anchor
stringlengths 87
6.34k
| positive
stringlengths 87
4.81k
| negative
stringlengths 99
4.5k
|
---|---|---|
Judul: Analisis Perencanaan Laba Jangka Pendek Dan Prospek Usaha Cv. Morinda House
Abstrak: Salah satu industri yang ramai dikembangkan belakangan ini adalah industli pengolahan mengkudu, dim ana produk mengkudu dipercaya memiliki khasiat pengobatan. Tingginya permintaan produk mengkudu mempengaruhi bertambahnya perusahaan ke dalam industli pengolahan mengkudu. Akibatnya terjadi persaingan sesama perusahaan sejenis dalam merebut pasar. Perusahaan yang memiliki prod uk dengan daya saing tinggi akan dapat bertahan dalam industri, sebaliknya perusahaan dengan daya saing rendah tidak mampu bertahan dalam industri.
Keyword:
|
Judul: Analisis Perencanaan Laba Jangka Pendek Dan Prospek Usaha CV. Morinda House
Abstrak: pengolahan mengkudu, dim ana produk mengkudu dipercaya memiliki khasiat pengobatan. Tingginya permintaan produk mengkudu mempengaruhi bertambahnya perusahaan ke dalam industli pengolahan mengkudu. Akibatnya terjadi persaingan sesama perusahaan sejenis dalam merebut pasar. Perusahaan yang memiliki prod uk dengan daya saing tinggi akan dapat bertahan dalam industri, sebaliknya perusahaan dengan daya saing rendah tidak mampu bertahan dalam industri. CV. Morinda House (CV. Molinda) merupakan salah satu perusahaan dalam industri di atas. Dalam usahanya CV. Morinda mengalami penurunan penerimaan dalam 3 semester, yaitu periode tahun 2002 sampai 2003. Penurunan penelimaan yang dialami CV. Morinda mempengaruhi penurunan laba. Jika situasi itu terus berlangsung mengakibatkan penelimaan tidak mampu menutupi biaya. Masalah ini mempengaruhi CV. Morinda untuk memperhitungkan rencana operasional usaha di masa mendatang yang lebih baik, agar terhindar dari kerugian. Untuk itu diperlukan perencanaan laba jangka pendek yang akan mempermudah manajemen dalam melakukan kontrol. Sehubungan dengan permasalahan ini, maka yang perlu dibahas adalah apa yang menyebabkan penurunan penerimaan CV. Morinda? Bagaimana performa laba CV. Molinda? Bagaimana prospek usaha CV. Morinda di masa mendatang? Apakah CV. Molinda berpeluang untuk memperbaiki performa laba di masa mendatang? Langkah Kebijakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki perform a laba CV. Morinda?
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Ex-situ Conservation of Thorny Bamboo (Bambusa blumeana J.A. & J.H. Schultes) in Bamboo Arboretum of Darmaga Campus.
Abstrak: Bambu duri (Bambusa blumeana J.A. & J.H. Schultes) ditetapkan sebagai 12 spesies bambu langka yang merupakan indikator priotitas di Indonesia. Bambu duri merupakan tumbuhan konservasi karena memiliki fungsi ekologi dan sebagai penyangga sistem hidrologi. Arboretum Bambu Kampus Darmaga memiliki koleksi bambu duri yang kondisinya tidak banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerusakan pada rumpun bambu duri, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan rumpun bambu duri serta merumuskan program (upaya) konservasi ex-situ untuk melestarikan spesies bambu duri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberadaan bambu duri di Arboretum Bambu Kampus Darmaga serta pelestarian bambu duri khususnya di dalam program konservasi ex-situ sehingga konservasi bambu duri ini lebih ditingkatkan. Lokasi penelitian dilaksanakan di Arboretum Bambu Kampus Darmaga dengan waktu penelitian selama 1 bulan yakni pada bulan November s/d Desember 2011. Jenis data yang dikumpulkan yakni data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakter morfologi bambu duri, jumlah rumpun, kondisi rumpun bambu duri (buluh dan rebung) dan program konservasi ex-situ. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur meliputi kondisi fisik lokasi penelitian, morfologi bambu duri, karakterisitik pertumbuhan bambu duri dan program (upaya) konservasi untuk mengurangi kerusakan bambu duri. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bambu duri di Arboretum Bambu Kampus Darmaga hanya memiliki 1 rumpun bambu dengan total jumlah buluh sebanyak 49 buluh, 20 buluh yang masih hidup (4 anakan) dan 29 buluh yang patah. Kerusakan yang terjadi diakibatkan oleh faktor lingkungan (persaingan interspesifik, jarak rumpun dan angin kencang) dan faktor manusia (kurangnya pemeliharaan). Rebung muda yang hidup hanya terdapat 1 rebung muda. Kurangnya pertumbuhan rebung muda dapat disebabkan oleh faktor kurangnya zat-zat makanan atau nutrisi yang didapatkan oleh bambu duri dan tidak adanya pemeliharaan yang intensif. Oleh sebab itu diperlukannya program konservasi exsitu untuk membudidayakan spesies bambu duri. Program konservasi ex-situ dapat dilakukan dengan perbanyakan vegetatif (stek batang dan stek cabang), penyiangan, pemasangan pagar, pembuatan dan pemasangan papan interpretasi, kultur jaringan (in-vitro), penyiraman, pembersihan gulma, pemupukan serta pemberantasan hama dan penyakit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kondisi rumpun bambu duri mengalami kerusakan yang disebabkan oleh berbagai faktor dan untuk mengatasi kondisi tersebut diperlukan program konservasi.
Keyword:
|
Judul: Konservasi Ex-situ Bambu Sembilang (Dendrocalamus giganteus Munro) Di Arboretum Bambu Kampus Darmaga
Abstrak: Bogor Agricultural University has a bamboo Arboretum that was planted the species of sembilang (Dendrocalamus giganteus Munro). The quantity of sembilang in there only one clumps. Condition of sembilang in bamboo Arboretum has many damages that caused by cutting of clump and taking of rhizome that have done with wrong technique. If the bamboo wasn’t taken care, this species will to go through disturbed. This case was the reason to identify the physic condition, damage factor and make conservation program of sembilang at bamboo arboretum of campus darmaga. This research was conducted from November to December 2011 at bamboo Arboretum of campus darmaga. Materials that collected was bio ecology of sembilang, analysis clumps of bamboo, identification of damage and species experiment cultivation. The materials were collected by qualitative analysed based on calculation of the growth of clump, damage of clump, total of bud and rhizome that was taken. So, the condition clumps of bamboo will be known if the condition was good or bad. Clump of sembilang which grow is 6 clumps and 32 clumps are damage. The clumps damage were caused by breaking, that is 3 (9%), and by cutting, that is 29 (91%). The growth of rhizome was not found in bamboo arboretum. This case is mean that clumps of sembilang at bamboo arboretum has high damage, so clumps of sembilang can’t do regenerate process. The physic condition of sembilang at bamboo arboretum of campus darmaga has high damage. This condition caused clump of sembilang which grow was 6 clumps and rhizome’s growth was not found. That damages are caused by human and environment factor. For decreasing the damage, must to do conservation program which based on damage sources. The concervation program can used by fertilizing with giving some fertilizer, cleaning clumps of bamboo and surrounding, cultivating of individu, setting of fence and interpretation board.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Uji daya hasil delapan galur harapan kedelai hasil persilangan Kultivar Slamet dengan Nokonsawon
Abstrak: BEKTI PRIYO ATMAJI. Test of productivity of Eight Lines of Soybean from Crossing between Slamet and Nokonsawon Cultivars. Under direction of MUHAMMAD JUSUF and SUHARSONO. The experiment aimed to test the productivity of eight lines of soybean and effect of Bio P2000Z fertilizer to productivity of the lines. Randomized Complete Block Design was applied with two factors (cultivar and dose of Bio P2000Z fertilizer) and two blocks. The cultivars and lines tested were eight lines (KH 35, KH 38, KH 40, KH 42, KH 44, KH 55, KH 58, dan KH 71) and three cultivars (Panderman, Tanggamus and Slamet) as standard of comparison. The plants were treated and non treated with Bio P2000Z fertilizer . The experiment unit consisted of 5 x 3 m plot. The result of experiment showed that the eight lines have a productivity and seed size higher than Slamet. KH 42 has highest productivity and big seed. Bio P2000Z fertilizer has no significant effect to the productivity of lines and cultivars tested. It could be caused by unoptimal enviromental condition for microbe growth contained in fertilizer such as highly rainfall, low pH and low fertility of the soil.
Keyword:
|
Judul: Uji daya hasil 8 galur harapan kedelai hasil persilangan kultivar Slamet dan Nokonsawon
Abstrak: This research had an objective to test eight hybrid soybean li nes from crossing between Slamet and Nokonsawon cultivar and the effect of Bio P 2000 Z fertilizer to the productivity of these lines. The experiment was done by randomize block design consisting of two blocks and two factors of treatment i.e. lines/cultivars and fertilizing level by Bio P 2000 Z. The lines/cultivar tested were eight lines (KH 3, KH 4, KH 6, KH 8, KH 9, KH 10, KH 11, and KH 28), and three cultivars (Slamet, Panderman and Tanggamus) as a standard. Two levels of fertilization were applied i.e. with and without Bio P 2000 Z fertilizer. The size of each experiment plot is 5m x 3m. The result of experiment showed that in general, all eight lines had higher productivity than Slamet. The productivity of KH 11, KH 10 and KH 9 was consistently higher than Slamet, Panderman, and Tanggamus. Bio P 2000Z fertilizer only had an effect to the seed productivity in the fertile soil i.e. block 2. All lines had big seed and their seeds bigger than that of Slamet and Tanggamus. Comparing with Panderman, KH 10 had bigger seeds meanwhile KH 6 was relatively smaller. Other lines had a same size of seeds with Panderman.
Keyword:
|
Judul: Persamaan Gelombang Permukaan Dalam Sistem Hamiltonian
Abstrak: Fluida adalah suatu zat yang bentuknya dapat berubah secara kontinu akibat gaya geser. Dua bentuk fluida yang dikenal adalah fluida yang berbentuk cairan dan gas. Dalam tulisan ini akan dibahas fluida yang berbentuk cairan. Persamaan yang memodelkan fenomena gelombang fluida di antaranya adalah sistem Hamiltonian. Persamaan ini berasumsi babwa fluida dalam keadaan ideal di mana fluida tak mampu mampat (inkompresibel), fluida tak rotasional (irrotasional).
Keyword:
|
Judul: Kajian aktivitas antimikroba buah andalehat (Chrysophyllum roxburghii G. Don) dan mobe (Ficus sp)
Abstrak: Andalehat (Chrysopyhllum roxburghii G.Don.) dan mobe (Ficus sp.) adalah jenis rempah yang sering digunakan pada masakan khas Sumetera Utara, contohnya gulai ikan mas arsik, naniura dan tinombur. Penggunaan andalehat dan mobe semakin menurun, karena upacara adat yang dianggap tidak atau kurang praktis menjadi jarang dipenuhi dengan lengkap. Bahkan dikhawatirkan rempah andalehat dan mobe terancam punah jika tidak dipertahankan penggunaannya. Tujuan penelitian adalah mempelajari daya antimikroba terhadap bakteri patogen dan perusak makanan dari buah andalehat dan mobe. Diharapkan andalehat dan mobe dapat digunakan sebagai sumber alternatif senyawa antimikroba yang dapat diaplikasikan pada produk pangan secara luas, sekaligus menghindari kepunahannya...
Keyword:
|
Judul: Kajian mekanisme antibakteri ekstrak andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) terhadap bakteri patogen pangan
Abstrak: Herbs and spices have long been used as flavors varieties of traditional foods. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC)is a fruit herbs, belong to the Rutaceae family, which is often added in foods, to improve its flavor and shelf-life. Some researches had been conducted and reveable the antibacterial activity of andaliman is also known as traditional medicine. Such as it is, this research is being dedicated to which has antibacterial activity. It is expected that andaliman will only functioned as flavorant but also as food preservatives.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Cendawan Endofit terhadap Biologi dan Statistik Demografi Wereng Batang Cokelat
Abstrak: Endophytic fungi is an endosymbiont that lives within host plant tissues without causing any visible symptom of disease. This type of fungus are important as mediators in plant-herbivore interactions. Endophytic fungi are known to enhance resistance of host plant against insect herbivores mainly by productions of various alkaloid-based defensive compounds in the plant tissue or through alterations of plant nutritional quality. This study was conducted as an attempt to gain information on the effect of Nigrospora sp4 on the biology and life history of of brown plant hopper (BPH). Nigrospora sp4 culture (in powder form), were provided by Plant Clinic of Bogor Agriculture University, and was used to inoculate the fungi to the rice seeds. The effect of endophyte infected and endophyte-free plants were measured on the survival and development of Nilaparvata lugens Stál, a major pest in rice. Endophyte infected plants showed resistance to N. lugens in the form of significant increase in eggs and early nymphs mortality. Another effect of endophytic fungi which was also observed on this study were nymphal development, life cycle, preovipositional period as well as age at first reproduction. The overall result showed that Nigrospora sp4 has an affect toward population growth of N. lugens in laboratory scale and artificial inoculation of endophytes could be a useful method to protect rice plants from N. Lugens. This result could be used to develop alternative ecologically safe control strategies.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Cendawan Endofit terhadap Kelangsungan Hidup Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas (Lepidoptera: Pyralidae) dan Pertumbuhan Tanaman Padi
Abstrak: Penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Lepidoptera: Pyralidae) merupakan salah satu masalah utama dalam budidaya padi. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh inokulasi cendawan endofit terhadap perkembangan larva penggerek batang padi kuning dan pertumbuhan tanaman padi. Perlakuan yang diuji antara lain Nigrospora sp.1, Acremonium sp. dan Nigrospora sp.1 + Acremonium sp.. Benih direndam dalam air, diinokulasi dengan cendawan endofit, disemai dan ditanam dalam pot. Tanaman disemprot dengan suspensi cendawan endofit pada satu minggu sebelum infestasi larva. Infestasi larva dilakukan sebanyak lima kali pada tanaman padi umur 1 MST, 2 MST, 3 MST, 4 MST, dan 5 MST. Tanaman diinfestasi oleh 10 ekor larva instar 1 per 10 batang padi. Pengamatan dilakukan terhadap kelangsungan hidup dan panjang tubuh larva pada satu minggu setelah infestasi. Cendawan endofit meningkatkan ketahanan padi terhadap serangan penggerek batang padi kuning. Perlakuan Nigrospora sp.1 + Acremonium sp. menekan panjang tubuh larva secara nyata pada tanaman muda. Perlakuan Acremonium sp. meningkatkan jumlah anakan. Toleransi dan antibiosis berpengaruh terhadap mekanisme resistensi. Selain itu, perlakuan cendawan endofit meningkatkan perkecambahan, pertumbuhan bibit, dan pertumbuhan tanaman padi.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Kontribusi Phbm Terhadap Perubahan Luas Hutan Dan Pendapatan Rumah Tangga Di Kph Ngawi, Jawa Timur
Abstrak: Di Indonesia, hutan produksi yang terletak di Pulau Jawa berada dibawah pengelolaan Perhutani. Sejak tahun 2001, Perhutani telah mengimplementasikan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Tujuan dari PHBM itu sendiri yaitu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan dimana dengan adanya PHBM ini secara langsung akan mengurangi laju kehilangan hutan dan degradasi. Selain itu, (Perum Perhutani 2014) menyebutkan bahwa melalui adanya PHBM Perhutani mampu mendorong terbukanya kesempatan berusaha di berbagai sektor usaha dan Perhutani mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Tujuan dari studi ini diantaranya yaitu untuk: 1) menganalisis kontribusi PHBM terhadap perubahan luas hutan dan 2) menganalisis kontribusi PHBM terhadap pendapatan rumah tangga di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, Jawa Timur. Data yang dikumpulkan dalam studi ini terdiri dari pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer berupa pengumpulan data survei penutupan lahan yang dikumpulkan melalui observasi lapang (observation) dan survei rumah tangga. Pengumpulan data sekunder yaitu berupa studi literatur. Metode yang digunakan untuk mengolah data survei penutupan lahan yaitu analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk analisis perubahan penutupan lahan antara tahun 1997, 2001, dan 2015 di Kabupaten Ngawi. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengolah data survei rumah tangga yaitu teknik tabulasi dan deskripsi. Hasil menunjukkan bahwa sebelum PHBM di implementasikan di KPH Ngawi, tutupan hutan secara drastis mengalami penurunan antara tahun 1997 dan 2001, penurunan tersebut sebesar 8.837,97 Ha (6,35%). Hal ini dapat terjadi karena pada tahun 1997/1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi. Krisis ekonomi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya penebangan liar terhadap tegakan jati di area Perhutani. Sementara itu, setelah PHBM di implementasikan di KPH Ngawi, tutupan hutan mengalami peningkatan antara tahun 2001 dan 2015, peningkatan tersebut sebesar 6.297,39 Ha (4,52%). Hal ini terjadi karena pada tahun 2001 perhutani mulai mengimplementasikan PHBM. Melalui PHBM, Perhutani bekerjasama dengan masyarakat desa hutan dan pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan bersama-sama. Eksistensi PHBM di KPH Ngawi telah berhasil mengurangi konflik sumberdaya hutan antara Perhutani dan masyarakat desa sekitar hutan. Selanjutnya, partisipasi responden dalam aktifitas PHBM seperti: tumpangsari, corah, produksi arang bakar, pengumpulan Hasil Hutan Non Kayu (HHNK), dan partisipasi dalam kegiatan Perhutani secara langsung berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga responden. Hasil studi menunjukkan bahwa pendapatan responden di bidang pertanian dari kegiatan PHBM menunjukkan persentase yang lebih besar dari pendapatan responden di bidang pertanian di luar kegiatan PHBM.
Keyword: kontribusi, PHBM, perubahan luas hutan, pendapatan rumah tangga
|
Judul: Kontribusi Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Terhadap Pendapatan Total Penggarap. Studi kasus di Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten (RPH Mandalawangi, BKPH Pandeglang, KPH Banten)
Abstrak: Berkurangnya lahan hutan karena dirambah untuk tanaman pertanian dan perkebunan menyebabkan berkurangnya lahan untuk ditanami tanaman kehutanan, dalam hal ini mahoni. Hal ini menyebabkan konflik antara Perhutani dengan masyarakat. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah melalui program PHBM. Namun, setelah PHBM berjalan sejak 4 tahun, manfaat dari PHBM belum pernah dihitung. Bertitik tolak dari permasalahan di atas dan melihat arti pentingnya PHBM dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, maka perlu dilakukan penelitian mengenai PHBM dan prospek keberhasilan tanaman yang ada di lahan garapan PHBM. Dengan demikian penelitian ini menjadi sangat penting artinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan penggarap PHBM dan pada akhirnya pengamanan hutan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai dengan 25 Agustus 2007 dengan sasaran para penggarap PHBM yang dibagi ke dalam tiga stratum berdasarkan luas kepemilikan lahan. Data yang dikumpulkan berupa data primer melalui metode wawancara dari 30 responden yang berasal dari satu desa dan data sekunder yang berasal dari Desa Sukasari serta kecamatan Pulosari. Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan dan diaplikasikan dalam bentuk tabulasi. Pendapatan rata-rata peserta PHBM tahun 2007untuk stratum I yaitu Rp 2.077.000,00 dengan pendapatan minimum Rp 480.00,00 dan maksimumnya Rp 3.850.000,00; stratum II Rp 533.100,00 dengan pendapatan minimum Rp.0,00 dan maksimumnya Rp 1.156.000, stratum III Rp 254.900,00 dengan pendapatan minimum Rp 0,00. dan maksimumnya Rp 850.000,00. Kontribusi pendapatan PHBM terhadap pendapatan total rumahtangga penggarap tahun 2007 sebagai berikut : untuk stratum I adalah 11,94%, untuk stratum II 6,09%, untuk stratum III adalah 2,31 %. Pendapatan dari PHBM secara keseluruhan memberikan kontribusi terhadap pendapatan total sebesar 6,78 %. Prospek PHBM untuk masa depan sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari prediksi pendapatan rata-rata PHBM tahun 2015 sebagai berikut : stratum I sebesar Rp.14.700.148,00; stratum II sebesar Rp 6.986.025,00 dan stratum III sebesar Rp 2.038.250,00. Pendapatan minimum stratum I sebesar Rp. 4.481.250,00 dan maksimumnya Rp.22.215.000; pendapatan minimum stratum II sebesar Rp.3.885.000,00 dan maksimumnya Rp.11.370.000,00; pendapatan minimum stratum III sebesar Rp.575.000,00 dan maksimumnya Rp.3.930.000,00. Perbedaan pendapatan tiap stratum ini disebabkan oleh jumlah tanaman yang ada di lahan PHBM yang berbeda di setiap stratum. Dari prediksi pendapatan PHBM tersebut disimpulkan bahwa PHBM pada tahun 2015 bisa dijadikan pendapatan pokok. Agar PHBM dapat memberikan hasil yang maksimal, maka diperlukan perawatan yang intensif terhadap lahan garapan PHBM, selain itu juga diperlukan pelatihan dan pembinaan oleh Perhutani terutama dalam hal pengolahan pasca panen.
Keyword:
|
Judul: Infeksi leucocytozzon simondi (Mathis dan Leger, 1910) pada itik
Abstrak: Leucocytozoonosis pada itik adalah penyakit protozoer yang disebabkan oleh parasit darah Leucocytozoon simondi. Protozoa ini ditularkan oleh lalat penghisap darah (Simulium sp.). Di dalam tubuh induk semang antara (vektor) Simulium parasit mengalami tahap gametogoni yang kedua (pembentukan gamet dan pembuahan) dan sporogoni. Pembuahan makrogamet oleh mikrogamet terjadi segera sesudah vektor menghisap darah itik yang mengandung gametosit. Pembuahan menghasilkan zigot yang dapat bergerak (ookinet) yang masuk dinding usus vektor dan kemudian memasuki tahap sporogoni. Tahap sporogoni memerlukan waktu kira-kira 1 minggu (Fallis dan Desser, 1977) untuk menghasilkan sporozoit. Sporozoit bergerak menuju kelenjar ludah vektor, tempat mereka berkumpul. Sporozoit dipindahkan ke dalam tubuh itik pada saat vektor menghisap darah itik. Di dalam tubuh itik, parasit mengalami tahap skizogoni dan tahap gametogoni yang pertama (pembentukan gametosit). Sporozoit memasuki peredaran darah itik dan memasuki sel-sel parenkhim hati membentuk skizon hepatik (Fallis et al., 1974). Setelah 4 6 hari, skizon hepatik dewasa menghasilkan merozoit dan sinsitia. Merozoit dari skizon hepatik memasuki eritrosit dan eritroblas membentuk gametosit bundar, sedangkan sinsitia memasuki sel-sel RES di seluruh tubuh membentuk megaloskizon. Megaloskizon dewasa terbentuk dalam waktu 5 hari di dalam sel-sel itu dan menghasilkan merozoit. Merozoit dari megaloskizon memasuki limfosit dan leukosit lainnya membentuk gametosit memanjang. ...
Keyword:
|
Judul: Hubungan Karakteristik Fisika-Kimia Sedimen dengan Morfologi Mangrove Avicennia alba di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap.
Abstrak: Avicennia alba merupakan salah satu jenis mangrove di Segara Anakan yang melimpah dan memiliki adaptasi morfologi yang khas agar mampu bertahan dari pengaruh kondisi fisika-kimia perairan dan sedimen yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji struktur komunitas mangrove dan karakteristik morfologi Avicennia alba di Segara Anakan, (2) mengukur konsentrasi makro-nutrien (unsur P dan K) dan logam berat (Cd, Hg, dan Pb) dalam sedimen mangrove, serta (3) mengetahui hubungan antara karakteristik fisika-kimia sedimen dengan morfologi Avicennia alba. Survei dilakukan pada Februari-Mei 2019 di 3 stasiun penelitian. Analisis statistik multivarian digunakan untuk mengetahui keterkaitan fisika-kimia sedimen dengan morfologi Avicennia alba. Komunitas mangrove di Segara Anakan terdiri atas 11 jenis dan Avicennia alba mendominasi. Sedimen di Stasiun 1 memiliki nilai suhu, pH, Cd, Hg dan Pb tertinggi, sedangkan Stasiun 2 dan 3 memiliki kadar air, kalium-K dan fosfor-P tertinggi. Kalium-K menjadi penentu karakter tinggi batang sedangkan fosfor-P menjadi penentu karakter diameter batang. Konsentrasi logam berat kadmium-Cd, merkuri-Hg, dan timbal-Pb di Segara Anakan masih dalam kategori aman bagi lingkungan pesisir dan mendukung pertumbuhan mangrove Avicennia alba.
Keyword: Avicennia alba, mangrove, morfologi, sedimen, Segara Anakan
|
Judul: Studi sebaran vegetasi mangrove serta hubungannya dengan karakteristik fisik-kimia perairan sungai Donan, Cilacap
Abstrak: Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir khas daerah tropis yang berada di sebagian besar wilayah pesisir Indonesia, termasuk pesisir pantai selatan Jawa. Sebagai sumberdaya alam yang tersebar di sepanjang pantai, hutan mangrove Cilacap memiliki peran regional yang tidak diragukan lagi. Peran tersebut antara lain peran ekonomis dimana hutan mangrove banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pengembangan budidaya pohon kayu putih, tambak tumpang sari dan untuk diambil kayu serta produk produk lain dari pohon mangrove itu sendiri. Selain itu mangrove Cilacap banyak digunakan untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata. Tetapi seiring dengan pesatnya pembangunan, termasuk daerah pesisir Cilacap mengakibatkan daerah ini potensial terhadap terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Dilihat dari letak dan fungsinya perairan Sungai Donan berfungsi sebagai penampung dan media transport berbagai limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga masyarakat dan kegiatan industri yang berada disepanjang badan sungai. Keberadaan kilang minyak PERTAMINA dan industri lain di wilayah tersebut berpotensi besar mencemari lingkungan perairan. Di ekosistem pesisir seperti mangrove, air merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kehidupan ekosistem tersebut. Perubahan perubahan yang terjadi dalam perairan secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan mangrove yang hidup di lingkungan tersebut. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan April - Mei 2001 di hutan mangrove Sungai Donan, Cilacap milik PERHUTANI Unit I Jawa Tengah dibawah pengawasan KPH Banyumas Barat dan BKPH Rawa Timur ini antara lain bertujuan untuk mengetahui sebaran vegetasi mangrove di Sungai Donan, Cilacap serta untuk mengetahui karakteristik fisik - kimia perairan dan hubungan antara keduanya. Pada penelitian ini ditetapkan 4 stasiun sebagai daerah pengamatan dengan kilang minyak sebagai acuan penentuan letak stasiun - stasiun tersebut. Pengamatan Vegetasi mangrove pada tiap stasiun dilakukan dengan metode transek garis dengan pembagian masing-masing stasiun menjadi beberapa plot pengamatan berukuran 9 x 9 m² yang ditentukan secara acak. Selanjutnya diukur diameter dan jumlah tegakan dan morfologi individu (panjang, lebar, tebal daun serta jumlah daun per- tangkai) dari mangrove yang diamati. Untuk karakteristik lingkungan yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH, ortho-phospat, nitrat, amoniak, dan alkalinitas. Analisis data yang dilakukan untuk vegetasi mangrove antara lain Kerapatan jenis (Di), Penutupan jenis (Ci), Frekuensi jenis (Fi), Kerapatan relatif jenis (RDi), Penutupan relatif jenis (RCI), Frekuensi relatif jenis (RFi) dan Indeks Nilai Penting (INP). Sedangkan data parameter fisik - kimia lingkungan perairan serta morfologi individu dianalisis dengan menggunakan analisis komponen utama /PCA (Principle Component Analysis) ...
Keyword:
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Pola Pengembangan Bambu Tutul sebagai Komoditas Unggulan di Maluku Utara
Abstrak: Bambu tutul (Bambusa maculata Widjaja) biasanya disebut dengan “bulu cina” oleh masyarakat lokal. Bambu tutul merupakan salah satu jenis bambu yang terkenal unik dengan mozaik berwarna coklat pada kulit batangnya, sehingga banyak digunakan untuk bahan baku industri kerajinan dan mebel. Bambu tutul merupakan komoditas unggulan daerah yang diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah. Usaha mebel bambu tutul merupakan mata pencaharian masyarakat setempat secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan menyajikan temuan yang dapat dimanfaatkan untuk upaya pengembangan bambu tutul berdasarkan analisis karakteristik usaha bambu tutul serta analisis kelayakan dan sensitivitas usaha. Skenario pengembangan usaha bambu tutul juga dirumuskan berdasarkan kedua analisis tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Ternate dan Tidore, Provinsi Maluku Utara dan berlangsung selama bulan Maret sampai Juni 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis rantai nilai dan analisis kelayakan usaha, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pengembangan usaha bambu tutul berdasarkan kondisi dan karakteristik usaha bambu tutul di Maluku Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi ketersediaan bambu di Maluku Utara sebesar 17,74 rumpun/ha. Namun, berdasarkan P.21/Menhut-II/2009 tentang Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu, potensi bambu tutul tergolong rendah, jika ketersediaannya < 200 rumpun/ha. Kondisi ini tidak selaras dengan kebutuhan bahan baku untuk industri per tahun, sehingga perlu adanya teknik silvikutur dan pengolahan pascapanen yang tepat untuk meningkatkan potensi ekonomi bambu tutul. Upaya tersebut sangat penting mengingat aspek pemasaran bambu tutul cukup potensial. Bambu tutul memiliki peluang pasar yang cukup potensial, penyaluran produk hingga ke luar daerah memberikan peluang bagi pengusaha bambu untuk mengembangkan usahanya. Hasil analisis kelayakan usaha bambu tutul menunjukkan nilai NPV pada tingkat suku bunga yang berlaku (18%) sebesar Rp67.694.351 dengan BCR sebesar 1,53 dan IRR sebesar 18,67%. Tingkat sensitivitas usaha kerajinan mebel bambu tutul sangat sensitif terhadap perubahan biaya produksi dan harga jual.
Keyword: bamboo tutul, supply chain, feasibility, sensitivity
|
Judul: The Strategy of Community-Based Bamboo Governance for a Sustainable Industrial Supply in Ngada Regency, East Nusa Tenggara.
Abstrak: Bambu merupakan sumber daya alam potensial yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk bernilai ekonomi, sekaligus mendukung fungsi ekologi dan jasa lingkungan. Bambu telah menjadi bagian dari kehidupan, sosial dan budaya masyarakat secara turun temurun. Dalam sektor kehutanan bambu merupakan salah satu produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan nasional yang belum mendapat perhatian secara optimal dalam pengembangan dan pemanfaatannya. Sebagai langkah awal penelitian dilakukan tinjauan literatur secara sistematis (systematic literature review) untuk mengetahui status penelitian bambu (state of the art) di Indonesia sekaligus untuk mengetahui merumuskan (novelty). Tinjauan literatur secara sistematis dilakukan pada penelitian-penelitian bambu Indonesia yang terbit dalam jurnal dan prosiding internasional. Dalam dua dekade terakhir (2001-2022) tercatat sekitar 230 judul penelitian yang terbit dalam publikasi internasional, dengan topik terbanyak terkait dengan konstruksi, biokomposit, sifat fisik-mekanik dan properti bambu, sementara ditemukan hanya dua topik terkait kebijakan pengelolaan bambu. Kabupaten Ngada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki potensi bambu tinggi didukung oleh adat, sosial dan budaya yang masih melekat sampai saat ini. Pada tahun 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Pemerintah Daerah mendeklarasikan Kabupaten Ngada sebagai Pusat Unggulan Bambu Rakyat. Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan dan peran para pihak lintas sektor hulu, tengah dan hilir secara terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi tata kelola pengembangan bambu sebagai bahan baku industri secara berkelanjutan di Kabupaten Ngada, dicapai melalui tiga tujuan antara yaitu; menganalisis potensi sumber daya bambu dan sistem pengelolaannya, mendeskripsikan status pemanfaatannya serta memetakan para pihak, aktor dan kelembagaan (formal dan informal) yang terlibat. Penelitian dilaksanakan pada periode Juli 2019 - Desember 2022, di Kabupaten Ngada, NTT. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, wawancara terstruktur, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan observasi langsung melalui beberapa kali kunjungan lapangan. Pendekatan dan analisis data dilakukan menggunakan data primer yang dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian dan para pihak yang terlibat, serta data sekunder yang berasal dari dokumen-dokumen rencana strategis daerah dan laporan-laporan hasil kegiatan sebagai data pendukung. Data kuisioner dengan purposive sampling didapatkan dari 240 responden yang terdiri dari 119 pemilik bambu (pribadi dan komunal) yang memiliki lebih dari 50 rumpun dan 121 pengrajin dan pelaku usaha bambu di Kabupaten Ngada, serta wawancara terstuktur dilakukan terhadap 25 orang responden yang berasal dari para pihak yang terlibat meliputi: pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten, praktisi dan ahli bambu yang memiliki latar belakang pendidikan minimal sarjana. Kabupaten Ngada, memiliki kondisi iklim dan geografis yang sesuai untuk pertumbuhan dan budidaya alami bambu yang optimal, tercatat 15 (limabelas) jenis bambu ditemukan dengan tiga jenis yang umum dimanfaatkan yaitu: Dendrocalamus asper (betung/bheto), Gigantochloa atter (atter/peri), dan Bambusa vulgaris (aur/guru). Bambu tumbuh dan tersebar di dua belas kecamatan di Kabupaten Ngada, dengan potensi dan sebaran tertinggi di tiga Kecamatan Bajawa, Golewa dan Golewa Barat. Terdapat dua tipe pola tanam bambu yaitu campuran dan monokultur, yang didominasi dengan pola campuran dengan luasan 10.974 ha dan monokultur 7453 ha. Dari sisi status kepemilikan bambu terdiri dari kepemilikan pribadi yang dikelola oleh rumah tangga sebanyak 67% dan kepemilikan komunal yang dikelola oleh kelompok adat atau suku (sa’o) sebanyak 33%. Pemanfaatan bambu di Ngada masih erat hubungannya dengan
Keyword: analysis of problematic situations, bamboo resources, gap analysis, stakeholder analysis, sustainable management, upstream-downstream strategy
|
Judul: Perbandingan gambaran histologi ginjal anjing selama preservasi dengan larutan ringer laktat dan larutan NaCl fisiologi
Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran histologi mulai berubah pada waktu preservasi 6 jam untuk larutan NaCl fisiologi dingin sedangkan untuk larutan Ringer laktat dingin perubahan mulai nampak pada waktu preservasi 9 jam. Pada waktu preservasi 9 jam hampir semua gambaran menunjukkan perubahan kecuali untuk histologi glomerulus belum terlihat adanya nekrosa, demikian juga halnya dengan membran dasar sel tubulus belum menunjukkan adanya kerusakan. Dua yang terakhir ini baru menunjukkan perubahan histologi pada waktu preservasi 12 jam kecuali untuk larutan Ringer laktat, nekrosa sel glomerulus baru nampak pada waktu preservasi 24 jam. Dari pengamatan di atas secara umum dapat dikemukakan bahwa arutan Ringer laktat dingin lebih unggul dibanding dengan larutan NaCl fisiologi dingin...dst
Keyword: Animal histology, Dogs, Kidneys
|
Judul: Kualitas Kimia dan Uji Biologis Pupuk Organik yang Berasal dari Affluent Gas Bio di Kebon Pedes Kota Bogor
Abstrak: Penggunaan limbah peternakan sebagai pupuk merupakan sesuatu ha1 yang sangat menguntungkan, hal ini dikarenakan limbah peternakan berupa kotoran (feses) yang sudah tidak dimanfaatkan lagi, ternyata dapat cligunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk tersebut disebut pupuk organik karena bahan dasamya adalah kotoran temak. Pemanfaatan feses dan urine sebagai pupuk organik dapat mengurangi limbah dari peternakan dan dapat memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat terlalu seringnya diberi pupuk anorganik. Pada efluent gas bio yang keluar dari tangki pencema (digester) terdiri dari dua komponen yaitu bagian padat dan cair. Komponen cair mengandung nuhisi utama yang diperlukan tanaman yaitu senyawa nitrogen, fosfat dan kalium serta dalam jumlah sedikit berupa trace element seperti seng, besi, mangan, tembaga dan lain-lain.
Keyword:
|
Judul: Peningkatan kualitas pupuk organik cair keluaran instalasi biogas fermentasi lanjut dengan penambahan tepung bulu ayam dan tepung silase kepala ikan patin
Abstrak: Rumah Pemotongan Ayam (RPA) menghasilkan limbah berupa bulu dalam jumlah yang cukup banyak (±112,4 ribu ton/tahun). Bahan kering (BK) bulu ayam mengandung protein kasar (PK) 85-95%, akan tetapi kandungan proteinnya sebagian besar berupa keratin, suatu fibriprotein yang sulit dicerna sehingga pemanfaatan sebagai pakan ternak kurang optimal. Sementara tepung silase kepala ikan patin (TSKIP) merupakan diversifikasi produk dari tepung ikan yang kandungan nutrisinya tidak begitu berbeda dengan ikan segar. Bulu ayam dan sisa-sisa olahan ikan jika tidak ditangai secara baik dapat mencemari lingkungan. Berdasarkan ketersediaan dan kandungan nutrisinya, tepung bulu ayam (TBA) dan TSKIP diharapkan dapat menjadi salah satu bahan tambahan alternatif untuk peningkatan kualitas pupuk organik cair keluaran instalasi biogas.
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Analisis usahatani anggrek Phalaenopsis pada rumah bunga Rizal (RBR) di Bandung Jawa Barat
Abstrak: Bisnis Phalaenopsis saat ini sedang berkembang pesat, sebab laju produksi dan harga meningkat tajam (Trubus, 2005). Rumah Bunga Rizal (RBR) merupakan salah satu produsen anggrek Phalaenopsis di Jawa Barat yang memulai usaha pada tahun 1984 dengan membudidayakan pembesaran anggrek mulai dari compot, seedling, remaja sampai dewasa. Namun sejak tahun 1994 sampai sekarang pertumbuhan luas lahan ataupun produksi anggrek dari waktu ke waktu relatif tetap, padahal permintaan anggrek terdapat kecenderungan meningkat karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan sampai sejauh mana pendapatan dari usaha anggrek ini?. Sampai sejauh mana perubahan harga input dan output berpengaruh terhadap pendapatan anggrek?. Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah; (1) menganalisis keuntungan usaha anggrek di Rumah Bunga Rizal; (2) menganalisis pengaruh perubahan harga-harga input dan output terhadap keuntungan usaha anggrek di Rumah Bunga Rizal. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan data primer yang diperoleh dari data penjualan, volume produksi, harga jual, harga-harga input, volume pembelian input, jumlah tenaga kerja, dan penggunaan luas lahan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, R/C rasio, BEP, dan sensitivitas harga. Analisis tersebut digunakan untuk setiap pembesaran anggrek, yaitu compot, seedling, remaja dan dewasa. Dalam analisis sensitivitas harga digunakan skenario; (1) penurunan harga output sebesar 10 persen; (2) penurunan harga output dan kenaikan harga bibit sebesar 10 persen; (3) penurunan harga output dan kenaikan harga pupuk sebesar 10 persen; (4) penurunan harga output dan kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10 persen; (5) penurunan harga output dan kenaikan harga-harga input sebesar 10 persen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa compot, seedling, remaja dan dewasa masih dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Nilai R/C > 1, dan volume penjualan berada diatas nilai BEP untuk compot, seedling, remaja dan dewasa berturut-turut sebesar 12.450 anakan, 2.272 pot, 1.221 pot, 723 pot. Namun berdasarkan berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga, pada skenario penurunan harga output dan kenaikan harga bibit, berpengaruh pada nilai pendapatan compot yang mengalami kerugian, nilai R/C < 1 dan nilai BEP yang lebih tinggi dari keadaan semula. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pembesaran anggrek layak untuk diusahakan. Namun demikian pada tahap compot walaupun layak diusahakan, tetapi peka terhadap perubahan harga input dan output. Berdasarkan hasil diatas disarankan perusahaan mengambil kebijakkan untuk tidak melakukan penjualan pada tahap compot dan memfokuskan kegiatan usaha pada pembesaran dewasa.
Keyword: Analisis pendapatan, Analisis pendapatan, Analisis, Metode analisis data, Definisi operasional
|
Judul: Analisis risiko penjualan anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat
Abstrak: Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu, tanaman pangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan hortikultura. Hortikultura merupakan salah satu usaha dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Subsektor hortikultura diantaranya tanaman hias yang mampu memberikan kontribusi yang cukup besar dalam hal peningkatan produksi dan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan PDB Indonesia. Tamanan hias merupakan tanaman yang digunakan sebagai dekorasi baik di dalam ataupun di luar ruangan dan memilki banyak manfaat dan telah dikonsumsi dalam berbagai acara misalnya kegiatan keagamaan, acara pernikahan, dan acara-acara adat. Salah satu komoditas unggulan yang menjadi prioritas pengembangan tanaman hias yang berorientasi ekspor oleh Ditjen Hortikultura dan Direktorat Budidaya Tanaman Hias adalah anggrek. Hal ini karena anggrek merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dibudidayakan, sebagai sumber pendapatan (agribisnis), penyedia lapangan kerja dan penggerak ekonomi daerah. PT Ekakarya Graha Flora (PT EGF) merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang mengusahakan tanaman anggrek.
Keyword: Analysis orchid sales Risio, Phalaenopsis, Ornamental plants
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Eksplorasi Mikroflora Filoplan pada Daun Teh untuk Mengendalikan Penyakit Cacar Daun Teh (Exobasidium vexans Massee.).
Abstrak: Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Penurunan produksi komoditas ini dapat disebabkan oleh patogen tumbuhan, salah satunya adalah Exobasidium vexans Massee. penyebab penyakit cacar daun teh. Filoplan merupakan habitat yang cocok bagi mikroorganisme tertentu, baik mikroorganisme yang bersifat patogenik, maupun yang berpotensi sebagai agens antagonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman mikroflora filoplan dan penyakit cacar daun teh, serta mengeksplorasi mikroflora filoplan daun teh yang dapat menjadi agens antagonis terhadap E. vexans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian penyakit cacar daun teh di perkebunan teh Gunung Mas adalah 100%, sedangkan keparahan penyakitnya adalah 58.83-80.17%. Keparahan penyakit dipengaruhi oleh posisi lahan karena posisi mempengaruhi intensitas cahaya matahari. Terdapat korelasi antara rataan laju infeksi dan keragaman mikroflora. Sebanyak 14 isolat menunjukkan potensi menjadi agens antagonis terhadap penyakit cacar daun teh. Isolat dengan tingkat hambatan perkecambahan spora tertinggi yang bernilai 53.29%, teridentifikasi sebagai Pseudomonas fluorescens.
Keyword: agens antagonis, Camelia sinensis, Gunung Mas, intensitas penyakit, Pseudomonas fluorescens
|
Judul: Penyakit Cacar Daun Teh (Exobasidium vexans) dan Tingkat Infeksinya di Perkebunan Gunung Mas (PTPN VIII) dan Bah Butong (PTPN IV).
Abstrak: Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi di dunia yang terbuat dari tanaman Camellia sinensis. Salah satu jenis penyakit yang paling merugikan pada tanaman teh adalah cendawan Exobasidium vaxans Kerugian akibat serangan cendawan ini mampu menurunkan produksi pucuk basah sampai 50%. Penelitian ini bertujuan membandingkan intensitas penyakit cacar daun pada dua perkebunan teh Gunung Mas dan Bah Butong serta mengetahui gejala histologi pada satiap tingkat gejala. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 sampai April 2017. Pengamatan dilakukan dengan empat tahapan yaitu pengamatan intensitas penyakit di kedua lokasi perkebunan, pengamatan cendawan patogen (E. vexans), pegamatan gejala makroskopis dan gejala histologi cacar daun teh, pengamatan ketebalan daun, serta pengolahan dan analisis data. Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas penyakit cacar daun teh pada perkebunan Gunung Mas lebih tingggi dibandingkan dengan perkebunan Bah Butong. Suhu udara yang lebih rendah, lama penyinaran matahari yang lebih sedikit, ketinggian tempat yang lebih tinggi, serta keberadaan tanaman pelindung mengakibatkan intensitas penyakit, laju infeksi serta nilai AUDPC yang semakin tinggi pada perkebunan Gunung Mas. Basidium candawan E. vaxans akan mulai keluar dan menembus lapisan epidermis bawah daun saat gejala berada pada tingkat ketiga. Semakin tinggi tingkat gejala penyakit cacar daun teh maka ketebalan daun akan semakin meningkat, kecuali saat gejala berada pada tingkat keenam karena daun yang bergejala sudah mengering dan berwarna cokelat.
Keyword: AUDPC, indeks intensitas penyakit, laju infeksi, gejala histologi
|
Judul: Tingkah Laku Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops aduncus) Dalam Penangkaran Di Gelanggang Samudra Ancol, Jakarta
Abstrak: Pengamatan terhadap waktu respon lumba-lumba hidung botol merupakan salah satu cara untuk memahami tingkah laku lumba-lumba di dalam penangkaran. Pemahaman akan tingkah laku lumba-lumba amat diperlukan derni menjaga kelestarian dan kesejahteraan lurnba-lumba dalam penangkaran. Waktu respon yang di dapatkan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Keyword:
|
Judul: Analisis profil DNA genom sejumlah isolat Xanthomonas campestris pv. glycines dengan menggunakan elektrophoresis gel Medan berpulsa (pulsed-field gel electrophoresis)
Abstrak: Penyakit bisul bakteri merupakan salah satu dari tiga penyakit bakterial pada tanaman kedelai di Indonesia yang belum dapat ditanggulangi dengan baik, sehingga menjadi salah satu sebab utama rendahnya produksi kedelai di Indonesia. Schizotyping merupakan salah satu metode analisis profil DNA dengan menggunakan Pulsed-Field Gel Electrophoresis. Analisis profil DNA genom Xanthomonas campestris pv. glycines merupakan langkah awal untuk memahami mekanisme patogenesis secara molekuler, dan untuk studi epidemiologi penyakit bisul bakteri pada kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (i) mengisolasi dan mengkoleksi Xanthomonas campestris pv. glycines dari berbagai daerah pertanaman kedelai di pulau Jawa, (ii) menelaah schizotipe masing-masing isolat, dan (iii) melakukan analisis hubungan kekerabatan dan filogenetik dari isolat-isolat yang terkumpul...dst
Keyword: Molecular biology, Soybean, Xanthomonas campestris, Schirotyping, Pulsed-field gel electrophoresis
|
Judul: Keragaman genetik dan pengembangan metode deteksi cepat penyebab pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis pv.glycines) pada kedelai
Abstrak: Penyakit pustul bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. glycines merupakan salah satu penyakit bakterial penting pada tanaman kedelai yang belum tertangani dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman tentang virulensi clan keragaman genetik dari patogen ini serta pengembangan metode deteksi yang cepat dan akurat sangat diperluk.an dalam pengembangan strategi pengendalian penyakit terse but. Penelitian ini bertujuan untuk : (I) menelaah virulensi dan keragaman genetik X axonopodis pv. glycines Xag asal edamame menggunakan teknik PCR-RFLP basil amplifikasi gen 16S-rRNA (ARDRA), teknik ISR 16S-23S-rRNA dan teknik MFLP/PFGE, (2) mengembangkan metode deteksi cepat dan akurat untuk mendeteksi penyakit pustul bakteri pada daun dan benih kedelai secara serologi clan molekular Telah terkoleksi sebanyak 29 isolat X axonopodis pv. glycines dari berbagai pertanaman edamame di )ember, Cipanas, Ciawi dan Bogar. Hasil penelitian menunjuk.kan bahwa isolat-isolat tersebut memiliki tingkat virulensi yang berbeda. Virulensi semua isolat lebih tinggi jika diinokulasi pada tanaman edamame dibanding Wilis atau Orba. Berdasarkan hasil keragaman genetik menggunakan teknik ARDRA, ISR dan MFLP secara berturut-turut diperoleh 6 profil, 7 profit dan 13 profit DNA yang berbeda. Oleh karena itu diperoleh minimal 13 strain X axonopodis pv. glycines yang menginf eksi edamame. lso lat CPI dan JA4 dari Cipanas dan Jember merupakan isolat yang memiliki profil DNA spesifik karena hubungan kekerabatan genetiknya yang cukup jauh dari isolat-isolat lainnya. ..dst
Keyword: ARDRA, lntergenic Spacer Region, patogen, teknik serologi, teknik molekuler
|
Judul: Pengaruh masuknya perusahaan baru pada pasar oligopoli
Abstrak: Oligopoli adalah salah satu bentuk pasar yang terdiri atas beberapa perusahaan. Suatu oligopoli ditandai oleh sejumlah kecil perusahaan yang sadar bahwa mereka sangat bergantung satu dengan yang lain dalam kebijakan menentukan harga dan output mereka. Hal ini berpengaruh pada keuntungan perusahaan karena tujuan setiap perusahaan adalah ingin memaksimumkan keuntungan. Pada oligopoli, perusahaan-perusahaan baru tidak bebas untuk masuk ke dalam pasar seperti pada pasar persaingan sempurna karena pada oligopoli ada rintangan-rintangan yang menghalangi perusahaan- perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar. Dengan menggunakan model oligopoli Cournot akan dibahas bagaimana pengaruh dari masuknya perusahaan baru terhadap output tiap perusahaan, total output, keuntungan tiap perusahaan dan total keuntungan. Pengaruh dari masuknya perusahaan-perusahaan baru menyebabkan total output meningkat sedangkan output tiap perusahaan menjadi turun. Karena adanya keuntungan ekonomi, maka perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar, akibatnya keuntungan tiap perusahaan dan total keuntungan menjadi turun. Kegiatan masuk pasarnya perusahaan-perusahaan baru ini akan mengurangi keuntungan hingga mencapai nol.
Keyword:
|
Judul: Analisis determinan ketahanan pangan rumah tangga di kota Medan
Abstrak: Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis determinan ketahanan pangan rumah tangga di kota Medan. Sedangkan tujuan khususnya (1) Mengetahui karakteristik rumah tangga (umur kepala rumah tangga, ukuran rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, dan pengeluaran), (2) Menganalisis pola konsumsi pangan rumah tangga, (3) Menganalisis konsumsi zat gizi (energi dan protein) dan tingkat kecukupan energi serta tingkat kecukupan protein rumah tangga, (4) Menganalisis hubungan karakteristik rumah tangga dengan ketahanan pangan rumah tangga, (5) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga . Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2009 sampai dengan November 2009. Penelitian dilakukan di daerah Kota Medan yaitu di Kecamatan Medan Kota (1 Kelurahan) dan Kecamatan Medan Denai (1 Kelurahan). Penentuan lokasi penelitian diambil secara purposive berdasarkan tingkat kemiskinan sedang 15- 20%. Contoh sebanyak 120 rumah tangga dipilih secara stratified random sampling yang meliputi keluarga Pra sejahtera dan KS 1,2,3. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul “Analisis Model Penanggulangan Masalah Kelaparan pada Masyarakat Sumatera Utara (SUMUT)”.
Keyword:
|
Judul: Perencanaan pangan tingkat Wilayah: studi kasus di Kotamadya Medan
Abstrak: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merencanakan penyediaan pangan yang ideal bagi masyarakat di wilayah Kotamadya Medan, yang disusun berdasarkan jenis pangan yang tersedia dan biasa dikonsumsi, memenuhi persyaratan kecukupan gizi dan keseimbangan konsumsi pangan serta mempertimbangkan biaya pangan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengidentifikasi jenis-jenis pangan yang tersedia dan biasa dikonsumsi masyarakat di Kotamadya Medan, (b) memperkirakan rata-rata pengeluaran untuk pangan (biaya minimum total dan biaya masing-masing pangan per orang per tahun), (c) mengembangkan suatu model pola penyediaan pangan, dan (d) menyusun pola penyediaan pangan ideal di Kotamadya Medan.
Keyword: Household food, Income
|
Judul: Embryonic Development of Attacus atlas L. (Lepidoptera: Saturniidae)
Abstrak: Attacus atlas was one of wild silkworm species that has been developed in Indonesia as an alternative silk source to domestic silkworm Bombyx mori. A. atlas was spread in tropical and subtropical rain forest and can be found almost in entire Indonesian islands. It has complete metamorphosis stage, including egg (embryo), larvae, pupa, and imago (adult). Embryogenesis was an important stage to know the physiology characteristic of insect such as diapauses. The research aimed to know the embryogenesis of A. atlas. The observation of embryonic development was done in two ways, observation within the eggshell and without the eggshell. The embryogenesis in A. atlas was done in seven days. Morphological observation on A. atlas embryo can be divided as pre-organogenesis and organogenesis stage. Pre-organogenesis stage occurred in first to fourth day after oviposition. Organogenesis stage can be observed in fifth to seventh day after oviposition. In the fifth day, body segmentation was completed. In the sixth day, cephal section and patterning of appendages was completed. Besides, the pigmentation of cephal also occurred in sixth day. In the seventh day, the pigmentation of entire body was completed and embryo was ready to hatch. In the eight day after oviposition embryo was hatching by cracking the eggshell.
Keyword:
|
Judul: Analisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah rakyat di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor
Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah: (1) wilayah Kecamatan Cisarua sebagai salahsatu daerah sentra produksi susu di Kabupaten Bandung, (2) peningkatan produksi susu pada usaha peternakan sapi peran rakyat, (3) perlu diperhatikan imbalan yang diterima peternak dengan adanya laju peningkatan produksi susu. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengaruh faktor produksi makanan ternak, persentase sapi laktasi dan tenaga kerja terhadap produksi susu, (2) mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang dilaksanakan peternak sapi peran rakyat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Jumlah peternak contoh yang diambil adalah sebanyak orang yang diperoleh secara acak sistematis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan menggunakan instrumentasi kuesioner untuk wawancara. Pengumpulan data dimulai dari tanggal 9 Pecruari sampai dengan 9 Maret 1988.
Keyword: sapi perah
|
Judul: Efisiensi penggunaan faktorproduksi pada peternakan sapi perah rakyat di Kecamatan Cisarua Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui berapa besar penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah rakyat; (ii) Mengetahui efisiensi produksi, baik teknis maupun ekonomis dari masing-masing faktor produksi; dan (iii) Mencari dan menentukan tingkat penggunaan faktor- faktor produksi yang optimum sehingga tingkat pendapatan (keuntungan) yang maksimum dapat dicapai melalui analisis fungsi produksi. Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari, yaitu sejak 5 Januari 10 Pebruari 1989 melalui dua tahapan: (i) Pra survei selama lima hari, berupa orientasi desa dan inventarisasi peternak; dan (ii) Survei lapangan selama 30 hari yang mencakup seluruh pelaksanaan pengamatan lapangan dan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada peternakan sapi perah rakyat di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan metoda survei dan seperangkat kuesioner.
Keyword: sapi perah
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Penggunaan Pot Organik Praktis Untuk Pembibitan Suren (Toona Sinensis Roem.) Di Rumah Kaca
Abstrak: Pot organik praktis adalah wadah media semai berbahan dasar organik yang dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan penggunaan polybag, yaitu salah satunya dapat menjadi limbah yang sulit terurai setelah digunakan. Selain sebagai pengganti fungsi polybag, penelitian mengenai pot pupuk organik praktis dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi bahan baku pot organik praktis terhadap pertumbuhan tanaman Toona sinensis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu komposisi bahan baku dalam pembuatan pot organik praktis (koran, kompos, dan guano). Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi bahan baku pot organik praktis berpengaruh terhadap pertumbuhan semai T. sinensis di persemaian. Bahan baku berupa koran, kompos dan guano memberikan pertumbuhan terbaik dilihat dari semua parameter pertumbuhan yang diamati, serta meningkatkan tinggi dan diameter tanaman sebesar 295.1% dan 125% dibanding kontrol (bahan baku koran), dan biomassa tertinggi yang dihasilkan sebesar 0.469 g pada umur 14 minggu setelah tanam.
Keyword: Toona sinensis, wadah semai, pot pupuk organik praktis, komposisi bahan baku, bahan organik
|
Judul: Penggunaan Pot Organik Untuk Pembibitan Mindi (Melia Azedarach L.) Di Rumah Kaca
Abstrak: Kegiatan pembibitan tanaman kehutanan sampai saat ini masih menggunakan polybag, namun polybag masih memiliki beberapa kekurangan yaitu berbahan dasar plastik yang bersifat tidak mudah hancur atau terdegradasi. Solusi alternatifnya adalah polybag dapat diganti dengan penggunaan pot organik yang ramah lingkungan (pot organik). Pot organik memiliki beberapa keunggulan yaitu waktu untuk terdekomposisi lebih cepat dibandingkan dengan polybag. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perlakuan bahan baku pot organik terhadap pertumbuhan semai Mindi (M. azedarach L.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu komposisi bahan baku dalam pembuatan pot organik. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi, diameter dan biomassa. Pengamatan yang dilakukan selama 16 minggu menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan komposisi bahan baku berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi dan diameter pada selang kepercayaan 95%. Perlakuan dengan komposisi bahan baku yang mengandung kompos yaitu P4 (bubur kertas koran + pupuk kompos + cocopeat) menghasilkan pertumbuhan terbaik untuk semai mindi.
Keyword: Kompos, Melia azedarach, polybag, pot organik
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Modul Penjualan untuk Meningkatkan Performa Penjualan Proses Bisnis Maklun di PT Sukaraja Pangan Utama
Abstrak: PT SPU has not yet adopted an ERP system in its sales process, resulting in a perceived lack of efficiency in its contract manufacturing business. This project is designed to strengthen and enhance sales performance in the contract manufacturing business process and create a sales module that ensures data integration and ready-to-use business process automation. The approach used in this project is design engineering, applying the stages of engineering design. The input from these stages consists of sales issues, resulting in the output of sales module development. The module development is based on user requirements and requirement engineering. Data integration is developed using use cases and Conceptual Data Model (CDM), while business process automation is achieved through mathematical formulation. Additionally, the sales module ensures aspects of security, usability, performance, and availability in its use. After going through evaluation and validation stages, it is concluded that this project successfully strengthened and improved sales performance 22.5 times faster in the existing sales process at PT SPU. The sales module is ready for implementation, and Standard Operating Procedure (SOP) has been prepared for use., PT SPU belum mengadopsi sistem ERP dalam proses penjualan mereka, sehingga efisiensi dalam menjalankan bisnis maklon masih dianggap kurang. Proyek ini didesain untuk memperkuat dan meningkatkan performa penjualan dalam proses bisnis maklon, serta menciptakan modul penjualan yang menjamin integrasi data dan otomatisasi proses bisnis yang siap digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini adalah design engineering dengan menerapkan tahapan desain keteknikan. Adapun masukan dari tahapan ini berupa permasalahan penjualan yang menghasilkan keluaran berupa pengembangan modul penjualan. Pengembangan modul didasarkan pada user requirement dan requirement engineering. Integrasi data dikembangkan dengan menggunakan use case dan Conceptual Data Model (CDM) serta otomatisasi proses bisnis dilakukan dengan bantuan formulasi matematika. Selain itu, modul penjualan juga mampu menjamin aspek keamanan, kegunaan, performa, dan ketersediaan dalam penggunaannya. Setelah melakukan tahapan evaluasi dan validasi, disimpulkan bahwa proyek ini berhasil memperkuat dan meningkatkan performa penjualan 22,5 kali lebih cepat dalam proses penjualan yang ada di PT SPU sekarang. Modul penjualan siap untuk diimplementasikan dan telah disusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaannya.
Keyword: contract manufacturing, development, module, sales, performance
|
Judul: Desain Modul New Product Development (NPD) untuk Menunjang Core Business di PT Sukaraja Pangan Utama
Abstrak: Direct implementation of ERP in PT Sukaraja Pangan Utama (SPU) new product development (NPD) business process was not possible, which deviated from the existing open-source ERP module framework. Based on these problems, this project aims to design NPD modules according to user needs that are equipped with data integration and process automation and are able to increase efficiency. The method used in this project is the engineering design stage. The data used consists of primary data obtained from the observation and distribution of questionnaires. Data is processed using software and mathematical calculations to produce NPD modules that meet success criteria and are accepted by users. The project succeeded in developing an NPD module according to user needs which is equipped with data integration that is connected with project, website, and contract management, has process automation that is able to calculate the customer product preferences, and is proven to increase efficiency up to 6 times or 600% faster. Based on User Acceptance Testing (UAT), NPD modules were accepted by PT SPU. Preparation for implementation is carried out by creating ideal business processes and SOPs as a work reference for employees.
Keyword: core business, efficiency, module, new product development
|
Judul: Majalah Ilmu Faal Indonesia - The Indonesian Journal of Physiology
Abstrak: The alleration of neutrofil/lymphocyte ration was and indicator to evaluate individual response environment changes. Five Java Owa an Sari Park at Bandung (2 male and 2 females) and Ragunan Park at Jakarta (1 female) were used as object in this study. Blood collected once in 4 days with 10 mg/Kg B.W ketamin injection before.
Keyword:
|
Judul: Metode kriging untuk membangkit data hujan di Flores
Abstrak: Analisis iklim perlu dilakukan dalam merencanakan kegiatan pertanian. Hal ini disebabkan faktor iklim berperan besar dalam memberikan kontribusi terhadap besarnya keragaman hasil pertanian. Di daerah-daerah yang memiliki stasiun iklim, tidak sulit melakukan analisis iklim karena data iklim banyak tersedia. Permasalahannya adalah stasiun iklim yang tersedia sangat terbatas, sehingga di daerah yang tidak mempunyai stasiun tidak dapat menganalisis perilaku iklim dari waktu ke waktu Ketidaktersediaan data iklim di suatu daerah dapat diatasi dengan membangkitkan data iklim dengan metode Kriging. Pola semi variogram pada bulan Januari-Mei dan September-Desember untuk rata-rata curah hujan bulanan di Flores cenderung linier dan berkorelasi positif dengan jarak (menit). Sedangkan pada bulan Juni-Agustus cenderung konstan. Disamping itu, pada bulan Januari-Mei dan September-Desember semakin jauh jarak antara dua stasiun, tingkat ketergantungan semakin kecil. Sedangkan pada bulan Juni-Agustus tidak ada korelasi di antara stasiun-stasiun Hasil verifikasi dan validasi model menunjukkan bahwa metode Kriging cukup baik dalam menduga curah hujan bulanan di suatu lokasi. Nilai Root Mean Square Interpolation Error (RMSIE) untuk verifikasi dan validasi model adalah berturut-turut 83.85 mm dan 42.34 mm. Untuk memperkecil keragaman hasil pendugaan, perlu melakukan pengelompokan wilayah-wilayah di Flores berdasarkan curah hujan yang relatif homogen.
Keyword:
|
Judul: Pendugaan data hilang menggunakan metode kriging : studi kasus data curah hujan di propinsi Sumatera Barat
Abstrak: Iklim merupab.n faktor utama di berbagai sektor kehidupan dan selalu diilcutsertakao datam perencanaan. Ketaktenediaan data merupakan penghambat dalam usaha penelaahan pola perl.embangan iklim/cuaca dari waktu ke waktu. Ketaktersediaan data ini dapat diatasi dengan menyusun suatu model yang dapat menggambarkan keragaman iklim secara spasial. Model yang sesuai dengan kondisi ini adalah model variograrn atau semivariogram yang mengasumsikan bahwa antar titik-titik contoh berlcorelasi secara spasial, yaitu OObungan yang dipengaruhi oleh jarak antar titik contoh. Metode Kriging menggunakan model semivariogram untuk menduga data hilang pada suatu lokasi dengan memboboti data yang tersedia pada lokasi-lokasi di sekitamya. Lokasi yang diamati adalah 47 stasiun pengukur curah bujan di Propinsi Sumatera Barat tahun 2000_ Seluruh nilai yang tidalc. teramati diduga secara simultan dengan menggunakan model semivariogram untuk tiap bulan. Secara keseluruhan, hasil analisis semivariogram memperlihatkan pola sebaran nilai-nilai semivarian yang cenderung meningkat dengan semakin besar jarak_ Sehingga dengan semakin jauh jarak: antara dua lokasi, keragaman au-ah hujan semakin besar. Dengan demikian, pada tiap bulan terdapat perbedaan yang cukup besar antara dua lokas dan perbedaan yang sangat besar akan terjadi jika jarak: antara kedua lokasi semakin jauh. Hasil verifikasi model menunjuklcan bahwa metode kriging dapat menghasilkan nilai dugaan yang menghampiri nilai aktualnya, dengan rata-rata penyimpangan sebesar 4,69%. Rata-rata penyimpangan di daerah pesisir lebih besar dari pada penyimpangan di daerah pusat, karena lokasi yang berada di daerah pusat dikelilingi oleh lokasi-Jokasi yang Jain dari semua arah, sedangkan Jokasi yang berada di daerah pesisir hanya diklelilingi dari beberapa arah saja.
Keyword: Metode Kriging, model semivariogram
|
Judul: Karakteristik ukuran dan bentuk hamster syria (Mesocritus auratus)
Abstrak: Syrian hamster (Mesocricetus auratus) is a laboratory animal and pet animal due to their attractive physical shape. Genetic variance of Syrian hamster need to be conserved through identification of body sceleton maesurement; this measurement consisted of measurement of body length, chest width, hip width and canon circumference. The identification can help the hamster lovers to obtain the desirable sizeof their Syrian hamster. This experiment was conducted to determine the size and shape scores body of Syrian hamster, both for male and female principal Component Analysis.
Keyword:
|
Judul: Partisipasi dan Efektivitas Pengembangan Ekonomi Mikro Pinjaman Bergulir BUMDes
Abstrak: Badan Usaha Milik Desa adalah sebuah lembaga ekonomi yang dibentuk di pedesaan Indonesia dan bertujuan mengembangkan ekonomi masyarakat desa. Pembangunan ekonomi masyarakat melalui BUMDes tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor internal dan eksternal dengan partisipasi penerima layanan unit usaha pinjaman bergulir program BUMDes; serta hubungan partisipasi dengan tingkat efektivitas pengembangan ekonomi kelompok kecil BUMDes di Desa Cilebut Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 45 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam unit usaha pinjaman bergulir program BUMDes memiliki tingkat partisipasi rendah. Faktor internal yang memiliki hubungan dengan partisipasi adalah tingkat pendapatan. Faktor eksternal dengan tingkat partisipasi memiliki hubungan yang kuat yaitu tingkat ketersediaan sarana dan prasarana. Penelitian ini pun menemukan bahwa tingkat efektivitas program tergolong rendah. Tingkat partisipasi dengan tingkat efektivitas program yang memiliki hubungan adalah tujuan program.
Keyword: BUMDes, Pinjaman Bergulir, Tingkat Partisipasi, Efektivitas Program
|
Judul: Partisipasi Warga dalam Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
Abstrak: Belum optimalnya potensi sumber daya yang dimiliki oleh desa untuk menguatkan ekonomi desa, maka dibutuhkan sebuah lembaga atau institusi ekonomi desa yang dapat mengelola potensi sumber daya tersebut. BUMDes merupakan sebuah lembaga yang dibentuk desa dan dikontrol bersama warga desa untuk meningkatkan standar ekonomi warga desa. Pembentukan BUMDes tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana apabila tidak disertai dengan partisipasi warganya. Dalam penelitian ini, partisipasi warga dilihat berdasarkan tingkatan tidak ada peran, menerima ketentuan, dan kekuasaan masyarakat serta tahapan pendirian BUMDes terdiri dari sosialisasi mengenai BUMDes, musyawarah desa, dan penetapan peraturan desa tentang pembentukan BUMDes. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan partisipasi warga desa dengan tahapan pembentukan BUMDes dalam mencapai keberhasilan pembentukan BUMDes. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa partisipasi warga Desa Sukamanah berada pada tingkatan menerima ketentuan dengan tingkat keberhasilan tahapan pembentukan BUMDes tergolong sedang. Jadi temuan ini disimpulkan semakin berpartisipasi warga desa dalam proses tahapan pembentukan BUMDes, maka semakin berhasil pembentukan BUMDes tersebut. Keberlanjutan dari pengelolaan BUMDes disarankan untuk adanya kekonsistenan dalam melibatkan warga desa.
Keyword: Partisipasi warga, Pembentukan BUMDes, Tingkat partisipasi
|
Judul: Construction of Recombinant Vector for Lanceolate Gene Editing Using CRISPR/Cas9 System in Tomato Plant (Solanum lycopersicum L.).
Abstrak: Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats/CRISPR associated 9 protein (CRISPR/Cas9) adalah salah satu alat untuk mengedit genom yang baru-baru ini telah berhasil digunakan untuk berbagai tanaman. Tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah tanaman model yang ideal untuk menguji sistem CRISPR/Cas9 dalam pengeditan gen karena ketersediaan metodologi transformasi yang efisien dan ketersediaan urutan genom yang berkualitas tinggi, dan mempunyai genom diploid. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat konstruksi vektor rekombinan yang membawa oligonukleotida gRNA untuk memutasikan gen lanceolate (LA) pada tanaman tomat. Gen lanceolate merupakan gen yang terlibat dalam pembuatan daun majemuk pada tomat. Supresi gen LA akan membuat daun majemuk berukuran besar berubah menjadi daun tunggal berukuran kecil. Oligonukleotida gRNA berhasil disisipkan ke dalam vektor pRGEB32 sehingga memperoleh vektor rekombinan. Vektor rekombinan ini berhasil diintroduksikan ke dalam Escherichia coli DH5α dan dipindahkan ke dalam Agrobacterium tumefaciens LBA4404 menggunakan metode triparental mating. Koloni PCR mengonfirmasi bahwa oligonukleotida gRNA berhasil disisipkan ke dalam pRGEB32 dan A. tumefaciens LBA4404 mengandung plasmid rekombinan ini.
Keyword: gen lanceolate, pengeditan gen, vektor rekombinan, vektor rekombinan
|
Judul: Consistency and Shrink-Swell Soils in Shallot Field, Brebes Regency, Central Java
Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sentra produsen bawang merah terbesar di Indonesia adalah Kabupaten Brebes. Namun pada kenyataannya produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes mengalami penurunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas bawang merah yaitu dengan melakukan pengolahan tanah yang baik, misalnya dengan mengkaji konsistensi tanah di lahan tersebut. Kemampuan mengembang dan mengerut tanah yang tinggi dapat beresiko terhadap pertumbuhan umbi bawang merah. Resiko tersebut dapat diminimalisir dengan cara memperhatikan nilai COLE (Coeficient Of Linear Extensibility) yang merupakan indikator dalam penetapan sifat mengembang dan mengerut tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsistensi dan nilai COLE serta kaitannya dengan sifat fisik dan kimia tanah pada lahan bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsistensi dan Nilai COLE tanah berbeda antar jenis tanah. Indeks plastisitas, jangka olah, dan nilai COLE memiliki korelasi terhadap kadar klei dan bahan organik. Ketiga jenis tanah memiliki Indeks plastisitas yang tinggi, jangka olah yang sempit, dan nilai COLE yang baik. Hal ini menunjukkan kualitas tanah pada lahan ini masih perlu diperbaiki untuk memperoleh kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan bawang merah., Shallots are one of the commodities needed in everyday life. The largest shallot producing center in Indonesia is Brebes Regency. But in reality, shallot productivity in Brebes Regency has decreased. One of the efforts to increase shallot productivity is by doing good tillage, for example by assessing the consistency of the soil. The high ability of soil to swell and shrink can be a risk to the growth of shallot bulbs. This risk can be minimized by paying attention to the COLE (Coeficient Of Linear Extensibility) value which is an indicator in determining the soil swelling and shrinking. This study aims to analyze the consistency and value of shrink-swell soil and its relation to the soil physical and chemical properties on shallot fields in Brebes Regency, Central Java. The results showed that soil consistency and shrink-swell value were different among soil types. Plasticity index, tillage period, and shrink-swell value have a correlation with clay and organic matter content. All three soil types have high plasticity index, narrow tillage period, and good shrink-swell value. This shows that the quality of the soil on this land still needs to be improved to obtain better conditions for the growth of shallots.
Keyword: gleisol, cambisol, mediteran, productivity
|
Judul: Critical Limit Phosphorus of Shallot Plants on Soil in Brebes Regency, Central Java
Abstrak: Intensifikasi pemupukan yang berimbang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu bawang merah dan produksi guna memenuhi permintaan pasar. Guna mencapai hasil panen yang optimal, ketersediaan fosfor (P) tanah harus berada di atas tingkat kritis. Penelitian ini bertujuan menentukan batas kritis hara P di tanah-tanah Brebes untuk bawang merah, menentukan pengekstrak terbaik untuk bawang merah dan mengevaluasi pengaruh pemupukan P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Penentuan batas kritis P di tanah dilakukan dengan mengekstrak P tanah dari 16 lokasi yang tersebar di Kabupaten Brebes. Pemupukan P dilakukan dengan pemberian larutan KH2PO4 sebanyak 0, ½X, X, dan 2X dimana X adalah dosis pupuk P anjuran dalam bentuk P2O5 sebesar 120 kg ha-1. Tanaman dipanen biomasanya berumur enam minggu setelah tanam. Batas kritis P tanah ditetapkan menggunakan metode Cate dan Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap ekstraksi P memiliki nilai koefisien korelasi berbeda yang dipengaruhi oleh pengekstraknya. Koefisien korelasi antara kandungan hara P tanah yang diekstrak menggunakan metode Bray 1, Olsen, Mehlich I, dan HCl 25% dengan bobot kering tanaman berturut-turut adalah 0,630, 0,341, 0,821, dan -0.089. Nilai korelasi untuk metode Bray 1 dan Mehlich 1 dengan bobot kering tanaman secara statistik berturut-turut nyata dan sangat nyata. Batas kritis kandungan P tanah untuk mencapai 90% produksi relatif bawang merah di kabupaten Brebes tersebut berdasarkan metode Bray I, dan Mehlich I 40 ppm P. Pengekstrak P tanah di Brebes yang paling baik adalah Mehlich 1. Pemupukan disarankan pada tanah-tanah dengan kadar P tanah kurang atau sama dengan 40 ppm P, Intensification of balanced fertilization is one way to improve shallot quality and production to meet market demand. In order to achieve optimal crop yields, soil phosphorus (P) availability must be above a critical level. This study aimed to determine the critical level of P in Brebes soils for shallots, determine the best extractant for shallots and evaluate the effect of P fertilisation on plant growth and production. Determination of the critical level of P in the soil was determined by extracting soil P from 16 locations spread across Brebes Regency. P fertilisation was carried out by applying KH2PO4 solution as much as 0, ½X, X, and 2X where X is the recommended dose of P fertiliser in the form of P2O5 of 120 kg ha-1. The plants were harvested six weeks after planting. The critical level of soil P is determined using the Cate and Nelson method. The results showed that each P extraction had different correlation coefficient values influenced by the type of extractants. The correlation coefficients between soil P nutrient content extracted by Bray 1, Olsen, Mehlich I, and HCl 25% methods and plant dry weight were 0.630, 0.341, 0.821, and -0.089, respectively. The correlation values for Bray 1 and Mehlich 1 methods with plant dry weight were statistically significant and highly significant, respectively. The critical limit of soil P content to achieve 90% of relative yield of shallots in Brebes district based on Bray I, and Mehlich I methods were 40 ppm P. The best soil P extractant in Brebes was Mehlich 1. Fertilisation was recommended on soils with soil P content
Keyword: Biomass, Cate and Nelson, Correlation, Relative yield
|
Judul: Profil Antibodi IgM dan IgG pada Beruk (Macaca nemestrina) setelah Diinfeksi Virus Dengue Serotipe-3 (DEN-3) melalui Rute Subkutan
Abstrak: This study was to compare the immune response in pig-tailed macaques (Macaca nemestrina) induced by the dengue virus serotype-3 (DEN-3) via subcutaneous route. There are 3 groups of animal in the study. Group 1 (n=6) were infected by DEN-3 at low dose level of 104 PFU/ml, group 2 (n=6) were infected by DEN-3 at high dose level of 107-108 PFU/ml, and group 3 (n=4) were infected by PBS; all groups were innoculated by subcutaneous route. The blood samples were collected using venesectio method in femoralis vein on day 0 prior the infection followed by day 1 until day 13 post infection. IgM and IgG antibodies were detected by Indirect Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Dengue virus induced humoral immune respons producing antibodies. The antibody profile analyses showed different by individual animals, but similar in general. The IgM titer started to increase on day 4 or day 5 post infection and reached the peak on day 9 post infection and decline afterward; The IgG titer started to increase on day 7 or 8 post infection. In general the increase of IgM titer started earlier than the IgG and the titer of IgM was higher than the IgG.
Keyword:
|
Judul: Cempedak Seed Seedball Trial enriched with Trichoderma spp. in West Kalimantan Bauxite Post-mining Land
Abstrak: Kegiatan pertambangan memiliki dampak gangguan lingkungan antara lain hilangnya vegetasi hutan, flora dan fauna serta lapisan tanah pucuk. Perbaikan lahan bekas tambang dapat dilakukan dengan kegiatan revegetasi salah satunya dengan penanaman jenis pohon cempedak (Artocarpus integer). Penggunaan media seedball yang diperkaya Trichoderma spp. diharapkan dapat meningkatkan daya kecambah serta pertumbuhan bibit cempedak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Menganalisis pengaruh seedball yang diperkaya dengan Trichoderma spp. terhadap persen kecambah dan persen hidup benih cempedak dan pertumbuhan bibit cempedak di lahan bekas tambang bauksit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua belas perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari pasangan perlakuan metode penanaman (media seedball dan penanaman secara langsung) dengan berbagai dosis Trichoderma spp. 0 g, 5 g, 10 g, 15 g, 20 g, dan 25 g. Benih cempedak yang ditanam memiliki persen kecambah dan persen hidup sebesar 100% untuk semua perlakuan. Perlakuan K (Trichoderma 25 g dengan seedball) memberikan hasil terbaik pada parameter laju perkecambahan, nilai kecambah, diameter, dan jumlah daun semai cempedak. Perlakuan I (Trichoderma 20 g dengan seedball) menunjukkan respon terbaik pada parameter tinggi semai cempedak.
Keyword: diameter, forest, Trichoderma spp., vegetation
|
Judul: The Seedball Usage on (Samanea saman) Plantation on Ex-Bauxite Mining Land
Abstrak: Kegiatan reklamasi lahan pascatambang bertujuan memulihkan kembali fungsi lingkungan di areal bekas tambang dan sekitarnya. Salah satu jenis tanaman pionir yang mampu beradaptasi di lahan pascatambang adalah trembesi (Samanea saman). Seedball diaplikasikan pada benih dengan melapisi benih dengan media yang mendukung benih untuk berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengunaan seedball terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan trembesi di lahan bekas tambang serta menganalisis pengaruh metode tanam terhadap perkecambahan dan pertumbuhan seedball trembesi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu penggunaan media seedball dan metode tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan seedball tidak berpengaruh nyata pada diameter, tinggi, dan jumlah daun trembesi. Perlakuan P2Q2 memberikan hasil tertinggi pada persen kecambah (78%), persen hidup (100%), dan nilai kecambah (7,12%/hari), sedangkan perlakuan P1Q1 memberikan hasil terendah pada persen kecambah (8%), persen hidup (30%), dan nilai kecambah (0,08%/hari). Faktor penggunaan media seedball menunjukkan hasil tertinggi pada persen kecambah yaitu antara 65% (P2Q1) hingga 78% (P2Q2), serta nilai kecambah antara 2,86%/hari (P2Q1) hingga 7,12%/hari (P2Q2)., Post-mining land reclamation activities aim to restore environmental functions in the ex-mining area and its surroundings. One type of pioneer plant that is able to adapt to post-mining land is trembesi (Samanea saman). Seedballs are applied to seeds by coating the seeds with a medium that supports the seeds to germinate. This study aims to analyze the effect of the use of seedball on seed germination and growth of trembesi on ex-mining land and analyze the effect of planting method on germination and growth of trembesi seedball. This study used a factorial completely randomized design (CRD) with two factors, namely the use of seedball media and planting methods. The results showed that the seedball treatment had no significant effect on the parameters of diameter, height, and number of trembesi leaves. The P2Q2 treatment gave the highest yield at percent sprouts (78%), percent live (100%), and sprout value (7.12%/day), while the P1Q1 treatment gave the lowest yield at percent sprouts (8%), percent live (30 %), and germination value (0.08%/day). The factor of using seedball media showed the highest yield on the percentage of sprouts, which was between 65% (P2Q1) to 78% (P2Q2), and the sprout value was between 2.86%/day (P2Q1) to 7.12%/day (P2Q2).
Keyword: seedball, Samanea saman, bekas tambang, metode tanam
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Efektivitas kelembagaan tempat pelelangan ikan sebagai kelembagaan ekonomi masyarakat nelayan (Kasus kelembagaan tempat pelelangan ikan, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)
Abstrak: Kemiskinan dalam masyarakat nelayan merupakan suatu realitas sosial ekonomi yang senantiasa ada, bahkan membentuk sub kultur tersendiri. Kemiskinan yang terjadi ini erat kaitannya dengan kelembagaan perekonomian yang terdapat pada masyarakat. Adanya potensi sumberdaya perikanan yang berlimpah sebenarnya dapat membuat masyarakat nelayan hidup dalam kesejahteraan, tetapi sistem kelembagaan yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya dapat mengakibatkan sumberdaya perikanan tersebut hanya dapat dinikmati oleh sebagian kalangan saja.
Keyword:
|
Judul: Analisis ekonomi kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya ikan teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
Abstrak: Teluk Palabuhanratu di perairan Kabupaten Sukabumi memiliki potensi sumberdaya ikan yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Banyaknya aktor yang berkepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut maka diperlukan suatu sistem pengelolaan sumberdaya ikan yang terintegrasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi dan menganalisa peran masing-masing kelembagaan yang ada di Teluk Palabuhanratu dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan; (2) Menganalisis tatanan kelembagaan tersebut dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan; dan (3) Menganalisis secara ekonomi kelembagaan pengelolaan sumberdaya ikan teluk Palabuhanratu dengan pendekatan biaya transaksi. Hasil studi menunjukkan : (1) Aktor-aktor yang harus dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan terdiri dari unsur pemeritah, masyarakat, akademisi dan apar keamanan. (2) Total biaya transaksi yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya ikan di Teluk Palabuhanratu setiap tahunnya mencapai sekitar Rp. 184.615.000,00. (3)Total biaya transaksi yang dikeluarkan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya ikan setiap tahunnya mencapai sekitar Rp. 9.962.500. (4)Berdasarkan tingkat diskonto 12 % terlihat bahwa dalam jangka waktu lima tahun nilai cost effectiveness analysis (CEA) pemerintah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan CEA kelompok nelayan. Nilai CEA pemerintah mencapai sekitar Rp. 783.140.270,15 dan nilai CEA kelompok nelayan Rp. 25.521.874,33. (5) Format kelembagaan yang direkomendasikan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan di Teluk Palabuhanratu harus melibatkan masyarakat (formal dan informal), pemerintah, pihak swasta/usaha dan perguruan tinggi.
Keyword:
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Characterization of Thermal Water Current Meter Sensor ( Laboratory test in Pipe Flow)
Abstrak: Dpl Thermal type water flow meter is a device to measure water flow rate using thermal sensor. There’s two sensor inside this device which one of the sensor is wrapped by heated wire. Flow rate measurement is using difference value between the temperature of sensor that wrapped by heated wire with the temperature of flowing water. The principal of this device is heat transfer between the sensor and the water, so the flow rate is measurable. If the flow rate increasing then the temperature difference between sensor and water is decreasing, vice versa. Based on simulation, low flow rate make the device getting more sensitive and the sensitivity is decreasing as the flow rate is increasing. On low flow rate, the temperature difference between the heated sensor with water flow is very small, so to get more visible result, this device is using differential amplifier. This way, the slightest temperature difference between the heated sensor and water flow is visible even for higher flow rate. Flow rate measurement done to a calibration system made. Flow rate is determined with measuring rate debit then divided by pipe sectional area and value of flow rate can be obtained. Calibration system is using a 2.3cm diameter pipe and the distance between two sensors is 15cm. The heat that is given to heated wire is 2.8 Watt which can increase the temperature of the sensor by 5Co if the flow rate is 0.05 m/s. The equation that obtained by calculation is x = 5.512 e-93y where x is the water flow rate and y is the temperature difference between heated sensor with the water. There is difference between model simulation with the calculation result in this research. It is caused by assumption that applied during the time of calculation.
Keyword:
|
Judul: Disain dan Uji Teknis Instrumen Pengukur Kecepatan Aliran Air Sistim Digital Elektronik Dengan Penerapan LVDT Sebagai Sensor
Abstrak: Saat ini perkembangan teknologi begitu pesatnya, ter- utama dibidang Elektronika. Hampir semua bidang menyerap teknologi Elektronika, tidak terkecuali dengan bidang Pertanian. Hal mana sangat perlu untuk pengembangan daya karya manusia dibidang pertanian demi untuk kesejahteraan manusia. Salah satu penemuan dari teknologi elektronika adalah suatu komponen yang disebut LVDT (Linear Variable Differential Transformer). Sesuai dengan karakteristiknya komponen ini dapat diterapkan sebagai pengindra (sensor) pada instrumen pengukur kecepatan aliran air. Instrumen ini dapat mengukur kecepatan aliran air dengan cara mengkonversikan energi kinetik yang ditimbulkan oleh adanya kecepatan aliran air tersebut, dan hasil pengukurannya diperagakan dalam bentuk angka-angka (Digit ). Pengukuran kecepatan aliran air dibidang pengairan (Irigasi) sangatlah perlu dilakukan, terutama untuk me ngetahui debit aliran air yang harus didistribusikan ke dalam lahan-lahan pertanian, sehingga pemakaian air dapat dilaksanakan secara optimal yang akhirnya akan menunjang peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Keyword:
|
Judul: Koksidiosis pada Sapi Disebabkan Eimeria Zuernii (Rivolta,1887)
Abstrak: Koksidia merupakan parasit intraseluler yang menyerang traktus digestiyus terutama bagian USUS. Penyebab penyakit ini adalah dari genus Eimeria. Koksidia yang paling patogen terhadap ternak sapi adalah Eimeria Ziuernii (Rivolta, 1887 dalam Todd dan Ernst, 1977). Siklus hidup Eimeria zuernii terdiri dari fase eksogen yang disebut juga dengan tahap sporogoni dan fase endogen yang terdiri dari tahap skizogoni dan tahap gametogoni (Soulsby, 1982).
Keyword:
|
Judul: Analisa daerah penangkapan ikan tongkol di Laut Jawa dengan pemanfaatan data satelit NOAA-AVHRR/2 melalui pola penyebaran suhu permukaan laut
Abstrak: Ikan tongkol (Euthynnus sp dan Auxis sp) termasuk salah satu jenis ikan ekonomis yang penting di Indonesia, karena peranannya daiam usaha perbaikan gizi dan menu makanan rakyat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dan laut Jawa merupakan salah satu daerah konsentrasi perikanan tongkol di Indonesia. Penentuan daerah penangkapan. ikan selama ini semata-mata masih berdasarkan pengalaman berlayar di laut. Dengan demikian dalam suatu operasi penangkapan ikan sebagian besar waktunya digunakan untuk pencarian lokasi kelompok ikan (schooling) daripada kegiatan penangkapan itu sendiri. Hal ini menyebabkan perlunya dikembangkan suatu metode penentnan lokasi penangkapan ikan yang lebih baik dan bandal, agar dapat menekan biaya operasi dan waktu penangkapan ikan di laut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan data suhu permukaan laut yang diperoleh dari satelit lingkungan dan cuaca NOAA-ll terhadap daerah penangkapan ikan tongkol di laut Jawa.
Keyword:
|
Judul: Analisis daerah penangkapan ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) di perairan Utara Bali melalui pola distribusi suhu permukaan laut satelit NOAA/AVHRR dan data hasil tangkapan
Abstrak: Wilayah perairan laut Indonesia sangat luas yaitu 3,1 km² (sekitar 62 % dari seluruh wilayah Indonesia) dan mempunyai garis pantai yang panjang, memiliki sumber devisa hayati laut yang dapat menunjang pembangunan nasional sebagai sumber devisa negara. Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Prospek perikanan cakalang di Indonesia sangat baik, akan tetapi pemanfaatannya masih rendah. Oleh karena itu usaha penangkapan ikan perlu ditingkatkan. Selama ini para nelayan tradisional menggunakan tanda-tanda alam (warna air laut dan burung-burung yang terbang diatas permukaan laut) untuk mengetahui keberadaan suatu kelompok ikan, akan tetapi ha! -ini kurang memberikan suatu kepastian. Guna meningkatkan efisiensi penangkapan ikan di laut, perlu suatu teknologi yang dapat menghemat waktu dan biaya. Teknologi Penginderaan Jauh merupakan salah satu alternatifnya. Salah satu satelit penginderaan jauh bidang kelautan adalah satelit NOAA dengan sensornya AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer). Suhu dan arus merupakan parameter oseanografi yang mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan cakalang khususnya dan sumberdaya laut pada umumnya (Nontji, 1987). Umumnya setiap spesies ikan mempunyai kisaran suhu yang sesuai dengan lingktmgan untuk makan, memijah dan aktivitas lainnya (Hela and Laevastu, 1970). Dengan mengetahui distribusi suhu permukaan laut suatu wilayah perairan, akan dapat diamati pola arus serta fenomena upwelling/front yang merupakan daerah potensi perikanan.
Keyword:
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Rancangan dan uji performansi peti fermentasi kakao (Theobroma cacao L.) tipe kotak dinding ganda
Abstrak: Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menguji performansi peti mini fermentasi berdinding ganda, mempelajari nisbah volume dengan luas permukaan tumpukan terhadap suhu fermentasi yang dihasilkan serta mempelajari pengaruh suhu dan waktu fermentasi, ja- rak antar lubang aerasi dan kondisi ruangan fermentasi terhadap mutu yang dihasilkan. Pembuatan peti mini fermentasi berdinding ganda sebagai penelitian pendahuluan sejumlah 6 buah dengan 3 macam tinggi dan 2 macam jumlah lubang aerasi, masing-masing peti bagian dalam berukuran 30 x 30 x 30 cm, 30 x 30 x 40 cm dan 30 x 30 x 50 cm, serta lubang aerasi yang berdiameter 10 mm dengan jarak antar lubang aerasi 5 cm dan 10 cm antar pusat lubang. Bahan yang digunakan dalam pembuatan fermentor adalah multipleks setebal 9 mm. Penelitian pendahuluan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Perbengkelan Fateta. Pengujian performansi dilakukan di Laboratorium sementara TPPHP-FATETA sedangkan analisa parameter dilakukan di ..dst
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Aerasi Dan Waktu Fermentasi Pada Fermentasi Biji Coklat (Theobroma cacao L.) Terhadap Mutu Biji Cokelat Kering
Abstrak: Proses fermentasi biji cokelat merupakan tahapan pen- ting dalam pengolahan biji cokelat, karena proses tersebut dapat mempengaruhi aroma dan citarasa khas biji cokelat. Dalam industri pangan dan kosmetika, cokelat digunakan se- bagai bahan baku produk berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aerasi dan waktu fermentasi biji cokelat terhadap mutu biji cokelat kering, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan cara pengolahan dan hasil biji cokelat yang memenuhi standar mutu internasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah jumlah lu- bang aerasi pada kotak fermentasi, terdiri atas 1, 3, 5 buah lubang, dan tanpa lubang. Faktor kedua adalah jumlah Waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi, terdiri atas 2, 3, 4, 5, dan 6 hari. Kotak fermentasi yang digunakan berukuran 20 x 20 x 20 cm³. Kotak dilengkapi lubang berdiameter 0.7 cm, pada ba- 3 gian dasar kotak sebanyak 5 buah untuk pembuangan cairan pulp, dan pada bagian tutup kotak sebanyak 1, 3, 5 buah, dan tanpa lubang aerasi, untuk setiap satuan percobaan. Hasil pengamatan biji cokelat didapat nilai persentase biji slaty berkisar antara 31100 persen, persentase kulit 10.39-10.95 persen, kadar lemak biji 51.7-54.2 persen, kadar gula pereduksi biji 1.08-1.34 persen, pH biji 5.04- 5.73, kadar polifenol biji 5.44-9.02 persen, dan kadar theobromin biji 2.35-2.61 persen. Perlakuan aerasi berpengaruh nyata terhadap persentase biji slaty, kadar gula pereduksi biji, pH biji, dan kadar polifenol biji. Perlakuan waktu fermentasi berpengaruh nyata terhadap persentase biji slaty, persentase kulit, ka- dar lemak biji, kadar gula pereduksi biji, pH biji, kadar polifenol biji, dan kadar theobromin biji…dst
Keyword:
|
Judul: Prevalence of Bird Lice on Rock Pigeon (Columba livia) in 99Wonderland Park, Selangor, Malaysia
Abstrak: Rock Pigeon (Columba livia) have coexisted with humans for thousands of years and are used for various purposes such as food and in sports. Rock pigeons may have the potential to be infested with a wide range of ectoparasites, which can have a significant impact on their life cycle. This study aims to measure the prevalence of Columba livia with bird lice in 99Wonderland Park, Selangor, Malaysia in the year 2020 and to ascertain the impact of bird lice on the health of these infested birds. Data were collected from clinical records for the month of January to December in the year 2020 from 99Wonderland Park, Selangor, Malaysia. Lice were identified in 42 of the 80 Rock pigeons examined so, the overall prevalence of lice infestations was 52.5%. The prevalence of ectoparasites was found to be higher in young Rock pigeons (60.4%) as compared to adult Rock pigeons (37.4%). Columbicola columbae (wing lice) and Colpocephalum turbinatum (body lice) are two species of lice that have been detected. Body lice were more prevalent in young Columba livia birds at 47.6% whereas wing lice were more prevalent in adult Columba livia birds at 16.7%. Most of the lice were found in the thorax and abdomen area followed by the head and neck area., Merpati Batu (Columba livia) telah hidup berdampingan dengan manusia selama ribuan tahun dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti makanan dan olahraga. Merpati batu dapat terinfestasi dengan berbagai ektoparasit, yang dapat berdampak signifikan pada siklus hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Columba livia dengan kutu burung di 99 Wonderland Park, Selangor, Malaysia pada tahun 2020 dan untuk memastikan dampaknya terhadap kesehatan burung yang terinfestasi. Data dikumpulkan dari catatan klinis dari bulan Januari hingga Desember tahun 2020 dari 99Wonderland Park, Selangor, Malaysia. Kutu diidentifikasi pada 42 dari 80 merpati batu yang diperiksa sehingga, prevalensi keseluruhan infestasi kutu adalah 52,5%. Prevalensi ektoparasit ditemukan lebih tinggi pada merpati batu muda (60,4%) dibandingkan dengan merpati batu dewasa (37,4%). Columbicola columbae (kutu sayap) dan Colpocephalum turbinatum (kutu badan) adalah dua spesies kutu yang telah ditemukan. Kutu badan lebih banyak ditemukan pada burung Columba livia muda sebesar 47,6% sedangkan kutu sayap lebih banyak ditemukan pada burung Columba livia dewasa sebesar 16,7%. Sebagian besar kutu ditemukan di daerah dada dan abdomen diikuti daerah kepala dan leher.
Keyword: Columba livia, prevalence, ectoparasite, wing lice, body lice, Columba livia, prevalensi, ektoparasit, kutu sayap, kutu badan
|
Judul: Hubungan iklan melalui media televisi dengan konsumen makanan ringan anak sekolah dasar: kasus SD Islam Al Azhar 01 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan
Abstrak: Penelitian ini mengambil judul “Hubungan Iklan Melalui Media Televisi Terhadap Konsumsi Makanan Ringan Anak Sekolah Dasar (Kasus : SD Islam Al Azhar 01 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan)”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi makanan ringan yang paling disukai untuk dikonsumsi oleh murid- murid SD yang diiklankan melalui televisi, mengidentifikasi pola dan perilaku murid- murid SD dalam menonton televisi, serta menganalisis sejauh mana pengaruh iklan makanan ringan di televisi terhadap konsumsi murid- murid SD Islam Al Azhar 01. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi dan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Bagi masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai konsumsi anak akibat menonton iklan melalui televisi. Serta kebiasaan anak menonton televisi yang harus dikontrol oleh para orang tua. Disamping itu para pengiklan makanan ringan dengan pangsa pasar anak-anak, juga mandapatkan masukan mengenai cara meningkatkan pemasaran dengan mengarahkan kepada perbaikan gizi. Bagi pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) khususnya yang bergerak di bidang anak-anak , penelitian ini dapat dijadikan bahan rekomendasi, untuk dapat memantau iklan mengenai makanan ringan. Data dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka-pustaka yang tersedia pada instansi- instansi terkait dengan topik penelitian ini antara lain perpustakaan IPB, serta literatur- literatur yang relevan dan beberapa situs internet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pemilihan contoh dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pola dan perilaku menonton televisi diketahui dengan melihat pilihan waktu menonton, program acara, stasiun televisi yang ditonton, serta pendampingan orang tua dalam menonton televisi setiap hari. Kemudian data ini ditabulasi dan dianalisis secara statistik. Untuk melihat adanya hubungan tingkat kesukaan terhadap iklan dan produk makanan ringan dengan total konsumsi, dilakukan analisis uji korelasi Spearman. Makanan ringan yang digemari oleh responden berdasarkan rasanya adalah Chetos, Silverqueen, Tango, Oreo, Kacang Garuda dan Biskuat. Makanan ringan yang disukai berdasarkan kemasannya adalah Kacang Garuda, Silverqueen, Chetos, Taro, Marie Regal, Tango. Hadiah yang terdapat di dalam kemasan yang disukai adalah Taro, Silverqueen, Chetos dan Tango. Kemudian berdasarkan aromanya adalah Tango, Silverqueen, Chetos, Kacang Garuda, Taro, dan Biskuat.
Keyword:
|
Judul: Hubungan antara Keterdedahan Tayangan Iklan Komersial Makanan Ringan dan Dukungan Sosial dengan Perilaku Jajan Anak (Studi Kasus: Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor).
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: keterdedahan anak usia sekolah dasar pada tayangan iklan komersial makanan ringan di televisi, keadaan dukungan sosial yang dimiliki anak usia sekolah dasar di Desa Tanjungsari, dan menganalisis hubungan keterdedahan anak pada tayangan iklan komersial makanan ringan di televisi dan dukungan sosial dengan perilaku jajan anak usia sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan keterdedahan anak terhadap tayangan iklan komersial makanan ringan tergolong tinggi, dan dukungan sosial yang dimiliki anak tergolong rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keterdedahan tayangan iklan komersial makanan ringan (rs = 0.480 **, ρ < 0.01), dan dukungan sosial (rs = -0.323*, p < 0.05) dengan perilaku jajan anak.
Keyword: keterdedahan iklan, perilaku jajan
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Manajemen Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Padang Halaban PT SMART Tbk, Sumatera Utara
Abstrak: Internship have been done at Padang Halaban Estate PT SMART Tbk, North Sumatera. Internship carried out for 4 months starting from February 2014 until June 2014. The objective of internship are to improve knowledge and skills in analyzing and understanding the various problems in the process of oil palm nurseries, technical aspects and managerial of oil palm plantation. Oil palm nursery at Padang Halaban Estate of PT SMART Tbk used ramet or zygotic embryos Dami Mas variety as a source for seedling. After 4 month observation, Dami Mas’s seedlings have the highest percentage of survival rate compared to PPKS variety. At pre nursery, it was 98.21 %. This is the indicator that Dami Mas’s seedling have a good quality as a seedling source. The vegetative growth seedlings of ramet at main nursery have average of high, diameter of stem, and number of midrib are higher than growth standard of companies seedling or standard of PPKS seedling. The result of seedling selection showed that abnormal seedlings were selected as much as 14.89% in main nursery.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Dami Mas, selection, ramet, nursery, Elaeis guineensis
|
Judul: Pengelolaan Pembibitan Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq) Di Kebun Teluk Bakau, PT Bhumireksa Nusa Sejati, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau
Abstrak: This internship was aimed to acquire the knowledge, technical skills and management of trainer students to work professionally, increase the soft skill of students to prepare themselves to be professional worker, especially in management aspects of oil palm nursery. This internship has been done in Teluk Bakau Estate, PT Bhumireksa Nusa Sejati, since February to June 2014. The technical aspects that were carried out during the internship consist of following the existing activities in the oil palm nursery in Teluk Bakau Estate, fertilizing the immature plants, weed control on immature plants, and harvesting. Mananejerial aspects were performed as a companion foreman and division assistant. Observation were carried out on germination growing percentage, seedling plant height, and of abnormal seedlings percentage in the pre-nursery. From observation, we found that seedling plan height increase about 2 cm/week, germination growing was 95.9 percent, and abnormal seedlings was 5.9 percents.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), pre-nursery, germination growing, abnormal seedling
|
Judul: Approximation of the Median of Poisson Distribution Using the Relation of Poisson-Gamma Distribution
Abstrak: A major drawback of median is that median cannot usually be defined in closed form, even in the cases where their distribution functions are known. This study gives an approximation of the closed form for the median of the Poisson distribution by using the relation of Poisson-Gamma distribution. The approximation uses elementary techniques based on the monotonicity of certain sequences involving tail probabilities of the Poisson distribution and the Central Limit Theorem. Furthermore, a closed form expression for the mean absolute deviation | | is also studied. The median is relevant because of the fact that it minimizes the mean absolute deviation of a Poisson random variable ( by considering median as central tendency.
Keyword:
|
Judul: Pencirian Edible Film Tepung Tapioka Terplastisasi Gliserol dengan Penambahan Natrium Alginat.
Abstrak: Edible film from glycerol plasticized tapioca starch with sodium alginate addition can be a potential alternative as biodegradable packing. In this experiment, glycerol was mixed into tapioca starch solution with tapioca starch-glycerol composition of 7:3 and 8:2. Sodium alginate solution was then added with concentration 0, 1, 2, and 3%. The edible film produced were tested for the density, mechanical properties, functional groups, morphology, and thermal properties. The edible film with 1% sodium alginate addition into 7:3 tapioca-glycerol composition, showed the highest tensile strength and elongation at break, 187.50 MPa and 95.62%, respectively. The edible film did not show new functional group formation, showing that the film was merely a physical mixture. The edible film’s surface was quite homogenous and formed needles-like pattern. Thermal analysis to the 8:2 and 7:3 tapioca starch-glycerol composition with 1% sodium alginate addition showed weight loss approximately 76.58 and 73.92%, respectively, with the glass transition temperature at 108.00 and 109.88 °C. The safe raw material used, and the results of analysis which fulfill led the standards provided evidence that edible film produced was safe for the body and was expected to be consumed after through the toxicity test.
Keyword:
|
Judul: Pencirian Edible Film Pati Tapioka Terplastisasi Sorbitol dengan Penambahan Natrium Alginat
Abstrak: Edible film made from plasticized sorbitol tapioca starch with the addition of sodium alginate is potentially used for food wrap that can maintain the food quality, edible, and environmentally friendly. The film was produced by varying the composition of tapioca starch:sodium alginate at 100:0, 95:5, 90:10, 85:15, and 80:20% with sorbitol 1% and 2% (v/v). The characterization included density, tensile strength, percent elongation, thermal properties, morphology, functional groups, water vapor permeability, and the application. The addition of sorbitol and sodium alginate could increase the edible film elongation and water vapor permeability value. The addition of sodium alginate composition to certain level would increase its tensile strength properties but the addition of sorbitol would decreased tensile strength and thermal stability. Functional groups analysis showed that the films were formed through physical interaction. The films produced were homogeneous, transparent, preserving food quality, edible and brightening food color.
Keyword: edible film, sodium alginate, tapioca starch, sorbitol
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Estimasi Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan lahan Menggunakan Citra Sentinel-2 di Kabupaten Siak, Riau
Abstrak: Kebakaran hutan dan lahan menjadi masalah tahunan yang sering terjadi di Provinsi Riau. Salah satu daerah dengan luasan kebakaran terluas di Provinsi Riau adalah Kabupaten Siak. Kegiatan analisis kebakaran hutan dan lahan perlu dilakukan untuk membantu proses rehabilitasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun-tahun selanjutnya. Tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan dianalisis melalui penginderaan jauh meggunakan Citra Sentinel-2 dengan metode NBR (Normalized Burn Ratio). Tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu, rendah, sedang dan tinggi. Tingkat keparahan kebakaran rendah tahun 2019 adalah 81939,50 Ha dengan persentase luasan kebakaran 50,40%. Tingkat keparahan kebakaran sedang tahun 2019 adalah 42326,77 Ha dengan persentase luasan kebakaran 26,04% dan tingkat keparahan kebakaran tinggi tahun 2019 adalah 38303,76 Ha dengan persentase luasan kebakaran adalah 23,56%. Sedangkan Tingkat keparahan kebakaran rendah tahun 2020 adalah 34243,76 Ha dengan persentase luasan kebakaran adalah 39,42%. Tingkat keparahan kebakaran sedang adalah 13596,92 Ha dengan persentase luasan kebakaran 15,65% dan tingkat keparahan tinggi adalah 39032,25 Ha dengan persentase luasan kebakaran adalah 44,93%., Forest and land fires becomes an annual problem which often happens in Riau Province. One of the areas with the largest fire area in Riau Province is Siak Regency.The analysis activity of Forest and land fire need to be done in order to assist the process of rehabilitation and prevention of forest and land fires in the following years. The severity of forest and land fires was analyzed through remote sensing using Sentinel-2 Imagery with the NBR (Normalized Burn Ratio) method. The severity of forest and land fires was classified into three classes, namel; low, medium and high. The low fire severity in 2019 was 81939.50 Ha with severity percentage of 50.40%. The medium fire severity level was 42326.77 Ha with severity persentage of 26.04% and the high fire severity level in 2019 was 38303.76 Ha with severity percentage of 23.56%. While the low fire severity in 2020 was 34243.76 Ha with the severity percentage of 39.42%, the medium fire severity was 13596.92 Ha with severity percentage of 15.65% and the high severity level was 39032.25 Ha with the severity percentage of 44.93%.
Keyword: Forest, Land, Fire, NBR, Sentinel-2 Image, Severity level
|
Judul: Estimasi Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau
Abstrak: Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah hotspot yang cukup tinggi pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat keparahan akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dengan menggunakan citra Landsat 8 berdasarkan nilai NBR (Normalized Burn Ratio). Informasi mengenai tingkat keparahan akibat kebakaran hutan dan lahan diharapkan dapat menjadi referensi dalam merehabilitasi lahan pasca kebakaran. Pemanfaatan citra Landsat 8 merupakan alternatif teknologi yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keparahan akibat kebakaran hutan dan lahan. Model identifikasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan indeks NBR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keparahan tinggi yaitu sebesar 50.60% dengan luasan 4 300 ha, tingkat keparahan sedang 29.42% dengan luasan 2 500 ha dan tingkat keparahan rendah 19.98% dengan luasan 1 698 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat keparahan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau tahun 2016 sebagian besar tergolong tinggi.
Keyword: Citra Landsat 8, NBR, tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan
|
Judul: Performa kecoa madagaskar (Gromphadorhina portentosa) pada tipe tempat sembunyi yang berbeda
Abstrak: Madagascar cockroaches come from Madagascar Island in the southest of Africa Beach. This cockroaches is a giant cockroaches in the world and as big as a giant beetle that called as "giant cockroaches". Madagascar cockroaches is a giant cockroaches and have a different character with another cockroaches, that is big size and types that it make it looks like beetle, fizz, doesn't bite, doesn't have wings and outdorless so that these cockroaches harmless for human and can be keep as pets that quite popular all over the world because of it's unique.
Keyword:
|
Judul: Drainage Repair Design on Kolonel Edy Yoso Martadipura Street, Bogor Regency, West Java
Abstrak: Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor memiliki tingkat kerawanan kejadian banjir sedang hingga tinggi akibat curah hujan yang tinggi. Jalan Kolonel Edy Yoso Martadipura menjadi salah satu area yang rutin mengalami banjir di Kecamatan Cibinong. Penelitian ini bertujuan mendesain perbaikan saluran drainase Jalan Kolonel Edy Yoso Martadipura agar tidak terjadi banjir serta rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode analisis hidrologi dan hidraulika menggunakan software EPA SWMM. Berdasarkan hasil simulasi diketahui sebanyak 10 unit conduit yaitu CN4, CN5, CN6, CN7, CN8, CN13, CN14, CN15, CN16, dan CN17 memiliki kapasitas saluran yang lebih kecil dibandingkan debit simulasi sehingga menyebabkan terjadi banjir. Perbaikan desain dilakukan dengan menggunakan UDitch pracetak tipe terbuka dan memiliki lebar 0,6 m dan kedalaman 0,6 m pada saluran CN4–CN9 di sisi kiri dan CN13–CN18 di sisi kanan jalan dengan panjang total 1.097,2 m. Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan saluran sebesar Rp954.950.000.
Keyword: drainase, EPA SWMM, limpasan, saluran, subcatchment
|
Judul: Drainage Channel Improvement Design in Griya Katulampa, Bogor City
Abstrak: Pembangunan yang terjadi di Perumahan Griya Katulampa mengakibatkan berkurangnya lahan resapan air dan bedampak pada salah satu infrastruktur yaitu saluran drainase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain perbaikan saluran drainase di perumahan Griya Katulampa untuk mengatasi banjir. Desain perbaikan dibuat dalam bentuk gambar teknik dan dihitung rencana anggaran biaya yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan curah hujan harian maksimum selama 10 tahun untuk wilayah Kota Bogor. Hasil analisis dengan metode distribusi Gumbel dengan pengujian chi-kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov menunjukkan curah hujan rencana periode ulang 5 tahun sebesar 159.34 mm. Hasil pemodelan jaringan drainase menggunakan pemodelan EPA SWMM 5.2 menunjukkan bahwa lokasi penelitian mengalami luapan pada salah satu saluran dari 117 buah saluran, yaitu saluran CN29. Kapasitas debit saluran eksisting yang didapatkan dari perhitungan sebesar 0.017 m3 /detik, sedangkan hasil dari simulasi debit yang terjadi sebesar 0.028 m3 /detik. Perbaikan saluran drainase dilakukan dengan menambahkan kedalaman saluran sebesar 0.15 m, sehingga saluran memiliki kedalaman baru sebesar 0.35 m. Perbaikan saluran CN29 menghasilkan kapasitas saluran baru sebesar 0.033 m3 /detik, sehingga mampu menampung debit aliran yang terjadi. Keperluan anggaran biaya untuk perbaikan saluran sebesar Rp. 13,114,899., The construction in Griya Katulampa residence has resulted in a reduction of water catchment areas and had an impact on the infrastructures, in particularly drainage channels. The purpose of this study was to design a drainage channel improvement at Griya Katulampa Residence to overcome flooding. Improvement design made in engineering drawings and the cost requirement was calculated. This study used 10 years maximum daily rainfall of Bogor City area. The results of the Gumbel distribution method with the chi-square and Smirnov-Kolmogorov tests showed that the planned rainfall of 5 year return period was 159.34 mm. Modeling result using the EPA SWMM 5.2 model showed that the study site experienced an overflow in one of the 117 channels, namely the CN29 channel. The discharge capacity of the existing channel was 0.017 m3 /s while the simulated discharge was 0.028 m3 /s. Improvement of the drainage channel is carried out by adding a channel depth of 0.15 m, so that the channel has a new depth of 0.35 m. Improvements to the CN29 channel resulted in a new channel capacity of 0.033 m3 /s, and it was able to accommodate the flow discharge that occurred. The budget requirement for channel improvement was IDR. 13,114,899.
Keyword: drainase, EPA SWMM 5.2, perbaikan saluran, channel improvement, drainage, EPA SWMM 5.2
|
Judul: Pengklasifikasian ukuran-ukuran tubuh hamster syria (Mesocritus auratus) berdasarkan analisis faktor
Abstrak: Syrian hamster (Mesocricetus auratus) is more popular as pet animal than as animal laboratory. The animals are tame, colourful fur and prossessed dinky body size, These fancy characteristics have attracted the hobiis. Selection is one method to obtain expected body size and this can be done by identifying body criteria.
Keyword:
|
Judul: Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Kosmetik Berlabel Halal MUI pada Generasi Milenial Kota Jakarta Barat
Abstrak: Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari yang rutin dibeli oleh perempuan generasi milenial. Namun, di Kota Jakarta Barat masih ditemukan produk kosmetik palsu dan ilegal serta tidak memiliki label halal sehingga produk tersebut belum terjamin kehalalannya serta bahan-bahan yang terkandung masih diragukan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik generasi milenial Jakarta Barat serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi generasi milenial Kota Jakarta Barat dalam pengambilan keputusan pembelian kosmetik berlabel halal MUI. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden yang berdomisili di Kota Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel religiusitas, persepsi label halal, kelompok acuan, dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik berlabel halal MUI oleh generasi milenial Kota Jakarta Barat., Cosmetics is one of the daily necessities that are routinely purchased by female of millennial generation. However, in the City of West Jakarta, fake and illegal cosmetic products are still found and do not have a halal label so that the product is not guaranteed to be halal and the ingredients contained are still in doubt. This study aims to identify the characteristics of the millennial generation in West Jakarta and analyze the factors that influence the millennial generation in the city of West Jakarta in making decisions to purchase cosmetics labeled halal MUI. The sample of this study amounted to 100 respondents who live in the city of West Jakarta. The method used in this research is descriptive analysis and logistic regression analysis. The results showed that the variables of religiosity, perception of halal labels, reference groups, and lifestyle had a positive and significant effect on purchasing decisions for cosmetics labeled with halal MUI labels by the millennial generation of West Jakarta City.
Keyword: Halal-labelled cosmetics, Logistics regression, Millennial generation, Purchase decision
|
Judul: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian Kosmetik Berlabel Halal MUI (Studi Kasus: Generasi Milenial Kota Jakarta Timur)
Abstrak: Generasi milenial adalah generasi yang berorientasi pada konsumsi, generasi cerdas, trendsetter, dan sadar akan merek. Salah satu produk yang dikonsumsi oleh generasi milenial adalah produk kosmetik. Konsumsi kosmetik halal global mengalami peningkatan yang signifikan yaitu naik sebesar 4.9 persen di tahun 2018 atau mencapai USD 64 miliar dimana Indonesia merupakan negara yang menempati posisi kedua sebagai konsumen kosmetik halal global dengan total belanja USD 4 miliar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi generasi milenial dalam pengambilan keputusan pembelian kosmetik berlabel halal MUI. Penelitian dilakukan di Jakarta Timur dengan mengambil sampel sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan halal, halal awareness, dan citra merek berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan pembelian kosmetik berlabel halal MUI yang dilakukan oleh generasi milenial Kota Jakarta Timur.
Keyword: generasi milenial, keputusan pembelian, kosmetik, label halal, analisis regresi logistik
|
Judul: Penyakit - Penyakit Bakterial pada Hewan Ternak yang Ditularkan Melalui Tanah
Abstrak: Penyakit-penyakit bakterial yang ditularkan leat tanah atau "Soil-borne Diseases" disebabkan oleh genus Bacillus yang bersifat aerob dan genus Clostridium yang menyebabkan penyakit adalah Bacillus anthracis, sedangakan dari genus Clostridium terdiri dari: Clostridium tetani, Cl, botulinum; Cl.septicum; Cl.npvyi; Cl. perfringens; dan Cl.hemolyticum.
Keyword:
|
Judul: Analisis Pengembangan Pasar dan Potensi Penjualan Pada Produk Baru Gowell (Studi Kasus Distributor Kota Bogor).
Abstrak: GoWell merupakan produk baru kategori serelia yang dikeluarkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi penjualan dan menganalisis proyeksi keuntungan Gowell pada periode mendatang. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah SPSS versi 23 for Windows dan Microsoft Excel. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan kuesioner, sedangkan model ATAR digunakan untuk mengukur respon konsumen terhadap produk Berdasarkan hasil penelitian pasar produk GoWell dapat dikatakan berhasil mengembangakan pasar sereal di Indonesia khususnya di Kota Bogor. Nilai potensi pasar dari perhitungan model ATAR ialah sebesar 56%, maka GoWell memiliki potensi pasar yang tinggi untuk kategori makanan berjenis sereal di Indonesia. Perhitungan profit menunjukkan perusahaan distributor mempunyai potensi keuntungan sebesar Rp62 590 000 di masa mendatang.
Keyword: ATAR, GoWell, SPSS, uji validitas, reliabilitas
|
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian makanan dan minuman instan sereal serta implikasinya pada strategi pemasaran : Kasus di Kotamadya Bogor
Abstrak: Aspek pangan dan gizi merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Seiring terjadinya globalisasi telah terjadi perubahan-perubahan dalam banyak hal termasuk dalam pola konsumsi makanan. Sekarang ini orang cenderung menginginkan produk yang praktis dan cepat saji terutama untuk sarapan. Salah satu produk yang banyak dipilih untuk memenuhi kebutuhan gizi di pagi hari adalah sereal sarapan, yang dapat dibedakan atas makanan dan minuman instan sereal. Industri sereal sarapan cukup berkembang ditunjukkan dengan semakin banyaknya berbagai jenis, rasa dan merek yang dijual di pasaran. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut perusahaan untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap produk-produknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perilaku konsumen makanan dan minuman instan sereal dengan menganalisis tahap-tahap proses keputusan pembelian makanan dan minuman instan sereal oleh konsumen, mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian makanan dan minuman instan sereal dan hubungan antar faktor-faktor tersebut serta menganalisis implikasi studi perilaku konsumen pada strategi pemasarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan mengambil lokasi di Kotamadya Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kota Bogor adalah kota yang tengah berkembang yang..dst
Keyword:
|
Judul: Infectious laryngo tracheitis pada unggas
Abstrak: Infectious Laryngo Tracheitis merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus yang mempunyai sasaran saluran pernapasan bagian atas Penyebab penyakit Infectious Laryngo Tracheitis Univers (ILT) adalah virus yang termasuk kelompok virus Herpes sering disebut Tarpeia avium. Virus tersebut tersusun dari inti asam deoksi ribonukleat yang dilengkapi dengan pembung- kus yang merupakan derivat dari lemak serta mempunyai garis tengah antara 195-250 nano meter. Pada temperatur kamar virus tersebut dapat bertahan selama 15 hari dalam keadaan tanpa pengawetan. Virus penyebab Infectious Laryngo Tracheitis mempunyai kepekaan terhadap zat kimia golongan pelarut lemak seperti: phenol dan kresol. Induk semang definitip penyakit Infectious Laryngo Tracheitis adalah ayam, tetapi burung merak, itik dan kalkun pernah dilaporkan dapat terinfeksi. Mammalia dan golongan rodensia merupakan hewan yang tahan terhadap infeksi penyakit ini. Pada manusia penyakit Infectious Laryngo Tracheitis diduga mempunyai hubungan dengan timbulnya gangguan neuralgia yang bersifat sub-akut akibat infeksi virus Herpes jenis lain yang disebut virus Sub-acute Myelo Optico Neuropathi (virus SMON).
Keyword:
|
Judul: Hubungan antara kelimpahan ikan teri (Stolephorus spp) dengan kelimpahan plankton dan kualitas air di teluk Ambon dan Teluk Tuhaha
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji keterkaitan antara (1) beberapa sifat fisika kimia perairan Teluk Ambon dan Teluk Tuhaha dengan kelimpahan ikan teri, (2) kelimpahan ikan teri dengan kelimpahan plankton dan (3) kelimpahan fitoplankton dengan kualitas air dan kelimpahan zooplankton. Pengumpulan data ikan teri menggunakan jaring redi ("beach seine") dan bagan, sedangkan pengambilan contoh air menggunakan botol Nansen pada lapisan permukaan, kedalaman 5, 10 dan 15 meter. Pengambilan contoh plankton menggunakan jaring plankton tipe "closing net'. Contoh diperoleh pada kolom air permukaan kedalaman 5 meter, 5 - 10 m, dan 10-15 m. Untuk melihat perbedaan nilai rata-rata dari parameter yang diukur di Teluk Ambon dan Teluk Tuhaha digunakan uji-t student. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui peranan (1) berbagai parameter lingkungan terhadap kelimpahan ikan teri dan (2) kualitas air dan kelimpahan zooplankton dengan kelimpahan fitoplankton. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat hubungan antara kelimpahan ikan teri (Stolephorus spp.) dengan kelimpahan fitoplankton dan kelimpahan zooplankton…dst
Keyword: fitoplankton, zooplankton, Teluk Ambon, Teluk Tuhaha, Ikan teri
|
Judul: Studi Tentang Distribusi Spasial Dan Perubahan Musiman Kelimpahan Ikan Pelagis Di Perairan Teluk Ambon
Abstrak: Salah satu ciri khas ekosistem perikanan laut adalah adanya perubahan yang tidak pemah berhenti, maka pengetahuan tentang kelimpahan dan pola distribusi kelompok ikan di suatu perairan terutama dalam kaitannya dengan perubahan musim dan kondisi oseanografi perairan sangat penting untuk diketahui, sebab pendugaan dan pengkajian stok merupakan komponen dasar dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Untuk mengetahui pola distribusi spasial dan perubahan musiman kelimpahan ikan pelagis di perairan Teluk Ambon, telah dilakukan penelitian pada musim Barat, musim Peralihan I dan musim Timur tahun 1996, dengan menggunakan peralatan dan metode hidroakustik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga kelimpahan dan distribusi spasial dari ikan pelagis kecil di perairan T eluk Ambon serta perubaha,711ya menurut musim, melihat pola distribusi beberapa parameter oseanografi pada musim Barat, musim Peralihan I dan musim Timur serta hubungan antara kelimpahan dan distribusi ikan pelagis kecil dengan kondisi oseanografi. Peralatan hidroakustik yang digunakan, terdiri dari "Portable Scientific Echosounder SIMRAD EY-M" yang dilengkapi sebuah transducer dengan setengah sudut bim efektif 11 °, "Digital &ho Integrator SIMRAD QD", Tape Recorder serta peralatan pendukung lainnya. Jalur survei hidroakustik dibuat berbentuk transek paralel sejajar dengan jarak antar transek yang satu dengan lainnya adalah 1 mil laut arah Teluk Arnbon bagian luar dengan dengan densitas yang tertinggi berada pada daerah yang berbatasan dengan Laut Banda. Pada musim Timur densitas ikan menyebar pada seluruh perairan, dengan densitas ikan tertinggi pada mus1m 1m ditemukan pada bagian luar teluk yang berbatasan dengan Laut Banda. dst ...
Keyword:
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Turkey Palatability of Various Forages and Concentrate with Cafetaria Feeding Method
Abstrak: Penelitian bertujuan mengevaluasi jumlah konsumsi bahan pakan (hijauan dan konsentrat) pada kalkun lokal dewasa menggunakan metode cafetaria feeding. Penelitian ini menggunakan 6 ekor kalkun umur 28 minggu yang diberi bahan pakan hijauan (daun pisang, kangkung, daun indigofera) dan konsentrat (dedak padi dan ransum komersial). Metode cafetaria feeding dilakukan dengan menempatkan setiap bahan pakan pada wadah berbeda pada setiap kandang. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan pakan (hijauan dan konsentrat) setiap hari dan setiap individu kalkun, kandungan nutrien bahan pakan dan konsumsi nutrien pakan Pengukuran jumlah konsumsi bahan pakan diulang selama satu minggu. Hijauan yang digunakan dalam bentuk segar yang dipotong kecil. Hasil penelitian menunjukan hijauan yang paling disukai oleh kalkun lokal dewasa adalah kangkung diikuti indigofera dan daun pisang. Komposisi hijauan segar dapat diberikan sampai 62% ditambah dengan konsentrat 38% untuk pakan kalkun dewasa dan Perbandingan konsumsi bahan kering hijauan dan konsentrat yaitu 17,59% dan 82,41%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pakan kalkun dapat terdiri dari hijauan dan konsentrat (dedak dan pakan komersial)., A study was to evaluate the consumption of turkey (forage and concentrate) with cafetaria feeding method. A total of seven male turkeys at 28 weeks of agewere used of diet contained Musa paradisiaca, Ipomea spp, Indigofera sp, and concentrate. Cafeteria Feeding Method were in a separate total of feed consumption per day and for each individual. Total of feed consumption was repeated for one week. The forage used fresh cut into small pieces. The variable were feed consumption (forage and concentrate), feed nutrient content and consumption of feed nutrients.The results showed that the most preferred forage by adult local turkeys was Ipomea spp, Indigofera spp and Musa paradisiaca. The composition of fresh forage can be given up to 62% with 38% concentrate for adult turkey feed but the ratio of consumption of dry matter forage and concentrate is 17,59% and 82,41%. The results of the study concluded that turkey feed could consist of forage and concentrates (bran and commercial feed).
Keyword: cafetaria feeding, concentrate, indigofera spp, ipomea spp, musa paradisiaca, turkey local
|
Judul: Komposisi Kimia, Rasio Daging Per Tulang Dada dan Paha Kalkun yang Diberi Pakan Hijauan Berbeda
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan eceng gondok, Indigofera dan kangkung dalam ransum terhadap komposisi kimia dan rasio daging per tulang dada dan paha kalkun. Kalkun yang digunakan sebanyak 6 ekor umur 49 minggu dengan rataan bobot potong 5097±163.88 g. Ransum terdiri atas 38% dedak padi, 35% pakan komersial dan 27% hijauan yang terdiri atas eceng gondok (R1), Indigofera (R2) dan kangkung (R3). Semua data yang diperoleh dianalisis deskriptif, setiap perlakuan 2 ulangan. Peubah yang diamati adalah komposisi kimia pada daging dada dan paha, rasio daging per tulang dada dan paha. Hasil menunjukkan bahwa daging dada dan paha kalkun mengandung air 70.47%-75.24%, protein kasar 20.36%-22.26% dan lemak kasar 1.14%-2.41%. Rasio daging per tulang dada 10.80-12.56 dan paha 4.20-9.54. Dapat disimpulkan bahwa pemberian hijauan (eceng gondok, Indigofera dan kangkung) pada ransum kalkun menghasilkan komposisi kimia daging dan rasio daging per tulang tidak jauh berbeda.
Keyword: hijauan, kalkun, karkas, komposisi kimia
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Kebiasaan Makanan Ikan Balak (Saurida tumbil Bloch) Famili Scopelidae di Perairan Pantai Mayangan, Legon Kulon, Subang, Jawa Barat
Abstrak: PeneJitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis makanan yang dimakan ikan balak di pcrairan Pantai Mayangan sebagai sumber informasi dasar bagi pengelolaan sumberdaya perikanan khususnya ikan balak. lkan contoh mcrupakan ' . ikan hasil tangkapan nelayan yang diarnbil sejak bulan Mei sarnpai dengan November 2003. Analisis makanan dilakukan di Laboratorium Ekobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor yang meliputi pengukuran panjangbobot ikan contoh, identilikasi ikan contoh dan makanannya, dan pengukuran volume isi lambung ikan contoh. Proporsi makanan ikan ditentukan dengan menggunakan metode Index of Preponderance. Dari hasil analisis makanan ditentukan juga besarnya nilai luas relung makanan dengan menggunakan metode Levin '.I' Measure. dan nilai turnpang tindih relung makanan dihitung dengan menggunakan metode Simplified Morisita Index. Ikan balak yang diarnati selarna penelitian berjumlah 606 ekor, terdiri atas 220 ekor ikan jantan dan 386 ekor ikan betina, dengan kisaran panjang antara 93-354 mm dan kisaran bobot antara 5,39-543 gram yang dikelompokkan menjadi 11 kelas ukuran panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan ikan balak berupa ikan (Engraulidae, Leiognathidae, Clupeidae, dll), udang, dan moluska (cumi--cumi), serta makanan tak tcridentilikasi. Secara Ul11U11l ikanjantan maupun betina memanfaatkan ikan (Engraulidae, Leiognathidae) sebagai makanan utama dan makanan tambahannya adalah udang dan CU11li-cumi. Berdasarkan kelas ukuran panjang dan bulan pengarnatan jantan maupun betina 11lemiliki ragarn jenis makanan yang relatif sarna, yaitu ikan sebagai 11lakanan utarnanya. Tidak terjadi perubahan ragarn jenis makanlll pada ikan balak, yang berubah hanya proporsi dan ukurannya saja. Berdasarkan nilai luas relung makanan. dapat disimpulkan bahwa ikan betina bersifat lebih generalis dalarn memanfaatkan makanan dibanding ikanjantan. Sedangkan berdasarkan nilai tumpang tindih relung makanannya, peluang terjadinya kompetisi intraspesies ikan balak cukup tinggi.
Keyword:
|
Judul: Studi Makanan Ikan Balak (Saurida tumbil Bloch) Pada Musim Penghujan di Perairan Pantai Mayangan Jawa Barat
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2003 sampai dengan bulan Mei 2004. Ikan contoh diambil dari perairan Pantai Mayangan Jawa Barat kemudian dianalisis di Laboratorium Ekobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Analisis data yang dilakukan meliputi sebaran frekuensi kelompok ukuran, hubungan panjang- berat, indeks bagian terbesar, luas relung dan tumpang tindih relung makanan. Ikan balak yang diperoleh terdiri atas 335 ekor ikan jantan dan 314 ekor ikan betina. Panjang total ikan berkisar antara 89-340 mm dan berat ikan berkisar antara 3,01-278,09 g. jantan dengan ikan betina homogen atau sejajar, yang menunjukkan bahwa pada Ikan balak di perairan Pantai Mayangan memiliki pola pertumbuhan allometrik positif. Hasil analisis covariance menunjukkan bahwa kurva regresi antara ikan panjang yang sama ikan jantan dan ikan betina memiliki berat tubuh relatif sama. Jenis makanan ikan balak terdiri atas 29 jenis yaitu ikan, krustase dan cephalopoda, sehingga diketahui bahwa ikan balak adalah ikan karnivor yang bersifat eurjagik. Perubahan musim tidak berpengaruh terhadap jenis makanan ikan balak tetapi mempengaruhi nilai IP organisme makanannya. Jenis organisme makanan antara ikan balak jantan dan betina pada tiap bulan pengamatan dan tiap kelompok ukuran hampir sama kecuali nilai IP jenis organisme makanannya. Potongan ikan merupakan bagian terbesar disusul oleh Engraulidae (Stolephorus sp dan E. mystax) dan Leiognathidae sebagai makanan utamanya. Makanan sekunder dan tambahan adalah kelompok ikan lain, krustase dan cephalopoda. Nilai luas relung ikan balak betina (7,80) yang lebih besar dibandingkan dengan luas relung ikan jantan (7.45) tidak menunjukkan bahwa ikan betina makanannya lebih bervariasi daripada ikan jantan. Nilai luas relung berkisar antara 1,58-6,53 dan nilai tumpang tindih berkisar antara 0,14-0,73 pada tiap bulannya. Keberadaan Engraulidae dan Leiognathidae di perairan sebagai makanan ikan balak.
Keyword:
|
Judul: Metrik Einstein (Anti-) Self-Dual Berdimensi Empat dengan Metode Cartan
Abstrak: Gravitational field equation can be formulated in differential forms (differential geometry), which describes gravity as a manifestation of the curvature of space-time. Curvature of space-time is characterized by a metric that satisfies the gravitational field equation. With differential forms it can be formulated the (anti-) self-dual Einstein equation, which is a modification of the Cartan structure in (anti-) self-dual basis. Calculation of (anti-) self-dual metric with (anti-) self-dual Einstein equation is simpler than the calculation using Christoffel symbols.
Keyword:
|
Judul: Perbandingan Serum Soft Agar Dan Agar Gel Precipitation Test Dalam Mendeteksi Keberadaan Protein A Pada Staphylococcus Aureus
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan protein A dalam Staphylococcus aureus dengan menggunakan serum soft agar (SSA) dan agar gel precipitation test (AGPT). Serum yang digunakan pada teknik SSA antara lain serum kelinci dan ayam, sedangkan pada metode AGPT digunakan serum domba, serum kelinci, dan serum ayam. Pada teknik SSA dilakukan pengujian terhadap 13 isolat S. aureus. Keberadaan protein A dalam SSA dapat diketahui dengan terbentuknya koloni yang kompak. Sedangkan koloni diffuse akan terbentuk pada S. aureus yang tidak memproduksi protein A. Berdasarkan hasil uji SSA, didapatkan lima isolat dari 13 isolat yang membentuk koloni kompak. Hal ini mengindikasikan bahwa SSA dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein A dan tidak semua strain S. aureus memproduksi protein A. Pada metode AGPT, keberadaan protein A dicoba dengan menguji serum kelinci dan serum domba terhadap antigen. Pada hasil uji AGPT, garis presipitasi hanya terbentuk terhadap pada daerah antara serum kelinci dan antigen. Hal ini mengindikasikan bahwa metode AGPT tidak dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein A pada S. aureus.
Keyword: Staphylococcus aureus, protein A, SSA, AGPT
|
Judul: Modifikasi Enrichment BHI untuk Optimasi Pertumbuhan Staphylococcus aureus Protein A pada Metode Serum Soft Agar.
Abstrak: Metode Serum Soft Agar merupakan salah satu teknik sederhana yang digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan protein A pada bakteri S. aureus. Protein A adalah produk spesifik dari bakteri S. aureus dan sekitar 99% dari strain bakteri S. aureus mengandung protein tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan koloni bakteri S. aureus pada waktu inkubasi BHI 90 menit (modifikasi) dan 24 jam (kontrol) menggunakan metode serum soft agar. S. aureus yang tumbuh terlihat dari ekspresi protein A berkoloni kompak di serum kelinci tetapi difus di serum ayam. Berdasarkan hasil uji SSA, hanya 13 isolat dari 15 isolat yang digunakan mampu mengekspresikan hasil yang sama dengan kontrol (metode 24 jam) sehingga inkubasi BHI 24 jam masih menjadi metode yang paling baik saat ini untuk pertumbuhan S. aureus.
Keyword: Protein A, SSA, Staphylococcus aureus
|
Judul: Perancangan Lanskap Simpang Susun Taman Mini Indonesia Indah (TMII Junction), Jakarta Timur
Abstrak: Simpang Susun Taman Mini Indonesia Indah ( M I Junction) adalah simpang susun yang memiliki luas t 57,8 hektar dm menghubungkan antara Jalan To1 Lingkar Lux Seksi S (Pondok Pinang - Jagorawi) dan Jalan Tol Lingkar Luar Seksi E-1 (Jagorawi - Cikunir). Simpang susun ini melebar dari Barat ke Timur sepanjang satu kilometer, melintasi Kelurahan Kampung Rambutan dan Kelurahan Susukan (Kecamatan Ciracas) dan melintasi Kelurahan Ceger (Kecamatan Cipayung). Sebagian jalan pada simpang susun ini mulai beroperasi pada bulan Juni 1998. Simpang susun ini dilewati oleh 228.583 kendaraan setiap harinya.
Keyword:
|
Judul: Analysis of Factors Affecting People's Intention to Buy Electric Cars in Jabodetabek
Abstrak: Penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini menyebabkan pencemaran udara yang semakin tinggi. Penggunaan mobil listrik dinilai dapat mengurangi pencemaran udara. Namun, penggunaan mobil listrik di Indonesia masih mengalami hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi pengaruh masyarakat untuk membeli mobil listrik di Jabodetabek melalui integrasi TAM dan TPB yang diperluas dengan menambahkan peubah Price Value, Perceived Risk, Environmental Awareness, dan Infrastructure Barrier. Responden pada penelitian ini sebanyak 200 responden. Teknik penarikan sampel dilakukan menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan SEM PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap attitude. Peubah attitude, peceived behavioral control, dan price value memiliki pengaruh positif terhadap intention to buy electric car, sedangkan subjective norm, perceived risk, environmental awareness, dan infrastructure barier tidak berpengaruh signifikan terhadap intention to buy electric car., The use of motorized vehicles in Indonesia always increased from year to year. This caused higher air pollution. The use of electric cars was considered to reduce air pollution. However, the use of electric cars in Indonesia still experienced obstacles. This study aimed to analyze the factors that influenced people to buy electric cars in Jabodetabek through the integration of TAM and TPB, which were expanded by adding variables Price Value, Perceived Risk, Environmental Awareness, and Infrastructure Barrier. Respondents in this study were 200 respondents. The sampling technique was carried out using non-probability sampling with purposive sampling method. The data analysis technique used was descriptive analysis and SEM PLS. The results of this study indicated that perceived usefulness and perceived ease of use had a positive influence on attitude. The variables attitude, perceived behavioral control, and price value had a positive influence on the intention to buy electric cars, while subjective norm, perceived risk, environmental awareness, and infrastructure barriers had no significant effect on the intention to buy electric cars.
Keyword: electric car adoption, C-TAM-TPB, purchase intention, ground transportation, adopsi mobil listrik, niat pembelian, transportasi darat
|
Judul: The Potential Use of Electric-Based Private Vehicles as an Effort to Control Carbon Dioxide Emissions in Bogor City
Abstrak: Pemanasan global dan perubahan iklim yang dihadapi masyarakat dunia merupakan akibat dari meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Salah satu penyumbang terbesar emisi GRK ialah sektor transportasi, khususnya di wilayah perkotaan yang memiliki aktivitas transportasi yang sangat tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi GRK dari sektor ini diantaranya ialah dengan mengganti kendaraan berbahan bakar minyak dengan kendaraan listrik. Penelitian ini bertujuan menganalisis minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik dan menghitung potensi penurunan emisi GRK dari penggunaan kendaraan listrik. Pengumpulan data tentang minat masyarakat dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan model regresi logistik. Perhitungan emisi GRK menggunakan metode (Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Tier 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat untuk beralih ke kendaraan listrik dipengaruhi secara nyata oleh usia dan besar dukungan pemerintah terhadap penggunaan kendaraan listrik. Minat yang tinggi untuk pindah ke kendaraan listrik adalah dari kelompok masyarakat berusia muda, dan ketersediaan infrastruktur pendukung seperti kemudahan akses tempat pengisian listrik dengan daya yang besar dan subsidi pemerintah yaitu keringanan pajak kendaraan. Saat ini rata-rata emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor roda dua sebesar 12,40 kg/minggu, sementara mobil 38,87 kg/minggu. Potensi penurunan emisi dari penggunaan kendaraan listrik di Kota Bogor dapat mencapai 65%., Global warming and climate change faced by global community is caused by the increase of Greenhouse Gases (GHG) in the atmosphere. One of the most significant contributors to GHG emissions is the transportation sector, especially in urban areas with high transportation activities. One of the efforts to reduce GHG emissions from this sector is to replace oil-fueled vehicles with electric vehicles. This study aims to analyze public interest in using electric vehicles and to calculate the potential emission reduction from the use of electric vehicles. Data on public interest is collected through interviews using questionnaires and analyzed using logistic regression. The calculation of GHG emissions used the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Tier 2 method. The results showed that the public interest to move to electric vehicles is significantly influenced by age and government supports. The high interest to move to electric vehicles is from young people, and availability of supporting infrastructure such as easy access to electric charging points with large power and government subsidies, namely vehicle tax breaks. At present, average carbon dioxide emissions produced by motor vehicles amounted to 12,40 kg/week, while cars were 38,87 kg/week. The potential emission reduction from the use of electric vehicles in Bogor City can reach 65%.
Keyword: transportasi, IPCC Tier 2, emisi kendaraan, regresi logistik, analisis skenario
|
Judul: Perbandingan gambaran histologi ginjal anjing selama preservasi dengan larutan ringer laktat dan larutan NaCl fisiologi
Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran histologi mulai berubah pada waktu preservasi 6 jam untuk larutan NaCl fisiologi dingin sedangkan untuk larutan Ringer laktat dingin perubahan mulai nampak pada waktu preservasi 9 jam. Pada waktu preservasi 9 jam hampir semua gambaran menunjukkan perubahan kecuali untuk histologi glomerulus belum terlihat adanya nekrosa, demikian juga halnya dengan membran dasar sel tubulus belum menunjukkan adanya kerusakan. Dua yang terakhir ini baru menunjukkan perubahan histologi pada waktu preservasi 12 jam kecuali untuk larutan Ringer laktat, nekrosa sel glomerulus baru nampak pada waktu preservasi 24 jam. Dari pengamatan di atas secara umum dapat dikemukakan bahwa arutan Ringer laktat dingin lebih unggul dibanding dengan larutan NaCl fisiologi dingin...dst
Keyword: Animal histology, Dogs, Kidneys
|
Judul: Dampak bantuan dana rehabilitasi lahan milik terhadap pendapatan masyarakat dan perekonomian wilayah di Kabupaten Garut
Abstrak: Pada tahun 2006, lahan milik masyarakat yang kritis dan tidak produktif di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, adalah 69 115 hektar. Kegiatan rehabilitasi lahan milik tersebut dilaksanakan pada setiap tahun walaupun kurang sebanding dengan laju pembentukan lahan kritisnya. Dalam periode 1995 sampai dengan 2004, laju pembentukan lahan kritis rata-rata sekitar 4 200 hektar per tahun. Di lain pihak upaya rehabilitasi lahan dengan bantuan dana pemerintah sekitar rata-rata 2 500 sampai 3 500 hektar. Penyempurnaan dalam proses penyediaan dan penyaluran bantuan dana pemerintah terus dilaksanakan agar rehabilitasi lahan milik berjalan efektif sesuai dengan tujuannya. Perbaikan dalam produktivitas petani, perolehan manfaat ekonomi bagi para pemilik lahan, serta dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah merupakan tujuan dari rehabilitasi lahan milik. Studi ini memberikan jawaban: Bagaimana meningkatkan pemahaman dan pengetahuan program rehabilitasi lahan milik yang menggunakan bantuan dana pemerintah, agar terjadi perbaikan dalam produktifitas lahan serta memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi masyarakat pemilik lahan. Alat bantu analisa adalah sistem neraca sosial ekonomi, model persamaan struktural, dan analisis biaya manfaat. Hasil analisis sistem neraca sosial ekonomi menunjukan bahwa dana rehabilitasi lahan milik di Kabupaten Garut belum dapat secara nyata memperbaiki pendapatan masyarakat yang melaksanakan kegiatan rehabilitasi. Namun demikian dana rehabilitasi tersebut berperan untuk meningkatkan perekonomian wilayah. Komponen biaya tanam dari bantuan dana rehabilitasi hanya dapat menunjang pendapatan untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga. Bantuan pemerintah berupa sarana produksi dapat menggerakkan sektor perdagangan, industri bahan baku pengolahan untuk memproduksi input tanaman, serta menunjang sektor angkutan. Berdasarkan analisa model persamaan struktural, kelembagaan kelompok tani memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap produktivitas kelompok. Mengingat sebagian besar petani berada di dalam kelompok pemula maka perlu diberikan materi penyuluhan dan pelatihan untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani tersebut. Kegiatan rehabilitasi lahan milik dengan komoditi utama tanaman kayu secara finansial memberikan manfaat lebih kepada petani pemilik apabila dilakukan pemanfaatan lahan diantara tanaman kayu dengan mengusahakan komoditi tanaman sela. Hasil hutan milik berupa kayu memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perolehan manfaat. Oleh sebab itu, para petani disyaratkan harus memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan silvikultur terhadap tanaman kayu agar manfaat yang diperoleh petani akan lebih besar.
Keyword: Private land rehabilitation fund, Social Accounting Matrix, Structural Equation Model, Benefit Cost Analysis
|
Judul: Impact of private land rehabilitation fund on income and regional economy in garut district
Abstrak: The District of Garut, West Java Province, had 69 115 hectares of unproductive and critical private lands in the year of 2006. The private land rehabilitation activitiy has been implemented every year eventhough its rehabilitation rate is even lower compared to the rate of such critical land formation. During the period of 1995-2004, about 4 200 hectares of critical lands had been formed every year. On the other side, the average of land rehabilitation financed by the government were only 2 500 to 3 500 hectares. Improvements on the process of provision and chanelling of government funds have been done in order to have an effective private land rehabilitation in accordance with the objectives.The farmer productivity improvements, provision of economic benefit to the owner of lands, and regional economy support are the private land rehabilitation objectives. This study was intended to answer the question: How to improve knowledg e and perception on private land rehabilitation program assisted by the government funds in order to have a change towards land productivity improvement a nd provide an optimal economic benefit to the owner of lands. The analysis tools for this study were Social Accounting Matrix, Structural Equation Model, and Benefit Cost Analysis.
Keyword:
|
Judul: Durability of Specific Immunoglobulin (Ig) Y Againts Influenza and Covid-19 in Sunscreen
Abstrak: The benefit of specific immunoglobulin Y (Ig Y) as an active ingredient in personal care products such as sunscreen has not been properly studied. Our study aims to evaluate the reliability of specific IgY against influenza and the COVID-19 virus in a sample sunscreen product. Specific IgY influenza and COVID-19 viruses were inserted in the sample sunscreen at two concentrations of 0.1% and 0.25%. Three treatments were observed: control (C) sunscreen without IgY, treatment 1 (T1) sunscreen with 0.1% IgY, and treatment 2 (T2) sunscreen with 0.25% IgY. Organoleptic observations were carried out to monitor changes in aroma, color, and texture, and sunscreen sampling was done every week for 6 weeks. The durability of IgY was evaluated using an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) and a neutralization assay. Organoleptic observation from weeks 1 to 6 showed consistency in its aroma, color, and texture. Enzyme-linked immunosorbent assay and neutralization assay (NA) results of the T1 and T2 groups showed negative results except for sample T1 at week 5, which showed a positive result in the Influenza A ELISA. Based on the results, it seems that IgY concentrations of 0.1% or 0.25% were not optimal. However, this negative result might be due to low concentration of the IgY and the presence of beeswax, which inhibits IgY and causes it to dissolve in distilled water, thus preventing it from being detected in the assay.
Keyword: Immunoglobulin Y, Sunscreen, Influenza, COVID-19, Biological Activity
|
Judul: Kajian terhadap pengadaan beras subdolog dan KUD di Subdolog eilayah VII Ciamis Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Beras merupakan bahan pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai komoditas strategis, ketersediaan beras akan berpengaruh terhadap perubahan harga beras. Fluktuasi harga beras akan berdampak terhadap laju inflasi sehingga berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi dan keamanan. Oleh karena itu pemerintah melakukan intervensi untuk mengendalikan harga beras dengan membentuk Badan Urusan Logistik (Bulog). Realisasi pengadaan beras nasional tidak selalu mencapai jumlah yang ditargetkan. Rata-rata 12,25% dari pengadaan nasional berasal dari Jawa Barat. Jumlah tersebut masih kurang dari target yang ditetapkan. Hal ini tidak terlepas dari peranan Subdolog sebagai pelaksana pengadaan di lapang. Salah satu Subdolog yang berada di Jawa Barat yang menjadi pusat konsumsi adalah Subdolog Wilayah VII, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengkaji pola pengadaan beras yang dilakukan Subdolog Wilayah VII serta permasalahan yang dihadapinya, mempelajari dan mengkaji pola pengadaan beras melalui KUD dan peranannya dalam pengadaan beras di Subdolog Wilayah VII, serta untuk menentukan apakah alokasi beras dari KUD ke gudang sudah optimal. Subdolog Wilayah VII Ciamis, Jawa Barat membawahi tiga kabupaten yang menjadi daerah kerjanya, yaitu Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Jenis pangan yang ditangani Subdolog adalah beras dan kedelai. Untuk kedelai, Subdolog hanya berperan dalam mengatur tataniaga dari luar wilayah kerja untuk disalurkan ke pasaran lokal. Sedangkan untuk beras, selain mengatur penyaluran juga melakukan pembelian lokal dari daerah-daerah di wilayah kerja Subdolog. Jumlah beras yang diperoleh dari hasil pengadaan lokal, yaitu dari KUD, Non KUD dan Satgas rata-rata selama tahun 1991-1995 sebesar 11,9% dari jumlah beras yang harus dikuasai Subdolog untuk penyaluran dan stok. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Subdolog menerima beras dari move in regional dan nasional. Pengadaan beras dilakukan Subdolog untuk menjaga kestabilan harga beras di pasaran agar tidak jatuh di bawah harga dasar. Subdolog melakukan pembelian lokal pada bulan Maret sampai Agustus, yaitu pada saat harga beras tingkat produsen mulai turun mendekati/di bawah harga dasar. Upaya yang dilakukan Subdolog dengan melakukan pembelian beras di pasaran telah dapat menstabilkan harga beras….dst
Keyword:
|
Judul: Pengadaan beras dalam negeri di Sub Dolog Wilayah VIII Bandung
Abstrak: Praktek lapang ini bertujuan untuk mempelajari hubungan produksi beras dan pengadaannya, Menelaah peran serta KUD dan non KUD dalam Pengadaan Beras Dalam Negeri, serta menelaah teknik penyimpanan beras, perawatan beras dan perawatan gudang. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder yang dianalisis dengan tabulasi dan dijabarkan secara deskriptif. Upaya peningkatan produksi padi melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi di Kabupaten Bandung dan Sumedang yang merupakan wilayah kerja SUB DOLOG Bandung cukup berhasil. Tetapi peningkatan produksi tersebut tidak selalu diikuti oleh volume pengadaan yang positif. Dengan demikian diduga. ada faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pelaksanaan pengadaan beras dalam negeri. Dalam melaksanakan pengadaan beras dalam negeri, SUB DOLOG Wilayah VIII Bandung dibantu oleh KUD dan non KUD. Sebagai lembaga perekonomian desa KUD mempunyai serta yang lebih besar dari pada non KUD. Hal ini peran tampak pada tahun 1983/1984, 1985/1986 dan 1986/1987 (sampai bulan November 1986), berturut-turut 98,72 persen, 58,30 persen dan 100 persen..
Keyword:
|
Judul: Mitochondrial DNA Gene Organization and Phylogenetic Relationship of Naja siamensis
Abstrak: Naja siamensis is one of Asiatic cobra in the Family of Elapidae, known as a cryptic snake. It has many morphological variations that lead to misidentification. Misidentification can cause the wrong concept in developing antivenom types due to high snakebite cases occur in Thailand. Thus, an accurate species identification using a molecular approach is crucially required. Mitochondrial DNA has been used widely in snake molecular studies. These studies were aimed to determine the arrangement of the N. siamensis partial mitochondrial genes using reptile-oriented primers and to reveal the phylogenetic relationship among other species of Asian cobra. DNA extraction was carried out based on the standard DNA salting-out protocol and was conducted by bioinformatics analysis using BLASTn and MEGA 6 software. Gene annotation was performed against N. kaouthia complete genome. A total of 3121 bp of N. siamensis mtDNA genes were sequenced consisting of partial of six regions: 16S rRNA, ND1, tRNA-Ile, CRII region, tRNA-Leu, tRNA-Gln, and COI genes. The mtDNA gene organization of N. siamensis was predicted to has a similar pattern with the common Elapidae mtDNA gene organization. This study showed that there is a monophyletic form in Naja genus and N. kaouthia is the closest species with N. siamensis based on partial 16S rRNA and ND1 gene.
Keyword: 16S rRNA, Elapidae, ND1, phylogenetic relationship
|
Judul: Manfaat Dan Prospek Masa Depan Dari Transfer Embrio
Abstrak: Teknik transfer embrio adalah merupakan teknologi mutakhir dalam bidang peternakan, yang bertujuan untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak unggul dalam waktu relatif singkat. Yaitu dengan cara memindahkan embrio dari traktus reproduksi ternak unggul sebagai donor ke traktus reproduksi ternak yang tidak unggul sebagai resipien. Dalam hal ini, resipien hanya diberi tugas untuk memelihara dan memberikan nutrisi selama dalam kandungan kepada calon anak, sedangkan donor bertugas sebagai sumber genetik dan pabrik yang memproduksi embrio.
Keyword:
|
Judul: Embrio trasfer pada sapi dan hambatan-hambatannya
Abstrak: Embrio transfer merupakan suatu tehnologi baru dalam pengembangan produksi peternakan, khususnya sapi, yang bertujuan untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak dalam waktu yang relatif singkat dari suatu betina maupun jantan unggul.. Pelaksanaan pemindahan embrio meliputi : Seleksi donor, seleksi resipien, superovulasi, inseminasi donor, pengumpulan embrio, penyimpanan embrio, sinkronisasi birahi, pemindahan embrio (dengan pembedahan atau tanpa pembedahan). Respon donor yang mempunyai variasi cukup tinggi terhadap pemberian hormon (PMSG/FSH), untuk merangsang terjadinya superovulasi; merupakan salah satu hambatan yang ditemukan, sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai yang diinginkan. Hambatan lain berupa viabilitas embrio yang masih rendah, dimana dari 614 sel telur/embrio yang dikumpulkan hanya 43.3 % yang mempunyai morfologi normal dan dapat dipindahkan ke sapi resipien. Pemindahan embrio tanpa pembedahan sekalipun tehnologi nya sedikit banyak telah dikuasai, namun kegagalannya masih cukup besar dan dapat dianggap hambatan.
Keyword:
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Model Penduga Sediaan Karbon Menggunakan Citra Landsat 8 di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Abstrak: Saat ini sumber data yang komprehensif mengenai simpanan karbon di berbagai tipe ekosistem hutan dan penggunaan lahan lain masih terbatas Penelitian ini dilakukan di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semen (TNBTS) yang mewakili tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, hutan sub-montana dan hutan Montana dan hutan sub-alpin di Jawa. Dalam melihat fungsi TNBTS sebagai penyerap karbon, informasi mengenai jumlah karbon yang ditambat (sediaan karbon) oleh TNBTS menjadi penting. Pada penelitian ini dilakukan pendugaan biomassa dan sediaan karbon pada berbagai tipe ekosistem hutan di TNBTS dengan menggunakan kombinasi data pengukuran di lapangan dengan data inderaja, Model penduga biomassa dilakukan dengan menggunakan beberapa indeks vegetasi dari citra Landsat 8 OLL Indeks vegetasi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah NDVI, TVI, SRVI, DVI, MSAVI2, dan ARVI yang digunakan untuk menduga biomassa dan sediaan karbon. Sumber karbon hutan yang diukur meliputi biomassa di atas permukaan tanah, tumbuhan bawal nekromasa dan serasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks vegetasi pada citra Landsat 8 cukup baik digunakan untuk menduga biomassa dan sediami karbon hutan di TNBTS dan mempunyai pola hubungan antara bersifat tidak near tetapi cenderung non-linear. Model penduga biomassa dan sediaan karbon terbaik adalah model eksponensial berdasarkan indeks vegetasi ARVI dengan persamaan regresi Y = 0.857611918 Berdasarkan model penduga sediaan biomassa terbaik di TNBTS tahun 2013 didapatkan bahwa kelas potensi biomassa 10 ton/ha pada ketinggian 1400-2500 m dpl mempunyai luasan yang paling luas. Zona hutan pegunungan tinggi di TNBTS memiliki potensi sediaan karbon yang cukup tinggi sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Keyword: Carbon stock, Biomass; National park, Landsat 8, Vegetation index, Carbon storage, Forest ecosystem, Condervation area, Sub-alpine forest, Remote sensing
|
Judul: Model Penduga Sediaan Karbon Menggunakan Citra Landsat 8 Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Abstrak: Saat ini sumber data yang komprehensif mengenai simpanan karbon di berbagai tipe ekosistem hutan dan penggunaan lahan lain masih terbatas. Penelitian ini dilakukan di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang mewakili tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, hutan sub-montana dan hutan Montana dan hutan sub-alpin di Jawa. Dalam melihat fungsi TNBTS sebagai penyerap karbon, informasi mengenai jumlah karbon yang ditambat (sediaan karbon) oleh TNBTS menjadi penting. Pada penelitian ini dilakukan pendugaan biomassa dan sediaan karbon pada berbagai tipe ekosistem hutan di TNBTS dengan menggunakan kombinasi data pengukuran di lapangan dengan data inderaja. Model penduga biomassa dilakukan dengan menggunakan beberapa indeks vegetasi dari citra Landsat 8 OLI. Indeks vegetasi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah NDVI, TVI, SRVI, DVI, MSAVI2, dan ARVI yang digunakan untuk menduga biomassa dan sediaan karbon. Sumber karbon hutan yang diukur meliputi biomassa di atas permukaan tanah, tumbuhan bawah, nekromasa dan serasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks vegetasi pada citra Landsat 8 cukup baik digunakan untuk menduga biomassa dan sediaan karbon hutan di TNBTS dan mempunyai pola hubungan antara bersifat tidak linear tetapi cenderung non-linear. Model penduga biomassa dan sediaan karbon terbaik adalah model eksponensial berdasarkan indeks vegetasi ARVI dengan persamaan regresi < .,635`11.918arvi. Berdasarkan model penduga sediaan biomassa terbaik di TNBTS tahun 2013 didapatkan bahwa kelas potensi biomassa > 10 ton/ha pada ketinggian 1400|2500 m dpl mempunyai luasan yang paling luas. Zona hutan pegunungan tinggi di TNBTS memiliki potensi sediaan karbon yang cukup tinggi sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Keyword: sediaan karbon, biomassa, taman nasional, Landsat 8, indeks vegetasi, tutupan lahan
|
Judul: Infeksi Cacing Jantung Dirofilaria Immitis, Railliet & Henry, 1911 Pada Anjing
Abstrak: Cacing Dirofilaria immitis dewasa yang tinggal dalm ventrikel kanan jantung anjing, sering kali menimbulkan gejala klinis yang cukup berat. Cacing Tersebut menghasilkan mikrofilaria yang selanjutnya berkembang menjadi larva infektif dalam saluran malphigi induk semang entara, yaitu nyamuk dari genus Culex, Aedes dan Anopheles.
Keyword:
|
Judul: Efektifita. Tepung Daun Kenikir (Tagetes erecta L.) sebagai Pakan Imbuhan dalam Menekan Perkembangan Nematoda Saluran Pencernaan pada Domba
Abstrak: Infeksi nematoda saluran pencernaan merupakan penyakit parasit yang sangat merugikan bagi ternak. terutama ruminansia kecil. Pemberian obat cacing sintetis merupakan cara yang sering digunakan untuk mengatasi kecacingan pada domba, namun harganya cukup mahal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan tepung daun kenikir (Tagetes erecta L.) sebagai obat cacing secara in vivo, mengkaji pengaruh infeksi cacing terhadap konsumsi, kecernaan pakan, perubaban bobot badan domba dan pengaruh kecukupan mineral Zn dalam ransum terhadap infeksi cacing.
Keyword:
|
Judul: Pertumbuhan domba yang diinfeksi nematoda saluran pencenaan dan fermentabilitas pakan sebagai respon terhadap pemberian daun kenikir
Abstrak: Sebagian besar domba di Indonesia terinfeksi nematoda saluran pencernaan. Infeksi nematoda pada domba dapat menyebabkan gangguan produksi ternak dan kerugian bagi peternak. Tingkat gangguan dan kerugian tersebut sangat tergantung pada derajat infeksi, status nutrisi dan kekebalan ternak. Kenikir (Tagetes erecta L.) mengandung senyawa polyacetylene yang menunjukkan aktivitas nematisidal dan berpotensi digunakan sebagai obat cacing. Disamping senyawa tersebut, kenikir mengandung alkaloid pirolizidina yang dapat mempengaruhi metabolisme dalam rumen domba. Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) laju pertumbuhan domba yang diinfeksi nematoda saluran pencernaan, (2) pengaruh suplementasi mineral seng terhadap kecacingan, (3) konsumsi bahan kering dan fermentabilitas pakan domba yang diberi daun kenikir, dan (4) perkembangan telur cacing pada tinja domba yang mengandung residu ekstrak daun kenikir. Penelitian menggunakan 36 ekor domba berumur sekitar 1 tahun dengan bobot hidup 13,3 1,8 kg. Domba diberi pakan campuran berupa rumput gajah kering yang digiling dan konsentrat dengan rasio 50: 50 sebanyak 4% dari bobot hidup per hari. Air minum disediakan ad libitum. Dua kelompok domba mendapat ransum bersuplemen 30 ppm Zn. Pada awal percoabaan domba dibebascacingkan. Setelah domba diadaptasikan dengan kondisi lingkungan dan pakan, domba diinfeksi 5000 larva (L3) nematoda saluran pencernaan. Tepung atau ekstrak daun kenikir diberikan selama 5 hari berturut-turut setelah masa prepaten dengan dosis 0,3 g dan 2,25 ml per kg bobot hidup. Konsumsi bahan kering diukur setiap hari dan domba ditimbang seminggu sekali. Jumlah telur cacing dalam tinja domba diukur 3 minggu setelah infeksi, sepuluh hari sebelum dan sesudah pemberian kenikir.
Keyword: nematoda, kenikir, mineral, fermentabilitas, rumen
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Peran Industri Agro Dalam Perekonomian Wilayah Provinsi Jawa Timur (Analisis Input Output).
Abstrak: Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprioritaskan pengembangan industri agro sebagai salah satu penggerak perekonomiannya. Jawa Timur diharapkan akan menjadi pusat industri pengolahan sumber daya alam dan pertanian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peran industri agro dalam perekonomian Jawa Timur, mengidentifikasi sektor unggulan industri agro Jawa Timur dan mengidentifikasi industri agro yang meningkatkan output dan pendapatan sektor pertanian. Data penelitian ini menggunakan Tabel Input Output Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Metode yang digunakan adalah analisis kontribusi industri agro dalam pembentukan struktur permintaan dan penawaran ekonomi Jawa Timur, analisis pembobotan terhadap beberapa indek meliputi kontribusi dalam pembentukan output dan nilai tambah, keterkaitan keterkaitan dengan menggunakan indek daya penyebaran (IDP) dan indek daya kepekaan (IDK), dan dampak dari simulasi injeksi investasi pada sektor industri agro terhadap output dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan industri agro Jawa Timur berkontribusi sebesar Rp 1,043.2 triliun atau sebanding dengan 27% dari total struktur permintaan dan penawaran ekonomi Jawa Timur. Dari nilai tersebut, diidentifikasi penyediaan industri agro Jawa Timur mencapai 85.29% berasal dari wilayah Jawa timur sendiri. Hal ini menunjukkan kemampuan Jawa Timur dalam memenuhi kebutuhan industri agro cukup besar, dan tidak terlalu tergantung dari wilayah lain. Industri agro juga membentuk output sebesar Rp 889.7 triliun atau berkontribusi sebesar 27.96% dari total output Jawa Timur. Dari aspek nilai tambah bruto industri agro berkontribusi sebesar Rp 360.6 triliun atau 21.34% dari total nilai tambah sektor ekonomi Jawa Timur. Industri makanan, industri pengolahan tembakau dan industri karet, barang dari karet dan plastik adalah sektor industri agro unggulan Jawa Timur. Industri makanan dan industri pengolahan tembakau berkontribusi terbesar dalam pembentukan output dan nilai tambah bruto Jawa Timur, sedangkan industri karet mempunyai nilai multiplier terbesar. Secara umum ketiganya mempunyai kemampuan keterkaitan ke depan dan ke belakang yang tinggi. Untuk mendukung pengembangan industri agro, faktor ketersediaan bahan baku menjadi hal yang harus ditingkatkan. Upaya seperti substitusi impor dan atau pengembangan bahan baku yang mendukung penyediaan bahan baku industri argo harus terus ditingkatkan. Sektor industri agro Jawa Timur mempunyai keterkaitan yang tinggi dengan sektor pertanian. Melalui simulasi injeksi industri agro, diidentifikasi bahwa permintaan akhir industri karet mampu menciptakan output tertinggi. Sedangkan dari aspek dampak terhadap pendapatan rumah tangga sektor pertanian, peningkatan permintaan akhir industri makanan akan berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga sektor pertanian tertinggi dibandingkan sektor lain.
Keyword: Analisis Input Output, Pertanian, Sektor Industri Agro
|
Judul: Peranan sektor agroindustri dalam perekonomian Jawa Timur : Analisis Tabel Input -Output Tahun 1989 dan 1994
Abstrak: Pembangunan ekonomi di Jawa Timur pada Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II telah mengalami perubahan struktural yang ditunjukkan oleh pergeseran peran dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.
Keyword: agroindustri, pertumbuhan ekonomi, perekonomian
|
Judul: Case Study of Gallbladder Mucocele and Treatment Used In Small Animals
Abstrak: Gallbladder mucocele (GM) is defined as distention of the gallbladder caused by an inappropriate accumulation or deposition of high concentrations of bile. The purpose of this case study is to study GM conditions in small animals and to report the clinical sign and characteristics of GM through the sonogram interpretation and blood chemistry test evaluation, and studies related to the therapy given and other treatments recommended. A 14-year-old Toy Poodle dog has been diagnosed with severe GM and cholecystitis. No pain signs were shown during the physical examination as asymptomatic is a common characteristic in the early stage of biliary related diseases. In this study Abdominal ultrasonography interpretation and blood chemistry evaluation was conducted in 2021-2022 and analyzed as a secondary data source. Ultrasonography results showed presence of hyperechoic, immobile deposits in gallbladder accompanied by wall thickening and enlarged in size, followed by a significant increase in the enzyme alkaline phosphatase (ALP). This study has summarized mainly the diagnosis and treatments of GM in small animals and suitable alternatives treatments were recommended to encounter the GM conditions in small animals. The effectiveness of combined therapy shows the positive impact on the patient, the condition of GM has been under control.
Keyword: ultrasound, gallbladder, biliary sludge, abdominal ultrasonography
|
Judul: Perbanyakan tanaman nenas (Ananas comosus (L). Merr) varietas queen asal kepulauan bangka dengan kultur in vitro
Abstrak: Nenas Bangka termasuk varietas Queen dan merupakan tanaman lokal Kepulauan Bangka. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis eksplan dan komposisi media tumbuh yang sesuai untuk perbanyakan tanaman nenas (Ananas cornosus (L). Merr) varietas Queen asal Kepulauan Bangka dengan kultur in vitro. Ada tiga jenis eksplan, yaitu kuncup apikal dan aksilar mahkota, serta kuncup apikal anakan. Ada tiga tahap pengamatan yaitu tahap inisiasi, tahap multiplikasi, dan tahap perakaran.
Keyword:
|
Judul: Analisis keragaman perbanyakan stek nenas(Ananas comosus (L.) Merrill) Varietas queen
Abstrak: Perbanyakan pada nenas umumnya melalui tiga materi utama perbanyakan, yaitu tunas ketiak daun (suckers), tunas batang (slips) yang tumbuh di bawah buah, dan mahkota (crowns) (Hartmann & Kester, 1959). Metode perbanyakan ini memiliki keterbatasan dalam jumlah dan keseragaman ukuran materi tanam yang dihasilkan, terutama pada crowns, jarang digunakan untuk penanaman secara-besar-besaran di perkebunan besar dikarenakan ukurannya tidak seragam (Wee & Thongtham, 1997). Penelitian ini mencoba menginduksi tunas dorman dengan perlakuan pembelahan dan pemberian zat pengatur gatur tumbuh (BAP) dalam kondisi rumah kaca. Kendati diperbanyak dari organ vegetatif, tidak menutup kemungkinan terjadinya perbedaan keragaan pada tanaman yang berasal dari satu klon tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelahan batang dan perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP) terhadap keberhasilan perbanyakan stek pada nenas dan terhadap keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan, serta pengaruh interaksi antara perlakuan pembelahan batang dan perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP) terhadap keberhasilan perbanyakan stek dan keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, Baranangsiang, Bogor, berlangsung dari Desember 2002 sampai Oktober 2003. Bahan perbanyakan yang diujicobakan yaitu batang Nenas Bogor asal Desa Tajur Halang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak tiga faktor dengan tiga unit ulangan. Faktor pertama, pembelahan eksplan menjadi dua (C1) dan empat (C2) bagian. Faktor kedua, tanpa perendaman dengan BAP (S1) dan perendaman dengan BAP 4 mg/l (S2). Faktor ketiga, pembelahan batang membujur menjadi batang ujung (P1), batang tengah (P2), dan batang pangkal (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan pembelahan batang, perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP), dan bagian batang terhadap keberhasilan perbanyakan stek dan keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan. Eksplan batang yang dibelah dua lebih banyak menghasilkan materi tanam dengan ukuran bibit yang lebih baik dibandingkan eksplan batang yang dibelah empat. Perendaman eksplan dengan BAP 4 mg/l mempercepat pemecahan dormansi tunas dorman serta jumlah tanaman yang diperoleh lebih banyak dibandingkan eksplan tanpa perendaman dengan BAP 4 mg/l. Penggunaan batang bagian ujung memberikan hasil yang lebih baik dalam hal kecepatan pecahnya dormansi tunas, jumlah bibit yang diperoleh dan ukuran bibit.
Keyword:
|
Judul: Algorithm Construction of HLI Hash Function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Penghilangan emisi gas H2S dengan Biofilter menggunakan media anorganik
Abstrak: Adanya udara merupakan salah satu syarat untuk melangsungkan Keberadaan manusia. Kebutuhan akan udara bersih, memaksa manusia untuk mendapatkan udara tersebut. Pada saat yang bersamaan industri petrokimia, industri pemurnian minyak, industri pulp dan kertas dan industri lainnya, melakukan pencemaran udara dengan membuang senyawa kimia berbahaya seperti H₂S, SO, dan NO, keudara. Pencemaran udara ini dapat diminimalkan secara in-situ. Biofilter merupakan cara yang paling efisien untuk diterapkan, selain investasi dan biaya operasional yang rendah, metode ini dapat diaplikasikan dengan waktu operasional yang relatif lama dan prosesnya yang mudah dan sederhana. Metode ini cukup efektif dan efisien bila dibandingkan dengan pengolahan gas secara kimia dan fisika. Biofilter adalah metode pendegradasian konsentrasi waste gas dengan memanfaatkan mikroorganisme yang terimobilisasi untuk mendegradasi gas yang dilewatkan. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjajaki pemanfaatan media anorganik sebagai media filter. Media yang digunakan adalah batu apung dan batu koral dengan kultur Thiobacillus sp. dan sludge sebagai sumber mikroorganisme. Kolom biofilter yang digunakan terbuat dari pipa PVC dengan panjang tabung 60 cm dan diameter dalam 3 inch (7.62 cm). Gas yang digunakan adalah H₂S dengan konsentrasi berkisar antara 20-40 ppm. Gas H₂S ini diperoleh dengan mereaksikan HCI dengan Na₂S. Pengaplikasian bahan anorganik sebagai bahan pengisi diikuti dengan penambahan unsur organik (LB 1%). Pengujian secara fisik menyatakan batu apung sebagai media yang lebih baik dari batu koral. Batu apung mampu menyerap sulfur sebanyak 1.25 g-S/Kg bahan kering, sedangkan batu koral hanya sebanyak 0.76 g-S/Kg bahan kering. Pada kolom biofilter dengan penambahan mikroorganisme, kultur sludge menunjukkan hasil yang lebih unggul dari kultur Thiobacillus sp. Kolom sludge yang ditambah dengan batu apung dapat menyerap sulfur sebanyak 24.52 g-S/Kg buhan kering, sedangkan yang menggunakan batu koral menyerap sulfur sebanyak 15.39 g-S/Kg bahan kering. Kultur Thiobacillus sp. memberikan kinerja yang lebih rendah dari kultur mikroorganisme yang didapat dari sludge pembuangan waste water. Penambahan Thiobacillus sp. pada kolom batu apung menghasilkan penyerapan sulfur sebanyak 16.7 g-S/Kg bahan kering, sedangkan pada kolom batu koral sebesar 8.08 g-S/Kg bahan kering. Penggunaan kultur campuran antara Thiobacillus sp. dan sludge telah diterapkan pada penelitian ini. Kinerja tertinggi diberikan dengan penggunaan media batu apung dengan penyerapan sebesar sulfur sebesar 24.72 g-S/Kg bahan kering, sedangkan untuk media batu koral sebanyak 13.27 g-S/Kg bahan kering. Penambahan media LB dan sludge pada biofilter dengan bahan pengisi batu apung meningkatkan penyerapan sulfur menjadi 34.2 dan 34.7 g-S/Kg bahan Kering.
Keyword:
|
Judul: Penghilangan H2S dengan teknik biofilter menggunakan media kompos dan arang aktif yang diinokulasi dengan Thiobacillus sp
Abstrak: Udara merupakan salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dan seluruh mahluk hidup yang ada di dunia ini. Pencemaran udara disebabkan masuknya polutan dari kegiatan indutsri dan kendaraan bermotor. Salah satu jenis industri pencemar adalah indutri pulp dan kertas yang menghasilkan limbah gas H₂S yang berbahaya bagi lingkungan. Penanganan masalah pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan metode fisik, kimia atau biologis. Metode fisik dan kimia memerlukan biaya operasional yang mahal, sedangkan metode biologis dengan teknik biofiltration terbukti lebih murah dan dapat bertahan untuk waktu yang lama. Teknik Biofilter memanfaatkan mikroorganisme yang dapat mendegradasi gas-gas yang dilewatkan serta menggunakan bahan penyaring (filter) yang digunakan sebagai tempat tumbuh bagi mikroorganisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas penyerapan fisik dari bahan pengisi (kompos, arang aktif, dan campuran antara keduanya dengan perbandingan 1:1) dan penyerapan biologis dengan penambahan kultur Thiobacillus sp. Penelitian ini diawali dengan menentukan karakteristik dari masing- masing bahan pengisi yang digunakan. Gas H₂S disintesa dari reaksi antara HCI dan Na2S, selanjutnya diencerkan dengan udara dan dialirkan ke dalam kolom biofilter. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap ketahanan bahan pengisi yang ada dalam menyaring dan menyerap H₂S yang masuk. Setelah itu dilakukan pengujian menggunakan kolom biofilter dengan menambahkan kultur Thiobacillus sp pada bahan pengisi. Pengujian fisik ini dilakukan pada kisaran konsentrasi H₂S yang masuk 0 -25 ppm. Dengan konsentrasi ini bahan campuran dapat menyerap maksimum selama 22 jam, arang aktif 11 jam dan kompos 2.6 jam. Secara berturut-turut banyaknya sulfur yang dapat diserap oleh bahan campuran, arang aktif dan kompos masing-masing 0.87, 0.37, dan 0.22 g-S/kg bahan kering. Hasil pengujian fisik menunjukkan bahwa bahan campuran memiliki kemampuan untuk menyaring dan menyerap H₂S yang paling baik. Pada kolom biofilter dengan penambahan kultur Thiobacillus sp., penyerapan sulfur yang paling baik ditunjukkan oleh bahan campuran yaitu sebanyak 20.49 g-S/kg campuran kering selama 39 hari, kemudian diikuti oleh arang aktif 14.66 g-S/kg arang aktif kering selama 37 hari dan kompos 11.85 g-S/kg kompos kering selama 6 hari. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan campuran antara kompos dan arang aktif dengan perbandingan 1:1 memberikan hasil penyerapan yang paling tinggi serta waktu operasional yang paling lama. Proses biofiltrasi H₂S dengan penambahan kultur Thiobacillus sp. menghasilkan senyawa sulfur elemen dan akumulasi senyawa sulfat pada media.
Keyword:
|
Judul: Revisi Marga Maotia Wedd. (Urticacae) di Malesia
Abstrak: A taxonomic revision of genus Maozrtia in Malesia has been done. At present revision, 6 species are recognized namely M. ambigua, M. diversifolia, M. lanceolata, M. platistigma, M puya, and M. setosa. M ambigua is divided into 7 varieties, which one of the variety (i.e. var. tomentosa) n ew to science and another (i.e. var. grandifolia) is a new combination based on M. grandifolia. Two new varieties w i t h M. diversivolia (namely var. novoguinesis and var. suniatrana) are proposed. M. gracilis is recognized here as a synonim 0f M. lanceolata.
Keyword:
|
Judul: Analisis Kebutuhan Air dan Kelebihan Air Hasil Konsolidasi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.
Abstrak: Water balance is the balance of the input and output of water somewhere at a certain period, so it can be to determine the amount of the excess or shortage of water. This study aimed to analyze the flow of water and the excess water needs that occur at BBPTP. The procedure consisted of field studies, literature review and data analysis. Based on the analysis, the direction of water flow in the area around the research flowing to the south where there is a Cijengkol river downstream water flow. Based on the analysis of the water needs of the consolidation that has been done can be concluded highest evapotranspiration values occurred in October that is 7.13 mm/day. The highest value of water demand in October is 2.10 lt/sec/ha. The maximum irrigation discharge occurs in the irrigation channel number 7 is 28.01 lt/sec with 13.34 ha area. Based on the analysis of rainfall can be summed value maximum daily rainfall for the area of research at the Center for Rice Research amounted to 76.25 mm with a return period of 2 years and Gumbel distribution. The maximum effluent discharge occurs in the drainage channel number 88 is 117.30 lt / sec with 14.15 ha area.
Keyword: discharge of irigation, effluent discharge, evapotranspiration, rainfall
|
Judul: Analisis Neraca Air Embung Cikabayan IPB University untuk Lahan Pertanian
Abstrak: Kampus IPB Dramaga yang merupakan kampus pertanian memiliki banyak fasilitas pendukung dalam kegiatan perkuliahannya, salah satu fasilitasnya yaitu kebun percobaan. Embung berfungsi sebagai tempat penyimpanan air yang berlimpah saat musim hujan sehingga membantu mengatasi kekurangan air saat kemarau. Sebelum embung dimanfaatkan sebagai pertanian, perlu dilakukan perhitungan parameter untuk menghitung neraca air, yakni kebutuhan dan ketersediaan air. Ketersediaan air pada Embung Cikabayan dihitung menggunakan metode F.J. Mock. Debit andalan tertinggi terjadi pada bulan Februari, yakni sebesar 0,72 liter/detik. Kebutuhan air irigasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan debit sebesar 0,49 liter/detik. Surplus air tertinggi terjadi pada bulan November, yakni sebesar 0,64 liter/detik, sedangkan defisit air tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan besar 0,25 liter/detik. Volume bak penampung direncanakan menggunakan tanki fiberglass sebesar 42 m3 sesuai dengan kebutuhan air irigasi. Untuk perencanaan ini, jenis pipa yang dipilih adalah pipa HDPE dengan diameter 2 inci. Total panjang pipa yang direncanakan adalah 160 meter. Pompa pada sistem perancangan menggunakan tipe Grundfos tipe SP14-6 dengan debit operasional 4,3 liter/detik., IPB University which is an agricultural campus has many supporting facilities in its lecture activities, one of the facilities is an experimental garden. The pond serves as a storage place for abundant water during the rainy season so that it helps overcome water shortages during the dry season. Before the pond is utilized as agriculture, it is necessary to calculate the parameters to calculate the water balance, namely the need and availability of water. The availability of water in Cikabayan Pond is calculated using the F.J. Mock method. The highest mainstay discharge occurs in February, which is 0.72 l/s. The highest irrigation water demand occurred in August with a discharge of 0.49 liters/second. The highest water surplus occurred in November, which was 0.64 l/s, while the highest water deficit occurred in August with a large 0.25 l/s The volume of the reservoir is planned using a fiberglass tank of 42 m3 in accordance with the irrigation water needs. For this planning, the type of pipe chosen is HDPE pipe with a diameter of 2 inches. The total length of the planned pipe is 160 meters. The pump in the design system uses Grundfos type SP14-6 with an operational discharge of 4.3 l/s.
Keyword: availability, needs, planning, water
|
Judul: Sarkosporidiosis pada Sapi yang Disebabkan oleh Sarcocystis cruzi
Abstrak: Sarkosporidiosis merupakan penyakit protozoa yang dapat berjalan akut dan kronis. Sarkosporidiosis pada sapi dapat diakibatkan oleh 3 jenis sarkopodea dengan S. cruzi yang bersifta patogen dan paling banyak menyerang hewan sapi. Kejadian sapi yang terserang, mempunyai hubungan dengan umur dan musim. Sapi dari segala umur dapat terserang, tetapi sapi dengan umur di atas 2 tahun lebih banyak terserang. Mengenai musim di Indonesia kejadian sarkopodiosis lebih banyak terjadi pada musim hujan, kejadian di Eropa lebih banyak terjadi pada musim semi dan musim panas.
Keyword:
|
Judul: Induksi Senyawa Gaharu Melalui Kombinasi Senyawa Kimia dan Acremonium
Abstrak: Gaharu atau gubal gaharu (agarwood, eaglewood, aloeswood) merupakan hasil hutan bukan kayu yang berupa damar wangi (aromatik resin) dari pohon Aquilaria spp. dan genus lain dari Thymeleaceae. Gaharu digunakan sebagai bahan dasar dalam industri parfum, dupa untuk berbagai ritual keagamaan, kosmetik dan obat-obatan. Senyawa gaharu terbentuk sebagai respon pertahanan pohon gaharu terhadap berbagai gangguan seperti gangguan fisik, infeksi patogen, atau perlakuan kimiawi. Di antara molekul-molekul sinyal yang terlibat di dalam mengaktifkan respons pertahanan adalah asam salisilat, jasmonat, metil jasmonat, etilen, hidrogen peroksida dan superoksida radikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penginduksi tunggal asam salisilat, metil jasmonat (MeJA) dan Acremonium sp. serta kombinasinya. Penginduksi asam salisilat (A), MeJA (M) dan Acremonium sp. IPBCC07525 (F) diberikan secara tunggal atau kombinasinya pada batang A. crassna berukuran 20 cm (diam), umur 10 tahun. Penginduksi tunggal terdiri dari A, M atau F, kombinasi ganda terdiri dari AM, AF dan MF, sedangkan kombinasi tiga penginduksi yaitu AMF. Penginduksi pertama diberikan sesaat setelah pelubangan. Penginduksi kedua diberikan 1 minggu setelah penginduksi pertama dan penginduksi ke tiga diberikan 1 minggu setelah penginduksi kedua. Batang yang hanya dibor dijadikan kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap gejala pembentukkan gubal gaharu (perubahan warna kayu dan tingkat wangi) serta kandungan terpenoidnya. Percobaan dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap dan diolah dengan SAS.
Keyword:
|
Judul: Induksi Pembentukan Warna dan Aroma Wangi Kayu Gaharu Aquilaria malaccensis dengan Pupuk Urea dan Fusarium solani
Abstrak: Aquilaria malaccensis merupakan salah satu spesies penghasil gaharu di Indonesia. Senyawa gaharu terbentuk sebagai respon pertahanan pohon gaharu terhadap berbagai gangguan seperti gangguan fisik, infeksi patogen atau perlakuan kimiawi. Permintaan gaharu di pasar global meningkat dari waktu ke waktu. Permintaan gaharu yang tinggi menyebabkan A. malaccensis masuk dalam Appendix II CITES yang berarti bahwa tumbuhan tersebut di alam telah langka dan perdagangan tumbuhan tersebut maupun produk gaharu dan turunannya diatur oleh undang-undang. Gaharu budidaya dapat menjadi salah satu cara mendapatkan gaharu untuk memenuhi permintaan pasar global. Pembentukan gaharu budidaya tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Perlu adanya induksi baik internal maupun eksternal. Metode induksi tradisional yaitu menggunakan pisau untuk melukai batang serta menanam paku pada batang. Cara ini memerlukan waktu yang lama untuk dapat menghasilkan gaharu. Metode lain yang telah berkembang yaitu menggunakan bahan kimia, mikroorganisme serta kit. Penggunaan bahan kimia, mikroorganisme serta kit dapat menginduksi pembentukan gaharu dalam waktu yang lebih cepat dibanding induksi yang telah dilakukan sebelumnya. Pembentukan gaharu dipengaruhi oleh waktu induksi, umur pohon, musim, keadaan geografis, lingkungan dan spesies. Induksi pembentukan gaharu dapat dilakukan pada pohon dewasa maupun anakan. Induksi gaharu pada anakan memerlukan usaha yang lebih keras dibandingkan pada pohon. Kombinasi perlakuan cendawan (Fusarium solani) dan pupuk nitrogen dapat menjadi salah satu cara untuk menginduksi terbentuknya gaharu pada anakan A. malaccensis. F. solani merupakan salah satu cendawan yang telah berhasil menginduksi pembentukan gaharu pada A. malaccensis. Pupuk nitrogen berperan sebagai sumber hara tanaman yang dapat mendukung pembentukan metabolit sekunder untuk menghadapi stres karena adanya infeksi patogen (cendawan). Perlakuan pupuk urea dan F. solani secara terpisah dan kombinasi antara kedua perlakuan diterapkan pada A. malaccensis untuk melihat warna serta aroma wangi kayu gaharu yang terbentuk. Pengamatan dilakukan terhadap warna kayu, aroma wangi, serta kerontokan daun setiap minggu selama tiga bulan perlakuan. Kandungan senyawa aromatik kayu gaharu berdasarkan aroma wangi dianalisis menggunakan GCMS. Kayu gaharu diekstrak dengan dua macam pelarut yaitu air dan n-heksan dan hasil ekstraksi digunakan untuk analisis GCMS. Pengukuran aktivitas enzim HMGR dilakukan untuk memperkirakan terjadinya sintesis terpenoid melalui jalur asam mevalonat. Daun gaharu dari perlakuan F. solani ditambah pupuk urea 4 gram/bibit dan F. solani tanpa dipupuk urea diekstrak saat 30 hari perlakuan. Aktivitas enzim HMGR diukur menggunakan spektrofotometer UV sesuai petunjuk kerja pada kit HMGR– sigma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna kayu gaharu berbeda tiap perlakuan dan warna paling coklat dihasilkan oleh perlakuan A. malaccensis dipupuk urea 4 gr/bibit dan diinokulasi F. solani. Aroma kayu gaharu paling wangi juga dihasilkan oleh perlakuan A. malaccensis dipupuk urea 4 gr/bibit dan diinokulasi dengan F. solani. Interaksi antara pupuk urea dan F. solani berpengaruh secara signifikan terhadap aroma wangi kayu gaharu yang dihasilkan. Kromatogram hasil analisis GCMS menunjukkan bahwa ada tiga jenis senyawa aromatik yang diketahui yaitu dimetil silanediol, 4-etil asam benzoat, dan 1,4,7,10,13,16-heksaoksasiklooktadekan. Aktivitas enzim HMGR saat 30 hari setelah inokulasi (HSI) sebesar 0.0130 units/mgP untuk perlakuan tanpa pupuk urea dan 0.0796 units/mgP untuk perlakuan pupuk urea. Aktivitas enzim HMGR saat 30 HSI dipengaruhi oleh interaksi antara perlakuan pupuk urea dan F. solani (p < 0.05). Aktivitas enzim HMGR saat 30 HSI masih tergolong rendah, sehingga kemungkinan
Keyword: Aquilaria malaccensis, enzim HMGR, 4-etil asam benzoat, Fusarium solan, induksi gaharu
|
Judul: Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen dari Matriks Tridiagonal 2-Toeplitz dengan Pendekatan Polinomial Chebyshev
Abstrak: The eigenvalues and eigenvectors of a matrix can be determined by finding its characteristic polynomials. The characteristic polynomials of a tridiagonal 2-Toeplitz matrix is shown to be closely connected to polynomials which satisfy the Chebyshev recurrence relationship. If the order of the matrix is odd, then the eigenvalues are found explicitly in terms of the Chebyshev zeros and the eigenvectors are found in terms of the polynomials satisfying the recurrence relationship. For even ordered matrices, the situation is more complicated. The problem in these cases is that although the Chebyshev recurrence formula is still applied, its initial values are not generating Chebyshev polynomials
Keyword:
|
Judul: Potensi Antioksidan dan Sitotoksisitas Ekstrak Buah Ceremai (Phyllanthus acidus L.)
Abstrak: Ceremai is an indigenous plant from India, belongs to Euphorbiaceae family. Ceremai plnat not only be used as an ornamental plant but can also be used as a herbal supplement. Ceremai Plants reported to have efficacy as a hepatoprotective, antibacterial, antifungal, antioxidant potency is not known yet. The purpose of this study to prove the antioxidant activity and cytotoxicity of fruit Ceremai. Ceremai was extracted by maceration using 70% ethanol, 30% ethanol, and water as solvents. Results were determined by antioxidant activity using of 2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil (DPPH) and its cytotoxicity (biological potency) was determined by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. IC50 values were 26.06 ppm, 72.39 ppm, and 62, 17 ppm for water, 30% ethanol and 70% ethanol exstract respectively. LC50 values were produced from three extracts water, ethanol 30%, and 70% ethanol, they were 473.26 ppm, 486.78 ppm, 618.55 ppm. Water extract is the best antioxidant activity compared with 30% ethanol extract and 70% ethanol. However, ceremai fresh fruit extracts are not good for human consumption herbal supplements because it is toxic.
Keyword:
|
Judul: Aktivitas Antioksidan dan Pemurnian Ekstrak Metanol Buah Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeel).
Abstrak: Stres oksidatif akibat radikal bebas merupakan penyebab banyak penyakit yang terjadi saat ini seperti inflamasi, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit gangguan syaraf. Buah ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeel) merupakan salah satu buah yang memiliki potensi sebagai bahan antioksidan, sehingga perlu diuji aktivitasnya. Ekstrak metanol buah ceremai dimurnikan dengan menggunakan pelarut n-heksana, diklorometana, etil asetat, dan air lalu diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Kemurnian fraksi antioksidan potensial diuji dengan KCKT. Fraksi diklorometana memiliki aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 85.548 μg/mL. Secara statistik, aktivitas antioksidan ekstrak metanol dan fraksi etil asetat tidak berbeda nyata dengan fraksi diklorometana dengan nilai IC50 sebesar 106.908 μg/mL dan 102.450 μg/mL (p<0.05). Kromatogram hasil analisis KCKT menunjukkan fraksi diklorometana masih merupakan campuran dari beberapa senyawa.
Keyword: buah ceremai, fraksinasi, antioksidan, DPPH, KCKT
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic Graceful pada Graf Petersen 𝑃��(𝑛��, 1) dan 𝑃�� (𝑛��, 𝑛��−1 2 ).
Abstrak: Pelabelan edge magic graceful pada suatu graf dengan banyaknya simpul ������ dan banyaknya sisi ������ adalah fungsi bijektif dari himpunan simpul digabung himpunan sisi yang dipasangkan ke himpunan bilangan bulat terurut dimulai dari 1 sampai ������ + ������, sedemikian sehingga untuk semua sisi, nilai mutlak dari penjumlahan label verteks yang saling adjacent dikurangi dengan label dari sisi yang incident dengan verteks tersebut akan sama dengan ������, ������ adalah konstanta magic. Pelabelan edge magic graceful yang memasangkan himpunan simpul ke himpunan bilangan bulat terurut {1,2, … , ������} disebut pelabelan super. Dalam karya ilmiah ini, ditunjukkan bahwa graf Petersen ������(������, 1) dan ������ (������, ������−1 2 ) keduanya memiliki pelabelan super edge magic graceful.
Keyword: graf Petersen, pelabelan super edge magic graceful
|
Judul: Pengaruh pemberian kompos sampah kota terhadap sifat fisik, kimia dan biologi Tropudult (Latosol) Darmaga serta pertumbuhan vegetatif jagung (Zea mays L.) dan rumput karpet (Axonopus compressus)
Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos sampah kota terhadap beberapa sifat fisik, kimia dan biologi tanah pada Tropudult Darmaga serta pertumbuhan vegetatif jagung dan rumput karpet. Percobaan ini dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Biologi Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, berlangsung mulai bulan Mei sampai dengan Nopember 1991. Sampah kota yang merupakan perlakuan berumur 40 hari, diberi- kan sebanyak tujuh taraf yaitu 0.0, 2.5, 5.0, 7.5, 10.0, 15.0, dan 20.0 ton ha 1. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal, dengan lima ulangan. Pemberian kompos sampah kota sampai dengan 20.0 ton ha -1 pada tanah yang ditanami rumput dan jagung dapat meningkatkan kadar air tersedia dan kapasitas lapang. Pemberian kompos nyata menurunkan kadar air titik layu permanen pada tanah yang ditanami jagung dan tidak nyata terhadap kadar air titik layu permanen pada tanah yang ditanami rumput. Pemberian kompos sampah kota pada tanah yang ditanami jagung meningkatkan pH, kandungan C-organik tanah, N-total, P-tersedia, Ca-dd, Mg-dd, K-dd serta KTK tanah. Pemberian kompos sampah kota menurunkan Al-dd, H-dd dan nisbah C/N tanah. ..dst
Keyword:
|
Judul: Pengaruh kompos sampah kota ampas tebu yang diperoses secara anaerobik terhadap beberapa sifat kimia dan biologi tanah podzolik merah kuning jasinga dan grumusol cihea
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Kompos Sampah Kota dan Ampas Tebu yang diproses secara anaerobik terhadap beberapa sifat kimia tanah seperti pH,- Al-dd, C-organik, Total-N (termasuk NH4-N dan NO3-N), nisbah C/N dan P-tersedia, serta sifat biologi tanah iaitu populasi kapang, populasi total jasad renik, populasi Nitrosomonas, dan aktivitas jasad renik pada tanah Podzolik Merah Kuning Jasinga dan Grumusol Cihea. Percobaan dilakukan dengan menginkubasi tanah seberat 1.5 kg setara kering oven (105°C) yang dicampur dengan bahan kompos pada kapasitas lapang. Tiga kali pengambilan contoh tanah selama inkubasi iaitu pada 1, 45 dan 90 hari. Ran- cangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial Tersarang (Nested Factorial Experiments) dengan 3 ulangan; terdiri dari 2 faktor utama iaitu jenis tanah (Podzolik Merah Kuning Jasinga dan Grumusol Cihea) dan jenis kompos (Sampah Kota dan Ampas Tebu) serta 1 faktor acak bertaraf 4 iaitu takaran kompos 0, 10, 20 dan 40 ton/ha. Kompos sampah kota dan ampas tebu cenderung menurunkan pH tanah Grumusol Cihea, dan Al-dd tanah Podzolik Merah Kuning Jasinga, serta menurunkan nisbah C/N dan P-tersedia kedua tanah tersebut.
Keyword:
|
Judul: Pengenalan Suara Bacaan Ayat Alquran menggunakan Model WaveNet
Abstrak: Penelitian ini membuat model pengenalan bacaan Alquran menggunakan WaveNet. Implementasi prototipe aplikasi dilakukan pada platform Android karena potensi penggunanya yang cukup besar, sedangkan model yang dibuat diimplementasikan menggunakan Node.js dan Python. Pendekatan kesamaan yang digunakan untuk menentukan kebenaran suatu bacaan yaitu dengan kesamaan kode fonetik pada teks, sehingga input pengguna berupa suara harus dikonversi menjadi teks terlebih dahulu. Model neural network WaveNet digunakan untuk pengenalan suara, dengan ekstraksi ciri menggunakan mel-frequency cepstral coefficients. Penelitian ini sudah dapat mendeteksi kesalahan bacaan seseorang ketika membaca Alquran pada prototipe aplikasi Android secara realtime. Model yang dihasilkan untuk mengubah suara bacaan Alquran menjadi kode fonetiknya menggunakan WaveNet masih overfitting terhadap data latih. Nilai rataan character error rate untuk data uji pada model terbaik yang berhasil diperoleh yaitu 28%. Prototipe aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini, hanya mampu mengenali bacaan pengguna pada surat Al-Fatihah saja dengan akurasi sebesar 93%.
Keyword: Alquran, deep learning, suara menjadi teks, WaveNet
|
Judul: Dampak Ekonomi dan Daya Dukung Kawasan Wisata dalam Pengembangan Lokawisata Baturraden Purwokerto, Kabupaten Banyumas
Abstrak: Lokawisata Baturraden merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Banyumas yang menyuguhkan keindahan alam pegunungan dari Gunung Slamet dengan beberapa pilihan atraksi wisata menarik yang bisa dinikmati, seperti pemandian air panas, sepeda air, cascade alam, kolam renang dan lainnya. Banyaknya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitar namun hal tersebut juga dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan akibat adanya potensi berlebihnya kapasitas daya dukung kawasan. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengestimasi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas wisata di Lokawisata Baturraden terhadap masyarakat lokal; (2) Mengestimasi daya dukung kapasitas di Lokawisata Baturraden terhadap aktivitas wisata; (3) Mengkaji strategi pengelolaan Lokawisata Baturraden sesuai daya dukung kawasan dan memberikan manfaat ekonomi. Metode yang digunakan adalah analisis multiplier effect, analisis daya dukung kawasan, analisis SWOT dan QSPM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Dampak ekonomi kawasan Lokawisata Baturraden berdasarkan nilai efek pengganda (multiplier effect), diperoleh nilai keynesian income multiplier yang diperoleh adalah 1.2 dan nilai ratio income multiplier tipe I dan tipe II adalah 1.7 dan 1.9; (2) Perolehan daya dukung kawasan per hari adalah sebesar 22,093 orang. Data-data yang telah didapat menunjukkan bahwa kawasan wisata Lokawisata Baturraden belum mengalami kelebihan kapasitas daya dukung kawasan pada saat low season dan sudah mengalami kelebihan kapasitas daya dukung kawasan pada saat peak season yang menunjukkan angka rasio sebesar 108.79%; (3) Alternatif kebijakan yang dihasilkan dengan analisis SWOT dan QSPM menunjukkan beberapa alternatif strategi pengelolaan adalah meningkatkan promosi wisata Lokawisata Baturraden diberbagai media cetak dan elektronik terutama pembuatan akun Baturraden di media sosial dan bekerjasama dengan travel agent untuk memperluas pangsa pasar, mempertahankan dan meningkatkan kekhasan wisata dengan potensi SDA yang dimiliki supaya tidak mengalami penurunan kualitas lingkungan, menambah produk wisata baru pada area yang sedikit aktivitas wisatawannya sehingga wisatawan tersebar di seluruh kawasan wisata.
Keyword: dampak ekonomi wisata, daya dukung kawasan, strategi pengelolaan, Lokawisata Baturraden
|
Judul: Analisis Dampak Ekonomi dan Daya Dukung Kawasan Wisata Gunung Pananjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Abstrak: Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai potensi wisata. Banyak tempat yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berlibur ke Indonesia, salah satunya adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu objek wisata di Jawa Timur yang didalamnya terdapat banyak obyek wisata menarik yang bisa dinikmati, seperti Wisata Sunrise di Gunung Penanjakan. Banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitar, namun hal tersebut juga dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan akibat adanya potensi over carrying capacity. Di sisi lain pembatasan jumlah pengunjung sesuai carrying capacity diduga dapat menurunkan dampak ekonomi kawasan Gunung Pananjakan. Oleh karena itu perlu dikaji dampak ekonomi dari kegiatan wisata dan daya dukung kawasan Gunung Pananjakan terhadap kegiatan wisata, serta pengaruh penerapan jumlah pengunjung sesuai carrying capacity terhadap dampak ekonomi di kawasan wisata Pananjakan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, Keynesian Multiplier Effect dan analisis daya dukung kawasan. Hasil penelitian menunjukkan Keynesian Multiplier Effect adalah lebih dari 1 atau wisata Gunung Pananjakan telah memberikan dampak ekonomi pada masyarakat lokal, kawasan wisata Gunung Pananjakan telah mengalami over carrying capacity pada saat peak season, dan bila jumlah pengunjung dibatasi sesuai dengan carrying capacity akan mengakibatkan penurunan dampak ekonomi kawasan.
Keyword: dampak ekonomi, daya dukung kawasan, Gunung Pananjakan, multiplier effect, TNBTS
|
Judul: Profil Leukosit pada Sapi FH (Friesian Holstein) Selama Masa Pertumbuhan
Abstrak: The aim of this study was to investigate the leukocyte profile of growing calves in order to evaluate the need for defining reference values at different age groups. Fifteen Friesian Holstein calves were divided into five groups of age (1, 3, 6, 9, and 12 months). Each animal was examined and considered to be clinically normal at the time of blood collection. Blood samples were taken from jugular vein using EDTA anticoagulated venoject. Differential leukocyte blood were stained by Giemsa and performed microscopically. The results showed that the profile of lymphocytes and total leukocytes showed a relatively stable value at the age of 3-9 months and the highest numbers of leukocyte and lymphocyte were at 12 months of age. The highest numbers of neutrophil were at 1 months of age and the lowest were at 6 months of age.
Keyword:
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Koi Premium Jepang Samurai Koi Centre di Indonesia.
Abstrak: Ikan koi (Cyprinus Carpio) adalah ikan hias yang termasuk ke dalam jenis ikan mas. Potensi penjualan ikan hias koi di Indonesia menawarkan peluang yang sangat besar. Samurai Koi Centre membutuhkan strategi yang tepat dalam tahap pengembangan usahanya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal, menentukan posisi perusahaan, menentukan strategi alternatif dan menentukan strategi prioritas yang tepat bagi Samurai Koi Centre. Metode analisis yang digunakan adalah metode evaluasi faktor internal dan eksternal (matriks IFE-EFE), matriks IE, dan matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kunci internal perusahaan dengan skor 2,880 adalah penjaminan kualitas koi dan faktor kunci eksternal perusahaan dengan skor 2,727 adalah branding pada kontes koi. Penelitian ini menghasilkan tujuh strategi alternatif bagi perusahaan dengan strategi prioritas yaitu meningkatkan strategi sistem pemasaran perusahaan.
Keyword: Matriks IE, Pengembangan Usaha, QSPM, Strategi
|
Judul: Strategi Pemasaran Ikan Hias pada Eksportir PT Harlequin Aquatics, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstrak: PT Harlequin Aquatics adalah salah satu perusahaan eksportir ikan hias di Kabupaten Bogor. Jumlah eksportir yang meningkat membuat persaingan menjadi ketat dan menuntut PT Harlequin Aquatics untuk memformulasikan dan memilih kebijakan strategi pemasaran yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal, memformulasikan alternatif strategi, dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh PT Harlequin Aquatics. Penelitian ini menggunakan matriks IFE dan EFE untuk menganalisis lingkungan internal dan ekstenal. Formulasi alternatif strategi pemasaran dibuat menggunakan matriks IE dan SWOT. Prioritas strategi dipilih menggunakan metode matriks QSP. Berdasarkan hasil matriks IE, posisi bisnis PT Harlequin Aquatics berada di sel kelima yang berarti PT Harlequin Aquatics berada dalam kondisi internal dan eksternal yang sedang dengan strategi yang dapat digunakan yaitu menjaga dan mempertahankan. Berdasarkan matriks QSP diperoleh hasil prioritas strategi yang sebaiknya dipilih yaitumeningkatkan kualitas ikan hias dengan nilai STAS sebesar 9.2505.
Keyword: alternativestrategies, EFE and IFE matrixes, IE Matrix, SWOT Matrix, QSPM
|
Judul: Characteristics of soil with clay accumulation horizons in sedimentary and volcanic rocks.
Abstrak: A study of soil with clay accumulation horizon was conducted on 10 pedons of ultisols, alfisols, inceptisols derived from sedimentary and volcanic rocks. The investigation was aimed to study the characteristics of soil with clay accumulation horizons through the use of physical,chemical, mineralogical, macro- and micro-morphological data. Soil morphology and particle size distributions indicated that not all of the B horizons of pedons sampled meet the argilic horizon definition.
Keyword:
|
Judul: Potensi Plantarisin F Rekombinan Dengan Penambahan Edta Dalam Menghambat Salmonella Sp. 38
Abstrak: Salmonella sp. 38 tergolong dalam bakteri gram negatif, yang diisolasi dari feses anak-anak penderita diare. Penggunaan antibiotik untuk pengobatan diare dapat menimbulkan resistensi bakteri, sehingga diperlukan alternatif pengobatan lain. Plantarisin F rekombinan yang dihasilkan Lactococcus lactis pNZ8148 Pln F dapat menjadi alternatif antibakteri alami. Aktivitas antibakteri plantarisin F terhadap bakteri gram negatif dapat ditingkatkan dengan penambahan EDTA. Penelitian ini bertujuan menguji potensi antibakteri plantarisin F rekombinan dengan penambahan EDTA terhadap Salmonella sp. 38. Metode awal adalah memproduksi plantarisin dengan menumbuhkan L. lactis pNZ8148 rekombinan F pada media M17 glukosa. Uji aktivitas antimikroba plantarisin dilakukan secara kualitatif menggunakan metode difusi agar. Purifikasi plantarisin menggunakan amonium sulfat 80% dan kolom filtrasi Sephadex G50. Sampel hasil purifikasi diukur bobot molekul proteinnya menggunakan elektroforesis SDS-PAGE. Plantarisin hasil produksi dan purifikasi diukur konsentrasi proteinnya menggunakan BCA kit. Sampel hasil purifikasi ditambahkan EDTA dengan konsentrasi 1 mM, 5 mM 10 mM dan 20 mM. Hasil produksi diperoleh 200 mL supernatan bebas sel. Hasil purifikasi dengan amonium sulfat 80% menunjukkan aktivitas plantarisin sebesar 14,78 AU/mg dengan kandungan protein sebanyak 13,54 mg. Hasil purifikasi dengan kolom filtrasi Sephadex G-50 menunjukkan aktivitas plantarisin sebesar 22,01 Au/mg dengan kandungan protein sebanyak 5,77 mg. Hasil pengukuran menggunakan elektroforesis SDS-PAGE 16% menunjukan bobot molekul plantarisin F adalah 3,85 kDa. Penambahan 20 mM EDTA pada plantarisin F rekombinan memperlihatkan peningkatan aktivitas antibakteri paling tinggi.
Keyword: EDTA, Lactococcus lactis, Plantarisin F rekombinan, Salmonella sp. 38
|
Judul: Penghambatan Enteropatogenik Escherichia Coli (Epec) K11 Oleh Plantarisin E Rekombinan Dengan Perlakuan Edta
Abstrak: Bakteri Enteropatogenik Eschericia coli (EPEC) tergolong dalam bakteri gram negatif termasuk salah satu penyebab penyakit diare. Pengobatan secara umum dilakukan menggunakan antibiotik, namun EPEC K11 mengalami resitensi antibiotik sehingga diperlukan alternatif pengobatan lain. Salah satu alternatifnya adalah peptida antimikroba dari golongan bakteriosin dihasilkan oleh Lactococcus lactis pNZ 8148 Pln E, yaitu plantarisin E rekombinan. Aktivitas antimikroba plantarisin terhadap bakteri gram negatif dapat ditingkatkan dengan penambahan agen pengkelat seperti EDTA. Penelitian ini bertujuan menguji potensi antimikroba plantarisin E rekombinan terhadap penghambatan EPEC K11 dengan penambahan EDTA. Metode yang dilakukan meliputi produksi plantarisin dengan menumbuhkan Lactococcus lactis pNZ 8148 Pln E pada media M17 glukosa. Uji aktivitas plantarisin dilakukan secara kualitatif berdasarkan metode difusi agar. Purifikasi plantarisin menggunakan amonium sulfat dan kolom SP Sepharose. Plantarisin hasil purifikasi ditambahkan EDTA sebanyak 1% v/v dengan berbagai macam konsentrasi dari 1 mM, 5 mM, 10 mM dan 20 mM. Hasil produksi plantarisin diperoleh 200 ml supernatan bebas sel. Hasil purifikasi dengan kolom SP Sepharose menunjukan aktivitas plantarisin sebesar 28.62 AU/mg dengan kandungan total protein sebesar 3.93 mg. Penurunan aktivitas plantarisin akibat pemurnian sebesar 56.25 %. Hasil SDS PAGE menunjukan bobot molekul plantarisin E adalah 3.7 kDa. Perlakuan penambahan EDTA memperlihatkan peningkatan aktivitas penghambatan sebesar 0.5 hingga 4 mm.
Keyword: Antimikroba, EDTA, Lactococcus lactis, purifikasi
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Berinvestasi di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Mahasiswa S1 IPB University)
Abstrak: Peningkatan jumlah investor hingga 2021 mencapai 201,5% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan tersebut didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Jumlah investor yang meningkat drastis ini masih kurang jika dilihat dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB University. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang memengaruhi minat berinvestasi mahasiswa S1 IPB University di masa Pandemi Covid-19. Faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor pengetahuan investasi, motivasi investasi, dan kemajuan teknologi. Banyak sampel yang didapat dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa, untuk pengambilan sampel masing-masing fakultas menggunakan metode Quota Sampling. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan Structural Equation Modeling (SEM)-PLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor pengetahuan investasi tidak berpengaruh signifikan, sedangkan motivasi investasi dan kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat investasi mahasiswa S1 IPB University di masa Pandemi Covid-19., The increase in the number of investors through 2021 is 201.5% over 2019. The increase was dominated by students and university students. The number of investors that has increased drastically is still lacking when viewed from the overall population of Indonesian society. The subjects of this study were undergraduate students from IPB University. This study aims to analyze the factors that influence the intention to invest in IPB University undergraduate students during the Covid- 19 pandemic. The factors to be examined are investment knowledge, investment motivation, and technological advancement. The number of samples obtained in this study was 100 students, for each faculty sampled using the Quota Sampling method. The analytical method in this study used descriptive analysis and PLS- Structural Equation Modeling (SEM). The results of the analysis show that investment knowledge has no significant impact, while investment motivation and technological advancement have a positive and significant impact on IPB University undergraduate student’s intention to invest during the Covid-19 pandemic.
Keyword: intention to invest, investment knowledge, investment motivation, technological advancement
|
Judul: The Influence of Undergraduate Student Religion, Knowledge, and Attitude towards Investment Intention on Sharia Mutual Fund during The Covid-19 Pandemic
Abstrak: Salah satu sektor yang terdampak selama masa pandemi Covid-19 adalah sektor ekonomi. Dalam kondisi tersebut, masyarakat dituntut untuk mengatur keuangannya sebaik mungkin. Salah satu alternatif untuk mengatur keuangan adalah dengan melakukan investasi. Reksa dana syariah merupakan salah satu alternatif investasi yang mudah dan cocok untuk pemodal kecil. Reksa dana syariah cocok bagi investor pemula, salah satunya adalah mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh agama, pengetahuan, dan sikap mahasiswa terhadap minat investasi reksa dana syariah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S1 seluruh Indonesia. Responden dipilih secara voluntary sampling dengan jumlah responden sebanyak 192 responden. Data yang diperoleh diolah menggunakan software microsoft excel dan SPSS versi 25. Pada analisis uji beda terdapat perbedaan minat investasi antara mahasiswa yang beragama islam dengan non-islam. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan minat investasi. Hasil analisis uji pengaruh menunjukkan pengetahuan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap minat investasi., One of the sectors affected during the Covid-19 pandemic is the economic sector. Under these conditions, people are required to manage their finances as well as possible. One alternative to managing finances is to invest. Sharia mutual funds are an easy investment alternative that is suitable for small investors. Sharia mutual funds are suitable for novice investors, one of which is a college student. This study was conducted with the aim of analyzing the influence of students' religion, knowledge, and attitudes towards investment intention in sharia mutual fund during the Covid-19 pandemic. This study used a cross-sectional design, with a quantitative approach. The population of this study was undergraduate students throughout Indonesia. Respondents were selected by voluntary sampling with a total of 192 respondents. The data obtained were processed using Microsoft Excel and SPSS version 25 software. In the analysis of the difference test, there is a difference in investment intention between Muslim and non-Muslim students. The results of the relationship test showed that there was a significant relationship between knowledge and attitudes with investment intention. The results of the analysis of the influence test show that knowledge and attitudes have a significant effect on investment intention.
Keyword: Investment intention, knowledge, attitude, religion, sharia mutual funds
|
Judul: Karakteristik selai campuran rumput laut (Gracilaria sp.) dan jambu biji (Psidium guajava L.)
Abstrak: Selai adalah makanan semi basah yang dibuat dari bubur buah-buahan dan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan serta memiliki konsistensi gel atau semi gel. Selai campuran rumput laut dan jambu biji merupakan selai yang terbuat dari jambu biji dan rumput laut jenis Gracilaria p. dengan komposisi yang berbeda.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pemberian sari buah merah (Pandanus conoideus Lam) terhadap mencit yang dikawinkan : gambaran histopatologi organ hati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah merah (SBM) terhadap perubahan histopatologi organ hati pada mencit (Mus musculus) yang dikawinkan. Penelitian ini menggunakan mencit sebanyak 28 ekor, yang terdiri dari 21 ekor mencit betina dan 7 ekor mencit jantan. Mencit dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol (B) dan kelompok yang diberi SBM (D). Kelompok B terdiri dari 1 kelompok kecil sedangkan kelompok D terdiri dari 6 kelompok kecil, setiap kelompok kecil terdiri dari 4 ekor mencit (1 ekor jantan dan 3 ekor betina). Kelompok D diberi SBM secara oral dengan dosis 0,1 ml untuk setiap pemberian selama 14 hari berturut-turut kemudian dilanjutkan dengan pemberian 3 hari sekali (2 kali pemberian). Pengambilan organ hati dilakukan 14 hari setelah pemberian SBM dihentikan, selanjutnya diproses dengan pewarnaan Haematoksilin-eosin (HE) dan diamati menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hepatosit mencit yang diberi SBM mengalami perubahan berupa degenerasi berbutir dan degenerasi lemak yang lebih banyak ditemukan di sekitar vena porta. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian SBM pada mencit dengan dosis 0,1 ml/ekor memberikan gambaran terjadinya degenerasi berbutir dan degenerasi lemak hati pada 14 hari setelah perlakuan dihentikan.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pemberian sari buah merah (Pandanus conoideus Lam) terhadap mencit (Mus musculus) yang dkawinkan: gambaran histopatologi uterus mencit post partus
Abstrak: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi kehidupan sekitar, tidak terkecuali dengan tanaman obat. Sari buah merah (Pandanus conoideus Lam) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai khasiat obat dengan kandungan utamanya yaitu karoten, betakaroten, tokoferol dan asam lemak. Salah satu fungsi dari buah merah yaitu mampu meningkatkan kesuburan reproduksi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memahami pengaruh sari buah merah terhadap gambaran histopatologi uterus mencit.
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Keragaan dan Prestasi industri kecil dan rumah tangga kab. Daerah Tingkat II Bandung
Abstrak: Penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap FDB menyebabkan pergeseran kesempatan kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Salah satu sektor non pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak adalah sektor industri yaitu sekitar 20 persen. Pada sektor industri, 86 persen dari tenaga kerja diserap oleh industri kecil dan rumah tangga, dan sekitar 14 persen oleh industri besar dan sedang. Dengan semakin meningkatnya angkatan kerja maka pengembangan industri kecil dan rumah tangga meru- pakan alternatif bagi perluasan kesempatan kerja. Dalam pengembangan suatu industri terdapat perbedaan kepentingan antara pengusaha atau perusahaan dengan pemerintah. Bagi pengusaha atau perusahaan, pengembangan suatu industri ditujukan untuk memperoleh keuntungan yang besar dan pangsa pasar yang tinggi. Sedangkan bagi pemerintah pengembangan industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja. Namun pengembangan suatu industri juga harus disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing jenis industri yang akan dikembangkan. Di kabupaten Bandung, industri kecil dan rumah tangga tidak lagi menjadi mata pencaharian sampingan tetapi sudah merupakan mata pencaharian utama. Sebagian besar pengusaha sampel menggunakan modal pinjaman untuk membiayai proses produksinya dengan pedagang bahan baku/tengkulak sebagai sumber modal utama. Industri sandang dan kulit sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang paling banyak, serta tingkat keuntungan dan nilai tambah yang cukup besar...
Keyword:
|
Judul: Industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten 50 Kota analisis fungsi keuntungan dan dampaknya dalam pembangunan wilayah
Abstrak: Kabupaten 50 Kota merupakan salah satu daerah ting- II di propinsi Sumatera Barat yang cukup potensial bagi pengembangan industri kecil. Pada tahun daerah. 1988 ini berkembang 10.499 unit usaha industri dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17.411 Menghasilkan nilai tambah rata-rata 11,97 % di kecil orang. terhadap sektor industri Sumatera Barat selama periode 1983-1987. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kebe- radaan dan dampak dari pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga dalam pembangunan wilayah kabupa- ten 50 Kota. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi produsen dalam memaksimalkan tujuannya dan perilakunya menghadapi perubahan harga faktor input dan harga output. (3) Kondisi ekonomi skala usaha. Kajian dalam secara mikro ini dilakakukan pada industri kerajinan songket dan industri kecil batu bata dan pengambilan kecamatan dan desa contoh dilakukan secara purposive. Sedangkan pengambilan responden dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini dipakai model Economic Economic Base Multiplier, dan model Fungsi keuntungan translog. Model ini ditaksir dengan metoda Zellner (1962). Variabel yang diikutsertakan adalah upah tenaga kerja, harga bahan baku, pengeluaran tetap untuk pembelian mesin dan peraIatannya dan pengeluaran tetap lainnya. Variabel ini ditetapkan sebagai variabel bebas dan keuntungan sebagai variabel terikat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sub industri kecil dan kerajinan rumah tangga merupakan basis dan memberikan dampak sektor sektor yang cukup besar dalam pembangunan wilayah kabupaten 50 Kota, baik terhadap pertumbuhan pendapatan maupun pertumbuhan kesempatan kerja wilayah. ...
Keyword:
|
Judul: Imaging of Amyloidopathy on Mice Liver After Immumnization of Amiloid Beta 40 and 42
Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif kronis yang belum ditemukan obatnya, namun diagnosa dini penyakit ini dapat dilakukan menggunakan teknik ELISA dengan mendeteksi keberadaan amiloid sebagai marka dari penyakit Alzheimer. Imunisasi amiloid beta (Aβ) 40 dan 42 akan menginduksi pembentukan anti-amiloid dan kedua bahan tersebut juga akan dimetabolisme di hati sehingga bisa menyebabkan perubahan pada organ hati. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada organ hati mencit pasca imunisasi Aβ40 dan Aβ42. Sebanyak 10 ekor mencit digunakan dalam penelitian ini dan dikelompokan dalam 3 kelompok yaitu kontrol (2 ekor), kelompok yang diimunisasi Aβ40 dan Aβ42 (masing-masing 4 ekor). Mencit diimunisasi antigen Aβ40 dan Aβ42 pada hari ke-0, 7, 14, dan 21, pada hari ke-24 mencit dieutanasia dan diambil organ hatinya. Pengamatan dilakukan pada sediaan histologi organ hati dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin, kemudian temuan lesio diamati secara semikuantitatif. Perubahan lesio degenerasi sel hepatosit terjadi pada mencit yang diberi amiloid beta 40 maupun 42, namun tidak terdapat perbedaan perubahan lesio sel nekrosis dan infiltrasi sel radang pada jaringan antara mencit yang diimunisasi dengan mencit kontrol., Alzheimer's disease is a chronic neurodegenerative disease for which no cure has been found, but early diagnosis of this disease can be done using the ELISA technique by detecting the presence of amyloid as a sign of Alzheimer's disease. Immunization of amyloid beta(Aβ) 40 and 42 will induce the formation of anti-amyloid and both substances will also be metabolized by the liver so that it can cause changes in the liver. The study aims to find out the description of histopathological changes in the liver of mice after Aβ40 and Aβ42 immunization. Ten mice were divided into three groups i.e control (non- immunized mice), Aβ40 and Aβ42. The immunized groups were injected by amyloid-beta 40 and amyloid beta 42 respectively at day 0, 7, 14 and 21. At day 24 all mice were sacrificed and the liver was collected. The observation was done with Hematoxylin Eosin staining and the lesion was analyzed by semiquantitative methods. The histopathological changes found in the form of hepatocyte cell degeneration in the Aβ40 group were more severe than the Aβ42 and control groups. However, there was no difference in the conditions of necrosis and inflammatory cell infiltration in the immunized and control groups. This result indicated that immunization of Aβ40 and Aβ42 did not cause histopathologic changes in the liver.
Keyword: amiloid beta 40 dan 42, hati, imunisasi, mencit, penyakit alzheimer, Alzheimer, amyloid-beta 40 and 42, immunization, mice, liver
|
Judul: Pelagic and Demersal Fishing Season Patterns of Superior Commodity at the Nusantara Palabuhanratu Fishing Port
Abstrak: Komoditas unggulan merupakan suatu jenis komoditas yang paling diminati dan memiliki nilai jual tinggi serta diharapkan mampu memberikan pemasukan yang besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Pola musim atau waktu terbaik menangkap suatu komoditas ikan merupakan informasi dalam efesiensi penangkapan sumberdaya ikan. Sehingga, perlu adanya informasi mengenai jenis ikan komoditas unggulan dan pola musimnya sebagai upaya untuk meningkatkan produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis ikan demersal dan pelagis yang berkomoditas unggulan serta pola musimnya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis metode skoring nilai fungsi, dan analisis metode rata-rata bergerak. Hasil penelitian menunjukkan ikan demersal komoditas unggulan adalah ikan layur (Trichiurus lepturus), ikan peperek (Leiognathus spp), dan ikan swanggi (Priacanthus tayenus). Sedangkan ikan pelagis adalah ikan tuna madidihang (Thunnus albacares), ikan tuna mata besar (Thunnus obesus), dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Musim puncak ikan komoditas unggulan cenderung terjadi pada musim timur yaitu pada bulan Juli hingga September., The superior commodity is a type of commodity that is most in demand and has high selling value and is expected to be able to provide a large income compared to other types. The pattern of the season or the best time to catch a fish commodity is information on the efficiency of catching fish resources. So, it is necessary to have information about the types of superior commodity fish and their seasonal patterns to increase the potential of marine fisheries in Pelabuhan. This research was conducted to know the types of demersal and pelagic fish with superior commodities and their seasonal patterns. The method used is the descriptive research method. The data analysis method used is the analysis of the function value scoring method and the analysis of the moving average method. The results showed that the main commodities of demersal fish were layer fish (Trichiurids lectures), peppered fish (Leiognathids spp), and swanggi fish (Priacanthus tayenus). While the pelagic fish are yellowfin tuna (Thunnus albacares), big eye tuna (Thunnus obesus), and skipjack tuna (Katsuwonus pelamis). The peak season for superior commodity fish tends to occur in the eastern season, namely from July to September.
Keyword: demersal fish, pelagic fish, superior commodity, seasonal patterns
|
Judul: Pattern of Fishing Season for Tuna Landed at the Indramayu Karangsong Landing Base
Abstrak: Ikan tongkol merupakan salah satu komoditas unggulan yang didaratkan di PPI Karangsong. Hasil tangkapan ikan tongkol yang didaratkan di PPI Karangsong memiliki nilai produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies ikan yang lain. Hal tersebut menjadikan ikan tongkol sebagai komoditas yang paling banyak ditangkap di PPI Karangsong. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai produktivitas ikan tongkol serta bagaimana pola musim penangkapan ikan tongkol yang didaratkan di PPI Karangsong Indramayu. Analisis data yang digunakan untuk menghitung produktivitas penangkapan menggunakan data produksi dan data upaya (effort) dalam kurun waktu 2019-2021. Pola musim penangkapan ikan tongkol dilihat dari nilai Indeks Musim Penangkapan (IMP) dan dihitung menggunakan analisis deret waktu. Hasil penelitian menunjukkan nilai produktivitas ikan tongkol dalam kurun waktu 2019-2021 mengalami penurunan. Nilai produktivitas ikan tongkol berturut-turut sebesar 3,46 ton/trip, 2,44 ton/trip dan 1,98 ton/trip. Musim puncak penangkapan ikan tongkol yang didaratkan di PPI Karangsong terjadi pada bulan Maret, April, Mei, September, Oktober, November dan Desember., Tuna is one of the leading commodities landed at PPI Karangsong. The tuna caught at PPI Karangsong has a higher production value compared to other fish species. This makes tuna the commodity most caught by PPI Karangsong. This study aims to calculate the value of tuna productivity and how the fishing season pattern of tuna landed at PPI Karangsong Indramayu. Data analysis used to calculate fishing productivity uses production data and effort data (effort) in the period 2019 - 2021. The part of the tuna fishing season is seen from the value of The Peak of Season Index (PMI) and is calculated using time series analysis. The results showed that the productivity value of tuna in the period 2019 - 2021 has decreased. Tuna productivity values were 3.46 tons/trip, 2.44 tons/trip and 1.98 tons/trip respectively. The peak season for catching tuna landed at PPI Karangsong occurs in March, April, May, September, October, November and December.
Keyword: tuna, fishing productivity, fishing season index, PPI Karangsong
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Optimasi Mutu Briket Arang Campuran Cangkang Bintaro (Cerbera Odollam Gaertn) Dan Tempurung Kelapa Dengan Metode Respon Permukaan.
Abstrak: Briket arang merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang memiliki potensial besar untuk dikembangkan. Ketersediaan cangkang bintaro dan tempurung kelapa di lingkungan sangatlah melimpah bahkan seringkali tidak termanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kondisi optimal pembuatan briket arang campuran cangkang bintaro dan tempurung kelapa, menganalisis pengaruh antar faktor, dan menentukan harga pokok produksi briket arang. Variabel faktor yang dianalisis yaitu konsentrasi arang cangkang bintaro dalam campuran (X1) 30, 40, dan 50% , suhu karbonisasi (X2) 350, 400, dan 450 0C , dan konsentrasi perekat tapioka (X3) 3, 4, dan 5%. Penelitian ini menggunakan Central Composite Design (CCD) dengan variabel respon yaitu kadar air, kadar zat menguap, kadar abu, dan nilai kalor. Pengujian tambahan yang dilakukan yaitu kerapatan, keteguhan tekan, dan kadar karbon terikat. Solusi optimum yang direkomendasikan oleh program Design Expert 7.0.0 untuk keempat respon tersebut adalah konsentrasi arang cangkang bintaro 37.6%, suhu karbonisasi 430 0C, dan konsentrasi perekat tapioka 3.4% dengan nilai desirability 0.924. Hasil yang diperoleh yaitu nilai kerapatan 0.55 g/cm3, keteguhan tekan 2.28 kg/cm2, kadar air 1.09%, kadar zat menguap 28.31%, kadar abu 5.87%, kadar karbon terikat 65.82%, dan nilai kalor 6835 kal/g. Harga pokok produksi briket arang adalah Rp 27 923 per kg.
Keyword: briket arang, cangkang bintaro, tempurung kelapa, metode respon permukaan
|
Judul: Peningkatan Nilai Kalor Arang Cangkang Kelapa Sawit Menggunakan Metode Aglomerasi Air dan Minyak Sawit yang Disubstitusi pada Briket Batubara.
Abstrak: Keberadaan batubara di alam semakin menipis akibat kebutuhan akan energi yang meningkat setiap tahunnya. Oleh sebab itu, upaya pengembangan energi alternatif diperlukan untuk menjaga kelestarian batubara. Energi alternatif yang dapat dikembangkan yaitu briket berbahan baku campuran biomassa limbah pertanian berupa arang cangkang kelapa sawit (ACKS) dan batubara. ACKS memiliki nilai surface free energy komponen dispersi 14.86 mJ/m2 dan komponen polar 0.01 mJ/m2 yang menunjukan bahwa ACKS bersifat hidrofobik dan lipofilik sehingga metode aglomerasi air dan minyak sawit dapat diterapkan pada ACKS. ACKS kualitas terbaik berukuran 100 mesh dengan kadar minyak yang ditambahkan saat aglomerasi 25%. Sifat fisika dan kimia ACKS kualitas terbaik yaitu kadar air 4.5%, kadar zat terbang 37.79%, kadar abu 2.8%, kadar karbon terikat 59.40%, nilai kalor 8466.13 kal/gr, dan peningkatan nilai kalor 64.83%. ACKS kualitas terbaik dapat menjadi subtitusi batubara peringkat rendah yaitu lignit sampai batubara peringkat menengah yaitu bituminus high volatile-A. Namun, Analisis struktur mikro briket campuran ACKS dan batubara bahwa briket yang dihasilkan tidak kompak dan rapuh.
Keyword: Aglomerasi, briket arang, cangkang kelapa sawit, surface free energy
|
Judul: Gambaran darah anjing sebelum dan sesudah pengambilan limpa
Abstrak: Limpa di dalam tubuh memlilki beberapa fungsl yang cukup penting, tetapi limpa bukan sebagai alat vital untuk kehidupannya. Pada beberapa keJadian serlng dltemul adanya kelainan 1 limpa akibat trauma, abses, tumor, nekrosa limpa dan pada beberapa penyakit sepertl epistasis, Immune Mediated Trombositopenia, splenomegali, maka Jalan yang dapat ditempuh dalam memberi pengobatan adalah dengan JaIan mengeluarkan limpanya.
Keyword:
|
Judul: Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Suzuki Indomobil Motor, Tambun, Jawa Barat
Abstrak: Dilindungi Undang-Undang Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang otomotif PT Suzuki Indomobil Motor (PT SIM) telah menerapkan ISO 14001 sejak tahun 2008. PT SIM menerapkan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab pelaku industri di bidang otomotif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas penerapan SML ISO 14001 di PT SIM. Penelitian ini dilakukan melalui telaah dokumen dan observasi lapang. Berdasarkan SML ISO 14001, maka aspek lingkungan penting (ALP) di PT SIM dapat digolongkan menjadi empat yaitu, limbah B3, kebisingan, emisi udara, dan air limbah industri. Secara umum penerapan SML ISO 14001 di PT SIM belum sepenuhnya berjalan secara efektif. Penerapan SML yang belum efektif ini dikarenakan pengelolaan kinerja lingkungan belum maksimal. Pengelolaan ALP di PT SIM belum berjalan secara efektif antara lain pengelolaan limbah B3 dan air limbah industri…
Keyword: Automotive, effectiveness, important environmental aspect (IEA), EMS ISO 14001, B3, Emisi udara, Kewbisingan, Kebijakan lingkungan
|
Judul: Analisis Manfaat Ekonomi dan Ekologi Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 (Studi Kasus: PT. SS, Tangerang, Banten)
Abstrak: Sistem Manajemen Lingkungan merupakan standar internasional yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja lingkungan suatu industri melalui pengurangan limbah dan efisiensi penggunaan sumber daya. PT. SS adalah perusahaan industri manufaktur bergerak di bidang otomotif dan sudah mengadopsi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 sejak tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi konsumen terhadap produk otomotif ISO 14001, 2) Menganalisis upaya pemenuhan standar ISO 14001 di industri manufaktur, 3) Mengestimasi penghematan biaya yang diterima industri manufaktur dalam penerapan ISO 14001, 4) Menganalisis kinerja lingkungan industri manufaktur yang menerapkan ISO 14001. Penelitian ini menggunakan analisis regresi Poisson dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kendaraan roda empat yang dimiliki, pengetahuan produk ISO 14001 dan atribut produk mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk bersertifikasi ramah lingkungan. Upaya pemenuhan standar yang dijalankan PT. SS sudah sejalan dengan prosedur ISO 14001 dan lulus terakreditasi setiap tahunnya. Implementasi ISO 14001 di PT. SS telah menghasilkan penghematan biaya dalam penggunaan energi listrik dan gas sebesar Rp. 18.146.315.579/tahun. Penerapan ISO 14001 berdampak positif pada limbah cair yang terkendali serta berhasil mereduksi emisi sebesar 3.044,81 ton CO2 atau setara dengan nilai ekonomi dari reduksi emisi sebesar Rp. 19.022.236.318
Keyword: manufacturing industry, environmental performance, cost savings, consumer preferences
|
Judul: Kekayaan Spesies Calanoida (Copepoda: Crustacea) di Perairan Pantai Bitung Sulawesi Utara.
Abstrak: Calanoida (Subkelas Copepoda) merupakan zooplankton yang paling banyak ditemukan di perairan, baik perairan tawar, payau maupun laut. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kekayaan spesies Calanoida di Perairan Pantai Bitung Sulawesi Utara. Tiga puluh tiga botol sampel plankton koleksi Pusat Penelitian Oseanografi tahun 2004 digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi spesimen dilakukan sampai tingkat spesies. Empat puluh delapan spesies Calanoida dalam 25 genus dan 15 famili ditemukan dalam penelitian ini. Jumlah spesies di padang lamun lebih banyak dibandingkan terumbu karang, sedangkan jumlah spesies Calanoida di pagi hari lebih banyak dibandingkan malam hari.
Keyword:
|
Judul: Respon Masyarakat Pedesaan terhadap Penayangan Ikan Partai Politik di Televisi (Kasus Penduduk Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Abstrak: Penggunaali iklan di televisi sebagai sarana kalnpanye dalam pemilu 1999 didak mungkin lepas dari efek yang mungkin ditimbulkan suatu iklan terhadap khalayaknya, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterdedahan (exposure) khalayak terhadap penayangan iklan partai politik di televisi dengan perilaku memilih partai politik dalam pemilihan umum, khususnya pada masyarakat pedesaan.
Keyword:
|
Judul: Efek Iklan Layanan Masyarakat "Versi Pak Lurah “ Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemungutan Suara. Kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Abstrak: Media televisi menjadi salah satu media yang dinilai efektif oleh Komisi Pemilihan Umum guna mensosialisasikan pemilihan umum tahun 2004 dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat guna meningkatkan partisipasi politiknya. Hal ini disebabkan pemilihan umum 2004 berbeda dengan pemilihan umum pada era sebelumnya. Televisi merupakan media yang memiliki kemampuan maksimum sebagai media audio visual yang murah dan dimiliki secara umum serta mudah dijangkau oleh mayoritas masyarakat dari berbagai golongan.
Keyword:
|
Judul: Sintesis Paduan Ti-6Al-4Nb sebagai Matrial Implan Pengganti Komponen Tibial
Abstrak: Synthesis of Ti-6Al-4Nb alloy was done by melting using Tri Arc Melting Furnace. Each sample was remelted five times to ensure the homogenity. Aluminum and niobium addition were expected to stabilize α phase and β phase until the αβ-titanium alloy was resulted. Yet based on the experiment, it was α-titanium alloy resulted. α-titanium alloy was a Hexagonal Close Packed (HCP) crystalline structure which would be cracked if deformation non-uniaxial happens. The presence of oxygen in pure titanium significantly increased the hardness of titanium. The addition of aluminum was also able to increase the hardness of titanium alloy because aluminum more stabilize the α phase in the α-titanium alloy. The corrosion ressistance of titanium could be increased by adding aluminum and niobium. Titanium coating with HA/chitosan composite was also proved in decreasing the corrosion rate because it barried direct interaction between titanium alloy and corrotion solution.
Keyword:
|
Judul: Pyrolysis Study of Used Tires in Pabuaran Ecotourism Village
Abstrak: Seiring berkembangnya pertambahan penduduk, jumlah penggunaan kendaraan juga semakin meningkat. Adanya peningkatkan ini mengakibatkan kenaikan jumlah ban bekas yang dihasilkan dari kendaraan. Merespon perkembangan tersebut, dipandang perlu untuk menyusun konsep pengelolaan ban bekas berbasis pemberdayaan masyarakat dengan metode pirolisis yang akan diterapkan di Desa Pabuaran. Oleh karena itu, proyek desain ini bertujuan untuk mengkaji mengenai salah satu alternatif solusi pengelolaan ban bekas dengan metode pirolisis dan kelayakan finansialnya. Metode yang dilakukan adalah studi literatur dan wawancara untuk memperoleh data dari beberapa steakholder. Secara finansial, pirolisis ban bekas ini dianalisis dengan metode R/C dan Payback Period. Berdasarkan hasil wawancara, ditetapkan bahwa metode pirolisis adalah salah satu alternatif solusi pengolahan ban bekas yang dapat diterapkan di Desa Pabuaran. Pirolisis merupakan proses degradasi termal dengan kondisi tanpa oksigen yang dapat menghasilkan produk yang bernilai tambah seperti minyak pirolisis, carbon black, dan kawat. Pengelolan ban bekas dengan metode pirolisis dapat menghasilkan minyak dengan persentase 50%, carbon black 30%, kawat 10%, dan syngas 5%. Jumlah ban bekas yang dapat ditangani setiap tahunnya adalah sebanyak 2.400 ban bekas. Dari hasil perhitungan finansial, pirolisis ban bekas ini memiliki nilai R/C 1,02 dan Payback Period 2,3 tahun, maka dapat simpulkan bahwa pirolisis ban bekas ini layak diterapkan sebagai salah satu alternatif solusi pengelolaan ban bekas di Desa Pabuaran., As the population grows, the number of vehicles use also increases. This increase resulted in an increase in the number of used tires produced from vehicles. Responding the development, it is necessary to develop a concept of community empowerment-based used tire management using the pyrolysis method which will be applied in Pabuaran Village. Therefore, this design project aims to study an alternative solution for managing used tires using the pyrolysis method and their financial feasibility. The method used is literature study and interviews to obtain data from several stakeholders. Financially, the pyrolysis of used tires was analyzed using the R/C and Payback Period methods. Based on the results of the interview, it was determined that the pyrolysis method is an alternative solution for processing used tires that can be applied in Pabuaran Village. Pyrolysis is a thermal degradation process in the absence of oxygen which can produce value-added products such as pyrolysis oil, carbon black, and wire. The management of used tires with the pyrolysis method can produce oil with a percentage of 50%, carbon black 30%, wire 10%, and syngas 5%. The number of used tires that can be handled annually is 2,400 used tires. From the results of financial calculations, the pyrolysis of used tires has an R/C value of 1,02 and a Payback Period of 2,3 years, it can be concluded that the pyrolysis of used tires is feasible to be applied as an alternative solution for managing used tires in Pabuaran Village.
Keyword: Used Tires, Pabuaran Village, Pyrolysis, Pyrolysis Oil
|
Judul: Desain Taman Ban Sebagai Salah Satu Upaya Pengelolaan Limbah Ban PT. Bridgestone Tire Indonesia di Kampung Kiara Desa Pabuaran Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor
Abstrak: Peningkatan jumlah limbah ban memberikan efek yang berbanding lurus dengan jumlah penggunaan kendaraan bermotor dan jumlah limbah ban, khususnya ban bekas penggunaan kendaraan bermotor. PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan berwawasan lingkungan yang bergerak dalam produksi berbagai jenis ban. Melalui divisi Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan program pengelolaan limbah ban berbasis pemberdayaan masyarakat dan untuk mengoptimalkan program tersebut, PT. Bridgestone Tire Indonesia bekerjasama dengan Titah Darling sebagai komunitas nasional di bidang lingkungan, serta TIN IPB sebagai akademisi. Hal tersebut membentuk tujuan penelitian ini, yakni untuk menghasilkan desain taman ban sebagai salah satu upaya pengelolaan limbah ban PT. Bridgestone Tire Indonesia. Konsep taman ban yang diberikan ialah Taman Wisata Edukasi dan Ramah Lingkungan, dimana melalui konsep ini diharapkan pengunjung taman dapat memperoleh edukasi terkait berbagai pengolahan limbah ban, seperti ban sosotan, pirolisis dari ban bekas, serta kerajinan kursi dan meja dari ban bekas. Tidak hanya itu, pengunjung diharapkan juga dapat menikmati indahnya taman yang ramah lingkungan karena bahan bangunannya dikelola dari ban bekas. Untuk merealisasikan konsep dan desain taman ini, dibutuhkan perkiraan biaya sebesar Rp1,3 milyar. Setelah dilakukan validasi, konsep dan desain taman ini sejalan dengan program PT. Bridgestone Tire Indonesia dan Titah Darling karena secara efektif mampu mengurangi jumlah ban bekas sebanyak 5,271 buah. Diharapkan dalam pembangunannya, taman ban ini didampingi oleh seorang yang bergerak di bidang arsitektur ataupun sipil lingkungan.
Keyword: corporate social responsibility, community empowerment, used tires, tire parks, education, environmentally friendly
|
Judul: Infeksi leucocytozoon Smithi (Laveran dan Lucet, 1905) pada kalkun
Abstrak: Leucocytozoon smithi adalah parasit darah yang menyebabkan leucocytozoonosis pada kalkun, dan termasuk dalam genus Leucocytozoon yang perkembangan skizogoninya terja- di dalam sel-sel endotel dan sel-sel parenkhim hati, jan- tung, ginjal dan organ-organ lain dari unggas. Genus ini menghasilkan skizon yang besar. Gametogoninya terjadi di dalam sel-sel darah dan sel yang terinfeksi dapat berubah bentuk dan mengambil bentuk kumparan. Parasit ini tidak menghasilkan pigmen dan ditularkan oleh lalat penghisap darah dari genus Simulium. Infeksi kalkun terjadi pada saat sporozoit masuk ke dalam peredaran darah dan selanjutnya masuk ke dalam sel- sel parenkhim hati. Siklus hidupnya mirip dengan siklus hidup L. simondi seperti yang diuraikan di bawah ini. Skizogoni yang terjadi di dalam hati menghasilkan skizon hepatik. Skizon hepatik dewasa menghasilkan merozoit dan sinsitia. Merozoit dari skizon hepatik memasuki eritroblas dan eritrosit dan membentuk gametosit bulat, sedangkan sinsitianya dapat masuk ke dalam sel-sel RES dan kemudian membentuk megaloskizon. Megaloskizon dewasa menghasilkan merozoit yang kemudian masuk ke dalam limfosit dan leukosit lain membentuk gametosit memanjang. Gametositgametosit ini akan menjadi makrogametosit dan mikrogametosit. Perkembangan parasit dalam tubuh vektor (Simulium), segera dimulai setelah vektor menghisap darah kalkun yang mengandung gametosit ini. Dalam tubuh vektor ini akan ter- jadi pembuahan makrogamet oleh mikrogamet (tahap gametogoni). Dari pembuahan ini dihasilkan zigot yang bergerak (ookinet). Ookinet akan masuk dinding usus vektor untuk memulai tahap sporogoni yang menghasilkan sporozoit. Sporozoit ini akan menuju ke kelenjar ludah dan dari sini dapat dipindahkan lagi ke tubuh kalkun pada saat vektor menghisap darah. Vektor untuk L. smithi adalah S. occidentale, S. nigroparvum, S. slossonae, S. nigritarse. L. smithi berbahaya, terutama bagi kalkun-kalkun muda. Mortalitasnya dapat mencapai 90 persen. Gejala klinis yang ditimbulkannya antara lain anorexia, lemas dan cenderung untuk duduk, kekurusan dan kelemahan, sesak nafas dan in- koordinasi dan terjungkal terlihat pada stadium akhir dan selanjutnya kalkun mengalami coma kemudian mati…dst
Keyword:
|
Judul: Pengaruh penambahan antrakinon pada larutan pemasak kaustik soda terhadap sifat pilp kertas dari campuran kayu
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jumlah antrakinon yang ditambahkan pada larutan pemasak kaustik soda terhadap sifat pulp kertas dari berbagai jenis kayu daun lebar yang diolah secara bersama-sama. Bahan baku yang digunakan adalah kayu daun lebar yang berasal dari Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat. Pemasakan dilakukan dengan menggunakan larutan pemasak kaustik soda yang telah ditambahkan antrakinon. Kondisi pemasakan yang digunakan adalah perbandingan larutan pemasak dengan serpih kayu 4:1, suhu maksimum 170°C, lama pemasakan 4 jam dengan waktu pada suhu maksimum 2 jam, tekanan pada ketel pemasak diatur sekitar 10 atmosfir. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kali ulangan. Faktor A adalah kaustik soda yang terdiri dari dua taraf yaitu 17 dan 18 persen. Faktor B adalah antrakinon yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0.10, 0.15 dan 0.20 persen. Pengamatan dilakukan terhadap rendemen pulp, bilangan permanganat, konsumsi alkali, dan sifat fisik lembaran pulp kertas. Sifat fisik yang diuji meliputi indeks sobek, indeks retak, indeks tarik, panjang putus dan daya regang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah jumlah antrakinon berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen pulp, bilangan permanganat dan konsumsi alkali, dan tidak berpengaruh terhadap sifat fisik lembaran pulp kertas. Larutan pemasak kaustik soda berpengaruh sangat nyata terhadap bilangan permanganat pulp dan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen, konsumsi alkali dan sifat fisik lembaran pulp kertas kecuali daya regang. Interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata ter- hadap rendemen pulp dan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi alkali, bilangan permanganat dan sifat fisik lembaran pulp kertas. Penambahan antrakinon dapat menurunkan bilangan permanganat dan meningkatkan konsumsi alkali. Penambahan antrakinon sampai pada tingkat tertentu pada larutan pemasak kaustik soda 17 persen dapat meningkatkan rendemen dan memberikan pengaruh yang positif terhadap sifat fisik lembaran pulp kertas, sedang- kan peningkatan jumlah antrakinon yang ditambahkan pada larutan pemasak kaustik soda 18 persen menghasilkan rendemen yang cenderung menurun.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh penambahan antrakinon pada larutan pemasak soda dan komposisi campuran serpih kayu beberapa jenis kayu hutan tanaman industri terhadap sifat pulp kertas dan analisa finansial
Abstrak: Pada umumnya, komposisi jenis kayu yang ditanam pada suatu areal hutan tanaman industri belum diatur berdasarkan komposisi jenis kayu yang dapat diolah secara campuran menjadi pulp kertas yang berkualitas tinggi, sehingga cara pengaturan komposisi jenis kayu pada hutan tanaman industri yang mengacu kepada komposisi yang mampu menghasilkan bahan baku pulp kertas yang sesuai dengan selera konsumen, sehingga perlu mendapat perhatian untuk diteliti. Salah satu cara pencampuran jenis kayu pada pembuatan pulp kertas dapat dilakukan berdasarkan volume produksi kayu per hektar pada umur tertentu. Demikian pula pengolahan kayu campuran menjadi pulp kertas dengan proses soda yang diberi antrakinon telah mulai dikembangkan, karena selain mampu menghasilkan pulp yang menyamai kualitas pulp kraft (sulfat), juga proses ini akrab terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah antrakinon yang ditambahkan pada larutan pemasak soda dan komposisi campuran serpih kayu beberapa jenis kayu HTI terhadap sifat pulp kertas yang dihasilkan, serta mencari kombinasi perlakuan terbaik. Dari hasil analisa finansialnya diharapkan masukan-masukan kelayakan ekonomi yang berguna bagi pihak yang memerlukan dalam merencanakan komposisi campuran jenis kayu pada HTI sebagai penghasil kayu pulp untuk kertas. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan dua kali ulangan. Faktor penambahan antrakinon dalam larutan pemasak soda terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu penambahan antrakinon 0% (A1), 0.1% (A2), dan 0.15% (A3) dari berat serpih kayu kering oven yang dimasak dan faktor komposisi serpih kayu HTI terdiri dari lima taraf perlakuan yaitu B1 (25% Akasia, 28% Sengon, 23% Ampu- pu, dan 24% Leda), B2 (32% Akasia, 37 % Sengon, dan 31% Ampupu), B3 (32% Akasia, 37 % Sengon, dan 31 % Leda), B4 (34% Akasia, 32% Ampupu, dan 34% Leda), dan B5 (37% Sengon, 31% Ampupu, dan 32% Leda). ...
Keyword:
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Respons physiologis of catfish Pangasianodon hypopthalmus at different calsium concentration of media and its consequence on Survival rate and growth
Abstrak: Calcium is one of macromineral that needed by fish for physiological processes such as osmoregulation, enzyme regulation, ossification and cell permeability. This study aimed to determine the optimum concentration of calcium carbonate (CaCO3) at 3 ppt salinity of media and evaluated the effects of adding calcium to physiological conditions and the affect to the survival rate and growth of catfish. The study was conducted in two stages; the first stage was determined the optimum concentration of calcium, the second stage was evaluated the effect of calcium on the physiological condition of fish. Randomized completely design with four treatments and three replication; 3 ppt + 0 mg/L CaCO3, 3 ppt + 50 mg/L CaCO3, 3 ppt + 100 mg/ L CaCO3, 3 ppt + 150 mg/L CaCO3, were used in this study. The results showed that the salinity of media with the addition of calcium can reduce levels of osmotic performance, oxygen consumption, and blood glucose levels, and it can increase the feed efficiency and daily growth rate. Treatment 3 ppt + 100 mg/L showed the best physiological condition among other treatments.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat pada Media Bersalinitas 3 ppt terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Patin Pangasius sp.
Abstrak: Salinitas berhubungan erat dengan tekanan osmotik dan ionik air. Agar sel-sel organ tubuh ikan dapat berfungsi dengan baik maka sel-sel tersebut harus berada dalam cairan media dengan komposisi dan konsentrasi ionik yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan (osmoregulasi) agar tercipta konsentrasi ionik cairan dalam sel (intraseluler) dengan cairan luar sel (ekstraseluler) yang mendekati nilai yang sama. Kalsium juga dibutuhkan oleh ikan untuk proses osmoregulasi yang terjadi di dalam tubuh ikan dengan lingkungan serta penting untuk pembentukan tulang dan pembentukan kerangka luar dari crustace. Berkaitan dengan hal itu maka diperlukan penelitian tentang hubungan penambahan kalsium di dalam media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2009. Perlakuan yang diberikan yaitu Kontrol (tanpa penambahan CaCO3), A (penambahan 50 mg/l CaCO3), B (penambahan 100 mg/l CaCO3), dan C (penambahan 150 mg/l CaCO3) masing-masing terdiri dari 3 ulangan. Hewan uji ditebarkan dengan kepadatan 3 ekor/l ke dalam akuarium berukuran 30x15x25 cm3 sebanyak 12 buah dan dipelihara selama 30 hari. Pakan yang digunakan berupa pelet dengan kadar protein 30 %, diberikan 3 kali sehari dengan feeding rate (FR) sebesar 8 %, 5 %, dan 3%. Untuk mempertahankan kualitas air dalam media pemeliharaan dilakukan pergantian air setiap hari sebanyak 25-30 % dari total volume air. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kalsium karbonat memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup dan berbeda terhadap laju pertumbuhan harian serta laju pertumbuhan panjang mutlak. Penambahan kalsium karbonat 0, 50, 100, dan 150 mg/l CaCO3 memberikan tingkat kelangsungan hidup beturut turut sebesar 99,20 ± 1,37 %, 98,81 ± 2,06 %, 100 ± 0,00 % dan 98,81 ± 2,06 %. Laju pertumbuhan harian sebesar 4,22 ± 0,17 %, 4,17 ± 0,11 %, 4,75 ± 0,30 % dan 3,76 ± 0,48 %. Laju pertumbuhan panjang mutlak sebesar 2,84 ± 0,27 %, 3,24 ± 0,08 %, 3,87 ± 0,35 % dan 2,59 ± 0,56 %. Dari hasil laju pertumbuhan harian dan laju pertumbuhan panjang mutlak menunjukkan perlakuan B (100 mg/l CaCO3) atau setara dengan (83,80-206,00 + 100) mg/l CaCO3 dengan kadar CaCO3 yang paling tinggi hal ini menunjukkan pada perlakuan tersebut mendekati kondisi yang isoosmotik, sehingga energi yang didapat dari pakan lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan dibandingkan energi untuk osmoregulasi.
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Pengaruh Kinerja Ekonomi dan Demokrasi pada Tingkat Ketahanan terhadap Bencana Alam di Indonesia : Analisis Data Provinsi 2013-2017
Abstrak: Kinerja ekonomi dan demokrasi memiliki peran yang penting dalam mengurangi dampak bencana alam. Kinerja ekonomi dan demokrasi berpengaruh pada tingkat ketahanan terhadap bencana alam, baik secara teori maupun penelitian empiris, terbukti memiliki kaitan yang negatif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja ekonomi dan demokrasi pada tingkat ketahanan terhadap bencana alam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode panel data, data cross section dari 33 provinsi di Indonesia, data time series periode 2013-2017, dan menggunakan lima variabel, yaitu pendapatan perkapita, indeks demokrasi, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah dan jumlah penduduk. Hasil analisis metode data panel menunjukkan kinerja ekonomi dan demokrasi yaitu pendapatan perkapita, indeks demokrasi, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan pada tingkat ketahanan terhadap bencana alam.
Keyword: Data Panel, Demokrasi, Kinerja Ekonomi, Tingkat Ketahanan
|
Judul: Pengaruh Pembangunan Ekonomi dan Determinan Lainnya Terhadap Dampak Bencana Alam: Kasus Indonesia Tahun 2013-2019
Abstrak: Indonesia merupakan negara rawan bencana karena berada pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik serta 127 gunung berapi aktif dengan jumlah 76 diantaranya berstatus berbahaya. Bencana alam seringkali melanda Indonesia seperti tsunami, gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, letusan gunung api, kebakaran hutan, abrasi dan kekeringan. Benson dan Clay (1997) menyatakan bahwa bencana alam adalah kejadian abnormal yang memengaruhi wilayah geografis serta masyarakat, sehingga menyebabkan kerusakan dan gangguan yang besar serta menimbulkan korban jiwa. Jumlah kejadian bencana alam dari tahun ke tahun cenderung semakin meningkat. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dampak bencana alam adalah peningkatan pembangunan ekonomi dan determinan lainnya. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berdasarkan teori maupun penelitian empiris, pembangunan ekonomi, demokrasi, pembangunan manusia, ketimpangan pendapatan dan faktor lainnya berpengaruh pada dampak bencana alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi bencana alam, dampak bencana alam, pembangunan ekonomi dan determinan lainnya serta menganalisis pengaruh pembangunan ekonomi dan determinan lainnya terhadap dampak bencana alam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode panel data dinamis, data cross section dari 33 provinsi di Indonesia, data time series periode 2013-2019 dengan menggunakan lima variabel, yaitu kerugian ekonomi tahun ke-t, kerugian ekonomi periode sebelumnya, tingkat kerusakan akibat bencana alam tahun ke-t, tingkat kerusakan akibat bencana alam periode sebelumnya, PDRB perkapita, indeks demokrasi, indeks pembangunan manusia, indeks gini, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah, dan jumlah penduduk. Hasil analisis deskriptif menunjukkan Jumlah kejadian bencana alam dan dampak bencana alam (tingkat kerusakan akibat bencana alam) dari tahun 2013-2019 mengalami fluktuasi tapi trennya cenderung meningkat. Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan pembangunan ekonomi tertinggi baik dalam segi pendapatan perkapita, indeks demorakasi, dan pembangunan manusia. Provinsi dengan tingkat kerawanan dan dampak bencana alam terbesar adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Hasil analisis metode data panel menunjukkan variabel-variabel seperti PDRB perkapita, indeks demokrasi, indeks pembangunan manusia, indeks gini, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah, dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan pada dampak bencana alam. Kata kunci: Data Panel, Demokrasi, Dinamis, Pembangunan Ekonomi
Keyword: Panel Data, Democracy, Dynamic, Economic Development
|
Judul: Stronglyus vulgaris Pada Kuda
Abstrak: Strongylus vulgaris disebut juga red-worm, palisade worm atau blood-worm, bersifat kosmopolit. Bangsa kuda, termasuk zebra, keledai dan bagal merupakan induk semang definitif. Cacing dewasa memilih caecum dan colon sebagai habitat. Larva dapat bermigrasi ke dalam pembuluh darah dan sebagai tempat predileksi utama adalah A. mesenterica cranialis. Bentuk tubuh gilig atau silinder panjang. Cacing jan tan berukuran 14 16 mm, sedangkan yang betina 20 - 24 mm dengan diameter rata-rata 1,4 mm. Di pinggir anterior rongga mulut cacing dewasa terdapat bentukan cuticular seperti daun yang disebut corona radiata atau daun mahkota, terdiri dari daun mahkota luar dan daun mahkota dalam. Rongga mulut dilengkapi dengan kapsul bukal yang berkembang sangat baik, 2 buah gigi dorsal dan sebuah gutter dorsal. Di bagian posterior cacing jantan terdapat bursa copu latrix yang terbagi atas 2 lobus lateral dan sebuah lobus dorsal. Masing-masing lobus ditopang oleh rusuk-rusuk bur sa yang merupakan modifikasi papil-papil caudal. Siklus hidup S. vulgaris terbagi kedalam 2 fase, yai- tu fase pre-parasitik dan fase parasitik. Fase pre-parasi tik terjadi di alam bebas, dimulai dari telur di faeces/ pasture, berkembang menjadi L-1, L-2 dan L-3 (larva infek- tif). Perkembangan di alam membutuhkan beberapa persyarat an lingkungan, yaitu suhu (10 35°C), kelembaban (minimal - 14%) dan oksigen. Larva infektif masuk ke dalam tubuh in- duk semang definitif dengan menumpang pada rumput atau air minum. Untuk memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi, L-3 memiliki sifat geografi negatif dan fototropik positif. Fase prasitik dimulai setelah L-3 tertelan masuk ke dalam saluran pencernaan, penetrasi ke lapisan submucosa intestinal, berubah menjadi L-4, penetrasi sampai ke lumen arteri submucosa intestinal, melawan aliran darah sehingga sampai di arteri caecal dan colon dan terus ke A. mesente- rica cranialis. Di tempat predileksi ini L-4 tinggal sela ma 3 bulan, berubah menjadi L-5 dan kembali ke lumen cae cum atau colon melalui aliran darah untuk menjadi cacing dewasa. Masa prepatem adalah 35 minggu…dst
Keyword:
|
Judul: Peningkatan kualitas produksi air PDAM Tirta Perwitasari, Kabupaten Purworejo : penerapan metode quality function deployment
Abstrak: Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Namun pada saat ini, ketersediaan air telah berkurang hampir mencapai sepertiganya dibandingkan dengan ketersediaan pada tahun 1970 ketika bumi baru dihuni oleh 1,8 milyar penduduk. Peningkatan taraf hidup masyarakat mengakibatkan semakin bertambahnya permintaan akan air bersih, demikian halnya dengan pertumbuhan penduduk dunia. Peningkatan penduduk akan meningkatkan kebutuhan air bersih, sedangkan jumlah air bersih setiap tahunnya semakin menurun. Penurunan kualitas air antara lain disebabkan oleh kurang bertanggungjawabnya masyarakat dalam pengelolaan air. Dengan semakin terbatasnya air, maka masyarakat rela untuk mendapatkan air dengan cara membayar. untuk mencukupi permintaan air bersih, sehingga dipakailah air yang berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Kualitas air minum yang diproduksi oleh PDAM semakin lama semakin rendah. Masyarakat sering mengeluh air yang disalurkan PDAM sering macet. keruh, dan masih bau kaporit. Sehingga banyak masyarakat yang akhirnya hanya menggunakan air PDAM untuk mandi saja, sedangkan untuk minum mereka membeli air minum dalam kemasan yang harganya lebih mahal. Berbagai keluhan lainnya dari masyarakat adalah mulai dari air yang tidak mengalir, pipa bocor. persil bocor, meteran macet, dan sebagainya. Untuk mengurangi berbagai keluhan yang timbul, maka perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pelanggan. Agar dapat memenuhi keinginan pelanggan, maka dapat digunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan metode QFD untuk meningkatkan kualitas air dan pelayanan PDAM pada masyarakat atau pelanggan.
Keyword:
|
Judul: Peningkatan Kualitas Produksi Air PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo (Penerapan Metode Quality Function Deployment)
Abstrak: Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Namun pada saat ini, ketersediaan air telah berkurang hampir mencapai sepertiganya dibandingkan dengan ketersediaan pada tahun 1970 ketika bumi baru dihuni oleh 1.8 milyar penduduk. Peningkatan taraf hidup masyarakat mengakibatkan semakin bertambahnya permintaan akan air bersih. demikian halnya dengan pertumbuhan penduduk dunia. Peningkatan penduduk akan meningkatkan kebutuhan air bersih, sedangkan jumlah air bersih setiap tahunnya semakin menurun. Penurunan kualitas air antara lain disebabkan oleh kurang bertanggungjawabnya masyarakat dalam pengelolaan air. Dengan semakin terbatasnya air. maka masyarakat rela untuk mendapatkan air dengan cara membayar untuk mencukupi permintaan air bersih, sehingga dipakailah air yang berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Kualitas air minum yang diproduksi oleh PDAM semakin lama semakin rendah. Masyarakat sering mengeluh air yang disalurkan PDAM sering macet. keruh, dan masih bau kaporit. Sehingga banyak masyarakat yang akhirnya hanya menggunakan air PDAM untuk mandi saja, sedangkan untuk minum mereka membeli air minum dalam kemasan yang harganya lebih mahal. Berbagai keluhan lainnya dari masyarakat adalah mulai dari air yang tidak mengalir, pipa bocor. persil bocor, meteran macet, dan sebagainya. Untuk mengurangi berbagai keluhan yang timbul. maka perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pelanggan. Agar dapat memenuhi keinginan pelanggan . maka dapat digunakan metode Quality Function Deployment (OFD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan metode QFD untuk meningkatkan kualitas air dan pelayanan PDAM pada masyarakat atau pelanggan. Pada penelitian ini, dilakukan survei terhadap pelanggan air PDAM dan juga pemakai air dari sumber alternatif. Pengambilan survei dan data dilakukan di Kabupaten Purworejo. Penelitian lapang dilakukan pada bulan Maret 2005 sampai penelitian ini adalah masyarakat yang dengan April 2005. Sampel dari menggunakan air bersih yang berasal dari PDAM, pemakai air dari PDAM dan pompa listrik, serta kepala bagian teknik PDAM. Pelanggan yang diambil adalah pelanggan sosial, rumah tangga. instansi, niaga dan industri. Pengambilan sampel ditentukan secara sengaja (purposive) dengan menggunakan metode pengambilan sampel accidental sampling. Responden adalah pelanggan PDAM yang pada saat penelitian dilakukan. tercatat sebagai pelanggan PDAM. Metode Quality Function Deployment ( QFD). dalam pengembangan produksi air PDAM diawali dengan menyusun persyaratan pelanggan. Persyaratan pelanggan yang diinginkan oleh pelanggan air adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna atau jernih, tidak berasa, tidak mengandung endapan, air yang mengalir sangat lancar (24 jam), segera dilakukan perbaikan dari pipa yang bocor adanya informasi jika terjadi pemadaman, tekanan air sedang, jumlah air mencukupi untuk kebutuhan domestik/usaha, adanya perbaikan meteran, dan pelayanan yang disesuaikan dengan harga air. Semua karakteristik tersebut termasuk kedalam persyaratan sekunder…dst
Keyword:
|
Judul: Studi Kasus: Leiomioma pada Seekor Singa (Panthera leo)
Abstrak: This report described an abdominal leiomyoma in a female old lion (Panthera leo) from the Ragunan Zoo, Jakarta. The aim of this study was to identify the type of tumor from an old aged female lion with anamnese suffered from chronic gangrene on the right-rear leg. The lion was euthanized and then accompanied with necropsy. Gross findings were recorded and then histopathological examination of some organ samples done. Macroscopic observations showed several lesions. A tumor was found in abdominal cavity, has 14.5 x 9.8 x 6.5 cm in sized. The tissue sample from the tumor mass was further examined using histopathological examination. Based on the morphology, the tumor consisted of spindle-shaped cells with a cigar-shaped nuclei with blunt ends. Mitotic figure was <3, indicated that the tumor was benign. Masson's Trichrome staining showed that among the tumor cells are found collagen bundles (blue). Desmin immunohistochemical staining showed a positive result, that mean the tumor cells derived from smooth muscle cells. Other immunohistochemical stainings e.g. Vimentin, Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP), and Proliferating Cell Nuclear Antigen (PCNA) were negative. According to morphological and immunohistochemical characters, the tumor was diagnosed as leiomyoma.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi kualitas nutrisi kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) yang dikeringkan pada tingkat pemanasan berbeda
Abstrak: Kulit buah kakao (cocoa pod) adalah kulit bagian terluar yang menyelubungi biji kakao, dengan tekstur kasar, tebal dan agak keras. Kulit buah kakao ini merupa- kan salah satu limbah Industri Perkebunan dengan kadar air yang tinggi, yaitu sekitar 80 85 persen. Mengingat kadar air yang cukup tinggi penanganan kulit buah kakao perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya penurunan nilai nutrisinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati tingkat suhu yang tepat untuk pengeringan kulit buah kakao agar tidak merusak kualitas nutrisinya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ruminologi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peter- nakan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 1991. Kulit buah kakao yang digunakan pada penelitian ini mendapat perlakuan sebagai berikut: kulit buah kakao yang dikeringkan dengan sinar matahari (R₁), dan kulit buah kakao yang dikeringkan dengan oven pada berbagai level suhu yang berbeda yaitu 45°C, 60°C, 75°C dan 90°C masing- masing untuk R2, R3, R4 dan R5. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana cara pengeringan kulit buah kakao berfungsi sebagai perlakuan dan cairan rumen sebagai kelompok. Peubah yang diukur dalam analisis in vitro adalah produksi amonia (NH3), asam lemak atsiri (VFA), koefisien cerna bahan kering (KCBK) dan koefisien cerna bahan organik (KCВО). Berdasarkan hasil analisis in vitro diperoleh rataan produksi NH3 5.365; 5.665; 6.285; 6.186 dan 5.943 mM, masing-masing untuk R1, R2 R3 R4 dan R5. Hasil uji statistik menunjukan bahwa perlakuan R1 sangat nyata (P < 0.01) menghasilkan NH3 lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Rataan produksi VFA untuk masing-masing perlakuan adalah: 145.5; 117.0; 133.0; 113.5 dan 105.0 mM. Menurut hasil uji statistik, menunjukan bahwa perlakuan R₁ sangat nyata (P < 0.01) menghasilkan...
Keyword:
|
Judul: Evaluasi kualitas silase kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) sebagai pakan ternak ruminansia
Abstrak: Makanan merupakan faktor yang menunjang dalam pengembangan populasi ternak. Saat ini masih terdapat berbagai hambatan dalam usaha pemenuhannya diantaranya adalah persaingan bahan makanan dengan manusia, harga yang tinggi, lahan yang makin berkurang, dan kesulitan dalam mendapatkan pakan secara berkesinambungan terutama di musim kemarau Usaha yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah pemanfaatan limbah industri, misalnya kulit buah kakao dan pengawetan dalam bentuk basah (silase). Limbah kakao merupakan bahan makanan in konvensional yang mempunyai serat kasar yang tinggi dan protein yang rendah. Untuk meningkatkan nilai gizinya ditambahkan urea dan tetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas silase kulit buah kakao yang diberi urea dipandang dari sudut fermentabilitas in vitro. dan tetes Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok pola Faktorial 3 X 3 dengan 3 kelompok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah 3 macam silase, yaitu kulit buah kakao 100% (A1), kulit buah kakao + 1% urea (A2), dan kulit buah kakao + 1% urea + 6% tetes (A3), dan faktor kedua adalah 3 lama penyimpanan, yaitu 1 minggu (B₁), 2 minggu (B2), dan 3 minggu (B3). Parameter yang diukur meliputi KCBK, KCBO, VFA, NH3, analisa proksimat. dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan urea dan tetes dengan beberapa lama penyimpanan secara sangat nyata (P<0.01) meningkatkan KCBK dengan nilai rataan masing-masing A3B1 (37.5%), A3B2 (35.5%),A3B3 (26.6%) dan meningkatkan KCBO yang sangat nyata (P < 0.01) dengan nilai rataan masing-masing A3B1 (28.30%), A3B2 (24.38%), A3B3 (21.61%) serta VFA yang nyata (P<0.01) dengan nilai rataan masing-masing A3B₁ (273.3 mM), A3B2 (253.3 mM) 1 dan A3B3 (166.7 mM). Untuk NH3 penambahan 1% urea + 6% tetes secara sangat nyata (P<0.01) meningkat yaitu sebesar (6.072 mM). Kualitas silase kulit buah kakao yang paling baik adalah silase kulit buah kakao + 1% urea + 6% dengan lama penyimpanan 1 minggu. Kualitas silase menurun apabila disimpan dalam waktu yang lama. tetes akan ..dst
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Analisis jasa lingkungan yang hilang dengan pendekatan Willingness to Pay masyarakat terhadap penyediaan saluran drainas: kasus pemukiman Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi
Abstrak: Salah satu pendukung agar pembangunan Kota Bekasi berhasil dalam menjaga kelestarian lingkungan adalah sistem infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang saat ini penting untuk diperhatikan adalah saluran drainase yang tersedia, khususnya di pemukiman Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Saluran drainase merupakan salah satu prasarana pemukiman terpenting, karena dengan tersedianya saluran drainase jasa lingkungan yang tersedia juga dapat tetap terjaga, seperti air bersih dan keindahan pemukiman kota. Ketidaktersediaan saluran drainase di pemukiman Kelurahan Jatibening Baru menimbulkan masalah dalam pengaliran air pada saat musim penghujan, sehingga mengurangi keindahan dan kenyamanan lingkungan pemukiman. Masalah pembuangan air limbah domestik ke resapan karena ketidaktersediaan saluran drainase juga mengurangi jasa lingkungan air bersih yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Penyediaan saluran drainase di pemukiman Kelurahan Jatibening Baru merupakan solusi untuk mengatasi masalah hilangnya jasa lingkungan yang tersedia. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian adalah mengestimasi jasa lingkungan yang hilang melalui pendekatan Willingness to Pay masyarakat terhadap penyediaan saluran drainase serta mengestimasi kerugian masyarakat dengan pendekatan biaya pengganti (Replacement Cost) terhadap pencemaran air tanah. Pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga yang tidak dialirkan, menyebabkan masyarakat harus membeli konsumsi air pengganti karena air tanah yang telah tercemar jika diminum tidak baik untuk kesehatan. Biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk membeli konsumsi air pengganti merupakan pendekatan biaya pengganti untuk mengestimasi kerugian yang diterima oleh masyarakat. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh responden rebesar Rp 65.719 per bulan, sehingga total kerugian bagi masyarakat sebesar Rp 11.470.909 per bulan. Nilai total kerugian ini merupakan nilai jasa lingkungan, yaitu air bersih yang hilang karena telah tercemar. Estimasi jasa lingkungan yang hilang dengan pendekatan nilai Willingness to Pay masyarakat terhadap penyediaan saluran drainase dilakukan menggunakan teknik Contingent Valuation Method. Kesediaan membayar masyarakat dimodelkan dalam bentuk regresi logit. Kesediaan masyarakat untuk membayar biaya penyediaan saluran drainase dipengaruhi secara positif oleh faktor pendapatan, lama menempuh pendidikan dan ketersediaan saluran air serta dipengaruhi secara negatif oleh faktor pernah membayar biaya sebelumnya. Nilai rataan Willingness to Pay yang bersedia dibayarkan sebesar Rp 389.130 setiap rumah tangga dengan nilai total sebesar Rp 140.476.087. Nilai total Willingness to Pay tersebut menggambarkan nilai korbanan yang bersedia dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan kembali jasa lingkungan yang hilang. Nilai Willingness to Pay yang dibayarkan masyarakat dimodelkan dalam bentuk regresi linear berganda. Besarnya nilai Willingness to Pay tersebut iii dipengaruhi secara positif oleh faktor pendapatan, lama menempuh pendidikan dan besarnya biaya yang dikeluarkan sebelumnya serta dipengaruhi secara negatif oleh faktor status kependudukan. Berdasarkan hasil tersebut, masyarakat yang tidak bersedia membayar karena pendapatan yang rendah atau merupakan penduduk asli dapat berpartisipasi dengan membayar secara tenaga agar pelaksanaan penyediaan saluran drainase berjalan dengan baik. Berdasarkan KEPMENKES No. 829/Menkes/SK/VII/1999, menyatakan bahwa disetiap pemukiman harus memiliki sarana drainase, sehingga untuk mengatasi ketidaktersediaan saluran drainase diperlukan suatu kelembagaan. Dengan adanya kelembagaan yang baik untuk menangani ketersediaan saluran drainase, maka secara tidak langsung dapat mengurangi jasa lingkungan yang hilang dan masyarakat pemukiman tetap dapat memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Keyword: Resources and environmental economics, Environmental services lost, Willingness to Pay, Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB
|
Judul: Kajian dampak pemanfaatan bantaran saluran irigasi sebagai lokasi pemukiman: studi kasus saluran induk Cisadane Timur, Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten
Abstrak: Urbanisasi merupakan salah satu masalah cukup serius yang dihadapi bangsa Indonesia. Laju urbanisasi tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tingginya laju urbanisasi yang diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk kota, menyebabkan lahan-lahan kosong di perkotaan mengalami penyempitan. Dengan demikian, efek dari peningkatan laju urbanisasi ditengah menyempitnya lahan-lahan kosong di perkotaan adalah pembangunan pemukiman-pemukiman kumuh dan liar di tanah milik pemerintah yang tidak difungsikan untuk pemukiman, misalnya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Bantaran saluran irigasi merupakan contoh dari RTH yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pendatang sebagai lokasi pemukiman. Salah satu daerah RTH yang dimanfaatkan untuk lokasi pemukiman adalah wilayah Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. Masyarakat disana memanfaatkan bantaran Saluran Induk Cisadane Timur atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan saluran irigasi. Pemanfaatan bantaran saluran irigasi sebagai lokasi pemukiman menimbulkan dampak, yaitu berupa manfaat dan kerugian. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi manfaat dan kerugian responden akibat pemanfaatan bantaran saluran irigasi sebagai lokasi pemukiman, 2) Mengestimasi nilai kerugian ekonomi, 3) Mengestimasi nilai kebersediaan responden untuk membayar (WTP) terhadap program perbaikan lingkungan saluran irigasi khususnya di Kelurahan Kebon Besar. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari dinas terkait dan studi literatur. Tujuan pertama yaitu identifikasi manfaat dan kerugian dilakukan analisis deskriptif dimana dilihat berdasarkan dua aktivitas, yaitu aktivitas responden dalam pemenuhan kebutuhan air dan aktivitas pembuangan sampah oleh responden. Tujuan kedua yaitu estimasi kerugian ekonomi digunakan metode biaya pengganti dan biaya pencegahan, sedangkan untuk memperoleh nilai kebersediaan responden untuk membayar (WTP) terhadap program perbaikan lingkungan digunakan pendekatan CVM. Manfaat yang dirasakan oleh responden dari keberadaan pemukiman di bantaran saluran irigasi adalah dalam pemenuhan akan air. Responden menggunakan air irigasi untuk mencuci pakaian, mencuci kendaraan, dan menyiram tanaman. Manfaat lainnya adalah responden memanfaatkan saluran irigasi sebagai lokasi pembuangan sampah dan limbah industri rumah tangga. Pemanfaatan yang dilakukan menyebabkan saluran irigasi menjadi tercemar. Kerugian ekonomi tercermin dari aktivitas responden dalam mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih seperti air galon dan air PAM. Selain itu, responden mengeluarkan biaya dalam pembuatan sumber air baru seperti sumur dan jet pump. Bencana banjir yang terjadi mengakibatkan responden melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari bencana tersebut seperti peninggian rumah. Tota biaya pengganti untuk keperluan air minum sebesar Rp 53.142.000,- per tahun, total biaya pengganti untuk pembuatan sumber air baru sebesar Rp 76.599.880,-, dan total biaya pencegahan untuk meminimalisir dampak banjir sebesar Rp 92.480.882,- Pencemaran yang terjadi disaluran irigasi menyebabkan adanya keinginan responden dalam memperbaiki kualitas lingkungan di wilayahnya. Jenis program yang diinginkan oleh responden adalah pengadaan sarana kebersihan dan pengerukan saluran irigasi. Namun, peneliti memfokuskan pada program pengerukan sebagai program yang lebih tepat untuk dijalankan. Hal tersebut melihat dari dampak yang lebih besar ditimbulkan akibat pendangkalan saluran irigasi. Nilai rataan kebersediaan membayar responden adalah Rp 5.917 per KK per bulan atau Rp 71.004,- per KK per tahun dengan total kebersediaan membayar sebesar Rp 1.644.833,3,- per bulan atau Rp 19.737.999,6,- per tahun. Kebijakan mengenai penggalakkan program K3 (Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan) yang didengungkan pemerintah Kota Tangerang sejalan dengan keinginan masyarakat untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Hal tersebut
Keyword: Contingent valuation method, Replacement cost, Preventive expenditure, Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB
|
Judul: Karakterisasi Mutu dan Identifikasi Komponen Aroma Minyak Pala (Nutmeg oil) Indonesia sebagai Bahan Baku Industri Flavor
Abstrak: Nutmeg oil is an essential oil which obtained by distillation process of the mature and dry nutmeg seed and mace. Nutmeg oil is a used in several industries especially in the flavor industries.
Keyword:
|
Judul: Analisis teknis-ekonomis penerapan sistem nilai cacat dalam tataniaga kopi di daerah Lampung
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (i) mempelajari struktur dan marjin tataniaga kopi setelah diterapkan sistem nilai cacat, (ii) mempelajari praktek-praktek penurunan mutu kopi yang terjadi setelah diterapkan sistem nilai cacat, lebih spesifik, (iii) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kopi yang dihasilkan oleh setiap pelaku tataniaga, dan (iv) menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam membedakan mutu kopi yang diperjualbelikan oleh pelaku tataniaga. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus terhadap sistem tataniaga kopi daerah Lampung Utara dengan mengambil lokasi di Kecamatan Sumberjaya dan Kasui sebagai sentra produksi kopi dan Kodya Bandar Lampung sebagai pusat konsumsi dan eksportir kopi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa setelah penerapan sistem nilai cacat (SNC) marjin tataniaga secara keseluruh- an meningkat dari Rp 283,14/kg menjadi Rp 451,2/kg. Penerimaan petani juga meningkat dari Rp 564/kg menjadi Rp 1.023/ kg, tetapi dihubungkan dengan harga FOB prosentasenya menurun dari 53,4 persen menjadi 48,4 persen. Sebaliknya bagi- an marjin yang diterima pedagang juga menurun ari 26,75 persen sebelum penerapan SNC menjadi 21,37 persen harga FOв. Adanya perbedaan mutu kopi yang diperdagangkan juga mempengaruhi marjin yang diterima pedagang perantara. Pada sistem tataniaga kopi mutu bagus, bagian marjin yang diterima pedagang relatif lebih kecil yakni 19,01 persen FOB jika dibandingkan sistem tataniaga kopi mutu jelek yang mencapai 22,8 persen FOB. Sehingga dapat diinformasikan bahwa setelah penerapan SNC struktur pasar kopi cenderung lebih bersaing dibandingkan dengan sebelumnya. Berdasarkan analisis korelasi terhadap fluktuasi harga kopi antara pasar produsen dan pasar konsumen menunjukkan bahwa transmisi harga antara kedua pasar tersebut belum berjalan dengan baik. Sedangkan fluktuasi harga kopi antara pasar-pasar produsen di Lampung Utara menunjukkan struktur pasar yang bersaing. Tetapi berdasarkan pengamatan di lapangan, tingginya koefisien korelasi dimungkinkan oleh adanya kolusi antara berbagai tingkat rantai tataniaga kopi. Hal ini menunjukkan setelah penerapan SNC tidak terjadi perubahan struktur pasar untuk menjadi lebih terpadu. ...
Keyword: Trade;
|
Judul: Dampak Penerapan Sistem Nilai Cacat dalam Grading Kopi Terhadap Efisiensi Tata Niaga dan Pendapatan Petani Kopi (Studi Kasus di Sumatera Selatan)
Abstrak: Produksi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan sebagian besar ditujukan untuk ekspor.Akan tetapi mutunya di pasar internasional mempunyai citra mutu rendah, sehingga sulit bersaing dalam harga maupun mutu.Tahun 1983 pemerintah melakukan perubahan didalam penilaian mutu kopi ekspor, yaitu dari sistem nilai kotor ke sistem nilai cacat. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan daya saing kopi dari segi mutu dan harga dipasar internasional, memperbaiki citra mutu kopi dan meningkatkan pendapatan petani kopi.
Keyword:
|
Judul: Implementasi Penyelesaian Persamaan Burgers dengan Metode Beda Hingga dalam Bahasa Pemrograman Julia
Abstrak: Persamaan Burgers merupakan salah satu persamaan diferensial parsial yang digunakan untuk memodelkan beberapa kejadian yang berkaitan dengan fluida. Karya ilmiah ini membahas tentang penyelesaian persamaan Burgers dengan metode beda hingga. Dalam karya ilmiah ini, telah diketahui beberapa parameter bagi persamaan Burgers dan digunakan beberapa kasus partisi dalam metode beda hingga. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa semakin banyak partisi yang digunakan maka hasil numerik yang didapatkan akan semakin mendekati hasil eksaknya. Pada karya ilmiah ini, perhitungan secara numerik dilakukan dengan bantuan bahasa pemrograman Julia., Burgers equation is one of the partial differential equations used to modelling several events related to fluids. This study discusses solving burgers equations with the finite difference method. Several parameters have been known for the Burgers equation and several cases of partitions are used in finite difference methods. Based on the result obtained, it can be seen that the more partitions used, the numerical result obtained will be closer to the exact result. In this study, calculations are numerically carried out with the help of Julia programming language.
Keyword: Julia, metode beda hingga, persamaan diferensial parsial, persamaan Burgers, Burgers equation, finite difference method, partial differential equation
|
Judul: Kajian Terhadap Struktur Komunitas dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta
Abstrak: Teluk Jakarta terletak dibagian utara Kota Jakarta dan merupakan daerah yang sangat penting karena berbagai fungsinya antara lain : 1. Pelabuhan barang dan penumpang ; 2. Daerah penangkapan ikan ; 3. Tempat rekreasi ; 4. 'Tempat pembuangan sampah dan limbah'. Padatnya aktivitas tersebut akan mempengaruhi komponen biotik dan abiotik yaitu fitoplankton dan parameter fisika-kimia perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi komunitas fitoplankton dengan tujuan melihat distribusi spasial dan perkembangan bulanan ( Juli, September dan Nopember Tahun 2001 ) serta keterkaitannya dengan parameter fisika-kimia di perairan Teluk Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Juli sampai Nopember 2001 yang berlokasi di perairan Teluk Jakarta dengan 14 stasiun. Pengambilan contoh dilakukan sebanyak tiga kali dalam selang waktu dua bulan sekali. Parameter fisika-kimia perairan yang dianalisis meliputi salinitas, pH, kekeruhan, DO, suhu, kecerahan. Nilai-nilai parameter nitrat, nitrit, ammonia, fosfat, silika merupakan data sekunder hasil penelitian Damar (2001). Sampel fitoplankton dianalisis dengan metode sedimentasi yang merupakan modifikasi dari metode Utermohl. Analisis data yang dilakukan meliputi kelimpahan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi, kesamaan antar stasiun berdasarkan kelimpahan dan nilai parameter fisika-kimia. Untuk melihat hubungan kelimpahan dengan parameter fisika-kimia digunakan analisis regresi berganda.
Keyword:
|
Judul: Studi kelimpahan, distribusi, dan struktur komunitas fitoplankton di perairan Teluk Jakarta
Abstrak: Perairan Teluk Jakarta mempunyai arti penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia. Wilayah perairan ini memiliki pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa yang merupakan pintu gerbang laut baik untuk hubungan nasional (antar pulau) maupun internasional (antar negara). Disamping itu, perairan ini juga merupakan tempat rekreasi dan tempat pencarian ikan bagi para nelayan. Banyaknya aktivitas ekonomi membuat perairan ini mempunyai arti penting bagi provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, distribusi dari struktur komunitas fitoplankton serta dapat menduga tingkat kesuburan perairan Teluk Jakarta berdasarkan parameter biologi, fisika dan kimia perairan. Pengambilan air contoh dilakukan tiga kali yaitu pada tanggal 11 Desember 2000, Februari dan April 2001. Air contoh yang diambil dianalisa untuk mengetahui kelimpahan dan jenis fitoplankton serta dilakukan penganalisaan untuk mengetahui kandungan unsur kimia terlarut. Pengambilan air contoh pada bulan Desember 2000 dilakukan pada 12 stasiun sedangkan pada bulan Februari dan April 2001 dilakukan pada 14 stasiun (tiga stasiun diantaranya berada di sekitar muara sungai)...
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Wardah Campus Ambassador Terhadap Brand Image dan Purchase Decision Process di Jawa Barat
Abstrak: Perusahaan kosmetik Wardah dibangun untuk bisa memenuhi berbagai kebutuhan wanita akan produk kosmetik. Wardah mengandalkan brand ambassador campus sebagai penyampai informasi produknya untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan penjualan. Peningkatan penjualan dapat dilakukan melalui Wardah Campus Ambassador. Selain itu peningkatan brand image dimata konsumen dapat mengubah purchase decision process oleh konsumen itu sendiri. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand ambassador campus terhadap brand image, mengetahui seberapa besar pengaruh brand ambassador terhadap purchase decision process dan mengkaji pengaruh brand image terhadap purchase decision process konsumen Wardah. Pemilihan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik convenience sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pengolahan data menggunakan analisis SEM-PLS. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer serta data sekunder. Hasil analisis membuktikan bahwa brand ambassador campus berpengaruh terhadap brand image tetapi brand ambassador campus tidak berpengaruh secara langsung terhadap purchase decision process, kemudian brand image berpengaruh terhadap purchase decision process.
Keyword: Brand Ambassador, Brand Image, Purchase Decision Process, Wardah
|
Judul: Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada Kosmetik Wardah di Bogor.
Abstrak: PT Paragon Technology and Innovation merupakan salah satu perusahaan lokal yang bergerak di bidang produksi kosmetik yang menggunakan celebrity endorser sebagai pendukung dalam kegiatan promosinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap brand image, atribut celebrity endorser yang meliputi trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity dari endorser Wardah yang bernama Inneke Koesherawati (IK). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling di wilayah Bogor Tengah dan Bogor Barat. Penelitian diuji dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dilengkapi dengan uji F dan uji T. Hasil analisis menunjukan bahwa secara parsial variabel trustworthiness, attractiveness, similarity berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel expertise dan respect tidak berpengaruh secara signifikan. Namun, secara simultan variabel trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity berpengaruh dan signifikan terhadap brand image. Variabel attractiveness memiliki pengaruh yang dominan terhadap brand image Wardah.
Keyword: analisis regresi linier berganda, brand image, celebrity endorser, wardah
|
Judul: Bluetongue
Abstrak: Bluetongue (BT) adalah penyakit yang akut nonkontagiosa pada ternak yang disebabkan oleh virus Orbi. Penularan horizontal ke hewan rentan dilakukan melalui vektor arthropoda Culicoides sp, penularan secara vertikal terja di melalui induk yang terinfeksi kepada anaknya. Nama Bluetongue pertama kali diperkenalkan oleh Theiler pada tahun 1902, sewaktu kejadian epidemik di Afrika Selatan, sedang penyakit semacam BT telah dikenal jauh sве belumnya, yaitu pada tahun 1876. Transportasi dan mobilitas ternak yang tinggi, memudahkan penyebaran penyakit BT ke negara lainnya seperti: Israel, Cyprus, Amerika, Aus- tralia, Mexico dan bahkan pada tahun 1981 penyakit BT telah ditemukan di Indonesia, tepatnya di daerah Caringin, Bogor. Hewan rentan adalah ruminansia besar dan kecil, dengan kerentanan yang berbeda-beda pada masing-masing spesies. Domba diketahui sebagai hewan yang paling peka terhadap BT, sedang sapi diduga sebagai reservoir. Masing-masing jenis dombapun mempunyai kerentanan yang berbeda dan umumnya BT menyerang domba diatas usia 1 tahun. Masa inku basi BT diperkirakan selama 7 hari dengan variasi mulai 3 hari sampai 10 hari. Sesuai dengan siklus hidup Culicoides sp, BT lebih banyak muncul pada awal musim hujan atau akhir musim panas. ...
Keyword:
|
Judul: Performans ulat tepung, Tenerbio molitor L. pada ketebalan media dan kepadatan yang berbeda
Abstrak: Ulat tepung merupakan tahapan larva dari kumbang Tenebrio molitor L. Penamaan ulat tepung karena ulat hidup sebagai hama butiran dan mengkonsumsi pakan berupa butiran. Ulat tepung tidak minum dan kebutuhan airnya tercukupi dari tepung yang dimakan, karena kerangka luar tubuhnya terdiri atas kutikel yang tidak dapat ditembus oleh air sehingga dapat mencegah kehilangan cairan tubuh akibat evaporasi. Hal ini yang membedakan ulat tepung dari ulat lainnya. Media dalam budidaya ulat tepung berfungsi ganda, yaitu sebagai pakan dan media hidup. Ketebalan media dan kepadatan populasi dalam budidaya ulat tepung sangat berkaitan karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan dari Mei hingga Agustus 2005, di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan (NRSH), Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh ketebalan media dan kepadatan populasi yang optimal terhadap pertumbuhan ulat tepung (T. molitor L.) pada umur 35-65 hari. Ulat tepung yang digunakan berumur 35 hari sebanyak 8100 ekor. Insektarium yang digunakan berupa 27 buah bak plastik berbentuk persegi dengan ukuran 31x23x11 cm³. Penutup terbuat dari karton berukuran 33x26 cm², dan bagian tengah dilubangi dengan ukuran 17x13 cm² diberi kawat kasa. Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB) dan pertambahan panjang badan (PPB), konversi pakan berdasarkan PBB dan PPB, serta mortalitas. Pengamatan semua peubah dilakukan setiap 10 hari selama 30 hari masa pemeliharaan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam faktorial 3×3, masing- masing perlakuan mendapat tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pemeliharaan ulat tepung pada ketebalan media satu cm sebaiknya dipelihara dengan kepadatan 300 ekor, sedangkan pada ketebalan media dua cm ulat tepung dipelihara dengan kepadatan 300-450 ekor. Pemeliharaan ulat tepung pada ketebalan media tiga cm menampilkan performa yang lebih rendah dibandingkan pada ketebalan media satu dan dua cm.
Keyword: ulat tepung (Tenebrio molitor L.), performans, ketebalan media, kepadatan
|
Judul: Produktivitas Ulat Tepung (Tenebrio molitor L.) pada Media Pakan yang Berbeda.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produktivitas ulat tepung (Tenebrio molitor L.). Materi penelitian ini menggunakan 48 ekor kumbang betina dan 144 ekor kumbang jantan. Ulat tepung yang dihasilkan kumbang diamati produktivitasnya dari umur 28 hingga umur 40 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan media bertelur yang berbeda, yaitu A (pollard), B (bran pollard), C (kombinasi bran pollard dengan onggok) dan D (onggok) dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Peubah yang diamati adalah daya hidup ulat tepung, konsumsi pakan ulat tepung, panjang tubuh ulat tepung, bobot ulat tepung, mortalitas, dan konversi ransum. Analisis yang digunakan yaitu analisis ragam (ANOVA) dan dilakukan uji banding berganda Duncan memberikan hasil yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media bertelur yang berbeda memiliki perbedaaan nyata (P<0.05). Penggunaan pollard sebagai media bertelur ulat tepung dapat memberikan produktivitas yang paling baik dilihat dari rataan konsumsi pakan ulat tepung 0.213 g ekor-1 3 hari-1, rataan panjang tubuh ulat tepung 18.902 mm ekor-1 3 hari-1, rataan bobot ulat tepung 0.047 g ekor-1 3 hari-1, dan konversi ransum 18.466. Oleh karena itu, media pollard masih menjadi media paling efisien untuk peternakan ulat tepung.
Keyword: media pakan, produktivitas, efisien, ulat tepung(Tenebrio molitor L.)
|
Judul: Kontraksi pola graf klausa Bahasa Indonesia menggunakan metode knowledge graph
Abstrak: Knowledge graph is a new method of knowledge representation. In principle, knowledge graph consists of concept and relationship. There are already rules of constructing wordgraphs of noun, verb, adverb, adjective, preposition, and phrase. However to be able to represent the meaning of Indonesian text we still need other rules to represent clause and sentence. This research is mainly focused on constructing a subordinative clause graph and building rules of subordinative clause graph formation. In this research, subordinative clause is classified by analyzing the subordinative relationship (time, condition, if-relation, purpose, consessive, resemblace, because-relation, result, way-relation, tool-relation, complementation, attributive, equative, and comparative) and the structure of clause (the combination of subject, predicate, object, complement, and description). After the result of constructing subordinative clause graph is analyzed and formulated, the subordinative clauses are classified based on the same conjunction graph pattern and clause structure graph pattern, and we get 13 conjunction graph patterns and 48 clause structure graph patterns for subordinative clause in Indonesian.
Keyword:
|
Judul: Analisis bronkitis kronis dengan menggunakan model logit
Abstrak: Persamaan regresi adalah persamaan matematika yang memungkinakan untuk menduga nilai suatu peubah takbebas dari satu atau lebih pebah bebas. Model regresi banyak diterapkan dalam masalah pendugaan di berbagai bidang. Model regresi logit dalam kasus Dichotomous adalah model regresi logit dan data-data yang ada, peluang suatu kejadian dapat diduga.
Keyword:
|
Judul: Analisis Waktu Bertahan Hidup Dengan Menggunakan Model Loglinier
Abstrak: Metode analisis data sering hanya membicarakan satu peubah. Tetapi, banyak permasalahan atau fenomena yang meliputi lebih dari satu peubah, terutama adanya hubungan antar peubah. Akibatnya, perlu untuk mempelajari analisis data yang memiliki hubungan antara peubah yang satu dengan peubah yang lain (Sucdiana, 1992). Jika kita mcmpunyai data yang terdiri atas dua atau lebih peubah maka kita dapat melihat adanya hubungan diantara peubah-peubah itu. Hubungan yang didapat umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara peubah prediktor dan peubah respon, dan dikenal sebagai analisis regresi. Karena luasnya cakupan metode regresi, maka pada tulisan ini hanya membahas model ioglinier pacta analisis survival dengan respon lamanya waktu kejadian.
Keyword:
|
Judul: Infestation of Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) on Maize Plantations in Morotai Island, North Moluccas
Abstrak: Ulat gerayak jagung Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama invasif yang berasal dari Benua Amerika. Pada tahun 2019, S. frugiperda dilaporkan telah menyerang pertanaman jagung di Indonesia tepatnya di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat dengan tingkat serangan berat. Persebaran hama ini semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk ke wilayah Pulau Morotai, Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan mengetahui jalur masuk, luas serangan, dan intensitas serangan S. frugiperda pada pertanaman jagung di Pulau Morotai, Maluku Utara serta merekomendasikan tindakan pengendalian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2020. Pengamatan dilaksanakan di dua lokasi yaitu di pertanaman jagung konvensional Desa Sambiki Baru dan di pertanaman jagung organik Desa Dehegila. Pengamatan luas dan intensitas serangan dilakukan setiap minggu pada umur tanaman 2 MST hingga 9 MST. Ulat gerayak jagung S. frugiperda terbawa tongkol jagung masuk ke Pulau Morotai melalui kapal dari Halmahera Utara. Luas serangan pada tanaman jagung konvensional tertinggi sebesar 78,14%, sedangkan pada jagung organik tertinggi sebesar 40,98%. Intensitas serangan pada tanaman jagung konvensional tertinggi sebesar 48,98%, sedangkan pada jagung organik tertinggi sebesar 31,6%. Tindakan pengendalian yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan insektisida yang tepat sasaran dengan kombinasi strategi pengendalian lainnya., Fall armyworm Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) is an invasive pest native to the Americas. In 2019, S. frugiperda was reported to have attacked maize crops in Indonesia, precisely in West Pasaman Regency, West Sumatra with a heavy attack rate. The spread of this pest is increasingly widespread in various regions in Indonesia, including the Morotai Island region, North Moluccas. This study aims to provide information about port of entry, attack area, and intensity of S. frugiperda in maize on Morotai Island, North Moluccas and recommends pest management. The research was conducted from August to December 2020. The observations were carried out in two locations, namely in the conventional corn plantation in Sambiki Baru Village and in the organic maize plantation in Dehegila Village. Observation of the area of attack and intensity carried out every week starting when the maize plants were 2 WAP to 9 WAP. Fall armyworm S. frugiperda was carried with the corn cobs into Morotai Island via boat from North Halmahera. The highest attack area on conventional maize was 78,14%, while the highest for organic corn was 40,98%. The highest attack intensity on conventional maize was 48,98%, while the highest was 31,6% for organic corn. Pest management can be taken with targeted insecticides in combination with other control measures.
Keyword: fall armyworm, first report, port of entry
|
Judul: Perencanaan Bisnis Briket Tempurung Kelapa Berbasis Wirakoperasi di Kabupaten Bogor
Abstrak: Bogor mampu menghasilkan kelapa sebanyak 16 208 ton, sehingga akan menghasilkan limbah berupa tempurung kelapa yang banyak. Tempurung kelapa dapat bernilai ekonomi apabila diolah menjadi briket. Akan tetapi karakteristik dari sebagian besar petani kelapa Indonesia hanya memiliki sedikit pohon kelapa, sehingga produksinya rendah dan sulit untuk masuk dalam industri briket secara individu. Oleh karena itu para petani kelapa perlu bergabung dalam usaha berbasis wirakoperasi untuk memasuki industri briket. Para petani kelapa yang menjadi anggota koperasi akan mendapatkan bimbingan dalam mengolah tempurung kelapa menjadi arang. Arang yang dihasilkan petani dijadikan bahan baku pembuatan briket. Target pasar dari produk ini adalah Jepang. Produk ini dijual dengan harga Rp11 829 per kg. Secara finansial bisnis ini memberikan keuntungan jika dilihat dari nilai NPV yang lebih besar dari nol (Rp6.15 Miliar), gros B/C lebih besar dari satu 1.21), dan payback period sebesar 1.46 tahun. Sedangkan secara nonfinansial bisnis ini memberikan manfaat sosial dalam menyejahterakan petani dengan harga arang yang lebih tinggi dari harga pasar serta bagi hasil usaha briket.
Keyword: cooperative entrepreneur, investment
|
Judul: Perencanaan Bisnis Briket Tempurung Kelapa Berbasis Wirakoperasi Di Kabupaten Bogor
Abstrak: Bogor mampu menghasilkan kelapa sebanyak 16 208 ton, sehingga akan menghasilkan limbah berupa tempurung kelapa yang banyak. Tempurung kelapa dapat bernilai ekonomi apabila diolah menjadi briket. Akan tetapi karakteristik dari sebagian besar petani kelapa Indonesia hanya memiliki sedikit pohon kelapa, sehingga produksinya rendah dan sulit untuk masuk dalam industri briket secara individu. Oleh karena itu para petani kelapa perlu bergabung dalam usaha berbasis wirakoperasi untuk memasuki industri briket. Para petani kelapa yang menjadi anggota koperasi akan mendapatkan bimbingan dalam mengolah tempurung kelapa menjadi arang. Arang yang dihasilkan petani dijadikan bahan baku pembuatan briket. Target pasar dari produk ini adalah Jepang. Produk ini dijual dengan harga Rp11 829 per kg. Secara finansial bisnis ini memberikan keuntungan jika dilihat dari nilai NPV yang lebih besar dari nol (Rp6.15 Miliar), gros B/C lebih besar dari satu 1.21), dan payback period sebesar 1.46 tahun. Sedangkan secara nonfinansial bisnis ini memberikan manfaat sosial dalam menyejahterakan petani dengan harga arang yang lebih tinggi dari harga pasar serta bagi hasil usaha briket.
Keyword: investasi, wirakoperasi
|
Judul: Imaging of Amyloidopathy on Mice Liver After Immumnization of Amiloid Beta 40 and 42
Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif kronis yang belum ditemukan obatnya, namun diagnosa dini penyakit ini dapat dilakukan menggunakan teknik ELISA dengan mendeteksi keberadaan amiloid sebagai marka dari penyakit Alzheimer. Imunisasi amiloid beta (Aβ) 40 dan 42 akan menginduksi pembentukan anti-amiloid dan kedua bahan tersebut juga akan dimetabolisme di hati sehingga bisa menyebabkan perubahan pada organ hati. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada organ hati mencit pasca imunisasi Aβ40 dan Aβ42. Sebanyak 10 ekor mencit digunakan dalam penelitian ini dan dikelompokan dalam 3 kelompok yaitu kontrol (2 ekor), kelompok yang diimunisasi Aβ40 dan Aβ42 (masing-masing 4 ekor). Mencit diimunisasi antigen Aβ40 dan Aβ42 pada hari ke-0, 7, 14, dan 21, pada hari ke-24 mencit dieutanasia dan diambil organ hatinya. Pengamatan dilakukan pada sediaan histologi organ hati dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin, kemudian temuan lesio diamati secara semikuantitatif. Perubahan lesio degenerasi sel hepatosit terjadi pada mencit yang diberi amiloid beta 40 maupun 42, namun tidak terdapat perbedaan perubahan lesio sel nekrosis dan infiltrasi sel radang pada jaringan antara mencit yang diimunisasi dengan mencit kontrol., Alzheimer's disease is a chronic neurodegenerative disease for which no cure has been found, but early diagnosis of this disease can be done using the ELISA technique by detecting the presence of amyloid as a sign of Alzheimer's disease. Immunization of amyloid beta(Aβ) 40 and 42 will induce the formation of anti-amyloid and both substances will also be metabolized by the liver so that it can cause changes in the liver. The study aims to find out the description of histopathological changes in the liver of mice after Aβ40 and Aβ42 immunization. Ten mice were divided into three groups i.e control (non- immunized mice), Aβ40 and Aβ42. The immunized groups were injected by amyloid-beta 40 and amyloid beta 42 respectively at day 0, 7, 14 and 21. At day 24 all mice were sacrificed and the liver was collected. The observation was done with Hematoxylin Eosin staining and the lesion was analyzed by semiquantitative methods. The histopathological changes found in the form of hepatocyte cell degeneration in the Aβ40 group were more severe than the Aβ42 and control groups. However, there was no difference in the conditions of necrosis and inflammatory cell infiltration in the immunized and control groups. This result indicated that immunization of Aβ40 and Aβ42 did not cause histopathologic changes in the liver.
Keyword: amiloid beta 40 dan 42, hati, imunisasi, mencit, penyakit alzheimer, Alzheimer, amyloid-beta 40 and 42, immunization, mice, liver
|
Judul: Penilaian Pengelolaan Perikanan Udang Berdasarkan Domain Teknik Penangkapan Ikan Ecosystem Approach to Fisheries Management
Abstrak: Pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan atau Ecosystem Appraoch to Fisheries Management (EAFM) adalah sebuah konsep bagaimana menyeimbangkan dimensi-dimensi pengelolaan melalui pendekatan yang terintegrasi dan berbasis ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi perikanan udang di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap serta menilai pengelolaan perikanan udang di PPS Cilacap berdasarkan domain teknik penangkapan ikan EAFM. Metode penilaian mengacu pada metode yang digunakan oleh National Working Group on EAFM, Direktorat Sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Analisis data menggunakan skor likert berbasis ordinal 1, 2, 3 terhadap 6 indikator yaitu, metode penangkapan ikan yang merusak/ilegal, modifikasi alat penangkapan ikan, kapasitas perikanan dan upaya penangkapan, selektifitas penangkapan, kesesuaian fungsi dan ukuran kapal, serta sertifikasi awak kapal perikanan. Hampir semua indikator memperoleh skor 3, kecuali indikator kapasitas perikanan dan indikator sertifikasi awak kapal memperoleh skor 1. Pengelolaan perikanan udang di PPS Cilacap dari segi teknis tergolong baik sekali dengan perolehan nilai komposit sebesar 87.
Keyword: EAFM, pengelolaan, PPS Cilacap, teknik penangkapan ikan, udang
|
Judul: Pendekatan Ekosistem (EAFM) untuk Keberlanjutan Perikanan Tongkol yang Berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Aceh.
Abstrak: Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo merupakan pelabuhan terbesar sebagai sentra perikanan di Provinsi Aceh dengan karakteristik hasil tangkapan yang beragam, salah satunya ikan tongkol. Terdapat 5 permasalahan utama perikanan tongkol yang berbasis di PPS Lampulo saat ini, yaitu (1) status pemanfaatan ikan pelagis besar temasuk ikan tongkol di WPP NRI 572 mencapai ‘fully exploited’ artinya perlu pemanfaatan secara hati-hati; (2) penurunan tren CPUE karena penurunan produksi hasil tangkapan terhadap peningkatan jumlah armada penangkapan pukat cincin; (3) ketidakstabilan harga ikan pada musim paceklik yang merugikan nelayan dan mengancam keberlanjutan usahanya; (4) persaingan nelayan menyebabkan terjadinya konflik antar nelayan dan meningkatkan pelanggaran hukum; dan (5) implementasi RPP TCT (Tuna Cakalang Tongkol) belum optimal. Kompleksnya permasalahan perikanan tongkol tersebut memerlukan upaya pengelolaan perikanan secara terintegrasi dan berkelanjutan, yaitu pendekatan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi status pengelolaan perikanan tongkol dan merumuskan tindakan aksi pengelolaan sebagai strategi perbaikan pengelolaan perikanan tongkol yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo. Evaluasi status pengelolaan perikanan dilakukan dengan menggunakan analisis multi kriteria melalui pengembangan indeks komposit setiap indicator EAFM (Ecosystem Approach to Fisheries Management). Selanjutnya hal tersebut mendasari dalam merumuskan tindakan pengelolaan perikanan tongkol sesuai tujuan EAFM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pengelolaan perikanan tongkol yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo secara umum dalam kondisi yang ‘baik’, secara khusus ditinjau dari domain sumber daya ikan termasuk dalam kategori ‘sedang’ (53,33), teknik penangkapan ikan ‘sangat baik’ (83,33), ekonomi ‘kurang baik’ (33,33), sosial ‘sangat baik’ (91,66) dan kelembagaan ‘baik’ (67,66). Tindakan pengelolaan diprioritaskan pada domain yang memiliki nilai indikator yang ‘kurang baik’. Prioritas tindakan pengelolaan diimplementasikan pada domain ekonomi, disusul domain sumber daya ikan, kelembagaan, teknik penangkapan ikan dan sosial.
Keyword: Aceh, EAFM, perikanan tongkol, PPS Lampulo
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Model Prediksi Adverse Drug Reactions (ADRs) Menggunakan Metode Multilabel Learning dengan Algoritme Deep Neural Network (DNN)
Abstrak: Obat merupakan paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi keadaan patologi manusia. Selain memberikan manfaat, obat-obatan juga dapat memberikan efek samping atau adverse drug reactions (ADRs) lebih dari satu macam yang dapat merugikan penggunanya. Penelitian ini bertujuan membangun model prediksi ADRs menggunakan metode multi-label learning dengan algoritme deep neural network (DNN). Data diunduh dari repositori PubChem untuk mendapatkan data terkait suatu obat dan data terkait efek samping suatu obat diunduh dari basis data SIDER 4.1. Tahap praproses dilakukan dengan pemetaan data obat yang telah diunduh, mengekstraksi fitur fingerprint, dan pembentukan label dari setiap obat menggunakan data asosiasi obat-ADRs. Pembagunan model DNN menggunakan metode multi-label learning serta hyperparameter yang telah dioptimasi dengan bayesian optimization dan k-fold cross validation dengan nilai k=5 menghasilkan nilai akurasi tertinggi sebesar 0.878834, nilai AUC-ROC tertinggi sebesar 0.614282, nilai hamming loss terendah sebesar 0.121166, dan nilai F1-score tertinggi sebesar 0.361056.
Keyword: adverse drug reactions, bayesian optimization, deep neural network, fingerprint, multi-label learning
|
Judul: Adverse Drug Reactions Prediction Using Multi-label
Linear Discriminant Analysis and Multi-label Learning
Abstrak: Adverse Drug Reactions (ADR) atau yang biasa disebut dengan efek samping obat adalah reaksi terhadap obat yang tidak diharapkan dan berbahaya saat digunakan oleh manusia dalam dosis normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi penyakit, atau modifikasi fungsi fisiologis. ADR telah menimbulkan banyak masalah dan kerugian dalam berbagai bidang, terutama bidang kesehatan dan ekonomi. Prediksi ADR selama siklus pengembangan obat dapat menjadi solusi untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh ADR. Beberapa pendekatan komputasi telah dikembangkan untuk memprediksi potensi ADR dari obat-obatan. Prediksi ADR menggunakan pendekatan komputasi selama siklus pengembangan obat dapat mengurangi biaya pengembangan obat dan memberikan tindakan yang lebih aman bagi pasien. Efek samping dari obat digunakan sebagai kelas atau label data dalam melakukan prediksi ADR. Obat umumnya memiliki beberapa efek samping, sehingga data obat dalam penelitian ini direpresentasikan sebagai data multi-label dan prediksi ADR dikategorikan ke dalam masalah multi-label learning (pembelajaran multi-label). Data multi-label merupakan data berdimensi fitur besar. Reduksi dimensi fitur dapat membuat proses pelatihan model prediksi menjadi lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan reduksi dimensi fitur terhadap data obat yang berupa data multi-label dan memprediksi ADR menggunakan pembelajaran multi-label. Reduksi dimensi fitur dilakukan dengan menggunakan Multi-label Linear Discriminant Analysis (MLDA) yang merupakan pengembangan dari Linear Discriminant Analysis (LDA) untuk menangani data multi-label. Model prediksi ADR dibangun dengan menggunakan tiga algoritme pembelajaran multi-label, yaitu Multi-label K-Nearest Neighbor (MLKNN), Neural Network (NN), dan Deep Neural Network (DNN). MLDA mampu mereduksi dimensi fitur dataset 1 dari 881 fitur menjadi 6 fitur baru dan dataset 2 dari 2892 fitur menjadi 6 fitur baru. Kinerja masing-masing model dievaluasi dengan menggunakan beberapa metrik evaluasi yang dikhususkan untuk pembelajaran multi-label, yaitu accuracy, hamming loss, F1-score, dan AUC-ROC. Penggunaan MLDA dalam membangun model prediksi ADR mampu meningkatkan kinerja model prediksi MLKNN, NN, dan DNN. Pada dataset 1, penggunaan MLDA meningkatkan nilai AUC-ROC model prediksi MLKNN, NN, dan DNN berturut-turut sebesar 1.56%, 5.67%, dan 6.53%. Adapun pada dataset 2 penggunaan MLDA meningkatkan nilai AUR-ROC model prediksi MLKNN, NN, dan DNN berturut-turut sebesar 3.88%, 6.67%, dan 6.90%. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja model prediksi pada penelitian ini, model DNN yang diintegrasikan dengan MLDA menghasilkan kinerja terbaik untuk dataset 1 maupun dataset 2. Kemudian diikuti oleh model NN yang diintegrasikan dengan MLDA dan model MLKNN yang diintegrasikan dengan MLDA.
Keyword: adverse drug reactions, dimensionality reduction, multi-label learning, neural networks
|
Judul: World Journal of Zoology
Abstrak: A study on daily pattern of male western lowland gorilla (Gorilla gorilla gorilla, Savage & Wyman 1847) had been done at Schmutzer Primate Center, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, Indonesia. The aim of the study was to observe the daily activity pattern of adult male gorilla group without any female in captivity in order to obtain a condition of preparing incoming female gorillas leading to successfull conservation program.
Keyword:
|
Judul: Penelusuran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa Semester I Universitas Ibn Khaldun Bogor
Abstrak: Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor. Seeara garis besar faktor-faktor tersebut bisa dikelompokkan menjadi dua (Munthe dalam Ekaria (1990)), yaitu: I. Faktor intelektual sepelti bakat, kapasitas belajar, keeerdasan, dan hasil belajar yang telah dieapai. 2. Faktor nonintelektual seperti masalah belajar, karir, sosial, emosional, jenis kelamin, kesehatan, keuangan, pengembangan pribadi, keiuarga, pemakaian waktu luang, serta masalah agama dan akhlak. Analisis regresi linear menunjukkan bahwa faktor intelektual yang mempengaruhi IPK adalah hasil tes. Sedangkan faktor nonintelektual yang mempengaruhi IPK mahasiswa UIKA Bogor adalah pilihan fakultas di UIKA, jenis pekcrjaan orang tua, dan jenis kelamin mahasiswa. Hasil analisis regresi ordinal logit hampir sarna dengan hasil anal isis regresi linear. Faktor intelektual yang berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa pada regresi ordinal logit adalah nilai hasil tes seleksi masuk UIKA, kenaikan nilai tes akan memperkeeil kecenderungan untuk memperoleh IPK kurang dari 2,00. Sedangkan faktor noninteklektual yang berpengaruh terhadap kebcrhasilan studi mahasiswa adalah jenis kelamin, pilihan fakultas di UIKA, dan jenis pekeljaan orang tua. Kebijakan yang dibuat oleh pimpinan UIKA dalam pcmberian berbagai fasilitas terhadap mahasiswa, misalnya pemberian beasiswa dan potongan pCll1bayaran SPP sebesar 50% lIlltuk mahasiswa yang berprestasi dan mahasiswa dengan kelas ckonomi mcnengah ke bawah, ternyata didukung oleh hasil penelitian ini. Dari anal isis regresi ordinal dan regresi linear dapat dilihat bahwa jika hasil tes masuk UIKA tinggi, maka mahasiswa tersebut mempunyai kecendenmgan untuk memperoleh nilai IPK yang tinggi. Mahasiswa dengan jenis pekerjaan orang tua pensiunan juga mempunyai kecenderungan untuk memperoleh nilai IPK yang tinggi. Sehingga mahasiswa ini dapat dipertimbangkan untuk memperoleh beasiswa atau insentif lainnya dari UIKA Bogar.
Keyword:
|
Judul: Identifikasi Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Akademik Mahasiswa Menggunakan Regresi Logistik Multinomial
Abstrak: Keberhasilan akademik mahasiswa di perguruan tinggi dapat ditentukan berdasarkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) dan ketepatan waktu kelulusan. Selama ini pemodelan terhadap IPK dan ketepatan waktu kelulusan sebagian besar dilakukan secara terpisah. Dalam penelitian ini, dibentuk empat kategori kombinasi antara IPK dan ketepatan waktu kelulusan, yaitu IPK<3.00 dan lulus tidak tepat waktu, IPK<3.00 dan lulus tepat waktu, IPK≥3.00 dan lulus tidak tepat waktu, serta IPK≥3.00 dan lulus tepat waktu. Penelitian ini menggunakan data mahasiswa IPB angkatan 48 untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang memengaruhi keberhasilan akademik mahasiswa serta mengetahui tingkat ketepatan klasifikasi dari model yang diperoleh. Salah satu analisis yang dapat digunakan yaitu analisis regresi logistik multinomial dengan peubah respon kombinasi antara IPK dan ketepatan waktu lulus. Hasil analisis regresi logistik multinomial tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan akademik mahasiswa IPB angkatan 48 adalah jenis kelamin, IPK TPB, beasiswa, jalur masuk, asal daerah, dan fakultas. Model regresi logistik multinomial memberikan ketepatan klasifikasi sebesar 65.4%.
Keyword: IPK, ketepatan waktu kelulusan, regresi logistik multinomial
|
Judul: Infeksi Cacing Jantung Dirofilaria Immitis, Railliet & Henry, 1911 Pada Anjing
Abstrak: Cacing Dirofilaria immitis dewasa yang tinggal dalm ventrikel kanan jantung anjing, sering kali menimbulkan gejala klinis yang cukup berat. Cacing Tersebut menghasilkan mikrofilaria yang selanjutnya berkembang menjadi larva infektif dalam saluran malphigi induk semang entara, yaitu nyamuk dari genus Culex, Aedes dan Anopheles.
Keyword:
|
Judul: Kajian tingkah laku dan analisis pakan lutung perak (Trachypithecus cristatus) di pusat primata schmutzer taman margasatwa ragunan
Abstrak: Kajian tingkah laku dan analisis pakan telah dilakukan terhadap satu kelompok lutung perak (n=9 individu) di Pusat Primata Schmutzer Taman Nagasatwa Ragunan dari bulan Juni-November 2005. Pengamatan tingkah laku dilakukan dengan menggunakan metode focal animal sampling. Pencatatan data seluruh tingkah laku (bergerak, bermain, makan, istirahat, tidur, grooming, agmistik, kopulasi dan eliminasi) dilakukan dengan menggunakan interval waktu 15 menit dari pukul 06.00-18.00 WIB, selain itu dilakukan juga kajian mengenai pakan yang dikonsumsi dalam penakaran.
Keyword:
|
Judul: Perilaku Lutung Perak (Trachypithecus cristatus) pada Dua Tipe Kandang Sebagai Respon dari Jumlah Pengunjung Kebun Binatang.
Abstrak: Kebun binatang adalah sebuah tempat dimana manusia dapat berinteraksi dengan hewan liar yang tidak dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari. Primata nonmanusia adalah salah satu hewan yang dapat dijumpai di kebun binatang, primata nonmanusia dianggap menarik bagi banyak pengunjung kebun binatang. Trachypithecus cristatus adalah salah satu primata nonmanusia yang dapat dijumpai di Taman Margasatwa Ragunan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan perilaku T. cristatus di dua jenis kandang berbeda sebagai efek dari jumlah pengunjung kebun binatang. Pengambilan data menggunakan dua metode, yaitu scan sampling dan ad libitum. Tinggi dari kandang terbuka di Ragunan 4,5 m sedangkan tinggi dari kandang Schmutzer 6,6 m, kedua kandang sudah memenuhi syarat rekomendasi kelayakan ukuran kandang bagi T. cristatus. Perilaku resting adalah perilaku dengan frekuensi tertinggi yang ditemukan di kedua tipe kandang. Perilaku yang meningkat frekuensinya seiring dengan jumlah interaksi pengunjung di kandang terbuka adalah perilaku moving dan resting, sedangkan perilaku calling menurun seiring dengan bertambahnya jumlah interaksi pengunjung. Sementara itu, di kandang Schmutzer perilaku yang menunjukkan penurunan frekuensi seiring dengan meningkatnya jumlah interaksi pengunjung adalah moving, calling dan resting. Perilaku interaksi sosial di kedua tipe kandang menunjukkan hasil yang sama yakni frekuensinya tidak terpengaruh oleh keberadaan pengunjung. Semua respon T. cristatus pada pengunjung di kandang terbuka meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah interaksi pengunjung, sementara di kandang Schmutzer respon yang meningkat hanya respon neutral sedangkan respon affiliative dan submissive tidak terpengaruh oleh jumlah aktivitas pengunjung.
Keyword: Aktivitas pengunjung, cercopithecidae, primata nonmanusia
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kenakalan pelajar : Sekolah Menegah Kejuruan Teknik Industri (SMK-TI) di kota Bogor
Abstrak: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi dengan kenakalan remaja. Tujuan khususnya adalah untuk: 1). Mengidentifikasi karakteritik pribadi contoh (umur, jenis kelamin, jumlah penerimaan uang jajan/bulan, urutan anak dalam keluarga, keorganisasian siswa, keterikatan dengan teman/peer group, sikap tanggap, dan kepercayaan diri), 2). Mengidentifikasi karakteristik keluarga contoh (umur orang tua, pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga/bulan, jumlah tanggungan orang tua, kebersamaan dengan orang tua), 3). Mengidentifikasi jenis dan tingkat kenakalan remaja (kenakalan umum dan kenakalań kriminal), 4). Mengidentifikasi kecerdasan emosional pelajar (mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, dan seni membina hubungan), 5). Menganalisis perbedaan kecerdasan emosional dan kenakalan pelajar antara pengurus OSIS dan anggota OSIS, 6). Menganalisis hubungan kecerdasan emosional dan kenakalan pelajar, dan 7). Menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kenakalan remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bogor yang diikuti 15 SMK-TI yaitu SMK Negri II, Yayasan Pendidikan Islam (Yapis), Bina Warga I, Taruna Bangsa, YZA II, Bina Sejahtera, Bharatama, PGRI II, Bhakti Taruna, Tri Dharma I, Karya Nugraha, YATEK Baru, YKTB I, YZA III, Mekanika. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2-5 November 2001 di Pondok Pesantren Al-Umm JI. Wangun Desa Sindangsari Ciawi Bogor, tempat pelaksanaan Pesantren Kilat Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat. Contoh yang diambil sebanyak 91 Responden yaitu kelompok responden yang memiliki kelengkapan dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan berdasarkan kuisioner tertulis. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari identitas responden (umur, jenis kelamin, nomor urut dalam keluarga), karakteristik keluarga responden (umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan/kapita keluarga), kecerdasan emosi, kenakalan remaja. Data sekunder berupa keadaan umum sekolah di peroleh dari kantor pemerintah setempat dan SMK-TI yang bersangkutan. Data primer yang terkumpul diuji secara statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan korelasi Rank Spearman. Selanjutnya dilakukan uji lanjut terhadap variabel-variabel yang mempunyai hubungan, dengan menggunakan uji regresi linear untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenakalan remaja. holione
Keyword: kecerdasan emosional
|
Judul: Analisis Tingkat Kecerdasan Emosi, Self Esteem, Konformitas kepada Peer Group, dan Kenakalan Remaja
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kenakalan remaja dengan kecerdasan emosi, self esteem, dan konformitas kepada peer group. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional, bertempat di salah satu sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di kota Bogor, Jawa Barat. Peneltian ini melibatkan 102 siswa dari kedua sekolah yang dipilih secara purposive sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenakalan remaja berhubungan negatif dengan jenis kelamin, dimana dapat dibuktikan bahwa remaja laki-laki lebih berpotensi menjadi nakal daripada remaja perempuan. Kenakalan remaja juga berhubungan negatif dengan kecerdasan emosi, self esteem, dan konformitas kepada peer group. Hasil lainnya menunjukkan bahwa kenakalan remaja memiliki hubungan positif dengan urutan kelahiran dan usia ayah, dimana anak tengah dan bungsu lebih berpotensi melakukan kenakalan remaja daripada anak sulung, dan ayah yang memiliki jarak usia terpaut jauh dari anak remajanya lebih berpotensi memiliki anak remaja yang nakal.
Keyword: Emotional intelligence, Self esteem, Peer group conformity, Teenage delinquency
|
Judul: Responses on Performance and Minerals Digestibility by Novel Consensus Bacterial 6-Phytase Variant (PHY-G) Supplementation in Broiler Diet
Abstrak: Plant feedstuffs normally contain phytic acid which poorly hydrolized by monogastric especially broiler. Further, 80% of phosphorus (P) in plant feedstuff is complexed with phytic acid. In that case, high amount of inorganic P sources is needed to fulfill P requirement. Since it has capability to bind with some nutrients such as bi- or trivalent minerals and amino acids then phytase is widely utilized in poultry feed to improve the nutrient digestibility. Today, the use of 500-1000 FTU phytases in poultry feed is widely applied by feed industry and its capability releasing phytate-bound phosphorus is very well documented. Novel consensus bacterial 6-phytase variant (PHY-G) is newest 6-phytase derived from bacterial phytase gene Buttiauxella sp. expressed in Trichoderma reesei with enhanced functionality for better phytic acids degradation. The present research was conducted to evaluate the efficacy of PHY-G in different doses (1000, 1500 and 2000 FTU/kg) on high phytic acids content diets which at least contained 0.30% Phytate-P. A total 3,675 male broilers Indian River/IR (105 pens, 35 birds/pen) were provided mixed grain diets in seven treatments with fifteen replications, they were divided into two phases of rearing which were starter (1 – 21 d) and finisher (22 – 35 d). Treatments were positive control (PC) using standard diet following IR’s nutrient requirement, negative control 1 (NC1) with nutrient reduction at 0.21 percent unit calcium (Ca), 0.21 percent units available phosphorus (AvP), 0.34 percent unit crude protein (CP) and 66 kcal/kg AME, NC2 with nutrient reduction at 0.23 percent unit Ca & AvP, 0.45 percent unit CP and 75 kcal/kg AME, followed by NC3 with nutrient reduction at 0.24 percent unit Ca & AvP, 0.52 percent unit CP and 79 kcal/kg AME. PHY-G supplementation with dose 1000, 1500 and 2000 FTU/kg on top of NC1, NC2 and NC3 respectively. PHY-G supplementation at any level significantly improved body weight gain/BWG and corrected FCR/McFCR (P<0.05) on starter (1,083 – 1,093 g/bird) and overall phase (2,482 – 2,532 g/bird) compared to any NCs (1,063-1,084 g/bird on starter and 2,387 – 2,398 g/bird on finisher). No significant different were observed on mortality of all treatments but PHY-G supplementation significantly improved (P<0.05) broiler index/BI (444 - 463) versus NCs (427 - 430) and able to maintain it equivalent to PC (455). Toe ash was significantly improved (P<0.05) by all doses of PHY-G (13.28 – 13.56%) compared to NC (12.3 – 12.7%). Apparent ileal digestibility (AID) of Ca was not affected by PHY-G but 1000, 1500 and 2000 FTU/kg PHY-G supplementation significantly improvemed on AID of P (P<0.05) which were 64.97%, 75.60% and 78.29% compared to NCs (42.64%, 48.88% and 46.17% for NC1, NC2 and NC3 respectively). This These data indicated that PHYG supplementation effectively improved broiler growth performance, bone mineralization and P digestibility at any level of dose on high content of phytic acid in the diets.
Keyword: broiler, growth performance, phytase, phytic acid, toe ash
|
Judul: Analisis dayasaing dan aliran ekspor produk Crude Coconut Oil (CCO) Indonesia
Abstrak: Indonesia dikenal sebagai negara agraris, perekonomiannya bertumpu pada sektor pertanian. Salah satu subsektor pertanian yang menjadi andalan adalah subsektor pertanian yang menjadi andalan adalah subsektor perkebunan. Komoditi kelapa merupakan produksi terbesar kedua dalam subsektor tersebut setelah kelapa sawit. Potensi kelapa di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari ekspor produk kelapa dan olahan Indonesia yang masih didominasi produk setengah jadi berupa kopra dan crude coconut oil (CCO).
Keyword:
|
Judul: Analisis Dayasaing Kopra Indonesia dan Olahannya di Pasar Internasional.
Abstrak: Indonesia merupakan salah satu penghasil kopra terbesar di dunia, sebagai penghasil kopra Indonesia juga memproduksi olahan kopra yaitu Crude Coconut Oil (CCO) dan CCO olahan seperti minyak goreng dan margarin. Perdagangan komoditas kopra (HS 1203), CCO (HS 151311) dan CCO olahan (HS 151319) di pasar internasional dilakukan oleh berbagai negara sehingga terjadi persaingan di pasar internasional. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) menganalisis struktur pasar kopra dan olahan di pasar internasional tahun 2008-2017 menggunakan metode Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR4), (b) menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi nilai ekspor kopra Indonesia dan olahannya di negara tujuan ekspor menggunakan metode OLS dan (c) menganalisis dayasaing komoditas kopra Indonesia dan olahannya di pasar internasional menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) dan posisi eksportir kopra dengan metode Export Product Dynamic (EPD). Hasil analisis struktur pasar menunjukkan struktur pasar kopra di pasar internasional adalah monopolistik, struktur pasar CCO adalah oligopoli murni dan CCO olahan adalah oligopoli terdiferensiasi. Hasil analisis OLS menunjukkan bahwa variabel harga ekspor kopra bersifat signifikan terhadap nilai ekspor kopra Indonesia, variabel jarak ekonomi negara tujuan ekspor bersifat signifikan terhadap nilai ekspor CCO Indonesia dan variabel harga ekspor CCO olahan bersifat signifikan terhadap nilai ekspor CCO olahan Indonesia di pasar internasional. Komoditas kopra, CCO dan CCO olahan Indonesia memiliki dayasaing di pasar internasional karena memiliki nilai RCA>1 akan tetapi posisi pasar Indonesia berada pada posisi retreat sehingga apabila Indonesia tidak dapat meningkatkan posisinya maka Indonesia dapat terdorong keluar dari perdagangan kopra dan olahan di pasar internasional.
Keyword: Concentration Ratio, Export Product Dynamic, Herfindahl Index, Ordinary Least Squares, Revealed Comparative Advantage
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic Graceful pada Graf Petersen 𝑃��(𝑛��, 1) dan 𝑃�� (𝑛��, 𝑛��−1 2 ).
Abstrak: Pelabelan edge magic graceful pada suatu graf dengan banyaknya simpul ������ dan banyaknya sisi ������ adalah fungsi bijektif dari himpunan simpul digabung himpunan sisi yang dipasangkan ke himpunan bilangan bulat terurut dimulai dari 1 sampai ������ + ������, sedemikian sehingga untuk semua sisi, nilai mutlak dari penjumlahan label verteks yang saling adjacent dikurangi dengan label dari sisi yang incident dengan verteks tersebut akan sama dengan ������, ������ adalah konstanta magic. Pelabelan edge magic graceful yang memasangkan himpunan simpul ke himpunan bilangan bulat terurut {1,2, … , ������} disebut pelabelan super. Dalam karya ilmiah ini, ditunjukkan bahwa graf Petersen ������(������, 1) dan ������ (������, ������−1 2 ) keduanya memiliki pelabelan super edge magic graceful.
Keyword: graf Petersen, pelabelan super edge magic graceful
|
Judul: Perubahan Total Suspended Solid (TSS) Pada Umur Budidaya yang Berbeda dalam Sistem Perairan Tambak Udang Intensif.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di kawasan budidaya tambak intensif PT. Centralpertiwi Bahari, Lampung pada bulan Agustus sampai September 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan Total Suspended Solid (TSS), kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada setiap tahapan perjalanan air mulai dari air baku (tepat dimulut inlet), di sepanjang saluran inlet, di dalam tambak selama budidaya dan pada saluran pembuang sebelum mencapai perairan umum. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu informasi dalam pengelolaan suatu tambak udang yang ditinjau berdasarkan TSS (Total Suspended Solid) yang berkaitan dengan lingkungan perairan tambak udang intensif. Perubahan konsentrasi TSS mulai dari main inlet (MI) sampai dengan supply canal (SC) relatif mengalami penurunan baik pada sistem tertutup (DOC 30 dan 60) maupun sistem terbuka (DOC 90 dan 120). Penurunan tersebut diduga karena adanya pengendapan. Persentase TVSS lebih rendah pada sistem tertutup daripada sistem terbuka. Kemudian konsentrasi TSS dan persentase TVSS selama proses budidaya mengalami peningkatan karena adanya aktivitas budidaya di tambak dan relatif mengalami penurunan pada sub outlet dan main outlet pada sistem tertutup maupun sistem terbuka. Pada sistem tertutup persentase TVSS lebih rendah daripada sistem terbuka. Hal ini diduga karena banyaknya limbah tambak seiring meningkatnya umur budidaya. Berdasarkan uji t, perubahan TSS antara sistem tertutup dan terbuka relatif tidak berbeda nyata dimana t hitung lebih kecil dari t tabel dengan p lebih dari 0,05. Hal ini dapat berbeda tetapi tidak terlihat secara signifikan perbedaannya menurut statistik. Salah satu penyusun bahan organik TSS dalam perairan yaitu fitoplankton dimana beberapa kandungan yang dimiliki oleh fitoplankton diantaranya yaitu klorofil-a dan phaeophytin-a. Kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada sistem tertutup dan sistem terbuka dari main inlet (MI) sampai supply canal (SC) tersedimentasi seiring proses pengendapan yang terjadi. Pada tambak budidaya saat DOC 30 dan 60 (pada sistem tertutup) dan saat DOC 90 dan 120 (pada sistem terbuka) kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a relatif mengalami peningkatan. Hal ini diduga karena adanya pemberian pakan dan pemupukan di tambak. Pada sistem tertutup di main outlet kandungan klorofil-a menurun dan phaeophytin-a meningkat sedangkan pada sistem terbuka di main outlet kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a menurun.
Keyword:
|
Judul: Perubahan bahan organik total (TOM), padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan terlarut total (TDS) pada media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.)di dalam sistem resirkulasi
Abstrak: Sulitnya mendapatkan sumberdaya alam yang sesuai untuk perikanan yang diakibatkan oleh dampak dari pesatnya pembangunan adalah suatu masalah yang kompleks dalam usaha perikanan. Oleh karena itu banyak dilakukan cara pembudidayaan alternatif untuk mencoba memberikan solusi dari permasalahan budidaya yang salah satunya adalah penerapan sistem resirkulasi. Bahan Organik Total, Padatan Tersuspensi dan Terlarut Total merupakan parameter yang diamati untuk mencirikan kualitas media budidaya, baik secara fisik maupun kimia, dimana parameter-parameter ini sedikit banyak berpengaruh pada keadaan parameter kimia dan fisika lain yang baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan bahan organik total (TOM), padatan tersuspensi total(TSS) dan padatan terlarut total (TDS) pada pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) di dalam sistem resirkulasi. Penelitian ini merupakan suatu penelitian awal secara deskriptif dari kinerja instalasi yang ditunjukkan oleh tingkah laku parameter-parameter diatas dan kinerja instalasi yang dilihat dari laju pembebanan, laju penghilangan cemaran dan efisiensi kerja dari sistem, dan dalam penelitian ini tidak dibahas secara rinci kinerja dan tingkah laku tiap subsistem namun dipandang bahwa instalasi merupakan suatu kesatuan mesin yang utuh dalam perbaikan kualitas media budidaya ikan. Data yang digunakan adalah data pengukuran parameter TOM, TSS dan TDS pada ketiga instalasi dari bulan Desember 1996 sampai dengan Januari 1997 selama 27 hari.
Keyword:
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Aplikasi Minyak Jahe (Zingiber Officinale) Pada Pembuatan Hand and Body Cream
Abstrak: Jahe merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Jahe memiliki berbagai macam fungsi dalam penggunaannya. Jahe dapat digunakan sebagai bumbu untuk masakan, bahan tambahan dalam minuman, dan obat-obatan. Dalam bidang makanan dan minuman, jahe dapat diolah menjadi manisan jahe, kue kering, wedang jahe, dan lain sebagainya. Dalam bidang obat-obatan, jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti masuk angin, pegal-pegal, mengobati luka, anti mual, penghangat badan, aroma terapi dan lain-lain. Selama ini, cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk memanfaatkan jahe sebagai obat masih tradisional dan cukup merepotkan, sehingga diperlukan suatu cara yang lebih mudah untuk memanfaatkan jahe sebagai bahan untuk pengobatan, yaitu dengan membuatnya dalam bentuk hand and body cream. Cream adalah salah satu sediaan dalam bentuk emulsi yang bahan penyusunnya terdiri dari fasa air dan fasa minyak yang disatukan oleh emulsifier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi minyak jahe terbaik yang digunakan pada produk hand and body cream, mengetahui karakterisrik produk yang dihasilkan, serta mengetahui respon konsumen (panelis) terhadap produk yang dihasilkan. Konsentrasi minyak jahe yang digunakan adalah 5%, 10%, dan 15%. Nilai pH produk yang dihasilkan berkisar antara 5.67 – 5.86, nilai ini sesuai dengan pH kulit yaitu 5.5 dan SNI Nomor 16 – 4399 – 1996 mengenai standar mutu produk cream yang menetapkan bahwa pH produk cream yang baik adalah 4.5 – 8.0. Nilai bobot jenis produk berkisar antara 0.729 – 0.747, nilai ini belum memenuhi standar nilai bobot jenis cream dalam SNI tentang produk cream, dimana bobot jenis untuk produk cream yang baik adalah 0.95 – 1.05. Semua produk cream yang dihasilkan memiliki nilai negatif pada pengujian total cemaran mikroba. Nilai persentase penerimaan panelis yang suka terhadap homogenitas semua produk yang dihasilkan adalah P1 70%, P2 40%, dan P3 60%; warna produk adalah P1 80%, P2 63.33%, dan P3 60%; bau produk adalah P1 56.67%, P2 33.34%, dan P3 40%; kemudahan menyebar adalah P1 40%, P2 33.33%, dan P3 36.67%; rasa lengket di kulit adalah P1 30%, P2 26.67%, dan P3 30%; rasa hangat di kulit adalah P1 26.67%, P2 26.67%, dan P3 40%. Semua uji berada dalam rentang nilai netral hingga suka. Berdasarkan hasil pembobotan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi minyak jahe terbaik untuk produk hand and body cream adalah 5% dengan nilai hasil pembobotan sebesar 1.4188. Perlakuan terbaik ini memiliki nilai pH 5.86, bobot jenis 0.7299, dan total cemaran mikroba negatif. Persentase jumlah panelis yang suka terhadap homogenitas produk hand and body cream adalah 70%, warna 80%, bau 56.67%, mudah menyebar 40%, kesan lengket di tangan 30%, dan rasa hangat di kulit 26.67%.
Keyword:
|
Judul: Aplikasi gelatin tipe A dari kulit sapi pada produk hand and body cream
Abstrak: Hand and body crea/11 adalah suatu produk kosmetik yang berfungsi untuk merawat kulit ·supaya lelap halus clan lembut, mencegah kulit kering, bersisik clan pecah sebagai akibat penggunaan Sctbun. deterjen serta perubahan cuaca. Bahan pcnyusun Hand and body cream adalah emoHient, humel.1an. preservatif, bahan pengental, emulsifier, parfum, clan bahan pewarna. Gelatin sebagai salah satu bahan pengental, emulsifier clan stabilizer diduga dapat digunakan dalam pembuatan produk hand and body crealll. Tujuan dari penelitian ini adalah w1tuk mendapatkan konsentrasi terbaik gelatin tipe A yang digunakan pada produk hand and body cream clan mengetahui kesukaan konswnen (panelis) terhadap produk yang dihasilkan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap factor tunggal dengan dua kali ulangan. Adapllll tarafkonsentrasi gelatin yang digW1akan adalal1 0; 0,5; 1; 1,5 %. Berdasarkan hasil analisis ragam di(lapatkan bal1wa konsentrasi gelatin berpengarul1 terhadap nilai pH tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai viskositas clan nilai bobot jenis. Semakin banyak konsentrasi gelatin yang ditambahkan maka nilai pH produk hand and body crea/11 akan semakin turllll. Nilai pH produk hand and body cream yang dihasilkan bervariasi yaitu berkisar 6,13 - 6,67 ; bobot jenis (20°/20°C) 0,94 - 0,96; viskositas 4576 - 4719 cp, nilai tersebut telah sesuai dengan persyaratan mutu produk crea/11 untuk industri yang ada, dimana nilai pH produk adalah 4,5 - 8 ; bobot jenis (20°C/20°C) 0,95 - 1,05 ; viskositas 2000 - 50000. Uji kesukaan yang dilakukan mcmiliki nilai rata-rata perscntasc panelis yang suka terha.dap homogenitas produk hand and boc/v cream adalah 45 - 68,33 % ; wama 28,33 - 88,33 % ; bau 46,66 - 53,33 % ; kesan lengket di tang,m 23,33 - 41,67 % ; rasa dingin di kulit 31,67 - 38,33 %. Hasil uji stabilitas produk selama satu bulan pada suhu 50°C menunjukkan produk yang ditambahkan gelatin sistem emulsinya lebih stabil dibandingkan dengan produk yang tidak ditambahkan gelatin, dengan nilai pl-I cenderung stabil sementara viskositas cendenmg turun. Berdasarkan liasil pembobotan dapal disimpulkan ballwa konsentrasi gelatin terbaik unluk produk hand and body cream adalah 0,5 % dengan nilai bobot 3,37 yang memiliki nilai pH 6,55 ; bobot jenis (20"/20°C) 0,950 ; viskositas 4564 cp ; total cemaran mikroba negatif, pcrscntasc jumlah panelis yang suka terhadap homogenitas adalah 68,33 % ; wama 88,33 % : bau 50 (Xi: kcsan lcngkct di tangan 36,66 % ; rnsa dingin di kulit 36,33 %.
Keyword:
|
Judul: Hubungan Graf, Ruang Kebebasan, dan Dual Graf Pada Struktur Cycle dan Struktur Cutset
Abstrak: Ruang kebebasan adalah suatu ruang yang pembentukannya berdasarkan konsep sifat bebas linear dan konsep graf. Ruang kebebasan terdiri dari koleksi himpunan bebas-himpunan bebas yang merupakan himpunan bagian dari suatu himpunan berhingga, dan himpunan berhingga itu sendiri secara umum dapat dikatakan mirip dengan himpunan sisi pada graf. Himpunan bagian yang bukan himpunan bebas disebut himpunan takbebas. Koleksi himpunan bebas-himpunan bebas disebut struktur kebebasan. Himpunan bebas maksimal disebut basis dan himpunan takbebas minimal disebut sirkuit. Dari sebuah graf terhubungkan dapat diperoleh dua buah struktur kebebasan yaitu struktur cycle dan struktur cutset. Struktur cycle adalah himpunan sisi yang tidak memuat cycle, sedangkan struktur cutset adalah himpunan sisi yang tidak memuat cutset. Koleksi basis dari struktur cicle merupakan spanning Tree-spanning Tree pada graf, sedangkan koleksi basis dari struktur culset "merupakan komplemenkomplemen dari spanning Iree. Dengan melihat basis, hubungan graf dan fuang kebebasan dapat dinyatakan sebagai berikut, struktur cycle dan struktur culset merupakan dual struktur kebebasan.
Keyword:
|
Judul: Metode CART untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor yang Memengaruhi Waktu Pembelian Kendaraan Kedua
Abstrak: Peningkatan persaingan antar perusahaan penjual kendaraan pribadi membuat masing-masing perusahaan memerlukan strategi pemasaran guna mempertahankan pelanggan dan meningkatkan angka penjualan produknya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah memprospek pelanggan di waktu yang tepat. Penentuan waktu yang tepat dapat didekati dengan mengidentifikasi hubungan antara peubah-peubah penjelas yang berpengaruh terhadap jarak pembelian berdasarkan data transaksi Perusahaan Z tahun 2002 sampai 2015 menggunakan metode Classification and Regression Trees (CART). Analisis data dipisahkan antara kelompok pelanggan yang melakukan pembelian kedua maksimal 10 tahun setelah pembelian pertama (kelompok A) dan lebih dari 10 tahun setelah pembelian pertama (kelompok B). Pohon regresi kelompok A menghasilkan 8 simpul akhir dengan nilai MAD sebesar 1.84 tahun. Peubah penyekat yang berperan, yaitu peubah tenor, pekerjaan, usia, dan merek. Pohon regresi kelompok B menghasilkan 4 simpul akhir dengan peubah penyekat servis resmi dan pekerjaan. Nilai MAD untuk pohon regresi kelompok B adalah sebesar 0.56 tahun.
Keyword: CART, jarak pembelian, pohon regresi
|
Judul: Penentuan Faktor-Faktor Memilih Merek dengan Metode CART
Abstrak: Pemasaran adalah salah satu cara yang digunakan perusahaan dalam rangka meraih pelanggan baru serta menjaga dan mengembangkan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Unsur penting dalam proses pemasaran adalah perilaku konsumen dalam memilih merek. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih merek. Pada penelitian ini ingin diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memilih merek soft drink. Datanya merupakan data sekunder berupa data multiclient yang didapatkan dari PT MARS Indonesia. Merek soft drink yang digunakan adalah merek A, B, C, dan D yang dimodelkan dalam bentuk hubungan antara merek soft drink PT CCC yang paling sering dikonsumsi dalam satu bulan terakhir sebagai peubah respon dengan kota, usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, TOM merek, TOM iklan, dan merek paling sering dikonsumsi sebelumnya sebagai peubah-peubah penjelasnya. Peubah responnya merupakan peubah kategorik berskala nominal dengan peubah penjelasnya merupakan peubah kategorik berskala ordinal dan nominal. Metode analisis yang dapat digunakan yaitu pohon klasifikasi dengan metode CART (Classification and Regression Trees). CART adalah salah satu metode eksplorasi nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peubah penjelas kategorik dengan skala ordinal dan nominal. Pada penelitian ini, pohon klasifikasi menghasilkan faktor-faktor (peubah penjelas) dari yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memilih merek soft drink berturut-turut adalah merek soft drink paling sering dikonsumsi sebelumnya, TOM iklan soft drink, dan TOM merek soft drink. Merek A adalah merek yang paling sering dikonsumsi sebelumnya oleh konsumen. Merek C adalah merek yang paling sering diingat oleh konsumen dan merupakan iklan merek yang paling sering diingat oleh konsumen, akan tetapi iklan tidak mampu mengubah loyalitas konsumen dalam memilih merek soft drink. Perilaku konsumen dalam memilih merek soft drink lebih dipengaruhi oleh merek soft drink yang paling sering dikonsumsi sebelumnya. Pohon klasifikasi menghasilkan pohon optimum dengan tingkat ketepatan klasifikasi sebesar 95.59%.
Keyword:
|
Judul: Edible film berbahan dasar protein surimi ikan rucah
Abstrak: Ikan rucah di Indonesia jumlahnya sangat besar namun kurang dimanfaatkan. Salah alternatif pemanfaatannya adalah dibuat surimi, namun surimi yang dihasilkan tidak selalu memiliki mutu yang baik. Surimi dengan mutu rendah dapat ditingkatkan nilai tambahnya menjadi bahan baku dalam pembuatan edible fim.
Keyword:
|
Judul: Total Mikrob dan Koliform dalam Air dan Limbah Cair Setelah Pengolahan di Rumah Potong Hewan Ruminansia Bubulak Kota Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi total mikrob dan koliform dalam air dan limbah cair setelah pengolahan di lingkungan Rumah Potong Hewan Ruminansia Bubulak Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air sumber air, air minum di kandang penampungan, dan limbah cair setelah pengolahan dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengujian Sampel dilakukan dengan metode hitungan cawan dengan cara tuang untuk pemeriksaan total mikrob dan koliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan total mikrob dalam sumber air, air minum di kandang penampungan, dan limbah cair setelah pengolahan secara berurutan yaitu 17 333.3±3 214.6 cfu/ml, 147 000±32 511.6 cfu/ml, dan 39 366.7±26 071.1 cfu/ml. Rataan total koliform dalam sumber air, air minum di kandang penampungan, dan limbah cair setelah pengolahan secara berurutan yaitu, 187.0±49.6 cfu/ml, 230.0±65.6 cfu/ml, dan 8 333.3±850.5 cfu/ml. Rataan total mikrob dan koliform dalam air dan limbah cair setelah pengolahan di lingkungan Rumah Potong Hewan Ruminansia Bubulak Kota Bogor lebih tinggi dari standar yang dipersyaratkan.
Keyword: air, koliform, limbah cair, rumah potong hewan ruminansia
|
Judul: Jumlah Mikrob dan Koliform pada Beberapa Lantai saat Proses di Rumah Potong Hewan Ruminansia Bubulak Kota Bogor.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah mikrob dan koliform pada lantai penyembelihan, lantai pemotongan karkas, dan lantai penanganan jeroan saat proses di Rumah Potong Hewan Ruminansia Bubulak Kota Bogor. Sebanyak 36 sampel swab lantai yang terdiri dari 12 sampel lantai penyembelihan, 12 sampel lantai pemotongan karkas, dan 12 sampel lantai penanganan jeroan saat proses. Pengujian sampel dilakukan dengan metode hitungan cawan untuk pemeriksaan jumlah mikrob dan koliform. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah mikrob pada lantai penyembelihan, lantai pemotongan karkas, dan lantai penanganan jeroan saat proses berturut-turut yaitu 2.5 x 105 cfu/cm2, 1.9 x 106 cfu/cm2, dan 2.3 x 106 cfu/cm2. Sedangkan rataan jumlah koliform pada lantai penyembelihan, lantai pemotongan karkas, dan lantai penanganan jeroan saat proses berturut-turut yaitu 4.3 x 103 cfu/cm2, 1.5 x 105 cfu/cm2, dan 4.4 x 104 cfu/cm2. Tingginya jumlah mikrob dan koliform pada lantai di RPHR berpotensi sebagai sumber pencemar bakteri kepada daging yang dapat memengaruhi keamanan dan kualitas daging.
Keyword: jumlah mikrob, koliform, lantai, RPH
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Perception, Preference, and Willingness to Pay Young Generation towards Organic Rice
Abstrak: Proses budidaya organik adalah upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Pertanian organik akan terus berkembang jika sektor hilirnya turut merespon dengan baik. Segmen generasi muda adalah segmen potensial yang memiliki kesadaran akan pangan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis persepsi, preferensi, dan tingkat kesediaan membayar generasi muda terhadap beras organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei tahun 2023. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data primer berupa 161 responden generasi muda di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dan Discrete Choice Experiment (DCE). Hasil penelitian ini menunjukkan generasi muda memiliki potensi dan persepsi yang positif terhadap beras organik, namun besaran willingness to pay terhadap beras organik masih lebih rendah dibandingkan harga rata-rata riil beras organik. Generasi muda bersedia membayar lebih beras organik lebih tinggi Rp10.776,83 dibandingkan beras konvensional., The process of organic cultivation is an effort that can be done in realizing sustainable agricultural development. Organic agriculture will continue to grow if the downstream sector also responds well. The younger generation is a potential segment that has awareness of sustainable food. This research was conducted with the aim of analyzing the perception, preference, and willingness to pay for organic rice by the younger generation. This research was carried out from January to May 2023. The type of data used in this study comes from primary data in the form of 161 respondents from the younger generation in Indonesia. The method used in this research is descriptive analysis and Discrete Choice Experiment (DCE). The results of this research indicate that the younger generation has potential and positive perceptions of organic rice, however, the amount of willingness to pay for organic rice is still lower than the real average price of organic rice. The younger generation is willing to pay more for organic rice which is Rp. 10,776.83 higher than conventional rice.
Keyword: beras organik, discrete choice experiment, generasi muda, persepsi, willingness to pay
|
Judul: Development of Organic Rice Farming Villages: Consumer and Farmer Perspectives in West Sumatera
Abstrak: Program revolusi hijau berhasil meningkatkan produksi beras Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1984 ketika Indonesia mampu mencapai swasembada beras nasional. Namun saat ini kondisi pertanian nasional dihadapkan pada masalah yaitu terjadinya proses degradasi lahan pertanian. Solusi yang ditawarkan permasalahan tersebut, pemerintah membentuk program Pengembangan Desa Pertanian Padi Organik. Meskipun perkembangan pertanian organik di Indonesia masih sangat lambat, namun minat bertani dengan sistem pertanian organik sudah mulai tumbuh. Adanya tantangan dalam pertanian organik di Indonesia menjadi salah satu penyebab masih banyak petani padi konvensional yang enggan beralih ke pertanian organik. Petani cenderung mempertimbangkan apakah usahatani organik lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi konvensional. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis willingness to pay konsumen beras organik, membandingkan usahatani padi organik dan konvensional, beras organik dan faktor yang memengaruhi petani mengusahakan padi organik. Penelitian ini menggunakan data primer dari survei 100 konsumen dan 70 petani di Sumatera Barat. Data dianalisis menggunakan Contingent Valuation Method untuk menganalisis willingness to pay. Metode analisis keuntungan usahatani dan Propensity Score Matching digunakan untuk menganalisis perbandingan keuntungan usahatani organik dan konvensional dan metode Regresi Linear Logistic Binary untuk menganalisis faktor yang memengaruhi petani memilih pertanian organik padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 61% responden beras merah ingin membayar beras merah organik dengan harga lebih dibandingkan harga aktual di pasar. Di lain pihak, ada 49% responden beras putih ingin membayar lebih beras putih organik dibandingkan dengan harga aktual beras putih organik di pasar. Rata-rata maksimum willingness to pay konsumen beras organik untuk beras merah sebesar Rp. 36.677 per kg dan beras putih sebesar Rp 20.401 per kg. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keuntungan rata-rata per hektar per musim tanam usahatani padi organik sebesar Rp. 13.483.586 dan konvensional sebesar Rp. 8.793.891, sedangkan nilai R/C Ratio pertanian organik dan konvensional masing-masing 1,90 dan 1,84. Produksi, keuntungan dan willingness to pay merupakan faktor-faktor memengaruhi keputusan petani dalam memilih usahatani organik. Temuan ini memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan petani untuk mempertahankan dan melanjutkan usahatani padi organik di Sumatera Barat., The Green Revolution program succeeded in increasing domestic rice production. Indonesia and reached its peak in 1984, when Indonesia was able to achieve national rice self-sufficiency. However, currently, the condition of national agriculture is faced with a problem, namely the process of agricultural land degradation. The solution offered to this problem was that the government form an organic rice farming village development program. Even though the development of organic farming in Indonesia is still very slow, interest in farming using organic farming systems has begun to grow. The challenges of organic farming in Indonesia are one of the reasons why many conventional rice farmers are reluctant to switch to organic farming. Farmers tend to consider whether organic farming is more profitable than conventional rice farming. The aim of this research is to analyze the willingness to pay of organic rice consumers, compare organic and conventional rice farming, and examine the factors that influence farmers to cultivate organic rice. This research uses primary data from a survey of 100 consumers and 70 farmers in West Sumatra. Data analysis uses the Contingent Valuation Method (CVM) analysis method
Keyword: willingness to pay, Beras Organik, Keuntungan, Usahatani
|
Judul: Gambaran darah anjing sebelum dan sesudah pengambilan limpa
Abstrak: Limpa di dalam tubuh memlilki beberapa fungsl yang cukup penting, tetapi limpa bukan sebagai alat vital untuk kehidupannya. Pada beberapa keJadian serlng dltemul adanya kelainan 1 limpa akibat trauma, abses, tumor, nekrosa limpa dan pada beberapa penyakit sepertl epistasis, Immune Mediated Trombositopenia, splenomegali, maka Jalan yang dapat ditempuh dalam memberi pengobatan adalah dengan JaIan mengeluarkan limpanya.
Keyword:
|
Judul: Kinerja Reproduksi dan Produksi Serta Potensi Pengembangan Kerbau Gayo di Kabupaten Aceh Tengah
Abstrak: Kerbau gayo merupakan kerbau lokal yang telah ditetapkan sebagai plasma nutfah di Indonesia. Kerbau lumpur merupakan hewan ternak potong, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap reproduksi dan produksinya sebagai acuan dalam penentuan arah pengembangan potensi yang ada secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa reproduksi terhadap struktur populasi kerbau gayo, menganalisis produksi kerbau gayo dengan warna tubuh yang berbeda secara komprehensif berdasarkan morfometri dan skor kondisi tubuh dan mengevaluasi potensi pengembangan kerbau gayo berdasarkan ketersedian hijauan dengan pendekatan nilai Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan di daerah kecamatan Linge dan Bintang sebagai representasi terhadap kondisi populasi kerbau gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini diawali dengan tahap survey untuk penentuan lokasi penelitian dan observasi langsung ke lapangan (wawancara menggunakan kuisioner terstruktur) untuk pengambilan data primer dari 65 peternak. Data primer digunakan untuk menganalisis reproduksi dan produksi kerbau gayo. Data sekunder digunakan untuk menganalisis strategi pengembangan potensi kerbau gayo. Performa reproduksi kerbau betina pada wilayah kecamatan Bintang dan Linge dengan kisaran umur ternak 3-16 tahun pada parameter sifat reproduksi umur berahi pertama sebesar 28 bulan, umur kawin pertama sebesar 34 bulan, umur beranak pertama sebesar 45 bulan, angka kelahiran sebesar 4%, angka kematian dewasa sebesar 0.5%, jarak melahirkan 15 bulan, berahi kembali setelah melahirkan 5 bulan, lama bunting sebesar 11 bulan dan siklus berahi sebesar 22 hari, menunjukkan hasil yang mendekati ideal, kecuali jarak melahirkan sebesar 15 bulan. Nilai BCS pada ketiga warna tubuh pada kerbau anak dan kerbau muda 1-2 tahun rata-rata 3, sedangkan pada kerbau muda 2-3 tahun dan >3 tahun memiliki nilai BCS 4. Rataan bobot badan kerbau dewasa 399,06 ± 44,70 kg, relatif lebih tinggi daripada bobot badan kerbau muda 2-3 tahun. Rataan bobot badan anak<1 tahun adalah 25,08 ± 5,87 kg. Wilayah Kecamatan Linge dan Bintang merupakan wilayah yang memungkinkan untuk peningkatan populasi kerbau gayo berdasarkan nilai KPPTR. Kecamatan Bintang lebih unggul sedikit dibandingkan Kecamatan Linge, yakni dengan nilai KPPTR Kecamatan Bintang sebesar 5.295,66 ST dan untuk Kecamatan Linge sebesar 5.212,99 ST. Kedua wilayah dapat dijadikan sebagai wilayah pengembangan kerbau gayo yang sangat potensial dengan pemanfaatan lahan hijauan, penguatan SDM, perbaikan manajemen pemeliharaan.
Keyword: Aceh Tengah,, Kerbau Gayo, Kinerja Produksi, Kinerja Reproduksi, Analisis KPPTR
|
Judul: Performa Reproduksi Kerbau Lumpur pada Kondisi Lingkungan Berbeda di Kabupaten Cianjur
Abstrak: Kerbau adalah salah satu hewan ternak berukuran besar dan penting dalam peradaban beberapa suku bangsa di Indonesia. Kerbau dapat memiliki umur panjang dan dapat menghasilkan banyak anakan selama hidupnya. Kerbau dapat beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan. Kerbau tidak tahan panas, sebab kerbau tidak banyak memiliki kelenjar keringat. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa reproduksi kerbau pada beberapa kondisi lingkungan di Kabupaten Cianjur. Karakteristik reproduksi kerbau diamati dari 120 ekor kerbau betina berdasarkan wawancara terhadap 41 orang peternak yang tersebar di beberapa kecamatan yang mewakili dataran tinggi, dataran sedang, dan dataran rendah. Metode yang digunakan adalah wawancara pada peternak dengan menggunakan kuesioner, untuk kemudian dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil yang diperoleh adalah kerbau dapat beradaptasi dengan baik pada habitat dengan kondisi lingkungan berbeda-beda. Kerbau memiliki performa reproduksi lebih baik pada wilayah dataran tinggi dibanding dengan dataran sedang maupun dataran rendah. Pemeliharaan kerbau perlu diperhatikan lebih lanjut agar lebih efisien reproduksinya.
Keyword: kerbau, lingkungan berbeda, performa reproduksi
|
Judul: Pelabelan Super Vertex Magic
Abstrak: Super vertex magic labeling is labeling on graph with is a set of edges mapped into and is a set of vertices mapped into . It has a vertex magic labeling in which and represents the size and order of the graph respectively. This manuscript proves that paths, cyclics, and disjoint union of cyclics have a super vertex magic labeling. There are four theorems to be discussed. The first theorem proves that path is super vertex magic if and only if is odd and . The second theorem proves that cyclic is super vertex magic if and only if is odd. The third theorem proves that bijection function from an edge set onto of graph can be extended to a super vertex magic labeling if and only if the set amount of edge label that incidents with a vertex in the graph, consists of sequential integers as many as vertices in the graph. The fourth theorem proves that disjoint union of the cyclics consists of cyclics with each cyclic has vertices is super vertex magic if and only if and are odd.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Sikap dan Preferensi terhadap Perilaku Pembelian Pangan Lokal
Abstrak: Perkembangan Indonesia saat ini, membuat masyarakat semakin selektif dalam pembelian pangan. Pemilihan pangan lokal dan impor sudah mulai banyak dipertimbangkan masyarakat ketika melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap dan preferensi terhadap perilaku pembelian pangan lokal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode survei. Lokasi penelitian di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat dan Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Responden berjumlah 250 ibu rumah tangga yang dipilih secara proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik sikap terhadap produk pangan lokal dan semakin baik preferensi terhadap produk pangan lokal akan meningkatkan perilaku pembelian pangan lokal.
Keyword: pangan lokal, perilaku pembelian, preferensi, sikap
|
Judul: Pengaruh Etnosentrisme, Sikap, dan Preferensi terhadap Perilaku Pembelian Buah Lokal di Perkotaan dan Perdesaan Bogor
Abstrak: The excess quantity of imported fruit in Indonesia has triggered business competition between local and import fruit. This research aimed to analyze the influence of ethnocentrism, attitude, and preference toward the purchasing behavior of local fruit in urban and rural. The design of this research used cross sectional study which involved 120 housewives. The result showed the significant positive relation between ethnocentrism, preference, and attitude. The age of respondent also relates positively to ethnocentrism and attitude. Ethnocentrism, attitude, and preference have no significant relation to the purchasing number of local fruit and local fruit expenditure. Based on multiple regression linear test, the education level of respondent and per capita income significantly positive influence toward the purchasing number of local fruit. The number of family member and per capita income also significantly positive influence toward local fruit expenditure.
Keyword: preference., local fruits, ethnocentrism, attitude
|
Judul: Light Microscope Study of ConnectiveTissue in The Spleen of Common Rousette Bat (Rousettus amplexicaudatus)
Abstrak: The spleen is the largest lymphoid organ. As a secondary lymphoid organ, in addition to its immune function, the spleen also has functions as blood filtration, storage, and hematopoiesis. The spleen has different morphologies between species that support different physiological functions, one of which is the difference in the structure of the capsule and trabeculae. Capsule and trabeculae of the spleen generally consist of connective tissue and smooth muscle. The thickness of smooth muscle composed together with connective tissue in the capsule and trabecula determines the function of the spleen that is divided spleen into three storage, defense, and intermediate. Bats are the reservoir of various zoonotic diseases. Bats are thought to have unique immune systems compared to other mammals but the characteristics of its immune organs such as the spleen have never been studied before. This study was conducted to examine the characteristics of capsulae and trabecula of the Common Rousette (Rousettus amplexicaudatus).
Keyword:
|
Judul: Uji Klinis Pakan Kucing yang Mengandung Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) dalam Penanggulangan Obesitas.
Abstrak: Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) merupakan tumbuhan yang memiliki senyawa aktif flavonoid dan saponin yang dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan berefek hipoglikemia. Pada penelitian ini dibuat pakan kucing yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dengan tujuan untuk melakukan uji klinis pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dalam penanggulangan obesitas pada kucing. Ekstraksi biji mahoni dilakukan menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi. Percobaan dilakukan menggunakan hewan uji kucing sebanyak 3 ekor. Uji klinis pakan kucing diawali dengan tahap adaptasi terhadap pakan kucing yang tidak mengandung ekstrak etanol biji mahoni selama 10 hari secara ad libitum. Data jumlah pakan dipakai sebagai acuan untuk pemberian pakan ad libitum pada perlakuan A. Uji klinis terhadap pakan uji pada kucing dilakukan secara bertahap yaitu kelompok A diberi pakan yang tidak mengandung ekstrak etanol biji mahoni hingga kucing mengalami kondisi obesitas, sedangkan kelompok B adalah kucing obesitas yang diberi pakan mengandung ekstrak etanol biji mahoni. Selama masa perlakuan kucing kelompok A dan B diambil data setiap minggunya seperti berat badan, glukosa darah, dan Body Mass Index (BMI), sedangkan jumlah konsumsi pakan diukur setiap hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dapat menurunkan jumlah konsumsi pakan, bobot badan, glukosa darah, dan BMI. Pakan kucing yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dapat menanggulangi obesitas
Keyword: biji mahoni, BMI, glukosa darah, kucing, obesitas
|
Judul: Uji klinis Pakan Anti Obesitas Mengandung Ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) pada Kucing
Abstrak: Obesitas adalah akumulasi lemak berlebihan yang bisa mengganggu kesehatan. Senyawa flavanoid dan saponin dalam ekstrak etanol biji mahoni memiliki sifat hipoglikemik dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kucing memiliki palatabilitas yang baik pada pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji klinis terhadap pakan anti obesitas yang mengandung ekstrak mahoni pada kucing. Penelitian ini menggunakan enam ekor kucing jantan yang terbagi dalam dua kelompok; kelompok A diberi pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni, dan kelompok B diberi pakan yang tidak mengandung ekstrak etanol biji mahoni. Sebelum uji klinis, kucing diaklimatisasi dengan pengobatan antibiotik, antiektoparasit dan antihelmintik selama dua minggu. Kucing kemudian dikastrasi dan diadaptasi untuk diberi pakan mengandung ekstrak etanol biji mahoni. Uji klinis dilakukan selama sepuluh minggu. Konsumsi pakan diukur setiap hari, sedangkan glukosa darah, bobot badan dan body mass index (BMI) diukur setiap minggu. Hasil menunjukkan bahwa pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dapat mengontrol jumlah konsumsi pakan, mengontrol bobot badan, mengontrol glukosa darah, dan mempertahankan BMI pada kucing sehat. Pakan yang mengandung ekstrak etanol biji mahoni dapat digunakan untuk menghambat obesitas pada kucing.
Keyword: kucing, obesitas, biji mahoni, kadar glukosa darah
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Haneda Decorations Periode 2006-2008
Abstrak: Pertunbuhan industri properti di Indonesia menyebabkan sarana-sarana penunjang bagi bisnis ini sangat diperlukan, salah satunya adalah desain interior dan eksterior sehingga memunculkankan pesaing-pesaing dalam industri bidang interior dan eksterior. Persaingan yang ketat dalam bisnis desain interior dan eksterior membuat perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif untuk meraih laba dan menguasai pasar. Untuk dapat meraih laba dan menguasai pasar, perusahaan harus berada dalam kondisi yang sehat. Kondisi perusahaan yang sehat salah satunya bisa diketahui dari kinerja keuangannya yang baik. Tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan, yang terdiri atas neraca dan laporan rugi laba. Penilaian kinerja keuangan Haneda Decorations dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan secara periodik untuk dapat diketahui perkembangannya dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan selama tiga tahun terakhir dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Mei-Juli 2009. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang bersumber dari pihak perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan dan wawancara. Sedangkan data sekunder bersumber dari literatur. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis rasio keuangan, analisis trend, analisis persentase per komponen dan analisis Du Pont. Dari hasil analisis rasio keuangan dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas dan aktivitas perusahaan berada dalam kondisi yang kurang baik sedangkan tingkat solvabilitas dan profitabilitas perusahaan berada dalam kondisi yang cukup baik. Berdasarkan hasil analisis trend terhadap laporan rugi/laba perusahaan diketahui bahwa terjadi peningkatan laba bersih perusahaan selama tiga tahun terakhir sedangkan dari hasil analisis trend terhadap neraca perusahaan dapat diketahui bahwa komponen total aktiva dan total ekuitas mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis persentase per komponen terhadap laporan rugi/laba perusahaan diketahui bahwa komponen harga pokok penjualan merupakan pemilik proporsi terbesar terhadap penjualan bersih sedangkan berdasarkan hasil analisis persentase per komponen terhadap neraca menunjukkan bahwa komponen aktiva lancar memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan aktiva tetap dan ekuitas memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan komponen kewajiban. Berdasarkan hasil analisis Du Pont diketahui bahwa nilai ROE meningkat, yaitu 0,0046 pada tahun 2006, 0,0075 pada tahun 2007 dan 0,0228 di tahun 2008 .
Keyword:
|
Judul: Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Pada PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Periode 2007-2010
Abstrak: PT Indonesia Trading Company (ITC) merupakan salah satu badan usaha dalam bidang perdagangan umum yang melakukan kegiatan perdagangan umum meliputi ekspor-impor dan distribusi. Sebagai perusahaan BUMN yang besar, maka PT Indonesia Trading Company telah mendirikan cabang-cabangnya di berbagai belahan Indonesia Diantara cabang-cabang tersebut terdapat satu cabang yang mendapatkan perhatian khusus dari kantor pusat karena kinerja keuangannya dinilai lebih baik dari cabang lainnya dalam jumlah omzet atau penjualan, yaitu cabang Medan. Walaupun demikian ada beberapa permasalahan pada perkembangan kinerja perusahaan ini, seperti nilai yang berfluktuasi pada penjualan, laba usaha dan laba bersih. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan analisis kinerja keuangan untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari dan menganalisis laporan keuangan perusahaan selama empat tahun terakhir (2007-2010) dengan menggunakan metode analisis trend, analisis rasio dan analisis Du Pont. (2) Mengevaluasi kesesuaian kinerja perusahaan berdasarkan SK. Menteri BUMN No.Kep-100/M-BUMN/2002. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui konfirmasi dengan pihak manajemen perusahaan bersangkutan seperti laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu empat tahun terakhir (2007-2010), dan data sekunder seperti profil perusahaan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah (1) Berdasarkan analisis trend pada neraca menunjukkan perkembangan yang meningkat pada total aktiva dan jumlah ekuitas, sedangkan pada jumlah kewajiban mengalami perkembangan yang menurun. Trend pada laporan laba rugi menunjukkan menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat, hal ini disebabkan karena jumlah pendapatan usaha yang mengalami kenaikan dan proporsinya jauh lebih besar dibandingkan harga pokok penjualan dan total biaya usaha. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan memiliki kecenderungan yang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dan cukup likuid, namun rasio lancar dan rasio kas perusahaan masih tergolong kurang baik. Solvabilitas perusahaan tergolong sangat baik. Aktivitas perusahaan sudah sangat baik, namun perputaran persediaan yang masih tergolong kurang baik. Profitabilitas perusahaan menunjukkan telah mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dari hasil penjualannya. (2) Berdasarkan analisis Du Pont, kinerja perusahaan dikategorikan cukup baik, namun perkembangan kinerja perusahaan cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat pengembalian ekuitas (ROE) perusahaan. Hasil evaluasi kinerja BUMN menunjukkan kondisi yang sehat, dengan total skor (TS) sebesar 66, maka penilaian tingkat kesehatan PT Indonesia Trading Company cabang Medan periode 2007-2010 adalah sehat dengan nilai A.
Keyword:
|
Judul: Revisi Marga Maotia Wedd. (Urticacae) di Malesia
Abstrak: A taxonomic revision of genus Maozrtia in Malesia has been done. At present revision, 6 species are recognized namely M. ambigua, M. diversifolia, M. lanceolata, M. platistigma, M puya, and M. setosa. M ambigua is divided into 7 varieties, which one of the variety (i.e. var. tomentosa) n ew to science and another (i.e. var. grandifolia) is a new combination based on M. grandifolia. Two new varieties w i t h M. diversivolia (namely var. novoguinesis and var. suniatrana) are proposed. M. gracilis is recognized here as a synonim 0f M. lanceolata.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pengembangan Kayu Terhadap Keteguhan Rekat Kyu Lapis Tipe II Dari Tiga Jenis Kayu Dan Orientasi Permukaan
Abstrak: Kayu lapis merupakan salah satu panil kayu yang serba guna, mempunyai stabilitas dimensi yang relatif tinggi dan merupakan produk teknologi hasil hutan yang memberikan sumbangan devisa yang cukup besar. Salah satu faktor yang menentukan kualitas kayu lapis adalah keteguhan rekat. Penggunaan kayu lapis di lapangan akan terpengaruh oleh keadaan lingkungan, terutama fluktuasi kelembaban udara. Perubahan kelembaban udara dapat menyebabkan perubahan dimensi kayu penyusun kayu lapis dan menga- kibatkan penurunan keteguhan rekat kayu lapis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan kayu terhadap keteguhan rekat kayu lapis tipe II.
Keyword: kayu lapis
|
Judul: Studi pengaruh ketebalan panel dan orientasi serat lapisan permukaan terhadap sifat fisik-mekanik kayu lapis tipe I jenis meranti (Shorea spp.) dengan jenis keruing (Dipterocarpus spp.) pada kondisi kering udara
Abstrak: Kayu lapis salah satu produk panil kayu dengan berbagai kelebihannya, yaitu harga yang relatif murah, mempunyai ukuran yang lebar, efisien dalam penggunaan dan kekuatannya yang dapat diandalkan, dewasa ini nampak mulai dapat memenuhi kebutuhan kayu konsumen yang terus meningkat sementara kayu solid semakin sukar diperoleh. Karena penggunaan kayu lapis sudah demikian luas, perlu kiranya adanya kajian-kajian baik sifat fisik maupun mekaniknya untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga kayu lapis. sebagai bahan konstruksi maupun penggunaan lainnya semakin meningkat nilai gunanya serta lebih efisien dalam pemanfaatannya.
Keyword: kayu lapis
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Estimasi Produktivitas Sekunder Krustase Kecil, Sesarma sp. pada Ekosistem Pesisir di Pulau Ponelo, Gorontalo Utara
Abstrak: Sesarma sp. merupakan krustase dari kelompok Sesarmidae yang memiliki ukuran 12-23,7 mm sehingga spesies ini dapat dikategorikan sebagai small crustacea. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi produktivitas sekunder yang dihasilkan Sesarma sp. pada ekosistem pesisir di Pulau Ponelo, Gorontalo Utara. Penelitian ini dilakukan pada empat lokasi, yaitu kawasan antropogenik, ekosistem terumbu karang, lamun, dan mangrove. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2019. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Mikro 1, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Analisis yang dilakukan adalah distribusi frekuensi panjang, hubungan panjang bobot, dan estimasi produktivitas sekunder. Distribusi frekuensi panjang Sesarma sp. berkisar antara 2,1 hingga 8,7 mm dengan pola pertumbuhan isometrik (pertambahan panjang dan bobot seimbang) pada jantan dan betina. Produktivitas sekunder tertinggi terdapat pada ekosistem terumbu karang dengan nilai 30,4036 mg m-2 tahun-1, sedangkan produktivitas sekunder terendah terdapat pada ekosistem lamun dengan nilai 0,8427 mg m-2 tahun-1.
Keyword: Ponelo Island, secondary productivity, Sesarma sp.
|
Judul: Estimasi Produktivitas Sekunder Krustacea Kecil, Neosesarma sp. di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Abstrak: Neosesarma sp. merupakan salah satu jenis Decapoda dan masuk dalam famili Sesarmidae. Pengambilan contoh Neosesarma sp. menggunakan substrat buatan yang telah dimodifikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi produktivitas sekunder dari Neosesarma sp. berdasarkan rasio produksi dan biomassa. Penelitian dilakukan pada tiga stasiun di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan Agustus 2018, dilanjutkan dengan pengambilan contoh di bulan September, Oktober, dan November. Analisis panjang dan bobot dilakukan di Laboratorium Biologi Mikro 1, Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Analisis yang dilakukan adalah sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang bobot dan estimasi produktivitas sekunder. Sebaran ukuran panjang Neosesarma sp. 1,2 sampai dengan 5,2 mm. Neosesarma sp. jantan dan betina memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif. Produtivitas sekunder pada Stasiun 2 adalah yang tertinggi karena stasiun ini berdekatan dengan habitat asli Neosesarma sp., yaitu ekosistem mangrove, sedangkan produktivitas sekunder terendah pada Stasiun 3, yang terletak di dekat ekosistem lamun.
Keyword: Neosesarma sp., produktivitas sekunder
|
Judul: Pengenalan wajah dengan partisi citra menggunakan VFI5 berbasis histogram
Abstrak: Research in face recognition is motivated not only by the fundamental challenges this recognition problem poses but also by numerous practical applications where human identification is needed. Face recognition, as one of the primary biometric technologies, became more important owing to rapid advances in technologies such as digital cameras, the Internet and mobile devices, and increased demands on security. Face recognition has several advantages over other biometric technologies: It is natural, non intrusive, and easy to use. There are two predominant approaches to the face recognition problem: geometric (feature based) and photometric (view based). A classification algorithm, called VFI5 (Voting Feature Intervals), is developed and applied to problem of face recognition with partition based on histogram. VFI5 represents a concept in the form of feature intervals on each feature dimension separately. Classification in the VFI5 algorithm is based on a real-valued voting. Each feature equally participates in the voting process and the class that receives the maximum amount of votes is declared to be the predicted class. The performance of the VFI5 classifier is evaluated empirically in terms of classification accuracy. Conclusion of this research indicates that VFI5 can be used for face recognition with high accuracy the level.
Keyword:
|
Judul: Hubungan Antara Kejadian Penyakit Klorosis dan Kerupuk dengan Keberadaan Dua Spesies Kutukebul pada Tanaman Tomat.
Abstrak: Crinivirus and Begomoviruses have been reported to cause serious diseases in a number of economic crops in the world, especially in tomato crop. Crinivirus (Tomato infectious chlorosis virus/TICV and Tomato chlorosis virus/ToCV) causes chlorosis while Begomovirus (Tomato yellow leaf curl virus/TYLCV) causes curl diseases. TICV and ToCV are transmitted by vector insects in semipersistent, but TYLCV in persistent manner. The diseases have been found in Indonesia, especially in West Java. Information about the infecstation of both diseases in tomato crops are still limited. The spread of both diseases on tomato crops based on vector insect abundance in various altitude in Indonesia was evaluated in this study. The study consists of three main activities: (1) a field survey on disease incidence conducted in various altitudes from 100 to 1500 meters above sea level (m asl), which observed variables as follows: (a) diseases incidence, (b) climate condition (temperature and relative humidity (RH)), (c) abundaces of Trialeurodes vaporariorum and Bemisia tabaci, and (d) cropping condition, such as age of plant, varieties, and planting system; (2) the detection and identification of viruses and whiteflies; and (3) the analysis of the relationship between disease incidence and its determinant factors. Minor coat protein gene of Crinivirus (360 bp and 417 bp) and coat protein gene of Begomovirus (780 bp) from symptomed samples in all studied altitudes were successfully amplified by PCR. Some stadia of T. vaporariorum and B. tabaci found during observations had also been identified. The chlorosis and curl diseases infected tomato crops in altitude above 1200 m asl until 1500 m asl. Also, B. tabaci was found at those altitudeswhich previously only found at altitudes below 1200 m asl. The result of regression analysis showed there were positive correlations between the incidence of chlorosis and curl diseases with the presence of the two whitfly spesieses and the increase in altitude. Other factors such as relative humidity, tomato varieties, and plant age did not show significant contributions to the change in the incidence of both diseases.
Keyword:
|
Judul: Identifikasi tommato infectious chlorosis virus dan tommato chlorosis virus melalui reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan sikuen nukleotida
Abstrak: Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV) dan Tomato Chlorosis Virus (ToCV) beberapa tahun ini dilaporkan mulai masuk dan menyerang sejumlah pertanaman tomat di Indonesia. TICV dan ToCV merupakan patogen yang berasal dari genus Crinivirus dan famili Closteroviridae. Penyakit yang ditimbulkan oleh TICV dan ToCV ini mempunyai gejala yang hampir sama di lapangan, yaitu menguning pada bagian interveinal daun, bintik-bintik nekrotik kecil, mengeriting, dan gejala lanjutan akan menyebabkan daun tampak berwarna merah kecoklatan. TICV dapat ditularkan oleh Trialeurodes vaporariorum sedangkan ToCV dapat ditularkan oleh Bemisia tabaci biotipe A dan B, Trialeurodes abutilonea, dan T. vaporarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi virus-virus yang berasosiasi dengan penyakit klorosis pada tanaman tomat di Indonesia melalui RT-PCR dan sikuen nukleotida. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi RNA virus, sintesis cDNA, amplifikasi DNA, visualisasi hasil RT-PCR, sikuen nukleotida dan analisis filogenetika dengan menggunakan program Bioedit V7.0.5, ClustalW, dan Genetyx versi 7. Berdasarkan hasil RT-PCR menggunakan primer spesifik menunjukkan bahwa amplifikasi TICV menghasilkan panjang pita DNA sebesar 417 bp dan ToCV sebesar 360 bp. Sikuen nukleotida produk RT-PCR tersebut memastikan bahwa penyakit klorosis pada tanaman tomat di Indonesia berasosiasi dengan infeksi TICV dan ToCV. Analisis homologi sikuen nukleotida dan filogenetika menunjukkan bahwa isolat TICV asal Indonesia tergabung dalam satu subsub kelompok dengan isolat TICV asal Jepang dan Spanyol. Adapun untuk isolat ToCV asal Indonesia
Keyword:
|
Judul: Rakitan elektrode membran komposit polisulfon tersulfonasi-zeolit teraktivasi untuk aplikasi sel bahan bakar metanol langsung
Abstrak: Penelitian ini menyintesis dan mencirikan rakitan elektrode membran (MEA) dari komposit polisulfon tersulfonasi-zeolit teraktivasi (PSfs-Z). Sulfonasi telah berhasil dilakukan yang dibuktikan dengan nilai derajat sulfonasi sebesar 32.63% dan serapan pada bilangan gelombang 1740.15 cm-1 yang menyatakan bahwa ada gugus sulfonat yang tersubstitusi 1,2,4,- pada posisi orto-. Membran komposit diperoleh dengan menambahkan zeolit teraktivasi. Hasil yang optimum ditunjukkan oleh aktivasi dengan HCl 3 N. Keberhasilan pembuatan MEA terlihat dari morfologinya yang dicirikan menggunakan mikroskopi elektron payaran dengan terbentuknya lapisan katalis dan membran pada penampang lintang. Nilai konduktivitas proton dan beda potensial tertinggi yang diperoleh MEA PSfs-Z 3 N berturut-turut 17.27×10-3 S/cm dan 330 mV. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa MEA dari komposit PSfs-zeolit teraktivasi dapat diaplikasikan untuk DMFC.
Keyword: activated zeolite, fuel cell MEA, sulfonated polysulfone
|
Judul: Kapasitas Antioksidan dan Antigenisitas Hidrolisat Protein Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Dihidrolisis dengan Enzim Pepsin
Abstrak: Ikan mas memiliki beberapa jenis protein diantaranya parvalbumin, tropomiosin, aldolase dan enolase yang termasuk protein alergen. Proses hidrolisis secara enzimatik mampu menurunkan kandungan alergen pada bahan baku. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas enzim pepsin dalam menghasilkan hidrolisat protein ikan mas yang memiliki aktivitas antioksidan dan antigenisitas terbaik. Protein ikan mas dihidrolisis dengan tiga konsentrasi pepsin (7.000, 14.000, 21.000 U/mg). Aktivitas antioksidan hidrolisat ikan mas ditentukan menggunakan uji DPPH, sedangkan kandungan alergen diukur menggunakan enzim linked immunosorbent assay (ELISA). Derajat hidrolisis (%DH) tertinggi yang dihasilkan sebesar 29,61%. Berat molekul hidrolisat protein berkisar antara 20-250 kDa. Nilai aktivitas antioksidan terbaik diperoleh setelah hidrolisis dengan pepsin 14.000 U/mg dengan nilai IC50 sebesar 35,83 ppm dan tergolong kategori antioksidan kuat. Hidrolisis enzimatis dapat menurunkan kandungan alergen pada protein ikan mas. Hasil hidrolisat protein ikan mas terbaik terdapat pada perlakuan aktivitas enzim 14.000 U/mg.
Keyword: Antigenicity, Antioxidant, Carp, Pepsin, Protein hydrolysate
|
Judul: Aktivitas Antioksidan Hidrolisat Protein dari Limbah Cair Surimi Ikan Nila Menggunakan Enzim Pepsin Lambung Tuna
Abstrak: Hidrolisat protein merupakan hasil penguraian protein menjadi peptida sederhana melalui proses hidrolisis oleh enzim, asam, atau basa. Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas enzim pepsin dalam menghasilkan derajat hidrolisis tertinggi dan waktu hidrolisis dalam meningkatkan aktivitas antioksidan pada hidrolisat protein limbah cair surimi. Penelitian terdiri dari dua tahap. Pertama: karakterisasi lambung tuna sirip kuning dan produksi pepsin dari lambung tuna sirip kuning. Kedua: karakterisasi limbah cair surimi ikan nila dan hidrolisat protein limbah cair surimi ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan derajat hidrolisis tertinggi pada perlakuan aktivitas enzim pepsin sebesar 4 000 U waktu 4 jam dengan derajat hidrolisis sebesar 73.47%. Aktivitas antioksidan tertinggi pada hidrolisat protein limbah cair surimi yaitu pada perlakuan aktivitas 4 000 U waktu 2 jam sebesar 169.84 ppm. Kandungan asam amino tertinggi yang berperan dalam aktivitas antioksidan hidrolisat protein limbah cair surimi yaitu lisin dan asam glutamat.
Keyword: antioksidan, hidrolisat protein, pepsin
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Manufature of Potassium Silicate fertilizer Made from Silica sand of Bangka
Abstrak: Salah satu upaya pemanfaatan potensi pasir kuarsa yaitu melalui pembuatan pupuk kalium silikat (K2SiO3), melalui reaksi SiO2 dengan kalium hidroksida (KOH). Penelitian ini bertujuan mendapatkan suhu optimal dalam pembuatan pupuk K2SiO3 melalui pencampuran pasir kuarsa atau SiO2 dari Bangka dan KOH. Lebih jauh penelitian ini bertujuan mengevaluasi kelarutan pupuk K2SiO3 pada tanah serta pengaruhnya terhadap pH tanah, alumunium dapat ditukar (Al-dd), kalium dapat ditukar (K-dd) dan silika (Si) tersedia melalui percobaan inkubasi pada Podsolik Dramaga. Hasil menunjukan bahwa kandungan kalium dalam bentuk kalium oksida (K2O) tertinggi pada suhu 1000oC sebesar 66,9%, sedangkan terendah pada suhu 700oC sebesar 55,1%. Sebaliknya, kandungan Si dalam bentuk SiO2 pada suhu 1000oC sangat rendah. Kandungan SiO2 pupuk kalium silikat tertinggi pada suhu 800oC sebesar 35,1%. Pupuk K2SiO3 yang paling optimal dari penelitian ini adalah pada suhu 800oC dengan memiliki kandungan K2O 60,0% dan SiO2 35,1%. Percobaan inkubasi menunjukkan dosis pupuk kalium silikat 2,5% adalah dosis yang paling efektif karena selain meningkatkan hara K-dd dan Si tersedia, juga mampu menurunkan nilai Al-dd dan memperbaiki nilai pH tanah menjadi relatif netral., One of the efforts to utilize the potential for quartz sand (SiO2) is through the manufacture of potassium silicate (K2SiO3) fertilizer, by reacting SiO2 with potassium hydroxide (KOH). This study aimed to obtain the optimal temperature in the manufacture of K2SiO3 fertilizer by mixing quartz sand or SiO2 from Bangka and KOH. Furthermore the study aimed to evaluate the solubility of fertilizer in soil and its effect on soil pH, exchangeable aluminum (exchangeable Al), exchangeable potassium (exchangeable K) and available silica (Si) through incubation experiment on Podzolik Darmaga. The results showed that the highest K content in the form of potassium oxide (K2O) was at 1000o celcius (C) with a content of 66,9%, while the lowest was at 700o C with a content of 55,1%. In contrast, the Si content in the form of SiO2 at a temperature of 1000o C was very low. The highest SiO2 content of K2SiO3 fertilizer at a temperature of 800oC was 35,1%. The most optimal K2SiO3 fertilizer from this study was at a temperature of 800o C with a content of 60,0% K2O and 35,1% SiO2. Incubation experiment showed that the K2SiO3 with the rate of 2,50% was the most effective rate because besides increased the exchangeable K and available Si, it also reduced the exchangeable Al and improved the soil pH to relatively neutral.
Keyword: Potassium silicate, quartz sand, soil acidity
|
Judul: Potensi Silika sebagai Bahan Baku Pupuk dari Ekstrak Abu Sekam Padi Menggunakan Pelarut Teknis.
Abstrak: Salah satu komponen utama abu sekam padi ialah silika, yang dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk. Silika dari abu sekam padi diekstraksi dengan pelarut alkalis, yakni NaOH teknis 4%b/v. Sampel abu diekstraksi menggunakan ragam suhu (25, 50, dan 70 ˚C) dan waktu ekstraksi (1, 2, dan 3 jam). Pencirian fisik silika meliputi analisis ukuran partikel, densitas, derajat kristalinitas, dan gugus fungsi. Berdasarkan percobaan, pelarut teknis berpengaruh pada kualitas silika. Rendemen dipengaruhi oleh suhu dan waktu ekstraksi. Rendemen silika tertinggi (67.2%) diperoleh pada suhu 70 ˚C selama 3 jam. Silika yang diperoleh menghasilkan pengotor Na2O 7.24%. Berdasarkan analisis ukuran partikel, densitas, derajat kristalinitas, dan gugus fungsi berturut-turut 25.1-40.6 nm; 0.6650-0.8120 g/mL; 2θ= 23˚; dan gugus fungsi Si-O-Si asimetrik berada pada bilangan gelombang 1101.68 cm-1. Berdasarkan hasil percobaan, keberadaan pengotor tersebut tidak memengaruhi fase amorf pada silika, mengindikasikan potensi ekstrak abu sekam menggunakan pelarut teknis sebagai bahan baku pupuk pada tanah alkali.
Keyword: ekstraksi silika, pelarut teknis, silika
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Pengaruh Risiko dalam Perencanaan Pola Tanam di WKPP Lembursitu, Kecamatan Baros, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Abstrak: Hazell (1971) mengembangkan suatu model program linier berisiko yang diberi nama MOTAD (Minimization of Total Absolute Deviations). Secara sederhana model ini mengasumsikan produsen meminimumkan deviasi negatif total dari pendapatan kotornya, dengan kendala tingkat pendapatan tertentu yang diterimnya.
Keyword:
|
Judul: Analisis Risiko Produksi Padi di Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Abstrak: Padi merupakan sumber bahan makanan pokok penduduk Indonesia. Usahatani padi biasanya rawan akan risiko dan menjadi ancaman terhadap kesejahteraan petani padi di Indonesia. Strategi pengembangan komoditas padi diperlukan selain untuk menambah produktivitas tanaman padi, juga untuk melindungi kesejahteraan petani dari ancaman risiko gagal panen. Desa Pasirkaliki merupakan salah satu desa yang memiliki komoditi unggulan berupa padi. Penelitian ini menggunakan metode analisis secara kualitatif dengan mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi yang ada. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis probabilitas dan dampak risiko dengan metode z-score dan Value at Risk yang hasilnya digunakan untuk penentuan strategi penanganan risiko. Hasil menunjukkan sumber risiko utama yang ditemukan di Desa Pasirkaliki adalah organisme penganggu tanaman berupa hama. Hasil analisis menggunakan z-score menunjukkan probabilitas risiko sebesar 45.6 persen dan analisa menggunakan metode VaR menunjukkan dampak risiko sebesar Rp 12 026 292.
Keyword: gagal panen, value at risk, z-score
|
Judul: Purification of SARS-CoV-2 Antibody from Egg Yolk with Sodium Chloride Method
Abstrak: Beberapa pengobatan berbasis antibodi yang dapat digunakan pada pasien COVID-19 adalah pemberian sediaan antibodi monoklonal anti-SARS-CoV-2 dan terapi plasma konvalesen. Selain itu, penggunaan Imunoglobulin Y (IgY) spesifik SARS-CoV-2 juga berpotensi untuk digunakan sebagai pengobatan COVID-19. Pemanfaatan IgY dapat dilakukan setelah antibodi IgY dimurnikan dari kuning telur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemurnian IgY spesifik SARS-CoV-2 dari kuning telur dengan metode pengendapan sodium chloride. Kuning telur yang digunakan pada penelitian ini berasal dari ayam layer yang telah diimunisasi selama tiga hari berturut-turut dengan antigen berupa protein rekombinan nucleocapsid (N), spike -1 (S1), dan receptor binding domain (RBD) dari SARS-CoV-2 dan dilanjutkan booster dengan interval 2 minggu. Keberadaan IgY spesifik pada kuning telur dideteksi dengan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) dan kemampuan netralisasi IgY terhadap SARS-CoV-2 dilakukan secara in vitro dengan metode neutralization assay (NA). Hasil pemurnian dikarakterisasi dengan menggunakan sodium dodecyl sulphate poly acrylamide gel electrophpresis (SDS-PAGE) dan konsentrasi IgY dihitung dengan menggunakan spektrofotometer. Rata-rata konsentrasi IgY yang diperoleh pada hasil purifkasi adalah 59,145 mg/mL. Hasil SDS-PAGE menunjukan pita protein pada 192,76 kDa, 64,28 kDa, dan 28,66 kDa yang merupakan IgY, Heavy Chain, dan Light Chain. Imunoglobulin Y hasil pemurnian menunjukan kemampuan netralisasi virus yang ditunjukkan dengan hasil positif pada NA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IgY spesifik SARS-CoV-2, dapat dimurnikan dengan metode pengendapan sodium chloride dengan konsentrasi yang cukup tinggi, menghasilkan struktur IgY utuh serta memiliki kemampuan netralisasi., Several antibody-based treatments that can be used in COVID-19 patients are the administration of anti-SARS-CoV-2 monoclonal antibodies and convalescent plasma therapy. In addition, the use of immunoglobulin Y (IgY) specific for SARS-CoV-2 also has the potential to be used as a COVID-19 treatment. Utilization of IgY can be done after IgY antibodies are purified from egg yolk. The aim of this study was to purify SARS-CoV-2 specific IgY from egg yolk by using sodium chloride precipitation method. The egg yolks used in this study collected from layer chickens that had been immunized for three consecutive days with antigens in the form of nucleocapsid recombinant protein (N), spike -1 (S1), and receptor binding domain (RBD) from SARS-CoV-2. and followed by a booster at 2-week intervals. The presence of specific IgY in egg yolk was detected by the enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) method and the neutralization ability of IgY against SARS-CoV-2 was carried out in vitro using the neutralization assay (NA) method. The purification results were characterized using sodium dodecyl sulphate poly acrylamide gel electrophpresis (SDS-PAGE) and the IgY concentration was calculated using a spectrophotometer. The average concentration of IgY obtained in the purification results was 59.145 mg/mL. The results of SDS-PAGE showed protein bands at 192.76 kDa, 64.28 kDa, and 28.66 kDa which were IgY, Heavy Chain, and Light Chain. The purified immunoglobulin Y showed the ability to neutralize the virus which was indicated by a positive result on the NA. The results showed that SARS-CoV-2 specific IgY could be purified by the sodium chloride precipitation method with a high concentration, resulting intact IgY structure and has neutralizing ability.
Keyword: egg yolk, Imunoglobulin Y, purification, SARS-CoV-2, sodium chloride
|
Judul: Uji Zuriat (Progeny Test) Pada Sapi Perah
Abstrak: Uji Zuriat (Progeny Test) merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya (Daughter Cow/DC). Calon pejantan yang digunakan adalah hasil dari perkawinan pejantan unggul betina unggul yang sudah lulus uji performandengan menggunakan semen beku unggul pada betina unggul. Bangsa sapi perah yang digunakan adalah bangsa sapi Frisien Holstein.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan program peningkatan genetik sapi perah melalui kegiatan uji zuriat periode II. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Contemporary Comparison yang mana metode ini dapat membandingkan hasil dari suatu metode pengujian keunggulan seekor pejantan berdasarkan keunggulan produksi susu laktasi pertama anak betina terhadap produksi susu laktasi pertama sapi betina lainnya yang lahir dalam periode yang sama dalam peternakan yang sama.Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi susu sapi yang telah diuji zuriat mengalami peningkatan berbanding sapi perah yang tidak diuji zuriat. Secara umum program uji zuriat khususnya di provinsi Jawa Barat telah berjalan dengan baik walaupun masih ditemukan berbagai kendala seperti belum optimalnya pencatatan dari rekorder dan lain-lain. Diharapkan dari uji zuriat ini kebutuhan masyarakat Indonesia akan sapi perah serta hasilnya dapat terpenuhi.
Keyword: Produksi susu, provinsi Jawa Barat, api perah, uji zuriat
|
Judul: The Influence of Participated Cows in Determining Candidate Bulls Based on Daughter Cow Milk Production in Jawa Barat
Abstrak: Uji zuriat (Progeny test) salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas genetik ternak sapi perah. Uji zuriat menghasilkan anak betina (Daughter Cow/DC) yang memiliki produksi susu tinggi tidak hanya ditentukan oleh calon pejantan unggul (Candidate Bull/CB) tetapi juga dari kualitas induk betinanya (Participated Cow/PC). Performa Participated Cow (PC) yang digunakan dalam kegiatan uji zuriat sangat beragam, dengan pemilihan Participated Cow (PC) yang tepat menjadi salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kualitas genetik dan produksi susu ternak sapi perah. Tujuan penelitian untuk menganalisis keunggulan kualitas Participated Cow (PC) dan keunggulan Candidate Bull (CB) berdasarkan produksi susu Daughter Cow (DC) khususnya di daerah Jawa Barat. Penelitian menggunakan data sekunder uji zuriat periode III pada tahun 2017-2020. Parameter Participated Cow (PC) meliputi angka kelahiran, sex ratio, periode laktasi, dan produksi susu. Parameter Candidate Bull (CB) meliputi volume, dosis semen, kualitas, dan konsentrasi sperma. Parameter Daughter Cow (DC) hanya meliputi produksi susu. Analisa data secara deskriptif melalui program excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pada Participated Cow (PC) di Jawa Barat menunjukkan angka kelahiran 52,45%, periode laktasi 1, 2, dan 3 masingmasing sebesar 34,02%, 46,08%, dan 19,90%. Sex ratio 44,75% berjenis kelamin betina dan 52,25% berjenis kelamin jantan. Produksi susu Participated Cow (PC) sebesar 14,25 kg/ekor/hari dan produksi susu Daughter Cow (DC) sebesar 17,75 kg/ekor/hari. Semen pada Candidate Bull (CB) di BIB Lembang memiliki kualitas yang baik dengan nilai rataan konsentrasi spermatozoa sebesar 1160,82±244,48 jt/ml, gerakan massa sebesar 2,01±0,07, motilitas individu sebesar 70,86±0,06%, pH sebesar 6,58±0,16, volume semen sebesar 6,31±1,80 mL dan produksi semen beku: 270,50±86,25, straw.. Disimpulkan bahwa produksi susu Daughter Cow (DC) lebih tinggi dari produksi susu Participated Cow (PC) akan tetapi belum signifikan. Keragaman kualitas PC merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi susu Daughter Cow (DC). Standar operasional yang kurang tepat membuat pemilihan PC sebagai indukan masih belum optimalsehingga mempengaruhi hasil produksi susu DC. Candidate Bull (CB) uji zuriat periode III di BIB Lembang menunjukkan hasil normal sesuai dengan standar semen beku dan layak digunakan sebagai replacement pejantan unggul dalam pengembangan sapi perah di Indonesia.
Keyword: Sapi Perah, karakteristik semen, produksi susu, Uji Zuriat, progeny test, friesian holstein, semen characteristics, milk production
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik tanah di kebun percobaan IPB Darmaga, Bogor.
Abstrak: Proses pembentukan tanah merupakan proses yang meliputi pelapukan batuan, perkembangan tanah dari material geologi dan perubahan-perubahan tubuh tanah. Untuk mempelajarinya dapat dilakukan dengan cara deskripsi dan interpretasi profil tanah, tubuh tanah dan analisis pol a pembentukan tanah di atas permllkaan bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan melakukan karakterisasi beberapa proses pembentllkan tanah pada tanah-tanah di Kebun Percobaan IPB Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan dengan pendeskripsian morfologi tanah pada pedon-pedon yang diteliti serta pengambilan contoh tanah untuk analisis sifat kimia, fisik dan mineralogi fraksi pasir dan liat d.i laboratorium. Hasil penelitian menllnjukkan bahwa pedon-pedon yang diteliti mempllnyai sifat morfologi, fisik dan kimia yang hampir sama. Analisis mineral fraksi pasir belum menunjukkan adanya perbedaan tingkat pelapukan mineral tanah antar pedon yang diteliti, baik pada pedon yang berkembang dari bahan induk tuff vulkan (P I-S dan P2-S) maupun pada pedon yang berkembang dari bahan induk tuf vl.Ilkan yang bercampur dengan batu liat (P2-R dan P3-R). Keempat pedon yang diteliti telah mengalami pelapukan mineral sedang sampai lanjut, ditllnjukkan oleh kandungan mineral resisten (tahan lapuk) dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibanding mineral mudah lap~lk. Hasil analisis mineral fraksi liat (DTA), menllnjl.lkkan keempat pedon memiliki kandungan hat yang hampir sama yaitu kaolinit dan haloisit. Selain itu, pedon Pl-S dan P2-S juga memiliki mineral hat gibsit dalamjumlah yang relatif sedikit. Adanya gibsit ini menunjukkan bahwa tanah pedon Pl-S dan P2-S memiliki ciri mineralogi dengan tingkat perkembangan yang relatif lebih la11iut dibandingkan dengan pedon P2-R dan P3-R. Berdasarkan ciri morfologi, sifat fisik, sifat kimia dan mineraloginya, tanah- tanah yang diteliti dapat diurutkan dimulai dari pedon dengan ciri perkembangan relatif paling lanjut ke pedon yang ciri perkembangan sifatnya kurang lanjut: P2-S > PI-S > P2-R > P3-R.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik Mineralogi Tanah di Kebun Pendidikan Cikabayan Institut Pertanian Bogor
Abstrak: Kebun Pendidikan Cikabayan merupakan kawasan seluas 50.55 Ha yang terletak di dalam Kampus IPB Dramaga. Areal ini berada pada formasi geologi Bojongmanik (Tmb) dan dikelilingi oleh formasi geologi Kipas aluvium (Qva), sehingga dimungkinkan ditemukan beberapa bahan induk tanah. Pengamatan profil tanah di lapang menunjukkan ciri bahwa area Kebun Pendidikan Cikabayan IPB mempunyai jenis tanah Inseptisol, Ultisol, dan Entisol. Komposisi mineral yang teridentifikasi dalam tanah dapat digunakan untuk mengindikasikan proses genesis yang telah terjadi, seperti proses pelapukan batuan serta perkembangan dan perubahan tubuh tanah. Diduga komposisi mineralogi dalam tanah akan berkaitan dengan sifat morfologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji susunan mineral, hubungan karakteristik mineralogi dengan bahan induknya serta hubungannya dengan sifat morfologi tanah yang terbentuk di Kebun Pendidikan Cikabayan Institut Pertanian Bogor (IPB). Berdasarkan hasil analisis mineral fraksi pasir ditemukan mineral mudah lapuk seperti glas volkan, lapukan glas volkan, hiperstein, plagioklas, augit, sanidin, dan amfibol yang jumlahnya sedikit pada seluruh contoh tanah kecuali pada contoh Entisol. Ultisol serta Inseptisol 1 dan 2 didominasi oleh mineral resisten yang secara berurutan dari yang paling banyak hingga sedikit adalah Opak, kuarsa keruh, kuarsa jernih, serta konkresi besi. Hal ini mengindikasikan Ultisol serta Inseptisol contoh tanah 1 dan 2 telah melapuk lanjut serta memiliki cadangan unsur hara yang minim bagi pertumbuhan tanaman, sementara Entisol belum mengalami pelapukan yang signifikan, dan memiliki cadangan unsur hara yang lebih baik. Berdasarkan susunan fraksi pasir total maka diidentifikasi bahwa Entisol serta Inseptisol 1 dan 2 mempunyai bahan induk berupa tuff volkan yang bersifat andesitik sementara Ultisol disertai dengan campuran batu klei. Hal tersebut sejalan dengan hasil analisis mineral fraksi pasir berat pada setiap contoh tanah yang didominasi oleh hiperstein, dengan demikian asosiasi mineral yang ada adalah hiperstein, bahan induk yang bersifat andesitik berasosiasi hipersten. Kondisi pelapukan sejalan dengan hasil analisis mineral fraksi klei yang menunjukkan tanah-tanah tersebut memiliki mineral klei seperti mineral kaolinit, goetit, ilit, vermikulit, gibsit dan kristobalit.
Keyword: Cikabayan, Formasi geologi, Fraksi klei, Fraksi pasir
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Kajian Aktivitas Antioksidan dan Antilmnker pada Minuman Formulasi Susu Jahe (Zillgiber ojficilloie val'. Amarum) Pasteurisasi.
Abstrak: Susu jahe merupakan salah satu minuman tradisional yang dikenal dan disukai masyarakat. Manfaat jahe sebagai bahan pangan yang bersifat antioksidan dan antikanker sudah banyak diteliti, begitu pula dengan susu. Namun sejauh ini belum ada penelitian mengenai aktivitas antioksidan dan antikanker pada susu jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara in vilro potensi minuman susu jahe sebagai minuman kesehatan yang memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker, dengan mempertahankan kandungan senyawa fenolik pada ekstrak jahe Tujuan lainnya adalah mempelajari pengaruh pasteurisasi berbagai formula susu jahe dan penambahan gula terhadap aktivitas antioksidan dan antikanker. Varietas jahe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum). Mulu susu segar diuji dan hasilnya menunjukkan bahwa susu segar yang digunakan memiliki total mikroba I x I 06CFU/ml, total padatan terlarut 12.S4%, berat jenis 1.0290 (27.S°C), uji alkohol negatif, dan pH 6.7. Hasil uji mutu susu segar ini tdah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh SNI 01-3141- 1998. Hasil uji total fenol menunjukkan bahwa ekstrak jahe yang tidak dikupas memiliki total fenol sebesar 18.42 ppm, sedangkan ekstrak jahe yang dikupas memiliki total fenol yang lebih rendab yaitu sebesar 16.26 ppm Selain itu, uji hedonik pendahuluan juga menunjukkan babwa susu jahe yang menggunakan ekstrak jabe yang tidak dikupas disukai oleb panelis. Berdasarkan kedua uji tersebut, dan pertimbangan ekonomis, formulasi maupun analisis selanjutnya menggunakan ekstrakjahe emprit yang tidak dikupas. Uji hedonik juga dilakukan untuk 12 formula susu jahe berdasarkan variasi konsentrasi ekstrakjahe (10, IS dan 20%) dan variasi konsentrasi gula (0,10, 12.S dan IS%). Berdasarkan analisis statistik ANOV A dan uji Duncan dapat diketahlli bahwa terdapat perbedaan nyata baik dari segi rasa, warna mallpun aroma. Tiga formula yang terpilih yaitu dengan komposisi konsentrasi ekstrak jahe(%):gula (%) masing-masing 10:12.S, IS:12.S, dan 20:IS. Ketiga Formula terpilih ini diperoleh berdasarkan pembobotan nilai rata-rata parameter rasa. warna dan aroma dari masing-masing konsentrasi ekstrak jahe Ketiga formula terpilih yang diperoleh dari uji hedonik selanjutnya dianalisis proksimat (kadar air. abu, proteiil, lemak dan karbohidrat) dengan susu segar sebagai pembanding. Kadar air (%bb) susu segar adalah 87.70%, susu jahe lOy., (gula 12.S%), IS% (gula 12.S%), dan 20% (1S% gula) masing-masing sebesjir 80.17,80.37 dan 79.30%. Kadar abu (%bb) susu segar adalah 0.72%, susujaile 10, IS dan 20% masing-masing 0.61,0.58 dan 0.57%. Kadar protein (%bb) susu segar sebesar 3.0 I %, susu jahe 10, IS dan 20% sebesar 2.48. 2.26 dan 2.20%. Kadar lemak (%bb) susu segar sebesar ).80%, SllSll jahe 10, IS dan 20% sebesar 1.00, 0.80 dan 0.50%. Kadar karbohidrat (%bb) susu segar sebesar 5.43%, susu jahe 10, 15 dan 20% sebesar 15.74,15.99 dan 17.43%. Aktivitas antioksidan diuji dengan l11etode ransil11at, sedangkan aktivitas antikanker diuji dengan l11etode MTT l11enggunakan alur sel kanker K-562. Data yang diperoleh pada l11etode ransil11at berupa peri ode induksi. Sel11akin tinggi periode induksi sal11pel, l11aka nilai aktivitas antioksidannya akan sel11akin tinggi. Pada l11etode MTT, data yang diperoleh berupa nilai absorbansi. Sel11akin tinggi nilai absorbansinya, l11aka sel11akin rendah indeks penghal11batan terhadap proliferasi sel kanker yang l11enandakan aktivitas antikankernya sel11akin rendah. Dari hasil pengujian aktivitas antioksidan, seluruh sal11pell11el11iliki aktivitas antioksidan di atas BHT 200 ppm yang sebesar 1.00. Ekstrakjahe el11prit l11emiliki aktivitas antioksidan yang
Keyword: Susu Jahe, Zillgiber officinale var. Amarum
|
Judul: Kajian aktivitas antioksidan dan antikanker pada minuman susu jahe(Zingiber officinale var Amarum)
Abstrak: Dewasa ini produk pangan kesehatan mulai diminati banyak konsumen karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Ditinjau dari aspek kesehatan, produk ini relatif aman dan tidak berisiko dibandingkan dengan konsumsi suplemen dan obat-obatan. Salah satu contoh dari produk pangan kesehatan ini adalah minuman susu jahe. Minuman jahe sudah dikenal di beberapa daerah di Indonesia sejak lama, namun hingga saat ini nilai ekonomisnya masih rendah. Jahe (Zingiber officinale var. Amarum) termasuk bahan pangan yang berpotensi dalam pencegahan kanker. Banyak penelitian menunjukkan bahwa jahe banyak mengandung antioksidan alami. Susu sapi juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Dengan penambahan jahe ke dalam susu, diharapkan akan terjadi efek sinergis antara susu dan jahe, sehingga akan meningkatkan aktivitas antioksidan dan antikanker, serta dapat meningkatkan nilai ekonomisnya sebagai minuman kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formulasi, pemanasan dan penambahan sukrosa terhadap aktivitas antioksidan dan antikanker, sehingga dapat diperoleh data ilmiah mengenai potensi susu jahe gula steril sebagai minuman kesehatan. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: uji total fenol pada ekstrak jahe yang dikupas dan ekstrak jahe yang tidak dikupas dengan menggunakan metode Chandler dan Dodds, uji mutu susu segar (uji DMC, uji alkohol, uji pH, uji berat jenis dan uji total padatan), uji hedonik pendahuluan pada susu jahe gula steril dengan ekstrak jahe yang dikupas dan susu jahe gula steril dengan ekstrak jahe yang tidak dikupas, uji organoleptik hedonik pada susu jahe gula steril pada berbagai konsentrasi ekstrak jahe dan sukrosa, uji aktivitas antioksidan dan antikanker pada susu mentah, susu steril, ekstrak jahe, susu jahe, susu jahe steril dan susu jahe gula steril hasil dari uji organoleptik hedonik dan analisis proksimat (uji kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat) pada susu jahe gula sterilisasi dari hasil uji organoleptik hedonik. Berdasarkan uji fenol pada ekstrak jahe yang dikupas dan tidak dikupas dan uji hedonik pendahuluan pada susu jahe gula steril dengan penambahan ekstrak jahe yang dikupas dan tidak dikupas dengan konsentrasi ekstrak jahe dan sukrosa yang sama diperoleh bahwa ekstrak jahe yang tidak dikupas memiliki kandungan senyawa fenolik yang lebih tinggi dan tidak berbeda secara organoleptik, sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan ekstrak jahe yang dikupas. ...
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Studi tentang keterkaitan antara lulusan Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dengan pekerjaannya
Abstrak: Pendidikan memiliki fungsi yang hakiki dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi pemeran-pemeran dalam menjalankan fungsi dari berbagai bidang kehidupan. Sehingga pendidikan dan bidang-bidang kehidupan lain yang terjadi di luar sistem pendidikan saling mempengaruhi. Tantangan masa depan bagi sistem pendidikan di Indonesia tidak semata-mata menyangkut bagaimana meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan secara internal, tetapi juga menyangkut bagaimana kesesuaian pendidikan dengan bidang-bidang kehidupan lain (tantangan eksternal). Tantangan eksternal yang kompleks bagi sistem pendidikan adalah masalah ketenagakerjaan, yang dari aspek kualitas dan jenis output pendidikan, tampak bahwa laju perkembangan penawaran tenaga kerja (output pendidikan) masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan laju perkembangan permintaan tenaga kerja. Akibatnya, dari aspek kuantitas: terjadi pengangguran tenaga kerja terdidik dalam jumlah yang relatif besar karena bekal pendidikan yang dimiliki tidak match dengan kebutuhan kerja, transformasi struktural dari sektor pertanian ke industri yang dialami Indonesia juga turut menambah kekomplekan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan: Menelaah kondisi/gambaran dan profil lulusan/ alumni Jurusan Sosial Ekonomi IPB yang berhubungan dengan dunia kerja. Menemukan keterkaitan antara karakteristik Pendidikan dan Sosial Ekonomi lulusan Jurusan Sosial Ekonomi IPB dengan dunia kerja.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Minat Kerja di Sektor Pertanian Lulusan Sarjana IPB
Abstrak: Minat dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal terhadap minat kerja di sektor pertanian lulusan sarjana IPB. Populasi penelitian ini adalah seluruh lulusan sarjana IPB yang berjumlah 2679 lulusan, namun kuesioner yang dapat diolah dan memenuhi kriteria berjumlah 614. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lulusan yang belum bekerja dan memiliki minat untuk bekerja di sektor pertanian lebih rendah, yaitu sebesar 47.1 persen dibandingkan di sektor nonpertanian, yaitu 52.9 persen. Dari enam faktor eksternal yang diteliti seperti pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan kepemilikan aset pertanian keluarga, ditemukan adanya hubungan dan pengaruh kepemilikan aset pertanian keluarga terhadap minat kerja di sektor pertanian lulusan sarjana IPB sebesar 3.4 persen. Sedangkan, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pendapatan keluarga tidak memiliki hubungan maupun pengaruh terhadap minat kerja di sektor pertanian lulusan sarjana IPB.
Keyword: faktor eksternal, minat kerja di sektor pertanian
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Tingkat kejadian sistiserkosis menurut metode pemeriksaan kesehatan daging babi di rumah potong hewan Denpasar
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian sistiserkosis pada babi-babi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Denpasar. Pengamatan di laboratorium terhadap parasit penyebab sistiserkosis dilakukan dengan tujuan untuk pengidentifikasian lebih lanjut terhadap Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung kejadian spesies penyebabnya. sistiserkosis..
Keyword: Pig meat treatment, Sistiserkosis
|
Judul: Faktor Risiko Kejadian Sistiserkosis pada Babi di Kabupaten Flores Timur - Nusa Tenggara Timur
Abstrak: Taeniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing pita (cestoda) dari genus Taenia. Sistiserkosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi larva dari Taenia sp. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu daerah endemis bagi taeniasis/sistiserkosis di Propinsi NTT. Melihat cukup tingginya tingkat konsumsi daging khususnya daging babi di Kabupaten Flores Timur serta peranan babi dalam transmisi taeniasis/sistiserkosis maka perlu dilakukan suatu studi untuk mengetahui tingkat kejadian sistiserkosis pada babi di Kabupaten Flores Timur serta hubungannya dengan aspek kesehatan masyarakat
Keyword:
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman Jenis dan Nilai Ekonomi Satwa Liar yang Digunakan Sebagai Obat di Jawa Tengah
Abstrak: Indonesia has high biodiversity and endemism, however extinction rate is also high. Excessive harvesting and habitat destruction by human activity were the dominant factor leading to species extinction and biodiversity loss. Most of the people depend on biodiversity as foods, medicine and housing, but sometime they heedless sustainable utilization. This research was aimed to identify wild animal diversity utilized as traditional medicine and its economics value in Central Java. Research was carried out from May to August 2007 in Central Java Province. Information was obtained through semi structured questionnaires applied to 105 respondents from 19 sub-provinces. I recorded 54 animal species utilized in traditional medicine, 42 of which are wild animal species (vertebrates), 10 avertebrates and 2 livestock animals; whose products were recommended for the treatment of 50 types of illnesses. The most frequently quoted treatments were for respiratory system (20 species), skin disease (18 species) and increasing stamina and appetite (14 species). Reptiles (21 species), followed by mammals (11 species) and fishes (4 species) represented the bulk of medicinal species. Medicinal wild animal is not only used for local consumption, but also exported. The economic value of wild animal to human health in Central Java is estimated to reach Rp.1,421,714,004 per year. Excessive harvesting of medicinal wild animal might increase species loss which resulted in extinction. However, if harvest and trade are based on sustainable utilization, it will not only increasing economic benefit but also generate effort for conservation.
Keyword: Species diversity, Economic value, Medicinal wild animal, Central Java, Obat tradisional
|
Judul: Keanekaragaman Simplisia dan Produk Obat Tradisional yang Diperdagangkan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Abstrak: Pemanfaatan tumbuhan obat merupakan salah satu nilai penting untuk pelestariannya. Nilai tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat dalam bentuk kering (simplisia). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan obat dalam bentuk simplisia nabati dan produk obat tradisional, status kelangkaan serta konsumen simplisia nabati dan produk obat tradisional di Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapang dan wawancara secara purposive sampling. Hasi penelitian teridentifikasi sebanyak 103 spesies dari 46 famili tumbuhan obat yang didominasi oleh Zingiberaceae (17.48%), bentuk simplisia yang banyak digunakan adalah daun/folium (15.93%), habitus terna (38.83%) serta digunakan untuk penyakit saluran pencernaan sebanyak 43 spesies. Teridentifikasi sebanyak 71 produk obat tradisional dari 25 produsen komposisi dominan rimpang jahe (Zingiberaceae) sebanyak 27 produk. Teridentifikasi sebanyak 10 spesies tumbuhan obat kategori langka LIPI; 2 Appendix II CITES, 4 Least Concern, 1 Endangared, 1 Near Threatened. Konsumen tumbuhan obat didominasi oleh perempuan (68.42%%) dan usia 41-50 tahun.
Keyword: Kendal, produk obat tradisional, simplisia nabati
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Design of intelligent decision support system model for sugar factory performance improvement analysis
Abstrak: Main problems faced by sugar factories in Indonesia are low productivity and efficiency. These two aspects became the most important factors in improving sugar factory performance. Performance improvement consist of performance measurement, performance objectives, and improvement priorities setting. Since analysis of performance improvement research in sugar factories Indonesia were very limited, more research in this area are required. The purpose of this research was to design an intelligent decision support system model for sugar factory performance improvement analysis. Aspects of performance being studied were strategic performance, operational performance, and tactical performance. Objects of research are small, medium and large scale sugar factories under PTPN X. Model and prototype of performance improvement analysis resulted from this study consist of five sub-models: classification, performance measurement, best performance selection, best practice analysis, and setting performance improvement priority. To verify and validate the model, we use performance data from sugar factories during 2008 and confirmation from experts. The implementation of model results indicate that: 1) intelligence decision support system model for the analysis of the performance improvement of the sugar factory is an integrated model to achieve the objective analysis of the performance improvement in terms of determining the performance, performance targets, and priorities for performance improvement; 2) model can be used to measure strategic performance, operational performance, and especially on the tactical performance of the internal process perspective of the sugar factory; 3) output of the model selection of the best performance set as the a minimum target performance can improve the performance of strategic and operational performance of the sugar factory; and 4) model can be used to determine the priority of the sugar factory improvements and suggestions for improvement.
Keyword: Performance Improvement Analysis, Intelligent Decision Support System, Artificial inteligence technology, Saccharum officinarum
|
Judul: System dynamic modeling of complex decision making for the development of sugar cane agroindstry
Abstrak: Agroindustri gula tebu merupakan industri dengan karakter sistem dinamis yang kompleks (complex dynamic system), bercirikan adanya hubungan terus menerus antar pelaku atau anggota sistem. Penggunaan pendekatan sistem dinamis dapat diterapkan dalam rangka melakukan kajian agroindustri gula tebu seperti pada kajian proses pegambilan keputusan untuk tujuan pengembangan. Pasokan produksi gula tebu nasional lebih rendah jumlahnya dari pada permintaan, sehingga terjadi defisit pasokan gula. Hingga saat ini persoalan defisit pasokan belum dapat teratasi dengan baik. Kompleksitas permasalahan dimulai ketika tingkat produktifitas pertanian tebu dan pabrik gula masih rendah. Rendahnya produktifitas pertanian tebu ditengarai terjadi karena penurunan luas lahan tanam, pergeseran lahan dari lahan basah ke lahan kering yang disebabkan karena persaingan penggunaan lahan tanam oleh berbagai jenis tanaman lainya serta meningkatnya alih fungsi lahan bagi keperluan lain di luar pertanian. Penurunan produktifitas pabrik gula disebabkan karena semakin tua usia mesin yang kurang diimbangi oleh peremajaan mesin baru yang lebih produktif.
Keyword:
|
Judul: Psittacosis Sebagai Zoonosis Penting Yang Berasal Dari Burung
Abstrak: Psittacosis atau ornithosis adalah penyakit menular dari burung kepada manusia. Agens penyebab psittacosis termasuk ke dalam virus psittacosis-lymphogranuloma venereum group yang disebut Chlamydia psittaci. C. psittaci hanya dapat berkembang biak di dalam jaringan hidup tetapi peka terhadap antibiotik. Penyebaran penyakit ini sangat luas, terdapat hampir di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit ini belum pernah di diagnosa, tetapi mengingat terdapat demikian banyaknya jenis burung maka diperkirakan psittacosis ini sudah ada. Kasus pada manusia pertamakali ditemukan oleh Ritter pada tahun 1879, di Eropa. Waktu itu dikenal sebagai pneumotyphus. Chlamydia psittaci tidak hanya sebagai penyebab infeksi pada burung, juga bisa menyebabkan infeksi pada mamalia diantaranya sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan kucing. Pada kucing dikenal sebagai feline pneumonitis. Pada domba atau kambing mengakibatkan enzootic abortion. Pada burung, kalkun merupakan unggas paling rentan diikuti oleh burung psittacine dan burung lain di luar famili psittacidae. Virulensinyapun berbeda-beda. Yang berasal dari kalkun bervirulensi tinggi, sedangkan yang berasal dari burung merpati bisa bervirulensi tinggi bisa juga bervirulensi rendah. Penularan terjadi melalui kontak langsung maupun ti- dak langsung. Penularan melalui telur tidak terjadi. Umumnya penyakit ini memperlihatkan gejala klinis berupa deman, lesu, lemah, anorexia, kurus, diarrhea ber- warna kekuningan, discharge dari mata dan hidung, conjunc- tivitis. Gejala khas pada kalkun adalah istirahat dengan sternum sebagai dasarnya, karena adanya tekanan dari bagian perut yang sakit. Sedangkan pada manusia memperlihatkan adanya demam, kadang-kadang merasa dingin, lesu, sakit kepala yang hebat, sakit pada bagian belakang badan dan photophobia…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis Nilai Ekonomi Konservasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peluang Adopsi Konservasi Usahatani Kentang Dataran Tinggi di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut
Abstrak: Sektor pertanian memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan karena merupakan penyedia kebutuhan pangan bagi rakyat Indonesia yang terus bertambah, penyedia bahan baku industri, penyumbang devisa, penyerap tenaga kerja atau penciptaan kesempatan kerja dan sebagai jaminan pendapatan bagi sebagian besar penduduk, serta penunjang utama kelestarian lingkungan hidup. Besarnya manfaat sektor pertanian membuat kegiatan pertanian dilakukan di lahan sawah serta lahan kering. Tanaman semusim yang dominan ditanam di lahan kering adalah jagung, kentang, kubis, tomat, wortel, tembakau dan berbagai jenis bunga. Beberapa jenis tanaman seperti kentang, tomat, buncis, wortel, dan lainnya hanya dapat tumbuh dan menghasilkan dengan baik pada ketinggian tempat tertentu, sehinga terdapat sentra-sentra produksi untuk tanaman-tanaman tersebut (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, 2005). Berdasarkan luas tanam per tahun, Kabupaten Bandung dan Garut merupakan sentra penghasil kentang terbesar di Provinsi Jawa Barat (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2010). Pada tahun 2010 Kabupaten Garut memiliki produktivitas yang lebih tinggi yaitu 21,74 ton/ha dibandingkan dengan Kabupaten Bandung yang hanya memiliki produktivitas sebesar 20,48 ton/ha. Berdasarkan data luas panen, produksi dan produktivitas, di Garut mengalami perkembangan yang negatif, bahkan pada tahun 2009 dan 2010 persentase penurunan produksi lebih besar dibandingkan dengan persentase penurunan luas lahan. Penyebab penurunan produktivitas kentang ini diduga oleh terjadinya erosi. Erosi menyebabkan banyak unsur hara dan bahan organik tanah hilang melalui sedimen yang terangkut aliran permukaan, pencemaran tanah, air, dan lingkungan. Oleh karena itu, untuk melestarikan sumberdaya lahan di daerah-daerah sentra produksi ini perlu dilakukan pengelolaan lahan yang tepat dengan menerapkan tindakan konservasi tanah (Katharina, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani kentang dataran tinggi untuk mengadopsi konservasi, dan (2) menghitung nilai ekonomi dari usahatani kentang yang melakukan konservasi. Penelitian dilakukan di Desa Padaawas dan Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. Lokasi ini dipilih secara tertuju (purposive) karena merupakan salah satu sentra penghasil kentang terbesar di Kabupaten Garut dengan kemiringan lahan yang beragam. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah simple random sampling. Jenis data yang digunakan adalah data cross section. Pengambilan data primer dilakukan selama bulan Juni 2011 – Juli 2011. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada petani kentang dataran tinggi, dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan yaitu model logit untuk melihat faktor yang mempengaruhi adopsi konservasi dan analisis nilai ekonomi konservasi usahatani kentang. Pengolahan data menggunakan SPSS 16.0.
Keyword:
|
Judul: Internalisasi Biaya Konservasi Lahan Pertanian Kentang Di Das Serayu (Studi Kasus Di Desa Igir Mranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo)
Abstrak: Environmental degradation caused by intensive potato farming on the upper Dieng Plateau has reached an alarming level. Farmers who intensively plant potatoes and other vegetables in this Plateu mostly do not apply soil and water conservation practices on their gardens. This is suspected as one of the main causes of high erosion and sedimentation rates in the watershed. These environmental problems combined with farmers’ behavior torwards soil and water conservation in their potato gardens require further attention and information on how to solve such problem. Therefore, this research offers some fundamental analysis on farm-budget under different conservation techniques, farmers’ willingness to accept in improving their conservation practices and potential of application of rewards for environmental services schemes in the upper Dieng Plateu. The objective of this study are (i) to evaluate the conservation practices of potato farming by comparing rate of erosion and farm productivity under different soil and water conservation techniques, (ii) to determine the Willingness to Accept (WTA) value to environmentally friendly farming practices for sedimentation reduction. The research involving 100 respondents was carried out in January–May 2011 at Igirmranak village, Wonosobo district, Central Java, Indonesia. The study shows that the total potato production on land without conservation techniques was 37% higher compared to the one with conservation techniques. This result is based on the measurement of the potato farming erosion rate that the conservation techniques could control erosion and run-off at higher rates (18.38% and 33.90% respectively) compared to potato farming without conservation techniques. Farmers who adopted conservation techniques experience less profit per season (IDR 5,905,021) than those who do not apply such technique. In contrast, the potato production per stem in conservation farming was 26% higher compared to production on land without conservation techniques. The study also showed that the value of WTA among farmers was IDR 5,000,000. Some factors that influenced them to make decisions were 1) bid amount and 2) perception of profitability of potato. Overall, this study concluded that the RES concept in Dieng could be implemented by setting enabling conditions for environmentally friendly agriculture system that could provide long-term benefits to farmers. Government involvement and support would be needed to provide livelihoods’ alternatives that can fill the gap between opportunity costs and WTA.
Keyword:
|
Judul: Light Microscope Study of ConnectiveTissue in The Spleen of Common Rousette Bat (Rousettus amplexicaudatus)
Abstrak: The spleen is the largest lymphoid organ. As a secondary lymphoid organ, in addition to its immune function, the spleen also has functions as blood filtration, storage, and hematopoiesis. The spleen has different morphologies between species that support different physiological functions, one of which is the difference in the structure of the capsule and trabeculae. Capsule and trabeculae of the spleen generally consist of connective tissue and smooth muscle. The thickness of smooth muscle composed together with connective tissue in the capsule and trabecula determines the function of the spleen that is divided spleen into three storage, defense, and intermediate. Bats are the reservoir of various zoonotic diseases. Bats are thought to have unique immune systems compared to other mammals but the characteristics of its immune organs such as the spleen have never been studied before. This study was conducted to examine the characteristics of capsulae and trabecula of the Common Rousette (Rousettus amplexicaudatus).
Keyword:
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.