anchor
stringlengths 87
6.34k
| positive
stringlengths 87
4.81k
| negative
stringlengths 99
4.5k
|
---|---|---|
Judul: Development of Water Stress Treatment System for Long-term High Brix Tomato Production in Hydroponic Culture
Abstrak: Nowadays, the demand of high brix tomato as known as fruit tomato is increased. Many studies found that water stress treatment can be used for the production of high brix tomato, however, these are obtained for short-term experiment in water content around 50%-80% (Nuruddin et al. 2003; Patane and Consentino, 2010). The effect of water stress treatment on plant growth is well known, but how to operate the water stress treatment to increase the quality of tomato fruits is not known very well. It is not easy to grow health plant in water stress condition. This research introduces visual monitoring system to control severe water stress condition. The objectives of the present study are to develop a water stress treatment system for long-term high brix tomato production in hydroponic culture and evaluate the performance of water stress treatment system in long-term severe water condition with seasonal change on the quantity and quality of tomato fruits. Furthermore, the effect of water stress on plants growth was examined. All data that from this research could be used for database of development of water stress treatment system on tomato plants. Tomato (Solanum lycoperscium L., Momotaro Sakura) plants were grown hydroponically on rock wool slabs in a greenhouse in Faculty of Agriculture, Ehime University. Water stress treatment was applied at 14 weeks after transplanting. Leaf area was monitored by digital camera that pictures were captured every 15 minutes. The water content of the slabs was measured by Water Content Meter once a day at noon. There are two treatments in this research, water stress treatment and control. The water content of slab was maintained around 20%-30% for water stress treatment and 60%-70% for control, which was controlled base on the projected leaf area and water content of slabs. When the projected leaf area was decreased fewer or less than 95% of the maximum projected leaf area which was measured after the last irrigation and the water content of the slab was fewer than 20%, the nutrient solution was supplied to the plant until recovering to 20%. For the growth rate measurement, stem diameter and elongation were measured once a week by caliper and measuring tape, respectively. Fruit diameter, sweetness, and sourness were measured by ISEKI grading machine. The calibrations for sweetness were conducted by destructive method with Refractometer, while the sourness was calibrated by KUBOTA Fruits Selector machine. The results indicated that it took 1.5 hours from full unfuried condition to full recover. Some irregular situations were observed when solar radiation was high and relative humidity was low, water content was around 11% that was lower than the expectation. On the other hand, when solar radiation was low and relative humidity was high, water content was around 40% that was not expected. Low solar radiation and high relative humidity can be contributed to maintain the water content at high level. Stem diameter was 4.4 mm-7.78 mm for water stress and 8.45 mm-11.68 mm for control. Stem elongation rate was 0.08 m week-1-0.18 m week-1 for water stress and 0.17 m week-1-0.25 m week-1 for control. Both
Keyword: high technology greenhouse, irrigation control, high brix tomato, water stress
|
Judul: Analisa Unjuk Kerja Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro Menggunakan Field Server pada Budidaya Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Secara Hidroponik di Daerah Tropis
Abstrak: Greenhouse merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari pengaruh keadaan lingkungan yang kurang baik, seperti tiupan angin kencang, radiasi matahari yang terlalu panas bagi tanaman, terpaan hujan, serta melindungi tanaman dari serangga dan penyakit. Dengan menggunakan greenhouse sebagai tempat pembudidayaan tanaman, maka lingkungan tanaman dapat dikondisikan agar sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik. Dalam mengkondisikan lingkungan tersebut maka diperlukan pemantauan terhadap parameter-parameter lingkungan yang berinteraksi langsung pada tanaman. Permasalahan yang dihadapi dalam pemantauan lingkungan tersebut adalah monitoring perlu dilakukan secara berkelanjutan selama masa budidaya tanaman. Hal ini tentu sulit dilakukan oleh operator ataupun orang yang berkepentingan dengan greenhouse untuk terus menerus memantau keadaan lingkungan di dalam greenhouse selama 24 jam. Dengan demikian, diperlukan sistem monitoring parameter lingkungan mikro yang menunjang sehingga mempermudah dalam pemantauan tersebut serta memungkinkan untuk diterapkannya sistem kontrol lingkungan yang dapat memberikan kondisi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang teknologi mikro elektronik memberi kemudahan bagi berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia termasuk dalam bidang pertanian. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pemantauan parameter lingkungan mikro tanaman yaitu field server (FS). Field sever merupakan alat untuk memonitor parameter lingkungan secara otomatis yang terdiri dari komponen utama antara lain Web-Server, ADC (Analog to Digital Converter), DAC (Digital to Analog Converter), wireless LAN module dan multi-sensor yang terdiri dari sensor suhu udara, Relative Humidity (RH), radiasi surya dan CCD camera. Dengan penggunaan field server ini, parameter lingkungan mikro tanaman di dalam greenhouse akan dapat termonitor secara online dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui jaringan internet sehingga kondisi tanaman akan selalu terpantau. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sistem monitoring parameter lingkungan mikro pada budidaya tanaman tomat secara hidroponik di dalam greenhouse dengan menggunakan field server serta menguji, mengimplementasikan, dan menganalisa unjuk kerja sistem monitoring pada pemantauan tanaman tomat selama masa budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di single span greenhouse laboratorium Teknik Tanah dan Air, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei – Agustus 2009.
Keyword:
|
Judul: Distemper Pada Anjing
Abstrak: Distemper merupakan penyakit infeksius pada bimbingan anjing yang menduduki tempet teratas dan penyakit ini tersebar di seluruh bagian dunia dimana terdapat anjing-anjing yang dipelihara, terutama pada anjing-anjing muda di kota-kota besar, pada kelompok-kelompok anjing atau pada situasi lain dimana banyak terdapat kontak antara anjing. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae dan genus Morbilivirus. Infeksi virus ini sering disertai oleh infeksi sekunder oleh kuman Staphylococcus, streptococcus, Brucella bronchiseptica dan kuman Salmonella, inilah yang kadang-kadang sebagai penyebab kematian.
Keyword:
|
Judul: Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api Ekspress Pakuan Jabotabek (Studi Kasus Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta)
Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) menganalisis atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta, (2) menganalisis kinerja PT. Kereta Api (Persero) terhadap atribut kualitas pelayanan yang menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta, (3) menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor- Jakarta yang disediakan oleh PT. Kereta Api (Persero) dan (4) Mengenalisis hubungan antara kerakteristik pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor- Jakarta dengan tingkat kepuasan pelanggan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari data hasil kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, internet, dan dokumen perusahaan. Pengambilan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling menggunakan teknik convenience sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction index (CSI), dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebelas atribut yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Kesebelas atribut tersebut antara lain: (1) Ketepatan jadwal perjalanan KA, (2) Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas, (3) Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan, (4) Kecepatan merespon kondisi darurat di dalam kereta maupun di stasiun, (5) Kecepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan pelanggan, (6) Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya, (7) Keamanan dan kenyamanan pada saat berada di staiun/kereta, (8) Kenyamanan pada saat naik turun kereta (9), Kebersihan di stasiun (10), Kebersihan di dalam kereta (11), Kebersihan toilet di stasiun. Kesebelas atribut ini merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun dalam pelaksanaanya atau kinerjanya masih kurang memuaskan. Hasil Customer Satisfaction Index (CSI) yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yaitu sebesar 0,476, yang berarti pelanggan “Kurang Puas” terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek pada KA Ekspres Pakuan Bogor-Jakarta. Berdasarkan uji Chi Square yang dilakukan terhadap sepuluh variabel yang terdapat pada karakteristik pelanggan didapatkan hasil bahwa terdapat tiga variabel yang memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan pelanggan. Ketiga variabel tersebut antara lain : (1) jenis kelamin responden, (2) alat transportasi awal sebelum menggunakan KA Ekspres Pakuan dan (3) alat transportasi yang digunakan meninggalkan stasiun.
Keyword: Non probability sampling, Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction index (CSI), Chi Square.
|
Judul: Analisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa kereta api Ekspres Pakuan Jabodetabek: studi kasus kereta api Ekspres Pakuan Bogor-Jakarta
Abstrak: Persaingan dalam bisnis transportasi yang sangat ketat memacu PT. Kereta Api (Persero) untuk memikirkan dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap dapat bersaing dalam bisnis tersebut. Mempertahankan kepuasan pelanggan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk tetap dapat bersaing dan menguasai pangsa pasar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) menganalisis atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta, (2) menganalisis kinerja PT. Kereta Api (Persero) terhadap atribut kualitas pelayanan yang menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta, (3) menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor- Jakarta yang disediakan oleh PT. Kereta Api (Persero) dan (4) Mengenalisis hubungan antara kerakteristik pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor- Jakarta dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Keyword:
|
Judul: Light Microscope Study of ConnectiveTissue in The Spleen of Common Rousette Bat (Rousettus amplexicaudatus)
Abstrak: The spleen is the largest lymphoid organ. As a secondary lymphoid organ, in addition to its immune function, the spleen also has functions as blood filtration, storage, and hematopoiesis. The spleen has different morphologies between species that support different physiological functions, one of which is the difference in the structure of the capsule and trabeculae. Capsule and trabeculae of the spleen generally consist of connective tissue and smooth muscle. The thickness of smooth muscle composed together with connective tissue in the capsule and trabecula determines the function of the spleen that is divided spleen into three storage, defense, and intermediate. Bats are the reservoir of various zoonotic diseases. Bats are thought to have unique immune systems compared to other mammals but the characteristics of its immune organs such as the spleen have never been studied before. This study was conducted to examine the characteristics of capsulae and trabecula of the Common Rousette (Rousettus amplexicaudatus).
Keyword:
|
Judul: Karakteristik kinenstetis beberapa produk campuran karagenan Eucheuma sp dan agar-agar gracilaria sp
Abstrak: Daerah perairan Indonesia yang luas, dengan panjang pantai mencapai 81.000 km, merupakan wilayah pantai yang potensial dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perikanan. Rumput laut merupakan salah satu komoditi yang sudah dapat dibudidayakan dan memiliki peluang untuk dikembangkan di wilayah Indonesia. Dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan rumput laut dewasa ini telah meluas di berbagai bidang, seperti bidang pertanian, peternakan, kedokteran, farmasi dan industri lainnya. Jenis-jenis rumput laut yang telah dibudidayakan dan bernilai ekonomi adalah Eucheuma sp., Gellidium sp., Gracilaria sp., dan Hypnea sp. Karagenan dan agar-agar dapat dihasilkan dari ekstraksi rumput laut. Karagenan dapat diekstrak dari jenis rumput laut Eucheuma sp. dan agar-agar dari Gracilaria sp. Karagenan dan agar-agar banyak digunakan dalam berbagai industri. Diversifikasi produk hasil olahan dari rumput laut sangat diperlukan mengingat potensi yang ada dan manfaat yang diperoleh cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan karakteristik kinestetis produk yang dihasilkan. Hasil analisa kadar agar-agar sebesar 10,25% dari jenis Gracilaria sp. (G) dan karagenan sebesar 8,98% dari jenis Eucheuma sp. (E). Kedua rumput laut tersebut dicampur dengan tingkat perbandingan tertentu dan direndam dalam air yang berjumlah 40 kali bobot rumput laut kering. Setelah itu dilakukan penetralan (pH 7), kemudian rumput laut direndam selama 24 jam. Ekstraksi dilakukan pada suasana netral selama dua jam pada suhu 90 100 °C. Hasil ekstraksi disaring dan kemudian dilakukan penjedalan selama 16 jam pada suhu 10 °C. Berdasarkan hasil pengujian viskositas, diperoleh nilai viskositas tertinggi sebesar 23 cp pada perbandingan E/G, 10/1 dan nilai viskositas terendah 2,5 cp pada perbandingan G/E, 10/1. Nilai hasil pengujian densitas berkisar diantara 0,982 1,089 g/cm³. Nilai titik leleh gel tertinggi 67 °C diperoleh pada perbandingan G/E, 4/1. Nilai titik leleh gel terendah 44 °C pada perbandingan G/E, 10/1. Titik pembentukan gel tertinggi sebesar 40 °C diperoleh pada perbandingan G/E, 4/1 dan titik pembentukan gel terendah 27 °C diperoleh pada perbandingan G/E, 10/1. Kekerasan gel memiliki kecenderungan meningkat dengan semakin meningkatnya perbandingan E/G. Kekeruhan memiliki kecenderungan menurun dengan semakin meningkatnya perbandingan E/G. Nilai kekuatan gel tertinggi 186 g/cm² diperoleh pada perbandingan E/G, 2/1. Nilai kekuatan gel terendah 31 g/cm² diperoleh pada perbandingan G/E, 9/1. Rentang nilai kekakuan gel diantara 65- 906 g/cm³.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik Fisiko-Kimia Karagenan Rumput Laut Merah Eucheuma Spinosum Dari Perairan Nusa Penida, Sumenep, Dan Takalar
Abstrak: Karagenan hasil ekstrak rumput laut merah (Rhodopyceae) tersusun dari senyawa polisakarida berantai linier, galaktan sulfat, dan larut di dalam air. Berdasarkan kandungan sulfatnya, karagenan terdiri dari fraksi kapa, iota, dan lamda, yang dihasilkan dari spesies yang berbeda. Spesies rumput laut merah penghasil karagenan di Indoensia adalah Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezii) dan Eucheuma spinosum (denticulatum). Karagenan adalah salah satu ingredien pangan yang berfungsi sebagai penstabil, pengental, dan pembentuk gel. Sentra budidaya E. spinosum di Indonesia berada di perairan Nusa Penida, Sumenep, dan Takalar. Diperkirakan lokasi budidaya rumput laut berpengaruh terhadap kualitas karagenan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis perbedaan komposisi kimia rumput laut E. spinosum, 2) menganalisis perbedaan karakteristik fisik dan kimia karagenan, 3) menganalisis perbedaan profil viskositas karagenan pada suhu 80–20C tanpa dan dengan kation K+ dan Ca2+, dan 4) mengkaji profil reologi larutan karagenan pada suhu 60, 65, dan 70C dari rumput E.spinosum yang berasal dari perairan Nusa Penida, Sumenep dan Takalar.. Rumput laut E. spinosum yang dianalisis adalah komposisi proksimat (kadar air, abu, lemak, protein, karbohidrat), dan serat kasar, sedangkan terhadap karagenan meliputi rendemen dan kadar air. Selanjutnya dilakukan analisis karakteristik kimia karagenan yang meliputi kadar abu, abu tidak larut asam, sulfat, kadar mineral, dan logam berat, identifikasi senyawa karagenan melalui profil spectrum senyawa karagenan menggunakan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR), dan bobot molekul dengan GPC-HPLC. Analisis karakteristik fisik terdiri atas kekuatan gel, derajat putih, viskositas, profil viskositas dengan penambahan kation K+ dan Ca2+, serta analisis profil reologi larutan karagenan pada suhu 60, 65, dan 70C dari rumput laut E.spinosum yang berasal dari periaran Nusa Penida, Sumenep , dan Takalar. Kadar air rumput laut E. spinosum kering dari ketiga perairan (Nusa Penida, Takalar, dan Sumenep) berkisar antara 19–20% (bb). Komposisi kimia rumput laut dari ketiga perairan adalah kadar abu 23.35–24.30% (bk), lemak 0.012–0.076% (bk), protein 6.30–7.30% (bk), karbohidrat 69.07 – 69.66 % (bk), dan serat total 15.14–19.27% (bk). Eucheuma spinosum yang berasal dari ketiga perairan memiliki kadar air, lemak, protein, lemak, dan karbohidrat yang tidak berbeda, hanya kadar serat kasar yang berbeda nyata. Ekstrak E. spinosum dari ketiga perairan menghasilkan karagenan dengan rendemen 25–37% dan kadar air 9–11% bb. Rendemen karagenan tertinggi berasal dari perairan Takalar diikuti karagenan dari Sumenep dan Nusa Penida. Karagenan secara kimia memiliki kadar abu 28.26–29.57% (bk), kadar sulfat 30.74-32.27% (bk), dan kadar abu tidak larut asam 0.27– 0.33% (bk). Kadar mineral (kalsium, kalium, magnesium, dan natrium) dari perairan Nusa Penida, Sumenep, dan Takalar menunjukkan perbedaan. Rasio kalsium terhadap kalium karagenan Nusa Penida, Sumenep, dan Takalar berturut-turut 2.62, 2.92, dan 3.52. Hasil analisis terdeteksi kandungan logam berat menunjukkan bahwa karagenan ini tidak mengandung logam berat (Pb, Hg, Cd dan As). Spektrum FTIR untuk ketiga jenis karagenan menunjukkan adanya gugus fungsi galaktosa-2-sulfat (G2S), anhidrogalaktosa-4-sulfat (DA4S), serta galaktosa, ikatan glikosidik, anhidro-galaktosa, dan ester sulfat pada bilangan gelombang yang hampir sama. Terdapatnya gugus G2S dan DA4S pada ketiga karagenan pada bilangan gelombang 806 dan 852 cm-1 menunjukkan bahwa karagenan E. spinosum dari ketiga perairan adalah tipe iota-karagenan. Analisis bobot molekul karagenan ketiga perairan menggunakan GPC-HPLC mengkonfirmasi bahwa ketiga karagenan adalah iota-karagenan dan mempunyai bobot molekul berkisar antara
Keyword: Eucheuma spinosum, karagenan, iota-karagenan, profil viskositas, reologi
|
Judul: Determination of Benefit Reserves in Last Survivor Whole Life Insurance for the Case of Three Persons with the Zillmer Method
Abstrak: Asuransi jiwa last survivor merupakan asuransi multi life dengan pembayaran preminya dibayarkan selama setidaknya terdapat satu anggota yang terdaftar pada polis masih hidup dan akan berakhir apabila terjadi kematian terakhir dari sekelompok anggota pemegang polis asuransi tersebut. Cadangan manfaat adalah sejumlah dana yang disimpan oleh perusahaan asuransi untuk membayar uang pertanggungan apabila premi yang telah dibayarkan tidak mencukupi. Penghitungan cadangan manfaat dapat dilakukan dengan metode Zillmer dengan mempertimbangkan biaya operasional perusahaan. Pada karya ilmiah ini, cadangan manfaat bersih tahunan metode Zillmer diterapkan dalam menentukan cadangan pada asuransi jiwa seumur hidup untuk asuransi jiwa multi life status last survivor tiga individu. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai cadangan manfaat meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan yang signifikan terjadi ketika terdapat individu yang meninggal dunia., Asuransi jiwa last survivor merupakan asuransi multi life dengan pembayaran preminya dibayarkan selama setidaknya terdapat satu anggota yang terdaftar pada polis masih hidup dan akan berakhir apabila terjadi kematian terakhir dari sekelompok anggota pemegang polis asuransi tersebut. Cadangan manfaat adalah sejumlah dana yang disimpan oleh perusahaan asuransi untuk membayar uang pertanggungan apabila premi yang telah dibayarkan tidak mencukupi. Penghitungan cadangan manfaat dapat dilakukan dengan metode Zillmer dengan mempertimbangkan biaya operasional perusahaan. Pada karya ilmiah ini, cadangan manfaat bersih tahunan metode Zillmer diterapkan dalam menentukan cadangan pada asuransi jiwa seumur hidup untuk asuransi jiwa multi life status last survivor tiga individu. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai cadangan manfaat meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan yang signifikan terjadi ketika terdapat individu yang meninggal dunia.
Keyword: annual premium, benefit reserves, last survivor insurance, Zillmer method
|
Judul: Uji Kinerja Alat Panen Buah Mangga Tanpa Getah dan Pengaruhnya terhadap Umur Simpan.
Abstrak: Mangga merupakan buah yang memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi terutama bagi masyarakat di daerah iklim tropis seperti Indonesia. Popularitas mangga tidak hanya sebatas pada masyarakat lokal, tapi juga diminati masyarakat internasional. Ekspor mangga Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan akibat kualitas mangga di Indonesia tidak dapat bersaing. Hasil panen mangga bergetah menjadi sebab utamanya. Terdapat alat panen model M (APMM) dengan paten (S00200000153 (ID S 0001081)). Perlu adanya pengujian dilapangan untuk membuktikan kinerja agar siap digunakan oleh petani mangga. Indikator pengujian berupa besaran kapasitas panen dan respon petani mangga dalam menggunakan alat. Kemudian mangga yang dipanen diuji lama simpan, laju respirasi, perubahan warna, dan susut bobot. APMM cukup diterima oleh petani mangga dan mampu menunjukkan kapasitas panen sebesar 211.22 atau 956 buah/jam. Mangga yang dipanen menggunakan APMM memilikiperubahan warna lebih bertahan, dan laju respirasi lebih lambat. APMM dapat diaplikasikan secara tepat guna dalam proses panen mangga tanpa getah 100% dan membuat kualitas mangga tidak cepat menurun.
Keyword: alat panen mangga tanpa getah, laju respirasi, mangga, umur simpan
|
Judul: Modifikkasi Desain dan Uji Performansi Alat Pemanen Mangga (Mangifera indica L.)
Abstrak: Alat pemanen mangga yang digunakan oleh petani pada umumnya adalah galah berkeranjang, petani Jawa Barat menggunakan cadok, sedangkan petani Jawa Timur menggunakan gurung. DEngan alat ini, mangga yang dipanen tidak langsung jatuh ke tanah tetapi masuk ke dalam keranjang. Produsen mengaloami banyak masalah dengan mutu buah mangga yang meliputi luka, memar tergores, bergetah dan pecah.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: The Development of Plant-Based Milk from Gude Beans and White Rice for Vegetarians
Abstrak: Diet vegetarian mendapat asupan protein hanya dari bahan nabati. Protein nabati merupakan protein yang memiliki kekurangan dalam satu atau lebih asam amino essensial. Kacang gude memiliki kandungan asam amino yang cukup lengkap terutama memiliki kandungan lisin yang tinggi namun, memiliki kekurangan dalam asam amino metionin. Kekurangan asam amino metionin dapat dilengkapi dengan asam amino yang terkandung dalam serealia seperti beras putih. Susu kacang gude dan beras putih merupakan salah satu alternatif susu nabati yang dapat membantu memberikan kontribusi terhadap kecukupan asupan zat gizi untuk kalangan umum terutama bagi yang sedang menjalani diet vegetarian. Penelitian ini menggunakan tiga formulasi dengan perbandingan antara kacang gude, beras putih, dan kacang tanah, yakni F1(90:0:10), F2 (75:15:10), dan F3 (60:30:10). Berdasarkan hasil uji organoleptik, karakteristik fisik, dan kandungan gizi, F3 ditetapkan sebagai formula terpilih. Susu formulasi terpilih mengandung protein (%bb) 1,51%, lemak (%bb) 0,72%, karbohidrat (%bb) 9,42%, dan kalsium (%bb) 22,47 mg/100g. Satu takaran saji susu kacang gude dan beras putih adalah 250 ml dan memberikan kontribusi 126 kkal dari energi sehari wanita dan pria usia dewasa (19-49 tahun). Susu kacang gude dan beras putih formula terpilih memenuhi syarat klaim sebagai produk rendah lemak namun belum dapat memenuhi syarat klaim sebagai produk sumber protein.
Keyword: amino acids, gude beans, milk, plant-based protein, white rice
|
Judul: Development of Instant Panna Cotta Products based on Soybean Tempeh Milk and Sesame Seeds Milk (Sedamun indicum L.) for Vegan
Abstrak: Susu merupakan salah satu jenis pangan dengan kandungan gizi yang hampir sempurna, tetapi tidak semua orang dapat mengonsumsinya seperti pada penderita intoleransi laktosa dan pola makan vegan sehingga rentan kekurangan beberapa zat gizi seperti protein, zat besi, dan zinc. Tujuan penelitian adalah mengembangkan produk panna cotta instan berbahan dasar susu tempe kedelai dan susu biji wijen untuk vegan maupun penderita intoleransi laktosa. Prosedur penelitian dimulai dari pembuatan susu tempe kedelai, susu biji wijen, formulasi panna cotta instan, pembuatan panna cotta instan menggunakan alat drum dryer, uji organoleptik, analisis sifat kimia dan fisik, penentuan formula terpilih, dan menghitung %ALG formula terpilih untuk konsumen umum. Produk panna cotta instan F3 dengan perbandingan susu tempe kedelai dan susu biji wijen 92,5%:7,5% ditetapkan sebagai formula terpilih berdasarkan hasil uji organoleptik dan pertimbangan zat gizi. Kekuatan gel formula terpilih adalah 49,0 g/cm2. Hasil analisis kandungan gizi menunjukkan panna cotta instan formula terpilih per 100g mengandung 398 kkal, protein 4,1g, lemak 5,4g, karbohidrat 83,3g, serat pangan 6,1g, zat besi 25,43 mg, dan zinc 11,98 mg. Apabila dibandingkan dengan panna cotta instan komersial, panna cotta instan yang dikembangkan mengandung energi dan lemak yang lebih rendah, namun lebih tinggi serat, zat besi, dan zinc., Milk is one type of food with almost perfect nutritional content, but not everyone can consume it due to the lactose intolerance and vegan. This study aimed to develop instant panna cotta products based on soybean tempeh milk and sesame seeds milk for vegans and lactose intolerance person. The study consisted of preparation of soybean tempeh milk and sesame seeds milk, instant panna cotta formulation, preparation of instant panna cotta using drum dryer, sensory evaluation, chemical and physical analysis, selection of the best formula, and nutrient adequacy calculation of the selected formula for general consumers. Instant panna cotta with the ratio of soybean tempeh milk and sesame seeds milk 92,5%:7,5% was determined as selected formulas based on organoleptic test results and nutritional content. The gel strength of this formula was 49,0 g/cm2. The nutritional content of this formula per 100g were 398 kcal, 4,1g of protein, 5,4g of fat, 83,3g of carbohydrate, 6,1g of dietary fiber, 25,43 mg of iron, and 11,98 mg of zinc. Compared to commercial products, the current product contained lower in energy and fat, but higher in fiber, iron, and zinc.
Keyword: susu tempe kedelai, susu biji wijen, panna cotta instan, vegan, instant panna cotta, sesame seeds milk, soybean tempeh milk
|
Judul: Jagorawi Toll Highway's Traffic Accident (1996-1997
Abstrak: Jalan tol Jagorawi adalah jalan tol yang pertama dibangun di Indonesia, menghubungkan antara Jakarta, Bogor dan Ciawi. Jalan tol telah dirancang sedemikian rupa untuk memberi keamanan bagi pemakai jalan, namun kenyataan yang ada memperlihatkan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jagorawi mengenai jalur dan ruas tempat kejadian, hari, waktu, serta cuaca saat kecelakaan terjadi. Hasil perhitungan memperlihatkan tingkat kecelakaan di jalur yang menuju arah Jakarta lebih tinggi daripada arah meninggalkan Jakarta. Pada setiap ruas di setiap jalur, tingkat kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka jauh lebih tinggi daripada tingkat kecelakaan tanpa korban; namun belum bisa ditentukan ruas mana yang paling berbahaya karena belum ditemui adanya pola tertentu yang khas dari angka-angka hasil perhitungan tingkat kecelakaan per ruas yang ada. Frekuensi kecelakaan di hari Sabtu dan Minggu lebih tinggi dari hari-hari lain, untuk hari Sabtu frekuensi kecelakaan pada jalur yang meninggalkan Jakarta lebih tinggi sedangkan di hari Minggu lebih tinggi pada jalur menuju arah Jakarta. Kecelakaan lebih banyak terjadi pada siang hari, namun kecelakaan fatal lebih banyak terjadi di malam hari. Sebagian besar kecelakaan di jalan tol Jagorawi terjadi pada saat cuaca cerah, di alinemen jalan yang lurus dengan permukaan jalan yang kering.
Keyword: tingkat kecelakaan, statistika deskriptif, uji khi kuadrat
|
Judul: Pengaruh Sosialisasi Emosi Dan Kecerdasan Emosi Terhadap Perilaku Agresi Anak Usia Sekolah Pada Keluarga Perdesaan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sosialisasi emosi dan kecerdasan emosi terhadap perilaku agresi anak usia sekolah. Lokasi penelitian terletak di Desa Ciasmara dan Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Contoh penelitian ini adalah keluarga lengkap yang memiliki anak usia sekolah. Sebanyak 100 anak dipilih dengan menggunakan teknik acak proporsional, pada dua sekolah terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi emosi berhubungan positif dengan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi memiliki hubungan negatif signifikan dengan perilaku agresi. Hasil lain menunjukkan bahwa dimensi penerimaan pada sosialisasi emosi, dimensi kesadaran diri dan pengaturan diri pada kecerdasan emosi berpengaruh negatif signifikan terhadap perilaku agresi anak usia sekolah pada keluarga perdesaan.
Keyword: Anak usia sekolah, kecerdasan emosi, keluarga perdesaan, perilaku agresi, sosialisasi emosi
|
Judul: Interaksi Keluarga dan Kecerdasan Emosional Anak Usia Sekolah di Wilayah Miskin Perkotaan
Abstrak: Kecerdasan emosional merupakan kemampuan anak dalam mengekspresikan emosinya dengan tepat. Emosi berperan penting dalam kehidupan anak karena melalui emosi seseorang mengetahui apa yang dirasakan dirinya dan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik anak dan keluarga, interaksi anak dengan orang tua serta saudara kandung terhadap kecerdasan emosional anak usia sekolah. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional study dengan metode proportional random sampling. Contoh dalam penelitian ini yaitu 100 anak dan ibu di wilayah miskin perkotaan yaitu di Kelurahan Empang dan Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu dengan interaksi orang tua dan anak. Lama pendidikan ibu dan interaksi saudara kandung berhubungan signifikan dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional anak usia sekolah di wilayah miskin perkotaan dipengaruhi oleh lama pendidikan ibu dan interaksi saudara kandung.
Keyword: anak usia sekolah, kecerdasan emosional, interaksi orang tua-anak, interaksi saudara kandung, wilayah miskin perkotaan
|
Judul: Pengalengan Jamur Mutiara (Pleurotus Ostreatus)
Abstrak: Jamur mutiara (Pleurotus ostre&u.i) merupakan s a l a h satu jamur yang dapat dimakan dan lebih dikenal dengan nama jamur tiram. Jamur i n i merupakan salah satu jenis jamur yang baru dibudidayakan di Indonesia .
Keyword:
|
Judul: Regresi Proses Gaussian untuk Pemodelan Kalibrasi
Abstrak: Di Indonesia tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat dan industri dalam pembuatan jamu. Penggunaan tanaman obat yang semakin meluas sudah selayaknya diikuti dengan usaha untuk menjamin kualitas tanaman obat tersebut. Hal ini untuk menjamin agar produksinya dapat bersaing dan diterima oleh masyarakat. Salah satu indikator kualitas tanaman obat adalah konsentrasi senyawa aktifnya. Proses penentuan konsentrasi senyawa aktif yang dikandung oleh suatu tanaman obat perlu dilakukan secara cepat dan akurat. Salah satu metodenya adalah dengan membuat model kalibrasi yang diperoleh dari contoh tanaman obat.
Keyword:
|
Judul: Improvement Calibration Models with bayesian Approach (Cases Medicinal Plants)
Abstrak: Medicinal plants have been used commonly in Indonesia, either as raw material or as traditional medicine product e.g “jamu”’ standardized extracts and phytopharmaca. To ensure the quality of medicinal plants product to be accepted by community and industry, the standardization of active or market compound is one of important things to be searched and determined. The active material can be termine qualitatively and quantitatively by HPLC (High Performance Liquid Chromatography). This process produce concentrate of active material and need more time and costly. The other qualitative methods is using by FTIR (Fourier Transform Infra Red). This process produce chromatogram which depend on respons , fastly and cheaper. The contents of active material in medicine herbs need to be determine accurately and faster. To overcome these problem, accurate and cheaper methods are needed. One of the method is calibration model development which shows the relationship between concentration of active material resulted by HPLC and that by FTIR. This model will decrease processing time and cost.
Keyword:
|
Judul: Symbolic Interaction and The Establishment of Entrepreneurship KemChicks Manager’s (case study interaction of owner – managers KemChicks)
Abstrak: Development of human resources in Indonesia who have the entrepreneurial spirit, is strategic steps to developt society economic in this country. Interaction with the business environment will encourage the formation of entrepreneurial spirit in a person. Therefore, interaction and entrepreneurship interesting to study. This study aims to determine how the meaning (definition of the situation) KemChicks managers to: (1) the social situation (society) of entrepreneurship in KemChicks, (2) self and significant others’ entrepreneurship, (3) self and the establisment self manager’s entrepreneurship. The study is expected to be a basic policy and further basic studies. The method used is the approach of phenomenology, phenomenology maked actuals lives experiences the basic data of reality. The data were analyzed qualitatively - interpretive. The conclusion is: (1) the meaning of the social situation entrepreneurship in KemChicks, differ according to each respondent, so that the delivery action (entreprenerurship) differently. (2) the meaning of different significant others for each respondent. The decision to adopt the values where the significant others, is highly dependent on the values and ideas of their own. (3) interactions encourage the formation of entrepreneurial spirit, but in varying degrees, according to the meaning of self and entrepreneurship in the respondent's own Keywords : interaction, entrepreneurship .
Keyword:
|
Judul: Aplikasi Rantai Markov untuk Menentukan Pola Penyebaran Curah Hujan Harian di Kabupaten Bogor
Abstrak: Dampak dari keragaman curah hujan yang tinggi seringkali menimbulkan permasalahan yang serius bagi kehidupan manusia. Pada penelitian ini, Kabupaten Bogor dipilih sebagai lokasi yang akan ditentukan pola penyebaran curah hujan hariannya. Terjadinya hujan atau tidak dalam suatu hari dapat dimodelkan oleh rantai Markov 3 state. State ditentukan berdasarkan besarnya intensitas curah hujan setiap hari. Di setiap musim ditentukan matriks transisi dengan metode penduga maximum likelihood. Berdasarkan hasil penelitian, model rantai Markov dapat digunakan untuk menentukan pola penyebaran curah hujan harian. Dengan uji Chi-Square telah ditunjukkan bahwa data memenuhi sifat Markov. Peluang hari hujan dalam jangka panjang menggunakan kriteria hujan lebat lebih besar dari 20 mm lebih sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dibandingkan kriteria yang lain. Sedangkan penggunaan kriteria yang berbeda tidak mempengaruhi ratarata panjang periode hari hujan pada musim hujan dan musim kemarau.
Keyword: intensitas curah hujan, maximum likelihood, Chi-Square, sifat Markov
|
Judul: Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Metode Markov Chain di Kabupaten Bogor.
Abstrak: Kabupaten Bogor yang terletak berdekatan dengan Ibukota DKI Jakarta menyebabkan perkembangan pembangunan yang pesat sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan. Kelas penggunaan yang paling banyak terkonversi selama periode tahun 2000 hingga 2010 adalah tegalan/ladang sebesar 11.224 ha terkonversi menjadi penggunaan lahan lain, sedangkan kelas penggunaan lahan yang paling banyak bertambah adalah perkebunan yang bertambah sebesar 10.982 ha. Pemodelan perubahan penggunaan lahan dengan metode Markov Chain ini menggunakan tiga faktor peubah bebas antara lain jarak ke jalan, jarak ke pusat kota kecamatan yang merupakan faktor perubahan dari segi ekonomi, dan kemiringan lereng yang merupakan faktor dari segi fisik lahan. Ketiga faktor peubah bebas yang digunakan memiliki keterkaitan dengan perubahan penggunaan lahan karena mendapat nilai 0,7991 pada uji Cramer’s V. Nilai yang lebih dari 0,4 ini menunjukkan bahwa faktor yang digunakan memiliki keterkaitan yang sangat baik antara peubah bebas dan peubah tak bebas. Pemodelan perubahan penggunaan lahan yang dilakukan menghasilkan model proyeksi penggunaan lahan tahun 2017 dan mendapat nilai Kappa yang sangat baik yaitu 0,87 sehingga bisa dikatakan pemodelan yang dilakukan telah berhasil dan dapat memproyeksikan perubahan penggunaan lahan di masa mendatang.
Keyword: Independent variable factors, land use change modeling, Markov Chain
|
Judul: Libido of Young Rams fed Lemuru oil, Vitamin E, and Selenium Supplements
Abstrak: Libido merupakan respon terhadap rangsangan endogen atau eksogen yang melalui berbagai mekanisme fisiologis. Penelitian ini bertujuan menganalisis libido pada domba jantan muda yang diberi suplemen minyak lemuru, vitamin E, dan selenium. Ternak yang digunakan sebanyak 21 ekor domba jantan dengan rata-rata bobot badan 25
Keyword: Domba Lokal, Libido, Minyak Lemuru, Selenium, Vitamin E
|
Judul: Analisis peramalan dan faktor-faktor yang mempengaruhi impor gandum di Indonesia
Abstrak: Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan makanan yang berbasis tepung terigu menyebabkan permintaan akan gandum sebagai bahan baku utama produksi tepung terigu tinggi. Belum adanya budidaya gandum di Indonesia untuk memenuhi permintaan produksi tepung terigu yang tinggi tersebut menyebabkan Indonesia harus mengimpor seluruh kebutuhan gandumnya. Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor gandum terbesar di dunia, yaitu peringkat keenam setelah Brazil. Belum berkembangnya budidaya gandum yang dilakukan di Indonesia disebabkan karena dua faktor utama, yaitu pemasarannya yang sulit dilakukan serta faktor harga yang belum menguntungkan petani. Belum adanya bimbingan dan pengarahan dari pihak terkait serta letak budidaya gandum yang tersebar dan di dataran tinggi menyebabkan pemasaran gandum sulit dilakukan oleh petani. Budidaya gandum yang masih sebatas untuk proyek pemerintah menyebabkan harga yang diperoleh petani gandum tidak jelas. Saat ini sebagian besar impor gandum di Indonesia berasal dari Australia. Selama kurun waktu 20 tahun yaitu tahun 1984 sampai 2003 Indonesia mengimpor rata- rata lebih dari 2 juta ton gandum setiap tahunnya. Dari keseluruhan impor tersebut, seluruhnya digunakan untuk industri tepung terigu sebagai intermediate product industri bahan makanan seperti mi, roti, serta kue. Sebagian besar tepung terigu digunakan untuk industri mi dan roti. Sekitar 50% dari total output tepung terigu dijadikan intermediate product industri mi dan sekitar 35% untuk industri roti. Sisanya digunakan untuk industri es krim, coklat, kembang güla, susu dan pengolahannya. Apabila impor tersebut terus mengalami peningkatan tiap tahunnya maka akan banyak menghabiskan devisa negara mengingat harga gandum terus mengalami lonjakan. Di lain pihak, sebenarnya tanaman gandum bisa dibudidayakan di Indonesia. Maka, perlu dilakukan suatu solusi untuk menekan laju impor gandum di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan impor gandum di Indonesia untuk periode mendatang dengan menggunakan metode peramalan kuantitatif yang terbaik. Selain itu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap impor gandum di Indonesia. Hasil ramalan yang diperoleh kemudian diimplikasikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap impor gandum di Indonesia. Proses peramalan dilakukan dengan mengidentifikasi pola data impor gandum di Indonesia terlebih dahulu. Setelah diidentifikasi ternyata pola data yang terbentuk. adalah tren yang meningkat. Metode peramalan time series yang sesuai untuk pola data berbentuk tien adalah metode Naive, Simple Moving Average, Single Exponential Smoothing (SES), Double Eksponential Smoothing (DES), Trend Analysis, serta Box- Jenkins (ARIMA). Peramalan dengan metode kausal dilakukan dengan menggunakan model regresi linier dan non linier. Variabel yang digunakan dalam kedua model adalah variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap impor gandum di Indonesia, yaitu produksi terigu serta dummy kebijakan gandum di Indonesia...dst
Keyword:
|
Judul: Factors Affecting Imports of Wheat in Indonesia
Abstrak: Salah satu kebutuhan pangan yang harus dipenuhi dalam jumlah besar adalah produk pertanian. Gandum merupakan salah satu produk pertanian yang permintaannya tinggi di Indonesia. Gandum bukanlah makanan pokok masyarakat Indonesia. Akan tetapi, masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung terigu, seperti roti dan mie instan dan bahan baku tepung terigu tersebut adalah dari gandum, hal ini menyebabkan Indonesia melakukan impor gandum untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dapat menyebabkan ketergantungan dengan negara pengeskspor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi volume impor gandum di Indonesia menggunakan analisis regresi data panel dengan model fixed effect melalui pendekatan gravity model dalam periode tahun 2002-2018 dari empat negara pengekspor utama. Komoditas yang digunakan pada penelitian ini adalah gandum dengan kode HS 1001 (Wheat and meslin). Hasil estimasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi impor gandum di Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh GDP riil per kapita Indonesia, GDP riil per kapita negara pengekspor gandum utama ke Indonesia, konsumsi tepung terigu per kapita dalam rumah tangga Indonesia, dan jarak ekonomi.
Keyword: fixed effect model, gravity model, import, panel data, wheat
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Kajian Indeks Kepekaan Lingkungan Berbasis Integrasi Valuasi Ekonomi (Studi Kasus Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu)
Abstrak: Environmental sensitivity index (ESI) is a systematic approach to compiling information about the sensitivity of the coastal, biological resources and human resources are utilized (NOAA 2001). Michel and Dahlin (1993) in Metrianda (2000) stated environmental sensitivity index is a classification of coastal areas based on the level of sensitivity to damage from oil pollution and other damage sources. The benefit of the index calculation of ESI is information about the environmental sensitivity of coastal areas, beaches, and sea that require protection, maintenance and restoration. Sloan (1993) clarified that ESI divided into three index are yaitu vulnerability index (VI); ecologycal index (EI) and Social-economic index (SI). In its development, environmental sensitivity index approach taken is still not optimal in responding to actual conditions of an area. With the more advanced aspects of ecology, ESI sometimes have problems in its application. This is presumably because the ESI not fully touching matters related to the economic value of resources in each region. Socio-Economic Index, which is one of the 3 (three) factor in ESI has always been based on the "benefit transfer" which cannot describe the real conditions of the total economic value of resources in the study area of ESI. Therefore, we need comprehensive calculations based on the actual conditions of the region. SI is combination between social value (SV) and economic value (EV). Calculation EV as one component of ESI determinants can be achieved by integrating the total value of economic resources from the surrounding environment and community. To simplify some points mentioned above into an implementation would be seen in a smaller area. District Administration (Adm.) Thousand Islands are expected to represent the form and a small sample of coastal and small island management. Based on the results obtained values ESI respective ecosystems ranging from fairly sensitive as fishing ground (Damaged reef ecosystems) to highly sensitive ecosystems such as seagrass. The sensitivity level is obtained after integrating the value of benefits is calculated as a result of total economic value, are: (1) mangrove ecosystem of North Mangrove Ecosystem (NME) = IDR 11.747.918.974 and South Mangrove Ecosystem (NMS) = IDR 7.729.766.460; (2) Coral reef ecosystems fro North Coral Ecosystem (NCE) = IDR 110.216.425.580 and South Coral Ecosystem (SCE) = IDR 110.178.911.910, (3) Seagrass Ecosystems of North Seagrass Ecosystem (NSE) = IDR 8.059.157.445 and South Seagrass Ecosystem (SSE) = IDR 8.059.217.031, whereas Damaged Reef Ecosystem (DRE) is obtained with volume total economic value of the catch of 63,960 kg/year or IDR 973.200.000. The economic value represents the actual conditions and based on the preferences of the people who were around Scout Island.
Keyword:
|
Judul: Coastal Ecotourism management strategies on Pramuka Island, Seribu Islands with Social Ecology Approach
Abstrak: Pulau Pramuka merupakan salah satu destinasi unggulan di Kepulauan Seribu dan memiliki potensi alam yang kaya dan menarik bagi pariwisata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian wisata, daya dukung kawasan, persepsi sosial, dan menghitung nilai ekonomi sumber daya wisata untuk merumuskan strategi pengelolaan ekowisata pantai yang efektif. Analisis data yang digunakan adalah IKW, DDK, TCM, analisis Skala Likert dan SWOT. Analisis data pantai di Pulau Pramuka termasuk kategori sesuai (IKW: 2,18) dengan nilai DDK rekreasi pantai sebesar 33 orang per hari. Analisis persepsi mengenai objek wisata pantai berada pada kategori positif (SL: 2,59). Estimasi penerimaan nilai ekonomi wisata tahun 2022 sebesar Rp. 453.830.611,00. Meskipun demikian, perbaikan pengelolaan lingkungan dan kesadaran masyarakat masih diperlukan. Saran strategi-strategi pengembangan ekowisata melalui SWOT adalah mempertahankan daya tarik dan aktivitas wisata, program edukasi masyarakat, penataan dan perawatan fasilitas rutin dan non-rutin, memelihara sumber daya alam, dan memelihara sarana transportasi. Pengelolaan ekowisata yang efektif memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memaksimalkan potensi pariwisata sambil melestarikan lingkungan., Pramuka Island is one of the featured destinations on Seribu Islands and has a rich natural potential and attractive for tourism. The purpose of this research is to analyzing tourism suitability, area carrying capacity, social perceptions, and calculate the economic value of tourism resources to formulating coastal ecotourism management strategies on Pramuka Island. Data analysis used IKW, DDK, TCM, Likert Scale analysis and SWOT. Data analysis of the coastal on Pramuka Island is in the appropriate category (IKW: 2,18) with a coastal recreation carrying capacity value of 33 people per day. Analysis of perceptions about coastal attractions is in the positive category (SL: 2.59). Estimated revenue of tourism economic value in 2022 amounted to Rp. 453.830.611,00. Despite this, improvements in environmental management and public awareness is still needed. Suggestions for ecotourism development strategies through SWOT are maintaining tourist attractions and activities, community education programs, structuring and maintaining routine and non-routine facilities, maintaining natural resources, and maintaining transportation facilities. Effective ecotourism management requires collaboration between the government, community, and other stakeholders to maximize tourism potential while preserving the environment.
Keyword: daya dukung kawasan, ekowisata, kesesuaian wisata, strategi pengelolaan, ecotourism, carrying capacity, tourism suitability index, management strategies
|
Judul: Penyakit - Penyakit Bakterial pada Hewan Ternak yang Ditularkan Melalui Tanah
Abstrak: Penyakit-penyakit bakterial yang ditularkan leat tanah atau "Soil-borne Diseases" disebabkan oleh genus Bacillus yang bersifat aerob dan genus Clostridium yang menyebabkan penyakit adalah Bacillus anthracis, sedangakan dari genus Clostridium terdiri dari: Clostridium tetani, Cl, botulinum; Cl.septicum; Cl.npvyi; Cl. perfringens; dan Cl.hemolyticum.
Keyword:
|
Judul: Kajian Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di Pabrik Tepung Terigu X.
Abstrak: Produk pangan (berdasarkan kandungan air dan lemak) rentan mengalami pembusukan dan penurunan mutu. Penerapan sistem manajemen mutu dalam industri diyakini dapat memberikan jaminan terhadap konsumen bahwa produk yang ditawarkan bermutu dan sesuai dengan persyaratan. ISO 9001 merupakan standar yang umum digunakan industri dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Standar ISO 9001 secara rutin diperbaharui untuk memastikan kesesuaiannya. Standar ISO 9001 telah diperbarui menjadi versi tahun 2015 dan semua organisasi yang menerapkan diharapkan melakukan konversi sistem berdasarkan versi terbaru. PT X merupakan industri penggilingan tepung terigu yang menerapkan ISO 9001 sebagai standar sistem manajemen mutunya dan secara rutin mengkaji kesesuaian penerapan dengan standar terbaru. Berdasarkan penelitian, terdapat 10 poin kesenjangan antara standar ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015. Tindakan untuk menangani risiko dan peluang merupakan salah satu poin baru yang harus dipersiapkan untuk melakukan adopsi sistem baru. Analisis risiko pada 3 departemen di lini produksi tepung terigu PT X dipilih sebagai tindakan perbaikan untuk konversi sistem berdasarkan standar ISO 9001:2015.
Keyword: ISO 9001:2015, sistem manajemen mutu, analisis risiko, tepung terigu
|
Judul: Analisis Kesenjangan Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2018 di PT XYZ
Abstrak: Terjadinya berbagai kasus keracunan pangan olahan di masyarakat, menjadi penyebab meningkatnya tuntutan terhadap pangan yang aman untuk dikonsumsi. ISO 22000 adalah standar manajemen keamanan pangan yang telah banyak digunakan oleh industri pangan untuk menjamin keamanan produk yang dihasilkan. Standar ISO 22000 versi 2005 telah mengalami pembaharuan pada tahun 2018. PT XYZ sebagai salah satu industri pangan olahan yang menghasilkan produk olahan susu, telah mengadaptasi ISO 22000 sebagai standar manajemen keamanan pangan, dan terus berusaha melakukan perbaikan dalam menjamin keamanan produk yang dihasilkannya melalui pemenuhan standar ISO versi terbaru. Tujuan kegiatan penelitian ini adalah mengkaji penerapan sistem manajemen keamanan pangan (SMKP) ISO 22000 di PT XYZ sehingga dapat diketahui kesenjangan antara implementasi standar ISO 22000 yang telah dilakukan oleh perusahaan, dengan standar ISO 22000:2018 sebagai dasar dalam menyusun rancangan perbaikan sistem. Metode yang digunakan yaitu mengamati kondisi implementasi SMKP di perusahaaan, mengkaji perubahan persyaratan standar ISO 22000, menganalisis kesenjangan implementasi standar ISO 22000 di PT XYZ dengan standar ISO 22000:2018 dan ISO/TS 22002-1:2009, serta menentukan rekomendasi serta tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil kajian, PT XYZ telah memenuhi persyaratan ISO 22000:2018 sebesar 81.33% dan ISO/TS 22002-1:2009 sebesar 87.10% dengan persentase pemenuhan kedua standar tersebut sebesar 85.22%. Kesenjangan utama dari hasil kajian di lapangan banyak diperoleh dari persyaratan-persyaratan baru yang ada pada standar ISO 22000:2018. Semua kesenjangan yang diperoleh tersebut, menjadi dasar dalam penyusunan rekomendasi perbaikan, untuk selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan sesuai dengan persyaratan baru yang tercakup pada ISO 22000:2018.
Keyword: analisis kesenjangan, ISO 22000:2018, ISO/TS 22002-1:2009, keamanan pangan, susu
|
Judul: Interaksi Antara Hoya diversifolia Blume.(Asclepiadaceae) Dengan Semut (Formicidae) di Kebun Raya Bogor
Abstrak: Boya diversifo/ia B1. adalah anggota dati divisi Magnoliophyta (tumbuhan berbunga), Kelas Magnoliopsida. Ordo Gentiana1es. Famili Asclepiadaceae, Genus Boya. Tumbuhan ini berdaun lebal, letaknya berbadapan, berbentuk bolat telur tcrbalik. Bunganya majemok daJam tandan berbentuk payung, tiap tandan terdiri dari 10-20 kuntum. korola dan karona beJbentuk bintang, wama merah muda; Buahnya mcmiliki folikel. biji kcci1 dengan plume dibagian apikal. Adanya plume ini memWlgkinkan penyebaran biji dengan bantuan angin. Tumbuhan ini hidup sebagai epifit dan dimanfaatkan sebagai tanaman ruas. lnteraksi antara bcberapa spcsies dati genus Hoya dengan semut telah diketahui, contohnya pada Hoya imbricQta, Boya darwinii, dan Boya lacunosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan yang terjadi antara H. diversifolia BI. dengan sernut. pola interaksinya dan genus semut yang terlibat dalam interaksi tersebnt. Selain itu, penelitian inijuga bertujuan uotuk mengetahui penyebaran serta pilihan pollan inang H. diverSlloJia B1. di K.ebun Raya Bogor.
Keyword:
|
Judul: Studi Perilaku Nyamuk Anopheles dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Abstrak: Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Penelitian ini mengkaji perilaku nyamuk Anopheles dan kaitannya dengan epidemilogi malaria dilakukan di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng yaitu di masyarakat Kelurahan Tumbang Tahai dan di dekat kandang orangutan. Penangkapan nyamuk Anopheles dewasa dilakukan dengan metode umpan orang di dalam dan luar rumah, yang hinggap di dinding rumah dan kandang sapi, serta di dekat kandang orangutan dengan light trap. Penangkapan dengan light trap tidak mendapatkan nyamuk Anopheles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua spesies Anopheles yaitu Anopheles letifer dan A. umbrosus. A. letifer paling banyak ditemukan pada minggu ke enam (bulan Februari) baik umpan orang di dalam dan luar rumah masing-masing 2,00 dan 2,33 ekor/orang/malam. Pada penelitian ini A. letifer cenderung bersifat lebih antropofilik dan eksofagik. Perilaku menggigit dimulai pukul 18.00 hingga 06.00, dengan puncak gigitan pada umpan orang baik di dalam maupun di luar rumah pukul 19.00 hingga 20.00. Sementara itu, puncak kepadatan yang istirahat di dinding dalam rumah terlihat pada pukul 19.00 hingga 20.00 dan di kandang sapi pukul 05.00 hingga 06.00. Larva Anopheles pada penelitian ini tidak ditemukan. Jenis parasit malaria yang ada di Kelurahan Tumbang Tahai selama tiga tahun (2005-2007) adalah Plasmodium vivax dan kasus terbanyak adalah pria. Selama penelitian berlangsung peningkatan kasus umumnya diikuti dengan peningkatan rata-rata kepadatan vektor satu bulan sebelumnya. Jenis parasit pada orangutan selama tiga tahun (2005-2007) adalah P. falciparum, P. vivax, P. malariae dan infeksi campuran. Tahun 2006 terjadi kematian dua ekor orangutan (CFR 0,87%) karena P. falciparum. Pada penelitian ini tidak ditemukan parasit orangutan yang menginfeksi manusia. Pengetahuan yang rendah dan kebiasaan masyarakat keluar malam tanpa pakaian tertutup dapat meningkatkan risiko penularan malaria.
Keyword: Pengendalian vektor, Larva anopheles, Kebiasaan masyarakat, Mass Blood Survey (MBS)
|
Judul: Studi Perilaku Menggigit Nyamuk Anopheles balabacensis dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat
Abstrak: Penyakit tular nyamuk/vektor (vector-borne disease) seperti malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Data malaria positif di Kabupaten Lombok Barat yang di nyatakan dengan API (Annual Parasite Incidence) selama 3 tahun terakhir secara berturut-turut 2,82 ‰ tahun 2006, 4,10 ‰ tahun 2007 dan 1,85 ‰ tahun 2008 termasuk kriteria daerah MCI (Moderate Case Incidence) API 1 - < 5 ‰. Sebagian sebagian besar desa di Kabupaten Lombok Barat termasuk High Case Incidence Area (HCI) dengan nilai API > 5 ‰. Desa Lembah Sari adalah satu di antara desa di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat yang merupakan desa endemis malaria dan termasuk kriteria HCI. Kasus malaria di daerah ini yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, ditemukan dalam jumlah besar, mengindikasikan terjadinya penularan setempat (indigenus).
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Uji daya hasil galur harapan padi sawah tipe baru (Oryza sativa L.) di dua lokasi : Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil galur harapan Padi Tipe Baru dengan beberapa varietas unggul sebagai pembanding dan mengidentifikasi galur-galur yang berpotensi untuk dilepas menjadi Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2005 di dua lokasi yaitu di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Keyword:
|
Judul: Pengujian daya hasil galur harapan padi sawah tipe baru, Oryza sativa L. di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Mataram, Nusa Tenggara Barat
Abstrak: Pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnya laju permintaan beras. Namun, peningkatan permintaan beras ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi padi dan mutu beras nasional masih kalah bersaing dengan beras impor. Oleh karena itu, program penelitian padi melalui pemuliaan tanaman diarahkan kepada perakitan varietas tipe ideal yang berdaya hasil tinggi, tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta sesuai dengan selera pasar. Saat ini, pemerintah memperkenalkan padi tipe baru (PTB) dan padi hibrida yang diharapkan sesuai dengan kriteria padi tipe ideal tersebut. Daya hasil suatu varietas ditentukan oleh mutu materi genetik dan faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik serta interaksi antara keduanya. Oleh karena itu, dalam program pemuliaan tanaman terdapat tahapan pengujian multilokasi sebelum pelepasan sutu varietas baru. Ketinggian tempat dapat mengidentifikasikan perbedaan lingkungan biotik dan abiotik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hasil sepuluh galur padi tipe baru (PTB) terhadap dua varietas pembanding, IR 64 dan Ciherang. Serta, mengidentifikasi galur-galur yang sesuai dengan kriteria PTB. Kesepuluh galur harapan PTB dan dua varietas pembanding sebagai perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan ditanam pada dua lokasi dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Lokasi pengujian yaitu di daerah Kab. Kuningan, Jawa Barat dan Kab. Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kab. Kuningan mewakili daerah dataran tinggi sedangkan Kab. Mataram sebagai daerah dataran rendah. Galur harapan padi tipe baru (PTB) dengan daya hasil tertinggi di kabupaten Kuningan adalah StKt 6-d-10s-1-1-1 dengan bobot gabah kering giling (GKG) mencapai 7.96 ton/ha, 0.75 ton/ha lebih tinggi dari IR 64. Produktivitas galur StKt 6-d-10s-1-1-1 pun tertinggi pada lokasi pengujian di daerah Kab. Mataram (6.61 ton/ha). Pada lokasi pengujian yang kedua ini, bobot gabah kering giling (GKG) IR 64 hanya mencapai 5.68 ton/ha, 10.4 % lebih rendah dari galur StKt 6-d-10s-1-1-1. Galur PTB yang menunjukkan daya hasil tinggi pada kedua lokasi adalah StKt 6-d-10s-1-1-1 dan KmCr 15-d-13j-1-1-1. Masing-masing rata-rata bobot gabah kering giling (GKG) adalah 7.29 ton/ha dan 6.38 ton/ha. Bahkan bobot gabah kering giling (GKG) galur StKt 6-d-10s-1-1-1 mampu melampaui produksi IR 64 sebesar 13.39%. IR 64 hanya mampu berproduksi dengan rata-rata dari kedua lokasi tersebut sebesar 6.45 ton/ha. Namun, kedua galur tersebut belum mampu melebihi bobot gabah kering giling (GKG) Ciherang.
Keyword:
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Efek Iklan Layanan Masyarakat "Versi Pak Lurah “ Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemungutan Suara. Kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Abstrak: Media televisi menjadi salah satu media yang dinilai efektif oleh Komisi Pemilihan Umum guna mensosialisasikan pemilihan umum tahun 2004 dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat guna meningkatkan partisipasi politiknya. Hal ini disebabkan pemilihan umum 2004 berbeda dengan pemilihan umum pada era sebelumnya. Televisi merupakan media yang memiliki kemampuan maksimum sebagai media audio visual yang murah dan dimiliki secara umum serta mudah dijangkau oleh mayoritas masyarakat dari berbagai golongan.
Keyword:
|
Judul: Respon pemilih pemula di perdesaan terhadap tayangan iklan calon presiden dan calon wakil presiden di televisi : Kasus Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu fenomena bahwa selama hasa kampanye pemilihan presiden (pilpres) putaran pertama tahun 2004 televisi banyak diwarnai oleh penayangan iklan politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh iklan capres dan cawapres di televisi terhadap persepsi dan afeksi pemilih pemula di perdesaan, menganalisis perbedaan respon pemilih pemula di perdesaan terhadap tayangan iklan capres dan cawapres di televisi, berdasarkan faktor individu dan keterdedahan individu, serta menganalisis faktor individu yang berhubungan dengan respon mereka. Respon pemilih pemula di perdesaan terhadap iklan capres dan cawapres dilihat dari persepsi, dimensi kognisi, afeksi, dan konasi. ...
Keyword:
|
Judul: Whole-Genome Sequence Analysis and Probiotic Characteristics of a Lactococcus lactis subsp. lactis strain Lac3 Isolated from Traditional Fermented Buffalo Milk (Dadih)
Abstrak: The intention to conduct the current study was associated with the insufficiency of data availability on the whole-genome sequencing and in vitro characterization of probiotic potential of L. lactis subsp. lactis strain Lac3 in order to select the L. lactis subsp. lactis Lac3 as the future probiotic candidate. Most L. lactis has been included in the GRAS (Generally Recognized As Safe) status by (FDA) (the United States Food and Drug Administration). L. lactis has been considered as a promising probiotic candidate that has the versatile applications in animal, animal feeds, pharmaceuticals, clinical and food industries. L. lactis has been used as the starter cultures in the fermentation of dairy products, like cheese, yoghurt, sauerkraut, as well as in clinical to treat diseases by preventing pathogenic infections from the host. Moreover, L. lactis proved to enrich the foods into vitamins and amino acids and prevent allergy, etc. However, the selection of suitable probiotic candidate should require the assessment of its ability of tolerance against stressful conditions, such as acid, salts, bile salt tolerance and adhesion properties either in the gastrointestinal transit or survival in the niche environments, as well as the safety analysis like antibiotic resistance, pathogenicity, virulency, hemolytic activity and biogenic amines production. Besides, probiotic candidate should be evaluated for its ability to produce antimicrobial compounds. By this reason, we aimed at carrying whole-genome sequence analysis and in vitro characterization of probiotic potential of a L. lactis subsp. lactis Lac3. The results of this study are indispensable to provide information on genome diversity, stability, molecular evolution, safety, and probiotic potential properties which are suitable for the selection of L. lactis subsp. lactis Lac3 as the future probiotic for industrial food exploitation and health. Illumina MiSeq Next-generation sequencer was used to produce the genome reads with the size of ~3.8Mb, each sequence had the length of 150bp, and with an estimated genome size approximately ~7.6Mb. Sequencing was processed by (Novogene Co., Ltd). The de novo assembly was conducted using Unicyler.v assembler algorithm integrated into the Pathosystems Resource Integration Center (PATRIC) platform, and produced 55 contigs. Genome annotation was added by prokaryotic genome annotation pipeline (PGAP) available in NCBI and Rapid Annotations under Subsystem Technology (RAST) online webserver. Specific genome features were annotated within the genome, including antibiotic resistance phenotypes (resistomes), mobilomes (prophages, insertion sequences (ISs), plasmid), virulence factors and CRISPR/Cas system. The specific annotation was done by using various online bioinformatic tools, such as Comprehensive Antibiotic resistance Database (CARD), Resistance Gene identifier (RGI), ResFinder 4.1, PlasmidFinder, PHASTER, VirulenceFinder 2.0 and Mobile genetic element (MGEsFinder). Furthermore, identification was done based on 16S rRNA by performing nucleotide BLAST analysis and scanning electron microscopy. Phylogenetic tree was generated by using MEGA-X, and sequences were aligned by using MUSCLE. The bootstrap was inferred from 1000 replications, and taxonomic connection was inferred by using Neighbor-joining method. Besides, in vitro characterization of L. lactis subsp. lactis Lac3 was conducted to assess the probiotic characteristics of L. lactis subsp. lactis Lac3, including tolerance to acid, bile salts, NaCl, auto-aggregation (adhesion properties) and antibiotic resistance. The genome annotation predicted L. lactis
Keyword: Genome sequence, in vitro characterization, pathogenicity, probiotic potential, safety
|
Judul: Keefektifan Penghambatan Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga L.) terhadap Botryodiplodia theobromae secara In Vitro
Abstrak: Botryodiplodia theobromae dilaporkan memiliki banyak inang, salah satunya adalah menjadi patogen primer penyebab mati pucuk pada bibit jabon dengan gejala berupa matinya bagian ujung tanaman hingga membuat tanaman inang mati. Pengendalian hayati merupakan hal yang menarik untuk dikaji khususnya dengan menggunakan ekstrak lengkuas (Alpinia galanga L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan ekstrak lengkuas sebagai alternatif pengendalian penyakit yang disebabkan oleh patogen B. theobromae secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dan RAL pengamatan berulang (RAL in time). Perlakuan berupa pemberian ekstrak lengkuas pada dua media yaitu potato dextrose agar (PDA) dan potato dextrose broth (PDB) dengan taraf konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak lengkuas mampu menekan pertumbuhan B. theobromae secara in vitro. Nilai hambatan terbaik diperoleh dengan penambahan ekstrak lengkuas 40% yaitu 29.650% pada media PDA dan 31.200 % pada media PDB. Waktu efektif penghambatan ekstrak lengkuas adalah pada jam ke-12 setelah isolasi dengan nilai hambatan rata-rata 26.760%.
Keyword: Botryodiplodia theobromae, galangal extract, inhibition value
|
Judul: Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale var. officinale) dalam Menghambat Pertumbuhan Rhizoctonia sp. secara in Vitro
Abstrak: Persemaian tanaman kehutanan mengalami gangguan berupa serangan penyakit yang mengakibatkan produktivitasnya menurun. Salah satu penyebab gangguan penyakit tersebut adalah Rhizoctonia sp., yang merupakan patogen tular tanah penyebab lodoh dan hawar daun. Jahe merupakan tanaman obat dari famili Zingiberaceae yang berpotensi menjadi sumber fungisida alami. Jahe mengandung senyawa metabolit sekunder (golongan terpenoid) yang diduga bersifat antifungi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas ekstrak jahe dalam menghambat pertumbuhan Rhizoctonia sp. pada kultur in vitro. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf konsentrasi ekstrak yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak jahe bepengaruh dalam menghambat pertumbuhan koloni Rhizoctonia sp. baik pada media PDA maupun PDB. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan aktivitas penghambatan ekstrak semakin efektif. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan fungi pada media PDA dan PDB pada penelitian ini adalah konsentrasi 40%.
Keyword: fungisida, jahe, penyakit, Rhizoctonia sp.
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Retardan Ancymidol, B-9, dan Paclubutrazol Terhadap Pertumbuhan Tunas Mikro Kentang In Vitro
Abstrak: Kentang merupakan tanaman pangan penunjang program diversifikasi yang mengandung keseimbangan gizi yang baik antara jumlah kalori dan protein. Rendahnya produksi kentang di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor kendala yaitu, iklim, teknik budidaya dan masalah pembibitan. Masalah bibit yang ada di Indonesia bertitik tolak dari biaya bibit yang mahal. Hal ini disebabkan karena sulitnya memproduksi umbi bibit yang berkualitas tinggi, sehingga mendorong dilakukannya impor bibit. Teknik Kultur jaringan merupakan alternatif pemecahan masalah yang paling potensial dalam penyediaan bibit Kentang yang bermutu. Salah satu penerapan teknik kultur Jaringan dalam produksi bibit kentang adalah penggunaan stek mikro sebagai bahan perbanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan konsentrasi retardan ancymidol, B-9 dan paclobutrazol terhadap pertumbuhan tunas in vitro kentang. Rancangan percobaaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan faktor konsentrasi retardan tersarang dalam faktor jenis retardan. Faktor terdiri dari 3 taraf B-9 dan paclobutrazol...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Retardan Ancymidol, B-9 dan CC Dalam Pengumbian Kentang In Vitro
Abstrak: Sebagai alternatif utama dalam menunjang usaha pengembangan pangan non-beras di Indonesia, Kentang merupakan pangan yang mengandung semua asam amino penting sehingga memiliki Keseimbangan protein-kalori yang terbaik. Rendah- nya produksi kentang di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor kendala utama seperti: masalah bibit, penyakit, dan tidak tersedianya fasilitas penyimpanan jangka panjang. Masalah bibit yang ada di Indonesia bertitik tolak dari biaya bibit yang mahal. Hal ini disebabkan karena sulitnya memproduksi umbi bibit berkualitas tinggi, sehingga mendorong dilakukannya impor bibit. Teknik kultur jaringan merupakan alternatif pemecahan masalah yang paling potensial dalam penyediaan bibit Kentang yang bermutu. Salah satu penerapan teknik kultur Jaringan dalam produksi bibit kentang adalah penggunaan umbi mikro sebagai bahan perbanyakan.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Analysis of Land Cover Change Impacts on The Landscape Services Quality in Cisadane Watershed Tangerang City
Abstrak: Peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan di Kota Tangerang dapat menyebabkan dampak terhadap penurunan kualitas lingkungan. Hal tersebut akan mempengaruhi kondisi jasa lanskap khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane yang melewati kota ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan tutupan lahan tahun 2010 dan 2020, perubahan kualitas jasa lanskap, dan rekomendasi pengelolaan di DAS Cisadane Kota Tangerang berdasarkan jasa lanskap. Indikator jasa lanskap yang digunakan adalah karbon tersimpan, keanekaragaman hayati, keindahan lanskap, pengaturan tata air, dan ameliorasi iklim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan tutupan lahan sebesar 14,28%. Kebun campuran mengalami peningkatan luas tutupan lahan tertinggi sedangkan lahan pertanian mengalami penurunan luas tertinggi. Akibat perubahan tersebut, terjadi penurunan nilai jasa lanskap serta memperlihatkan kondisi yang kurang baik. Hasil analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) menunjukkan pengelolaan DAS Cisadane Kota Tangerang berada pada posisi hold and maintain. Strategi utama adalah pengelolaan secara pentahelix yang merupakan kolaborasi antara akademisi, pengusaha, pemerintah, masyarakat, dan media massa (ABCGM)., The increase of population and development in Tangerang City can have an impact on environmental degradation. This will affect landscape conditions, especially in the Cisadane Watershed that passes through this city. This study objectives are to determine land cover changes from 2010 to 2020, changes in landscape services quality, and recommendations for management strategies for Cisadane Watershed in Tangerang City based on landscape services. The indicators used for landscape services assessing are carbon stock, biodiversity, landscape beautification, water management, and climate amelioration. The results of this study indicate that there is a change in land cover as much as 14,28%. Mixed gardens has the largest increase and field land has the largest decrease. As a result, there is a decrease of landscape services and the quality of landscape services showed less good condition. The results of the Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) analysis indicate that the management of the Cisadane Watershed in Tangerang City is in hold and maintain position. The main strategy is pentahelix management that is collaborative management between Academician, Businessman, Community, Government, and Mass-media (ABCGM).
Keyword: GIS, land cover changes, landscape services, watershed
|
Judul: Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan dan Pemanfaatan Sumberdaya Air terhadap Kualitas Air Sungai di Daerah Aliran Sungai Cisadane Segmen Hulu
Abstrak: Increasing the number of residents in the Cisadane watershed area upstream segment cause high river water use and land cover changes. This negative impact on the incidence of pollution load and the source of pollutants/waste that may affect the water quality of rivers and indirectly affect the level of river water pollution. The water quality is very depend on the effort to meet the needs of water for each utility. Therefore, research on the effects of land cover change and water resources utilization of river water quality in the Cisadane watershed upstream segment needs to be done. This research was conducted in the Cisadane watershed area upstream from June to August 2009. Equipments used, such as water quality data, land cover, population, utilization of river water, debit, and livestock. The instrument used is a Arcview 3.2 program and MINITAB release 14. Data processing is done by analysis of land cover change, analysis of changes in water quality, pollution load, pollution load carrying capacity, the analysis of public understanding, and study the influence of land cover changes on water quality. During the period 2005-2008 land cover changes in the Cisadane watershed area upstream shown by the decrease of forest area (72.88%), shrubs (88.18%), open land (91.14%), and the fields ( 97.52%), and increasing plantation area (102.46%), and residential (34.21%).Utilization of river water in the Cisadane watershed area upstream was quite high. For 93% of the 190 families interviewed using Cisadane River for MCK. Pollutant sources that can be seen is garbage (16%) and wastewater (30%). The dominant pollution load comes from domestic waste (4067.86 tons/month 4129.80 BOD and TSS) and livestock waste (3.24 tons/month of BOD and 17.05 tons/month TSS). This pollution load exceeds the capacity for BOD pollution load of each month and it ranged from 2484 tons/month to 3801 tons/month, while for TSS pollution load capacity not exceeding pollution load for each month. Changes in land cover and use of river water affects river water quality. This can be demonstrated by increasing in TDS (18 mg/l), BOD (20.8 mg/l), phosphate (0.303 mg/l), and COD (38 mg/l) which tends to exceed water quality standards. If viewed based on key parameters of water quality (BOD, COD, TSS), the correlation of test results on the α level 0.1 also could be concluded that there is a relationship between changes of land cover with water quality, although the significance level is relatively small. The icreasing of water quality parameters caused the decrease of Water Quality Index from 85,58 to 73,66, but the condition of the waters is still relatively moderate to good.
Keyword:
|
Judul: Virus penyakit mulut dan kuku
Abstrak: Penyakit mulut dan kuku(PMK), adalah suatu penyakit menular yang menyerang hewan berkuku genap(cloven footed animal), seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyakit mulut dan kuku tidak menimbulkan kematian yang besar. Pada hewan dewasa kematian berkisar antara 0,2% sampai 5%, tetapi pada hewan muda kematian mencapai 50%. Virus penyakit mulut dan kuku berbentuk bulat atau hexagonal dan mempunyai diameter 20-30 nm. Virus PMK terdiri dari asam ribonukleat (RNA), yang berserabut tunggal dan diselubungi oleh protein(capsid) yang tersusun oleh 32 capso- mer. Komposisi dasar RNA terdiri dari guanidin 24%, adenin 26%, cytosin 28%, dan urasil 22%. Protein terdiri dari protein struktural dan protein non struktural. Protein struktural terdiri dari polipeptida yaitu VP, VP2, VP3, dan VP4, sedangkan protein non struktural terdiri dari polipeptida yang terdiri dari P40 dan P52 Protein struktural dan protein non struktural dalam virus PMK sangat penting, karena protein non struktural dapat membedakan apakah hewan terinfeksi secara alam atau karena divaksinasi. ...
Keyword:
|
Judul: Kualitas Fisik dan Kimia Buah Jambu ‘Kristal’ (Psidium guajava L.) pada Letak Cabang yang Berbeda
Abstrak: Jambu biji kultivar Kristal merupakan salah satu buah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Kualitas buah dipengaruhi posisi buah dalam kanopi. Penelititan ini bertujuan untuk mempelajari kualitas fisik dan kimia buah pada tunas yang muncul pada cabang primer, sekunder dan tersier. Percobaan berlokasi di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Dramaga, Bogor dari bulan Februari hingga Juli 2017. Bahan utama yang digunakan penelitian ini adalah tanaman jambu ‘Kristal’ berumur 4 tahun yang di tanam di Kebun Percobaan Cikabayan. Percobaan dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu letak buah pada tunas dari cabang primer (C1), cabang sekunder (C2) dan cabang tersier (C3) dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak cabang tidak berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan kualitas fisik dan kimia (diameter buah, bobot buah, kelunakan buah, kemulusan buah, PTT dan ATT). Buah yang tumbuh pada tunas yang muncul dari cabang primer dan cabang sekunder memiliki kecenderungan bobot dan diameter yang lebih tinggi dibandingkan dengan cabang tersier.
Keyword: jambu ‘kristal’, posisi cabang, kualitas fisik, kualitas kimia
|
Judul: Kajian Pertumbuhan, Produksi Dan Kualitas Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Var. Kristal Pada Asal Bibit Dan Pemangkasan Yang Berbeda
Abstrak: Jambu biji kristal (Psidium guajava var. Kristal) merupakan introduksi dari Taiwan yang dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia. Perbaikan kualitas pertumbuhan tanaman dan buah jambu biji kristal dapat dilakukan dengan perbanyakan secara vegetatif dan pemangkasan. Umumnya bibit jambu biji kristal yang diperoleh petani berasal dari perbanyakan secara cangkok dan sambung. Pemangkasan merupakan upaya menyeimbangkan source dan sink serta mengoptimalkan translokasi asimilat ke sink. Penelitian ini terdiri atas 2 percobaan yang dilakukan di lahan petani Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Analisis dilakukan di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Percobaan pertama bertujuan untuk mempelajari pengaruh asal bibit cangkok dan sambung terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jambu biji kristal. Percobaan ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014. Percobaan terdiri atas 2 populasi tanaman jambu biji kristal yang berbeda asal bibit yaitu cangkok dan sambung. Percobaan kedua bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemangkasan yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas buah jambu biji kristal. Percobaan ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 sampai Maret 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor (pemangkasan) dengan tiga perlakuan, yaitu pemangkasan cabang tersier dengan menyisakan 4 pasang daun setelah bakal buah, pemangkasan cabang tersier dengan menyisakan 8 pasang daun setelah bakal buah, dan tanpa pemangkasan (kontrol). Hasil percobaan pertama menunjukkan tanaman asal cangkok cenderung menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak (86.5) dibandingkan tanaman asal sambung (63.2). Tanaman asal sambung menghasilkan ukuran (diameter buah 8.4 cm) dan bobot buah (270.8 g) yang lebih tinggi dibandingkan tanaman asal cangkok (diameter buah 8.1 cm dan bobot buah 247.2 g). Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa pemangkasan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif (diameter tajuk tanaman, jumlah daun, dan luas daun). Pemangkasan dengan menyisakan 8 pasang daun menghasilkan ukuran dan bobot buah yang lebih tinggi dibandingkan pemangkasan dengan menyisakan 4 pasang daun dan kontrol, yaitu menghasilkan diameter buah 9.7 cm, dan bobot buah 326.2 g; sedangkan pemangkasan dengan menyisakan 4 pasang daun masingmasing 8.2 cm dan 237.2 g; dan kontrol masing-masing 7.7 cm dan 170.4 g. Kandungan padatan terlarut total, keasaman dan vitamin C berturut-turut pada pemangkasan dengan menyisakan 4 pasang daun 7.9 oBrix, 0.5%, dan 127.1 mg 100 g-1; pada pemangkasan dengan menyisakan 8 pasang daun 8.0 oBrix, 0.4%, dan 130.0 mg 100 g-1; kontrol 7.8 oBrix, 0.4%, dan 133.9 mg 100 g-1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua perlakuan.
Keyword: bibit asal cangkok, bibit asal sambung, pemangkasan, kualitas buah
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.