. Per- lakuan pupuk daun terdiri dari empat taraf yaitu Po) tanpa pupuk daun (kontrol), P₁) Bayfolan. P2) Gandasil D, P3) Hy- ponex Merah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas setek berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati, yaitu panjang tunas, jumlah daun tunas, lingkar batang tunas, jumlah akar primer, jumlah akar sekunder, panjang akar, bobot basah tunas dan akar, serta bobot ke- ring tunas dan akar. Pada percobaan ini, pertumbuhan tanaman panili ter- baik adalah dengan perlakuan jumlah ruas setek yang terbe- sar (setek 6 ruas). Urutan perlakuan jumlah ruas setek yang memberikan pengaruh pertumbuhan terbesar hingga ter- kecil (berdasarkan peubah bobot kering akar dan tunas) yaitu setek 6 ruas, 5 ruas, 4 ruas, 3 ruas dan 2 ruas. Perlakuan pupuk daun dan interaksi perlakuan jumlah ruas setek dengan pupuk daun tidak berpengaruh nyata untuk semua peubah yang diamati… Keyword:
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase. Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
Judul: Motivasi dan minat rumah tangga terhadap pengelolaan sampah Abstrak: Sampah rumah tangga di wilayah perkotaan merupakan permasalahan yang rumit dalam pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan minat rumah tangga terhadap pengelolaan sampah. Contoh penelitian ini adalah rumah tangga yang tinggal di wilayah daerah aliran sungai, wilayah padat penduduk, perdesaan serta wilayah perumahan di Kota Bogor. Contoh dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling dengan jumlah sebanyak 200 orang. Lokasi penelitian terletak di Babakan Pasar, Bondongan, Rancamaya, Perumahan Budi Agung dan Perumahan Sinbad Agung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi yang dimiliki rumah tangga untuk melakukan pengelolaan sampah tergolong tinggi. Proporsi terbanyak minat rumah tangga untuk mengelola sampah berada pada kategori tinggi. Sementara itu, perilaku rumah tangga dalam mengelola sampah berkategori rendah. Hasil uji hubungan menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara motivasi dengan minat dan motivasi dengan perilaku, serta hubungan positif signifikan antara minat dengan perilaku. Selain itu, hasil menemukan bahwa motivasi dan minat rumah tangga berpengaruh terhadap pengelolaan sampah. Hasil penelitian tersebut menjadi umpan balik/implikasi manajerial bagi pemimpin wilayah setempat untuk menetapkan adanya hadiah ataupun hukuman dalam mengelola sampah, serta memberikan saran kepada produsen dalam membuat kemasan yang ramah lingkungan atau dapat di daur ulang. Keyword: Household, Intention, Motivation, Waste management, Human ecology, Cross sectional study, Cronbachs alpha, Household waste, Convenience sampling
Judul: Analisis Perilaku Ibu Rumah Tangga Bantaran Sungai Citampian dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga. Abstrak: Permasalahan utama yang berada di Kabupaten Bogor adalah pencemaran sungai yang berasal sebagian besar dari limbah dari domestik. Salah satu penyebab dari permasalahan utama pencemaran sungai adalah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Program ecovillage merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran sungai melalui penyuluhan kepada masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku ibu rumah tangga Bantaran Sungai Citampian dalam mengelola sampah rumah tangga. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan data kuantitatif berupa kuesioner yang didukung oleh data kualitatif berupa wawancara mendalam dengan ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan pendapatan rumah tangga dan dukungan penyuluhan lingkungan mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam mengelola sampah rumah tangga, tepatnya pada aspek kognitif, afektif, dan tindakan. Keyword: masyarakat bantaran sungai, perilaku, sampah rumah tangga
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Laju Metabolisme pada Induk Bunting dan Anak Tikus (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Metabolisme adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh. Laju metabolisme (LM) atau Metabolic Rate sangat bervariasi, dan dapat dihubungkan dengan kapasitas untuk tingkat pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju metabolisme induk pada status fisiologis yang berbeda dan pada anak tikus dengan beda usia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina bunting serta 15 ekor anak jantan dan 15 ekor anak betina. Laju metabolisme pada induk diukur pada umur 1 dan 13 hari kebuntingan, partus, serta 21 dan 70 hari post partus. Laju metabolisme pada anak neonatus diukur pada hari kelahiran, umur 21 dan 70 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu jalur (one way) yang dilanjutkan dengan uji posthoc Tukey dan dianalisis regresi linier untuk mengetahui korelasi antara laju metabolisme dan status fisiologis induk bunting serta korelasi antara laju metabolisme dengan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LM induk tikus meningkat secara signifikan (P<0.05) seiring bertambahnya usia kebuntingan sampai partus, serta sampai 21 hari post partus, setelah itu menurun kembali saat 70 hari post partus. Laju metabolisme anak tikus jantan dan betina juga semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan tidak ada perbedaan antara LM anak jantan dan betina (P>0.05). Korelasi positif ditunjukkan antara laju metabolisme dan usia anak jantan dan betina. Tidak ada korelasi antara laju metabolisme induk dan status fisiologis induk. Keyword: Laju metabolisme, neonates, tikus bunting
Judul: Korelasi Antara Pulsus dan Saturasi Oksigen Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Keterkaitan antara pulsus dan saturasi oksigen sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses fisiologi. Penelitian ini bertujuan mempelajari korelasi antara pulsus dan saturasi oksigen normal pada induk (bunting, melahirkan, dan menyusui) dan anak tikus (lahir, lepas sapih, dan dewasa kelamin). Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan berasal dari galur Sprague-Dawley dengan jumlah induk/anak yang digunakan adalah 5 ekor di setiap kelompok pengambilan data. Nilai pulsus dan saturasi oksigen diukur menggunakan pulse oximetry. Nilai pulsus dan saturasi oksigen induk meningkat secara signifikan (p<0.05) seiring bertambahnya umur kebuntingan, sedangkan nilai pulsus dan saturasi oksigen induk mengalami penurunan secara signifikan (p<0.05) sejak partus, laktasi, hingga 70 hari postpartus. Nilai pulsus pada anak tikus putih baru lahir mengalami penurunan sejak hari kelahiran sampai umur 70 hari, sedangkan nilai saturasi oksigen meningkat dari lahir sampai umur 70 hari. Terdapat korelasi positif antara pulsus dan saturasi oksigen pada induk. Nilai saturasi oksigen akan meningkat sebesar 0.41 dengan peningkatan pulsus sebesar satu persen. Terdapat korelasi negatif antara pulsus dan saturasi oksigen pada anak. Pada anak tikus jantan, nilai pulsus akan turun sebesar 2.78 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen, sedangkan pada anak tikus betina, nilai pulsus akan turun sebesar 3.1 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen. Keyword: pulsus, saturasi oksigen, tikus putih Sprague-Dawley
Judul: Aplikasi Android untuk Pengenalan Citra Karakter Jepang dengan Library Tesseract Abstrak: Japanese is one of difficult language to learn because the writing is relatively complicated and it has three kind of writing hiragana, katakana, and kanji. In this study, the Japanese character recognition system based on Android is designed to recognize Japanese character image and translate it into Indonesian using the library Tesseract OCR (Optical Character Recognition). OCR is a technique to convert non digital text into digital text or literally be interpreted as optical character recognition. In this study there were five functional requirements taking a picture with a camera, taking pictures form gallery, the conversion from image to text, text editing of Japanese character form OCR results, and display the results of Japanese text translations. Based on 10 samples of Japanese characters that have been tested, the accuracy values obtained from the test image from the camera around 80% and 94% image from the gallery. Besides test of applications using the questionnaire reached 91%. Thus this application is expected to be able to recognize the image of Japanese characters and translate them into Indonesian according to user needs. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Text., Image, Tesseract OCR, Android, Indonesian, Japanase
Judul: Karakterisasi Senyawa Kimia Mimi Tachypleus gigas pada Proporsi Tubuh Berbeda. Abstrak: Mimi merupakan hewan laut yang banyak dimanfaatkan secara empiris, namun di Indonesia belum banyak diketahui kandungan senyawa bioaktifnya. Keracunan akibat mengonsumsi mimi juga telah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengukur morfometrik, menghitung proporsi tubuh, dan menentukan kandungan fitokimia, toksisitas, serta antioksidan pada proporsi tubuh berbeda. Mimi betina berukuran lebih dari 500 g diperoleh dari perairan Kabupaten Lamongan pada bulan Juli 2018. Rendemen bagian tubuh terbanyak ialah cangkang dan terendah jeroan. Bagian yang dapat dimakan sebesar 45.39%. Mimi mengandung lemak rendah pada daging 1.97% dan tinggi lemak pada gonad 4.87%. Pelarut yang menghasilkan ekstrak gonad terbaik ialah etanol sehingga digunakan untuk mengekstrak daging, jeroan, dan insang. Ekstrak jeroan bersifat toksik dengan nilai LC50 109.44 ppm, sedangkan ekstrak gonad dan daging tidak toksik dengan nilai 1251.30 dan 1101.79 ppm. Aktivitas antioksidan daging lemah, sedangkan gonad sangat lemah. Keyword: ekstraksi, karakterisasi, mimi, mormfometrik, toksisitas
Judul: Studi Potensi Mimi di Kab. Rembang Prof. Jawa Tengah Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek ekologis mimi mulai dari ukuran matang kelamin, tingkah laku pemijahan, lokasi pemijahan, lokasi penangkapan, musim penangkapan dan pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan di sepanjang pantai dan sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu mulai tanggal 22 Desember 1991 sampai 18 Mei 1992. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penelitian tahap pendahuluan, penelitian mengenai penangkapan dan penelitian pelengkap. Untuk mengetahui perbedaan dua musim penangkapan mimi (bulan Pebruari dan Maret) digunakan uji statistik dengan metode "Uji Dua Arah Dua Nilai Tengah". Sedangkan untuk menganalisa vegetasi pantai digunakan metode berpetak. Di sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang ditemukan tiga jenis mimi yaitu: mimi ranti (Carcinoscorpius rotundicauda), mimi kebo (Tachypleus gigas) dan mimi dadap atau mimi landak (Tachypleus unidentified). Mimi dadap merupakan satu jenis mimi yang tidak dijumpai dalam buku-buku identifikasi mimi. Bentuk mimi dadap dilihat dari atas cangkang prosoma seperti Tachyples gigas jantan, dilihat dari samping seperti Tachypleus tridentatus jantan, tetapi dilihat dari sisi ventral di bawah prosoma seperti jenis Tachypleus gigas betina (tidak terdapat capit pada kaki-kaki jalannya). Mimi ini oleh masyarakat Rembang dianggap beracun. Mimi ini oleh masyarakat setempat tidak pernah ditemui nelayan dalam keadaan berpasangan seperti dua jenis mimi lainnya. Keyword:
Judul: Surakarta: Perkembangan Kota Ditinjau Dari Perubahan Kondisi Sosial Pada Bekas Ibukota Kerajaan Di Jawa. Abstrak: Suatu lanskap tidaklah terbentuk begitu saja namun memiliki sejarah perkembangannya sendiri. Pengaruh peristiwa alam dan intervensi manusia pada lanskap dan lingkungannya akan menimbulkan suatu bentukan yang khas pada wajah lanskapnya yang akan terlihat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Lanskap yang dibangun manusia dalam suatu periode sejarah dapat merefleksikan kebudayaan, ekonomi dan "political nature" suatu masyarakat yang dengan mempelajarinya dapat lebih memahami manusia yang ada sekarang serta bagaimana mereka mengekspresikan dirinya dalam pembangunan lanskapnya (Carpenter ef.al., 1975). Dengan kata lain sejarah adalah suatu proses yang menyertai terbentuknya suatu lanskap, termasuk diantaranya lanskap suatu kota. Keyword:
Judul: Bioekonomi Perikanan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus 1758) di PPS Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Abstrak: Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap merupakan tempat pendaratan ikan yang berada di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Ikan cakalang merupakan salah satu ikan dominan yang di tangkap dengan hasil tangkapan kedua terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi sumberdaya ikan cakalang yang didaratkan di PPS Cilacap berdasarkan aspek bioekonomi serta melihat potensi lestari ikan cakalang. Hasil analisis bioekonomi menunjukkan bahwa produksi optimal untuk sumberdaya ikan cakalang sebesar 3354,41 ton dengan upaya maksimal 3246 trip dan rente ekonomi optimal untuk pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang mencapai Rp 38.148.678.685/tahun. Ikan cakalang saat ini diindikasikan telah mengalami overfishing. Keyword: Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), bioekonomi, Cilacap
Judul: Studi Tentang Potensi dan Analisis Bio - Ekonomi Perikanan Kembung (Rastrelliger spp.) di Sungailiat Bangka Abstrak: Pengelolaan sumber daya perikanan menghadapi dua permasalahan pokok, yaitu permasalahan biologi dan permasalahan ekonomi. Permasalahan biologi adalah stok sumber daya perikanan terancam kelestariannya sedangkan permasalahan ekonomi adalah usaha penangkapan belum memberikan keuntungan yang layak bagi sebagian besar nelayan. Oleh karenanya pemerintah daerah harus cermat dalam menerapkan kebijakan pengembangan perikanan laut agar tujuan pemanfaatan sumber daya perikanan laut yang berorientasi pada kelestarian sumber daya ikan, kesejahteraan nelayan dan pendapatan pemerintah dapat tercapai secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mengetahui hasil tangkap maksimum lestari (MSY) dan upaya tangkap optimum sumber daya ikan kembung di perairan Laut Sungailiat yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Sungailiat, (2) menganalisis kelimpahan stok, pertumbuhan, dan produksi sumber daya ikan kembung di Sungailiat, (3) melakukan analisis bio - ekonomi perikanan kembung di Sungailiat. Keyword:
Judul: Tinjauan Matematis Algoritme Kriptosistem Enkripsi ElGamal atas Field 𝔽�3𝑚� Abstrak: Pertukaran informasi ataupun data merupakan hal yang biasa dilakukan di era global ini. Namun dalam prosesnya, dibutuhkan suatu sistem keamanan yang mampu menjaga kerahasiaan, keutuhan dan keaslian data tersebut. Sistem keamanan informasi ini dipelajari dalam ilmu kriptografi. Banyak metode ataupun algoritme kriptografi yang dapat diterapkan dengan sistem keamanannya tersendiri. Kriptosistem enkripsi ElGamal merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjaga keamanan informasi yang dipertukarkan. Algoritme enkripsi ElGamal memiliki tiga proses. Pertama, pembangkitan kunci yang menghasilkan kunci privat dan kunci publik. Kedua, proses enkripsi yang mengubah pesan bermakna menjadi pesan tak bermakna. Dan ketiga ialah proses dekripsi yang mengembalikan pesan tak bermakna menjadi pesan bermakna. Masalah logaritma diskret merupakan tumpuan utama sistem keamanan algoritme ini. Secara khusus algoritme ElGamal menggunakan grup multiplikatif ℤ𝑝������� ∗ , namun sebenarnya dapat digeneralisasi dengan menggunakan grup multiplikatif dari suatu field berhingga. Karya ilmiah ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam konstruksi field berhingga 𝔽�������3𝑚������� yang diterapkan pada algoritme kriptosistem enkripsi ElGamal, mekanisme algoritme ElGamal dan analisis keamanannya. Keyword: ElGamal, enkripsi, kriptosistem, kunci rahasia, field berhingga
Judul: Gastrointestinal Endoparasite Infection of Dogs in the Animal Health and Livestock Service Center Animal shelter of Jakarta Abstrak: Infeksi parasit gastrointestinal adalah masalah yang umum terjadi pada anjing. Namun, data prevalensi parasit cacing dan protozoa pada anjing di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan intensitas infeksi endoparasit pada anjing di penampungan hewan Pusat Pelayanan Kesehatan dan Peternakan (PUSYANKESWANAK) Jakarta. Sebanyak 50 sampel feses dikoleksi dari anjing jantan dan betina yang berasal dari beberapa lokasi di Jakarta. Metode pemeriksaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengapungan sederhana dan McMaster untuk mengidentifikasi telur cacing dan ookista dari protozoa. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat 21 dari 50 anjing (42%) yang terinfeksi parasit saluran pencernaan di PUSYANKESWANAK Jakarta. Telur cacing yang teridentifikasi adalah Ancylostoma spp. (34%), Toxocara spp. (6%), dan Trichuris spp. (10%). Isospora spp. (2%) merupakan satu-satunya protozoa yang menginfeksi anjing di shelter tersebut. Prevalensi infeksi tertinggi menurut umur adalah Ancylostoma spp. (34.78%) dari umur 0–1 dengan intensitas infeksi rata-rata 1,775 EPG (egg per gram fecal sample) dan Ancylostoma spp. (46.67%) dari umur 2–4 dengan rata-rata intensitas 300 EPG. Prevalensi infeksi lebih tinggi pada anjing jantan dibandingkan anjing betina. Ancylostoma spp. (35.71%) dan Trichuris spp. (42.86%) masing-masing paling banyak ditemukan pada anjing local dan poodle, dengan intensitas rata-rata 286 dan 133 EPG. Berdasarkan wilayah kota administratif prevalensi tertinggi verada di Jakarta Utrara, dengan intesnsitas rata-rata Ancylostoma spp. Sebagai 6,150 EPG. Penularan zoonosis dari anjing memiliki risiko yang lebih tinggi, sehingga dibutuhkan langkah pengendalian parasit serta edukasi masyarakat untuk mengambil tindakan bijak terkait penanganan parasit pada hewan peliharaan. Keyword: animal shelter, dogs, gastrointestinal parasite, infectious, Jakarta
Judul: Prevalensi Infeksi Endoparasit pada Anjing di Klinik Monsabel Medan Periode Januari - Desember 2021 Abstrak: Anjing atau Canis familiaris merupakan salah satu hewan yang dapat hidup berdampingan dengan manusia. Infeksi parasit cacing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dijumpai pada anjing. Penelitian ini bertujuan mengukur prevalensi infeksi endoparasit dan infeksi cacing pada anjing serta faktor risiko kejadian kecacingan dan tindakan preventif untuk mencegah infeksi cacing. Pengambilan data rekam medikpasien anjing dilakukan di klinik Monsabel Medan pada Januari sampai Desember 2021. Total kasus infeksi cacing pada anjing berjumlah 68 kasus dari 2828 total seluruh pasien anjing. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Prevalensi infeksi cacing pada anjing di klinik Monsabel Medan pada Januari – Desember 2021 sebesar 2,41%. Faktor risiko infeksi cacing pada anjing adalah jenis kelamin.dan umur. Antelmintik yang mengandung bahan aktif seperti febantel, pyrantel pamoat, dan praziquantel digunakan sebagai tindakan preventif untuk mencegah infeksi cacing., Dog or Canis familiaris is one of the animals that can live with humans. Parasitic helminth infection are one of the most common health problems in dogs. The aim of this study is to determine the prevalence of dog endoparasite infection and helminth infection in dogs as well asthe risk factors for helminthiasis and preventive behaviors to avoid helminth infections. Medical records of canine patients were collected at the Monsabel clinicin Medan from January to December 2021. The total number of cases of helminth infection in dogs was 68 cases out of 2828 total canine patients. The datawere analyzed descriptively and quantitatively. The prevalence of helminth infection in dogs at the Monsabel clinic Medan from January to December 2021 was 2.41%. The risk factor for helminth infection in dogs is gender and age. Anthelmintics containing active ingredients such as febantel, pyrantel pamoate, andpraziquantel are preventive measures to prevent helminth infections. Keyword: dogs, anthelmintic, helminth infection
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3 Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1 Keyword:
Judul: Factors Affecting Generation Y and Z's Interest Toward Bank BTN's Rent to Own Mortgage Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang meningkat, diproyeksikan hingga tahun 2050, meningkatkan kebutuhan akan rumah dan beban finansial bagi penduduk usia produktif, khususnya generasi Y dan Z yang ditunjukkan oleh meningkatkan rasio ketergantungan, sehingga sulit bagi kalangan usia produktif untuk memiliki hunian layak. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat generasi Y dan Z di Jabodetabek dalam memilih skema KPR Rent to Own (RTO) yaitu berasal dari bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion), menggunakan data sekunder dari Bank BTN. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan regresi logistik biner menggunakan SPSS 25 untuk mengetahui faktor-faktor signifikan terhadap minat KPR RTO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar generasi Y dan Z memiliki minat membeli rumah, namun kelompok yang berminat menyewa rumah menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap KPR RTO dibandingkan dengan kelompok yang berminat membeli rumah. Pada model regresi gabungan wilayah Jabodetabek, terdapat tiga variabel signifikan pada kategori produk yaitu harga rumah yang sesuai dengan kesepakatan awal, fasilitas perbaikan rumah, dan fleksibilitas dalam menentukan periode sewa dan beli rumah. Sedangkan pada kategori harga terdapat dua variabel signifikan yaitu kesediaan membayar sewa rumah lebih tinggi daripada sewa konvensional dan pengembalian uang muka sebesar 5 persen. Model regresi di masing-masing wilayah mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, menunjukkan bahwa terdapat tiga wilayah yang memiliki masing-masing satu variabel signifikan: wilayah Jakarta dengan kesediaan membayar sewa lebih tinggi daripada sewa konvensional, serta wilayah Bogor dan Depok dengan kesediaan pada pengembalian uang muka sebesar 5 persen. Selain itu, mengomunikasikan nilai tambah KPR RTO dapat menarik lebih banyak nasabah., The increasing population growth, projected until 2050, raises the demand for housing and financial burdens on the working-age population, particularly Generation Y and Z, as indicated by the increasing dependency ratio. This makes it challenging for the working-age group to afford decent housing. This study analyzes the factors influencing the interest of Generation Y and Z in Jabodetabek in choosing Rent to Own (RTO) mortgage schemes, derived from the 4P marketing mix (Product, Price, Place, Promotion), using secondary data from Bank BTN. Data analysis was conducted through descriptive analysis and binary logistic regression using SPSS 25 to identify significant factors affecting interest in RTO mortgages. The results show that most Generation Y and Z individuals are interested in buying houses; however, those who prefer renting show higher interest in RTO mortgages compared to those who prefer buying. In the combined regression model for Jabodetabek, three significant variables were identified in the product category: initial house price agreement, home improvement facilities, and flexibility in determining rental and purchase periods. In the price category, two significant variables were identified: willingness to pay higher rent than conventional rent and a 5 percent down payment refund. The regression model for each region, including Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, indicates that three regions have one significant variable each: Jakarta with willingness to pay higher rent than conventional rent, and Bogor and Depok with a 5 percent down payment refund. Additionally, communicating the added value of RTO mortgages can attract more customers. Keyword: analisis regresi logistik biner, Jabodetabek, KPR Rent to Own, binary logistic regression analysis, rent-to-own KPR
Judul: Penetration Value of Rent-To-Own KPR Based on the Capability of Low-Income People in Buying a House Abstrak: Kegiatan capstone project yang dilakukan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi industri perumahan saat ini. Tingkat backlog yang tinggi mendorong BTN untuk menciptakan inovasi skema pembiayaan rumah yaitu KPR Rent-To-Own (KPR RTO) namun penjualannya belum masif terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali existing value KPR RTO, mengkaji karakteristik dan kapabilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), serta memformulasikan strategi penetrasi value untuk membantu pengembangan KPR RTO. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penentuan sampelnya menggunakan non- probability sampling dengan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan prinsip 5C dan analisis SOAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas MBR dalam membeli rumah terbatas karena penghasilan dan administrasi yang sulit untuk dipenuhi. Hasil analisis kapabilitas MBR dilakukan untuk membantu perumusan strategi penetrasi value sehingga produk KPR RTO ini dapat diterima dengan baik oleh pasar karena value yang dimilikinya dibuat berdasarkan kebutuhan pasarnya. Penulis merekomendasikan 4 strategi penetrasi value yaitu, Introduction, Pre-rent, Rent, and Retrieve. Strategi Introduction berfokus pada pengenalan KPR RTO kepada MBR melalui kampanye edukasi dan pemasaran yang tepat. Tahapan pre-rent melibatkan penyiapan MBR melalui pelatihan dan bantuan administrasi untuk memenuhi persyaratan kredit. Tahap rent melibatkan implementasi skema sewa untuk MBR dengan opsi membeli rumah setelah periode sewa berakhir. Terakhir, tahap retrieve fokus pada evaluasi dan peningkatan berkelanjutan dari program KPR RTO berdasarkan umpan balik dari pengguna. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai kapabilitas dan kebutuhan MBR untuk mengembangkan produk yang sesuai dan efektif dalam mengurangi backlog kepemilikan rumah. Strategi penetrasi value yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pasar terhadap KPR RTO dan membantu BTN dalam mencapai tujuannya untuk menyediakan rumah yang terjangkau bagi MBR., The capstone project activities carried out at PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) revealed the challenges currently faced by the housing industry.The high backlog rate has prompted BTN to innovate a new home financing scheme known as Rent-To-Own Mortgage (KPR RTO), but its sales have not yet been widespread, especially among the Low-Income Community (MBR). This research aims to identify the existing value of the KPR RTO, examine the characteristics and capabilities of the Low-Income Community (MBR), and formulate value penetration strategies to aid in the development of KPR RTO. The data collection technique in this research employs qualitative methods with sample determination using non-probability sampling through purposive sampling methods. The collected data is analyzed using the 5C Principle and SOAR Analysis. The results of the study indicate that the capabilities of MBR in purchasing homes are limited due to income constraints and difficult administrative requirements. The results of the MBR capability analysis were carried out to help formulate a value penetration strategy so that this RTO KPR product can be well received by the market because its value is based on market needs. The author recommends four value penetration strategies: Introduction, Pre-rent, Rent, and Retrieve. The Introduction strategy focuses on introducing KPR RTO to MBR through educational and marketing campaigns. The Pre-rent stage involves preparing MBR through training and administrative assistance to meet credit requirements. The Rent stage involves implementing Keyword: kredit, Banking, Capability, backlog, kapabilitas, MBR, penetrasi value, perbankan, credit, value penetration
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp .. Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
Judul: Pengaruh pemberian ransum LNI/pl UW/P.35/C.269,5/C:P 7,7 berkadar protein 35 persen dan berasio kalori: protein 7,7 kkal DE per gram protein ransum sebanyak 32, 52, 72 dan 92 persen bobot biomassa terhadap pertumbuhan pascalarva udang windu (Penaeus monodon Fab.) pada padat penebaran awal 100 ekor PL20 per meter persegi Abstrak: Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat pene- baran awal 100 ekor P120 per meter persegi, terhadap ran- sum LNI/pl UW/P.35/ C.269,5/C:P 7,7 yang diberikan pada empat tingkat pemberian ransum berturut-turut 32, 52, 72 dan 92 persen BBM1) Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian ransum berturut-turut 32, 52, 72 dan 92 persen BBMu. Penelitian dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah, dari tanggal 26 Agustus sampai 23 September 1989. Wadah penelitian yang digunakan berupa bak kayu ber- ukuran 40 x 80 x 40 cm³ yang permukaan dalamnya dilapisi 3 plastik. Wadah diisi air dengan salinitas 25 permil, yang diaerasi terus-menerus. Pergantian air dilakukan setiap hari sebanyak sepertiga bagian. Penyifonan dilakukan se- tiap hari pada setiap wadah. Udang uji yang digunakan pada awal penelitian berada pada stadia pascalarva-20 dengan bobot rata-rata individu antara 6,81 dan 7,12 mg. Padat penebaran awal udang uji adalah 100 ekor per meter persegi atau 32 ekor pascalarva per wadah. Pakan buatan diberikan dalam bentuk pelet yang telah diremahkan. Pakan diberikan dua kali sehari pada pukul 18.00 dan 02.00 wib. Penyesuaian jumlah ransum yang di- berikan dan pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap tujuh hari sekali…dst Keyword:
Judul: Pengaruh pemberian ransum LNI/pl UW/P. 340,0/C : P 8,5 berkadar protein 40 persen dan berasio kalori : protein 8,5 kkal de per gram protein ransum sebanyak 32, 52, 72 dan 92 persen bobot biomassa terhadap pertumbuhan pascalarva udang windu ( penaeus monodon Fabr. ) pada padat penebaran awal 125 ekor PL20 per meter persegi Abstrak: Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat penebaran awal 125 ekor PL20 per meter persegi, terhadap ransum LNI/ pl UW/P.40/C.340,0/C:P 8,5 yang diberikan pada empat tingkat pemberian pakan berturut-turut 32, 52, 72 dan 92 persen BBM1). Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian ransum berturut-turut 32, 52, 72 dan 92 persen BBMu Penelitian dilaksanakan di Pembenihan Udang Nasional, Labuan, Jawa Barat, dari tanggal 03 Agustus sampai 08 September 1990. Wadah penelitian yang digunakan berupa bak kayu berukuran 80 x 40 x 40 cm³ yang permukaan dalamnya dilapisi plastik. Wadah diisi air dengan salinitas 25 permil, dan diaerasi terus-menerus. Pergantian air dilakukan setiap hari sebanyak sepertiga bagian. Penyiponan dilakukan setiap hari pada setiap wadah. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Pengaruh Perbedaan Warna Cahaya Terhadap Tingkah Laku Lokomosi Ayam Broiler Betina Umur 3 Sampai 6 Minggu. Abstrak: Cahaya sebagai faktor eksternal merupakan aspek penting dalam manajemen ayam broiler yang dapat mengontrol tingkah laku ayam broiler. Tingkah laku lokomosi merupakan respon adaptasi ayam broiler terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan warna cahaya terhadap tingkah laku lokomosi ayam broiler betina pada umur 3 sampai 6 minggu. Penelitian ini menggunakan 10 ekor ayam broiler betina. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dan dianalisis dengan deskriptif. Perlakuan meliputi perbedaan warna cahaya: kuning (40 watt, 27 lx); merah (40 watt; 26 lx); biru dan hijau (60 watt; 24 lx). Hasil penelitian menunjukkan ayam broiler betina paling banyak bergerak ke arah cahaya warna merah. Ayam broiler betina umur 3 minggu paling banyak berlokomosi menuju cahaya warna biru. Pada umur 4 minggu, ayam broiler betina bergerak menuju cahaya warna kuning. Sementara itu, pada umur 5 dan 6 minggu, ayam broiler betina bergerak menuju cahaya warna merah. Keyword: ayam broiler, perbedaan warna cahaya, lokomosi
Judul: Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Tingkah Laku Lokomosi Ayam Broiler Jantan Umur 3 sampai 6 Minggu Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap tingkah laku lokomosi ayam broiler jantan umur 3 sampai 6 minggu. Peubah yang diukur adalah bobot badan, suhu, dan kelembaban kandang, umur serta jumlah ayam broiler jantan yang melakukan tingkah laku lokomosi menuju intensitas cahaya dengan taraf 17 lux, 22 lux, 38 lux dan 95 lux. Pengamatan dilakukan 3 kali setiap minggu mulai umur 3 sampai 6 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan dibahas secara deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukan respon tingkah laku lokomosi ayam broiler jantan pada umur 3 minggu dengan tingkat preferensi menuju intensitas cahaya 17 lux (2.67±0.57), umur 4 minggu menuju intensitas 38 lux (3.33±0.57), umur 5 minggu menuju intensitas 22 lux (3.33±0.57) dan umur 6 minggu menuju 38 lux (3.33±0.57). Ayam jantan broiler semua umur yang melakukan lokomosi menunjukan tingkat preferensi yang tinggi terhadap intensitas cahaya 38 lux (2.25±1.32). Umur yang berbeda memiliki nilai rataan preferensi yang berbeda terhadap intensitas cahaya. Keyword: ayam broiler jantan, intensitas cahaya, lokomosi, umur ayam broiler
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Pengaruh jenis inokulum terhadap kandungan senyawa isoflavon pada tempe kedelai Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa isoflavon pada tempe dengan inokulum dari strain kapang serta kombinasi antara strain kapang dan bakteri; mengetahui perbandingan antar kapang dalam inokulum yang dapat menghasilkan tempe seperti yang biasa dikonsumsi masyarakat, dan melihat kemampuan inokulum hasil kombinasi dari strain kapang dengan bakteri dalam memproduksi senyawa isoflavon pada tempe kedelai (Glycine max). Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, Direktorat Teknologi Proses Industri (TPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di kawasan Puspiptek Serpong dari bulan April 1995 sampai bulan Mei 1996. Analisis data dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dan uji Duncan's sebagai uji lanjut (Steel & Torie, 1991). Bahan yang digunakan dalam pembuatan inokuh dan tempe adalah beras putih, kapang Rhizopus oligosporus strain L11, MS1, MS5, Rhizopus arrhizus strain EN, bakteri Micrococcus luteus dan Brevibacterium epidermidis, plastik polietilen (bahan kemas) dan kedelai varietas Wilis. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis senyawa isoflavon adalah metanol dan asetonitril Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat untuk pembuatan inokulum dan tempe dan alat yang digunakan untuk analisis senyawa isoflavon yang meliputi ruangan steril laminar flow, mikroskop binokuler (Olympus Vanox), oven (Memmert type UL 40), inkubator (Memmert type BKF 30), timbangan analitik (Sartorius type 1712), autoklaf (Webeco/Webeck & Co Model H), rotarvapor (RE 111 Buchi), refrigerator, sentrifuse, seperangkat alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC Mecrk Hitachi), dan alat-alat gelas Pada proses fermentasi yang menggunakan kapang (tempe) total senyawa dan genistem dapat dideteks berdasarkan nila Kiya yaitu 0,40 dan 0,50. Anansis kualitatif ekstrak tempe menampilkan ke-4 senyawa isoflavon yang diteliti dengan nilai Rf untuk faktor-2 berkisar dari 0,18-0,21; daidzein berkisar dari 0,44-0,52; glisitein berkisar dari 0,47-0,48; dan genistein berkisar dari 0,53-0,55. Secara keseluruhan nilai Rf faktor-2 dari semua ekstrak tempe lebih rendah dari nilai Rf isoflavon lainnya dan noda yang terbentuk paling kecil Hal ini berarti senyawa faktor-2 lebih lama untuk dapat terdeteksi dibandingkan ke-3 senyawa isoflavon lainnya. Identifikasi dan pemisahan senyawa isoflavon ekstrak kedelai dengan menggunakan HPLC dapat menampilkan hasil pengukuran semua senyawa isoflavon yang diteliti. Genistein dengan kadar yang paling tinggi yaitu sebesar 1,2095 mg/100 g (bk), daidzein 0,6771 mg/100 g (bk), glisitein 0,0183 mg/100 g (bk) dan faktor-2 0,8673.10 mg/100 g (bk). Tingginya kandungan genistin dalam kedelai mentah, akan tinggi juga senyawa isofavon aglikon hasil hidrolisis selama perendaman oleh enzim B-glukosidase. Analisis kuantitatif ekstrak tempe menghasilkan rata-rata senyawa isoflavon faktor-2 sebesar 0,2131 mg/100 g (bk), daidzein 7,7184 mg/100 g (bk), glisitein 3,3464 mg/100 g (bk) dan genistein 1,4515 mg/100 g (bk). Faktor-2 merupakan senyawa isoflavon yang paling rendah dan daidzein merupakan senyawa isoflavon yang dominan dihasilkan. Faktor-2 terbentuk melalui proses dimethila si glisitein oleh bakteri yang diidentifikasi sebagai Micrococcus luteus dan Brevibacterium epidermidis. Tempe dengan inokulum kapang tunggal menghasilkan senyawa isoflavon yang lebih rendah dibanding tempe dengan kombinasi inokulum dua kapang. Pada kombinasi inokulum dua kapang + bakteri, penambahan bakteri B. epidermidis memberikan kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan bakteri M.luteus. Hal ini ditunjukkan pada inokulum antara Rhizopus oligosporus MS5: R.arrhizus EN 80:20 + B.epidermidis (9,1387 mg/100 g (bk)) dan R.oligosporus - MS5 R.arrhizus EN 80:20 + M. luteus (7,0286 mg/100 g (bk)); dan antara Roligosporus Keyword: inokulum, senyawa isoflavon, tempe kedelai
Judul: Efek Estrogenik Isoflavon dalam Tepung Tempe terhadap Bobot Badan dan Uterus Tikus Ovariektomi (Estrogenic Effect of Isofiavone in Tempeh Flour on Body and Uterus Weight of Ovariectomized Rats) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek estrogenik isoflavon dalam tepung tempe terhadap bobot badan dan uterus tikus yang diovariektomi. Tikus putih yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari galur Sprague-Dawley yang berumur 17 minggu sebanyak 18 ekor. Perlakuan yang diberikan pada tikus tersebut ada tiga macam yaitu tikus yang mengalami ovariektomi dengan sumber pakan kasein (OvxC) sebagai kontrol negatif, tikus yang mengalami ovariektomi dengan sumber pakan tepung tempe (OvxT) dan tikus yang tidak mengalami ovariektomi dengan sumber pakan kasein (NonOvx) sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ovariektomi pada tikus putih (OvxC dan OvxT) menyebabkan pertambahan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan tikus yang tidak mengalami ovariektomi (NonOvx). Ovariektomi menyebabkan teljadinya atropi uterus dan pemberian tepung tempe yang mengandung isoflavon genestein sebanyak 0,62 mglhari tidak menunjukkan efek estrogenik yang nyata pada pertambahan berat uterus tikus yang diovariektomi bila dibandingkan dengan berat uterus tikus yang tidak diovariektomi (NonOvx), meskipun ada sedikit peningkatan berat uterus antara tikus yang diovariektomi dengan pakan tepung tempe (OvxT) dibandingkan dengan tikus yang diovariektomi dengan pakan kasein (OvxC). Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian pakan tepung tempe yang mengandung isoflavon genestein sebanyak 0,62 mglhari tidak menunjukkan efek estrogenik terhadap bobot badan dan uterus tikus yang diovariektomi. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Analisis peramalan penjualan karoseri big bus dan medium bus pada PT Rahayu Santosa Abstrak: Peramalan merupakan seni untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Pada penelitian ini peramalan dilakukan untuk mengetahui estimasi permintaan produk Big Bus dan Medium Bus periode Juni sampai Desember 2015. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memilih metode kuantitatif terbaik berdasarkan nilai MSE dan metode kualitatif untuk melakukan peramalan, 2) menganalisis peramalan permintaan produk Big Bus dan Medium Bus dengan menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif, 3) menganalisis dan memilih metode yang paling tepat dalam meramalkan penjualan produk Big Bus dan Medium Bus. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan metode deret waktu (pemulusan eksponensial tunggal, rata-rata bergerak, dan metode ARIMA) dan metode kualitatif dengan metode Delphi. Hasil analisa menunjukkan metode terbaik untuk peramalan produk Big Bus adalah metode Delphi. Metode terbaik untuk peramalan produk Medium Bus adalah metode ARIMA. Keyword: forecasting, qualitative method, quantitative method
Judul: Comparative Analysis of ARIMA and Fuzzy Time Series Methods for Stock Price Forecasting in the Energy Sector (Case Study: PT XYZ) Abstrak: Peramalan merupakan hal penting untuk dapat memaksimalkan keuntungan dengan memprediksi di masa mendatang. Metode peramalan terus dikembangkan hingga dibagi menjadi metode konvensional dan soft-computing yang bertujuan untuk mendapatkan galat terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja prediksi metode ARIMA dan Fuzzy Time Series menggunakan model Saxena-Easo. Data yang digunakan adalah data harian dari PT XYZ sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Evaluasi kinerja model dilakukan dengan membandingkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) untuk menentukan model yang lebih unggul. Hasilnya, baik model ARIMA(0,1,1) maupun Fuzzy Time Series merupakan model yang baik. MAPE yang dihasilkan oleh model ARIMA(0,1,1) sebesar 4,78% sementara Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo sebesar 1,72%. Secara visual model ARIMA(0,1,1) menghasilkan peramalan garis lurus yang terus meningkat, sementara metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo cenderung mengikuti pola data aktual. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo memiliki kinerja yang lebih baik daripada model ARIMA dalam meramal data non-linear., Forecasting is crucial for maximizing profits by predicting future prices. Forecasting methods have evolved, braching into conventional and soft-computing techniques aimed at minimizing prediction errors. The objective is to compare the predictive performance of ARIMA and Fuzzy Time Series models using the Saxena-Easo framework. Daily data from PT XYZ spanning from January 1, 2022, to December 31, 2022, is employed in this study. Model performance is assessed by comparing the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values to determine the superior model. Both the ARIMA(0,1,1) and Fuzzy Time Series models demonstrate strong predictive capabilities. ARIMA(0,1,1) yields a MAPE of 4.78%, while Fuzzy Time Series with the Saxena-Easo model achieves an even lower MAPE of 1.72%. Visually, ARIMA(0,1,1) generates a steadily increasing linear forecast, whereas the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model closely tracks the actual data pattern. Consequently, it can be concluded that the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model outperforms the ARIMA model in forecasting non-linear data. Keyword: ARIMA, forecasting, fuzzy time series, saxena-easo model
Judul: Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp.) Sebagai Bahan Tambahan Kerupuk Abstrak: Tulang ikan merupakan salah satu limbah dari pengolahan hasil perikanan yang belum dapat dimanfaatkan secara optimum. Tulang ikan biasanya dibuang atau dikubur dalam tanah, padahal tulang ikan mengandung mineral yang tinggi. Mineral tersebut mempakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Salah satu cara pemanfaatan tulang ikan adalah dengan diolah menjadi tepung tulang ikan. Dalam penelitian ini tepung tulang ikan patin (Pangasius sp) dijadikan sebagai bahan tambahan kempuk. Keyword:
Judul: Performa ulat tepung (Tenebrio molitor L.) pada suhu dan kelembaban yang berbeda Abstrak: Yellow mealworm is the larval stage of Tenebrio molitor L. beetle. Nowadays, yellow mealworms are reared because of its economic value. Yellow mealworm can be used for feed and food. The growth of yellow mealworms is influenced by temperature and humidity, so a suitable combination of temperature and humidity is necessary for yellow mealworm optimal production.The research was done from July 1 5u~p t o Oktober lo* 2005 at Non Ruminants and Prospective Animals Division, Departement of Animal Production and Technology, Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University. The purpose of this research was to compare the yellow mealworms (Tenebrio molitor L.) growth performances at different temperature and humidity. This research used 1500 yellow mealworms aged 35 days old. The experiment used Completely Randomized Design in 2x2 factorial experiment. The first factor was temperature (29 and 31 OC) and the second factor was humidity (69% and 71%). Each treatment combination had five replicates which consisted 75 yellow mealworms. The observed variables were feed consumption, body lenght and weight gain, feed conversion based on body lenght and weight gain, and mortality. Data were analyzed by using ANOVA and tested with Least Significant Difference Test (SAS 6.12) to know the difference among the treatments. The result showed that the lower temperature (29 OC) with higher humidity (71%) gave the best growth performances for 35-65 days old yellow mealworms. Otherwise, the best growth performances for 65-75 days old yellow mealworms were at higher temperature (3 1 OC) with lower humidity (69%). Keywords : growth performance, Tenebrio molitor L., temperature, humidity Keyword:
Judul: Potensi Pemanfaatan Limbah Peternakan Ulat Tepung (Tenebrio molitor) dengan Pakan Berbeda. Abstrak: Ulat tepung merupakan larva dari kumbang Tenebrio molitor. Ulat tepung memiliki saluran pencernaan yang pendek sehingga menghasilkan limbah yang masih mengandung bahan organik tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi pemanfaatan limbah peternakan ulat tepung (Tenebrio molitor) dengan pemberian pakan yang berbeda. Pakan yang digunakan berupa pollard, onggok, bungkil sawit, campuran pollard onggok, campuran pollard bungkil sawit, dan campuran onggok bungkil sawit. Pemberian pakan yang berbeda menghasilkan rendemen limbah yang berbeda (P<0.05). Ulat tepung dengan pemberian pakan berupa pollard, onggok, bungkil sawit, campuran pollard onggok, campuran pollard bungkil sawit, dan campuran onggok bungkil sawit menghasilkan rendemen limbah masing-masing sebesar 67.05%, 69.54%, 78.18%, 69.88%, 75.13% , dan 79.68%. Ulat tepung dengan pemberian pakan berupa pollard, bungkil sawit, campuran pollard onggok, campuran pollard bungkil sawit, dan campuran onggok bungkil sawit menghasilkan limbah dengan kandungan protein kasar dan serat kasar menyerupai dedak padi kasar. Limbah yang dihasilkan oleh ulat tepung dapat digunakan sebagai pupuk organik, karena bahan organik sudah mengalami dekomposisi di dalam saluran pencernaan ulat tepung. Keyword: limbah, organik, pakan, pupuk, ulat tepung
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Aktivitas Ekonomi Perburuan Rente dan Korupsi pada Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang : Perspektif Ekonomi Politik. Abstrak: Aktivitas ekonomi perburuan rente (rent seeking economy activity) dan korupsi merupakan dua masalah yang biasa terjadi di negara-negara berkembang. Baik aktivitas ekonomi perburuan rente maupun korupsi pada akhirnya akan berdampak terhadap berkurangnya anggaran belanja pemerintah yang diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia yang memiliki status sebagai negara berkembang. Oleh karena itu menjadi hal yang menarik untuk meneliti fenomena aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi yang ada di Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dan wawancara mendalam yang kemudian disajikan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa banyak fenomena aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi yang ada di Kabupaten Pandeglang. Sektor yang paling dominan terjadi aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi adalah pada pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu maka harus ada kerjasama antara pihak pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat di Kabupaten Pandeglang dalam menghadapi masalah aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi tersebut. Keyword: korupsi, pembangunan daerah Pandeglang, perburuan rente
Judul: Analisis laju pertumbuhan dan daya saing sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Kerinci periode 2005-2009 Abstrak: Pembangunan merupakan suatu usaha untuk menciptakan kesejahteraan. Umumnya pembangunan ekonomi dipusatkan melalui pertumbuhan ekonomi. Setiap daerah diberikan kesempatan untuk meningkatan kinerja daerahnya sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Tujuan pembangunan dalam kebijakan daerah adalah untuk mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan antar daerah serta antar masyarakat, memberdayakan masyarakat, mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan daerah, mempertahankan atau menjaga sumber daya alam agar bermanfaat, serta untuk tercapainya kemandirian daerah. Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh nilai PDRB dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan daerah. PDRB dikategorikan dalam berbagai sektor perekonomian. Pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari peranan setiap sektor-sektor perekonomian tersebut. Keyword:
Judul: Pengaruh lama simpan kultur kering Lactobacillus plantarum 1B1 hingga 15 hari terhadap kualitas mikrobiologis salami daging domba Abstrak: The objective of this study was to examine the effect of 15 days storage of dried starter culture L. plantarum 1B1 microbiological qua;ity of mutton fermented sausage. A completely Randomized Design used to analyze data of microbiological properties. The results showed that there were no statistically different on viability of L. plantarum 1B1 during storage. Keyword:
Judul: Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi Sekolah Menengah Pertama terhadap Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada makanan jajanan Abstrak: Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktek gizi siswa sekolah menengah pertama tentang penggunaan BTP pada makanan jajanan. Sedangkan tujuan khususnya adalah menganalisis karakteristik siswa, guru, dan pedagang (jenis kelamin, usia, pendapatan/uang saku, tingkat pendidikan), menganalisis kebiasaan jajan di sekolah, menganalisis jenis BTP yang digunakan, menganalisis pengetahuan gizi terhadap penggunaan BTP, menganalisis sikap gizi terhadap penggunaan BTP, menganalisis praktek gizi terhadap penggunaan BTP, dan menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, praktek gizi terhadap penggunaan BTP. Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2010. Populasi dalam penelitian ini ada tiga yaitu siswa kelas VIII, guru, dan pedagang makanan. Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh dilakukan secara cluster sampling yaitu 62 siswa, pengambilan contoh guru diambil secara purposive untuk guru yaitu sebanyak 10 orang. Sedangkan pedagang makanan sebanyak 10 orang yang diamati semua. Keyword:
Judul: Hubungan Konsumsi Produk Pangan Olahan yang Mengandung BTP dengan Tingkat Kecukupan Zat Gizi pada Mahasiswa Gizi dan Mahasiswa Non Gizi. Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan, persepsi, dan sikap mahasiswa terkait BTP serta perilaku membaca informasi BTP pada label dan hubungannya dengan tingkat kecukupan zat gizi pada mahasiswa gizi dan mahasiswa non gizi. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yang dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini melibatkan 79 contoh yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik contoh, karakteristik keluarga contoh, sumber informasi terkait BTP, pengetahuan mengenai BTP, persepsi terhadap BTP, sikap terhadap BTP, perilaku membaca informasi mengenai BTP pada label pangan, persepsi terhadap keamanan pangan, data survei konsumsi pangan, data antropometri, serta tingkat aktivitas fisik contoh yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa gizi memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai BTP tetapi memiliki persepsi dan sikap terhadap BTP yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa non gizi. Berdasarkan data mahasiswa gizi terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku membaca informasi BTP pada label (p=0.007) dan persepsi keamanan pangan dengan sikap terhadap BTP (p=0.048). Berdasarkan data mahasiswa non gizi terdapat hubungan antara sikap terhadap BTP dengan perilaku membaca informasi BTP pada label (p=0.046). Terdapat hubungan antara asupan zat gizi makro dari konsumsi produk pangan olahan dengan tingkat kecukupan energi dan karbohidrat contoh (p<0.05). Asupan energi, protein, dan karbohidrat dari konsumsi produk pangan olahan juga berhubungan dengan tingkat kecukupan protein contoh (p<0.05). Selain itu asupan lemak dari konsumsi produk pangan olahan berhubungan dengan tingkat kecukupan lemak contoh (p<0.05). Keyword: BTP, kecukupan zat gizi, pengetahuan, perilaku, persepsi, sikap
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Peningkatan produktivitas produksi kecap pada lini perakitan dengan pendekatan lean production Abstrak: Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal (Herjanto 1999). Pengukuran produktivitas produksi pada lini A untuk produksi perakitan kecap (soy filling) di PT X dilakukan berdasarkan pengukuran nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness). OEE adalah metode pengukuran efektivitas suatu mesin produksi yang melibatkan pengukuran terhadap tingkat efektivitas waktu, tingkat kinerja mesin, serta tingkat mutu produk yang dihasilkan. Metode ini menjadi suatu faktor kunci dalam pengukuran produktivitas proses produksi. Hasil pengukuran OEE pada lini A produksi kecap bagian perakitan di PT. X menunjukkan perolehan tingkat efektivitas waktu sebesar 73.83%, tingkat kinerja mesin sebesar 78.36%, dan tingkat kualitas produk sebesar 98.52% dengan nilai OEE sebesar 54.13%. Berdasarkan pengukuran tersebut dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas produksi perusahaan belum optimal mengingat standar minimal nilai OEE untuk perusahaan kelas dunia mencapai 85% dengan komposisi tingkat efektivitas waku sebesar 90%, kinerja mesin sebesar 95%, dan kualitas produk sebesar 99%. Hal ini mendorong perlunya perbaikan perencanaan peningkatan produktivitas pertanian untuk menjamin daya saing perusahaan. Lean production merupakan suatu pendekatan menejemen modern yang berfokus pada upaya mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan yang ada pada lantai produksi. Tujuan dari penerapan lean Production adalah untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, meningkatkan keuntungan perusahaan, meningkatkan kualitas, mengeliminasi pemborosan yang terjadi, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini dirancang suatu model kuantitatif yang didasarkan pada pendekatan lean production dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mereduksi biaya. Penelitian ini menghasilkan suatu perencanaan produktivitas yang berfokus pada peningkatan produktivitas sekaligus menekan tingkat kerugian biaya produksi dilakukan dengan penetapan kombinasi AR (Availability rate), PR (Performance rate), dan QR (Quality rate) yang optimal. Perencanaan produktivitas yang optimal ini diperoleh menggunakan metode PSO (Particle Swarm Optimization). Adapun beberapa solusi dapat direkomendasikan dalam rangka peningkatan produktivitas, yakni dengan melakukan preventive maintenance kepada mesin produksi secara terjadwal, mengaplikasikan statistical process control dalam rangka peningkatan kualitas produk, mengadakan pelatihan operator, serta membuat penjadwalan produksi yang optimum untuk meningkatkan tingkat efektivitas waktu. Keyword: Productivity, Lean production, Overall equipment effectiveness
Judul: Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan Meminimumkan Six Big Losses di PT X Abstrak: Tingkat persaingan industri, khususnya industri manufaktur menyebabkan perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan produktivitas dengan tingkat efektivitas yang optimal. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai efektivitas mesin sehingga dapat menjaga mesin dalam keadaan ideal dengan menghilangkan six big losses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai OEE mesin pada lini breadcrumbs, menganalisis penyebab losses pada lini breadcrumbs, dan memberikan alternatif solusi dalam meningkatkan produktivitas pada lini breadcrumbs. Pada lini breadcrumbs ini terdapat 4 mesin produksi, yaitu mixer, breadline, elektrobake, dan crusher. Nilai OEE terendah pada mesin elektrobake yaitu sebesar 77,68%. Penyebab utama dari rendahnya nilai OEE ini adalah tingginya faktor defect losses. Faktor defect losses ini kemudian dianalisis dengan menggunakan diagram tulang ikan dan 5 why’s yang menunjukkan adanya 4 penyebab utama, yaitu manusia, mesin, bahan dan metode. Setelah dilakukannya analisis penyebab masalah tersebut, dilakukan pengajuan beberapa alternatif solusi pada pihak perusahaan. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan hasil akhir alternatif solusi berupa diadakannya rekreasi perusahaan, pelatihan, standarisasi work instruction, pengecekan ulang plat dan posisi plat, pembersihan manual rutin, pengawasan ruang fermentasi oleh operator, meningkatkan ketelitian operator, penambahan bahan kering dan basah pada proses mixing yang terpisah, serta pelarutan garam dengan air hangat sebelum proses mixing dilakukan. Keyword: Breadcumbs, OEE, Overall Equipment Effectiveness, six big losses
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati… Keyword:
Judul: Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Gampoeng Aceh Bogor, Jawa Barat Abstrak: Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok sekaligus menjadi unsur utama dari kehidupan manusia, oleh karena itu hak atas pemenuhannya menjadi bagian penting dari hak azasi manusia. Dengan demikian makan menjadi faktor utama dalam mendukung keberlangsungan hidup manusia. Kebanyakan masyarakat sekarang dalam memenuhi kebutuhan makannya tidak hanya sekedar mengkonsumsi saja, akan tetapi seiring perkembangan zaman banyak yang menjadikannya sebagai gaya hidup. Restoran Gampoeng Aceh, merupakan salah satu restoran yang ada dikota Bogor yang menawarkan konsep tradisional daerah Aceh. Restoran ini menyajikan makanan-makanan khas yang berasal dari daerah Aceh. Restoran Gampoeng Aceh yang ada di Bogor adalah cabang dari Bandung. Lokasi Restoran Gampoeng Aceh yang ada di Kota Bogor di Jalan Pajajaran No. 2 Lampu Marah Bangbarung. Restoran Gampoeng Aceh masih dapat dikatakan baru di Bogor namun keberadaanya di kota Bogor sudah banyak yang mengetahuinya. Namun beberapa bulan terakhir ini restoran mengalami tren penurunan konsumen dan target penjualan yang belum tercapai yang diduga terkait dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap restoran Gampoeng Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses keputusan pembelian terhadap produk Restoran Gampoeng Aceh dan kepuasan konsumen terhadap produk Restoran Gampong Aceh. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara purposive (sengaja). Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode convenience sampling yaitu dimana elemen populasi dipilih berdasarkan kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel. Jumlah responden yang diambil adalah 60 orang responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, Important Performance Analysis (IPA), Indeks Kepuasaan Pelanggan (Customer Satisfaction Index). Informasi mengenai karakteristik konsumen yang berkunjung ke restoran Gampoeng Aceh sebagian besar berdomisili di Bogor, berusia 17-25 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki, status pernikahan belum menikah, tingkat pendidikan terakhir adalah Sarjana, bekerja sebagai pegawai swasta dengan tingkat pengeluaran per bulan adalah lebih dari Rp 2.000.000. Proses keputusan pembelian menunjukkan bahwa yang mempengaruhi responden untuk mengunjungi restoran Gampoeng Aceh sebagian besar dipengaruhi oleh teman/kolega, biasanya kunjungan dilakukan secara mendadak (tidak terencana), frekuensi pembelian yang dilakukan oleh responden dalam waktu 1 bulan adalah 2-3 kali, waktu pembelian biasanya dilakukan pada malam hari, dengan waktu kunjungan yang tidak tentu, sebagian responden merasa puas setelah mengkonsumsi hidangan yang disajikan oleh restoran Gampoeng Aceh, iii responden menyatakan akan kembali berkunjung walaupun mengalami kenaikan harga produk. Berdasarkan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) diketahui bahwa nilai CSI restoran Gampoeng Aceh adalah sebesar 74,97 % yang menunjukkan secara keseluruhan konsumen restoran Gampoeng Aceh merasa puas terhadap produk yang ada di Gampoeng Aceh. Ada beberapa atribut yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya agar kepuasan konsumen dapat tercapai secara maksimal yaitu atribut variasi minuman khas Aceh yang ditawarkan oleh restoran, keragaman makanan khas Aceh yang ditawarkan oleh restoran, kecepatan penyajian, kebersihan ruang makan, musholla dan toilet, kenyamanan restoran, dan areal parkir yang memadai. Atribut-atribut tersebut menjadi prioritas utama sehingga pihak restoran harus meningkatkan kinerjanya agar harapan konsumen terpenuhi. Keyword:
Judul: Analisis Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor Abstrak: Meningkatnya aktivitas di luar rumah mengakibatkan pola konsumsi berubah, sehingga banyak masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan dan minuman jadi. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan restoran dan persaingan antar restoran. Salah satu restoran yang berada pada persaingan antar restoran di kota Bogor yaitu restoran pastel & pizza Rijsttafel. Untuk memenangkan persaingan, restoran pastel & pizza Rijsttafel dituntut untuk menerapkan strategi yang tepat berdasarkan perilaku konsumen dan memprioritaskan kualitas produk dan pelayanan sesuai harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen secara maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian oleh konsumen pastel & pizza Rijsttafel, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di restoran pastel & pizza Rijsttafel dan (4) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta kepuasan konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza Rijsttafel. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Convenience sampling dan jumlah responden sebanyak 85 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan Customer Satisfaction Index, serta dibantu dengan Microsoft Excel 2007 dan Software SPSS versi 15.0 for Windows. Karakteristik umum responden pastel & pizza Rijsttafel sebagian besar beralamat/berdomisili di Bogor, berusia 20-30 tahun, berjenis kelamin perempuan, belum menikah, lulusan S1(Sarjana), berprofesi sebagai pegawai swasta dan memiliki dua jenis kelompok pendapatan yaitu responden yang rata-rata pendapatannya sebesar Rp. 500.000-Rp. 1.499.999 dan lebih dari Rp. 4.500.000. Pada proses keputusan pembelian, konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel melalui lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan (sebagai selingan, sekedar ingin mencoba), pencarian informasi (teman/kenalan), evaluasi alternatif (pertimbangan awal yaitu rasa dan fokus perhatian pada rasa), pembelian (terencana, satu kali per bulan, tetap akan membeli, pesan menu lain, biasa saja) dan pasca pembelian (akan berkunjung kembali). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian produk restoran pastel & pizza Rijsttafel, yaitu faktor lingkungan (diri sendiri, menyediakan waktu, hari libur, keluarga dan tertarik untuk mencoba) dan faktor individu (sumber daya ekonomi dan mengetahui restoran pastel & pizza Rijsttafel mempunyai menu utama pastel dan pizza). Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis terdapat tiga atribut pada kuadran A (prioritas utama), pada kuadran B (pertahankan prestasi) terdapat sebelas atribut, pada kuadran C (prioritas rendah) terdapat dua belas atribut dan terdapat tiga atribut pada kuadran D (berlebihan). Berdasarkan nilai Customer Satisfaction Index, diketahui bahwa nilai CSI adalah 72,7%, yaitu berada pada range puas. Keyword:
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Strengthening Business Endurance in Facing the Turbulence of the COVID 19 Pandemic Using ES Compass: Case Study of Startup Pigijo Abstrak: Pandemi COVID-19 mengubah seluruh tatanan kehidupan masyarakat saat ini, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum. Sektor industri yang paling terdampak besar akibat pemberhentian dan pembatasan mobilitas adalah industri pariwisata. Startup Pigijo sebagai marketplace wisata domestik Indonesia menghadapi tantangan baru untuk mempertahankan bisnisnya di tengah wabah yang tidak terprediksi ini. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi perbandingan karakteristik startup Pigijo sebelum dan setelah Pandemi COVID-19, faktor dan efek turbulensi akibat Pandemi COVID-19 terhadap business endurance, dan menciptakan strategi untuk memperkuat business endurance startup Pigijo. Penelitian ini mengacu pada framework karakteristik startup berdasarkan penelitian Nurcahyo et al. (2018), analisis PESTLE, serta Entrepreneurial Strategy Compass. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat rekomendasi strategi berdasarkan kuadran kompas yaitu (1) Intellectual Strategy berupa sustainable tourism marketplace (2) Architectural Strategy berupa rebranding produk UMKM PigiShop (3) Value Chain Strategy berupa sub-platform bagi pendidikan exchange pariwisata dan (4) Disruption Strategy berupa educational virtual tour on educational site. Selain itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa value chain strategy adalah yang paling tepat dibandingkan dengan strategi lain yang diidentifikasi. Keyword: business endurance, COVID-19, Entrepreneurial Strategy Compass, startup, tourism
Judul: Business Resilience Strategy in Facing Changes Due to the Pandemic at PT Kubik Kreasi Sisilain Abstrak: PT Kubik Kreasi Sisilain merupakan mitra pelatihan sumber daya manusia yang berspesialisasi dalam kepemimpinan dan pengembangan pribadi. Dalam menghadapi awal pandemi, perusahaan belum memiliki strategi yang dapat diterapkan saat menghadapi turbulensi yang terjadi sehingga perusahaan mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perusahaan sebelum dan saat pandemi serta merumuskan strategi resiliensi bisnis Kubik yang dianalisis menggunakan empat atribut resiliensi. Sampel didapatkan dari delapan responden internal perusahaan yang mewakili proses bisnis perusahaan Kubik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Kubik sebelum pandemi adalah pengokohan brand perusahaan sedangkan saat pandemi adalah produk baru dan efisiensi operasional. Pemetaan matriks resiliensi menunjukkan bahwa marketing, human resource management, dan customer relationship management memerlukan strategi bisnis baru. Strategi ini dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan strategi bisnis dari perusahaan Kubik jika di kemudian hari mengalami turbulensi bisnis. Keyword: business resilience, business strategy, case study four attributes of resilience, pandemic
Judul: Grup Abelian Berhingga dari Barisan Genomik DNA (Deoxyribonucleic Acid) Abstrak: Informasi genetik yang memprogram semua aktivitas sel terdapat dalam bentuk kode di dalam molekul DNA. Grup kodon dari basa nukleotida DNA {A, C, G, U} tidak dapat merepresentasikan daerah non kode dalam genom yang disebabkan oleh mutasi penghapusan serta penyisipan pada barisan genomik DNA. Dalam karya ilmiah ini grup kodon diperluas dengan menambahkan huruf O untuk menandakan mutasi penghapusan atau penyisipan pada kodon untuk semua triplet diperluas 1 2 3 X X X dengan i X Î{O, A, C, G, U} dari barisan genomik DNA. Grup kodon yang diperluas isomorfik dengan grup bilangan bulat modulo 125. Grup abelian berhingga dari barisan genomik DNA yang dibentuk dari himpunan seluruh pasangan terurut triplet ekson dan intron pada untai DNA isomorfik dengan grup jumlah langsung bilangan bulat modulo 64 dan 125. Kemudian grup abelian berhingga tersebut direpresentasikan sebagai grup jumlah langsung 2-grup dan 5-grup homosiklik. Bagian barisan genomik DNA tanpa penyisipan membangun blok gen yang direpresentasikan oleh 2-grup homosiklik, sedangkan bagian barisan genomik DNA yang dipengaruhi oleh penyisipan direpresentasikan oleh 5-grup homosiklik. Keyword:
Judul: Pengaruh Konsumsi Bubuk Gel Cincau Hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Kadar B-carotene dalam Hati Tikus Percobaan Abstrak: Tanaman cincau hijau merupakan salah satu jenis tanaman yang dikenal mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit. Tanaman cmcau hijau ini biasa dikonsumsi dalam bentuk gel yang dicampur dengan es batu dan sirup, sebingga biasa dikonsumsi sebagai makanan 'pencuci mulut'. Untuk meningkatkan popuiaritas dan kegunaan dari tanaman ini yang biasa dikonsumsi dalam beotuk gel, maka perlu dikembangkan produk baru dari tanaman ciocau hijau yang berupa bubuk gel daun cincau hijau. Keyword:
Judul: Mempelajari Pengaruh Ekstraksi Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap Produksi Radikal Bebas Makrogfag Peritioneal Mencit secara In Vintro Abstrak: Keenderungan masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature) dengan mengkonsumsi produk-produk bahan alam, terutama makanan sehat atau Fungsional food merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya tanaman yang melimpah menjadi produk makanan sehat. Salah satu contohnya adalah gel cincau hijau yang dibuat dari tanaman Cyclea barbata L. Miers. Gel cincau hijau ini memiliki kandungan serat yang tinggal sehingga gel ini baik untuk dikonsumsi sebagai makanan fungsional. Selain itu daun dari cincau hijau (Cyclea barbata l. Miers) digunakan sebagai obat penurun panas, radang lambung dan penurunan tekanan darah tinggi. Keyword:
Judul: Hubungan Interaksi Anak dalam Keluarga dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas Bertaraf Internasional (Studi Kasus di SMAN 1 Bogor) Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi anak dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa kelas bertaraf internasional. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1) Mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga; 2) Mengidentifikasi interaksi anak dalam keluarga, dan kecerdasan emosional; 3) Menganalisis hubungan antara karakteristik individu, dan keluarga dengan interaksi dalam keluarga; 4) Menganalisis hubungan interaksi anak dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa kelas bertaraf internasional. Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa SMA kelas bertaraf internasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2007. Contoh yang akan diteliti adalah siswa Kelas X dan XI. Contoh diperoleh dengan menggunakan sensus yaitu meneliti seluruh siswa kelas bertaraf internasional. Total sampel penelitian yang diteliti sebanyak 73 siswa. Keyword:
Judul: Kadar mineral yodium (I) dalam serum induk domba lokal selama periode kebuntingan pada berbagai jumlah anak Abstrak: Kebutuhan pakan bagi induk domba bunting harus terpenuhi baik dari kandungan energi, protein, vitamin, dan mineral. Kadar mineral yodium alam serum induk akan menurun sesuai dengan bertambahnya jumlah fetus yang dikandung dan umur kebuntingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kadar mineral yodium dalam serum induk domba lokal dengan memperhatikan faktor jumlah anak yang dikandung dan umur kebuntingan. Penelitian ini dilakukan di kandang penelitian FKH-IPB, Laboratorium Kimia Faali Jurusan Fisiologi dan Farmakologi, FKH-IPB, mulai bulan Oktober 1995 sampai awal Oktober 1996. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 ekor domba betina bunting dan 6 ekor domba betina tidak bunting sebagai kontrol. Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam. Selanjutkan dilakukan analisis Uji-t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak yang dikandung dan umur kebuntingan sangat nyata (p<0.01) menurunkan kadar yodium dalam serum induk. Tidak terdapat korelasi yang nyata antara bobot lahir anak tunggal, kembar 2 dan kembar 3 dengan rataan kadar yodium dalam serum induk. Hasil analisis Uji-t kadar yodium domba penelitian berada di bawah level normal menurut Siegel dan Belshaw (1968) dalam Kaneko (1980), walaupun demikian ternak domba penelitian tidak menunjukkan gejala kekurangan yodium seperti pembesaran kelenjar tiroid, abortus, anak lahir lemah dan mati. Kadar rata-rata mineral yodium serum domba bunting tanpa memperhatikan jumlah anak yang dikandung berkisar antara 7.62±2.80 ug per liter sampai 38.50±2.44 ug per liter…. Keyword:
Judul: Perubahan bobot tubuh sepertiga akhir umur kebuntingan dan setelah melahirkan pada induk domba Abstrak: Penelitian ini dilakukan di kandang domba Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Darmaga dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 1995. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dan melihat perubahan bobot badan induk selama sepertiga umur kebuntingan akhir dan setelah melahirkan serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada domba Ekor Gemuk dan domba Priangan. Materi penelitian ini adalah 20 ekor induk domba berumur 1-2,5 tahun, masing-masing 10 ekor induk domba Ekor Gemuk dan 10 ekor induk domba Priangan. Ditambah dengan empat ekor domba jantan, yang terdiri dari dua ekor domba jantan Ekor Gemuk dan dua ekor domba jantan Priangan, masing-masing berumur dua tahun. Selama penelitian diberikan ransum berupa konsentarat, rumput gajah dan rumpur lapang. Konsentrat diberikan 250 g/ekor/hari, sedangkan rumput gajah dan rumput lapang diberikan secara ad libitum. Peubah yang diukur adalah perubahan bobot badan induk domba selama bunting dan setelah melahirkan, bobot lahir anak, jumlah anak per kelahiran dan total bobot anak. Untuk mengetahui perubahan bobot badan induk domba baik selama bunting maupun setelah melahirkan dilakukan dengan jalan menimbang induk domba setiap minggu dengan menggunakan timbangan "Paul Scale". Perubahan bobot 3-4 jam setelah induk domba melahirkan dihitung selisih antara bobot induk setelah melahirkan dan sebelum melahirkan. Anak domba yang lahir ditimbang setelah bisa mencapai puting susu dari induk. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dihitung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis keragamannya untuk mempelajari pengaruh bangsa dan umur dalam bangsa terhadap peubah yang diukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbe- daan yang nyata (P>0,05) terhadap perubahan bobot tubuh antara domba Ekor Gemuk dan domba Priangan selama masa kebuntingan dan setelah melahirkan baik pada umur kurang dari satu tahun, sekitar satu tahun dan pada umur dua tahun, tetapi terdapat perbedaan yang nyata terhadap jumlah anak yang dilahirkan dan total bobot anak, domba Priangan lebih prolifik dibanding domba Ekor Gemuk Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Peran transfer embrio dalam pencegahan penyebaran penyakit pada sapi Abstrak: Transfer Embrio (TE) sebagai perkembangan dari ilmu dan tehnologi dalam bidang reproduksi telah berperan pen- ting dalam meningkatkan produktifitas hewan ternak. Hal ini terlihat dari hasil upaya pelaksanaan tehnik TE yang berupa peningkatan mutu genetik keturunan, peningkatan jumlah anak dengan genetik unggul dalam waktu. relatif singkat, memungkinkan penyimpanan embrio dalam waktu yang lama dan dapat diantarkan ke daerah yang jauh serta em- brio yang lahir di tempat yang baru mempunyai daya adapta si yang tinggi terhadap lingkungannya, tehnik ini telah digunakan secara rutin di negara maju. Pelaksanaan TE merupakan rangkaian proses dari pemi- lihan donor dan resipien, superovulasi betina donor, sinkronisasi berahi sapi donor dan resipien, menginseminasi donor betina dengan semen pejantan unggul, pemanenan embrio, pencucian embrio, pemeliharaan embrio dalam medium pengawetan embrio, pencairan embrio dan pemindahannya ke resipien. Disamping adanya keuntungan dalam pelaksanaan TE, tehnik inipun mempunyai potensi untuk menyebarkan penya- kitjika pelaksanaannya tidak dilakukan secara baik. Penu laran penyakit melaluipelaksanaan tehnik TE adalah mela lui sel ganet induk yang terkena penyakit, melalui cairan uterus donor terutama jika embrio yelah mengalami keretakan zona pelusida, melalui medium yang terkontami- nasi atau melalui uterus resipien yang tertular penyakit Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit da- ri induk ke keturunannya ataupun penularan penyakit dari daerah terjangkit yang berperan sebagai pengekspor embrio dengan nilai genetik unggul ke daerah pengimpor yang bebas penyakit tertentu, maka hewan donor harus seca ra resmi bebas dari penyakit Tuberculosis, Brucellosis, Infectious Bovine Rhinotraetis, Infectious Parvovirus, Enzootic Bovine Leukosis, Leptospirosis atau Bovine Geni tal Camphylobacteriosis. Resipien yang dipergunakan disamping mempunyai daya fertilitas yang optimal maka ia harus bebas dari penya- kit menular dan penyakit reproduksi. Secara tehnik, pencegahan penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan pembilasan dan pencucian embrio sebelum dipindahkan ke resipien ataupun perlakuan yang lainnya. Disamping itu peralatan dan bahan yang dipergunakan ha- rus steril, bebas virus dan jamur… Keyword:
Judul: Seleksi kualitas embrio sebelum pembekuan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan transfer embrio pada ternak sapi Abstrak: Skripsi ini disusun berdasarkan studi literatur atau studi pustaka yang bertujuan untuk membuka wawasan yang lebih luas tentang pelaksanaan transfer embrio khususnya dalam penanganan embrio. Dalam penulisan ini pertama kali dibahas mengenai tahap perkembangan embrio, prinsip dasar pembekuan sel, metode pembekuan dan pencairan embrio, klasifikasi dan iden- tifikasi embrio, teknik pengumpulan embrio dan transfer embrio. Selama tahap perkembangan embrionik jumlah blastomer meningkat secara geometris sampai tahap 16 sel. Pembelahan zigot berlangsung cepat sekali sehingga blastomer tidak sempat membesar, semakin lama semakin kecil. Kumpulan blastomer ini disebut morula. Pada tahap morula, blastomer dapat dibedakan menjadi 2 tipe sel yaitu tipe trofoblas dan inner cell mass. Selanjutnya sel trofoblas mengelilingi suatu ruangan yang disebut blastosol. Bentuk ini disebut blastosit. ... Keyword:
Judul: Base-Mediated Synthesis of Carbon Dots From Humic Acids and It’s Optical Properties Abstrak: Karbon-dots (CDs) merupakan nanomaterial berfluoresens yang sifat optiknya dipengaruhi oleh prekursor karbon dan metode sintesisnya. Penelitian ini bertujuan menyintesis CDs dengan metode hidrotermal termediasi basa dari asam humat (AH) dan mempelajari sifat optiknya dengan variasi jenis dan konsentrasi basa, serta penambahan agen pasivasi. Spektrum UV-Vis CDs-AH hasil sintesis memiliki puncak panjang gelombang pada 200–300 nm (π‒π*) yang berasal dari C=C pada inti CDs dan 300–400 nm (n‒π*) dari C=O di permukaan CDs. Basa NaOH dan NH4OH berpengaruh pada panjang gelombang puncak (λem) dan intensitas emisi CDs-AH. CDs-AH-NaOH memiliki λem 469 nm, sedangkan λem CDs-AH-NH4OH mengalami pergeseran biru menjadi 462 nm disertai penurunan intensitas emisi dengan rasio 1,85. Hasil ini disebabkan gugus fungsi oksigen di permukaan CDs-AH lebih banyak terdeprotonasi dalam NaOH membentuk level energi baru yang lebih rendah dengan efisiensi pendaran yang lebih baik. Peningkatan konsentrasi NaOH 0,1 ke 1 M pada CDs-AH dapat meningkatkan intensitas emisi dengan rasio 2,37. Hal ini diakibatkan oleh dekomposisi AH yang meningkat seiring peningkatan konsentrasi NaOH sehingga jumlah fluorofor AH bertambah. Peningkatan konsentrasi NaOH 0,1 ke 1 M menggeser λem ke arah biru dari 476 menjadi 469 nm. Penambahan urea pada CDs-AH-NaOH 1 M tidak berpengaruh pada λem dan intensitas emisi., Carbon dots (CDs) are fluorescent nanomaterials whose optical properties can be influenced by the carbon precursor and its synthesis method. This research aims to synthesize CDs from humic acid (HA) using base-mediated hydrothermal and study its optical properties by varying the type and concentration of base, as well as adding a passivation agent. The UV-Vis spectrum of CDs-HA has a peak wavelength of 200–300 nm (π–π*), originating from C=C in the CDs core and 300–400 nm (n–π*) from C=O on surface CDs. CDs-HA-NaOH experienced a blue shift (469 to 462 nm) in NH4OH, accompanied by a decreased emission intensity (ratio of 1.85). This result is caused by the oxygen functional groups on the surface of CDs-HA being strongly deprotonated in NaOH, forming a new lower energy level with better luminescence efficiency. Increasing the NaOH concentration (0.1 to 1 M) can increase the emission intensity (ratio of 2.37) and shift the λem towards blue (476 to 469 nm). This is because the more significant concentration of NaOH can break down the HA structure more strongly and increase the number of HA fluorophores. Adding urea to CDs-AH-NaOH 1 M did not affect the λem and emission intensity. Keyword: ammonium hidroksida, asam humat, karbon-dot, natrium hidroksida, sifat optik, ammonium hydroxide, carbon-dots, humic acid, optical properties, sodium hydroxide
Judul: Aktivitas antioksidan alami dari daging biji picung (Pangium edule Reinw.) terfermentasi pada minyak goreng kelapa sawit Abstrak: Meskipun saat ini banyak sekali macam antioksidan yang diijinkan sebagai bahan tambahan kimiawi pada lemak dan minyak, namun selalu dilakukan penelitian untuk jenis antioksidan baru. menemukan Dari beberapa penelitian terdahulu dilaporkan bahwa komponen yang terdapat dalam biji picung memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Menurut Meiriyanto (1988), penambahan ekstrak daging biji picung sebelum dan sesudah fermentasi dalam metanol dapat mengurangi penurunan inten- sitas warna dari emulsi asam linoleat-ẞ-karoten dan nilai TBA pada pembaluran ikan mujair (Tilapia mossambica). Menurut Hardawan (1990) hasil pemisahan ekstrak daging biji picung segar dan terfermentasi mampu menghambat oksidasi asam linoleat oleh oksigen. Hal ini ditandai dengan adanya laju penurunan persen kejenuhan yang lambat dengan menggunakan alat oksigenmeter. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan alami dari daging biji picung (Pangium edule Reinw.) terfermentasi pada minyak goreng kelapa sawit. Proses kristalisasi dan rekristalisasi ternyata dapat meningkatkan aktivitas antioksidan alami daging biji picung terfermentasi ± 3 kali. Hal ini ter lihat dari peningkatan faktor protektif kristal antioksidan picung hasil kris- talisasi dan rekristalisasi dari 1.9 menjadi 4.9. Dengan uji Active Oxygen Method (AOM) menurut metode De Mann dan De Mann (1984) dapat diketahui titik akhir periode induksi minyak yaitu pada saat adanya kenaikan tiba-tiba dari produksi asam format yang ditandai dengan kenaikan konduktivitas larutan secara cepat dalam waktu singkat. Dari hasil uji AOM diketahui periode induksi untuk minyak dengan penambahan antioksidan alami picung terfermentasi adalah pada jam ke 42.4, untuk minyak kontrol pada jam ke 27.5, sedangkan untuk minyak dengan penambahan BHA 200 ppm titik akhir pada jam ke 48.4. Keyword:
Judul: Pengaruh penggunaan ekstrak biji atung (Parinarium glaberimum Hassk.) sebagai antioksidan alami dalam menghambat ketengikan pindang kembung (Rastrelliger neglectus) presto Abstrak: Ikan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mudah mengalami proses ketengikan yang selanjutnya menimbulkan pembusukan. Untuk itu perlu dilakukan penanganan pasca panen yang tepat dan cepat sehingga dapat mengurangi kerusakan ikan setelah pemanenan sekaligus dapat meningkatkan daya awet produk perikanan. Salah satu usaha untuk meningkatkan daya awet ikan adalah dengan penggaraman dan perebusan yang hasil olahannya biasa dikenal dengan sebutan ikan pindang. Sebagai upaya diversifikasi produk perikanan, mulai dikembangkan produk baru yaitu 'presto' yang merupakan modifikasi pemindangan. Pengolahan presto ini menggunakan suhu tinggi sehingga duri dan tulangnya menjadi lunak. Penggunaan suhu tinggi (121°C) pada pengolahan presto yang mampu membunuh/mengurangi mikroorganisme, belum sepenuhnya dapat memperpanjang daya awet perikanan. Ikan presto seperti halnya produk perikanan lainnya mempunyai kerentanan terhadap kerusakan ikan terutama yang disebabkan oleh proses oksidasi, sehingga diperlukan upaya penggunaan suatu bahan pengawet yang mempunyai kemampuan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan ekstrak biji atung, yang diduga mengandung antioksidan alami, dalam menghambat proses oksidasi kembung presto sehingga diharapkan dapat memperpanjang daya awet produk perikanan. Perlakuan yang dicobakan pada pindang kembung presto dibagi menjadi lima kelompok yaitu pindang kembung presto kontrol (garam 20%, tanpa penambahan ekstrak biji atung), pindang kembung presto dengan perlakuan garam 20% + ekstrak biji atung dengan pelarut heksan sebanyak 3% (B3) dan 5% (B5), serta pindang kembung presto dengan perlakuan garam 20% + ekstrak biji atung dengan pelarut alkohol sebanyak 3% (C3) dan 5% (C5). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan blok faktorial dengan dua kali ulangan. Parameter yang diamati adalah perubahan mutu indrawi (secara subyektif), bilangan peroksida, dan bilangan TBA. Perubahan mutu indrawi ikan diamati tiap hari, sedangkan bilangan peroksida dan bilangan TBA diukur tiap 5 hari selama 30 hari. Hasil penelitian terhadap mutu pindang kembung presto secara indrawi menunjukkan bahwa pada hari ke-19 pindang kembung presto kontrol mulai tercium bau tengik, sedangkan pindang kembung presto dengan perlakuan B3, B5, serta C3, dan CS bau tengik mulai timbul masing-masing pada hari ke-24, ke-25, dan ke-23. Hasil ini diperkuat dengan pengukuran bilangan peroksida dan bilangan TBA. Pelendiran pada pindang kembung presto sampai akhir penyimpanan tidak terlalu tebal, sehingga tidak mempengaruhi penampakan produk. ... Keyword:
Judul: Generalized LASSO in Region-based Modeling Based on Variables Affecting Population Migration in Java Island Abstrak: Pulau Jawa terus menghadapi tantangan dan tekanan yang signifikan terkait dengan migrasi internal. Kebutuhan sosial dan ekonomi yang tidak tercukupi mendorong para migran untuk bermigrasi. Penelitian ini menggunakan metode LASSO dalam melakukan seleksi peubah untuk mengatahui peubah yang memengaruhi migrasi penduduk di Pulau Jawa tahun 2022. Untuk memahami dinamika migrasi secara spesisifik di tingkat regional, metode generalized LASSO digunakan. Metode ini memodelkan migrasi berdasarkan peubah yang telah dipilih dan mengidentifikasi dampaknya pada berbagai wilayah. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam perencanaan kebijakan di setiap wilayah. Model LASSO dibangun dengan nilai λ=0,031 dan terpilih peubah yang memengaruhi migrasi penduduk meliputi indeks gini, angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, tingkat pengangguran terbuka, upah minimum, indeks pembangunan gender, indeks ketimpangan gender, dan indeks risiko bencana. Dalam model generalized LASSO yang diterapkan untuk mempelajari dinamika migrasi penduduk di Pulau Jawa, model dibangun dengan nilai λ= 0,425 dan matriks D berukuran 54×54. Terungkap bahwa Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menunjukkan pengaruh yang sama dalam 7 dari 8 peubah, menandakan pola migrasi yang serupa. Peubah-peubah dengan pengaruh yang sama membentuk tiga kelompok wilayah di Pulau Jawa, yaitu barat, tengah, dan timur., Java Island continues to face significant challenges and pressures related to internal migration. Insufficient social and economic needs encourage migrants to migrate. This study uses the LASSO method in selecting variables to determine the variables that affect population migration in Java Island in 2022. To understand migration dynamics specifically at the regional level, the generalized LASSO method is used. This method models migration based on the selected variables and identifies its impact on different regions. This enables more informed decision-making in policy planning in each region. The LASSO model was built with a value of λ=0.031 and selected variables that affect population migration include gini ratio, life expectancy, average years of schooling, open unemployment rate, minimum wage, gender development index, gender inequality index, and disaster risk index. In the generalized LASSO model applied to study the dynamics of population migration in Java, the model was built with a value of λ = 0.425 and a D matrix of 54×54. It was revealed that Central Java and Special Region of Yogyakarta showed similar influence in 7 out of 8 variables, indicating similar migration patterns. The variables with similar influence form three regional groups in Java Island, namely west, center, and east. Keyword: generalized LASSO, migrasi penduduk, provinsi, pulau jawa
Judul: Analisis posisi persaingan dan strategi pemasaran makanan siap saji PT. Fast Food Indonesia Abstrak: Bisnis makanan siap saji yang umumnnya dijalankan dengan sistem pengembangan usaha franchise di Indonesia relatif masih baru. Bisnis ini dipelopori oleh kesukessan PT Fast Food Indonesia dengan merek dagang Kentucky Fried Chicken (KFC) dan segera diikuti merek lainnya dengan variasi menu dari ayam goreng menjadi hamburger, donat, pizza, masakan Jepang, Korea dan lain-lain.... Keyword:
Judul: Analisis proses keputusan konsumen dalam pembelian makanan siap saji di Kentucky Fried Chicken Cabang Pajajaran, Bogor dan implikasinya terhadap bauran pemasaran Abstrak: Perubahan pada pola konsumsi masyarakat yang beranekaragam, memunculkan konsep penghidangan makanan yang praktis, salah satunya adalah jenis fast food (makanan cepat saji). Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh banyak pemilik modal dalam industri restoran fast food. Salah satu industri yang bergerak di bidang pengelola restoran siap saji adalah PT. Fast Food Indonesia, Tbk dengan merek dagang Kentucky Fried Chicken (KFC). Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, banyak usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Namun salah satu yang dirasakan paling penting adalah memahami perilaku konsumen. Selain itu, pihak KFC harus mengetahui karakteristik konsumen secara umum. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan karena konsumsi produk setiap wilayah berbeda satu sama lain. Selanjutnya pihak KFC harus mengetahui posisi relatifnya apabila dibandingkan dengan para pesaingnya, yaitu Mc. Donald's dan California Fried Chicken. Setelah itu semua maka pihak perusahaan harus memikirkan strategi apa yang harus diterapkan agar produknya itu bisa diterima oleh konsumen. Penelitian dilaksanakan di KFC yang terletak di Jalan Pajajaran No. 8 Bogor, Jawa Barat. Pemilihan obyek penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2005. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer (pencarian informasi melalui kuesioner) dan data sekunder (dokumen perusahaan, makalah seminar, majalah, data di internet, laporan hasil penelitian dan literatur). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidentally sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dan diperoleh jumlah responden sebanyak 99 orang. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tabulasi deskriptif. Metode Analisis Biplot, Metode Fishbein, Importance Performance analysis (IPA) dan analisis bauran pemasaran. Analisis Biplot digunakan untuk mengetahui posisi relatif dari KFC. Analisis Fishbein dan IPA digunakan untuk menganalisis tingkat preferensi konsumen terhadap atribut- atribut KFC. Sedangkan bauran pemasaran digunakan untuk menganalisis implikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran. ... Keyword:
Judul: Histopathology of Lung Acariasis Cases in Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) Abstrak: Bekantan (Narsalis larvatus) merupakan salah satu primata yang terdapat pada penangkaran hewan yang harus dijaga populasinya di Indonesia. Tulisan ini menjelaskan histopatologi perjalanan penyakit akibat akariasis pada paru yang menyebabkan kematian bekantan. Akariasis adalah salah satu parasit tungau yang menginfeksi saluran pernafasan. Kasus ini jarang terjadi dan belum pernah dilaporkan pada hewan primata yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang perubahan histopatologi paru bekantan dan akariasis serta dampaknya terhadap berbagai organ lain seperti otak, jantung, limpa, hati dan ginjal secara sistemik. Kadaver bekantan ini berasal dari kasus hasil nekropsi rutin di Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 2012 dan memiliki nomor protokol P235/12. Sampel organ diproses di Divisi Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan paru mengalami metaplasia skuamosa epitel bronkhiolus, radang granuloma, atelektasis, emfisema pulmonum, edema pulmonum dan penyumbatan pembuluh darah (trombus). Ditemukannya endapan amiloid di organ hati, pembuluh darah pada limpa, dan ginjal, serta otak yang mengalami lesio anoxia., Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) is one of the primates found in animal captivity and their population must be maintained in Indonesia. This paper describes the histopathology of the disease due to acariasis in the lungs that cause the death of proboscis monkeys. Acariasis is a mite parasite that infects the respiratory tract. Cases are rare and have not been reported in protected primates in Indonesia. This research aims to study and provide information as well as increase knowledge about lung histopathology changes and acariasis as well as to various other organs such as brain, heart, spleen, liver and kidneys in a systematic manner. This proboscis monkey cadaver comes from a routine necropsy at the Ragunan Zoo in 2012 and has protocol number P235/12. Organ samples were processed for histopathology slides at the Pathology Division, Department of Clinic, Reproduction, and Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. The results of histopathological observations were presented descriptively. Histopathological observations showed that he had squamous metaplasia of the bronchial epithelium, including granulomas, atelectasis, pulmonary emphysema, pulmonary edema and blood vessels (thrombus). Amyloid deposits were found in the liver, blood vessels in the spleen, and kidneys, as well as in the brain with anoxia lesions Keyword: acariasis, histopathology, lung, pneumonyssus simicola, proboscis monkey
Judul: Pengaruh berbagai tingkat energi dalam ransum yang mengandung protein 16 persen dan strain terhadap produksi telur ayam petelur tipe medium pada fase I dengan pengandangan sistim cage Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 20 Oktober 1980 sampai dengan tanggal 8 Maret 1981 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat energi delam rensum yang mengandung protein 16% dan strein terhadap produksi telur ayam petelur tipe medium pada fase I dengan pengendangan sistim cege. Percobaan ini adalah percobaan faktorial 3 x 2, dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap. Sebagai sample yang digunakan 132 ekor ayam petelur strein Hisex Brown don 132 ekor ayam petelur strain Super Harco masing-masing dari perusahaan pembibitan PT. Shinte Poultry den PT. Charoen Pokphand Jaya Farm, Jakarta. ... Keyword:
Judul: Pengaruh tingkat protein ransum berenergi metabolis 2850 KKAL dan strain petelur tipe medium pada produksi fase II terhadap bobot telur pada pengandangan sistem cage Abstrak: Percobaan ini dilakukan di Bagian Unggas, Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 9 Maret 1981 sampai dengan tanggal 27 Juli 1981. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat protein ransum yang berenergi metabolis 2850 kkal dan strain petelur tipe medium pada produksi fase II terhadap bobot telur pada pengandangan sistem cage. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2 x 2. Sebagai faktor pertama digunakan 2 macam strain ayam petelur tipe medium yang berumur 42 minggu yaitu strain Super Harco dan strain Hisex Brown, masing-masing berjumlah 87 dan 86 ekor. Faktor kedua adalah ransum yang mengandung 16 dan 18% protein dengan kandungan energi metabolis 2850 kkal per kg ransum. Keyword:
Judul: Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis. Keyword: Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sibayak Forest, Sumatra
Judul: Kemampuan tanah latosol darmaga bogor (Dystropept Oksik) dengan kedalaman dalam menyaring logam berat timbal (Pb) dan Nikel (Ni) serta serapannya oleh tanaman jagung Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah merencanakan pola tanam untuk meningkatkan pendapatan petani transmigran Sumber- daya yang dioptimalkan dalam perencanaan ini adalah lahan dan tenaga kerja, dan pencapaian target swasembada beras di daerah penelitian. Optimalisasi sumberdaya dilakukan dengan menggunakan program linier. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekun- der daerah transmigrasi Wilayah Pengembangan Parsial (WPP) II Ipuh, Satuan Kawasan Pemukiman (SKP) C, hasil studi kelayakan oleh konsultan Halcrow Fox and Associates yang bekerja sama dengan Indulexco-Parama Consortium. WPP II Ipuh terdiri dari empat daerah pengembangan (area development). Secara administratif, WPP II Ipuh termasuk dalam Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Muko-Muko Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara. Daerah penelitian mempunyai tipe iklim Af (hujan tropis) dengan curah hujan rata-rata 3000 mm pertahun, dan suhu rata-rata 26 yang terdapat pada daerah Inceptisol, Entisol, - 27° C. 4000 mm Tanah-tanah ini adalah Ultisol dan Oksisol. Kesesuaian lehan daerah ini secara umum dikelompokkan sebagai: 1. Sesuai marjinal (S3) untuk semua jenis tanaman yang dievaluasi, kecuali padi sawah, dengan kode LK (lahan kering) yaitu T4A3, T4A1, T4 dan T3. 2. Sesuai marjinal (S3) untuk padi sawah, padi gogo, jagung dan kedele, dengan kode LB (lahan Basah), yaitu: T1A1. Pemanfaatan luas lahan usaha masih sangat rendah, yaitu lahan usaha I rata-rata < 1 Ha dan lahan usaha II belum dimanfaatkan sama sekali. Pendapatan transmigran berasal dari usahatani (70%) dan non usahatani (30 %). Ketersediaan tenaga kerja keluarga rata-rata sebesar 2.8 HOKP, yang dimanfaatkan untuk usahatani 80% dan 20 % untuk non-usahatani…dst Keyword:
Judul: Pengajian status kesuburan tanah dalam survai dan pemetaan tanah sebagai studi kasus pada lahan sistem peternakan terpadu di daerah jonggol, bogor Abstrak: Penelitian bertujuan mengetahui tehnik-tehnik rehabilitasi tanah pasir-kuarsa bekas-pertambangan-timah Pulau Bangka dengan menggunakan bahan-bahan alamiah berupa kotoran hewan dan sekam, sehingga tanah tersebut dapat di budidayakan untuk tanaman jambu monyet. Kotoran hewan (K), sekam (S), dan pasir Bangka (P) sebagai variable perlakuan dicampur dengan perbandingan berat sebagai berikut: A (K:S:P 0:0:40), B (5:0:35), C (10:0:30), D (15:0:25), E (20:0:20), F (0:10:30), G (5:10:25), H (10:10:20), I (15:10:15), J (20:10:10), K (0:20:20), L (5:20:15), M (10:20:10), N (15:20:5), dan 0 (20:20:0). Semua perlakuan diatur dalam 4 kelompok (ulangan) untuk Rancangan Acak Kelompok. Tiap pot berisi 5 kg campuran (Berat Kering-Udara). Setelah inkubasi selama 1 bulan bibit tanaman jambu monyet yang telah berumur 18 hari ditanam. Tanaman dipanen setelah berumur + 3 bulan di dalam pot. Sebagai parameter pertumbuhan adalah tinggi tanaman, diameter batang, dan berat kering tanaman pada waktu panen. ... Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Kuantifikasi frekuensi dan resolusi menggunakan seismik refleksi di Perairan Maluku Utara Abstrak: Survei seismik merupakan metode yang saat ini digunakan untuk menentukan struktur dasar laut, kedalaman laut, minyak dan gas maupun sedimen. Seismik refleksi bekerja terhadap perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman serta merekam dan menggunakan semua medan gelombang yang direkam. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh frekuensi terhadap resolusi penampang seismik dengan menggunakan berbagai variasi filtering (Bandpass filter) dengan menganalisis spektrum frekuensi pada software Seisee dan Matlab. Penelitian ini diawali dengan penelitian lapang pada bulan April-Mei 2010 di Perairan Maluku Utara yang termasuk ke dalam Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Daerah ini terletak pada koordinat 2° LS - 4° LS dan 123 ° BT - 126° BT. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Akustik Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) di Bandung. Pengolahan data seismik menggunakan data dalam format SEG-Y. Data tersebut dibuka pada software Seisee dan dilakukan pemilihan trace kemudian disimpan. Data dibuka kembali pada program Excell untuk diambil amplitudo dan waktu (Lampiran 1) kemudian simpan dalam format *.txt agar dapat diolah dengan FFT di Matlab. Hasil dari FFT berupa grafik amplitudo spektrum dengan frekuensi yang selanjutnya dilihat nilai terendah dan tertinggi sehingga dapat menjadi acuan saat digunakan filter Bandpass filter pada perangkat lunak Seisee. Koefisien refleksi sebagai fungsi dari kecepatan gelombang P dan densitas masing-masing lapisan batuan. Pada contoh data coring yang terdapat di sekitar lintasan (titik sampling 30 dan 31) dicari nilai koefisien refleksi (Lampiran 4) dengan menggunakan rumus : Koefisien Refleksi (R) = , dengan = Impedansi akustik dari air laut dan = impedansi akustik dari sedimen. Sedangkan untuk rumus Impedansi : Z = ρc dengan ρ adalah densitas (Kg/m3) dan c adalah cepat rambat (m/s). Keyword:
Judul: Pengaruh Metode Migrasi Seismik terhadap Inversi Impedansi Akustik untuk Karakterisasi Reservoir Migas di Blok Kangean, Perairan Utara Bali. Abstrak: Metode seismik refleksi umum digunakan dalam eksplorasi migas dengan memanfaatkan penjalaran gelombang suara pada lapisan batuan. Namun, gelombang seismik yang terekam masih bercampur dengan derau sehingga dibutuhkan analisis tambahan untuk meminimalisir derau dan menjaga kualitas data seismik. Tujuan penelitian ini membandingkan metode migrasi seismik dalam menghasilkan penampang seismik yang bebas dari derau untuk selanjutnya diinterpretasi menggunakan teknik inversi impedansi akustik. Penelitian ini menerapkan metode migrasi seismik Kirchhoff dan Stolt (F-K) untuk mengembalikan posisi reflektor pada waktu dan kedalaman yang sebenarnya pada data seismik 2D L01 dan L22 di Perairan Utara Bali. Data seismik diintegrasikan dengan data sumur ECY-1 dan RHY-2 sebagai kontrol untuk diinversikan dengan teknik inversi berbasis model sehingga dapat mengkarakterisasi reservoir. Pada penelitian ini, perbedaan hasil migrasi seismik diinversikan menggunakan metode inversi impedansi akustik sehingga dapat diketahui sejauh mana kualitas data seismik mempengaruhi proses karakterisasi reservoir. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai korelasi regresi antara log impedansi inversi dengan log impedansi data asli pada migrasi Kirchhoff sebesar 0.739 dan galat regresi sebesar 873.54, sedangkan pada migrasi Stolt memiliki nilai korelasi sebesar 0.698 dan nilai galat sebesar 1236.17. Selain itu, migrasi Kirchhoff dapat menggambarkan pelapisan bumi dengan baik dibandingkan migrasi Stolt. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data seismik mempengaruhi proses inversi dan migrasi Kirchhoff yang menunjukkan hasil yang lebih baik dari migrasi Stolt secara kualitatif dan kuantitatif. Keyword: data seismik, inversi, migrasi F-K, migrasi Kirchhoff, reservoir
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Perencanaan lansekap kampus pesantren Pertanian Darul Fallah Kecamatan Ciampea, Bogor Abstrak: Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal ini menuntut adanya pembangunan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam termasuk pendidikan. Pesantren Pertanian Darul Fallah (PPDF) terdaftar di Pengadilan Negeri nomor 25/1969 tanggal 16 Maret 1969, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang pendidikan, da'wah, dan pengembangan masyarakat, lulusannya diharapkan akan mampu hidup mandiri dan memiliki kemampuan berda'wah (Anonymous, 1993). Studi ini bertujuan untuk merencanakan lansekap kampus PPDF, Kecamatan Ciampea, Bogor yang secara fungsional berdaya guna dan secara estetik bernilai indah dengan menyediakan elemen lansekap yang mendukung aktivitas pendidikan dan usaha-usaha produktif, dengan mempertimbangkan keharmonisan hubungan dengan lingkungannya. Metode perencanaan yang digunakan adalah Proses Berpikir Lengkap dalam Merencana dan Melaksana menurut Rachman (1984). Metode ini terdiri dari tahap inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, perencanaan dan perancangan, pelaksanaan, serta pemeliharaan. Studi ini dilaksanakan sampai tahap perencanaan. Data yang diperoleh meliputi aspek biofisik, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek tehnik. Lokasi tapak PPDF cukup mudah dicapai dan strategis yaitu terletak diantara Jakarta-Bogor-Jasinga. Karakteristik iklim makro meliputi curah hujan, kelembaban, dan lama penyinaran matahari tergolong tinggi; kecepatan angin, dan suhu tergolong nyaman bagi pengguna tapak. Tanah pada tapak PPDF berjenis latosol coklat kemerahan dan sebagian alluvial untuk daerah di sepanjang tepi sungai. Topografi bervariasi yaitu datar, bergelombang, dan curam. Sumber air berasal dari Sungai Cinangneng, Sungai Ciampea, mata air, irigasi teknis, dan sumur artesis. Vegetasi dominan pada tapak adalah bambu (Bambusa sp.), sengon (Parasianthes falcataria L. Nielse) dan tanaman liar (gulma). Sebagian vegetasi ini perlu dipertahankan untuk fungsi konservasi. Sedangkan satwa dominan adalah burung dan serangga. Pemandangan ke luar tapak berupa bentang alam berbentuk lembah, sungai, dan gunung kapur merupakan potensi tapak yang dapat dimanfaatkan. Hasil kuesioner terhadap 40 responden menunjukan bahwa warga PPDF sebanyak 52,5% menyetujui jalan yang melalui pesantren ditutup untuk umum, sebagian besar responden (65%) menyetujui dilakukan penataan kembali terhadap lansekap tapak, dan sebanyak 80% menginginkan dapat melakukan kegiatan di pinggir sungai dan Perbukitan. Sirkulasi menuju pemukiman penduduk dibuatkan jalan alternatif di sebelah timur tapak. Kebijaksanaan Pemerintah untuk Kecamatan Ciampea didasarkan pada Pola Dasar Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam Kabupaten DATI II Bogor. Kebijaksanaan pembangunan daerah Kecamatan Ciampea diarahkan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kebijaksanaan ini dijadikan acuan untuk pengembangan PPDF sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan SDM. Berdasarkan fungsinya ruang yang dikembangkan pada tapak PPDF terdiri dari ruang pemukiman 2,10 Ha (8,08%), ruang pendidikan 2,58 Ha (9,95%), ruang usaha- usaha produktif dan jasa 12,10 Ha (46,54%), ruang rekreasi 1,72 Ha (6,61%), ruang pelayanan 0,74 Ha (2,86%), ruang sirkulasi 1,52 Ha (5,85%), dan ruang konservasi 5,23Ha (20,11%). Konsep sirkulasi yang digunakan adalah kombinasi bentuk linier (lurus) dan cul de sac. Pola sirkulasi ini menghubungkau pintu masuk dengan ruang-ruang yang tersebar di sepanjang jalur sirkulasi dan menghubungkan antar ruang satu dengan ruang lainnya, sehingga pengguna tapak dapat mencapai ruang-ruang yang ada secara lebih mudah dan memberi kesan kesatuan dalam ruang. Keyword:
Judul: Perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di Kampus IPB Darmaga Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di kampus IPB Darmaga, sehingga diperoleh lingkungan yang memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan bagi pengguna jalan, serta memperbaiki kualitas lingkungan. Metode kerja yang digunakan adalah metode pendekatan sistematis untuk perancangan yaitu inventarisasi berupa survei lapangan dengan pengamatan langsung di lapang, wawancara dengan pihak institusi dan pengguna jalan, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan. Kampus Institut Pertanian Bogor terletak pada Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Tapak yang akan digunakan dalam studi ini adalah jalan lingkar di dalam kampus dan jalan tengah antara gedung Graha Widya Wisuda (GWW) sampai Al-Hurriyah melewati Lembaga Sumber Informasi (LSI). Lokasi studi jalan lingkar dalam kampus ini memiliki panjang ± 5.750 m, dengan lebar daerah manfaat jalan (damaja) bervariasi antara 10 sampai 30 m. Permasalahan yang paling mendasar pada tapak adalah kurangnya jalur pedestrian dan tidak adanya jalur sepeda sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna yang ingin berjalan kaki dan bersepeda sehingga dapat mendukung program pengurangan penggunaan kendaraan bermotor di depan kampus. Selain itu terdapat ciri khas/karakteristik tapak yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil analisis dan sintesis dijumpai berbagai kendala dan potensi yang ada di tapak. Kendala yang paling utama adalah kurangnya jalur pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki. Kendala yang lain adalah kurang adanya pemeliharaan, seperti banyaknya gulma dan sampah pada saluran air, adanya lubang pada trotoar. Kendala yang terakhir adalah kurangnya berbagai fasilitas seperti kelengkapan jalan misalnya halte, lampu jalan, telepon umum dan sebagainya. Sedangkan potensi yang ada pada tapak adalah topografi yang relatif datar cocok untuk pengembangan jalur pedestrian dan penempatan elemen-elemen keras lainnya. Selain itu adanya good view pada bagian-bagian tertentu yang sebaiknya dipertahankan agar sehingga kualitas lingkungan dapat lebih ditingkatkan. Konsep lanskap dikembangkan sesuai dengan ciri khas tapak sebagai jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Konsep pengembangan tapak adalah sebagai taman linear dengan memanfaatkan area sepanjang jalan dengan penanaman vegetasi yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Taman linear berfungsi sebagai pemisah antara jalur kendaraan bermotor dengan jalur pedestrian dan jalur sepeda. Taman linear ini berfungsi sebagai space linkage yaitu sebagai penghubung antar segmen. Berdasarkan hasil analisis dan sintesis, tapak dikembangkan menjadi ruang penerimaan, ruang aktivitas, ruang penyangga, ruang konservasi...dst Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Mencit (Mus Musculus) Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn). Abstrak: Mangan merupakan mineral mikro dalam jumlah yang sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan dan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh pemberian partikel nano logam mangan (Mn) terhadap persentase diferensial leukosit mencit (Mus musculus). Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih yang diberi partikel nano logam Mn. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Mencit dibagi dalam enam kelompok yaitu 1) kontrol negatif atau KN (tidak diberi partikel nano logam), 2) D1 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 100 mg/kgBb), 3) D2 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 300 mg/kgBb), 4) D3 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 500 mg/kgBb), 5) D4 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 700 mg/kgBb), 6) D5 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 760 mg/kgBb). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian partikel nano logam Mn secara keseluruhan tidak mempengaruhi persentase jumlah leukosit yang signifikan. Persentase leukosit masih dalam keadaan normal setelah pemberian partikel nano logam Mn. Keyword: leukosit, logam Mn, mencit
Judul: Uji Kelayakan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Ibu Hamil Pada Beberapa Rumah Sakit Di Daerah Khusus Ibukota Jakarta Abstrak: Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil merupakan alat yang relatif murah dan mudah digunakan untuk memantau status gizi dan kesehatan ibu hamil, kartu ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Bogor terhadap ibu-ibu hamil dengan latar belakang sosial-ekonomi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan penggunaan KMS ibu hamil pada lima rumah sakit umum dan rumah sakit bersalin di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Keyword: kartu menuju sehat
Judul: Efektivitas Program Kelas Ibu Hamil pada Ibu Hamil KEK Penerima Program PMT-Pemulihan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program kelas ibu hamil pada ibu hamil KEK penerima program PMT-pemulihan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2018 di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang ibu balita yang dibagi menjadi 22 orang dalam kelompok yang mendapatkan kelas ibu hamil (IH) dan 22 orang dalam kelompok yang tidak mendapatkan kelas ibu hamil (non IH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi subyek pada kategori baik lebih besar pada kelompok IH (31,8%). Status gizi balita dengan kategori normal lebih banyak pada kelompok IH, yaitu BB/U dan PB/U 86,4%, BB/PB 90,9%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara program kelas ibu hamil dengan pengetahuan gizi subyek, perubahan berat badan subyek saat hamil, berat badan dan panjang lahir bayi, tingkat kecukupan gizi balita, serta status gizi balita (p>0,05). Keyword: efektivitas program, kelas ibu hamil, PMT-pemulihan
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pemetaan Potensi Perikanan Di Perairan Selat Sunda Abstrak: Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang sedang berkembang pesat saat ini dan banyak dimanfaatkan untuk analisis dan pemetaan sumberdaya alam, termasuk di dalamnya melakukan penyajian data potensi perikanan berbasis data spasial. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan analisis hasil survei akustik dalam pendugaan potensi perikanan di perairan Selat Sunda dengan menggunakan SIG. Data kelimpahan ikan pada beberapa kedalaman dikumpulkan pada bulan Mei hingga Agustus, kemudian dipetakan menggunakan ArcGIS 10.0. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa kelimpahan ikan terbesar pada bulan Mei terdapat pada kedalaman 64-84 meter, sementara kelimpahan ikan terbesar pada bulan Juni-Agustus terdapat pada kedalaman 4-24 meter. Kelimpahan ikan terbesar selama bulan Mei-Agustus di perairan Selat Sunda terdapat pada bulan Juli, yakni sebesar 18 392/1000 m3. Hal ini menandakan bahwa bulan Juli yang termasuk dalam Musim Timur merupakan puncak musim penangkapan. Area penangkapan diprioritaskan pada perairan Timur Laut Pulau Panaitan dan lepas pantai Teluk Banten. Keyword: Akustik, pemetaan, potensi perikanan, SIG, Selat Sunda
Judul: Aplikasi sistem informasi geografis dalam penentuan zona potensial budidaya abalone (haliotis asinina) di gugus pulau pramuka, DKI Jakarta Abstrak: Penentuan lokasi budidaya memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan budidaya. Penentuan zona potensial budidaya abalone harus sesuai dengan karakteristik perairan sebagai syarat tumbuhnya. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian dengan perangkat analisis yang tepat, salah satunya adalah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penentuan kawasan dengan menggunakan perangkat SIG telah banyak dilakukan pada data spasial berbasis vektor. Kelemahan metode ini yaitu kurang akuratnya area hasil analisis yang direpresentasikan, karena melalui proses vektorisasi (generalisasi). Analisis spasial pada data raster merupakan dasar dari metode Cell Based modeling – SIG, yang dapat digunakan sebagai penentuan kawasan optimum (Suitability Modeling) (ESRI, 2002).Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona potensial budidaya abalone (Haliotis asinina) di Gugus Pulau Pramuka, DKI Jakarta, menggunakan Sistem Informasi Geografis. Penelitian ini dilakukan di Perairan Gugus Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu – DKI Jakarta yang terletak pada 05°43’30” dan 05°45’30” Lintang Selatan dan 106°35’30” dan 106°37’30” Bujur Timur. Survey lapang dilakukan pada tanggal 18 – 24 April 2008. Penelitian ini dilakukan pengintegrasian data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Alur penelitian ini meliputi pengolahan citra awal, survey lapang, pembuatan basis data dan analisis kesesuaian perairan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas delapan parameter yang merupakan modifikasi dari Tahang,M et. al.(2006); Trisakti, et. al.(2002) dan diskusi pakar. Parameter – parameter tersebut yaitu kedalaman perairan, substrat dasar, kecerahan, pH, oksigen terlarut, kecepatan arus, suhu, dan salinitas. Parameter substrat dan kecerahan perairan merupakan parameter budidaya yang diturunkan dari hasil transformasi algoritma. Parameter yang lain di interpolasikan dengan metode natural neighbors. setelah seluruh parameter sudah dispasialkan dan berformat raster, kemudian di tumpang susun (overlay) dengan metode weighted overlay. Hasil analisis spasial dengan menggunakan metode cell based modeling didapatkan daerah zona potensial budidaya abalone baik menggunakan metode Keramba Jaring Apung (KJA) maupun pen-culture (kurungan tancap). Untuk metode KJA didapatkan daerah sangat sesuai yang terkosentrasi pada selatan Pulau Panggang dan timur laut dari Gosong Pramuka dengan luas 28,7 Ha. Daerah dengan kategori sesuai yang mendominasi hampir diseluruh perairan gugus Pulau Pramuka dengan luasan 970,36 Ha. Pada metode Pen-culture, daerah dengan kategori sangat sesuai yang berada di Sebelah selatan, tenggara, timur laut dan utara dari Pulau Pramuka, sebelah tenggara dari Pulau Panggang serta di sebelah timur laut baik Pulau Karya dengan luasan sebesar 3,74 Ha. Sedangkan daerah dengan kategori sesuai berada mengelilingi pada pulau Pramuka, Panggang, Karya, Gosong Pramuka dan sebelah timur laut dari pulau karya dengan luasan sebesar 73,86 Ha. Keyword: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB, Cell based modeling, Grid cells, Abalone
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Economic Valuation of Javan Gibbons (Hylobates moloch) in Ragunan Wildlife Park and Javan Gibbon Center Abstrak: Owa jawa (Hylobates moloch) merupakan primata endemik Indonesia yang dilindungi dan terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Perhitungan nilai ekonomi owa jawa penting dilakukan sebagai dasar penetapan denda atau nilai tukar bagi pelaku kejahatan owa jawa. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara karakteristik responden dengan nilai willingness to pay (WTP), menduga nilai ekonomi owa jawa berdasarkan pendekatan WTP pengunjung dan biaya pemeliharaan di Taman Margasatwa Ragunan dan Pusat Rehabilitasi Owa Jawa, serta membandingkan kedua metodologi valuasi ekonomi yang digunakan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan wawancara kepada 145 orang pengunjung dan 2 sampai 4 orang pengelola. Variabel karakteristik responden yang berpengaruh nyata terhadap nilai WTP meliputi pendapatan, pekerjaan, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Dugaan nilai ekonomi owa jawa berdasarkan WTP motif konservasi dan biaya pemeliharaan berturut-turut, yaitu sebesar Rp311.828,00/ekor dan Rp29.231.170,00/ekor. Biaya pemeliharaan merupakan metode yang efektif, efisien, dan menghasilkan nilai ekonomi yang dapat digunakan sebagai acuan denda perdagangan ilegal owa jawa., The Javan gibbon (Hylobates moloch) is an endemic primate to Indonesia that is protected and threatened with extinction due to hunting and illegal trade. It is important to calculate the economic value of the Javan gibbon as a basis for determining fines or exchange rates for perpetrators of Javan gibbon crimes. This research aims to analyze the relationship between respondent characteristics and willingness to pay (WTP) values, estimate the economic value of Javan gibbons based on the WTP approach of visitors and maintenance cost approach at Ragunan Wildlife Park and the Javan Gibbon Rehabilitation Center, and compare the two economic valuation methodologies used. used. Data collection were carried out through literature study, observation and interviews with 145 visitors and 2 to 4 managers. Respondent characteristic variables that have a significant effect on the WTP value include income, occupation, gender and education level. The estimated economic value of the Javan gibbon based on the conservation motive WTP and maintenance cost respectively approach is IDR 311,828.00/head and IDR 29,231,170.00/head. The maintenance cost is a more appropriate method to use because it is effective, efficient, and produces economic value that can be used as a reference for fines for illegal trade in Javan gibbons. Keyword: biaya pemeliharaan, kesediaan membayar, owa jawa, perdagangan ilegal, valuasi ekonomi
Judul: Pola Ekologi Owa Jawa Liar (Hylobates moloch) di Pulau Jawa, Indonesia: Efek Faktor Lingkungan Abstrak: The geographical (latitude, longitude, and altitude) and environmental variables (rainfall and temperature) would be important constraints on forest structure, food abundance, other resources’ distribution and availability. These can affect dietary habits, behavior, and dayly travel distance. This study aims to examine environmental determinant(s) of behavioral and social aspects of Javan gibbons through meta-analysis. This study compiled previous publications about gibbons through database searching. Employed statistical analyses were Spearman’s rank correlation and Kruskal-Wallis tests. The results showed that there were no significant correlations between geographical/environmental variables and behavioral/social aspects, except for relationship with latitude and number of animals per group. This study also found no significant differences in behavioral/social aspects among forest types. Keyword: Activity budget, dietary composition, forest types, gibbons, latitude, Activity budget, dietary composition, forest types, gibbons, latitude
Judul: Physicochemical properties and In Vitro starch digestibility of Thai tradisional rice cake and pie cake Abstrak: This research was first aimed to investigate the effect of flour types (pea flour, rice flour, sticky rice flour) and mixed flour (rice flour and sticky rice flour) on physicochemical properties and starch digestibility of the corresponding pea cake and rice cake. Second, to investigate the effect of cold setting conditions on physicochemical properties and starch digestibility of pea cake and rice cake. In the preliminary research, chemical composition of raw materials involved moisture, ash, protein, crude fat, and amylose content were determined as well as granular morphology, thermal and pasting properties. Experiment I was conducted in order to investigate the effect of mixing rice flour and sticky rice flour on granular morphology, thermal, and pasting properties. The resulted cakes were then analyzed in term of starch digestibiliity, textural and color properties (experiment II). At last, effect of cold setting condition on starch digestibility, textural, and color properties of pea cake and rice cake was investigated. Keyword:
Judul: Studi Kondisi Dan Pemanfaatan Lanskap Pada Beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri Di Jakarta Timur Abstrak: Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) menurut UU No. 20 Tahun 2003 merupakan jenjang pendidikan formal tingkat menengah yang dikelola oleh pemerintah di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Keberadaan lembaga pendidikan ini cukup menjadi pusat perhatian dan tak jarang menjadi barometer kualitas pendidikan di Indonesia. Pada umumnya sekolah hanya berupa bangunan kokoh dimana para siswa diwajibkan untuk belajar di dalamnya. Bahkan terkadang nyaris tidak terdapat ruang terbuka dan kalaupun ada kurang memadai untuk kegiatan outdoor edukatif bagi siswa atau kegiatan rekreatif lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta Timur, Kota Jakarta, Propinsi DKI Jakarta dengan sampel tujuh sekolah, SMAN 12, SMAN 42, SMAN 44, SMAN 48, SMAN 53, SMAN 81 dan SMAN 113, dimulai pada bulan Februari sampai dengan September. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi penggunaan ruang terbuka, elemen RTH, mengetahui persepsi dan preferensi pengguna terhadap RTH serta membuatuat rekomendasi pemanfaatan RTH sekolah. Penelitian dibatasi pada penampilan kondisi fisik sekolah secara umum, penataan halaman dari bangunan sekolah, keberadaan sarana outdoor sebagai fasilitas penunjang kegiatan, persepsi dan preferensi pengguna terhadap elemen yang ada pada lanskap sekolah dan pemanfaatannya. Penelitian ini merupakan penelitian observatif, data dianalisis secara deskriptif. Tahapan penelitian meliputi persiapan penelitian, survei, analisis dan sintesis serta pembuatan rekomendasi. Data primer diperoleh dengan cara survei langsung ke lapang, wawancara dengan pihak sekolah dan menyebar kuisioner, sedangkan untuk data sekunder dengan cara mengumpulkan data dari instansiinstansi terkait. Berdasarkan hasil survey, pengamatan dan perolehan data yang dimiliki masing-masing sekolah terdapat angka penggunaan ruang yang bervariasi. Luas total tanah yang ada mulai dari 2.351 m2 sampai dengan 15.354 m2. Luas tanah yang paling kecil yaitu pada SMAN 12, sedangkan yang paling luas yaitu SMAN 113. Ruang terbangun (RB) berisi bangunan yang berdiri di atas luasan tanah tersebut, luasan RB yang ada antara lain mulai dari 1.750 m2 sampai dengan 4.500 m2, di mana RB yang paling kecil terdapat pada SMAN 12 dan yang terluas ada pada SMAN 44. Ruang terbuka (RT) atau ruang yang tidak diisi oleh bangunan mulai dari 601 m2 sampai dengan 11.422 m2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dijumpai mulai dari 96 m2 sampai dengan 8.206 m2, RTH yang paling kecil ada pada SMAN 12 sedangkan sekolah dengan RTH yang paling luas yaitu SMAN 113. Dari hasil survey dan pengamatan, dijumpai 15-37 spesies pohon di setiap sekolah sampel dan terdata sekitar 74 spesies. Semak 4-48 spesies dan terdata sekitar 68 spesies. Tanaman penutup tanah 6-13 spesies dan terdata sekitar 32 spesies. Tanaman merambat hanya dimiliki oleh lima sekolah, 1-6 spesies dan terdata sekitar 11 spesies. Tanaman air hanya dimiliki oleh tiga sekolah, 1-3 spesies dan terdata sekitar 5 spesies. Nilai dominansi merupakan nilai yang menunjukan tingkatan dominan suatu tanaman diantara semua tanaman yang ditemukan di tujuh sampel sekolah. Glodogan tiang (Polyalthia longifolia) memiliki nilai dominansi tertinggi dari kategori pohon (14,41%) dan keberadaannya sebesar 71,43%. Untuk semak, tehtehan (Acalipha macrophyla) memiliki nilai dominansi 12,42% dan keberadaannya sebesar 85,71%. Untuk penutup tanah Lili paris (Clorophytum sp.) memiliki nilai dominansi 28,43% dan keberadaannya sebesar 57,14%. Sebanyak 43,3% warga sekolah mengatakan bahwa lanskap sekolah mereka telah cukup nyaman. Kesan nyaman terhadap lanskap sekolah paling banyak (56,6%) dirasa pada SMAN 42 dan Keyword:
Judul: Analysis of Green Open Space in East Jakarta Abstrak: Ruang Terbuka Hijau (RTH) berfungsi untuk menjaga kestabilan lingkungan dalam suatu kota. Selain aspek lingkungan, RTH juga berpengaruh terhadap aspek lainnya yaitu aspek sosial, ekonomi maupun keestetikaan sebuah kota. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah administrasi yang menyumbangkan persentase relatif kecil bagi total RTH di DKI Jakarta, belum memenuhi batas minimum luas, sehingga rencana pengembangan RTH di lokasi ini secara strategis perlu direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan hirarki setiap kecamatan di Jakarta Timur menggunakan analisis skalogram, mengetahui kebutuhan dan kecukupan RTH Jakarta Timur, mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luas RTH di Jakarta Timur dengan analisis regresi berganda dan mengetahui prioritas kecamatan di Jakarta Timur yang berpotensi untuk dilakukan peningkatan RTH dengan aplikasi metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan dengan perkembangan yang paling baik adalah Kecamatan Pulo Gadung yang ditandai dengan jumlah hirarki 1 yang terbanyak yaitu sebanyak tiga kelurahan. Selain itu tidak ada keseragaman dalam pola perkembangan hirarki setiap wilayah. Kebutuhan RTH di Jakarta Timur berdasarkan luas wilayah 3.760,6 ha. Selanjutnya berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2018, kebutuhan RTH adalah seluas 6.259,13 ha. Selain itu, faktor yang dianggap berpengaruh positif terhadap penambahan luas RTH di Jakarta Timur adalah fasilitas kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara kepada akademisi maupun praktisi, aspek fisik dan lingkungan paling utama untuk dipertimbangkan dalam rencana pengembangan RTH di Jakarta Timur., Green Open Space serves in maintaining environmental stability of a city. In addition to environmental conditions, Green Open Space affects other aspects, namely social, economic and aesthetic of a city. East Jakarta as one of the capital areas has a small percentage of green spaces, not meeting the minimum acreage, therefore green space development needs to be planned strategically. This study aims to identify the level of hierarchical development of each sub-district in East Jakarta using scalogram analysis, to determine the need and adequacy status of East Jakarta's Green Space, find factors that affect the area of Green Open Space in East Jakarta with multiple regression analysis and to suggest the priority sub-districts in East Jakarta that have the potential to increase Green Open Space with the application of the Analytic Hierarchy Process. The results showed that the best development is observed in Pulo Gadung sub-district which is characterised by more villages identified as hierarchy 1 than other sub-districts, viz three villages. In addition, there is no uniformity in the hierarchical development pattern of each region. The need for green spaces based on area in East Jakarta is 3,760.6 ha, while based on population in 2018 it requires 6,259.13 ha. Moreover, a factor having a positive effect on the addition of green space is health facilities. It seems that academics and practitioners consider physical and environmental aspects as the most essential factor in considering the development of the Green Open Space in East Jakarta. Keyword: AHP, Adequacy of Green Open Space, Regional Development, Green Open Space
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Perlindungan protein ampas tahu dengan gambir dari degradasi dalam rumen dan efek perpaduannya dengan beberapa sumber energi Abstrak: Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penelitian sebelumnya dengan mengupayakan limbah ampas tahu yang telah dilindungi gambir agar terhindar dari degradasi dalam rumen. Ransum dengan protein tinggi tetapi tidak diimbangi dengan sumber energi yang cukup akan mengakibatkan perombakan protein, sehingga dalam peneli- tian ini dipadukan dua bahan makanan utama yaitu sumber protein ampas tahu yang dilindungi gambir serta slyp sebagai sumber energi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat per- lindungan protein ampas tahu dengan gambir dari degradasi dalam rumen, dan membandingkan kualitas nutrisi slyp dengan jagung sebagai pakan sumber energi, serta melihat perpaduan antara sumber protein dan sumber energi tersebut ditinjau dari aspek konsumsi nitrogen (N), kecernaan protein dan neraca nitrogen (N) dari ransum. Penelitian dilakukan di laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari bulan Juli sampai September 1993. Faktor yang ditelaah adalah sumber energi yaitu slyp dan jagung sebagai faktor I, sedangkan faktor II adalah sumber protein yaitu ampas tahu yang dilindungi gambir (ATDL) dan ampas tahu yang tidak dilindungi gambir (ATTDL), sehingga menghasilkan empat macam kombinasi ransum sebagai perlakuan. Ransum A = Slyp + ATDL, B Slyp ATTDL, C = Jagung + ATDL dan D Jagung + ATTDL. = Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 2 x 2 dalam Bujur Sangkar Latin 4 x 4. Empat ekor domba jantan dianggap sebagai lajur, empat periode sebagai baris serta empat ransum (A,B,C,D) sebagai perlakuan. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa keempat ransum mempunyai komposisi zat makanan yang hampir sama dan keempat ransum mempunyai kandungan protein yang lebih rendah daripada kebutuhan NRC (1985).... Keyword:
Judul: Pengaruh pemberian manure ayam, digesta rumen dan kombinasinya terhadap daya cerna protein neraca nitrogen dan efisiensi penggunaan protein pada kelinci persilangan Abstrak: Penelitian ini dilakukan di kandang bagian domba dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakul- tas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai dari tanggal 28 Oktober 1984 hingga 2 Desember 1984. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kualitas pro- tein asal manure ayam dan digesta rumen bagi kelinci. Materi penelitian yang digunakan terdiri dari 27 ekor ternak kelinci persilangan yang ditempatkan dalam kandang individual dalam sistem "battery" berlantai dan berdinding kawat dengan ukuran setiap kandang 40 x 30 x 30 cm3. Ransum yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 50 50 persen berdasar- kan bahan kering (BK). Ransum diberikan dalam bentuk "mash". Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3, dengan manure ayam se- bagai faktor pertama dan digesta rumen sebagai faktor ke- dua. Masing-masing faktor terdiri 3 taraf perlakuan, ya- itu O persen, 5 persen dan 10 persen dari persentase ran- sum yang diberikan. Setiap kombinasi taraf perlakuan ter- diri dari tiga ulangan, dengan tiap ulangan satu ekor ke- linci. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengaruh pemberian manure ayam, digesta rumen dan kombinasinya nya- ta (P0.01) mempengaruhi daya cerna protein ransum. Pem- berian manure ayam sampai 10 persen dalam ransum yang di- kombinasikan dengan digesta rumen cenderung menaikan da- ya cerna protein ransum, demikian juga dengan pemberian digesta rumen sampai 10 persen dalam ransum yang dikombi- nasikan dengan manure ayam. Kenaikan daya cerna protein masing-masing sebesar 14.28 persen dan 13.80 persen per unit. Adapun nilai rata-rata daya cerna protein dengan digunakannya manure ayam dan digesta rumen, sebesar 58.40. persen. Pengaruh pemberian manure ayam, digesta rumen dan kombinasinya nyata (P0.05) mempengaruhi neraca nitro- gen. Pengaruh utama penggunaan manure ayam dalam ransum... Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Kinerja Pertumbuhan dan Status Kesehatan Ikan Lele Clarias gariepinus yang Diberi Pakan dengan Penambahan Tepung Bioflok. Abstrak: Bioflok merupakan hasil dari suatu teknologi yang memanfaatkan kemampuan bakteri heterotrof dalam mengubah nitrogen organik maupun anorganik dalam perairan untuk menjadi suatu biomassa yang bernutrisi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh organisme budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah penambahan tepung bioflok pada pakan terhadap pertumbuhan dan status kesehatan ikan lele. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan pakan dengan tingkat jumlah penambahan tepung bioflok yang berbeda yakni 0%, 5%, 10%, dan 20% dengan masing-masing perlakuan terdapat empat ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele berukuran bobot dan panjang rata-rata masing-masing 1,41 ± 0,02 g dan 5,81 ± 0,01 cm yang ditebar dalam akuarium berukuran (95x45x45) cm dengan kepadatan 15 ekor/akuarium (200 ekor/m3). Ikan diberi pakan tiga kali sehari pukul 08.00, 14.00, dan 20.00 WIB secara at satiation selama 40 hari pemeliharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penambahan tepung bioflok dalam pakan hingga 20% dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan status kesehatan ikan lele yang lebih baik dibanding kontrol. Keyword: bioflok, kinerja pertumbuhan, status kesehatan ikan
Judul: Penambahan Probiotik dan Prebiotik Komersial pada Sistem Bioflok terhadap Status Kesehatan dan Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) Abstrak: Penambahan probiotik dan prebiotik pada sistem budidaya ikan diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan, respons imun, serta menurunkan FCR. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penambahan probiotik komersial dan prebiotik MOS pada sistem bioflok dalam meningkatkan status kesehatan dan kinerja pertumbuhan benih ikan lele (Clarias sp.). Penelitian menggunakan tiga perlakuan dan tiga ulangan, yaitu BF (ikan dipelihara dalam sistem bioflok), BFPro (ikan dipelihara dalam sistem bioflok dengan penambahan probiotik komersial 0,6 mL m-2 (tiga hari sekali), BFPre (ikan dipelihara dalam sistem bioflok dengan penambahan prebiotik MOS dengan dosis 0,6%). Larva lele dengan panjang rata-rata 0,85±0,03 cm dan bobot rata-rata 0,007±0,00 g dipelihara dengan padat tebar 2.500 ekor m-2 selama 21 hari. Parameter yang diamati yaitu kelimpahan bakteri total, eritrosit total, leukosit total, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, laju pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan panjang spesifik, laju pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan bobot spesifik, rasio konversi pakan, koefisien keragaman, dan tingkat kelangsungan hidup. Penambahan probiotik komersial dan prebiotik MOS dalam sistem bioflok dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan status kesehatan benih ikan lele. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dengan penambahan probiotik komersial dengan nilai tingkat kelangsungan hidup mencapai 50%, serta gambaran darah yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya., The addition of probiotics and prebiotics to fish farming systems is known to increase growth, immune response, and reduce feed conversion ratio (FCR). This research aims to analyze the effect of adding commercial probiotics and MOS prebiotics to the biofloc system in improving the health status and growth performance of catfish (Clarias sp.) juveniles. The research used three treatments and three replications, namely BF (fish reared in a biofloc system), BFPro (fish reared in a biofloc system with the addition of commercial probiotics 0.6 mL m-2 every three days), BFPre (fish reared in a biofloc system with the addition of prebiotic MOS at a dose of 0.6%). Catfish larvae with an average length of 0.85±0.03 cm and an average weight of 0.007±0.00 g were reared at a stocking density of 2,500 m-2 for 21 days. The parameters observed were total bacterial abundance, total erythrocytes, total leukocytes, hemoglobin content, hematocrit content, absolute length growth rate, specific length growth rate, absolute weight growth rate,specific weight growth rate, feed conversion ratio, diversity coefficient, and survival rate. The addition of commercial probiotics and MOS prebiotics in the biofloc system can improve the growth performance and health status of catfish seeds. The best results were obtained in the treatment with the addition of commercial probiotics with a survival rate of up to 50%, as well as a better blood picture compared to other treatments. Keyword: biofloc, Clarias sp., growth, prebiotic, probiotic
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Ikan Hias Indonesia Abstrak: Potensi sumber daya alam kelautan dan perikanan Indonesia dukung oleh kondisi wilayah berupa negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Kekayaan akan daerah perairan ditunjukan oleh panjangnya garis pantai yang mencapai sekitar 81 ribu kilometer. Ini berarti Indonesia kaya akan sumberdaya ikan alam baik ikan laut maupun ikan perairan darat. Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam menghasilkan devisa bagi negara dan sumber pendapatan bagi masyarakatnya. Indonesia merupakan salah satu negara eksportir ikan hias dunia telah melakukan ekspor ikan hias sejak tahun 1970 dengan negara tujuan Singapura dan Hongkong sebagai pasar utamanya. Nilai ekspor saat itu kurang lebih US$ 100.000 sedangkan nilai ekspor pada tahun• 2005 sebesar US$ 14.074.617 dan telah mengekspor ke lebih dari 60 negara tujuan terrnasuk Amerika, Jepang dan Uni Eropa ... Keyword:
Judul: Analisis risiko produksi ikan hias pada PT Taufan Fish Farm di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Abstrak: Salah satu komoditas perikanan yang cukup baik perkembangannya adalah ikan hias. Secara umum terjadi peningkatan volume dan nilai ekspor ikan hias dari tahun 2008 sampai 2009. Peningkatan juga terjadi pada laju pertumbuhan produksi perikanan nasional dari tahun 2005-2009 yang mencapai 10,02 persen per tahun. Adanya peningkatan ini menunjukkan bahwa ikan hias mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan memegang peranan penting dalam sektor perikanan. Perkembangan produksi berbagai jenis ikan hias mengalami fluktuasi produksi. Secara umum akan mempengaruhi survival rate ikan hias yang diproduksi. Adanya variasi survival rate menunjukkan terjadinya volatilitas atau fluktuasi yang mengindikasikan adanya risiko produksi pada usaha ikan hias. PT Taufan Fish Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias yang sedang berkembang. Permasalahan yang dihadapi PT Taufan Fish Farm yaitu adanya risiko produksi dalam pengembangan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari survival rate yang berfluktuasi setiap periode selama proses produksi berlangsung. Hal ini disebabkan ikan hias yang cenderung sensitif terhadap perubahan cuaca atau iklim, sehingga menimbulkan penyakit pada ikan. Hal tersebut akan berakibat terhadap penurunan penerimaan perusahaan. Perusahaan ini melakukan diversifikasi dalam melakukan kegiatan usahanya. Untuk itu, dapat dianalisis alternatif untuk mengatasi risiko produksi yang dihadapi oleh PT Taufan Fish Farm. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi sumber-sumber risiko pada budidaya ikan hias di PT Taufan Fish Farm dan (2) menganalisis strategi yang dilakukan untuk mengatasi risiko ikan hias di PT Taufan Fish Farm. Keyword:
Judul: COVID-19 Pneumonia Identification Based Computed Tomography Imaging Using Deep Transfer Learning Abstrak: Dunia sedang dilanda pandemi COVID-19 yang menyebabkan pneumonia hingga kematian pada penderitanya. Karena tingkat penyebaran virus SARS-CoV 2 yang tinggi, maka pemberian tes harus dilakukan secara cepat dan masif agar penderita dapat diisolasi sesegera mungkin. Pendekatan standar yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini adalah RT-PCR. Namun, terdapat beberapa kekurangan seperti sensitivitasnya hanya sebesar 60-70% dan biayanya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk membangun metode pendeteksian alternatif COVID-19 berbasis citra Computed Tomography menggunakan teknik deep transfer learning. Transfer learning dilakukan menggunakan pre-trained model DenseNet-201. Pembuatan model terdiri dari beberapa tahapan yaitu praproses data, pembagian data, augmentasi data, hyperparameter tuning, pembangunan model klasifikasi deep transfer learning, dan evaluasi. Model yang telah dibangun memiliki performa yang cukup baik dalam mengidentifikasi paru-paru dengan pneumonia COVID-19 dan paru-paru sehat dengan akurasi sebesar 93,41%, presisi sebesar 94,19%, sensitivitas (recall) sebesar 93,10%, dan spesifisitas sebesar 93,75%., The world is being stricken by the COVID-19 pandemic, which can cause pneumonia, even the worst case is death. Due to the high level of spread of the SARS-CoV-2 virus, rapid and massive tests must be done. The infected people need to be isolated as soon as possible. The gold standard used to detect COVID-19 is RT-PCR. However, there are some drawbacks, this method only has 60-70% sensitivity, and has a relatively high cost. This study aims to develop an alternative detection method for COVID-19 based on Computed Tomography images using deep transfer learning techniques. Transfer learning is carried out using the pre-trained DenseNet-201 model. The process consists of several stages; data preprocessing, data splitting, data augmentation, hyperparameter tuning, developing a deep transfer learning classification model, and evaluation. The model that has been built has a fairly good performance in identifying lungs with pneumonia COVID-19 and healthy lungs with accuracy 93,41%, precision 94,19%, sensitivity (recall) 93,10%, and specificity of 93,75%. Keyword: computed tomography, covid-19, densenet-201, transfer learning
Judul: Studi Kebutuhan Tenaga Pengolahan Tanah Sawah di Kabupaten Karawang Abstrak: Di beberapa daerah sentra produksi padi dengan irigasi teratur seperti di Jatiluhur, pada musim-musim pengolahan tanah dan persiapan penanaman padi sering timbul keluhan me- ngenai sulitnya mencari tenaga kerja untuk mengolah tanah. Beberapa hal yang menyebabkannya adalah adanya kegiatan pem- bangunan yang hampir merata di semua daerah dan berkembang- nya bidang-bidang industri yang telah menyerap banyak tenaga kerja. Peralihan tenaga kerja dari bidang Pertanian ke bi dang lain di luar pertanian antara lain disebabkan oleh per- bedaan tingkat upah harian, dimana bidang pertanian memberi... kan upah harian yang relatip lebih kecil. Kekurangan tenaga pengolah tanah tersebut di atas telah me- nimbulkan masalah semakin besarnya dijumpai tanah sawah yang tidak terolah atau bera. Studi ini merupakan perencanaan dalam mencari alterna tip penambahan tenaga pengolah tanah dari sisa luas tanah yang tidak terolah di Kabupaten Karawang, terutama pada saat pengolahan tanah. Studi ini bertujuan menghitung besarnya penambahan tenaga pada proses pengolahan tanah dan menentu- kan bentuk sumber enerji yang tepat untuk digunakan beserta analisa pemilihannya. Manfaat hasil studi ini adalah untuk membantu pemerintah ... Keyword:
Judul: Analisa perencanaan penggunaan traktor tangan untuk mengolah tanah sawah di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Jawa Barat Abstrak: Dalam proses produksi padi, pekerjaan yang paling benyak memerlukan tenaga adalah pengolahan tanah. Selain itu perkembangan industri dan jasa akan menggeser tenaga kerja pertanian ke arah industri dan jasa, sehingga lambat laun tenaga kerja pertanian semakin berkurang. Dari pra penelitian yang telah dilakukan. gejala kekurangan tenaga kerja pengolah tanah juga terjadi di kecamatan Ciampea dengan terdapat masih banyak lahan sawah yang tak terolah antara tahun 1989-1993. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan analisa mengenai kebutuhan tenaga pengolah tanah di kecamatan Ciampea. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis tenaga pengolah tanah yang sesuai di kecamatan Ciampea kabupaten Bogor dan jumlah tenaga pengolah yang diperlukan selama lima tahun mendatang. Dalam masalah khusus ini dipakai model matematik untuk memprediksi perkembangan luas lahan sawah dan sumber tenaga pengolah tanah sehingga dapat dianalisis kebutuhan tenaganya. Untuk menentukan jenis sumber tenaga yang optimal digunakan teori pengambilan keputusan Bayes. ... Keyword:
Judul: A Histopathological Comparison in Mice's Brain Following Injections of Alzheimer's Disease Markers Aβ40 and Aβ42 Peptides Abstrak: Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif akibat akumulasi peptida abnormal amiloid, salah satunya peptida Aβ40 di dalam sel syaraf. Pengembangan deteksi peptida Aβ40 dan Aβ42 bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan alat diagnostik penyakit Alzheimer di manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi otak mencit pasca injeksi peptida Aβ40 sebagai marka atau indikator penyakit Alzheimer pada hewan model. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang diinjeksi dengan peptida Aβ40, kelompok yang diinjeksikan dengan peptida Aβ42, dan kelompok kontrol. Pengamatan histopatologi jaringan otak dilakukan pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan Congo Red. Lesio yang ditemukan pada jaringan otak kemudian dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Pada studi ini, lesio yang merupakan indikator utama penyakit Alzheimer yaitu senile plaque (SP) dan Cerebral amyloid angiopathy (CAA) ditemukan pada kelompok perlakuan. Jaringan otak mencit yang diinjeksi Aβ40 memperlihatkan jumlah lesio CAA yang cenderung lebih tinggi daripada SP, sedangkan mencit yang diinjeksi Aβ42 memperlihatkan tingkat lesio SP yang lebih tinggi daripada CAA. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat lesio jaringan otak pada injeksi peptida amiloid beta yang berbeda. Penelitian ini dapat bermanfaat pada studi patogenesis Alzheimer dan pengembangan kit diagnostik berbasis deteksi protein., Alzheimer's disease is a neurodegenerative condition caused by the buildup of abnormal amyloid peptides, one of which is peptide A40, within nerve cells. The detection of A40 and A42 peptides aids in the development of Alzheimer's disease diagnostic tools for humans. The purpose of this study is to look at brain histopathology after A40 and A42 peptide injections as a marker of Alzheimer's disease in mice as an animal model. Mice were divided into three groups: those given A40 peptide, A42 peptide-injected mice, and those as control. Histopathological examinations of brain tissue were performed on routine Hematoxylin-Eosin and Congo red for amyloid, stained tissue slides. The lesions discovered in brain tissue are further investigated using descriptive and semiquantitative methods. The findings revealed microscopical lesions characteristic of Alzheimer's disease, namely senile plaque (SP) and cerebral amyloid angiopathy (CAA), were only found in the treatment group. Brain tissue from A40-injected mice revealed that the number of CAA lesions was higher than the number of SP lesions, whereas, in A42-injected mice, the number of SP lesions was higher than the number of CAA lesions. Following different betaamyloid treatments, different types of lesions were observed in this study. This study provides critical information for furthering the pathogenesis of Alzheimer's disease and developing protein detection-based diagnostic kits. Keyword: Alzheimer, Aβ, Cerebral amyloid angiopathy (CAA), histopatologi, mencit, senile plaque (SP)
Judul: Sifat Fisik dan Organoleptik Bakso Daging Sapi pada Lama Postmortem yang Berbeda dengan Penambahan Karagenan Abstrak: The objective of this research was to study the quality and palatability of meatball at the differences postmortem periods and combination of flour. The experiment was used a Completely Randomized Design, with two treatments (postmortem periods and combination of carrageenan) and three replications. Variables observed were pH, water holding capacity (WHC), firmness, colour, aroma and taste. The data were analyzed by Analysis of Variance and differences among treatments were tested with Tukey. The results showed that different periods postmortem and combination of carrageenan have significant effect to pH and WHC, but no differences for firmness. There is interaction between treatments for pH of meatball. Hedonic test has been used to analize organoleptic of meatball. Panelists give netral favoured for the organoleptics sensory of meatball. Keywords : meatball, carrageenan, postmortem Keyword:
Judul: Sifat fisik dan palatabilitas sosis daging sapi dengan penambahan karagenan Abstrak: Daging didefinikan sebagai semua jaringan hewan yang sesuai untuk dimakan dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Daging dikenal sebagai bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu usaha pengolahan penanganan merupakan cara untuk mengurangi kerusakan daging paska panen sekaligus memperoleh nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Masalah yang sering timbul dalam pembuatan produk emulsi adalah tidak stabilnya system emulsi adonan. Hal ini mengakkibatkan pecahnya system emulsi sasat pengolahan dan penyimpanan. Upaya pencegahan system emulsi tersebut tidak pecah dan tahan lama adalah penambahan bahan penstabil atau bahan pengikat. Salah satu bahan pengikat alami yang dapat digunakan yaitu karagenan. Aragenan merupakan senyawa hidrokoid yang diekstraksi dari rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii. Karagenan peran penting sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi dan lainnya. Pembuatan sosis daging sapi ini diterapkan empat taraf perlakuan dengan empat kali ulangan yaitu penambahan karagenan sebanyak 0%, 1%, 2% dan 3%. Parameter objektif yang diamati yaitu pH, daya mengikat air dan stabilitas emulsi, sedangkan parameter subjektif meliputi rasa,, warna, tekstur, aroma, kekenyalan dan penampakan umum dengan melakukan uji hedonic. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola searah dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedan sangat nyata (P<0,01) antara perlakuan terhadap pH, daya mengikat air dan stabilitas emulsi. Penambahan konsentrasi karagenan dapat meningkatkan pH dan daya mengikat air tetapi menurunkan stabilitas emulsi. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan penambahan karagenan tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap tingkat kesukaan panelis. Keyword: sosis, daging, karagenan
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: The The Effectiviess of Instagram as a Media for Promoting Menganti Beach Tourism Abstrak: Pengelola wisata Pantai Menganti memilih menggunakan instagram dalam melakukan kegiatan promosinya. Penggunaan media sosial instagram dipilih karena instagram merupakan salah satu media sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas instagram sebagai media promosi, menganalisis hubungan karakteristik followers dengan tingkat keterdedahan media sosial pada akun instagram @mengantikebumen, dan menganalisis hubungan tingkat keterdedahan media sosial instagram dengan efektivitas media promosi. Responden penelitian sebanyak 70 responden merupakan followers @mengantikebumen. Teknik pengumpulan data melalui kuisioner online yang disebar ke followers instagram @mengantikebumen melalui direct message. Data dianalisis menggunakan uji korelasi rank Spearman dan ChiSquare. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media sosial instagram sebagai media promosi efektif dalam memengaruhi perhatian (attention), ketertarikan (interest), dan rasa ingin tahu (search) dari followers instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara karakteristik followers dengan keterdedahan media sosial. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keterdedahan media sosial memiliki hubungan nyata dengan efektivitas instagram. Keyword: effectivitness, instagram, promotion, social media
Judul: Effectiveness of Promotion Through Instagram in Marketing of Micro Small and Medium Enterprise Products Abstrak: Micro, small and medium enterprise (MSME) have an important role in the Indonesian economy. To foster consumer interest in trying and buying MSME products, marketing strategies are needed, one of the strategies promotion through the internet such as Instagram. The objective of this research is to analyze of the effectiveness of promotion through Instagram and with all the factors. The study used a survey method with distribute an online questionnaire supported by qualitative data in the form of in-depth interviews with respondents and informants. The number of respondents in the study are 40 people purposively choosed through the population of @Cilokkujang’s followers. This research shows that Instagram is an effective medium in promoting to @Cilokkujang’s followers. However, the results showed that there was no correlation between the characteristics of the respondents and the effectiveness of the promotion and there was no correlation between the characteristics of the respondents and the level of exposure of Cilok Kujang's Instagram followers. From research results show there is a strong correlation between the level of exposure of Instagram social media and the effectiveness of promotions. The more often followers receive messages and provide feedback, the wider the information conveyed, the higher the effectiveness of the promotion. Keyword: Marketing, micro small and medium enterprises, Social Media
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Pemanfaatan Abu Sisa Pembakaran Sampah Padat Perkotaan sebagai Bahan Aditif Pembuatan Paving Block. Abstrak: Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah menumpuk dan belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatan abu sebagai bahan aditif dalam pembuatan paving block. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2019 dengan tujuan menganalisis kuat tekan paving block yang dibuat dengan tiga perlakuan dan satu kontrol, serta menganalisis kualitas air limpasan yang melewati paving block. Sampel abu yang digunakan diambil dari 6 titik sampel yang berada di Dramaga, Bogor. Penambahan abu tidak berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan paving block. Penambahan abu pada paving block menurunkan kadar DO dan meningkatkan kadar COD. BOD dan kadar nitrit pada limpasan fluktuatif terhadap air limpasan paving block dengan penambahan abu. Paving block dengan penambahan abu 10% memiliki nilai kuat tekan sebesar 8.58 MPa yang memenuhi mutu D dengan kadar DO, BOD, dan COD pada air limpasan memenuhi baku mutu. Keyword: air limpasan, kuat tekan, paving block, pembakaran terbuka
Judul: Formulasi Paving block dari Berbagai Bahan Berbasis Limbah Padat Spent bleaching earth Abstrak: Spent bleaching earth (SBE) is a solid waste produced by refinery of crude palm oil industry. Utilization of SBE as a substitution material of paving sand is one alternative that can be applied SBE utilization. The research was expected to outcome formulation and determines the best type of material in paving blocks manufacture. The process began by mixing all ingredients, forming and compaction. Compaction method used in this research was conducted manually. The best mixing formulation was obtained by performing some variation of materials usages, such as sand and SBE 0, SBE1 and RSBE. Comparisons of percentage concentration between SBE 0/SBE 1/RSBE and sand were (0% : 100%), (20% : 80%), (40% : 60%), (60% : 40%), (80% : 20%) and (100% : 0%). Paving blocks formulation of A1B1 (20% SBE 0 : 80% sand) was the best formulation obtained in this study. It was proven by the value of compressive strength of 15:34 MPa, water absorption of 2.66 % and there was no defect in the testing of its resistance to sodium sulfate and thermal conductivity value of 0.5882 (W/mK). Keyword: Formulation, Paving block, Spent bleaching earth
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Analisis Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Kelompok Swadaya Masyarakat Abstrak: Poverty became a central issue is not only faced by developed countries, but also faced by developing countries such as Indonesia. Various efforts made by government, private, and non governmental institutions for minimizing the level of poverty. One of the efforts that has taked by government to reduce poverty is empowerment. Government announced “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)”. PNPM-MP is empowerment by using a group approach. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) are the subject of development in the implementation of PNPM-MP. This research uses a qualitative approach, specifically uses in-depth interviews, participant observation, and search documents. The study shows that social capital has an influence for make a mutual cooperation and responsibility for the neighborhood. The result showed that a relationship among of KSM member is good. Relationship between KSM and the other stakeholders like Faskel, BKM and Relawan are good. Social capital has an important role for empowerment effort because it is basic for community’s autonomous and participation. Keyword:
Judul: Modal Sosial dan Kemiskinan di Dua Desa di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Abstrak: Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang sangat kompleks dan tidak mudah penanggulangannya. Banyak program yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, baik dalam unit desa maupun kota. Kemiskinan pada masyarakat perdesaan masih tergolong tinggi, walaupun telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dan banyak pihak yang harapannya dapat mengurangi penduduk miskin. Banyak faktor yang mengakibatkan atau mempengaruhi kemiskinan masyarakat perdesaan tetap tinggi. Ada sebuah paradigma baru yang mengatakan bahwa modal sosial memiliki hubungan yang erat dengan kemiskinan. Tujuan dari tulisan ini adalah menganalisis tingkat kemiskinan masyarakat perdesaan, menganalisis tingkat modal sosial, dan menganalisis bagaimana hubungan antara tingkat modal sosial dengan kemiskinan masyarakat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara modal sosial dengan kemiskinan masyarakat perdesaan. Keyword: hubungan, kemiskinan, masyarakat perdesaan, modal sosial, modal sosial
Judul: Postharvest Physiology Changes of Nasturtium Flowers (Tropaeolum majus) at Various Storage Temperatures Abstrak: Bunga nasturtium termasuk sebagai salah satu bunga edible yang semua bagian dari nasturtium aman untuk dikonsumsi. Nasturtium digunakan sebagai hiasan, kuliner, dan bidang farmakologi. Umumnya bunga edible mudah mengalami kerusakan dan memiliki umur simpan yang pendek. Suhu rendah dapat memperpanjang fase umur simpan dengan memperhambat kerusakan fisiologis pada bunga edible khusunya nasturtium. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh berbagai suhu penyimpanan terhadap perubahan fisiologi pascapanen bunga nasturtium serta menentukan suhu penyimpanan yang baik untuk menjaga mutu dan memperpanjang umur simpannya. Bunga nasturtium di dapat dari supplier bunga edible di Kabupaten Bandung, kemudian di sortir berdasarkan ukuran yang mendekati seragam dan diletakkan dalam wadah thinwall. Penyimpanan bunga nasturtium dilakukan pada 4 perlakuan suhu yaitu 5 °C, 10 °C, 15 °C, dan 20 °C selama 5 hari masa pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu 5 °C dan 10 °C merupakan suhu penyimpanan terbaik karena secara statistik untuk semua parameter yang diukur mulai dari laju respirasi, produksi etilen, kadar air, susut bobot, dan warna secara signifikan tidak berbeda nyata (sig>0,05). Selisih nilai laju respirasi dan kadar air hanya berkisar kurang dari 1 ml.kg-1jam-1 dan 1%. Penerimaan panelis terhadap bunga nasturtium berdasarkan kenampakan pada skor minimum 3 (dari 0 sampai 5) hingga hari ke-3., Nasturtium flowers are included as one of edible flowers that all parts of nasturtiums are safe for consumption. Nasturtium is used as an ornamental, culinary and pharmacological. Generally, edible flowers are easily damaged and have a short shelf-life. Low temperatures can extend the shelf-life phase by inhibiting physiological damage to edible flowers, especially nasturtiums. The purpose of this research was to study the effect of various storage temperatures on changes in postharvest physiology of nasturtium flowers and determine a good storage temperature to maintain quality and extend shelf life. Nasturtium flowers were obtained from an edible flower supplier in Bandung Regency, then sorted based on a size that was close to uniform and placed in thinwall container. Storage of nasturtium flowers was carried out at 4 temperature treatments, namely 5 °C, 10 °C, 15 °C, and 20 °C for 5 days of observation. The results showed that 5 °C and 10 °C were the best storage temperatures because statistically for all parameters measured from respiration rate, ethylene production, moisture content, weight loss, and color were not significantly different (sig>0,05). The difference between respiration rate and water content is only less than 1 ml.kg-1hour-1 and 1%. Panelists' acceptance of nasturtium flowers was based on appearance at a minimum score of 3 (from 0 to 5) until day 3. Keyword: edible flower, nasturtium flower, physiology, storage temperature
Judul: Pemeriksaan asumsi analisis ragam data percobaan Abstrak: Analisis ragam merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Penggunaan analisis ini didasari oleh beberapa asumsi tertentu yang harus dipenuhi. Tidak terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi taraf nyata dari kepekaan uji dan sensitifitasnya. Sehingga pemeriksaan terhadap asumsi-asumsi itu menjadi penting dilakukan. Pemeriksaan asumsi analisis ragam dilakukan dengan menggunakan uji formal dan didukung oleh metode eksploratif. Data yang digunakan yakni data kadar glukosa dalam darah tikus, pertambahan tinggi tanaman, dan berat ikan tangkapan yang diperoleh dari hasil penelitian di LP - IPB. Hasil pemeriksaan asumsi analisis ragam pada penelitian ini menunjukkan data penelitian mengalami pelanggaran terhadap asumsi-asumsi yang mendasarinya. Namun penyimpangan asumsi tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan transformasi data yang sesuai dan analisis peragam. Analisis peragam digunakan karena melalui transformasi pemenuhan asumsi belum tercapai. Hasil pembandingan antara data asli dengan data hasil transformasi dan juga analisis peragam tidak terlihat kesimpulan yang berbeda dalam hal pengambilan keputusan uji hipotesis. Namun hasil uji pada data transformasi hampir keseluruhan uji F mengalami penurunan nilai-p karena meningkatnya F hitung bila dibandingkan dengan data asli. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggaran asumsi berpengaruh terhadap taraf nyata uji. Pemenuhan asumsi mampu memperbaiki keterandalan percobaan yang dilihat dari menurunnya koefisien keragaman. Keyword:
Judul: Evaluasi Terhadap Anggapan-Anggapan Yang Melandasi Analisis Ragam Suatu Percobaan Pemupukan Fosfat Terhadap Padi Varietas IR-36 Abstrak: Tulisan ini bertujuan menelaah dipenuhi tidaknya anggapan-anggapan dasar yang melandasi analisis ragam yaitu: keaditifan model, kenormalan dan kebebasan galat acak percobaan, dan kehomogenan ragam galat acak percobaan. Dalam memeriksa anggapan-anggapan tersebut digunakan uji-uji yaitu: (1) uji Tukey, untuk menguji keaditifan model (2) uji Bartlett, untuk menguji kehomogenan ragam galat acak percobaan (3) uji Durbin-Watson, untuk menguji kebebasan galat acak percobaan (4) uji Shapiro-Wilk, untuk menguji kenormalan galat acak percobaan. Hasil pengujian tanpa memperhatikan anggapan-anggapan ternyata tidak sama dengan hasil pengujian dengan memperhatikan keterpenuhan dan keberlakuan anggapan-anggapan yang melandasi analisis ragam. Keyword:
Judul: Pengembangan Modul Wisatawan Marketplace Setapak Kabupaten Bogor Berbasis Mobile. Abstrak: Bogor merupakan kabupaten yang sedang berkembang dan memiliki banyak potensi dalam bidang pariwisata. Peningkatan kunjungan wisatawan menjadi bukti nyata tingkat potensi Kabupaten Bogor di bidang pariwisata. Akan tetapi, masih banyak pariwisata di Kabupaten Bogor yang tidak dikenal oleh calon wisatawan. Perlu dikembangkan sebuah wadah yang mampu menghubungkan wisatawan dengan penyedia pemandu wisata dan tempat wisata yang tidak dikenal. Pengembangan modul wisatawan dari marketplace Setapak ini dikembangkan dengan metode pengembangan Prototyping berbasis mobile menggunakan front-end framework Ionic, back-end framework NodeJS, dan DBMS MySQL. Setapak berhasil dikembangkan dengan beberapa fitur antara lain mencari kategori layanan, melakukan pemesanan kategori layanan, dan melihat riwayat pemesanan kategori layanan. Aplikasi marketplace Setapak dapat menjadi wadah bagi para calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Bogor untuk mencari informasi wisata yang ada, bertukar pendapat dengan pemandu wisata, dan melakukan pemesanan jasa pemandu wisata yang tersedia dalam aplikasi marketplace Setapak ini. Keyword: Marketplace, pariwisata, wisatawan, Kabupaten Bogor, kategori layanan
Judul: Physiological Response and Performance of Quails During The Production Period with The Application of BSF Maggot Flour in Feed Abstrak: Maggot BSF (Black Soldier Fly) memiliki kandungan protein yang tinggi, zat antimikroba, dan antijamur. Tepung maggot BSF dapat diberikan kepada puyuh sebagai sumber protein utama pakan. Sumber protein pakan komersial masih berasal dari impor, salah satunya meat bone meal (MBM). Alternatif menekan harga pakan digunakannya sumber protein lokal yang ketersedinya melimpah yaitu maggot BSF. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji respon fisiologis dan performa produksi puyuh dengan pemberian tepung maggot BSF dalam pakan. Penelitian menggunakan analisis uji-t dengan 2 perlakuan dan 5 kali ulangan, setiap ulangan terdiri dari 10 ekor puyuh periode produksi. Puyuh yang diberi perlakuan pakan mengandung sumber protein MBM dan maggot BSF tidak memberikan perbedaan pada respon fisiologis. Performa dalam aspek produksi konversi pakan dan mortalitas memiliki nilai yang lebih baik, dalam aspek ekonomi pakan mengandung sumber protein utama tepung maggot BSF memiliki nilai nilai IOFC lebih ekonomis dibandingkan pakan mengandung sumber protein utama MBM., BSF (Black Soldier Fly) maggot has a high protein content, anti-microbial and anti-fungal substances. BSF maggot meal can be given to quail as the main source of feed protein. Commercial feed protein sources still come from imports, one of which is meat bone meal (MBM). An alternative to reduce feed prices is the use of local protein sources that are abundant, namely BSF maggot. The purpose of this study was to assess the physiological response and production performance of quail by feeding BSF maggot meal. The study used t-test analysis with 2 treatments and 5 replicates, each replicate consisting of 10 quails in the production period. Quail treated with feed containing MBM and BSF maggot protein sources did not give differences in physiological responses. Performance in the production aspect of feed conversion and mortality has a better value, in the economic aspect, feed containing the main protein source of BSF maggot flour has a more economical IOFC value than feed containing the main protein source of MBM. Keyword: pakan, maggot, protein, puyuh, quail, feed
Judul: Penggunaan Tepung Defatted Larva Black Soldier Fly Pengganti Meat Bone Meal terhadap Organ Pencernaan dan Status Escherichia coli Usus Puyuh Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi meat bone meal (MBM) dengan tepung defatted larva Black Soldier Fly (TDLB) terhadap organ pencernaan dan status Escherichia coli usus puyuh. Penelitian ini menggunakan 285 ekor puyuh betina berumur 6 minggu dengan rata-rata bobot 153.3±3.7 g. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P1= Ransum dengan 100% protein MBM tanpa TDLB, P2= Ransum dengan kandungan 50% TDLB menggantikan protein MBM, P3= Ransum dengan kandungan 100% TDLB menggantikan protein MBM. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap persentase dan panjang relatif organ pencernaan. Penggunaan ransum yang mengandung 50% dan 100% tepung defatted larva BSF sebagai pengganti protein MBM berpengaruh nyata (P<0.05) dalam menurunkan Escherichia coli digesta usus puyuh. Dapat disimpulkan bahwa tepung defatted larva BSF dapat digunakan sebagai alternatif pengganti MBM dalam ransum puyuh. Keyword: Escherichia coli, organ pencernaan, puyuh, tepung defatted larva BSF
Judul: Ongkos irregularitas sebuah graf Abstrak: Tulisan ini mengkaji bagaimana cara mcngubah sualu graf menjadi graf yang irregular, yaitu dengan menambahkan beberapa edge pacta graf asal. Untuk sebuah graf G, didefinisikan ongkos irregularitas ic(G) yaitu jumlah minimum tambahan edge sedemikian sehingga menjadi Multigraf H yang merupakan multigraf G irregular. Akan ditentukan ongkos irregularitas dari graf regular, graf mendekati regular, dan graf mendekati irregular. Keyword:
Judul: Pola Pelepasan P dari Pupuk Lepas lambat NPK dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi serta Beberapa Unsur Hara dalam Tanah. Abstrak: Peningkatan efisiensi pemupukan unsur hara perlu diupayakan melalui penggunaan formulasi Slow Release Fertilizer (SRF) atau pupuk lepas lambat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola pelepasan P dari SRF NPK dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman padi sawah serta jumlah Ca-, Mg-dd dan ketersediaan hara mikro dalam tanah. Penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) penanaman padi dengan metode rancangan acak lengkap satu faktor, yaitu pupuk dengan 7 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 satuan percobaan. (2) Analisis unsur hara di dalam tanah dengan metode inkubasi tanah, terdiri dari 7 perlakuan. Pupuk yang digunakan terdiri dari dua jenis SRF yaitu SRF 16-16-16 dan SRF 30-6-8 yang dibandingkan dengan NPK Mutiara. Masing-masing pupuk diuji dengan dosis 150 dan 300 kg/ha di rumah kaca untuk penanaman padi, sedangkan dosis 600 dan 1200 kg/ha untuk inkubasi tanah di laboratorium. Penelitian menunjukkan SRF memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan fase vegetatif pada tanaman padi. SRF 30-6-8 dosis 300 kg/ha berbeda nyata menghasilkan jumlah dan tinggi tanaman dibandingkan dengan pupuk SRF 16-16-16 dan tidak berbeda nyata dengan pupuk NPK Mutiara. Hasil uji pupuk menunjukkan pada minggu ke-1 pelepasan P dari SRF mencapai 40-50%, minggu ke-7 meningkat 50-70%, dan pada minggu ke-14 mencapai 90%. Pupuk SRF mempunyai pola pelepasan P lebih lambat dibandingkan dengan pupuk NPK Mutiara. Jumlah Ca-, Mg-dd dalam tanah tidak kelihatan perbedaannya pada setiap perlakuan selama inkubasi. Ketersediaan unsur hara mikro Fe pada setiap perlakuan menurun seiring berjalannya waktu inkubasi dibandingkan dengan unsur hara Mn, Zn dan Cu yang cenderung stabil. Keyword: fosfor, kalsium, magnesium, mikro, slow release fertilizer, vegetatif
Judul: Efektivitas Pupuk NPK Lepas Lambat (Slow Release) Pada Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Abstrak: Elaeis guineensis Jacq. yang dikenal dengan nama kelapa sawit adalah salah satu komoditas utama dalam perkebunan Indonesia. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah pengadaan bibit yang berkualitas. Faktor yang menentukan kualitas bibit tidak hanya genetika bibit saja, tetapi juga perlakuan yang diberikan dengan bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian pupuk NPK lepas lambat dengan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dan dilanjutkan dengan uji statistik sidik ragam dan Duncan’s Multipe Range Test (DMRT). Teradpat tujuh satuan percobaan dan diulang sebanyak lima kali. Secara keseluruhan pengaruh pupuk NPK lepas lembat pada pertumbuhan tanaman tidak nyata dibandingkan dengan pengaruh perlakuan standar, namun terdapat perlakuan dengan pengaruh yang cenderung lebih tinggi dari standar, dan nyata lebih tinggi dari kontrol. Begitu pula pada serapan hara tanaman. Pada serapan hara tanaman terlihat pola yang berbanding lurus dengan tingkat dosis pupuk yang diberikan. Perhitungan efektivitas agronomik relatif (RAE) menunjukkan terdapat beberapa perlakuan memiliki nilai RAE di atas 100%. Pada perlakuan P4 dan P5 memiliki nilai RAE yang dominan lebih dari 100% dari seluruh variabel yang diamati. Oleh karena itu ada potensi bahwa pupuk NPK lepas lambat ini menggantikan peran pupuk NPK konvensional (20-10-16) dalam pembibitan kelapa sawit. Keyword: Lepas lambat, kelapa sawit, pembibitan utama, serapan hara, pertumbuhan tanaman
Judul: “Encore”: Inovasi Platform Menonton Virtual Live Concert Interaktif Abstrak: Interaksi sosial yang terbatas pada konser musik virtual serta tidak adanya platform yang dapat memfasilitasi memberikan peluang berinovasi. Encore sebagai inovasi platform menonton konser virtual hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam berinteraksi pada konser musik virtual, merancang model bisnis yang tepat untuk mengatasi permasalahan, serta merancang prototype yang tepat bagi konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu design thinking dengan lean canvas. Hasil penelitian adalah model bisnis dan prototype Encore dengan fitur sing along dengan teknologi noise suppressor, party, lounge, booths, Q&A, dan polls yang telah melalui pengujian dari pengguna potensial. Keyword: design thinking, digital platform, konser musik virtual, lean canvas
Judul: Feed Conversion Ratio Tikus Selama Masa Kebuntingan dan Pengaruhnya Terhadap Bobot dan Jumlah Anak Abstrak: Pakan berperan secara langsung terhadap pertambahan bobot badan. Kebutuhan pakan dipengaruhi diantaranya oleh jenis kelamin, umur, status gizi, aktivitas dan status kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Feed Conversion Ratio (FCR) berdasarkan masa kebuntingan serta pengaruhnya terhadap bobot dan jumlah anak. Konsumsi pakan dari 25 tikus bunting diukur menggunakan timbangan dengan skala 1 gram. Data yang diperoleh diolah menggunakan Aplikasi SPSS 23 dengan uji One-Way ANOVA, Uji Posthoc, dan Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FCR induk paling tinggi adalah ketika hari ke-1 tikus bunting yaitu sebesar 1.47±0.09% dan nilai paling rendah adalah 1.01±0.09% yaitu pada hari ke 13 kebuntingan. Nilai FCR yang rendah menunjukkan bobot badan yang tinggi. Bobot badan induk tikus bunting meningkat seiring dengan pertambahan umur kebuntingan dan turun ketika masa laktasi sampai sapih kemudian meningkat kembali ketika anak sudah disapih. Tikus bunting memiliki bobot badan yang bervariasi dengan jumlah anak berkisar antara 8 hingga 9 ekor dengan bobot antara 5.10 hingga 5.50 gram. Nilai FCR tikus bunting berfluktuasi, semakin kecil dengan bertambahnya umur kebuntingan, meningkat saat laktasi dan kembali turun setelah umur lepas sapih. Bobot badan induk tidak berkorelasi dengan bobot badan anak maupun jumlah anak. Begitu pula jumlah anak yang dilahirkan tidak berkorelasi dengan bobot badan anak (p>0.05). Keyword: Bobot badan, FCR, jumlah anak, masa kebuntingan
Judul: Laju Metabolisme pada Induk Bunting dan Anak Tikus (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Metabolisme adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh. Laju metabolisme (LM) atau Metabolic Rate sangat bervariasi, dan dapat dihubungkan dengan kapasitas untuk tingkat pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju metabolisme induk pada status fisiologis yang berbeda dan pada anak tikus dengan beda usia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina bunting serta 15 ekor anak jantan dan 15 ekor anak betina. Laju metabolisme pada induk diukur pada umur 1 dan 13 hari kebuntingan, partus, serta 21 dan 70 hari post partus. Laju metabolisme pada anak neonatus diukur pada hari kelahiran, umur 21 dan 70 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu jalur (one way) yang dilanjutkan dengan uji posthoc Tukey dan dianalisis regresi linier untuk mengetahui korelasi antara laju metabolisme dan status fisiologis induk bunting serta korelasi antara laju metabolisme dengan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LM induk tikus meningkat secara signifikan (P<0.05) seiring bertambahnya usia kebuntingan sampai partus, serta sampai 21 hari post partus, setelah itu menurun kembali saat 70 hari post partus. Laju metabolisme anak tikus jantan dan betina juga semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan tidak ada perbedaan antara LM anak jantan dan betina (P>0.05). Korelasi positif ditunjukkan antara laju metabolisme dan usia anak jantan dan betina. Tidak ada korelasi antara laju metabolisme induk dan status fisiologis induk. Keyword: Laju metabolisme, neonates, tikus bunting
Judul: Perencanaan Lanskap Pantai Lampuuk Berbasis Mitigasi Tsunami untuk Pengembangan Kawasan Wisata di Lhoknga Aceh Besar Abstrak: Landscape planning in disaster-prone areas, such as on the beach at Lampuuk could be viewed as part of disaster mitigation in the region. The use of local vegetation as part of the planning element can be a part of the environmental conservation efforts that are expected to create a sustainable environment. In general this study was aimed to identify the impact of the tsunami disaster and increase the space in that location. In particular this research was aimed to identify the biophysical aspects, environmental, social, and economic issues in coastal areas that relate to the Lampuuk tsunami disaster mitigation, to analyze the potential and constraints in that location and to make the landscape planning of tourism area based on tsunami disaster mitigation. Research methods used is a recreation area approach expressed by Gold (1980). This method consists of five stages, including preparation, inventory, analysis, synthesis and planning. The research was carried out at the landscape of Lampuuk Beach in Lhoknga, Aceh Besar Regency, Aceh Province. This study started from February to April 2012. As the result found that the basic concept of landscape planning is developing the tourist area based on tsunami mitigation which can serve as evacuation, mitigation and tourism space. The concept and plan consisting of two conditions. The first condition during normal conditions or as a regular tourist area, can be turned into evakuatif function when tsunami happen. It was concluded that the site is divided into three zones, (1) primary zone: consisting of space tourism, mitigation, evacuation; (2) semi primary zone: is development spaces; and (3) support zone: the cultivation, conservation of coastal vegetation, plantations and farm. The plan consist of siteplan which is devided into activity, facilities, circulation and vegetation plans. Keyword:
Judul: Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Abstrak: Kegiatan magang telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2017 di Unit Perkebunan Bedakah PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis budidaya teh secara langsung terutama tentang pengelolaan pemangkasan. Pengelolaan pemangkasan di Unit Perkebunan Bedakah sudah cukup baik dan mendekati standar yang telah ditetapkan. Pengamatan selama magang dilakukan dengan mengikuti kegiatan teknis secara langsung (penyulaman, pemeliharaan, pemetikan, pemangkasan, administrasi dan manajerial), serta mengumpulkan data sekunder dari arsip dan laporan perusahaan. Hasil magang menunjukan bahwa tinggi tanaman yang dipangkas < 120 cm dan diameter bidang petik sudah melebar yakni 104,91 cm dengan persentase pucuk burung sebesar 72,49%. Tinggi pangkasan yaitu 47,17 cm telah mendekati standar yang ditetapkan Unit Perkebunan Bedakah yaitu 50 cm. Gilir pangkas yang ditetapkan Unit Perkebunan Bedakah adalah 4-5 tahun. Produktivitas tanaman teh maksimum pada tahun pangkas 3 dan menurun pada tahun pangkas 4. Rata-rata bobot basah serasah pangkasan teh yaitu 2,76 kg per pohon. Serasah pangkasan menghasilkan bahan organik yang dapat digunakan sebagai penambah unsur hara di dalam tanah. Keyword: gilir pangkas, pucuk burung, serasah, tinggi pangkas
Judul: Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, PT Sumber Abadi Tirta Sentosa, Karanganyar, Jawa Tengah Abstrak: Kegiatan magang dilaksanakan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman teknis dan manajerial tanaman teh serta mempelajari aspek pemetikan. Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah pada bulan Februari sampai Juni 2014. Metode yang dilaksanakan selama kegiatan magang terbagi atas dua yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan secara aktif mengikuti dan mengamati kegiatan teknis di lapangan dan wawancara. Metode tidak langsung dilakukan dengan mengumpulkan laporan manajemen, arsip kebun dan jurnal penelitian teh. Hasil magang menunjukkan bahwa tinggi bidang petik, diameter bidang petik, tebal daun pemeliharaan, kapasitas pemetik, gilir dan hanca petik, dan sarana transportasi telah sesuai standar PPTK Gambung. Analisis petik dan analisis pucuk masih perlu peningkatan agar kuantitas dan kualitas pucuk yang optimal. Pemangkasan mesin lebih efektif daripada pemangkasan manual dinilai dari bobot brangkasan dan manajemen waktu. Produksi dan HOK masih memerlukan jumlah tenaga kerja dalam memenuhi target produksi. Keyword: bobot brangkasan, pemetikan, Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, teh
Judul: Aplikasi Persamaan Gelombang Navier-Stokes Incompressible Untuk Memprediksi Nilai Tukar Rupiah Dengan Metode Crank- Nicolson. Abstrak: Pergerakan nilai tukar mata uang memiliki kemiripan dengan model fisika yaitu pergerakan fluida pada aliran turbulensi. Pemberian informasi pada pasar valuta asing mengakibatkan pergerakan kurs tidak stabil dan pemberian energi pada aliran turbulensi mengakibatkan partikel fluida bergerak secara acak dengan kecepatan fluktuatif. Penelitian ini untuk memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar menggunakan persamaan gelombang Navier-Stokes incompressible yang telah termodifikasi dengan parameter-parameter ekonomi. Analogi parameter ekonomi ke parameter fisika seperti produk domestik bruto (PDB) sebagai diameter pipa fluida, neraca perdagangan 2 negara sebagai bilangan reynold dan kelajuan aliran fluida sebagai perubahan nilai kurs. Solusi persamaan Navier-Stokes untuk penelitian ini diselesaikan secara numerik menggunakan metode finite difference Crank-Nicolson. Data hasil prediksi nilai kurs rupiah terhadap dollar dibandingkan dengan data kurs aktual. Hasil prediksi kurs dari persamaan Navier-Stokes dengan metode Crank-Nicolson selama 5 periode menghasilkan persentase error sebesar 0.0902%, 0.6389%, 0.3766%, 0.2721% dan 0.3146% terhadap data kurs aktual. Keyword: kurs, metode Crank-Nicolson, fluida, Navier-Stokes
Judul: Density and Behavior Aedes (Diptera: Culicidae) in Babakan Village Bogor Regency. Abstrak: Berbagai tindakan telah dilakukan untuk menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue, di antaranya gerakan 3M (menutup penampungan air, mengubur barang bekas, dan menguras penampungan air), dan pengasapan. Dalam melakukan upaya pengendalian dibutuhkan pengetahuan tentang kepadatan dan perilaku vektor nyamuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan populasi nyamuk Aedes, serta mempelajari perilaku menggigit dan istirahat nyamuk Aedes. Penelitian ini dilakukan di wilayah permukiman padat penduduk lingkar kampus IPB, Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, pada Februari- Juli 2011. Koleksi nyamuk dilakukan dengan penangkapan nyamuk berumpan manusia (landing collection) dan nyamuk yang beristirahat (resting collection) baik di dalam maupun di luar rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis nyamuk terbanyak yang menghisap darah dan beristirahat di dalam rumah adalah Ae. aegypi (0.34 nyamuk/jam/orang). Jumlah nyamuk terbanyak yang menghisap darah di luar rumah adalah Ae. albopictus (0.3 nyamuk/jam/orang), namun tidak diketahui apakah nyamuk ini lebih menyukai beristirahat di dalam atau di luar rumah. Keyword:
Judul: Dinamika Populasi Larva Nyamuk Aedes spp. di Kelurahan Bantarjati Kota Bogor Abstrak: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is caused by dengue virus. The virus is transmitted to humans through the bites of Aedes aegypti and Ae. albopictus as the primary vector dengue. The aim of this research to observed population dynamics of Aedes spp. mosquito larval related to rainfall index correlated breteau index (BI). This research was conducted in April until July 2012 in DHF endemic area Bantarjati Subdistrict Bogor City. The larval collected in containers indoor and outdoor were 396 containers from 200 households. The result showed that the density of larval population in Bantarjati Subdistrict were belonged to the moderate category according to density figure (DF) in the rate of 2−5 (WHO 1972). Ae. aegypti larval were also found in indoor containers (8.81%) and Ae. albopictus in outdoor containers (34.33%). The BI average was the best indicator to describe the density of larval population. In this research, BI average was significantly correlated (p<0.05) to the rainfall index of Bogor during April−July 2012. Keyword: Mosquito larvae, Dengue hemorrhagic fever (DHF), Aedes albopictus, Aedes aegypti
Judul: Peluang Bisnis Franchise Produk Kosmetika Tradisional PT Mustika Ratu Abstrak: Franchise adalah suatu sistem pemasaran atau distribusi barang dan jasa, dimana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan suatu hak istimewa kepada pihak lain (franchisee) untuk memasarkan produk dan jasanya, melakukan kegiatan usaha dengan nama dagang, merek dagang, merek jasa, keahlian dan keterampilan dan memakai metode yang dimiliki franchisor untuk melakukan usaha. Sistem franchise merupakan cara yang efektif dan efisien da3am Qerkompetisi di bidang pemasaran untuk memperluas jaringan distribusi, menciptakan citra produk di mata konsumen yang pada gilirannya akan memperkuat pangsa pasar. Tujuan penelitian adalah mengkaji peluang PT Mustika Ratu untuk memasarkan produk kosmetika tradisionalnya dengan menggunakan sistem franchise dan mengkaji manajemen franchise PT Mustika Ratu dalam memasarkan produknya. Keyword:
Judul: Dinamika beberapa parameter kualitas air pada tambak Udang yang diinokulasi bakteri pengurai (Argon) dengan dosis dan metode inokulasi berbeda Abstrak: Masalah yang sering dijumpai dalam budidaya udang secara intensif adalah penumpukan bahan organik yang berasal dari sisa pakan, organisme mati dan feces. Penumpukan bahan organik di dalam tambak akan mengakibatkan turunnya kualitas air tambak, antara lain dengan terbentuknya ammonia (NH3) dan asam sulfida (H₂S), rendahnya oksigen terlarut pada dini hari dan perairan cenderung didominasi fitoplankton dari golongan yang kurang baik (Cyanophyceae dan Dinophyceae). Untuk mencegah dan menanggulangi masalah tersebut, akhir-akhir ini banyak petambak menginokulasikan bakteri pengurai bahan organik ke dalam tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi bakteri pengurai terhadap beberapa parameter kualitas air di perairan tambak udang. Bahan (inokulan) yang digunakan bermerek dagang Argon. Inokulan ini berbentuk tepung halus yang merupakan produk impor dari Taiwan. Penelitian dilaksanakan mulai awal bulan Juni hingga akhir bulan November 1990 di tambak udang Proyek Pandu TIR Karawang yang dikelola oleh PT. Indotama Kencana Makmur. Petak tambak yang digunakan untuk penelitian berjumlah 9 buah dan terletak di blok DIII. Luas setiap petak tambak + 5000 m². Lumpur dasar tambak tidak dibersihkan/diangkat. ... Keyword:
Judul: Peranan eksogenous bakteri pengurai pada tanah dasar tambak terhadap beberapa parameter kualitas air Abstrak: Produktivitas tambak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tambak baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang mempengaruhi diantaranya yaitu kegiatan mikroorganisme dan kebcradaan plankton. Sedangkan faktor abiotik yang mempengaruhi yaitu tanah sebagai media dasar dan air. Tanah dasar tambak memberikan kontribusinya terhadap keseimbangan unsur hara di air. Umumnya yang terjadi pada tanah dasar tambak yaitu terakumulasinya bahan organik yang berasal dari sisa metabolisme udang ataupun dari sisa pakan. Bahan-bahan organik ini perlu diuraikan. Namun jika yang terjadi adalah proses pcnguraian sccara anaerob, tentunya akan membahayakan lingkungan tambak karena hasil dari proses pcnguraian terscbut adalah gas-gas beracun scpcrti NH,. CH, dan H S yang membahayakan bagi udang. Untuk itu proses penguraian yang diharapkan adalah proses penguraian dalam kondisi aerob. Proses penguraian bahan organik sccara alami mcmcrlukan bakteri pengurai. Dalam keadaan tanah vantr tcrakumulasi bahan ortranik, tentunya memerlukan lebih banyak bakteri yang melebihi kondisi alami untuk mengurai bahan organik tcrsebut yaitu dcngan memberikan baktn yang dijual di pasaran. Salah satu contohnya yaitu produk Aquazyn yang mengandung berbagai bakteri seperti: Bacilus subtillis. Baktcri ini bersifat fakultatif aerobic yang artinya dapat hidup dan bckerja dalam kondisi acrob maupun anaerob. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bakteri tanah yang menggunakan scnyawa nitrogen sebagai sumbcr energi sehingga baktcri-baktcri tcrscbut diharapkan dapat mcmbantu proses pengoksidasian ammonium (NH,) menjadi nitrit (NO!) dan dioksidasi lagi menjadi nitrat (:--:0,) atau berfungsi sebagai bakteri nitrifikasi. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: YoungInspirer.id: Online-based Competition Coaching Platform for Increasing Generation Z Soft Skills in Graduate Students of IPB. Abstrak: Indonesia berada pada bonus demografi dengan mayoritas penduduknya merupakan Generasi Z. Bencana demografi dapat terjadi jika Generasi Z tidak memiliki soft skills yang cukup. Mahasiswa IPB University memiliki keterbatasan dalam peningkatan soft skills. YoungInspirer.id adalah platform pembinaan kompetisi berbasis daring yang menyediakan solusi dalam peningkatan soft skills lewat kompetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan peningkatan soft skills generasi Z pada mahasiswa jenjang Sarjana IPB, merancang model bisnis YoungInspirer.id yang dapat menyelesaikan permasalahan konsumen, serta merancang prototype YoungInspirer.id. Metode yang digunakan adalah metode design thinking dengan alat analisis berupa empathy map, rancangan model bisnis dalam Lean Canvas, serta menggunakan USE Questionnaire untuk melakukan Usability Analysis terhadap prototype yang dirancang. Hasil penelitian didapatkan bahwa mahasiswa jenjang Sarjana IPB memiliki masalah dalam peningkatan soft skills lewat kompetisi sehingga model bisnis dan fitur pada platform YoungInspirer.id dibuat khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keyword: Competition, design thinking, lean canvas, YoungInspirer.id, Z generation
Judul: Potensible: Platform for Student Self-Qualification Enhancement Abstrak: Indonesia sedang mengalami fenomena bonus demografi dimana mayoritas penduduknya masuk ke dalam usia Generasi Z. Fenomena ini bisa menjadi bencana serius jika Generasi Z tidak melakukan persiapan dengan meningkatkan kualifikasi diri sedini mungkin. Potensible hadir sebagai platform yang mewadahi upaya peningkatan kualifikasi diri mahasiswa berbasis daring yang berfokus pada layanan berbagi konten, diskusi, dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualifikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa saat melakukan peningkatan kualifikasi diri, merancang model bisnis yang tepat untuk platform, dan merancang prototype yang tepat untuk pengguna. Metode penelitian ini menggunakan design thinking dengan bantuan lean canvas. Hasil penelitian berupa minimum viable product dari platform yang berfokus pada layanan berbagi konten, diskusi, dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualifikasi diri mahasiswa. Selain itu, platform Potensible dilengkapi dengan fitur homepage, post, pesan, kategori, event, ruangku, perpustakaan, favorite, dan laporkan yang sudah melalui pengujian dari pengguna potensial., Indonesia is experiencing a demographic bonus phenomenon where the majority of its population falls into the Generation Z age group. This phenomenon could lead to a serious disaster if Generation Z does not prepare themselves by enhancing their qualifications as early as possible. Potensible is present as an online-based platform that accommodates efforts to enhance the qualifications of students by focusing on services such as content sharing, discussions, and organizing self-qualification enhancement activities. This research aims to identify the issues faced by students when enhancing their qualifications, design the appropriate business model for the platform, and create the suitable prototype for the users. This research method utilizes design thinking with the assistance of lean canvas. The result of research is a minimum viable product from a platform that focusing on content sharing services, discussions, and organizing activities to improve students' qualifications. In addition, the Potensible platform is equipped with features such as homepage, posts, messages, categories, events, my space, library, favorites, and reporting, all of which have undergone testing by potential users. Keyword: design thinking, generasi z, kualifikasi diri, lean canvas, Potensible
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Uji Coba Kontroler Untuk Alat Kendali Pengeringan Kacang Hijau (Vigna radiate L.) Abstrak: Selama ini, proses pengeringan biji-bijian di Indonesia masih banyak menggunakan teknik pengeringan konvensional dengan tenaga surya. Teknik ini sangat tergantung pada cuaca, operator, dan tidak ergonomis. Sehingga penulis berpikir untuk membuat mesin pengering yang lebih presisi dan otomatis sehingga dapat meringankan proses pengeringan. Pengering yang dibuat ini memiliki dua bagian utama, yaitu perangkat mekanis dan perangkat elektronika. Perangkat mekanis berupa ruang pengering dan lampu pemanas, sedangkan perangkat elektronik berupa rangkaian sistem kendali. Bilik IP Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan menggunakan sistem kontrol untuk menguji kinerja kontrol otomatis pengering kacang hijau. Kontrol otomatis yang digunakan berupa rangkaian pengendali suhu. Kontrol otomatis ini mengontrol nyala/mati lampu pijar sebagai pemanas ruang pengering. Masukan dari kontrol ini menggunakan sensor NTC yang saat di kalibrasi memiliki persamaan y = -0.8x+7.468. Data yang diterima akan diproses sistem kontrol sehingga menghasilkan keluaran berupa perintah pada aktuator untuk menyalakan lampu pijar sebagai pemanas.. Dalam pengoperasiannya alat ini hanya membutuhkan satu orang operator saja. anian Unit pengering benih ini berupa kotak pengering berukuran 41 x 33 x 37 cm yang terbuat dari triplek setebal 3 mm dan atap dengan plastik UV berbentuk tunnel berukuran lebar tunnel 33 cm, tinggi tunnel 23 cm. Ada juga ruang pengeringan dengan ukuran 40 x 30 x 14 cm. Pada bagian bawah ruang pengering terdapat 8 buah lampu pemanas dengan daya yang berbeda-beda dan sebuah blower. Sedangkan untuk menempatkan sensor suhu dan termometer, terdapat sebuah lubang kecil di bagian atap pengering. Pada umumnya pemanas mampu menaikan suhu ke setpoint dalam waktu 5 menit, lalu suhu akan stabil dan suhu ruangan tidak pernah melebihi suhu setpoint. Hubungan daya terhadap waktu berbanding terbalik dengan suhu, karena semakin berkurang perubahan suhu maka daya yang diperlukan akan semakin berkurang. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan unit kontrol pengering ini dapat beroperasi sesuai dengan mengendalikan temperature ruangan sesuai dengan setpoint yang ditentukan. Penggunaan unit kontrol ini juga lebih efisien dan lebih akurat daripaa metode konvensional…dst Keyword: kontroler, Pengering, Kacang hijau
Judul: Analisis performansi pengering energi surya Selfemptying In - Bin Dryer untuk penangkar benih padi Abstrak: Peningkatan produksi beras serta makin tingginya kesa- daran petani untuk meningkatkan produktivitas sawahnya me- merlukan penyediaan sarana produksi pertanian yang mencu- kupi, diantaranya adalah benih padi. Penyediaan benih unggul yang bermutu baik memerlukan penanganan pra-panen dan pasca panen yang baik. Pengering- an benih merupakan salah satu rangkaian proses pengolahan benih. Pengeringan benih dapat dilakukan dengan menggunakan pengering alami maupun pengering buatan. Pengering energi surya "selfemptying in-bin dryer" adalah salah satu penge- ring buatan yang menggunakan energi surya sebagai sumber panas utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengkaji performansi pengering energi surya "selfemptying in-bin dryer" untuk proses pengeringan benih padi IR-64, 2) melakukan analisis performansi pengering energi surya "selfemptying in-bin dry- er", dan 3) membandingkan performansi pengering energi surya "selfemptying in-bin dryer" terhadap pengering kontinyu ... Keyword:
Judul: Record of Mole Crab Hippa adactyla, Emerita emeritus, Emerita sp. (Crustacea; Hippidae) from Southern Coast of Sulawesi Abstrak: Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan luas di sepanjang Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa. Undur-undur laut terbagi atas tiga genera yaitu Hippa, Emerita, dan Mastigochirus. Keragaman undur-undur laut di Indonesia hanya sedikit yang telah diketahui, terutama pada kompleksitas karakteristik morfologi dan kesamaan struktur tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung dan melaporkan keberagaman undur-undur laut (Crustacea; Hippiade) dari pantai selatan Pulau Sulawesi. Undur-undur laut dikumpulkan dari 7 lokasi pengambilan sampel di pantai selatan Pulau Sulawesi dengan menggali pasir disekitar wilayah sapuan ombak area intertidal. Sampel yang terkumpul telah diawetkan pada alkohol kemudian dibawa ke Bogor. Identifikasi spesies dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi. Total undur-undur laut yang berhasil dikumpulkan yaitu 44 sampel. Undur-undur laut tersebut di klasifikasikan dalam dua genera, yaitu Hippa yang terdiri atas satu spesies (Hippa adactyla) dan Emerita yang terdiri atas dua spesies (Emerita emeritus dan Emerita sp.) Seluruh karakteristik morfologi Hippa adactyla dan Emerita emeritus dari Sulawesi mirip dengan spesies yang dilaporkan pada distribusi alaminya yaitu Pasifik Barat. Kedua spesies di Pantai Selatan Sulawesi ditemukan sebagai laporan distribusi baru. Sebagai tambahan pada laporan distribusi baru Emerita sp. diduga sebagai spesies novo bedasarkan bentuk karapas dengan antenula yang pendek. Keyword: Hippa, Emerita, Sulawesi Selatan, Laporan Distribusi Baru, Spesies novo
Judul: Klasifikasi Tutupan Lahan Sekitar Areal Reklamasi Bekas Sumur Migas Gerbang, Kabul, dan Ripah Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Jambi Abstrak: Teknologi penginderaan jarak jauh merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mengidentifikasi tutupan lahan. Citra Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan resolusi spasial yang lebih tinggi dapat memberikan informasi mengenai tutupan lahan yang lebih detail, akurat, cepat, dan lebih murah. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kemampuan UAV dalam mengklasifikasi tutupan lahan secara visual dan digital serta melakukan analisis separabilitas kelas tutupan lahan secara digital. Penelitian ini menggunakan dua metode dalam menginterpretasi citra, yaitu interpretasi visual dan interpretasi digital. Kombinasi band yang digunakan dibuat dengan mempertimbangkan nilai korelasi antar band. Band-band yang digunakan merupakan band asli dan sintetis, yaitu band blue, green, red, NIR (near infrared), DSM (digital surface model), NDVI (normalized difference vegetation index), RGI (red green index), dan SAVI (soil adjusted vegetation index), dan GNDVI (green normalized difference vegetation index). Jumlah kelas tutupan lahan yang didapatkan dari klasifikasi visual adalah 16 kelas. Hasil analisis separabilitas pada kombinasi 3-5-6-8, 4-5-7-8, dan 2-4-5-8 dapat membedakan 12 kelas tutupan lahan, pada kombinasi 1-2-3 dan 2-4-8 sebanyak 8 kelas tutupan lahan, serta pada kombinasi 3-6-8 dan 4-5-8 sebanyak 6 kelas tutupan lahan. Klasifikasi visual mampu membedakan atau memisahkan kelas tutupan lahan secara lebih detail dibandingkan klasifikasi digital. Keyword: interpretasi visual, korelasi, separabilitas, tutupan lahan, UAV
Judul: Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di RPH Gobang dan Leuwiliang BKPH Jasinga - Leuwiliang KPH Bogor. Abstrak: Penggunaan penginderaan jauh dalam pemantauan penutupan lahan adalah salah satu mekanisme yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memotret kondisi hutan secara cepat, untuk menghasilkan informasi penutupan hutan Indonesia. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan salah satu alternatif teknologi penginderaan jauh yang tidak memerlukan banyak tenaga kerja, memiliki data yang lebih rinci, cepat, dan akurat. Foto udara direkam menggunakan wahana UAV yang kemudian diproses orthomosaic menjadi orthophoto. Proses pengambilan data lapang dipengaruhi beberapa faktor seperti kecepatan terbang, tinggi terbang, overlap, cuaca dan topografi di areal penerbangan. Pengambilan data lapang di RPH Gobang dan Leuwiliang dilakukan dengan metode purposive sampling yang berjumlah 54 titik pengamatan lapang yang diklasifikasikan menurut tegakan dan non tegakan, komposisi jenis, umur, ukuran, dan heterogenitas menghasilkan 21 kelas tutupan lahan. Interpretasi citra secara visual dilakukan dengan melihat elemen dasar interpretasi. Kelas hutan di RPH Gobang dan Leuwiliang memiliki perbedaan dengan kondisi tutupan lahan yang sebenarnya. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan tutupan lahan yang cepat ataupun kurang detailnya klasifikasi tutupan lahan di Perhutani. Keyword: Land cover change, orthomosaic
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Keseimbangan kalsium dan fosfor pada kerbau (Bubalus bubalis) betina dengan ransum basal jerami padi yang diberi pelengkap mineral dari semen (Indocement) Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Komplek Ruminansia Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor selama lima bulan, mulai bu- lan September 1984 sampai bulan Januari 1985. Ternak yang digunakan adalah 16 ekor kerbau rawa betina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan keseimbangan kalsium dan fosfor semen pada kerbau dengan ransum basal jerami padi. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari empat per- lakuan dan empat ulangan. Pertambahan bobot hidup dihitung dengan Persamaan Regresi, dan dianalisa dengan Analisa Va- rian. Keempat perlakuan tersebut masing-masing A (kontrol): 60 gram CaCO3 + 30 gram garam dapur, perlakuan B: 60 gram CaCO3 + 60 gram campuran mineral, perlakuan C: 30 gram ga- ram dapur 100 gram semen, dan perlakuan D: 30 gram garam dapur+ 200 gram semen. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan pertambahan bobot hidup, konsumsi bahan kering ransum dan air minum per bobot hidup metabolis pada keempat perlakuan (P0.05). Pertambahan bobot hidup tertinggi pada perlaku- an C, dan terendah pada perlakuan D. Keempat perlakuan ter sebut tidak menunjukan adanya perbedaan pada kadar kalsium dan fosfor plasma darah. Pada perlakuan D, pH cairan rumen nya sangat nyata lebih tinggi dari perlakuan A dan B, dan nyata lebih tinggidari perlakuan C. Perlakuan C, pH cairan rumennya sangat nyata lebih tinggi dari pada perlakuan A, dan perlakuan B nyata lebih tinggi dari perlakuan A. Kalsium yang keluar melalui feses terbanyak pada per- lakuan D dibanding perlakuan yang lain (P7 0.05). Adapun yang keluar melalui feses tidak berbeda nyata antara keem- pat perlakuan, sedangkan yang keluar melalui urin antara yang keluar melaui urin tertinggi juga pada perlakuan D, tapi dibanding perlakuan B tidak berbeda nyata. Fosfor perlakuan B, C dan D tidak berbeda nyata jumlahnya, tapi perlakuan C dan D nyata lebih banyak dibanding perlakuan A. Perlakuan B, C dan D tidak menunjukan perbedaan pada pH urinnya (P0.05), sedangkan perlakuan D nyata lebih tinggi dari pada perlakuan A. Neraca kalsium perlakuan D nyata lebih tinggi dari pa- da perlakuan yang lain, dan antara perlakuan A, B dan C ti- dak berbeda nyata. Neraca kalsium pada perlakuan A, B, C dan D masing-masing: 9.33, 8.94, 14.72 dan 37.05 gram per ekor per hari. Persentase kalsium yang keluar melalui urin... Keyword:
Judul: Kandungan Pb, Cd, Hg, AI dalam plasma darah dan otot kerbau ( Bubalus bubalis ) dengan ransum basal jerami padi yang diberi suplemen mineral dari semen ( Indocement ) Abstrak: Penelitian dilakukan di Komplek Ruminansia Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Penelitian dimulai dari bulan September 1984 sampai dengan bulan Januari 1985. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh suplementasi Pb, Cd, Hg dan Al terhadap distribusi unsur- unsur tersebut di otot dan darah kerbau. Ternak yang digunakan pada penelitian adalah 16 ekor kerbau rawa (Bubalus bubalis) betina dengan bobot badan awal berkisar antara 196 272 kg. Enam belas ekor ternak tersebut dibagi menurut bobot badan menjadi empat kelompok perlakuan. Ransum yang diberikan pada kelompok A : 30 g6 saram dapur+ 60 g CaCO3, B: 60 g CaCO3 + 60 g campuran mineral, C: 30 g garam dapur + 100 g semen, D: 30 g ga- ram dapur + 200 semen. Semua ransum perlakuan ditambah dua kilo gram dedak padi. Jerami padi diberikan secara ad libitum. Rancangan yang dipakai berupa Rancangan Acak Kelompok. Pengaruh perlakuan dibedakan dengan uji jarak "Duncan".. Pertambahan bobot badan dihitung dengan persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan terhadap pertambahan bobot badan. Kadar Pb, Cd, Hg dan Al dalam darah tidak dipengaruhi oleh konsumsi un- unsur tersebut. Konsentrasi Pb di otot pada perlakuan D lebih besar (P0.05) dari pada ke tiga perlakuan lainnya. Kandungan Cd dan Al di otot tidak dipengaruhi (P>0.05) oleh konsumsi unsur tersebut. Ekskresi Cd dan Al yang melalui tinja pada perlakuan C dan D berbeda nyata (P0.05) dengan perlakuan A atau B… Keyword:
Judul: Isolasi senyawa sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sedagai antioksidan Abstrak: Cinnamaldehyde is a major essential oil component of cinnamon bark. Cinnamon oil was isolated by using water distillation method that yielded 0.93% (w/w) or 0.95% (v/w). Gas chromatography mass spectrometry (GCMS) of cinnamon oil showed that the main component of the oil is a trans-cinnamaldehyde 32.8% and 3-phenyl-2-propenal 22.9%. The oil was further isolated for cinnamaldehyde by using preparative thin layer chromatography method at Rf of 0.62. GCMS analysis showed that cinnamaldehyde content was 89.1%. Furthermore, the cinnamaldehyde was tested for its antioxidant activity. The isolated product has antioxidant activity with IC50 of 5.06 mg/L as compared with positive control using butylated hydroxytoluene, which has the activity of 10.4 mg/L. Keyword:
Judul: Pengaruh ruang simpan yang didinginkan secara ventilasi evaporasi terhadap mutu bunga potong sedap malam (Polianthes tuberosa L.) selama masa keragaan Abstrak: Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan tumbuhkembangnya industri pariwisata mendorong naiknya permintaan dan nilai tanaman hias baik sebagai bunga potong maupun bunga pot. Bunga sedap malam merupakan komditi bunga potong yang bernilai tinggi setelah mawar yang mutunya antara lain ditentukan oleh periode kesegarannya. Bunga potong sedap malam umumnya mempunyai vase life sekitar 4-5 hari. Penyimpanan pada bunga sedap malam dimaksudkan agar bunga selalu tersedia setiap waktu dan untuk memperpanjang kesegarannya, penyimpanan dapat dikombinasikan dengan pendinginan. Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan ruang simpan yang didinginkan secara ventilasi-evaporasi, yang teknologinya tidak rumit dan dapat menekan biaya serta ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat suhu dan kelembaban dalam ruang yang didinginkan secara ventilasi-evaporasi yang ditujukan sebagai penyimpanan jangka pendek bunga potong terutama sedap malam dan menentukan karakter mutu secara fisik, kimia, fisiologi, dan organoleptik selama masa keragaan dengan perlakuan varietas dan lama simpan yang berbeda. Keyword:
Judul: Kajian Umur Peragaan Berbagai Jenis dan Ukuran Bunga Potong Anggrek Dendrobium Abstrak: Bunga potong merupakan komoditas hortikultura yang mampu mendatangkan devisa bagi negara. Namun di saat krisis ekonomi yang dialami saat ini, bunga potong yang diharapkan mampu menghasilkan devisa tereatat sampai bulan April 1998 (Data BPS) tidak melakukan ekspor malahan tereatat impor tereatat sebesar $ 8327. Ekspor periode lanuari-Desember 1997 sebesar $ 264.578 dengan impor sebesar $ 749.707 selama kumn waktu lanuari-September 1997 (Data BPS) yang berarti neraea perdagangan masih negatip. Menyadari besamya potensi sumber daya alam dan arah kebijakan pembangunan pemerintah saat ini yang menekankan pembangunan pelianian dan agroindustri maka hams dipikirkan eara untuk membantu dan mengembangkan industri bunga potong tanah air. Bunga anggrek Dendrobium sebagai komoditas bunga potong sangat dikenal konsumen dan lebih tahan dibandingkan bunga potong non anggrek. Selain itu, bunga anggrek memiliki bentuk dan wama yang menarik. Bunga anggrek sebagai produk hortikultura mengalami pula pen unman mutu dan kerusakan akibat proses metabolisme yang masih berlangsung pada pasea panen. Salah satu parameter mutu yang diperhatikan adalah umur simpan (peragaan) dari bunga potong. Keyword:
Judul: Determinan dan Invers Matriks Skew Circulant dengan Entri Lucas Numbers Abstrak: Matriks skew circulant adalah matriks berukuran n×n yang setiap entri dari baris sebelumnya bergeser satu kolom ke kanan pada baris berikutnya secara berurutan diikuti dengan perubahan tanda pada semua entri dibawah diagonal utama, sehingga untuk mengetahui entri matriks skew circulant dapat dilihat dari satu baris matriks tersebut. Entri-entri pada matriks skew circulant dapat diisi dengan berbagai entri yang membentuk barisan bilangan, salah satunya yaitu Lucas Numbers. Karakteristik persamaan Lucas Numbers dapat digunakan untuk menentukan determinan dan invers matriks skew circulant. Pada karya ilmiah ini akan ditentukan determinan dan invers matriks skew circulant dengan entri Lucas Numbers dengan membuat matriks transformasi dan menggunakan beberapa teorema dan lemma., Skew circulant matrix is a matrix of size n×n where each entry from the previous row shifts one column to the right in the next row sequentially followed by a change in sign to all the elements below the main diagonal, so to find out the entries of the skew circulant can be seen from one row of the matrix. The entries in the skew circulant matrix can be filled with various entries that form a sequence of numbers, one of which is Lucas Numbers. Characteristics of the equation Lucas Numbers can be used to determine the determinant and inverse of the skew circulant matrix. In this scientific work, will be determined the determinant and inverse of skew circulant matrix with Lucas Numbers by constructing a transformation matrix and using several theorems and lemma. Keyword: Lucas numbers, skew circulant matrix, determinant, inverse
Judul: Pengaruh kehalusan tepung dan konsentrasi NaOH terhadap mutu tepung pati jagung (Zea mays, L) hasil pengolahan cara kering Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tepung pati jagung yang dihasilkan dari pengolahan cara kering dan untuk mengetahui effisiensi pemisahan komponen non-pati sehingga akan diperoleh kandungan pati se- besar mungkin. Prinsip dasar dari penelitian ini adalah memisahkan komponen non-pati yaitu serat kasar, lemak dan protein dengan cara memisahkan bagian-bagian jagung seperti kulit, lembaga dan protein terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung halus lebih baik digunakan dari pada tepung kasar dalam pembuatan tepung pati jagung cara kering. Hal ini didasarkan kadar pati dan rendemen yang lebih tinggi serta komponen lain yang lebih rendah. Peningkatan konsentrasi NaOH akan menurunkan kadar protein dan menaikkan kadar abu serta cenderung menurunkan rendemen dan serat kasar. Kadar pati, kadar serat kasar dan kadar abu tepung pati yang dihasilkan masih dalam standar mutu perdagangan. Pemisahan kulit akan menurunkan serat kasar 83% dan pemisahan lembaga akan menurunkan kadar lemak sebesar 63 persen. Keyword:
Judul: Sifat-sifat Fisiko Kimia Pati Beberapa Varietas Unggul Jagung (Zea Mays L.) Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia pati dari tiga varietas unggul jagung yaitu varietas Arjuna, Bromo dan Kalingga, sehingga dapat dijadikan informasi dasar yang diperlukan bagi pengo- lahan pangan yang menggunakan pati jagung sebagai salah sa- tu bahan mentahnya. Rata-rata rendemen pati jagung yang diperoleh dari ketiga varietas ini adalah 39,81 persen (berdasarkan berat kering). Secara statistik, varietas mempengaruhi tiga parameter 1 yang dianalisa, yaitu kadar air, derajad putih dan suhu gelatinisasi. Sedangkan ekstraksi lemak berpengaruh terhadap semua parameter kecuali densitas kamba. Ekstraksi lemak akan meningkatkan nilai kadar air (dari 6,46 menjadi 10,91 persen berat kering), kadar amilosa (30,44 menjadi 37,48 persen berat kering), derajad putih (86,24 menjadi 91,33), viskositas balik pasta (598 BU men- jadi 775 BU) serta kekerasan (10,94 x 103 menjadi 26,59 x 103 dyne/cm²) dan daya tahan pecah gel pati (1,21 x 107 menjadi 2,375 x 107 erg/cm²). Tetapi perlakuan ini akan menurunkan suhu gelatinisasi (69,87°C menjadi 67,25°C), viskositas puncak (848,33 BU menjadi 635 BU) dan konsisten- si amilografi (1010 BU menjadi 848,33 BU). Densitas kamba tidak dipengaruhi oleh ekstraksi lemak (rata-rata 0,50 gram/ ml). Hasil pengamatan di bawah mikroskop menunjukkan bahwa granula pati jagung berbentuk poligonal dan pada keadaan sinar terpolarisasi menunjukkan sifat birefringent yang akan hilang pada saat pasta pati mencapai puncak viskositas- nya (saat granula pati mulai pecah). Penyimpanan gel pada suhu rendah (4°C) akan meningkatkan nilai kekerasan (dari 14,725 x 103 menjadi 22,81 x 103 dyne/cm²) dan daya tahan pecah gel pati (dari 1,66 x 107 menjadi 1,97 x 107 erg/cm²)… Keyword:
Judul: Penyebaran Herpetofauna di Bali dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Abstrak: Sebagai salah satu pulau berpenduduk terpadat dan tujuan wisata utama di Indonesia, keberadaan habitat alami di Bali makin terancam karena pembangunan infrastruktur yang ada. Hal ini akan berdampak kepada keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, termasuk herpetofauna. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji persebaran dan jenis herpetofauna dalam bentuk peta menggunakan sumber data dari spesimen MZB-LIPI dan literatur berkaitan dengan herpetofauna di Bali. Data diklasifikasikan berdasarkan nama spesies, status konservasi, waktu pelaporan data (hari, bulan, tahun), lokasi penemuan (desa, kecamatan, kabupaten), titik koordinat, kolektor, dan sumber data. Terkumpul sebanyak 751 data yang terdiri dari 297 data amfibi dan 456 data reptil dari tahun 1918 sampai 2016. Di Bali tercatat 16 spesies amfibi dari 6 famili, dan 74 spesies reptil dari 19 famili. Data penemuan herpetofauna terbatas di dataran rendah dengan kemiringan 0-8%. Data temuan terbanyak yaitu di desa Candi kuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan. Masih banyak wilayah di Bali yang kosong data herpetofauna, sehingga perlu dilakukan penelitian terutama di kabupaten Bangli dan Denpasar. Keyword: herpetofauna, Bali, persebaran
Judul: Representasi digital akademic event Plaza Kampus IPB Darmaga Abstrak: Studi ini bertujuan untuk menerapkan teknologi komputer berbasis CAD dan Image Editor dalam merepresentasika suatu model lanskap Academic Event Plaza dalam bentuk peta digital 2D dan ruang lanskap 3D disertai dengan keterangan-keterangan atributif yang dapat diakses langsung dari gambar tersebut secara virtual. Hasil studi ini berupa laporan secara tertulis mengenai prosedur perancangan dengan perangkat lunak komputer, kemudahan-kemudahan yang diperoleh dengan penggunaan perangkat lunak tersebut, dan disertai dengan gambar-gambar rancangan yang dibangun dengan bantuan komputer. Waktu studi dimulai pada bulan Februari 2000 sampai dengan Agustus 2001. Tahap-tahap pelaksanaan metode studi dapat diuraikan sebagai berikut: Pengumpulan data spasial berupa gambar rancangan tapak dan gambar konstruksi bangunan arsitektural dan data atribut berupa foto lapang, foto jenis tanaman, dan deskripsi tanaman yang ada di tapak. Digitasi peta, pada tahap ini digitasi dilakukan dengan menggambar ulang peta rancangan tapak, rencana penanaman, dan rencana utilitas dengan menggunakan program AutoCAD 2000. Membangkitkan gambar 3D dari data digital 2D yang kemudian dikonversi menjadi file VRML dan QTVR. Academic Events Plaza merupakan rancangan yang simetris. Penggambaran rancangan plaza dengan AutoCad menggunakan instruksi- instruksi seperti line, pline, rectangle, dan circle. Gambar rancangan plaza mempunyai beberapa bentukan yang berulang ataupun merupakan pencerminan dari bentukan yang ada di samping atau di depannya. Bentukan yang berulang dapat dilakukan dengan perintah copy dan paste. Pencerminan objek dapat dilakukan dengan perintah mirror. Pengolahan image pada data atributif beerupa foto tanaman dan foto lapang dapat memperbaiki kualitas visual sesuai keadaan yang dikehendaki. Deskripsi tanaman dibuat dalam format file HTML. Input data berupa desripksi dan foto tanaman dilakukan melalui perangat lunak Word Editor, kemudian disimpan sebagai format HTML Document….dst Keyword:
Judul: Desain Lanskap Ekologis Laboratorium Lapang Departemen Biologi FMIPA IPB sebagai Taman Koleksi dan Edukasi. Abstrak: Lanskap Kampus IPB merupakan suatu lanskap yang terbentuk dari hubungan yang kompleks dari berbagai elemen pembentuk di dalamnya. Elemen tersebut, di antaranya adalah lanskap hutan yang mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kampus. Sebagai salah satu kampus terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya Kampus IPB menyediakan sarana-prasarana yang memadai bagi kegiatan akademik ataupun nonakademik di dalam kampus. Dalam mewujudkan hal tersebut Departemen Biologi yang merupakan salah satu pilar pendidikan dalam kampus merencanakan pembangunan laboratorium lapang berupa taman koleksi yang mengintegrasikan dengan kondisi eksisting lanskap hutan kampus yang ada, guna menunjang kegiatan pembelajaran mahasiswa biologi. Pembangunan taman koleksi ini menggunakan pendekatan ekologis untuk menjaga kestabilan ekosistem dan meminimalisir dampak kerusakan yang akan ditimbulkan nantinya pada lanskap hutan kampus. Mengacu pada pendekatan ekologis tersebut desain taman koleksi biologi menggunankan konsep dasar dengan tiga poin utama yang perlu terpenuhi yaitu, edukasi, ekologis dan taman. Berdasarkan konsep dasar tersebut untuk perwjudan ke dalam tapak, konsep desain yang digunakan adalah laba-laba. Bentukan tubuh laba-laba dapat digunakan sebagai pembagi tiga ruang utama dalam tapak yaitu ruang penerimaan, ruang pelayanan, dan ruang konservasi edukasi. Ruang konservasi dan edukasi dibagi menjadi delapan subruang, untuk memenuhi kerakteristik taman koleksi yang memerlukan pendataan dan penataan vegetasi secara sistematis dalam tapak. Delapan subruang ini menjadi taman koleksi di mana penataan vegetasi di dalamnya berbasis pada sistem taksonomi. Output dari penelitian ini berupa desain yang dituangkan ke dalam gambar teknis dalam bentuk gambar denah lokasi, potongan yang terlihat, perspektif, elemen desain rinci, rencana penanaman, serta ilustrasi desain dalam bentuk video animasi. Sebagai pilot project, perlu dilakukan kajian lebih lanjut baik evaluasi ataupun pengembangan pasca pembangunan desain taman koleksi biologi. Keyword: desain ekologis, lanskap kampus, sistem taksonomi, taman koleksi
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Sustainability Analysis of Circular Economy Business of Jamu Sehat Tanaman (JST) at Lumbung Bumi Sejahtera Cooperative Abstrak: Penggunaan pupuk anorganik terus meningkat setiap tahunnya, sementara penggunaan pupuk organik masih rendah hanya berkisar 5% dari total penggunaan pupuk di Indonesia. Salah satu produsen pupuk organik di Indonesia dengan produk Jamu Sehat Tanaman adalah Koperasi Lumbung Bumi Sejahtera. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui status keberlanjutan dan indeks kinerja bisnis Jamu Sehat Tanaman serta faktor-faktor pengungkitnya ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Data penelitian diperoleh secara bertahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan informasi terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan serta faktor pendorong keberlanjutan bisnis Jamu Sehat Tanaman dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD). Tahap kedua yaitu wawancara ahli mengenai kondisi dan faktor pendorongnya. Multiaspect Sustainability Analysis (MSA) diterapkan untuk menganalisis status keberlanjutan dan faktor-faktornya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa status keberlanjutan bisnis ekonomi sirkular Jamu Sehat Tanaman di Koperasi Lumbung Bumi Sejahtera adalah berkelanjutan dengan indeks sebesar 56,29%. Keyword: Cooperatives, business sustainability, ekonomi sirkular, circular economy, Organic fertilizer
Judul: Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pupuk OFER Koperasi Lisung Kiwari, Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Abstrak: Pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sumber daya alam yang sangat mendukumg dan sumber daya manusia yang melimpah merupakan faktor yang memberikan peluang besar bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sektor pertaniannya. Pertanian dapat mengahasilkan berbagai produk yang menunjang kehidupan umat manusia mulai dari pangan, sandang, papan serta produk-produk lainnya. Bercermin pada peran sektor pertanian yang sangat penting, upaya untuk melakukan pengembangan kegiatan sektor pertanian terus ditingkatkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan bahan-bahan anorganik, seperti pupuk dan obat-obatan. Akumulasi dari penggunaan bahan-bahan anorganik dalam kegiatan pertanian secara terus-menerus ternyata juga membawa dampak negatif. Dampak negatif yang paling besar adalah adanya ketergantungan terhadap bahan-bahan anorganik dalam kegiatan pertanian, kesehatan manusia yang dapat terancam karena bahan anorganik yang digunakan dan degradasi lahan yang disebabkan karena penggunaan bahan-bahan anorganik yang tiada henti. Selain itu, sekarang ini petani dihadapkan kepada permasalahan meningkatnya harga pupuk yang berdampak pada kelangsungan usaha petani. Petani sebagai konsumen utama sering merasa kesulitan dengan adanya kenaikan harga pupuk dan sukarnya untuk mendapatkan pupuk. Kelangkaan pupuk anorganik mendorong pemerintah untuk membuat alternatif lain yaitu pupuk organik. Sesuai dengan program pemerintah melalui Departemen Pertanian yaitu “go organic 2010”, dewasa ini pertanian di Indonesia mulai bergeser pada pertanian berbasis organik. Kondisi-kondisi tersebut menciptakan peluang usaha yang sangat terbuka bagi pihak yang ingin berbisnis pupuk organik. Propinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, cukup potensial untuk mengembangkan usaha pupuk organik. Unit usaha pupuk OFER Koperasi Lisung Kiwari merupakan usaha baru yang bergerak di bidang pupuk organik yang didirikan di Kabupaten Bogor. Dalam upaya pengembangan usaha yang telah dijalankan faktor internal dan eksternal sangat mempengaruhi. Unit usaha tersebut harus mampu mengidentifikasi dan melakukan antisipasi yang tepat terhadap semua faktor yang mempengaruhi agar usaha dapat berkembang. Oleh karena itu, diperlukan suatu formulasi strategi pengembangan usaha yang tepat bagi unit usaha pupuk OFER Koperasi Lisung Kiwari. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman, (3) Mengetahui apa saja alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat beserta prioritasnya untuk diterapkan pada unit usaha pupuk OFER Koperasi Lisung Kiwari. Keyword:
Judul: Peranan leukosit dalam sistem imun ikan teleost Abstrak: Menurut Lagler, Bardach, Miller dan Passino (1977) leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Leukosit ikan terbagi menjadi leukosit granular dan leukosit agra nular. Selanjutnya leukosit granular terdiri dari eosin ofil, basofil dan neutrofil, sedangkan leukosit agranul- ar terdiri dari monosit, limfosit dan trombosit. Dalam keadaan normal leukosit ikan jumlahnya berkisar antara 3 20.000-150.000 butir tiap mm (Lagler et al, 1977). Eosinofil dan basofil Atlantic salmon dapat ditemu- kan dalam darah perifer dan limpa. Namun jumlah terba- nyak ditemukan dalam pronefros (Anderson, 1974). Keada- an demikian juga ditemukan pada neutrofil trout (Ander- son, 1974), plaice (Ellis, 1988b) dan carp (Suzuki dan Hibiya, 1988). Selanjutnya limfosit teleost dapat dite- mukan dalam pronefros (Anderson, 1974; Ellis, 1988b), timus (Anderson, 1974), darah perifer (Conroy, 1972) dan limpa (Anderson, 1974). Sedangkan makrofag dapat ditemu kan dalam jumlah sedikit pada limpa dan darah perifer (Conroy, 1972) dan dalam jumlah banyak pada pronefros (Anderson, 1974). Fagositosis bakteri oleh eosinofil telah dilaporkan pada goldfish (Rijkers, 1980) dan carp (Pliszka, 1939 da lam Rijkers, 1980). Sedangkan Bell (1976) melaporkan fagositosis bakteri oleh neutrofil. Makrofag ikan dila- porkan mampu memfagositosis bakteri (Anderson, 1974; Bell, 1976; McArthur dan Fletcher, 1985), partikel kar- bon (Anderson, 1974) dan runtuhan sel (Klontz et al, 1966 dalam McArthur dan Fletcher, 1985). Selanjutnya te lah dilaporkan pula bahwa trombosit ikan mempunyai sifat fagositik (Yokohama, 1960; Fange, 1968; Ferguson, 1976 dalam Rijkers, 1980). Sedangkan limfosit ikan berperan dalam respon imun yang diperantarai sel dan respon imun humoral (Rijkers, 1980; Ellis, 1988b). Respon imun ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu (Ellis, 1982; Rijkers, 1980), polutan (Rij kers, 1980; Ellis, 1988a), penyinərən (Rijkers, 1980), makanan (Ellis, 1988a) dan antibiotik (Rijkers, 1980)…. Keyword:
Judul: Soil Shear Strength Due to Slot Till Processing and Various Gulud Terrace Treatments Abstrak: Pengolahan dan pengelolaan tanah yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab terjadinya pemadatan pada suatu lahan sedangkan kemiringan lereng yang curam merupakan salah satu penyebab terjadinya erosi. Tanah yang padat akan sulit ditembus oleh akar dan cenderung mempunyai kekuatan geser tanah yang tinggi. Erosi dapat terjadi pada tanah yang padat akibat penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air terutama pada area berlereng dengan curah hujan tinggi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya erosi adalah dengan menerapkan teknik konservasi seperti pembuatan slot till dan teras gulud. Penerapan teknik slot till dan teras gulud diharapkan dapat mengurangi laju erosi tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengolahan secara slot till dan berbagai perlakuan teras gulud yang dikombinasikan dengan penambahan mulsa organik dan lubang resapan biopori (LRB) terhadap kekuatan geser tanah serta sifat-sifat fisik tanah dilaksanakan di Petak Erosi Kebun Pendidikan Cikabayan IPB. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, yaitu perlakuan berupa penanaman menurut kontur dan baris tanaman yang dibuat gundukan sebagai kontrol (P1), slot till (P2), slot till dan guludan bersaluran (P3), slot till dan guludan bersaluran yang diberi mulsa (P4), slot till dan guludan bersaluran yang ditambahkan mulsa serta LRB (P5); setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Pengukuran kekuatan geser tanah dilakukan pada 3 kondisi kadar air (rendah, sedang, tinggi) menggunakan alat TORVANE pocket shearmeter dan analisis sifat fisik serta kimia yang berkaitan dengan kekuatan geser tanah dilakukan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan geser tanah pada lahan dengan perlakuan P1, P2, dan P3 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan P4, dan P5. Kekuatan geser terendah terjadi pada perlakuan dengan penambahan mulsa organik pada saluran (P4) dan disertai LRB (P5). Bobot isi tanah dan ruang pori total berkorelasi positif terhadap kekuatan geser tanah, sedangkan kadar C-organik (bahan organik) berkorelasi negatif terhadap kekuatan geser tanah., Improper soil tillage and management is one of the causes of land compaction while steep slope is one of the causes of erosion. Compacted soil causes roots to have difficulty to penetrate and tends to have higher soil shear strength. Erosion can occurre on compacted soils due to the decrease of the soil’s ability to absorb water especially in a steep slope area with high rainfall. One of the methods to prevent erosion is by applying conservation techniques such as slot tilling and gulud terrace. The application of slot tillage and gulud terrace techniques is expected to reduce the rate of soil erosion and improve soil physical properties so that plant growth is not disturbed. Research aimed at determining the effect of slot tillage processing and various gulud terrace treatment in the form of the addition of organic mulch and biopore infiltration pits on soil shear strength and soil physical properties was conducted at the Erotion Plots of the Cikabayan Experimental Farm of IPB. The research used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments namely control (P1), Slot Tillage (P2), Slot Tillage with terrace bund (P3), Slot Tillage with terrace bund equipped with organic mulch on the trench (P4), Slot Tillage with terrace Keyword: Gulud Terrace, slot tillage, soil shear strength, physical properties
Judul: Aliran Permukaan dan Erosi pada Tanah dengan Perlakuan Slot Till dan Variasi Saluran, Guludan, Mulsa dan Lubang Resapan Biopori Abstrak: Curah hujan tinggi dan lereng yang curam menjadi faktor penghambat penggunaan lahan karena memicu terjadinya aliran permukaan dan erosi. Erosi yang terjadi terus menerus menyebabkan kerusakan sifat fisik tanah, penurunan kualitas dan produktivitas tanah. Aliran permukaan dan erosi pada lahan dapat dicegah dengan diterapkan teknik konservasi tanah, salah satunya slot till. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan teknik konservasi slot till dengan variasi perlakuan saluran, guludan, mulsa dan lubang resapan biopori terhadap aliran permukaan dan erosi, serta mengetahui hubungan curah hujan dengan aliran permukaan dan erosi. Penelitian dilakukan pada bulan September 2022 hingga Januari 2023 di Kebun Pendidikan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Cikabayan, Institut Pertanian Bogor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan penerapan slot till yang divariasikan dengan saluran, guludan, mulsa dan lubang resapan biopori menghasilkan aliran permukaan dan erosi lebih kecil dari penerapan slot till saja. Perlakuan yang paling efektif menekan aliran permukaan dan erosi adalah perlakuan slot till yang dikombinasikan dengan teras gulud dan lubang resapan biopori. Curah hujan yang tinggi tidak selalu menghasilkan aliran permukaan dan jumlah tanah tererosi yang tinggi akibat pengaruh penerapan teknik konservasi. Keyword: conservation techniques, infiltration, rainfall, slope
Judul: Aspek kehidupan dan reproduksi pada lumba-lumba Abstrak: Lumba-lumba merupakan mammalia yang hidup di laut dan sebagian hidup di beberapa perairan air tawar. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang streamline, moncong seperti paruh serta mempunyai gigi kurang lebih 200 buah. Tubuh lumba-lumba dilapisi oleh spermaceti yang terdiri dari lapisan minyak. Hewan yang sering terlihat di gelanggang-gelanggang samudra ini mempunyai ekor horizontal dan panjang tubuhnya berkisar 1,1 meter sampai 9 meter (Yablokov, 1974). Bia- sanya jantan lebih besar daripada yang betina. Di dalam klasifikasinya lumba-lumba termasuk dalam kelas mammalia, ordo Cetacea dan subordo Odontoceti. Di seluruh perairan dunia, terdapat banyak sekali spesies lumba-lumba, yang keseluruhannya termasuk ke dalam kelompok famili Delphinidae yang terdiri atas 19 genus ya- itu : Steno, Sotalia, Stenella, Delphinus, Lissodelphis, Orchinus, Lagenodelphis, Tursiops, Grampus, Lagenorhynchus Orcaella, Cephalorhynchus, Peponocephala, Feresa, Pseu- dorca, Globicephala, Phocoena, Neophocoena, dan yang terakhir Phoconoides (Yablokov, 1974). Tiga genus yang terakhir tidak termasuk lumba-lumba. Selain famili tersebut di atas, terdapat pula lumba- lumba yang hidup di perairan air tawar, yaitu dari famili Platanistidae (Cousteau, J.Y. , 1975). Makanan utama lumba-lumba berupa ikan (tuna, cumi-cu- mi, dan lain-lain), mollusca, cephalopoda dan crustacea. Dalam mencari makanannya, lumba-lumba bermigrasi secara teratur. Mereka menghabiskan musim panas di daerah kutub, kemudian bermigrasi ke daerah selatan selama musim dingin. Habitat lumba-lumba yang mutlak adalah air, baik air asin maupun air tawar. Mereka tidak dapat meninggalkan air, meskipun menurut asal-usulnya lumba-lumba merupakan mammalia darat (Coffey, D.J. 1977). Menurut Yablokov (1974) lumba-lumba betina memiliki sepasang ovarium yang rata/licin yang terdapat dalam ova- rian sac. Pada vagina beberapa spesies lumba-lumba terda- pat sumbat vagina/plug..dst Keyword:
Judul: Pengaruh Perilaku Bermain Video Game Berunsur Kekerasan Terhadap Perilaku Agresi Remaja Abstrak: Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, perkembangan ini mempengaruhi media audio visual salah satunya adalah video game. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis perbedaan pengaruh tingkat bermain video game berunsur kekerasan terhadap tingkat perilaku agresi remaja, 2) Menganalisis perbedaan pengaruh faktor personal sebagai pembentuk perilaku bermain video game berunsur kekerasan terhadap tingkat perilaku agresi remaja, 3) Menganalisis perbedaan pengaruh faktor situasional sebagai pembentuk perilaku bermain video game berunsur kekerasan terhadap tingkat perilaku agresi remaja. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tabulasi silang, uji statistik Mann-Whitney dan Kruskall-Wallis dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat situasional dan perbedaan jenis kelamin terhadap tingkat perilaku bermain video game berunsur kekerasan; dan terdapat perbedaan tingkat perilaku bermain video game berunsur kekerasan terhadap tingkat agresivitas remaja. Keyword: perkembangan teknologi, media audio visual, kekerasan dalam video game.
Judul: Relationship between behavior of watching Violence films with adolescence aggression behavior: Case adolescence of SMK Pelita Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Abstrak: Beberapa tahun terakhir ini adegan kekerasan banyak ditayangkan dalam perfilman. Perkelahian, pemukulan, pembunuhan dan sebagainya yang merusak dan merugikan orang lain selalu muncul dalam film. Meningkatnya proporsi adegan kekerasan dalam film-film melahirkan kecaman timbulnya pengaruh negatif bagi penonton. Kecemasan munculnya pengaruh negatif semakin bertambah karena karakteristik penonton yang didominasi remaja. Salah satu dugaan dampak negatif film pada remaja adalah perilaku agresi. Perilaku agresi menurut Baron (Koeswara, 1988) adalah tingkah laku yang ditunjukkan untuk melukai dan mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (a) mengetahui perilaku remaja dalam menonton film kekerasan (b) mengetahui perilaku remaja dalam berperilaku agresi (c) menganalisa hubungan antara perilaku remaja dalam menonton film kekerasan dengan perilaku agresi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Pelita Ciampea. Jumlah responden yang ditentukan untuk penelitian ini sebanyak 45 responden. Data diolah dengan menggunakan Chi-Square test. Hasil uji Chi-Square kemudian digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara dua variabel dengan rumus koefisien kontingensi (C). Makin besar C berarti hubungan antar dua variabel makin erat. Nilai C berkisar 0-1. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa intensitas remaja dalam menonton film kekerasan pada umumnya jarang. Sementara jenis film kekerasan yang lebih sering ditonton adalah film horor. Media film yang sering digunakan oleh responden adalah televisi dan VCD/DVD Player. Pada umumnya responden mendapatkan film kekerasan dengan cara membelinya. Keyword:
Judul: Solid State Fermentation of Corn Hominy Using Streptomyces sp. S2 Abstrak: Ampok merupakan hasil samping penggilingan jagung yang mengandung serat dan pati sebagai komponen utama. Selulosa yang ada dalam serat dapat didegradasi menggunakan enzim selulase yang selanjutnya dapat menghasilkan produk lebih bermanfaat seperti oligosakarida. Tujuan dari penelitian ini memanfaatkan enzim selulase yang dihasilkan Streptomyces sp. S2 dalam fermentasi padat serat ampok jagung, sehingga menghasilkan oligosakarida. Isolat Streptomyces sp. S2 menghasilkan aktivitas tertinggi di hari ke-10 (0,03 U/ml) pada uji aktivitas enzim CMCase. Pada fermentasi 48 jam, gula pereduksi dan susut bobot yang dihasilkan lebih tinggi, namun total gula dan derajat polimerisasi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan fermentasi pada waktu 24 jam. Hal ini menandakan bahwa kerja enzim selulase dalam mendegradasi serat ampok meningkat dengan semakin lamanya waktu fermentasi. Produk yang dihasilkan dari fermentasi padat yaitu oligosakarida dengan derajat polimerisasi 4,68 pada fermentasi 24 jam dan 2,10 pada fermentasi 48 jam., Hominy feed is a by-product of the corn dry milling process which contains fiber and starch as the main components. Cellulose in fiber can be degraded using cellulase enzymes which will produce more useful products such as oligosaccharides. The objective of this research was to apply the cellulase enzyme produced from Streptomyces sp. S2 in the solid-state fermentation of hominy fiber, thus producing oligosaccharides. Streptomyces sp. S2 produced the highest activity on day 10 (0.03 U/ml) in the CMCase enzyme activity test. Reducing sugar and weight loss were higher at 48 hours fermentation than 24 hours fermentation, while the total sugar and polymerization of degree were lower at 48 hours fermentation compared to 24 hours fermentation. This indicates that the action of the cellulase enzyme in degrading hominy fiber increases with the longer fermentation time. The product of solid fermentation are oligosaccharides with degree of polymerization are 4,68 at 24 hours fermentation and 2,10 at 48 hours fermentation. Keyword: cellulase, corn hominy, solid state fermentation, Streptomyces sp. S2
Judul: Factors Related to the Coverage of Iron Supplementation for Pregnant Woman in Indonesia Abstrak: Cakupan pemberian TTD kepada ibu hamil merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program pemberian TTD kepada ibu hamil. Pelaksanaan program tersebut memerlukan sumber daya dan perilaku ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya agar dapat terlaksana dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan pemberian TTD kepada ibu hamil di Indonesia. Desain penelitian ini yaitu studi ekologi dengan menggunakan data sekunder yang mencakup 34 Provinsi di Indonesia. Jenis data yang digunakan antara lain ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, cakupan ANC K1 dan K4, serta alokasi anggaran kesehatan yang bersumber dari, BPS, Dinkes, dan Kemenkes. Uji hubungan yang digunakan yaitu uji pearson. Hasil penelitian menunjukan ketersediaan fasyankes serta cakupan ANC K1 dan K4 memiliki hubungan yang signifikan (p<0,10) dengan cakupan pemberian TTD kepada ibu hamil sedangkan, ketersediaan tenaga kesehatan dan alokasi anggaran kesehatan memiliki hubungan yang tidak signifikan. Ketersediaan puskesmas, posyandu, yaitu dokter obstetri dan ginekologi, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga gizi memiliki hubungan signifikan dengan cakupan pemberian TTD kepada ibu hamil., The coverage of iron supplementation for pregnant women is an indicator of the successful implementation of the program iron supplementation for pregnant women. Implementation of the program requires resources and the role of pregnant women to be implemented properly. This study aims to determine the factors related to the coverage of iron supplementation for pregnant women in Indonesia. The research design used is ecological study and using secondary data covering 34 provinces in Indonesia. The data used includes the availability of health facilities, availability of health workers, coverage of ANC K1 and K4, and the allocation of health budget from BPS, Dinkes, dan Kemenkes. The relationship test used is the pearson test. The results showed that the availability of health facilities and the coverage of ANC K1 and K4 had significant relationship (p<0,10) with the coverage of iron supplementation for pregnant women while, availability of health workers and health budget allocation had insignificant relationship. Puskesmas, posyandu, obstetricians and gynecologists, public health workers, and nutrition workers had a significant relationship with the coverage of iron supplementation for pregnant women are puskesmas and posyandu. Keyword: ANC, health budget, health facilities, health workers, the coverage of iron supplementation for pregnant woman
Judul: Ecological Study of Coverage of with the Supplementary Feeding (PMT) for Pregnant Women with SEZ in Indonesia. Abstrak: Masalah ibu hamil KEK di Indonesia tahun 2022 telah mencapai target nasional ibu hamil KEK (13%) yaitu sebesar 8,43%. Peran pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut dengan membentuk Program Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK. Pemberian makanan tambahan ibu hamil KEK menjadi salah satu rencana aksi untuk mendukung ketercapaian Indonesia Emas 2045 dan tujuan pembangunan bekelanjutan (SDG’s) ke-3 yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan PMT ibu hamil KEK di Indonesia tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah studi ekologi dengan menggunakan data sekunder publikasi dari BPS, Kemenkes RI, dan BKKBN tahun 2022. Hasil uji korelasi Spearmen dalam penelitian menunjukkan cakupan kabupaten/kota minimal 80% posyandu aktif dan ketersediaan tenaga layanan ANC berhubungan signifikan (p=0,024; p=0,039) dengan cakupan PMT ibu hamil KEK di Indonesia. Saran untuk selanjutanya kuantitas dan kualitasnya tempat dan tenaga layanan ANC di setiap provinsi di Indonesia perlu ditingkatkan., The problem of pregnant women with SEZ in Indonesia in 2022 has reached the national target of pregnant women with SEZ (13%), which is 8.43%. The government's role in overcoming this problem is by establishing the Supplementary Feeding Program for Women with SEZ. Supplementary feeding for pregnant women with SEZ is one of the action plans to support the achievement of the Golden Indonesia 2045 and the 3rd sustainable development goal (SDG's), namely good health and well-being. This study aims to analyze the factors associated with PMT coverage of women with SEZ in Indonesia in 2022. The research design used was an ecological study using secondary data publications from BPS, Kemenkes RI, and BKKBN in 2022. Spearmen's correlation test results in the study showed that district/city coverage of at least 80% active posyandu and availability of ANC service personnel were significantly associated (p=0.024; p=0.039) with PMT coverage of women with SEZ in Indonesia. It is suggested that the quantity and quality of ANC centers and personnel in each province in Indonesia should be improved. Keyword: Ibu Hamil, antenatal care, kekurangan energi kronik, malnutrisi, PMT
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Setengahharga: “Sub-standard Market” Untuk Meminimalisir Limbah Makanan di Indonesia Abstrak: Populasi penduduk dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal tersebut menandakan bahwa kebutuhan pangan di masa depan juga akan bertambah. Ditengah tantangan pemenuhan kebutuhan pangan tersebut saat ini sistem pangan dunia masih memiliki masalah besar terkait tingginya jumlah food loss dan food waste. Hal tersebut mengakibatkan produksi pangan yang masih dapat dikonsumsi menjadi terbuang sia-sia. Penelitian ini dirancang untuk merumuskan model bisnis social enterprise untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan customer dalam membeli produk substandar dan kemudian merumuskan fitur dan model bisnis yang tepat serta merancang prototype yang sesuai dengan preferensi customer. Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan customer discovery dari metode customer development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kesediaan yang tinggi untuk membeli produk substandar sebagai upaya untuk mengurangi sampah makanan, namun terdapat satu catatan penting sebagai syarat yaitu keamanan dan kelayakan produk untuk dikonsumsi., The world's population continues to increase from year to year. This indicates that food demand in the future will also increase. In the midst of the challenges of meeting these food needs, currently the world food system still has major problems related to the high amount of food loss and food waste. This resulted in the production of food that could still be consumed being wasted. This research is designed to formulate a social enterprise business model to be a solution to these problems. The purpose of this research is to identify the problems and needs of customers in buying substandard products and then formulate the right features and business models and design a prototype according to customer preferences. This research was conducted based on customer discovery stages of the customer development method. The results showed that respondents have a high level of willingness to buy substandard products as an effort to reduce food waste, but there is one important note as a requirement, namely the safety and suitability of the product for consumption. Keyword: Aplication, customer development, food loss, food waste, social enterprise
Judul: “Designing the FWCHANGER Application as the Solutions of Food Waste Issues using Social Business Model Abstrak: The issue of food waste is increasingly gaining attention in various countries due to its detrimental impact on the environment, economy, and society. One of the favored options for managing this waste is through recycling, which is now combined with the concept of "from trash to cash" through digital platforms. This research aims to identify the obstacles faced by households in managing food waste, design a prototype food waste management application as a solution to overcome the problem of food waste in the household, and develop an appropriate and verified business model to solve the problem of food waste in the household. This study employed customer discovery with a descriptive qualitative approach, using non-probability sampling techniques in the form of purposive sampling by distribute the survey online from June 2023 to August 2023. The results of that study indicated that respondents faced five main issues related to food waste, namely a lack of knowledge, limited information about waste disposal service providers, time constraints, difficulties in dealing with easily perishable waste, and laziness. In addressing those issues, FWCHANGER had developed several solutions by integrating features tailored to the preferences of respondents. The adopted business model, the social lean canvas, was successfully verified through three crucial components: product-market fit, customer outreach approach, and the company's profit strategy., Isu food waste atau sampah makanan yang semakin menjadi perhatian di berbagai negara karena dampaknya yang merugikan terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial. Salah satu opsi yang diminati untuk mengelola sampah ini adalah dengan metode daur ulang (recycle), yang kini dikombinasikan dengan konsep "from trash to cash" melalui digital platform. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi rumah tangga dalam mengelola food waste, merancang prototype aplikasi pengelolaan food waste sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan limbah food waste dalam rumah tangga, dan menyusun model bisnis yang tepat dan terverifikasi untuk memecahkan permasalahan limbah food waste dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah customer discovery dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik non-probability sampling berupa purposive sampling dengan menyebarkan survei secara online yang berlangsung pada Juni 2023 hingga Agustus 2023. Hasil dari studi ini mengindikasikan bahwa ada lima isu utama yang dihadapi oleh responden terkait food waste yaitu kurangnya pengetahuan, informasi terbatas tentang penyedia jasa penyaluran, keterbatasan waktu, kesulitan menghadapi sampah yang mudah busuk, dan rasa malas. Dalam mengatasi hal tersebut, FWCHANGER telah mengembangkan beberapa solusi dengan mengintegrasikan fitur-fitur yang disesuaikan sesuai dengan preferensi para responden. Model bisnis yang diadopsi, yaitu social lean canvas, telah berhasil diverifikasi melalui tiga komponen penting, yakni kesesuaian produk dengan pasar, pendekatan dalam menjangkau pelanggan, serta strategi perusahaan menghasilkan keuntungan. Keyword: customer discovery, digital platform, social lean canvas, sustainable living
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Struktur, Strategi, Dan Resiliensi Nafkah Rumahtangga Nelayan Di Pesisir Selatan Jawa. Abstrak: Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu Desa Muara Binuangeun Kabupaten Lebak dan Desa Cikiruh Wetan Kabupaten Pandeglang. Tujuan penelitian adalah untuk melihat struktur nafkah on-fishing economy, off-fishing economy, dan non-fishing economy yang dibangun oleh rumahtangga nelayan serta strategi nafkah yang dilakukan untuk melewati masa krisis. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh pemanfaatan lima modal nafkah terhadap resiliensi rumahtangga nelayan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penggunaan instrumen berupa kuisioner dan kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian memaparkan bahwa pemanfaatan modal nafkah mempengaruhi resiliensi rumahtangga nelayan. Kedua desa penelitian berada dalam satu wilayah sehingga sumber daya alam yang ada dimanfaatkan secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh di Desa Muara Binuangeun adalah modal manusia dan modal fisik. Faktor yang berpengaruh di Desa Cikiruh Wetan adalah modal manusia, modal fisik, dan modal alam. Keyword: modal nafkah, strategi nafkah, struktur nafkah, resiliensi nafkah
Judul: Struktur, Strategi, dan Resiliensi Nafkah Rumahtangga Petani Tebu (Kasus : Petani Tebu Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur) Abstrak: Tanaman tebu sebagai salah satu bahan baku pembuatan gula merupakan komoditas pertanian yang dalam kurun waktu terakhir mengalami penurunan produktivitas secara signifikan. Di sisi lain, tidak sedikit petani tebu yang hanya menggantungkan usahanya dengan bermitra dengan Pabrik Gula. Harga gula yang ditetapkan oleh pemerintah pun menyebabkan petani menjadi rentan, dan mengharuskan mereka untuk dapat beresiliensi untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan modal nafkah rumahtangga petani tebu dalam mencapai resiliensi. Lokasi penelitian ini yaitu di wilayah kerja PG Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan kuesioner yang didukung oleh data kualitatif melalui wawancara dan studi literatur. Keyword: Modal nafkah, strategi nafkah, struktur nafkah, resiliensi
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice