id
stringlengths
1
7
url
stringlengths
31
225
title
stringlengths
1
157
text
stringlengths
24
470k
word_count
int64
3
96k
4494
https://id.wikipedia.org/wiki/Yunani
Yunani
Yunani (, ), secara resmi bernama Republik Yunani, dikenal pada zaman purba sebagai Hellas, adalah sebuah negara tempat lahirnya budaya Dunia Barat yang berada di Eropa bagian tenggara, terletak di ujung selatan Semenanjung Balkan, di bagian timur Laut Tengah (Mediterania). Etimologi Kata "Yunani" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab: yaitu (al-yūnān), diserap dari bahasa Persia, yaitu Yunân. Penamaan tersebut berdasarkan Ionia, suatu wilayah pesisir barat Anatolia yang pernah menjadi daerah Yunani, sekarang bagian dari Turki. Dalam bahasa Yunani Kuno, negeri ini disebut sebagai Ἑλλάς (Hellas), sedangkan menurut pengucapan baku modern disebut sebagai Elláda. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal istilah Gerika, terutama penyebutan untuk bahasa Yunani, yang diserap dari bahasa Latin: Graecus, yaitu untuk menamai daerah yang sekarang terletak di sebelah utara Yunani, yang pernah dihuni oleh suku Graekos. Sejarah Prasejarah Daerah sekitar Attica dihuni sejak zaman Upper Paleolithic (30.000–10.000 SM), tetapi bukti arkeologi hanya dapat menunjukkan bahwa gua-gua kecil di sekitar Akropilis Athena dan mata air Klepsythra digunakan dalam masa Neolithic (3000–2800 SM). Di daerah Yunani inilah kebudayaan Eropa pertama kali muncul, dimulai dengan peradaban "Cycladic" di kepulauan Laut Aegea sekitar 3000 SM, peradaban "Minoan" di pulau Kreta (2700–1500 SM) dan peradaban "Mycenaean Greece" di tanah utama (1900–1100 SM). Periode antara 1200 dan 800 SM dikenal sebagai "Greek Dark Ages" diperkirakan setelah serangan orang Doria, yang mengakhiri zaman Mycenea. Dua karya sastra Yunani terkenal, Illiad dan Odyssey karya Homer, ditulis dalam zaman ini. Di akhir zaman kegelapan Yunani, muncul berbagai negara dan kota-negara di seluruh semenanjung Yunani sampai ke pantai Laut Hitam, Yunani Besar (Italia Selatan) dan Anatolia (Asia Kecil/Asia Minor), mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi dengan perkembangan budaya yang pesat, seperti bukti-bukti peninggalan arsitektur, drama, ilmu dan filsafat, yang dipelihara dalam lingkungan demokrasi. Namun, karena bukan suatu kesatuan, sering terjadi konflik antara negara-negara kecil di Yunani. Yang paling parah adalah Perang Peloponnesia, karena menandai hancurnya Kerajaan Atena sebagai penguasa penting di Yunani. Pada tahun 500 SM, Kekaisaran Persia (Achaemenid Empire) menguasai wilayah ini. Aleksander Agung Kerajaan Aleksander Agung membentang mulai dari Yunani di sebelah barat sampai ke Pakistan di sebelah timur dan Mesir di selatan, sebelum mati mendadak pada tahun 323 SM. Setelah kematiannya, kerajaan itu terpecah menjadi sejumlah negara kecil, yang akhirnya menjadi 4 negara terkemuka:1. Kerajaan Ptolemaik di Mesir (selatan)2. Kekaisaran Seleukia di Persia (timur)3. Kerajaan Pergamon di Asia Kecil (utara)4. Kerajaan Makedonia di Yunani (barat). Kekaisaran Romawi Timur Kekaisaran Romawi Timur berlangsung lebih dari 1000 tahun, mulai abad ke-4 M sampai tahun 1453. Selama berdirinya, Romawi Timur merupakan satu kekuatan penting di bidang ekonomi, budaya dan militer di Eropa. Kesultanan Utsmaniyah Kesultanan Utsmaniyah mulai menjamah wilayah Yunani di akhir abad ke-14. Pada waktu Istanbul (Konstatinopel) jatuh pada tahun 1453, banyak wilayah Kekaisaran Romawi Timur, termasuk kota kedua terbesarnya (yang sekarang menjadi kota kedua terbesar di Yunani modern), Thessaloniki, sudah direbut oleh kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1500-an sebagian besar Yunani ada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, termasuk Siprus (direbut tahun 1571) dan Kreta (direbut tahun 1670). Bagian yang tidak dikuasai Ottoman adalah kepulauan Ionia, yang tetap merdeka di bawah perlindungan Republik Venesia sampai direbut oleh Republik Prancis Pertama pada tahun 1797, dan Britania Raya pada tahun 1809, serta dikembalikan bersatu dengan Yunani pada tahun 1864. Setelah negosiasi bertahun-tahun, Republik Hellenik Pertama akhirnya diakui di bawah London Protocol pada tahun 1830. Abad modern Yunani menjadi anggota ke-10 Komunitas Eropa (kemudian menjadi Uni Eropa) pada tanggal 1 Januari 1981, dan memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang pesat. Investasi di bidang industri dagang dan infrastruktur, juga dana dari European Union serta turisme, perkapalan dan bidang jasa yang meningkat, membuat peningkatan taraf hidup yang tidak terjangkau sebelumnya. Negara Yunani memakai mata uang euro pada tahun 2001 dan dengan sukses menyelenggarakan Olimpiade musim panas tahun 2004 di Athena. Sejak akhir tahun 2000-an Yunani ditimpa resesi dan mengalami krisis moneter dan hutang, sehingga mengancam stabilitas pasar uang pada tahun 2010-2011. Geografi Batas wilayah Wilayah ini memiliki sejarah panjang dan kaya selama yang membawa pengaruh budaya besar pada tiga benua. Pada masa modern ini, Yunani adalah negara maju dengan indeks pembangunan pendapatan per kapita yang tinggi. Yunani mempunyai garis pantai terpanjang ke-11 di dunia, sepanjang , dengan banyak kepulauan (sekitar 1.400, di mana 227 dihuni), termasuk pulau Kreta (Crete), the Dodecanese, the Cyclades, dan kepulauan Ionia. Delapan puluh persen tanah Yunani terdiri dari pegunungan. Gunung tertinggi adalah Gunung Olympus 2.917 m (9.570 kaki). Politik Yunani adalah republik parlementer kesatuan. Konstitusi saat ini disusun dan diadopsi oleh Parlemen Revisi Kelima Hellenes dan mulai berlaku pada tahun 1975 setelah jatuhnya junta militer tahun 1967–1974. Telah direvisi tiga kali yakni tahun 1986, 2001, 2008 dan 2019. Konstitusi, yang terdiri dari 120 pasal, mengatur pemisahan kekuasaan menjadi cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dan memberikan jaminan khusus yang luas (ditegaskan lebih lanjut dalam 2001) kebebasan sipil dan hak-hak sosial. Hak pilih perempuan dijamin dengan amandemen Konstitusi 1952. Kepala negara nominal adalah Presiden Republik yang dipilih oleh Parlemen untuk masa jabatan lima tahun. Menurut Konstitusi, kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Presiden dan Pemerintah. Namun, amandemen Konstitusi tahun 1986 membatasi tugas dan kekuasaan Presiden sampai batas tertentu, menjadikan posisi tersebut sebagian besar bersifat seremonial; sebagian besar kekuatan politik dipegang oleh Perdana Menteri, kepala pemerintahan Yunani. Jabatan tersebut diisi oleh pimpinan parpol saat ini yang dapat memperoleh mosi percaya dari DPR. Presiden Republik secara resmi mengangkat Perdana Menteri dan, atas rekomendasinya, mengangkat dan memberhentikan anggota Kabinet lainnya. Kekuasaan legislatif dijalankan oleh Parlemen unikameral yang beranggotakan 300 orang. Anggaran Dasar yang disahkan oleh Parlemen diumumkan oleh Presiden Republik. Pemilihan parlemen diadakan setiap empat tahun, tetapi Presiden Republik berkewajiban untuk membubarkan Parlemen atas usul Kabinet, dengan pertimbangan menangani masalah nasional yang sangat penting. Presiden juga wajib membubarkan Parlemen jika pihak oposisi berhasil meloloskan mosi tidak percaya. Usia pemungutan suara adalah 17. Menurut laporan tahun 2016 oleh OECD, orang Yunani menunjukkan tingkat partisipasi sipil yang moderat dibandingkan dengan sebagian besar negara maju lainnya; partisipasi pemilih adalah 64 persen selama pemilihan baru-baru ini, lebih rendah dari rata-rata OECD sebesar 69 persen. Ekonomi Yunani memiliki sebuah ekonomi kapitalis campuran dengan sektor publik menyumbang sekitar setengah dari PDB. Pariwisata memiliki peranan penting, menyediakan porsi besar dari GDP dan pendapatan dari pertukaran mata uang asing. Yunani juga merupakan pemimpin dunia pertama dalam kepemilikan kapal dan ketiga dalam registrasi bendera. Ekspor dari barang produksi, termasuk telekomunikasi, perangkat lunak dan keras, bahan makanan, dan bahan bakar menjadi bagian besar dalam pemasukan Yunani. Negara ini memiliki standar hidup yang tinggi, berada di urutan ke-24 dalam Indeks Pembangunan Manusia 2005 dan ke-22 dalam Indeks Kualitas Hidup Dunia 2005 versi The Economist . Ekonominya terus meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini, sejalan dengan pemerintah yang mengetatkan kebijakan fiskal dalam rangka kemasukan Yunani ke dalam Zona Euro pada 1 Januari 2001. Pendapatan per kapita rata-rata pada 2004 diperkirakan AS$22.000 . Yunani juga melakukan impor tenaga kerja (kebanyakan dari Eropa Timur, Timur Tengah, Pakistan, dan Afrika). Orang-orang dari daerah tersebut sekarang ini sekitar 10% dari populasi total. Tantangan utama yang dihadapi oleh negara ini termasuk pengurangan pengangguran, penswastaan dari perusahaan milik negara, reformasi keamanan sosial, mengubah sistem pajak, dan menekan ketidakefisiensian birokratik. Perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar 4-4,5% pada 2004. Pengurangan defisit pemerintah juga tetap masalah utama, karena sekarang ini defisitnya berada dua kali lipat dari target 3% GDP dalam Eurozone. Pemerintahan konservatif yang baru mengungkapkan kepada Eurostat bahwa angka sebelumnya yang diberikan, yang merupakan dasar dari masuknya Yunani ke Eurozone, tidak benar. Di bawah persetujuan negosiasi, UE memberikan Yunani waktu 2 tahun (anggaran tahun 2005 dan 2006) untuk membawa ekonomi sejalan dengan kriteria perjanjian kestabilan Eropa. Bank of Greece, sekarang sebuah anak perusahaan dari European Central Bank, berfungsi sebagai bank sentral negara. Bank ini tidak sama dengan National Bank of Greece, sebuah bank komersial. Pariwisata Pada tahun 2004, Yunani menempati urutan ke-12 sebagai tujuan pariwisata internasional. 14,18 juta turis mengunjungi negara itu, terutama untuk menyaksikan ajang Olimpiade Musim Panas. Demografi Menurut sensus tahun 2001, Yunani memiliki populasi sebanyak 10.964.020 jiwa. 58,8% di antaranya tinggal di daerah perkotaan, sisanya sebesar 28,4% tinggal di pedesaan. Populasi di dua kota terbesar Yunani, Athena dan Tesaloniki, hampir mencapai 4 juta orang. Meskipun populasi Yunani terus berkembang, Yunani tetap saja masih menghadapi masalah demografis yang cukup serius. Tahun 2002 adalah tahun pertama di mana jumlah kematian lebih besar daripada jumlah kelahiran. Jumlah imigran yang menetap di Yunani saat ini diperkirakan mencapai lebih dari satu juta jiwa. Sebanyak 65% datang dari Albania yang mengundang konflik karena perbatasan Yunani-Albania dibuka tanpa adanya persetujuan dari pemerintah Yunani. Orang Albania sering kali dilecehkan dan dieksploitasi di Yunani. Belakangan ini mereka juga mendapat reputasi sebagai pembuat onar dan pelaku tindak kejahatan terbanyak. Akan tetapi, saat ini banyak orang Yunani yang mau mengakui kontribusi mereka kepada perekonomian negara. Selain dari Albania, ada sejumlah kecil imigran yang berasal dari Bulgaria, Serbia, Rumania, Pakistan, Ukraina, Belarusia, Polandia, Mesir, Palestina, Etiopia, Bangladesh, Tiongkok, dan Georgia. Jumlah pastinya tidak diketahui karena kebanyakan menetap secara ilegal. Agama Konstitusi Yunani menjamin kebebasan mutlak dalam beragama. Yunani juga menyatakan bahwa setiap orang yang tinggal di wilayah Yunani akan menikmati perlindungan penuh akan kepercayaan mereka. Sebagai tambahan, setiap aktivitas yang berhubungan dengan pembangunan rumah ibadah resmi harus disetujui terlebih dahulu oleh Gereja Ortodoks. Nyatanya, agama mayoritas di Yunani adalah Kristen Ortodoks Yunani yang merupakan salah satu bagian dari Gereja Ortodoks Timur dengan persentase sekitar (90%) dari total jumlah penduduk. Kekristenan Ortodoks juga menjadi agama resmi di Yunani dan ditetapkan menjadi agama negara yang memiliki status spesial di Yunani. Ada pula denominasi Kristen lainnya seperti: Katolik Roma dan Protestanisme. Agama Kristen dianut 93% dari total jumlah penduduk, ada pula 4% kelompok masyarakat yang tidak terafiliasi/berafiliasi pada agama manapun ( Agnostisisme/Agnostik, Ateisme, dan paham lainnya), 2% dari jumlah penduduk adalah Islam, 1% sisanya beragama lain seperti: Yudaisme/Yahudi, Buddhisme, dan Hindu. Mereka yang beragama Yahudi rata-rata merupakan orang keturunan bangsa Yahudi/Israel ataupun orang Eropa (termasuk Balkan) yang memang menganut ajaran Yudaisme (Yahudi). Agama Buddha dianut oleh keturunan Tionghoa sedangkan agama Hindu dianut oleh orang keturunan India dan juga sebagian Bangladesh. Agama Islam banyak dianut oleh imigran/orang keturunan Turki serta Albania, ada juga beberapa masyarakat dari timur tengah keturunan Arab serta masyarakat timur tengah lainnya (Persia-Iran, Kurdi, Pashtun-Afghanistan), sebagian sisanya orang Asia selatan (Pakistan dan Bangladesh) yang membentuk komunitas Muslim di Yunani. Yunani menjamin kebebasan beragama, umat Kristen/Kristiani dan umat Muslim hidup berdampingan dengan damai di Yunani, begitupun dengan orang yang beragama lainnya maupun dengan orang yang tidak menganut agama. Budaya Budaya Yunani telah berkembang selama ribuan tahun, dimulai di Yunani Mycenaean dan berlanjut pada Yunani Klasik melalui pengaruh Kekaisaran Romawi, dan melalui Yunani Timurnya, Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium. Budaya dan negara lain, seperti negara-negara Latin dan Frank, Kekaisaran Ottoman, Republik Venesia, Republik Genoa, dan Kerajaan Inggris juga telah meninggalkan pengaruh mereka pada budaya Yunani modern, meskipun sejarawan memuji Perang Kemerdekaan Yunani dengan merevitalisasi Yunani dan melahirkan satu kesatuan yang kohesif dari budayanya yang beraneka ragam. Pada zaman kuno, Yunani adalah tempat kelahiran budaya Barat. Demokrasi modern berhutang pada kepercayaan Yunani pada pemerintahan oleh rakyat, pengadilan oleh juri, dan kesetaraan di bawah hukum. Orang Yunani kuno memelopori banyak bidang yang mengandalkan pemikiran sistematis, diantaranya logika, biologi, geometri, pemerintahan, geografi, kedokteran, sejarah, filsafat, fisika, dan matematika. Mereka memperkenalkan bentuk-bentuk sastra penting seperti puisi dan lirik, sejarah, tragedi, komedi dan drama. Dalam mengejar keteraturan dan proporsi, orang Yunani menciptakan cita-cita keindahan yang sangat memengaruhi seni Barat. Lihat pula Daftar negara di dunia Daftar negara di Eropa Daftar negara di Eropa Selatan Perang Kemerdekaan Yunani Bahasa Yunani Catatan Referensi Catatan kaki Daftar pustaka "Minorities in Greece – Historical Issues and New Perspectives". History and Culture of South Eastern Europe. An Annual Journal. München (Slavica) 2003. , 257 pp. . , 376 pp. , 219 pp. The impact of European Union membership on Greek politics, economics, and society. . . Pranala luar Portal kepresidenan Yunani Situs resmi mengenai pariwisata Jaringan Helenik Atlas Yunani di Euratlas Tempat di Alkitab Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
1,957
4495
https://id.wikipedia.org/wiki/Yordania
Yordania
Yordania (; Al-'Urdun), nama resminya Kerajaan Hasyimiyah Yordania (اَلمَمْلَكَة اَلأُرْدُنِيَّة اَلهَاشِمِيَّة; Al-Mamlaka al-Urduniyya al-Hashemiyya) adalah sebuah kerajaan di Tepi Barat, Sungai Yordan. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara, Irak di timur laut, Suriah di utara, serta Israel dan Palestina di barat, berbagi kekuasaan atas Laut Mati. Satu-satunya pelabuhan Yordania adalah di ujung barat daya di Teluk Aqaba, yang sebagiannya juga dikuasai oleh Israel, Mesir, dan Arab Saudi. Lebih dari separuh Yordania diliputi oleh Gurun Arab. Tetapi, bagian barat Yordania berupa hutan dan lahan layak tanam. Yordania adalah bagian dari Bulan Sabit Subur. Ibu kota dan pusat pemerintahannya adalah Amman. Yordania didirikan pada tahun 1921, dan diakui oleh Liga Bangsa-Bangsa sebagai sebuah negara di bawah mandat Britania pada tahun 1922 yang dikenal sebagai Emirat Transyordania. Pada tahun 1946, Yordania bergabung ke Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai negara merdeka, yang secara resmi dikenal sebagai "Kerajaan Hasyimiyah Yordania". Sejarah Pada zaman dahulu, wilayah yang kini bernama Yordania merupakan jantung peradaban kuno yang diuntungkan oleh letak geografisnya di kawasan Bulan Sabit Subur yang meliputi Babilonia dan Kanaan. Kemudian, Yordania menjadi rumah bagi beberapa kerajaan kuno meliputi: Kerajaan Edom, Moab, Ammon, dan kerajaan Nabath yang menonjol: Petra. Tetapi, melintasi berbagai era sejarah yang berbeda-beda, sebagian wilayah negara ini menjadi berada di bawah kendali beberapa kekuatan tetangga, seperti Mesir Kuno pada masa peperangannya dengan Babilonia dan Hittit; dan pada beberapa periode yang berlainan oleh Bani Israil yang diambil pada masa penahanan Babilonia, dan yang kemudian dikalahkan oleh Bani Moab seperti yang tertulis dalam Batu Moab. Lebih jauhnya, dan karena lokasinya yang strategis di pertengahan dunia kuno, Yordania juga di bawah kendali kekaisaran-kekaisaran kuno Yunani, Persia, Romawi, dan yang berikutnya oleh Bizantium. Masih, orang Nabath mendirikan kerajaan merdeka yang meliputi sebagian besar wilayah Yordania modern dan wilayah lain yang berdekatan, selama beberapa abad, sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi. Tetapi, terpisah dari Petra, orang Romawi memelihara kemakmuran sebagian besar kota-kota kuno di Yordania yang menikmati otonomi negara-kota yang singkat di bawah payung aliansi Dekapolis. Dengan mundurnya Kekaisaran Romawi, Yordania menjadi berada di bawah kendali kerajaan Arab Ghassan. Pada abad ke-7, dan karena kedekatannya dengan Damaskus, Yordania menjadi salah satu ranah penting bagi Kekhalifahan Islam-Arab dan oleh karenanya pula mengamankan beberapa abad kestabilan dan kemakmuran, yang mengizinkan bergulirnya identitas Arab Islam terkini. Pada abad ke-11, Yordania menyaksikan sebuah fase ketidakstabilan, sebab ia menjadi salah satu zona inti Perang Salib yang berujung pada kekalahan oleh Dinasti Ayyubiyah. Yordania juga menderita akibat serangan Mongol yang dihalang-halangi oleh Mamluk. Pada tahun 1516, Yordania menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah dan tetap dalam keadaan demikian hingga tahun 1918, ketika Angkatan Darat Pemberontak Arab Raya mengambil alih, dan mengamankan Yordania terkini atas bantuan dan dukungan suku-suku Yordania setempat. Sebagai saksi bagi kekayaan sejarah Yordania, peradaban Nabath meninggalkan banyak situs arkeologi yang besar di Petra, yang dianggap sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia Baru juga telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Situs Warisan Dunia. Selain Petra, peradaban-peradaban lain juga meninggalkan jejak arkeologinya di Yordania seperti Helenistik dan Romawi melalui reruntuhan di kota-kota Dekapolis: Jerash, Umm Qais, Amman, Kapitolias (Beit Ras), Rafana, Pella, dan Irbid dan situs Bizantium Umm ar-Rasas (sebuah Situs Warisan Dunia). Kekhalifahan Islam-Arab juga meninggalkan jejak arsitektur yang unik yang terwujud dalam istana-istana gurun di antaranya Qasr Mshatta, Qasr al Hallabat, dan Qasr Amra yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia; selain itu kastil Ajloun dan Al Karak yang memadukan era Perang Salib, Dinasti Ayyubiyah, dan Mamluk. Yang terakhir Kesultanan Utsmaniyah meninggalkan beberapa ciri kota, seperti masjid, kuburan, stasiun kereta api, dan kastil. Sebagian besar wilayah Yordania modern telah berciri perkotaan. Yordania digolongkan sebagai negara dengan tingkat "pembangunan manusia" yang tinggi menurut Laporan Pembangunan Manusia tahun 2010. Lebih jauh lagi, Yordania juga digolongkan sebagai pasar yang sedang tumbuh dengan sebuah ekonomi pasar yang bebas menurut CIA World Factbook. Yordania juga dipandang sebagai sebuah ekonomi "berpendepatan menengah-atas". Perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat berlaku sejak bulan Desember 2001 menghapus segala pungutan untuk hampir semua komoditas di antara kedua-dua negara. Yordania juga menikmati "status maju/terdepan" dengan Uni Eropa sejak bulan Desember 2010 juga menjadi anggota kawasan perdagangan bebas Eropa-Timur Tengah. Yordania mengikuti lebih banyak perjanjian perdagangan bebas daripada negara lain di kawasan. Yordania memiliki kebijakan "pro-Barat" dengan hubungan yang sangat akrab dengan Amerika Serikat dan Britania Raya, dan menjadi sekutu utama (yang bukan anggota NATO) Amerika Serikat sejak tahun 1996. Yordania adalah salah satu negara pendiri Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Baru-baru ini, Yordania telah diundang untuk menggabungi Dewan Kerja sama Teluk (GCC). Pemerintah Yordania adalah satu di antara tiga anggota 22 negara Liga Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, dua lainnya adalah Pemerintah Mesir dan Pemerintah Palestina. Yordania adalah anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Arab untuk Pembangunan Sosial dan Ekonomi, Parlemen Arab, Organisasi Pertambangan dan Pembangunan Industri Arab, Dana Moneter Arab, Dana Moneter Internasional, Mahkamah Pidana Internasional, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kawasan Perdagangan Bebas Arab Raya, Komisi Sosial dan Ekonomi PBB untuk Asia Barat, Kebijakan Lingkungan Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Yordania menerima arus pengungsi Palestina selama lebih dari 3 dasawarsa, menjadikannya sebagai salah satu penampung pengungsi terbesar dunia. Negara yang miskin bahan tambang ini mengimpor minyak bumi dari negara-negara tetangga. Geografi Yordania secara geografis terletak di Asia Barat, selatan Suriah, barat Irak, barat laut Arab Saudi, timur Israel dan Palestina. Wilayah Yordania sekarang mencakup sekitar 91.880 kilometer persegi (35.480 sq mi) dan terletak antara 29° dan 34° LU, dan 34° dan 40° BT. Antara tahun 1950 dan Perang Enam Hari pada tahun 1967, walaupun tidak diakui secara luas, Yordania mengklaim dan mengatur tambahan 5.880 kilometer persegi (2.270 sq mi) meliputi Tepi Barat; pada tahun 1988 dan dengan pendudukan Israel yang terus berlanjut, Raja Hussein melepaskan klaim Yordania atas Tepi Barat demi terbentuknya negara Palestina. Yordania hampir terkurung daratan kecuali di ujung selatannya, di mana hampir 26 kilometer (16 mil) pesisir pantai di sepanjang Teluk Aqaba yang menyediakan akses ke Laut Merah. Yordania secara strategis berada di persimpangan benua Asia, Afrika dan Eropa, di wilayah Syam dari Bulan Sabit Subur, tempat lahir peradaban. Bagian timur adalah dataran gersang yang diairi oleh oasis dan aliran air musiman. Kota-kota besar sebagian besar terletak di bagian barat laut kerajaan karena tanahnya yang subur dan curah hujan yang relatif melimpah. Ini termasuk Irbid, Jerash dan Zarqa di barat laut, ibu kota Amman dan Al-Salt di barat tengah, dan Madaba, Al-Karak dan Aqaba di barat daya. Kota-kota besar di bagian timur negeri ini adalah kota oasis Azraq dan Ruwaished. Yordania memiliki beragam habitat, ekosistem, dan biota karena bentang alam dan lingkungannya yang beragam. Asosiasi Kerajaan untuk Pelestarian Alam didirikan pada tahun 1966 untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam Yordania. Cagar alam di Yordania meliputi Cagar Biosfer Dana, Cagar Lahan Basah Azraq, Cagar Alam Shaumari, dan Cagar Alam Mujib. Politik Yordania adalah negara kesatuan di bawah monarki konstitusional. Konstitusi Yordania, yang diadopsi pada tahun 1952 dan diubah beberapa kali sejak itu, adalah kerangka hukum yang mengatur monarki, pemerintah, legislatif bikameral, dan yudikatif. Raja mempertahankan kekuasaan eksekutif dan legislatif yang luas dari pemerintah dan parlemen. Raja menjalankan kekuasaannya melalui pemerintahan yang dia tunjuk untuk masa jabatan empat tahun, yang bertanggung jawab di hadapan parlemen yang terdiri dari dua kamar: Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Peradilan independen menurut konstitusi, tetapi dalam praktiknya seringkali kurang independen. Raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata. Dia dapat menyatakan perang dan perdamaian, meratifikasi undang-undang dan perjanjian, mengadakan dan menutup sesi legislatif, menyerukan dan menunda pemilu, memberhentikan pemerintah dan membubarkan parlemen. Pemerintah yang ditunjuk juga dapat diberhentikan melalui mosi mayoritas tidak percaya oleh DPR terpilih. Setelah undang-undang diusulkan oleh pemerintah, harus disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat kemudian Senat, dan menjadi undang-undang setelah diratifikasi oleh raja. Veto kerajaan atas undang-undang dapat dibatalkan dengan dua pertiga suara dalam sesi bersama kedua majelis. Parlemen juga memiliki hak interpelasi. 65 anggota Senat atas ditunjuk langsung oleh raja, konstitusi mengamanatkan bahwa mereka adalah politisi senior, hakim dan jenderal yang sebelumnya bertugas di pemerintahan atau di Dewan Perwakilan Rakyat. 130 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui perwakilan proporsional daftar partai di 23 daerah pemilihan untuk masa jabatan 4 tahun. Kuota minimum di DPR untuk perempuan (15 kursi, meskipun mereka memenangkan 20 kursi pada pemilu 2016), Kristen (9 kursi) dan Sirkasia dan Chechnya (3 kursi). Pengadilan dibagi menjadi tiga kategori: sipil, agama, dan khusus. Pengadilan sipil menangani masalah perdata dan pidana, termasuk kasus yang diajukan terhadap pemerintah. Pengadilan perdata meliputi Pengadilan Negeri, Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tata Usaha Negara Tinggi yang mengadili kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah administratif, dan Mahkamah Konstitusi yang dibentuk pada tahun 2012 untuk menyidangkan kasus-kasus mengenai konstitusionalitas undang-undang. Meskipun Islam adalah agama negara, konstitusi mempertahankan kebebasan beragama dan pribadi. Hukum agama hanya mencakup masalah status pribadi seperti perceraian dan warisan di pengadilan agama, dan sebagian didasarkan pada hukum Syariah Islam. Pengadilan khusus menangani kasus-kasus yang diajukan oleh perdata. Raja saat ini, Abdullah II, naik tahta pada Februari 1999 setelah kematian ayahnya, Raja Hussein. Abdullah menegaskan kembali komitmen Yordania terhadap perjanjian damai dengan Israel dan hubungannya dengan Amerika Serikat. Dia memfokuskan kembali agenda pemerintah pada reformasi ekonomi, selama tahun pertamanya. Putra sulung Raja Abdullah, Pangeran Hussein, adalah Putra Mahkota Yordania saat ini. Perdana menteri saat ini adalah Bisher Al-Khasawneh yang menerima posisinya pada 12 Oktober 2020. Abdullah telah mengumumkan niatnya untuk mengubah Yordania menjadi sistem parlementer, di mana blok terbesar di parlemen membentuk pemerintahan. Namun, keterbelakangan partai politik di negara di mana identitas kesukuan masih kuat, telah menghambat langkah-langkah tersebut. Yordania memiliki sekitar 50 partai politik yang mewakili ideologi nasionalis, kiri, Islamis, dan liberal. Partai politik memperebutkan seperlima kursi dalam pemilu 2016, sisanya milik politisi independen. Menurut Freedom House, Yordania diberi peringkat sebagai "Tidak Bebas" dalam laporan Freedom in the World 2022. Yordania menduduki peringkat ke-94 secara global dalam Indeks Kebebasan Manusia Cato Institute pada tahun 2021, dan peringkat ke-58 dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) yang dikeluarkan oleh Transparency International pada tahun 2021. Hubungan luar negeri Kerajaan telah mengikuti kebijakan luar negeri pro-Barat dan memelihara hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan Inggris. Selama Perang Teluk pertama (1990), hubungan ini dirusak oleh netralitas Yordania dan pemeliharaan hubungannya dengan Irak. Belakangan, Yordania memulihkan hubungannya dengan negara-negara Barat melalui partisipasinya dalam penegakan sanksi PBB terhadap Irak dan dalam proses perdamaian Asia Barat Daya. Setelah kematian Raja Hussein pada tahun 1999, hubungan antara Yordania dan negara-negara Teluk Persia meningkat pesat. Yordania adalah sekutu utama AS dan Inggris dan, bersama dengan Mesir dan Uni Emirat Arab, adalah salah satu dari hanya tiga negara Arab yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, tetangga langsung Yordania. Yordania memandang negara Palestina merdeka dengan perbatasan tahun 1967, sebagai bagian dari solusi dua negara dan kepentingan nasional tertinggi. Dinasti Hashemite yang berkuasa telah memiliki perwalian atas tempat-tempat suci di Yerusalem sejak 1924, sebuah posisi yang diperkuat dalam perjanjian perdamaian Israel-Yordania. Gejolak di masjid Al-Aqsa Yerusalem antara Israel dan Palestina menciptakan ketegangan antara Yordania dan Israel mengenai peran sebelumnya dalam melindungi situs Muslim dan Kristen di Yerusalem. Dengan Indonesia, Yordania telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950. Kedubes Indonesia di Amman dibuka sejak 1985 dan kedubes Yordania di Jakarta dibuka tahun berikutnya. Yordania adalah anggota pendiri Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab. Ia menikmati "status maju" dengan Uni Eropa dan merupakan bagian dari Kebijakan Lingkungan Eropa (ENP), yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Uni Eropa dan tetangganya. Yordania dan Maroko mencoba untuk bergabung dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada tahun 2011, tetapi negara-negara Teluk menawarkan program bantuan pembangunan lima tahun sebagai gantinya. Militer Tentara terorganisasi pertama di Yordania didirikan pada 22 Oktober 1920, dan diberi nama "Legiun Arab". Legiun berkembang dari 150 orang pada tahun 1920 menjadi 8.000 pada tahun 1946. Perebutan Tepi Barat oleh Yordania selama Perang Arab–Israel 1948 membuktikan bahwa Legiun Arab, yang sekarang dikenal sebagai Angkatan Bersenjata Yordania, adalah yang paling efektif di antara pasukan Arab yang terlibat dalam perang. Angkatan Darat Kerajaan Yordania, yang memiliki sekitar 110.000 personel, dianggap termasuk yang paling profesional di kawasan ini, karena sangat terlatih dan terorganisir dengan baik. Militer Yordania menikmati dukungan dan bantuan yang kuat dari Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Ini karena posisi kritis Yordania di Timur Tengah. Pengembangan Pasukan Operasi Khusus sangat signifikan, meningkatkan kemampuan militer untuk bereaksi cepat terhadap ancaman keamanan tanah air, serta melatih pasukan khusus dari wilayah tersebut dan sekitarnya. Yordania memberikan pelatihan ekstensif kepada pasukan keamanan beberapa negara Arab. Ada sekitar 50.000 tentara Yordania yang bekerja dengan PBB dalam misi penjaga perdamaian di seluruh dunia. Yordania menduduki peringkat ketiga secara internasional dalam partisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB, dengan salah satu kontribusi pasukan penjaga perdamaian tingkat tertinggi dari semua negara anggota PBB. Yordania telah mengirim beberapa rumah sakit lapangan ke zona konflik dan daerah yang terkena bencana alam di seluruh wilayah. Pada tahun 2014, Yordania bergabung dengan kampanye pengeboman udara oleh koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat melawan ISIS sebagai bagian dari intervensinya dalam Perang Saudara Suriah. Pada tahun 2015, Yordania berpartisipasi dalam intervensi militer pimpinan Arab Saudi di Yaman melawan Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan dalam pemberontakan tahun 2011. Pembagian administratif Subdivisi tingkat pertama di Yordania adalah muhafazah atau kegubernuran. Kegubernuran dibagi menjadi liwa atau distrik, yang seringkali dibagi lagi menjadi qda atau sub-distrik. Kontrol untuk setiap unit administrasi berada di "kota utama" (pusat administrasi) yang dikenal sebagai nahia. </div> Ekonomi Yordania diklasifikasikan oleh Bank Dunia sebagai negara "berpenghasilan menengah-atas". Namun, sekitar 14,4% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan nasional dalam jangka panjang (hingga 2010), sementara hampir sepertiganya jatuh di bawah garis kemiskinan nasional selama beberapa waktu dalam setahun—dikenal sebagai kemiskinan sementara. Perekonomian, yang memiliki PDB sebesar $39,453 miliar (pada 2016), tumbuh dengan rata-rata 8% per tahun antara tahun 2004 dan 2008, dan sekitar 2,6% pada tahun 2010 dan seterusnya. PDB per kapita naik 351% pada 1970-an, turun 30% pada 1980-an, dan naik 36% pada 1990-an—saat ini $9.406 per kapita berdasarkan paritas daya beli. Perekonomian Yordania adalah salah satu ekonomi terkecil di kawasan ini, dan penduduk negara itu menderita tingkat pengangguran dan kemiskinan yang relatif tinggi. Perekonomian Yordania relatif terdiversifikasi dengan baik. Gabungan perdagangan dan keuangan menyumbang hampir sepertiga dari PDB; transportasi dan komunikasi, utilitas publik, dan konstruksi menyumbang seperlima, dan pertambangan dan manufaktur merupakan hampir seperlima lainnya. Bantuan pembangunan resmi bersih ke Yordania pada tahun 2009 berjumlah US$761 juta; menurut pemerintah, kira-kira dua pertiganya dialokasikan sebagai hibah, setengahnya adalah dukungan anggaran langsung. Mata uang resmi adalah dinar Yordania, yang dipatok pada hak penarikan khusus IMF (SDR), setara dengan nilai tukar 1 US$ = 0,709 dinar, atau kira-kira 1 dinar = 1,41044 dolar. Pada tahun 2000, Yordania bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia dan menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat-Yordania, sehingga menjadi negara Arab pertama yang membentuk perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat. Yordania menikmati status lanjutan dengan UE, yang telah memfasilitasi akses yang lebih besar untuk ekspor ke pasar Eropa. Karena pertumbuhan domestik yang lambat, subsidi energi dan pangan yang tinggi, dan tenaga kerja sektor publik yang membengkak, Yordania biasanya mengalami defisit anggaran tahunan. Resesi Hebat dan gejolak yang disebabkan oleh Musim Semi Arab telah menekan pertumbuhan PDB Yordania, merusak perdagangan, industri, konstruksi, dan pariwisata. Kedatangan turis menurun drastis sejak 2011. Sejak tahun yang sama, pipa gas alam di Sinai yang memasok Yordania dari Mesir diserang 32 kali oleh afiliasi ISIS. Yordania mengalami kerugian miliaran dolar karena harus mengganti minyak berbahan bakar berat yang lebih mahal untuk menghasilkan listrik. Pada November 2012, pemerintah memotong subsidi bahan bakar, menaikkan harganya. Keputusan tersebut, yang kemudian dicabut, menyebabkan protes besar-besaran pecah di seluruh negeri. Total utang luar negeri Yordania pada tahun 2011 adalah $19 miliar, mewakili 60% dari PDB-nya. Pada tahun 2016, utang mencapai $35,1 miliar yang mewakili 93% dari PDB. Peningkatan substansial ini dikaitkan dengan efek ketidakstabilan regional yang menyebabkan penurunan aktivitas turis, penurunan investasi asing, peningkatan pengeluaran militer, serangan terhadap jaringan pipa Mesir, runtuhnya perdagangan dengan Irak dan Suriah, biaya menampung pengungsi Suriah, dan akumulasi bunga dari pinjaman. Menurut Bank Dunia, pengungsi Suriah telah merugikan Yordania lebih dari $2,5 miliar per tahun, sebesar 6% dari PDB dan 25% dari pendapatan tahunan pemerintah. Bantuan asing hanya mencakup sebagian kecil dari biaya ini, 63% dari total biaya ditanggung oleh Yordania. Program penghematan diadopsi oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi rasio utang terhadap PDB Yordania menjadi 77 persen pada tahun 2021. Program tersebut berhasil mencegah kenaikan utang di atas 95% pada 2018. Proporsi pekerja terdidik dan terampil di Yordania termasuk yang tertinggi di kawasan ini di sektor-sektor seperti TIK dan industri, karena sistem pendidikan yang relatif modern. Hal ini telah menarik investasi asing yang besar ke Yordania dan memungkinkan negara tersebut mengekspor tenaga kerjanya ke negara-negara Teluk Persia. Aliran pengiriman uang ke Yordania berkembang pesat, khususnya selama akhir tahun 1970-an dan 1980-an, dan tetap menjadi sumber penting pendanaan eksternal. Pengiriman uang dari ekspatriat Yordania mencapai $3,8 miliar pada tahun 2015, peningkatan yang mencolok dalam jumlah transfer dibandingkan dengan tahun 2014 di mana pengiriman uang mencapai lebih dari $3,66 miliar, menjadikan Yordania sebagai penerima terbesar keempat di wilayah tersebut. Demografi Sensus 2015 menyatakan populasi Yordania menjadi 9.531.712 (perempuan: 47%; laki-laki: 53%). Sekitar 2,9 juta (30%) adalah non-warga negara, termasuk pengungsi, dan imigran gelap. Ada 1.977.534 rumah tangga di Yordania pada tahun 2015, dengan rata-rata 4,8 orang per rumah tangga (dibandingkan dengan 6,7 orang per rumah tangga untuk sensus 1979). Ibukota dan kota terbesar Yordania adalah Amman, yang merupakan salah satu kota tertua di dunia yang terus dihuni dan salah satu yang paling maju di dunia Arab. Populasi Amman adalah 65.754 pada tahun 1946, namun melebihi 4 juta pada tahun 2015. Kelompok etnis Orang Arab merupakan mayoritas dengan jumlah 95% dari populasi. Orang Arab Yordania adalah keturunan dari keluarga dan klan yang tinggal di kota besar dan kecil di Transyordania sebelum perang tahun 1948, terutama di kegubernuran Jerash, Ajlun, Balqa, Irbid, Madaba, Al Karak, Aqaba, Amman dan beberapa kota lain di negara itu, atau dari keluarga Palestina yang mencari perlindungan di Yordania pada waktu yang berbeda di abad ke-20, sebagian besar selama dan setelah perang tahun 1948 dan 1967. Banyak orang Kristen adalah keturunan penduduk asli terutama di kota-kota seperti Fuhies, Madaba, Al Karak, Ajlun, atau memiliki asal Badui, dan jumlah yang signifikan datang pada tahun 1948 dan 1967 terutama dari Yerusalem, Jaffa, Lydda, Bethlehem, dan kota-kota Palestina dan Israel lainnya. Orang Druze diyakini merupakan sekitar 0,5% dari total populasi Yordania, yaitu sekitar 32.000. Druze, yang menyebut diri mereka sebagai al-Muwahhideen, atau "penganut satu Tuhan", terkonsentrasi di pedesaan, daerah pegunungan di barat dan utara Amman. Meskipun keyakinan awalnya berkembang dari Islam Ismaili, kebanyakan Druze tidak mengidentifikasi diri sebagai Muslim, dan mereka tidak menerima lima rukun Islam. Ada juga Afro-Yordania yakni orang Yordania keturunan Afrika. Mereka berjumlah kurang dari 60.000 dan sebagian besar terkonsentrasi di bagian Barat Daya Yordania. Kemudian ada sekitar 5.000 orang Armenia yang tinggal di negara tersebut pada tahun 2009. Minoritas lainnya ialah orang Asiria (10.000-15.000), orang Sirkasia (100.000–170.000) serta orang Chechnya (12.000–30.000). Bahasa Bahasa resminya adalah Bahasa Arab Standar Modern, sebuah bahasa sastra yang diajarkan di sekolah-sekolah. Kebanyakan orang Yordania berbicara dengan salah satu dialek bahasa Arab non-standar yang dikenal sebagai bahasa Arab Yordania. Bahasa Isyarat Yordania adalah bahasa komunitas tuli. Bahasa Inggris, meskipun tanpa status resmi, digunakan secara luas di seluruh negeri dan merupakan bahasa perdagangan dan perbankan de facto, serta status rekan resmi di sektor pendidikan; hampir semua kelas tingkat universitas diadakan dalam bahasa Inggris dan hampir semua sekolah negeri mengajarkan bahasa Inggris bersama dengan Bahasa Arab Standar. Chechnya, Sirkasia, Armenia, Tagalog, dan Rusia populer di antara komunitas mereka. Bahasa Prancis ditawarkan sebagai pilihan di banyak sekolah, terutama di sektor swasta. Bahasa Jerman adalah bahasa yang semakin populer; itu telah diperkenalkan pada skala yang lebih besar sejak berdirinya Universitas Jerman-Yordania pada tahun 2005. Agama Islam Sunni adalah agama dominan di Yordania. Muslim membentuk sekitar 95% dari populasi negara; pada gilirannya, 93% dari mereka mengidentifikasi diri sebagai Sunni. Ada juga sejumlah kecil Muslim Ahmadi, dan beberapa Syiah. Banyak Syiah adalah pengungsi Irak dan Lebanon. Yordania memiliki beberapa komunitas Kristen tertua di dunia, yang berasal dari abad ke-1 M setelah penyaliban Yesus. Umat Kristiani saat ini berjumlah sekitar 4% dari populasi, turun dari 20% pada tahun 1930, meskipun jumlah absolut mereka telah bertambah. Hal ini disebabkan tingginya tingkat imigrasi Muslim ke Yordania, tingkat emigrasi Kristen yang lebih tinggi ke Barat dan tingkat kelahiran yang lebih tinggi bagi umat Islam. Orang Kristen Yordania berjumlah sekitar 250.000, semuanya berbahasa Arab, menurut perkiraan tahun 2014 oleh Gereja Ortodoks, meskipun penelitian tersebut mengecualikan kelompok Kristen minoritas dan ribuan orang Kristen Barat, Irak, dan Suriah yang tinggal di Yordania. Orang-orang Kristen sangat terintegrasi dengan baik dalam masyarakat Yordania dan menikmati tingkat kebebasan yang tinggi. Umat Kristen secara tradisional menduduki dua jabatan kabinet, dan mendapat sembilan kursi dari 130 kursi di parlemen. Jabatan politik tertinggi yang dicapai oleh seorang Kristen adalah Wakil Perdana Menteri, yang saat ini dipegang oleh Rajai Muasher. Umat Kristen juga berpengaruh di media. Minoritas agama yang lebih kecil termasuk Druze, Baháʼís dan Mandaea. Sebagian besar Druze Yordania tinggal di kota oasis timur Azraq, beberapa desa di perbatasan Suriah, dan kota Zarqa, sedangkan sebagian besar Baháʼí Yordania tinggal di desa Adassiyeh yang berbatasan dengan Lembah Yordania. Diperkirakan 1.400 orang Mandaean tinggal di Amman; mereka datang dari Irak setelah melarikan diri dari penganiayaan invasi 2003. Budaya Budaya Yordania didasarkan pada unsur-unsur Arab dan Islam. Yordania berdiri di persimpangan tiga benua dunia kuno, meminjamkannya keragaman geografis dan populasi. Aspek penting dari budaya termasuk musik dan pakaian tradisional Yordania dan minat dalam olahraga. Seni Banyak lembaga di Yordania bertujuan untuk meningkatkan kesadaran budaya Seni Yordania dan untuk mewakili gerakan artistik Yordania di bidang-bidang seperti lukisan, patung, grafiti, dan fotografi. Popularitas seni telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan Yordania telah menjadi surga bagi seniman dari negara-negara sekitarnya. Pada Januari 2016, untuk pertama kalinya, sebuah film Yordania berjudul Theeb dinominasikan pada Academy Awards untuk Film Berbahasa Asing Terbaik. Museum Museum terbesar di Yordania adalah Museum Yordania. Ini berisi banyak temuan arkeologi yang berharga di negeri ini, termasuk beberapa Gulungan Laut Mati, patung batu kapur Neolitik dari 'Ain Ghazal dan salinan Prasasti Mesa. Sebagian besar museum di Yordania berlokasi di Amman termasuk Museum Anak Yordania,Memorial dan Museum Martir, dan Museum Otomotif Kerajaan. Museum di luar Amman termasuk Museum Arkeologi Aqaba. Galeri Seni Rupa Nasional Yordania adalah museum seni kontemporer utama yang berlokasi di Amman. Jordan meluncurkan museum militer bawah laut pertamanya di lepas pantai Aqaba. Beberapa kendaraan militer, termasuk tank, pengangkut pasukan, dan helikopter ada di museum. Musik Musik di Yordania kini berkembang dengan banyak band dan musisi baru, yang kini populer di Timur Tengah. Musisi seperti Omar Al-Abdallat, Toni Qattan, Diana Karazon dan Hani Mitwasi telah meningkatkan popularitas musik Yordania. Festival Jerash adalah acara musik tahunan yang menampilkan penyanyi Arab populer. Pianis dan komposer Zade Dirani telah meraih popularitas internasional yang luas. Ada juga peningkatan pertumbuhan band rock Arab alternatif, yang mendominasi panggung di Dunia Arab, termasuk: El Morabba3, Autostrad, JadaL, Akher Zapheer dan Aziz Maraka. Media Dalam Indeks Kebebasan Pers 2022 oleh Wartawan Tanpa Batas, Yordania menempati peringkat 151 dari 180 negara di seluruh dunia dalam Konteks Politik, dengan skor 40 dalam skala dari 0 (paling tidak bebas) hingga 105 (paling bebas). Laporan tersebut menambahkan "Musim Semi Arab dan konflik Suriah telah membuat pihak berwenang memperketat cengkeraman mereka terhadap media dan, khususnya, Internet, meskipun ada protes dari masyarakat sipil". Media Yordania terdiri dari institusi publik dan swasta. Surat kabar Yordania populer termasuk Al Ghad dan Jordan Times. Al-Mamlaka, Ro'ya dan Jordan TV adalah beberapa saluran TV Yordania. Penetrasi internet di Yordania mencapai 76% pada tahun 2015. Kuliner Sebagai penghasil zaitun terbesar kedelapan di dunia, minyak zaitun merupakan minyak goreng utama di Yordania. Makanan pembuka yang umum adalah hummus, yaitu halusan kacang polong yang dicampur dengan tahini, lemon, dan bawang putih. Ful medames adalah makanan pembuka terkenal lainnya. Makanan khas pekerja, sejak itu sampai ke meja kelas atas. Meze khas Yordania biasanya berisi koubba maqliya, labaneh, baba ghanoush, tabbouleh, zaitun, dan acar. Meze umumnya disertai dengan minuman beralkohol Levantine arak, yang terbuat dari anggur dan adas manis dan mirip dengan ouzo, rakı dan pastis. Anggur dan bir Yordania juga terkadang digunakan. Hidangan yang sama, disajikan tanpa minuman beralkohol, juga disebut "muqabbilat" (permulaan) dalam bahasa Arab. Hidangan Yordania yang paling khas adalah mansaf, hidangan nasional Yordania. Hidangan tersebut merupakan simbol keramahan Yordania dan dipengaruhi oleh budaya Badui. Mansaf dimakan pada berbagai kesempatan seperti pemakaman, pernikahan, dan hari besar keagamaan. Ini terdiri dari sepiring nasi dengan daging yang direbus dalam yogurt kental, ditaburi dengan kacang pinus dan terkadang bumbu. Sebagai tradisi lama, hidangan dimakan dengan tangan, tetapi tradisi ini tidak selalu digunakan. Buah-buahan segar yang sederhana sering disajikan menjelang akhir jamuan makan orang Yordania, tetapi ada juga makanan penutup, seperti baklava, hareeseh, knafeh, halva, dan qatayef, hidangan yang dibuat khusus untuk Ramadan. Dalam masakan Yordania, meminum kopi dan teh yang dibumbui dengan na'na atau meramiyyeh hampir merupakan sebuah ritual. Olahraga Sementara olahraga tim dan individu dimainkan secara luas di Yordania, Kerajaan telah menikmati pencapaian internasional terbesarnya di taekwondo. Sorotan datang di Pertandingan Olimpiade Rio 2016 ketika Ahmad Abughaush memenangkan medali pertama Yordania. Medali terus dimenangkan di tingkat Dunia dan Asia dalam olahraga ini sejak Taekwondo dijadikan sebagai olahraga favorit Kerajaan bersama sepak bola dan bola basket. Sepak bola adalah olahraga paling populer di Yordania. Tim sepak bola nasional ikut serta dalam babak kualifikasi untuk mencapai Piala Dunia 2014 di Brasil ketika mereka kalah dalam kualifikasi dua leg melawan Uruguay. Mereka sebelumnya mencapai perempat final Piala Asia pada 2004 dan 2011. Yordania memiliki kebijakan yang kuat untuk olahraga inklusif dan banyak berinvestasi dalam mendorong anak perempuan dan perempuan untuk berpartisipasi dalam semua olahraga. Tim sepak bola wanita memperoleh reputasi, dan pada Maret 2016 menduduki peringkat ke-58 dunia. Pada 2016, Yordania menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita U-17 FIFA, dengan 16 tim yang mewakili enam benua. Turnamen diadakan di empat stadion di tiga kota Yordania Amman, Zarqa dan Irbid. Itu adalah turnamen olahraga wanita pertama di Timur Tengah. Bola basket adalah olahraga lain yang terus ditonjolkan Yordania, setelah lolos ke Kejuaraan Dunia FIBA 2010 dan baru-baru ini mencapai Piala Dunia 2019 di Tiongkok. Yordania nyaris mencapai Olimpiade 2012 setelah kalah di final Piala Asia 2010 dari Tiongkok dengan margin tersempit, 70-69, dan malah memilih perak. Tim bola basket nasional Yordania berpartisipasi dalam berbagai turnamen internasional dan Timur Tengah. Tim basket lokal meliputi: Al-Orthodoxi Club, Al-Riyadi, Zain, Al-Hussein dan Al-Jazeera. Tinju, karate, kickboxing, Muay Thai, dan ju-jitsu juga populer. Olahraga yang kurang umum juga semakin populer. Rugby semakin populer, persatuan rugby diakui oleh Komite Olimpiade Yordania yang membawahi tiga tim nasional. Meskipun bersepeda tidak tersebar luas di Yordania, olahraga ini berkembang sebagai gaya hidup dan cara baru untuk bepergian terutama di kalangan anak muda. Pada tahun 2014, sebuah LSM Make Life Skate Life menyelesaikan pembangunan 7Hills Skatepark, taman skate pertama di negara yang terletak di Pusat Kota Amman. Catatan Referensi Bacaan tambahan Salibi, Kamal S. The Modern History of Jordan (1998) excerpt Studi kasus perdagangan pakaian, obat-obatan, dan jasa keuangan. Goichon, Amélie-Marie. Jordanie réelle. Paris: Desclée de Brouwer (1967–1972). 2 vol., ill. Edisi ke-4 2009. Pranala luar Situs Web Resmi Pemerintah Yordania Negara di Timur Tengah Negara mayoritas Muslim Negara berbahasa Arab Negara anggota Liga Arab Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Negara di Asia Barat Daya
4,506
4501
https://id.wikipedia.org/wiki/Yaman
Yaman
Republik Yaman adalah sebuah negara paling selatan di Jazirah Arab di Asia Barat, bagian dari Timur Tengah. Yaman berbatasan dengan Laut Arab di sebelah selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di sebelah timur dan Arab Saudi di sebelah utara. Orang-orang keturunan Arab di Indonesia sebagian besarnya berasal dari negara ini. Penduduk Yaman diperkirakan berjumlah sekitar 23 juta jiwa. Luas negara ini sekitar 530.000 km2 dan wilayahnya meliputi lebih dari 200 pulau. Pulau terbesarnya, Sokotra, terletak sekitar 415 kilometer dari selatan Yaman, di lepas pantai Somalia. Yaman adalah satu-satunya negara republik di Jazirah Arab. Pada zaman dahulu, Yaman adalah rumah bagi Kaum Saba', sebuah negara perdagangan yang mencakup bagian dari Etiopia dan Eritrea hari ini. Kemudian pada tahun 275 M, Kerajaan Himyar dipengaruhi oleh Yudaisme. Kekristenan tiba pada abad keempat. Islam menyebar dengan cepat pada abad ketujuh dan pasukan Yaman memiliki peran yang krusial atau sangat penting pada awal penaklukan Islam. Beberapa dinasti muncul pada abad ke-9 hingga ke-16, seperti Dinasti Rasuliyah. Negara ini dibagi antara kerajaan Ottoman dan Inggris pada 1800-an. Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman yang bermadzhab Zaidiyah didirikan setelah Perang Dunia I sebelum pembentukan Republik Arab Yaman—juga dikenal sebagai Yaman Utara dengan Islam sebagai agama resmi yang mayoritas beraliran Islam Sunni dan Syi'ah madzhab Zaidiyah—pada tahun 1962. Republik Demokratik Rakyat Yaman, juga dikenal sebagai Yaman Selatan yang berhaluan komunis, tetap menjadi protektorat Inggris sebagai Protektorat Aden sampai tahun 1967 ketika menjadi negara merdeka dan kemudian, negara Marxis-Leninis. Kedua negara Yaman bersatu untuk membentuk Republik Yaman (al-Jumhūrīyah al-Yamanīyah) seperti saat ini pada tahun 1990. Presiden Ali Abdullah Saleh adalah presiden pertama republik baru tersebut hingga pengunduran dirinya pada tahun 2012 setelah Musim Semi Arab (Arab Spring). Yaman merupakan anggota Liga Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gerakan Non-Blok dan Organisasi Kerja Sama Islam. Ia termasuk dalam kelompok negara terbelakang (kelompok negara-negara paling tidak berkembang), mengacu pada banyak "hambatan struktural parah untuk pembangunan berkelanjutan". Pada tahun 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa Yaman adalah negara yang paling membutuhkan bantuan kemanusiaan, sekitar 24 juta orang, atau 85% dari populasinya. Pada tahun 2020, negara ini menempati peringkat tertinggi dalam Indeks Negara Gagal, terburuk kedua dalam Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index), hanya dilampaui oleh Republik Afrika Tengah, dan memiliki Indeks Pembangunan Manusia terendah di antara semua negara-negara non-Afrika. Sejarah Geografi Yaman hampir seluruhnya berada di Asia Barat, di bagian selatan Jazirah Arab yang menghubungkan semenanjung dengan Afrika Timur, berbatasan dengan Arab Saudi di utara, Laut Merah di barat, Teluk Aden dan Terusan Guardafui di selatan, dan Oman di timur. Yaman terletak diantara garis 55°BT 15°LU 48°BT, dan luasnya 555.000 km2 (214.287 sq mi). Sejumlah pulau Laut Merah, termasuk Kepulauan Hanish, Kamaran, dan Perim, serta Socotra di Laut Arab, adalah milik Yaman; yang terbesar adalah Socotra. Banyak pulau yang vulkanik; misalnya Jabal al-Tair mengalami letusan gunung berapi pada tahun 2007, dan sebelumnya pada tahun 1883. Meskipun daratan utama Yaman berada di Semenanjung Arab bagian selatan dan dengan demikian merupakan bagian dari Asia, dan Kepulauan Hanish serta Perim di Laut Merah dekat dengan Asia, namun kepulauan Socotra yang terletak di sebelah timur tanduk Somalia, lebih dekat ke Afrika daripada ke Asia serta secara geografis dan biogeografis mirip dengan Afrika. Socotra menghadap Selat Guardafui dan Laut Somalia. Politik Politik Yaman berada dalam keadaan tidak pasti karena pengambilalihan Houthi di Yaman. Sebuah kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Houthi atau Ansarullah menguasai pemerintah Yaman Utara dan mengumumkan akan membubarkan parlemen, serta membentuk "dewan presiden", "dewan nasional transisi", dan "dewan revolusioner tertinggi" untuk memerintah negara untuk periode sementara. Namun, presiden yang digulingkan, Abdrabbuh Mansur Hadi, telah menyatakan dia masih menjabat dan bekerja untuk mendirikan pemerintahan tandingan di Aden. Pada 2022, kekuasaannya dialihkan kepada Dewan Pimpinan Kepresidenan yang berbasis di Riyadh, Arab Saudi. Dewan bertanggung jawab untuk mengatur urusan politik, militer, dan keamanan Yaman selama "masa transisi". Selain itu, dewan juga bertugas untuk bernegosiasi dengan Houthi guna mencapai gencatan senjata dan memperoleh solusi politik akhir. Sebelum kudeta, politik Yaman secara nominal berlangsung dalam kerangka republik demokratis perwakilan semi-presidensial. Presiden Yaman, yang dipilih melalui pemilihan umum dari setidaknya dua calon yang didukung oleh Parlemen, adalah kepala negara; sedangkan Perdana Menteri Yaman, yang diangkat oleh Presiden, adalah kepala pemerintahan. Meskipun dianggap sebagai sistem multipartai, pada kenyataannya sepenuhnya didominasi oleh satu partai, Kongres Rakyat Umum. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Presiden dan Pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Kehakiman secara teoritis independen, tetapi pada kenyataannya rentan terhadap campur tangan dari cabang eksekutif. Yaman adalah sebuah republik dengan badan legislatif bikameral. Di bawah konstitusi, seorang presiden terpilih, 301 kursi DPR terpilih, dan 111 anggota Dewan Syura berbagi kekuasaan. Masa jabatan presiden adalah 7 tahun, dan masa jabatan parlementer dari jabatan terpilih adalah 6 tahun. Hak pilih bersifat universal di atas 18 tahun, tetapi hanya Muslim yang dapat memegang jabatan terpilih. Presiden Ali Abdullah Saleh menjadi presiden terpilih pertama di Yaman bersatu pada tahun 1999 (meskipun ia telah menjadi Presiden Yaman bersatu sejak 1990 dan presiden Yaman Utara sejak 1978). Ia terpilih kembali untuk menjabat pada September 2006. Kemenangan Saleh ditandai dengan pemilihan yang dinilai oleh pengamat internasional "sebagian bebas", meskipun pemilihan tersebut disertai dengan kekerasan, pelanggaran kebebasan pers, dan tuduhan penipuan. Pemilihan parlemen diadakan pada bulan April 2003, dan Kongres Rakyat Umum mempertahankan mayoritas mutlak. Saleh tetap hampir tidak terbantahkan di kursi kekuasaannya sampai tahun 2011, ketika rasa frustrasi lokal atas penolakannya untuk mengadakan putaran pemilihan lagi, yang dikombinasikan dengan dampak Musim Semi Arab 2011, mengakibatkan protes massal. Pada 2012, dia dipaksa mundur dari kekuasaan, meskipun dia tetap menjadi aktor penting dalam politik Yaman, bersekutu dengan Houthi selama pengambilalihan mereka pada pertengahan 2010-an. Pembagian administratif Pada Februari 2004, Yaman dibagi menjadi dua puluh kegubernuran (muhafazat) dan satu kotamadya disebut "Amanat Al-Asemah" (yang terakhir yang berisi ibu kota, Sana'a) Kegubernuran dibagi lagi menjadi 333 distrik (muderiah), yang dibagi lagi menjadi 2.210 kecamatan, dan kemudian ke dalam 38.284 desa (per 2001). Ekonomi Demografi Budaya Lihat pula Yaman Utara Yaman Selatan Federasi Arab Selatan Protektorat Arab Selatan Referensi Pranala luar Situs Kepresidenan Situs Kementerian Informasi Yemen Gateway Negara di Timur Tengah Negara mayoritas Muslim Negara di Laut Merah Negara di Asia Barat Daya Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam Negara anggota Liga Arab Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
1,022
4502
https://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam
Vietnam
Vietnam, lengkapnya bernama Republik Sosialis Vietnam adalah negara di Asia Tenggara Daratan. Vietnam berbatasan dengan Tiongkok di utara, Laos di barat laut, Kamboja di barat daya, dan dengan Laut Tiongkok Selatan di timur. Laut Tiongkok Selatan di Vietnam disebut Laut Timur. Di Vietnam ada 84 juta orang yang tinggal di sana. Vietnam masuk dalam kelompok ekonomi "Next Eleven". PDB per kapita Vietnam tumbuh 8,17% pada tahun 2006, ini termasuk cepat di Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2007, menteri keuangan Vietnam memaparkan kenaikan PDB per kapita Vietnam menyentuh 8,44%, yakni yang tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir. Sejarah Sejarah Vietnam berawal pada 4000 tahun yang lalu. Vietnam sejak abad ke-11 SM sampai abad ke-10 Masehi mayoritas Vietnam bagian utara berada di bawah kekuasaan kekaisaran Tiongkok. Pada 939 Masehi, Vietnam merdeka secara politik, dan mulai menaklukan Champa di bagian selatan. Masa ini dianggap sebagai masa pembangunan identitas Vietnam. Geografi Luas Vietnam 332.698 km², hampir setara dengan luas negara Jerman. Bagian Vietnam yang berbatasan dengan batas-batas internasionalnya seluas 4639 km dan panjang pantainya sekitar 3444 km. Topografinya terdiri atas bukit-bukit dan pegunungan berhutan lebat, dengan dataran rendah meliputi tidak lebih dari 20%-nya. Pegunungan berkontribusi sebesar 40% dari total luas Vietnam, dengan bukit-bukit kecil berkontribusi sebesar 40% dan hutan tropis 42%. Bagian utara kebanyakan terdiri atas pegunungan dan delta Sungai Merah. Phan Xi Pang, berlokasi di provinsi Lao Cai, merupakan gunung tertinggi di Vietnam setinggi 3.143 meter. Selatan dibagi menjadi dataran rendah tepi pantai, puncak Annamite Chain, dengan hutan yang luas. Terdiri dari lima dataran tinggi tanah basalt yang rata, pegunungan berkontribusi sebesar 16% bagi tanah olah budidaya dan 22% dari total lahan berhutan Vietnam. Delta Sungai Merah (juga dikenal sebagai Song Hong), adalah sebuah wilayah rata berbentuk segitiga seluas 15 000 km², lebih kecil tetapi lebih berkembang dan berpenduduk padat daripada Delta Sungai Mekong. Dahulu Delta Sungai Merah adalah sebuah teluk kecil di kawasan Teluk Tonkin, diisi oleh deposit besar endapan sungai selama periode millenium dan memanjang 100 meter ke Teluk Tonkin setiap tahunnya. Delta Mekong meliputi sekitar 40.000 kilometer persegi, adalah dataran rendah yang tidak lebih dari tiga meter di atas permukaan laut dari titik mana pun dan saling menyilang oleh sebuah jaringan kanal dan sungai. Sangat banyak sedimen yang dibawa oleh cabang dan aliran Sungai Mekong sehingga delta tersebut memanjang sekitar 60 hingga 80 meter ke arah laut setiap tahunnya. Iklim Karena perbedaan lintang dan variasi topografi yang nyata, iklim Vietnam cenderung sangat beragam untuk setiap wilayah. Selama musim dingin atau musim kering, yang berlangsung kurang lebih dari November hingga April, angin muson biasanya bertiup dari timur laut sepanjang pantai Cina dan melintasi Teluk Tonkin, menyerap banyak kelembapan. Suhu tahunan rata-rata umumnya lebih tinggi di dataran daripada di pegunungan, terutama di Vietnam selatan dibandingkan dengan utara. Suhu bervariasi kurang di dataran selatan sekitar Kota Ho Chi Minh dan Delta Mekong, berkisar antara sepanjang tahun. Di Hanoi dan sekitarnya di Delta Sungai Merah, suhu jauh lebih rendah antara . Variasi musiman di pegunungan, dataran tinggi, dan daerah paling utara jauh lebih dramatis, dengan suhu bervariasi dari pada Desember dan Januari hingga pada Juli dan Agustus. Selama musim dingin, salju kadang-kadang jatuh di atas puncak tertinggi dari pegunungan utara dekat perbatasan dengan Cina. Vietnam menerima tingkat tinggi precipitation dalam bentuk hujan dengan jumlah rata-rata dari selama musim muson; hal ini sering menyebabkan banjir, terutama di kota-kota dengan sistem drainase yang buruk. Negara ini juga dipengaruhi oleh tropical depressions, tropical storms dan typhoons. Vietnam adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, dengan 55% dari penduduknya tinggal di daerah pesisir dengan ketinggian rendah. Keanekaragaman Hayati Karena negara ini terletak dalam Lingkup Indomalaya, Vietnam adalah salah satu dari dua puluh lima negara yang dianggap memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang unik tinggi. Hal ini dicatat dalam Laporan Kondisi Lingkungan Nasional negara tersebut pada tahun 2005. Negara ini berada di peringkat ke-16 di dunia dalam keanekaragaman biologis, menjadi rumah bagi sekitar 16% dari spesies dunia. 15.986 spesies flora telah diidentifikasi di negara ini, di mana 10% adalah endemik. Fauna Vietnam mencakup 307 spesies nematoda, 200 oligochaeta, 145 tungau, 113 collembola, 7.750 serangga, 260 reptil, dan 120 amfibi. Ada 840 burung dan 310 mamalia ditemukan di Vietnam, di mana 100 burung dan 78 mamalia adalah endemik. Vietnam memiliki dua Situs Warisan Dunia — Teluk Ha Long dan Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang — bersama dengan sembilan reservat biosfer, termasuk Hutan Bakau Cần Giờ, Taman Nasional Cát Tiên, Taman Nasional Cát Bà, Kiên Giang, Delta Sungai Merah, Delta Mekong, Nghệ An Barat, Cà Mau, dan Taman Laut Cu Lao Cham. Vietnam juga merupakan rumah bagi 1.438 spesies mikroalga air tawar, yang menyusun 9,6% dari semua spesies mikroalga, serta 794 invertebrata air dan 2.458 spesies ikan laut. Dalam beberapa tahun terakhir, 13 genera, 222 spesies, dan 30 taksa flora telah dideskripsikan baru di Vietnam. Enam spesies mamalia baru, termasuk saola, muntiacus vuquangensis dan monyet berhidung pesek Tonkin juga telah ditemukan, bersama dengan satu spesies baru burung, burung kuau Edwards's pheasant yang terancam punah. Pada akhir 1980-an, sebuah populasi kecil badak Jawa ditemukan di Taman Nasional Cát Tiên. Namun, individu terakhir dari spesies ini di Vietnam dilaporkan ditembak mati pada 2010. Dalam keanekaragaman genetik pertanian, Vietnam adalah salah satu dari dua belas pusat kultivar asli dunia. Bank Gen Kultivar Nasional Vietnam mempertahankan 12.300 kultivar dari 115 spesies. Pemerintah Vietnam menghabiskan US$49,07 juta untuk pelestarian keanekaragaman hayati pada 2004 saja dan telah mendirikan 126 area konservasi, termasuk 30 taman nasional. Di Vietnam, perburuan satwa liar perburuan liar telah menjadi masalah utama. Pada tahun 2000, sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) bernama Education for Nature – Vietnam didirikan untuk menanamkan pentingnya konservasi satwa liar di negara itu dalam masyarakat. Dalam tahun-tahun berikutnya, sebuah NGO lain bernama GreenViet dibentuk oleh para pemuda Vietnam untuk penegakan perlindungan satwa liar. Melalui kerja sama antara NGO dan otoritas lokal, banyak sindikat perburuan lokal telah lumpuh oleh penangkapan pemimpin mereka. Sebuah penelitian yang dirilis pada 2018 mengungkapkan bahwa Vietnam adalah tujuan untuk ekspor ilegal tanduk badak dari Afrika Selatan karena permintaan mereka sebagai obat dan simbol status. Masalah lingkungan utama yang masih ada di Vietnam hari ini adalah warisan penggunaan herbisida kimia Agen Jingga, yang terus menyebabkan cacat lahir dan banyak masalah kesehatan dalam populasi Vietnam. Di daerah selatan dan tengah yang paling terpengaruh oleh penggunaan kimia selama Perang Vietnam, hampir 4,8 juta orang Vietnam telah terpapar dan menderita efeknya. Pada tahun 2012, sekitar 50 tahun setelah perang, AS memulai proyek bersama pembersihan US$43 juta di bekas area penyimpanan kimia di Vietnam untuk dilakukan dalam tahapan. Setelah penyelesaian tahap pertama di Đà Nẵng pada akhir 2017, AS mengumumkan komitmennya untuk membersihkan situs lain, terutama di situs Biên Hòa yang sangat terpengaruh. Pemerintah Vietnam menghabiskan lebih dari VNĐ10 triliun setiap tahunnya ($431,1 juta) untuk tunjangan bulanan dan rehabilitasi fisik korban bahan kimia tersebut. Pada tahun 2018, grup teknik Jepang Shimizu Corporation, bekerja sama dengan militer Vietnam, membangun sebuah pabrik untuk perlakuan tanah yang terkontaminasi oleh Agen Jingga. Biaya pembangunan pabrik dibiayai oleh perusahaan itu sendiri. Salah satu rencana jangka panjang untuk memulihkan ekosistem Vietnam selatan yang rusak adalah melalui upaya reforestasi. Pemerintah Vietnam mulai melakukan ini pada akhir perang. Dimulai dengan menanam ulang hutan mangrove di wilayah Delta Mekong dan di Cần Giờ di luar Kota Hồ Chí Minh, di mana mangrove penting untuk meredakan (meskipun tidak menghilangkan) kondisi banjir selama musim hujan. Negara ini memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Lanskap Hutan 2019 sebesar 5,35/10, menempatkannya di peringkat 104 secara global dari 172 negara. Selain masalah herbisida, arsenik dalam air tanah di Delta Mekong dan Sungai Merah juga menjadi perhatian utama. Dan yang paling terkenal, bom yang belum meledak (UXO) menimbulkan bahaya bagi manusia dan satwa liar—warisan pahit lainnya dari perang panjang. Sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan untuk membersihkan/menghilangkan UXO, beberapa lembaga penghilangan bom internasional dari United Kingdom, Denmark, South Korea dan AS telah memberikan bantuan. Pemerintah Vietnam menghabiskan lebih dari VNĐ1 triliun ($44 juta) setiap tahunnya untuk operasi pembersihan ranjau dan tambahan ratusan miliar đồng untuk perawatan, bantuan, rehabilitasi, pelatihan kerja dan pemukiman ulang korban UXO. Politik Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru disahkan pada April 1992 menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu partai Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik dan masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerja sama atau didukung oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi Barisan Tanah Air Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat pedagang dan pekerja. Meskipun negara tetap secara resmi berjanji kepada sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi tersebut telah berkurang secara besar sejak tahun 1990-an. Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan (Council National Defense and Security). Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan, mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira. Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam) adalah badan pembuat undang-undang pemerintah yang memegang hak legislatif, terdiri atas 498 anggota. Majelis ini memiliki posisi yang lebih tinggi daripada lembaga eksekutif dan yudikatif. Seluruh anggota kabinet berasal dari Majelis Nasional. Mahkamah Agung Rakyat Vietnam memiliki kewenangan hukum tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada Majelis Nasional. Di bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan Kotamadya Provinsi dan Pengadilan Daerah Vietnam. Pengadilan Militer Vietnam juga cabang adjudikatif yang kuat dengan kewenangan khusus dalam hal keamanan nasional. Semua organ-organ pemerintah Vietnam secara besar dikontrol oleh Partai Komunis. Mayoritas orang-orang yang ditunjuk pemerintah adalah anggota-anggota partai. Sekretaris Jenderal Partai Komunis mungkin adalah salah satu pemimpin politik terpenting di Vietnam, mengontrol organisasi nasional partai dan perjanjian-perjanjian negara, juga mengatur undang-undang. Tentara Rakyat Vietnam adalah tentara nasional Vietnam, yang diorganisasikan mencontoh pada organisasi Tentara Pembebasan Rakyat. Lebih jelas dibagi menjadi Angkatan Darat Rakyat Vietnam (termasuk Pasukan Pendukung Strategis dan Pasukan Pertahanan Perbatasan), Angkatan Laut Rakyat Vietnam, Angkatan Udara Rakyat Vietnam serta Penjaga Pantai. Dalam sejarahnya, Tentara Rakyat Vietnam secara aktif terlibat dalam pembangunan ekonomi Vietnam. Upaya ini dilakukan untuk mengoordinasikan pertahanan nasional dan ekonomi. Tentara Rakyat Vietnam diterjunkan di bidang seperti industri, pertanian, perhutanan, perikanan dan telekomunikasi. Saat ini, jumlah pasukannya sekitar 500.000 tentara. Pemerintah juga mengontrol pasukan cadangan sipil dan kepolisian. Peran militer dalam sektor kehidupan rakyat dikurangi sejak 1980-an. Pembagian administratif Ibu kota Vietnam adalah Hanoi (dahulu berfungsi sebagai ibu kota Vietnam Utara tempat singgah Putri champa), sedangkan kota terbesar dan terpadat adalah Kota Ho Chi Minh (dahulu dikenal sebagai Saigon). Provinsi (dalam Bahasa Vietnam disebut tỉnh) dan 5 kotamadya yang dikontrol langsung oleh pemerintah pusat dan memiliki level yang sama dengan provinsi. Ke-59 provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi-bagi menjadi kotamadya provinsi, daerah perkotaan dan pedesaan, dan kemudian dibagi lagi menjadi kota atau komune. Sedangkan, 5 kotamadya yang dikontrol oleh pemerintah pusat di bagi menjadi distrik dan kabupaten, dan kemudian, dibagi lagi menjadi kelurahan. Sering kali, pemerintah Vietnam mengelompokkan berbagai provinsi menjadi delapan wilayah regional: Barat Laut, Timur Laut, Delta Sungai Merah, Pantai Tengah Utara, Pantai Tengah Selatan, Dataran Tinggi Tengah, Tenggara dan Delta Sungai Mekong. Ekonomi Perang Vietnam sangat menghancurkan bagi perekonomian Vietnam. Pada saat pengambilalihan kekuatan, pemerintah menciptakan sebuah ekonomi terencana, mirip apa yang dilakukan Indonesia pada zaman Orde Baru lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun. Kolektivisasi pertanian, pabrik-pabrik dan modal ekonomi diterapkan, dan jutaan orang diperkerjakan pada program-program pemerintah. Untuk beberapa dekade, ekonomi Vietnam terganggu oleh ketidakefisienan dan korupsi dalam program-program negara, kualitas buruk dan di bawah target produksi dan pembatasan pada kegiatan perekonomian dan perdagangan. Vietnam juga menderita akibat embargo perdagangan oleh Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Eropa setelah Perang Vietnam. Setelah itu, partner-partner perdagangan dengan blok-blok Komunis mulai surut. Pada 1986, Kongres Partai Keenam memperkenalkan reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai bagian dari paket reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi). Kepemilikan swasta digenjot dalam bidang industri, perdagangan dan pertanian. Dalam satu pihak, Vietnam berhasil mencapai pertumbuhan GDP tahunan sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 1997 dan berlanjut sekitar 7% dari tahun 2000 hingga 2005, membuat Vietnam sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia. Pada saat yang bersamaan, investasi asing tumbuh tiga kali lipat dan simpanan domestik tumbuh empat kali lipat. Manufaktur, teknologi informasi dan industri teknologi canggih membentuk bagian besar dan tumbuh dengan cepat daripada ekonomi nasional. Vietnam secara relatif adalah pemain baru dalam bisnis perminyakan, tetapi sekarang Vietnam adalah produser minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan nilai produksi 400.000 barel per hari. Vietnam adalah salah satu negara Asia yang memiliki kebijakan ekonomi paling terbuka; neraca perdagangan mencapai sekitar 160% GDP, lebih dari dua kali rasio yang dimiliki Tiongkok dan lebih dari empat kali rasio India. Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi 2006). Ini menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per kapita berdasarkan market exchange rate). Tingkat inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya beli publik meningkat dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina. Sebagai hasil dari langkah-langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Tetapi, peranan pertanian terhadap pemasukan ekonomi telah berkurang, jatuh berdasarkan sumbangan terhadap GDP dari 42% pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006, akibat dari meningkatnya produksi sektor-sektor ekonomi lainnya. Pengangguran di perkotaan meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir karena tingginya tingkat migrasi dari desa ke kota-kota, sedangkan pengangguran di pedesaan sudah mencapai level kritis. Di antara langkah-langkah lain yang diambil dalam proses transisi ke ekonomi pasar, Vietnam, pada Juli 2006 meng-update peraturan properti intelektualnya untuk mematuhi TRIPS. Vietnam diterima sebagai anggota WTO pada 7 November 2006. Partner-partner perdagangan utama Vietnam termasuk Jepang, Australia, negara-negara ASEAN, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat. Transportasi Jaringan transportasi modern Vietnam awalnya dibangun di bawah pemerintahan Prancis untuk keperluan panen material-material mentah, dan direkonstruksi dan dengan ekstensif dimodernisasikan setelah Perang Vietnam. Kereta api adalah transportasi paling populer. sistem jalan Vietnam termasuk jalan nasional oleh level pusat; jalan provinsi diurus oleh level provinsi; jalan kotamadya diurus oleh level kotamadya, jalan kota diurus oleh level kota dan jalan komunitas diurus oleh level komunitas. Sepeda, sepeda motor dan bus umum tetap sebagai transportasi jalan paling populer di kota-kota dan pedesaan Vietnam. Kemacetan adalah masalah serius di Hanoi dan kota Ho Chi Minh karena jalan-jalan kota berjuang untuk mengatasi membeludaknya jumlah automobil. Juga ada lebih dari 17.000 kilometer jalur air bernavigasi yang memainkan peran penting dalam kehidupan desa, berutang kepada jaringan luas sungai-sungai di Vietnam. Vietnam memiliki enam pelabuhan di Cam ranh, Da nang, Hai phong, Kota Ho Chi Minh, Hong gai, Qui nhon dan Nha trang. Pariwisata Jumlah pengunjung ke Vietnam meningkat dengan cepat dalam 10 tahun terakhir. Sekitar 3.56 juta turis asing mengunjungi Vietnam pada tahun 2006 yang berarti mengalami peningkatan 3.7% dari tahun 2005. Vietnam mengategorikan ibu kota ke wilayah pantai yang telah terkenal akan pantai-pantai dan tour kapalnya. Staf hotel dan pemandu wisata dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dengan baik. Demografi Populasi Sensus tahun 1999 memperkirakan populasi Vietnam sekitar 76,3 juta dan perkiraan 2012 adalah sekitar 90,3 juta jiwa. Populasi ini naik drastis dari tahun 1979 ketika reunifikasi Vietnam, yang diperkirakan jumlah penduduknya sekitar 52,7 juta jiwa. Dan pada tahun 2012, populasinya diperkirakan sekitar 90,3 juta jiwa. Suku bangsa Orang-orang Vietnam membentuk kelompok etnis terbesar, dan juga disebut Viet atau Kinh. Populasi mereka terkonsentrasi pada delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Kelompok sosial yang homogen, orang Kinh memengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam urusan-urusan politik dan ekonomi dan peran mereka sebagai purveyor (orang yang menyediakan) kebudayaan yang dominan. Kontrasnya, kebanyakan etnis minoritas seperti orang Muong, etnis yang paling dekat hubungannya dengan orang Kinh, kebanyakan ditemukan di dataran tinggi yang meliputi dua pertiga luas keseluruhan negara. Orang Hoa (etnis Tionghoa) dan Khmer Krom kebanyakan tinggal di dataran rendah. Bahasa Menurut angka resmi, 86.2% populasi berbahasa Vietnam sebagai bahasa ibu. Pada sejarah awal, Orang Vietnam menulis dengan karakter Tionghoa. Pada abad ke 13, orang Vietnam mengembangkan karakter mereka sendiri yaitu Chu Nom. Epik yang selalu dirayakan Doan Truong Tan Thanh (Truyen Kieu atau The Tale of Kieu) oleh Nguyen Du ditulis dalam Chu Nom. Pada periode koloni Prancis, Quoc Ngu, romanisasi alfabet Vietnam berdasarkan bahasa Vietnam lisan dikembangkan secara bersama oleh beberapa misionaris Portugis, menjadi populer dan membawa kemampuan baca tulis kepada masyarakat luas. Beberapa bahasa lain digunakan dalam percakapan oleh beberapa grup-grup minoritas di Vietnam. Bahasa-bahasa tersebut adalah Tay, Muong (Hmong), Khmer, Tionghoa, Nung, Lolo, Man, Meo, Banahr, Rhade, Sedang, Ede, Thai. Meskipun pada kenyataannya kata-kata dalam Bahasa Vietnam mempunyai suku kata tunggal dan aksen tersendiri seperti dalam bahasa Tionghoa, banyak dari kata-katanya memiliki keserupaan bunyi dengan bahasa Melayu. Misalnya matahari (mặt trời), mata (mắt), tangan (tay), sungai (sông), kayu (cây dibaca kay), susu (sữa), buang (buông, quăng), ini (này), itu (đó), sudah (đã), sedang (đang) dan lain-lain. Bahasa Prancis, peninggalan masa kolonial, masih digunakan oleh orang-orang tua Vietnam sebagai bahasa kedua tetapi telah hilang kepopulerannya. Bahasa Rusia - bahkan yang kurang penting seperti Bahasa Ceko dan Polandia - sering dikenal di antara mereka yang keluarganya terikat dengan blok Soviet. Dalam beberapa tahun terakhir, bahasa Mandarin, Jepang, dan Inggris telah menjadi bahasa-bahasa asing paling populer, dengan bahasa Inggris menjadi sebagai pelajaran wajib di kebanyakan sekolah. Agama Kebanyakan sejarah Vietnam, Buddha Mahayana, Taoisme dan Konfusianisme mempunyai pengaruh kuat terhadap kehidupan berbudaya dan beragama masyarakat Vietnam bagian Utara, sedangkan Bagian selatan lebih banyak terpengaruh ajaran Buddha aliran Teravada yang hampir sama seperti yang dianut orang" Thailand , Laos , Myanmar maupun Kamboja. Menurut sensus tahun 1999, 80.8% orang Vietnam tidak beragama. Kristen diperkenalkan Prancis dan juga oleh kehadiran militer Amerika meskipun tidak banyak pengaruhnya. Cukup banyak penganut Katolik Roma dan Protestan di kalangan komunitas Cao Dai dan Hoa Hao. Gereja Protestan terbesar adalah Evangelical Church of Vietnam dan Montagnard Evangelical Church. Keanggotan Islam Bashi dan Sunni biasanya diakreditasikan kepada etnis minoritas Cham, tetapi ada juga pengikut Islam lainnya di bagain Barat Daya Vietnam. Pemerintah Vietnam telah dikritik atas kekerasan beragama. Tetapi, berkat perbaikan tentang kebebasan beragama belakangan ini, pemerintah Amerika Serikat tidak lagi menganggap Vietnam sebagai Country of Particular Concern (negara yang ikut campur dalam bidang-bidang tertentu). Pendidikan Vietnam memiliki jaringan sekolah-sekolah dan univeristas-universitas negeri yang luas. Pendidikan umum di Vietnam diberikan dalam 5 kategori: TK, SD, SMP, SMA dan Universitas. Pelajaran-pelajaran sebagian besar diajarkan dalam Bahasa Vietnam. Sekolah negeri dalam jumlah besar telah dipersiapkan di kota-kota besar dan kecil dan pedesaan untuk kepentingan menaikkan tingkat melek huruf nasional. Ada banyak universitas-universitas spesialis yang didirikan untuk mengembangkan tenaga kerja nasional yang luas dan terampil. Kebanyakan orang Vietnam menempuh jalur universitas di Kota Ho Chi Minh dan Hanoi. Menghadapi masalah serius, sistem pendidikan Vietnam sedang dalam proses reformasi menyeluruh yang diluncurkan oleh pemerintah. Budaya Lebih dari ribuan tahun, kebudayaan Vietnam sangat dipengaruhi oleh negara tetangga, RRT di bagian Vietnam Utara sedangkan Vietnam Selatan lebih banyak terpengaruh kebudayaan Kamboja maupun Cham. Karena asosiasi lama dengan RRT dan Kamboja, kebudayaan Vietnam tetap kuat berpegang teguh kepada Konfusianisme maupun Buddha yang menekankan pada tugas-tugas yang kekeluargaan. Pendidikan dihargai sangat tinggi. Dalam sejarah, lulus dalam ujian Mandarin kerajaan adalah satu-satunya cara bagi seorang Vietnam untuk maju secara sosial. Dalam era sosialis, kehidupan kebudayaan Vietnam banyak dipengaruhi oleh media yang dikontrol pemerintah dan program budaya sosialis. Untuk beberapa dekade, pengaruh kebudayaan asing dihindarkan dan ditekankan kepada penghargaan dan sharing kebudayaan negara-negara komunis seperti Uni Soviet, Republik Rakyat Tiongkok, Kuba, dll. Sejak tahun 1990-an, Vietnam telah terekspos secara besar kepada kebudayaan dan media Asia Tenggara, Eropa dan Amerika. Pakaian tradisional wanita disebut Ao Dai dan dipakai dalam momen-momen spesial seperti pernikahan, Tahun Baru Imlek atau festival-festival. Ao Dai dahulu dipakai oleh wanita dan pria tetapi sekarang kebanyakan dipakai oleh wanita. Masakan Vietnam menggunakan sedikit minyak dan banyak sayuran. Makanan utama sering terdiri atas beras, kecap asin dan kecap ikan. Karakter rasanya adalah manis (gula), pedas (serrano peppers), asam (jeruk nipis), umami (kecap ikan) dan berbagai rasa dari mint dan kemangi. Musik Vietnam sedikit berbeda berdasarkan tiga wilayah: Bac atau Utara, Trung atau Tengah dan Nam atau selatan. Musik klasik Utara adalah yang tertua di Vietnam dan secara tradisional lebih formal. Musik tradisional Vietnam dapat ditilas balik pada invasi Mongol, ketika orang-orang Vietnam menangkap sebuah grup opera Tiongkok. Musik klasik Tengah menunjukan pengaruh kebudayaan Champa dengan melodi melankolisnya. Musik Selatan memancarkan sikap laissez-faire (Bahasa Prancis= peraturan yang memperbolehkan kepemilikan swasta tanpa kontrol pemerintah / kebebasan). Sepak bola adalah olahraga paling populer di Vietnam. Olahraga dan permainan seperti bulu tangkis, tenis, ping pong dan catur juga populer dengan porsi besar masyarakat. Baseball diperkenalkan selama kehadiran Amerika di Vietnam, juga mendapatkan cukup kepopuleran. Komunitas ekspat Vietnam membentuk bagian penting dalam kehidupan berbudaya Vietnam, memperkenalkan olahraga, film, musik dan aktivitas-aktivitas barat lainnya kepada Vietnam. Vietnam adalah rumah bagi industri perfilman kecil, tetapi hasil kerja dari Hong Kong, Prancis dan Amerika Serikat menikmati popularitas dan sirkulasi yang besar. Media Voice of Vietnam adalah layanan persiaran radio resmi yang dimiliki oleh negara dan menjangkau seluruh negeri. Vietnam Television adalah perusahaan televisi satu-satunya milik pemerintah. Karena Vietnam maju ke arah ekonomi pasar bebas dengan undang-undang Doi Moi-nya, pemerintah bergantung kepada media cetak untuk tetap dapat menginformasikan publik tentang peraturan-peraturannya. Undang-undang tersebut telah menyebabkan jumlah majalah dan koran-koran bertambah hampir dua kali lipat sejak tahun 1996. Vietnam berusaha keras untuk memodernkan dan memperluas sistem telekomunikasinya, tetapi performanya tetap tertinggal daripada tetangga-tetangganya yang lebih modern. Peringkat internasional Lihat pula Perang Vietnam Catatan kaki Referensi dan bibliografi Herring, George C. America's Longest War: The United States and Vietnam, 1950-1975 (4th ed 2001), most widely used short history. Jahn GC. 2006. The Dream is not yet over. In: P. Fredenburg P, Hill B, editors. Sharing rice for peace and prosperity in the Greater Mekong Subregion. Victoria,(Australia): Sid Harta Publishers. p 237-240 Karrnow, Stanley. Vietnam: A History. Penguin (Non-Classics); edisi kedua (June 1, 1997). ISBN 0-14-026547-3 McMahon, Robert J. Major Problems in the History of the Vietnam War: Documents and Essays (1995) Tucker, Spencer. ed. Encyclopedia of the Vietnam War (1998) 3 vol. set referensi; juga satu volume ringkasan (2001) Pranala luar Situs pemerintah Portal Pemerintah Vietnam Partai Komunis Vietnam National Assembly: Badan Legislatif Vietnam Kantor Statistik Umum Kementrian Luar Negeri Suriah di ibukota negara Uni Emirat Arab Korea Selatan tidak mungkin dilakukan itu oleh jepang Situs media Dijalankan oleh negara Voice of Vietnam : Penyiar radio Vietnam Vietnam Television : Penyiar televisi Vietnam Vietnam News Agency : Kantor berita resmi Vietnam Vietnam Net : Portal Vietnam terbesar, dijalankan oleh Perusahaan Telekomunikasi dan Vietnam Post yang dimiliki oleh pemerintah Dijalankan oleh pihak swasta Semua media di Vietnam harus disponsori oleh organisasi Partai Komunis dan terdaftar di pemerintah, sumber media berikut adalah yang tidak begitu dikontrol oleh pemerintah. VnExpress: Koran online paling populer (dalam bahasa Vietnam) Tiền Phong (Vanguard): Koran harian utama, bekerja sama dengan Organisasi Pemuda Komunis Ho Chi Minh (dalam bahasa Vietnam) Vietnam Economic Times - Diperuntukan bagi investor asing Tinjauan umum BBC - Profil Negara: Vietnam CIA World Factbook - Vietnam Ensiklopedia Britannica - Vietnam Informasi tentang Vietnam: dari Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Viêt Nam, aujourd'hui: Informasi tentang Vietnam Negara di Asia Tenggara Negara komunis Negara anggota ASEAN Negara di Asia Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Pendirian tahun 1976
3,874
4503
https://id.wikipedia.org/wiki/Uruguay
Uruguay
Uruguay (, Republik Oriental Uruguay) adalah sebuah negara kecil di Amerika Latin. Negara ini berbatasan dengan Brasil di utara, Sungai Uruguay di barat, muara Río de la Plata (River Plate) di barat daya, dengan Argentina di tepi seberang keduanya, dan Samudra Atlantik Selatan di tenggara. Uruguay adalah rumah bagi sekitar 3,5 juta orang, di antaranya 1,8 juta tinggal di ibu kota Montevideo dan daerah metropolitannya. 88% penduduknya adalah keturunan Eropa. Negara ini adalah yang kedua terkecil di Amerika Selatan dan salah satu yang ekonomi dan politiknya paling stabil. Perbatasan Uruguay di bagian Utara adalah Rio Grande do Sul, Brasil , di barat adalah Sungai Uruguay , di barat daya adalah muara Rio de la Plata dengan Argentina, dan di bagian selatan adalah Samudera Atlantik . Uruguay, dengan luas sekitar 176.000 kilometer persegi (68.000 sq mi), adalah bangsa kedua terkecil di Amerika Selatan di daerah setelah Suriname. Colonia del Sacramento, salah satu permukiman tertua Eropa di Uruguay, didirikan oleh Portugis pada tahun 1680. Montevideo didirikan oleh orang Spanyol di awal abad 18 sebagai benteng militer. Uruguay meraih kemerdekaan pada 1811 setelah perjuangan tiga arah antara klaim dari Spanyol, Argentina dan Brasil. Ini adalah demokrasi konstitusional, presiden memenuhi peran kedua kepala negara dan kepala pemerintahan. Uruguay merupakan salah satu negara yang paling ekonomis Amerika Selatan, dengan PDB per kapita yang tinggi dan kualitas tertinggi ke-52 indeks kehidupan di dunia pada 2010, dan paling tinggi dalam kualitas hidup / pembangunan manusia di Amerika Latin. Menurut Transparency International, Uruguay dinilai sebagai negara yang kedua terendah korupsinya setelah Chile di Amerika Latin, meskipun Uruguay jauh lebih baik dari Chile pada jajak pendapat domestik persepsi korupsi. Etimologi Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, República Oriental del Uruguay berarti Republik Oriental Uruguay atau Republik Timur Uruguay. Dinamai seperti lokasi geografisnya,di sebelah timur Sungai Uruguay. Pemerintah Uruguay biasanya menggunakan hanya dalam bahasa Inggris. Nama "Uruguay" berasal dari bahasa Guaraní dari Paraguay, yang berarti "Sungai Burung-burung yang Dilukis". Sejarah Geografi Uruguay terletak di tengah lempeng tektonik Amerika Selatan sehingga negara ini menjadi sedikit terjadinya gempa bumi. Politik Pembagian administratif Ekonomi Demografi Budaya Referensi Bacaan lebih lanjut Pranala luar Portal resmi Situs resmi pariwisata Negara di Amerika Selatan Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
361
4508
https://id.wikipedia.org/wiki/Selandia%20Baru
Selandia Baru
Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih Panjang); , ) adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia. Selama masa terisolirnya yang panjang, di Selandia Baru berkembanglah suatu keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu tumbuhan maupun hewan. Yang paling terkenal adalah sejumlah besar spesies burung yang unik, banyak di antaranya punah setelah tibanya manusia, dan mamalia yang dibawaserta. Dengan iklim bahari yang sedang, daratan Selandia Baru sebagian besarnya ditutupi hutan. Topografi negara yang bervariasi, dan puncak-puncak gunungnya yang tajam sangat dipengaruhi oleh tonjolan tektonik tanah, dan letusan gunung berapi yang disebabkan oleh tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia di bawah permukaan bumi. Bangsa Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 1250–1300 Masehi, dan membangun kebudayaan Māori yang berbeda, dan orang Eropa mulai merintis hubungan dengan mereka pada tahun 1642 Masehi. Pengenalan kentang dan senapan lontak telah memicu pergolakan di antara sesama Suku Māori pada permulaan abad ke-19, yang mengarah pada Peperangan Senapan antarsuku. Pada tahun 1840 Britania, dan Māori menandatangani Perjanjian Waitangi yang menjadikan Selandia Baru sebagai jajahan Imperium Britania. Jumlah imigran menaik tajam, dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang berakibat pada diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara. Kelesuan ekonomi diikuti oleh beberapa periode reformasi politik, dengan diberikannya hak bersuara kepada perempuan pada dasawarsa 1890-an, dan sebuah negara kesejahteraan dikembangkan sejak dasawarsa 1930-an. Setelah Perang Dunia II, Selandia Baru menggabungi Australia, dan Amerika Serikat di dalam perjanjian keamanan ANZUS, meskipun Amerika Serikat, hingga tahun 2010, membekukan perjanjian itu setelah Selandia Baru melarang persenjataan nuklir. Selandia Baru adalah bagian dari kerja sama intelijen di antara negara-negara berbahasa Inggris, Perjanjian UKUSA. Orang Selandia Baru menikmati salah satu standar hidup tertinggi di dunia pada dasawarsa 1950-an, tetapi mengalami kejatuhan yang mendalam pada dasawarsa 1970-an, diperburuk oleh krisis minyak dan masuknya Britania Raya ke dalam Komunitas Ekonomi Eropa. Negara ini kemudian menjalani perubahan ekonomi besar pada dasawarsa 1980-an, yang mengubahnya dari ekonomi proteksionistis menjadi ekonomi perdagangan bebas yang liberal. Pasar untuk ekspor produk pertanian Selandia Baru telah didiversifikasi secara luas sejak dasawarsa 1970-an, dengan ekspor wol yang pernah mendominasi digantikan oleh produk peternakan, daging, dan minuman anggur. Mayoritas penduduk Selandia Baru adalah keturunan bangsa-bangsa dari Eropa; pribumi Māori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh orang Asia, dan orang Polinesia non-Māori. Bahasa Inggris, bahasa Māori, dan bahasa isyarat Selandia Baru adalah bahasa-bahasa resmi, dengan bahasa Inggris yang mendominasi. Sebagian besar budaya Selandia Baru diturunkan dari Māori, dan pemukim dini asal Britania. Seni Eropa mula-mula didominasi oleh pemandangan alam, dan juga potret Māori yang lebih minim kadarnya. Sebuah kebangkitan baru budaya Māori telah menyebabkan seni-seni tradisional mereka berupa seni ukir/pahat, seni anyam/tenun, dan seni rajah menjadi lebih terkemuka. Banyak seniman kini memadukan teknik-teknik Māori, dan Barat untuk menghasilkan bentuk seni yang unik. Budaya negara ini juga telah diperluas melalui globalisasi, dan telah menaikkan angka imigrasi dari Kepulauan Pasifik, dan Asia. Pelataran alam Selandia Baru yang beraneka ragam menyediakan banyak peluang bagi penikmat keadaan luar rumah, dan telah menyediakan latar belakang bagi sejumlah film berbiaya besar. Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah Persemakmuran Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru dibagi ke dalam 11 dewan regional dan 67 otoritas teritorial untuk tujuan pemerintahan daerah; sistem ini memiliki kadar otonomi yang lebih rendah daripada sistem provinsi yang sudah tidak digunakan lagi. Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri. Raja Charles III adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang raja diwakili oleh gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau (sebuah wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri tetapi dalam asosiasi bebas); dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim wilayah di Antartika. Selandia Baru adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, Negara-Negara Persemakmuran, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi, Forum Kepulauan Pasifik, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Etimologi Aotearoa (sering kali diterjemahkan sebagai "tanah berawan putih panjang") adalah nama Māori untuk Selandia Baru, dan juga digunakan dalam Bahasa Inggris Selandia Baru. Tidak diketahui apakah Māori punya nama untuk seluruh wilayah negara ini sebelum tibanya orang Eropa, jelas bahwa pada mulanya Aotearoa hanya merujuk Pulau Utara. Abel Tasman melihat Selandia Baru pada tahun 1642, dan menyebutnya Staten Landt, dengan anggapan bahwa wilayah ini terhubung dengan daratan besar yang bernama sama di ujung selatan Amerika Selatan. Pada tahun 1645 para kartografer Belanda mengubah namanya menjadi Nova Zeelandia, diambil dari nama salah satu provinsi Belanda, Zeeland. Penjelajah asal Britania James Cook kemudian menginggriskan nama tersebut menjadi "New Zealand", atau Selandia Baru dalam bahasa Indonesia. Māori punya beberapa nama tradisional untuk dua pulau besar, termasuk Te Ika-a-Māui (ikan Māui) untuk Pulau Utara, dan Te Wai Pounamu (perairan batu hijau) atau Te Waka o Aoraki (kano Aoraki) untuk Pulau Selatan. Peta-peta dini Eropa menamai pulau-pulau Utara (Pulau Utara), Tengah (Pulau Selatan), dan Selatan (Pulau Stewart / Rakiura). Peta-peta dari tahun 1830 mulai menggunakan Utara, dan Selatan untuk membedakan dua pulau terbesar, dan mulai tahun 1907 penyebutan ini mulai menjadi kaidah yang diterima luas. Badan Geografi Selandia Baru pada tahun 2009 menemukan bahwa nama-nama Pulau Utara, dan Pulau Selatan tidak pernah diformalkan, tetapi sekarang perencanaan ke arah sana mulai dilakukan. Badan ini juga memperhatikan nama-nama Māori yang sesuai, dengan Te Ika-a-Māui dan Te Wai Pounamu sebagai dua pilihan yang paling mungkin menurut kepala Komisi Bahasa Māori. Sejarah Selandia Baru adalah salah satu daratan utama terakhir yang dimukimi manusia. Penanggalan radiokarbon, bukti dari penggundulan hutan dan keanekaragaman DNA mitokondria di dalam populasi Māori menduga Selandia Baru pertama didiami oleh orang Polinesia Timur antara tahun 1250 sampai 1300, menyimpulkan sederetan perjalanan panjang melalui kepulauan Pasifik selatan. Selama berabad-abad kemudian para pemukim ini mengembangkan budaya yang berbeda yang dikenal sebagai Māori. Populasi terbagi dua menjadi iwi (suku) dan hapū (sub-suku) yang akan bekerja sama, bersaing, dan kadang-kadang saling berperang. Pada beberapa periode, sekelompok Māori bermigrasi ke Kepulauan Chatham (yang mereka sebut Rēkohu), di mana mereka mengembangkan budaya Moriori yang berbeda. Populasi Moriori berkurang drastis antara tahun 1835 sampai 1862, terutama disebabkan oleh penyerangan, dan perbudakan oleh Māori, meskipun penyakit-penyakit yang dibawaserta orang Eropa juga ikut berperan. Pada tahun 1862 hanya 101 jiwa yang selamat, dan yang terakhir dikenal berdarah Moriori sepenuhnya meninggal pada tahun 1933. Orang Eropa pertama yang diketahui mencapai Selandia Baru adalah penjelajah Belanda, Abel Tasman dan para awak kapalnya pada tahun 1642. Dalam sebuah pertemuan yang menegangkan, empat awak kapal terbunuh, dan paling sedikit seorang Māori terpukul oleh canister shot. Orang Eropa tidak mengunjungi lagi Selandia Baru sampai tahun 1769 ketika penjelajah Britania, James Cook, memetakan hampir semua pesisirnya. Setelah Cook, Selandia Baru dikunjungi oleh beberapa kapal pemburu paus, pemburu anjing laut, dan kapal dagang Eropa, dan Amerika Utara. Mereka menjual makanan, peralatan logam, persenjataan, dan barang-barang lain untuk memperoleh damar, artefak, air, dan jasa seks. Kentang dan senapan lontak yang diperkenalkan telah mengubah pertanian, dan peperangan Māori. Kentang menyediakan surplus makanan yang andal, yang memungkinkan kampanye militer lebih panjang, dan berkelanjutan. Perang senapan antar-suku telah mencapai 600 pertempuran antara tahun 1801 sampai 1840, dan telah menewaskan 30.000–40.000 Māori. Sejak awal abad ke-19, misionaris Kristen mulai menetap di Selandia Baru, dan berjaya mengubah keyakinan sebagian besar populasi Māori. Populasi Māori berkurang hingga menjadi 40 persen dari keadaan sebelum pertemuan dengan orang Eropa pada abad ke-19; penyakit-penyakit yang dibawaserta oleh orang Eropa telah menjadi faktor utama. Pemerintah Britania mengangkat James Busby sebagai Residen Britania untuk Selandia Baru pada tahun 1832 dan pada tahun 1835, setelah pengumuman rencana permukiman orang Prancis oleh Charles de Thierry, Persekutuan Suku-Suku di Selandia Baru secara samar-samar mengirimkan Deklarasi Kemerdekaan Selandia Baru kepada Raja William IV dari United Kingdom untuk meminta perlindungan. Kerusuhan yang tengah terjadi, dan kedudukan hukum Deklarasi Kemerdekaan yang diragukan telah mendorong Kementerian Kolonial mengirimkan Kapten William Hobson untuk mendaku kedaulatan bagi Mahkota Britania, dan merundingkan sebuah perjanjian dengan Māori. Perjanjian Waitangi kali pertama ditandatangani di Bay of Islands pada tanggal 6 Februari 1840. Sebagai respons terhadap upaya Perusahaan Selandia Baru yang berjalan komersial untuk mendirikan permukiman mandiri di Wellington dan para pemukim Prancis yang "membeli" tanah di Akaroa, Hobson mendeklarasikan kedaulatan Britania ke atas semua wilayah Selandia Baru pada tanggal 21 Mei 1840, meskipun salinan-salinan Perjanjian masih beredar. Dengan ditandatanganinya Perjanjian, dan deklatasi kedaulatan, banyaknya imigran, khususnya dari United Kingdom, mulai bertambah. Selandia Baru, mulanya bagian dari koloni New South Wales, menjadi koloni mahkota terpisah pada tahun 1841. Koloni ini memperoleh pemerintahan representatif pada tahun 1852 dan Parlemen Pertama pada tahun 1854. Pada tahun 1856 koloni ini secara efektif memerintah-sendiri, memikul tanggung jawab terhadap semua urusan domestik selain dari kebijakan asli. (Kendali atas kebijakan asli diberikan pada pertengahan dasawarsa 1860-an.) Setelah memperhatikan bahwa Pulau Selatan boleh jadi membentuk koloni terpisah, perdana menteri Alfred Domett mengeluarkan resolusi untuk memindahkan ibu kota dari Auckland ke sebuah lokalitas di dekat Selat Cook. Wellington dipilih atas pertimbangan pelabuhannya, dan lokasinya yang berada di tengah, dengan parlemen yang secara resmi berkedudukan di sana untuk kali pertama pada tahun 1865. Karena jumlah imigran bertambah, konflik atas lahan telah memicu Perang Selandia Baru pada dasawarsa 1860-an, dan 1870-an, yang berujung pada bergantinya sebagian besar kepemilikan tanah Māori. Pada tahun 1893 negara ini menjadi yang pertama di dunia yang memberikan semua hak perempuan untuk memilih dan pada tahun 1894 merintis adopsi sengketa wajib antara buruh dan uni. Pada tahun 1907, atas permintaan Parlemen Selandia Baru, Raja Edward VII memproklamasikan Selandia Baru sebagai sebuah dominion di lingkungan Imperium Britania, yang mencerminkan statusnya sebagai satuan politik yang memerintah-secara-mandiri. Pada tahun 1947 negara ini mengadopsi Statuta Westminster, yang menegaskan bahwa Parlemen Britania tidak dapat lagi menyusun perundang-undangan untuk Selandia Baru tanpa persetujuan Selandia Baru. Selandia Baru terlibat dalam urusan-urusan dunia, berjuang bersama-sama pihak Imperium Britania di dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II dan ikut menderita sepanjang Depresi Besar. Depresi ini ikut menjadi penyebab bagi terpilihnya pemerintah buruh pertama dan didirikannya negara kesejahteraan yang menyeluruh, dan ekonomi proteksionis. Selandia Baru mengalami kesejahteraan yang membaik setelah Perang Dunia II dan Māori mulai meninggalkan kehidupan perdesaan tradisional mereka, dan berpindah ke kota-kota untuk mendapatkan pekerjaan. Sebuah gerakan protes Māori merebak, yang mengkritisi Erosentrisme dan berjuang demi pengakuan yang lebih besar atas budaya Māori dan Perjanjian Waitangi. Pada tahun 1975, sebuah Tribunal Waitangi dibentuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran terhadap Perjanjian Waitangi, dan tribunal ini dibolehkan untuk menyelidiki keluhan-keluhan sejarah pada tahun 1985. Pemerintah telah merundingkan berbagai ganti rugi, dan keberatan ini dengan banyak iwi, meskipun pendakuan Māori atas tepi pantai, dan dasar laut terbukti kontroversial pada dasawarsa 2000-an. Geografi Bentang alam Lihat pula: Atlas Selandia Baru di Wikimedia Commons Selandia Baru terdiri dari dua pulau utama, dan sejumlah pulau yang lebih kecil, terletak di dekat pusat belahan lautan. Pulau Utara dan Pulau Selatan dipisahkan oleh Selat Cook, selebar 22 kilometer di celah tersempitnya. Di samping Pulau Utara, dan Pulau Selatan, lima pulau terbesar yang dihuni adalah Pulau Stewart, Pulau Chatham, Pulau Great Barrier (di Teluk Hauraki), Pulau d'Urville (di Marlborough Sounds) dan Pulau Waiheke (kira-kira 22 kilometer dari Auckland tengah). Pulau-pulau negara ini terletak di antara 29° LS sampai 53° LS, dan 165° BT sampai 176° BT. Selandia Baru memiliki panjang (lebih dari 1.600 kilometer membujur dari utara ke selatan) dan memiliki lebar maksimum 400 kilometer melintang dari barat ke timur, dengan garis pantai sepanjang kira-kira 15.134 kilometer dan total luas daratan seluas 268.021 kilometer persegi Karena pulau-pulau luarnya yang terpisah jauh, dan garis pantainya yang panjang, negara ini memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Zona Ekonomi Eksklusif-nya, merupakan salah satu yang terluas di dunia, meliputi lebih dari 15 kali lipat luas daratannya. Pulau Selatan adalah pulau yang terbesar di Selandia Baru, dan terbagi membujur oleh Alpen Selatan di tengah-tengahnya. Terdapat 18 puncak gunung yang lebih tinggi dari 3.000 meter di atas permukaan laut, yang tertinggi adalah Gunung Cook/Aoraki setinggi 3.754 kilometer di atas permukaan laut. Pegunungan Fiordland yang curam, dan fyord yang dalam adalah prasasti bagi proses glasiasi besar pada zaman es di tepi barat daya Pulau Selatan. Pulau Utara tidak terlalu bergunung-gunung, tetapi ditandai oleh banyak gunung api. Zona Vulkanik Taupo yang sangat aktif telah membentuk dataran tinggi vulkanik yang besar, yang diselingi oleh gunung tertinggi di Pulau Utara, Gunung Ruapehu (2.797 meter di atas permukaan laut). Dataran tinggi ini juga menjadi tempat bagi danau terbesar di negara ini, Danau Taupo, yang terletak di kaldera salah satu supervolcano yang paling aktif di dunia. Negara ini memiliki topografi yang bervariasi, dan bahkan mungkin kedaruratannya di atas banyak gelombang, hingga perbatasannya yang dinamis, ia mengangkang di antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia. Selandia Baru adalah bagian dari Benua Selandia, sebuah pecahan benua, hampir separuh ukuran Australia, yang secara bertahap tenggelam setelah terpisah dari adibenua Gondwana. Kira-kira 25 juta tahun lalu, sebuah pergeseran tektonik lempeng mulai meliukkan dan meremas kawasan ini. Sebagian besar bukti yang kini berada di Alpen Selatan dibentuk oleh pemampatan kerak di sisi Sesar Alpen. Di tempat lainnya, perbatasan lempeng melibatkan subduksi satu lempeng di bawah lempeng lainnya, menghasilkan Palung Puysegur di selatan, Palung Hikurangi di timur Pulau Utara, dan Palung Kermadec dan Palung Tonga di utara jauh. Iklim Selandia Baru beriklim lautan yang sedang dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 10 °C di selatan sampai 16 °C di utara. Maksima dan minima yang pernah dicatat adalah 42,4 °C di Rangiora, Canterbury dan −25,6 °C di Ranfurly, Otago. Kondisi sangatlah bervariasi dari satu region ke region lainnya, dari yang sangat basah di Pesisir Barat Pulau Selatan sampai yang hampir semi-gersang di Otago Tengah dan Cekungan Mackenzie di Pedalaman Canterbury, dan subtropis di Semenanjung Auckland Utara. Di antara tujuh kota terbesar, Christchurch adalah yang paling kering, rata-rata hanya menerima 640 milimeter curah hujan per tahun, dan Auckland adalah yang paling basah, menerima hampir dua kali lipat yang diterima Christchurch. Auckland, Wellington, dan Christchurch semuanya menerima rata-rata 2.000 jam paparan sinar matahari per tahun. Bagian selatan, dan barat-daya Pulau Selatan beriklim lebih sejuk, dan lebih berawan, dengan kira-kira 1.400–1.600 jam paparan sinar matahari per tahun; bagian utara, dan timur-laut Pulau Selatan adalah wilayah yang paling cerah di negara ini, dan menerima kira-kira 2.400–2.500 jam paparan sinar matahari per tahun. Keanekaragaman hayati Keterpencilan geografis Selandia Baru selama 80 juta tahun dan biogeografi pulau bertanggung jawab atas uniknya spesies flora dan fauna negara ini. Mereka telah berevolusi dari kehidupan liar Gondwana atau beberapa organisme mampu memencar secara biologis dengan menerbangkan dirinya dari pantai ke pantai, berenang, atau terbawa oleh dinamika laut. Kira-kira 82 persen tumbuhan berpembuluh asli Selandia Baru adalah endemik, meliputi 1.944 spesies dari 65 genus dan satu famili tunggal. Dua jenis hutan utama adalah hutan-hutan yang didominasi oleh pepohonan berdaun lebar dengan Podocarpaceae yang mengambang, atau oleh Nothofagus di wilayah beriklim lebih dingin. Tipe vegetasi lainnya adalah padang rumput. Sebelum datangnya manusia, kira-kira 80 persen daratan Selandia Baru ditutupi oleh hutan, dengan hanya alpen tinggi, basah, tak-subur, dan daerah-daerah vulkanik tanpa pepohonan. Penggundulan hutan besar-besaran di Selandia Baru terjadi setelah manusia tiba, dengan kira-kira separo hutan lenyap terbakar api setelah pendudukan oleh bangsa Polinesia. Sebagian besar hutan yang tersisa juga menyusut setelah datangnya bangsa Eropa, karena terjadi pembalakan kayu atau pembukaan hutan untuk dijadikan lahan bagi perladangan pastoral, menyisakan hutan hanya 23 persen dari keseluruhan daratan. Hutan-hutan didominasi oleh aneka burung, dan sedikitnya mamalia pemangsa telah menjadi penyebab bagi beberapa spesies seperti kiwi, kakapo, dan takahē berevolusi menjadi burung yang tidak bisa terbang. Kedatangan manusia, perubahan-perubahan yang berhubungan dengan habitat, dan diperkenalkannya tikus Polinesia, ferret, dan mamalia lainnya mengarah pada kepunahan banyak spesies burung, termasuk burung-burung besar seperti moa dan elang Haast. Hewan-hewan asli lainnya diwakili oleh reptil (tuatara, bengkarung, dan cicak), kodok, laba-laba (katipo), serangga (weta), dan siput. Beberapa, seperti burung wren, dan tuatara, adalah begitu unik, sehingga mereka disebut fosil hidup. Tiga spesies kelelawar (sejak kepunahannya) adalah tiga, dan hanya tiga tanda mamalia darat asli di Selandia Baru sampai tahun 2006 ketika ditemukannya tulang-tulang unik dari mamalia darat seukuran-tikus yang berumur paling muda 16 juta tahun. Bagaimanapun, mamalia laut terdapat cukup banyak, dengan hampir setengah cetacea dunia (paus, lumba-lumba, dan porpoise) dan banyak pinniped dilaporkan terdapat di perairan Selandia Baru. Ada banyak ragam burung laut di Selandia Baru, sepertiganya hanya ada di negara ini. Ada lebih banyak spesies penguin yang ditemukan di Selandia Baru dibandingkan negara lain. Sejak datangnya manusia hampir setengah spesies vertebrata negara ini punah, termasuk paling sedikit 51 jenis burung, tiga jenis kodok, tiga jenis kadal, satu jenis ikan air tawar, empat jenis tumbuhan, dan satu jenis kelelawar. Yang lainnya terancam punah atau jumlahnya menyusut drastis. Bagaimanapun, para pelestari di Selandia Baru telah memelopori beberapa metode untuk membantu memulihkan kehidupan liar yang terancam, termasuk suaka pulau, pengendalian hama, translokasi kehidupan liar, penyelenggaraan panti, dan ecological restorasi pulau ekologis, dan kawasan-kawasan terpilih lainnya. Menurut Indeks Kinerja Lingkungan tahun 2012, Selandia Baru dipandang sebagai "pewujud yang kuat" dalam hal perlindungan lingkungan, menempati peringkat ke-14 dari 132 negara yang dinilai. Politik Pemerintahan Selandia Baru adalah monarki konstitusional dengan demokrasi parlementer, meskipun konstitusinya tidaklah tertulis. Charles adalah kepala negara yang diberi gelar Raja Selandia Baru. Ratu diwakili oleh gubernur jenderal, yang ditunjuk oleh ratu atas nasihat perdana menteri. Gubernur jenderal dapat menjalankan hak prerogatif mahkota (seperti meninjau kasus-kasus ketidakadilan, dan mengangkat Dewan Menteri (kabinet), duta besar, dan pejabat publik penting lainnya) dan dalam situasi yang langka, kekuasaan cadangan (kekuasaan untuk memberhentikan perdana menteri, membubarkan parlemen, atau menolak Persetujuan Kerajaan atas sebuah rancangan undang-undang menjadi undang-undang). Kekuasaan ratu dan gubernur jenderal dibatasi oleh kekakuan konstitusional, dan mereka biasanya tidak dapat dijalankan tanpa nasihat dari Kabinet. Parlemen Selandia Baru memegang kekuasaan legislatif dan terdiri dari Yang Berdaulat (diwakili oleh Gubernur Jenderal) dan Dewan Perwakilan Rakyat. Parlemen juga pernah meliputi sebuah majelis tinggi, Dewan Legislatif, hingga dewan ini dihapuskan pada tahun 1950. Kedudukan tertinggi Parlemen berada pada Yang Berdaulat, dan berada di Inggris menurut Bill of Rights 1689 dan telah diratifikasi sebagai undang-undang di Selandia Baru. Dewan Perwakilan Rakyat dipilih secara demokratis, dan Pemerintah dibentuk dari partai atau koalisi yang menguasai mayoritas kursi di dewan. Jika tidak ada mayoritas yang terbentuk, maka sebuah pemerintahan minoritas dapat dibentuk jika dukungan dari partai-partai lain pada saat pemungutan suara kepercayaan dan kesediaan terjamin. Gubernur Jenderal menunjuk menteri-menteri di bawah saran dari Perdana Menteri, yang berdasarkan konvensi merupakan pemimpin parlemen koalisi atau partai yang memerintah. Kabinet, yang terdiri dari para menteri, dan dipimpin oleh Perdana Menteri, adalah badan pembuat kebijakan tertinggi di dalam pemerintahan, dan bertanggung jawab untuk menentukan tindakan-tindakan pemerintah yang signifikan. Berdasarkan konvensi, para anggota kabinet terikat oleh tanggung jawab kolektif atas semua keputusan yang dibuat oleh kabinet. Para hakim, dan pejabat peradilan diangkat secara non-politis, dan di bawah aturan yang ketat menyangkut masa jabatan untuk membantu memelihara independensi-konstitusionalnya dari pemerintah. Secara teoretis, keadaan ini memungkinkan peradilan menafsirkan undang-undang hanya berdasarkan legislasi yang diberlakukan Parlemen tanpa pengaruh-pengaruh lain pada saat membuat keputusan. Dewan Penasihat di London merupakan pengadilan banding puncak negara ini sampai tahun 2004, ketika ia digantikan oleh Mahkamah Agung Selandia Baru. Peradilan, dikepalai oleh Hakim Agung, meliputi Pengadilan Banding, Pengadilan Tinggi, dan pengadilan-pengadilan bawahannya. Hampir semua pemilihan umum parlemen antara tahun 1853 sampai tahun 1996 diselenggarakan di bawah sistem pemungutan suara first past the post (pemegang suara terbanyak adalah yang menjadi pemenang). Pemilihan umum sejak tahun 1930 telah didominasi oleh dua partai politik, Partai Nasional dan Partai Buruh. Sejak tahun 1996, sebuah bentuk representasi proporsional yang disebut representasi proporsional campuran (MMP) telah digunakan. Di bawah sistem MMP setiap orang memiliki dua suara; satu untuk 70 kursi daerah pemilihan (termasuk 7 yang dicadangkan untuk Māori), dan satu lagi untuk partai. Lima puluh kursi sisanya ditetapkan sehingga perwakilan di parlemen mencerminkan suara partai, meskipun sebuah partai harus memenangi satu kursi daerah pemilihan atau 5 persen dari keseluruhan suara partai sebelum partai itu memenuhi syarat untuk mendapatkan kursi ini. Antara bulan Maret 2005, dan bulan Agustus 2006 Selandia Baru menjadi satu-satunya negara di dunia di mana semua jabatan tertingginya (Kepala Negara, Gubernur Jenderal, Perdana Menteri, Ketua DPR dan Ketua Mahkamah Agung) semuanya dipegang oleh perempuan. Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan diperintah dengan sangat baik di dunia. Pada tahun 2011, negara ini menempati peringkat ke-5 dalam hal kekuatan lembaga-lembaga demokrasinya dan peringkat pertama dalam hal transparansi pemerintahan, dan paling tidak korup. Selandia Baru memiliki angka partisipasi warga negara yang tinggi, dengan 79% pemilik suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini, dibanding rata-rata OECD sebesar 72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata bahwa mereka percaya akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata OECD sebesar 56%. Militer dan hubungan internasional Selandia Baru pada masa kolonial awal membolehkan Pemerintah Britania untuk menentukan perdagangan internasional, dan bertanggung jawab untuk kebijakan luar negeri. Konferensi Imperial tahun 1923, dan 1926 memutuskan bahwa Selandia Baru harus diizinkan untuk merundingkan perjanjian politiknya, di mana perjanjian perdagangan dengan Jepang pada tahun 1928 menjadi kesuksesan pertamanya. Meskipun independensi ini, Selandia Baru dengan ikhlas mengikuti Britania dalam deklarasi perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September 1939, yang diperkuat oleh pernyataan Perdana Menteri Michael Savage, "Ke mana ia (Britania) pergi, kami mengikutinya; di mana ia (Britania) berdiri, di sanapun kami berdiri." Pada tahun 1951 United Kingdom semakin berfokus pada kepentingan-kepentingannya di Eropa, sementara itu Selandia Baru bergabung dengan Australia dan Amerika Serikat dalam perjanjian keamanan ANZUS. Pengaruh Amerika Serikat terhadap Selandia Baru melemah setelah serangkaian protes mengenai Perang Vietnam, penolakan Amerika Serikat untuk menegur Prancis setelah tenggelamnya kapal Rainbow Warrior, ketidaksetujuan akan isu-isu lingkungan, dan pertanian, dan kebijakan zona bebas nuklir Selandia Baru. Meskipun Amerika Serikat menangguhkan kewajibannya terhadap ANZUS, perjanjian ini masih berpengaruh bagi Selandia Baru, dan Australia, yang kebijakan luar negerinya mengikuti tren sejarah yang serupa. Hubungan politis yang dekat masih dipelihara kedua-dua negara ini, dengan sebuah perjanjian perdagangan bebas (Closer Economic Relations) dan peraturan kunjungan yang membolehkan warga kedua-dua negara ini berkunjung, menetap, dan bekerja di Australia maupun Selandia Baru tanpa batasan. Kini lebih dari 500.000 warga Selandia Baru menetap di Australia, dan sebaliknya 65.000 warga Australia menetap di Selandia Baru. Selandia Baru memiliki keujudan yang kuat di antara negara-negara di Kepulauan Pasifik. Sebuah proporsi bantuan yang besar dari Selandia Baru mengalir ke negara-negara ini, dan banyak orang Pasifik yang bermigrasi ke Selandia Baru untuk mendapatkan pekerjaan. Migrasi permanen diatur dalam Skema Kuota Samoa tahun 1970 dab Kategori Akses Pasifik tahun 2002, yang membolehkan sampai 1.100 jiwa berkebangsaan Samoa, dan sampai 750 jiwa warga Kepulauan Pasifik lainnya yang boleh menjadi warga permanen Selandia Baru tiap tahunnya. Sebuah skema pekerja musiman untuk migrasi sementara telah diperkenalkan pada tahun 2007, dan pada tahun 2009 kira-kira 8.000 warga Kepulauan Pasifik bekerja di bawah peraturan ini. Selandia Baru terlibat dalam Forum Kepulauan Pasifik, APEC, dan Forum Regional ASEAN (termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur). Selandia Baru adalah juga anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Negara-Negara Persemakmuran, OECD, dan Five Powers Defence Arrangements. Angkatan Pertahanan Selandia Baru memiliki tiga cabang: Angkatan Laut Selandia Baru, Angkatan Darat Selandia Baru, dan Angkatan Udara Selandia Baru. Keperluan pertahanan nasional Selandia Baru adalah sederhana, karena kecilnya kemungkinan untuk diserang secara langsung, meskipun Selandia Baru memiliki keujudan global. Negara ini ikut berjuang dalam dua perang dunia, dengan kampanye yang terkenal di Gallipoli, Kreta, El Alamein, dan Cassino. Kampanye Gallipoli memainkan babak yang penting dalam memelihara identitas nasional Selandia Baru dan memperkuat tradisi ANZAC bersama-sama Australia. Menurut Mary Edmond-Paul, "Perang Dunia I telah meninggalkan bekas luka pada masyarakat Selandia Baru, dengan hampir 18.500 jiwa yang tewas sebagai akibat perang, lebih dari 41.000 terluka, dan yang lainnya mengalami guncangan emosi, di luar pasukan tempur yang ditempatkan di seberang lautan sebanyak 103.000, sementara keseluruhan populasi hanya sejuta jiwa atau sedikit lebih banyak dari itu." Selandia Baru juga memainkan peran kunci dalam Pertempuran Sungai Plate dan kampanye udara dalam Pertempuran Britania. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat memiliki lebih dari 400.000 personel militer yang ditempatkan di Selandia Baru. Selain Perang Vietnam, dan dua perang dunia, Selandia Baru juga bertempur dalam Perang Korea, Perang Boer Kedua, Kedaruratan Malaya, Perang Teluk dan Perang Afganistan. Selandia Baru juga berperan dalam beberapa misi pemeliharaan perdamaian regional, dan global, seperti di Siprus, Somalia, Bosnia-Herzegovina, Sinai, Angola, Kamboja, perbatasan Iran–Irak, Bougainville, Timor Timur, dan Kepulauan Solomon. Selandia Baru juga mengirimkan satu unit insinyur angkatan darat untuk membantu membangun kembali infrastruktur Irak selama setahun pada Perang Irak. Selandia Baru menempati peringkat ke-8 dalam Indeks Komitmen untuk Pembangunan tahun 2011 dari Pusat untuk Pembangunan Global, yang memeringkat negara-negara paling maju di dunia dalam dedikasinya untuk kebijakan-kebijakan yang menguntungkan negara-negara miskin. Selandia baru dipandang sebagai negara paling damai kedua di dunia menurut Indeks Kedamaian Global pada tahun 2012. Pemerintahan daerah dan teritorial eksternal Pendatang dini dari Eropa membagi-bagi Selandia Baru ke dalam beberapa provinsi, yang menikmati taraf otonomi tinggi. Karena adanya tekanan keuangan, dan keinginan untuk mengkonsolidasi rel kereta api, pendidikan, penjualan tanah, dan kebijakan-kebijakan lainnya, pemerintah kemudian mensentralisasi provinsi-provinsi ini dengan menghapuskannya pada tahun 1876. Hasilnya, Selandia Baru kini tidak memiliki entitas subnasional yang terpisah-pisah. Keberadaan provinsi-provinsi ini masih membekas, dan dikenang dalam hari ulang tahun provinsi dan persaingan keolahragaan. Sejak tahun 1876, berbagai dewan telah memerintah daerah-daerah lokal di bawah legislasi yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Pada tahun 1989, pemerintah menata ulang pemerintahan daerah ke dalam struktur dua-jenjang, yakni dewan regional dan otoritas teritorial. 249 munisipalitas yang wujud pada tahun 1975 kini telah dikonsolidasi menjadi 67 otoritas teritorial, dan 11 dewan regional. Peran dewan regional adalah untuk mengatur "lingkungan alami dengan penekanan khusus berdasarkan pengelolaan sumber daya alam", sementara otoritas teritorial bertanggung jawab untuk mengurus persampahan, dan limbah, air, jalan lokal, perizinan bangunan, dan urusan-urusan lokal lainnya. Lima dari dewan teritorial yang ada adalah berupa otoritas kesatuan dan juga bertindak sebagai dewan regional. Otoritas teritorial terdiri dari 13 dewan kota, 53 dewan distrik, dan Dewan Kepulauan Chatham. Meskipun secara resmi Dewan Kepulauan Chatham bukan merupakan otoritas kesatuan, dewan ini memikul banyak fungsi yang biasa dimiliki sebuah dewan distrik. Alam Selandia Baru adalah salah satu dari 16 alam di dalam persemakmuran dan terdiri dari Selandia Baru, Tokelau, Dependensi Ross, Kepulauan Cook, dan Niue. Kepulauan Cook, dan Niue adalah negara-negara yang berpemerintahan-mandiri di dalam asosiasi bebas bersama Selandia Baru. Parlemen Selandia Baru tidak dapat mengesahkan legislasi untuk negara-negara ini, tetapi dengan persetujuan negara tersebut Selandia Baru dapat bertindak untuk urusan luar negeri, dan pertahanan. Tokelau adalah teritorial yang tidak berpemerintahan-mandiri yang menggunakan bendera, dan lagu kebangsaan Selandia Baru, tetapi dikelola oleh suatu dewan yang terdiri dari tiga orang tetua (masing-masing satu dari tiap-tiap atol Tokelau). Dependensi Ross adalah pendakuan teritorial Selandia Baru di Antartika, di mana dependensi ini mengoperasikan fasilitas penelitian Basis Scott. Undang-undang kewarganegaraan Selandia Baru memperlakukan semua bagian alam Selandia Baru dengan setara, sehingga sebagian besar orang yang dilahirkan di Selandia Baru, Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, dan Dependensi Ross sebelum tahun 2006 merupakan warga negara Selandia Baru. Persyaratan tambahan berlaku untuk mereka yang lahir pada tahun 2006 atau lebih terkemudian. Ekonomi Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk dalam salah satu negara terbaik misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia yang menempatkan Selandia Baru pada urutan ketiga. Ekspor merupakan andalan utama perekonomian negara ini sehingga dampak perekonomian dunia akan berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi negara ini. Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan maju dengan taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB) per kapita sebesar US$ 28.250. Satuan mata uang Selandia Baru adalah Dollar Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai "dollar Kiwi"; mata uang ini juga beredar di Kepulauan Cook (lihatlah Dollar Kepulauan Cook), Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn. Selandia Baru menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011, ke-4 dalam Indeks Kebebasan Ekonomi The Heritage Foundation tahun 2012, dan ke-13 dalam Indeks Inovasi Global INSEAD tahun 2012 . Berdasarkan sejarahnya, industri-industri ekstraktif telah sangat berkontribusi bagi ekonomi Selandia Baru, berfokus pada perburuan anjing laut, penangkapan paus, pemanenan lenan liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli. Dengan dikembangkannya kapal laut berpembeku pada dasawarsa 1880-an daging, dan hasil-hasil peternakan lainnya diekspor ke Britania, sebuah perdagangan yang menjadi basis bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia Baru. Permintaan yang besar akan hasil-hasil pertanian dari Britania Raya, dan Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru untuk memperoleh standar kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia, dan Eropa Barat pada dasawarsa 1950-an, dan 1960-an. Pada tahun 1973 pasar ekspor Selandia Baru mengalami penurunan ketika Britania Raya menggabungi Komunitas Eropa dan faktor-faktor pemberat lainnya, seperti krisis minyak 1973 dan krisis energi 1979, mengarah pada melesunya ekonomi Selandia Baru. Standar kehidupan di Selandia Baru mengalami kejatuhan menjadi di bawah Australia, dan Eropa Barat, dan pada tahun 1982 Selandia Baru memiliki pendapatan per kapita yang paling rendah di antara negara-negara maju yang disurvey oleh Bank Dunia. Sejak tahun 1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia Baru berurusan dengan restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai Rogernomics dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia Baru dari ekonomi yang sangat proteksionistis menjadi ekonomi pasar bebas yang sangat liberal. Angka pengangguran mengalami puncaknya di atas 10 persen pada tahun 1991, dan 1992, setelah malapetaka pasar saham 1987, tetapi sebenarnya jatuh ke angka terendah sebesar 3,4 persen pada tahun 2007 (peringkat ke-5 dari 27 negara OECD yang dibandingkan). Bagaimanapun, krisis finansial global yang berdampak besar bagi Selandia Baru, dengan penyusutan PDB selama lima triwulan berturut-turut, resesi terpanjang dalam 30 tahun terakhir, dan angka pengangguran naik kembali menjadi 7% pada akhir tahun 2009. Pada bulan Mei 2012, laju pengangguran umum adalah pada kisaran 6,7%; sedangkan laju pengangguran untuk mereka yang berusia 15 sampai 21 tahun adalah sebesar 13,6%. Selandia Baru mengalami serangkaian "emigrasi sumber daya kecerdasan" sejak dasawarsa 1970-an yang masih berlanjut hingga kini. Hampir seperempat pekerja sangat terampil memilih hidup di seberang lautan, terutama di Australia, dan Britania, menempati proporsi tertinggi di antara negara-negara maju. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi "imigrasi sumber daya kecerdasan" yang membawa para profesional terdidik dari negara-negara Eropa, dan negara-negara berkembang. Perdagangan Selandia Baru sangat bergantung kepada perdagangan internasional, khususnya hasil-hasil pertanian. Bilangan ekspornya adalah 24 persen dari produksinya, membuat Selandia Baru rentan terhadap harga-harga komoditas internasional, dan resesi global. Industri-industri ekspor pentingnya adalah pertanian, hortikultura, perikanan, kehutanan, dan pertambangan, yang menyumbang setengah ekspor negara ini. Mitra ekspor utamanya adalah Australia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Britania Raya. Pada tanggal 7 April 2008, Selandia Baru, dan Cina menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Selandia Baru-Cina, perjanjian pertama yang ditandatangani Cina dengan negara maju. Sektor jasa adalah sektor terbesar dalam ekonomi negara ini, diikuti oleh manufaktur, dan konstruksi, dan kemudian perkebunan, dan ekstraksi bahan mentah. Pariwisata memainkan peran signifikan dalam ekonomi Selandia Baru, menyumbang US$ 15,0 miliar bagi keseluruhan PDB Selandia Baru, dan mendukung 9,6 persen seluruh tenaga kerja pada tahun 2010. International visitors to New Zealand increased by 3.1 percent in the year to October 2010 dan diharapkan mengalami kenaikan pada laju 2,5 persen per tahun sampai tahun 2015. Wol pernah menjadi ekspor pertanian utama Selandia Baru pada akhir abad ke-19. Bahkan pada dasawarsa 1960-an, ia memasok lebih dari sepertiga total perolehan ekspor, tetapi sejak saat itu harganya terus menurun dibandingkan komoditas-komoditas lainnya dan wol tidak lagi menguntungkan bagi banyak petani. Sebaliknya, hasil peternakan, dan susu meningkat, dengan banyaknya sapi perah bertambah menjadi dua kali lipat antara tahun 1990 sampai 2007, menjadi penyumbang terbesar ekspor Selandia Baru. Sejak tahun itu sampai bulan Juni 2009, hasil susu mencapai 21 persen (US$ 9,1 miliar) dari total ekspor, dan perusahaan terbesar di negara ini, Fonterra, memegang kendali hampir sepertiga perdagangan susu internasional. Ekspor pertanian lainnya pada tahun 2009 adalah daging sebesar 13,2 persen, wol sebesar 6,3 persen, buah-buahan sebesar 3,5 persen, dan perikanan sebesar 3,3 persen. Industri anggur Selandia Baru telah mengikuti tren serupa susu, banyaknya kebun anggur bertambah menjadi dua kali lipat pada periode yang sama, mengambil alih ekspor wol untuk kali pertama pada tahun 2007. Infrastruktur Pada tahun 2008, minyak, gas, dan batu bara memasok 69 persen energi Selandia Baru, dan 31 persen sisanya dihasilkan dari energi terbarukan, khususnya tenaga air dan panas bumi. Jejaring transportasi di Selandia Baru meliputi 93.805 kilometer jalan, senilai 23 miliar dollar, dan 4.128 kilometer jalur rel kereta api. Mayoritas kota kecil, dan kota besar terhubung oleh angkutan bus, meskipun mobil pribadi adalah modus transportasi terbesar. Kereta api di Selandia Baru diswastakan pada tahun 1993, kemudian dibeli kembali oleh pemerintah pada tahun 2004, dan kini masih menjadi badan usaha milik negara. Kereta api beroperasi melintasi negara ini, meskipun sebagian besarnya mengangkut barang dibanding penumpang. Sebagian besar pengunjung dari luar negeri tiba melalui jalur udara dan Selandia Baru memiliki tujuh bandar udara internasional, meskipun sejak bulan Februari 2011 sampai sekarang hanya Bandar Udara Internasional Auckland dan Christchurch yang berhubungan langsung dengan negara lain selain daripada Australia maupun Fiji. Kantor Pos Selandia Baru memonopoli telekomunikasi sampai tahun 1989 ketika Telecom New Zealand didirikan, mulanya sebagai badan usaha milik negara, dan kemudian diswastakan pada tahun 1990. Telecom masih memiliki mayoritas infrastruktur telekomunikasi, tetapi persaingan dari penyedia lainnya bertambah hebat. Uni Telekomunikasi Internasional PBB menempatkan Selandia Baru pada peringkat ke-12 dalam pembangunan infrastruktur informasi, dan komunikasi, naik empat tingkat antara tahun 2008 sampai 2010. Demografi Selandia Baru memiliki populasi sekitar 4 juta. Sekitar 80% dari populasinya adalah turunan Eropa. Suku Maori adalah grup etnik kedua terbesar (14,7%). Sekitar 1996, dan 2001, jumlah orang Asia (6,6%) melewati jumlah orang Kepulauan Pasifik (6,5%). Kristen adalah agama dominan di Selandia Baru, meskipun hampir 40% populasinya tidak memiliki agama. Denominasi utama Kristen adalah Anglikan, Presbiteranian, Katolik Roma, dan Methodist. Ada juga sejumlah orang yang menyebut mereka Gereja Pantekosta dan Baptis dan juga Mormon. Gereja Ratana yang berbasis di Selandia Baru memiliki banyak pengikut di antara orang Maori. Menurut hasil sensus, agama minoritas lain termasuk Hindu, Buddha, dan Islam. Terdapat lebih dari 36.000 Muslim di Selandia Baru yang sebagian besar adalah pendatang baru, dan pengungsi. Populasi Selandia Baru kira-kira sejumlah 4,4 juta jiwa. Selandia Baru adalah negara yang didominasi oleh kawasan perkotaan, dengan 72 persen populasi tinggal di 16 kawasan perkotaan utama, dan 53 persen tinggal di empat kota terbesar Auckland, Christchurch, Wellington, dan Hamilton. Kota-kota di Selandia Baru pada umumnya berperingkat tinggi dalam hal ukuran kelayakan huni internasional. Misalnya, pada tahun 2010 Auckland menempati peringkat ke-4 kota paling layak huni di dunia dan Wellington menempati peringkat ke-12 dalam Survei Kualitas Hidup versi Mercer. Angka harapan hidup seorang bayi Selandia Baru yang lahir pada tahun 2008 adalah 82,4 tahun untuk perempuan, dan 78,4 tahun untuk laki-laki. Angka harapan hidup bayi pada saat dilahirkan diramalkan naik dari 80 tahun menjadi 85 tahun pada tahun 2050, dan angka kematian bayi diperkirakan mengalami penurunan. Tingkat kesuburan total Selandia Baru adalah sebesar 2,1; relatif tinggi untuk ukuran negara maju, dan kelahiran alami menempati proporsi signifikan pertumbuhan populasi. Oleh karenanya, negara ini memiliki populasi muda dibandingkan dengan negara-negara paling terindustrialisasi, dengan 20 persen penduduk Selandia Baru berumur 14 tahun atau lebih muda. Pada tahun 2050 populasi Selandia Baru ditaksir mencapai 5,3 juta jiwa, umur median berubah dari 36 tahun menjadi 43 tahun, dan persentase orang yang berumur 60 tahun atau lebih tua berubah dari 18 persen menjadi 29 persen. Etnisitas dan imigrasi Menurut sensus tahun 2006; 67,6 persen penduduk diketahui sebagai keturunan Eropa, dan 14,6 persen sebagai Māori. Kelompok etnik utama lainnya adalah bangsa Asia (9,2 persen) dan bangsa Pasifik (6,9 persen), sedangkan 11,1 persen mengaku hanya sebagai "Orang Selandia Baru" (atau serupa dengan itu) dan 1 persen mengaku beretnis lain. Ini bertentangan dengan data tahun 1961, ketika sensus melaporkan bahwa populasi Selandia Baru pada saat itu 92 persen keturunan Eropa, dan 7 persen Māori, dengan minoritas Asia, dan Pasifik sebesar 1 persen. Sedangkan demonim untuk warga Selandia Baru dalam bahasa Inggris adalah New Zealander, dan istilah kolokial "Kiwi" biasa digunakan oleh masyarakat internasional dan penduduk setempat. Kata pinjaman dari bahasa Māori, Pākehā biasanya merujuk pada warga Selandia Baru keturunan Eropa, meskipun beberapa pihak menolak sebutan ini, dan beberapa orang Māori menggunakannya untuk merujuk semua warga Selandia Baru yang bukan dari kalangan Polinesia. Suku Māori adalah bangsa pertama yang mencapai Selandia Baru, diikuti oleh pendatang dini Eropa. Kolonisasi berikutnya, didominasi oleh pendatang dari Britania, Irlandia, dan Australia karena kebijakan yang ketat serupa dengan Kebijakan Australia Putih. Terdapat juga imigran yang signifikan dari Belanda, asal Dalmatia, imigrasi dari Italia, dan Jerman bersama-sama dengan imigrasi tak-langsung dari Eropa melalui Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika Selatan. Setelah Depresi Besar kebijakan-kebijakan diperlonggar, dan keanekaragaman migran semakin bertambah banyak. Pada tahun 2009–2010, sebuah target tahunan tentang persetujuan 45,000–50,000 penduduk tetap telah ditentukan oleh Badan Imigrasi Selandia Baru—lebih dari satu migran baru untuk setiap 100 penduduk Selandia Baru. 23 persen populasi Selandia Baru dilahirkan di seberang lautan, sebagian besarnya menetap di kawasan Auckland. Sementara itu, sebagian besarnya masih berasal dari Britania Raya, dan Irlandia (29 persen), imigrasi dari Asia Timur (sebagian besarnya Tiongkok Daratan, tetapi dengan jumlah yang substansial juga dari Korea, Taiwan, Jepang, dan Hong Kong) juga bertambah banyak dengan cepat. Jumlah pelajar internasional yang berbiaya sendiri menaik tajam pada akhir dasawarsa 1990-an, dengan lebih dari 20.000 orang yang belajar dalam lembaga-lembaga pendidikan tinggi publik pada tahun 2002. Bahasa Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling luas digunakan di Selandia Baru, dipertuturkan oleh 98 persen penduduk. Bahasa Inggris Selandia Baru adalah serupa dengan Bahasa Inggris Australia, dan ada banyak penutur dari belahan utara bumi yang tidak mampu mengucapkan aksen ini.. Perbedaan yang paling mencolok antara Bahasa Inggris dialek Selandia Baru, dan Bahasa Inggris dialek lainnya adalah pergeseran pada vokal depan pendek: suara i yang pendek (seperti pada kit) menjadi agak diketengahkan mendekati suara schwa (pepet) (contohnya a pada comma dan about); suara e pendek (seperti pada dress) berpindah ke arah suara i pendek; dan suara a pendek (seperti pada trap) bergeser ke arah e pendek. Dengan demikian, pengucapan khas Selandia Baru untuk kata-kata bad, dead, fish, dan chips terdengar seperti bed, did, fush, dan chups bagi orang yang bukan dari Selandia Baru. Setelah Perang Dunia II, Suku Māori coba dihalang-halangi menggunakan bahasa mereka sendiri (te reo Māori) di sekolah, dan tempat kerja, dan bahasa Maori hanya digunakan sebagai bahasa komunitas di beberapa daerah terpencil. Bahasa Maori baru-baru ini mulai diberdayakan kembali, dinyatakan sebagai salah satu bahasa resmi Selandia Baru pada tahun 1987, dan dipertuturkan oleh 4,1 persen populasi. Sekarang terdapat sekolah pendalaman bahasa Māori, dan dua saluran televisi berbahasa Maori, dua, dan hanya dua saluran televisi nasional yang sebagian besar jam siar utamanya disajikan dalam bahasa Māori. Banyak tempat secara resmi dinamai ganda, nama Maori, dan nama Inggris beberapa tahun belakangan ini. Bahasa Samoa adalah salah satu bahasa lisan terpopuler di Selandia Baru (2,3 persen), diikuti oleh bahasa Prancis, bahasa Hindi, bahasa Yue, dan bahasa Mandarin. Bahasa Isyarat Selandia Baru digunakan oleh hampir 28.000 orang, dan dibuat sebagai bahasa resmi kedua di Selandia Baru pada tahun 2006. Pendidikan dan agama Pendidikan dasar, dan menengah diwajibkan bagi anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun, sebagian besarnya dimulai pada usia 5 tahun. Pendidikan wajib ini memerlukan waktu selama 13 tahun, dan belajar di sekolah negeri adalah gratis. Selandia Baru memiliki angka melek huruf sebesar 99 persen, dan lebih dari setengah populasi berumur 15 sampai 29 tahun menjalani pendidikan tinggi. Terdapat lima jenis lembaga pendidikan tinggi yang dimiliki pemerintah: universitas, kolese pendidikan, politeknik, kolese spesialis, dan wānanga, selain lembaga pelatihan swasta. Dalam populasi dewasa; 14,2 persen bergelar sarjana atau lebih tinggi; 30,4 persen berkualifikasi sekunder (setara pendidikan menengah); dan 22,4 persen tidak berkualifikasi formal. Program Penilaian Pelajar Internasional-nya OECD menempatkan sistem pendidikan Selandia Baru pada peringkat ke-7 terbaik di dunia, di mana para pelajar berkemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan yang sangat baik. Kristen adalah agama mayoritas di Selandia Baru, meskipun masyarakatnya termasuk yang paling sekuler di dunia. Menurut Sensus tahun 2018, 48.5 persen populasi tidak beragama, sementara 37 persen lainnya mengaku beragama Kristen, dan kira-kira 5 persen menganut agama lain. Denominasi Kristen terbesar yang ada di Selandia Baru adalah Anglikan, Katolik Roma, Presbiterian, dan Metodisme. Terdapat juga jumlah penganut Kristen yang signifikan yang mengaku sebagai pengikut aliran Pentakosta, Baptis, dan Mormon; serta gereja Ratana yang berbasis di Selandia Baru yang diikuti oleh banyak orang Māori. Menurut gambaran sensus, agama minoritas signifikan lainnya adalah Hindu, Buddha, dan Islam. Budaya Bangsa Māori kuno mengadaptasi budaya Polinesia timur yang berbasis tropika, sejalan dengan tantangan-tantangan yang melekat dengan suatu lingkungan yang lebih luas, dan lebih beraneka ragam, yang sebenarnya secara langsung ataupun tidak langsung juga mengembangkan budaya sendiri yang berbeda. Organisasi sosial sangatlah bersifat komunal dengan keluarga (whanau), sub-suku (hapu), dan suku (iwi) yang diatur oleh seorang ketua (rangatira) yang kedudukannya memerlukan persetujuan komunitas. Imigran Britania, dan Irlandia membawa aspek-aspek kebudayaan mereka ke Selandia Baru, dan juga memengaruhi kebudayaan Māori, khususnya dengan diperkenalkannya Agama Kristen. Bagaimanapun, Māori masih menganggap kepatuhan mereka terhadap kelompok-kelompok kesukuan sebagai bagian penting dari identitas mereka, dan kekerabatan Māori mirip dengan apa yang berlaku di masyarakat Polinesia lainnya. Yang lebih baru, Budaya Amerika Serikat, Australia, Asia, dan budaya-budaya Eropa lainnya telah memengaruhi budaya Selandia Baru. Budaya-budaya Polinesia yang bukan Māori juga terlihat, dengan diselenggarakannya Festival Pasifika, festival Polinesia terbesar di dunia, dan kini menjadi acara tahunan di Auckland. Kehidupan perdesaan yang luas di Selandia Baru dini telah membentuk citra Orang Selandia Baru yang kasar, pemecah masalah yang sangat gigih. Kesantunan diharapkan, dan diberdayakan melalui "sindroma opium tinggi", di mana pihak-pihak berpenghasilan tinggi menerima kritikan pedas. Pada masa itu Selandia Baru tidak dikenal sebagai negara intelek. Sejak permulaan abad ke-20 sampai penghujung dasawarsa 1960-an budaya Māori ditekan oleh upaya asimilasi Māori ke dalam Orang Selandia Baru keturunan Britania. Pada dasawarsa 1960-an, ketika pendidikan tinggi, dan kawasan perkotaan meluas budaya perkotaan mulai mendominasi. Meskipun sebagian besar populasi kini menetap di kota-kota, banyak seni, sastra, film, dan lawakan Selandia Baru bertemakan perdesaan. Budaya Maori Para Māori adalah orang-orang Polynesia asli Selandia Baru (Aotearoa). Mereka mungkin tiba di Polinesia selatan-barat dalam beberapa gelombang pada suatu waktu sebelum 1300, meskipun tanggal sampai dengan 2000 tahun yang lalu masih menarik dukungan. Para Māori menyelesaikan pulau, dan mengembangkan budaya yang berbeda. Sejarah lisan Maori bercerita tentang perjalanan panjang dari Hawaiki (tanah air mitos di Polinesia tropis) di kano laut-akan besar (waka). Mitologi Māori adalah korpus khas dewa, dan pahlawan, berbagi beberapa motif Polinesia. Beberapa tokoh terkenal yang Rangi, dan Papa, Maui, dan Kupe. Pusat ke acara budaya banyak adalah marae, di mana keluarga, dan suku berkumpul untuk acara-acara khusus, seperti pōwhiri atau Tangi. Māori sering menyebut diri mereka "tāngata whenua" (orang-orang dari tanah), menempatkan kepentingan tertentu pada gaya hidup yang terhubung ke darat, dan laut. hidup komunal, berbagi, dan hidup dari tanah tersebut, nilai-nilai tradisional yang kuat. Nilai-nilai yang berbeda, sejarah, dan pandangan dunia dari Maori disajikan melalui seni tradisional, dan keterampilan seperti HAKA, ta moko, waiata, ukiran, tenun, dan poi. Konsep tapu (berarti tabu atau sakral) juga kekuatan yang kuat dalam budaya Māori, diterapkan pada benda, orang, atau bahkan pegunungan. Eropa bermigrasi ke Selandia Baru dalam meningkatkan nomor dari akhir abad 18, dan teknologi senjata, dan penyakit mereka memperkenalkan masyarakat stabil Māori. Setelah 1840, dan Perjanjian Waitangi, Māori kehilangan banyak tanah mereka, dan mana (prestise, dan otoritas), memasuki masa, dan numerik penurunan budaya. Namun populasi mereka mulai meningkat lagi dari akhir abad 19, dan kebangkitan budaya dimulai pada tahun 1960-an, kadang-kadang dikenal sebagai Renaisans Maori . Budaya Orang Pakeha Pākehā budaya (biasanya identik dengan Selandia Baru Eropa) terutama berasal dari dari pemukim Inggris yang dijajah Selandia Baru pada abad kesembilan belas. Meskipun recognisably berkaitan dengan budaya Inggris, ia selalu memiliki perbedaan jelas, dan ini telah meningkat waktu telah berlangsung. Hal-hal yang membedakan budaya Pākehā dari budaya Inggris termasuk tingkat-tingkat yang lebih tinggi egalitarianisme, anti-intelektualisme, dan gagasan bahwa kebanyakan orang dapat melakukan hal-hal yang paling jika mereka menaruh pikiran mereka untuk itu. Dalam budaya Pākehā adalah sub-budaya yang berasal dari kelompok-kelompok Eropa Irlandia, Italia, dan lainnya, serta subkultur non-berbagai etnis. Telah menyatakan bahwa Pākehā tidak benar-benar memiliki budaya, atau jika mereka melakukannya bukan merupakan salah satu yang berbeda. Sebagian dari masalah ini adalah bahwa budaya tinggi sering keliru untuk budaya secara umum, dan kurangnya pengakuan historis diberikan kepada seniman penulis Selandia Baru, dan komposer dipandang sebagai bukti kurangnya budaya. Sebaliknya, Pākehā budaya pop umumnya sangat terlihat, dan sering dihargai. Hal ini diamati dalam kepercayaan umum bahwa kiwiana, kategori gaya 1950-artefak kitsch, adalah batu ujian budaya yang menentukan. Lainnya berpendapat keyakinan bahwa dalam 'ketiadaan' budaya di NZ adalah gejala istimewa putih, memungkinkan anggota kelompok yang dominan untuk melihat budaya mereka sebagai 'normal' atau 'default', bukan sebagai posisi tertentu dari keuntungan relatif. Salah satu tujuan dari Pākehā kelompok anti-rasis tahun 1980-an adalah untuk memungkinkan Pākehā untuk melihat budaya mereka sendiri seperti itu, daripada berpikir apa yang mereka lakukan adalah normal, dan apa yang orang lain lakukan adalah 'etnis' dan aneh. Seni Sebagai bagian dari kebangkitan budaya Māori, seni tenun, dan kerajinan tangan tradisional kini dipraktikkan lebih luas, dan para seniman Māori semakin membanyak, dan semakin berpengaruh. Sebagian besar ukiran Māori menampilkan gambar-gambar manusia, pada umumnya dengan tiga jari, dan tampak alami, detail kepala, atau kepala yang fantastis. Pola-pola permukaan meliputi pilinan, bubungan, takukan, dan sisik ikan menghiasi sebagian besar ukiran. Arsitektur unggulan Māori memuat bangunan-bangunan pertemuan yang diukir (wharenui), dihiasi dengan ukiran, dan ilustrasi simbolis. Bangunan-bangunan ini aslinya dirancang untuk dapat dibangun kembali, diubah, dan disesuaikan untuk keperluan yang berbeda-beda. Māori menghias kayu-kayu bangunan putih, kano, dan nisan menggunakan cat merah (campuran ochre merah, dan lemak hiu) dan hitam (terbuat dari jelaga) dan membuat lukisan burung, reptil, dan desain lain pada dinding gua. Rajah-rajah Māori (moko) memuat jelaga berwarna yang dicampur dengan getah, digoreskan pada daging menggunakan pahat yang terbuat dari tulang. Sejak ketibaan orang Eropa, lukisan, dan foto menjadi didominasi oleh pemandangan alam, aslinya bukan merupakan karya seni, melainkan gambaran Selandia Baru yang sebenarnya. Foto-foto Māori juga lazim, di mana pelukis dini sering menggambarkan mereka sebagai "noble savage" (orang liar yang terhormat), kecantikan yang eksotik, atau pribumi yang bersahabat. Keterpencilan negara ini telah memperlambat terterimanya pengaruh tren kesenian Eropa, dan memungkinkan seniman lokal mengembangkan gaya regionalisme sendiri yang berbeda. Pada dasawarsa 1960-an, dan 1970-an ada banyak seniman yang memadukan teknik-teknik Māori, dan Barat, untuk menciptakan bentuk-bentuk seni yang unik. Seni, dan kerajinan Selandia Baru secara bertahap telah menerima perhatian internasional, contohnya melalui pameran di Biennale di Venezia pada tahun 2001, dan pameran "Paradise Now" di New York pada tahun 2004. Jubah Māori terbuat dari serat lenan murni, dan bercorak segitiga, berlian, dan bentuk-bentuk geometri lainnya dengan warna hitam, merah, dan putih. Batu hijau dijadikan anting-anting, dan kalung, dengan desain yang paling terkenal adalah hei-tiki, sebuah gambaran manusia yang diputarbalik, sedang duduk bersila dengan kepalanya miring ke samping. Orang Eropa membawa etiket busana Inggris ke Selandia Baru, dan sampai dasawarsa 1950-an sebagian besar orang berdandan untuk acara-acara sosial. Standar-standar sejak saat itu menjadi lebih santai, dan gaya busana Selandia Baru telah menerima reputasi atas kesederhanaanya, kepraktisannya, dan kesahajaannya. Bagaimanapun, industri busana lokal telah tumbuh secara signifikan sejak tahun 2000, melipatduakan ekspor, dan bertambah dari segelintir saja menjadi kira-kira 50 merek yang mapan, di mana beberapa merek memperoleh pengakuan internasional. Sastra Māori dengan cepat mengadopsi tulisan sebagai alat untuk berbagi pemikiran, dan banyak kisah, dan puisi lisannya dikonversi menjadi tulisan. Sebagian besar sastra Inggris klasik diperoleh dari Britania, dan tidak pernah terjadi sedemikian sampai dasawarsa 1950-an ketika toko-toko penerbitan lokal bertambah banyak, dengan demikian sastra Selandia Baru pun mulai semakin dikenal masyarakat. Meskipun masih sangat dipengaruhi oleh tren global (modernisme) dan peristiwa global (Depresi Besar), para penulis pada dasawarsa 1930-an mulai mengembangkan kisah-kisah yang semakin berfokus pada pengalaman mereka di Selandia Baru. Pada periode ini sastra berubah dari kegiatan jurnalistik menjadi pencarian yang lebih bersifat akademis. Partisipasi dalam perang dunia telah memberikan beberapa penulis Selandia Baru sebuah perspektif baru tentang budaya Selandia Baru, dan dengan membanyaknya universitas pascaperang sastra lokal pun semakin berkembang. Hiburan Musik di Selandia Baru dipengaruhi oleh blues, jazz, country, rock and roll, dan hip-hop; banyak dari genre ini yang memberikan interpretasi khas Selandia Baru. Māori mengembangkan lagu, dan nyanyian tradisional dari nenek moyang mereka yang berasal dari Asia Tenggara, dan setelah terpencil selama berabad-abad terbentuklah bunyi-bunyi yang "monoton", "muram", dan "unik". Seruling dan terompet digunakan sebagai alat musik atau sebagai alat pemberi isyarat ketika perang atau acara khusus berlangsung. Penduduk dini membawa musik etnik mereka, di mana paduan suara dan grup musik yang memainkan alat musik yang terbuat dari kuningan menjadi memasyarakat, dan para musisi mulai melakukan pertunjukan jelajah Selandia Baru pada dasawarsa 1860-an. Grup musik yang menggunakan tambur, dan alat musik tiup semakin meluas pada akhir abad ke-20. Industri rekaman di Selandia Baru mulai berkembang pada tahun 1940, dan ada banyak musisi Selandia Baru yang mencapai sukses di Britania, dan Amerika Serikat. Beberapa seniman memproduksi lagu-lagu berbahasa Māori, dan lagu-lagu berbasis tradisi Māori, kapa haka (lagu, dan tarian) dibangkitkan kembali. Anugerah Musik Selandia Baru diselenggarakan setiap tahun oleh Asosiasi Industri Rekaman Selandia Baru (RIANZ); acara anugerah/penghargaan pertama diselenggarakan pada tahun 1965 oleh Reckitt & Colman dengan tajuk Loxene Golden Disc Awards. RIANZ juga menerbitkan tangga musik resmi mingguan negara ini. Radio pertama hadir di Selandia Baru pada tahun 1922, sedangkan televisi pada tahun 1960. Jumlah film Selandia Baru secara signifikan bertambah banyak pada dasawarsa 1970-an. Pada tahun 1978 Komisi Film Selandia Baru mulai membantu para pembuat film lokal, dan banyak film berhasil menarik perhatian dunia, beberapa di antaranya menerima pengakuan internasional. Pelonggaran peraturan pada dasawarsa 1980-an telah berhasil menaikkan jumlah stasiun radio, dan televisi. Televisi Selandia Baru utamanya menayangkan acara-acara dari Britania, dan Amerika, bersama-sama dengan sejumlah acara dari Australia, dan juga produk lokal. Keanekaragaman pemandangan alam, dan ukurannya yang kompak, ditambah insentif dari pemerintah, telah mendorong beberapa produser untuk membuat film berbiaya besar di Selandia Baru. Industri media di Selandia Baru didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan, sebagian besar darinya dimiliki asing, meskipun negara masih menguasai kepemilikan beberapa stasiun televisi, dan radio. Antara tahun 2003 sampai 2008, Reporters Without Borders secara konsisten menempatkan kebebasan pers Selandia Baru pada peringkat 20 besar. Pada tahun 2011, Selandia Baru menempati peringkat ke-13 dunia dalam hal kebebasan pers versi Freedom House, dengan media terbebas kedua di Asia-Pacific setelah Palau. Olahraga Sebagian besar kode keolahragaan utama di Selandia Baru berasal dari Inggris. Golf, bola jaring, tenis, dan kriket adalah empat cabang olahraga terpopular di Selandia Baru, sepak bola adalah yang paling popular di kalangan anak muda, dan uni rugbi adalah yang paling banyak ditonton. Kunjungan berjaya sepak bola rugbi ke Australia, dan Britania Raya pada akhir dasawarsa 1880-an dan awal dasawarsa 1900-an memainkan perang awal dalam menanamkan identitas nasional, meskipun pengaruh olahraga mengalami kemunduran sejak saat itu. Balap kuda juga pernah menjadi olahraga tontonan yang merakyat, dan menjadi bagian dari budaya "Rugbi, Balap, dan Bir" pada dasawarsa 1960-an. Keikutsertaan Māori dalam olahraga Eropa khususnya dapat disaksikan dalam rugbi, dan tim negara ini menampilkan haka (olahraga tantangan tradisional Māori) sebelum pertandingan-pertandingan internasional. Selandia Baru memiliki tim-tim internasional yang kompetitif dalam uni rugbi, bola jaring, kriket, liga rubgi, dan sofbol, dan secara tradisional berkinerja bagus dalam hal triatlon, rowing, balapan yacht, dan bersepeda. Negara ini memiliki rasio medali-berbanding-populasi yang bagus pada olimpiade dan Pesta Olahraga Persemakmuran. Tim uni rugbi nasional Selandia Baru sering kali dipandang sebagai yang terbaik di dunia, dan menguasai Piala Dunia Rugbi Uni. Selandia Baru juga menguasai juara dunia liga rugbi. Selandia Baru dikenal melalui olahraga ekstrem, pariwisata petualangan, dan tradisi naik-gunung yang hebat. Kegiatan luar-ruangan lainnya adalah bersepeda, memancing, berenang, berlari, melintas-alam, berkano, berburu, berolahraga-salju, dan berselancar adalah juga merakyat. Olahraga Polinesia, waka ama, balap kano, telah semakin merakyat, dan kini menjadi cabang olahraga internasional yang melibatkan tim-tim dari semua negara Pasifik. Hari libur Hari libur umum di Selandia Baru adalah: Lihat pula Daftar negara berdaulat Daftar tokoh Selandia Baru Daftar kota di Selandia Baru Daftar pulau di Selandia Baru Catatan Catatan kaki Kutipan Referensi Pustaka lanjutan Statistics New Zealand. New Zealand Official Yearbook (tahunan). ISBN 1-86953-776-9 (2010). Pranala luar Pemerintahan Portal Pemerintah Selandia Baru Kementerian Kebudayaan dan Pusaka–termasuk informasi tentang bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara Statistik Selandia Baru Pariwisata Situs resmi pariwisata Selandia Baru Lainnya Selandia Baru dari BBC News Te Ara, Ensiklopedia Selandia Baru NZHistory.net.nz Situs web Sejarah Selandia Baru Selandia Baru OECD Selandia Baru , direktori dari UCB Libraries GovPubs Selandia Baru di Encyclopædia Britannica Cuaca Selandia Baru Ramalan Kunci Pembangunan untuk Selandia Baru dari International Futures Monarki konstitusional Negara kepulauan Negara di Oseania Polinesia Negara anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
8,620
4511
https://id.wikipedia.org/wiki/Sierra%20Leone
Sierra Leone
Republik Sierra Leone adalah sebuah negara di Afrika Barat, tepatnya di pesisir Samudra Atlantik. Negeri ini berbatasan dengan Guinea di sebelah utara, Liberia di tenggara dan Samudra Atlantik di barat daya. Sierra Leone berasal dari nama pegunungan di sana yang dinamai oleh penjelajah Portugis "Serra Lyoa" yang berarti pegunungan singa. Setelah sekian lama, ejaannya berubah menjadi Sierra Leone. Pesisir Sierra Leone pada zaman dulu merupakan pusat perdagangan budak. Penjajah membeli budak yang dijual oleh suku-suku yang berperang di pedalaman Afrika untuk diangkut menuju Benua Amerika. Sejarah modern Sierra Leone dimulai dengan berdirinya Freetown yang sekarang menjadi ibukota negara. Freetown berarti "kota merdeka" karena didirikan oleh para mantan budak. Budak-budak ini disponsori oleh organisasi anti perbudakan di Inggris untuk mendirikan sebuah koloni di Afrika. Perkampungan ini terus tumbuh dengan datangnya ribuan mantan tentara kulit hitam yang berjasa terhadap Inggris saat perang kemerdekaan Amerika Serikat. Inggris melarang kegiatan perbudakan di tahun 1807. Kemudian Inggris menjadikan Freetown sebagai markas untuk melakukan pencegatan terhadap kapal yang berisi budak. Ribuan budak yang diselamatkan ini kemudian tinggal di Freetown. Budak-budak tersebut berasal dari daerah berbeda-beda sehingga muncul suku bangsa baru yang disebut Krio dan berbahasa Krio yang merupakan turunan Bahasa Inggris yang bercampur dengan bahasa di Afrika. Inggris semakin memperluas kekuasannya diluar Freetown dengan melakukan berbagai perjanjian dengan suku lokal dan penjajah lain. Daerah ini menjadi pusat perdagangan hasil hutan seperti kayu. Inggris kemudian mendeklarasikan Sierra Leone sebagai sebuah protektorat di tahun 1896. Inggris memberlakukan pajak yang merugikan suku asli seperti Mende dan Temne sehingga timbul konflik berkepanjangan. Sierra Leone meraih kemerdekaannya di tahun 1961 dengan damai. Kemerdekaannya tidak berjalan mulus. Sejarah baru Sierra Leone dipenuhi dengan kudeta, perang saudara, dan diktator. Negara ini jatuh miskin walaupun memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti berlian. Perang Saudara Sierra Leone berakhir di tahun 2002 dan situasi negara ini mulai berangsur-angsur pulih. Namun kemunculan virus Ebola di tahun 2014 memperparah keadaan Sierra Leone. Negara ini besarnya sama dengan gabungan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Etimologi Negara ini mengambil namanya dari Pegunungan Singa dekat Freetown. Awalnya negara ini bernama (atau dalam bahasa Portugis artinya 'pegunungan singa betina') oleh penjelajah Portugis Pedro de Sintra pada tahun 1462, nama modern ini berasal dari ejaan Venesia, yang diperkenalkan oleh penjelajah Venesia Alvise Cadamosto dan kemudian disalin oleh pembuat peta Eropa lainnya. Sejarah Sejarah awal Temuan arkeologi menunjukkan bahwa Sierra Leone telah dihuni terus menerus selama setidaknya 2.500 tahun; berturut-turut dihuni oleh masyarakat yang bermigrasi dari bagian lain Afrika. Penggunaan besi diadopsi pada abad kesembilan, dan pada 1000 M, pertanian dipraktekkan di sepanjang pantai. Lingkungan hutan hujan tropis yang lebat dan berawa di Sierra Leone dianggap tidak dapat ditembus; itu juga menjadi rumah bagi lalat tsetse yang membawa penyakit fatal bagi kuda dan zebu yang digunakan oleh orang Mande. Lingkungan ini melindungi penduduknya dari penaklukan Mandinka dan kerajaan Afrika lainnya, dan membatasi pengaruh Kekaisaran Mali. Islam diperkenalkan oleh para pedagang dari Susu, saudagar dan pendatang dari utara dan timur, dan diadopsi secara luas pada abad ke-18. Perdagangan Eropa Kontak Eropa di Sierra Leone termasuk yang pertama di Afrika Barat selama abad ke-15. Pada tahun 1462, penjelajah Portugis Pedro de Sintra memetakan perbukitan yang mengelilingi apa yang sekarang menjadi Pelabuhan Freetown, dan menamai formasi berbentuk Serra da Leoa atau "Serra Leoa" (Portugis untuk Pegunungan Lioness). Terjemahan bahasa Spanyol dari formasi geografis ini adalah "Sierra Leona", yang kemudian diadaptasi, salah eja, dan menjadi nama negara saat ini. Meskipun menurut Profesor C. Magbaily Fyle, ini mungkin salah tafsir dari sejarawan. Menurut Profesor Fyle, ada bukti para pengembara menyebut wilayah itu "Serra Lyoa" jauh sebelum tahun 1462 (sebelum kedatangan pertama Sintra ke wilayah tersebut). Ini menyiratkan bahwa identitas orang yang bernama Sierra Leone tidak diketahui. Segera setelah ekspedisi Sintra, para pedagang Portugis mulai berdatangan di pelabuhan. Pada tahun 1495, mereka telah membangun pos perdagangan yang dibentengi di wilayah pantai. Pedagang dari negara-negara Eropa seperti Belanda, Inggris dan Prancis juga mulai berdatangan ke Sierra Leone dan mendirikan pusat perdagangan mereka. Stasiun-stasiun ini dengan cepat mulai berurusan dengan budak, yang dibawa ke pantai oleh pedagang pribumi dari daerah pedalaman yang mengalami perang dan konflik atas wilayah. Orang Eropa melakukan pembayaran, yang disebut "Cole", untuk sewa, upeti, dan hak perdagangan, kepada raja suatu daerah. Pedagang Afro-Eropa lokal sering bertindak sebagai perantara, orang Eropa memajukan barang-barang mereka untuk diperdagangkan ke pedagang pribumi, paling sering untuk budak dan gading. Black Poor London Pada akhir abad ke-18, banyak orang Afrika-Amerika mengklaim perlindungan Mahkota Inggris. Ada ribuan dari Loyalis Kulit Hitam ini, orang-orang keturunan Afrika yang bergabung dengan pasukan militer Inggris selama Perang Revolusi Amerika. Banyak dari Loyalis ini adalah budak yang melarikan diri untuk bergabung dengan Inggris, terpikat oleh janji kebebasan (emansipasi). Dokumentasi resmi yang dikenal sebagai Book of Negroes mencantumkan ribuan budak yang dibebaskan yang dievakuasi Inggris dari Amerika Serikat yang baru lahir dan bermukim kembali di koloni di tempat lain di Amerika Utara Britania (utara ke Kanada, atau selatan ke Hindia Barat). Pendukung pro-perbudakan menuduh Black Poor bertanggung jawab atas sebagian besar kejahatan di London abad ke-18. Sementara komunitas yang lebih luas mencakup beberapa wanita, Black Poor tampaknya secara eksklusif terdiri dari pria, beberapa di antaranya menjalin hubungan dengan wanita lokal dan sering menikahi mereka. Pemilik budak Edward Long mengkritik pernikahan antara pria kulit hitam dan wanita kulit putih. Namun, dalam pelayaran antara Plymouth, Inggris dan Sierra Leone, tujuh puluh pacar dan istri Eropa menemani Pemukim Miskin Hitam. Provinsi Kebebasan Pada bulan Januari 1787, "Atlantik" dan "Belisarius" berlayar ke Sierra Leone, tetapi cuaca buruk memaksa mereka untuk mengalihkan pelayaran mereka ke Plymouth, di mana sekitar 50 penumpang tewas, 24 lainnya dipulangkan, dan 23 lainnya melarikan diri. Akhirnya, dengan beberapa rekrutmen lagi, 411 penumpang berlayar ke Sierra Leone pada April 1787. Dalam pelayaran antara Plymouth dan Sierra Leone, 96 penumpang tewas. Pada tahun 1787, Kerajaan Inggris mendirikan pemukiman di Sierra Leone di tempat yang disebut "Provinsi Kebebasan". Sekitar 400 koloni hitam dan 60 putih mencapai Sierra Leone pada tanggal 15 Mei 1787. Setelah mereka mendirikan Kota Granville, sebagian besar kelompok koloni pertama mati, karena penyakit dan peperangan dengan penduduk asli Afrika (Temne), yang menolak perambahan mereka. Saat kapal meninggalkan mereka pada bulan September, jumlah mereka berkurang menjadi "276 orang, yaitu 212 pria kulit hitam, 30 wanita kulit hitam, 5 pria kulit putih, dan 29 wanita kulit putih". Para pemukim yang tetap merebut tanah secara paksa dari kepala suku Afrika setempat, tetapi dia membalas, menyerang pemukiman tersebut, yang dikurangi menjadi hanya 64 pemukim yang terdiri dari 39 pria kulit hitam, 19 wanita kulit hitam, dan enam wanita kulit putih. Pemukim kulit hitam ditangkap oleh pedagang yang tidak bermoral dan dijual sebagai budak, dan penjajah yang tersisa dipaksa mempersenjatai diri untuk perlindungan mereka sendiri. Nova Scotia Setelah Revolusi Amerika Serikat, lebih dari 3.000 Black Loyalis juga telah menetap di Nova Scotia, di mana mereka akhirnya diberikan tanah. Mereka mendirikan Birchtown, tetapi menghadapi musim dingin yang keras di utara dan diskriminasi ras dari Shelburne. Thomas Peters menekan otoritas Inggris untuk bantuan dan lebih banyak bantuan; bersama dengan abolisionis Inggris John Clarkson, Sierra Leone Company didirikan untuk merelokasi Black Loyalis yang ingin mengambil kesempatan mereka di Afrika Barat. Pada tahun 1792 hampir 1.200 orang dari Nova Scotia menyeberangi Atlantik untuk membangun Koloni Sierra Leone kedua (dan satu-satunya yang permanen) dan pemukiman Freetown pada tanggal 11 Maret 1792. Di Sierra Leone mereka disebut Pemukim Nova Scotia, "Nova Scotians", atau "Settlers". Clarkson awalnya melarang orang-orang yang selamat dari Kota Granville untuk bergabung dengan pemukiman baru, menyalahkan mereka atas kematian Kota Granville. Kemudian The Settlers membangun Freetown dengan gaya yang mereka kenal dari kehidupan mereka di Amerika Selatan; mereka juga melanjutkan mode Amerika dan perilaku Amerika. Selain itu, banyak yang terus mempraktikkan Metodisme di Freetown. Pada tahun 1790-an, para Pemukim termasuk wanita dewasa, memberikan suara untuk pertama kalinya dalam pemilihan. Pada tahun 1792, dalam gerakan yang membayangi gerakan hak pilih perempuan di Inggris, kepala rumah tangga, yang sepertiganya adalah perempuan, diberi hak untuk memilih. Pemukim kulit hitam di Sierra Leone menikmati otonomi yang jauh lebih besar daripada orang kulit putih yang setara di negara-negara Eropa. Migran kulit hitam memilih tingkat perwakilan politik yang berbeda, 'pemberi persepuluhan', yang mewakili setiap lusin pemukim dan 'ratusan' yang mewakili jumlah yang lebih besar. Representasi semacam ini tidak tersedia di Nova Scotia. Maroon Jamaika dan Afrika yang Dibebaskan The Sierra Leone Company, yang dikendalikan oleh investor London, menolak mengizinkan para pemukim untuk mengambil hak milik tanah tersebut. Pada 1799 beberapa pemukim memberontak, dan Mahkota menaklukkan pemberontakan dengan membawa pasukan lebih dari 500 Maroon Jamaika, yang mereka pindahkan dari Kota Cudjoe (Kota Trelawny) melalui Nova Scotia pada tahun 1800. Dipimpin oleh Kolonel Montague James , Maroon membantu pasukan kolonial untuk memadamkan pemberontakan, dan dalam prosesnya Jamaica Maroons di Sierra Leone mendapatkan rumah dan pertanian terbaik. Pada tanggal 1 Januari 1808, Thomas Ludlam, Gubernur Perusahaan Sierra Leone dan seorang abolisionis terkemuka, menyerahkan piagam perusahaan. Ini mengakhiri 16 tahun menjalankan Koloni. Kerajaan Inggris mengatur ulang Perusahaan Sierra Leone sebagai Lembaga Afrika; itu diarahkan untuk meningkatkan ekonomi lokal. Anggotanya mewakili Inggris yang berharap dapat menginspirasi pengusaha lokal dan mereka yang berkepentingan dengan Perusahaan Macauley & Babington, yang memegang monopoli (Inggris) atas perdagangan Sierra Leone. Konferensi Kemerdekaan 1960 Pada tanggal 20 April 1960, Milton Margai memimpin delegasi Sierra Leone yang beranggotakan 24 orang pada konferensi konstitusional yang diadakan dengan Pemerintah Ratu Elizabeth II dan Sekretaris Kolonial Inggris Iain Macleod dalam negosiasi kemerdekaan yang diadakan di London. Kemerdekaan (1961) dan Pemerintahan Margai (1961–1964) Pada 27 April 1961, Sir Milton Margai memimpin Sierra Leone menuju kemerdekaan dari Inggris Raya dan menjadi Perdana Menteri pertama negara itu. Sierra Leone memiliki parlemennya sendiri dan perdana menterinya sendiri, dan memiliki kemampuan untuk membuat 100% undang-undangnya sendiri, namun, seperti negara-negara seperti Kanada dan Australia, Sierra Leone tetap menjadi "Dominion" dan Ratu Elizabeth adalah Ratu Kerajaan. independen Dominion of Sierra Leone. Ribuan warga Sierra Leone turun ke jalan untuk merayakannya. Dominion of Sierra Leone mempertahankan sistem pemerintahan parlementer dan merupakan anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Pemimpin oposisi utama Kongres Seluruh Rakyat (APC), Siaka Stevens, bersama dengan Isaac Wallace-Johnson, pengkritik keras pemerintah SLPP lainnya, ditangkap dan ditempatkan di bawah tahanan rumah di Freetown, bersama dengan enam belas orang lainnya dituduh mengganggu perayaan kemerdekaan. Margai populer di kalangan orang Sierra Leone selama dia berkuasa, sebagian besar dikenal karena sikapnya yang tidak menonjolkan diri. Dia tidak korup dan juga tidak menunjukkan kekuasaan atau statusnya secara mewah. Dia mendasarkan pemerintahan pada aturan hukum dan pemisahan kekuasaan, dengan lembaga politik multipartai dan struktur perwakilan yang cukup layak. Margai menggunakan ideologi konservatifnya untuk memimpin Sierra Leone tanpa banyak perselisihan. Dia menunjuk pejabat pemerintah untuk mewakili berbagai kelompok etnis. Margai menggunakan gaya politik perantara, dengan membagi kekuatan politik di antara partai politik dan kelompok kepentingan; terutama keterlibatan para pemimpin tertinggi yang berkuasa di provinsi-provinsi, yang sebagian besar adalah sekutu utama pemerintahannya. Setelah kematian masa jabatan Milton Margai dan Albert Margai (1964–1967) Setelah kematian mendadak Milton Margai pada tahun 1964, adiknya saudara tiri, Sir Albert Margai, diangkat sebagai Perdana Menteri oleh parlemen. Kepemimpinan Sir Albert sempat ditentang oleh Menteri Luar Negeri John Karefa-Smart, yang mempertanyakan suksesi Sir Albert pada posisi kepemimpinan SLPP. Karefa-Smart memimpin faksi minoritas kecil yang menonjol di dalam partai SLPP yang menentang Albert Margai sebagai Perdana Menteri. Namun, Karefa-Smart gagal mendapat dukungan luas di dalam SLPP dalam usahanya menggulingkan Albert Margai baik sebagai pimpinan SLPP maupun Perdana Menteri. Sebagian besar anggota SLPP mendukung Albert Margai daripada Karefa-Smart. Segera setelah Albert Margai dilantik sebagai Perdana Menteri, dia memecat beberapa pejabat senior pemerintah yang pernah bertugas di pemerintahan kakak laki-lakinya Sir Milton, memandang mereka sebagai ancaman bagi pemerintahannya, termasuk Karefa-Smart. Sir Albert melakukan tindakan yang semakin otoriter sebagai tanggapan atas protes dan memberlakukan beberapa undang-undang yang menentang oposisi Kongres Rakyat Semua, sementara mencoba untuk mendirikan Negara satu partai. Pemilihan Umum 1967 dan kudeta militer (1967–1968) APC, dengan pemimpinnya Siaka Stevens, memenangkan mayoritas kecil kursi di Parlemen atas SLPP dalam persaingan ketat 1967 pemilihan umum. Stevens dilantik sebagai Perdana Menteri pada 21 Maret 1967. Dalam beberapa jam setelah menjabat, Stevens digulingkan dalam kudeta militer tak berdarah yang dipimpin oleh Brigjen David Lansana, komandan Angkatan Bersenjata Sierra Leone. Dia adalah sekutu dekat Albert Margai, yang telah mengangkatnya ke posisi tersebut pada tahun 1964. Lansana menempatkan Stevens di bawah tahanan rumah di Freetown dan bersikeras bahwa penentuan Perdana Menteri harus menunggu pemilihan perwakilan suku untuk pemilihan. Rumah. Steven kemudian dibebaskan dan meninggalkan negara itu; pergi ke pengasingan di negara tetangga Guinea. Namun, pada tanggal 23 Maret 1967, sekelompok perwira militer di Angkatan Darat Sierra Leone dipimpin oleh Brigadir Jenderal Andrew Juxon-Smith, melakukan kudeta balasan terhadap Komandan Lansana. Mereka merebut kendali pemerintah, menangkap Lansana, dan menangguhkan konstitusi. Kelompok tersebut mendirikan Dewan Reformasi Nasional (NRC), dengan Andrew Juxon-Smith sebagai ketuanya dan Kepala Negara negara. Negara satu partai dan fajar 'Republik' (1968–1991) Stevens mengambil alih kekuasaan sebagai Perdana Menteri lagi pada tahun 1968, setelah serangkaian kudeta, dengan harapan dan ambisi yang besar. Banyak kepercayaan diberikan padanya saat dia memperjuangkan politik multi-partai. Stevens telah berkampanye dengan platform menyatukan suku-suku di bawah prinsip sosialis. Selama dekade pertamanya atau lebih berkuasa, Stevens menegosiasikan ulang beberapa dari apa yang disebutnya "skema pembiayaan awal yang tidak berguna" yang dikontrak oleh pendahulunya, baik Albert Margai dari SLPP dan Juxon-Smith dari NRC. Beberapa kebijakan SLPP dan NRC ini disebut-sebut telah membuat negara ini dalam keadaan terpuruk secara ekonomi. Geografi Sierra Leone terletak di pantai barat daya Afrika Barat, sebagian besar terletak di antara garis lintang 7 ° dan 10 ° N (area kecil di selatan 7 °), dan garis bujur 10 ° dan 14 ° W. Negara ini berbatasan dengan Guinea di utara dan timur, Liberia di tenggara, dan Samudra Atlantik di barat dan barat daya. Sierra Leone memiliki total luas 71.740 km2 (27.699 mil persegi), dibagi menjadi tanah seluas 71.620 km2 (27.653 mil persegi) dan air 120 km2 (46 mil persegi). Negara ini memiliki empat wilayah geografis yang berbeda. Di Sierra Leone timur, dataran tinggi diselingi dengan pegunungan tinggi, di mana Gunung Bintumani mencapai 1.948 m (6.391 kaki), titik tertinggi di negara ini. Bagian atas cekungan drainase Sungai Moa terletak di selatan wilayah ini. Pusat negara adalah wilayah dataran rendah, berisi hutan, semak dan lahan pertanian, yang menempati sekitar 43% dari luas daratan Sierra Leone. Bagian utara ini telah dikategorikan oleh World Wildlife Fund sebagai bagian dari ekoregion mozaik hutan savana Guinea, sedangkan bagian selatan adalah dataran hutan hujan dan lahan pertanian. Di barat, Sierra Leone memiliki sekitar 400 km (249 mil) garis pantai Atlantik, memberinya sumber daya laut yang melimpah dan potensi wisata yang menarik. Pantai ini memiliki daerah rawa bakau Guinea dataran rendah. Ibu kota nasional, Freetown, terletak di semenanjung pantai, yang terletak di sebelah Sierra Leone Harbor, pelabuhan alami terbesar ketiga di dunia. Iklim Iklimnya tropis, dengan dua musim yang menentukan siklus pertanian: musim hujan dari Mei hingga November, dan musim kemarau dari Desember hingga Mei, yang meliputi harmattan, ketika angin sejuk, angin kering bertiup dari Gurun Sahara dan malam hari suhunya bisa serendah 16 ° C (60,8 ° F). Suhu rata-rata adalah 26 °C (78,8 °F) dan bervariasi dari sekitar 26 hingga 36 °C (78,8 hingga 96,8 °F) sepanjang tahun. Politik Sierra Leone adalah republik konstitusional dengan presiden yang dipilih langsung dan badan legislatif unikameral. Sistem Pemerintah Sierra Leone saat ini didasarkan pada Konstitusi Sierra Leone 1991. Sierra Leone memiliki pemerintahan pusat kesatuan yang dominan dan pemerintahan lokal yang lemah. Cabang eksekutif Pemerintah Sierra Leone, dipimpin oleh presiden Sierra Leone memiliki kekuasaan dan pengaruh yang luas menjadikan presiden sebagai pejabat pemerintah yang paling berkuasa di Sierra Leone. Economist Intelligence Unit menilai Sierra Leone sebagai "rezim hibrida" pada tahun 2022. Parlemen Sierra Leone adalah unikameral, dengan 146 kursi. Masing-masing dari 14 distrik negara diwakili di parlemen. 132 anggota dipilih bersamaan dengan pemilihan presiden; 16 kursi lainnya diisi oleh para kepala suku dari 16 distrik administratif negara. Untuk memenuhi syarat sebagai Anggota Parlemen, orang tersebut harus warga negara Sierra Leone, harus berusia minimal 21 tahun, harus dapat berbicara, membaca dan menulis bahasa Inggris dengan tingkat kemahiran yang memungkinkannya untuk aktif mengambil bagian dalam proses di Parlemen; dan tidak boleh pernah dihukum pidana. Sejak kemerdekaan pada tahun 1961, politik Sierra Leone didominasi oleh dua partai politik besar: SLPP dan APC. Partai politik kecil lainnya juga ada tetapi tanpa dukungan yang berarti. Hubungan luar negeri Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sierra Leone bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri Sierra Leone. Pemerintah memiliki 16 kedutaan dan komisi tinggi di seluruh dunia. Sierra Leone memiliki hubungan diplomatik yang meliputi Tiongkok, Rusia, Libya, Iran, dan Kuba. Sedangkan dengan Indonesia, hubungan bilateral telah terjalin sejak 15 November 1994, melalui kedutaan Sierra Leone di Tiongkok dan kedutaan Indonesia di Senegal. Sierra Leone juga telah merencanakan pembukaan kedutaan di Jakarta. Sierra Leone memiliki hubungan baik dengan Barat, termasuk Amerika Serikat, dan telah memelihara ikatan sejarah dengan Britania Raya dan bekas jajahan Inggris lainnya melalui keanggotaannya di Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Britania Raya telah memainkan peran utama dalam memberikan bantuan kepada bekas jajahan tersebut, bersama dengan bantuan administrasi dan pelatihan militer sejak campur tangan untuk mengakhiri Perang Saudara pada tahun 2000. Pemerintahan mantan Presiden Siaka Stevens telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara Afrika Barat lainnya di bawah Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), sebuah kebijakan yang dilanjutkan oleh pemerintah saat ini. Sierra Leone, bersama dengan Liberia, Pantai Gading dan Guinea, membentuk Persatuan Sungai Mano (MRU). Hal ini terutama dirancang untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan dan mempromosikan integrasi ekonomi regional antara empat negara. Sierra Leone juga merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan khususnya, Uni Afrika, Bank Pembangunan Afrika (AFDB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Gerakan Non-Blok (GNB). Sierra Leone adalah anggota Mahkamah Pidana Internasional dengan Perjanjian Imunitas Bilateral untuk perlindungan bagi militer AS (sebagaimana tercakup dalam Pasal 98). Militer Militer Sierra Leone, secara resmi Angkatan Bersenjata Republik Sierra Leone (RSLAF), adalah angkatan bersenjata terpadu Sierra Leone yang bertanggung jawab atas keamanan teritorial perbatasan Sierra Leone dan membela kepentingan nasional Sierra Leone dalam kerangka kewajiban internasionalnya. Angkatan bersenjata dibentuk setelah kemerdekaan pada tahun 1961, berdasarkan unsur-unsur bekas Pasukan Perbatasan Afrika Barat Kerajaan Inggris yang ada di negara tersebut. Angkatan Bersenjata Sierra Leone terdiri dari sekitar 15.500 personel, yang terdiri dari Angkatan Darat Sierra Leone terbesar, Angkatan Laut Sierra Leone dan Sayap Udara Sierra Leone. Presiden Sierra Leone adalah Panglima Tertinggi militer, dengan Menteri Pertahanan bertanggung jawab atas kebijakan pertahanan dan perumusan angkatan bersenjata. Menteri Pertahanan Sierra Leone saat ini adalah pensiunan Mayor Alfred Paolo Conteh. Militer Sierra Leone juga memiliki Kepala Staf Pertahanan yang merupakan pejabat militer berseragam yang bertanggung jawab atas administrasi dan kontrol operasional militer Sierra Leone. Brigadir Jenderal Alfred Nelson-Williams yang ditunjuk oleh presiden Koroma menggantikan Mayor Jenderal Edward Sam M'boma pada 12 September 2008 sebagai Kepala Staf Pertahanan Militer. Ketika Sierra Leone memperoleh kemerdekaan pada tahun 1961, Angkatan Militer Kerajaan Sierra Leone dibentuk dari Batalyon Sierra Leone dari Pasukan Perbatasan Afrika Barat. Militer merebut kendali pada tahun 1968, membawa Dewan Reformasi Nasional berkuasa. Pada 19 April 1971, ketika Sierra Leone menjadi sebuah republik, Pasukan Militer Kerajaan Sierra Leone berganti nama menjadi Pasukan Militer Republik Sierra Leone (RSLMF). RSLMF tetap menjadi organisasi layanan tunggal sampai tahun 1979, ketika Angkatan Laut Sierra Leone didirikan. Pada tahun 1995 Markas Besar Pertahanan didirikan, dan Sayap Udara Sierra Leone dibentuk. RSLMF berganti nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Sierra Leone (AFRSL). Sierra Leone memiliki persenjataan modern yang sangat terbatas. Negara ini memiliki berbagai macam senjata bekas impor asing bekas. Neraca Militer IISS 2020 mencantumkan 31 mortir, senapan recoilless Carl Gustav, dan tiga senjata pertahanan udara dalam pelayanan. Peralatan tentara lainnya termasuk Heckler & Koch G3, FN FAL, AK-47, senapan mesin ringan RPD, dan RPG-7. Pasukan khusus menggunakan senapan bullpup L85. Dua tank T-72 dipesan dari Ukraina pada tahun 1994 dan dikirim ke Sierra Leone melalui Polandia pada tahun 1995. Meskipun sempat diservis dan dipelihara oleh perusahaan Afrika Selatan, Executive Outcomes, status operasional mereka agak diragukan. Pasukan mekanik Freetown didukung oleh setidaknya sepuluh kendaraan lapis baja bekas Slovakia OT-64 dan tiga pengangkut personel lapis baja beroda Casspir. Pembagian administratif Sierra Leone terbagi menjadi tiga provinsi dan satu daerah (area) setingkat provinsi. Keempatnya terbagi lagi menjadi 14 distrik. Berikut ialah daftar provinsi di Sierra Leone: Provinsi Timur Provinsi Utara Provinsi Selatan Daerah Barat Ekonomi Perekonomian Sierra Leone adalah $4,082 miliar menurut produk domestik bruto pada 2018. Sejak berakhirnya Perang Saudara Sierra Leone pada tahun 2002, ekonomi secara bertahap pulih dengan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto antara 4 dan 7%. Pada tahun 2008 dalam PPP peringkat antara 147 oleh Bank Dunia, dan 153 oleh CIA, terbesar di dunia. Pertanian menyumbang 58 persen PDB nasional pada tahun 2007 dengan dua pertiga penduduk Sierra Leone terlibat langsung dalam pertanian subsisten. Hal ini menjadikan pertanian adalah pemberi kerja terbesar dengan 80 persen penduduk bekerja di sektor ini. Beras merupakan tanaman pokok terpenting di Sierra Leone dengan 85 persen petani menanam padi selama musim hujan dan konsumsi tahunan sebesar 76 kg per orang. Sebelumnya pada tahun 1990-an, aktivitas ekonomi menurun dan infrastruktur ekonomi menjadi sangat rusak. Selama dekade berikutnya, sebagian besar ekonomi formal hancur dalam perang saudara di negara tersebut. Sejak berakhirnya permusuhan pada bulan Januari 2002, bantuan besar-besaran dari luar telah membantu Sierra Leone mulai pulih. Demografi Pada 2019 Sierra Leone memiliki populasi 7.813.215 dan tingkat pertumbuhan 2,216% per tahun. Penduduk negara ini sebagian besar berusia muda, dengan perkiraan 41,7% berusia di bawah 15 tahun, dan pedesaan, dengan perkiraan 62% orang tinggal di luar kota. Akibat migrasi ke kota, penduduk menjadi lebih urban dengan perkiraan tingkat pertumbuhan urbanisasi sebesar 2,9% per tahun. Kepadatan populasi sangat bervariasi di dalam Sierra Leone. Distrik Perkotaan Wilayah Barat, termasuk Freetown, ibu kota dan kota terbesar, memiliki kepadatan penduduk 1.224 orang per km persegi. Distrik terbesar secara geografis, Koinadugu, memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah, yaitu 21,4 orang per km persegi. Menurut Survei Pengungsi Dunia 2008, yang diterbitkan oleh Komite Pengungsi dan Imigran AS, Sierra Leone memiliki populasi 8.700 pengungsi dan pencari suaka pada akhir tahun 2007. Hampir 20.000 pengungsi Liberia secara sukarela kembali ke Liberia selama tahun 2007. Dari para pengungsi yang tersisa di Sierra Leone, hampir semuanya adalah orang Liberia. Kelompok etnis Sierra Leone adalah rumah bagi sekitar enam belas kelompok etnis, masing-masing dengan bahasanya sendiri. Yang terbesar dan paling berpengaruh adalah Temne sekitar 35,5% dan Mende sekitar 33,2%. Temne mendominasi di Sierra Leone Utara dan beberapa daerah di sekitar ibu kota Sierra Leone. Suku Mende mendominasi di Tenggara Sierra Leone (dengan pengecualian Distrik Kono). Kelompok besar lainnya termasuk Limba, Kuranko, Sosso, Yalunka, dan Loko di utara; Kono dan Kissi di timur; dan Sherbro di barat daya. Kelompok kecil termasuk Bullom pesisir, Vai, dan Krio serta Fulani dan Malinke, yang merupakan imigran dari Guinea yang terkonsentrasi di utara dan timur. Bahasa Bahasa Inggris adalah bahasa resmi, yang digunakan di sekolah, administrasi pemerintahan, dan di media. Krio (berasal dari bahasa Inggris dan beberapa bahasa asli Afrika, dan bahasa orang Sierra Leone Krio) adalah bahasa yang paling banyak digunakan di hampir semua bagian Sierra Leone. Karena bahasa Krio dituturkan oleh 90% populasi negara, bahasa ini menyatukan semua kelompok etnis yang berbeda, terutama dalam perdagangan dan interaksi mereka satu sama lain. Setelah kontribusi yang diberikan oleh Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Bangladesh dalam Perang Saudara Sierra Leone di bawah Misi PBB di Sierra Leone, pemerintah Ahmad Tejan Kabbah menyatakan bahasa Bengali sebagai bahasa resmi kehormatan pada bulan Desember 2002. Agama Menurut perkiraan tahun 2020 oleh Pew Research Center 78,5% penduduk Sierra Leone adalah Muslim (kebanyakan Sunni), 20,4% beragama Kristen (kebanyakan Protestan) dan 1,1% menganut agama tradisional Afrika atau kepercayaan lainnya. Dewan Antar-Agama Sierra Leone memperkirakan bahwa 77% penduduk Sierra Leone adalah Muslim, 21% Kristen, dan 2% pengikut agama tradisional Afrika. Sebagian besar kelompok etnis Sierra Leone adalah mayoritas Muslim, termasuk dua kelompok etnis terbesar di negara itu: Mende dan Temne. Sierra Leone dianggap sebagai salah satu negara yang paling toleran beragama di dunia. Sebagian besar hari besar Muslim dan Kristen secara resmi merupakan hari libur nasional di negara tersebut, dan konflik agama jarang terjadi. Negara ini memiliki Dewan Antar-Agama Sierra Leone, yang terdiri dari para pemimpin agama Kristen dan Muslim untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi di seluruh negeri. Hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi, Natal, Hari Boxing, Jumat Agung dan Paskah dirayakan sebagai hari libur nasional. Budaya Kuliner Nasi adalah makanan pokok Sierra Leone dan dikonsumsi hampir setiap kali makan setiap hari. Nasinya disiapkan dengan berbagai cara, dan atasnya diberi berbagai saus yang dibuat dari beberapa taburan favorit Sierra Leone, termasuk daun kentang, daun singkong, crain crain, sup okra, ikan goreng, dan rebusan kacang tanah. Poyo adalah minuman Sierra Leone yang populer. Ini adalah tuak nira yang manis dan sedikit difermentasi, dan ditemukan di bar-bar di kota-kota dan desa-desa di seluruh negeri. Bar Poyo adalah area debat informal yang meriah tentang politik, sepak bola, bola basket, hiburan, dan masalah lainnya. Media Konstitusi Sierra Leone menjamin kebebasan berbicara dan kebebasan pers; namun, pemerintah mempertahankan kontrol yang kuat terhadap media, dan terkadang membatasi hak-hak ini dalam praktiknya. Beberapa subjek dianggap tabu oleh masyarakat dan anggota elit politik; pemenjaraan dan kekerasan telah digunakan oleh lembaga politik terhadap jurnalis. Di bawah undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1980, semua surat kabar harus mendaftar ke Kementerian Penerangan dan membayar biaya pendaftaran yang cukup besar. Hukum Pencemaran Nama Baik, termasuk Hukum Pencemaran Nama Baik tahun 1965, digunakan untuk mengontrol apa yang dipublikasikan di media. Pada tahun 2006, Presiden Ahmad Tejan Kabbah berkomitmen untuk mereformasi undang-undang yang mengatur pers dan media untuk menciptakan sistem yang lebih bebas bagi jurnalis untuk bekerja. Pada tahun 2013 Sierra Leone menduduki peringkat ke-61 (naik dua peringkat dari peringkat ke-63 pada tahun 2012) dari 179 negara pada Indeks Kebebasan Pers Reporters Without Borders. Sierra Leone Broadcasting Service (SLBS) didirikan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1934 menjadikannya layanan penyiaran radio berbahasa Inggris paling awal di Afrika Barat. Layanan tersebut mulai menyiarkan televisi pada tahun 1963, dengan jangkauan yang diperluas ke semua distrik di negara tersebut pada tahun 1978. Pada bulan April 2010, SLBS bergabung dengan stasiun radio penjaga perdamaian PBB di Sierra Leone untuk membentuk Sierra Leone Broadcasting Corporation, penyiar nasional milik pemerintah saat ini di Sierra Leone. Seni Seni di Sierra Leone memiliki tradisi ukiran dan karya seremonial yang panjang dan signifikan seperti topeng dan kain untuk inisiasi dan perlindungan. Meskipun gaya seni seringkali dianggap berasal dari satu kelompok etnis, gaya dan prosesnya tersebar di seluruh negeri dan banyak seniman berpindah-pindah di antara kelompok etnis yang berbeda di negara tersebut. Selain itu, terdapat juga kesenian di Sierra Leone yang merupakan perpaduan antara tradisi dan gaya hibrida Afrika dan Barat. Olahraga Sepak bola merupakan olahraga paling populer di Sierra Leone. Badan pengaturnya adalah Sierra Leone Football Association (SLFA). SLFA dibentuk pada tahun 1960 dan telah berafiliasi dengan FIFA mulai tahun yang sama. Selain itu, kriket juga dimainkan di Sierra Leone. Pada tahun 2009, tim Sierra Leone U-19 finis kedua di Kejuaraan Afrika U-19 di Zambia, sehingga lolos ke turnamen kualifikasi Piala Dunia U-19 dengan sembilan tim lainnya. Namun, tim tidak dapat memperoleh visa Kanada untuk bermain di turnamen yang diadakan di Toronto. Referensi Pranala luar SierraLeone.com Situs Kepresidenan Situs resmi pariwisata Negara di Afrika Negara mayoritas Muslim Negara di Afrika Barat Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
4,473
4516
https://id.wikipedia.org/wiki/Suriname
Suriname
Suriname, secara resmi bernama Republik Suriname (, Sranan Tongo: Republik Sranan), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Prancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara berbatasan dengan Samudra Atlantik. Di Suriname tinggal sekitar 75.000 Jawa Suriname atau orang Jawa yang tinggal disuriname (Keturunan orang jawa yang dibawa kesuriname oleh kolonial belanda sebagai pekerja pabrik tebu (Buruh Kontrak dan bahasa Jawa Using sebagai salah satu bahasa resmi di Suriname, mereka dibawa ke sana dari Hindia Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam Sejarah Wilayah Suriname mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Sungai Cassiquiare dan Sungai Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania (Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai dan Karibania dari kata Caribs yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut). Dalam suatu cerita fiktif "El Dorado", Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana. Masa penjajahan Pada tahun 1449 pelaut Spanyol, Alonzo de Ojeda dan Juan de la Cosa berlayar menyusuri pantai timur laut Amerika Selatan, yang saat itu mereka sebut Wild Coast, dan mendarat di wilayah Guyana. Vincent Juan Pinzon kemudian menguasai Guyana atas nama Raja Spanyol. Selama abad ke-16 dan ke-17, Guyana dikuasai silih berganti oleh Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis dan Portugal. Pada tahun 1530 Belanda mendirikan pusat perdagangan pertama di dataran tersebut. Pada tahun 1593 raja Spanyol mengambil alih dan menguasai Guyana hingga tahun 1595, yaitu ketika para bangsawan Inggris datang dan mulai mengusai daerah-daerah pantai. Sementara itu, Belanda mulai mengembangkan perdagangannya secara bertahap di daerah pedalaman. Daerah Guyana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris sejak tahun 1630 hingga tahun 1639. Pada tahun yang sama Belanda berhasil menguasai kembali sebagian besar Guyana sedangkan Prancis menguasai daerah-daerah di samping sungai Suriname. Akibat dari persaingan tersebut, wilayah Guyana saat ini terbagi menjadi lima bagian yaitu Guyana Espanola (bagian dari Venezuela sekarang); Inglesa (Guyana sekarang); Holandesa (Suriname); Francesa (Cayenne) dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brasil). Suriname terletak di bagian tengah dari wilayah Guyana yang telah terbagi-bagi tersebut, terbentang antara dua derajat hingga enam derajat Lintang Utara, dan antara 54 derajat hingga 58 derajat Bujur Barat dengan luas wilayah kurang lebih 163.265 kilometer persegi. Batas bagian timur wilayah Suriname adalah Sungai Marowijne yang memisahkan Suriname dengan Cayenne; di bagian selatan terdapat deretan pegunungan Acarai dan Toemoe hoemak yang memisahkan Suriname dengan wilayah Brasil. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah Guyana yang ditandai oleh aliran Sungai Corantijne, sementara di bagian utara dibatasi oleh garis pantai Samudera Atlantik. Pada tahun 1651 Suriname diserang oleh Inggris dan sejak saat itu, menjadi wilayah kekuasaan Inggris hingga penandatanganan perjanjian perdamaian Breda tahun 1667. Berdasarkan perjanjian itu, Suriname menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Namun Inggris kembali memasuki Suriname pada tahun 1781 hingga 1783 dan Suriname kemudian dijadikan daerah protektorat Inggris dari tahun 1799 hingga 1802. Melalui perjanjian Amiens, 27 Maret 1802, Suriname, Barbice, Demerara dan Essquibo berada di bawah kekuasaan Belanda, tetapi setahun kemudian Inggris kembali merebut wilayah-wilayah itu dan sejak tahun 1804 Suriname menjadi koloni Inggris dengan sebutan the British Interregnum. Selama Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi ekonomi Suriname mengalami kemunduran. Penyebab utama adalah pelarangan perdagangan budak, sementara kebun-kebun masih sangat memerlukan tenaga buruh untuk dikelola. Selanjutnya melalui perjanjian London pada tanggal 13 Agustus 1814 dan diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname dikembalikan lagi kepada pihak Belanda. Pemerintahan Suriname dipimpin langsung oleh seorang gubernur dengan didampingi oleh sebuah dewan kepolisian yang bertugas sebagai penasihat gubernur. Dengan dihapusnya perbudakan pada tanggal 1 Juli 1863, kehidupan ekonomi semakin tidak menentu. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris untuk mendatangkan imigran asing ke Suriname. Perjanjian ini diimplementasikan secara resmi pada tahun 1873 sampai 1917, di mana rombongan imigran Hindustan pertama dari India didatangkan. Kedatangan rombongan berikutnya adalah para imigran dari Jawa pada tahun 1890 - 1939. Seiring dengan ditempatkannya para imigran di sektor perkebunan, Suriname mengalami kemajuan pula dalam beberapa bidang lainnya. Telekomunikasi, pembuatan jalan raya dan pembukaan jalur hubungan laut langsung antara Suriname dan Belanda merupakan contoh. Menuju kemerdekaan Pecahnya Perang Dunia Pertama tidak memengaruhi situasi ekonomi-politik Suriname. Pada tanggal 15 Desember 1954, pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname menandatangani sebuah memorandum yang isinya rencana pengakhiran penjajahan. Dalam sebuah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1961, para wakil Suriname yang dipimpin oleh Perdana Menteri Johan Adolf Pengel menuntut dibentuknya sebuah pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin menjadi setelah didirikannya beberapa partai politik yang dibentuk pada dasawarsa itu, semakin gencar menyampaikan tuntutan agar Suriname diberikan kebebasan penuh secepatnya. Tuntutan ini ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada tahun 1970. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai. Suriname selanjutnya menjadi negara merdeka sejak tanggal 25 November 1975. Walaupun demikian, perekonomian negara yang baru merdeka ini tetap sangat tergantung pada bantuan pembangunan Belanda. Upaya-upaya penggulingan kekuasaan Pada tanggal 25 Februari 1980, lima tahun setelah kemerdekaannya, Suriname diguncang oleh kudeta yang dilancarkan pihak militer yang dilakukan oleh para Sersan yang dipimpin Sersan Mayor Desiree Delano Bouterse dan Sersan Roy Dennis Horb. Peristiwa kudeta ini telah mengakibatkan jatuhnya Pemerintah Demokrasi Parlementer pertama sejak kemerdekaan Suriname. Setelah Rezim Militer Berkuasa, timbullah gerakan-gerakan kontra-revolusi yang bertujuan untuk mengembalikan demokrasi di Suriname dengan kudeta. Namun beberapa usaha kudeta itu gagal untuk menggulingkan rezim militer Bouterse. Kudeta tersebut di antaranya: kudeta oleh Sersan Fred Ormskerk pada 30 Maret 1980, kudeta oleh Sersan Wilfred Hawker pada 15 March 1981, dan terakhir oleh Letnan Surendre Rambocus dan Sersan Djiewansingh Sheombar yang dibantu oleh kelompok sayap kanan, kaum Buruh, dan politisi Hindustani dan Jawa, tetapi kudeta ini pun gagal. Sebagai reaksi terhadap pemberontakan tersebut, pada tanggal 8 Desember 1982 pihak militer melakukan penembakan terhadap 15 tokoh oposisi demonstran. Peristiwa ini telah menjadi penyebab bagi dihentikannya bantuan pembangunan Belanda kepada Suriname, yang berdampak pada semakin buruknya kondisi perekonomian Suriname. Namun hal ini tidak membuat upaya menggulingkan rezim militer berhenti, justru ini memicu muncul perlawanan yang lain dan kali datang dari Etnis Bushnegro dan Amerindian di Pedalaman Suriname. Mereka tampil sebagai penentang utama kekuasaan militer. Kelompok-kelompok militan dari kedua golongan itu adalah kelompok Mandela (Bushnegro) di bawah pimpinan mantan anggota militer Ronnie Brunswijk dan kelompok Tukayana Amazones (Amerindian) di bawah pimpinan Alex Jubitana dan Thomas Sabajo. Sekitar 35.000 warga Bushnegro dan 6.500 penduduk asli Amerika menjadi pelaku utama pemberontakan melawan kekuasaan militer. Puncak konflik bersenjata terjadi pada tahun 1986, ketika tentara terpaksa menghadapi pemberontak Bushnegro yang bersatu dan menamakan dirinya Komando Hutan, dan satu peleton tentara yang gagal menangkap Ronnie Brunswijk kemudian terjadi pembantaian 35 orang Bushnegrin di desa Moiwana. (Moiwana). Pembantaian). Sementara itu, pada tahun yang sama, kelompok penduduk asli Amerika juga meningkatkan pemberontakannya. Krisis ini menyebabkan sekitar 7.000 warga Bushnegrin mengungsi ke Cayman (Guyana Prancis) dan mencari suaka politik dari pemerintah setempat. Kembali ke demokrasi Pemerintah militer diakhiri dengan penyelenggaraan pemilihan umum pada bulan November 1987, yang telah mengembalikan kekuasaan pemerintah kepada golongan sipil. Namun, pemerintahan hasil pemilu ini tidak berjalan lama. Pada bulan Desember 1990, pihak militer kembali melancarkan kudeta tidak berdarah yang dikenal dengan sebutan Kudeta Telepon. Akibatnya pemerintah yang demokratis kembali lumpuh. Pihak militer kemudian membentuk Pemerintah Sementara yang salah satu tugasnya adalah mempersiapkan pemilihan umum yang demokratis. Pada bulan Mei 1991, Pemerintah Sementara telah berhasil menyelesaikan tugasnya, yaitu dengan diselenggarakannya pemilihan umum, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan militer, karena kemenangan berada di tangan golongan sipil. Pada bulan September tahun yang sama, telah terbentuk pemerintah yang baru, dan Drs. R.R. Venetiaan terpilih sebagai presiden dan dengan demikian, maka berakhirlah kekuasaan militer. Langkah terpenting yang segera diupayakan oleh Pemerintah Venetiaan adalah melanjutkan usaha-usaha ke arah perdamaian yang telah dirintis oleh pemerintah sipil sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan tugas berat bagi pemerintah yang baru terbentuk tersebut, terutama karena kondisi ekonomi dan keuangan Suriname yang sangat memprihatinkan, sebagai akibat dari kemelut politik yang berkepanjangan. Dalam melaksanakan upaya perdamaian tersebut, Presiden R.R. Venetiaan telah membentuk suatu Komisi Khusus yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi terkait lainnya. Dalam Pemilu bulan Mei 1996 koalisi penguasa New Front (NF) dan Presiden Venetiaan mengalami kekalahan dan pemerintahannya digantikan oleh calon dari oposisi Drs. Jules Wijdenbosch Nationale Demokratische Partij (NDP) dan Radakishun Vooruitstrevende Hervorming Partij (VHP), yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian pada pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2000, kekuasaan berhasil diraih kembali oleh kombinasi pengusa New Front yang terdiri dari parpol Nationale Partij Suriname (NPS), VHP, Pertjajah Luhur dan Surinaamse Partij van de Arbeid (SPA). Kemenangan New Front ini mengantarkan kembali R.R. Venetiaan (NPS) ke tampuk kursi kepresidenan dan memimpin Suriname untuk masa 5 tahun (tahun 2000-2005). Sebagai Wakil Presiden telah terpilih Jules Rattankoemar Ajodhia dari partai VHP. Geografi Topografi Daratannya dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: Daerah pesisir/pantai Daerah pesisir / pantai muda, terbentuk dari tanah liat yang pekat, antara pasir pantai dan gugusan karang yang terletak di bawah permukaan laut. Sedangkan pantai tua sebagian besar wilayahnya terletak di atas permukaan laut. Kedua daerah ini, sejak diperkenalkannya sistem “polder“ dan pompanisasi, berkembang menjadi daerah pertanian subur dan wilayah permukiman penduduk. Namun 2 tahun belakangan ini, lahan-lahan pertanian tersebut banyak yang telantar akibat krisis keuangan untuk pengelolaan sistem irigasi yang bergantung kepada pompa. Daerah sabana Daerah Sabana merupakan daerah yang tertutup pasir dan sangat gersang. Di daerah ini hanya tumbuh jenis rumput-rumput tertentu. Daerah dataran tinggi Daerah dataran tinggi, terletak di sebelah selatan, sepanjang perbatasan dengan wilayah Brasil. Sebagian besar daerah ini tertutup oleh hutan tropis yang menghasilkan kayu berkualitas tinggi (kayu keras). Flora dan fauna Lebih dari 80 % tanah Suriname masih berupa hutan belukar yang di dalamnya hidup berbagai jenis/species tumbuhan dan satwa. Suriname terkenal kaya akan jenis floranya. Di lain jenis tumbuhan yang terkenal adalah jenis kayu keras seperti Bruinhard, Purplehard dan Zwartekabes. Kayu-kayu tersebut diekspor dan merupakan sumber devisa negara yang sangat penting. Di samping itu, Suriname juga terkenal dengan berbagai jenis satwa, baik yang sudah diternakkan maupun yang masih merupakan binatang liar. Perbatasan Suriname terletak di antara Guyana Prancis di timur dan Guyana di barat. Perbatasan selatan berbatasan dengan Brasil dan perbatasan utara adalah pantai Atlantik. Perbatasan paling selatan dengan Guyana Prancis dan Guyana disengketakan oleh negara-negara ini di sepanjang sungai Marowijne dan Corantijn, sementara sebagian dari batas laut yang disengketakan dengan Guyana diarbitrasi oleh Pengadilan Tetap Arbitrase yang bersidang berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam Lampiran VII dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut pada 20 September 2007. Keanekaragaman hayati dan konservasi Karena keragaman habitat dan suhu, keanekaragaman hayati di Suriname tergolong tinggi. Cagar Alam Suriname Tengah telah ditetapkan sebagai UNESCO Situs Warisan Dunia karena hutannya yang masih alami dan keanekaragaman hayati. Ada banyak taman nasional di negara ini termasuk Cagar Alam Galibi di sepanjang pantai; Taman Alam Brownsberg dan Taman Alam Eilerts de Haan di Suriname tengah; dan Cagar Alam Sipaliwani di perbatasan Brasil. Secara keseluruhan, 16% dari luas daratan negara itu adalah taman nasional dan danau, menurut Pusat Pemantauan Konservasi Dunia UNEP Politik Pembagian administratif Suriname dibagi lagi menjadi 63 resor (ressorten). Lambang Negara Lambang negara Suriname digambarkan dalam bentuk dua orang Amer-Indian yang memegang busur panah dan mengapit sebuah perisai berbentuk oval, berdiri di atas pita dengan tulisan Justitia Pietas, Fides. Tergambar dalam perisai tersebut, di sisi kiri sebuah kapal layar dan di sisi sebelah kanan sebuah pohon sejenis palma. Kedua gambar tersebut dipisahkan oleh garis vertikal mengikat sebuah segi empat belah ketupat tepat di tengah perisai, dan di dalam segi empat belah ketupat tersebut tergambar bintang segi lima. Ekonomi Demokrasi Suriname memperoleh beberapa kekuatan setelah tahun 1990-an yang bergejolak, dan ekonominya menjadi lebih beragam dan tidak terlalu bergantung pada bantuan keuangan Belanda. Penambangan Bauksit (bijih aluminium) dulunya merupakan sumber pendapatan yang kuat. Penemuan dan eksploitasi minyak dan emas telah menambah secara substansial kemandirian ekonomi Suriname. Pertanian, terutama padi dan pisang, tetap menjadi komponen ekonomi yang kuat, dan ekowisata memberikan peluang ekonomi baru. Lebih dari 93% daratan Suriname terdiri dari hutan hujan yang masih alami; dengan pendirian Cagar Alam Suriname Tengah pada tahun 1998, Suriname menunjukkan komitmennya terhadap konservasi sumber daya yang berharga ini. Cagar Alam Suriname Tengah menjadi Situs Warisan Dunia pada tahun 2000. PDB (perkiraan 2010): US$4,794 miliar. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB riil (perkiraan 2010): 3,5%. PDB per kapita (perkiraan 2010): US $9.900. Inflasi (2007): 6,4%. Sumber daya alam: Bauksit, emas, minyak, bijih besi, mineral lainnya; hutan; potensi pembangkit listrik tenaga air; ikan dan udang. Pertanian: Produk—beras, pisang, kayu, inti sawit, kelapa, kacang tanah, buah jeruk, dan hasil hutan. Industri: Jenis—alumina, minyak, emas, ikan, udang, kayu. Perdagangan: Ekspor (2012): $2,563 miliar: alumina, emas, minyak mentah, kayu, udang dan ikan, beras, pisang. Konsumen utama: Amerika Serikat 26,1%, Belgia 17,6%, UEA 12,1%, Kanada 10,4%, Guyana 6,5%, Prancis 5,6%, Barbados 4,7%. Impor (2012): $1,782 miliar: peralatan modal, minyak bumi, bahan makanan, kapas, barang konsumsi. Pemasok utama: Amerika Serikat 25,8%, Belanda 15,8%, Cina 9,8%, UEA 7,9%, Antigua dan Barbuda 7,3%, Antillen Belanda 5,4%, Jepang 4,2%. Demografi Populasi Populasi Suriname terdiri dari beberapa kelompok minoritas. Kelompok terbesarnya adalah Hindustani. Berdasarkan Sensus Tahun 1990, sekitar 143.640 orang (34,2%) adalah keturunan Hindustani, 132.300 orang (31,5%) adalah Kreol, 95.740 orang (22,8%) adalah orang Jawa, 35.700 orang (8,5%) merupakan keturunan Bushnegro, dan 7.560 orang (1,8%) adalah Amerindian. Sisanya 5.040 orang (1,2%) merupakan keturunan Tionghoa, Eropa (Portugis, Belanda, Inggris), Yahudi Sefardim, Brasil, dan Libanon. Berdasarkan data statistik dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, jumlah penduduk Suriname pada sensus tahun 2003 tercatat 481.146 warga negara Suriname dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,3 %. Selain itu terdapat pula warga asing, di antaranya: orang Brasil (45.000), orang Guyana (40.000), dan lain-lain (orang Karibia, orang Venezuela, orang Kolombia dan lain-lain mencapai 10.000 jiwa). Populasi Suriname berdasarkan sensus tahun 2004 adalah sebagai berikut: Hindustani (27,4%) Kreol (17,7%) Bushnengro dan Marun (14,7%) Jawa (14,6%) Kelompok lain (6,5%): India Cina Boeroes (putih, petani) Yahudi Sefardim dan Yahudi Ashkenaz Lebanon Brasil Ada 12,5% berasal dari campuran dan 6,6% tidak terdata Agama Pada sensus tahun 2020 , rasio Agama adalah sebagai berikut: 52,3% Kristen (Katolik Roma, Peerke Donders, Reformed, Protestan, Moravia) 18,8% Hindu 14,3% Islam 6,2% tidak beragama 5,6% Agama tradisional ( Winti , Kejawen ) 2,8% Agama lain lain Bahasa Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi di Suriname. Orang Suriname juga berbicara bahasa mereka: Sranang Tongo, bahasa Hindustani, Bahasa Jawa atau bahasa Jawa Suriname, dan lainnya. Dan juga bahasa asal bahasa Karibia dan bahasa Arawakan, orang India Suriname juga bicara bahasa mereka sendiri. Selain itu, bahasa Inggris juga digunakan luas, terutama dalam fasilitas dan toko yang berorientasi pariwisata. Budaya Turis Lihat pula Bahasa Jawa Suriname Daftar negara-negara di dunia Daftar tokoh Suriname Kedutaan besar Indonesia Referensi Bacaan lebih lanjut Box, Ben, Footprint Focus Guide: Guyana, Guyane & Suriname, (Footprint Travel Guides, 2011) Counter, S. Allen and David L. Evans, I Sought My Brother: An Afro-American Reunion, Cambridge: MIT Press, 1981 Dew, Edward M., The Trouble in Suriname, 1975–93, (Greenwood Press, 1994) Gimlette, John, Wild Coast: Travels on South America's Untamed Edge (Profile Books, 2011) McCarthy Sr., Terrence J., A Journey into Another World: Sojourn in Suriname, (Wheatmark Inc., 2010) Westoll, Adam, Surinam, (Old Street Publishing, 2009) Pranala luar Suriname di UCB Libraries GovPubs. Suriname dari BBC News. Kamus Bahasa Suriname Perry–Castañeda Library Map Collection Key Development Forecasts for Suriname dari International Futures. Bahan mengenai Suriname di Digital Library of the Caribbean (dLOC) Situs web pemerintah, presiden, dan Majelis Nasional Situs web Presiden Republik Suriname Situs web pemerintah Republik Suriname Situs web Majelis Nasional Republik Suriname Negara dan wilayah yang didirikan pada 1975 Didirikan pada 1975 di Amerika Selatan Negara dan wilayah berbahasa Belanda Bekas koloni Belanda Bekas koloni Inggris Negara anggota Caribbean Community Negara anggota Organisasi Kerjasama Islam Republik Negara di Amerika Selatan Negara anggota Persatuan Bahasa Belanda Negara anggota Persatuan Negara-Negara Amerika Selatan Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
2,644
4521
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanzania
Tanzania
Tanzania, resminya Republik Persatuan Tanzania (, ), adalah negara yang terletak di Afrika bagian Timur, beriklim tropis, dahulu dikenal dengan nama Tanganyika, karena di Tanzania ada sebuah danau yang sangat terkenal yaitu Danau Tanganyika. Berbatasan dengan banyak negara, antara lain: Kenya, Uganda, Rwanda, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Zambia, Malawi, dan Mozambik. Tanzania memiliki gunung tertinggi di Afrika, yaitu Gunung Kilimanjaro (5.985 m) serta taman margasatwa yang sangat elok dan banyak dikunjungi oleh turis, baik domestik maupun mancanegara. Ada 3 (tiga) pulau besar di Tanzania, yaitu Pulau Unguja (terkenal dengan cengkih dan pemimpin serta ulama Islamnya), Pulau Pemba dan Pulau Mafia. Tanzania merupakan salah satu anggota Uni Afrika. Sejarah Tanzania mungkin salah satu tempat berpenduduk tertua di dunia yang diketahui. Konsensus ilmiah pendapat tempat asal usul manusia di Great Rift Valley, yang mendominasi pemandangan banyak Afrika Timur. Tanzania Utara Olduvai Gorge telah memberikan bukti kaya prasejarah daerah, termasuk fosil sisa-sisa beberapa nenek moyang umat manusia awal. Besar keanekaragaman Interior Tanzania budaya dan bahasa adalah karena berbagai sejarah migrasi dari tempat lain di wilayah ini. Dalam beberapa kasus, kelompok migran terpisah, yang menyebabkan perkembangan budaya yang berbeda. Dalam kasus lain, berbagai kelompok bergabung, menciptakan identitas budaya baru dan bahasa. Kebanyakan Tanzania menyadari asal usul budaya dan sejarah tradisional masyarakat etnis dengan yang mereka mengidentifikasi. Bangsa interior diperdagangkan dengan masyarakat pesisir, yang pada gilirannya diperdagangkan dengan semua negara-negara yang berbatasan dengan Samudra Hindia. pola berdiri panjang organisasi politik, produksi ekonomi, dan perdagangan terganggu akibat meningkatnya kekerasan dari budak Arab yang dipimpin dan perdagangan gading pada abad 18 dan 19. Bagamoyo di pantai dan kota Zanzibar adalah pelabuhan utama yang melayani pasar budak untuk tenaga kerja budak sebagian besar di dunia Arab. Kedua masyarakat tersebut, sudah sangat tertekan oleh kekerasan dari perdagangan budak, berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah penjelajah Eropa (kebanyakan militer, beberapa misionaris) membuka jalan untuk penaklukan Eropa (pertama oleh perusahaan Eropa semi-swasta, kemudian oleh negara-negara Eropa) dari pertengahan abad ke-19 ke awal abad 20. Pesisir dan pulau Tanzania diorganisir menjadi negara-kota sekitar 1.500 tahun yang lalu. Kota Swahili-negara diperdagangkan dengan bangsa interior dan masyarakat dari Samudera Hindia dan di luar (termasuk China). Banyak pedagang dari negara-negara mitra dagang (terutama dari daratan Afrika, dunia Arab, Persia dan India) yang didirikan sendiri di komunitas-komunitas pesisir dan kepulauan, yang menjadi kosmopolitan dalam rasa. Navigator Portugis Vasco da Gama menjelajahi pantai Afrika Timur tahun 1498 dalam perjalanan ke India. Pada 1506, Portugis diklaim atas seluruh pantai. Kontrol ini adalah nominal Namun, karena Portugis tidak menyelesaikan daerah tersebut (kecuali untuk beberapa benteng) atau menjelajahi interior. Sebaliknya, mereka keras menegakkan monopoli perdagangan Samudra Hindia, menyangkal kota-negara Swahili sarana utama kehidupan mereka. Portugis juga menuntut upeti, membombardir dan penjarahan masyarakat yang menolak membayar uang perlindungan. Masyarakat pesisir bangkit melawan Portugis di akhir 1700-an. Resistensi itu dibantu oleh salah satu mitra dagang utama mereka, orang-orang Arab Oman. Pada awal abad ke-19 Portugis dipaksa keluar dari pantai utara Afrika Timur Sungai Ruvuma dan Oman pindah masuk Berbasis di Zanzibar, Kesultanan Oman dipelihara perdagangan dekat dan hubungan diplomatik dengan kekuatan perdagangan utama, termasuk Amerika Serikat pada 1837. Mereka juga memelihara hubungan erat dengan beberapa negara bagian di interior dengan siapa mereka merupakan mitra dalam perdagangan gading dan budak. eksplorasi Eropa interior dimulai segera setelah Oman telah konsolidasi kendali mereka dari pantai dan Zanzibar. Dua misionaris Jerman mencapai Mt. Kilimanjaro pada tahun 1840-an. penjelajah Inggris Richard Burton dan John Speke interior menyeberang ke Danau Tanganyika pada tahun 1857, dengan Speke pergi ke Danau Victoria. David Livingstone, misionaris Skotlandia-penjelajah yang crusaded melawan perdagangan budak, mendirikan misi terakhir di Ujiji, di mana ia "ditemukan" oleh Henry Morton Stanley, seorang wartawan penjelajah-Amerika, yang telah ditugaskan oleh New York Herald untuk menemukan dia. Kesultanan Oman, yang telah banyak terlibat dalam menjual budak Afrika terutama untuk dunia Arab, melarang perdagangan budak pada tahun 1876. pengaruh Inggris terhadap Kesultanan terus meningkat pada tahun 1880-an sampai Zanzibar resmi menjadi Protektorat Inggris pada tahun 1890. kepentingan kolonial Jerman pertama kali maju pada tahun 1884. Karl Peters, yang membentuk Masyarakat Kolonisasi Jerman, menyimpulkan serangkaian perjanjian yang meragukan validitas dengan "pemimpin" berdiri dipertanyakan mengaku menerima Jerman "perlindungan" bagi negara-negara mereka pedalaman Afrika. pemerintah Pangeran Otto von Bismarck didukung Peters dalam pendirian berikutnya dari Jerman Timur Afrika Company. Pada tahun 1886 dan 1890, perjanjian Anglo-Jerman telah dinegosiasikan yang digambarkan dengan bola Inggris dan Jerman pengaruh di pedalaman Afrika Timur dan di sepanjang jalur pantai sebelumnya diklaim oleh sultan Oman dari Zanzibar. Pada tahun 1891, Pemerintah Jerman langsung mengambil alih administrasi wilayah dari Afrika Jerman Timur Perusahaan dan menunjuk seorang gubernur dengan markas di Dar es Salaam. Jerman aturan, yang menampilkan "pajak pondok" dan tenaga kerja wajib militer untuk mendanai administrasi dan infrastruktur yang pemukim Jerman manfaat pada kerugian besar masyarakat Afrika, memprovokasi resistensi Afrika. Pemberontakan Maji Maji dari 1905-1907 bersatu rakyat Dataran Tinggi Selatan dalam perjuangan untuk mengusir pemerintahan Jerman. Militer Jerman menewaskan 120.000 Afrika dalam menekan pemberontakan. dominasi kolonial Jerman Tanganyika berakhir setelah Perang Dunia I ketika menguasai sebagian besar wilayah dilewatkan ke Britania Raya di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa. Setelah Perang Dunia II, Tanganyika menjadi wilayah PBB kepercayaan di bawah kontrol Inggris. tahun berikutnya menyaksikan Tanganyika bergerak secara bertahap menuju pemerintahan sendiri dan kemerdekaan. Pada tahun 1954, Julius K. Nyerere, seorang guru sekolah yang kemudian salah satu dari hanya dua Tanganyikans dididik di luar negeri di tingkat universitas (University of Edinburgh, Skotlandia), menyelenggarakan partai politik - yang Tanganyika African National Union (Tanu). Tanu kandidat menang dalam pemilihan Dewan Legislatif September 1958 dan Februari 1959. Pada bulan Desember 1959, Inggris setuju untuk pembentukan internal pemerintah sendiri berikut pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 1960. Nyerere bernama menteri kepala pemerintahan berikutnya. Pada bulan Mei 1961, Tanganyika menjadi otonom, dan Nyerere menjadi Perdana Menteri di bawah konstitusi baru. kemerdekaan penuh dicapai pada tanggal 9 Desember 1961. Julius Nyerere, kemudian umur 39, terpilih menjadi Presiden saat Tanganyika menjadi republik dalam Persemakmuran setahun setelah kemerdekaan. Tanganyika adalah negara Afrika Timur pertama untuk mendapatkan kemerdekaan. Kemerdekaan Tanganyika merdeka pada 9 Desember, 1961 dan Zanzibar pada 10 Desember, 1963. Pada tanggal 26 April 1964, dua negara bergabung ke dalam Republik Serikat Tanganyika dan Zanzibar. Nama itu diubah ke Tanzania enam bulan kemudian. Tanganyika dan Zanzibar menggabungkan diri menjadi United Republik of Tanganyika and Zanzibar pada tanggal 26 April 1964, dan pada tanggal 29 Oktober 1964 diubah menjadi United Repulic of Tanzania. Mwalimu Julius Kambarage Nyerere ditunjuk sebagai Presiden pertama, dan Wakil Presiden dijabat oleh Amani Abeid Karume dari Afr0-Shirazy Party, sekaligus sebagai Presiden Zanzibar. Pada tahun 1971, Abedi Amani Karume digantikan oleh Aboud Jumbe. P ada tahun 1977, dua partai penguasa yaitu TANU dan Afro Shirazy Party bergabung menjadi sebuah partai baru yaitu Chama Cha Mapinduzi (CCM). Pada tahun 1984, Jumbe mengundurkan diri, dan posisinya digantikan oleh Ali Hassan Mwinyi. Invasi oleh pasukan Uganda di November 1978 ini diikuti oleh balasan pada Januari 1979, di mana 5.000 tentara Tanzania bergabung dengan 3.000 orang buangan menentang Presiden Uganda Idi Amin. Dalam sebulan, perang skala penuh dikembangkan. Presiden Tanzania Julius Nyerere disimpan pasukan di Uganda untuk mendukung mantan presiden Uganda Milton Obote, meski protes dari kelompok oposisi, sampai pemilihan nasional pada Desember 1980. Pada tahun 1985, Yulius K. Nyerere mengundurkan diri sebagai Kepala Pemerintahan Tanzania, dan kedudukannya digantikan oleh Ali Hassan Mwinyi, sedangkan Wakil Presiden dijabat oleh Idriss Abdul Wakil, sekaligus merangkap sebagai Presiden Zanzibar. Pada tahun 1990, Abdul Wakil digantikan oleh Salmin Amour. Pada tahun 1992, Ali Hassan Mwinyi membuat sejarah baru dengan membuka kran demokrasi di Tanzania, sehingga terbentuklah 13 parpol baru di negara tersebut. Ali Hassan Mwinyi pada tahun 1995 mengundurkan diri, dan akhirnya pada tanggal 23 Nopember 1995, Benjamin William MKAPA dari CCM terpilih sebagai Presiden United Republik of Tanzania dan terpilih kembali pada tanggal 20 Oktober 2000. Pada tanggal 5 Juli 2001, Dr. Ali Mohammed SHEIN terpilih sebagai Wakil Presiden. Geografi Politik Pembagian administratif Militer Ekonomi Tanzania termasuk dalam kategori negara termiskin di dunia. Perekonomian mereka sangat tergantung pada sektor pertanian, yang menyumbang separuh GDP, menyumbang 85% angka ekspor serta menyerap 80% tenaga kerja. Angka pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,1%, dengan inflasi rata-rata 4,8%. Pendapatan per-kapita US $ 600,-. Angkatan kerja diserap oleh sektor pertanian sebesar 80%, industri dan jasa 20%. Hasil tambang mereka adalah emas dan berlian, sedangkan hasil pertaniannya adalah kopi, teh, kapas, cengkih, tembakau, tapioka, buah-buahan, biri-biri dan domba. Ekspor terutama ke India, Jepang, Belanda, Inggris, Belgia, Kenya dan Jerman berasal dari komoditas emas, kopi kapas, dan manufaktur senilai 863 juta dolar Amerika. Sedangkan import mereka senilai 1,67 miliar dolar Amerika berasal dari Afrika Selatan, Cina, Kenya, India, Inggris, Jepang, Amerika Serikat dan Australia. Komoditas yang diimpor adalah mesin dan alat transportasi serta minyak. Indonesia sama sekali belum menjadi partner ekspor maupun impornya. Mata uang Tanzania adalah Shilling Tanzania (TZS), US $ 1, = 876,41 TZS. Setelah kemerdekaan, Tanzania mengadopsi kebijakan ekonomi sosialis, mengakibatkan penurunan ekonomi yang parah. Negara menguasai ekonomi dan dimiliki semua perusahaan besar. Kebijakan nilai tukar dan harga berdasarkan mekanisme non-pasar, membuat ekspor rendah dan pertumbuhan PDB riil, inflasi tinggi, dan kekurangan luas. Produksi pertanian, andalan ekonomi, terus menurun. Pada tahun 1986, Tanzania memulai liberalisasi ekonomi dan melakukan reformasi ekonomi parsial yang berorientasi pasar. Meskipun pemerintah liberalisasi sistem pemasaran pertanian dan harga domestik dan reformasi sistem dimulai keuangan, pertumbuhan ekonomi sangat lambat antara tahun 1986 dan 1995. Sejak tahun 1996, Tanzania telah mengambil langkah-langkah agresif terhadap stabilisasi makroekonomi dan reformasi struktural. Munculnya Departemen Keuangan yang kuat, yang didukung oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan mitra pembangunan lainnya, berperan dalam mempercepat reformasi fiskal dan membina perputaran kinerja fiskal. Secara keseluruhan, pertumbuhan PDB riil rata-rata sekitar 6% per tahun selama 7 tahun terakhir, yang lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata tahunan kurang dari 5% pada akhir 1990-an. pembayaran jasa Jumlah hutang untuk tahun 2010 adalah $ 85 juta. terbaru Utang IMF Keberlanjutan Analisis menunjukkan bahwa bantuan utang bawah Berat Indebted Poor Countries (HIPC) Initiative dikombinasikan dengan kebijakan makroekonomi yang sehat menempatkannya berisiko rendah kesulitan utang. layanan masyarakat utang luar negeri adalah sekitar 1% dari PDB pada tahun 2009 dan diharapkan tetap demikian untuk tahun 2010 dan 2011. Namun, pertumbuhan ekonomi belum diterjemahkan secara signifikan memperbaiki kehidupan Tanzania rata-rata. Perekonomian masih sangat bergantung donor, 30% dari anggaran tergantung pada bantuan donor. Krisis keuangan global berdampak signifikan terhadap industri pariwisata, salah satu penerima atas Tanzania valuta asing, namun, Tanzania mampu mempertahankan pertumbuhan yang relatif kuat pada tahun 2010. harga pangan Lanjutan tinggi karena lonjakan pada tahun 2008 telah memberi kontribusi kenaikan inflasi menjadi lebih dari 10%, peningkatan yang substansial dari inflasi yang moderat lebih awal dekade. Pertanian merupakan sektor yang paling penting dari perekonomian, menyediakan sekitar 27% dari PDB dan 80% dari pekerjaan. Kas tanaman - termasuk kopi, teh, kapas, kacang mete, sisal, cengkih, dan piretrum - rekening untuk sebagian besar pendapatan ekspor. Sedangkan volume tanaman utama - baik tunai dan barang dipasarkan melalui jalur resmi - meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar menghasilkan tidak pernah mencapai pasar. harga Miskin dan arus kas tidak dapat diandalkan untuk petani terus menggagalkan pertumbuhan sektor pertanian. Akuntansi sekitar 22,6% dari PDB, sektor industri Tanzania adalah salah satu yang terkecil di Afrika. Kegiatan industri utama hanya didominasi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengkhususkan diri dalam pengolahan makanan termasuk produk-produk susu, pengepakan daging, buah-buahan melestarikan dan sayuran, produksi tekstil dan pakaian jadi, penyamakan kulit, dan plastik. Sebuah pabrik yang lebih besar sedikit memproduksi semen, baja gulungan, seng, lembaran aluminium, rokok, minuman bir dan pembotolan, jus buah, dan air mineral. pabrik-pabrik lain memproduksi bahan baku, substitusi impor, dan produk pertanian olahan. air yang buruk dan sistem infrastruktur ketenagalistrikan terus menghambat manufaktur. Secara umum, sektor manufaktur Tanzania terutama target pasar domestik dengan ekspor barang-barang manufaktur terbatas. Sebagian besar industri ini terkonsentrasi di Dar es Salaam. Umumnya, Tanzania memiliki sikap yang baik terhadap investasi langsung asing (FDI) dan telah melakukan upaya untuk mendorong investasi asing. Langkah pemerintah untuk memperbaiki iklim usaha termasuk menggambar ulang kode pajak, nilai tukar mengambang, lisensi bank asing, dan menciptakan sebuah pusat promosi investasi untuk memotong pita merah. Namun, Tanzania masih harus mengatasi warisan sosialisme. Keluhan paling umum dari investor, asing dan domestik, adalah birokrasi bermusuhan dan sistem peradilan yang lemah. Perekonomian Zanzibar adalah sebagian besar didasarkan pada produksi cengkih (90% tumbuh di Pulau Pemba), penghasil uang utama asing. Ekspor telah menderita dengan penurunan di pasar cengkih. Pariwisata merupakan sektor yang menjanjikan dengan sejumlah hotel baru dan resor yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Kekurangan listrik berkepanjangan dari Desember 2009 sampai Maret 2010 menyampaikan pukulan bagi ekonomi Zanzibar, sangat mempengaruhi pariwisata dan menyebabkan peningkatan pesat harga komoditas. sektor manufaktur Pulau terbatas terutama untuk industri substitusi impor, seperti rokok, sepatu, dan olahan produk pertanian. Pada tahun 1992, pemerintah ditunjuk dua zona ekspor-memproduksi dan mendorong pengembangan layanan keuangan lepas pantai. Zanzibar masih mengimpor banyak kebutuhan pokok, produk minyak bumi, dan barang diproduksi. Demografi Luas wilayah Tanzania adalah 945.087 km2, dengan penduduk berjumlah sekitar 35.922.454 orang, 95% berasal dari penduduk asli Afrika (ras Bantu) terbagi dalam 130 suku. Angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1,72% per-tahun, angka kelahiran 39,5 per-seribu dan angka kematian 17,38. Bahasa nasional mereka adalah Kiswahili atau Swahili, bahasa ibu ras Bantu yang perbendaharaan bahasanya banyak berasal dari bahasa Arab. Bahasa Swahili semula adalah bahasa komunitas muslim di Afrika Timur, yang akhirnya banyak dipergunakan oleh negara-negara Afrika bagian tengah dan timur. Sedangkan bahasa Inggris banyak dipergunakan di lingkungan perekonomian, administrasi dan pendidikan tinggi, sedangkan bahasa Arab banyak dipergunakan di pulau Zanzibar. Budaya Lihat pula Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dar es Salaam, Tanzania Uni Afrika Arusha (kota) Gunung Kilimanjaro Kepulauan Zanzibar Mwanza (kota) Ngorongoro Pulau Pemba Provinsi Zanzibar, Tanzania Referensi Pranala luar Situs web resmi Pemerintah Tanzania' Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tanzania, merangkap Burundi dan Rwanda Akun Instagram Resmi KBRI di Dar es Salaam, Tanzania Negara di Afrika Negara di Afrika Timur Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Afrika Timur
2,275
4522
https://id.wikipedia.org/wiki/Thailand
Thailand
Thailand, secara resmi Kerajaan Thailand (, ) yang dibaca Rātcha-āṇāchạk Thai, Rāja-ādnyācạkra Thai; atau (Prathēt Thai, Pradēsa Thai), Muang Thai, atau Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, tetapi juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika. Orang-orang Thailand bermigrasi dari Yunnan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara selama berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka di wilayah tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12 di kompleks kuil Khmer Angkor Wat di Kamboja yang menyebut mereka "palsu" atau "perang lama". Daerah itu pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian India seperti Mon, Kekaisaran Khmer, dan negara-negara Melayu, bersaing dengan negara-negara seperti Ngoenyang Thailand, Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na dan Ayutthaya juga saling bertentangan. Orang-orang Eropa tiba pada abad ke-16, dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke Ayutthaya pada tahun 1511. Abad-abad berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa menduduki wilayah-wilayah di IndoTiongkok, di mana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara yang selamat dari pendudukan. Sejak pemerintahan Raja Rama IV pada pertengahan abad ke-19, Thailand telah berkampanye untuk memodernisasi negara sesuai dengan standar Barat. Hal ini menyebabkan transisi dari monarki absolut ke monarki konstitusional pada tahun 1932. Tetapi 60 tahun berikutnya melihat pemerintahan militer dan demokratis berganti, dengan kudeta terbaru pada Mei 2014. Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan tetap menjadi sekutu utama Amerika Serikat. Meskipun ada perubahan kepemimpinan yang relatif sporadis, itu dianggap sebagai kekuatan regional di Asia Tenggara dan kekuatan menengah dalam urusan global. Dengan tingkat perkembangan manusia yang tinggi, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, dan terbesar ke-20 oleh PDB, Thailand digolongkan sebagai ekonomi industri baru; manufaktur, pertanian, dan pariwisata adalah sektor-sektor utama perekonomian. Sejarah Ada bukti bahwa manusia menduduki Thailand 40.000 tahun yang lalu dengan artefak batu yang berasal dari Bendungan Batu Tham Lod di Mae Hong Son. Mirip dengan daerah lain di Asia Tenggara, Thailand sangat dipengaruhi oleh budaya dan agama India, yang berasal dari Kerajaan Funan sekitar abad pertama Masehi dengan Kerajaan Khmer. Thailand pada hari-hari awal tunduk pada kekuasaan Khmer Empire yang kuat dari akar Hindu, sehingga pengaruhnya di Thailand tetap sampai hari ini. Pengaruh India pada budaya Thailand sedikit sampai pada kontak langsung dengan pemukim India, tetapi terutama disebabkan oleh dvaravati, Sriwijaya, dan kerajaan Kamboja. EA. Voretzsch percaya bahwa Buddhisme mengalir ke Siam dari India untuk waktu yang lama sejak zaman Kaisar India Ashoka dari Kekaisaran Maurya hingga milenium pertama. Kemudian Thailand dipengaruhi oleh dinasti Pallava di India selatan dan Kekaisaran Gupta di India utara. Menurut George Cœdès, "orang-orang Thailand pertama kali memasuki sejarah India Jauh pada abad ke-11 dengan apa yang disebut sebagai budak atau tawanan perang Suriah" dalam prasasti Champa, dan "pada abad ke-12, lembah Wat Angkor" adalah "semacam pahlawan "Dijelaskan sebagai Sham. Selain itu, "bangsa Mongol setelah penangkapan Ta-li pada tanggal 7 Januari 1253 dan rekonsiliasi Yunnan tahun 1257, tidak mendukung pembentukan negara Thailand kecil untuk menggantikan kerajaan-kerajaan imperialis." Basin Basin awalnya ditempati oleh suku Mon, menjadi situs Dvaravati pada abad ke-7, diikuti oleh Kekaisaran Khmer pada abad ke-11. Sejarah Yuan menyebutkan seorang duta besar kerajaan Sukhothai pada 1282. Pada 1287, tiga penguasa Thailand, Mangrai, Ngam Muang, dan Ram Khamhaeng membentuk "aliansi persahabatan yang solid". Setelah jatuhnya Kekaisaran Khmer pada abad ke-13, di mana berbunga berbagai negara dibentuk oleh keluarga Tai, Mon, Khmer, Cham dan Etnis Melayu, seperti yang terlihat melalui beberapa situs arkeologi dan artefak yang tersebar di seluruh medan Siam. Tetapi sebelum abad ke-12, Kerajaan Buddhisme Sukhothai dianggap sebagai negara Thailand atau Siam pertama yang didirikan pada 1238. Kerajaan Sukhothai Kota Sukhothai sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Khmer sampai dengan tahun 1238, yaitu pada saat dua pemimpin bangsa Thai, Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Klang Hao, menyatakan kedaulatannya dan mendirikan kerajaan untuk bangsa Thai. Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi raja pertama Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau Intradit). Kejadian ini secara tradisi dianggap merupakan awal berdirinya negara Thai modern, meskipun terdapat beberapa kerajaan Thai yang tidak begitu terkenal, seperti Lanna, Phayao dan Chiang Saen, yang juga didirikan sekitar waktu yang sama. Sukhothai berkembang dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai lainnya, dimana kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha Theravada sebagai agama negara dengan bantuan dari para biksu dari Sri Lanka. Pemerintahan Intradit dilanjutkan oleh anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada tahun 1278 diikuti oleh saudaranya Pho Khun Ramkhamhaeng. Di bawah pemerintahannya, yang juga disebut dengan nama Raja Ramkhamhaeng Agung, Sukhothai menikmati masa keemasan sebagai puncak kemakmurannya. Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta alfabet Thai (secara tradisional diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa batu Ramkhamhaeng, yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan Thai tertua). Pada puncaknya, Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban (sekarang di Myanmar) sampai Luang Prabang (sekarang Laos), serta ke arah selatan di Semenanjung Malaysia sampai sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan demikian pengaruhnya lebih luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat kekuasaan yang diterapkan terhadap wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda. Setelah kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan bawahannya mulai melepaskan diri. Sementara itu Kerajaan Ayutthaya yang merupakan saingannya semakin meningkat kekuasaannya. Pada akhirnya Raja Thammaracha II dari Sukhothai tahun 1378 terpaksa menyerahkan kekuasaannya, dan Sukhothai menjadi negara bawahan Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja Thammaracha IV memindahkan ibu kota Sukhothai ke Phitsanulok, dan setelah kematiannya tahun 1438, status Sukhothai berubah hanya menjadi sekadar provinsi dari Ayutthaya. Kerajaan Ayutthaya Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana. Pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai, yaitu 640 km ke arah utara, pada tahun 1376. Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa. Penguasa Ayyuthaya bahkan mengizinkan pedagang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Prancis untuk mendirikan permukiman di luar tembok kota Ayyuthaya. Raja Narai (1656-1688) bahkan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Prancis dan tercatat pernah mengirimkan dutanya ke Prancis.Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18. Pada masa yang relatif damai tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang yang terjadi kemudian ialah melawan bangsa luar. Ayyuthaya mulai berperang melawan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk memperebutkan kekuasaan atas Kamboja. Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Birma dengan pemimpin Raja Alaungpaya yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan. Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Birma, yang kemudian bersatu di Ayutthaya. Menghadapi kedua pasukan besar tersebut, satu-satunya perlawanan yang cukup berarti dilakukan oleh sebuah desa bernama Bang Rajan. Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah pengepungan yang berlarut-larut. Berbagai kekayaan seni, perpustakaan-perpustakaan berisi kesusastraan, dan tempat-tempat penyimpanan dokumen sejarah Ayutthaya nyaris musnah; dan kota tersebut ditinggalkan dalam keadaan hancur. Kerajaan Thonburi Dalam keadaan negara yang tidak menentu, provinsi-provinsi melepaskan diri dan menjadi negara-negara independen di bawah pimpinan penguasa militer, biksu pemberontak, atau sisa-sisa keluarga kerajaan. Bangsa Thai dapat terselamatkan dari penaklukan Birma karena terjadinya serangan Tiongkok terhadap Birma serta adanya perlawanan dari seorang pemimpin militer bangsa Thai bernama Phraya Taksin, yang akhirnya mengembalikan kesatuan negara. Setelah serbuan Burma yang membumihanguskan ibu kota Ayutthaya, Jenderal Taksin mendirikan kerajaan baru pada tahun 1769 yang beribu kota di Thonburi (sekarang termasuk dalam Bangkok) dan menyatukan kembali bekas kerajaan Ayutthaya. Taksin kemudian dianggap gila dan dieksekusi tahun 1782, dan digantikan oleh Jenderal Chakri, yang menjadi raja pertama dinasti Chakri dengan nama Rama II. Tahun yang sama dia mendirikan ibu kota baru di Bangkok, di seberang sungai Chao Phraya dari ibu kota lama yang didirikan Jenderal Taksin. Pada tahun 1790-an Burma berhasil diusir dari Siam. Kerajaan Rattanakosin Para penerus Rama I harus menghadapi ancaman kolonialisme Eropa setelah kemenangan Britania di Burma tahun 1826. Pada tahun yang sama Siam menandatangani perjanjian dengan Britania Raya, dan tahun 1833 Siam menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Perjanjian Inggris-Siam 1909 menentukan batas-batas Siam dengan Malaya, sedangkan serangkaian perjanjian dengan Prancis mematok batas timur dengan Laos dan Kamboja. Di usia Chulalongkorn, Pada kekuasaannya terjadi modernisasi Siam dan reformasi sosial. Karena Siam terancam akan ekspansi Barat, Chulalongkorn, melalui kebijakannya, berhasil menyelamatkan Siam dari kolonisasi. Semua reformasinya dilakukan untuk keselamatan Siam di tengah kolonialisme Barat. Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, (namun pernah diduduki oleh tentara Jepang sebagai Teritori Imperial. Oleh karena mendapat pengaruh dan tekanan bangsa Barat yang mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 maka diberikan banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania di Thailand. Monarki konstitusional Kudeta tahun 1932 mengubah Siam menjadi Thailand modern yang berupa monarki konstitusional. Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand sendiri baru diumumkan Perdana Menteri Plaek Pibulsonggram (Phibun) pada tahun 1939. Pemerintahan Perdana Menteri Phibun ini ditandai dengan bangkitnya nasionalisme Thai. Setelah Perancis ditaklukkan oleh Nazi Jerman pada bulan Juni 1940, banyak orang Thailand melihat kesempatan emas untuk merebut kembali wilayah yang diserahkan kepada Perancis pada zaman Raja Rama V. Kampanye publisitas pemimpin nasionalis berlangsung di Bangkok pada 8 Oktober 1940. Pemerintah Thailand sampai pada kesimpulan bahwa IndoTiongkok Prancis tidak dapat mempertahankan diri, sehingga harus menyerahkan wilayah yang diambil dari Thailand. Proposal ini sangat ditentang oleh Perancis yang kemudian mengerahkan pasukan ke perbatasan Thailand di Aranyaprathet. Perdana Menteri Thailand saat itu Plaek Phibunsongkhram menganggapnya sebagai tindakan perang. Meskipun tentara dan angkatan udara lebih sedikit dari Perancis, Thailand memenangkan sebagian besar pertempuran. Tetapi Jepang khawatir bahwa kemajuan Thailand akan menghalangi mereka karena Jepang diizinkan menduduki IndoTiongkok Prancis Utara. Karena itu Jepang ikut campur dalam konflik. Gencatan senjata ditandatangani pada 9 Mei 1941 dengan penyerahan beberapa wilayah Pribumi Prancis ke Thailand. Pada bulan Januari 1941, Thailand menginvasi Indochina Prancis, dan memulai perang Thai-Prancis. Thailand berhasil merebut Laos, sedangkan Prancis memenangkan pertempuran laut Koh-Chang. Perang tersebut berakhir lewat mediasi Jepang. Prancis dipaksa Jepang untuk melepaskan wilayah sengketa kepada Thailand. Dalam perang dunia II Thailand memberi hak kepada Jepang untuk menggerakkan pasukannya dalam wilayah Thailand menuju Malaya, yang pada saat itu dikuasai Inggris. Pada bulan Desember 1941 Thailand dan Jepang menyetujui persekutuan militer yang berisi persetujuan Jepang untuk membantu Thailand untuk merebut kembali wilayah yang diambil Britania dan Prancis (Shan, Malaya, Singapura, sebagian Yunnan, Laos dan Kamboja). Sebagai imbalannya, Thailand akan membantu Jepang menghadapi Sekutu. Setelah kekalahan Jepang, Thailand diperlakukan sebagai negara yang kalah oleh Britania dan Prancis. Namun dukungan Amerika Serikat terhadap Thailand membatasi kerugian yang diderita Thailand. Thailand harus mengembalikan wilayah yang diperolehnya dari kedua negara Eropa tersebut, tetapi Thailand sendiri tidak diduduki. Thailand kemudian menjadi sekutu Amerika Serikat menghadapi ancaman komunisme dari negara-negara tetangganya. Pada tahun 1967, bersama-sama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina, Thailand mendirikan ASEAN dan aktif sebagai anggota di dalamnya. Sejarah kontemporer Pada tanggal 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thai diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan. Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya. Geografi Wilayah Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Thailand utara adalah daerah pegunungan. Pegunungan Paralel yang membentang dari Daen Lao Range (ทิวเขาแดนลาว), di wilayah selatan dari Bukit Shan, di utara/selatan arah, Dawna Range (ทิวเขาดอยมอนกุจู) membentuk perbatasan barat dari Thailand antara Mae Hong Son dan Sungai Salween, yang Thanon Thong Chai Range (เทือกเขาถนนธงชัย), Khun Tan Range (ดอยขุนตาน), Phi Pan Nam Range (ทิวเขาผีปันน้ำ), serta bagian barat Luang Prabang Range (ทิวเขาหลวงพระบาง). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu. Kerajaan Thai berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT Iklim Thailand iklim yang dipengaruhi oleh angin monsoon yang memiliki karakter musiman (barat daya dan monsun timur laut). muson barat daya, yang dimulai dari bulan Mei sampai oktober ini ditandai dengan pergerakan yang hangat, udara lembap dari Samudra Hindia ke Thailand, menyebabkan banyak curah hujan di sebagian besar negara. muson timur laut, mulai dari oktober sampai februari membawa udara dingin dan kering dari Tiongkok atas sebagian besar dari Thailand. Di Thailand selatan, monsun timur laut membawa cuaca yang sejuk dan curah hujan yang melimpah di pantai timur dari wilayah itu. Sebagian besar dari Thailand, "tropis basah dan kering atau iklim sabana" jenis (Köppen's iklim sabana Tropis). Bagian selatan dan ujung timur timur memiliki iklim muson tropis. Thailand memiliki tiga musim. Yang pertama adalah hujan atau musim monsun barat daya (pertengahan Mei sampai pertengahan oktober) yang menang atas sebagian besar negara. musim Ini ditandai dengan hujan melimpah dengan bulan agustus dan September yang terbasah periode tahun. hal Ini dapat kadang-kadang menyebabkan banjir. selain curah hujan yang disebabkan oleh angin musim barat daya, Intertropical Convergence Zone (ITCZ) dan tropis siklon juga berkontribusi untuk menghasilkan hujan deras selama musim hujan. meskipun Demikian, mantra kering umumnya terjadi selama 1 sampai 2 minggu dari bulan juni sampai awal juli. Ini adalah karena pergerakan naik dari Intertropical Convergence Zone Tiongkok selatan., musim Dingin atau musim timur laut dimulai dari pertengahan november sampai pertengahan februari. Sebagian besar dari Thailand mengalami cuaca kering selama musim ini dengan suhu ringan. pengecualian adalah bagian selatan Thailand, di mana ia menerima curah hujan melimpah, terutama selama oktober hingga November. musim Panas atau pra–musim hujan berlangsung dari pertengahan februari sampai pertengahan Mei dan ditandai oleh cuaca yang lebih hangat. Karena lokasinya yang di tengah alam dan lintang, utara, timur laut, tengah, dan bagian timur dari Thailand mengalami periode panjang dari cuaca hangat. Selama waktu terpanas tahun (Maret sampai Mei), suhu biasanya mencapai hingga atau lebih dengan pengecualian dari daerah pesisir di mana angin laut yang moderat sore hari suhu. sebaliknya, wabah udara dingin dari Tiongkok dapat membawa suhu dingin; dalam beberapa kasus (terutama di utara dan timur laut) di dekat atau di bawah . Thailand Selatan ini ditandai dengan cuaca yang sejuk sepanjang tahun dengan kurang diurnal dan musiman variasi suhu karena maritim pengaruh. Sebagian besar negara menerima rata curah hujan tahunan . Namun, daerah-daerah tertentu di sisi angin bertiup dari pegunungan seperti provinsi Ranong di pantai barat Thailand bagian selatan dan bagian timur dari Provinsi Trat menerima lebih dari curah hujan per tahun. daerah terkering di sisi bawah angin di tengah lembah dan paling utara di bagian selatan Thailand, di mana rata-rata curah hujan kurang dari . Sebagian besar dari Thailand (utara, timur laut, tengah dan timur) ditandai dengan cuaca kering selama monsun timur laut dan curah hujan yang melimpah selama muson barat daya. Di bagian selatan Thailand, curah hujan melimpah terjadi di timur laut dan angin musim barat daya musim dengan puncak pada bulan September untuk pantai barat dan puncaknya pada November–januari di pantai timur. Margasatwa Gajah adalah simbol Thailand. Meskipun ada 100.000 gajah jantan di Thailand pada tahun 1850, jumlahnya telah turun menjadi 2.000. Pemburu telah mengejar gajah untuk gading dan kulit, dan sekarang lebih untuk daging. Gajah sering ditangkap karena tujuan wisata atau binatang, tetapi penggunaannya telah menurun sejak pemerintah melarang penebangan pada tahun 1989. Sekarang lebih banyak gajah yang ditangkap daripada yang liar, dan para aktivis mengklaim bahwa gajah yang ditangkap sering disalahgunakan. Perburuan spesies yang dilindungi tetap menjadi masalah utama. Pemburu telah mengurangi populasi harimau dan bintang bergaris, dan kucing besar lainnya. Sebagian besar hewan (termasuk harimau, beruang, buaya, dan ulat) dibesarkan atau diburu untuk diambil daging dan obat-obatan. Meskipun barang-barang itu ilegal, pasar Chatuchak yang terkenal di Bangkok masih terkenal karena menjual produk spesies yang terancam punah. Praktek pemeliharaan hewan liar mengancam spesies tertentu. Hewan sering ditangkap dan dijual, dan ini sering mengharuskan induknya untuk dibunuh. Setelah dilepaskan ke habitat alami setelah penahanan yang lama, sebagian besar hewan peliharaan gagal berkembang biak. Di antara yang terkena dampak termasuk beruang hitam Asia, beruang madu, beruang tangan putih dan lilin lebah. Lihat juga: Pulau-pulau Thailand. Politik Politik nasional Thailand sekarang berada di bawah konstitusi dengan Raja sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Peradilan harus bertindak secara independen dari cabang legislatif dan eksekutif, tetapi peradilan diduga didasarkan pada kepentingan politik dari ketentuan undang-undang yang ada. Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi sekaligus merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini sangat dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yangsuatu dilantik oleh raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas. Sejak reformasi politik raja pada tahun 1932, Thailand telah memiliki 19 konstitusi dan piagam. Selama periode ini, bentuk pemerintahan berganti-ganti antara kediktatoran militer dan demokrasi terpilih, tetapi semua pemerintah mengakui pewaris takhta kerajaan. Sebelum 1932, pemerintah Siam tidak memiliki badan legislatif karena semua kekuasaan hukum berada di tangan raja. Ini telah menjadi kasus sejak berdirinya Kerajaan Sukhothai pada abad ke-12, ketika raja dianggap sebagai "Dharmaraja" atau "raja yang memerintah menurut Dharma", (hukum agama Buddha). Namun, pada 24 Juni 1932, sekelompok warga sipil dan personel militer bernama Khana Ratsadon (atau Partai Rakyat) melakukan kudeta tak berdarah yang mengakhiri 150 tahun kekuasaan absolut dari Dinasti Chakri. Sebagai gantinya, kelompok itu memperjuangkan monarki konstitusional dengan konstitusi rakyat. "Rancangan Konstitusi" 1932 yang ditandatangani oleh Raja Prajadhipok (Rama VII) membentuk badan legislatif pertama Thailand, sebuah Majelis Rakyat yang beranggotakan 70 orang. Pertemuan diadakan untuk pertama kalinya pada 28 Juni 1932 di Aanta Samakhom Assembly Hall. Khana Ratsadon menilai bahwa orang-orang tidak siap untuk pemilihan umum, tetapi kemudian mengubah pendirian mereka. Ketika konstitusi "permanen" mulai berlaku pada Desember 1932, pemilihan dijadwalkan 15 November 1933. Konstitusi baru mengubah komposisi majelis menjadi 78 terpilih dan 78 terpilih (oleh Khana Ratsadon), total 156 anggota. Sejak Mei 2014, Thailand telah diperintah oleh pemerintah militer yang disebut Dewan Keamanan dan Perdamaian Nasional, yang menghapuskan konstitusi 2007, mengumumkan keadaan darurat dan jam malam nasional, melarang pertemuan politik, menangkap dan menahan para politikus dan aktivis anti-kudeta, kencangkan sensor internet dan kontrol media massa. Raja Thailand saat ini adalah Raja Vajiralongkorn (atau Rama X) yang naik takhta pada 1 Desember 2016 setelah kematian ayahnya Bhumibol Adulyadej (Rama IX) pada 13 Oktober 2016. Ini diabadikan dalam konstitusi bahwa kedaulatan negara terletak pada rakyat tetapi raja akan menjalankan kekuasaannya melalui rakyat ketiga tetapi raja akan menjalankan kekuasaannya melalui ketiga. -Tiga cabang pemerintah Thailand. Raja sebagai kepala negara diberikan kekuasaan dan tugas tertentu dalam pemerintahan terlepas dari konstitusi. Menurut konstitusi, raja adalah kepala pasukan. Dia diminta untuk memeluk agama Buddha dan mempertahankan semua agama di negara ini. Raja juga mempertahankan sejumlah kekuatan tradisional seperti pengangkatan ahli waris, pengampunan, dan persetujuan kerajaan. Raja dibantu oleh Dewan Hadiah Thailand. Pembagian administratif Kerajaan Thai dibagi kepada 76 provinsi (changwat), yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok provinsi. Nama tiap provinsi berasal dari nama ibu kota provinsinya. Utara Chiang Mai Chiang Rai Kamphaeng Phet Lampang Lamphun Mae Hong Son Nakhon Sawan Nan Phayao Phetchabun Phichit Phitsanulok Phrae Sukhothai Tak Uthai Thani Uttaradit Timur Chachoengsao Chanthaburi Chonburi Rayong Prachinburi Sa Kaeo Trat Selatan Chumphon Krabi Nakhon Si Thammarat Narathiwat Pattani Phang Nga Phattalung Phuket Ranong Satun Songkhla Surat Thani Trang Yala Timur Laut Amnat Charoen Bueng Kan Buriram Chaiyaphum Kalasin Khon Kaen Loei Maha Sarakham Mukdahan Nakhon Phanom Nakhon Ratchasima Nongbua Lamphu Nong Khai Roi Et Sakon Nakhon Sisaket Surin Ubon Ratchathani Udon Thani Yasothon Tengah Ang Thong Ayutthaya Bangkok Chainat Kanchanaburi Lopburi Nakhon Nayok Nakhon Pathom Nonthaburi Pathumthani Phetchaburi Prachuap Khiri Khan Ratchaburi Samut Prakan Samut Sakhon Samut Songkhram Saraburi Sing Buri Suphanburi Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (Amphoe), 81 sub-distrik (King Amphoe) dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun 2000), dan dibagi-bagi lagi menjadi 7.236 komunitas (Tambon), 55.746 desa (Muban), 123 kotamadya (Tesaban), dan 729 distrik sanitasi (Sukhaphiban) (jumlah hingga tahun 1984). Tentara Tentara Kerajaan Thailand (กองทัพ ไทย) adalah tentara Pemerintah Thailand yang terdiri dari Tentara Kerajaan Thailand (กองทัพ บก ไทย), Angkatan Laut Kerajaan Thailand (กองทัพ เรือ ไทย), dan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (กองทัพ อากาศ ไทย), serta berbagai kekuatan semi-militer. Royal Thai Army memiliki 306.000 anggota aktif dan 245.000 cadangan. Kepala Tentara Kerajaan Thailand (จอมทัพ ไทย, Chom Thap Thai) dipegang oleh Raja, tetapi hanya atas nama. Tentara ini dikelola oleh Kementerian Pertahanan Thailand yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan (anggota kabinet Thailand) dan diketuai oleh Markas Besar Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang dipimpin oleh Kepala Angkatan Pertahanan Thailand. Pada 2011, pengeluaran militer Thailand diperkirakan sekitar US $ 5,1 miliar. Menurut konstitusi, melayani di militer adalah tugas semua warga negara Thailand. Namun, hanya laki-laki berusia 21 tahun atau lebih yang belum pernah mengikuti pelatihan Cadangan Siswa Sipil yang diberi pilihan untuk menjadi sukarelawan untuk dinas militer atau "penyebaran acak". Calon diharuskan untuk menjalani masa enam hingga dua tahun penuh sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, sejauh mana mereka menjalani pelatihan tabungan, dan apakah mereka mengundurkan diri sebelum tanggal kelulusan (biasanya 1 April setiap tahun). Hari Tentara dirayakan pada tanggal 18 Januari bersamaan dengan kemenangan Raja Naresuan atas Kerajaan Ayutthaya atas Raja Taungoo muda pada tahun 1593. Ekonomi Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia. Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, tetapi kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di Tiongkok dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005. Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta). Pertanian Thailand saat ini merupakan negara pengekspor terbesar produk pertanian dunia. Ekonomi Thailand bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan dari sekitar 60 % dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Komoditas pertanian yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet, biji-bijian, gula, ikan dan produk perikanan lainnya. Thailand adalah produsen sekaligus eksportir terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak kelapa sawit, tapioka, buah-buahan dan lain-lain produk pertanian, termasuk makanan jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya perhatian dan usaha yang diberikan oleh pemerintah Thailand dalam meningkatkan pendapatan petani, dan tentunya, hal ini juga didukung oleh model atau sistem pertanian yang baik sehingga dihasilkan kualitas pangan yang sangat baik. Itu sebabnya, negara mengelola sektor ini secara sangat serius, bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi yang melibatkan para ahli dan pakar dunia. Melalui hasil riset dan rekayasa teknologi ini Pemerintah Thailand mengambil kebijakan untuk mengembangkan satu produk pada satu wilayah yang dikenal dengan kebijakan satu desa satu komoditas (one village one commodity) dengan memperhatikan aspek keterkaitannya dengan sektor-sektor lain (backward and forward linkages), skala ekonomi dan hubungannya dengan outlet (pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri sesuai dengan potensi wilayahnya. Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan subsidi kepada petani. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong dan tak produktif untuk ditanami dengan tanaman yang berprospek ekspor. Sistem contract farming yang dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia. Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal, tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Statuta utama dalam kontrak tersebut adalah perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, di sana kualitas dan kuantitas tanah kurang memadai. Pariwisata Pariwisata memberikan kontribusi hingga 6% dari total ekonomi Thailand. Thailand merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada 2013 menurut Organisasi Pariwisata Dunia. Otoritas Pariwisata Thailand menggunakan slogan Amazing Thailand untuk mempromosikan Thailand secara internasional. Thailand memiliki daya tarik wisata beragam seperti menyelam, pantai tropis, kehidupan malam, kuil Buddha, museum, situs arkeologis hingga beberapa situs warisan dunia. Wisata belanja di Bangkok menawarkan beragam merek lokal maupun internasional serta mudah dijangkau dengan beragam transportasi. Pasar Chatuchak di Bangkok menjual beragam peralatan rumah tangga hingga binatang eksotis. Demografi Thailand memiliki populasi 69.950.850 pada sensus tahun 2021. Sebagian besar orang Thailand tinggal di daerah pedesaan, berkonsentrasi pada area penanaman padi di sekitar pusat. Etnisitas Mayoritas warga negara Thailand adalah orang Thailand, terhitung 95.9% pada tahun 2010. Sisanya 4.1% adalah orang Burma (2.0%), lainnya 1.3%, dan 0.9% tidak terbatas. Menurut Laporan Nasional Thailand 2011 kepada Komite PBB yang bertanggung jawab atas Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, dari Kementerian Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman Thailand, ada 62 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Thailand. 20 juta Thailand Tengah (dan sekitar 650,000 Thailand) merupakan sekitar 34.1 persen dari populasi negara itu dari 60,544,937 orang pada saat penyelesaian data Peta Etnolinguistik Thailand (1997) oleh Universitas Mahidol.Laporan Negara Thailand 2011 berkontribusi pada statistik orang-orang kelas menengah-atas dan kelompok etnis di Timur Laut, jelas menyatakan ketergantungan mereka pada Peta Etnolinguistik Thailand data oleh Universitas Mahidol. Dengan demikian, meskipun lebih dari 3.288 juta orang di Timur Tengah saja tidak dapat dikategorikan, populasi dan kelompok etnis lain sekitar tahun 1997 dikenal di seluruh Thailand dan merupakan populasi minimum. Kelompok etnis minoritas terbesar di Thailand adalah sebagai berikut: 15.080.000 Lao (24,9 persen), terdiri dari: Thai Lao (14 juta), Thailand Loei (400-500,000), Lao Lom (350,000), Lao Wiang / Klang (200,000), Lao Khrang (90,000), Lao Ngaew (30,000) , dan Lao Ti (10,000); 6,000,000 Muang Utara / Khon Thailand (9.9 persen) 4,500,000 Pak Tai / Thailand Selatan (7.5 persen) 400,000 Khmer Leu / Khmer Utara (2.3 persen) 900,000 Melayu (1.5 persen) 500,000 Ngaw (0.8 persen) 470,000 Phu Thai (0.8 persen) 400,000 Kuy / Kuay / Suay (0.7 persen) 350,000 Karen (0.6 persen). Tiongkok Thai, yang merupakan Tiongkok haus darah, merupakan 14% dari populasi negara itu, sementara setengah Tiongkok Thailand membentuk 40%. Bahasa Melayu Thailand mewakili 3% dari populasi dan tempat tinggal terdiri dari Sen, Khmer dan berbagai ras, "kepala". Meningkatnya jumlah imigran dari negara tetangga Myanmar, Laos, dan Kamboja, serta sejauh Nepal dan India, telah menjadikan jumlah bukan penduduk menjadi 3,5 juta sejak 2009, naik dari sekitar 1,3 juta pada 2000. Agama Agama Menurut Wilayah atau Regional di Thailand (2018) dari 67,726,416 jiwa, dengan spesifik sebagai berikut:Populasi Kerajaan Thai didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit. Sekitar 93.5% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, tetapi ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah. Budaya Budaya dan tradisi Thailand telah menerima banyak pengaruh dari luar, terutama dari India, Lao, Burma, Kamboja dan Tiongkok. Thailand adalah rumah bagi banyak etnis minoritas, beberapa di antaranya menyeberangi perbatasan ke Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia dan menanggung beban pengaruh budaya lokal, nasional, dan global. Orang-orang keturunan Tiongkok penting dalam masyarakat Thailand, terutama di sekitar Bangkok. Keberhasilan mereka dalam berintegrasi dengan komunitas Thailand memungkinkan mereka untuk memegang posisi ekonomi dan politik. Bisnis Thailand Thailand berkembang pesat di "jaringan bambu", jaringan bisnis Tiongkok di luar negeri yang beroperasi di pasar Asia Tenggara yang berbagi ikatan keluarga dan budaya. Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang disebut wai, sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu dengan orang tua atau atasan, sering disertai dengan pengucapan "sawatdi khrap" oleh pria atau "sawatdi kha" oleh wanita. Orang yang lebih tua atau lebih tinggi juga bisa merespons dalam ibadat. Peringkat mendominasi usia dalam menentukan siapa yang memuja pertama, terutama dalam urusan formal. Misalnya, pengunjung ke kantor pemerintah beribadah terlebih dahulu meskipun mereka sudah lebih tua. Anak-anak yang ingin bersekolah diajarkan untuk menyembah orang tua mereka sebagai tanda penghormatan. Seperti banyak budaya Asia lainnya, Thailand sangat menekankan untuk menghormati leluhur kita. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi mereka juga memiliki hierarki sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk membuat keputusan keluarga atau melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat adik-adiknya. Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah. Di Thailand itu tabu untuk memasukkan menyentuh kepala seseorang atau menunjuk kaki, karena itu adalah yang paling suci sementara kaki lebih rendah. Arsitektur Arsitektur adalah media utama dari warisan budaya negara dan mencerminkan tantangan hidup di iklim Thailand yang terkadang ekstrim serta, secara historis, pentingnya arsitektur bagi rasa komunitas dan keyakinan agama masyarakat Thailand. Dipengaruhi oleh tradisi arsitektur banyak tetangga Thailand, Thailand juga mengembangkan variasi regional yang signifikan dalam bangunan vernakular dan keagamaannya. Kerajaan Ayutthaya, yang berlangsung dari sekitar 1350 hingga 1767, adalah salah satu periode paling produktif dan kreatif dalam arsitektur Thailand. Identitas arsitektur pada periode Ayutthaya dirancang untuk menampilkan kekuatan dan kekayaan sehingga memiliki ukuran dan penampilan yang hebat. Kuil-kuil di Ayutthaya jarang membangun atap yang membentang dari masterhead. Fitur dominan gaya ini adalah sinar matahari menyinari bangunan. Selama bagian terakhir dari periode Ayutthaya, arsitektur dianggap sebagai pencapaian puncak yang menanggapi persyaratan orang dan mengekspresikan keanggunan Thainess. Wat Kuil Budha di Thailand dikenal sebagai "wat", yang berarti sebuah kandang. Sebuah kuil memiliki tembok penutup yang memisahkannya dari dunia sekuler. Arsitektur Wat telah melihat banyak perubahan di Thailand dalam perjalanan sejarah. Meskipun ada banyak perbedaan dalam tata letak dan gaya, semuanya menganut prinsip yang sama. Mondop (Thai: มณฑป): biasanya sebuah bangunan persegi terbuka dengan empat lengkungan dan atap piramidal, digunakan untuk menyembah teks atau benda keagamaan. Bot (Thai: โบสถ์): ruang doa paling suci, juga disebut "aula penahbisan" karena di sinilah para bhikkhu mengambil sumpah mereka. Chedi (Thai: เจดีย์): Juga dikenal sebagai stupa. Biasanya bangunan berbentuk kerucut atau lonceng, Mereka sering berisi peninggalan Buddha. Guci berisi abu orang yang dikremasi disimpan di sini dan berfungsi sebagai peringatan bagi leluhur tersebut. Wihan (Thai: วิหาร): ruang pertemuan dan sholat. Kuti (Thai: กุฏิ): tempat tinggal para bhikkhu terpisah dari bangunan suci. Ho trai (Thai: หอไตร): perpustakaan tempat teks Buddha disimpan. Sala (Thai: ศาลา): artinya aula, kamar besar atau gudang. Paviliun untuk relaksasi dan berbagai kegiatan lainnya. Di Kamboja, sala juga berfungsi sebagai pusat pendidikan Buddha di sebuah wat, tetapi tidak setiap wat memiliki satu wat. Itu dapat ditemukan di luar wat yang layak. Rumah tradisional Mereka dibangun di atas panggung untuk melindunginya dari banjir. Atap jerami sering diganti dengan atap seng. Lantai pertama diakses oleh tangga eksternal, dikurangi menjadi tangga sederhana di daerah pedesaan. Kami biasanya melepas sepatu kami di dasar tangga. Tangga mengarah ke semacam beranda tertutup dengan lantai kayu. Beranda ini berfungsi sebagai ruang makan. Dari beranda, ada akses ke ruangan besar, terkadang satu-satunya di rumah. Di belakang, balkon panggung lain menghadap ke bangunan kecil yang terisolasi yang berfungsi sebagai dapur. Musik dan tarian Selain dari tarian rakyat dan daerah (Menora (tarian) Thailand selatan dan Ramwong, misalnya), dua bentuk utama dari drama tari klasik Thailand adalah Khon dan Lakhon nai. Pada awalnya, keduanya secara eksklusif merupakan hiburan istana dan tidak lama kemudian gaya teater dansa yang populer, likay, berkembang sebagai pengalihan bagi rakyat biasa yang tidak memiliki akses ke pertunjukan kerajaan. Bentuk tarian rakyat termasuk bentuk teater tari seperti likay, banyak tarian daerah (ram), tarian ritual ram muay, dan penghormatan kepada guru, wai khru. Baik ram muay dan wai khru berlangsung sebelum semua pertandingan tradisional muay Thai. Wai juga merupakan upacara tahunan yang dilakukan oleh kelompok tari klasik Thailand untuk menghormati leluhur artistik mereka. Musik klasik Thailand identik dengan ansambel dan repertoar bergaya yang muncul dalam bentuk mereka sekarang di pusat-pusat kerajaan Thailand Tengah sekitar 800 tahun yang lalu. Sementara tiga ansambel klasik utama, Piphat, Khrueang sai dan Mahori berbeda secara signifikan, mereka semua memiliki instrumentasi dasar dan pendekatan teoritis. Masing-masing menggunakan simbal tangan ching kecil dan tongkat kayu krap untuk menandai referensi ketukan utama. Musik klasik Thailand memiliki pengaruh yang luas pada tradisi musik di negara tetangga. Masakan Masakan Thailand mencakup lima rasa dasar, yaitu manis, pedas, asam, pahit, dan asin. Di antara bahan utama masakan Thailand termasuk bawang putih, cabai, jus jeruk nipis, serai, ketumbar, lengkuas, tebu, dan saus ikan (nam pla). Makanan pokok Thailand adalah nasi, terutama dari beras jasmin (hom mali) yang ditemukan di hampir setiap makanan. Orang-orang Thailand di dalam negeri mengonsumsi lebih dari 100 kg beras dalam setahun. Lebih dari 5.000 varietas padi dari Thailand dikelola dalam dana genom padi oleh International Rice Research Institute (IRRI) yang berbasis di Filipina. Pelindung resmi IRRI Raja Thailand. Hiburan Film Thailand diekspor dan dipamerkan di Asia Tenggara. Sinema Thailand telah mengembangkan identitas uniknya sendiri dan sekarang diakui secara internasional karena didorong oleh budaya mereka. Film seperti Ong Bak (2003) dan Tom-Yum-Goong (2005), dibintangi oleh Tony Jaa, menampilkan aspek-aspek khas seni bela diri Thailand "Muay Thai". Thailand horor selalu memiliki pengikut yang signifikan, mengambil kisah unik dari luar kubur. Baru-baru ini, film horor seperti Shutter (2004), adalah salah satu film horor Thailand paling terkenal dan diakui di seluruh dunia. Contoh lain termasuk Alone (2007), Body (2007), Coming Soon (2008), 4bia (2008), Ladda Land (2011), dan The Promise (2017). Film thriller pencurian Heist Thailand, Bad Genius (2017), adalah salah satu film Thailand yang paling sukses secara internasional, film ini memecahkan rekor penghasilan Thailand di beberapa negara Asia, Bad Genius menang dalam 12 kategori di Suphannahong National Film Awards ke-27 , dan juga memenangkan Penghargaan Juri di Festival Film Asia New York ke-16 dengan koleksi lebih dari $ 42 juta di seluruh dunia. Komedi romantis Thailand yang telah populer di Asia Tenggara seperti Hello Stranger (2010), First Love (A Little Thing Called Love) (2010), ATM Errak Error (2012), Pee Mak (2013), and I Fine..Thank You, Love You (2014). Drama televisi Thailand seperti Hormones: The Series (2013), Girl From Nowhere (2018), and 2gether: The Series (2020). Industri hiburan (film dan televisi) diperkirakan secara langsung menyumbang $ 2,1 miliar dalam produk domestik bruto (PDB) untuk ekonomi Thailand pada tahun 2011. Mereka juga secara langsung mendukung 86.600 pekerjaan. Di antara beberapa artis Dance-pop yang telah membuat sukses internasional dapat disebutkan "Lisa" Lalisa Manoban dan Tata Young. Folklor Inti Folklor Thailand berasal dari agama etnis. Untuk waktu yang lama, kepercayaan rakyat diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya secara lisan. Banyak arwah ditemukan dalam cerita rakyat Thailand: Mae Nak (แม่นาก), Krasue (กระสือ), Preta (เปรต), Nang Thani (นางตานี). Kisah-kisah rakyat dan legenda Thailand digunakan oleh para penatua untuk mendidik generasi muda. Banyak dari kisah itu mengandung pelajaran moral dan etika yang menanamkan rasa hormat kepada orang tua, orang tua, dan bos. Kisah-kisah tentang dunia roh mengajarkan anak-anak untuk berhati-hati, tinggal di rumah di malam hari, dan menghormati kebiasaan dan ritual setempat. Banyak folklor Thailand didasarkan pada teks-teks Buddha. Folklor diciptakan melalui film seperti Peemak (kisah Mae Nak), Inhuman Kiss (kisah Krasue), dan Karma (kisah Preta). Media Masyarakat Thailand dipengaruhi oleh media dari segala bentuk dan bahasa. Selain bahasa Thailand, bahasa Inggris dan Tiongkok juga digunakan di surat kabar dan majalah. Sebagian besar majalah pop Thailand menggunakan judul bahasa Inggris untuk alasan glamor. Banyak bisnis besar di Bangkok beroperasi dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Olahraga Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara Southeast Asian Games 2007 diadakan di Nakhon Ratchasima, Kerajaan Thai dari 6 Desember sampai 15 Desember 2007. Ini merupakan keenam kalinya, Kerajaan Thai menjadi tuan rumah Southeast Asian Games. Dan pada Southeast Asian Games 2009 Kerajaan Thai memimpin klasemen di posisi pertama. Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak 9di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara. Lihat pula https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20230517102300-142-950662/baku-pukul-indonesia-vs-thailand-sritaro-sebut-bukan-sepak-bola Daftar tokoh Thailand Pranala luar Pemerintah Kerajaan Thailand - Situs resmi pemerintah Otoritas Pariwisata Thailand - Situs resmi pariwisata Referensi Negara di Asia Tenggara Kerajaan di Asia Tenggara Artikel pilihan bertopik geografi Negara anggota ASEAN Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Negara di Asia Negara pengamat Organisasi Kerja Sama Islam
6,216
4525
https://id.wikipedia.org/wiki/Turki
Turki
Turki (atau Türkiye), secara resmi disebut sebagai Republik Turki () adalah sebuah negara kesatuan dengan sistem presidensial di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Laut hingga daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah benua Eropa dan benua Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental. Bangsa Turki mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turkish pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat setelah kemenangan Kesultanan Seljuk melawan Kekaisaran Bizantium pada pertempuran Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan membentuk kekaisaran yang daerahnya merambah sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Setelah Kesultanan Utsmaniyah runtuh setelah kalah pada Perang Dunia I dan masalah internal (pemberontakan Gerakan Turki Muda dan Pemberontak bangsa Arab) sebagian wilayahnya diduduki oleh para Sekutu yang memenangi Perang Dunia I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan melawan Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil mendirikan Republik Turki Modern dengan Mustafa Kemal Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya. Ibu kota Turki berada di Ankara namun kota terbesar di negara ini adalah Istanbul atau Konstantinopel dahulu merupakan ibukota dari kekaisaran Bizantium dan Kesultanan Utsmaniyah. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur darat di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang bertambah pesat. Turki adalah sebuah negara republik konstitusional yang demokratis, bersatu bersistem Republik Presidensial sejak era presiden Recep Tayyip Erdoğan. Turki telah berangsur-angsur bergabung dengan negara barat Uni Eropa namun keanggotaannya masih ditangguhkan, sementara di saat yang sama menjalin hubungan dengan dunia Timur. Negara ini merupakan salah satu anggota pendiri PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), OECD, dan OSCE, serta negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949, dan NATO sejak tahun 1952. Sejak tahun 2005, Turki adalah satu-satunya negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, setelah merupakan anggota koalisi sejak tahun 1963. Turki juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di dunia. Etimologi Nama Turki atau Türkiye dalam bahasa Turki terdiri dari dua komponen, yaitu: etnonim Türk dan akhiran abstrak –iye yang berarti "pemilik", "tanah" (berasal dari akhiran dalam bahasa Arab –iyya yang serupa dengan akhiran –ia dalam bahasa Yunani dan Latin). Catatan awal istilah "Türk" atau "Türük" sebagai autonim terdapat dalam tulisan-tulisan Orkhon oleh kaum Göktürk (Turki Samawi) dari Asia Tengah (c. abad ke-8 M). Tu–kin dijadikan bukti pada awal tahun 177 SM sebagai nama pemberian bangsa Tiongkok kepada penduduk di wilayah selatan Pegunungan Altai di Asia Tengah. Nama Indonesia "Turki" berasal dari bahasa Latin Pertengahan iaitu Turchia (c. 1369). Nama ini berkerabat dekat dengan Tourkia dalam bahasa Yunani, yang awalnya digunakan oleh bangsa Bizantium untuk menyebut Hungaria pada abad pertengahan (karena bangsa Hungaria dan Turki mempunyai leluhur yang sama) tetapi kemudian mereka mulai menggunakan nama ini untuk menamai wilayah hasil penaklukkan Seljuk di Anatolia, ratusan tahun setelah Pertempuran Manzikert pada tahun 1071. Perubahan nama resmi Pada bulan Januari 2020, Majelis Eksportir Turki - organisasi payung ekspor Turki- mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan "Made in Türkiye" pada semua labelnya, dalam upaya untuk menstandarkan merek dan identitas bisnis Turki di panggung internasional, dengan menggunakan istilah 'Türkiye' di semua bahasa di seluruh dunia. Pada bulan Desember 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan surat edaran yang menyerukan agar ekspor diberi label "Made in Türkiye" serta mendidik preferensi nama 'Türkiye' dalam hubungan pemerintahan. Alasan yang diberikan dalam surat edaran untuk memilih Türkiye adalah karena "mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki". Menurut lembaga penyiaran pemerintah Turki, TRT World mengatakan bahwa perubahan tersebut juga menghindari peyorasi dengan ungkapan yang berarti kalkun dalam bahasa inggris (:en:Turkey (bird)). Dilaporkan pada Januari 2022 bahwa pemerintah berencana untuk mendaftarkan Türkiye ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu mengirim surat kepada PBB dan organisasi internasional lainnya pada tanggal 31 Mei 2022, meminta agar mereka menggunakan Türkiye. PBB setuju dan segera mengimplementasikan permintaan tersebut. Sejarah Anatolia Prasejarah dan Trakia Timur Semenanjung Anatolia adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Berbagai populasi Anatolia kuno menetap di Anatolia, dimulai pada periode Neolitikum hingga ditaklukkan oleh Aleksander Agung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Anatolia, cabang bahasa dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar. Bagian wilayah Turki di Eropa disebut Trakia Timur. Wilayah ini tidak berpenduduk sejak empat ribu tahun yang lalu, dan memasuki masa Neolithikum sekitar tahun 6000 SM dengan penduduknya yang mulai bercocok tanam. Göbekli Tepe adalah sebuah situs yang dikenal sebagai struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 SM, sementara Çatalhöyük yang merupakan permukiman Neolitikum dan Kalkolitikum di Anatolia selatan, sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Permukiman di Troya dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai Zaman Besi. Catatan penduduk Anatolia yang paling awal adalah Bangsa Hatti dan Bangsa Huri, bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang menghuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. Bangsa Het datang ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. Asiria menaklukkan wilayah bagian tenggara Turki dan menetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM. Setelah runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, Kerajaan Frigia berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh Suku Kimmeri pada abad ke-7 SM. Antikuitas dan Periode Bizantium Sekitar tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh suku Aiolia dan suku Ionia Yunani. Banyak kota-kota penting yang didirikan, seperti Miletos, Ephesos, Smirna, dan Bizantium, dan yang terakhir didirikan adalah Megara pada tahun 657 SM. Negara pertama yang disebut Armenia oleh wilayah lain adalah negara dinasti Orontid Armenia, yang termasuk bagian dari Turki timur yang dimulai pada abad ke-6 SM. Di Turki barat daya, kelompok suku yang paling berpengaruh di Trakia adalah suku Odyrisia, yang didirikan oleh Teres I. Anatolia ditaklukkan oleh Kekaisaran Akhemeniyah dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM lalu kemudian jatuh ke tangan Aleksander Agung pada tahun 334 SM, yang menyebabkan meningkatnya homogenitas kebudayaan dan Helenisasi di wilayah tersebut. Setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa kerajaan Helenistik, yang semuanya menjadi bagian dari Republik Romawi pada pertengahan abad ke-1 SM. Proses Helenisasi yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat berada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani. Pada tahun 324, Konstantinus Agung memilih Bizantium menjadi ibu kota baru Kekaisaran Romawi, kemudian diubah menjadi Roma Baru. Setelah kematian Theodosius I pada tahun 395 dan pembagian permanen Kekaisaran Romawi antara kedua putranya, Konstantinopel menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, yang akan memerintah sebagian besar wilayah Turki sampai Akhir Abad Pertengahan. Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah Dinasti Seljuk adalah cabang dari Kinik Oğuz Turki yang tinggal di Khagan Yabghu wilayah persekutuan Oğuz, sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Aral, pada abad ke-9. Pada abad ke-10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke Persia, yang menjadi awal dari Kesultanan Seljuk Raya. Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur Anatolia. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam Pertempuran Manzikert, sekaligus dimulainya Turkifikasi di wilayah tersebut, bahasa Turki dan Islam diperkenalkan ke Anatolia secara bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi Kekristenan dan berbahasa Yunani menjadi didominasi Islam dan berbahasa Turki yang terus berlangsung. Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh bangsa Mongol, menyebabkan kekuatan Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu beylik yang diperintah oleh Osman I kelak selama 200 tahun ke depan akan mengembangkannya menjadi Kesultanan Utsmaniyah, serta memperluas wilayah ke seluruh Anatolia, Balkan, Levant dan Afrika Utara. Pada tahun 1453, Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur dengan menguasai ibu kotanya, Konstantinopel. Pada tahun 1514, Sultan Selim I (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah Ismail I dari dinasti Safawiyah dalam Pertempuran Chaldiran. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah ke Aljazair dan Mesir, dan menciptakan angkatan laut di Laut Merah. Selanjutnya, persaingan dimulai antara pihak Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Portugal untuk menjadi kekuatan laut yang dominan di Samudra Hindia, dengan berbagai pertempuran angkatan laut di Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Persia. Kehadiran Kerajaan Portugal di Samudera Hindia itu dianggap sebagai ancaman bagi monopoli Kesultanan Utsmaniyah atas rute perdagangan kuno antara Asia Timur dan Eropa Barat (dikenal dengan nama Jalan Sutera). Monopoli ini semakin terganggu menyusul penemuan Tanjung Harapan oleh penjelajah Portugal Bartolomeu Dias pada tahun 1488, yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian Kesultanan Utsmaniyah. Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan Suleiman I. Kesultanan ini sering berseteru dengan Kekaisaran Romawi Suci. Di laut, Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah berseteru dengan beberapa Liga Kudus (saat itu terdiri dari Spanyol Habsburg, Republik Genova, Republik Venesia, Knights of St John, Negara Gereja, Grand Duchy of Tuscany dan Kadipaten Savoy) untuk mengendalikannya dari Laut Mediterania. Di timur, Kesultanan Utsmaniyah yang kadang-kadang berperang dengan pihak Safawiyah Persia atas konflik yang timbul dari sengketa teritorial atau perbedaan agama antara abad ke-16 dan abad ke-18. Dimulai pada awal abad ke-19 dan seterusnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, kekuatan militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak Kaum Islam Balkan yang bermigrasi ke jantung Kekaisaran di Anatolia, bersama dengan bangsa Sirkassia yang melarikan diri dari penaklukan Rusia di Kaukasus. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di antara masyarakat yang menyebabkan peningkatan ketegangan etnis yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan, seperti pembantaian etnis Hamid. Kesultanan Utsmaniyah memasuki Perang Dunia I di sisi Blok Sentral dan akhirnya kalah. Selama perang, diperkirakan 1.500.000 warga Armenia dideportasi dan dibunuh saat Genosida Armenia berlangsung. Pemerintah Turki menyangkal bahwa terdapat Genosida Armenia dan mengklaim bahwa Armenia hanya dipindahkan dari zona perang timur. Pembantaian besar-besaran juga dilakukan terhadap kelompok minoritas lainnya seperti bangsa Yunani dan bangsa Assyria. Setelah Gencatan Senjata Mudros pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan Pihak Sekutu berusaha untuk membagi wilayah Kesultanan Utsmaniyah melalui Persetujuan Sèvres pada tahun 1920. Republik Turki Pendudukan Konstantinopel dan Smirna oleh Sekutu pada masa setelah Perang Dunia I mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turki. Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, seorang komandan militer yang telah membedakan dirinya selama Pertempuran Gallipoli, Perang Kemerdekaan Turki dilancarkan dengan tujuan mencabut ketentuan Persetujuan Sèvres. Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan rezim Turki yang berbasis di Ankara, yang menyatakan diri sebagai pemerintah yang sah pada bulan April 1920, mulai meresmikan transisi hukum dari Kesultanan Utsmaniyah yang lama ke sistem politik Republik Turki yang baru. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan secara resmi menghapuskan sistem Kesultanan, sehingga mengakhiri 623 tahun pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah. Perjanjian Lausanne tanggal 24 Juli 1923 mendapat pengakuan internasional terhadap kedaulatan negara "Republik Turki" yang baru dibentuk sebagai negara penerus dari Kesultanan Utsmaniyah, dan secara resmi dinyatakan pada tanggal 29 Oktober 1923 di Ankara, ibu kota Turki yang baru. Perjanjian Lausanne menetetapkan adanya pertukaran populasi antara Yunani dan Turki, di mana 1,1 juta orang Yunani meninggalkan Turki menuju Yunani dan 380.000 umat Islam dipindahkan dari Yunani ke Turki. Mustafa Kemal Atatürk menjadi Presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi dengan tujuan mengubah negara Kesultanan Utsmaniyah-Republik Turki menjadi republik sekularisme baru. Dengan adanya UU Pemberian Julukan tahun 1934, Parlemen Turki memberikan gelar Atatürk (Bapak Bangsa Turki) kepada Mustafa Kemal Atatürk. Turki tetap netral selama Perang Dunia II, namun masuk pada saat akhir perang di Pihak Sekutu pada tanggal 23 Februari 1945. Pada tanggal 26 Juni 1945, Turki menjadi anggota piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah perang, Yunani menghadapi kesulitan dalam mengatasi pemberontakan komunis, bersamaan dengan tuntutan Uni Soviet untuk membangun pangkalan militer di Selat Turki. Hal itu mendorong Amerika Serikat untuk menyatakan Doktrin Truman pada tahun 1947, untuk menjamin keamanan Turki dan Yunani. Yunani dan Turki tergabung dalam Rencana Marshall dan OEEC untuk membangun kembali ekonomi Eropa pada tahun 1948, dan kemudian menjadi anggota pendiri OECD pada tahun 1961. Setelah ikut serta dengan pasukan PBB dalam Perang Korea, Turki bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada tahun 1952, dan menjadi benteng untuk melawan ekspansi Uni Soviet ke Laut Tengah. Setelah satu dekade kekerasan antarkomunitas Siprus dan kudeta di Siprus pada 15 Juli 1974 yang dilakukan organisasi paramiliter EOKA B, untuk menggulingkan Presiden Makarios III dan menerapkan pro-Enosis (persatuan dengan Yunani) dengan Nikos Sampson sebagai diktator, Turki menginvasi Siprus pada tanggal 20 Juli 1974. Sembilan tahun kemudian, Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Turki, didirikan. Periode sistem satu partai berakhir pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997. Pada tahun 1984, kelompok separatis Kurdi (PKK) memulai kampanye perlawanan terhadap pemerintah Turki, yang sampai saat ini telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa. Namun, proses perdamaian sedang berlangsung. Sejak liberalisasi ekonomi Turki selama tahun 1980, negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang kuat. Pada tahun 2013, sejumlah protes terjadi di banyak provinsi di Turki, yang dipicu oleh rencana untuk menghancurkan Taman Taksim Gezi. Geografi Turki adalah negara transbenua. Wilayah Turki yang termasuk Asia mencakup 97 persen dari negara, wilayah ini terpisah dari Eropa Turki oleh Selat Bosporus, Laut Marmara, dan Selat Dardanella. Wilayah Eropa Turki terdiri 3 persen negara. Wilayah Turki memiliki panjang lebih dari 1.600 kilometer (990 mil) dan 800 kilometer (500 mil) luas, dengan bentuk persegi panjang kasar. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U, dan bujur 25 ° dan 45 lahan ° T. Turki, termasuk danau, Turki menempati lahan seluas 783.562 kilometer persegi (302.535 mil persegi), areal seluas 755.688 kilometer persegi (291.773 mil persegi) berada di Asia Barat Daya dan 23.764 kilometer persegi (9.175 mil persegi) di Eropa. [154] Turki adalah negara 37 terbesar di dunia dalam hal luas. Negara ini dikelilingi oleh lautan di tiga sisi: Laut Aegea di sebelah barat, Laut Hitam di utara dan Laut Tengah di selatan. Terdapat juga Laut Marmara di barat laut. Bagian Eropa dari Turki, Thrace Timur (wilayah paling timur semenanjung Balkan), membentuk perbatasan Turki dengan Yunani dan Bulgaria. Bagian Asia dari negara ini sebagian besar terdiri oleh semenanjung Anatolia, yang terdiri dari dataran tinggi dengan dataran pantai sempit, antara Koroglu dan pegunungan Pontic di utara dan Pegunungan Taurus di selatan. Turki timur, terletak di wilayah dataran tinggi barat Armenia, memiliki lanskap berupa pegunungan dan merupakan hulu berbagai sungai seperti sungai Efrat, Tigris dan Aras, terdapat pula Gunung Ararat, titik tertinggi di Turki dengan ketinggian 5137 meter (16.854 kaki), dan Danau Van, danau terbesar di negara ini. Keanekaragaman hayati Ada dua jenis utama dari pola vegetasi alami: padang rumput-padang rumput, yang terjadi terutama di Anatolia tengah dan tenggara tetapi juga ditemukan di dataran rendah Thrace dan lembah Anatolia Timur; dan hutan belantara dan hutan kayu, yang menutupi sebagian negara. Akan tetapi, di sebagian besar Turki, jenis vegetasi alami ini telah banyak dimodifikasi oleh tindakan manusia, baik secara langsung (melalui penebangan dan pembukaan lahan untuk pertanian) dan secara tidak langsung (melalui kegiatan hewan yang digembalakan). Politik Turki adalah republik presidensial sejak 9 Juli 2018. Sejak didirikan sebagai sebuah republik pada tahun 1923, Turki telah mengembangkan tradisi kuat sekularisme. Konstitusi Turki mengatur kerangka hukum negara. Ini menetapkan prinsip-prinsip utama pemerintah dan menetapkan Turki sebagai negara terpusat kesatuan. Presiden dari Republik adalah kepala negara dan memiliki peran seremonial. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh pemilihan langsung dan Recep Tayyip Erdoğan adalah presiden pertama yang terpilih melalui pemungutan suara langsung. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Dewan Menteri yang membentuk pemerintah, sedangkan kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen unikameral, Majelis Agung Nasional Turki. Peradilan independen dari eksekutif dan legislatif, dan Mahkamah Konstitusi dibebankan dengan memerintah pada kesesuaian hukum dan keputusan dengan konstitusi. Dewan Negara adalah pengadilan dari terakhir untuk kasus administrasi, dan Pengadilan Tinggi Banding untuk kasus yang lain. Perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui mosi percaya dalam pemerintahan dan yang paling sering kepala dari partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen. Perdana menteri sekarang adalah Binali Yıldırım, yang menggantikan Ahmet Davutoğlu pada tanggal 24 Mei 2016. Hak pilih universal untuk kedua jenis kelamin telah diterapkan di seluruh Turki sejak tahun 1933, dan setiap warga negara Turki yang telah berusia 18 tahun memiliki hak untuk memilih. Ada 550 anggota parlemen yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun oleh sistem daftar-partai proporsional dari 85 daerah pemilihan. Mahkamah Konstitusi dapat menghentikan pembiayaan publik partai politik yang dianggap anti-sekuler atau separatis, atau melarang keberadaan mereka sama sekali. Ambang batas parlemen adalah 10 persen suara. Pendukung reformasi Atatürk disebut Kemalisme, yang dibedakan dari Islamisme, mewakili dua ekstrem pada kontinum keyakinan tentang peran yang tepat dari agama dalam kehidupan publik. Posisi Kemalis umumnya menggabungkan semacam demokrasi dengan konstitusi laic dan gaya hidup sekuler kebarat-baratan, sementara mendukung intervensi negara dalam ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya. Sejak tahun 1980, kenaikan ketimpangan pendapatan dan perbedaan kelas telah melahirkan populisme Islam, sebuah gerakan yang dalam teori mendukung kewajiban untuk otoritas, solidaritas komunal dan keadilan sosial, meskipun apa yang mengikuti dalam praktiknya sering diperdebatkan. Pembagian administratif Turki dibagi menjadi 81 provinsi: Demografi Menurut Sistem Pencatatan Populasi Berbasis Alamat Turki, populasi negara tersebut 74.7 juta penduduk pada tahun 2011. Pasal 66 Konstitusi Turki mendefinisikan "Orang Turki" sebagai "siapapun yang terikat ke negara Turki melalui ikatan kewarganegaraan", oleh karena itu, penggunaan hukum istilah "Turki" sebagai warga negara Turki berbeda dengan definisi etnik. Namun, mayoritas penduduk Turki adalah Etnis Turk. Mereka diperkirakan mencapai 70-75 persen. Bahasa Bahasa resmi dari negara ini adalah Bahasa Turki, yang diucapkan oleh 85.4 persen populasi sebagai Bahasa ibu. 11.9 persen populasi berbicara dalam dialek Bahasa Kurdi yakni Kurmanji. Agama Turki adalah negara sekuler tanpa agama resmi, Konstitusi Turki mengatur kebebasan beragama dan hati nurani. Menurut sumber terkini oleh Ipsos, pada 2016 Islam adalah agama utama di Turki yang hanya terdiri dari 82% dari keseluruhan populasi, diikuti oleh orang-orang yang tidak terafiliasi (tidak mengikuti cabang manapun), yang terdiri dari 18% populasi, dan Kekristenan dengan 2%. Kuliner Turki memiliki berbagai macam masakan, yang paling terkenal adalah Baklava, Döner kebab, Plov, dan Puding nasi. Galeri Lihat pula Kesultanan Utsmaniyah Daftar tokoh Turki Referensi Bacaan lebih lanjut Reed, Fred A. (1999). Anatolia Junction: a Journey into Hidden Turkey. Burnaby, B.C.: Talonbooks [sic]. 320 p., ill. with b&w photos. ISBN 0-88922-426-9 Roxburgh, David J. (ed.) (2005). Turks: A Journey of a Thousand Years, 600–1600. Royal Academy of Arts. ISBN 1-903973-56-2. Turkey: A Country Study (1996). Federal Research Division, Library of Congress. ISBN 0-8444-0864-6. Pranala luar Umum turkey.com – Topical multilingual website about Turkey. Turkey profile from the BBC News Turkey at Encyclopædia Britannica Turkey from UCB Libraries GovPubs Key Development Forecasts for Turkey from International Futures Pemerintahan Official website of the Presidency of the Republic of Turkey Official website of the Grand National Assembly of Turkey Pariwisata Turkey's Official Tourism Portal Official website of the Ministry of Culture and Tourism Turkey profile from UNESCO Turkey profile from Lonely Planet Ekonomi Official website of Ministry of the Ministry of Economy Macroeconomic Data for Turkey Online Mediterania Timur Negara E7 Negara G20 Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara Negara anggota Majelis Eropa Negara anggota Uni untuk Mediterania Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Negara di Timur Tengah Negara di Timur Dekat Negara industri baru Republik Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1923 Negara di Eropa Selatan Negara Balkan Negara di Eropa Tenggara Negara di Asia Barat Negara di Asia Negara dan wilayah berpenutur bahasa Turki Negara dan wilayah berpenutur bahasa Kurdi Turki Negara lintas benua
3,286
4529
https://id.wikipedia.org/wiki/Jana-Gana-Mana
Jana-Gana-Mana
Jana-Gana-Mana (Hindi: जन गण मन) adalah lagu kebangsaan India. Merupakan lima bait pertama dari puisi karya penyair bengali terkenal Rabindranath Tagore, pertama kali di tampilkan pada tahun 1911, Jana Gana Mana secara resmi di adopsi ke dalam versi bahasa Hindi dan diresmikan sebagai lagu kebangsaan India pada 24 Januari 1950. Lagu Lirik dalam bahasa HindiTerjemahan dalam bahasa Indonesia जन गण मन अधिनायक जय हे भारत भाग्य विधाता पंजाब सिन्ध गुजरात मराठा द्राविड़ उत्कल बंगा विन्ध्य हिमाचल यमुना गंगा उच्छल जलधि तरंगा तव शुभ नामे जागे तव शुभ आशिष मागे गाहे तव जय गाथा जन गण मंगल दायक जय हे भारत भाग्य विधाता जय हे जय हे जय हे जय जय जय जय हे Engkaulah pemerintah fikiran manusia, penentu takdir India. Namamu membangkitkan hati Punjab, Sindu, Gujarat dan Maratha, Dravida dan Orissa (Utkala) dan Bengala; Ia bergema di bukit Vindyas dan pegunungan Himalaya, bergaul dengan musik Yamuna dan Gangga dan dihiasi oleh ombak Samudra Hindia. Mereka berdoa untuk restumu dan menyanyikan pujian mereka. Penyelamat semua manusia menunggu dalam tanganmu, wahai penentu takdir India. Kejayaan, Kejayaan, Kejayaan, untuk mu! Transliterasi:Jana-Gaṇa-Mana Adhināyaka jaya hē, Bhārata-Bhāgya-Vidhātā Pañjāba Sindha Gujarāta Marāṭhā, Drāviḍa Utkala Baṅga Vindhya Himācala Yamunā Gaṅgā, Ucchala Jaladhi Taraṅga Tava śubha nāmē jāgē, Tava śubha āśiṣa māgē, Gāhē tava jayagāthā. Jana-Gaṇa-Maṅgala-Dāyaka jaya hē, Bhārata-Bhāgya-Vidhātā, Jaya hē, jaya hē, jaya hē, jaya jaya jaya jaya hē. Pranala luar Jana-Gana-Mana dalam format MP3 (vokal) (Sumber: Kedutaan Besar India ke Lisbon, Portugal ) Lagu kebangsaan India Rabindranath Tagore
242
4532
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamanan
Pertamanan
Pertamanan merupakan kegiatan mengolah dan menata lahan dengan menumbuhkan berbagai tanaman seraya memperhatikan segi keindahan (estetika). Dalam pengertian di Indonesia, pertamanan banyak terkait dengan penataan ruang menggunakan berbagai elemen alami, terutama tanaman. Elemen lainnya adalah patung, air, kolam, serta hewan. Suatu taman dapat pula dibuat untuk menghasilkan sesuatu, seperti sayuran, buah, serta sumber pengobatan, atau untuk memelihara koleksi tanaman. Taman yang demikian dapat disebut pula sebagai kebun. Galeri Lihat juga Aquascaping Pertanian Arsitektur Hortikultura
74
4533
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama%20Hindu
Agama Hindu
Hinduisme merupakan kepercayaan dominan di Asia Selatan, terutama di India dan Nepal, yang mengandung beraneka ragam tradisi. Kepercayaan ini meliputi berbagai aliran, di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta, serta suatu pandangan luas akan hukum dan aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Hinduisme cenderung seperti himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam seperti pada agama Abrahamik. Hinduisme diklaim sebagian orang sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga kini, dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai (Dewanagari: ), artinya "darma abadi" atau "jalan abadi" yang melampaui asal mula manusia. Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" untuk diikuti oleh seluruh umatnya—tanpa memandang strata, kasta, atau sekte—seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri. Para ahli dari Barat memandang Hinduisme sebagai peleburan atau sintesis dari berbagai tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputi Brahmanisme (agama Weda Kuno), agama-agama masa peradaban lembah Sungai Indus, dan tradisi lokal yang populer. Sintesis tersebut muncul sekitar 500–200 SM, dan tumbuh berdampingan dengan agama Buddha hingga abad ke-8. Dari India Utara, "Sintesis Hindu" tersebar ke selatan, hingga sebagian Asia Tenggara. Hal itu didukung oleh Sanskritisasi. Sejak abad ke-19, di bawah dominansi kolonialisme Barat serta Indologi (saat istilah "Hinduisme" mulai dipakai secara luas), agama Hindu ditegaskan kembali sebagai tempat berhimpunnya aneka tradisi yang koheren dan independen. Pemahaman populer tentang agama Hindu digiatkan oleh gerakan "modernisme Hindu", yang menekankan mistisisme dan persatuan tradisi Hindu. Ideologi Hindutva dan politik Hindu muncul pada abad ke-20 sebagai kekuatan politis dan jati diri bangsa India. Praktik keagamaan Hindu meliputi ritus sehari-hari (contohnya puja [sembahyang] dan pembacaan doa), perayaan suci pada hari-hari tertentu, dan penziarahan. Kaum petapa yang disebut sadu (orang suci) memilih untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu melepaskan diri dari kesibukan duniawi dan melaksanakan tapa brata selama sisa hidupnya demi mencapai moksa. Susastra Hindu diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: Sruti (apa yang "terdengar") dan Smerti (apa yang "diingat"). Susastra tersebut memuat teologi, filsafat, mitologi, yadnya (kurban), prosesi ritual, dan bahkan kaidah arsitektur Hindu. Kitab-kitab utama di antaranya adalah Weda, Upanishad (keduanya tergolong Sruti), Mahabharata, Ramayana, Bhagawadgita, Purana, Manusmerti, dan Agama (semuanya tergolong Smerti). Dengan penganut sekitar 1 miliar jiwa, agama Hindu merupakan agama terbesar ketiga di dunia, setelah Kristen dan Islam. Etimologi Kata Hindu (melalui bahasa Persia) berasal dari kata Sindhu dalam bahasa Sanskerta, yaitu nama sebuah sungai di sebelah barat daya Subbenua India—sebagian besar alirannya terletak di wilayah negara Pakistan—yang dalam bahasa Inggris disebut Indus. Menurut Gavin Flood, pada mulanya istilah 'hindu' muncul sebagai istilah geografis bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindhu. Para sejarawan pun menyebut peradaban suku tersebut sebagai Peradaban Lembah Indus. Maka dari itu, awalnya istilah 'Hindu' merupakan istilah geografis dan tidak mengacu pada suatu agama. Kata Hindu diserap oleh bahasa-bahasa Eropa dari istilah Arab al-Hind, dan mengacu kepada negeri bagi bangsa yang mendiami daerah sekitar Sungai Sindhu. Istilah Arab tersebut berasal istilah Persia Hindū, yang mengacu kepada seluruh suku di India. Pada abad ke-13, Hindustan muncul sebagai nama alternatif India yang acap disebutkan, yang memiliki arti "Negeri para Hindu". Istilah agama Hindu kemudian sering digunakan dalam beberapa teks berbahasa Sanskerta seperti Rajatarangini dari Kashmir (Hinduka, 1450) dan beberapa teks mazhab Gaudiya Waisnawa dari abad ke-16 hingga ke-18 yang berbahasa Bengali, seperti Caitanyacaritamerta dan Caitanyabhagawata. Istilah itu digunakan untuk membedakan Hindu dengan Yawana atau Mleccha. Sejak abad ke-18 dan seterusnya, istilah Hindu digunakan oleh para kolonis dan pedagang dari Eropa untuk menyebut para penganut agama tradisional India secara umum. Istilah Hinduism diserap ke dalam bahasa Inggris pada abad ke-19 untuk menyebut tradisi keagamaan, filasat, dan kebudayaan asli India. Definisi Studi tentang India beserta kebudayaan dan agamanya—demikian pula definisi "Hinduisme"—telah dibentuk oleh minat kolonialisme, serta gagasan orang Barat tentang agama tersebut. Sejak 1990-an, pengaruh-pengaruh beserta dampaknya telah menjadi topik perdebatan di kalangan ahli Hindu, dan turut dicampuri oleh kritik-kritik terhadap India menurut pandangan Barat. Karena istilah tersebut melingkupi berbagai tradisi dan gagasan yang luas, maka sulit untuk memperoleh definisi yang komprehensif. Tanpa keseragaman, Hinduisme didefinisikan sebagai agama, tradisi keagamaan, dan seperangkat kepercayaan religius. Pengaruh kolonial Gagasan untuk sebuah sebutan umum bagi beberapa aliran kepercayaan dan tradisi di India sudah mendapat perhatian sejak abad ke-12. Gagasan "Hinduisme" sebagai "tradisi keagamaan dunia yang tunggal" dipopulerkan pada abad ke-19 oleh Indolog Eropa yang mengacu kepada "kasta-kasta brahmana" sebagai informasi mereka tentang agama-agama di India. Hal ini mengacu pada suatu kecenderungan untuk menegaskan sastra dan keyakinan terhadap Weda sebagai "esensi" bagi praktik keagamaan Hindu pada umumnya, serta bagi hubungan 'doktrin Hindu' masa kini dengan berbagai perguruan Wedanta (khususnya Adwaita Wedanta). Kolonialisme telah menjadi faktor signifikan dalam pengaruh kasta brahmana dan "brahmanisasi" dalam masyarakat Hindu. Adat kaum brahmana juga memengaruhi pengertian Hinduisme di mata orang Eropa. Kaum brahmana melestarikan kitab-kitab Hindu yang kemudian diteliti oleh orang-orang Eropa. Kewenangan kitab-kitab tersebut telah menjadi sasaran penelitian orang Eropa. Penetapan basis-basis tekstual agama Hindu oleh kaum orientalis Eropa didasari oleh kecenderungan untuk mengacu kepada otoritas tertulis daripada otoritas lisan. Kaum Brahmana dan ilmuwan Eropa memiliki persepsi yang sama tentang "suatu deklinasi umum dari sebuah agama yang mulanya murni". Pendapat orang Hindu Bagi orang Hindu, Hinduisme adalah jalan hidup tradisional. Banyak penganutnya yang menyebut Hinduisme sebagai , artinya "darma yang abadi" atau "jalan yang abadi". Istilah ini mengacu kepada kewajiban "abadi" yang harus dijalankan oleh seluruh umat Hindu—tanpa memandang derajat, kasta, atau sekte/aliran—seperti kejujuran, tidak menyakiti makhluk hidup, menjaga kesucian, berniat baik, pemaaf, bersabar, mengendalikan nafsu, mengendalikan diri sendiri, murah hati, dan bertafakur. Ini berbeda dengan swadarma, artinya "darma seseorang", yaitu kewajiban yang harus dijalankan sesuai aliran yang diikuti dan tingkatan kehidupan. Menurut Kim Knott, perihal darma ini mengacu pada gagasan bahwa sumbernya melampaui sejarah umat manusia, dan kebenarannya disampaikan oleh Tuhan (Sruti) serta diwariskan dari zaman ke zaman, hingga masa kini, dalam suatu kumpulan kitab tertua di dunia, yaitu Weda. Menurut Encyclopædia Britannica: Sebagai tanggapan atas kolonialisme dan orientalisme Barat, para pemuka dan ahli Hindu menginterpretasikan agamanya dalam suatu upaya yang disebut "modernisme Hindu" oleh orang Barat. Tokoh terkemuka dalam upaya tersebut adalah Swami Vivekananda, Sarvepalli Radhakrishnan, dan Mahatma Gandhi. Menurut Gavin Flood, Vivekanda (1863–1902) adalah tokoh penting dalam pengembangan pemahaman diri umat Hindu masa kini dan telah merumuskan pandangan terhadap Hinduisme bagi orang Barat. Intisari dalam filsafatnya adalah gagasan bahwa "percikan dari Tuhan" berada dalam setiap makhluk hidup, sehingga seluruh umat manusia dapat mencapai persatuan dengan "sifat ilahi bawaan" tersebut, dan dengan memandang bahwa sifat ilahi ini juga terkandung pada setiap orang maka berkembanglah kasih sayang dan harmoni sosial. Menurut Flood, pandangan Vivekananda terhadap Hinduisme adalah yang paling umum diterima oleh kebanyakan umat Hindu golongan menengah berbahasa Inggris (English-speaking middle-class Hindus) pada masa kini. Sarvepalli Radhakrishnan adalah salah satu cendekiawan terpelajar dari India yang bergelut dengan filsafat Barat dan India. Ia mencari keselarasan antara rasionalisme barat dengan Hinduisme, dan memperkenalkan Hinduisme sebagai pengalaman religius yang pada hakikatnya rasional dan humanistis. Wawasan Radhakrishnan disebut sangat relevan dan penting dalam membentuk jati diri Hindu kontemporer. Pendapat orang Barat Toleransi agama Hindu terhadap aneka ragam aliran kepercayaan dan tradisi yang berbeda-beda membuatnya sulit untuk didefinisikan sebagai suatu agama menurut pemahaman tradisional orang Barat. Dalam sejumlah kajian didapati bahwa agama Hindu dapat dipandang sebagai suatu kategori dengan "batas-batas yang kabur", daripada suatu lembaga yang tegar dan terdefinisikan dengan baik. Beberapa aktivitas keagamaan Hindu dapat dipandang sebagai hal yang lazim dalam agama tersebut, sementara yang tak lazim pun masih dapat dimasukkan ke dalam kategori agama Hindu. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, Ferro-Luzzi menulis suatu 'pendekatan Teori Prototipe' untuk mendefinisikan Hinduisme. Menurut Flood, globalisasi kebudayaan Hindu diprakarsai oleh Swami Vivekananda dengan mendirikan Misi Ramakrishna, dan diikuti oleh para pemuka Hindu lainnya, yang membawa ajaran yang menjadi kekuatan kultural penting dalam masyarakat Barat, dan sebagai akibatnya menjadi kekuatan kultural penting di India, tempat ajaran itu bermula. Hinduisme Global tersebut menarik minat di seluruh dunia, melampaui batas-batas nasional, dan telah menjadikannya suatu agama dunia yang berdampingan dengan Kekristenan, Islam, dan Buddhisme, bagi komunitas Hindu seluruh dunia maupun orang-orang Barat yang tertarik dengan kebudayaan dan kepercayaan non-Barat. Agama ini menekankan nilai-nilai spiritual universal seperti keadilan sosial, kedamaian, serta "transformasi spiritual umat manusia." Sebagian perkembangannya disebabkan oleh "re-enkulturasi" atau efek Pizza, yaitu suatu kondisi ketika unsur-unsur kebudayaan Hindu diperkenalkan ke Dunia Barat, lalu mendapatkan popularitas di sana, dan sebagai akibatnya juga mendapatkan popularitas yang lebih besar di India. Karakteristik Keberadaan agama Hindu sebagai agama tersendiri yang berbeda dengan agama Buddha dan Jainisme diperkuat oleh penegasan para penganutnya bahwa agama mereka memang demikian berbeda. Berbeda dengan dua agama tersebut, Hinduisme bersifat lebih teistik. Sebagian besar sekte dan aliran Hinduisme meyakini suatu pengatur alam semesta—dasar bagi segala fenomena di dunia yang memanifestasikan diri dalam berbagai wujud—yang disebut dengan berbagai nama, seperti Iswara, Dewa, Batara, Hyang, dan lain-lain. Sebagian aliran meyakini bahwa berbagai kemajemukan di dunia merupakan bagian dari Brahman. Dalam agama Hindu, seorang umat boleh berkontemplasi tentang misteri Brahman (dalam konteks tertentu, Brahman dapat didefinisikan sebagai Tuhan personal ataupun impersonal) dan mengungkapkannya melalui mitos yang jumlahnya tidak habis-habisnya, serta melalui penyelidikan filosofis. Mereka mencari kemerdekaan atas penderitaan melalui praktik-praktik brata atau meditasi yang mendalam, atau dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui cinta kasih (bhakti) dan percaya (sradha). Akar Hinduisme Sejak minat akan Indologi dan studi Hindu bertumbuh, sejarah dan pangkal agama Hindu telah menjadi perdebatan para cendekiawan di Dunia Barat. Sebelumnya, tidak ada istilah 'Hinduisme' atau 'agama Hindu', tetapi keberadaan tradisi Hindu seperti sekarang telah berpangkal sejak purbakala. Selain itu, para ahli sulit mendefinisikan Hinduisme karena ketiadaan seorang tokoh pendiri agama tersebut. Para cendekiawan memandang Hinduisme sebagai gabungan dari berbagai kebudayaan atau tradisi yang ada di India. Salah satu akarnya adalah Brahmanisme atau agama Weda Kuno dari India pada Zaman Besi, yang merupakan hasil peleburan antara bangsa Indo-Arya dengan kebudayaan dan peradaban Harrapa. Selain itu, tradisi yang mendukung perkembangan agama Hindu meliputi Sramana atau "tradisi penolakan" dari India Utara, serta kebudayaan mesolitik dan neolitik di India, seperti agama-agama peradaban lembah sungai Indus, tradisi bangsa Dravida, serta tradisi dan agama lokal dari suku bangsa di India. Setelah periode Weda (antara 500–200 SM dan 300 M, pada permulaan periode "Wiracarita dan Purana" atau "periode Praklasik"), "sintesis Hindu" mulai timbul (masa ketika dimasukkannya pengaruh Sramana dan Buddhisme), diiringi dengan kemunculan tradisi bhakti ke dalam balutan Brahmanisme melalui kitab-kitab Smerti. Sintesis ini muncul di bawah tekanan perkembangan Buddhisme dan Jainisme. Selama pemerintahan Dinasti Gupta, kitab-kitab Purana disusun, digunakan untuk menyebarkan ideologi keagamaan umum di tengah-tengah akulturasi yang dijalani masyarakat tribal dan buta huruf. Hasilnya adalah kemunculan Hinduisme-Puranis (Puranic-Hinduism) yang memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan Brahmanisme sebelumnya (yang berpegang pada Dharmasastra dan Smerti). Selama beberapa abad, Hinduisme dan Buddhisme tumbuh berdampingan, sampai akhirnya memperoleh keunggulan pada abad ke-8 M. Dari India Utara, "sintesis Hindu" beserta konsep pembagian masyarakat menyebar ke India Selatan dan sebagian Asia Tenggara. Hal tersebut didukung oleh sejumlah kegiatan: pengadaan permukiman bagi kaum brahmana di kawasan yang diizinkan oleh penguasa lokal; dimasukkannya atau diasimilasikannya dewa-dewi non-Weda (tidak disebut dalam Weda) yang populer; dan proses Sanskritisasi, yaitu kondisi ketika "orang-orang dari berbagai strata masyarakat India cenderung menyesuaikan kehidupan religius dan sosial mereka dengan norma-norma Brahmanis". Proses asimilasi tersebut menjelaskan bahwa keanekaragaman budaya lokal di India diselimuti oleh selubung persamaan konseptual. Keanekaragaman Agama Hindu dapat dideskripsikan sebagai sebuah wadah tradisi yang memiliki "sifat kompleks, bertumbuh, berhierarki, dan kadangkala inkonsisten secara internal." Agama Hindu tidak mengenal "satu sistem kepercayaan yang disusun demi menyeragamkan keyakinan atau iman", namun menjadi istilah awam yang meliputi kemajemukan tradisi keagamaan di India. Menurut Mahkamah Agung India: Salah satu masalah dalam merumuskan satu definisi tentang istilah "agama Hindu" adalah adanya fakta bahwa agama Hindu tidak didirikan oleh seorang tokoh. Agama ini merupakan sintesis dari berbagai tradisi, atau himpunan tradisi keagamaan yang berbeda tetapi memiliki persamaan. Konsep ketuhanan dalam tubuh agama Hindu pun tidak seragam. Beberapa aliran bersifat monoteisme—mengagungkan Wisnu, Kresna, atau Siwa—sementara aliran lainnya bersifat monisme, yang memandang bahwa para dewa atau sembahan apa pun merupakan manifestasi beragam dari Yang Maha Esa. Beberapa aliran Hindu bersifat panenteisme—sebagaimana disebutkan dalam kitab Bhagawadgita—yang meyakini bahwa Tuhan meresap ke seluruh alam semesta, tapi alam semesta bukanlah Tuhan. Beberapa filsafat Hindu membuat postulat ontologi teistis (dalil ketuhanan) tentang penciptaan dan peleburan alam semesta, meskipun beberapa umat Hindu merupakan ateis yang memandang Hinduisme tak lebih dari sebuah filsafat, bukan agama. Di samping itu, agama Hindu tidak mengenal satu sistem saja untuk mencari "keselamatan" (salvation), namun mengandung sejumlah aliran dan berbagai bentuk tradisi keagamaan. Beberapa tradisi Hindu mengandalkan ritus tertentu sebagai hal penting demi keselamatan, tapi berbagai pandangan mengenai hal tersebut juga hadir secara berdampingan. Agama Hindu juga dicirikan dengan adanya kepercayaan akan reinkarnasi (samsara, atau siklus lahir-mati) yang ditentukan oleh hukum karma, dan gagasan tentang "keselamatan" adalah kondisi saat individu terbebas dari siklus lahir-mati yang terus berputar. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, agama Hindu dipandang sebagai agama yang paling kompleks dari seluruh agama yang masih bertahan hingga saat ini. Persamaan Di samping berbagai perbedaan yang teramati, ada pula rasa persamaan dalam Hinduisme. Menurut tokoh spiritual Hindu Swami Vivekananda, ada kesatuan fundamental dalam tubuh Hinduisme, yang mendasari berbagai perbedaan dalam bentuk-bentuk pelaksanaannya. Pada umumnya, umat Hindu mengenal berbagai nama dan gelar seperti Wisnu, Siwa, Sakti, Hyang, Dewata, dan Batara. Beberapa aliran memandang nama dan gelar tersebut sebagai aneka manifestasi dari Yang Maha Esa atau Yang Mahakuasa, sehingga agama Hindu dapat dikatakan bersifat monisme. Agama Hindu juga dicirikan dengan adanya kepercayaan akan makhluk ilahi/makhluk surgawi, yang dipandang tidak setara dengan Yang Mahakuasa, sedangkan beberapa aliran juga memandangnya sebagai manifestasi dari Yang Mahakuasa. Karakteristik lainnya—yang kerap dijumpai dalam tubuh Hinduisme—adalah iman tentang reinkarnasi dan karma, serta keyakinan akan kewajiban yang harus dipenuhi secara mutlak (darma). Selain itu, banyak aliran Hinduisme mentakzimkan suatu kumpulan kitab suci yang disebut Weda, meskipun ada beberapa aliran yang mengabaikannya. Sekte Hindu seperti Linggayata bahkan tidak mengikuti Weda, tapi masih memiliki kepercayaan akan Siwa. Sebaliknya, sekte Ayyavazhi memiliki kitab suci tersendiri yang disebut Akilattirattu Ammanai, namun masih mengimani Tuhan yang sama dengan Hinduisme—contohnya Narayana dan Laksmi—serta memiliki sejumlah mitos yang mirip dengan mitologi Hindu pada umumnya. Dalam perkembangannya, tradisi Hindu yang cenderung mengagungkan Wisnu—atau Narayana dan Kresna—disebut Waisnawa, sementara yang memuja Siwa disebut Saiwa (Saiwisme). Dilihat dari luar, aliran Saiwa dan Waisnawa memiliki konsep tersendiri tentang Tuhan yang diagungkan. Menurut Halbfass, meskipun aliran Saiwa dan Waisnawa dapat dipandang sebagai aliran keagamaan yang mandiri, ada kadar interaksi dan saling acu antara para teoretikus dan pujangga dari masing-masing tradisi yang mengindikasikan adanya rasa jati diri yang lebih luas, rasa koherensi dalam konteks yang sama, serta inklusi dalam kerangka dan garis besar [kepercayaan] secara umum. Menurut Nicholson, pada masa antara abad ke-12 dan ke-16, para cendekiawan tertentu mulai memandang "benang merah" terhadap kekayaan ajaran filsafat yang berasal dari Upanishad, wiracarita, Purana, dan beberapa mazhab yang dikenal sebagai "enam sistem" (saddarsana) dari filsafat Hindu yang umum." Tendensi dari kekaburan distingsi filosofis juga digarisbawahi oleh Burley. Hacker menyebut perihal tersebut sebagai "inklusivisme", dan Michaels berpendapat tentang "sifat identifikasi diri". Menurut Lorenzen, rasa identitas ke-Hindu-an bermula dari masa interaksi antara kaum Muslim dan Hindu, dan dari sebuah proses penentuan jati diri untuk membedakan kaum Hindu dengan kaum Muslim, yang sudah dimulai sebelum 1800-an. Menurut Michaels: Inklusivisme ini dikembangkan lebih jauh lagi pada abad ke-19 dan ke-20 oleh gerakan reformasi Hindu dan Neo-Vedanta, serta telah menjadi karakteristik agama Hindu modern. Penggolongan Agama Hindu sebagaimana biasanya dapat digolongkan ke dalam beberapa mazhab atau aliran besar. Dalam suatu kelompok mazhab pada masa lalu—yang digolongkan sebagai "enam darsana"—hanya dua mazhab yang popularitasnya masih bertahan: Wedanta dan Yoga. Golongan-golongan utama Hinduisme pada masa kini disesuaikan dengan aliran-aliran besar yang ada: Waisnawa (Waisnawisme), Saiwa (Saiwisme), Sakta (Saktisme), dan Smarta (Smartisme). Enam tipe umum Menurut J. McDaniel, ada enam tipe umum dalam tubuh agama Hindu, yang disusun dengan maksud menampung berbagai pandangan terhadap suatu subjek yang kompleks. Adapun enam tipe tersebut sebagai berikut: Agama Hindu rakyat, yaitu agama Hindu yang berdasarkan pada tradisi masyarakat setempat serta pemujaan dewa-dewi lokal, seperti Hindu Tamil, Hindu Newa, Hindu Bali, Hindu Manipuri, Hindu Kaharingan, dan lain-lain. Berpangkal dari masa prasejarah atau setidaknya mendahului penulisan Weda. Srauta atau Agama Hindu Weda, dilaksanakan oleh kaum brahmana-tradisional yang disebut srautin. Agama Hindu Wedanta, yaitu agama Hindu yang mengacu pada filsafat Wedanta, meliputi Adwaita Wedanta (Smarta), dan menekankan pendekatan filosofis pada kitab-kitab Upanishad. Agama Hindu Yoga, yaitu sekte yang menitikberatkan pelaksanaan yoga menurut Yogasutra Patanjali. Agama Hindu Dharma atau agama "moralitas sehari-hari", yaitu Hinduisme yang berdasarkan pada realisasi karma dan pelaksanaan norma kemasyarakatan seperti wiwaha (adat pernikahan Hindu). Bhakti, yaitu agama Hindu yang menekankan pelaksanaan kebaktian bagi entitas tertentu, seperti Kresna, Siwa, Ganesa. Religi dan religiositas Hindu Menurut Axel Michaels, ada tiga bentuk religi (agama) Hindu dan empat macam religiositas (pengabdian) umat Hindu. Pembagian agama Hindu menjadi tiga bentuk bersuaian dengan metode pembagian dari India yang mengelompokkannya sebagai berikut: praktik ritual menurut Weda (vaidika), agama rakyat dan lokal (gramya), dan sekte keagamaan (agama atau tantra). Menurut Michaels, tiga bentuk agama Hindu yakni: Hinduisme Brahmanis-Sanskritis (Brahmanic-Sanskritic Hinduism): suatu agama politeistis, ritualistis, dan kependetaan yang berpusat pada suatu keluarga besar serta upacara pengorbanan, dan merujuk kepada kitab-kitab Weda sebagai keabsahannya. Agama ini mendapat sorotan utama dalam banyak risalah tentang agama Hindu karena memenuhi banyak kriteria untuk disebut sebagai agama, serta karena agama ini merupakan yang dominan di berbagai wilayah India, sebab masyarakat non-brahmana pun mencoba untuk mengasimilasinya. Agama rakyat dan agama suku: suatu agama lokal yang politeistis, kadang kala animistis, dengan tradisi lisan yang luas. Kadang kala bertentangan dengan Hinduisme Brahmanis-Sanskritis. Agama bentukan: tradisi dengan komunitas monastis yang dibentuk untuk mencari keselamatan (salvation), biasanya menjauhkan diri dari belenggu duniawi, dan sering kali anti-Brahmanis. Agama ini dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian: Agama sektarian: aliran keagamaan yang menggarisbawahi suatu konsep filosofis dari Hinduisme dan menekankan praktik religius menurut konsep tersebut, contohnya Waisnawa dan Saiwa. Agama-bentukan sinkretis: agama tersendiri yang terbentuk dari sinkretisme antara Hinduisme dengan agama lain, contohnya Hindu-Islam (Sikhisme), Hindu-Buddha (Buddhisme Newara), atau Hindu-Kristen (Neohinduisme). Agama proselitisis (proselytizing religions), atau "Guru-isme": kelompok keagamaan yang berawal dari seorang guru dan biasanya menekankan isu universalisme, contohnya Maharishi Mahesh Yogi dengan gerakan Meditasi Transendental, Sathya Sai Baba dengan Federasi Satya Sai, Bhaktivedanta Swami Prabhupada dengan gerakan ISKCON, Maharaj Ji dengan Divine Light Mission, dan Osho. Menurut Michaels, empat macam religiositas Hindu yakni: Ritualisme: terutama mengacu pada ritualisme Weda-Brahmanistis (Vedic-Brahmanistic ritualism) yang domestik dan butuh kurban, tapi dapat juga meliputi beberapa bentuk TantrismeTantrisme. Ini merupakan karma-marga klasik. Spiritualisme: kesalehan intelektual, bertujuan untuk mencari kebebasan (moksa) bagi individu, biasanya dengan bimbingan seorang guru. Ini merupakan karakteristik Adwaita Wedanta, Saiwa Kashmir, Saiwa Siddhanta, Neo-Wedanta, Guruisme esoterik masa kini, dan beberapa macam Tantrisme. Ini merupakan jnana-marga klasik. Devosionalisme: pemujaan kepada Tuhan, seperti yang ditekankan dalam tradisi bhakti dan Kresnaisme. Ini merupakan bhakti-marga klasik. Heroisme: bentuk religiositas politeistis yang berpangkal dari tradisi militeristis, seperti Ramaisme dan sebagian dari Hinduisme politis. Ini juga disebut wirya-marga. Toleransi Agama Hindu memiliki ciri khas sebagai salah satu agama yang paling toleran karena tiadanya skisma meskipun ada kemajemukan tradisi yang bernaung di bawah simbol-simbol agama Hindu. Pada awal perkembangannya, saat tiadanya perselisihan antaragama, umat Hindu menganggap setiap orang yang mereka temui sebagai umat Hindu pula. Tetapi pada masa kini, umat Hindu menerima pengaruh dari Barat tentang pengadaan konversi agama. Maka, banyak umat Hindu berpendapat bahwa identitas kehinduan diperoleh semenjak lahir, sementara yang lainnya berpendapat bahwa siapa pun yang mengikuti kepercayaan dan praktik agama Hindu merupakan seorang Hindu. Gandhi menyatakan bahwa Hinduisme bebas dari dogma-dogma yang memaksa, serta dapat menampung berbagai bentuk ekspresi diri dalam ruang lingkup yang besar. Dalam tubuh agama Hindu, perbedaan pada setiap tradisi—bahkan pada agama lain—tidak untuk diperkarakan, karena ada keyakinan bahwa setiap orang memuja Tuhan yang sama dengan nama yang berbeda, entah disadari atau tidak oleh umat bersangkutan. Dalam kitab Regweda terdapat suatu bait yang sering dikutip oleh umat Hindu untuk menegaskan hal tersebut, sebagai berikut: Agama Hindu memandang seluruh dunia sebagai suatu keluarga besar yang mengagungkan satu kebenaran yang sama, sehingga agama tersebut menghargai segala bentuk keyakinan dan tidak mempersoalkan perbedaan agama. Maka dari itu, agama Hindu tidak mengakui konsep murtad, bidah, dan penghujatan. Agama Hindu bersifat mendukung pluralisme agama dan lebih menekankan harmoni dalam kehidupan antar-umat beragama, dengan tetap mengindahkan bahwa tiap agama memiliki perbedaan mutlak yang tak patut diperselisihkan. Menurut tokoh spiritual Hindu Swami Vivekananda, setiap orang tidak hanya patut menghargai agama lain, tapi juga merangkulnya dengan pikiran yang baik, dan kebenaran itulah yang merupakan dasar bagi setiap agama. Dalam agama Hindu, toleransi beragama tidak hanya ditujukan pada umat agama lain, tapi juga pada umat Hindu sendiri. Hal ini terkait dengan keberadaan beragam tradisi dalam tubuh Hinduisme. Agama Hindu memberikan jaminan kebebasan bagi para penganutnya untuk memilih suatu pemahaman dan melakukan tata cara persembahyangan tertentu. Sebuah sloka dalam Bhagawadgita sering dikutip untuk mendukung pernyataan tersebut: Dalam Parlemen Agama-Agama Dunia (1893) di Chicago, Vivekananda juga mengutip suatu ayat yang menyatakan bahwa setiap orang menempuh jalan yang berbeda-beda dalam memuja Tuhan, sebagaimana berbagai aliran sungai pada akhirnya menyatu di lautan. Mazhab, aliran, dan gerakan Hinduisme tidak mengandalkan otoritas berdasarkan doktrin sentral seperti kredo, pengakuan iman, rukun iman, atau syahadat. Meskipun tradisi Hindu tidak seragam, banyak umat Hindu yang tidak mau mengakui dirinya sebagai penganut aliran atau sekte Hindu tertentu. Pada umumnya, aliran dibedakan berdasarkan pada dewa yang dipuja sebagai manifestasi Yang Mahakuasa, serta pada tradisi mengenai cara pemujaan dewa tersebut. Ada empat aliran utama yang sering teramati: Waisnawa, Saiwa, Sakta, dan Smarta. Umat Waisnawa memuja Wisnu sebagai manifestasi Yang Mahakuasa; umat Saiwa memuja Siwa sebagai manifestasi Yang Mahakuasa; umat Sakta memuja Sakti (kekuatan) atau Dewi yang dipersonifikasikan sebagai wanita ilahi; sedangkan Smarta meyakini kesatuan mendasar dari lima (Pancadewa) atau enam (Shanmata) dewa sebagai personifikasi dari Yang Mahakuasa. Aliran lainnya seperti Ganapatya (pemujaan terhadap Ganesa) dan Saura (pemujaan terhadap Surya) kurang menyebar secara luas. Sejumlah gerakan keagamaan terkategorikan ke dalam salah satu aliran besar Hinduisme, contohnya Gerakan Hare Krishna terkategorikan ke dalam golongan Waisnawa. Ada pula gerakan keagamaan Hindu yang sukar ditentukan untuk dimasukkan ke dalam golongan yang disebutkan di atas, contohnya Arya Samaj yang diprakarsai Swami Dayananda Saraswati. Gerakan keagamaan ini berbeda dengan tradisi Hindu pada umumnya, yaitu tidak memuja Tuhan dengan sarana arca atau lukisan. Gerakan ini berfokus kepada Weda dan yadnya (; ritus keagamaan berdasarkan Weda). Di samping empat aliran besar dalam agama Hindu, sekte-sekte keagamaan yang ada meliputi Ayyavazhi, Swaminarayana, Ravidassia, Linggayata, dan lain-lain. Beberapa sekte memiliki konsep, mitologi, serta pustaka suci tersendiri yang berbeda dengan tradisi Hindu pada umumnya. Sekte-sekte tertentu pun memiliki aliran di dalamnya, misalnya tradisi Tantra. Enam mazhab filsafat Menurut sistem astika dan nastika, ada sembilan filsafat India klasik. Enam di antaranya merupakan filsafat Hindu klasik (astika) yang mengakui otoritas Weda sebagai kitab suci. Tiga filsafat lainnya merupakan aliran heterodoks (nastika) yang tidak mengakui otoritas Weda, tapi menekankan tradisi perguruan yang berbeda. Adapun enam filsafat Hindu tersebut sebagai berikut: Samkhya: mazhab filsafat yang—dipercaya secara tradisional—digagas oleh Resi Kapila. Mazhab ini dianggap sebagai salah satu mazhab filsafat tertua di India. Mazhab ini bersifat dualisme. Menurut Samkhya, alam semesta terdiri dari dua realitas: purusa (kesadaran) dan prakerti (materi). Jiwa adalah kondisi saat purusa terikat pada prakriti karena suatu "perekat" yang disebut kehendak, dan akhir dari ikatan itu disebut moksa. Samkhya menolak bahwa sumber segalanya adalah Iswara (Tuhan). Samkhya tidak mendeskripsikan apa yang terjadi setelah moksa, dan tidak menyinggung apa pun yang berkaitan dengan Iswara atau Tuhan, karena filsafat ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan esensial antara purusa individu dengan alam semesta setelah mencapai moksa. Yoga: mazhab yang menekankan pada pengendalian diri dan pikiran. Mazhab Yoga menerima psikologi dan metafisika yang diajarkan Samkhya, tapi bersifat lebih teistis daripada Samkhya, karena ditambahkannya entitas ketuhanan pada 25 elemen realitas menurut Samkhya. Mazhab ini digagas oleh Resi Patanjali. Yoga menurut Patanjali dikenal sebagai Rajayoga, yaitu suatu sistem untuk mengontrol pikiran. Berbagai tradisi Yoga didapati dalam agama Hindu, Buddha, dan Jaina. Para guru dari India memperkenalkan Yoga ke Dunia Barat, mengikuti keberhasilan Vivekananda pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada tahun 1980-an, salah satu jenis Yoga menjadi populer sebagai suatu sistem latihan jasmani di Dunia Barat. Bentuk Yoga semacam itu disebut Hathayoga. Nyaya: mazhab logika dalam Hinduisme. Mazhab spekulasi filosofis ini berdasarkan kitab-kitab yang disebut Nyayasutra, ditulis oleh Aksapada Gautama pada abad ke-2 Masehi. Kontribusi signifikan dari mazhab Nyaya adalah metodologi untuk membuktikan keberadaan Tuhan, menurut kitab Weda. Menurut mazhab Nyaya, ada empat sumber untuk memperoleh pengetahuan (pramana): persepsi, inferensi, perbandingan, dan testimoni. Pengetahuan yang diperoleh melalui masing-masing sumber tersebut bisa saja sahih atau tidak. Sebagai dampaknya, para filsuf Nyaya berusaha keras untuk mencari cara membuktikan kesahihan pengetahuan melalui sejumlah bagan penjelasan. Waisesika: mazhab atomisme dalam Hinduisme yang menyatakan suatu postulat bahwa segala benda di alam semesta dapat dibagi-bagi menjadi sejumlah atom. Mazhab ini mulanya digagas oleh Resi Kanada sekitar abad ke-2 Masehi. Secara historis, mazhab ini dikaitkan erat dengan Nyaya. Meskipun sistem Waisesika dan Nyaya berkembang secara mandiri, keduanya bergabung karena teori-teori metafisis yang memiliki keterkaitan. Akan tetapi, dalam bentuknya yang klasik, ajaran Waisesika berbeda dengan Nyaya, karena Nyaya mengakui empat sumber pengetahuan, sementara Waisesika hanya mengakui persepsi dan inferensi. Mimamsa: mazhab yang kajian utamanya adalah sifat-sifat darma berdasarkan hermeneutika pada kitab-kitab Weda. Sifat-sifat darma tidak dapat diakses untuk penalaran atau pengamatan, sehingga harus dikaji melalui otoritas wahyu-wahyu yang dikandung dalam Weda, yang diyakini kekal, tanpa pengarang (apauruṣeyatva), dan sempurna. Mazhab Mimamsa mengandung doktrin yang ateistis maupun teistis dan tidak terlalu tertarik pada keberadaan Tuhan, tapi pada karakteristik darma. Mimamsa sangat memerhatikan penafsiran tekstual, sehingga memberi rintisan pada kajian filologi dan filsafat bahasa. Gagasannya tentang "tuturan" (śabda) sebagai kesatuan suara dan makna (penanda dan petanda) yang tak dapat dibagi lagi dipengaruhi oleh Bhartṛhari ( abad ke-5). Wedanta: mazhab yang berfokus pada kajian tentang tiga sastra dasar dalam filsafat Hindu, yaitu Upanishad, Brahmasutra, dan Bhagawadgita. Sekurang-kurangnya, ada sepuluh aliran dalam mazhab Wedanta, namun tiga di antaranya—Adwaita, Wisistadwaita, dan Dwaita—lebih termasyhur. Wedanta terdiri dari berbagai macam aliran, tiga di antaranya ialah: Adwaita: perguruan Wedanta yang dirintis oleh Adi Shankara (awal abad ke-8) dan guru besarnya, Gaudapada, yang menjabarkan Ajatiwada. Menurut perguruan ini, Brahman adalah satu-satunya kenyataan, sedangkan dunia yang teramati hanyalah ilusi belaka. Karena Brahman adalah kenyataan sejati, Ia tidak dapat dikatakan memiliki atribut. Kekuatan ilusif dari Brahman yang disebut maya (māyā) membuat dunia ini tampak ada. Ketidaktahuan akan kenyataan tersebut merupakan penyebab adanya penderitaan di dunia, sehingga kebebasan (dari penderitaan) hanya bisa diperoleh melalui kesadaran akan Brahman. Ketika seseorang mencoba memahami Brahman melalui pikirannya, maka—karena pengaruh maya—Brahman hadir sebagai Tuhan berkepribadian (Iswara), yang berbeda dengan dunia dan juga individu. Pada kenyataannya, tiada perbedaan antara esensi individu yang sejati (jiwatman) dengan Brahman. Kebebasan dapat diperoleh dengan merasakan bahwa tiada perbedaan antara keduanya. Maka dari itu, jalan kebebasan ditempuh dengan pengetahuan (jñāna). Wisistadwaita: perguruan Wedanta yang dirintis oleh Ramanuja (1017–1137). Menurut perguruan ini, jiwatman adalah bagian dari Brahman, sehingga mereka mirip, tetapi tidak sama. Menurut Wisistadwaita, Brahman dinyatakan memiliki atribut (Saguna-brahman), termasuk materi dan jiwa kesadaran individu. Brahman, materi, dan jiwa individu tidaklah sama tetapi merupakan entitas yang tidak terpisahkan. Perguruan ini menegaskan Bhakti atau pengabdian kepada Tuhan—yang dibayangkan sebagai Wisnu—sebagai jalan untuk mencapai kebebasan (moksa). Dalam perguruan ini, maya dipandang sebagai daya cipta dari Tuhan. Dwaita: perguruan Wedanta yang dirintis oleh Madhwacarya (1199–1278). Perguruan ini juga disebut sebagai tatvavādā – "Filsafat Kenyataan". Perguruan ini menyamakan Tuhan dengan Brahman, sehingga tiada berbeda dengan Wisnu ataupun berbagai perwujudan-Nya seperti Kresna, Narasinga, Wenkateswara, dan lain-lain. Perguruan ini memandang Brahman, jiwa individu, dan materi sebagai entitas yang berbeda. Perguruan ini menekankan Bhakti sebagai jalan yang benar untuk mencapai kebebasan, dan pengabaian akan Tuhan akan berujung pada neraka serta ikatan duniawi. Menurut Dwaita, segala tindakan diberdayakan oleh jiwa yang diberi kekuatan oleh Tuhan, dan hasil tindakan tersebut dilimpahkan kepada jiwa, tapi Tuhan tidak ikut terpengaruh oleh hasil tindakan tersebut. Dalam sejarah agama Hindu, keberadaan enam mazhab tersebut di atas mencapai masa gemilang pada masa Dinasti Gupta. Dengan bubarnya Waisesika dan Mimamsa, perguruan filsafat tersebut kehilangan pamornya pada masa-masa berikutnya, sedangkan berbagai aliran-aliran Wedanta mulai naik pamor sebagai cabang-cabang utama dalam filsafat keagamaan. Nyaya bertahan sampai abad ke-17 dan berganti nama menjadi Nawya-nyaya ("Nyaya Baru"), sedangkan Samkhya lenyap perlahan-lahan, tapi ajarannya diserap oleh Yoga dan Wedanta. Empat aliran utama Empat aliran utama yang sering didapati adalah Waisnawa, Saiwa, Sakta, dan Smarta. Dalam masing-masing aliran, ada beberapa perguruan atau aliran lain yang menempuh caranya sendiri. Waisnawa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memuja Wisnu—dewa pemelihara menurut konsep Trimurti (Tritunggal)—beserta sepuluh perwujudannya (awatara). Aliran ini menekankan pada kebaktian, dan para pengikutnya turut memuja berbagai dewa, termasuk Rama dan Kresna yang diyakini sebagai perwujudan Wisnu. Pengikut aliran ini biasanya non-asketis, monastis (mengikuti cara hidup biarawan), dan menekuni praktik meditasi serta melantunkan lagu-lagu pemujaan. Biasanya umat Waisnawa bersifat dualisme. Aliran ini memiliki banyak tokoh suci, kuil, dan kitab suci. Aliran ini terbagi dalam beberapa golongan, yaitu: Sri Sampradaya (Waisnawa yang memuja Laksmi sebagai pasangan Wisnu), Brahma Sampradaya (Waisnawa yang memuja Wisnu secara eksklusif), Rudra Sampradaya (Waisnawa yang memuja Wisnu atau para awatara, seperti Kresna, Rama, Balarama, dan lain-lain), Kumara Sampradaya (Waisnawa yang memuja Caturkumara). Saiwa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memuja Siwa. Kadang kala Siwa digambarkan sebagai Bhairawa yang menyeramkan. Umat Saiwa lebih tertarik pada tapa brata daripada umat Hindu aliran lainnya, dan biasa ditemui berkeliaran di India dengan wajah yang dilumuri abu dan melakukan ritual penyucian diri. Mereka bersembahyang di kuil dan melakukan yoga, berjuang untuk dapat menyatukan diri dengan Siwa. Aliran ini terbagi dalam beberapa golongan, yaitu: Pasupata (Saiwa yang menekankan tapa brata, terutama tersebar di Gujarat, Kashmir, dan Nepal), Saiwa Siddhanta (Saiwa yang mendapat pengaruh Tantra), Kashmira Saiwadarshana (Saiwa yang monistis dan idealistis), Natha Siddha Siddhanta (Saiwa yang monistis), Linggayata (Saiwa yang monoteistis), Saiwa Adwaita (Saiwa yang monistis dan teistis). Sakta: aliran Hinduisme yang memuja Sakti atau Dewi. Pengikut Saktisme meyakini Sakti sebagai kekuatan yang mendasari prinsip-prinsip maskulinitas, yang dipersonifikasikan sebagai pasangan dewa. Sakti diyakini memiliki berbagai wujud. Beberapa di antaranya tampak ramah, seperti Parwati (pasangan Siwa) atau Laksmi (pasangan Wisnu). Yang lainnya tampak menakutkan, seperti Kali atau Durga. Sakta memiliki kaitan dekat dengan Hinduisme Tantra, yang mengajarkan ritual dan praktik untuk penyucian pikiran dan tubuh. Umat Sakta menggunakan mantra-mantra, sihir, gambar sakral, yoga, dan upacara untuk memanggil kekuatan kosmis. Aliran ini mengandung dua golongan utama, yaitu: Srikula (pemujaan kepada dewi-dewi yang bergelar Sri) dan Kalikula (pemujaan kepada dewi-dewi perwujudan Kali). Smarta: aliran Hindu-monistis yang memuja lebih dari satu dewa—meliputi Siwa, Wisnu, Sakti, Ganesa, dan Surya di antara dewa dan dewi lainnya—tetapi menganggap bahwa dewa-dewi tersebut merupakan manifestasi dari zat yang Maha Esa. Dibandingkan tiga aliran Hinduisme yang disebutkan di atas, Smarta berusia relatif muda. Berbeda dengan Waisnawa atau Saiwa, aliran ini tidak bersifat sektarian secara gamblang, dan berdasarkan pada iman bahwa Brahman adalah asas tertinggi di alam semesta dan meresap ke dalam segala sesuatu yang ada. Pada umumnya, umat Smarta memuja Yang Mahakuasa dalam enam personifikasi: Ganesa, Siwa, Sakti, Wisnu, Surya, dan Skanda. Karena umat Smarta menerima keberadaan dewa-dewi Hindu yang utama, mereka dikenal sebagai umat liberal atau non-sektarian. Mereka mengikuti praktik-praktik filosofis dan meditasi, serta menekankan persatuan antara individu dengan Tuhan melalui kesadaran. Sekte dan aliran lainnya Agama Hindu Newa: agama Hindu yang dianut oleh sebagian besar suku Newa di Nepal. Agama Hindu ini mengenal beberapa tradisi unik seperti tarian sakral dengan topeng yang disebut Chachaa Pyakhan. Agama Hindu ini juga mengenal sejumlah hari raya, dan adakalanya bertepatan dengan perayaan Buddhis di sana. Agama Hindu Nusantara: tradisi serta kepercayaan masyarakat Indonesia yang telah mengalami akulturasi/berasimilasi dengan konsep-konsep Hindu dari India, sehingga membentuk suatu tradisi Hindu yang unik, contohnya Hindu Jawa dan Hindu Bali. Karena sikap lembaga Hindu yang terbuka, beberapa kepercayaan asli Nusantara pun diakui sebagai bagian dari agama Hindu Nusantara sehingga mendapatkan label Hindu, contohnya Hindu Kaharingan dan Hindu Tollotang. Agama Hindu Swaminarayana: agama yang dianut oleh sebagian besar orang Hindu Gujarat. Pengikut Hindu Swaminarayana memuja Wisnu atau Kresna sebagai Tuhan sehingga sering dianggap sebagai salah satu aliran dalam Waisnawa. Tetapi—tidak seperti aliran Waisnawa pada umumnya—Hindu Swaminarayana tidak membedakan Wisnu dan Siwa. Aliran ini menggunakan pemahaman sebagaimana aliran Smarta bahwa para dewa adalah manifestasi dari Brahman. Ayyavazhi: sistem kepercayaan monistis berdasarkan darma yang berasal dari India Selatan. Aliran ini dikatakan sebagai agama tersendiri oleh media massa dan beberapa penganutnya, tetapi banyak penganutnya yang mengaku sebagai umat Hindu, sehingga Ayyavazhi juga dianggap sebagai sekte Hindu. Ayyavazhi berpusat pada ajaran dan khotbah Ayya Vaikundar; gagasan dan filosofi mereka berdasarkan kitab Akilattirattu Ammanai dan Arul Nool. Ayyavazhi memiliki banyak kesamaan dengan Hinduisme dalam hal mitologi dan praktik, tapi memiliki perbedaan dalam konsep baik dan buruk, serta perbedaan pandangan tentang darma. Balmiki: sekte yang memuja Begawan Walmiki sebagai leluhur dan dewa mereka. Pengikutnya meyakini bahwa Walmiki adalah awatara Tuhan, dan menghormati karya-karya gubahannya, seperti Ramayana dan Yoga Vasistha, sebagai kitab suci. Ekasarana Dharma: aliran Hindu-panenteistis yang dirintis oleh Srimanta Sankardeva pada abad ke-15. Kini, banyak penganutnya yang tinggal di negara bagian Assam. Aliran kepercayaan ini menolak upacara dan ritus berbasis Weda, menentang pelaksanaan kurban hewan, dan hanya melakukan pemujaan dengan menyebut nama Tuhan berulang-ulang. Kitab pegangan bagi aliran ini adalah Sankardewa Bhagawata. Aliran kepercayaan ini terbagi menjadi empat golongan: Brahma-sanghati, Purusha-sanghati, Nika-sanghati, dan Kala-sanghati. Ganapatya: sekte Hinduisme yang berfokus pada pemujaan Ganesa sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Ganesa dipuja sebagai bagian dari Saiwa sejak sekitar abad ke-5. Sekte Ganapatya mulai muncul sekitar abad ke-6 dan ke-9. Kemudian, sekte ini dipopulerkan oleh Sri Morya Gosavi. Sekte Ganapatya mulai masyhur antara abad ke-17 dan ke-19 di Maharashtra. Kapadi Sampradaya: aliran dan tradisi Hinduisme yang dianut sebagian masyarakat kesatria di Gujarat, terutama di Kutch. Pengikut tradisi ini memuja Rama sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Kepercayaan ini terbagi menjadi empat golongan: Ramsnehi, Ashapuri, Sravani, dan Makadbantha. Kaumaram: sekte Hinduisme yang berfokus pada pemujaan Murugan atau Skanda di kawasan India Selatan, terutama yang didominasi oleh suku Tamil. Tradisi tersebut juga dapat ditemui di luar India, khususnya di kawasan permukiman imigran Tamil. Mahima Dharma: sekte Hinduisme yang penganutnya banyak terdapat di Orissa, India. Sekte ini diprakarsai oleh seorang guru spiritual yang dikenal dengan nama Mahima Swami atau Mahima Gosain. Sekte ini memusatkan kebaktian pada Tuhan Yang Maha Esa yang disebut Alekha, serta menolak pemujaan Tuhan dengan sarana arca, gambar, ataupun pratima. Pranami Sampradaya: disebut pula Nijananda Sampradaya, adalah suatu aliran monoteistis yang memuja Tuhan dengan sebutan Raj Ji atau Prannath Ji. Pengikut kepercayaan ini tidak diperkenankan makan daging, mengonsumsi alkohol, atau merokok. Mereka juga memiliki kitab tersendiri yang disebut Kuljam Swarup atau Tartam Sagar. Pengikut kepercayaan ini banyak terdapat di Najarpur, Nepal. Saura: sekte Hinduisme yang memuja Surya sebagai Saguna-brahman. Aliran ini berpangkal dari tradisi Weda kuno. Kini, hanya ada sedikit penganut aliran ini di India. Srauta: golongan brahmana ortodoks yang mengikuti Purwamimamsa, berbeda dengan Wedanta yang diikuti oleh kaum brahmana lainnya. Mereka merupakan penganut tradisi ritual konservatif dan membentuk golongan minoritas di antara umat Hindu di India. Penganut aliran ini biasanya terdapat di negara bagian Kerala (kaum Nambudiri) dan Karnataka (Mattur, Holenarsipur, Sringeri). Gerakan keagamaan Beberapa gerakan Hindu modern muncul di India pada periode antara abad ke-18 dan ke-20, antara lain sebagai berikut: Brahmoisme: gerakan keagamaan yang berasal dari Benggala pada awal abad ke-19. Gerakan ini didirikan oleh Ram Mohan Roy. Dia menggagas pentingnya pemanfaatan nalar untuk mereformasi praktik sosial dan religius agama Hindu, dengan pengaruh dari agama monoteistis dan ilmu pengetahuan modern. Brahmoisme menolak dogma, takhayul, otoritas kitab suci, dan penggambaran Tuhan. Prarthana Samaj: gerakan reformasi sosial dan keagamaan yang dimulai di Bombay, didirikan oleh Dr. Atmaram Pandurang pada tahun 1867 dengan tujuan agar masyarakat meyakini satu Tuhan dan hanya menyembah satu Tuhan. Gerakan ini dimulai sebagai reformasi sosial dan keagamaan sebagaimana Brahmo Samaj. Perintis Prarthana Samaj di Mumbai adalah Paramahamsa Sabha, perkumpulan rahasia untuk memajukan gagasan-gagasan liberal yang didirikan oleh Ram Balkrishna Jaykar. Arya Samaj: gerakan reformasi Hindu yang diprakarsai oleh Swami Dayananda, dan didirikan pada tanggal . Gerakan ini bermaksud mengamalkan Weda sebagaimana mestinya, dan mengesampingkan kitab-kitab yang ditulis setelah Weda. Gerakan ini bersifat monoteistis karena tidak mengakui dewa-dewi tertentu, serta menolak pemujaan Tuhan dengan sarana patung atau lukisan. Misi Ramakrishna: gerakan filantropis dan sukarela yang diprakarsai oleh murid Ramakrishna, Swami Vivekananda, pada tanggal . Gerakan ini berfokus pada masalah kemanusiaan seperti pemeliharaan kesehatan, bencana alam, kesejahteraan masyarakat desa, pendidikan, dan lain-lain. Misi gerakan ini berdasarkan konsep Karmayoga. Dalil-dalil yang digunakan adalah filsafat Wedanta. Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna (The International Society for Krishna Consciousness–ISKCON): gerakan keagamaan berdasarkan tradisi Gaudiya Waisnawa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama "Gerakan Hare Krishna", didirikan pada tahun 1966 di New York City oleh A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Ajarannya berpegang pada Bhagawadgita dan Srimad Bhagawatam. Gerakan ini didirikan untuk menyebarkan Bhaktiyoga dan memuja Tuhan dengan wujud Kresna. Di luar Asia Selatan dan Asia Tenggara, aliran Hindu yang cukup populer adalah tradisi Waisnawa yang dibawa oleh misionaris Gerakan Hare Krishna. Tradisi Hindu juga dilaksanakan di beberapa negara dengan jumlah imigran India yang signifikan, seperti Mauritius (Afrika bagian selatan) dan Trinidad dan Tobago (Amerika Tengah). Keyakinan Agama Hindu tidak memiliki seorang pendiri dan tidak berpedoman pada satu kitab suci. Meskipun demikian, ada keyakinan yang kerap dijumpai dalam berbagai tradisi Hindu. Perihal yang umum dijumpai dalam berbagai keyakinan masyarakat Hindu—namun tidak untuk terbatas pada beberapa hal tersebut—meliputi kepercayaan akan zat Yang Mahakuasa (dapat disebut sebagai Iswara, Awatara, Dewata, Batara, dan lain-lain), darma (etika/kewajiban), samsara (siklus kelahiran, kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali yang berulang-ulang), karma (sebab dan akibat), moksa (kebebasan dari samsara), dan berbagai yoga (jalan atau praktik spiritual). Konsep ketuhanan Agama Hindu merupakan sistem kepercayaan yang kaya, mencakup keyakinan yang bersifat monoteisme, politeisme, panenteisme, panteisme, monisme, dan ateisme. Konsep ketuhanannya bersifat kompleks dan bergantung pada nurani setiap umatnya atau pada tradisi dan filsafat yang diikuti. Kadang kala agama Hindu dikatakan bersifat henoteisme (melakukan pemujaan terhadap satu Tuhan, sekaligus mengakui keberadaan para dewa), tapi istilah-istilah demikian hanyalah suatu generalisasi berlebihan. Mazhab Wedanta dan Nyaya menyatakan bahwa karma itu sendiri telah membuktikan keberadaan Tuhan. Nyaya merupakan suatu perguruan logika, sehingga menarik kesimpulan "logis" bahwa [keberadaan] alam semesta hanyalah suatu "akibat", maka pasti ada suatu "penyebab" di balik semuanya. Agama Hindu mengandung suatu konsep filosofis yang disebut Brahman, yang sering didefinisikan sebagai kenyataan sejati, esensi bagi segala hal, atau sukma alam semesta yang menjadi asal usul serta sandaran bagi segala sesuatu dan fenomena. Tetapi, umat Hindu tidak menyembah Brahman secara harfiah. Pada zaman Brahmanisme, Brahman adalah istilah yang disematkan bagi suatu kekuatan yang membuat yadnya (upacara) menjadi efektif, yaitu kekuatan spiritual dari ucapan-ucapan suci yang dirapalkan para ahli Weda, sehingga mereka disebut brahmana. Kadang kala, Brahman dipandang sebagai Yang Mahamutlak atau Mahakuasa, atau asas ilahi bagi segala materi, energi, waktu, ruang, benda, dan sesuatu di dalam atau di luar alam semesta. Sebagai hasil dari berbagai kontemplasi tentang Brahman, maka Ia dapat dipandang sebagai Tuhan dengan atribut (Saguna-brahman), Tuhan tanpa atribut (Nirguna-brahman), dan/atau Tuhan Mahakuasa (Parabrahman), tergantung mazhab dan aliran. Mazhab dan aliran Hindu-dualistis—seperti Dwaita dan tradisi Bhakti—menyembah Tuhan yang berkepribadian (memiliki guna atau "atribut ketuhanan", yaitu supremasi dari sifat-sifat baik manusia seperti Maha-penyayang, Maha-pemurah, Maha-pelindung, dan sebagainya), sehingga mereka memujanya dengan nama Wisnu, Siwa, Dewi, Dewata, Batara, dan lain-lain, tergantung aliran masing-masing. Dalam tradisi Hindu pada umumnya, Tuhan yang dipandang sebagai zat mahakuasa dengan supremasi dari sifat baik manusia—daripada dianggap sebagai asas semesta yang tak terbatas—disebut Iswara, Bhagawan, atau Parameswara. Meski demikian, ada beragam penafsiran tentang Iswara, mulai dari keyakinan bahwa Iswara sesungguhnya tiada—sebagaimana ajaran Mimamsa—sampai pengertian bahwa Brahman dan Iswara sesungguhnya tunggal, sebagaimana yang diajarkan mazhab Adwaita. Dalam banyak tradisi Waisnawa, Ia disebut Wisnu, sedangkan kitab Waisnawa menyebutnya sebagai Kresna, dan kadang kala menyebutnya Swayam Bhagawan. Sementara itu, dalam aliran Sakta, Ia disebut Dewi atau Adiparasakti, sedangkan dalam aliran Saiwa, Ia disebut Siwa. Ajaran Smarta yang monistis memandang bahwa seluruh nama-nama ilahi seperti Wisnu, Siwa, Ganesa, Sakti, Surya, dan Skanda sesungguhnya manifestasi dari Brahman yang Maha Esa. Mazhab Adwaita Wedanta menolak teisme dan dualisme dengan menegaskan bahwa pada hakikatnya Brahman tidak memiliki bagian atau atribut. Menurut mazhab ini, Tuhan yang berkepribadian atau menyandang atribut tertentu adalah salah satu fenomena maya, atau kekuatan ilusif Brahman. Pada hakikatnya, Brahman tidak dapat dikatakan memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti pelindung, penyayang, perawat, pengasih, dan sebagainya. Menurut mazhab ini, pikiran manusia yang terperangkap maya menyebabkan Brahman terbayangkan sebagai Tuhan dengan sifat atau atribut tertentu, yang dapat disebut sebagai Iswara, Bhagawan, Wisnu, dan nama-nama lainnya. Mazhab ini menegaskan bahwa tiada larangan untuk membayangkan Tuhan dengan sifat-sifat tertentu, tapi tujuan hidup sejati adalah untuk merasakan bahwa "sesuatu yang nyata" dalam tiap makhluk sesungguhnya tiada berbeda dengan Brahman. Mazhab Adwaita dapat dikatakan sebagai monisme atau panteisme karena meyakini bahwa alam semesta tidak sekadar berasal dari Brahman, tapi pada "hakikatnya" sama dengan Brahman. Doktrin ateistis mendominasi aliran Hindu seperti Samkhya dan Mimamsa. Dalam kitab Samkhyapravachana Sutra dari aliran Samkhya dinyatakan bahwa keberadaan Tuhan (Iswara) tidak dapat dibuktikan sehingga (keberadaan Tuhan) tidak dapat diakui. Samkhya berpendapat bahwa Tuhan yang abadi tidak mungkin menjadi sumber bagi dunia yang senantiasa berubah. Dikatakan bahwa Tuhan merupakan gagasan metafisik yang dibuat untuk suatu keadaan. Pendukung dari aliran Mimamsa—yang berdasarkan pada ritual dan ortopraksi—menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa kita tidak perlu membuat postulat tentang suatu "pencipta dunia", sebagaimana kita tidak perlu memikirkan siapa penulis Weda atau Tuhan apa yang dibuatkan upacara. Mimamsa menganggap bahwa nama-nama Tuhan yang tertulis dalam Weda sebenarnya tidak mengacu pada wujud apa pun di dunia nyata, dan hanya untuk keperluan mantra belaka. Atas pemahaman tersebut, mantra itulah yang sebenarnya merupakan "kekuatan Tuhan", sehingga Tuhan tiada lain hanyalah kekuatan mantra belaka. Atman dan jiwa Dalam agama Hindu terdapat keyakinan bahwa ada "sesuatu yang sejati" dalam tiap individu yang disebut atman, sifatnya abadi atau tidak terhancurkan. Taittiriya-upanishad mendeskripsikan bahwa atman individu diselimuti oleh lima lapisan: annamayakosa, pranamayakosa, manomayakosa, wijanamayakosa, dan anandamayakosa. Istilah atman dan jiwa kadang kala dipakai untuk konteks yang sama. Dalam suatu pengertian, atman adalah percikan dari Brahman, sedangkan jiwa adalah penggerak segala makhluk hidup. Menurut teologi Hindu yang monistis/panteistis (seperti mazhab Adwaita Wedanta), sukma individu sama sekali tiada berbeda dari Brahman. Sukma individu disebut jiwatman, sedangkan Brahman disebut paramatman. Maka dari itu, ajaran ini disebut aliran non-dualis. Ketika tubuh individu hancur, jiwa tidak turut hancur. Sebaliknya, ia berpindah ke tubuh baru melalui reinkarnasi (samsara). Jiwa mengalaminya karena diselubungi oleh awidya atau "ketidaksadaran" bahwa dirinya sesungguhnya sama dengan Paramatman. Tujuan kehidupan menurut mazhab Adwaita adalah untuk mencapai kesadaran bahwa atman sesungguhnya sama dengan Brahman. Kitab Upanishad menyatakan bahwa siapa pun yang merasakan bahwa atman merupakan esensi dari tiap individu, maka ia akan menyadari kesetaraan dengan Brahman, sehingga mencapai moksa (kebebasan atau kemerdekaan dari proses reinkarnasi/samsara). Yoga dari Resi Patanjali—sebagaimana yang diuraikan dalam Yogasutra—berbeda dengan monisme yang diuraikan dalam filsafat Adwaita. Menurut yoga, pencapaian spiritual tertinggi bukanlah untuk menyadari bahwa segala kemajemukan di alam semesta merupakan maya. Jati diri yang diperoleh saat mencapai pengalaman religius tertinggi bukanlah atman belaka. Itu hanyalah salah satu jati diri yang ditemukan oleh individu. Meruntuhkan "tembok alam sadar manusia" untuk membangun "persatuan" jati diri individu (jiwatman) dengan sukma alam semesta (paramatman), merupakan tujuan praktik yoga. Menurut pemahaman dualistis seperti mazhab Dwaita, jiwa merupakan entitas yang berbeda dengan Tuhan, tapi memiliki kesamaan. Jiwa bergantung kepada Tuhan, sedangkan pencapaian moksa (lepas dari samsara) bergantung kepada cinta pada Tuhan serta kasih sayang Tuhan. Para dewa dan awatara Susastra Hindu menyebutkan suatu kelompok entitas ilahi yang disebut dewa (atau dewi dalam bentuk feminin, sedangkan dewata bersinonim dengan dewa), bermakna "yang bersinar", atau dapat diterjemahkan sebagai "makhluk surgawi". Para dewa merupakan bagian integral dalam kebudayaan Hindu dan ditampilkan dalam kesenian (lukisan, patung, relief), arsitektur, dan ikon. Cerita mitologis mengenai keberadaan mereka terkandung dalam sejumlah sastra Hindu, terutama wiracarita Hindu dan Purana. Keberadaan banyak dewa diyakini sebagai manifestasi dari Brahman. Pustaka Weda dan Upanishad tidak mengajarkan panteisme ataupun politeisme, melainkan monoteisme dan monisme. Ada banyak dewa, tapi mereka merupakan manifestasi berbagai aspek dari suatu "kenyataan sejati". Keberadaan konsep monisme dan monoteisme berjalin-jalin. Dalam banyak sloka, kenyataan sejati dikatakan imanen, sedangkan dalam sloka lainnya dikatakan transenden. Secara monisme, kenyataan sejati tersebut adalah Brahman, sedangkan pandangan monoteisme lebih berfokus pada wujud-wujud beratribut (Saguna) dari Brahman. Biasanya pengertian dewa dibedakan dengan Iswara (Tuhan Yang Maha Esa), meskipun banyak umat Hindu menyembah Iswara dalam suatu perwujudan tertentu (seolah-olah ada Tuhan yang berbeda) sebagai istadewata (), yaitu sosok ideal (dewa-dewi tertentu) dari Tuhan yang cenderung dipuja. Pilihan tersebut bergantung pada preferensi seseorang atau menurut tradisi regional dan keluarga. Dalam kitab suci Regweda disebutkan adanya 33 dewa atau dewata, dan Purana menjelaskan bahwa sebagian di antaranya merupakan para putra Dewi Aditi dan Bagawan Kasyapa, dan merupakan murid dari Wrehaspati. Menurut mitologi Hindu dalam Purana, sebelum memperoleh keabadian melalui tirta amerta (minuman keabadian), dewata adalah golongan makhluk yang berseteru dengan para asura atau raksasa dan dapat gugur dalam pertempuran. Kekuatan dewata berbeda dengan tiga dewa utama yang abadi—Brahma, Wisnu, Siwa. Siwa dan Wisnu dimuliakan sebagai Mahadewa karena kemasyhuran mereka dalam kitab suci dan pemujaan. Mereka berdua, beserta Brahma, dipandang sebagai Trimurti—tiga aspek dari Yang Mahakuasa. Ketiga aspek tersebut melambangkan seluruh siklus samsara menurut agama Hindu: Brahma sebagai pencipta, Wisnu sebagai pelindung atau pemelihara, dan Siwa sebagai pelebur. Dua di antara tiga dewa tersebut, yaitu Wisnu dan Siwa memiliki pengikut dengan jumlah banyak sehingga membentuk dua aliran utama (Waisnawa dan Saiwa) dalam tubuh agama Hindu. Dalam kajian tentang Trimurti, Sir William Jones menyatakan bahwa umat Hindu "menyembah Tuhan dalam tiga wujud: Wisnu, Siwa, Brahma … Gagasan fundamental agama Hindu, bahwa metamorfosis, atau transformasi, dicontohkan melalui [konsep] awatara." Tridewi ("Tiga Dewi") dalam agama Hindu memiliki peran penting sebagaimana Trimurti dan berfungsi sebagai pasangan bagi Trimurti. Brahma adalah Sang Pencipta, sehingga ia membutuhkan pengetahuan atau Dewi Saraswati. Wisnu adalah Sang Pelindung, sehingga ia membutuhkan kemakmuran, yang dimanifestasikan sebagai Dewi Laksmi (Sri). Sedangkan Siwa adalah Sang Pelebur, sehingga ia membutuhkan Dewi Parwati, Durga, atau Kali sebagai kekuatannya. Para dewi tersebut adalah manifestasi dari satu entitas, yaitu Sakti. Wiracarita Hindu dan Purana menceritakan beberapa kisah tentang turunnya Tuhan ke dunia (inkarnasi) dalam wujud fana demi menegakkan di masyarakat dan menuntun manusia mencapai moksa. Inkarnasi itu disebut pula awatara. Beberapa awatara terkenal merupakan perwujudan Wisnu, meliputi Rama (tokoh utama Ramayana) dan Kresna (tokoh penting dalam Mahabharata). Karma dan reinkarnasi Karma diterjemahkan secara harfiah sebagai tindakan, kerja, perbuatan, dan dapat dideskripsikan sebagai "hukum moral sebab–akibat". Menurut hukum karma, nasib baik berasal dari tindakan baik terdahulu, dan nasib buruk berasal dari tindakan buruk terdahulu, yang merupakan suatu sistem aksi-reaksi dan membentuk suatu siklus reinkarnasi. Fenomena sebab-akibat tersebut tidak hanya berlaku bagi dunia material, tapi juga terhadap pikiran, perkataan, tindakan, dan tindakan yang dilakukan berdasarkan perintah seseorang. Menurut kitab Upanishad, suatu jiwa membentuk sanskara (kesan) dari tindakan, baik secara fisik atau mental. Linga-sarira (tubuh yang lebih halus daripada tubuh fisik namun lebih kasar daripada jiwa) dilekati kesan-kesan tersebut, dan membawanya ke kehidupan selanjutnya, sehingga menciptakan jalan kehidupan tersendiri bagi setiap orang. Maka dari itu, konsep karma—yang universal, netral, dan tak pernah meleset—berkaitan dengan reinkarnasi, demikian pula kepribadian, watak, dan keluarga seseorang. Karma menyatukan konsep kehendak bebas dan nasib. Karena agama Hindu meyakini bahwa jiwa tidak dapat dihancurkan, maka kematian tidak dipandang sebagai momok bagi kehidupan karena merupakan fenomena alami. Maka dari itu, seseorang yang sudah meninggalkan ambisi dan keinginannya, tidak memiliki tanggung jawab lagi di dunia, atau terjangkiti penyakit mematikan dapat mengusahakan kematian dengan cara Prayopavesa. Siklus aksi, reaksi, kelahiran, kematian, dan kelahiran adalah proses berkesinambungan yang disebut samsara (reinkarnasi). Pemahaman akan reinkarnasi dan karma merupakan premis kuat dalam filsafat Hindu. Dalam kitab Bhagawadgita tertulis: Dalam kepercayaan Hindu, samsara memberikan kesempatan bagi manusia untuk menikmati kesenangan sesaat pada setiap kelahiran. Selama manusia terlena untuk terus menikmati kesenangan tersebut, maka mereka akan dilahirkan kembali. Akan tetapi, pelepasan diri dari belenggu samsara (melalui moksa) diyakini dapat memberikan kebahagiaan dan kedamaian abadi. Menurut kepercayaan ini, setelah mengalami reinkarnasi berkali-kali, pada akhirnya suatu atman akan mencari persatuan dengan sukma alam semesta (Brahman/Paramatman). Dalam agama Hindu, tujuan hidup sejati—yang disebut sebagai moksa, nirwana, atau semadi—dipahami dalam berbagai arti: realisasi penyatuan jiwa dengan Tuhan; realisasi hubungan kekal dengan Tuhan; realisasi dari penyatuan seluruh hal yang ada; wawas diri sempurna serta pengetahuan akan diri yang sejati; pencapaian atas kedamaian batin yang sempurna; dan pelepasan dari segala keinginan duniawi. Realisasi semacam itu membebaskan seseorang dari samsara dan mengakhiri siklus lahir kembali. Konseptualisasi moksa berbeda-beda tergantung mazhab atau aliran Hinduisme. Sebagai contoh, mazhab Adwaita Wedanta berpedoman bahwa setelah mencapai moksa, atman tidak lagi mengenali dirinya sebagai individu, melainkan menyadari bahwa Brahman identik dalam segala hal, termasuk kesamaannya dengan atman. Pengikut mazhab Dwaita (dualistis) memandang individu sebagai bagian dari Brahman, dan setelah mencapai moksa, mereka yakin akan memperoleh kekekalan di loka bersama dengan manifestasi Iswara yang dipilihnya. Maka dari itu, dianalogikan bahwa pengikut dwaita berharap untuk "menikmati gula", sementara pengikut Adwaita berharap untuk "menjadi gula". Tujuan hidup manusia Filsafat Hindu klasik mengakui empat hal yang harus dipenuhi sebagai tujuan hidup manusia—sebagaimana dijabarkan di bawah ini—yang disebut purusarta: Darma: Darma adalah prinsip yang tak boleh diabaikan oleh umat Hindu. Darma dapat dipandang sebagai kewajiban (dalam hal kegiatan duniawi ataupun rohani), hukum, keadilan, tindakan benar, dan berbagai kualitas yang mendukung harmoni segala sesuatu. Brihadaranyaka-upanishad memandang darma sebagai prinsip universal—tentang aturan, kewajiban, dan harmoni—yang berasal dari Brahman. Darma berlaku sebagai prinsip moral bagi alam semesta. Darma merupakan sat (kebenaran), ajaran pokok dalam agama Hindu. Hal ini berpangkal pada pernyataan dalam Regweda bahwa "Ekam Sat," (Kebenaran Hanya Satu), dari keyakinan bahwa Brahman itu sendiri merupakan "Satcitananda" (Kebenaran-Kesadaran-Keberkatan). Darma tidak hanya sekadar aturan atau harmoni, tapi kebenaran murni. Dalam Mahabharata, Kresna mendefinisikan darma sebagai penegak perkara di dunia manusia dan dunia lain (Mbh 12.110.11). Kata Sanātana berarti 'kekal', 'tak mati', atau 'selamanya'; maka, agama Hindu sebagai Sanātana-dharma bermakna suatu darma yang tidak berawal atau berakhir. Arta: Arta adalah upaya mencari harta demi penghidupan dan kemakmuran. Hal ini juga mencakup usaha mencari pekerjaan, berpolitik, memelihara kesehatan, dan mencari kesejahteraan material. Arta dibutuhkan demi mencapai kehidupan yang makmur sentosa, terutama bagi umat yang sudah berumah tangga. Ajaran tentang arta disebut Arthashastra, dan yang termasyhur di antaranya adalah Arthashastra karya Kautilya. Kama: Kama berarti hasrat, keinginan, gairah, kemauan, dan kenikmatan panca indra. Kama dapat pula berarti kesenangan estetis dalam menikmati kehidupan (seni, hiburan, kegembiraan), kasih sayang, ataupun asmara. Akan tetapi, kama dalam hubungan asmara atau percintaan hanya dapat dipenuhi melalui hubungan pernikahan. Kama dibutuhkan dalam membangun kehidupan rumah tangga, atau grehasta. Moksa: Moksa atau mukti adalah tujuan hidup yang utama bagi umat Hindu. Moksa adalah keadaan yang sama sekali berbeda dengan pencapaian surga. Moksa adalah suatu kondisi saat individu menyadari esensi dan realitas sejati dari alam semesta, sehingga individu mengalami kemerdekaan dari kesan-kesan duniawi, tanpa suka ataupun duka, lepas belenggu samsara, serta lepas dari hasil perbuatan (karma) yang melekati individu selama mengalami proses reinkarnasi. Jalan menuju Tuhan Umat Hindu memenuhi tujuan hidupnya dengan menempuh jalan yang berbeda-beda. Jalan tersebut merupakan yoga. Yoga di sini dapat diartikan sebagai disiplin fisik, mental, dan spiritual demi memperoleh kedamaian dan ketenangan pikiran. Dalam konteks dan tradisi lain, yoga dapat pula didefinisikan sebagai "upaya mengendalikan pikiran agar [pikiran] tidak liar", atau "[usaha] mempersatukan diri dengan Tuhan". Ajaran tentang pelaksanaan yoga dihimpun dan diuraikan oleh para resi atau orang bijak. Kitab yang memuat ajaran yoga meliputi Bhagawadgita, Yogasutra, Hathayoga-pradipika, dan Upanishad sebagai basis filosofis dan historisnya. Yoga mengarahkan umat Hindu untuk mencapai tujuan hidup yang spiritual (moksa, samadhi, atau nirwana), baik secara langsung maupun tidak langsung. Empat macam jalan (yoga) utama yang sering disinggung yakni: Karmayoga (melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya dengan ikhlas) Bhaktiyoga (mencintai Tuhan dan menyayangi segala makhluk) Jnanayoga (mencari pengetahuan dan berkontemplasi tentang Tuhan) Rajayoga (mengendalikan pikiran dengan meditasi, sikap tubuh, atau semacamnya) Seseorang dapat memilih salah satu atau beberapa yoga sekaligus, sesuai dengan kecenderungan dan pemahamannya. Beberapa aliran Hinduisme yang menekankan pengabdian mengajarkan bahwa bhakti adalah satu-satunya jalan praktis untuk mencapai kesempurnaan spiritual bagi masyarakat awam, berdasarkan kepercayaan bahwa dunia sedang berada pada masa Kaliyuga (salah satu jangka waktu dalam siklus Yuga yang kini sedang berlangsung). Melaksanakan salah satu yoga tidak berarti mengabaikan yang lainnya. Banyak mazhab Hinduisme mengajarkan bahwa berbagai yoga secara alami berbaur dan mendukung pelaksanaan yoga lainnya. Contohnya praktik jnanayoga, yang dianggap pasti mengarahkan seseorang untuk memberikan kasih sayang murni (tujuan utama bhaktiyoga), dan demikian sebaliknya. Seseorang yang mendalami meditasi tingkat tinggi (seperti yang ditekankan raja yoga) harus mewujudkan prinsip pokok dari karmayoga, jnanayoga, dan bhaktiyoga, baik secara langsung maupun tak langsung. Pustaka suci Menurut tokoh spiritual Hindu Swami Vivekananda, agama Hindu berdasarkan kepada himpunan pedoman spiritual yang ditemukan oleh orang yang berbeda-beda pada zaman yang berbeda-beda. Selama berabad-abad, pedoman itu diwariskan secara lisan dalam bentuk syair agar dapat dihafalkan, sampai akhirnya dituliskan. Selama berabad-abad, para resi menyaring ajaran tersebut dan memperluas dalil-dalilnya. Pada masa setelah Periode Weda dan menurut keyakinan Hindu masa kini, banyak pustaka Hindu tidak untuk ditafsirkan secara harfiah. Yang diutamakan adalah etika dan makna metaforis yang terkandung di dalamnya. Di antara pustaka suci tersebut, Weda merupakan yang paling tua, yang diikuti dengan Upanishad sebagai susastra dasar yang sangat penting dalam mempelajari filsafat Hindu. Sastra lainnya yang menjadi landasan penting dalam ajaran Hindu adalah Tantra, Agama, Purana, serta dua wiracarita, yaitu Ramayana dan Mahabharata. Bhagawadgita adalah ajaran yang dimuat dalam Mahabharata, merupakan susastra yang dipelajari secara luas, yang sering disebut sebagai intisari Weda. Banyak pustaka Hindu yang ditulis dalam bahasa Sanskerta. Pustaka-pustaka tersebut digolongkan menjadi dua kelas: Sruti dan Smerti. Sruti Sruti (artinya "apa yang didengar") terutama mengacu kepada kumpulan Weda, yang merupakan bentuk pustaka Hindu tertua. Banyak umat Hindu mengagungkan Weda sebagai kebenaran abadi yang diwahyukan kepada para resi purbakala, sementara umat yang lain tidak menyangkutpautkan penyusunan Weda dengan Tuhan atau seseorang. Umat Hindu meyakini kumpulan Weda sebagai pedoman bagi dunia spiritual, yang akan ada selama-lamanya, bahkan tetap ada jika seandainya tidak pernah diwahyukan kepada para resi. Umat Hindu memiliki kepercayaan demikian karena mengimani bahwa kebenaran spiritual dalam Weda bersifat kekal, yang dapat terus diungkapkan dengan cara-cara yang baru. Ada empat kitab Weda, yaitu Regweda (veda), Samaweda (Sāmaveda), Yajurweda (Yajurveda), dan Atharwaweda (Atharvaveda). Kitab Regweda adalah kitab Weda yang pertama dan terpenting. Setiap Weda dibagi menjadi empat bagian: yang utama—Weda yang baku—adalah Samhita (), yang menghimpun mantra-mantra. Tiga bagian lainnya membentuk seperangkat golongan suplemen bagi Samhita, biasanya dalam bentuk prosa dan dipercaya berusia lebih muda daripada . Adapun tiga bagian tersebut adalah Brahmana (), Aranyaka (), dan Upanishad. Dua bagian pertama disebut Karmakanda (; porsi ritual), sedangkan yang terakhir disebut Jnanakanda (; porsi pengetahuan). Kumpulan Weda berfokus kepada pelaksanaan upacara, sementara kumpulan Upanishad berfokus kepada pandangan spiritual dan ajaran filosofis, serta memperbincangkan Brahman dan reinkarnasi. Smerti Kitab-kitab Hindu yang tak termasuk Sruti digolongkan ke dalam Smerti (ingatan). Kitab Smerti yang terkenal yaitu wiracarita India (Itihasa), terdiri dari Mahabharata () dan Ramayana (). Itihasa adalah suatu bagian dari kesusastraan Hindu yang menceritakan kisah kepahlawanan para raja dan kesatria Hindu pada masa lampau dan dikombinasikan dengan filsafat keagamaan, mitologi, dan cerita tentang makhluk supernatural. Kitab Bhagawadgita () merupakan suatu bagian integral dalam Mahabharata, dan merupakan salah satu kitab suci Hindu yang masyhur. Kitab tersebut mengandung ajaran filosofis yang dinarasikan oleh Kresna—sebagai awatara Wisnu—kepada Arjuna, menjelang perang di Kurukshetra. Bhagawadgita terdiri dari delapan belas bab dan berisi ± 650 sloka. Setiap bab menguraikan jawaban-jawaban yang diajukan oleh Arjuna kepada Kresna. Jawaban-jawaban tersebut merupakan wejangan suci sekaligus pokok-pokok ajaran Weda. Akan tetapi, kitab yang termasuk Gita—kadang kala disebut Gitopanishad—sering kali digolongkan ke dalam Sruti, karena konteksnya bersifat Upanishad. Kitab-kitab Purana ()—yang menguraikan ajaran-ajaran Hindu melalui kisah-kisah yang gamblang—tergolong ke dalam Smerti. Purana memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman purba yang diyakini kebenarannya oleh umat Hindu. Kata Purana berarti "sejarah kuno" atau "cerita kuno". Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai sekitar tahun . Terdapat delapan belas kitab Purana yang disebut Mahapurana. Kitab lain yang tergolong ke dalam Smerti meliputi Dewimahatmya (), Tantra, Yogasutra, Tirumantiram, Siwasutra, dan Agama (). Selain itu, ada kitab Manusmerti, yang merupakan kitab hukum preskriptif yang mendasari aturan kemasyarakatan dan stratifikasi sosial yang kemudian menuntun masyarakat membentuk sistem kasta di India. Kitab Tantra memuat tentang cara pemujaan masing-masing aliran dalam agama Hindu. Kitab Tantra juga mengatur tentang pembangunan tempat suci Hindu dan peletakkan arca. Kitab Nitisastra memuat ajaran kepemimpinan dan pedoman untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Kitab Jyotisha merupakan kitab yang memuat ajaran sistem astronomi tradisional Hindu. Kitab Jyotisha berisi pedoman tentang benda langit dan peredarannya. Kitab Jyotisha digunakan untuk meramal dan memperkirakan datangnya suatu musim. Sejarah Periodisasi James Mill (1773–1836), dalam bukunya The History of British India (1817), membagi sejarah India menjadi tiga tahap, yaitu peradaban Hindu, Muslim, dan Britania. Periodisasi ini menuai kritik karena kesalahpahaman yang ditimbulkannya. Periodisasi lainnya memilah-milah menjadi periode kuno, klasik, pertengahan, dan modern. Smart dan Michaels tampaknya mengikuti periodisasi menurut Mill, sedangkan Flood dan Muesse mengikuti periodisasi yang terbagi menjadi periode kuno, klasik, pertengahan, dan modern. Periode-periode yang berbeda ditentukan sebagai masa Hinduisme Klasik: Smart menyatakan rentang waktu antara 1000 SM dan 100 M sebagai "praklasik". Itu merupakan periode formatif bagi Upanishad dan Brahmanisme, Jainisme, dan Buddhisme. Menurut Smart, "periode klasik" berlangsung dari 100 M hingga 1000 M, dan bertepatan dengan suburnya "Hinduisme Klasik", serta pertumbuhan dan kemunduran Buddha Mahayana di India. Menurut Michaels, rentang waktu antara 500 SM dan 200 SM adalah masa "Reformisme Asketis", sedangkan rentang waktu antara 200 SM dan 1100 M adalah masa "Hinduisme Klasik", karena adanya titik balik antara agama Weda dan agama Hindu. Muesse menyatakan perbedaan rentang waktu yang lebih jauh, yaitu antara 800 SM dan 200 SM, yang ia sebut sebagai "Periode Klasik". Menurut Muesse, beberapa konsep dasar agama Hindu, yaitu karma, reinkarnasi, serta pencerahan dan transformasi seseorang—yang tidak ditemui dalam agama Weda—berkembang pada periode tersebut. Agama-Agama Pra-Weda Ras manusia pertama yang menduduki India ( 40.000–60.000 tahun yang lalu, saat periode Paleolitik) adalah Australoid yang mungkin memiliki hubungan dengan penduduk asli Australia. Ada dugaan bahwa ras tersebut hampir punah atau terdesak oleh gelombang migrasi pada masa berikutnya. Setelah pendudukan oleh Australoid, maka ras Kaukasoid (meliputi bangsa Elamo-Dravida [ 4000 hingga ] dan Indo-Arya [ 2000 hingga ]) dan Mongoloid (Sino-Tibet) bermigrasi ke India. Bangsa Elamo-Dravida ada kemungkinan berasal dari Elam, kini merupakan wilayah Iran. Agama prasejarah tertua di India—yang mungkin meninggalkan jejaknya pada agama Hindu—berasal dari zaman mesolitik dan neolitik. Beberapa agama suku di India masih bertahan, mendahului dominansi agama Hindu, tapi tidak harus dianggap bahwa ada banyak kemiripan antara masyarakat suku pada zaman prasejarah dengan masa kini. Menurut antropolog Gregory Possehl, peradaban lembah sungai Indus (2600–1900 SM) mengandung titik pangkal yang logis, atau mungkin arbitrer, bagi beberapa aspek pada tradisi Hindu di kemudian hari. Agama pada masa tersebut mengandung pemujaan kepada Dewa Yang Mahakuasa, yang dibandingkan oleh beberapa ahli (terutama John Marshall) sebagai , dan mungkin sesosok Ibu Dewi, yang mendasari figur Sakti. Praktik-praktik lain dari zaman peradaban lembah sungai Indus yang berlanjut ke periode Weda meliputi pemujaan kepada air dan api. Akan tetapi, hubungan antara dewa-dewi dan praktik agama lembah sungai Indus dengan agama Hindu masa kini telah menjadi subjek perselisihan politis serta perdebatan para ahli. Periode Weda Periode Weda—yang berlangsung dari 1750 sampai 500 SM—disebut demikian karena berdasarkan agama berbasis Weda yang dianut oleh bangsa Indo-Arya, yang bermigrasi ke India barat daya setelah mundurnya peradaban lembah sungai Indus (ada kemungkinan dari stepa Asia Tengah). Bangsa ini membawa serta bahasa dan agama mereka. Agama mereka berkembang lebih jauh ketika bermigrasi ke dataran India Utara setelah 1100 SM dan menjadi pastoralis. Meskipun kepercayaan dan praktik pada masa Hinduisme Praklasik boleh jadi berasal dari bahan-bahan agama Proto-Indo-Eropa (yang masih hipotesis), sastra yang mendasari tradisi pada masa itu adalah Weda Samhita, sehingga periode tersebut dinamai demikian. Kitab tertua di antara sastra Weda tersebut adalah Regweda, yang diperkirakan telah disusun pada periode 1700–1100 SM. Sastra Weda memusatkan pemujaan kepada para dewa seperti Indra, Baruna, dan Agni, serta melangsungkan upacara Soma. Kurban dengan api, yang disebut yadnya () dilaksanakan dengan merapalkan mantra-mantra Weda. Sastra Weda dikodifikasi ketika bangsa Indo-Arya mulai menduduki dataran India Utara yang subur, kemudian melakukan transisi dari masyarakat penggembala menuju masyarakat agraris, sehingga kebutuhan akan organisasi yang lebih terstruktur mulai timbul. Masyarakat baru tersebut melibatkan penduduk yang lebih dahulu bermukim di dataran subur tersebut. Mereka dimasukkan ke dalam sistem warna menurut bangsa Arya, dengan otoritas politik dan keagamaan berada di tangan kaum brahmana dan kesatria. Selama Periode Weda Awal ( 1500–1100 SM), suku-suku penganut Weda merupakan suku penggembala, berkelana di sekitar India sebelah barat laut. Setelah 1100 SM, seiring ditemukannya besi, suku-suku penganut Weda berpindah ke dataran India Utara sebelah barat, dan mengadaptasi gaya hidup agraris. Bentuk-bentuk wilayah berdaulat yang belum sempurna mulai muncul, dan yang paling menonjol atau berpengaruh adalah kerajaan suku Kuru. Kerajaan tersebut merupakan ikatan kesukuan, yang kemudian berkembang menjadi masyarakat setingkat negara—yang pertama kali tercatat dalam sejarah Asia Selatan—sekitar 1000 M. Secara terang-terangan, mereka mengubah warisan budaya dari Periode Weda sebelumnya, mengumpulkan himne-himne Weda menjadi suatu himpunan, dan mengembangkan upacara-upacara baru yang menonjol dalam peradaban India sebagai upacara-upacara srauta, yang berkontribusi bagi "sintesis klasik" atau "sintesis Hindu". Pada abad ke-9 dan ke-8 SM terjadi penyusunan kitab-kitab Upanishad tertua. Upanishad membentuk suatu dasar teoretis bagi Hinduisme Klasik dan dikenal sebagai Wedanta (kesimpulan dari Weda). Kitab-kitab Upanishad kuno menangkal intensitas upacara-upacara yang kian bertambah. Spekulasi monistis yang beragam dari ajaran Upanishad disintesiskan menjadi suatu kerangka teistis dalam kitab suci Hindu Bhagawadgita. Etika dalam kitab-kitab Weda berdasarkan konsep satya dan reta. Satya adalah prinsip integrasi yang berakar pada kemutlakan. Reta adalah ungkapan dari satya, yang meregulasi dan mengkoordinasi jalannya alam semesta beserta segala sesuatu di dalamnya. Kesesuaian dengan reta akan memungkinkan sesuatu berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan penyimpangan akan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Istilah dharma sudah digunakan dalam filsafat-filsafat Brahmanis, yang dipandang sebagai aspek dari reta. Istilah reta juga dikenal dalam agama Proto-Indo-Iran, yaitu agama orang-orang Indo-Iran sebelum kehadiran kitab-kitab Weda (Indo-Aryan) dan Zoroastrianisme (Iran). Asha (aša) adalah istilah dalam bahasa Avesta yang mirip dengan ṛta dalam Weda. Kitab-kitab Weda merupakan pustaka bagi golongan atas, dan tidak semata-mata mengungkapkan gagasan atau praktik yang populer. Agama berbasis Weda pada periode selanjutnya hadir berdampingan dengan agama-agama lokal—seperti pemujaan Yaksa—dan ia sendiri merupakan hasil dari campuran antara kebudayaan Indo-Arya dengan Harrapa. Reformisme Asketis Peningkatan urbanisasi di India pada abad ke-7 dan ke-6 SM telah mendukung terjadinya gerakan asketis atau Sramana yang menentang fanatisme terhadap berbagai upacara. Mahavira ( 549–477 SM, pemuka Jainisme) dan Buddha Gautama ( 563–483 SM, penggagas tradisi Buddhisme) adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam gerakan tersebut. Menurut Heinrich Zimmer, Jainisme dan Buddhisme adalah bagian dari warisan kebudayaan pra-Weda, yang juga meliputi Samkhya dan Yoga: Dalam suatu bagian, tradisi Sramana mengajarkan konsep siklus kelahiran dan kematian (siklus reinkarnasi), konsep samsara, dan konsep pencarian kebebasan (dari reinkarnasi tersebut), yang menjadi karakteristik Hinduisme. James B. Pratt dalam bukunya The Pilgrimage of Buddhism and a Buddhist Pilgrimage menulis bahwa Oldenberg (1854–1920), Neumann (1865–1915), dan Radhakrishnan (1888–1975) percaya bahwa Tripitaka Buddhis mendapat pengaruh dari kitab-kitab Upanishad, sedangkan la Vallee Poussin menyatakan ketiadaan pengaruh apa pun, dan ahli lainnya menegaskan bahwa pada bagian-bagian tertentu, Sang Buddha menyatakan antitesis secara langsung kepada Upanishad. Hinduisme Klasik Periode Hinduisme Klasik diawali dengan periode Hinduisme Praklasik, dilanjutkan dengan zaman kejayaan Hindu pada masa Dinasti Gupta, lalu ditutup dengan periode Hinduisme Klasik Akhir. Periode Hinduisme Klasik ini disusul dengan kedatangan agama Islam ke Asia Selatan, lalu diikuti dengan pendirian aliran atau sekte dalam agama Hindu. Hinduisme Praklasik Pada periode dari 500 hingga 200 SM, dan 300 M, terjadi "sintesis Hindu", yang menyerap pengaruh-pengaruh Sramana dan Buddha, serta kemunculan tradisi bhakti dalam balutan Brahmanisme melalui pustaka Smerti. Sintesis ini timbul di bawah tekanan perkembangan agama Buddha dan Jainisme. Menurut Embree, beberapa tradisi keagamaan lainnya hadir berdampingan dengan agama berbasis Weda. Agama-agama pribumi tersebut akhirnya menemukan tempat di bawah naungan agama Weda. Ketika Brahmanisme mulai kehilangan pamornya dan harus bersaing dengan Buddhisme dan Jainisme, agama-agama yang populer mendapat kesempatan untuk menonjolkan ajarannya. Menurut Embree: Menurut Larson, para brahmana menanggapinya dengan asimilasi dan konsolidasi. Hal tersebut tercerminkan dalam pustaka Smerti yang mulai disusun pada periode itu. Kitab-kitab Smerti dari periode 200 SM–100 M mempermaklumkan kewenangan Weda, sehingga pengakuan terhadap kewenangan Weda menjadi kriteria utama untuk membedakan Hinduisme dengan aliran heterodoks yang menolak Weda. Sebagian besar gagasan dasar dan praktik Hinduisme Klasik berasal dari pustaka Smerti, yang kemudian menjadi inspirasi dasar bagi kebanyakan umat Hindu. Dua wiracarita India terkemuka—Ramayana dan Mahabharata—yang tergolong ke dalam Smerti, disusun dalam periode panjang selama akhir zaman Sebelum Masehi dan awal zaman Masehi. Pustaka tersebut mengandung cerita mitologis tentang para pemimpin dan peperangan pada zaman India Kuno, dan diselingi dengan filsafat dan ajaran agama. Sastra Purana yang disusun pada masa berikutnya mengandung cerita tentang para dewa-dewi, interaksi mereka dengan manusia, dan pertempuran mereka melawan para rakshasa. Kitab Bhagawadgita memperkuat keberhasilan konsolidasi agama Hindu, dengan memadupadankan gagasan-gagasan Brahmanis dan Sramana menjadi suatu kebaktian yang teistis. Pada awal zaman Masehi, beberapa mazhab filsafat Hindu dikodifikasikan secara formal, meliputi Samkhya, Yoga, Nyaya, Waisesika, Purwamimamsa, dan Wedanta. "Zaman Kejayaan" Selama periode ini, kekuasaan atas India disentralisasi, seiring dengan berkembangnya perdagangan ke negeri yang jauh, standardisasi prosedur legal, dan pemberantasan buta huruf. Buddhisme aliran Mahayana menyebar, sedangkan kebudayaan Brahmana ortodoks mulai disegarkan kembali di bawah perlindungan Dinasti Gupta, yang dipimpin para raja penganut Waisnawa. Kedudukan para brahmana diperkuat kembali dan kuil-kuil Hindu mulai didirikan sebagai dedikasi untuk dewa-dewi Hindu. Selama pemerintahan Dinasti Gupta, sastra Purana mulai ditulis, digunakan untuk menyebarkan ideologi keagamaan umum di kalangan masyarakat pribumi dan buta huruf yang menjalani akulturasi. Para raja Gupta melindungi tradisi Purana yang mulai berkembang demi perbawa wangsa mereka. Hal ini menyebabkan timbulnya Hinduisme-Puranis (Puranic Hinduism), yang berbeda dengan Brahmanisme sebelumnya yang mengacu pada Dharmasastra dan Smerti. Gerakan Bhakti muncul pada periode ini. Gerakan Bhakti merupakan perkembangan tradisi bhakti yang tumbuh sangat cepat, bermula di Tamil Nadu (India Selatan). Para Nayanar dari aliran Saiwa (abad ke-4 – ke-10) serta para Alwar dari aliran Waisnawa (abad ke-3 – ke-9) menyebarkan puisi dan tradisi bhakti ke berbagai penjuru India dari abad ke-12 hingga ke-18. Menurut P.S. Sharma, periode Gupta dan Harsha membentuk—dari segi intelektual—kurun waktu paling gemilang dalam perkembangan filsafat India, ketika filsafat Hindu dan Buddha tumbuh subur secara berdampingan. Carwaka, mazhab materialisme ateistis, tampil di India Utara sebelum abad ke-8. Hinduisme Klasik Akhir Setelah runtuhnya kemaharajaan Gupta dan Harsha, kekuasaan di India mengalami desentralisasi. Beberapa kerajaan besar mulai berdiri, dengan negeri taklukan yang sangat banyak. Kerajaan-kerajaan tersebut dipimpin dengan sistem feodal. Kerajaan yang lebih kecil bergantung pada kerajaan yang lebih besar. Maharaja sulit dijangkau, sangat diagungkan dan didewakan, sebagaimana yang digambarkan dalam mandala Tantra, dan kadang kala raja digambarkan sebagai pusat mandala. Perpecahan kekuasaan pusat juga mengarah kepada regionalisasi religiositas, serta persaingan religius. Kultus dan bahasa lokal lebih diutamakan, dan pengaruh Hinduisme-Brahmanis ritualistis (ritualistic Brahmanic Hinduism) berkurang. Gerakan rakyat dan kebaktian mulai bermunculan, seiring dengan [tumbuhnya] aliran Saiwa, Waisnawa, Bhakti, dan Tantra, meskipun pengelompokan menurut sekte hanya terjadi saat permulaan perkembangan aliran-aliran tersebut. Gerakan keagamaan berkompetisi untuk memperoleh pengakuan dari penguasa lokal. Agama Buddha kehilangan pamornya setelah abad ke-8, lalu mulai memudar di India. Hal tersebut tersirat dari penghentian ritus puja Buddhis di lingkungan istana-istana India pada abad ke-8, ketika dewa-dewa Hindu menggantikan peran Buddha sebagai pelindung kerajaan. Sastra Purana kuno disusun untuk menyebarkan ideologi keagamaan yang awam di kalangan masyarakat pribumi yang mengalami akulturasi. Seiring dengan dadal yang dialami Dinasti Gupta, tanah-tanah perawan dikumpulkan oleh para brahmana, yang tidak hanya menjamin keuntungan agraris dari eksploitasi tanah yang dimiliki para raja, tetapi juga memberikan status bagi kelas penguasa yang baru. Para brahmana menyebar ke berbagai penjuru India, berinteraksi dengan warga lokal yang menganut kepercayaan dan ideologi berbeda. Para brahmana menggunakan Purana untuk mengajak berbagai klan menjadi masyarakat agraris, serta mengikuti agama dan ideologi para brahmana. Menurut Flood, para brahmana yang mengikuti agama berbasis Purana kemudian dikenal sebagai Smarta, artinya orang yang bersembahyang berdasarkan Smerti, atau Pauranika, yaitu penganut Purana. Kepala suku dan warga lokal diserap ke dalam sistem warna, demi mengendalikan tindak tanduk kaum "kesatria dan sudra baru" tersebut. Kelompok-kelompok brahmana semakin besar dengan mengikutsertakan orang lokal, seperti pendeta dan rohaniwan lokal. Hal ini mengarah ke stratifikasi bagi kaum brahmana, sehingga ada golongan brahmana yang memiliki derajat lebih tinggi dibandingkan brahmana lainnya. Penarapan sistem kasta lebih sesuai bagi Hinduisme Puranis daripada aliran-aliran Sramana (Buddha atau Jaina). Pustaka Purana mencantumkan suatu riwayat silsilah yang luas sehingga dapat memberikan status kesatria baru bagi suatu golongan. Sementara itu, ajaran Buddha menggambarkan pemerintah sebagai suatu kontrak antara orang yang terpilih dengan rakyat, dan chakkavatti Buddhis adalah konsep yang berbeda dengan model penaklukkan yang dilakukan para kesatria dan kaum Rajput Hindu. Brahmanisme berdasarkan pustaka Dharmasastra dan Smerti mengalami transformasi radikal di tangan para penyusun Purana, mengakibatkan munculnya Hinduisme Puranis (Puranic Hinduism), bagaikan "raksasa" yang melangkahi "cakrawala keagamaan", yang kemudian melintangi segala agama-agama yang ada. Hinduisme Puranis merupakan sistem kepercayaan yang terdiri dari banyak bagian yang tumbuh dan meluas dengan menyerap dan memadukan gagasan-gagasan bertentangan dan berbagai tradisi pemujaan. Agama ini berbeda dengan Smarta yang menjadi pangkalnya. Perbedaan itu terletak pada ketenaran, pluralisme teologis, pluralisme sekte, pengaruh Tantra, dan pengutamaan bhakti. Banyak kepercayaan dan tradisi lokal yang diasimilasi ke dalam Hinduisme Puranis. Wisnu dan Siwa tampil sebagai dewa yang utama, berdampingan dengan Sakti/Dewi. Pemujaan kepada Wisnu akhirnya menimbulkan kultus Narayana, Jagatnata, Wenkateswara, dan lain-lain. Menurut Nath: Rama dan Kresna menjadi pujaan utama dalam tradisi bhakti, yang terutama diungkapkan dalam Bhagawatapurana. Tradisi pemujaan Kresna melibatkan beberapa kultus berbasis naga, yaksa, bukit, dan pepohonan. Siwa menyerap kultus-kultus lokal dengan menambahkan kata Isa atau Iswara pada nama dewa-dewa lokal, contohnya Buteswara, Hatakeswara, Candeswara. Dalam lingkungan keluarga raja pada abad ke-8, puja terhadap Buddha mulai tergantikan oleh puja terhadap dewa-dewi Hindu. Pada periode itu pula, Buddha dimasukkan sebagai salah satu awatara Wisnu. Mazhab Adwaita Wedanta yang non-dualistis—yang mendapat pengaruh agama Buddha—dirumuskan kembali oleh Adi Shankara dengan membuat sistematisasi karya-karya para filsuf pendahulunya. Pada masa kini, karena pengaruh Orientalisme Barat dan Perenialisme terhadap Neo-Wedanta India dan nasionalisme Hindu, Adwaita Wedanta mendapatkan sambutan yang luas dalam kebudayaan India dan di luar India sebagai contoh paradigmatis dari spiritualitas Hindu. Kehadiran Islam dan sekte Hindu Meskipun Islam sudah datang ke India sejak awal abad ke-7 (seiring dengan kedatangan para pedagang Arab dan penaklukan Sindhu), agama tersebut menjadi agama utama selama periode penaklukan Islam di Asia Selatan pada masa selanjutnya. Pada periode tersebut, agama Buddha memudar secara drastis, dan banyak umat Hindu pindah agama ke Islam. Banyak penguasa muslim beserta panglimanya, seperti Aurangzeb dan Malik Kafur yang menghancurkan tempat ibadah umat Hindu dan menindas kaum non-muslim; akan tetapi, beberapa penguasa muslim seperti Akbar bersikap lebih toleran. Agama Hindu mengalami reformasi besar-besaran karena pengaruh Guru Ramanuja yang terkemuka, serta Guru Madhwa, dan Sri Caitanya. Pengikut gerakan Bhakti beralih dari konsep Brahman yang abstrak—yang dianjurkan oleh filsuf Adi Shankara berabad-abad sebelumnya—dengan tradisi kebaktian yang lebih bersemangat terhadap pemujaan para awatara yang lebih mudah dibayangkan, terutama Kresna dan Rama. Menurut Nicholson, antara abad ke-17 dan ke-16, beberapa cendekiawan tertentu mulai menarik benang merah pada kanekaragaman ajaran filosofis dalam Upanishad, wiracarita, Purana, dan mazhab filsafat yang dikenal sebagai "enam sistem" (saddarsana) dari filsafat Hindu yang umum. Lorenzen menentukan bahwa asal mula identitas ke-Hindu-an yang khas berawal dari interaksi antara muslim dan umat Hindu, dan dari suatu proses pencarian jati diri yang membedakan diri dengan muslim, yang sudah dimulai sebelum 1800-an. Baik cendekiawan India ataupun Eropa—yang mempopulerkan istilah "Hinduisme" pada abad ke-19—telah mendapat pengaruh dari filsafat tersebut. Michaels menggarisbawahi bahwa historisasi muncul sebelum nasionalisme di kemudian hari, yang menyuarakan gagasan kejayaan agama Hindu dan masa lampau. Hinduisme masa kini Di tengah kekuasaan British Raj (penjajahan Inggris atas India), Renaisans Hindu mulai bangkit pada abad ke-19, yang memberi perubahan besar bagi pemahaman akan agama Hindu, baik di India ataupun di Barat. Indologi (disiplin ilmiah tentang kajian kebudayaan India dari sudut pandang Eropa) didirikan pada abad ke-19, dipimpin oleh para ahli seperti Max Müller dan John Woodroffe. Mereka memboyong filsafat dan pustaka Weda, Purana, dan Tantra ke Eropa. Para orientalis mencari-cari "hakikat" agama-agama di India, dan menemukannya pada pustaka Weda, sambil membuat gagasan bahwa "Hinduisme" adalah suatu kesatuan dari berbagai adat keagamaan dan gambaran populer mengenai ‘India yang mistis’. Gagasan tersebut diambil alih oleh beberapa gerakan reformasi Hindu seperti Brahmo Samaj, yang didukung untuk sesaat oleh Gereja Unitarian, bersama dengan gagasan Universalisme dan Perenialisme, yaitu gagasan bahwa seluruh agama memiliki dasar mistisisme yang sama. "Modernisme Hindu", dengan tokoh terkemuka seperti Vivekananda, Aurobindo, serta Radhakrishnan menjadi panutan dalam pemahaman populer mengenai agama Hindu. Tokoh Hindu yang berpengaruh pada abad ke-20 adalah Ramana Maharshi, B.K.S. Iyengar, Paramahansa Yogananda, Swami Prabhupada (pendiri ISKCON), Sri Chinmoy, dan Swami Rama, yang menerjemahkan, merumuskan ulang, dan memperkenalkan pustaka dasar agama Hindu bagi khalayak awam masa kini dengan imla yang baru, mengangkat pandangan tentang Yoga dan Wedanta di Dunia Barat, serta menarik pengikut baru dan perhatian masyarakat di India dan negara lainnya. Pada abad ke-20, agama Hindu juga mendapatkan keunggulan sebagai kekuatan politis dan acuan bagi jati diri bangsa India. Sejak pendirian Hindu Mahasabha pada 1910-an, banyak gerakan bertumbuh dengan perumusan dan perkembangan ideologi Hindutva pada dekade-dekade berikutnya; pendirian Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) pada tahun 1925; dan percabangan RSS—yang kemudian berhasil—yaitu Jana Sangha dan Bharatiya Janata Party (BJP) dalam politik pemilu pada masa pascakemerdekaan India. Religiositas Hindu juga memainkan peran penting dalam gerakan nasionalis. Pranata Caturwarna Masyarakat Hindu dikategorikan menjadi empat kelas, disebut warna, yaitu sebagai berikut: Brahmana: pendeta dan guru kerohanian Kesatria: bangsawan, pejabat, dan tentara Waisya: petani, pedagang, dan wiraswasta Sudra: pelayan dan buruh Kitab Bhagawadgita menghubungkan warna dengan kewajiban seseorang (swadharma), pembawaan (swabhāwa), dan kecenderungan alamiah (guṇa). Berdasarkan pengertian warna menurut Bhagawadgita, tokoh spiritual Hindu Sri Aurobindo membuat doktrin bahwa pekerjaan seseorang semestinya ditentukan oleh bakat dan kapasitas alaminya. Dalam kitab Manusmerti terdapat pengelompokan kasta-kasta yang berbeda. Mobilitas dan fleksibitas dalam warna menampik dugaan diskriminasi sosial dalam sistem kasta, sebagaimana yang dikemukakan oleh beberapa sosiolog, meskipun beberapa ahli tidak sependapat. Para ahli memperdebatkan apakah sistem kasta merupakan bagian dari Hinduisme yang diatur oleh kitab suci, ataukah sekadar adat masyarakat. Berbagai ahli berpendapat bahwa sistem kasta dibangun oleh rezim kolonial Britania. Menurut guru rohani Hindu Sri Ramakrishna (1836–1886): Menurut sastra Wedanta, orang yang berada di luar warna disebut "warnatita". Para ahli seperti Adi Sankara menegaskan bahwa tidak hanya Brahman yang melampaui seluruh warna, tapi seseorang yang dapat bersatu dengan-Nya juga dapat melampaui seluruh perbedaan dan pembatasan kasta-kasta. Jenjang kehidupan Secara tradisional, kehidupan umat Hindu terbagi menjadi empat atau caturasrama (empat fase atau empat tahapan). Bagian pertama dalam kehidupan seseorang adalah Brahmacari, yaitu masa menuntut ilmu. Tahap ini dilaksanakan sebelum masa kawin, untuk dapat berkontemplasi secara murni dan bijaksana di bawah bimbingan Guru, demi membangun pikiran dan fondasi spiritual. Tahap berikutnya adalah Grehasta, yaitu tahap membangun kehidupan rumah tangga, dilaksanakan dengan cara menikah dan memenuhi (kenikmatan indria) dan arta (kemakmuran). Setelah berumah tangga, kewajiban moral yang dilaksanakan meliputi: mengasuh anak, merawat orang tua, menghormati tamu dan orang suci. Setelah berumah tangga dalam jangka waktu tertentu, umat Hindu kemudian menempuh tahap Wanaprasta, yaitu masa pensiun atau masa melepaskan diri dari kesibukan duniawi. Tahap ini dapat dilaksanakan dengan cara menyerahkan tanggung jawab kepada keturunan, agar pensiunan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas keagamaan dan mengunjungi tempat-tempat suci. Tahap yang terakhir adalah Sannyasa, yaitu masa menghabiskan sisa hidup dengan melakukan tapa brata, atau berusaha melepaskan diri dari ikatan duniawi. Pelepasan tersebut dilakukan dalam rangka menemukan Tuhan, serta untuk mencari cara meninggalkan tubuh fana secara damai, agar mencapai suatu kondisi yang disebut moksa. Praktik keagamaan Praktik keagamaan Hindu biasanya bertujuan untuk mencari kesadaran akan Tuhan, dan kadang kala mencari anugerah dari para dewa. Maka dari itu, ada beragam praktik keagamaan dalam tubuh Hinduisme yang dimaksudkan untuk membantu seseorang dalam upaya memahami Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Persembahyangan Dalam banyak praktik keagamaan dan ritual, umat Hindu biasanya mengucapkan mantra. Mantra adalah seruan, panggilan, atau doa yang membantu umat Hindu agar dapat memusatkan pikiran kepada Tuhan atau dewa tertentu, melalui kata-kata, suara, dan cara pelantunan. Pada pagi hari, di tepi sungai yang dikeramatkan, banyak umat Hindu yang melaksanakan upacara pembersihan sambil melantunkan Gayatri Mantra atau mantra-mantra Mahamrityunjaya. Wiracarita Mahabharata mengagungkan japa (lagu-lagu pujaan) sebagai kewajiban terbesar pada masa Kaliyuga (zaman sekarang, ). Banyak aliran yang mengadopsi japa sebagai praktik spiritual yang utama. Praktik spiritual Hindu yang cukup populer adalah Yoga. Yoga merupakan ajaran Hindu yang gunanya melatih kesadaran demi kedamaian, kesehatan, dan pandangan spiritual. Hal ini dilakukan melalui seperangkat latihan dan pembentukan posisi tubuh untuk mengendalikan raga dan pikiran. Bhajan merupakan praktik pelantunan lagu-lagu pujian. Praktik ini memiliki bentuk beragam: dapat berupa mantra semata atau kirtan, atau berupa dhrupad atau kriti dengan musik berdasarkan raga dan tala menurut musik klasik India. Biasanya, bhajan mengandung syair untuk mengungkapkan cinta kepada Tuhan. Istilah tersebut sepadan dengan bhakti yang artinya "pengabdian religius", menyiratkan pentingnya bhajan bagi gerakan bhakti yang menyebar dari India bagian selatan ke seluruh subkontinen India pada masa Moghul. Penggalan cerita dari kitab suci, ajaran para orang suci, serta deskripsi para dewa telah menjadi subjek bagi pelaksanaan bhajan. Tradisi dhrupad, qawwali Sufi, dan kirtan atau lagu dalam tradisi Haridasi berkaitan dengan bhajan. Nanak, Kabir, Meera, Narottama Dasa, Surdas, dan Tulsidas adalah para pujangga bhajan terkemuka. Tradisi dalam bhajan seperti Nirguni, Gorakhanathi, Vallabhapanthi, Ashtachhap, Madhura-bhakti, dan Sampradya Bhajan dari India Selatan memiliki repertoar dan cara pelantunan masing-masing. Upacara Banyak umat Hindu dari berbagai aliran yang melaksanakan ritual keagamaan sehari-hari. Banyak umat Hindu yang melaksanakannya di rumah, tetapi pelaksanaannya berbeda-beda tergantung daerah, desa, dan kecenderungan umat itu sendiri. Umat Hindu yang saleh melaksanakan ritual sehari-hari seperti sembahyang subuh sehabis mandi (biasanya di kamar suci/tempat suci keluarga, dan biasanya juga diiringi dengan menyalakan pelita serta menghaturkan sesajen ke hadapan arca dewa-dewi), membaca kitab suci berulang-ulang, menyanyikan lagu-lagu pemujaan, meditasi, merapalkan mantra-mantra, dan lain-lain. Ciri menonjol dalam ritual keagamaan Hindu adalah pembedaan antara yang murni dan sudah tercemar. Ada aturan yang mengisyaratkan bagaimana kondisi-kondisi yang dikatakan tercemar atau tak murni lagi, sehingga pelaksana upacara harus melakukan pembersihan atau pemurnian kembali sebelum upacara dimulai. Maka dari itu, penyucian—biasanya dengan air—menjadi ciri umum dalam kebanyakan aktivitas keagamaan Hindu. Ciri lainnya meliputi kepercayaan akan kemujaraban upacara dan konsep pahala yang diperoleh melalui kemurahan hati atau keikhlasan, yang akan bertumpuk-tumpuk dari waktu ke waktu sehingga mengurangi penderitaan di kehidupan selanjutnya. Ritus dengan sarana api (yadnya) kini tidak dilakukan sesering mungkin, meskipun pelaksanaannya sangat diagungkan dalam teori. Akan tetapi, dalam upacara pernikahan dan pemakaman adat Hindu, pelaksanaan yadnya dan perapalan mantra-mantra Weda masih disesuaikan dengan norma. Beberapa upacara juga berubah seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, pada masa beberapa abad yang lalu, persembahan tarian dan musik sakral menurut kaidah Sodasa Upachara yang standar—sebagaimana tercantum dalam Agamashastra—tergantikan oleh persembahan dari nasi dan gula-gula. Peristiwa seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian melibatkan seperangkat tradisi Hindu yang terperinci. Dalam agama Hindu, upacara bagi "siklus kehidupan" meliputi Annaprashan (ketika bayi dapat memakan makanan yang keras untuk pertama kalinya), Upanayanam (pelantikan anak-anak kasta menengah ke atas saat mulai menempuh pendidikan formal), dan Śrāddha (upacara menjamu orang-orang dengan makanan karena bersedia melantunkan doa-doa kepada "Tuhan" agar jiwa mendiang mendapatkan kedamaian). Untuk perihal pernikahan, bagi sebagian besar masyarakat India, masa pertunangan pasangan muda-mudi serta tanggal dan waktu pernikahan ditentukan oleh para orang tua dengan konsultasi ahli perbintangan. Untuk perihal kematian, kremasi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kerabat mendiang, kecuali bila mendiang adalah sanyasin, hijra, atau anak di bawah lima tahun. Biasanya, kremasi dilakukan dengan membungkus jenazah dengan pakaian terlebih dahulu, lalu membakarnya dengan api unggun. Ahimsa Umat Hindu menganjurkan praktik ahimsa (; artinya "tanpa kekerasan") dan penghormatan kepada seluruh bentuk kehidupan karena mereka meyakini bahwa "percikan dari Tuhan" juga meresap ke dalam setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan dan hewan. Istilah ahimsa disebutkan dalam kitab-kitab Upanishad dan wiracarita Mahabharata. Ahimsa adalah yang pertama di antara lima yama (pancayamabrata; lima prinsip pengendalian diri) dalam Yogasutra Patanjali, dan menjadi prinsip pertama bagi seluruh anggota Warnasramadarma (brahmana, kesatria, waisya, dan sudra) menurut Manusmerti. Konsep ahimsa dalam Hinduisme tidak seketat agama Buddha dan Jainisme, karena jejak keberadaan praktik-praktik pengorbanan dapat ditelusuri dalam kitab-kitab Weda, contohnya mantra-mantra untuk kurban kambing (dalam Regweda), kurban kuda (Aswameda, dalam Yajurweda), dan kurban manusia (Purusameda, dalam Yajurweda), sedangkan dalam ritus Jyotistoma ada tiga hewan yang dikurbankan melalui upacara yang masing-masing disebut Agnisomiya, Sawaniya, dan Anubandya. Yajurweda dianggap sebagai Weda pengorbanan dan ritual, serta menyebutkan beberapa ritus pengurbanan hewan, contohnya mantra dan prosedur pengurbanan kambing putih kepada Bayu, seekor anak lembu kepada Saraswati, seekor sapi bertutul kepada Sawitr, seekor banteng kepada Indra, seekor sapi yang dikebiri kepada Baruna, dan lain-lain. Tanggapan yang menentang pelaksanaan kurban datang dari aliran Carwaka yang menuliskan kritik mereka dalam Barhaspatyasutra (abad ke-3 SM) sebagai berikut: Pada masa perkembangan Hinduisme dan Buddhisme di India, para raja Buddhis seperti Ashoka memengaruhi rakyatnya dengan larangan pelaksanaan kurban. Pada masa pemerintahan Ashoka, sebuah titah diberlakukan dan dituliskan pada sebuah batu, dengan kata-kata sebagai berikut: Dari sini, reaksi sosial berkenaan dengan kitab tata cara pengorbanan (Brahmana) dapat ditelusuri. Menurut Panini, ada dua macam Brahmana, yaitu Brahmana Lama dan Brahmana Baru. Dalam Brahmana Lama—seperti Aitareya Brahmana untuk Regweda—pengorbanan benar-benar dilakukan, tapi dalam Brahmana Baru seperti Shatapatha Brahmana, hewan kurban dilepaskan setelah terikat pada tiang pengorbanan. Hal ini merupakan reaksi dari kebangkitan agama-agama Sramana—seperti agama Buddha dan Jainisme—yang berakibat pada peletakan konsep ahimsa di kalangan praktisi kitab Brahmana. Vegetarianisme Sesuai dengan konsep ahimsa, maka banyak umat Hindu yang mengikuti vegetarianisme (tidak makan daging) demi menghormati bentuk kehidupan yang tingkatannya tinggi. Sejumlah umat justru pantang makan daging hanya pada hari-hari tertentu. Budaya makan juga bervariasi sesuai komunitas dan kawasan. Sebagai contoh, beberapa kasta memiliki sedikit penganut vegetarianisme, sedangkan masyarakat pesisir cenderung bergantung kepada masakan laut. Perkiraan jumlah lakto-vegetarian di India (mencakup umat seluruh agama di sana) bervariasi antara 20% dan 42%. Dalam agama Hindu, kemurnian makanan bersifat sangat penting karena ada keyakinan bahwa makanan mencerminkan tiga kualitas sifat (triguna) yang umum, yaitu: kesucian (satwam), semangat (rajas), dan kelambanan (tamas). Maka dari itu, aturan makan yang sehat akan menjadi sesuatu yang turut membersihkan hati seseorang. Berdasarkan alasan tersebut, umat Hindu dianjurkan untuk menghindari atau meminimalkan konsumsi makanan yang tidak meningkatkan kebersihan hati. Beberapa contoh makanan yang dimaksud adalah bawang merah dan bawang putih, yang diyakini mengandung sifat rajas (keadaan yang dicirikan oleh sifat suka menentang dan egois), serta daging (daging dari hewan apa pun), yang diyakini mengandung sifat tamas (keadaan yang dicirikan oleh kemarahan, kerakusan, dan iri hati). Vegetarianisme dianjurkan oleh sejumlah aliran Hinduisme—meliputi Waisnawa dan Saiwa—yang melarang pengorbanan hewan, tetapi tidak dianjurkan oleh aliran Hinduisme yang mengizinkan pengorbanan hewan. Pada umumnya, pengorbanan hewan dilakukan oleh umat Hindu dari aliran Sakta, (beberapa) komunitas Hindu dari golongan sudra dan kesatria, penganut aliran Hinduisme di India Timur, serta penganut aliran Hinduisme di Asia Tenggara. Pada umumnya, umat Hindu yang mengonsumsi daging tidak akan mau memakan daging sapi. Dalam masyarakat Hindu, sapi dipercaya sebagai pengasuh manusia serta merupakan figur keibuan, dan mereka menghormatinya sebagai lambang kasih tak bersyarat. Maka dari itu, praktik penyembelihan sapi dilarang secara resmi di hampir seluruh negara bagian di India. Pada masa kini, ada banyak kelompok keagamaan Hindu yang menekankan praktik vegetarianisme yang ketat. Salah satu contoh yang terkenal adalah gerakan ISKCON (International Society for Krishna Consciousness), yang mewajibkan pengikutnya untuk tidak hanya pantang makan daging (termasuk ikan dan unggas), tetapi juga menghindari sayuran/tumbuhan tertentu yang dianggap dapat memberikan pengaruh negatif, seperti bawang merah, bawang putih, dan jamur. Contoh yang kedua adalah gerakan Swaminarayan. Pengikut gerakan ini juga sangat setia untuk tidak mengkonsumsi daging, telur, dan ikan. Pertapaan Sejumlah umat Hindu memilih untuk hidup sebagai petapa (Sanyāsa) dalam upaya mencapai "moksa" ataupun bentuk kesempurnaan spiritual lainnya. Para petapa berkomitmen untuk hidup sederhana, tidak berhubungan seksual, tidak mencari harta duniawi, serta berkontemplasi tentang Tuhan. Petapa Hindu disebut sanyasin, sadu, atau swāmi, sedangkan yang wanita disebut sanyāsini. Orang yang melepaskan diri dari ikatan duniawi memperoleh respek yang tinggi dalam masyarakat Hindu karena egoisme dan ikatan duniawi yang mereka lepaskan menjadi inspirasi bagi umat yang masih berkeluarga untuk berjuang dalam pengendalian pikiran. Beberapa petapa tinggal di tempat suci atau asrama, sedangkan yang lainnya berkelana dari satu tempat ke tempat lain dengan keyakinan bahwa hanya Tuhan yang dapat memenuhi keinginan mereka. Bagi umat Hindu awam, menyediakan makanan dan kebutuhan untuk para petapa atau sadu merupakan jasa yang sangat besar. Sebaliknya, para sadu menerimanya dengan rasa hormat dan simpati—tanpa memedulikan orang miskin atau kaya, baik atau jahat—tanpa perlu memuji, mencela, menunjukkan rasa senang, ataupun sedih. Tempat suci Tempat suci atau tempat peribadatan umat Hindu pada umumnya disebut kuil. Beberapa istilah lokal untuk menyebut tempat suci Hindu meliputi candi, pura, mandir, devasthana, ksetram, dharmakshetram, koil, deula, wat, balai basarah, dan bale keramat. Pembangunan kuil dan tata cara persembahyangan diatur dalam beberapa kitab berbahasa Sanskerta yang disebut Agama, yang berhubungan dengan dewa-dewi individual. Ada perbedaan substansial dalam arsitektur, adat, ritual, dan tradisi mengenai kuil di berbagai wilayah India. Umat Hindu dapat menyelenggarakan puja (persembahyangan atau kebaktian) di rumah atau kuil. Untuk peribadatan di rumah, biasanya umat Hindu membuat kamar suci atau kuil kecil dengan ikon atau altar yang didedikasikan bagi dewa atau dewi tertentu (istadewata), misalnya Kresna, Ganesa, Durga, dewa-dewi lokal, atau entitas lainnya yang dihormati (misalnya leluhur atau roh pelindung). Umat Hindu melakukan persembahyangan melalui suatu murti atau pratima, dapat berupa arca, lingga, atau sesuatu lainnya—sebagai lambang dari dewa yang dipuja—yang disakralkan/disucikan terlebih dahulu melalui suatu upacara. Biasanya, bangunan kuil didedikasikan sebagai tempat pemujaan kepada suatu dewa utama beserta dewa-dewi sekunder yang terkait. Adapula bangunan kuil yang didedikasikan untuk beberapa dewa sekaligus. Bagi sebagian besar umat Hindu di India, mengunjungi kuil bukanlah suatu kewajiban, dan banyak umat yang mengunjungi kuil hanya pada saat ada perayaan/hari raya. Murti atau pratima dalam kuil berperan sebagai medium antara umat dan Tuhan. Pencitraan murti dianggap sebagai perwakilan atau manifestasi dari Tuhan, sebab umat Hindu meyakini bahwa Tuhan ada di mana-mana. Meskipun demikian, ada golongan umat Hindu yang tidak melakukan persembahyangan dengan murti dalam bentuk apa pun; contoh yang terkemuka adalah aliran Arya Samaj. Simbolisme Dalam agama Hindu ada aturan tentang simbolisme dan ikonografi untuk ditampilkan dalam karya seni, arsitektur, dan pustaka yang disakralkan. Makna simbol-simbol tersebut dicantumkan dalam kitab suci, mitologi, serta tradisi masyarakat. Suku kata om (yang melambangkan Parabrahman) dan swastika (yang melambangkan keberuntungan) telah berkembang (dalam sejarahnya) sebagai lambang bagi agama Hindu, sedangkan petanda lainnya seperti tilaka memberi ciri mengenai aliran atau kepercayaan yang dianut. Umat Hindu juga menyangkutpautkan beberapa simbol—meliputi bunga teratai (padma), cakra, dan veena—dengan dewa-dewi tertentu. Keterangan Lihat pula Agama Hindu dan Buddha dari A - Z Catatan kaki Daftar pustaka Pranala luar Weda, Kitab Suci Hindu Parisadha Hindu Dharma Indonesia "Hinduism". Encyclopædia Britannica Online. Hindu Philosophy and Hinduism, IEP, Shyam Ranganathan, York University. All About Hinduism by Swami Sivananda (pdf) , The Divine Life Society. What is Hinduism? , editor majalah Hinduism Today. Hinduism outside India , A Bibliography, Harvard University (The Pluralism Project). What's in a Name? Agama Hindu Bali in the Making Michel Picard, Le CNRS (Paris, France) Riset tentang Hinduisme The Oxford Center for Hindu Studies, University of Oxford Latest issue of The Journal of Hindu Studies, Oxford University Press Latest issue of the International Journal of Hindu Studies, Springer Latest issue of The Journal of Hindu-Christian Studies, Butler University Latest issue of The Journal of Indo-Judaic Studies, Florida International University Latest issue of the International Journal of Dharma Studies, Springer (Topical publications on Hinduism, other Indic religions) Kepercayaan Agama Utama
14,300
4534
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra
Sumatra
Sumatra (kata tidak baku: Sumatera) adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk pulau ini sekitar 57.940.351 (sensus 2018). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas"). Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūmi (bahasa Sanskerta, berarti "tanah emas") dan bhūmi mālayu ("Tanah Melayu") untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini. Etimologi Asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan Kerajaan Samudra (terletak di pesisir timur Aceh). Diawali dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko ke negeri tersebut pada tahun 1345, dia melafalkan kata Samudra menjadi Shumathra, dan kemudian menjadi Sumatra, selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang. Nama asli Sumatra, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah Pulau Ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindua Mato dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatra. Seorang musafir dari Tiongkok yang bernama I-tsing (634-713) yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatra dengan nama chin-chou yang berarti "negeri emas". Emas menjadi daya tarik para pendatang di pulau Sumatra.. Dalam berbagai prasasti, Sumatra disebut dalam bahasa Sanskerta dengan istilah: Suwarnadwipa ("pulau emas") atau Suwarnabhumi ("tanah emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa. Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama "Serendib" (tepatnya: "Suwarandib"), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa. Di kalangan bangsa Yunani purba, Sumatra sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatra, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus. Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatra. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatra. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditas mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi. Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), pasal 9, diterangkan bahwa Salomo raja Israel menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan dia. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya”. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatra (Gunung Ophir di Pasaman Barat, Sumatera Barat yang sekarang bernama Gunung Talamau?). Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatra dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi Sulaiman a.s. Samudra menjadi Sumatra Kata yang pertama kali menyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang raja Sriwijaya Haji Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"), berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke China pada tahun 1017. Pendapat lain menyebutkan nama Sumatra berasal dari nama Samudra, kerajaan di Aceh pada Abad ke-13 dan Abad ke-14. Para musafir Eropa sejak Abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang disebut Borneo, dari nama Brunei, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis. Peralihan Samudra (nama kerajaan) menjadi Sumatra (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pordenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau. Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudra Hindia dan di sana tertulis pulau "Samatrah". Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama "Camatarra". Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama "Samatara", sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama "Samatra". Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu "Camatra", dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya "Camatora". Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: "Somatra". Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: "Samoterra", "Samotra", "Sumotra", bahkan "Zamatra" dan "Zamatora". Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake Abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatra Sejarah Kerajaan maritim dan komersial Sriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah. Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalam Prasasti Hujung Langit Yuwaraja pada Abad ke-9 Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia. Kerajaan ini berasal dari Sumatera Selatan Batu Brak menguasai Selat Malaka, kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan Cina dan India. Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India. Chola kerajaan India yang pada Abad ke-10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau Jawa. Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara Asia Selatan dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di Palembang, menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awal Abad ke-12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang pada Abad ke-13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan Kerajaan Majapahit di Jawa segera mendominasi panggung Politik Indonesia, di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal. Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra. Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam, pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia. Penduduk Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialah Batak, Minangkabau, Aceh, Lampung, Karo, Nias, Rejang, Komering, Gayo, Enggano, Mentawai, Devayan dan suku-suku lainnya. Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam,Pekan Baru, Palembang dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis pendatang seperti Jawa, Banjar, Sunda, Tionghoa dan India. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian merupakan penganut ajaran Kristen Protestan maupun Katolik, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir termasuk sebagian wilayah lainya di Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha dan Konghucu utamanya dianut oleh orang-orang Tionghoa. Berikut adalah 11 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya) Transportasi Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan. Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata. Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang. Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim), Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung). Ekonomi Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatra ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing. Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah: Arun (Aceh), menghasilkan gas alam. Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi. Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara. Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara. Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi. Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit. Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam. Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah. Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit. Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen. Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara. Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini. Selain kota Medan, kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah: Palembang, Sumatera Selatan Bandar Lampung, Lampung Pekanbaru, Riau Batam, Kepulauan Riau Padang, Sumatera Barat Geografis Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), Way Semaka, Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat) dan Ketahun (Bengkulu). Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif Gunung Pesagi, maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi dan Talang (Sumatera Barat), Gunung Dempo (Sumatera Selatan), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatra juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) Danau Suoh dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan). Gunung-gunung di Sumatra yang berketinggian di atas 2.500 meter dpl Gunung Bandahara, Aceh (3.030 m) Gunung Dempo, Sumatera Selatan (3.159 m) Gunung Geureudong, Aceh (2.885 m) Gunung Kerinci, Jambi (3.805 m) Gunung Leuser, Aceh (3.172 m) Gunung Marapi, Sumatera Barat (2.891 m) Gunung Perkison, Aceh (2.828 m) Gunung Singgalang, Sumatera Barat (2.877 m) Gunung Talamau, Sumatera Barat (2.912 m) Gunung Talang, Sumatera Barat (2.597 m) Administrasi Provinsi Pemerintahan di Sumatra dibagi menjadi 10 provinsi. Kota besar Berikut 15 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi tahun 2019 (Kemendagri) . Kota inti menurut jumlah penduduk Bahasa Budaya Lihat pula Daftar bahasa di Sumatra Daftar gunung di Sumatra Kerajaan-kerajaan di Sumatra Referensi Pranala luar Sejarah tentang Sumatra Kepulauan Sunda Besar Pulau di Indonesia
2,104
4535
https://id.wikipedia.org/wiki/Timur%20Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Kadang kala disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur, dan Kaukasus dan/atau Asia Tengah di sebelah utara. Media, dan beberapa organisasi internasional (seperti PBB) umumnya menganggap wilayah Timur Tengah adalah wilayah Asia Barat Daya (termasuk Siprus dan Iran) ditambah dengan Mesir. Wilayah tersebut mencakup beberapa kelompok suku, dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi, dan suku Turki. Bahasa utama yaitu: bahasa Persia, Bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi dan bahasa Turki. Kebanyakan sastra barat mendefinisikan Timur Tengah sebagai negara-negara di Asia Barat Daya, dari Iran (Persia) ke Mesir. Mesir dengan semenanjung Sinainya yang berada di Asia umumnya dianggap sebagai bagian dari Timur Tengah, walaupun sebagian besar wilayah negara itu secara geografi berada di Afrika Utara. Sejak pertengahan abad ke-20, Timur Tengah telah menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan. Timur Tengah mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah besar, dan merupakan tempat kelahiran, dan pusat spiritual Islam, Kristen, Yahudi. Batas Istilah 'Timur Tengah' mengarah kepada wilayah budaya, jadi tidak mempunyai batas tertentu. Secara garis besar, Timur Tengah dibatasi oleh negara Iran di bagian timur, Turki di bagian utara, dan Mesir di bagian barat. Kebalikan dari apa yang dibawakan oleh media massa, tidak semua negara di Timur Tengah didominasi oleh bangsa Arab yang beragama Islam, dan kehadiran bahasa Arab bukan penunjuk bahwa negara tersebut adalah bagian dari Timur Tengah. Dari 16 negara yang termasuk dalam definisi umum wilayah tersebut yang mayoritas berbahasa Arab ada 12 negara, sementara 8 negara yang umumnya dianggap sebagai bagian dari Dunia Arab berada di luar definisi wilayah umum Timur Tengah. Definisi yang umum dipakai yaitu wilayah yang terdiri dari: (hanya diakui oleh satu negara di dunia) Definisi lebih luas mencakup beberapa negara di Afrika Barat, Timur dan Utara beserta Asia Selatan dan Asia Tengah yang dimasukkan murni karena hal politik, yakni menurut definisi yang dikemukakan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang mengklasifikasikan "Timur Tengah Raya" sebagai seluruh negara di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang menganut agama Islam: (hanya diakui oleh sebagian negara-negara di dunia) Erosentrisme Beberapa telah mengkritik istilah 'Timur Tengah' karena Erosentrisme. Wilayah ini terletak di timur Eropa barat. Bagi India, wilayah ini terletak di barat; bagi Rusia terletak di selatan. Penggunaan kata 'Tengah' juga telah menyebabkan kebingungan bagi sebagian orang. Sebelum Perang Dunia I, 'Timur Dekat' digunakan Inggris untuk menunjuk ke daerah Balkan dan Kekhalifahan Utsmani, sedangkan 'Timur Tengah' untuk Persia, Afganistan, dan Asia Tengah, Turki, dan Kaukasus. Sedangkan 'Timur Jauh' menunjuk ke negara-negara 'Asia Timur', seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong, dan lain lain Dengan hilangnya Kekhalifahan Utsmani pada 1924, 'Timur Dekat' hampir hilang dalam penggunaan umum, sedangkan 'Timur Tengah' digunakan untuk menunjuk ke negara-negara Islam. Namun penggunaan 'Timur Dekat' tetap digunakan oleh beberapa disiplin akademi, termasuk arkeologi dan sejarah kuno. Kritikan Erosentrisme juga berhubungan dengan fakta bahwa Timur, dan Barat didefinisikan dalam hubungannya dengan garis lintang relatif terhadap Meridian Utama atau Meridian Greenwich. Ini dikarenakan standar kartografi Britania yang diterima luas pada 1884 dalam Konferensi Meridian Internasional. Lihat pula Timur Dekat Timur Jauh Timor Tengah Utara, kabupaten di Indonesia Timor Tengah Selatan, kabupaten di Indonesia Timur Tengah Raya, definisi Timur Tengah versi G8 Pranala luar Timur Tengah - Council on Foreign Relations Departemen Timur Tengah - Perpustakaan Universitas Chicago
607
4538
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
Kartini
Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat () atau sering disebut dengan gelarnya sebelum menikah: Raden Ajeng Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa. Ia mempunyai tanggal lahir yang sama seperti dr. Radjiman Wedyodiningrat, yakni sama-sama lahir pada 21 April 1879. Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda. Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan. Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa. Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan bangsa Indonesia. Biografi Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS). Di sini Kartini belajar bahasa Belanda. Namun, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena harus dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft. Ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tetapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Selain itu, Kartini juga membaca De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus dan karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda. Oleh orang tuanya, Kartini dijodohkan dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Anak satu-satunya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihan Kartini, belakangan didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan tanah air, Kartini mengemukakan ide-ide pembaruan masyarakat yang melampaui zamannya melalui surat-suratnya yang bersejarah. Cita-citanya yang tinggi dituangkan dalam surat-suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang Belanda di luar negeri, seperti Tuan EC Abendanon, Ny MCE Ovink-Soer, Zeehandelaar, Prof Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol, dan Ny HG de Booij-Boissevain. Surat-surat Kartini diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armijn Pane pada 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Surat-surat Setelah Kartini wafat, Jacques Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini. Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda. Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul "Ibu Kita Kartini". Lagu tersebut menggambarkan inti perjuangan wanita untuk merdeka. Pemikiran Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air). Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu. Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi. Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini. Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi. Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku. Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara. Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan. Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit. Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia. Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya. Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900–1904Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap. Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie. Panggil Aku Kartini Saja Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya. Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht. Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian. Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno. Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903 Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903. "Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi. Kontroversi Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda. Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika, dan lain-lain. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional. Kematian Kartini yang mendadak juga menimbulkan spekulasi negatif bagi sebagian kalangan. Seperti diketahui dalam sejarah, Kartini meninggal pascamelahirkan, tepatnya empat hari setelah melahirkan. Ketika Kartini, mengandung bahkan sampai melahirkan, dia tampak sehat walafiat. Hal inilah yang mengandung kecurigaan. Efatino Febriana, dalam bukunya Kartini Mati Dibunuh, mencoba menggali fakta-fakta yang ada sekitar kematian Kartini. Bahkan, dalam akhir bukunya, Efatino Febriana berkesimpulan, kalau kartini mamang mati karena sudah direncanakan. Demikian pula Sitisoemandari dalam buku Kartini, Sebuah Biografi, menduga bahwa Kartini meninggal akibat permainan jahat dari Belanda. Permainan jahat dari Belanda ingin agar Kartini bungkam dari pemikiran-pemikiran majunya yang ternyata berwawasan kebangsaan. Ketika Kartini melahirkan, dokter yang menolongnya adalah Dr van Ravesten, dan berhasil dengan selamat. Selama 4 hari pascamelahirkan, kesehatan Kartini baik-baik saja. Empat hari kemudian, dr van Ravesten menengok keadaan Kartini, dan ia tidak khawatir akan kesehatan Kartini. Ketika Ravesten akan pulang, Kartini dan Ravesten menyempatkan minum anggur sebagai tanda perpisahan. Setelah minum anggur itulah, Kartini langsung sakit dan hilang kesadaran, hingga akhirnya meninggal dunia. Sayangnya, pada saat itu tak ada autopsi. Meski demikian, pihak keluarga tidak mempedulikan desas-desus yang muncul terkait kematian Kartini, melainkan menerima peristiwa itu sebagai takdir Yang Mahakuasa. Sementara pendapat yang berbeda yang dinyatakan oleh para dokter modern pada era sekarang. Para dokter berpendapat Kartini meninggal karena mengalami preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Namun, hal ini juga tidak bisa dibuktikan karena dokumen dan catatan tentang kematian Kartini tidak ditemukan. Peringatan Hari Kartini Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Pemerintahan Orde Lama Soekarno mendeklarasikan 21 April sebagai Hari Kartini untuk mengingatkan perempuan bahwa mereka harus berpartisipasi dalam "wacana negara hegemonik pembangunan". Namun, setelah tahun 1965, pemerintahan Orde Baru Soeharto mengubah citra Kartini dari emansipator wanita radikal menjadi citra yang menggambarkannya sebagai istri yang patuh dan putri yang patuh, "sebagai hanya seorang wanita berpakaian kebaya yang bisa memasak." Pada kesempatan itu, yang dikenal sebagai Hari Ibu Kartini, "gadis-gadis muda harus mengenakan jaket ketat yang pas, kemeja batik, gaya rambut yang rumit, dan perhiasan berornamen ke sekolah, yang seharusnya meniru pakaian Kartini tetapi dalam kenyataannya, mengenakan pakaian ciptaan, dan ansambel yang lebih ketat daripada yang pernah dia lakukan." Melodi "Ibu Kita Kartini" oleh W. R. Supratman: Perangko Peringatan 100 tahun Kartini pada tahun 1979 diabadikan melalui seri perangko Republik Indonesia Nama jalan di Belanda Utrecht: Di Utrecht Jalan R.A. Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu jalan utama, berbentuk 'U' yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto. Venlo: Di Venlo Belanda Selatan, R.A. Kartinistraat berbentuk 'O' di kawasan Hagerhof, di sekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Wibaut. Amsterdam: Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Di sekitarnya adalah nama-nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi dalam sejarah: Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards. Haarlem: Di Haarlem jalan Kartini berdekatan dengan jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke jalan Chris Soumokil presiden kedua Republik Maluku Selatan. Dalam budaya populer Film R.A. Kartini (1982) Film Surat Cinta untuk Kartini (2016) — film fiksi berlatar sejarah. Kartini diperankan oleh Rania Putri Sari. Film Kartini (2017) — Kartini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Galeri foto Catatan Referensi Pranala luar Buku-Buku yang Dibaca Kartini, Dari Karya Multatuli Hingga Perempuan dan Sosialisme Kartini, Pejuang Kemajuan Wanita Letters of a Javanese Princess Stichting Kartini Pahlawan nasional Indonesia Tokoh pendidikan Indonesia Tokoh wanita Tokoh Jawa Tokoh Jawa Tengah Tokoh dari Jepara
3,188
4539
https://id.wikipedia.org/wiki/P.%20Ramlee
P. Ramlee
P. Ramlee atau nama sebenarnya Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh () adalah seorang aktor Malaysia pada tahun 1950-an. Ayahnya berasal dari Lhokseumawe (Aceh) yang menikahi Che Mah Hussein pada tahun 1925 di Kubang Buaya, Butterworth, Malaysia. Ramlee menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu Kampung Jawa dan kemudian ke Francis Light School. Setelah itu, Ramlee melanjutkan pendidikannya di Penang Free School hingga meletusnya Perang Dunia II. Berawal dari bermain ukelele, P. Ramlee kemudian beralih ke alat musik gitar dan biola di bawah bimbingan Kamaruddin (pemimpin brass band di Penang Free School). Ramlee kemudian bergabung dalam Orkes Teruna Sekampung dan kemudian Sinaran Bintang Sore. Dia pernah menjadi juara lomba nyanyi yang diselenggarakan Radio Pulau Pinang pada tahun 1947 dan terpilih sebagai Bintang Penyanyi Utama Malaya. Dalam lomba tersebut, Ramlee menggunakan huruf "P" (untuk Puteh) di awal namanya dan sejak saat itu nama P. Ramlee terus melekat hingga akhir hayatnya. Film pertama yang dibintangi P. Ramlee adalah Chinta (1948) dengan peran sebagai penjahat dan penyanyi latar. Kesuksesannya terus berlanjut dan berperan dalam 27 buah film antara tahun 1948 hingga 1955. P. Ramlee meninggal dunia pada tanggal 29 Mei 1973 saat berusia 44 tahun. Untuk mengenang jasanya, Yang Dipertuan Agung Malaysia memberikan penghargaan Bintang Kebesaran Darjah Panglima Setia Mahkota pada tahun 1990 dan menambahkan gelar Tan Sri pada nama Ramlee. Data dan Fakta Penang 1929 Dilahirkan pada pagi Hari Raya Idul Fitri, Penang, Malaysia (22 Maret 1929) 1945 Tampil bersama "Teruna Sekampong" di Penang, Malaysia Juara ketiga pada Kontes Lagu Radio Penang, Malaysia 1946 Tampil bersama "Orkes Mutiara" di Penang Juara kedua Kontes Lagu Radio Penang Bersama grupnya "Pemuda Indonesia Keronchong Party", ia tampil sebagai kampiun Kontes Keroncong di Malaysia (Mei 1946). 1947 Mulai menggunakan nama "P Ramlee" Juara pertama pada Kontes Lagu Radio, Penang, Malaysia 1948 Tampil bersama grup "Pancaragam Mustika" di Penang, Malaysia Sutradara film B S Rajhans dari Malay Film Productions mengajak P Ramlee untuk bermain film di sela-sela penampilannya di Malay Agriculture Show di Butterworth, Penang (1 Jun 1948) Singapura 8 Ags Hijrah ke Singapura pada Hari Raya Idul Fitri untuk bergabung dengan Malay Film Productions 31 Okt Memulai debut sebagai aktor pada film berjudul "Chinta" 1949 Tampil bersama "Kembang Murni Keronchong Party" di Singapura Berlakon di film "Noor Asmara" (13 April) Aktor film "Nasib" (25 Juli) Aktor film "Nilam" (28 September) bersama dengan Siput Sarawak dan Siti Zainab binti Kimpal 1950 Menikah dengan Junaidah Daeng Harris Aktor film "Rachun Dunia" (dirilis 16 Feb 1950) Aktor film "Bakti" (dirilis 3 Apr 1950) Aktor film "Takdir Illahi" (dirilis 19 Sep 1950) Aktor film "Aloha" 1951 Aktor film 'Penghidupan' (dirilis 23 Mei 1951) Aktor film "Sejoli" (dirilis 19 Jun 1951) Aktor film "Juwita" (dirilis 12 Oct 1951) 1952 Aktor film "Antara Senyum Dan Tangis" (27 Feb 1952) Aktor film "Anjoran Nasib" (19 Apr 1952) Aktor film "Patah Hati" (2 Ags 1952) Aktor film "Sedarah" (30 Ags 1952) Aktor film "Miskin" (30 Nov 1952) 1953 Tampil sebagai "Bintang Radio Lelaki" pada kontes Lagu Radio Malaysia Putera pertamanya dari istri Junaidah, lahir dan diberi nama Mohd Nasir Aktor film "Putus Harapan" (2 Mar 1953) Aktor film "Ibu" (13 Jun 1953) Aktor film "Hujan Panas" (15 Ags 1953) Aktor film "Siapa Salah" (7 Nov 1953) 1954 Bercerai dengan Junaidah Daeng Harris Putera keduanya dari Junaidah lahir. Bocah itu diberinama Arfan. Aktor film "Panggilan Pulau" (4 Juli 1954) Aktor film "Perjodohan" (24 Juli 1954) Aktor film "Merana" (27 Nov 1954) 1955 Menikah dengan Noorizan Mohd Noor (6 Feb 1955) Aktor film "Abu Hassan Penchuri" (2 Mei 1955) Sutradara dan aktor film "Penarek Becha (30 Okt 1955) 1956 Aktor film "Hang Tuah" (28 Jan 1956) Memenangkan "Best Music Score" dan "Best Supporting Actress" (Zaiton dalam film "Hang Tuah") pada Festival Film Asia ke-3 di Hong Kong (Mei 1956) Sutrada dan aktor film 'Se Merah Padi' (14 Juli 1956) Aktor dalam "Anak-ku Sazali" (27 Oct 1956) 1957 Memenangkan kategori "Aktor Pria Terbaik" dan "Aktor cilik Terbaik" (Tony Castillo dalam film "Anak-ku Sazali") pada Festival Film Asia ke-4 di Tokyo (Mei 1957) Sutradara Film "Pancha Delima" (7 Jul 1957) Sutrada dan aktor film "Bujang Lapok" (30 Nov 1957) 1958 Sazali, Anak ketiganya dari istri Noorizan lahir. Sutrada dan aktor film "Sumpah Orang Minyak" (20 Apr 1958) Memenangkan Kategori "Best Black and White Photography" (Abu Bakar Ali dalam film "Sumpah Orang Minyak") pada Festival Film Asia ke-5 di Manila (Mei 1958) Sutrada dan aktor film "Sergeant Hassan" (28 Ags 1958) 1959 Sutrada dan aktor film "Pendekar Bujang Lapok 2 " (21 Mac 1959) Memenangkan Kategori Film Komedi Terbaik untuk film "Pendekar Bujang Lapok2 pada Festival Film Asia di Kuala Lumpur (Mei 1959) Sutrada dan aktor film "Musang Berjanggut" (1 Ags 1959) Penulis naskah dan sutradara untuk drama panggung "Sultan Mahmood Mangkat Di Julang" (Sep 1959) Sutrada dan aktor film "Nujum Pak Belalang" (26 Des 1959) 1960 Tampil bersama "Panca Sitara" di Singapura Memenangkan kategori Film Komedi Terbaik ("Nujum Pak Belalang") pada Festival Film Asia ke-7 di Tokyo (Mei 1970) Sutrada dan aktor film "Antara Dua Darjat" (dirilis 28 Mei 1960) Tampil bersama "P Ramlee Keronchong Orkes" di Singapura (Okt 1960) Tampil bersama "Panca Sitara II" di Singapura (Des 1960) 1961 Sutrada dan aktor film "Ali Baba Bujang Lapok" (dirilis 31 Jan 1961) Cerai dengan Noorizan Mohd Noor Sutradara dan aktor film "Seniman Bujang Lapok 3" (dirilis 6 Juli 1961) Penulis naskah dan sutradara pada drama panggung dan radio "Kachep Mas" (3 Juni 1961) Menikahi Salmah Ismail atau Saloma (21 Nov 1961) 1962 Sutradara dan aktor film "Ibu Mertua Ku" (7 Mac 1962) Sutradara dan aktor film "Labu Dan Labi" (29 Oct 1962) 1963 Sutradara dan aktor film "Nasib Si Labu Labi 2 (dirilis 20 Apr 1963) Memenangkan kategori "Most Versatile Talent" dan "Best Black and White Photography" (Abu Bakar Ali dalam film "Ibu Mertua Ku") pada Festival Film Asia ke-10 di Tokyo (May 1963) Bintang tamu di "Love Parade" 1964 Sutradara dan aktor film "Madu Tiga" (dirilis 12 Feb 1964) Sutradara dan aktor film "Tiga Abdul" (dirilis 22 Apr 1964) Film "Madu Tiga" menjuara kategori Film Komedi Terbaik pada Festival Film Asia ke-11 di Taipeh, Mei 1964. 1965 Mendapat penghargaan "Penampilan Istimewa" dalam film "Ibu Mertua Ku" pada World Film Festival, Paris Kuala Lumpur 1964 Pindah ke Kuala Lumpur untuk bergabung dengan Merdeka Film Productions (16 Apr 1964) Dianugerahi gelar "Ahli Mangku Negara (AMN)" oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia ketiga, Raja HM Tuanku Syed Putra Jamallulai (3 Jun 1964) Sutradara dan aktor film "Sitora Harimau Jadian" Bintang tamu dalam film "Melanchong Ke Tokyo" Sutradara dan aktor film "Ragam P Ramlee", "Minta Nombor Ekor" dan "Damaq". (dirilis Desember 1964). Film "Minta Nombor Ekor" dilarang pemerintah Malaysia. 1965 Sutradara dan aktor film "Masam Masam Manis" (dirilis 21 Agustus 1965) Sutradara dan aktor film "Dajal Suchi" 1966 Sutradara dan aktor film "Do Re Mi" (dirilis 3 Juli 1966) Sutradara dan aktor film "Sabaruddin Tukang Kasut" Sutradara dan aktor film "Nasib Do Re Mi" 1967 Sutradara dan aktor film "Sesudah Suboh" Sutradara dan aktor film "Keluarga 69" 1968 Sutradara dan aktor film "Anak Bapak" Sutradara dan aktor film "Gerimis" (dirilis Mei 1968) Sutradara dan aktor film "Ahmad Albab" 1969 Sutradara dan aktor film "Kanchan Tirana" Sutradara dan aktor film "Enam Jahanam" Sutradara dan aktor film "Di Belakang Tabir" Sutradara dan aktor film "Bukan Salah Ibu Mengandung" 1970 Sutradara dan aktor drama tivi "Intan" Sutradara dan aktor film "Doktor Rushdi" Sutradara dan aktor film "Gelora" 1971 Sutradara dan aktor film "Putus Sudah Kaseh Sayang" Sutradara dan aktor film "Jangan Tinggal Daku" 1972 Sutradara, penulis scrip dan aktor pada drama panggung "Sam Pek Ang Tai" Sutrada dan aktor drama tivi "Rantau Selamat" Sutradara dan aktor film "Laksemana Do Re Mi" / "Do Re Mi 3" 1973 Tampil bersama "Ben Puteh 5 Merdu" di Kuala Lumpur Meninggal dunia akibat serangan jantung pada pukul 5.30 waktu setempat (29 Mei 1973) Film-film yang dibintangi P. Ramlee Abu Hassan Penchuri (1955) Ahmad Albab (1968) Ali Baba Bujang Lapok (1961) Aloha (1950) Anak Bapak (1968) Anak-ku Sazali (1956) Anjoran Nasib (1952) Antara Dua Darjat (1960) Antara Senyum Dan Tangis (1952) Bakti (1950) Bujang Lapok (1957) Bukan Salah Ibu Mengandung' (1969) Chinta (1948) (Film pertama) Dajal Suchi (1965) Di Belakang Tabir (1969) Do Re Mi (1966) Doktor Rushdi (1970) Enam Jahanam (1969) Gelora (1970) Gerimis (1968) Hang Tuah (1956) Hujan Panas (1953) Ibu / Mother (1953) Ibu Mertua Ku (1962) Jangan Tinggal Daku (1971) Juwita (1951) Kanchan Tirana (1969) Keluarga 69 (1967) Labu Dan Labi (1962) Laksemana Do Re Mi (1972) (Film terakhir)'' Love Parade (1963) Madu Tiga (1964) Masam Masam Manis (1965) Melanchong Ke Tokyo (1964) Merana (1954) Miskin (1952) Musang Berjanggut (1959) Nasib (1949) Nasib Do Re Mi (1966) Nasib Si Labu Labi (1963) Nilam (1949) Noor Asmara (1949) Nujum Pak Belalang (1959) Pancha Delima (1957) Panggilan Pulau (1954) Patah Hati (1952) Penarek Becha (1955) Pendekar Bujang Lapok (1959) Penghidupan (1951) Perjodohan (1954) Putus Harapan (1953) Putus Sudah Kaseh Sayang (1971) Rachun Dunia (1950) Ragam P Ramlee & Damaq (1964) Sabarudin Tukang Kasut (1966) Se Merah Padi (1956) Sedarah (1952) Sejoli (1951) Seniman Bujang Lapok (1961) Sergeant Hassan (1958) Sesudah Suboh (1967) Siapa Salah (1953) Sitora Harimau Jadian (1964) Sumpah Orang Minyak (1958) Takdir Illahi (1950) Tiga Abdul (1964) Lagu-lagu P. Ramlee bersama Saloma Aci Aci Buka Pintu Aduh Sayang Aduhai Sayang Ahmad Albab Ai Ai Twist Aku Bermimpi Aku Debuk Aku Menangis Aku Tak Berdaya Aku Terpesona Ala Payong Alam Alam Di Tiup Bayu Alam Maya Alangkah Indah Di Waktu Pagi Alhamdulillah Ali Baba Rock Alunan Biola Anak-ku Sazali Aneka Ragam Angin Malam Apa Guna Berjanji Apabila Kau Tersenyum Apek Dan Marjina Asmara Bergelora Asmara Datang Bersama Sang Bulan Asmara Murni Assalamualaikum Awan Mendung Telah Tiba Awas-awas Jangan Tertawan Ayam Ayam Ayer Mata Ayer Mata Di Kuala Lumpur Azizah Bahagia Bahtera Karam Baidah Barang Yang Lepas Jangan Di Kenang Bawah Rumpunan Bambu Bayangan Wajahmu Beginilah Nasib Belantara Berdendang Ria Berhati Lara Berkorban Apa Saja Bermandi-manda Berpedati Bersama Bertamasha Betapa Riangnya Biarlah Aku Pergi Bila Bila Mama Pakai Chelana Bila Tiba Masa Bintang Hati Bintang Sore Bubor Sagu Budi Dibawa Mati Bujang Merempat Bulan Dan Juga Angin Bulan Jatuh Ke Riba Bulan Mengambang Bumiku Ini Bunga Mekar Bunga Melor Bunyi Gitar Burung Pungok Chemara Jingga Chemburu Chinta Chinta Abadi Choraknya Dunia Cik Cik Keboom Dalam Air Terbayang Wajah Dari Hati Ke Hati Dari Masa Hingga Masa Debaran Jiwa Dendang Perantau Dengar Ini Cherita Dengarlah Kemala Hati Dengarlah Rayuanku Dengarlah Sang Ombak Berdesir Derita Dewi Ilhamku Dewi Puspitaku Di Bibir Mu Terlukis Kata Di Mana Kan Ku Chari Ganti Di Mana Suara Burong Kenari Di Pinggiran Di Pulau Dia Dan Aku Di Renjis-renjis Di Pilis Di Telan Pahit Di Buang Sayang Do Re Mi Duka Berganti Suka Dunia Hanya Pinjaman Dunia Ini Hanya Palsu Embun Menitik Engkau Laksana Bulan Enjit Enjit Semut Entah Di Mana Gadis Dan Terona Gambus Jodoh Gara Asmara Gelang Suasa Gelora Gelora Asmara Gelora Jiwa Gerimis Getaran Jiwa Gitar Berbunyi Gunung Payong Hamidah Hancur Badan Kandung Tanah Hanya Angan Angan Hanya Dikau Harapan Bonda Harapan Jiwa Hari Feista Hati Gelisah Hati Muda Hidup Berdua Hidup Melarat Hilang Terang Timbul Gelap Hoi Hoi Yahoi Hore-hore Hujan Di Tengah Hari Ibu Ilham Tiba Impian Kalbu Inang Baru Indahnya Sang Suria Ingin Tahu Inikah Suratan Hidup Intan Menjadi Kacha Irama Lagu Istana Chinta Isteri Yang Di Rindu Itulah Sayang Jangan Adek Angan Angan Jangan Chemburu Jangan Masam Muka Jangan Tinggal Daku Jari-jariku Sakit Semua Jasa Perwira Jeritan Batinku Jikalau Abang Merindu Jikalau Ku Tahu Jodoh Ta' Ke Mana Joget Istana Joget Malaysia Joget Pong Ketipang Pong Joget Pura Chendana Joget Si Pinang Muda Joget Tari Lenggang Juwita Juwitaku Sayang Kachang Goreng Kalau Kacha Menjadi Intan Kampung Nelayan Kasihnya Ibu Kata Dari Kalbu Kau Turun Dari Kayangan Kejamnya Manusia Kelasi Kelohanku Kelohan Saloma Keluarga 69 Kembara Kenangan Abadi Kenek Kenek Udang Kerana Budi Keronchong Kuala Lumpur Ketipang Payong Kesah Rumah Tangga Kesah Mahjong Kita Berdayung Kolam Mandi Ku Jejak Bekas Kakimu Ku Kehilangan Kanda Ku Kejar Bayangan Ku Rela Ampun Ku Rindu Padamu Kumbang Dan Rama-rama Kumbang Dengan Bunga Kwek Mambo Lagu Anak Rantau Lama Aku Merana Lanang Tunang Tak Jadi Larut Malam Lenggang Kangkong Baru Maafkan Kami Mabok Kepayang Madahku Madu Tiga Makan Sireh Di Semerah Padi Malam Bulan Di Pagar Bintang Malam Ini Kita Berpisah Malam Ku Bermimpi Malam Minggu Malam Tak Bergema Malam Tak Berguna Manusia Manusia Miskin Kaya Mari Menari Mari Panching Ikan Masa Yang Bahagia Mastura Melodi Asmara Melaka Memikat Hati Menceceh Bujang Lapok Mengapa Mengapa Abang Merajok Mengapa Bintang Sembunyi Mengapa Derita Mengapa Membisu Mengapa Pilu Saja Mengapa Riang Ria Mengapa Tak Berkawan Mengapakah Laguku Merak Kayangan Merana Merayu Asmara Merayu Hati Merpati Dua Sejoli Mesra Ibu Mutiara Permai Nak Dara Rindu Nasi Goreng Nasib Nasib Diriku Nasib Malang Nasib Si Miskin Nasibnya Manusia Nenek Nenek Nilai Bangsa Nujum Pa' Belalang Nyanyian Asmara Obat Oh Bulan Oh Manisku Pabila Malam Tiba Padang Kota Panah Asmara Panca Delima Hilang Pantai Gurauan Patah Tumbuh Hilang Berganti Pelangi Hati Penawar Hati Penghidupan Baru Permata Bonda Perwira Pesta Muda Mudi Pok Pok Bujang Lapok Pujaanku, Pujaanmu Pukul Tiga Pagi Puteri Bersiram Putus Harapan Putus Kaseh Di Semerah Padi Putus Sudah Kaseh Sayang Qadzaan Tuhan Raga Musnah Rambang Petang Rantai Terlepas Rantau Selamat Rasam Dunia (Resam Rindu) Rela Hamba Rela Rindu Asmara Rindu Hatiku Rindu Rindu Hatiku Tidak Terkira Rintihan Di Jiwaku Rukun Islam Saat Yang Bahagia Sabar Sabaruddin Tukang Kasut Saling Kaseh Sam Pek Eng Tai Sampah Hanyut Terapong Sang Rang Bulan Sapu Tangan Tanda Kaseh Satay Saya Suka Berkawan (Gelora Chinta) Sayu Pilu Kalbu Merana Sejoli Sedangkan Lidah Lagi Tergigit Sejak Ku Bertemu Pada Mu Sekapur Sireh Seulas Pinang Seksa Sekuntum Mawar Selamat Berbahagia Wahai Kekaseh Selamat Berjumpa Lagi Selamat Hari Raya Selamat Panjang Umur Selamat Pengantin Baru Semarak Hati Semenjak Mata Bertentang Semerah Padi Senandung Kaseh Senandung Malam Senjakala Senyap Dan Sunyi Sepanjang Riwayatku Seri Bulan Seri Bunian Seribu Satu Malam Sesudah Suboh Si Burung Pungok Siapa Kanda Sikit Kasi Banyak Minta Simpulan Kaseh Sindir Oh Sindir Sua Sue Kemuning Suara Takbir Sukma Rindu Sungguh Malangnya Nasibku Sunyi Dan Senyap Surat Chinta Suria Tak Guna Tak Puas Mata Memandang Tak Sabar Menanti Tak Seindah Bunga Taman Asmara Taman Firdausi Taman Puspawarna Tangkap Ikan Tari Panglima Tari Silat Melayu Tari Tualang Tiga Tasek Madu Telaga Hati Temukanlah Terbang Burung Terbang Terbuku Di Kalbu Terima Kaseh Banyak-banyak Teruskan Lah Tiada Kata Sechantek Bahasa Tidurku Di Rumput Yang Basah Tidurlah Pemaisuri Tidurlah Wahai Sayang Tiga Abdul Tiga Sahabat Timang Timang Anak Ting Tara Tilala Tinggal Impian Tiru Macham Saya Tolong Kami Tudung Periuk Tunggu Sekejap Twist Malaysia Ubat Uda Dan Dara Udara Nyaman Ya Habibi Ali Baba Yang Mana Satu Idaman Kalbu Zapin Budaya Zapin Malaysia Zuraidah Pranala luar Rumah kelahiran P. Ramlee Teuku Zakaria Teuku Nyak Puteh Pemeran Malaysia Penyanyi Malaysia Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia Malaysia-Indonesia Bangsawan Aceh Tokoh Aceh Suku Aceh Tokoh Melayu Malaysia
2,458
4542
https://id.wikipedia.org/wiki/Petak%20umpet
Petak umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal dua orang yang umumnya dilakukan di luar ruang. Nama permainan ini berbeda-beda di setiap daerah. Manfaat Permainan ini selain bertujuan untuk bersenang-senang, permainan ini juga digunakan sebagai metode pengajaran kemampuan berhitung pada anak dan untuk bermain kerjasama dalam tim dengan temannya. Cara Bermain Permainan dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai sepuluh. Biasanya dia menghadap tembok, pohon, atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON, dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG. Apabila hanya meneriakkan namanya saja, si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Hal yang seru adalah pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON, atau HONG. Jika berhasil menyentuhnya, semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Orang yang pertama ditemukan yang menjadi 'kucing' berikutnya. Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya. Permainan ini bisa melatih anak beradu kecerdasan, kecermatan, dan kejelian. Anak-anak dilatih berpikir mencari tempat yang tepat untuk bersembunyi dan bagaimana cara bersembunyi untuk menghindar dari orang mencarinya. Permainan ini juga menjadikan anak lebih kuat dan tangkas secara fisik. Selain itu memberikan pendidikan pada anak untuk bermain sportif, jujur, dan kreatif. Marroda (Petak Umpet) Permainan tradisional yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat indonesia, namun di desa Sibarani Nasampulu permainan ini masih sangatlah populer bagi kalangan anak-anak maupun sampai kalangan remaja, permainan ini merupakan permainan yang kerap di lakukan oleh anak kecil sampai remaja dengan jumlah yang sangat banyak Permainan marroda (petak umpet) biasanya akan ditentukan siapa yang menjadi penjaga home base (tempat utama dalam permainan). Bagi yang kalah wajib menutup mata menghadap ketembok atau pohon sementara,sisanya mencari tempat persembunyian.dalam menentukan tempat persembunyian, maka biasanya para pemain bakal menentukan batasan tempat persembunyian. Permainan Permainan tradisional Permainan Anak
460
4550
https://id.wikipedia.org/wiki/Bern
Bern
Bern (, ; ; ; ; Berndeutsch/Bärndütsch (Bernese German): Bärn ) adalah ibu kota de facto negara Swiss. Kota ini memiliki penduduk sekitar 127.000 jiwa (2004) dan bertambah menjadi 130.000 jiwa pada 2010. Bern ialah kota terbesar ke -4 di Swiss setelah kota Zürich, Jenewa dan Basel. Kota ini termasuk dalam kanton Jerman Swiss, dan dengan begitu di kota ini penduduknya merupakan keturunan Bangsa Jerman serta bahasa resminya adalah bahasa Jerman. Kota historis Bern adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO sejak tahun 1981. Kota Bern modern dipenuhi banyak gedung pencakar langit, bangunan kuno, menara gereja, taman kota dan danau buatan. Dubes Indonesia untuk Swiss berkedudukan di Plaza A-1, Kota Bern. Lihat pula Daftar Ibu kota Pranala luar Kota historis Bern - situs warisan dunia (dalam bahasa Inggris) Ibu kota negara Situs Warisan Dunia Ibu kota negara di Eropa
140
4552
https://id.wikipedia.org/wiki/Amsterdam
Amsterdam
Amsterdam (bahasa Belanda ) adalah ibu kota Belanda sekaligus kota terbesar di Belanda. Posisi Amsterdam saat ini sebagai ibu kota Kerajaan Belanda diatur oleh konstitusi 24 Agustus 1815 dan penerusnya. Amsterdam memiliki jumlah penduduk sebanyak 905.000 jiwa di dalam batas kota (2022), populasi perkotaan 1.209.419 jiwa dan populasi metropolitan 2.158.592 jiwa. Kota ini terletak di provinsi Holland Utara di sebelah barat negara ini. Wilayah Amsterdam mencakup bagian utara Randstad, salah satu konurbasi terbesar di Eropa dengan jumlah penduduk sekitar 7 juta jiwa. Nama kota ini berasal dari kata Amstelredamme, yang merupakan asal-usul kota ini, yaitu sebuah bendungan di sungai Amstel. Dulunya dihuni sebagai desa nelayan kecil pada akhir abad ke-12, Amsterdam menjadi salah satu pelabuhan terpenting di dunia selama Masa Keemasan Belanda, akibat pengembangan perdagangan yang inovatif. Pada waktu itu, kota ini merupakan pusat keuangan dan permata terdepan. Pada abad ke-19 dan ke-20, kota ini memperluas diri dan banyak permukiman serta kota pinggiran yang dibangun. Kanal-kanal Amsterdam (Belanda: Grachtengordel) abad ke-17 yang berada di jantung Amsterdam dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2010. Kota ini adalah ibu kota keuangan dan budaya Belanda. Banyak perusahaan besar Belanda memiliki kantor pusat di sana, dan 7 dari 500 perusahaan teratas dunia, termasuk Philips dan ING, berpusat di kota ini. Pada tahun 2010, Amsterdam menempati peringkat ke-13 dalam daftar kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia oleh Mercer, dan sebelumnya peringkat ke-3 dalam inovasi oleh 2thinknow pada Indeks Kota Inovasi 2009. Bursa Saham Amsterdam, bursa saham tertua di dunia, terletak di pusat kota. Tempat-tempat wisata utama Amsterdam mencakupi kanal-kanal, Rijksmuseum, Museum Van Gogh, Museum Stedelijk, Hermitage Amsterdam, Rumah Anne Frank, Amsterdam Museum, distrik lampu merah, dan kedai kopi cannabisnya menarik lebih dari 3,66 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Sejarah Etimologi Asal-usul Amsterdam terkait dengan pengembangan lahan gambut yang disebut Amestelle, yang berarti "daerah berair", dari Aa(m) "sungai" + stelle "situs di garis pantai" atau "tepian sungai". Di daerah ini, reklamasi lahan dimulai pada akhir abad ke-10. Titik balik utama dalam pengembangan muara sungai Amstel adalah saat terjadi banjir bandang Allerheiligenvloed tahun 1170, sehingga perlu untuk dibuatnya dam atau bendungan. Pembangunan bendungan di muara Amstel, dengan nama eponim Dam, secara historis diperkirakan terjadi antara tahun 1264 dan 1275. Pemukiman pertama kali muncul dalam dokumen tentang jalan tol yang diberikan oleh Comte Holland Floris V kepada penduduk apud Amestelledamme "di bendungan di Amstel" atau "di bendungan Amstelland". Hal ini memungkinkan penduduk desa untuk dapat bepergian dengan bebas melalui County Holland, tanpa membayar biaya perjalanan di jembatan, kunci dan bendungan. Pada 1327, nama itu berkembang menjadi Aemsterdam. Abad Pertengahan Amsterdam diberikan hak kota pada tahun 1300 atau 1306. Sejak abad ke-14, Amsterdam berkembang pesat, sebagian besar pendapatan berasal dari perdagangan dengan Liga Hansa. Pada tahun 1345, dugaan Sakramen Maha Kudus di Kalverstraat menjadikan kota itu sebagai tempat ziarah yang penting sampai adopsi iman Protestan. Kegiatan Sakramen Maha Kudus pindah ke bawah tanah tetapi gerakan itu tetap hidup. Pada abad ke-19, terutama setelah Yobel tahun 1845, devosi tersebut direvitalisasi dan menjadi rujukan nasional yang penting bagi umat Katolik Belanda. Stille Omgang—jalan sunyi atau prosesi dalam pakaian sipil—adalah ekspresi ziarah di Belanda Protestan sejak akhir abad ke-19. Pada masa kejayaan Stille Omgang, hingga 90.000 peziarah datang ke Amsterdam. Pada abad ke-21, jumlah ini telah berkurang menjadi sekitar 5.000. Konflik dengan Spanyol Negara-negara Dataran Rendah adalah bagian dari warisan Habsburg dan berada di bawah monarki Spanyol pada awal abad ke-16. Belanda memberontak melawan Felipe II dari Spanyol yang memimpin pertahanan Katolik selama Reformasi Protestan. Alasan utama pemberontakan adalah pengenaan pajak baru, sen kesepuluh, dan penganiayaan terhadap agama Protestan oleh Inkuisisi yang baru diperkenalkan. Pemberontakan meningkat menjadi Perang Delapan Puluh Tahun, yang akhirnya berujung pada kemerdekaan Belanda. Didorong kuat oleh pemimpin Pemberontakan Belanda, Willem Sang Pendiam, Republik Belanda menjadi terkenal karena toleransi beragamanya. Orang Yahudi dari Semenanjung Iberia, orang Protestan Huguenot dari Prancis, pedagang dan percetakan yang makmur dari Flandria, dan pengungsi ekonomi dan agama dari bagian Negara-negara Dataran Rendah yang dikuasai Spanyol menemukan keamanan di Amsterdam. Masuknya percetakan Vlaams dan toleransi intelektual di kota membuat Amsterdam menjadi pusat kebebasan pers di Eropa. Pusat Zaman Keemasan Belanda Selama abad ke-17, Amsterdam memasuki masa yang dianggap sebagai Zaman Keemasan, di mana Amsterdam menjadi kota terkaya di dunia Barat. Kapal-kapal berlayar dari Amsterdam ke Laut Baltik, Karibia, Amerika Utara, dan Afrika, serta Indonesia, India, Sri Lanka, dan Brasil saat ini membentuk sebuah dasar jaringan perdagangan dunia. Pedagang Amsterdam memiliki bagian terbesar di Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dan Perusahaan Hindia Barat Belanda (GWC). Perusahaan-perusahaan ini memperoleh kepemilikan di luar negeri yang kemudian menjadi koloni Belanda. Amsterdam adalah pusat pengiriman barang paling penting di Eropa dan merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia Barat. Pada tahun 1602, kantor Perusahaan Hindia Timur Belanda di Amsterdam menjadi bursa efek pertama di dunia dengan memperdagangkan sahamnya sendiri. Bank Amsterdam mulai beroperasi pada tahun 1609, bertindak sebagai bank layanan penuh untuk bankir pedagang Belanda dan sebagai bank cadangan. Mulai di periode ini, Amsterdam juga terlibat dalam perdagangan budak Afrika. Amsterdam merupakan pelabuhan tujuan utama kapal budak Belanda yang dimulai pada abad ke-17, yang berlangsung hingga Belanda Bersatu menghapus keterlibatan Belanda dalam perdagangan pada tahun 1814 di bawah tekanan pemerintah Britania Raya. Amsterdam juga menjadi anggota Perhimpunan Suriname, sebuah organisasi yang didirikan untuk mengawasi pengelolaan Suriname, sebuah koloni budak Belanda. Abad ke-20 Sesaat sebelum Perang Dunia I, kota Amsterdam mulai berkembang lagi, dan pinggiran kota baru mulai dibangun. Meskipun Belanda tetap netral dalam perang ini, Amsterdam mengalami kekurangan makanan, dan bahan bakar pemanas menjadi langka. Kekurangan tersebut memicu kerusuhan di mana beberapa orang tewas. Kerusuhan ini dikenal sebagai Aardappeloproer (pemberontakan kentang). Orang-orang mulai menjarah toko dan gudang untuk mendapatkan persediaan, terutama makanan. Pada tanggal 1 Januari 1921, setelah banjir pada tahun 1916, munisipalitas Durgerdam, Holysloot, Zunderdorp dan Schellingwoude yang dikosongkan, semuanya terletak di utara Amsterdam, atas permintaan mereka sendiri, dianeksasi ke kota tersebut. Di antara perang, kota terus berkembang, terutama ke barat distrik Jordaan di Frederik Hendrikbuurt dan lingkungan sekitarnya. Nazi Jerman menginvasi Belanda pada 10 Mei 1940 dan menguasai negara tersebut. Beberapa warga Amsterdam melindungi orang Yahudi, sehingga membuat diri mereka dan keluarga mereka berisiko tinggi dipenjara atau dikirim ke kamp konsentrasi. Lebih dari 100.000 orang Yahudi Belanda dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi, di antaranya sekitar 60.000 tinggal di Amsterdam. Sebagai tanggapan, Partai Komunis Belanda mengorganisir Pemogokan Februari yang dihadiri oleh 300.000 orang untuk memprotes serangan. Mungkin orang yang paling terkenal dideportasi adalah gadis muda Yahudi Anne Frank, yang meninggal di kamp konsentrasi Bergen-Belsen. Pada akhir Perang Dunia II, komunikasi dengan seluruh negeri terputus, dan makanan serta bahan bakar menjadi langka. Banyak warga pergi ke pedesaan untuk mencari makan. Anjing, kucing, bit gula mentah, dan umbi tulip—dimasak hingga menjadi bubur—dikonsumsi warga untuk bertahan hidup. Banyak pohon di Amsterdam ditebang untuk bahan bakar, dan kayu diambil dari rumah, apartemen, dan bangunan lain milik orang Yahudi yang dideportasi. Banyak pinggiran kota baru, seperti Osdorp, Slotervaart, Slotermeer dan Geuzenveld, dibangun pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II. Pinggiran kota ini berisi banyak taman umum dan ruang terbuka lebar, dan bangunan baru menyediakan kondisi perumahan yang lebih baik dengan kamar, taman, dan balkon yang lebih besar dan lebih terang. Karena perang dan peristiwa lain pada abad ke-20, hampir seluruh pusat kota telah rusak. Ketika masyarakat berubah, politisi dan tokoh berpengaruh lainnya membuat rencana untuk mendesain ulang sebagian besar masyarakat. Ada peningkatan permintaan untuk gedung perkantoran, dan juga untuk jalan baru, karena mobil tersedia untuk kebanyakan orang. Sebuah metro mulai beroperasi pada tahun 1977 antara pinggiran baru Bijlmermeer di eksklave Zuidoost (tenggara) kota dan pusat Amsterdam. Rencana selanjutnya adalah membangun jalan raya baru di atas metro untuk menghubungkan Stasiun Amsterdam Centraal dan pusat kota dengan bagian kota lainnya. Balai kota baru dibangun di atas Waterlooplein yang hampir sepenuhnya dibongkar. Sementara itu, perusahaan swasta besar, seperti Stadsherstel Amsterdam didirikan untuk memulihkan seluruh pusat kota. Meskipun keberhasilan perjuangan ini terlihat hari ini, upaya restorasi lebih lanjut masih berlangsung. Seluruh pusat kota telah mendapatkan kembali kemegahannya, dan secara keseluruhan kini menjadi kawasan lindung. Banyak dari bangunannya telah menjadi monumen, dan pada Juli 2010 Grachtengordel (tiga kanal konsentris: Herengracht, Keizersgracht, dan Prinsengracht) ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. Pada abad ke-21, pusat kota Amsterdam telah menarik banyak wisatawan: antara 2012 dan 2015, jumlah pengunjung tahunan meningkat dari 10 menjadi 17 juta. Harga real estat telah melonjak, dan toko-toko lokal membuka jalan bagi toko-toko yang berorientasi turis, membuat pusat kota tidak terjangkau bagi penduduk kota. Perkembangan ini telah menimbulkan perbandingan dengan Venesia, sebuah kota yang dianggap kewalahan akan arus turis. Pembangunan jalur metro baru yang menghubungkan bagian kota utara IJ ke bagian selatan dimulai pada tahun 2003. Proyek ini kontroversial karena biayanya telah melebihi anggarannya hingga tiga kali lipat pada tahun 2008, karena kekhawatiran kerusakan pada bangunan di tengah, dan karena konstruksi harus dihentikan dan dimulai kembali beberapa kali. Jalur metro baru selesai pada 2018. Sejak 2014, pemerintah kota Amsterdam berfokus pada regenerasi dan pembaruan perkotaan, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan pusat kota, seperti Frederik Hendrikbuurt. Pembaruan perkotaan dan perluasan pusat kota tradisional ini—dengan pembangunan pulau buatan di kawasan timur IJburg yang baru—merupakan bagian dari inisiatif Structural Vision Amsterdam 2040. Geografi Amsterdam terletak di Belanda bagian barat, di provinsi Holland Utara, meskipun ibukota Holland Utara adalah Haarlem. Sungai Amstel berakhir di pusat kota dan terhubung ke sejumlah besar kanal yang akhirnya berakhir di IJ. Amsterdam berada sekitar 2 meter di bawah permukaan laut. Tanah di sekitarnya datar karena terbentuk dari polder-polder besar. Sebuah hutan buatan, Amsterdamse Bos, berada di barat daya. Amsterdam terhubung ke Laut Utara melalui Kanal Laut Utara yang panjang. Amsterdam sangat terurbanisasi, seperti juga wilayah metropolitan Amsterdam yang mengelilinginya. Kota ini memiliki luas 219,4 km2, 4.457 penduduk per km2 dan 2.275 rumah per km2. Taman dan cagar alam membentuk 12% dari luas daratan Amsterdam. Perairan Amsterdam memiliki kanal sepanjang lebih dari 100 kilometer (60 mil), yang sebagian besar dapat dilewati oleh perahu. Tiga kanal utama kota ini adalah Prinsengracht, Herengracht, dan Keizersgracht. Pada Abad Pertengahan, Amsterdam dikelilingi oleh parit, yang disebut Singel, yang sekarang membentuk cincin terdalam di kota, dan menjadikan pusat kota berbentuk tapal kuda. Kota ini juga dilayani oleh pelabuhan laut. Amsterdam sering dibandingkan dengan Venesia, karena pembagiannya menjadi sekitar 90 pulau, yang dihubungkan oleh lebih dari 1.200 jembatan. Iklim Amsterdam memiliki iklim lautan (klasifikasi iklim Köppen Cfb) yang sangat dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Laut Utara di barat, dengan angin barat. Musim dingin dan musim panas dianggap ringan, meskipun musim dingin bisa menjadi sangat dingin, sementara musim panas kadang-kadang cukup hangat. Amsterdam, serta sebagian besar provinsi Holland Utara, terletak di zona Hardiness USDA 8b. Embun beku terutama terjadi pada saat angin timur atau timur laut bertiup dari benua Eropa bagian dalam. Bahkan, karena Amsterdam dikelilingi di tiga sisi oleh perairan yang besar, serta memiliki efek pulau bahang yang signifikan, suhu malam hari jarang jatuh di bawah -5 °C, sementara itu suhu malam hari bisa dengan mudah mencapai −12 °C di Hilversum, 25 kilometer ke tenggara. Musim panas cukup hangat dengan beberapa hari panas setiap bulan. Suhu tinggi harian rata-rata pada bulan Agustus adalah 22,1 °C, dan 30 °C atau lebih tinggi hanya diukur rata-rata setiap 2,5 hari, menempatkan Amsterdam di Zona Panas AHS 2. Rekor ekstrem berkisar dari -19,7 °C hingga 35,7 °C. Hari-hari dengan presipitasi lebih dari 1 milimeter sering terjadi, rata-rata 133 hari per tahun. Presipitasi tahunan rata-rata di Amsterdam adalah 838 milimeter, lebih dari yang diukur di Bandara Schiphol Amsterdam. Sebagian besar presipitasi jatuh sebagai hujan ringan atau hujan singkat. Hari berawan dan lembap sering terjadi selama bulan-bulan yang lebih dingin pada bulan Oktober hingga Maret. Demografi Populasi Populasi kota menurun pada awal abad ke-19, merosot di bawah 200.000 pada tahun 1820. Pada paruh kedua abad ke-19, industrialisasi mendorong pertumbuhan populasi baru. Populasi Amsterdam mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 872.000 pada tahun 1959, sebelum menurun pada dekade berikutnya karena suburbanisasi yang disponsori pemerintah menjadi apa yang disebut groeikernen (pusat pertumbuhan) seperti Purmerend dan Almere. Antara tahun 1970 dan 1980, Amsterdam mengalami penurunan populasi yang tajam, memuncak pada kerugian bersih 25.000 orang pada tahun 1973. Pada tahun 1985 kota ini hanya memiliki 675.570 penduduk. Ini segera diikuti oleh reurbanisasi dan gentrifikasi, yang mengarah pada pertumbuhan populasi baru pada tahun 2010-an. Juga pada tahun 2010-an, sebagian besar pertumbuhan penduduk Amsterdam disebabkan oleh imigrasi ke kota tersebut. Weesp ditambahkan ke Amsterdam pada 24 Maret 2022. Sejak itu, munisipalitas memiliki sekitar 905.000 penduduk. Imigrasi Imigrasi massal pertama pada abad ke-20 dilakukan oleh orang-orang dari Indonesia yang datang ke Amsterdam setelah kemerdekaan Hindia Belanda pada tahun 1940-an dan 1950-an. Pada tahun 1960-an pekerja tamu dari Turki, Maroko, Italia, dan Spanyol beremigrasi ke Amsterdam. Setelah kemerdekaan Suriname pada tahun 1975, gelombang besar orang Suriname menetap di Amsterdam, sebagian besar di daerah Bijlmer. Imigran lain, termasuk pengungsi pencari suaka dan imigran gelap, berasal dari Eropa, Amerika, Asia dan Afrika. Pada 1970-an dan 1980-an, banyak orang Amsterdammer 'lama' pindah ke kota-kota 'baru' seperti Almere dan Purmerend, didorong oleh rancangan undang-undang ketiga dari Pemerintah Belanda. Etnis Belanda (sebagaimana didefinisikan oleh sensus Belanda) sekarang merupakan minoritas dari total populasi, meskipun sejauh ini merupakan yang terbesar. Hanya satu dari tiga penduduk di bawah 15 tahun yang merupakan autochthon, atau orang yang memiliki dua orang tua keturunan Belanda. Pemisahan di sepanjang garis etnis terlihat jelas, dengan orang-orang non-Barat, dianggap sebagai kelompok terpisah oleh Statistik Belanda, berkonsentrasi di lingkungan tertentu terutama di Nieuw-West, Zeeburg, Bijlmer dan di daerah-daerah tertentu di Amsterdam-Noord. Agama Pada tahun 1578, kota Amsterdam yang sebagian besar Katolik bergabung dengan pemberontakan melawan kekuasaan Spanyol, terlambat dibandingkan dengan kota-kota besar Belanda utara lainnya. Para pendeta Katolik diusir dari kota. Setelah pengambilalihan Belanda, semua gereja diubah menjadi ibadah Protestan. Calvinisme dinyatakan sebagai agama utama; meskipun Katolik tidak dilarang dan pendeta diizinkan untuk melayani, hierarki Katolik tetap dilarang. Pada paruh kedua abad ke-17, Amsterdam mengalami masuknya Ashkenazim, orang-orang Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Orang-orang Yahudi sering melarikan diri dari pogrom di daerah-daerah itu. Ashkenazi pertama yang tiba di Amsterdam adalah pengungsi dari Pemberontakan Khmelnytsky di Ukraina dan Perang Tiga Puluh Tahun, yang menghancurkan sebagian besar Eropa Tengah. Mereka tidak hanya mendirikan sinagoge mereka sendiri, tetapi memiliki pengaruh kuat pada 'dialek Amsterdam' dengan menambahkan kosakata lokal Yiddish yang besar. Secara historis, Amsterdam telah didominasi Kristen, pada tahun 1900 Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (70% dari populasi), Gereja Reformasi Belanda membentuk 45% dari populasi kota, sedangkan Gereja Katolik membentuk 25% dari populasi kota. Belakangan ini, demografi agama di Amsterdam telah berubah karena gelombang imigrasi dari wilayah bekas koloni. Hinduisme telah diperkenalkan dari diaspora Hindu dari Suriname dan beberapa cabang Islam yang berbeda telah dibawa dari berbagai belahan dunia. Islam sekarang adalah agama non-Kristen terbesar di Amsterdam. Komunitas besar imigran Ghana telah mendirikan gereja-gereja Afrika, sering kali di garasi parkir di daerah Bijlmer. Pada tahun 2000, orang Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (28% dari populasi). Agama terbesar berikutnya adalah Islam (8%), yang sebagian besar pengikutnya adalah Sunni. Ini berlanjut pada tahun 2015, umat Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (28% dari populasi). Agama terbesar berikutnya adalah Islam (7,1%), yang sebagian besar pengikutnya adalah Sunni. Politik Pemerintah kota Seperti semua kotamadya di Belanda, Amsterdam diatur oleh dewan kotamadya yang dipilih secara langsung oleh dewan eksekutif kotamadya, dan walikota (burgemeester) yang ditunjuk oleh pemerintah. Walikota adalah anggota dewan eksekutif kota, tetapi juga memiliki tanggung jawab individu dalam menjaga ketertiban umum. Pada 27 Juni 2018, Femke Halsema (mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk HijauKiri (GroenLinks) dari tahun 1998 hingga 2011) diangkat sebagai wanita pertama yang menjadi Walikota Amsterdam oleh Komisaris Raja untuk Holland Utara untuk masa jabatan enam tahun setelah dinominasikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Belanda. Dewan kota Amsterdam dan mulai menjalani masa jabatan enam tahun pada 12 Juli 2018. Di sebelah Walikota, dewan eksekutif kota terdiri dari delapan anggota dewan ('alderpersons') yang ditunjuk oleh dewan kota: tiga anggota GL, dua anggota D66, dua anggota PvdA dan satu anggota SP. Tidak seperti kebanyakan kotamadya Belanda lainnya, Amsterdam dibagi menjadi delapan borough, yang disebut stadsdelen atau 'distrik', sebuah sistem yang diterapkan secara bertahap pada 1980-an untuk meningkatkan pemerintahan lokal. Borough bertanggung jawab atas banyak kegiatan yang sebelumnya dijalankan oleh pusat kota. Pada 2010, jumlah borough Amsterdam mencapai lima belas. Empat belas dari mereka memiliki dewan distrik mereka sendiri (deelraad), dipilih melalui pemungutan suara. Kelima belas, Westpoort, meliputi pelabuhan Amsterdam dan memiliki sangat sedikit penduduk. Karena itu, itu diatur oleh dewan kota pusat. Ibu kota negara Di bawah Konstitusi Belanda, Amsterdam adalah ibu kota Belanda. Sejak revisi konstitusi 1983, konstitusi menyebutkan "Amsterdam" dan "ibu kota" dalam bab 2, pasal 32: Pengukuhan raja dengan sumpah dan penobatannya berlangsung di "ibu kota Amsterdam" ("de hoofdstad Amsterdam"). Versi konstitusi sebelumnya hanya menyebutkan "kota Amsterdam" ("de stad Amsterdam"). Untuk penobatan kerajaan, oleh karena itu, Dewan Negara Belanda (Parlemen Belanda) bertemu untuk sesi bersama seremonial di Amsterdam. Upacara secara tradisional berlangsung di Nieuwe Kerk di Dam Square, segera setelah mantan raja menandatangani tindakan turun takhta di dekat Istana Raja Amsterdam. Walaupun begitu, Parlemen tetap berkedudukan di Den Haag, kota yang secara historis menjadi pusat pemerintahan Belanda, Monarki Belanda, dan Mahkamah Agung Belanda. Kedutaan asing juga berlokasi di Den Haag. Ekonomi Amsterdam adalah pusat keuangan dan bisnis di Belanda. Amsterdam saat ini merupakan salah satu kota terbaik di Eropa bagi bisnis internasional. Kota ini menempati peringkat kelima dan hanya kalah dari London, Paris, Frankfurt dan Barcelona. Banyak perusahaan dan bank ternama berkantor pusat disini, diantaranya Akzo Nobel, Heineken International, ING Group, ABN AMRO, TomTom, Delta Lloyd Group, Booking.com dan Philips. Kantor pusat KPMG International berlokasi di Amstelveen, tidak jauh dari kota ini. Meski banyak kantor kecil masih berkantor di kanal tua, banyak perusahaan yang pindah ke luar kota. Zuidas saat ini menjadi tempat perkantoran keuangan dan hukum baru. 5 firma hukum terbesar di Belanda, termasuk Boston Consulting Group dan Accenture, juga World Trade Center Amsterdam juga berlokasi di Zuidas. Ada 3 distrik keuangan lainnya yang lebih kecil di Amsterdam. Yang pertama adalah kawasan yang mengelilingi Stasiun Amsterdam Sloterdijk, dimana beberapa koran seperti De Telegraaf berkantor. Juga, Deloitte, Gemeentelijk Vervoerbedrijf (perusahaan transportasi umum kota) dan kantor pajak Belanda (Belastingdienst) berkantor disini. Yang kedua adalah distik keuangan di sekitar Amsterdam Arena. Yang ketiga, kawasan disekitar Stasiun Amsterdam Amstel. Gedung tertinggi di Amsterdam, Menara Rembrandt, terletak disini, juga merupakan kantor pusat Philips. Bursa Saham Amsterdam (AEX) (saat ini bagian dari Euronext) adalah bursa saham tertua di dunia dan salah satu yang terbesar di Eropa. Terletak di dekat Lapangan Dam di pusat kota. Pelabuhan Amsterdam Pelabuhan Amsterdam adalah pelabuhan terbesar keempat di Eropa, terbesar ke-38 di dunia dan kedua terbesar di Belanda menurut metrik ton kargo. Pada tahun 2014, Pelabuhan Amsterdam mengangkut 97,4 juta ton kargo, sebagian besarnya adalah bulk cargo. Amsterdam memiliki pelabuhan khusus cruise terbesar di Belanda dengan lebih dari 150 kapal cruise tiap tahunnya. Bersama dengan Eindhoven (Brainport) dan Rotterdam (Seaport), pelabuhan ini menyumbang banyak bagi perekonomian Belanda. Pariwisata Amsterdam adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Eropa dengan 4,63 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya, ini belum termasuk 16 juta "pengunjung sehari" yang datang ke kota ini tiap tahunnya. Jumlah pengunjung mengalami kenaikan tetap dari dekade lalu. Dua per tiga hotel terletak di pusat kota. Hotel dengan 4 atau 5 bintang berkontribusi 42% dari jumlah total kamar dan 41% tinggal bermalam di Amsterdam. Tingkat keterisian kamar adalah 78% tahun 2006, sedangkan tahun 2005 70%. Sebagian besar wisatawan (74%) berasal dari Eropa. Sedangkan wisatawan non-Eropa terbesar dari Amerika Serikat, menyumbang 14% total. Tahun-tahun tertentu Amsterdam memiliki tema untuk menarik wisatawan ekstra. Misalnya, tahun 2006 ditetapkan sebagai "Rembrandt 400", untuk merayakan ulang tahun ke-400 Rembrandt van Rijn. Beberapa hotel menawarkan pengaturan atau kegiatan khusus selama tahun-tahun ini. Jumlah rata-rata tamu per tahun yang menginap di empat tempat perkemahan di sekitar kota berkisar antara 12.000 hingga 65.000 Distrik lampu merah De Wallen, juga dikenal dengan Walletjes atau Rosse Buurt, adalah kawasan yang dikhususkan untuk prostitusi legal dan merupakan distrik lampu merah paling besar dan terkenal di Amsterdam. Lingkungan ini telah menjadi daya tarik yang terkenal bagi wisatawan. Ini terdiri dari jaringan kanal, jalan, dan gang yang berisi beberapa ratus apartemen kecil satu kamar yang disewa oleh pekerja seks yang menawarkan layanan mereka dari balik jendela atau pintu kaca, biasanya diterangi dengan lampu merah. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kota telah menutup dan menggunakan kembali jendela distrik lampu merah yang terkenal dalam upaya untuk membersihkan daerah tersebut dan mengurangi jumlah pesta dan wisata seks. Ritel Toko di Amsterdam bervariasi mulai dari ritel kelas atas seperti De Bijenkorf sampai toko kecil khusus. Pertokoan kelas elit Amsterdam ditemukan di jalan P.C. Hooftstraat dan Cornelis Schuytstraat. Salah satu jalan tersibuk di Amsterdam adalah Kalverstraat di tengah kota yang sudah ada sejak abad pertengahan. Area perbelanjaan lainnya termasuk Negen Straatjes, Haarlemmerdijk, dan Haarlemmerstraat. Negen Straatjes adalah sembilan jalan sempit di dalam Grachtengordel, sistem kanal konsentris Amsterdam. Negen Straatjes berbeda dari distrik perbelanjaan lainnya dengan kehadiran berbagai toko milik pribadi. Haarlemmerstraat dan Haarlemmerdijk terpilih sebagai jalan perbelanjaan terbaik di Belanda pada tahun 2011. Jalan-jalan ini sebagai Negen Straatjes memiliki keragaman besar toko-toko milik pribadi. Namun, karena Negen Straatjes didominasi oleh toko mode, Haarlemmerstraat dan Haarlemmerdijk menawarkan berbagai macam toko, hanya untuk menyebutkan beberapa spesialisasi: permen dan toko makanan lainnya, pakaian dalam, sepatu kets, pakaian pernikahan, toko interior, buku, Italia deli's, balap dan sepeda gunung, skatewear, dll. Fashion Merek fashion terkenal seperti G-star, Gsus, BlueBlood, PICHICHI, Iris van Herpen, MUD Jeans, 10 feet dan Warmenhoven & Venderbos, juga perancang busana seperti Mart Visser, Viktor & Rolf, Sheila de Vries, Marlies Dekkers dan Frans Molenaar tinggal di Amsterdam. Pemandangan kota dan arsitektur Kanal Amsterdam abad pertengahan dan kolonial, yang dikenal sebagai grachten, mencakup jantung kota di mana rumah-rumah memiliki atap pelana yang menarik. Di luar Grachtengordel adalah bekas daerah kelas pekerja, Jordaan dan de Pijp. Museumplein dengan museum utama kota, Vondelpark, taman abad ke-19 yang dinamai penulis Belanda Joost van den Vondel, serta lingkungan Plantage, dengan kebun binatang, juga terletak di luar Grachtengordel. Beberapa bagian kota dan kawasan perkotaan di sekitarnya merupakan polder. Hal ini dapat dikenali dengan akhiran -meer yang berarti danau, seperti pada Aalsmeer, Bijlmermeer, Haarlemmermeer dan Watergraafsmeer. Kanal Sistem kanal Amsterdam adalah hasil dari kesadaran akan perencanaan kota yang baik. Pada awal abad ke-17, ketika imigrasi mencapai puncaknya, sebuah rencana komprehensif dikembangkan yang didasarkan pada empat setengah lingkaran konsentris kanal dengan ujungnya muncul di teluk IJ. Dikenal sebagai Grachtengordel, tiga kanal sebagian besar untuk pembangunan perumahan: Herengracht (di mana "Heren" mengacu pada Heren Regeerders van de stad Amsterdam, penguasa yang berkuasa di Amsterdam, sementara gracht berarti kanal, sehingga namanya dapat diterjemahkan secara kasar sebagai "Kanal Para Penguasa"), Keizersgracht (Kanal Kaisar) dan Prinsengracht (Kanal Pangeran). Kanal keempat dan terluar adalah Singelgracht. Terdapat pula kanal-kanal di IJ Harbor yang menggunakan nama sungai di Indonesia, yakni Brantasgracht, Lamonggracht, Majanggracht, dan Seranggracht. Kanal berfungsi untuk pertahanan, pengelolaan air, dan transportasi. Pertahanan berbentuk parit dan tanggul tanah, dengan gerbang di titik transit, tetapi sebaliknya tidak ada bangunan atas dari pasangan bata. Tujuan aslinya telah hilang, sehingga sejarawan seperti Ed Taverne, perlu memikirkan tentang tujuan aslinya: diperkirakan bahwa pertimbangan tata letak adalah murni untuk tujuan kepraktisan dan defensif daripada ornamen. Arsitektur Amsterdam kaya akan sejarah arsitektur. Bangunan tertua di Amsterdam adalah Oude Kerk (Gereja Lama) di jantung Wallen, ditahbiskan pada tahun 1306. Bangunan kayu tertua adalah Het Houten Huys di Begijnhof. Bangunan itu dibangun sekitar tahun 1425 dan merupakan salah satu dari hanya dua bangunan kayu yang ada. Ini juga salah satu dari sedikit contoh arsitektur Gotik di Amsterdam. Bangunan batu tertua di Belanda, The Moriaan dibangun di Den Bosch. Pada abad ke-16, bangunan kayu diratakan dan diganti dengan batu bata. Selama periode ini, banyak bangunan dibangun dengan gaya arsitektur Renaisans. Bangunan pada periode ini sangat dikenal dengan fasad atap pelana, yang merupakan gaya Renaisans Belanda yang umum. Amsterdam dengan cepat mengembangkan arsitektur Renaisansnya sendiri. Bangunan-bangunan ini dibangun menurut prinsip-prinsip arsitek Hendrick de Keyser. Salah satu bangunan paling mencolok yang dirancang oleh Hendrick de Keyser adalah Westerkerk. Pada abad ke-17 arsitektur Barok menjadi sangat populer, seperti di tempat lain di Eropa. Ini kira-kira bertepatan dengan Zaman Keemasan Amsterdam. Arsitek terkemuka gaya ini di Amsterdam adalah Jacob van Campen, Philips Vingboons, dan Daniel Stalpaert.Gaya terakhir yang populer di Amsterdam sebelum era modern adalah Art Deco. Amsterdam memiliki gaya arsitekturnya sendiri yang disebut Mazhab Amsterdam (Amsterdamse School). Seluruh distrik dibangun dengan gaya ini, seperti Rivierenbuurt. Sebuah fitur penting dari fasad bangunan yang dirancang di Amsterdamse School adalah bahwa mereka sangat dihiasi dan berornamen, dengan jendela dan pintu berbentuk unik. Budaya Museum Ruang publik museum paling penting di Amsterdam terletak di Museumplein (Lapangan Museum), yang terletak di sisi barat daya Rijksmuseum. Tempat itu dibuat pada kuartal terakhir abad ke-19 dengan alasan bekas Pameran Dunia. Bagian timur laut alun-alun berbatasan dengan Rijksmuseum besar. Di depan Rijksmuseum di alun-alun itu sendiri adalah kolam persegi panjang yang panjang. Ini berubah menjadi gelanggang es di musim dingin. Bagian barat laut alun-alun berbatasan dengan Museum Van Gogh, House of Bols Cocktail & Genever Experience, dan Coster Diamonds. Perbatasan barat daya Alun-Alun Museum adalah Van Baerlestraat, yang merupakan jalan raya utama di bagian Amsterdam ini. Rijksmuseum memiliki koleksi seni klasik Belanda terbesar dan terpenting. Museum ini dibuka pada tahun 1885. Koleksinya terdiri dari hampir satu juta objek. Seniman yang paling melekat dengan Amsterdam adalah Rembrandt, yang karyanya dan karya murid-muridnya dipajang di Rijksmuseum. Mahakarya Rembrandt, De Nachtwacht, adalah salah satu karya seni terbaik di museum. Ini juga menampung lukisan dari seniman seperti Bartholomeus van der Helst, Johannes Vermeer, Frans Hals, Ferdinand Bol, Albert Cuyp, Jacob van Ruisdael, dan Paulus Potter. Selain lukisan, koleksinya terdiri dari berbagai macam seni dekoratif. Mulai dari Delftware hingga rumah boneka raksasa dari abad ke-17. Arsitek dari bangunan gothic revival adalah P.J.H. Cuyper. Museum ini mengalami renovasi 10 tahun, 375 juta euro mulai tahun 2003. Koleksi lengkap dibuka kembali untuk umum pada 13 April 2013 dan Rijksmuseum tetap menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di Amsterdam dengan 2,2 juta pengunjung pada 2016 dan 2,16 juta pada 2017. Amsterdam memiliki banyak museum lain di seluruh kota. Mulai dari museum kecil seperti Verzetsmuseum (Museum Perlawanan), Rumah Anne Frank, dan Museum Rumah Rembrandt, hingga yang sangat besar, seperti Museum Van Gogh, Museum Stedelijk, Tropenmuseum (Museum Daerah Tropis), Museum Amsterdam (sebelumnya dikenal sebagai Museum Sejarah Amsterdam), Hermitage Amsterdam (cabang dari Museum Hermitage di Saint Petersburg, Rusia) dan Joods Historisch Museum (Museum Sejarah Yahudi). Museum Nemo yang bergaya modern didedikasikan untuk pameran sains ramah anak. Pertunjukan seni dan musik Amsterdam memiliki orkestra simfoni kelas dunia, Koninklijk Concertgebouworkest. Rumah mereka adalah Concertgebouw, yang terletak di seberang Van Baerlestraat dari Museum Square. Itu dianggap oleh para kritikus sebagai gedung konser dengan beberapa akustik terbaik di dunia. Bangunan ini berisi tiga aula, Grote Zaal, Kleine Zaal, dan Spiegelzaal. Sekitar sembilan ratus konser dan acara lainnya per tahun berlangsung di Concertgebouw, untuk publik lebih dari 700.000, menjadikannya salah satu gedung konser yang paling banyak dikunjungi di dunia. Stadsschouwburg di Leidseplein adalah markas dari Toneelgroep Amsterdam. Bangunan saat ini berasal dari tahun 1894. Sebagian besar drama dilakukan di Grote Zaal (Aula Besar). Program acara yang normal mencakup segala macam bentuk teater. Stadsschouwburg saat ini sedang direnovasi dan diperluas. Teater ketiga, yang akan dioperasikan bersama dengan Melkweg di sebelahnya, akan dibuka pada akhir 2009 atau awal 2010. Stopera (sebelumnya dikenal sebagai Het Muziektheater), berasal dari 1986, adalah gedung opera utama dan rumah bagi Opera Nasional Belanda dan Balet Nasional Belanda. Royal Theatre Carré dibangun sebagai teater sirkus permanen pada tahun 1887 dan saat ini terutama digunakan untuk pertunjukan musikal, kabaret, dan konser pop. Festival Pada 2008, terdapat 140 festival dan acara di Amsterdam. Festival dan acara terkenal di Amsterdam meliputi: Koningsdag (Hari Raja, sebelumnya bernama Koninginnedag saat monarki Belanda dipimpin oleh Ratu Beatrix hingga tahun 2013; Hari Raja – Hari Ratu); Festival Holland untuk seni pertunjukan; konser Prinsengrachtconcert tahunan (konser klasik di kanal Prinsen) pada bulan Agustus; 'Stille Omgang' (prosesi malam Katolik Roma yang hening diadakan setiap bulan Maret); Amsterdam Gay Pride; Piala Ganja; dan Uitmarkt. Di Koningsdag—yang diadakan setiap tahun pada tanggal 27 April—ratusan ribu orang melakukan perjalanan ke Amsterdam untuk merayakannya bersama penduduk kota. Seluruh kota menjadi penuh sesak dengan orang-orang yang membeli produk dari pasar bebas, atau mengunjungi salah satu dari banyak konser musik. Olah raga Amsterdam adalah rumah dari klub sepak bola Eredivisie, AFC Ajax. Stadion Johan Cruyff Arena adalah kandang dari AFC Ajax. Terletak di tenggara kota di sebelah stasiun kereta api Amsterdam Bijlmer ArenA yang baru. Pada tahun 1928, Amsterdam menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1928 mengalahkan kota kandidat lainnya yaitu Los Angeles melalui penetapan kandidat pada tahun 1921. Stadion Olimpiade yang dibangun untuk acara tersebut telah dipugar sepenuhnya dan sekarang digunakan untuk acara budaya dan olahraga, seperti Amsterdam Marathon. Kota ini mengadakan Dam to Dam Run, perlombaan 16 kilometer (10 mil) dari Amsterdam ke Zaandam, serta Amsterdam Marathon. Tim hoki es Amstel Tijgers bermain di gelanggang es Jaap Eden. Tim bersaing di liga utama hoki es Belanda. Kejuaraan speed skating telah diadakan di jalur 400 meter gelanggang es ini. Amsterdam mengadakan dua waralaba sepak bola Amerika: Amsterdam Crusaders dan Amsterdam Panthers. Tim bisbol Amsterdam Pirate berkompetisi di Liga Utama Belanda. Ada tiga tim hoki lapangan: Amsterdam, Pinoké dan Hurley, yang memainkan pertandingan mereka di sekitar Stadion Wagener di kota terdekat Amstelveen. Tim bola basket MyGuide Amsterdam berkompetisi di divisi utama Belanda dan memainkan permainan mereka di Sporthallen Zuid. Transportasi Metro, tram, bus Saat ini, ada 16 rute trem dan 4 rute metro, dan rute kelimanya direncanakan akan selesai tahun 2017. Sistem transportasi umum dioperasikan oleh Gemeentelijk Vervoerbedrijf (GVB), yang juga mengoperasikan jaringan bus kota. Empat feri GVB bebas tarif membawa pejalan kaki dan pengendara sepeda melintasi danau IJ ke wilayah Amsterdam-Noord, dan dua feri berbayar berjalan ke timur dan barat di sepanjang pelabuhan. Ada juga taksi air yang dioperasikan secara pribadi, bus air, operasi berbagi perahu, perahu listrik sewaan, dan kapal pesiar kanal, yang mengangkut orang di sepanjang saluran air Amsterdam. Bus regional dan beberapa bus luar kota dioperasikan oleh Connexxion dan EBS. Layanan bus coach internasional disediakan oleh Eurolines dari stasiun Amsterdam Amstel, IDBUS dari stasiun Amsterdam Sloterdijk dan Megabus dari Zuiderzeeweg di timur kota. Untuk memfasilitasi transportasi yang lebih mudah ke pusat kota Amsterdam, kota ini memiliki berbagai Lokasi P+R di mana orang dapat memarkir mobil mereka dengan harga terjangkau dan transfer ke salah satu dari banyak jalur transportasi umum Kereta api Amsterdam dilayani oleh 10 stasiun Nederlandse Spoorwegen (Kereta api Belanda). 6 diantaranya pemberhentian antar kota: Sloterdijk, Zuid, Amstel, Bijlmer ArenA, Lelylaan dan Amsterdam Centraal. Stasiun untuk layanan lokal adalah: RAI, Holendrecht, Muiderpoort danScience Park. Amsterdam Centraal juga merupakan stasiun kereta internasional. Dari stasiun ini terdapat layanan reguler ke Austria, Belarus, Belgia, Ceko, Denmark, Prancis, Jerman, Hungaria, Polandia, Rusia dan Swiss. Beberapa diantaranya merupakan kereta internasional seperti Nederlandse Spoorwegen (Amsterdam-Berlin), Thalys (Amsterdam-Brussels-Paris/Lille), CityNightLine, dan InterCityExpress (Amsterdam–Koln–Frankfurt). Di masa yang akan datang akan ada jalur kereta cepat Amsterdam-London yang rencanaya dibuka pada akhir 2017. Bersepeda Amsterdam adalah salah satu kota paling ramah bagi para pesepeda sedunia dan pusat bagi budaya sepeda - ditunjang dengan fasilitas yang sangat baik seperti jalur sepeda dan rak sepeda, beberapa penyimpanan sepeda yang dijaga (fietsenstalling). Tahun 2013, ada sekitar 1.200.000 sepeda di Amsterdam, melebihi jumlah penduduk kotanya sendiri. Namun pencurian sepeda juga marak - tahun 2011 ada 83.000 sepeda dicuri di Amsterdam. Sepeda telah biasa digunakan oleh masyarakat dari seluruh kelompok sosio-ekonomi karena kenyamanannya, ukuran kota yang kecil, panjang jalur sepeda yang mencapai 400 km, jalanan yang rata, ditambah tata kota Amsterdam yang sengaja dibuat tidak nyaman untuk pengguna mobil. Bandar udara Bandar Udara Internasional Schiphol Amsterdam dapat dicapai kurang dari 20 menit dengan kereta dari stasiun Amsterdam Centraal. Schiphol adalah bandara terbesar di negara ini, terbesar keempat di Eropa, dan terbesar ke-14 di dunia dari segi jumlah penumpang. Lebih dari 50 juta penumpang per tahun menggunakannya dan menjadi penghubung utama bagi 5 maskapai yaitu KLM, Transavia, Martinair, Arkefly dan easyJet. , Schiphol adalah bandara tersibuk kelima di dunia menurut jumlah penumpang internasional. Meskipun Schiphol dikenal sebagai Bandara Schiphol Amsterdam, bandara sebenarnya ini terletak di kota Haarlemmermeer, barat daya Amsterdam. Mobil Pada tahun 1932, Amsterdam ditunjuk sebagai penghubung utama untuk sistem jalan tol di Belanda, dengan jalan no 1-8 direncanakan berawal dari sini. Meletusnya Perang Dunia II mengubah prioritas pembangunan menjadi saat ini, dengan hanya jalan A1, A2, and A4 yang dibangun. Jalan A3 ke Rotterdam dibatalkan tahun 1970 untuk melestarikan Groene Hart. Jalan A8, mengarah utara ke Zaandam dan jalur lingkar A10 dibuka antara tahun 1968 dan 1974. Selain itu, ada juga A7 dan A6 yang utamanya menuju ke Amsterdam. Di pusat kota, mengendarai mobil tidak disarankan. Biaya parkir sangat mahal, banyak jalan ditutup untuk mobil atau hanya satu arah. Pemerintah lokal mensponsori berbagi mobil seperti Autodelen dan Meerijden.nu. Pemerintah lokal juga telah mulai menghapus tempat parkir di kota, dengan tujuan menghilangkan 10.000 ruang (sekitar 1.500 per tahun) pada tahun 2025. Pendidikan Amsterdam memiliki dua universitas: Universitas Amsterdam (Universiteit van Amsterdam, UVA), dan Vrije Universiteit Amsterdam (VU). Institusi pendidikan tinggi lain termasuk sekolah seni Gerrit Rietveld Academie, serta universitas ilmu terapan Hogeschool van Amsterdam dan Amsterdamse Hogeschool voor de Kunsten. Institut Sejarah Sosial Internasional Amsterdam adalah salah satu lembaga dokumenter dan penelitian terbesar di dunia mengenai sejarah sosial, dan khususnya sejarah gerakan buruh. Terdapat pula Hortus Botanicus Amsterdam yang didirikan pada awal abad ke-17, merupakan salah satu kebun raya tertua di dunia dengan banyak spesimen tua dan langka, di antaranya tanaman kopi yang menjadi induk bagi seluruh budaya kopi di Amerika Selatan dan Tengah. Hubungan internasional Kota kembar Amsterdam kembar dengan kota-kota berikut: Athena, Yunani Beijing, Tiongkok Berlin, Jerman Boston, Amerika Serikat Casablanca, Maroko Hanoi, Vietnam Istanbul, Turki İzmit, Turki Kota New York, Amerika Serikat Larache, Maroko London, Britania Raya Mumbai, India Paris, Prancis San Fransisco, Amerika Serikat São Paulo, Brasil Seoul, Korea Selatan Shenzhen, Tiongkok Şişli, Turki Tanger, Maroko Tokyo, Jepang Lihat pula Amsterdammertje Pemerintah Amsterdam Referensi Attribution Pranala luar Tourist information about Amsterdam – Website of the Netherlands Board of Tourism and Conventions Amsterdam.nl – Official government site I amsterdam – Portal for international visitors Amsterdam City Archives Wikimapia Entry Ibu kota negara Ibu kota negara di Eropa Kota di Holland Utara
5,632
4572
https://id.wikipedia.org/wiki/Hail%20Grenada
Hail Grenada
Hail Grenada (Salam Grenada) telah menjadi lagu kebangsaan Grenada sejak negara itu merdeka pada tahun 1974. Liriknya digubah oleh Irva Merle Baptiste dan lagu oleh Louis Arnold Masanto. Teks Lirik dalam bahasa InggrisTerjemahan dalam bahasa Indonesia Hail! Grenada, land of ours, We pledge ourselves to thee, Heads, hearts and hands in unity To reach our destiny. Ever conscious of God, Being proud of our heritage, May we with faith and courage Aspire, build, advance As one people, one family. God bless our nation. <TD>Salam! Tanah Air kami Grenada, Janji kami padamu Bersatu dengan jiwa dan raga Untuk menuju cita-cita Senantiasa sadar akan Tuhan Bangga dengan warisan Semoga kami dengan tekad dan keberanian Berhasrat untuk membina dan maju Sebagai satu rakyat, satu keluarga Tuhan berkati negara kami.<TD> Grenada Lagu kebangsaan
129
4587
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Minangkabau
Bahasa Minangkabau
Bahasa Minangkabau (Baso Minangkabau; aksara Jawi: باسومينانجاكابو) adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh Suku Minangkabau. Melalui diaspora masyarakat bersuku Minangkabau, bahasa ini juga dituturkan di beberapa wilayah lain di Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, sebagian Aceh, sebagian Riau, serta di wilayah luar negeri meliputi Negeri Sembilan. Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa yang terdapat dalam rumpun bahasa Minangkabauik yang bercabang dari rumpun Melayu-Sumbawa ( 'rumpun bahasa Indonesia Barat') yang diturunkan dari rumpun Melayu-Polinesia yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Dialek Bahasa Minang memiliki banyak dialek, bahkan antarkampung yang dipisahkan oleh sungai sekali pun dapat mempunyai dialek yang berbeda. Menurut Nadra, di wilayah Sumatera Barat bahasa Minang dapat dibagi dalam 8 dialek, yaitu: Dialek Rao Mapat Dialek Muara Lolo Dialek Lubuak Alai Dialek Payakumbuh Dialek Agam Dialek Pancung Soal Dialek Koto Baru Dialek Pekal Dialek Lintau Selain itu, masing-masing dialek Payakumbuh, Agam, dan Pancung Soal masih dapat dibagi lagi ke dalam sub-dialek.. Dialek bahasa Minangkabau yang dituturkan di Singkil, Simeulue, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Aceh Barat juga disebut dengan bahasa Aneuk Jamee. Sedangkan di Tapanuli Tengah, Sibolga, pantai Tapanuli Selatan dan Pantai Mandailing Natal disebut bahasa Pesisir. Bahasa Minangkabau yang ada di Provinsi Riau terdiri dari 4 dialek, di antaranya: Dialek Rokan, dipakai di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu Dialek Kampar juga disebut sebagai bahaso Ocu, dipakai di Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Kota Pekanbaru, Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Indragiri Hulu Dialek Basilam, dipakai di Kabupaten Rokan Hilir Dialek Indragiri, dipakai di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir Dialek-dialek bahasa Minangkabau yang berada di Provinsi Riau dalam perkembangannya mendapat pengaruh dari bahasa Melayu di sekitarnya. Oleh sebagian masyarakat pengguna dialek tersebut mengganggapnya sebagai bahasa tersendiri. Bahasa Minangkabau Umum ini juga disebut sebagai dialek Padang yang biasa disebut Bahaso Padang atau Bahaso Urang Awak. Karya sastra Karya sastra tradisional berbahasa Minang memiliki persamaan bentuk dengan karya sastra tradisional berbahasa Melayu pada umumnya, yaitu berbentuk prosa, cerita rakyat, dan hikayat. Penyampaiannya biasa dilakukan dalam bentuk cerita (kaba) atau dinyanyikan (dendang). Adapula karya sastra yang digunakan untuk prosesi adat Minang, seperti pepatah-petitih dan persembahan (pasambahan). Pepatah-petitih dan persembahan banyak menggunakan kata-kata kiasan. Agar tidak kehilangan makna, karya sastra jenis ini tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Oleh karenanya sangat sedikit sekali orang yang menguasai karya sastra ini, yang hanya terbatas pada ninik mamak dan pemuka adat. Fonologi Berikut merupakan kotak fonem suara dari bahasa Minangkabau. Diftong: [iə̯], [uə̯], [ui̯], [ai̯], [au̯]. Hubungan dengan bahasa lain Orang Minangkabau umumnya berpendapat banyak persamaan antara Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Marah Roesli dalam Peladjaran Bahasa Minangkabau menyebutkan pada umumnya perbedaan antara Bahasa Minangkabau dan Bahasa Indonesia adalah pada perbedaan lafal, selain perbedaan beberapa kata. Bahasa Melayu dan Indonesia Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak memberikan sumbangan terhadap kosakata Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyaknya sarjana Minang yang berkontribusi dalam pembentukan Bahasa Melayu baku yang kelak menjadi Bahasa Indonesia. Selain itu, peran para sastrawan Minang yang banyak menulis karya-karya sastra terkemuka pada masa awal kemerdekaan, juga menjadi faktor besarnya interferensi Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia. Mereka banyak memasukkan kosakata Minang ke dalam Bahasa Indonesia baku, terutama kosakata yang tidak memiliki padanannya di dalam Bahasa Indonesia. Pada tahun 1966, dari semua kosakata non-Melayu dalam Kamus Bahasa Indonesia, Bahasa Minangkabau mencakup 38% dari keseluruhannya. Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding bahasa daerah lain, seperti Bahasa Jawa (27,5%) dan Bahasa Sunda (2,5%). Meskipun dalam perkembangannya, jumlah kosakata Minangkabau cenderung menurun dibandingkan interferensi kedua bahasa daerah tersebut. Abdul Gaffar Ruskhan dalam makalah yang disampaikannya di Sarasehan Bahasa Minangkabau menyampaikan pola perubahan kata dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Minangkabau sebagai berikut: Bunyi akhir BI -ul > -ua: bandul > bandua Bunyi akhir BI -ut > -uik: rumput > rumpuik Bunyi akhir BI -us > -uih: putus > putuih Bunyi akhir BI -is > -ih: baris > barih Bunyi akhir BI -it > -ik: sakit > sakik Bunyi akhir BI -as > -eh: batas > bateh Bunyi akhir BI -ap > -ok: atap > atok Bunyi akhir BI -at > -ek: rapat > rapek Bunyi akhir BI -at (dari Arab) > -aik: adat > adaik Bunyi akhir BI -al/-ar > -a: jual > jua, kabar > kaba Bunyi akhir BI -a > -o: kuda > kudo Bunyi -e (pepet) > -a: beban > baban Awalan ter-, ber-, per- > ta-, ba-, pa-: berlari, termakan, perdalam > balari, tamakan, padalam Lafal Contoh-contoh perbedaan lafal Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Minangkabau (umum) adalah sebagai berikut: Selain perbedaan akhiran, imbuhan awalan seperti me-, ber-, ter-, ke-, pe- dan se- dalam bahasa Minang (umum) menjadi ma-, ba-, ta-, ka-, pa-, dan sa-. Contohnya meminum, berlari, terlambat, kesalahan, penakut, dan setiap dalam bahasa Minang menjadi maminum, balari, talambek, kasalahan, panakuik, dan satiok. Sementara itu, imbuhan akhiran seperti -kan dan -nya dalam bahasa Minang (umum) menjadi -an dan -nyo. Contohnya memusnahkan dan selamanya dalam bahasa Minang menjadi mamusnahan dan salamonyo. Perbedaan lainnya adalah setiap suku kata pertama yang mengandung huruf "e pepet" dalam bahasa Minang (umum) menjadi huruf "a". Contohnya selama dan percaya dalam bahasa Minang menjadi salamo dan pacayo. Kosa kata Persamaan Bahasa Minangkabau dengan berbagai bahasa lain dari rumpun Melayu dapat dilihat misalnya dalam perbandingan kosakata berikut: Frasa Penamaan dokumen hukum Sebagai contoh, perbedaan dapat dilihat dalam versi masing-masing dari Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia: Kalimat positif dan kalimat negatif Kalimat negatif seperti dibuat bahasa Prancis. Contoh: Iko lamak (ini enak) Iko indak lamak do Ba a (bagaimana) Ndak ba a do Kalimat pertanyaan Kalimat petunjuk Kata pengganti Bilangan Silsilah keluarga Lihat pula Bahasa Aneuk Jamee Ejaan Bahasa Minangkabau Kongres Bahasa Minangkabau Referensi Bacaan lanjutan Pranala luar Artikel Kategori Bahasa Minang Beberapa kata sulit Bahasa Minangkabau Kamus Bahasa Indonesia – Minangkabau / Minangkabau – Indonesia Deklarasi Sedunia Hak Asasi Manusia dalam Bahasa Minangkabau Kamus Bahasa Indonesia – Minangkabau I – Depdikbud Kamus Minangkabau Indonesia – Depdikbud kamus-bahasa-indonesia-minang.pdf Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Minangkabau - kanal I Love Languages di Youtube Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Bahasa Melayu Bahasa di Indonesia Bahasa di Sumatra Bahasa di Sumatera Barat Rumpun bahasa Austronesia Rumpun bahasa Malayik
1,013
4594
https://id.wikipedia.org/wiki/Warsawa
Warsawa
Warsawa ( ) merupakan ibu kota dan kota terbesar di Polandia. Terletak di tengah-tengah negara, di tepi Sungai Vistula. Penduduk kota ini berjumlah sekitar 1,8 juta jiwa, menjadikannya kota terbesar ke-7 di Uni Eropa. Warsawa memiliki sejarah yang panjang dan pernah menjadi ibu kota Kerajaan Polandia pada abad ke-16 dan 17. Namun, kota ini mengalami banyak perubahan dan kehancuran selama Perang Dunia II, ketika hampir seluruh kota ini hancur akibat serangan dari pasukan Nazi Jerman. Setelah perang, kota ini dibangun kembali. Kini, Warsawa merupakan pusat ekonomi, budaya, dan politik di Polandia. Kota ini memiliki banyak atraksi wisata, termasuk Kastil Kerajaan Warsawa, Taman Lazienki, Museum Nasional Polandia, serta berbagai toko, restoran, dan kafe yang menarik. Selain itu, kota ini juga merupakan pusat pendidikan, dengan beberapa universitas terkemuka seperti Universitas Warsawa dan Sekolah Ekonomi Warsawa. Olahraga Legia Warszawa – sepak bola, bola basket Polonia Warszawa – sepak bola, bola basket Skra Warszawa – uni rugbi Pada tahun 2012 kota ini menjadi tuan rumah Kejuaraan Eropa UEFA 2012. Daftar tokoh dari kota Warsawa Fryderyk Chopin – komponis Polandia Marie Curie – fisikawan dan kimiawan Polandia, pemenang Hadiah Nobel dua kali Casimir Funk – biokimik Polandia Marek Janota – pelatih sepak bola Polandia, pelatih tim nasional Indonesia Lech Kaczyński – Presiden Polandia Hilary Koprowski – imunolog dan virusolog Polandia Robert Lewandowski – pemain tim nasional sepak bola Polandia Jan Olszewski – Perdana Menteri Polandia Józef Rotblat – fisikawan Polandia Wojciech Szczęsny – pemain tim nasional sepak bola Polandia Alfred Tarski – matematikawan Polandia Krzysztof Zanussi – produser dan sutradara teater dan film Polandia Ryszard Kapuscinski - Jurnalis dan penulis Polandia Galeri Hubungan internasional Kota kembar Warsawa adalah kota kembar dari: Astana, Kazakhstan (2002) Berlin, Jerman (1991) Chicago, Amerika Serikat (1960) Düsseldorf, Jerman (1989) Hanoi, Vietnam (2000) Kyiv, Ukraina (1994) Riga, Latvia (2002) Rio de Janeiro, Brasil (1997) Seoul, Korea Selatan (1996) Taipei, Taiwan (1995) Tel Aviv, Israel (1992) Vilnius, Lituania (1998) Kota kembar sebelumnya: Grozny, Rusia (1997–2022) Moskow, Rusia (1993–2022) Kemitraan dan persahabatan Warsawa juga bekerjasama dengan: Budapest, Hungaria (2005) Buenos Aires, Argentina (1992) Coventry, Britania Raya (1957) Den Haag, Belanda (1991) Hamamatsu, Jepang (1990) Harbin, Tiongkok (1993) Île-de-France, Prancis (1990) Istanbul, Turki (1991) Madrid, Spanyol (1981) Manila, Filipina (2006) Oslo, Norwegia (2006) Paris, Prancis (1999) Saint-Étienne, Prancis (1995) Toronto, Kanada (1990) Wina, Austria (1991) Yerevan, Armenia (2013) Kota mitra sebelumnya: Sankt-Peterburg, Rusia (1997–2022) Lihat pula Złota 44 Lambang Warsawa Daftar ibu kota dunia Pranala luar Situs web resmi Warsawa Situs web resmi pariwisata Kehidupan di Warsawa Peta kota interaktif Pemandangan pusat kota Warsawa Arsitektur modern di Warsawa Hotel di Warsawa Ibu kota negara Ibu kota negara di Eropa Kota penyelenggara Kejuaraan Eropa UEFA 2012
441
4599
https://id.wikipedia.org/wiki/Praha
Praha
Praha adalah ibu kota Republik Ceko dan memiliki penduduk sekitar 1,5 juta jiwa. Kota ini dibelah sungai Vltava atau disebut pula Moldau dalam bahasa Jerman. Beberapa bangunan terkenal di kota ini antara lain adalah Jembatan Charles atau Karluvmost dalam bahasa setempat, Kastel Praha, Jam Astronomi di Balai Kota dan Menara Televisi Žižkov. Praha adalah ibu kota dan kota terbesar di Republik Ceko, berada di wilayah tengah Bohemia dan Sungai Vlatava yang terletak di tengah-tengah wilayah Republik Ceko. Setelah Velvet Revolution (Revolusi Beludru (Indonesia) atau Ceko: sametová revoluce yang terjadi 17 November - 29 Desember 1989), terjadilah perpecahan pada negara Czechslovakia pada akhir tahun 1992 dimana Praha salah satunya ditetapkan sebagai ibu kota Republik Ceko (Bahasa Inggris: Czech Republic). Praha telah berdiri sejak abad kesebelas sebagai ibu kota Bohemia yang merupakan tempat tinggalnya para pangeran dan raja-raja Ceko, Romawi, dan Jerman. Wilayah Praha seluas 496 km persegi dengan jumlah penduduk 1.286.008. Sejak tahun 2004, Praha ditetapkan sebagai wilayah metropolitan berdasarkan Eurostat. Sebagai daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi transisi yang cepat dan wilayah terkaya di Republik Ceko Praha merupakan kota yang memiliki tingkat biaya hidup yang relatif rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Uni Eropa. Pada tahun 2010 Survey MERCER menempatkan Praha pada posisi ke-70 sebagai kota yang terus meningkat tingkat kualitas hidupnya dan tercepat di wilayah Eropa Timur. Tidak dapat dimungkiri, Praha dikenal sebagai kota yang paling cantik di Eropa. Pusat kota yang bersejarah, dan Kastel Praha (Bahasa Inggris: Prague Castle, Bahasa Ceko: Pražský hrad) adalah komplek kastel terbesar di dunia dan juga merupakan bangunan yang dilindungi oleh UNESCO. Asal Kata Nama kota Praha ditetapkan sebagai nama resmi kota tersebut pada tahun 1920, sebelum tahun 1784 kota ini disebut sebagai Královské Hlavní Město Praha ( atau disebut pula sebagai Ibu kota Kerajaan Praha). Dalam bahasa lain dikenal sebagai Praga (bahasa Latin, dan sebagian besar bahasa Romawi dan Slavic (Eropa Tengah dan Timur)), Prag (Jerman), atau Prague (Bahasa Inggris dan Prancis). Nama Praha secara tradisional diturunkan dari kata "batas" (práh dalam bahasa Ceko). Sejarawan menyebut Praha berasal dari kata batasan dari sungai dari Karluva Most (Charles Bridge (Bahasa Inggris), atau Jembatan Charles), hal ini disebabkan pada waktu itu hanya ada jembatan itu satu-satunya yang dijadikan masyarakat sebagai sarana transportasi. Legenda juga mengatakan bahwa Puteri Libuse menemukan kota yang berada di sebuat hutan yang diukir oleh batasan sebuah rumah. Istilah lainnya adalah sebagai Praga Caput Regini (Praha sebagai Pemimpin Kerajaan) digunakan pada abad pertengahan pada tahun 1518 sebagai tanda dari Balai Kota. Sejak tahun 1927, Praha merupakan bagian dari Praha yang merupakan ibu kota (Praga Mater Urbium dalam bahasa Latin). Sejak tahun 1991 merupakan bagian dari Praga Caput Rei Publicae (Praha sebagai Pusat Pemerintahan Republik). Sebutan sebagai Ratusan Tombak (Hundred Spires (Inggris)) digunakan pertama kali oleh Josep Hormayer pada awal 1919. Bernard Bolzano menghitung total menara yang ada di Praha dengan sengaja dan hasilnya sebanyak 103 menara (tanpa menara pompa dan rumah pribadi yang terbanyak berada di Saint Vitus Cathedral yang berada di tengah Pražský Hrad (Prague Castle)) terdapat di Praha. Sejarah Sejarah Praha sebelum 1348 Peradaban tertua yang ada di Praha sekarang terkonsentrasi di wilayah Veleslavin yang dimulai pada abad ke-6. Pada tahun 885 telah terdapat gereja pertama yang didedikasikan untuk Perawan Maria. Pada abad ke-10 telah didokumentasikan adanya permukiman para pedagang yang dikenal sekarang disebut sebagai Lesser, pada tahun 926 disekitar St. Vitus Cathedral di Kastel Praha yang selanjutnya 12 tahun kemudian di huni oleh Duke St. Wencelas. Setelah dua setengah abad kemudian Vsyehrad berdiri. Seiring dengan pengaruhnya Kristenisasi pada tahun 973, dimulai dari Uskup Mainz yang merupakan Uskup pertama dari para Pendeta Dětmar. Mereka mulai mendirikan gereja (Gereja Brevnov, yang didirikan oleh St. George). Kemudian dari lembah dibawahnya mulai didirikan kastel yang selanjutnya berkembang menjadi permukikan dan terkombinasi menjadi sebuah kota besar. Pada tahun 1172 Juditin Most (Jembatan Judit atau Judith Bridge (Inggris)) di selesaikan. Kemudian pada tahun 1230 Kota Lama (Staré Město) yang diikuti oleh bersatunya beberapa perkampungan kecil dikelilingi oleh benteng. Pada waktu itu di seberang sungai Vltava dan Kota Tua didirikanlah Kastel Praha dan pembangunan Balai Kota Tua (Staroměstská) pada tahun 1338. Pada tahun 3142 banjir menghancurkan Jembatan Judit, dan sesudahnya tak seberapa lama dibangunkan jembatan baru yang disebut sebagai Karluv Most (Jembatan Charles). Dua tahun kemudian Ke-Uskupan Praha dinaikkan menjadi Ke-Uskupan Agung dan dimulainya pembangunan St. Vitus Katedral. Sejarah Praha antara 1348-1523 Pada tahun 1348 merupakan zaman keemasan dari sejarah Praha dan Eropa Tengah, ditandai dengan wabah penyakit dan juga berdirinya universitas di wilayah utara Alpen, yang diberikan kepada Kaisar Charles IV (Charles University in Prague atau Karlova Univerzita). Pada proses pembangunannya Gereja Behlehem dibangun walaupun pada saat Charles IV walaupun dalam bentuk yang masih kasar, pada waktu yang bersamaan berdirilah Kota Baru Praha (Nové Město Pražské) yang terbentang dari Florence pada saat ini hingga Vysehrad dan menjadi kota kuno ketiga terbesar di benua Eropa setelah Roma dan Paris. Pada tahun 1355 Charles IV menetapkan sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi Suci yang terbentang dari Prancis, Jerman hingga Italia. Pada tahun 1357 Petr Parléř memulai pembangunan Jembatan Charles dan pada tahun 1391 dibangunlah Gereja Betlehem. Gereja ini merupakan tempat di mana Jan Hus memberikan argumennya dan dibuka pada tahun 1394 sebagi gereja pembaharuan pada abad Pertengahan Bohemia. Pada abad ke-15 mulai muncul pertentangan sosial dan agama di masyarakat Praha. Pada masa ini banyak orang yang tidak setuju dengan Gereja Katolik Roma dan mendirikan Pergerakan Pembaharuan yang dipimpin oleh Jan Hus (Rektor Pertama Universitas di Praha - Charles University in Prague). Persidangan dan eksekusinyanya oleh Konsili Konstanz menyebabkan dia dibakar pada tahun 1415 yang disaksikan oleh para masyarakat dan ia dianggap sebagai martir. Kematiannya menyebabkan ketidakpercayaan dan perlawanan terhadap Roma, situasi kemudian bergerak dengan cepat dan menyebabkan munculnya para penganut Hus di Praha pada tahun 1419 (atau dikenal sebagai Hussite). Akibatnya Raja Sigismund dikirim untuk menghadapi Perang Pertama pada tahun 1420 akan tetapi kemudian pasukannya terbunuh. Praha Hussite kemudian terbentuk berdasarkan politik dan agama, berdasarkan pada ide Hussite Bohemia dan kemudian seluruh kerajaan terlibat dalam perang saudara. Komandan Hussite dipimpin oleh Jan Želivský. Para penduduk Praha memperingati keberhasilan kemenangannya sampai pada tahun 1434 ketika pada Hussite dikalahkan di Pertempuran Lipan. Hal lain yang penting pada saat ini yaitu pemilihan Jiřího z Poděbrad (George of Podebrady) sebagai raja yang dilantik pada tanggal 27 February 1458 di Balai Kota Tua. Selain hal tersebut selama masa ini Gereja Katolik Roma memberikan tekanan untuk mengembalikan kekuasaan dengan memberikan perlawanan pada para Hussite yang sebagian besar dari negara-negara Katolik. Referensi Ibu kota negara Kota di Ceko Ibu kota negara di Eropa
1,079
4614
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Barat%20Daya
Kabupaten Aceh Barat Daya
Aceh Barat Daya () adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini resmi berdiri setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2002. Sejarah Aceh Barat Daya atau yang sering disingkat "ABDYA" merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan. Pemekaran Kabupaten yang dijuluki Bumoe Breueh Sigupai ini bukanlah merupakan akibat dari reformasi pada tahun 1998. Meskipun perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut, namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun 1960-an. Serangan Amerika Serikat Penduduk Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya pernah menjadi sasaran serangan kapal perang Amerika Serikat. Potomac, nama kapal perang ini, membawa lebih dari 300 prajurit. Dikirim atas perintah Presiden Andrew Jackson sebagai bentuk hukuman bagi penduduk Kuala Batee yang pernah merampas kargo milik kapal dagang Amerika Serikat bernama Friendship. Penduduk Kuala Batee menyerang kapal tersebut karena merasa muak terhadap para pedagang Amerika Serikat yang suka mencurangi timbangan. Kargo yang dirampas bernilai sekitar mencapai 50.000 dollar Amerika Serikat. Salah satu muatannya adalah lada dan opium. Dalam serangan ini lebih dari 450 penduduk Kuala Batee tewas, sedangkan Amerika Serikat hanya kehilangan dua nyawa prajuitnya dan belasan lainnya terluka. Geografi Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan Bukit Barisan. Batas wilayah Pemerintahan Bupati Bupati saat ini dijabat oleh Penjabat (Pj.) Bupati H. Darmansah, S.Pd, MM. Sebelumnya, Bupati dijabat oleh Akmal Ibrahim, SH didampingi Wakil Bupati Muslizar, MT untuk masa bakti tahun 2017-2022. Didahului oleh Bupati Ir. Jufri Hasanuddin, MM dan Wakil Bupati Erwanto, SE, MA untuk masa bakti tahun 2012-2017. Bupati definitif pertama hasil pemilihan kepala daerah secara langsung yaitu Akmal Ibrahim, SH didampingi oleh Wakil Bupati Drs . H. Syamsurizal, M.Si untuk masa bakti tahun 2007-2012. Pasangan ini dilantik menggantikan Penjabat Bupati Azwar Umri. Sebelum Azwar Umri menjadi Penjabat Bupati, dia didahului oleh Drs. H. Tgk. T. Burhanuddin Sampe, MM, M.Sc Sedangkan Teuku Burhanuddin Sampe didahului oleh Drs. H. M. Nasir Hasan yang sebelumnya menggantikan Baharuddin, S.Sos, MM sebagai penjabat Bupati perdana. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya saat ini dijabat oleh Salman Alfarisi, ST. Dewan Perwakilan Kecamatan Wacana Pemekatan Daerah Provinsi Aceh Barat Selatan Kabupaten/Kota yang mungkin bergabung yang meliputi: Kabupaten Aceh Jaya Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Nagan Raya Kabupaten Aceh Barat Daya Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Simeulue Demografi Penduduk Aceh Barat Daya didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti oleh Suku Aneuk Jamee (12%). Sedangkan sisanya adalah pendatang dari berbagai suku (8%). Di Aceh Barat Daya ini pula lahir pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Teuku Ben Mahmud dan Teungku Peukan. Ekonomi Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat selatan Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat selatan Aceh. Sebenarnya bila kondisi keamanan semakin membaik, banyak sekali potensi yang dapat digali di kawasan ini, seperti pariwisata, karena posisinya yang merupakan paduan antara pantai Samudera Hindia dan Bukit Barisan yang hijau. Selain itu Aceh Barat Daya dapat dikembangkan sebagai kawasan agroindustri, agrobisnis dan peternakan terpadu serta sektor lain yang akan berkembang. Perkebunan Potensi wilayah 32.417 Ha, areal Taman 11.850 Ha, cadangan areal 20.567 Ha Pertanian Potensi wilayah 21.296 Ha, areal taman 16.450 Ha, cadangan areal 4.846 Ha Kehutanan Hutan lindung 31.375 Ha, Taman Nasional Gunung Leuser 62.400 Ha, Hutan Produksi Terbatas 36.165 Ha. Perikanan Darat: Budi Daya Air Payau 10 Ha, Budi Daya Air Tawar 20 Ha Laut/Danau/Sungai: Kerambah 5 unit (sungai) Produksi Perikanan Tangkap tahun 2010: Ikan selar: 335,3 ton, ikan kwee: 748 ton, ikan layang: 440,4 ton, ikan talang-talang: 3,5 ton Ikan lemuru: 368,5 ton, ikan teri: 1.080,6 ton, ikan kakap merah: 186,7 ton, ikan lisong: 516,8 ton Ikan tongkol krai: 889,8 ton, ikan tongkol komo: 833,3 ton, ikan cakalang: 3.642,9 ton, ikan kembung: 1.046,2 ton Ikan tenggiri: 308,6 ton, ikan tuna mata besar: 423,1 ton, ikan kerapu karang: 136,1 ton, ikan layur: 387,5 ton Ikan cucut lanyam: 524,4 ton, ikan lainnya: 134,2 ton Industri Produksi Air Mineral Kemasan ADANT, terletak di Desa Adant Kecamatan Tangan-tangan Aceh Barat Daya. Produski Air Mineral Kemasan IE ABDYA, Terletak di Desa Kuta Tinggi Kecamatan Blangpidie Aceh Barat Daya. Pertambangan Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup kaya, di antaranya bijih besi, emas, batu-bara, pasir zirkon dan galena. Juga terdapat batuan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pupuk mineral. Namun hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dalam mempercepat pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, sesuai dengan Qanun No. 1 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah telah terbentuk SKPD Dinas Pertambangan dan Energi. Pariwisata Wisata Alam Pulau Gosong Sangkalan, Taman Wisata Cemara Indah, Wisata Pantai Ujong Manggeng, Wisata Pantai Lhok Pawoh, Wisata Pantai Jilbab, Wisata Pantai Bali, Wisata Pantai Kuala, Wisata Pantai Lama Muda dan Pantai Lama Tuha. Pariwisata Gunung: Bendungan irigasi Krueng Susoh Blang Pidie, Irigasi Krueng Baru Lembah Sabil Manggeng, Air terjun Kuala Batee Bahbah Rot, Marga Satwa Leuser (Pucuk Kila), Pucok Krueng Alue Sungai Pinang. Tempat Wisata Kabupaten Aceh Barat daya saat ini memiliki beberapa Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya seperti wisata alam, wisata cagar budaya dan situs sejarah sampai wisata minat khusus seperti hiking dan arung jeram. Sampai tahun 2012 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke berbagai pelosok Aceh Barat Daya. Di antara jenis wisata yang menonjol adalah wisata minat khusus hiking. Untuk mendukung kegiatan wisata tersebut terdapat pula 7 hotel/losmen yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya di Kota Blangpidie. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat Daya. Potensi Wisata di Kabupaten Aceh Barat Daya Sumber: Draft RTRW Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012 Sumber: Untuk Kecamatan Setia dari Tabloid Jangka Pos, 2018 Seni Budaya Tari Ratéb Meuseukat Aceh Barat Daya Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal kata ratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam. Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya.Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.Saat ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang sangat jelas.Perbedaan utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada 3 yaitu, pertama tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang Tari Rapa'i Geleng Rapa'i Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari Manggeng, Aceh Barat Daya. Rapa'i Geleng dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh Barat Daya. Permainan Rapa'i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair yang dinyanyikan, kostum dan gerak dasar dari unsur Tari Meuseukat. Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki Kuliner Mie Kocok Mie berwarna kuning dan putih dimasak menggunakan adonan berupa gayung dari aluminium bertangkai kayu. Disebut mie kocok karena prosesnya dikocok-kocok selama beberapa detik dalam air mendidih sebelum dihidangkan. Mie ini umum ditemukan di Provinsi Aceh, termasuk di daerah lain di Indonesia. Akan tetapi, Mie kocok ala Abdya, menurut banyak kalangan, memiliki cita rasa berbeda dengan yang lain. Pada 1960, Said Idrus (alm) pernah merantau ke Negeri Cina membuka warung di deretan pertokoaan kontruksi kayu di Jalan Selamat, Kota Blangpidie. Toko tersebut diberi label “Warung Muslim”. Selain menyediakan minuman kopi, menu khas di warung itu disebut mie kuning dan mie putih yang dikenal dengan sebutan mie kocok. Era 60-an, di Kota Blangpidie (saat itu masih wilayah Aceh Selatan), ada tiga warung menyediakan mie kocok: Warung Muslim, Warung Sayangan dan Warung Japaris. Dua lainnya milik warga Tionghoa. Warung Muslim milik Said Idrus terus berkembang dan membuka cabang di Losmen Muslim, Jalan At-Taqwa, Blangpidie. Kemudian, warung tersebut dikelola oleh salah seorang putranya, Said Tantawi. Mi kocok Warung Muslim di lantai dasar Losmen Muslim, masih bertahan hingga saat ini. Kini, gerai tersebut dikelola Said Muswir (putra Said Tantawi atau cucu dari almarhum Said Idrus). Referensi Pranala luar UURI No.4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya Situs web Kabupaten Aceh Barat Daya Aceh Barat Daya Aceh Barat Daya Negara dan wilayah yang didirikan tahun 2002 Pendirian tahun 2002 di Indonesia
1,525
4615
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Jaya
Kabupaten Aceh Jaya
Aceh Jaya () adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibentuk tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Sejarah Aceh Jaya dulunya terdapat sebuah kerajaan pelabuhan bernama Kerajaan Daya dengan Raja pertamanya Sultan Alauddin Riayat Syah bergelar Po Teumereuhom Daya. Kerajaan Daya ini kemudian menjadi asal usul nama Kecamatan Jaya yang juga dipakai sebagai nama kabupaten baru pemekaran dari Aceh Barat. Wilayah Aceh dahulu terdiri dari banyak kerajaan pelabuhan kecil yang mudah dipengaruhi oleh Portugis. Untuk menghadang Portugis yang semakin kuat, Kesultanan Aceh Darussalam dengan Sultan pertamanya Ali Mughayat Syah pada Abad ke-16 berusaha mempersatukan daerah-daerah pesisir dan memusatkan kegiatan pelabuhan di Banda Aceh. Sultan menaklukan kerajaan kecil seperti Daya, Pedir dan Samudera Pasai. Wilayah Daya menjadi makin ramai pada masa Sultan Iskandar Muda dengan mendatangkan penduduk dari Aceh Besar dan Pidie. Pada masa penjajahan Belanda, Aceh dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi empat Afdeeling salah satunya Afdeeling Westkust van Atjeh (Aceh Barat) dengan Meulaboh dijadikan ibukota. Afdeeling tersebut dibagi menjadi beberapa orderafdeeling seperti Tjalang, Tapaktuan, Simeulue, Singkil, dan lain-lain. Setelah merdeka, Afdeeling Westkust van Aceh berubah menjadi Kabupaten Aceh Barat. Satu persatu daerah pembentuk Kabupaten Aceh Barat kemudian memisahkan diri. Salah satunya adalah bekas onderafdeeling Tjalang yang terdiri dari landschap Keluang, Kuala Daya, Lambeusoi, Kuala Unga, Lhok Kruet, Patek, Lageun, Rigaih, Krueng Sabee dan Teunom. Bekas onderafdeeling Tjalang berpisah tahun 2002 dan diberi nama Kabupaten Aceh Jaya dengan ibukotanya di Calang. Menjadi kabupaten baru adalah momen baik untuk memajukan daerah, karena dengan adanya otonomi daerah suatu daerah dapat memanfaatkan pendapatan yang ada untuk mengurus daerahnya sendiri. Tetapi tidak lama setelah menjadi kabupaten baru, di tahun 2004 hal yang tidak disangka terjadi. Tsunami besar menghantam pesisir Aceh termasuk yang terparah adalah Aceh Jaya. Daerah yang baru merangkak untuk maju mendapat ujian yang sangat berat. Hampir seluruh infrastruktur rata dengan tanah. Aceh Jaya harus membangun daerah dari nol. Tetapi, bantuan pun berdatangan termasuk dari dunia internasional sehingga Aceh Jaya bisa berkembang pesat sampai sekarang. Tsunami tersebut diperingati dalam bentuk monumen di Kota Calang. Geografi Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatra dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar antara 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar antara 29,9-31,4 °C. Batas wilayah Pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 9 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibu kota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara susunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 9 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Jumlah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil daerah yang bertugas di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada saat terjadinya bencana gempa dan tsunami. Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil jumlah penduduk Provinsi Aceh tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.Pada tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya 82.172 jiwa, terdiri dari 42.653 penduduk laki-laki dan 39.519 penduduk perempuan. Ekonomi Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang sangat cocok untuk budidya berbagai jenis komoditas pertanian, baik jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di antara beberapa kabupaten yang ada di Provins Aceh. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih ditingkatkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia. Untuk perikanan laut juga menjadi andalan daerah ini karena semua kecamatannya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, sebagian besar komoditas pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditas tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya. Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat besar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan di atas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya. Referensi Pranala luar UURI No.4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Jaya Daftar Gampong di Kabupaten Aceh Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Harian Kompas, 31 Maret 2004 Wilayah terkena Tsunami di Aceh Jaya Situs Demokratisasi dan Tata Pemerintahan di Kabupaten Aceh Jaya Aceh Jaya Aceh Jaya
920
4618
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Bener%20Meriah
Kabupaten Bener Meriah
Bener Meriah adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah. Kabupaten Bener Meriah yang beribu kota di Simpang Tiga Redelong memiliki luas 1.454,09 km² terdiri dari 10 Kecamatan dan 233 desa. Penduduk di wilayah ini adalah suku Gayo. Bahasa Gayo, dipakai oleh sebagian besar penduduk selain bahasa Indonesia. Di Bener Meriah terdapat bandara Rembele yang melayani Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Geografi Bener Meriah terletak 4° 33 50–4° 54 50 Lintang Utara dan 96° 40 75- 97° 17 50 Bujur Timur dengan tinggi rata-rata di atas permukaan laut 100–2.500 mdpl. Batas wilayah Kabupaten Bener Meriah memiliki batas wilayah sebagai berikut: Sejarah Kabupaten Bener Meriah merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan Undang-Undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004. Etimologi Nama Bener Meriah diperkirakan berasal dari Beuner Meria, putera dari Raja Linge XIII. Syair Mude Kala menceritakan saat masih kecil Beuner Meria dan adiknya yang bernama Sengeda dibawa oleh sang ibu ke Kesultanan Aceh selepas wafatnya ayah mereka. Takhta Kerajaan Linge kemudian dipegang oleh Raja Linge XIV yang merupakan kakak dari Raja Linge XIII. Ketika dewasa Beuner Meria dan Sengeda kembali ke Linge dan menuntut takhta dari pamannya. Sayangnya, sang paman justru menghukum mati kedua kakak beradik tersebut. Menurut legenda, Beuner Meria tidak mati dan menjelma menjadi seekor gajah putih, sedangkan nyawa Sengeda berhasil diselamatkan oleh algojo yang seharusnya mengeksekusinya. Keberadaan gajah putih ini didengar oleh Sultan Aceh. Sultan Aceh meminta agar gajah putih ini dihadiahkan kepadanya. Saat tiba di ibukota Kesultanan Aceh, gajah putih ini mengamuk. Amukan gajah putih ini berhasil dijinakan oleh Sengeda. Lantas dia menceritakan asal usul gajah putih ini. Sultan Aceh lalu memerintahkan untuk menghukum mati Raja Linge XIV, namun sang ibu dari Beuner Meria memaafkannya. Raja Linge XIV hanya dijatuhi hukuman untuk membayar denda. Akhirnya, Sengeda diangkat menjadi raja Linge dengan gelar Raja Linge XV. Sementara itu, nama Beuner Meria diabadikan menjadi salah satu daerah di Tanah Gayo. Radio Rimba Raya Radio Rimba Raya (Desember 1948–... 1949) adalah Radio Republik Indonesia Darurat yang disiarkan oleh Tentara Republik Indonesia Divisi X/Aceh pimpinan Kolonel Husin Yusuf. Radio ini mulai bersiaran sejak terjadinya Agresi Militer Belanda I sampai dengan Konferensi Meja Bundar berakhir dan tentara pendudukan Belanda ditarik dari Indonesia. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Wilayah yang memiliki daerah terluas yaitu Kecamatan Syiah Utama dengan luas wilayah 792,71 Km² atau 41,29%, sedangkan untuk wilayah yang memiliki daerah terkecil yaitu Kecamatan Bener Kelipah dengan luas wilayah 19,75 Km² atau 1,08%. Bandar Bukit Permata Pintu Rime Gayo Syiah Utama Timang Gajah Wih Pesam Mesidah Gajah Putih Bener Kelipah Demografi Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bener Meriah tahun 2022, penduduk di Bener Meriah berjumlah 168.469 jiwa terdiri dari 85.040 jiwa laki-laki (50,48% dari total penduduk) dan 83.429 jiwa perempuan (49,52% dari total penduduk). . Dilihat dari distribusinya jumlah penduduk paling banyak di Kecamatan Bukit, yaitu sebesar 31.155 jiwa atau sebesar 18,49% dari total penduduk di Bener Meriah. Kecamatan Syiah Utama memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu sebesar 2.482 jiwa atau sebesar 1,47% dari total penduduk. Penduduk menurut kecamatan Jumlah Penduduk Kabupaten Bener Meriah Hasil Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan Tahun 2022 berjumlah 168.469 jiwa yang terdiri atas 85.040 Laki-laki dan 83.429 Perempuan. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Bukit yakni berjumlah 31.155 jiwa sedangkan penduduk terkecil berada di Kecamatan Syiah Utama yang berjumlah 2.482 jiwa. Wacana penggantian nama Camat Syiah Utama menyampaikan aspirasi penggantian nama Kabupaten Bener Meriah kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Takengon, 2 Juni 2020. Gubernur Aceh menyambut baik usulan ini. Dalam diskusi juga disampaikan alternatif nama pengganti, seperti Tanoh Gayo, Pintu Rime Gayo, dan Gayo Antara. Sebelumnya usul ini juga pernah disampaikan oleh Ketua Forum Reje Syiah Utama kepada Bupati Bener Meriah. Terdapat dua alasan utama pergantian nama ini. Pertama, nama Bener Meriah berasal dari nama orang baik yang dibunuh karena kedengkian dan kekuasaan sehingga mungkin bisa membawa masalah. Kedua, tidak ada kabupaten lain di Indonesia yang menggunakan nama orang. Referensi Lihat pula Pemerintah Aceh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Majelis Permusyawaratan Ulama Lembaga Wali Nanggroe Majelis Adat Aceh Pranala luar Situs resmi Pemerintah Kabupaten Bener Meriah UU RI No.41 Tahun 2003 Profil Kab Bener Meriah BPS Kab. Bener Meriah, 2010 Bener Meriah Bener Meriah Sumatra
721
4619
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Tamiang
Kabupaten Aceh Tamiang
Aceh Tamiang adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan terletak di perbatasan Aceh-Sumatera Utara. Kabupaten ini berada di jalur timur Sumatra yang strategis dan hanya berjarak lebih kurang 250 km dari Kota Medan sehingga akses serta harga barang di kawasan ini relatif lebih murah daripada daerah Aceh lainnya. Di samping itu, kawasan ini relatif lebih aman semasa GAM berjaya dahulu. Ketika seruan mogok oleh GAM diberlakukan di seluruh Aceh, hanya kawasan ini khususnya Kota Kuala Simpang yang aktivitas ekonominya tetap berjalan. Sejarah Sebelum kemerdekaan Kerajaan Tamiang pernah mencapai puncak kejayaannya dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama tahun 1330–1366 M. Pada masa itu kerajaan tersebut dibatasi: Sungai Raya/Selat Malaka di bagian Utara Besitang di bagian Selatan Selat Malaka di bagian Timur Gunung Segama (Gunung Bendahara/Wilhelmina Gebergte) di bagian Barat. Pada masa Kesultanan Aceh, Kerajaan Tamiang telah mendapat cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung (Zainuddin, 1961: 136-137) dari Sultan Aceh Darussalam atas wilayah Negeri Karang dan Negeri Kejuruan Muda. Sementara negeri Sultan Muda Seruway, Negeri Sungai Iyu, Negeri Kaloy, dan Negeri Telaga Meuku merupakan wilayah-wilayah yang belum mendapat cap SIkureung. Karena itu negeri-negeri tersebut dijadikan sebagai wilayah pelindung bagi wilayah yang telah mendapat cap SIkureung. Pada tahun 1908, dengan berlakunya Staatblad No.112 tahun 1878, maka wilayah Tamiang dimasukkan ke dalam Geuverment Aceh en Onderhoorigheden. Maksudnya adalah, Tamiang berada dibawah status hukum Onderafdelling. Dalam Afdeling Oostkust Van Atjeh (Aceh Timur) beberapa wilayah Landschaps berdasarkan Korte Verklaring diakui sebagai Zelfbestuurder, dengan status hukum Onderafdelling Tamiang, termasuk wilayah-wilayah: Landschap Karang Landschap Seruway/Sultan Muda Landschap Kejuruan Muda Landschap Bendahara Landschap Sungai Iyu, dan Gouvermentagebied Vierkantepaal Kualasimpang. Asal kata "Tamiang" Nama Tamiang tumbuh dari legenda "Te-Miyang" atau "Da-Miyang" yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh. Ketika masih bayi, ia ditemukan dalam rumpun bambu betong (istilah Tamiang adalah bulooh) oleh seorang raja berjulukan "Tamiang Pehok". Menginjak dewasa, Pucook Sulooh dinobatkan menjadi Raja Tamiang bergelar "Pucook Sulooh Raja Te-Miyang", yang artinya "seorang raja yang ditemukan di rumpun rebong, tetapi tidak kena gatal atau kebal gatal". Menurut sumber lain, kata Tamiang berasal dari kata “Da Miang”. Sejarah menunjukkan tentang eksistensi wilayah Tamiang melalui prasasti Sriwijaya. Tak kurang pula sastra tulis Cina karya Wee Pei Shih mencatat pula keberadaan negeri Kan Pei Chiang (Tamiang), atau Tumihang dalam Kitab Negara Kertagama. Daerah ini juga berjuluk Bumi Muda Sedia, sesuai dengan nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama 6 tahun (1330-1336). Raja ini mendapatkan cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah Karang dan Kejuruan Muda kala itu. Selengkapnya, data-data tentang Kerajaan Tamiang setidaknya termaktub dalam: 1. Prasasti Sriwijaya yang diterjemahkan oleh Prof. Nilkanta Sastri dalam The Great Tamralingga (capable of) Strong Action in dangerous Battle (Moh. Said, 1961:36). 2. Data kuno Tiongkok (dalam buku Wee Pei Shih) ditata kembali oleh I.V.Mills, 1937, halaman 24, tercatat negeri Kan Pei Chiang (Tamiang) yang berjarak 5 kilometer (35 mil) dari Diamond Point (Posri). 3. Kerajaan Islam Tamiang dalam The Rushinuddin's Geographical Notices (1310 M). 4. Tercatat sebagai "Tumihang" dalam syair 13 buku Nagara kertagama (M.Yamin, 1946: 51). 5. Benda-benda peninggalan budaya yang terdapat pada situs Tamiang (Penemuan T. Yakob, Meer Muhr, serta Sartono, dkk). Berkaitan dengan data-data tersebut dan ditambah penelitian terhadap penemuan fosil sejarah, maka nama Tamiang dipakai menjadi usulan bagi pemekaran status wilayah Pembantu Bupati Aceh Timur Wilayah-III, yang meliputi wilayah bekas Kewedanaan Tamiang. Pemekaran Tuntutan pemekaran daerah di Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebenarnya telah dicetuskan dan diperjuangkan sejak 1957 awal masa Propinsi Aceh ke-II, termasuk eks-Kewedanaan Tamiang diusulkan menjadi Kabupaten Daerah Otonom. Usulan tersebut lantas mendapat dorongan semangat yang lebih kuat lagi sehubungan dengan keluarnya ketetapan MPRS hasil Sidang Umum ke-IV tahun 1966 tentang pemberian otonomi seluas-luasnya. Dalam usulnya mengenai pelaksanaan otonomi secara riil dengan Memorandum Nomor B-7/DPRD-GR/66, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-Gotong Royong (DPRD-GR) Propinsi Daerah Istimewa Aceh mengusulkan sebagai berikut bekas Daerah "Kewedanaan Tamiang" menjadi Kabupaten Aceh Tamiang dengan ibu kotanya Kualasimpang. Sebagian besar usulan tersebut sudah menjadi kenyataan namun usulan mengenai Tamiang belum dikabulkan. Sebagai tindak lanjut dari cita-cita masyarakat Tamiang, maka pada era reformasi, sesuai Undang-Undang No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka keinginan Tamiang untuk menjadi daerah otonomi terbuka kembali dan mendapat dukungan melalui: Bupati Aceh Timur dengan surat No. 2557/138/tanggal 23 Maret 2000 ke DPRD Kabupaten Aceh Timur tentang usul peningkatan status Pembantu Bupati Wilayah-III Kuala Simpang menjadi Kabupaten Aceh Tamiang. DPRD Kabupaten Aceh Timur dengan surat No. 1086/100-A/2000, tanggal 9 Mei 2000, tentang persetujuan peningkatan status Kabupaten Aceh Tamiang. Surat Bupati Aceh Timur, No. 12032/138 tanggal 4 Mei 2000 kepada Gubernur Daerah Istimewa Aceh tentang peningkatan status Kabupaten Aceh Tamiang. Surat Gubernur Daerah Istimewa Aceh No. 138/9801 tanggal 8 Juni 2000 kepada DPRD Propinsi Daerah Istimewa Aceh tentang peningkatan status Kabupaten Aceh Tamiang. Surat DPRD Daerah Istimewa Aceh No. 1378/8333 tanggal 20 Juli 2000 tentang persetujuan peningkatan status Kabupaten Aceh Tamiang. Surat Gubernur Daerah Istimewa Aceh No. 135/1764 tanggal 29 Januari 2001 kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Republik Indonesia Cq. Dirjen PUMD tentang usul peningkatan status Daerah Pembantu Bupati dan Kota Adminstrasi menjadi Daerah Otonom. Geografi Batas wilayah Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pecahan dari Kabupaten Aceh Timur dan merupakan satu-satunya kawasan di Aceh yang mayoritas dihuni oleh etnis Melayu Tamiang. Suku Aceh membentuk suku kedua terbesar di kabupaten tersebut. Selain kedua etnis tersebut, Suku Jawa & Suku Batak juga banyak dijumpai di kabupaten ini. Sementara di daerah hulu terdapat Suku Gayo, Suku Alas dan Suku Karo. Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan kaya minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Kabupaten Aceh Utara, dan kawasan ini juga merupakan salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Aceh. Di samping itu, Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor angkutan karena posisinya yang strategis, dan angkutan air merupakan salah satu primadona alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar yakni Sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan) dan Sungai Kaloy. Kabupaten Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Pariwisata Kabupaten Aceh Tamiang memiliki beberapa tempat wisata yang hingga saat ini perlu penataan yang serius dan dikelola dengan baik. Air Terjun Tujuh Tingkat, Air Terjun Sangka Pane, Gua Sarang Burung Walet, Pantai Kupang adalah beberapa contoh tempat wisata di Aceh Tamiang yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dikelola menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah. Berikut adalah objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang: Tokoh terkenal Ismed Sofyan. Atlet Sepak Bola nasional Derli Amalia Putri. Atlet Menembak internasional Fifi Young. Artis legendaris Helenius Henri de Cock. Mantan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada era Hindia Belanda Hunter Chalid. Master Nasional Catur Maell Lee. Pelawak, Selebgram, Youtuber, slogan (Manusia Terkuat di Bumi, Bukan Kaleng-kaleng) Referensi Lihat pula Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur Pranala luar Situs Bappeda Aceh Tamiang Situs Resmi Kabupaten Aceh Tamiang Aceh Tamiang Aceh Tamiang
1,142
4620
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Gayo%20Lues
Kabupaten Gayo Lues
Gayo Lues adalah salah satu Kabupaten yang terletak di provinsi Aceh di Indonesia . Pemerintah daerah kabupaten dan ibu kotanya berada di kota Blangkejeren, Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Aceh Tenggara dari 57% wilayahnya di mekarkan pada tahun 2002 untuk memebentuk kabupaten Gayo Lues Geografi Gayo Lues memiliki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13"–4°16'50,45" LU 96°43'15,65"–97°55'24,29" BT. Batas wilayah Kabupaten ini memiliki batas wilayah sebagai berikut: Sejarah Asal Usul Penamaan Gayo Lues Gayo berasal dari bahasa aceh kuno yang di adopsi dari bahasa sanskerta yang arti nya Gunung dan Lues berarti Luas dalam bahasa setempat. Maka dapat di simpulkan Gayo Lues berarti gunung luas atau pegunungan yang luas yang terletak di gugusan bukit barisan. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Gayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama Aceh Tenggara, dan dibagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan perincian sebagai berikut: Blang Kejeren Kuta Panjang Pining Rikit Gaib Terangon Putri Betung Blang Pegayon Debun Gelang Blang Jerango Tripe Jaya Pantan Cuaca Suku penduduk kabupaten Gayo Lues adalah suku Gayo. Potensi daerah Kabupaten yang berpenduduk multi etnis ini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan. Pertanian Beberapa komoditas potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah: Cabe merah besar di kecamatan Blang Pegayon dan Puteri Betung Serai Wangi, yang dikembangkan di sela-sela pepohonan pinus di hampir seluruh wilayah Gayo Lues Nilam, yang banyak ditanam di daerah Terangun Tembakau Virginia di Kecamatan Pantan Cuaca Kakao di Kecamatan Puteri Betung Kopi Gayo di Kecamatan Pantan Cuaca Durian di Kecamatan Pining jagung di kecamatan Blangkejeren Pariwisata Pintu utama pendakian Gunung Leuser di Kedah, Penosan, Kecamatan Blang Jerango Pemandian air panas di Kecamatan Puteri Betung Air terjun Akang Siwah di Kecamatan Blang Pegayon Wisata Ekosistem Leuser di Kecamatan Puteri Betung Genting di Kecamatan Pining Air terjun Rerebe di Kecamatan Tripe Jaya Kampung Inggris di Agusen Seni budaya Tari Saman Tari Bines Didong Pertambangan Timah di Kecamatan Pining Emas di Kecamatan Putri Betung dan Kecamatan Pantan Cuaca Tambang pasir keramik di Kecamatan Rikit Gaib Transportasi Rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Samudera Indonesia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Indonesia dengan Selat Malaka sangat diharapkan dapat memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke Banda Aceh harus melalui Medan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, rencana ini banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama taman nasional. Gayo Lues kemudian dikenal dengan nama Negeri Seribu Bukit. Nama ini dipopulerkan oleh Mohsa El Ramadan, wartawan senior, Pemimpin Redaksi Koran Rajapost Banda Aceh, dan editor buku Memadamkan Bara di atas Ladia Galaska. Buku yang ditulis oleh Muhammad Alikasim Kemaladerna ini adalah sebuah solusi penyelesaian konflik pembangunan jalan Ladia Galaska antara pemerintah dan pemerhati lingkungan di Aceh. Referensi Pranala luar UU RI Nomor 4 Tahun 2002 Situs Resmi Pemkab Gayo Lues Website Informasi Berita Gayo Lues Gayo Lues Gayo Lues
480
4623
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Singkil
Kabupaten Aceh Singkil
Aceh Singkil adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak. Ibu kota kabupaten Aceh Singkil terletak di kecamatan Singkil. Geografi Wilayah Kabupaten Aceh Singkil terletak di ujung tenggara dari wilayah Provinsi Aceh, yaitu pada posisi antara 2°0'20"–2°36'40" LU dan 97°04'54"–98°11'47" BT. Kabupaten Aceh Singkil mempunyai luas wilayah sebesar 1.857,88 km². Batas wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Topografi Secara topografis, kabupaten Aceh Singkil terletak pada wilayah pesisir Barat–Selatan provinsi Aceh. yang membentang dari Utara berupa kawasan perbukitan ke arah Selatan berupa kawasan pesisir pantai. Sekitar 146.274,65 Ha (66,88%) wilayah berada pada ketinggian 0-100 meter dpl. Sedangkan wilayah yang berada pada ketinggian 100-500 meter dpl sekitar 68.821,89 Ha (31,47 %). Sisanya sebesar 1,65% dari luas wilayah adalah daerah dengan ketinggian diatas 500 meter dpl (diolah dari Peta Bakosurtanal Skala 1 : 250.000). Berdasarkan peta topografi, sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Singkil adalah dataran. Bentuk wilayah yang datar ini umumnya terletak di bagian selatan. Sedangkan daerah berbukit berada di bagian utara. Bentuk muka bumi yang relatif datar di wilayah Kabupaten Aceh Singkil memberikan implikasi ketersediaan lahan untuk pengembangan secara ekstensif berbagai kegiatan ekonomi produktif, khususnya pertanian lahan basah. Di samping itu, sebagian wilayah yang berada di pesisir pantai serta daerah kepulauan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata alam dan perikanan laut. Daerah-daerah yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam dan perikanan laut meliputi kecamatan: Singkil; Singkil Utara; Kuala Baru; dan Kepulauan Banyak Iklim Wilayah Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan kategori iklim hutan hujan tropis. Hal tersebut ditandai dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan berkisar antara 3700–4200 mm per tahun. Tingkat kelembapan nisbi berada pada angka 70%–85%. Suhu udara rata-rata berkisar antara 21°–32 °C. Demografi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Aceh Singkil tahun 2021, penduduk Aceh Singkil berjumlah 126.514 jiwa dengan kepadatan 68 jiwa/km2. Penduduk kabupaten Aceh Singkil berasal dari beragam suku, termasuk Singkil, Aneuk Jamee, Aceh, Batak Pakpak, Melayu dan Minang. Sedangkan penduduk berdasarkan agama yang dianut, BPS dan Kementerian Dalam Negeri 2020 mencatat, pemeluk agama Islam sebanyak 87,95%, kemudian Kristen 11,93% dimana Protestan 10,93% dan Katolik 0,90%. Sebahagian lagi menganut Kepercayaan yakni 0,20% yang tinggal di kecamatan Suro Makmur dan Danau Paris, kecamatan yang berbatasan dengan Sumatera Utara. Dan selebihnya adalah Hindu atau Buddha 0,01%. Pemerintahan Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Referensi Lihat pula Suku Singkil Bahasa Singkil Bahasa Pakpak Pranala luar Situs resmi Aceh Singkil Pariwisata Singkil Blog di Blogspot Blog di Wordpress Aceh Pedia Pembentukan Kabupaten Aceh Singkil Aceh Singkil Aceh Singkil
452
4624
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Bireuen
Kabupaten Bireuen
Bireuen adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Kabupaten ini beribukotakan di Bireuen Kabupaten ini menjadi wilayah otonom sejak 12 Oktober tahun 1999 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya, dan sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Semenjak diberlakukannya darurat militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini berangsur-angsur mulai kembali normal setelah perjanjian damai MOU Helsinki. Kabupaten Bireuen termasuk salah satu kabupaten yang bersejarah bagi bangsa ini karena pernah ditetapkan sebagai ibukota Republik Indonesia kedua pada tanggal 18 Juni 1948 yakni tepat pada saat Agresi Militer Belanda II (1947-1948). Akibatnya, PDRI yang semula menetap di Kota Bukittinggi berpindah lokasi ke Kabupaten Bireuen (a.k.a. Kota Juang). Kabupaten Bireuen juga terkenal di bidang kulinernya diantaranya Mie Kocok Geurugok (Gandapura), Rujak Manis dan Bakso Gatok (Kuta Blang), Sate Matang (Peusangan) Bu Sie Itek dan Nagasari (Kota Juang/Bireuen). Geografi Secara geografis Kabupaten Bireuen terletak di antara 04° 54' 00”–05° 21' 00” LU dan 96° 20' 00”–97° 21' 00” BT yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara pada tanggal 12 Oktober 1999 (berdasarkan Undang-undang No. 48 Tahun 1999). Luas wilayah Kabupaten Bireun adalah 1.796,32 Km² (179.632 Ha), dengan ketinggian 0–2.637 mdpl (meter di atas permukaan laut). Terbagi dalam 17 kecamatan, dimana Kecamatan Peudada merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 312,84 km2 atau sebesar 17,42 persen dari luas Kabupaten Bireuen. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Kota Juang dengan luas hanya 16,91 km². Batas Wilayah Kabupaten Bireuen Memiliki Batas Wilayah Sebagai Berikut : Pemerintahan Bupati Sekretaris Daerah Dewan Perwakilan Kecamatan Menjelang tahun 2005 terjadi pemekaran kecamatan dari 10 Kecamatan menjadi 17 kecamatan dan pembentukan 17 Kecamatan ini diperbaharui dengan UU No.5 Tahun 2008. Kecamatan Gandapura Kecamatan Jangka Kecamatan Jeunieb Kecamatan Jeumpa Kecamatan Juli Kecamatan Kota Juang dengan dasar UU No.40 tahun 2004. Kecamatan Kuala dengan dasar UU No.41 tahun 2004. Kecamatan Kuta Blang dengan dasar Pembentukan UU no.44 tahun 2004. Kecamatan Pandrah Kecamatan Peudada Kecamatan Peulimbang dengan dasar UU No.43 tahun 2004 yang dimekarkan dari Kecamatan Jeunieb. Kecamatan Peusangan Kecamatan Peusangan Selatan dengan dasar UU No. 42 tahun 2004. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dengan dasar Pembentukan UU No. 46 tahun 2004. Kecamatan Makmur Kecamatan Samalanga Kecamatan Simpang Mamplam dengan dasar UU No.45 tahun 2004 yang dimekarkan dari kecamatan Samalanga. Referensi Daftar Pustaka Sufa, Rahmat Asri. 2014. Bireuen dalam Lintasan Sejarah Pranala luar Daftar Gampong di Kabupaten Bireuen Situs Resmi Pemerintah Aceh Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Bireuen Situs Resmi BPS Kabupaten Bireuen Bireuen Bireuen |}
410
4625
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Nagan%20Raya
Kabupaten Nagan Raya
Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya Suka Makmue, yang berjarak sekitar 287 km atau 6 jam perjalanan dari Banda Aceh. Kabupaten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Kata Nagan memiliki kemiripan dengan nama 5 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut, namun secara arti bahasa sampai sejauh ini sama sekali tidak ada dalam kosakata Aceh. Pun, belum terketemukan landasan historis, maupun hasil penelitian yang jelas terkait dari mana penyebutan nama tersebut muncul. Sedangkan Raya berarti besar, menunjuk semua kecamatan yang ada di Nagan, kendati di dalam nama kecamatan tersebut tidak tercantum kata "Nagan", misalnya: Beutoeng, salah satu kecamatan. Geografi Batas wilayah Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Potensi Kabupaten Nagan Raya berada di pantai barat Sumatra yang subur dan sangat cocok bagi pertanian, khususnya padi yang terpusat di Kecamatan Seunagan, Seunagan Timur, dan Beutong karena ditunjang oleh Sungai Krueng Beutong dan Sungai Krueng Nagan yang mengalir di wilayah tersebut. Potensi lainnya adalah usaha peternakan dan perkebunan terutama kelapa sawit. Karena sumber daya pertaniannya yang melimpah, maka Nagan Raya dikenal sebagai salah satu lumbung beras utama di Aceh. Bahkan Soeharto, mantan presiden RI pernah berkunjung ke Nagan Raya, sebagai apresiasinya terhadap pertumbuhan hasil pertanian di daerah tersebut (tahun 1987). Sebelum adanya gangguan keamanan pada masa konflik Aceh, Nagan Raya menjadi pusat bagi transmigran yang menghidupkan sektor pertanian di kawasan ini. Namun setelah tahun 2001 banyak transmigran yang meninggalkan unit-unit permukimannya karena gangguan dan ancaman dari kelompok sipil bersenjata. Diharapkan setelah kondisi keamanan membaik, para transmigran kembali untuk menyemarakkan perekenomian Nagan Raya, dari sejak kabupaten tersebut belum genap berusia 2 tahun ini. Pariwisata 1. Air Terjun Krueng Isep Gampong Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya 2. Bendungan Irigasi Nagan Raya Gampong Kede Seumor, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya 3. Danau Laut Tadu Gampong Laut Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya 4. Pantai Naga Permai Gampong Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya 5. Pantai Suak Dama Gampong Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya 6. Pantai Nagaya Gempong, Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya 7. Pantai Seunagan Gampong Kubang Gajah, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya 8. Makam Habib Sayid Ibrahim atau Habib Sayid Athaf di Gampong Kuta Aceh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya 9. Makam Habib Abdurrahim bin Sayid Abdul Qadir (Habib Seunagan) Gampong Pulo Ie, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya 10. Makam Sayid Muhammad Yasin bin Habib Sayid Abdurrahim di Gampong Pulo Ie Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya 11. Makam Habib Muda Seunagan, Gampong Peulekung, Kecamata Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya 12. Makam Habaib Padang Seutui Gampong Blang Ara, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya 13. Makam Syaikh Abdul Qahar Seumot Gampong Seumot, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya 14. Panorama Singgah Mata Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya 15. Masjid Syaikunna Gampong Gudang Buloh Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya (masjid bersejarah yang didirikan oleh Sayid Abdurrani. 16. Masjid Jamik Habib Musa Seunagan di Gampong Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya Transportasi Jarak Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya ke ibu kota Nagan Raya kurang lebih 25 km, sedangkan ke Meulaboh 40 km. Transportasi ke kedua tempat tersebut tersedia sepanjang waktu dengan kualitas jalan yang sangat baik. Untuk kendaraan umum, kendaraan yang menjadi andalan masyarakat Nagan adalah "Labi-Labi" untuk mobilitas dalam kabupaten juga untuk menghubungkan Nagan Raya dengan kabupaten tetangga, Aceh Barat. Kesehatan Nagan Raya mempunyai 1 RSUD Sultan Iskandar Muda Tipe C (Dokter Spesialis, Dokter Umum dan Dokter Gigi), 10 Puskemas, dan 1 Klinik Pratama Mantri Doi yang terletak dipinggir jalan raya, sehingga mudah diakses. Komunikasi Wilayah kabupaten ini juga terdapat sarana telekomunikasi BTS Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, 3 (telekomunikasi) dan IM3. Di Dinas Kesehatan terdapat akses internet 24 jam, menggunakan satelit, donasi dari IOM. Referensi Pranala luar Situs Resmi Pemerintah Aceh Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Situs Resmi BPS Kabupaten Nagan Raya UU RI No.4 Tahun 2002 Kabupaten Nagan Raya. Harian Kompas, 3 Maret 2004 Berharap Transmigran Kembali ke Nagan Raya. Harian Kompas, 3 Maret 2004 Nagan Raya Nagan Raya
677
4626
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Simeulue
Kabupaten Simeulue
Kabupaten Simeulue adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di di Aceh, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sinabang. Kabupaten ini berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, Kabupaten Simeulue berdiri tegar di Samudra Hindia. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak peningkatan status pada tahun 1996 dan peresmian pada tahun 1999, dengan harapan pembangunan semakin ditingkatkan di kawasan ini. Sejarah Ibu kota Kabupaten Simeulue adalah Sinabang, kalau diucapkan dengan logat daerah adalah Si Navang yang berasal dari legenda Navang. Navang adalah seorang pembuat garam masa dulu di daerah Babang (pintu masuk teluk Sinabang). Dulunya Navang membuat garam dengan membendung air laut yang masuk ke pantai Babang, kemudian dikeringkan lalu menjadi garam. Garam Navang lambat laun menjadi dikenal di sekitar Ujung Panarusan sampai ke Lugu. Jika penduduk membutuhkan garam, maka mereka akan menuju Si Navang, yang lambat laun konsonan "V" pada Navang berubah menjadi Nabang. Sementara Sibigo ibu kota kecamatan Simeulue Barat berasal dari kata/kalimat CV dan Co karena masa-masa penjajahan dulu, Sibigo adalah lokasi perusahaan pengolahan kayu rasak–sejenis kayu sangat keras setara dengan jati–yang dikirim ke Belanda melalui laut. Karena posisi geografisnya yang terisolasi dari Pulau Sumatra, hiruk-pikuk konflik di Aceh daratan tidak pernah berimbas di kawasan ini, bahkan tidak ada pergerakan GAM di kawasan kepulauan ini. Peningkatan status Simeulue menjadi Kabupaten telah dirintis sejak lama dan lahir dari keinginan luhur masyarakat Simeulue sendiri yaitu melalui prakarsa sejumlah tokoh dan segenap komponen masyarakat. Tonggak sejarah perjuangan ini dimulai sejak Kongres Rakjat Simeulue yang sedianya dilaksanakan pada tahun 1956, namun terkendala saat itu dan baru dilaksanakan pada tahun 1957. Salah satu bukti sejarah yang masih ada saat ini adalah dokumen Hasil Putusan Kongres Rakjat Kewedanaan Simeulue (Dok Rasmal Kahar) dan sebuah spanduk usang pelaksanaan kongres tersebut yang telah lusuh dimakan usia. Saat itu Gubernur Aceh, Prof. Ali Hasjmi melakukan kunjungan ke Simeulue pada tahun 1957 sebagai wujud dukungan dia terhadap isi pernyataan Kongres Rakjat Simeulue dalam upaya peningkatan status Simeulue. Kemudian pada tahun 1963 kembali diadakan musyawarah Luan Balu dan dilanjutkan Musyawarah Rakyat Simeulue dan tahun 1980, di mana hasil semua pertemuan tersebut hanya ada satu kata dan satu tekad bahwa Simeulue harus berubah status menjadi Kabupaten Otonom. Seiring dengan perjalanan waktu, perjuangan tetap diteruskan oleh tokoh-tokoh masyarakat Simeulue, sehingga atas perjuangan yang begitu gigih dan tak kenal lelah tersebut, kita memperoleh dukungan dari berbagai pihak yaitu dari DPRD Tingkat I Aceh dan DPRD Tingkat II Aceh Barat. Perkembangan selanjutnya setelah Drs. H. Muhammad Amin dilantik menjadi Pembantu Bupati Simeulue, upaya ini terus digulirkan dengan sungguh-sungguh dan terbukti pada tahun 1995 Gubernur Aceh menurunkan tim pemutakhiran data ke Simeulue yang diikuti dengan kedatangan Dirjen Bangda ke Simeulue pada tanggal 12 Desember 1995. Sebagai akhir dari perjalanan ini, yaitu dengan datangnya Dirjen PUOD, DPODS, dan Komisi II DPR-RI pada tanggal 30 Maret 1996 dan mengadakan rapat umum di depan pendopo Pembantu Bupati Simeulue. Di mana pada saat itu, J. Sondakh selaku Ketua Komisi II DPR-RI mengatakan rapat hari ini seakan-akan sidang DPR-RI di luar gedung karena lengkap dihadiri oleh empat fraksi yaitu: Fraksi Golkar, PPP, PDI dan Fraksi Utusan Daerah dan dia berjanji dalam waktu tidak begitu lama Simeulue akan ditingkatkan statusnya. Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, akhirnya hasil dari semua kunjungan tersebut serta niat dan doa yang tulus dari seluruh masyarakat Simeulue, Presiden Republik Indonesia Bapak H. Mohammad Soeharto pada tanggal 13 Agustus 1996 menandatangani PP 53 tahun 1996 tentang peningkatan status wilayah Pembantu Bupati Simeulue menjadi Kabupaten Administratif Simeulue. Selanjutnya pada tanggal 27 September 1996 bertempat di DPRD Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Kabupaten Administratif Simeulue diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Yogie S. Memet sekaligus melantik Drs. H. Muhammad Amin sebagai Bupati Kabupaten Administratif Simeulue. Simeulue telah berubah status meskipun masih bersifat administratif, seluruh masyarakat menyambut gembira disertai rasa syukur menggema dari Ujung Batu Belayar hingga batu Si Ambung-Ambung. Kabupaten yang dianggap mimpi oleh sebagian masyarakat selama ini telah hadir nyata dalam kehidupan masyarakat Simeulue. Status baru ini telah menambah semangat yang tinggi untuk berjuang menggapai satu tahap lagi yaitu daerah otonom. Untuk mencapai usaha itu segala potensi dikerahkan, pikiran dan tenaga dicurahkan, keringat bercucuran di mana semua anak pulau bahu membahu dan disertai dengan doa yang senantiasa dipanjatkan demi sebuah cita-cita. Akhirnya Allah SWT mengabulkan apa yang diinginkan, sehingga melalui UU No. 48 Tahun 1999 lahirlah Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Bireun sebagai Kabupaten Otonom dalam Pemerintahan Indonesia. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ad Interim Faisal Tanjung meresmikan lahirnya Kabupaten Simeulue dan tanggal inilah yang dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Simeulue yang setiap tahunnya diperingati. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Pembentukan DPRK Simeulue Pembentukan DPRD Simeulue perdana dilakukan melalui upaya yang serius, melalui sebuah tim yang mewakili unsur Pemerintah dan Partai Politik adalah sebagai berikut: Drs. Safii Agur ; Unsur Pemerintah (Kakansospol) Sebagai Ketua Tim, Satria Mandala, Golkar ; sekretaris, H. Umar Darwis, PPP ; Anggota, TM. Hasbi Mahmud, PAN ; anggota, H. Azharuddin Agur, S. Pd, Golkar ; Anggota, Maruddin Hadiar, BBA FKPPI ; Anggota, Rasyidinsyah, PDIP ; Anggota, M. Noor H, PAN ; Anggota, Drs. Rusdam. MD, PKB ; Anggota, Periode pertama DPRD Kabupaten Simeulue diketuai oleh Azharuddin Agur, S. Pd dengan para wakil ketua adalah Umar Darwis dan Rasyidinsyah. Kemudian digantikan oleh Rapian, SE, setelah Rasyidinsyah meninggal dunia). Untuk periode ke dua diketuai oleh Muhammad Daudsyah dengan wakil ketua Drs. H. Mandar M. Adam dan H. TM. Hasbi Mahmud. Pada periode ke 3 DPRK Simeulue dipimpin oleh H. Aryaudin dengan wakil ketua M. Asdarmansyah Mas, SE dan Iduarmin MK, SH (digantikan oleh Hasdian Yasin, SP setelah Iduarmin meninggal dunia). Penduduk Hampir seluruh penduduk kepulauan ini beragama Islam. Penduduk kawasan ini juga berprofil seperti orang Cina, dengan kulit kuning dan sipit dan mempunyai bahasa yang berbeda dengan Aceh daratan. Bahasa Terdapat tiga bahasa utama yang dominan dalam pergaulan sehari-hari yakni bahasa Devayan, bahasa Sigulai, dan bahasa Leukon. Bahasa Devayan umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah dan Teluk Dalam. Bahasa Sigulai umumnya digunakan penduduk di Kecamatan Simeulue Barat, Alafan dan Salang. Sedangkan bahasa Leukon digunakan khususnya oleh penduduk Desa Langi dan Lafakha di Kecamatan Alafan. Selain itu digunakan juga bahasa pengantar (lingua franca) yang digunakan sebagai bahasa perantara sesama masyarakat yang berlainan bahasa di Simeulue yaitu bahasa Jamu atau Jamee (tamu), awalnya dibawa oleh para perantau niaga dari Minangkabau dan Mandailing. Budaya Masyarakat Simeulue mempunyai adat dan budaya tersendiri berbeda dengan saudara-saudaranya di daratan Aceh, salah satunya adalah seni Nandong, suatu seni nyanyi bertutur diiringi gendang tetabuhan dan biola yang ditampilkan semalam suntuk pada acara-acara tertentu dan istimewa. Terdapat pula seni yang sangat digemari sebagian besar masyarakat, seni Debus, yaitu suatu seni bela diri kedigjayaan kekebalan tubuh terutama dari tusukan bacokan pedang, rencong, rantai besi membara, bambu, serta benda-benda tajam lainnya, dan dari seni ini pulalah para pendekar Simeulue acap diundang ke mancanegara. Ekonomi Peternakan Salah satu andalan Kabupaten Simeulue yang menjadi ciri khas adalah kerbau simeulue yang meski ukurannya kecil, namun rasa dagingnya lebih manis daripada kerbau di daratan Sumatra. Kerbau ini banyak dijual keluar Pulau Simeulue dan, karena kualitasnya prima, harganya pun menjadi tinggi. Kelautan Di dalam satu dasawarsa terakhir hasil pulau Simeulue yang sangat terkenal adalah Lobster (udang laut) yang cukup besar ukurannya dan telah diekspor ke luar daerah seperti Medan, Jakarta dan bahkan ke luar negeri hingga Singapura dan Malaysia. Perkebunan Kabupaten ini terkenal dengan hasil cengkihnya dimasa lalu era tahun 1970 s/d 1990. Hasil perkebunan rakyat lainnya di antaranya adalah kopra yang berasal dari pohon kelapa yang tumbuh subur di sepanjang pantai Pulau Simeulue, selain itu ada perkebunan kelapa sawit milik Pemerintah Daerah bernama Perusahaan Daerah Kelapa Sawit (PDKS) yang terdapat di Kecamatan Teluk Dalam dan Teupah Selatan. Kehutanan Sedangkan hasil hutan yang menjadi sumber utama pabrik meubel di Cirebon, Jawa Barat adalah rotan. Diharapkan pula dalam tahun 2008 hasil perkebunan kelapa sawit murni milik rakyat dan swakelola Pemerintah Kabupaten Simeulue akan membuahkan hasil yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simeulue. Pariwisata Simeulue memiliki potensi wisata yang cukup menarik. yaitu" Wisata selancar, berada di pantai Matanurung, Pantai Nancala, Batu Rundung, Pulau Teupah dll. Wisata Pantai, yaitu Pantai Busung, Ganting, Pantai Pasir Tinggi, Alafan, Along dll. Danau, yaitu Danau Air Tawar Teluk Dalam, Danau Laulo dll. Bahari, Pulau Siumat, Pulau Simanaha, Pulau Teupah, Pulau Batu Berlayar, dll. Minyak Bumi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Riset Geologi dan Kelautan Jerman (BGR) menemukan potensi minyak (hidrokarbon) dalam jumlah sangat besar di perairan timur laut Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Prediksi sementara jumlah kandungan minyak yang ada sekitar 107,5-320,79 miliar barel. "Temuan ini hasil riset kami dengan Kapal Riset Sonne, yang tujuan awalnya untuk mengetahui detail deformasi struktur geologi di daerah busur muka (fore arc) pasca tsunami 26 Desember 2004," kata Dr Yusuf Surachman, Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT, di Jakarta, Senin (11/2) seperti dikutip Antara. Dibandingkan dengan cadangan minyak bumi milik Arab Saudi yang volumenya mencapai 264,21 miliar barrel. Temuan itu, menurut Yusuf, sangat signifikan. Sedangkan nilai volume di perairan timur laut Pulau Simeulue itu dihitung minimal 17,1 x 109 m³ dan maksimal volume total 51 x 109 m³. "Perkiraan volume berdasar volume reservoir yang dihitung atas dasar sejumlah asumsi, yakni seismik dua dimensi, karbonat build-up berbentuk melingkar, faktor pengali elongasi antara 0,5-1,5 dan porositas 30 persen," ujarnya. Kebudayaan Smong Masyarakat Simeulue menyampaikan peringatan tradisional tsunami melalui "tutur" secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui cerita, nanga-nanga, sikambang dan nandong (seni tradisional Simeulue berupa dendang). Smong (nama lain dari tsunami dalam bahasa Simeulue), adalah sebuah bentuk pemahaman budaya yang telah mengalami proses pengendapan berpuluh tahun dalam memori kolektif masyarakat Pulau Simeulue. Karena telah menjadi memori kolektif maka smong telah menjadi bagian dari jati diri masyarakat Simeulue. Potongan syair tentang itu dapat ditemukan pada senandung pengantar tidur anak-anak di Pulau Simeulue. Istilah smong dikenal masyarakat Simeulue setelah tragedi tsunami pada hari Jumat, 4 Januari 1907. Gempa disertai tsunami dahsyat yang terjadi di wilayah perairan Simeulue masih pada zaman penjajahan Hindia Belanda. Kejadian tsunami ini tercatat dalam buku berbahasa Belanda S-GRAVENHAGE, MARTINUSNIJHOF, tahun 1916 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Saat itu masyarakat Simeulue belum mengetahui perihal tsunami ini, laut yang tiba-tiba surut pasca gempa menjadi daya tarik bagi masyarakat pesisir pantai, karena ditemukannya banyak ikan-ikan yang terdampar. Sebagian besar penduduk pesisir berlarian ke arah pantai dan berebut ikan-ikan yang terdampar tersebut, namun secara mengejutkan tiba-tiba kemudian datanglah tsunami yang menderu-deru dari arah laut lepas, sebagian besar masyarakat meninggal atas kejadian itu. Dan sebagian yang selamat, menjadi saksi mata atas kejadian smong dan menuturkannya untuk generasi mendatang agar berhati-hati terhadap kejadian serupa. Pada saat gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 yang lalu di seluruh wilayah Kabupaten Simeulue lebih dari 1.700 rumah hancur tersapu tsunami, akan tetapi jumlah korban jiwa yang meninggal adalah 6 jiwa. Apabila diperkirakan di Pulau Simeulue rata-rata penghuni satu rumah adalah 5 jiwa, maka jumlah total manusia yang rumahnya diterjang tsunami lebih dari 8.500 jiwa. Atau sekitar 10 % dari total jumlah penduduk Kabupaten Simeulue. Hal ini berarti pada saat itu ada proses evakuasi besar-besaran dalam kurun waktu kurang dari 10 menit secara serempak di seluruh wilayah pantai Pulau Simeulue yang panjang garis pantainya mencapai 400 km. Mengingat bahwa infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Simeulue sangat terbatas maka peristiwa mobilisasi massa tersebut adalah peristiwa yang luar biasa. Kejadian serupa itu hanya dapat dilakukan oleh sebuah pemahaman bersama yang kuat dengan persepsi yang sama terhadap satu objek tertentu. Sehingga pada saat kejadian yang sangat genting hal ini telah menjadi pengetahuan umum yang merata, yang dengan hanya satu sandi tertentu yang diucapkan maka hal tersebut akan menjadi gerakan massa yang sangat masif yang bergerak dengan kecepatan tinggi secara bersama-sama, walaupun mereka berada pada daerah yang terpisah-pisah. Kata "smong" adalah kata sandi yang dipahami bersama oleh seluruh penduduk Pulau Simeulue untuk melukiskan terjadinya gelombang raksasa setelah terjadinya gempa besar. Mereka bukan hanya memahami kata tersebut saja, tetapi juga mereka memahami tindakan apa yang harus dilakukan apabila peristiwa tersebut terjadi. Ditengah tidak adanya sistem peringatan dini tsunami yang memadai, budaya smong yang merupakan salah satu bentuk kearifan lokal (local wisdom) masyarakat Kabupaten Simeulue telah mengambil alih fungsi teknologi. Dan terbukti pula budaya ini telah meyelamatkan masyarakat Kabupaten Simeulue dari bencana yang lebih besar. Masyarakat dunia yang juga mengetahui lemahnya sistem peringatan dini tsunami di sepanjang pantai barat Sumatra takjub melihat keajaiban yang terjadi di Pulau Simeulue. Hal ini kemudian mendorong masyarakat dunia melalui ISDR (International Strategy for Disaster Reduction) memberikan penghargaan Sasakawa Award kepada masyarakat Kabupaten Simeulue. ISDR adalah lembaga dibawah Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations) yang memberikan perhatian pada upaya-upaya masyarakat mengurangi kerusakan dan kerugian akibat bencana. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Simeulue Drs. H. Darmili mewakili seluruh masyarakat Kabupaten Simeulue pada tanggal 12 Oktober 2005 yang lalu di Bangkok, Thailand. Penghargaan tersebut adalah wujud pengakuan dunia internasional pada kekuatan budaya smong sebagai sistem peringatan dini tsunami. Budaya smong semakin menemukan pengakuan ditengah kondisi bahwa sebelum tsunami 26 Desember 2004, tidak ada sistem peringatan dini tsunami di sepanjang pantai barat Sumatra yang sangat rawan gempa dan tsunami. Ditinjau dari sisi linguistik, terbentuknya kata smong cukup dekat dengan bunyi yang mendengung saat ombak menyerang bergulung-gulung. Di masyarakat Simeulue, smong berarti ombak besar yang datang bergulung-gulung yang didahului oleh gempa yang sangat besar. Fenomena yang dikenal masyarakat dunia dengan istilah tsunami. Pemahaman tentang smong ini tertanam kuat dalam memori masyarakat Simeulue dari anak-anak sampai orang tua. Kuatnya penanaman smong dalam ingatan masyarakat Simeulue menunjukkan bahwa smong telah mengalami proses pengendapan yang lama sehingga lambat laun menjadi memori kolektif dalam bentuk sistem nilai masyarakat. Dalam sistem masyarakat Simeulue, penyampaian sebuah pesan sampai tertanam menjadi memori kolektif masyarakat hanya bisa dilakukan melalui media lisan. Nandong sebagai sebuah seni tradisi lisan masyarakat Simeulue memegang fungsi penting dalam membangun memori kolektif tersebut. Dengan demikian nandong dalam masyarakat Simeulue tidak hanya menjalankan fungsi klasik pantun atau syair yaitu sebagai media penyampai isyarat, pendidikan, pencatat sejarah dan hiburan. Nandong telah sampai pada fungsi tertinggi budaya lisan yaitu pembangun memori kolektif masyarakat. Fungsi ini yang membuat nandong efektif membangun perilaku masyarakat Simeulue dalam merespon fenomena alam gempa bumi yang diikuti tsunami. Berikut ini pantun atau syair tentang smong dalam bahasa Simeulue yang disampaikan secara turun temurun dalam menyikapi kewaspadaan dini terhadap kejadian tsunami: Bencana alam Gugusan Kepulauan Simeulue yang terdiri beberapa pulau besar dan kecil (± 40 buah) berada tepat di atas persimpangan tiga palung laut terbesar dunia, yakni pada pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Australia dan lempeng Samudera Hindia. Sehingga pada saat terjadinya gempa bumi dan tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang ber-episentrum di ujung barat Pulau Simeulue, pulau ini mengalami kerusakan sarana prasarana sangat parah. Namun jumlah korban jiwa akibat peristiwa tersebut relatif minim, hal ini disebabkan masyarakat setempat sudah mengenal secara turun temurun peristiwa yang disebut sebagai smong,karena peristiwa serupa yakni tsunami pernah terjadi pada tahun 1907 sehingga apabila terjadi gempa besar diikuti oleh surutnya air laut dari bibir pantai secara drastis dan mendadak, maka otomatis tanpa disuruh seluruh penduduk, tua muda, besar kecil laki-laki dan perempuan beranjak meninggalkan lokasi menuju tempat-tempat ketinggian atau perbukitan guna menghindar dari terjangan smong atau tsunami tersebut. Referensi Pranala luar UURI No.48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Simeulue Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per Kecamatan di Kabupaten Simeulue Simeulue Simeulue
2,524
4627
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe
Lhokseumawe () adalah sebuah kota yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini berada persis di tengah-tengah jalur timur Sumatra. Berada di antara Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini merupakan jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Lhokseumawe sebanyak 190.903 jiwa dengan kepadatan 1.054 jiwa/km². Kota Lhokseumawe, Aceh, dengan ketinggian 2-24 meter di atas permukaan laut memiliki luas wilayah 181,06 km² yang dibagi dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Blang Mangat dengan luas wilayah 56,12 km², Kecamatan Muara Dua luas wilayah 57,80 km², Kecamatan Muara Satu luas wilayah 55,90 km² dan Kecamatan Banda Sakti luas wilayah 11,24 km². Keempat kecamatan ini terdiri dari 9 kemukiman dan 68 desa/gampong. Sejarah Secara etimologi Lhokseumawe berasal dari kata Lhok dan Seumawe. Dalam Bahasa Aceh, Lhok dapat berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe bermaksud air yang berputar-putar atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tidak lepas dari kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524. Zaman Kolonial Sebagian warga masih menyebut Lhokseumawe sebagai Kota Petro Dolar, seiring masa kejayaan Mobil Oil, PT Arun, dan sejumlah proyek vital lainnya di Lhokseumawe. Kawasan ini sudah memainkan perannya sejak kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13. Lhokseumawe terus memainkan peran penting saat menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524, masa kolonial dan perang kemerdekaan. Peran penting Kota Lhokseumawe dalam sejarah Aceh bisa terlihat dari banyaknya situs bersejarah (dari abad 11 M-20 M) di seantero kota yang membawahi lima kecamatan ini. Di antaranya, tiang gantung atau tempat Teuku Chik Di Tunong dieksekusi, Benteng Tentara Jepang, Makam Teungku Lhokseumawe, Makan Tgk Chik Ditunong. Meriam Belanda, Tugu Perlawanan Tentara Indonesia melawan Tentara Belanda, Makam Putro Neng, Makam Tgk Syiah Hudam. Gua Ibrahim Tapa, Cot Bukulah, Gua Jepang, Makam Tgk Chik Di Paloh, Makam Tgk Jrat Meuindram, Makam Tgk Chik Buket Bruek Krueng, Rumah Adat Ule Balang, Tugu TKR melawan tentara Jepang, Tugu Syahid Tgk Abdul Jalil Cot Plieng dan makam prajuritnya, Mon Tujoh, Makam Mualim Taufiq Shaleh, Makam Tgk Batee Meutarah, dan kawasan sumur Tgk di Mon Lhok. Sayangnya, belum banyak upaya untuk melestarikan situs-situs bersejarah ini. Padahal, jika dikelola secara profesional dan dikemas secara menarik, semua situs bersejarah ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lhokseumawe. Sejumlah rujukan juga mengarahkan bahwa sektor wisata (sejarah) akan memberikan pendapatan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan ekploitasi hasil alam. Hanya perlu kemauan dan inovasi bagi kita untuk mengelola warisan orang terdahulu. Sebelum abad ke-20, negeri ini telah diperintah oleh Uleebalang Kutablang. Tahun 1903, setelah perlawanan pejuang Aceh terhadap penjajah Belanda melemah, Aceh mulai dikuasai dan dijajah Belanda. Lhokseumawe menjadi daerah taklukan dan mulai saat itu status Lhokseumawe menjadi Bestuur Van Lhokseumawe dengan Zelf Bestuurder adalah Teuku Abdul Lhokseumawe yang tunduk di bawah Aspiran Controeleur. Di Lhokseumawe, berkedudukan juga Wedana serta Asisten Residen atau Bupati. Pada dasawarsa kedua abad ke-20 itu, di antara seluruh daratan Aceh, Kota Lhokseumawe sebagai salah satu pulau kecil dengan luas sekitar 11 km² yang dipisahkan dengan Sungai Krueng Cunda diisi bangunan-bangunan Pemerintah Umum, Militer, dan Perhubungan Kereta Api oleh Pemerintah Belanda. Pulau kecil dengan desa-desa (Gampong) Kampung Keude Aceh, Kampung Jawa, Kampung Kutablang, Kampung Mon Geudong, Kampung Teumpok Teungoh, Kampung Hagu, Kampung Uteuen Bayi, dan Kampung Ujong Blang yang keseluruhannya baru berpenduduk 5.500 jiwa secara jamak di sebut Lhokseumawe. Bangunan demi bangunan mengisi daratan ini sampai terwujud embrio kota yang memiliki pelabuhan, pasar, stasiun kereta api dan kantor-kantor lembaga pemerintahan. Masa Kemerdekaan Pada tanggal 21 September dan 22 September 1953, Pasukan DI/TII menyerang Lhokseumawe sebanyak dua kali. Kedua serangan tersebut digagalkan oleh TNI. Sejak Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintahan Negara Republik Indonesia belum terbentuk sistemik sampai kecamatan ini. Pada mulanya Lhokseumawe digabung dengan Bestuurder Van Cunda. Penduduk didaratan ini makin ramai berdatangan dari daerah sekitarnya seperti Buloh Blang Ara, Matangkuli, Blang Jruen, Lhoksukon, Nisam, cunda serta Pidie. Pada tahun 1956, dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, terbentuk daerah-daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkup daerah Provinsi Sumatera Utara, di mana salah satu kabupaten diantaranya adalah Aceh Utara dengan ibu kotanya Lhokseumawe. Pada tahun 1964, dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Aceh Nomor 34/G.A/1964 tanggal 30 November 1964, ditetapkan bahwa kemukiman Banda Sakti dalam Kecamatan Muara Dua, dijadikan Kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Banda Sakti. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, status Lhokseumawe berpeluang ditingkatkan menjadi Kota Administratif. Pada tanggal 14 Agustus 1986, dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 1986 Pembentukan Kota Administratif Lhokseumawe ditandatangani oleh Presiden Soeharto, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Soeparjo Roestam pada tanggal 31 Agustus 1987. Dengan adanya hal tersebut maka secara de jure dan de facto Lhokseumawe telah menjadi Kota Administratif dengan luas wilayah 253,87 km² yang meliputi 101 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Dewantara, Kecamatan Muara Batu, dan Kecamatan Blang Mangat. Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat. Pada tahun 2006, kecamatan Mura Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat kecamatan. Geografi Penggunaan lahan terbesar di Kota Lhokseumawe adalah untuk permukiman seluas 10 877 ha atau sekitar 60% dari luas yang ada. Kebutuhan lahan yang menonjol adalah untuk usaha kebun campuran 4.590 ha atau sekitar 25,35%, di samping untuk kebutuhan persawahan seluas 3 747 ha atau sekitar 21%. Untuk kebutuhan perkebunan rakyat telah dimanfaatkan seluas 749 ha atau sekitar 4% dan untuk lain–lainnya. Batas Wilayah berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001 Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi kota dengan batas-batas wilayah: Iklim Wilayah kota Lhokseumawe memiliki iklim muson tropis (Am) dengan dua musim yang jelas, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C. Tingkat kelembapan di kota ini pun cenderung tinggi antara 60% hingga 90%. Pemerintahan Daftar Wali kota Dewan Perwakilan Kecamatan Kesehatan Rumah sakit Fasilitas Sarana kesehatan yang tersedia di Kota Lhokseumawe terdiri dari: Catatan: Tidak termasuk Perusahaan Swasta, Hanya Data sarana/prasarana Pemerintah dan pegawai pemerintah Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia adalah: Pendidikan Jumlah sarana pendidikan umum yang ada di Kota Lhokseumawe sampai dengan tahun 2007, terdiri dari Taman Kanak – kanak 25 unit (swasta 24 unit), Sekolah Dasar sebanyak 59 unit, SLTP 15 unit serta SMU/SMK sebanyak 13 unit, Akademi/Perguruan Tinggi 10 unit. Sarana pendidikan agama yang ada 8 unit Madrasah Ibtidaiyah (5 negeri dan 3 swasta), 6 unit Madrasah Aliyah (1 negeri dan 5 swasta). Di Kota Lhokseumawe memiliki 26 unit Pondok Pasantren dan 189 unit Balai Pengajian. Tempat ibadah Sedangkan sarana peribadatan yang dimiliki Kota Lhokseumawe adalah: Perekonomian Perekonomian Kota Lhokseumawe mengarah pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tingkat permintaan penginapan di Kota Lhokseumawe juga terbilang tinggi, karena Kota Lhokseumawe merupakan Kota transit antara Medan dan Banda Aceh. Selain itu, karyawan negeri dan swasta yang bekerja di Kota Lhokseumawe sering mencari penginapan ketika dalam masa penugasan, mengingat karyawan-karyawan tersebut berasal dari luar Kota Lhokseumawe. Berdasarkan hasil penelitian Geologi Departemen Pertambangan dalam wilayah kawasan Kota Lhokseumawe terdapat bahan galian Golongan C berupa batu kapur, tanah timbun dan pasir/kerikil. Di samping itu terdapat juga sumber daya alam berupa gas alam yang pengolahannya dilakukan oleh PT. Arun NGL Co. Sumber daya alam tersebut sudah dieksplorasi sejak tahun 1975 oleh Mobil Oil Indonesia Inc (sekarang ExxonMobil) di Kabupaten Aceh Utara yang selanjutnya dilakukan pengolahan untuk diekspor ke luar negeri, hasil pengolahan gas berupa condensat juga dimanfaatkan oleh Pabrik Aromatix yang dibangun tahun 1998 dan perusahan–perusahaan besar lainnya seperti pabrik pupuk. PT. Kertas Kraft Aceh(PT.KKA), PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Asean Aceh Fertilizer dan EXXON Mobil–Arun berada di sekitar kota ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dari pabrik-pabrik besar yang dimiliki kota Lhokseumawe, namun tak juga mampu mengangkat derajat kehidupan sebagian besar penduduk asli Lhokseumawe dari bawah garis kemiskinan. Pariwisata Beberapa objek wisata yang dinilai sangat menunjang kemampuan Sektor Pariwisata ke depan antara lain: Pantai Ujong Blang Pantai Rancong Pulau Seumadu Pantai Meuraksa Pantai KP3 Sungai Krueng Cunda Waduk Pusong Taman Riyadhah Kampung P. Ramlee (seniman besar Malaysia, asal Aceh). Taman Ngieng Jioh (Blang Panyang) Bukit Gua Jepang (Blang Panyang) Waduk Jeuleukat Kesemua objek ini dapat menjadi aset bagi dunia Pariwisata Kota Lhokseumawe jika ditata dan dikembangkan dengan lebih menarik. Media Radio Kota Lhokseumawe memiliki beberapa stasiun radio yaitu: Transportasi Objek perhubungan yang menunjang sektor perekonomian antara lain: Darat: Terminal Mobil Bongkar Muat Kandang Terminal Mobil Penumpang Keude Aceh Terminal Terpadu Lhokseumawe Stasiun Kereta Api Paloh Lhokseumawe (direncanakan 2023) Stasiun Kereta Api Lhokseumawe (direncanakan 2025) Stasiun Kereta Api Blang Mangat Lhokseumawe (direncanakan 2027) Udara: Bandar Udara Malikussaleh Bandar Udara Lhok Sukon Laut: Pelabuhan Laut Kruengeukeuh Referensi Lihat pula Pemerintahan Aceh Lembaga Wali Nanggroe Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe Sejarah Aceh Majelis Permusyawaratan Ulama Majelis Adat Aceh Pranala luar Website Pemkot Lhokseumawe Bappeda Kota Lhokseumawe Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kota Lhokseumawe Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kota Lhokseumawe Lhokseumawe Lhokseumawe Aceh Kota di Sumatra Sumatra
1,528
4629
https://id.wikipedia.org/wiki/Pala
Pala
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan. Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila matang, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna putih ketika masih muda dan berwarna coklat gelap apabila sudah matang. Pemanfaatan buah pala bisa berupa biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun. Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala. Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri. Kondisi optimal untuk tumbuh dan pembibitan Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000–3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50-80 %. Tanaman ini dapat tumbuh biasanya hingga ketinggian pohon 5-15 meter atau bahkan dapat mencapai 30 meter. Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20-30oC dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta memiliki derajat keasaman 5,5 – 7. Pada pembibitan tanaman pala biasanya dilakukan pengairan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma disekitarnya dan juga perlakuan penggemburan tanah. Dilakukan pula penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali. Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan. Penyebaran Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di Kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. Pada negara Indonesia, penghasil utama pala ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Papua. Umur tanaman pala pun cukup panjang bahkan bisa mencapai 100 tahun. Pala di Indonesia Indonesia memasok sekitar 60% dari total kebutuhan pasar pala dunia setiap tahunnya. Jawa Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi pala pada tahun 2008 saja tercatat luas areal tanaman pala sekitar 4049 hektar dengan produksi 778 ton dan rata-rata produktivitas tanaman 359 kg/hektar dimana angka tersebut lebih tinggi dibanding produktivitas tanaman pala nasional. Kabupaten Sukabumi dan Bogor merupakan wilayah dengan produksi pala terbesar di Jawa Barat. Selain itu, di Jawa Barat pula telah banyak industri pengolahan pala yang lebih berkembang pesat dibanding daerah lainnya, diantaranya adalah minyak atsiri dan manisan pala Minyak Atsiri Pala dan Analisis Kandungannya Produk utama dari tanaman pala adalah minyak atsiri yang dapat dihasilkan melalui penyulingan dari bahan baku berupa daging buah, biji, dan fuli pala. Pada minyak atsiri mengandung berbagai senyawa, yang paling banyak dan menjadi ciri khas adalah myristicin. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2388-2006) syarat kadar myristicin dalam minyak atsiri pala minimal 10%. Myristicin sebenarnya dapat dijadikan sebagai agen insektisida, penambah rasa pada rokok, chemopreventive dan hepatoprotective, namun senyawa ini dapat memberikan efek halusinasi yang sama seperti narkotik. Seiring perkembangan zaman, minyak atsiri pala ini bahkan dijadikan sebagai bahan baku aromaterapi yang bersifat menghilangkan stress karena adanya kandung myristicin-nya. Kandungan myristicin lebih tinggi kadarnya pada daging buah pala dibandingkan dengan biji dan fulinya. Pada SNI 06-2388-2006 pun didapati adanya syarat lain yang harus dimiliki oleh minyak atsiri pala, diantaranya adalah nilai rata-rata indeks bias pada suhu 20oC harus berkisar pada rentang 1,475-1,485. Minyak atsiri pala harus memiliki bau khas pala dengan memiliki warna dari tidak berwarna hingga kuning muda dengan berat jenis 20oC/20oC pada rentang 0,885-0,907. Minyak atsiri pala pun harus larut dengan sempurna dan tetap jernih pada etanol 90% dengan rentang 1:1-1:3. Kelarutan minyak atsiri pada etanol 90% sangat berkaitan dengan jenis komponen kimia yang terkandung didalamnya. Kandungan senyawa terpen teroksigenisasi seperti α-terpineol dam terpinen-4-ol banyak terkandung dalam minyak atsiri pala.Senyawa terpen teroksigenisasi lebih mudah larut dalam alkohol dibanding terpen, sehingga semakin tinggi kandungan terpen maka semakin rendah daya larutnya Telah dilakukan beberapa analisis kandungan senyawa dalam minyak atsiri pala salah satunya dengan pendekatan metabolomik. Analisis dilakukan pada minyak atsiri pala yang berasal dari daging buah menggunakan instrumen Gas chromatography–mass spectrometry (GC-MS) oleh Sipahelut dan Telussa pada tahun 2011. Didapati adanya 21 senyawa yang teridentifikasi diantaranya sebagai berikut. α-thujene α-pinene Camphene β-pinene β-myrcene α-phellandrene Linalool α-terpineol Safrole Myristicin (Selengkapnya dapat dilihat pada artikel KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI DARI DAGING BUAH PALA MELALUI BEBERAPA TEKNOLOGI PROSES). Mutu dan rendemen minyak atsiri dapat ditentukan distilasi atau penyulingannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, myristicin merupakan senyawa ciri khas dan menjadi karakteristik utama dalam minyak atsiri pala dengan titik didih paling tinggi diantara senyawa lainnya yaitu 276,5oC. Peningkatan mutu minyak atsiri dapat memanfaatkan pendekatan metabolomik, contohnya dengan membandingkan kadar myristicin juga senyawa lainnya pada berbagai metode distilasi, contohnya distilasi air dan air-uap. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sipahelut dan Telussa pada tahun 2011, metode penyulingan minyak atsiri pala dengan distilasi air menghasilkan lebih banyak myristicin yang terekstraksi karena bahan dasar kontak langsung dengan air mendidih sehingga senyawa lebih mudah keluar dari jaringan bahan. Maka dari itu, mutu minyak atsiri pala dapat dimaksimalkan salah satunya dengan peningkatan kadar myristicin terkekstraksi menggunakan distilasi air. Referensi Galeri Pranala luar Rempah-rempah Hasil hutan non-kayu Myristica it:Myristica fragrans#Seme
1,146
4645
https://id.wikipedia.org/wiki/Sate
Sate
Sate (, ) adalah makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu. Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate. Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain. Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia. Sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda karena dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya. Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia, dengan berbagai suku bangsa dan tradisi seni memasak (lihat Masakan Indonesia) telah menghasilkan berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate dapat diperoleh dari pedagang sate keliling, pedagang kaki lima di warung tepi jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap disajikan dalam pesta formal dan non-formal. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan resep masing-masing di tiap daerah. Hampir segala jenis daging dapat dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang banyak. Biasanya sate diberi saus, bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya, biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau bisa juga disajikan dengan lontong atau kupat ataupun hanya sate saja. Hidangan internasional yang mirip sate antara lain yakitori dari Jepang, shish kebab dari Turki, shashlik dari Kaukasia, chuanr dari Tiongkok, dan sosatie dari Afrika Selatan. Sate terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious foods (50 Hidangan Paling Lezat di Dunia) melalui jajak pendapat pembaca yang digelar oleh CNN Go pada 2011. Asal mula Sate telah menjadi makanan yang populer secara luas di berbagai belahan dunia, hal ini menjadikan orang tertarik untuk mengetahui asal mula hidangan populer ini yang tercatat dalam petikan di buku Encyclopaedia of Chinese and Oriental Cookery:"Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia".Sate merupakan makanan yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. kata Sate berasal dari bahasa Jawa dialek Ponoragan, yakni Sak Biting (dibaca Sak Beteng) yang berarti satu tusuk sedangkan di Madura pelafalannya menjadi Sati. Sate baru diketahui oleh Batoro Katong selaku bupati Ponorogo pertama pada abad ke 15 setelah penaklukan Ponorogo yang merupakan makanan warok, sehingga usia makanan sate bisa lebih tua. Hingga saat ini potongan daging sate Ponorogo dipotong memanjang dan dibuat dengan cara primitif yang ditusuk menggunakan lidi seperti awal mulanya, dibanding jenis sate lain dengan potongan daging kecil yang ditusuk bambu. Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh Nusantara dan sebagai konsekuensinya, berbagai variasi hidangan telah dikembangkan. Pada akhir abad ke-19, sate telah melintasi Selat Malaka ke negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pada abad ke-19, istilah tersebut bermigrasi, mungkin dengan imigran Melayu dari Hindia Belanda, ke Afrika Selatan, di mana ia dikenal sebagai sosatie. Orang Indo Belanda membawa hidangan ini, serta banyak makanan khas Indonesia lainnya, ke Belanda, mempengaruhi masakan Belanda. Cara memasak Ada banyak resep sate yang ada di dunia. Akan tetapi secara garis besarnya resep sate adalah sebagai berikut. Kunyit atau kecap manis adalah salah satu bumbu penting untuk membumbui daging sate dan memberikan warna. Daging sate sendiri banyak ragamnya, misalnya daging kambing, ayam, sapi, domba, babi, ikan, udang, cumi-cumi, kelinci,telur puyuh atau jeroan. Beberapa daging adalah daging eksotik yang kurang lazim, seperti daging kura-kura, bulus, buaya, kuda, kadal, dan ular. Daging yang sudah ditusuki dan diberi bumbu baluran rendaman ini, kemudian dipanggang dalam bara api arang hingga matang. Sate dapat disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis, disertai potongan bawang merah dan mentimun. Disajikan dengan nasi putih panas, ketupat, atau lontong. Sate babi biasanya menggunakan saus berbahan dasar nanas, atau kecap manis. Aneka ragam sate Indonesia Indonesia adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal luas di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan dianggap sebagai masakan nasional dan salah satu hidangan terbaik Indonesia. Sate, adalah hidangan penting dalam masakan Indonesia, dihidangkan di mana-mana, mulai dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran mewah di hotel berbintang, demikian juga di rumah atau dalam berbagai pesta, perayaan, dan kenduri. Hasilnya telah tumbuh berkembang berbagai variasi resep sate di seluruh kepulauan Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa rumah makan yang khusus menghidangkan berbagai macam sate, seperti restoran Sate Ponorogo, Sate Blora, serta gerai Sate Khas Senayan, sebelumnya dikenal sebagai Satay House Senayan. Di Bandung, Jawa Barat, kantor gubernurnya dikenal dengan nama Gedung Sate yang merujuk kepada kemuncak (mastaka) atapnya yang menyerupai sate. Indonesia memiliki koleksi jenis sate paling kaya di dunia. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya. Sate Ponorogo Jenis sate yang berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Terbuat dari potongan daging ayam yang direndam dalam bumbu kecap, disajikan dengan bumbu kacang dan sambal dengan irisan bawang merah dan cabai rawit serta jeruk nipis. Variasi ini unik karena dalam setiap tusuknya hanya terdapat satu potong daging ayam yang diiris memanjang, berbeda dengan sate biasanya yang terdiri atas empat potong daging. Daging ayam sebelumnya direndam dalam kecap manis dan bumbu dan melalui proses "bacem" agar bumbunya masuk meresap. Kemudian dihidangkan dengan lontong. Panggangannya terbuat dari tanah liat yang dilubangi satu sisinya untuk mengipasi arang. Sate Ambal Sate dari daerah Ambal, Kebumen, Jawa Tengah. Berbahan daging ayam kampung. Keunikannya adalah bumbunya bukanlah bumbu kacang, melainkan tempe tumbuk yang dicampur cabai dan aneka bumbu lainnya. Daging ayam dibaluri dan direndam bumbu selama dua jam agar rasanya meresap. Sate ini dimakan dengan ketupat. Sate Ampet Juga hidangan sate dari Pulau Lombok. Terbuat dari jeroan sapi dan daging sapi. Bumbu sate ampet sangat pedas. Bumbunya adalah campuran santan dan bumbu. Sate Ati Sate yang dibuat dari campuran hati, ampela, dan usus. Biasanya ampela diletakkan paling bawah, usus di tengah, dan hati di atas. Setelah dibumbui, jeroan ayam ini tidak digoreng atau dibakar, tetapi direbus hingga matang. Sate ini bukanlah makanan utama, biasanya dijadikan makanan pendamping bubur ayam atau soto. Sate Babat Babat yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan soto. Sate Babi Populer di kalangan warga Tionghoa Indonesia, yang kebanyakan bukan warga muslim yang mengharamkan daging babi. Hidangan ini lazim ditemukan di Pecinan di perkotaan Indonesia, khususnya Glodok, Pecenongan, dan Senen di Jakarta. Juga populer di Bali yang kebanyakan penganut agama Hindu, juga populer di Belanda. Sate Banjar Jenis sate yang populer di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Sate Bebek Tambak Sate daging bebek dari Tambak, Banyumas. Disajikan dengan saus bumbu manis kacang tanah atau bumbu pedas (menurut selera), irisan tomat, serta mentimun. Sate Bekicot Bekicot diambil dulu dagingnya biasanya direbus dulu untuk memudahkan mengambil daging bekicot, kemudian daging diurap dengan bumbu setelah itu ditusuk dan dipanggang di atas bara api. Sate Blora Sate dari daerah Blora yang mendapat pengaruh kuat dari sate Ponorogo, karena Blora pada zaman kolonial Belanda merupakan bawahan dari Ponorogo. Sate berbahan daging dan kulit ayam ini lebih kecil dari sate lainnya Dimakan dengan bumbu kacang seperti sate Ponorogo. Sate Bulus Juga hidangan sate langka dari Yogyakarta. Terbuat dari daging bulus. (softshell turtle). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis. Daging bulus juga disajikan sebagai tongseng. Sate Buntel Khas Kota Solo atau Surakarta, Jawa Tengah. Terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing (terutama bagian perut atau iga). Daging kaya lemak ini kemudian dibungkus selaput membran daging dan dililitkan membungkus tusukan bambu. Ukuran sate ini cukup besar, mirip dengan kebab Timur Tengah. Setelah dipanggang di atas bara arang, irisan sate ini kemudian dipisahkan dari tusuknya, diiris-iris, lalu disajikan dengan kecap manis dan merica. Sate Kambing Sate yang populer di Jawa, dibuat dari daging kambing atau daging domba. Berbeda dengan sate jenis lainnya, sate kambing biasanya tidak dibumbui terlebih dahulu. Daging kambing mentah biasanya langsung dipanggang di atas bara api arang. Setelah matang disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan tomat. Daging yang digunakan sebaiknya daging kambing muda yang lebih lembut, biasanya berusia 3 sampai 5 bulan. Sate Kelapa Sate yang dibuat dari dua atau tiga irisan daging sapi yang ditusuk dan dibalut dengan parutan kelapa muda yang bercampur bumbu, kemudian dikepal sampai berbentuk oval panjang setelah itu sate digoreng dengan minyak goreng sampai balutan parutan kelapa muda berwarna cokelat. Inilah salah satu dari sate yang tidak dipanggang dan merupakan sate tradisional Jawa yang dihidangkan pada acara khusus selamatan tradisi di Jawa Timur. Sate Kelinci Sate yang terbuat dari daging kelinci, lazim ditemukan di Jawa. Disajikan dengan irisan bawang merah, bumbu kacang, dan kecap manis. Sate kelinci biasanya ditemukan di kawasan pegunungan di Pulau Jawa tempat penduduk memelihara kelinci sebagai hewan ternak, seperti di Lembang, Jawa Barat, Kaliurang di Yogyakarta, Bandungan dan Tawangmangu di Jawa Tengah, juga Telaga Sarangan di Jawa Timur. Sate Kerang Kerang yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan lontong kupang dan lontong balap. Sate Kerbau Sate dari daerah Kudus, tempat sebagian umat muslim menghindari memakan daging sapi sebagai bentuk tenggang rasa dan toleransi bagi umat Hindu. Daging kerbau dimasak dengan gula jawa, ketumbar, jintan putih, dan bumbu lainnya hingga empuk. Beberapa pedagang menggiling dagingnya dulu agar lebih empuk. Kemudian dipanggang di atas bara arang, disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari santan, gula jawa, dan bumbu lainnya. Secara tradisional sate ini disajikan di atas daun jati. Sate Kere (sate orang miskin) Sate vegetarian murah yang dibuat dari tempe giling (lebih dikenal dengan sebutan tempe gembus) dari Kota Solo, disajikan dengan bumbu kacang dan acar. Istilah "kere" dalam bahasa Jawa berarti "miskin"; aslinya untuk menyediakan kesempatan bagi warga miskin untuk menikmati sate karena zaman dahulu daging adalah barang mewah. Kini sate kere juga menyediakan usus, hati, dan daging sapi di samping sate tempe. Sate Kikil (Sate Cecek) Sate kikil atau populer dengan nama sate cecek adalah makanan khas dari Jepara, sate ini biasanya untuk lauk Horok-Horok (makanan pokok orang Jepara pada era kolonial). Sate Kuda Dikenal sebagi "Sate Jaran" oleh warga setempat di Yogyakarta, terbuat dari daging kuda. Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis. Sate Kulit Ditemukan di Sumatra, sate yang renyah terbuat dari kulit ayam yang dibumbui. Sate Lembut Sate yang langka dari masyarakat Betawi. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate dibuat dari daging cincang dicampur parutan kelapa dan bumbu-bumbu, dililitkan pada tusukan sate dari bambu yang pipih. Biasanya dimakan dengan ketupat laksa Betawi. Sate Lilit Variasi sate dari Bali. Sate ini terbuat dari daging cincang berbahan daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Daging cincang ini dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini kemudian dibungkus melilit tusukan bambu, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang. Sate Madura Berasal dari Pulau Madura, sebelah utara Pulau Jawa, sate jenis ini adalah yang paling populer di Indonesia. Bahan dagingnya adalah daging ayam atau kambing, dengan bumbu kecap manis dan gula jawa, dicampur bawang putih, bawang goreng, kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan, petis, kemiri, dan garam. Sate ayam biasanya dihidangkan dengan bumbu kacang, sementara sate kambing dihidangkan dengan kecap manis ditambah irisan bawang merah. Sate Madura menggunakan irisan daging yang lebih kecil. Dimakan dengan nasi putih, lontong, atau ketupat. Terkadang ditambahi acar irisan bawang, mentimun, dan cabai rawit. Biasanya penjual sate madura berasal dari suku Madura. Sate Makassar Dari Sulawesi Selatan, sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui saus yang terbuat dari belimbing. Rasanya khas asam dan pedas. Tidak seperti sate lainnya, sate Makassar dihidangkan tanpa bumbu. Sate Manis Juga masakan khas Betawi. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini dibuat dari daging has dalam (tenderloin) bagian yang paling lembut dari daging sapi, direndam dalam bumbu yang manis. Biasanya dimakan dengan ketupat laksa Betawi. Sate Maranggi Sate khas Sunda yang lazim ditemukan di Purwakarta, Cianjur, dan Bandung, Jawa Barat. Bumbu sate ini dibuat dari bumbu khusus, yaitu pucuk bunga kecombrang (Nicolaia speciosa) dan tepung ketan. Kecombrang memberikan aroma dan rasa yang seperti mentol. Dihidangkan dengan ketan (jadah) atau nasi putih. Sate Padang Hidangan dari Padang dan daerah sekitarnya di Sumatera Barat yang terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang direbus dengan bumbu, lalu dipanggang. Ciri utamanya adalah saus kuah kuning yang terbuat dari tepung beras yang dicampur kaldu daging dan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, lengkuas, jintan putih, bubuk kari, dan garam. Sate Padang terbagi atas dua jenis, Sate Padang Pariaman dan Padang Panjang, yang berbeda dalam cita rasa saus bumbu kuningnya. Sate Pusut Hidangan dari Pulau Lombok. Terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang. Sate Susu Dapat ditemukan di Jawa dan Bali, dibuat dari brisket sapi dengan cita rasa susu, disajikan dengan sambal. Sate Taichan Sate daging ayam polos yang langsung dibakar, disajikan dengan sambal dan jeruk nipis. Sate Tegal Sate kambing muda yang baru berumur di bawah lima bulan; julukannya di Tegal adalah sate "balibul" singkatan dari "baru lima bulan". Dipanggang dalam satuan kodi, yang terdiri atas dua puluh tusuk, dan tiap tusuk terdapat empat potong dua potong daging, satu potong lemak dan satu lagi potongan daging. Dipanggang di atas bara arang dari hampir matang atau matang sekali; dapat juga diminta dimasak tidak terlalu matang. Kadang kala potongan lemak dapat diganti hati, jantung, atau ginjal kambing. Daging ini tidak dibumbui sebelum dipanggang. Saat disajikan, disertai kecap manis yang diencerkan dengan air panas, ditambah irisan cabai, bawang merah, tomat hijau, dan nasi putih, ditaburi bawang goreng. Sate Telur Puyuh Beberapa telur puyuh yang direbus dan ditusuk sate, dibumbui dan direbus lebih lanjut, biasanya disajikan sebagai hidangan makan. Sate Telur Muda Sate yang dibuat dari telur yang belum jadi (uritan) diambil dari ayam betina yang disembelih. Telur muda ini ditusuk sate, dibumbui, dan dibakar. Sate Torpedo Sate yang dibuat dari testis kambing, dibumbui dalam kecap manis, dan dibakar. Disajikan dengan bumbu kacang, kecap manis, acar, dan nasi putih. Sate Tuna (Sate Gorontalo) Sate Tuna atau lebih dikenal dengan nama "Sate Tuna Gorontalo atau Sate Gorontalo" merupakan sebuah varian sate yang berasal dari Gorontalo (Sulawesi, Indonesia). Sate Tuna sangat unik karena tidak menggunakan daging ayam, daging sapi, daging kambing ataupun jeroan, melainkan memakai bahan daging ikan Tuna pilihan yang empuk dan segar. Sate Tuna disajikan bersama "dabu-dabu arang" khas masyarakat Gorontalo dan tanpa menggunakan bumbu kacang. Sate Ular Sate eksotik dan langka yang biasanya disajikan di rumah makan atau warung yang menyediakan daging unik seperti daging ular dan kadal, misalnya di dekat Stasiun Gubeng di Surabaya, atau daerah Mangga Besar dan Stasiun Tebet di Jakarta. Biasanya menggunakan daging ular sendok, kobra, atau ular sanca). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, acar, dan kecap manis. Sate Usus Usus yang dibumbui secara ringan dan digoreng, biasanya juga untuk teman makan bubur ayam atau soto. Malaysia Sate dapat ditemukan di berbagai negara bagian di Malaysia, baik di rumah makan maupun di kedai pinggir jalan, pedagang sate menjual dagangannya di pusat jajan ataupun di pasar malam. Jenis sate yang populer di Malaysia adalah sate sapi dan sate ayam, beberapa wilayah mengembangkan resepnya sendiri. Sate biasanya dikaitkan dengan masyarakat muslim Melayu. Jenis sate yang paling terkenal di Malaysia adalah sate Kajang, Selangor, yang disebut sebagai kota sate di Malaysia. Sate Kajang adalah nama generik untuk merujuk pada sate yang potongan dagingnya cukup besar dengan saus kacang manis yang ditaburi sambal. Sate Kajang tersedia di berbagai kota di Malaysia. Jenis daging yang ditawarkan bukan hanya sapi dan ayam yang sudah lazim, tetapi juga daging lainnya seperti ampela ayam, hati, daging kambing, daging kelinci, ikan, dan lain-lain. Variasi lainnya adalah sate lok-lok dari Penang dan sate celup dari Malaka. Keduanya adalah variasi paduan cita rasa Tionghoa Malaysia antara hotpot Tionghoa dengan sate Melayu. Potongan daging mentah, tahu, telur pitan, telur puyuh, bakso ikan, jeroan, dan sayuran, semuanya disajikan dalam tusuk sate. Sate ini kemudian dicelup dalam air kaldu panas hingga matang. Kemudian dimakan dengan saus kehitaman yang manis dapat ditambahkan sambal. Jika disajikan dengan saus sate (saus kacang) maka sate ini disebut sate lok-lok. Jika dimasak dalam saus kacang mendidih, disebut sate celup. Sate jenis ini tersedia di kedai pinggir jalan maupun di restoran, kebanyakan adalah nonhalal. Pelanggan menggunakan tungku panci rebusan bersama untuk memasak sate mereka sendiri. Singapura Sate adalah salah satu makanan yang diasosiasikan dengan Singapura sejak tahun 1940-an. Awalnya dijual di kaki lima dan gerobak dorong. Perhatian akan kesehatan umum serta pembangunan kota menjadikan pedagang sate berhimpun dalam satu kawasan pedagang sate di Beach Road pada tahun 1950-an, yang saat itu disebut Satay Club. Dipindahkan ke Esplanade Park pada tahun 1960-an, gerai sate ini menjadi tujuan wisata populer di Singapura. Dipindahkan beberapa kali kini menempati tempat tetap di Clarke Quay pada tahun 1990-an karena tempat yang lama tergusur teater Esplanade. Beberapa kawasan penjual sate lainnya adalah Sembawang di sebelah utara kota. Kedai sate yang dibuka di Lau Pa Sat juga populer di antara wisatawan. Tempat lainnya antara lain Newton Food Centre, East Coast Park Seafood Centre, dan Toa Payoh. Sate yang umum dijual di Singapura antara lain Satay Ayam, Satay Lembu, Satay Kambing, Satay Perut (sate usus), dan Satay Babat. Maskapai penerbangan nasional Singapura, Singapore Airlines, juga menyajikan sate sebagai hidangan pembuka untuk penumpang kelas satu Raffles Class. Thailand Sate adalah hidangan yang populer di Thailand. Biasanya dihidangkan dengan saus kacang, sate Thailand memiliki beberapa variasi, misalnya sate ayam, sapi, babi, hingga sate vegetarian yang terbuat dari lembar protein kedelai atau tahu. Sate dapat ditemukan di berbagai restoran Thailand di seluruh dunia. Karena masakan Thailand lebih awal terkenal dan dipasarkan serta dipromosikan secara gigih secara internasional dan telah menarik perhatian dunia lebih awal dari seni kuliner Indonesia, telah terjadi kekeliruan pemahaman terutama di luar negeri yang beranggapan sate berasal dari Thailand. Akibatnya sate sering kali dikaitkan dengan masakan Thai. Filipina Filipina memiliki dua macam tradisi dalam memanggang daging sate. Hidangan yang dipengaruhi kebudayaan Spanyol di Luzon dan Visayas, umumnya dari daging babi dan sebagian kecil ayam, direndam dan dibaluri saus manis kental berwarna merah yang merupakan campuran kecap dan saus pisang. Karena pengaruh Amerika hidangan jenis ini disebut Barbikyu. Jenis yang kedua disebut Satti, adalah makanan khas bangsa Moro di Filipina Selatan (Mindanao, Kepulauan Sulu, Palawan selatan, dan Tawi-Tawi). Satti ini paling mirip dengan sate dari Indonesia dan Malaysia. Satti disajikan dalam kuah kacang kental. Campuran sausnya adalah kacang, bawang putih, jahe, bawang merah, jintan, terasi, cabai, dan santan. Karena penduduknya mayoritas muslim, daging yang digunakan adalah daging halal seperti sapi, ayam, kambing, dan domba. Belanda Disebut saté atau sateh di Belanda, hidangan ini telah teradaptasi ke dalam hidangan Belanda sehari-hari. Sate babi dan sate ayam biasanya disajikan dengan saus kacang, yang banyak tersedia di berbagai toko makanan ringan dan pasar swalayan. Sate kambing dengan kecap manis tersedia di rumah makan Indonesia dan makanan kedai siap saji lainnya. Sate babi dan sate ayam dalam saus kacang, dengan salad dan kentang goreng adalah hidangan populer di pub yang disebut eetcafes. Favorit lainnya di kedai makanan ringan adalah satékroket, kroket yang dibuat dari saus kacang dan daging cincang (ragout). Sate fusion Salah satu kekeliruan yang telah berkembang di dunia internasional adalah menyamakan istilah "sate" dengan bumbu kacang. Secara tradisional sate berarti potongan daging yang ditusuk tusukan bambu dalam aneka bumbu, tidak harus selalu bumbu kacang. Akan tetapi karena jenis paling populer adalah sate ayam berbumbu kacang (Sate Madura di Indonesia, Sate Kajang di Malaysia, dan sate ayam Thai semuanya menggunakan bumbu kacang); dalam istilah masakan fusion istilah "satay" telah bergeser menjadi merujuk kepada bumbu kacang. Misalnya, "burger sate" merujuk kepada hamburger yang disajikan dengan apa yang disebut sebagai "saus sate", yang utamanya adalah bumbu kacang bercita rasa manis yang kerap diganti selai kacang botolan.Australian Satay chicken burgers Hidangan Singapura sate bihun adalah bihun dengan bumbu kacang semata. Hidangan Thailand filet ikan dalam saus sate juga menunjukkan tren yang sama. Masakan Prancis fusion Cuisses de Grenouilles Poelees au Satay, Chou-fleur Croquant'' adalah kaki kodok (swikee) disiram bumbu kacang. Mi instan Indomie juga pernah mengeluarkan varian rasa sate, yang sesungguhnya hanya menambahkan paket berisi saus kacang, namun sejak 2013 varian ini sudah tidak lagi beredar di pasaran. Referensi Sate Hidangan Indonesia Kuliner Indonesia Makanan
3,337
4648
https://id.wikipedia.org/wiki/Asia%20Tenggara
Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah wilayah yang terletak di bagian tenggara benua Asia. Wilayah ini mencakup Semenanjung Indochina dan Semenanjung Malaka, serta Kepulauan Nusantara. Asia Tenggara berbatasan dengan Tiongkok di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat. Asia Tenggara Dibedakan dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) yang Terdiri atas Semenanjung Indochina dan Semenanjung Malaka dan Asia Tenggara Maritim (ATM) yang Terdiri Atas Kepulauan Filipina Dan Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Brunei Darussalam) Atau Yang Lebih Sering Disebut Kepulauan Melayu. Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah Negara-negara yang termasuk ATM adalah Meskipun terdapat bagian dari wilayah Malaysia yang tersambung dengan benua utama Asia, Malaysia tetap dikategorikan sebagai negara ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik. Secara Geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun, karena alasan politik, Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Natal, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk Kedalam benua Asia. Sejarah penamaan Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya, Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Tiongkok, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia. Geografi Geologi Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamis karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi. Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m). Terdapat beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly). Geografi Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, Semenanjung Malaysia, dan Vietnam, sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia Timur, dan Singapura. Asia Tenggara secara astronomis terletak pada 28°LU-11°LS dan 93°BT-141°BT. Asia Tenggara terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Samudra Hindia berada di sebelah selatan dan barat. Dan Samudra Pasifik berada di sebelah timur. Seluruh wilayah Asia Tenggara dipengaruhi oleh angin muson yang bertiup dari barat laut dan kembali bertiup dari tenggara. Sehingga dengan angin ini memberi curah musim hujan yang cukup dapat diprediksi. Sejarah Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa di daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Myanmar, Kamboja, dan Vietnam. Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan Tiongkok. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama. Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Tiongkok, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India, dan Tiongkok. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga sekarang. Ekonomi Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju. Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Demografi Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak. Agama Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme. Lingkungan Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orang utan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan. Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia, dan banyak dikenal anak-anak. Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan. Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea. Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut Tiongkok Selatan. Pepohonan, dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan. Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orang utan, dan Harimau Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 yang menyebabkan beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Pencemaran Kabut Asap Lintas Perbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan pencemaran yang diakibatkan kabut asap. Rujukan Pranala luar Entri terkait Asia Tenggara di Microsoft Encarta, diakses tanggal 11 November 2005. Lihat pula ASEAN Kawasan Asia
1,342
4650
https://id.wikipedia.org/wiki/Rupiah
Rupiah
Rupiah, atau lengkapnya Rupiah Indonesia, adalah mata uang resmi yang berlaku di Republik Indonesia. Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Indonesia dengan kode ISO 4217 IDR. Secara tidak formal, orang Indonesia juga menyebut mata uang ini dengan nama "perak". Satu rupiah dibagi menjadi 100 sen, walaupun inflasi telah membuatnya tidak digunakan lagi kecuali hanya pada pencatatan di pembukuan bank. Nama dan etimologi Nama rupiah berasal dari kata India: rupiya () yang juga berakar dari bahasa Sansekerta yaitu: rupyakam () yang berarti "perak". Nama "Rupiah" dijadikan nama mata uang Indonesia disebabkan pengaruh budaya India yang kuat semasa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara selama ratusan tahun yang telah terasimilasi ke dalam budaya dan perbahasaan di Indonesia. Nama Rupee (dibaca "rupi") juga digunakan untuk mata uang negara-negara seperti India, Pakistan, Nepal, Seychelles, Mauritius, dan Sri Lanka sementara di Maladewa diketahui sebagai "Rufiyah", mirip dengan di Indonesia "Rupiah", hanya dibedakan dengan "f". Banyak negara-negara yang menggunakan kata ini (rupya) untuk mata uang negara mereka karena merupakan hasil dari pengaruh penyebaran bahasa Sansekerta yang telah ada sejak Abad ke-6 SM ke berbagai negara-negara kawasan Samudra Hindia. Sejarah penggunaan Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945–1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi. Pada 8 April 1947, gubernur provinsi Sumatra mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatra (URIPS). Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat. Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 600% (dari dua ribuan rupiah pada Agustus 1997 menjadi 15 ribu rupiah Januari 1998) dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi. Redenominasi Dilansir dari situs BI, redenominasi rupiah adalah tindakan penyederhanaan dan penyetaraan nilai mata uang saat kondisi ekonomi stabil serta sehat. Tindakan redenominasi dilakukan dengan menghilangkan beberapa angka nol pada nilai uang atau barang, sehingga menyederhanakan penulisan nilai barang, jasa, dan uang. Berdasarkan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi merupakan upaya untuk menyederhanakan nilai mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya di pasar. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia merencanakan kebijakan pengurangan nilai pecahan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya dengan cara menghilangkan 3 angka 0 terakhir (x000 menjadi x). Rencana kebijakan ini dilontarkan oleh Bank Indonesia pada awal Mei 2010 dan dikonfirmasikan oleh Gubernur BI terpilih, Darmin Nasution pada 31 Juli 2010. Kebijakan redenominasi ini diambil setelah hasil riset Bank Dunia menyebutkan bahwa uang pecahan Rupiah Indonesia Rp100.000 adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Dong Vietnam (VND) 500.000. Proses redenominasi akan mundur dari rencana yang semula akan direalisasikan pada 14 Agustus 2014. Urgensi Redenominasi Gubernur BI periode 2013-2018, Agus Marto Warjoyo menilai setidaknya ada lima urgensi terkait kebijakan redenominasi. Pertama, penyederhanaan nilai mata uang dengan mata uang terlihat lebih efisien. Dengan mengurangi nilai nol, maka aktivitas ekonomi akan semakin sederhana. Kedua, penyederhanaan rupiah akan membuat rupiah semakin berdaulat dan bergengsi. Hal ini dapat membuat rupiah bisa sejajar dengan mata uang negara lain. Ketiga, redenominasi dapat membuat waktu transaksi menjadi lebih cepat. Jika sebuah mata uang memiliki banyak angka nol di belakangnya (contohnya 1.000.000 atau 1.000.000.000), maka perhitungan dan pencatatan dalam transaksi sehari-hari bisa menjadi rumit dan memakan waktu. Keempat, dapat mengurangi risiko human error. Dengan jumlah digit yang lebih sedikit, maka perhitungan keuangan menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan, seperti kesalahan pencatatan, kesalahan penjumlahan, dan kesalahan pembukuan. Kelima, efisiensi pencantuman harga barang dan jasa. Uang emisi sebelum tahun 2014 * TE: Tahun Emisi * TST: Tahun Seri Terkini * TNP: Tahun Nilai Pertama Uang emisi tahun 2014 Rencana semula Bank Indonesia meredenominasikan rupiah terganjal kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pembahasan Undang-undang Redenominasi yang terhenti akibat agenda Pemilu 2014. Target semula realisasi redenominasi pada 14 Agustus 2014 akan berubah dengan wajah uang baru, yaitu Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (Uang NKRI). Sesuai amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Rupiah ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi menjadi institusi tunggal yang berwenang mencetak uang Rupiah. Nantinya Bank Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah, yakni kementerian keuangan dalam hal rencana mencetak uang, penerbitan uang, hingga penarikan dan pemusnahan uang yang lama. Setelah tidak lagi menjadi institusi tunggal pencetak uang Rupiah, frasa Bank Indonesia yang terdapat di setiap pecahan Rupiah saat ini akan diganti menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, perubahan lainnya pada uang NKRI nantinya adalah akan adanya tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan sistem pengamanan baru anti pemalsuan pada uang kertas. Uang emisi tahun 2016 & 2020 Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100. Desain uang baru ini sejalan dengan rencana Bank Indonesia menerbitkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan Rp100.000. Pecahan Rp100.000 tetap menampilkan wajah dua proklamator Republik Indonesia, yaitu Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta. Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia, Bank Indonesia menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama. Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-26 Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia ke-15 Agus Martowardojo. Untuk memperingati ulang tahun Republik Indonesia ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang komemoratif bertajuk Uang Peringatan Kemerdekaan dengan nominal Rp75.000. Uang ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal 17 Agustus 2020 dan mulai bisa dipesan sejak 18 Agustus 2020 melalui pemesanan daring. Ultraungu (UV-A) Kode Tuna Netra (Blind Code)Uang kertasBerikut adalah gambar pahlawan di uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.' Rp1.000 bergambar Tjut Meutia Rp2.000 bergambar Mohammad Hoesni Thamrin Rp5.000 bergambar KH Idham Chalid Rp10.000 bergambar Frans Kaisepo Rp20.000 bergambar Dr. G.S.S.J Ratulangi Rp50.000 bergambar Ir. Djuanda Kartawidjaja Rp75.000 bergambar Presiden Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno dan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. Mohammad Hatta Rp100.000 bergambar Presiden Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno dan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. Mohammad Hatta Uang logam Rp100 bergambar Prof. Dr. Ir. Herman Johannes Rp200 bergambar Dr. Tjiptomangunkusumo Rp500 bergambar Letjend TNI Purn. TB Simatupang Rp1.000 bergambar I Gusti Ketut Pudja Selain menampilkan gambar pahlawan dan tarian tradisional, sebagai bentuk melestarikan karakteristik sebuah bangsa, uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016 ini juga menampilkan gambar destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia. Berikut beberapa destinasi wisata yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016. Rp1.000, Banda Neira Rp2.000, Ngarai Sianok Rp5.000, Gunung Bromo Rp10.000, Taman Nasional Wakatobi Rp20.000, Kepulauan Derawan Rp50.000, Pulau Padar, Taman Nasional Komodo Rp100.000, Kepulauan Wayag, Raja Ampat Berikut beberapa tarian tradisional yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016. Rp1.000, Tari Tifa Rp2.000, Tari Piring Rp5.000, Tari Gambyong Rp10.000, Tari Pakarena Rp20.000, Tari Kancet Ledo Rp50.000, Tari Legong Rp100.000, Tari Topeng Betawi Berikut 7 gambar bunga yang ada di uang kertas baru rupiah dengan tahun emisi 2016. Rp1.000, Bunga Anggrek Larat Rp2.000, Bunga Jeumpa Rp5.000, Bunga Sedap Malam Rp10.000, Bunga Cempaka Hutan Kasar Rp20.000, Bunga Anggrek Hitam Rp50.000, Bunga Jepun Bali Rp100.000, Bunga Anggrek Bulan Tanda air yang sama dengan seri sebelumnya. Uang emisi tahun 2022 Pada tanggal 18 Agustus 2022, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 7 desain baru uang kertas rupiah. Gambar pahlawan masih sama dengan desain uang kertas rupiah emisi tahun 2016, namun dengan ukuran uang kertas yang lebih pendek. Wajah baru uang kertas tahun emisi 2022 tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan dan bertema kebudayaan Indonesia seperti tarian, pemandangan alam , dan flora di bagian belakang. Satuan uang dalam rupiah Subsatuan Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan Gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku pada masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai, namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting. Supersatuan Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi. Kurs rupiah terhadap dolar AS Catatan: untuk tahun tahun 1965-2009 untuk tahun 1945-1949 rupiah masih dalam taraf mencari pengakuan dari luar negeri untuk tahun 1950-an, rupiah dipatok tinggi tetapi sebenarnya di pasar gelap rupiah diperdagangkan jauh lebih rendah untuk tahun 1950 nilai Rp7,6 per USD adalah untuk ekspor dan Rp11,4 per USD adalah untuk impor untuk tahun 1964 dasarnya adalah UU No. 32/1964 tahun 1965 diperkenalkan rupiah baru dengan mencoret 3 angka nol untuk tahun 1970, 1971, 1978 adalah devaluasi yang dilakukan dalam keadaan mata uang ditentukan nilainya terhadap dolar oleh pemerintah diberlakukan sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali mulai tahun 1978 sampai Juli 1997 IMF yang dikutip Nation Master pada 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005 untuk tahun 1999, 2001, 2002, 2003, 2004 untuk perkiraan tahun 2006 untuk perkiraan tahun 2007 untuk tahun 2008 untuk tahun 2009-sekarang Daftar mata uang bernama seperti rupiah Rupee India (रुपया) Rufiyaa Maladewa (ދިވެހި ރުފިޔ) Rupee Mauritius (roupie) Rupee Nepal (रूपैयाँ) Rupee Pakistan () Rupee Seychelles (roupi, roupie) Rupee Sri Lanka (ரூபாய்) Sudah tidak ada Rupee Afghanistan Rupee Bhutan Rupee Burma Rupee Hindia Denmark Rupee Afrika Timur (Britania) Rupee Hindia Prancis (roupie) Rupee Afrika Timur (Jerman) (rupie) Rupee Teluk Rupee Hyderabad Rupia Somaliland Italia Ripis Jawa Roepiah Hindia Belanda Rúpia Hindia Portugis Rupiah Riau Rupee Travancore Rupiah Papua Barat Rupee Zanzibar Fiksi Rupee Hylia Referensi Pranala luar Kurs Uang Kertas Asing versi BI Kurs Rupiah dari sejumlah Bank terkemuka Indonesia Mengenali Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah Koleksi uang Rupiah Buku Panduan Uang Rupiah Bank Indonesia Booklet Ciri-ciri Rupiah Bank Indonesia Leaflet Ciri-ciri Rupiah TE2016 Ekonomi Indonesia Numismatika Mata uang di Indonesia
1,869
4651
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan%20Sipil%20Hindia%20Belanda
Pemerintahan Sipil Hindia Belanda
Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (; ; disingkat NICA) merupakan otoritas sipil dan militer yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah Belanda dari tahun 1944 hingga 1947 untuk wilayah yang merupakan bekas dari koloni Hindia Belanda dan diproklamasikan menjadi Republik Indonesia sejak berakhirnya masa pendudukan Jepang pada bulan Agustus 1945. NICA dibentuk pada 3 April 1944 sebagai badan penghubung pemerintahan Belanda di pengasingan yang berkedudukan di London dengan Pasukan Sekutu di Kawasan Pasifik Barat Daya yang berkedudukan di Brisbane, Australia di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur. Pembentukan NICA dibentuk di Australia pada 3 April 1944 dan awalnya bertugas menghubungkan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya (SWPA/South West Pacific Area). Berkedudukan di Camp Colombia, Brisbane, lembaga ini awalnya bernaung di bawah struktur komando Sekutu. Di awal 1944, Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H.J. Van Mook dan Panglima Tertinggi SWPA, Jenderal Douglas MacArthur dari AS, menyepakati bahwa wilayah Hindia Belanda yang berhasil direbut oleh pasukan Sekutu akan diserahkan kepada pemerintahan sipil NICA. Namun karena penundaan politis di Departemen Luar Negeri AS (U.S. State Department), kesepakatan berjudul Van Mook - MacArthur Civil Affairs Agreement tersebut baru ditandatangani pada 10 Desember 1944.[1] Pada April 1944, detasemen personil NICA yang pertama mendarat di Hollandia (sekarang kota Jayapura, Indonesia), terdiri dari personil militer atau paramiliter Belanda, Indo (Eurasia) dan pribumi Hindia Belanda yang berseragam. Komando umum dijabat oleh Colonel C. Giebel yang Staff Officer NICA (SONICA). Setiap detasemen dikepalai oleh seorang Commanding Officer NICA (CONICA) yang bertanggung jawab untuk pemerintahan lokal. Sebelum kapitulasi Jepang, unit-unit NICA sudah membentuk pemerintahan sipil di New Guinea (seperti Hollandia, Biak and Manokwari, Numfor), Maluku (Morotai) dan Borneo (Tarakan dan Balikpapan). Dukungan suplai dan logistik dari AS kepada NICA berakhir ketika komando militer dialihkan dari SWPA yang dikepalai AS kepada SEAC (South East Asia Command) pimpinan Inggris pada 15 Agustus 1945. 250 detasemen NICA yang tadinya direncanakan akan dikirim ke Pulau Jawa dihentikan aktivitasnya. Perebutan kembali Sumatra, Jawa, Bali dan Lombok menjadi tanggung jawab Inggris. Sementara wilayah selain wilayah tersebut menjadi tanggung jawab Australia. Pada 24 Agustus 1945, Belanda menandatangani perjanjian British Civil Affairs Investment Agreement dengan South East Asia Command (SEAC) pimpinan Lord Louis Mountbatten. Pada September 1945, utusan pertama NICA mendarat di Batavia (sekarang menjadi Jakarta). Karena pemerintah Republik Indonesia bersikeras menentang kehadiran staff NICA dan penggunaan nama Hindia Belanda dalam lembaga tersebut, maka pada Januari 1946, namanya diubah menjadi AMACAB (Allied Military Administration-Civil Affairs Branch). Setelah Inggris meninggalkan Indonesia dan pembubaran SEAC pada Juni 1946, namanya diganti lagi menjadi Tijdelijke Bestuursdienst (Temporary Administrative Service). Hindia Belanda Pendirian tahun 1944 di Hindia Belanda
431
4652
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerilya
Gerilya
Perang Gerilya merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol: guerrilla yang secara harafiah berarti perang kecil. Perang gerilya adalah perang yang dilakukan secara sembunyi sembunyi, penuh kecepatan, sabotase dan biasanya dalam kelompok yang kecil tapi sangat fokus dan efektif. . A.H. Nasution yang pernah menjabat pucuk panglima Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) menuliskan di buku "Pokok-pokok Gerilya". Bagi tentara perang gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat mengelabui,menipu atau bahkan melakukan serangan kilat. Taktik ini juga sangat membantu dan manjur saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung secara tidak terlihat (invisible). Sampai sekarang taktik ini masih dipakai teroris untuk sembunyi. Jika mereka menguasai medan mereka dapat melakukan: penahanan sandera, berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata-mata. Dan musuh dapat melakukan nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa ketahuan oleh lawan.Tokoh besar Indonesia dalam taktik gerilya adalah Jendral Soedirman. Jendral Soedirman membuat Belanda tidak bisa menang melawan pasukan gerilya Indonesia saat itu. Taktik ini kemudian dipakai oleh Ho Chi Minh dalam Perang Vietnam sehingga Vietnam Utara menang telak melawan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat. Taktik Gerilya juga digunakan banyak pasukan resistensi, seperti Pasukan Resistensi Spanyol dibawah pendudukan Napoleon Bonaparte. Taktik gerilya kurang lebih berlangsung secara diam diam, mematikan musuh dalam serangan kejutan. Sehingga menjebak musuh adalah hal yang paling utama dalam taktik gerilya. Perang Gerilya diyakini sudah ada sejak tahun 3100 sebelum masehi. Seebelum adanya taktik Perang Konvensional. Strategis China, Sun Tzu, menyarankan penggunaan Gerilya dalam buku "Art of war" (Seni dari Perang) miliknya. Perang gerilya Militer
255
4653
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Langsa
Kota Langsa
Langsa adalah salah satu kota yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Langsa sebanyak 185.622 jiwa, dengan kepadatan 707 jiwa/km2. Sejarah Pada awalnya Langsa merupakan pusat ibu kota dari kabupaten Aceh Timur dan berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Setelah pemekaran dari kabupaten Aceh Timur, Kota Administratif Langsa diangkat statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni 2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001. Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner, dan kota wisata. Geografi Batas Wilayah Luas wilayah Kota Langsa adalah 262,41 km2. Kota langsa terletak pada posisi antara 04° 24’ 35,68’’ – 04° 33’ 47,03” Lintang Utara dan 97° 53’14,59’’ – 98° 04’ 42,16’’ Bujur Timur. Ketinggian wilayah Kota Langsa antara 0 – 25 M di atas permukaan laut serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut. Iklim & Cuaca Kota Langsa merupakan daerah tropis yang selalu dipengaruhi oleh angin musim, sehingga setiap tahun ada dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan musim kemarau biasanya terjadi secara acak sepanjang tahun. Meskipun perubahan cuaca sering, curah hujan rata-rata per tahun berkisar dari 1500 mm sampai 3000 mm, sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28°-32 °C dan kelembaban relatif rata-rata 75 %. Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan, yakni Langsa Barat, Langsa Kota, Langsa Lama, Langsa Baro dan Langsa Timur. Langsa Barat terbagi menjadi 13 desa/kelurahan. Langsa Kota terbagi menjadi 10 desa/kelurahan. Langsa Lama terbagi menjadi15 desa/kelurahan. Langsa Baro terbagi menjadi 12 desa/kelurahan. Langsa Timur terbagi menjadi 16 desa/kelurahan. Penduduk Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh lalu disusul oleh suku Melayu, suku Jawa, suku Tionghoa, suku Gayo, suku Batak, suku Alas, dan suku Karo. Kota Langsa merupakan kota termaju dan terbesar di provinsi Aceh setelah kota Banda Aceh, kota ini juga merupakan kota terpadat dan teramai setelah Banda Aceh. Bahasa yang digunakan masyarakat kota Langsa adalah: Bahasa Melayu dan bahasa Aceh, yang merupakan bahasa yang dominan dipakai oleh masyarakat kota Langsa, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama dan menjadi pemersatu untuk berkomunikasi antar etnis, terutama untuk berbicara kepada pendatang luar provinsi Aceh. Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya. Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa. Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan penduduk tetap hidup dalam damai serta memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan ramai imigran. Pendidikan Perguruan Tinggi Universitas Samudra Langsa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Universitas Sains Cut Nyak Dhien Kampus LP3I STIM Pase Langsa Akademi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cut Nyak Dhien Akademi Keperawatan UMMI Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bustanul Ulum Langsa Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Akademi Keperawatan DepKes (Departemen Kesehatan) Kesehatan Rumah sakit Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Puskesmas Langsa Timur Puskesmas Langsa Lama Puskesmas Langsa Barat Puskesmas Langsa Baro Puskesmas Langsa Kota Pariwisata Tempat Wisata Lapangan Merdeka Kota Langsa Lapangan Merdeka Kota Langsa terletak di pusat Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial. Lapangan ini adalah Ruang Terbuka Hijau utama Kota Langsa. Setiap hari ramai warga menghabiskan waktu di tempat ini. Taman Bambu Runcing Taman Bambu Runcing terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini ramai dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Karakteristik utama taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Taman Hutan Kota Langsa Taman Hutan Kota Langsa dikenal juga dengan sebutan Hutan Lindung Kota Langsa, berlokasi di Jalan Perumnas, Desa Paya Bujok Seulemak, Langsa Baro. Taman hutan ini adalah kawasan wisata dengan konsep Ruang Terbuka Hijau yang juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Langsa. Memiliki luas sekitar 10 hektare. Pengunjung bisa merasakan sejuknya suasana alam serta melihat keindahan dan keasrian flora fauna di taman hutan ini. Di taman hutan ini terdapat sekitar 300 jenis tanaman dan puluhan binatang. Pohon damar, pohon merbau merupakan salah satu tumbuhan yang bisa dilihat di sini. Bila beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan bunga bangkai yang sedang mekar. Tapi ini hanya terjadi setahun sekali, biasanya pada November atau Desember. Itupun hanya berlangsung sekitar 4 hari. Koleksi binatangnya juga lumayan banyak. Ada buaya, rusa, ular, musang, kera, landak, dan aneka jenis burung. Kegiatan yang paling digemari, terutama bagi anak-anak yaitu memberi makan rusa. Cukup membeli makanannya berupa wortel yang sudah dirajang, pengunjung pun bisa memberi makan rusa-rusa tersebut. Hutan Mangrove Kota Langsa Hutan Mangrove Kota Langsa disebut juga dengan nama Mangrove Forest Park. Kawasan Hutan Mangrove yang terletak di kilometer 10 Kuala Langsa, adalah tempat favorit untuk menikmati wisata alam mangrove bersama keluarga. Hutan Mangrove ini sangat indah, rimbunan pohon bakau atau mangrove terbentang luas di atas lahan rawa pesisir Kuala Langsa ini. Aneka ragam pohon mangrove di hutan mangrove ini adalah salah satu yang terlengkap di dunia. Ada jalan setapak di dalam hutan mangrove sehingga pengunjung bisa masuk ke dalam hutan mangrove dengan sangat nyaman. Pengunjung bisa merasakan sensasi dan sejuknya suasana hutan mangrove yang mungkin tidak bisa didapatkan di kota lain di Aceh. Central Business District Kuliner Langsa Central Business District Kuliner Langsa terletak di jalan Teuku Nyak Arief dan jalan Cut Nyak Dhien. Merupakan sentra wisata kuliner Kota Langsa. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sop daging sapi, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Gedung Balee Juang Gedung Balee Juang diresmikan menjadi Museum Kota Langsa oleh Wali kota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE pada tanggal 22 Januari 2019. Balee Juang adalah gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar, gedung semacam ini hanya ada di Aceh saja ketika itu yaitu di Kuta Raja dan di Kota Langsa. Pelabuhan Kuala Langsa Pelabuhan Kuala Langsa adalah pelabuhan internasional yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri dan juga aktif dengan kegiatan Ekspor Impor. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Kota Langsa–Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu. Pelabuhan ini juga menarik untuk para wisatawan, di sini wisatawan bisa memancing, berenang, bersantai dengan keluarga dan melihat perahu-perahu nelayan yang lalu lalang. Di pelabuhan ini juga banyak dijumpai pedagang yang menjual aneka makanan dan minuman, seperti bakso, jagung rebus, es krim, mie Aceh, es kelapa muda dan lain sebagainya. Para penjualnya sebagian besar berasal dari desa setempat. Ujong Pusong Ujong Pusong adalah sebuah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian mayoritas nelayan. Nuansa desa Pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak di tengah laut yang berbentuk daratan pantai. Ujong Pusong adalah salah satu tempat kunjungan wisata yang masih terus dikembangkan, melihat penduduknya yang relijius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana seperti masjid, dan air bersih. Pulau Teulaga Tujoh Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satu pun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat. Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan pantai, hutan yang hijau dan dengan hunian binatang di antaranya kera dan burung yang ramah menyambut kedatangan pengunjung. Pulau ini sangat cocok menjadi tempat penelitian dan rekreasi alam. Kawasan Toko Belakang Kawasan Toko Belakang merupakan kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris, China Town. Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di tempat ini, seperti kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di tempat ini. Langsa Town Square (LATOS) LATOS merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Langsa. LATOS terletak di pusat pasar Kota Langsa. Gedung LATOS terdiri dari 3 lantai dengan 400 unit toko, dan memiliki beragam fasilitas menarik. Agama Tempat Ibadah Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, masjid terbesar yang berlokasi di jantung kota dengan fasilitas besar yang dapat menampung jamaah untuk melakukan ibadah. Terdapat banyak masjid yang tersebar di penjuru kota. Mayoritas penduduk di Kota Langsa beragama Islam, tidak sulit untuk menemukan masjid khususnya di Kota Langsa umumnya di Aceh. Masjid tertua yang dimiliki Kota Langsa adalah Masjid Istiqamah, yang berdiri kukuh di kecamatan Langsa Kota tepatnya di desa Gampong Teungoh. Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Vihara Buddha Kota Langsa, berlokasi di pusat pasar tradisional Kota Langsa, vihara ini sangat indah dengan balutan cat warna merah yang mencirikan warna khas komunitas Tionghoa. Olahraga Tim Olahraga PSBL Langsa Langsa United PS Garuda Sungai Pauh PS Gabrem Gampong Teungoh PS PTPN 1 Langsa Sarana Olahraga Stadion Langsa Lapangan Merdeka Kota Langsa Bumi Perkemahan Kemuning Gedung PBSI Langsa Lapangan Tembak Perbakin Lapangan Golf PTPN 1 Langsa Industri Perusahaan Kecap Aneka Guna Galangan Kapal PT Era Global Conservasi Transportasi Terminal Terpadu Langsa Pelabuhan Kuala Langsa Lapangan Terbang Kuala Langsa Prestasi WTP BPK Tahun 2013. WTP BPK Tahun 2014. WTP BPK Tahun 2015. Juara 1 Fahmil Quran Putra Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Aceh ke 32 Tahun 2015. Juara 1 Kota Sehat Lingkungan Hidup se-Aceh Tahun 2015. Juara 1 Adipura Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2015. Pada tanggal 22 Juli 2016, Kota Langsa memperoleh Anugerah Adipura Buana. Peringkat Pertama Lomba Penanaman Dan Pemeliharaan Pohon Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2016. WTP BPK Tahun 2016. Anugerah Dana Rakca Tahun 2016. Penghargaan Pastika Parahita Tahun 2017. Peringkat Pertama Penanaman Pohon Terbanyak Dan Pemeliharaan Pohon Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2017. Penghargaan Kota Peduli Hak Asasi Manusia dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun 2017. WTP BPK Tahun 2017. Adipura Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2018. Predikat Kepatuhan Tinggi 2018 dari Ombudsman Republik Indonesia. Tim Sepak Bola Langsa United Juara Liga Aceh 2018. Kepolisian Resor Langsa sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Baik Tahun 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Kepolisian Resor Langsa sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Baik Tahun 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Kepolisian Resor Langsa Peringkat Pertama Dalam Layanan SKCK Tingkat Polres/ta/tabes/metro Seluruh Indonesia Tahun 2019 dari Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Juara Umum Ajang Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional Tingkat Provinsi Aceh tahun 2019. WTP BPK Tahun 2019. Mangrove Forest Park Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia 2019 Kategori Ekowisata Terpopuler dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Mangrove Forest Park Juara Terfavorit Untuk Semua Kategori Anugerah Pesona Indonesia 2019 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Tokoh Kota Langsa Jessica Mila Kivlan Zen Jusman Syafii Djamal Hasunal Miftah Israfani Usman Abdullah Johannes Antonius Franciscus Roelen Mohamad Kasim Arifin Peter Kuiper Abdul Rachman Ramly Ayu Wahyuni Elvira Saputri Yuka Kharisma Naufal Raziq Profesor Taifo Mahmud Iskandar St Grup Band Shouts To The World (STTW) Grup Band Plincore Referensi Lihat Pula Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Tamiang Pranala luar Website Kota Langsa Profil di situs web resmi Kamar Dagang dan Industri Aceh Perusahaan Listrik Negara Langsa Wisata Hutan Lindung Kota Langsa Pelabuhan Kuala Langsa Diserbu Pengunjung >> Foto Instagram Terkait Kota Langsa Langsa Langsa
1,929
4654
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku%20Aneuk%20Jamee
Suku Aneuk Jamee
Aneuk Jamee ( Ughang Jamu) adalah suatu kelompok etnis atau suku bangsa Indonesia yang tersebar di sepanjang pesisir barat–selatan Aceh mulai dari kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, dan Simeulue. Suku ini merupakan keturunan perantau Minangkabau yang bermigrasi ke Aceh dan telah berakulturasi dengan suku Aceh. Etimologi Secara etimologi, nama "Aneuk Jamee" berasal dari bahasa Aceh yang secara harfiah berarti "anak tamu". Sejarah Sejak berabad-abad lalu, pesisir barat Sumatra telah menjadi rantau tradisional bagi orang Minangkabau. Migrasi orang Minang ke pesisir barat Aceh telah berlangsung sejak abad ke-16, di mana ketika itu banyak dari saudagar Minang yang berdagang dengan Kesultanan Aceh. Selain berdagang banyak pula dari masyarakat Minang yang memperdalam ilmu agama ke Aceh. Salah satunya ialah Syeikh Burhanuddin Ulakan, seorang ulama yang berasal dari Ulakan, Pariaman, Sumatera Barat. Syekh Burhanuddin pernah menimba ilmu di Aceh kepada Syekh Abdurrauf Singkil dari Singkil, Aceh, yang pernah menjadi murid dan penganut setia ajaran Syekh Ahmad al-Qusyasyi Madinah. Oleh Syekh Ahmad keduanya diberi wewenang untuk menyebarkan agama Islam di daerahnya masing-masing. Gelombang migrasi berikutnya terjadi pada masa Perang Paderi. Di mana pada masa itu banyak dari masyarakat Minang yang menghindar dari pergolakan dan penjajahan Hindia Belanda. Penyebaran Suku Aneuk Jamee terutama terdapat di kabupaten Aceh Selatan (lebih kurang 30% dari populasi) dan sebagian kecil di kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Singkil dan Simeulue. Kawasan-kawasan yang didiami oleh suku Aneuk Jamee: Bahasa Dalam percakapan sehari-hari, kelompok masyarakat ini menggunakan bahasa Minangkabau dialek Aceh, atau yang dikenal dengan bahasa Aneuk Jamee. Bahasa Jamee merupakan bahasa Minangkabau yang telah menyerap beberapa unsur dan kosakata Bahasa Aceh. Kini kebanyakan masyarakat Suku Aneuk Jamee, terutama yang mendiami kawasan yang didominasi oleh suku Aceh, misalnya di Kabupaten Aceh Barat, umumnya juga menguasai dan menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Sementara di kawasan dengan populasi yang lebih didominasi oleh suku Aneuk Jamee, seperti di beberapa kecamatan di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya, bahasa Aneuk Jamee digunakan secara lebih luas. Lihat pula Merantau Suku Aceh Suku Minangkabau Suku Pesisir Sumber Pranala luar Menelusuri sejarah suku Aneuk Jamee Suku Aneuk Jamee Aneuk Jamee of Indonesia Suku bangsa di Aceh|Aneuk Jamee Suku bangsa di Aceh Minangkabau
363
4660
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai
Sungai
Sungai (disebut juga sebagai bengawan; ) adalah aliran air di permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara gravitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan. Salah satu jenis sungai yang terletak di bawah tanah, disebut sebagai "underground river". Misalnya sungai bawah tanah di Gua Hang Soon Dong di Vietnam, sungai bawah tanah di Yucatan di Meksiko, sungai bawah tanah di Gua Pindul di kabupaten Gunung Kidul, DIY, Indonesia. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Berdasarkan peta klasifikasi DAS Nasional, secara keseluruhan Indonesia memiliki 42.210 daerah aliran sungai yang disusun sebagai basis untuk menentukan kebijakan penyelenggaraan dalam pengelolaan DAS dimana penentuan tersebut didasarkan pada beberapa kriteria seperti kondisi lahan (lahan kritis, penutupan lahan, erosi), kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air, sosial ekonomi, investasi bangunan konservasi tanah dan air, serta pemanfaatan ruang wilayah. Bagian dari Sungai Hulu sungai Artikel utama: Hulu sungai Kebanyakan sungai berawal dari anak sungai berarus deras yang mengalir melintasi tanah lapang atau hutan bertebing terjal. Sungai-sungai di tebing berbatu, pohon yang bergantungan, dan percikan air menciptakan dunia yang berbeda-beda: tepi sungai yang lembab dan rindang, penuh dengan tumbuhan hijau, dasar sungai dengan air yang deras menyapu hampir semua tumbuhan dan hewan, kecuali hewan yang mampu menempel dengan erat. Sewaktu banjir seluruh komunitas tumbuhan dan hewan mungkin tersapu bersih. Namun benih baru dan spora akan cepat tumbuh, sedangkan makhluk-makhluk yang merangkak keluar dari balik batu berjuang agar dapat kembali mencapai hulu sungai. Kadang-kadang, beberapa sungai kecil bergabung dan membentuk sungai dengan aliran yang lebih besar. Namun, pertemuan semacam ini terjadi saat anak sungai memiliki lebar kurang dari 5 meter, sementara sungai pada umumnya lebih lebar. Semakin besar dan lebar sungai, semakin lambat arus airnya, menciptakan kondisi yang memungkinkan pertumbuhan tumbuhan di tepi sungai. Terlepas dari situasinya, tepi sungai merupakan habitat yang cocok untuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di daerah sungai yang memiliki lereng curam, kelembaban tanah di sepanjang tepi sungai bervariasi, menjadi lebih basah di dekat air dan semakin kering seiring kenaikan ketinggian. Oleh karena itu, sering kali terjadi pemisahan wilayah pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan seperti iris dan pisang air tumbuh di dekat tepi sungai yang lebih rendah, sementara tumbuhan rami air dan balsam serta jenis bunga lainnya tumbuh sedikit lebih tinggi di atasnya. Muara sungai Artikel utama: Muara sungai Akhirnya aliran sungai berujung juga. Tepiannya melebar menjadi pantai dan aliran pasang surut air asin mulai mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan Bentangan terakhir dari sungai ini disebut muara. Di sinilah aliran sungai melambat dan partikel lumpur yang masih bercampur aduk mengendap ke dasar dan tepi sungai. Air yang mulai terpengaruh pasang surut dan berombak biasanya sangat keruh sehingga tumbuhan air jarang ditemui karena tumbuhan ini tidak akan mendapat cukup sinar untuk berfotosintesis. Sedikit sekali hewan dan tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan variasi kadar garam di dalam air Tetapi, hewan yang mampu tidak akan memiliki banyak saingan, sehingga dapat ditemui dalam jumlah yang besar Spesimen di bawah ini semuanya dikumpulkan dari muara sungai untuk memberikan gambaran tentang jenis hewan dan tumbuhan yang dapat ditemukan di sana. Banyak muara diapit dataran luas yang berparit dan berlorong. Tanah bergaram ini memiliki populasi tumbuhan yang khas, dan merupakan habitat terlarang bagi banyak tumbuhan. Dalam sehari air laut pasang dua kali dan membanjiri rawa melalui celah drainase dan kandungan garamnya mengendap ke dalam tanah dan lumpur. Setelah pasang usai, penguapan membuat garam tadi tertinggal di muara. Di musim semi air pasang membanjiri seluruh rawa dengan air laut. Namun pada saat air surut beberapa jam kemudian, hujan yang lebat mengubah permukaannya menjadi habitat yang hampir benar-benar berair tawar. Tumbuhan yang hidup di rawa payau ini telah mampu beradaptasi dengan kondisi kadar garam yang sering berubah tadi. Jenis-jenis Sungai Menurut jumlah airnya: Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito, dan Mahakam di Kalimantan, sungai Musi dan sungai Indragiri di Sumatra. Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa, misalnya Bengawan Solo dan sungai Opak di Jawa Tengah, sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sungai Brantas di Jawa Timur. Sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba dan sungai Batanghari di Sumatra. Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakikatnya, sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak. Menurut genetiknya: Sungai konsekuen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng. Sungai subsekuen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen yaitu anak sungai subsekuen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekuen. Sungai insekuen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan. Sungai resekuen yaitu anak sungai subsekuen yang alirannya searah dengan sungai konsekuen. Sungai andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilalui. Sungai anaklinal yaitu sungai yang arah alirannya mengalami perubahan karena tidak mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan. Menurut sumber airnya: Sungai hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan. Banyak dijumpai di pulau Jawa serta kawasan Nusa Tenggara. Sungai gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es. Banyak dijumpai di negara-negara yang beriklim dingin, seperti sungai Gangga di India dan sungai Rhein di Jerman. Sungai campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan es. Dapat dijumpai di Papua, contohnya sungai Digul dan sungai Mamberamo. Manajemen Sungai Sungai sering kali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran. Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan, karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai sering kali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi, dan sering kali makan korban jiwa. Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi dan menetap, serta budidaya tambak, burung-burung, dan beberapa jenis mamalia. Dampak eksploitasi berlebihan pada ekosistem sungai Eksploitasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti "pengusahaan; pendayagunaan; pemanfaatan untuk keuntungan sendiri"; "pengisapan"; "pemerasan (tenaga manusia)". Eksploitasi dalam bahasa Inggris (exploitation) berarti "politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap suatu subyek, hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan, serta kompensasi kesejahteraan." Eksploitasi berlebihan terjadi ketika sumber daya yang dikonsumsi telah berada pada tingkat yang tidak berkelanjutan. Tidak hanya ekosistem darat yang dapat mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik seperti laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami hal yang serupa. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan. Penangkapan organisme laut (seperti ikan konsumsi maupun ikan hias) dan pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem laut. Organisme yang beragam hidup di terumbu karang. Namun, terumbu karang demikian rapuh terhadap kerusakan karena pertumbuhannya lambat, mudah terganggu, dan hanya hidup pada perairan yang dangkal, hangat, dan bersih. Terumbu karang hanya dapat hidup pada perairan dengan suhu 18 — 30 °C. Kenaikan suhu sebesar 1 °C dari batas maksimum dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang akan menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang. Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi karena apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan balk maka akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut. Sebagai contoh, daerah wisata pantai di Bali atau wilayah Jakarta bagian utara yang ekosistem alaminya telah terganggu oleh aktivitas manusia yang berlebihan. Kedua pantai tersebut telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Indikator Pencemaran di Sungai Kualitas air di sungai dapat secara akurat diukur melalui berbagai uji ilmiah, yang memperhitungkan faktor-faktor seperti pH, kejernihan air, dan suhu. Selain itu, ada juga indikator alamiah yang dapat memberikan petunjuk mengenai tingkat pencemaran suatu perairan. Indikator Kehidupan Kehadiran atau ketiadaan berbagai tanaman dan hewan dapat berfungsi sebagai indikator pencemaran. Tanaman air dan hewan-hewan air menjadi sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Jika habitat air tidak sehat, serangga seringkali menjadi yang pertama menghilang dari lingkungan tersebut. Contohnya, lalat sehari, kepinding batu, dan beberapa jenis kumbang terbukti sangat peka terhadap pencemaran. Kemungkinan Hilangnya Spesies Penting untuk dicatat bahwa beberapa spesies ikan seperti trout dan minnow hanya dapat hidup di dalam air bersih, sementara spesies lain seperti ikan mas dan karper, yang lebih tahan terhadap berbagai jenis pencemaran. Hilangnya spesies-spesies ini bisa menjadi indikasi yang sangat kuat tentang pencemaran air. Pertumbuhan Tanaman Pencemaran air juga memengaruhi pertumbuhan tanaman di dalam air. Kebanyakan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik di perairan yang tercemar. Kualitas air yang menurun akan menghambat pertumbuhan tanaman air, yang pada gilirannya akan berdampak pada seluruh ekosistem sungai tersebut. Nama-nama daerah Sungai disebut dalam beragam istilah di Indonesia: Krueng (Bahasa Aceh) Binanga (Bahasa Batak) Aek, Air, Aie, Batang, atau Sei (Bahasa Melayu) Way/Air (bahasa Lampung) Batang Banyu (Bahasa Banjar) Batang, Danum (Bahasa Ngaju) Walungan, Wahangan, Susukan (Bahasa Sunda) Bengawan, Kali, Lèpèn (Bahasa Jawa) Tukad (dibaca /ʈukad/, Bahasa Bali) Kokok (Bahasa Sasak) Salo/Salu (Bahasa Bugis-Makassar) Ci (Bahasa Sunda) River (Bahasa Inggris) Lihat pula Daftar sungai di Indonesia Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia Hidrologi pegunungan Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya Referensi Bacaan lanjutan — a non-technical primer on the geomorphology and hydraulics of water. Menteri Basuki Tinjau Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah Seropan untuk Penyediaan Air Baku di Kabupaten Gunungkidul Perairan Bentuk lahan fluvial
1,881
4661
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%20Yehezkiel
Kitab Yehezkiel
Kitab Yehezkiel (disingkat Yehezkiel; akronim Yeh.; ) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Yehezkiel merupakan bagian dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi besar. Sementara dalam Alkitab Ibrani, kitab ini merupakan bagian dari kelompok Nevi'im, dan lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir. Nama Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Yehezkiel bin Busi yang merupakan imam dan nabi, terutama pada zaman pembuangan ke Babel, yaitu pada abad ke-6 SM. Nama "Yehezkiel" sendiri merupakan serapan dari (Yekhezqel) dengan pengaruh pengejaan dari padanan dalam bahasa Yunani Ἰεζεκιήλ (Iezekiḗl), yang diperkirakan merupakan gabungan dari kata יֶחֱזַק (yekhezak, akan menjadi kuat) atau יְחַזֵּק (yechazek, har. akan menguatkan) atau יְחֻזַּק (yekhuzak, har. akan dikuatkan) dan juga kata אֵל (el, har. "Allah/Tuhan"), sehingga nama ini kurang lebih berarti "Allah sumber kekuatan", "Allah yang menguatkan", atau "yang dikuatkan Allah". ' '== Isi == Kitab Yehezkiel umumnya berisi nubuat-nubuat yang disampaikan oleh nabi besar Yehezkiel ketika berada dalam pembuangan di Babel setelah jatuhnya Yerusalem pada tahun 586 SM, yaitu dari bulan Juli 593 SM – April 571 SM.. Pesannya ditujukan kepada orang-orang yang dibuang di Babel dan mereka yang tinggal di Yerusalem. Kitab Yehezkiel menggambarkan pembaruan-pembaruan dari nubuat-nubuat atas Israel. Kisah hidup Yehezkiel juga diceritakan dalam kitab ini. Sebelum menjadi nabi, ia adalah seorang imam yang melayani di Bait Allah (). Ia muncul setelah masa Nabi Yeremia yang menubuatkan hukuman atas Yehuda sebagai penegakkan keadilan Allah kepada umat. Yehezkiel dibawa dalam ke pembuangan pada masa pembuangan pertama Yehuda pada tahun 597 SM dan selama di dalam pembuangan ia mulai bernubuat tentang penekanan kembali perjanjian antara Allah dan umat Israel. Di dalam kitab ini, Yehezkiel sering kali dipanggil Allah dengan sebutan "anak manusia". Sebutan atau gelar ini mungkin menitikberatkan pada kerendahan Yehezkiel sebagai seorang manusia biasa. Menurut John Bright, pada waktu Yehezkiel masih muda ia sudah mendengar "keluh kesah" dari nabi Yeremia di Yerusalem. Yehezkiel digambarkan sebagai orang yang teguh imannya dan hebat daya khayalnya. Sebagian besar dari pesannya didapatnya melalui penglihatan-penglihatan, dan dinyatakannya dengan perbuatan yang merupakan lambang yang jelas bagi bangsa Israel. Yehezkiel menekankan perlunya pembaharuan hati dan jiwa, serta tanggung jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri. Ia juga menyatakan harapannya akan pembaharuan hidup bagi bangsa Israel. Sebagai imam dan juga selaku nabi, Yehezkiel memberi perhatian khusus kepada Bait Allah dan pentingnya hidup menurut kehendak Tuhan. Garis besar Peringatan kepada umat Israel bahwa Allah akan menghakimi mereka dan bahwa Yerusalem akan jatuh dan hancur. Pesan dari Tuhan bahwa Ia akan menghakimi bangsa-bangsa yang menindas dan menyesatkan umat-Nya. Penghiburan bagi Israel setelah jatuhnya Yerusalem, dan janji tentang masa depan yang cerah. Gambaran Yehezkiel tentang Bait Allah dan bangsa yang diperbaharui. Tema teologis Secara garis besar kitab Yehezkiel mengandung tema, kesucian, keagungan Tuhan dan pertobatan umat. Yehezkiel melihat bahwa, mula-mula Allah mengasihi, memilih dan merawat umat yang menjadi istri-Nya. Tetapi umat hanya melacurkan diri saja dalam Yehezkiel 16. Keberdosaan umat menurut Yehezkiel telah sampai pada titik tertinggi yaitu keberdosaan dalam ibadah dll. Dia melihat keberdosaan umat ini berlawanan dengan kekudusan Allah. Allah adalah Allah yang melampaui segala sesuatunya. Allah tidak terikat ataupun terkurung oleh apapun. Maka Allah tidak hanya hadir alam bait suci-Nya di Yerusalem, tetapi juga hadir pada kaum buangan di Babel. Yehezkiel melihat kemulian Allah, ialah kemulian Allah yang menyatakan diri berkuasa, meninggalkan bait Allah yang telah dicemarkan dan hadir di Babel (). Naskah sumber Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M) Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM) Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama: 3QEzek () Bagian dari 1QIsaiahb (1QIsab) 11QEz Kepengarangan Menurut tradisi Yahudi, kitab ini ditulis oleh Yehezkiel sendiri dalam bentuk layaknya autobiografi. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan sudut pandang orang pertama dalam kitab ini. Selain itu, banyaknya cerita tentang apa yang Nabi Yehezkiel lakukan dan kerjakan, yang dituliskan secara tegas dan terperinci, juga menjadi bukti atas sifat autobiografi kitab ini. Sering kali, kitab ini dengan tegas menyatakan kapan dan di mana nubuatan tersebut disampaikan dengan tanggal dan nama tempat yang jelas, seolah-olah Nabi Yehezkiel membuat semacam "catatan harian" (). Tidak seperti Kitab Yeremia, kitab ini disusun secara teratur. Kitab Yehezkiel diperkirakan ditulis pada zaman pembuangan sekitar tahun 593-571 SM. Buktinya, bahasa Ibrani yang digunakan dalam kitab ini banyak dipengaruhi dari bahasa Akkadia, yang tampak dalam ciri kenabian lama yaitu kekuatan mimpi, ekstase dan penglihatan-penglihatan gaib. Kitab ini juga beberapa kali menyinggung peristiwa yang terjadi pada masa itu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin seseorang yang tinggal di luar Babilonia (Babel) dapat menulis hal-hal seperti itu. Pandangan ini lebih mendekati karena memang benar Yehezkiel ikut dalam pembuangan pada saat Yeremia menyampaikan nubuatnya. Panggilan kenabiannya terjadi di Sungai Kebar, daerah Tel Abib (), yaitu sungai yang menghubungkan Babilonia dan Uruk dan juga melalui Nibru. Perikop Judul perikop dalam Kitab Yehezkiel menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. NUBUATAN-NUBUATAN MELAWAN ISRAEL Panggilan kenabian Yehezkiel Nabi melihat kemuliaan TUHAN (1:1–28) Panggilan Yehezkiel (2:1 – 3:15) Yehezkiel dipanggil menjadi penjaga Israel (3:16–21) Yehezkiel menjadi bisu (3:22–27) Dosa-dosa dan hukuman atas Israel Lambang pengepungan kota Yerusalem (4:1 – 5:17) Nubuat melawan gunung-gunung Israel (6:1–14) Kesudahan Yerusalem tiba (7:1–27) Berhala kekejian yang ada di dalam bait Allah (8:1–18) Orang-orang fasik di Yerusalem dibunuh (9:1–11) Kemuliaan TUHAN meninggalkan Bait Suci (10:1–22) Pemimpin-pemimpin Israel dihukum (11:1–13) Janji tentang pembaharuan Israel (11:14–25) Dosa raja, para nabi palsu, dan umat Israel Yehezkiel melambangkan pembuangan Israel (12:1–28) Hukuman terhadap nabi-nabi palsu (13:1–16) Hukuman terhadap nabiah-nabiah palsu (13:17–23) Hukuman terhadap penyembah berhala-berhala (14:1–11) Hukuman tidak tertegahkan lagi (14:12–23) Yerusalem, pohon anggur yang tak berguna (15:1–8) YERUSALEM YANG TIDAK SETIA Allah memungut Yerusalem menjadi isteri-Nya (16:1–14) Persundalan Yerusalem dan hukumannya (16:15–52) Allah menjanjikan perjanjian baru (16:53–63) Pelajaran atas kesalahan Israel Lambang ketidaksetiaan raja Zedekia (17:1–24) Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya (18:1–32) Ratapan tentang raja Israel (19:1–14) Kasih dan hukuman Allah dalam sejarah Israel (20:1–44) Api dari tanah selatan (20:45–49) Tanda-tanda kejatuhan Israel Pedang TUHAN melawan Yerusalem (21:1–27) Pedang TUHAN melawan bani Amon (21:28–32) Dosa-dosa Yerusalem (22:1–31) Kakak beradik Ohola dan Oholiba (23:1–49) Lambang kuali yang berkarat (24:1–14) Kematian isteri Yehezkiel sebagai lambang kejatuhan Yerusalem (24:15–27) NUBUATAN-NUBUATAN MELAWAN BANGSA-BANGSA Nubuatan-nubuatan melawan bangsa-bangsa di sekitar Israel Nubuatan melawan bani Amon (25:1–7) Nubuatan melawan Moab (25:8–11) Nubuatan melawan orang Edom (25:12–14) Nubuatan melawan orang Filistin (25:15–17) Nubuatan-nubuatan melawan Fenisia Nubuatan melawan Tirus (26:1–21) Nyanyian ratapan mengenai Tirus (27:1–36) Nubuatan melawan raja Tirus (28:1–10) Nyanyian ratapan mengenai raja Tirus (28:11–19) Nubuatan melawan Sidon (28:20–26) Nubuatan-nubuatan melawan Mesir Nubuatan melawan Mesir dan Firaun (29:1–16) Mesir menjadi upah Nebukadnezar (29:17–21) Hukuman TUHAN atas Mesir (30:1–19) Kekuasaan Mesir berakhir (30:20–26) Firaun dilambangkan sebagai pohon aras yang ditebang (31:1–18) Nyanyian ratapan mengenai Firaun (32:1–32) NUBUATAN PENGHARAPAN BAGI ISRAEL Janji-janji pemulihan Israel Tugas Yehezkiel sebagai penjaga (33:1–20) Berita kejatuhan Yerusalem (33:21–22) Israel berkeras hati di negerinya dan di pembuangan (33:23–33) TUHAN, Gembala Israel yang baik, melawan gembala-gembala yang jahat (34:1–31) Murka TUHAN atas pegunungan Seir (35:1–15) Pembaharuan Israel (36:1–38) Kebangkitan Israel (37:1–14) Kerajaan Israel dan Yehuda dipersatukan kembali (37:15–28) Firman TUHAN tentang Gog di tanah Magog (38:1 – 39:29) PENGLIHATAN TENTANG ZAMAN BARU Pintu-pintu gerbang dan pelataran-pelataran Bait Suci yang baru (40:1–47) Bait Suci yang baru (40:48 – 41:26) Bilik-bilik untuk imam-imam (42:1–14) Ukuran-ukuran lingkungan Bait Suci (42:15–20) TUHAN kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan (43:1–12) Ukuran-ukuran mezbah dan pentahbisannya (43:13–27) Pintu gerbang timur yang tertutup (44:1–3) Petunjuk-petunjuk mengenai kebaktian dan imam-imam (44:4–31) Persembahan khusus — Bagian kota — Bagian raja (45:1–) Tugas umat TUHAN dan tanggung jawab raja (45:9–17) Persembahan-persembahan dalam hari-hari raya (45:18 – 46:18) Tempat memasak korban-korban (46:19–24) Sungai yang keluar dari Bait Suci (47:1–12) Batas-batas tanah Israel (47:13–20) Pembagian tanah Israel (47:21 – 48:29) Kota yang kudus (48:30–35) Penempatan kitab Kitab Yehezkiel tersusun secara baik dan teratur. Kitab Yehezkiel sangat berbeda dengan kitab-kitab kenabian yang lain, seperti Kitab Yeremia ataupun Kitab Yesaya. Kitab Yehezkiel terdiri dari 48 pasal dan terletak di antara Kitab Yeremia dan dua belas nabi kecil di dalam Alkitab Ibrani, sedangkan dalam Alkitab Septuaginta, kitab ini terletak di antara Surat Nabi Yeremia dan Kitab Daniel. Bentuk yang lebih pendek dari teks ini dapat ditemukan dalam Septuaginta, dan secara umum kitab Yehezkiel termasuk dalam kitab nabi-nabi besar. Dalam Kitab Suci Katolik modern, kitab ini berada setelah Kitab Barukh. Sementara dalam Alkitab Protestan saat ini, Kitab Yehezkiel berada sesudah Kitab Ratapan. Kesejarahan Politik Kematian raja Yosia dan pemecatan raja Yoahas oleh Mesir membawa keguncangan bagi kerajaan Yehuda. Raja Yoyakim yang pro Mesir tidak disukai oleh rakyat. Apalagi pemerintahnnya dinilai tirani. Pertentangan antara Babel dan Mesir dalam memperebutkan Siria dan Filistin berakhir dengan kemenangan Babel pada tahun 605 SM. Kemenangan ini menentukan kekuasaan Babel atas kedua daerah tersebut. Hal ini berdampak pada Yehuda yang kemudian takluk pada tiga tahun kemudian. Akan tetapi sekitar tahun 600 SM Yoyakim memberontak terhadap Babel. Hal-hal yang mendorong Yoyakim memberontak adalah kegagalan invasi ke Mesir. Yoyakim berpandangan bahwa, kegagalan Babel itu memberikan harapan untuk mendapat bantuan dari Mesir. Permintaan bantuan ini diperkuat dengan sebuah surat yang ditemukan di Saqqarah, Mesir. Surat itu ditulis dalam bahasa Aram ditujukan kepada Firaun dengan maksud memohon bantuan untuk melawan tentara Kasdim. Untuk menghadapi pemberontakan Yoyakim tersebut, Nebudkanezar mengirimkan tentara yang terdiri dari orang Kasdim, Moab, Amon dan Edom ke medan pertempuran (). Pada tahun 598 SM tentara tersebut mengepung Yehuda. Kemungkinan pada pengepungan ini Yoyakim mati terbunuh. Setelah Yoyakim meninggal, ia diganti oleh Yoyakhin anaknya pada tahun 597 SM dan Yoyakhin kemudian takluk kepada Nebukadnezar (). Pada tahun itu juga Yoyakin dan kalangan atas Yehuda dibuang ke Babel, juga tua-tua, keluarga kerajaan, para imam dan arsitek. Termasuk juga Yehezkiel. Yehuda tidak berdiri sendiri namun, masuk dalam provinsi yang lain dalam lingkungan Babel dan dipimpin oleh seorang gubernur yaitu Gedalya. Tidak berapa lama memerintah, Gedalya dibunuh oleh Ismael, yang kemudian melarikan diri ke Mesir karena tidak ada simpati dari rakyat Yehuda. Selain bukti di atas terdapat juga beberapa bukti lain yang terdapat dalam Alkitab dan juga dalam inskripsi Mesopotamia. Baik Asyur mapun Babel menempatkan para buangan di tempat-tempat yang dihancurkan dengan maksud untuk membagun kembali tempat-tempat seperti itu. Selain itu juga para buangan ditempatkan pada wilayah-wilayah yang dikembangkan menjadi daerah pertanian. Selain itu juga ditempatkan pad pusat-pusat administrasi. Perlu kita catat bahwa kita tidak memperoleh informasi yang jelas tentang kehidupan yang pahit para buangan. Tidak ada informasi adanya penindasan selama tahun 587-536 SM. Bahkan ada keterangan bahwa mereka menikmati kebebasan untuk mengatur masyarakat mereka (Yehezkiel 33:30-33). Pemimpin orang Yehuda dipembuangan adalah keturunan Daud yang dibantu oleh tua-tua (Yehezkiel 8:1; 14:1; 20:1). Agama Hal yang menarik ialah walaupun merka yang ada di pembuangan berintegrasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi secara umum, namun mereka tetap memilihara keunikan etnik dan kebangsaan mereka. Identitas keagamaan mereka tetap dipertahankan. Karena itu misalnya upacara-upacara hari Sabat dan sunat masih mereka berlakukan ( bandingkan ). Bagi para nabi kemenangan babel atas Yehuda tidak bearti kemenangan dewa Bael, bahkan para nabi mnyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya yang menguasai bangsa-bangsa. Keyakinan para nabi ini bertentangan dengan sebagian umat Yehuda yang beranggapan dengan jatuhnya Yerusalem dan hancurnya bait Allah maka Allah telah dikalahkan. Itulah sebabmya banyak orang buangan yang meminta pertolongan pada dewa-dewa Babel sekaligus melakukan ibadah kepada dewa-dewa tersebut. Inilah yang dikecam Yehezkiel. Nabi berpendapat bahwa, masih ada pengharapan dan penebusan yang akan terjadi. Selain itu juga pengaruh keagamaan Babel dapat kita lihat dalam berkembangnya pemahaman tentang setan dan juga perkembangan astrologi yang turut memengaruhi agama Israel. Sosial dan ekonomi Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa, dalam pembuangan memang umat diberikan sedikit kebebasan dalam kehidupannya. Dari beberapa penjelasan dalam catatan nabi-nabi kita melihat bahwa pemimpin umat dalam pembuangan adalah orang yang dari garis keuturunan Daud yang dibantu oleh tua-tua. Mereka juga bebas untuk memiliki harta (). Menurut keterangan , mereka yang berada di dalam pembuangan sempat mengirim sumbangan-sumbangan dalam jumlah yang besar ke Yerusalem. Di antara mereka ada juga yang bergabung ke dalam unit-unit militer sesuai dengan kebiasaan Asyur dan Babel. Lihat pula Perjanjian Lama Nabi Yehezkiel Catatan Referensi Pustaka Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002. Yehezkiel
1,980
4663
https://id.wikipedia.org/wiki/Sate%20penyu
Sate penyu
Sate penyu, adalah sejenis sate yang dibuat dari daging penyu. Sate ini dahulu banyak disajikan dan dijajakan di Bali. Sejak tahun 1990an konsumsi sate penyu menurun karena masyarakat yang sering mengonsumsi sate ini mulai wawas diri. Selain daging penyu berkolesterol tinggi dan keberadaannya sulit ditemukan, penyu juga merupakan hewan dilindungi diatur dalam Undang Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Penipuan Banyak pedagang yang mengaku berjualan sate penyu, mungkin pedagang mengaku mendapat penyu dalam waktu seminggu sekali, namun kenyataanya dalam seminggu pun keberadaan penyu sulit ditemukan, sate yang dijual sebenarnya merupakan sate babi, beberapa warung di daerah Kuta yang dulunya berjualan sate penyu sudah beralih ke sate babi. Referensi Sate Hidangan Indonesia
118
4666
https://id.wikipedia.org/wiki/Dili
Dili
Dili (), adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Timor Leste. Dili terletak di pesisir utara Pulau Timor. Jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 163.305 jiwa (Januari 2006) dan sebanyak 275.664 jiwa (Sensus 2015). Saat Timor Timur masih merupakan bagian dari Indonesia, Dili memiliki status kota administratif dan merupakan bagian dari Kabupaten Dili. Saat ini, Dili merupakan salah satu distrik di Timor Leste. Dili mulai dihuni orang-orang Portugis pada tahun 1520. Pada tahun 1796, Dili telah ditetapkan menjadi ibu kota Timor Portugis. Pada masa Perang Dunia II, Dili diduduki pasukan Jepang. Pada tanggal 28 November 1975, Timor Timur mengumumkan kemerdekaannya dari Portugal, namun sembilan hari kemudian pasukan Indonesia merebut Dili dalam Operasi Seroja, sekaligus memulai periode pendudukan Indonesia di Timor Timur. Pada 17 Juli 1976, Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 Indonesia dan Dili dijadikan ibu kota provinsi. Pada tahun 1991, di Dili terjadi Pembantaian Santa Cruz (disebut Insiden Dili di Indonesia) yang cukup menarik perhatian dunia. Timor Leste meraih kemerdekaan pada 20 Mei 2002, setelah melakukan referendum yang sukses pada tahun 1999. Dili ditetapkan sebagai ibu kota negara. Saat terjadi krisis politik pada Mei 2006, kota Dili menjadi sasaran konflik sehingga mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Geografi Dili terletak di pesisir utara Pulau Timor, bagian paling timur di Kepulauan Sunda Kecil. Kota ini adalah pusat administrasi dari distrik Dili, yang merupakan entitas administratif dari wilayah tersebut dan termasuk pulau Atauro serta beberapa kota yang terletak dekat dengan Dili. Kota ini terbagi dalam beberapa subdistrik, di antaranya Nain Feto, Vera Cruz, Dom Aleixo dan Cristo Rei dan dibagi menjadi beberapa suco, yang dikepalai oleh chefe de suco yang dipilih. Sebanyak 18 dari 26 suco dari empat subdistrik dikategorikan sebagai wilayah urban. Pemerintahan Tidak ada pemerintahan kota selain pemerintahan distrik, yang ditunjuk oleh pemerintah pusat. Pemerintah Timor Leste memulai rencana pada tahun 2009 untuk mengubah status distrik menjadi munisipalitas. Perubahan ini akan diikuti dengan pemilihan Wali kota dan Dewan secara langsung. Demografi Sensus 2010 mencatat jumlah penduduk sebesar 193,563 jiwa di wilayah Distrik Dili yang diklasifikasikan sebagai wilayah urban, dengan jumlah penduduk 234,331 jiwa di keseluruhan distrik termasuk wilayah pedesaan seperti Atauro dan Metinaro. Dan tahun 2015, penduduk Kota Dili menjadi 275.664 jiwa. Dili adalah pusat pertemuan dari berbagai etnis di Timor Leste, kemungkinan besar karena migrasi dari para pemuda dari seluruh wilayah negara untuk mencari pekerjaan. Ini menimbulkan ketidakseimbangan gender, dengan jumlah penduduk pria secara signifikan lebih besar dari wanita. Antara tahun 2001 dan 2004, jumlah penduduk distrik Dili tumbuh hingga mencapai 12.58%, dengan hanya 54% dari penduduk yang lahir di kota. 7% lahir di Baucau, masing-masing 5% di Viqueque dan Bobonaro, 4% di Ermera, dan sisanya berasal dari wilayah lain maupun luar negeri. Berdasarkan Sensus Timor Leste 2015, mayoritas penduduk Kota Dili memeluk agama Kristen, dengan persentasi 99,00% atau sebanyak 272.915 jiwa dari 275.664 jiwa. Pemeluk agama Katolik sebanyak 264.144 jiwa (95,82%), kemudian Protestan sebanyak 8.771 jiwa (3,18%). Sebagian lagi beragama Islam yakni 1.695 jiwa (0,61%), kemudian Buddha 372 jiwa (0,13%), Hindu 173 jiwa (0,06%), dan kepercayaan tradisional serta aliran lainnya sebanyak 0,20%. Iklim Dili memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw) berdasarkan klasifikasi iklim Köppen. Sejarah Dili mulai dihuni sekitar tahun 1520 oleh Portugis, yang menjadikan kota ini sebagai ibu kota Timor Portugis pada tahun 1769. Dili diproklamasikan sebagai kota pada bulan Januari 1864. Selama Perang Dunia II, Portugal dan koloni-koloninya tetap netral, tetapi Sekutu memandang Timor Leste sebagai target potensial untuk invasi Jepang. Pasukan Australia dan Belanda sempat menduduki pulau Timor pada tahun 1941. Pada malam hari tanggal 19 Februari 1942, Jepang menyerang dengan kekuatan pasukan 20,000 orang, dan menduduki Dili sebelum menyebar ke wilayah lain dari koloni Portugis ini. Pada tanggal 26 September 1945, kontrol atas pulau ini dikembalikan kepada Portugal oleh Jepang. Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak dari Portugal pada tanggal 28 November 1975. Namun, sembilan hari kemudian, pada 7 Desember, militer Indonesia menginvasi Dili. Pada tanggal 17 Juli 1976, Indonesia menganeksasi Timor Leste, dan menjadikannya provinsi ke-27 Indonesia, Timor Timur (bahasa Indonesia untuk East Timor), dengan Dili sebagai ibu kota. Perang gerilya terjadi pada tahun 1975 hingga 1999 antara Indonesia dan pasukan pro-kemerdekaan, salah satunya saat ribuan warga Timor Timur dan beberapa warga negara asing terbunuh. Liputan pers tentang Insiden Dili pada tahun 1991, menolong pemulihan dukungan internasional untuk gerakan kemerdekaan Timor Timur. Pada tahun 1999, Timor Timur ditempatkan di bawah pemerintahan sementara PBB dan pada 20 Mei 2002, Dili menjadi ibu kota dari negara yang baru terbentuk, Republik Demokratik Timor-Leste. Pda bulan Mei 2006, bentrokan dan kerusuhan yang dimulai dari konflik antara elemen dari militer mengakibatkan kerusakan yang signifikan terhadap kota dan menimbulkan campur tangan militer asing untuk memulihkan keadaan. Bangunan dan monumen Banyak bangunan yang dirusak dan dihancurkan dalam kekerasan pada tahun 1999, yang dilaksanakan oleh militer Indonesia dan milisi pro-Indonesia (lihat Operasi Pembumihangusan). Namun, kota ini masih memiliki banyak bangunan dari era Portugis. Bekas Balai Pasar yang dibangun sekitar tahun 1930, sekarang ini digunakan sebagai Pusat Kongres. Bekas kantor Gubernur Portugis, sekarang adalah kantor dari Perdana Menteri. Gedung ini juga sebelumnya digunakan oleh Gubernur yang ditunjuk Indonesia, dan juga pernah digunakan Pemerintahan Transisi PBB di Timor Leste (UNTAET). Bahkan di bawah kekuasaan Indonesia, saat bahasa Portugis dilarang, nama jalan berbahasa Portugis seperti Avenida Marechal Carmona tetap dipertahankan, meskipun sedikit ditambahkan awalan kata berbahasa Indonesia seperti Jalan atau 'road'. Gereja Katolik Roma di Motael dijadikan pusat perlawanan terhadap pendudukan Indonesia. Warisan dari pendudukan Jakarta adalah Gereja Dikandung Tanpa Noda, pusat Keuskupan Katolik Roma Díli, yang kemungkinan besar merupakan katedral terbesar di Asia Tenggara, dan 'Monumen Integrasi', untuk memperingati pencaplokan Indonesia di wilayah ini pada 1976. Menampilkan orang Timor Leste dalam pakaian tradisional, memecahkan borgol yang melingkari pergelangan tangannya, monumen tersebut masih belum dihancurkan. Kristus Raja Dili adalah sebuah patung Yesus setinggi 27-meter (88.6 ft) yang terletak di puncak bola dunia di ujung semenanjung di Dili. Ini adalah salah satu marka tanah di kota ini. Ini adalah hadiah dari Pemerintah Indonesia selama pendudukan untuk memperingati 20 tahun integrasi Timor Leste ke Indonesia. Pendidikan Sekolah-sekolah di Dili termasuk St. Joseph’s High School (Colégio de São José). Terdapat empat sekolah internasional di Dili, masing-masing sekolah Portugal dengan nama Escola Portuguesa Ruy Cinatti, sekolah Australia dengan nama Dili International School, sebuah sekolah yang disponsori pemerintah Amerika Sekolah Internasional QSI Dili dan Sekolah Internasional Maharlika (sebelumnya Pusat Pendidikan & Pengembangan Dili), sebuah sekolah internasional Filipina. Institusi pendidikan tinggi terbesar di Timor Leste, Universitas Nasional Timor Lorosae (UNTL) terletak di Dili. Universitas lain yang terletak di Dili termasuk universitas privat pra-sarjana, Universidade da Paz (UNPAZ), Universidade Dili (UNDIL) dan Institut Teknologi Dili (DIT), sebuah institusi berbasis komunitas, dan pendidikan non-profit. Transportasi Dili dilayani oleh Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato, yang dinamakan sesuai nama pemimpin kemerdekaan Nicolau Lobato. Ini adalah satu-satunya bandar udara internasional yang berfungsi di Timor Leste, meskipun terdapat juga lapangan udara di Baucau, Suai dan Oecusse yang digunakan untuk penerbangan domestik. Hingga saat ini, landasan udara bandara Dili masih belum mampu untuk mengakomodasi pesawat yang berukuran lebih besar dari Boeing 737 atau C-130 Hercules, tapi pada bulan Januari 2008, maskapai charter Portugal EuroAtlantic Airways melakukan penerbangan secara langsung dari Lisboa menggunakan sebuah Boeing 757, yang mengangkut 140 anggota dari Guarda Nacional Republicana. Di bawah kekuasaan Portugal, Bandar Udara Baucau, yang memiliki landasan yang lebih panjang, digunakan untuk penerbangan internasional, tapi pada saat invasi Indonesia, bandar udara ini diambil alih oleh militer Indonesia dan ditutup untuk penerbangan sipil. Pelabuhan Dili adalah satunya satunya pelabuhan air dalam yg beroperasi saat ini. Satu Dermaga 290 meter bisa menampung maximal tiga kapal motor. Pelabuhan ini bisa melakukan bongkar/muat 90 container 20 ft per hari. Apron container mempunyai 470 slot. Waktu tunggu untuk bongkar muat ini adalah 5 sampai 14 hari. Sejak tahun 2018, Pemerintah Timor Leste membangun pelabuhan Tibar (10 km dari pelabuhan Dili). Pelabuhan Tibar bisa memuat 20 000 container dengan harapan bisa mengakomodasi lalu lintas sejuta container per tahun. Pelabuhan ini di rencanakan selesai pada pertengahan tahun 2022. Pada tanggal 19 Desember 2021, Perdana Mentri Timor Leste Taur Matan Ruak, meluncurkan Ferry BERLIN RAMELAU yg pembuatannya di nanai oleh Pemerintah Jerman dan TImor Leste. Ferry ini berkapasitas 303 penumpang dan 30 kendaraan, mempunayi 13 kru dengan satu kapten yg berasal dari Jerman. Ferry ini melayani Dili - Atauro pp dan Dili - Oecusse PP. Kota kembar Dili memiliki hubungan kota kembar dengan beberapa tempat berikut ini: Lihat juga Kabupaten Dili Munisipalitas di Timor Leste Subdistrik di Timor Leste Pemakaman Tionghoa di Dili Arte Moris Catatan Referensi Pranala luar Discover Dili - Tourism promotion site Kota di Timor Leste Bekas ibu kota provinsi di Indonesia Ibu kota negara di Asia
1,421
4680
https://id.wikipedia.org/wiki/Kde%20domov%20m%C5%AFj
Kde domov můj
"Kde domov můj" (; bahasa Indonesia: "Di Mana Rumahku Berada") adalah lagu kebangsaan Republik Ceko yang ditulis oleh penggubah František Škroup dan pemeran Josef Kajetán Tyl. Karya ini ditulis sebagian bagian dari musik insidental komdei "Fidlovačka aneb Žádný hněv a žádná rvačka" ("Fidlovačka atau Tanpa Amarah dan Tanpa Tengkar"). Karya ini pertama kali ditampilkan oleh Karel Strakatý di Teater Negara di Praha pada 21 Desember 1834. Lagu aslinya memiliki dua bait. Meskipun J.K. Tyl dikatakan sempat menyingkirkannya dari sandiwaranya karena tak yakin akan mutunya, lagu tersebut menjadi sangat terkenal di kalangan bangsa Ceko dan menjadi lagu kebangsaan takresmi dari bangsa yang mencoba menghidupkan kembali jati dirinya di dalam Monarki Habsburg. Lirik resmi Lirik bahasa Ceska dan terjemahan bahasa Indonesia (Lirik menurut lampiran 6 Kumpulan Undang-Undang No. 3/1993, sesuai dengan yang diadopsi oleh Kumpulan Undang-Undang No. 154/1998) Terjemahan bahasa Jerman (digunakan pada 1918–1938 dan 1939–1945) Wo ist mein Heim, mein Vaterland, Wo durch Wiesen Bäche brausen, Wo auf Felsen Wälder sausen, Wo ein Eden uns entzückt, Wenn der Lenz die Fluren schmückt: Dieses Land, so schön vor allen, Böhmen ist mein Heimatland. Böhmen ist mein Heimatland. Terjemahan bahasa Hungaria (digunakan pada 1920–1938) Hol van honom, hol a hazám, Hol patak zúg a hegyháton, Csörgedez a rónaságon. Üde virág a kertben, Mint egy földi édenben. Ez az istenáldotta föld, Cseh föld a hazám, Cseh föld a hazám. Rujukan Pranala luar MIDI File Lagu kebangsaan Ceko
233
4686
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%20Yosua
Kitab Yosua
Kitab Yosua (disingkat Yosua; akronim Yos.; ) merupakan kitab keenam pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Kitab Yosua merupakan kitab pertama dari kelompok kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama Alkitab, dan juga merupakan bagian dari kelompok Nevi'im atau lebih tepatnya kelompok nabi-nabi awal pada Tanakh. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Yusak". Nama Nama kitab ini merujuk pada tokoh Yosua bin Nun, yaitu seorang tokoh bernama lahir Hosea yang menjadi pemimpin atas suku-suku Israel menggantikan Musa dan yang membawa mereka masuk dan merebut tanah Kanaan. Nama "Yosua" sendiri pada pangkalnya merupakan serapan dari (Yehosyua); dengan pengaruh pengejaan dari variannya, yaitu יֵשׁוּעַ (Yesyua), dan padanannya dalam bahasa Aram, yaitu יֵשׁוּע/ܝܶܫܽܘܥ (Yesyu). Nama ini diperkirakan merupakan gabungan nama יה (Yah) dan kata הוֹשֵׁעַ (hosyea, har. "selamatkan, Hosea") atau הוֹשִׁיעַ (hosyia har. "menyelamatkan"), sehingga menghasilkan arti kira-kira "Yahweh adalah keselamatan" atau "keselamatan pada Yahweh". Nama "Yosua" merupakan turunan dari "Hosea" dan varian dari "Yesua" dan "Yesus". Isi Kitab ini berisi kisah bangsa Israel ketika mereka merebut negeri Kanaan di bawah pimpinan Yosua bin Nun, yang menjadi pengganti Musa memimpin umat Israel. Kitab ini mengandung sejarah bangsa Israel sejak masa kematian Musa hingga masa kematian Yosua. Setelah kematian Musa, Yosua, karena sebelumnya telah ditunjuk sebagai pengganti Musa, menerima perintah dari Allah untuk menyeberangi Sungai Yordan. Dalam melaksanakan perintah ini, Yosua mengeluarkan perintah kepada para tua-tua suku untuk menyeberangi Sungai Yordan. Ia juga mengingatkan suku Ruben, suku Gad, dan setengah dari suku Manasye tentang janji yang mereka telah berikan kepada Musa untuk menolong saudara-saudara mereka. Peristiwa-peristiwa penting yang ada di dalam kitab ini antara lain: penyeberangan Sungai Yordan, jatuhnya Yerikho, pertempuran di Ai, dan pengukuhan kembali perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Salah satu petikan terkenal dari kitab ini ialah: Kitab ini pada dasarnya terdiri atas tiga bagian: Sejarah perebutan tanah Kanaan (Yosua 1-12). Pembagian tanah kepada suku-suku Israel, penetapan kota-kota perlindungan, penyediaan kebutuhan untuk suku Lewi, dan pengiriman suku-suku di sebelah timur ke tempat-tempat tinggal mereka. (Yosua 13-22) Kata-kata perpisahan dari Yosua, disertai laporan tentang kematiannya (Yosua 23-24). Penaklukan Kanaan Bagian penaklukan Kanaan secara garis besar dalam kitab ini meliputi: Rahab (Yosua 2). Yosua mengutus dua mata-mata dari Sitim untuk menyelidiki kota Yerikho. Mereka diselamatkan oleh Rahab dengan taktiknya yang brilyan sehingga tidak jatuh ke tangan raja Yerikho. Sebagai ganjarannya, mereka berjanji untuk menyelamatkan Rahab dan keluarganya kelak ketika mereka menyerbu kota itu. Penyeberangan Sungai Yordan (Yosua 1, 3-4). Setelah mengulangi kewajiban untuk mengikuti mitzvah, Yosua memerintahkan bangsa Israel untuk maju, dan mereka meninggalkan Sitim. Ketika tiba di Sungai Yordan, Yosua meramalkan bahwa Tabut perjanjian akan menyeberangi Yordan secara ajaib. Begitu tabut itu tiba di sungai, sebuah mujizat pun terjadi, dan sungai itu berhenti mengalir dan segera mengering, karena itu para imam yang memikulnya berhenti untuk membiarkan seluruh bangsa Israel menyeberang. Untuk memperingati peristiwa ini, Yosua memerintahkan pembangunan dua tugu peringatan: satu di dasar sungai itu sendiri, dan satu lagi di tepi barat sungai itu, di Gilgal (yang saat itu belum diberi nama ini), tempat bangsa Israel berkemah. Pengkhitanan bangsa Israel (Yosua 5:1-12). Bangsa Israel disunat di Gibeath-Haaraloth (yang artinya bukit kulit khatan). Kemudian hal ini dijelaskan bahwa orang-orang ini dilahirkan di padang gurun sehingga belum dikhitankan. Karena itu mereka dikhitan, dan daerah itu dinamai Gilgal untuk mengenangnya (Gilgal terdengar seperti Gallothi - Aku telah membuang, tetapi mungkin arti yang lebih tepat adalah lingkaran batu-batu yang ditegakkan). Panglima bala tentara TUHAN (Yosua 5:13-15). Dalam ayat-ayat ini dikisahkan kedatangan seorang panglima bala tentara TUHAN dengan pedang yang terhunus, dan Ia memerintahkan Yosua melepaskan kasutnya (segera perintah ini ditaati oleh Yosua) karena tanah tempat Yosua berdiri itu kudus. Pertempuran Yerikho (Yosua 6). Setelah mengepung Yerikho, bangsa Israel mengelilinginya sekali selama enam hari berturut-turut, dan pada hari yang ketujuh mereka mengitarinya tujuh kali, dan setiap kali sambil meniupkan trompet mereka dengan keras dan berteriak. Pada putaran yang terakhir tembok kota itu runtuh, dan penghuninya, kecuali Rahab dan keluarganya, dibantai. Lalu diumumkan kutukan agar kota itu tidak dibangun kembali. Pertempuran pertama di Ai (Yosua 7). Kota Ai ditinjau dan dinyatakan lemah, karena itu pasukan Israel hanya mengirim sebuah kelompok kecil untuk menyerangnya, tetapi mereka dikalahkan. Hal ini menyebabkan Yosua dan bangsanya hampir putus asa. Namun Allah menyatakan bahwa bangsa itu telah berdosa, karena seseorang telah mencuri harta dari Yerikho yang dimaksudkan untuk bait suci. Karenanya, bangsa Israel berusaha menemukan si pencuri dengan membuang undi (Urim dan Tumim), mula-mula dari sukunya (Yehuda), lalu klan (Zerah), kemudian keluarga (Zabdi), dan akhirnya menemukannya, yaitu Akhan. Akhan mengakui bahwa ia telah mencuri kain Babel yang mahal, selain perak dan emas, dan pengakuannya dibuktikan dengan ditemukannya harta itu yang terkubur di kemahnya. Karena itu Akhan dibawa ke lembah Akhor, dan di sana ia dirajam sampai mati, dibakar dan kemudian dikubur di bawah tumpukan batu yang tinggi. Pertempuran kedua di Ai (Yosua 8:1-29). 30.000 orang pasukan Israel siap untuk menyerang Ai dalam semalam, dan di pagi hari, suatu pasukan Israel lainnya menyerang dan kemudian berpura-pura mengundurkan diri. Akibatnya, pasukan-pasukan Ai tertarik jauh dari kota. Ketika Yosua mengangkat tombaknya, ke-30.000 orang pasukan bersiap-siap menyergap, sementara Yosua siap menyerang kembali dan dengan demikian mengepung pasukan-pasukan Ai. Seluruh kota itu dibakar dan penduduknya dibantai. Raja Ai digantung di pohon, dan tubuhnya dilemparkan ke dalam sebuah lubang. Ritual di Gunung Ebal dan Gerizim (Yosua 8:30-35). Yosua mendirikan sebuah mezbah di Gunung Ebal dan memberikan kurban persembahan di situ, lalu menuliskan hukum Musa di mezbah tersebut. Rakyat lalu diatur ke dalam dua bagian, yang pertama menghadap Ebal dan yang lainnya Gerizim. Masing-masing lalu membaca berkat-berkat dan kutukan seperti yang disebutkan dalam Kitab Ulangan. Perjanjian dengan suku Hewi (Yosua 9). Suku Hewi menipu Israel sehingga mereka disangka orang asing. Dengan demikian mereka berhasil mendapatkan perjanjian untuk tidak menyerang dari Israel. Bahkan setelah penipuan ini terbongkar, perjanjian itu tidak dibatalkan, meskipun suku Hewi dihukum dengan diperlakukan sebagai kelompok sosial terendah (disebutkan lewat ungkapan Ibrani: "pembelah kayu dan air untuk mezbah YHWH"). Lima raja orang Amori (Yosua 10). Adoni-Zedek, raja Yerusalem, mengadakan persekutuan dengan "lima raja orang Amori" (ia sendiri dan raja-raja dari Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon), dan mereka mengepung orang Hewi di Gibeon, yang mereka anggap sebagai pengkhianat. Suku Hewi memohon bantuan Yosua, dan karena itu Yosua melakukan serangan kejutan di malam hari. Hal ini menyebabkan suku Amori panik dan melarikan diri hingga ke Bet-horon. Meskipun serangan malam, sebuah puisi dikutip dari Kitab Yaser, yang menyatakan bahwa matahari berhenti beredar di Gibeon, dan bulan di lembah Ayalon, agar Yosua dapat menyelesaikan pertempuran. Kelima raja itu bersembunyi di sebuah gua, tetapi ditemukan dan dijebak di sana hingga tentara mereka musnah, lalu mereka digantung. Pertempuran dengan Hazor (Yosua 11:1-20, 23). Yabin, Raja Hazor, pasukannya, dan para vasalnya, bertemu di Merom. Namun, Yosua melakukan suatu serangan kilat dan mampu mengalahkan mereka. Ia mengejar mereka hingga jauh, lalu Yosua menghalangi kuda-kuda mereka, membakar kereta-kereta, merebut Hazor, membantai penghuninya, dan membakarnya hingga rata dengan tanah. Para penghuni yang kurang setia juga ditangkap dan dibantai, meskipun kota-kota di bukit dibiarkan. Orang Enak (Yosua 11:21-22). Suku Enak diusir dari gunung-gunung dan Hebron oleh Yosua. Ini bertentangan dengan laporan-laporan yang belakangan dalam Kitab Hakim-hakim yang mengatakan bahwa Kaleblah yang melakukan hal ini. Pembagian tanah Bagian pembagian tanah Kanaan di antara suku-suku Israel secara garis besar dalam kitab ini meliputi: Proses pembagian tanah (Yosua 12:1-6; 13:1-14, 21b-22; 13:32 - 14:3; 15:63; 16:10 - 17:6; 17:12 - 18:10; 19:51; dan 22:1-9). Narasi atas proses pembagian tanah Kanaan di antara suku-suku Israel. Mula-mula diberikan gambaran tentang wilayah di timur Sungai Yordan yang ditaklukkan dan diberikan kepada Ruben, Gad, dan Makhir (setengah dari Manasye). Setelah Allah memberikan Yosua gambaran mengenai daerah yang belum ditaklukkan, Yosua diingatkan tentang Ruben, Gad, dan Makhir (setengah dari Manasye), yang sudah dijanjikan tanah oleh Musa, dan tentang suku Lewi yang tidak diberikan wilayah, melainkan hanya kota-kota. Wilayah itu dibagi melalui undian, Yehuda mendapatkan undian yang pertama, meskipun mereka gagal mengusir bangsa Kanaan yang hidup di Yerusalem. Lalu keluarga Yusuf mendapatkan wilayahnya, Efraim yang gagal mengusir bangsa Kanaan dari Gezer, dan dikatakan pula bahwa anak-anak perempuan Zelafehad, bagian dari suku Manasye, juga diberikan wilayahnya sendiri. Keluarga Yusuf mendapatkian daerah gunung, termasuk hutan, dan diberitahukan bahwa mereka akan mampu mengusir keluar bangsa Kanaan yang hidup di sana, meskipun bangsa itu mempunyai kereta-kereta besi. Lalu bangsa Israel berkumpul di Silo, dan Yosua mengirim sebuah tim peninjau. Ketika peninjauan itu selesai, sisa tanahnya dibagi-bagi di antara suku-suku yang lebih kecil. Akhirnya, suku-suku yang tanahnya di sebelah timur Sungai Yordan diizinkan pergi ke tanah mereka. Daftar raja-raja (Yosua 12:7-24). Daftar 31 kota yang ditaklukkan, dengan raja-rajanya. Garis batas di antara tanah suku-suku Israel. Gambaran tentang batas-batas Yehuda (Yosua 15:1-12) dan Benyamin (Yosua 18:11-20) agak berbeda dengan daftar kota-kota mereka, tidak seperti gambaran tentang batas-batas dari suku-suku yang lain. Batas-batas Efraim (16:4-9) dan (setengah dari) Manasye (17:7-11) luar biasa karena mencakup pula enklaf di sebagian wilayah dari suku-suku sekitarnya. Batas-batas mereka secara keseluruhan juga diberikan (16:1-3). Gambaran tentang batas-batas dari suku-suku yang lain juga diberikan - Ruben (13:15-16, 20, 23a), Gad (13:24-27), Makhir (setengah dari Manasye) (13:29-31), Zebulon (13:10-14), Isakhar (13:22a), Asyer (13:24, 26b-29a), dan Naftali (19:32-34); kecuali untuk suku Lewi (yang hanya mempunyai kota-kota). Untuk Dan dan Simeon, hanya kota-kota saja yang didaftarkan. Daftar kota Israel menurut sukunya. Daftar untuk Yehuda (Yosua 15:20-62) dan Benyamin (Yosua 18:21-28) sangat mendalam, sehingga banyak orang mencurigai bahwa daftar ini diambil dari sebuah dokumen administratif. Daftar dari suku-suku teritorial lainnya - suku Ruben (13:16-21a dan 13:23b), suku Gad (13:24-28), suku Simeon (19:1-9), suku Zebulon (19:10-16), suku Isakhar (19:17-23), suku Asyer (19:25-31), suku Naftali (19:32-39), suku Dan (19:40-46) - masing-masing agak tercampur dengan gambaran mengenai batas-batasnya, meskipun bagian-bagian yang lainnya tetap tidak diatur. Daftar untuk suku Lewi (21:1-45) dibagi-bagi ke dalam tiga klannya, dan agak berkepanjangan. Sebaliknya, boleh dikatakan tidak ada daftar untuk suku Efraim atau suku Manasye. Orang Enak (Yosua 14:6-15, 15:13-14). Kaleb mengingatkan Yosua tentang kesetiaannya dan meminta Hebron sebagai bagian pribadinya. Permintaan ini dikabulkan, dan Kaleb mengusir suku Enak yang tinggal di situ. Kisah Otniel (Yosua 15:15-19). Kaleb menyerang Kiryat-sefer, dan berjanji untuk menyerahkan anak perempuannya, Akhsa, untuk dinikahkan dengan siapapun yang menaklukkan kota itu. Keponakannya, Otniel, menerima tantangan itu dan karenanya berhasil menyuntingnya. Akhsa meminta mahar yang lebih besar dari ayahnya, dan karena itu kepadanya diberikan mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir selain tanah di Negeb yang telah disediakan baginya. Serangan terhadap Lesem (Yosua 19:47-48). Wilayah suku Dan terlalu kecil untuk mereka, karena itu mereka menyerang Lesem, membantai penduduknya, dan mendirikannya kembali dengan nama Dan. Bagian milik Yosua (Yosua 19:49-50). Yosua sendiri mendapatkan Timnah-serah, yang telah dimintanya, di wilayah suku Efraim. Penunjukan kota-kota perlindungan (Yosua 20) juga termasuk daftar singkat yang menyebutkan kota-kota itu. Mezbah Ed (Yosua 22:10-34) Ketika kembali ke tanah mereka, suku Ruben, Gad, dan Makhir (setengah dari Manasye) membangun sebuah mezbah yang sangat besar. Suku-suku yang lain tersinggung karena mereka percaya hal ini menunjukkan bahwa mereka mengklaim bahwa mezbah mereka itulah yang paling utama, karena itu mereka bersiap-siap perang. Namun, mereka pertama-tama mengutus Pinehas bin Eleazar dan para pangeran dari masing-masing suku untuk menegur mereka. Ruben, Gad, dan Makhir, menanggapinya dengan mengatakan bahwa mezbah itu hanyalah lambang dari kesetiaan mereka, dan bukan untuk dipergunakan, karena itu Pinehas dan rombongannya lega, adn membatalkan rencana mereka berperang. Mezbah itu dinamai Ed (yang artinya saksi) untuk mengenangnya. Pesan terakhir Yosua Bagian atas pesan terakhir Yosua di antara suku-suku Israel secara garis besar dalam kitab ini meliputi: Pesan terakhir Yosua (Yosua 23-24). Yosua, yang kini sudah tua, meminta bangsa Israel berkumpul, lalu ia memperingatkan rakyat agar tetap setia kepada Torah Musa. Yosua lalu mengumpulkan semua suku di Sikhem, lalu memperingatkan mereka agar setia kepada Torah Musa, sambil mengisahkan kembali kejadian-kejadian pada masa lampau. Lalu Yosua menempatkan sebuah batu besar di bawah sebuah pohon, di tempat kudus di Sikhem, sebagai saksi bagi janji rakyat Israel untuk setia. Lalu Yosua meninggal dunia, dan tak lama kemudian juga Eleazar bin Harun. Tulang-tulang Yusuf juga dikuburkan di sana di dekat pohon dan tiang batu, di sebidang tanah yang telah dibeli Yakub seharga 100 mata uang. Naskah sumber Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M) Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM) Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama: 4Q47 Joshuaa (4QJosha) 4Q48 Joshuab (4QJoshb) Kepengarangan Tradisi lama mengatakan bahwa penulis kitab ini adalah Yosua bin Nun sendiri. Talmud mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Yosua kecuali ayat-ayat terakhirnya (24:29-33) yang ditambahkan oleh Imam Besar Pinehas bin Eleazar. Menurut tradisi, Yosua sendiri menulis sebagai seorang saksi mata atas kejadian-kejadian yang diceritakan, sesekali ia menggunakan kata ganti orang pertama (misalnya, dalam Yosua 5:1), meskipun Yosua sendiri biasanya digambarkan dalam kata ganti orang ketiga. Namun beberapa bagian (misalnya ) hanya mungkin dapat ditambahkan setelah kematiannya (barangkali oleh Imam Eleazar bin Harun atau anaknya, Pinehas bin Eleazar). Belakangan ini muncul perdebatan tentang siapa penyunting akhir Kitab Yosua. Dua kemungkinan telah diajukan: Para sarjana konservatif mengatakan bahwa sebagian besar dari isi Kitab Yosua ditulis pada masa penyerangan bangsa Israel (abad ke-15 atau ke-12 SM), oleh seseorang yang hidup sezaman dengan Yosua dan seorang saksi mata tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Para sarjana kritis berpendapat bahwa kemungkinan Kitab Yosua disusun pada akhir masa monarkhi atau awal masa pasca-pembuangan, berdasarkan sumber-sumber "YEDP" yang mereka yakini bertanggung jawab atas penulisan Pentateukh, atau oleh salah seorang nabi dari abad ke-8 SM. Pada zaman modern, ide tersebut sangatlah diragukan oleh banyak ahli seperti John Calvin (1509–1564) dan Thomas Hobbes (1588–1679) karena kitab ini diperkirakan belum dirampungkan hingga masa setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel, dan sekarang hanya dianggap sebagai karya dari beberapa pengarang anonim. Sejumlah para sarjana modern menggolongkan Kitab Ulangan ke dalam kelompok "Sejarah Deuteronomistis", yang serangkaian dengan Kitab Ulangan, Kitab Hakim-hakim, dua Kitab Samuel, dan dua Kitab Raja-raja, yang merupakan susunan sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah untuk Israel di bawah bimbingan para nabi. Pada mulanya, Sejarah Deuteronomistis dianggap ditulis oleh satu orang, tetapi saat ini para pakar lebih meyakini bahwa kitab-kitab dalam Sejarah Deuteronomistis ditulis dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang berasal dari berbagai zaman. Perikop Judul perikop dalam Kitab Yosua menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Perebutan tanah Kanaan Perintah TUHAN kepada Yosua untuk merebut tanah Kanaan (1:1–18) Pengintai-pengintai di Yerikho (2:1–24) Menyeberangi sungai Yordan (3:1–17) Kedua belas batu peringatan (4:1–24) Penyunatan dan hari raya Paskah di Gilgal (5:1–12) Panglima Balatentara TUHAN (5:13–15) Jatuhnya Yerikho (6:1–27) Dosa dan hukuman Akhan (7:1–26) Ai dibinasakan (8:1–29) Mezbah di gunung Ebal; pembacaan hukum Taurat (8:30–35) Akal orang Gibeon (9:1–43) Bagian utara Kanaan direbut (11:1–15) Kemenangan-kemenangan orang Israel (11:16–23) Daftar raja-raja yang kalah (12:1–24) Pembagian tanah di antara suku-suku Israel Daerah-daerah yang belum direbut (13:1–7) Pembagian tanah yang di seberang sungai Yordan (13:8–33) Pembagian tanah Kanaan (14:1–5) Kaleb mendapat Hebron (14:6–15) Batas-batas daerah Yehuda (15:1–12) Kaleb merebut Hebron (15:13–19) Kota-kota suku Yehuda (15:20–63) Milik pusaka Efraim dan Manasye (16:1 – 17:18) Pembagian sisa tanah Kanaan di Silo (18:1–10) Milik pusaka suku Benyamin (18:11–28) Milik pusaka suku Simeon (19:1–9) Milik pusaka suku Zebulon (19:10–16) Milik pusaka suku Isakhar (19:17–23) Milik pusaka suku Asyer (19:24–31) Milik pusaka suku Naftali (19:32–39) Milik pusaka suku Dan (19:40–48) Milik pusaka Yosua (19:49–51) Kota-kota perlindungan (20:1–9) Kota-kota orang Lewi (21:1–42) Keamanan di negeri yang dijanjikan TUHAN (21:43–45) Suku-suku yang di seberang Yordan pulang (22:1–8) Suku-suku di seberang Yordan mendirikan mezbah (22:9–34) Akhir hidup Yosua Pidato perpisahan Yosua kepada para pemimpin bangsa itu (23:1–16) Pembaruan perjanjian di Sikhem (24:1–28) Yosua dan Eleazar mati dan dikuburkan — Tulang-tulang Yusuf dikuburkan (24:29–33) Keandalan sejarah Keil dan Delitzsch memandang bahwa ketepatan catatan sejarah Kitab Yosua sukar diragukan, di mana naratif maupun penggambaran alamnya, yang tidak bertentangan dengan hukum alam, umumnya diterima sebagai kebenaran. Ini termasuk penjabaran tanah-tanah milik pusaka suku-suku berdasarkan batas-batas dan kota-kotanya, secara universal diakui diturunkan dari catatan otentik, tetapi terutama catatan sejarah seperti perkataan Kaleb (Yosua 14:6), pidato Pinehas, serta jawaban dua dan setengah suku (Yosua 22), keluhan bani Yusuf mengenai kecilnya ukuran tanah milik pusaka mereka serta jawaban Yosua (Yosua 17:14), sedemikian orisinil, dan sangat sesuai dengan karakter tokoh maupun keadaan, sehingga kepastian sejarahnya tidak dapat dibantah. Eichhorn, misalnya, menyatakan dalam Pendahuluan tulisannya, "Perkataan Kaleb, dalam Yosua 14:1, di mana ia menanyakan warisan yang telah dijanjikan untuknya, memuat dengan kuat ciri-ciri gugatan dari mulut seorang tua yang berusia 80-an tahun, dan bernapaskan seluruhnya dalam setiap kata-katanya semangat dan usianya, dan situasi yang unik, sehingga tidak memungkinkan catatan ini sekadar karangan seorang penulis di masa-masa kemudian, yang membayangkan hal ini serta meletakkan kata-kata itu dalam mulutnya." Bukti arkeologis Berikut merupakan beberapa bukti arkeologis yang membuktikan kejadian dalam kitab Yosua. Surat Amarna Surat-surat Amarna, yang berasal dari pertengahan abad ke-14 SM, terdiri dari komunikasi resmi dari para pemimpin Amori, Het, Hori, Fenisia, dan Filistin kepada raja-raja Mesir, dan memberikan sebuah tinjauan independen tentang keadaan Kanaan sesungguhnya pada masa kitab ini. Namun, kesaksian dari arsip-arsip ini menimbulkan kesulitan sendiri, termasuk suku bangsa Habiru yang misterius, tetapi suka berperang, yang merupakan pokok pembicaraan dari banyak surat ini. Selain itu, juga ada sepucuk surat dari seorang perwira militer, "panglima dari para pemimpin pasukan Mesir," yang berasal dari waktu menjelang akhir pemerintahan Ramses II. Laporan tentang perjalanannya yang menimbulkan pertanyaan, yang mungkin resmi, bahwa perwira itu mengambil jalur melalui Kanaan hingga ke utara sampai di Alepo, memberikan lebih banyak informasi. Di antara hal-hal yang diangkat dalam surat ini dan surat-surat Amarna adalah keadaan kacau dan kehancuran yang melanda Mesir. Para pasukan pengawal Mesir yang telah menguasai Kanaan sejak masa Thutmosis III, sekitar 200 tahun sebelumnya, kini telah lenyap. Karena itu, jalur tersebut terbuka untuk bangsa Ibrani. Dalam sejarah penaklukan tidak disebut-sebut tentang Yosua yang bertemu dengan pasukan Mesir. Prasasti-prasastinya mengandung banyak permintaan kepada raja Mesir agar membantu dalam menghadapi serangan-serangan bangsa Ibrani, tetapi tampaknya tidak ada bantuan yang dikirim. Penggalian di Kanaan Penggalian atas sejumlah kota-kota Kanaan telah memberikan bukti-bukti yang berlawanan untuk menentukan historisitas Kitab Yosua. Tel (gunungan) di Lakhis dan Hazor keduanya adalah kota-kota Kanaan pada Zaman Perunggu Akhir. Sekitar tahun 1200 SM, kedua kota itu hancur dan lapisan-lapisan berikutnya yang memberikan sisa-sisa pendudukan mengandung artefak-artefak bangsa Israel. Catatan-catatan arkeologi dari kota-kota ini memperlihatkan bahwa penyerangan yang menghancurkan oleh bangsa Israel terjadi pada akhir Zaman Perunggu Akhir. Penggalian di Ai menghasilkan bukti-bukti yang tidak sepakat dengan penghancuran Ai dalam Kitab Yosua. Ai tampaknya telah ditinggalkan pada Zaman Perunggu Awal dan tidak dihuni kembali hingga setelah penyerbuan bangsa Israel. Muncul pendapat bahwa penghancuran Ai ditambahkan ke dalam Kitab Yosua sebagai sebuah mitos etiologis, yang menjelaskan reruntuhan-reruntuhan yang tampak jelas dari kota Zaman Perunggu Awal. Namun, sejumlah penggalian menemukan reruntuhan kota yang lebih cocok dengan sejarah Ai, sehingga ada pendapat lain meragukan bahwa lokasi penggalian sebelumnya benar-benar kota Ai. Adanya kota-kota yang tidak diketemukan hancur melainkan menunjukkan kehidupan bersama antara orang Israel dan orang Kanaan pada zaman Yosua juga merupakan bukti dari catatan-catatan Alkitab bahwa ketika Yosua berhenti berperang terdapat sejumlah besar wilayah yang belum diambil alih dari orang Kanaan (, dll. serta asimilasi sejumlah kelompok Kanaan dengan masyarakat Israel (keluarga Rahab dalam Yosua 2 dan orang-orang Gibeon dalam Yosua 10). Kitab Hakim-hakim jelas mengindikasikan bahwa orang Israel tidak merebut dan menduduki seluruh tanah Kanaan (), dan pengambilalihan tanah bukan lagi secara perang kilat melainkan serangkaian penyerangan oleh suku-suku secara terpisah atau sebagian kelompok suku-suku Israel, misalnya dalam Hakim-hakim 1, di mana suku Yehuda dan suku Simeon maju bersama-sama melawan orang-orang Kanaan di wilayah suku Yehuda (). Lebih jelas lagi, kitab Hakim-hakim mencatat bahwa banyak orang Kanaan masih tinggal di tanah itu dan menawarkan suatu penjelasan teologis mengenai fakta ini, yaitu Allah membiarkan orang-orang Kanaan di tanah itu dan orang Israel gagal mengusir atau mengalahkan mereka karena dosa-dosa Israel (). Tradisi Fenisia di Afrika Utara Ada tradisi orang Fenisia yang tinggal di Afrika Utara karena diusir dari Kanaan oleh Yosua. Seorang sejarawan Yunani bernama Prokopius dari Kaisarea menulis pada abad ke-6 M: Mereka [orang-orang Kanaan] juga membangun sebuah benteng di Numidia, yang sekarang adalah kota bernama Tigisis [kemungkinan di Aljazair]. Di tempat itu ada dua pilar yang dibuat dari batu putih dekat mata air besar, berpahatan tulisan Fenisia yang menyatakan dalam bahasa Fenisia: "Kami adalah mereka yang lari dari hadapan Yosua, si perampok, putra Nun". Moses dari Khoren, seorang sejarawan Armenia yang lebih kuno (370-386 M), juga merujuk pada dua pilar bertulisan Fenisia. Kemudian para sejarawan Yunani merujuk pada tradisi ini. Misalnya, dinyatakan dalam Chronicon Paschale, suatu karya tanpa nama dari sekitar tahun 630 M: Para penduduk di sini [kepulauan, yaitu kepulauan Balearic di utara Aljazair dan sebelah timur Spanyol] adalah orang-orang Kanaan yang lari dari hadapan Yosua putra Nun. Teks asli kutipan bahasa Yunani ini jauh lebih kuno, sampai sekitar tahun 234 SM. Sangat tidak mungkin bahwa orang-orang Fenisia di Afrika Utara menciptakan tradisi yang menjelekkan untuk menjelaskan bagaimana mereka sampai ke Afrika Utara. Kontroversi Sebuah masalah kontroversial dalam kitab ini muncul dari perintah yang diberikan Allah untuk memusnahkan bangsa Kanaan. Sejumlah teolog melihat perintah untuk melakukan genosida secara etis tidak dapat dibenarkan, karena hal ini tidak sejalan dengan keseluruhan pandangan di dalam Alkitab Ibrani dan Kristen tentang Allah sebagai Pencipta yang penuh kasih dan belas. Mereka melihatnya sebagai sebuah polemik teologis, dengan sebagian besar peristiwanya diciptakan pada masa atau sesudah pembuangan Babel, untuk menggalakkan kesetiaan kepada keyakinan Yahudi pada saat hal itu terancam. Misalnya, Morton (hlm. 324-325) mengatakan bahwa Yosua "harus dipahami sebagai ritus bangsa-bangsa kuno (termasuk Israel) yang di dalam konteks zamannya, berusaha menyenangkan Allah (atau dewa-dewa)". Para teolog konservatif, yang menganggap kitab ini sebagai laporan yang akurat secara historis yang ditulis pada atau tak lama sesudah masa hidup Yosua, memberikan salah satu dari penjelasan berikut ini terhadap masalahnya: Perang adalah bagian yang esensial dari sejarah Timur dekat pada abad ke-15 SM. Sebagian penafsir berpendapat bahwa kitab ini memperlihatkan Allah yang menggunakan kegiatan-kegiatan yang berdosa untuk mencapai maksud-maksud-Nya. Ini tidak berarti bahwa Allah mendukung perang, melainkan bahwa Ia bekerja melalui manusia sebagaimana adanya mereka. Para penafsir ini menekankan apa yang mereka lihat sebagai hakikat masyarakat Kanaan yang berdosa, sambil menunjukkan kepada bukti-bukti praktik seperti pengorbanan anak (membakar hidup-hidup korban anak-anak). Misalnya, Hallam, yang berpandangan seperti ini, mendaftarkan sejumlah bukti arkeologi untuk mendukung tesis ini: "Hanya beberapa langkah dari kuil ini terdapat sebuah kuburan dan di situ ditemukan banyak tembikar, yang memuat tulang-belulang anak-anak balita yang telah dikorbankan di kuil ini... Nabi-nabi Baal dan Astoret adalah pembunuh-pembunuh resmi dari anak-anak kecil ini." "Praktik mengerikan lainnya ialah apa yang mereka sebut 'korban fondasi.' Bila sebuah rumah akan dibangun, seorang anak akan dikorbankan, dan tubuhnya ditanam ke dalam tembok ... Penyembahan Baal, Astoret, dan dewa-dewa Kanaan lainnya terdiri dari pesta-pesta yang paling ekstravagan; kuil-kuil mereka merupakan pusat-pusat kejahatan. ... Bangsa Kanaan menyembah, dengan pesta-pesta yang tidak bermoral, ... lalu dengan membunuh anak-anak sulung mereka, seagai korban kepada dewa-dewa yang sama." Namun sebagian dari bukti-bukti ini diperdebatkan, sementara yang lainnya mengatakan bahwa hal ini mungkin diciptakan di kemudian hari untuk membenarkan tindakan pembinasaan. Para teolog Kristen cenderung menekankan bahwa apa yang mereka lihat merupakan penyataan yang progresif di dalam Alkitab. Sementara Alkitab semakin maju, Allah dipahami menyatakan diri-Nya dalam cara-cara yang lebih sempurna, lebih jelas dan lebih akurat, dan berpuncak dengan penyataan Allah yang tertiggi di dalam Yesus Kristus. Perintah Allah melalui Yosua untuk merebut negeri itu dengan kekuatan senjata dipandang di dalam konteks perintah Allah melalui Yosua yang kedua, yaitu Yesus Kristus, untuk menghadirkan kerajaan-Nya melalui cara-cara penerapan ajaran-Nya dengan damai. Kaitan dengan kitab lain Di Yusuf meminta saudara-saudara dan keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya dikuburkan di tanah Kanaan. Sewaktu berangkat keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf bersamanya (). Di akhir Kitab Yosua dicatat, bahwa tulang-tulang Yusuf dikuburkan di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga 100 kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka (). Dengan demikian tulang-tulang Yusuf ini menjadi mata rantai yang mengikat Kitab Kejadian, Kitab Keluaran sampai ke Kitab Yosua, merupakan jaminan bahwa keluarga Yakub, yaitu umat Israel, pasti akan dibawa TUHAN kembali ke tanah Kanaan. Catatan Lihat pula Kitab Ulangan Kitab Hakim-hakim Referensi Pustaka Frendo, Anthony J. Two Long-Lost Phoenician Inscriptions and the Emergence of Ancient Israel. Palestine Exploration Quarterly (2002) 134: 37-43. Morton, William H. Joshua. The Broadman Bible Commentary, Vol. 2. Ed. Clifton J. Allen, et al. Nashville: Broadman Press, 1970. Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1927, 1965. Mazar, Amihai. The Archaelogy of the land of the Bible. New York: Doubleday, 1990. Pranala luar Terjemahan-terjemahan online dari Kitab Yosua: Teks asli: יְהוֹשֻׁעַ Yehoshua - Joshua (bahasa Ibrani - bahasa Inggris di Mechon-Mamre.org) Terjemahan Yahudi: Joshua at Mechon-Mamre (Jewish Publication Society translation) Yehoshua - Joshua (Judaica Press) terjemahan dan tafsiran Rashi di Chabad.org Terjemahan Kristen: Joshua at The Great Books (New Revised Standard Version) Joshua at Wikisource (Versi Raja James) Yosua (bahasa Indonesia) di www.sabda.org Two Sufi Saints Visit the Grave of Prophet Yusha (Joshua) Artikel terkait Artikel tentang Kitab Yosua dalam ''Jewish Encyclopedia (Ensiklopedi Yahudi) Yosua Yosua
4,107
4691
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%202%20Samuel
Kitab 2 Samuel
Kitab 2 Samuel (disingkat 2 Samuel; akronim 2Sam.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Kitab Samuel", yang merupakan bagian dari narasi sejarah Israel kuno yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya kelompok nabi-nabi awal. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Semuel yang Kedua". Nama Nama "Samuel" merujuk pada tokoh Samuel bin Elkana, hakim Israel terakhir dan nabi yang mengurapi Raja Saul dan Raja Daud. Nama tersebut pada pangkalnya merupakan serapan dari (Syemu'el), yang merupakan gabungan dari "kata tak diketahui" dan kata Ibrani אֵל (el, har. "Allah/Tuhan"). Sebagian pakar percaya bahwa "kata tak diketahui" adalah kata שָׁמַע (syama, "mendengar"), sehingga memberikan arti "Allah mendengarkan". Sedangkan yang lain berpendapat kata itu adalah kata שֵׁם (syem, "nama"), sehingga memberi arti "nama-Nya ialah Allah". Isi Kitab 2 Samuel adalah sambungan dari Kitab 1 Samuel. Kitab ini memuat sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yudea (daerah selatan; 2 Samuel 1–4), kemudian atas seluruh negeri termasuk daerah Israel atau utara (2 Samuel 5–24). Dalam kitab ini diceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud berusaha memperluas dan mengukuhkan kedudukannya. Ia harus berperang melawan musuh-musuhnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Daud digambarkan sebagai orang yang sangat beriman, taat dan setia kepada Allah, juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya. Tetapi ia digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan yang tidak segan melakukan dosa-dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginannya dan cita-citanya. Tetapi ketika ia dihadapkan kepada dosa-dosanya oleh Natan, nabi Allah, Daud mengakui dosa-dosanya itu dan dengan rela menerima hukuman dari Allah. Naskah sumber Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M) Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM) Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama: 1Q7 Samuel (1QSam) 4Q51 Samuela (4QSama) 4Q52 Samuelb (4QSamb) 4Q53 Samuelc (4QSamc) Kepengarangan Martin Noth, pada tahun 1943, mengemukakan "Sejarah Deuteronomistis", yaitu serangkaian kitab yang disusun oleh seorang pengarang sebagai bagian dari catatan sejarah Israel, yang terdiri dari Kitab Yosua, Kitab Hakim-hakim, kedua Kitab Samuel, dan kedua Kitab Raja-raja, yang merupakan susunan sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah untuk Israel di bawah bimbingan para nabi. Meskipun ide Noth bahwa seluruh catatan sejarah ditulis oleh satu orang telah banyak ditinggalkan, garis besar teorinya diterima oleh banyak sarjana. Pemikiran modern dewasa ini berpendapat bahwa seluruh Sejarah Deuteronomistis, termasuk kitab ini, ditulis dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang berasal dari berbagai zaman. Pandangan paling populer sekarang adalah bahwa Sejarah Deuteronomis awalnya ditulis pada zaman raja Hizkia (abad ke-8 SM); sebagian besar edisi awal berasal dari zaman cucunya, Yosia pada akhir abad ke-7 SM, dan bagian-bagian selanjutnya ditambahkan selama periode Pembuangan ke Babilonia (abad ke-6) dan karya ini kemudian diselesaikan pada sekitar tahun 550 SM. Diduga pula bahwa masih ada penyuntingan setelah itu. Sumber Sumber-sumber yang digunakan oleh para penulis dalam menyusun Kitab 2 Samuel diduga meliputi: Naratif Tabut Perjanjian (2 Samuel 6:1–20): pemindahan tabut ke Yerusalem oleh Daud – ada perbedaan pendapat apakah bagian ini sesungguhnya terpisah dengan narasi tabut yang dirampas oleh orang Filistin dalam Kitab 1 Samuel. Sumber Yerusalem: sumber singkat yang meliput direbutnya Yerusalem oleh Daud dari orang-orang Yebus. Sumber Republik: sumber dengan bias anti-monarki. Untuk kitab ini, mencakup bagian saat Daud sangat berduka atas kematian Yonatan. Redaksi: tambahan oleh penyunting atau redaktor untuk menyelaraskan berbagai sumber; banyak perikop yang tidak jelas berasal dari suntingan ini. Beragam: beberaa sumber pendek, tanpa kaitan satu sama lain, dan terpisah dari teks lainnya. Kebanyakan adalah puisi atau daftar. Perikop Judul perikop dalam Kitab 2 Samuel menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Penyatuan Israel Daud menerima kabar kematian Saul (1:1–16) Ratapan Daud karena Saul dan Yonatan (1:17–27) Daud menjadi raja atas Yehuda (2:1–7) Peperangan antara Daud dan Isyboset (2:8 – 3:1) Anak-anak lelaki Daud (3:2–5) Abner memihak Daud (3:6–21) Abner dibunuh oleh Yoab (3:22–39) Isyboset dibunuh (4:1–12) Pemerintahan Daud Daud menjadi raja atas seluruh Israel (5:1–5) Daud merebut Yerusalem dan menetap di sana (5:6–10) Istana dan rumah tangga Daud (5:11–16) Daud memukul kalah orang Filistin (5:17–25) Tabut dipindahkan ke Yerusalem (6:1–23) Janji TUHAN mengenai keluarga dan kerajaan Daud (7:1–17) Doa syukur Daud (7:18–29) Kemenangan-kemenangan Daud (8:1–14) Pegawai-pegawai Daud (8:15–18) Daud dan Mefiboset (9:1–13) Daud berperang melawan bani Amon dan orang Aram (10:1–19) Daud berbuat dosa Daud dan Batsyeba (11:1–27) Natan memperingatkan Daud sehingga Daud menyesal (12:1–25) Perang melawan bani Amon berakhir (12:26–31) Pemberontakan Absalom Amnon dan Tamar (13:1–22) Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri (13:23–39) Absalom kembali (14:1–33) Absalom mengadakan persepakatan gelap (15:1–12) Daud melarikan diri dari Yerusalem (15:13–37) Daud bertemu dengan Ziba (16:1–4) Simei mengutuki Daud (16:5–14) Husai dan Ahitofel menghadap Absalom (16:15–23) Nasihat Ahitofel digagalkan oleh nasihat Husai (17:1–14) Daud ke Mahanaim (17:15–29) Absalom terpukul kalah dan mati (18:1–18) Kabar kematian Absalom disampaikan kepada Daud (18:19–32) Kesedihan Daud (18:33 – 19:8) Pemikiran untuk membawa Daud kembali (19:9–14) Raja berangkat pulang — Simei menyongsong raja (19:15–23) Mefiboset menyongsong raja (19:24–30) Barzilai ikut mengantarkan raja (19:31–39) Orang-orang Israel dan orang-orang Yehuda mempertengkarkan raja (19:40–43) Pemberontakan Seba (20:1–22) Pegawai-pegawai Daud (20:23–26) Kisah-kisah tambahan Orang-orang Gibeon dan keluarga Saul (21:1–14) Peperangan melawan orang Filistin (21:15–22) Nyanyian syukur Daud (22:1–51) Perkataan Daud yang terakhir (23:1–7) Pahlawan-pahlawan Daud (23:8–39) Pendaftaran dan hukuman (24:1–17) Mezbah didirikan dekat Yerusalem — Tulah berhenti (24:18–25) Kesejarahan Hidup dan prestasi Daud sangat dikagumi oleh rakyat Israel. Di zaman-zaman kemudian, jika ada musibah nasional, dan rakyat merindukan seorang raja, maka yang diinginkan ialah seorang "putra Daud". Artinya, seorang keturunan Daud yang akan bertindak seperti dia. Tema tokoh Kitab Samuel merupakan evalusi teologis terhadap jabatan raja secara umum dan keturunan raja, terutama Daud, secara khusus. Tema utama kitab ini diperkenalkan dalam puisi pembukaan ("Nyanyian Hana"): 1) kekuasaan mutlak Yahweh, Allah Israel; 2) pergantian keberuntungan manusia; dan 3) jabatan raja. Tema dalam Kitab 2 Samuel merupakan kelanjutan tema Daud, yang menekankan bahwa Daud naik tahta secara sah, selalu menghormati "orang yang diurapi Tuhan" (yaitu Saul) dan tidak pernah melaksanakan perebutan tahta dengan kekerasan sekalipun mempunyai beberapa kesempatan. Penyusunan kitab Dalam edisi-edisi Alkitab kuno sebelum tahun abad ke-16, terutama Alkitab versi Vulgata lama yang meniru Septuaginta, nama-nama untuk kedua Kitab Samuel dan kedua Kitab Raja-raja menggunakan nama yang berbeda. Kitab yang sekarang dikenal sebagai Kitab 1 Samuel dan Kitab 2 Samuel dahulu disebut sebagai Kitab 1 Raja-raja dan Kitab 2 Raja-raja, sedangkan yang sekarang dikenal sebagai Kitab 1 Raja-raja and Kitab 2 Raja-raja dahulu disebut sebagai Kitab 3 Raja-raja dan 4 Raja-raja. Baru pada abad ke-16 (setelah peristiwa Reformasi Protestan), Alkitab Luther dan versi-versi Alkitab Protestan yang menirunya menggunakan pembagian modern yang kemudian dikenal luas dan bahkan akhirnya diterima juga oleh versi Kitab Suci Katolik (yang ditandai dengan perubahan nama kitab pada Nova Vulgata) hingga sekarang. Sejumlah Alkitab masih memelihara pembagian lama, misalnya, Alkitab Douay Rheims. Lebih lanjut, Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya (dan hingga saat ini, pada sejumlah versi Alkitab Ibrani) merupakan kitab tunggal yang bernama "Kitab Samuel", tetapi terjemahan bahasa Yunani pertama, yang diproduksi sekitar abad ke-2 SM membaginya menjadi dua. Pembagian ini diteruskan oleh Vulgata, dan kemudian oleh versi-versi Alkitab yang digunakan oleh gereja-gereja Kristen hingga sekarang, dan kemudian dipakai oleh beberapa edisi bahasa Ibrani sekitar awal abad ke-16. Naskah Ibrani modern, yang disebut Naskah Masorah, memiliki perbedaan dengan versi bahasa Yunani, dan pemecahannya masih dipelajari sampai sekarang. Lihat juga Kitab 1 Samuel Kitab Samuel Perjanjian Lama Referensi Pustaka Antara lain berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002 Nevi'im Sam
1,233
4696
https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang
Wayang
Wayang (berasal dari ) adalah seni pertunjukkan tradisional asli Indonesia yang berasal dan berkembang pesat di pulau Jawa dan Bali. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan boneka bayangan tersohor dari Indonesia, sebuah Warisan Mahakarya Dunia yang Tak Ternilai dalam Seni Bertutur (). Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 10. Pada tahun 903 M, prasasti yang disebut Prasasti Balitung (Mantyasih) diciptakan oleh Raja Balitung dari Dinasti Sanjaya, dari Kerajaan Medang Kuno. Mereka menyatakan Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara, yang artinya 'Galigi mengadakan pertunjukan wayang untuk dewa dengan mengambil kisah Bima Kumara'. Tampaknya fitur-fitur tertentu dari teater boneka tradisional telah bertahan sejak saat itu. Galigi adalah seorang artis keliling yang diminta untuk tampil untuk acara kerajaan yang istimewa. Pada acara itu ia menampilkan cerita tentang pahlawan Bima dari Mahabharata. Mpu Kanwa, pujangga istana Airlangga dari Kerajaan Kahuripan, menulis pada tahun 1035 M dalam kakawin-nya Arjunawiwaha: santoṣâhĕlĕtan kĕlir sira sakêng sang hyang Jagatkāraṇa, yang artinya, "Ia tabah dan hanya layar wayang yang jauh dari ' Penggerak Dunia'." Kelir adalah kata dalam bahasa Jawa untuk layar wayang, syair yang dengan fasih membandingkan kehidupan nyata dengan pertunjukan wayang di mana Jagatkāraṇa (penggerak dunia) yang maha kuasa sebagai dalang (guru wayang) tertinggi hanyalah layar tipis dari manusia. Penyebutan wayang sebagai wayang kulit ini menunjukkan bahwa pertunjukan wayang sudah dikenal di istana Airlangga dan tradisi wayang telah mapan di Jawa, mungkin lebih awal. Sebuah prasasti dari periode ini juga menyebutkan beberapa pekerjaan sebagai awayang dan aringgit. Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata. Para Wali Songo di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah dan wayang golek di Jawa Barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa Barat, golek ana dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isinya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di Barat atau Kulon atau kula yang ada di dalam dada hati manusia. Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya. Wayang itu tulen dari Jawa asli, pakeliran itu artinya pasangan antara bayang bayang dan barang aslinya. Seperti dua kalimah syahadat. Adapun Tuhan masyrik wal maghrib itu harus diterjemahkan ke dalam bahasa jawa dulu yang artinya wetan kawitan dan kulon atau kula atau saya yang ada di dalam. Carilah tuhan yang kawitan pertama dan yang ada di dalam hati manusia. Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam. Perkembangan wayang pada dari abad 19 hingga abad ke 20 tidak lepas dari para Dalang yang terus mengembangkan seni tradisional ini. Salah satunya almarhum Ki H. Asep Sunandar Sunarya yang telah memberikan inovasi terhadap wayang agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan dikenal dunia. Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Intangible Cultural Heritage) pada tahun 2003. Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun, kegeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Ketika misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab. Jenis-jenis wayang Jenis-jenis wayang menurut bahan pembuatan Wayang Kulit Wayang Purwa Wayang Kulit Gagrag Surakarta Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta Wayang Kulit Gagrag Jawa Timur (Jek Dong) Wayang Kulit Gagrag Kedu Wayang Kulit Gagrag Banyumasan Wayang Kulit Gagrag Pesisiran Wayang Kulit Bali Wayang Madya Wayang Gedog Wayang Dupara Wayang Menak Wayang Wahyu Wayang Suluh Wayang Kancil Wayang Calonarang Wayang Krucil Wayang Ajen Wayang Sasak Wayang Sadat Wayang Parwa Wayang Arja Wayang Gambuh Wayang Cupak Wayang Beber Wayang Kulit Banjar (Wayang Borneo) Wayang Kulit Lampung Wayang Bambu Wayang Bambu Wayang Golek Langkung Wayang Kayu Wayang Golek/Wayang Thengul Wayang Menak Wayang Papak/Wayang Cepak Wayang Klithik Wayang Timplong Wayang Golek Techno Wayang Ajen Wayang Orang Wayang Gung Wayang Topeng Wayang Motekar Wayang Plastik Berwarna Wayang potehi Wayang Potehi Wayang Rumput Wayang Suket Wayang suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa. Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama. Seniman asal Tegal, Slamet Gundono, dikenal sebagai tokoh yang berusaha mengangkat wayang suket pada tingkat pertunjukan panggung. Bahkan jika menyebut wayang suket, sekarang sudah lekat dengan pertunjukan wayangnya Slamet Gundono lulusan STSI (sekarang ISI Surakarta)Pedalangan yang kini menetap di Surakarta. Wayang Suket slamet Gundono, awalnya bermediakan wayang yang terbuat dari suket, tetapi Slamet Gundono lebih mengandalkan unsur teatrikal dan kekuatan berceritera. Dalam pementasan wayang suketnya, Slamet Gundono menggunakan beberapa alat musik yang terdiri dari gamelan, alat petik, tiup dan beberapa alat musik tradisi lainnya. Slamet juga dibantu beberapa pengrawit, penari yang merangkap jadi pemain, untuk melengkapi pertunjukannya. Seting panggungnya berubah-ubah sesuai tema yang ditentukan. Media bertutur Slamet Gundono tidak hanya wayang suket tetapi juga wayang kulit dan kadang memakai dedaunan untuk dijadikan tokoh wayang. Kehebatan bertutur (pendongeng) dalang satu ini sudah tidak diragukan lagi. Banyak kalangan Dalang muda yang memuji kemampuan bertutur Slamet Gundono. Misalnya Ki Sigit Ariyanto; " Jangkan dengan wayang, dengan pecahan genteng atau serpihan plastik Gundono dapat mendalang dengan baik". Bahkan menurut Ki Bambang Asmoro, dengan media yang ada, Slamet Gundono bisa menuntun penonton ke dalam imajinasi yang lebih dalam, sehingga roh atau esensi wayang sebagai pertunjukan bayangan "wewayanganing aurip" menjadi lebih bermakna dan multi tafsir. Wayang Motekar Wayang Motekar Wayang Motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau di dalam kebudayaan Sunda, Jawa, dan Indonesia pada umumnya dikenal dengan sebutan wayang kulit. Tapi, bedanya, jika wayang kulit atau seperti semua bentuk shadow puppet itu berupa pertunjukan bayang-bayang (shadow) satu warna hitam; sedangkan Wayang Motekar telah menemukan teknik baru sehingga bayang-bayang wayang itu bisa tampil dengan warna penuh. Kemungkinan itu terjadi karena prinsip dasar Wayang Motekar menggunakan bahan plastik, pewarna transparan, dan sistem cahaya dan layar khusus. Wayang Motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 - 2001). Kali pertama dipentaskan di Bandung pada 30 Juni 2001, saat itu diberi nama oleh Arthur S Nalan dengan sebutan “gambar motekar,” dan pada perkembangan berikutnya Prof. Dr. Yus Rusyana menambahkan sebutan “teater kalangkang” sehingga menjadi “Teater Kalangkang Gambar Motekar.” Kini, demi mendapatkan nama yang lebih singkat serta langsung terhubung kepada induk keseniannya, maka disebut Wayang Motekar. Pada awalnya adalah pertunjukan Meta Teater (1991-1992) yang antara lain menggunakan alat OHP (Overhead Projector). Setelah pertunjukan tersebut, Herry Dim melakukan uji-coba membuat sejumlah wayang untuk dimainkan di atas OHP. Seluruh eksperimen berlangsung di Studio Pohaci, Bandung, bersama penggagas utamanya yaitu Herry Dim. Di kemudian hari, 1997, barulah eksperimen ini melibatkan pula M. Tavip hingga kemudian ditemukan moda “wayang motekar” seperti yang kita kenal sekarang, yaitu tidak menggunakan lagi OHP melainkan dengan lampu dan layar khusus. Setelah ditemukan inilah kemudian kita mengenal “Wayang Tavip” yang dikembangkan oleh M. Tavip; wayang “Kakufi” (kayu, kulit, dan fiber) yang dikembangkan oleh Arthur S. Nalan; sementara Herry Dim bersama Studio Pohaci tetap menggunakan nama Wayang Motekar.* Jenis-jenis wayang menurut asal daerah Beberapa seni budaya wayang selain menggunakan bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Bali juga ada yang menggunakan bahasa Melayu lokal seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang, dan bahasa Banjar. Beberapa di antaranya antara lain: Wayang Kulit Gaya Surakarta Wayang Kulit Gaya Yogyakarta Wayang Kulit Gaya Jawa Timuran Wayang Kulit Gaya Kedu Wayang Kulit Gaya Kaligesing Bagelen Wayang Kulit Gaya Banyumasan Wayang Kulit Gaya Pesisiran Wayang Bali Wayang Sasak (NTB) Wayang Kulit Banjar (Kalimantan Selatan) Wayang Palembang (Sumatera Selatan) Wayang Gaya Betawi (Jakarta) Wayang Gaya Cirebon (Jawa Barat) Wayang Madura (sudah punah) Wayang Siam (Kelantan, Malaysia) Karakter Lihat pula Museum Wayang Museum Wayang Kekayon Museum Wayang Sendang Mas Daftar tokoh wayang Nang talung Referensi Pranala luar Galeri Wayang Kulit Wayang-wayang Indonesia Mengenal Tokoh Pewayangan Jawa The Wayang Puppet Theatre - UNESCO: Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2008 Budaya Jawa Budaya Sunda Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia Budaya Bali Penemuan Indonesia
1,475
4732
https://id.wikipedia.org/wiki/Rama
Rama
Dalam agama Hindu, Rama (Sanskerta: राम; Rāma) atau Ramacandra (Sanskerta: रामचन्द्र; Rāmacandra) adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia berasal dari Kerajaan Kosala yang beribu kota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga. Sosok dan kisah kepahlawanannya yang terkenal dituturkan dalam sebuah sastra Hindu Kuno yang disebut Ramayana, tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Terlahir sebagai putera sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada Purushottama, yang artinya "Manusia Sempurna". Setelah dewasa, Rama memenangkan sayembara dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi Laksmi. Rama memiliki anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa. Asal usul nama "Rama" Rāmá dalam kitab Regweda dan Atharwaweda adalah kata sifat yang berarti "gelap, hitam", atau kata benda yang berarti "kegelapan", bentuk feminim dari kata sifat tersebut adalah rāmī. Dua Rama muncul dalam pustaka Weda, dengan nama keluarga Mārgaweya dan Aupataswini; Rama yang lain muncul dengan nama keluarga Jāmadagnya yang dianggap sebagai penulis himne Regweda. Menurut Monier-Williams, tiga Rama dihormati pasca masa Weda, yaitu: Rāma-candra ("Rama-rembulan"), putra Dasarata, keturunan Raghu dari Dinasti Surya. Parashu-rāma ("Rama besenjata kapak"), awatara Wisnu yang keenam, kadang kala dianggap sebagai Jāmadagnya, atau sebagai Bhārgawa Rāma (keturunan Bregu), seorang "Chiranjiwin" atau makhluk abadi. Bala-rāma ("Rama yang kuat"), juga disebut Halāyudha (bersenjata bajak saat bertempur), kakak sekaligus teman dekat Kresna, awatara Wisnu yang kedelapan. Dalam Wisnu sahasranama, Rama adalah nama lain Wisnu yang ke-394. Dalam interpretasi dari komentar Adi Sankara, yang diterjemahkan oleh Swami Tapasyananda dari Misi Ramakrishna, Rama memiliki dua pengertian: 1) Brahman yang maha kuasa yang menganugerahkan para yogi; 2) Ia (Wisnu) yang meninggalkan kahyangan untuk menitis kepada Rama, putera Dasarata. Sumber literatur Sumber utama mengenai kehidupan dan perjalanan Rama adalah wiracarita Ramayana yang disusun Resi Walmiki. Namun, sastra lain dalam bahasa Sanskerta juga merefleksikan riwayat dalam Ramayana. Sebagai contoh, Wisnupurana juga menceritakan Rama sebagai awatara Wisnu yang ketujuh dan dalam Bayupurana, seorang Rama disebut di antara tujuh Resi dari Manwantara ke-8. Dan juga kisah Rama disebut dalam wiracarita lainnya, yaitu Mahabharata. Versi lain yang penting dan lebih pendek adalah Ādhyātma Ramayana. Ramayana memiliki berbagai versi di sepanjang wilayah India. Sebagai contoh, versi sederhana Ramayana yang menceritakan kehidupan dan filsafat ketuhanan Rama dituangkan dalam sajak kepahlawanan berjudul Kambaramayanam pada abad ke-12 oleh penyair Kamban dalam bahasa Tamil, dan Ramacharitamanasa, Ramayana versi bahasa Hindi pada abad ke-16 oleh penyair Tulsidas. Berbagai versi yang berbeda juga ada dan muncul dalam bahasa-bahasa terkemuka di India. Ramayana versi kontemporer meliputi Shri Ramayana Darshanam oleh Dr. K. V. Puttappa dalam bahasa Kannada, dan Ramayana Kalpavrikshamu oleh Viswanatha Satyanarayana dalam bahasa Telugu, yang mana keduanya memperoleh penghargaan dalam Jnanpith Award. Wiracarita Ramayana tersebar di berbagai wilayah India, dan menonjolkan keunikan budaya masing-masing daerah. Kisah Rama juga menyebar ke wilayah Asia Tenggara, dan diadaptasikan dengan kebudayaan, cerita rakyat, dan kepercayaan masyarakat setempat. Kakawin Rāmāyana dari Jawa (Indonesia), Ramakawaca dari Bali, Hikayat Seri Rama dari Malaysia, Maradia Lawana dari Filipina, Ramakien dari Thailand (yang menyebut Rama sebagai Phra Ram) merupakan karya-karya besar yang unik dan mengandung berbagai versi berbeda mengenai kehidupan Rama. Legenda mengenai Rama dapat disaksikan dalam ukiran di kuil Wat Phra Kaew di Bangkok. Wiracarita nasional Myanmar, Yama Zatdaw sebenarnya merupakan Ramayana versi Myanmar, dimana Rama dipanggil Yama. Dalam Reamker dari Kamboja, Rama dikenal sebagai Preah Ream. Awatara Wisnu Ram atau yang dikenal di Jawa dengan sebutan Rama, adalah reinkarnasi Dewa Wisnu yang ke-7 (di antara 10 awatara Wisnu; atau yang ke-22 di antara 25 awatara Wisnu), turun kedunia sebelum Dewa Wisnu bereinkarnasi menjadi Dewa Kresna. Dalam wiracarita Ramayana diceritakan bahwa sebelum Rama lahir, seorang raja raksasa bernama Rahwana telah meneror Triloka (tiga dunia) sehingga membuat para dewa merasa cemas. Atas hal tersebut, Dewi bumi menghadap Brahma agar dia bersedia menyelamatkan alam beserta isinya. Para dewa juga mengeluh kepada Brahma, yang telah memberikan anugerah kepada Rahwana sehingga raksasa tersebut menjadi takabur. Setelah para dewa bersidang, mereka memohon agar Wisnu bersedia menjelma kembali ke dunia untuk menegakkan dharma serta menyelamatkan orang-orang saleh. Dewa Wisnu menyatakan bahwa ia bersedia melakukannya. Ia berjanji akan turun ke dunia sebagai Rama, putera raja Dasarata dari Ayodhya. Dalam penjelmaannya ke dunia, Wisnu ditemani oleh Naga Sesa yang akan mengambil peran sebagai Laksmana, serta Laksmi yang akan mengambil peran sebagai Sita. Kehidupan Sang Rama Kelahiran dan keluarga Ayah Rama adalah Raja Dasarata dari Ayodhya, sedangkan ibunya adalah Kosalya. Dalam Ramayana diceritakan bahwa Raja Dasarata yang merindukan putera mengadakan upacara bagi para dewa, upacara yang disebut Putrakama Yadnya. Upacaranya diterima oleh para Dewa dan utusan mereka memberikan sebuah air suci agar diminum oleh setiap permaisurinya. Atas anugerah tersebut, ketiga permaisuri Raja Dasarata melahirkan putera. Yang tertua bernama Rama, lahir dari Kosalya. Yang kedua adalah Bharata, lahir dari Kekayi, dan yang terakhir adalah Laksmana dan Satrugna, lahir dari Sumitra. Keempat pangeran tersebut tumbuh menjadi putera yang gagah-gagah dan terampil memainkan senjata di bawah bimbingan Resi Wasista. Rama dan Wiswamitra Pada suatu hari, Resi Wiswamitra datang menghadap Raja Dasarata. Dasarata tahu benar watak resi tersebut dan berjanji akan mengabulkan permohonannya sebisa mungkin. Akhirnya Sang Resi mengutarakan permohonannya, yaitu meminta bantuan Rama untuk mengusir para rakshasa yang mengganggu ketenangan para resi di hutan. Mendengar permohonan tersebut, Raja Dasarata sangat terkejut karena merasa tidak sanggup untuk mengabulkannya, tetapi ia juga takut terhadap kutukan Resi Wiswamitra. Dasarata merasa anaknya masih terlalu muda untuk menghadapi para rakshasa, tetapi Resi Wiswamitra menjamin keselamatan Rama. Setelah melalui perdebatan dan pergolakan dalam batin, Dasarata mengabulkan permohonan Resi Wiswamitra dan mengizinkan puteranya untuk membantu para resi. Di tengah hutan, Rama dan Laksmana memperoleh mantra sakti dari Resi Wiswamitra, yaitu bala dan atibala. Setelah itu, mereka menempuh perjalanan menuju kediaman para resi di Sidhasrama. Sebelum tiba di Sidhasrama, Rama, Laksmana, dan Resi Wiswamitra melewati hutan Dandaka. Di hutan tersebut, Rama mengalahkan rakshasi Tataka dan membunuhnya. Setelah melewati hutan Dandaka, Rama sampai di Sidhasrama bersama Laksmana dan Resi Wiswamitra. Di sana, Rama dan Laksmana melindungi para resi dan berjanji akan mengalahkan rakshasa yang ingin mengotori pelaksanaan yadnya yang dilakukan oleh para resi. Saat rakshasa Marica dan Subahu datang untuk mengotori sesajen dengan darah dan daging mentah, Rama dan Laksmana tidak tinggal diam. Atas permohonan Rama, nyawa Marica diampuni oleh Laksmana, sedangkan untuk Subahu, Rama tidak memberi ampun. Dengan senjata Agneyastra atau Panah Api, Rama membakar tubuh Subahu sampai menjadi abu. Setelah Rama membunuh Subahu, pelaksanaan yadnya berlangsung dengan lancar dan aman. Mendapatkan Dewi Sita Wiswamitra mendengar adanya sebuah sayembara di Mithila demi memperebutkan Dewi Sita. Ia mengajak Rama dan Laksmana untuk mengikuti sayembara tersebut. Mereka menyanggupinya. Setibanya di sana, Rama melihat bahwa tidak ada orang yang mampu memenuhi persyaratan untuk menikahi Sita, yaitu mengangkat serta membengkokkan busur Siwa. Namun saat Rama tampil ke muka, ia tidak hanya mampu mengangkat serta membengkokkan busur Siwa, tetapi juga mematahkannya menjadi tiga. Saat busur itu dipatahkan, suaranya besar dan menggelegar seperti guruh. Melihat kemampuan istimewa tersebut, ayah Sita yaitu Raja Janaka, memutuskan agar Rama menjadi menantunya. Sita pun senang mendapatkan suami seperti Rama. Kemudian utusan dikirim ke Ayodhya untuk memberitahu kabar baik tersebut. Raja Dasarata girang mendengar puteranya sudah mendapatkan istri di Mithila, kemudian ia segera berangkat ke sana. Setelah menyaksikan upacara pernikahan Rama dan Sita, Wiswamitra mohon pamit untuk melanjutkan tapa di Gunung Himalaya, sementara Dasarata pulang ke Ayodhya diikuti oleh Resi Wasistha serta pengiring-pengiringnya. Di tengah jalan, mereka berjumpa dengan Resi Parasurama, yaitu brahmana sakti yang ditakuti para ksatria. Parasurama memegang sebuah busur di bahunya yang konon merupakan busur Wisnu. Ia sudah mendengar kabar bahwa Rama telah mematahkan busur Siwa. Dengan wajah yang sangar, ia menantang Rama untuk membengkokkan busur Wisnu. Rama menerima tantangan tersebut dan membengkokkan busur Wisnu dengan mudah. Melihat busur itu dibengkokkan dengan mudah, seketika raut wajah Parasurama menjadi lemah lembut. Rama berkata, "Panah Waisnawa ini harus mendapatkan mangsa. Apakah panah ini harus menghancurkan kekuatan Tuan atau hasil tapa Tuan?". Parasurama menjawab agar panah itu menghancurkan hasil tapanya, karena ia hendak merintis hasil tapanya dari awal kembali. Setelah itu, Parasurama mohon pamit dan pergi ke Gunung Mahendra. Rama diusir ke hutan Dasarata yang sudah tua ingin mengangkat Rama sebagai raja. Dengan segera ia melakukan persiapan untuk upacara penobatan Rama, sementara Bharata menginap di rumah pamannya yang jauh dari Ayodhya. Mendengar Rama akan dinobatkan sebagai raja, Mantara menghasut Kekayi agar menobatkan Bharata sebagai raja. Kekayi yang semula hanya diam, tiba-tiba menjadi ambisius untuk mengangkat anaknya sebagai raja. Kemudian ia meminta agar Dasarata menobatkan Bharata sebagai raja. Ia juga meminta agar Rama dibuang ke tengah hutan selama 14 tahun. Dasarata pun terkejut dan menjadi sedih, tetapi ia tidak bisa menolak karena terikat dengan janji Kekayi. Dengan berat hati, Dasarata menobatkan Bharata sebagai raja dan menyuruh Rama agar meninggalkan Ayodhya. Sita dan Laksmana yang setia turut mendampingi Rama. Tak berapa lama kemudian, Dasarata wafat dalam kesedihan. Sementara Rama pergi, Bharata baru saja pulang dari rumah pamannya dan tiba di Ayodhya. Ia mendapati bahwa ayahnya telah wafat serta Rama tidak ada di istana. Kekayi menjelaskan bahwa Bharata-lah yang kini menjadi raja, sementara Rama mengasingkan diri ke hutan. Bharata menjadi sedih mendengarnya, kemudian menyusul Rama. Harapan Kekayi untuk melihat puteranya senang menjadi raja ternyata sia-sia. Di dalam hutan, Bharata mencari Rama dan memberi berita duka karena Prabu Dasarata telah wafat. Ia membujuk Rama agar kembali ke Ayodhya untuk menjadi raja. Rakyat juga mendesak demikian, tetapi Rama menolak karena ia terikat oleh perintah ayahnya. Untuk menunjukkan jalan yang benar, Rama menguraikan ajaran-ajaran agama kepada Bharata. Akhirnya Bharata membawa sandal milik Rama dan meletakkannya di singasana. Dengan lambang tersebut, ia memerintah Ayodhya atas nama Rama. Peristiwa di Pancawati Saat menjalani masa pengasingan di hutan, Rama dan Laksmana didatangi seorang rakshasi bernama Surpanaka. Ia mengubah wujudnya menjadi seorang wanita cantik dan menggoda Rama dan Laksmana. Rama menolak untuk menikahinya dengan alasan bahwa ia sudah beristri, maka ia menyuruh agar Surpanaka membujuk Laksmana, tetapi Laksmana pun menolak. Surpanaka iri melihat kecantikan Sita dan hendak membunuhnya. Dengan sigap Rama melindungi Sita dan Laksmana mengarahkan pedangnya kepada Surpanaka yang hendak menyergapnya. Hal itu membuat hidung Surpanaka terluka. Surpanaka mengadukan peristiwa tersebut kepada kakaknya yang bernama Kara. Kara marah terhadap Rama yang telah melukai adiknya dan hendak membalas dendam. Dengan angkatan perang yang luar biasa, Kara dan sekutunya menggempur Rama, tetapi mereka semua gugur. Akhirnya Surpanaka melaporkan keluhannya kepada Rahwana di Kerajaan Alengka. Rahwana marah dan hendak membalas perbuatan Rama. Ia mengajak patihnya yang bernama Marica untuk melaksanakan rencana liciknya. Pada suatu hari, Sita melihat seekor kijang yang sangat lucu sedang melompat-lompat di halaman pondoknya. Rama dan Laksmana merasa bahwa kijang tersebut bukan kijang biasa, tetapi atas desakan Sita, Rama memburu kijang tersebut sementara Laksmana ditugaskan untuk menjaga Sita. Kijang yang diburu Rama terus mengantarkannya ke tengah hutan. Karena Rama merasa bahwa kijang tersebut bukan kijang biasa, ia memanahnya. Seketika hewan tersebut berubah menjadi Marica, patih Sang Rahwana. Saat Marica sekarat, ia mengerang dengan keras sambil menirukan suara Rama. Merasa bahwa ada sesuatu yang buruk telah menimpa suaminya, Sita menyuruh Laksmana agar menyusul Rama ke hutan. Pada mulanya Laksamana menolak, tetapi karena Sita bersikeras, Laksmana meninggalkan Sita. Sebelumnya ia sudah membuat lingkaran pelindung agar tidak ada orang jahat yang mampu menculik Sita. Rahwana yang menyamar sebagai brahmana, menipu Sita sehingga Sita keluar dari lingkaran pelindung dan diculik oleh Rahwana. Saat Laksmana menyusul Rama ke hutan, Rama terkejut karena Sita ditinggal sendirian. Ketika mereka berdua pulang, Sita sudah tidak ada. Petualangan menyelamatkan Sita Setelah mendapati bahwa Sita sudah menghilang, perasaan Rama terguncang. Laksmana mencoba menghibur Rama dan memberi harapan. Mereka berdua menyusuri pelosok gunung, hutan, dan sungai-sungai. Akhirnya mereka menemukan darah tercecer dan pecahan-pecahan kereta, seolah-olah pertempuran telah terjadi. Rama berpikir bahwa itu adalah pertempuran raksasa yang memperebutkan Sita, tetapi tak lama kemudian mereka menemukan seekor burung tua sedang sekarat. Burung tersebut bernama Jatayu, sahabat Raja Dasarata. Rama mengenal burung tersebut dengan baik dan dari penjelasan Jatayu, Rama tahu bahwa Sita diculik Rahwana. Setelah memberitahu Rama, Jatayu menghembuskan napas terakhirnya. Sesuai aturan agama, Rama mengadakan upacara pembakaran jenazah yang layak bagi Jatayu. Dalam perjalanan menyelamatkan Sita, Rama dan Laksmana bertemu raksasa aneh yang bertangan panjang. Atas instruksi Rama, mereka berdua memotong lengan raksasa tersebut dan tubuhnya dibakar sesuai upacara. Setelah dibakar, raksasa tersebut berubah wujud menjadi seorang dewa bernama Kabanda. Atas petunjuk Sang Dewa, Rama dan Laksamana pergi ke tepi sungai Pampa dan mencari Sugriwa di bukit Resyamuka karena Sugriwa-lah yang mampu menolong Rama. Dalam perjalanan mereka beristirahat di asrama Sabari, seorang wanita tua yang dengan setia menantikan kedatangan mereka berdua. Sabari menyuguhkan buah-buahan kepada Rama dan Laksmana. Setelah menyaksikan wajah kedua pangeran tersebut dan menjamu mereka, Sabari meninggal dengan tenang dan mencapai surga. Persahabatan dengan Sugriwa Dalam misi menyelamatkan Sita, Rama dan Laksmana melanjutkan perjalanannya sampai ke sebuah daerah yang dihuni para kera dengan rajanya bernama Sugriwa. Sebelum berjumpa dengan Sugriwa, Rama bertemu dengan Hanoman yang menyamar menjadi brahmana. Setelah bercakap-cakap agak lama, Hanoman menampakkan wujud aslinya dan mengantar Rama menuju Sugriwa. Sugriwa menyambut kedatangan Rama di istananya. Tak berapa lama kemudian mereka saling menceritakan masalah masing-masing. Akhirnya Rama dan Sugriwa mengadakan perjanjian bahwa mereka akan saling tolong menolong. Rama berjanji akan merebut kembali Kerajaan Kiskenda dari Subali sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama mencari Sita. Kemudian Sugriwa dan Rama beserta rombongannya pergi menuju kediaman Subali di Kiskenda. Di sana Subali dan Sugriwa bertarung. Setelah pertarungan sengit berlangsung agak lama, Rama mengakhiri riwayat Subali. Sesuai dengan janjinya, Sugriwa bersedia membantu Rama mencari Sita. Ia mengirim Hanoman sebagai utusan Sang Rama. Setelah Hanoman menemukan Sita di Alengka, ia mengumumkan kabar gembira kepada Rama. Atas petunjuk Hanoman, bala tentara wanara berangkat menuju Kerajaan Alengka. Membangun jembatan Ramasetu Saat Rama dan tentaranya bersiap-siap menuju Alengka, Wibisana, adik Sang Rahwana, datang menghadap Rama dan mengaku akan berada di pihak Rama. Setelah ia menjanjikan persahabatan yang kekal, Rama menobatkannya sebagai Raja Alengka meski Rahwana masih hidup dan belum dikalahkan. Kemudian Rama dan pemimpin wanara lainnya berunding untuk memikirkan cara menyeberang ke Alengka mengingat tidak semua prajuritnya bisa terbang. Akhirnya Rama menggelar suatu upacara di tepi laut untuk memohon bantuan Dewa Baruna. Selama tiga hari Rama berdo'a dan tidak mendapat jawaban, akhirnya kesabarannya habis. Kemudian ia mengambil busur dan panahnya untuk mengeringkan lautan. Melihat laut akan binasa, Dewa Baruna datang memohon maaf atas kesalahannya. Dewa Baruna menyarankan agar para wanara membuat jembatan besar tanpa perlu mengeringkan atau mengurangi kedalaman lautan. Nila ditunjuk sebagai arsitek jembatan tersebut. Setelah bekerja dengan giat, jembatan tersebut terselesaikan dalam waktu yang singkat dan diberi nama "Ramasetu". Rama menggempur Alengka Setelah jembatan rampung, Rama dan pasukannya menyeberang ke Alengka. Pada pertempuran pertama, Anggada menghancurkan menara Alengka. Untuk meninjau kekuatan musuh, Rahwana segera mengirim mata-mata untuk menyamar menjadi wanara dan berbaur dengan mereka. Penyamaran mata-mata Rahwana sangat rapi sehingga banyak yang tidak tahu, kecuali Wibisana. Kemudian Wibisana menangkap mata-mata tersebut dan membawanya ke hadapan Rama. Di hadapan Rama, mata-mata tersebut memohon pengampunan dan berkata mereka hanya menjalankan perintah. Akhirnya Rama mengizinkan mata-mata tersebut untuk melihat-lihat kekuatan tentara Rama dan berpesan agar Rahwana segera mengambalikan Sita. Mata-mata tersebut sangat terharu dengan kemurahan hati Rama dan yakin bahwa kemenangan akan berada di pihak Rama. Pada hari pertempuran terahir, Dewa Indra mengirim kereta perangnya dan meminjamkannya kepada Rama. Kusir kereta tersebut bernama Matali, siap melayani Rama. Dengan kereta dewa tersebut, Rama melanjutkan peperangan yang berlangsung dengan sengit. Kedua pihak sama-sama kuat dan mampu bertahan. Akhirnya Rama melepaskan senjata Brahma Astra ke dada Rahwana. Senjata sakti tersebut mengantar Rahwana menuju kematiannya. Seketika bunga-bunga bertaburan dari surga karena menyaksikan kemenangan Rama. Wibisana meratapi jenazah kakaknya dan sedih karena nasihatnya tidak dihiraukan. Sesuai aturan agama, Rama mengadakan upacara pembakaran jenazah yang layak bagi Rahwana kemudian memberikan wejangan kepada Wibisana untuk membangun kembali Negeri Alengka. Setelah Rahwana dikalahkan, Sita kembali ke pelukan Rama dan mereka kembali ke Ayodhya bersama Laksmana, Sugriwa, Hanoman dan tentara wanara lainnya. Di Ayodhya, mereka disambut oleh Bharata dan Kekayi. Di sana para wanara diberi hadiah oleh Rama atas jasa-jasanya. Pemujaan dan festival untuk Rama Hari kelahiran Rama, dan juga pernikahannya dengan Sita, diperingati oleh umat Hindu di India sebagai Rama Navami. Perayaan itu jatuh pada hari kesembilan dalam kalender lunar Hindu, atau Chaitra Masa Suklapaksha Nawami. Perayaan itu dipandang sebagai hari pernikahan Rama dengan Sita, dan juga hari ulang tahun Rama. Orang-orang biasanya melakukan Kalyanotsawam (peringatan hari pernikahan) terhadap patung Rama dan Sita di rumah masing-masing, dan di sore hari patung-patung itu diarak ke jalan. Hari itu disebut juga akhir dari sembilan hari utsawam yang disebut Wasanthothsawam (festival musim semi), yang dimulai dengan Ugadi. Beberapa hal menarik dari festival ini yaitu: Kalyanam (upacara pernikahan yang dipimpin pendeta kuil) di Bhadrachalam, di tepi sungai Godawari di distrik Khammam, Andhra Pradesh. Panakam, minuman manis yang dipersiapkan, bahannya dari lada. Arak-arakan patung pada sore hari yang disertai dengan permainan air dan warna. Untuk perayaan itu, umat Hindu dianjurkan berpuasa (atau membatasi diri mereka dengan diet khusus). Kuil-kuil didekorasi dan cerita Ramayana dikumandangkan. Bersama dengan Rama, orang-orang juga memuja Sita, Laksmana and Hanoman. Peristiwa kemenangan melawan Rahwana beserta para raksasa diperingati sebagai 10 hari Wijayadashami, yang juga dikenal sebagai Dussehra. Ram Leela dipentaskan di berbagai kampung, desa dan kota di India. Peristiwa kembalinya Rama ke Ayodhya dan juga hari pelantikannya diperingati sebagai Diwali, yang juga dikenal sebagai Festival Cahaya. Perayaan ini merupakan festival yang penting dan terkenal di India. Di Malaysia, Diwali dikenal sebagai Hari Deepavali, dan diperingati selama bulan ketujuh menurut kalender solar Hindu. Perayaan Diwali di Malaysia mirip dengan tradisi di Anak benua India. Di Nepal, Diwali dikenal sebagai Tihar dan diperingati selama masa bulan Oktober/November. Perayaan Diwali di negara tersebut agak berbeda dengan tradisi di India. Pada hari pertama, para sapi dihormati dan diberi persembahan. Pada hari kedua, anjing-anjing dihormati dan diberi makanan khusus. Pada hari ketiga, perayaan Diwali mengikuti pola yang sama dengan di India, penuh lampu dan cahaya serta banyak kegiatan sosial yang dilakukan. Pada hari keempat, Dewa kematian Yama, dipuja dan diberi persembahan. Pada hari terakhir yaitu hari kelima, keluarga berkumpul dan saling bersenda gurau. Lihat pula Awatara Ramayana Bacaan lebih lanjut Ramayana. Oleh: C. Rajagopalachari. (Referensi artikel ini) Walmiki Ramayana. Penerbit: Gita Press, India. The Ramayana: A Modern Retelling of the Great Indian Epic. Oleh: Ramesh Menon. Komik Ramayana. Oleh: R. A. Kosasih. Pranala luar Masa pemerintahan Prabu Ramachandra Kisah-kisah tentang perjuangan Sri Rama Tokoh Ramayana Awatara Dewa Hindu Waisnawa Raja dalam mitologi Hindu
3,021
4733
https://id.wikipedia.org/wiki/Laksamana%20%28Indonesia%29
Laksamana (Indonesia)
Laksamana adalah kelompok pangkat perwira tinggi di TNI Angkatan Laut. Penggunaan istilah ini sama halnya pada masa Sultan Iskandar Muda (1593-1636) di Kesultanan Aceh yang memiliki seorang panglima angkatan laut perempuan bernama Laksamana Malahayati. Hang Tuah dihikayatkan dalam sastra Melayu menjadi seorang laksamana di Kesultanan Malaka pada abad ke-14. Tanda pangkat Laksamana di Indonesia digunakan untuk jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Wakil Panglima TNI atau Panglima TNI. Etimologi Nama Laksamana berasal dari tokoh Laksmana dalam kisah Ramayana, yang populer di Asia Tenggara. Gelar Laksamana konon dianugerahkan kepada Hang Tuah, yang menurut Sejarah Melayu merupakan panglima laut tertinggi Malaka. Gelar ini kemudian digunakan oleh penerus Hang Tuah sebagai panglima laut di Kesultanan Malaka, dan di Kesultanan Johor-Riau. Dengan demikian, istilah Laksamana kemudian digunakan untuk mengacu pangkat panglima laut tertinggi secara umum. Angkatan Laut Indonesia Di TNI Angkatan Laut, Laksamana merupakan jenjang kepangkatan tertinggi, setara dengan Jenderal di TNI Angkatan Darat atau Marsekal di TNI Angkatan Udara. Penyandang pangkat ini mengenakan tanda pangkat dengan bintang empat di pundak. Tanda pangkat Laksamana di Indonesia digunakan untuk jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau Panglima TNI Tingkatan pangkat Pemegang Pangkat Laksamana TNI Dalam sejarah TNI Angkatan Laut, banyak Perwira TNI Angkatan Laut yang diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini. Diantaranya: Laksamana R. E. Martadinata Laksamana R.S. Subijakto Laksamana Yosaphat Soedarso Laksamana Marsetio Laksamana Achmad Sutjipto Laksamana Ade Supandi Laksamana Agus Suhartono Laksamana Arief Koeshariadi Laksamana Bernard Kent Sondakh Laksamana Indroko Sastrowiryono Laksamana Mohamad Romly Laksamana Moeljadi Laksamana Muhamad Arifin Laksamana Muhammad Ali Laksamana Ricardus Subono Laksamana Rudolf Kasenda Laksamana Slamet Soebijanto Laksamana Soeparno Laksamana Sudomo Laksamana Sumardjono Laksamana Siwi Sukma Adji Laksamana Tanto Kuswanto Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno Laksamana Waloejo Soegito Laksamana Widodo Adi Sutjipto Laksamana Yudo Margono Laksamana Muhammad Ali Lihat pula Tanda Kepangkatan TNI Tanda Kepangkatan TNI Angkatan Laut Pangkat militer Laksamana, 4
302
4740
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanoman
Hanoman
Hanoman (Sanskerta: हनुमान्; Hanumān) atau Hanumat (Sanskerta: हनुमत्; Hanumat), juga disebut sebagai Anoman, adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putra Batara Bayu dan Anjani, keponakan dari Subali dan Sugriwa. Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita Ramayana, tetapi dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antarzaman. Di India, hanoman dipuja sebagai dewa pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya. Kelahiran Hanoman lahir pada masa atau zaman Tretayuga sebagai putra Anjani, seekor wanara wanita. Dahulu Anjani sebetulnya merupakan bidadari, bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia terlahir ke dunia sebagai wanara wanita. Kutukan tersebut bisa berakhir apabila ia melahirkan seorang putra yang merupakan penitisan Siwa. Anjani menikah dengan Kesari, seekor wanara perkasa. Bersama dengan Kesari, Anjani melakukan tapa ke hadapan Siwa agar Siwa bersedia menjelma sebagi putra mereka. Karena Siwa terkesan dengan pemujaan yang dilakukan oleh Anjani dan Kesari, ia mengabulkan permohonan mereka dengan turun ke dunia sebagai Hanoman. Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja Siwa, di tempat lain, Raja Dasarata melakukan Putrakama Yadnya untuk memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa makanan untuk dibagikan kepada tiga istrinya, yang di kemudian hari melahirkan Rama, Laksmana, Bharata dan Satrugna. Atas kehendak dewata, seekor burung merenggut sepotong makanan tersebut, dan menjatuhkannya di atas hutan di mana Anjani sedang bertapa. Bayu, Sang dewa angin, mengantarkan makanan tersebut agar jatuh di tangan Anjani. Anjani memakan makanan tersebut, lalu lahirlah Hanoman. Salah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja karena hubungan antara Bayu dan Anjani. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa Bayu melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa Bayu menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya, tetapi di dalam hatinya. Bayu juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putra yang kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para wanara. Sebagai putra Anjani, Hanoman dipanggil Anjaneya (diucapkan "Aanjanèya"), yang secara harfiah berarti "lahir dari Anjani" atau "putra Anjani". Masa kecil Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira matahari adalah buah yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya. Dewa Indra melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan petirnya ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal itu, Dewa Bayu menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Dewa Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa Brahma dan Dewa Indra memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Hanoman menjadi makhluk yang abadi atau Ciranjiwin. Pertemuan dengan Rama Pada saat melihat Rama dan Laksmana datang ke Kiskenda, Sugriwa merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan Subali yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi brahmana dan mendekati Rama dan Laksmana. Saat bertemu dengan Rama dan Laksmana, Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama juga menceritakan keinginannya untuk menemui Sugriwa. Karena tidak curiga lagi kepada Rama dan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya dan mengantar Rama dan Laksmana menemui Sugriwa. Petualangan mencari Sinta Dalam misi membantu Rama mencari Sinta, Sugriwa mengutus pasukan wanara-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi untuk mencari tanda-tanda keberadaan Sinta, dan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan wanara yang dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, Anggada, Nila, Jembawan, dan lain-lain. Mereka menempuh perjalanan berhari-hari dan menelusuri sebuah gua, kemudian tersesat dan menemukan kota yang berdiri megah di dalamnya. Atas keterangan Swayampraba yang tinggal di sana, kota tersebut dibangun oleh arsitek Mayasura dan sekarang sepi karena Maya pergi ke alam para Dewa. Lalu Hanoman menceritakan maksud perjalanannya dengan panjang lebar kepada Swayampraba. Atas bantuan Swayampraba yang sakti, Hanoman dan wanara lainnya lenyap dari gua dan berada di sebuah pantai dalam sekejap. Di pantai tersebut, Hanoman dan wanara lainnya bertemu dengan Sempati, burung raksasa yang tidak bersayap. Ia duduk sendirian di pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan untuk dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai Sita dan kematian Jatayu, Sempati menjadi sedih dan meminta agar para wanara menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. Jatayu adalah saudara sepupu Sempati. Anggada kemudian menceritakan dengan panjang lebar kisahnya, seraya meminta bantuan Sempati. Atas keterangan Sempati, para wanara menjadi tahu bahwa Sita ditawan di sebuah istana yang terletak di Kerajaan Alengka. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama Rahwana. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar dapat sampai di Alengka. Pergi ke Alengka Karena bujukan para wanara, Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di Alengka. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari Sita. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan mantra-mantra Weda dan lagu pujian kemenangan kepada Rahwana. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya, tetapi ia tidak melihat Sita yang sedang merana. Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman yang belum pernah diselidikinya. Di sana ia melihat wanita yang tampak sedih dan murung yang diyakininya sebagai Sita. Kemudian Hanoman melihat Rahwana merayu Sita. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga, tetapi kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik Rama. Hanoman juga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan Rama, tetapi Sita menolak. Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati dan datang ke Alengka untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu dan pamit dari hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka di istana Rahwana. Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali dan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap oleh Indrajit, putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka, dengan senjata Brahma Astra. Senjata itu melilit tubuh Hanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali jerami. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, tetapi Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat yang tepat. Terbakarnya Alengka Ketika Rahwana hendak memberikan hukuman mati kepada Hanoman, Wibisana adik kandung Rahwana membela Hanoman agar hukumannya diringankan, mengingat Hanoman adalah seorang utusan. Kemudian Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, Sita berdo'a agar api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Karena do'a Sita kepada Dewa Agni terkabul, api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak dan melepaskan Brahma Astra yang mengikat dirinya. Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota Alengka. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api di ekornya padam. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api. Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap Rama dan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan wanara untuk menggempur Alengka Pertempuran besar Dalam pertempuran besar antara Rama dan Rahwana, Hanoman membasmi banyak tentara rakshasa. Saat Rama, Laksmana, dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang sakti, Hanoman pergi ke Himalaya atas saran Jembawan untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan rakshasa. Kehidupan selanjutnya Setelah pertempuran besar melawan Rahwana berakhir, Rama hendak memberikan hadiah untuk Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam di dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman dan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi di puncak gunung mendoakan keselamatan dunia. Pada zaman Dwapara Yuga, Hanoman bertemu dengan Bima dan Arjuna dari lingkungan keraton Hastinapura. Dari pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat Bharatayuddha. Tradisi dan pemujaan Di negara India yang didominasi oleh agama Hindu, terdapat banyak kuil untuk memuja Hanoman, dan di mana pun ada gambar awatara Wisnu, selalu ada gambar Hanoman. Kuil Hanoman bisa ditemukan di banyak tempat di India dan konon daerah di sekeliling kuil itu terbebas dari raksasa atau kejahatan. Beberapa kuil Hanoman yang terkenal adalah: Puncak monyet, Himachal Pradesh, India. Kuil Jhaku, Himachal Pradesh, India. Kuil Sri Suchindram, Tamilnadu, India. Sri Hanuman Vatika, Orissa, India. Kuil Saakshi Hanuman, Tamilnadu, India. Shri Krishna Matha (Kuil Krishna), Udupi. Krishnapura Matha, Krishnapura dekat Surathkal. Kuil Ragigudda Anjaneya, Jayanagar, Bangalore. Hanumangarhi, Ayodhya. Kuil Sankat Mochan, Benares. Kuil Hanuman, dekat Nuwara Eliya, Sri Lanka. Salasar Balaji, Distrik Churu, Rajasthan. Kuil Mehandipur Balaji, Rajasthan. Ada Balaji, di hutan suaka Sariska, Alwar, Rajasthan. Sebelas kuil Maruthi di Maharashtra. Kuil Shri Hanuman di Connaught Place, New Delhi. Shri Baal Hanumaan, Tughlak Road, New Delhi. Kuil Prasanna Veeranjaneya Swami, di Mahalakshmi Layout, Bangalore, Karnataka. Sri Nettikanti Anjaneya Swami Devasthanam, Kasapuram, Andhra Pradesh. Yellala Anjaneya Swami, Yellala, Andhra Pradesh. Pura Sri Mahavir, Patna, Bihar. Kuil Sri Vishwaroopa Anchaneya, Tamilnadu, India. Pura Uluwatu, Bali,Indonesia Hanoman dalam pewayangan Jawa Hanoman dalam pewayangan Jawa merupakan putra Bhatara Guru yang menjadi murid dan anak angkat Bhatara Bayu. Hanoman sendiri merupakan tokoh lintas generasi sejak zaman Rama sampai zaman Jayabaya. Kelahiran Anjani adalah putri sulung Resi Gotama yang terkena kutukan sehingga berwajah kera. Atas perintah ayahnya, ia pun bertapa telanjang di telaga Madirda. Suatu ketika, Batara Guru dan Batara Narada terbang melintasi angkasa. Saat melihat Anjani, Batara Guru terkesima sampai mengeluarkan air mani. Raja para dewa pewayangan itu pun mengusapnya dengan daun asam (Bahasa Jawa: Sinom) lalu dibuangnya ke telaga. Daun sinom itu jatuh di pangkuan Anjani. Ia pun memungut dan memakannya sehingga mengandung. Ketika tiba saatnya melahirkan, Anjani dibantu para bidadari kiriman Batara Guru. Ia melahirkan seekor bayi kera berbulu putih, sedangkan dirinya sendiri kembali berwajah cantik dan dibawa ke kahyangan sebagai bidadari. Mengabdi pada Sugriwa Bayi berwujud kera putih yang merupakan putra Anjani diambil oleh Batara Bayu lalu diangkat sebagai anak. Setelah pendidikannya selesai, Hanoman kembali ke dunia dan mengabdi pada pamannya, yaitu Sugriwa, raja kera Gua Kiskenda. Saat itu, Sugriwa baru saja dikalahkan oleh kakaknya, yaitu Subali, paman Hanoman lainnya. Hanoman berhasil bertemu Rama dan Laksmana, sepasang pangeran dari Ayodhya yang sedang menjalani pembuangan. Keduanya kemudian bekerja sama dengan Sugriwa untuk mengalahkan Subali, dan bersama menyerang negeri Alengka membebaskan Sita, istri Rama yang diculik Rahwana, murid Subali. Melawan Alengka Pertama-tama Hanoman menyusup ke istana Alengka untuk menyelidiki kekuatan Rahwana dan menyaksikan keadaan Sinta. Di sana ia membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Hanoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota Alengka. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan Hanoman Obong. Setelah Hanoman kembali ke tempat Rama, pasukan kera pun berangkat menyerbu Alengka. Hanoman tampil sebagai pahlawan yang banyak membunuh pasukan Alengka, misalnya Surpanaka (Sarpakenaka) adik Rahwana. Tugas untuk Hanoman Dalam pertempuran yang terakhir, Rama kewalahan menandingi Rahwana yang memiliki Aji Pancasunya, yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata Rama menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit hidup kembali. Wibisana, adik Rahwana yang memihak Rama, segera meminta Hanoman untuk membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungrungan untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan Rama untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman itu, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia. Beberapa tahun kemudian setelah Rama meninggal, roh Rahwana meloloskan diri dari Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau Jawa untuk mencari reinkarnasi Sita, yaitu Subadra adik Kresna. Kresna sendiri adalah reinkarnasi Rama. Hanoman mengejar dan bertemu Bima, adiknya sesama putra angkat Bayu. Hanoman kemudian mengabdi kepada Kresna. Ia juga berhasil menangkap roh Rahwana dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itulah Hanoman kemudian berdiam sebagai pertapa. Anggota Keluarga Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Trigangga yang berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang dari membakar Alengka, Hanoman terbayang-bayang wajah Trijata, puteri Wibisana yang menjaga Sita. Di atas lautan, air mani Hanoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, Baruna mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera Rahwana. Keduanya bersahabat dan memihak Alengka melawan Rama. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan Laksmana namun dikejar oleh Hanoman. Narada turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan Rahwana. Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, yang baru muncul pada zaman Pandawa. Ia berjasa menemukan kembali pusaka Yudistira yang hilang bernama Kalimasada. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati. Kematian Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. Narada turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam Arjuna yang sedang terlibat perang saudara. Hanoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara dan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri Jayabaya. Antara keluarga Sariwahana dengan Jayabaya terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan Arjuna. Hanoman kemudian tampil menghadapi musuh Jayabaya yang bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, Hanoman gugur, moksa bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu Batara Kala, sang dewa kematian. Lihat pula Rama Kakawin Ramayana Pranala luar श्री हनुमान चालीसा, संकटमोचन हनुमानाष्टक, बजरंग बाण, आरती Dlshq.org: Dewa Hanuman Riwayat Hanoman Tokoh Ramayana Tokoh Mahabharata Wanara
2,259
4749
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Aceh
Bahasa Aceh
Bahasa Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Aceh yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Penggolongan Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa Chamic, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Persebaran Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat. Pesisir Timur Aceh Kota Sabang Banda Aceh Aceh Besar Pidie Pidie Jaya Bireuen Aceh Utara Lhokseumawe Aceh Timur (kecuali di 3 kecamatan, Serba Jadi, Peunaron and Simpang Jernih di mana bahasa Gayo dipakai) Langsa Aceh Tamiang, di kecamatan Manyak Payed Pesisir barat Aceh Aceh Jaya Aceh Barat Nagan Raya Aceh Barat Daya (kecuali di kecamatan Susoh di mana bahasa Jamee dituturkan) Aceh Selatan (disebut juga bahasa Bakongan; bercampur dengan bahasa Kluet dan bahasa Jamee) Sejarah Pada tahun 1931 pemerintah Hindia Belanda di Aceh menghendaki supaya bahasa Aceh dipergunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah rakyat, di samping bahasa Melayu yang sudah pernah digunakan sebelumnya. Namun para cendikiawan Aceh yang di antaranya terdiri dari beberapa tokoh ulee balang tidak menyetujui maksud pemerintah Hindia Belanda tersebut. Para cendikiawan Aceh menganggap usaha pemerintah itu akan mencegah berkembangnya bahasa Melayu di Aceh. Dengan demikian akan menghambat rakyat Aceh untuk mengerti bahasa tersebut yang amat diperlukan bagi pengembangan ekonomi mereka, dan dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Tetapi pemerintah Hindia Belanda di Aceh tetap bersikeras untuk melaksanakan rencana itu. Maka pada tanggal 1 Juli 1932, pemerintah Hindia Belanda menetapkan secara resmi pemakaian bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah rakyat sebagai pengganti bahasa Melayu kecuali di beberapa daerah yang tidak dihuni oleh etnis Aceh. Meskipun bahasa Aceh telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar sejak tanggal l Juli 1932, tetapi bahasa Melayu pada beberapa sekolah masih tetap digunakan. Menurut laporan umum pemerintah Hindia Belanda tentang pendidikan di Aceh pada tahun 1933 dan tahun 1934, masih terdapat 88 buah sekolah rakyat yang berada di kota-kota besar di Aceh yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, dan yang lainnya (sebanyak 207 buah) telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar. Sekolah yang telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar yaitu Langsa 16 sekolah, Lhok Seumawe 60 sekolah, Sigli 42 sekolah, Kutaraja 42 sekolah, Meulaboh 30 sekolah dan Tapak Tuan 17 sekolah. Sedangkan sekolah-sekolah yang tetap menggunakan bahasa Melayu yaitu Langsa 38 sekolah, Lhok Seumawe 5 sekolah, Sigli 6 sekolah, Kutaraja 7 sekolah, Meulaboh 1 sekolah dan Tapak Tuan 34 sekolah. Menurut J. Jongejans yang menjabat sebagai residen di Aceh sejak 5 Maret 1936 hingga bulan September 1938, pada tahun 1939 dari 328 buah jumlah sekolah rakyat yang terdapat di seluruh Aceh, 210 buah di antaranya telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa bantu/pengantar di sarnping bahasa Melayu. Literatur Sampai saat ini manuskrip berbahasa Aceh tertua yang dapat ditemukan berasal dari tahun 1069 H (1658/1659 M) yaitu Hikayat Seuma'un. Sebelum penjajahan Belanda (1873–1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk puisi dalam bentuk hikayat atau nazam. Sedikit sekali yang berbentuk prosa dan salah satunya adalah Kitab Bakeu Meunan yang merupakan terjemahan kitab Qawaa'id al-Islaam. Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti Lhee Saboh Nang yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries. Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk hikayat. Media massa Sampai saat ini belum ada surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Aceh. Pada tahun 2020 diluncurkan majalah berbahasa Aceh untuk pertama kalinya, yaitu Majalah Neurôk. Penerbitan ini digagas oleh seorang budayawan Aceh yaitu Ayah Panton. Fonologi Berikut adalah fonem-fonem bahasa Aceh. Vokal biasanya berada di pasangan mulut/sengau, meskipun hanya ada tiga vokal sengau pertengahan dan ada vokal oral pertengahan yang jumlahnya dua kali lebih banyak. tidak benar-benar di tengah, meskipun ditampilkan di sini karena alasan estetika. Demikian pula, juga ditampilkan sebagai ( yang lebih ke belakang. Selain vokal monoftong di atas, bahasa Aceh juga memiliki 5 diftong oral, masing-masing dengan pasangan sengau: adalah alveodental laminal. secara teknis berupa post-alveolar tetapi dikelompokkan dalam kolom langit-langit untuk alasan estetika. Ejaan Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan huruf Arab, huruf Latin ejaan lama, dan sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Berikut adalah pedoman ejaannya: A a E e dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat". Contoh: le (banyak). EU eu tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh: eu (lihat). È è dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek". Contoh: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll. É é dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "kue". Contoh: lé (oleh). Ë ë, tidak ditemui padanannya dalam bahasa Indonesia. I i Ö ö dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka. Contoh: mantöng (masih), böh (buang), Ô ô dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato". Contoh: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan). O o dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom". Contoh: boh (buah), soh (kosong), toh (mana) U u Huruf vokal sengau: 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf) 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main) 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak), 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak) Sistem penulisan Pada awalnya, bahasa Aceh menggunakan aksara Arab yang disebut dengan "jawoe" atau aksara Jawi dalam bahasa Melayu. Sejak kolonialisasi Belanda, bahasa Aceh menggunakan aksara Latin dengan penambahan huruf é, è, ë, ö, dan ô. Bunyi /ɨ/ dilambangkan oleh "eu" dan bunyi /ʌ/ diwakilkan oleh "ö". Huruf f, q, v, x, dan z hanya digunakan dalam kata serapan. Sastra Berikut adalah daftar beberapa karya sastra terkenal dalam bahasa Aceh: Hikayat Prang Sabi Hikayat Malem Diwa Hikayat Sultan Aceh Meureuhom (Sultan Iskandar Muda) Hikayat Banun Setia Hikayat Putroe Meulue Hikayat Meurah Silu Hikayat Putroe Lindong Buleuen Hikayat Banta Amat Ngon Nahuda Seukeum Hikayat Aulia Tujoh Hikayat Prang Aceh Hikayat Pocut Muhammad Hikayat Prang Cut Ali Hikayat Putroe Ijo Hikayat Peureudan Ali Hikayat Nun Parisi Hikayat Nabi Ibrahim Hikayat Nabi Yusuf Hikayat Nabi Musa Hikayat Nubeuet Nabi Hikayat Tajul Muluk Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku di Meukek Hikayat Raja Bada Haba Amat Rhang Manyang Haba Putroe Neng Haba Magasang dan Magaseueng Contoh Peue haba? = Apa kabar? Haba gèt = Kabar baik. Lôn piké geutanyoë han meureumpök lé = Saya kira kita takkan bersua lagi. Lôn jép ië u muda = Saya minum air kelapa muda. Agam ngön inöng = pria dan wanita Lôn = saya Kah, droë, Gata = kamu, anda H'an = tidak Na = ada Pajôh = makan Jih, dijih, gobnyan = dia, dia Ceudah that gobnyan. = Cantik/Tampan sekali dia. Lôn meu'en bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering. Galeri Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Pranala luar Portal Belajar Bahasa Aceh Belajar Bahasa Aceh Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Aceh - kanal I Love Languages di Youtube Suku Aceh Bahasa di Indonesia Bahasa di Aceh Rumpun bahasa Austronesia Rumpun bahasa Chamik
1,224
4750
https://id.wikipedia.org/wiki/Papua%20Barat
Papua Barat
Papua Barat (disingkat Pabar; dahulu Irian Jaya Barat) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Wilayah Papua Barat mencakup Semenanjung Bomberai dan Wandamen. Ibu kota provinsi ini terletak di Manokwari. Provinsi ini dimekarkan dari Provinsi Papua melalui Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Pada awalnya pembentukan provinsi ini mendapatkan penolakan dari masyarakat sehingga implementasi dari pemekaran ini baru dilaksanakan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2003. Walaupun pada 11 November 2004 Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dasar hukum pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat sudah tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, namun keberadaan provinsi ini dinyatakan tetap sah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007, nama Irian Jaya Barat diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat sebagai pemekaran dari Provinsi Papua merupakan provinsi yang memiliki status otonomi khusus. Pada rapat paripurna tanggal 17 November 2022, Undang-undang pemekaran Provinsi Papua Barat Daya dari Papua Barat disahkan oleh DPR RI. Sejarah Etimologi Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua, termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua. Menurut bahasa Tidore kata Papo Ua artinya "tidak bergabung", "tidak bersatu", atau "tidak bergandengan". Maksudnya wilayah Papua itu jauh sehingga tidak masuk dalam daerah induk Kesultanan Tidore walau wilayah-wilayah tersebut tetap tunduk dan berada dibawah persekutuan dagang Tidore bernama Uli Siwa. Dalam pembagiannya wilayah di Papua dibagi menjadi Korano Ngaruha atau Kepulauan Raja Ampat, Papoua Gam Sio (Papua sembilan negeri), dan Mafor Soa Raha (Mafor Empat Soa). Teori lain nama Papua berasal dari bahasa Melayu papuwah, artinya "rambut keriting". Akan tetapi kata ini baru masuk pada kamus bahasa melayu tahun 1812 ciptaan William Marsden yang tidak ditemukan dalam kamus yang lebih awal, sedangkan catatan abad ke-16 Portugis dan Spanyol, kata Papua sudah dipakai dan hanya merujuk kepada penduduk Kepulauan Raja Ampat dan Semenanjung Kepala Burung. Berdasarkan teori lain ini menurut F.C. Kamma nama ini bisa saja berasal dari Bahasa Biak Sup i Babwa yang digunakan untuk menyebut Kepulauan Raja Ampat berarti tanah di-bawah (matahari terbenam), yang kemudian menjadi Papwa lalu Papua. Era Prakolonial Sekitar akhir tahun 500 M, oleh bangsa Tiongkok diberi nama Tungki. Hal ini dapat diketahui setelah mereka menemukan sebuah catatan harian seorang pedagang Tiongkok, Ghau Yu Kuan yang menggambarkan bahwa asal rempah-rempah yang mereka peroleh berasal dari Tungki, nama yang digunakan oleh para pedagang Tiongkok saat itu untuk Papua. Selanjutnya, pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama Janggi. Dalam buku Kertagama 1365 yang dikarang Pujangga Mpu Prapanca “Tungki” atau “Janggi” sesungguhnya adalah salah eja diperoleh dari pihak ketiga yaitu Pedagang Tiongkok Chun Tjok Kwan yang dalam perjalanan dagangnya sempat menyinggahi beberapa tempat di Tidore dan Papua. Di awal tahun 700 M, pedagang Persia dan Gujarat mulai berdatangan ke Papua, juga termasuk pedagang dari India. Tujuan mereka untuk mencari rempah-rempah di wilayah ini setelah melihat kesuksesan pedangang asal China. Para pedagang ini sebut nama Papua dengan Dwi Panta dan Samudranta, yang artinya Ujung Samudra dan Ujung Lautan. Di era Kerajaan Majapahit (1293-1520), Kitab Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menyebut wilayah "Wanin" untuk Semenanjung Onin dan "Sran" untuk wilayah selatan Semenanjung Bomberai. Ekspedisi asal Jawa ini diingat oleh para penduduk dalam berbagai cerita lokal di pesisir selatan Semenanjung Doberai dan Semenanjung Bomberai, dari Teluk Patipi, Rumbati hingga Kaimana. Setidaknya sejak abad ke-15, pedagang muslim dari Asia Tenggara terutama dari berbagai kesultanan di Maluku mengadakan perdagangan dengan Papua, hingga membentuk hubungan dagang eksklusif dan cukup memengaruhi para penghuni Papua terutama bagian Barat hingga abad ke-17. Seperti para pemimpin di Kepulauan Raja Ampat yang mengunjungi Bacan pada tahun 1569 sehingga mendapat gelar membentuk kerajaan, seperti menurut cerita lokal Biak tentang hubungan kapiten Waigeo Gurabesi dengan ekspedisi Sultan Tidore, maupun seperti beberapa kerajaan semenanjung Onin yang mendapatkan gelar dari Kesultanan Tidore. Era Kolonial Pada tanggal 13 Juni 1545, Ortiz de Retez, seorang pengelana Spanyol, meninggalkan Tidore dan berlayar menuju pesisir utara dari pulau Papua, dan kemudian ia menelusuri hilir Sungai Mamberamo. Ia mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai milik Raja Spanyol. Ia memberi nama Nueva Guinea (Nugini Baru) karena kemiripan penghuni wilayah tersebut terhadap para penghuni pesisir Guinea di Afrika Barat. Sebagai usaha untuk memperkuat kedudukannya di Papua, pada tahun 1770, Belanda mengubah nama Papua menjadi Nieuw Guinea yang merupakan terjemahan ke dalam bahasa Belanda atas Gova Guinea atau Nova Guinea dan diterbitkan dalam peta internasional yang diterbitkan oleh Isaac Tiron, seorang pembuat peta berkebangsaan Belanda pada abad ke 18. Dengan dimuatnya ke dalam peta tersebut, maka daerah ini kian terkenal di negara-negara Eropa. Pada tahun 1774, kekuasaan Belanda atas Papua jatuh ke tangan Inggris. Di mana pada tahun 1775, nakhoda kapal La Tartare, Kapten Forrest dari Inggris berlabuh di Manokwari, Teluk Doreri, dan pada tahun 1793, Papua menjadi daerah koloninya yang baru. Berdasarkan perintah Gubernur Inggris berkedudukan di Maluku, mereka mulai membagi garis pulau dan mendirikan Benteng Coronation di Teluk Doreri. Namun Kamaludin Syah, Sultan Tidore yang berkuasa atas seluruh Kesultanan Tidore (dimana pulau Papua bagian Barat klaim masuk dalam wilayah kekuasaannya milik Belanda) menentang pendiriannya, sehingga pada tahun 1814, Inggris meninggalkan Papua. Pada 24 Agustus 1828 berdirilah benteng Fort Du Bus di Teluk Trinton oleh A.J. van Delden atas nama Raja Willem I, sebagai penanda mulainya kolonialisme Belanda di Papua dengan diwujudkannya kerjasama dalam bentuk penandatanganan surat perjanjian dengan tiga raja yaitu Raja Namatota, Kasa (Raja Lahakia) dan Lutu (orang kaya di Lobo, Mewara dan Sendawan). Mereka mendapatkan pengakuan sebagai kepala daerah dibawah Sultan Tidore dan tongkat kekuasaannya yang berkepala perak dari Belanda, di mana secara bersamaan juga diangkat 28 kepala daerah bawahannya. Belanda mengangkat Sultan Tidore sebagai penguasa atas wilayah Papua karena menanggap potensi ekonomi yang kecil, hingga pada tahun 1849, batas wilayah kekuasaan Tidore sudah sampai ke perbatasan modern Indonesia dan Papua Nugini. Kesultanan Tidore harus mengangkat pajak yang dibayar ke pemerintah Belanda dari wilayahnya ini berupa budak, kayu mesoyi, cengkih, pala, cangkang kura-kura, burung cendrawasih, dll. Bila tidak dibayar, hukuman berupa Perang Hongi akan dilaksanakan atas nama Sultan Tidore oleh kerajaan, kampung, dan kelompok marga bawahan Tidore. Efek pelayaran hongi ini cukup destruktif untuk perdagangan antar pulau, dimana Pulau Kurudu, Waropen yang merupakan pusat perdagangan di Teluk Cendrawasih diserang berkali-kali pada akhir tahun 1840-an hinga pusat perdagangan berpindah ke Teluk Doreri (Manokwari) dan Pulau Roon, Wondama pada tahun 1850-an. Walau kapal pedagang sangat jarang diserang tetapi berita adanya pelayaran hongi menyebabkan penduduk pesisir kabur sehingga tidak akan ada perdagangan pada musim itu. Belanda baru memulai memerintah langsung wilayah Niew Guinea sejak tahun 1898, parlemen Belanda mensyahkan pengeluaran anggaran sebanyak f.115.000 untuk mendirikan pemerintahan di Nieuw Guinea. Pemerintah Belanda membagi dua bagian daerah Nieuw Guinea, bagian utara dinamakan Afdeeling Noord Nieuw Guinea dengan kontrolir ditempatkan di Manokwari, lalu bagian Barat dan Selatan dinamakan Afdeeling West en Zuid Nieuw Guinea dengan kontrolir ditempatkan di Fakfak (Koentjaranigrat, 1992). Pada tahun 1901, Belanda membeli wilayah New Guinea dari Sultan Tidore menjadi wilayah Hindia Belanda. Era Modern Di masa Kebangkitan Nasional Indonesia, beberapa sosok nasionalis Indonesia yang sebagian besar merupakan tokoh pemberotakan komunis pada tahun 1926 ditahan di wilayah Boven-Digoel. Hal ini menjadi cikal bakal terbentuknya gerakan nasionalis Indonesia di wilayah Nugini Barat. Setelah proklamasi kemerdekaan dari Belanda pada tahun 1945, Republik Indonesia mengklaim semua wilayah Belanda yang sebelumnya merupakan bagian dari Hindia Belanda, termasuk wilayah Nugini Barat. Sosok nasionalis mulai mendirikan organisasi sebagai bagian dari persiapan perang revolusi melawan Belanda. Seperti Marthen Indey memimpin Komite Indonesia Merdeka (KIM) Desember 1946 di Abepura, Gerakan Merah Putih didirikan oleh Petrus Walebong dan Samuel Damianus Kawab di Manokwari, Perserikatan Indonesia Merdeka (PIM) didirikan oleh Lukas Rumkorem di Biak bulan September 1945, dan Silas Papare membentuk PKII pada tahun 1945 di Serui. Untuk menghadang rencana ini, Belanda membentuk Dewan Nugini pada tahun 1961. Untuk melawan ini para pemuda Papua seperti Rumagesan, N.L. Suwages, Papare, Marani di Indonesia membentuk konferensi di Cibogo, Bogor para tanggal 13-15 April 1961. Usaha ini melahirkan Depertan pada Desember 1961, yang membentuk Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat (KOTI), dan puncaknya deklarasi Trikora diproklamirkan Sukarno pada 19 Desember 1961. Provinsi Papua Barat dibentuk melalui proses pemekaran dari Provinsi Papua pada bulan Februari 2003, dengan penamaan awal Irian Jaya Barat. Pemekaran ini sejalan dengan tren pemecahan wilayah yang terjadi di seluruh Indonesia pada era Pasca-Soeharto. Pada 18 April 2007, pengesahan PP No. 24 Tahun 2007 secara resmi mengubah nama Irian Jaya Barat menjadi Papua Barat. Wilayah Papua Barat mengecil akibat pemekaran Provinsi Papua Barat Daya yang disahkan menjadi Undang-undang pada 17 November 2022 oleh DPR dan diresmikan pada 9 Desember 2022 oleh Kemendagri. Geografi Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua Tengah. Batas Papua Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") pada masa Hindia Belanda. Provinsi ini dibagi dalam beberapa kabupaten dan Kota. Batas Wilayah Dan Negara Papua Barat Samudera Pasifik Gunung Pegunungan Arfak (2.940 m) di Kabupaten Manokwari Pegunungan Fak- Fak di Kabupaten Fak-Fak Gunung Fudi (1.280 m) di Kabupaten Fak-Fak Pegunungan Kumafa di Kabupaten Fak-Fak Gunung Togwomeri (2.680 m) di Kabupaten Manokwari Gunung Wasada (1.070 m) di Kabupaten Manokwari Gunung Wiwi (1.130 m) di Kabupaten Manokwari Danau Danau Anggi Giji di Kabupaten Pegunungan Arfak Danau Anggi Gita di Kabupaten Pegunungan Arfak Danau Yamur di Kabupaten Manokwari Pemerintahan Daftar gubernur Dewan Perwakilan Kabupaten dan Kota Distrik, Kampung, dan Kelurahan Demografi Suku Bangsa Penduduk provinsi Papua Barat terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 dari 753.399 jiwa penduduk 2010, jumlah penduduk dari suku asli Papua sebanyak 387.816 jiwa (51,47%), termasuk suku Arfak, Biak, Yapen dan suku lainnya asal Papua Barat. Penduduk dari luar Papua terbanyak yaitu suku Jawa sebanyak 111.274 jiwa (14,77%), kemudian asal Maluku 78.855 jiwa (10,47%), asal Sulawesi 60.091 jiwa (7,98%), Bugis 40.046 jiwa (5,32%), Makassar 17.025 jiwa (2,26%), asal NTT 14.918 jiwa (1,98%), Minahasa 13.492 jiwa (1,79%), Batak 7.186 jiwa (0,95%), Sunda 7.160 jiwa (0,95%) dan lainnya 2,06%. Berikut ini merupakan komposisi suku bangsa di Papua Barat menurut Sensus Penduduk 2010: Suku asli Papua termasuk suku Arfak (9,18%), Biak-Numfor (7,47%), Ayfat (6,06%), Baham (2,94%), Yapen (2,49%), Mooi (2,40%), Tehit (2,12%), Wandamen (1,79%), Irarutu (1,57%), Kokoda (1,33%), Inanwatan (1,18%), Wamesa (1,16%), dan suku Papua Barat lainnya (11,8%). Kebudayaan Salah suku yang dikenal dari Papua Barat adalah suku Arfak. Orang Arfak dikenal sebagai suku yang bangga dengan Identitas Kesukuan. Bila orang Arfak keluar dari daerahnya, mereka tidak segan mengaku sebagai bagian dari suku besar Suku Arfak. Dari segi bahasa, Suku Arfak yang memiliki empat sub anak suku memiliki bahasa yang berbeda, kecuali Suku Hatam dan Moilei masih memiliki kemiripan penggunaan tata bahasa. Senjata suku Arfak dan empat suku anaknya sama yakni panah dan parang. Busur dan panah adalah salah satu paket senjata lengkap bagi suku Arfak. Busur dan Anak Panah lengkap ini disebut Inyomus oleh Suku Sough. Sedangkan di Kampung Irai disebut dengan Inyomusi. Pemilik ilmu hitam di antara orang Arfak disebut sebagai Suwanggi, seseorang yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang menggunakan ilmu hitam berbau mistis. Sementara sebutan itu bagi suku Sougb disebut Surer. Pendidikan Pendidikan Tinggi Terdapat berbagai perguruan tinggi di Papua Barat baik negeri maupun swasta, antara lain: Negeri dan Kedinasan Universitas Papua, Manokwari (UNIPA) Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari (Polbangtan Manokwari) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Sorong (Poltekkes Kemenkes Sorong) kampus Manokwari dan Fakfak Swasta Institut Sains dan Teknologi Indonesia Manokwari (ISTI Manokwari) STKIP Muhammadiyah Manokwari Pelatihan kerja Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni–kerjasama antara pemkab Teluk Bintuni dengan Petrotekno Technical School. Pariwisata Taman Nasional Teluk Cenderawasih Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah Taman Nasional bahari yang berada di perbatasan Papua Barat di Teluk Wondama dengan Papua Tengah di Nabire. Merupakan kawasan lindung dan tempat wisata dengan kekayaan alam yang tinggi dan masih asri, berupa lautan biru dengan pulau-pulau kecil dan memiliki biota laut dan ekosistem yang beranekaragam seperti terumbu karang, padang lamun, hutan pantai, dan mangrove. Teluk Triton Teluk Triton adalah sebuah teluk di Kabupaten Kaimana. Gugusan pulau karang dengan pepohonan hijau di wilayah ini memiliki kemiripan dengan Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat Daya. Kawasan ini memiliki air laut yang jernih dengan terumbu karang yang masih asri serta pantai berpasir putih. Selain wisata alam, Teluk Triton juga memiliki lukisan prasejarah yang berada di dinding tebing. Pegunungan Arfak Pegunungan Arfak adalah pegunungan sekaligus nama kabupaten di Papua Barat. Wilayah ini memiliki lingkungan dan adat yang masih asri dan terjaga. Pegunungan Arfak dihuni oleh Suku Arfak yang masih menjaga tradisinya misalnya rumah kaki seribu. Pegunungan Arfak memiliki dua danau yang berdekatan yaitu Danau Anggi Giji dan Anggi Gida. Wisata lain yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa endemik seperti kupu-kupu, cenderawasih dan bowerbird yang dikenal sebagai burung pintar karena pembuatan sarangnya yang unik. Referensi Pranala luar Situs resmi pemerintah provinsi Informasi Lengkap Seputar Papua Barat Badan Pusat Statistik: Irian Jaya Barat Provinsi di Indonesia
2,142
4759
https://id.wikipedia.org/wiki/Kresna
Kresna
Kresna atau Krishna adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, ia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu, kresna biasanya dipuja dengan istrinya Radha dan Rukmini yang merupakan inkarnasi Dewi Lakshmi , Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiya Waisnawa, ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri, dan dalam tafsiran kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnya Bhagawatapurana, ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Bhagawatapurana, ia digambarkan sebagai sosok penggembala muda yang mahir bermain seruling, sedangkan dalam wiracarita Mahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan ajaran filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani. Kisah-kisah mengenai Kresna muncul secara luas di berbagai ruang lingkup agama Hindu, baik dalam tradisi filosofis maupun teologis. Berbagai tradisi menggambarkannya dalam berbagai sudut pandang: sebagai dewa kanak-kanak, tukang kelakar, pahlawan sakti, dan Yang Mahakuasa. Kehidupan Kresna dibahas dalam beberapa susastra Hindu, yaitu Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, dan Wisnupurana. Pemujaan terhadap dewa atau pahlawan yang disebut Kresna—dalam wujud Basudewa, Balakresna atau Gopala—dapat ditelusuri sampai awal abad ke-4 SM. Pemujaan Kresna sebagai Swayam Bhagawan, atau Tuhan Yang Mahakuasa, yang dikenal sebagai Kresnaisme, muncul pada Abad Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti. Dari abad ke-10 M, Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan. Tradisi pemujaan di masing-masing daerah mengembangkan berbagai macam wujud/aspek Kresna seperti Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan. Sekte Gaudiya Waisnawa yang terpusat pada pemujaan kepada Kresna didirikan pada abad ke-16, dan sejak tahun 1960-an juga telah menyebar di Dunia Barat, sebagian besar disebabkan oleh organisasi Masyarakat Internasional Kesadaran Kresna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON). Nama dan gelar Dalam aksara Dewanagari, ditulis (), dengan bunyi konsonan silabis , atau disebut pula vokal (dalam aksara Dewanagari disimbolkan dengan , sedangkan dalam alfabet Fonetis Internasional disimbolkan dengan huruf ). Dalam aksara Jawa, huruf vokal tersebut dialihaksarakan sebagai huruf Pa cerek (huruf Ra repa dalam aksara Bali) yang melambangkan bunyi daripada (ditulis dengan huruf Latin "Re"), karena bunyi konsonan silabis seperti dalam bahasa Sanskerta tidak terdapat dalam bahasa Jawa dan Bali. Maka dari itu kata dialihaksarakan menjadi "Kresna" (). Kata dalam bahasa Sanskerta pada dasarnya merupakan kata sifat yang berarti "hitam", "gelap" atau "biru tua". Kata tersebut berhubungan dengan kata čьrnъ (crn, 'hitam') dalam rumpun bahasa Slavia. Sebagai kata benda feminin, kata digunakan dengan makna "malam, hitam, kegelapan" dalam kitab suci Regweda, dan sebagai iblis atau jiwa kegelapan dalam mandala (bab) IV Regweda. Untuk nama diri, kata muncul dalam mandala VIII sebagai nama seorang penyair. Sebagai salah satu nama Wisnu, kata "Kṛṣṇa" terdaftar sebagai nama ke-57 dalam kitab Wisnu Sahasranama (Seribu Nama Wisnu). Berdasarkan nama tersebut, Kresna sering kali digambarkan dalam arca dengan kulit hitam maupun biru. Kresna juga dikenal dengan berbagai macam nama, julukan, dan gelar, yang mencerminkan berbagai atribut dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam kitab Mahabarata dan Bhagawadgita, Kresna disebut dengan berbagai nama, sesuai karakteristiknya. Beberapa nama tersebut di antaranya: Acyuta (yang kekal; teguh); Arisudana (penghancur musuh); Bagawan (Yang Mahakuasa); Gopala (pelindung sapi); Gowinda (penggembala sapi); Hresikesa (penguasa indria); Janardana (juru selamat umat manusia); Kesawa (yang berambut indah); Kesinisudana (pembunuh raksasa Kesi); Madawa (suami dewi keberuntungan); Madusudana (pembunuh raksasa Madhu); Mahabahu (yang berlengan perkasa); Mahayogi (rohaniwan agung); Purusottama (manusia utama, yang berkepribadian paling baik); Warsneya (keturunan Wresni); Basudewa; Wisnu; Yadawa (keturunan Yadu); Yogeswara (penguasa segala kekuatan batin). Di antara berbagai namanya, yang terkenal adalah Gowinda, "penggembala sapi", atau Gopala, "pelindung para sapi", merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna di Braj. Beberapa nama lainnya dianggap penting bagi wilayah tertentu; misalnya, Jagatnata (penguasa alam semesta), terkenal di Puri, India Timur. Penggambaran Kresna dapat dikenali secara mudah dengan mengamati atribut-atributnya. Dalam wujud arca, Kresna digambarkan berkulit hitam atau gelap, atau bahkan putih. Dalam budaya pewayangan Jawa, Kresna digambarkan berkulit hitam, sedangkan di Bali, ia digambarkan berkulit hijau. Dalam penggambaran umum misalnya lukisan modern, Kresna biasanya digambarkan sebagai pemuda berkulit biru. Warna hitam merupakan warna Dewa Wisnu menurut konsep Nawa Dewata, sedangkan biru melambangkan keberanian, kebulatan tekad, pikiran yang mantap dalam menghadapi situasi sulit, serta kesadaran yang sempurna. Warna biru juga melambangkan langit dan laut, masing-masing bermakna luas dan dalam yang membentuk suatu ketidakterbatasan, sama halnya seperti Wisnu. Dia sering kali tampil dengan dhoti (semacam kemben) berbahan sutra berwarna kuning, melambangkan cahaya yang melenyapkan kegelapan. Kepalanya dihiasi mahkota dengan bulu merak, melambangkan galaksi berwarna-warni dalam kegelapan, atau pusat energi di atas indria. Penggambaran umum biasanya menampilkannya sebagai anak kecil, atau seorang lelaki dalam gaya santai, sedang memainkan seruling. Dalam wujud ini, ia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Kadang kala ditemani para sapi, menegaskan posisinya sebagai penggembala ilahi (Govinda). Dalam agama Hindu, sapi dianggap suci karena melambangkan Ibu Pertiwi. Peran Kresna sebagai kusir kereta Arjuna di medan perang Kurukshetra, seperti yang tergambar dalam wiracarita Mahabharata, adalah subjek umum lain dalam penggambaran Kresna. Dalam hal ini, ia ditampilkan sebagai sosok pria, sering kali dengan karakteristik dewa-dewi dalam kesenian Hindu, misalnya banyak lengan maupun kepala, dan dengan atribut Wisnu, misalnya cakra. Sebagai seorang kusir biasa, ia ditampilkan dengan dua lengan. Lukisan gua dari masa 800 SM di Mirzapur, Uttar Pradesh, India Utara, yang menampilkan pertempuran kusir-kusir kereta kuda, salah satu di antaranya tampak akan melemparkan cakram yang kemungkinan besar dapat dikenali sebagai Kresna. Penggambaran dalam kuil sering kali menampilkan Kresna sebagai seorang pria yang berdiri tegak, dalam gaya formal. Dapat ditampilkan sendirian, dapat pula dengan figur terkait dengannya: Balarama (Baladewa — kakaknya) dan Subadra (Adiknya), atau istrinya yang utama yaitu Radha Rukmini dan Satyabama atau Kalindi. Seringkali Kresna digambarkan bersama dengan permaisuri abadinya Yang merupakan pemimpin semua gopi (wanita pemerah susu), dia itu adalah Radha. Sekte Waisnawa di Manipur tidak memuja Kresna saja, tetapi juga aspeknya sebagai Radha Krishna, kombinasi antara Kresna dan Radha. Hal ini juga merupakan karakteristik dari aliran Rudra Sampradaya dan Nimbarka sampradaya, demikian pula aliran kepercayaan Swaminarayan. Tradisi tersebut memuliakan Radha Ramana, yang dipandang oleh pengikut Gaudiya sebagai wujud Radha Krishna. Kresna juga digambarkan dan dipuja sebagai anak kecil (Balakresna), dengan posisi merangkak atau menari, biasanya dengan mentega di tangannya. Perbedaan di masing-masing daerah tentang penggambaran Kresna dapat teramati dalam wujudnya yang bermacam-macam, misalnya Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan. Kepustakaan tentang Kresna Sastra terawal yang secara eksplisit menyediakan deskripsi terperinci tentang Kresna sebagai seorang tokoh adalah kitab Mahabharata. Pada kitab tersebut ia digambarkan sebagai perwujudan Dewa Wisnu. Kresna adalah tokoh yang muncul di berbagai cerita utama dalam wiracarita tersebut. Delapan belas bab dalam jilid Mahabharata keenam (Bismaparwa) merupakan bagian istimewa yang menjadi kitab tersendiri yang disebut Bhagawadgita, mengandung kotbah Kresna kepada Arjuna, sepupunya sendiri, dengan latar belakang sesaat sebelum perang Kurukshetra (Baratayuda) dimulai. Akan tetapi perincian kehidupan Kresna saat kanak-kanak dan remaja tidak terdapat dalam wiracarita tersebut, melainkan dalam Bhagawatapurana, Wisnupurana, Brahmawaiwartapurana, dan Hariwangsa. Kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana diagungkan oleh pengikut Waisnawa, sedangkan Hariwangsa adalah kitab pendukung yang menjelaskan hal yang belum dibahas dalam wiracarita Mahabharata. Chandogya Upanishad yang ditulis sekitar masa 900 SM-700 SM menyebut Basudewa Kresna sebagai putra Dewaki dan murid dari Ghora Angirasa, ahli nujum yang mengajari muridnya filsafat Chandogya. Dengan pengaruh filsafat Chandogya, Kresna memberi kotbah kepada Arjuna tentang pengorbanan, yang dapat dibandingkan dengan purusha atau individu. Nama Kṛṣṇa muncul dalam kitab Buddha dengan ejaan "Kaṇha", secara fonetis sama dengan Kṛṣṇa. Menurut bukti dari Megastenes (ahli etnografi Yunani, sekitar 350-290 SM) dan dalam Arthasastra karya Kautilya (400-300 SM), Vāsudeva (Basudewa) dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dalam konsep monoteisme yang kuat. Sekitar 150 SM, Patanjali dalam kitab Mahabhashya karyanya menulis sebuah sloka sebagai berikut: "Semoga kejayaan Kresna dengan ditemani oleh Sangkarsana meningkat!" Sloka-sloka lainnya disebutkan. Dalam salah satu sloka disebutkan "Janardana bersama dirinya sebagai yang keempat" (Kresna dengan tiga rekannya, ketiganya adalah Sangkarsana, Pradyumna, dan Aniruda). Sloka lainnya menyebut tentang alat musik yang dimainkan saat pertemuan di kuil Rama (Baladewa/Balarama) dan Kesawa (Kresna). Patanjali juga menjelaskan pertunjukkan yang dramatis dan mimetis (Krishna-Kamsopacharam) yang menggambarkan adegan terbunuhnya Kangsa oleh Basudewa (Kresna). Pada abad ke-1 SM, tampaknya ada bukti pemujaan lima pahlawan bangsa Wresni (Baladewa [Balarama], Kresna, Pradyumna, Aniruda dan Samba) dari sebuah prasasti yang ditemukan di Mora dekat Mathura, India, yang tampaknya menyebutkan tentang putra satrap Rajuwula yang Agung, mungkin satrap Sodasa. Sebuah citra tentang Wresni, mungkin Basudewa, dan "Lima Kesatria". Prasasti Mora bertuliskan aksara Brahmi tersebut kini disimpan di Museum Mathura. Banyak kitab Purana menceritakan kehidupan Kresna atau beberapa hal penting darinya. Dua Purana, yakni Bhagawatapurana (Srimadbhagawatam) dan Wisnupurana, yang mengandung kisah kehidupan dan ajaran Kresna secara terperinci, adalah kitab yang paling dimuliakan secara teologis oleh aliran Gaudiya Waisnawa. Sekitar seperempat Bhagawatapurana dihabiskan untuk memuji kehidupan dan filsafatnya. Kehidupan Riwayat Kresna dapat disimak dalam kitab Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, Brahmawaiwartapurana, dan Wisnupurana. Latar belakang kehidupan Kresna pada masa kanak-kanak dan remaja adalah India Utara, yang mana sekarang merupakan wilayah negara bagian Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, sementara lokasi kehidupannya sebagai pangeran di Dwaraka sekarang dikenal sebagai negara bagian Gujarat. Kelahiran Menurut kepercayaan tradisional yang berdasarkan data-data dalam sastra dan perhitungan astronomi Hindu, hari kelahiran Kresna yang dikenal sebagai Janmashtami, jatuh pada tanggal 19 Juli tahun 3228 SM. Menurut Itihasa (wiracarita Hindu) dan Purana (mitologi Hindu), Kresna merupakan anggota keluarga bangsawan di Mathura, ibu kota kerajaan Surasena di India Utara (kini kawasan Uttar Pradesh). Ia terlahir sebagai putra kedelapan Basudewa (putra Raja Surasena) dan Dewaki (keponakan Raja Ugrasena). Orang tuanya termasuk kaum Yadawa atau keturunan Yadu, putra raja legendaris Yayati. Raja Kangsa, kakak sepupu Dewaki, mewarisi tahta setelah menjebloskan ayahnya sendiri ke penjara, yaitu Ugrasena. Pada suatu ketika, ia mendengar ramalan yang menyatakan bahwa ia akan mati di tangan salah satu putra Dewaki. Karena mencemaskan nasibnya, ia mencoba membunuh Dewaki, namun Basudewa mencegahnya. Basudewa menyatakan bahwa mereka bersedia dikurung dan berjanji akan menyerahkan setiap putra mereka yang baru lahir untuk dibunuh. Setelah enam putra pertamanya terbunuh, dan Dewaki kehilangan putra ketujuhnya, maka lahirlah Kresna. Karena hidup Kresna terancam bahaya, maka ia diselundupkan keluar penjara oleh Basudewa dan dititipkan pada Nanda dan Yasoda, sahabat Basudewa di Vrindavan. Dua saudaranya yang lain juga selamat yaitu, Baladewa alias Balarama (putra ketujuh Dewaki, dipindahkan secara ajaib ke janin Rohini, istri pertama Basudewa) dan Subadra (putri dari Basudewa dan Rohini yang lahir setelah Baladewa dan Kresna). Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna lahir tanpa hubungan seksual, melainkan melalui "transmisi mental" dari pikiran Basudewa ke rahim Dewaki. Umat Hindu meyakini bahwa pada masa itu, jenis ikatan tersebut dapat dilakukan oleh makhluk-makhluk yang mencapainya. Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya untuk memperingati hari kelahiran Kresna kini dikenal sebagai Krishnajanmabhumi, di mana sebuah kuil didirikan untuk memberi penghormatan kepadanya. Masa kanak-kanak dan remaja Kresna dibesarkan oleh Nanda dan Yasoda, anggota komunitas penggembala sapi yang ada di Vrindavana. Kisah masa kanak-kanak dan remaja Kresna menceritakan bagaimana ia menjadi seorang penggembala sapi, tingkah nakalnya sebagai makhan chor (pencuri mentega), kegagalan Kangsa dalam membunuhnya, dan perannya sebagai pelindung rakyat Vrindavana. Pada masa kecilnya, Kresna telah melakukan berbagai hal yang menakjubkan. Ia membunuh berbagai raksasa—di antaranya Putana (raksasa wanita), Kesi (raksasa kuda), Agasura (raksasa ular)—yang diutus oleh Kangsa untuk membunuh Kresna. Ia juga menjinakkan naga Kaliya, yang telah meracuni air sungai Yamuna dan menewaskan banyak penggembala. Dalam kesenian Hindu, sering kali Kresna digambarkan sedang menari di atas kepala naga Kaliya yang bertudung banyak. Jejak kaki Kresna memberi perlindungan kepada Kaliya sehingga Garuda—musuh para naga—tidak akan berani mengganggunya. Kresna dipercaya mampu mengangkat bukit Gowardhana untuk melindungi penduduk Vrindavana dari tindakan Indra, pemimpin para dewa yang semena-mena dan mencegah kerusakan lahan hijau Gowardhana. Indra dianggap sudah terlalu besar hati dan marah ketika Kresna menyarankan rakyat Vrindavana untuk merawat hewan dan lingkungan yang telah menyediakan semua kebutuhan mereka, daripada menyembah Indra setiap tahun dengan menghabiskan sumber daya mereka. Gerakan spiritual yang dimulai oleh Kresna memiliki sesuatu di dalamnya yang melawan bentuk ortodoks penyembahan dewa-dewa Weda seperti Indra. Kisah permainannya dengan para gopi (wanita pemerah susu) di Vrindavana, khususnya Radha (putri Wresabanu, Gubernur Barsana sekaligus kepala suku dan juga seorang penduduk asli Vrindavana) dikenal sebagai Rasa lila dan diromantisir dalam puisi karya Jayadeva, penulis Gita Govinda. Hal ini menjadi bagian penting dalam perkembangan tradisi bhakti Kresna yang memuja Radha Krishna, Dalam Brahmawaiwartapurana dan Garga Samshita dikisahkan jika Kresna menikahi Radha di Hutan Bhandirvan dihadapan semua Dewa dan Dewi, Dewa dan Dewi juga yang menyiapkan pernikahan mereka dengan bahagia, Dewa Siwa dan Dewi Parwati langsung yang mendandani Radha Kresna, lalu Radha Kresna juga dinikahkan oleh Dewa Brahma, selain itu Api suci pernikahan Radha Kresna juga dari Dewa Agni Langsung, karna Radha telah menikah dengan Kresna Radha memiliki nama Nitya gehini yang artinya Istri Abadi Kresna, dalam beberapa Purana Radha diberi status Istri Pertama kresna walaupun Purana lain memberi status Istri Pertama ke Rukmini karna Radha mendapat kutukan berpisah dengan Kresna selama 100 tahun, Radha dan Kresna memiliki dua jenis hubungan yaitu Svakiya rasa dan Parakriya rasa, yang satu artinya adalah ikatan pernikahan dan yang satu lagi artinya cinta abadi atau cinta tanpa batasan sosial. Sang Pangeran Kresna beserta Baladewa yang masih muda diundang ke Mathura untuk mengikuti pertandingan gulat yang diselenggarakan Kangsa. Tujuan sebenarnya adalah membunuh Kresna dengan dalih pertandingan gulat. Setelah mengalahkan para pegulat Kangsa, Kresna menggulingkan kekuasaan Kangsa sekaligus membunuhnya. Kresna menyerahkan tahta kepada ayah Kangsa, Ugrasena, sebagai raja para Yadawa. Ia juga membebaskan ayah dan ibunya yang dikurung oleh Kangsa. Kemudian ia sendiri menjadi pangeran di kerajaan tersebut. Kunti—bibi Kresna—menikah dengan Pandu dari kerajaan Kuru dan memiliki tiga putra. Beserta dua putra dari Madri—istri kedua Pandu—kelima putra Pandu disebut Pandawa. Maka dari itu Kresna memiliki hubungan keluarga dengan para Pandawa, dan memiliki hubungan yang istimewa dengan Arjuna, salah satu Pandawa. Sebelum berdirinya kerajaan Dwaraka, kota Mathura—kediaman keluarga Kresna (Yadawa)—diserbu oleh Jarasanda, Raja Magadha karena dendam pribadi. Penyerbuan tersebut berhasil diredam berkali-kali, namun Jarasanda tidak menyerah. Kemudian Jarasanda dibantu oleh Kalayawana, yang memiliki dendam pribadi terhadap klan Yadawa. Persekutuan tersebut memaksa Kresna mengungsikan para Yadawa ke suatu wilayah di India Barat yang menghadap Laut Arab (pada masa sekarang disebut Gujarat) dan mendirikan sebuah kerajaan di sana, bernama kerajaan Dwaraka (secara harfiah berarti "kota banyak gerbang"). Setelah Dwaraka didirikan, Kresna mengalahkan Kalayawana dengan suatu jebakan. Kresna menikah dengan Rukmini, putri dari kerajaan Widarbha, dengan cara kawin lari. Di tempat lain, Sisupala, sepupu Kresna yang berencana melamar Rukmini menjadi kecewa setelah mengetahui berita tersebut sehingga ia membenci Kresna. Dari pernikahannya dengan Rukmini, Kresna memiliki putra bernama Pradyumna. Permata Syamantaka Pada suatu ketika, Satrajit, kerabat jauh Kresna menerima permata Syamantaka dari Dewa Surya. Kresna menyarankan agar permata itu diserahkan kepada Ugrasena—raja kaum Yadawa—namun Satrajit menolaknya. Prasena, saudara Satrajit membawa permata itu saat berburu dan tidak pernah kembali lagi. Satrajit menuduh Kresna telah membunuh Prasena karena menginginkan permata itu. Untuk membersihkan nama baiknya, Kresna melacak jejak Prasena. Akhirnya ia mendapati bahwa Prasena telah dibunuh seekor hewan buas, dan permata Syamantaka tidak ditemukan pada jenazahnya. Ia mengikuti jejak hewan yang membunuh Prasena, hingga mendapati bangkai seekor singa. Ia tidak menemukan permata Syamantaka ada pada bangkai tersebut. Akhirnya ia mengikuti jejak pembunuh singa tersebut, dan sampai di kediaman seekor beruang bernama Jembawan. Di tempat tersebut ia mendapati bahwa permata Syamantaka tersimpan di sana. Kresna meminta Jembawan menyerahkan permata Syamantaka, namun permintaannya ditolak sehingga mereka berkelahi. Setelah Jembawan menyadari siapa sesungguhnya Kresna, ia menyerah dan menjelaskan bahwa ia mendapatkan permata itu dari seekor singa. Ia pun menyerahkan permata Syamantaka beserta putrinya yang bernama Jambawati untuk dinikahi Kresna. Setelah Kresna kembali dari penyelidikannya, dan menyerahkan Syamantaka kepada Satrajit, maka Satrajit merasa malu karena sudah berprasangka buruk terhadap Kresna. Untuk memperbaiki hubungan di antara mereka, ia menikahkan putrinya yang bernama Satyabama kepada Kresna. Para istri Kresna Dalam kitab Bhagawatapurana diceritakan bahwa Narakasura dari kerajaan Pragjyotisha mengalahkan Indra, pemimpin para dewa. Indra mengadukan hal tersebut kepada Kresna sehingga Kresna menyerbu Pragjyotisha dengan angkatan perangnya. Kresna berhasil mengalahkan Narakasura dan membebaskan 16.100 putri yang ditawan oleh Narakasura. Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna menikahi 16.108 putri, dan delapan di antaranya adalah yang terkemuka dan disebut dengan istilah Ashta Bharya — yaitu Rukmini, Satyabama, Jambawati, Kalindi, Nagnajiti, Mitravinda, Charuhasini, dan bhadra tapi dalam Hariwangsa tidak mencakup bhadra melainkan Rohini Ratu kepala 16.100 putri dari berbagai kerajaan yang menjadi tawanan narakasura lalu diselamatkan kresna, dikatakan di hariwangsa Rohini lah yang menjadi anggota asthabarya ke 8 bukan Bhadra, sedangkan menurut Wisnu Purana Subhima(atau dipanggil Madri) adalah asthabharya ke 8 bukan Bhadra ataupun Rohini, disisi lain kresna masih memiliki istri lagi yang menjadi Ratu dan memerintah Vrindavan dan Barsana dia itu Radha . Kresna menikahi 16.100 putri yang merupakan tawanan raksasa Narakasura, untuk mengembalikan kehormatan mereka. Kresna berjasa karena membunuh raksasa tersebut dan membebaskan mereka. Menurut adat sosial yang ketat pada masa itu, seluruh wanita tawanan memiliki martabat rendah, dan tidak memungkinkan untuk menikah, karena mereka di bawah kendali Narakasura. Akan tetapi Kresna menikahi mereka untuk mengembalikan status mereka di masyarakat. Pernikahan dengan 16.100 putri tawanan tersebut kurang lebih merupakan rehabilitasi wanita massal. Dalam tradisi Waisnawa, dipercaya bahwa seluruh istri Kresna merupakan manifestasi Dewi Lakshmi—pasangan Dewa Wisnu—atau ada juga yang mengatakan 16.100 istri merupakan jiwa istimewa yang melewati kualifikasi setelah menghabiskan banyak masa hidup dalam tapasya, sedangkan Satyabama, merupakan ekspansi dari Radha, Kresna dianggap memiliki beberapa Istri Utama atau bisa dibilang sebagai Ratu Utama dia itu Radhika, Rukmini, Satyabama, Jembawati, Kalindi, Nagnajiti, Mitravinda, Charuhasini, Bhadra, Rohini, Subhima, Tulsi. Upacara Rajasuya Dalam kitab Mahabharata, Yudistira, sepupu Kresna dari kerajaan Kuru ingin mengadakan upacara Rajasuya. Atas saran Kresna, ia mengerahkan saudara-saudaranya (para Pandawa) untuk menaklukkan para raja di Bharatawarsha (India). Di antara para raja, yang sulit ditaklukkan adalah Jarasanda, raja Magadha. Bima—salah satu Pandawa—menantangnya untuk bertarung dengan gada. Mereka bertarung selama 27 hari. Setiap kali matahari terbenam, mereka beristirahat untuk melanjutkan pertarungan pada hari berikutnya. Jarasanda sulit dibunuh. Pada hari ke-28, atas petunjuk Kresna, Bima membelah tubuh Jarasanda menjadi dua bagian (kanan-kiri), dan melemparkannya ke arah berlawanan. Dengan demikian, Jarasanda dapat dibunuh. Setelah Jarasanda dikalahkan, upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira dan para raja yang ditaklukkannya diundang untuk menghadirinya. Untuk menghormati para undangannya, Yudistira memutuskan untuk memberi hadiah kepada orang-orang yang paling utama di antara mereka. Ia meminta saran Bisma, kakeknya untuk menentukan siapa yang berhak diberikan hadiah terlebih dahulu. Bisma menyarankan agar hadiah diberikan kepada Kresna, dan Yudistira pun menyetujuinya. Akan tetapi, keputusan tersebut ditolak oleh Sisupala. Sisupala menghina Kresna secara bertubi-tubi, namun Kresna tetap bersabar. Sesuai janji Kresna kepada ibu Sisupala, ia tidak akan membunuh Sisupala kecuali bila makian yang diterimanya dari Sisupala sudah lebih dari seratus kali. Setelah Sisupala menghina Kresna lebih dari seratus kali, Kresna mengeluarkan senjata cakranya kemudian memenggal kepala Sisupala. Menurut legenda, Sisupala—beserta Dantawaktra, rekannya—adalah reinkarnasi Jaya dan Wijaya, penjaga pintu gerbang Waikuntha, kediaman Wisnu. Karena melarang Catursana memasuki Waikuntha, mereka dihukum untuk turun ke bumi, dan atas keinginan mereka sendiri, mereka dilahirkan sebagai musuh Wisnu dan dibunuh oleh Wisnu sendiri. Tindakan Kresna (sebagai awatara Wisnu) membunuh Sisupala telah membebaskan jiwa Sisupala dari reinkarnasi yang harus dialaminya sehingga jiwanya kembali menuju Waikuntha. Baratayuda dan Bhagawadgita Perselisihan antara para Pandawa dan Korawa—sepupu mereka—dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan para Pandawa atas sikap para Korawa yang menghalalkan segala cara agar tahta kerajaan Kuru tidak jatuh ke tangan Yudistira—yang tersulung di antara Pandawa—sebagai putra mahkota tertua. Kresna bertindak sebagai juru damai, namun upaya perundingan gagal karena para Korawa—yang dipimpin Duryodana—tidak mau mengalah. Di samping itu, Duryodana senantiasa dihasut oleh pamannya, Sangkuni. Saat keputusan perang tidak terelakkan lagi, hampir seluruh raja di Bharatawarsha (India) diminta untuk berpartisipasi, dan akhirnya semuanya menjadi dua pihak, yaitu pihak Pandawa dan Korawa. Kresna menawarkan kesempatan kepada dua pihak untuk memilih pasukannya atau dirinya sendiri, namun dengan kondisi tidak membawa senjata apapun. Arjuna yang mewakili Pandawa memilih agar Kresna berada di pihaknya, sedangkan Duryodana—pemimpin para Korawa—memilih pasukan Kresna. Saat tiba waktunya untuk berperang, Kresna bertindak sebagai kusir kereta perang Arjuna, karena sesuai dengan perjanjian bahwa ia tidak akan membawa senjata apapun. Saat meninjau angkatan perang dan mengamati pihak yang akan berperang, Arjuna menjadi ragu setelah menyaksikan keluarga, sepupu, kerabat, serta kawan-kawan yang dicintainya bersiap-siap untuk membunuh satu sama lain. Kemudian Kresna menasihati Arjuna tentang perang yang akan dihadapinya. Percakapan tersebut meluas menjadi suatu wacana dan menjadi kitab tersendiri, dikenal sebagai Bhagawadgita 'Kidung Ilahi'. Dalam Bhagawadgita, Kresna menguraikan ajaran Iswara (ketuhanan), jiwa, dharma (kewajiban), prakerti (alam semesta), dan kala (waktu). Kresna juga menjelaskan bahwa tujuannya berada di dunia adalah untuk menyelamatkan orang saleh dan membinasakan orang jahat. Kutipan yang terkenal adalah: Saat Yudistira merasa tertekan atas kekalahan yang diterima pihaknya pada hari pertama, Kresna tetap optimis bahwa kemenangan sudah pasti akan diraih Yudistira karena ia bertindak di jalan yang benar dan telah mendapat restu dari Bisma—kakeknya sendiri, sekaligus kesatria tua yang harus dihadapinya dalam perang itu—sesaat sebelum perang dimulai. Seperti halnya Kresna, Bisma juga berkata bahwa kemenangan pasti akan diraih Yudistira dan ia mendoakan cucunya itu agar mencapai kejayaan, meskipun mereka harus saling menyerang dalam perang. Seringkali Kresna meminta Arjuna agar segera mengalahkan Bisma, kakek para Pandawa dan Korawa. Keraguan Arjuna membuat Kresna marah sehingga ia mencopot roda keretanya sebagai pengganti cakram untuk membunuh Bisma. Akan tetapi tindakannya segera dicegah oleh Arjuna yang berjanji bahwa ia akan mengalahkan kesatria tua tersebut pada hari berikutnya. Setelah para Pandawa mengetahui kelemahan Bisma, pada hari berikutnya, Kresna menginstruksikan Srikandi, putra Raja Drupada agar menghadapi Bisma, dengan ditemani oleh Arjuna. Bisma, yang merasa bahwa Srikandi telah dilahirkan untuk membunuhnya, sulit menghindari serangan Arjuna yang bersembunyi di belakang Srikandi. Akhirnya Bisma dikalahkan pada hari kesepuluh. Kresna juga membantu Arjuna dalam membunuh Jayadrata, kesatria Korawa yang menahan para Pandawa dalam usaha menyelamatkan Abimanyu—putra Arjuna—yang terkurung dalam formasi Cakrabyuha dan terbunuh oleh serangan serentak yang dilancarkan delapan kesatria Korawa. Kresna juga meruntuhkan semangat Drona—komandan tentara Korawa, pengganti Bisma—setelah ia memberi isyarat pada Bima untuk membunuh seekor gajah perang bernama Aswatama, nama yang serupa dengan nama putra semata wayang Drona. Pandawa berteriak bahwa Aswatama mati, namun Drona enggan mempercayainya sebelum ia mendengar langsung dari Yudistira yang dikenal sebagai orang yang tidak pernah berbohong. Kresna tahu bahwa Yudistira tidak akan berdusta, maka ia mengatur siasat agar Yudistira tidak berbohong namun Drona menganggap putranya telah gugur. Saat ditanya oleh Drona, Yudistira berkata, "Aswatama mati. Entah gajah, entah manusia." Tetapi setelah Yudistira mengucapkan kalimat pertama, tentara Pandawa yang telah diperintah oleh Kresna segera membuat kegaduhan dengan membunyikan genderang perang dan sangkakala, sehingga Drona tidak mendengar kalimat kedua yang diucapkan Yudistira dan percaya bahwa putranya telah gugur. Setelah dilanda dukacita, Drona meletakkan senjatanya, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Drestadyumna untuk memenggal kepalanya. Saat Arjuna bertarung melawan Karna, roda kereta Karna terperosok ke dalam genangan lumpur. Saat Karna mencoba mengangkat keretanya dari lumpur, Kresna mengingatkan Arjuna tentang tindakan Karna dan Korawa lainnya yang telah melanggar peraturan dalam peperangan saat menyerang dan membunuh Abimanyu secara serentak, dan ia meyakinkan Arjuna untuk menempuh cara yang sama untuk membunuh Karna. Maka Arjuna memenggal kepala Karna saat kesatria itu sedang berusaha mengangkat keretanya dari lumpur. Menjelang hari puncak peperangan, Duryodana menemui Gandari, ibunya untuk meminta anugerah agar seluruh tubuhnya kebal dari segala serangan. Untuk itu, ia harus datang dalam keadaan telanjang bulat. Kresna mengolok-oloknya sehingga ia menjadi malu. Ia memutuskan untuk menutupi selangkangannya dengan kulit pisang saat menemui ibunya. Setelah Duryodana tiba, Gandari membuka penutup matanya dan mencurahkan kekuatan dari matanya ke tubuh Duryodana, tetapi ia kecewa setelah mengetahui bahwa Duryodana menutupi selangkangan dan paha sehingga daerah itu tidak akan kebal. Ketika Duryodana bertarung dengan Bima, serangan Bima tidak berpengaruh bagi Duryodana. Untuk menyelesaikannya, Kresna mengingatkan Bima akan janjinya untuk membunuh Duryodana dengan cara memukul pahanya. Bima pun melakukannya, meskipun melanggar peraturan (mengingat bahwa Duryodana sendiri telah melanggar dharma pada perbuatannya pada masa lalu). Dengan demikian, strategi Kresna telah membantu Pandawa memenangkan perang dengan menjatuhkan seluruh pemimpin tentara Korawa, tanpa perlu mengangkat senjatanya. Ia juga menghidupkan kembali Parikesit, cucu Arjuna yang diserang dengan senjata Brahmastra oleh Aswatama saat berada di dalam janin ibunya. Di kemudian hari, Parikesit menjadi penerus Pandawa. Kehidupan di kemudian hari Setelah perang usai, Yudistira diangkat sebagai Raja Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Ia memerintah selama 36 tahun. Sementara itu Kresna tinggal bersama kaumnya di Dwaraka. Karena Samba—putra Kresna—dan beberapa pemuda Yadawa telah mengolok-olok para resi yang mengunjungi Dwaraka, maka kaum Yadawa dikutuk agar hancur dengan menggunakan senjata gada yang dikeluarkan dari perut Samba. Atas perintah Ugrasena, senjata tersebut dihancurkan hingga menjadi debu lalu dibuang ke laut. Debu tersebut hanyut ke tepi pantai Prabasha dan tumbuh menjadi semacam tanaman rumput, disebut eruka. Pada suatu perayaan, kaum Yadawa mengunjungi Prabasha dan berpesta pora di sana. Karena pengaruh minuman keras, mereka mabuk dan saling hantam. Perkelahian pun berubah menjadi pembunuhan massal. Saat menyaksikan kaumnya saling bunuh, Kresna menggenggam rumput eruka dan melemparkannya ke tengah percekcokan tersebut yang mengakibatkan ledakan hebat sehingga membunuh hampir seluruh kaum Yadawa yang ada di sana. Setelah kehancuran kaumnya, Baladewa meninggalkan tubuhnya dengan cara melakukan Yoga. Sementara itu, Kresna memasuki hutan dan duduk di bawah pohon untuk bermeditasi. Mahabharata menyatakan bahwa seorang pemburu bernama Jara mengira sebagian kaki kiri Kresna yang tampak sebagai seekor rusa sehingga ia menembakkan panahnya, menyebabkan Kresna terluka secara fana, sampai berujung ke kematiannya. Saat jiwa Kresna mencapai surga, tubuhnya dikremasi oleh Arjuna. Menurut sumber-sumber dari Purana, kepergian Kresna menandai akhir zaman Dwaparayuga dan dimulainya Kaliyuga, yang dihitung jatuh pada tanggal 17/18 Februari 3102 SM. Para guru aliran Waisnawa, misalnya Ramanuja dan aliran Gaudiya Waishnawa memandang bahwa tubuh Kresna seutuhnya merupakan tubuh spiritual sehingga tidak akan pernah membusuk karena hal ini tampaknya merupakan perspektif dalam Bhagawatapurana. Kresna tidak pernah disebut menua atau menjadi uzur dalam penggambaran secara historis dalam berbagai Purana, meskipun telah melewati beberapa dasawarsa, tetapi ada alasan untuk sebuah perdebatan apakah ini menunjukkan bahwa ia tidak memiliki tubuh material, karena pertempuran dan deskripsi lain dari wiracarita Mahabharata jelas menunjukkan indikasi bahwa ia tampaknya tunduk pada keterbatasan alam. Sementara kisah pertempuran tampaknya menunjukkan keterbatasan, Mahabharatha juga menceritakan berbagai kisah saat Kresna tidak tunduk pada keterbatasan, seperti cerita ketika Duryodana mencoba untuk menangkap Kresna namun tubuhnya memancarkan api yang menunjukkan semua ciptaan ada dalam dirinya. Pemujaan Aliran Waisnawa Pemujaan terhadap Kresna merupakan suatu bagian dari aliran Waisnawa (Waisnawisme), aliran agama Hindu yang menganggap Wisnu sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dan memuliakan berbagai awatara (penjelmaan) yang terkait dengannya, termasuk pasangan (sakti/dewi) dewa itu sendiri, serta orang suci maupun guru yang menyebarkan ajarannya. Secara istimewa Kresna dipandang sebagai penjelmaan Wisnu seutuhnya, atau sebagai wujud Wisnu itu sendiri. Bagaimanapun juga, hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan bermacam-macam. Kadang kala Kresna dianggap sebagai dewa tersendiri, yang memiliki kekuasaan penuh tanpa ketergantungan. Di antara berbagai macam dewa, Kresna sangat penting, dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa biasanya terpusat kepada Wisnu maupun Kresna, sebagai dewa yang dipuja. Istilah Kresnaisme digunakan untuk meyebut sekte pemuja Kresna, sementara istilah Waisnawisme untuk sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna dianggap sebagai awatara, daripada Tuhan Yang Mahakuasa. Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna merupakan awatara Wisnu; kadang kala Kresna disamakan dengan Wisnu; sementara beberapa tradisi lainnya, misalnya Gaudiya Waisnawa, Wallabha Sampradaya dan Nimbarka Sampradaya, menganggap Kresna sebagai Swayam Bhagawan, wujud asli Tuhan, atau Tuhan itu sendiri. Swaminarayan, pendiri aliran Swaminarayana Sampradaya juga memuja Kresna sebagai Tuhan. "Kresnaisme Raya" (Greater Krishnaism) merupakan bentuk Waisnawa yang kedua atau dominan, berkisar antara penyembahan Basudewa, Kresna, dan Gopala pada Zaman Weda Akhir. Pada masa sekarang kepercayaan tersebut memiliki pengikut yang cukup banyak, termasuk di luar India. Tradisi awal Secara historis, Dewa Kresna Basudewa ( "Kresna, putra Basudewa") merupakan salah satu bentuk pemujaan tertua dalam aliran Kresnaisme dan Waisnawa. Dipercaya bahwa pemujaan tersebut merupakan tradisi penting pada sejarah awal pemujaan Kresna pada zaman kuno. Tradisi ini dianggap sebagai yang terawal di antara tradisi lainnya yang kemudian bergabung pada tahap selanjutnya dalam perkembangan sejarah. Tradisi lainnya meliputi Bhagawatisme dan penyembahan Gopala, yang bersama penyembahan Balakresna (Bala-Krishna) membentuk dasar tradisi pemujaan yang terpusat pada Kresna pada masa sekarang. Beberapa ahli kuno akan menyamakannya dengan Bhagawatisme, dan dipercaya bahwa pendiri tradisi religius ini adalah Kresna, yang merupakan putra Basudewa, sehingga namanya adalah Bāsudewa (Vāsudeva), termasuk ke dalam anggota suku Satvata, dan pegikutnya menyebut diri mereka sendiri sebagai "Kaum Bhagawata" dan agama ini terbentuk pada abad ke-2 SM (zaman Resi Patanjali), atau sekurang-kurangnya pada abad ke-4 SM menurut bukti-bukti Megastenes dan dalam kitab Arthasastra karya Kautilya, ketika Bāsudewa dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dengan cara monoteistik yang kuat, di mana Yang Mahakuasa adalah sempurna, kekal, dan penuh karunia. Dalam berbagai sumber di luar pemujaan, pemuja atau bhakta dianggap sebagai Basudewaka (Vāsudevaka). Kitab Hariwangsa menggambarkan hubungan yang rumit antara Kresna Basudewa, Sangkarsana, Pradyumna dan Aniruda yang kemudian akan membentuk konsep Waisnawa tentang empat manifestasi yang utama, atau awatara. Tradisi Bhakti Bhakti berarti ketaatan, yang tidak terbatas pada satu dewa saja. Akan tetapi Kresna merupakan dewa yang penting dan populer dalam aspek kebaktian dan sukacita dalam agama Hindu, khususnya di antara sekte-sekte Waisnawa. Penyembah Kresna menganut konsep lila, yang berarti 'sandiwara ilahi', sebagai prinsip pokok di Alam Semesta. Para lila Kresna, dengan ungkapan kasih sayang mereka yang melampaui batas-batas cara penghormatan secara resmi, berfungsi sebagai pengiring aksi-kasi yang dilakukan awatara Wisnu lainnya: Rama. Gerakan Bhakti yang menyembah Kresna menjadi terkemuka di India Selatan selama abad ke-7 sampai ke-9 Masehi. Karya-karya tertua meliputi syair-syair yang ditulis para Alvar (orang suci) di negara-negara berbahasa Tamil. Kumpulan utama dari karya-karya mereka adalah Divya Prabandham. Kumpulan lagu terkenal karya Alvar Andal yaitu Tiruppavai, saat ia membayangkan dirinya sebagai seorang gopi (wanita pemerah susu), adalah karya terkenal di antara karya-karya tertua dalam genre ini. Mukundamala karya Kulasekaraazhvaar adalah karya terkenal lainnya pada masanya. Penyebaran Gerakan Bhakti Kresna Gerakan Bhakti menyebar secara cepat dari India Utara ke Selatan, dengan syair berbahasa Sanskerta Gita Govinda karya Jayadeva (abad ke-12 M) sebagai pertanda karya sastra dalam pemujaan Kresna. Syair tersebut menguraikan legenda Kresna tentang gopi istimewa yang menjadi kekasihnya dan permaisurinya, yakni Radha, yang kurang dibahas dalam kitab Bhagawatapurana, namun dibahas sebagai tokoh penting dalam kitab lainnya, misalnya Brahmawaiwartapurana. Dengan pengaruh Gita Govinda, Radha menjadi aspek yang tak terpisahkan dalam pemujaan Kresna. Saat sebagian masyarakat terpelajar yang fasih dalam bahasa Sanskerta bisa menikmati karya-karya seperti Gita Govinda atau Krishna-Karnamritam karya Bilwanggala, massa juga menyanyikan lagu-lagu lain karya penyair pemuja Kresna, yang terdiri dalam berbagai bahasa daerah di India. Lagu-lagu ini mencerminkan pengabdian pribadi yang kuat yang ditulis oleh pemuja Kresna dari seluruh lapisan masyarakat. Lagu-lagu karya Meera dan Surdas menjadi pertanda dari penyembahan Kresna di India Utara. Pada abad ke-11 Masehi, aliran Waisnawa Bhakti dengan kerangka teologi yang rumit tentang penyembahan Kresna didirikan di India Utara. Nimbarka (abad ke-11 M), Wallabhacharya (abad ke-15 M) dan Caitanya Mahaprabhu (abad ke-16 M) adalah pendiri aliran yang paling berpengaruh. Aliran-aliran ini, yaitu Nimbarka Sampradaya, Wallabha Sampradaya dan Gaudiya Waisnawa, memandang Kresna sebagai dewa tertinggi, bukan awatara, seperti pada umumnya. Di Deccan, khususnya di Maharashtra, penyair dari sekte Varkari seperti Dnyaneshwar, Namdev, Janabai, Eknath dan Tukaram mempromosikan pemujaan Witoba, wujud Kresna di daerah tertentu, dari awal abad ke-13 sampai akhir abad ke-18. Di India Selatan, Purandara Dasa dan Kanakadasa dari Karnataka menggubah lagu yang didedikasikan untuk citra Kresna di Udupi. Rupa Goswami dari aliran Gaudiya Waisnawa, telah menyusun ringkasan umum tentang bhakti yang disebut Bhakti-rasamrita-sindhu. Di Dunia Barat Sejak tahun 1966, Gerakan Bhakti Kresna telah menyebar keluar India. Penyebab utamanya adalah misi yang dilakukan oleh organisasi Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON), lebih dikenal sebagai Gerakan Hare Krishna. Gerakan tersebut didirikan oleh Bhaktivedanta Swami Prabhupada, yang diinstruksikan oleh guru Dia, Bhaktisiddhanta Sarasvati Thakura, untuk menulis tentang Kresna dalam bahasa Inggris dan menyebarkan filsafat Gaudiya Waisnawa kepada masyarakat di Dunia Barat. Dalam kesenian Dalam mendiskusikan asal mula seni pertunjukkan India, Horwitz menyinggung adanya kisah tentang Kresna dalam Mahabhashya karya Patanjali (sekitar 150 SM), yaitu saat episode terbunuhnya Kangsa (Kamsa Vadha) dan "pengikatan raksasa penyerbu surga" (Bali Bandha) dijelaskan. Balacharitam dan Dutavakyam karya Bhasa (sekitar 400 SM) adalah lakon berbahasa Sanskerta yang terpusat pada Kresna. Mulanya hanya pembeberan masa kecilnya, dan kemudian lakon satu babak yang berdasarkan satu episode dalam Mahabharata, saat Kresna berusaha mendamaikan dua sepupu yang bertikai. Sejak abad ke-10 M, dengan berkembangnya Gerakan Bhakti, Kresna menjadi subjek favorit dalam kesenian. Lagu-lagu Gita Govinda menjadi terkenal di antero India, dan terdapat banyak imitasi. Lagu tersebut disusun oleh penyair gerakan Bhakti, dimasukkan ke dalam kelompok lagu rakyat maupun klasik. Dalam legenda Hindu, tarian yang dilakukan Kresna bersama Permaisuri abadinya, Radha, dan para gadis pemerah susu dikenal sebagai "Rasa lila", atau "Tarian Kasih Sayang Ilahi". Rasa lila menjadi tema populer dalam tari Bharatanatyam, Odissi dan Kuchipudi. Rasa lila menjadi bentuk seni pertunjukkan rakyat populer di Mathura, Vrindavan di Uttar Pradesh, khususnya selama hari raya Krishna Janmashtami dan Holi, dan di antara berbagai pengikut Gaudiya Waisnawa di wilayah tersebut. Rasa lila juga dihormati sebagai salah satu Fetival Nasional di Assam. Dalam kitab Bhagawatapurana dinyatakan bahwa siapapun yang mendengarkan atau menggambarkan Rasa lila dengan penuh keyakinan maka akan mencapai "pengabdian atas rasa cinta sejati" dari Kresna (Suddha-bhakti). Tarian Sattriya, yang diciptakan oleh tokoh suci Waisnawa dari Assam, Sankardeva, memuliakan kebajikan dari Kresna. Pada Abad Pertengahan, di Maharashtra tercipta suatu bentuk seni bercerita yang dikenal sebagai Hari-Katha, yang menceritakan kisah-kisah dan ajaran Waisnawa melalui musik, tarian, dan urutan narasi, dan kisah tentang Kresna adalah salah satu bagiannya. Tradisi ini berkembang hingga ke Tamil Nadu dan negara bagian India lainnya di sebelah selatan, dan kini populer di seluruh India. Krishnalila Tarangini karya Narayana Tirtha (abad ke-17 M) yang menyediakan unsur-unsur dari lakon musikal Bhagavata-Mela menceritakan kisah Kresna semenjak lahir hingga pernikahannya dengan Rukmini. Tyagaraja (abad ke-18 M) menulis beberapa karya yang sama tentang Kresna, disebut Nauka-Charitam. Penuturan Kresna dari berbagai Purana dipentaskan dalam Yakshagana, seni pertunjukkan asli dari daerah Karnataka, India. Banyak film dalam berbagai bahasa di India telah dibuat berdasarkan cerita ini. Adaptasi dalam budaya Indonesia Wiracarita Mahabharata, yang memuat sebagian riwayat Kresna, terdiri dari delapan belas buku yang disebut Astadasaparwa (18 parwa). Wiracarita tersebut tidak hanya terkenal di Asia Selatan, namun juga menyebar ke Asia Tenggara, antara lain Indonesia. Di Indonesia, beberapa bagiannya, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang lain, diketahui telah digubah dalam bentuk prosa berbahasa Kawi (Jawa Kuno) semenjak akhir abad ke-10 Masehi, pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh (991-1016 M) dari Kediri. Pada masa itu, dikenal pula proyek penerjemahan dengan istilah "mangjawakěn byāsamata", yang bermakna membuat latar dalam cerita tersebut seolah-olah di pulau Jawa. Di Indonesia, kisah Kresna yang bersumber dari Mahabharata, Hariwangsa, maupun Purana telah diadaptasi lalu digubah menjadi kakawin, antara lain Kakawin Kresnayana dan Kakawin Hariwangsa. Keduanya menceritakan kisah pernikahan Kresna dengan Rukmini, putri dari kerajaan Widarba. Selain itu, terdapat pula Kakawin Bhomantaka, yang menceritakan perang antara Kresna dengan raksasa Bhoma. Di Indonesia, Mahabharata juga diangkat ke dalam pertunjukkan wayang, dengan adaptasi dan perubahan seperlunya. Dalam budaya pewayangan Jawa, tokoh Kresna dikenal sebagai raja Dwarawati (Dwaraka), kerajaan para keturunan Yadu dan merupakan titisan Dewa Wisnu. Kresna muda bernama Narayana, adalah putra Basudewa, Raja Mandura (Mathura). Ia dilahirkan sebagai putra kedua dari tiga bersaudara (dalam versi Mahabharata ia merupakan putra kedelapan). Kakaknya bernama Baladewa (Balarama, alias Kakrasana) dan adiknya dikenal sebagai Sembadra (Subadra), yang dinikahi oleh Arjuna, sepupunya dari pihak ibu. Kresna memiliki tiga orang istri dan tiga orang anak. Para istrinya yaitu Dewi Jembawati, Dewi Rukmini, dan Dewi Satyabama. Menurut pewayangan, anak-anaknya adalah Raden Boma Narakasura, Raden Samba, dan Siti Sundari. Pada lakon Baratayuda, yaitu perang antara Pandawa melawan Korawa, dia berperan sebagai Pujangga Pandawa,di tegal Khurukasetra lapangan tempat terjadinya perang Bharatayuddha, dia menjadi sais atau kusir kereta perang Arjuna. Ia juga merupakan salah satu penasihat utama pihak Pandawa. Sebelum perang melawan Karna, atau dalam babak yang dinamakan Karna Tanding, dia memberikan wejangan panjang lebar kepada Arjuna. Wejangan dia dikenal sebagai Bhagawadgita, yang berarti "Kidung Ilahi". Dalam budaya pewayangan, Kresna dikenal sebagai tokoh yang sangat sakti. Ia memiliki kemampuan untuk meramal, berubah bentuk menjadi raksasa atau biasa disebut Triwikrama dan memiliki bunga Wijaya Kusuma yang dapat menghidupkan kembali orang mati. Ia juga memiliki senjata yang dinamakan Cakrabaswara yang mampu digunakan untuk menghancurkan dunia. Pusaka-pusaka sakti yang dimilikinya antara lain senjata cakra, terompet kerang (sangkakala) bernama Pancajahnya, Kaca Paesan, Aji Pameling dan Aji Kawrastawan. Dalam agama lain Jainisme Menurut ajaran Jainisme, terdapat tiga serangkai, yaitu seseorang yang bergelar Basudewa bersama kakaknya yang bergelar Baladewa, dan musuh mereka yang bergelar Pratibasudewa. Tiga serangkai tersebut lahir pada setiap zaman dan dengan nama yang berbeda-beda. Baladewa adalah penegak prinsip Jainisme tentang tindak tanpa kekerasan. Akan tetapi, Basudewa harus mengabaikan prinsip itu untuk membunuh Pratibasudewa demi menyelamatkan dunia. Kemudian Basudewa harus turun ke Naraka (dunia bawah) sebagai hukuman atas tindak kekerasan yang dilakukannya. Setelah menjalani hukuman, ia dilahirkan sebagai seorang Tirthankara. Dalam daftar 63 Shalakapursha atau tokoh termasyhur Jainisme, termasuk di antaranya adalah 24 Tirthankara dan 9 tiga serangkai tersebut. Salah satu tiga serangkai tersebut adalah Kresna sebagai Basudewa, Balarama sebagai Baladewa, dan Jarasanda sebagai Pratibasudewa. Menurut Jainisme, ia merupakan sepupu Neminatha, Tirthankara ke-22. Kisah-kisah tiga serangkai tersebut dapat disimak dalam Hariwangsa karya Jinasena (bukan kitab Hariwangsa pendukung Mahabharata) dan Trishashti-shalakapurusha-charita karya Hemachandra. Agama Buddha Kisah Kresna muncul dalam cerita Jataka dalam agama Buddha, terutama dalam Ghatapandita Jataka, sebagai seorang pangeran dan penakluk legendaris dan Raja India. Dalam versi agama Buddha, Kresna disebut Basudewa, Kanha dan Kesawa, dan Balarama merupakan adiknya, disebut pula Baladewa. Detailnya menyerupai cerita yang dimuat dalam kitab Bhagawatapurana. Basudewa, beserta sembilan saudaranya yang lain (semuanya merupakan pegulat yang kuat) beserta kakak perempuannya (Anjana) merebut seluruh Jambudwipa (India) setelah memenggal paman mereka yang dianggap kejam, yakni Raja Kangsa, kemudian seluruh raja di Jambudwipa dengan menggunakan Cakra Sudarsana miliknya. Sebagian besar cerita yang memuat kekalahan Kangsa mengikuti cerita yang terkandung dalam Bhagawatapurana. Seperti yang diceritakan dalam Mahabharata, semua saudaranya pada akhirnya tewas karena kutukan Resi Kanhadipayana (Byasa), juga dikenal sebagai Kresna Dwipayana). Kresna sendiri tertusuk oleh senjata pemburu karena suatu kesalahpahaman, meninggalkan Anjanadewi, satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup. Setelah itu, riwayatnya tidak disebutkan lagi. Karena Jataka merupakan cerita yang diberikan menurut sudut pandang Buddha Gautama di kehidupan sebelumnya (serta kehidupan sebelumnya dari para pengikut Buddha), maka kisah Kresna pun dianggap sebagai salah satu kehidupan Sariputra, salah satu murid Buddha yang terkemuka, dan "Dhammasenapati" atau "Panglima Dharma" dan biasanya digambarkan sebagai "tangan kanan" Buddha dalam kesenian dan ikonografi Buddha. Sang Bodhisattva, yang lahir dalam cerita ini sebagai salah satu adiknya bernama Ghatapandita, menyelamatkan Kresna dari dukacita karena kehilangan putranya. Kresna sebagai manifestasi kebijaksanaan dan tukang kelakar yang disayangi juga disertakan dalam panteon agama Buddha di Jepang. Agama Bahá'í Umat Bahá'í meyakini bahwa Kresna adalah seorang "Manifestasi Tuhan", atau salah seorang dalam rangkaian para nabi yang telah mengungkapkan Firman Tuhan untuk umat manusia pada waktunya. Maka dari itu, Kresna berada pada posisi yang mulia bersama Nabi Ibrahim, Musa, Zarathustra, Buddha, Muhammad, Yesus Kristus, Sang Báb, dan pendiri agama Bahá'í, Bahá'u'lláh. Ahmadiyyah Di Asia Selatan, anggota komunitas Ahmadiyyah meyakini Kresna sebagai utusan Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh pendiri aliran tersebut, Mirza Ghulam Ahmad. Ghulam Ahmad juga mengaku memiliki kesamaan dengan Kresna sebagai pembangkit agama dan moralitas pada zaman modern yang misinya adalah mendamaikan umat manusia dengan Tuhan. Pengikut Ahmadiyyah mempertahankan istilah avatar (awatara) yang dianggap sama dengan istilah "nabi" dalam tradisi agama di Timur Tengah sebagai campur tangan Tuhan dengan manusia; seperti Tuhan yang menunjuk manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Dalam Kuliah Sialkot, Ghulam Ahmad menulis: Jelaslah bahwa Raja Krishna, sesuai dengan apa yang telah diwahyukan kepadaku, adalah orang yang benar-benar agung yang sulit untuk menemukan orang sepertinya di antara para Resi dan Awatara dalam Hindu. Dia adalah seorang Awatara — yaitu, Nabi — besar pada masanya yang kepadanya Roh Kudus turun dari Tuhan. Dia berasal dari Tuhan, jaya dan sejahtera. Ia membersihkan tanah Arya dari dosa dan ternyata Nabi pada zamannya yang kemudian ajarannya diubah dalam berbagai cara. Dia penuh kasih kepada Tuhan, seorang teman kebajikan dan musuh kejahatan. Lainnya Pemujaan atau penghormatan kepada Kresna telah diangkat dalam berbagai gerakan keagamaan baru sejak abad ke-19, dan kadang-kadang diikutsertakan dalam panteon eklektik dalam kitab-kitab okultisme, bersama tokoh-tokoh dari mitologi Yunani, Buddha, Alkitab, dan bahkan tokoh sejarah. Sebagai contoh, Édouard Schuré, tokoh berpengaruh dalam filsafat abadi dan gerakan okultisme, menganggap Kresna sebagai Inisiasi Agung; sementara itu para ahli teosofi menghormati Kresna sebagai inkarnasi Maitreya (salah satu dari para Ahli Kebijaksanaan Kuno), guru spiritual umat manusia yang terpenting setelah Buddha. Kresna dikanonisasi oleh Aleister Crowley dan dihormati sebagai orang suci dalam Misa Gnostik dari Ordo Kuil Timur. Silsilah Lihat pula Awatara Mahabharata Bhagawadgita Perang di Kurukshetra Catatan kaki Daftar pustaka The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa, diterjemahkan oleh Kisari Mohan Ganguli, diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896 The Vishnu-Purana, diterjemahkan oleh H. H. Wilson, (1840) The Srimad Bhagavatam, diterjemahkan oleh A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, (1988) hak cipta Bhaktivedanta Book Trust The Jataka or Stories of the Buddha's Former Births, disunting oleh E. B. Cowell, (1895) Garuda Pillar of Besnagar, Archaeological Survei of India, Annual Report (1908–1909). Calcutta: Superintendent of Government Printing, 1912, 129. History of Indian Theatre Oleh M. L. Varadpande. Bab Theatre of Krishna, hlm. 231–94. Terbit tahun 1991, Abhinav Publications, ISBN 81-7017-278-0. Pranala luar Segala hal tentang Kresna di situs krishna.com Mencari Kresna sebagai tokoh sejarah, oleh Prof. N.S. Rajaram Artikel Sri Krishna, oleh Stephen Knapp Riwayat Sri Kresna dalam Bhagawatapurana (Srimad-Bhagavatam) Kehidupan Kresna Kronologi kehidupan Kresna Kisah kepahlawanan Sri Kresna Dewa Hindu Tokoh Mahabharata Awatara Waisnawa
6,832
4761
https://id.wikipedia.org/wiki/Gatotkaca
Gatotkaca
Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Werkodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Arimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatotkoco (bahasa Jawa: Gathotkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi". Etimologi Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghaṭotkaca (घटोत्कच) secara harfiah bermakna "kepala gundul [yang seperti] kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭaṁ (घटं) yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkaca (उत्कच) yang berarti "gundul". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya yang gundul mirip dengan buli-buli atau kendi. Kelahiran Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bima dari keluarga Pandawa yang lahir dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa penguasa sebuah hutan; tinggal bersama kakaknya yang bernama Hidimba . Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa). Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu. Pada saat yang sama Karna, yang kelak menjadi panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta. Jagoan para dewa Menurut versi pewayangan Jawa, setelah berhasil dipotong pusarnya, Tetuka dibawa ke kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona. Pernikahan Dalam versi Mahabharata, Gatotkaca menikahi Ahilawati, gadis dari Kerajaan Naga dan mempunyai anak bernama Barbarika. Dalam versi pewayangan Jawa, Gatotkaca menikah dengan sepupunya, yaitu Pregiwa, putri Arjuna. Ia berhasil menikahi Pregiwa setelah melalui perjuangan berat, yaitu menyingkirkan saingannya, bernama Laksmana Mandrakumara, putra Duryodana dari keluarga Korawa. Dari perkawinannya dengan Pregiwa, Gatotkaca memiliki putra bernama Sasikirana, yang menjadi panglima perang Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Parikesit, putra Abimanyu atau cucu Arjuna. Versi lain mengisahkan, Gatotkaca memiliki dua orang istri lagi selain Pregiwa, yaitu Suryawati dan Sumpaniwati. Dari keduanya masing-masing lahir Suryakaca dan Jayasumpena. Raja Pringgandani Gatotkaca versi Jawa adalah manusia setengah raksasa, tetapi bukan raksasa hutan. Ibunya adalah putri Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani. Tremboko tewas di tangan Pandu ayah para Pandawa akibat adu domba yang dilancarkan Sangkuni. Ia kemudian digantikan oleh anak sulungnya yang bernama Arimba. Arimba sendiri tewas di tangan Bimasena pada saat para Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Takhta Pringgadani kemudian dipegang oleh Arimbi yang telah diperistri Bima. Suksesi kepemimpinan kelak diserahkan kepada putra mereka setelah dewasa. Arimbi memiliki lima orang adik bernama Brajadenta, Brajamusti, Brajalamadan, Brajawikalpa, dan Kalabendana. Brajadenta diangkat sebagai patih dan diberi tempat tinggal di Kasatrian Glagahtinunu. Sangkuni dari Kerajaan Hastina datang menghasut Brajadenta bahwa takhta Pringgadani seharusnya menjadi miliknya, bukan milik Gatotkaca. Akibat hasutan tersebut, Brajadenta memberontak untuk merebut takhta dari tangan Gatotkaca yang baru saja dilantik sebagai raja. Brajamusti yang memihak Gatotkaca bertarung menghadapi Brajadenta. Kedua raksasa tersebut tewas bersama. Roh mereka menyusup masing-masing ke dalam kedua telapak tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktian keponakan mereka tersebut. Setelah peristiwa itu, Gatotkaca mengangkat Brajalamadan sebagai patih baru, dengan gelar Patih Prabakiswa. Kematian Versi Mahabharata Kematian Gatotkaca terdapat dalam jilid ketujuh kitab Mahabharata yang berjudul Dronaparwa, pada bagian Ghattotkacabadhaparwa. Ia dikisahkan gugur dalam perang di Kurukshetra pada malam hari ke-14. Perang besar tersebut adalah perang saudara antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Mahabharata mengisahkan, sebagai seorang raksasa, Gatotkaca memiliki kekuatan luar biasa terutama pada malam hari. Setelah kematian Jayadrata di tangan Arjuna, pertempuran seharusnya dihentikan untuk sementara karena senja telah tiba. Namun Gatotkaca menghadang pasukan Korawa saat mereka dalam perjalanan menuju perkemahan mereka. Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak prajurit Korawa yang dibunuhnya. Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi, kemudian dibanting ke tanah sampai hancur berantakan. Duryodana, pemimpin Korawa merasa ngeri melihat keganasan Gatotkaca. Ia memaksa Karna menggunakan senjata pusaka Indrastra pemberian Dewa Indra yang bernama Vasavishakti (menurut pewayangan Jawa, disebut senjata Konta) untuk membunuh rakshasa itu. Semula Karna menolak karena pusaka tersebut hanya bisa digunakan sekali saja dan akan dipergunakannya untuk membunuh Arjuna. Karena terus didesak, akhirnya Karna melemparkan pusakanya ke arah Gatotkaca. Menyadari ajalnya sudah dekat, Gatotkaca memikirkan cara untuk membunuh prajurit Korawa dalam jumlah besar sekaligus sekali serang. Gatotkaca pun memperbesar ukuran tubuhnya sampai ukuran maksimal dan kemudian roboh menimpa ribuan prajurit Korawa setelah senjata pamungkas Karna menembus dadanya. Pandawa sangat terpukul dengan gugurnya Gatotkaca. Dalam barisan Pandawa, hanya Kresna yang tersenyum melihat kematian Gatotkaca. Ia gembira karena Karna telah kehilangan pusaka andalannya sehingga nyawa Arjuna dapat dikatakan aman. Versi Jawa Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda. Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab dengan sepupunya yang bernama Abimanyu, putra Arjuna. Setelah mengetahui bahwa Abimanyu menikah dengan Utari, paman Gatotkaca yang bernama Kalabendana datang menemui Abimanyu dengan tujuan mengajaknya pulang, tetapi tidak berhasil. Gatotkaca justru memarahi Kalabendana yang dianggapnya lancang mencampuri urusan rumah tangga sepupunya itu. Karena terlalu marah, Gatotkaca memukul kepala Kalabendana. Mekipun perbuatan tersebut dilakukan tanpa sengaja, tetapi pamannya itu tewas seketika. Ketika perang Baratayuda meletus, Abimanyu benar-benar tewas dikeroyok para Korawa pada hari ke-13. Pada hari ke-14, Arjuna berhasil membalas kematian putranya itu dengan cara memenggal kepala Jayadrata, ipar Duryodana. Akhirnya Duryodana memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa pada malam itu juga, meskipun hal itu melanggar peraturan perang. Setelah tahu bahwa para Korawa melancarkan serangan malam, pihak Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadang. Gatotkaca sengaja dipilih karena Kotang Antrakusuma yang ia pakai mampu memancarkan cahaya terang benderang. Gatotkaca berhasil menewaskan sekutu Korawa yang bernama Lembusa. Sementara itu dua pamannya, yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa, tewas di tangan musuh mereka, masing-masing bernama Lembusura dan Lembusana. Gatotkaca berhadapan dengan Karna, pemilik senjata Kontawijaya. Ia menciptakan kembaran dirinya sebanyak seribu orang sehingga membuat Karna merasa kebingungan. Atas petunjuk Batara Surya, Karna berhasil menemukan Gatotkaca yang asli. Ia pun melepaskan senjata Konta ke arah Gatotkaca. Gatotkaca mencoba menghindar dengan cara terbang setinggi-tingginya. Namun arwah Kalabendana tiba-tiba muncul menangkap Kontawijaya sambil menyampaikan berita dari kahyangan bahwa ajal Gatotkaca telah ditetapkan malam itu. Gatotkaca yang pasrah terhadap takdirnya berpesan supaya mayatnya bisa digunakan untuk membunuh musuh. Kalabendana setuju, kemudian menusuk pusar Gatotkaca menggunakan senjata Konta. Pusaka itu melebur dengan sarungnya, yaitu kayu mastaba yang masih tersimpan di dalam perut Gatotkaca. Setelah Gatotkaca gugur, arwah Kalabendana melemparkan jenazahnya ke arah Karna. Karna berhasil melompat sehingga lolos dari maut. Namun keretanya hancur berkeping-keping akibat tertimpa tubuh Gatotkaca. Pecahan kereta tersebut melesat ke segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya. Gatotkaca dalam budaya populer Sejak zaman kuno hingga Indonesia modern saat ini, Gatotkaca telah menjadi tokoh budaya pop dan tokoh wayang yang sangat populer di Indonesia, memiliki versi cerita sendiri yang diceritakan dalam versi Jawa dan Bali dari Kakawin Bharatayuddha oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Dalam wayang Jawa, ia dikenal sebagai "Gathotkaca" dengan ketenaran superhero dan terkenal dengan julukan "Satriya otot kawat balung wesi". Untuk orang Bali, Gatotkaca dipuja sebagai dewa dan secara populer digambarkan dalam karya seni dan patung, seperti Patung Satria Gatotkaca di persimpangan jalan utama Kuta di Bali. Gatotkaca telah sering digambarkan dalam budaya populer Indonesia seperti musik, permainan, komik dan film. Film aksi pahlawan super Satria Dewa: Gatotkaca (2020), bagian dari serial Jagat Satria Dewa. Gatotkaca versi Jawa karya Is Yuniarto ditampilkan sebagai pahlawan yang dapat dimainkan di game Mobile Legends: Bang Bang. Gatotkaca merupakan sinetron SCTV pada Minggu, 21 Agustus-13 Nopember 2005 pukul 19:00-20:00 WIB berjumlah 13 episode diproduksi MD Entertainment. Gatotkaca merupakan sinetron MNCTV pada Rabu, 17 Maret 2010 pukul 18:00-19:00 WIB diproduksi Lunar Jaya Films dan MNC Pictures. Gatotkaca merupakan sinetron ANTV pada Sabtu, 11 Pebruari–Minggu, 2 April 2017 pukul 8:45-9:45 WIB diproduksi Lunar Jaya Films, Verona Pictures dan ANTV Pictures. Galeri Lihat pula Bima Bharatayuddha Referensi Pranala luar Mahabharata jilid ketujuh atau Dronaparwa, bagian Ghatotkachabadhaparwa Gatotkaca sebagai konsep superhero Tokoh Mahabharata
1,619
4766
https://id.wikipedia.org/wiki/Karna
Karna
Karna , alias Radeya adalah nama Raja Angga dalam wiracarita Mahabharata. Ia menjadi pendukung utama pihak Korawa dalam perang besar melawan Pandawa. Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima Pandawa: Yudistira, Bimasena, dan Arjuna. Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak Korawa, dan akhirnya gugur di tangan Arjuna. Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Karna menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Meski angkuh, ia juga seorang dermawan yang murah hati, terutama kepada fakir miskin dan kaum brahmana. Menurut legenda, Karna merupakan pendiri kota Karnal, terletak di negara bagian Haryana, India Utara. Kelahiran Mahabharata bagian pertama atau Adiparwa mengisahkan seorang putri bernama Kunti yang pada suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, yaitu Resi Durwasa. Atas jamuan itu, Durwasa merasa senang dan menganugerahi Kunti sebuah ilmu kesaktian bernama Adityahredaya, semacam mantra untuk memanggil dewa. Pada suatu hari, Kunti mencoba mantra tersebut setelah melakukan puja di pagi hari. Ia mencoba berkonsentrasi kepada Dewa Surya, dan sebagai akibatnya, sang dewa matahari tersebut muncul untuk memberinya seorang putra, sebagaimana fungsi mantra yang diucapkan Kunti. Kunti menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan Adityahredaya. Surya menyatakan dengan tegas bahwa Adityahredaya bukanlah mainan. Sebagai konsekuensinya, Kunti pun mengandung. Namun, Surya juga membantunya segera melahirkan bayi tersebut. Surya kembali ke kahyangan setelah memulihkan kembali keperawanan Kunti. Dalam bahasa Sanskerta kata karṇa bermakna "telinga". Hal ini mengakibatkan muncul mitos bahwa Karna lahir melalui telinga Kunti. Namun, Karna juga dapat bermakna "mahir" atau "terampil". Kiranya nama Karna ini baru dipakai setelah Basusena atau Radheya dewasa dan menguasai ilmu memanah dengan sempurna. Masa kecil dan pendidikan Demi menjaga nama baik negaranya, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi itu kemudian terbawa arus sampai akhirnya ditemukan oleh Adirata yang bekerja sebagai kusir kereta di Kerajaan Kuru. Adirata dengan gembira menjadikan bayi tersebut sebagai anaknya. Karena sejak lahir sudah memakai pakaian perang lengkap dengan anting-anting dan kalung pemberian Surya, maka bayi itu pun diberi nama Basusena. Tak lama setelah itu, Kunti disunting Pandu dari Hastinapura dan berputra tiga orang: Yudistira, Bimasena (Bima), dan Arjuna. Bersama dua putra kembar Madri (istri kedua Pandu), mereka dikenal sebagai Lima Pandawa. Basusena diasuh dan dibesarkan dalam keluarga kusir, sehingga ia dikenal dengan julukan Sutaputra (anak kusir). Namun, julukan lainnya yang lebih terkenal adalah Radheya, yang bermakna "anak Radha" (istri Adirata). Meskipun tumbuh dalam lingkungan keluarga kusir, Radheya justru berkeinginan menjadi seorang perwira kerajaan. Adirata pun mendaftarkannya ke dalam perguruan Resi Drona yang saat itu sedang mendidik para Pandawa dan Korawa, pangeran dari kalangan Dinasti Kuru. Drona menolak Radheya karena ia hanya sudi mengajar kaum kesatria saja. Akhirnya Radheya memutuskan untuk mencari guru lain. Ia menyamar menjadi seorang brahmana agar mendapatkan pendidikan dari Parasurama, seorang brahmana-kesatria yang hanya mau menerima murid dari golongan brahmana. Parasurama adalah guru dari Bisma—sesepuh Dinasti Kuru—dan Drona, sehingga Karna mendapatkan guru yang lebih baik dari Drona. Parasurama memiliki pengalaman yang buruk dengan kaum kesatria, sehingga Karna harus menyamar sebagai brahmana muda agar bisa menjadi muridnya. Pada suatu hari, Parasurama tidur di atas pangkuan Karna. Tiba-tiba muncul seekor serangga menggigit paha Karna. Agar Parasurama tidak terbangun, Karna membiarkan pahanya terluka sementara dirinya tidak bergerak sedikit pun. Ketika Parasurama bangun dari tidurnya, ia terkejut melihat Karna telah berlumuran darah. Kemampuan Karna menahan rasa sakit telah menyadarkan Parasurama bahwa muridnya itu bukan dari golongan brahmana, melainkan seorang kesatria asli. Merasa telah ditipu, Parasurama pun mengutuk Karna. Kelak, pada saat pertarungan antara hidup dan mati melawan seorang musuh terhebat, Karna akan lupa terhadap semua ilmu yang telah ia ajarkan. Kutukan kedua diperoleh Karna ketika ia mengendarai keretanya dan menabrak mati seekor sapi milik brahmana yang sedang menyeberang jalan. Sang brahmana pun muncul dan mengutuk Karna, kelak roda keretanya akan terbenam ke dalam lumpur ketika ia berperang melawan musuhnya yang paling hebat. Pemahkotaan sebagai Raja Angga Setelah para pangeran Dinasti Kuru menamatkan pendidikan, Drona mempertunjukkan hasil didikannya di hadapan para bangsawan dan rakyat Hastinapura, ibu kota Kerajaan Kuru. Setelah melalui berbagai tahap pertandingan, Drona akhirnya mengumumkan bahwa Arjuna—Pandawa yang ketiga—adalah murid terbaiknya, terutama dalam hal ilmu memanah. Tiba-tiba Karna muncul menantang Arjuna sambil memamerkan kesaktiannya. Resi Krepa selaku pendeta istana meminta Karna supaya memperkenalkan diri terlebih dahulu karena untuk menghadapi Arjuna haruslah dari golongan yang sederajat. Mendengar permintaan itu, Karna pun tertunduk malu. Duryodana—yang sulung di antara seratus Korawa—maju membela Karna. Duryodana berkata bahwa keberanian dan kehebatan tidak harus dimiliki oleh kaum kesatria saja. Ia menambahkan bahwa apabila peraturan mengharuskan demikian, maka ia sudah memiliki jalan keluar. Ia mendesak ayahnya, yaitu Dretarastra raja Hastinapura, supaya mengangkat Karna sebagai raja bawahan di Angga. Dretarastra tidak mampu menolak permintaan putra kesayangannya itu. Pada hari itu juga, Karna resmi dinobatkan menjadi raja Angga. Adirata muncul menyambut penobatan Karna. Akibatnya, semua orang tahu bahwa Karna adalah anak Adirata. Melihat hal itu, Bimasena mencemoohnya sebagai anak kusir sehingga tidak pantas bertanding melawan Arjuna yang berasal dari kaum bangsawan. Sekali lagi Duryodana tampil membela Karna. Melihat situasi tersebut, Kunti jatuh pingsan di bangkunya setelah melihat kehadiran Karna. Kunti langsung mengenalinya sebagai putra sulung yang pernah ia buang dari pakaian perang dan perhiasan pemberian Surya yang melekat di tubuh Karna. Suasana yang menegangkan itu diredakan oleh terbenamnya matahari. Dretarastra membubarkan acara tersebut sehingga pertandingan antara Karna dan Arjuna dihentikan Penolakan Dropadi Dropadi adalah putri Kerajaan Pancala yang kecantikannya membuat banyak raja dan pangeran datang untuk melamar, termasuk Duryodana. Dalam hal ini, Drupada (raja Pancala) telah mengumumkan sebuah sayembara memanah bagi siapa saja yang ingin memperistri putrinya tersebut. Sayembara tersebut ialah memanah boneka ikan yang berputar di atas arena, tetapi tidak boleh melihatnya secara langsung, melainkan melalui bayangannya yang terpantul di dalam baskom berisi minyak. Akan tetapi, jangankan membidik boneka tersebut, mengangkat busur pusaka Kerajaan Pancala saja para peserta tidak ada yang sanggup, termasuk Duryodana yang perkasa sekalipun. Karna maju setelah sahabatnya mengalami kegagalan. Dengan penuh rasa hormat, ia berhasil mengenai sasaran sayembara. Tiba-tiba Dropadi menyatakan keberatan apabila Karna memenangkan sayembara, karena dirinya tidak mau menikah dengan anak seorang kusir. Karna sakit hati mendengarnya. Ia menyebut Dropadi sebagai wanita sombong dan pasti menjadi perawan tua karena tidak ada lagi peserta yang mampu memenangkan sayembara sulit tersebut selain dirinya. Ucapan Karna membuat Drupada merasa khawatir. Raja Pancala itu pun membuka pendaftaran baru untuk siapa saja yang ingin menikahi Dropadi, tanpa harus berasal dari golongan ksatriya. Arjuna yang saat itu sedang menyamar sebagai brahmana maju mendaftarkan diri. Sayembara tersebut akhirnya berhasil dimenangkan olehnya. Pembalasan untuk Dropadi Arjuna kemudian mempersembahkan Dropadi kepada ibunya sebagai oleh-oleh terbaik. Tanpa melihat yang sebenarnya, Kunti langsung memutuskan supaya "oleh-oleh" tersebut dibagi berlima. Akibatnya, kelima Pandawa pun bersama-sama menikahi Dropadi sebagai istri mereka, demi melaksanakan amanat sang ibu. Beberapa waktu kemudian, para Pandawa berhasil membangun sebuah kerajaan indah bernama Indraprastha yang membuat pihak Korawa merasa iri. Melalui permainan dadu yang sangat licik, mereka berhasil merebut Indraprastha dari tangan Pandawa, termasuk kemerdekaan kelima bersaudara itu. Pada puncaknya, Yudistira (Pandawa tertua) dipaksa mempertaruhkan Dropadi demi melanjutkan permainan. Dropadi akhirnya jatuh pula ke tangan Korawa. Duryodana kemudian menyuruh Dursasana, adiknya untuk menyeret Dropadi dari kamarnya. Dropadi pun dijambak dan diseret oleh Korawa nomor dua itu menuju ruang permainan. Karna yang masih menyimpan sakit hati kepada Dropadi mengumumkan bahwa seorang wanita yang bersuami lima tidak pantas disebut sebagai istri, melainkan pelacur. Mendengar penghinaan Karna, Arjuna bersumpah kelak akan membunuhnya. Duryodana pun memerintahkan Dursasana agar menelanjangi Dropadi di depan umum. Namun, berkat pertolongan rahasia dari Sri Kresna, Dropadi berhasil diselamatkan. Pusaka Indrastra Apabila Karna dilahirkan Kunti melalui anugerah Dewa Surya, maka, Arjuna lahir melalui anugerah Dewa Indra. Menyadari kesaktian Karna, Indra merasa cemas kalau Arjuna sampai kalah jika bertanding melawan putra Surya itu. Maka, Indra pun bersiasat merebut baju pusaka Karna dengan menyamar sebagai seorang pendeta. Konon, jika mengenakan pakaian pusaka tersebut, Karna tidak mempan terhadap senjata jenis apa pun. Rencana Indra diketahui oleh Surya. Ia pun memberi tahu Karna, tetapi Karna sama sekali tidak risau. Ia telah bersumpah akan hidup sebagai seorang dermawan sehingga apa pun yang diminta oleh orang lain pasti akan dikabulkannya. Indra yang menyamar sebagai seorang resi tua datang menemui Karna saat sedang sendirian. Ia meminta sedekah berupa baju perang dan anting-anting yang dipakai Karna. Karna pun mengiris semua pakaian pusaka yang melekat di kulitnya sejak bayi tersebut menggunakan pisau. Indra terharu menerimanya. Ia pun membuka samaran dan memberikan pusaka Indrastra baru berupa Indrastra (Wasawisakti) atau Konta (yang bermakna "tombak") sebagai hadiah atas ketulusan Karna. Namun, pusaka Konta hanya bisa digunakan sekali saja, setelah itu ia akan musnah. Pembongkaran jati diri Setelah masa hukuman atas kekalahan dalam permainan dadu berakhir, para Pandawa pun muncul kembali untuk mendapatkan hak mereka atas Kerajaan Indraprastha. Pihak Korawa menolak dan memaksa Pandawa merebutnya dengan jalan perang. Pandawa pun mengirim Kresna sebagai duta menuju Hastinapura. Dalam kesempatan itu, Kresna menemui Karna dan mengajaknya berbicara empat mata. Ia menjelaskan bahwa Karna dan para Pandawa sebenarnya adalah saudara seibu. Apabila Karna bergabung dengan Pandawa, tentu Yudistira akan merelakan takhta Hastinapura untuknya. Setelah mengetahui kenyataan, Karna terkejut dan menghadapi dilema yang besar. Dengan penuh pertimbangan ia memutuskan tetap pada pendiriannya, yaitu membela Korawa. Ia tidak mau meninggalkan Duryodana yang telah memberinya kedudukan, harga diri, dan perlindungan saat dihina para Pandawa dahulu. Rayuan Kresna tidak mampu meluluhkan sumpah setia Karna terhadap Duryodana yang dianggapnya sebagai saudara sejati. Setelah pertemuan dengan Kresna, esok harinya Karna bertemu dengan Kunti. Kunti menemui putra sulungnya itu saat bersembahyang di tepi sungai. Ia merayu Karna supaya mau memanggilnya "ibu" dan sudi bergabung dengan para Pandawa. Karna kembali bersikap tegas. Ia sangat menyesalkan keputusan Kunti yang dulu membuangnya sehingga kini ia harus berhadapan dengan adik-adiknya sendiri sebagai musuh. Ia menolak bergabung dengan pihak Pandawa dan tetap menganggap Radha sebagai ibu sejatinya. Meskipun demikian, Karna tetap menghibur kekecewaan Kunti. Ia bersumpah dalam perang kelak, ia tidak akan membunuh para Pandawa, kecuali Arjuna. Perselisihan dengan Bisma Perang besar antara kedua pihak tersebut akhirnya meletus. Pihak Korawa memilih Bisma (bangsawan senior Hastinapura) sebagai panglima mereka. Terjadi pertengkaran di mana Bisma menolak Karna berada di dalam pasukannya, dengan alasan Karna terlalu sombong dan suka meremehkan kekuatan Pandawa. Sebaliknya, Karna pun bersumpah tidak sudi ikut berperang apabila pasukan Korawa masih dipimpin oleh Bisma. Bisma akhirnya roboh pada pertempuran hari kesepuluh. Tokoh tua itu terbaring di atas ratusan panah yang menembus tubuhnya. Karna muncul melupakan semua dendam untuk menyampaikan rasa prihatin. Bisma mengaku bahwa ia hanya pura-pura mengusir Karna supaya tidak bertempur melawan Pandawa. Bisma mengetahui jati diri Karna sebagai kakak para Pandawa setelah diberi tahu oleh Narada (maharesi kahyangan). Seperti halnya Kresna dan Kunti, Bisma juga menyarankan supaya Karna bergabung dengan para Pandawa. Namun sekali lagi Karna menolak saran tersebut. Pertempuran melawan Gatotkaca Kehadiran Karna sejak hari kesebelas segera membangkitkan semangat pihak Korawa. Ia menyarankan agar Duryodana memilih Drona sebagai pengganti Bisma, dengan alasan Drona merupakan guru sebagian besar sekutu Korawa. Dengan terpilihnya Drona maka persaingan antara para pendukung Korawa memperebutkan jabatan panglima dapat dihindari. Karna tampil dalam perang besar tersebut sebagai pendamping Drona. Pada hari ke-14 malam, perang tetap terjadi tanpa dihentikan sehingga melanggar aturan yang telah disepakati. Duryodana menderita luka parah saat menghadapi Gatotkaca putra Bimasena. Ia pun mendesak Karna supaya menggunakan pusaka Vasavi shakti atau Konta untuk membunuh Gatotkaca. Karena terus didesak, Karna pun melepaskan Konta dan menewaskan Gatotkaca. Sesuai janji Indra, Shakti Konta pun musnah hanya dalam sekali penggunaan. Kresna selaku penasihat pihak Pandawa merasa senang karena dengan demikian, nyawa Arjuna bisa terselamatkan. Ia mengetahui kalau selama ini Karna mempersiapkan Shakti Konta untuk membunuh Arjuna. Menjadi panglima pasukan Korawa Setelah Drona gugur pada hari kelima belas, Duryodana menunjuk Karna sebagai panglima yang baru. Karna maju perang dengan Salya raja Madra sebagai kusir keretanya, dengan harapan bisa mengimbangi Arjuna yang dikusiri Kresna. Salya sendiri sakit hati karena merasa direndahkan oleh Karna. Sambil mengemudikan kereta ia gencar memuji-muji kesaktian Arjuna untuk menakut-nakuti Karna. Pada hari keenam belas, Karna berhasil mengalahkan Yudistira, Bimasena, Nakula, dan Sadewa, tetapi tidak sampai membunuh mereka sesuai janjinya di hadapan Kunti dulu. Karna kemudian bertanding melawan Arjuna. Keduanya saling berusaha membunuh satu sama lain. Ketika Karna mengincar leher Arjuna menggunakan panah Nagasatra, diam-diam Salya memberi isyarat pada Kresna. Kresna pun menggerakkan keretanya sehingga panah pusaka tersebut meleset hanya mengenai mahkota Arjuna. Pertempuran tersebut akhirnya tertunda oleh terbenamnya matahari. Pertempuran terakhir Pada hari ketujuh belas, perang tanding antara Karna dan Arjuna dilanjutkan kembali. Setelah bertempur dalam waktu yang cukup lama, kutukan atas diri Karna pun menjadi kenyataan. Ketika Arjuna membidiknya menggunakan panah Pasupati, salah satu roda keretanya terperosok ke dalam lumpur sampai terbenam setengahnya. Karna tidak peduli, ia pun membaca mantra untuk mengerahkan kesaktiannya mengimbangi Pasupati. Namun, kutukan kedua juga menjadi kenyataan. Karna tiba-tiba lupa terhadap semua ilmu yang pernah ia pelajari dari Parasurama. Karna meminta Arjuna untuk menahan diri sementara ia turun untuk mendorong keretanya agar kembali berjalan normal. Pada saat itulah Kresna mendesak agar Arjuna segera membunuh Karna karena ini adalah kesempatan terbaik. Arjuna ragu-ragu karena saat itu Karna sedang lengah dan berada di bawah. Kresna mengingatkan Arjuna bahwa Karna sebelumnya juga berlaku curang karena ikut mengeroyok Abimanyu sampai mati pada hari ketiga belas. Teringat pada kematian putranya yang tragis tersebut, Arjuna pun melepaskan panah Pasupati yang melesat mengenai leher Karna. Karna pun tewas seketika. Kehidupan di surga Mahabharata bagian akhir, atau Swargarohanikaparwa, mengisahkan perjalanan Yudistira naik ke surga. Di tempat yang serba indah itu ia merasa kecewa karena yang dijumpainya justru arwah para Korawa, bukan adik-adiknya. Ia kemudian diantar para Kingkara untuk menemui keempat Pandawa yang sedang mengalami penyiksaan di neraka. Di tempat mengerikan itu, ia menjumpai arwah keempat adiknya sedang disiksa bersama para pahlawan besar lainya, misalnya Karna, Drestadyumna, Abimanyu, Satyaki, dan lain-lain. Meskipun demikian, Yudistira memilih berada di neraka daripada harus kembali ke surga. Tiba-tiba keadaan pun berbalik. Yudistira dan para pahlawan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam surga oleh para dewa sedangkan para penjahat, yaitu Korawa masuk ke dalam neraka. Rupanya peyiksaan tersebut hanya bersifat sementara, selain untuk menguji keteguhan hati Yudistira, juga untuk membersihkan dosa-dosa para pahlawan semasa hidup di dunia dulu. Dengan demikian, meskipun sewaktu di dunia Karna hidup bersama para Korawa, tetapi ketika berada di akhirat arwahnya berkumpul dengan para Pandawa. Adaptasi dalam budaya Indonesia Sebagai tokoh pewayangan Dalam pewayangan Jawa, terdapat beberapa perbedaan mengenai kisah hidup Karna dibandingkan dengan versi aslinya. Menurut versi ini, Karna mengetahui jati dirinya bukan dari Kresna, melainkan dari Batara Narada. Dikisahkan bahwa, meskipun Karna mengabdi pada Duryodana, tetapi ia berani menculik calon istri pemimpin Korawa tersebut yang bernama Surtikanti putri Salya. Keduanya memang terlibat hubungan asmara. Orang yang bisa menangkap Karna tidak lain adalah Arjuna. Pertarungan keduanya kemudian dilerai oleh Narada dengan menceritakan kisah pembuangan Karna sewaktu bayi dulu. Karna dan Arjuna kemudian bersama-sama menumpas pemberontakan Kalakarna raja Awangga, seorang bawahan Duryodana. Atas jasanya itu, Duryodana merelakan Surtikanti menjadi istri Karna, bahkan Karna pun diangkat sebagai raja Awangga menggantikan Kalakarna. Dari perkawinan itu lahir dua orang putra bernama Warsasena dan Warsakusuma. Adapun versi Mahabharata menyebut nama putra Karna adalah Wresasena, sedangkan nama istrinya adalah Wrusali. Perbedaan selanjutnya ialah pusaka Konta yang diperoleh Karna bukan anugerah Batara Indra, melainkan dari Batara Guru. Menurut versi ini Senjata Konta disebut dengan nama Kuntawijayadanu, sebenarnya akan diberikan kepada Arjuna yang saat itu sedang bertapa mencari pusaka untuk memotong tali pusar keponakannya, yaitu Gatotkaca putra Bimasena. Dengan bantuan Batara Surya, Karna berhasil mengelabui Batara Narada yang diutus Batara Guru untuk menemui Arjuna. Surya yang menciptakan suasana remang-remang membuat Narada mengira Karna adalah Arjuna. Ia pun memberikan Kuntawijaya kepadanya. Setelah menyadari kekeliruannya, Narada pun pergi dan menemukan Arjuna yang asli. Arjuna berusaha merebut Kuntawijaya dari tangan Karna. Setelah melewati pertarungan, Arjuna hanya berhasil merebut sarung pusaka itu saja. Meskipun demikian, sarung tersebut terbuat dari kayu Mastaba yang bisa digunakan untuk memotong tali pusar Gatotkaca. Anehnya, sarung Kunta kemudian masuk ke dalam perut Gatotkaca menambah kekuatan bayi tersebut. Kelak, Gatotkaca tewas di tangan Karna. Kuntawijaya musnah karena masuk ke dalam perut Gatotkaca, sebagai pertanda bersatunya kembali pusaka dengan sarung pembungkusnya. Menurut versi Jawa, pusaka pemberian Indra bukan bernama Konta, melainkan bernama Badaltulak. Sama dengan versi aslinya, pusaka ini diperoleh Karna setelah pakaian perangnya diminta oleh Indra. Karna versi Jawa sudah mengetahui bahwa ia adalah kakak tiri para Pandawa sejak awal, yaitu menjelang perkawinannya dengan Surtikanti. Jadi, kedatangan Kresna menemuinya sewaktu menjadi duta ke Hastinapura bukan untuk membuka jati dirinya, tetapi hanya untuk memintanya agar bergabung dengan Pandawa. Karna menolak dengan alasan sebagai seorang kesatria, ia harus menepati janji bahwa ia akan selalu setia kepada Duryodana. Kresna terus mendesak bahwa dharma seorang kesatria yang lebih utama adalah menumpas angkara murka. Dengan membela Duryodana, berarti Karna membela angkara murka. Karena terus didesak, Karna terpaksa membuka rahasia bahwa ia tetap membela Korawa supaya bisa menghasut Duryodana agar berani berperang melawan Pandawa. Ia yakin bahwa angkara murka di Hastinapura akan hilang bersama kematian Duryodana, dan yang bisa membunuhnya hanya para Pandawa. Karna yakin bahwa jika perang meletus, dirinya pasti ikut menjadi korban. Namun, ia telah bertekad untuk menyediakan diri sebagai tumbal demi kebahagiaan adik-adiknya, para Pandawa. Dalam perang tersebut Karna akhirnya tewas di tangan Arjuna. Namun versi Jawa tidak berakhir begitu saja. Keris pusaka Karna yang bernama Kaladite tiba-tiba melesat ke arah leher Arjuna. Arjuna pun menangkisnya menggunakan keris Kalanadah, peninggalan Gatotkaca. Kedua pusaka itu pun musnah bersama. Surtikanti datang ke Kurusetra bersama Adirata. Melihat suaminya gugur, Surtikanti pun bunuh diri di hadapan Arjuna. Adirata sedih dan berteriak menantang Arjuna. Bimasena muncul menghardik ayah angkat Karna tersebut sehingga lari ketakutan. Namun malangnya, Adirata terjatuh dan meninggal seketika. Dalam sastra Jawa Baru Dalam versi Jawa, Karna juga dikenal dengan nama Suryaputra, Basukarna, dan Adipati Karna. Kesetiaan Karna kepada sumpah satrianya untuk membela Duryudana, meskipun harus ditebus dengan kematiannya, telah mengilhami KGPAA Mangkunegara IV untuk menulis Serat Tripama (Jw., tiga perumpamaan) dalam bentuk tembang macapat Dhandhanggula dengan huruf dan bahasa Jawa. Catatan kaki Daftar pustaka Bowles, Adam, 2006. Mahābhārata: Karna. Published by NYU Press. ISBN 0-8147-9981-7. Buitenen, Johannes Adrianus Bernardus, 1978. The Mahābhārata. 3 volumes (translation / publication incomplete due to his death). University of Chicago Press. Desai, Ranjit. Radheya. ISBN 81-7766-746-7 Dinkar, Ramdhari Singh. The Sun Charioteer: a poetic rendering of Karna's life, his dharma, his friendship and tragedies. Rashmirathi; रश्मिरथी / रामधारी सिंह "दिनकर (in Hindi) Sawant, Shivaji. Mrityunjaya, the death conqueror: the story of Karna. ISBN 81-7189-002-4 Subramaniam, Kamala, Smt. The Mahabharata. Bharatiya Vidya Bhavan Press. Tokoh Mahabharata
3,021
4767
https://id.wikipedia.org/wiki/Srikandi
Srikandi
Srikandi adalah tokoh androgini dalam wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Dalam kisah, ia merupakan putri Raja Drupada dan Persati dari Kerajaan Panchala. Dalam kitab Mahabharata bagian Adiparwa dan Udyogaparwa dijelaskan bahwa ia merupakan reinkarnasi putri kerajaan Kasi bernama Amba, yang meninggal dengan hati penuh dendam kepada Bisma, pangeran Dinasti Kuru. Kemudian Amba terlahir kembali sebagai anak perempuan Drupada. Namun karena sabda dewata, ia diasuh sebagai laki-laki. Versi lain menceritakan bahwa ia bertukar kelamin dengan yaksa (makhluk gaib). Dalam versi pewayangan Jawa yang mengadaptasi Mahabharata terkandung cerita yang hampir sama. Namun dalam pewayangan Jawa dikisahkan bahwa ia menikahi Arjuna dan ini merupakan perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kisah Mahabharata versi India. Etimologi Nama Srikandi merupakan versi Indonesia dari Śikhaṇḍin dalam bahasa Sanskerta. Bentuk femininnya adalah Śikhaṇḍinī. Secara harfiah, kata Śikhandin atau Śikhandini berarti "memiliki rumbai-rumbai" atau "yang memiliki jambul". Kehidupan sebelumnya Dalam kitab Mahabharata, pada kehidupan sebelumnya Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba. Kisah mengenai Amba dimuat dalam Mahabharata jilid pertama, yaitu Adiparwa, dan dalam Mahabharata jilid kelima, Udyogaparwa. Dalam Adiparwa diceritakan bahwa Bisma—pangeran dari Hastinapura, ibukota Kerajaan Kuru—memboyong Amba dari suatu sayembara di Kerajaan Kasi, untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya, adik tirinya. Sesampainya di Hastinapura, Amba mengaku bahwa ia sudah memilih Raja Salwa sebagai calon suaminya. Karena Bisma tidak ingin Amba menikah secara terpaksa, maka ia memulangkan Amba agar dapat menikah dengan Raja Salwa. Namun Raja Salwa yang merasa harga dirinya terinjak oleh Bisma tidak mau menikahi Amba. Amba kembali ke kediaman Bisma agar dinikahi, tetapi Bisma menolaknya karena bersumpah untuk hidup membujang selamanya. Karena merasa terhina, Amba membujuk para kesatria di Bharatawarsha agar membantunya menundukkan Bisma, tetapi tidak ada seorang kesatria pun yang berani melakukannya. Amba pun memohon bantuan Parasurama, salah satu guru Bisma. Namun Parasurama tidak mampu untuk memaksa Bisma menikahi Amba, walau menempuh jalur kekerasan sekalipun. Akhirnya Amba memutuskan untuk berdoa kepada para dewa agar memperoleh cara untuk membunuh Bisma. Menurut Mahabharata yang ditulis ulang C. Rajagopalachari, Dewa Subramanya memberikannya puspamala dan bersabda bahwa orang yang bersedia memakainya akan menjadi pembunuh Bisma. Amba pun mencari orang yang bersedia memakainya, tetapi tidak ada yang berani meskipun ada jaminan keberhasilan dari sang dewa. Setelah ditolak berbagai kesatria, akhirnya Amba tiba di istana Raja Drupada, dan mendapatkan hasil yang sama. Dengan putus asa, Amba melemparkan puspamala tersebut ke atas gerbang istana dan tidak ada yang berani menyentuhnya. Dari istana Drupada, Amba pergi dan berdoa kepada Dewa Siwa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma. Permohonan Amba dikabulkan oleh sang dewa. Namun, sebagai wanita yang tidak pernah mengenyam pelatihan militer, Amba pun bertanya kepada Siwa tentang cara untuk membunuh Bisma. Dewa Siwa menjawab bahwa pembunuhan itu tidak terjadi pada kehidupan Amba saat itu, melainkan pada kehidupan Amba yang selanjutnya. Sang dewa berkata bahwa Amba akan bereinkarnasi menjadi orang yang menyebabkan kematian Bisma. Setelah mendengar jawaban sang dewa, dengan percaya diri Amba mencabut nyawanya sendiri. Amba pun terlahir sebagai Srikandi, anak Raja Drupada. Gender Dalam Mahabharata, Srikandi merupakan sosok yang bersifat androgini. Kisah tentang penentuan gendernya terjadi dalam berbagai versi. Dalam suatu versi dikisahkan bahwa saat Srikandi masih muda, ia mendapati sebuah puspamala (pemberian Amba) tergantung di atas gerbang istananya. Puspamala tersebut merupakan anugerah dewa yang membuat pemakainya menjadi penyebab kehancuran Bisma. Srikandi yang masih teringat akan reinkarnasinya pun mengalungkan puspamala tersebut di lehernya. Melihat hal itu, Drupada cemas bahwa Srikandi akan menjadi musuh Bisma sehingga ia mengusir Srikandi agar kerajaannya tidak ikut menjadi musuh Bisma. Di tengah hutan, Srikandi berdoa dan berganti jenis kelamin menjadi laki-laki. Menurut versi lain, ia kabur dari Panchala, lalu bertemu seorang yaksa yang kemudian menukar jenis kelaminnya kepada Srikandi. Dikisahkan bahwa saat belum dikaruniai keturunan, Raja Drupada melakukan pengembaraan ke hutan. Di sana ia mendapati seorang bayi perempuan. Saat dipungut, suara gaib menggema dari angkasa dan menyuruh agar Drupada mengasuh bayi tersebut selayaknya laki-laki. Anak tersebut pun diberi nama Srikandi. Saat dewasa, Srikandi dinikahkan dengan putri Raja Dasharna. Namun sang putri mengadu kepada ayahnya bahwa Srikandi yang ia nikahi ternyata seorang wanita. Saat sang raja bertindak untuk memastikan kebenarannya, Srikandi panik lalu kabur ke hutan. Di sana ia bertemu yaksa yang bersedia bertukar jenis kelamin dengannya. Raja Yaksa pun mengetahui hal tersebut, lalu ia mengutuk agar yaksa tersebut tetap menjadi perempuan sampai Srikandi meninggal dunia. Dalam berbagai versi, perubahan gender menyebabkan Srikandi menjadi orang kasim; dalam versi lain tidak demikian. Dalam beberapa versi, Amba memang dilahirkan sebagai laki-laki yang bernama Srikandi. Kadangkala diceritakan sebagai lelaki tulen, kadangkala sebagai orang kasim. Dalam versi yang lain, Srikandi memang seorang laki-laki tetapi berstatus transgender, karena anugerah Siwa yang menyebabkan Amba akan tetap teringat akan kehidupan sebelumnya. Dalam Mahabharata terjemahan Kisari Mohan Ganguli, dan kompilasi Chatahurdi, Srikandi memiliki seorang putra bernama Kesatradewa. Perang Kurukshetra Saat perang Kurukshetra, yang merupakan konflik utama wiracarita Mahabharata, Bisma berperang di pihak Korawa, sementara Srikandi di pihak Pandawa. Sebelumnya, dalam kitab Udyogaparwa (kisah persiapan perang Kurukshetra) Bisma berkata di hadapan para Korawa bahwa Srikandi adalah reinkarnasi Amba, dan terlahir sebagai seorang wanita. Sebelum pertempuran hari ke-10, para Pandawa datang menemui Bisma pada malam hari untuk mencari tahu kelemahannya. Bisma berkata bahwa ia enggan bertarung dengan seorang wanita, atau seseorang yang namanya seperti wanita. Di samping itu, ia selalu menjauh dari medan tempur setiap Srikandi mendekatinya. Setelah tahu bahwa Bisma akan bersikap demikian terhadap Srikandi, Arjuna mengambil siasat untuk bersembunyi di belakang Srikandi dan menyerang Bisma dengan tembakan panah penghancur. Pada pertempuran hari ke-10, banyak kesatria dari laskar Korawa yang menyerang dan melukai Srikandi, beberapa di antaranya juga menghadang kelima Pandawa. Drona menghadang Arjuna, Duryodana menghadang Bima, Salya menghadang Yudistira, Wrekasura menghadang Nakula, dan Uluka menghadang Sadewa. Pertama-tama, Aswatama menyerang Srikandi tetapi Drupada menangkisnya, lalu Dursasana menyerang Srikandi tetapi Drestadyumna meladeninya. Terakhir, Sangkuni menyerang dan menusuk Srikandi tetapi Wirata menghentikannya. Kemudian, Srikandi yang terluka akhirnya naik ke kereta perang Arjuna. Bersama-sama, mereka melaju ke arah Bisma. Melihat Srikandi muncul di hadapannya, Bisma menurunkan senjata, lalu Arjuna yang bersembunyi di belakang Srikandi segera melepaskan serangan panah bertubi-tubi. Maka dari itu, hanya dengan bantuan Srikandi, Arjuna dapat memberikan pukulan mematikan kepada Bisma, yang sebenarnya tak terkalahkan sampai akhir. Kematian Dalam wiracarita Mahabharata, dikisahkan bahwa Srikandi terus bertahan sampai perang diakhiri pada hari ke-18, yang ditandai dengan kekalahan Duryodana dalam perang tanding melawan Bima. Sebelum mati, Duryodana mengangkat Aswatama sebagai pemimpin sisa prajurit Korawa, untuk melancarkan serangan balas dendam ke kubu Pandawa. Dalam kitab Sauptikaparwa, diceritakan bahwa Aswatama melakukan gerilya pada saat laskar Pandawa sedang tidur, dan berhasil membunuh banyak kesatria. Setelah Drestadyumna, Yudamanyu, Utamoja, dan lima putra Dropadi terbunuh, Srikandi menyerang Aswatama dengan panah. Namun Aswatama yang dianugerahi kekuatan oleh Siwa mampu melakukan serangan balik, dan memotong tubuh Srikandi menjadi dua bagian dengan pedangnya. Menurut salah satu versi, setelah kematiannya, kejantanannya dikembalikan kepada yaksa. Pewayangan Jawa Dalam lakon pewayangan Jawa yang mengadaptasi naskah Mahabharata, dikisahkan bahwa Srikandi lahir karena kedua orangtuanya—Prabu Drupada dan Dewi Gandawati—menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya—Dewi Dropadi dan Drestadyumna—dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna. Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaian tersebut didapatnya ketika berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putra. Dewi Srikandi menjadi suri teladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma. Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Astina setelah berakhirnya perang Bharatayuddha. Lihat pula Amba Bisma Referensi Tokoh Mahabharata
1,281
4773
https://id.wikipedia.org/wiki/Parasurama
Parasurama
Parasurama atau yang di Indonesia kadang disebut Ramaparasu, adalah nama seorang tokoh Ciranjiwin (abadi) dalam ajaran agama Hindu. Secara harfiah, nama Parashurama bermakna "Rama yang bersenjata kapak". Nama lainnya adalah Bhargawa yang bermakna "keturunan Maharesi Bregu". Ia sendiri dikenal sebagai awatara Wisnu yang keenam dan hidup pada zaman Tretayuga. Pada zaman ini banyak kaum kesatria yang berperang satu sama lain sehingga menyebabkan kekacauan di dunia. Maka, Wisnu sebagai dewa pemelihara alam semesta lahir ke dunia sebagai seorang brahmana berwujud angker, yaitu Rama putra Jamadagni, untuk menumpas para kesatria tersebut. Kisah masa muda Parasurama merupakan putra bungsu Jamadagni, seorang resi keturunan Bregu. Itulah sebabnya ia pun terkenal dengan julukan Bhargawa. Sewaktu lahir Jamadagni memberi nama putranya itu Rama. Setelah dewasa, Rama pun terkenal dengan julukan Parasurama karena selalu membawa kapak sebagai senjatanya. Selain itu, Parasurama juga memiliki senjata lain berupa busur panah yang besar luar biasa. Sewaktu muda Parasurama pernah membunuh ibunya sendiri, yang bernama Renuka. Hal itu disebabkan karena kesalahan Renuka dalam melayani kebutuhan Jamadagni sehingga menyebabkan suaminya itu marah. Jamadagni kemudian memerintahkan putra-putranya supaya membunuh ibu mereka tersebut. Ia menjanjikan akan mengabulkan apa pun permintaan mereka. Meskipun demikian, sebagai seorang anak, putra-putra Jamadagni, kecuali Parasurama, tidak ada yang bersedia melakukannya. Jamadagni semakin marah dan mengutuk mereka menjadi batu. Parasurama sebagai putra termuda dan paling cerdas ternyata bersedia membunuh ibunya sendiri. Setelah kematian Renuka, ia pun mengajukan permintaan sesuai janji Jamadagni. Permintaan tersebut antara lain, Jamadagni harus menghidupkan dan menerima Renuka kembali, serta mengembalikan keempat kakaknya ke wujud manusia. Jamadagni pun merasa bangga dan memenuhi semua permintaan Parasurama. Menumpas kaum kesatria Pada zaman kehidupan Parasurama, ketenteraman dunia dikacaukan oleh ulah kaum kesatria yang gemar berperang satu sama lain. Parasurama pun bangkit menumpas mereka, yang seharusnya berperan sebagai pelindung kaum lemah. Tidak terhitung banyaknya kesatria, baik itu raja ataupun pangeran, yang tewas terkena kapak dan panah milik Rama putra Jamadagni. Konon Parasurama bertekad untuk menumpas habis seluruh kesatria dari muka bumi. Ia bahkan dikisahkan telah mengelilingi dunia sampai tiga kali. Setelah merasa cukup, Parasurama pun mengadakan upacara pengorbanan suci di suatu tempat bernama Samantapancaka. Kelak pada zaman berikutnya, tempat tersebut terkenal dengan nama Kurukshetra dan dianggap sebagai tanah suci yang menjadi ajang perang saudara besar-besaran antara keluarga Pandawa dan Korawa. Penyebab khusus mengapa Parasurama bertekad menumpas habis kaum kesatria adalah karena perbuatan raja Kerajaan Hehaya bernama Kartawirya Arjuna yang telah merampas sapi milik Jamadagni. Parasurama marah dan membunuh raja tersebut. Namun pada kesempatan berikutnya, anak-anak Kartawirya Arjuna membalas dendam dengan cara membunuh Jamadagni. Kematian Jamadagni inilah yang menambah besar rasa benci Parasurama kepada seluruh golongan kesatria. Bertemu awatara Wisnu lainnya Meskipun jumlah kesatria yang mati dibunuh Parasurama tidak terhitung banyaknya, tetapi tetap saja masih ada yang tersisa hidup. Antara lain dari Wangsa Surya yang berkuasa di Ayodhya, Kerajaan Kosala. Salah seorang keturunan wangsa tersebut adalah Sri Rama putra Dasarata. Pada suatu hari ia berhasil memenangkan sayembara di Kerajaan Mithila untuk memperebutkan Sita putri negeri tersebut. Sayembara yang digelar ialah yaitu membentangkan busur pusaka pemberian Siwa. Dari sekian banyak pelamar hanya Sri Rama yang mampu mengangkat, bahkan mematahkan busur tersebut. Suara gemuruh akibat patahnya busur Siwa sampai terdengar oleh Parasurama di pertapaannya. Ia pun mendatangi istana Mithila untuk menantang Rama yang dianggapnya telah berbuat lancang. Sri Rama dengan lembut hati berhasil meredakan kemarahan Parasurama yang kemudian kembali pulang ke pertapaannya. Ini merupakan peristiwa bertemunya sesama awatara Wisnu, karena saat itu Wisnu telah menjelma kembali sebagai Rama sedangkan Parasurama sendiri masih hidup. Peran Parasurama sebagai awatara Wisnu saat itu telah berakhir namun sebagai seorang Ciranjiwin, ia hidup abadi. Pada zaman Dwaparayuga Wisnu terlahir kembali sebagai Kresna putra Basudewa. Pada zaman tersebut Parasurama menjadi guru sepupu Kresna yang bernama Karna yang menyamar sebagai anak seorang brahmana. Setelah mengajarkan berbagai ilmu kesaktian, barulah Parasurama mengetahui kalau Karna berasal dari kaum kesatria. Ia pun mengutuk Karna akan lupa terhadap semua ilmu kesaktian yang pernah dipelajarinya pada saat pertempuran terakhirnya. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Karna berhadapan dengan adiknya sendiri, yang bernama Arjuna, dalam perang di Kurukshetra. Parasurama diyakini masih hidup pada zaman sekarang. Konon saat ini ia sedang bertapa mengasingkan diri di puncak gunung, atau di dalam hutan belantara. Versi Pewayangan Parasurama juga ditampilkan sebagai tokoh dalam pewayangan. Antara lain di Jawa ia lebih terkenal dengan sebutan Ramabargawa. Selain itu ia juga sering dipanggil Jamadagni, sama dengan nama ayahnya. Ciri khas pewayangan Jawa adalah jalinan silsilah yang saling berkaitan satu sama lain. Kisah-kisah tentang Ramabargawa yang bersumber dari naskah Serat Arjunasasrabahu antara lain menyebut tokoh ini sebagai keturunan Batara Surya. Ayahnya bernama Jamadagni merupakan sepupu dari Kartawirya raja Kerajaan Mahespati. Adapun Kartawirya adalah ayah dari Arjuna Sasrabahu alias Kartawirya Arjuna. Selain itu, Jamadagni juga memiliki sepupu jauh bernama Resi Gotama, ayah dari Subali dan Sugriwa. Dalam pewayangan dikisahkan Ramabargawa menghukum mati ibunya sendiri, yaitu Renuka, atas perintah ayahnya. Penyebabnya ialah karena Renuka telah berselingkuh dengan Citrarata raja Kerajaan Martikawata. Peristiwa tersebut menyebabkan kemarahan dan rasa benci luar biasa Ramabargawa terhadap kaum kesatria. Setelah menumpas kaum kesatria, Ramabargawa merasa jenuh dan memutuskan untuk meninggalkan dunia. Atas petunjuk dewata, ia akan mencapai surga apabila mati di tangan titisan Wisnu. Adapun Ramabargwa versi Jawa bukan titisan Wisnu. Sebaliknya, Wisnu dikisahkan menitis kepada Arjuna Sasrabahu yang menurut versi asli adalah musuh Ramabargawa. Akhirnya, Ramabargawa berhasil menemui Arjuna Sasrabahu. Namun saat itu Arjuna Sasrabahu telah kehilangan semangat hidup setelah kematian sepupunya, yaitu Sumantri, dan istrinya, yaitu Citrawati, akibat ulah Rahwana raja Kerajaan Alengka yang pernah dikalahkannya. Dalam pertarungan tersebut, justru Ramabargawa yang berhasil menewaskan Arjuna Sasrabahu. Ramabargawa kecewa dan menuduh dewata telah berbohong kepadanya. Batara Narada selaku utusan kahyangan menjelaskan bahwa Wisnu telah meninggalkan Arjuna Sasrabahu untuk terlahir kembali sebagai Rama putra Dasarata. Ramabargawa diminta bersabar untuk menunggu Rama dewasa. Beberapa tahun kemudian, Ramabargawa berhasil menemukan Rama yang sedang dalam perjalanan pulang setelah memenangkan sayembara Sinta. Ia pun menantang Rama bertarung. Dalam perang tanding tersebut, Ramabargawa akhirnya gugur dan naik ke kahyangan menjadi dewa, bergelar Batara Ramaparasu. Pada zaman berikutnya, Ramaparasu bertemu awatara Wisnu lainnya, yaitu Kresna ketika dalam perjalanan sebagai duta perdamaian utusan para Pandawa menuju Kerajaan Hastina. Saat itu Ramaparasu bersama Batara Narada, Batara Kanwa, dan Batara Janaka menghadang kereta Kresna untuk ikut serta menuju Hastina sebagai saksi perundingan Kresna dengan pihak Korawa. Kisah ini terdapat dalam naskah Kakawin Bharatayuddha dari zaman Kerajaan Kadiri. Lihat pula Awatara Ciranjiwin Kartawirya Arjuna Awatara Waisnawa Resi Tokoh Mahabharata
1,046
4777
https://id.wikipedia.org/wiki/Arjuna
Arjuna
Arjuna adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai anggota Pandawa yang berparas menawan dan berhati lemah lembut. Dalam Mahabharata diriwayatkan bahwa ia merupakan putra Prabu Pandu, raja di Hastinapura dengan Kunti atau Perta, putri Prabu Surasena, raja Wangsa Yadawa di Mathura. Mahabharata mendeskripsikan Arjuna sebagai teman dekat Kresna, yang disebut dalam kitab Purana sebagai awatara (penjelmaan) Dewa Wisnu. Hubungan antara Arjuna dan Kresna sangat erat, sehingga Arjuna meminta kesediaannya sebagai penasihat sekaligus kusir kereta Arjuna saat perang antara Pandawa dan Korawa berkecamuk (Bharatayuddha). Dialog antara Kresna dan Arjuna sebelum perang Bharatayuddha berlangsung terangkum dalam suatu kitab tersendiri yang disebut Bhagawadgita, yang secara garis besar berisi wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna karena Arjuna mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang kesatria di medan perang. Etimologi dan nama lain Dalam bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti "bersinar terang", "putih", "bersih". Dilihat dari maknanya, kata Arjuna bisa berarti "jujur di dalam wajah dan pikiran". Saat Arjuna menjalani masa penyamaran (tercatat dalam kitab Wirataparwa), ia berperan sebagai pelatih tari di keraton Raja Wirata, dan bersedia menjadi kusir kereta Pangeran Utara saat terjadi invasi Kerajaan Kuru. Untuk meyakinkan sang pangeran bahwa ia adalah Arjuna putra Pandu yang sedang menyamar, maka Arjuna membeberkan sepuluh namanya: Arjuna ( Arjuna): yang tak ternoda dan bersinar keperakan. Palguna ( Phalguna): yang lahir ketika bintang Uttarā Phālgunī berada di zenith. Jisnu ( Jiṣṇu): yang hebat ketika marah. Kiriti ( Kirīṭin): yang bermahkota indah (kiriti) pemberian Dewa Indra. Swetawahana ( Śvetavāhana): yang memiliki wahana berwarna putih. Bibatsu ( Bibhatsuḥ): yang tidak pernah bertarung secara curang. Wijaya ( Vijaya): yang berjaya, merujuk kepada prestasi Arjuna yang selalu memenangkan pertempuran yang dihadapinya. Parta ( Pārtha): matronim dari Perta, secara harfiah berarti "anak Perta" (nama lain Kunti). Sawyasaci ( Savyasācin): yang bisa menggunakan kedua tangannya untuk menembakkan anah panah. Dananjaya ( Dhanaṅjaya): yang mahir menguasai busur panah (dhanu). Di samping nama lain Arjuna yang disebutkan dalam Wirataparwa, ada sejumlah nama lain yang ditemui dalam kitab Bhagawadgita yang merupakan bagian dari Bhismaparwa. Beberapa nama lain yang dapat ditemui yaitu sebagai berikut: Anaga ( Anagha): yang tak tercela. Barata ( Bhārata): keturunan Bhārata. Baratasresta ( Bhārataśreṣṭha): keturunan Bharata yang terbaik. Baratasatama ( Bhāratasattama): keturunan Bharata yang utama. Baratasaba ( Bhārataśabhā): keturunan Bharata yang mulia. Gandiwi ( Gandīvi): pemilik Gandiwa (busur panah sakti). Gudakesa ( Gudakeśa): penakluk rasa kantuk. Kapidwaja ( Kapidhwaja): yang memakai panji berlambang monyet. Kurunandana ( Kurunandana): putra kesayangan wangsa Kuru. Kuruprawira ( Kurupravīra): perwira wangsa Kuru. Kurusatama ( Kurusattama): keturunan wangsa Kuru yang utama. Kurusresta ( Kuruśreṣṭha): keturunan wangsa Kuru yang terbaik. Mahabahu ( Mahābāhu): yang berlengan perkasa. Parantapa ( Paraṃtapa): penakluk musuh. Purusaresaba ( Puruṣaṛṣabhā): yang terbaik di antara manusia. Kelahiran Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Prabu Pandu tidak bisa melanjutkan keturunan karena dikutuk oleh seorang resi. Kunti—istri pertamanya—menerima anugerah dari Resi Durwasa sehingga mampu memanggil dewa sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat memperoleh anugerah dari dewa yang dipanggilnya. Pandu dan Kunti memanfaatkan anugerah tersebut untuk memanggil Dewa Yama (Dharmaraja; Yamadipati), Bayu (Maruta), dan Indra (Sakra) yang kemudian memberi mereka tiga putra. Arjuna merupakan putra ketiga, lahir dari Indra, pemimpin para Dewa. Ia lahir di lereng gunung Himawan, di sebuah tempat yang disebut Satsringa pada hari saat bintang Utara Phalguna tampak di zenith. Masa muda dan pendidikan Arjuna dididik bersama dengan saudara-saudaranya yang lain (para Pandawa dan Korawa) oleh Drona. Kemahirannya dalam ilmu memanah sudah tampak sejak kecil. Pada usia muda ia mendapat gelar Maharathi atau "kesatria terkemuka". Dalam suatu ujian, Drona meletakkan burung kayu pada pohon, lalu menyuruh muridnya satu-persatu untuk membidik burung tersebut, kemudian menanyakan apa saja yang sudah mereka lihat. Banyak murid yang menjawab bahwa mereka melihat pohon, cabang, ranting, dan segala sesuatu yang dekat dengan burung tersebut, termasuk burung itu sendiri. Ketika tiba giliran Arjuna untuk membidik, Drona menanyakan apa yang dilihatnya. Arjuna menjawab bahwa ia hanya melihat burung saja, tidak melihat benda yang lainnya. Hal itu membuat Drona kagum dan meyakinkannya bahwa Arjuna sudah pintar. Pada suatu hari, ketika Drona sedang mandi di sungai Gangga, seekor buaya datang mengigitnya. Drona dapat membebaskan dirinya dengan mudah, tetapi karena ingin menguji keberanian murid-muridnya maka ia berteriak meminta tolong. Di antara murid-muridnya, hanya Arjuna yang datang memberi pertolongan. Dengan panahnya, ia membunuh buaya yang menggigit gurunya. Atas pengabdian Arjuna, Drona memberikan sebuah astra yang bernama Brahmasirsa. Drona juga mengajarkan kepada Arjuna tentang cara memanggil dan menarik astra tersebut. Menurut Mahabharata, Brahmasirsa hanya dapat ditujukan kepada dewa, raksasa, setan jahat, dan makhluk sakti yang berbuat jahat, agar dampaknya tidak berbahaya. Arjuna mendapatkan Dropadi Dalam Adiparwa diceritakan bahwa Duryodana—salah satu Korawa—menganjurkan agar Pandawa beserta ibunya (Kunti) berlibur di suatu rumah di luar kerajaan. Sesungguhnya Duryodana telah mempersiapkan agar rumah tersebut dapat terbakar dengan mudah, karena ia membenci para Pandawa, terutama Bima. Widura, paman para Pandawa dan Korawa yang waspada meminta agar para Pandawa berhati-hati dan mempersiapkan cara untuk menghadapi kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Saat para Pandawa menginap, Purocana, pesuruh Duryodana membakar rumah tersebut. Para Pandawa beserta ibunya berhasil lolos melalui terowongan yang telah digali sebelumnya. Mereka melarikan diri ke tengah hutan dan menumpang di rumah penduduk sekitar. Pada suatu ketika, sekelompok brahmana berkumpul di tempat para Pandawa melarikan diri. Mereka membicarakan sebuah sayembara yang akan diadakan di Kerajaan Panchala. Para Pandawa datang ke tempat sayembara dengan menyamar sebagai kaum brahmana. Raja Drupada dari Panchala mengadakan sayembara untuk mendapatkan Dropadi, putrinya. Sebuah ikan kayu diletakkan di atas kubah balairung, dan di bawahnya terdapat kolam yang memantulkan bayangan ikan yang berada di atas. Aturan menyebutkan bahwa siapa pun yang berhasil memanah ikan tersebut dengan hanya melihat pantulannya di kolam, maka ia berhak mendapatkan Dropadi. Berbagai kesatria mencoba melakukannya, tetapi tidak berhasil. Ketika Karna yang hadir pada saat itu ikut mencoba, ia berhasil memanah ikan tersebut dengan baik. Namun ia ditolak oleh Dropadi dengan alasan Karna lahir di kasta rendah. Arjuna bersama saudaranya yang lain menyamar sebagai Brahmana, turut serta menghadiri sayembara tersebut. Arjuna berhasil memanah ikan tepat sasaran dengan hanya melihat pantulan bayangannya di kolam, dan ia berhak mendapatkan Dropadi. Ketika para Pandawa pulang membawa Dropadi, mereka mengaku telah membawa sedekah. Kunti—ibu para Pandawa—yang sedang sibuk, menyuruh mereka untuk membagi rata apa yang sudah mereka dapatkan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kunti, maka para Pandawa bersepakat untuk membagi Dropadi sebagai istri mereka. Mereka juga berjanji tidak akan mengganggu Dropadi ketika sedang bermesraan di kamar bersama dengan salah satu dari Pandawa. Hukuman dari perbuatan yang mengganggu adalah pembuangan selama satu tahun. Perjalanan menjelajahi Bharatawarsha Pada suatu hari, ketika Pandawa sedang memerintah kerajaannya di Indraprastha, seorang pendeta masuk ke istana dan melapor bahwa pertapaannya diganggu oleh para raksasa. Arjuna bergegas mengambil senjatanya, tetapi senjata tersebut disimpan di sebuah kamar tempat Yudistira dan Dropadi sedang menikmati malam mereka. Demi kewajibannya, Arjuna rela masuk kamar mengambil senjata, tanpa memedulikan Yudistira dan Dropadi yang sedang bermesraan di kamar. Atas perbuatan tersebut, Arjuna dihukum untuk menjalani pembuangan selama satu tahun. Arjuna menghabiskan masa pengasingannya dengan menjelajahi penjuru Bharatawarsha atau daratan India Kuno. Ketika sampai di sungai Gangga, Arjuna bertemu dengan Ulupi, putri Naga Korawya dari istana naga atau Nagaloka. Arjuna terpikat dengan kecantikan Ulupi lalu menikah dengannya. Dari hasil perkawinannya, ia dikaruniai seorang putra yang diberi nama Irawan. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya menuju wilayah pegunungan Himalaya. Setelah mengunjungi sungai-sungai suci yang ada di sana, ia berbelok ke selatan. Ia sampai di sebuah negeri yang bernama Manipura. Raja negeri tersebut bernama Citrasena. Ia memiliki seorang puteri yang sangat cantik bernama Citrānggadā. Arjuna jatuh cinta kepada putri tersebut dan hendak menikahinya, tetapi Citrasena mengajukan suatu syarat bahwa apabila putrinya tersebut melahirkan seorang putra, maka anak putrinya tersebut harus menjadi penerus tahta Manipura oleh karena Citrasena tidak memiliki seorang putra. Arjuna menyetujui syarat tersebut. Dari hasil perkawinannya, Arjuna dan Citrānggadā memiliki seorang putra yang diberi nama Babruwahana. Oleh karena Arjuna terikat dengan janjinya terdahulu, maka ia meninggalkan Citrānggadā setelah tinggal selama beberapa bulan di Manipura. Ia tidak mengajak istrinya pergi ke Hastinapura. Setelah meninggalkan Manipura, ia meneruskan perjalanannya menuju arah selatan. Dia sampai di lautan yang mengapit Bharatawarsha di sebelah selatan, setelah itu ia berbelok ke utara. Ia berjalan di sepanjang pantai Bharatawarsha bagian barat. Dalam pengembaraannya, Arjuna sampai di pantai Prabasa (Prabasatirta) yang terletak di dekat Dwaraka, yang kini dikenal sebagai Gujarat. Di sana ia menyamar sebagai seorang pertapa untuk mendekati adik Kresna yang bernama Subadra, tanpa diketahui oleh siapa pun. Atas perhatian dari Baladewa, Arjuna mendapat tempat peristirahatan yang layak di taman Subadra. Meskipun rencana untuk membiarkan dua pemuda tersebut tinggal bersama ditentang oleh Kresna, tetapi Baladewa meyakinkan bahwa peristiwa buruk tidak akan terjadi. Arjuna tinggal selama beberapa bulan di Dwaraka, dan Subadra telah melayani semua kebutuhannya selama itu. Ketika saat yang tepat tiba, Arjuna menyatakan perasaan cintanya kepada Subadra. Pernyataan itu disambut oleh Subadra. Dengan kereta yang sudah disiapkan oleh Kresna, mereka pergi ke Indraprastha untuk melangsungkan pernikahan. Baladewa marah setelah mendengar kabar bahwa Subadra telah kabur bersama Arjuna. Kresna meyakinkan bahwa Subadra pergi atas kemauannya sendiri, dan Subadra sendiri yang mengemudikan kereta menuju Indraprastha, bukan Arjuna. Kresna juga mengingatkan Baladewa bahwa dulu ia menolak untuk membiarkan kedua pasangan tersebut tinggal bersama, tetapi usulnya ditentang oleh Baladewa. Setelah Baladewa sadar, ia membuat keputusan untuk menyelenggarakan upacara pernikahan yang mewah bagi Arjuna dan Subadra di Indraprastha. Ia juga mengajak kaum Yadawa untuk turut hadir di pesta pernikahan Arjuna-Subadra. Setelah pesta pernikahan berlangsung, kaum Yadawa tinggal di Indraprastha selama beberapa hari, lalu pulang kembali ke Dwaraka, tetapi Kresna tidak turut serta. Pembakaran hutan Kandawa Dalam bagian akhir Adiparwa diriwayatkan peristiwa pembakaran hutan Kandawa serta pertemuan Arjuna dengan arsitek bernama Mayasura. Kisah tersebut diawali dengan acara pengembaraan Arjuna dan Kresna di tepi sungai Yamuna. Di tepi hutan tersebut terdapat hutan lebat yang bernama Kandawa. Di sana mereka bertemu dengan Agni, dewa api. Agni berkata bahwa hutan Kandawa seharusnya telah musnah dilalap api, tetapi Indra selalu menurunkan hujannya untuk melindungi temannya yang bernama Taksaka, yang hidup di hutan tersebut. Maka, Agni memohon agar Kresna dan Arjuna bersedia membantunya menghancurkan hutan Kandawa. Kresna dan Arjuna bersedia membantu Agni, tetapi terlebih dahulu mereka meminta agar Agni menyediakan senjata kuat bagi mereka berdua untuk menghalau gangguan yang akan muncul. Kemudian Agni memanggil Baruna, dewa lautan. Baruna memberikan busur suci bernama Gandiwa, kereta perang dengan empat kuda dihias bendera berlambang monyet, serta tabung berisi anak panah dengan jumlah tak terbatas kepada Arjuna. Untuk Kresna, Baruna memberikan Cakra Sudarsana. Dengan senjata tersebut, mereka berdua menjaga agar Agni mampu melalap hutan Kandawa sampai habis. Dalam proses pembakaran hutan Kandawa, Arjuna menyelamatkan seorang asura yang mahir merancang bangunan, namanya Mayasura. Sebagai balas budi, Mayasura berjanji bahwa ia akan membangun sebuah istana untuk Yudistira, kakak Arjuna. Oleh karena Mayasura merupakan arsitek yang cekatan, maka merupakan hal yang mudah baginya untuk membangun balairung akbar sekaligus istana megah bagi para Pandawa di Indraprastha. Pembangunan istana megah tersebut mengawali jilid kedua Mahabharata yang berjudul Sabhaparwa. Dalam buku tersebut diceritakan bahwa demi merebut kekayaan para Pandawa, Duryodana menantang mereka bermain dadu dengan taruhan harta masing-masing. Pada akhirnya para Pandawa kalah, dan riwayat mereka selanjutnya diceritakan dalam Wanaparwa. Pertapaan Arjuna Dalam kitab Wanaparwa diriwayatkan kejadian setelah para Pandawa—yang dipimpin Yudistira—kalah bermain dadu melawan para Korawa yang dipimpin Duryodana. Sesuai ketentuan permainan tersebut, maka para Pandawa beserta Dropadi mengasingkan diri ke hutan (wana dalam bhs. Sanskerta). Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Arjuna untuk bertapa demi memperoleh kesaktian dalam peperangan melawan para sepupunya. Arjuna memilih lokasi bertapa di gunung Indrakila. Dalam usahanya, ia diuji oleh tujuh bidadari yang dipimpin oleh Supraba, tetapi keteguhan hati Arjuna mampu melawan berbagai godaan yang diberikan oleh para bidadari. Para bidadari yang kesal kembali ke kahyangan, dan melaporkan kegagalan mereka kepada Indra. Indra turun di tempat Arjuna bertapa sambil menyamar sebagai seorang pendeta. Dia menanyakan tujuan Arjuna melakukan tapa di gunung Indrakila. Arjuna menjawab bahwa ia bertapa demi memperoleh kekuatan untuk mengurangi penderitaan rakyat, serta untuk menaklukkan musuh-musuhnya, terutama para Korawa yang selalu bersikap jahat terhadap para Pandawa. Setelah mendengar penjelasan dari Arjuna, Indra metampakkan wujudnya yang sebenarnya. Dia memberikan anugerah kepada Arjuna berupa senjata sakti. Setelah mendapat anugerah dari Dewa Indra, Arjuna memperkuat tapanya ke hadapan Dewa Siwa. Siwa yang terkesan dengan tapa Arjuna kemudian mengirimkan seekor babi hutan berukuran besar. Ia menyeruduk gunung Indrakila hingga bergetar. Hal tersebut membuat Arjuna terbangun dari tapanya. Karena ia melihat seekor babi hutan sedang mengganggu tapanya, maka ia segera melepaskan anak panahnya untuk membunuh babi tersebut. Di saat yang bersamaan, Siwa datang dan menyamar sebagai pemburu, turut melepaskan anak panah ke arah babi hutan yang dipanah oleh Arjuna. Karena kesaktian dewa, kedua anak panah yang menancap di tubuh babi hutan itu menjadi satu. Pertengkaran hebat terjadi antara Arjuna dan Siwa yang menyamar menjadi pemburu. Mereka sama-sama mengaku telah membunuh babi hutan siluman, tetapi hanya satu anak panah saja yang menancap, bukan dua. Maka dari itu, Arjuna berpikir bahwa si pemburu telah mengklaim sesuatu yang sebenarnya menjadi hak Arjuna. Setelah adu mulut, mereka berdua berkelahi. Saat Arjuna menujukan serangannya kepada si pemburu, tiba-tiba orang itu menghilang dan metampakkan wujud aslinya sebagai Siwa. Arjuna meminta maaf karena ia telah berani melakukan tantangan. Siwa tidak marah kepada Arjuna, justru sebaliknya ia merasa kagum. Atas keberaniannya, Dewa Siwa memberi anugerah berupa panah sakti bernama pasupati. Setelah menerima senjata pasupati, Arjuna dijemput oleh para penghuni kahyangan untuk menuju kediaman Indra, raja para dewa. Di sana Arjuna menghabiskan waktu selama beberapa tahun. Di sana pula Arjuna bertemu dengan bidadari Urwasi. Karena Arjuna tidak mau menikahi bidadari Urwasi, maka Urwasi mengutuk Arjuna agar kelak menjadi banci (peran Arjuna sebagai banci diceritakan sebagai dalam buku Wirataparwa). Kutukan itu dimanfaatkan oleh Arjuna pada saat para Pandawa menyelesaikan hukuman pembuangan mereka dalam hutan. Setelah menyelesaikan hukuman pembuangan, Pandawa beserta Dropadi berlindung di kerajaan Wirata. Sesuai dengan perjanjian yang sah—sebagai akibat kekalahan saat bermain dadu—maka para Pandawa beserta Dropadi harus hidup dalam penyamaran selama satu tahun. Maka dari itu, para Pandawa beserta Dropadi harus menyembunyikan identitas asli mereka dan hidup sebagai orang lain. Di sana Arjuna menyamar sebagai guru tari yang banci, dengan nama samaran Brihanala. Meskipun demikian, Arjuna telah berhasil membantu putra mahkota kerajaan Wirata, yaitu pangeran Utara, dengan menghalau musuh yang hendak menyerbu kerajaan Wirata. Persiapan perang Setelah menjalani masa pembuangan selama 13 tahun dan masa penyamaran selama setahun, para Pandawa ingin memperoleh kembali kerajaannya. Namun hak mereka ditolak dengan tegas oleh Duryodana, bahkan ia menantang untuk berperang. Demi kerajaannya, para Pandawa setuju untuk melakukan perang. Sebelum perang terjadi, Kresna melakukan misi perdamaian, tetapi gagal. Akhirnya Kresna setuju untuk terlibat dalam perang, tetapi dengan tidak membawa senjata. Ia ingin salah satu pihak memilih tentaranya, sedangkan pihak yang lain memilihnya sebagai penasihat. Arjuna yang mewakili Pandawa lebih memilih kehadiran Kresna sebagai penasihat, sementara Duryodana yang mewakili Korawa lebih memilih pasukan Kresna. Arjuna menerima Bhagawadgita Dalam Mahabharata, peran Kresna sebagai kusir bermakna pemandu atau penunjuk jalan, yaitu memandu Arjuna melewati segala kebimbangan hatinya dan menunjukkan jalan kebenaran kepada Arjuna. Ajaran kebenaran yang diuraikan Kresna kepada Arjuna disebut Bhagawadgita. Hal itu bermula beberapa saat sebelum perang di Kurukshetra dimulai. Saat Arjuna melakukan inspeksi terhadap pasukannya, ia dilanda pergolakan batin ketika ia melihat kakeknya, guru besarnya, saudara sepupu, teman sepermainan, ipar, dan kerabatnya yang lain berkumpul di Kurukshetra untuk melakukan pembantaian besar-besaran. Arjuna menjadi tak tega untuk membunuh mereka semua. Dilanda oleh masalah batin, antara mana yang benar dan mana yang salah, Arjuna bertekad untuk mengundurkan diri dari pertempuran. Untuk mengatasi kebimbangan Arjuna, Kresna menguraikan ajaran-ajaran kebenaran agar semua keraguan di hati Arjuna sirna. Kresna menjelaskan apa yang sepantasnya dilakukan Arjuna sebagai kewajibannya di medan perang. Selain itu Kresna menunjukkan bentuk semestanya kepada Arjuna. Ajaran kebenaran yang dijabarkan Kresna tersebut dikenal sebagai Bhagawadgita. Kitab Bhagawadgita yang sebenarnya merupakan suatu bagian dari Bhismaparwa, menjadi kitab tersendiri yang sangat terkenal dalam ajaran Hindu, karena dianggap merupakan intisari dari ajaran-ajaran Weda. Arjuna dalam Bharatayuddha Dalam pertempuran di Kurukshetra, atau Bharatayuddha, Arjuna bertarung dengan para kesatria dari pihak Korawa, dan tidak jarang ia membunuh mereka, termasuk panglima besar pihak Korawa yaitu Bisma. Di awal pertempuran, Arjuna masih dibayangi oleh kasih sayang Bisma sehingga ia masih segan untuk membunuhnya. Hal itu membuat Kresna marah berkali-kali, dan Arjuna berjanji bahwa kelak ia akan mengakhiri nyawa Bisma. Pada pertempuran pada hari kesepuluh, Arjuna berhasil membunuh Bisma, dan usaha tersebut dilakukan atas bantuan dari Srikandi. Setelah Abimanyu putra Arjuna gugur pada hari ketiga belas, Arjuna bertarung dengan Jayadrata untuk membalas dendam atas kematian putranya. Pertarungan antara Arjuna dan Jayadrata diakhiri menjelang senja hari, dengan bantuan dari Kresna. Pada pertempuran pada hari ketujuh belas, Arjuna terlibat dalam duel sengit melawan Karna. Ketika panah Karna melesat menuju kepala Arjuna, Kresna menekan kereta Arjuna ke dalam tanah dengan kekuatan saktinya sehingga panah Karna meleset beberapa inci dari kepala Arjuna. Saat Arjuna menyerang Karna kembali, kereta Karna terperosok ke dalam lubang (karena sebuah kutukan). Karna turun untuk mengangkat kembali keretanya yang terperosok. Salya, kusir keretanya, menolak untuk membantunya. Karena mematuhi etika peperangan, Arjuna menghentikan penyerangannya bila kereta Karna belum berhasil diangkat. Pada saat itulah Kresna mengingatkan Arjuna atas kematian Abimanyu, yang terbunuh dalam keadaan tanpa senjata dan tanpa kereta. Dilanda oleh pergolakan batin, Arjuna melepaskan panah Rudra yang mematikan ke kepala Karna. Senjata itu memenggal kepala Karna. Kehidupan setelah Bharatayuddha Tak lama setelah Bharatayuddha berakhir, Yudistira diangkat menjadi Raja Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Untuk menengakkan dharma di seluruh Bharatawarsha, sekaligus menaklukkan para raja kejam dengan pemerintahan tiran, maka Yudistira menyelenggarakan Aswamedha-yadnya. Upacara tersebut dilakukan dengan melepaskan seekor kuda dan kuda itu diikuti oleh Arjuna beserta para prajurit. Daerah yang dilalui oleh kuda tersebut menjadi wilayah Kerajaan Kuru. Ketika Arjuna sampai di Manipura, ia bertemu dengan Babruwahana, putra Arjuna yang tidak pernah melihat wajah ayahnya semenjak kecil. Babruwahana bertarung dengan Arjuna, dan berhasil membunuhnya. Ketika Babruwahana mengetahui hal yang sebenarnya, ia sangat menyesal. Atas bantuan Ulupi dari negeri Naga, Arjuna hidup kembali. Tiga puluh enam tahun setelah Bharatayuddha berakhir, Dinasti Yadu musnah di Prabhasatirtha karena perang saudara. Kresna dan Baladewa, yang konon merupakan kesatria paling sakti dalam dinasti tersebut, ikut tewas namun tidak dalam waktu yang bersamaan. Setelah berita kehancuran itu disampaikan oleh Daruka, Arjuna datang ke kerajaan Dwaraka untuk menjemput para wanita dan anak-anak. Sesampainya di Dwaraka, Arjuna melihat bahwa kota gemerlap tersebut telah sepi. Basudewa yang masih hidup, tampak terkulai lemas dan kemudian wafat di mata Arjuna. Sesuai dengan amanat yang ditinggalkan Kresna, Arjuna mengajak para wanita dan anak-anak untuk mengungsi ke Kurukshetra. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh segerombolan perampok. Arjuna berusaha untuk menghalau serbuan tersebut, tetapi kekuatannya menghilang pada saat ia sangat membutuhkannya. Dengan sedikit pengungsi dan sisa harta yang masih bisa diselamatkan, Arjuna menyebar mereka di wilayah Kurukshetra. Setelah Arjuna berhasil menjalankan misinya untuk menyelamatkan sisa penghuni Dwaraka, ia pergi menemui Resi Byasa demi memperoleh petunjuk. Arjuna mengadu kepada Byasa bahwa kekuatannya menghilang pada saat ia sangat membutuhkannya. Byasa yang bijaksana sadar bahwa itu semua adalah takdir Tuhan. Byasa menyarankan bahwa sudah selayaknya para Pandawa meninggalkan kehidupan duniawi. Setelah mendapat nasihat dari Byasa, para Pandawa spakat untuk melakukan perjalanan suci menjelajahi Bharatawarsha. Perjalanan terakhir dan kematian Perjalanan terakhir yang dilakukan oleh para Pandawa diceritakan dalam kitab Prasthanikaparwa atau Mahaprasthanikaparwa. Dalam perjalanan sucinya, para Pandawa dihadang oleh api yang sangat besar, yaitu Agni. Ia meminta Arjuna agar senjata Gandiwa beserta tabung anak panahnya yang tak pernah habis dikembalikan kepada Baruna, sebab tugas Nara sebagai Arjuna sudah berakhir pada zaman Dwaparayuga tersebut. Dengan berat hati, Arjuna melemparkan senjata saktinya ke lautan, ke kediaman Baruna. Setelah itu, Agni lenyap dari hadapannya dan para Pandawa melanjutkan perjalanannya. Ketika para Pandawa serta istrinya memilih untuk mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir perjalanan mereka, Arjuna gugur di tengah perjalanan setelah kematian Nakula, Sahadewa, dan Dropadi. Adaptasi dalam kebudayaan Indonesia Di Nusantara, tokoh Arjuna juga dikenal dan sudah terkenal dari dahulu kala. Arjuna terutama menjadi populer di daerah Jawa, Bali, Madura, dan Lombok. Di Jawa dan kemudian di Bali, Arjuna menjadi tokoh utama dalam beberapa kakawin, seperti misalnya Kakawin Arjunawiwāha, Kakawin Pārthayajña, dan Kakawin Pārthāyana (juga dikenal dengan nama Kakawin Subhadrawiwāha. Selain itu Arjuna juga didapatkan dalam beberapa relief candi di pulau Jawa misalkan candi Surowono. Arjuna dalam pewayangan Jawa Arjuna merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Beberapa ciri khas Arjuna versi pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada). Setelah perang Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata. Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Ia adalah petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tetapi kemudian mampu memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki seutuhnya. Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia. Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa, tetapi secara aneh dia sepenuhnya berbeda dengan Don Juan yang selalu mengejar wanita. Konon Arjuna begitu halus dan tampan sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Ia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi. Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain: Keris Kiai Kalanadah diberikan pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali (dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani) dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama. Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung). Istri dan keturunan Dalam Mahabharata versi pewayangan Jawa, Arjuna mempunyai banyak sekali istri,itu semua sebagai simbol penghargaan atas jasanya ataupun atas keuletannya yang selalu berguru kepada banyak pertapa. Berikut sebagian kecil istri dan anak-anaknya: Dewi Subadra, berputra Raden Abimanyu Dewi Sulastri, berputra Raden Sumitra Dewi Larasati, berputra Raden Bratalaras Dewi Ulupi atau Palupi, berputra Bambang Irawan Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa dan Kumalasakti Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka Batari Dresanala, berputra Raden Wisanggeni Batari Wilutama, berputra Bambang Wilugangga Dewi Manuhara, berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati Batari Supraba, berputra Raden Prabakusuma Dewi Antakawulan, berputra Bambang Antakadewa Dewi Juwitaningrat, berputra Bambang Sumbada Dewi Maheswara Dewi Retno Kasimpar Dewi Dyah Sarimaya Dewi Srikandi Nama lain dan julukan Dalam wiracarita Mahabharata versi nusantara, Arjuna memiliki banyak nama lain dan nama julukan, antara lain: Permadi (tampan), Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Batara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Indrasuta, Danasmara (perayu ulung) dan Margana (suka menolong) "Begawan Mintaraga" adalah nama yang digunakan oleh Arjuna saat menjalani laku tapa di puncak Indrakila dalam rangka memperoleh senjata sakti dari dewata, yang akan digunakan dalam perang yang tak terhindarkan melawan musuh-musuhnya, yaitu keluarga Korawa. Lihat pula Panca Pandawa Silsilah Arjuna Mahabharata Referensi Pranala luar Mythfolklore.net India: Arjuna — tokoh dari Mitologi Hindu India Tokoh yang terkait dengan Kresna Pandawa
3,933
4793
https://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
Cinta
Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut. Definisi Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan zaman. Perkataan senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Eric Fromm, seorang filsuf dan juga psikolog sosial mendefinisikan cinta dengan begitu indah. Dalam bukunya, Seni Mencintai dia pernah mengatakan bahwa, “cinta adalah suatu tindakan, bukan suatu kekuatan pasif. Cinta berarti ‘bertahan di dalam’ bukan ‘jatuh.’ Karakter aktif dari cinta adalah memberi bukan menerima.” Pernyataannya itu dengan indah menyatakan bahwa cinta adalah suatu perasaan yang membuat diri kita bertindak untuk memberi secara aktif. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut: Perasaan terhadap keluarga Perasaan terhadap teman-teman, atau philia Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme Terminologi Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut: Cinta dapat dianalogikan seperti seseorang yang kesepian kemudian ia berusaha mencari orang lain untuk menemaninya agar tidak kesepian. Sayang yang lebih cenderung sebuah perasaan lembut berbalut ketulusan atau tidak mengharapkan balasan. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge. Etimologi Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape. Menurut Masters, W. H., dkk. Cinta merupakan suatu tugas yang sulit. Artinya setiap manusia tidak hanya mencintai laki-laki maupun perempuan. Manusia dapat mencintai yang lainnya juga seperti, Tuhan, orang tua, saudara, hewan peliharaan, negara, makanan kesukaan, pelangi, dan kegiatannya sehari-hari, yaitu: Hasrat Perhatian dengan Orang Lain Dekat dengan Orang Lain Komitmen Rasa Percaya Keintiman Rasa Sayang Rasa Suka yang Berkembang Saling menghormati Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap otoriter. Jenis-jenis cinta Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum, cinta adat dan budaya dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dan lain-lain. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan. Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya. Cinta antar pribadi Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekadar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orang tua dengan anak, cinta keluarga, cinta dengan istri atau suami serta anak-anaknya, dan juga persahabatan yang sangat erat namun tidak keluar dari ajaran-ajaran agama. Mengenali 8 Jenis Cinta Menurut Orang Yunani Kuno Agape, cinta tak bersyarat Jenis cinta agape disebut-sebut sebagai perasaan yang sukarela dan tanpa syarat. Ada juga anggapan bahwa agape adalah tipe spiritual. Tidak banyak orang yang bisa merasakan jenis cinta ini. Penggambarannya seperti umat Kristiani yang percaya bahwa Yesus menunjukkan kasih pada semua manusia, rela berkorban, bahkan menderita demi kebahagiaan orang lain. Agape menjadi bentuk cinta paling tinggi karena sifatnya yang tanpa pamrih. Eros, cinta erotis Nama eros merujuk pada nama dewa cinta dan kesuburan Yunani. Jenis cinta ini seringkali dikaitkan pada hal-hal romantis, hubungan fisik, gairah, dan hasrat seksual. Sebenarnya orang Yunani sendiri agak takut dengan jenis cinta ini karena bisa menyebabkan orang hilang kendali. Philia, cinta penuh kasih Jenis cinta ini digambarkan sebagai rasa kasih dan sayang pada teman-teman. Philia menjadi cinta di antara orang-orang yang memiliki niat baik satu sama lain. Ini termasuk hubungan persahabatan yang tulus, setia, kepercayaan, dan pengorbanan bersama. Philautia, cinta diri sendiri Bisa dikatakan sebagai self-love tetapi sama sekali tidak berarti egois dan narsis. Orang Yunani percaya bahwa mencintai diri sendiri adalah kunci utama dalam memberikan cinta pada orang lain. Orang yang membenci dirinya sendiri akan memiliki lebih sedikit cinta untuk dibagikan. Waspadai bentuk negatif dari philautia, yaitu narsisisme, yang didefinisikan oleh obsesi diri, kesia-siaan, dan fokus sempit pada keuntungan pribadi seseorang. Storgi, cinta keluarga Tipe storge diartikan sebagai cinta yang penuh keakraban dan biasanya terjadi pada hubungan orang tua dan anak. Di sini, tidak ada ketertarikan seksual, tetapi lebih kepada ikatan yang kuat. Pragma, cinta abadi Orang Yunani kuno mendefinisikan pragma sebagai kebalikan dari eros. Tak seperti eros yang bisa mudah pudar, pragma dinilai sebagai cinta yang lebih matang dan bisa bertahan lama. Tidak semua orang bisa merasakan jenis cinta ini padahal kuncinya adalah kompromi dan usaha untuk bahagia bersama. Ludus, cinta yang menyenangkan Ada juga tipe ludus yang ditandai dengan rasa tergila-gila pada pasangan dan munculnya perasaan tidak ingin hidup tanpa pasangan. Jenis cinta ini membuat orang jadi lebih semangat dan bergembira. Mania, cinta yang obsesif Mania diartikan sebagai jenis cinta yang bisa mengarahkan seseorang pada kecemburuan dan kemarahan. Mania bisa membuat orang jadi sangat takut kehilangan pasangan dan memaksanya melakukan hal-hal gila demi mempertahankan hubungan. Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antarpribadi: Afeksi: menghargai orang lain. Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang). Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan). Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan. Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa. Kekerabatan: ikatan keluarga. Gairah (emotion): hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu. Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual. Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan. Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani. Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau di luar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa hubungan seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia. Lihat pula Jatuh cinta Benci Cinta platonik Cinta Yunani Referensi Bacaan lanjutan Pranala luar
1,228
4804
https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonel
Kolonel
Kolonel adalah pangkat perwira menengah tertinggi, satu tingkatan di atas Letnan Kolonel dan satu tingkat di bawah Brigadir Jenderal. Di kepolisian Indonesia (Polri) pangkat yang setara dengan tingkat ini disebut Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Di Indonesia, pangkat ini digunakan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada masa Orde Baru, jenjang kepangkatan ini juga dipakai di lingkungan Polri. Kepangkatan ini dilambangkan dengan melati tiga pada tingkat perwira menengah. Jabatan struktural dengan pangkat ini misalnya danrem (komandan resort militer). Jenjang kepangkatan ini setara dengan Komisaris Besar Polisi pada jenjang kepangkatan Polri sekarang ini. Pangkat militer
94
4807
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Administrasi%20Kepulauan%20Seribu
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu atau yang sering di sebut juga Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Wilayahnya meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta. Jumlah penduduk di Kepulauan Seribu pada tahun 2020 sebanyak 29.230 jiwa, dan meliputi 0,26% dari total jumlah penduduk DKI Jakarta tahun 2020 yakni 11.196.633 jiwa, berdasarkan data DUKCAPIL, Kementerian Dalam Negeri. Sejarah Sebelum menjadi kabupaten, wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Utara. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara membawahi tiga kelurahan juga yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, dan Kelurahan Pulau Panggang. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk sebanyak 29.230 jiwa (2020), yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni. Kesebelas pulau tersebut di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang Besar, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau berpenghuni, terdapat pula beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dan sebagainya. Di wilayah kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi berupa taman nasional laut bernama Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS). Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan di dalamnya juga terdapat zona konservasi, maka tidaklah mengherankan bilamana pengembangan wilayah kabupaten ini lebih ditekankan pada pengembangan budidaya laut dan pariwisata. Dua sektor ini diharapkan menjadi prime-mover pembangunan masyarakat dan wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Jakarta sebagai Ibu kota Negara Republik Indonesia, mempunyai peranan yang penting dalam mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Untuk itu dalam membangun masyarakat Jakarta yang sejahtera dan mewujudkan citra Bangsa Indonesia, Jakarta dalam penyelenggaraan pemerintahannya diberikan kedudukan sebagai Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta. Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta dibagi dalam Kotamadya dan Kabupaten Administrasi. Otonomi Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta diletakkan pada lingkup Provinsi dan dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Kotamadya dan Kabupaten Administrasi merupakan wilayah administrasi dan bukan Daerah Otonomi. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta, Kabupaten Administrasi yang merupakan bagian dari Administrasi Pemerintah di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta belum terbentuk. Sesuai dengan Pasal 32 Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999, Kecamatan Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari Kotamadya Jakarta Utara ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, serta pengelolaan Kepulauan Seribu yang terdiri atas 110 Pulau dalam segala aspek antara lain kelestarian lingkungan, konservasi sumber daya alam, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan sosial budaya. Dalam kaitan tersebut untuk terwujudnya peningkatan status Kecamatan Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten Administrasi ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Disamping itu dalam rangka memberikan pelayanan pemerintahan yang optimal kepada masyarakat Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ditata menjadi dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang terbagi atas 3 Kelurahan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang terbagi 3 Kelurahan. Geografi Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau karang sebanyak 105 buah dengan total luas wilayah daratan sebesar 8,7 km². Posisinya secara geografis adalah pada 5°24´–5°45´ LS dan 106°25´–106°40´ BT dengan luas 870 hektare (8,70 km²). Temperatur sepanjang tahun umumnya berkisar antara 21 °C-32 °C dengan kelembaban udara rata-rata 80%. Gugusan Kepulauan Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta, tetapi kebanyakan berada di prairan utara Kabupaten Tangerang. Meskipun memakai nama "Seribu", bukan berarti pulau-pulau di dalam gugusan kepualaun itu berjumlah seribu. Jumlah pulau dan gosong adalah 342 pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang bervegetasi maupun yang tidak. Pulau pasir dan terumbu karang itu sendiri berjumlah 158. Tidak semua pulau didiami manusia. Gugusan Kepulauan Seribu memiliki potensi yang tidak kecil untuk pengembangan berbagai macam industri, antara lain pertambangan, perikanan serta yang paling utama ialah pariwisata. Kelestarian Lingkungan Untuk menjaga kelestarian lingkungan serta keseimbangan ekologi, Pemerintah membagi gugusan kepulauan ini menjadi tiga zona: Zona pertama, diperuntukkan bagi eksploitasi sumber daya alam. Kekayaan di dalamnya bisa diambil dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan industri. Misalnya adalah terumbu karang mati yang dieksploitasi untuk kepentingan industri ubin teraso atau lainnya. Zona kedua, adalah pulau-pulau yang khusus disediakan untuk taman nasional atau tujuan wisata alam. Zona ketiga, ditentukan sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi. Pemerintahan Daftar Bupati Pembagian Administratif dan Pulau Demografi Jumlah penduduk Kepulauan Seribu sekitar 29.230 jiwa tahun 2020 yang menempati 11 pulau, yaitu: Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Besar, Pulau Payung Besar, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang Besar dan Pulau Sebira. Pulau yang banyak ditinggali penduduk misalnya Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka. Mayoritas penduduk Kepulauan Seribu beragama Islam dan umumnya berasal dari Suku Betawi, Orang Pulo, Melayu, Sunda, Jawa, Bugis, Makassar, Madura dan Minangkabau. Pendidikan Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Saat ini di Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki 14 Taman Kanak-Kanak, 14 Sekolah Dasar, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 6 Sekolah Menengah Pertama, 1 Madrasah Tsanawiyah, 1 Sekolah Menengah Atas dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan. Pada awal tahun 2009, pengelolaan pendidikan yang sebelumnya Dinas Pendidikan Dasar hanya menangani TK, SD, SMP saja sedangkan untuk SMA dan SMK masih menginduk kepada Dinas Pendidikan Jakarta Utara diubah menjadi Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu. Kesehatan Rumah Sakit Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta: Perdagangan Perikanan adalah jenis perdagangan utama di Kepulauan Seribu, namun nilai pedagangan yang ada telah jatuh akibat terlalu banyaknya kapal nelayan yang beroperasi di daerah tersebut. Di Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa juga tersedia penginapan sederhana sekelas losmen yang biasa disebut dengan Homestay. Pariwisata Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu ditetapkan menjadi Taman Nasional Laut dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas wilayah 107.489 hektare dengan sekitar 44 buah pulau termasuk ke dalam taman nasional. Pulau-pulau yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat ideal untuk selam permukaan, berenang, atau menyelam. Kepulauan Seribu mempunyai pulau yang ditunjuk sebagai pulau suaka alam seperti Pulau Rambut dan Pulau Onrust yang ditunjuk sebagai pulau cagar budaya. Transportasi Transportasi Laut Wisatawan Transportasi Wisatawan dari dermaga wisata Marina Ancol, Jakarta dilayani oleh kapal speedboat yang dimiliki atau bekerja sama dengan pemilik pulau resor. Waktu tempuh dari dermaga wisata Marina Ancol ke pulau-pulau yang menjadi tujuan wisata tergantung pada jarak, keadaan cuaca, dan kecepatan kapal yang digunakan. Pemberangkatan kapal dari Marina Ancol ke pulau-pulau resor umumnya pada pagi hari jam 08.00 atau jam 09:00 dan kembali dari pulau-pulau resor menuju Marina Ancol pada jam 13:30 atau jam 14:00, tergantung pada pulau resor tujuan. Transportasi masyarakat umum juga tersedia dari Marina Ancol dengan menggunakan kapal feri yang dioperasikan Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang bernama Transjakarta Lumba-Lumba dan Kerapu. Dengan Transjakarta lumba-lumba ditempuh dengan waktu 3-3,5 jam sedangkan dengan Kerapau hanya 1,5 jam. Namun kerapu tidak setiap saat beroperasi. Tapi sayangnya saat ini Transjakarta Lumba-Lumba dan Kerapu sudah tidak beroperasi lagi. Saat ini transportasi keberbagai tujuan pulau di pulau seribu dapat menggunakan kapal dari dermaga 17 Marina Ancol. Harga tarif penyeberangan ini relatif lebih murah daripada menggunakan sewa kapal. Kapal yang digunakan untuk penyeberangan menggunakan kapal cepat (speedboat). Kapal akan transit kebeberapa pulau sesuai dengan pesanan penumpang pada saat itu. Tiket penyeberangan kapal ke pulau Bidadari atau pulau Ayer mulai Rp.82.500,- per orang oneway (). Kapal Shuttle boat ini akan berangkat jam 08.00 pagi (hanya ada satu jadwal saja). Boarding time 30 menit sebelum. Masyarakat Umum Transportasi Masyakarat Umum dari Pelabuhan Muara Baru, Muara Angke, Jakarta Utara dan Tanjung Pasir, Tangerang dilayani dengan kapal feri berjadwal dua kali seminggu dari Muara Baru menuju pulau-pulau pemukiman penduduk di kawasan KePulau Seribu, seperti: Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau Kelapa. Selain itu juga ada kapal nelayan yang dapat disewa yang berangkat dari Muara Angke. Transportasi masyarakat umum dari Muara Angke adalah dengan kapal kayu milik masyarakat pulau. Adapun kapal-kapal yang bersandar di Muara Angke adalah kapal-kapal yang melayani rute ke Pulau Tidung Besar, Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa. Sedangkan kapal yang bersandar di Tanjung Pasir, biasanya melayani rute ke Pulau Untung Jawa.Pemberangkatan dari Muara Angke ke pulau-pulau ini rutin setiap hari. Untuk jadwal ke Pulau Tidung, biasanya berangkat pukul 06.30 jika normal, atau sebelumnya jika penumpang sudah penuh sebelum waktu tersebut. Waktu tempuh dari Muara Angke ke Pulau Tidung sekitar 2-2.5 jam. Selain di Tanjung Pasir, wilayah Tangerang yang juga disandari oleh kapal-kapal dari Pulau Seribu secara rutin adalah Pelabuhan Muara Cituis atau Rawa Saban. Di pelabuhan ini bersandar kapal dengan tujuan ke Pulau Tidung dan Pulau Lancang yang pulang-pergi setiap hari. Biasanya, kapal datang dari Pulau Tidung pukul 10.30 dan kembali ke Pulau Tidung pukul 12.00 atau pukul 13.00, tergantung pada pasang surut air laut dan keadaan angin.Waktu tempuh dari Rawa Saban ke Pulau Tidung sekitar 1.5 sampai 2 jam. I Bandar Udara Di Pulau Panjang terdapat Bandar Udara Pulau Panjang yaitu landas pacu bandara perintis yang jarang dimanfaatkan. Landas pacu ini berupa lapangan rumput sepanjang 900 meter. Daftar Pulau Semakin jauh pulau tujuan wisata dari Teluk Jakarta, semakin bersih pula pantai dan laut sekitarnya. Berikut ini adalah daftar pulau-pulau yang sudah dikembangkan menjadi pulau resor: Pulau Kahyangan Pulau Kahyangan disebut juga Pulau Cipir atau Pulau Kuipir. Pulau ini merupakan salah satu pulau di Kelurahan Untung Jawa, yang sudah mulai ditata untuk tujuan wisata. Di pulau ini terdapat peninggalan sejarah, yaitu sebuah benteng yang dibangun oleh Belanda pada zaman VOC. Di sini ada sumber air tawar yang jernih dan bersih. Perjalanan ke Pulau Kahyangan bisa ditempuh dengan perahu motor yang memang disediakan untuk melayari rute Pantai Marina, Ancol, ke Pulau Kahyangan, pergi dan pulang. Pulau Pabelokan Pulau Pabelokan merupakan satu-satunya di Kepulauan Seribu yang setiap saat sibuk dengan kegiatan bisnis. Disini terdapat gedung perkantoran, asrama, dermaga, pusat tenaga listrik, pemurnian air serta landasan helikopter (helipad). Pulau ini oleh Pertamina dijadikan semacam base camp, atau pangkalan minyak lepas pantai yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukungnya. Pada tahun 1970, ditemukan sumber minyak di lepas pantai pulau ini. Kini, anjungannya sudah disiapkan untuk memasok minyak ke kapal tanker dengan sistem komputerisasi. Pulau Pabelokan ini tebuat dari gugusan karang dengan luas sekitar 27 hektare. Pulau Bidadari Cottage apung bergaya etnik Manado merupakan ciri khas pulau resor yang terdekat dari Marina Ancol (20 menit dengan speedboat). Di pulau ini terdapat reruntuhan benteng Belanda yang bernama Martello Tower. Pulau ini disebut juga Pulau Sakit. Letaknya berdekatan dengan Pulau Kahyangan. Luasnya hanya beberapa kilometer persegi dan untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki hanya dibutuhkan waktu satu setengah jam. Di Pulau ini terdapat peninggalan Portugis, yaitu sebuah benteng yang terbuat pada abad ke 17. Pulau ini, pada zaman Belanda, dijadikan sebagai pulau karantina. Untuk sampai ke pulau ini hanya dibutuhkan waktu sekitar 30–45 menit dengan kapal motor yang secara rutin melayari trayek pantai Marina ke dan dari Pulau Bidadari. Di depan pulau ini terdapat Pulau Onrust. Pulau Onrust Pulau Onrust disebut juga Pulau Kapal. Onrust dalam bahasa Belanda berarti tidak tenang, atau rusuh. Ini dikarenakan pada masanya pulau tersebut selalu terlihat sibuk siang dan malam ada saja pekerja yang beraktivitas. Sehingga sebagian penduduk wilayahnya seperti Pulau Ubi Besar dan Pulau Untung Jawa menyebutnya sebagai Pulau Sibuk. Luasnya hanya 12 Ha namun menyimpan cerita sejarah panjang. Pulau Onrust sudah terkenal sejak tahun 1618, ketika Belanda menjadikannya sebagai basis penting. Menurut catatan nakhoda kapal Endeavor, Kapten James T. Cook yang singgah di Onrust tahun 1770, di pulau ini terdapat tempat penggergajian kayu serta benteng pertahanan Belanda. Tentara Inggris pernah menyerbu pulau ini pada tanggal 8 November 1800 dan membakar habis semua bangunan. Tahun 1803, Belanda berhasil membangun kembali semua yang di porak-porandakan Inggris. Pada tahun 1810, tentara Inggris kembali menyerang pulau ini dan memusnahkan semua bangunan Belanda. Namun Belanda membangunnya kembali bahkan lebih lengkap dengan sebuah pelabuhan yang terbuat dari beton. Pulau ini lalu semakin penting sebagai pelabuhan yang ramai. Peranannya sebagai pelabuhan mulai surut ketika tahun 1883 Pelabuhan Tanjung Priok menggantikan fungsinya. Kemudian, pada tahun 1911, Pulau Onrust beralih fungsi sebagai penjara dan pos karantina penyakit lepra. Ketika pecah perang antara Jerman dan Belanda tahun 1939, pulau ini dipakai Belanda sebagai tempat pembuangan tawanan. Kini, Pulau Onrust, juga Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Kelor dan Pulau Edam, oleh Pemerintah Indonesia dijadikan sebagai daerah Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu. Pulau Edam Pulau Edam atau Pulau Damar Besar, oleh orang Jakarta disebut juga sebagai Pulau Monyet. Letaknya tidak jauh dari Tanjung Priok. Di pulau ini berdiri tegak sebuah mercusuar yang disebut Vast Licht, setinggi 65 meter. Mercusuar ini, menurut catatan sejarah, dibangun pada tahun 1879 atas izin Raja ZM Willem II. Pulau Kelor Pulau Kelor yang dulu dikenal sebagai Pulau Kherkof terletak berdekatan dengan Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Jaraknya ke Pantai Ancol sekitar 1,8 kilometer atau satu jam pelayaran dengan kapal motor. Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Disini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda. Pulau Rambut Pulau Rambut terkenal juga dengan nama Pulau Kerajaan Burung. Luasnya 45 hektare. Pulau ini ditumbuhi hutan bakau yang rimbun serta terumbu karang yang sangat indah. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Nidelberg. Pada keadaan biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat menjadi hingga 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia. Pulau Burung oleh Pemerintah ditentukan sebagai cagar alam burung, sementara Pulau Bokor didekatnya ditentukan sebagai cagar alam laut. Pulau Burung terletak di sebelah Barat Jakarta. Pulau Ayer Pulau Ayer dijuluki sebagai Mutiara Kepulauan. Luasnya kurang dari sepuluh hektare, letaknya berdekatan dengan Pantai Marina, Ancol dan dapat dicapai dalam waktu 30 menit saja dengan kapal motor. Pulau ini mulai dikunjungi sejak tahun 1950. Bahkan semasa hidupnya, mantan Presiden Sukarno menjadikan Pulau Ayer ini sebagai tempat peristirahatannya. Mantan Presiden Sukarno juga pernah mengajak mantan Presiden Tito dari Yugoslavia dan mantan Sekretaris Jenderal PBB, U Nu, berkunjung ke pulau ini. Cottage apung di atas air dengan gaya etnik Papua adalah kebanggaan pulau resor yang jaraknya hanya 14 km (30 menit) dari Marina Ancol. Di pulau ini juga tersedia cottage yang terletak di pantai, fasilitas memancing pada waktu malam, jet ski dan banana boat. Pulau ini merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang mempunyai sumber air tawar. Pulau Puteri Pulau Puteri terletak disebelah utara Kepulauan Seribu. Oleh karena jaraknya yang jauh dari Jakarta, lebih praktis orang mencapainya dengan menggunakan pesawat terbang. Dari Kemayoran, dilakukan penerbangan ke Pulau Panjang yang dekat dengan Pulau Puteri. Dari Pulau Panjang, perjalanan dilanjutkan dengan kapal motor ke Pulau Puteri. Letak Pulau Puteri terasing dan menyendiri dari pulau-pulau yang lain. Pantainya indah berpasir putih. Di Pulau Puteri terdapat akuarium ikan hias, akuarium bawah laut, lapangan tenis, dan biawak di kebun binatang mini. Letak pulau ini yang cukup jauh dari Jakarta menjadikan laut di sekitar pulau ini ideal untuk berenang, selam permukaan, dan menyelam. Pulau Matahari Pulau ini ditutup untuk renovasi. Pulau Matahari memiliki cottage bertingkat dua dengan kamar yang mewah, dan fasilitas olahraga air dan memancing. Pulau Matahari memiliki helipad untuk tamu resor yang datang dengan helikopter. Pulau Sepa Pulau Sepa yang memiliki pasir pantai yang berwarna putih, air laut yang bening, dan pantai yang landai. Pulai ini merupakan tempat latihan menyelam bagi penyelam pemula untuk mendapatkan open water certificate. Pulau yang jaraknya sekitar satu setengah jam dari Marina Ancol ini terkenal sebagai tempat ideal untuk berenang, menyelam, selam permukaan, atau memancing. Di pulau ini tersedia fasilitas olahraga air dan penyewaan peralatan menyelam. Pulau Sepa merupakan pusat penangkaran Penyu Sisik (Eretnochelys imbricata) yang bentuk mulutnya menyerupai paruh burung. Pulau Sepa tidak mempunyai sumber air tawar dan air yang tersedia di kamar mandi cottage merupakan air payau. Pulau Pantara Barat dan Pantara Timur Kedua pulau ini terkenal sebagai tempat ideal untuk menyelam dan selam permukaan. Pulau yang jaraknya sekitar 2 jam dari Marina Ancol ini dulunya dikenal sebagai Pulau Hantu. Pengembangan pulau Pantara pernah dilakukan oleh perusahaan penerbangan Jepang. Cottage dengan dinding berbentuk jendela kaca berukuran besar memberikan pemandangan ke luar cottage yang tidak terhalang. Di pulau ini tersedia kolam renang, dan fasilitas olahraga air seperti jet ski, windsurfing dan banana boat. Pulau Bira Besar (Bira Island) Pulau Bira mempunyai lapangan golf 9 hole, kolam renang, sepeda untuk berkeliling pulau, tempat bermain anak-anak dan tempat memancing. Pulau ini jaraknya 100 km dari Marina Ancol. Pulau Kotok Pulau Kotok merupakan contoh pulau atoll tropis dengan vegetasi yang masih asli, laut yang jernih dan formasi batu karang berwarna-warni sehingga menjadi tujuan utama para penyelam. Pulau ini juga sebagai tempat konservasi burung Elang bondol yang menjadi maskot provinsi DKI Jakarta. Pulau Pelangi Pulau Pelangi termasuk satu gugusan dengan Pulau Puteri, Pulau Petondan, Pulau Sepa dan Pulau Melinjo. Pulau Pelangi didirikan pada tahun 1990 sebagai salah satu resort di Kepulauan Seribu. Jarak pulau ini dari Pantai Marina, Ancol, sekitar 108 kilometer, sekitar 90 menit dari kota Jakarta yang ramai. Gaya arsitektur tradisional Bungalows yang mencerminkan kehidupan asli dari pulau, tersebar di seluruh daerah dengan pantai berpasir putih yang indah. Di Pulau ini tersedia berbagai fasilitas seperti Glass Bottom Boat, Canoe, Banana Boat, Snorkling, Scuba Dive, peralatan memancing, Jogging Track dan Sepeda santai. Cottage Pulau Pelangi terdapat 32 unit Cottage, terdiri dari tipe Tulip (9 unit), cottage Jasmin (12 unit), cottage Bougenville (12 unit) dan tipe Edelweiss (1 unit). Keberangkatan wisatawan ke pulau Pelangi melalui pantai Mutiara R1 jam 08.00 pagi. waktu tempuh 90 menit. Paket ke pulau Pelangi yang tersedia antara lain; paket menginap all-in, Own boat dan paket Day tour. Pulau Papa Theo Pulau Papa Theo atau Pulau Pebondan Timur terletak pada gugusan yang sama dengan Pulau Kelor dan Pulau Kelapa. Luasnya delapan hektare, dan jaraknya dari Pantai Marina, Ancol sekitar 108 kilometer. Nama Papa Theo diberikan pada pulau ini berdasarkan panggilan (call sign) radio antar penduduk. Pulau Laki Pulau Laki merupakan kawasan wisata laut yang dibuka pada tahun 1988 dan segera ramai dikunjungi. Di dekatnya terletak Pulau Laki besar dan Pulau Laki Kecil. Luas Pulau Laki sekitar 30 hektare. Untuk menuju ke Pulau Laki, lebih praktis apabila naik kapal motor dari Pantai Mauk, Sepatan, Tangerang. Bila dengan speed boat, dari Mauk dibutuhkan waktu sekitar 25 menit. Di Pulau Laki Besar dan Laki Kecil tersedia tempat perkemahan. Pulau Pamagaran Luas pulau ini sekitar 16 hektare dengan cincin terumbu karang .yang melebar sejauh satu kilometer ke tengah laut yang mengelilingi pulau ini. Panjangnya 1,7 kilometer. Bagian terlebar 300 meter dan tersempit sekitar 40 meter. Di bagian tersempit didirikan bangunan segi enam sebagai fasilitas penginapan. Hutannya cukup lebat, didominasi lamtoro gung dan angsana. Di pulau ini pernah dilepas ribuan ekor burung perkutut, tekukur, bulam dan jalak. Terdapat juga stasiun penelitian laut dan sarana telekomunikasi ke Jakarta. Jarak pulau ini dari Pantai Marina, Ancol, sekitar 38 kilometer. Pulau Sabira Pulau Sabira oleh Belanda disebut Noord Wachter yang berarti penjaga utara. Nama itu diberikan melihat bahwa Pulau Sabira merupakan pulau yang terletak paling utara di antara pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Seribu. Jaraknya dari pantai utara Jakarta 126 kilometer. Luasnya sepuluh hektare. Di sekeliling pulau ini terdapat batu karang yang berwarna putih. Tanaman terbanyak yang ada di pulau ini adalah kelapa dan sukun. Terdapat sebuah mercusuar setinggi 60 meter di pulau ini. Mercusuar itu dibangun atas perintah Raja ZM Willem III pada tahun 1869. Di pintu mercusuar itu terdapat prasasti yang bertuliskan Onder de regering van Z.M Willem III Koning der Nederlander enz. opgericht voor draailicht 1869. Pulau Saktu dan Pulau Penike Letaknya 81 kilometer dari Pantai Ancol. Untuk mencapainya dengan kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok, dibutuhkan waktu tiga jam. Pulau Saktu mempunyai pemandangan menakjubkan, dikelilingi oleh pantai yang berpasir putih dengan nyiur dan laguna khas daerah tropis. Di pulau ini terdapat sebuah mercusuar yang dibuat oleh seorang ahli dari Indonesia pada tahun 1981. Mercusuar itu berkonstruksi dari besi dengan tinggi 60 meter. Pulau Tujuan Penyelam Pulau Kotok Pulau Papa Theo Pulau Peniki Pulau Matahari Pulau Gosong Pulau Sepa Pulau Semak Daun Pulau Pantara Flora & Fauna Flora Selain kelapa (Cocos nucifera), api-api (Avicennia) dan bakau (Rhizophora), tumbuhan yang umum dijumpai di Kepulauan Seribu adalah tumbuhan pantai seperti nyamplung (Calophyllum inophyllum), mengkudu (Morinda citrifolia), waru (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), butun (Barringtonia asiatica), bogem (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia cattapa), kecundang (Cerbera odollam), dan sukun (Artocarpus altilis). Fauna Kepulauan Seribu memiliki 2 jenis penyu yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan termasuk dalam Apendiks I Cites (Convention on International Trade in Endangered Wild Flora Fauna Species), dan Red Data Book IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas) biawak (Varanus salvator) elang bondol (Haliastur indus) Burung pecuk ular (Anhinga anhinga), Roko-roko (Plegadis falcneleus) Raja udang biru kecil (Halcyon chloris) Ular taliwangsa atau ular cincin emas (Boiga dendrophila) Ular sanca (Python) Suaka margasatwa di Pulau Rambut dan Pulau Bokor Di dalam laut terdapat keragaman jenis hewan laut tropis Indo-Pasifik yang tinggi, terutama jenis koral, moluska, ekinodermata dan ikan. Jenis koral yang sering kali ditemukan adalah karang daging (Porites lobata) yang kebanyakan berwarna ungu, coklat dan kekuningan; berbagai species koral dari genus Acropora yang berbentuk seperti tanduk rusa, kipas atau semak–jenis koral ini juga dibudidayakan dalam skala yang relatif besar di Pulau Pramuka dan pulau lainnya untuk konservasi dan perdagangan internasional akan warnanya yang indah; koral-koral ini termasuk (tetapi tidak terbatas) Acropora formosa, A. valida, A. hyacinthus, A. echinata, A. humilis, A. millepora, dan A. cytherea. Bisa juga ditemukan koral api (Millepora spp.) yang berwarna kuning sampai jingga kecoklatan yang mempunyai daya sengat yang tinggi. Ekinodermata yang sering ditemui adalah bintang laut biru (Linckia laevigata), roti-roti (Culcita novaeguineae) yang merupakan bintang laut yang menyerupai bantal bersegi lima, bintang pasir (Archaster typicus), bintang bulu (Oxycomanthus bennetti) dan bulu babi berduri panjang atau bulu djane (Diadema setosum) yang menutup daerah yang luas di perairan dangkal. Bulu babi ini memiliki duri yang rapuh dan akan patah di dalam bila tertancap di kulit. Kelompok moluska diwakili oleh tedong-tedong (Lambis spp.), lola susu bundar (Trochus niloticus), konus wajik (Conus marmorata) berbagai jenis kima (Tridacna spp.), kima pasir (Hippopus hippopus), gurita (Octopus spp.) dan sotong (Sepia latimanus). Walaupun demikian, kima pasir dan kima-kima lainnya yang sebelumnya ditemukan banyak di berbagai pulau menjadi terancam secara lokal karena koleksi yang melampaui batas. Sekarang, hanya sedikit kima pasir yang ditemukan di Pulau Pramuka dan hanya kima penggali (Tridacna crocea) yang dapat ditemukan di perairan pulau tersebut. Ikan-ikan dapat ditemukan secara beragam, termasuk sersan mayor (Abudefduf saxatilis) dan betok (Pomacentrus spp.). Akhir-akhir ini, overkoleksi untuk akuarium dan perdagangan ikan pangan telah membuat populasi berbagai spesies turun drastis di tempat-tempat dengan tekanan penangkapan tinggi. Referensi Lihat pula Pulau Bidadari, Jakarta Alia Begenteh Biji Ketapang Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Daftar Kecamatan dan Kelurahan di DKI Jakarta Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Indonesia Pranala luar Kepulauan Seribu di jakarta.go.id arsip Informasi mengenai taman nasional arsip Situs resmi pariwisata di Kepulauan Seribu Foto-foto di trekearth.com "Berharap Dapat Bonus Listrik", KOMPAS, 7 November 2005, arsip Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002 oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta arsip Daftar flora dan fauana Pulau Rambut oleh Wetlands International arsip Situs Resmi Kementrian Pariwisata Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
3,909
4810
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Humbang%20Hasundutan
Kabupaten Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan (Surat Batak: ᯂᯮᯔ᯳ᯅᯰᯂᯘᯮᯉ᯳ᯑᯮᯗᯉ᯳) adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Dibentuk pada 28 Juli 2003, kabupaten ini mempunyai luas sebesar 2.335,33 km² dan beribu kotakan Dolok Sanggul. Kondisi fisik kabupaten ini berada pada ketinggian 330-2.075 meter dpl. Menurut data tahun Sensus Penduduk 2010 penduduknya berjumlah 171.650 jiwa, dan diakhir tahun 2022, penduduknya berjumlah 199.719 jiwa. Motto daerah kabupaten ini adalah "bona pasogit nauli", yang dalam bahasa Batak Toba berarti kampung halaman yang indah. Kabupaten Humbang Hasundutan dipimpin oleh Bupati Dosmar Banjarnahor dan Oloan Paniaran Nababan sebagai wakil bupati. Geografi Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Sumatera Utara. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah sebesar 251.765,93 Ha yang terbagi kedalam 10 kecamatan. Secara geografis, kabupaten ini terletak antara 2°13'–2°28' Lintang Utara dan 98°10'–98°57' Bujur Timur. Batas wilayah Topografi Secara topografi, wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki sifat muka tanah bergelombang dan berbukit dengan ketinggian antara 330–2075 mdpl. Kemiringan tanah di wilayah ini terbagi menjadi tiga, yaitu datar dengan persentase 11% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan, landai dengan persentase 20% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan miring/terjal sebesar 69% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan. Iklim Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Bupati Humbang Hasundutan bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Humbang Hasundutan ialah Dosmar Banjarnahor, dengan wakil bupati Oloan Paniaran Nababan. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Humbang Hasundutan 2020. Dosmar Banjarnahor merupakan bupati Humbang Hasundutan ke-2 setelah kabupaten ini didirikan, dan merupakan periode kedua baginya pada Pilkada 2020. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan. Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 kecamatan yaitu: Baktiraja Dolok Sanggul Lintong Nihuta Onan Ganjang Pakkat Paranginan Parlilitan Pollung Sijama Polang Tarabintang Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Dolok Sanggul dengan 43.197 jiwa sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Sijamapolang dengan 5.112 jiwa. Demografi Suku Bangsa Mayoritas penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan masyarakat Batak Toba, sama halnya dengan kabupaten pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara lainnya yakni Kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba. Marga-marga Batak Toba yang memiliki populasi signifikan di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi: Sihombing, Silaban, Hutasoit, Simamora, Manalu, Purba, Marbun, Sihite, Simanullang, Sinaga, Situmorang, Nainggolan dan lainnya. Terkhusus di wilayah Papatar (Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang) terdapat populasi Batak Pakpak yang signifikan. Marga-marga Pakpak yang memiliki populasi signifikan di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi: Tumanggor, Berutu, Tinambunan, Barasa, Meka, Mungkur, Maharaja, Baringin, dan lainnya. Selain Batak Toba dan Pakpak, ada sebagian kecil yang merupakan etnis Batak lainnya, yakni Simalungun, Karo, Angkola, dan Mandailing. Ada pula sebagian kecil suku Jawa, Aceh, Minangkabau dan Tionghoa-Indonesia, yang banyak terdapat di Dolok Sanggul, pusat-pusat kecamatan. Agama Mayoritas penduduk kabupaten Humbang Hasundutan memeluk agama Kristen, sebagian lainnya beragama Islam, Parmalim, dan agama Buddha. Suku asli di kabupaten Humbang Hasundutan yakni Batak Toba, umumnya memeluk agama Kristen Protestan dan sebagian memeluk Katolik. Sebagian kecil menganut agama Islam dan kepercayaan asli suku Batak yaitu Parmalim. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022 mencatat bahwa pemeluk agama Kekristenan sebanyak 96,85%, dengan rincian Protestan sebanyak 83,71% dan Katolik sebanyak 13,14%. Sebagian lagi menganut agama Islam yakni 3,10%, kemudian kepercayaan Parmalim 0,04% dan yang menganut agama Buddha sebanyak 0,01%. Bahasa Batak Toba yang merupakan suku asli dan dominan di Kabupaten Humbang Hasundutan, memengaruhi pada bahasa komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Batak Toba adalah Bahasa utama yang digunakan oleh penduduk Humbang Hasundutan, selain dari Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Indonesia. Aksara dasar (ina ni surat) dalam surat Batak merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/. Terdapat 19 aksara dasar yang dimiliki semua varian aksara Batak, sementara beberapa aksara dasar yang hanya digunakan pada varian tertentu. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut: Bentuk-bentuk di atas merupakan bentuk yang digeneralisasi, tidak jarang suatu naskah menggunakan varian bentuk aksara atau tarikan garis yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Batak lainnya, sesuai daerah asal dan media yang digunakan. Aksara i () dan u () hanya digunakan untuk suku kata terbuka, misal pada kata dan ina dan ulu . Untuk suku kata tertutup yang diawali dengan bunyi i atau u, digunakanlah aksara a ( atau ) bersama diaktirik untuk masing-masing vokal, misal pada kata indung dan umpama . Ekonomi Mayoritas penduduk Humbang Hasundutan adalah petani. Komoditas pertanian terbesar adalah kopi dengan luas panen 9.246 Ha dan produksi 6.461 ton (Humbahas Dalam Angka 2007). Perkebunan kopi terdiri dari 48.45% luas lahan pertanian dan perkebunan.Selain kopi, kabupaten ini juga kaya dengan kemenyan. Dengan luas panen 5.235 Ha menghasilkan 1.278 ton. Luas lahan kemenyan mencapai 23,16%. Komoditas lainnya adalah karet, kulit manis, kemikir, coklat, kelapa sawit, aren, kelapa, tebu, jahe, cengkih, dan andaliman. Pertanian Komoditas pertanian andalan penduduk adalah cabe dengan luas panen 612 Ha menghasilkan 3.086 ton (Humbahas Dalam Angka 2007). Tanaman cabe mencapai 39,97% lahan pertanian. Selain cabe penduduk juga bertanam andaliman, kubis, tomat, kentang, sawi, wortel dan bawang merah. Kehutanan Di bidang kehutanan, kabupaten Humbang Hasundutan memiliki lahan 159.392 Ha hutan terdiri dari hutan produksi 84.540 Ha; hutan lindung 74.852 Ha. Kawasan hutan terbesar berada di kecamatan Parlilitan yakni 38,58% dari hutan yang ada di kabupaten ini. Pembangkit listrik Potensi ekonomi lain di kabupaten Humbang Hasundutan adalah pembangkit listrik. Terdapat 10 lokasi air terjun yang dapat dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik. Air terjun dengan ketinggian jatuh tertinggi adalah Aek Sipang dengan ketinggian 125 meter. Berikutnya adalah Sipulak (75 m), Sisira (75 m), Simarhilang (50 m), dan lain-lain. Sebanyak 4 air terjun ini berada di satu desa yakni Sijarango (Janjimatogu), kecamatan Pakkat. Referensi Pranala luar Kabupaten Humbang Hasundutan. Harian KOMPAS, 10 Maret 2004 Kabupaten Humbahas. Harian Global, 17 September 2006 Humbang Hasundutan Humbang Hasundutan
943
4811
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Pakpak%20Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat
Pakpak Bharat (Surat Batak: ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan Salak. Pakpak Bharat terletak di kaki Pegunungan Bukit Barisan. Kegiatan perekonomian terfokus pada pertanian dan perkebunan. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jumlah penduduk paling sedikit di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat terbentuk pada tanggal 28 Juli 2003 dan merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Dairi. Etnis yang mendiami kabupaten ini pada umumnya adalah suku Pakpak, yakni salah satu subsuku Batak. Walaupun sering dikaitkan dengan suku Batak lainnya, orang-orang suku Pakpak mempunyai versi sendiri tentang asal-usunya. Keberadaan orang-orang Simbelo, Simbacang, Siratak, dan Purbaji yang dianggap telah mendiami daerah Pakpak sebelum kedatangan orang-orang Pakpak. Penduduk awal daerah Pakpak adalah orang-orang yang bernama Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu, Similang-ilang, dan Purbaji. Dalam lapiken/laklak (buku berbahan kulit kayu) disebutkan penduduk pertama daerah Pakpak adalah pendatang dari India yang memakai rakit kayu besar yang terdampar di Barus. Persebaran orang-orang Pakpak Boang dari daerah Aceh Singkil ke daerah Simsim, Keppas, dan Pegagan. Terdamparnya armada dari India Selatan di pesisir barat Sumatra, tepatnya di Barus, yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat. Berdasarkan sumber tutur serta sejumlah nama marga Pakpak yang mengandung unsur keindiaan (Lingga, Maha, dan Maharaja), boleh jadi di masa lalu memang pernah terjadi kontak antara penduduk pribumi Pakpak dengan para pendatang dari India. Sejarah Kabupaten Pakpak Bharat merupakan pemekaran daerah dari Kabupaten Dairi, mengejar ketertinggan merupakan faktor utama bagi aspirasi masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, juga dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat yang terbentuk dari tiga kecamatan Kabupaten Dairi mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak. Sebelum Belanda masuk ke wilayah Pakpak/Dairi, Suku Pakpak yang mayoritas penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Aceh Selatan sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri, dimana Raja Ekuten atau Takal Aur bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak sendiri terdiri atas lima suak, yaitu Suak Simsim, Keppas, Pegagan, Boang, dan Kelasen. Di bawah suak terdapat kuta (kampung) yang dipimpin oleh Pertaki. Pada umumnya pertaki juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada Sulang Silima, sebagai pembantu pertaki yang terdiri dari perisangisang, perekurekur, pertulan tengah, perpunca ndiadep, dan perbetekken. Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak. Hampir 90% penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak, berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, Nias, Melayu, serta suku lainnya. Hal tersebut juga merupakan salah satu fakto pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri. Selain Alasan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penggarapan potensi, percepatan pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia. Aspirasi masyarakat Pakpak Bharat di sampaikan secara resmi melalui Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat yang diketuai oleh St. Dj. Padang dengan sekretaris umum Ir.Ampun Solin. Dimana pada tanggal 1 Juni 2001 Menyampaikan usul pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat kepada DPRD Kabupaten Dairi. Sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut maka ditempuh berbagai langkah-langkah guna merealisasikan pemekaran daerah tersebut. Pada tanggal 20 September 2001 dan 17 Juni 2002 Pemerintah Kabupaten Dairi menerima dan mengadakan pertemuan dengan Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, tokoh-tokoh masyarakat dan komponen masyarakat lainnya di Kantor Bupati Dairi saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Pada tanggal 21 Desember 2001 diterbitkan Surat Keputusan Bupati Dairi Nomor: 400/K/2001 tentang pembentukan Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai langkah pertama pemekaran Kabupaten Dairi. Kemudian Pada tanggal 04 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 130/2393 Perihal Sosialisasi Rencana Perubahan Nama dan Pembentukan Kabupeten Pakpak Bharat ke Kecamatan Wilayah Pakpak Bharat oleh tim pengumpul data, saran dan pendapat mulai tanggal 08 April sampai dengan 12 April 2002. Tim dalam hal ini membagikan format isian (questioner) kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan, yaitu Format A. berisi data di Kecamatan Rencana wilayah Hasil Pemekaran dan format B. berisi data kabupaten sebelum pemekaran. Tanggal 19 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 146. 1/2835 perihal usul Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat untuk disampaikan kepada ketua DPRD Kabupaten Dairi bahwa pemerintah Kabupaten Dairi tidak berkeberatan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat, sepanjang pemekaran tersebut telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kaitan ini setelah meninjau dari berbagai aspek, diadakan rapat panitia musyawarah dan rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi, maka pada tanggal 22 April 2002 diterbitkan Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor: 35/K-DPRD /2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Dairi mejadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. Pada tanggal 23 April 2002, diterbitkan surat bupati nomor 136/ 1653/ 2002 perihal usul pemekaran Kabupaten Dairi untuk disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri D/P Gubernur sumatra utara dan ketua DPR RI, yang intinya menyampaikan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat; Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat terhadap usul perubahan nama dan pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, pemerintah Kabupaten Dairi dan DPRD Kabupaten Dairi. Juga disampaikan hasil pengumpulan data lapangan rencana pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dan keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 35/K-DPRD/2002 Tanggal 22 April 2002 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten. Pada tanggal 24 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada anggota komisi II DPR RI (Sayuti Rahawarin) dan menyarankan agar seluruh komponen masyarakat, legislatif dan eksekutif harus proaktif karena batas waktu pemekaran Kabupaten/Kota s/d 24 Oktober 2002, juga disarankan agar mengundang komisi II DPR RI untuk turun ke Kabupaten Pakpak Bharat mengadakan pemantauan dan evaluasi atas aspirasi yang sudah diterima Komisi II DPR RI agar terdapat sinkronisasi aspirasi masyarakat, legislatif dan eksekutif menuju pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat. Tangal 25 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama- sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi untuk penyampaian informasi dan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten pemekaran kepada ketua DPR RI, Ketua-katua Fraksi DPR RI. Respons dari kunjungan tersebut sangat positif dimana terdapat kerja sama dan hubungan yang baik antararakyat, legislatif dan eksekutif dan secara bersama-sama pula mengadakan kunjungan kepada Ketua DPR RI serta Ketua-ketua Fraksi, pada prinsipnya hasil kunjungan menyetujui dan mendukung pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat menjadi 2 (dua) Kabupaten. Kemudian tanggal 26 April 2002 Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada Menteri Dalam Negeri. Rombongan dalam hal ini diterima oleh salah seorang Direktur pada Ditjen Otonomi Daerah beserta Staf dan pada prinsipnya menyetujui pemekaran tersebut sepanjang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Ditjen otonomi Daerah dalam rangka memperlancar pemekaran tersebut menyampaikan beberapa penekanan seperti proses tetap berpedoman pada ketentuan PP 129 tahun 2000; Ditjen Otda dalam menyikapi pemekaran ini akan bekerja sama dengan Tim Teknis, Tim Independen dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); nantinya DPOD akan mengajukan usul pemekaran ini kepada Presiden RI yang selanjutnya untuk dibahas dan diproses di DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tanggal 08 Mei 2002 telah dikirimkan surat Bupati Dairi Nomor: 005/3294 Perihal Undangan kepada Ketua DPR RI untuk berkenaan mengijinkan Komisi II DPR RI datang ke Kabupaten Pakpak Bharat pada tanggal 17 s/d 19 Mei 2002 dalam rangka mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap usul pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat. Setelah kunjungan komisi II DPR RI, dan melalui berbagai proses, akhirnya dikeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat resmi terbentuk menjadi satu kabupaten otonom dengan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dengan Ibu kota Salak dan dipimpin oleh Drs. Tigor Solin sebagai pelaksana Bupati serta Gandhi Warta Manik sebagai Sekretaris Wilayah yang pertama. Geografi Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah 1.218,30 km² atau 1,67% dari total luas Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada garis 2°15'- 3°32' Lintang Utara dan 96°00'–98°31' Bujur Timur. Karena terletak dekat Garis Khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim tropis. Ketinggian antara 700 – 1.500 meter di atas permukaan laut dengan kondisi geografis berbukit – bukit. Batas wilayah Sungai Kabupaten Pakpak Bharat juga dialiri oleh banyak sungai, berikut merupakan nama-nama sungai yang mengaliri Kabupaten Pakpak Bharat: Pemerintahan Wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2020 terdiri dari 8 kecamatan dengan 52 desa. Kecamatan Salak dan Sitellu Tali Urang Jehe merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 10 desa. Sedangkan Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit, yaitu hanya 4 desa. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe merupakan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 473,62 km² atau 38.87% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat, sementara Sitellu Tali Urang Julu merupakan wilayah terkecil yaitu 53,02 km² atau 4.35% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat. Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan yang paling jauh dari ibu kota Pakpak Bharat yaitu berjarak sekitar 120 kilometer ke ibu kota kecamatan. Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Bupati Pakpak Bharat bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Pakpak Bharat ialah Franc Bernhard Tumanggor, dengan wakil bupati Mutsyuhito Solin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Pakpak Bharat 2020. Franc Tumanggor merupakan bupati Pakpak Bharat ke-5 setelah kabupaten ini didirikan. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan, untuk periode jabatan 2021-2024. Dewan Perwakilan Kecamatan Lambang Daerah Bintang lima menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang dianut sehingga walaupun berbeda agama dan kepercayaan namun tetap rukun dan damai serta saling hormat-menghormati. Menggambarkan cita-cita dan harapan, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai visi dan misi yang tinggi melalui pemanfaatan segala sumber daya yang dimiliki. Daun Kemenyan 28 helai menggambarkan tanah Pakpak Bharat sebagai lahan yang subur dan kemenyan adalah salah satu komoditas andalan yang ditekuni sejak dari nenek moyang dan dikembangkan sampai saat ini sebagai sumber pendapatan masyarakat. Daun kemenyan 28 helai, menggambarkan bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada tanggal 28 dan juga sekaligus Pelantikan Bupati yang pertama di Kabupaten Pakpak Bharat. Motto (semboyan) Kabupaten Pakpak Bharat dalam Bahasa Batak Pakpak disebut Bage ate rejeki bage tennah sodip mengandung makna bahwa masyarakat dalam setiap melakukan pekerjaan mempunyai keselarasan antara hati, jiwa, pikiran dengan perbuatan. Bukit Barisan melambangkan keindahan panorama dan kekayaan yang terkandung di dalamnya serta menunjukkan bahwa wilayah geografi Kabupaten Pakpak Bharat berada di kaki bukit barisan (Delleng Sibarteng) Segi lima di dalamnya rumah adat menggambarkan bahwa Suku Batak Pakpak terdiri dari 5 Suak yaitu: Suak Simsim, Suak Keppas, Suak Pegagan, Suak Boang, dan Suak Kelasen yang di dalamnya ada Rumah Adat Pakpak sebagai tempat berlindung dan bermusyawarah. Menggambarkan aktualisasi dari Sulang Silima (Perisang-isang, Perekur-ekur, Pertulan Tengah, Berru dan Kula-kula), yang merupakan sumber hukum adat budaya etnis Pakpak. Rumah adat Pakpak sebagai tempat bermusyawarah (runggu) untuk merumuskan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pakpak. Mejan menggambarkan bahwa suku Pakpak mempunyai kultur budaya yang tinggi dimana manusia mampu menunggangi Gajah yang berarti dekat dan menyatu dengan alam sekitar. Rabi Munduk pisau ini biasanya digunakan perempuan Pakpak bila bepergian ke ladang dan digunakan sebagai alat untuk mengolah lahan dan juga berfungsi sebagai alat pelindung. Melmellen di dalamnya bertuliskan Kabupaten Pakpak Bharat menggambarkan suatu bangunan dimana Melmellen berfungsi sebagai pondasi pertahanan agar tiang-tiang bangunan dapat menyatu dan berdiri kokoh, dan dapat juga diartikan dengan lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan dapat menyatu padukan segala potensi yang dimiliki untuk meraih kemakmuran dan keadilan. Daun Gambir 7 helai menggambarkan bahwa tanaman gambir adalah produk spesifik unggulan dari Kabupaten Pakpak Bharat yang tidak dimiliki oleh daerah lain, dengan jumlah helai daun sebanyak 7 yang berarti bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada Bulan 7 (Juli). Bendera Pakpak yang tergambar dengan 3 warna (Merah, Putih dan Hitam) dan menunjukkan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai keberanian membela kebenaran, kesucian dan kebersihan hati serta tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan. Borgot sebuah rantai emas yang diartikan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai jalinan tali yang kokoh dimana kekuatan yang satu adalah juga kekuatan bagi yang lain atau dengan arti lain “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”. Koden Loyang (periuk) berbentuk jantung menggambarkan semboyan filsafat etnis Pakpak yang berasal dari keturunan yang sama. Kumarnaken Makne Lot Koden Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Mpanganan, Kumarnaken Bages Makne Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Rumah, yang artinya: karena tidak ada lagi periuk yang besar maka kita tidak makan bersama, dan karena besarnya rumah yang terbatas maka kita berpisah tempat tinggal. Lapihen berupa buku bertuliskan aksara Pakpak yang berisi berbagai aturan hukum dan norma-norma sebagai acuan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Rempu Riar pisau ini biasanya digunakan kaum lelaki Pakpak bila bepergian ketempat lain dan digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah juga berfungsi sebagai alat pelindung. Demografi Suku Suku yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya adalah suku Batak Pakpak. Selain Pakpak, etnis Batak lain meliputi Batak Toba dan Karo; juga terdapat suku lainnya seperti Melayu dan Nias dan lain sebagainya. Sebagian besar wilayah dari Kabupaten Pakpak Bharat merupakan tanah ulayat dari suku Pakpak Suak Simsim, sehingga mayoritas marga Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat adalah berasal dari Suak Simsim. Namun meskipun begitu, juga terdapat marga Pakpak lainnya yang berasal dari keempat suak lainnya. Marga Pakpak yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat meliputi: Bancin Banurea Berutu Boangmanalu Cibro Kabeakan/Kebeaken Kesogihen Limbong/Lembeng Manik Padang Padang Batanghari Sinamo Sitakar Solin Tinendung Anakampun Tinambunan Turutan Angkat Bako Berampu Berasa Beringin Bintang Capah Gajah Manik Gajah Kaloko Kudadiri Lingga Maha Pinayungen Maharaja Matanari Meka Maibang Pasi Siketang Ujung Agama Mayoristas penduduk kabupaten Pakpak Bharat memeluk agama Kristen, umumnya adalah Protestan. Diikuti oleh penganut agama Islam yang juga memiliki populasi yang siginifkan. Mayoritas penduduk Kabupaten Pakpak Bharat yang beragama Kristen Protestan adalah jemaat Gereja GKPPD. Adapun persentasi penduduk menurut agama yang dianut ialah Kristen 60,44%, di mana Protestan 56,70% dan Katolik 3,74%. Sebagian besar lagi menganut agama Islam 39,56%, mayoritas di kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe, kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Aceh. Sementara untuk jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah pada tahun 2021 di Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut: Gereja Protestan sebanyak 112 bangunan Masjid sebanyak 77 bangunan Gereja Katolik sebanyak 15 bangunan Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki fasilitas pendidikan yang memadai guna menunjang akses pendidikan di kabupaten tersebut. Beanyaknya jumlah sekolah di kabupaten Pakpak Bharat ialah; Kesehatan Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat luas merupakan salah satu pilar pembangunan dibidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan berupa Rumah sakit, Puskesmas, Polindes, Posyandu, apotek, dan lain-lain merupakan sarana dalam meningkatkan dan menunjang kualitas hidup masyarakat. Kabupaten Pakpak Bharatmemiliki unit sarana kesehatan yang terdiri dari: 1 unit Rumah Sakit, terletak di Kecamatan 8 unit Puskesmas, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan 25 unit Puskesmas Pembantu (pustu), tersebar secara merata di masing-masing kecamatan 49 unit Poskesdes, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan 89 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan Ekonomi Pertanian Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016 mengalami penurunan. Luas Panen Padi Sawah Tahun 2016 adalah 2.308, 50 Ha dengan jumlah produksi 9.527,53 ton, nilai tersebut mengalami penurunan 8,34% dibanding Tahun 2015. Perkebunan Pada tahun 2016 di subsektor perkebunan, tanaman gambir masih menjadi komoditas andalan, dengan luas areal tanaman 1.560,48 Ha diperoleh produksi gambir sebesar 1.559,94 ton. Sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah untuk menjadikan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai penghasil gambir terbesar melalui Program Sejuta Gambirnya. Peternakan Di subsektor peternakan pada tahun 2016, 3 jenis ternak dengan populasi terbesar di Kabupaten Pakpak Bharat adalah ternak ayam buras dengan jumlah 126.523 ekor, ternak babi dengan jumlah 6.175 ekor, dan ternak itik/bebek dengan jumlah 3.831 ekor. Selebihnya terdapat ternak kerbau, kambing, dan sapi. Produksi daging terbesar berasal dari ternak babi, yaitu mencapai 74,93 ton selama tahun 2016. Perdagangan Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 8 lokasi pasar yang umumnya hanya beroperasi sekali dalam seminggu, serta berisikan 193 unit kios, 77 balerong, 75 stand, dan 352 ruang terbuka. Industri Pada tahun 2016, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga, yaitu sebanyak 1.521 unit. Sarana & Prasarana Listrik & air minum Pada tahun 2016, jumlah pelanggan listrik PLN baik yang menggunakan KwH meter listrik prabayar maupun mekanik di Kabupaten Pakpak Bharat untuk rumah tangga/bisnis ada sebanyak 7.993 pelanggan. Sedangkan untuk instansi pemerintah/sosial/tower, pada tahun 2016 terdapat sebanyak 532 pelanggan. Fasilitas air yang digunakan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat kebanyakan bersumber dari mata air, sungai, air hujan atau lainnya. Hanya 1.208 rumah tangga/ perorangan, 39 instansi pemerintahan, 17 niaga kecil, dan 8 sosial umum yang tersebar pada dua kecamatan yang menggunakan air bersih dari PDAM, yaitu Kecamatan Salak dan Kecamatan Siempat Rube. Sedangkan untuk Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, kondisi jaringan air PDAM sudah rusak. Kondisi ini menunjukkan bahwa fasilitas air bersih di Kabupaten Pakpak Bharat belum memadai. Transportasi Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2016 adalah 733,679 km yang terdiri dari 41,00 km jalan negara, 69,50 km jalan provinsi, dan 623,179 km jalan kabupaten. Dari total 41,00 km panjang jalan Negara, sepanjang 9,00 km (21,95%) berada dalam kondisi rusak. Dari total 69,50 km panjang jalan provinsi, sepanjang 4,50 km (6,47%) berada dalam kondisi rusak berat dan 10,40 km (14,96%) rusak. Untuk jalan kabupaten, berdasarkan jenis lapisan, sepanjang 148,381 km (23,81%) masih merupakan jalan tanah. Dari total 123 jembatan yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, sebanyak 108 jembatan dalam kondisi baik, 15 jembatan dalam kondisi sedang, jembatan dalam kondisi rusak ringan dan jembatan dalam kondisi rusak berat tidak ada pada tahun 2016. Makanan Khas Pelleng Makanan khas masyarakat Pakpak ini berupa nasi kuning dengan lauk ayam kampung yang telah dibumbui. Biasanya, makanan ini dihidangkan saat ada upacara adat keluaraga seperti pernikahan, atau momen spesial seperti memberangkatkan anak yang hendak pergi merantau, dan hidangan untuk tamu istimewa. Dahulu masakan pelleng makanan untuk orang yang mau pergi ke medan perang, sebelum berangkat mereka di beri makan pelleng sebagai penambah semangat ketika berperang nanti. Pelleng berbentuk nasi Kuning di sajikan dengan ayam serta ditambahkan cabe sehingga terasa pedas. Referensi Pranala luar Situs Resmi Pemkab Pakpak Bharat Media Komunikasi Suku Pakpak UU Nomor 9 Tahun 2003 Profil kabupaten di Kompas Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2017 Statistik Daerah Kabupaten Pakpak Bharat 2017 Kabupaten di Sumatera Utara Kabupaten di Indonesia
3,076
4812
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Lampung%20Timur
Kabupaten Lampung Timur
Lampung Timur (aksara Lampung: ) adalah kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sukadana. Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah 5.325,03 km² dan jumlah penduduk sebanyak 1.101.977 jiwa (2021). Kabupaten ini memiliki semboyan "Bumei Tuwah Bepadan". Sebelumnya, kabupaten Lampung Timur bagian dari Kabupaten Lampung Tengah. Sejarah Lampung Timur Masa Pendudukan Belanda Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang demang pribumi/Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu: Onder Distrik Sukadana. Onder Distrik Labuan Maringgai. Onder Distrik Gunung Sugih.1 Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah. Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu: Onder Distrik Sukadana terdiri dari: Marga Sukadana Marga Tiga Marga Nuban Marga Unyai Way Seputih Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari: Marga Melinting Marga Sekampung Ilir Marga Sekampung Udik Marga Subing Labuhan Onder Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari: Marga Unyi Marga Subing Marga Anak Tuha Marga Pubian Onder Distrik Gunung Sugih adalah wilayah Kabupaten Lampung Tengah saat ini. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945) Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakan wilayah Bun Shu Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung. Masa Kemerdekaan Indonesia Setelah Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948. Itulah sebabnya ditinjau dari perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang. Kejadian-Kejadian yang perlu di catat pada tahun 1946 s/d 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga yaitu: Marga Terusan Unyai Marga Selagai Lingga Tambahan Marga ini terjadi karna adanya perubahan batas wilayah ataupun karena terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk. Masa Pemerintahan Negeri (1953 s/d 1975) Dengan di bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri, yang 5 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur sekarang yaitu: Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan. Negeri Sribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar Joyo. Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede. Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana. Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di Labuhan Maringgai. Dalam Praktik Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat. Dalam rangka membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu: Metro Kibang Batanghari Sekampung Jabung Labuhan Maringgai Way Jepara Sukadana Pekalongan Raman Utara Purbolinggo. Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka dipandang perlu Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah ditata menjadi 3 (Tiga) Daerah Tingkat II. Pada tahun 1999, dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999, Wilayah Pembantu Bupati Kabupaten Lampung Tengah Wilayah Sukadana dibentuk menjadi Kabupaten Lampung Timur yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan Definitif dan 13 (tiga belas) Kecamatan Pembantu. Pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat Pemerintahan di Kecamatan Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung Timur meliputi 10 Kecamatan definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa, selanjutnya dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik setatusnya di tingkatkan menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Timur bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan pembantu dan 232 desa. Dengan di tetapkannya Peraturan Daerah No.01 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11(sebelas) kecamatan di Wilayah Kabupaten Lampung Timur sehingga di kecamatan Kabupaten Lampung Timur sekarang berjumlah 24 kecamatan definitif dan 232 desa.Dengan Keputusan Bupati 232 defininitif can desa persiapan. Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur No 19 Tahun 2001 dan No 06 Tahun 2002 maka jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 232 desa definitif dan desa persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 10 desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan, maka 5 desa dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu Pasar Sukadana, Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram Marga. Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Lampung Timur memiliki 241 desa/kelurahan yang terdiri dari 227 desa definitif, 5 Kelurahan, 9 desa persiapan. Adapun kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yaitu: Bandar Sribawono Batang Hari Batang Hari Nuban Braja Slebah Bumi Agung Gunung Pelindung Jabung Labuhan Maringgai Labuhan Ratu Marga Sekampung Marga Tiga Mataram Baru Melinting Metro Kibang Pasir Sakti Pekalongan Purbolinggo Raman Utara Sekampung Sekampung Udik Sukadana Waway Karya Way Bungur Way Jepara Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi: 105015' BT-106020'BT dan 4037'LS -5037' LS. Kabupaten Lampung Timur memiliki wilayah seluas 5.325,03 km2. Luas tersebut sekitar 15% dari total wilayah Provinsi Lampung (total wilayah Lampung seluas 35.376 KM2). Ibu kota Kabupaten Lampung Timur berkedudukan di Sukadana. Batas Wilayah Secara administratif Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan: Topografi Dari segi topografi, kabupaten Lampung Timur dapat dibagi menjadi lima daerah, yaitu: Pertama, daerah berbukit sampai bergunung terdapat di Kecamatan Jabung, Sukadana, Sekampung Udik, dan Labuhan Maringgai. Kedua, daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, dengan kemiringan antara 8% hingga 15% dan ketinggian antara 50-200 Meter di atas permukaan laut (dpl). Ketiga, daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi kawasan pantai pada bagian timur dan daerah-daerah sepanjang sungai way Seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian kawasan tersebut berkisar antara 25-75 Meter dpl dengan kemiringan 0-3%. Keempat, daerah rawa pasang surut disepanjang pantai timur dengan ketinggian 0.5-1 Meter dpl. Kelima, daerah aliran sungai (DAS) yaitu, Seputih, Sekampung dan Way Jepara. Iklim Iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu Desember-Juni dengan temperatur rata-rata 24-340C. Curah hujan merata tahunan sebesar 2000–2500 mm. Sedangkan menurut Oldeman (1979), iklim Kabupaten Lampung Timur temasuk tipe C2 dengan jumlah bulan basah 5-6 bulan dan bulan kering 2-3 bulan. Geologi Wilayah Kabupaten Lampung Timur dapat digolongkan ke dalam empat jenis struktur geologi, yaitu: Endapan permukaan yang sebagian besar terdapat di sepanjang timur. Wilayah ini terdiri dari dataran rawa dan pasang surut yang terbentuk dari sediment holosen yang mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa, serta endapan pasir pantai. Batuan gunung api yang meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur, terdiri dari endapan gunung api (Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Batuan-batuan ini membentuk tanah latasol dan padsolik yang memiliki tingkat kesuburan tanah rendah. Batuan sedimen, sebagian besar terdapat di bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten Lampung Timur. Batuan Beku, banyak terdapat di bagian selatan Kabupaten Lampung Timur. Catatan Referensi Pranala luar Sejarah Lampung Timur Geotopografi Lampung Timur Situs resmi Kabupaten Lampung Timur Dishubkominfo Kabupaten Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur
1,266
4815
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Banyuasin
Kabupaten Banyuasin
Banyuasin (Jawi: باڽواسين) adalah kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002. Nama kabupaten ini berasal dari nama Sungai Banyuasin, yang melintasi wilayah kabupaten ini dan Kabupaten Musi Banyuasin. Perkataan Banyuasin sendiri berasal dari istilah Bahasa Melayu Palembang yang merupakan perkataan pinjaman dari bahasa Jawa yakni banyu (air) dan asin, merujuk pada kualitas air sungai tersebut yang masin rasanya, terutama ke arah pantai. Luas Kabupaten Banyuasin 11.875 km2 di mana terdapat beberapa suku yang menetap di kabupaten ini, antara lain Jawa, Madura, Bugis, Bali dan Penduduk asli Melayu Banyuasin (Melayu Pesisir). Batas Wilayah Banyuasin mengelilingi 2/3 wilayah kota Palembang, sehingga Banyuasin dapat dikatakan sebagai wilayah penyangga ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Banyak pembangunan provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan di pinggir wilayah Banyuasin persis berbatasan dengan wilayah kota Palembang dengan tujuan untuk mendukung pembangunan di Palembang, seperti sarana LRT, sekolah, Dermaga pelabuhan tanjung api-api. Geografi Batas Wilayah Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Pendidikan Tingkat SLTA SMA SANUDIN PANGKALAN BALAI SMAN 1 Sembawa SMAN 1 Talang Kelapa SMKN 1 Suak Tapeh SMKN 1 Tanjung Lago SMK PPN Sembawa SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III SMKN 1 Banyuasin III SMKN 1 Makarti Jaya SMKN 1 Tungkal Ilir SMAN 1 Tungkal Ilir SMA Pratama Putra Tungkal Ilir SMKN 1 Rambutan SMK Karya Sembawa MAN Pangkalan Balai SMAN 1 Banyuasin III SMAN 1 Banyuasin II SMAN 1 Banyuasin I SMA YP Mantra Banyuasin I MA Babul Ulum Banyuasin I MA Al-Hidayah Muara Telang SMAN 1 TANJUNG LAGO SMAN 1 BETUNG SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III SMK NAHDLATUL ULAMA MUARA PADANG SMK NURUL HIDAYAH MUARA PADANG MA FUTUHIYAH MUARA PADANG SMA MUHAMMADIYAH 1 MUARA PADANG SMAN 1 MUARA PADANG MA ASSANADIYAH MUARA PADANG MA DAARUS SHOLIHIN MUARA SUGIHAN MA DAARUL ABROR MUARA SUGIHAN MA ALKHOIRIYAH MUARA SUGIHAN SMAN 1 MUARA SUGIHAN SMAN 2 MUARA SUGIHAN SMK MUHAMMADIYAH PANGKALAN BALAI SMK PGRI PANGKALAN BALAI Pengguruan Tinggi Politeknik Negeri Sriwijaya Kampus Banyuasin Referensi Pranala luar Banyuasin Banyuasin
335
4818
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Pagar%20Alam
Kota Pagar Alam
Pagar Alam (Surat Ulu: ; Jawi: كوتا ڤاڬر عالم) adalah kota di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Kota ini yang dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001 (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115), sebelumnya kota Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat. Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah penduduk 147.537 jiwa (2021) dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 233 jiwa/km². Kota ini berjarak sekitar 298 km dari kota Palembang dan juga berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat. Kota ini sekarang dipimpin oleh Alpian Maskoni, SH dan Muhammad Fadli, SE sebagai Wali kota dan Wakil Wali kota Pagar Alam periode 2018-2023. Geografis Batas wilayah Berikut ini adalah perbatasan wilayahnya dengan kabupaten lainnya: Keadaan tanah Sebagian besar keadaan tanah di kota Pagar Alam berasal dari jenis latosol dan andosol dengan bentuk permukaan bergelombang sampai berbukit. Jika dilihat dari kelasnya, tanah di daerah ini pada umumnya adalah tanah yang mengandung kesuburan yang tinggi (kelas I). Hal ini terbukti dengan daerah kota Pagar Alam yang merupakan penghasil sayur-mayur, buah-buahan, dan merupakan salah satu subterminal agribisnis (STA) di provinsi Sumatera Selatan. Sungai Beberapa sungai yang terdapat di Kota Pagar Alam, antara lain: Sungai Lematang (Ayek Lematang) Sungai Selangis Besar (Ayek Selangis Besak) Sungai Selangis Kecil (Ayek Selangis Kecik) Sungai Air Kundur (Ayek Kundur) Sungai Betung (Ayek Betung) Sungai Air Perikan (Ayek Perikan) Sungai Endikat Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi (Data 2015) Berikut data demografi per kecamatan di Kota Pagar Alam; Kesehatan Rumah sakit Penduduk Kota Pagar Alam selalau mengalami kenaikan jumlah penduduk yang sangat drastis yang awalnya pada tahun 2000 jumlah penduduknya hanya 112.025 jiwa jumlah itu pun pada sepuluh tahun kemudian berpopulasi lebih kurang 126.363 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,22%. Dikarenakan adanya faktor Transmigrasi yang ingin menetap di kota Pagar Alam. Penduduk kota Pagar Alam terdiri dari berbagai suku bangsa. Selain penduduk asli (Suku Melayu Besemah), ada banyak juga Suku Jawa, Tionghoa-Indonesia, Suku Melayu Palembang, Suku Minangkabau, Suku Batak, Orang Peranakan, Arab-Indonesia, dan India-Indonesia. Pendidikan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Swasta Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Pagar Alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lembah Dempo Pagar Alam Sekolah Tinggi Teknologi Pagar alam (STTP) Transportasi Bandara Atung Bungsu Bandara ini terletak di wilayah Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan. Bandara ini telah melayani penerbangan tujuan Pagaralam–Palembang (sebaliknya), Pagaralam–Bengkulu (sebaliknya), dan Pagaralam–Jakarta (sebaliknya) dengan ditopang dua maskapai yang tesmi mengudara yakni Susi Air untuk rute Pagaralam–Palembang (sebaliknya) dan Pagaralam–Bengkulu (sebaliknya) serta Aviastar Untuk Rute Pagaralam–Jakarta dan sebaliknya. Untuk pemesanan tiket pesawat harus dipesan di Dinas Dishupkominfo Kota Pagar Alam. Pariwisata Pagar Alam mempunyai potensi wisata, selain wisata alam, terdapat juga lokasi-lokasi purbakala. Di kota Pagar Alam ini terdapat sedikitnya 33 air terjun dan 26 situs menhir yang sudah tercatat. Objek wisata yang terdapat di kota ini dan belum semuanya dikembangkan adalah: Batu Gong Perkebunan teh Lereng Dempo Sungai Lematang Indah Air Terjun: Curup Embun Curup Mangkuk Curup Tujuh Kenangan Arca Manusia Purba (Megalithikum) Ribuan situs megalit Danau: Tebat Gheban Tebat Libagh (Lebar) Rimba Candi Hutan Anggrek Referensi Pranala luar Situs web resmi pemerintah daerah Profil kota Pagar Alam di situs web Kemendagri Pemkot Pagar Alam bagikan nomor seleksi CPNS 25 Oktober 2013 Pagar Alam Pagar Alam
546
4820
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Rote%20Ndao
Kabupaten Rote Ndao
Rote Ndao adalah kabupaten di ujung selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Baa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berpenduduk sebanyak 165.807 jiwa (2020). Kabupaten Rote Ndao merupakan kabupaten sekaligus wilayah paling selatan di Indonesia, bahkan benua Asia secara keseluruhan. Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil dan enam di antaranya merupakan pulau-pulau yang berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini terdapat di pulau Rote, sebagai pulau yang paling besar di antara 107 pulau yang termasuk wilayah administratif kabupaten Rote Ndao. Enam pulau kecil lain yang berpenghuni adalah pulau Usu, Ndana, Ndao, Landu, Nuse, Do’o. Sejarah Wilayah Rote Ndao semula adalah bagian dari Wilayah Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958. Wilayah Rote Ndao terdiri dari 3 wilayah pemerintahan kecamatan yaitu Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Tengah dan Kecamatan Rote Barat. Selanjutnya setelah berjalan 4 tahun lamanya, maka terjadilah pemekaran wilayah di Rote Ndao menjadi 8 kecamatan sehubungan dengan adanya keinginan masyarakat untuk membentuk Kabupaten Otonom bagi Rote Ndao. Namun karena situasi keuangan Negara yang tidak memungkinkan sehingga pembentukan Kabupaten Otonom Rote Ndao belum dapat dilakukan. Untuk itu, pada tahun 1968 Gubernur Nusa Tenggara Timur mengeluarkan keputusan agar wilayah Rote Ndao dibentuk sebagai Wilayah Koordinator Schap dalam wilayah hukum Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang dan menunjuk D.C. Saudale, sebagai Bupati. Pada tahun 1979 terjadi perubahan status Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao menjadi wilayah pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao. Setelah tujuh kali berganti periode kepemimpinan maka dalam tahun 2000 timbul keinginan kuat dari masyarakat, baik yang berada di wilayah Rote Ndao maupun dukungan dari orang Rote yang berada di Kupang dan di Jakarta mengusulkan agar Wilayah Pemerintahan Pembantu Bupati Rote Ndao ditingkatkan menjadi Kabupaten definitif. Usulan tersebut didukung dengan adanya pernyataan sikap dari 300 tokoh masyarakat, tokoh adat yang mewakili masyarakat dari 19 Nusak, kepada pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, melalui Pemerintah Kabupaten Kupang (sebagai Kabupaten Induk). Atas dasar usulan tersebut maka setelah melalui pengkajian dan mekanisme pembahasan sesuai Peraturan Perundang - undangan yang berlaku maka pada tanggal 10 April 2002 oleh Pemerintah Pusat dan DPR - RI menetapkan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Rote Ndao di Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan Christian Nehemia Dillak, SH sebagain Bupati Rote Ndao. Geografi Secara geografis, Kabupaten Rote Ndao terletak pada 10°25'52"–11°00'27" Lintang Selatan dan 122°38'33"–123°26'29" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Rote Ndao terdiri dari 107 pulau meliputi Pulau Rote sebagai pulau utamanya serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berada di ketinggian antara 0-444 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan titik tertinggi di Bukit Musaklain (444 mdpl) di selatan Pulau Rote. Seluruh wilayahnya dibatasi oleh perairan meliputi Selat Rote, Laut Sawu, Laut Timor dan Samudra Hindia. Sungai-sungai besar yang ada di Kabupaten Rote Ndao antara lain Sungai Kuli dan Sungai Batulilok. Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Topografi Wilayah Kabupaten Rote Ndao memiliki topografi yang relatif datar, berombak, sampai bergelombang. Sebagian besar topografi merupakan daratan, berbukit bukit dengan tingkat kemiringan rata-rata mencapai 45° dengan ketinggian dari permukaan laut (dpl) 0–500 meter. Proporsi dataran tinggi terluas di Kabupaten Rote Ndao terdapat di kecamatan Rote Timur, Rote Tengah, Rote Selatan dan Pantai Baru, kecamatan-kecamatan ini adalah kecamatan-kecamatan yang berdampingan. Keseluruhan topografi pulau Rote melandai dari arah timur ke barat. Sedangkan kecamatan Rote Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur juga mempunyai bagian wilayah yang rendah dengan ketinggian berkisar 0-7 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dataran rendah yang paling luas terletak di wilayah kecamatan Rote Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru, dan Rote Timur mengarah sepanjang pesisir pantai Utara ke bagian tengah wilayah. Kemiringan lahan di wilayah pulau Rote, khususnya kecamatan Rote Barat dan Rote Timur lebih landai dari kecamatan lainnya di pulau Rote. Lereng dengan kemiringan lebih dari 40% hanya terdapat di kecamatan Rote Timur sebesar 0,33% dari luas wilayahnya, Kecamatan Pantai Baru 47,74% dari luas wilayahnya kemiringannya 2–15%, 38% berkemiringan 15-40%, sedangkan 11,70% dari luas wilayahnya berkemiringan 0–2%. Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dan bergunung, dilihat dari kemiringan lahan 15% sampai 40% luas lahannya 49,3 % dari luas lahan secara keseluruhan di kabupaten Rote Ndao. Dan dari luas lahan yang memiliki kemiringan >40% terdapat di Kecamatan Rote Tengah dengan persentase luas 70% dari luas wilayah secara keseluruhan. Hidrologi Potensi hidrologi kabupaten Rote Ndao relatif terbatas. Sumber mata air yang ada pada umumnya berasal dari perbukitan dengan debit air menurun pada musim kemarau sehingga kebutuhan air pada musim kemarau merupakan kendala untuk wilayah ini. Jumlah sungai yang berair sepanjang tahun hanya berjumlah 12 buah. Sungai terbesar adalah Sungai Menggelama, dengan panjang sungai 32 km. Sementara jumlah danau yang berair sepanjang tahun ada 6 (enam) buah, dengan total volume 7 (tujuh) juta meter kubik (m³). Selain air permukaan, potensi air tanah juga sudah diidentifikasi. Pada tahun 2005, terdapat 30 unit sumur bor sudah dibangun di Kabupaten Rote Ndao, dengan debit bervariasi antara 0,90 dan 343,38 L/detik, dan kedalaman bervariasi antara 2,8 dan 28,4 meter. Iklim Wilayah Kabupaten Rote Ndao mempunyai iklim yang serupa dengan sebagian besar kabupaten & kota lain di provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu beriklim sabana tropis (Aw) yang kering. Seperti wilayah beriklim tropis lainnya, wilayah kabupaten ini memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Oleh karena jenis iklim yang kering, Musim penghujan berlangsung singkat dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berlangsung sangat panjang dari bulan April hingga pekan-pekan pertama bulan November setiap tahunnya. Rata-rata curah hujan per tahun di kabupaten ini adalah 800–1600 milimeter dan jumlah hari hujan berkisar antara 70 hingga 130 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah kabupaten ini berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan di wilayah ini berkisar antara 60% sampai dengan 88%. Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Rote Ndao. Bupati Rote Ndao akan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Nusa Tenggara Timur atas wilayah tersebut. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Rote Ndao ialah Paulina Bullu, dengan wakil bupati Stefanus Saek. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Rote Ndao 2019, untuk periode tahun 2019-2024. Mereka dilantik oleh gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, pada 14 Februari 2019 di Kota Kupang. Paulina merupakan istri bupati sebelumnya, Lens Haning. Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao merupakan lembaga legislatif unikameral yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. DPRD Rote Ndao memiliki 25 anggota yang tersebar dalam 10 partai politik, dengan perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai NasDem. Pimpinan DPRD Kabupaten Rote Ndao terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan. Untuk periode 2019–2024, jabatan ketua diisi oleh Alfred Saudila dari Partai NasDem. Dua orang wakil ketua, masing-masing ialah Yosia A. Lau dari Partai Golongan Karya dan Paulus Henuk dari Partai Persatuan Indonesia. Kecamatan Kabupaten ini pada awalnya terdiri atas 6 kecamatan, namun telah mengalami pemekaran sehingga sekarang sudah terdapat 8 kecamatan,pada tahun 2012 terjadi pemekaran wilayah sehingga menjadi 10 Pulau-pulau Kabupaten Rote Ndao memiliki luas wilayah 1280,10 km². Dari 96 pulau yang ada di Kabupaten Rote Ndao, hanya 6 pulau yang berpenghuni, yaitu: Pulau Rote dengan luas 97.854 Ha; Pulau Usu dengan luas 1.940 Ha; Pulau Nuse dengan luas 566 Ha; Pulau Ndao dengan luas 863 Ha; Pulau Landu dengan luas 643 Ha; Pulau Do'o dengan luas 192 Ha; Pulau Pamana dengan luas 1.419 Ha, juga disebut "Dana", "Dona" atau "Ndana", merupakan pulau terluar paling selatan dalam wilayah Indonesia serta benua Asia secara keseluruhan. Demografi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2013 tercatat sebanyak 147.781 jiwa terdiri dari 75.292 jiwa Laki-laki dan 72.486 jiwa Perempuan, mengalami pertumbuhan sebesar 3,99% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 26.107 rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten Rote Ndao sebesar sekitar 100 jiwa/km², dengan Kecamatan Ndao Nuse merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 268 jiwa/km² dan Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 61 jiwa/km². Penduduknya berasal dari Suku Rote dan berbahasa sehari-hari menggunakan Bahasa Rote. Agama Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 165.608 jiwa dengan sebagian besar penduduk Kabupaten Rote Ndao menganut agama Kekristenan yakni 94,59% dimana mayoritas Protestan yakni 92,86% dan Katolik 1,73%. Kemudian sebagian lagi memeluk agama Islam yakni 5,38% dan sebagian kecil memeluk agama Hindu yakni 0,02% dan lainnya 0,01%. Mata pencaharian penduduk umumnya berladang, beternak, berdagang, nelayan, menyadap nira, pengrajin kerajinan lontar, dan sebagian lainnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sasando Alat musik Sasando menjadi ikon alat musik di provinsi Nusa Tenggara Timur. Sasando sendiri berasal dari kabupaten Rote Ndao. Alat musik Sasando dalam bahasa Rote disebut Sasandu, yang artinya bergetar atau berbunyi. Pada masyarakat Rote sendiri, alat musik ini digunakan untuk mengiringi nyanyian, juga untuk tarian tradisional, serta digunakan pada acara penghiburan keluarga yang berduka. Pada perkembangannya, alat musik Sasando memiliki dua tipe, yakni tradisional dan elektrik. Tipe tradisional yakni Sasando yang dimainkan tanpa listrik, tanpa pengeras suara, dan ini merupakan bentuk asli Sasando. Sementara tipe elektrik, telah dimodifikasi dan digunakan dengan menggunakan listrik dan pengeras suara, umumnya digunakan untuk acara-acara besar yang lebih modern. Sasando digunakan dengan cara dipetik, yang dibagi menjadi beberapa jenis seperti Sasando engkel, Sasando dobel, Sasando gong, dan Sasando biola. Sasando engkel memiliki 28 dawa, sementara Sasando dobel memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki banyak jenis suara. Pariwisata Lokasi kabupaten Rote Ndao yang berada dalam pulau tersendiri, wisata pantai menjadi obejk wisata yang mudah ditemukan di kawasan ini. Dalam situs pemerintah kabupaten Rote Ndao, beberapa lokasi wisata yang ada di sini sebagian besar ialah wisata pantai. Beberapa tempat wisata yang ada di Rote Ndao ialah: Pantai Oeseli Pantai Nirwana Pantai Nembrala Pantai Bo'a Pantai Oesoselo Pantai Tolanamon Pantai Mulut Seribu Pantai Laviti Danau Laut Mati Bukit Mando'o Pemandian Mata Air Oemau Pemandian Oesamboka - Lelain Batu Termanu Referensi Pranala luar Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Situs Portal Berita Online Rote-Ndao | ROTEONLINE NEWS•MEDIA "Tepercaya, Aktual dan Berbudaya" Profil Rote Ndao di harian Kompas 8 Objek Wisata Wajib Dikunjungi Saat ke Pulau Rote Rote Ndao Rote Ndao
1,669
4877
https://id.wikipedia.org/wiki/California
California
California adalah sebuah negara bagian di Amerika Serikat bagian barat. California berbatasan dengan Oregon di utara, Nevada dan Arizona di timur, negara bagian Baja California di Meksiko ke arah selatan; dan memiliki garis pantai sepanjang Samudra Pasifik ke arah barat. Dengan jumlah penduduk lebih dari 39,2 juta jiwa dalam wilayah dengan total area sekitar 163.696 mil persegi (423.970 km2), California merupakan negara bagian Amerika Serikat yang terpadat menurut kepadatan penduduk dan terbesar ketiga berdasarkan wilayah. California juga merupakan entitas subnasional terpadat di Amerika Utara dan ke-34 terpadat di dunia. Wilayah Greater Los Angeles dan Wilayah Teluk San Francisco merupakan wilayah perkotaan terpadat kedua dan kelima di Amerika Serikat, dengan Wilayah Greater Los Angeles memiliki penduduk lebih dari 18,7 juta jiwa dan Wilayah Teluk San Francisco memiliki penduduk lebih dari 9,6 juta jiwa. Sacramento adalah ibu kota California, sedangkan Los Angeles adalah kota terpadat di California dan kota terpadat kedua di Amerika Serikat (setelah New York City). Kabupaten Los Angeles adalah kabupaten terpadat di California, sedangkan Kabupaten San Bernardino adalah kabupaten terbesar berdasarkan wilayah di Amerika Serikat (Alaska memiliki beberapa subdivisi yang lebih besar, tetapi subdivisi tersebut tidak disebut kabupaten (county), namun disebut sektor (borough)). San Francisco, yang merupakan sebuah kota sekaligus kabupaten, adalah kota besar terpadat kedua di Amerika Serikat (setelah New York City) dan kabupaten terpadat kelima di AmerikaSerikat, di bawah empat dari lima borough New York City. Perekonomian California, dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$3.2 triliun pada tahun 2019 dan US$3,4 triliun pada 2021 menjadikannya sebagai ekonomi sub-nasional terbesar di dunia. Jika California adalah sebuah negara, California akan menjadi ekonomi terbesar kelima pada tahun 2020 serta yang terpadat ke-37 berdasarkan jumlah penduduk. Wilayah Greater Los Angeles dan Wilayah Teluk San Francisco adalah ekonomi perkotaan terbesar kedua dan ketiga di Amerika Serikat (masing-masing memiliki PDB nominal sebesar US$1,0 triliun dan US$0,5 triliun pada 2020), setelah wilayah metropolitan New York (US$1,8 triliun). Wilayah Statistik Gabungan Wilayah Teluk San Francisco merupakan wilayah statistik utama Amerika Serikat yang memiliki PDB per kapita tertinggi di AS (US$106.757) dibandingkan dengan wilayah statistik utama besar Amerika Serikat lain pada tahun 2018, dan merupakan tempat bagi lima dari sepuluh perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan empat dari sepuluh orang terkaya di dunia. Sebelum kolonisasi Eropa, California merupakan salah satu daerah yang paling beragam secara budaya dan bahasa di Amerika Utara pra-Columbus dan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk asli Amerika tertinggi di bagian utara yang sekarang disebut Meksiko. Penjelajahan Eropa pada abad 16 dan 17 menyebabkan kolonisasi California oleh Imperium Spanyol. Pada tahun 1804, California termasuk dalam provinsi Alta California dalam Viceroyalty of New Spain. Daerah California menjadi bagian dari Meksiko pada tahun 1821, setelah perang kemerdekaannya yang sukses, tetapi diserahkan ke Amerika Serikat pada tahun 1848 setelah Perang Meksiko-Amerika Serikat. California Gold Rush dimulai pada tahun 1848 dan menyebabkan perubahan sosial dan demografis yang dramatis, termasuk diantaranya adalah imigrasi skala besar ke California, ledakan ekonomi di seluruh dunia, dan genosida di California terhadap penduduk asli. Bagian barat Alta California kemudian diatur dan diakui sebagai negara bagian ke-31 pada 9 September 1850, setelah Compromise of 1850. California memiliki kontribusi penting untuk budaya populer, misalnya dalam hiburan dan olahraga. Negara bagian California juga telah memberikan kontribusi penting di bidang komunikasi, informasi, inovasi, lingkungan, ekonomi, dan politik. California adalah tempat bagi Hollywood, industri film tertua dan terbesar di dunia yang memiliki pengaruh besar pada hiburan global. California dianggap sebagai asal mula budaya counterculture hippie, budaya pantai dan budaya mobil, asal mula komputer pribadi, di antara inovasi lainnya. San Francisco Bay Area dianggap sebagai pusat teknologi global dan Greater Los Angeles Area secara luas dianggap sebagai pusat industri film. Perekonomian California sangat beragam: 58% di antaranya bersandarkan pada sektor keuangan, pemerintahan, layanan real estat, teknologi, bisnis profesional, keilmiahan, dan layanan bisnis teknis. Meskipun hanya menyumbang 1,5% dari ekonomi negara bagian, industri pertanian California memiliki output tertinggi dari seluruh negara bagian Amerika Serikat. Bandar dan pelabuhan California menangani sekitar sepertiga dari semua impor Amerika Serikat, sebagian besar berasal dari perdagangan internasional Lingkar Pasifik. Geografi negara bagian California sangat beragam mulai dari Pacific Coast dan wilayah metropolitan di barat hingga pegunungan Sierra Nevada di timur, dan dari redwood dan hutan cemara Douglas di barat laut hingga Gurun Mojave di tenggara. Central Valley merupakan area pertanian utama yang mendominasi pusat negara bagian California. Meskipun California terkenal dengan iklim Mediterania yang hangat dan cuaca musiman muson, ukuran besar negara bagian menghasilkan iklim yang bervariasi dari hutan hujan beriklim lembab di utara hingga gurun gersang di pedalaman, serta alpine bersalju di pegunungan. Seiring waktu, kekeringan dan kebakaran hutan telah meningkat frekuensinya dan keparahan terjadi karena perubahan iklim dan ekstraksi berlebihan, menjadi kurang tepat dalam musim yang berlangsung sepanjang tahun, hal tersebut semakin membebani keamanan air California. Etimologi Orang Spanyol memberi nama Las Californias untuk semenanjung Baja California dan ke Alta California yang merupakan wilayah yang menjadi negara bagian California saat ini. Nama tersebut kemungkinan berasal dari pulau mitos California dalam kisah fiksi Ratu Calafia, sebagaimana dicatat dalam karya tahun 1510 yang berjudul The Adventures of Esplandián oleh Garci Rodríguez de Montalvo. Karya The Adventures of Esplandián merupakan karya yang kelima dalam seri romansa kesatria Spanyol yang populer ketika dimulai dari Amadís de Gaula. Kerajaan Ratu Calafia dikatakan sebagai tempat lahan terpencil yang kaya akan emas dan mutiara, dihuni oleh wanita kulit hitam cantik yang mengenakan baju besi emas dan hidup seperti suku Amazon, disertai griffin dan binatang aneh lainnya. Di dalam fiksi surgawi, penguasa Ratu Calafia berjuang bersama Muslim dan penamaan California mungkin dipilih untuk menggemakan gelar pemimpin Muslim, yaitu Caliph. Ada kemungkinan nama California dimaksudkan untuk menyiratkan pulau itu adalah Caliph (Khilafah). Bentuk singkat dari nama negara bagian California termasuk diantaranya CA, Cal, Cali, Calif, Califas, dan US-CA. Sejarah Penghuni awal California pada awalnya dihuni oleh gelombang kedatangan berturut-turut selama setidaknya 13.000 tahun terakhir, California merupakan salah satu daerah yang paling beragam secara budaya dan bahasa di Amerika Utara pra-Columbus. Terdapat berbagai perkiraan penduduk asli yang berkisar antara 100.000 hingga 300.000. masyarakat adat California mencakup lebih dari 70 kelompok etnis yang berbeda dari penduduk asli Amerika Serikat, mulai dari populasi besar yang menetap yang tinggal di pantai hingga kelompok di pedalaman. Kelompok California juga beragam dalam organisasi politik mereka dibedakan dengan gerombolan, suku, desa, dan di pantai yang kaya dengan sumber daya, Chiefdom, seperti Chumash, Pomo dan Salinan. Aturan Spanyol Orang Eropa pertama yang menjelajahi Coastal California merupakan anggota ekspedisi berlayar Spanyol yang dipimpin oleh kapten Portugis Juan Rodríguez Cabrillo. Cabrillo ditugaskan oleh Raja (wiruzai) Spanyol Baru di Mexico City untuk memimpin ekspedisi ke Pacific coast untuk mencari peluang perdagangan; mereka memasuki Teluk San Diego pada 28 September 1542, dan mencapai setidaknya ke utara sejauh Pulau San Miguel. Privateer dan penjelajah Francis Drake menjelajahi dan mengklaim bagian yang tidak terdefiniskkan dari California coast pada tahun 1579 serta mendarat di utara yang merupakan kota masa depan San Francisco. Sebastián Vizcaíno menjelajahi dan memetakan pantai California pada 1602 untuk Spanyol Baru dengan mendarat di Monterey. Meskipun penjelajahan di deaerah California terjadi pada abad ke-16, gagasan Rodríguez tentang California sebagai sebuah pulau tetap ada. Penggambaran seperti itu muncul di banyak peta Eropa hingga abad ke-18. Setelah ekspedisi Portolá tahun 1769–70, misionaris Spanyol yang dipimpin oleh Junipero Serra mulai mendirikan 21 Misi California di atau dekat pantai Alta (Atas) California, dimulai di San Diego. Selama periode yang sama, pasukan militer Spanyol membangun beberapa benteng (presidios) dan tiga kota kecil (pueblos). Misi San Francisco tumbuh menjadi kota San Francisco, dan dua pueblos tumbuh menjadi kota Los Angeles dan San Jose. Beberapa kota kecil lainnya juga bermunculan di sekitar berbagai misi Spanyol dan pueblos, dan tetap masih ada sampai hari ini. Selama periode yang sama, pelaut dari Kekaisaran Rusia menjelajahi sepanjang California coast dan pada tahun 1812 mendirikan pos perdagangan di Fort Ross. Permukiman pesisir awal pada abad ke-19 Rusia di California terletak tepat tepi paling utara dari area pemukiman Spanyol di Teluk San Francisco, dan merupakan pemukiman Rusia paling selatan di Amerika Utara. Permukiman Rusia yang terkait dengan Fort Ross tersebar dari Point Arena ke Tomales Bay. Aturan Meksiko Pada tahun 1821, Perang Kemerdekaan Meksiko memberi Kekaisaran Meksiko (termasuk California) kemerdekaan dari Spanyol. Selama 25 tahun berikutnya, Alta California tetap menjadi distrik administratif barat laut yang terpencil serta jarang penduduknya di negara Meksiko yang baru merdeka, tak lama setelah kemerdekaannya menjadi republik. Misi yang telah Spanyol lakukan untuk menguasai sebagian besar tanah terbaik di negara bagian California, disekularisasi pada tahun 1834 dan menjadi milik pemerintah Meksiko. Gubernur memberikan banyak persegi tanah kepada orang lain dalam perkumpulan dengan pengaruh politik. Ranchos atau peternakan sapi muncul sebagai akibat dari institusi dominan di California Meksiko. Ranchos dikembangkan di bawah kepemilikan Californios (Hispanik asli California) yang memperdagangkan kulit sapi dan lemak dengan pedagang Boston. Daging sapi tidak menjadi komoditas sampai tahun 1849 pada masa Demam Emas California. Dari tahun 1820-an, trapper dan pemukim dari yang disebut Amerika Serikat dan Kanada masa depan tiba di California Utara. Pendatang baru tersebut menggunakan Siskiyou Trail, California Trail, Oregon Trail, dan Old Spanish Trail untuk melintasi pegunungan terjal dan gurun yang keras di sekitar California. Pemerintahan pada era awal Meksiko yang baru merdeka sangat tidak stabil, dan sebagai cerminan dari tersebut, sejak tahun 1831 dan seterusnya, California juga mengalami serangkaian perselisihan bersenjata, baik internal maupun dengan pemerintah pusat Meksiko. Selama periode politik yang penuh gejolak ini Juan Bautista Alvarado mampu mengamankan jabatan gubernur selama tahun 1836-1842. Aksi militer yang pertama kali, membawa Alvarado ke tampuk kekuasaan yang sempat mendeklarasikan California sebagai negara merdeka, dan dibantu oleh penduduk California Anglo-Americans termasuk diantaranya Isaac Graham. Pada tahun 1840, seratus dari penduduk yang tidak memiliki paspor ditangkap, hal tersebut memiliki peranan penting terkait Graham Affair, namun hal tersebut diselesaikan sebagian dengan perantaraan pejabat Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya. Salah satu peternak terbesar di California adalah John Marsh. Setelah gagal mendapatkan keadilan terhadap penghuni liar di tanahnya dari pengadilan Meksiko, dia memutuskan bahwa California harus menjadi bagian dari Amerika Serikat. Marsh melakukan kampanye penulisan surat yang mendukung iklim di California, lahan, dan alasan lainnya agar orang lain menetap di sana, serta rute terbaik untuk dilalui, yang kemudian dikenal sebagai "rute Marsh". Surat-suratnya dibaca, dibaca ulang, diedarkan, dan dicetak di surat kabar di seluruh negeri, dan membuat mulainya kereta wagon pertama yang bergulir ke California. Dia mengundang para imigran untuk tinggal di peternakannya sampai mereka bisa menetap, dan membantu mereka mendapatkan paspor. Setelah mengantarkan periode emigrasi terorganisir ke California, Marsh terlibat dalam pertempuran militer antara jenderal Meksiko yang sangat dibenci, Manuel Micheltorena dan gubernur California yang dia gantikan, Juan Bautista Alvarado. Pasukan masing-masing bertemu di Pertempuran Providencia dekat Los Angeles. Marsh telah dipaksa melawan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Micheltorena. Mengabaikan atasannya selama pertempuran, dia memberi isyarat kepada pihak lain untuk berunding. Ada banyak pemukim dari Amerika Serikat yang bertempur di kedua sisi. Marsh meyakinkan orang-orang ini bahwa mereka tidak punya alasan untuk berkelahi satu sama lain. Sebagai hasil dari tindakan Marsh, mereka meninggalkan pertarungan, Micheltorena dikalahkan, dan membuat Pío Pico yang lahir di California dikembalikan ke jabatan gubernur. Peristiwa tersebut membuka jalan akhir bagi akuisisi California oleh Amerika Serikat. Republik California dan penaklukan Pada tahun 1846, sekelompok pemukim Amerika di dan sekitar Sonoma memberontak melawan pemerintahan Meksiko selama Bear Flag Revolt. Setelah itu, pemberontak mengibarkan Bendera Beruang (menampilkan beruang, bintang, garis merah dan kata-kata "Republik California") di Sonoma. Satu-satunya presiden Republik California adalah William B. Ide, yang memainkan peran penting selama Bear Flag Revolt. Republik California berumur pendek; tahun yang sama menandai pecahnya Perang Meksiko-Amerika (1846–48). Ketika Komodor John D. Sloat dari Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar ke Teluk Monterey dan memulai pendudukan militer California oleh Amerika Serikat, California Utara menyerah dalam waktu kurang dari sebulan kepada pasukan Amerika Serikat. Setelah serangkaian pertempuran defensif di California Selatan, Perjanjian Cahuenga yang ditandatangani oleh Californios pada 13 Januari 1847, mengamankan kendali Amerika Serikat di California. Periode Amerika awal Setelah Traktat Guadalupe Hidalgo (2 Februari 1848) yang mengakhiri perang, bagian paling barat dari wilayah Alta California yang dicaplok Meksiko segera menjadi negara bagian California, dan sisa wilayah lama kemudian dibagi lagi menjadi wilayah Amerika baru yaitu Arizona, Nevada, Colorado dan Utah. Wilayah bawah Baja California tua yang berpenduduk lebih sedikit dan gersang tetap menjadi bagian dari Meksiko. Pada tahun 1846, total populasi pemukim di bagian barat Alta California lama diperkirakan tidak lebih dari 8.000, ditambah sekitar 100.000 penduduk asli Amerika, namun hal tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 1769 ketika tedapat pemukiman Hispanik yang berpopulasi sekitar 300.000. Pada tahun 1848, hanya satu minggu sebelum aneksasi resmi Amerika atas wilayah tersebut, emas ditemukan di California, ini menjadi peristiwa yang selamanya mengubah demografi negara bagian California dan keuangannya. Segera setelah itu, arus imigrasi besar-besaran ke daerah California terjadi, ketika ribuan pencari tambang dan penambang tiba. Populasi berkembang bersama warga negara Amerika Serikat, Eropa, Cina, dan imigran lainnya selama fenomena Demam Emas California yang hebat. Pada saat pengupayaan California untuk status negara bagian pada tahun 1850, populasi pemukim California telah berlipat ganda menjadi 100.000. Pada tahun 1854, lebih dari 300.000 pemukim telah datang. Antara 1847 dan 1870, populasi San Francisco meningkat dari 500 menjadi 150.000. California tiba-tiba tidak lagi menjadi daerah terpencil yang jarang penduduknya, tetapi tampaknya dalam semalam telah tumbuh menjadi pusat populasi utama. Pusat pemerintahan California di bawah kekuasaan Spanyol dan kemudian berada dalam pemerintahan Meksiko telah berlokasi di Monterey dari tahun 1777 sampai 1845. Pio Pico, gubernur Meksiko terakhir dari Alta California, sempat memindahkan ibu kota ke Los Angeles pada tahun 1845. Konsulat Amerika Serikat juga berlokasi di Monterey, di bawah konsul Thomas O. Larkin. Pada tahun 1849, sebuah Konvensi Konstitusi negara bagian pertama kali diadakan di Monterey. Di antara tugas pertama konvensi adalah melakukan keputusan tentang lokasi ibu kota negara bagian yang baru. Sesi legislatif penuh pertama diadakan di San Jose (1850-1851). Lokasi berikutnya diantaranya di Vallejo (1852–1853), dan Benicia (1853–1854); lokasi tersebut akhirnya terbukti tidak memadai. Ibukota telah terletak di Sacramento sejak 1854 bersamaan dengan istirahat sejenak pada tahun 1862 dikarenakan adanya banjir di Sacramento, akhirnya sesi legislatif di adakan di San Francisco. Setelah Konvensi Konstitusi negara bagian California telah menyelesaikan konstitusi negara bagiannya, konsitusi tersebut dipergunakan ke Kongres Amerika Serikat untuk masuk ke negara bagian Amerika Serikat. Pada 9 September 1850, sebagai bagian dari Kompromi 1850, California menjadi negara bagian bebas dan pada tanggal 9 September menjadi hari libur negara bagian California. Selama Perang Saudara Amerika (1861–1865), California mengirim pengiriman emas ke arah timur ke Washington untuk mendukung Union. Namun, karena adanya kontingen besar simpatisan pro-Selatan di dalam negara bagian California, negara bagian California tidak dapat mengumpulkan resimen militer penuh untuk mengirim ke timur untuk secara resmi bertugas dalam upaya perang bersama Union. Namun, beberapa unit militer yang lebih kecil dalam tentara Union secara tidak resmi dikaitkan dengan negara bagian California, seperti "California 100 Company", karena mayoritas anggotanya berasal dari California. Pada saat California masuk ke dalam Union, menempuh perjalanan antara California dan benua Amerika Serikat lainnya merupakan tindakan yang memakan waktu dan merupakan tindakan berbahaya. Sembilan belas tahun kemudian, dan tujuh tahun setelah diberi lampu hijau oleh Presiden Lincoln, Kereta api lintas benua pertama selesai dibangun pada tahun 1869. California kemudian dapat dicapai dari negara bagian timur dalam waktu seminggu. Sebagian besar negara bagian California sangat cocok untuk budidaya buah dan pertanian pada umumnya. Hamparan luas gandum, tanaman sereal lainnya, tanaman sayuran, kapas, dan kacang-kacangan dan pohon buah-buahan ditanam (termasuk jeruk di California Selatan), dan fondasi diletakkan untuk produksi pertanian yang luar biasa dari negara bagian California diletakkan di Central Valley dan di tempat lain. Pada abad kesembilan belas, sejumlah besar migran dari tionghoa melakukan perjalanan ke negara bagian California sebagai bagian dari Demam Emas atau untuk mencari pekerjaan. Meskipun orang tionghoa terbukti sangat diperlukan dalam membangun jalur kereta api lintas benua dari California ke Utah, persaingan pekerjaan yang dirasakan dengan orang Tionghoa menyebabkan kerusuhan anti-Tionghoa di negara bagian California, dan akhirnya Amerika Serikat mengakhiri migrasi dari Tionghoa dengan Chinese Exclusion Act pada tahun 1882 sebagai sebagian tanggapan terhadap tekanan dari California. Masyarakat adat Di bawah pemerintahan Spanyol dan Meksiko sebelumnya, penduduk asli California telah menurun drastis, terutama, dari penyakit Eurasia di mana tubuh penduduk asli California belum mengembangkan kekebalan alami. Di bawah pemerintahan Amerika yang baru, kebijakan pemerintah California masih keras terhadap penduduk asli sendiri dan tidak membaik. Seperti di negara bagian Amerika lainnya, banyak penduduk masyarakat asli segera dipindahkan secara paksa dari tanah mereka oleh pemukim Amerika yang masuk seperti penambang, peternak, dan petani. Meskipun California telah memasuki Union Amerika sebagai negara bebas, "orang Indian yang berkeliaran atau yatim piatu" secara de facto diperbudak oleh tuan Anglo-Amerika mereka yang baru di bawah Act for the Government and Protection of Indians pada tahun 1853. Terdapat juga pembantaian di mana ratusan penduduk asli terbunuh. Antara 1850 dan 1860, pemerintah negara bagian California membayar sekitar 1,5 juta dolar (sekitar 250.000 di antaranya diganti oleh pemerintah federal) untuk menyewa milisi yang tujuannya melindungi pemukim dari penduduk asli. Dalam dekade-dekade berikutnya, penduduk asli ditempatkan di tempat penampungan dan peternakan, yang seringkal berukurani kecil dan terisolasi dan tanpa sumber daya alam yang cukup atau dana dari pemerintah untuk menopang populasi yang hidup di sana. Akibatnya, kebangkitan California merupakan bencana bagi penduduk asli. Beberapa cendekiawan dan aktivis penduduk asli Amerika, termasuk Benjamin Madley dan Ed Castillo, telah menggambarkan tindakan pemerintah California sebagai tindakan genosida. 1900–sekarang Pada abad kedua puluh, ribuan orang Jepang bermigrasi ke Amerika Serikat dan California secara khusus untuk mencoba membeli dan memiliki tanah di negara bagian California. Namun, negara bagian California pada tahun 1913 mengesahkan Alien Land Act, mengecualikan imigran Asia dari kepemilikan tanah. Selama Perang Dunia II, orang Jepang-Amerika di California diinternir di kamp-kamp konsentrasi seperti di Danau Tule dan Manzanar. Pada tahun 2020, California secara resmi meminta maaf atas penahanan tersebut. Migrasi ke California semakin cepat pada selama awal abad ke-20 dengan selesainya jalan raya lintas benua utama seperti Lincoln Highway dan Route 66. Pada periode 1900 hingga 1965, populasi tumbuh dari yang awalnya kurang dari satu juta menjadi yang terbesar di Union. Pada tahun 1940, Biro Sensus melaporkan populasi California memiliki ras dan etnisitas 6,0% Hispanik, 2,4% Asia, dan 89,5% kulit putih non-Hispanik. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk, prestasi teknik prioritas seperti Saluran air California dan Saluran air Los Angeles; Bendungan Oroville dan Bendungan Shasta; dan Jembatan Teluk dan Jembatan Golden Gate dibangun disepanjang negara bagian. Pemerintah negara bagian juga mengadopsi California Master Plan for Higher Education pada tahun 1960 untuk mengembangkan sistem pendidikan publik yang sangat efisien. Sementara itu, karena tertarik pada iklim Mediterania yang sejuk, tanah yang murah, dan keragaman geografi negara bagian California yang luas, para pembuat film mendirikan sistem studio di Hollywood pada tahun 1920-an. California memproduksi 8,7 persen dari total persenjataan militer Amerika Serikat yang diproduksi selama Perang Dunia II, peringkat ketiga (di belakang New York dan Michigan) di antara 48 negara bagian. Namun California dengan mudah menduduki peringkat pertama dalam produksi kapal militer selama perang (transportasi, kargo, [kapal dagang] seperti kapal Liberty, kapal Victory, dan kapal perang) di fasilitas drydock di San Diego, Los Angeles, dan San Francisco Bay Area. Setelah Perang Dunia II, ekonomi California berkembang pesat karena industri kedirgantaraan dan industri pertahanan yang kuat, tetapi skalanya ukurannya menurun setelah berakhirnya Perang Dingin. Universitas Stanford dan Dekan Teknik Stanford Frederick Terman mulai mendorong fakultas dan lulusan dari Universitas tersebut untuk tinggal di California daripada meninggalkan negara bagian California dan mengembangkan kawasan berteknologi tinggi di daerah yang sekarang dikenal sebagai Lembah Silikon. Sebagai hasil dari upaya tersebut, California dianggap sebagai pusat dunia industri hiburan dan musik, teknologi, teknik, industri kedirgantaraan, dan sebagai pusat produksi pertanian Amerika Serikat. Tepat sebelum Gelembung dot-com, California memiliki ekonomi terbesar kelima di dunia di antara bangsa-bangsa lainnya. Namun sejak tahun 1991 dan bermula mulai akhir 1980-an di California Selatan, California telah mengalami kerugian bersih migran domestik di sebagian besar tahun. Hal tersebut sering disebut oleh media sebagai eksodus California. Pada pertengahan dan akhir abad kedua puluh, sejumlah insiden terkait ras terjadi di negara bagian California. Ketegangan antara polisi dan ras Afrika-Amerika, dikombinasikan dengan pengangguran dan kemiskinan di kota-kota terdalam, menyebabkan kerusuhan kekerasan, seperti kerusuhan Watts pada tahun 1996 dan kerusuhan Rodney King pada tahun 1992. California juga merupakan pusat Black Panther Party, sebuah kelompok yang dikenal karena mempersenjatai orang Afrika-Amerika untuk membela melawan ketidakadilan rasial dan mengorganisir program sarapan gratis untuk anak sekolah. Selain itu, pekerja pertanian migran Meksiko, Filipina, dan lainnya berunjuk rasa disekeliling Cesar Chavez di negara bagian California untuk mendapatkan gaji yang lebih baik pada 1960-an dan 1970-an. Selama abad ke-20, dua bencana besar terjadi di California. Gempa bumi San Francisco tahun 1906 dan banjir Bendungan St. Francis tahun 1928 menjadi bencana yang paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Meskipun masalah polusi udara telah berkurang, masalah kesehatan yang terkait dengan polusi terus berlanjut. Kabut coklat yang dikenal sebagai "Asbut" telah berkurang secara substansial setelah diberlakukannya pembatasan federal dan negara bagian pada knalpot mobil. Krisis energi pada tahun 2001 menyebabkan pemadaman bergilir, melonjaknya tarif listrik, dan impor listrik dari negara-negara tetangga. Southern California Edison dan Pacific Gas and Electric Company mendapat kecaman keras. Harga rumah di perkotaan terus meningkat; sebuah rumah sederhana yang pada tahun 1960-an berharga $25.000 akan menelan biaya setengah juta dolar atau lebih di daerah perkotaan pada tahun 2005. Lebih banyak orang pulang pergi berjam-jam untuk membeli rumah di banyak daerah pedesaan sambil mendapatkan gaji yang lebih besar di daerah perkotaan. Spekulan membeli rumah yang tidak pernah mereka maksudkan untuk ditinggali, berharap mendapat untung besar dalam hitungan bulan, lalu menggulingkannya dengan membeli lebih banyak properti. Perusahaan kredit pemilikan rumah patuh untuk bersepakat melakukan ekspansif, karena semua orang berasumsi harga akan terus naik. Gelembung meledak pada 2007-8 ketika harga perumahan mulai jatuh dan tahun-tahun bersinarnya berakhir. Ratusan miliar nilai properti lenyap dan penyitaan melonjak karena banyak lembaga keuangan dan investor merugi. Pada abad kedua puluh satu, kekeringan dan kebakaran hutan yang sering dikaitkan dengan perubahan iklim telah terjadi di negara bagian California. Dari 2011 hingga 2017, kekeringan yang terus-menerus merupakan peristiwa yang terburuk dalam sejarah yang tercatat. Musim kebakaran tahun 2018 merupakan yang paling mematikan dan paling merusak di negara bagian California, terutama peristiwa Camp Fire. Salah satu kasus terkonfirmasi COVID-19 pertama di Amerika Serikat terjadi di California, pertama kali dikonfirmasi pada 26 Januari 2020. Artinya, semua kasus terkonfirmasi awal di Amerika Serikat merupakan orang yang baru saja bepergian ke China di Asia, ketika pengujian terbatas pada kelompok tersebut. Pada tanggal 29 Januari 2020 ini, ketika protokol penahanan penyakit masih dikembangkan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengevakuasi 195 orang dari Wuhan, Tiongkok dengan penerbangan carteran ke March Air Reserve Base di Riverside County, dan dalam proses tersebut mungkin virus telah meningkat secara cepat dan mengeskalasi di tanah dan kosmik Amerika Serikat. Pada 5 Februari 2020, Amerika Serikat mengevakuasi 345 warga lagi dari Provinsi Hubei ke dua pangkalan militer di California, Travis Air Force Base di Solano County dan Marine Corps Air Station Miramar, San Diego, tempat mereka dikarantina selama 14 hari. Keadaan darurat sebagian besar dinyatakan di negara bagian California pada 4 Maret 2020, dan per 24 Februari 2021 tetap berlaku. Perintah wajib tinggal di rumah di seluruh negara bagian California dikeluarkan pada 19 Maret 2020, karena terjadinya peningkatan danberakhir pada 25 Januari 2021, sehingga memungkinkan warga untuk kembali ke kehidupan normal. Pada 6 April 2021, negara bagian California mengumumkan rencana untuk membuka kembali ekonomi sepenuhnya pada 15 Juni 2021. Geografi California merupakan negara bagian terbesar ketiga di Amerika Serikat, setelah Alaska dan Texas. California merupakan salah satu negara bagian yang paling beragam secara geografis di serikat dan sering secara geografis dibagi menjadi dua wilayah, California Selatan, yang terdiri dari sepuluh kabupaten paling selatan, dan California Utara, yang terdiri dari 48 kabupaten paling utara. California berbatasan dengan Oregon di utara, Nevada di timur dan timur laut, Arizona di tenggara, Samudra Pasifik di barat dan berbagi perbatasan internasional dengan negara bagian Baja California di Meksiko bagian selatan (yang merupakan bagian dari Wilayah Californias di Amerika Utara, di samping Baja California Sur). Bagian tengah negara bagian California terletak di Central Valley, dibatasi oleh Sierra Nevada di timur, Pacific Coast Ranges di barat, Cascade Range di utara dan Tehachapi Mountains di selatan. Central Valley merupakan jantung pertanian produktif California. Terbagi oleh Sacramento–San Joaquin River Delta di bagian utara, Sacramento Valley berfungsi sebagai daerah aliran bagi Sacramento River, sedangkan bagian selatan, San Joaquin Valley merupakan daerah aliran sungai bagi San Joaquin River. Kedua lembah tersebut diambil dari nama sungai yang mengalir melalui lembahnya. Dengan pengerukan, Sacramento River dan San Joaquin River tetap cukup dalam untuk beberapa kota yang jauh dari laut untuk menjadi pelabuhan. Sacramento–San Joaquin River Delta merupakan pusat pasokan air penting bagi negara bagian California. Air dialihkan dari delta melalui jaringan pompa dan kanal luas yang melintasi hampir sepanjang negara bagian California ke Central Valley dan State Water Projects serta ke berbagai kebutuhan lainnya. Air dari Delta menyediakan air minum untuk hampir 23 juta orang, hampir dua pertiga dari populasi negara bagian Califronia serta menyediakan air untuk petani di sisi barat San Joaquin Valley. Suisun Bay terletak di pertemuan Sacramento River dan San Joaquin River. Airnya tersalurkan oleh Carquinez Strait yang mengalir ke San Pablo Bay menyambung ke utara Teluk San Francisco yang kemudian terhubung ke Samudra Pasifik melalui selat Golden Gate. Kepulauan Channel terletak di Southern coast, sedangkan Farallon Islands terletak di sebelah barat San Francisco. Sierra Nevada (bahasa Spanyol yang memiliki arti "kisaran bersalju") memiliki puncak tertinggi di 48 daratan utama Amerika Serikat yaitu Mount Whitney, dengan ketinggian 14.505 kaki (4.421 m). Rentang wilayah tersebut mencakup Lembah Yosemite, yang terkenal dengan kubah glasialnya yang diukir, dan Taman Nasional Sequoia yang merupakan tempat bagi pohon sequoia raksasa, sekaligus organisme hidup terbesar di Bumi, dan Danau Tahoe yang merupakan danau air tawar dalam dan danau terbesar di negara bagian berdasarkan volume. Di sebelah timur Sierra Nevada terdapat Owens Valley dan Danau Mono yang merupakan tempat habitat migrasi burung yang penting. Di bagian barat negara bagian California adalah Clear Lake, danau air tawar terbesar berdasarkan luas permukaan di seluruh di California. Meskipun Danau Tahoe lebih besar, Clear Lake terbagi oleh perbatasan California/Nevada. Sierra Nevada jatuh ke suhu Arktik di musim dingin dan memiliki beberapa lusin gletser kecil, termasuk diantaranya Palisade Glacier, gletser paling selatan di Amerika Serikat. Tulare Lake merupakan danau air tawar terbesar di sebelah barat Sungai Mississippi. Sebagai bekas dari Lake Corcoran era Pleistosen, Danau Tulare mengering pada awal abad ke-20 setelah anak sungainya dialihkan untuk irigasi pertanian dan penggunaan air kota. Sekitar 45 persen dari total luas permukaan negara bagian California ditutupi oleh hutan, dan keanekaragaman spesies pinus California tidak tertandingi oleh negara bagian lain. California memiliki lebih banyak lahan hutan daripada negara bagian lainnya kecuali Alaska. Banyak pohon di California White Mountains yang merupakan pohon tertua di dunia; beberapa Bristlecone pine berusia lebih dari 5.000 tahun. Di selatan terdapat danau asin besar yang jauh dari kota yaitu Salton Sea. Gurun selatan-tengah disebut Mojave; di timur laut Mojave terletak Death Valley yang memiliki tempat terendah dan terpanas di Amerika Utara yaitu berada di Cekungan Badwater yang berada pada ketinggian 279 kaki (−85 m). Jarak horizontal dari dasar Death Valley ke puncak Gunung Whitney kurang dari 90 mil (140 km). Memang, hampir semua California tenggara merupakan gurun yang gersang dan panas, dengan suhu tinggi yang ekstrem selama musim panas. Perbatasan tenggara California dengan Arizona seluruhnya terbentuk oleh Sungai Colorado, dari mana bagian selatan negara bagian California mendapatkan sekitar setengah dari airnya. Mayoritas kota California terletak di Wilayah Teluk San Francisco atau area metropolitan Sacramento di California Utara; atau wilayah Los Angeles, Inland Empire, atau wilayah metropolitan San Diego di California Selatan. Area Los Angeles, Area Teluk, dan area metropolitan San Diego merupakan di antara beberapa area metropolitan utama di sepanjang pantai California. Sebagai bagian dari Cincin Api, California berpotensi mengalami tsunami, banjir, kekeringan, angin Santa Ana, kebakaran liar, tanah longsor di medan terjal, dan memiliki beberapa gunung berapi. Hal tersebut mengakibatkan California memiliki banyak gempa bumi karena beberapa patahan yang melintasi negara bagian California, yang terbesar adalah Sesar San Andreas. Sekitar 37.000 gempa bumi tercatat setiap tahunnya, akan tetapi sebagian besar terlalu kecil untuk dirasakan. Iklim Meskipun sebagian besar negara bagian California memiliki iklim Mediterania, karena ukuran negara bagian California yang besar, iklimnya berkisar dari iklim kutub hingga subtropis. Arus California yang sejuk di lepas pantai sering kali menciptakan kabut musim panas di dekat pantai. Lebih jauh ke bagian yang jauh dari kota, ada musim dingin yang lebih dingin dan musim panas yang lebih panas. Moderasi maritim menghasilkan suhu musim panas di garis pantai Los Angeles dan San Francisco menjadi yang paling dingin dari semua wilayah metropolitan utama Amerika Serikat dan secara unik lebih sejuk dibandingkan dengan daerah pada garis lintang yang sama di daerah yang jauh dari kota dan di pantai timur benua Amerika Utara. Bahkan garis pantai San Diego yang berbatasan dengan Meksiko lebih sejuk di musim panas daripada sebagian besar wilayah di Amerika Serikat yang berdekatan. Hanya beberapa mil ke bagian yang jauh dari kota, suhu musim panas yang ekstrem secara signifikan lebih tinggi, dengan pusat kota Los Angeles menjadi beberapa derajat lebih hangat daripada di pantai. Fenomena iklim mikro yang sama terlihat pada iklim Area Teluk, di mana daerah yang terlindung dari lautan mengalami musim panas yang jauh lebih panas dibandingkan dengan daerah terdekat yang lebih dekat ke laut. Bagian utara negara bagian California memiliki lebih banyak hujan daripada selatan. Pegunungan di California juga mempengaruhi iklim: beberapa bagian negara bagian California yang paling sering hujan berada di lereng gunung yang menghadap ke barat. California Barat Laut memiliki iklim sedang, dan Central Valley memiliki iklim Mediterania tetapi dengan suhu ekstrem yang lebih tinggi daripada pantai. Pada pegunungan tinggi, termasuk Sierra Nevada, memiliki iklim alpin dengan salju di musim dingin dan panas ringan hingga sedang di musim panas. Pegunungan California menghasilkan rain shadow di sisi timur, menjadikannya gurun yang luas. Tingginya elevasi gurun di Eastern California membuat musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, sedangkan gurun yang elevasinya rendah di timur pegunungan California Selatan memiliki musim panas yang panas dan musim dingin ringan yang hampir tidak beku. Death Valley, gurun dengan hamparan luas di bawah permukaan laut, dianggap sebagai lokasi terpanas di dunia; merupakan suhu tertinggi di dunia, 134 °F (56,7 °C), tercatat di sana pada 10 Juli 1913. Suhu terendah di California berada di angka 45 °F (−43 °C) pada 20 Januari 1937, di Boca. Tabel di bawah ini mencantumkan suhu rata-rata untuk bulan Januari dan Agustus di beberapa tempat di seluruh negara bagian California; beberapa tempat sangat padat dan beberapa tidak. Tabel tersebut termasuk musim panas yang relatif sejuk di wilayah Humboldt Bay di sekitar Eureka, panas ekstrem Death Valley, dan iklim pegunungan Mammoth di Sierra Nevada. Ekologi California merupakan salah satu daru bagian dunia yang paling kaya dan paling beragam secara ekologis, serta mencakup beberapa komunitas ekologis yang paling terancam punah. California merupakan bagian dari wilayah Nearktik yang mencakup sejumlah ekoregion terestrial. Sejumlah besar spesies endemik California termasuk spesies relikt yang telah punah di tempat lain, seperti kayu ulin Catalina (Lyonothamnus floribundus). Banyak endemik lainnya berasal melalui diferensiasi atau radiasi adaptif, di mana banyak spesies berkembang dari nenek moyang yang sama untuk mengambil keuntungan dari kondisi ekologi yang beragam seperti lilac California (Ceanothus). Banyak hewan endemik California menjadi terancam punah dikarenakan urbanisasi, penebangan, penggembalaan berlebihan, dan pengenalan spesies eksotis telah merambah habitat mereka. Flora dan Fauna California membanggakan beberapa superlatif dalam koleksi flora: pohon terbesar, pohon tertinggi, dan pohon tertua. Rumput asli California merupakan bagian dari tumbuhan menahun. Setelah kontak Eropa, rumput menahun tersebut umumnya digantikan oleh spesies invasif rumput menahun Eropa; dan, di zaman modern, perbukitan California berubah menjadi cokelat keemasan yang khas pada saat musim panas. Karena California memiliki keragaman iklim dan medan yang besar, negara bagian California memiliki enam zona kehidupan yaitu Gurun Sonora bagian bawah; Sonora atas (daerah kaki bukit dan beberapa daerah pesisir), transisi (daerah pesisir dan kabupaten timur laut yang lembab); dan Zona Kanada, Hudsonian, dan Arktik yang terdiri dari elevasi tertinggi dari negara bagian California. Kehidupan tumbuhan di iklim kering zona Sonora bagian bawah mengandung keanekaragaman kaktus asli, mesquite, dan paloverde. Pohon Joshua ditemukan di Gurun Mojave. Tanaman berbunga termasuk diantaranya poppy gurun kerdil dan berbagai aster. Kayu kapas Fremont dan valley oak tumbuh subur di Central Valley. Zona Sonora atas mengandung keragaman sabuk kaparal, yang dicirikan oleh hutan semak kecil, pohon kerdil, dan tanaman herba. Nemophila, mint, Phacelia, Viola, dan poppy California (Eschscholzia californica yang merupakan bunga negara bagian California) juga tumbuh subur di zona Sorona atas, bersama dengan lupin, beserta lebih banyak spesies yang tumbuh di California daripada di tempat lain di dunia. Zona transisi mencakup sebagian besar hutan California dengan kayu merah (Sequoia sempervirens) dan "pohon besar" atau sequoia raksasa (Sequoiadendron giganteum), termasuk di antara makhluk hidup tertua di bumi (beberapa dikatakan telah hidup setidaknya 4.000 tahun). Tanbark oak, California laurel, sugar pine, madrona, maple berdaun lebar, dan Douglas-fir juga tumbuh di sini. Lantai hutan ditutupi dengan pakis pedang, alumnroot, barrenwort, dan trillium, dan ada semak huckleberry, azalea, elder, dan kismis liar. Karakteristik bunga liar termasuk diabtarabta varietas mariposa, tulip, dan bunga lili harimau dan lili macan tutul. Ketinggian tinggi pada zona Kanada memungkinkan pinus Jeffrey, cemara merah, dan pinus lodgepole untuk berkembang. Daerah semak berlimpah dengan manzanita kerdil dan ceanothus; puffball Sierra yang unik juga ditemukan di sini. Tepat di bawah garis kayu, di zona Hudsonian, pohon pinus whitebark, foxtail, dan silver tumbuh. Pada ketinggian sekitar 10.500 kaki (3.200 m), dimulailah zona Arktik, wilayah tanpa pohon yang floranya mencakup sejumlah bunga liar, termasuk Sierra primrose, yellow columbine, alpine buttercup, dan bintang jatuh alpine. Tanaman umum yang telah diperkenalkan ke negara bagian termasuk diantaranya kayu putih, akasia, pohon lada, geranium, dan Scotch broom. Spesies yang secara pengakuan federal diklasifikasikan sebagai terancam punah diantaranya Contra Costa wallflower, Antioch Dunes evening primrose, rumput Solano, San Clemente Island larkspur, salt marsh bird's beak, McDonald's rock-cress, dan Santa Barbara Island liveforever. Pada Desember 1997 terdapat 85 spesies tanaman terdaftar sebagai terancam atau hampir punah. Di gurun di zona Sonora bagian bawah, mamalia termasuk terwelu, tikus kanguru, tupai, dan opossum. Burung yang umum termasuk burung hantu, roadrunner, kaktus wren, dan berbagai spesies elang. Kehidupan reptil di daerah tersebut termasuk diantaranya ular berbisa, kura-kura gurun, dan katak bertanduk. Zona Sonora bagian atas memiliki mamalia seperti antelop, woodrat berkaki coklat, dan kucing berekor cincin. Burung yang unik di zona tersebut diantarnaya adalah California thrasher, bushtit, dan kondor california. Di zona bagian transisi, terdapat rusa berekor hitam Kolombia, beruang hitam, Rubah kelabu, puma, kucing hutan, dan rusa Roosevelt. Reptil seperti ular garter dan ular derik menghuni zona tersebut. Selain itu, amfibi seperti anak anjing air dan salamander kayu merah juga umum ditemukan. Burung seperti cekakak, chickadee, towhee, dan burung kolibri juga tumbuh berkembang di zona tersebut. Mamalia zona Kanada termasuk diantaranya musang gunung, terwelu sepatu salju, dan beberapa spesies tupai. Terdapat pula burung yang mencolok seperti blue-fronted jay, chickadee gunung, hermit thrush, american dipper, dan solitaire Townsend. Saat seseorang naik menuju ke zona Hudsonian, burung menjadi semakin langka. Sementara finch rosy bermahkota abu-abu merupakan satu-satunya burung asli daerah Arktik yang tinggi, spesies burung lainnya muncul seperti diantaranya burung kolibri Anna dan Clark's nutcracker.Mamalia utama yang ditemukan di wilayah tersebut termasuk diantaranya kerucut Sierra, kelinci ekor putih, dan domba bertanduk besar. Pada April 2003, Domba bertanduk besar terdaftar sebagai hewan yang terancam punah oleh U.S. Fish and Wildlife Service. Fauna yang ditemukan di seluruh zona diantaranya mule deer, koyote, singa gunung, northern flicker, beberapa spesies elang dan burung pipit. Kehidupan akuatik di California tumbuh menjamur, dari danau pegunungan dan sungai di negara bagian California hingga pesisir pantai Pasifik yang berbatu. Banyak spesies ikan trout ditemukan, di antaranya pelangi, golden, dan cutthroat. Spesies salmon yang bermigrasi juga menjadi pemandangan yang umum. Bentuk kehidupan laut dalam diantaranya seabass, tuna sirip kuning, barakuda, dan beberapa jenis paus. Hewan asli yang berasal dari tebing California utara diantaranya anjing laut, singa laut, dan banyak jenis burung pantai, termasuk spesies yang bermigrasi. Pada April tahun 2003, terdapat 118 hewan California yang masuk dalam daftar hewan yang terancam punah menurut federal; 181 tanaman terdaftar sebagai sangat terancam punah atau statusnya terancam. Hewan yang terancam punah termasuk diantaranya rubah kit San Joaquin, berang-berang gunung point arena, pacific pocket mouse, salt marsh harvest mouse, morro bay kangaroo rat (dan lima spesies tikus kanguru lainnya), Amargosa vole, California least tern, Kondor california, Loggerhead shrike, San Clemente sage sparrow, ular garter San Francisco, lima spesies salamander, tiga spesies chub, dan dua spesies pupfish. Sebelas kupu-kupu juga terancam punah dan dua yang statusnya terancam ada dalam daftar federal. Di antaranya terdapat hewan pesisir yang terancam punah diantaranya California gnatcatcher, Paiute cutthroat trout, southern sea otter, dan northern spotted owl. California memiliki total 290.821 acre (1.176,91 km2) luas Suaka Margasatwa Nasional. Pada September tahun 2010, terdapat 123 hewan California yang terdaftar sebagai hewan terancam punah atau statusnya terancam di daftar federal. Juga, pada tahun yang sama, 178 spesies tanaman California terdaftar sebagai tanaman yang terancam punah atau statusnya terancam dalam daftar federal. Sungai Jaringan sungai yang paling menonjol di California dibentuk oleh Sungai Sacramento dan Sungai San Joaquin, yang sebagian besar dialiri oleh pencairan salju dari lereng barat Sierra Nevada, dan masing-masing mengalirkan ke bagian utara dan selatan Central Valley. Kedua sungai tersebut terhubung di Sacramento–San Joaquin River Delta, lalu mengalir ke Samudra Pasifik melalui Teluk San Francisco. Banyak anak sungai utama masuk ke dalam jaringan Sacramento–San Joaquin, termasuk diantarnaya Sungai Pit, Sungai Feather, dan Sungai Tuolumne. Sungai Klamath dan Sungai Trinity mengalirkan ke area yang luas di barat laut California. Sungai Eel dan Sungai Salinas masing-masing mengalirkan ke bagian dari pantai California, utara dan selatan Teluk San Francisco. Sungai Mojave merupakan aliran air utama di Gurun Mojave, dan Sungai Santa Ana mengaliri sebagian besar Transverse Ranges saat membelah ke California Selatan. Sungai Colorado membentuk perbatasan tenggara negara bagian California dengan Arizona. Sebagian besar sungai besar California dibendung sebagai bagian dari dua proyek air besar: Central Valley Project, menyediakan air untuk pertanian di Central Valley, dan California State Water Project mengalihkan air dari California Utara ke Selatan. Pantai, sungai, dan perairan negara bagian California lainnya diatur oleh California Coastal Commission. Wilayah Kota dan Kotapraja Negara bagian ini memiliki 482 kota dan kota kecil, 460 di antaranya adalah kota dan 22 kota kecil. Di bawah hukum California, istilah "kota" dan "kotapraja" secara eksplisit dapat dipertukarkan; nama kotamadya yang tergabung di negara bagian California dapat berupa "Kota (Nama)" atau "Kotapraja (Nama)". Sacramento menjadi kota berbadan hukum pertama di California pada 27 Februari 1850. San Jose, San Diego, dan Benicia terikat untuk menjadi kota gabungan kedua di California, masing-masing menerima penggabungan pada 27 Maret 1850. Jurupa Valley menjadi munisipalitas yang paling baru dan ke 482 di negara bagian California pada 1 Juli 2011. Sebagian besar kota-kota tersebut berada dalam salah satu dari lima wilayah metropolitan: Wilayah Metropolitan Los Angeles, Wilayah Teluk San Francisco, Wilayah Tepi Sungai-San Bernardino, wilayah metropolitan San Diego, atau wilayah metropolitan Sacramento. Demografi Populasi Biro Sensus Amerika Serikat melaporkan bahwa populasi California mencapai sebesar 39.538.223 pada 1 April 2020, meningkat 6,13% sejak sensus Amerika Serikat tahun 2010. Antara tahun 2000 dan 2009, terjadi peningkatan alami sebesar 3.090.016 (5.058.440 kelahiran dikurangi 2.179.958 kematian). Selama periode tersebut, migrasi internasional menghasilkan peningkatan bersih sebesar 1.816.633 orang, sementara migrasi domestik menghasilkan penurunan bersih sebesar 1.509.708, sehingga migrasi masuk bersih menjadi sebesar 306.925 orang. Statistik negara bagian California sendiri menunjukkanbahwa terdapat sebesar 38.292.687 populasi untuk 1 Januari 2009. Namun, menurut Manhattan Institute for Policy Research, sejak tahun 1990 hampir 3,4 juta orang California telah pindah ke negara bagian lain, sebagian besar pergi menuju Texas, Nevada, dan Arizona. Menurut Department of Finance, populasi California menurun sebanyak 182.083 orang pada tahun 2020, pertama kalinya terjadi penurunan bersih dalam populasi sejak tahun 1900. Di dalam belahan bumi Barat, California merupakan entitas administratif sub-nasional terpadat kedua (di belakang negara bagian São Paulo di Brasil) dan sebagai entitas sub-nasional terpadat ketiga dalam bentuk apa pun di luar Asia (di mana kategori yang lebih luas juga menempati peringkat di belakang Inggris di Britania Raya, yang tidak memiliki fungsi administratif). Populasi California lebih besar dari semua negara kecuali di 34 negara di dunia. Greater Los Angeles Area merupakan wilayah metropolitan terbesar ke-2 di Amerika Serikat, setelah wilayah metropolitan New York, sedangkan Los Angeles dengan hampir separuh populasi Kota New York, merupakan kota terbesar kedua di Amerika Serikat. Sebaliknya, San Francisco dengan hampir seperempat kepadatan penduduk Manhattan, menjadikan San Francisco sebagai kota terpadat di California dan salah satu kota terpadat di Amerika Serikat. Juga, Los Angeles County pernah memegang gelar county Amerika Serikat terpadat selama beberapa dekade, dan populasinya saja lebih padat dari 42 negara bagian Amerika Serikat. Termasuk Los Angeles, empat dari 20 kota terpadat di Amerika Serikat berada di California: Los Angeles (2), San Diego (8), San Jose (10), dan San Francisco (17). Pusat populasi California terletak empat mil barat-barat daya kota Shafter, Kern County. Pada 2018, harapan hidup rata-rata di California adalah 80,8 tahun, di atas rata-rata nasional yang diangka 78,7. Angka harapan hidup California merupakan yang tertinggi kedua di negara Amerika Serikat. Mulai tahun 2010, untuk pertama kalinya sejak Demam Emas California, penduduk kelahiran California merupakan mayoritas dari penduduk negara bagian California. Seiring dengan perkembangan negara bagian Amerika Serikat lainnya, pola imigrasi California juga telah bergeser selama akhir 2000-an hingga awal 2010-an. Imigrasi dari negara-negara Amerika Latin telah menurun secara signifikan tergantikan oleh sebagian besar imigran sekarang datang dari Asia. Total untuk tahun 2011, terdapat 277.304 imigran. Lima puluh tujuh persen berasal dari negara-negara Asia jika dibandingkan dengan 22% dari negara-negara Amerika Latin. Imigrasi bersih dari Meksiko, yang sebelumnya merupakan negara asal dari imigran baru yang paling umum, telah turun menjadi nol / kurang dari nol karena lebih banyak warga negara Meksiko yang berangkat ke negara asal mereka daripada berimigrasi. Akibatnya, diproyeksikan bahwa warga Hispanik akan menjadi 49% dari populasi pada tahun 2060, jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya diprediksikan 2050 yang dikarenakan kelahiran dalam negeri. Populasi imigran tidak berdokumen di negara bagian telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut dikarenakan peningkatan penegakan hukum dan penurunan kesempatan kerja bagi pekerja berketerampilan rendah. Jumlah migran yang ditangkap saat mencoba menyeberangi perbatasan Meksiko di Barat Daya menurun dari 1,1 juta pada 2005 menjadi 367.000 pada 2011. Terlepas dari tren baru-baru ini, orang asing ilegal diperkirakan mencapai 7,3 persen dari populasi negara bagian California, persentase tertinggi ketiga dari negara bagian mana pun di negara Amerika Serikat, dengan total hampir 2,6 juta. Secara khusus, imigran ilegal cenderung terkonsentrasi di Los Angeles, Monterey, San Benito, Imperial, dan Napa County—empat wilayah yang disebutkan terakhir memiliki industri pertanian signifikan yang bergantung pada tenaga kerja manual. Lebih dari setengah imigran ilegal berasal dari Meksiko. Negara bagian California dan beberapa kota California, termasuk Los Angeles, Oakland dan San Francisco, telah mengadopsi kebijakan suaka. Ras dan etnisitas Menurut Biro Sensus Amerika Serikat pada tahun 2018, populasi California mengidentifikasi diri sebagai (tunggal atau dalam kombinasi): 72,1% berkulit putih (termasuk kulit putih Hispanik), 36,8% orang kulit putih non-Hispanik, 15,3% Asia, 6,5% kulit hitam atau Afrika-Amerika, 1.6 % Asli Amerika dan Alaska asli, 0,5% penduduk asli Hawaii atau Kepulauan Pasifik, dan 3,9% memiliki dua atau lebih ras. Bedasarkan etnisitas, pada tahun 2018 populasi California merupakan 60,7% non-Hispanik (dari ras apa pun) dan 39,3% Hispanik atau Latino (dari ras apa pun). Hispanik merupakan kelompok etnis tunggal terbesar di California. Kulit putih non-Hispanik merupakan 36,8% dari populasi negara bagian California. Californios merupakan penduduk Hispanik asli California yang membentuk komunitas berbahasa Spanyol yang telah ada di California sejak 1542, yang berbeda dengan orang Meksiko Amerika / Chicano, Criollo Spanyol, dan Mestizo awal. Pada 2011, 75,1% populasi California yang berumur lebih muda dari usia 1 tahun merupakan ras dan etnisitas minoritas, yang berarti mereka memiliki setidaknya satu orang tua yang bukan kulit putih non-hispanik (Hispanik kulit putih dihitung sebagai minoritas). Dalam hal jumlah total populasi, California memiliki populasi kulit putih Amerika terbesar di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 22.200.000 penduduk. Negara bagian California memiliki populasi Afrika-Amerika terbesar ke-5 di Amerika Serikat, diperkirakan sebesar 2.250.000 penduduk. Populasi Asia Amerika California diperkirakan 4,4 juta, merupakan sepertiga dari total populasi Asia di negara Amerika. Populasi penduduk asli Amerika di California sebesar 285.000 merupakan yang paling banyak dari negara bagian di Amerika Serikat. Menurut perkiraan dari tahun 2011, California memiliki populasi minoritas terbesar di Amerika Serikat berdasarkan angka, mencapai 60% dari populasi negara bagian California. Selama 25 tahun terakhir, populasi kulit putih non-Hispanik telah menurun, sementara populasi Hispanik dan Asia telah bertumbuh. Antara tahun 1970 dan 2011, orang kulit putih non-Hispanik menurun dari 80% populasi negara bagian California menjadi 40%, sementara orang Hispanik tumbuh dari 32% pada tahun 2000 menjadi 38% pada tahun 2011. Saat ini diproyeksikan bahwa Hispanik akan meningkat menjadi 49% dari populasi pada tahun 2060, terutama karena kelahiran domestik daripada imigrasi. Dengan penurunan imigrasi dari Amerika Latin, orang Asia-Amerika sekarang merupakan kelompok ras/etnis yang tumbuh paling cepat di California; pertumbuhan ini terutama didorong oleh imigrasi, secara berurutan yang tercepat adalah Tiongkok, India dan Filipina. Bahasa Bahasa Inggris berfungsi sebagai bahasa resmi de jure dan de facto dari negara bagian California. Pada tahun 2010, Modern Language Association memperkirakan bahwa 57,02% (19.429.309) penduduk California berusia 5 tahun ke atas hanya dapat berbicara bahasa Inggris di rumah, sementara 42,98% dapat berbicara bahasa lain di rumah. Menurut American Community Survey pada tahun 2007, 73% orang yang berbicara bahasa diluar bahasa Inggris di rumah, dapat berbicara bahasa Inggris dengan "baik" atau "sangat baik", sementara 9,8% dari mereka tidak dapat berbicara bahasa Inggris sama sekali. Seperti kebanyakan negara bagian Amerika Serikat (32 dari 50), hukum California mengabadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya, dan telah melakukannya sejak pengesahan Proposisi 63 oleh pemilih California. Berbagai lembaga pemerintah melakukannya, dan sering kali diharuskan, memberikan dokumen dalam berbagai bahasa yang diperlukan untuk menjangkau audiens yang mereka tuju. Secara total, 16 bahasa selain bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa utama di rumah oleh lebih dari 100.000 orang, lebih banyak dari negara bagian mana pun di negara Amerika Serikat. Negara Bagian New York berada di urutan kedua, dengan memiliki sembilan bahasa selain bahasa Inggris yang digunakan oleh lebih dari 100.000 orang. Bahasa yang paling umum digunakan selain bahasa Inggris adalah bahasa Spanyol, dituturkan oleh 28,46% (9.696.638) dari populasi. Ras dan Etnisitas Asia menyumbang sebagian besar imigran baru California, California memiliki konsentrasi penutur bahasa Vietnam dan Tiongkok tertinggi secara nasional, konsentrasi tertinggi kedua yaitu bahasa Korea, dan konsentrasi tertinggi ketiga yaitu penutur Tagalog. California secara historis menjadi salah satu daerah yang paling beragam secara linguistik di dunia, dengan lebih dari 70 bahasa asli yang berasal dari 64 bahasa akar dalam enam keluarga bahasa. Sebuah survei yang dilakukan antara 2007 dan 2009 mengidentifikasi bahwa erdapat 23 bahasa asli yang berbeda di antara pekerja pertanian California. Semua bahasa asli California terancam punah, meskipun sekarang ada upaya revitalisasi bahasa. Sebagai hasil dari peningkatan keragaman dan migrasi negara bagian dari daerah lain di seluruh negeri dan di seluruh dunia, ahli bahasa mulai memperhatikan serangkaian karakteristik yang muncul dari bahasa lisan Inggris Amerika di California sejak akhir abad ke-20. Variasi ini, yang dikenal sebagai Bahasa Inggris California yang memiliki pergeseran vokal dan beberapa proses fonologis lainnya yang berbeda dari varietas Bahasa Inggris Amerika yang digunakan di wilayah lain di Amerika Serikat. Agama Denominasi agama terbesar menurut jumlah penganut sebagai persentase dari populasi California pada tahun 2014 diantaranya Gereja Katolik dengan 28 persen, Protestan Injili dengan 20 persen, dan Protestan Arus Utama dengan 10 persen. Bersama-sama dengan semua jenis Protestan menyumbang sebesar 32 persen. Mereka yang tidak berafiliasi dengan agama apa pun mewakili 27 persen dari populasi. Rincian agama lain adalah 1% Muslim, 2% Hindu dan 2% Buddha. Jika dilihat dari perubahan dari tahun 2008, ketika penduduk menyatukan agama mereka dengan Gereja Katolik sebesar 31 persen; Protestan Injili dengan 18 persen; dan Protestan Arus Utama sebesar 14 persen. Pada tahun 2008, mereka yang tidak terafiliasi dengan agama apa pun mewakili 21 persen dari populasi, agama lainnya pada tahun 2008 diantaranya 0,5% Muslim, 1% Hindu dan 2% Buddha. American Jewish Year Book menempatkan total populasi Yahudi di California sekitar 1.194.190 populasi pada tahun 2006. Menurut Association of Religion Data Archives (ARDA) denominasi penganut terbesar pada tahun 2010 adalah Gereja Katolik dengan 10.233.334 populasi; Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dengan 763.818 populasi; dan Southern Baptist Convention dengan 489.953 populasi. Para imam pertama yang datang ke California adalah misionaris Katolik dari Spanyol. Umat Katolik mendirikan 21 misi di sepanjang pantai California, serta kota-kota Los Angeles dan San Francisco. California terus memiliki populasi Katolik yang besar dikarenakan sejumlah besar orang Meksiko dan Amerika Tengah yang tinggal di dalam perbatasannya.California memiliki dua belas keuskupan dan dua keuskupan agung, Keuskupan Agung Los Angeles dan Keuskupan Agung San Francisco, sebelumnya merupakan keuskupan agung terbesar di Amerika Serikat. Survey dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa California agak kurang religius daripada negara bagian lainnya: 62 persen orang California mengatakan bahwa mereka "benar-benar yakin" akan kepercayaan mereka kepada Tuhan, sementara rata-rata nasional berada di angka 71 persen. Survei tersebut juga mengungkapkan 48 persen orang California mengatakan agama "sangat penting", dibandingkan dengan 56 persen secara nasional. Budaya Budaya California merupakan budaya Barat yang paling jelas memiliki akar modern dalam budaya Amerika Serikat, tetapi secara historis, banyak pula pengaruh Hispanik Californio dan budaya Meksiko. Sebagai negara perbatasan dan pesisir, budaya California sangat dipengaruhi oleh beberapa populasi imigran besar, terutama yang berasal dari Amerika Latin dan Asia. California telah lama menjadi subjek yang menarik di benak publik dan sering dipromosikan oleh para pendukungnya sebagai semacam surga. Pada awal abad ke-20, didorong oleh upaya negara bagian California dan pendukung lokal, banyak orang Amerika melihat Golden State sebagai tujuan resor yang ideal, cerah dan kering sepanjang tahun dengan akses mudah ke laut dan pegunungan. Pada 1960-an, grup musik populer seperti The Beach Boys mempromosikan citra orang California sebagai pengunjung pantai yang santai dan kecokelatan. Demam Emas California tahun 1850-an masih dipandang sebagai simbol gaya ekonomi California yang cenderung menghasilkan teknologi, sosial, hiburan, dan ragam gemuruh dan ledakan ekonomi. Media massa dan hiburan Hollywood dan wilayah Los Angeles lainnya merupakan pusat utama hiburan global, dengan studio film besar "Big Five" industri film Amerika Serikat (Columbia, Disney, Paramount, Universal, dan Warner Bros.) yang berbasis di atau di sekitar wilayah tersebut. Empat jaringan siaran televisi utama Amerika (ABC, CBS, Fox dan NBC) semuanya memiliki fasilitas produksi dan kantor di negara bagian California. Keempatnya, ditambah dua jaringan utama berbahasa Spanyol (Telemundo dan Univision) masing-masing memiliki setidaknya dua stasiun TV yang dimiliki dan dioperasikan di California, satu di Los Angeles dan satu di San Francisco Bay Area. San Francisco Bay Area adalah rumah bagi beberapa media internet dan perusahaan media sosial terkemuka, termasuk tiga dari perusahaan teknologi "Big Five" (Apple, Facebook, dan Google) serta layanan lain seperti Netflix, Pandora Radio, Twitter, Yahoo!, dan YouTube. Salah satu stasiun radio tertua di Amerika Serikat yang masih ada, KCBS (AM) di Bay Area, didirikan pada tahun 1909. Universal Music Group, salah satu label rekaman "Empat Besar", berbasis di Santa Monica. California juga merupakan tempat kelahiran beberapa genre musik internasional, termasuk diantaranya Bakersfield sound, Bay Area thrash metal, g-funk, nu metal, stoner rock, surf music, West Coast hip hop, dan West Coast jazz. Olahraga California memiliki sembilan belas franchise liga olahraga profesional utama, jauh lebih banyak daripada negara bagian mana pun. Wilayah Teluk San Francisco memiliki enam tim liga utama yang tersebar di tiga kota besar: San Francisco, San Jose, dan Oakland, sedangkan Greater Los Angeles Area merupakan tempat bagi sepuluh franchise liga utama. San Diego dan Sacramento masing-masing memiliki satu tim liga utama. NFL Super Bowl telah diselenggarakan di California sebanyak 12 kali di empat stadion berbeda: Coliseum Memorial Los Angeles, Rose Bowl, Stadion Stanford, dan Stadion Qualcomm San Diego. Superbowl yang ketiga belas, Super Bowl LVI, diadakan di Stadion SoFi di Inglewood pada 13 Februari 2022. California telah lama memiliki banyak program olahraga perguruan tinggi yang disegani. California merupakan tempat bagi bowl game perguruan tinggi tertua, antara lainnya yaitu acara tahunan Rose Bowl. California merupakan satu-satunya negara bagian Amerika Serikat yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin. Pertandingan musim panas 1932 dan 1984 diadakan di Los Angeles. Squaw Valley Ski Resort di wilayah Danau Tahoe menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1960. Los Angeles akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028, menandai keempat kalinya California menjadi tuan rumah Olimpiade. Beberapa pertandingan selama Piala Dunia FIFA 1994 berlangsung di California, dengan Rose Bowl menjadi tuan rumah delapan pertandingan (termasuk final), sementara Stadion Stanford menjadi tuan rumah dalam enam pertandingan. Pendidikan Pendidikan menengah umum terdiri dari sekolah menengah atas yang mengajarkan mata kuliah pilihan dalam perdagangan, bahasa, dan liberal arts dengan jalur untuk siswa berbakat, siswa yang niat ingin masuk ke perguruan tinggi dan untuk siswa industrial arts. Sistem pendidikan publik California didukung oleh amandemen konstitusi yang unik yang memerlukan tingkat pendanaan tahunan minimum untuk kelas K-12 dan community college dengan takaran tingkat ekonomi dan angka pendaftaran siswa. Pada tahun 2016, pengeluaran per siswa sekolah umum untuk K–12 di California berada di peringkat ke-22 di negara Amerika Serikat ($11.500 per siswa vs. $11.800 untuk rata-rata Amerika Serikat). Untuk tahun 2012, sekolah umum K–12 California berada di peringkat ke-48 dalam jumlah pekerja per siswa, pada angka 0,102 (rata-rata AS adalah 0,137), sementara tingkat pembayaran paling banyak ke-7 per karyawan, $49,000 (rata-rata Amerika Serikat adalah $39,000). Sebuah studi tahun 2007 menyimpulkan bahwa sistem sekolah umum California "rusak" karena mengalami regulasi yang berlebihan. Pendidikan pasca sekolah menengah umum California diatur ke dalam tiga sistem terpisah: Jaringan universitas riset publik negara bagian California adalah University of California (UC). Pada musim gugur 2011, University of California memiliki gabungan mahasiswa sebanyak 234.464 mahasiswa. Ada sepuluh kampus UC. Sembilan kampusnya merupakan kampus umum yang menawarkan program sarjana dan pascasarjana yang berujung pada pemberian gelar sarjana, magister, dan doktor. Ada satu kampus khusus, UC San Francisco, yang sepenuhnya didedikasikan untuk pendidikan pascasarjana dalam perawatan kesehatan, dan merupakan tempat dari UCSF Medical Center, rumah sakit dengan peringkat tertinggi di California. Jaringan kampus awalnya dimaksudkan untuk menerima seperdelapan siswa sekolah menengah atas California, tetapi beberapa kampus menjadi lebih selektif dalam penerimaan. Jaringan UC secara historis memegang otoritas eksklusif untuk memberikan gelar doktor, tetapi ini telah berubah dan CSU sekarang memiliki otorisasi undang-undang yang terbatas untuk memberikan beberapa jenis gelar doktor secara independen dari UC. Jaringan California State University (CSU) memiliki hampir 430.000 mahasiswa. CSU (dalam artikel pasti dalam bentuk singkatannya, sedangkan UC tidak) pada awalnya dimaksudkan untuk menerima sepertiga siswa sekolah menengah California teratas, tetapi beberapa kampus menjadi jauh lebih selektif dalam penerimaan. Pada saatnya, CSU telah diberikan wewenang untuk secara independen memberikan beberapa gelar doktor (dalam bidang akademik tertentu yang tidak mengganggu yurisdiksi tradisional UC). Jaringan California Community Colleges memberikan kursus divisi rendah yang berujung pada gelar associate, serta keterampilan dasar dan pelatihan tenaga kerja yang berujung pada berbagai jenis sertifikat. California Community Colleges merupakan jaringan pendidikan tinggi terbesar di Amerika Serikat, terdiri dari 112 perguruan tinggi yang melayani populasi siswa lebih dari 2,6 juta. California juga merupakan tempat bagi universitas swasta terkemuka seperti Stanford University, University of Southern California, California Institute of Technology, dan Claremont Colleges. California memiliki ratusan perguruan tinggi dan universitas swasta lainnya, termasuk banyak lembaga keagamaan dan institusi dengan tujuan tertentu. Daerah kembar California memiliki aturan daerah kembar dengan wilayah Catalunya di Spanyol dan dengan Provinsi Alberta di Kanada. Ekonomi Perekonomian California termasuk perekonomian yang terbesar di dunia. , produk negara bagian bruto (GSP) negara bagian California sebesar $3,3 triliun ($85.500 per kapita), merupakan yang terbesar di Amerika Serikat. California bertanggung jawab atas sepertujuh dari produk domestik bruto (PDB) negara Amerika Serikat. , PDB nominal California lebih besar dari semua negara kecuali empat negara (Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Jerman). Dalam hal Purchasing power parity (PPP) / Keseimbangan kemampuan berbelanja, besarannya lebih lebih besar dari semua kecuali delapan negara (Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, dan Indonesia). Ekonomi California lebih besar dari Afrika dan Australia dan hampir sebesar Amerika Selatan. Negara bagian mencatat total keseluruhan pekerjaan non-pertanian sebesar 16.677.800 diantara 966.224 perusahaan pemberi kerja (). Lima sektor pekerjaan terbesar di California diantaranya perdagangan, transportasi, dan utilitas; pemerintahan; layanan profesional dan bisnis; layanan pendidikan dan kesehatan; serta rekreasi dan keramahan. Secara output, lima sektor terbesar California diantaranya jasa keuangan, diikuti oleh perdagangan, transportasi, dan utilitas; layanan pendidikan dan kesehatan; pemerintah; dan manufaktur. California memiliki tingkat pengangguran 7,3% pada Oktober 2021. Perekonomian California bergantung pada perdagangan dan perniagaan terkait internasional yang menyumbang sekitar seperempat dari ekonomi negara bagian California. Pada tahun 2008, California mengekspor barang senilai $144 miliar, naik dari $134 miliar pada tahun 2007 dan $127 miliar pada tahun 2006. Komputer dan produk elektronik merupakan ekspor utama California, menyumbang 42 persen dari semua ekspor negara bagian California pada 2008. Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian California. Penjualan terkait pertanian meningkat lebih dari empat kali lipat selama tiga dekade terakhir, dari $7,3 miliar pada tahun 1974 menjadi hampir $31 miliar pada tahun 2004. Peningkatan ini telah terjadi meskipun terjadi penurunan 15 persen dalam areal yang dikhususkan untuk pertanian selama periode tersebut serta dalam kondisi pasokan air menderita ketidakstabilan kronis. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan per hektar mencakup penggunaan lahan pertanian aktif yang lebih intensif dan peningkatan teknologi dalam produksi tanaman. Pada tahun 2008, 81.500 pertanian dan peternakan California menghasilkan pendapatan produk senilai $36,2 miliar. Pada tahun 2011, jumlah pendapatan produk tersebut tumbuh menjadi senilai $ 43,5 miliar. Sektor Pertanian menyumbang dua persen dari PDB negara bagian California dan mempekerjakan sekitar tiga persen dari total tenaga kerjanya. Menurut USDA pada tahun 2011, terdapat tiga produk pertanian California terbesar berdasarkan nilai diantaranya susu dan krim, almond yang dikupas, dan anggur. PDB per kapita pada tahun 2007 adalah $38.956, California berada dalam peringkat kesebelas di negara Amerika Serikat. Pendapatan per kapita sangat bervariasi menurut wilayah geografis dan profesi. Central Valley merupakan wilayah yang paling miskin, dengan pekerja pertanian migran yang berpenghasilan di bawah upah minimum. Menurut laporan tahun 2005 oleh Congressional Research Service, San Joaquin Valley dicirikan sebagai salah satu daerah yang paling tertekan secara ekonomi di Amerika Serikat, setara dengan wilayah Appalachia. Menggunakan ukuran kemiskinan tambahan, California memiliki tingkat kemiskinan 23,5%, tertinggi dari negara bagian mana pun di negara Amerika Serikat. Namun, menggunakan ukuran resmi, tingkat kemiskinan hanya 13,3% pada 2017. Banyak kota pesisir, termasuk diantaranya beberapa menjadi daerah per kapita terkaya di Amerika Serikat. Sektor teknologi tinggi di California Utara, khususnya Lembah Silikon, di Santa Clara County dan San Mateo, telah bangkit dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh gelembung dot-com. Pada 2019, terdapat 1.042.027 rumah tangga jutawan di negara bagian California, lebih banyak dari negara bagian mana pun di negara Amerika Serikat. Pada tahun 2010, penduduk California menduduki peringkat pertama di antara negara bagian dengan skor kredit rata-rata terbaik yaitu berada diangka 754. Keuangan negara bagian Pengeluaran negara bagian California meningkat dari $56 miliar pada tahun 1998 menjadi $127 miliar pada tahun 2011. California, memiliki 12% dari populasi Amerika Serikat serta memiliki sepertiga dari penerima kesejahteraan negara. California memiliki pengeluaran per kapita tertinggi ketiga untuk kesejahteraan di antara negara bagian, serta memiliki pengeluaran tertinggi untuk kesejahteraan sebesar $6,67 miliar. Pada Januari 2011, total utang California setidaknya berada diangka $265 miliar. Pada tanggal 27 Juni 2013, Gubernur Jerry Brown menandatangani anggaran berimbang (tidak ada defisit) untuk negara, hal yang pertama kali terjadi dalam beberapa dekade; namun utang negara tetap pada $132 miliar. Dengan berlalunya Proposisi 30 pada tahun 2012 dan Proposisi 55 pada tahun 2016, California sekarang memungut tarif pajak penghasilan marjinal maksimum 13,3% dengan sepuluh alokade pajak, mulai dari 1% di alokade pajak bawah dari $0 pendapatan individu tahunan hingga 13,3% untuk individu tahunan pendapatan lebih dari $1.000.000 (meskipun alokade atas hanya sementara sampai Proposisi 55 berakhir pada akhir 2030). Sementara Proposisi 30 juga memberlakukan pajak penjualan negara bagian California minimum sebesar 7,5%, kenaikan pajak penjualan ini tidak diperpanjang oleh Proposisi 55 dan dikembalikan ke tarif pajak penjualan negara bagian minimum sebelumnya sebesar 7,25% pada tahun 2017. Pemerintah daerah dapat dan melakukan pungutan pajak penjualan tambahan yang ditambahan untuk tarif minimum tersebut. Semua real property dikenakan pajak setiap tahun; pajak ad valorem didasarkan pada nilai pasar wajar properti pada saat pembelian atau nilai konstruksi baru. Kenaikan pajak properti dibatasi sebesar 2% per tahun atau tingkat inflasi (mana yang lebih rendah), per Proposisi 13. Infrastruktur Energi Dikarenakan merupakan negara bagian terpadat di Amerika Serikat, California merupakan salah satu negara bagian pengguna energi terbesar. Namun, karena tingkat energinya yang tinggi, maka dimandatkan konservasi, cuaca sejuk di pusat populasi terbesar dan pergerakan lingkungan yang kuat, menjadikan penggunaan energi per kapita California sebagai salah satu yang terkecil dari negara bagian mana pun di Amerika Serikat. Karena permintaan listrik yang tinggi, California mengimpor lebih banyak listrik daripada negara bagian mana pun di Amerika Serikat, terutama pembangkit listrik tenaga air dari negara bagian di Pacific Northwest (melalui Path 15 dan Path 66) dan produksi berbahan bakar batu bara dan gas alam dari gurun Southwest melalui Path 46. Sebagai hasil dari gerakan lingkungan yang kuat di negara bagian, California memiliki beberapa tujuan energi terbarukan yang paling agresif di Amerika Serikat, dengan target dari California bahwa untuk mendapatkan sepertiga listriknya dari energi terbarukan pada tahun 2020. Saat ini, beberapa pembangkit listrik tenaga surya seperti fasilitas Solar Energy Generating Systems berlokasi di Gurun Mojave. Ladang angin California termasuk Altamont Pass, San Gorgonio Pass, dan Tehachapi Pass. Area Tehachapi juga merupakan lokasi Tehachapi Energy Storage Project. Beberapa bendungan di seluruh negara bagian menyediakan tenaga hidro-listrik. Hal tersebut memungkinkan untuk mengubah total pasokan menjadi 100% energi terbarukan, termasuk pemanasan, pendinginan, dan mobilitas, pada tahun 2050. Cadangan minyak mentah dan gas alam negara bagian ini terletak di Central Valley dan di sepanjang pantai, termasuk Ladang Minyak Midway-Sunset yang besar. Pembangkit listrik berbahan bakar gas alam biasanya menyumbang lebih dari setengah pembangkit listrik negara. California juga merupakan tempat bagi dua pembangkit listrik tenaga nuklir utama: Diablo Canyon dan San Onofre yang telah ditutup pada tahun 2013. Lebih dari 1.700 ton limbah radioaktif disimpan di San Onofre, yang terletak di daerah di mana ada rekor tsunami pada masa lalu. Para pemberi suara melarang persetujuan pembangkit listrik tenaga nuklir baru sejak akhir 1970-an karena kekhawatiran atas pembuangan limbah radioaktif. Selain itu, beberapa kota seperti Oakland, Berkeley dan Davis telah mendeklarasikan diri sebagai zona bebas nuklir. Transportasi Medan yang luas California dihubungkan oleh sistem ekstensif jalan bebas hambatan terkendali ('jalan bebas hambatan'), limited-access road ('expressways'), dan jalan raya. California terkenal dengan budaya mobilnya, membuat kota-kota di California terkenal dengan kemacetan lalu lintas yang parah. Konstruksi dan pemeliharaan jalan negara bagian California dan perencanaan transportasi di seluruh negara bagian California sebagian besar merupakan tanggung jawab California Department of Transportation, yang dijuluki "Caltrans". Populasi negara bagian California yang berkembang pesat membebani semua jaringan transportasinya, dan California memiliki beberapa jalan terburuk di Amerika Serikat. Bedasarkan Foundation's 19th Annual Report tentang Kinerja Sistem Jalan Raya Negara, menempatkan jalan raya California sebagai yang terburuk ketiga dari negara bagian mana pun di Amerika Serikat, dengan Alaska kedua, dan Rhode Island pertama. Negara bagian California telah menjadi pelopor dalam pembangunan jalan. Salah satu landmark negara bagian California yang lebih terlihat yaitu Jembatan Golden Gate yang menjadi bentang utama jembatan gantung terpanjang di dunia dengan panjang 4.200 kaki (1.300 m) antara tahun 1937 (ketika dibuka) dan 1964. Dengan cat oranye dan pemandangan teluk yang indah, jembatan jalan raya Golden Gate merupakan objek wisata yang populer dan juga mengakomodasi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Jembatan Teluk San Francisco–Oakland (sering disingkat "Jembatan Teluk"), selesai pada tahun 1936, mengangkut sekitar 280.000 kendaraan per hari di dua dek. Kedua bagiannya bertemu di Yerba Buena Island melalui transportasi terowongan bor berdiameter terbesar di dunia, dengan lebar 76 kaki (23 m) dan tinggi 58 kaki (18 m). Arroyo Seco Parkway, yang menghubungkan Los Angeles dan Pasadena, dibuka pada tahun 1940 sebagai jalan bebas hambatan pertama di Amerika Serikat bagian barat. Arroyo Seco Parkway kemudian diperpanjang ke selatan ke Four Level Interchange di pusat kota Los Angeles, dianggap sebagai stack interchange pertama yang pernah dibangun. Bandara Internasional Los Angeles (LAX) merupakan bandara tersibuk ke-4 di dunia pada tahun 2018, dan Bandara Internasional San Francisco (SFO), bandara tersibuk ke-25 di dunia pada tahun 2018, merupakan hub utama untuk lalu lintas trans-Pasifik dan lintas benua. Terdapat sekitar selusin bandara komersial penting dan masih banyak lagi bandara penerbangan umum di seluruh negara bagian California. California juga memiliki beberapa pelabuhan penting. Kompleksitas pelabuhan raksasa yang dibentuk oleh Pelabuhan Los Angeles dan Pelabuhan Long Beach di California Selatan menjadikannya sebagai pelabuhan yang terbesar di negara Amerika Serikat dan bertanggung jawab untuk menangani sekitar seperempat dari semua lalu lintas kargo peti kemas di Amerika Serikat. Pelabuhan Oakland merupakan terbesar keempat di negara Amerika Serikat, yang juga menangani perdagangan yang masuk dari Lingkar Pasifik ke Amerika Serikat. California Highway Patrol merupakan agen polisi dari seluruh negara bagian California serta yang terbesar di Amerika Serikat yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan layanan yang telah disetujui polisi kepada pemakai jalan raya yang dikelola negara bagian California dan di properti negara bagian California. California Department of Motor Vehicles sejauh ini merupakan departemen kendaraan yang terbesar di Amerika Utara. Pada akhir tahun 2009, DMV California memiliki 26.555.006 SIM dan kartu identitas. Pada 2010, terdapat 1,17 juta STNK baru yang berlaku. Perjalanan kereta api antar kota disediakan oleh Amtrak California; melalui tiga rute, Capitol Corridor, Pacific Surfliner, dan San Joaquin yang dididanai oleh Caltrans. Layanan ini merupakan jalur kereta api antarkota tersibuk di Amerika Serikat di luar Northeast Corridor dengan penumpang yang terus mencatat rekor. Rute-rute tersebut menjadi semakin populer dibandingkan dengan penerbangan, terutama pada rute LAX-SFO. Jaringan kereta bawah tanah dan rel ringan yang terintegrasi dapat ditemukan di Los Angeles (Metro Rail) dan San Francisco (MUNI Metro). Sistem kereta ringan juga ditemukan di San Jose (VTA), San Diego (San Diego Trolley), Sacramento (RT Light Rail), dan Northern San Diego County (Sprinter). Selanjutnya, jaringan kereta api komuter melayani San Francisco Bay Area (ACE, BART, Caltrain, SMART), Greater Los Angeles (Metrolink), dan San Diego County (Coaster). California High-Speed Rail Authority dibentuk pada tahun 1996 oleh negara bagian California untuk menerapkan jaringan rel sepanjang 800 mil (1.300 km). Konstruksi disetujui oleh para pemberi suara selama pemilihan umum November 2008, dengan konstruksi tahap pertama diperkirakan menelan biaya $64,2 miliar. Hampir semua county mengoperasikan jalur bus, dan banyak kota juga mengoperasikan jalur bus kota mereka sendiri. Perjalanan bus antarkota disediakan oleh Greyhound, Megabus, dan Amtrak Thruway Motorcoach. Pengairan Sistem air yang saling terhubung di California merupakan sistem air yang terbesar di dunia, mengelola lebih dari 40.000.000 acre-feet (49 km3) air per tahun, berpusat pada enam sistem utama saluran air dan proyek infrastruktur. Penggunaan air dan konservasi air di California menjadi masalah politik yang dapat memecah belah, karena negara bagian Californua merupakan wilayah mengalami kekeringan berkala dengan tuntutan harus menyeimbangkan tuntutan sektor pertanian dan perkotaan yang besar, terutama di bagian selatan negara bagian California yang gersang. Redistribusi air yang meluas di negara bagian California juga sering mengundang sindiran para pencinta lingkungan. California water wars merupakan konflik antara Los Angeles dan Owens Valley atas hak air, hal tersebut merupakan salah satu contoh paling terkenal dari perjuangan untuk mengamankan pasokan air yang memadai. Mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger mengatakan: "Kami telah berada dalam krisis selama beberapa waktu karena kami sekarang nemiliki 38 juta orang dan tidak lagi 18 juta orang seperti kami di akhir 60-an. Jadi pengamanan pasokan air berkembang menjadi pertempuran antara pencinta lingkungan dan petani. dan antara selatan dan utara dan antara pedesaan dan perkotaan. Dan setiap orang telah berjuang selama empat dekade terakhir tentang memperjuangkan air." Pemerintahan dan politik Pemerintahan negara bagian Ibukota California terletak di Sacramento. Negara bagian California diorganisasikan ke dalam tiga cabang pemerintahan—cabang eksekutif yang terdiri dari gubernur dan pejabat konstitusional lainnya yang dipilih secara independen; cabang legislatif yang terdiri dari Majelis dan Senat; dan cabang yudisial yang terdiri dari Mahkamah Agung California dan pengadilan yang lebih rendah. Negara bagian California juga mengizinkan proposisi surat suara: partisipasi langsung pemilih melalui inisiatif, referendum, penarikan kembali, dan ratifikasi. Sebelum pengesahan California Proposition 14 (2010), California mengizinkan setiap partai politik untuk memilih apakah akan mengadakan pemilihan pendahuluan tertutup atau pemilihan pendahuluan di mana pemberian suara hanya untuk anggota partai dan orang-orang independen. Setelah 8 Juni 2010, ketika Proposisi 14 disetujui, kecuali hanya presiden Amerika Serikat dan kantor komite pusat daerah, semua kandidat yang terdaftar dalam pemilihan utama di surat suara memiliki afiliasi dengan partai pilihan mereka, tetapi mereka bukan calon resmi dari partai tersebut. Pada pemilihan pendahuluan, dua kandidat dengan suara terbanyak akan maju ke pemilihan umum terlepas dari afiliasi partainya. Jika pada pemilihan pendahuluan khusus, saat satu kandidat menerima lebih dari 50% dari semua suara yang diberikan, mereka dipilih untuk mengisi kekosongan kursi serta tidak ada pemilihan umum khusus yang akan diadakan. Cabang eksekutif Cabang eksekutif California terdiri dari gubernur dan tujuh pejabat konstitusional terpilih lainnya: letnan gubernur, jaksa agung, sekretaris negara bagian, pengontrol negara bagian, bendahara negara bagian, komisaris asuransi, dan pengawas negara bagian instruksi publik. Mereka menjabat selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya sekali. Cabang legislatif Legislatif Negara Bagian California terdiri dari 40 anggota Senat dan 80 anggota Majelis. Senator menjabat selama empat tahun dan anggota Majelis menjabat dua tahun. Anggota Majelis tunduk pada batasan masa jabatan enam periode, dan anggota Senat tunduk pada batasan masa jabatan tiga periode. Cabang yudikatif Sistem hukum California secara eksplisit didasarkan pada hukum umum Inggris (seperti halnya dengan semua negara bagian lain kecuali Louisiana) tetapi membawa beberapa wajah dari hukum perdata Spanyol, seperti properti komunitas. Populasi penjara California tumbuh dari 25.000 pada tahun 1980 menjadi lebih dari 170.000 pada tahun 2007. Hukuman mati merupakan bentuk hukum dari hukuman dan negara bagian California yang memiliki populasi humuman "Death Row" terbesar di negara Amerika (meskipun Oklahoma dan Texas jauh lebih aktif dalam melakukan eksekusi). California telah melakukan 13 eksekusi sejak 1976, dengan yang terakhir terjadi pada 2006. Sistem peradilan California merupakan sistem yang terbesar di Amerika Serikat dengan total 1.600 hakim (sistem federal hanya memiliki sekitar 840). Di puncaknya merupakan posisi Mahkamah Agung California yang beranggotakan tujuh orang, sedangkan Pengadilan Banding California berfungsi sebagai pengadilan banding utama dan Pengadilan Tinggi California berfungsi sebagai pengadilan persidangan utama. Hakim Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi diangkat oleh gubernur, tetapi tunduk pada retensi oleh pemilih setiap 12 tahun. Administrasi sistem pengadilan negara bagian dikendalikan oleh Dewan Yudisial, yang terdiri dari ketua Mahkamah Agung California, 14 petugas pengadilan, empat perwakilan dari State Bar of California, dan satu anggota dari setiap majelis legislatif negara bagian California. Pemerintahan lokal County California dibagi menjadi 58 county. Dalam Pasal 11, Bagian 1, Konstitusi California, county adalah subdivisi hukum dari negara bagian. Pemerintah county menyediakan layanan di seluruh wilayah seperti penegakan hukum, penjara, pemilihan umum dan pendaftaran pemilih, catatan vital, penilaian dan catatan properti, pengumpulan pajak, kesehatan masyarakat, perawatan kesehatan, layanan sosial, perpustakaan, pengendalian banjir, perlindungan kebakaran, pengendalian hewan, pengaturan, inspeksi gedung, layanan ambulans, dan departemen pendidikan yang bertanggung jawab untuk mempertahankan standar di seluruh negara bagian California. Selain itu, county berfungsi sebagai pemerintah daerah untuk semua wilayah lepas. Setiap county diatur oleh dewan pengawas terpilih. Pemerintahan kota dan kotapraja Kota dan kotapraja yang tergabung di California merupakan kota charter atau kota dengan berbadan hukum umum. Kota hukum umum menerima keberadaan mereka pada hukum negara bagian Californya dan akibatnya diatur olehnya; kota charter diatur oleh charter kota atau kotapraja mereka sendiri. Kota yang telah tergabung di abad ke-19 cenderung menjadi kotamadya charter. Kesepuluh kota terpadat di negara bagian California merupakan kota charter. Sebagian besar kota kecil memiliki bentuk pemerintahan dewan-manajer, di mana dewan kota terpilih menunjuk seorang manajer kota untuk mengawasi operasi kota. Beberapa kota besar memiliki walikota yang dipilih langsung yang mengawasi pemerintah kota. Di banyak kota dewan-manajer, dewan kota memilih salah satu anggotanya sebagai walikota, terkadang bergilir melalui keanggotaan dewan—tetapi jenis posisi walikota dalam tipe tersebut terutama bersifat seremonial. Pemerintah San Francisco merupakan satu-satunya county-kota yang terkonsolidasi di California, di mana pemerintah kota dan county telah digabungkan menjadi satu yurisdiksi terpadu. Distrik sekolah dan distrik khusus Sekitar 1.102 distrik sekolah yang independen di kota dan county menangani pendidikan publik California. Distrik sekolah California dapat diatur bedasarkan distrik sekolah dasar, distrik sekolah menengah, distrik sekolah terpadu yang menggabungkan nilai sekolah dasar dan menengah, atau distrik community college. Ada sekitar 3.400 distrik khusus di California. Sebuah distrik khusus, didefinisikan oleh Kode Pemerintah California 16271(d) sebagai "setiap lembaga di negara bagian California dalam rangka kinerja lokal dengan fungsi pemerintah atau kepemilikan dalam batas-batas terbatas", menyediakan berbagai layanan terbatas dalam wilayah geografis yang ditentukan. Wilayah geografis suatu distrik khusus dapat tersebar di beberapa kota atau county, atau dapat terdiri dari sebagian saja. Sebagian besar distrik khusus California adalah distrik tujuan tunggal, dan menyediakan satu layanan. Representasi federal Negara bagian California mengirimkan 53 anggota ke Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, merupakan delegasi negara bagian kongres terbesar di negara Amerika Serikat. Akibatnya, California juga memiliki jumlah suara elektoral terbesar dalam pemilihan presiden nasional, dengan 55 suara elektoral. Ketua DPR saat ini merupakan perwakilan distrik ke-12 California, Nancy Pelosi; Kevin McCarthy, mewakili distrik ke-23 negara bagian California dan juga Pemimpin Minoritas DPR. California diwakili oleh senator Amerika Serikat Dianne Feinstein, tokoh penduduk asli dan mantan walikota San Francisco, dan Alex Padilla, tokoh penduduk asli dan mantan sekretaris negara bagian California. Mantan senator Amerika Serikat Kamala Harris, tokoh penduduk asli, mantan jaksa wilayah dari San Francisco, mantan jaksa agung California, mengundurkan diri pada 18 Januari 2021, untuk mengambil perannya sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat saat ini. Dalam pemilihan Senat Amerika Serikat tahun 1992, California menjadi negara bagian pertama yang memilih delegasi Senat yang seluruhnya terdiri dari perempuan, disebabkan kemenangan oleh Feinstein dan Barbara Boxer. Ditetapkan untuk mengikuti pemilihan Wakil Presiden, Gubernur Newsom menunjuk Sekretaris Negara Alex Padilla untuk menyelesaikan sisa masa jabatan Harris yang berakhir pada 2022, Padilla telah bersumpah untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan penuh dalam siklus pemilihan tersebut. Padilla dilantik pada 20 Januari 2021, hari yang sama dengan Pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden serta Harris. Pasukan bersenjata Di California pada tahun 2009, Departemen Pertahanan Amerika Serikat memiliki total 117.806 anggota dinas aktif, 88.370 merupakan Angkatan Laut atau Marinir, 18.339 sebagai Angkatan Udara, dan 11.097 merupakan Prajurit dengan 61.365 pegawai sipil di Departemen Pertahanan. Selain itu, terdapat total 57.792 Komponen cadangan dan Penjaga di California. Pada tahun 2010, Los Angeles County merupakan tempat asal rekrutmen militer terbesar di Amerika Serikat berdasarkan wilayah, dengan 1.437 orang mendaftar di militer. Namun, pada tahun 2002, orang California relatif kurang terwakili di militer dibandingkan dengan populasinya. Pada tahun 2000, California, memiliki 2.569.340 veteran dinas militer Amerika Serikat: 504.010 bertugas dalam Perang Dunia II, 301.034 dalam Perang Korea, 754.682 selama Perang Vietnam, dan 278.003 personil bertugas selama tahun 1990-2000 (termasuk Perang Teluk Persia). Pada tahun 2010, terdapat 1.942.775 veteran yang tinggal di California, 1.457.875 di antaranya bertugas selama periode konflik bersenjata, dan lebih dari empat ribu bertugas sebelum Perang Dunia II ( merupakan populasi terbesar dari kelompok ini di negara bagian mana pun di Amerika Serikat). Pasukan militer California terdiri dari Angkatan Darat dan Pengawal Udara Nasional California, cadangan angkatan laut dan militer negara bagian California (milisi), dan California Cadet Corps. Pada tanggal 5 Agustus 1950, sebuah pesawat pengebom Superfortress Boeing B-29 Angkatan Udara Amerika Serikat berkemampuan nuklir yang membawa bom nuklir jatuh tak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Fairfield-Suisun. Brigadir Jenderal Robert F. Travis, pilot komando pembom termasuk diantara yang tewas dalam peristiwa tersebut. Ideologi California memiliki budaya politik yang istimewa dibandingkan dengan negara lain, dan terkadang dianggap sebagai trendsetter. Dalam adat istiadat sosial budaya dan politik nasional, orang California dianggap lebih liberal daripada orang Amerika lainnya, terutama mereka yang tinggal di negara bagian California yang jauh dari kota. Dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016, California memiliki persentase suara Demokrat tertinggi ketiga di belakang Distrik Columbia dan Hawaii. Dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020, negara bagian California menempati urutan ke-6 tertinggi dalam memilih pasangan partai demokrat di belakang Distrik Columbia, Vermont, Massachusetts, Maryland, dan Hawaii. Menurut Cook Political Report, California memiliki lima dari 15 distrik kongres paling Demokrat di Amerika Serikat. Di antara berbagai keunikan politik, California merupakan negara bagian kedua yang memanggil kembali gubernur negara bagian mereka, serta negara bagian kedua yang melegalkan aborsi, dan satu-satunya negara bagian yang melarang pernikahan bagi pasangan gay melalui dua kali pemungutan suara (termasuk Proposisi 8 pada 2008). Para pemilih juga meloloskan Proposisi 71 pada tahun 2004 untuk mendanai penelitian sel punca, menjadikan California negara bagian kedua yang melegalkan penelitian sel punca setelah New Jersey, dan meloloskan Proposisi 14 pada tahun 2010 untuk sepenuhnya mengubah proses pemilihan utama negara bagian tersebut. California juga mengalami sengketa hak atas air; dan pemberontakan pajak yang berpuncak pada pengesahan Proposisi 13 pada tahun 1978 yang membatasi pajak properti negara. Pemilih California telah menolak tindakan afirmatif pada beberapa kesempatan, terakhir pada November 2020. Kecenderungan pemilih di negara bagian California ke arah Partai Demokrat dan menjauh dari Partai Republik dapat dilihat dalam pemilihan negara bagian California. Dari tahun 1899 hingga 1939, California memiliki gubernur dari Partai Republik. Sejak tahun 1990, California secara umum telah memilih kandidat Demokrat untuk jabatan federal, negara bagian dan lokal, termasuk Gubernur Gavin Newsom saat ini; namun, pemilih negara bagian telah memilih Gubernur Republik juga, meskipun banyak dari Gubernur Republik, seperti Arnold Schwarzenegger, cenderung dianggap sebagai Republikan moderat dan lebih sentris daripada partai nasional. Beberapa gerakan politik telah menganjurkan kemerdekaan California. California National Party dan California Freedom Coalition sama-sama mengadvokasi kemerdekaan California di sepanjang garis progresivisme dan nasionalisme sipil. Gerakan Yes California berusaha menyelenggarakan referendum kemerdekaan melalui inisiatif pemungutan suara untuk 2019, yang kemudian ditunda. Demokrat juga sekarang memegang mayoritas super di kedua majelis legislatif negara bagian. Terdapat 60 anggota dari Demokrat dan 20 anggota dari Republik di Majelis; dan 29 anggota dari Demokrat dan 11 anggota dari Republik di Senat. Kecenderungan ke arah Partai Demokrat dapat dilihat paling jelas dalam pemilihan presiden. Dari tahun 1952 hingga 1988, California merupakan negara bagian yang condong ke Partai Republik, dengan partainya yang membawa suara elektoral negara bagian California dalam sembilan dari sepuluh pemilihan, tetapi pemilihan tahun 1964 merupakan pengecualian. Republikan dari California Selatan Richard Nixon dan Ronald Reagan masing-masing keduanya terpilih dua kali sebagai Presiden Amerika Serikat ke-37 dan Ronald Reagan yang ke-40. Namun, Demokrat telah memenangkan semua suara elektoral California untuk delapan pemilihan terakhir, dimulai pada tahun 1992. Di parlemen Amerika Serikat, Demokrat memegang keunggulan 34–19 di dalam delegasi California dari Kongres Amerika Serikat ke-110 pada tahun 2007. Sebagai hasil dari pembatasan daerah pemilihan (gerrymandering), distrik di California biasanya didominasi oleh satu atau partai lain, dan beberapa distrik dianggap kompetitif. Pada tahun 2008, warga California meloloskan Proposisi 20 untuk memberdayakan menangkat warga negara independen beranggotakan 14 orang untuk menggambar ulang distrik bagi politisi lokal dan Kongres. Setelah pemilu 2012, ketika sistem baru mulai berlaku, Demokrat memperoleh empat kursi dan memegang mayoritas 38-15 dalam delegasi. Setelah pemilihan paruh waktu DPR 2018, Demokrat memenangkan 46 dari 53 kursi dewan kongres di California, meninggalkan Partai Republik dengan perolehan 7 kursi. Secara umum, kekuatan Demokrat berpusat di wilayah pesisir terpadat di wilayah metropolitan Los Angeles dan Wilayah Teluk San Francisco. Kekuatan Republik masih berada terbesar di bagian timur negara bagian California. Orange County sebagian besar tetap Republik sampai pemilihan 2016 dan 2018, di mana mayoritas suara county diberikan untuk kandidat Demokrat. Sebuah studi menempatkan Berkeley, Oakland, Inglewood, dan San Francisco masuk dalam 20 kota paling liberal di Amerika; dan Bakersfield, Orange, Escondido, Garden Grove, dan Simi Valley masuk di dalam 20 kota paling konservatif di Amerika Serikat. Pada Februari 2021, dari 25.166.581 orang yang berhak memilih terdapat 22.154.304 orang terdaftar untuk memilih. Dari orang yang terdaftar, tiga kelompok terdaftar terbesar adalah Demokrat (10.228.144), Republik (5.347.377), dan Tidak memiliki referensi partai (5.258.223). Los Angeles County memiliki jumlah terbesar Demokrat yang terdaftar (3.043.535) dan Republik (995.112) dari setiap daerah di negara bagian. Dalam sebuah studi tahun 2020, California berada di peringkat 10 dalam negara bagian yang termudah bagi warga untuk memilih. Lihat juga Indeks artikel terkait California Garis Besar California Catatan Referensi Kutipan Karya yang dikutip Pranala luar Situs web resmi pemerintah California California State Guide, from the Library of Congress data.ca.gov: open data portal from California state agencies California State Facts from USDA California Drought: Farm and Food Impacts from USDA, Economic Research Service 1973 documentary featuring aerial views of the California coastline from Mt. Shasta to Los Angeles Link Text </a>/ Time-Lapse Tilt-Shift Portrait of California by Ryan and Sheri Killackey https://jupiter.ai/books/d8Wv/#Page_289/ Early City Views (Los Angeles) Negara bagian di Amerika Serikat
13,268
4886
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar%20nama%20bendera
Daftar nama bendera
Berikut adalah daftar nama bendera, dibagi dalam urutan alfabet menurut nama bendera. Berikut daftarnya: A Aappalaartoq (merah), Greenland. Alam Baladii (bendera negaraku), Kuwait. Alay Rengîn (bendera penuh warna), Kurdistan Albayrak (Bendera Merah), Turki. Alsancak (Standar Merah Suci), Turki. Ay Yıldız (Crescent Star), Turki. La Albiceleste atau La Celeste y Blanca (putih dan biru muda), Argentina. A'najmataynee (Dua Bintang). B Bandeira Auriverde (Bendera emas dan hijau), Brasil. Bandeira das Quinas (bendera Quinas, lima perisai biru lengan Portugis), Portugal Baner Dewi Sant, Wales (tak resmi). Baner Peran (Bendera St. Piran), Cornwall. Bhagwa Dhwaj (Spanduk Saffron), bendera agama Hindu, bekas bendera Kekaisaran Maratha, India. Biało-Czerwona, (putih-merah), Polandia. Bieł-Čyrvona-Bieł (putih-merah-putih), bendera Belarus pada zaman dulu. Bindenschild, Austria. Bo Najma w Hlal,(Bendera Bintang dan Bulan Sabit) Libya. Bonnie Blue Flag, official flag of the now-defunct Republik Florida Barat, also used in some places as an unofficial banner of the Confederate States of America. Bosanski Ljiljan (lili Bosnia), Bosnia dan Herzegovina (historis). Bratach-Croise (Saltire), Scotland. The Broken Trident, Barbados. Bundesflagge (Bendera Federal), Jerman, sebutan resmi. Balgarski Trikolyor (Български трикольор) (Tiga Warna Bulgaria), Bulgaria, bendera resmi. C Crois Naomh Anndra (Salib St. Andrew), Scotland. Cờ đỏ sao vàng (Bendera Merah dan Bintang Kuning), Vietnam. Crotz occitana (salib Occitan), Occitania. D Dannebrog (pakaian Denmark), Denmark. Derti (Negaraku/Tanahku), Kuwait. E Erfalasorput (Bendera kita), Greenland. La Estrella Solitaria (bintang yang kesepian), Chile. La Estrella Solitaria (bintang yang kesepian), Kuba. Estelada blava (Bendera Biru Berbintang), separatisme Catalan. Bendera Eureka, Australia. Eureka Jack, Australia. F Bendera Lima Warna, bendera Jain. Fleurdelisé (Fleur-de-lis-y), [ ]. G Galanolefki (biru terang dan putih), Yunani. Golden Arrowhead, Guyana. Gwenn-ha-du (putih dan hitam), Brittany. H Hinomaru (lingkaran matahari), Jepang Matahari Terbit. Hvítbláinn, proposal bendera yang digunakan namun tidak pernah diresmikan, Islandia. I Ikurriña (Bendera), Pais Vasco. Innabi (merah marun), Qatar. Sang Saka Merah Putih (merah putih), Indonesia. J Jalur Gemilang, Malaysia. Jefferson Seal flag, Jefferson (negara bagian AS yang direncanakan). K Kanaka Maoli (orang benar), Hawaii (alternatif). Kaponga (pakis perak), Selandia Baru (tak resmi, banyak digunakan). Khanjar Oo Sayfain (belati dan dua pedang), Oman. Khutjvriani Drosha (bendera lima salib), Georgia. Kök Bayraq (Spanduk Biru), Turkestan Timur. L Lal-Sobuj (merah & hijau), Bangladesh. Leòmhann na h-Alba (Singa merajalela), Skotlandia. M Maple Leaf/l'Unifolié, Canada. Merkið (Spanduk), Kepulauan Faroe. N Nishan Sahib (bendera suci/exalted banner), bendera Sikh. Nisshōki (bendera matahari), Jepang. O Old Glory, Amerika Serikat. P Prinsenvlag (bendera pangeran), Belanda (pada zaman dulu). Piros-fehér-zöld (Merah-Putih-Hijau), Hungaria. Q Qīng Tiān, Bái Rì, Mǎn Dì Hóng (Langit Biru dengan Matahari Putih dalam Latar Belakang Merah), Republik China (Taiwan). R Bendera Pelangi, Bendera Kesatuan, atau Bendera Sementara (semuanya tak resmi), South Africa. Red Duster, Panji Merah Britania Raya. Bendera Merah (красный флаг СССР, krasnyy flag SSSR, Bendera Merah USSR), Uni Soviet. Rosiiski Trikolor (Российский триколор) (Tiga Warna Rusia), Rusia, bendera Federal. Rojigualda (merah-weld), Spanyol. Rot-Weiss-Rot (merah-putih-merah), Austria. De Roude Léiw (Panji Singa Merah), Luxembourg. S Sabz Hilali (Bulan Sabit Hijau), Pakistan. Šahovnica, Kroasia Salin Santo George, Inggris. Saint Petroc's Flag Devon, Inggris. Sarkanbaltsarkanais karogs (bendera merah-putih-merah), Latvia. Sang Saka Merah Putih (merah putih), Indonesia. Ѕвездата од Кутлеш (Matahari Kutleš), bekas bendera negara Republik Makedonia. Schwarz-Rot-Gold (black-red-gold), Germany, bahasa sehari-hari. Senyera, Alghero dan Catalonia. Shir-o-Khorshid (singa dan matahari), bekas bendera Iran. Shqiponja Dykrenare (elang berkepala dua), Albania. Sinimustvalge (biru-hitam-putih), Estonia. Siniristilippu (Bendera Salib Biru), Finlandia. Bendera singa salju, Tibet. Salib Selatan, dapat merujuk ke saltire biru seperti yang digunakan oleh bendera-bendera dari negara-negara Amerika di Perang Sipil Amerika. Southern Cross Flag, (bendera salib selatan), Australia. Southern Cross Flag (bendera salib selatan), Selandia Baru. Stars and Bars, Confederate States of America, defunct. Stars and Stripes, United States. Star-Spangled Banner, United States. T Taegeukgi, South Korea. Tatlong bituin at isang araw (3 Bintang dan sebuah Matahari), Filipina. Al Tawheed & Shahada (Persatuan & Kepercayaan dalam Allah dan Nabi Muhammad), Arab Saudi. Tiranga, India. Tjúgufáni, bendera negara Islandia. Trairong (triwarna), Merah-Putih-Biru, Thailand. Tree Cassyn Vannin (Tiga Kaki Manusia), Pulau Man. Triwarna (triwarna), istilah untuk sejumlah bendera nasional yang menggunakan triwarna. La Tricolor (Triwarna), Bolivia. El Tricolor Nacional (kuning-biru-merah), Kolombia. La Tricolor, Ekuador. Tricolor Nacional (Triwarna Nasional) Venezuela. La Tricolor, Republik Spanyol Kedua (pada zaman dulu). Drapeau Tricolore (Bendera Triwarna), Prancis. Il Tricolore, Italia. Tricolorul, Rumania. Trídhathach na hÉireann (triwarna Irlandia), Irlandia. Trikolor, Russia (negara Federasi Rusia). Trinacria, Sisilia. U Üçrəngli Bayrağı (Bendera Triwarna), Azerbaijan. L'Union Fait La Force (Kesatuan adalah Kekuatan). Union Jack atau Union Flag, bendera Britania Raya. Union Jack, benderal kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. W Wiphala, sebuah bendera, mewakili orang-orang pribumi dari seluruh Andes yang meliputi Bolivia, Peru, Ekuador dan sebagian Argentina, Chile dan Kolombia. Wǔ Xīng Hóng Qí (Bendera Merah Berbintang Lima). Y Y Ddraig Goch (naga merah), Wales. Yerakooyn (Triwarna Armenia). Z Zhovto-blakytnyy [prapor] (жовто-блакитний [прапор], i.e. [bendera] kuning-biru). Nama Daftar nama
781
4892
https://id.wikipedia.org/wiki/Bendera
Bendera
Bendera adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga (diikatkan pada ujung tongkat, tiang, dan sebagainya) dipergunakan sebagai lambang negara, perkumpulan, badan, dan sebagainya atau sebagai tanda; panji-panji; tunggul:sering dikibarkan di tiang, umumnya digunakan secara simbolis untuk memberikan sinyal atau identifikasi. Hal ini sering juga digunakan untuk melambangkan suatu negara untuk menunjukkan kedaulatannya. Bendera pertama digunakan untuk membantu koordinasi militer di medan perang, dan bendera sejak berevolusi menjadi alat umum untuk sinyal dasar dan identifikasi, terutama di lingkungan di mana komunikasi juga menantang (seperti lingkungan hidup maritim di mana semaphore digunakan). Bendera nasional adalah simbol-simbol patriotik kuat dengan interpretasi luas bervariasi, sering termasuk asosiasi militer yang kuat karena asli dan berkelanjutan militer mereka. Bendera juga digunakan dalam pesan, iklan, atau untuk tujuan hias lain. Studi tentang bendera dikenal sebagai veksilologi. Etimologi Secara etimologi, kata "bendera" dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Spanyol bandera dan bahasa Portugis bandeira. Kata tersebut muncul karena dahulu bangsa Spanyol dan Portugis pernah menjajah Indonesia, tepatnya di Maluku dan sebagian Nusa Tenggara. Sebelum Indonesia memasuki era kolonialisme dan imperialisme, bendera disebut sebagai panji. Sejarah Peradaban-peradaban purba seperti peradaban Persia dan Tiongkok sudah lazim menggunakan panji, pataka atau bendera sebagai penanda pasukan perangnya. Pada zaman dahulu, di medan pertempuran tanda-tanda atau standar yang digunakan dalam peperangan yang dapat dikategorikan sebagai vexilloid atau "seperti bendera". Contohnya dari legiun Romawi seperti elang dari legiun X Agustus Caesar, atau naga dari Sarmatian, yang kedua adalah membiarkan terbang bebas di angin, dibawa oleh seorang penunggang kuda, tetapi dinilai dari penggambaran itu lebih mirip dengan layang-layang naga panjang daripada bendera sederhana. Dimulai pada awal abad ke-17, telah menjadi kebiasaan (dan kemudian persyaratan hukum) bagi kapal laut untuk membawa bendera kebangsaan mereka; bendera-bendera ini akhirnya berkembang menjadi bendera nasional dan bendera maritim pada hari kemudian. Bendera juga menjadi sarana pilihan komunikasi di laut, mengakibatkan berbagai sistem sinyal bendera; seperti bendera sinyal maritim internasional. Penggunaan bendera di luar konteks militer atau angkatan laut dimulai dengan munculnya semangat nasionalis pada akhir abad ke-18, pada saat awal bendera nasional untuk periode tersebut, dan selama abad ke-19 itu menjadi umum untuk setiap negara berdaulat untuk memperkenalkan bendera nasionalnya. Bendera Nasional Salah satu penggunaan yang paling populer bendera adalah untuk melambangkan sebuah bangsa atau negara. Beberapa bendera nasional telah sangat inspiratif untuk bangsa lain, negara, atau entitas subnasional dalam desain bendera sendiri. Beberapa contohnya adalah: Bendera Denmark adalah bendera negara tertua yang masih digunakan (abad ke-13). bendera ini, yang disebut Dannebrog itu, terinspirasi desain salib negara-negara Nordik lain: Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, dan bendera Skandinavia regional untuk Kepulauan Faroe, Åland, Scania dan Bornholm, serta bendera untuk Shetland non-Skandinavia dan Orkney. Tricolour dari Belanda adalah bendera triwarna tertua, pertama kali muncul pada 1572 sebagai Bendera para Pangeran Wangsa Oranye berwarna oranye-putih-biru. Kamudian segera muncul bendera merah-putih-biru yang lebih terkenal. Tidak diketahui alasan mengapa mengganti warna oranye menjadi merah, meskipun banyak cerita disebutkan, misalnya warna merah lebih jelas terlihat dibandingkan warna oranye pada tiang kapal di laut lepas. Setelah 1630 bendera merah-putih-biru adalah bendera paling sering terlihat. Bendera triwarna Belanda telah memberikan inspirasi terutama orang-orang dari Rusia, New York City, dan Afrika Selatan (bendera 1928-1994). Bendera nasional Prancis, triwarna dirancang pada 1794. Sebagai pelopor revolusi, bendera triwarna gaya Prancis telah diadopsi oleh bangsa lain. Contoh: Italia, Kosta Rika, Republik Dominika, Irlandia, Haiti, Rumania, Meksiko, dll Bendera Rusia, sumber untuk warna Pan-Slavia merah, putih dan biru, diadopsi oleh banyak negara Slavia dan masyarakat sebagai simbol mereka. Contoh: Slowakia, Serbia, Kroasia, dan Slovenia. Bendera Union (Union Jack) dari Britania Raya adalah yang paling umum digunakan. Koloni Inggris biasanya mengibarkan bendera berdasarkan salah satu bendera kapal ini, dan banyak bekas koloni telah mempertahankan desain untuk mengakui sejarah budaya mereka. Contoh: Australia, Fiji, Selandia Baru, Tuvalu, dan juga provinsi Kanada Manitoba, Ontario dan British Columbia, dan negara Hawaii Amerika. Bendera Amerika Serikat, juga berjuluk The Stars and Stripes atau Old Glory. Dengan cara yang sama bahwa negara-negara memandang ke Prancis untuk inspirasi, banyak negara juga terinspirasi oleh Revolusi Amerika, yang mereka rasakan telah dilambangkan dalam bendera ini. Contoh: Liberia, Chile, Malaysia, Uruguay, dan wilayah Prancis Brittany. Bendera triwarna Iran, sumber untuk warna Pan-Iran Hijau, Putih dan Merah diadopsi oleh negara-negara yang rakyatnya berasal dari Indo-Iran atau Ras Arya sebagai simbol mereka. Contoh: Tajikistan, Kurdistan, Republik Ararat, Talysh-Mughan. Ethiopia terlihat sebagai model dengan munculnya negara-negara Afrika tahun 1950-an dan 1960-an, sebagai salah satu negara merdeka tertua di Afrika. Oleh karena itu, bendera yang menjadi sumber warna Pan-Afrika, atau " warna Rasta ". Contoh: Togo, Senegal, Ghana, Mali. Bendera Turki, yang sangat mirip dengan bendera terakhir Kekaisaran Ottoman lama, telah inspirasi untuk desain bendera dari banyak negara Muslim lainnya. Selama masa Dinasti Utsmaniah sabit mulai dikaitkan dengan Islam dan ini tercermin pada bendera Aljazair, Azerbaijan, Komoro, Malaysia, Mauritania, Pakistan dan Tunisia. Warna-warna Pan-Arab, hijau, putih, merah dan hitam, berasal dari bendera di Pemberontakan besar Arab seperti terlihat pada bendera Yordania, Kuwait, Sudan, Suriah, Uni Emirat Arab, Sahara Barat, Mesir, Irak, Yaman dan Palestina. Bendera Uni Soviet, dengan simbol palu dan sabit berwarna emas dengan latar belakang merah, menjadi inspirasi bagi bendera negara-negara komunis lainnya, seperti Jerman Timur, Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Angola, Afghanistan, dan Mozambik. Bendera Venezuela, diciptakan oleh Francisco de Miranda untuk mewakili gerakan kemerdekaan di Venezuela yang kemudian melahirkan "Gran Colombia", terinspirasi oleh bendera Kolombia dan Ekuador, pita kuning, biru dan merah mirip dengan bendera Venezuela. Bendera Argentina, diciptakan oleh Manuel Belgrano selama perang kemerdekaan, menjadi inspirasi bagi Provinsi Serikat bendera Amerika Tengah, misalnya bendera Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua. Pada saat dipimpin Muammar al-Qaddafi, Libya adalah satu-satunya negara yang memiliki bendera warna tunggal, yaitu hijau. Desain bendera nasional sering digunakan untuk menandakan kebangsaan dalam bentuk lain, seperti potongan bendera. Bendera Sipil Bendera sipil adalah versi dari bendera nasional yang diterbangkan oleh warga sipil pada instalasi non-pemerintah atau kerajinan. Penggunaan flag sipil lebih umum pada masa lalu, dalam rangka untuk menunjukkan bangunan atau kapal yang tidak dijaga oleh militer. Di beberapa negara bendera sipil adalah sama sebagai bendera perang atau bendera negara, namun tanpa lambang, seperti dalam kasus Spanyol, dan di lain itu adalah perubahan bendera perang. Bendera Perang Beberapa negara (termasuk Britania Raya dan Uni Soviet) telah memiliki bendera yang unik diterbangkan oleh angkatan bersenjata mereka, bukan bendera nasional. Angkatan bersenjata Negara-negara lain (seperti Amerika Serikat atau Swiss) menggunakan bendera standar nasional mereka. Angkatan bersenjata Filipina juga menggunakan bendera standar nasional mereka, tetapi selama masa perang bendera terbalik. Bendera Bulgaria juga terbalik selama masa perang. Ini juga dianggap bendera perang, meskipun terminologi hanya berlaku untuk penggunaan militer bendera itu. Versi besar bendera perang diterbangkan pada kapal perang angkatan laut negara. Dalam perang melambai-lambaikan bendera putih adalah bendera gencatan senjata (menyerah). Empat bendera khas Afrika saat ini dalam koleksi Museum Maritim Nasional di Inggris dikibarkan dalam aksi oleh kapal Itsekiri bawah kendali Nana Olomu selama konflik di akhir abad 19. Salah satunya adalah bendera umumnya dikenal sebagai bendera Benin dan satu disebut sebagai bendera Olomu Nana. Bendera Internasional Di antara bendera internasional Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa, bendera Olimpiade, bendera Paralimpiade, Bendera Uni Eropa dan Bendera PBB. Lihat pula Daftar bendera negara di dunia Daftar bendera yang mempunyai nama Panji kerajaan Tarian bendera Referensi Simbol nasional Veksilologi
1,183
4934
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Tanah%20Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu
Tanah Bumbu adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Sebelumnya kabupaten ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Kotabaru. Secara historis semula dinamakan Daerah Tingkat II Persiapan Tanah Bumbu Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.066,96 km² dan jumlah penduduk sebanyak 267.913 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), dan pada tahun 2022, jumlah penduduk Tanah Bumbu berjumlah 341.137 jiwa. Ibu kotanya adalah kecamatan Batulicin, pusat pemerintahan kabupaten berada di kelurahan Gunung Tinggi yang dulunya bernama desa Pondok Butun. Adapun yang menjadi sentra kegiatan usaha dan ekonomi adalah kecamatan Simpang Empat, yang dulunya merupakan bagian dari Kecamatan Batulicin. Kabupaten Tanah Bumbu merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kotabaru yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 8 April 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan undang-undang tersebut, Kabupaten Tanah Bumbu selalu merayakan hari jadinya pada tanggal 8 April setiap tahunnya. Nama historis yang pernah digunakan untuk menyebut daerah kabupaten ini adalah Tanah Koesan - 1879. Sejarah Sebelum Tahun 1888 Pada mulanya Tanah Boemboe adalah nama kolektif dari sebuah wilayah yang terdiri dari kerajaan Tjangtoeng dengan Boentar-laut, Bangkala-an, Sampanahan, Menoenggoel dan Tjengal. Ini terletak di pantai timur Kalimantan, memanjang dari Tjandjong Aroe (titik berbatu), pada 2° 7 ° 2. br., dan 116° 48' 0. L., ke sungai Serongga pada 3° 2' 2 br ., dan dibatasi), di utara, oleh Pasir, di timur, oleh Selat Makassar, di selatan, oleh Kussan, — dan di barat, oleh Bandjarmasin, yang dipisahkan oleh pegunungan Beratus atau Meratus. Tahun 1888 Poeloe Laut sejak tahun 1888 secara administratif dihitung sebagai milik wilayah Tanah Boemboelands, seperti Batoe Litjin, Pagatan dengan Koesan dan Sebamban; Namun pada awalnya, Tanah Bumbu ini hanya berarti lanskap di sekitar Teluk Kloempang (Tjantoeng, Boentar Laut dan Bangkalaän serta di sekitar Teluk Pamoekan, Sampanahan, Menoengoel dan Tjengal). Dari perbatasan barat daya dengan Tanah Laut (distrik Satoei) sekarang (sejak tahun 1888) dihitung di bawah Tanah Bumbu: Dikelola oleh : Sebamban: Pangeran Sjarif Hasan Pagatan dan Koesan: Pangeran Mangkoe Boemi Daëng Machmud (akting untuk minoritas raja). TAHUNB. MYW. N. 0. I. 1888, TECHN. GED. 24san Batoe Litjin: Pangeran Sharif Achmad Poeloe Laut dan Sebuku: Pangeran Amir Hoesin Tjanjoeng dan Boentar Laut: Adji Darma Bangkalaän, Tjengal dan Menoengoel: Adji Mas Rawan Sampanahan: Pangeran Mangkoe Praboe Djaja Bentang alam ini, bersama dengan kerajaan Pasir, membentuk divisi terpisah yang disebut: Pasir dan Tanah Boembuland di bawah kendali seorang pengendali yang berbasis di Kota Baroe di Poeloe Laut. Batas antara negara-negara ini terutama ditentukan oleh daerah tangkapan air di sungai-sungai utama. Jadi Pagatan dan Kusan menutupi daerah tangkapan air dari sungai dengan nama itu, dan lebih jauh lagi ke wilayah pantai selatan sampai Tanah Laut, dengan pengecualian jalur sempit milik Sebamban. Bentang alam Batoe Litjin berisi cekungan Sungai Batoe Litjin, sehingga garis pemisah air antara Pagatan dan Koesan dan di utara dengan Sungai Tjantung membentuk batas; Sedangkan di sisi Selat Laut garis batas ini mencapai selat tersebut di sebelah selatan sepanjang sungai kecil Sekoempang dan di sebelah utara sepanjang sungai Saronga. Tjantoeng disebut daerah Sungai Tjantoeng dan Boentar Laut adalah daerah utara Dewa (Tanjung Dewa), bersama-sama dikendalikan oleh satu kepala yang terletak di Tjantoeng. Bangkalaän berisi daerah tangkapan air sungai Bangkalaän yang menghubungkan di utara dengan daerah tangkapan sungai Sampanahan, membentuk lanskap Sampanahan. Di sebelah utara Sampanahan terhampar pemandangan Menoengoel, kembali meliputi wilayah Sungai Menoengal, dan terakhir Tjengal yang paling utara, yang selain merupakan daerah tangkapan air Sungai Tjengal yang mengalir ke Teluk Pamoekan. masih memanjang di sepanjang pantai dari Tandjong Merah (seberang Samalantakkan di pintu masuk Teluk Pamukan) sampai ke Tandjong Ares (Tanjung Aru), di mana perbatasan dengan Kerajaan Pasir dimulai. Tiga lanskap Bankalaän, Menoengoel dan Tjengal berada di bawah satu kepala, yang biasanya berada di Tandjong Batoe di Teluk Kloempang. Daerah Kabupaten Tanah Bumbu termasuk dalam kawasan Tanah Bumbu yang lebih luas atau wilayah Kalimantan Tenggara. Sejak dahulu kala wilayah tenggara pulau Kalimantan bukanlah daerah tidak bertuan karena daerah ini juga sudah dihuni oleh penduduk asli Kalimantan, menurut Hikayat Banjar penduduknya terdiri orang Satui, orang Laut Pulau, orang Pamukan (Dayak Samihim) dan orang Paser maupun orang-orang Dayak Bukit yang tinggal di pegunungan Meratus. Orang Pamukan dan orang Paser masing-masing memiliki pemerintahan kerajaan sendiri-sendiri. Di daerah Cantung terdapat sebuah lesung batu (yoni) yang menunjukkan adanya pengaruh agama Hindu memasuki wilayah ini pada zaman dahulu kala. Sebelum terjadinya migrasi suku Bugis ke wilayah ini, seluruh wilayah tenggara Kalimantan di bawah koordinator Adji Tenggal, penguasa Paser yang menjadi bawahan Sultan Banjar IV Mustain-Bilah/Marhum Panembahan. Pada abad ke-17 Sultan Banjar menguasai Kalimantan Tenggara untuk diperintah keturunannya yaitu Pangeran Dipati Tuha dengan nama Kerajaan Tanah Bumbu dengan wilayah awal mulanya meliputi daerah dari Tanjung Aru (batas wilayah Banjar dengan Paser) sampai Tanjung Silat. Kronologi 1520-1546 Menurut Hikayat Banjar, ada beberapa daerah dari wilayah tenggara pulau Kalimantan yang takluk dan mengirimkan upeti kepada Raja Banjar Islam ke-1 Sultan Suriansyah (1520-1546) yang berkedudukan di Banjarmasin, daerah-daerah tersebut yaitu Satui, Laut Pulau, Pamukan dan Paser. Kesultanan Banjar menamakan kawasan pesisir dengan "Laut" yang terdiri atas Laut Pulau dan Laut Darat. Nama daerah-daerah yang turut mengirimkan upeti ditemukan dalam naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kotawaringin (disebut juga Hikayat Banjar 1): Pada masa itu daerah Kabupaten Tanah Bumbu termasuk ke dalam wilayah negeri Satui, salah satu negeri yang turut serta mengirim prajurit membantu Pangeran Samudera berperang melawan pamannya Pangeran Tumenggung (Raja Negara Daha terakhir). Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan: Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan: Daerah-daerah yang takluk pada masa Sultan Suryanullah - Sultan Banjarmasin ke-1 disebutkan dalam Hikayat Banjar. 1595-1642 Pada masa pemerintahan Raja Banjar Islam ke-4 Sultan Mustain Billah (Raja Maruhum Panambahan) mengutus menteri/duta besar Kiai Martasura ke negeri Makassar (Tallo-Gowa) untuk menjalin hubungan bilateral kedua negara pada masa I Mangadacinna Daeng Sitaba Karaeng Pattingalloang Sultan Mahmud, Raja Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan Malikussaid Raja Gowa 1638-1654, ia meminjam ("menyewa") negeri Paser dan beberapa daerah lainnya termasuk daerah hunian suku Banjar - negeri Satui kepada Raja Banjar Marhum Panembahan (1595-1642) sebagai tempat berdagang. Peristiwa tersebut sebelum adanya Perjanjian Bungaya, hal ini menunjukkan pengakuan Makassar (Tallo-Gowa) mengenai kekuasaan Kesultanan Banjar terhadap daerah-daerah di wilayah sepanjang tenggara dan timur pulau Kalimantan. Pada masa itu Sultan Makassar terfokus untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan di kepulauan Sunda Kecil. Namun setelah Perjanjian Bungaya (1667), Kesultanan Gowa dilarang oleh VOC-Belanda berdagang ke wilayah timur dan utara pulau Kalimantan. Naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kotawaringin (disebut juga Hikayat Banjar 1) menyebutkan: 1660-1700 Orang Pamukan atau Suku Dayak Samihim dahulu telah memiliki kerajaan sendiri yaitu Kerajaan Pamukan yang telah dihancurkan oleh suatu serangan musuh dari luar dengan bukti sisa-sisa pemukiman mereka terdapat di Tanjung Kersik Itam. Setelah kejadian tersebut, orang Pamukan/Dayak Samihim meminta kepada Sultan Banjar untuk mengamankan wilayah itu dengan mendirikan pemerintahan (kerajaan) dan untuk mengantisipasi banyaknya pendatang dari luar memasuki daerah tersebut maka Pangeran Dipati Tuha putera Sultan Saidullah ditunjuk sebagai raja membawahi wilayah antara Tanjung Silat sampai Tanjung Aru yang dinamakan Kerajaan Tanah Bumbu dengan pusat pemerintahan di sungai Bumbu termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Sampanahan. Pangeran Dipati Tuha kemudian digantikan puteranya Pangeran Mangu (Mangun Kesuma) sebagai Raja Tanah Bumbu berikutnya dan seorang putera lainnya Pangeran Citra (Citra Yuda) menjadi sultan negeri Kelua. Pangeran Mangu (1700-1740) kemudian digantikan putrinya, yaitu Ratu Mas. Ratu Mas (1740-1780) menikahi seorang pedagang dari Gowa bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati; pasangan ini beranak Ratu Intan I dan Pangeran Layah, sedangkan dari selir Daeng Malewa berputra Pangeran Prabu 1780, Kerajaan Tanah Bumbu dipecah menjadi wilayah selatan di bawah pemerintahan Ratu Intan I (keturunan Pangeran Dipati Tuha) yang dikenal sebagai Ratu Cantung dan Batulicin dan wilayah utara yang berpusat di Sampanahan di bawah pemerintahan Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh. Ratu Intan I menikahi Sultan Anom dari Paser tetapi perkawinan ini tidak menghasilkan keturunan. Sedangkan Sultan Anom dengan selirnya memiliki keturunan yaitu Pangeran Muhammad, Andin Kedot, Andin Girok dan Andin Proah. Pangeran Layah menjadi penguasa Buntar Laut, ia memiliki kerurunan Gusti Cita dan Gusti Tahora. 1733 Puana Dekke meminjam tanah dekat muara sungai Kusan kepada Sultan Tahlilullah yang dinamakan daerah Pagatan. Dan pada tahun 1750 suku Bugis meminjam tanah kepada Sultan Banjar untuk mendirikan koloni di Tanjung Aru. Tahun 1775, La Pangewa (Kapitan Laut Pulo), selaku kapitan orang Bugis-Pagatan menggantikan Puana Dekke dan kemudian ia juga direstui oleh Sultan Tahmidullah II sebagai raja pertama Kerajaan Pagatan, karena jasa-jasanya menggempur Pangeran Amir - Raja Kusan I. Pangeran Amir atau Sultan Amir menyingkir ke Kuala Biaju untuk meminta bantuan suku Dayak Dusun dan Bakumpai di Tanah Dusun. Pada tahun 1785, Pangeran Amir anak Sultan Kuning dibantu Arung Tarawe menyerang Tabanio dengan pasukan 3000 orang Bugis-Paser berkekuatan 60 buah perahu untuk menuntut tahta Kesultanan Banjar dari Tahmidullah II. Pada tanggal 14 Mei 1787, Pangeran Amir (kakeknya Pangeran Antasari) ditangkap Kompeni Belanda, kemudian diasingkan ke Srilangka. 1787 Pada tanggal 13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan kedaulatan Kesultanan Banjar kepada VOC menjadi daerah protektorat dengan Akta Penyerahan di depan Residen Walbeck, setelah VOC berhasil menyingkirkan Pangeran Amir, rivalnya dalam perebutan tahta. Sebagian besar Kalimantan menjadi properti perusahaan VOC. 1788 Sultan Dipati Anom Alamsyah menjadi Sultan Pasir III sampai tahun 1799. Sultan ini menikahi Ratu Intan I, yaitu Ratu dari Tjangtoeng dan Batoe Litjin. 1789 Kedaulatan atas daerah Pasir dan Pulau Laut diserahkan VOC kembali kepada Sultan Banjar, Tahmidullah II. 1826 Pada tanggal 4 Mei 1826 (26 Ramadhan 1241 H), Sultan Banjar (Sultan Adam al-Watsiq Billah), menyerahkan wilayah tenggara dan timur Kalimantan beserta daerah lainnya kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. 1844 Kasus Sebuli – Batulicin yaitu perompakan yang menyebabkan pertikaian Daeng Manggading yang dibantu Raja Pagatan dan Raja Sabamban dengan Aji Pati (Raja Bangkalaan) yang dibantu Pangeran Meraja Nata yang bermukim di Batulicin, mengakibatkan rumah-rumah orang Bugis di Batulicin dibakar. Pada tahun ini, distrik-distrik dalam onderafdeeling van Tanah Boemboe yaitu Pagatan, Kusan, Batulicin, Cantung dengan Buntar Laut, Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Pada waktu itu Pulau Laut masih di bawah pemerintah pusat Kesultanan Banjar. 1845 Batulicin dan Pulau Laut berada di bawah pemerintah Kusan. Penguasa Kusan kemudian pindah ke pulau Laut, dan akhirnya divisi Kusan digabung dengan Pagatan. Sabamban dibentuk belakangan. Wilayah kabupaten Tanah Bumbu hari ini merupakan gabungan wilayah bekas distrik (swapraja) pada masa kolonial Hindia Belanda tersebut, yaitu Batoe Litjin, Koessan, Pagatan dan Sabamban, serta Distrik Satui (tahun 1889 Satui masih merupakan bagian dari Afdeeling Tanah Laut). Jadi Kerajaan Pagatan hanya salah satu dari banyak kerajaan yang ada di Tanah Bumbu maupun Kalimantan Tenggara. 1849 Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Geografi Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di antara 2°52’ – 3°47’ Lintang Selatan dan 115°15’ – 116°04’ Bujur Timur. Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten dari 13(tiga belas) kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak persis di ujung tenggara Pulau Kalimantan. Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 5.066,96 km2 (506.696 ha) atau 13,50 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Selatan. Batas Wilayah Batas wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah: Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Ekonomi Tanah Bumbu memiliki beberapa industri dan perusahaan tambang yang cukup besar, antara lain PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin dan PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui yang berada di bawah manajemen PT. Arutmin Indonesia yang sahamnya sebagian dimiliki Bakrie melalui Bumi Resources. Kemudian perusahaan tambang biji besi antara lain; PT. Yiwan Mining, PT. Meratus Jaya Iron Steel, dan yang baru diresmikan pada awal Juli 2012 yakni PT. Batulicin Steel. Seni Budaya Suku bangsa Suku bangsa yang ada di daerah ini antara lain: Suku Banjar Suku Dayak Bukit Suku Bugis Suku Makassar Suku Mandar Suku Jawa Suku Bali Suku Sunda Suku Tionghoa-Indonesia Suku Batak Suku Sasak Lagu Daerah Lagu daerah dari kabupaten ini antara lain: Tanah Bumbu Mahadang Ading Baikat Janji Galeri Referensi Pranala luar Situs web resmi pemerintah kabupaten Tanah Bumbu Kapet Batulicin Tanah Bumbu Tanah Bumbu
1,953
4935
https://id.wikipedia.org/wiki/Fisioterapi
Fisioterapi
Fisioterapi merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan. Fisioterapi merupakan sebutan di Indonesia, diberbagai negara dengan nama yang berbeda-beda. Pada umumnya Fisioterapi di negara lain menggunakan nama Physiotherapy, Physical Therapy, Kinesiologic dan lain-lain. Namun, pada dasarnya memiliki dasar keilmuan dan tujuan yang sama. Fisioterapi didasarkan atas ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak atau fungsi tubuh yang terganggu, kemudian diikuti dengan metode terapi gerak dan/atau dengan peralatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan latihan khusus, penguluran dan penguatan otot, serta bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi pasien. Orang yang menjalankan pelayanan fisioterapi disebut Fisioterapis atau fisio. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dimensi Pelayanan Fisioterapi meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam rentang kehidupan dari praseminasi sampai ajal, yang terdiri dari upaya-upaya: Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif), Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor, pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri, puskesmas dan pada pusat-pusat pelayanan umum. Penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif), pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktik, klinik privat, klinik rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian. Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat, dibagi menjadi: Fisioterapi Olahraga Fisioterapi Tumbuh Kembang Anak Fisioterapi Geriatri: berfokus pada kebutuhan gerakan orang dewasa yang usianya lebih tua atau lansia. Ada banyak kondisi yang mempengaruhi seseorang seiring bertambahnya usia seperti radang sendi, kanker, osteoporosis, penyakit Alzheimer, penggantian sendi, dan gangguan keseimbangan. Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fisioterapi Kesehatan Wanita Fisioterapi Kesehatan Masyarakat Fisioterapi Nyeri Fisioterapi Pelayanan Medik: Pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien, seperti fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan pemulihan gangguan anggota gerak tubuh terdiri dari otot, tulang, sendi, jaringan ikat), Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh darah, dan paru), Fisioterapi Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), Fisioterapi Integument (penyembuhan dan pemulihan pada kecacatan fisik dan kulit). Fisioterapi dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan: Asesmen Fisioterapi; Diagnosis Fisioterapi; Perencanaan Fisioterapi; Intervensi Fisioterapi; Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen; Komunikasi dan Edukasi; Dokumentasi. Fisioterapi dapat melaksanakan praktik Fisioterapi pada sarana kesehatan, praktik perseorangan dan/atau berkelompok. Fisioterapi dalam melakukan praktik Fisioterapi dapat menerima pasien/klien dengan atau tanpa rujukan. Ada berbagai macam jenjang pendidikan Fisioterapi di Indonesia saat ini, yaitu: D3, D4, dan S1+ Pendidikan Profesi. Gelar pendidikan Fisioterapi di Indonesia: D3 (A.Md.Kes (FT)), D4 (S.Tr.Kes (FT)), S1 (S.Kes (FT)), dan gelar pendidikan profesi fisioterapi (Ftr). Organisasi fisioterapi adalah wadah untuk berhimpunnya para fisioterapis. Organisasi Fisioterapi di Indonesia bernama Ikatan Fisioterapi Indonesia. Organisasi fisioterapi dunia bernama World Physio. Organisasi mahasiswa Fisioterapi di Indonesia bernama Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia atau disingkat IMFI Pranala luar Canadian Physiotherapy Association Ikatan Fisioterapi Indonesia https://www.kemhan.go.id/itjen/2017/03/14/peraturan-menteri-kesehatan-republik-indonesia-nomor-65-tahun-2015-tentang-standar-pelayanan-fisioterapi.html Ilmu kesehatan Kedokteran Pengobatan
530
4938
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Barito%20Timur
Kabupaten Barito Timur
Kabupaten Barito Timur adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota dan pusat pemerintahan Barito Timur berada di Tamiang Layang kecamatan Dusun Timur. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 115.406 jiwa, dengan kepadatan 30 jiwa/km2. Sejarah Gunung Ketam pada awalnya merupakan titik perbatasan tiga kerajaan, yaitu: Kutai, Paser, dan Banjar. Gunung Ketam terletak di selatan Gunung Luang. Wilayah Kerajaan Banjar di sebelah utara dari Gunung Luang (yang dinamakan Dusun Atas/Boven Doessoen) diserahkan oleh Sultan Adam dari Banjar kepada Hindia Belanda. Wilayah Kabupaten Barito Timur (Tamiang Layang) termasuk daerah inti Tanah Kerajaan Banjar sejak masa Hindu hingga dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Hindia Belanda pada tahun 1860. Wilayah ini tidak pernah diserahkan Kerajaan Banjar kepada Hindia Belanda seperti kebanyakan daerah lainnya di Kalimantan. Perjanjian 1826 dengan Hindia Belanda menetapkan wilayah yang masih termasuk kerajaan Banjar meliputi daerah tepi timur sepanjang sungai Barito dari Kuin hingga Mengkatip ditarik garis lurus ke gunung Luang kemudian dari gunung Luang ke arah selatan sepanjang sisi barat pegunungan Meratus sebagai wilayah Kesultanan Banjar (1826-1860), sedangkan wilayah di luar kawasan tersebut telah diserahkan kepada Kerajaan Belanda dan menjadi wilayah Hindia Belanda, seperti yang termuat dalam Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849 No. 40, catatan ini berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, per tanggal 27 Agustus 1849, No. 8. Kesultanan Banjar setelah ditaklukan oleh Hindia Belanda terdiri atas dua wilayah regent (adipati) yaitu regent Martapoera (dikepalai Pangeran Djaija Pamenang) dan regent Amonthaij (dikepalai Adipatie Danoe Radja), sedangkan wilayah Barito Timur termasuk ke dalam wilayah regent Amonthaij. Pada tahun 1861, wilayah Barito Timur disebut Distrik Sihoeng (dikepalai Soeta Ono) dan Distrik Pattai (dikepalai Toemenggoeng Djaja Kartie) yang termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Radhen Adipati Danoe Redjo regent der­ afdeeling Amonthaij (m. 1861) dengan wilayah kekuasaan seluruhnya meliputi 9 distrik: Distrik Alaij Distrik Amandit Distrik Nagara Distrik Amonthaij, Soengei benar dan Álabioe Distrik Kaloewa Distrik Balangan Distrik Tabalong Distrik Sihoeng Distrik Patei. Sampai tahun 1862, kedua distrik ini yaitu distrik Patai dan Distrik Sihong masih termasuk dalam Afdeeling Amonthaij. Setelah kematian Toemenggoeng Djaja Kartie, distrik Patai digabung ke dalam Distrik Sihong dan disebut Distrik Sihong en Patai, namun lama-kelamaan hanya disebut Distrik Sihong saja. Sejak tanggal 19 Agustus 1863 Distrik Sihong yang dikepalai Soeto Ono dikeluarkan dari Afdeeling Amonthaij kemudian digabung ke dalam Afdeeling Doessoen en Becompaij Pemekaran Kabupaten Barito Timur Barito Timur adalah nama yang secara resmi ditetapkan bagi daerah ini setelah terbentuk menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2002. Sebelumnya, daerah ini masih bergabung dengan Kabupaten Barito Selatan. Barito Selatan dikenal dengan nama Barito Hilir untuk wilayah dengan luas 8.287,57 km² sepanjang kiri dan kanan aliran Sungai Barito dan untuk Barito Timur dengan luas 3.013 km² yang meliputi daratan sebelah timur Sungai Barito. Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka masyarakat Barito Timur mengusulkan dibentuknya kembali Kabupaten Barito Timur. Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan pada waktu itu, Wilayah Barito Hilir dan Barito Timur adalah Wilayah Kewedanaan dari Kabupaten Barito yang pusat pemerintahannya berkedudukan di Muara Teweh. Kedua wilayah Kewedanaan tersebut adalah: Kewedanaan Barito Hilir dengan ibu kotanya Buntok Kewedanaan Barito Timur dengan ibu kotanya Tamiang Layang Tuntutan masyarakat dari kedua kewedanaan ini agar Kabupaten Barito dipisahkan menjadi dua kabupaten, yang akhirnya mendapat dukungan dari DPRD Barito pada tahun 1956 dalam bentuk Mosi tanggal 30 Januari 1956 dengan Nomor 1/MS/DPRD/56 dan tanggal 21 September 1956 dengan Nomor 2/MS/DPRD/56. Tuntutan masyarakat ini dituangkan pula dalam surat dukungan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Barito dengan surat nomor 675/UP-IV-4 tanggal 23 April 1958. Sambil menunggu ketetapan dari Pemerintah Pusat oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, dikeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 28/Des-I-4/58 tanggal 10 Juni 1958 kemudian ditunjuklah Wedana Barito Hilir disamping tugasnya mengadakan persiapan-persiapan seperlunya. Realisasi dari Surat Keputusan (SK) tersebut pada tanggal 5 September 1958 resmi terbentuknya Kantor Persiapan Kabupaten yang berkedudukan di Buntok. Tahun 1959 keluarlah Undang-undang nomor 27 Tahun 1959 yang berlaku sejak tanggal 4 Juli 1959. Dalam Undang-undang tersebut ditetapkan antara lain Kewedanaan Barito Hilir dan Barito Timur dijadikan Daerah Otonomi yang terpisah dari Kabupaten Barito dengan nama Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Selatan, dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Buntok. Secara formal Kabupaten Barito Timur terbentuk bersama-sama dengan beberapa kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur. Sebelum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur ini dikeluarkan, wilayah Kewedanaan Barito Timur pernah berkembang dari Kewedanaan Barito Timur menjadi Wilayah Pembantu Bupati Barito Timur, sejak Undang-undang tersebut di atas berlaku, maka secara resmi Wilayah Barito Timur memisahkan diri dari Kabupaten Barito Selatan dan menjadi daerah otonom sendiri dengan nama Kabupaten Barito Timur dengan ibu kota Tamiang Layang. Geografi Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Barito Timur yang beribukota di Tamiang Layang terletak pada 1°2' Lintang Utara dan 2°5' Lintang Selatan, 114°00' dan 115°00' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Barito Timur tercatat seluas 383.400 Ha (3.834 km²). Batas wilayah Wilayah Kabupaten Barito Timur secara administratif berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu: Topografi Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Timur merupakan dataran rendah dengan ketinggian permukaan berkisar antara 50 s/d 100 meter dari permukaan air laut. Kecuali sebagian wilayah Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui yang merupakan daerah perbukitan. Dengan tidak ada sungai besar dan banyak memiliki sungai kecil/anak sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Barito Timur. Penggunaan lahan Pola penggunaan tanah di Kabupaten Barito Timur dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu: Penggunaan tanah menetap terdiri dari pemukiman, perkebunan, sawah dan kebun campuran. Penggunaan tanah tidak menetap, yaitu perladangan, semak, dan alang-alang serta hutan belukar. Tanah yang belum diusahakan yaitu hutan, sungai dan danau. Dari luas wilayah Kabupaten Barito Timur tercatat 383.400 Ha, diketahui luas wilayah permukiman seluas 35.659 Ha (356,6 km²). Sehingga prosentase luas wilayah permukiman dengan luas wilayah adalah 9,30%. Terdapatnya ladang berpindah dengan rotasi pada periode tertentu. Jika tanahnya masih dapat menghasilkan baik maka lahan tersebut akan diusahakan, sebaliknya jika tanah tersebut tidak memuaskan maka akan ditinggalkan sehingga Iuas lahan yang diusahakan tidak baku. Tanaman perkebunan merupakan komoditi utama di daerah ini. Tanaman yang diusahakan adalah karet, kelapa dan rotan. Tanaman karet dan rotan sering diusahakan bersama. Logo Barito Timur Logo Kabupaten Barito Timur tercipta melalui serangkaian sayembara secara terbuka dan dilaksanakan pada tahun 2002. Jumlah desai logo yang masuk pada saat itu adalah sebanyak 19 desain dari berbagai kalangan peserta. Mayoritas peserta berasal dari dalam Kabupaten Barito Timur dan Barito Selata. Dari sejumlah desain tersebut, terdapat 3 desain yang masuk ke saringan terakhir, yaitu desain logo milik Hendroyono, ST penduduk Buntok, desain logo milik Lesly Diaci Ngindra, ST dari Tamiang Layang, dan desain logo dari Markoni Blantan penduduk Desa Haringen Kec. Dusun Timur. Ketiga finalis tersebut melakukan presentasi di Gedung Mantawara dan terplih ketiganya sebagai pemenang sayembara. Dengan catatan bahwa ketiga lambang tersebut digabungkan agar saling melengkapi. Master desain utama diambil milik Hendroyono, ST dan gambar pohon karet diambil dari desain milik Lesly Diacy Ngindra, sedangkan untuk gambar akar kayu hitam dan tulisan JARI JANANG KALALAWAH diambil dari desain milik Markoni Blantan, sehingga jadilah logo Kabupaten Barito Timur seperti yang digunakan sekarang ini. Iklim Seperti wilayah lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Timur memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir sepanjang tahunnya, kecuali pada pertengahan tahun ketika terjadi penurunan curah hujan pada periode Juni hingga September. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif yang tinggi antara 70%–90%. Pemerintahan Bupati Bupati merupakan jabatan tertinggi di pemerintahan Barito Timur. Bupati Barito Timur periode 2018-2023, dijabat oleh Ampera Ariyanto Y. Mebas, didampingi wakil bupati, Habib Said Abdul Saleh. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Barito Timur 2018, dan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 24 September 2018 di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya. Saat ini, penjabat bupati Barito Timur diberikan kepada Indra Gunawan. {| class="wikitable" style="text-align: center;" |-style="background:#66ff66;"| Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Barito Timur sekitar 96.820 jiwa dengan klasifikasi 49.845 laki-laki dan 46.975 perempuan serta jumlah Rumah Tangga sebanyak 25.697 KK (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Suku bangsa Tidak ada data resmi pemerintahan yang mencatat keragaman suku bangsa di Barito Timur. Namun, suku asli Kalimantan yakni suku Dayak merupakan penduduk asli di kabupaten ini. Suku Dayak sendiri memiliki beragam sub suku yang tersebar di seluruh Kalimantan. Beberapa sub suku Dayak yang ada di Barito Timur yakni Dayak Lawangan, secara khusus mereka tinggal berbatasan dengan provinsi Kalimantan Selatan. Selain Dayak Lawangan, suku Dayak lainnya yang ada di Barito Timur ialah Dayak Maanyan. Suku Dayak di Barito Timur masuk ke dalam Rumpun Ot Danum atau rumpun Barito. Suku Dayak Dusun yang ada di Barito Selatan, Dayak Maanyan, dan Dayak Lawangan, masuk dalam satu organisasi rumpun Dayak yang disebut Dusmala, Dusun Maanyan Lawangan. Selain suku Dayak, suku lain yang ada di Barito Timur seperti Bugis, Jawa, dan suku lainnya. Agama Sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, banyak penduduk Kalimantan Tengah menganut kepercayaan Kaharingan. Saat ini, Kaharingan masuk dalam bagian agama Hindu. Sebagian besar penduduk Barito Timur sekarang menganut agama Islam. Adapun besaran penduduk Barito Timur menurut agama yang dianut yakni Islam sebanyak 50,96%. Kemudian Kekristenan sebanyak 45,05%, dengan rincian Protestan sebanyak 36,39% dan Katolik sebanyak 8,66. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 3,97%, dan Buddha 0,01%. Sementara untuk rumah ibadah, dalam data Badan Pusat Statistik Barito Timur tahun 2023 mencatat banyaknya jumlah rumah ibadah di barito Timur yakni masjid sebanyak 81, mushola 127, gereja Protestan sebanyak 200, gereja katolik sebanyak 70, dan Pura atau Balai Basarah sebanyak 40. Referensi Catatan Pranala luar http://print.kompas.com/baca/sains/iptek/2016/07/16/Leluhur-Orang-Madagaskar-dari-Banjar http://print.kompas.com/baca/english/2016/07/16/Ancestors-of-Malagasy-Came-from-Banjar http://news.detik.com/berita/d-3345069/misteri-suku-banjar-yang-bermigrasi-dan-jadi-nenek-moyang-orang-madagaskar Barito Timur Barito Timur
1,634
4939
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Gunung%20Mas
Kabupaten Gunung Mas
Gunung Mas adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002. Ibu kotanya adalah Kuala Kurun, salah satu kelurahan di kecamatan Kurun. Data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Gunung Mas pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 131.945 jiwa. Sejarah Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini merupakan bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Geografi Kabupaten ini secara astronomi terletak pada ± 0° 18’ 00” Lintang Selatan s/d 01° 40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” Bujur Timur s/d 114° 01’ 00” Bujur Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010). Luas wilayah kabupaten Gunung Mas adalah 10.804 km² dan merupakan kabupaten terluas keenam dari 14 kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah (7,04% dari luas Provinsi Kalimantan Tengah). Luas wilayah tersebut terdiri atas: Kawasan hutan belantara Kawasan pemukiman Sungai, danau dan rawa Daerah pertanian (sawah, ladang dan kebun) Batas Wilayah Batas wilayah kabupaten Gunung Mas adalah: Topografi Wilayah Gunung Mas termasuk dataran tinggi yang memiliki potensi untuk dijadikan daerah perkebunan. Daerah utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara ± 100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringan ± 8-15° serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan ± 15-25°. Pada daerah tersebut terdapat pegunungan Muller dan pegunungan Schwaner dengan puncak tertinggi (Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dari permukaan laut. Bagian selatan terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa yang sering mengalami banjir pada musim hujan. Hidrologi Gunung Mas merupakan kabupaten dengan sebagian wilayah masih tergantung dari pemanfaatan sungai baik sebagai transportasi maupun kebutuhan sehari-hari. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 39/PRT/1989 membagi Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dalam 6 satuan wilayah sungai. Salah satu diantaranya adalah Satuan Wilayah Sungai Kahayan yang melingkupi 2 kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya. Di wilayah Kabupaten Gunung Mas, terdapat 3 (tiga) cabang sungai yang langsung bermuara ke Sungai Kahayan, yaitu Sungai Rungan, Sungai Miri, dan Sungai Manuhing. Total aliran permukaan ditaksir 90 miliar m³/tahun atau 2.850 m³/detik. Kabupaten Gunung Mas juga memiliki wilayah perairan yang meliputi danau, rawa-rawa, dan terdapat 4 jalur sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu: Sungai Manuhing dengan panjang ± 28,75 km Sungai Rungan dengan panjang ± 86,25 km Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km Sungai Miri Potensi Air Bawah Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah diperkirakan cukup melimpah, namun potensi ini harus dikelola secara baik dan bertanggung jawab. Penggunaan Air Bawah Tanah di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah mulai berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan sehat, serta semakin menurunnya kualitas air permukaan. Penggunaan Air Bawah Tanah umumnya dipakai untuk keperluan rumah tangga, hotel-hotel, perkantoran, rumah-rumah makan, usaha air isi ulang, industri air mineral, serta untuk keperluan industri-industri lainnya. Dalam satuan potensi cekungan air tanah (CAT), wilayah Kabupaten Gunung Mas termasuk ke dalam salah satu dari tiga potensi cekungan air tanah di wilayah Kalimantan Tengah, yakni potensi cekungan air tanah Palangka Raya−Banjarmasin. Iklim Seperti wilayah lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Gunung Mas memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahunnya. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34° C di wilayah dataran rendah dengan tingkat kelembapan relatif yang juga tinggi antara 70%–90%. Pemerintahan Daftar Bupati Bupati yang menjabat saat ini di Gunung Mas ialah Jaya Samaya Monong, didampingi wakil bupati, Efrensia L.P. Umbing. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Gunung Mas 2019. Jaya dan Efrensia dilantik gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 28 Mei 2019, untuk periode 2019-2024. Dewan Perwakilan Kecamatan Moto Daerah Motto kabupaten ini adalah "Habangkalan Penyang Karuhei Tatau", berasal dari bahasa Sangiang yang mempunyai arti: Habangkalan: Kumpulan, himpunan, cita-cita yang menyatu menjadi satu kebulatan tekad Penyang: Kekuatan jiwa, semangat, spiritual yang dilandasi oleh iman Karuhei: Daya usaha-upaya untuk mencapai suatu tujuan Tatau: Kesejahteraan, kebahagian, kejayaan Secara lengkap "Habangkalan Penyang Karuhei Tatau" berarti: Kumpulan, himpunan cita-cita yang menyatu atas dasar tekad dengan semangat yang tinggi dengan didasari agama dan keimanan dalam upaya bersama untuk membangun yang bertujuan mensejahterakan, membahagiakan dan kejayaan seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Kependudukan Berdasarkan hasil sensus penduduk pada September 2020, penduduk Kabupaten Gunung Mas berjumlah sebanyak 135.373 jiwa yang terdiri dari 71.378 laki–laki dan 63.995 perempuan dengan rasio jenis kelamin 112. Pertumbuhan penduduk sebesar 3,28 dibandingkan jumlah penduduk hasil Sensus 2010. Tingkat kepadatan penduduk Gunung Mas tahun 2020 berada pada rata-rata 12,5 orang per km². Merujuk pada teori generasi, penduduk Kabupaten Gunung Mas di tahun 2020 didominasi oleh penduduk generasi Z, yakni penduduk yang lahir pada periode tahun 1995-2010 dengan persentase sebesar 30%, kemudian disusul oleh penduduk generasi milenial yang tahun kelahirannya antara tahun 1981-1994 dengan persentase sebesar 29,3%. Penduduk Kabupaten Gunung Mas pada generasi Alpha, yang lahir diatas tahun 2010 sebesar 14,2% sedangkan penduduk usia tua (Generasi Baby Boomers dan Generasi Silent) sebesar 9,1%. Laju Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Gunung Mas terus meningkat setiap tahunnya, dengan rerata laju pertumbuhannya berkisar antara 1% hingga 2% per tahunnya. Berikut merupakan data pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Gunung Mas. Agama Kabupaten Gunung Mas merupakan satu-satunya kabupaten di Kalimantan Tengah yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen yaitu dengan persentase sebesar 67,64% dengan detailnya yakni 65,39% menganut ajaran Kristen Protestan dan 2,25% menganut ajaran Katolik. Setelah itu, agama Islam menyusul di peringkat kedua dengan persentase 20,02% dari total penduduk Kabupaten Gunung Mas. Pada peringkat ketiga disusul oleh agama asli suku Dayak yaitu agama Kaharingan, yang saat ini sudah menjadi bagian dari agama Hindu dengan persentase 12,30% dari jumlah penduduk Kabupaten Gunung Mas. Untuk sisanya menganut agama Buddha, Konghucu, dan aliran keyakinan lainnya sebanyak 0,04%. Referensi Pranala luar Gunung Mas Gunung Mas
954
4940
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Katingan
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kasongan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 20.382,26 km² dan berpenduduk sebanyak 163.989 jiwa pada tahun 2022. Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei" (bahasa Ngaju) yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan. Sejarah Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai. Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai, kemudian pada abad ke-17 pada masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di pulau Jawa. Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Mendawai/Katingan pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Suradi Raja. Kiai Ingabehi Suradiraja adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil membunuh dua orang pengikut Gusti Kasim dari daerah Negara tahun 1780, kemudia ia dilantik sebagai pembantu utama syahbandar di pelabuhan Tatas (Banjarmasin). Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik. Pada 2 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan landschap Mendawai (Katingan) kepada Hindia Belanda. Penguasa Mendawai dan Katingan selanjutnya adalah Djoeragan Kassim (1846), Abdolgani (1848), Djoeragan Djenoe (1850), Jaksa kiai Pangoeloe Sitia Maharaja (1851), Kiai Toeainkoe Gembok (1859). Selanjutnya Demang Anoem Tjakra Dalam atau dikenal sebagai Demang Anggen, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 10 Januari 1895 dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Geografi Batas Wilayah Kabupaten Katingan dengan ibu kota Kasongan memiliki luas areal 17.500 km², berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur yang terdiri dari 13 kecamatan. Letak geografis Kabupaten Katingan adalah antara 1°14'4,9"-3°11'14,72" LS dan 112°39'59"-112°41'47" BT. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Tata Guna Lahan Hingga tahun 2003, pemanfaatan lahan utama di Kabupaten Katingan terdiri dari perkampungan, industri, sawah, tanah kering, kebun campuran, perkebunan, hutan, hutan kosong dan rusak, perairan dan lainnya. Sekitar 60% wilayah Kabupaten Katingan masih berupa hutan belukar dan hutan lebat. Perkebunan menempati porsi terbesar nomor 2 (dua), yaitu sekitar 11% sehingga penggunaan lahan lainnya tidak sampai 10%. Lokasi pengembangan tambak seluas 2.000 ha di Kabupaten Katingan, yaitu di Kecamatan Katingan Kuala, termasuk dalam wilayah lahan hutan belukar (mangrove). Karakteristik daerah-daerah di Pulau Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang tersebar di seluruh wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, Kabupaten yang pada tahun 2002 masih menjadi bagian dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia. Iklim Seperti wilayah lain di Kalimantan, Kabupaten Katingan beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir sepanjang tahunnya. Curah hujan yang tinggi tersebut pun diikuti dengan tingkat kelembapan nisbi yang relatif tinggi berkisar antara 70%–80%. Suhu udara di wilayah ini pun cenderung konstan yakni berkisar antara 23°–34°C. Pemerintahan Bupati Bupati Katingan periode 2018-2023 ialah Sakariyas, didampingi wakil bupati, Sunardi. Sakariyas dan Sunadi merupakan pemenang pada Pemilihan umum Bupati Katingan 2018. Mereka dilantik pada 24 September 2018, di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Setelah masa jabatan selesai pada 24 September 2023, penjabat bupati diberikan kepada Syaiful. Syaiful mulai menjabta pada 25 September 2023. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Katingan mencapai 162.222 jiwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020. Selain itu, jumlah KTP dan KK di Kabupaten Katingan di tahun 2020 berjumlah sebesar 109.272 buah dan 50.319 buah. Laju Pertumbuhan Penduduk Perkembangan jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Katingan adalah sebagai berikut: Tahun 2000 sebanyak 121.047 jiwa Tahun 2004 sebanyak 125.207 jiwa Tahun 2010 sebanyak 141.205 jiwa Tahun 2019 sebanyak 157.817 jiwa Tahun 2020 sebanyak 162.222 jiwa Agama Penduduk kabupaten Katingan menganut berbagai keyakinan dan agama. Agama atau keyakinan yang diyakini oleh masyarakat Kabupaten Katingan adalah agama Islam sebanyak 59,98%, kemudian agama Kristen sebanyak 21,31% dengan rincian Protestan 18,21% dan Katolik 3,12%. Penduduk yang beragama Hindu Kaharingan sebanyak 18,68%, serta Buddha sebanyak 0,01%. Catatan kaki Pranala luar Katingan Katingan
838
4941
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Seruyan
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Kuala Pembuang. Pada tahun 2022, penduduk kabupaten ini berjumlah 166.072 jiwa, dengan kepadatan 10 jiwa/km2. Sejarah Sejarah awal Menurut laporan Radermacher, pada tahun 1780 yang menjabat kepala daerah Pembuang (sekarang Kabupaten Seruyan) adalah Raden Jaya. Sejak tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Pembuang (Kabupaten Seruyan) diserahkan Sunan Nata Alam kepada VOC Belanda. Kepala daerah Pembuang tahun 1834 Kjai ngabei Djaja-negara (hoofd van Pemboewan). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Kemudian, pada tahun 1855, daerah ini merupakan sebagian dari De zuider-afdeeling van Borneo. Selama masa pemerintahan Distrik Pembuang, wilayah Seruyan terdiri dari 13 Kampung yang waktu itu disebut "Shoofd" pejabat pemerintahnnya disebut "Asisten Kjai" sedangkan kedudukan pemerintahannya langsung dari Sampit. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Beratih (sekarang Kuala Pembuang), Kampung Telaga Pulang, Kampung Sembuluh, Kampung Pembuang Hulu, Kampung Asam, Kampung Durian Kait, Kampung Sandul, Kampung Sukamandang, Kampung Rantau Pulut, Kampung Tumbang Kale, Kampung Tumbang Manjul, Kampung Sepundu Hantu, Kampung Tumbang Darap. Pada tahun 1902, terjadi perpindahan pusat Pemerintahan "Onderdistrict" dari Telaga Pulang ke Pembuang Hulu. Tahun 1905. Pemerintahan Distrik Pembuang yang beribu kota di Pembuang Hulu dipindahkan ke Kuala Pembuang, karena letaknya di pesisir selatan, sehingga dianggap strategis terutama bagi kegiatan pemerintahan, perhubungan dan perekonomian saat itu. Revolusi Nasional Selama Revolusi Nasional, Kapten Mulyono membangun sebuah basis militer Indonesia di Tumbang Manjul. Bersama kelompok militernya, ia menyerang sebuah pasukan Tentara Kerajaan Hindia Belanda ketika pasukan tersebut sedang beristirahat di sebuah pesanggrahan di Tumbang Manjul. Akibat dari hal itu, Kapten Mulyono dan kelompoknya diburu oleh pasukan Belanda, yang menyebabkan Mulyono terpaksa meninggalkan Tumbang Manjul dan melarikan diri ke Jepara. Kecamatan Seruyan Pada tahun 1946, pemerintahan Distrik Pembuang diubah menjadi Kecamatan dengan nama Kecamatan Seruyan dengan Ibu Kota Pemerintahnnya di Kuala Pembuang. Pada tahun 1947, wilayah Kecamatan Seruyan dibagi menjadi 2 (dua) wilayah Kecamatan yaitu: Kecamatan Seruyan Hilir dengan Ibu Kota Kuala Pembuang dan menjadi wilayah hukum Kawedanan Sampit Barat. Kecamatan Seruyan Hulu dengan Ibu Kota di rantau Pulut dan menjadi wilayah hukum Kawedanan Sampit Utara. Pada tahun 1958, wilayah Kecamatan Seruyan Hulu dibagi menjadi 2 wilayah Kecamatan yaitu: Kecamatan Seruyan Tengah dengan Ibu Kota di Rantau Pulut. Kecamatan Seruyan Hulu dengan Ibu Kota di Tumbang Manjul Pada tahun 1961, wilayah Kecamatan Seruyan Hilir dibagi menjadi 2 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Seruyan Hilir dengan Ibu Kota di Kuala Pembuang. Kecamatan Hanau dengan Ibu Kota di Pembuang Hulu. Pada tahun 1963, wilayah Kecamatan Seruyan Hilir dibagi menjadi wilayah Kecamatan yaitu: Kecamatan Seruyan Hilir dengan Ibu Kota di Kuala Pembuang. Kecamatan Danau Sembuluh dengan Ibu Kota di Telaga Pulang. Kemudian, dibentuk pemerintahan Kawedanan Seruyan di tahun 1963. Dengan semakin pesatnya perkembangan Kecamatan pemekaran di beberapa wilayah Kecamatan, maka dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Nomor: 06/Pem.330-c-2-3/1963 tertanggal 1 Juni 1963 tentang Penetapan Kawedanan Seruyan. Kawedanan Seruyan ini membawahi 5 (lima) wilayah Kecamatan dengan Ibu Kota Kuala Pembuang. Di antara ke 5 (lima) Kecamatan tersebut adalah: Kecamatan Seruyan Hilir dengan Ibu Kota di Kuala Pembuang, Kecamatan Danau Sembuluh dengan Ibu Kota di Telaga Pulang, Kecamatan Hanau dengan ibu kota di Pembuang Hulu, dan Kecamatan Seruyan Tengah dengan Ibu Kota di Rantau Pulut. Pembentukan Kabupaten Masa pemerintahan Wilayah Persiapan Daerah Tingkat II Seruyan dimulai pada tahun 1965. Dengan adanya beberapa perubahan Struktur Organisasi Pemerintah, maka dengan diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Dearah Tingkat I Kalimatan Tengah No: 05/Pem.232-c-2-4/1965 Tanggal 1 Mei 1965 Tentang Penetapan Wilayah Persiapan Daerah Tingkat II Seruyan. Sehubungan hal itu maka Pemerintah Kawedanan Seruyan statusnya berubah menjadi Kabupaten Persiapan Daerah Tingkat II Seruyan dengan ibu kota Kuala Pembuang. Pemerintahan Pembantu Kotawaringin Timur Wilayah Seruyan kemudian dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1979 tertanggal 28 April 1979 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Kapuas untuk Wilayah Gunung Mas, Pembantu Bupati Kotawaringin Timur untuk Wilayah Katingan, Pembantu Bupati Kotawaringin Timur untuk Wilayah Seruyan, Pembantu Bupati Barito Utara untuk Wilayah Murung Raya, Pembantu Bupati Barito Selatan untuk Wilayah Barito Timur, Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Nomor: 148/KPTS/1979 tertanggal 28 Juni 1979 tentang Penghapusan Status Wilayah dan Kantor Daerah Tingkat II Administratif Gunung Mas, Katingan, Murung Raya dan Barito Timur serta Status Wilayah dan kantor Persiapan Daerah Tingkat II Seruyan, dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Nomor: 247/KPTS/1980 tertanggal 02 Juli 1980 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pembantu Bupati Kotawaringin Timur untuk Wilayah Seruyan. Pemerintahan Pembantu Bupati (TUBUP) Kotawaringin Timur Wilayah Seruyan dengan ibu kota berkedudukan di Kuala Pembuang. Pada tahun 2002, pemerintah Kabupaten Seruyan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah, yang telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Juli 2002 di Jakarta. Ibu Kota Kabupaten Seruyan berada di Kuala Pembuang, bagian dari kecamatan Seruyan Hilir, dan penjabat bupati diberikan kepada Loper Anggus. Kemudian, pada pemilihan umum Bupati Seruyan 2003, Darwan Ali terpilih sebagai bupati pertama. Ekonomi Sejak pemerintahan Darwan Ali sebagai bupati, ekonomi Kabupaten Seruyan sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian dan industri minyak kelapa sawit, dengan banyaknya pendirian perusahaan industri kelapa sawit, yang 18 di antaranya telah diidentifikasi terhubung dengan Darwan. Industri minyak kelapa sawit banyak ditemukan di wilayah tengah dan utara Kabupaten Seruyan. Tercatat bahwa ada sebanyak 2.981 petani sawit swadaya di Kabupaten Seruyan. Kabupaten ini juga mengandalkan Pelabuhan Segintung dan Bandar Udara Kapten Mulyono (Kuala Pembuang) untuk pendistribusian. Pada pertengahan tahun 2023, sempat terjadi bentrokan antara massa dengan perusahaan sawit di wilayah utara dan tengah Kabupaten Seruyan. Masyarakat menuntut agar perusahaan segera memberikan plasma kelapa sawit yang dijanjikan akan diberikan oleh perusahaan. Tercatat ada 13 mobil yang dirusak oleh masyarakat pada bentrokan ini. Meskipun begitu, kepolisian telah memastikan bahwa keadaan saat ini telah kondusif. Geografi Secara astronomis, Kabupaten Seruyan terletak antara 111°49′ sampai dengan 112°84′ Bujur Timur, dan mulai 0°77′ sampai dengan 3°56′ Lintang Selatan. Kabupaten Seruyan merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 16.404 km2. Batas Wilayah Topografi Dilihat dari topografinya, lahan di wilayah Kabupaten Seruyan memiliki kemiringan lereng datar hingga berbukit. yaitu dengan kemiringan lereng berkisar antara 0%-60%. Lahan dengan topografi datar (kelas lereng 2%), berombak (kelas lereng 2%-8%), hingga bergelombang (kelas lereng9%-15%) umumnya terdapat di bagian selatan wilayah Kabupaten Seruyan dan wilayah yang dekat pinggir sungai. Lahan dengan topografi berbukit kecil (kelas lereng 16%-25%) umumnya dijumpai di bagian tengah Kabupaten Seruyan, sedangkan lahan dengan topografi berbukit (kelas lereng >40%) pada umumnya dijumpai di bagian Utara wilayah Kabupaten Seruyan, yaitu merupakan daerah limitasi untuk pengembangan. Hidrologi Secara umum, pola sungai di Kabupaten Seruyan memiliki pola dendritik dengan salah satu sifat utamanya yaiitu apabila terjadi hujan merata di semua daerah aliran sungai, maka puncak banjirnya akan demikian tinggi sehingga mempunyai potensi besar untuk menggenangi daerah yang ada di sekitar aliran sungai, khususnya di bagian hilir sungai. Sungai Seruyan dengan panjang ±350 km, merupakan sungai utama yang mengalir dari pegunungan Schwaner di utara sampai Laut Jawa di selatan. Pada Sungai Seruyan, terdapat 6 (enam) buah anak sungai besar dan dapat digunakan sebagai sumber air dan sarana transportasi. Keenam anak sungai tersebut meliputi Danau Sembuluh, Kuala Besar, Manjui, Salau, Pukun dan Sungai Kale. Air sungai tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi, cuci, kakus (MCK), air minum, serta irigasi persawahan. Selain air sungai, masyarakat juga memanfaatkan air tanah dengan kedalaman berkisar antara 1-7 meter pada sistem lahan daratan seperti yang terdapat di Kecamatan Seruyan Hilir. Iklim Seperti wilayah lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahunnya. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 22°–34 °C. Tingkat kelembapan relatif di kabupaten ini pun cenderung tinggi tiap tahunnya antara 70%–90%. Pemerintahan Bupati Setelah masa jabatan Bupati ketiga, Yulhaidir berakhir, Djainuddin Noor dilantik sebagai penjabat bupati. Penjabat bupati ini dilantik secara langsung oleh Sugianto Sabran, gubernur Kalimantan Tengah. Dewan Perwakilan Kecamatan Lambang daerah Pada lambang Kabupaten Seruyan, terdapat Talwang Bersegi Lima yang merupakan senjata suku Dayak yang berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan diri dari segala bahaya yang datang. Ini mempunyai makna jiwa kepahlawanan, semangat yang tinggi dan sikap gagah berani menghadapi tantangan dan hambatan. Belanga dan seutas tali tingang melambangkan hidup bersama saling tolong menolong dan menghargai, sementara Bintang bersegi lima melambangkan nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdapat pula Mandau dan Sumpitan (salah satu senjata tradisional suku Dayak) yang melambangkan kesiapsiagaan setiap saat untuk menghadapi segala tantangan dan hambatan dan gagah berani dalam menegakkan kebenaran. Rumah Betang pada lambang ini melambangkan kehidupan yang rukun dan damai dalam semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Adapun serumpun bulir padi melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang dapat dinikmati merata oleh seluruh rakyat sebagai hasil pembangunan. Rangkaian Kapas melambangkan kesucian dan semangat juang yang tinggi dalam melakukan pembangunan. Ikan Balida menunjukkan potensi andalan Kabupaten Seruyan yang di anggap sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Motto Kabupaten Seruyan adalah Gawi Hatantiring yang berasal dari bahasa Dayak Ngaju dan memikiki arti "bekerja bersama sama". Referensi Pranala luar Situs resmi Seruyan Seruyan
1,533
4942
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Pulang%20Pisau
Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota Pulang Pisau berada di kecamatan Kahayan Hilir. Pusat pemerintahan dari Kabupaten ini lebih tepatnya di kelurahan Pulang Pisau, bagian dari kecamatan Kahayan Hilir. Kabupaten Pulang Pisau memiliki luas wilayah 8.997 km² dan berpenduduk sebanyak 120.062 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), dan 136.221 jiwa tahun 2022. Semboyan kabupaten ini adalah "Handep Hapakat". Sejarah Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Periode 1999 Kronologis sejarah peristiwa penting terbentuknya Kabupaten Pulang Pisau adalah sebagai berikut: Tanggal 7 Desember 1999, Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah, Rapiuddin Hamarung, SH telah melakukan kunjungan kerja ke Pulang Pisau. Pada kunjungan kerja tersebut telah terjadi pertemuan dan dialog dengan komponen masyarakat dan pemuda dan saat itu terlontar penyampaian usulan pembentukan Kabupaten Pulang Pisau. Dilaksanakan raker Bupati/Wali kota se-Kalimantan Tengah pada tanggal 14 Desember 1999 dengan acara pokok penyampaian laporan Bupati/Wali kota mengenai usul pemekaran kabupaten dan kota, termasuk usulan peningkatan status pembantu bupati menjadi daerah otonom/kabupaten . Tanggal 20 Desember 1999, tokoh masyarakat, tokoh intelektual, tokoh agama, tokoh adat, generasi muda dan para mantan birokrat asal daerah Pembantu Bupati Kapuas Wilayah Pulang Pisau yang diprakarsai oleh Pengurus Pusat Forum Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pulang Pisau menyampaikan tuntutan/pernyataan kepada Bupati Kapuas dan Pimpinan DPRD Kabupaten Kapuas agar Daerah Pembantu Bupati Kapuas Wilayah Pulang Pisau ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Otonom Kabupaten Pulang Pisau. Tanggal 21 Desember 1999 terbitlah Keputusan DPRD Kabupaten Kapuas No. 33/SK/DPRD–KPS/1999 tentang Persetujuan Peningkatan Status Pembantu Bupati Kapuas Wilayah Pulang Pisau dan Gunung Mas menjadi Daerah Kabupaten Pulang Pisau dan Gunung Mas. Bupati Kapuas selanjutnya meneruskan usulan masyarakat dan persetujuan DPRD Kabupaten Kapuas melalui surat No. 135/3477/Tapem/1999 perihal usul peningkatan status Pembantu Bupati Kapuas Wilayah Pulang Pisau dan Gunung Mas menjadi Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas kepada Gubernur Kalimantan Tengah. Tanggal 30 Desember 1999 Gubernur Kalimantan Tengah menyampaikan usul ke Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Otonomi Daerah I melalui surat No. 1356/II/Pem, perihal: Pemekaran Daerah Kabupaten/Kota (usulan yang lengkap dengan dilampiri Keputusan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dan selanjutnya disusul lagi surat dengan tanggal 4 September 2000, No. 135/17/Pem, perihal: Pemekaran Kabupaten /Kota yang ditujukan kepada alamat yang sama seperti tersebut di atas . Dikeluarkannya Keputusan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah No. 8 tahun 2000 pada tanggal 31 Juli 1999 tentang Persetujuan Penetapan Pemekaran Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Periode 2000 Tanggal 11 Maret 2000 Sidang Paripurna DPR-RI membahas Rancangan UU Pembentukan 19 Kabupaten dan 3 Kota Baru Pada 10 Provinsi di Indonesia (didalamnya termasuk kabupaten-kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah). Disahkannya UU No. 5 Tahun 2002 pada tanggal 10 April 2002, tentang pembentukan 8 kabupaten baru di Provinsi Kalimantan Tengah dan diundangkan dalam LN-RI No. 18 Tahun 2002. Mendagri telah mengeluarkan keputusan dengan No. 131.42-187 Tahun 2002 pada tanggal 16 Mei 2002, tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Pulang Pisau, yaitu Drs. Andris P. Nandjan. Tanggal 25 Mei 2000 Bupati Kapuas menyampaikan ekspose di dalam Rapat Komisi II DPR-RI di Hotel Wisata Internasional Jakarta. Periode 2002 Pada tanggal 2 Juli 2002 telah dilakukan peresmian atas pembentukan 19 Kabupaten dan 3 (tiga) Kota di 10 (sepuluh) Provinsi di Indonesia, termasuk 8 (delapan) Kabupaten baru di Provinsi Kalimantan Tengah oleh Menteri Dalam Negeri RI atas nama Presiden RI. Tanggal 8 Juli 2002 Penjabat Bupati pada delapan kabupaten pemekaran di Provinsi Kalimantan Tengah dilantik secara kolektif oleh Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya atas nama Menteri Dalam Negeri RI. Diselenggarakan acara syukuran dan pesta rakyat oleh seluruh warga masyarakat di wilayah Kabupaten Pulang Pisau serta dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bupati Pulang Pisau pada tanggal 29 Juli 2002. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang pertama kali guna mengisi jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau oleh Penjabat Bupati Pulang Pisau, Drs. Andris P. Nandjan pada tanggal 24 Agustus 2002. Periode 2003 Pada tanggal 15 Januari 2003 pengambilan sumpah/janji dan pelantikan anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau Periode 1999–2004, sedangkan pengambilan sumpah/janji dan pelantikan pimpinan DPRD Kabupaten Pulang Pisau Periode 1999–2004 dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2003. Tanggal 21 Juli 2003 pelantikan dan serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2003-2008 secara kolektif pada 8 (delapan) Kabupaten baru hasil pemekaran di Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Pada Tanggal 26 Juli 2003 dilangsungkan acara pisah sambut (Hasupa Hasundau) antara Penjabat Bupati Pulang Pisau, Drs. Andris P. Nandjan dengan Bupati terpilih H. Achmad Amur, SH serta Wakil Bupati terpilh Darius Yansen Dupa, bersama masyarakat Kabupaten Pulang Pisau dan dilanjutkan dengan rapat staf jajaran Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau . Geografi Luas Wilayah Kabupaten Pulang Pisau mempunyai wilayah seluas 9.650,26 km2 atau 965.026 ha. Wilayah Pulang Pisau memiliki kawasan hutan seluas 5.095 km. Kawasan hutan terbagi menjadi kawasan hutan lindung, kawasan hutan gambut, kawasan mangrove (bakau), dan kawasan air hitam. Ada pula kawasan budidaya seluas 3.902 km, diantaranya hutan produksi, hutan produksi tetap, pertanian ladang basah (sawah), perkebunan dan peternakan, pemukiman perkotaan, pemukiman transmigrasi, perairan dan sungai, serta jaringan jalan. Batas Wilayah Kabupaten Pulang Pisau memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas Sebelah Selatan berbatasan dengan laut Jawa Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya Iklim Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap. Temperatur berkisar antara 26,5–27,5 derajat Celcius dengan suhu udara rata-rata maksimum mencapai 32,5 derajat Celcius dan suhu udara rata-rata minimum 22,9 derajat Celcius. Kelembapan nisbi udara relatif tinggi dengan rata-rata tahunan di atas 80%. Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah Kabupaten Pulang Pisau rata-rata mendapat penyinaran matahari di atas 50%. Berdasarkan klasifikasi Oldeman (1975), tipe iklim di wilayah Kabupaten Pulang Pisau termasuk tipe iklim B1, yaitu wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7–9 bulan (curah hujan di atas 200 mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan kurang dari 100 mm/bulan) kurang dari 2 bulan. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun dan curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Oktober-Desember serta Januari-Maret yang berkisar antara 2.000–3.500 mm setiap tahun, sedangkan bulan kering jatuh pada bulan Juni–September. Topografi Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Pulang Pisau, terdiri dari bagian utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 50-100 meter dari permukaan laut yang mempunyai elevasi 8-15 derajat serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan 15-25 derajat. Kemudian bagian selatan terdiri dari pantai/pesisir, rawa–rawa dengan ketinggian antara 0–5 meter dari permukaan laut yang mempunyai elevasi 0-8 derajat serta dipengaruhi oleh air pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai intensitas banjir yang cukup besar. Daerah ini memiliki perairan yang meliputi danau, rawa-rawa dan dilintasi jalur sungai yang termasuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau, yaitu: Sungai Kahayan dengan panjang 600 km. Sungai Sebangau dengan panjang 200 km. Anjir Kalampan dengan panjang lebih dari 14,5 km yang menghubungkan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, mengarah ke Palangka Raya. Dari jumlah tersebut di atas yang masuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau lebih dari 6,5 km. Anjir Basarang dengan panjang lebih dari 24 km yang menghubungkan Kuala Kapuas dengan wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Dari jumlah tersebut yang masuk Wilayah Kabupaten Pulang Pisau lebih dari 7 km. Anjir/Terusan Raya dengan panjang lebih dari 18 km yang menjadi alur transportasi sungai dari Kuala Kapuas ke Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala melalui Terusan Batu. Terusan yang masuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau lebih dari 6 km. Daerah pantai/pesisir laut dengan panjang bentangan lebih dari 153,4 km. Geologi Berdasarkan peta geologi, formasi geologi yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, tersusun atas formasi Aluvium (Qa) yang terbentuk sejak zaman Holosen dan formasi Batuan Api (Trv). Formasi Aluvium (Qa) merupakan formasi yang tersusun dari bahan-bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa. Sementara formasi Batuan Gunung Api (Trv) merupakan formasi yang tersusun dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit, basal dan rijang. Bahan-bahan ini berasosiasi dengan basal yang berwarna coklat kemerahan. Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau juga mengikuti pola kondisi topografinya. Di bagian selatan jenis tanah yang dominan adalah tanah gambut dan tanah aluvial, terutama pada bagian selatan Kabupaten Pulang Pisau dengan kondisi drainase yang kurang bagus. Sedangkan jenis tanah yang ada di sebelah utara didominasi tanah podsol dan aluvial. Pada daerah-daerah pinggir sungai umumnya didominasi oleh tanah aluvial yang berasal dari endapan sungai. Pemerintahan Bupati Bupati Pulang Pisau sejak 16 Juli 2021 ialah Pudjirustaty Narang. Sebelumnya ia menjabat sebagai wakil bupati, mendampingi bupati Edy Pratowo. Mereka menang pada pemilu bupati Pulang Pisau 2018. Kemudian Edy mengundurkan diri pada 2021, setelah menang menjadi wakil gubernur Kalimantan Tengah, bersama gubernur terpilih Sugianto Sabran. Selanjutnya, Pudjirustaty diangkat menjadi bupati Pulang Pisau sejak 16 Juli 2021, hingga masa tugas tahun 2023. Ia dilantik oleh gubernur kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, di Aula Jayang Tingang, Kota Palangka Raya. Pudjirustaty merupakan kakak kandung dari mantan gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang. Setelah masa jabatan Pudjirustaty selesai, Nunu Andirani dilantik pada 25 September 2023 sebagai penjabat bupati Pulang Pisau. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Agama Sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, banyak penduduk Kalimantan Tengah menganut kepercayaan Kaharingan. Saat ini, Kaharingan masuk dalam bagian agama Hindu. Sebagian besar penduduk Pulang Pisau sekarang menganut agama Islam. Adapun besaran penduduk Pulang Pisau menurut agama yang dianut yakni mayoritas beragama Islam sebanyak 77,28%. Kemudian Kekristenan sebanyak 20,77%, dengan rincian Protestan sebanyak 19,60% dan Katolik sebanyak 1,17. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 1,85%, dan lainnya termasuk Buddha sebanyak 0,01%. Sementara untuk rumah ibadah, dalam data Badan Pusat Statistik Pulang Pisau tahun 2023 mencatat banyaknya jumlah rumah ibadah yang ada di kabupaten ini yakni masjid sebanyak 140, mushola 251, gereja Protestan sebanyak 138, gereja katolik sebanyak 6, dan Pura sebanyak 31. Referensi Pranala luar Pulang Pisau Pulang Pisau
1,615
4943
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Murung%20Raya
Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Murung Raya adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Puruk Cahu. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Barito Utara pada tahun 2002 dengan luas wilayah 23.700 km² dan berpenduduk sebanyak 115.239 jiwa, pada pertengahan tahun 2023. Semboyan kabupaten ini adalah "Tira Tangka Balang". Sejarah Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dusun Hulu termasuk daerah ini merupakan bagian dari zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Geografis Secara geografis, Kabupaten Murung Raya terletak di 0°47" Lintang Utara – 0°51" Lintang Selatan dan 113°12"–115°08" Bujur Timur. Kabupaten Murung Raya merupakan kabupaten paling utara di Provinsi Kalimantan Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini yakni Puruk Cahu berjarak sekira 403 Kilometer dari Kota Palangkaraya melalui Kabupaten Barito Utara. Batas Wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Wilayah administratif Secara administratif Kabupaten Murung Raya memiliki luas wilayah sebesar 23.700 km². Wilayah Kabupaten Murung Raya terdiri dari 10 kecamatan dengan kecamatan terbesar adalah Kecamatan Uut Murung dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Tanah Siang Selatan. Berikut merupakan luas wilayah tiap kecamatan di Kabupaten Murung Raya. Kecamatan Permata Intan dengan luas wilayah sebesar 804 km², Kecamatan Babuat dengan luas wilayah sebesar 423 km², Kecamatan Murung dengan luas wilayah sebesar 730 km², Kecamatan Laung Tuhup dengan luas wilayah sebesar 1611 km², Kecamatan Barito Tuhup Raya dengan luas wilayah sebesar 1500 km², Kecamatan Tanah Siang dengan luas wilayah sebesar 1239 km², Kecamatan Tanah Siang Selatan dengan luas wilayah sebesar 310 km², Kecamatan Sumber Barito dengan luas wilayah sebesar 2797 km², Kecamatan Seribu Riam dengan luas wilayah sebesar 7023 km², Kecamatan Uut Murung dengan luas wilayah sebesar 7263 km². Topografi Kabupaten Murung Raya memiliki topografi berupa dataran rendah, perbukitan hingga bergunung-gunung dengan ketinggian wilayah antara 15-1.910 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Sebagian besar merupakan pegunungan terutama bagian utara yang merupakan lajur Pegunungan Muller sehingga memiliki banyak puncak gunung seperti Gunung Sapathawung (1.906 m), Gunung Liyang (1.720 m), Gunung Batikap (1,580 m) dan lainnya. Hidrologi Potensi hidrologi Kabupaten Murung Raya cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain Sungai Barito, Sungai Murung, Sungai Busang, Sungai Laung, Sungai Tuhup, dan beberapa sungai kecil lainnya. Sungai terbesar yang berada di Kabupaten Murung Raya adalah Sungai Barito yang sejalur dengan Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Selatan dengan panjang sungai lebih kurang 900 km dan lebar rata-rata 650 m dengan kedalaman rata-rata 8 m yang bermuara di Laut Jawa. Kabupaten ini juga merupakan wilayah hulu daerah aliran sungai (DAS) Barito yaitu Sungai Julai dan Sungai Murung. Sebagai tempat terdapatnya sumber air hulu sungai Barito, kabupaten ini terletak di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Air dari Sungai Barito sebagai sungai utama maupun anak-anak sungainya dimanfaatkan penduduk untuk MCK (mandi, cuci, kakus, sumber air minum dan prasarana perangkutan air serta sumber pengairan untuk persawahan yang memiliki luas 2,1 % dari keseluruhan wilayah. Kedalaman air tanah di wilayah ini mencapai sekitar satu meter sampai tujuh meter yang terdapat di sistem lahan dataran. Air tanah digunakan di semua wilayah berbukit di Kabupaten Murung raya. Kedalaman air tanah yang relatif cukup dangkal ini dipengaruhi pula dengan besarnya curah hujan, faktor geologi, serta sistem lahan yang ada. Iklim Oleh karena wilayahnya yang dilalui garis khatulistiwa, wilayah Kabupaten Murung Raya beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan pengaruh ekuatorial yang disertai curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun, kecuali pada periode Juni hingga September yang cenderung mengalami penurunan intensitas curah hujan, meskipun masih terbilang tinggi. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34° C di wilayah dataran rendah dengan tingkat kelembapan relatif yang juga tinggi antara 70%–90%. Pemerintahan Bupati Bupati Murung Raya untuk periode 2018-2023 dijabat oleh Perdie M. Yoseph, didampingi wakil bupati, Rejikinnor. Perdie dan Rejikinnor adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Murung Raya 2018. Mereka menjabat sejak 24 September 2018 hingga 24 September 2023. Setelah masa jabatan mereka selasi, Hermon dilantik menjadi penjabat bupati Murung Raya, pada 25 September 2023. Dewan Perwakilan Kecamatan Ekonomi Potensi terbesar wilayah ini ada pada sektor kehutanan dan pertambangan. Sektor kehutanan sudah cukup lama turut menyumbang pemasukan bagi negara sedangkan sektor pertambangan seperti tambang emas juga memberi andil yang cukup besar. Tambang batu bara mulai diproduksi yang nantinya diharapkan akan dapat memberikan pemasukan yang cukup besar bagi negara dan daerah. Kependudukan Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Murung Raya adalah 111.527 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Murung dengan jumlah penduduk sekitar ±39.600 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Uut Murung dengan jumlah hanya ±2.000 jiwa. Dibandingkan dengan wilayahnya yang luas, kepadatan penduduk di Kabupaten Murung Raya terbilang kecil di wilayah Kalimantan Tengah yaitu hanya 5 orang per km². Di Murung Raya, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 57.948 jiwa serta penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 53.579 jiwa dan rasio jenis kelamin di wilayah ini berada pada angka 108 yang dapat dimaknai bahwa pada setiap 100 orang perempuan maka terdapat 108 orang laki-laki. Laju Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Murung Raya meningkat setiap tahunnya, dengan rata-rata laju pertumbuhan berada di antara angka 1% hingga 2% per tahunnya. Berikut merupakan data pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Murung Raya per lima tahun. Agama Penduduk Kabupaten Murung Raya sebagian besarnya memeluk agama Islam dengan persentase 66,21% dari jumlah penduduk. Kemudian di peringkat kedua disusul oleh agama Kekristenan dengan persentase 22,74% dari keseluruhan jumlah penduduk, dengan rincian Protestan sebanyak 17,20% dan katolik sebanyak 5,54%. Pada peringkat ketiga adalah agama Hindu dengan persentase 11,04% dari total penduduk Murung Raya, dan 0,01% lainnya menganut agama Buddha, Konghucu, serta aliran kepercayaan lainnya. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 87 masjid, 105 mushola, 104 gereja Protestan, 32 gereja Katolik, 51 basarah, dan 1 pura. Referensi Pranala luar BPS Kabupaten Murung Raya Murung Raya Murung Raya
964
4944
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Lamandau
Kabupaten Lamandau
Lamandau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nanga Bulik. Kabupaten Lamandau memiliki luas wilayah 6.414,00 km² dan berpenduduk sebanyak 62.776 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dan bertambah menjadi 104.387 jiwa pada tahun 2022. Lamandau merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat, berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2002, yang di resmikan pada tanggal 4 Agustus 2002 dengan ibu kota Nanga Bulik. Kabupaten ini merupakan satu-satunya kabupaten pemekaran yang berawal dari sebuah kecamatan atau tidak melalui perubahan status Kabupaten Administratif. Kabupaten Lamandau sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan dan ditambahkan dengan Lamandau dan Sukamara. Geografi Secara geografis Kabupaten Lamandau yang meliputi tiga kecamatan terletak pada 1°9' - 3°36' Lintang Selatan dan 110°25' - 112°50' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Lamandau memiliki luas wilayah sebesar 6.414,00 km² yang terbagi menjadi 8 wilayah Kecamatan, 3 Kelurahan dan 79 Desa. Batas wilayah Batas-batas wilayah Kabupaten Lamandau meliputi: Topografi Keadaan topografi Kabupaten Lamandau terdiri dari rawa, dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan, juga dialiri oleh sungai-sungai besar maupun kecil yang menjadi urat nadi perekonomian di daerah ini. Kondisi fisik permukaan wilayah sebagian besar berupa dataran yang relatif bergelombang dengan transisi antara 0 – 25 %. Kondisi ini merupakan bentukan dari perbukitan yang banyak dijumpai pada wilayah sebelah barat, sedangkan cekungan dapat ditemukan pada daerah yang masih berupa rawa. Hidrologi Di bawah permukaan tanah antara kedalaman 10–15 m terdapat kandungan air tanah yang sementara ini digunakan sebagai salah satu sumber air penduduk di samping air permukaan yang ada yaitu sungai. Sedangkan untuk air tanah dalam (>30 m) belum diketahui secara pasti sampai adanya penelitian lanjutan yang lebih detail. Salah satu aliran permukaan (sungai) terbesar yang melalui wilayah kabupaten Lamandau adalah sungai Lamandau dengan beberapa cabang yang membentuk anak sungai yang berada di sekitar kota antara lain sungai Bulik, sungai Samaliba, sungai Sebelimbingan, sungai Dawak dan lain-lain. Sungai Lamandau beserta anak-anak sungainya selain berfungsi untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari penduduk di sekitarnya juga berfungsi sebagai jalur transportasi. Ketika curah hujan turun dengan intensitas tinggi memberikan potensi luapan air di DAS di kabupaten Lamandau yang mengakibatkan tergenangnya pemukiman warga dan bangunan akses publik. Iklim Wilayah Kabupaten Lamandau beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah ini cenderung tetap pada rentang 23°–34° C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 70%–90%. Wisata Wisata Lamandau memiliki berbagai macam wisata diantaranya: Wisata Alam (Sungai Lamandau, Bukit Lubang Kilat, Riam Sungai Delang, Air Terjun Silikan Garung, Silingan 33, Silingan Tambai, Bukit Kubau, Sungai Setongah, dan Bukit Sebayan). Wisata Budaya (Rumah Panjang, Ritual Adat Penyambutan Tamu [BOTOPUS, BENAIK BENAKI, BAGONDANG, IKAT TONGANG], Desa Wisata Penyombaan [melihat keseharian warga dayak, membuat makanan khas; lomang, dan mencoba permainan tradisonal; menyumpit], dan Ritual Adat Kobat Tongan). Wisata Festival (Babukung, Balayah Lanting, dan Babantan Laman). Agrowisata ( Zazazizul Farm [Petik Berbagai Buah seperti Jeruk, buah naga, semangka, pisang, pepaya, Durian dan jambu], Taman Bunga Celosia dan Penangkaran Rusa endemik Lamandau) Pemerintahan Bupati Bupati dan wakil bupati Lamandau periode 2018-2023 dijabat oleh Hendra Lesmana sebagai bupati dan Riko Porwanto sebagai wakil bupati. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Lamandau 2018. Selanjutnya, penjabat bupati diberikan kepada Lilis Suriani. Lilis dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 25 September 2023. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Suku bangsa Secara geografis, kabupaten Lamandau berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Barat, tepatnya dengan Kabupaten Ketapang. Motto kabupaten Lamandau yakni bahaum bakuba yang artinya selalu bermusyawarah atau bermufakat tidak membedakan agama, suku, warna kulit dan golongan. Keragaman suku dan agama menjadi bagian utama di Lamandau. Suku Dayak memiliki pengaruh budaya yang kuat di Lamandau sebagai suku asli. Suku Banjar, Jawa, dan suku lainnya juga menjadi bagian dari keberagaman suku di kabupaten Lamandau. Babukung, sebuah acara penghiburan atas meninggal orang Dayak Torun. Upacara Bubukung sudah lama diadakan oleh penganut Kaharingan. Saat ini, Kaharingan sudah menjadi bagian dari agama Hindu. Kemudian, acara Babukung dijadikan sebagai sebuah festival yakni Festival Babukung, yang digelar setiap tahun. Festival diadakan sebagai bagian dari pelestarian budaya dan kepercayaan yang ada di kabupaten Lamandau, dan juga sebagai promosi budaya Lamandau. Babukung akan mengenakan kostum dan bertopeng, dengan bentuk binatang tertentu, dan ini disebut Luha. Pada tahun 2023, festival ini digelar pada 9 Agustus 2023. Agama Penduduk Kabupaten Lamandau tahun 2010 berjumlah 62.776 jiwa yang terdiri dari 17.554 Kepala Keluarga, dengan kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Sementara pada tahun 2022 penduduk Lamandau bertambah menjadi 104.387 jiwa. Dalam hal keagamaan, penduduk Lamandau menganut agama yang beragam dengan mayoritas beragama Islam. Data Badan Pusat Statistik tahun 2023 mencatat penduduk kabupaten Lamandau yang menganut agama Islam sebanyak 58,22%. Kemudian penduduk yang menganut agama Kekristenan sebanyak 38,70%, dengan rincian Protestan sebanyak 22,90%, dan Katolik sebanyak 15,80%. Yang menganut agama Hindu sebanyak 3,02%, dan sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 0,06%. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 69 masjid, 148 mushola, 121 gereja Protestan, 45 gereja Katolik, dan 14 pura. Referensi Pranala luar Sejarah pembentukan Kabupaten Lamandau Kabupaten Lamandau. Harian Kompas, 24 Maret 2004 Perjalanan Mencari Lamandau. Harian Kompas, 24 Maret 2004 Suaka Margasatwa Lamandau. Yayasan Orangutan Indonesia Lamandau Lamandau
859
4945
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Sukamara
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah kecamatan Sukamara. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.827 km² dan berpenduduk sebanyak 44.952 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), dan 63.039 pada pertengahan tahun 2023. Kabupaten ini sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan dan ditambah dengan Kabupaten Lamandau. Sukamara berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Barat. Sejarah Tanjung Sambar Pulau Kalimantan kuno terbagi menjadi 3 wilayah negara kerajaan induk: Borneo (Brunei), Sukadana (Tanjungpura) dan Banjarmasin (Bumi Kencana). Tanjung Dato adalah perbatasan wilayah mandala Borneo (Brunei) dengan wilayah mandala Sukadana (Tanjungpura), sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah mandala Sukadana/Tanjungpura dengan wilayah mandala Banjarmasin (daerah Kotawaringin). Daerah aliran Sungai Jelai, di Kotawaringin di bawah kekuasaan Banjarmasin, sedangkan sungai Kendawangan di bawah kekuasaan Sukadana. Perbatasan di pedalaman, perhuluan daerah aliran sungai Pinoh (Lawai, wilayah Dayak U'ud Danum) termasuk dalam wilayah Kerajaan Kotawaringin (bawahan Banjarmasin) Keadipatian Kotawaringin (1530) Sebelum berdirinya Kerajaan Kotawaringin, Raja-raja Banjar sebagai penguasa sepanjang pantai selatan dan timur pulau Kalimantan telah mengirim menteri-menteri untuk mengutip upeti kepada penduduk Kotawaringin. Nenek moyang suku Dayak yang tinggal di hulu-hulu sungai Arut telah memberikan kepada Sultan Banjarmasin debu emas sebanyak yang diperlukan untuk membuat sebuah kursi emas. Selepas itu dua orang menteri dari Banjarmasin bernama Majan Laut dan Tongara Mandi telah datang dari Tabanio ke Kumai dan tinggal di situ. Kedua bersaudara inilah yang mula-mula membawa Islam ke wilayah Kotawaringin. Majan Laut kemudian terlibat perseteruan dengan saudaranya dan selanjutnya ia pindah dari Kumai ke Belitung dan tinggal di sana. Tongara Mandi kemudian pindah dari Kumai ke daerah kuala Kotawaringin di mana dia sebagai pendiri Kotawaringin Lama di pinggir sungai Lamandau. Dia kemudian meninggalkan tempat ini karena diganggu oleh lanun/perompak dan membuka sebuah kampung baru, lebih jauh ke hulu, di sungai Basarah, salah satu anak sungai di sebelah kiri. Dalam Hikayat Banjar tokoh yang mendapat perintah dari Marhum Panembahan [sultan Banjar IV yang memerintah 1595-1642] untuk menjabat adipati Kotawaringin bernama Dipati Ngganding (Kiai Gede) yang merupakan mertua dari Pangeran Dipati Anta-Kasuma karena menikahi Andin Juluk, puteri dari Dipati Ngganding. Lebih kurang 15 tahun kemudian, Kiai Gede putera dari Majan Laut datang dari Belitung dan tinggal dengan pamannya, Tongara Mandi. Kiai Gede membujuk pamannya untuk mengkaji keadaan negeri tersebut dan memilih suatu tempat yang lebih sesuai sebagai ibu kota. Untuk tujuan ini mereka mula-berjalan menghulu sungai Arut dan tempat tinggal mereka saat itu dekat Pandau. Kemudian mereka membuat perjalanan menghulu sungai Lamandau, hingga ke anak sungai Bulik. Kemudian mereka bermimpi bahwa mereka mestilah menetapkan lokasi yang terpilih pada tempat di mana perahu mereka melanggar sebuah batang pohon pisang, kemudian mereka juga berlayar menuju hilir. Sesuai mimpi tersebut mereka menemukan suatu lokasi yang tepat yang kemudian menjadi lokasi di mana terletak Kotawaringin tersebut. Tetapi lokasi tersebut sudah terdapat suatu kampung Dayak yang besar yang disebut Pangkalan Batu. Penduduk kampung tersebut enggan membenarkan para pendatang ini tinggal di sana. Oleh sebab itu mereka menghalau orang Dayak dari situ dan merampas dari mereka beberapa pucuk cantau (senapang) Cina dan dua buah belanga (tempayan Cina). Orang Dayak yang kalah tersebut berpindah ke arah barat yaitu tasik Balida di sungai Jelai dan menyebut diri mereka Orang Darat atau Orang Ruku. Oleh karena dia sudah tua, Tongara Mandi kemudian menyerahkan pemerintahan kepada Kiai Gede. Perlahan-lahan Kiai Gede meluaskan kuasanya kepada suku-suku Dayak dan tetap tergantung pada Kesultanan Banjarmasin. Kerajamudaan Kotawaringin (1637) Kurang lebih 35 tahun selepas pemerintahan Kiai Gede, tibalah di Kotawaringin Pangeran Dipati Anta-Kasuma putera dari Marhum Panembahan (Sultan Banjar IV). Kedatangannya disertai Putri Gilang anaknya. Sebelumnya mereka bersemayam di Kahayan, Mendawai dan Sampit. Kemudian mereka berangkat ke Sembuluh dan Pembuang, di tempat terakhir inilah Pangeran Dipati Anta-Kasuma sempat tertarik dan ingin bersemayam pada lokasi tersebut tetapi dilarang oleh para menterinya. Ia bersumpah bahwa semenjak saat itu tempat tersebut dinamakan Pembuang artinya tempat yang terbuang atau tidak jadi digunakan. Dari sana kemudian Pangeran berangkat ke sungai Arut. Disini dia tinggal beberapa lama di kampung Pandau dan membuat perjanjian persahabatan dengan orang-orang Dayak yang menjanjikan taat setia mereka. Perjanjian ini dibuat pada sebuah batu yang dinamakan Batu Patahan, tempat dikorbankannya dua orang, di mana seorang Banjar yang menghadap ke laut sebagai arah kedatangan orang Banjar dan seorang Dayak yang menghadap ke darat sebagai arah kedatangan orang Dayak, kedua disembelih darahnya disatukan berkorban sebagai materai perjanjian tersebut. Kemudian Pangeran Dipati Anta-Kasuma berangkat ke Kotawaringin di mana Kiai Gede mengiktirafkan Pangeran sebagai raja dan Kiai Gede sendiri menjabat sebagai mangkubumi. Kutipan Hikayat Banjar dan Kotawaringin: Kerajaan Kotawaringin merupakan pecahan kesultanan Banjar pada masa Sultan Banjar IV Mustainbillah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma. Sebelumnya Kotawaringin merupakan sebuah kadipaten, yang semula ditugaskan oleh Sultan Mustainbillah sebagai kepala pemerintahan di Kotawaringin adalah Dipati Ngganding (1615). Oleh Dipati Ngganding kemudian diserahkan kepada menantunya Pangeran Dipati Anta-Kasuma. Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kotawaringin adalah semua desa-desa di sebelah barat Banjar (sungai Banjar = sungai Barito) hingga sungai Jelai. Sultan Banjar V, Inayatullah (= Pangeran Dipati Tuha 1/Ratu Agung), abangnya Pangeran Dipati Anta-Kasuma menganugerahkan gelar Ratu Kota Waringin kepada Pangeran Dipati Anta-Kasuma, kemudian menyerahkan desa-desa di sebelah barat Banjar (= sungai Barito) hingga ke Jelai (sungai Jelai). Ratu Kota-Waringin kemudian kembali ke Kotawaringin sambil membawa serta Raden Buyut Kasuma Matan. Ratu Kota Waringin sebenarnya tidak bersemayam di dalem (istana) tetapi di atas sebuah rakit besar (= lanting) yang ditambatkan di sana. Ratu Kota-Waringin memperoleh seorang puteri lagi yang dinamai Puteri Lanting, dengan seorang wanita yang dikawininya di sini. Baginda berangkat ke sungai Jelai dan membuka sebuah kampung di pertemuan sungai Bilah dengan sungai Jelai. Daerah ini dinamakan Sukamara karena ada suka dan ada mara (= maju menuju ke depan dari arah kedatangannya dari negeri Banjar). Kutipan Hikayat Banjar dan Kotawaringin: Datok Nakhoda Muhammad Taib (1800) Pada sekitar tahun 1800, datanglah perantau bernama Datok Nakhoda Muhammad Taib dan istrinya ke suatu tempat yang pada saat itu masih belum berpenghuni dan dia membuka permukiman pada saat itu, Asal dia dari kampung Sungai Kedayan, Brunei Darussalam. Wilayah tersebut masih termasuk dalam kekuasaan dari kerajaan kotawaringin maka diutuslah seorang mentri kerajaan untuk menata kehidupan di daerah tersebut,mentri kerajaan tersebut bernama Pangeran Prabu wijaya, kemudian diadakan musyawarah antara pangeran prabuwijaya dengan masyarakat untuk membuat nama kampung tersebut,setelah ada kesepakatan maka nama kampung tersebut menjadi Jelai kerta jaya Memasuki tahun 1920 keadaaan kampung sudah semakin berkembang dan masyarakatnya sudah bertambah banyak di ambilah sebuah keputusan untuk mengubah nama kampung dengan nama Soekamara, Soeka artinya senang dan Mara artinya maju berarti masyarakat yang suka dengan kemajuan. Pemerintahan Kolonial Belanda (1826-1945) Berdasarkan Contract Met Den Sultan Van Bandjermasin 4 Mei 1826./B 29 September 1826 No.10, yang dibuat Sultan Adam dari Banjar dengan pihak kolonial Belanda, wilayah Kutaringin atau Kotawaringin dan Jelai (Sukamara) diserahkan kepada pihak kolonial Hindia Belanda. Perkara 4: Kotawaringin (termasuk di dalamnya Jelai alias Sukamara) termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Landschap Djelei Berikut adalah Landschap Djelei atau penguasa Sukamara pada masa pemerintahan kolonial Belanda; Pangeran Djaksa Soekarma (1867-1904) Geografi Kabupaten Sukamara terletak pada 2°19' sampai dengan 3°07' lintang selatan dan 110°25' sampai dengan 111°9'25" bujur timur dengan luas wilayah 3.827 km². Batas Wilayah Batas wilayah Kabupaten Sukamara adalah sebagai berikut: Topografi Kondisi/Kawasan di Kabupaten Sukamara, yaitu meliputi sebelah barat dan utara merupakan daerah daratan dengan ketingian antara 7-100 meter dari atas permukaan laut, sedangkan wilayah selatan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa merupakan daratan rendah yang cukup potensial untuk sektor perikanan dan pertanian terutama padi sawah. Kabupaten Sukamara dapat dikatakan termasuk daerah rendah dengan ketinggian berkisar antara 0–100 m serta kemiringan 0-15 derajat. Sebagian besar wilayahnya berada disekitar laut dan sungai. Bagian selatan Kabupaten Sukamara, yaitu Kecamatan Jelai dan Pantai Lunci mempunyai elevasi 0–25 meter dpl, demikian juga bagian tengah yaitu Kecamatan Sukamara mempunyai elevasi yang relatif sama. Bagian utara yaitu Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Permata Kecubung berada pada ketinggian 25–100 meter dpl. Ketinggian tempat yang berada pada bagian utara lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian selatan, ini terlihat dari fisiografi wilayah bagian utara yang merupakan daerah berombak hingga pegunungan. Hidrologi Terdapat 2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Sukamara, yaitu DAS Jelai sepanjang 200 km dan DAS Maram. Daerah Aliran Sungai Jelai meliputi lebih dari 40 anak sungai yang tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten ini. Untuk air tanah, berdasarkan hasil studi “Potensi Air Baku Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Lamandau” yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan umum Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2004, potensi air tanah di Kabupaten Sukamara dibagi 3 zona untuk potensi air tanahnya yaitu: Potensi air tanah sangat tinggi, umumnya terletak pada daerah sepanjang sungai besar yaitu: Sungai Jelai. Potensi air yang besar ini terletak dari bantaran sungai sampai beberapa kilometer dari bantaran sungai ke bagian Barat dan Timurnya. Potensi air tanah tinggi, yang terdapat setelah daerah potensi air tanah sangat tinggi berangsur-angsur potensi air tanah berkurang sampai potensi air tanah yang tinggi. Potensi air tanah rendah yang merupakan daerah yang agak jauh dari aliran sungai-sungai besar. Iklim Wilayah Kabupaten Sukamara beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah kabupaten ini terbilang konstan pada rentang 23°–34° C dengan tingkat kelembapan relatif yang cenderung tinggi antara 70%–90%. Pemerintahan Daftar Bupati Saat ini, penjabat bupati Sukamara diberikan kepada Kaspinor. Ia dilantik gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 25 September 2023. Sebelumnya, jabatan bupati dan wakil bupati Sukamara yakni Windu Subagio dan Ahmadi. Mereka adalah pemenang pada pilkada 2018, dan masa tugas mereka berahkir pada 24 September 2023. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Kabupaten Sukamara termasuk yang paling sedikit jumlah penduduknya di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan luas wilayah 3.827 km², jumlah penduduknya hanya 44.952 jiwa atau kepadatan hanya 11.0 00jiwa/km2. Ekonomi Komoditas pertanian unggulan daerah ini adalah padi, palawija dan hortikultura. Sementara untuk usaha perkebunan adalah kelapa sawit dan karet. Potensi perkebunan daerah ini masih cukup besar dan terbuka bagi investor. Disamping itu potensi usaha budidaya perikanan masih tersedia 19 ribu ha dan tambak udang bandeng 13 ribu ha (yang telah digarap baru 913 ha). Sedangkan hasil pertambangan terutama adalah batu kecubung, pasir kuarsa yang berkadar 98% sebagai bahan baku industri gelas dan kaca yang terdapat di Kecamatan Jelai dengan total cadangan yang diperkirakan mencapai 1.191.840.000 m³. Seni Budaya Kabupaten Sukamara Mempunyai Banyak Sekali Budaya,Dibawah Ini Adalah Budaya Sukamara: Melayu Kabupaten Sukamara Banyak Dipengaruhi Oleh Budaya Melayu Kalimantan Barat Dan Sumatra Seperti Makanan Yaitu Kerupuk Basah Yang Mirip Dengan Makanan Khas Sumatera Selatan Yaitu Pempek. Dan Dalam Pengaruh Pakaian Juga Mirip Dengan Pakaian Melayu . Sukamara Mempunyai Bahasa Yang Mirip Dengan Bahasa Melayu Kalimantan Barat Seperti Penambahan Kata Yang Berakhiran-E Seperti: "Kemane","Siape","Sembile","Kite","Te",Dan "Saye". Dayak Darat Pengaruh Suku Dayak Darat Di Sukamara Sangat Besar.Seperti Rumah Adat,Pakaian,Ritual,Dan Lain-lain: Pakaian Pakaian Dayak Darat Biasa Ditemukan Di Wilayah Bukit Sukamara Seperti Kecamatan Balai Riam Dan Kecamatan Permata Kecubung. Sama Seperti Pakaian Dayak Lainnya, Pakaian Dayak Darat Juga Memiliki Baju Kayu,Kepala Enggang,Taring,Dan Lain-lain. Rumah Adat Rumah Adat Dayak Darat Adalah Rumah Betang. Rumah Adat Di Sukamara Dapat Dijumpai Di Kecamatan Balai Riam Dan Kecamatan Permata Kecubung Ritual Ritual Suku Dayak Darat Sukamara Adalah Ritual Tiwah Yaitu Mengantar Roh Orang Meninggal Ke Lewu Liau Dan Manetek Pantan Yaitu Memotong Pantan Atau Batang Jarau Pada Pesta Perkawinan. Banjar Budaya Banjar Banyak Masuk Ke Sukamara Akibat Pengaruh Kerajaan Kotawaringin. Budaya Banjar Yang Banyak Ditemukan Adalah Makanan Seperti Lontong dan Nasi Kuning. Sukamara Juga Banyak Dipengaruhi Bahasa Banjar Seperti Kata: "Ulun","Pian","Enggih",Dan "Pon". Lihat pula Kerajaan Kotawaringin Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Lamandau Referensi Pranala luar Kabupaten Sukamara. Harian Kompas, 23 Maret 2004 Poros Kalimantan Tengah-Barat Menunggu Transmigran. Harian Kompas, 23 Maret 2004 Sukamara Sukamara
1,927
4947
https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi
Nabi
Dalam pengertian agama samawi, nabi adalah manusia pilihan yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama untuk dirinya sendiri dan misinya memiliki tujuan menyampaikan wahyu tersebut kepada orang lain. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam Islam dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang diterima dari Tuhan yakni Allah. Nabi dalam pemahaman Yahudi Nabi-nabi awal Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingatkan mereka agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Umumnya tradisi kenabian dianggap baru dimulai setelah masa Samuel, hakim terakhir yang memimpin Israel sebelum munculnya sistem monarkhi. Namun para teolog sepakat bahwa tradisi kenabian dimulai sejak masa Yosua yang muncul sebagai pengganti Musa dan yang memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan. Itu berarti, selain menjadi hakim, Samuel dapat dianggap juga memainkan peranan kenabian. Para pemimpin ini digolongkan sebagai nabi-nabi awal. Dalam kelompok ini termasuk pula nabi-nabi terkenal lainnya seperti Natan, Elia, dan Elisa. Selain itu ada juga "nabi-nabi palsu", khususnya mereka yang bekerja di lingkungan istana dan hanya memberikan nasihat-nasihat dusta yang hanya menyenangkan raja (lih. 1 Raja-raja ps. 18). Nabi-nabi yang kemudian Yang digolongkan ke dalam nabi-nabi yang kemudian adalah mereka yang biasa disebut nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil. Sebutan "nabi-nabi besar" dan "nabi-nabi kecil" tidak ada hubungannya dengan peranan, kedudukan, ataupun status nabi-nabi tersebut. Istilah ini diberikan kepada mereka hanya dalam kaitannya dengan kitab-kitab mereka. Kitab "empat nabi-nabi besar", yaitu Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel, umumnya panjang-panjang, dan pasal-pasalnya relatif lebih banyak daripada kitab nabi-nabi kecil. Sementara itu, kedua belas nabi kecil disebut demikian karena kitab-kitab mereka singkat-singkat. Bahkan kitab Nabi Obaja, misalnya, hanya satu pasal saja. Yang termasuk dalam "dua belas nabi-nabi kecil" adalah Hosea, Yoël, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi. Keenambelas nabi-nabi yang namanya diabadikan menjadi nama kitab tersebut dapat dibagi menjadi lima kurun waktu Masa mula-mula (c. 845-800 SM): Obaja, Yoël, dan Yunus Sebelum masa penawanan Israel (c. 760-722 SM): Amos dan Hosea (kepada kerajaan utara), Yesaya dan Mikha (kepada kerajaan selatan) Sebelum masa penawanan Yehuda (c. 627-586 SM): Zefanya, Nahum, Habakuk, Yeremia Masa pengasingan (c. 593-536): Yehezkiel, Daniel Masa pemulihan (c. 536 SM - ): Hagai, Zakharia, Maleakhi Nabi dalam pemahaman Kristen Nabi dalam ajaran kristen itu pemberita Firman Tuhan yang diterimanya; metode penerimaannya ada beberapa macam: Melalui mimpi, maka disebut juga pemimpi. Beberapa ayat tentang pemimpi: Kejadian 31:11; Ulangan 13:1,3,5. Melalui penglihatan, maka disebut juga pelihat. Beberapa ayat tentang pelihat: 1 Samuel 9:9; 1 Samuel 9:19; 2 Sam 24:11; 1Tawarik 26:28 Mendengar suara Tuhan, maka disebut juga pendengar. Beberapa ayat tentang pendengar: 1 Samuel 3:4-10; Nabi itu jurubicara Tuhan di bumi ini, fungsi jabatan ini mirip seperti jurubicara President, segala keinginan dan kehendak Tuhan diutarakan melalui nabi. Tuhan pasti menguatkan perkataan para nabi, dengan mukjizat, atau hal-hal yang pasti terjadi sesuai perkataan nabi tersebut. Karena nabi itu jurubicara Tuhan kepada orang2 berdosa. Nabi tidak diberi kuasa lebih selain memberitakan berita firman Tuhan. Jika seorang nabi terlalu berani mengatakan atau bertindak melebihi/menambahi/mengurangi apa yang disampaikan oleh Tuhan kepadanya, maka dia berdosa. Berbeda dengan Rasul yang diberi kuasa oleh Tuhan Yesus Kristus; Rasul lebih berkuasa dari nabi, karena memiliki kuasa Tuhan untuk melakukan segala sesuatu sesuai kehendaknya. Seperti yang dikatakan Yesus Kristus: Matius 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Matius 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Rasul Tuhan kedudukannya lebih tinggi dalam kuasa maupun hirarki, seperti kata Tuhan: Matius 11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Rasul Tuhan diberi kuasa untuk mengampuni dosa manusia: Yohanes 20:22-23 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Yohanes Pembaptis itu nabi tertinggi, dan penutup dari nabi-nabi terdahulu: Matius 11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes Nabi-nabi setelah kedatangan Yesus Kristus, adalah mereka yang memperoleh karunia nabi. Sedangkan Yesus Kristus bukan nabi, tetapi Tuhan yang mengutus nabi-nabi: Matius 23:34-35 Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Salah satu nabi yang dicatatkan setelah kedatangan Yesus Kristus, misalnya nabi Agabus (Kisah parap Rasul 21:10), perkataannya tidak dituruti oleh Rasul Paulus, karena Paulus memiliki otoritas sebagai Rasul. Kematian adalah keuntungan, daripada menuruti perkataan nabi Agabus. Kisah Para Rasul 21:10-14 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.". Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem. Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!" Rasul-rasul Tuhan memiliki tugas yang tidak sama dengan nabi. Tugas nabi menjadi jurubicara Tuhan menyampaikan apa yang akan terjadi di depan, tetapi nabi tidak berkuasa menentukan seseorang masuk sorga atau tidak. Sedangkan Rasul-rasul Tuhan memperoleh kunci kerajaan Sorga, untuk membawa orang ke Sorga, atau menjatuhkan hukum untuk melemparkan orang ke Neraka. Kalau diilustrasikan dalam pemerintahan Indonesian maka Rasul itu sama seperti Menteri, pembantu president, sedangkan nabi itu jurubicara President. Menteri memiliki kuasa untuk membuat peraturan, ketetapan, ketentuan sebagai kepanjangan tangan President. Juru bicara president terbatas kuasanya, tidak bisa mengeluarkan keputusan atau ketetapan, hanya bisa membacakan/memberitakan apa yang diberikan kepadanya. Gereja Kristen umumnya mengikuti pemahaman Yahudi mengenai nabi-nabi, dengan sebuah catatan kecil. Tradisi Yahudi tidak menggolongkan kitab Daniel ke dalam kategori Kitab Nabi-nabi (nebiim), melainkan dalam kategori Tulisan atau Sastra (ketubim). Di pihak lain, gereja-gereja Kristen umumnya memasukkan kitab ini ke dalam golongan kitab nabi-nabi. Sebagian aliran Kristen memahami "nabi" sebagai orang yang meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang jauh ke depan. Kitab Daniel, misalnya, sering ditafsirkan dalam cara ini dan sering kali dihubungkan dengan ramalan-ramalan tentang akhir zaman. Di kalangan Gereja Kristen perdana, nabi-nabi masih memainkan peranan yang tampaknya cukup penting (1 Korintus 12:28-29, dll), namun di kemudian hari agaknya peranannya semakin berkurang, khususnya ketika gereja semakin ditata. Nabi ada 2 kategori: Nabi yang benar diutus Tuhan. Nabi yang demikian perkataannya benar, dan perkataannya terjadi dan selaras dengan perkataan nabi-nabi terdahulu (yang awal). Nabi palsu. Nabi yang demikian perkataannya salah, dan perkataannya tidak terjadi, tidak selaras dengan perkataan2 nabi terdahulu (yang awal) hingga yang akhir. Nabi dalam pemahaman Islam Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah untuk melanjutkan syari'at yang diemban oleh rasul sebelumnya. Berbeda dengan rasul yang membawa risalah (syari'at) baru. Al-Qur'an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Nabi Adam Alaihi Salam, sedangkan nabi sekaligus rasul terakhir ialah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu Rukun Iman dalam Islam. Dalam Islam terdapat banyak nabi, yang sebagian besarnya termasuk golongan nabi dari kalangan Bani Israil atau para nabi dari keturunan Israel (Yaqub) semisal Nabi Yusuf, Musa, Sulaiman, Yunus dsb. dan jumlah nabi yang harus diketahui sesuai Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Alquran adalah 25 nabi dengan 4 di antaranya merupakan penerima Kitab suci: Musa (Taurat), Daud (Zabur), Isa (Injil), Muhammad SAW (Al-Quran). Jumlah Menurut tradisi Islam, jumlah nabi ada 124.000 orang sedangkan jumlah rasul ada 315 orang. “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam al–Misykah). Jumlahnya banyak sekali karena diyakini bahwa seluruh bangsa pernah dikirimkan nabi oleh Allah. “Tidak ada satupun umat, melainkan di lingkungan mereka telah ada sang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24) Nabi terakhir dan penutup Dalam syariat Islam dikatakan bahwa Muhammad adalah sebagai Khataman Nabiyyin atau Penutup Para Nabi. Dalam Al-Qur'an telah dijelaskan pada Surah Al-Ahzab ayat 40 menyatakan: Referensi
1,430
4955
https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich%20Nietzsche
Friedrich Nietzsche
Friedrich Wilhelm Nietzsche (; 15 Oktober 1844 – 25 Agustus 1900) adalah seorang filsuf, penulis prosa, kritikus budaya, dan filolog Jerman yang karyanya memberikan pengaruh yang sangat besar pada filsafat kontemporer. Ia memulai karirnya sebagai seorang filolog klasik sebelum beralih ke bidang filsafat. Ia menjadi orang termuda yang menjabat sebagai Professor Filologi Klasik di Universitas Basel di usia 24 tahun pada tahun 1869. Namun, ia mengundurkan diri pada tahun 1879 karena masalah kesehatan yang terus mengganggu hidupnya. Pada tahun 1889, di usia 44 tahun, ia terjatuh dan kehilangan kemampuan mentalnya yang disertai kelumpuhan dan kemungkinan demensia vaskular. Dia kemudian menjalani sisa hidupnya dalam perawatan ibunya, dan kemudian saudara perempuannya, Elisabeth Förster-Nietzsche. Pada tahun 1900, Nietzsche meninggal setelah menderita pneumonia dan stroke yang menimpanya. Karya Nietzsche meliputi polemik-polemik filosofis, puisi, kritik budaya, dan fiksi. Ia juga mempunyai minat terhadap pepatah dan ironi. Unsur-unsur utama dalam filsafatnya mencakup kritik radikal terhadap kebenaran dan sudut pandang perspektivisme; kritik genealogi agama dan moralitas Kristen serta teori terkait moralitas tuan-budak; krisis nihilisme yang mendalam sebagai akibat dari “kematian Tuhan” dan afirmasi estetika kehidupan sebagai respons terhadapnya; gagasan tentang kekuatan Apollonian dan Dionysian; dan karakterisasi subjek manusia sebagai ekspresi dari kehendak untuk bersaing, yang secara kolektif dipahami sebagai kehendak untuk berkuasa. Dia juga mengembangkan konsep-konsep berpengaruh seperti , amor fati dan pengulangan abadi. Dalam karyanya yang kemudian, ia semakin berfokus pada kekuatan kreativitas individu untuk mengatasi persoalan budaya dan moral dengan tujuan untuk menciptakan nilai-nilai baru. Karya filsafatnya mencakup berbagai bidang antara lain seni, filologi, sejarah, musik, agama, tragedi, budaya, dan sains. Ia mendapatkan inspirasi dari tragedi Yunani dan tokoh-tokoh seperti Zoroaster, Arthur Schopenhauer, Ralph Waldo Emerson, Richard Wagner, dan Johann Wolfgang von Goethe. Setelah kematiannya, saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth, menjadi kurator dan editor manuskrip-manuskripnya. Dia mengedit tulisan-tulisan Nietzsche yang belum diterbitkan agar sesuai dengan ideologi ultranasionalis Jerman. Elisabeth sering kali mengaburkan dan memutarbalikkan pendapat Nietzsche, yang secara eksplisit menentang antisemitisme dan nasionalisme. Oleh karena itu, karya-karya Nietzsche kemudian dianggap sebagai landasan fasisme dan Nazisme. Para sarjana seperti Walter Kaufmann, RJ Hollingdale, dan Georges Bataille membela Nietzsche dan mengoreksi penerbitan-penerbitan karyanya yang sebelumnya. Pemikiran Nietzsche mempunyai dampak besar pada para pemikir filsafat abad ke-20 dan awal abad ke-21—terutama pada aliran filsafat kontinental seperti eksistensialisme, postmodernisme, dan pasca-strukturalisme — serta seni, sastra, puisi, politik, dan budaya populer. Kehidupan Masa muda (1844–1868) Nietzsche dibesarkan di kota Röcken (sekarang bagian dari Lützen), dekat Leipzig, di Provinsi Saxony, Prusia. Ia diberi nama seperti nama Raja Friedrich Wilhelm IV dari Prusia (di masa hidupnya, Nietzsche kemudian menghilangkan nama tengahnya, Wilhelm). Ayah Nietzsche, Carl Ludwig Nietzsche (1813–1849), adalah seorang pendeta Lutheran dan mantan guru; Ayahnya menikah dengan ibunya, Franziska Nietzsche (née Oehler) (1826–1897), pada tahun 1843, setahun sebelum kelahiran putra mereka. Orang tua Nietzsche mempunyai dua anak lain selain Nietzsche: seorang putri, Elisabeth Förster-Nietzsche, lahir pada tahun 1846; dan putra kedua, Ludwig Joseph, lahir pada tahun 1848. Ayah Nietzsche meninggal karena penyakit otak pada tahun 1849; Adik Nietzsche, Ludwig Joseph, meninggal enam bulan kemudian pada usia dua tahun. Keluarganya kemudian pindah ke Naumburg, tempat mereka tinggal bersama nenek dari pihak ibu Nietzsche dan dua saudara perempuan ayahnya yang belum menikah. Setelah kematian nenek Nietzsche pada tahun 1856, keluarga tersebut pindah ke rumah mereka sendiri, yang sekarang dikenal sebagai Nietzsche-Haus, sebuah museum dan pusat studi Nietzsche. Nietzsche bersekolah di sekolah khusus laki-laki dan kemudian melanjutkan studi di sekolah swasta, tempat ia bertemu dan berteman dengan Gustav Krug dan Wilhelm Pinder. Mereka bertiga berasal dari keluarga yang sangat dihormati. Catatan akademis dari salah satu sekolahnya menunjukkan bahwa performa akademis Nietzsche sangat baik dalam bidang teologi Kristen. Pada tahun 1854, dia mulai melakukan studi di Domgymnasium di Naumburg. Karena ayahnya pernah bekerja untuk pemerintah (sebagai pendeta), Nietzsche ditawari beasiswa untuk belajar di Schulpforta, sebuah sekolah yang reputasinya diakui secara internasional (klaim bahwa Nietzsche diterima berdasarkan kompetensi akademisnya telah dibantah: nilainya tidak dekat dengan peringkat teratas di kelas). Dia belajar di Schulpforta dari tahun 1858 hingga 1864. Di sana, ia berteman dengan Paul Deussen dan Carl von Gersdorff. Ia juga menyempatkan diri untuk menulis puisi dan komposisi musik. Nietzsche menjadi ketua "Germania", sebuah klub musik dan sastra selama musim panas di Naumburg. Di Schulpforta, Nietzsche mendapat pelajaran penting dalam bidang bahasa, antara lain bahasa Yunani, Latin, Ibrani, dan Prancis—yang dimaksudkan agar ia dapat membaca sumber-sumber primer yang penting. Nietzsche juga merupakan seorang komposer amatir. Dia membuat beberapa komposisi suara, piano, dan biola sejak tahun 1858 di Schulpforta. Komposer Jerman Richard Wagner menganggap rendah musik Nietzsche; ia diduga mengejek komposisi piano yang dikirim oleh Nietzsche sebagai hadiah ulang tahun kepada istri Wagner, Cosima pada tahun 1871. Konduktor dan pianis Jerman Hans von Bülow juga menilai karya Nietzsche yang lain sebagai "draf musik paling tidak menyenangkan dan paling antimusik yang pernah saya dengar dalam waktu yang lama". Setelah lulus pada bulan September 1864, Nietzsche melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk mempelajari teologi dan filologi klasik di Universitas Bonn dengan tujuan untuk menjadi seorang pendeta. Dalam beberapa waktu, dia dan Deussen ikut menjadi anggota dalam perhimpunan mahasiswa Burschenschaft di Franken. Setelah satu semester berjalan, dia menghentikan studi teologinya dan kehilangan keyakinan keagamaannya. Pada awal esainya yang berjudul "Fate and History" pada tahun 1862, Nietzsche berpendapat bahwa penelitian sejarah telah mendiskreditkan ajaran utama agama Kristen. Salah satu karya sejarah yang mempunyai pengaruh yang besar pada pemikiran Nietzsche pada waktu itu adalah Kehidupan Yesus, Kajian Secara Kritis karya David Strauss. Dalam karyanya itu, Strauss tidak menyangkal keberadaan Yesus; akan tetapi Strauss berpendapat bahwa mukjizat dalam Perjanjian Baru hanyalah tambahan mitos yang tidak mempunyai dasar faktual yang nyata. Selain itu, Esensi Kekristenan karya Ludwig Feuerbach juga mempengaruhi Nietzsche muda dengan argumennya bahwa manusialah yang telah menciptakan Tuhan, dan bukan sebaliknya. Pada bulan Juni 1865, di usia 20 tahun, Nietzsche menulis surat kepada saudara perempuannya yang sangat religius, Elisabeth, mengenai hilangnya keyakinannya. Surat ini berisi pernyataan berikut: Nietzsche kemudian berkonsentrasi melanjutkan studi filologi di bawah bimbingan Profesor Friedrich Wilhelm Ritschl di Universitas Leipzig. Di sana ia berteman dekat dengan sesama mahasiswa Erwin Rohde. Publikasi filologi pertama Nietzsche muncul segera setelah pertemanan mereka. Arthur Schopenhauer adalah filsuf yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap pemikiran Nietzsche. Nietzsche mengatakan bahwa Schopenhauerlah yang mengubahnya menjadi seorang filsuf. Nietzsche pertama kali mengenal Schopenhauer pada tahun 1865, ketika dia secara tidak sengaja menemukan buku Schopenhauer, The World as Will and Representation, di sebuah toko buku bekas di Leipzig. Ia kemudian membeli buku itu dan mempelajarinya secara menyeluruh. Dampaknya langsung terasa, seperti yang diakui Nietzsche: Pada tahun 1866, ia juga mempelajari karya Friedrich Albert Lange, History of Materialism. Deskripsi Lange tentang filsafat anti-materialisme Kant, kebangkitan Materialisme Eropa, meningkatnya kepedulian orang-orang Eropa terhadap sains, teori evolusi Charles Darwin, dan pemberontakan umum terhadap tradisi dan otoritas sangat menarik minat Nietzsche. Karya Lange dan juga pemikir-pemikir neo-Kantianisme lain yang menekankan hubungan antara filsafat Kant dengan ilmu-ilmu alam pada waktu itu mempengaruhi perspekfif naturalisme Nietzsche. Pada tahun 1867, Nietzsche sempat mengikuti dinas militer di divisi artileri Prusia di Naumburg selama setahun. Dia dianggap sebagai salah satu pengendara kuda terbaik di antara rekan-rekannya. Namun, pada bulan Maret 1868, saat hendak melompat ke atas pelana kudanya, Nietzsche terjatuh dan merobek dua otot di tubuh bagian kirinya. Hal ini membuatnya tidak dapat berjalan selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, ia kembali mengalihkan perhatiannya pada studinya yang ia selesaikan pada tahun 1868. Di tahun yang sama, Nietzsche bertemu Richard Wagner, seorang komposer yang juga mengagumi Schopenhauer, untuk pertama kalinya. Professor di Basel (1869–1879) Pada tahun 1869, dengan dukungan Ritschl, Nietzsche menerima tawaran untuk menjadi profesor filologi klasik di Universitas Basel di Swiss. Pada waktu itu, ia baru berusia 24 tahun dan belum menyelesaikan gelar doktor dan mendapatkan sertifikat mengajar (“habilitasi”). Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Leipzig pada bulan Maret 1869. Hingga saat ini, Nietzsche tercatat salah satu profesor tetap termuda di bidang Sastra Klasik. Penelitian doktoral Nietzsche pada tahun 1870 berjudul "Kontribusi terhadap Studi dan Kritik terhadap Sumber Diogenes Laertius" ("Beiträge zur Quellenkunde und Kritik des Laertius Diogenes"), yang meneliti asal usul gagasan Diogenes Laërtius. Meskipun tidak pernah dikirimkan, tesis itu kemudian diterbitkan sebagai 'publikasi yang disertai dengan ucapan selamat' di Basel. Sebelum pindah ke Basel, Nietzsche melepaskan kewarganegaraan Prusianya: selama sisa hidupnya ia tetap tidak memiliki kewarganegaraan. Namun demikian, Nietzsche sempat bertugas di pasukan Prusia sebagai petugas medis selama Perang Perancis-Prusia (1870–1871). Dalam waktu singkatnya di militer, ia mengalami banyak hal dan menyaksikan dampak traumatis dari pertempuran. Ia juga terjangkit difteri dan disentri. Filsuf Walter Kaufmann berspekulasi bahwa pada masa inilah Nietzsche tertular sifilis di rumah bordil bersama dengan infeksi lainnya. Sekembalinya ke Basel, Nietzsche menyaksikan berdirinya Kekaisaran Jerman dan diangkatnya Otto von Bismarck sebagai kanselir Jerman yang pertemu. Nietzsche juga bertemu dengan Franz Overbeck, seorang profesor teologi yang tetap menjadi temannya sepanjang hidupnya. Seorang filsuf Rusia yang kurang begitu dikenal, Afrikan Spir, yang menulis Pemikiran dan Realitas tahun 1873 dan rekan Nietzsche, sejarawan terkenal Jacob Burckhardt, yang kuliahnya sering dihadiri Nietzsche, mulai memberikan pengaruh yang signifikan terhadapnya. Nietzsche bertemu komposer Richard Wagner dan istrinya, Cosima di Leipzig pada tahun 1868. Nietzsche sangat mengagumi keduanya. Selama tinggal di Basel, ia sering mengunjungi rumah Wagner di Tribschen di Lucerne sehingga mereka mempunyai hubungan pertemanan yang sangat baik. Karena itulah, Nietzsche juga mengenal komposer Franz Liszt. Pada tahun 1870, ia memberi Cosima Wagner sebuah naskah "The Genesis of the Tragic Idea" sebagai hadiah ulang tahun. Pada tahun 1872, Nietzsche menerbitkan buku pertamanya, The Birth of Tragedy. Namun, rekan-rekannya di bidang filologi, termasuk Ritschl, tidak menunjukkan antusiasme terhadap karya Nietzsche yang dianggap menghindari metode filologi klasik dan memilih pendekatan yang lebih spekulatif. Dalam polemiknya Philology of the Future, Ulrich von Wilamowitz-Moellendorff mengkritik buku Nietzsche. Sebagai tanggapan, Rohde (saat itu menjadi profesor di Kiel) dan Wagner membela Nietzsche. Nietzsche berkomentar bahwa ia merasa terasingkan dalam komunitas filologi dan berkeinginan untuk berpindah posisi sebagai akademisi filsafat di Basel, meskipun gagal. Pada tahun 1873, Nietzsche mulai mengumpulkan catatan-catatannya yang kemudian diterbitkan secara anumerta sebagai Filsafat di Zaman Tragis Yunani. Antara tahun 1873 dan 1876, ia menerbitkan empat esai panjang secara terpisah: "David Strauss: Sang Pemberi Pengakuan dan Penulis", "Tentang Penggunaan dan Penyalahgunaan Sejarah dalam Kehidupan", "Schopenhauer sebagai Pendidik", dan "Richard Wagner di Bayreuth". Keempat esai itu kemudian muncul dalam sebuah edisi buku dengan judul Untimely Meditations. Esai-esai tersebut mempunyai tema dengan orientasi kritik budaya, menentang perkembangan budaya Jerman yang direkomendasikan oleh Schopenhauer dan Wagner. Selama berada di lingkaran pertemanan dengan keluarga Wagner, dia bertemu Malwida von Meysenbug dan Hans von Bülow. Ia juga memulai persahabatan dengan Paul Rée yang mempengaruhinya untuk menghilangkan pesimisme dalam tulisan-tulisan awalnya pada tahun 1876. Di sisi lain, ia juga menjadi sangat kecewa dengan Festival Bayreuth tahun 1876, karena ia menganggap pertunjukan Wagner menjadi dangkal dan membuatnya muak. Ia juga tidak setuju dengan pembelaan Wagner terhadap "budaya Jerman", serta perayaan ketenaran Wagner di kalangan masyarakat Jerman. Semua ini berkontribusi pada keputusannya untuk menjauhkan diri dari Wagner. Dengan diterbitkannya Human, All Too Human pada tahun 1878 (sebuah buku berisi aforisme dengan tema tentang metafisika hingga moralitas dan agama), pendirian Nietzsche, yang pada waktu itu sangat dipengaruhi oleh Pemikiran dan Realitas karya Afrikan Spir, menjadi jelas: ia merespon filsafat pesimisme Wagner dan Schopenhauer. Pada tahun 1879, karena kesehatannya yang menurun secara signifikan, Nietzsche harus mengundurkan diri sebagai akademisi di Basel dan pensiun dini. Filsuf independen (1879–1888) Hidup dari uang pensiunnya dari Universitas Basel dan bantuan dari teman-temannya, Nietzsche sering bepergian untuk mencari iklim yang lebih kondusif bagi kesehatannya. Hingga tahun 1889, ia menjadi penulis independen di berbagai kota. Nietzsche banyak menghabiskan waktu musim panasnya di Sils Maria dekat St. Moritz di Swiss, dan musim dingin di kota Genoa, Rapallo, dan Turin di Italia, serta kota Nice di Prancis. Pada tahun 1881, ketika Perancis menduduki Tunisia, ia berencana melakukan perjalanan ke Tunis tetapi kemudian membatalkan gagasan tersebut kemungkinan karena alasan kesehatan. Nietzsche kadang-kadang kembali ke Naumburg untuk mengunjungi keluarganya. Pada masa ini, ia dan saudara perempuannya, Elisabeth berulang kali terlibat dalam pertengkaran. Saat tinggal di Genoa, penglihatan Nietzsche yang menurun mendorongnya untuk menggunakan mesin tik sebagai sarana untuk terus menulis. Pada akhirnya, salah satu mantan muridnya, Peter Gast, menjadi sekretaris pribadi Nietzsche. Pada tahun 1876, Gast mentranskripsikan tulisan tangan Nietzsche yang hampir tidak terbaca bersama dengan Richard Wagner di Bayreuth. Gast kemudian menyalin dan mengoreksi hampir seluruh karya Nietzsche. Pada Februari 1880, Gast menerima 200 mark dari teman Nietzsche, Paul Rée. Sampai akhir hidup Nietzsche, Gast dan Overbeck tetap menjadi teman setianya. Malwida von Meysenbug juga tetap menjadi teman yang berperan layaknya seorang ibu bagi Nietzshce. Pada tahun 1882, Nietzsche menerbitkan bagian pertama The Gay Science. Di tahun yang sama, ia juga bertemu dengan Lou Andreas-Salomé, yang dikenalnya melalui Malwida von Meysenbug dan Paul Rée. Lou Salomé pindah bersama ibunya ke Roma ketika ia berusia 21 tahun. Di salon sastra di kota itu, Salomé berkenalan dengan Paul Rée. Rée kemudian melamarnya, tetapi Salomé mengusulkan agar mereka tinggal dan belajar bersama sebagai "saudara laki-laki dan saudara perempuan", bersama dengan pria lain dengan tujuan agar mereka dapat mendirikan sebuah komunitas akademis. Rée menerima gagasan itu dan menyarankan agar Nietzsche bergabung. Keduanya bertemu Nietzsche di Roma pada bulan April 1882. Nietzsche diyakini langsung jatuh cinta pada Salomé, sama halnya seperti Rée. Nietzsche meminta Rée untuk melamar Salomé untuk Nietzsche, namun ditolak oleh Salomé. Salomé hanya tertarik kepada Nietzsche sebagai teman, bukan sebagai calon suami. Meski demikian, Nietzsche senang bergabung dengan Rée dan Salomé. Mereka bertiga selajutnya melakukan perjalanan bersama ibu Salomé melewati Italia dan mempertimbangkan tempat komunitas akademik yang akan mereka dirikan. Mereka bermaksud mendirikan komunitas mereka di sebuah biara yang telah ditinggalkan, tetapi tidak ditemukan lokasi yang cocok. Pada tanggal 13 Mei, di Lucerne, ketika Nietzsche sedang sendirian bersama Salomé, Nietzsche dengan sungguh-sungguh melamarnya lagi, namun ditolaknya. Setelah mengetahui adanya perasaan Nietzsche terhadap Salomé, saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth, bertekad untuk menjauhkan Nietzsche dari Salomé yang dianggapnya "wanita tidak bermoral". Nietzsche dan Salomé menghabiskan musim panas bersama di Tautenburg di Thuringia bersama dengan saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth. Salomé menulis bahwa Nietzche memintanya untuk menikah dengannya pada tiga kesempatan terpisah dan dia selalu menolak, meskipun kebenaran lamaran yang ketiga kalinya ini dipertanyakan. Pada bulan November 1882, Rée dan Salomé meninggalkan Nietzsche menuju Stibbe (sekarang Zdbowo di Polandia) tanpa rencana untuk bertemu lagi. Nietzsche kemudian mengalami depresi. Ia terus menulis kepada Rée, "Kita akan bertemu lagi dari waktu ke waktu, bukan?" Dalam kesempatan lain, Nietzsche menulis kegagalannya dalam merayu Salomé disebabkan oleh hubungan Salomé dan Rée, serta intrik saudara perempuannya (yang telah menulis surat kepada keluarga Salomé dan Rée untuk mengganggu rencana pernikahannya). Pada tahun 1883, Nietzsche menulis bahwa dia merasakan kebencian yang mendalam terhadap saudara perempuannya. Dengan penyakit baru yang dideritanya, dan hidup terisolasi setelah perselisihan dengan ibu dan saudara perempuannya mengenai Salomé, Nietzsche pergi ke Rapallo, tempat dia menulis bagian pertama Thus Spoke Zarathustra dalam sepuluh hari. Pada tahun 1882, Nietzsche mengonsumsi opium dalam dosis yang besar, tetapi dia masih mengalami kesulitan tidur. Pada tahun 1883, saat tinggal di Nice, dia menulis resep untuk dirinya sendiri untuk mendapatkan obat penenang kloral hidrat, dan menandatanganinya dengan "Dr. Nietzsche". Dia telah berpaling dari pengaruh filsafat Schopenhauer. Setelah dia memutuskan hubungan pertemanan dengan Wagner, Nietzsche hanya mempunyai sedikit teman. Dengan karyanya, Zarathustra, ia menjadi semakin terasing karena karyanya itu tidak begitu laku di pasar. Nietzsche menyadari hal ini dan bertahan dalam kesendiriannya, meski ia sering mengeluh. Buku-bukunya sebagian besar masih belum terjual. Pada tahun 1885, ia hanya mencetak 40 eksemplar bagian keempat Zarathustra dan membagikan sebagian kepada teman-teman dekatnya, termasuk Helene von Druskowitz. Pada tahun 1883, Nietzsche mencoba untuk menjadi akademisi lagi di Universitas Leipzig, namun ditolak oleh universitas. Menurut surat yang ditulisnya kepada Peter Gast, hal ini disebabkan oleh "sikapnya terhadap agama Kristen dan konsep Tuhan". Pada tahun 1886, Nietzsche memutuskan hubungan dengan penerbitnya, Ernst Schmeitzner, karena muak dengan antisemitismenya. Nietzsche kemudian mempublikasikan Beyond Good and Evil dengan biaya sendiri. Di tahun berikutnya, ia menerbitkan edisi kedua The Birth of Tragedy, Human, All Too Human, Daybreak, dan The Gay Science. Setelah itu, ia beristirahat untuk sementara waktu dan berharap jumlah pembacanya akan segera bertambah. Selama tahun-tahun ini Nietzsche bertemu dengan Meta von Salis, Carl Spitteler, dan Gottfried Keller. Pada tahun 1886, saudara perempuannya, Elisabeth menikah dengan Bernhard Förster, seorang penganut antisemitisme. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke Paraguay untuk mendirikan Nueva Germania, sebuah koloni "Jerman". Melalui korespondensi, hubungan Nietzsche dengan Elisabeth berlanjut meski disertai dengan banyak pertengkaran. Nietzsche dan Elisabeth baru bertemu kembali setelah ia mengalami penyakit mental. Pada tahun 1887, Nietzsche menulis sebuah karya polemik Tentang Genealogi Moralitas. Di tahun yang sama, dia menemukan karya Fyodor Dostoyevsky. Nietzsche merasakan kedekatan dengan Dostoyevsky setelah membaca karya-karyanya. Dia juga bertukar surat dengan Hippolyte Taine dan Georg Brandes. Brandes, yang merupakan pengajar filsafat Søren Kierkegaard pada tahun 1870-an, menulis kepada Nietzsche untuk memintanya membaca karya Kierkegaard. Nietzsche merespons bahwa dia akan datang ke Kopenhagen dan mempelajari karya Kierkegaard. Namun, sebelum memenuhi janjinya, Nietzsche terjatuh dan mengalami penyakit mental yang parah. Pada awal tahun 1888, Brandes menyampaikan salah satu kuliah pertama tentang filsafat Nietzsche di Kopenhagen. Meskipun Nietzsche telah mengumumkan di akhir buku On the Genealogy of Morality, bahwa sebuah karya baru dengan judul The Will to Power: Attempt at a Revaluation of All Values, ia tampaknya telah meninggalkan gagasan ini. Sebagai gantinya, ia menggunakan beberapa bagian drafnya untuk menulis Twilight of the Idols dan The Antichrist pada tahun 1888. Pada tahun 1888, setelah menyelesaikan Twilight of the Idols dan The Antichrist, Nietzsche memutuskan untuk menulis sebuah otobiografi, Ecce Homo. Dalam kata pengantarnya, Nietzsche menulis bahwa ia sangat menyadari kesulitan penafsiran yang kemungkinan akan dihasilkan oleh karya-karyanya. Pada bulan Desember 1888, Nietzsche memulai korespondensi dengan August Strindberg. Ia mempertimbangkan jika tidak ada terobosan internasional, maka ia akan berusaha membeli kembali tulisan-tulisannya yang lama dari penerbitnya untuk diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya. Selain itu, ia merencanakan penerbitan kompilasi Nietzsche contra Wagner dan puisi-puisi yang menjadi koleksinya Dionysian-Dithyrambs. Gangguan mental dan kematian (1889–1900) Pada tanggal 3 Januari 1889, Nietzsche mengalami gangguan mental. Dua polisi mendatanginya karena dia menyebabkan keributan publik di sebuah jalan di Turin. Apa yang sebenarnya terjadi tidak diketahui. Namun, kisah yang sering diceritakan tak lama setelah kematiannya menunjukkan bahwa Nietzsche melihat pencambukan seekor kuda di dekat Piazza Carlo Alberto. Ia kemudian berlari ke arah kuda tersebut, merangkul leher kuda tersebut untuk melindunginya, lalu terjatuh ke tanah. Dalam beberapa hari berikutnya, Nietzsche mengirimkan tulisan pendek—dikenal sebagai Wahnzettel atau Wahnbriefe (secara harfiah berarti "Catatan Delusi" atau "surat")—ke sejumlah temannya termasuk Cosima Wagner dan Jacob Burckhardt. Surat tersebut ditandatangani dengan nama "Dionysus", beberapa surat lain dikirim dengan tertanda "der Gekreuzigte" yang berarti "yang disalib". Selain itu, dalam surat-suratnya, Nietzsche juga memerintahkan kaisar Jerman untuk pergi ke Roma untuk ditembak mati serta meminta penguasa Eropa untuk mengambil tindakan militer terhadap Jerman. Dia juga menulis bahwa paus harus dipenjara, bahwa Nietzsche telah menciptakan dunia, dan bahwa ia sedang dalam proses untuk menembak mati semua orang yang anti-Semit. Pada bulan Januari 1889, Burckhardt menunjukkan surat yang diterima dari Nietzsche kepada Overbeck. Keesokan harinya, Overbeck menerima surat serupa. Ia menyarankan agar teman-teman Nietzsche membawanya kembali ke Basel. Overbeck kemudian pergi ke Turin dan membawa Nietzsche ke sebuah klinik psikiatri di Basel. Pada waktu itu, Nietzsche benar-benar telah mengalami penyakit mental yang serius. Ibunya, Franziska memutuskan untuk memindahkannya ke sebuah klinik di Jena di bawah arahan Otto Binswanger. Pada bulan November 1889 hingga Februari 1890, sejarawan dan budayawan Julius Langbehn berusaha menyembuhkan Nietzsche. Ia mengklaim bahwa metode para dokter tidak efektif dalam mengobati kondisi Nietzsche. Pada bulan Mei 1890, Franziska memutuskan membawa Nietzsche pulang ke rumahnya di Naumburg. Di masa ini, Overbeck dan Gast memikirkan apa yang harus dilakukan dengan karya Nietzsche yang tidak diterbitkan. Pada bulan Februari, mereka berencana untuk mencetak lima puluh eksemplar edisi pribadi Nietzsche contra Wagner, tetapi penerbit CG Naumann mencetak seratus eksemplar. Overbeck dan Gast memutuskan untuk menahan penerbitan The Antichrist dan Ecce Homo karena kontennya yang dianggap lebih radikal. Pada tahun 1893, saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth, kembali dari Nueva Germania di Paraguay setelah suaminya bunuh diri. Dia mempelajari karya-karya Nietzsche sedikit demi sedikit dan mulai mengambil kendali atas penerbitannya. Elisabeth meminta agar Overbeck dan Gast tidak lagi mengurus karya Nietzsche. Setelah kematian ibu Nietzsche, Franziska, pada tahun 1897, Nietzsche tinggal di Weimar bersama Elisabeth yang merawatnya. Elisabeth sering menerima pengunjung, termasuk Rudolf Steiner (yang pada tahun 1895 telah menulis Friedrich Nietzsche: Pejuang Melawan Zaman, salah satu buku pertama yang memuji Nietzsche). Elisabeth mempekerjakan Steiner sebagai tutor untuk membantunya memahami filosofi kakaknya. Steiner mengundurkan diri setelah beberapa bulan dengan alasan tidak mungkin mengajari Elisabeth apa pun tentang filsafat. Kegilaan Nietzsche awalnya didiagnosis sebagai penyakit sifilis tersier, sesuai dengan paradigma medis yang berlaku pada waktu itu. Penulis Georges Bataille berpendapat bahwa "Manusia yang 'berinkarnasi' juga harus menjadi gila." Psikoanalisis postmortem René Girard mengemukakan bahwa persaingan dan perselisihan Nietzsche dengan Richard Wagner sebagai penyebab kejatuhan Nietzsche. Terdapat penentangan terhadap diagnosis sifilis. Studi-studi yang dilakukan oleh Cybulska dan Schain menunjukkan bahwa Nietzsche lebih tepat didiagnosis dengan penyakit manik-depresif dengan psikosis periodik yang diikuti oleh demensia vaskular. Psikolog Leonard Sax menyatakan bahwa lambatnya pertumbuhan meningioma retro-orbital sisi kanan Nietzsche sebagai penjelasan demensia yang dialaminya; Orth dan Trimble berpendapat bahwa Nietzsche terkena demensia frontotemporal, sedangkan peneliti lain berpendapat Nietzsche mengalami stroke berdasarkan keturunan yang disebut CADASIL. Akibat-akibat lain seperti keracunan raksa, dan pengobatan sifilis juga dianggap sebagai penyebab penyakit mental Nietzsche.Pada tahun 1898 dan 1899, Nietzsche menderita stroke dua kali. Penyakit stroke yang dideritanya menyebabkan sebagian tubuhnya mengalami kelumpuhan, tidak dapat berbicara dan berjalan. Kemungkinan besar ia menderita hemiparesis klinis atau hemiplegia di sisi kiri tubuhnya pada tahun 1899. Setelah tertular pneumonia pada pertengahan Agustus 1900, ia kembali terserang stroke pada malam tanggal 24-25 Agustus dan meninggal pada siang hari pada tanggal 25 Agustus. Elisabeth menguburkannya di samping makam ayahnya di dekat gereja di Röcken dekat Lützen. Teman dan sekretaris Nietzsche, Gast, memberikan orasi pemakamannya. Ia menyatakan: "Sucilah namamu untuk semua generasi mendatang!" Elisabeth Förster-Nietzsche kemudian menyusun The Will to Power dari buku catatan Nietzsche yang tidak diterbitkan. Ia menerbitkan karya itu secara anumerta pada tahun 1901. Terdapat konsensus di kalangan akademisi yang mempelajari filsafat Nietzsche bahwa buku yang diterbitkan oleh Elisabeth tidak mencerminkan pemikiran Nietzsche. Bahkan, akademisi Mazzino Montinari, editor Nachlass karya Nietzsche, menyebut upaya Elisabeth sebagai sebuah pemalsuan. Kewarganegaraan dan etnis Para sarjana dan komentator umumnya menyebut Nietzsche sebagai "filsuf Jerman". Beberapa sarjana tidak memberinya kategori kebangsaan tertentu. Meskipun pada waktu itu, Jerman belum bersatu menjadi sebuah negara-bangsa, Nietzsche dilahirkan sebagai warga negara Prusia, yang sebagian besar merupakan bagian dari Konfederasi Jerman. Tempat kelahirannya, Röcken, berada di negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman modern. Ketika ia menjadi profesor di Basel, Nietzsche mengajukan permohonan pembatalan kewarganegaraan Prusia-nya. Pencabutan resmi kewarganegaraannya tercantum dalam dokumen tertanggal 17 April 1869, dan selama sisa hidupnya ia tetap tidak memiliki kewarganegaraan. Menjelang akhir hidupnya, Nietzsche percaya bahwa nenek moyangnya adalah orang Polandia. Dia mengenakan cincin meterai berlambang Radwan yang berasal dari bangsawan Polandia pada abad pertengahan dan nama keluarga "Nicki" dari keluarga bangsawan Polandia (szlachta). Gotard Nietzsche, anggota keluarga Nicki, meninggalkan Polandia menuju Prusia. Keturunannya kemudian menetap di Elektorat Sachsen sekitar tahun 1700. Nietzsche menulis pada tahun 1888, "Nenek moyang saya adalah bangsawan Polandia (Nietzky)." Pada satu waktu, Nietzsche bersikeras tentang identitas Polandianya, "Saya murni seorang bangsawan Polandia, tanpa setetes pun darah buruk, dan yang pasti bukan darah Jerman." Pada kesempatan lain, Nietzsche menyatakan, “Jerman menjadi bangsa yang besar hanya karena rakyatnya memiliki begitu banyak darah Polandia di dalam nadi mereka... Saya bangga dengan keturunan Polandia saya." Nietzsche percaya bahwa namanya mungkin telah mengalami Jermanisasi. Dalam satu suratnya ia menulis, "Saya diajari untuk menganggap asal usul darah dan nama saya berasal dari bangsawan Polandia yang dipanggil Niëtzky dan meninggalkan rumah dan kebangsawanan mereka sekitar seratus tahun yang lalu; akhirnya harus menyerah pada penindasan yang tak tertahankan karena mereka Protestan." Kebanyakan sarjana membantah keterangan Nietzsche tentang asal usul keluarganya. Hans von Müller membantah silsilah yang dikemukakan oleh saudara perempuan Nietzsche yang menganggap sebagai keturunan bangsawan Polandia. Max Oehler, sepupu Nietzsche dan kurator Arsip Nietzsche di Weimar, berpendapat bahwa semua nenek moyang Nietzsche memiliki nama Jerman, termasuk keluarga istri. Oehler mengklaim bahwa Nietzsche memiliki silsilah panjang pendeta Lutheran Jerman pada kedua sisi keluarganya, dan para sarjana modern menganggap klaim keturunan Polandia Nietzsche sebagai "rekaan semata-mata". Colli dan Montinari, editor kumpulan surat Nietzsche, menganggap klaim Nietzsche sebagai "keyakinan yang salah" dan "tanpa dasar". Nama Nietzsche sendiri bukanlah nama Polandia, tetapi nama yang sangat umum di seluruh Jerman bagian tengah (serumpun dengan nama-nama seperti Nitsche dan Nitzke). Nama tersebut berasal dari nama depan Nikolaus, disingkat Nick; berasimilasi dengan Slavia Nitz; pertama menjadi Nitsche dan kemudian Nietzsche. Tidak diketahui mengapa Nietzsche ingin dianggap sebagai bangsawan Polandia. Menurut penulis biografinya, RJ Hollingdale, penyebaran mitos leluhur Polandia oleh Nietzsche mungkin merupakan bagian dari "kampanye melawan Jerman". Nicholas D. More menyatakan bahwa klaim Nietzsche bahwa ia memiliki garis keturunan termasyhur adalah parodi. Ia juga mencurigai subjudul-subjudul yang memuji diri sendiri di karya Nietzsche, Ecce Homo, seperti "Mengapa Saya Begitu Bijaksana", sebagai sebuah sindiran. Ia menyimpulkan bahwa silsilah Polandia yang dikemukakan Nietzsche hanyalah sebuah lelucon. Hubungan asmara dan seksualitas Nietzsche tidak pernah menikah. Dia melamar Lou Salomé tiga kali dan selalu ditolak. Sebuah teori menjelaskan bahwa penolakan itu disebabkan pandangan Salomé tentang seksualitas. Seperti yang diutarakan dalam novelnya, Fenitschka, tahun 1898, Salomé memandang hubungan seksual sebagai sesuatu yang terlarang dan pernikahan sebagai sebuah pelanggaran, dengan beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut mengindikasikan penindasan seksual dan neurosis. Deussen berpendapat untuk memahami cara berpikir Nietzsche tentang perempuan, perlu menelaah kunjungannya ke rumah bordil di Cologne pada bulan Februari 1865. Pada waktu itu, Nietzsche diam-diam pergi rumah bordil dan dengan kikuk ia memutuskan untuk pergi setelah melihat "setengah lusin perempuan mengenakan payet dan kerudung." Menurut Deussen, Nietzsche "tidak pernah memutuskan untuk tidak menikah sepanjang hidupnya. Baginya, perempuan harus mengorbankan diri demi kepentingan laki-laki." Akademisi Joachim Köhler mengklaim bahwa Nietzsche adalah seorang homoseksual. Köhler juga berpendapat bahwa dugaan sifilis Nietzsche sebagai akibat dari perjumpaannya dengan seorang pelacur di rumah bordil di Köln atau Leipzig kemungkinan besar juga benar. Beberapa pihak berpendapat bahwa Nietzsche tertular penyakit di rumah bordil pria di Genoa." Penularan infeksi dari rumah bordil homoseksual adalah teori yang diyakini oleh Sigmund Freud, yang mengutip Otto Binswanger sebagai sumbernya. Köhler juga menyatakan bahwa Nietzsche memiliki hubungan romantis dan persahabatan dengan Paul Rée. Terdapat klaim bahwa homoseksualitas Nietzsche dikenal luas di Vienna Psychoanalytic Society, dengan teman Nietzsche, Paul Deussen, mengklaim bahwa "dia adalah pria yang belum pernah menyentuh seorang wanita." Pandangan Köhler tidak diterima secara luas di kalangan sarjana dan komentator Nietzsche. Sebaliknya, Nietzsche dikabarkan sering mengunjungi rumah bordil heteroseksual. Penulis Nigel Rodgers dan Mel Thompson berpendapat bahwa penyakit dan sakit kepala yang terus-menerus menghalangi Nietzsche untuk mendekati wanita. Namun mereka memberikan contoh lain ketika Nietzsche mengungkapkan rasa cintanya kepada wanita, termasuk istri Wagner, Cosima Wagner. Sarjana lain berpendapat bahwa penafsiran berbasis seksualitas Köhler tidak membantu dalam memahami filsafat Nietzsche. Terdapat juga sarjana yang menekankan bahwa, jika Nietzsche lebih menyukai laki-laki—dengan preferensi yang membentuk sifat psiko-seksualnya—tetapi tidak bisa mengakui keinginannya sendiri, itu berarti tindakannya bertentangan dengan filsafatnya. Filsafat Karena gaya menggugah dan ide-ide provokatif Nietzsche, filosofinya menimbulkan reaksi yang luar biasa. Dalam filsafat Barat, tulisan-tulisan Nietzsche dideskripsikan sebagai sebuah pemikiran revolusioner bebas, yaitu, bersifat revolusioner dalam struktur dan permasalahannya, meskipun tidak terikat pada proyek revolusioner apa pun. Sebagian orang memandang bahwa tulisan-tulisannya merupakan karya yang visioner karena filosofinya dianggap telah menjadi landasan kelahiran kembali budaya Eropa. Apollonian dan Dionysian Apollonian dan Dionysian adalah konsep filosofis yang didasarkan pada dua tokoh dalam mitologi Yunani kuno, Apollo dan Dionisos. Hubungan dari keduanya berbentuk dialektika. Meskipun konsep tersebut dibahas dalam karya Nietzsche, Kelahiran Tragedi, penyair Hölderlin telah terlebih dahulu membicarakannya. Sama halnya, Winckelmann juga telah mendiskusikan karakter Bacchus dalam karyanya. Dalam drama tragedi Yunani, Nietzsche menemukan sebuah bentuk seni yang melampaui suatu pesimisme yang dikenal dengan kebijaksanaan Silenus. Penonton Yunani Kuno, dengan melihat ke dalam jurang penderitaan manusia yang digambarkan oleh karakter di atas panggung, dengan penuh semangat dan kegembiraan mengafirmasi kehidupan dan tetap menganggap bahwa kehidupan adalah sesuatu yang layak untuk dijalani. Tema utama dalam The Birth of Tragedy adalah perpaduan Kunsttriebe ("impuls artistik") Dionysian dan Apollonian yang membentuk seni dramatis atau tragedi. Apollo melambangkan harmoni, kemajuan, kejelasan, logika, dan prinsip individuasi, sedangkan Dionisos melambangkan ketidakteraturan, keracunan, emosi, ekstasi, dan kesatuan (karenanya prinsip individuasi dihilangkan). Nietzsche menggunakan dua kekuatan ini karena, baginya, dunia pikiran dan keteraturan di satu sisi, serta gairah dan kekacauan di sisi lain, membentuk prinsip-prinsip yang mendasar bagi kebudayaan Yunani: Apolonia adalah keadaan bermimpi, penuh ilusi; dan Dionysian adalah keadaan mabuk, mewakili pembebasan naluri dan penghilangan batas. Penempatan Apollonian dan Dionysian yang sejajar muncul dalam tragedi: pahlawan dalam drama tersebut, seorang protagonis utama, berjuang untuk membuat tatanan (Apollonian) dengan nasib kehidupannya yang tidak adil dan kacau (Dionysian); pada akhirnya ia meninggal dan gagal mencapai tujuannya. Menguraikan konsep Hamlet sebagai seorang intelektual yang tidak dapat mengambil keputusan, dan merupakan sebuah antitesis terhadap manusia yang bertindak, Nietzsche berpendapat bahwa tokoh Dionysian memiliki pengetahuan bahwa tindakannya tidak dapat mengubah keseimbangan abadi segala sesuatu, namun adalah memuakkan bagi dia untuk tidak bertindak sama sekali. Bagi penonton drama itu, tragedi Yunani memungkinkan mereka merasakan apa yang disebut Nietzsche sebagai Kesatuan Primordial, yang menghidupkan kembali sifat Dionysian pada manusia. Ia menggambarkan kesatuan primordial sebagai peningkatan kekuatan, pengalaman utuh yang diberikan oleh kegusaran. Kegusaran ini dianggap sangat penting dalam kondisi fisiologis yang memungkinkan seorang artis untuk menciptakan suatu karya seni. Nietzsche bersikukuh bahwa karya Aeschylus dan Sophocles merepresentasikan puncak karya artistik, suatu realisasi sebenarnya dari tragedi; dengan Euripides, dimulailah kemunduran dan kehancuran yang ditunjukkan dalam tragedi itu. Nietzsche menentang penggunaan rasionalisme dan moralitas Socrates oleh Euripides dalam tragedi-tragedinya. Ia mengklaim bahwa masuknya etika dan rasionalisme telah merampas fondasi tragedi itu, yaitu keseimbangan yang rapuh antara Dionysian dan Apollonian. Socrates menekankan akal budi sedemikian rupa sehingga ia menyebarkan mitos dan penderitaan ke dalam pengetahuan manusia. Niezsche juga menolak penekanan rasionalitas yang juga dilakukan Plato dalam dialognya, yang pada akhirnya juga mempengaruhi dunia modern. Nietzsche menulis bahwa tanpa Apollonian, Dionysian tidak memiliki bentuk dan struktur untuk membuat sebuah karya seni yang koheren, dan tanpa Dionysian, Apollonian tidak memiliki vitalitas dan gairah yang diperlukan. Hanya penggabungan antara kedua kekuatan ini dalam sebuah senilah yang dapat mewakili tragedi Yunani yang terbaik. Arti penderitaan Para sarjana yang mempelajari Nietzsche mengemukakan bahwa penderitaan mempunyai nilai yang sangat penting bagi Nietzsche. Pentingnya arti penderitaan telah dibahas di karya awalnya, Lahirnya Tragedi, dan kemudian berlanjut pada reevaluasi nilai-nilai moralitas di karya-karyanya yang selanjutnya. Tujuan utama dari reevaluasi nilai-nilai moralitas adalah untuk menentukan peran dan signifikansi dari penderitaan bagi kehidupan manusia. Salah satu nilai moralitas yang dikritik keras oleh Nietzsche adalah moralitas belas kasih. Menurutnya, moralitas belas kasih adalah tidak baik bagi orang yang menjadi objek belas kasihan, dan tidak baik pula bagi orang yang berlaku belas kasih. Nietzsche menolak belas kasih karena nilai etika ini mengabaikan pentingnya penderitaan bagi orang yang mengalaminya. Sejalan dengan itu, ia khawatir bahwa belas kasih juga dapat melemahkan kemampuan seseorang untuk mencapai “kebesaran”. Nietzsche percaya bahwa tidak mungkin orang akan menjadi hebat tanpa mengalami penderitaan. Oleh karena itu, moralitas belas kasih yang berusaha menghilangkan semua penderitaan tanpa pandang bulu pasti akan melemahkan prospek kemajuan manusia. Selain itu, Nietzsche juga mengkritik etika utilitarianisme yang menyatakan bahwa tujuan moralitas yang objektif adalah untuk menghilangkan penderitaan dan meningkatkan kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya orang. Nietzsche menyatakan bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan itu sendiri. Ia mencerca kebahagiaan yang menjadi tujuan utama filsafat utilitarianisme dengan mengatakan, "kebahagiaan adalah suatu keadaan yang segera membuat manusia menjadi konyol dan rendah". Dalam karyanya, (Beyond Good and Evil 225), ia menulis: Pemikiran penting Nietzsche adalah bahwa dalam suatu budaya yang berkomitmen untuk meningkatkan kebahagiaan dan menghapus penderitaan sebagai tujuannya, orang-orang hebat seperti Beethoven, Goethe dan Nietzsche tidak akan ada karena orang-orang yang mempunyai potensi besar akan mengejar dua tujuan tersebut, alih-alih mengembangkan diri dan menciptakan karya kreatif mereka. Menurut Nietzsche, keunggulan dan kemajuan manusia tidak kompatibel dengan upaya untuk mengejar kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Perspektivisme Nietzsche mengklaim bahwa kematian Tuhan akan berujung pada pemahaman bahwa tidak akan pernah ada perspektif universal mengenai segala sesuatu, dan bahwa gagasan tradisional tentang kebenaran obyektif menjadi tidak koheren. Nietzsche menolak gagasan tentang kebenaran objektif, dengan alasan bahwa pengetahuan bersifat kontingen dan kondisional, relatif terhadap berbagai perspektif atau kepentingan yang berubah-ubah. Hal ini mengarah pada penilaian ulang secara terus-menerus terhadap aturan-aturan (yaitu aturan-aturan filsafat, metode ilmiah, dll.) sesuai dengan keadaan sudut pandang individu yang bersangkutan. Pandangan ini diberi nama perspektivisme. Di antara kritiknya terhadap filsafat konvensional Kant, Descartes, dan Plato, dalam Beyond Good and Evil, Nietzsche menyerang benda dalam dirinya sendiri dan cogito ergo sum ("Saya berpikir, maka saya ada"). Ia menganggap gagasan-gagasan itu sebagai keyakinan yang tidak dapat dipalsukan yang didasarkan pada penerimaan naif terhadap kekeliruan gagasan-gagasan yang mendahuluinya. Filsuf Alasdair MacIntyre menempatkan Nietzsche pada posisi yang tinggi dalam sejarah pemikiran filsafat. Meskipun mengkritik nihilisme dan Nietzsche serta menganggapnya sebagai pertanda kerusakan, MacIntyre tetap memuji Nietzsche karena dapat mengenali motif psikologis di balik filsafat moral Kant dan Hume: Pencapaian historis Nietzsche adalah memahami dengan lebih jelas dibandingkan semua filsuf lainnya... tidak hanya bahwa apa yang dianggap sebagai daya tarik objektivitas sebenarnya adalah ekspresi dari kehendak subjektif, namun juga sifat masalah yang ditimbulkannya bagi filsafat. Pemberontakan moralitas budak Dalam Beyond Good and Evil dan On the Genealogy of Morality, Niezsche menunjukkan genealogi perkembangan sistem moral modern. Baginya, pergeseran mendasar terjadi sepanjang sejarah manusia dari pemikiran "baik dan buruk" menuju "baik dan jahat". Menurut Nietzsche, pada mulanya, sistem moralitas ditetapkan oleh para aristokrat dan penguasa peradaban kuno lainnya. Nilai-nilai aristokrat tentang baik dan buruk mencerminkan hubungan mereka dengan kasta yang lebih rendah seperti budak. Nietzsche menampilkan "moralitas utama" ini sebagai sistem moralitas asli yang dikaitkan dengan masa Yunani Homeros. Pada waktu itu, menjadi "baik" berarti menjadi bahagia dan mempunyai hal-hal yang berhubungan dengan kebahagiaan: kekayaan, kekuatan, kesehatan, kekuasaan, dll. Menjadi "buruk" berarti menjadi seperti budak yang dikuasai oleh para aristokrat: miskin, lemah, sakit, menyedihkan—yang menjadi objek rasa kasihan atau rasa jijik, bukan kebencian. "Moralitas budak" berkembang sebagai reaksi terhadap moralitas tuan. Nilai-nilai yang muncul kemudian mempertentangkan antara yang baik dengan yang jahat: kebaikan dikaitkan dengan dunia yang akan datang, kasih, kesalehan, pengendalian diri, kelembutan hati, dan ketundukan; sedangkan kejahatan dikaitkan dengan hal-hal duniawi, kejam, egois, kaya, dan agresif. Nietzsche melihat moralitas budak sebagai hal yang pesimis dan menakutkan: nilai-nilainya muncul untuk meningkatkan persepsi diri para budak. Dia mengaitkan moralitas budak dengan tradisi Yahudi dan Kristen, karena moralitas itu lahir dari kebencian para budak. Nietzsche berpendapat bahwa gagasan tentang kesetaraan memungkinkan para budak untuk menolak ketidaksetaraan yang alami pada manusia. Dengan menyangkal ketidaksetaraan yang melekat pada manusia—dalam hal kesuksesan, kekuatan, kecantikan, dan kecerdasan—para budak memperoleh sebuah metode untuk memberontak, yaitu dengan menghasilkan nilai-nilai baru sebagai dasar untuk menolak sistem moralitas aristokrat yang membuat mereka frustrasi. Hal ini dilakukan dengan menjadikan kelemahan seorang budak, misalnya, dengan memberinya label ulang sebagai “kelemahlembutan”. Menurut Nietzsche, dalam moralitas budak, "orang baik" dari sistem moralitas aristokrat kemudian dianggap "orang jahat", sedangkan definisi "orang buruk" diubah menjadi "orang baik". Nietzsche melihat sistem moralitas budak sebagai salah satu sumber nihilisme yang melanda Eropa. Ia menyerukan agar orang-orang yang luar biasa tidak merasa malu dalam menghadapi sistem moralitas yang dianggapnya berbahaya bagi kemajuan orang-orang yang luar biasa. Namun, Nietzsche juga mengingatkan bahwa moralitas pada hakikatnya tidaklah buruk; ia baik untuk masyarakat umum dan harus diserahkan kepada mereka. Sebaliknya, orang-orang yang luar biasa harus mengikuti "hukum batin" mereka sendiri. Motto favorit Nietzsche, diambil dari Pindar, berbunyi: "Jadilah dirimu yang sebenarnya." Asumsi umum tentang Nietzsche adalah bahwa ia lebih memilih moralitas tuan daripada moralitas budak. Namun, sarjana terkemuka tentang Nietzsche, Walter Kaufmann, menolak interpretasi ini. Ia menulis bahwa analisis Nietzsche terhadap dua jenis moralitas ini hanya digunakan dalam pengertian deskriptif dan historis; ini tidak dimaksudkan sebagai penerimaan atau glorifikasi apa pun. Di sisi lain, Nietzsche menyebut moralitas tuan memiliki "tingkat yang lebih tinggi, nilai-nilai mulia, nilai-nilai yang mengatakan YA terhadap kehidupan, nilai-nilai yang menjamin masa depan." Seperti halnya “ada tingkatan kelas antar manusia”, ada juga tingkatan kelas “antar moralitas”. Nietzsche menyatakan perang filosofis melawan moralitas budak dalam agama Kristen dengan konsepnya "reevaluasi semua nilai." Ia bermaksud untuk mengutamakan moralitas tuan yang ia sebut "filsafat masa depan" (Beyond Good and Evil diberi subjudul Prelude to a Philosophy of the Future). Dalam karyanya, Daybreak, Nietzsche memulai "Kampanye Melawan Moralitas". Ia menyebut dirinya seorang "imoralis" dan mengkritik keras filsafat moral terkemuka pada zamannya: moralitas Kristen, Kantianisme, dan utilitarianisme. Konsep Nietzsche "Tuhan telah mati" berlaku untuk doktrin-doktrin Kristen, meskipun tidak untuk semua agama lain: ia mengklaim bahwa agama Buddha adalah agama yang sukses dan ia memujinya karena menumbuhkan pemikiran kritis. Nietzsche juga melihat filsafatnya sebagai gerakan yang melawan nihilisme melalui apresiasi seni. Dalam karyanya, Ecce Homo, Nietzsche menyebut pembentukan sistem moral berdasarkan dikotomi baik dan jahat sebagai "kesalahan yang mendatangkan bencana", dan ia ingin memulai evaluasi ulang nilai-nilai dunia Kristen. Ia menunjukkan keinginannya untuk menghadirkan sumber nilai baru yang lebih naturalistik dengan dorongan kuat dari kehidupan itu sendiri. Meskipun Nietzsche menyerang prinsip-prinsip Yudaisme, ia bukanlah seorang antisemit: dalam karyanya On the Genealogy of Morality, ia secara eksplisit mengutuk antisemitisme dan menunjukkan bahwa serangannya terhadap Yudaisme bukanlah serangan terhadap orang-orang Yahudi kontemporer, tetapi secara khusus merupakan serangan terhadap orang-orang Yahudi kuno. Seorang sejarawan yang melakukan analisis statistik terhadap semua yang ditulis Nietzsche tentang Yahudi mengklaim bahwa referensi dan konteks yang memperjelas menunjukkan bahwa 85% komentar negatif adalah serangan terhadap doktrin Kristen atau, secara sarkastik, terhadap Richard Wagner. Nietzsche beranggapan bahwa antisemitisme modern adalah sesuatu yang tercela dan bertentangan dengan cita-cita ideal Eropa. Penyebab antisemitisme, menurutnya, adalah karena tumbuhnya nasionalisme Eropa dan "kecemburuan dan kebencian" yang mewabah terhadap kesuksesan orang-orang Yahudi. Ia menulis bahwa orang-orang Yahudi patut diberi ucapan terima kasih karena membantu menjunjung tinggi filsafat Yunani kuno, karena telah melahirkan "manusia paling mulia (Kristus), filsuf paling murni (Baruch Spinoza), dan buku terkuat dan hukum moral paling efektif di dunia". Kematian Tuhan dan nihilisme Pernyataan "Tuhan telah mati" muncul dalam beberapa karya Nietzsche (terutama dalam The Gay Science) dan telah menjadi salah satu pernyataannya yang paling terkenal. Karena itu, banyak komentator yang menganggap Nietzsche adalah seorang ateis. Menurut Nietzsche, perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatnya sekularisasi di Eropa telah secara efektif 'membunuh' Tuhan Ibrahim, yang sebelumnya telah menjadi basis nilai dan arti kehidupan di Barat selama lebih dari seribu tahun. Kematian Tuhan dapat mendorong orang untuk beralih pada nihilisme, suatu pandangan bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang bermakna, dan bahwa hidup tidak memiliki tujuan. Meskipun Nietzsche menolak moralitas dan teologi Kristen tradisional, ia juga menolak nihilisme. Nietzsche meyakini bahwa doktrin moral Kristen pada awalnya dibangun untuk melawan nihilisme. Hal ini memberikan orang-orang dengan kepercayaan tradisional nilai-nilai moral yang baik dan jahat, kepercayaan kepada Tuhan (yang keberadaannya dapat dijadikan alasan untuk membenarkan adanya kejahatan di dunia), dan suatu kerangka pemikiran sebagai dasar bagi kebenaran objektif. Dalam membangun sebuah dunia di mana pengetahuan obyektif dianggap mungkin, Kekristenan mempunyai fungsi untuk menangkal nihilisme — suatu bentuk keputusasaan karena tidak adanya arti objektif dari kehidupan. Seperti yang dikemukakan oleh Heidegger, “Jika Tuhan sebagai landasan supraindrawi dan tujuan dari seluruh realitas sudah mati, jika dunia supraindrawi telah kehilangan kekuatan yang memaksa di atasnya, kekuatan yang menghidupkan dan membangun, maka tidak ada lagi yang tersisa untuk dilakukan, yang dapat dipegang teguh oleh manusia sebagai tujuan hidupnya.” Salah satu reaksi terhadap hilangnya makna kehidupan adalah apa yang disebut Nietzsche sebagai nihilisme pasif, yang ia anggap mewakili filsafat pesimisme Schopenhauer. Ajaran Schopenhauer, yang juga disebut Nietzsche sebagai Buddhisme Barat, adalah mengadvokasi pengunduran diri dari kehendak dan keinginan dengan tujuan untuk bebas dari penderitaan. Nietzsche menganggap sikap asketis ini sebagai "keinginan menuju ketiadaan". Menurutnya, keinginan menuju ketiadaan ini merupakan ciri khas kaum nihilis, meskipun dalam hal ini orang-orang nihilis tampak tidak konsisten; "keinginan menuju ketiadaan" ini masih merupakan suatu bentuk keinginan. Nietzsche melihat masalah nihilisme sebagai masalah yang sangat pribadi. Ia menyatakan bahwa dunia modern ini telah sadar dengan masalah ini. Lebih lanjut, ia menekankan bahaya nihilisme dan kemungkinan akibatnya, seperti terlihat dalam pernyataannya, "Saya memuji, saya tidak mencela, kedatangan [nihilisme]. Saya percaya ini adalah salah satu krisis terbesar, sebuah momen dari refleksi kemanusiaan yang terdalam. Apakah manusia dapat pulih dari krisis ini, apakah ia mampu mengatasi krisis ini, adalah pertanyaan tentang kekuatannya!" Menurut Nietzsche, hanya ketika nihilisme diatasi maka suatu budaya dapat memiliki landasan yang kuat untuk berkembang dan maju. Nietzsche ingin mempercepat kedatangannya agar ia juga bisa mempercepat kepergiannya. Heidegger menafsirkan kematian Tuhan sebagai kematian metafisika. Ia menyimpulkan bahwa metafisika telah mencapai puncaknya, dan bahwa nasib akhir dan kehancuran metafisika diproklamirkan dengan pernyataan “Tuhan sudah mati.” Para sarjana seperti Nishitani dan Parkes berpendapat bahwa pemikiran keagamaan Nietzsche selaras dengan para filsuf Buddha, khususnya yang berasal dari tradisi Mahayana. Kadang-kadang, pemikiran keagamaan Nietzsche juga dianggap terkait dengan mistik Katolik seperti Meister Eckhart. Namun, peneliti Andrew Milne menentang interpretasi tersebut dengan alasan bahwa para pemikir dari tradisi agama Barat dan Timur sangat menekankan pembatasan keinginan dan penghilangan ego, sedangkan Nietzsche melakukan pembelaan yang kuat terhadap egoisme. Milne berpendapat bahwa pemikiran Nietzsche dapat dipahami lebih baik dengan mengaitkannya dengan para pemikir yang dikagumi Nietzsche sendiri: “Heraclitus, Empedocles, Spinoza, Goethe". Kehendak untuk berkuasa Salah satu elemen dalam filsafat Nietzsche adalah “kehendak untuk berkuasa” (), yang menurutnya memberikan dasar untuk memahami perilaku manusia—lebih dari penjelasan lain, seperti penjelasan tentang tekanan untuk beradaptasi atau bertahan hidup. Oleh karena itu, menurut Nietzsche, dorongan untuk konservasi muncul sebagai motivator utama perilaku manusia atau hewan hanya dalam beberapa pengecualian, karena kondisi umum kehidupan bukanlah 'perjuangan untuk eksistensi'. Seringkali, mempertahankan diri merupakan sebuah konsekuensi dari keinginan entitas yang hidup untuk mengerahkan kekuatannya di dunia luar. Terkait dengan teorinya tentang kehendak untuk berkuasa adalah spekulasinya, yang ia anggap belum final, mengenai realitas dunia fisik, termasuk materi anorganik — seperti afeksi dan dorongan manusia, bahwa dunia material juga diatur oleh suatu bentuk kehendak untuk berkuasa yang dinamik. Ia tampaknya menolak atomisme — suatu gagasan bahwa materi terdiri dari unit-unit (atom) yang stabil dan tidak dapat dibagi-bagi. Sebaliknya, ia tampaknya menerima kesimpulan Ruđer Bošković yang berargumen bahwa kualitas materi adalah hasil interaksi antar kekuatan. Salah satu studi tentang Nietzsche mendefinisikan konsepnya tentang kehendak untuk berkuasa sebagai "elemen yang menghasilkan perbedaan kuantitatif dari kekuatan-kekuatan yang terkait dan kualitas yang berpindah ke setiap kekuatan dalam hubungan ini"; ini menunjukkan bahwa kehendak untuk berkuasa merupakan "prinsip sintesis antar kekuatan". Kekuatan seperti itu, menurut Nietzsche, mungkin dapat dipahami sebagai bentuk primitif dari kehendak. Demikian pula, ia menolak pandangan bahwa pergerakan benda diatur oleh hukum alam yang tidak dapat ditawar-tawar, dan sebaliknya menyatakan bahwa pergerakan diatur oleh hubungan kekuasaan antara benda dan kekuatan atau energi. Sebagian sarjana tidak setuju bahwa Nietzsche menganggap dunia material sebagai bentuk dari kehendak untuk berkuasa. Alasannya adalah Nietzsche sendiri mengkritik metafisika seluruhnya. Dengan memasukkan kehendak untuk berkuasa dalam dunia material, maka ia sama seperti membuat suatu sistem metafisika baru. Lebih lanjut, mereka menunjukkan bahwa selain terdapat dalam aforisme 36 dalam Beyond Good and Evil, yang menunjukkan Nietzsche mengajukan pertanyaan tentang kehendak untuk berkuasa dalam dunia material, ide tentang konsep kehendak untuk berkuasa hanya ada dalam catatan Nietzsche (yang tidak diterbitkan oleh dirinya). Sebagian sarjana juga mengklaim bahwa kehendak untuk berkuasa adalah konsep awal Nietzsche yang telah ia tinggalkan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya permintaan Nietzsche untuk membakar catatan-catatannya yang berisi konsep tersebut ketika dia meninggalkan Sils Maria pada tahun 1888. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun benar bahwa pada tahun 1888 Nietzsche ingin beberapa catatannya dibakar, hal ini tidak berarti bahwa Nietzsche telah meninggalkan proyek filsafatnya tentang kehendak untuk berkuasa karena catatan-catatan yang ia tinggalkan ini terutama berfokus pada topik-topik seperti kritik terhadap moralitas, bukan tentang perasaan berkuasa. Kembalinya yang kekal "Kembalinya yang kekal" (juga dikenal sebagai "pengulangan abadi") adalah konsep hipotetis yang menyatakan bahwa alam semesta telah dan akan terus berulang secara terus menerus dalam ruang atau waktu yang tidak terhingga. Nietzsche pertama kali memperkenalkan gagasan kembalinya yang kekal dalam sebuah perumpamaan di Bagian 341 dari The Gay Science, dan juga dalam bab "Of the Vision and the Riddle" di Thus Spoke Zarathustra. Nietzsche menganggap konsep ini berpotensi "mengerikan dan melumpuhkan", dan mengatakan bahwa bebannya adalah "beban terberat" yang dapat dibayangkan ("das schwerste Gewicht "). Keinginan untuk kembalinya segala peristiwa secara abadi menandai penegasan afirmasi kehidupan, sebuah reaksi terhadap filsafat Schopenhauer yang menolak kehendak untuk hidup. Untuk memahami dan menerima pengulangan abadi, diperlukan amor fati, "cinta kepada takdir". Seperti yang ditunjukkan Heidegger dalam kuliahnya tentang Nietzsche, Nietzsche pertama kali mempresentasikan konsep pengulangan abadi sebagai eksperimen pemikiran alih-alih menyatakannya sebagai fakta: Dalam Nietzsche: Life as Literature, filsuf Alexander Nehamas menulis bahwa terdapat tiga cara untuk memahami pengulangan abadi: "Kehidupan saya akan terulang dengan cara yang persis sama:" ini mengungkapkan pendekatan yang sangat fatalistis terhadap gagasan tersebut; “Kehidupan saya mungkin berulang dengan cara yang persis sama:” Pandangan kedua ini secara kondisional menegaskan kosmologi, namun gagal menangkap apa yang dirujuk Nietzsche dalam The Gay Science, hal. 341; "Jika hidup saya terulang kembali, maka hal itu hanya bisa terulang kembali dengan cara yang sama." Nehamas menunjukkan bahwa interpretasi ini sepenuhnya independen dari ilmu fisika dan tidak mengandaikan kebenaran kosmologi. Pemikiran Nietzsche dianggap sebagai sebuah negasi terhadap gagasan keselamatan rohani. Übermensch Konsep lain yang penting dalam filsafat Nietzsche adalah Übermensch (manusia unggul atau adimanusia). Dalam karyanya, Thus Spoke Zarathustra, Nietzsche memperkenalkan konsep adimanusia. Menurut Laurence Lampert, "kematian Tuhan akan diikuti dengan meredupnya kesalehan dan munculnya nihilisme (II.19; III.8). Pemberian Zarathustra kepada umat manusia yang tidak menyadari masalah tersebut adalah adimanusia sebagai solusinya." Zarathustra mempresentasikan adimanusia sebagai pencipta nilai-nilai baru, dan ia tampil sebagai solusi terhadap masalah kematian Tuhan dan nihilisme. Adimanusia tidak mengikuti moralitas orang-orang kebanyakan yang mengutamakan keadaan yang biasa-biasa saja dan kenyamanan, tetapi ia melampaui gagasan tentang baik dan jahat dan "naluri kawanan". Dengan cara ini, Zarathustra menyatakan tujuan utamanya adalah mencapai keadaan adimanusia. Ia menginginkan semacam evolusi spiritual dalam kesadaran diri untuk mengatasi pandangan tradisional tentang moralitas dan keadilan yang berasal dari kepercayaan takhayul yang telah mengakar kuat. Seperti yang tertulis dalam Maka Berbicaralah Zarathustra (Prolog Zarathustra; hal. 9–11): Zarathustra mempertentangkan adimanusia dengan manusia terakhir modernitas egaliter (contoh paling jelas adalah dalam demokrasi), sebuah tujuan alternatif yang mungkin ditetapkan umat manusia untuk dirinya sendiri. Manusia terakhir hanya dapat terjadi jika umat manusia telah melahirkan makhluk apatis yang tidak memiliki ambisi atau komitmen besar, yang tidak mampu bermimpi, yang hanya mencari nafkah dan menghangatkan diri. Konsep ini muncul dalam Maka Berbicaralah Zarathustra, dan disajikan sebagai suatu kondisi yang membuat kelahiran adimanusia menjadi mustahil. Nazi berusaha memasukkan konsep tersebut ke dalam ideologi mereka dengan cara menciptakan supremasi ras atas ras-ras manusia lainnya. Setelah kematian Nietzsche, Elisabeth Förster-Nietzsche menjadi kurator dan editor manuskrip-manuskripnya. Dia selanjutnya mengolah kembali tulisan-tulisan Nietzsche yang tidak diterbitkan agar sejalan dengan ideologi nasionalis Jerman, dan mengaburkan pendapat-pendapat Nietzsche yang secara eksplisit menentang antisemitisme dan nasionalisme. Melalui edisi yang diterbitkan oleh Elisabeth, karya Nietzsche dihubungkan dengan fasisme dan Nazisme. Para sarjana abad ke-20 menentang penafsiran ini dan mereka melakukan koreksi dalam karya-karya akademik mereka. Kritik terhadap budaya massa Nietzsche mempunyai pandangan yang pesimistis terhadap masyarakat dan budaya modern. Ia menganggap bahwa pers dan budaya massa terlalu menghargai konformitas, dan akibatnya, menghasilkan orang-orang yang medioker. Ia melihat sedikitnya kemajuan intelektual akan menyebabkan penurunan kualitas spesies manusia. Menurutnya, sebagian orang bisa menjadi manusia unggul jika mereka mempunyai kemauan yang keras. Dengan melampaui budaya massa, orang-orang tersebut akan menghasilkan manusia-manusia yang lebih unggul. Inspirasi Sebagai seorang ahli filologi, Nietzsche memiliki pengetahuan yang luas tentang filsafat Yunani Kuno. Selain itu, ia juga membaca filsafat-filsafat barat yang terkemuka di masanya seperti karya-karya Kant, Plato, Mill, Schopenhauer dan Spir. Banyak dari filsuf barat yang menjadi lawan utama dalam filsafatnya. Ia selanjutnya juga mempelajari pemikiran Baruch Spinoza, yang ia lihat sebagai "pendahulunya" dalam banyak hal, meski ia juga menganggap Spinoza sebagai personifikasi dari "cita-cita asketisme". Nietzsche menyebut Kant sebagai seorang "fanatik moral"; menganggap Plato "membosankan", Mill sebagai "orang dungu." Ia juga menyatakan kebenciannya terhadap penulis Inggris George Eliot. Filsafat Nietzsche, meskipun inovatif dan revolusioner, terinspirasi dari banyak pendahulunya. Selama menjadi profesor di Basel, Nietzsche memberi kuliah tentang filsafat pra-Sokrates selama beberapa tahun, dan materi-materi dari kuliah ini sering dianggap sebagai "rantai yang hilang" dalam perkembangan pemikirannya. “Di dalamnya, konsep-konsep seperti kehendak untuk berkuasa, pengulangan abadi, manusia yang unggul, sains yang mengasyikan, mengatasi diri sendiri dan sebagainya terkadang dikaitkan dengan filsafat Yunani Kuno tertentu sebelum Plato dan Sokrates, seperti Heraclitus." Pemikir filsafat pra-Socrates Heraclitus terkenal karena menolak konsep keberadaan yang konstan dan abadi; sebaliknya ia menganut "fluks" dan perubahan yang tiada henti dalam kehidupan. Simbolismenya tentang dunia sebagai "permainan anak-anak" yang ditandai dengan spontanitas amoral dan kurangnya aturan yang pasti diapresiasi oleh Nietzsche. Karena simpatinya terhadap pemikiran Heraclitus, Nietzsche juga merupakan seorang kritikus yang keras terhadap Parmenides yang memandang dunia sebagai satu Wujud yang tidak berubah. Dalam bukunya Egotism in German Philosophy, penulis George Santayana menyatakan bahwa keseluruhan filsafat Nietzsche merupakan respons terhadap filsafat Schopenhauer. Santayana menulis bahwa karya Nietzsche adalah "sebuah revisi terhadap karya Schopenhauer. Kehendak untuk hidup berubah menjadi kehendak untuk berkuasa; pesimisme yang didasarkan pada proses refleksi berubah menjadi optimisme yang didasarkan pada keberanian; kegelisahan kehendak dalam kontemplasi akan menghasilkan penjelasan yang lebih biologis tentang kecerdasan dan rasa; akhirnya, untuk merespon perasaan belas kasih dan asketisme (dua prinsip moral Schopenhauer), Nietzsche menjadikan suatu kewajiban untuk menguatkan kehendak dengan segala cara dan menjadi kuat dengan kejam tetapi indah. Poin-poin perbedaan dari Schopenhauer ini mencakup keseluruhan filsafat Nietzsche." Nietzsche menyatakan kekagumannya terhadap moralis Prancis abad ke-17 seperti La Rochefoucauld, La Bruyère dan Vauvenargues, serta penulis Stendhal. Organisisme Paul Bourget juga mempengaruhi Nietzsche, seperti halnya konsep serupa yang dinyatakan ahli biologi Rudolf Virchow dan Alfred Espinas. Pada tahun 1867, Nietzsche menulis sebuah surat yang menyatakan bahwa ia sedang berusaha meningkatkan gaya penulisan Jermannya dengan mempelajari karya-karya Lessing, Lichtenberg dan Schopenhauer. Nietzsche juga mempelajari Darwinisme melalui karya Friedrich Albert Lange. Esai Ralph Waldo Emerson mempunyai pengaruh yang besar terhadap Nietzsche; ia "mengagumi Emerson dari awal hingga akhir." Filsuf dan sejarawan Hippolyte Taine juga mempengaruhi pandangan Nietzsche tentang Rousseau dan Napoleon. Ia juga membaca beberapa karya Charles Baudelaire, My Religion karya Tolstoy, Life of Jesus karya Ernest Renan, dan Demons karya Fyodor Dostoyevsky. Nietzsche menyebut Dostoyevsky sebagai "satu-satunya psikolog yang saya belajar darinya". Meskipun Nietzsche tidak pernah menyebut nama Max Stirner, kesamaan ide mereka telah mendorong sebagian komentator untuk menyatakan adanya hubungan di antara keduanya. Pada tahun 1861, Nietzsche dengan antusias menulis esai tentang penyair favoritnya yang terlupakan pada waktu itu, Friedrich Hölderlin. Ia juga menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap Indian Summer karya Stifter, Manfred karya Byron, dan Twain karya Tom Sawyer. Pengaruh Karya-karya Nietzsche tidak mendapatkan penerimaan yang luas selama ia aktif menulis. Namun, pada tahun 1888, kritikus Denmark yang berpengaruh, Georg Brandes, membangkitkan minat yang besar kepada Nietzsche setelah ia memberikan kuliah tentang filsafat Nietzsche di Universitas Kopenhagen. Beberapa tahun setelah kematiannya, karya-karya Nietzsche menjadi lebih dikenal, dan para pembacanya meresponsnya dengan cara yang kompleks dan terkadang kontroversial. Banyak orang Jerman yang tertarik dengan seruan Nietzsche tentang individualisme dan pengembangan karakter pribadi dalam Thus Spoke Zarathustra. Nietzsche juga mempunyai beberapa pengikut di kalangan sayap kiri Jerman pada tahun 1890-an; pada tahun 1894–1895 kelompok konservatif Jerman ingin melarang peredaran karyanya karena dianggap subversif. Pada akhir abad ke-19, gagasan Nietzsche umumnya dikaitkan dengan gerakan anarkisme dan tampaknya mempunyai pengaruh pada gerakan anarkisme, khususnya di Perancis dan Amerika Serikat. Penulis HL Mencken menulis buku pertama tentang Nietzsche dalam bahasa Inggris pada tahun 1907, The Philosophy of Friedrich Nietzsche. Di Indonesia, karya-karya Nietzsche diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penulis dan sastrawan H. B. Jassin, Agus R. Sarjono, dan Berthold Damshäuser. Nietzsche kini dikenal sebagai pelopor eksistensialisme, pasca-strukturalisme, dan postmodernisme, meskipun sebagian akademisi menolak bahwa Nietzsche adalah seorang penganut postmodernisme. Penyair WB Yeats dan Arthur Symons menganggap Nietzsche sebagai pewaris intelektual William Blake. Symons kemudian membandingkan gagasan kedua pemikir itu dalam The Symbolist Movement in Literature, sedangkan Yeats berusaha untuk meningkatkan kesadaran umum tentang Nietzsche di Irlandia. Gagasan serupa juga didukung oleh penyair WH Auden yang menulis tentang Nietzsche dalam New Year Letter -nya (dirilis pada tahun 1941 dalam The Double Man): "Wahai debunker kekeliruan liberal... sepanjang hidup Anda, Anda menyerang, seperti pendahulu Inggris Anda, Blake." Nietzsche juga memberikan pengaruh pada para komposer. Penulis Donald Mitchell memandang bahwa komposer Gustav Mahler "tertarik pada api puitis Zarathustra, namun menolak esensi utama dari tulisannya". Dia menambahkan bahwa Mahler juga dipengaruhi oleh konsepsi Nietzsche dan pendekatan afirmatif terhadap alam, yang disajikan Mahler dalam Third Symphony-nya menggunakan roundelay Zarathustra. Komposer Frederick Delius memproduseri musik paduan suara, A Mass of Life, berdasarkan teks Thus Spoke Zarathustra, sedangkan Richard Strauss (dengan mendasarkan pada Thus Spoke Zarathustra), tertarik untuk menyelesaikan "bab lain dari simfoni autobiografi". Penulis dan penyair lain yang dipengaruhi oleh Nietzsche antara lain André Gide, August Strindberg, Robinson Jeffers, Pío Baroja, DH Lawrence, Edith Södergran dan Yukio Mishima. Nietzsche mempunyai pengaruh awal pada puisi-puisi karya Rainer Maria Rilke. Penulis roman Knut Hamsun menganggap Nietzsche, Strindberg dan Dostoyevsky, sebagai inspirasi utamanya. Penulis Jack London menulis bahwa dia lebih tertarik kepada Nietzsche dibandingkan penulis lainnya. Kritikus berpendapat bahwa karakter David Grief dalam A Son of the Sun didasarkan pada Nietzsche. Pengaruh Nietzsche terhadap Muhammad Iqbal terdapat dalam karyanya, Asrar-i-Khudi (Rahasia Diri). Di Rusia, Nietzsche mempengaruhi simbolisme Rusia dan tokoh-tokoh seperti Dmitry Merezhkovsky, Andrei Bely, Vyacheslav Ivanov dan Alexander Scriabin. Mereka memasukkan atau mendiskusikan sebagian ide-ide filsafat Nietzsche dalam karya-karya mereka. Novel Thomas Mann, Death in Venice, menunjukkan penggunaan Apollonian dan Dionysian, dan dalam Doctor Faustus, Nietzsche adalah sumber utama dari karakter Adrian Leverkühn. Dalam Narcissus dan Goldmund, novelis Hermann Hesse menampilkan dua karakter utama sebagai roh Apollonian dan Dionysian yang berlawanan namun saling berkaitan. Pelukis Giovanni Segantini terpesona oleh Maka Berbicaralah Zarathustra, dan dia membuat ilustrasi untuk terjemahan pertama buku tersebut dalam bahasa Italia. Pelukis Rusia Lena Hades menciptakan siklus lukisan cat minyak Maka Berbicaralah Zarathustra yang didedikasikan untuk Nietzsche. Menjelang Perang Dunia I, Nietzsche telah mempunyai reputasi sebagai inspirasi bagi militerisme sayap kanan Jerman dan politik kiri. Tentara Jerman menerima salinan Thus Spoke Zarathustra sebagai hadiah selama Perang Dunia I. Ketenaran Nietzsche yang meningkat membuatnya dikaitkan dengan Adolf Hitler dan Nazi Jerman. Di kalangan sarjana, masih belum terdapat konsensus apakah Hitler benar-benar membaca Nietzsche; jika dia telah membaca karya Nietzsche, kemungkinan tidak secara ekstensif. Hitler dikabarkan sering berkunjung ke museum Nietzsche di Weimar dan menggunakan ekspresi Nietzsche, seperti "penguasa bumi" dalam karyanya, Mein Kampf. Partai Nazi secara selektif juga menggunakan filosofi Nietzsche untuk ideologinya. Alfred Baeumler merupakan pendukung pemikiran Nietzsche yang paling menonjol di Nazi Jerman. Pada tahun 1931, sebelum Nazi berkuasa, Baeumler telah menerbitkan bukunya "Nietzsche, Philosopher and Politician." Ia kemudian menerbitkan beberapa edisi karya Nietzsche selama pemerintahan Third Reich. Mussolini, Charles de Gaulle dan Huey P. Newton dikabarkan juga telah membaca karya Nietzsche. Richard Nixon membaca Nietzsche karena adanya rasa keingintahuan. Bukunya, Beyond Peace, kemungkinan terinspirasi dari judul buku Nietzsche Beyond Good and Evil yang dibaca Nixon sebelumnya. Filsuf Bertrand Russell memandang bahwa Nietzsche telah memberikan pengaruh besar pada para filsuf dan para artis, budayawan dan sastrawan. Namun, Russell juga mengingatkan bahwa upaya untuk menerapkan filsafat aristokrasi Nietzsche hanya dapat dilakukan oleh organisasi yang mirip dengan partai Fasis atau Nazi. Filsuf Albert Camus menggambarkan Nietzsche sebagai "satu-satunya artis yang memperoleh konsekuensi ekstrim dari sistem estetika yang absurd". Psikolog Carl Jung juga dipengaruhi oleh Nietzsche. Dalam Memories, Dreams, Reflections, sebuah biografi yang ditulis oleh sekretarisnya, ia menyebut Nietzsche sebagai inspirasi. Aspek filsafat Nietzsche, terutama gagasannya tentang diri dan hubungannya dengan masyarakat, terdapat dalam banyak pemikiran pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Tulisan-tulisan Nietzsche tentang tradisi romantis-heroik abad kesembilan belas, sebagaimana diungkapkan dalam cita-cita "pejuang yang hebat" juga muncul dalam karya para pemikir mulai dari Cornelius Castoriadis hingga Roberto Mangabeira Unger. Bagi Nietzsche, perjuangan besar diperlukan bagi seorang individu untuk mengatasi hambatan dan tantangan dalam hidup, terlibat dalam perjuangan epik, mengejar tujuan baru, merangkul hal-hal baru, dan melampaui struktur dan konteks yang ada. Filsafat Nietzsche telah mempengaruhi para filsuf setelahnya seperti Martin Heidegger, Jean-Paul Sartre, Oswald Spengler, Emil Cioran, Ayn Rand, Jacques Derrida, Leo Strauss, Max Scheler, Michel Foucault, dan Bernard Williams. Karya Lahirnya Tragedi (1872) Tentang Kebenaran dan Kebohongan dalam Arti Nonmoral (1873) Filsafat di Zaman Tragis Yunani (1873; pertama kali diterbitkan pada tahun 1923) Meditasi Sebelum Waktunya (1876) Manusia, Terlalu Manusiawi (1878) Fajar (1881) Sains yang Mengasyikkan (1882) Maka Berbicaralah Zarathustra (1883) Melampaui Baik dan Jahat (1886) Tentang Genealogi Moralitas (1887) Perkara Wagner (1888) Meredupnya Para Idola (1888) Antikristus (1888) Ecce Homo (1888; pertama kali diterbitkan pada tahun 1908) Nietzsche kontra Wagner (1888) The Will to Power (berbagai manuskrip yang tidak diterbitkan telah diedit oleh saudara perempuannya Elisabeth; tidak diakui sebagai karya orisinal Nietzsche setelah ) Catatan Referensi Pranala luar Entri tentang Nietzsche di Encyclopædia Britannica. Nietzsche: Menjadi Diri Sendiri oleh A. Setyo Wibowo di Majalah Basis. Filsafat Filsuf Eksistensialis ateis Filsuf eksistensialis Penulis filsafat Filsuf abad ke-19
9,323
4957
https://id.wikipedia.org/wiki/Pranala
Pranala
Pranala atau hipertaut () adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain. Seperti halnya suatu kutipan di dalam literatur. Dikombinasikan dengan sebuah jaringan data dan sesuai dengan protokol akses, sebuah komputer dapat diminta untuk memperoleh sumber yang direferensikan. Ada beberapa cara (format) untuk menampilkan pranala pada halaman web. Sebuah embedded link (pranala yang tersimpan) adalah salah satu dari beberapa cara yang biasa digunakan: satu atau lebih dari kata-kata yang menggunakan tipe / gaya teks khusus. Pranala pada HTML Tim Berners-Lee melihat kemungkinan dari penggunaan pranala untuk setiap bagian tautan informasi ke bagian informasi yang lain melalui internet. Dalam HTML tautan dilambangkan oleh elemen <a> (anchor). Pranala pada XML Sebuah rekomendasi khusus dari W3C disebut XML Linking Language (Bahasa link XML), Xlink menguraikan pranala yang menawarkan fungsi yang lebih luas daripada yang terdapat pada HTML. "Pranala yang diperluas" bisa multiarah, artinya dapat memautkan dari, dalam dan antara dokumen-dokumen XML. Rekomendasi ini juga menjelaskan pranala sederhana yang bersifat searah dan karenanya tidak menawarkan fungsionalitas lebih daripada pranala pada HTML. Cara kerja dalam HTML Sebuah pranala memiliki dua bagian, disebut jangkar (anchor), dan tujuan. Sebuah pranala dimulai pada jangkar sumber dan menunjuk pada jangkar tujuan. Kebanyakan jangkar tujuan adalah URL yang digunakan pada Waring Wera Wanua. Ini dapat merujuk kepada sebuah dokumen, contohnya halaman web, atau sumber yang lain, atau sebuah posisi pada halaman web. Yang terakhir ini dilakukan melalui elemen HTML dengan atribut name atau id pada posisi dokumen HTML dokumen tersebut. URL posisi tersebut adalah URL halaman web dengan menambahkan "#nama atribut". Gaya dalam penjelajah web Sebuah penjelajah web biasanya ditampilkan sebuah pranala dengan cara yang berbeda, misalnya dengan perbedaan warna, huruf, atau gaya. Gaya pranala dapat dispesifikasikan menggunakan bahasa CSS (Cascading Style Sheet). Ini merupakan grafis antarmuka pengguna, pemakaian sebuah kursor tetikus dapat juga diganti dengan bentuk tangan untuk menunjukkan bahwa itu adalah sebuah pranala. Pada secara grafis kebanyakan pada penjelajah web, pranala ditampilkan dengan menggunakan tulisan biru dengan garis bawah ketika tidak diklik, tetapi berubah menjadi tulisan bergaris bawah berwarna ungu ketika di klik. Ketika pengguna mengaktifkan link (seperti: meng-klik dengan mouse) penjelajah akan menampilkan tujuan dari pranala itu. Jika tujuan bukan sebuah berkas HTML, maka akan bergantung pada jenis berkas yang ada di penjelajah dan itu disebut dengan plugin-plugin. Program lain mungkin dapat diaktifkan untuk membuka berkas itu. Kode HTML mengandung beberapa atau semua dari 5 karakteristik pokok dari sebuah pranala: Tujuan pranala ("href" menunjukkan ke sebuah URL) Label pranala Judul pranala Sasaran pranala Kelas pranala atau ID pranala Ini biasanya menggunakan element HTML "a" dengan dilengkapi "href" dan juga karakter lain "title", "target", dan "class" atau "id". Label Pranala Untuk membuat sebuah pranala ke dalam sebuah halaman situs dapat diambil bentuk ini: Sedangkan untuk pranala yang kompleks barisannya dikurangi, [BendGovt]. Ini berperan untuk kebersihan, sehingga mudah untuk membaca teks atau dokumen. Ketika kursor berada (menunjuk) sebuah pranala, tergantung pada penjelajah dan atau antarmuka pengguna grafis, beberapa informasi teks mengenai pranala akan ditunjukkan: Pops up, bukan pada jendela itu, tetapi ini adalah sebuah kotak khusus yang melayang, yang menghilang ketika kursor di geser. (Beberapa pops up juga menghilang setelah beberapa saat, dan kembali muncul jika kursor digerakkan pergi atau kembali). Internet Explorer (IE) dan Mozilla Firefox menunjukkan judul, Opera juga menunjukkan URL. Sebagai tambahan, URL juga ditunjukkan pada status bar. Umumnya, sebuah pranala akan membuka frame atau jendela sebelumnya, tetapi sebuah situs yang menggunakan frame dan jendela-banyak untuk navigasinya menambahkan sebuah karakter khusus "target" untuk menyepesifikasikan di mana pranala tersebut di bebankan. Jendela diberi nama sesuai dengan keinginan dan identifikasi itu mengacu pada sesi penjelajah sebelumnya. Jika pada jendela sebelumnya tidak cocok dengan nama itu, sebuah jendela baru akan dibuat dengan menggunakan ID. Pembuatan jendela baru biasanya menggunakan karakter "target". Untuk mencegah penggunaan jendela yang berulang-ulang, sasaran jendela khusus dengan nama "_blank" dan "new", karakter ini akan selalu memunculkan jendela baru. Terutama untuk melihat tipe pranala ini adalah ketika suatu halaman website berputan pada halaman halaman lain. Tujuannya adalah untuk memastikan pengguna tidak kebingungan saat menjelajah pada situs yang telah dipautkan dengan situs lain. Terkadang karakter ini sering digunakan secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan banyaknya jendela yang terbuat saat menjelajah pada sebuah situs. Karakter untuk sasaran halaman khusus yang lain adalah "_top", ini adalah karakter frame yang berguna untuk menghapus jendela lama sehingga penjelajahan dapat dilanjutkan dengan jendela yang penuh. Pranala sebagai currency dari Waring Wera Wanua Mesin Pencari Google menggunakan PageRank (halaman untuk merangking), untuk mengukur popularitas sebuah pranala untuk menentukan halaman mana yang menduduki barisan teratas. Semakin banyak pranala yang dimiliki untuk merujuk ke halaman lain, maka akan mendapat rangking yang lebih tinggi. Faktor-faktor lain yang sama pentingnya ; melihat PageRank untuk mendapat informasi yang lebih. Sejarah Istilah pranala (hyperlink) telah dipakai pada tahun 1965 (atau mungkin 1964) oleh Ted Nelson dan dimulai pada Project Xanadu. Nelson telah berinspirasi dengan “As We May Think” sebuah karangan yang popular oleh Vannevar Bush. Di dalam karangannya, Bush mendeskripsikan sebuah dasar mesin mikrofilm yang dapat menghubungkan 2 halaman informasi ke dalam sebuah trail dari informasi yang berhubungan, dan kemudian di scroll bolak-balik antarhalaman. Pantas jika mereka menyebutnya sebagai sebuah single microfilm. Analogi saat ini adalah membangun sebuah daftar (barisan) petunjuk halaman buku mengenai pokok-pokok yang berhubungan dengan halaman web kemudian mengizinkan pengguna menggulung maju dan mundur sesuai urutan. Di dalam seri buku dan artikelnya yang dipublikasikan dari 1964 sampai 1980, Nelson mengubah konsep Bush dengan cross-referencing diotomatiskan ke dalam konteks computer, dibuat dengan barisan teks spesifik menjadi sebuah halaman yang utuh, memasyarakatkannya dari mesin desk-sized (berukuran desk) lokal ke suatu jaringan komputer diseluruh dunia, dan didukung dengan ciptaan sebuah jaringan seperti itu. Sementara itu, sebuah team led oleh Douglas Engelbart (dengan Jeff Rulifson sebagai programernya) pertamakali mengimplementasikan konsep parnala untuk scrolling dengan sebuah dokumen singel (1966), segera setelah itu untuk menghubungkan paragraf dengan salinan dokumen yang lain (1968). Lihat NLS Undang-undang dan moral yang dikeluarkan mengenai pranala Pranala antar-isi halaman intenet harus mempertimbangkan fitur intrinsik di internet, beberapa situs web telah mengklaim bahwa mereka tidak boleh menghubungkan tanpa izin. Dalam peraturannya, mencantumkan pranala bukanlah referensi atau acuan, melainkan alat untuk mengkopi halaman web. Di Belanda misalnya,Karin Spaink telah dihukum karena melanggar hak cipta tentang menghipernaut, walaupun peraturan telah dijungkirbalikkan pada tahun 2003. Disamping itu, prinsip ini ditolak oleh digerati, Mereka melihat bahwa pranala yang mereka hubungkan menuju pada sesuatu yang ilegal dan digunakan untuk sesuatu yang ilegal untuk dirinya. Di Jepang, hal itu merupakan suatu tindakan yang tidak sopan menghubungkan suatu situs web pribadi (terutama seorang artis) tanpa izin terlebih dahulu. Oleh karena itu banyak artis Jepang, dan beberapa artis Amerika yang memiliki hubungan dengan Dunia CG Jepang, Menggunakan istilah Free Link pada websitenya untuk menandakan bahwa itu tidak boleh ditautkan. Pada tahun 2000, British Telecom menuntut Prodigy bahwa Prodigy telah melanggar hak patennya (US Patent 4.873.662) tentang pranala di situs web. Setelah membayar mahal, pengadilan menemukan bahwa hak paten British Telecom tidaklah aktual pada halaman situs web. Istilah dalam bahasa Indonesia Kata pranala diambil dari bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno yang pada gilirannya mengambil dari bahasa Sanskerta: praṇāla yang berarti "anak sungai", saluran, terusan dari kolam dan sebagainya. Kata yang mirip dalam bahasa Sanskerta adalah: praṇālikâ yang berarti terusan atau perantara. Dalam bahasa Jawa Kuno, kata ini berarti penyangga, sandaran, lapik atau alas patung. Selain itu kata ini bisa pula berarti, yoṇi atau alas lingga. Lihat pula Istilah Internet Indonesia Referensi Bacaan lanjutan P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson, 1995, Kamus Jawa Kuno-Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Diterjemahkan oleh Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna. Internet
1,242
4960
https://id.wikipedia.org/wiki/E%20Pluribus%20Unum
E Pluribus Unum
E Pluribus Unum adalah semboyan atau moto Amerika Serikat. Kalimat ini diambil dari bahasa Latin dan secara harafiah berarti: "Dari banyak menjadi satu". Secara konseptual ini agak berbeda dengan moto Indonesia; Bhinneka Tunggal Ika, yang bisa diartikan bahwa perbedaan ini semua merupakan manifestasi daripada keesaan. Lihat pula Bhinneka Tunggal Ika Moto
51
4962
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun. Sedangkan kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu cultura. Pengertian Budaya Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Seseorang bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sehingga membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari. Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. "Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang, dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kebudayaan Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Antropolog Melville J. Herskovits dan Bronisław Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah determinisme budaya (cultural-determinism). Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik. Sementara menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan ,serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sementara itu, M. Selamet Riyadi, budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya, dan menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sementara itu, perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Unsur Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut: Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki empat unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik. Bronislaw Malinowski mengatakan empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya; organisasi ekonomi; alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama); dan organisasi kekuatan (politik) Clyde Kluckhohn mengemukakan ada tujuh unsur kebudayaan secara universal, yaitu bahasa; sistem pengetahuan; sistem teknologi dan peralatan; sistem kesenian; sistem mata pencarian hidup; sistem religi; sistem kekerabatan; dan organisasi kemasyarakatan. Wujud dan komponen Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. Gagasan (wujud ideal)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Aktivitas (tindakan)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial, yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, serta didokumentasikan. Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh, wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. Sementara itu, menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Nilai-nilai budayaIstilah ini merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya. Sistem budayaDalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu. Sistem sosialSistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan. Kebudayaan fisikKebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain. Komponen Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu: Kebudayaan materialKebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata atau konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. Kebudayaan nonmaterialKebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Lembaga sosialLembaga sosial dan pendidikan memberikan peran banyak dalam konteks berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh di Indonesia pada kota, dan desa di beberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada suatu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar jika seorang wanita memiliki karier. Sistem kepercayaanBagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu akan memengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem kepercayaan ini akan memengaruhi kebiasaan, pandangan hidup, cara makan, sampai dengan cara berkomunikasi. EstetikaBerhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari–tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran agar pesan yang akan disampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerahan, setiap akan membangun bangunan jenis apa saja harus meletakkan janur kuning, dan buah-buahan sebagai simbol, di mana simbol tersebut memiliki arti berbeda di setiap daerah. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. BahasaBahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian, dan negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan kompleks yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan, dan kekompleksan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik serta efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain. Hubungan di antara unsur-unsur kebudayaan Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain: Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu alat-alat produksi, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan. pakaian, tempat berlindung dan perumahan, serta alat-alat transportasi Sistem mata pencaharian hidup Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, dan menangkap ikan. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral. Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Bahasa Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesenian Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. Sistem kepercayaan Adakalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai, dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagat raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagat raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Agama dan sistem kepercayaan lainnya sering kali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia Kamus Filosofi dan Agama mendefinisikan agama sebagai berikut: ... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian. Agama Samawi Tiga agama besar, Yahudi, Kristen, dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik. Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama, tetapi juga memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia. Agama dan filsafat dari Timur Agama dan filosofi sering kali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan Tiongkok, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi. Agama Hindu dan Agama Buddha berasal dari Asia Selatan, sedangkan Agama Konghucu dan Taoisme merupakan dua filosofi asal Tiongkok yang memengaruhi berbagai aspek, baik dari religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia. Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan, dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China. Agama tradisional Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh mereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah, dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri. "Impian Amerika Serikat" Impian Amerika Serikat adalah sebuah gagasan yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" ("city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"), yang memiliki nilai, dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya. Pernikahan Agama sering kali memengaruhi pernikahan, dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah perbuatan tercela yang disebabkan oleh sikap egoistis dari individu masing-masing. Alasan perceraian umumnya beragam mulai dari perselingkuhan, ketidak sesuian sifat, perlakukan kasar pasangan, fundamental paham yang sudah tidak sejalan yang dalam pandangan Gereja Katolik Roma sebuah alasan yang mengada-ada. Gereja Katolik Roma berdasarkan ajaran Yesus Kristus beranggapan bahwa seseorang yang terikat dalam intitusi pernikahan melakukan perceraian adalah bagian dari bentuk dari perjinahan kepada Tuhan, dan umat. Berdasarkan pemikiran ini, maka seseorang yang telah bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja terkecuali bercerai karena salah satu pasangannya telah dipanggil ke hadapan Tuhan. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya. Sistem ilmu dan pengetahuan Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris. Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi pengetahuan tentang alam; pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya; pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku sesama manusia; serta pengetahuan tentang ruang dan waktu. Perubahan sosial budaya Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan ini merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial, yaitu tekanan kerja dalam masyarakat, keefektifan komunikasi, dan perubahan lingkungan alam. Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan. Penetrasi kebudayaan Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara: Penetrasi damaiMasuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Kpop, Hollywood, Bollywood, dan lain-lain sebagainya ke Indonesia. Penerimaan kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia, dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli. Penetrasi kekerasanMasuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa, dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia. Cara pandang terhadap kebudayaan Kebudayaan sebagai peradaban Kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18, dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa, dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya. Pada praktiknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda, dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan, dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan". Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu, dan menjadi tolok ukur norma, dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat sering kali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi untuk menekan pemikiran "manusia alami". Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan, dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak, dan "tidak alami" yang mengaburkan, dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami", dan musik klasik sebagai suatu kemunduran, dan kemerosotan. Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam, dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai budaya populer, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi, dan dikonsumsi oleh banyak orang. Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum" Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hungaria - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan, dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif." Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh, dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan. Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subjek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan, dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja. Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan, dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme. Kebudayaan di antara masyarakat Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku, dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender, Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran, dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan, dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa. Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu, dan saling bekerja sama. Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga, dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli. Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur, dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah. Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran, dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing, dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk. Kebudayaan menurut wilayah Seiring dengan kemajuan teknologi, dan informasi, hubungan, dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi, dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama. Afrika Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab, dan Islam. Amerika Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Prancis, Portugis, Jerman, dan Belanda. Asia Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara. Australia Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa, dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan, dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin. Eropa Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris, dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini. Timur Tengah dan Afrika Utara Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai, dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini. Lihat juga Subkultur Interseksi Kebudayaan Indonesia Antropologi Sosiologi Agama Budayawan Sosialisasi Referensi Bacaan lanjutan Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third edition, 1882, available online. Retrieved: 2006-06-28. Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities. University of Michigan Press. Boritt, Gabor S. 1994. Lincoln and the Economics of the American Dream. University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-06445-6. Bourdieu, Pierre. 1977. Outline of a Theory of Practice. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29164-4 Cohen, Anthony P. 1985. The Symbolic Construction of Community. Routledge: New York, Dawkins, R. 1982. The Extended Phenotype: The Long Reach of the Gene. Paperback ed., 1999. Oxford Paperbacks. ISBN 978-0-19-288051-2 Forsberg, A. Definitions of culture CCSF Cultural Geography course notes. Retrieved: 2006-06-29. Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York. ISBN 978-0-465-09719-7. "Ritual and Social Change: A Javanese Example", American Anthropologist, Vol. 59, No. 1. — 1957. Goodall, J. 1986. The Chimpanzees of Gombe: Patterns of Behavior. Cambridge, MA: Belknap Press of Harvard University Press. ISBN 978-0-674-11649-8 Hoult, T. F., ed. 1969. Dictionary of Modern Sociology. Totowa, New Jersey, United States: Littlefield, Adams & Co. Jary, D. and J. Jary. 1991. The HarperCollins Dictionary of Sociology. New York: HarperCollins. ISBN 0-06-271543-7 Keiser, R. Lincoln 1969. The Vice Lords: Warriors of the Streets. Holt, Rinehart, and Winston. ISBN 978-0-03-080361-1. Kroeber, A. L. and C. Kluckhohn, 1952. Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions. Cambridge, MA: Peabody Museum Kim, Uichol (2001). "Culture, science and indigenous psychologies: An integrated analysis." In D. Matsumoto (Ed.), Handbook of culture and psychology. Oxford: Oxford University Press Middleton, R. 1990. Studying Popular Music. Philadelphia: Open University Press. ISBN 978-0-335-15275-9. Rhoads, Kelton. 2006. The Culture Variable in the Influence Equation. Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871. ISBN 978-0-87968-091-6 O'Neil, D. 2006. Cultural Anthropology Tutorials , Behavioral Sciences Department, Palomar College, San Marco, California. Retrieved: 2006-07-10. Reagan, Ronald. "Final Radio Address to the Nation" , January 14, 1989. Retrieved June 3, 2006. Reese, W.L. 1980. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought. New Jersey U.S., Sussex, U.K: Humanities Press. UNESCO. 2002. Universal Declaration on Cultural Diversity, issued on International Mother Language Day, February 21, 2002. Retrieved: 2006-06-23. White, L. 1949. The Science of Culture: A study of man and civilization. New York: Farrar, Straus and Giroux. Wilson, Edward O. (1998). Consilience: The Unity of Knowledge. Vintage: New York. ISBN 978-0-679-76867-8. Wolfram, Stephen. 2002 A New Kind of Science. Wolfram Media, Inc. ISBN 978-1-57955-008-0 Pranala luar Situs Resmi Budaya dan Pariwisata (Budpar) Indonesia Tradisi Khas Budaya Anak Indonesia - Ada banyak tradisi khas anak Indonesia yang hingga kini masih dilakukan sebagai peninggalan budaya nenek moyang sekaligus sebagai budaya anak Indonesia Artikel tentang definisi budaya Dictionary of the History of Ideas: "kultur" dan "peradaban" pada zaman modern. Negara dan kebudayaannya. Global Culture Essay tentang globalisasi, migrasi, dan pengaruhnya terhadap kebudayaan dunia Pusat pembelajaran interkultural What is Culture? - Washington State University Define Culture - Definisi kultur. Reflections on the Politics of Culture oleh Michael Parenti Masyarakat Artikel topik utama Kebudayaan
4,374
4974
https://id.wikipedia.org/wiki/Minggu%20%28hari%29
Minggu (hari)
Minggu atau Ahad adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Sabtu dan Senin. Menurut ISO 8601, hari Minggu merupakan hari ketujuh dan terakhir dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Minggu merupakan hari pertama dalam seminggu. Nama arkais untuk hari Minggu adalah Raditya, mirip dengan nama Redite dalam bahasa Bali. Etimologi Kata "Minggu" diambil dari bahasa Portugis, Domingo (dari bahasa Latin dies Dominicus, yang berarti "dia do Senhor", atau "hari Tuhan kita"). Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu. Baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai "Minggu". Kata "Ahad" berasal dari bahasa Arab, (al-ʾaḥad), yang berakar dari kata (ʾaḥad) yang berarti "satu". Kata "Raditya" berasal dari bahasa Sanskerta, आदित्य (ādityá), yang merujuk pada dewa-dewa matahari keturunan Aditi, terutama Surya, dalam agama Hindu, serta merujuk pada Matahari. Nama hari Berikut ini merupakan nama hari Minggu dalam berbagai bahasa. Kepentingan Hari Minggu adalah sebuah hari libur di banyak negara di dunia. Layanan sektor publik biasa berhenti pada hari Minggu, namun layanan sektor privat, seperti hotel dan restoran, biasanya tetap buka atau malah mengalami lonjakan permintaan dari turis yang berlibur atau hanya sekadar berakhir pekan. Kantor-kantor bisnis yang bukan ritel, biasa tutup pada hari Minggu, namun pabrik-pabrik ada yang tetap beroperasi 7 hari seminggu. Di beberapa negara Muslim dan Israel, Minggu adalah hari pertama masuk kerja. Dalam industri surat kabar dan media lainnya, biasa edisi hari Minggu berbeda dengan edisi hari biasa, atau edisi cetak tambahan khusus (untuk surat kabar) yang hanya terbit pada hari Minggu. Kompetisi olahraga sering dilangsungkan pada hari Minggu, ketika banyak orang tidak bekerja Perayaan Kristen Bagi umat Kristen, hari Minggu bermakna sebagai hari suci, hari istirahat, dan hari kebangkitan. Umat Kristen mula-mula tetap mengamalkan Sabat pada hari Sabtu sekaligus merayakan "pemecahan roti" pada hari Minggu, yang dilakukan untuk mengenang Kebangkitan Yesus yang terjadi pada "hari pertama minggu itu". Perayaan tersebut disebutkan dalam . Sehingga seiring berjalannya waktu, perayaan hari Minggu mulai mendapat tempat yang khusus dalam peribadatan Gereja mula-mula, sementara kepentingan hari Sabtu berangsur-angsur menghilang. Pada tanggal 7 Maret 321, Kaisar Konstantinus Agung, menetapkan hari Minggu sebagai hari peristirahatan bangsa Romawi. Para reformator gereja, Luther dan Calvin memandang hari Minggu sebagai institusi sipil yang dibuat oleh manusia, yang menyediakan waktu bagi manusia untuk beristirahat dan beribadah. Katekismus Singkat Westminster (1647) menjelaskan 59. Hari apa di antara ketujuh hari yang Allah tetapkan menjadi hari Sabat mingguan? Jawab: Dari permulaan dunia hingga kebangkitan Kristus, Allah menetapan hari ketujuh menjadi hari Sabat mingguan; sesudah itu hari pertama, sampai akhir dunia. Hari itu adalah hari Sabat Kristen. () Sementara Katekismus Panjang Westminster menjabarkan lebih lanjut tentang perayaan Sabat (Dasa Titah yang keempat) 116. Apa yang dituntut dalam hukum yang keempat? Jaw. Hukum yang keempat menuntut agar semua orang menguduskan dan membaktikan kepada Allah waktu-waktu tertentu, yang telah ditetapkan-Nya dalam Firman-Nya, khususnya satu hari penuh setiap tujuh hari. Dari permulaan dunia hingga kebangkitan Kristus, hari itu ialah hari ketujuh; sesudah itu hari pertama tiap-tiap minggu; begitu pula untuk seterusnya sampai akhir dunia. Hari itulah hari Sabat Kristen (), yang dalam Perjanjian baru disebut 'Hari Tuhan'. (Wah 1:10) Lihat pula Hari Sabat Sabtu#Penggunaan di kalangan umat Kristen Sekolah minggu Minggu (disambiguasi) untuk nama-nama hari Minggu yang diperingati secara khusus Catatan kaki Hari
547
4977
https://id.wikipedia.org/wiki/Minggu%20%28satuan%29
Minggu (satuan)
Minggu atau pekan merupakan satuan waktu yang sama dengan tujuh hari. Sistem "minggu" digunakan sebagai suatu sistem jangka waktu yang baku di berbagai belahan dunia. Sistem ini terutama digunakan untuk menentukan waktu kerja dan waktu cuti (selanjutnya disebut hari kerja dan akhir pekan), serta waktu untuk beribadah atau sembahyang. Dalam bahasa Indonesia, nama-nama hari adalah Minggu/Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Penentuan tujuh hari dalam seminggu pada masa modern dapat ditelusuri ke zaman kejayaan Babilonia. Orang-orang Babilonia menggunakan sistem 7 hari tersebut dalam penanggalan mereka, sementara beberapa kebudayaan kuno lainnya memiliki jumlah hari dalam seminggu yang berbeda-benda, seperti 10 hari di Mesir Kuno dan delapan hari bagi bangsa Etruria. Sistem 8 hari tersebut diadopsi oleh bangsa Romawi Kuno pada awalnya, tetapi mereka kemudian mengubahnya menjadi sistem 7 hari, yang kemudian menyebar ke daratan Asia Barat dan wilayah pesisir Laut Tengah bagian barat. Pada tahun 321 M, Kaisar Konstantinus Agung secara resmi mengeluarkan dekret penggunaan sistem 7 hari dalam seminggu di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi, disamping menetapkan hari Minggu sebagai hari libur. Sistem ini kemudian menyebar ke seluruh daratan Eropa, lalu ke seluruh dunia. Penentuan hari pertama dan terakhir dalam seminggu sangat tergantung dengna budaya dan penetapan pemerintah setempat, meskipun hampir semua negara di seluruh dunia menentukan bahwa hari pertamanya jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau hari Senin. Standar ISO 8601, hampir seluruh Eropa, Tiongkok, Amerika Tengah bagian selatan, Asia Tengah, dan sebagainya mengawali pekan pada hari Senin. Sebagian besar negara di Timur Tengah mengawalinya pada hari Sabtu. Sementara Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Brasil, Amerika Utara, dan negara-negara lainnya mengawali pekan pada hari Minggu. Istilah "minggu" atau "pekan" juga tidak terbatas pada satuan baku belaka, tetapi juga pada perayaan-perayaan tertentu yang berlangsung selama sekitar seminggu (kira-kira 7 hari, tidak perlu pas). Perayaan tersebut misalnya Pekan Suci dalam liturgi Katolik, Minggu Emas di Tiongkok dan Jepang, serta minggu-minggu kesadaran yang dicanangkan oleh organisasi tertentu untuk meninggkatkan kesaran masyarakat akan suatu masalah. Nama Asal kata minggu (dari bahasa Portugis domingo) yang berarti tujuh hari memiliki akar kata yang sama dengan hari Minggu. Dalam bahasa Indonesia modern, istilah tersebut lazim digunakan untuk merujuk baik pada satuan waktu 7 hari maupun nama harinya. Kata pekan awalnya memiliki arti 'pasar'. Awalnya, pasar (pekan) hanya dibuka pada hari tertentu sesuai namanya. Jarak antara pasar buka hingga buka lagi yang menjadi makna baru kata pekan, yaitu 'rentang tujuh hari'. Definisi dan durasi Pada zaman modern, satu minggu didefinisikan sebagai tujuh hari sehingga 1 minggu = 7 hari = 168 jam = 10.080 menit = 604.800 detik. Kalau dilihat menurut kalender Gregorius, 1 tahun kalender Gregorius = 52 minggu + 1 hari (2 hari dalam tahun kabisat) 1 minggu = ≈ 22,9984% rerata bulan Gregorius Dalam tahun rata-rata Gregorius, ada 365,2425 hari sehingga ada tepat atau 52,1775 minggu. Dalam 400 tahun Gregorius terdapat 20.871 minggu. Hal ini berarti bahwa tanggal adalah hari (sama dengan hari pada tanggal ). Nama hari dalam seminggu Di Indonesia, nama hari-hari dalam seminggu adalah berikut: Minggu/Ahad - Senin - Selasa - Rabu - Kamis - Jumat - Sabtu Dalam budaya Jawa dan Bali, satu minggu belum tentu terdiri dari tujuh hari, tetapi berkisar dari dua hari sampai sepuluh hari: Pekan yang terdiri dari satu hari: ekawara Pekan yang terdiri dari dua hari: dwawara Pekan yang terdiri dari tiga hari: triwara Pekan yang terdiri dari empat hari: caturwara Pekan yang terdiri dari lima hari: pancawara, pasar, atau pasaran Pekan yang terdiri dari enam hari: sadwara Pekan yang terdiri dari tujuh hari: saptawara, pekan, atau minggu Pekan yang terdiri dari delapan hari: astawara Pekan yang terdiri dari sembilan hari: sangawara Pekan yang terdiri dari sepuluh hari: dasawara Dalam bahasa Sanskerta/Jawa, satu minggu yang terdiri dari tujuh hari terdiri dari hari-hari berikut: Raditya/Redite/Dite - Soma - Anggara - Buda - Wrehaspati/Respati - Sukra - Tumpek/Saniscara Sementara satu minggu yang terdiri dari lima hari terdiri dari hari-hari berikut: Legi/Umanis - Paing - Pon - Wage - Kliwon Lihat pula Budaya Jawa Pawukon Wuku Referensi Satuan waktu
660
4991
https://id.wikipedia.org/wiki/Senin
Senin
Senin adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Minggu dan Selasa. Nama tersebut berasal dari bahasa Arab, (al-iṯnayn), yang berakar dari kata (iṯnān) yang berarti "dua". Menurut ISO 8601, hari Senin merupakan hari pertama dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Senin merupakan hari kedua dalam seminggu. Nama arkais untuk hari Senin adalah Soma, yang berasal dari bahasa Sanskerta, सोम (sóma), yang merupakan nama lain dari Candra, dewa dalam agama Hindu, serta merujuk pada Bulan. Lihat pula Hari Hari
88
4992
https://id.wikipedia.org/wiki/Selasa
Selasa
Selasa adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Senin dan Rabu. Nama tersebut berasal dari bahasa Arab, (aṯ-ṯulāṯāʾ), yang berakar dari kata (ṯalāṯa) yang berarti "tiga". Menurut ISO 8601, hari Selasa merupakan hari kedua dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Selasa merupakan hari ketiga dalam seminggu. Nama arkais untuk hari Selasa adalah Anggara, yang berasal dari bahasa Sanskerta, अङ्गार (áṅgāra), yaitu Anggaraka, dewa perang dalam agama Hindu, serta merujuk pada planet Mars. Lihat pula Hari Hari
86
4993
https://id.wikipedia.org/wiki/Rabu
Rabu
Rabu adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Selasa dan Kamis. Nama tersebut berasal dari bahasa Arab, (al-ʾarbiʿāʾ), yang berakar dari kata (ʾarbaʿa) yang berarti "empat". Menurut ISO 8601, hari Rabu merupakan hari ketiga dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Rabu merupakan hari keempat dalam seminggu. Nama arkais untuk hari Rabu adalah Budha, yang berasal dari bahasa Sanskerta, बुध (budha), yaitu Budha, dewa dalam agama Hindu, serta merujuk pada planet Merkurius. Lihat pula Hari Budha (berbeda dengan Buddha) Hari
89
4994
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamis
Kamis
Kamis adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Rabu dan Jumat. Nama tersebut berasal dari bahasa Arab, (al-ḵamīs), yang berakar dari kata (ḵamsa) yang berarti "lima". Menurut ISO 8601, hari Kamis merupakan hari keempat dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Kamis merupakan hari kelima dalam seminggu. Nama arkais untuk hari Kamis adalah Wrespati, yang berasal dari bahasa Sanskerta, बृहस्पति (bŕhaspati), yaitu Wrehaspati, dewa dalam agama Hindu, serta merujuk pada planet Jupiter. Lihat pula Hari Hari
85
4995
https://id.wikipedia.org/wiki/Jumat
Jumat
Jumat adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Kamis dan Sabtu. Nama arkais untuk hari Jumat adalah Sukra. Menurut ISO 8601, hari Jumat merupakan hari kelima dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Jumat merupakan hari keenam dalam seminggu. Etimologi Nama "Jumat" berasal dari bahasa Arab, (al-jumuʿa), yang seakar dengan kata (jamaʿa) yang berarti "berkumpul" dan kata (jamāʿa) yang berarti jemaah. Nama tersebut terutama merujuk pada salat Jumat yang dijalankan oleh umat Muslim pada hari tersebut. Nama "Sukra" berasal dari bahasa Sanskerta, शुक्र (śukra), yaitu Sukra, dewa dalam agama Hindu, serta merujuk pada planet Venus. Kepentingan Di beberapa negara, terutama di negara-negara Islam, Jumat dijadikan sebagai akhir pekan, bersama dengan hari Sabtu. Perayaan keagamaan Islam Umat Islam menjadikan hari Jumat sebagai hari yang memiliki kemuliaan. Hari Jumat merupakan hari terbaik di sisi Allah sehingga beberapa ibadah tertentu dikhususkan hanya pada hari Jumat. Kemuliaan hari Jumat disebutkan dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Dalam pandangan Islam, hari Jumat merupakan hari yang dipilih oleh Allah untuk diagungkan. Ini merupakan pertanda bagi perselisihan antara Yahudi dan Nasrani dalam peribadatan. Yahudi memilih hari Sabtu, sedangkan Nasrani memilih hari Minggu. Sementara itu, pada hadis lain yang diriwayatkan pula oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa kemuliaan hari Jumat didasarkan oleh beberapa hal. Hari Jumat diyakini sebagai hari terbaik yang dilalui oleh Matahari. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Adam selalu terjadi pada hari Jumat, mulai dari penciptaan, menempati surga hingga terusir dari surga. Selain itu, hari Jumat juga diyakini sebagai hari terjadinya kiamat. Kristen Hari Jumat juga mendapat tempat khusus dalam Kekristenan, terutama untuk mengenang kematian Yesus pada hari Jumat Agung. Beberapa denominasi Kristen mengenang peristiwa tersebut dengan mengadakan puasa Jumat. Menurut tradisi Katolik, Gereja menjalankan misa khusus Jumat Pertama sebagai bentuk devosi kepada Hati Kudus Yesus. Selain itu, Gereja juga mengkhususkan hari-hari Jumat tertentu, terutama hari-hari Jumat pada Masa Prapaskah, sebagai hari-hari untuk melakukan puasa dan pantang, sebagai salah satu bentuk pertobatan sebelum memasuki Pekan Suci dan peneladanan atas puasa Yesus. Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Lihat pula Hari Salat Jumat Hari Kata dan frasa Arab
350
4996
https://id.wikipedia.org/wiki/Sabtu
Sabtu
Sabtu adalah salah satu nama hari dalam seminggu, yaitu antara hari Jumat dan Minggu. Nama arkais untuk hari Sabtu adalah Saniscara. Dalam kebudayaan Jawa, hari Sabtu juga disebut dengan nama Tumpek. Menurut ISO 8601, hari Sabtu merupakan hari keenam dalam seminggu. Sementara menurut beberapa negara, khususnya Indonesia, dan dalam tradisi Abrahamik, hari Sabtu merupakan hari ketujuh dan terakhir dalam seminggu. Etimologi Nama "Sabtu" berasal dari bahasa Arab, (as-sabt), yang seakar dengan kata (subāt) yang berarti "tidur lelap" atau "hibernasi". Nama tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh kata dalam bahasa Ibrani, yakni (shabát) yang berarti "istirahat", "rehat", atau, dalam pengertian keagamaan, "hari Sabat". Nama "Saniscara" berasal dari bahasa Sanskerta, शनैश्चर (śanaiśchara), yaitu Sani, dewa dalam agama Hindu, serta merujuk pada planet Saturnus. Kepentingan Sebagian besar negara menjadikan hari Sabtu sebagai akhir pekan, umumnya bersama dengan hari Jumat atau hari Minggu. Perayaan keagamaan Yudaisme Hari Sabtu, atau lebih tepatnya dari malam Sabtu hingga sesaat sebelum malam hari Sabtu, merupakan hari untuk istirahat, berhenti bekerja, dan beribadat bagu umat Yahudi. Hari tersebut disebut juga dengan hari Sabat, yaitu hari perhentian YHWH setelah menciptakan bumi dan seluruh isinya. Hari Sabat dirayakan oleh umat Yahudi sesuai dengan perintah Taurat dalam . Orang Yahudi percaya, bahwa perhitungan hari Sabat tiap minggu ini tidak pernah terputus sejak dunia diciptakan. Kekristenan Pada mulanya, umat Kristen, khususnya umat Kristen Yahudi, tetap mengamalkan hari Sabat sembari merayakan "pemecahan roti" pada hari Minggu sebagai peringatan akan kebangkitan Yesus Kristus. Pada akhirnya kepentingan hari Sabtu berangsur-angsur menghilang dan sebagian besar denominasi Kristen menggantikan kepentingan "Sabat" pada hari Minggu. Beberapa denominasi Kristen masih mempertahankan hari Sabtu, karena meyakini Taurat masih berlaku penuh dalam kehidupan orang Kristen. Denominasi-denominasi itu antara lain Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Yesus Sejati, Baptis Hari Ketujuh, United Church of God , an International Association, Messianic Judaism (Yahudi yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias Yahudi/Tuhan), Gereja Ortodoks Ethiopia Tewahedo, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (Gereja Unitarian Indonesia). Begitu juga Saksi-saksi Yehuwa mengadakan kebaktiannya pada hari Sabtu. Lihat pula Hari Sabat Pancawara Referensi Hari
334
5006
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibadat
Ibadat
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab ‘Ibadah (عبادة). Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini memiliki arti: Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama. Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya. Upacara yang berhubungan dengan agama. Ibadah menurut Islam Disiratkan di dalam Al-Qur'an, pengertian ibadah dapat ditemukan melalui pemahaman bahwa: Dalam ajaran Islam, manusia itu diciptakan untuk menghamba kepada Allah, atau dengan kata lain beribadah kepada Allah (Adz-Dzaariyaat 51:56). Manusia yang menjalani hidup beribadah kepada Allah itu tiada lain manusia yang berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Yaasiin 36:61) Sedangkan manusia yang berpegang teguh kepada apa yang diwahyukan Allah, maka ia berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Az Zukhruf 43:43). Dengan demikian apa yang disebut dengan manusia hidup beribadah kepada Allah itu ialah manusia yang dalam menjalani hidupnya selalu berpegang teguh kepada wahyu Allah. Jadi pengertian ibadah menurut Al Quran tidak hanya terbatas kepada apa yang disebut ibadah mahdhah atau Rukun Islam saja, tetapi cukup luas seluas aspek kehidupan yang ada selama wahyu Allah memberikan pegangannya dalam persoalan itu. Itulah mengapa umat Islam tidak diperkenankan memutuskan, mengubah dan menambahkan suatu persoalan hidupnya sekiranya Allah dan rasul-Nya sudah memutuskan perkara itu. Definisi Ibadah Menurut bahasa ibadah adalah merendahkan diri, ketundukan dan kepatuhan akan aturan-aturan agama. Sedangkan menurut istilah syar'i“Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya', baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang tampak (lahir). Maka salat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian dari ibadah. Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya. Referensi Agama
380
5011
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi%20Prambanan
Candi Prambanan
Candi Prambanan () adalah bangunan candi bercorak agama Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi yang juga disebut sebagai Rara Jonggrang ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini. Kompleks percandian Prambanan secara keseluruhan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi pintu administrasinya terletak di Jawa Tengah. Hal ini yang membuat Candi Prambanan terletak di 2 tempat yakni di Desa Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di Tlogo, Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, atau kurang lebih 17 kilometer timur laut dari Kota Jogja, 50 kilometer barat daya dari Kota Surakarta dan 120 kilometer selatan dari Kota Semarang, persis di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa Kerajaan Medang Mataram. Etimologi Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. Nama lain dari Prambanan dapat berarti 5 (lima) gunung yang dalam bahasa Khmer/Kamboja 5 (lima) adalah Pram dan banam adalah gunung (ប្រាំភ្នំ). Hal ini menggambarkan 5 puncak gunung dari Himalaya di India. Mengingat pada saat yang sama dalam kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa pernah menjajah Khmer selama 200 tahun dan Jayawarman ke 2 yang pernah di Jawa merupakan pahlawan yang membebaskan Khmer dari dominasi Jawa. Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sanskerta; Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi). Trimurti dimuliakan dalam kompleks candi ini dengan tiga candi utamanya memuliakan Brahma, Siwa, dan Wisnu. Akan tetapi Siwa Mahadewa yang menempati ruang utama di candi Siwa adalah dewa yang paling dimuliakan dalam kompleks candi ini. J. Gronemen (1887) berpendapat bahwa nama Prambanan berasal dari kata ramban: Sejarah Pembangunan Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaannya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa. Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa'). Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping). Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Kompleks bangunan ini secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti raja Sri Maharaja Dyah Daksa dan Sri Maharaja Dyah Tulodong, dan diperluas dengan membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Karena kemegahan candi ini, candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga terletak di suatu tempat di dekat Prambanan di Dataran Kewu. Ditelantarkan Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Sri Maharaja Mpu Sindok, yang mendirikan Wangsa Dinasti Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh. Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta (Jogja) dan Kasunanan Surakarta (Solo). Penemuan kembali Masyarakat sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini. Akan tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan kerajaan apa yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat setempat menciptakan dongeng lokal atau dongeng rakyat untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang. Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu candi. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah. Pemugaran Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993. Upaya restorasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. ada bagian candi yang direstorasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direstorasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian candi Prambanan tengah direstorasi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan patung. Peristiwa kontemporer Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang merebak secara liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan sawah di sekitar candi, dan memugarnya menjadi taman purbakala. Taman purbakala ini meliputi wilayah yang luas di tepi jalan raya Surakarta-Jogja di sisi selatannya, meliputi seluruh kompleks candi Prambanan, termasuk Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu di sebelah utaranya. Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia membentuk badan usaha milik negara, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Badan usaha ini bertugas mengelola taman wisata purbakala di Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan sekitarnya. Prambanan adalah salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara. Tepat di seberang sungai Opak dibangun kompleks panggung dan gedung pertunjukan Trimurti yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana. Panggung terbuka Trimurti tepat terletak di seberang candi di tepi Barat sungai Opak dengan latar belakang Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu. Panggung terbuka ini hanya digunakan pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan, pertunjukan dipindahkan di panggung tertutup. Tari Jawa Wayang orang Ramayana ini adalah tradisi adiluhung keraton Jawa yang telah berusia ratusan tahun, biasanya dipertunjukkan di keraton dan mulai dipertunjukkan di Prambanan pada saat bulan purnama sejak tahun 1960-an. Sejak saat itu Prambanan telah menjadi daya tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia. Setelah pemugaran besar-besaran tahun 1990-an, Prambanan juga kembali menjadi pusat ibadah agama Hindu di Jawa. Kebangkitan kembali nilai keagamaan Prambanan adalah karena terdapat cukup banyak masyarakat penganut Hindu, baik pendatang dari Bali atau warga Jawa yang kembali menganut Hindu yang bermukim di Yogyakarta, Klaten dan sekitarnya. Tiap tahun warga Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di candi Prambanan untuk menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur Kesanga, dan Nyepi. Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk sekitar. Gempa ini berpusat pada patahan tektonik Opak yang patahannya sesuai arah lembah sungai Opak dekat Prambanan. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi Prambanan, khususnya Candi Brahma. Foto awal menunjukkan bahwa meskipun kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup signifikan. Pecahan batu besar, termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan dan berserakan di atas tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan wisatawan hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan. Balai arkeologi Yogyakarta menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang diakibatkan gempa ini. Beberapa minggu kemudian, pada tahun 2006 situs ini kembali dibuka untuk kunjungan wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah 856.029 wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan. Pada 6 Januari 2009 pemugaran candi Nandi selesai. Pada tahun 2009, ruang dalam candi utama tertutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan. Kompleks candi Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin, akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur. Kompleks candi Prambanan terdiri dari: 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68 Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan. Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan. Tetapi kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224 candi perwara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu yang berserakan. Kompleks candi Prambanan terdiri atas tiga zona; pertama adalah zona luar, kedua adalah zona tengah yang terdiri atas ratusan candi, ketiga adalah zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan delapan kuil kecil. Penampang denah kompleks candi Prambanan adalah berdasarkan lahan bujur sangkar yan terdiri atas tiga bagian atau zona, masing-masing halaman zona ini dibatasi tembok batu andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar bujur sangkar yang masing-masing sisinya sepanjang 390 meter, dengan orientasi Timur Laut - Barat Daya. Kecuali gerbang selatan yang masih tersisa, bagian gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang. Fungsi dari halaman luar ini secara pasti belum diketahui; kemungkinan adalah lahan taman suci, atau kompleks asrama Brahmana dan murid-muridnya. Mungkin dulu bangunan yang berdiri di halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu, sehingga sudah lapuk dan musnah tak tersisa. Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara selain Angkor Wat. Tiga candi utama disebut Trimurti dan dipersembahkan kepadantiga dewa utama Trimurti: Siwa sang Penghancur, Wisnu sang Pemelihara dan Brahma sang Pencipta. Di kompleks candi ini Siwa lebih diutamakan dan lebih dimuliakan dari dua dewa Trimurti lainnya. Candi Siwa sebagai bangunan utama sekaligus yang terbesar dan tertinggi, menjulang setinggi 47 meter. Candi Siwa Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks candi. Pelataran ini ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur sangkar dikurung pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru mata angin. Dalam halaman berpermukaan pasir ini terdapat delapan candi utama; yaitu tiga candi utama yang disebut candi Trimurti ("tiga wujud"), dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu tertinggi: Dewa Brahma Sang Pencipta, Wishnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah. Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tetinggi di kompleks candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34 meter. Puncak mastaka atau kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Bentuk wajra ini merupakan versi Hindu sandingan dari stupa yang ditemukan pada kemuncak candi Buddha. Candi Siwa dikelilingi lorong galeri yang dihiasi relief yang menceritakan kisah Ramayana; terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di atas pagar langkan ini dipagari jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk mengikuti kisah sesuai urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu melakukan pradakshina yakni berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam. Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke Candi Brahma. Candi Siwa di tengah-tengah, memuat lima ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin dan satu garbagriha, yaitu ruangan utama dan terbesar yang terletak di tengah candi. Ruangan timur terhubung dengan ruangan utama tempat bersemayam sebuah arca Siwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai Dewa Tertinggi) setinggi tiga meter. Arca ini memiliki Lakçana (atribut atau simbol) Siwa, yaitu chandrakapala (tengkorak di atas bulan sabit), jatamakuta (mahkota keagungan), dan trinetra (mata ketiga) di dahinya. Arca ini memiliki empat lengan yang memegang atribut Siwa, seperti aksamala (tasbih), camara (rambut ekor kuda pengusir lalat), dan trisula. Arca ini mengenakan upawita (tali kasta) berbentuk ular naga (kobra). Siwa digambarkan mengenakan cawat dari kulit harimau, digambarkan dengan ukiran kepala, cakar, dan ekor harimau di pahanya. Sebagian sejarawan beranggapa bahwa arca Siwa ini merupakan perwujudan raja Balitung sebagai dewa Siwa, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Sehingga ketika raja ini wafat, arwahnya dianggap bersatu kembali dengan dewa penitisnya yaitu Siwa. Arca Siwa Mahadewa ini berdiri di atas lapik bunga padma di atas landasan persegi berbentuk yoni yang pada sisi utaranya terukir ular Nāga (kobra). Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca yang ukuran lebih kecil yang berkaitan dengan Siwa. Di dalam ruang selatan terdapat Resi Agastya, Ganesha putra Siwa di ruang barat, dan di ruang utara terdapat arca sakti atau istri Siwa, Durga Mahisasuramardini, menggambarkan Durga sebagai pembasmi Mahisasura, raksasa Lembu yang menyerang swargaloka. Arca Durga ini juga disebut sebagai Rara Jonggrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Arca ini dikaitkan dengan tokoh putri legendaris Rara Jonggrang. Di dalam buku terkenal Thomas Raffles, The History of Java (1817) terdapat gambar Candi Induk Prambanan dengan keterangan "candi induk di Jongrangan". Dalam nama jongrangan ini dikenal nama lokal lainnya yang populer untuk kompleks percandian ini, yaitu Loro Jonggrang, yang berarti "Gadis Semampai". Loro Jonggarang adalah tokoh utama dalam sebuah cerita rakyat Jawa. Candi Brahma dan Candi Wisnu Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa Wisnu, yang terletak di sisi utara dan satunya dipersembahkan kepada Brahma, yang terletak di sisi selatan. Kedua candi ini menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang dipersembahkan untuk dewa-dewa ini. Candi Brahma menyimpan arca Brahma dan Candi Wishnu menyimpan arca Wishnu yang berukuran tinggi hampir 3 meter. Ukuran candi Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni lebar 20 meter dan tinggi 33 meter. Candi Wahana Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil daripada candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana Siwa, sang Angsa wahana Brahma, dan sang Garuda wahana Wisnu. Candi-candi wahana ini terletak tepat di depan dewa penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi, di dalamnya terdapat arca lembu Nandi. Pada dinding di belakang arca Nandi ini di kiri dan kanannya mengapit arca Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari. Chandra digambarkan berdiri di atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 kuda. Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini kosong dan tidak ada arca Angsa di dalamnya. Mungkin dulu pernah bersemayam arca Angsa sebagai kendaraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam candi ini. Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang negara Garuda Pancasila. Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran Candi Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6 meter. Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa kuil kecil yang mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan canang atau sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di depan pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru mata angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya. Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar 2 meter. Candi Perwara Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam, tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 Candi Perwara yang disusun dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini disebut "Candi Perwara" yaitu Candi Pengawal atau Candi Pelengkap. Candi-Candi Perwara disusun dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas 68 candi. Masing-masing Candi Perwara ini berukuran tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6 meter, dan jumlah keseluruhan Candi Perwara di halaman ini adalah 224 candi. Kesemua Candi Perwara ini memiliki satu tangga dan pintu masuk sesuai arah hadap utamanya, kecuali 16 candi di sudut yang memiliki dua tangga dan pintu masuk menghadap ke dua arah luar. Jika kebanyakan atap candi di halaman dalam zona inti berbentuk wajra, maka atap candi perwara berbentuk ratna yang melambangkan permata. Aslinya ada banyak candi yang ada di halaman ini, akan tetapi hanya sedikit yang telah dipugar. Bentuk candi perwara ini dirancang seragam. Sejarawan menduga bahwa candi-candi ini dibiayai dan dibangun oleh penguasa daerah sebagai tanda bakti dan persembahan bagi raja. Sementara ada pendapat yang mengaitkan empat baris Candi Perwara melambangkan empat kasta, dan hanya orang-orang anggota kasta itu yang boleh memasuki dan beribadah di dalamnya; baris paling dalam hanya oleh dimasuki kasta brahmana, berikutnya hingga baris terluar adalah barisan candi untuk ksatriya, waisya, dan sudra. Sementara pihak lain menganggap tidak ada kaitannya antara Candi Perwara dan empat kasta. Barisan candi perwara kemungkinan dipakai untuk beribadah, atau tempat bertapa (meditasi) bagi pendeta dan umatnya. Arsitektur Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab Wastu Sastra/Kitab Silpastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka. Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona: Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus Hantu dan iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka. Bwahloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah bwahloka. Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci tempat para dewa Hapsara Hapsari Bidadari bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi. Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur). Relief Ramayana dan Krishnayana Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah jarum jam oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara Wishnu. Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari Ramayana, yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu. Lokapala, Brahmana, dan Dewata Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang galeri dihiasi arca-arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca dewa-dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di candi Siwa. Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma. Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau bidadari kahyangan. Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan, karena itulah disebut "Panel Prambanan" Museum Prambanan Jawa Tengah Di dalam kompleks taman purbakala candi Prambanan terdapat sebuah museum yang menyimpan berbagai temuan benda bersejarah purbakala. Museum ini terletak di sisi utara Candi Prambanan, antara candi Prambanan dan candi Lumbung. Museum ini dibangun dalam arsitektur tradisional Jawa, berupa rumah joglo. Koleksi yang tersimpan di museum ini adalah berbagai batu-batu candi dan berbagai arca yang ditemukan di sekitar lokasi candi Prambanan; misalnya arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, termasuk pula batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan. Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal itu, berupa mangkuk berukir Ramayana, gayung, tas, uang, dan perhiasan emas, juga dipamekan di museum ini. Temuan Wonoboyo yang asli kini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Replika model arsitektur beberapa candi seperti Prambanan, Borobudur, dan Plaosan juga dipamerkan di museum ini. Museum ini dapat dimasuki secara gratis oleh pengunjung taman purbakala Prambanan karena tiket masuk taman wisata sudah termasuk museum ini. Pertunjukan audio visual mengenai candi Prambanan juga ditampilkan disini. Candi lain di sekitar Prambanan Dataran Kewu atau dataran Prambanan adalah dataran subur yang membentang antara lereng selatan kaki gunung Merapi di utara dan jajaran pegunungan kapur Sewu di selatan, dekat perbatasan Sleman dan Klaten. Selain candi Prambanan, lembah dan dataran di sekitar Prambanan kaya akan peninggalan arkeologi candi-candi Buddha paling awal dalam sejarah Indonesia, serta candi-candi Hindu. Candi Prambanan dikelilingi candi-candi Buddha. Masih di dalam kompleks taman wisata purbakala, tak jauh di sebelah utara candi Prambanan terdapat reruntuhan candi Lumbung dan candi Bubrah. Lebih ke utara lagi terdapat candi Sewu, candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur. Lebih jauh ke timur terdapat candi Plaosan. Di arah barat Prambanan terdapat candi Kalasan dan candi Sari. Sementara di arah selatan terdapat candi Sojiwan, Situs Ratu Baka yang terletak di atas perbukitan, serta candi Banyunibo, candi Barong, dan candi Ijo. Dengan ditemukannya begitu banyak peninggalan bersejarah berupa candi-candi yang hanya berjarak beberapa ratus meter satu sama lain, menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Prambanan pada zaman dahulu kala adalah kawasan penting. Kawasan yang memiliki nilai penting baik dalam hal keagamaan, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Letak candi-candi Hindu dan Buddha yang berdampingan satu sama lain dalam jarak yang cukup dekat ini menunjukkan bahwa toleransi beragama sejak zaman dulu sudah ada dan hal ini menjadi simbol bagi kehidupan beragama yang damai dan harmonis di Indonesia. Diduga kuat bahwa pusat kerajaan Medang Mataram terletak disuatu tempat di dataran ini. Kekayaan situs arkeologi, serta kecanggihan dan keindahan candi-candinya menjadikan Dataran Prambanan tak kalah dengan kawasan bersejarah terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota purbakala Angkor, Bagan, dan Ayutthaya. Lihat pula Borobudur Situs Ratu Baka Rara Jonggrang Arsitektur Indonesia Candi Galeri Referensi Lihat pula Kompleks Candi Prambanan Pranala luar Paduan wisata Prambanan Prambanan Temple Compounds di situs web UNESCO World Heritage Centre Candi Prambanan di website resmi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Prambanan Temple Compounds - UNESCO: World Heritage List Candi Hindu Candi di Jawa Tengah Candi di Daerah Istimewa Yogyakarta Tempat wisata di Yogyakarta Kawasan cagar budaya di Indonesia Cagar budaya peringkat nasional Cagar budaya Indonesia di Yogyakarta Prambanan, Sleman Prambanan, Klaten Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia
4,751
5018
https://id.wikipedia.org/wiki/Rara%20Jonggrang
Rara Jonggrang
Rara Jonggrang (; ejaan alternatif: Roro Jonggrang; Lara Jonggrang) adalah sebuah legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga berkembang di Jawa Tengah, Indonesia. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan legenda terbentuknya Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing". Kisah Cerita ini mengisahkan dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya. Ia berputra Raden Bandung Bandawasa (ejaan alternatif: "Bondowoso"). Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka. Ia dibantu oleh seorang patih bernama Gupala. Meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang. Untuk memperluas kerajaan, Prabu Baka menyerukan perang kepada kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging. Demi mengakhiri perang, Prabu Damar Maya mengirimkan putranya untuk menghadapi Prabu Baka. Berkat kesaktiannya, Bandung Bandawasa berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Berita kematian Prabu Baka segera dilaporkan oleh Patih Gupala kepada Rara Jongrang. Setelah gugurnya Prabu Baka, Pangeran Bandung Bandawasa menyerbu masuk ke dalam keraton Baka. Di sana, ia terpikat oleh kecantikan Rara Jongrang. Ia pun melamar sang putri, tetapi ditolak karena sang putri tidak mau menikahi pembunuh ayahnya. Karena terus dibujuk, akhirnya sang putri bersedia dipersunting dengan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah pembuatan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda. Syarat kedua adalah pembangunan seribu candi hanya dalam waktu satu malam. Bandung Bandawasa menyanggupi kedua syarat tersebut. Pertama, ia berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda berkat kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran agar bersedia turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelah Bandung Bandawasa turun, sang putri memerintahkan Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu. Akan tetapi, Bandung Bandawasa berhasil keluar dengan cara mendobrak timbunan batu berkat kesaktiannya. Bandawasa sempat marah, namun segera tenang karena kecantikan dan bujuk rayu sang putri. Untuk mewujudkan syarat kedua, Bandung Bandawasa memanggil makhluk halus (jin, setan, dan dedemit) dari perut Bumi. Dengan bantuan mereka, ia berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa candi ke-1000 hampir selesai, ia berusaha menggagalkan usaha Bandawasa. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi dengan antan, serta memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Suara antan yang bertalu-talu mengesankan bahwa aktivitas subuh telah dimulai, sementara cahaya dari timur memberi kesan bahwa sebentar lagi matahari akan terbit, sehingga para makhluk halus bersembunyi kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibangun sehingga usaha Bandung Bandawasa gagal. Setelah mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bandawasa amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang agar menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini, situs Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak selesai kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping". Penafsiran Legenda ini adalah dongeng atau cerita rakyat yang menjelaskan asal mula yang ajaib dari situs-situs bersejarah di Jawa, yaitu Keraton Ratu Baka, Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama Prambanan. Meskipun candi-candi ini berasal dari abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu zaman Kesultanan Mataram. Tafsiran lainnya menyebutkan bahwa legenda ini mungkin merupakan ingatan kolektif samar-samar masyarakat setempat mengenai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di kawasan ini. Yaitu peristiwa perebutan kekuasaan antara wangsa Sailendra dan wangsa Sanjaya untuk berkuasa di Jawa Tengah. Prabu Baka mungkin dimaksudkan sebagai Raja Samaratungga dari wangsa Sailendra, Rakai Pikatan sebagai Bandung Bandawasa, dan Pramodhawardhani, putri Samaratungga sekaligus istri Rakai Pikatan, sebagai Rara Jonggrang. Peristiwa bersejarah sebenarnya adalah pertempuran antara Balaputradewa melawan Pramodawardhani yang dibantu suaminya Rakai Pikatan yang akhirnya dimenangi Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi wangsa Sailendra di Jawa Tengah. Budaya populer Sejak tanggal 2 Mei 2016 hingga sekarang, kisah Rara Jonggrang kemudian diangkat menjadi sebuah sinetron yang ditayangkan di antv. Galery <gallery widths="200" > Lihat pula Candi Prambanan Pranala luar Cerita Rakyat Nusantara Soul of Java, Loro Jonggrang Dokumenter mengenai Candi Sewu, menyinggung kisah Roro Jonggrang Lelucon Roro Jonggrang Membuat Perahu Ramaikan Linimasa Foto Tema Roro Jongrang Cerita rakyat dari Jawa Tengah
728