Dataset Viewer
Auto-converted to Parquet
anchor
stringlengths
140
4.36k
positive
stringlengths
237
4.36k
negative
stringclasses
979 values
Judul: Disain dan uji teknis alat pengering tipe rak tanpa Blower untuk ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) Abstrak: Ubi kayu merupakan tanaman yang sudah memasyarakat dan penanganannya relatif mudah. Ubi kayu biasanya dikeringkan dengan cara penjemuran. Penjemuran menimbulkan beberapa kerugian seperti pelarutan sebagian pati pada waktu hujan karena gaplek tidak pernah dibawa masuk ke dalam rumah. Banyak tempat tinggal petani yang belum terjangkau listrik dan bahan bakar motor bensin atau diesel sehingga menghambat penerapan alat-alat pengering mekanis ataupun semi mekanis. Oleh sebab itu, perlu penelitian suatu alat pengering sederhana dengan bahan bakar yang mudah didapat oleh petani seperti minyak tanah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang dan membuat alat pengering ubi kayu tipe rak tanpa blower dengan pemanas kompor minyak tanah, dan (2) mempelajari pengaruh posisi rak-rak pengering terhadap sebaran suhu dan laju pengeringan ubi kayu irisan tipis. Menurut Brooker et al. (1974), dasar pengeringan adalah penguapan air karena adanya perbedaan kandungan uap air antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan. Pada awal pengeringan terjadi penyesuaian suhu pada sistem pengeringan. Panas menyebabkan turunnya tekanan parsial uap di dalam Keyword:
Judul: Desain dan Uji Performansi Alat Pengering Kakao Tipe Rak Zig-Zag Abstrak: Kakao mcrupakan salah satu komoditas perkebunan yang saat ini terus dikembangkan oleh berbagai negara di dunia pada uml1mnya dan Indonesia pada khususnya. Pengembangan komoditas kakao di Indonesia ditandai dengan adanya perJuasan tanaman kakao lindak dan kakao mulia oleh pemerintah dan juga oleh petani keciL Perluasan areal tanaman kakao ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan produksi kakao untuk kebutuhan ekspor dan juga untuk kebutuhan dalam negeri. Yang menjadi masalah di Indonesia terutama dalam peningkatan produksi kakao yaitu rendahnya mutu terutama pada biji kakao rakyaL Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu diantaranya adalah penanganan lepas panen yang kurang ,~mpuma, terutama dalam hal pengeringan yang masih mengandalkan cara pengering:m tradisional dengan cara penjemuran, dimana pad a proses penjemuran ini masih tergantung dari kondisi cuaca. Alat pengering buatan merupakan salah satu altematif khususnya dalam mempercepat proses pengcringan dan tentunya diharapkan mutu yang dihasilkan juga dapat diperbaiki. Dul' sebagai dasar untuk merancang dengan menganalisa sistem pengering kakao, maLl perlu diketahui karakteristik pengering biji kakao dan parameter-parameter yang berpengaruh seperti suhu, kadar air, dan aliran udara. Parameter tersebut mcrupakan bagian dalam proses pengeringall yang memiliki peranan yang sang at penting, terutama dalam usaha pen!ngkatan mutu biji kakao yang dihasilkan dari proses pengeringan. Proses pengeringan biji kakao bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga aman disimpan sebelum dipasarkan. Biji kakao akan aman disimpan bila mcmpunyai kadar air 6 % - 8%. Keyword:
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium. Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
Judul: Rancang bangusn sistem informasi berbasis web untuk perencanaan pembudidayaan kelapa sawit Abstrak: Palm oil is one of the leading plantation commodity in Indonesia. Area of palm oil plantations increased each year. This condition indicates the need of more man power supply with better understanding on palm oil cultivation. Web based information system was designed to improve the knowledge of people involving in palm cultivation. Web based information system has been developed with SDLC (System Development Life Cycle) which consists of five steps: System Investigation, System Analysis, System Design, System Implementation and System Maintenance. The system has been built with Joomla 1.5.2, which consist of four main menus : General Information, Cultivation Notes, Financial Analysis, and Community Forum. Results from the evaluation of information systems can be concluded that the information system meets users’ needs and ready for use. Keyword : palm oil, web-based information system, SDLC, Joomla Keyword:
Judul: Sistem informasi industri tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) Abstrak: Kelapa sawit dan hasil olahannya merupakan salah satu komoditi penting ekspor non migas di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2010, Indonesia akan menjadi produsen karet dan kelapa sawit terbesar di dunia menggantikan Malaysia dan Thailand. Produksi minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit Indonesia pada tahun 1999 masing-masing sebesar 5.989.183 ton dan 1.369.453 ton, sedangkan pada tahun 2000 mencapai 6.217.425 ton dan 1.433.233 ton. Produksi ini akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pelaksanaan peremajaan dan perluasan areal perkebunan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembukaan lahan-lahan baru di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Kemajuan sains dan teknologi komputer saat ini memungkinkan informasi dipindahkan ke dalam perangkat lunak komputer yang disebut sistem informasi (information system). Sistem Informasi merupakan interaksi terpadu antar komponen (sumberdaya) manusia (brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan data (dataware) yang didisain untuk mendukung aktifitas mulai dari pengumpulan data (data collecting), pengolahan data (data processing), penyimpanan data (data storing), penyebaran informasi (dissemination of information), serta kontrol terhadap keseluruhan aktifitas tersebut (overall performance control). Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Pengaruh nisbah bahan baku-pelarut dan suhu ekstraksi terhadap kandungan xanthorrhizol dalam oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB. Abstrak: Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman dalam suku temu – temuan (Zingiberaceae) yang memiliki berbagai khasiat. Menurut Sidik at all (1995), temulawak berkhasiat sebagai anti inflamasi, antitumor, mengobati penyakit hipokolesterolemia, mengobati gangguan fungsi hati, memperbaiki fungsi saluran cerna, bersifat antibakteri dan antijamur, dan sebagai antijerawat. Khasiat yang dimiliki oleh temulawak ini tidak lepas dari komponen yang terkandung di dalam rimpang temulawak. Kurkuminoid dan xanthorrhizol diduga sebagai komponen yang memberikan efek farmakologis dari rimpang temulawak. Kurkuminoid merupakan pigmen yang memberikan warna kuning terhadap temulawak, sedangkan xanthorrhizol merupakan salah satu komponen minyak atsiri temulawak. Sejauh ini, temulawak diperdagangkan dalam beberapa bentuk yaitu bentuk rimpang temulawak yang utuh, serbuk temulawak, oleoresin temulawak, dan minyak atsiri temulawak. Penggunaan bahan baku temulawak dalam bentuk rimpang utuh maupun serbuk memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah bersifat kamba, mudah mengalami perubahan warna dan aroma yang diakibatkan oleh perubahan iklim, mudah terkontaminasi oleh bahan asing, mudah terkontaminasi mikroorganisme, pada tahap aplikasi komponen aktif dihasilkan secara lambat dan tidak terekstrak secara sempurna, dan partikel rimpang mengakibatkan adanya bintik atau noda pada produk akhir (Ravindran at all, 2007). Untuk menutupi kelemahan – kelemahan tersebut, temulawak dapat dimanfaatkan dalam bentuk oleoresin. Oleoresin didefinisikan oleh Glibertson (1971) sebagai campuran antara resin dan minyak atsiri yang diekstrak dari berbagai jenis rempah, baik rempah yang berasal dari buah, biji, daun, kulit, maupun rimpang dengan menggunakan pelarut organik. Pada proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut ini, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas ekstraksi. Faktor tersebut diantaranya adalah jenis dan konsentasi pelarut yang digunakan, volume pelarut, suhu ekstraksi, dan ukuran bahan yang diekstrak… Keyword: Curcuma xanthorrhiza Roxb, Temulawak, Xanthorrhizol, Extraction
Judul: Pengaruh jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan terhadap rendemen dan mutu oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan terhadap rendemen dan mutu oleoresin temulawak. Analisis mutu yang dilakukan adalah kadar minyak atsiri, sisa pelarut, kadar kurku- min, kadar pati, bobot jenis, kadar abu dan indeks bias minyak. Proses ekstraksi oleoresin dilakukan melalui tahapan proses, yaitu pengirisan, pengeringan, penggilingan, ekstrak- si dengan pelarut, penyaringan dan penguapan pelarut. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada penelitian lanjutan digunakan rancangan percobaan Split-Plot dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang dikenakan adalah jumlah pelarut (etanol), dengan taraf 400 ml, 600 ml dan 800 ml ; lama ekstraksi dengan taraf 1 jam, 3 jam dan 5 jam serta ukuran bahan (bubuk temulawak kering) dengan taraf 40 mesh dan 60 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jumlah pelarut dan interaksi antara lama ekstraksi dan ukuran bahan berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen oleoresin, jumlah pelarut dan lama ekstraksi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar minyak atsiri, sedangkan ukuran bahan berpengaruh nyata terhadap kadar minyak atsiri. Perlakuan jumlah pelarut berpengaruh nyata terhadap kadar abu dalam oleoresin. Perlakuan interaksi antara jumlah pelarut dan ukuran bahan berpengaruh nyata terhadap indeks bias minyak. Perlakuan jumlah pelarut, lama ekstraksi dan ukuran bahan serta interaksi diantaranya tidak memberikan pengaruh nyata dan sangat nyata terhadap kadar pati, kadar kurkumin, sisa pelarut dan bobot jenis oleoresin. .. Keyword:
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Perbandinagn Ransum Rumput Raja (King Grass) Dengan Ransum Silase Jagung Untuk Produksi Susu Serta Kebutuhan Energi dan Protein Sapi Perah Laktasi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Peternakan Inti Rakyat (PIR) Persusuan Jawa Tengah. Sapi PIR tersebut biasanya diberi makan silase jagung, konsentrat, rumput dan tetes. Pemakaian silase jagung beserta bijinya untuk sapi perah secara terus menerus, dipandang dari segi teknis, ekonomis maupun sosial tentu saja tidak baik. Sehingga perlu dica- ri hijauan alternatif. Selain itu penggunaan tetes dalam skala besar menuntut tempat penyimpanan dan peralatan yang cukup mahal. Oleh karena itu penelitian ini dirancang un tuk membandingkan ransum silase jagung dengan ransum rum- put raja tanpa disertai penambahan tetes. Penelitian ini menggunakan 18 ekor sapi laktasi Fries Holland yang semuanya baru beranak pertama. Sapi tersebut dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan produksi susunya. Pada tiap kelompok dikenakan 3 jenis perlakuan secara acak yaitu A = ransum standar, terdiri atas silase jagung, konsentrat, rumput dan tetes; B = ransum percobaan, terdiri atas 30% rumput raja dan 70% konsentrat; C = ran- sum percobaan, terdiri atas 20% rumput raja dan 80% konsen trat. Hasil analisis kimia dan pendugaan kandungan energi terhadap ransum penelitian adalah sebagai berikut, ransum standar A: BK 44.01%, Abu = 6.89%, PK 15.44%, Lemak = 4.81%, SK 21.37%, TDN - 69% dan NE1 = 1.57 Mcal/kg; Ran sum B: BK = 66.12%, Abu = 8.36%, PK 14.89%, Lemak =5.13%, SK 24.37%, TDN 67% dan NE₁ = 1.52 Mcal/kg; Ransum C: BK 73.39%, Abu = 7.86%, PK 15.45%, Lemak = 5.65%, SK = 22.75%, TDN 69% dan NE1 = 1.57. Mcal/kg. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa ransum silase jagung dengan ransum rumput raja tidak menimbulkan perbedaan yang nyata terhadap produksi air susu (A = 12.72, B = 13.34, C = 11.93 kg/hari). Juga bobot jenis dan kadar lemak air susu tidak berbeda (A = 1.027, B = 1.0258, C = 1.026; Kadar Lemak : A = 4.2, B = 4.42, C = 3.97 %). Namun demikian nampak je- las bahwa ransum A lebih disukai (P0.01) daripada ransum B dan C (konsumsi bahan kering: A 12.44, B = 8.69, C = 8.70 kg/hari). Perbedaan ini dikarenakan adanya tetes da... lam ransum standar…dst Keyword:
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst Keyword:
Judul: The Effectiveness of Hyundai’s Product Placement in the Spider-Man: No Way Home Movie Abstrak: Berkembangnya potensi strategi product placement seiring dengan perkembangan teknologi media hiburan menjadikan Hyundai tertarik untuk melakukan strategi tersebut dalam film Spider-Man: No Way Home. Kerja sama Hyundai dengan film tersebut menjadi salah satu strategi product placement yang menarik untuk diteliti lebih dalam karena film tersebut berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas strategi product placement yang dilakukan Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home dengan memperhatikan beberapa faktor yakni kesesuaian dengan alur cerita, frekuensi, jangkauan, dan dampak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi product placement Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home teridentifikasi sebagai strategi yang efektif dalam tiga dari empat faktor. Sementara pada faktor dampak belum dapat dikatakan efektif sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Hyundai kedepannya., The development of product placement strategies in line with the advancement of media technology has led Hyundai to be interested in implementing this strategy in the Spider-Man: No Way Home movie. The collaboration between Hyundai and this movie serves as an intriguing product placement strategy to be further investigated, as the film has become the highest-grossing film in the world in 2021. This research aims to identify the effectiveness of Hyundai's product placement strategy in the Spider-Man: No Way Home movie considering several factors such as alignment with the storyline, frequency, reach, and impact. The research methodology employed is a qualitative approach using purposive sampling. The findings of the research indicate that Hyundai's product placement strategy in the film Spider-Man: No Way Home is identified as effective in three out of four factors. However, in terms of impact, Hyundai's product placement strategy has not been considered effective so there are several recommendations for Hyundai to consider in the future. Keyword: efektivitas, Hyundai, product placement, Spider-Man: No Way Hoe
Judul: Evaluasi uji provenansi rotan manau (Calamus manau) di Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor Abstrak: Indonesia sebagai negara pengekspor utama rotan ke pasaran internasional, perlu berusaha mempertahankan dan meningkatkan peranannya sebagai produsen utama rotan dengan rotan tanaman hasil budidaya. Usaha budidaya dilakukan karena semakin berkurangnya sumberdaya rotan di hutan alam. Uji provenansi rotan manau dilaksanakan untuk menunjang budidaya rotan manau demi keberhasilan penanamannya, karena menurut Soerianegara dan Djamhuri (1979) penanaman pohon hutan tanpa mengetahui asal benih adalah tidak dibenarkan. Tujuan penelitian adalah untuk menilai pertumbuhan dan variasi genetik 6 (enam) provenans rotan manau (Calamus manan) pada umur tiga tahun. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor yang dikelola Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor Pengukuran dan pengamatan di laksanakan pada bulan Oktober 1994. Data yang dikumpulkan meliputi panjang rotan manau yang diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh rotan manau (taxis) dengan mengikuti bentuk batangnya, diameter rotan manau pada pangkal batang, jumlah daun dari pangkal sampai daun terakhir di ujung batang dan anak daun pada lima daun terakhir serta pengamatan terhadap morfologi daun dan struktur duri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Berblok (Steel dan Torrie, 1989) sesuai rancangan percobaan yang ada dengan 6 perlakuan dan 3 blok (18 petak coba). Tiap petak coba terdiri atas 25 batang tanaman... Keyword:
Judul: Keragaan Rotan di Areal Konservasi Ex-Situ Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Ex-situ conservation stands has been established in Gunung Walat University Forest (GWUF) since 2005. However, the performance of rattan has never been evaluated. The objectives of the research were i) to review the correct species name of rattan and ii) to assess the growth variation of rattan with respect to shade trees, environmental factors (light and pest). The growth performance was observed through assessment of species composition and structure of the stand including distribution of diameter and length, biomass estimation and environmental effects (light and pest). The results showed that i) there were 3 (three) rattan species planted in the ex-situ conservation stand, namely Calamus manan, Daemonorops melanochaetes and Daemonorops rubra, ii) The composition and structure of the stands were still dominated by the shade trees. Rattan was found predominantly at strata C (4–20 m) and strata D (1–4 m). The normal distribution was observed only on diameter and length of C.manan and D.melanochaetes, respectively. The highest biomass was observed in D. rubra that was estimated as much as 26.6 tons/ha. The light had significant effect on D.rubra diameter only. On the other hand, pest had no significant effect on rattan growth variables. Keyword: rattan, growth performance, ex-situ conservation
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Studi Potensi dan Profil Industri Buah-Buahn Utama di Kabupaten Daerah Tingkat II Subang Abstrak: Kabupaten Subang yang berada dalam wilayah Propinsi Jawa Barat sudah lama dikenal sebagai daerah produsen buah-buahan, seperti nenas, rambutan, jambu biji dan sebagainya. Buah-buahan tersebut umumnya dihasilkan oleh perkebunan rakyat dan dijual dalam keadaan segar dengan harga yang relatif murah. Disamping itu banyak yang rusak dan busuk sebelum sampai ke tangan konsumen. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sarana yang dapat mengolah buah-buahan tersebut menjadi produk olahan yang lebih ekonomis dan penanganan pasca panen yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar potensi dan kelayakan pendirian industri pengolahan buah-buahan di Kabupaten Subang yang diharapkan dapat meningkatkan atau memanfaatkan teknologi pasca panen, meningkatkan nilai tambah buah-buahan dan mengurangi impor terhadap produk sejenis. Metode studi yang digunakan terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder, serta analisis data yang mencakup aspek bahan baku, teknis dan teknologis, pemasaran, manajemen, yuridis dan finansial. Komoditi utama hasil pertanian yang cukup potensial di Kabupaten Subang adalah nenas, jambu biji dan rambutan. Dari ketiga komoditi tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk. Alternatif produk yang dikemukakan adalah jam dan sari buah nenas, manisan basah dan kering jambu biji, jam, jelly dan saribuah jambu biji, manisan basah dan kering rambutan, serta produk kalengan dari ketiga jenis buah tersebut. Skala usaha yang dapat dibuat cenderung bergerak dari skala industri rumah tangga sampai industri menengah. ... Keyword:
Judul: Analisis kelayakan investasi finansial usahatani rambutan di Kec. Binjai Barat, Prop. Sumatera Utara Abstrak: Menyongsong era globalisasi komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan diharapkan dapat sejalan dengan meningkatnya pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat serta kesadaran gizi yang baik. Salah satu jenis buah-buahan yang dikembangkan sehubungan dengan peningkatan produksi hortikultura tersebut adalah buah rambutan. Rambutan sebagai salah satu buah unggulan nasional berpotensi besar untuk dikembangkan. Pengembangan komoditas ini selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga agar komoditas ini dapat bersaing di pasar global. Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Anjing yang Terinfestasi Caplak Setelah Pemberian Sediaan Fluralaner. Abstrak: Caplak merupakan ektoparasit yang menimbulkan gangguan langsung karena menghisap darah, baik berupa kegatalan, peradangan kulit hingga anemia. Selain itu gangguan tidak langsung karena caplak sebagai vektor beberapa penyakit. Obat anticaplak berbahan aktif fluralaner sebagai entitas baru yang dapat digunakan dalam pengobatan infestasi caplak. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian sediaan fluralaner terhadap profil leukogram anjing. Sediaan fluralaner diberikan secara oral dengan dosis 25-56 mg/kg BB. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor anjing yang terinfestasi caplak, berjenis kelamin jantan dengan ras beragam serta umur berkisar antara 1-9 tahun. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena cephalica antebrachii, yaitu sebelum diberikan sediaan fluralaner, empat jam dan hari ke-28 setelah pemberian sediaan fluralaner. Parameter yang diamati meliputi jumlah leukosit dan jenis sel leukosit (sel limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil dan basofil). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rataan jumlah total leukosit mengalami peningkatan pada empat jam dan hari ke- 28 setelah pemberian fluralaner. Peningkatan sel leukosit disertai adanya peningkatan beberapa jenis sel leukosit seperti sel eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit. Pemberian fluralaner mampu menekan infestasi jumlah caplak, akan tetapi diduga belum mampu memperbaiki gambaran leukogram akibat adanya infeksi yang disebabkan oleh patogen yang dibawa oleh caplak. Keyword: anjing, caplak, fluralaner
Judul: Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham Perusahaan Kelapa Sawit. Abstrak: Pasar modal merupakan sarana bagi pendanaan usaha dan sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham. Dalam pasar modal, investor akan mempertimbangkan kinerja perusahan untuk membuat keputusan investasi. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diumumkan perusahaan kepada publik secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yaitu , current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), total assets turnover (TOTA), return of Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM) terhadap saham AALI, LSIP dan SMAR. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu permodelan ECM (Error Correction Model) dengan pendekatan VECM (Vector Error Correction Model). Berdasarkan hasil penelitian, dalam jangka pendek dan jangka panjang rasio keuangan sudah mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan kelapa sawit. Variabel total assets turnover (TOTA) berkontribusi besar terhadap saham AALI dan LSIP, kemudian debt to equity ratio (DER) berkontribusi besar terhadap saham SMAR. Keyword: rasio keuangan, harga saham, VECM
Judul: Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Sinar Mas And Technology Tbk Abstrak: PT Astra Agro Lestari Tbk And PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk are the top companies in the palm oil industry. Palm oil industry advantages for shareholders who invested their money to the company. Investors will infuse their capital to a company that is able to show good financial performance and the methods to measure financial performance among others are Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA). Research indicates that both companies produce EVA above 0 or in other words the company is able to provide economic added value for the company and pay the obligation for funders. In addition, the two companies showed the value of MVA above 0 which means the company is able to add value to the wealth of company owners. Keyword: shareholders, MVA, financial report, EVA
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Produksi antibodi anti salmonella enteritidis dari serum dan kuning telur ayam single comb brown leghorn Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produksi antibodi spesifik terhadap Salmonella Enteridis pada ayam Single Comb Brown Leghorn. Penelitian ini menggunakan sepuluh ekor ayam Single Comb Brown Leghorn berumur 24 minggu. Lima ekor divaksinasi dengan 1 ml antigen Salmonella Enteritidis dengan dosis 10 sel/ml dan lima ekor ayam kontrol. Ayam divaksinasi sebanyak empat kali dengan interval satu minggu. Keyword:
Judul: Produksi antibodi anti excretory/secretory (E/S) Raillietina spp dari serum dan kuning telur ayam Abstrak: Raillietina spp merupakan spesies cestoda yang mendominasi seluruh kasus kecacingan yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode produksi antibodi anti excretory/secretory (E/S) Raillietina spp sebagai antibodi yang akan digunakan untuk mendeteksi koproantigen. Ayam petelur single comb brown leghorn disuntik antigen E/S Raillietina spp dosis 300 µg dan 400 µg secara subkutan dengan inetrval waktu dua minggu sekali. Keyword:
Judul: Klasifikasi Spasial untuk Objek Spasial di Kota Bogor Abstrak: Various spatial objects in Bogor City have caused a significant increase of spatial data in Bogor City. These spatial data needs to be processed and analyzed using spatial data mining technique, which is able to extract the knowledge or patterns in the spatial database. This research extracts the patterns of terminals, stations, railroads, rivers, roads, and landuse characteristics using one of the spatial data mining techniques, namely spatial classification. In this research, the spatial relations between an object and its surrounding is determined using topological relations, with spatial operations such as contains, overlaps, equals, disjoint, intersects, within, crosses, and touches. The result of spatial classification accuracy using C4.5 algorithm is 72.117%. From this spatial classification result, the characteristics of spatial objects in Bogor City can be identified based on spatial operations. Keyword: spatial data mining, spatial classification, C4.5 algorithm
Judul: Production Performance and Nutrient Digestibility of Peranakan Ongole Cows Given Feed Rice Straw Based Diet with Supplementation and Complete Feed Abstrak: Hijauan berkualitas di daerah Kabupaten Rembang sulit didapatkan karena memiliki faktor pembatas yaitu iklim. Pada musim kemarau hijauan tidak dapat tumbuh secara optimal yang mengakibatkan turunnya produksi hijauan. Oleh karena itu, pakan alternatif digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat makanan, terutama serat kasar. Salah satu pakan alternatif yang sering digunakan oleh peternak di daerah Kabupaten Rembang adalah jerami padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang banyak tersedia, terutama pada musim panen, namun jerami padi merupakan pakan berkualitas rendah yang ditunjukkan dengan rendahnya kandungan nutrien dan juga palatabilitasnya. Peternak biasanya memberikan pakan jerami padi dengan disuplementasi dedak padi, namun dedak padi diberikan hanya sedikit saja yaitu 2 kg/ekor/hari, sehingga penggunaannya kurang dapat memenuhi kebutuhan nutrien ternak sapi. Suplemen yang berkualitas perlu diberikan untuk melengkapi kandungan nutrien ransum berbasis jerami padi. Pemberian suplemen kaya nutrien (SKN) dan ransum komplit dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Suplemen kaya nutrien terdiri dari suplemen energi, protein, dan mineral. Suplemen kaya nutrien juga digunakan bersama dengan jerami padi sehingga terbentuk ransum komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon sapi Peranakan Ongole (PO) terhadap perbaikan nutrien pakan berbasis jerami padi dengan pemberian SKN dan ransum komplit. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 ekor sapi PO dengan rata-rata bobot badan awal 304,31±30,1 kg yang dibagi kedalam 4 grup. Pemeliharaan dilaksanakan selama 40 hari yang terdiri dari 15 hari masa adaptasi dan 25 hari masa pengumpulan data. Ransum yang diberikan berupa ransum berbasis jerami padi dan air yang diberikan ad libitum. Perlakuan penelitian terdiri dari R1 (jerami padi ad libitum), R2 (R1 + dedak padi 2 kg/ekor/hari), R3 (R2 + SKN 0,4 kg/ekor/hari), dan R4 (ransum komplit berbasis jerami padi). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan atau kelompok. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum segar, konsumsi jerami padi (BK), konsumsi bahan kering (BK), konsumsi bahan organik (BO), konsumsi protein kasar (PK), konsumsi energi (TDN), kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO), kecernaan protein kasar (KCPK), kecernaan energi, pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi penggunan ransum (EPR), income over feed cost (IOFC). Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan di antara perlakuan diuji dengan ortogonal kontras serta dilakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh TDN dan PK terhadap PBBH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen maupun ransum komplit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan hanya diberi jerami padi saja. Perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi jerami padi, BK, BO, dan PK (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum segar dan TDN. Perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap KCBK (P<0,01) dan berpengaruh nyata terhadap KCPK (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap KCBO dan kecernaan energi. Secara keseluruhan, nutrien tercerna meningkat dengan ada nya pengaruh perbaikan terhadap ransum berbasis jerami padi. Perlakuan tidak berpengaruh secara nyata terhadap PBBH dan EPR, namun baik PBBH maupun EPR menunjukkan peningkatan akibat pemberian suplementasi dan ransum komplit. Pengaruh suplementasi dan ransum komplit mampu meningkatkan IOFC/ekor/h, yang mana R2 menghasilkan IOFC terbesar. Hasil ini menunjukkan bahwa perbaikan ransum berbasis jerami padi dengan suplementasi dan ransum komplit berpotensi memperbaiki performa produksi sapi PO dan juga dapat meperbaiki kualitas ransum. Pemberian Keyword:
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst Keyword:
Judul: Analisis Kebutuhan Sistem Pemrosesan Transaksi Pengajaran Taman Kanak-kanak Menggunakan Zachman Framework Abstrak: Early childhood is the most important phase in human life because all aspects of human life grow so fast. Therefore, providing good quality education for childhood has to be the main focus. The core competence of kindergarten teacher is pedagogic. It is related to teacher’s ability to design learning activities and to evaluate student learning outcomes. The existence of computer application can help teacher while making lesson plan, recording student progress in the class, and reporting student final result. Zachman Framework becomes a tool that can used to analyze the requirement of Transaction Processing System for Kindergarten Teaching. This research uses three of six perspectives in Zachman Framework to collect requirements. Each perspective is depicted by several artifacts. The Executive Perspective is identified by 18 entities, vision and mission of the kindergarten, address of kindergarten, 6 important timing and 13 main process. The Bussines Owner Perspective is defined by 6 entities at ERD, activity diagram, master schedule, 5 goals, and organizational chart. The Architect Perspective is represented by 22 entities at ERD, 7 processes using activity diagram, state diagram, and 25 data integrity constraints. This requirement analysis document is useful as a blueprint for the next stage of development Keyword:
Judul: Analisis Model Pandemik dan Prepandemik Avian Influenza pada Populasi Manusia Abstrak: Avian influenza is a viral disease caused by a virus within the subtype of H5N1 in which its transmission caused by birds or human. In human population, transmission process of avian influenza is discussed in the model called: bird model, prepandemic model and pandemic model. The bird model has two equlibrium points. These are saddle disease free equilibrium and stable endemic equilibrium. The endemic equlibrium occurred when the reproduction number of avian influenza is greater than one. In the endemic equilibrium, avian influenza may infect both bird and human. The prepandemic model has two equilibrium points. These are avian influenza dominant equilibrium and human influenza dominant equilibrium. The human influenza dominant equilibrium occurred when the reproduction number of human influenza is greater than one. The pandemic model has one pandemic equlibrium. The human influenza pandemic occurred when the ratio of human influenza invasion, pandemic invasion and the reproduction number of human influenza is greater than one, respectively. The avian influenza pandemic occurred when the ratio of human influenza invasion, pandemic invasion is less than one and the reproduction number of avian influenza greater than one, respectively. Keyword:
Judul: Studi Pustaka Dinamika Perkembangan Flu Burung/Avian Influenza di Indonesia (2003-2007) Abstrak: Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran perkembangan Avian Influenza (AI) di Indonesia dari awal kejadian kasus pada tahun 2003, ditinjau dari kerugian ekonomi, kesehatan manusia dan upaya penanganannya. Penelitian ini mengambil data sekunder yang diperoleh dari sumber informasi internet, media massa dan jurnal ilmiah serta data dari Komnas FBPI dan UPP-AI Pusat.Virus Avian Influenza diketahui sebagai virus influenza tipe A yang merupakan virus dengan antigenic shift dan drift yang mempunyai kemampuan untuk merubah komponen genetik, yang mengakibatkan perubahan penampakan biologi. Keyword:
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes. Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
Judul: Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat Abstrak: Kayu merupakan salah satu hasil hutan yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Tingginya kebutuhan masyarakat akan pendidikan dapat menimbulkan berbagai usaha penunjang pendidikan, salah satunya usaha penyewaan rumah kost. Jumlah mahasiswa yang terus meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya kebutuhan rumah kost. Hal ini dapat mengakibatkan semakin meningkatnya permintaan kayu masyarakat terutama untuk keperluan pembangunan rumah kost. Akan tetapi akhir-akhir ini terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan kayu di pasaran. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan memperoleh jenis-jenis kayu komersial dengan harga kayu yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsumsi kayu perkakas, prediksi konsumsi kayu di masa yang akan datang dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya konsumsi kayu pada rumah kost. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah, bidang usaha pemasok kayu dan instansi kehutanan dalam menyediakan pasokan kayu perkakas di masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sejumlah contoh dari dua wilayah rumah kost dengan metode Stratified random sampling kemudian dilakukan pengukuran terhadap data teknis dan data sosial ekonomi. Data teknis berupa data luas dan jenis bangunan rumah kost untuk mengetahui besarnya konsumsi kayu pada rumah kost. Sedangkan data sosial ekonomi berupa pendapatan dan pekerjaan pemilik rumah kost, harga sewa rumah kost, besarnya uang saku per bulan dan pekerjaan orang tua penyewa kost yang diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kayu. Keyword:
Judul: Studi pemenuhan kebutuhan kayu bakar di desa-desa sekitar hutan Ketu BKPH Wonogiri KPH Surakarta Abstrak: Hutan merupakan sumberdaya alam yang menyediakan hasil bagi manusia diantaranya adalah kayu. Kavu digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya diantaranya sebagai bahan bangunan, bahan baku perlengkapan rumah tangga, kayu bakar dan sebagainya. Di daerah pedesaan, kayu masih merupakan sumber energi utama untuk memasak, mengolah bahan makanan dalam industri makanan dan untuk keperluan lain. Menurut Fattah (1979), kelompok masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan yang mempunyai lahan garapan di bawah 1.0 Ha atau yang tidak mempunyai lahan garapan, hidupnya tergantung dari energi kayu bakar di hutan. Tujuan pemenuhannya, 75% dijual ke kota agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sisanya untuk memenuhi energi rumah tangganya sendiri. Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan kayu bakar akan cenderung membesar dari tahun ke tahun seirama dengan laju pertumbuhan penduduk yang berarti desakan kebutuhan kayu bakar akan semakin meningkat. oleh masyarakat tersebut dan upaya peningkatan produksi kayu bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi kayu bakar, sumber pemenuhan kayu bakar rumah tangga dan industri rumah tangga sekitar hutan, potensi kayu bakar pada lahan milik (pekarangan, tegalan) dan hubungan kondisi sosial ekonomi rumah tangga terhadap konsumsi kayu bakar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi masalah kayu bakar bagi masyarakat desa sekitar hutan dengan pengadaan kebun kayu bakar. ... Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Peran media massa terhadap kebiasaan jajan Siswa Sekolah Dasar di Kota dan Kabupaten Bogor Abstrak: In health terms, childhood are particularty important times ·of life. Eating habits can become established even earlier in childhood. Several environmental factors influence adolescents' food habits and mass media is thought to be one of these factors. The purpose of these study was to analyze role of mass media with snacking behavior for elementary student in Begor City and Begor District. Data were collected from 72 elementary student from 12 school in Begor City and District. Data collected by purposive sampling. Deskriptive analyses were used ti describe individual, social-economic characteristic, kind of mass media, role of mass media, and snacking habits. Correlation analyses were used to examine associations between role of mass media and snacking· habits. There was significant positive associations between age, information score, and motivation score with frequency of snack consumption. There was negative associations between information score and motivation score with amount of consumption, but between age and pocket-money with amount of consumption and pocket-money with frequency of snacking not associated. Keyword: Age-school, Mass media
Judul: Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Dasar di SD 036, SD 070 dan SD Muhammadiyah 5 Kota Pekanbaru Abstrak: The purpose of this study was to examine the habits of eating snacks among the school children at SD 036, SD 070 and SD Muhammadiyah 5 in the town of Pekanbaru. This was a cross sectional study with the subjects of 108 children in Grades 4 and 5(10-12 years). The data on the habit of eating snacks were collected by using a 2x24 hour Food Recall and Food Frequency (FFQ), processed using Nutrisurvey, Microsoft Excel 2007 and analyzed using the Statistical Program for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows. The Spearman correlation results indicated there was a significant positive relationship between parent’s (mother and father) education and the number of major foods and beverages, while on the food frequency mother’s education had a significant and positive correlation with the main meal snacks and beverages. The Spearman correlation results also showed a significant negative relationship between mother’s education and the habit of eating snacks (number of snack types and frequency) and between father and mother's education and fruit snack habit (number of snack types and frequency). Further, the Spearman correlation results indicated that there was a significant positive relationship between family income and the habit of eating snacks (the number of minor snack types and snack frequency), and on the fruit snacks there was a significant positive correlation between family income and the number of snack types, while on the beverage snacks there was a significant negative correlation between the amount of snack pocket money and the snack habit (number of snack types and frequency). The amount of snack pocket money and the number of major food snack types were positively and significantly related, and on beverage snacks there was also a positive and significant correlation between the amount of snack pocket money and the snack habit (number of snack types and frequency). Keyword:
Judul: Optimization of Thermal Efficiency of Organic Rankine Cycle System (ORC) Using Working Fluid Variation based on Simulation Abstrak: Sipahutar (2019) telah melakukan simulasi sistem Organic Rankine Cycle menggunakan software Cycle Tempo. Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui peforma kerja sistem ORC dengan variasi fluida kerja diantaranya R-134a, R-32, R- 407A, dan R-422C. Untuk meningkatkan peforma kerja sistem ORC, maka pada penelitian ini dilakukan optimasi dengan modifikasi parameter perlakuan pada suhu keluaran kondensor dan evaporator. Parameter yang disimulasikan adalah suhu keluar kondensor dimulai dari suhu 20 °C sampai 52 °C tiap kenaikan 0,5 °C, sedangkan pada suhu keluar evaporator disimulasikan dari suhu 71 °C sampai 85 °C tiap kenaikan 0,5 °C. Hasil simulasi ORC menunjukkan bahwa R-422C adalah fluida kerja yang optimum diantara fluida kerja lainnya dengan efisiensi termal yang dihasilkan sebesar 13,68%. Efisiensi tersebut didapat pada suhu keluar kondensor 51,5 °C dan suhu keluar evaporator 73 °C. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai daya yang dibutuhkan pompa (Win) yang lebih kecil dan kalor yang dibutuhkan oleh evaporator (Qin) juga lebih kecil dibandingkan dengan fluida kerja lainnya, sehingga kalor buang (Qout) yang dihasilkan minimum dan efisiensi termal bernilai lebih tinggi., Sipahutar (2019) has simulated Organic Rankine Cycle system using Cycle Tempo software. This simulation was conducted to determine the working performance of ORC system with variations of working fluid including R-134a, R-32, R-407A, and R-422C. To improve the performance of ORC system work, then in this study was done optimization with modification of treatment parameters at the temperature of condenser exit and evaporator exit. The simulated parameter is the condenser exit temperature starting from 20 °C to 52 °C per increase of 0,5 °C, while in the exit temperature the evaporator is simulated from 71 °C to 85 °C per increase of 0,5 °C. ORC simulation results showed that R-422C is an optimum working fluid among other working fluids with a resulting thermal efficiency of 13,68%. The efficiency is obtained at the exit temperature of the condenser 51,5 °C and the evaporator exit temperature of 73 °C. It is also indicated by the required power value of the pump (Win) is smaller and the heat required by the evaporator (Qin) is also smaller compared to other working fluids, so that the resulting minimum exhaust heat (Qout) and thermal efficiency are of higher value. Keyword: fluid properties, optimization, ORC, simulation, thermal efficiency
Judul: Analisis Usahatani Tomat Berbasis Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kecamatan Lembang, Bandung Barat Abstrak: Tomatoes’ farming potential is not supported by the resources of land and productivity has been fluctuating in recent year, so the Ministry of Agriculture Republic of Indonesia arrange Standard Operational Procedures (SOP) of tomato farming. SOP implementation is expected to increase farmer’s revenue through the production increase, but on the other side SOP implementation will increase the operational cost that decrease farmer’s revenue. The methods used in this study are a qualitative and quantitative analysis method. Qualitative analysis method is used to determine the general description.Quantitative analysis is used to analyze the cost and revenue by farm income analysis, input-output efficiency, and the factors that influence the production of tomato.The results show that analysis of a tomato farm based on Standar Operational Procedures (SOP) is more effective and efficient than the conventional tomato farm Keyword: tomatoes’ farming, production function, farm analysis, Cobb-Douglas analysis
Judul: Analisis Ragam Pada Sistem Tanam Tomat Abstrak: Sistem tanam tumpang sari merupakan salah satu bentuk pengaturan tanaman dalam pengembangan pertanian. Tumpang sari bertujuan mengoptimalkan lahan dengan memperhatikan aspek waktu dan ruang. Tumpang sari antara leguminose dan bukan legllmillose akan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Sistem tanam tumpang sari merupakan salah satu penggunaan lahan yang mempertimbangkan masalah manajemen pemupukan. Pemupukan berkaitan dengan efisiensi dan nilai ekonomi. Untuk mengetahui pengaruh sistem tanam dan pemupukan terhadap serapan hara, pertumbuhan dan pendapatan hasil panen dilakukan analisis ragam. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Pemantauan perubahan penggunaan lahan menggunakan sistem informasi geografi(SIG), studi kasus kecamatan Semplak Kabupaten Bogor Abstrak: Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan latar belakang sosial ekonomi, faktor demografi, dan variabel antara yang meliputi: umur kawin pertama, kematian anak, perceraian, dan pemakaian kontrasepsi pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) dengan fertilitas dan sejauh mana pengaruhnya terhadap fertilitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil penelitian Studi Karakteristik Khalayak KIE-KB di Jawa Tengah oleh Tim Peneliti Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor, bekerjasama dengan Badan Koordi- nasi Keluarga Berencana Nasional pada tahun 1993/1994. Data yang digunakan meliputi data karakteristik keluarga, karakteristik pribadi dan pengeluaran rumah tangga. Analisis data statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program antara lain Lotus-123 dan Minitab. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa umumnya responden berumur muda (51,0%) dan 69,3% berada pada usia ideal untuk melahirkan. Sebagian besar respon- den berpendidikan rendah (87,6%), demikian pula suami responden (76,1%). Rata-rata pendapatan adalah Rp 36.187 /kapita/bulan. Umur menikah rata-rata terjadi pada usia 17,1 tahun. Secara umum responden menikah pada umur <20 tahun (84,4 %). Dari 24,5% kasus perceraian yang terjadi, 21,8% responden berpendidikan SD tidak tamat. Rata-rata anak yang mati meningkat dengan semakin meningkatnya umur responden. Responden yang berkontrasepsi dan tidak berkontrasepsi umumnya berpendidikan rendah dan banyak terdapat pada golongan umur 25-29 tahun. ... Keyword:
Judul: Pengaruh kegiatan produktif dan reproduktif terhadap fertilitas : Studi kasus di desa Batusari, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat: (1) profil rumahtangga responden serta hubungannya dengan tingkat fertilitas wanita, (2) sejauh mana kegiatan produktif dan reproduktif wanita berpengaruh terhadap tingkat fertilitasnya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan survei. Data primer diperoleh melalui pengisian kuisioner terstruktur dengan metode recall (sehari dan sebulan yang lalu), wawancara mendalam serta pengamatan. Data sekunder diperoleh dari Kantor Pemerintahan desa Batusari serta dinas dan instansi terkait. Sampel di pilih. secara purposive berdasar stratifikasi penguasaan atas lahan. Secara umum, tingkat pendidikan formal pria lebih tinggi dari wanita. Selain faktor biaya, penyebab lain adalah adanya anggapan bahwa kewajiban wanita adalah menikah dan mengurus rumahtangga sehingga dirasa tidak perlu menempuh pendidikan yang terlalu tinggi. Keyword:
Judul: Histopathological Study of Mice Heart Following Injections of Alzheimer Protein Aβ42 (Amyloid Beta 42) Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan akumulasi amiloid di dalam dan luar neuron yang menyebabkan kondisi penyusutan dan kematian pada otak. Akumulasi amiloid pada Alzheimer dapat terjadi di sistem syaraf pusat dan organ-organ lain terutama jantung. Penelitian ini bertujuan melihat efek injeksi protein Aβ42 di mencit pada morfopatologi jantung. Mencit pada penelitian ini dibagi menjadi kelompok kontrol (n=7) dan kelompok dengan perlakuan injeksi protein Aβ42 (n=6). Kemudian nekropsi dilakukan pada kedua kelompok tersebut untuk mengambil sampel jantung yang diproses secara histopatologi dan diwarnai pewarnaan rutin Hematoksilin Eosin dan Congo-red untuk mendeteksi amiloid di jaringan. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan perangkat lunak image processing dan secara statistika. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa diameter dan densitas otot jantung pada mencit yang diinjeksi Aβ42 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengamatan pada pembuluh darah jantung mencit yang diinjeksi Aβ42 menunjukkan adanya retensi amiloid pada dinding pembuluh darah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa injeksi protein amiloid Aβ42 pada mencit dapat menyebabkan perubahan morfologi otot jantung yang disertai akumulasi amiloid pada dinding pembuluh darah. Hasil penelitian ini memberikan dasar informasi pada proses patogenesis serta karakteristik morfopatologi Alzheimer di jantung. Keyword: alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit, alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit
Judul: Penggunaan Pupuk Organik untuk Peningkatan Produktivitas Daun Murbei (Morus alba) sebagai Pakan Ulat Sutera (Bombyx mori) Abstrak: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh produksi kokon yang maksimal adalah member pakan ulat sutera dengan daun murbei yang cukup dan baik. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman murbei. Pupuk organik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pupuk kandang, pupuk organik cair dan pupuk kompos. Peubah yang diamati untuk produktivitas tanaman murbei meliputi jumlah daun, bobot daun, luas daun, tinggi tanaman, panjang cabang, dan jumlah cabang, sedangkan peubah yang diamati untuk kualitas kokon ulat sutera meliputi persentase mortalitas, bobot kokon, bobot kulit kokon, persentase kulit kokon dan kelas kualitas kokon. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah daun, bobot daun, tinggi tanaman, dan panjang cabang. Perlakuan dengan menggunakan pupuk organik cair memiliki nilai tertinggi untuk semua peubah yang diamati. Peubah luas daun, jumlah cabang, bobot kokon, bobot kulit kokon dan persentase kulit kokon pemupukan berpengaruh nyata terhadap peubah tersebut. Persentase mortalitas tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan kontrol yaitu sebesar 13,75% dan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan pupuk kompos yaitu sebesar 4,75%. Bobot kokon, bobot kulit kokon, dan persentase kulit kokon tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dengan menggunakan pupuk kandang. Kelas kualitas kokon terbaik adalah kelas kualitas kokon B untuk perlakuan kontrol, pupuk kendang dan pupuk organik cair, sedangkan untuk perlakuan menggunakan pupuk kompos memiliki kelas kualitas kokon C. Secara garis besar pemberian pupuk kandang, pupuk organik cair dan pupuk kompos secara berurutan memberikan peningkatkan produksi daun sebesar 2,39 ton/ha, 3,49 ton/ha, dan 2,94 ton/ha. Aplikasi pemupukan menggunakan pupuk organik cair memberikan keuntungan tertinggi yaitu sebesar Rp.2.672.900 dari pendapatan normal (tanpa pemupukan) setelah dikurangi biaya produksi untuk pembelian bahan-bahan seperti pupuk serta biaya aplikasi pemupukan… Keyword: Organic fertilizer, Mulberry (Morus alba), Silkworm (Bombyx mori)
Judul: Pengaruh pemberian berbagai jenis daun murbei (Morus spp.) terhadap pertumbuhan ulat sutera(Bombyx mori L.) dan kualitas kokon di Pusat Serikultur Sukamantri Bogor Abstrak: Murbei (Morus sp.) merupakan satu-satunya pakan bagi ulat sutera jenis Bombyx mori L. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan daun yang sesuai yaitu, daun yang mudah dimakan serta dicerna oleh ulat sesuai dengan tingkat pertumbuhannya dan harus mengandung semua zat yang diperlukan bagi pertumbuhan ulat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis murbei atau kombinasi dari dua jenis murbei yang sesuai untuk pertumbuhan ulat sutera serta mampu menghasilkan kokon yang berkualitas Hasil pengujian secara statistik menyatakan bahwa perbedaan jenis murbei tidak memberikan perbedaan secara nyata terhadap banyaknya konsumsi pakan per ekor selama periode ulat kecil, daya tahan tubuh ulat akhir instar III dan V, bobot tubuh akhir instar V, persentase kokon yang dihasilkan, persentase kokon cacat, persentase kulit kokon, dan persentase filamen (P>0.05). Secara umum kombinasi jenis murbei yang paling baik digunakan adalah M. bombycis var. lembang dan M. cathayana. Jenis murbei M. bombycis var. lembang paling baik digunakan selama periode ulat kecil (instar I-III). Jenis murbei ini memberikan nilai daya tahan dan bobot tubuh ulat akhir instar III paling baik diantara ketiga jenis murbei yang diujikan. Sedangkan, jenis murbei yang paling baik digunakan selama periode ulat besar (instar IV-V) adalah M. cathayana. Jenis murbei ini menghasilkan nilai daya tahan, bobot kokon rata-rata, persentase produksi kokon, persentase kulit kokon, dan persentase filamen paling baik diantara ketiga jenis murbei lainnya. Selain itu, kedua jenis murbei tersebut memiliki kandungan nutrisi yang sesuai bagi pertumbuhan ulat sutera pada masing-masing fase pertumbuhan ulat. Keyword: Murbei, ulat sutera, kokon, M. bombycis var. lembang
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Composite of Magnetite Iron Oxide-Lampung Zeolites as Adsorbent for Cr(III) and Cr(VI) Abstrak: Komposit oksida besi magnetit-zeolit dibuat untuk mendapatkan adsorben yang dapat merespons medan magnet sehingga adsorben mudah dipisahkan dari medium adsorbat setelah proses adsorpsi. Oksida besi dan komposit dibuat dengan menggunakan metode kopresipitasi pada suhu 70 °C. Nisbah oksida besizeolit yang digunakan 1:1, 1:2, dan 1:3. Difraktogram sinar-X menunjukkan bahwa oksida besi yang terbentuk adalah fase magnetit (Fe3O4). Foto mikroskop elektron payaran memperlihatkan bentuk partikel kecil dari oksida besi, dengan permukaan berpori dari zeolit. Pada komposit terlihat partikel oksida besi menempel di permukaan zeolit. Kapasitas adsorpsi Cr(III) dan Cr(VI) terbesar terjadi pada jumlah adsorben 0.5 g dan konsentrasi awal 60 ppm dengan nisbah komposit 1:3 untuk adsorpsi Cr(III) dan 1:1 untuk adsorpsi Cr(VI). Kapasitas adsorpsi Cr(III) dan Cr(VI) menggunakan komposit tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan zeolit. Namun, hal ini diimbangi dengan kemudahan pada proses pemisahan adsorben dari medium adsorbat. Keyword:
Judul: Sintesis Zeolit P1 dan Nanokomposit Zeolit P1/TiO2 dari Abu Terbang Batu Bara dan Sekam Padi serta Uji Kemampuan Adsorpsi dan Fotodegradasinya Abstrak: Abu terbang merupakan limbah dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang memiliki kandungan silika dan alumina yang cukup tinggi. Sekam merupakan limbah dari penggilingan padi yang mengandung kandungan silika yang tinggi. Campuran keduanya berpotensi membentuk zeolit. Pada penelitian ini zeolit berhasil disintesis menggunakan metode hidrotermal. Zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit tipe P1. Selain itu, untuk meningkatkan karakternya, zeolit sintetis dibuat menjadi nanokomposit Zeolit-TiO2 sehingga dihasilkan material baru yang memilki sifat adsorpsi-fotodegradasi. Nanokomposit yang telah disintesis memiliki kemampuan adsorpsi-fotodegradasi karena mampu mendegradasi biru metilena di bawah sinar ultraviolet. Optimisasi adsorpsi biru metilena oleh zeolit dan nanokompositnya menghasilkan konsentrasi optimum adsorbat sebesar 300 ppm dan waktu agitasi optimum selama 3 jam untuk kedua adsorben, serta bobot optimum adsorben pada 80 dan 10 mg masing-masing untuk zeolit dan nanokompositnya. Pola isoterm adsorpsi kedua adsorben mengikuti pola Langmuir sehingga dapat diasumsikan bahwa adsorben memiliki permukaan yang homogen sehingga proses adsorpsi membentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum. Keyword:
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
Judul: Desain Pintu Air Berbantu Komputer untuk Saluran Tersier Daerah Irigasi Cinangka Kabupaten Bogor Abstrak: Masalah yang terjadi di Daerah Irigasi Cinangka adalah pintu air tersier yang saat ini dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan desain pintu air berbantu komputer dan menghitung perkiraan biaya pekerjaan pintu air tersier. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2020 di Daerah Irigasi Cinangka, Kabupaten Bogor dengan menggunakan data klimatologi selama 10 tahun, pola tanam, dan jenis tanah. Curah hujan efektif terbesar terjadi pada periode ke 2 November sebesar 8 mm/hari. November merupakan awal periode penanaman padi. Nilai terbesar evapotranspirasi terjadi pada bulan September 5.7 mm/hari dengan pola penanaman yang direkomendasikan padi-padi-palawija. Debit kebutuhan air irigasi terbesar selama 1 tahun terjadi di bulan Maret sebesar 0.029 m3/dt. Bukaan pintu air tertinggi terjadi di bulan Maret sebesar 0.06 m. Dimensi pintu air yang disarankan memiliki lebar daun pintu (B) 0.50 m, tinggi pintu air (H) 0.60 m, dan tinggi rangka (H1) 1.95 m dengan jenis pintu sorong baja. Pekerjaan pintu air tersier diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 9,132,000.00. Keyword: desain, dimensi, pintu air, tersier
Judul: Perancangan Jaringan Irigasi Pedesaan Di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Abstrak: Abstrak: Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia, binatang dan tanaman. Di Desa Leuwisadeng, lahan pertaniannya masih kesulitan air untuk irigasi karena lokasi lahan yang berbukit-bukit dan petani setempat belum bisa memanfaatkan sumber air yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain bangunan hidrolik serta jaringan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk, ternak dan tanaman. Air yang akan digunakan untuk keperluan irigasi diambil dari parit yang ada di dekat lahan. Parit ini memiliki debit sebesar 16 lt/dt yang dapat mengairi lahan seluas 5 ha. Namun karena elevasi muka air sungai berada di bawah elevasi lahan pertanian, maka perlu dibangun bendung untuk meninggikan muka air. Tipe bendung yang digunakan adalah tipe skot balok. Dari bendung, air sungai dialirkan menuju reservoir untuk penampungan sementara sebelum dialirkan ke lahan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain parit, terdapat sumber air lainnya yakni mata air. Debit mata air yang terukur sebesar 1 lt/dt lalu ditampung ke dalam bangunan penangkap mata air yang nantinya akan digunakan untuk melayani penduduk di sekitar lokasi. Keyword: irrigation, reservoir, river, the springs, weir
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Evaluasi Pelatihan Bersertifikasi bagi Buruh Migran Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia Abstrak: Edukasi Untuk Bangsa (EUB) adalah organisasi yang fokus pada pemberdayaan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Kuala Lumpur, Malaysia. EUB bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) melaksanakan program pelatihan bersertifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis implementasi program pelatihan bersertifikasi yang telah diselenggarakan oleh Edukasi Untuk Bangsa (EUB), 2) Mengevaluasi program pelatihan bersertifikasi untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) pada level reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil, 3) Menganalisis hasil pengukuran efisiensi pelatihan dan sertifikasi melalui pendekatan Force Field Analysis (FFA). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Statistik Deskriptif, Kirkpatrick Model, dan Force Field Analysis adalah metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pelatihan bersertifikasi yang dilaksanakan oleh EUB telah terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi BMI. Program pelatihan bersertifikasi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup BMI. Keyword: Statistik Deskriptif, Kirkpatrick Model, Force Field Analysis
Judul: KAJIAN KEBUTUHAN PELATIHAN, Studi Kasus Peserta Magang di Lembaga Pelatihan Kerja F, Bekasi Abstrak: Bergesernya budaya pertanian ke arah industrialisasi mendorong berpindahnya masyarakat desa ke kota. Kabupaten Bekasi yang pada tahun 2012 memiliki UMR tertinggi se-Indonesia (mencapai rataan Rp 1.700.000) merupakan salah satu daerah industri menjadi salah satu pilihan daerah tujuan. Untuk membantu penyerapan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang terlatih, Lembaga Pelatihan Kerja F mengadakan program pemagangan dengan PT X. Program pemagangan yang dimaksud adalah yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.22/MEN/IX/2009 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri pasal 1 ayat 1. Peserta program pemagangan adalah lulusan SMA sederajat yang sudah mengikuti proses seleksi dan pelatihan Pra OJT di LPK F. Tujuan utama dari program pemagangan ini ialah untuk mempersiapkan tenaga kerja terlatih yang akan memasuki dunia kerja secara nyata. Pemagang akan ditempatkan ke perusahaan-perusahaan rekanan LPK F yang menjadi tempat belajar pemagang, sekaligus pengguna tenaga kerja pemagang. Untuk menunjang program pemagangan yang juga disebut sebagai OJT (On Job Training), dilaksanakan training penunjang OJT yang diampu oleh LPK F. Sebelum menjalankan training yang dimaksud, perlu diketahui kebutuhan training dengan tujuan agar pelatihan yang akan diberikan nantinya lebih efektif dan efisien. Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Estimation of Potential Biomass, Carbon, and CO2 Absorption in Six Types of Stands in Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi Abstrak: Forest is an area that is mainly overgrown with trees and other woody plants that occupy a fairly large area. Forests play an important role as carbon stores and absorbers of carbon dioxide (CO2) where the biomass of trees and forest vegetation contains very large carbon stocks. This study aims to estimate the potential for biomass, carbon stocks, and to determine the potential for CO2 uptake in six stands in the Gunung Walat Educational Forest (HPGW), Sukabumi, West Java. Field data were collected on stands of Acacia (Acacia sp.), Gamal (Gliricidia sp.), Mahogany (Swietenia macrophylla), Pinus (Pinus sp.), Sengon (Albizia chinensis), Sonokeling (Dalbergia latifolia). The sample plots are 83 square plots with a plot size of (20 x 20) m for trees with subplots (10 x 10) m for poles, (5 x 5) m for saplings, and (2 x 2) m for seedlings. Estimation of biomass value using allometric equations. The results of the study showed the total biomass value of acacia 15,03 tons ha-¹, gamal 1.057,76 tons ha-¹, mahogany 586,50 tons ha-¹, pine 15782,31 tons ha-¹, sengon 0,03 tons ha-¹, sonokeling 8,14 tons ha-¹. Total carbon stock of acacia 7,06 tons ha-¹, gamal 519,58 tons ha-¹, mahogany 275,66 tons ha-¹, pinus 7.417,69 tons ha-¹, sengon 0,00 tons ha-¹, sonokeling 3,82 tons ha-¹. Total CO2 absorption acacia 25,92 tons ha-¹, gamal 1824,53 tons ha-¹, mahogany 1.011,66 tons ha-¹, pine 27.222,91 tons ha-¹, sengon 0,02 tons ha-¹, sonokeling 14,04 tons ha-¹. Keyword: Biomass, carbon, carbon dioxide, education forest, HPGW, Biomass, carbon, carbon dioxide, education forest, HPGW
Judul: Potential Biomass, Carbon and CO2 Emissions on Necromass in Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi Regency Abstrak: Nekromassa merupakan bagian dari pohon yang telah mati baik yang masih berdiri tegak ataupun telah tumbang dan terletak di permukaan tanah. Potensi tegakan yang berada di Hutan Pendidikan Gunung Walat sangat beragam yang didominasi oleh tumbuhan berkayu dengan umur tegakan yang relatif tua. Pohon dengan diameter >30 cm dapat memberikan sumbangan yang cukup tinggi terhadap total biomassa pohon. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi biomassa, simpanan karbon dan emisi CO2 pada nekromassa. Teknik pengambilan data menggunakan metode simple random sampling. Plot contoh yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan ukuran plot (20 m x 30 m) sebanyak 83 plot yang terbagi menjadi dua sub plot yaitu sub plot A (20 m x 30 m) untuk pengukuran kayu mati sedangkan sub plot B (20 m x 20 m) untuk pengukuran pohon mati. Pengambilan data di laboratorium dengan mengoven kayu mati pada suhu 105°C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata potensi biomassa, karbon, dan emisi CO2 pada nekromassa berturut-turut yaitu sebesar 3,362 ton/ha, 1,543 ton/ha, dan 5,769 ton CO2/ha., Necromass is part of dead tree that is either still standing upright or has fallen and located on the ground. The potential of stands in Gunung Walat Educational Forest is very diverse, which is dominated by woody plants with relatively old stands. Trees with a diameter >30 cm can provide a high enough contribution to total tree biomass. This study aims to determine the potential of biomass, carbon storage and CO2 emissions in necromass. Data collection technique used simple random sampling method. The sample plot used is rectangular with plot size (20 m x 30 m) as many as 83 plots, which is divided into two sub plots, namely sub plot A (20 m x 30 m) for measuring dead wood while sub plot B (20 m x 20 m) for measuring dead tree. Data were collected in the laboratory by roasting dead wood at a temperature of 105°C for 24 hours. The results showed that the average potential for biomass, carbon, and CO2 emissions in necromass was 3,362 tons/ha, 1,543 tons/ha, and 5,769 tons CO2/ha. Keyword: biomass, carbon, CO2 emissions, Gunung Walat, necromass
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Keanekaragaman Repril di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Nantu Provinsi Gorontalo Abstrak: Sulawesi island is known for high endemicity of mammals, birds, amphibians and reptiles. Previous amphibians and reptilians survey showed that amphibians and reptiles diversity in this area are still negleted. This research was conducted on June 13th until 27th of Juni 2013 on the eastern part of Nantu Wildlife Reserveand around Bontula village. The objective of this study is to identify the composition of reptile and comparing reptile diversity based on habitats. This study resulted in 19 species reptiles consisting of 54 individual found on seven sampling sites. Three species were Sulawesi endemics consisting of Chrysopelea paradisi celebensis, Rhabdophis callistus, Cyrtodactylus jellesmae and 12 species were classified as Least Concern (LC) based on IUCN redlist.Undisturbed habitat has the highest index of Shannon Wiener diversity (2.11) whilst the lowest index is found on housing area (0.68). Changes in habitat conditions is predicted affect the microclimate of location which caused the majority of reptile unable adapt. Keyword: reptile, nantu, gorontalo, diversity
Judul: Diversity of Reptiles Based on Habitat Disturbance in Production Forest Areas in Boven Digoel Regency South Papua Province Abstrak: Aktivitas manusia dapat menyebabkan penurunan kualitas habitat termasuk reptil. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi umum habitat, mengidentifikasi keanekaragaman, kekayaan, kemerataan, dan kesamaan komunitas reptil berdasarkan tipe gangguan habitat di kawasan hutan produksi Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah Visual Encounter Survei (VES) dan jebakan lem (Glue Trap). Ditemukan 176 individu dari 5 famili dengan 18 jenis yang berbeda, namun kekayaan jenis tersebut masih berpotensi meningkat berdasarkan kurva akumulasi jenis dan indeks Schao. Keanekaragaman dan kekayaan jenis tertinggi berada di habitat kurang terganggu (H’= 1,113 dan Dmg= 2,495). Kemerataaan jenis di ketiga tipe gangguan habitat tergolong rendah (E= 0,249-0,485) karena terdapat spesies yang mendominasi yaitu Carlia aenigma. Komunitas reptil habitat belum terganggu bersifat unik karena berbeda dengan habitat yang lainnya., Human activities can cause a decrease in the quality of habitat, including reptiles. This research aims to describe the general condition of the habitat, identify the diversity, richness, evenness, and similarity of reptile communities based on the habitat disturbance in the Production Forest Area Boven Digoel Regency, South Papua. Visual Encounter Survey (VES) and glue trap (Glue Trap) are used as research methods. Obtained 176 individuals from 5 families with 18 different species. The richness of these species still has the potential to increase based on the species accumulation curve and the Schao index. The highest species diversity and richness were in less disturbed habitats (H'= 1,113 and Dmg= 2,495). The evenness of species in the three types of habitat disturbance is relatively low (E= 0,25-0,48) because there is a dominating species, Carlia aenigma. The undisturbed habitat of the reptile community is unique because it is different from other habitats. Keyword: habitat, keanekaragaman, reptil
Judul: Development of Potentially Functional Drink from Skimmed Milk Enriched with Red or Black Variety Rice Bran Abstrak: Rice bran is a good source of antioxidants such as polyphenol compounds that are potentially formulated in skimmed milk drink. The objectives of this research were to develop potentially functional drink from skimmed milk enriched with red or black variety rice bran and to evaluate their physical, chemical and sensory qualities. The milk drinks were formulated with skimmed milk (95%) and sucrose (5%) as fixed formula. Considering the result of preliminary research, the addition of red or black variety rice bran at amount of 4, 6, 8% (w/w) and carboxy methyl cellulose (CMC) at amount of 0, 0.05, 0.1% (w/w) were based on fixed formula and water addition in ratio 4:1 (w/w) of water weight and total weight of skimmed milk powder, sucrose, rice bran, and CMC. The milk drink formula was selected based on total phenolic content (TPC), total anthocyanin content (TAC) and its antioxidant activities using DPPH and FRAP assay. Two selected formulas were characterized in terms of physical properties (viscosity and colour), chemical properties (pH, total soluble solid, and proximate), and sensory evaluation by rating hedonic. Red and black variety rice bran had high TPC with amount 512.19±43.91 and 1247.56±196.34 mg GAE/100 g, TAC with amount 1.94±0.19 and 40.69±4.21 mg C-3-G/100 g, respectively. Red and black variety rice bran also showed antioxidant activity based on DPPH assay (106.68±13.49 and 209.93±19.75 mmol Trolox/100 g, respectively) and FRAP assay (8.04±0.39 and 14.66±0.56 mmol FeSO4/100 g, respectively). The milk drink enriched with red variety rice bran, the highest content of TPC (33.83±1.00 mg GAE/100 mL), TAC (1.86±0.32 mg C-3-G/L), and antioxidant activities of DPPH (83.38±1.37 mmol Trolox/100 mL) and FRAP (0.43±0.01 mmol FeSO4/100 mL) by addition of 8% red variety rice bran and 0.05% CMC. The milk drink enriched with 8% black variety rice bran and 0.1% CMC showed the highest values in TPC (39.61±0.11 mg GAE/100 mL), DPPH (196.22±3.77 mmol Trolox/100 mL), FRAP (0.63±0.07 mmol FeSO4/ 100 mL) and TAC (5.53±0.03 mg C-3-G/L). Furthermore, the proximate analysis showed that the selected drinks had low fat content and high fiber content. Both milk drinks also were moderately liked on overall liking attribute. Based on its TPC, TAC and antioxidant activities, these milk drinks enriched with black and red variety rice bran are potentially developed as functional drinks. Keyword: antioxidant activity, black and red variety rice bran, functional milk drink, skimmed milk
Judul: Pengaruh Pemberian Mixtalol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) Abstrak: iversity Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian zat pengatur pertumbuhan Mixtalol terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Percobaan pertama dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan IPB di Darmaga pada bulan Oktober 1982 hingga Februari 1983 dan percobaan kedua dilaksanakan di rumah plastik Kebun Percobaan IPB di Tajur pada bulan Januari 1983 hingga Mei 1983. Bibit tomat varietas Intan ditanam dalam pot tanah berdiameter 28 cm. Media tumbuh dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang. Pupuk dasar berupa Urea, TSP dan ZK diberikan pada saat tanam, masing-masing sebesar 9 g, 9 g dan 7 g tiap pot. Digunakan rancangan Faktorial dalam Acak Lengkap de- ngan dua faktor, yaitu konsentrasi Mixtalol (A) dan fre- kuensi pemberian (B). Faktor A terdiri dari lima taraf, yaitu 0.0 (kontrol), 0.5 ppm, 1.0 ppm, 1.5 ppm dan 2.0 ppm. Faktor B terdiri dari tiga taraf, yaitu 2 x penyemprotan (umur 3 dan 5 minggu), 3 x penyemprotan (umur 3, 5 dan 7 < minggu) dan 4 x penyemprotan (umur 3, 5, 7 dan 9 minggu). Pada percobaan pertama konsentrasi Mixtalol tidak ber- pengaruh nyata, tetapi cenderung meningkatkan tinggi tanam- an (berbeda nyata pada taraf 10 %). Sebaliknya pada perco- baan kedua pengaruh konsentrasi Mixtalol terhadap tinggi tanaman sangat nyata pada minggu ke-4 dan 5 dan nyata pada minggu ke-6, 7 dan 8. Tinggi tanaman maksimum dicapai oleh perlakuan Mixtalol 2.0 ppm. Baik pada percobaan pertama maupun kedua frekuensi pemberian Mixtalol tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Variabel-variabel pertumbuhan reproduktif yang diukur adalah jumlah rangkai bunga, jumlah bunga, persentase bunga jadi, jumlah buah dipanen dan bobot buah segar dipanen. Pada percobaan ini semua variabel reproduktif yang diukur ti- dak dipengaruhi secara nyata oleh konsentrasi Mixtalol yang dicobakan. Frekuensi pemberian Mixtalol juga tidak mempe- ngaruhi variabel reproduktif yang diukur. Pemberian Mixta- lol pada masa generatif tidak dapat meningkatkan persentase bunga jadi dan bobot. buah segar dipanen… Keyword:
Judul: engaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) secara Hidroponik. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh komposisi media tanam dan sifat fisik media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat secara hidroponik di dalam greenhouse. Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret sampai dengan Juli 2011 di greenhouse Unit Lapangan Cikabayan, University Farm, Institut Pertanian Bogor. Percobaan disusun faktorial dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas (Arthaloka dan Permata) dan faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri atas lima jenis perlakuan yaitu 100% arang sekam (v/v), 75% arang sekam + 25% kompos daun bambu (v/v), 50% arang sekam + 50% kompos daun bambu (v/v), 25% arang sekam + 75% kompos daun bambu (v/v), dan 100% kompos daun bambu (v/v). Percobaan terdiri dari 10 kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga terdapat 40 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari tiga tanaman maka secara keseluruhan terdapat 120 tanaman. Benih yang digunakan yaitu varietas Arthaloka dan Permata, dengan tipe pertumbuhan semi determinate (Arthaloka) dan determinate (Permata). Larutan hara yang dipakai adalah pupuk AB mix, yang terdiri atas stock A dan stock B. Penyiraman dilakukan bersamaan dengan pemupukan (fertigasi) menggunakan instalasi drip irigasi. Penyiraman rutin dilakukan 3 kali sehari, dengan volume ±100 ml pada umur 1-2 MST, ±200 pada umur 3 MST, ±300 ml pada umur 4-6 MST, ±400 ml pada umur 7-10 MST, dan 300 ml pada umur 11-14 MST. Tomat varietas Arthaloka dan varietas Permata tidak cocok dibudidayakan secara hidroponik di dalam greenhouse Unit Lapangan Percobaan Cikabayan University Farm IPB. Penambahan media tanam kompos daun bambu untuk media tanam hidroponik lebih baik dibandingkan penggunaan arang sekam 100% (v/v). Tidak terdapat interaksi antara varietas dan komposisi media tanam. Keyword:
Judul: Qarierpedia: Digital Platform Penyedia Layanan Persiapan Rencana Karir Mahasiswa Abstrak: Jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut mengakibatkan terjadi peningkatan persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga diperlukan kompetensi diri yang memadai dan dibutuhkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan peningkatan kompetensi diri menarik untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan merancang model bisnis dan fitur prototype yang sesuai dengan kebutuhan customer. Penelitian ini dilakukan menggunakan tahapan customer discovery. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer belum menyiapkan rencana karir dan kesulitan menemukan wadah untuk meningkatkan kompetensi diri. Selain itu, customer memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam meningkatkan kompetensi diri dan bersedia untuk mengikuti pelatihan melalui platform Qarierpedia guna mempersiapkan rencana karirnya. Model bisnis Qarierpedia adalah menyediakan pelatihan dengan harga terjangkau dan memberikan kesempatan program praktik langsung yang bekerja sama dengan pihak mitra perusahaan dan mitra perguruan tinggi. Business Model Canvas telah terverifikasi dan dijadikan dasar dalam membuat prototype. Prototype Qarierpedia memiliki delapan (8) fitur sebagai solusi permasalahan yang muncul., The number of college graduates increases every year. This results in increased competition to get jobs, so adequate personal competence is needed by companies. Therefore, training to improve self-competence is interesting to develop. This research aims to design a business model and prototype features that suit customer needs. This research was carried out using the customer discovery stage. The research results show that customers have not prepared career plans and have difficulty finding a place to improve their competence. Apart from that, customers have a high level of interest in improving their competence and are willing to take part in training via the Qarierpedia platform to prepare their career plans. Qarierpedia's business model is to provide training at affordable prices and provide direct practice program opportunities in collaboration with corporate partners and university partners. The Business Model Canvas has been verified and used as the basis for creating a prototype. The Qarierpedia prototype has eight (8) main features as solutions to emerging problems. Keyword: Bisnis Model Kanvas, Customer Discovery, Mahasiswa, Karir, Platform
Judul: Laju Metabolisme pada Induk Bunting dan Anak Tikus (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Metabolisme adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh. Laju metabolisme (LM) atau Metabolic Rate sangat bervariasi, dan dapat dihubungkan dengan kapasitas untuk tingkat pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju metabolisme induk pada status fisiologis yang berbeda dan pada anak tikus dengan beda usia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina bunting serta 15 ekor anak jantan dan 15 ekor anak betina. Laju metabolisme pada induk diukur pada umur 1 dan 13 hari kebuntingan, partus, serta 21 dan 70 hari post partus. Laju metabolisme pada anak neonatus diukur pada hari kelahiran, umur 21 dan 70 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu jalur (one way) yang dilanjutkan dengan uji posthoc Tukey dan dianalisis regresi linier untuk mengetahui korelasi antara laju metabolisme dan status fisiologis induk bunting serta korelasi antara laju metabolisme dengan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LM induk tikus meningkat secara signifikan (P<0.05) seiring bertambahnya usia kebuntingan sampai partus, serta sampai 21 hari post partus, setelah itu menurun kembali saat 70 hari post partus. Laju metabolisme anak tikus jantan dan betina juga semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan tidak ada perbedaan antara LM anak jantan dan betina (P>0.05). Korelasi positif ditunjukkan antara laju metabolisme dan usia anak jantan dan betina. Tidak ada korelasi antara laju metabolisme induk dan status fisiologis induk. Keyword: Laju metabolisme, neonates, tikus bunting
Judul: Korelasi Antara Pulsus dan Saturasi Oksigen Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Abstrak: Keterkaitan antara pulsus dan saturasi oksigen sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses fisiologi. Penelitian ini bertujuan mempelajari korelasi antara pulsus dan saturasi oksigen normal pada induk (bunting, melahirkan, dan menyusui) dan anak tikus (lahir, lepas sapih, dan dewasa kelamin). Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan berasal dari galur Sprague-Dawley dengan jumlah induk/anak yang digunakan adalah 5 ekor di setiap kelompok pengambilan data. Nilai pulsus dan saturasi oksigen diukur menggunakan pulse oximetry. Nilai pulsus dan saturasi oksigen induk meningkat secara signifikan (p<0.05) seiring bertambahnya umur kebuntingan, sedangkan nilai pulsus dan saturasi oksigen induk mengalami penurunan secara signifikan (p<0.05) sejak partus, laktasi, hingga 70 hari postpartus. Nilai pulsus pada anak tikus putih baru lahir mengalami penurunan sejak hari kelahiran sampai umur 70 hari, sedangkan nilai saturasi oksigen meningkat dari lahir sampai umur 70 hari. Terdapat korelasi positif antara pulsus dan saturasi oksigen pada induk. Nilai saturasi oksigen akan meningkat sebesar 0.41 dengan peningkatan pulsus sebesar satu persen. Terdapat korelasi negatif antara pulsus dan saturasi oksigen pada anak. Pada anak tikus jantan, nilai pulsus akan turun sebesar 2.78 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen, sedangkan pada anak tikus betina, nilai pulsus akan turun sebesar 3.1 dengan peningkatan saturasi oksigen sebesar satu persen. Keyword: pulsus, saturasi oksigen, tikus putih Sprague-Dawley
Judul: Stabilization of Sandy Soil Using Polymer-Based Soil Treatment (PST) Method with Carrageenan and Polyvinyl Alcohol (PVA) Abstrak: Tanah pasir memiliki daya dukung rendah karena kurangnya kemampuan menahan beban vertikal dan lateral. Karagenan dapat membentuk jaringan polimer ketika terhidrasi, sehingga dapat meningkatkan daya dukung dan stabilitas tanah pasir. Polyvinyl alcohol (PVA) memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air, memungkinkannya menembus pori-pori tanah dan memperbaiki tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penambahan karagenan dan PVA dalam perbaikan tanah pasir dengan fokus pada pengaruhnya terhadap nilai uji geser langsung dan degree of saturation. Penelitian ini dilakukan dengan uji properties, uji geser langsung, dan uji kadar air. Sampel karagenen menunjukkan peningkatan nilai yang optimal pada sampel karagenan 4% dengan nilai kohesi sebesar 40,82 kPa dan nilai sudut gesek dalam 58,58°. Sampel PVA kejenuhan rendah menunjukkan nilai kohesi dan sudut gesek yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel pada kondisi kejenuhan tinggi. Peningkatan daya dukung tanah yang paling optimal terdapat pada sampel PVA 3% kondisi kejenuhan rendah dengan kohesi sebesar 395,76 kPa, dan sudut gesek dalam sebesar 83,39°. Tanah pasir memiliki daya dukung rendah karena kurangnya kemampuan menahan beban vertikal dan lateral. Karagenan dapat membentuk jaringan polimer ketika terhidrasi, sehingga dapat meningkatkan daya dukung dan stabilitas tanah pasir. Polyvinyl alcohol (PVA) memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air, memungkinkannya menembus pori-pori tanah dan memperbaiki tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penambahan karagenan dan PVA dalam perbaikan tanah pasir dengan fokus pada pengaruhnya terhadap nilai uji geser langsung dan degree of saturation. Penelitian ini dilakukan dengan uji properties, uji geser langsung, dan uji kadar air. Sampel karagenen menunjukkan peningkatan nilai yang optimal pada sampel karagenan 4% dengan nilai kohesi sebesar 40,82 kPa dan nilai sudut gesek dalam 58,58°. Sampel PVA kejenuhan rendah menunjukkan nilai kohesi dan sudut gesek yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel pada kondisi kejenuhan tinggi. Peningkatan daya dukung tanah yang paling optimal terdapat pada sampel PVA 3% kondisi kejenuhan rendah dengan kohesi sebesar 395,76 kPa, dan sudut gesek dalam sebesar 83,39°., Sandy soil exhibits low vertical and lateral load-bearing capacity due to the weak bonding between sand particles. Carrageenan forms a polymer network upon hydration, thereby improving the bearing capacity and stability of sandy soil. Polyvinyl alcohol (PVA) possesses excellent water solubility, enabling it to penetrate soil pores and effectively remediate soil. This study investigates the utilization of carrageenan and PVA for sandy soil improvement, focusing on their impact on direct shear test results and degree of saturation. The study employs material properties tests, direct shear tests, and water content tests. Carrageenan samples exhibit an optimal increase in values for the 4% carrageenan sample, with a cohesion value of 40.82 kPa and an internal friction angle of 58.58°. PVA samples under degree of saturation conditions demonstrate higher cohesion and internal friction angle values compared to samples under degree of saturation conditions. The optimum soil bearing capacity enhancement is observed in the 3% PVA sample under degree of saturation conditions, with a cohesion value of 395.76 kPa and an internal friction angle of 83.39°. Keyword: Karagenan, Kohesi, Polyvinyl alcohol, Sudut gesek dalam, Tanah pasir
Judul: Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Pada Booking Hotel Online di Kota Padang dan Bukittinggi Menggunakan Metode DeLone dan McLean Abstrak: Salah satu destinasi tujuan wisatawan Indonesia bahkan mancanegara adalah Sumatera Barat. Keberadaan Virtual Hotel Operator (VHO) yang sudah semakin banyak diharapkan mampu menjadi salah satu penopang perekonomian di Sumbar. Namun, mayoritas pemilik hotel merasa tidak puas dengan sistem yang digunakan VHO. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesuksesan dari sistem informasi pada setiap aplikasi dan memformulasikan rekomendasi kebijakan kepada VHO dan pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode DeLone dan McLean. Berdasarkan hasil penelitian, baik pengguna aplikasi maupun pemilik hotel sudah memiliki sistem informasi yang dianggap sukses, namun pada pengguna aplikasi OYO Rooms masih bisa untuk meningkatkan kesuksesan informasinya, begitu juga pada pemilik hotel RedDoorz masih bisa untuk meningkatkan sistem informasinya. Rekomendasi yang diberikan kepada VHO yaitu agar dapat memperbaiki sistem kontak dan layanan yang sudah ada agar tidak merugikan pemilik hotel dan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar dapat memperhatikan sistem kerja sama VHO dengan masyarakat Sumbar., Travel has become a community needs that are driven by various purposes. One of the destinations for Indonesian and even foreign tourists is West Sumatra. The existence of a Virtual Hotel Operator (VHO), which has increased significantly, is expected to become one of the pillars of the economy in West Sumatra. However, the majority of hotel owners are dissatisfied with the system used by VHO. This study aims to map the success of the information system in each application and formulate policy recommendations to VHO and local governments. This research was conducted using the DeLone and McLean method. The result of the study indicated that both app users and hotel owners already have information systems that are considered successful. However, in OYO Rooms application, the user could still improve the success of their information, and RedDoorz hotel owners can still improve their information system. The recommendations given to VHO are to improve the existing contact and service system not to harm hotel owners and recommendations to local governments to pay attention to the VHO system of cooperation with the people of West Sumatra. Keyword: Delone dan McLean, hotel, VHO, information system success
Judul: Analisis Peranan Sektor Hotel dan Restoran dalam Perekonomian Kota Bandung Abstrak: Semakin kuatnya citra Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, mengakibatkan peran sektor hotel dan restoran sebagai salah satu usaha pariwisata menjadi semakin penting. Hal ini semakin dikuatkan dengan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin meningkat. Dari segi ekonomi, sektor hotel dan restoran memiliki kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari sisi pendapatan daerah, terbukti bahwa realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang tertinggi berasal dari pajak hotel dan pajak restoran. Semakin banyak wisatawan yang menggunakan jasa hotel dan restoran, semakin besar pula penerimaan pajak yang dihasilkan. Selain itu, kedua sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Secara umum Kota Bandung memiliki Laju Petumbuhan Ekonomi (LPE) yang tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Apabila dibandingkan dengan LPE Provinsi Jawa Barat atau LPE Indonesia sekalipun, ternyata LPE Kota Bandung masih lebih tinggi. Namun dengan LPE yang tinggi tersebut, ternyata jumlah pengangguran di Kota Bandung semakin meningkat. Hal ini membuktikan bahwa meskipun Kota Bandung memiliki LPE yang tinggi, namun kenyataannya belum mampu dalam mengatasi masalah pengangguran. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana dampak dan keterkaitan sektor hotel dan restoran dalam perekonomian Kota Bandung khususnya dalam menciptakan penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung. Serta untuk menganalis regulasi dan kebijakan dalam pengembangan kepariwisataan. Untuk melakukan analisis ini, digunakan analisis Input-Output yang berasal dari Tabel Input-Output Kota Bandung Tahun 2003, dari analisis ini dapat diketahui peran kedua sektor ini dalam struktur ekonomi, kemudian diketahui juga bagaimana dampak dan keterkaitan sektor ini terhadap sektor lainnya, yang dianalisis melalui analisis keterkaitan, analisis dampak penyebaran, analisis multiplier terhadap output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja. Keyword: Revenue, hotel, restaurant
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Karakterisasi Molekuler Nucleopolyhedrovirus (NPV) pada Larva Helicoverpa armigera HÜBNER (Lepidoptera: Noctuidae). Abstrak: Nucleopolyhedrovirus (NPV) merupakan agen pengendali biologis yang potensial dalam pengendalian ulat penggerek tongkol (corn earworm) H.armigera pada tanaman jagung. Berbagai cara deteksi dan identifikasi dapat dilakukan untuk mengetahui karakter NPV. Untuk mengetahui karakter molekuler dari HearNPV dapat dilakukan dengan teknik PCR. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter molekuler NPV pada larva H. armigera berdasarkan sebagian urutan gen DNA polimerase. Isolat NPV diperoleh dari hasil perbanyakan NPV di laboratorium Patologi Serangga. Isolat DNA tersebut diekstraksi mengikuti prosedur metode CTAB yang dimodifikasi. Amplifikasi dengan PCR menggunakan primer forward (5‟- CGG TAA TCG ACA ACA TCG -3‟) dan primer reverse (5‟- CAA ATC GAT GGG TAG CAC -3‟) yang dirancang sendiri, kemudian dilakukan uji homologi dan filogeni untuk mengetahui kekerabatannya dengan isolat dari negara lain yang ada di GenBank. Hasil amplifikasi menunjukkan bahwa isolat HearNPV Bogor memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa yang berasal dari Spanyol, Australia, Belanda, India, Brazil, Rusia, dan China dengan nilai persentase homologi nukleotida dan asam amino sebesar 99%. Berdasarkan hasil analisis filogeni, isolat HearNPV Bogor termasuk dalam grup yang sama dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa. Keyword: DNA polimerase, entomopatogen, identifikasi, larva
Judul: Distribusi nematoda entomopatogen pada pertanaman jagung (Zea mays) di Wilayah Bogor Abstrak: Salah satu hama penting pada tanaman jagung adalah penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis Guenee. Karakteristik iklim kota Bogor dengan curah hujan tinggi mendukung bagi perkembangan hidup nematoda entomopatogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi nematoda entomopatogen pada tanah dan batang jagung yang dikaitkan dengan infestasi penggerek batang jagung. Sampel tanah dan batang jagung diambil dari sembilan lokasi (desa Situ Gede, Cikabayan, Cikarawang, Semplak, Pasir Gaok, Bantar Kambing, Ciampea, Cihideung Hilir, dan Setu Daun). Dari tiap lokasi diambil lima sampel tanah dan batang dengan menggunakan metode diagonal. Nematoda dikeluarkan dari sampel dan diperbanyak dengan menggunakan metode perangkap White. Semua sampel tanah berisi nematoda entomopatogen famili Steinernematide dan Heterorhabditidae, sedangkan pada lubang gerekan hanya terdapat nematoda entomopatogen famili Heterorhabditidae. Distribusi nematoda entomopatogen pada setiap lokasi menghasilkan jumlah berbeda-beda tetapi, secara keseluruhan diperoleh rata-rata >69.38 nematoda dari 50 gram tanah. Hal ini menunjukkan bahwa nematoda entomopatogen dapat dijumpai pada pertanaman jagung di Bogor. Heterorhabditidae hanya ditemukan di lima lokasi dan dapat dideteksi di dalam lubang gerek. Ketiadaan nematoda dalam sampel lebih disebabkan oleh tipisnya ketersediaan air, bukan oleh insektisida kimia, seperti ditunjukkan oleh analisis korelasi Pearson. Keyword: Heterorbaditidae, Steinernematidae, Ostrinia furnacalis, White trap, Soil, Stem
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune. Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
Judul: Pengaruh Bahan Pemutih Hidrogen Peroksida (H₂0₂) Terhadap Mutu Kerupuk Teripang Pasir (Holothuria scabra) Abstrak: Kerupuk teripang merupakan salah satu hasil diversifikasi pengolahan teripang yang mulai berkembang di Indonesia. Tempat yang menghasilkan produk ini adalah Madura dan Surabaya. Cara pengolahannya masih bersifat tradisonal sehingga mutu produk yang dihasilkan kurang menarik perhatian konsumen, khususnya dari segi penampakan. Salah satu alternatif untuk menarik perhatian konsumen pada penampakan produk teripang adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk yang lebih menarik. Untuk memperbaiki penampakan pada produk kerupuk teripang, diperlukan suatu usaha untuk memutihkannya. Bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah hidrogen peroksida (H₂0₂). Hidrogen peroksida (H₂0₂) sebagai bahan pemutih sudah digunakan dalam pembuatan FPC (Fish Protein Concentrate). Keyword:
Judul: Pengaruh Beberapa Enzim Proteolitik Terhadap Mutu dan Kandungan Kapur Teripang Pasir (Holothuria seabra) Asap Abstrak: Teripang merupakan salah satu komoditi perikanan yang sudah dikenal, namun belum banyak dimanfaatkan. Tidak populernya teripang sebagai bahan makanan di Indonesia karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut dan kurangnya publikasi tentang teripang. Pengolahan teripang yang terdapat di Indonesia, pada umumnya masih sangat sederhana yakni berupa perebusan dan pengasapan, kemudian dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari (Trilaksani, 1990). Mengingat teripang asap merupakan salah satu komoditi ekspor dari sub sektor perikanan, maka mutu produk teripang yang dipasarkan harus benar-benar mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki mutu Teripang Pasir dalam pengolahannya dengan cara menggunakan beberapa jenis enzim proteolitik. Disamping itu juga bertujuan untuk mengetahui jenis enzim proteolitik yang lebih tepat dan efektif dalam menurunkan kadar kalsium (Ca) pada kulit teripang Pasir (Holothuria scabra) dan untuk mengetahui daya awetnya selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk analisa kadar air, kadar abu, kadar kalsium, TVB, PH, TPC, dan uji organoleptik (penampakan, bau dan tekstur), sedangkan ... Keyword:
Judul: Detecting Suicidal Ideation of Tweets Using Long Short-Term Memory and Fasttext Word Embedding Abstrak: Suicide is a global health crisis. It has become the second greatest cause of mortality for people aged 15 to 29. In Indonesia, around five people commit suicide every day. To avert the tragedy of suicide in diverse high-risk groups, early detection of suicidal behaviors and adequate and timely interventions are essential. The younger generation has started to turn to the Internet to seek help and discuss depression and suicide-related topics. The huge amount of textual data generated by users on SNS became the main component in building the early detection tool. For a binary text classification task, LSTM Performs better compared to CNN. Fasttext word embedding can handle uncommon words, misspelled words, and word suffixes and prefixes. This research aims to build an accurate text classification model using LSTM and fasttext to identify tweets containing suicidal ideation. Without applying any text preprocessing or imbalanced class treatments, the model had outstanding performance with a 78% sensitivity, 97% specificity, and an 88% F1 score. No text preprocessing technique led to an improvement in the F1 score. However, improvements in sensitivity were achieved through the implementation of class weighting and oversampling. Notably, the ADASYN technique yielded a substantial sensitivity increase., Bunuh diri merupakan krisis kesehatan global. Bunuh diri telah menjadi penyebab kematian terbesar kedua bagi kelompok umur 15 hingga 29 tahun. Di Indonesia, ada sekitar lima korban bunuh diri setiap hari. Untuk mencegah tragedi bunuh diri dalam berbagai kelompok berisiko tinggi, deteksi dini terhadap perilaku bunuh diri dan intervensi yang tepat dan cekatan menjadi sangat penting. Generasi muda beralih ke Internet untuk mencari bantuan dan mendiskusikan topik terkait depresi dan bunuh diri. Besarnya jumlah data teks yang dihasilkan oleh pengguna di jejaring sosial menjadi komponen utama dalam membangun alat deteksi dini. LSTM memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan CNN dalam melakukan klasifikasi teks. Fasttext dapat menangani kata-kata yang tidak umum digunakan, kata-kata yang salah eja, serta kata berimbuhan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model klasifikasi teks menggunakan LSTM dan fasttext untuk mengidentifikasi tweet yang mengandung pemikiran bunuh diri. Tanpa menerapkan metode pra-pemrosesan teks dan penanganan kelas yang tidak seimbang, model telah memiliki performa yang baik dengan sensitivitas 78%, spesifisitas 97%, dan skor F1 88%. Seluruh teknik pra-pemrosesan teks yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat meningkatkan skor F1. Namun, peningkatan sensitivitas tercapai melalui implementasi pembobotan kelas dan oversampling. Terutama, teknik ADASYN menghasilkan peningkatan sensitivitas yang signifikan. Keyword: fasttext, LSTM, suicidal ideation, text classification, twitter
Judul: Kajian Implementasi Produksi Bersih pada Industri Batik “Zie” di Gunung Pati, Semarang Abstrak: Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Mahakarya Pusaka Kemanusiaan Lisan dan Tak Benda dan diminati pasar dunia. Hal tersebut meningkatkan produksi batik dan limbah proses produksi batik yang dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian implementasi produksi bersih pada industri batik sehingga dihasilkan industri batik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada industri Batik “Zie”, Gunung Pati, Semarang. Metode yang digunakan yaitu quick scan untuk mengidentifikasi potensi munculnya limbah pada proses produksi. Metode Skoring dan fishbone diagram untuk menentukan faktor penyebab permasalahan sebagai acuan penentuan alternatif produksi bersih. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan analisis tata letak untuk menganalisis strategi implementasi alternatif produksi bersih. Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga aspek dan sembilan faktor yang mempengaruhi permasalahan industri batik. Aspek-aspek tersebut yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu bahan baku, tenaga kerja, peralatan, proses produksi, modal, pengendalian pencemaran, pemasaran, kelembagaan, dan sosial budaya. Terdapat lima alternatif produksi bersih yang dapat diterapkan yaitu pembuatan jadwal produksi tetap, penerapan good housekeeping yang benar, pendaurulangan malam batik, pembuatan pupuk organik, dan penambahan proses penirisan kain. Keyword: Batik, Produksi Bersih, Skoring, Tata Letak
Judul: Kajian Peluang Implementasi Produksi Bersih pada Industri Kertas di PT X. Abstrak: Kajian peluang implementasi produksi bersih di industri kertas perlu dilakukan untuk meminimalkan limbah yang dihasilkan dan meningkatkan pemanfaatan limbah. Penelitian ini mengkaji peluang implementasi produksi bersih melalui identifikasi tahapan proses, identifikasi permasalahan, identifikasi peluang produksi bersih, analisis kelayakan alternatif dari aspek teknis, lingkungan dan finansial serta pemilihan prioritas peluang produksi bersih dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Proses yang terjadi pada pembuatan sack kraft yaitu proses penyiapan bahan, pembentukan lembaran, pengepresan, pengeringan, penggulungan dan pemotongan. Skala produksi sack kraft pada kasus ini adalah menggunakan 110 ton afval kardus per hari yang rata-rata menghasilkan sack kraft 90.742 ton, kertas gagal 3.65 ton, sisiran 2.443 ton, kertas cacat 4.915 ton dan 8.25 ton limbah padat. Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasi permasalahan yaitu sering terjadi jam henti mesin, mesin mengalami kerusakan, terbentuknya limbah padat yang belum termanfaatkan, kertas gagal, sisiran kertas dan kertas cacat. Alternatif yang direkomendasikan adalah pembuatan pelet sebagai subtitusi bahan bakar (PBP 0.1 tahun dan B/C ratio 8.31), pembuatan dan pelatihan Standar Operasional Prosedur (SOP) maintenance mesin (PBP 3.9 tahun dan B/C ratio 1.3), dan pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) (PBP 0.63 tahun dan B/C ratio 2.58). Urutan penilaian prioritas peluang produksi bersih menggunakan MPE yaitu pembuatan dan pelatihan SOP maintenance mesin, pelatihan GMP dan pembuatan pelet sebagai substitusi bahan bakar. Keyword: industri sack kraft, metode pernbandingan eksponensial (MPE), produksi bersih
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Evaluasi Sifat Kimia Tanah Gambut Pada Berbagai Praktek Pengelolaan Lahan Di Kalampangan, Kalimantan Tengah Abstrak: Tanah gambut tergolong sebagai tanah yang marjinal dengan tingkat kesuburan yang rendah. Tanah gambut tropika Indonesia umumnya memiliki karakteristik bereaksi masam sampai sangat masam, kadar abu, kejenuhan basa dan unsur milcro rendah. serta kapasitas tukar kation, nisbah C/N dan senyawa humik tinggi. Pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian dihadapkan pada masalah-masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menetapkan dan mengevaluasi sifat kimia tanah gambut yang telah direklamasi dan dibudidayakan pada berbagai praktek pengelolaan laban di Kalampangan, Kalimantan Tengab. Contoh tanab gambut diambil dari lokasi hutan, alang-alang dan lahan-lahan pertanian. Keyword:
Judul: Studi perubahan sifat-sifat tanah di lahan basah akibat pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian Abstrak: Pemanfaatan lahan pasang surut untuk pemenuhan kebutuhan pangan menghadapi kendala fisik, sosial ekonomi dan variabilitas yang tinggi. Tanpa mengetahui sifat-sifat lahan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimia tanah ke arah yang negatif. Proyek pembukaan lahan gambut di Kalimantan Tengah merupakan proyek pembukaan lahan yang kurang terencana dengan baik dan kurang memperhatikan sifat-sifat lahan pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat tanah sesudah pembukaan lahan basah (lahan rawa) untuk kegiatan pertanian yang meliputi perubahan sifat fisik dan sifat kimia tanah. Lokasi penelitian berada di daerah Palingkau dan Dadahup, Kalimantan Tengah, bagian dari Proyek Pengembangan Lahan Gambut Sejuta Hektar. Titik-titik pengamatan sebelum pembukaan lahan tahun 1996 dibandingkan dengan titik-titik pengamatan sesudah pembukaan lahan tahun 1999 pada lokasi yang sama. Perubahan sifat-sifat tanah dikelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu (1). perubahan sifat fisik dan kimia tanah lapisan mineral pada tanah aluvial, (2). perubahan sifat fisik dan kimia tanah lapisan organik pada tanah aluvial (3). perubahan sifat kimia tanah lapisan organik pada tanah gambut. Sifat fisik dan kimia tanah sebelum dan sesudah pembukaan lahan dibandingkan untuk mengetahui sifat-sifat tanah yang berubah dan besarnya perubahan yang terjadi. Untuk mengetahui pengaruh pembukaan lahan basah terhadap perubahan sifat fisik dan kimia tanah dilakukan analisis sidik ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian dengan menggunakan seluruh titik pengamatan (0-20 cm) memberikan gambaran umum tentang perubahan sifat fisik dan kimia tanah sesudah pembukaan lahan, dimana untuk sifat fisik pada kelompok 1 pasir meningkat secara nyata, kelompok 2 debu dan liat meningkat secara nyata. Sedang untuk sifat kimia hanya Ca yang meningkat secara nyata sedangkan sifat yang lain tidak berbeda nyata. Peningkatan pasir, debu, liat dan Ca berasal dari pengendapan partikel tanah yang terbawa dari hulu sungai dan kandungan Ca yang lebih tinggi pada aliran air dari hulu karena umumnya air sungai mengandung Ca yang tinggi. Namun demikian terdapat kecenderungan peningkatan kadar pasir (kelompok 2), pH, Al³, K dan KB serta penurunan kadar debu, liat (kelompok 1), C, N, C/N, P2O5, K2O, Mg, Na dan KTK. ... Keyword:
Judul: Designing Larysa Indonesia’s Business Model: Syar’I Fashion Custom Order Website Abstrak: Indonesia memiliki potensi pasar yang besar pada industri fesyen muslim. Namun, masih banyak muslimah kesulitan mendapatkan fesyen muslim khususnya busana syar’I sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan dalam industri busana syar’I, serta merancang prototype solusi dan model bisnis yang unggul. Penelitian dilakukan pada bulan September 2020 hingga Februari 2021 melalui wawancara online terhadap delapan pihak yang mewakili industri busana syar’I dan penyebaran kuesioner online terhadap 50 responden. Metode yang digunakan adalah porter’s five forces, customer development pada tahap customer discovery, dan business model canvas. Larysa Indonesia diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan merancang model bisnis yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kondisi industri busana syar’I masih menguntungkan, menarik bagi calon pendatang baru, dan memiliki intensitas persaingan yang tinggi. Kedua, permasalahan utama yang dirasakan responden yaitu permasalahan ukuran, material, desain, warna, dan informasi produk, serta pelayanan toko. Ketiga, prototype solusi yang ditawarkan berupa website penjualan busana syar’I dengan fitur utama kustomisasi produk. Terakhir adalah model bisnis terverifikasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan responden, channels melalui online dan offline, serta harga jual busana syar’I per potong yaitu Rp 150.000 hingga Rp 300.000., Indonesia has prominent market potential in the Muslim fashion industry. However, there are a lot of Muslimah (Muslim woman) who find it difficult to get Muslim fashion, especially syar’I fashion online, that suits their needs and desires. This study aims to identify the conditions and problems that exist in the syar'I fashion industry and to design prototypes of solutions and superior business models. This research is conducted from September 2020 until February 2021 with online interviews with eight respondentsthat represented syar’I fashion industries and online questionnaires to 50 respondents. The study employed porter's five forces, customer development at the customer discovery stage, and the business model canvas. Larysa Indonesia was created for solving problems by designing a suitable business model. The results showed that first, the condition of the syar’I fashion industry is still profitable, attractive to potential new entrants, and has a high intensity of rivalry. Second, the main problems that respondent feel are sizes, materials, designs, colours, product information, and store service. Third, the prototype solution offered is in the form of a syar’I fashion sales website with the main feature of product customization. The last is a verified business model based on the needs and desires of respondents, online and offline channels, and product selling price of syar’I fashion per piece is RP 150,000 to RP 300,000. Keyword: business model canvas, customer development, porter’s five forces
Judul: Peningkatan Vigor Daya Simpan Benih Koro Pedang (Canavalia ensiformis (L.)DC.) melalui Tingkat Kadar Air dan Permeabilitas Kemasan. Abstrak: Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis (L.)DC.) merupakan tanaman legum dengan kandungan protein tinggi. Penelitian ini bertujuan memperoleh tingkat kadar air dan permeabilitas kemasan yang tepat untuk digunakan selama penyimpanan serta korelasi keduanya terhadap viabilitas benih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor sejak Desember 2015 hingga Agustus 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah kadar air benih yang terdiri atas 3 taraf, yaitu kadar air benih 9–10%, 10–11%, dan 11–12%. Faktor kedua adalah tingkat permeabilitas dari 3 jenis kemasan yang terdiri atas karung plastik, plastik polypropylene, dan alumunium foil. Percobaan diawali dengan pengukuran tingkat permeabilitas kemasan yang menunjukkan nilai permeabilitas karung plastik sebesar 1,4681 g hari-1 m2 mmHg-1, plastik polypropylene 0,1572 g hari-1 m2 mmHg-1, dan alumunium foil 0,0981 g hari-1 m2 mmHg-1. Kombinasi kadar air awal benih 11-12% dengan tingkat permeabilitas kemasan 0,0981 g hari- 1 m2 mmHg-1 mempertahankan VDS DB pada penyimpanan 1-6 bulan sebesar 87,33%. Keyword: alumunium foil, legum, viabilitas
Judul: Penyimpanan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Kuning dan Hitam pada Beberapa Tingkat Kadar Air Benih. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendapatkan kadar air benih yang tepat dalam mempertahankan mutu benih kedelai kuning dan hitam selama penyimpanan dalam kondisi suhu dan RH terkontrol. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan Benih dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2013 hingga bulan Mei 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama varietas yang terdiri atas 4 taraf, yaitu varietas Burangrang, Tanggamus, Detam-2, dan Mallika. Faktor kedua adalah kadar air yang terdiri atas 3 taraf, yaitu 7% – 9%, 9.1% – 11%, dan 11.1% – 13%. Benih disimpan dengan teknik penyimpanan terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% selama 6 bulan dan dievaluasi setiap bulan terhadap parameter viabilitas, seperti; daya berkecambah (%), indeks vigor (%), kadar air (%), daya hantar listrik (μmhos (cm∙g)-1), dan laju respirasi benih (mg CO2 kg-1 jam-1). Kadar air optimal untuk penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% pada setiap varietas benih kedelai yang telah disimpan selama 6 bulan adalah kadar air dengan taraf 7% – 11%. Daya berkecambah Tanggamus, Mallika, Detam-2 masih tinggi, masing-masing 97.33%; 89.56%; 80.89%, hingga akhir penyimpanan, sedangkan varietas Burangrang dapat mempertahankan viabilitas yang tetap tinggi, >80%, hanya sampai periode simpan 3 bulan. Nilai DB benih kedelai yang masih tinggi menunjukkan bahwa penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% dapat mempertahankan nilai viabilitas benih kedelai kuning dan hitam. Keyword: kelembapan, suhu, terkontrol, viabilitas
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Analisis Perubahan Sistem Produksi Delivery Schedule Menjadi Order Kirim Barang pada PT Isuzu Astra Motor Indonesia Sunter Jakarta Abstrak: Peningkatan permintaan produk mobil di Indonesia meningkat setiap tahunnya rata-rata 39,33 persen. Peningkatan ini menyebabkan setiap perusahaan manufaktur menerapkan sistem produksi yang paling efektif dan efisien. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menerapkan sistem Order Kirim Barang (OKB) pada tahun 2001 yang sebelumnya menggunakan Delivery Schedule (DS). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji perbedaan penerapan sistem OKB dengan sistem DS dan 2) menganalisis produktivitas sebelum dan sesudah diberlakukan sistem OKB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pekerja yang telah mengalami sistem DS dan OKB sejumlah 21 orang, wawancara dengan manajer produksi dan supervisor serta studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari media massa internet, perusahaan, dan beberapa referensi buku. Jenis data terdiri dari data primer (wawancara dan kuesioner) serta data sekunder (volume produksi tahunan dan penjualan mobil baru). Kerangka analisis penelitian dikelompokkan menjadi tiga kontruksi, yaitu isi pekerjaan, organisasi kerja dan perbaikan terus-menerus. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis diskriminan dan analisis biplot. Perbedaan penerapan kedua sistem dilihat berdasarkan ukuran dan jumlah part yang dipesan, sistem pemesanan, persediaan, dan estimasi/peramalan. Pemesanan pada sistem DS dilakukan dalam jumlah kecil dengan part berukuran kecil, serta part dari luar negeri berupa Completed Knock Down (CKD). Sistem DS melakukan pemesanan tiga bulan sebelum bahan baku digunakan dengan estimasi bulanan dan dalam jumlah satuan. Selain itu bahan baku pada sistem DS cenderung menumpuk di gudang dan mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya penyimpanan. Sistem OKB pemesanan dilakukan untuk part lokal dengan estimasi harian dan dalam jumlah lot dan meminimalisir persediaan. Berdasarkan analisis diskriminan, sistem OKB terjadi penurunan koefisien diskriminan sebesar 0,01 poin pada kontruksi isi pekerjaan dan dinilai dapat menurunkan produktivitas walaupun tidak signifikan. Pada kontruksi organisasi kerja meningkat sebesar 0,281 poin dan dinilai dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Pada kontruksi perbaikan terus-menerus menurun sebesar 0,370 poin dan dinilai dapat menurunkan produktivitas secara signifikan. Berdasarkan analisis biplot sistem DS mempunyai karakteristik sebagai sistem yang memiliki waktu lebih banyak untuk melaksanakan tugas-tugas. Sistem OKB pada kontruksi isi pekerjaan memiliki karakteristik kebijakan SDM dalam hal pelatihan dan rotasi, kondisi kerja mendukung konsentrasi, peralatan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pada kontruksi organisasi kerja memiliki keunggulan waktu yang tersedia, beban kerja pada awal proyek, jumlah SOP yang diikuti, layout tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan dalam hal kontruksi perbaikan terus-menerus memiliki karakteristik sistem produksi mempengaruhi tugas-tugas operasional, partisipasi pencegahan error, frekuensi perbaikan, penggunaan kreativitas dan partisipasi pengambilan keputusan. Keyword:
Judul: Study work time and productivity of avanza assembly process at trimming 0 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Abstrak: Assessment of work time and productivity should be done routinely by a company. One of the aims is to monitor whether the standard work time can still be used or need adjustment. This is important since PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, the Indonesia's largest automotive company, has a high production target of 150,000 units of vehicles per year. Assessment of work time begins with the measurement of actual work time. From the measurement of actual working time, normal time and standard time for each activities were then caculated. Afterward, the utilization rate of time and productivity were calculated from the existing standard time and from the calculated standard time. In measurement of work time for preparations of RR Axle Avanza in Trimming 0 activities, Assembly Production Department in Karawang Plant, it was found that the operator had a 71 seconds lack time from 15 activities, while having 202 seconds remaining time from 22 activities. The utilization rate the existing standard time was 73,53% and the productivity was 7,27 units/hour. After the calculation of new standard time, it was obtained that the utilization rate was 87,3% and the productivity was 8,63 unit/hour with 53 seconds unutilized time and no lack time. This shows that the new standard time can be used as a guidance for preparations of RR Axle Avanza activities. Keyword:
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp .. Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
Judul: Keragaman Genetik Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) Berdasarkan Gen 16S rRNA dan COI di Perairan Utara Jawa Abstrak: Ikan kembung (Rastrelliger spp.) merupakan kelompok ikan pelagis kecil yang menjadi komoditas utama penangkapan di Perairan Utara Jawa. Untuk pengelolaan yang lebih baik, penentuan spesies dan keragaman genetik ikan kembung harus didasarkan pada analisis morfologi dan genetik. Penelitian ini bertujuan memvalidasi spesies dan menduga keragaman genetik ikan kembung melalui analisis molekuler berdasarkan gen 16S rRNA dan COI. Penelitian ini menggunakan teknik DNA Barcoding. Contoh ikan kembung diawetkan dalam microtube dengan larutan alkohol 96%. Di laboratorium, contoh diisolasi dan diekstraksi menggunakan kit komersial Gene Aid. Hasil disekuensing dan disejajarkan dengan spesies lain yang berasal dari GenBank pada program MEGA 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies ikan kembung yang diidentifikasi adalah spesies Rastrelliger kanagurta. Rastrelliger kanagurta yang diteliti berasal dari nenek moyang yang sama dan memiliki tingkat keragaman genetik yang tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat stabilitas dan kebugaran reproduksi ikan kembung yang diuji dalam kondisi yang baik. Upaya pengelolaan yang direkomendasikan adalah Rastrelliger kanagurta sebaiknya dikelola pada wilayah pengelolaan yang sama. Keyword: 16S rRNA gene, DNA Barcoding, COI gene, Rastrelliger spp
Judul: Molecular identification of the indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) based on 16S rRNA gene markers in FMA NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management Abstrak: Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki nilai ekonomis penting bagi nelayan. Ikan pelagis kecil di WPP-NRI 572 dan WPP-NRI 573 telah mengalami kondisi fully-exploited. Penelitian ini bertujuan memastikan spesies, keragaman genetik dan kekerabatan spesies secara molekuler ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) berdasarkan marka gen 16S rRNA di WPP-NRI 572 dan 573 sebagai dasar pengelolaan perikanan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 hingga Januari 2022. Sampel ikan diambil dari perairan Labuan, Cilacap, dan Banyuwangi dengan jumlah total sebanyak 9 individu. Urutan basa nukleotida hasil sekuensing dianalisis menggunakan software MEGA X. Hasil identifikasi DNA barcoding, menunjukkan spesies ikan kembung dari tiga lokasi berbeda merupakan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Nilai keragaman genetik ikan kembung lelaki dari tiga lokasi termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan populasi ikan kembung tergolong stok yang baik, The Indian Mackerel has important economic value for fishermen. The small pelagic fisheries in WPP-NRI 572 and WPP-NRI 573 have experienced a fully-exploited condition. This study aims to determine species certainty, genetic diversity and genetic relationships of indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) molecularly based on 16S rRNA gene markers in WPP-NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management. The research was conducted from June 2021 to January 2022. Fish samples taken from the waters of Labuan, Cilacap, and Banyuwangi with a total of 9 individuals. The nucleotide base sequences of the sequencing results were analyzed using MEGA X software. The identification results of DNA barcoding showed that the mackerel species studied from three different locations were the Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta). The results showed that the genetic diversity value of male mackerel from three locations was included in the high category indicating that the mackerel population was classified as a good stock. Keyword: 16S rRNA genes, genetic diversity, Rastrelliger kanagurta
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Evaluasi dan desain sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari kegiatan akademik : studi kasus pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Abstrak: Penggunaan bahan berbahaya dan beracun dalam suatu kegiatan akan selalu nenghasilkan limbah B3. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo. Nomor 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, limbah B3 didefinisikan sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan Lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 mengenai Penetapan Institut Pertanian Bogor menjadi Badan Hukum Milik Negara, disebutkan bahwa sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, institut memiliki Fakultas, yang berfungsi mengkoordinasikan dan menjaga mutu pelaksanaan kegiatan akademik. Kegiatan akademik secara teknis dilaksanakan oleh Jurusan, yaitu pada Unsur Penunjang Pelaksana, yang terdiri atas Perpustakaan, Laboratorium, Bengkel atau Studio, Pusat Informasi, Kebun Percobaan, Keamanan dan lain sebagainya. Laboratorium riset dan komersial, serta bengkel, menurut Corbitt (1995) merupakan sumber limbah B3 minor, dan dalam Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan limbah B3 disebutkan bahwa penghasil limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3. Dengan dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka kajian ini difokuskan pada Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian survei evaluasi formatif, yang menurut Singarimbun dan Effendi (1995), merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, kemudian mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan serangkaian hal yaitu (1) penginventarisasian peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia mengenai pengelolaan B3 dan limbah B3, (2) pengidentifikasian Laboratorium dan Bengkel Jurusan di FATETA dan jenis limbah B3 yang dihasilkannya, (3) kuantifikasi potensi limbah B3 dari kegiatan akademik di Laboratorium dan Bengkel tersebut, (4) pengumpulan informasi kondisi sistem pengelolaan limbah B3 yang ada saat ini, (5) penyusunan rekomendasi strategi perbaikan pengelolaan limbah B3, serta (6) desain sistem pengelolaan limbah B3, terutama desain prosedur operasional penanganan limbah B3 FATETA, yang disesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia dan kondisi di masing-masing Jurusan. Keyword:
Judul: Pengaruh Pembuangan Limbah B3 Organik terhadap Serapan Logam Berat Tembaga (Cu) dan Kromium (Cr), Beberapa Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Kangkung Darat (Ipomoea reptans) Pada Latosol Darmaga Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui kandungan logam berat di dalam tanaman akibat pemberian dua jenis limbah organik yaitu limbah industri pulp "Pupar" dan limbah industri makanan "Trebor", (2) Mengetahui pengaruh kedua jenis limbah terhadap sifat fisik dan kimia tanah, (3) Mengetahui pengaruh kedua jenis limbah terhadap pertumbuhan dan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans) (4) Menentukan jumlah limbah atau konsentrasi unsur logam berat Cu dan Cr yang boleh dibuang pada suatu Lokasi Pembuangan Limbah Akhir (LPA). Keyword:
Judul: Aplikasi Persamaan Gelombang Navier-Stokes Incompressible Untuk Memprediksi Nilai Tukar Rupiah Dengan Metode Crank- Nicolson. Abstrak: Pergerakan nilai tukar mata uang memiliki kemiripan dengan model fisika yaitu pergerakan fluida pada aliran turbulensi. Pemberian informasi pada pasar valuta asing mengakibatkan pergerakan kurs tidak stabil dan pemberian energi pada aliran turbulensi mengakibatkan partikel fluida bergerak secara acak dengan kecepatan fluktuatif. Penelitian ini untuk memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar menggunakan persamaan gelombang Navier-Stokes incompressible yang telah termodifikasi dengan parameter-parameter ekonomi. Analogi parameter ekonomi ke parameter fisika seperti produk domestik bruto (PDB) sebagai diameter pipa fluida, neraca perdagangan 2 negara sebagai bilangan reynold dan kelajuan aliran fluida sebagai perubahan nilai kurs. Solusi persamaan Navier-Stokes untuk penelitian ini diselesaikan secara numerik menggunakan metode finite difference Crank-Nicolson. Data hasil prediksi nilai kurs rupiah terhadap dollar dibandingkan dengan data kurs aktual. Hasil prediksi kurs dari persamaan Navier-Stokes dengan metode Crank-Nicolson selama 5 periode menghasilkan persentase error sebesar 0.0902%, 0.6389%, 0.3766%, 0.2721% dan 0.3146% terhadap data kurs aktual. Keyword: kurs, metode Crank-Nicolson, fluida, Navier-Stokes
Judul: Angka formol susu sapi perah di Kotamadya Bogor Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Jurusan Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, dari tanggal 9 Juli 1985 sampai dengan 20 September 1985. Tujuannya adalah (i) untuk mengetahui angka formol susu Sapi Perah di Kotamadya Bogor, sebagai langkah awal untuk mempergunakan Metoda Titrasi Formol dalam mengukur kadar protein susu, (ii) sejauh mana pengaruh Hari Pengambilan melihat dan Jenis-jenis Usaha berpengaruh terhadap angka formol dan angka protein susu di Kotamadya Bogor. Angka formol susu Sapi Perah di Kotamadya Bogor rata-rata 1.52, sedangkan untuk Perusahaan Susu 1.59, Peternakan Rakyat 1.54 dan Koperasi Susu sebesar 1.42. Ang- ka formol ini secara nyata (P<0.05) dipengaruhi oleh Jenis Usaha. Hari Pengambilan, interaksi antara Jenis Usaha dan Hari Pengambilan berpengaruh sangat nyata terhadap angka formol. (P<0.01) Kadar protein susu di Kotamadya Bogor rata-rata 3.01%, sedangkan masing-masing Jenis Usaha adalah 3.08% untuk Peternakan Rakyat, 3.10% untuk Peternakan Susu dan 2.85% untuk Koperasi Susu. Keyword:
Judul: Gambaran kadar protein air susu selama masa kolostrum sampai dengan minggu ke empat setelah kelahiran : studi kasus Abstrak: Protein dalam air susu sangat dibutuhkan manusia atau hewan terutama dalam masa pertumbuhan dan juga untuk mengganti sel jaringan yang telah rusak. Kolostrum adalah air susu yang pertama kali disekresi- kan setelah kelahiran. Dalam masa kolostrum, kadar protein meningkat terutama albumin dan globulin yang digunakan untuk pertahanan tubuh anak. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui gambaran kadar protein air susu sapi selama masa kolostrum sampai dengan minggu keempat setelah kelahiran. Sampel air susu berasal dari seekor sapi perah produktif di peternakan Gunung Batu, Bogor. Formol titrasi adalah metoda yang pakai untuk menghitung kadar protein air susu. Dengan toda Formol titrasi diperoleh bahwa dalam 24 jam setelah sapi melahirkan kadar protein susu tinggi, kemudian turun secara tajam. Kadar protein menunjukkan angka tetap pada minggu ketiga, kemudian meningkat secara perlahan-lahan. Pemberian makanan yang tidak seimbang sangat berpengaruh terhadap kadar protein air susu, dan ini terlihat dari gam- baran kadar protein air susu yang tidak teratur. Dari analisa statistik didapatkan, bahwa ada pengaruh antara hari laktasi dengan kadar protein air susu. Menurut Wiesner (1985), metoda Formol titrasi sebaiknya digunakan untuk menghitung kadar protein air susu dalam periode lak- tasi normal… Keyword:
Judul: Perencanaan Lanskap Pantai Lampuuk Berbasis Mitigasi Tsunami untuk Pengembangan Kawasan Wisata di Lhoknga Aceh Besar Abstrak: Landscape planning in disaster-prone areas, such as on the beach at Lampuuk could be viewed as part of disaster mitigation in the region. The use of local vegetation as part of the planning element can be a part of the environmental conservation efforts that are expected to create a sustainable environment. In general this study was aimed to identify the impact of the tsunami disaster and increase the space in that location. In particular this research was aimed to identify the biophysical aspects, environmental, social, and economic issues in coastal areas that relate to the Lampuuk tsunami disaster mitigation, to analyze the potential and constraints in that location and to make the landscape planning of tourism area based on tsunami disaster mitigation. Research methods used is a recreation area approach expressed by Gold (1980). This method consists of five stages, including preparation, inventory, analysis, synthesis and planning. The research was carried out at the landscape of Lampuuk Beach in Lhoknga, Aceh Besar Regency, Aceh Province. This study started from February to April 2012. As the result found that the basic concept of landscape planning is developing the tourist area based on tsunami mitigation which can serve as evacuation, mitigation and tourism space. The concept and plan consisting of two conditions. The first condition during normal conditions or as a regular tourist area, can be turned into evakuatif function when tsunami happen. It was concluded that the site is divided into three zones, (1) primary zone: consisting of space tourism, mitigation, evacuation; (2) semi primary zone: is development spaces; and (3) support zone: the cultivation, conservation of coastal vegetation, plantations and farm. The plan consist of siteplan which is devided into activity, facilities, circulation and vegetation plans. Keyword:
Judul: Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Abstrak: komoditas unggulannya adalah brokoli dengan pangsa pasar Indonesia 15-20 persen/tahun. Namun demikian jaminan kualitas, jumlah pasokan kurang dan pengiriman yang belum tepat waktu merupakan penyebab belum efisiennya kinerja rantai pasokan brokoli. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan mengkaji pengelolaan rantai pasokan brokoli organik pada PT Agro Lestari, (2) menganalisis kinerja rantai pasokan brokoli organik dalam hal efisiensi dan pelaksanaan kemitraan, dan (3) menganalisis alternatif kebijakan pengembangan manajemen rantai pasokan berdasarkan hasil evaluasi rantai pasokan. Penelitian akan dilakukan di PT Agro Lestari, Jl. Raya Puncak Jl. Diklat PLN No. 1 Cibogo Kabupaten Bogor dan kebun petani mitra yang berada di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian mengenai manajemen rantai pasokan brokoli organik tersebut dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung, kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Responden dalam penelitian ini adalah petani brokoli organik yang berada di Desa Cisarua, PT Agro Lestari, pihak PT X , dan Lotte Mart. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kerangka Food Supply Chain Networking (FSCN), analisis tataniaga, dan analisis deskriptif dengan menggunakan kesesuaian atribut. Keyword:
Judul: Analisis Willingness to Pay untuk Sayuran Organik di Toko All Fresh Bogor Abstrak: Populasi penduduk Indonesia yang menempati ranking 4 dunia menimbulkan peningkatan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang mengakibatkan semakin banyaknya makanan konvensional yang tidak lagi sehat beredar di pasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit degeneratif. Namun lambat laun masyarakat mulai sadar dan menuju pola hidup yang alami “back to nature” dengan mengkonsumsi produk makanan organik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay (WTP) sayuran organik bagi konsumen dan menentukan presentase penambahan harga WTP sayuran organik yang bersedia dikeluarkan oleh konsumen. Penelitian ini mnggunakan alat analisis deskriptif, crosstab, regresi logistik dan Contingent Valuation Method (CVM). Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP sayuran organik bagi konsumen meliputi status pernikahan, usia konsumen dan jumlah anggota keluarga serta kepedulian konsumen terhadap sayuran organik. Persentase penambahan harga WTP yang dikeluarkan oleh konsumen untuk masing-masing sayuran yang dijadikan obyek penelitian adalah WTP produk wortel 58,80%; selada 29,61%; brokoli 24,42%; kembang kol 25,83%; kol 46,82% dan pakchoy 19,97%. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Formulasi marshmallow spirulina dan kerusakan mikrobiologis selama penyimpanan Abstrak: Spirulina merupakan salah satu jenis mikroalga autotrof berwarna biru hijau dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix) yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan karena memiliki kandungan nutrisi protein, asam lemak, vitamin, pigmen, dan antioksidan yang tinggi. Konsumsi Spirulina masih rendah, karena produk yang beredar masih dalam bentuk suplemen kapsul dengan harga tinggi. Pengembangan produk marshmallow diharapkan dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan konsumsi Spirulina serta dapat bermanfaat untuk menciptakan suatu produk yang sehat dan tanpa pewarna buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula terbaik marshmallow yang diperkaya dengan Spirulina dan mengkarakterisasi kimia produk dan aktivitas antioksidan, serta mengetahui kerusakan mikrobiologis marshmallow Spirulina selama penyimpanan. Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain kultivasi Spirulina dalam media Zarrouk teknis modifikasi, penentuan formula terpilih marshmallow dengan penambahan Spirulina komersial (1, 2, dan 3%), perbaikan formula terpilih dan pembuatan marshmallow Spirulina kultur, analisis komponen kimia, dan analisis kerusakan mikrobiologis selama penyimpanan. Formula terpilih dinilai berdasarkan uji hedonik. Marshmallow terpilih kemudian dianalisis proksimat, aktivitas antioksidan, dan dilakukan perhitungan informasi gizi serta dibandingkan dengan marshmallow tanpa penambahan Spirulina (kontrol). Marshmallow disimpan pada suhu ruang selama enam hari. Analisis yang dilakukan selama penyimpanan adalah total mikroba dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dan aktivitas air (aw). Formula marshmallow terpilih yaitu marshmallow Spirulina 2% yang memiliki nilai penerimaan tertinggi dari panelis. Secara umum kandungan gizi marshmallow Spirulina lebih tinggi dibandingkan dengan marshmallow kontrol. Komposisi kimia marshmallow Spirulina yaitu kadar air 6,97% (bb), kadar abu 0,37% (bb), kadar protein 11,37% (bb), dan kadar lemak 1,86% (bb.) Komposisi kimia marshmallow kontrol yaitu kadar air 7,23% (bb), kadar abu 0,66% (bb), kadar protein 10,95% (bb), dan kadar lemak 1,53% (bb). Nilai IC50 aktivitas antioksidan marshmallow kontrol yaitu 10365,24 ppm dan marshmallow Spirulina yaitu 8261,38 ppm. Selama penyimpanan marshmallow Spirulina mengalami kerusakan yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas air (aw) dan meningkatnya jumlah mikroba. Pada akhir masa simpan (6 hari) kadar aw pada masing-masing marshmallow kontrol dan marshmallow Spirulina yaitu 0,667 dan 0,685, sedangkan total mikroba yaitu 1,0x105 cfu/g dan 1,8x106 cfu/g. Keyword:
Judul: Formulasi Dan Pendugaan Umur Simpan Biskuit Tepung Mocaf Spirulina Dengan Substitusi Krim Kelapa Abstrak: Spirulina merupakan organisme Cyanobacteria kelompok alga hijau biru, berukuran mikroskopis, mengandung nutrisi bermanfaat seperti protein, lemak, karbohidrat, serta kaya akan mineral, vitamin, serat, dan pigmen. Spirulina hingga saat ini belum banyak diaplikasikan pada pangan baik makanan maupun minuman termasuk biskuit. Biskuit mocaf dapat dimodifikasi dengan cara penambahan Spirulina dan krim kelapa, sehingga dihasilkan biskuit yang kaya protein. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula biskuit mocaf Spirulina, membandingkan komposisi kimia biskuit mocaf Spirulina dengan biskuit komersial, serta menentukan umur simpan biskuit dengan pendekatan Arrhenius. Formula terpilih didapatkan dari hasil analisis organoleptik yaitu biskuit mocaf Spirulina dengan penambahan krim kelapa 10 g (P1), memiliki kandungan protein 3,63% lebih tinggi dari biskuit komersial dengan kandungan protein 1,63%. Kandungan lemak 1,74%, lebih rendah dari lemak biskuit komersial 3,27% per sajian kemasan 18 g. Aktivitas antioksidan biskuit mocaf Spirulina P1 adalah 2370 ppm. Dugaan umur simpan biskuit mocaf Spirulina dengan pendekatan Arrhenius yang disimpan pada suhu kamar adalah 2,4 bulan. Keyword: Biskuit, krim kelapa, mocaf, Spirulina, umur simpan
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Rancangan Solusi Konflik Lahan di Taman Nasional Alas Purwo Abstrak: Permasalahan konflik yang terjadi di Taman Nasional Alas Purwo berupa konflik lahan yang terjadi antara pengelola TNAP dan masyarakat yang diwakili oleh Forum Peduli Tanah Pusaka. Konflik lahan terjadi akibat Perambahan kawasan hutan oleh masyarakat yang digunakan untuk lahan pertanian seluas 10 ha yang terjadi sejak tahun 2000. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan membuat rancangan solusi konflik untuk menyelesaikan konflik lahan. Upaya - upaya yang dilakukan oleh pihak TNAP dalam mengatasi konflik lahan dan konflik dalam pemanfaatan lahan yang terjadi di kawasan Blok Patuk yaitu melalui koordinasi dan pertemuan- pertemuan dengan para pihak - pihak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak TNAP dalam menyelesaikan konflik pengelolaan kawasan di Blok Patuk sampai saat ini belum ada hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pemilihan strategi yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik lahan di kawasan Blok Patuk tersebut yaitu strategi problem solving yang bersifat solusi integratif dengan terwujudnya kesepakatan bersama untuk meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian kawasan TNAP. Keyword: konflik lahan, strategi konflik, upaya penyelesaian
Judul: Pengelolaan Resolusi Konflik Agraria Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango: Strategi Kolaborasi dan Keberlanjutannya Abstrak: Perubahan rezim kawasan hutan dari Perhutani ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyebabkan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional tereksklusi dari kawasan hutan. Hal tersebut telah mendorong terjadinya konflik agraria. Konflik tersebut dapat diatasi dengan resolusi konflik. Resolusi konflik yang dilakukan berupa kolaborasi. Hal terakhir ini bertautan dengan mewujudnya keberlanjutan pada dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi. Tujuan umum penelitian ini yaitu menganalisis pengelolaan resolusi konflik agraria kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, strategi kolaborasi, dan keberlanjutannya. Penelitian ini dilakukan di Blok Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan melibatkan 46 eks penggarap hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung oleh data kualitatif. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, adanya hubungan yang cukup dan signifikan antara tipe pengelolaan kolaborasi consultative dengan tingkat keberlanjutan masyarakat dan lingkungannya. Keyword: Keberlanjutan, kolaborasi, resolusi konflik
Judul: Peranan leukosit dalam sistem imun ikan teleost Abstrak: Menurut Lagler, Bardach, Miller dan Passino (1977) leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Leukosit ikan terbagi menjadi leukosit granular dan leukosit agra nular. Selanjutnya leukosit granular terdiri dari eosin ofil, basofil dan neutrofil, sedangkan leukosit agranul- ar terdiri dari monosit, limfosit dan trombosit. Dalam keadaan normal leukosit ikan jumlahnya berkisar antara 3 20.000-150.000 butir tiap mm (Lagler et al, 1977). Eosinofil dan basofil Atlantic salmon dapat ditemu- kan dalam darah perifer dan limpa. Namun jumlah terba- nyak ditemukan dalam pronefros (Anderson, 1974). Keada- an demikian juga ditemukan pada neutrofil trout (Ander- son, 1974), plaice (Ellis, 1988b) dan carp (Suzuki dan Hibiya, 1988). Selanjutnya limfosit teleost dapat dite- mukan dalam pronefros (Anderson, 1974; Ellis, 1988b), timus (Anderson, 1974), darah perifer (Conroy, 1972) dan limpa (Anderson, 1974). Sedangkan makrofag dapat ditemu kan dalam jumlah sedikit pada limpa dan darah perifer (Conroy, 1972) dan dalam jumlah banyak pada pronefros (Anderson, 1974). Fagositosis bakteri oleh eosinofil telah dilaporkan pada goldfish (Rijkers, 1980) dan carp (Pliszka, 1939 da lam Rijkers, 1980). Sedangkan Bell (1976) melaporkan fagositosis bakteri oleh neutrofil. Makrofag ikan dila- porkan mampu memfagositosis bakteri (Anderson, 1974; Bell, 1976; McArthur dan Fletcher, 1985), partikel kar- bon (Anderson, 1974) dan runtuhan sel (Klontz et al, 1966 dalam McArthur dan Fletcher, 1985). Selanjutnya te lah dilaporkan pula bahwa trombosit ikan mempunyai sifat fagositik (Yokohama, 1960; Fange, 1968; Ferguson, 1976 dalam Rijkers, 1980). Sedangkan limfosit ikan berperan dalam respon imun yang diperantarai sel dan respon imun humoral (Rijkers, 1980; Ellis, 1988b). Respon imun ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu (Ellis, 1982; Rijkers, 1980), polutan (Rij kers, 1980; Ellis, 1988a), penyinərən (Rijkers, 1980), makanan (Ellis, 1988a) dan antibiotik (Rijkers, 1980)…. Keyword:
Judul: Pengukuran Daya Serap Karbon Dioksida Menggunakan Kurva Sinusoidal pada Tiga Jenis Bambu. Abstrak: Climate change are an effect from increase CO2 level in the air which can be reduced by planting green plant that have higher affinity toward CO2 such as bamboo. This research counted how much CO2 absorption using sinusoidal equation at three bamboo species. Sample taken from Bambusa vulgaris, Gigantochloa apus and Gigantochloa robusta leaves that were young, mature, and old respectively. The amount of CO2 absorption by bamboo were comparable to carbohydrate mass formed during the process of photosynthesis which calculated by determining the carbohydrate using Cu-Nelson method. This research showed that the mass value of carbohydrates from three bamboo species exceeds the CO2 absorption from slow growing species and almost close to fast growing species. The three bamboo species can be optioned in climate change reduction efforts caused an increase CO2 level in the air. Keyword: sinusoidal equation, Gigantochloa robusta, Gigantochloa apus, CO2 absorption, Bambusa vulgaris
Judul: Daya Rosot Karbondioksida Oleh Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota di Kampus IPB Darmaga Abstrak: The increase of temperature in urban area is indirectly caused by the increase of Carbon Dioxide (CO2) concentration in the atmosphere. The increase is caused by land cover alteration and high amount of human activities which uses fossil fuel. The existence of urban forest is one of the ways to coupe the increase of CO2 concentration in the urban atmosphere. Through photosynthesis process, CO2 gas is absorbed by various plants in urban forest and afterwards being released as Oxygen (O2). To control or reduce the concentration of CO2 effectively, in the establishment of urban forest, selection of plants which have maximum ability in reducing CO2 concentration needs to be done. The objectives of this research are to obtain data CO2 sink ability of 15 urban forest plant species in Bogor Agricultural University and to obtain data about the plant species that has the effective CO2 sink ability among the plants which are measured. The measuring of CO2 sink ability was conducted using carbohydrate method. CO2 mass is obtained by converting carbohydrate mass produced in photosynthesis. Other data taken include leaf area and the number of leaves. The higher the leaf area, the higher CO2 sink ability of a leaf. The higher number leaf of a tree, the higher CO2 sink in a tree. The CO2 sink ability of 15 plant species in cm2 of leaf area are (g CO2/cm2/hour): M. caesia 3,793 x 10-4; D. indica 2,180 x 10-4; B. racemosa 1,600 x 10-4; S. campanulata 1,249 x 10-4; M. champaca 1,176 x 10-4; S. malacense 0,820 x 10-4 ; B. capitella 0,805 x 10-4; C. cauliflora 0,734 x 10-4; V. pubescens 0,669 x 10-4; C. inophyllum 0,629 x 10-4 ; M. ferrea 0,479 x 10-4; A. moluccana 0,357 x 10-4; A. dammara 0,268 x 10-4-; and G. dulcis 0,089 x 10-4. The CO2 sink ability of 15 plant species in urban forest in order from the highest are D. indica, M. caesia, S. campanulata, C. inophyllum, B. racemosa, V. pubescens, M. ferrea, C. cauliflora,B. capitella, G. dulcis, M. champaca, S. malacense, A. moluccana, and A. dammara. Keywords: carbon dioxide sink, urban forest. Keyword:
Judul: Berbagai jenis vaksin marek pada ayam Abstrak: Penyakit Marek merupakan penyakit menular pada ayam yang disebabkan oleh virus herpes (DNA) ditandai dengan in filtrasi sel-sel neoplasma, pleomorf dan limfosit pada sya raf dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini cukup menimbulkan kerugian pada peternak ayam di seluruh dunia termasuk Indonesia, untuk itu usaha pencegahan terhadap penyakit ini terus dilakukan. Vaksinasi merupakan suatu cara yang efektif untuk pencegahan penyakit Marek. dianggap paling Vaksinasi biasa- nya dilakukan di peternakan ayam pembibit diberikan pada ayam umur 1 hari. Vaksin Marek ada 4 macam yaitu: Vaksin HVT, atenuasi, avirulen dan polivalen yang merupakan cam- puran dari ketiga jenis vaksin tersebut. Kelemahan vaksin HVT, atenuasi dan avirulen adalah ku rang atau tidak efektif terhadap beberapa galur virus Marek di alam selain dipengaruhi oleh maternal antibodi dari HVT atau yang homolog. Ternyata kelemahan-kelemahan seper ti ini tidak berlaku bagi vaksin polivalen. Oleh Witter (1982) dinyatakan bahwa vaksin polivalen paling efektif di bandingkan dengan vaksin Marek tunggal. Vaksin polivalen belum dipasarkan secara meluas dan masih merupakan barang baru. Diharapkan kehadiran vaksin polivalen ini dapat menggantikan vaksin HVT yang biasa digunakan di lapangan…. Keyword:
Judul: Characteristics of Particle Board from Oil Palm Fronds and Water Soluble Chitosan Adhesive using Three-step Press Method Abstrak: Mengurangi ketergantungan akan kayu dan emisi formaldehida yang berbahaya menjadi alasan utama dilakukannya studi papan partikel berperekat organik. Pelepah sawit dan kitosan larut air telah diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh metode kempa three-step press terhadap sifat fisis, mekanis, dan akustik dari papan partikel pelepah sawit berperekat kitosan larut air. Papan partikel disintesis pada variasi suhu 180 oC dan 200 oC. Total waktu pengempaan selama 15 menit dengan breathing stage diletakkan di menit 5 dan menit 10 untuk perlakuan three-step press. Hasil penelitian menunjukkan peletakan fase breathing stage yang semakin mendekati akhir dari total waktu pengempaan meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan. Berdasarkan hasil penelitian ini dan merujuk penelitian terdahulu, ada faktor jenis perekat yang berpengaruh pada efektifitas metode three-step press. Secara keseluruhan, variasi suhu 180 oC menghasilkan sifat papan yang lebih baik daripada suhu 200 oC. Pengujian sifat akustik menunjukkan papan yang dikempa dengan metode three-step press termasuk kedalam kategori penyerap suara kelas C menurut standar ISO 11654:1997 dengan nilai NRC sebesar 0,60., Reducing both dependence on wood and harmful formaldehyde emissions are the main reasons for the study of green adhesive particleboard. Palm fronds and water-soluble chitosan have been known to be utilized as raw materials for environmentally friendly particleboard. The purpose of this study was to analyze the effect of the three-step press method on the physical, mechanical, and acoustic properties of water-soluble chitosan-adhesive palm frond particleboard. The particleboard was synthesized at temperature variations of 180 oC and 200 oC. The total pressing time was 15 minutes with the breathing stage placed at 5 minutes and 10 minutes for the three-step press treatment. The results showed that placing the breathing stage closer to the end of the total pressing time improved the physical and mechanical properties of the board. Based on the results of this study and referring to previous research, there is a factor of adhesive type that affects the effectiveness of the three-step press method. Overall, the 180 oC temperature variation produced better board properties than the 200 oC temperature. Tests of acoustic properties show that the board forged with the three-step press method is included in the class C sound-absorbing category according to ISO 11654: 1997 standard with an NRC value of 0.60. Keyword: Papan Partikel, Sifat Akustik, Kitosan larut air, Pelepah sawit, three-step press, acoustical properties, oil palm fronds, particleboard, water-soluble chitosan
Judul: Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Jerami dengan Variasi Kadar Perekat Urea Formaldehyde dan Isocyanate Abstrak: Kebutuhan bahan baku kayu sebagai penggunaan struktural maupun nonstruktural dari hari ke hari semakin menunjukkan peningkatan. Berdasarkan Statistik Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Tahun 2008, dapat diketahui bahwa realisasi pemenuhan bahan baku industri primer hasil hutan kayu per bulan Juni 2008, untuk kayu bulat tahun 2008 sebesar 46.403.598,76 m3, sedangkan realisasinya tahun 2008 sebesar 36.268.586,25 m3. Dengan kurangnya pemenuhan bahan baku kayu bulat maka industri harus mengurangi kebutuhan bahan bakunya. Industri yang dapat mengganti kayu bulat sebagai bahan baku adalah industri yang dapat memanfaatkan kayu dengan beragam ukuran, misalnya industri papan partikel. Industri papan partikel dapat beralih menggunakan bahan berlignoselulosa lain sebagai pengganti kayu. Alternatif pengganti kayu yang dapat dikembangkan salah satunya adalah jerami. Selama ini, jerami digunakan untuk bahan pembersih atau juga kerajinan tangan, namun masih banyak yang akhirnya hanya dibakar atau jadi bahan pakan ternak. Isroi (2008) menyatakan produksi jerami padi sebesar 15 ton/ha. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan suatu produk papan partikel jerami dengan menggunakan perekat urea formaldehyde (UF) dan isocyanate yang belum banyak ditemukan penelitiannya. Bahan yang digunakan yaitu batang jerami yang masih segar lalu dipotong-potong dan dikeringkan. Setelah itu digiling untuk mendapatkan partikel yang seragam dan menghilangkan rongga batang jerami. Partikel yang akan dibuat papan dioven pada suhu 60-80°C untuk mendapatkan kadar air dibawah 6%. perekat yang dipersiapkan jenis UF dan isocyanate dengan kadar masingmasing 10%, 12%, dan 14%. Perekat diaduk dengan partikel dalam rotary blender, dilanjutkan dengan pencetakan lembaran dan pengempaan dengan suhu 160°C, tekanan 25 kg/cm2 selama 10 menit. Pengujian produk mengacu kepada Japanese Standard Association, JIS A 5908 : 2003, mengenai particleboard. Sifat fisis meliputi kerapatan dengan ratarata antara 0,75 g/cm3 0,90 g/cm3, kadar air dengan nilai rata-rata 4,66-6,30%, daya serap air 2 jam dan 24 jam masing-masing berkisar antara 30,01-83,30% dan 82,11-120,89%, pengembangan tebal 2 jam dan 24 jam berkisar antara 11,91- 40,73% dan 24,99-72,19%. Sifat mekanis meliputi modulus lentur (MOE) berkisar antara 10704,86-13342,53 kg/cm2, modulus patah (MOR) berkisar antara 62,85858-132,7962 kg/cm2, internal bond berkisar dari 0,24 kg/cm2 sampai 1,39 kg/cm2, dan kuat pegang sekrup berkisar antara 32,60-59,43 kg. Sifat fisis dan mekanis papan partikel yang memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 adalah kadar air, kerapatan, kuat pegang sekrup dan MOR yang hanya papan dengan perekat isocyanate. Papan partikel isocyanate 14% merupakan papan terbaik dalam hasil penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai daya serap air dan pengembangan tebal paling rendah serta nilai internal bond, kuat pegang sekrup, MOE, dan MOR paling tinggi Keyword:
Judul: Prevalensi Kecacingan Ancylostoma spp pada Anjing (Studi Kasus di Rumah Sakit Hewan Jakarta Periode Januari-Desember Tahun 2000). Abstrak: Anjing seperti halnya juga hewan-hewan lain sangat mungkin terserang penyakit, salah satunya oleh infeksi cacing. Salah satu cacing yang banyak menginfeksi pasien-pasien anjing di Rumah Sakit Hewan Jakarta adalah cacing Ancylosroma spp. Jumlah pasien anjing yang terinfeksi cacing Ancylostomn spp selama Tahun 2000 sebanyak 491 ekor. Keyword:
Judul: Aktivitas Antibakteri Lisozim Kering Beku Telur Unggas Lokal Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Abstrak: Lisozim merupakan komponen bioaktif yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas antibakteri lisozim kering beku unggas lokal terhadap bakteri gram positif dan gram negative. Sampel lisozim kering beku (LKB) yang digunakan yaitu LKB komersial (LKBK), ayam ras (LKBAR), ayam kampung (LKBAK), dan LKB itik Cihateup (LKBIC). Bakteri uji gram positif yang digunakan adalah M. luteus dan S. aureus, sedangkan bakteri gram negatif adalah E. coli. Sampel LKB diberikan pada bakteri uji dengan perbedaan konsentrasi yaitu 0, 8, 16, 32, 64, 125, 250, dan 500 ppm. Nilai absorbansi dari pertumbuhan bakteri uji yang diinkubasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat terhadap bakteri uji, baik pada M. luteus, S. aureus, maupun E. coli. Daya hambat masing-masing LKB bersifat fluktuatif pada jenis bakteri dan konsentrasi yang berbeda. Tidak ada LKB yang memberikan penghambatan di bawah 50%. Penghambatan terbaik terdapat pada bakteri uji gram positif (M. luteus dan S. aureus), lebih baik dibandingkan gram negatif (E. coli). Keyword: absorbansi, aktivitas antibakteri, bakteri patogen, lisozim, pengeringan beku
Judul: Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Plantaricin from Four Strains of Lactobacillus plantarum Against Gram Negative Pathogenic Bacteria Abstrak: Bakteri Asam Laktat (BAL) menghasilkan bakteriosin yang merupakan substrat antimikrob berupa protein, namun tidak semua BAL dapat memproduksi bakteriosin. Lactobacillus plantarum termasuk spesies BAL yang memproduksi bakteriosin. Bakteriosin asal L. plantarum ini dikenal dengan nama plantarisin. Plantarisin dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami pada produk pangan dan pakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikrob plantarisin yang dihasilkan oleh empat galur L.plantarum yaitu 1A5, 1B1, 2B2, dan 2C12. Plantarisin diproduksi menggunakan metode purifikasi protein. Purifikasi protein yaitu pemurnian protein yang terdiri dari tiga tahap : purifikasi parsial dengan amonium sulfat, dialisis dan purifikasi menggunakan kromatographi pertukaran kation. Aktivitas penghambatan awal dilihat sebelum tahap purifikasi parsial dengan amonium sulfat. Penghambatan awal ini berupa zona hambat yang dihasilkan oleh supernatan bebas sel netral. Data zona hambat supernatan bebas sel netral diolah menggunakan rancangan faktorial RAL. Plantarisin diukur aktivitas penghambatannya terhadap tiga bakteri patogen Gram negatif, Escerichia coli ATCC 25922, Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Aktifitas penghambatan plantarisin diketahui melalui nilai penghambatan terkecil atau Minimum Inhibitory Concentration (MIC) yaitu konsentrasi terendah plantarisin yang dapat menghambat bakteri indikator. Nilai MIC yang diharapkan adalah serendah mungkin karena berarti pada konsentrasi rendah plantarisin sudah mampu menghambat bakteri indikator. Nilai MIC ditentukan melalui metode kontak. Data MIC diolah menggunakan rancangan RAL dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MIC terendah dihasilkan oleh plantarisin 1A5 yaitu sebesar 90% terhadap E. coli ATCC 25922, sebesar 90% terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan sebesar 80% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Plantarisin 1B1 memiliki nilai MIC sebesar 90% terhadap E. coli ATCC 25922, sebesar 95% terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan sebesar 97% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Nilai MIC plantarisin 2B2 yaitu sebesar 97% terhadap E. coli ATCC 25922 dan S. typhimurium ATCC 14028, serta sebesar 95% terhadap P. aeruginosa ATCC 27853. Nilai MIC plantarisin 2C12 terhadap E. coli ATCC 25922 yaitu sebesar 95%, sebesar 90 % terhadap S. typhimurium ATCC 14028 dan P. aeruginosa ATCC 27853. Kemampuan antimikroba plantarisin dipengaruhi oleh konsentrasi protein plantarisin dan sensitivitas bakteri indikator. Hasil penelitian ini menunjukkan plantarisin 1A5 memiliki konsentrasi protein tertinggi yaitu sebesar 122,40 mg/ml dan penghambatannya terhadap bakteri indikator juga paling tinggi dibandingkan iii dengan plantarisin dari galur L. plantarum yang lain. Berdasarkan nilai MIC yang dihasilkan oleh keempat jenis plantarisin dapat disimpulkan bahwa nilai MIC plantarisin yang diproduksi empat galur L. plantarum yaitu 1A5, 1B1, 2B2 dan 2C12 tidak selalu sama untuk setiap jenis bakteri indikator (patogen) Gram negatif. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
End of preview. Expand in Data Studio
README.md exists but content is empty.
Downloads last month
9