anchor
stringlengths 87
6.34k
| positive
stringlengths 87
4.81k
| negative
stringlengths 99
4.5k
|
---|---|---|
Judul: Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup dan Coping Mechanism guru SD Negeri dan Swasta: kasus di Kecamatan Purwakarat, Kota Cilegon, Propinsi Banten
Abstrak: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup dan coping mechanism guru SD negeri dan swasta di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Propinsi Banten. Tujuan khususnya adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi dan demografi guru SD negeri dan swasta, (2) Menganalisis gaya hidup guru SD negeri dan swasta, (3) Menganalisis alokasi waktu guru SD negeri dan swasta, (4) Mengetahui perbedaan gaya hidup, pendapatan dan alokasi pengeluaran guru SD negeri dan swasta, (5) Mengetahui perbedaan coping mechanism antara guru SD negeri dan swasta dalam memenuhi kebutuhan hidup. (6) Mengetahui hubungan alokasi pengeluaran dengan gaya hidup dan coping mechanism (7) Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi gaya hidup dan coping mechanism. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dan dilakukan di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Propinsi Banten. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive. Selanjutnya dari wilayah tersebut dipilih kriteria contoh penelitian yaitu guru sekolah dasar negeri dan swasta. Teknik pengambilan contoh dari populasi adalah secara judgment sampling. Jumlah contoh yang diambil sebanyak 100 orang (60 guru SD negeri dan 40 guru SD swasta). Data penelitian terdiri atas dua bagian yakni data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, gaya hidup. coping mechanism, alokasi waktu dan karakteristik sosial ekonomi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner. Data sekunder diperoleh dari Kecamatan Purwakarta dan Dinas Pendidikan Kota Cilegon untuk mengetahui jumlah guru serta untuk mengetahui kondisi wilayah. Data-data yang diperoleh terlebih dahulu melalui proses editing, coding, scoring, entry, dan cleaning data. Kemudian pengolahan data dilakukan dengan menggunakan paket program Microsoft Excel dan SPSS 13.0 for Windows. Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis awal dilakukan secara statistik deskriptif. Setelah itu, dilakukan analisis secara statistik inferensia untuk melihat adanya perbedaan variabel antara guru negeri dan swasta dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan T-student, analisis korelasi Rank Spearman dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti, selanjutnya untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup dan coping mechanism dilakukan uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar usia guru berkisar antara 33-47 tahun. Usia guru swasta cenderung lebih muda dibandingkan guru negeri. Besar keluarga contoh secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Secara keseluruhan persentase terbesar contoh berjenis kelamin perempuan (79.0%). Tingkat pendidikan terakhir guru swasta lebih tinggi dibandingkan guru 'negeri. Persentase terbesar tingkat pendidikan pada guru negeri berada pada tingkat D2 (41.7%) dan guru swasta berada pada tingkat S1 (62.5%). Sebagian besar contoh (88.0%) tidak memiliki pekerjaan tambahan. Pekerjaan tambahan yang dilakukan yaitu privat (6.7%) dan PKBM (6.7%) pada guru negeri dan privat (10%) pada guru swasta. Lebih dari setengah contoh baik guru negeri dan swasta, lama bekerja menjadi guru yaitu 15 sampai 26 tahun dengan persentase masing-masing yaitu 63.3 persen dan 52.5 persen. Lama bekerja menjadi guru pada guru negeri lebih lama dibandingkan guru swasta. Sebanyak 65 persen contoh (68%) guru negeri memiliki jam mengajar kurang dari 35 jam per minggu dan hampir sebagian besar guru (95%) swasta memiliki jam mengajar kurang dari 35 jam per minggu Jam mengajar guru swasta lebih lama dibanding guru negeri...
Keyword: Karakteristik demografi, Pemilikan aset keluarga, Gaya hidup, Coping Mechanism
|
Judul: Pengaruh gaya hidup, manajemen keuangan, dan strategi koping terhadap kesejahteraan keluarga nelayan
Abstrak: Nelayan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang tergolong miskin dan dianggap memiliki gaya hidup yang boros. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, manajemen keuangan, dan strategi koping terhadap kesejahteraan keluarga nelayan. Pengambilan data dilakukan di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada bulan April 2012. Penelitian ini melibatkan 88 keluarga nelayan yang memiliki anak sekolah dan dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup keluarga nelayan berorientasi keluarga. Manajemen keuangan keluarga termasuk dalam kategori sedang. Ketika mengalami penurunan pendapatan keluarga, keluarga nelayan lebih sering melakukan strategi koping cutting back daripada generating income. Sebagian besar keluarga nelayan termasuk kategori penduduk tidak miskin menurut BPS dan kategori penduduk miskin menurut BKKBN. Kesejahteraan obyektif dipengaruhi oleh besar keluarga dan pendapatan per kapita. Kesejahteraan subyektif keluarga nelayan termasuk kategori sedang, yang dipengaruhi oleh umur istri dan gaya hidup berorientasi produktif.
Keyword: Coping strategies, Family financial management, Fishermen families, Family well-being, Lifestyle
|
Judul: Infeksi Cacing Jantung Dirofilaria Immitis, Railliet & Henry, 1911 Pada Anjing
Abstrak: Cacing Dirofilaria immitis dewasa yang tinggal dalm ventrikel kanan jantung anjing, sering kali menimbulkan gejala klinis yang cukup berat. Cacing Tersebut menghasilkan mikrofilaria yang selanjutnya berkembang menjadi larva infektif dalam saluran malphigi induk semang entara, yaitu nyamuk dari genus Culex, Aedes dan Anopheles.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik Karkas Dan Lemak Babi Dengan Pemberian Ransum Mengandung Curcumin
Abstrak: Rimpang kunyit memiliki zat aktif berupa Curcumin yang merupakan salah satu zat fitokimia yang berperan sebagai anticarcinogenic, antioxidative dan hypocholesterolemic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi, karakteristik karkas dan lemak babi dengan pemberian berbagai taraf Curcumin dalam ransum. Penelitian ini menggunakan 20 ekor babi jantan kastrasi, dengan bobot awal 16+ 0,7 kg. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu ransum dengan taraf Curcumin sebanyak empat taraf (0, 4, 8 dan 12mg/kg bobot badan) dalam ransum (R0, R1, R2, dan R3) masing-masing dengan lima ulangan. Hasil perangkingan menunjukkan bahwa taraf pemberian 12 mg Curcumin/kg bobot badan adalah yang terbaik, dengan hasil loin eye area, low density lipoprotein serum, kandungan kolesterol lemak dan daging yang terbaik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa taraf pemberian Curcumin dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Keyword:
|
Judul: Penambahan kunyit (curcuma domestica, Val) atau temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb) dalam ransum untuk menurunkan kadar lemak dan kolestrol karkas broiler
Abstrak: Kunyit dan temulawak merupakan salah satu keluarga Zingiberaceae yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Rimpang kunyit dan temulawak mempunyai aktivitas kolagoga yang berfungsi meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Meningkatnya produksi dan banyaknya sekresi asam empedu dan kolesterol ke duodenum menyebabkan kadar lemak dan kolesterol tubuh berkurang. Kurkuminoid dan minyak atsiri yang terdapat pada kunyit dan temulawak diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dan perlemakan karkas broiler. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kunyit (Curcuma domestica, Val) atau temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb) dalam ransum terhadap penurunan kadar lemak dan kolesterol karkas broiler. Penelitian ini menggunakan 40 ekor broiler strain Hubbard yang diambil secara acak dari 200 ekor broiler yang sebelumnya telah dipelihara selama enam minggu. Ransum perlakuan yang digunakan terdiri dari PO = ransum kontrol (ransum basal); P1P0+ kunyit 0,6%; P2 PO + temulawak 0,2%; P3 = PO + temulawak 0,4%; P4 PO + temulawak 0,6%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari 10 ekor broiler. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Analisys of Variance / ANOVA), bila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kunyit 0,6 % dan temulawak 0,4 serta 0,6% dalam ransum sangat nyata (P<0,01) menurunkan kadar lemak abdominal broiler. Kolesterol karkas broiler dapat diturunkan dengan penambahan kunyit 0,6% dan temulawak 0,6% dalam ransum. Penambahan kunyit atau temulawak tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar lemak karkas broiler. Penambahan kunyit atau temulawak dalam ransum dapat menurunkan kadar lemak abdominal dan kolesterol karkas broiler, tetapi tidak dapat menurunkan kadar lemak karkas.
Keyword: kunyit (Curcuma domestica, Val), temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb), broiler, lemak dan kolesterol karkas
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Sistem Informasi Geografis untuk Pola Aktivitas Manusia dengan Pemodelan Data Spatio-Temporal
Abstrak: The human activity in a given time period will shape its pattern. This research develops a spatiotemporal data model to support the prediction of human existence based on activity-pattern and also visualizes the activity locations in a GIS environment. This so-called mobility oriented spatiotemporal data model conceptualizes the spatial and temporal interaction of activity behaviour using the concept of mobility. In other words, activity patterns are conceptualized as a sequence of staying at or traveling between activity locations. The model can support the analysis and queries of activities from different perspectives, i.e. queries can be time-oriented, person-oriented, activity-oriented, and location-oriented. A prototype system based on the activity data modelling is implemented in MySQL 5.0.27 as DBMS with using PhpMyAdmin 2.9.1.1 software. Spatial database is developed with using software QuantumGIS and ArcView. The system could be accessed online through a web browser with MySQL as its database storage and Pmapper framework as the tools used in visualizing the activity locations.The information were provided in the form of activity attribute-data as the user requested and graphical-data (map) which contains information about its activity locations.
Keyword:
|
Judul: Analysis land use spatial temporal database development using ArcGIS And PostGIS
Abstrak: In Indonesia, there is a tendency of accumulation of spatial data particularly land use data as monitoring task become an important aspect for many institutions. This create new problem for handling large spatial data. Objective of this research is to develop spatio-temporal database which state and maintain spatio-temporal land use change with queries. Spatio-temporal database can perform a various land use changes. This research methodology is started from preprocessing to obtaina clean data, and planning to build a database such as conceptual planning, logical planning, and physical planning. Finallyquery analysis.This research use entire data of the land use in the Central Kalimantan on 2000, 2005, and 2009. This researchcan be finding the spatio-temporal database of land usechange and to produce useful information to analyst and decision making of land use change. The database management system can performs of land use change query to be faster and easier than standard query.
Keyword: spatial temporal, spatial temporal database, query, land use change
|
Judul: Pengaruh ekstrak benalu teh, Scurrula oortiana terhadap respon kekebalan vaksinasi ND, Newcastle disease pada ayam petelur yang diinfeksi virus marek
Abstrak: Benalu teh mempunyai efek imunostimulator yang terlihat dari tingginya titer HI setelah pemberian vaksinasi ulangan. Penyakit Marek dapat menyebabkan imunosupresi sehingga berakibat pada respon kekebalan tubuh terhadap vaksinasi menjadi turun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak benalu teh (Scurrula oortiana) terhadap respon kekebalan vaksinasi Newcastle Disease (ND) pada ayam petelur yang diinfeksi virus Marek. Ekstrak benalu teh diberikan dengan dosis 10 mg/kg BB melalui air minum. Sebanyak 40 ekor ayam petelur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu diberi ekstrak benalu teh (U), tanpa diberi ekstrak benalu teh (K), diberi ekstrak benalu teh dan diinfeksi virus Marek (BC), dan tanpa diberi ekstrak benalu teh dan diinfeksi virus Marek (KC). Semua ayam divaksinasi ND dengan waktu vaksinasi dilakukan pada umur 4 hari, 18 hari, 5 minggu, 9 minggu dan 17 minggu. Pada umur 9 minggu ayam diinfeksi virus, Marek serotipe 3 yaitu Herpesvirus of Turkey dengan dosis infeksi sebesar 10³EID50 secara per oral. Pengambilan sampel darah dilakukan seminggu setelah ayam diinfeksi virus Marek dan divaksinasi ND ke 4 dan ke 5. Titer antibodi diukur dengan uji Haemaglutinasi Inhibisi (HI Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak benalu teh melalui air minum dengan dosis 10 mg/kg BB, kelompok BC (diinfeksi virus Marek dan diberi ekstrak benalu teh) mampu membentuk antibodi lebih tinggi pada 1 minggu setelah vaksinasi ND ke 4 dan infeksi yang ditunjukkan dengan titer sebesar 144 bila dibandingkan dengan kelompok KC (diinfeksi virus Marek dan tidak diberi ekstrak benalu teh) dengan titer sebesar 32 dan dengan kelompok U (diberi ekstrak benalu teh), kelompok K (tidak diberi ekstrak benalu teh) dengan titer sebesar 22,4. Pada 9 minggu setelah infeksi atau 1 minggu setelah vaksinasi ND ke 5, kelompok BC mampu membentuk titer antibodi sebesar 147 dan lebih tinggi dibanding kelompok KC dengan titer sebesar 72, kelompok U dengan titer sebesar 94,67 dan kelompok K yang bertiter sebesar 72.
Keyword:
|
Judul: Edible Film Composite Starch of Cavendish Banana Peel (Musa acuminta cv. Cavendish) with Cellulose of Banana Stalk
Abstrak: Edible film merupakan bioplastik yang memiliki sifat mudah terurai dan dapat dikonsumsi, sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti plastik kemasan makanan yang sulit terurai. Edible film hidrokoloid terbuat dari pati dan pemlastis dan banyak beredar di pasaran. Sumber pati yang sering digunakan berasal dari komoditas pangan seperti singkong, sehingga perlu dicari sumber lain seperti pati dari limbah kulit pisang. Edible film hidrokoloid memiliki sifat yang rapuh sehingga perlu ditambahkan pengisi seperti selulosa yang dapat diperoleh dari limbah pelepah pisang. Tujuan kajian ini mengetahui potensi edible film komposit yang berasal dari pati limbah kulit pisang cavendish dengan selulosa limbah pelepah pisang untuk digunakan sebagai pembungkus makanan. Data dan informasi yang dicantumkan dalam kajian ini merupakan data sekunder yang isinya dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kajian yang dilakukan. Kulit pisang cavendish berpotensi dijadikan bahan dasar edible film karena memiliki kadar pati yang tinggi, tidak toksik, dan keberadaannya yang melimpah. Edible film yang ditambahkan selulosa terbukti lebih kuat dan selulosa dapat diperoleh dari limbah pelepah pisang, terutama dari pelepah pisang raja yang memiliki kadar selulosa tinggi, tidak toksik dan keberadaannya melimpah. Pati limbah kulit pisang cavendish dan selulosa limbah pelepah pisang sangat berpotensi dijadikan sebagai edible film.
Keyword: edible film, kulit cavendish, pati, pelepah pisang, selulosa
|
Judul: Microfibrillated cellulose of banana stem as plastic film material
Abstrak: Batang pisang merupakan limbah lignoselulosa yang kandungan selulosanya bisa diisolasi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan film plastik. Selulosa berhasil diisolasi menggunakan metode kimia mekanik dan didapatkan selulosa mikrofibril dengan ukuran partikel 920 nm. Analisis gugus fungsi menggunakan spektroskopi inframerah membuktikan bahwa hasil isolasi adalah benar selulosa. Selulosa mikrofibril hasil isolasi dicampurkan dengan pati jagung dan gliserol sebagai pemlastis. Ragam pati jagung yang digunakan adalah 1.5, 1.75, 2.0, dan 3.0 g. Selulosa mikrofibril dan gliserol yang ditambahkan pada tiap ragam adalah 2.5 dan 1 g. Film plastik dengan jumlah pati 1.5 g menghasilkan nilai kuat tarik paling tinggiyaitu 13 MPa dan memiliki nilai permeabilitas uap air paling rendah, yaitu 2.3 ng m m-2 s-1 Pa-1. Film plastik yang mengandung pati 3.0 g memiliki elongasi paling tinggi, yaitu 11%. Mikrograf elektron parayan menunjukkan distribusi campuran film telah homogen., Banana stem is a waste that contain lignoselulose from which cellulose can be isolated and used as raw material for plastic film. Cellulose was sucessfully isolated by mechanical chemical method giving 920 nm microfibrils. Functional group analysis by infrared spectroscopy proved that the isolated material was cellulose. The isolated microfibrils was mixed with corn starch and glicerol as plastisizer. Corn starch was added at various composition, i.e. 1.5, 1.75, 2.0, and 3.0 g. The microfibrillated cellulose and glicerol added into corn starch were 2.5 and 1 g, respectively. The plastic film with 1.5 g corn starch showed the highest tensile strength1 of 3 MPa and the lowest water vapor permeability 2.3 ng m m-2 s-1 Pa-1. The plastic film with 3 g corn starch gave the highest elongation rate of 11%. The scanning electron micrograph showed that the film component distribution was homogeneous. Keywords: cellulosemicrofibril, physical-mechanical properties, plastic film, water vapor permeability
Keyword: film plastik, selulosa mikrofibril, sifat fisik-mekanik, permeabilitas uap
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Fakta Pengusahaan dan Prospek Perkembangan Hutan Rakyat Cendana di Kabupaten Kupang
Abstrak: Tanaman endemik lokal menjadi pilihan yang tepat dalam pengembangan hutan rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana (Santalum album Linn.) merupakan jenis tanaman endemik yang tergolong sangat penting di Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk Kabupaten Kupang yang berada di Pulau Timor, karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Tingginya nilai ekonomi kayu cendana inilah yang mendorong tindakan eksploitasi besar-besaran terhadap cendana di Nusa Tenggara Timur. Akibat eksploitasi secara berlebihan mengakibatkan penurunan potensi dan populasi cendana dari tahun ke tahun. Banyaknya permasalahan yang terjadi pada penurunan potensi hutan rakyat cendana diantaranya permasalahan peraturan perundangan pengelolaan cendana berakar pada peraturan perundangan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur No 16 Tahun 1986 tentang cendana yang memonopoli kepemilikan cendana di wilayah Nusa Tenggara Timur. Selain itu, pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Kupang masih kurang menarik minat masyarakat dan kondisi masyarakat yang belum terbiasa membudidayakan cendana membuat keberadaan cendana di Nusa Tenggara Timur sebagian besar didominasi oleh cendana yang berasal dari tumbuhan alami yang bijinya disebarkan oleh burung maupun hasil dari permudaan akar. Permasalahan lainnya bahwa dalam pengembangan hutan rakyat cendana di Kabupaten Kupang membutuhkan akses lahan yang telah dimiliki oleh masyarakat Penelitian ini secara umum bertujuan merumuskan strategi pembangunan hutan rakyat cendana di Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan melihat fakta pengusahaan dan prospek pengembangan hutan rakyat cendana. Secara khusus, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis kontribusi pendapatan hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga petani, menganalisis peraturan perundangan pengembangan hutan rakyat cendana, menganalisis persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan cendana, serta mengidentifikasi kebutuhan lahan minimum dalam rencana pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Kupang. Penelitian dilakukan selama dua bulan (April – Juni 2015) di Desa Ponain dan Desa Tesbatan I Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Analisis penelitian menggunakan analisis kontribusi pendapatan hutan rakyat, analisis konten dan trend peraturan perundangan cendana, analisis persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan cendana pada hutan rakyat di Kupang, Kebutuhan Lahan Minimum (KLM) dalam pengembangan hutan rakyat. Hasil menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan dalam pengembangan hutan rakyat cendana di Kabupaten Kupang yang terbesar adalah hutan rakyat cendana yang dipadukan dengan tanaman palawija sebesar 99.7 persen. Hal ini didukung oleh adanya perubahan peraturan cendana yang cukup mendasar berkaitan dengan kepemilikan pohon cendana oleh masyarakat, namun masih belum banyak diketahui oleh masyarakat karena kurangnya sosialisasi terkait iii perubahan perundangan. Persepsi masyarakat dalam pengelolaan cendana di Kabupaten Kupang dengan pola pengembangan hutan rakyat belum cukup baik terutama persepsi terhadap kebijakan peraturan pengelolaan cendana. Akan tetapi partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat cendana sudah cukup baik. Kebutuhan lahan minimum dalam rencana pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Kupang berada pada lahan seluas 0.28 – 0.46 hektar. Hal ini sangat mendukung pengembangan hutan rakyat cendana di Kabupaten Kupang dengan luas lahan hutan rakyat para petani seluas 0.5 Ha.
Keyword: agroforestry, cendana, hutan rakyat, kontribusi pendapatan, lahan minimum
|
Judul: Prospect of Development Sandalwood (Santalum album Linn) in Timor-Leste
Abstrak: Cendana (Santalum album Linn) merupakan tanaman endemik Timor-Leste yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena menghasilkan aroma yang wangi, sehingga perlu dikembangkan guna menyejahterakan masyarakat dan negara. Tujuan umum dari penelitian ini menganalisis prospek pengembangan cendana di Timor-Leste yang mencakup analisis pertumbuhan tanaman, analisis persepsi masyarakat dan identifikasi SWOT untuk pengembangan cendana di Timor-Leste. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan cara membuat Petak Ukur (PU) untuk pengukuran tanaman cendana 6 hektar tahun tanam 2004 dengan intensitas sampling 10% sehingga total PU yang dibuat 15 PU kemudian dilakukan pengukuran tinggi tanaman, keliling dan menghitung jumlah pohon yang di dalam petak ukur kemudian dianalisis deskriptif. Dilakukan juga penyebaran kuesioner kepada kepala keluarga yang berada di sekitar kawasan hutan tanaman yakni 84 kepala keluarga di Desa Maudemo dan Aidabaleten kemudian dilakukan analisis persepsi. Wawancara mendalam dilakukan terhadap para pihak yang berkepentingan dalam pengembangan cendana di Timor-Leste untuk keperluan analisis SWOT. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa rata-rata persen tumbuh tanaman cendana tahun tanam 2004 yang berumur 17 tahun di Desa Maudemo sebesar 58,75% dan tahun tanaman 2017 berumur 4 tahun di Desa Aidabaleten sebesar 50,74%. Sistem silvikultur di Desa Maudemo dilakukan dengan sistem tumpang sari dan di Desa Aidabaleten ditanam di celah-celah vegetasi alami yang ada. Sementara mengenai persepsi masyarakat bahwa masyarakat Desa Maudemo maupun Desa Aidabaleten keduanya mengenal cendana dengan baik yakni 100 % responden, dan mengetahui bahwa cendana memiliki nilai ekonomi tinggi yakni di Desa Maudemo 98% responden dan Desa Aidabaleten 86 % responden. Masyarakat juga memiliki tanah di atas 1 hektar yaitu 88% responden namun belum menanam cendana karena kekurangan sumber daya seperti modal dan benih. Masyarakat butuh subsidi bibit dan insentif serta kredit bank untuk mengembangkan cendana. Dari hasil analisis SWOT IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa untuk Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesses) (SW) = 0,31 dan Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) (OT) = 0,32 dengan demikian lembaga memiliki kekuatan dan peluang untuk mengembangkan cendana di Timor-Leste.
Keyword: Community perception, Growth, Sandalwood, SWOT, Timor-Leste
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: The Fundamental analysis of the Jakarta Islamic Index (JII) in the 2015-2020 period
Abstrak: Perkembangan saham syariah di Indonesia cukup pesat, ditunjukan dengan pertambahan emiten saham syariah. Saham Syariah menjadi tempat berinvestasi yang sesuai dengan hukum Islam. Fluktuasi harga saham menyebabkan resiko ketidakpastian dari investasi. Naik turunnya harga saham di pengaruhi oleh faktor fundamental. Fundamental perusahaan dan fundamental ekonomi mempengaruhi harga saham. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh fundamental terhadap harga saham JII periode 2015-2020. Metode penelitian ini adalah Regresi panel data statis. Hasil menunjukkan variabel Earnings Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Produk Dosmetik Bruto (PDB), The fed, Suku bunga riil dan Real Effective Exchange Rate (REER). memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel EPS, PER, the fed dan REER mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Variabel DER, ROA PDB dan suku bunga riil mempunyai hasil negatif terhadap harga saham JII., The development of Islamic stocks in Indonesia is quite rapid, it was shown by the accretion of the sharia shares issuer. Sharia stocks become an alternative investment instrument that comply with Islamic law. The fluctuations in stock prices lead to the risk of uncertainty of the investment. The up and down of the stock prices are influenced by fundamental factors. The fundamental of the company and the economy affect stock prices. The objective of this study is to analyze the influence of fundamental on the Jakarta Islamic Index (JII) stock prices in the 2015-2020 period. The method of this study is a Static Panel Data Regression. The result shows that the variables EPS, DER, PER, ROA, The fed, PDB, real interest rate and REER have a significant impact on stock prices. The variables EPS, PER, the fed and REER have a positive effect on stock prices. Meanwhile, DER, ROA, PDB and real interest rate variable has a negative effect on JII stock prices
Keyword: Economy, Fluctuations, Fundamental, Data Panel, JII
|
Judul: Pengaruh Fundamental dan Makroekonomi terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII).
Abstrak: Saham sebagai alternatif investasi memiliki tingkat keuntungan (return) dan risiko (risk) yang cukup tinggi, oleh karena itu investor perlu memiliki informasi tentang tingkat pengembalian yang akan didapatkan serta kinerja keuangan perusahaan untuk mengetahui ketidakpastian risiko yang akan dihadapi agar dapat mengambil keputusan tentang pasar modal mana yang akan dipilih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fundamental dan makroekonomi terhadap return saham syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel fundamental yang direfleksikan oleh Current Ratio (CR), Total Assets Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), variabel makroekonomi yang direfleksikan oleh nilai tukar uang Rupiah terhadap Dollar AS (kurs), tingkat inflasi, jumlah uang yang beredar (M2), dan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), serta variabel return saham syariah yang direfleksikan oleh Earning per Share (EPS), dividend yield, dan nilai buku. Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM PLS dengan data sekunder berupa data panel selama periode 2013 hingga 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel fundamental berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah, sedangkan variabel makroekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham syariah.
Keyword: fundamental, Jakarta Islamic Index, makroekonomi, return saham syariah, SEM PLS
|
Judul: Pemerian Cacing Amcylostomu bradfiertsis (Comes de Faria, 1910) dan Ancylostoma ceylanicum (Loess, 1911) Pada Kucing di Wilayah Kota Bogor.
Abstrak: Kucing dikenal sebagai hewan kesayangan yang mempunyai nilai khusus bagi manusia. Manusia telah memelihara kucing sejak ribuan tahun yang lalu melalui proses domestikasi sehingga kucing menjadi hewan peliharaan. Kucing tanpa pemilik yang berkeliaran di sekitar hewan peliharaan sangat potensial sebagai sumber infeksi Wagai penyakit antara lain kecacingan. Oleh karena itu setiap pemilik kucing sebaiknya melakukan pencegahan dengan tidak membiarkan kucing peliharaannya berkeliharaan dengan bebas di lingkungan yang terdapat populasi kucing liar.
Keyword:
|
Judul: The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)
Abstrak: PT. Sari Bumi Kusuma (SBK) in Central Kalimantan is one of forest concessionaires in Indonesia that adopt the Intensive Sylviculture System (TPTII), while the most common system in Indonesia is Selective Cutting and Planting System (TPTI). Through TPTII sylviculture system, only selected timber are allowed to be harvested (diameter ≥ 40 cm), which then followed by strip line planting activity. The TPTII system is likely able to prevent degradation of forest resource compare to common TPTI system, thus it has potency to reduce greenhouse gas emission (GHG). The objectives of this research were: (1) to compare the carbon dynamics between forest production area that use TPTII and one using TPTI, (2) to valuate the carbon economy of the two sylviculture systems, and (3) to analyze the community needs for land in supporting REDD implementation. The Methodology used in this study included the measurement of above ground biomass in seven TPTII locations with twenty two sample plots with size of 10 x 25 meters. In each planting line, one tree sample from the age of 1–7, 12, 15 and 20 years were taken for destructive sampling and used for developing allometric equations. The measurement of above ground biomass of the TPTI system was conducted at other neighboring company that has moderate performance according to independent assessment institution (LPI). The financial analysis of carbon over 25 years was performed using BCR and NPV methods.Community needs for land was assessed in three villages, through interview with 47 respondents (indepth interview). The data was analyzed using non parametric approach (wilcoxon), parametric statistic (regression) and Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that TPTII activities are able to reduce forest degradation and are estimated to be able to absorb carbon emission of 5.930.046,67 tons through its 25 years strip line planting of the area of 90.000 ha (in average of 3.600 ha per year). In the area of TPTI from the equal area, potency of carbon sequestration was 1.661.107,12 tons. The delta of carbon sequestration of TPTII compared to TPTI in 25 years period was 4.268.939,55 Tons of C or equal to 15.652.778,33 tons of CO2. The financial feasibility of carbon sequestration in zero cutting (alternative-1) of TPTII compare to that TPTI as baseline is not feasible at the price level US$ 5-25 per ton C, with rate of interest of 10%-14%, both for the line planting (alternative -2) and selective logging in both of the line planting and or in the intermediate line (alternative-3) is financially feasible at the price level US$5 pertonC. Integration of TPTII and development activities has potency to decrease deforestation for 25 years of the area of 81.425 ha, or be able to reduce carbon emission of 20.397.920,43 tons C, which equal to sequestration of 74.792.374,91 tons of CO2. This research recommend that tree harvesting in PT. SBK is better to be carried out in 25th year. A carbon incentive/compensation mechanism for company and community is needed, and the minimum feasible price for carbon is USD 25 per ton. Empowerment of community through development of community-based productive economic is needed as an
Keyword: Reduced Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD), Central Kalimantan
|
Judul: Potensi Reduksi Emisi Karbon Melalui Pengelolaan Hutan Alam Produksi (Studi Kasus di IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)
Abstrak: One of requirements increase carbon stocks, carbon absorption, and prevent the emission of CO2 in the forest with sustainable forest management. Sustainable forest management such as make permanent sample plots (PSPs) for monitoring the standing stock. PSPs on the planted area of 0,5 ha and planted three kinds of family Diptero. Shorea parvifolia, S. leprosula, and S. johorensis. Total average diameter increment in planted path of 1,29 cm/yr and the average volume increment of 5,69 m³/ha/yr. PSPs on the line between has an average volume increment in family Diptero. diameter > 20 cm of 3,56 m³/ha/yr , less than the average volume increment family non Diptero. Diameter > 20 cm of 3,96 m³/ha/yr. Calculation of carbon stocks and carbon emissions are simulated for 30 years using three schemas. Scheme 1 has a stock of carbon 12.395.834 tC and the level of carbon emissions-1.777.171 tCO2e. Scheme 2 has a stock of carbon 11.863.143 tC and the level of carbon emissions 525.612 tCO2e. Scheme 3 has amount of the largest carbon stock is 12.736.279 tC and the smallest of -2.851.756 tCO2e. Scheme 3 is more feasible to be applied in the opening of forest areas.
Keyword:
|
Judul: Trichomonas Gallinae Penyebab Trichomonosis Pada Unggas
Abstrak: Trichomonas gallinae adalah protozoa yang bergerak aktof dengan keempat flagella yang mempunyai layar dan pada salah satu sisinya terdapat membran seperti sirip ikan yang berombak. Spesies dari genus Trichomonas ini mempunyai arti penting pada unggas, karena dapat menyebabkan infeksi pada alat pencernaan bagian atas.
Keyword:
|
Judul: Determination and Identification Seed-Borne Fungi from Rice Seeds.
Abstrak: Padi merupakan tanaman pangan penting di Indonesia yang tidak terlepas dari gangguan hama dan penyakit tumbuhan. Beberapa patogen tular benih dapat menyebabkan perkecambahan abnormal, kematian benih, dan menjadi sumber inokulum yang dapat menimbulkan epidemi penyakit di lapangan. Mengingat pentingnya dampak tersebut, dilakukan suatu studi yang bertujuan untuk mendeteksi cendawan yang terbawa benih padi dengan metode blotter test yang termodifikasi dengan dua perlakuan (aplikasi disinfektan dan kontrol) serta 4 ulangan. Dalam studi ini digunakan benih uji varietas Baroma dan IR Nutri Zinc asal Kebun Percobaan Muara, BB Padi, Bogor, Jawa Barat. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan faktor yang berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut Tukey pada α = 5%. Hasil studi menunjukkan bahwa persentase daya berkecambah benih varietas IR Nutri Zinc lebih tinggi dibandingkan dengan varietas BAROMA. Perlakuan sterilisasi permukaan dengan NaOCl 1% mampu mengeliminasi kontaminan pada benih. Cendawan yang terdeteksi sebagai kontaminan tersebut adalah Aspergillus spp. Tingginya persetase kontaminan Aspergillus menyebabkan tidak terdeteksinya cendawan patogen penting lainnya pada benih padi., Rice is an important food crop in Indonesia that cannot be separated from pests and plant diseases. Several seed-borne pathogens can cause abnormal germination, seed mortality, and become a source of inoculum that can cause disease epidemics in the field. Considering the importance of this impact, this study aimed to detect the seedborne fungi carried by rice seeds using a modified blotter test method with two treatments (disinfectant and control) and 4 replications. This research was conducted using Baroma rice seeds and IR Nutri Zinc rice seeds from Muara Experimental Garden, Indonesia Center for Rice Research, Bogor, West Java. Data were analyzed of variance with Tukey test with α = 5%. The results showed that the germination of IR Nutri Zinc variety was higher than BAROMA variety. Surface sterilization treatment with 1% NaOCl was able to eliminate seed contaminants as indicated by a lower percentage of infection. The fungi detected as contaminants were Aspergillus spp. The dominance of Aspergillus causes other main fungi that can't be detected in rice seeds.
Keyword: Aspergillus, blotter test, epidemi, kontaminasi
|
Judul: Deteksi Cendawan Yang terbawa Benih Gandum Dan Uji Kisaran Inangnya
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cendawan yang terbawa benih gandum dan uji kisaran inangnya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dan rumah kaca Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Desember 1983 sampai dengan bulan Juni 1984. Pengujian kesehatan benih dilakukan dengan menggunakan metode kertas hisap, metode Agar dan metode pengujian gejala kecambah. Cendawan yang didapatkan pada pengujian kesehatan bemin, kemudian diuji kemampuan infeksinya pada tanaman gandum, jagung, sorgum dan padi. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara inokulasi pada bagian daun dan infestasi, ke dalam tanah. Cendawan yang berhasil dideteksi pada metode kertas hisap adalah: Aspergillus flavus, A. niger, Curvularia gеniculata, C. lunata, Fusarium equiseti, F. longines, F. moniliforme, F. semitectum, F. solani, Nigrospora sp. dan Phoma sp. Cendawan yang berhasil dideteksi pada metode agar (AKD) adalan: A. flavus, A. niger, C. geniculata, C. lunata, Chaetomium sp., Drechslera tetramera, F. equiseti, F. longi- Des, moniliforme, F. semitectum, F. solanı, Nigrospora sp. dan Phoma sp. Cendawan yang didapatkan pada pengujian gejala kecam- bah adalah: A. flavus, A. niger, Chaetomium sp., C. lunata, C. geniculata, D. maydis, D. tetramera, F. equiseti, F. longipes, F. moniliforme, F. semitectum, F. solani dân Phoma sp. ...
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic Graceful pada Graf Petersen 𝑃��(𝑛��, 1) dan 𝑃�� (𝑛��, 𝑛��−1 2 ).
Abstrak: Pelabelan edge magic graceful pada suatu graf dengan banyaknya simpul ������ dan banyaknya sisi ������ adalah fungsi bijektif dari himpunan simpul digabung himpunan sisi yang dipasangkan ke himpunan bilangan bulat terurut dimulai dari 1 sampai ������ + ������, sedemikian sehingga untuk semua sisi, nilai mutlak dari penjumlahan label verteks yang saling adjacent dikurangi dengan label dari sisi yang incident dengan verteks tersebut akan sama dengan ������, ������ adalah konstanta magic. Pelabelan edge magic graceful yang memasangkan himpunan simpul ke himpunan bilangan bulat terurut {1,2, … , ������} disebut pelabelan super. Dalam karya ilmiah ini, ditunjukkan bahwa graf Petersen ������(������, 1) dan ������ (������, ������−1 2 ) keduanya memiliki pelabelan super edge magic graceful.
Keyword: graf Petersen, pelabelan super edge magic graceful
|
Judul: Mekanisme transpor pembawa muatan menembus lapisan tipis ZnSe yang dibuat dengan metode evaporasi termal
Abstrak: Dalam pengembangan piranti mikroelektronik, material dielektrik memegang peranan penting dalam menentukan sifat-sifat listrik yang menguntungkan. Salah satu sifat yang penting material dielektrik adalah resistivitas dan variasinya terhadap ketebalan, kontak permukaan, suhu dan ketidaksempurnaan struktur. Lapisan tipis mempunyai sifat dapat menginduksi medan listrik pada orde 0.1-1 MV/em apabila diberi tegangan beberapa volt. Seng selenida (ZnSe) dipilih karena sebagai material semikonduktor II-VI. kemampuannya dalam mengemisikan cahaya biru-hijau tidak dipunyai oleh sebagian besar semikonduktor III-V. Mekanisme konduksi yang terjadi dalam lapisan tipis terbagi dalam enam proses: (1) emisi Schottky. (2) penerobosan (tunneling), (3) pembatasan muatan ruang (space charge limited), (4) konduksi ionik. (5) konduksi intrinsik, dan (6) emisi Poole-Frenkel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeposisikan lapisan tipis ZnSe di atas kontak logam lapisan tipis aluminium (Al), perak (Ag), dan emas (Au) dengan metode evaporasi vakum. Pengukuran dilakukan dengan memberi tegangan bias pada lapisan tipis ZnSe, kemudian diukur arus yang mengalir melalui lapisan tersebut. Kurva karakteristik J-E (rapat arus-medan listrik) yang didapat diharapkan akan dapat menjelaskan mekanisme konduksi yang terjadi pada lapisan tipis ZnSe. Mekanisme tersebut dapat merupakan satu proses konduksi tunggal maupun gabungan dari berbagai macam proses konduksi. Penelitian yang dilakukan menghasilkan nilai resistivitas ZnSe 2.23×10¹-18.41×10¹ Qcm. Mekanisme konduksi pada medan listrik yang lebih rendah lapisan In-ZnSe-Au didominasi oleh mekanisme konduksi intrinsik. sedangkan untuk In-ZnSe-Al dan In-ZnSe-Ag diperkirakan adanya kecenderungan terjadi mekanisme tunneling pada medan listrik yang lebih tinggi.
Keyword:
|
Judul: Pembuatan dan karakterisasi sel surya fotoelektrokimia tersensitisasi dye berbasis elektrosa ZnO
Abstrak: Sifat-sifat material semikonduktor memegang peranan yang sangat penting bagi aplikası icknologi solar cell. Material semikonduktor baik berupa senyawa organik maupun anorganık memberikan karakter khusus, termasuk kekurangan dan kelebihannya dalam tingkat absortivitas terhadap cahaya. Material dye sensitizer dengan tingkat absorpsi cahaya yang luar biasa dapat ducrapkan pada permukaan semikonduktor organik sehingga membantu tingkat penyerapan cahaya menjadi semakin bark. Perkembangan teknologi piranti sel surya, baik yang memanfaatkan persambungan semikonduktor-logam maupun semikonduktor-elektrolit memberikan kelebihan dan kekurangan masing-masing Bagaimanapun segala prosesnya kadang berbenturan dengan kondisi brava ekonomi yang mahal, sebagai contoh adalah sel surya yang berbasis persambungan semikonduktor-elektrolit memberikan solusi yang cukup baik mengingat faktor biaya dan tingkat kerumitan yang tidak terlalu kompleks bila dibandingkan dengan piranti sel surya berbasis bahan anorganik Pembuatan prototipe sel surya merupakan suatu cara alternatif untuk mencari sumber energi baru, mengingat bahwa sumber energi utama manusia, minyak bumi, gas, batu bara kian terbatas sedangkan jumlah populasi manusia yang mengkonsumsi kebutuhan ini semakin bertambah maka hal ini akan menimbulkan apa yang disebut sebagai "krisis energi Berbagai pembuatan prototipe sel surya telah banyak dilakukan dengan beranekaragam metoda, namun hal ini sering berbenturan dengan kenyataan faktor biaya yang mahal sehingga saat ini telah banyak dikembangkan pembuatan material semikonduktor menggunakan lapisan tipis. Prototipe sel surya dalam penelitian ini menggunakan lapisan tipis semikonduktor ZnO yang disintesis menggunakan metoda koloid ZnO dan deposisi elektroforetik. Metoda ini telah menghasilkan lapisan tipis ZnO pada substrat TCO (Transparant Conducting Oxide). Metoda koloid ZnO dan deposisi elektroforetik mempunyai beberapa keuntungan baik dari segi peralatan maupun ekonomis. ZnO (Zinc Oxide) dipilih sebagai material semikonduktor untuk aplikası sel surya karena material ini mempunyai sifat: (i) ukuran partikelnya mampu mencapai skala nanometer (ii) lebar celah pita energinya cukup lebar (-3.3 eV) dan (iii) struktur permukaannya dapat modifikasi oleh dye sensitizer. Penelitian ini bertujuan untuk incmbuat prototipe sel surya dari balian semikonduktor ZnO yang tersensitisasi oleh dve methyl violet thiocyanate. Dye jenis ini mempunyai nilai absorpsi maksimum pada panjang gelombang 587 nm dalam daerah spektrum cahaya tampak. ...
Keyword:
|
Judul: Keberadaan Burung Kowak Malam Kelabu (Nycticorax nycticorax Linnaeus, 1758) di Kampus IPB Darmaga.
Abstrak: IPB Darmaga, exactly around the LSI lake is one place of black-crowned night-heron. The bird is nocturnal and rest during the day. The purpose of this study was to determine the presence of black-crowned night-heron (Nycticorax nycticorax Linn.) at LSI which includes the population, behavior and habitat use, and disturbance these birds in IPB Darmaga. The method used is concentration count for the population in morning and evening, population structure, behavior or activity of using habitat, and disturbance for black-crowned night-heron. The average number of birds population that coming (in the morning) is 185 individuals and going (in the evening) is 209 individuals. The value of the t test for morning and evening observations is showed significantly different. Population structure of black-crowned night-heronis consisting 116 individuals of adult and 80 individuals of juvenile. The bird behavior that most often done is silence or resting on the rubber trees (Hevea brasiliensis) and pinetrees (Pinus merkusii). Habitat of black-crowned night-heronwas disturbed by human activity, but birds can adapt to many activities in the vicinity.
Keyword: behavior, black-crowned night-heron, disturbance, population
|
Judul: Penerapan sidik lintas (path analysis) untuk menelaah bagian beras yang dijual (marketed supply) di dua desa Kabupaten Kediri
Abstrak: Dalam rangka melestarikan swasembada pangan khususnya beras, usaha meningkatkan produksi beras perlu terus dilanjutkan Ketersediaan beras di masyarakat tergantung. pada besarnya bagian beras yang dipasarkan (marketed supply) petani. Untuk itu penelitian mengenai faktor faktor- yang berpengaruh terhadap marketed supply (MS) beras serta mekanisme pola hubungan antar faktor tersebut sangat penting dilakukan. Faktor yang paling penting dalam menentukan besarnya MS adalah produk beras itu sendiri. Pada Desa Blenocolo biaya produksi mempunyai pengaruh tidak langsung melalui produksi terhadap MS. Sedangakan di Desa Kewadusan luas lahan memiliki pengaruh paling besar melalui produksi terhadap MS, dan pengaruh tak langsung biaya produksi melalui luas lahan dan produk terhadap MS MPM- punyai pengaruh tak langsung terbesar kedua. ...
Keyword:
|
Judul: Path Analysis for Production Component of Rice
Abstrak: Seleksi langsung basil suatu persilangan berclasarkan basil tanaman kurang memberikan respon yang memuaskan karena banyak faktor yang mempengarubinya seperti faktor gen dan lingkuilgan seclangkan basil suatu tanaman sesunggubnya merupakan akibat pengarub berbagai komponen basil. Hal ini ,nembutuhkan pengetabuan tentang korelasi antar peubah clan bubungan kausal antara basil clan komponenkomponennya. Hl!builgan antara basil gabab kering clan tujub komponen basil ditelaab dengan menggunakai; analisis lintas. Analisis regresi bertatar digunakan untuk mendukung basil analisis lintas. Hasil analisis lintas menunjukkan umur berbunga clan jumlab gabab bampa per malai yang renclab merupakan kriteria sc:eksi yang sangat efektif untuk menduga basil. Hal ini disebabkan besarnya pengarub langsung terhadap hasil, koefisien korelasi yang nyata cla1: sclisih antara korelasi clan pengaruh langsung yang kecil (<0,05). Korelasi yang saugat besar dengan basil clan pengaruh langsung yang besar membuat jumlah anakan produktif merupakan kriteria seleksi yang efektif. Tir.ggi tanaman clan panjang malai ticlak memiliki korelasi yang nyata tetapi pengaruh langsung yang besar clan selisih antara peagaruh langsung clan korelasi yang kecil menycbabkan peubah ini merupakan kriteria seleksi yang efektif. Jumlah gabah isi per malai clan bobot 1000 butir memiliki pengaruh terhaclap basil tetapi ticlak dapat dijadikan kriteria seleksi yang efektif, ha! ini disebabkan peagaruh Iangsung yang kecil, korelasi yang ticlak nyata clan selisih antara korelasi clan pengaruh langsung yang besar (>0,05).
Keyword:
|
Judul: Drugs Used to Treat Heartworm in Dogs in Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Malaysia
Abstrak: Heartworm disease or dirofilariasis is caused by a nematode of the species Dirofilaria immitis, that results in severe lung disease, heart failure, other organ damage, and death in pets, mainly dogs. It is transmitted by mosquitoes and is very prevalent in tropical countries such as Malaysia. The main objective of this study is to analyze the main and adjunct therapeutic drugs used to treat heartworm in dogs of different cases, as well as the purpose or function of each drug. Secondary data in the form of medical records were collected from Gasing Veterinary Hospital, Malaysia, involving canine patients diagnosed with heartworm disease. Based on 100 heartworm cases of all four classes, the drugs prescribed varied and depends on the condition, severity, class of heartworm disease and the treatment plan. It was concluded that the types of drugs used to treat and manage heartworm disease in dogs consisted of antibiotic, phosphodiesterase (PDE) inhibitors, liver supplement, adulticide, corticosteroids, anti-platelets, diuretics, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, anthelmintic, and antihistamine. The most frequently prescribed drug was anti-platelets (83%) followed by adulticide (80%) among the 100 cases., Penyakit cacing jantung atau dirofilariasis disebabkan oleh nematoda dari spesies Dirofilaria immitis, yang mengakibatkan penyakit paru-paru yang parah, gagal jantung, kerusakan organ lain, dan kematian pada hewan peliharaan, terutama anjing. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk dan sangat lazim di negara-negara tropis seperti Malaysia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis obat terapeutik utama dan sampingan yang digunakan untuk mengobati cacing jantung pada anjing di berbagai kasus, serta tujuan atau fungsi masing-masing obat tersebut. Data sekunder berupa rekam medis telah dikumpulkan dari Rumah Sakit Hewan Gasing, Malaysia, yang melibatkan pasien anjing penderita penyakit heartworm. Berdasarkan 100 kasus heartworm dari keempat kelas, obat yang diberikan bervariasi dan tergantung pada kondisi, tingkat keparahan, kelas penyakit heartworm, dan rencana pengobatan. Kesimpulannya, jenis obat yang digunakan untuk mengobati penyakit cacing jantung pada anjing terdiri dari antibiotik, inhibitor phosphodiesterase (PDE), suplemen hati, adulticide, kortikosteroid, antiplatelet, diuretik, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), anthelmintik, dan antihistamin. Obat yang paling sering diberikan adalah anti-platelet (83%) diikuti oleh adulticide (80%).
Keyword: Dirofilaria immitis, dogs, therapeutic drugs, treatment, anjing, Dirofilaria immitis, obat terapeutik, pengobatan
|
Judul: Permodelan Pertumbuhan dan Produksi Kelapa Sawit Pada Berbagai Taraf dan Periode Penunasan Pelepah
Abstrak: The number of leaf frond influence oil palm yield, especially fresh fruit bunch weight and production. The objective of this research was to obtain oil palm growth and production model for different levels and periods of frond pruning. The experiment was conducted at PT. Astra Agro Lestari, Pangkalan Bun, Central Kalimantan, from August 2011 to February 2012. The experiment was arranged in randomized block design with two factors and three replications. The first factor was numbers of unpruned frond and the second factors was pruning periods. The frond treatments consisted of 41-48, 49–56, and 57–64 fronds. The periods of pruning treatment consisted of first period (early to mid rainy season):September– December, second period (mid to end of rainy season):Januari–April, and third period (dry season):May–August. Model has been able to predict 75% variable for production and fresh fruit bunch weight for different levels and periods of pruning.
Keyword:
|
Judul: Pengaturan Jumlah Pelepah untuk Kapasitas Produksi Optimum Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Abstrak: Palm stems are photosynthesis and transpiration organ of oil palm plants. Stems quantity controlling has never had an appropriate standard which is suitable with environmental condition. This research aims to calculate an optimum quantity of palm stems which support the highest oil palm production. Experiments were conducted in PT. Kimia Tirta Utama plantation, Astra Agro Lestari Group, Siak District, Riau from February until June 2013. The experiments used a single factor with six treatments and three repetition of randomized block. The results show that the combination of stems quantity and time period have been able to increase the fresh fruit bunch weight, bunch quantity and average fresh fruit bunch production of plants attain the age < 8 years, 8 – 13 years, > 13 years. The best treatment are F (49-56 at the beginning of rainy season and 41-48 from rainy until dry season) than others treatment
Keyword: Bogor Agricultural University, stems quantity, periode, optimum stems
|
Judul: Kimiawi imunoglobulin G serta perbedaabbya antara berbagi species hewan
Abstrak: Antibodi adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai akibat interaksi antara limfosit B peka antigen dengan antigen khusus. Antibodi ini disebut juga imunoglobulin karena molekulnya berbentuk globulin. Jadi imunoglobulin merupakan molekul protein yang membawa akti- vitas antibodi, yaitu sifat kombinasi spesifik dengan zat yang mendatangkan formasi antigen. Diantara kelas imunoglobulin, Ig G adalah yang paling melimpah dalam serum darah. Ig G ini memainkan peran utama dalam mekanisme pertahanan. Ig G merupakan struktur glikoprotein dengan dasar bentuk bangunan diagram tetrapolipeptida yang mengandung 4 ran tai polipeptida dengan 2 rantai berat (H) yang identik dan 2 rantai ringan L) yang identik. Rantai polipeptida ini di bentuk oleh rangkaian asam amino. Tiap rantai berat (H) me ngandung 446 residu asam amino dengam BM (2 x 50.000) Dal ton dan tiap rantai ringan (L) mengandung residu asam amino 213() atau 214 () dengan BM (2 x 25.000) Dalton. Bagian variabel dari rantai berat (VH) mengandung 118 residu asam amino dan bagian variabel rantai ringan (VL) mengandung 108 () atau 109 () residu, sedangkan residu sisanya dari masing-masing rantai adalah bagian konstan (CH dan CL). Adanya perbedaan-perbedaan dalam hal asam amino pada salah satu daerah variabel dapat menyebabkan perbedaan imun respon. ...
Keyword:
|
Judul: Eksplorasi Airtanah Dengan Metode Tahanan Jenis Menggunakan Software Progress V. 3.0 Di Desa Nagrak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstrak: Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, maka kebutuhan air minum juga meningkat. Penelitian mengenai ketersediaan air baik di permukaan tanah atau bawah tanah haruslah dilakukan untuk mendapatkan susunan mengenai lapisan bumi, agar bisa diketahui ada tidaknya lapisan pembawa air (akuifer), ketebalan dan kedalamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik litologi penyusun tanah, posisi akuifer dan ketebalannya, serta sebaran dan pola aliran airtanah di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan metode geolistrik, yang kemudian diolah menggunakan software Progress V. 3.0. Berdasarkan penelitian lapisan akuifer terdapat pada tanah yang memiliki karakteristik litologi berupa pasir ataupun batu pasiran. Letak akuifer dangkal di Desa Nagrak berkisar pada kedalaman 2 – 6 m di bawah permukaan tanah. Ketebalan akuifer dangkal berkisar 2 – 3 m. Letak akuifer dalam tidak terdeteksi hingga kedalaman 50 – 75 m.
Keyword: airtanah, akuifer, geolistrik, metode tahanan jenis, Schlumberger
|
Judul: Eksplorasi Airtanah Dengan Metode Tahanan Jenis Menggunakan IPI2Win Di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Abstrak: Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Jenis air yang paling aman untuk dikonsumsi manusia adalah airtanah. Kebutuhan airtanah akan selalu meningkat sesuai dengan perkembangan suatu daerah. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kedalaman akuifer, mengetahui efektifitas software IPI2Win dalam mengolah data, dan menganalisis potensi cadangan airtanah di Kecamatan Dramaga. Metode penyelidikan airtanah yang digunakan adalah metode geolistrik. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dramaga pada bulan Januari sampai bulan Juni 2018. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IPI2Win. Dari hasil pengukuran 9 titik di Kecamatan Dramaga dapat diketahui bahwa lapisan tanahnya banyak mengandung air. IPI2Win efektif dalam menduga akuifer. Berdasarkan titik pengukuran GL 1, GL 2, GL 5, dan GL 6 yang dekat dengan perumahan warga, teridentifikasi akuifer dangkal kurang dari 6 m dengan nilai error < 15%. Prediksi potensi cadangan airtanah untuk akuifer bebas sebesar 1048.45 m3/hari atau 12.13 l/det.
Keyword: airtanah, akuifer, IPI2Win, metode geolistrik, tahanan jenis
|
Judul: Revisi Marga Maotia Wedd. (Urticacae) di Malesia
Abstrak: A taxonomic revision of genus Maozrtia in Malesia has been done. At present revision, 6 species are recognized namely M. ambigua, M. diversifolia, M. lanceolata, M. platistigma, M puya, and M. setosa. M ambigua is divided into 7 varieties, which one of the variety (i.e. var. tomentosa) n ew to science and another (i.e. var. grandifolia) is a new combination based on M. grandifolia. Two new varieties w i t h M. diversivolia (namely var. novoguinesis and var. suniatrana) are proposed. M. gracilis is recognized here as a synonim 0f M. lanceolata.
Keyword:
|
Judul: Analisis kelayakan usaha pembibitan kompot anggrek dendrobium (di usaha pembibitan anggrek estie’s orchid, Kecamatan Limo, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat)
Abstrak: Indonesia memiliki sumberdaya hayati yang sangat melimpah dan potensial untuk dijadikan tanaman hias. Anggrek merupakan salah satu bunga khas Indonesia dan menjadi tanaman hias unggulan nasional. Impor anggrek ke Indonesia didominasi oleh anggrek dengan segmentasi bibit seedling (anggrek remaja). Usaha Pembibitan Anggrek Dendrobium Estie’s Orchid merupakan salah satu usaha budidaya penghasil bibit anggrek yang berada di Kota Depok yang telah berjalan sejak tahun 2009. Analisis kelayakan pembibitan kompot anggrek di Estie’s Orchid dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi para petani dan pengusaha anggrek yang ingin melakukan usaha serupa. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kelayakan non finansial usaha budidaya pembibitan kompot tanaman anggrek Dendrobium (2) menganalisis kelayakan finansial usaha budidaya pembibitan kompot tanaman angggrek Dendrobium (3) menganalisis sensitivitas kelayakan usaha budidaya pembibitan kompot tanaman anggrek Dendrobium terhadap perubahan jumlah produksi bibit kompot, harga bibit kompot dan harga bibit botolan. Penelitian dilaksanakan di Pembibitan Anggrek Dendrobium Estie’s Orchid Kecamatan Limo. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Desember 2011 hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Analisis Kelayakan Investasi baik finansial ataupun non-finansial. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa analisis aspek non finansial yang meliputi analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial-ekonomi-budaya, dan aspek lingkungan pada usaha pembibitan kompot anggrek Dendrobium dapat dikatakan layak. Hasil analisis finansial menyatakan usaha pembibitan kompot anggrek layak untuk dijalankan. Dapat dilihat dari nilai NPV sebesar Rp 66,08 juta, IRR sebesar 27 persen, Net B/C sebesar 1,87 dan PBP selama tiga tahun, tujuh bulan, 16 hari. Informasi ini menunjukkan bahwa usaha pembibitan kompot anggrek layak untuk dijalankan. Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa jika harga kompot anggrek menurun lebih dari 9,07 persen, jumlah produksi kompot anggrek menurun lebih dari 9,06 persen dan harga bibit botolan meningkat lebih dari 12,82 persen maka usaha pembibitan kompot anggrek menjadi tidak layak. Hal ini memperlihatkan bahwa usaha pembibitan kompot anggrek sensitif terhadap penurunan harga kompot anggrek, penurunan jumlah produksi kompot anggrek dan peningkatan harga bibit botolan.
Keyword:
|
Judul: Analisis kelayakan dan optimasi usaha budidaya anggrek di kebun anggrek Sien Orchids, Pandaan, Jawa Timur
Abstrak: Budidaya anggrek di Indonesia sudah tidak asing lagi, tetapi masih sedikit penduduk Indonesia yang menjadikan pembudidayaan anggrek sebagai matapencaharian. Di pihak lain anggrek telah menjadi bahan perdagangan besar dan oleh sejumlah kecil pengusaha dibudidayakan secara besar-besaran sebagai sumber pendapatan, bahkan devisa. Untuk memajukan usaha budidaya anggrek di Indonesia, maka diperlukan gambaran secara finansial apakah usaha budidaya anggrek layak atau tidak layak untuk diteruskan Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menentukan besar produksi pada titik impas tanaman anggrek seedling dan flowering size anggrek Dendrobium, 2). menganalisis kelayakan usaha budidaya anggrek dan 3). menentukan kombinasi produksi yang optimum dari tanaman seedling dan flowering size anggrek Dendrobium pada kasus Pusat Pembibitan dan Budidaya Anggrek "Sien Orchids", Pandaan, Jawa Timur. ...
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Kerusakan bantalan rel kereta api di wilaya inspeksi 2 jalan dan bangunan perusahaan jawatan kereta api (pjka),cirebon
Abstrak: Kereta api merupakan salah satu sarana angkutan yang murah, cepat dan aman serta dapat mengangkut barang dalam jumlah besar. Kelancaran operasi sarana angkutan tersebut banyak ditentukan oleh kondisi jalan rel, termasuk kondisi bantalannya. Dalam hal ini bantalan rel kereta api dapat dibuat dari kayu, logam, atau beton. Namun demikian kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan sebagai pembuat bantalan rel kereta api di berbagai negara. Kenyataan menunjukkan bahwa kayu yang digunakan sebagai bantalan rel kereta api sering mengalami berbagai macam kerusakan yang menyebabkan bantalan tidak berfungsi lagi atau menurun fungsinya. Di Indonesia, informasi mengenai jenis dan tingkat kerusakan bantalan kayu masih sangat kurang, pada- hal informasi tersebut sangat penting sebagai dasar pertimbangan dalam rangka pemeliharaan jalan kereta api, agar umur pakainya (service life) lebih lama.
Keyword: bantalan rel
|
Judul: Sistem informasi geografis jalur kereta api Jabotabek
Abstrak: Kereta api yang merupakan salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan masyarakat umum, memerlukan tingkat kenyamanan dan keselamatan yang sangat baik. Oleh karena itu, dalam peningkatan sarana dan prasarana perkeretaapian, PT. KAI membutuhkan informasi yang dapat mendukung untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat pada umumnya. Sistem informasi PT. KAI saat ini, masih belum mencapai layanan yang cukup baik untuk mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah kondisi jalan kereta api, jembatan dan layout jalur kereta api di stasiun. Saat ini informasi yang dimiliki PT. KAI menggunakan informasi peta jalur lintasan kereta api dalam bentuk peta analog dan atribut yang terpisah dalam format Excel (*.xls). Sering ditemukan perbedaan data untuk permasalahan yang sama, jika data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi terpadu yang dapat memberikan informasi kondisi jalan kereta api, jembatan dan layout jalur kereta api di stasiun. Sistem ini memberikan informasi peta jalur lintasan kereta api digital yang terkoneksi dengan atribut yang dimiliki, sehingga memudahkan dan memperjelas informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat, dalam peningkatan sarana dan prasarana perkeretaapiaan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada jalur kereta api wilayah Jabotabek. Kata kunci: jalan kereta api, layout jalur kereta api, peta analog.
Keyword:
|
Judul: Case Study of Gallbladder Mucocele and Treatment Used In Small Animals
Abstrak: Gallbladder mucocele (GM) is defined as distention of the gallbladder caused by an inappropriate accumulation or deposition of high concentrations of bile. The purpose of this case study is to study GM conditions in small animals and to report the clinical sign and characteristics of GM through the sonogram interpretation and blood chemistry test evaluation, and studies related to the therapy given and other treatments recommended. A 14-year-old Toy Poodle dog has been diagnosed with severe GM and cholecystitis. No pain signs were shown during the physical examination as asymptomatic is a common characteristic in the early stage of biliary related diseases. In this study Abdominal ultrasonography interpretation and blood chemistry evaluation was conducted in 2021-2022 and analyzed as a secondary data source. Ultrasonography results showed presence of hyperechoic, immobile deposits in gallbladder accompanied by wall thickening and enlarged in size, followed by a significant increase in the enzyme alkaline phosphatase (ALP). This study has summarized mainly the diagnosis and treatments of GM in small animals and suitable alternatives treatments were recommended to encounter the GM conditions in small animals. The effectiveness of combined therapy shows the positive impact on the patient, the condition of GM has been under control.
Keyword: ultrasound, gallbladder, biliary sludge, abdominal ultrasonography
|
Judul: The Role of Endophytic Bacteria and Mycorrhizal in Control of Bacterial Wilt in Eucalyptus pellita F. Muell.
Abstrak: Saat ini produktivitas tanaman eukaliptus (Eucalyptus pellita) Indonesia terkendala oleh penyakit layu bakteri (PLB). Penyebab PLB adalah bakteri Ralstonia solanacearum yang bersifat tular tanah. Pada area pembibitan maupun lapangan eukaliptus hutan tanaman industri (HTI) terjadi epidemik PLB yang sangat merugikan. Tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan gejala daun menguning, mengering, dan layu. Batang yang terinfeksi dapat mengalami perubahan warna menjadi kehitaman. Hal ini terjadi karena xilem dihambat oleh senyawa ekstraseluler berupa exopolysaccharide (EPS). Senyawa EPS yang dihasilkan oleh R. solanacearum merupakan salah satu faktor penentu tingkat virulensi patogen. Beberapa taktik pengendalian PLB telah dilakukan diantaranya penggunaan agens hayati, penanaman eukaliptus secara multi klon, penanaman klon eukaliptus resisten, penggunaan bibit eukaliptus bebas patogen, penggunaan bakterisida sintetik, dan eradikasi tanaman sakit. Namun, upaya pengendalian yang dilakukan belum optimal yang ditunjukkan oleh tingginya populasi tanaman terinfeksi pada area HTI eukaliptus. Salah satu pendekatan yang berpotensi efektif mengendalikan PLB adalah pengendalian secara hayati. Strategi pengendalian hayati dengan memanfaatkan kombinasi bakteri endofit dan fungi mikoriza arbuskula (FMA) telah banyak dilaporkan mampu mengendalikan patogen terutama yang bersifat tular tanah. Kombinasi bakteri endofit dan FMA berpotensi efektif tinggi dalam pengendalian PLB melalui berbagai mekanisme, seperti meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, pertumbuhan optimum tanaman dan induksi ketahanan tanaman. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dilakukan suatu penelitian yang bertujuan:1) Mendapatkan bakteri endofit asal eukaliptus yang berpotensi sebagai agens hayati R. solanacearum; (2) Memeroleh kombinasi isolat bakteri endofit dan FMA yang kompatibel dan tidak fitotoksik terhadap tanaman eukaliptus; dan (3) Memeroleh bakteri endofit dan FMA yang efektif dalam menekan perkembangan PLB pada bibit eukaliptus. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel tanaman dan akar sehat dari 6 klon eukaliptus dan sampel tanaman dan akar sakit dari 5 klon diantara pertanaman eukaliptus terinfeksi PLB pada area milik PT Arara Abadi. Selanjutnya dilakukan isolasi bakteri, baik yang patogenik maupun yang bersifat endofitik. Isolat patogen diidentifikasi secara morfologi, fisiologi, molekuler dan uji patogenisitas serta virulensi. Isolat bakteri endofit yang berhasil diisolasi dilakukan penapisan yang meliputi uji hypersensitive response (HR), uji hemolisis, uji patogenisitas, dan uji pertumbuhan pada bibit eukaliptus. Bakteri endofit hasil penapisan dilakukan karakterisasi yang meliputi kemampuan antibiosis, aktivitas enzim protease, acyl homoserine lactonase (AHL), produksi hormon indole acetic acid (IAA), pelarut fosfat, dan penambat nitrogen. Selanjutnya dilakukan pemilihan isolat bakteri endofit potensial menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Identifikasi bakteri endofit terpilih dilakukan secara molekuler. Berdasarkan hasil AHP diperoleh sepuluh bakteri endofit potensial. Selanjutnya sepuluh jenis bakteri endofit potensial dikombinasikan dengan tiga jenis FMA. Percobaan uji kompatibilitas bakteri endofit dengan FMA dilakukan di screen house dengan menggunakan rancangan faktorial acak kelompok. Faktor pertama adalah bakteri endofit yang terdiri atas sebelas taraf dan faktor kedua adalah FMA terdiri atas 4 taraf dengan 3 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman. Peubah yang diamati meliputi kolonisasi akar, jumlah spora FMA, tinggi tanaman dan diameter batang. Berdasarkan percobaan kompatibilitas, terpilih sepuluh kombinasi bakteri endofit dan FMA yang kompatibel. Selanjutnya dievaluasi keefektifan pengendalian terhadap R. solanacearum pada bibit eukaliptus yang berumur 4 bulan dalam growth chamber. Peubah pengamatan meliputi periode laten, laju infeksi, insidensi penyakit, tingkat kolonisasi bakteri R. solanacearum, dan produksi enzim pertahanan tanaman (fenol dan PAL).
Keyword: endophytic bacteria, AMF, R. solanacearum, PLB, ISR
|
Judul: Bacterial Wilt Disease of Eucalyptus pellita: Disease Trigger Factors, Pathogen and Host Plants Diversity
Abstrak: The productivity of forest plantations such as Eucalyptus pellita in Indonesia is low, one of which is severely affected by bacterial wilt disease. The serious threat of this disease in Indonesia began in 2006, which attacked lowland eucalyptus plantations in Jambi. The disease has been widely spread in Riau, South Sumatra and East Kalimantan provinces. However, studies of bacterial wilt disease on E. pellita in Indonesia are still inadequate, particularly regarding to the integration of site and genetic factors; thus, a comprehensive study is required. The main objective of this study was to analyze the dominant variables of sylviculture, soil properties, and climate factors that can trigger bacterial wilt disease epidemics on eucalypts; identify and describe the phenotypic and genotypic diversity of the causal agent; characterize pathogen strains that have the highest virulence level based on phenotype and genotype diversity; evaluate the resistance of eucalyptus progenies and clones, and analysis SSR markers related to eucalyptus resistance to bacterial wilt disease. The surveys in four provinces in Indonesia showed that bacterial wilt incidence on E. pellita varied from 0–33.5% in plants aged 2–23 months. The initial disease symptoms are yellowing of the leaves followed by branches wilting and causing plant death. Color changes, turning blackish-brown, occurred in the inner cortex of the stem associated with bacterial ooze. Analysis of the triggering factors that contribute to the emergence of bacterial wilt disease was carried out on silvicultural factors (e.g. topography, site classification, diversity eucalyptus clones, seedling propagation technique, plant age, crop rotation, weed cover, incidence of root malformations, and expose to herbicide drift), soil properties (e.g. pH, C-org, N-total, P-available, S-total, Ca2+, Mg+, K+, Na+, and % soil texture) and climate variables (e.g. temperature, humidity, and rainfall). In silvicultural factors, three of the nine variables showed a significant correlation to disease incidence. The variables were plant age, eucalyptus clones, and root malformations incidence. The early growth of eucalyptus plants is a critical period of the disease epidemic, especially in susceptible. For the soil property factor, the soil texture variable is the dominant variable that partially associated with the disease incidence. The incidence of moderate and severe disease generally develops in clay loam soils. Meanwhile, for climatic factors, rainfall has a positive correlation with bacterial wilt incidence. Description of the diversity of pathogens that cause bacterial wilt is carried out by phenotypic and genotypic analyses. The phenotypic diversity analysis included biovar, exopolysaccharide quantification, and virulence tests, while genotypic diversity included phylotypes and sequevar determination based on egl gene sequences. A total of 35 strains were isolated from the field and nurseries. All isolates were confirmed as Ralstonia species complex based on morphological characteristics and molecular studies using species-specific primers. These pathogen strains were dominantly classified as biovar 3 and 4 and had a high variation in virulence and EPS production (0.13 - 8.38 g/mL). Based on the alignment of the egl gene sequences, 29 strains of Ralstonia originating from E. pellita belonged to Phylotype I and were grouped into four sequevars (sequevars 14, 17, 18, 30) and one new sequevar 58. New sequevars were identified
Keyword: epidemi, silvikultur, Ralstonia pseudosolanacearum, klon tahan, marka molekuler
|
Judul: Persamaan Gelombang Permukaan Dalam Sistem Hamiltonian
Abstrak: Fluida adalah suatu zat yang bentuknya dapat berubah secara kontinu akibat gaya geser. Dua bentuk fluida yang dikenal adalah fluida yang berbentuk cairan dan gas. Dalam tulisan ini akan dibahas fluida yang berbentuk cairan. Persamaan yang memodelkan fenomena gelombang fluida di antaranya adalah sistem Hamiltonian. Persamaan ini berasumsi babwa fluida dalam keadaan ideal di mana fluida tak mampu mampat (inkompresibel), fluida tak rotasional (irrotasional).
Keyword:
|
Judul: Daya Hambat Aktinomisetes terhadap Escherichia coli Multiresisten Antibiotik pada Daging Ayam dari Pasar Tradisional Kota Bogor
Abstrak: Perkembangan resistensi bakteri Escherichia coli terhadap beberapa antibiotik menjadi masalah serius terutama yang berkaitan dengan pengobatan dan penanggulangan beberapa penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli pada ayam. Penanggulangan terhadap permasalahan ini dapat dilakukan dengan mencari alternatif antibakteri baru yang relatif lebih aman terhadap konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa antibakteri yang berasal dari aktinomisetes yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri multiresisten terhadap antibiotik pada daging ayam yang berasal dari pasar tradisional di Kota Bogor. Sebanyak 175 sampel daging ayam diambil dengan metode purposive sampling. Sampel diisolasi untuk mendapatkan isolat Escherichia coli yang selanjutnya dilakukan pengujian kepekaannya terhadap delapan antibiotik, yaitu amoksilin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, streptomisin, eritromosin, kolistin, asam nalidiksat dan sefotaksim. Penelitian dilakukan dengan metode difusi cakram (disk diffusion) pada Muller Hinton agar. Interpretasi hasil uji kepekaan ini mengacu pada Clinical and Laboratory Standards Institute. Sampel yang mengalami multiresisten terhadap antibiotik tersebut digunakan pada pengujian daya hambat aktinomisetes. Isolat yang digunakan dalam penelitian ini adalah InaCC A.3, InaCC A.44, InaCC A.46, InaCC A.47 dan InaCC A.413, berasal dari koleksi laboratorium Mikrobiologi Terapan dari Pusat Penelitian Bioteknologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan dari isolasi dan identifikasi Escherichia coli diketahui 50 dari 175 sampel daging ayam positif Escherichia coli, setelah dilakukan pengujian resisten antibiotik ditemukan 49 yang mengalami multiresisten antibotik dari 50 isolat yang digunakan. Isolat aktinomisetes InaCC A.413 memiliki efek penghambatan terhadap pertumbuhan E. coli multiresisten antibiotik, dan berpotensi sebagai penghasil antibakteri.
Keyword: aktinomisetes, daging ayam, Escherichia coli, multiresisten antibiotik
|
Judul: Daya Hambat Aktinomisetes terhadap Escherichia coli Resisten Antibiotik pada Daging Ayam yang Dilalulintaskan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Abstrak: Kemunculan bakteri yang resisten terhadap antibiotik menjadi masalah baru saat ini karena menyebabkan penyakit infeksi sulit untuk diobati dan tingginya biaya pengobatan. Escherichia coli adalah salah satu bakteri patogen penyebab foodborne disease yang membahayakan kesehatan manusia, selain itu merupakan bakteri komensal yang dapat digunakan untuk memantau tingkat sanitasi dan resistensi antimikroba pada hewan ternak dan produknya. Resistensi bakteri terhadap antibiotik menyebabkan perlu dikembangkan antibiotik jenis baru yang dapat mengendalikan bakteri-bakteri patogen, diantaranya dari mikroorganisme yaitu aktinomisetes. Penelitian ini bertujuan mengukur daya hambat aktinomisetes penghasil antibakteri pada E. coli yang resisten terhadap antibiotik dari daging ayam yang dilalulintaskan melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sebanyak 89 sampel yang dihitung berdasarkan rumus deteksi penyakit diambil dari daging ayam yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Isolat E. coli yang diperoleh dari hasil isolasi dan identifikasi kemudian dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik. Bakteri E. coli yang resisten terhadap antibiotik tersebut digunakan pada pengujian daya hambat aktinomisetes. Isolat aktinomisetes yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari koleksi laboratorium Mikrobiologi Terapan, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, yaitu InaCC 3, InaCC 44, InaCC 46, InaCC 47, dan InaCC 413. Pada pengujian daya hambat aktinomisetes tahap pertama menggunakan lima isolat aktinomisetes berumur 4 hari pada media ISP-2 yang diuji terhadap bakteri E. coli yang resisten antibiotik. Dua dari lima isolat aktinomisetes yaitu InaCC 413 dan InaCC 47 menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri E. coli resisten antibiotik yang ditandai dengan timbulnya zona bening disekitar potongan agar. Kedua isolat aktinomisetes tersebut kemudian dilakukan ekstraksi dengan pelarut etil asetat untuk memperoleh senyawa antibakteri yang akan digunakan pada pengujian daya hambat kedua. Hasil isolasi dan identifikasi sampel diketahui 14 dari 89 sampel daging ayam positif E. coli, semua isolat juga menunjukkan resistensi terhadap antibiotik yang digunakan. Pengujian daya hambat aktinomisetes tahap pertama terdapat dua isolat aktinomisetes yang menunjukan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri E. coli yaitu InaCC 47 dan InaCC 413. Berdasarkan rata-rata daya hambat yang dihasilkan, aktinomisetes InaCC 413 dikategorikan mempunyai daya hambat yang kuat dan InaCC 47 mempunyai daya hambat sedang. Daya hambat yang dihasilkan tersebut menunjukkan isolat aktinomisetes mensekresikan metabolit sekunder yang berpotensi untuk dapat digunakan sebagai penghasil antibakteri.
Keyword: aktinomisetes, E. coli, resistensi antibiotik
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pemodelan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur Menggunakan Geographically Weighted Panel Regression dan Data Envelopment Analysis
Abstrak: Tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh seluruh negara, masih sulit dicapai oleh Indonesia. Pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat 82 dari 163 negara dalam ketercapaian tujuan tersebut. Salah satu tujuan yang masih sulit dicapai adalah tidak ada kemiskinan. Kalimantan Timur merupakan provinsi yang krusial untuk dianalisis karena merupakan calon ibu kota negara IKN Nusantara. Oleh karena itu, penelitian ini disusun bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi persentase kemiskinan di Kalimantan Timur, dan mengidentifikasi efisiensi pengentasan kemiskinan Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Data yang digunakan merupakan data indikator-indikator kemiskinan pada tahun 2019-2021 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) dan Data Envelopment Analysis (DEA). Pada analisis GWPR, penelitian ini membandingkan beberapa kernel yaitu fixed gaussian, fixed bisquare, fixed exponential, adaptive gaussian, adaptive bisquare, dan adaptive exponential. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan GWPR, kernel fixed exponential menghasilkan adjusted R2 tertinggi sebesar 0,971 dan AIC terendah yaitu 31,91. Sedangkan peubah-peubah yang berpengaruh terhadap kemiskinan di Kalimantan Timur adalah pengeluaran perkapita, umur harapan hidup, dan jumlah desa yang memiliki fasilitas perguruan tinggi. Berdasarkan hasil DEA, terdapat tiga kabupaten/kota di Kalimantan Timur yang efisien dalam menangani kemiskinan yaitu Mahakam Hulu, Paser, dan Penajam Paser Utara., The sustainable development goals that agreed by all countries still need to be improved for Indonesia to achieve. Indonesia was ranked 82 out of 163 countries when achieving this goal. One goal that still needs to be achieved is the first goal of no poverty. One of the crucial provinces to be analyzed about poverty is East Kalimantan. East Kalimantan Province is planned to become the province where the national capital city Nusantara is located. Therefore, the purpose of this study is to analyze the factors that influence the percentage of poverty in East Kalimantan and identify the efficiency of poverty alleviation in the regencies/cities in East Kalimantan. This study used poverty indicator data from 2019-2021 sourced from Statistics Indonesia. The methods used in this research were Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) and Data Envelopment Analysis (DEA). In GWPR, this study compared several kernels, including fixed gaussian, fixed bisquare, fixed exponential, adaptive gaussian, adaptive bisquare, and adaptive exponential. The results of this study indicated that at GWPR, the kernel with the lowest AIC and the highest adjusted R2 was fixed exponential. The variables that influenced poverty in East Kalimantan were the expenditure per capita, life expectancy, and the number of villages that have higher education facilities. In addition, based on DEA, there were only three cities that efficiently dealing with poverty, namely Mahakam Hulu, Paser, and Penajam Paser Utara.
Keyword: data envelopment analysis, data panel, geographically weighted panel regression, kemiskinan, spasial
|
Judul: Pemilihan Fungsi Pembobot pada Regresi Terboboti Geografis untuk Menganalisis Faktor Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur
Abstrak: Tingkat kemiskinan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang dimana kemiskinan selalu menjadi persamalahan utama yang menjadi perhatian. Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu dari 5 provinsi dengan persentase kemiskinan terbesar di Indonesia yang menempati urutan ke-3 khususnya pada tahun 2023. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mempunyai target yaitu menghapus kemiskinan ekstrim dan memastikan kesempatan yang sama serta mengurangi ketimpangan di dalam suatu negara. Namun kenyataannya, persentase kemiskinan Nusa Tenggara Timur memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan Bali yang merupakan provinsi dengan persentase kemiskinan paling rendah di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini disusun bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi persentase kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan metode Regresi Terboboti Geografis (RTG). Pada analisis RTG, penelitian ini membandingkan beberapa fungsi pembobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RTG dengan fungsi pembobot adaptive bisquare kernel merupakan model terbaik berdasarkan nilai AIC sebesar 40,13, nilai RMSE sebesar 0,46, dan nilai adjusted R-squared sebesar 68%. Model ini membagi kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi 3 kelompok dengan peubah signifikan yang telah disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah., The poverty rate is one of the indicators that reflect the level of community welfare in a country. Indonesia is a developing country where poverty has always been a major issue of concern. East Nusa Tenggara is one of the five provinces with the highest poverty percentage in Indonesia, ranking third in 2023. The Sustainable Development Goals aim to eliminate extreme poverty, ensure equal opportunities, and reduce inequality within a country. However, the poverty percentage in East Nusa Tenggara shows a significant difference compared to Bali, which has the lowest poverty percentage in Indonesia. Therefore, this study aims to identify the factors affecting the poverty percentage in districts/cities in East Nusa Tenggara province using the Geographically Weighted Regression (GWR) method. In the GWR analysis, this study compares several weighting functions. The results show that GWR with the adaptive bisquare kernel weighting function is the best model based on an AIC value of 40,13, an RMSE value of 0,46, and an adjusted R-squared value of 68%. This model divides the districts/cities in East Nusa Tenggara into three groups with significant variables adjusted to the characteristics of each region.
Keyword: geographically weighted panel regression, kemiskinan, analisis regresi, spatial regression, analisis regresi berganda
|
Judul: Infectious laryngo tracheitis pada unggas
Abstrak: Infectious Laryngo Tracheitis merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus yang mempunyai sasaran saluran pernapasan bagian atas Penyebab penyakit Infectious Laryngo Tracheitis Univers (ILT) adalah virus yang termasuk kelompok virus Herpes sering disebut Tarpeia avium. Virus tersebut tersusun dari inti asam deoksi ribonukleat yang dilengkapi dengan pembung- kus yang merupakan derivat dari lemak serta mempunyai garis tengah antara 195-250 nano meter. Pada temperatur kamar virus tersebut dapat bertahan selama 15 hari dalam keadaan tanpa pengawetan. Virus penyebab Infectious Laryngo Tracheitis mempunyai kepekaan terhadap zat kimia golongan pelarut lemak seperti: phenol dan kresol. Induk semang definitip penyakit Infectious Laryngo Tracheitis adalah ayam, tetapi burung merak, itik dan kalkun pernah dilaporkan dapat terinfeksi. Mammalia dan golongan rodensia merupakan hewan yang tahan terhadap infeksi penyakit ini. Pada manusia penyakit Infectious Laryngo Tracheitis diduga mempunyai hubungan dengan timbulnya gangguan neuralgia yang bersifat sub-akut akibat infeksi virus Herpes jenis lain yang disebut virus Sub-acute Myelo Optico Neuropathi (virus SMON).
Keyword:
|
Judul: The Oral Minimal Model Modification to Know Incretin Hormone Effect on Type 2 Diabetes
Abstrak: Kinematika laju konsentrasi glukosa dan insulin dalam darah dapat dijelaskan dengan menggunakan model matematika yang sederhana dan mudah dipelajari. Pada penelitian ini, model yang digunakan adalah Oral Minimal Model (OMM) termodifikasi. Model OMM akan dimodifikasi untuk dapat menggambarkan kinematika konsentrasi hormon incretin, sehingga tingkat sekresi insulin dalam tubuh dapat diketahui. Hormon incretin berfungsi sebagai stimulus utama sekresi insulin, apabila terdapat glukosa yang masuk secara oral. Berdasarkan hasil penelitian ini, subjek diabetes tipe 2 memiliki parameter hormon incretin basal (Incb) yang paling kecil (Incb pada data diabetes tipe 2 adalah 90 ng/dL). Subjek normal memiliki nilai Incb melebihi 200 ng/dL, sedangkan subjek pre-diabetes memiliki nilai Incb antara 150-190 ng/dL. Subjek diabetes tipe 2 memiliki nilai parameter glukosa basal (Gb) yang paling besar, sedangkan subjek normal dan pre-diabetes mempunyai nilai Gb lebih rendah daripada subjek diabetes tipe 2. Prediksi diabetes tipe 2 dari data tes Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) dapat dilihat dari dua nilai parameter Incb dan Gb dari fitting antara hasil model dan eksperimen OGTT.
Keyword: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB, Incretin hormone, OGTT, OMM, Diabetes, Regulasi glukosa darah, Minimal model bergman, Duod G
|
Judul: Modifikasi Persamaan Laju Insulin Dengan Efek Hormon Inkretin Pada Oral Minimal Model (Omm) Untuk Kasus Diabetes Tipe 2.
Abstrak: Sebelumnya OMM telah diusulkan untuk memperkirakan Ra meal yang merepresentasikan serapan glukosa dan SI dari perhitungan konsentrasi glukosa dan insulin setelah gangguan glukosa secara oral. Model ini merupakan modifikasi dari Minimal Model Bergman. Pada penelitian ini, model OMM dimodifikasi dengan hormon inkretin yang dinyatakan sebgai konstanta (kInc). Nilai parameter-parameter yang didapatkan dari OMM termodifikasi dan OMM tidak terlalu jauh. Namun SI OMM memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan OMM termodifikasi karena adanya respon hormon inkretin terhadap masukan glukosa oral. Untuk memprediksi penyakit diabetes dari OMM termodifikasi dilihat dari Gb yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian, subjek diabetes tipe 2 memiliki SI paling kecil (SI diabetes data 1= 2.95x10-4dL.kg-1menit-1(μU/mL)-1.ml, SI diabetes data 2= 3.04x10-4dL.kg-1menit-1(μU/mL)-1.ml ). Selanjutnya untuk SI normal data 1= 25.56x10-4dL.kg-1menit-1(μU/mL)-1.ml, SI normal data 2= 27.57x10-4dL.kg-1menit-1(μU/mL)-1.mL).
Keyword: OGTT, sensitivitas insulin, efektivitas glukosa, ode45
|
Judul: Status perikanan cakalang, Katsuwonus pelanus (Linnaeus 1758), di perairan Pelabuhan Ratu Jawa Barat
Abstrak: Rencana pembangunan Nasional Perikanan meliputi peningkatan produksi dan gizi, meningkatkan kesejahteraan nelayan, memperbaiki status sosial nelayan/petani ikan dan menyerap tenaga kerja. Usaha untuk mencapai hal tersebut adalah dengan jalan intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi usaha perikanan, dimana kegiatan tersebut guna mencapai basil yang optimal, dengan mempertahankan kelestarian sumberdaya. Perikanan di Pelabuhan Ratu mempunyai prospek yang baik, karena basil ikan di daerah tersebut cukup banyak, hasilnya didominir oleh ikan cakalang yang merupakan komoditi ekspor non-migas, letak daerahnya strategis lingkungan perairannya belum terkena pencemaran, tenaga kerja banyak, rantai pemasarannyapun cukup sederhana. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui status perikanan cakalang di perairan Pelabuhan Ratu, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai sumbernya. ...
Keyword:
|
Judul: Conflict management of fishesries utilization in Pelabuhan Ratu
Abstrak: Thesis of Conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu consist any key of study such as: Conflict Indentification among fisheries utilization, Institution development of fisheries utilization, and recommendation of Conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu. Conflict Indentification among fisheries utilization hits three important part such as:type oc conflict, position,will, and need among fisheries utilization stake holders, and cause of conflict. Study about Institution development of fisheries utilization hist the two important aspect such as: Confloct resolution and fisheries utilization institusion role maping. Finally, the recommendations of Conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu are: Human touch for the elements of conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu, Sinergy among elements of conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu, and last, Law, Norm, and Value building and monitoring among all element of conflict management of fisheries utilization in Pelabuhan Ratu
Keyword: Fishesries Utilization, Pelabuhan Ratu
|
Judul: Effective Conflict Management for Capture Fisheries in the Southern Sea of East Java
Abstrak: The aim of this study is to describe conflict typology, implemented local conflict management efforts and their effectiveness in Sendang Biru, Popoh and Prigi Bay in order to design an effective conflict management model. Data are obtained through a series of surveys in the study areas. Participatory institutional survey and conflict evaluation exercise were used to describe the conflicts. Principal component analysis and structural equation model were applied to verify hypotheses of capability of community in identifying factors determining conflict and selecting conflict resolution methods. The research was conducted to identify nine types of capture fisheries conflicts namely: 1) conflict on fee imposition 2) conflict on anchoring/landing port 3) conflict on fight for fishing ground, 4) conflict on capture tool discrepancy, 5) conflict on the use of potassium/chemical substances 6) conflict of fishing harvest division 7) conflict between local fishers and migrant fishers 8) conflict on environmental pollution and 9) conflict on coral reef destruction. Conflicts of capture fisheries are caused by eleven reasons namely 1) the number of people involved in conflict 2) the presence of community leaders in conflict, 3) the position of opposing sides 4) issues among the community 5) the local economic condition 6) the number of fishers 7) socio-cultural background 8) regulations and law enforcement 9) special community interests 10) competition in the use of resources and 11) perception of the people towards remaining resources. All conflicts were resolved by alternative dispute resolution method (ADR), namely: facilitation, negotiation, mediation and avoidance.
Keyword:
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Hubungan Modal Sosial dengan Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Program BUMDes Sukamanah, Bogor
Abstrak: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatu lembaga yang berfokus pada perekonomian yang di bentuk di pedesaan Indonesia. Program BUMDes tidak akan berjalan dengan semestinya apabila tidak terdapat modal sosial dan partisipasi pedagang. Dalam penelitian ini modal sosial pedagangt dilihat berdasarkan tingkat kepercayaan, norma dan juga tingkat jaringan sosial serta tingkat partisipasi pedagang yang terdiri dari tingkat pengambilan keputusan, penerapan keputusan,evaluasi dan juga tingkat menikmati hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan modal sosial dengan tingkat partisipasi masyarkat dalam program BUMDes pengelolaan Pasar Pasir Muncang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa modal sosial masyarakat yang tergabung dalam program berada pada tingkatan sedang dengan tingkat partisipasi tergolong rendah. temuan ini disimpulkan semakin tinggi modal sosial yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi juga tingkat partisipasinya dan ada hubungan antara modal sosial dengan tingkat partisipasi. Kata Kunci: Badan Usaha Milik Desa , Modal Sosial, Partisipasi
Keyword:
|
Judul: Hubungan Modal Sosial dengan Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Program BUMDes Sukamanah, Bogor
Abstrak: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatu lembaga yang berfokus pada perekonomian yang di bentuk di pedesaan Indonesia. Program BUMDes tidak akan berjalan dengan semestinya apabila tidak terdapat modal sosial dan partisipasi pedagang. Dalam penelitian ini modal sosial pedagangt dilihat berdasarkan tingkat kepercayaan, norma dan juga tingkat jaringan sosial serta tingkat partisipasi pedagang yang terdiri dari tingkat pengambilan keputusan, penerapan keputusan,evaluasi dan juga tingkat menikmati hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan modal sosial dengan tingkat partisipasi masyarkat dalam program BUMDes pengelolaan Pasar Pasir Muncang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa modal sosial masyarakat yang tergabung dalam program berada pada tingkatan sedang dengan tingkat partisipasi tergolong rendah. temuan ini disimpulkan semakin tinggi modal sosial yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi juga tingkat partisipasinya dan ada hubungan antara modal sosial dengan tingkat partisipasi.
Keyword: Badan Usaha Milik Desa, Modal Sosial, Partisipasi
|
Judul: Construction of Recombinant Vector for Lanceolate Gene Editing Using CRISPR/Cas9 System in Tomato Plant (Solanum lycopersicum L.).
Abstrak: Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats/CRISPR associated 9 protein (CRISPR/Cas9) adalah salah satu alat untuk mengedit genom yang baru-baru ini telah berhasil digunakan untuk berbagai tanaman. Tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah tanaman model yang ideal untuk menguji sistem CRISPR/Cas9 dalam pengeditan gen karena ketersediaan metodologi transformasi yang efisien dan ketersediaan urutan genom yang berkualitas tinggi, dan mempunyai genom diploid. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat konstruksi vektor rekombinan yang membawa oligonukleotida gRNA untuk memutasikan gen lanceolate (LA) pada tanaman tomat. Gen lanceolate merupakan gen yang terlibat dalam pembuatan daun majemuk pada tomat. Supresi gen LA akan membuat daun majemuk berukuran besar berubah menjadi daun tunggal berukuran kecil. Oligonukleotida gRNA berhasil disisipkan ke dalam vektor pRGEB32 sehingga memperoleh vektor rekombinan. Vektor rekombinan ini berhasil diintroduksikan ke dalam Escherichia coli DH5α dan dipindahkan ke dalam Agrobacterium tumefaciens LBA4404 menggunakan metode triparental mating. Koloni PCR mengonfirmasi bahwa oligonukleotida gRNA berhasil disisipkan ke dalam pRGEB32 dan A. tumefaciens LBA4404 mengandung plasmid rekombinan ini.
Keyword: gen lanceolate, pengeditan gen, vektor rekombinan, vektor rekombinan
|
Judul: Pengaruh Prebiotik pada Populasi Mikroflora Saluran Pencernaan Ikan Mas (Cyprinus carpio) serta Kontribusinya Terhadap Efisiensi Retensi Protein dan Pertumbuhan.
Abstrak: Intensifikasi budidaya perairan di Indonesia membutuhkan pengembangan pakan komplit dan pakan suplemen yang murah sehingga dapat menekan biaya pakan dalam proses produksi budidaya perairan. Suplemen pakan seperti imunostimulan dan prebiotik memegang peranan penting dan potensial sebagai pengganti antibiotik dalam menjaga kesehatan dan memacu pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) untuk menganalisis efektivitas antibiotik terhadap penurunan populasi total mikroflora saluran pencernaan ikan mas yang selanjutnya digunakan sebagai kontrol negatif, (2) mengevaluasi kontribusi mikroflora saluran pencernaan ikan mas pada pakan yang diberi prebiotik komersial dan alami terhadap efisiensi retensi protein dan pertumbuhan.
Keyword:
|
Judul: Kinerja Pertumbuhan Dan Status Kesehatan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diberi Probiotik, Prebiotik Dan Sinbiotik
Abstrak: Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas akuakultur penting yang populer dibudidayakan di Indonesia. Dalam perkembangan budidayanya, sebagian besar sentra produksi mengalami serangan penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit MAS menyebar sangat cepat dan mengakibatkan mortalitas sekitar 25%, namun angka ini dapat jauh lebih tinggi mencapai sekitar 80% pada budidaya dengan kepadatan tinggi dan kualitas air buruk. Antibiotik sudah sering digunakan untuk menghambat dan mencegah bakteri patogen berkembang, namun beresiko tinggi dengan meningkatnya strain bakteri resisten, terganggunya keseimbangan normal mikroflora usus dan residunya banyak terakumulasi pada ikan dan lingkungan perairan. Penggunaan probiotik merupakan salah satu alternatif ramah lingkungan untuk mereduksi penggunaan antibiotik karena dapat memodifikasi komunitas mikroba, menghambat pertumbuhan atau berkompetisi dengan patogen, memperbaiki nilai nutrisi, memperbaiki kualitas lingkungan, serta dapat meningkatkan respons imun. Peran bakteri probiotik tersebut dapat ditingkatkan melalui aplikasi prebiotik, yaitu bahan pangan yang tidak dapat dicerna yang memberikan efek menguntungkan bagi inangnya dengan cara merangsang pertumbuhan dan aktivitas sejumlah bakteri tertentu di usus sehingga meningkatkan kesehatan inang. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bila probiotik dan prebiotik digabung dalam suatu produk tunggal (sinbiotik) maka manfaatnya menjadi meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan status kesehatan ikan mas yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik dari ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varitas Sukuh dan gabungan keduanya (sinbiotik) terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Secara garis besar untuk menjawab tujuan tersebut, penelitian dibagi dalam empat tahap, yaitu: 1. Karakterisasi Bacillus sp. NP5 dan aplikasinya sebagai probiotik pada ikan mas, 2. Ekstraksi prebiotik dari ubi jalar dan aplikasinya pada ikan mas 3. Kinerja pertumbuhan dan status kesehatan ikan mas yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik dari ubi jalar dan sinbiotik 4. Mikroenkapsulasi sinbiotik dan aplikasinya untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan mas yang dipelihara pada kondisi lapangan di kolam. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengkarakterisasi probiotik Bacillus sp. NP5 dan mengevaluasi efektivitas aplikasinya terhadap kinerja pertumbuhan dan status kesehatan ikan sebelum serta setelah diinfeksi A. hydrophila. Bacillus sp. NP5 diberikan pada ikan mas melalui pakan secara at satiation tiga kali sehari selama 30 hari dengan dosis 106, 108 dan 1010 CFU/mL sebanyak 1% (v/w). Parameter yang diamati selama aplikasi probiotik meliputi total bakteri dan total Bacillus sp. NP5 di usus, aktivitas enzim pencernaan, kinerja pertumbuhan, dan respons imun. Pada hari ke-32, ikan mas diuji tantang dengan injeksi bakteri patogen A. hydrophila secara intramuskular dengan dosis 107 CFU/mL (0.1 mL/ekor) dan resistensi ikan diamati dengan menghitung kelangsungan hidup ikan sampai pada hari ke-45. Hasil identifikasi fenotipik dan genotipik isolat Bacillus sp. NP5 menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah Bacillus cereus dengan indeks similaritas 99%. Secara in vitro isolat Bacillus cereus NP5 mampu menghasilkan enzim protease, amilase, dan lipase serta berpotensi menghambat bakteri patogen A. hydrophila, Streptococcus agalactiae, dan Mycobacterium fortuitum. Suplementasi pakan mengandung probiotik dengan dosis 1010 CFU/mL sebanyak 1% menghasilkan peningkatan jumlah total bakteri dan total probiotik di usus serta aktivitas enzim amilase, protease dan lipase yang disertai dengan laju pertumbuhan harian tertinggi dan konversi pakan terendah (P<0.05). Total leukosit dan aktivitas fagositik pada perlakuan dosis probiotik 1010 CFU/mL lebih tinggi (P<0.05) dibanding
Keyword: Bacillus cereus NP5, ubi jalar, sinbiotik, ikan mas, Aeromonas hydrophila
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Aritmetika Field Biner Menggunakan GMP Library dalam Pemrograman Prosedural C
Abstrak: Almost all cryptographic algorithms involve the construction of integer arithmetic operations. The operations is referred to huge operation to an integer value in order to support the level of security of a cryptosystem. Related to this, the arithmetic operations in binary field is needed to construct various cryptographic algorithms. Binary field arithmetic implementation starts with the representation of its members, who then will be done by operating the addition, multiplication, reduction, and inversion. Each operation is simulated in 1024 bit length or more. Unlike the addition of polynomial operations that are directly applicable in the binary field , multiplication operations require reduction step necessary to build . Through experiments conducted for three types of reduction each Trinomial, Pentanomial, and Full Polynomial, apparently Full Polynomials provide the most high-speed reduction.
Keyword:
|
Judul: Konstruksi Algoritme Aritmetik G F(5m) Dengan Operasi Dibandingkan Dari Sifat Grup Siklik
Abstrak: Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Untuk menjamin keamanan sebuah informasi yang bersifat rahasia diperlukan suatu teknik pengamanan baik secara fisik maupun non fisik. Salah satu teknik pengamanan secara non fisik yaitu dengan mengenkripsi informasi rahasia menggunakan teknik kriptografi. Kriptografi secara terminologi dasarnya terdiri dari dua tipe yaitu kriptografi simetrik dan kriptografi asimetrik atau sering disebut sebagai kriptografi kunci publik. Kunci simetris adalah jenis kriptografi yang paling umum digunakan. Kunci untuk membuat pesan yang disandikan sama dengan kunci untuk membuka pesan yang disandikan itu. Kunci asimetris merupakan pasangan kunci kriptografi yang salah satunya digunakan untuk proses enkripsi dan yang satu lagi untuk dekripsi. Contoh algoritme terkenal yang menggunakan kunci asimetrik adalah skema yang ditemukan oleh ElGamal pada tahun 1985. Skema ini didasarkan pada pemecahan problem logaritma diskret. Keamanan algoritme ini sangat tergantung pada pemilihan bilangan prima p. Semakin besar p maka algoritme ini akan semakin aman, akan tetapi semakin besar pula beban komputasi yang digunakan. Oleh karena itu pada masa sekarang, orang sudah mulai mencari alternatif lain untuk menggantikan aritmetik modular diantaranya aritmetik yang dibangkitkan struktur finite field G F(P), kurva eliptik kriptografi, dan hipereliptik kriptografi.
Keyword:
|
Judul: Identifikasi Komponen Aroma Buah Markisa (Passiflora edulis f. flavicarpa)
Abstrak: Markisa kuning (Passiflora edulis f. flavicarpa) merupakan salah satu komoditi buah tropis yang mempunyai aroma yang khas dan menarik. Karena rasanya yang sangat asam, markisa banyak diolah menjadi sari buah, selai, jelly dan sebagainya. Aroma dengan fresh, tropical dan sulfury notes yang khas membuat markisa banyak dijadikan sebagai topik penelitian komponen aroma buah-buahan.
Keyword:
|
Judul: Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi dan Posyandu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Pasar Rebo
Abstrak: Knowledge and mother’s attitudes about nutrition and posyandu are required to improve children feeding pattern so that adequate nutrition for the children is reached, and in this way they can grow and develop well. The purpose of this study was to analyze the correlation between knowledge and mother’s attitudes about nutrition and posyandu with nutritional status of children in subdistrict Pasar Rebo. Study design used in this study was a cross-sectional design. The sampling of this reasearch was 100 mother and their underfive children. Data processing and analysis was done using Microsoft Excel and the Statistical Package for Social Science (SPSS) version 16.0 for Windows. Based on the results of statistical test, there was a significant correlation between the level of participation of mothers with nutrition knowledge levels (p<0.05). The level of mothers nutrition knowledge had no significant correlation to level of energy and protein adequacy (p> 0.05). Mothers nutrition knowledge level had no significant correlation with nutritional status of children based index weight for age, height for age, and weight for height (p> 0.05).
Keyword: posyandu., nutritional status, nutrition attitudes, Nutrition knowledge
|
Judul: Hubungan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Ibu Balita serta Status Gizi Balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor
Abstrak: The objective of this research is to examine correlation between mother’s participation in posyandu with knowledge, attitude, behavior and adequacy level of children under-five nutrition in Tamansari, Bogor. This research is part of the research which its title was “a Multi-Approach Intervention to Empower Posyandu Nutrition Program to Combat Malnutrition Problem in Rural Areas” was conducted on February 2012 by using a cross sectional study design. 120 people become sample in this research were selected purposively with sample criteria are (1)have children under-five (male or female 0-60 month), (2)registered as a users of posyandu, (3)ready to be interviewed. The data which used are primary data including characteristic of family and individu sample (big of families, income of families, age, education, and job of sample, characteristic of children underfive (gender and age), mother’s participation in posyandu, knowledge, attitude, behavior of nutrition, food consumption of children under-five, and nutritional status of children under-five. Secondary data including general image of research location. The analysis was carried out with Structural Equation Modeling (SEM). Based on the analysis of SEM, mother’s participation has a significant effect on the level of nutrition knowledge (T-value =-2.59E16). Nutrition knowledge has a significant effect with nutrition attitude (T-value = -3.8323). Nutrition attitude has a significant effect with nutrition behavior (T-value = -3.8323). Nutrition knowledge has a significant effect with nutrition behavior (Tvalue = -3.8323). Nutrition attitude has a significant effect with nutritional status of children (T-value = -3.8323). Nutrition behavior has a significant effect with nutritional status of children (T-value = -5.1027)
Keyword:
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Effect of Strand Pretreatment on Characteristics of Oriented Strand Board from Andong Bamboo, Tali Bamboo, and Their Mixtures
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh perlakuan pendahuluan pada strand terhadap karakteristik Oriented Strand Board (OSB) bambu andong, tali, dan campurannya. Perlakuan pendahuluan steam diterapkan pada strand dengan suhu 126 ̊C selama 1 jam dalam tekanan 0,14 MPa serta dilanjutkan dengan pembilasan NaOH 1%. Strand dicampur dengan perekat fenol formaldehid (PF) pada konsentrasi 8%. Papan berukuran (30x30x0,9) cm3 disusun sebanyak 3 lapis dengan berbagai nisbah campuran. Nisbah lapisan papan yang digunakan adalah 25:50:25 dengan kerapatan target ± 0,7 g.cm-3 . Pengujian sifat fisis dan mekanis OSB mengacu pada standar JIS A 5908 (2003) yang hasilnya dibandingkan dengan standar CSA 0437.0 (Grade O-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan steam bilas NaOH 1% pada strand dapat meningkatkan stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis (keteguhan rekat) OSB. Peningkatan rasio jenis strand bambu tali berbanding lurus dengan stabilitas dimensi dan keteguhan rekat OSB. Papan dengan nisbah campuran 50:50 menghasilkan karakteristik yang paling optimal. Keseluruhan OSB memenuhi standar CSA 0437.0 (Grade O-1)., The objectives of this research were evaluated the effect of strand pretreatment on the characteristics of Oriented Strand Board (OSB) from andong bamboo, tali bamboo, and their mixtures. Steam treatment was applied to the strand with a temperature of 126 oC for 1 hour under pressure of 0.14 MPa and followed by rinsing of 1% NaOH. Strand were mixed with phenol formaldehyde (PF) adhesive at a concentration of 8%. Three layered of OSB was made with the size of (30x30x0.9) cm3 with various mix ratio of strand types. The shelling ratio of boards is 25:50:25 with target density of ± 0,7 g.cm-3 . The physical and mechanical properties test of OSB refers to the JIS A 5908 (2003) standard and the results are compared with the CSA 0437.0 (Grade O-1) standard. The results show that the steam-treated follow by 1% NaOH rinse on the strand increase the dimensional stability and mechanical strength (internal bond) of OSB. The increase in mix ratio of tali bamboo is directly proportional to the dimensional stability and internal bonding of OSB. Boards with mix ratio of 50:50 produce the most optimal characteristics. All OSBs meet CSA 0437.0 (Grade O-1) standard.
Keyword: bambu andong, bambu tali, campuran, OSB, perlakuan pendahuluan, andong bamboo, mixtures, pretreatment, tali bamboo
|
Judul: Sifat Fisis, Mekanis, dan Keawetan Oriented Strand Board Bambu Andong dan Betung dengan Perlakuan Steam pada Strand
Abstrak: Bambu tersedia melimpah di Indonesia dan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan. Dibandingkan kayu, laju pertumbuhan bambu jauh lebih cepat, potensinya berlimpah, daur pendek, dan dapat ditanam pada hampir semua jenis tanah kecuali tanah di daerah pantai. Namun, bambu juga memiliki beberapa kelemahan, terutama jika digunakan sebagai komponen konstruksi. Diameter bambu yang relatif tidak terlalu besar dan ukuran yang tidak seragam membuatnya sulit untuk dimanfaatkan sebagai bambu solid. Oriented strand board (OSB) merupakan salah satu produk panel kayu alternatif dalam mengatasi hal tersebut. Selain itu, kadar zat ekstraktif di dalam bambu tergolong tinggi dibandingkan kayu terutama pati dan gula-gula sederhana sehingga bambu rentan terhadap faktor perusak. Beberapa perlakuan pendahuluan terhadap strand dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah proses steam. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adala untuk menganalisis sifat fisis, mekanis, dan ketahanan OSB terhadap seragan rayap tanah dan rayap kayu kering. Penelitian ini menggunakan baku utama, yaitu bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea) dan bambu betung (Dendrocalamus asper) berumur ± 4 tahun yang didapat dari Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Bahan baku bambu dikonversi menjadi strand yang kemudian diberi perlakuan steam pada suhu 126 oC selama 1 jam pada tekanan 0.14 Mpa. OSB dibuat tiga lapis berukuran 30x30x0.9 cm3 dengan kerapatan OSB yang dibuat adalah 0.7 g cm-3. Sifat anatomi dan fisis bambu solid andong dan betung dianalisis sebelum dibuat strand. Geometri strand diukur pada 100 sampel strand bambu yang diambil secara acak yang mengacu pada Maloney (1993). Nilai pH dan kristlinitas strand dianalisis sebelum dan sesudah diberi perlakuan steam. Ekstraktif bambu sebelum dan sesudah perlakuan steam dianalisis mengacu kepada standar TAPPI. Kelarutan ekstraktif dalam alkohol benzena mengacu pada standar TAPPI T 204 om-88. Prosedur dan perhitungan parameter pengujian sifat fisis dan mekanis OSB mengacu pada Febrianto dan Arinana (2012). Pengujian ketahanan OSB terhadap serangan rayap tanah mengacu pada standar JIS K 1571-2004. Ketahanan contoh uji terhadap rayap kayu kering dievaluasi berdasarkan standar SNI 7207-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu andong memiliki kerapatan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bambu betung. Bambu solid betung memiliki stabilitas dimensi lebih baik dibandingkan dengan bambu solid andong. Bambu andong memiliki tipe vaskular bundle III sedangkan bambu betung tipe IV. Gometri strand bambu andong dan betung yang digunakan telah memenuhi kriteria strand sebagai bahan baku OSB yang baik, meskipun strand tersebut dibuat secara manual. Perlakuan steam pada bambu andong maupun betung tidak menyebabkan transformasi pada daerah kristalin, tetapi sedikit menurunkan derajat kristalinitas. bambu Perlakuan steam pada strand bambu andong dan betung dapat menurunkan kadar zat ekstraktif dan meningkatkan pH sehingga stabilitas dimensi dan kekuatan OSB yang diproduksi lebih baik dibandingkan dengan OSB yang dibuat dari strand tanpa perlakuan steam. Perlakuan steam merupakan proses yang relatif sederhana dan murah untuk menghasilkan OSB bambu degnan stabilitas dimensi dan kekuatan yang tinggi. Selain itu, perlakuan steam juga dapat meningkatkan ketahanan OSB terhadap serangan rayap tanah dan rayap kayu kering. Stabilitas dimensi dan sifat mekanis OSB yang dibuat dari strand bambu betung lebih baik dibandingkan bambu andong.
Keyword: Bambu, Dendrocalamus asper, Gigantochloa pseudoarundinacea, oriented strand board bambu, steam, strand
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Habitat Suitability Analysis of the Yellow-Crested Cockatoo (Cacatua sulphurea) on Komodo Island Komodo National Park
Abstrak: Kaktua-kecil jambul-kuning merupakan salah satu satwa dilindungi yang terdapat di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo. Pemodelan kesesuaian habitat dapat membantu memberikan informasi spasial terkait tingkat kesesuaian dan distribusi kakatua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan parameter lingkungan dan tingkat kesesuaian habitat. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Februari – 9 Maret 2023 untuk mendapatkan data kehadiran kakatua dan validasi tutupan lahan. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 25 variabel yang memengaruhi pemodelan habitat dan ketinggian merupakan variabel tertinggi yang memberikan kontribusi terhadap pemodelan habitat. Pulau Komodo memiliki 1,35% luasan habitat yang sesuai bagi kakatua pada 5 lokasi berbeda yaitu Loh Liang, Loh Sebita, Loh Wau, Loh Wenci dan Loh Lawi karena kakatua memanfaatkan hutan musim dan bergerak berdasarkan ketinggian Pulau Komodo. Populasi aktual kakatua di Pulau Komodo sebesar 752 individu yang tersebar di berbagai lokasi. Diketahui bahwa kakatua-kecil jambul-kuning menyukai habitat terfragmentasi yang merupakan gabungan dari hutan musim dan savana.
Keyword: Habitat, Kakatua-kecil Jambul Kuning, Kesesuaian
|
Judul: Ekologi dan Strategi Pemulihan Populasi Kakatua-Kecil Jambul-Kuning di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso, Sulawesi Tengah
Abstrak: Kakatua-kecil jambul-kuning (Cacatua sulphurea sulphurea) merupakan salah satu spesies burung paruh bengkok dari tujuh subspesies Cacatua sulphurea yang mengalami penurunan populasi secara drastis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di seluruh Sulawesi. Pulau Pasoso merupakan salah satu tempat yang menjadi habitat kakatua-kecil jambul-kuning. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Menganalisis kondisi ekologis kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso; (2) Menganalisis dan pemetaan distribusi penggunaan ruang habitat kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso; (3) Menganalisis dan menduga viabilitas populasi kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso, dan (4) Merumuskan strategi pemulihan populasi untuk menjamin kelestarian kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso. Penelitian dilakukan dari bulan April hingga September 2019 di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Sulawesi Tengah. Data tumbuhan dikumpulkan menggunakan metode petak ukur 20 x 20 m². Data populasi dikumpulkan dengan cara mengeksplorasi kakatua-kecil jambul-kuning di semua tipe habitat yang ada di Pulau Pasoso menggunakan metode transek jalur. Data perilaku dikoleksi menggunakan metode focal animal sampling. Ukuran populasi berkelanjutan dan faktor penentu keberlanjutan populasi ditentukan dengan uji desain skenario terdiri dari 7 skenario, yakni: Pop. 3_Pred. Half, Pop. 3_Pred. 0, Pop. 3_Reinf. 3, Pop. 3_Reinf. 10, Pop. 0_Intro.3_Intro.3, Pop. 0_Intro. 6, Pop. 0_Intro. 10. Data tumbuhan dianalisis dengan indeks nilai penting (INP). Preferensi habitat dan pakan kakatua-kecil jambul-kuning dianalisis menggunakan indeks Jacobs. Faktor penentu preferensi habitat dianalisis menggunakan analisis PCA (Principle Component Analysis). Data populasi diambil dari data jumlah individu tertinggi yang teramati dalam satu pengamatan. Tren populasi dan distribusi populasi dianalisis secara deskriptif. Viabilitas populasi dianalisis menggunakan software Vortex. Berdasarkan penelitian ini diketahui B. arborescens merupakan spesies tumbuhan pakan yang sering dikonsumsi (60%), disusul oleh F. benjamina (28%), S. alba (75%), dan A. argentea (5%). B. arborescens dan F. benjamina dikonsumsi bagian buah sedangkan A. argentea dan S. alba dikonsumsi bagian daun muda. Berdasarkan hasil penelitian, kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso memilih tipe habitat ekoton (D = 0,424) dan tipe habitat kebun (D = 0,342) sebagai habitat utamanya dibanding habitat lainnya dengan kategori disukai. Habitat preferensi kakatua-kecil jambul-kuning dicirikan oleh komponen fisik (luas tipe habitat, jarak dari kebun, kelerengan dan jumlah spesies predator, jumlah spesies kompetitor dan suhu permukaan), komponen keanekaragaman spesies tumbuhan (jumlah spesies pohon pakan, kekayaan spesies tumbuhan, dan jarak dari pantai), komponen intensitas cahaya serta komponen kerapatan vegetasi. Komponen fisik memiliki nilai varian yang lebih tinggi (40%) dibandingkan dengan komponen keanekaragaman tumbuhan (19,26%), komponen intensitas cahaya (11,06%) dan komponen kerapatan vegetasi (10,46%), sehingga komponen fisik mempunyai pengaruh besar terhadap preferensi habitat kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso. Kakatua-kecil jambul-kuning di Pulau Pasoso hanya terdiri dari tiga individu (dua individu dewasa dan satu individu muda). Diduga kedua individu dewasa tersebut adalah induk dari individu muda. Populasi ini menurun tajam dibandingkan dengan populasi pada tahun 2000 yang berjumlah 7-15 individu. Populasi kakatua-kecil jambul-kuning cenderung terdistribusi pada bagian tengah pulau, di tipe habitat hutan primer yang berdekatan dengan kebun (ekoton). Hasil analisis PVA terhadap populasi yang ada di Pulau Pasoso saat ini, menunjukkan laju pertumbuhan yang negatif (r = -0,189), sehingga populasi tersebut memiliki probabilitas kepunahan yang sangat tinggi. Periode waktu kepunahan yang relatif singkat adalah selama empat tahun ke depan. Berdasarkan penelitian ini terdapat indikasi penurunan populasi
Keyword: ecology, Pasoso Island, population recovery, population viability, yellow-crested cockatoo
|
Judul: Metrik Einstein (Anti-) Self-Dual Berdimensi Empat dengan Metode Cartan
Abstrak: Gravitational field equation can be formulated in differential forms (differential geometry), which describes gravity as a manifestation of the curvature of space-time. Curvature of space-time is characterized by a metric that satisfies the gravitational field equation. With differential forms it can be formulated the (anti-) self-dual Einstein equation, which is a modification of the Cartan structure in (anti-) self-dual basis. Calculation of (anti-) self-dual metric with (anti-) self-dual Einstein equation is simpler than the calculation using Christoffel symbols.
Keyword:
|
Judul: Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dalam evaluasi potensi lindung dan wisata mangrove di segoro Anak, Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi
Abstrak: Mangrove merupakan ekosistem unik pada ekosistem estuari daerah tropis dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Mangrove mempunyai peran penting dalam menyangga kehidupan pesisir baik berupa peran ekonomi maupun peran ekologis. Seiring dengan perkembangan waktu, konversi dan eksploitasi mangrove untuk memenuhi kebutuhan manusia mengancam kelestarian ekosistem mangrove. Selain kepentingan diatas, kondisi alam, batas-batas administrasi menyebabkan tekanan pada ekosistem mangrove. Sebagai langkah awal" bagi pengelolaan ekosistem mangrove, evaluasi kesesuaian lahan untuk tujuan tertentu mutlak dilakukan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pengelolaan ekosistem mangrove adadalah dengan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam penginderaan jauh, sebaran, Iuasan dan kerapatan mangrove dapat dianalisis. Sedangkan Sistem Informasi Geografis menggabungkan hasil analisis penginderaan jauh dengan parameter-parameter yang digunakan dalam analisis kesesuaian lahan untuk kawasan lindung dan wisata mangrove. Ekosistem mangrove Segoro Anak merupakan salah satu ekosistem mangrove dengan kualitas yang masih bagus di Pulau Jawa. Luas hutan mangrove Segoro Anal meliputi 1232,37 ha. Sebagian besar (66,99%) mangrove Segoro Anak merupakan mangrove dengan kerapatan sangat tinggi, 2,70% mangrove sangat jarang, 3,98% mangrove jarang, 12,69 mangrove agak rapat, 5,98% mangrove kerapatan sedang dan 4,55% merupakan mangrove rapat. Untuk melakukan suatu kegiatan konservasi dengan tetap menjaga kelestarian mangrove, maka dilakukan suatu analisis kesesuaian lahan. Dalam hal ini ekosistem mangrove dievaluasi untuk tujuan pemanfaatan mangrove sebagai kawasan lindung dan wisata.
Keyword:
|
Judul: Evalusai Pengembangan Ekowisata Mangrove: Studi kasus di Bedul, Resort Grajagan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur
Abstrak: Mangrove forest is a very unique tropical forest ecosystem. Alas Purwo National Park (APNP) prossesses some natural mangrove forest. The development of mangrove acotourism in APNP has accoured before 2007 by APNP and Desa Sumbersari. However, it is not easy to establish ecotourism which contibutes to the satisfication of the visitors, well-being of the local people and ecological sustainability. It is worrying when the term "ecotourism' is just used for marketing of certain tourism products with a lack of stakeholder' understanding of ecotourism principlea. Therefore, evaluating mangrove ecotourism development in APNP should beconducted. Tehe objectives of this research are to identify mangrove ecotourism potentials at APNP, evaluate the curent tourism activity at Bedul APNP and its development into mangrove ecotourism by cross checkingh it to principles of ecotourism, and finally, arrange recommendation to APNP regarding mangrove ecotourism implementation.
Keyword:
|
Judul: Macam-macam avian adenovirus pada ayam dan penyakit inclusion body hepatitis
Abstrak: Avian Adenovirus pada ayam dibagi menjadi beberapa kelompok serotype. Tipton adalah salah satu serotype dari Avian Adenovirus dan menyebabkan penyakit Inclusion Body Hepatitis (IBH) pada ayam. Inclusion Body Hepatitis pertama kali ditemukan pada tahun 1963 di Amerika Serikat dan di Indonesia untuk pertama kalinya ditemukan di BPT Ciawi pada tahun 1978. Penyakit ini pada umumnya menyerang ayam pada umur muda dan kebanyakan terjadi pada ayam broiler. Masa inkubasi singkat, dapat menular secara vertikal maupun horizontal dan ditandai dengan adanya perubahan patologik hati serta adanya inclusion body di dalam inti sel hati.
Keyword:
|
Judul: Kontaminasi Tanah Penggembalaan oleh Bacillus Antracis dan Akibatnya terhadap Hewan terutama Kuda di Indonesia
Abstrak: Suatu letupan penyakit anthrax telah terjadi di kecamatan Ngadu Ngala, kabupaten Sumba Timur, pada bulan Oktober l980. Kejadian tersebut menewaskan 280 ekor kuda, 150 ekor sapi, 50 ekor kerbau dan 13 ekor babi dalam vaktu dua bulan, Terdapat juga I4 orang yang menunjukkan karbunkel anthrax pada kulitnya (Soeharsono dkk.(l981).
Keyword:
|
Judul: Tinjauan Epidiomologi dan Pengendalian Wabah Anthraks di Kabupaten Peniai, Irian Jaya
Abstrak: Anthraks merupakan salah satu penyakit zoonosis terpenting di Indonesia, hampir sebagian besar daerah di Indonesia merupakan daerah tertular. Kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar, selain itu banyak membawa korban manusia. Bacillus anthracis merupakan penyebab dari penyakit anthraks, bakteri ini berbentuk batang dan bersifat aerob juga bersifat Gram-positif. Bila mendapatkan cukup oksigen akan membentuk spora yang tahan hidup bertahun-tahun di alam dan merupakan sumber penularan. Penularan dari hewan ke hewan umumnya melalui pernafasan namun dapat juga melalui makanan. Sedangkan penularan dari hewan ke manusia umumnya melalui kontak secara langsung yaitu memakan daging hewan yang sakit. Hewan-hewan rentan terhadap penyakit anthraks adalah sapi, kerbau, domba dan kambing, babi, rusa dan pemamah biak liar lainnya. Kuda, anjing dan kucing sedikit rentan, juga bangsa burung pernah dilaporkan terserang anthraks. Kabupaten Paniai, Irian Jaya sejak tahun 1983 dinyatakan sebagai salah satu daerah enzootik anthraks setelah terjadinya wabah yang menimbulkan kematian pada babi dalam jumlah besar dan membawa korban manusia. Sebelumnya daeral ini tidak termasuk daerah enzootik anthraks di Indonesia, walaupun pernah terjadi wabah yang menyerupai anthraks namun agen penyebabnya tidak pernah teridentifikasi.
Keyword:
|
Judul: Penyelesaian Permainan Flow Colors dengan Meminimumkan Deviasi Panjang Tiap Jalur
Abstrak: Flow Colors is a puzzle game, where players must connect every pair of points of the same color with a pipe so that the pipes cover all the game areas with colors. Pipes with different colors should not be intersected/ overlapped. This problem can be modelled as a problem of making routes on a graph which is a modification of Traveling Salesman Problem (TSP). This study presents how to formulate puzzle of Flow Colors to minimize length deviation of the lines represented by the pipes by applying method of integer linear programming and solving it by using LINGO 11.0 computer software.
Keyword: Traveling Salesman Problem, puzzle Flow Colors, integer linear programming
|
Judul: Pengaruh pengelolaan tanah dan sisa tanaman terhadap beberapa sifat fisik tanah
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengelolaan tanah dan pemanfaatan sisa tanaman terhadap beberapa sifat fisik tanah seperti bobot isi, ruang pori total, pori drainase cepat, pori drainase lambat, air tersedia, permeabilitas, indeks stabilitas agregat dan ketahanan penetrasi tanah. Petak percobaan yang digunakan terdapat di kebun percobaan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor di Darmaga, Kabupaten Bogor, pada tanah Latosol, Ukuran tiap petak percobaan adalah 22 x 2 m². Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Pengelompokan dibuat berdasarkan kemiringan lereng yakni lereng 7, 9 dan 14 persen. Perlakuan yang diberikan adalah pengolahan tanah dan sisa tanaman yaitu (1) Pengelolaan tanah pada musim tanam sebelumnya tanpa diberi sisa tanaman dan tanpa tanaman (K); (2) Pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa disertai pengolahan tanah pada baris tanaman (M₁Po) dan (3) Pemanfaatan sisa tanaman yang diinkorporasi dengan pencangkulan tanah satu kali (MoP1). Dosis sisa tanaman (Jerami padi) yang diberikan adalah 3.36 ton/ha. Beberapa sifat fisik pada lokasi penelitian sudah cu- kup baik, yaitu: (1) bobot isi tanah mempunyai nilai ra- ta-rata 0.95 g/cm³ pada K, 0.99 g/cm³ pada M₁Po dan 0.93 g/cm³ pada MoP1; (2) porositas tanah mempunyai nilai 63.99 persen pada K, 62.77 persen pada M₁Po dan 65.00 persen pa- da MoP1 (3) air tersedia termasuk kelas sedang sampai tinggi yaitu mempuyai nilai rata-rata 15.08 persen pada K, 14.38 persen pada M₁Po dan 13.66 persen pada MoP1; (4) permeabilitas tanah termasuk kelas sedang yaitu mempunyai nilai 3.15 cm/jam pada K, 6.01 cm/jam pada M₁Po dan 5.38 cm/jam pada MoP₁; dan (5) ketahanan penetrasi tanah yang cukup rendah mempunyai nilai kurang dari 15 kg F/cm² pada setiap kedalaman 0 - 5 cm, 5 10 cm, 10 15 cm dan 15 20 cm. ...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tindakan konservasi berupa pemberian bahan organik dan mulsa serta pengolahan tanah terhadap beberapa sifat fisik tanah pada beberapa musim tanam pada oxyc dystropept (Latosol coklat kemerahan) Darmaga
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tindak- an konservasi berupa pemberian bahan organik dan mulsa serta pengolahan tanah terhadap beberapa sifat fisik tanah pada beberapa musim tanam. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Konser- vasi Tanah dan Air, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Ins- titut Pertanian Bogor. Disamping data primer (musim tanam IX), penelitian ini juga menggunakan data sekunder untuk delapan musim tanam pertama. Perlakuan yang dicobakan meliputi pemberian jerami dan pupuk kandang pada musim tanam I, II, III, IV; pemberi- an mulsa pada musim tanam V, VI; pengolahan tanah (minimum dan tanpa olah) dan pemberian mulsa pada musim tanam VII, VIII; pengolahan tanah (minimum dan biasa) dan pemberian mul- sa pada musim tanam IX. Parameter yang diamati meliputi bobot isi, porositas total, distribusi ukuran pori, permea- bilitas, air tersedia, dan kemantapan agregat.
Keyword:
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Inovasi Metode Lean startup dalam Mengembangkan Bisnis Pertanian Digital (Studi Kasus: Startup Agree).
Abstrak: Bisnis digital berkembang pesat di Indonesia, salah satunya adalah startup. Namun, jumlah startup pertanian terhitung sedikit. Padahal masalah pertanian di Indonesia dirasa belum tersolusikan dengan baik. Agree sebagai salah satu startup pertanian dalam pengembangan produk dan perusahaannya menggunakan pendekatan metode lean startup yang dimodifikasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana Agree mengadopsi metode lean startup dan merekomendasikan penerapan metode lean startup pada bisnis pertanian digital. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan model dasar tiga siklus feedback Build-Measure-Learn pada metode lean startup. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Agree menggunakan metode lean startup yang dimodifikasi menjadi tahapan inkubasi. Pada saat menjalankan metode lean startup terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi Agree. Metode lean startup, khususnya tahapan inkubasi dapat digunakan untuk mengembangkan startup pertanian dengan dilakukan penyesuaian dalam beberapa hal.
Keyword: Lean Startup, Bisnis Model Canvas, Inovasi, Agile
|
Judul: Grosirtani: Model Bisnis Startup Aggregator Produk Pertanian
Abstrak: Startup Grosirtani merupakan startup aggregator yang baru berdiri pada tahun 2018 dengan fokus pada pemasaran produk-produk pertanian. Saat ini, Grosirtani menghadapi masalah dimana jumlah konsumen aktif melakukan pemesanan melalui aplikasi lebih sedikit daripada konsumen yang mendaftar di aplikasi Grosirtani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis saat ini, mengevaluasi dan merancang perbaikan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis Business Model Canvas dan analisis SWOT. Responden dalam penelitian ini adalah founder, expertise judgement (pakar) dan pelanggan startup Grosirtani. Penelitian ini menghasilkan model bisnis yang sedang berjalan dan perbaikan model bisnis berdasarkan strategi analisis SWOT. Strategi yang dihasilkan menciptakan preposisi nilai baru yaitu menambah jenis produk dan kustomisasi produk, penambahan segmen pelanggan yaitu rumah makan, catering dan restoran, penambahan hubungan pelanggan dengan promo diskon, penambahan supplier baru sebagai mitra kunci dan penambahan aktifitas kunci dengan melakukan pemasaran online melalui Whatsapp.
Keyword: Aggregator, Business Model Canvas, kualitatif, Startup, SWOT
|
Judul: Light Microscope Study of ConnectiveTissue in The Spleen of Common Rousette Bat (Rousettus amplexicaudatus)
Abstrak: The spleen is the largest lymphoid organ. As a secondary lymphoid organ, in addition to its immune function, the spleen also has functions as blood filtration, storage, and hematopoiesis. The spleen has different morphologies between species that support different physiological functions, one of which is the difference in the structure of the capsule and trabeculae. Capsule and trabeculae of the spleen generally consist of connective tissue and smooth muscle. The thickness of smooth muscle composed together with connective tissue in the capsule and trabecula determines the function of the spleen that is divided spleen into three storage, defense, and intermediate. Bats are the reservoir of various zoonotic diseases. Bats are thought to have unique immune systems compared to other mammals but the characteristics of its immune organs such as the spleen have never been studied before. This study was conducted to examine the characteristics of capsulae and trabecula of the Common Rousette (Rousettus amplexicaudatus).
Keyword:
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Rancamaya Commercial Broiler di Tegalwaru Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.
Abstrak: Rancamaya Commercial Broiler (Rancamaya CB) merupakan suatu perusahaan bergerak dalam usaha peternakan ayam pedaging berdiri sejak tahun 2008. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktorfaktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh Rancamaya Commercial Broiler, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan Rancamaya Commercial Broiler, dan merumuskan prioritas strategi dari alternatif strategi pengembangan Peternakan Rancamaya Commercial Broiler. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP. Matriks IFE dan EFE menunjukkan bahwa usaha memiliki kondisi internal rata-rata dan usaha ini memiliki kondisi rata-rata atau sedang untuk merespon lingkungan eksternal. Ada enam alternatif strategi yang dihasilkan berdasarkan Matriks SWOT dan strategi prioritas utama yang dihasilkan melalui Matriks QSP yaitu melakukan pengembangan produk dengan STAS sebesar 6.626
Keyword: Ayam Broiler, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks IFE, Matriks SWOT, Matriks QSP, Peternakan, Strategi Pengembangan Usaha
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Broiler PT. Anjawani Mitra Madani Bandung
Abstrak: PT. Anjawani Mitra Madani adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha peternakan ayam broiler dengan menggunakan pola kemitraan. Seiring dengan tumbuhnya persaingan, PT. Anjawani Mitra Madani diharapkan dapat tetap mempertahankan dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk keberlanjutan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi perusahaan dengan menganalisis faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT. Anjawani Mitra Madani, memformulasikan strategi alternatif, dan menentukan strategi prioritas. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis faktor internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE. Matriks IE menunjukkan bahwa posisi PT. Anjawani Mitra Madani berada pada kuadran kelima yaitu Hold and Maintain. Hasil dari matriks SWOT menghasilkan sepuluh strategi pengembangan. Strategi yang memiliki prioritas paling tinggi berdasarkan analisis QSPM adalah meningkatkan jumlah produksi dan memperluas pemasaran ke pasar yang belum dijangkau.
Keyword: Ayam Broiler, Matriks IE, SWOT, Strategi, QSPM
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Analisis dan Evaluasi Struktur Atas Tower C Grand Center Point Apartement Terhadap Beban Gempa Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2010
Abstrak: Indonesia is a very vulnerable country against earthquakes because of it is located between three active earth slabs like Pacific, Indo-Australian, and Eurasia. The number of volcanoes also make Indonesia become vulnerable too. The occurrence of strong earthquakes produce an energy that can shake everything on the Earth's surface, include tower building. The purpose of this research is to analyze and evaluate the resistance of Tower C Grand Center Point Apartment structure against earthquake load based on Indonesian Earthquake Hazard Map 2010 using static equivalent, respon spectrum and time history method. This research was done in March-June 2013 used secondary data like Shop drawing of Grand Center Point Apartment, then analyzed by ETABS 9.7.2, and Microsoft Excell. Steps in doing this research is collecting data, modeling, structure loading, structure analysis, and structure evaluation. The result of the analysis: the number of the structure reinforcement without earthquake load is larger than the number of the analyze reinforcement, so in this situation the structure is safe. On static earthquake condition with static equivalent analysis, some component still have so many unsafe structure because the existing reinforcement is smaller than the analyze reinforcement. On the dynamic condition, especially with respon spectrum analysis, the structure more weak to against earthquake load rather than on the static condition. This is caused by the structure component with its existing reinforcement which smaller than the analyze reinforcement is increase
Keyword:
|
Judul: Analisis Struktur Atas Gedung Student Center Ipb Terhadap Beban Gempa Dengan Metode Statik Ekuivalen Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2010
Abstrak: Indonesia merupakan negara yang sangat rawan terhadap terjadinya gempa karena letaknya di antara empat lempeng bumi yang masih aktif. Gedung yang tidak memiliki ketahanan yang kuat terhadap beban gempa dapat bergoyang bahkan sampai roboh atau runtuh dan membahayakan nyawa para penggunanya. Gedung Student Center IPB merupakan gedung pusat kegiatan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan struktur atas gedung Student Center IPB dan membandingkan hasil evaluasi dengan kondisi lapangan (kondisi eksisting). Metode analisis gempa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode statik ekuivalen. Hasil dari pemodelan struktur pada program ETABS menunjukkan bahwa semua komponen struktur yang terpasang, baik struktur kolom dan struktur balok pada kondisi eksisting telah memenuhi kebutuhan jumlah tulangan hasil evaluasi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Gedung Student Center IPB aman terhadap beban gempa berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2010.
Keyword: Beban gempa, peta gempa 2010, statik ekuivalen
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Infeksi Cacing Gastrointestinal pada Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Taman Margasatwa Ragunan
Abstrak: The aim of this research was conducted to investigate the prevalence values and the intensity of infection of gastrointestinal helminths from Sumatran Tigers (Panthera tigris sumatrae) in Ragunan Zoo. A total of 26 individual stool samples were collected from 26 tigers at 4 areas. These samples were examined using modified McMaster, simple floatation, and modified sedimentation techniques based on sex and age group. The result showed that the identified helminth eggs were Toxocara cati and Toxascaris leonina (Ascarid) and also Ancylostoma tubaeforme (Strongylid). There were 25 (96%) of the examined animals infected by Ascarid (96%) and Strongylid (68%). All male tigers (100%) were infected by Ascarid and 64% were infected by Strongylid. There were 83% female tigers infected by Ascarid and 67% infected by Strongylid. The prevalence of the age group of <5, 5-10, and >10 years old, consecutively indicated that 100%, 91%, and 83% were infected by Ascarid and 67%, 64%, and 67% were infected by Strongylid. The highest intensity of Ascarid infection (10625 EPG) was found in females while the highest intensity of Strongylid infection (3650 EPG) was found in males. Those intensity of infection were found in the age group of <5 years old.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Sumatran tiger, Ragunan zoo, gastrointestinal helminths
|
Judul: Infestasi cacing parasitik pada harimau (Panthera tigris) di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Kebun Binatang Bandung, dan Taman Safari Indonesia
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa keberadaan dan jenis cacing parasitik pada harimau (Panthera tigris) di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Kebun Binatang Bandung, dan Taman Safari Indonesia. Sebanyak 35 ekor harimau yang diperiksa dari tiga lembaga konservasi eks situ, yaitu 4 ekor harimau benggala dari TRMS Serulingmas, 12 ekor (4 ekor harimau benggala dan 8 ekor harimau sumatera) dari Kebun Binatang Bandung, dan 19 ekor (4 ekor harimau benggala dan 15 ekor harimau sumatera) dari Taman Safari Indonesia. Semua sampel tinja yang diperoleh kemudian diperiksa melalui metode pendekatan kualitatif (pemeriksaan natif, pengapungan, dan sedimentasi) dan kuantitatif (menggunakan kamar hitung McMaster) guna mengetahui keberadaan telur cacing parasitik. Selain itu dilakukan pemupukan pada tinja yang positif terdapat telur strongyloid dan Strongyloides. Cacing parasitik yang ditemukan dari hasil penelitian adalah Toxocara, Toxascaris, Ancylostoma, Strongyloides, Trichostrongylus, Cooperia, dan Oxyuridae. Cacing Toxocara, Toxascaris, Ancylostoma, dan Strongyloides bersifat zoonosis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prevalensi kecacingan pada harimau di TRMS Serulingmas 100%, di KBB 50%, dan di TSI 47,4%. Cacing parasitik yang terdapat pada harimau di TRMS Serulingmas adalah Toxocara, Ancylostoma, Strongyloides, Trichostrongylus dan Cooperia. Cacing parasitik yang terdapat di KBB adalah Toxocara, Toxascaris, Ancylostoma, Trichostongylus, dan Oxyuridae. Cacing parasitik yang terdapat di TSI adalah Toxocara, Toxascaris, Ancylostoma, dan Oxyuridae.
Keyword: Tiger, Panthera tigris, Parasitic worms, Zoonotic, Bogor Agricultural University
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Effects of Particle Shapes on Temperature Distribution under Static Ohmic Heating.
Abstrak: The ohmic heating is defined as a process wherein an alternating electrical current is passed through materials resulting in the heat generation inside the product. The excellence of ohmic heating in comparison with other thermal processing is its energy efficiency and ohmic heating could keeping nutritional as well quality attribute of food via blanching, sterilization, pasteurization, extraction, fermentation, and evaporation. Nevertheless, in ohmic heating process, the electrical conductivity of product is a key parameter. The worst case in the ohmic heating of multiphase product could be occurred when the solid phase has very lower or very high electrical conductivity than the liquid. This study aims to reveal the temperature distribution and the heating rate properties of solid and liquid phase as affected by particle shape and its orientation to the electric field. Experiments were conducted with salt solution 1% and carrot that blanched in salt solution 6%. Blanching process was conducted in order to increase the electrical conductivity of carrot close to the salt solution 1%. Ohmic heating was applied to the sample using static cell (4.90 cm diameter and 6.00 cm in length of sample area) at constant voltage gradient (40 V). Each experiment was conducted in triplicate. It was observed that the different particle shape and orientation provide the different heating rate properties. The slice particle had the fastest heating rate. Moreover the perpendicular orientation was heated faster than parallel orientation. The parallel cylindrical shape provides the slowest heating rate. This shape possibly induced the worst-case condition and could be used as sufficiency heat parameter. The heating pattern of each solid and liquid were simulated using COMSOL modeling software. The predicted temperature values were in good agreement with the experimental data with the maximum prediction error of 3 °C.
Keyword: particle orientation, particle shape, electrical conductivity, ohmic heating
|
Judul: Analisis Pindah Panas pada Sistem Pemanas Tambahan Alat Pengering Surya Hibrid-Tipe Rak Berputar untuk Sawut Ubi Jalar
Abstrak: Auxiliary heater on GHE-Hybrid heating instrument is one of important part in heating process. Heat loss on the system can affect heating process. The aim of this research is to find water heating system efficiency and effectiveness of the heat exchanger, and determine the mathematical model of energy balance on drying stove system by analyzing heat transfer occured on auxiliary heater. Based on result, efficiency on water heating system and stove was 52-56 %, the highest heat loss on inlet air in the stove was 1800-2525 watt. The average of the effectiveness of the HE1 and HE2 respectively were 0.35 and 0.65, while the value of NTU respectively were 0.42 and 1.21. This estimation of simulation modeling can be applied, indicated by error of 5%. Base on the heat transfer analysis, stove and water heating system yield the highest heat loss, so auxiliary heater system need to be modified, such as: by adding the cover stove, expanding HE2 heat transfer area, increasing pump power and fan, and increasing biomass input rate.
Keyword: efectiveness, efficiency, heat exchanger, heat transfer
|
Judul: Prospek pengembangan wisata alam pada kawasan suaka margasatwa nantu Propinsi Gorontalo
Abstrak: Suaka Margasatwa Nantu (SM Nantu) merupakan salah s8tu kawasan konservasi di Provinsi Gorontalo , dengan luas 31 .215 ha. Potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki cukup tinggi , terutama dengan keberadaan flora dan fauna yang !angka dan endemik Sulawesi, sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata alam . Pengembangan wisata t=llam ini merupakan alternatif pemanfaatan kawasan agar keberadaannya dapat dirasakan, baik oleh masyarakat sekitarnya, pemerintah dan pengelola itu sendiri.
Keyword: keanekaragaman hayati, wisata alam
|
Judul: Measurement and Improvement of Fresh Milk Supply Chain Performance (Case Study of Mandiri Sejahtera Group, Bogor Regency)
Abstrak: Tantangan industri susu skala kecil berasal dari praktik manajemen bisnis yang masih tradisional dan kurangnya evaluasi kinerja yang komprehensif. Studi ini mengadopsi pendekatan struktural dengan menganalisis kinerja rantai pasokan susu segar di Kelompok Ternak Mandiri Sejahtera, Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode Supply Chain Operation Research (SCOR) dan Analytical Hierarkhi Process (AHP) untuk analisis kinerja. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Temuan menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok susu segar secara keseluruhan tergolong sedang, dengan skor kinerja 84,25% untuk pemasok pakan, 77,47% untuk Kelompok Mandiri Sejahtera, dan 82,05% untuk konsumen. Secara khusus, area yang perlu ditingkatkan meliputi keandalan, daya tanggap, dan efisiensi biaya. Oleh karena itu, kami telah mengembangkan rekomendasi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas rantai pasokan, termasuk peningkatan sisim transportasi, pengurangan waktu pemenuhan pesanan dan optimalisasi logistik serta penyimpanan. Implementasi strategi-strategi ini berpotensi memperkuat kolaborasi dan memperkuat hubungan di antara para pemasok, produsen, dan konsumen, sehingga diharapkan berkontribusi pada industri susu yang lebih kuat.
Keyword: SCOR AHP, Supply Chain Performance
|
Judul: Pengukuran dan Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Agroindustri Yoghurt di KPS Gunung Gede Sukabumi
Abstrak: Salah satu faktor penurunan jumlah peternak di KPS Gunung Gede disebabkan oleh kinerja rantai pasoknya yang belum memenuhi target. Objektif dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai tingkat kinerja rantai pasok agroindustri yoghurt KPS Gunung Gede yang aktual berdasarkan kinerja manajemen rantai pasok, nilai tambah, dan risiko serta upaya mitigasi yang ada, pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok adalah metode SCOR-AHP, model matematika Hayami, dan Linguistik Fuzzy. Hasil pengukuran kinerja manajemen rantai pasok pada tahun 2016 menunjukkan bahwa kinerja manajemen rantai pasok bagian peternak adalah 59.51% dan bagian pengolahan KPS Gunung Gede adalah 83.69%. Hasil pengukuran penyebaran nilai tambah bagian peternak adalah 74.39% dan bagian pengolahan adalah 39.27%. Hasil analisis risiko rantai pasok yoghurt keseluruhan adalah kualitas susu perah sebagai bahan baku dan produk yoghurt tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. Risiko berdampak besar terhadap kelangsungan aktivitas bisnis rantai pasok. Berdasarkan hasil pengukuran yang didapat, pendapat pakar, dan studi pustaka, strategi peningkatan kinerja rantai pasok yang disarankan adalah penerapan good house keeping dan menerapkan standar operational procedure higienis pada saat proses produksi.
Keyword: kinerja manajemen rantai pasok, nilai tambah, peningkatan kinerja rantai pasok, risiko rantai pasok, yoghurt
|
Judul: Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara
Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk hutan sibayak di sumatra utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (marchantiophyta). Laporan keanekaragaman bazzania di indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis bazzania yaitu b. Calcarata, b. Densa, b. Erosa, b. Indica, b. Japonica, b. Loricata, b. Paradoxa, b. Pectinata, b. Praerupta, b. Spiralis, b. Subtilis, b. Tridens, b. Vittata dan bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis bazzania di sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Habitat bazzania di hutan sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah b. Calcarata, b. Loricata, b. Praerupta, dan b. Spiralis.
Keyword: bazzania, hutan sibayak, lepidoziaceae, marchantiophyta, sumatra
|
Judul: Pengaruh cara pengeringan daun cincau ( Premna oblongifolia Mold ) dan penambahan bahan pengikat terhadap sifat gel yang dihasilkan
Abstrak: ditambahkan dan interaksinya berpengaruh pada semua parame- ter yang diukur. Penambahan bahan pengikat pada bubuk daun cincau kering jemur ternyata dapat menyebabkan penurunan kemampuan membentuk gel lebih besar (p <0,01), penurunan kecepatan sineresis lebih kecil (p <0,01), kenaikan keke- rasan gel lebih besar (p < 0,01), kenaikan kecepatan pem- bentukan gel lebih besar (p<0,01) dan kenaikan daya tahan sobek gel leb'h besar (p < 0,01) dari pada gel yang dibuat dari daun cincau kering oven. Semua bahan pengikat yang diteliti dapat memperbaiki mutu gel yang diekstrak dari daun cincau kering. Pengguna- an pati pada taraf konsentrasi 0,1 persen dari air pengeks- trak; atau penambahan agar dengan konsentrasi 0,02 persen dari air pengekstrak; atau penambahan CaSO, dengan konsen- trasi 0,03 persen dari bubuk daun cincau kering akan meng- hasilkan gel yang baik, baik dari bubuk daun cincau kering jemur maupun kering oven. Perbedaan sifat hidrokoloid gel cincau dipengaruhi oleh perubahan struktur polimer penyusun gel, reaksi yang terjadi antar polimer dan reaksi antara polimer dengan ba- han pengikat. Oleh karena itu tingkah laku polimer pemben- tuk gel selama proses pembentukan gel berbeda.
Keyword:
|
Judul: Mempelajari Beberapa Sifat Dasar Dalam Pembentukan Gel dari CIngcau Hijau (Premna Oblongifolia Merr.)
Abstrak: Penggunaan gum dewasa ini sudah sangat luas, baik se- bagai pengental, penstabil, pembentuk gel dan sebagainya. Hanya sedikit gum yang bisa membentuk gel dan setiap gum mempunyai mekanisme pembentukan gel yang unik. Tanaman cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) merupakan pengha- sil gum khas Indonesia yang bisa membentuk gel tapi belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsen- trasi bahan baku, jenis mineral dan konsentrasi mineral yang digunakan terhadap kekuatan gel yang terbentuk. Mem- pelajari pengaruh pH dan jenis mineral serta menetapkan kandungan mineral dalam gel. Daun yang digunakan berupa daun segar dengan taraf 1.5%, 2.0%, 2.5% dan 3.0%. Jenis mineral yang diguna-... kan adalah BaCl2, CaCl2 dan MgCl2 dengan konsentrasi yang mempunyai taraf 0.00 %, 0.02%, 0.04%, 0.06% dan 0.08 %. Besarnya pH yang digunakan adalah 4.5, 5.5, 7.0 dan 8.0. Untuk mempelajari pengaruh pH terhadap viskositas larutan ekstrak digunakan tingkat keasaman pada pH 3.50, 3.75, 4.00, 4.25, 4.50, 4.75, 5.00, 5.25 dan 5.55. ...
Keyword:
|
Judul: Python Program to Calculate Life Insurance Premium Using Gompertz and Makeham Law of Mortality
Abstrak: Python adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Bidang aktuaria memanfaatkan Python untuk mengolah data. Penelitian ini bertujuan menghasilkan program untuk menghitung premi asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan memproteksi tertanggung dari risiko kematian yang mungkin terjadi di masa depan. Besar biaya yang harus dibayarkan agar tertanggung tetap diproteksi dari risiko tersebut disebut premi. Besar premi tidak dapat ditentukan secara pasti karena merupakan sebuah peubah acak, tetapi dapat diduga dengan mengasumsikan waktu kematian seorang tertanggung menyebar dengan sebaran tertentu. Pada penelitian kali ini, waktu terjadinya kematian seorang individu akan diasumsikan menyebar De Moivre, Gompertz, dan Makeham. Parameter-parameter dari sebaran-sebaran tersedia tersebut diduga dengan metode maximum likelihood dan iterasi Newton-Raphson, kemudian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan sebaran-sebaran yang baik. Selanjutnya nilai dugaan parameter-parameter dari sebaran terpilih digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program Python untuk menghitung premi asuransi jiwa dengan prinsip kesetaraan., Python is a high-level, general-purpose programming language. Actuarial fields use it for processing data. The purpose of this research is to create a program to calculate life insurance premiums. Life insurance is an insurance that protects insured from death risk. Premium is a payment that insured must pay to insurer to stay protected from said risk. The amount of premium is uncertain due to time of death is a random variable. Regardless, premium can be estimated by assuming insured’s time of death is a specific distribution. In this research, a person’s time of death is assumed to follow De Moivre, Gompertz, and Makeham distribution. Maximum likelihood estimation method and Newton-Raphson iteration are used to estimate and to find the numerical solution of the parameters to each distribution. Kolmogorov-Smirnov test is used to determine if the distribution used is a good fit. Estimated parameters and distributions will be incorporated into the Python program where the balance principal is used to calculate premium.
Keyword: Gompertz, Makeham, maximum likelihood estimation, premium, Python
|
Judul: Sintesis dan Pencirian Komposit Hidroksiapatit-Nanopartikel Perak
Abstrak: Hidroksiapatit (HAp) saat ini banyak dimanfaatkan sebagai pelapis implan tulang tetapi material tersebut masih memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki sifat antibakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi oleh bakteri. Penambahan nanopartikel perak diharapkan mampu memberikan sifat antibakteri pada material tersebut. Nanopartikel perak diperoleh melalui reduksi AgNO3 menggunakan glukosa monohidrat dengan pemanasan gelombang mikro pada 100p selama 4 menit. Komposit HAp-nanopartikel perak dengan metode kimia disintesis melalui kopresipitasi suspensi Ca(OH)2 oleh (NH4)2HPO4, lalu ditambahkan larutan nanopartikel perak. Nanopartikel perak yang dihasilkan memilki ukuran 30-50 nm dan memiliki aktivitas antibakteri yang baik. Namun, saat dikompositkan dengan HAp membentuk HAp-AgNPs, nanopartikel perak tidak menunjukkan aktivitas antibakteri karena konsentrasi AgNPs yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ada pola difraksi AgNPs pada hasil difraksi sinar X. Spektrum inframerah memperlihatkan geseran kimia dan hasil mikroskop elektron payaran memperlihakan ukuran komposit HAp-AgNPs lebih kecil dibandingkan dengan HAp. Hal tersebut menunjukkan ada interaksi antara HAp dan nanopartikel perak.
Keyword: antibacterial activity, composite, coprecipitation, nanoparticles
|
Judul: Sintesis dan Pencirian Komposit Hidroksiapatit-Zink Oksida (HAp-ZnO) sebagai Biomaterial Antibakteri.
Abstrak: Hidroksiapatit (HAp) merupakan material yang lazim dimanfaatkan sebagai bahan implan tulang dan gigi. Penelitian berkembang untuk mencari dan menyintesis HAp dengan kemampuan antibakteri yang baik. Pada penelitian ini, senyawa HAp hasil sintesis dikompositkan dengan seng oksida (ZnO) untuk menghasilkan material antibakteri. HAp disintesis dengan metode presipitasi basah menggunakan cangkang tutut (Bellamya javanica) sebagai sumber kalsium. Pengompositan dengan senyawa ZnO dilakukan secara in situ. Persen kristalinitas material menurun dengan penambahan ZnO yang mengindikasikan bahwa substitusi ion Zn menghambat pertumbuhan kristal. Sifat antibakteri HAp dan komposit HAp-ZnO diuji terhadap Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Daya hambat terhadap bakteri uji meningkat pada HAp yang dikompositkan dengan ZnO. Komposit HAp-ZnO menunjukkan daya hambat yang lebih baik pada Eschericia coli yang merupakan bakteri Gram negatif.
Keyword: antibakteri, hidroksiapatit, komposit, zink oksida
|
Judul: Pendugaan Dan Pemetaan Produktivitas otensial Tanaman Gandum (Triticullestil) Dengan Menggunakan Model Lintul I di Pulau Jawa
Abstrak: Kcbutuhan gandum Indonesia selama ini dipcnuhi dengan cara mengill1por. Impor gandum membutuhkan biaya yang besar, sehingga tidak elisien apabiIa penanalllan di Indonesia dengan segaIa hasilnya dapat dilllllngkinkan untuk lllengganukan impor tersebut. Untuk itll periu peneIitian pcngembangan gandum eli Indonesia. Salah satunya adalah menduga produksi potensial tanaman gandum di suatu tempat dengall mcnggunakan model simulasi tana111an. Dalam penelitian ini hal tcrscbut Iclah dilakllkan yang sckaligtls lllclllclakallllya dcng:lI1 program komputcr untuk dacrah Puinu J:\wa
Keyword:
|
Judul: Studi tingkat pendapatan pesanggem, curahan tenaga kerja dan persentase tumbuh tanaman pokok menurut pola tanam : Studi kasus di proyek perhutanan sosial di RPH Ciranjang BKPH Ciranjang Utara, KPH Cianjur)
Abstrak: Program Perhutanan Sosial di Blok Calingcing diadakan sejak bulan Agustus tahun 1990, karena sifatnya berupa proyek sehingga perlu dilakukan kegiatan monitoring dan eva- luasi untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh keberhasilan tanaman dalam hutan (dinyatakan dalam persentase tumbuh tanaman pokok) dan tingkat produktivitas dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat yang bermukim di sekitar hutan sekaligus menjaga kelestarian sumberdaya hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan pesanggem dari lahan andil, curahan tenaga kerja yang diberikan dan persentase tumbuh tanaman pokok berdasarkan stratifikasi pemilikan lahan dan pola tanam, juga untuk mengetahui hubungan antara curahan dengan persentase tumbuh tanaman pokok. tenaga kerja Penelitian yang dilaksanakan di Blok Calingcing RPH Ci- ranjang, BKPH Ciranjang Utara, KPH Cianjur, selama tiga bulan sejak dari bulan Juli sampai dengan September 1991. Pengambilan sampel rumahtangga peserta perhutanan sosi-al berdasarkan stratifikasi pemilikan lahan dan pemilihan...
Keyword:
|
Judul: Kajian pendapatan petani dan keberhasilan tanaman pokok hutan : Studi kasus di Proyek Peningkatan Mutu Perhutanan Sosial RPH Kira Payung BKPH Ciranjang Utara KPH Cianjur
Abstrak: Sebagian besar penduduk Pulau Jawa menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam dengan penghasilan yang kurang memadai, dimana kebutuhan pokok berupa pangan bagi penduduk desa hutan sepenuhnya diharapkan dari hasil bercocok tanam tersebut. Dilain pihak lahan untuk bertani tidak mencukupi bahkan bagi banyak desa hutan tidak terdapat lagi lahan pertanian. Desakan kebutuhan hidup ini mendorong penduduk untuk merambah hutan. Sehubungan dengan hal tersebut Perum Perhutani melalui Program Perhutanan Sosial mencoba membantu mengatasi hal tersebut dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bercocok tanam di lahan hutan. Salah satu program yang dikembangkan oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat adalah Program Peningkatan Mutu Perhutanan Sosial di blok Cijambe Desa Lembah Sari yang dimulai sejak Bulan Nopember 1994. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani peserta dan keberhasilan tanaman pokok hutan di Proyek Peningkatan Mutu Perhutanan Sosial. Penelitian dilakukan di lokasi Proyek Peningkatan Mutu Perhutanan Sosial. yaitu petak 7c seluas 8,6 ha RPH Kiara Payung BKPH Ciranjang Utara KPH Cianjur yang secara administratif pemerintahan termasuk Desa Lembah Sari Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur. Penelitian dilaksanakan selama 15 bulan, mulai awal Bulan September sampai pertengahan Bulan Oktober 1997....
Keyword:
|
Judul: Reprocessing Crystal Structure of Vibrio cholerae Multidrug and Toxic Compound Extrusion (MATE) Transporter with AlphaFold2 as Search Model for Molecular Replacement
Abstrak: Transporter ESBM (Ekstrusi Senyawa Beracun dan Multi Obat) pada Vibrio cholerae telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab resistensi terhadap antibiotik. Namun, struktur ESBM yang tersedia pada RCSB (3MKT) masih memiliki kualitas rendah. Penelitian ini bertujuan memperbaiki struktur kristal transporter ESBM V. cholerae pada database dengan struktur prediksi AlphaFold2. Struktur prediksi AlphaFold2 memiliki tingkat kepercayaan tinggi berdasarkan nilai plDDT sebesar 82,9 dan pTM sebesar 0,851 yang digunakan sebagai model dasar molecular replacement dengan nilai top LLG sebesar 826,549 dan top TFZ sebesar 25,6, dilanjutkan dengan proses refinement. Hasil refinement menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam berbagai parameter struktural seperti Rfree, Rwork, clashscore, Ramachandran outliers, sidechain outliers, dan Real Space Correlation. Superimpose antara struktur hasil refine dengan struktur awal pada database menghasilkan nilai RMSD sebesar 3,086 Å. Proses refinement yang dilakukan menghasilkan struktur yang secara keseluruhan memiliki kualitas yang lebih baik dari struktur database, Multidrug and Toxic Compound Extrusion (MATE) transporter in Vibrio cholerae has been identified as a significant contributor to antibiotic resistance. However, the available MATE structure in the RCSB database (3MKT) has suboptimal quality. This study aimed to enhance the crystal structure of MATE transporter in the database using the AlphaFold2 predicted structure which has a high level of confidence based on a plDDT score of 82.9 and pTM score of 0.851. The predicted structure of AlphaFold2 served as a search model for Molecular Replacement with top LLG and TFZ scores of 826.549 and 25.6, respectively, followed by a refinement process. The refinement process significantly enhanced various structural parameters such as Rfree, Rwork, clashscore, ramachandran outliers, sidechain outliers, and Real Space Correlation. Superimposing the refined structure with the initial structure in the RCSB database revealed an RMSD value of 3.086 Å. The conclusion of this research was the refinement process results had been better quality structure than the database structure
Keyword: AlphaFold2, MATE transporter, molecular replacement, refinement, x-ray crystallography
|
Judul: Viabilitas Dan Fertilitas Spermatozoa Dalam Modifikasi Pengencer BTS Dan Zorlesco dengan Penyimpanan Berbeda Dalam Rangkaian Inseminasi Buatan Pada Babi
Abstrak: Semen cair babi dapat disimpan dalam temperatur optimum 17 - 18 °C, dan perubahan temperatur dapat menurunkan viabilitas spermatozoa selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengencer semen babi yang digunakan dalam rangkaian Inseminasi Buatan (IB) ke wilayah jangkauan tertentu. Dalam hal ini, dilakukan pengamatan viabilitas dan fertilitas spermatozoa dalam modifikasi pengencer Beltsville Thawing Solution (M-BTS) dan Zorlesco (M-Zorlesco) pada penyimpanan berbeda, serta pengaruh sistem penyimpanan dalam ruang terbuka, lemari es dan kotak styrofoam. Semen dikoleksi dengan metode manual (hand method) dua kali dalam seminggu, dari tiga ekor babi pejantan Yorkshire berumur tiga tahun. Karakteristik dan kualitas semen dievaluasi secara makroskopis dan mikrokospis. Secara makrokospis meliputi volume, warna, konsistensi, dan pH, sedangkan secara mikroskopis meliputi persentase motilitas (M%), konsentrasi, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Semen yang telah ditampung ditambahkan pengencer M-BTS dan M-Zorlesco dengan perbandingan 1 : 3 dengan asumsi menggunakan dosis IB yakni konsentrasi spermatozoa motil mencapai 2 - 3 x 109 sel dalam 80 mL. Semen yang telah diencerkan masing-masing dibagi ke dalam tiga tempat kemudian disimpan dalam ruang terbuka (22 °C), kotak styrofoam (18 °C) dan lemari es (15 °C). Pengamatan terhadap motilitas dan spermatozoa hidup dilakukan setiap enam jam sampai jam ke 42.
Keyword:
|
Judul: Daya Tahan Semen Cair Babi dalam Pengencer BTS yang Disuplementasi Kuning Telur pada Suhu Penyimpanan Berbeda
Abstrak: Keberhasilan IB dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah kualitas semen cair. Semen cair babi harus disimpan pada suhu 16-18 oC. Penelitian bertujuan untuk mengkaji motilitas dan viabilitas spermatozoa semen cair babi yang disimpan selama 60 jam pada suhu 4-5 oC dan 16-18 oC dalam pengencer Beltsville Thawing Solution (BTS) dan BTS Kuning telur (BTSKT). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan, karakteristik semen segar babi duroc cukup baik, dengan volume 250±5.77 mL dan pH 7.13±0.13. Motilitas dan viabilitas spermatozoa masing-masing 68.33±1.67% dan 82.28±8.30%. Konsentrasi spermatozoa 270.7±45.8 x106 sel mL-1 dengan jumlah spermatozoa abnormal 11.35±2.23%. Penelitian ini menunjukkan suhu penyimpanan (4-5 oC dan 16-18 oC) dan jenis pengencer (BTS dan BTS KT) yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan kualitas. Motilitas spermatozoa setelah disimpan 24 jam pada suhu 4-5 oC adalah 34.00±3.61% (BTS) dan 45.17±8.25% (BTSKT) Suhu 16-18 oC menunjukkan 47.00±7.32% (BTS) dan 45.33±5.33% (BTSKT). Pengencer dan suhu penyimpanan tidak berbeda disebabkan karena pengaruh individu dari babi yang digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengencer BTS pada suhu 16-18 oC dan BTSKT dapat sama-sama digunakan.
Keyword: babi, kuning telur, semen, suhu
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Aplikasi Puffing Gun dan Metode Ayakan Getar (Vibrating Mesh) Dalam Proses Pembuatan Berondong Beras dan Berondong Ketan Butiran Berlapis Gula
Abstrak: Puffing rice and puffed glutinous rice are the traditional snack commonly available in the market. The objectives of this research are, first, to determine the puffing time when using a puffing gun to puff the rice/glutinous rice grains. Second, to know the effect of moisture content of the grains to the physical properties of puffed rice and puffed glutinous rice. The next objective is to design a product of sugar coated puffed rice and puffed glutinous rice granules. The materials used were rice and glutinous rice and were conditioned to the moisture content of 14, 16, 18, and 20% wb. The quality parameters used were water losses, hardness, specific volume, and an organoleptic test for the preference. Puffed rice which has been puffed using the puffing gun then were coated with melted of sugar granules in a ratio of 1:1 (w/w), and then were vibrated using a vibrating mesh with 80 mm, 90 mm, and 100 mm amplitude. This process is carried out for 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes. Results show that the moisture content the rice/glutinous rice grains significantly affect the puffing time, water losses, hardness, specific volume, and even the organoleptic preferences of the puffed rice/glutinous rice. Glutinous rice grain with 14% moisture content is the most preferred in terms of flavor, crispy, color, specific volume, texture, and taste. Vibration using amplitude 90 mm in 15 minutes is successfully can be used to produce sugar coated puffed rice granules.
Keyword:
|
Judul: Teknik Puffing Pemanasan Konduksi Granula Pasir Panas dalam Pembuatan Berondong Jagung Varietas Unggul Nasional
Abstrak: Penanganan dan pengolahan hasil pertanian penting untuk meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat produksi melimpah. Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Salah satu hasil olahan jagung yang disukai konsumen adalah berondong jagung, tetapi umumnya berondong jagung yang dijual di pasaran berasal dari jagung yang diimpor. Pembuatan berondong jagung biasanya menggunakan alat khusus, namun pada penelitian kali ini berondong jagung dibuat dengan menggunakan teknik puffing pemanasan konduksi granula pasir panas, sehingga berondong jagung yang dihasilkan adalah camilan sehat yang tidak mengandung minyak. Teknik puffing merupakan teknik pengolahan bahan pangan dimana bahan pangan tersebut mengalami pengembangan sebagai akibat pengaruh perlakuan suhu atau tekanan sehingga mengakibatkan terjadinya proses perubahan pada struktur bahan tersebut (Sulaeman, 1995). Teknik puffing pada penelitian ini memanfaatkan panas dari sumber panas api untuk menaikkan suhu granula pasir, kemudian panas granula pasir secara kondukasi dipakai untuk memanaskan butir jagung hingga terjadi proses puffing.
Keyword:
|
Judul: Studi Kasus: Kajian Histopatologi pada Seekor Singa Afrika (Panthera leo) yang Menderita Pyometra
Abstrak: An African lioness (Panthera leo) was diagnosed with pyometra after it was found dead with purulent discharge from the vulva. The purpose of this study is to examine gross and histopathological changes of various organs of the lion to know the causes of the death. The organ sample of heart, lungs, liver, intestine, kidney, and uterus were made into histopathology slide with Haematoxilin-Eosin staining. Histopathological examination showed cardiomyopathy, emphysema and edema pulmonum, purulent enteritis, hepatopathy and passive liver congestion, and also chronic active nephritis. Uterus inflammation with purulent exudation indicated pyometra with cystic endometrial hyperplasia. Pyometra in the lion leads to sepsis that is characterized by hemorrhage and degeneration of parenchymal organs. Cardiomyopathy causes heart failure which leads to congestion of the entire organ. Lion’s death was caused by sepsis and heart failure.
Keyword:
|
Judul: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Longline dan Strategi Pengembangannya di Perairan Karimunjawa
Abstrak: One of Jepara regency water locations that have the potential of land resources for the development of aquaculture is Karimunjawa waters. Seaweed is the most widely cultivated in the Karimunjawa waters is Kappaphycus alvarezii, because low venture capital, high market demand, low-cost production technology, production cycle is short, post-harvest handling is easy and simple as well as market share is still open. This study aims to (1) Evaluate the feasibility of seaweed cultivation; (2) Identify factors that influence internal and external business seaweed cultivation; (3) Develop appropriate strategies in business development efforts to the cultivation of seaweed. Financial feasibility analysis results show that seaweed cultivation efforts Kappaphycus alvarezii with longline method in Karimunjawa waters financially profitable and feasible. This is indicated by a positive NPV value of 30.81 million rupiah; B/C ratio (2.69), IRR (47.58%); PBP 1.61 years; BEP 13.23 million rupiah or sales of 1,474 kg of dried seaweed. With a total score value of the internal-external matrix of 2.52 and 2.83 shows an internal and external matrix of responses given by business seaweed cultivation to the environment considered average. The combination of these two values indicates that the position of the business lies in V cells or growth strategies. The most appropriate strategies for business development is the empowerment of members and business groups to increase their business (5.83), and increased cultivation of technical skills for the improvement of product quality (5.52). These three strategies can be implemented simultaneously as mutually supporting one another.
Keyword:
|
Judul: Kajian Kelayakan Usaha Budidaya Gracilaria dan Evaluasi Kinerja Kelompok “Budidaya Rumput Laut Serang Utara” di Kabupaten Serang
Abstrak: The utilization of marine and fishery potential has the economic prospect for Indonesia. Indonesia waters blessed with abundant and diverse of marine living resources. One of those marine resources is seaweeds. From the various type of seaweed that existed in Indonesia waters, Gracilaria is one of the seaweed with high economical values in Indonesia, especially for the manufacture of agar (jelly). Seaweed is one of commodity that cultivated in the sea and ponds, and become one of international commodities in trading. Serang district is one of the regions where the Gracilaria utilization is not yet optimized. Data in 2010 shows, Serang revenues of approximately 19.25 billion rupiah with the total land used about 500 hectares from 5,000 hectares of total land. 4,500 hectares that remained unutilized with potential revenue of Rp. 101.25 billion, or in other words the lost amount of potential revenue in Serang district is up to 5-fold or 80% of the total potential revenue. This study aims to determine if seaweed species of Gracilaria worth to cultivate and to measure the work performance carried out by the group in their seaweed business development. This study is a study conducted in Serang district which has a potential development of Gracilaria species. In this study, the research used quantitative approach. Data is collected using primary and secondary data. The sampling technique used was purposive method. The sample in this study were all members of the group "Budidaya Rumput Laut Serang Utara" and the customer of business group "Budidaya Rumput Laut Serang Utara". The feasibility study of seaweed cultivation using secondary data sources, while the assessment of the work performance group "Budidaya Rumput Laut Serang Utara" uses primary data with BSC method which based on survey results, as well as secondary data for the assessment of multiple perspectives. The results shows, based on the analysis of the feasibility of seaweed cultivation of Gracilaria, the market and marketing aspects, technical aspects, financial aspects, political and socio-economic aspects, environmental aspects, aspects of human resources and legal aspects gives positive results. While the results of work performance of each BSC perspective shows: (1) The perspective of membership (83.42%), (2) Perspective of Learning and empowerment (71.83%), (3) Internal business process perspective (55.8%), (4) Financial Perspective (39.23%). After multiplication by each of the perspective, the achievement of the overall performance is KBRLSU 63.72%, or still below 80%.
Keyword:
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Peningkatan Produk Biomassa Dua Varietas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Melalui Perlakuan Jarak Tanam dan Pemupukan Nitrogen
Abstrak: Tanaman sorgum sebagai sumber pakan alternatif ternak ruminansia memerlukan peningkatan hasil dengan penambahan dosis pupuk nitrogen dan pengaturan jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan dosis pupuk nitrogen dan pengaturan jarak tanam terhadap peningkatan hasil biomassa sorgum. Penelitian dilaksanakan di Desa Sindangpala, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat sejak Januari hingga Mei 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan split-plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah dosis pupuk nitrogen dengan lima taraf yaitu 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, 150 kg ha-1, 200 kg ha-1 dan 250 kg ha-1. Anak petak adalah jarak tanam dengan tiga taraf yaitu 50 cm × 25 cm, 70 cm × 20 cm dan 80 cm × 20 cm. Percobaan dilakukan pada dua varietas sorgum yaitu Super 1 dan Samurai 1 secara terpisah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi perlakuan dosis pupuk N dan jarak tanam hanya terlihat pada parameter bobot biomassa per tanaman sorgum varietas Samurai 1, dengan bobot biomassa per tanaman terberat diperoleh dari kombinasi perlakuan dosis pupuk nitrogen 200 kg ha-1 dan jarak tanam 50 cm × 25 cm. Perlakuan dosis pupuk N dan jarak tanam sebagai faktor tunggal berpengaruh nyata terhadap bobot biomassa per petak sorgum varietas Super 1, dengan bobot biomassa per petak yang terberat diperoleh secara terpisah oleh perlakuan dosis pupuk N 50 kg ha-1 dan jarak tanam 50 cm × 25 cm. Faktor tunggal dosis pupuk N dan jarak tanam juga berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun pada kedua varietas.
Keyword: sorgum, biomass, jarak tanam, pupuk nitrogen
|
Judul: Pertumbuhan, Produksi dan Nutrien Beberapa Varietas Sorgum Hybrid Dengan Jarak Tanam Berbeda sebagai Sumber Pakan
Abstrak: Sorgum merupakan jenis tanaman sereal yang berpotensi sebagai makanan ternak. Produksi dan kualitas sorgum lokal masih sangat rendah dibanding produk impor, sehingga diperlukan upaya perbaikan varietas tanaman melalui program pemuliaan tanaman salah satunya introduksi. Introduksi sangat berpotensi terhadap peningkatan hijauan dan menambah keragaman varietas sorgum pakan. Hijauan sangat diperlukan untuk produksi dan reproduksi ternaknya maupun kebutuhan hidup. Ketersediaan hijauan untuk pakan ternak semakin terbatas dikarenakan terbatasnya lahan untuk pengembangan hijauan. Tanaman sorgum mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan didaerah yang sering mengalami kekeringan atau daerah yang tergenang banjir serta mampu tumbuh pada lahan marjinal. Pembudidayaan tanaman sorgum diperlukan manajemen lahan yang tepat salah satunya pengatur jarak tanam dengan mengatur jarak tanam berkaitan dengan produksi. Penelitian ini menggunakan tiga varietas sorgum hybrid, dua jarak tanam, empat kelompok berdasarkan kesuburan tanah dan empat ulangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi pertumbuhan, produksi dan nutrien beberapa varietas sorgum hybrid dengan jarak tanam berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok pola faktorial 3x2 dengan 4 ulangan dimana factor pertama adalah varietas sorgum hybrid yaitu varietas 12FS5006, varietas 13FB7001 dan varietas 12S49001 dan faktor kedua jarak tanam yaitu 25 x 25 cm dan 25 x 40 cm. Hasil penelitian menunjukan varietas sorgum berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, lebar, panjang, jumlah daun, produksi biomassa segar, produksi daun segar, produksi biomassa BK, kadar abu, kadar serat kasar dan protein kasar. Jarak tanam sorgum berpengaruh terhadap produksi biomassa segar, produksi daun segar, produksi batang segar, produksi biomassa BK, BK %, dan kadar serat kasar. Kesimpulan dari penelitian ini pertumbuhan dan produksi varietas 12S49001 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas 12FS9006 dan varietas 13FB7001. Varietas 12S49001 memiliki kandungan abu, protein kasar dan serat kasar lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lain. Jarak tanam 25 x 25 cm menghasilkan proporsi malai, produksi biomassa segar, produksi daun, produksi batang, produksi BK, kandungan BK%, kandungan serat kasar dibandingkan dengan jarak tanam 25 x 40 cm.
Keyword: jarak tanam, nutrien, pertumbuhan, produksi, varietas hybrid
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Dukungan Eksternal dengan Kinerja Usahatani Kakao di Gapoktan Pandan Bajurai, Kota
Abstrak: Kewirausahaan memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, dimana peningkatan jumlah wirausaha menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perkebunan merupakan salah satu dari subsektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan Indonesia. Gapoktan Pandan Bajurai merupakan salah satu gapoktan yang bergerak dalam perkebunan kakao dengan produktivitas tertinggi di Kecamatan Lembah Segar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan karakteristik wirausaha dan dukungan eksternal dengan kinerja usahatani kakao di Gapoktan Pandan Bajurai Kota Sawahlunto. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi rank spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik wirausaha dan dukungan eksternal berkorelasi nyata positif dengan kinerja usaha. Hal ini berarti ketika karakteristik wirausaha dan dukungan eksternal ditingkatkan maka kinerja usaha juga akan meningkat.
Keyword: dukungan eksternal, kakao, karakteristik wirausaha, kinerja usahatani, korelasi
|
Judul: Hubungan Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha Petani Sayuran di Gapoktan Kecamatan Pacet.
Abstrak: Kewirausahaan merupakan aspek penting di dalam agribisnis. Para pelaku agribisnis seperti petani sayuran harus memiliki karakteristik wirausaha untuk lebih meningkatkan kinerja usahanya. Gapoktan merupakan salah satu alternatif yang bisa diambil oleh petani dalam meningkatkan kinerja usahanya. Gapoktan di Kecamatan Pacet merupakan salah satu gapoktan yang aktif dalam menghimpun petani sayuran konvensional dan petani sayuran organik. Penelitian ini mencoba memperlihatkan hubungan karateristik wirausaha petani di gapoktan Kecamatan Pacet terhadap kinerja usaha yang dihasilkan. Hasil analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan terdapat perbedaan antara petani sayuran konvensional dan petani sayuran organik. Hubungan karakteristik wirausaha terhadap kinerja usaha pada petani sayuran konvensional yang memiliki nilai positif dan signifikan meliputi inovatif terhadap keuntungan, kerja keras terhadap volume penjualan dan tanggung jawab terhadap hasil produksi. Sedangkan pada petani sayuran organik meliputi berani mengambil risiko terhadap volume penjualan dan hasil produksi, inovatif terhadap keuntungan, serta kerja keras terhadap keuntungan.
Keyword: kewirausahaan, kinerja usaha, gapoktan
|
Judul: Perbandingan gambaran histologi ginjal anjing selama preservasi dengan larutan ringer laktat dan larutan NaCl fisiologi
Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran histologi mulai berubah pada waktu preservasi 6 jam untuk larutan NaCl fisiologi dingin sedangkan untuk larutan Ringer laktat dingin perubahan mulai nampak pada waktu preservasi 9 jam. Pada waktu preservasi 9 jam hampir semua gambaran menunjukkan perubahan kecuali untuk histologi glomerulus belum terlihat adanya nekrosa, demikian juga halnya dengan membran dasar sel tubulus belum menunjukkan adanya kerusakan. Dua yang terakhir ini baru menunjukkan perubahan histologi pada waktu preservasi 12 jam kecuali untuk larutan Ringer laktat, nekrosa sel glomerulus baru nampak pada waktu preservasi 24 jam. Dari pengamatan di atas secara umum dapat dikemukakan bahwa arutan Ringer laktat dingin lebih unggul dibanding dengan larutan NaCl fisiologi dingin...dst
Keyword: Animal histology, Dogs, Kidneys
|
Judul: Strategi Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit Indonesia
Abstrak: Kelapa sawit telah menjadi komoditi andalan bangsa Indonesia dan telah terbukti sebagai salah satu penyelamat perekonomian Indonesia melalui devisa yang dihasilkan. Komoditi inipun telah mampu meningkatkan pendapatan petani sawit. Lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang saat ini telah mencapai 2.5 juta ha dengan produksi CPO mencapai 5 juta ton pada tahun 1998 masih mungkin berkembang dengan ketersediaan lahan yang masih luas. Diperkirakan pada tahun 2010 produksi CPO Indonesia akan melebihi Malaysia yaitu sekitar 12.6 juta ton dan menjadi pelaku bisnis nomer satu di dunia minyak nabati dunia, khususnya yang berasal dari kelapa sawit. Namun dengan berbagai kebijakan yang selama ini diambil oleh pemerintah seperti pengenaan Pajak Ekspor dan berubah-rubahnya kebijakan investasi di Indonesia khususnya pada komoditi kelapa sawit mengakibatkan pangsa pasar kelapa sawit Indonesia menurun dan terancam tidak dapat mengejar ketertinggalannya dari Malaysia sebagai market leader selama ini. Belum lagi strategi dan kebijakan yang selama ini dikeluarkan oleh Malaysia sangat kondusif untuk mengembangkan komoditi tersebut sehingga mempunyai keunggulan daya saing (competitive advantages) yang lebih baik dibandingkan dengan Indonesia. Kondisi keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia saat ini dan dimasa mendatang diharapkan juga ditunjang oleh keunggulan daya saing sehingga citra Indonesia menjadi lebih baik di dunia agribisnis kelapa sawit. Untuk itu perlu disusun strategi yang matang pada berbagai sektor manajemen seperti pemasaran, produksi, keuangan, riset dan pengembangan, SDM dan kelembagaan. Berdasarkan input dari pakar dan kajian literatur mengenai kelapa sawit di Indonesia yang akhirnya diterjemahkan dalam bentuk analisis SWOT, maka diperoleh 10 (sepuluh) faktor kekuatan penghambat utama yang merupakan gabungan dari kelemahan (Weakness) dan hambatan (Threats) serta 10 (sepuluh) faktor kekuatan pendorong utama yang merupakan gabungan antara kekuatan (Strength) dan kesempatan/peluang (Opportunity) dalam usaha mengembangkan agribisnis kelapa sawit Indonesia agar mempunyai tingkat daya saing yang terbaik di dunia kelapa sawit. Kesepuluh kekuatan penghambat utama tersebut adalah (1) Lemahnya kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi pada sektor industri hilir, (2) Kurangnya kemampuan permodalan baik investasi/modal kerja, (3) Lemahnya kemampuan lembaga riset lemah dan tidak adanya keterpaduan antar lembaga riset, (4) Kelembagaan yang mengelola agribisnis kelapa sawit berjalan sendiri-sendiri, (5) Lemahnya kemampuan pemasaran khususnya untuk pasar ekspor, (6) Kemajuan Malaysia sangat cepat (SDM, Teknologi, Pasar, Permodalan, R&D, Kelembagaan, Promosi), (7) Meningkatnya pertumbuhan minyak nabati lainnya (kedelai, bunga matahari dan lobak), (8) Isu kesehatan (antara lain kandungan kolesterol/lemak) yang diberitakan oleh pesaing, (9) Aturan bea masuk negara pengimpor produk sawit (barrier to entry) dan (10) Pasar bebas AFTA 2003 yang akan membebaskan perdagangan dirnegara ASEAN. Dilain pihak kesepuluh pendorong utama yang telah diidentifikasi dan dianalisis adalah (1) Ketersedian lahan yang sangat luas, (2) Ketersediaan tenaga kerja yang banyak dan lebih murah, (3) Kemampuan SDM dalam penguasaan Teknologi sektor hulu, (4) Besarnya jumlah penduduk Indonesia sebagai konsumen, (5) Dorongan pemerintah menjadikan agribisnis sebagai andalan bangsa, (6) Peluang ekspor tinggi (harga lebih rendah, produktivitas tinggi dibanding sumber nabati lain), (7) Kecenderungan konsumen dunia yang peduli terhadap lingkungan (green product), (8) Tingginya tingkat konsumsi minyak nabati di pasar dunia, (9) Peluang sawit sebagai pengganti petrokimia (deterjen, pelumas, bio-diesel dll) dan (10) Hambatan pemasaran terhadap produk sawit Indonesia relatif lebih kecil. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah (1) Meningkatkan pangsa kelapa
Keyword: Kelapa Sawit, Agribisnis, Analisis SWOT
|
Judul: Strategi Pengembangan Bisnis Kelapa Sawit (Studi Kasus pada Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VIII, Propinsi Banten)
Abstrak: satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian integral pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, (a) kelapa sawit merupakan penggerak utama (prime mover) pengembangan agribisnis kelapa sawit mulai dari hulu hingga ke hilir (Saragih, 1998), (b) pembangunan sub sektor kelapa sawit merupakan penyedia lapangan kerja yang cukup besar dan sebagai sumber pendapatan petani; (c) kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang memiliki andil besar dalam menghasilkan devisa negara. Tahap pertama dalam penelitian ini ialah mengenali visi dan misi perusahaan yang telah ada. Kemudian me\akukan analisa terhadap lingkungan internal perusahaan dilakukan pada bagian keuangan, sumber daya manusia, produksi, pemasaran, serta penelitian dan pengembangan . Analisis terhadap lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis politik, ekonomi, so sial, budaya, teknolog( ekologi, produk subtitusi, kekuatan konsumen, kekuatan pemasok, masuknya pesaing baru, persaingan sesama industri. Analisis faktor eksternal ini untuk mengetahui berbagai peluang dan ancaman yang ada di dalam industri sehingga diketahui peluang dan ancaman bagi perusahaan. Faktor-faktor strategis dari lingkungan internal dan eksternal ini telah diidentifikasi menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang akan diringkas dalam matrik IFE dan EFE. Kedua matrik ini dipadukan dalam matrik IE (internal-eksternal) untuk mengetahui posisi perusahaan pada 9 sel yang terdapat pada matrik IE dan strategi apa yang dapat dijalankan perusahaan. Selanjutnya melalui analisis SWOT digunakan untuk mengetahui alternatif strategi bagi pengembangan perusahaan. Setelah alternatif strategi diketahui dilakukan pt'ngambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat dan menjadi prioritas utama untuk dujalankan perusahaan. Untuk itu diperlukan alat bantu analisis yaitu QSPM. Berdasarkan kondisi internal perusahaan maka dapat diidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Ada 10 faktor kunci kekuatan internal perusahaan dan 7 faklor kelemahan perusahaan. Beberapa faktor kekuatan perusahaan adalah (1) Hubungan yang baik antara karyawan, (2) penjualan CPO dan Kernel merupakan komoditas yang menghasilkan laba yang besar bagi PTPN VIII tahun 2003, (3) kualitas hasil CPO dan Kernel yang baik sesuai dengan standar Departemen Pertanian, (4) adanya pembangunan-pembangunan pada pabrik untuk peningkatan produktifitas hasil (CPO dan Kernel), (5) adanya penambahan areal tanaman kelapa sawit oleh PTPN VIII, (6) lokasi pabrik yang strategis, (7) pemasaran hasil CPO dan Kernel yang sejalan dengan kemampuan produksi pabrik, (8) kesejateraan karyawan benar-benar diperhatikan, (9) kualitas SDM yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan (10) PTPN VIII banyak melakukan proyek kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian. Beberapa kelemahan utama perusahaan adalah (1) pabrik pengolahan kurang efektif dan efisien, (2) kurangnya ketersediaan bahan baku (TBS) sehingga kinerja pabrik pengolahan tidak optimal, (3) perkebunan lahan kelas- 3 (dan produktifitas kebun di bawah standar S-3), (4) umur tanaman sawit yang sudah tua sehingga produktifitasnya menurun, (5) pemanfaatan limbah hasil industri yang belum maksimal, (6) kurangnya disiplin tenaga kerja, (7) dan kurangnya komunikasi pihak PTPN VIII dengan masyarakat sekitar dan petani plasma. Identifikasi faktor ekternal perseroan meliputi identifikasi terhadap peluang dan ancaman ekternal. Ada 8 peluang dan 8 ancaman bagi perusahaan. Beberapa peluang yang dihadapi perusahaan adalah (1) pajak ekpor turun, (2) PIR membantu PTPN dalam meningkatkan produksi, (3) permintaan CPO dalam dan luar negeri menir.gkat, (4) nilai tukar rupiah yang menguat terhadap US dolar, (5) penemuan baru
Keyword:
|
Judul: Approximation of the Median of Poisson Distribution Using the Relation of Poisson-Gamma Distribution
Abstrak: A major drawback of median is that median cannot usually be defined in closed form, even in the cases where their distribution functions are known. This study gives an approximation of the closed form for the median of the Poisson distribution by using the relation of Poisson-Gamma distribution. The approximation uses elementary techniques based on the monotonicity of certain sequences involving tail probabilities of the Poisson distribution and the Central Limit Theorem. Furthermore, a closed form expression for the mean absolute deviation | | is also studied. The median is relevant because of the fact that it minimizes the mean absolute deviation of a Poisson random variable ( by considering median as central tendency.
Keyword:
|
Judul: Hubungan Penguasaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi)
Abstrak: Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor beras dunia merupakan salah satu alasan mengapa upaya peningkatan produksi beras nasional melalui program intensifikasi dan ektensifikasi perlu dilakukan. Di lain sisi, salah satu hambatan program intensifikasi maupun ekstensifikasi adalah adanya alih fungsi (konversi) lahan ke penggunaan non pertanian, padahal lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian. Selain adanya konversi lahan pertanian, ketersediaan gabah atau beras juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penguasaan lahan sawah oleh rumah tangga petani padi. Berdasarkan data Sensus Pertanian 1983-2003, dapat diketahui rata-rata kepemilikan lahan petani pada tahun 1983 sebesar 0,23 ha dan kepemilikan ini semakin kecil karena di tahun 2003 menjadi 0,07 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesejahteraan petani semakin berkurang. Fenomena semakin kecilnya kepemilikan lahan oleh petani diindikasikan hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Sukabumi. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan pun semakin berkurang. Salah satu potret rendahnya rata-rata penguasaan lahan serta rendahnya pendapatan yang di terima oleh masing-masing rumah tangga petani terjadi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Selain itu, seringkali kecilnya kepemilikan lahan petani diikuti oleh timpangnya distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian kecil individu yang mempunyai akses untuk memiliki lahan dalam jumlah yang relatif luas. Sementara itu, terdapat banyak masyarakat yang tidak memiliki akses untuk menguasai lahan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi penguasaan lahan petani padi, menganalisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan sawahnya, menganalisis hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan pengambilan responden dilakukan dengan metode sensus.
Keyword:
|
Judul: Analisis pendapatan, kebutuhan tenaga kerja dan tingkat produksi usahatani padi sawah : (Studi kasus di Desa Karang Mekar, Kec. Karang Sembung Kab. Cirebon, Jawa Barat)
Abstrak: Beras merupakan komoditi yang cukup penting di Indonesia. Sehingga berbagai program. telah diterapkan untuk meningkatkan produksi per hektar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang terus meningkat. Keberhasilan program di tingkat makro adalah tercapainya swasembada beras pada tahun 1984. Di tingkat mikro tentu kita dihadapkan kepada produsen beras yang sebagian besar hidup di pedesaan dengan tingkat pendidikan relatif masih rendah. Penelitian ini mengambil lokasi di desa Karang Mekar dimana petani yang mengusahakan lahan umtuk usahatani padi hanya satu kali dalam setahun. Hal ini disebabkan oleh kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk mengusahakan tanaman dua kali setahun karena sistem pengairan tidak mendukung, dimana sumber air irigasi berada di kabupaten Kuningan yaitu waduk Darma sehingga ketersediaan air irigasi yang cukup untuk usahatani padi sawah sering tidak terpenuhi. Analisis regresi yang dilakukan bertujuan untuk melihat variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi padi sawah. Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa dari lima variabel bebas yaitu luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4) dan obat-obatan (X5) yang diduga berpengaruh terhadap tingkat produksi, ternyata hanya luas lahan, tenaga kerja dan benih yang berpengaruh nyata masing-masing pada tingkat kepercayaan 90 persen dan 99 persen.
Keyword:
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Analisis kelayakan usaha pembesaran Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) pada Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Abstrak: Tujuan dari penelitian adalah : (1) Menganalisis kelayakan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari dilihat dari aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan aspek lingkungan. (2) Menganalisis kelayakan finansial usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari dilihat dari kriteriakriteria investasi dengan menggunakan modal sendiri. (3) Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari jika terjadi kenaikan harga pembelian benih, kenaikan harga pakan, penurunan jumlah produksi dan penurunan harga jual ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada kegiatan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012. Metode analisis data dilakukan dengan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan aspek lingkungan dikaji dan dijelaskan secara deskriptif. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji pendekatan aspek finansial menggunakan analisis kriteria kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Net-Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate Of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Selain itu, analisis kualitatif juga menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh apabila terjadi kenaikan harga benih, kenaikan harga pakan, penurunan produksi dan penurunan harga jual ikan lele dengan menggunakan pendekatan metode switching value. Hasil penelitian dilihat dari aspek pasar menunjukan bahwa Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari layak untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan besarnya potensi pasar ikan lele jika dilihat dari jumlah permintaan yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Berdasarkan perhitungan jumlah rata-rata produksi ikan lele konsumsi yang dapat diproduksi oleh Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari, masih terdapat gap antara kondisi permintaan yang ada dengan kondisi penawaran yaitu dengan total sebanyak 1.984,72 kilogram per bulan untuk wilayah Karawang dan wilayah Jakarta yang masih belum terpenuhi. Dilihat dari aspek teknis menunjukkan bahwa kelompok tidak mengalami kesulitan dalam ketersediaan bahan baku berupa benih ikan lele dan pengadaan pakan alami. Hal ini dikarenakan Kecamatan Rengasdengklok banyak terdapat daerah sentra produksi lele kolam terpal baik untuk pembenihan maupun pendederan dan dekat dengan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang dan Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang yang memproduksi benih ikan lele sangkuriang yang berkualitas dengan harga benih per ekor Rp 150,00 untuk ukuran 5-6 cm. Aspek manajemen menunjukan kelompok menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana dan mampu menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan kewajibannya. Aspek Hukum menunjukkan Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari dapat digolongkan dalam jenis usaha kecil karena pemenuhan izin usaha belum wajib dimiliki menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria investasi, usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Mekarsari layak untuk dijalankan dengan nilai Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol, nilai yang dihasilkan sebesar Rp 118.130.189,00. Nilai Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) lebih besar dari satu yaitu 1,79 dan nilai Internal Rate of Return (IRR) adalah 18,65 persen, lebih besar dari tingkat Discount Rate (DR) yang ditentukan yaitu 7 persen. Payback Period
Keyword: Study cash, Kriteria Investasi, Fresh Water Aquacultur
|
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang (Clarias sp), Studi Kasus Yoyok Fish Farm, Desa Pasir Angin, Kecamatan Mega Mendung, Bogor, Jawa Bara
Abstrak: Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi produksi yang cukup besar. Hal tersebut karena Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang luas. Sehingga sektor perikanan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Salah satu komoditas perikanan air tawar adalah lele yang merupakan ikan konsumsi. Selama ini kebutuhan akan ikan konsumsi khususnya Jabodetabek dipasok dari pembudidaya lele yang berasal dari kawasan-kawasan lain di luar Jabodetabek diantaranya Subang, Indramayu, Tasikmalaya dan Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan Kebutuhan ikan lele konsumsi yang dipasok dari luar Jabodetabek selama ini tidak menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan lele konsumsi. Oleh karena itu pasokan lele konsumsi sering mengalami keterlambatan pasokan dan harga yang tergolong lebih tinggi karena distribusi yang jauh dari luar Jabodetabek. Kebutuhan Akan ikan konsumsi cenderung mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Salah satunya adalah lele yang merupakan ikan konsumsi yang kini banyak digemari oleh masyarakat dikarenakan rasa daging yang khas, lezat dan kandungan gizi. Dari hasil kajian Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), lele sangkuriang menjadi salah satu unggulan produk perikanan air tawar yang baik untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan budidayanya yang relatif mudah, tidak memerlukan teknologi yang tinggi, daya tahan hidup yang kuat (Survival Rate) 90 persen dan proses produksi yang relatif cepat. Selain itu penggunaan kolam terpal sebagai temapat pemeliharaan menjadi menjadi salah satu inovasi yang memberikan beberapa kelebihan. Salah satu usaha pembesaran lele sangkuriang yang ada di Kabupaten Bogor adalah Yoyok Fish Farm. Dilihat dari pasar yang masih belum terpenuhi dan lahan yang masih belum dipergunakan sepenuhnya, Yoyok Fish Farm berencana mengembangkan usaha pembesaran lele sangkuriang yang dimilikinya. Dalam menjalankan usaha dan sebelum mengembangkan usahanya diperlukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui kelayakan usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal. Analisis dilakukan pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm dilakukan dengan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek-aspek yang dijejaki dalam usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Sedangkan Analisis kuatitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm berdasarkan dengan kriteria kelayakan investasi (Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Payback Periode dan Switching Value. Data kuantitatif dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan komputer software microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dijelaskan secara deskriptif. Analisis yang dilakukan terhadap aspek non finansial penting dilakukan karena dapat memberikan gambaran terhadap usaha sedang dijalankan maupun yang akan dijalankan. Pada penelitian yang dilakukan terhadap aspek non finansial meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial. Berdasarkan hasil analisis aspek non finansial usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm layak untuk dijalankan. Dalam aspek pasar dijelaskan tentang permintaan, penawaran, strategi pemasaran dan market share. Lokasi usaha, proses produksi, dan skala usaha dijelaskan dalam aspek teknis. Aspek manajemen menjelaskan tentang struktur manajemen organisasi yang diterapkan. Kesesuaian bentuk hukum dan izin usaha dijelaskan dalam aspek hukum. Aspek sosial ekonomi dan lingkungan menjelaskan tentang pengaruh proyek terhadap masyarakat sekitar lokasi usaha. Siklus produksi pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm adalah empat kali dalam satu tahun
Keyword:
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Analisis efektivitas keragaan spot iklan terhadap daya ingat pemirsa
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menjajagi penelitian survei untuk mengetahui teknis pengambilan data dan kendala yang dihadapi di lapang, serta menganalisis respon pemirsa terhadap spot iklan yang ditayangkan melalui media televisi, sekaligus melihat efektivitas spot iklan ter- sebut. Data daya ingat pemirsa diperoleh dengan cara wawancara melalui telepon dan tatap muka, sedangkan data karakteristik iklan dalam suatu acara diperoleh dari monitoring acara. Jika kedua data tersebut digabungkan dan ditambah dengan data monitoring iklan selama 4 bulan akan menghasilkan data yang menggambarkan kondisi suatu iklan dan kaitannya de- ngan efektivitas iklan yang bersangkutan. Hasil menarik dari penelitian, yang mungkin akan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut antara lain terdapatnya kecenderungan pemirsa lebih banyak mengingat iklan yang: (1) diletakkan pada urutan pertama dari tiap jeda iklan, (2) mempunyai frekuensi lebih dari satu kali pada tiap acara, (3) baru ditayangkan atau (4) baru ditayangkan setelah beberapa waktu tidak ditayangkan (break). Diperoleh dugaan bahwa rata-rata seorang pemirsa mam- pu mengingat 3 buah iklan dengan benar dari 22 iklan yang ditayangkan pada tiap acara.
Keyword:
|
Judul: Analisa persepsi iklan komersial di televisi kaitannyaa dengan sikap pengambilan keputusan pembelian/penggunaan suatu produk di desa dan kota : Kasus desa Karangkemiri, kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dan kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timurr, DKI Jakarta
Abstrak: Perkembangan perekonomian negeri ini, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan sektor industri, membuat dunia periklanan di Indonesia meningkat dengan pesat. Industri sangat membutuhkan iklan sebagai sarana untuk menjual atau menawarkan produknya demi kelangsungan hidup industri itu sendiri dan juga secara langsung turut mempengaruhi hidup dunia periklanan. Begitu besarnya peranan iklan (komersial), sehingga pada masa yang sedang tergolong susah seperti sekarang ini, iklan tetap menjadi suatu kebutuhan. Oleh sebab itu iklan beserta dampak-dampaknya tetap menarik untuk dibicarakan baik pada masa sebelum, selama dan sesudah krisis ekonomi. Iklan banyak disalurkan melalui media-media yang terdapat di bumi ini. Baik itu media massa, seperti televisi, koran dan lain-lain. Atau juga media yang bukan tergolong jenis media massa, seperti kaos, gantungan kunci atau kalender. Namun dari semua itu, iklan melalui televisi menarik untuk dibicarakan, mengingat besarnya dana belanja iklan yang disalurkan melalui media ini. Penelitian dilakukan di dua tempat yakni di Desa Karangkemiri, Propinsi Jawa Tengah dan Kelurahan Pondok Kelapa, Propinsi DKI Jakarta, dengan begitu akan dibandingkan hasil yang diperoleh antara desa dengan kota. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 100 orang yang dipilih secara acak, dengan batasan responden yang berusia 19 tahun ke atas. Subyek iklan yang digunakan sebanyak 60 iklan komersial yang ditayangkan di televisi. Pemilihan iklan lebih dititikberatkan pada ada tidaknya produk dari iklan-iklan tersebut di kedua lokasi penelitian. Iklan sebagai suatu jenis komunikasi massa ternyata mampu merubah perilaku seseorang dari mulai rana kognitif hingga rana konatif. Dimana dengan adanya iklan, masyarakat menjadi tahu bagaimana ia dapat mencari dan memenuhi kebutuhannya. Setelah menjadi tahu, kemudian masyarakat pun bisa menilai, iklan-iklan mana saja yang menurut mereka baik atau buruk, baik setelah menggunakan produknya atau sekedar melihat iklannya saja dan setelah berpersepsi baik atau buruk, tidak sedikit masyarakat yang juga mengambil keputusan menggunakan atau menolak produk yang diiklankan tersebut, hanya semata karena iklannya saja. Dari sekian banyak media massa yang ada, televisi menjadi media yang terbaik dalam menyalurkan iklan dibandingkan media lain. Hal tersebut didukung oleh kelebihan-kelebihan yang dimiliki televisi, seperti kemampuannya berbicara dalam dua dimensi sedangkan media-media lain kebanyakan hanya berbicara pada satu dimensi saja…dst
Keyword:
|
Judul: Whole-Genome Sequence Analysis and Probiotic Characteristics of a Lactococcus lactis subsp. lactis strain Lac3 Isolated from Traditional Fermented Buffalo Milk (Dadih)
Abstrak: The intention to conduct the current study was associated with the insufficiency of data availability on the whole-genome sequencing and in vitro characterization of probiotic potential of L. lactis subsp. lactis strain Lac3 in order to select the L. lactis subsp. lactis Lac3 as the future probiotic candidate. Most L. lactis has been included in the GRAS (Generally Recognized As Safe) status by (FDA) (the United States Food and Drug Administration). L. lactis has been considered as a promising probiotic candidate that has the versatile applications in animal, animal feeds, pharmaceuticals, clinical and food industries. L. lactis has been used as the starter cultures in the fermentation of dairy products, like cheese, yoghurt, sauerkraut, as well as in clinical to treat diseases by preventing pathogenic infections from the host. Moreover, L. lactis proved to enrich the foods into vitamins and amino acids and prevent allergy, etc. However, the selection of suitable probiotic candidate should require the assessment of its ability of tolerance against stressful conditions, such as acid, salts, bile salt tolerance and adhesion properties either in the gastrointestinal transit or survival in the niche environments, as well as the safety analysis like antibiotic resistance, pathogenicity, virulency, hemolytic activity and biogenic amines production. Besides, probiotic candidate should be evaluated for its ability to produce antimicrobial compounds. By this reason, we aimed at carrying whole-genome sequence analysis and in vitro characterization of probiotic potential of a L. lactis subsp. lactis Lac3. The results of this study are indispensable to provide information on genome diversity, stability, molecular evolution, safety, and probiotic potential properties which are suitable for the selection of L. lactis subsp. lactis Lac3 as the future probiotic for industrial food exploitation and health. Illumina MiSeq Next-generation sequencer was used to produce the genome reads with the size of ~3.8Mb, each sequence had the length of 150bp, and with an estimated genome size approximately ~7.6Mb. Sequencing was processed by (Novogene Co., Ltd). The de novo assembly was conducted using Unicyler.v assembler algorithm integrated into the Pathosystems Resource Integration Center (PATRIC) platform, and produced 55 contigs. Genome annotation was added by prokaryotic genome annotation pipeline (PGAP) available in NCBI and Rapid Annotations under Subsystem Technology (RAST) online webserver. Specific genome features were annotated within the genome, including antibiotic resistance phenotypes (resistomes), mobilomes (prophages, insertion sequences (ISs), plasmid), virulence factors and CRISPR/Cas system. The specific annotation was done by using various online bioinformatic tools, such as Comprehensive Antibiotic resistance Database (CARD), Resistance Gene identifier (RGI), ResFinder 4.1, PlasmidFinder, PHASTER, VirulenceFinder 2.0 and Mobile genetic element (MGEsFinder). Furthermore, identification was done based on 16S rRNA by performing nucleotide BLAST analysis and scanning electron microscopy. Phylogenetic tree was generated by using MEGA-X, and sequences were aligned by using MUSCLE. The bootstrap was inferred from 1000 replications, and taxonomic connection was inferred by using Neighbor-joining method. Besides, in vitro characterization of L. lactis subsp. lactis Lac3 was conducted to assess the probiotic characteristics of L. lactis subsp. lactis Lac3, including tolerance to acid, bile salts, NaCl, auto-aggregation (adhesion properties) and antibiotic resistance. The genome annotation predicted L. lactis
Keyword: Genome sequence, in vitro characterization, pathogenicity, probiotic potential, safety
|
Judul: Impacts of mining activities to regional development: case study in Bontang City and East Kutai Regency, East Kalimantan Province.
Abstrak: Bontang City and East Kutai Regency are situated in East Kalimantan Province based on UU No 22 1999 on Regional Autonomy, these two areas became autonomous government bodies since 2001. According to the natural characteristics, these areas include great mining resources, such as coal, oil and gas. These natural resources are non-renewable resources beneath soil resources, while the soils are one of some important life support system, hence mining of these resources should be carried out in wise and proper manners. Mining activities are aimed to get revenues for people prosperity, however mining activities in some area produce some negative impacts, both in physical and social-economical impacts, especially to the environment and people in surrounding mining area. Related to these background the objectives of this study are to analyze local development impacts, especially on economic growth, community development, and suitability of spatial planning in these two areas. The results of this study indicates that mining activities in both areas have provided great contribution to development programs, as indicated by economical structure of both areas. Furthermore, if be analyzed into detail, processing industry of mining is one of the basic economic sector in Bontang City which contributed 86.46% of the Gross Domestic Regional Product (GDRP) in 2003. Meanwhile mining is the basic sector of the East Kutai Regency, that contributes 64.31% to the GDRP in 2003. However benefits of mining activities to the people communities are still less significant. This is indicated by the community welfare of the people surrounding the mining areas are low. Dealing with this issue some indicators could be seen such as the low absorption of local employment, small businesses growth, low increase of local human resources, lack of road building, lack of education and health facilities. These phenomena due to some causes, one of them is that the community development programs of the mining companies are mostly touched higher-level society. Related to the legal institution, the mining license procedures is still less synchronic in the coordination between sectors, or between central government and local government. Therefore some licenses of the mining location do not considered actual spatial planning (Rencana Tata Ruang Wilayah), existence of land tenure, and lack of socialization to the community of surrounding the mining areas. In addition the mining activities create some conflicts between people and the companies and between forestry sector and mining sector. These conflicts are caused by some reasons, among others: land-use overlapping between people’s land and mining land, low absorption local human resources in mining activities, and low contribution in community welfare development in surrounding the mining areas and misuse forestry area for mining., Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur merupakan daerah otonom yang terbentuk pada tahun 2001 dengan potensi sumberdaya alam tambang yang besar antara lain batubara, minyak, dan gas. Bahan galian tambang merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui yang dalam pengelolaannya dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Oleh karena itu, pengelolaan bahan galian tambang harus dilakukan secara bijaksana agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan daerah dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Sehubungan dengan
Keyword:
|
Judul: Dampak Keberadaan Perusahaan Pertambangan Terhadap Ekologi, Sosial- Ekonomi Masyarakat di Era Otonomi Daerah (Kasus Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda)
Abstrak: This research has 2 objectives, namely to investigate impacts of coal mining company’s on social-economics and ecological;secondly to analyze common attitude towards impacts of coal mining company’s social-economics and ecological. Methods of this reserach is case study research by qualitative and quantitative approach. Qualitative methode was done by direct interview, in which quantitative method was done by survey. Productive age local community in north sempaja utara area is this subject of research. Number of sample which is taken is 50 respondent by using simple random sampling technique, however the number of informan on this research is unlimited. Result of this research is coal mining company’s operation bring impacts on ecological, social, and economics condition in samarinda city in general and north sempaja utara area in specific. Since the operation of coal mining company the enviromental quality was decreased gradually.
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Efisiensi Penggunaan Pupuk Majemuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi Baby Kailan (Brassica oleracea L.) dengan Hidroponik Sistem Sumbu
Abstrak: Kebutuhan sayuran masih sangat tinggi di Indonesia. Seiring dengan konversi lahan pertanian serta minat masyarakat terhadap konsumsi sayuran berkualitas yang bebas pestisida dan mikroorganisme, maka teknik hidroponik sistem sumbu sangat cocok dikembangkan dan diusahakan terutama di kota-kota besar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi jenis pupuk majemuk dan konsentrasi electrical conductivity (EC) terhadap pertumbuhan dan produksi baby kailan varietas Nova dengan hidroponik sistem sumbu. Percobaan ini dilaksanakan di greenhouse Kebun Percobaan Cikabayan dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, pada bulan Agustus 2017 sampai Oktober 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu jenis pupuk majemuk (AB Mix, Growmore, dan Gandasil D) dan faktor kedua yaitu konsentrasi EC (1,5 mS cm-1; 2,0 mS cm-1; dan 2,5 mS cm-1). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis pupuk majemuk dengan konsentrasi EC memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada 1 dan 3 MST, panjang tangkai daun pada 3 MST, dan panjang daun pada 1 MST, serta berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 dan 4 MST, jumlah daun pada 3 MST, panjang tangkai daun pada 1, 2, dan 4 MST, panjang akar, dan bobot basah batang. Aplikasi pupuk AB Mix menghasilkan morfologi tanaman baby kailan yang sangat nyata lebih baik dibandingkan dengan pupuk Growmore dan pupuk Gandasil D. Aplikasi konsentrasi EC 1,5 mS cm-1 menghasilkan jumlah daun pada 2 MST, panjang daun pada 1 MST, lebar daun pada 2 MST yang nyata lebih tinggi, serta memberikan hasil jumlah daun pada 3 MST yang sangat nyata lebih tinggi dibandingkan konsentrasi EC 2,0 mS cm-1 dan 2,5 mS cm-1. Kombinasi pupuk AB Mix dengan konsentrasi EC 1,5 mS cm-1 pada budidaya baby kailan dengan hidroponik sistem sumbu menghasilkan tinggi tanaman pada 3 MST, jumlah daun pada 3 MST, panjang tangkai daun pada 2 dan 3 MST, dan panjang daun pada 1 MST yang nyata lebih tinggi dibandingkan kombinasi lainnya. Pupuk AB Mix dan konsentrasi EC 1,5 mS cm-1 merupakan perlakuan terbaik untuk budidaya baby kailan dengan hidroponik sistem sumbu.
Keyword: baby kailan, electrical conductivity, hidroponik sistem sumbu, pupuk majemuk
|
Judul: Pengaruh naungan dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produksi kailan(Brassica oleraceae L. var.Alboglabra) dalam teknologi hidroponik sistem terapung
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh naungan dan konsentrasi pupuk daun serta interaksi antara kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi kailan (Brassica oleraceae L. var. Alboglabra) dalam Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST). Penelitian ini dilaksanakan di Danasworo Hydrogarden di Ciapus, Bogor mulai Januari sampai April 2005. KH₂OPO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4, (NH4)2SO4, Na2HBO3, ZnSO4, dan Na₂M0O4. Pupuk daun yang diaplikasikan pada percobaan mengandung N 14%, P2O5 12%, dan K₂O 14%. ana Ollindimgi Lindang- Penelitian menggunakan bahan tanaman kailan, larutan hara AB Mix, pupuk daun, rockwool, paranet 55%, panel 77 dan 15. Varietas kailan yang digunakan adalah bibit TC-61. Bibit umur 4 minggu pada panel 77 dipindahkan ke panel 15 dan diapungkan kedalam kolam yang berisi larutan hara AB Mix selama 8 minggu. Larutan hara mengandung KNO3, Ca(NO3)2, FeEDTA, K2SO4, Penelitian menggunakan rancangan Split-Plot dangan petak utama adalah naungan (tanpa naungan dan naungan 55%) dan anak petak adalah konsentrasi pupuk daun (0, 2, 4, dan 6 gram/liter). Percobaan terdiri dari 8 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 9 kali, sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri dari 15 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya ada 1 080 tanaman. Pengamatan yang dilakukan setiap hari meliputi pengukuran pH larutan, EC larutan, suhu larutan dan greenhouse serta kelembaban greenhouse. Satu minggu sekali dilakukan pengamatan terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan mempengaruhi ukuran diameter batang. Diameter batang kailan pada greenhouse tanpa naungan 14.3% lebih besar dibandingkan kailan pada naungan. Kailan pada greenhouse tanpa naungan memiliki persentase jumlah tanaman yang hidup 3.13% lebih tinggi daripada kailan pada naungan. Aplikasi pupuk daun sampai konsentrasi 6 gram/liter menurunkan secara linier tinggi tanaman dan persentase jumlah tanaman yang hidup. Aplikasi pupuk daun sampai 6 gram/liter menurunkan secara linier persentase jumlah tanaman yang hidup dari 97% menjadi 93%. Bobot yang dapat dipasarkan juga menurun secara linier dari 179.67 gram menjadi 127 gram. Interaksi antara perlakuan naungan dan konsentrasi pupuk daun tidak berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun tanaman kailan, akan tetapi menurunkan secara linier bobot yang dapat dipasarkan. Penurunan bobot yang dapat dipasarkan pada kailan tanpa naungan lebih kecil bila dibandingkan kailan pada naungan.
Keyword:
|
Judul: Peluang kebangkrutan perusahaan asuransi dimana besar klaim menyebar gamma (2,β)
Abstrak: The purpose of this thesis is to show that, for the classical risk model, analytical solution for ruin probability can be obtained through solving the differential integral equation. The amount of claims is assumed to have Gamma (2,β) distribution. The numerical result using Mathematica software show that the decrease in ruin probability value is caused by the increase in initial capital or premium loading (δ), and, on the order hand, the corresponding increase is used by the decrease in initial capital or premium loading (δ).
Keyword:
|
Judul: Identifikasi Keragaman Gen UTMP Exon 4 Pada Sapi Bali
Abstrak: The bali cattle, one of Indonesian specific animal genetic resource, has many advantage, one of that advantage is high in reproductivity. Uterine Milk Protein (UTMP) gene is expected having an effect on lifes’ productivity related to the characteristic of reproduction and has main function in supporting conception during pregnancy. The aim of this research was to identify the existence of UTMP polymorphisms gene as controller of reproductions characteristic in Bali cattle using the PCR-RFLP (Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism). One hundred twenty three blood samples of bali cattle derived from BPTU and BIBD was detected its presence of genetic diversity at UTMP gene using BsrI which restric C|CAGT basic sequences. UTMP gene amplification was performed with temperature of annealing 60 ⁰C. The results of PCR-RFLP analysis indicated that bali cattle have been analysed monomorphic A allele at BPTU and BIBD was 100%. Result of sequence fragment UTMP gene exon 4 was indicate insersi mutation 77 basic until long change sequence it bands 406 base pair.
Keyword: PCR-RFLP, uterine milk protein (UTMP), bali cattle
|
Judul: Identifikasi Keragaman Fragmen Promotor Gen Myostatin (MSTN|MspI) pada Sapi Bali menggunakan Metode PCR-RFLP.
Abstrak: Sapi bali memiliki kemampuan produksi, reproduksi, dan persentase karkas yang tinggi serta mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan di Indonesia. Perbaikan mutu genetik sangat diperlukan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki sapi bali. Gen myostatin merupakan gen yang memiliki peranan dalam mengatur pertumbuhan otot dan kualitas daging sebagai regulator negatif pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keragaman gen myostatin dengan metode Polymerase Chain Reaction – Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP). Sekuen primer gen myostatin forward dan reverse yang digunakan pada penelitian ini daerah promotor. Fragmen promotor dipotong dengan enzim MspI. Sampel DNA sapi bali yang digunakan berjumlah 44 sampel yang berasal dari BPPTU-HPT Denpasar, Bali. Hasil penelitian didapatkan bahwa gen myostatin daerah promotor pada sapi bali bersifat monomorfik dengan genotipe CC dan frekuensi alel C adalah 1 dan alel T adalah 0.
Keyword: enzim MspI, gen myostatin, PCR-RFLP, sapi bali
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic Graceful pada Graf Petersen 𝑃��(𝑛��, 1) dan 𝑃�� (𝑛��, 𝑛��−1 2 ).
Abstrak: Pelabelan edge magic graceful pada suatu graf dengan banyaknya simpul ������ dan banyaknya sisi ������ adalah fungsi bijektif dari himpunan simpul digabung himpunan sisi yang dipasangkan ke himpunan bilangan bulat terurut dimulai dari 1 sampai ������ + ������, sedemikian sehingga untuk semua sisi, nilai mutlak dari penjumlahan label verteks yang saling adjacent dikurangi dengan label dari sisi yang incident dengan verteks tersebut akan sama dengan ������, ������ adalah konstanta magic. Pelabelan edge magic graceful yang memasangkan himpunan simpul ke himpunan bilangan bulat terurut {1,2, … , ������} disebut pelabelan super. Dalam karya ilmiah ini, ditunjukkan bahwa graf Petersen ������(������, 1) dan ������ (������, ������−1 2 ) keduanya memiliki pelabelan super edge magic graceful.
Keyword: graf Petersen, pelabelan super edge magic graceful
|
Judul: Karakteristik Kokon Ulat Sutera Liar (Attacus atlas) Hasil Pengokonan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan IPB.
Abstrak: Attacus atlas merupakan salah satu spesies ulat sutera liar penghasil kokon yang dapat diproses menjadi benang sutera. Kokon yang dihasilkan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan karena nilai ekonominya yang tinggi dibandingkan dengan kokon sutera murbei. Semakin besar kokon maka semakin banyak produksi benangnya. Hal ini sangat ditentukan oleh kualitas kokon yang ditentukan oleh faktor pakan, suhu, dan kelembaban. Serangga A. atlas mampu menghasilkan serat sutera yang memiliki karakteristik yang unik dan spesifik, yaitu warna yang eksotik, benang yang panjang, lembut, tidak mudah kusut, tahan panas, tidak menimbulkan rasa gatal, dan anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memperoleh informasi mengenai karakteristik kokon dari ulat sutera liar (A. atlas) hasil pengokonan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan IPB.
Keyword:
|
Judul: The Characteristics of Attacus atlas Filament Silk at Various Cocoon Age
Abstrak: Sutera liar dari spesies ulat sutera Attacus atlas telah dikenal sebagai komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Komponen utama sutera yang telah banyak digunakan dalam berbagai industri adalah filamen atau serat sutera. Filamen sutera A. atlas diperoleh dari penguraian kulit kokon melalui beberapa tahap pemrosesan. Filamen sutera ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan filamen sutera domestik Bombyx mori. Karakter kain sutera liar lebih sejuk saat dipakai, tahan kusut, anti alergi, lebih halus, dan memiliki variasi warna eksklusif. Penggunaan sutera yang meluas, tidak terbatas dalam dunia tekstil saja membuat kualitas sutera penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Kualitas sutera sangat bergantung kepada karakteristik kokon dan filamennya. Salah satu hal yang diduga dapat mempengaruhi karakteristik kokon dan filamen adalah usia kokon saat diolah. Belum diketahui berapa usia kokon maksimum tanpa mengurangi atau mengubah mutu karakteristik kokon dan filamen. Biasanya pengolahan kokon dilakukan segera setelah dipanen, karena dikhawatirkan kualitas karakteristik filamen menurun. Akibatnya, setelah panen, kokon yang harus segera diolah secara bersamaan cukup banyak, sehingga dapat mengurangi efektivitas pengolahan kokon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia kokon yang berbeda-beda terhadap karakteristik filamen sutera A. atlas. Penelitian ini menggunakan kokon ulat sutera liar A. atlas yang indukannya berasal dari perkebunan teh Walini, Purwakarta. Pemeliharaan larva dilakukan di Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas kokon usia 30 hari, kokon usia 45 hari, kokon usia 60 hari, dan kokon usia 75 hari. Setiap taraf perlakuan terdiri atas 3 ulangan, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Peubah yang diamati adalah bobot kulit kokon, panjang filamen, bobot filamen, tebal filamen, persentase filamen, dan panjang filamen sekali putus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ukuran pemusatan data dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis data menunjukkan usia kokon terbaik yang ditunjukkan dengan nilai keragaman terendah terdapat pada usia kokon 45 dan 60 hari, akan tetapi nilai maksimum panjang filamen sekali putus yang sangat penting dalam usaha pemintalan terdapat pada usia kokon 30 hari. Jika mengabaikan keberlangsungan reproduktif A. atlas, kokon berusia 30 hari dapat diolah dengan dikeringkan terlebih dahulu untuk menyeragamkan kandungan air kokon. Rata-rata bobot kokon yang diperoleh sebesar 0,8±0,2 g/kokon, panjang filamen 798,47±189,99 m, bobot filamen 0,4±0,14 g, persentase filamen 50,05±11,06 %, ketebalan filamen 4,49±0,84 d, dan panjang filamen sekali putus sebesar 2,69±0,91 m. Kesimpulan yang dapat diambil adalah karakteristik filamen dengan kualitas seragam dan tinggi serta mempertimbangkan kelangsungan regenerasi A. atlas dapat diperoleh pada usia kokon 45-60 hari. Selama penyimpanan kokon dilakukan dalam ruangan bersirkulasi udara lancar dan dalam tempat yang minim kontak dengan udara, tidak terjadi perubahan berarti dalam karakteristik filamen sutera.
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Analyzing The Proteins of Indonesia Varian Chikungunya Virus for Antiviral Design from Bioactive Compounds of Indonesian Herbs
Abstrak: Chikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) dan belum ditemukan obatnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi protein CHIKV yang berpotensi sebagai target obat serta memprediksi senyawa bioaktif dari tanaman herbal Indonesia sebagai kandidat obat anti-CHIKV. Sekuens protein CHIKV diperoleh dari publikasi terbaru mengenai endemik chikungunya pada tahun 2015. Selanjutnya, protein-protein tersebut dianalisis tingkat paraloginya satu sama lain, homologinya terhadap proteom manusia dan bakteri usus, serta interaksinya dengan protein manusia. Hasil beberapa analisis tersebut menunjukkan nsP2 merupakan protein paling potensial untuk dijadikan sebagai target obat. Kandidat obat dipilih dari ligan herbal yang telah dipublikasikan strukturnya sebanyak 5550 senyawa. Hasil penapisan virtual menunjukkan lima senyawa katekin yang berpotensi dikembangkan sebagai inhibitor nsP2 yaitu epigalokatekin 3-O-(3-O-metil)-galat (EGCMG), epigalokatekin 3-O-galat (EGCG), epikatekin 3-O-galat (ECG), epigalokatekin 3-O-kafeat (EGCC), dan galokatekin 3’-O-galat (GCG). Kelima senyawa tersebut memiliki afinitas pengikatan pada rentang -8,0 sampai -7,5 kcal/mol (AutoDock Vina) dan -9,19 sampai -9,88 kcal/mol (AutoDock 4)., Chikungunya is an infectious disease caused by CHIKV, and the drug for the disease has not been identified yet. This research aimed to identify the essential proteins of CHIKV as drug targets and predict bioactive compounds from Indonesian herbal plants as the drug candidates for CHIKV. The essential proteins of CHIKV were obtained from the recently published studies which were the data from the endemic happened in 2015. These proteins were analyzed by the level of paralogy within each other, the homology against proteomes of human and gut microbiome, and their interaction with the human proteins. The investigation shows that nsP2 was the most potent protein for the drug targets. In addition, the drug candidates were virtually screened from 5550 of the herbal compounds in which the structures had been published. Five compounds potentially to be investigated for the next study were EGCMG, EGCG, ECG, EGCC and GCG. The binding affinities are in range -8.0 to -7.5 kcal/mol (AutoDock Vina) and -9.19 to -9.88 kcal/mol (AutoDock 4).
Keyword: chikungunya virus, docking, epigallocatechin, nsP2, virtual screening
|
Judul: Virtual Screening of Potent Chikungunya Virus Envelope Protein Inhibitor from Ligands of Indonesian Herbs Using in Silico Approaches.
Abstrak: Chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) melalui vektor nyamuk dan mulai meluas sejak adanya perubahan iklim selama satu dekade terakhir. Penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tapi dapat bersifat kronis. Hingga saat ini, belum tersedia obat yang dapat menghambat CHIKV secara spesifik. Penelitian ini bertujuan menapiskan kandidat obat dari ligan herbal tanaman Indonesia yang berpotensi menghambat protein selubung CHIKV. Penapisan dilakukan secara virtual menggunakan AutoDock Vina. Dari hasil penapisan 5588 senyawa herbal dipilih lima ligan dengan energi afinitas ikatan paling tinggi adalah (E,Z)-Terrestribisamide (-8,0 kcal/mol), grevirobstol A (-8,0 kcal/mol), dehydropipernonaline (-7,9 kcal/mol), 7,8-Dihydroxy-4'-methoxyisoflavone (-7,8 kcal/mol), dan gingerenone A (-7,8 kcal/mol). Nilai energi afinitas tersebut lebih tinggi dibandingkan ligan pembanding, 1-[(1-Benzylpiperidin-4-yl)amino]-3-phenoxypropan-2-ol (-6,6 kcal/mol) yang telah teruji menghambat proliferasi CHIKV., Chikungunya is an infectious disease caused by the chikungunya virus (CHIKV) transmitted by mosquitoes, and began to expand since climate change over the past decade. The disease doesn’t cause death, but can be chronic. Thus far, there are no available drugs that can specifically inhibit CHIKV. This study was aimed to screen drug ligand candidates from Indonesian herbs that can potentially inhibit CHIKV envelope protein. The virtual screening approach was done using AutoDock Vina. From the screening of 5588 compounds, five best compounds with highest binding affinity energy are selected, namely (E,Z)- terrestribisamide (-8,0 kcal/mol), grevirobstol A (-8,0 kcal/mol), dehydropipernonaline (-7,9 kcal/mol), 7,8-Dihydroxy-4'-methoxyisoflavone (-7,8 kcal/mol), and gingerenone A (-7,8 kcal/mol). The binding affinity energy of selected ligands are higher than the comparative ligand, 1-[(1-Benzylpiperidin-4- yl)amino]-3-phenoxypropan-2-ol (-6,6 kcal/mol), which has demonstrated inhibition activity against CHIKV proliferation.
Keyword: chikungunya, envelope protein, virtual screening
|
Judul: Public relations strategy in depending its corporate image by public opinion, Study Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Abstrak: Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its corporate image. Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement
Keyword:
|
Judul: Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.
Abstrak: Magang dilaksanakan di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Desa Genduang, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, mulai dari 15 Februari–15 Juni 2010. Magang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial dengan melakukan proses kerja nyata di lokasi magang, menambah wawasan, dan pengetahuan mengenai pengelolaan kebun kelapa sawit khususnya aspek panen. Penulis juga mempelajari permasalahan dan upaya perbaikan panen di perkebunan kelapa sawit, dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan panen. Target produksi yang optimal dipengaruhi oleh keberhasilan panen yang ditunjang oleh kriteria panen yang tepat oleh perusahaan, kondisi alat, serta iklim. Permasalahan panen di Afdeling OP terkait tenaga panen yang kurang, rotasi panen, kontrol panen yang belum mengikuti aturan yang tepat, kriteria panen yang belum dimengerti secara keseluruhan oleh pemanen, sanksi panen yang tidak tegas, transportasi panen dan losis panen. Dengan melaksanakan manajemen panen yang tepat diharapkan permasalahan di atas dapat diminimalkan sehingga produksi afdeling dapat meningkat.
Keyword:
|
Judul: Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau
Abstrak: Magang dilaksanakan di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Desa Genduang, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, mulai dari 15 Februari–15 Juni 2010. Magang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial dengan melakukan proses kerja nyata di lokasi magang, menambah wawasan, dan pengetahuan mengenai pengelolaan kebun kelapa sawit khususnya aspek panen. Penulis juga mempelajari permasalahan dan upaya perbaikan panen di perkebunan kelapa sawit, dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan panen. Target produksi yang optimal dipengaruhi oleh keberhasilan panen yang ditunjang oleh kriteria panen yang tepat oleh perusahaan, kondisi alat, serta iklim. Permasalahan panen di Afdeling OP terkait tenaga panen yang kurang, rotasi panen, kontrol panen yang belum mengikuti aturan yang tepat, kriteria panen yang belum dimengerti secara keseluruhan oleh pemanen, sanksi panen yang tidak tegas, transportasi panen dan losis panen. Dengan melaksanakan manajemen panen yang tepat diharapkan permasalahan di atas dapat diminimalkan sehingga produksi afdeling dapat meningkat.
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Anjing yang Terinfeksi Babesia sp. Kronis
Abstrak: The aim of this research was to obtain the profile of leukocyte of dogs which were chronically infected by Babesia sp. This research used thirteen dogs were positive of chronical infection by Babesia sp with parasitemic percentage less than 1% regardless of breed, age, and sex. The blood samples were taken through Cephalic antibachii vein used syringe and inserted to tube with anticoagulant K3 EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid). The count of total leucocytes were analyzed by cell counter-blood analyzer Hemavet®. Blood smears were made for the differential leucocytes calculation. In conclusion, the dogs chronically infected with Babesia sp. generally showed no changes on white blood cells. Leukocyte profile on few dogs individually showed leukocytosis condition with changes on one or few types of leukocyte cell.
Keyword: leukocytosis., dogs, chronic, Babesia sp.
|
Judul: Effect of Ameliorant and Actinobacteria on Growth and Production of Soybean (Glycine max (L.) merrill)) with Saturated Soil Culture in Tidal Land
Abstrak: Kedelai merupakan salah satu komoditas utama dalam pemenuhan pangannasional. Saat ini lebih dari 70% kebutuhan kedelai dipenuhi melalui impor. Hal tersebut terjadi karena rendahnya produksi kedelai nasional yang disebabkan olehsentralisasi produksi kedelai di lahan sawah, sementara permintaan kedelai semakin meningkat setiap tahunnya. Pemanfaatan lahan rawa pasang surut merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan produksi kedelai, akan tetapi lahan rawa pasang surut memiliki pH rendah serta kandungan Fe dan Al yangcukup tinggi. Aplikasi amelioran dan aktinobakteri mampu memperbaiki sifat kimia tanah, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kedelai. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya jenuh air, danpemberian amelioran berupa kapur, pupuk kandang, abu sekam, serta aplikasi aktinobakteri terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai varietas Tanggamus pada lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan pada tipe lahanpasang surut tipe B di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rantau Rasau, KabupatenTanjung Jabung Timur, Jambi pada bulan April sampai Agustus 2022. Penelitianini menggunakan rancangan petak terpisah (split-plot) dengan faktor utama adalahamelioran (kontrol, 0,5 ton ha-1 kapur, kombinasi antara 0,5 ton ha-1 kapur + 0,5ton ha-1 pupuk kandang, dan kombinasi lengkap (0,5 ton ha-1 kapur + 0,5 ton ha-1 pupuk kandang + 0,25 ton ha-1 abu sekam), dan aktinobakteri sebagai anak petak(tanpa aktinobakteri, dan dengan penambahan aktinobakteri). Hasil penelitianmenunjukkan pemberian amelioran dengan kombinasi kapur + pupuk kandang +abu sekam memberikan produktivitas lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu mencapai 2,43 ton ha-1 . Pemberian aktinobakteri belummampumeningkatkan produktifitas kedelai.
Keyword: Actinobacteria, Ameliorant, Growth, Productivity, Tidal land, Saturated Soil Culture
|
Judul: Effect of Ameliorant and Actinobacteria on Growth and Production of Corn (Zea mays L.) with Saturated Soil Culture and Tidal Land
Abstrak: Jagung merupakan salah satu komoditas pangan kedua di Indonesia setelah padi. Jagung memiliki berbagai manfaat selain sebagai bahan pangan manusia jagung juga dapat digunakan sebagai pakan hewan ternak, oleh karena itu permintaan jagung di Indonesia tinggi, dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pemanfaatan lahan suboptimal seperti lahan rawa merupakan salah satu cara untuk tetap memenuhi kebutuhan pasar. Lahan rawa merupakan lahan yang kurang optimal digunakan untuk bidang pertanian karena tanah pada lahan pasang surut memiliki pH rendah dan kandugan Fe dan Al yang tinggi. Tanah yang masam, kandungan Fe dan Al yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga produksi tanaman tersebut rendah. Hal ini dapat diatasi dengan pengaplikasian amelioran dan mikroorganisme yang dapat membantu tanaman tumbuh dengan baik. Mikroorganisme yang dapat membantu tanaman tumbuh salah satunya adalah aktinobakteri karena dapat menghasilkan bioaktif pemacu tumbuh tanaman. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian amelioran berupa kapur, pupuk kandang, dan arang sekam serta aktinobakteri dengan teknologi budidaya jenuh air terhadap pertumbuhan dan produktivitas jagung pada lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan pasang surut tipe B di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi pada bulan Maret sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan split plot dengan petak utama perlakuan amelioran (kontrol, kapur 0,5 ton ha-1 , campuran 0,5 ton ha-1 kapur dan 0,5 ton ha-1 pupuk kandang, campuran kapur 0,5 ton ha-1 , pupuk kandang 0,5 ton ha-1 , dan arang sekam 0,25 ton ha-1 ) dan anak petak adalah perlakuan aktinobakteri (dengan aktinobakteri dan tanpa aktinobakteri). Hasil penelitian menunjukkan pemberian amelioran berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung namun pemberian aktinobakteri belum mampu membantu pertumbuhan dan produksi tanaman jagung., Corn is one of the second food commodities in Indonesia after rice. Corn has various benefits in addition to being a human food ingredient, and corn can also be used as animal feed, therefore the demand for corn in Indonesia is high and continues to increase from year to year. The utilization of suboptimal land such as swampland is one of many solutions to fulfill the market needs. Swampland is a suboptimal land used for agriculture because the soil on tidal land has a low pH and a high Fe and Al content. Low pH and high Fe and Al content can interfere the plant growth, so that the production of crops is low. This can be overcome by the application of ameliorants and microorganisms that can support growth of plant. One of the microorganisms that can support growth of plant is actinobacteria, because it can produce bioactive plant growth boosters. The purpose of the study was to determine the effect of ameliorants (lime, manure, and husk charcoal) and actinobacteria at water-saturated cultivation technology on corn growth and productivity in Tidal land. This research was carried out on type B tidal land in Karya Bakti Village, Rantau Rasau District, Tanjung Jabung Timur Regency, Jambi from March to August 2022. This study used a split plot experimental design with the main plot of ameliorant treatment (control, lime 0.5 tons ha-1, a mixture of 0.5 tons ha-1 lime and 0.5 tons
Keyword: Actinobacteria, Ameliorant, Growth, Productivity, Tidal land, Saturated Soil Culture
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Kajian Model Varima Dan Gstarima Untuk Peramalan Inflasi Bulanan.
Abstrak: Pemodelan laju inflasi ibukota provinsi di Pulau Jawa dimaksudkan untuk meramalkan inflasi bulanan yang tidak hanya terkait dengan waktu sebelumnya tetapi juga dengan kota-kota di sekitarnya. Pada tahun 2013, kontribusi PDRB provinsi-provinsi di Pulau Jawa terhadap PDB mencapai 57.99 persen. Inflasi yang rendah dan terkendali menjadi prasyarat utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Antisipasi lonjakan inflasi yang tinggi dengan kebijakan yang tepat dilakukan berdasarkan hasil model peramalan yang akurat. Model GSTARIMA merupakan pengembangan model deret waktu secara simultan yang memasukkan pembobot lokasi dalam model. Model tersebut digunakan jika pada data deret waktu terdapat unsur otoregresif, pembedaan, dan rataan bergerak. Sedangkan pendekatan model VARIMA dalam hal ini mengabaikan aspek lokasi dengan menganggap inflasi di masing-masing lokasi sebagai peubah-peubah deret waktu. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan utama sebagai berikut: (1) mendeskripsikan laju inflasi bulanan ibukota provinsi di Pulau Jawa; (2) menduga parameter model inflasi bulanan dengan pendekatan VARIMA dan GSTARIMA; dan (3) memperoleh model yang terbaik untuk meramalkan inflasi bulanan ibukota provinsi di Pulau Jawa. Data yang digunakan adalah laju inflasi bulanan enam ibukota provinsi di Pulau Jawa tahun 2001-2014 yang berasal dari Badan Pusat Statistik Hasil penelitian menunjukkan penambahan peubah boneka dalam pemodelan terkait dengan penanganan pencilan pada data pengamatan mampu menghasilkan presisi yang lebih baik. Model GSTARIMA(11,21)-I(0) yang didasarkan orde tertinggi ARIMA masing-masing lokasi tidak layak digunakan sebagai model peramalan karena sisaan berkorelasi. Model GSTAR(11) pembobot kebalikan jarak terpilih sebagai model terbaik dengan nilai RMSEP terkecil. Model tersebut lebih baik dibandingkan model GSTAR(11) pembobot langkah ratu dan model VAR(1). Model dengan ordo waktu pendek sesuai digunakan untuk peramalan jangka pendek.
Keyword: GSTARIMA, kebalikan jarak, langkah ratu, RMSE, VARIMA
|
Judul: Perbandingan VARIMA dan Generalized Space Time ARIMA dalam Memodelkan Harga Cabai.
Abstrak: Cabai merupakan komoditas penting bagi perekonomian dan kenaikan harga cabai turut menyumbang besarnya inflasi bahan makanan yang terjadi di Indonesia. Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah yang tidak mempunyai produksi cabai, pemenuhan kebutuhan cabai didatangkan terutama dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal tersebut mengindikasikan terdapat keterkaitan antara lokasi pada harga cabai di Pulau Jawa. Permodelan harga cabai pada lima provinsi di Pulau Jawa dimaksudkan untuk meramalkan harga cabai mingguan yang tidak hanya terkait dengan waktu sebelumnya tetapi juga terkait dengan provinsi disekitarnnya. Model Vector Autoregressive Integrated Moving Average (VARIMA) adalah model peramalan data deret waktu peubah ganda. Model tersebut tidak hanya bergantung pada lag dari peubah itu sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh lag peubah lainnya. Sedangkan pendekatan dengan model Generalized Space Time Autoregressive Intergrated Moving Average (GSTARIMA) merupakan pengembangan model data deret waktu peubah ganda yang memasukan pembobot lokasi. Hasil penelitian menunjukan model yang dihasilkan untuk meramalkan harga cabai menggunakan kedua model tersebut adalah model VAR (3) dan GSTAR(3;1). Nilai mean absolute percentage error (MAPE) yang dihasilkan pada model VAR (3) lebih kecil dibandingkan model GSTAR (3;1). Nilai MAPE yang dihasilan oleh model VAR (3) sebesar 6.8378% dengan R2 sebesar 92.9677%
Keyword: GSTARIMA, harga cabai, VARIMA
|
Judul: Extraction of Total Anthocyanin Content from Secang Wood Using Ultrasonic Assisted Extraction Method
Abstrak: Kayu secang kaya akan senyawa polifenol seperti antosianin, dikenal memiliki kekuatan antioksidan. Metode ekstraksi yang umum seperti maserasi, seringkali lambat dan memberikan rendemen rendah. Untuk meningkatkan efisiensi, metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) menjadi alternatif. UAE menggunakan gelombang suara dengan frekuensi di atas pendengaran manusia (≥ 20 kHz) untuk mempercepat proses ekstraksi. Penelitian ini fokus pada evaluasi pengaruh amplitudo dan waktu eksitasi dalam UAE terhadap ekstraksi antosianin total dari kayu secang. Alat UAE yang digunakan adalah Sonicator UP200ST Hielscher dengan daya 200 W dan frekuensi 26 kHz. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor yaitu, waktu eksitasi (15 dan 30 menit) dan amplitudo ultrasonik (40, 60, 80%). Parameter yang diamati meliputi kadar air, rendemen, kadar antosianin total, dan aktivitas antioksidan. Sebagai pembanding, metode maserasi dilakukan pada suhu 35°C selama 7 jam. Hasil menunjukkan UAE efektif meningkatkan rendemen, kadar antosianin total, dan aktivitas antioksidan dibandingkan maserasi. Meskipun terjadi kenaikan suhu pada amplitudo 60% dan 80%, pengontrol suhu menjaga suhu tetap sekitar 35°C, mengurangi risiko oksidasi antioksidan. Perlakuan terbaik adalah amplitudo 80% dan waktu eksitasi 30 menit, menghasilkan rendemen 17.87%, kadar antosianin total 211,94 ppm, dan aktivitas antioksidan IC50 42,67 ppm. Penerapan UAE meningkatkan rendemen sebesar 5,07-9,39%, kadar antosianin total meningkat 15,47-108,62%, dan aktivitas antioksidan meningkat 8,67-35,53% dari kayu secang. Dengan demikian, UAE terbukti sebagai metode ekstraksi efektif, mempercepat proses dan meningkatkan kualitas ekstrak antioksidan dari kayu secang., Sappan wood rich in polyphenolic compounds such as anthocyanins, is known for its potent antioxidant properties. Common extraction methods, such as maceration, are often slow and yield low extraction efficiency. To enhance efficiency, the Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) method becomes an alternative. UAE utilizes sound waves with frequencies above human hearing (≥ 20 kHz) to expedite the extraction process. This study focuses on evaluating the influence of amplitude and sonication time in UAE on the total anthocyanin extraction from sappan wood. The UAE device used was the Sonicator UP200ST Hielscher with a power of 200 W and a frequency of 26 kHz. The experiment employed a completely randomized design with two factors: sonication time (15 and 30 minutes) and ultrasonic amplitude (40, 60, 80%). Parameters observed included moisture content, yield, total anthocyanin content, and antioxidant activity. For comparison, the maceration method was conducted at a temperature of 35°C for 7 hours. Results indicate that UAE effectively improves yield, total anthocyanin content, and antioxidant activity compared to maceration. Despite the temperature increase at amplitudes of 60% and 80%, temperature control maintained the temperature around 35°C, minimizing the risk of antioxidant oxidation. The optimal treatment was an 80% amplitude with a 30-minute sonication time, resulting in a yield of 17.87%, a total anthocyanin content of 211.94 ppm, and antioxidant activity with an IC50 of 42.67 ppm. The application of UAE increased the yield by 5.07-9.39%, the total anthocyanin content by 15.47-108.62%, and antioxidant activity by 8.67-35.53% from sappan wood. Thus, UAE proves to be an effective extraction method, accelerating the process and enhancing the quality of antioxidant extracts from sappan wood.
Keyword: extraction, anthocyanin, antioxidant, sappan wood, ultrasonic
|
Judul: Dampak remitanekonomi terhadap Posisi Sosial Buruh Migran Perempuan dalam rumahtangga di Desa Kedungwungu Kecamatan Anjatan dan Desa Sukra Wetan Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor pendorong-penarik migrasi internasional dan dampak pengiriman uang ekonomi kepada migran posisi sosial perempuan dalam rumah tangga. Latar belakang penelitiannya adalah feminisasi migran internasional sejalan dengan fenomena ekonomi globalisasi. Besarnya migrasi perempuan beserta pengiriman uangnya sebagai sebuah kontribusi ekonomi juga akan mendefinisikan ulang keberadaan perempuan. Ini terkait terhadap status dan peran perempuan yang mengubah posisi perempuan itu sendiri struktur rumah tangga. Perempuan migran tidak pernah meremehkan positioning gender kesetaraan kedudukan dalam rumah tangga. Kedudukan perempuan migran dalam rumah tangga adalah erat kaitannya dengan kontribusi ekonomi. Kedudukan perempuan berdasarkan budaya sedang dibangun pekerja kelas dua dan bawahan. Analisis pengambilan keputusan dapat menunjukkan posisi sosial perempuan dalam struktur rumah tangga.
Keyword: woman migrant, Social position, Household
|
Judul: Pengaruh remitan ekonomi terhadap peran gender dalam rumah tangga buruh migran perempuan Desa Labuhan Ratu II
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kontribusi remitan ekonomi yang dihasilkan oleh Buruh Migran Perempuan terhadap peran gender dalam rumah tangga yang dilihat dari profil pembagian kerja, akses dan kontrol, serta pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan didukung dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan lokasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kontribusi remitan ekonomi Buruh Migran Perempuan dalam rumah tangga. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, lokasi kerja, serta kontribusi remitan ekonomi Buruh Migran Perempuan dalam rumah tangga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran gender yang terjadi dalam rumah tangga.
Keyword: Individual characteristics, Household characteristics, Work location, Contributions of economic remittances, Gender role, Human ecology, Female migrant, Economic contribution, Individual characteristic, Household characteristic
|
Judul: Bakteri Flora Paling Umum Ditemukan Di Rongga Mulut Python Retikulatus Liar
Abstrak: Reticulated python is a non-venomous snake native to South and Southeast Asia. It is the world's longest snake. The purpose of this literature review study is to investigate the common bacterial flora found in oral cavity of the reticulated python. The data for this case study was obtained from several articles, journals, books and credible websites. Based on existing data, there are a wide variety of bacteria in the oral cavity of free-living reticulated pythons. The majority of the organisms were Gram-negative. Pseudomonas spp. were the most commonly isolated bacterial species, being found in 50% of the snakes sampled, and was followed by Staphylococcus sciuri.
Keyword: Reticulated python, snake bites, bacterial flora, oral cavity, microbiology
|
Judul: Perilaku Kawin dan Fekunditas Ngengat Sutera Samia cynthia ricini (Biosduval) (Lepidoptera: Saturniidae)
Abstrak: Samia cynthia ricini (Lepidoptera: Saturniidae) merupakan serangga penghasil sutera komersial, selain ulat sutera domestik Bombyx mori. Perkawinan dan fekunditas merupakan faktor penting yang mempengaruhi kelangsungan hidup, rasio seks, genetika populasi, dan produktivitas ngengat sutera. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku kawin dan mengukur fekunditas ngengat sutera S. cynthia ricini. Dalam penelitian ini diukur bagian tubuh, diamati tahap dan durasi aktivitas perilaku kawin, dan fekunditas ngengat sutera S. cynthia ricini. Hasil pengamatan menunjukkan dimorfisme seksual pada ngengat S. cynthia ricini yaitu imago betina lebih besar ukurannya dibandingkan jantan. Urutan dan durasi dalam perilaku kawin ngengat S. cynthia ricini, meliputi calling (5.00 menit), courtship (2.12 menit), kopulasi (915.62 menit), dan post-kopulasi (oviposisi) (9.12 menit). Peletakkan telur ngengat S. cynthia ricini terjadi selama 4 hari dan oviposisi terbanyak terjadi pada hari pertama. Presentase keberhasilan penetasan telur sebesar 97.81%-99.20%., Samia cynthia ricini (Lepidoptera: Saturniidae) is a commercial silk producing insect other than the domestic Bombyx mori silkworm. Mating and fecundity are important factors influencing survival, sex ratio, population genetics, and silk moth productivity. The purpose of this study were to describe mating behavior and to measure the fecundity of the silk moth S. cynthia ricini. In this study were measured body parts, the stages and activity duration of the mating behavior and the fecundity of S. cynthia ricini. The results showed that the sexual dimorphism was found in S. cynthia ricini that the female body size was bigger than the male. The sequence and duration of S. cynthia ricini mating behavior included calling (5.00 minutes), courtship (2.12 minutes), copulation (915.62 minutes), and postcopulation (oviposition) (9.12 minutes). Oviposition of S. cynthia ricini occurred for 4 days and most oviposition occurred on the first day. The percentage of successfull egg hatching was 97.81% -99.20%.
Keyword: Fecundity, mating, Samia cynthia ricini, silkworms
|
Judul: Karakteristik Kokon Ngengat Sutera Samia cynthia ricini (Biosduval) (Lepidoptera: Saturniidae) dengan Pemberian Pakan Berbeda
Abstrak: Samia cynthia ricini (Lepidoptera: Saturniidae) adalah serangga penghasil sutera yang telah dibudidayakan di berbagai daerah. Ulat sutera S. c. ricini termasuk spesies polifagus yang menggunakan beberapa spesies tanaman sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan menentukan durasi tiap fase perkembangan yang dibutuhkan masing-masing fase pradewasa, melakukan karakterisasi kokon dan menguji kualitas serat S. c. ricini dengan pemberian pakan berbeda, yaitu jarak kepyar (Ricinus communis), singkong karet (Manihot glaziovii), dan pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius). Pemeliharaan larva mulai instar I sampai V. Kokon diamati warna dan diukur bobot, panjang dan diameternya. Kekuatan tarik dari serat tunggal diukur menggunakan alat UTM (Universal Tasting Machine) dan diameter serat diukur menggunakan mikroskop digital Dino-Lite. Daun tanaman pakan larva S. c. ricini dianalisis dengan uji proksimat. Hasil penelitian menunjukkan durasi yang dibutuhkan larva S. c. ricini lebih cepat pada pemberian pakan daun jarak kepyar dibandingkan singkong karet dan pepaya jepang. Karakter kokon S. c. ricini pada pemberian pakan daun jarak kepyar mempunyai bobot dan diameter lebih besar dibandingkan pakan singkong karet. Nilai kekuatan tarik dan regangan serat sutera S. c. ricini lebih tinggi pada pakan daun singkong karet., Samia cynthia ricini (Lepidoptera: Saturniidae) is a silk cocoonproducing insect that has been domesticated in various regions. The silkworm S. c.ricini is a polyphagous species that can use several plant species as food. The purpose of this study were to determine the duration of each pre-adult phase, to characterize of the cocoon, and to measure the tensile of the fibers of S. c. ricini fed by different plants species, namely castor (Ricinus communis), cassava (Manihot glaziovii), and spinach (Cnidoscolus aconitifolius). The larvae (1st -5 th instars) were fed by leaves of each plant. Color of cocoons were observed and weight, length and diameter were measured. The tensile strength of a single fiber was measured using a UTM (Universal Tasting Machine) and the diameter of a single fiber was measured using a Dino-Lite digital microscope. Leaves as feed of S. c. ricini larvae were analyzed by proximate analysis. The results showed that giving of castor leaves result the best growth performance of S. c. ricini larvae and the larvae develope to pupae. The weight and diameter of cocoons fed by castor leaves were greater than that of cassava leaves. The tensile strength and diameter of single fibers of S. c. ricini fed by cassava leave was higher than that of castor.
Keyword:
|
Judul: The Analysis of Word Graph Formation of Indonesian Adverb Phrase Using Knowledge Graph Method
Abstrak: Knowledge Graph (KG) is a new method to represent a knowledge in a graph form. In KG, a word is represented by a word graph. The structure of the word graph describes the semantic aspect of the word. Previous researches on KG have resulted in the construction of word graphs of nouns, adjectives, verbs, prepositions, adverbs, and phrases. However, none of them has investigated the construction word graph of adverb phrases. Therefore, this research intends to analyze the structure of an adverb phrase and to construct its word graph. In this research, the meaning of an adverb phrase is analyzed and classified into one of the eight existing categories. The next step is to analyze the word graph pattern of the phrases such that, the phrases having similar pattern are to be grouped together. The results show that there are 7 word graph patterns for adverb phrase.
Keyword:
|
Judul: Optimasi Formula Film Berbasis Amilopektin Pati Singkong dan Karagenan sebagai Bahan Baku Cangkang Kapsul
Abstrak: Kapsul sangat penting dalam pengemasan sediaan obat. Cangkang kapsul komersial umumnya berasal dari gelatin sapi atau babi. Alternatif pengganti gelatin dari bahan non hewani dapat diperoleh dari polisakarida seperti karagenan dan pati. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik yang terdiri atas dua fraksi yaitu amilopektin dan amilosa. Amilopektin memiliki sifat alir dan daya kompresibilitas yang kurang baik, tetapi memiliki sifat granuler yang mengembang dan daya pengikat yang baik, sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cangkang kapsul pengganti gelatin. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi hasil kelautan dan perkebunan yang cukup besar. Salah satu potensi hasil kelautannya adalah rumput laut merah dari jenis Eucheuma cottonii yang menghasilkan karagenan. Selain potensi hasil kelautan, Indonesia juga memiliki potensi hasil perkebunan yang cukup besar yaitu tanaman singkong yang mengandung pati sangat tinggi. Produksi pati yang tinggi, penanamannya yang mudah dan mudah didapatkan di Indonesia menjadikan singkong sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuat cangkang kapsul. Kebutuhan akan kapsul yang halal dengan bahan baku yang murah dan ketersediaan bahan baku yang berlimpah menjadi alasan dalam pembuatan film berbasis amilopektin pati singkong dan karagenan sebagai bahan baku cangkang kapsul. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan formula optimum antara amilopektin dan karagenan sebagai bahan baku cangkang kapsul pengganti gelatin. Program Design Expert 7.0.0 (trial version) dengan Response Surface Methodology (RSM) Central Composite Design digunakan untuk mengoptimasi formula film. Variabel bebas yang digunakan yaitu persentase amilopektin, karagenan dan gliserin. Variabel respon yang diukur yaitu viskositas, kekuatan gel, kelarutan dalam air, kadar abu dan kadar air. Variabel respon yang dioptimasi yaitu kelarutan dalam air, kadar air dan kadar abu. Hasil optimasi dari program Design Expert 7.0.0 (trial version) Response Surface Methodology (RSM) Central Composite Design merekomendasikan 29 solusi optimasi dengan nilai deserability 1. Formula 6 dan 28 dipilih untuk divalidasi dengan faktor-faktor yaitu amilopektin 1.01 %, karagenan 1.01 %, gliserin 2.17 % (formula 6) dan amilopektin 3.00 %, karagenan 2.00 % dan gliserin 2.90 % (formula 28). Nilai respon prediksi yaitu kadar air 12.94 %, kadar abu 6.35 % (formula 6) dan kadar air 12.99 %, kadar abu 8.67 % (formula 28). Nilai hasil validasi yaitu kadar air 21.45 %, kadar abu 7.5 %, kelarutan dalam air 6’12” (formula 6) dan kadar air 17.67 %, kadar abu 7.78 %, kelarutan dalam air 9’30” (formula 28).
Keyword: amylopectin cassava starch, carrageenan, capsule shell, optimizations
|
Judul: Optimization of Formula Hard Capsule Based on Konjac Glucomannan and Carragenan
Abstrak: Konjak glukomanan memiliki keunggulan sebagai bahan pembentuk gel dan lapisan film berbasis biopolimer, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan substitusi gelatin pada pembuatan hard capsule. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kondisi optimum dari formula hard capsule berbasis konjak glukomanan dan karagenan. Metode yang digunakan yaitu Response Surface Methodology (RSM), model Box-Behnken Design (BBD) pada program design expert 13.0. Variabel faktor yang dianalisis adalah rasio konjak glukomanan (X1), karagenan (X2) dan gliserol (X3) dengan variabel respon yaitu kadar air kapsul dan disintegrasi kapsul. Uji pendukung lainnya yaitu spesifikasi hard capsule dan kinerja disolusi obat yang dikemas oleh hard capsule dari kondisi optimum. Kondisi optimum yang direkomendasikan RSM dari hasil optimasi formula yaitu konjac glukomanan 2,84%, karagenan 1,81% dan gliserol 0,11% dengan tingkat desirability 0,910% atau setara dengan 91%. Setelah dilakukan uji validasi diperoleh kadar air kapsul 7,23% dan disintegrasi kapsul 10,35 menit. Hasil validasi kondisi optimum yang direkomendasikan terhadap nilai respon yang didapatkan sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 91%. Penampakan hard capsule kombinasi konjak glukomanan dan karagenan memiliki warna bening agak keruh, terdapat bintik-bintik butiran konjak glukomanan yang belum larut sempurna dan juga terdapat gelembung udara (Bubble) yang terperangkap didalam larutan hard capsule pada saat pencetakan sehingga menyebabkan permukaan hard capsule tidak terlihat mulus. Meskipun penampakan permukaan kapsul yang dihasilkan mempengaruhi daya tarik secara estetika, tetapi tidak mempengaruhi hard capsule secara fungsional dalam penghantaran obat. Kinerja drug delivery system dalam penelitian ini dirpengaruhi oleh spesifikasi pada hard capsule, dimana ketebalan kapsul yang rendah dapat mempercepat waktu disintegrasi kapsul sehingga obat dapat dilepaskan dalam waktu singkat. Hasil pengujian menunjukkan waktu pecah kapsul berkisar antara 2-7 menit, kemudian obat dilepaskan 80% dalam waktu 6-12 menit dan eritromisin stearat dalam kapsul terdisolusi sebesar 49,19% dalam waktu 120 menit, nilai ini masih rendah dari standar farmakope Indonesia dimana eritromisin stearat harus larut tidak kurang dari 75% dalam waktu 120 menit pada jumlah etiket yang tertera. Pada penelitian ini pemodelan kinetika disolusi dilakukan untuk menggambarkan laju pelepasan obat dan model pelepasannya. Model kinetika Higuchi menggambarkan disolusi eritromisin stearat terbaik dari model lainnya. Model kinetika Higuchi memberikan nilai Rsqr adj dan MSC terbesar, serta nilai AIC dan MSE terkecil dari model kinetik lainnya. Kinetika pelepasan obat higuchi menjelaskan pelepasan obat sebagai proses difusi melalui bahan penghalang atau matriks. Model ini termasuk pelepasan obat yang semakin lama zat aktifnya akan dilepaskan dengan kecepatan rendah.
Keyword: Hard Capsule, Karagenan, Konjak Glukomanan, Optimasi Formula, carrageenan, konjac glucomannan, Optimization formula
|
Judul: Etno-ornitologi Burung Kancilan Flores (Pachycephala nudigula nudigula Hartert 1897) pada Masyarakat Lio di Taman Nasional Kelimutu
Abstrak: Bare-throathed whistler is one of several wild birds in Kelimutu National Park (TNKL) that is believed to have correlation with Lio Community‟s belief. The estimation of Bare-throated whistler‟s population in Kelimutu National Park was about 186.41-1668.07 individual by the density about 0.0389-0.3481 ind/ha with the sex ratio 6.2:1 that spreaded on area with height of 1100 – 1600 masl. The characteristic of Bare-throated whistler‟s habitat is a natural forest with various canopy level, high plant species diversity and high density. The habitat characteristics related to the availability of food in the form of insects, cover, safety and a nesting site. Generally the most of Lio community knew the existence of Bare-throated whistler directly or from their parents‟ stories. The perceptions of Lio Community to the Bare-throated whistler‟s existence is generally support the conservation efforts. The perceptions construct the Lio Community‟s atitude that tend to be conservative to the existence of Bare-throated whistler. The attitude shown by their behavior that not cathing the Bare-throated whistler from the TNKL‟s area or the outside. The attitude have an important role to the existence of Bare-throated whistler in Kelimutu National Park‟s area.
Keyword:
|
Judul: Risk of Salmonella spp. Cross Contamination During the Preparation of Fried Chicken with Fresh Vegetable at the Household Level (West Java)
Abstrak: Hidangan ayam goreng lalapan yang dikonsumsi masyarakat Jawa Barat memiliki risiko kontaminasi Salmonella spp. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi pengolahan serta mengevaluasi risiko kontaminasi silang selama proses penyiapan ayam goreng lalapan di tingkat rumah tangga. Metode terdiri dari 4 tahapan, yaitu (1) Identifikasi kondisi pengolahan melalui kuesioner dengan responden ibu rumah tangga di wilayah Jawa Barat (n=412), (2) Penentuan skema perlakuan jenis talenan (talenan kayu dan plastik) serta metode pencucian talenan dan tangan menggunakan air dan sabun, (3) Pengujian Salmonella spp. pada simulasi kontaminasi artifisial di ayam mentah pasca pencucian, peralatan pengolahan, tangan pengolah, dan timun dengan metode MPN (Modifikasi SNI ISO/TS 6579-2:2012), serta (4) Perhitungan peluang infeksi Salmonella spp. dengan pendekatan model beta-Poisson. Hasil survei menunjukkan sebanyak 57,77% responden menggunakan talenan dan pisau yang sama untuk memotong ayam mentah dan lalapan. Pengujian Salmonella spp. pada kontaminasi artifisial menunjukkan kontaminasi pada timun berkisar 0,00–0,38 MPN/cm2. Risiko kontaminasi tertinggi terdapat pada skema tanpa pencucian talenan kayu dan tangan tetapi memiliki prevalensi rendah (0,43%). Prevalensi skema pencucian talenan kayu dan tangan menggunakan air (5,63%) memiliki peluang infeksi terbesar, yaitu 1 dari 4000 orang berpeluang terinfeksi Salmonella akibat konsumsi satu porsi lalapan seberat 44,59 gram., The fried chicken with fresh vegetable consumed by West Java people has Salmonella spp. contamination risk. This study aimed to identify processing condition and evaluate cross-contamination risk during preparing fried chicken with cucumber process at household level. Method was conducted at 4 steps, i.e. (1) Identified processing conditions through questionnaires with housewife as respondents in the West Java region (n=412), (2) Determined simulation treatment scheme type of cutting board (wooden and plastic cutting boards) and the washing method of cutting board and hands with water and soap, (3) Tested Salmonella spp. on raw chicken after washing, processing utensils, processing hands, and cucumbers during simulated artificial contamination by using MPN method (Modified SNI ISO/TS 6579-2:2012), and (4) Calculated the probability of illness with Salmonella spp. conducted by using beta-Poisson model approach. It showed that 57,77% of respondents used the same cutting board and knife to cut raw chicken and cucumber. Testing for Salmonella spp. in artificial contamination showed that contamination in cucumbers ranged from 0.00–0.38 MPN/cm2. The contamination risk was highest with no-washing hand and wood cutting board scheme but has a low prevalence (0,43%). Prevalence of washing wooden cutting boards and hand with water scheme (5,63%) has the greater probability of illness, namely 1 out of 4000 people have the chance to be infected with Salmonella due to consumption of one portion of fresh vegetables weighs 44,59 gram.
Keyword: cross contamination, food preparation, Salmonella spp.
|
Judul: Prevalence and Contamination Risk Profile of Salmonella spp. on Chicken Carcasses in Retail in the West Java Region
Abstrak: Jawa Barat merupakan salah satu daerah utama penyedia ayam di Indonesia Bakteri Salmonella spp. merupakan bakteri patogen penyebab penyakit bawaan pangan yang dapat mengkontaminasi karkas ayam salah satunya karena penangangan yang salah di tahap ritel. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prevalensi dan jumlah kontaminasi serta menentukan faktor kritis kontaminasi Salmonella spp. di tahap ritel. Sampel penelitian berasal dari 12 kota/kabupaten di wilayah Jawa Barat. Metode penelitian dilakukan melalui penghimpunan data sekunder, pengambilan data survei, analisis kuantitatif Salmonella spp. menggunakan metode spread plate count dengan media selektif agar XLT4, serta profil risiko dengan analisis sensitivitas melalui simulasi Monte Carlo 10.000 iterasi menggunakan software Oracle Crystall Ball. Hasil penghimpunan data sekunder diperoleh prevalensi kontaminasi Salmonella spp. sebesar 78% (n=363). Hasil analisis kuantitatif Salmonella spp. pada karkas ayam yang berasal dari pasar OKtradisional menunjukkan prevalensi 65% (n=40) dengan konsentrasi 3.25± 0.71 Log CFU/g, dan dari ritel modern menunjukkan prevalensi sebesar 40% (n=30) dengan konsentrasi 0.24±0.79 Log CFU/g. Analisis sensitivitas menunjukkan nilai kontribusi pada aspek yang paling penting yaitu pengemasan saat displai (33.5%), kebersihan fasilitas displai (26.5%) dan suhu displai (10.9%). Korelasi peringkat tertinggi menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap tingkat risiko kontaminasi dan dapat menjadi faktor prioritas untuk dikendalikan., West Java was one of the main regions supplying chickens in Indonesia. Salmonella spp. Bacteria were pathogenic bacteria that caused foodborne illnesses and could contaminate chicken carcasses, partly due to mishandling at the retail stage. This study aimed to calculate the prevalence and level of contamination, as well as identify critical factors of Salmonella spp. contamination at the retail stage. The study samples were taken from 12 cities/regencies in the West Java region. The research methods included collecting secondary data, conducting surveys, and performing a quantitative analysis of Salmonella spp. using the spread plate count method with XLT4 selective agar media, and developing a risk profile with sensitivity analysis through 10,000 iterations of Monte Carlo simulation using Oracle Crystal Ball software. The secondary data collection results showed a prevalence of Salmonella spp. contamination of 78% (n=363). The quantitative analysis results for Salmonella spp. on chicken carcasses from traditional markets showed a prevalence of 65% (n=40) with a concentration of 3.25±0.71 Log CFU/g, while those from modern retail showed a prevalence of 40% (n=30) with a concentration of 0.24±0.79 Log CFU/g. Sensitivity analysis indicated the most critical factors were packaging during display (33.5%), display facility cleanliness (26.5%), and display temperature (10.9%). The highest rank correlation showed that these factors significantly contributed to the contamination risk level and could be the priority factors to control.
Keyword: contamination, chicken carcass, risk, Salmonella spp, ritel
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to {𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph. There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph 𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic. Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
|
Judul: Pembuatan Edible Tray Berbahan Dasar Tepung-Tepungan Lokal
Abstrak: Edible tray is a storage for sauces which able to be eaten after it used. The objectives of this research are: (1) to observe the effect of corn flour addition and variation of oil or fat to the chemical and physical characteristics of wafer and, (2) to determine the most preferred wafer by consumers. The wafers are cooked using two heated steel plates. Edible tray produced from mocaf flour and corn flour by using wafer cooking method has characteristic similar with rich fiber biscuits. The more composition of mocaf flour in edible tray, the higher value of thickness, hardness, and crispness. The coconut oil based edible tay relatively has higher thickness than palm oil based or margarine based. Edible tray produced by mixing 75 % of flour mocaf and 25 % of corn flour as well as addition of palm oil is the most preferable edible tray by consumers, and has a good form resistance up to 1 hour observation, so it can be applied as a container of tomato sauce, chili sauce, or cone ice cream.
Keyword: heat press cooking, corn flour, mocaf flour, edible tray
|
Judul: Pengembangan produk edible dishware
Abstrak: Edible dishware is a product development from food to edible dishware. Edible packaging is both safe to consume and able to reduce environment pollution. This research was conducted in developing wafer and opak singkong as base product which ordinarily have rigid shape and plain taste. This study was aimed to learn and obtain formula, determine production technology and profile of edible dishware. Edible dishware base was determined by formulating 2 base products until formula which is suitable in meeting production technology and product profile requirements was obtained. The best edible dishware formula was wafer for industry containing flour, coconut oil, liquid soya lechitin, salt, baking soda, and water. Production technology required all-in mixing using cold water (± 17 oC) for 6 minutes, 1 stage baking and shaping using a dedicated machine in 150 oC for 4 minutes, and 5 minutes cooling time. A small plate-shape edible dishware which had 9 cm of diameter and 8 grams of weight per unit contributed 1,5% energy; 0,1% fat; 1,4% protein; and 2,2% carbohydrate to average minimum nutritional requirement. Maintenance analyses showed that maximum time limit for product in contact with open air was 90 minutes and critical moisture was 4,3776% (w/w). Product handling consisted of handling in producer and customer level.
Keyword: wafer, opak singkong, edible packaging, edible dishware, dish, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini.
Keyword:
|
Judul: Perbaikan lahan bekas tambang pasir besi dengan aplikasi bahan humat dan kapur untuk tanaman semangka (Citrullus vulgaris scard)
Abstrak: Activities in iron sand mining affects the degradation of physical and chemical properties of soils. Several soil problems of ex-mined land of iron sand mining are low nutrient availability, low available soil water, high soil temperature, porous structure and uneven topography. Improvement of the such soil needs application of appropriate soil ameliorants such as humic substance and lime. It has been known that humic substance can be obtained by extracting organic matter, therefore, application of that material may improve the chemical, physical, dan biological properties of soil. The purpose of this research is to examine the effect of humic substance and lime application on ex-mined land of iron sand mining on soil characteristics, growth, and production of watermelon. The research was conducted in ex-mined land of iron sand quarry of PT. Antam (Aneka Tambang) at Patutrejo, Grabag village, Purworejo, Central Java from March 2010 until March 2011. The field research used Split Plot of Complitely Randomized Design consisted of two factors: Humic substance (H0: 0; H1: 7.5; H2:15; and H3: 22.5 L/Ha) and Lime (K: 0 and K1:100 kg/Ha) with three replications. The parameters of growth and production (shoots length, leaf number, segment number, male flowers number and fruit weight) were measured to determine the effect of the treatments. The chemical properties of soils were analyzed for monitoring the soil properties changes. The results showed that humic substance and lime application increased the availability of P, K, Ca, and Mg. Humic substance has carboxil and fenolic clusters those have capability to bound Al and Fe ions from soil solution for forming low solubility of complex compounds. Therefore, the concentration of free Al and Fe ions in the solution will decrease causing the available of phosphate increase. Humic substance increased the shoot length, leaf number, male flowers number, and the segment number. The application of humic substance as much as 22.5 L/Ha increase the watermelon production by 28% from 6.15 ton/Ha at K0H0 to 7.88 ton/Ha at K0H3 treatment. Leaf spot disease, soft rot, and pest snails affected growth and yield of watermelon.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pemberian bahan organik in situ terhadap beberapa sifat kimia tanah di lahan bekas tambang pasir besi di Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah
Abstrak: The iron sand post mining land in the sub-District Grabag, Purworejo District is a critical land that is relatively difficult to be reclaimed. This is due to physical and chemical characteristic of soil that is unappropriate for plant growth. Physically, the post mining land is dominated by sand texture The purpose of this research were to increase the levels of soil organic matter in the sandy soil through the planting of velvet bean (Mucuna pruriens), elephant grass (Pennisetum purpureum Schumach), winged-slack flemingia (Flemingia congesta) and red calliandra (Calliandra calothyrsus) and to analyze the level of soil fertility after the biomass of treatment. The research was tested on experimental plots each measuring 240 m². The treatment plant on each plot were: (1) elephant grass, (2) velvet bean, (3) a combination of elephant grass and Flemingia, (4) a combination of elephant grass and red calliandra, (5) a combination of velvet bean and Flemingia, and (6) a combination of velvet bean and red calliandra. Basic fertilizer were urea, SP-36, KCl and humic compounds. Overall the research area was reaching 4620 m, which makes soils very porous. The sand texture and low organic matter greatly affect the low availability of nutrients. This iron sand reclamation research is conducted by providing in situ organic material with plants that are able to produce high biomass such as legumes, grass, etc. 2 The results showed that the addition of in situ organic materials were able to improve significantly the soil chemical characteristics at the iron sand post mining land. This was seen especially in the parameters of C-organic, N-total, the C/N ratio and CEC which were increased significantly. But these increase in soil chemical characteristics have not been able to improve the soil fertility class of assessment criteria from very low to low within six weeks. . When harvesting, the biomass produced by the plants were cut and then buried under the ground as deep as ± 20 cm and were left for six weeks. The addition of in situ organic materials within six weeks period can not improve the soil chemical characteristics into productive land of agriculture. It was expected with the sustainable addition of in situ organic materials can restore the condition of the land as good as before mining activities
Keyword:
|
Judul: Pelabelan Super Edge Magic Graceful pada Graf Petersen 𝑃��(𝑛��, 1) dan 𝑃�� (𝑛��, 𝑛��−1 2 ).
Abstrak: Pelabelan edge magic graceful pada suatu graf dengan banyaknya simpul ������ dan banyaknya sisi ������ adalah fungsi bijektif dari himpunan simpul digabung himpunan sisi yang dipasangkan ke himpunan bilangan bulat terurut dimulai dari 1 sampai ������ + ������, sedemikian sehingga untuk semua sisi, nilai mutlak dari penjumlahan label verteks yang saling adjacent dikurangi dengan label dari sisi yang incident dengan verteks tersebut akan sama dengan ������, ������ adalah konstanta magic. Pelabelan edge magic graceful yang memasangkan himpunan simpul ke himpunan bilangan bulat terurut {1,2, … , ������} disebut pelabelan super. Dalam karya ilmiah ini, ditunjukkan bahwa graf Petersen ������(������, 1) dan ������ (������, ������−1 2 ) keduanya memiliki pelabelan super edge magic graceful.
Keyword: graf Petersen, pelabelan super edge magic graceful
|
Judul: Studi allelopati gulma Borreria alata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) Merrill) pada dua tingkat pemberian nitrogen
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Borreria alata mempunyai pengaruh allelopati terhadap tanaman kedelai, selanjutnya menguji pengaruh jenis sumber yang berasal dari daun, batang dan akar B. alata dan untuk mempelajari pengaruh perbedaan kuantitas gulma yang dibenamkan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, SEAMEO BIOTROP, Bogor dari bulan Desember 1989 sampai April 1990. Penelitian terdiri atas tiga percobaan yaitu percobaan pendahuluan, percobaan pada N dosis rendah (0.05 g/pot) dan N dosis tinggi (0.1 g/pot). Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal dan lima ulangan. Setiap percobaan terdiri atas. tujuh taraf yaitu: (1) kontrol, (2) 14.5 g daun B. alata, (3) 29.0 g daun B. alata, (4) 43.5 g daun B. alata, (5) 14.5 g batang dan akar B. alata, (6) 29.0 g batang dan akar B. alata dan (7) 43.5 g batang dan akar B. alata. Setiap taraf perlakuan dibenamkan dalam 4.5 kg tanah. Hasil sidik ragam pada kondisi N dosis rendah menun- jukkan bahwa daun gulma B. alata nyata merangsang tinggi tanaman kedelai pada umur 5 dan 6 minggu setelah tanam (MST), sedangkan pada jumlah daun terjadi saat tanaman kedelai berumur 6 dan 7 MST. Sebaliknya pembenaman batang dan akar B. alata nyata menghambat tinggi tanaman kedelai pada umur 2, 3 dan 4 MST, tetapi tidak nyata pengaruhnya terhadap jumlah daun kedelai...
Keyword:
|
Judul: Studi allelopati gulma Axonopus compressus dan Borreria alata pada pertumbuhan dan produksi padi gogo (Oryza sativa L.)
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya pengaruh allelopati dari gulma A. compressus dan B. alata terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca BIOTROP-SEAMEO, Bogor, berlangsung dari bulan Desember 1989 sampai Mei 1990. Penelitian terdiri dari dua percobaan yaitu percobaan dengan perlakuan gulma A. compressus dan percobaan dengan perlakuan gulma B. alata. Percobaan merupakan percobaan pot yang disusun secara bertingkat (Buchanan, 1977). Gulma ditanam pada pot yang terpisah dari pot tanaman padi, yang jumlahnya disesuaikan dengan taraf perlakuan. Saluran air dari pot yang berisi gulma dihubungkan ke pot yang berisi tanaman padi dengan memakai selang plastik. Hal ini bertujuan untuk menyalurkan air hasil siraman dari tanaman gulma tersebut sebagai sumber allelopati ke tanaman padi. Benih padi yang digunakan adalah varietas Maninjau dan ditanam sebanyak dua bibit tiap pot. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal dan lima ulangan. Tiap perlakuan dalam percobaan terdiri dari empat taraf yaitu : (1) Kontrol (tanpa tanaman gulma), (2) Delapan tanaman gulma/pot, (3) Enam belas tanaman gulma/pot dan (4) Dua puluh empat tanaman gulma/pot...
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Permasalahan, kelentingan, dan strategi koping keluarga korban longsor di Kabupaten Bogor
Abstrak: Bencana longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia salah satunya di Kabupaten Bogor. Bencana longsor menyebabkan gangguan kehidupan keluarga baik fisik maupun non fisik. Dalam menghadapi gangguan tersebut, keluarga harus memiliki daya lenting yang tinggi dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan situasi yang dihadapi sehingga keluarga tetap dapat bertahan dalam keadaan krisis. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis kelentingan keluarga dan strategi koping pada keluarga korban longsor, sedangkan tujuan khususnya adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik, permasalahan, kelentingan, dan strategi koping keluarga; (2) mengidentifikasi perubahan permasalahan yang dihadapi dan kelentingan keluarga; (3) menganalisis hubungan antara karakteristik keluarga dengan permasalahan keluarga, kelentingan keluarga, dan strategi koping; (4) menganalisis hubungan antara permasalahan keluarga dengan kelentingan keluarga dan strategi koping; dan (5) menganalisis pengaruh karakteristik, permasalahan, dan kelentingan keluarga terhadap strategi koping. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan retrospektif dengan contoh sebanyak 100 responden yang diambil secara proportional random sampling. Permasalahan terberat yang dihadapi contoh adalah masalah pangan, masalah tempat tinggal, dan penurunan pendapatan keluarga. Hasil analisis pengaruh menunjukkan bahwa kunci kelentingan keluarga korban bencana longsor adalah sistem kepercayaan keluarga, pola organisasi, dan proses komunikasi. Pada keluarga korban longsor, ketiga kunci kelentingan keluarga tergolong tinggi, diantaranya ditunjukkan oleh kemampuan contoh dalam memaknai kemalangan yang disebabkan oleh longsor, memiliki hubungan sosial yang baik, dan proses komunikasi keluarga yang berjalan efektif sehingga dapat membantu contoh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Keyword:
|
Judul: Pengelolaan stres pada keluarga korban bencana longsor: analisis sumber stres, regenerative family, sumberdaya dan strategi koping keluarga
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan stres pada keluarga korban bencana longsor. Tujuan khusus penelitian ini mencakup (1) mengidentifikasi sumber stres, regenerative family (family hardiness dan family coherence), sumberdaya koping keluarga (karakteristik keluarga dan dukungan sosial), strategi koping, dan tingkat stres keluarga korban bencana longsor, (2) menganalisis hubungan antar variabel penelitian, dan (3) menganalisis faktor-faktor penelitian yang berpengaruh terhadap tingkat stres. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu desa Banyuwangi, kecamatan Cigudeg, kabupaten Bogor, yakni daerah yang tertimpa bencana longsor. Contoh penelitian ini adalah sebanyak 100 keluarga korban bencana longsor, dengan ibu rumahtangga sebagai responden. Contoh pada penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi keadaan umum lokasi, keadaan umum keluarga, sumber stres, sumberdaya koping keluarga (karakteristik keluarga dan dukungan sosial), regenerative family (family hardiness dan family coherence), strategi koping, dan tingkat stres keluarga korban bencana yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi dan keluarga yang diperoleh melalui wawancara dan internet. Data dianalisis secara deskriptif, uji korelasi Spearman, dan uji regresi. Data diolah menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian karakteristik keluarga menunjukkan persentase terbesar ibu (42%) berada pada kategori usia dewasa awal dan bapak (33%) berada pada kategori usia dewasa madya. Persentase terbesar ibu (100%) dan bapak (99%) berada pada kategori lama pendidikan kurang dari enam tahun pendidikan. Persentase terbesar keluarga (51%) menunjukkan bahwa keluarga merupakan keluarga kecil dengan anggota keluarga kurang dari sama dengan empat orang. Persentase terbesar ibu (78%) bekerja sebagai ibu rumahtangga dan bapak (59%) bekerja sebagai petani. Persentase terbesar keluarga (87%) merupakan keluarga dengan pendapatan per kapita sangat miskin (≤Rp191 000.00) menurut BPS Jawa Barat 2008. Kepemilikan aset keluarga dengan persentase terbesar (84%) adalah berada pada selang (Rp0-Rp30 083 333.00). Pengelolaan stres yang dilakukan keluarga bermula dengan terdapatnya sumber stres berupa perubahan yang dialami keluarga pasca bencana longsor. Hasil penelitian menunjukkan sumber stres terbesar yang berdampak pada stres keluarga pasca longsor adalah ketegangan dalam keluarga dan masalah keuangan dan bisnis keluarga. Ketegangan dalam keluarga yang paling banyak dialami keluarga adalah waktu bapak di luar rumah mengingkat (60%), tugas yang tidak dapat dilakukan keluarga meningkat (50%), masalah yang tidak dapat diselesaikan keluarga meningkat (47%), dan anak sulit diatur (45%). Masalah keuangan dan bisnis keluarga yang paling banyak dialami keluarga adalah berdampak buruk pada usaha keluarga (85%) dan menyebabkan penurunan pendapatan keluarga (86%). Sumber stres yang dialami keluarga pada penelitian ini berpotensi menempatkan keluarga pada situasi stres, sehingga keluarga perlu melakukan strategi koping melalui pemanfaatan sumberdaya koping (karakteristik keluarga dan dukungan sosial) dan regenerative family (family hardiness dan family coherence) dalam upaya menghadapi dan mengurangi stres. Persentase terbesar keluarga (74%) memperoleh dukungan sosial pada kategori tinggi, yang berarti keluarga mendapatkan tambahan dukungan yang memberi keluarga pengaruh positif dan membantu keluarga melalui kondisi stres dan pasca longsor. Bentuk dukungan sosial paling banyak yang diperoleh keluarga adalah anggota keluarga saling membantu (100%), mendapatkan bantuan fisik dan nonfisik dari pemerintah dan LSM (100%), dan anggota
Keyword: Sumber stres, Regenerative family, Sumberdaya koping, Strategi koping, Tingkat stres, Korban longsor, Bogor Agricultural University
|
Judul: The Adding Cinnamaldehyde to Commercial Feed on Growth Performance of Vannamei Shrimp Litopenaeus vannamei
Abstrak: Sinamaldehid merupakan kandungan utama pada minyak atsiri kayu manis yang memiliki kemampuan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber energi pakan sehingga kinerja pertumbuhan ikan lebih efisien. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis efektif penambahan sinamaldehid pada pakan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian terdiri dari lima perlakuan berbeda dengan empat kali ulangan pada setiap perlakuan. Dosis sinamaldehid yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0 ml/kg, 0,5 ml/kg, 1 ml/kg, 1,5 ml/kg, dan 2 ml/kg. Udang vaname ukuran 2,06 ± 0,02 g dipelihara pada akuarium 60 x 40 x 40 cm3 dengan ketinggian air 30 cm. Setiap akuarium diisi 15 ekor udang (60 ekor/m2 ) dan diberi pakan perlakuan empat kali sehari secara restricted selama 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan, efisiensi pakan, rasio efisiensi protein dan konversi pakan udang vaname yang diberi perlakuan sinamaldehid lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan SN 0 (P<0,05). Nilai kinerja pertumbuhan tertinggi didapatkan pada udang vaname yang diberi pakan dengan penambahan dosis sinamaldehid 1,5 ml/kg (P<0,05)., Cinnamaldehyde is the main ingredient in cinnamon essential oil which has the ability to increase the utilization of feed energy sources so that fish growth performance is more efficient. This study was intended to get the effective dose of cinnamaldehyde addition to feed to improve the growth performance of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei). The study consisted of five different treatments with four replications in each treatment. The doses of cinnamaldehyde used in this study were 0 ml/kg, 0,5 ml/kg, 1 ml/kg, 1,5 ml/kg, and 2 ml/kg. Vaname shrimp size 2.06 ± 0.02 g were kept in 60 x 40 x 40 cm3 aquarium with a water level of 30 cm. Each aquarium was filled with 15 shrimps (60 shrimps/m2 ) and fed the treatments four times a day restricted for 60 days. The results showed that the growth, feed efficiency, protein efficiency ratio and feed conversion of vaname shrimp treated with cinnamaldehyde were better and significantly different from SN 0 (P < 0.05). The highest growth performance value was obtained in vaname shrimp fed with the addition of 1,5 ml/kg cinnamaldehyde dose (P < 0.05).
Keyword: cinnamaldehyde, growth, vaname shrimp
|
Judul: Pengaruh konsentrasi dan rasio carrier agent terhadap karakteristik bubuk flavor dari ekstrak kepala udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)
Abstrak: One of potential the fishenes and marines product in Indonesia is vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei). Waste of shrimp’s head which its quantity is big (36-45)% has specific flavor and quite high nutrient content. Thus, the flavor powder from vannamei shrimp’s head extract can be developed by using spray dryer. Carrier agent such as maltodextrin, arabic gum, and gelatin was added in this technique. The purpose of this research is to observe the influence of concentration and ratio carrier agent to the characteristic of flavor powder from vannamei shrimp’s head extract. Concentration of carrier agent used were 10%, 15%, 20%, and they were combined with the ratio of carrier agent (maltodextrin, arabic gum, and gelatin) consecutively 5:0:0 ; 4:1:0 ; and 4:0.5:0.5. The result of research showed that concentration and carrier agent ratio gives significant effect (p<0,05) to the characteristic of flavor powder, such as protein content, water content, solubility, yield, color, and organoleptic. The chosen treatment of research was 10% concentration and 5:0:0 ratio of maltodextrin, arabic gum, and gelatin (carrier agent) consecutively. The flavor powder has the organoleptic value from rather like to like in parameter of taste, aroma, color and overall. The chemical and physical assesment resulted in water content (5,13 0,70)%, ash content (7,46 0,02), fat content (0,60 0,00)%, protein content (14,31 0,19)%, carbohydrates content 72,50%, water activity 0,246 0,01, yield (8,19 0,40)%, solubility (99.17 0,51)%, colors L 92,70 0,01, a 0,45 0,01, and b 6,43 0,00. Finally product result in had owned the desired criteria in production of flavor powder from vannamei shrimp’s head extract.
Keyword: flavor, spray drying, carrier agent, shrimp head, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Pengaruh konsentrasi dan rasio carrier agent terhadap karakteristik bubuk flavor dari ekstrak kepala udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)
Abstrak: One of potential the fishenes and marines product in Indonesia is vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei). Waste of shrimp’s head which its quantity is big (36-45)% has specific flavor and quite high nutrient content. Thus, the flavor powder from vannamei shrimp’s head extract can be developed by using spray dryer. Carrier agent such as maltodextrin, arabic gum, and gelatin was added in this technique. The purpose of this research is to observe the influence of concentration and ratio carrier agent to the characteristic of flavor powder from vannamei shrimp’s head extract. Concentration of carrier agent used were 10%, 15%, 20%, and they were combined with the ratio of carrier agent (maltodextrin, arabic gum, and gelatin) consecutively 5:0:0 ; 4:1:0 ; and 4:0.5:0.5. The result of research showed that concentration and carrier agent ratio gives significant effect (p<0,05) to the characteristic of flavor powder, such as protein content, water content, solubility, yield, color, and organoleptic. The chosen treatment of research was 10% concentration and 5:0:0 ratio of maltodextrin, arabic gum, and gelatin (carrier agent) consecutively. The flavor powder has the organoleptic value from rather like to like in parameter of taste, aroma, color and overall. The chemical and physical assesment resulted in water content (5,13 0,70)%, ash content (7,46 0,02), fat content (0,60 0,00)%, protein content (14,31 0,19)%, carbohydrates content 72,50%, water activity 0,246 0,01, yield (8,19 0,40)%, solubility (99.17 0,51)%, colors L 92,70 0,01, a 0,45 0,01, and b 6,43 0,00. Finally product result in had owned the desired criteria in production of flavor powder from vannamei shrimp’s head extract.
Keyword: flavor, spray drying, carrier agent, shrimp head, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Penyakit - Penyakit Bakterial pada Hewan Ternak yang Ditularkan Melalui Tanah
Abstrak: Penyakit-penyakit bakterial yang ditularkan leat tanah atau "Soil-borne Diseases" disebabkan oleh genus Bacillus yang bersifat aerob dan genus Clostridium yang menyebabkan penyakit adalah Bacillus anthracis, sedangakan dari genus Clostridium terdiri dari: Clostridium tetani, Cl, botulinum; Cl.septicum; Cl.npvyi; Cl. perfringens; dan Cl.hemolyticum.
Keyword:
|
Judul: Hubungan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberdayaan Petani (Stusi kasus : Paguyuban Sumber Jaya Tani Dompet Dhuafa).
Abstrak: Peningkatan nilai pada sektor pertanian tidak lepas dari peran kelompok tani. Terbentuknya kelompok tani diharapkan agar petani dapat saling berinteraksi sehingga memberi dampak terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani yang mandiri. Paguyuban tani Sumber Jaya Tani merupakan salah satu contoh program yang berfokus dalam peningkatan hasil pertanian yang berdampak positif bagi petani. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat dinamika kelompok, dan menganalisis tingkat keberdayaan petani, serta menganalisis hubungan dinamika kelompok dengan keberdayaan petani pada kelompok Paguyuban Sumber Jaya Tani. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan instrumen kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner kepada 25 petani anggota Paguyuban Sumber Jaya Tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok Paguyuban Sumber Jaya Tani tergolong tinggi, tingkat keberdayaan petani tergolong sedang dan terdapat hubungan nyata dan positif antara dinamika kelompok dengan keberdayaan petani.
Keyword: Dinamika kelompok, keberdayaan petani, kelompok tani
|
Judul: Hubungan antara Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani, Kedinamisan Kelompok dan Kemampuan Pengelolaan Usahatani Anggota.
Abstrak: Kelompok tani tidak selalu berada dalam keadaan yang dinamis, untuk membuat kelompok yang dinamis dibutuhkan kepemimpinan ketua kelompok tani. Penelitian menggunakan metode survei yang dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, melibatkan 15 petani aktif dari Kelompok Tani Bina Mekarsari dan Kelompok Tani Rawasari. Data primer meliputi karakteristik petani, kepemimpinan ketua kelompok tani, tingkat kedinamisan kelompok tani dan kemampuan pengelolaan usahatani anggota. Pengolahan data dilakukan dengan tabel frekuensi dan uji korelasi menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS for windows 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan dan kemampuan pemimpin memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat kedinamisan Kelompok Tani Rawasari, sedangkan gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan dengan tingkat kedinamisan kelompok. Berbeda halnya pada Kelompok Tani Bina Mekarsari, perilaku kepemimpinan, gaya kepemimpinan dan perilaku pemimpin memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan dengan tingkat kedinamisan kelompok. Indikator karakteristik petani memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan tingkat kedinamisan kelompok, namun untuk indikator usia dan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat kedinamisan kelompok pada kedua kelompok tani serta untuk indikator pengalaman usahatani memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat kedinamisan Kelompok Tani Rawasari. Tingkat kedinamisan kelompok juga menunjukkan hubungan yang positif namun tidak signifikan dengan kemampuan pengelolaan usahatani anggota pada kedua kelompok tani.
Keyword: dinamika kelompok, kelompok tani, kemampuan anggota, kepemimpinan
|
Judul: Penyebaran beberapa jenis cetacean subordo odontoceti di perairan laut Sawu bagian Timur, Nusa Tenggara Timur
Abstrak: Cetacean yang ditemukan di perairan Laut Sewu pada Tanggal 27-28 Desember 2005 terdiri atas 8 spesies dan 1669 ind dengan total 76 sighting. Panjang total transek adalah 400,22 km meliputi 400,22 km daerah pengamatan.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pemupukan Anorganik (N, P, K) dan Potensi Limbah Sereh Wangi sebagai Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Gajah (Zingiber officinale Rosc.).
Abstrak: Exports of ginger from Indonesia in the last three years has declined because the quality of the ginger can not meet world market competitiveness. Suboptim cultivation techniques become a constraint in the development of the ginger plant coupled with the excessive use of synthetic chemical fertilizers that causes low soil capacity. The development of environmentally friendly technology to reduce the use of synthetic chemical fertilizers is expected to address the development problems of the ginger plant. Cultivation systems based on the utilization of in-situ organic materials such as waste of lemongrass (cymbopogon citratus) is widely available in the surrounding area of the ginger plant need attention so that the empowerment of local input and medicinal needs can be realize. The research aims to determine the effect of some several of organic materials and inorganic fertilizers (N, P, K) on the growth and production of young ginger, and weed growth. The research conducted at Bogor Agricultural University, Experimental Station, Cikabayan, Darmaga, Bogor, started September 2011 to April 2012 and used a split-plot design. The main plot consisted of organic materials consisting of granules (20 ton / ha), Cymbopogon citratus compost buried in soil (20 t / ha), Cymbopogon citratus compost mulch (20 t / ha) and without organic fertilizer as controls. Sub plot are inorganic fertilizer consisted of ½ doses (N, P, K), 1 doses (N, P, K), 2 doses (N, P, K) and without inorganic fertilizer. Organic materials and inorganic fertilizer did not significantly affect the growth component of ginger. Plants treated with ½ doses of inorganic fertilizer showed the highest dry weight of rhizomes and significantly different with 2 doses and plant resistance to disease is 54,98%. Combined treatment of lemongrass compost buried in soil and inorganic fertilizer showed the higest dry weight of total weeds, but combined treatment of lemongrass compost mulch and inorganic fertilizer showed the lowest dry weight of total weeds. Lemongrass can be used as the source of organic fertilizer and herbicid, depending on the method used and treatment.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh berbagai pupuk organik dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) jenis bedak
Abstrak: Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai pupuk organik dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) jenis badak. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur dari bulan Desember 1988 sampai bulan Juni 1989. Bahan tanaman yang digunakan yaitu bibit jahe jenis badak. Per- cobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan. Petak percobaan berukuran 3 m x 4 m dan jarak tanam 30 cm x 80 cm. Perlakuan terdiri atas kontrol, SOF Kariyana (20.0 ton/ha), OST (3.3 ton/ha), kotoran ayam (20.0 ton/ha) dan pupuk daun Shell foliar (2 g/l air). Pupuk dasar yang digunakan yaitu Urea (800 kg/ha), TSP dan KCI masing-masing (1 000 kg/ha). Peubah yang diamati yaitu : persentase tumbuh bibit pada 60 HST, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, ILD, bobot kering batang, daun, rimpang dan bobot kering total serta hasil rimpang segar pada 180 HST. Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman contoh. Penggunaan pupuk organik dan pupuk daun berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh bibit pada 60 HST dan bobot kering batang, daun dan bobot kering total pada 180 HST. Penggunaan pupuk organik meningkatkan pertumbuhan dan hasil rimpang segar jahe badak, peningkatan hasil rimpang segar dengan penggunaan pupuk organik ialah 20.48, 11.24 dan 14.96 persen masing-masing untuk SOF Kariyana, OST dan kotoran ayam. Penggunaan pupuk daun, pada semua peubah yang diamati terlihat tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil rimpang segar. Perlu percobaan lebih lanjut mengenai pupuk organik dengan dosis yang lebih rendah dan penyemprotan pupuk daun ke permukaan daun bagian bawah.
Keyword:
|
Judul: The Construction of Greedy SVP LLL Algorithm
Abstrak: A lattice is a set of all integer linear combination of a set of linearly independent vectors in ℝ𝑛���. The independent vectors are called bases of lattice. Any lattice can be generated from many bases, and these bases have the same cardinality. In the lattice, the most fundamental and renowned problem is the Shortest Vector Problem (SVP). SVP is a tracking problem of the shortest nonzero vector in a lattice with equivalent bases. In two dimensions, SVP problem has resolved exactly by Gauss’ algorithm. When the lattice dimension is higher than two, A.K. Lenstra, H.W. Lenstra and L. Lovasz gave a LLL algorithm to compute approximation of nonzero shortest vector in the lattice. Reduced bases solution obtained from LLL algorithm still be an approximation and has polynomial running time of arbitrary dimension which large enough. In 1994, Schnoor and Euchner modified this LLL algorithm as a new variant which later was named deep insertion LLL algorithm. This algorithm is a modified version of the LLL algorithm to the terms of the exchange step to improve the accuracy of output of LLL reduced bases and applying it to the subset sum problem. The purpose of this research are: (1) Reconstruct the LLL algorithm and deep insertion LLL algorithm using a geometric approach. (2) Construct a greedy SVP LLL algorithm. (3) Implement the three algorithms in a symbolic programming language, and evaluate them experimentally. A bases ℬ=[𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑛���] in ℝ𝑚��� is called reduced LLL with parameter 𝛿��� if satisfies: (a) |𝜇���𝑗���𝑖���|≤12, for every integer 𝑖���,𝑗��� with 1≤𝑖���<𝑗���<𝑛���. (b)𝛿���‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���)‖2≤‖𝜋���𝑗���(𝐛���𝑗���+1)‖2, for 𝑗���=1,2,…,𝑛���−1,where 𝛿��� is a reduced parameter of real numbers with 14<𝛿���<1. The first requirement is the reduced basis 𝛿��� must “nearly orthogonal” and in its computation case, this requirement can be reached out by using the Gram-Schmidt’s orthogonalization. While the second requirement is called exchange step, or used to called as Lovasz condition. By using both of these requirements, then they establish the LLL algorithm. Then, Schnoor and Euchner modify the LLL algorithm based on the requirements of the exchange step called the deep insertion LLL algorithm, where the exchange step is based on the comparison of the projected vector in orthogonal complement [𝐛���1,𝐛���2,…,𝐛���𝑘���−1]⊥ after j-th reduction. To construct greedy SVP LLL algorithm, the requirements of the exchange step is based on purely by comparing norm of lattice 𝐛���𝑗��� with norm lattice 𝐛���𝑖��� for 𝑖���=1,2,3…,𝑗���−1. The process of insertion reduced vector after the exchange step also has done greedily. Then, we calculate the number of arithmetic operation in greedy SVP LLL algorithm for further analysis. The result of our exprimentation for three algorithms on the certain matrix size shows that the running time of the three algorithms increases propotional to the size of the matrix. The result also shows that by using 𝛿���=34 for the LLL algorithm and the deep insertion LLL algorithm, and the greedy SVP LLL algorithm which is a new variant made by using no parameter of 𝛿���, outperform of the other of two previous algorithm in terms of speed with the same output.
Keyword: LLL algorithm, LLL deep insertion algorithm, greedy SVP LLL algorithm
|
Judul: Strategi Pemasaran Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Heejou Bags
Abstrak: UKM Heejou Bags (HB) merupakan salah satu produsen tas kanvas yang berada di Kota Bogor. Penjualan HB mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, HB belum mempunyai strategi pemasaran khusus dalam memasarkan produknya, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana segmentasi, target, positioning yang diterapkan di UKM HB? (2) Bagaimana bauran pemasaran yang diterapkan di UKM HB? (3) Apa saja faktor-faktor internal (strengths dan weaknesses), eksternal (opportunities dan threats) yang mempengaruhi strategi pemasaran UKM HB? (4) Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk diimplementasikan di UKM HB?. Pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari depth interview, FGD, dan penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Disperindag Kota Bogor, buku, skripsi, jurnal dan literatur-literatur terkait. Alat analisis data yang digunakan adalah SWOT dan AHP (Analytical Hierarchy Proccess). Alternatif strategi pemasaran yang tepat diimplementasikan di HB adalah melakukan inovasi produk dan kemasan secara berkelanjutan.
Keyword: AHP, Strategi Pemasaran, UKM Heejou Bags
|
Judul: Analisis Strategi Pemasaran Pada Sumber Tas Bogor
Abstrak: Tas merupakan salah satu produk mode yang melekat pada seluruh masyarakat Indonesia dan menjadi ajang bisnis yang kompetitif, terutama di wilayah Bogor bagian Timur, yaitu Tajur. Sumber Tas berdiri sejak tahun 2002 yang merupakan salah satu unit usaha dari CV. Sumber Inti Megah. Sumber Tas memiliki Pabrik sendiri, yang dalam memproduksi Tas membutuhkan respon dari konsumen. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Sumber Tas adalah selalu mengutamakan trend, membuat desain-desain baru dan mengutamakan kualitas Produk dengan harga yang bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Sumber Tas Bogor, (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh Sumber Tas Bogor, (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi Sumber Tas Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Adapun alat bantu analisis yang digunakan adalah Matriks Faktor Internal (IFE) dan Matriks Faktor Eksternal (EFE), Matriks IE, Matriks SWOT dan QSPM. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil analisis Matriks IFE, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah “Lokasi Sumber Tas yang Strategis” dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,309, sedangkan kelemahan utama adalah “Belum Memiliki Merek sendiri” dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,079 dan diperoleh total bobot skor sebesar 2,011. Hal ini menunjukkan bahwa Sumber Tas memiliki kondisi internal yang rata-rata atau sedang dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi Kelemahan-kelemahan yang ada. Sedangkan Berdasarkan hasil analisis Matriks EFE, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah “perubahan mode dan gaya hidup masyarakat”, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,317. sedangkan Ancaman utama adalah “persaingan dengan usaha sejenis”, dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,129 dan diperoleh total bobot skor sebesar 2,017. Hal ini menunjukkan bahwa Sumber Tas berada pada kondisi rata-rata atau sedang. Maka dapat dilihat pada Matriks IE Sumber Tas dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Hold and Maintain (mempertahankan dan memelihara). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan produk). Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi terbaik yang harus dilakukan adalah salah satu strategi WO yaitu Meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional.
Keyword:
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Pelvic Dislocation Treatment with Excision Arthroplasty on Two Case Studies in Dogs at Segar Veterinary Hospital, Kuala Lumpur, Malaysia
Abstrak: A pelvic dislocation, also known as hip dislocation, is a traumatic injury to the pelvis in which the joint that normally holds the pelvis onto the spine is shifted out of acetabulum. In Segar Veterinary Hospital, it is treated to restore pain-free mobility through surgery. Excision arthroplasty, often known as femoral head and neck ostectomy is a surgical approach in order to reconstruct a joint in order to restore the original function. The study was done through secondary collection of data and recording treatment procedures for pelvic dislocation with excision arthroplasty in dogs at Segar Veterinary Hospital on two case studies, from January to March 2022. A total of two case studies of pelvic dislocation were recovered over the study period for this scriptum which are Ah Girl, a 7-year-old Shih Tzu, and Sushi, a 4-year-old Pomeranian. Treatment with excision arthroplasty is recorded and the recovery of the patients within two months after the surgery done are then collected. These results serve to highlight that excision arthroplasty is a very effective way of treatment for pelvic dislocation in order to retain back the function of the extremities., Pelvis dislokasi, juga dikenal sebagai hip dislokasi adalah cedera traumatis pada panggul yaitu sendi yang biasanya mempertahankan panggul ke tulang belakang bergeser keluar dari acetabulum. Di Rumah Sakit Hewan Segar dirawat untuk memulihkan mobilitas tanpa rasa sakit melalui operasi. Excision arthroplasty, sering dikenali sebagai ostektomi kepala dan leher femur adalah pembedahan untuk merekonstruksi sendi dengan tujuan mengembalikan fungsi aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder dan mencacat prosedur yang digunakan dalam pengobatan dislokasi panggul dengan pembedahan excision arthroplasty pada anjing di Rumah Sakit Hewan Segar pada dua studi kasus, dari Januari hingga Maret 2022. Sebanyak dua studi kasus pelvis dislokasi ditemukan selama masa studi untuk penulisan yaitu Shih Tzu yang berusia 7 tahun, Ah Girl, dan Sushi, Pomeranian yang berusia 4 tahun. Pengobatan dengan operasi excision arthroplasty dicatat dan pemulihan pasien dalam waktu dua bulan setelah operasi dilakukan kemudian dikumpulkan. Hasil ini menunjukkan bahwa excision artroplasty adalah cara pengobatan yang sangat efektif untuk dislokasi panggul dan mempertahankan kembali fungsi ekstremitas.
Keyword: dogs, excision arthroplasty, pelvic dislocation, surgery, treatment
|
Judul: Overview of Postoperative Therapy Used in Feline and Canine at Veterinary Teaching Hospital of Faculty of Veterinary Medicine, IPB University in 2019-2020
Abstrak: Rumah Sakit Hewan Pendidikan adalah fasilitas yang melakukan pelayanan kesehatan hewan, sarana pembelajaran mahasiswa sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai salah satu rumah sakit rujukan operasi hewan di Bogor, RSHP melayani 41 kasus operasi pada 2019-2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis obat yang digunakan dan efektivitasnya dalam terapi pascaoperasi pada pasien kucing dan anjing di RSHP FKH IPB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder yang didapatkan dari rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan obat yang paling banyak digunakan dalam terapi pascaoperasi di RSHP FKH IPB adalah antibiotik, antiinflamasi, dan vitamin. Jenis antibiotik, antiinflamasi, dan vitamin yang paling banyak diberikan adalah amoksisilin, deksametason, dan vitamin B kompleks dengan persentase masing- masing sebesar 65, 33, dan 48%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa antibiotik paling banyak digunakan dalam terapi pascaoperasi di RSHP FKH IPB., Veterinary Teaching Hospital of Faculty of Veterinary Medicine (VTH FVM) IPB University provides animal health services, teaching facilities for veterinary students, research amenities as well as public services. As one of the veterinary surgery referral hospitals, VTH FVM IPB performs about 41 cases of surgery at 2019-2020. This study aims to understand the type of drugs used in postoperative therapy in feline and canine at VTH FVM and their effectiveness, and to evaluate the selection of appropriate drugs for postoperative therapy. The method used was analysis of secondary data obtained from the patient medical records. The results showed that the types of drugs most often used in postoperative therapy at VTH FVM were antibiotics, anti-inflammatories and vitamins. While the most common drugs administered from each group were amoxicillin, dexamethasone, and vitamin B complex with a percentage 65, 33, and 48%, respectively. It was concluded that antibiotics were the most administered for postoperative therapy at VTH FVM IPB.
Keyword: antibiotic, anti-inflammatory, surgery, veterinary teaching hospital, vitamin
|
Judul: Rancang Bangun Pendeteksi Otomatis Ketinggian Permukaan Air Berbasis Sensor Medan Magnet UGN3503
Abstrak: An automatic detector of water level with sensor UGN3505 as detector of changes water level has been successfully be made for this research. Sensor UGN3505 is a hall effect sensor which works based on the large magnetic fields on the surface. The output voltage generated by the sensor without the influence of a magnetic field is 2,525 volts, the output voltage is different than it should be 0.025 volts is 2.50. This shows that the sensor is not completely free from magnetic field sources, there is still the effect of the Earth's magnetic field to the sensor. Sensor output voltage will increase, with increasing magnetic field on the surface of the sensor. As the central data processing equipment, used microcontroller ATmega16. The input of microcontroller is the changes output voltage of sensor than has been converted into digital data (internal ADC ATmega16) caused the changes of magnetic field. The digital data are readable by microcontroller be processed and displayed in the 16x2 LCD, LED indicator and buzzer. Programs created using software tools CVAVR with C + + language.
Keyword: Sensor UGN3505, magnetic field, hall effect, CVAVR, ATMega16, DC
|
Judul: Pengelolaan Limbah Pabrik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Surya Intisari Raya-Lukut, First Resources Group, Riau
Abstrak: Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Surya Intisari Raya-Lukut, First Resources Group, Riau dari bulan Maret hingga Juni 2016. Limbah kelapa sawit yang dihasilkan dari pengolahan tandan buah segar di Pabrik PT. Surya Intisari Raya-Lukut berupa tandan kosong dan limbah cair kelapa sawit (POME) dikembalikan ke lahan sebagai pupuk organik. Aplikasi tandan kosong di Kebun PT. SIR-Lukut dengan cara ditumpuk membentuk persegi panjang diantara dua pokok yang sebaris di dekat gawangan mati dengan dosis 30 ton ha-1. Aplikasi limbah POME ke lahan menggunakan sistem parit bersekat (flatbed). Dosis limbah cair yang digunakan adalah sebesar 1726.66 ton ha-1 tahun-1 ini tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan perusahaan yaitu 750 ton ha-1 tahun-1 karena rendahnya kadar Biologycal Oxygen Demand (BOD) pada limbah. Perolehan hasil panen lahan aplikasi limbah tandan kosong dan limbah POME tidak berbeda nyata terhadap lahan tanpa aplikasi limbah. Kualitas limbah cair yang diaplikasi ke lahan telah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan yaitu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 tahun 2003 dan Pergub No.35 tahun 2007, sehingga aplikasi limbah POME aman bagi tanaman kelapa sawit dan tidak mencemari lingkungan.
Keyword: dosis, tandan kosong, POME, flatbed, pupuk organik
|
Judul: Pengelolaan limbah pabrik kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sekunyir Estate, PT Indotruba Tengah Minamas Plantation, Kalimantan Tengah
Abstrak: Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Sekunyir, PT Indotruba Tengah Minamas Plantation, Kalimantan Tengah dari tanggal 9 Februari hingga 8 Juni 2015. Limbah kelapa sawit yang dihasilkan dari Pabrik Sekunyir, seperti tandan kosong dan limbah cair dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Aplikasi tandan kosong di Kebun Sekunyir menggunakan teknik mulsa dan teknik di tumpuk di sebelah pelepah tanaman membentuk huruf U (U-shape). Aplikasi limbah cair di kawasan tand application dilakukan menggunakan parit bersekat (flatbed). Dosis limbah cair yang digunakan adalah sebesar 586.3 ton ha¹ tahun ini tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan perusahaan yaitu 750 ton ha tahun. Hasil aplikasi Imbah cair tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi kelapa sawit. Kualitas limbah cair yang diaplikasi ke lahan telah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 tahun 2003, sehingga aplikasi limbah cair tidak berdampak negatif bagi lingkungan.
Keyword: Dose, Empty bunch, Organic fertilizer, Liquid waste, Agriculture, Land application, Mulching technique, Empty bunch application
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Struktur Dan Tipologi Komunitas Gastropoda Pada Zona Hutan Mangrove Perairan Kulu, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara
Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 1996 di zona hutan mangrove perairan Kulu Sulawesi Utara. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeterminasi struktur dan organisasi komunitas gastropoda pada ekosistem hutan mangove, dan mengidentifikasi serta mengkaji interaksi karakteristik habitat terhadap komposisi dan penyebaran gastropoda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi tentang aspek ekobiologi gastropoda pada hutan mangrove dan interaksinya dengan karakteristik habitat. Pengambilan contoh untuk struktur komunitas dilakukan dengan metode transek garis. Transek yang digunakan berjumlah 6 dan setiap transek dibuat petak-petak contoh yang berukuran 10 X 10 meter untuk pengamatan vegetasi. Dalam petak contoh tersebut dibuat sub-petak contoh berukuran 0,5 X 0,5 meter yang ditarik secara acak untuk pengamatan dan pengambilan contoh organisme gastropoda. Struktur komunitas dianalisis melalui perhitungan komposisi, kepadatan, kesamaan, dan keanekaragaman jenis. Untuk melihat variasi karakteristik fisika-kimia air dan sedimen digunakan Analisis Komponen Utama (PCA), dan sebaran spasial gastropoda diuji dengan menggunakan Analisis Faktorial Koresponden. Komunitas gastropoda yang ditemukan di daerah mangrove perairan Kulu selama penelitian terdiri dari 14 jenis yang termasuk dalam 9 famili. Berdasarkan komposisi jenis terlihat bahwa famili Potamididae memiliki prosentase terbesar di dalam hutan mangrove. Kepadatan yang tinggi sebesar 6,8/0,5 m2 ditemukan di lokasi dengan vegetasi mangrove yang padat, dan indeks kesamaan yang tinggi dijumpai di 9 petak contoh penelitian. Karakteristik sedimen dasar di hutan mangrove perairan pantai Kulu didominasi oleh lumpur, diikuti liat dan pasir. Sedangkan sebaran spasial gastropoda berdasarakan Analisis Faktorial Koresponden banyakl ditemukan pada substrat lumpur.
Keyword: Tipologi Komunitas Gastropoda, Mollusca, Hutan Mangrove, Faktor Lingkungan
|
Judul: Komposisi Jenis Gastropoda pada Komunitas Hutan Mangrove di Pulau Tameni dan Pulau Raja, Desa Gita, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara
Abstrak: sumberdaya hayati non-ikan yang mempunyai keanekaragaman tinggi. Gastropoda mulai dapat hidup dari daratan perairan tawar sampai lautan. Jenis-jenis gastropoda pad a umumnya banyak ditemukan sebagai epifauna dan fauna pohon. Ekosistem mangrove yang menempati pada zona litoral, memiliki substrat yang dipengaruhi oleh sedimentasi dari bahan-bahan yang tersuspensi dalam perairan, merupakan habitat bagi berbagai jenis organisme laut maupun organisme darat termasuk didalamnya gastropoda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas gastropoda yang hidup diekosistem mangrove di teluk Weda,kecamatan Weda, Halmahera serta penyebarannya. Penelitian ini dilakukan di desa Gita pada pulau Tameni dan pulau Raja ,yang secara administratif berada pada Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan, antara bulan Juni-Juli 2002. Pengamatan dilakukan setiap minggu sebanyak em pat kali dengan metode transek 1x1 m. Hewan diambil secara langsung kemudian diawetkan dengan formalin 10 %. Plot stasiun berjumlah 18 dengan masing-masing pulau terdiri dari 9 stasiun pengamatan. Pada tiap stasiun pengamatan dilakukan 3 kali ulangan pengambilan sam pel. Analisa tipe substrat dan ana lisa gastropoda dilakukan dilaboratorium Balai penelitian dan Pengembangan Sumberdaya laut,Ternate dan LIPI Ancol. Pengukuran parameter fisika-kimia air dilakukan langsung dilapangan. Parameter yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, dan DO. Analisa data terhadap keberadaan gastropoda meliputi komposisi, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, pola penyebaran jenis, pengelompokan habitat dan regresi hubungan antara kepadatan moluska dan kerapan vegetasi mangrove.
Keyword:
|
Judul: Comparing Visual Attention, AI-Reface, and Human Endorsers in Video Advertising: Heatmaps and Tagging Analysis
Abstrak: Understanding the differential impact of human and AI-Reface endorsers in digital advertising is crucial for optimizing marketing strategies in an increasingly digital landscape. With the proliferation of AI technologies, advertisers are keen to explore how AI-generated faces compare to human endorsers in terms of capturing attention, enhancing brand recall, and influencing purchasing decisions. This research, focusing on Shopee's video advertisements featuring both human and AI-Reface endorsers, delves into consumer engagement patterns and the effectiveness of these endorsers. By employing advanced techniques like eye tracking, visual tagging, and post-exposure surveys, the study provides comprehensive insights into how different demographic groups respond to these endorsements, ultimately guiding more effective advertising strategies. The study employed a robust methodology, leveraging eye tracking, visual tagging, and post-exposure surveys to gather quantitative and qualitative data on viewer engagement and perception. Mixed respondent groups, segmented by gender, were exposed to Shopee video advertisements featuring either a human endorser (Melody Nurramdhani Laksani) or an AI-Reface endorser (Prilly Latuconsina). Eye tracking technology measured where and how long viewers focused on specific elements within the ads, while visual tagging allowed respondents to actively indicate which elements captured their attention. Post-exposure surveys provided deeper insights into viewers' perceptions of brand elements, endorsers, and promotional content, as well as their likelihood to purchase the advertised products. Data was processed and analyzed to identify patterns and differences in engagement and recall between the human and AI-Reface endorser videos across different respondent groups. The analysis revealed nuanced differences in how viewers engaged with the brand, endorser, and promotional elements in the videos. Eye tracking and visual tagging data showed that both endorsers effectively captured viewer attention, with slight variations in engagement levels. Human endorsers garnered slightly higher attention in specific scenes, but AI-Reface endorsers were also highly effective, indicating their potential as viable alternatives. Promotional elements consistently attracted the highest viewer engagement, underscoring their importance in digital advertising. Brand elements, while crucial for recall, received less immediate attention, suggesting a need for more integrated branding strategies. Post-exposure surveys highlighted that both human and AI-Reface endorsers positively influenced brand perception and recall. However, the human endorser slightly edged out the AI-Reface endorser in terms of influencing purchase decisions, possibly due to the inherent trust and relatability associated with human faces. These findings suggest that while AI-Reface endorsers are almost as effective as human endorsers, the latter's slight advantage in driving purchase intent could be leveraged more strategically. The results also indicated that the visibility and prominence of brand elements could be enhanced to improve overall ad effectiveness. To maximize the effectiveness of digital advertisements, a balanced approach that integrates the strengths of both human and AI-Reface endorsers is recommended. Advertisers should continue utilizing human endorsers for their relatability and trust-building attributes, particularly in campaigns aimed at directly influencing purchase decisions. However, AI-Reface endorsers can be strategically employed in scenarios where scalability and cost-efficiency are paramount, without significantly compromising engagement and brand perception. Promotional content should remain a focal point in ad design, given its high engagement levels. Enhancing the visibility and prominence of brand elements, possibly by
Keyword: Intelligence, Brand, Endorser, Neuromarketing, Promotion, AI-Reface, Artificial
|
Judul: Mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan dan pembentukan asam lemak omega-3 pada mikroalga porphyridium cruentum
Abstrak: Porphyridium cruentum merupakan salah satu jenis mikroalga laut yang potensial diantara mikroalga lainnya. Mikroalga ini termasuk alga dengan kandungan asam lemak tidak jenuh ganda yang cukup tinggi, sehingga baik digunakan sebagai makanan sehat. Diantara asam lemak tidak jenuh ganda tersebut beberapa diantaranya esensial bagi tubuh yaitu omega-3, yang sangat besar khasiatnya untuk menurunkan kadar kolesterol, mencegah penyakit darah tinggi, jantung koroner dan lain sebagainya. Dengan mengekstrak omega-3 langsung dari mikroalga, maka dapat dihindari komponen-komponen yang tidak diinginkan seperti kolesterol dan bau amis. Selain itu keuntungan lain adalah adanya jaminan mutu karena bahan baku tidak dipengaruhi faktor lingkungan yang sulit dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh faktor lingkungan fisik (suhu, cahaya) dan kimia (pH, salinitas dan nutrien) terhadap pertumbuhan mikroalga Porphyridium cruentum dan kondisi lingkungan yang mendukung bagi pembentukan asam lemak omega-3. Penelitian ini meliputi rangkaian kegiatan yaitu kultivasi mikroalga pada 12 kondisi lingkungan yang berbeda, analisa kadar karbohidrat, protein dan lemak kasar pada fase log, fase stasioner awal dan akhir dan analisa kandungan omega-3. ...
Keyword:
|
Judul: Identifikasi kandungan asam lemak pada beberapa jenis mikroalga laut
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kurva pertumbuhan, menganalisis jenis asam lemak serta membandingkan kandungan asam lemak terutama asam lemak omega-3 antara keempat jenis mikroalga dan antara fase logaritmik dengan fase stasioner pada beberapa jenis mikroalga laut. Mikroalga yang digunakan meliputi jenis Chlorella sp., Porphyridium cruentum, Isochrysis galbana dan T-ISO. Kurva pertumbuhan masing-masing mikroalga ditentukan dengan cara perhitungan jumlah sel di bawah mikroskop dengan menggunakan hemasitometer. Kurva pertumbuhan terdiri dari fase log, fase penurunan laju pertumbuhan dan fase stasioner. Semua mikroalga dikultur dalam medium Guillard & Ryther + air laut bersalinitas 28% selama 35 hari dengan kondisi suhu 22-24°C, pH 7-8 dan lama penyinaran terang gelap adalah 16 jam 8 jam per hari. Intensitas cahaya yang digunakan adalah 2000 lux untuk Chlorella sp., 3500 lux untuk Porphyridium cruentum serta 3000 lux untuk Isochrysis galbana dan T-ISO. Selama pengamatan, jumlah sel mikroalga Chlorella sp. mengalami peningkatan dari kepadatan 1,0 x 105 sampai 46,8 x 10º sel/ml, sedangkan Porphyridium cruentum meningkat dari 1,0 x 10 sampai 14,125 x 10º sel/ml. Untuk Isochrysis galbana berkisar antara 1,0 x 10 sampai 19,625 x 10º sel/ml dan T-ISO berkisar antara 1,0 x 10º sampai 9,6 x 10º sel/ml....
Keyword:
|
Judul: Rendezvous Search Pada Garis Dengan Tiga Pemain
Abstrak: Pada suatu lapangan luas dengan lintasan kereta api melintasi seluruh daerah tersebut, tiga orang penerjun ditetjunkan. Mereka telah menyepakati sebelumnya untuk bertemu di I[ntasan kereta api tersebut, tetapi belum tahu letak yang sebenarnya untuk bertemu. PenCanan dilaknkan di sepanjang lintasan kereta api dan untuk memecahkan masalah ini digunakan rendezvous search pada garis.
Keyword:
|
Judul: Peranan sagu dalam konsumsi makanan anak balita : studi kasus di desa Tanjung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau
Abstrak: Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui peranan sagu dalam konsumsi makanan anak balita. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau pada pertengahan bulan November 1989 sampai akhir bulan Desember 1989. Contoh penelitian adalah. ibu rumah tangga pada keluarga yang mengkonsumsi sagu dan mempunyai anak yang berumur dua sampai lima tahun. Data yang dikumpulkan meliputi identitas keluarga dan anak balita, pola penggunaan bahan pangan pokok, konsumsi makanan keluarga dan anak balita, dan pengetahuan gizi ibu serta keadaan umum desa. Analisis data di- lakukan secara manual. Hubungan keeratan antara dua variabel yang diuji dipergunakan uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan. gizi ibu terbanyak adalah sedang (65.6%), baik (21.9%) dan sisanya (12.5%) berpengetahuan gizi kurang.
Keyword: sagu
|
Judul: Konsumsi Makanan dari Sagu (Sinonggl) pada Tingkat Rumah Tangga Menurut Golongan Umur Anggota Rumah Tangga (Di Kelurahan Unaaha, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mempelajari konsumsi makanan dan sagu yang disebut sinonggi pada tingkat rumah tangga menurut golongan umur anggota rumah tangga. Seeara khusus penelitian ini bertujuan mempelajan: (1) ada tidaknya perbedaan frekuensi konsumsi sinonggi antar golongan umur anggota rumah tangga, (2) ada tidaknya perbedaan proporsi energikonsurnsi sinonggi(terhadap total energi konsumsi makanan) antar golongan umur anggota rumah tangga, (3) ada tidaknya hubungan antara preferensi lernadap sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menu rut golongan umur, (4) ada tidaknya hubungan antara preferensi terhadap sinonggi dengan proporsi energi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menurut golongan umur, (5) ada tidaknya hubungan antara penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menu rut golongan umur, (6) ada tidaknya hubungan antara penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan proporsi energi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menurut golongan umur. Penelitian dilakukan di Kelurahan Unaaha, Keeamatan Unaaha, Kabupaten Kendan, Propinsi Sulawesi Tenggara, dari Bulan Mei sampai Bulan Juni 1999. Pengambilan eontoh didasarkan pada area yaitu Rukun Warga (RW). Pada setiap RW dan 4 RW yang ada, masing-masing diambil 10 rumah tangga (yang termasuk dalam populasi sampling) secara acak sederhana, sehingga diperoleh jumlah eontoh sebanyak 40 rumah tangga. Dari setiap rumah tangga eontoh ini, diambil 3 orang anggota rumah tangga, yang terdiri dari; 1 orang berumur 13-19 tahun, 1 orang berumur 20-44 tahun dan 1 orang berumur 45-65 tahun. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan (2) penelitian utama. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan langsung, wawaneara menggunakan daftar dan penimbangan makanan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara pencatatan data yang ada pad a buku induk dan potensi wilayah kelurahan tempat penelitian. Analisis data dilakukan seeara statistik, berupa statistik desknptif dan inferensia. Analisis seeara inferensia menggunakan uji t (Steel & Torrie, 1995) dan uji Chi-Kuadrat (Siegel, 1997). Uji t untuk melihat ada tidaknya perbedaan frekuensi konsumsi sinonggi dan proporsi energi konsumsi sinonggi antar golongan umur. Sedangkan uji Chi-Kuadrat untuk melihat ada tidaknya hubungan antara preferensi terhadap sinonggi, penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi dan dengan proporsi energi konsumsi sinonggi menurut golongan umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinonggi dikonsumsi setiap han oleh anggota rumah tangga, dan frekuensi konsumsinya lebih sering pada go long an umur tua. Anggota rumah tangga pada golongan umur 45-65 tahun mengkonsumsi sinonggi rata-rata 2 kali konsumsi sinonggi dengan rata-rata yang sama, yaitu 1 kali sehan. Konsumsi sinonggi anggota rumah tangga pada golongan umur 45-65 tahun menyumbang energi sebesar 13%, sedangkan pad a golongan umur 20-44 tahun dan 13-19 tahun, masing-masing menyumbang energi sebesar 10% dan 9% terhadap total energi konsumsi makanannya. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi energi konsumsi sinonggi lebih tinggi pada golongan umur tua. Konsumsi sinonggi anggota rumah tangga pad a ketiga golongan umur ini, tidak sebagai sumber utama energi dalam total konsumsi makanannya, sehingga tidak berfungsi sebagai makanan pokok, tetapi sebagai pend am ping makanan pokok, yang dalam penelitian ini adalah nasi dari beras. Tidak ada anggota rumah tangga yang menjadi contoh dalam penelitian ini yang tidak suka sinonggi. Tingkat preferensi anggota rumah tangga terhadap sinonggi
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh daun pisang kering dan kompos serbuk gergaji sebagai komponen media terhadap pertumbuhan semai sengon (paraserianthes falcataria
Abstrak: Di Indonesia, pembibitan tanaman hutan pada umumnya masih menggunakan medium tanah lapisan olah. Namun penggunaan tersebut masih mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu medium lekas padat, aerasi kurang baik, berat per satuan bibit tinggi, dan ketersediaan unsur hara tertentu bagı tanaman kurang. Oleh karena itu perlu dicari bahan pencampur atau bahan pengganti tanah yang mempunyai sifat lebih baik untuk pertumbuhan bibit tanaman hutan. Salah satu upaya tersebut yaitu melalui pencampuran media tanah dengan serasah daun pisang kering maupun dengan kompos serbuk gergaji. Melalui upaya ini diharapkan kesuburan tanah akan meningkat dan kualitas lingkungan hidup akan terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian hancuran daun pisang kering dan kompos sebuk gergaji sebagai komponen media dapat meningkatkan pertumbuhan semai Paraserianthes falcataria. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih P. falcataria, kompos serbuk gergaji, tanah latosol, hancuran daun pisang kering, pot plastik, jangka sorong, mistar, oven, dan timbangan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 9 perlakuan jenis media dan masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Perlakuan-perlakuan tersebut antara lain: A (tanah latosol 100%) sebagai kontrol, B (tanah latosol 50% + hancuran daun pisang kering 50%), C (tanah latosol 25%+ hancuran daun pisang kering 75%), D (kompos serbuk gergaji 100%), E (kompos sebuk gergaji 50% + hancuran daun pisang kering 50%), F (kompos serbuk gergaji 25% hancuran daun pisang kering 75%), G (tanah latosol dan kompos serbuk gergaji (1:1) 100%), H (tanah latosol dan kompos serbuk gergaji (1:1) 50% + hancuran daun pisang kering 50%), dan I (tanah latosol dan kompos serbuk gergaji (1:1) 25% hancuran daun pisang kering 75%). Apabila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan maka dilakukan Duncan Multiple Range Test. Peubah-peubah yang diukur dalam penelitian ini antara lain tinggi, diameter, berat kering total (BKT), dan indeks mutu bibit (IMB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media campuran tanah latosol dan kompos serbuk gergaji (1:1) 50% dengan hancuran daun pisang kering 50% menghasilkan rata-rata pertambahan tinggi, diameter, berat kering total (BKT), dan indeks mutu bibit (IMB) yang terbaik, masing-masing yaitu sebesar 10.52 cm, 1.58 mm, 0.843 gram dan 0.0893 dengan persentase peningkatan terhadap kontrol masing-masing sebesar 583.12%, 62.89%, 224.80% dan 90.41%.
Keyword: serbuk gergaji
|
Judul: Pengaruh pemberian Trichoderma viride dan ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta indica (L) Vahl) pada media serbuk gergaji sengon terhadap pertumbuhan semai Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen
Abstrak: Meningkatnya kebutuhan kayu seiring dengan bertambahnya penduduk setiap tahun harus diimbangi dengan tersedianya produksi kayu yang mencukupi dengan memperhatikan keseimbangan alam. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI). Keberhasilan HTI ini ditentukan oleh beberapa hal diantaranya adalah pemilihan jenis yang tepat dan media yang tepat. Jenis yang dianggap memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di HTI adalah jenis tanaman sengon (Paraserianthes falcataria), sedangkan media yang dipilih adalah media organik serbuk gergaji. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian Trichoderma viride dan ekstrak daun pecut kuda dalam pendekomposisian serbuk gergaji serta mengetahui komposisi media yang terbaik bagi pertumbuhan semai sengon. Penelitian ini dilaksanakan di Darmaga Bogor dan dimulai sejak bulan Desember 1998 sampai bulan April 1999. Media serbuk gergaji serta media campuran tanah latosol dan serbuk gergaji dikomposkan dengan menggunakan Trichoderma viride dan ekstrak daun pecut kuda selama 1,5 bulan dan setelah itu digunakan sebagai media tumbuh. Dua minggu setelah penanaman dilakukan, pengukuran terhadap tinggi dan diameter. Pengukuran dilakukan selama 9 kali yaitu selama 18 minggu. Setelah itu dilaksanakan permanenan, kemudian dihitung BKT, NPA, dan IMB. Setelah pengomposan dilakukan analisa hara media semai. Data-data yang telah didapat kemudian dianalisis. Rancangan yang digunakan adalalı Rancangan Faktorial 3x3 dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor A adalah jenis media; tanah latosol (A0), tanah latosol + serbuk gergaji (Al), dan serbuk gergaji (A2), sedangkan faktor B adalah jenis pendekomposisi menggunakan air biasa (BO), menggunakan Trichoderma viride (B1), serta menggunakan ekstrak cair + padat pecut kuda (B2). Dari hasil pengamatan dan analisa data terlihat bahwa faktor media hanya berpengaruh nyata terhadap peubah NPA saja, sedangkan faktor perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap peubah tinggi dan diameter saja. Interaksi media dengan perlakuan sama sekali tidak memberikan pengaruh (tidak nyata) terhadap semua peubah (tinggi, diameter, BKT, NPA, dan IMB), Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini....
Keyword:
|
Judul: Metrik Einstein (Anti-) Self-Dual Berdimensi Empat dengan Metode Cartan
Abstrak: Gravitational field equation can be formulated in differential forms (differential geometry), which describes gravity as a manifestation of the curvature of space-time. Curvature of space-time is characterized by a metric that satisfies the gravitational field equation. With differential forms it can be formulated the (anti-) self-dual Einstein equation, which is a modification of the Cartan structure in (anti-) self-dual basis. Calculation of (anti-) self-dual metric with (anti-) self-dual Einstein equation is simpler than the calculation using Christoffel symbols.
Keyword:
|
Judul: Studi Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan serta Tingkat Kelangsungan Hidup larva Bandeng (chanos chanos Forsk.) Pada Frekunsi Pemberian Pakan yang berbeda
Abstrak: Ikan bandeng (Chanos chanos Forsk.) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis, baik untuk memenuhi konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor. Peningkatan kegiatan tambak bandeng di Indonesia mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan benih ikan bandeng (nener). Penangkapan nener yang intensif secara terus menerus dapat mengakibatkan populasi nener semakin menurun dan secara umum dapat membahayakan populasi bandeng di laut. Pengembangan program pembenihan secara buatan merupakan salah satu alternatif untuk mengontrol proses reproduksi bandeng. Pemijahan bandeng dengan menggunakan hormon telah berhasil dilakukan. Sejalan dengan keberhasilan tersebut timbul masalah diantaranya kondisi lingkungan, kualitas air, pakan dan tingkat kelangsungan hidup larva bandeng yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan larva bandeng, serta tingkat kelangsungan hidup larva bandeng pada frekuensi pemberian pakan yang berbeda. Pengamatan dilakukan mulai hari ke-0 (larva baru menetas) sampai hari ke-25 (menjadi nener). Jenis pakan yang diberikan adalah Nannochloropsis oculata, plicatilis, dan nauplii Artemia. Brachionus Perkembangan larva bandeng diamati dengan mikroskop binokuler. Pengukuran parameter pertumbuhan dilakukan dengan mengukur panjang total larva bandeng. Tingkat kelangsungan hidup diukur berdasarkan jumlah larva yang mati. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, DO, ammonia, nitrit dan fosfat. Waktu pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 5, 10, 15, 20 dan 25. Rancangan percobaan yang digunakan adalah adalah rancangan acak lengkap (3 perlakuan dan 3 kali ulangan). Pengukuran parameter kualitas air secara umum menunjukkan kisaran yang masih cukup layak bagi kehidupan larva bandeng.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tingkat pemberian pakan terhadap pertumbuhan nener bandeng (Chanos chanos Forskal)
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah makanan yang dibutuhkan yang dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup nener bandeng.
Keyword: Chanos chanos, nener bandeng
|
Judul: Grup dan Homomorfisma Grup pada Rubik Revenge
Abstrak: Rubik cube is a kind of puzzle game. A player must arrange rubik sides, which have been disordered, back to the position where every side has the same colour. This paper does not focus on the settlement solution, but instead on proving the existence of a group homomorphism between rubik movement group and S96 symmetric permutation group in rubik revenge. Firstly, it has been proved that rubik movement set is a group. Then, it also has been proved that the M set, which contains numeric labels of 1 until 96 in cubinos sides, is S96 symmetric permutation group.
Keyword:
|
Judul: Analisis fungsi pengasuhan dan interaksi dalam keluarga terhadap kualitas perkawinan dan kondisi anak pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) (Kasus di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)
Abstrak: SHELY SEPTIANA SETIONINGSIH. Analysis of Parental Fungtion and Family’s Interaction to Marrital Quality and Child’s Conditions at Family of Migran Woman Workers. Family of Migran Woman Workers are faced disorganitation with condition that family members, especially children are separated from their mother. The separateness has consequences in changing family structure dan function of parenting. Moter have an important role in children change as main bread winner. The aim of this study was to analyze the determinant factors of marriage quality and children conditions (social competence, stress, and achievement at school) at family of Migran Woman Worker. The study was conducted at Cikahuripan, Cisolok, and Cikelat Village, Sukabumi, West Java Province in Mei 2009. The study implemented cross sectional study and retrospective study as a study design. The sample of family were chosen purposively from the chosen location. The total sample was 47 family of migrant woman workers who have school age’s child. The study used descriptive and inferensia (Corelation Rank Spearman, Independent sample t-test, and Multivariate regression) analysis that obtain from primary data (questionnaire), in-depth interview, and secondary data. The results found out that average of family income when wife as migrant woman worker were three times as many as before wife became migrant woman worker. However, more than half of children have medium stress category and low achievement at school. Three-fourth of sampeles have high marriage quality The interactions between father and child and interaction between husband and wife have positive affects to marriage quality. The length of the wife as migrant has negative affects to child’s conditions (social competence, stress, and achievement at school). However, income has significant and positive effect on the conditions of child, especially achievement because income family could afford to give facilities for study. Key words: Parenting, Family’s Interaction, Marrital Quality, Child’s Condition, Migran Woman Workers
Keyword:
|
Judul: Analysis Social Support, Couple Interaction, and Marital Quality of Female Migrant Workers Families in Sukabumi (Case Study in Padasih Vilagge, Cisaat District, Sukabumi, West Java.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial, interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). Desain dari penelitian ini dalah crosssectional study. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Contoh adalah keluarga yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak usia dibawah 18 tahun. Responden pada penelitian ini adalah suami yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak usia dibawah 18 tahun. Penarikan contoh menggunakan metode non probability dengan teknik snowball dengan jumlah contoh sebanyak 60 orang. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara dukungan yang diberikan tetangga kepada suami dengan interaksi suami-istri. Dukungan yang diberikan oleh keluarga besar dan tetangga memiliki hubungan nyata dengan ikatan bonding suami-istri. Dukungan sosial yang diberikan baik yang berasal dari keluarga besar, keluarga inti, tetangga, dan PJTKI kepada suami memiliki hubungan dengan ikatan bonding di antara suami-istri. Kualitas perkawinan ditinjau dari kebahagiaan dan kepuasan perkawinan tidak memiliki hubungan dengan dukungan sosial. Interaksi suami-istri (komunikasi dan bonding) memiliki hubungan nyata dengan kualitas perkawinan (kebahagiaan dan kepuasan perkawinan)., Puspitawati,Herien
Keyword:
|
Judul: Gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio yang terinfeksi koi herpes virus
Abstrak: Iak memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Pertahanan tubuh ikan terbagi 2 sistem yaitu pertahanan non-spesifik yang terdiri atas kulit, sisik, lendir dan darah dan pertahanan spesifik yaitu antibodi. Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen, makanan dan hormon ke seluruh jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pseudomonas Fluorescens B29 Dan WI Dalam Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Pada Kentang
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Pseudomonas fluorescens B29 dan W1 penyakit bakteri layu pada kentang. Penelitian dilakukan dilaboratorium Kultur Jaringan Kentang, Jurusan Budidaya Pertanian IPB; Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan IPB dan Instalasi Penelitian Tanaman Hias Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian dimulai pada bulan Juni 1995 sampai Maret 1996. Pseudomonas solanacearum diisolasi dari tanaman kentang sakit yang berasal dari kebun rakyat disekitar Cipanas, Cianjur Jawa Barat. Sedangkan Pseudomonas fluorescens B29 berasal dari filosfer kedelei (Mariani, 1995; Suwanto et al., 1996) dan Pseudomonas fluorescens W1 berasal dari rizosfer kentang yang merupakan koleksi Labo- ratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian IPB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Asal isolat Pseudomonas fluorescens yang diinokulasikan sebagai faktor pertama terdiri dari z tarar yaitu B1 (isolat Pseudomonas fluorescens yang berasal dari filosfer kedelei) dan B2 (isolat Pseudo- monas fluorescens yang berasal dari rizosfer kentang). Sedangkan sebagai faktor kedua adalah cara pemberian inokulan yang terdiri dari 7 taraf yaitu: W1 (isolat anta- gonis diberikan 3 kali tanpa pemberian patogen), W2 (isolat antagonis diberikan 2 kali sebelum tanaman diinokulasi dengan patogen, dan 2 minggu kemudian isolat anta- gonis diberikan kembali), W3 (Isolat antagonis diberikan 2 kali sebelum tanaman diinokulasi dengan patogen), W4 (isolat antagonis diberikan hanya pada saat tanaman keluar dari botol sedangkan patogen diberikan serentak pada semua perlakuan),…dst
Keyword: Solanum tuberosum L., pseudomonas solanacearum, Pengendalian Penyakit, Pseudomonas Kelompok Fluorescens, mikroorganisme antagonis, Pseudomonas spp
|
Judul: Beberapa aspek penularan bakteri layu (pseudomonas solanacearum E. F. Smith) melalui umbi kentang dan kemungkinan penanggulannya
Abstrak: Deteksi jumlah bibit kentang yang terinfeksi bakteri layu dilakukan dengan cara mengisolasi patogen dari sampel bibit yang diambil dari beberapa sentra produksi kentang di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa intensitas serangan Bakteri layu pada pertanaman kentang tercatat sebesar 17, 3 persen (kisaran 15,56 _sampai 16,75 persen) dan jumlah bibit yang terinfeksi patogen tersebut berkisar dari 5,58 sampai 6,68 persen. Umbi bibit ini merupakan sumber utama inokulum bakteri layu pada daerah yang belum terinfeksi. Semakin tinggi persentase bibit sakit semakin banyak bagian pertanaman kentang yang terkena serangan bakteri layu. Deteksi bakteri layu dari bibit kentang dilakukan dengan melihat gejala dalam umbi bibit, isolasit bioasai dan inkubasi bibit. Cara-cara ini sangat efektif untuk mendeteksi bakteri layu pada umbi bibit. Hasil deteksi tertinggi sampai terendah berturut-turut diperoleh dengan cara isolasi (38,44 - 51,55 persen), melihat gejala dalam umbi bibit (17,78 persen), bioasai (12,22 persen), dan inkubasi bibit (3,37 persen).
Keyword: Field crops;, Incubation tubers;, Bioassay;, Bakterisida;, Bogor Agricultural University;
|
Judul: Penggunaan Habitat Koridor Halimun Salak oleh Elang ular bido (Spilornis cheela Latham, 1790) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Abstrak: Crested serpent eagle is one of the raptor species in Indonesia which has protected by the Indonesian law. The population threatened due to habitat looses caused by forest degradation. The initial step could be done to preserve the species through study of the habitat use based on habitat functions, such as cover and food supply. Beside habitat functions, it was also identified the supporting functions, such as slope, altitude, and distance from source of disturbances in Halimun Salak Corridor, Mount Halimun Salak National Park. The research conducted in April-June 2013 through point count method. Based on field observation, it was identified that habitat function at forest cover can be as resting area and nesting site. The eagle hunted in forest and open area such as horticultural fields, rice fields, and shrubs near the forest. Values of the supporting functions selected by crested serpent eagle was in open area near the forest.
Keyword:
|
Judul: Analisis Faktor-Faktor Kepuasan Nasabah yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Tabungan Batara (Studi Kasus : PT Bank Tabungan Negara, Tbk, Cabang Bogor)
Abstrak: Perkembangan perusahaan Perbankan Indonesia semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga mengakibatkan persaingan yang tinggi, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Berbagai bank baik pemerintah maupun swasta saat ini sedang berlomba-lomba dalam memperebutkan hati masyarakat agar mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank. Bank Tabungan Negara (BTN) didirikan pertama kali dengan nama Bank Tabungan Pos (BTP), pada tanggal 9 April 1950, berdasarkan Undang-Undang darurat No. 9 Tahun 1950. Tahun 1953 BTP berubah menjadi Bank Tabungan Negara (BTN) sampai dengan sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah penabung Tabungan Batara BTN Kantor Cabang Bogor, (2) Menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Bogor, (3) Mengetahui hubungan antara kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah BTN Kantor Cabang Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh nasabah yang memiliki tabungan Batara di BTN Cabang Bogor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data kantor BTN Cabang Bogor, literatur, baik buku yang memuat teori-teori, dan hasil penelitian terdahulu. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode Convinience sampling, jumlah contoh ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebanyak 100 nasabah. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan langsung dilapangan dan pengisian kuesioner oleh nasabah yang memiliki tabungan Batara di Bank Tabungan Negara Tbk Kantor Cabang Bogor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data kantor BTN Cabang Bogor, literatur, baik buku yang memuat teori-teori, dan hasil penelitian terdahulu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis korelasi product moment. Dari hasil analisis faktor diperoleh faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi kepuasan nasabah adalah multiguna produk (66%), system antrian (71,7%), kemudahan bertransaksi (58,1%), dan biaya administrasi (67,6%). Sedangkan dari analisis korelasi diperoleh hasil bahwa diantara faktor-faktor kepuasan nasabah yang memiliki hubungan nyata dengan loyalitas adalah faktor biaya, dimana antara faktor biaya dan loyalitas memiliki hubungan yang searah yaitu jika kepuasan terhadap harga/biaya meningkat maka akan diikuti juga dengan peningkatan loyalitas nasabah tabungan batara.
Keyword:
|
Judul: Analisis faktor-faktor kepuasan nasabah yang mempengaruhi loyalitas nasabah Tabungan Batara: studi kasus PT Bank Tabungan Negara, Tbk, Cabang Bogor
Abstrak: Perkembangan perusahaan Perbankan Indonesia semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga mengakibatkan persaingan yang tinggi, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Berbagai bank baik pemerintah maupun swasta saat ini sedang berlomba-lomba dalam memperebutkan hati masyarakat agar mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank. Bank Tabungan Negara (BTN) didirikan pertama kali dengan nama Bank Tabungan Pos (BTP), pada tanggal 9 April 1950, berdasarkan Undang-Undang darurat No. 9 Tahun 1950. Tahun 1953 BTP berubah menjadi Bank Tabungan Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah penabung Tabungan Batara BTN Kantor Cabang Bogor, (2) Menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Bogor, (3) Mengetahui hubungan antara kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah BTN Kantor Cabang Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh nasabah yang memiliki tabungan Batara di BTN Cabang Bogor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data kantor BTN Cabang Bogor, literatur, baik buku yang memuat teori-teori, dan hasil penelitian terdahulu. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode Convinience sampling, jumlah contoh ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebanyak 100 nasabah. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan langsung dilapangan dan pengisian kuesioner oleh nasabah yang memiliki tabungan Batara di Bank Tabungan Negara Tbk Kantor Cabang Bogor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data kantor BTN Cabang Bogor, literatur, baik buku yang memuat teori-teori, dan hasil penelitian terdahulu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis korelasi product moment. Dari hasil analisis faktor diperoleh faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi kepuasan nasabah adalah multiguna produk (66%), system antrian (71,7%), kemudahan bertransaksi (58,1%), dan biaya administrasi (67,6%). Sedangkan dari analisis korelasi hubungan nyata dengan loyalitas adalah faktor biaya, dimana antara faktor biaya dan loyalitas memiliki hubungan yang searah yaitu jika kepuasan terhadap harga/biaya meningkat maka akan diikuti juga dengan peningkatan loyalitas nasabah tabungan batara.
Keyword: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB, Point reward, Joint account, Call money
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Estimasi Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Air Sungai Cirarab, Kabupaten Tangerang (Studi Kasus : Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri).
Abstrak: Sungai Cirarab adalah salah satu sungai tercemar di Provinsi Banten yang diakibatkan aktivitas industri. Pada bagian hilir, masyarakat memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari namun setelah terjadi pencemaran sebagian masyarakat beralih ke sumber lain untuk mendapatkan air bersih. Masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan air bersih sehingga pencemaran Sungai Cirarab menimbulkan kerugian ekonomi. Tujuan dari penelitian adalah (1) Menganalisis persepsi masyarakat Desa Karang Serang mengenai pencemaran Sungai Cirarab dengan analisis deskriptif, (2) Mengestimasi nilai kerugian ekonomi yang ditanggung masyarakat Desa Karang Serang akibat pencemaran Sungai Cirarab menggunakan metode replacement cost dan cost of illness, (3) Mengestimasi nilai kompensasi masyarakat Desa Karang Serang menggunakan metode CVM (Contingent Valuation Method) dengan pendekatan Willingness To Accept (WTA), serta (4) Merumuskan alternatif kebijakan pengelolaan Sungai Cirarab menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian dilakukan dengan metode survei dan metode pengambilan contoh adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden Desa Karang Serang menyatakan Sungai Cirarab sudah tercemar dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Kerugian masyarakat akibat kehilangan jasa air rata-rata sebesar Rp1.975.909/KK/tahun, dan kerugian kesehatan rata-rata sebesar Rp28.639/KK/tahun. Total kerugian masyarakat rata-rata sebesar Rp 2.004.548/KK/tahun. Nilai rata-rata WTA yang diinginkan responden adalah Rp 2.841.176,47/KK/tahun. Bentuk kompensasi yang diharapkan berupa penyediaan sumur bor, alat penyaring air dan kompensasi berupa dana. Hasil analisis alternatif kebijakan pengelolaan Sungai Cirarab yang diperoleh yaitu pengawasan dan pemantauan kualitas air, pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sosialisasi pengelolaan limbah kepada industri pencemar, konservasi hulu, sosialisasi pemanfaatan air sungai kepada masyarakat, dan kompensasi bagi masyarakat.
Keyword: AHP, CVM, kerugian ekonomi, pencemaran sungai, WTA
|
Judul: Estimasi Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Sungai Citarum (Kasus : Kelurahan Utama, Melong dan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat).
Abstrak: Industri tekstile merupakan sektor penting dalam perekonomian indonesia dan penghasil devisa dengan nilai ekspor sebesar 9,27%. Industri tekstile mampu menciptakan lapangan kerja dan menyerap banyak tenaga kerja. Pada tahun 2016 industri tekstile dikawasan industri Cimahi memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam PDRB yaitu sebesar 46,8%. Selain berdampak positif terhadap pemerintah, pengembangan industri berdampak positif terhadap masyarakat yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran/menciptakan lapangan pekerjaan. Adapun dampak negatif yaitu merugikan masyarakat dan lingkungan yaitu terjadi pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Limbah cair industri yang dialirkan ke badan air telah mencemari sungai. Sungai yang tercemar di wilayah Cimahi yaitu lima sungai yang merupakan bagian dari DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Utama, Melong dan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Penelitian melibatkan 101 responden masyarakat. Stakeholder yang terkait dalam pengelolaan Sungai dan limbah industri diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kelurahan, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan eksternalitas negatif akibat pencemaran sungai karena aktivitas industri, mengestimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran air sungai, mengestimasi nilai kompensasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kesediaan masyarakat menerima kompensasi dan menganalisis peran para pihak terkait dalam pengelolaan sungai dan limbah industri. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, metode cost of illness, replacement cost, loss of earning, metode CVM dan Regresi logistik serta analisis stakeholder. Estimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran limbah cair industri di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Utama, Leuwigajah dan Melong Kecamatan Cimahi Selatan sebesar Rp. 9.896.998.561 per tahun, nilai tersebut diperoleh dengan pendekatan menggunakan biaya pengganti air bersih, biaya sakit dan kehilangan pendapatan karena sakit. Total WTA masyarakat sebesar Rp 5.107.036.092 per tahun, sedangkan besarnya keinginan masyarakat menerima ganti rugi adalah sebesar Rp 105.109/KK/bulan. Namun upaya yang telah dilakukan perusahaan atau industri berupa memberikan fasiltas air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak sebesar Rp 63.825/KK/bulan. Adapun faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat menerima kompensasi adalah pendidikan, lama tinggal dan jarak ke sungai. Stakeholder yang memiliki pengaruh dan kepentingan yang tinggi adalah DLH Provinsi Jawa Barat, DLH Kota Cimahi, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan.
Keyword: eksternalitas, kerugian ekonomi, limbah industri, willingness to accept
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Karakteristik Biodiesel Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.)
Abstrak: sumber bahan bakar diesel alternatif potensial. Proses produksinya melalui reaksi esterifikasi-transesterifikasi yang menghasilkan campuran heterogen antara fasa hidrofobik (biodiesel) dan fasa hidrofilik (gliserol). Kedua senyawa ini memiliki perbedaan berat jenis. Campuran heterogen biodiesel-gliserol umumnya dipisahkan secara settling yang memakan waktu selama 8-12 jam. Aplikasinya dalam sistem kontinyu dapat menghambat proses produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, dibutuhkan proses sentrifugasi untuk mempercepat waktu pemisahan. Biodiesel yang diperoleh dari hasil separasi masih mengandung sisa katalis basa sehingga proses pencucian biodiesel diperlukan dalam proses untuk menghilangkan sisa katalis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel jarak pagar serta mengetahui apakah proses sentrifugasi ini dapat mengefisienkan proses pencucian katalis basa pada biodiesel. Penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar, dan penelitian utama untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian utama adalah kecepatan sentrifugasi 500 rpm (30 g), 1000 rpm (120 g), 1500 rpm (270 g), dan 2000 rpm (480 g). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal. Parameter utama dalam penelitian utama adalah viskositas kinematik, densitas, dan kadar katalis basa biodiesel. Ketiga parameter ini dibandingkan dengan biodiesel hasil settling selama 12 jam. Karakteristik biodiesel yang diperoleh setelah sentrifugasi selama satu menit berupa viskositas kinematik (4,61 – 4, 71 cSt), densitas (0,8823 – 0,8848 g/cm3), kadar katalis KOH (714 – 982 ppm), perolehan biodiesel setelah sentrifugasi (77,37 – 81,49 %v/v), kadar air (0,0129 – 0,0168 %b/b), bilangan asam (0,81 – 0,93 mg KOH/ g biodiesel), kadar asam lemak bebas (0,41 – 0,47%), bilangan iod (87,00 – 87,87 g I2/100 g biodiesel), bilangan penyabunan (192,62 – 195,95 mg KOH/g biodiesel), dan angka setana (54,47 – 54,95). Selain itu juga dilakukan uji kromatografi gas-spektrometrik massa yang menunjukkan bahwa biodiesel hasil sentrifugasi dengan kecepatan 500 rpm (30 g) selama satu menit mengandung 97,25% (b/b) metil ester. Hasil uji t-student menunjukkan bahwa viskositas kinematik, densitas, dan kadar KOH biodiesel yang diperoleh dengan cara sentrifugasi lebih baik daripada biodiesel hasil settling selama 12 jam. Kecepatan sentrifugasi sebesar 500 rpm (30 g) selama satu menit sudah dapat mengefisiensikan proses pencucian katalis basa yang umumnya dilakukan sebagai tahap pemurnian biodiesel setelah separasi. Proses sentrifugasi juga dapat mereduksi waktu settling biodiesel kasar setelah transesterifikasi yang menghambat proses produksi biodiesel pada skala kontinyu.
Keyword:
|
Judul: Kajian Proses Produksi Biodiesel Melalui Transesterifikasi in situ Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Berbagai Kondisi Operasi
Abstrak: Biodiesel production is generally carried out through several stages of process. They are oil extraction, oil purification, and oil transesterification. Several steps that must be passed in the biodiesel production causing low efficiency and high energy consumption, resulting in high cost of biodiesel production. Therefore, it is necessary to develop a process that simplify the steps in biodiesel production, more efficient, low cost and low energy consumption, also be able to produce high quality of biodiesel through in situ transesterification. This study purposes to investigate on in situ transesterification of Jatropha curcas L. under various operating condition by studying the influence of temperature, stirring speed, and reaction time on the yield and quality of biodiesel. In situ transesterification of Jatropha seeds was carried out under the following process conditions : the moisture content of Jatropha seeds less than 1%, the particle size of 35 mesh, the methanol to hexane to seeds ratio of 6:1:1 (v/v/w), and the KOH concentration of 0.075 mol/L methanol. Operating conditions of in situ transesterification was varied at temperature of 40, 50, and 60ºC, reaction time of 3, 4, and 5 hours, and mechanical stirring of 700, 800, and 900 rpm. Analysis of variance showed that temperature, stirring speed, and reaction time did not significantly affected the yield and viscosity of biodiesel. Temperature, reaction time, and interactions between temperature, stirring speed, and reaction time significantly affected acid value of biodiesel. Temperature and interaction between temperature and stirring speed significantly affected saponification value and ester value of biodiesel. The experimental results showed that in situ transesterification conditions which recommended for commercial scale was at temperature of 40ºC, mechanical stirring of 700 rpm, and reaction time of 3 hours (A1B1C1). That condition was choosen because this condition used low energy than other operating condition. This was also supported by the results of statistical analysis showed that the yield and viscosity of biodiesel were not significantly different at all operating conditions, and biodiesel’s characteristics meets Indonesian Biodiesel Standard. The value of acid value, saponification value, ester value, and viscosity at A1B1C1 are 0.49 mg KOH/g, 201.36 mg KOH/g, 200.87 mg KOH/g, and 3.49 cSt.
Keyword:
|
Judul: Arsitektur Strategi Bisnis Dokumentasi Pernikahan pada Iphotobride Wedding
Abstrak: Iphotobride merupakan sebuah perusahaan dokumentasi pernikahan yang berdiri pada tahun 2017 yang berlisensi HIPDI (Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia). Berawal dari dokumentasi wisuda lalu mulai melebarkan sayap ke industri dokumentasi pernikahan, dengan jasa yang ditawarkan meliputi dari acara engagement, prewedding, wedding, post wedding hingga kehamilan dan tasyakuran. Iphotobride mampu berkembang menjadi vendor favorit pasangan di Jabodetabek dengan menyajikan konsep foto dan video yang bercerita romantis, intim dan berwarna cerah. Iphotobride selalu berusaha dengan memberikan kualitas dan pelayanan terbaik di setiap pra hingga pasca produksi. Pada awal pembentukan pertamanya pada April 2017, iphotobride merupakan nama dari pecahan dari Iphotograph, nama tersebut diambil dari istilah bahasa asing yaitu i yang berarti saya, dan photography adalah fotografi atau memfoto yang bermakna saya yang memfoto, dalam artian ini juga bermakna pada iphotobride yang berarti saya memfoto pengantin. Awal mulanya Iphotobride hanya punya empat orang dalam tim, dengan tiga diantaranya didalamnya tim adalah perempuan, dengan alat dokumentasi seadanya yang dipunya dengan nilai value tidak lebih dari 15 juta. Hingga saat tahun 2020 awal Iphotobride terus berkembang menjadi vendor yang diminati para calon pengantin, dan tim yang ada berjumlah sebelas orang. Iphotobride memiliki kantor pusat yang beralamat di Kebun Raya Residence Green Park Cluster no 40 Kecamatan Bogor Barat. Dalam pasar dokumentasi pernikahan di Jabodetabek, Iphotobride berada di posisi menengah, dengan rentang harga mulai dari 4-10 juta rupiah untuk sekali proyek atau sewa jasa di pernikahan, biasanya karakteristik konsumen hingga calon konsumen Iphotobride rata rata adalah pasangan muda-mudi berusia antara 21 sd 25 tahun, dengan latar belakang pekerjaan adalah pegawai swasta dan pegawai negeri sipil, konsumen dan calon konsumen Iphotobride menghubungi secara langsung melalui media komunikasi daring whatsapp. Pradiani (2017) mengungkapkan bahwa dengan daring marketing komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time serta mampu menjangkau hingga penjuru dunia. Adapun kompetitor sejenis di posisi atau segmen yang sama dengan Iphotobride terbilang sangat banyak, dalam penentuan posisi pasar biasanya vendor kelas menengah dicirikan dengan banyaknya pengikut dan postingan di sosial media terutama di Instagram. Sejak adanya pandemi covid-19 menyerang Indonesia pada pertengahan Maret 2020, Iphotobride kehilangan banyak calon pelanggan dan pemasukan yang didapat berkurang drastis, karena selama tiga sampai empat bulan berturut turut tidak ada proyek yang dikerjakan, sehingga menuntut manajemen iphotobride mengecilkan skala prioritas dan memangkas jumlah staf yang awalnya sebelas orang kini hanya terdiri tiga orang yang dimana dua orang tersebut hanya dijadikan sebatas freelance, dalam artian dua orang freelance tersebut berhak untuk mengambil projek lain di luar iphotobride, dikarenakan iphotobride sudah tidak mampu untuk menggaji staf secara rutin akibat pandemi covid-19, meskipun lambat laun Iphotobride kembali mulai bangkit dan membangun sistem bisnis yang baru, namun hal tersebut terkadang masih terhambat oleh kebijakan pemerintah tentang regulasi covid-19 serta naik-turunnya kasus positif yang tidak menentu di Indonesia berimbas pada ketidakpastian para calon konsumen untuk melangsungkan pernikahan atau acara lainnya dalam waktu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi bisnis dokumentasi pernikahan yang dapat diterapkan bagi perusahaan Iphotobride di masa depan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 8 responden konsumen yang terpilih dengan menggunakan purposive sampling, 5 internal perusahaan dan 3 mitra perusahaan dari tahun 2019 hingga 2021. Jenis penelitian
Keyword: Arsitektur Strategi, Matrix IE, QSPM, SWOT
|
Judul: Pemanfaatan limbah lumpur perusahaan air minum (PAM) dan zeolit alam sebagai media tanam
Abstrak: Perusahaan Air Minum (PAM) Pejompongan Jakarta sampai saat ini belum dapat mengolah limbah lumpur yang dihasil- kannya, sehingga limbah tersebut hanya dibuang ke dalam sungai pembuangan. Didasari penelitian ini bertujuan untuk kenyataan : (1) tersebut, mencari maka alternatif lain dalam pengolahan limbah lumpur PAM sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang memanfaatkan limbah lumpur PAM dan media tanam hortikultura, khususnya tidak diinginkan, (2) zeolit alam sebagai bayam, serta (3) menurunkan serapan logam berat oleh tanaman dengan menggu- nakan zeolit pada tanah yang tercemar, dst
Keyword: Public health engineering, Water water engineering
|
Judul: Pemanfaatan sludge limbah pengolahan air minum (SPAM) sebagai media tanaman
Abstrak: Sludge limbah pengolahan air minum (SPAM) dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI) Cilegon Jawa Barat sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. SPAM tersebut hanya dibuang ke lahan kosong atau saluran pembuangan yang berada di sekitar tempat produksi. Hal ini menyebabkan SPAM terus menumpuk sehingga mengganggu lingkungan sekitar karena menimbulkan bau yang kurang sedap sebagai akibat dari reaksi-reaksi biokimia dalam suasana reduksi. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan SPAM sebagai media tanaman. Namun demikian SPAM memiliki kadar Mn yang sangat tinggi (181 ppm). Seperti halnya dengan unsur-unsur mikro yang lain, Mn dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil. Sedangkan dalam jumlah besar dapat menjadi racun bagi tanaman. Tekstur SPAM didominasi oleh debu (54%) dan berbentuk lumpur sehingga tidak membentuk agregat yang stabil sebagai akibatnya aerasi kurang baik bagi pertumbuhan tanaman. Untuk memperbaiki sifat- sifat kimia dan fisika SPAM dalam penelitian ini dilakukan dengan menambahkan zeolit dan Diamonium Hidrogen Fosfat (DHP). Tanaman indikator yang digunakan adalah bayam (Amaranthus sp). Penelitian ini meliputi percobaan pot yang dilakukan dalam rumah kaca dan analisis laboratorium yang dilakukan di laboratorium kimia, Jurusan Tanah, Fakultas ..dst
Keyword:
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Sistem Pemantauan Lingkungan Bawah Air secara Langsung (Real Time)
Abstrak: Pengembangan dan penerapan sistem pemantauan lingkungan bawah air dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam mengamati suatu kondisi ekosistem atau biota yang sedang diteliti. Pemantauan ekosistem laut dan darat sangat penting untuk konservasi dan manajemen melalui penyediaan data jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan sistem pemantauan yang dapat diaplikasikan kelak untuk studi ekosistem bawah air secara langsung (real time). Penelitian ini menggunakan wahana pelampung di permukaan air laut yang terhubung ke sistem video bawah air di dasar perairan laut. Wahana pelampung berfungsi memancarkan data video dan juga suhu ke ground segment. Hasil sistem pemantauan dapat dilihat melalui interface yang berada di darat. Sistem ini juga dapat menangkap foto serta menyimpannya pada laptop. Sistem pemantauan ini telah berhasil dikembangkan menggunakan komunikasi nirkabel untuk memancarkan data dan gambar.
Keyword: sistem pemantauan, nirkabel, wahana pelampung, wahana video bawah
|
Judul: Pengembangan Teknologi Jejaring Pelampung Nirkabel dan GPRS untuk Pemantauan Lingkungan
Abstrak: Pemantauan ekosistem lingkungan perairan merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi bagaimana keadaan suatu lingkungan. Kemajuan teknologi dalam bidang telemetri memungkinkan untuk melakukan pemantauan secara otomatis, kontinu, dan konsisten. Data yang dihasilkan oleh instrumen sensor dapat diperoleh melalui mekanisme pengiriman data dengan Wireless Sensor Network (WSN) dan jaringan internet seluler. Dalam makalah ini diuraikan aplikasi WSN dengan protokol ZigBee digunakan untuk layanan data kecepatan rendah, lalu jaringan internet seluler digunakan sebagai layanan data kecepatan tinggi untuk koleksi data dengan Google Spreadsheet API. Uji coba pelampung yang dilakukan di Danau Situ Gede, Kab Bogor menunjukan performa yang baik. Instrumen terdiri dari 2 bagian berdasarkan fungsinya: wahana pelampung (5 unit) dan server (1unit). Masing-masing pelampung mengukur, menyimpan, dan mengirim data sensor menuju server. Data yang diterima oleh server dari semua pelampung disimpan secara luring dengan database MySql dan daring dengan Google Spreadsheet API. Analisis uji kerja panel surya 10 wp sebagai catu daya WSN pada pelampung memberikan usia pakai yang signifikan. Secara berkala, level baterai instrumen pelampung pada siang hari sebesar 14.1 Volt dan malam hari berkisar antara 12.8- 13 V. Dengan demikian, kinerja panel surya tersebut sangat baik dalam memberikan energi terbarukan setiap harinya, wahana pelampung yang dikembangkan dengan WSN dan jaringan internet seluler sangat berpotensi untuk pemantauan ekosistem lingkungan karena akses data yang mudah dan kontinu.
Keyword: pemantauan lingkungan, WSN, jaringan internet selular, ZigBee
|
Judul: Perhitungan Penampang Hamburan Elastik pada Reaksi ep → ep dengan Dua Macam Faktor Bentuk: Galster dan Miller
Abstrak: The scattering cross section models Galster and Miller have different values depending on the scattering angle and incident electron energy. Large scattering angles using a variation of 10º to 180º while the energy of the electrons that come from 0.1 to 2.0 GeV. Proton magnetic moment Galster and Miller different models so that the scattering cross section is also different. The significant difference scattering cross section can be seen in the energy range 0.1 to 0.5 GeV and the similarity in the range of 0.6 to 2.0 GeV.
Keyword:
|
Judul: Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Jawa Barat Periode 2020-2021
Abstrak: The large number of people and MSMEs is a potential for West Java BPRS in providing financing. However, BPRS in West Java have a high NPF ratio and it is increasing that the BPRS is experiencing financial problems and inefficient performance. This study aims to analyze the level of efficiency and the factors that affect the efficiency of BPRS in West Java for the period 2020-2021. This research consists of two stages, the first stage is measuring efficiency using Data Envelopment Analysis (DEA) with the assumption of Constant Return to Scale (CRS). The second stage uses the Tobit regression method to analyze the factors that affect the level of efficiency. The results of the first stage of the study indicate that the BPRS in West Java for the 2020-2021 period has not been efficient in its performance, exceeding the use of excessive inputs and less than optimal in producing output. Furthermore, the second stage of testing using Tobit regression shows that the ROA and FDR variables have a positive effect on the efficiency of a BPRS in West Java, NPF has a negative effect on the efficiency of a BPRS in West Java. Meanwhile CAR, Inflation, and GDP have no effect on the efficiency of a BPRS in West Java., Banyaknya jumlah penduduk dan UMKM menjadi potensi bagi BPRS di Jawa Barat dalam memberikan pembiayaan. Namun, BPRS di Jawa Barat memiliki rasio NPF yang tinggi dan meningkat yang mengindikasikan bahwa BPRS mengalami pembiayaan bermasalah dan kinerja yang tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi BPRS di Jawa Barat periode 2020-2021. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama pengukuran efisiensi menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Constan Return to Scale (CRS). Tahap kedua menggunakan metode regresi Tobit untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat efisiensi. Hasil penelitian pada tahap pertama menunjukkan bahwa BPRS di Jawa Barat periode 2020-2021 belum efisien dalam kinerjanya tercermin dari penggunaan input yang berlebihan dan kurang optimalnya dalam menghasilkan output. Selanjutnya, tahap kedua pengujian menggunakan regresi Tobit menunjukkan bahwa variabel ROA dan FDR berpengaruh positif terhadap efisiensi BPRS di Jawa Barat, NPF berpengaruh negatif terhadap efisiensi BPRS di Jawa Barat. Sementara itu CAR, Inflasi, dan GDP tidak berpengaruh terhadap efisiensi BPRS di Jawa Barat.
Keyword: BPRS, DEA, Efisiensi, Regresi Tobit
|
Judul: Analisis Efisiensi BPRS di Jawa Barat Periode 2013-2017.
Abstrak: Perkembangan UMKM di Jawa Barat yang cukup baik memberikan potensi pada BPRS di Jawa Barat dalam memberikan pembiayaan. Perkembangan BPRS dapat dinilai secara kuantitatif melalui rasio keuangan BPRS. BPRS di Jawa Barat memiliki rasio NPF yang tinggi yang mengindikasikan bahwa BPRS mengalami pembiayaan bermasalah dan kinerja yang tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat efisiensi dan perubahan produktivitas BPRS di Jawa Barat periode 2013-2017. Metode pada penelitian in menggunakan Data Envelopment Analyisis (DEA) dengan menggunakan asumsi Constant Return To Scale (CRS) dengan orientasi output dan pendekatan intermediasi untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis serta Malmquist Index untuk menganalisis produktivitas BPRS. Hasil penelitian dengan DEA menunjukan skor efisiensi setiap BPRS berfluktuatif selama periode penelitian dan terdapat 10 BPRS berada pada skor yang efisien selama periode penelitian. Pada hasil penelitian dengan Malmquist Index menunjukan perubahan rata-rata nilai Malmquist Index di BPRS Jawa Barat lebih dipengaruhi oleh adanya perubahan efisiensi daripada perubahan teknologi. BPRS harus memperhatikan aspek efisiensi sehingga BPRS mampu meningkatkan output dengan input yang tersedia.
Keyword: BPRS, Data Envelopment Analyisis (DEA), Efisiensi, Malmquist Index
|
Judul: Embryonic Development of Attacus atlas L. (Lepidoptera: Saturniidae)
Abstrak: Attacus atlas was one of wild silkworm species that has been developed in Indonesia as an alternative silk source to domestic silkworm Bombyx mori. A. atlas was spread in tropical and subtropical rain forest and can be found almost in entire Indonesian islands. It has complete metamorphosis stage, including egg (embryo), larvae, pupa, and imago (adult). Embryogenesis was an important stage to know the physiology characteristic of insect such as diapauses. The research aimed to know the embryogenesis of A. atlas. The observation of embryonic development was done in two ways, observation within the eggshell and without the eggshell. The embryogenesis in A. atlas was done in seven days. Morphological observation on A. atlas embryo can be divided as pre-organogenesis and organogenesis stage. Pre-organogenesis stage occurred in first to fourth day after oviposition. Organogenesis stage can be observed in fifth to seventh day after oviposition. In the fifth day, body segmentation was completed. In the sixth day, cephal section and patterning of appendages was completed. Besides, the pigmentation of cephal also occurred in sixth day. In the seventh day, the pigmentation of entire body was completed and embryo was ready to hatch. In the eight day after oviposition embryo was hatching by cracking the eggshell.
Keyword:
|
Judul: Studi periode kritis tanaman padi hibrida (Oryza sativa L.) terhadap gulma jajagoan (Echinochloa crus-galli L.)
Abstrak: E. crus-galli merupakan salah satu gulma utama penyebab rendahnya produksi padi hibrida. Terdapat selang waktu tertentu dimana tanaman padi hibrida sangat peka terhadap persaingan gulma E. crus-galli. Periode waktu dimana tanaman peka terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode kritis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui periode kritis tanaman padi hibrida terhadap gulma E. crus-galli. Percobaan dilaksanakan pada bulan Desember – April 2010, di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan 3 ulangan. Terdapat 14 taraf perlakuan periode kompetisi, yaitu periode bersih gulma E. crus-galli (BG) 0-2 MST, BG 0-4 MST, BG 0-6 MST, BG 0-8 MST, BG 0-10 MST, BG 0-12 MST, dan BG 0-14 MST dan periode bergulma E. crus-galli (G) 0-2 MST, G 0-4 MST, G 0-6 MST, G 0-8 MST, G 0- 10 MST, G 0-12 MST, dan G 0-14 MST. Dengan demikian, terdapat 42 satuan percobaan. Satuan percobaan berupa petak berukuran 4 m x 5 m. Jarak antar petak 0.5 m, jarak antar ulangan 2 m, dan jarak tanam adalah 25 cm x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode kompetisi antara tanaman padi dengan gulma E. crus-galli berpengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah daun, bobot kering akar dan tajuk, indeks luas daun, anakan produktif, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot 1000 butir padi, gabah kering panen dan gabah kering, % biji isi, % biji hampa, dan % biji hijau per malai. Berdasarkan peubah hasil gabah kering giling padi pada periode bersih gulma E.crus-galli dan bergulma gulma E. crus-galli, periode kritis tanaman padi hibrida terhadap gulma E.crus-galli terjadi pada umur 4 MST hingga 8 MST. Dengan demikian, pengendalian gulma Echinochloa crus-galli pada pertanaman padi harus dikendalikan pada saat 4-8 MST agar kehilangan hasil tanaman padi akibat kompetisi dapat dihindarkan.
Keyword: Critical period, Echinochloa crus-galli, Oryza sativa
|
Judul: Studi Periode Kritis Tanaman Padi Hibrida (Oryza sativa L.) terhadap Gulma Jajagoan (Echinochloa crus-galli L.).
Abstrak: E. crus-galli merupakan salah satu gulma utama penyebab rendahnya produksi padi hibrida. Terdapat selang waktu tertentu dimana tanaman padi hibrida sangat peka terhadap persaingan gulma E. crus-galli. Periode waktu dimana tanaman peka terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode kritis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui periode kritis tanaman padi hibrida terhadap gulma E. crus-galli. Percobaan dilaksanakan pada bulan Desember – April 2010, di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan 3 ulangan. Terdapat 14 taraf perlakuan periode kompetisi, yaitu periode bersih gulma E. crus-galli (BG) 0-2 MST, BG 0-4 MST, BG 0-6 MST, BG 0-8 MST, BG 0-10 MST, BG 0-12 MST, dan BG 0-14 MST dan periode bergulma E. crus-galli (G) 0-2 MST, G 0-4 MST, G 0-6 MST, G 0-8 MST, G 0- 10 MST, G 0-12 MST, dan G 0-14 MST. Dengan demikian, terdapat 42 satuan percobaan. Satuan percobaan berupa petak berukuran 4 m x 5 m. Jarak antar petak 0.5 m, jarak antar ulangan 2 m, dan jarak tanam adalah 25 cm x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode kompetisi antara tanaman padi dengan gulma E. crus-galli berpengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah daun, bobot kering akar dan tajuk, indeks luas daun, anakan produktif, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot 1000 butir padi, gabah kering panen dan gabah kering, % biji isi, % biji hampa, dan % biji hijau per malai. Berdasarkan peubah hasil gabah kering giling padi pada periode bersih gulma E.crus-galli dan bergulma gulma E. crus-galli, periode kritis tanaman padi hibrida terhadap gulma E.crus-galli terjadi pada umur 4 MST hingga 8 MST. Dengan demikian, pengendalian gulma Echinochloa crus-galli pada pertanaman padi harus dikendalikan pada saat 4-8 MST agar kehilangan hasil tanaman padi akibat kompetisi dapat dihindarkan.
Keyword:
|
Judul: Peranan Sektor Industri Terhadap Pembangunan Wilayah di Kota Madya Medan Propinsi Sumatera Utara
Abstrak: Kotamadya Medan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara daiam pengembangan perekonomiannya dipengaruhi oleh potensi yang dimiiiki terutama potensi dari sudut letaknya yang strategis bagi lalu lintas perdagangan , sehingga sangat mendukung bagi pertumbuhan barbagai jenis industri terutama yang berorientasi ekspor .
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan limbah padat proses pengolahan agar PT Agarindo Bogatama sebagai media tanam hortikultura
Abstrak: Limbah padat proses pengolahan agar berpotensi untuk digunakan sebagai pupuk/media tanam karena agar dihasilkan dari rumput laut yang merupakan jenis makhluk hidup. Pupuk asal limbah rumput laut kaya unsur hara alkalis seperti Ca dan Mg. Perlunya pemanfaatan dan pengolahan limbah proses pengolahan agar dan kebutuhan pupuk organik yang ke depan akan semakin tinggi, mendorong peneliti melakukan penelitian untuk melihat seberapa jauh pengaruh pemberian pupuk dari limbah agar terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik dan kimia limbah agar, menganalisis pengaruh kandungan limbah agar terhadap pertumbuhan tanaman, selanjutnya memanfaatkan limbah industri tersebut sebagai media tumbuh tanaman.
Keyword:
|
Judul: Mempelajari Pemanfaatan Limbah Pengolahan Agar-Agar Kertas sebagai Media Penghasil Produk Biomassa Mikroorganisme dengan Menggunakan Ragi Roti dan Ragi Tempe
Abstrak: Perkembangan industri pertanian yang telah maju pesat menuntut pemanfaatan sumberdaya secara optimal. Rumput laut merupakan komoditi yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk yang bennutu. Pemanfaatan rumput laut masih terbatas sebagai bahan baku agar-agar, baik dalam bentuk tepung maupun lembaran kertas. Industri pembuatan agar-agar kertas selama ini masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga belum efisien dan mutu produk yang dihasHkan masih belum memuaskan sehingga nilai jual produk relatif rendah. Limbah pengolahan agar-agar kertas tennasuk dalam Iimbah organik yang dapat terdekomposisi secara alamiah. Penanggulangan dan pemanfaatan Iimbah rumput laut hasH samping pengolahan agar-agar kertas selama ini masih belum dilangani secara baik. Perkembangan industri bidang bioteknologi, menyebabkan telah berkembang pula pembuatan Produk Biomassa Mikroorganisme (PBM) dari bahan baku yang beriimpah di Indonesia. Pembuatan produk biomassa mikroorganisme ditujukan untuk menciptakan suatu produk dan atau untuk membantu mengatasi masalah Iimbah, terutama Iimbah pertanian tennasuk Iimbah perikanan seperti Iimbah pengolahan agar-agar kertas. Produk biomassa mikroorganisme memiliki kandungan gizi terutama protein yang cukup tinggi. Prinsip utama pembuatan PBM adalah proses biokonversi yang dilakukan oleh mikroorganisme dalam substrat dan diperkaya dengan nutrien pendukung seperti nitrogen dan fosfat. Mikroorganisme berperan sebagai pemecah polisakarida yang terdapat dalam substrat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pemanfaatan limbah pengolahan agar-agar kertas sebagai media penghasil produk biomassa mikroorganisme dengan menggunakan ragi tempe dan ragi roti tanpa penambahan nutrien. Selain itu juga mempelajari pengaruh jenis ragi yang digunakan dan pengaruh konsentrasi ragi yang ditambahkan. Penelitian ini terdin dan penelilian pendahuluan dan penelilian utama. Penelilian pendahuluan meliputi analisis komposisi kandungan kimia Iimbah pengolahan agar-agar kertas sebagai sumber bahan baku Produk Biomassa Mikroorganisme (PBM). Sedangkan penelitian utama diiakukan proses pembuatan Produk Biomassa Mikroorganisme (PBM) menggunakan ragi tempe, ragi roti dan campuran ragi pada berbagai konsentrasi ragVkapang yaitu 5%, 10 %, dan 15 %.
Keyword:
|
Judul: Analisis performance algoritme paralel block cipher RC6 menggunakan message passing interface (MPI)
Abstrak: RC6 algorithm is a block cipher algorithm, which is one of the finalists in the AES competition. One of the RC6 algorithm parameters is the size of the block, where a larger block size is used the more time required to perform encryption-decryption. In this research the RC6 algorithm would be parallelized by dividing the data to each processor and the performance of the RC6 algorithm would be analyzed. Parallel implementation of the RC6 algorithm uses Message Passing Interface (MPI). The purpose of this research is to measure and analyze the performance of parallel RC6 algorithm. This research uses 4 computer with Linux operating system. This research uses files ASCII text and binary for the experiment. Each file will do the experiment three times repetition to take the average value. The results of this research show that execution time of parallel RC6 algorithm at the process of encryption and decryption is longer than execution time of sequential RC6 algorithm. For example, for file size of 249,149,712 bytes, encryption execution time of sequential RC6 algorithm is 17.91 seconds, whereas using the number of processors as many as 2, 4, 6 and 8, respectively are as follows 18.34 seconds, 20.37 seconds, 17.51 seconds and 18.93 seconds. The results of encryption execution time show that the encryption execution time by using the processor number of 4 is the slowest one. The speedup of parallel RC6 algorithm is less than one or smaller than the speedup of sequential RC6 algorithm. The speedup of parallel RC6 algorithm also not ideal because ideally speedup is equal to the number of processors used. The efficiency of parallel RC6 algorithm becomes lower along with more processor used. The resulting efficiency is far away from the optimum efficiency value, that is one, and it is not constant. To maintain the efficiency values if the number of processors is increased from p to p ' the input size should be increased in fraction of p'2 / p2. The cost of parallel RC6 algorithm increases as more processors are used. The resulting cost greater than the optimal cost value that is equal to Ts. The resulting overhead values become greater when the number of processors are increased. The results of this research indicate that the RC6 algorithm is not good when it is parallelized with domain decomposition method and using MPI. This is because the RC6 algorithm has a fast computational process, but it has the long communication time, so the total execution time of parallel RC6 algorithm longer than sequential RC6 algorithm.
Keyword: block cipher, RC6 algorithm, parallel, Message Passing Interface (MPI), Linux, Performance metric, execution time, speedup, efficiency, isoefficiency
|
Judul: Study on antimicrobial activity of galangal extract and their fractions against food-borne pathogens and spoilage microorganisms
Abstrak: Pangan tradisional Indonesia pada akhir-akhir ini mendapat banyak perhatian dan sangat potensial untuk dapat dikernbangkan karena segi khasiat dan manfaatnya sebagai surnber senyawa alami. Berbagai jenis rempah-rempah selama ini telah dirnanfaatkan sebagai surnber flavor bagi bumbu rnasakan tradisional dan salah satunya adalah lengkuas yang merupakan rernpah berbentuk rirnpang dari famili Zingiberaceae. Selain sebagai bumbu, lengkuas dikenal juga sebagai ramuan jamu tradisional. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk rnelihat sejauh mana lengkuas dapat berperan sebagai bahan antimikroba sehingga penggunaan iengkuas tidak saja rnemberikan flavor khas tetapi juga dapat berperan sebagai bahan pengawet.
Keyword:
|
Judul: Aktivitas antimikroba bumbu segar masakan tradisional Indonesia terhadap mikroba patogen dan perusak makanan
Abstrak: Untuk menghasilkan makanan yang siap dikonsumsi, selain dilakukan berbagai proses pengolahan terhadap bahan pangan, biasanya dilakukan juga penambahan berbagai jenis bumbu. Fungsi penambahan bumbu tersebut terutama untuk menghasilkan citarasa tertentu yang diinginkan dalam makanan, dan ternyata bumbu-bumbu tersebut juga mempengaruhi daya awet suatu masakan. Ada beberapa jenis masakan tradisional Indonesia yang dikenal bersifat awet, antara lain ayam goreng, gulai, kari, opor, rawon dan rendang. Bumbu- bumbu masakan tersebut, selain terdiri dari berbagai bahan yang berfungsi sebagai penyedap rasa dan pengawet seperti garam dan gula, juga terdiri dari berbagai jenis rempah-rempah. Sejak zaman dahulu, rempah-rempah diketahui mempunyai efek mengawetkan, misalnya dalam proses mumifikasi mayat (Siliker, 1980). Rempah-rempah tersebut mempunyai efek mengawetkan karena mengandung komponen yang bersifat antimikroba. Webb dan Tanner (1945) di dalam Natawirya (1987) menyatakan bahwa komponen yang aktif sebagai desinfektan (senyawa antimikroba) dalam rempah-rempah adalah minyak atsirinya.
Keyword:
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Analisa perilaku konsumen mi kering non-instan sebagai suatu dasar strategi produk dan promosi "mi ayam putih" di Jakarta : kasus 30 konsumen mi kering non-instan
Abstrak: Topik penelitian ini diambil karena ketertarikan peneliti untuk membuat suatu strategi produk dan promosi yang berorientasi pada perilaku konsumen. Perusahaan- perusahaan besar seperti P&G, Unilever, IBM selalu mendasarkan strategi pemasarannya pada preferensi konsumen. Dengan mengambil kasus lambannya pertumbuhan produk Mi Ayam Putih (MAP) dan 30 responden mi kering non-instan di Jakarta, penelitian ini bertujuan menganalisa perilaku konsumen target MAP dan membuat alternatif strategi produk dan promosi MAΡ. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori- teori perilaku konsumen yang dikaitkan dengan teori-teori manajemen pemasaran. Selain menggunakan uji rank Spearman, pola perilaku konsumen dianalisa dengan tabulasi silang maupun deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara tahap-tahap keputusan pembelian mi kering non-instan dengan beberapa faktor internal maupun eksternal individu konsumen...
Keyword:
|
Judul: Analisa perilaku pembelian dan implikasinya pada strategi pemasaran mi instan: Kasus konsumen rumah tangga dan konsumen individu di Kodya Bogor
Abstrak: Fenomena mengkonsumsi mi instan di Indonesia mulai kelihatan sekitar tahun 1970-an, saat makanan ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Keberadaan industri mi instan diawali oleh PT. Supermi yang dianggap sebagai perintis industri mi kering di Indonesia. Tingkat pertumbuhan konsumsi mi instan (1990 - 1995) yang sebesar 27 persen per tahun menarik minat para investor untuk memasuki industri mi instan sehingga persaingan antara produsen semakin ketat. Pemahaman mengenai konsumen akan sangat menentukan keberhasilan strategi pemasaran sebuah usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perilaku pembelian konsumen rumah tangga dan konsumen individu dan mengetahui hubungan antar faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli mi instan serta implikasi faktor-faktor tersebut pada strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus di beberapa lokasi perumahan di kodya Bogar. Pemilihan responden dilakukan secara Stratified Random Sampling. Konsumen dalam penelitian ini dibedakan menjadi konsumen rumah tangga dan individu. Sasaran responden konsumen rumah tangga adalah ibu rumah tangga dan sasaran konsumen individu adalah mahasiswa indekos. Responden adalah pengkonsumsi mi instan dalam sebulan terakhir dan dibedakan menurut kelas sosial, yaitu kelas atas, menengah dan bawah.
Keyword:
|
Judul: Babesiosis pada kuda
Abstrak: Babesiosis pada kuda adalah penyakit menular yang di- sebabkan oleh Babesia caballi dan Babesia equi, yaitu pa- rasit protozoa perusak sel darah yang termasuk dalam genus Babesia. B. equi diduga oleh beberapa ahli termasuk dalam genus Theileria. Karena itu klasifikasi genus Babesia di- bicarakan dan siklus hidup B. caballi dan B. equi diulas. Kuda pada semua umur dapat terserang oleh dua parasite tersebut di atas. Tetapi kuda-kuda yang sudah dewasa (tua) lebih rentan jika dibandingkan dengan kuda-kuda yang masih muda. Kasus-kasus yang paling sering dijumpai adalah kasus-kasus yang bersifat akut walaupun kasus-kasus yang bersifat perakut, subakut dan kronik kadang-kadang terlihat. Serangan oleh parasit Babesia biasanya menyebabkan kerusаkan sel darah merah yang hebat sehingga kuda-kuda yang terserang menderita anemia hebat yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diobati. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan diagnosis yang tepat dan sedini mungkin. Diagnosis dapat dilakukan dengan cara memeriksa gejala-gejala klinik, preparat ulas darah, inokulasi hewan lain dan dengan mengadakan pemeriksaan secara serologik. Gejala-gejala klinik babesiosis pada kuda yang bersifat akut yang paling sering terlihat, ialah : nafsu makan menurun/hilang, lesu, bulu suram dan tidak mau bergerak. Kuda yang dilepaskan di padang rumput akan mengasingkan diri dan jalan sempoyongan. Faeces yang keluar berwarna cok- lat gelap, diselaputi lendir yang berwarna kekuningan dan urimenya berwarna merah tua. Temperatur tubuh meningkat menjadi 39.5 - 41°C dan pulsus meningkat. Terlihat dispnoe, perdarahan petechi pada mukosa membrana nictitans dan conjunctiva yang lebih pucat dari normal dan juga icteris. Kasus-kasus yang bersifat subakut gejala-gejalanya lebih ringan, tetapi bila tidak segera diobati maka gejala- gejala tersebut secara cepat menjadi hebat. Persendian lutut dan persendian gelang puyuh membengkak dan padanya ter- lihat oedema. Pada abdomen, dada dan kepala juga dapat di- temukan oedema. Gejala-gejala klinik yang terlihat pada kasus kronik adalah penurunan kondisi tubuh kuda secara progresif walaupun diberi makan yang banyak. Perubahan temperatur tidak jelas, nafsu makan berubah-ubah, icterus tidak jelas dan anemia mungkin hanya dapat dideteksi dengan menghitung sel darah merah dan kadar hematocrit…dst
Keyword:
|
Judul: Benchmark Analysis of Rice Stock Management in Indonesia towards Japan.
Abstrak: Rice is one of the important staple foods in Indonesia. Rice also has a strategic role in it affects on national stability. Moreover, rice is the most “politicized” commodity in many countries in the world, including Indonesia. The dominance of rice as a staple food of Indonesia can be indicated by the high consumption of rice every year. Lack of rice supplies and not sufficient of rice will cause unstable conditions for a country. This situation is influenced by rice stock management. The information of rice stock is very important to know the situation of food security in the country. The importance of rice stock was evident from the number of events in the emergency, natural disaster (natural) or man-made disaster (social conflict). Social conflict in Indonesia has long been underway, but more prominent since 1998 due to the economic crisis which is then triggered by the political transition. Therefore, the national rice stock has become important to address several of possibility caused by natural disasters, social conflicts and also maintain price stability. Indonesia is an archipelago country, a basic infrastructure especially transportation is unstructured, coupled with the low income of the community, so stock for emergency situation to be important and need to be controlled and managed with good management stock. Rice is not only the most important staple food in Japan, but it also the main source of livelihood farmers and agricultural households. Japan is a country that has been established manages rice stocks. Japan has succeeded in maintaining the stability of rice stock each year. Production and consumption in the country is also balanced. There are indications that the pattern of stock management which has been applied since the '60s has been successful in maintaining the stabilization of rice in the country. Japan's success in terms of rice reserves can serve as guidelines for the Indonesian government. Therefore, Japan as a benchmark in this study. This study has three main objectives that include the following: (1) to describe the condition of rice stock management in Indonesia and Japan, (2) to analyze the role of The National Food Logistic Agency (BULOG) in Indonesian rice stock management, and (3) to redesign national rice stock management model that can be applied to conditions in Indonesian rice with Japan as a benchmark. This study uses benchmark analysis. The major findings are: (1) national rice stock is not ideal, (2) BULOG was instrumental in the success of the national rice stock management, (3) Stock information system can be applied to redesign of national rice stock management. According with the purpose of research in which Japan as benchmark can be summed up as Japan has excellent stock management which ensures the stability of the rice stock and rice distribution, there are: (1) strong support intervention (although it tends to decrease) for the farmer's income, (2) support and application management and information technology consistent and disciplined. As the result of the benchmark, it is important to create the formula of the redesign the management model of the national rice stock to ensure Indonesia will be success
Keyword: benchmark, BULOG, management stock, rice
|
Judul: Dynamics System Modeling for Rice Stock
Abstrak: Rice production in Indonesia is characterized by large number of people and institutions involved in the business and wide spread of distribution area. There are two kinds of rice sources namely in country farmers production and the imported one. From these two sources rice is distributed throughout the country through many channels of marketing and distribution. The dynamics of rice supply and its distribution is mainly affected by factors of season, harvest field availability and its productivity, rate of harvesting failure, in country prices, import barrier, government involvement, and quality of infrastructure. A system dynamics model of rice stock was constructed using ithinkTM software. The model attempts to figure out the behaviour of rice stock system by simulation technique. The system was represented by ten subsystems which are interacting one to another. These ten subsystems were farmers, rice millings, KUD, collector traders, Bulog, grociers, importers, national stock. The interaction between each subsystem is depicted by a causal diagram, following the systems dynamics approach. The sensitivity of the model can be tested by running the model under certain set of values of key parameters and variables. The simulation resulted in two important findings. First, the model was able to picture the dynamics of rice distribution among ten subsystems assigned. Second, the value of stocks at each subsystem were considerably resembling the actual stocks at each subsystem. These results enabled the model to be used as a predicting tool or simulation tool for rice stock distribution.
Keyword: Rice stock, dynamic system
|
Judul: Infeksi Cacing Jantung Dirofilaria Immitis, Railliet & Henry, 1911 Pada Anjing
Abstrak: Cacing Dirofilaria immitis dewasa yang tinggal dalm ventrikel kanan jantung anjing, sering kali menimbulkan gejala klinis yang cukup berat. Cacing Tersebut menghasilkan mikrofilaria yang selanjutnya berkembang menjadi larva infektif dalam saluran malphigi induk semang entara, yaitu nyamuk dari genus Culex, Aedes dan Anopheles.
Keyword:
|
Judul: Analisis Kemiskinan Suburban di Kabupaten Kendal dan Kabupaten
Abstrak: yang khusus kategori dimensi- kedua, ambigu. Karakter wilayah suburban yang ambigu tadi seringkali membuat kesulitan dalam menentukan program pengentasan kemiskinan yang tepat. kota- kota- kota-kota Memperhatikan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan: (1) untuk mendapatkan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak perdesaan, (2) Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak, (3) diduga Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak, dan (4) Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak. Metode yang digunakan untuk melakukan zonasi wilayah adalah dengan mengadopsi teknik zonasi wilayah model BPS yang dimodifikasi. Hasilnya, dari 286 desa/kelurahan di Kabupaten Kendal: 173 desa/kelurahan masuk kategori perkotaan, 67 desa/kelurahan masuk kategori suburban, dan 46 desa/kelurahan masuk kategori perdesaan. Sementara itu untuk Kabupaten Demak, dari 249 desa/kelurahan yang ada: 93 desa/kelurahan masuk kategori perkotaan, 108 desa/kelurahan masuk kategori suburban, dan 48 desa/kelurahan masuk kategori perdesaan. Sebaran kemiskinan di Kabupaten Kendal memiliki nilai indeks Moran sebesar 0,561 dan Kabupaten Demak sebesar 0,462. Dengan temuan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat autokorelasi spasial pada kemiskinan antar desa/kelurahan di Kabupaten Kendal maupun di Kabupaten Demak dengan pola sebaran menggerombol (clustered). Khusus untuk sebaran kemiskinan suburban di Kabupaten Kendal, penggerombolan kemiskinan kategori High-High di antara desa/kelurahan suburban lebih banyak dijumpai di Kecamatan Plantungan dan sebagian di Kecamatan Pageruyung. Kedua kecamatan ini merupakan daerah berlereng. Sementara sebagian besar desa/kelurahan di kawasan suburban di Kabupaten Demak yang masuk kategori High-High berada di Kecamatan Bonang dan Kecamatan Wedung yang merupakan daerah pesisir pantai dan dataran rendah. Untuk mengetahui variabel yag diduga berpengaruh terhadap kemiskinan di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak dilakukan analisis regresi robust dengan variabel dummy untuk membedakan kabupaten (Kendal dan Demak) serta kategori wilayah (perkotaan, suburban, dan perdesaan). Adapun variabel yang dianalisis meliputi: variabel dependen (Y) berupa persentase kemiskinan tahun 2018 dan 10 variabel independen, yakni: Rasio Lahan Terbangun, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Penduduk, Jumlah UMKM, Jumlah Toko Kelontong, Jumlah Kedai, Jumlah Dana Desa, Realisasi Program Keluarga Harapan (PKH), Tamatan SMP, dan Tamatan SMA. Dari hasil analisis regresi robust dengan variabel dummy diketahui bahwa kemiskinan suburban di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak dipengaruhi secara signifikan oleh variabel Rasio Lahan Terbangun, variabel Kepadatan Penduduk, variabel Jumlah UMKM, variabel Jumlah Toko Kelontong, variabel Jumlah Kedai, variabel jumlah Dana Desa, variabel Realisasi PKH, dan variabel Jumlah Tamatan SMA. Sementara variabel Rasio Ketergantungan dan variabel Tamatan SMP tidak berpengaruh signifikan. Tingkat pengaruh variabel independen terhadap angka kemiskinan memiliki nilai yang berbeda, baik dilihat dari masing-masing kabupaten maupun antar kategori wilayah.
Keyword: poverty, suburban, zonation, regression, dummy
|
Judul: Pola Sebaran Spasial dan Determinan Kemiskinan Seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia serta Strategi Pengentasannya
Abstrak: Tujuan pembangunan ada tiga yaitu pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan keberlanjutan (sustainability). Namun pada kenyataannya, sampai dengan saat ini pembangunan masih belum mampu menghapus salah satu musuh utamanya dalam tujuan pembangunan pemerataan (equity), yaitu kemiskinan. Kemiskinan masih menjadi persoalan utama hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Penghapusan kemiskinan menjadi tujuan utama dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs). Pembangunan yang dilakukan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia dengan memberi berbagai alternatif pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga bisa terlepas dari belenggu kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari Garis Kemiskinan. BPS mendefinisikan penduduk miskin adalah penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan. Sampai dengan saat ini upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia masih belum maksimal. Walaupun ada penurunan persentase penduduk miskin, namun penurunan tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan anggaran pengentasan kemiskinan yang dikucurkan oleh pemerintah. Rata-rata laju penurunan persentase penduduk miskin tahun 2010-2017 adalah 0,46%/tahun namun rata-rata laju kenaikan anggaran pengentasan kemiskinan tahun 2010-2017 adalah 24,629 triliun rupiah/tahun atau setara dengan 23%/tahun. Angka-angka ini menjelaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia belum berhasil karena ada ketimpangan antara anggaran pengentasan kemiskinan yang dikucurkan dengan hasil yang diperoleh. Upaya penanggulangan kemiskinan harus memperhatikan unsur spasial atau lokasi sehingga kegagalan program dapat diminimalisasi. Faktanya saat ini upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia masih bersifat global, tidak memperhatikan aspek kewilayahan. Artinya upaya-upaya tersebut sama dan seragam di seluruh wilayah Indonesia, padahal karakteristik dan faktor penyebab kemiskinan yang dalam analisis kemiskinan disebut determinan kemiskinan di tiaptiap wilayah berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pola sebaran spasial kemiskinan seluruh kabupaten/kota di Indonesia; (2) menganalisis determinan kemiskinan yang mempertimbangkan aspek spasial seluruh kabupaten/kota di Indonesia; (3) menganalisis tingkat perkembangan wilayah seluruh kabupaten/kota di Indonesia; (4) menyusun strategi pengentasan kemiskinan seluruh kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan pola sebaran spasial, determinan kemiskinan yang mempertimbangkan aspek spasial, dan tingkat perkembangan wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Indeks Moran, analisis Moran’s Scatterplot, analisis Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA), analisis regresi berganda, analisis Geographically Weighted Regression (GWR), dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran spasial kemiskinan kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2017 semakin mengelompok (clustered) atau membentuk kantong-kantong kemiskinan. Kantongkantong kemiskinan tersebut mengalami pergeseran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2017. Kantong kemiskinan kondisi High-High di Pulau Sumatera pada tahun 2017 berubah menjadi lima kabupaten dan kondisi Low-Low menjadi 21 kabupaten/kota. Pada tahun yang sama kantong kemiskinan di Pulau Jawa bergeser sehingga kantong kemiskinan kondisi Low-Low berjumlah 15 kabupaten/kota. Keadaan Kepulauan Nusa Tenggara berbeda. Kantong kemiskinan kondisi High- High di Kepulauan Nusa Tenggara berubah menjadi delapan kabupaten dan kondisi Low-Low menjadi sembilan kabupaten/kota. Pada tahun 2017 kantong-kantong kemiskinan dengan kondisi Low-Low di Pulau Kalimantan semakin bertambah menjadi 40 kabupaten/kota. Lain lagi dengan Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku. Tidak ada kantong kemiskinan yang terbentuk baik pada kondisi High- High, Low-High, Low-Low atau High-Low. Masih pada tahun yang sama, kantong kemiskinan di Pulau Papua berjumlah paling banyak. Pada tahun 2017 kantong kemiskinan kondisi High-High semakin
Keyword: determinan, GWR, kabupaten, kemiskinan, kota, LISA, moran, skalogram, spasial, wilayah
|
Judul: Color Stability and Physical Properties of Spray-dried Butterfly Pea (Clitoria ternatea L.) Flower
Abstrak: Butterfly pea (Clitoria ternatea L.) flower is potential for natural food colorant. This research determined which combination of carrier agent (maltodextrin and Arabic gum, and maltodextrin and soy protein isolate) to produce spray-dried extract powder with desired physical properties and storage stability. The combination of carrier agents investigated in this study had a significant impact on the characteristics and storage stability of spray-dried powder. Spray-dried powders generated a variety of hues, ranging from purple-blue to purple, and were very stable in storage due to copigmentation. Soy protein isolate significantly reduced caking development. Maltodextrin was discovered to have a positive influence on total anthocyanin content and degradation rate, possibly extend the shelf life. The combination of maltodextrin and soy protein isolate in ISP3 generated the best results in this study. This combination successfully produced vibrant and stable color, high pigment concentration, no caking tendency, good encapsulation efficiency, and a low anthocyanin degradation rate, which may extend shelf life.
Keyword: anthocyanin, butterfly pea flower, food colorant, spray-drying
|
Judul: Pengaruh Teknik Konservasi Tanah Terhadap Perubahan Sifat-sifat Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Kubis (Brassica Oleracca) pada Andosol Batu Lawang, Pacet, Cianjur
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan teknik konservasi dalam usahatani sayuran dataran tinggi terhadap perubahan sifat-sifat tanah, populasi, pertumbuhan dan produksi tanaman kubis (Brassica oleracea) pada Andosol Batu Lawang, Pacet, Cianjur. Penelitian ini dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari enam perlakuan yaitu To (bertanam tradisional, searah lereng), T1 (bertanam menurut kontur dengan sistem tanam segitiga), T2 (T1 + selokan memotong lereng), T3 (T1+ mulsa jerami 6 ton/ha, T4 (T1 + mulsa sekam padi 2 ton/ha 3 dan T5 (T1 + teras gulud). Kelompok/blok didasarkan atas kemiringan lereng, yaitu blok I (15-16%), blok II (22-26 %) dan blok III (22-24 %)...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pola pengaturan jarak tanam dan penerapan teknik konservasi terhadap erosi dan aliran permukaan serta produksi buncis(Phascolus vulgaris) pada tanah andosol Pacet, Cianjur
Abstrak: Budidaya sayuran sebagai sumber penghasil pangan sangat penting bagi manusia. Saat ini lahan-lahan yang cocok untuk budidaya tanaman sayuran di dataran tinggi banyak yang beralih fungsi sebagai lokasi pemukiman dan pembangunan rumah peristirahatan (villa), sehingga budidaya tanaman sayuran dikhawatirkan akan beralih ke lahan-lahan sekitar puncak bukit berlereng curam. Apabila tanpa dibarengi usaha konservasi yang baik, maka bahaya kerusakan lahan akibat erosi yang disebabkan hujan dapat terjadi. Apalagi dataran tinggi umumnya memiliki curah hujan tahunan yang lebih tinggi daripada di dataran rendah sekitarnya. Berlandaskan keadaan di atas, maka alternatif pola pengelolaan lahan yang dapat mencegah kerusakan tanah karena erosi dan tetap mempertahankan produktivitas harus terus diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di daerah sentra produksi sayuran Jawa Barat pada tanah Andosols yaitu desa Batulawang, Pacet, Cianjur dengan ketinggian tempat 1100 meter di atas permukaan Jaut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengaturan tanarn (pola jarak tanam) dan pengaturan bedengan terhadap aliran permukaan dan erosi serta produksi buncis pada lahan sayuran di tanah Andosol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan pembeda kelompok adalah kemiringan lereng tempat percobaan yaitu Blok I 12 %, Blok II 16 % dan Blok ill 24 %. Faktor pertama adalah faktor pengaturan jarak tanam (P) yaitu : pengaturan jarak tanam dengan barisan memotong lereng (Pl), jarak tanam pola segitiga dengan barisan memotong lereng (P2) yang dibandingkan dengan cara tradisional petani berupa cara penanaman searah lereng (PO).
Keyword:
|
Judul: Perbandingan Wavelet Daubechies dan MFCC sebagai ekstraksi ciri pada pengenalan fonem berdasarkan distribusi normal
Abstrak: Speech recognition is speech to text transcription. Speech to text transcription system is a system used to convert a voice signal from a microphone into a single or a set of words. Most research of speech to text transcription used technique which every word in corpus is modeled. It is not effective if we want to develop a large vocabulary speech recognition system which number of words in corpus are more than one thousand words. Therefore, this research developed phoneme recognition with early stage in speech recognition. This research used some stage proces, those are take data, feature extraction, and feature matching. Normal Distribution (Gaussian) is used for feature matching, Wavelet Daubechies and MFCC is used for feature extraction. Corpus on this research consist of 11 words in Indonesian which each word recorded 20 times, 15 times for data training and 5 times for data testing. This research used 13 cepstral coefficients. Phonemes are generated from the segmentation process, and then mhu and sigma be calculated to generate the model. This case produced 26 models. The best accuracy is 90% generated by feature extraction MFCC and 46.92% generated by the Wavelet Daubechies.
Keyword:
|
Judul: Pengukuran Hambur Balik Rajungan (Portunus pelagicus) Menggunakan Instrumen Akustik Simrad EK-15
Abstrak: Pulau lancang merupakan wilayah pesisir dengan mayoritas penduduk yang memanfaatkan sumberdaya rajungan. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian jenis kepiting rajungan diperlukan informasi mengenai pendugaan stok. Salah satu metode yang akurat untuk memperoleh informasi mengenai sebaran dan stok ikan yaitu metode hidroakustik. Tujuan penelitian ini adalah mengukur nilai hambur balik rajungan (Portunus pelagicus) menggunakan instrumen akustik SIMRAD EK-15. Pengambilan data volume backscattering strength dilakukan secara terkontrol di dalam keramba jaring monofilament dan jarak antar permukaan transducer dengan target ±1 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai hambur balik rajungan yang diperoleh berkisar -51.18 dB hingga -55.54 dB.
Keyword: Lancang island, crab, Portunus pelagicus, volume backscattering strength
|
Judul: Measurement of Backscatter Value of Freshwater Lobster Procambarus clarkii Using Simrad EK 15 Hydroacoustic Instrument.
Abstrak: Beberapa spesies lobster air tawar yang dikenal menjadi spesies invasif yang sukses saat berada di suatu tempat baru, salah satu spesies lobster tersebut adalah Procambarus clarkii. Penggunaan teknologi akustik dapat digunakan untuk mengidentifikasi kawanan ikan sampai lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kedekatan parameter morfometrik dari lobster tawar merah terhadap nilai hambur balik akustik. Pengukuran nilai hambur balik lobster menggunakan instrumen echosounder Simrad EK-15. Lobster yang digunakan yaitu sebanyak 30 ekor. Pengukuran panjang total, panjang karapas dan bobot sebelum pengukuran akustik. Pengukuran lobster menggunakan metode gantung. Lobster tersebut akan di gantung di bawah transducer selama 10 menit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel, dan Echoview 4. Analisis statistika menggunakan PCA, regresi linier berganda dan regresi linier sederhana untuk melihat kedekatan parameter hambur balik terhadap paramter morfometrik. Hasil penelitian ini menunjukan nilai variasi diatas 80%. Hasil ini menunjukan bahwa hubungan yang sangat baik dari parameter hambur balik akustik dan parameter morfometrik dengan analisis PCA TS menghasilkan nilai variasi sebesar 92.49% dan analisis PCA SV menghasilkan nilai variasi sebesar 85.12%., Several species of freshwater crayfish are known to be successful invasive species when they are in a new place, one of the lobster species is Procambarus clarkii. The use of acoustic technology can be used to identify schools of fish to lobsters. This study aims to find the proximity of the morphometric parameters of red crayfish to the value of acoustic backscatter. Lobster backscatter value was measured using the Simrad EK-15 echosounder instrument. Lobsters used as many as 30 specimens. Measurement of total length, carapace length, and weight before acoustic measurements. Lobster measurements using the hanging method. The lobster will be hung under the transducer for 10 minutes. Data processing is done by using Ms. Excel, and Echoview 4. Statistical analysis using PCA, multiple linear regression, and simple linear regression to see the closeness of backscattered parameters to morphometric parameters. The results of this study indicate the value of variation is above 80%. These results indicate that a very good relationship between acoustic backscattering parameters and morphometric parameters with PCA TS analysis produces a variation value of 92.49% and PCA SV analysis produces a variation value of 85.12%.
Keyword: backscatter, lobster, morphometric
|
Judul: Correlation between antioxidant activity of synthetic zeolites pillared titanium dioxide and iron (III) oxide with adsorption DPPH
Abstrak: Penyakit degeneraif akibat berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Radikal bebas dalam tubuh mengakibatkan penuaan dini dengan merusak jaringan lemak yangberada di bawah kulit sehingga menghilangkan kekencangan kulit dan kulit menjadi keriput.Salah satu cara untuk menanggulangikelebihan radikal bebas adalah dengan menambahkan antioksidan alami pada produk farmasi dan bahan pangan. Zeolit merupakan salah satu material yang berpotensi sebagai antioksidan. Zeolit bekerja sebagai antioksidan dengan cara memerangkap radikal bebas dalam strukturnya sehingga radika bebas menajdi tidak aktif dan aman dihilangkan dari tubuh. Kinerja zeolit sebagai antioksidan dapat ditingkatkan dengan memilar zeolit dengan oksida logam misalnya TiO₂ atau Fe₂O₃.
Keyword: DPPH, Fe2O3, Methylene Blue, Synthetic zeolite type A and TiO2
|
Judul: Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap produksi dan viabilitas benih jagung manis (Zea mays saccharata) pada dua tingkat populasi
Abstrak: Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pupuk organik dan tingkat populasi yang efektif agar diperoleh produksi benih jagung manis yang tinggi dengan viabilitas yang tinggi. Percobaan ini dilaksanakan di kebun percobaan IPB di Leuwikopo dan dilanjutkan di Laboratorium Imu dan Teknologi Benih, BDP Fakultas Pertanian, IPB di Leuwikopo pada bulan Maret sampai dengan Juli 2002. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan populasi sebagai petak utama, dan dosis pupuk sebagai anak petak. Faktor populasi terdiri atas dua taraf yaitu populasi I (J1) = 53 333 tanaman/ha (jarak tanam 75 cm x 25 cm) dan populasi II (J2) = 83 333 tanaman/ha = (jarak tanam 60 cm x 20 cm). Faktor pemupukan terdiri atas enam taraf yaitu P₁ = pupuk kandang 5 ton/ha, P2 = pupuk kandang 5 ton/ha + ½ dosis pupuk buatan, P3 = pupuk kandang 5 ton/ha + 1 dosis pupuk buatan, P4 = pupuk kandang 10 ton/ha, P5 = pupuk kandang 10 ton/ha + ½ dosis pupuk buatan, P = 10 ton/ha pupuk kandang + 1 dosis pupuk buatan. Dosis pupuk buatan yang digunakan adalah Urea (45% N) 200 kg/ha, SP-36 (36% P2O5) 400 kg/ha, KCl (45% K2O) 200 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Benih yang digunakan adalah Jagung Manis IPB I yang merupakan hasil seleksi Pusat Studi Pemuliaan Tanaman IРВ. Peningkatan populasi dari 53 333 tanaman/ha menjadi 83 333 tanaman/ha menurunkan komponen produksi per tanaman yaitu panjang tongkol, jumlah baris per tongkol, potensi tongkol, bobot tongkol dengan kelobot per tanaman, bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman dan bobot benih per tanaman sebesar 14.42%, 3.27%, 15.91%, 22.77%, 21.46%, dan 30.97%. Peningkatan populasi tidak meinpengaruhi viabilitas benih yang dihasilkan dengan tolok ukur daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah normal, dan kadar air benih. Variasi dosis pemupukan mempengaruhi tinggi tanaman, komponen produksi (bobot tongkol dengan dan tanpa kelobot per tanaman dan per petak, panjang tongkol, serta bobot benih per tanaman dan per petak), namun tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih. a Hak cipta milik Komponen produksi tertinggi sebagian besar dihasilkan oleh pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang dilengkapi satu dosis pupuk buatan, namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan pemupukan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi setengah dosis pupuk buatan. IPB Universit Analisis usaha tani dilakukan terhadap potensi produksi benih per hektar setiap perlakuan pemupukan pada kedua populasi. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa laba tertinggi dihasilkan oleh pemupukan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi setengah dosis pupuk buatan dan diaplikasikan pada populasi 83 333 tanaman/ha. Perlakuan tersebut memiliki nilai BEPpe yang rendah yaitu Rp 6 128,33 dan nisbah R/C serta B/C tertinggi (2.45 dan 1.45). Pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi dengan satu dosis pupuk buatan menghasilkan laba tertinggi pada populasi 53 333 tanaman/ha, dengan nilai BEPpe Rp 6 730.11 dan nilai R/C serta B/C berturut-turut 2.23 dan 1.23. Perlakuan pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang dilengkapi dengan setengah dosis pupuk buatan menghasilkan keuntungan rata-rata yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan yang dilengkapi satu dosis pupuk buatan, pada kedua populasi…dst
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Dosis Pupuk Dan Jarak Tanam Terhadap Produksi Dan Mutu Benih Jagung Manis (Zea Mays Sacchatata Sturt.)
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oklober 2001 bertempat di wilayah Gibedug, Kecamalan Giawi Kabupaten Bogor, yang tel1etak pada ketinggian 400 m diatas pennukaan laut dengan curah hujan befl<isar antara 175 -193 mm per bulan dan Iaboratolium IImu dan Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanlan, Fakultas pertanian, IPB, di Leuwikopo, Oannaga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk dan jarak tanam yang ideal, yang menghasilkan produksi dan mutu benih terbaik selain itu juga akan dipemleh informasi mengenai keragaan tanaman, kefentanan terhadap serangan hama dan penyakit dan kualitas jagung manis segar. Penelitian dilakukan dangan percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak KeIompok (RAK) dangan dua faktor pedakuan yaitu desis pupuk dan jarak tanam. Peubah yang diamati dalam penelitian ini tardiri dari daya tumbuh, serangan hama dan penyakit, bobot kolor toogkol, bobot bersih tongkol, panjang tongkol, lingkar toogkol, uji organoieptik, uji kadar gUla, babot tongkol kering per tanaman contoh, bobot tongkol kering per petak, bobot tongkol yang memenuhi syarat untuk benih, bobot tongkol under grade, persentase tongkol yang memenuhi syarat untuk benih, persentase rendemen benih, bobot benih per tanaman, daya beri<ecambah (DB) dan kecepatan tumbuh (Kct). Periakuan dosis pemupukan terdiri deri empat tarat, yaitu: p, = 100 kglha Urea; 100 kglha SP-36; 100 kglha KGI; p, = 200 kgJlla Urea; 200 kgJlla SP-36; 200 kgilla KGI; p, = 300 kgilla Urea; 300 kg/ha SP-36; 300 kgJlla KGI; p, = 400 kgJ11a Urea; 400 kglha SP-36; 400 kgJlla KGI. Periakuan jarak tanam lardiri dari dua tarat, yaitu: J, = 75 em x 20 em (populasi 66 500 - 66 700 tan I hal dan J, = 75 em x 40 em (papalasi 33 300 - 33 500 tan I hal
Keyword:
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tekanan operasi terhadap karakteristik curahan air dan erosi percikan yang dihasilkan oleh orbitor sprinkler
Abstrak: Irigasi curah (sprinkler irrigation) merupakan sistem irigasi yang diusahakan sedemikian rupa sehingga pemberian air untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman menyerupai keadaan hujan dan biasa disebut dengan overhead irrigation. Karena sistem irigasi ini dibuat menyerupai hujan, maka ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, karena hujan atau butiran air yang jatuh ke permukaan tanah dengan kecepatan dan jumlah tertentu dapat menyebabkan terjadinya kerusakan tanah atau erosi. Erosi adalah salah satu bentuk kerusakan tanah sebagai akibat hilangnya lapisan atas/lapisan olah tanah (top soil). Kehilangan ini disebabkan oleh proses penghancuran dan pengangkutan lapisan olah tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media atau kekuatan alam seperti air, angin atau gaya gravitasi. Masalah khusus ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tekanan operasi terhadap karakteristik curahan air yang dihasilkan oleh Orbitor Sprinkler dan pengaruhnya terhadap kerusakan tanah, khususnya erosi percikan. Dari hasil pengukuran didapat bahwa karakteristik curahan air yang dihasilkan oleh nosel dalam pengoperasian ..dst
Keyword:
|
Judul: Penentuan efisiensi penyebaran air pada sistem irigasi mikro sprinkler melalui uji performansi
Abstrak: Irigasi sprinkler merupakan metoda pemberian air yang banyak diterapkan untuk mengairi tanam-tanaman, dimana penggunaannya tidak saja terbatas pada tanaman sayur- sayuran, kebun pembibitan dan kebun buah-buahan, melainkan juga dikembangkan dan diterapkan pemakaiannya pada perkebunan besar seperti pada tanaman kopi, teh dan tebu. Hal ini disebabkan karena sistem irigasi sprinkler mampu memberikan air secara ekonomis dengan penyebaran air yang seragam serta memberikan keuntungan yang besar (Israelsen dan Hansen, 1979). Keseragaman penyebaran air merupakan hal yang penting dimana keseragaman penyebaran air dari sistem irigasi sprinkler akan menentukan sistem rancangan yang optimum, akan tetapi keseragaman penyebaran air pada berbagai nozel masih belum digunakan sebagai acuan dalam perancangan di- sebabkan tidak tersedianya data (Benami dan Ofen, 1984). Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan data keseragaman penyebaran air serta menentukan kombinasi rancangan terbaik dari beberapa macam nozel berdasarkan pengaruh dari kecepatan angin, tekanan operasi dan jarak ..dst
Keyword:
|
Judul: Using cytochrome β (Cyt β) gene for species identification of dog, cat, and tiger to ensure food authenticity and drugs
Abstrak: Adulteration food products from animal still happen until now. Species identification method development in food and medicine derived from animal was needed to prevent falsification information. Molecular genetic improvement allows the detection is carried out at the level of DNA, so the results more accurate, although processed. Research on several meat have been conducted by several researchers using DNA mitochondrial DNA (mtDNA). Using mtDNA because it has high copy number in a cell, compared with nuclear DNA. In this case where the amount of extracted DNA is very small or degraded. Gene used as marker specific species is cytochrome β (cyt β) because it has varied sequences. The objective of this research was to study species authentication (i.e. dog, cat, and tiger) to ensure animal origin in product using cyt β gene specific marker. Total DNA samples for each species which identified are three samples were consisting blood (cat), cooked meat (dog), feces (tiger), and as a comparison used blood sample from several animal (i.e. goat, chicken, cattle, sheep, horse, rat) and pork. Reverse primer specific for dog, cat, and tiger was designed using MEGA 5 software. DNA extraction and fragment amplification was conducted using phenol-chloroform and multiplex PCR method, respectively. Multiplex PCR is a variant of PCR which many primers were used together for amplification of multiple region. This research showed that different length of amplification for the species tested (dog, cat, and tiger) were 523, 331, 319 bp, respectively; and for the comparison species (goat, chicken, cattle, sheep, pig, horse, and rat) were 157, 227, 274, 331, 398, 439, and 603 bp, respectively. Species specificity also indicated by high reverse primer homology percentage. Specific fragment amplification on genome pool with closed fragment length should be separate to avoid band overlapped between species. Taxonomy hierarchy (i.e. dog, cat, and tiger) could be distinguished to the species level.
Keyword: cat, cytochrome β gene, dog, multiplex PCR, tiger
|
Judul: Produksi dan Kualitas Biji Okra (Abelmoschus esculentus L.) Dengan Berbagai Dosis Pupuk Fosfor, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
Abstrak: Buah okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) memiliki banyak manfaat demikian juga dengan biji okra. Diperlukan perbaikan teknologi produksi biji okra, antara lain melalui pemupukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk SP-36, pupuk organik dan pupuk hayati terhadap produksi dan kualitas biji okra. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB, di Cikarawang, Dramaga, Bogor yang dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai bulan Maret 2020. Percobaan menggunakan Faktorial (Rancangan Kelompok Lengkap Teracak) dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk P (0, 60, 120, 150 kg SP-36 ha-1) faktor kedua yaitu kombinasi pupuk organik dan pupuk hayati (dengan dan tanpa pupuk organik). Peubah yang diamati adalah tinggi, jumlah daun, diameter batang, bobot tanaman, luas daun, hasil produksi, kadar hara daun dan biji. Hasil penelitian menunjukkan interaksi pupuk SP-36, pupuk organik dan hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter batang, jumlah daun dan panjang polong. Pola respon menunjukkan bahwa dengan pupuk organik dan pupuk hayati maka penambahan pupuk SP-36 menyebabkan penurunan tinggi, diameter batang, jumlah daun dan panjang polong tanaman okra, sedangkan penambahan pupuk SP-36 tanpa pemberian pupuk organik dan hayati menyebabkan peningkatan nilai peubah tersebut. Respon ini terkait dengan status hara P yang tinggi di tanah tempat percobaan. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi biji.
Keyword: SP-36, kadar fosfor biji, okra merah, zahira
|
Judul: Perbedaan Jenis Pupuk pada Produksi dan Kualitas Dua Varietas Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.).
Abstrak: Okra merupakan salah satu sayuran fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya mencegah diabetes, menurunkan kolesterol, serta baik untuk sistem pencernaan. Salah satu bagian yang dimanfaatkan adalah buah muda yang berukuran 6.5-11 cm. Buah okra merupakan salah satu komoditas ekspor sehingga prospektif untuk dikembangkan. Ada dua varietas okra yang dikembangkan di Indonesia yaitu okra merah dan okra hijau. Produksi dan kualitas produk yang baik diperoleh melalui budidaya yang baik dan benar, salah satunya dengan memperhatikan kecukupan hara bagi tanaman melalui pemupukan. Jenis pupuk yang berbeda dapat menyebabkan produksi dan kualitas produk yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis pupuk terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas dua varietas okra, yaitu okra merah (Zahira IPB) dan okra hijau (Naila IPB). Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Leuwikopo, Darmaga, Bogor pada -6033’49.3”LS, 106043’30.7’’BT dari bulan Oktober 2017 hingga Februari 2018. Analisis kualitas buah meliputi kelunakan buah, kadar pigmen, kadar total fenol dan serat pangan. Bahan yang digunakan yaitu benih okra merah (varietas Zahira IPB), benih okra hijau (varietas Naila IPB), pupuk kandang sapi, urea, ZA, SP-36, KCl. Pemanenan buah pada umur 46-100 hari setelah pindah tanam (HSP) dilakukan 1-2 hari sekali, diakumulasi per minggu. Analisis hara daun pada 30 HSP. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap tersarang dengan 2 faktor diulang sebanyak 4 ulangan. Faktor pertama adalah varietas okra (okra merah dan okra hijau), faktor kedua adalah jenis pupuk (tanpa pupuk, organik, kombinasi organik + anorganik, anorganik). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam gabungan pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan kadar N buah. Pemberian pupuk anorganik dan organik meningkatkan tinggi tanaman berturut-turut 5.29 and 12.69%. Jenis pupuk tidak berpengaruh terhadap produksi buah. Tanaman okra merah lebih tinggi, namun dengan jumlah daun dan kadar K daun lebih sedikit dibandingkan tanaman okra hijau. Buah okra hijau lebih lunak dan memiliki kadar pigmen lebih rendah dibandingkan buah okra merah. Interaksi antara kedua faktor berbeda nyata terhadap kadar total fenol buah dan kadar P daun. Kadar total fenol tertinggi terdapat pada buah okra merah dengan pupuk anorganik, namun tidak berbeda nyata dengan kadar total fenol buah okra merah dengan kombinasi organik + anorganik dan kadar total fenol buah okra hijau dengan pupuk organik. Kadar P daun tertinggi terdapat pada tanaman okra merah tanpa pupuk meskipun tidak berbeda nyata dengan kadar P daun okra merah dengan kombinasi organik + anorganik, kadar P daun okra hijau dengan pupuk organik dan kadar P daun okra hijau dengan pupuk anorganik.
Keyword: hara daun, pupuk anorganik, pupuk organik, serat, total fenol
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh zat tumbuh mixtalol terhadap aspek fisiologi pertumbuhan dan produksi tanaman jagung varietas arjuna
Abstrak: Akhir-akhir ini usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mulai mengarah ke pemakaian zat penga- tur tumbuh ("plant growth regulator"). Melalui peranannya dalam meningkatkan efisiensi fisiologi tanaman maka pemakaian zat pengatur tumbuh diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu zat pengatur tumbuh yang sedang diuji coba keefektifannya untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat dalam meningkatkan produktivitas tanaman adalah Mixtalol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mixtalol dengan berbagai taraf konsentrasi terhadap aspek fisiologi pertumbuhan dan produksi jagung varietas Arjuna serta mencari kemungkinan taraf konsentrasi yang paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Darmaga IV, Bogor, mulai bulan November 1983 sampai bulan Februari 1984. Bahan tanaman yang digunakan adalah jagung varietas Arjuna. Pemberian mixtalol dilakukan sebanyak dua kali dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm Mixtalol diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan. pertama di lakukan pada umur 2 minggu setelah tanam, sedang yang kedua penyemprotan dilakukan pada saat tanaman umur 6 minggu setelah tanam. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mixtalol berpengaruh dalam pemercepatan kegiatan fisiologi tanaman. Berdasarkan kenaikan hasil tertinggi maka perlakuan dengan konsentrasi 5 ppm memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih baik, sedangkan untuk meningkatkan produksi jagung, perlakuan 3 ppm mixtalol adalah yang paling efektif dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Studi tentang efektivitas mixtalol masih perlu dilanjutkan mengingat zat tumbuh tersebut masih belum memberikan pengaruh yang konsisten terhadar produksi tanaman. ...
Keyword:
|
Judul: Efektivitas Mixtalol Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine max (L) Merr) Varietas Orba dan Galunggung
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Darmaga IV IPB, Bogor, mulai bulan Nopember 1982 sampai Pebruari 1983. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mixtalol pada berbagai tingkat konsentrasi dan waktu pemberian terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai varietas Orba dan Galunggung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial, dengan tiga ulangan. Empat taraf konsentrasi mixtalol (0 ppm (K), 0.5 ppm (K₁), 1 ppm (K2), dan 2 ppm (K3)) sebagai faktor pertama, waktu pemberian (sebelum pembungaan (T₁) dan sebelum pembungaan yang dilanjutkan pada awal pengisian polong (T2)) sebagai faktor kedua, dan dua varietas kedelai (Galunggung (V₁) dan Orba (V₂)) sebagai faktor ketiga. Perlakuan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun majemuk, jumlah polong isi dan hampa, indeks panen dan produksi biji kering, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur berbunga dan bobot 100 biji. Waktu pemberian mixtalol berpengaruh nyata terhadap jumlah polong isi dan hampa, bobot 100 biji, indeks panen dan produksi biji kering, tetapi tidak berpengaruh nya- ta terhadap tinggi tanaman, jumlah daun majemuk, dan umur berbunga. Pemberian mixtalol yang dilakukan dua kali, yaitu sebelum pembungaan yang dilanjutkan pada awal pengisian polong dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi, dan komponen produksi kedelai varietas Orba dan Galunggung, kecuali bobot 100 biji. Perbedaan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun majemuk, jumlah polong isi, bobot 100 biji, indeks panen, dan produksi biji kering, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong hampa. Produksi tertinggi dicapai pada kedelai varietas Orba dengan konsentrasi 2 ppm dan waktu pemberian sebelum pembungaan yang dilanjutkan pada awal pengisian polong.
Keyword:
|
Judul: Pengenalan Suara Bacaan Ayat Alquran menggunakan Model WaveNet
Abstrak: Penelitian ini membuat model pengenalan bacaan Alquran menggunakan WaveNet. Implementasi prototipe aplikasi dilakukan pada platform Android karena potensi penggunanya yang cukup besar, sedangkan model yang dibuat diimplementasikan menggunakan Node.js dan Python. Pendekatan kesamaan yang digunakan untuk menentukan kebenaran suatu bacaan yaitu dengan kesamaan kode fonetik pada teks, sehingga input pengguna berupa suara harus dikonversi menjadi teks terlebih dahulu. Model neural network WaveNet digunakan untuk pengenalan suara, dengan ekstraksi ciri menggunakan mel-frequency cepstral coefficients. Penelitian ini sudah dapat mendeteksi kesalahan bacaan seseorang ketika membaca Alquran pada prototipe aplikasi Android secara realtime. Model yang dihasilkan untuk mengubah suara bacaan Alquran menjadi kode fonetiknya menggunakan WaveNet masih overfitting terhadap data latih. Nilai rataan character error rate untuk data uji pada model terbaik yang berhasil diperoleh yaitu 28%. Prototipe aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini, hanya mampu mengenali bacaan pengguna pada surat Al-Fatihah saja dengan akurasi sebesar 93%.
Keyword: Alquran, deep learning, suara menjadi teks, WaveNet
|
Judul: Studi Retrospektif Satu Tahun Terhadap Fistula Tembolok pada Burung Paruh Bengkok di Klinik Haiwan SS14, Selangor, Malaysia
Abstrak: Crop fistula is a common aliment among companion psittacines which often presented in avian practice. However, the underlying mechanisms of crop fistula are poorly understood. This study aim was to investigate etiology, prevalence and its association between species and age of psittacines, surgical management, risk factors of wound dehiscence after surgical repair of crop fistula. The secondary data of companion psittacines presented with crop fistula to SS14 Animal Clinic between January 2021 to January 2022 obtained and retrospectively reviewed. This study demonstrated that crop fistula mostly originated from crop burn (41,67%) particularly due to improper feeding technique. The highest prevalence of crop fistula was among P. erithacus; (30,56%) mainly due to their popularity as companion parrots in Selangor. This study proved that crop fistula occurs mostly among juveniles (45,83%) because their crop is thinner and more fragile. Analysis using Chi-squared test demonstrated that etiologies of crop fistula such as self-mutilation and bird fights were significantly associated (p<0,05) with psittacine species, whereas crop burn and feeding tube obstruction had significant association (p<0,05) with age of psittacine. The rate ofwound dehiscence recorded in psittacines with surgically treated crop fistula was (34,72%) mainly influenced by surgical site infection and improper post- operative care, Fistula tembolok adalah penyakit umum di antara burung paruh bengkok peliharaan yang sering dijumpai di praktik unggas. Namun, mekanisme yang mendasari fistula tembolok kurang dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etiologi, prevalensi dan asosiasi antara spesies dan umur burung paruh bengkok, manajemen bedah, faktor risiko dehisensi luka setelah perbaikan bedah fistula tembolok. Data sekunder burung paruh bengkok yang dibawa ke Klinik Hewan SS14 dengan fistula tembolok antara Januari 2021 hingga Januari 2022 diperoleh dan deteliti secara retrospektif. Studi ini telah menunjukkan bahwa fistula tembolok terjadi terutama karena luka bakar tembolok (41,67%) terutama karena teknik pemberian makan yang tidak tepat. Prevalensi tertinggi penyakit fistula tembolok antara P. erithacus; (30,56%), terutama karena popularitas sebagai burung paruh bengkok peliharaan di Selangor. Studi ini membuktikan fistula tembolok paling banyak terjadi pada remaja (45,83%) karena tembolok yang tipis. Analisis menggunakan uji Chi-kuadrat menunjukkan bahwa etiologi dari fistula tembolok seperti cabut bulu dan pergaduhan antara burung secara signifikan terkait (p<0,05) dengan spesies burung paruh bengkok, sedangkan etiologi seperti luka bakar fistula dan obstruksi selang spet memiliki hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan usia burung paruh bengkok. Tingkat dehisensi luka yang dirawat dengan pembedahan adalah (34,72%) terutamanya dipengaruhi oleh infeksti situs pembedahan dan pasca operasi yang tidak tepat.
Keyword: avian, crop burn, crop fistula, psittacines, wound dehiscence
|
Judul: Identifikasi dan Studi Patomorfologi Avian Coronavirus pada Ayam dan Beberapa Spesies Psittacine.\
Abstrak: Birds has an important role in daily lives of Indonesia. Poultry in Indonesia is important as the main source of protein and companion birds are bred to fulfill market demand for pets. Infectious bronchitis virus (IBV) is one of avian coronaviruses that can cause economic loss in poultry and found in various birds. The finding of IBV in birds other than poultry suggests a link between poultry and other birds, but there is limited information on IBV in other birds in Indonesia to assess the risk. Indonesia has several endemic Psittacine species often bred to be kept as pet to help in conservation effort. Research of viral diseases which affect productivity such as IBV in these species is very limited, despite its importance for conservation and disease prevention. Meanwhile in poultry, IBV prevention in Indonesia still faces trouble such as difficulty for IBV detection, ineffective vaccination, and lack of information of pathological lesion in field cases. Sufficient information from both sectors is required to assess the link between poultry and companion birds. Thus, this research aimed to find better detection method of IBV cases and its pathomorphological lesion in chicken as well as identifying avian coronavirus in several Psittacine species commonly bred for companion birds. For poultry research, a total of 11 flock samples of suspected IBV infections were collected from cases submitted to Pathology Division, Faculty of Veterinary Medicine, IPB University, and from farms around Bogor, Sukabumi, and Padang. Organ samples were analyzed by RT PCR using two primer sets: IBVN+/IBVN- targeting partial gene N and XCE+/XCE- targeting partial gene S of IBV. RT PCR result showed one sample is positive for gene S, 5 samples are positives for gene N. All positive samples of N gene were proven positive by immunohistochemistry, showing that RT PCR targeting N gene had better sensitivity than S1 gene. Due to mutations often occurring within S1 gene, detection by RT PCR targeting S1 gene can be challenging despite pathological lesion showing IBV infection. The mutation may caused primers unable to capture new field strains, causing false negatives and requires researchers to design new primers. However, S1 gene is still important because it plays a role in immunoprotectivity, which is important for vaccination, and thus still need to be identified after N gene positive result is found. Immunohistochemistry by Ostrich IgY anti-IB Antibody showed the virus could be found on the trachea, kidney, and oviduct of positive samples which may differ in the degree of severity and or microscopic lesion depending on the phase of infection and the strain of infecting virus. For psittacine research, cloacal swabs were taken from 41 healthy Psitaccine birds from two breeding facilities consisted of 15 sulfur-crested cockatoos (Cacatua sulphurea), 10 palm cockatoos (Probosciger aterrimus), 10 Eclectus parrot (Eclectus roratus), two blue and yellow macaws (Ara ararauna), two green winged macaws (Ara chloropterus), and two scarlet macaws (Ara macao). One batch of swab samples were inoculated to Specific Pathogen Free (SPF) embryonated egg for allantoic fluid and embryo. Swab samples and allantoic fluid samples were tested by RT PCR for avian
Keyword: Avian Coronavirus, Immunohistochemistry, Psittacine, Infectious Bronchitis, RT PCR
|
Judul: Formulasi TSP (Traveling Salesman Problem) menggunakan ILP (Integer Linear Programming)
Abstrak: TSP is a journey of salesman f?om his origin town (place) to visit n-cities (places) only at once, then return to his origin town (place) with a minimum total distance. Its purpose is to minimize the operating expense that is released by the company. Vehicle route at TSP in the form of a Hamiltonian cycle, that is closed path containing all nodes at the graph which representing a network walk. Its problem is to determine a journey route which is feasible (possibly can be passed by) in such a way the vehicle travelled distance passed the route is minimum.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Dosis Dan Cara Aplikasi Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ketimun Gherkin (Cucumis anguria L.)
Abstrak: Tujuan penelitian ini .adalah untuk mengetahui pengaruh dosis dan cara aplikasi pupuk K terhadap pertumbuhan dan produksi ketimun gherkin. Elevasi lokasi percobaan kurang lebih 1300 m diatas permukaan laut tanah termasuk jenis Andosol dengan pH rata-rata 4.5-5.6, curah hujan rata-rata selama percobaan 75- 300 mm/buIan, sedangkan suhu dan kelembaban di lapang masing-masing berkisar antara 18°C-20°C dan 62.5%-80.7%.
Keyword:
|
Judul: The Effect of Paclobutazol Consentration and NPK Fertilizer Dose on The Growth and Yield of Cucumber (Cucumis sativus L.)
Abstrak: Permintaan masyarakat terhadap mentimun semakin meningkat. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas mentimun yaitu dengan menambahkan zat pengatur tumbuh berupa paclobutrazol dan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsentrasi paclobutrazol dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun, serta interaksi antara kedua perlakuan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Januari-April 2023. Percobaan menggunakan rancangan faktorial RKLT dua faktor dengan 3 ulangan. Konsentrasi paclobutrazol sebanyak 5 taraf, 0 mL L-1 air, 0,325 mL L -1 air, 0,375 mL L-1 air, 0,425 mL L-1 air, dan 0,475 mL L-1 air. Dosis pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 4 taraf, 0 kg ha -1, 250 kg ha-1, 300 kg ha-1, dan 350 kg ha-1. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Pemberian paclobutrazol dapat menekan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah helai daun, bobot buah per tanaman, dan bobot buah per petak, serta meningkatkankan jumlah bunga betina. Pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah helai daun, jumlah bunga betina, jumlah dan bobot buah per tanaman, serta jumlah dan bobot buah per petak., People's demand for cucumbers is increasing. The efforts to increase cucumber productivity is by adding growth regulators in the form of paclobutrazol and NPK fertilizer. This study aims to study the effect of paclobutrazol concentration and NPK fertilizer dose on the growth and yield of cucumber, as well as the interaction between the two treatments. The research was conducted in Wanareja, Cilacap, Central Java in January-April 2023. The experiment used a two-factor and 3-repeat RKLT factorial design. The concentration of paclobutrazol was 5 levels, 0 mL L-1 water, 0.325 mL L-1 water, 0.375 mL L-1water, 0.425 mL L-1 water , and 0.475 mL L-1 water. The dose of NPK fertilizer 16:16:16 is 4 levels, 0 kg ha -1, 250 kg ha-1, 300 kg ha-1, and 350 kg ha-1. The observations showed that there was no interaction between the two treatments. Applying paclobutrazol can suppress plant height, stem diameter, number of leaf blades, fruit weight per plant, and fruit weight per plot, as well as increase the number of female flowers. Application of NPK fertilizer can increase plant height, stem diameter, number of leaf blades, number of female flowers, number and weight of fruits per plant, and number and weight of fruits per plot.
Keyword: bunga betina, bobot buah, cucurbitaceae, tinggi tanaman
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Potensi komoditas unggulan industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia
Abstrak: Pada umumnya transformasi struktural yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri Perkembangan struktur ekonomi Indonesia juga tidak terlepas dari pola tersebut. Perubahan tersebut mulai menampakkan hasilnya pada tahun ketiga pelita V (tahun 1991), yang mana kontribusi nilai tambah sektor industri terhadap PDB sebesar 40.96 persen telah melampaui kontribusi sektor pertanian terhadap PDB yang hanya sebesar 19,66 persen dan ditahun inilah merupakan awal era industrialisasi bagi bangsa Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi perekonomian Indonesia, khususnya sektor industri. Demikian juga adanya krisis ekonomi global pada akhir tahun 2007 dan mulai diberlakukannya CAFTA pada Januari 2010 membuat perindustrian Indonesia semakin terpuruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas-komoditas unggulan industri manufaktur yang mampu bertahan ditengah berbagai tekanan ekonomi serta mengkaji dan menganalisis dampak komoditas-komoditas unggulan tersebut terhadap penciptaan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang ada pada Tabel I-O (Tabel Input-Output) Indonesia Tahun 2005, data PDB atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 1993-2009, data tenaga kerja per komoditas industri manufaktur, serta data-data sekunder lain yang relevan dengan tujuan penelitian skripsi ini. Berdasarkan data Tabel I-O 2005, dengan metode indeks komposit diperoleh sebelas komoditas unggulan industri manufaktur yaitu terdiri dari komoditas industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik, industri alat pengangkutan dan perbaikannya, industri tekstil, pakaian dan kulit, industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun, industri kertas, barang dari kertas dan karton, pengilangan minyak bumi, industri minyak dan lemak, industri kimia, industri pemintalan, industri barang dari karet dan plastik dan yang terakhir adalah industri kayu, bambu dan rotan. Komoditas-komoditas unggulan industri manufaktur tersebut mampu memberikan sumbangan terhadap penciptaan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan, yaitu sebesar 76.91 persen dari total nilai tambah sektor industri manufaktur dan 51,96 persen dari total tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor ini. Dari kesebelas komoditas unggulan tersebut hanya terdapat tiga komoditas unggulan yang mempunyai kemampuan tinggi baik dalam hal penciptaan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja, yaitu masing-masing adalah komoditas industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik, industri pengangkutan dan perbaikannya serta industri kimia. Peningkatan output ketiga komoditas unggulan tersebut ternyata juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) yaitu sebesar 17,52 persen setiap tahunnya...
Keyword: Industrialization, Deindustrialization, Input Output table, Economic growth, Bogor Agricultural University
|
Judul: Effect of agricultural products exports and manufacturing industry on Indonesia’s macroeconomic performance
Abstrak: Sektor pertanian dan industri manufaktur merupakan sektor yang menjadi sumber unggulan ekspor Indonesia dibandingkan dengan sumber ekspor lainnya, dan diharapkan dapat terus meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional. Namun dalam perjalannya masih banyak hambatan yang dihadapi, sehingga yang terjadi sampai saat ini adalah sulitnya meningkatkan peranan kedua sektor terhadap kinerja makroekonomi Indonesia. Perkembangan Kinerja Sektor pertanian hingga kini relatif lambat, bahkan cenderung satgnan, sementara sektor industri manufaktur walaupun berperan besar dalam perekonomian nasional, tapi pertumbuhannya lambat dan cenderung menurun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan persoalan yang terjadi pada kedua sektor tersebut melalui (1) menganalisis pengaruh ekspor produk pertanian, ekspor agro, dan nonagro industri pada kinerja makroekonomi Indonesia, (2) mendiskripsikan perkembangan ekspor pertanian, ekspor industri manufaktur, dan kinerja makroekonomi Indonesia, dan (3) merumuskan kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja makroekonomi Indonesia. Hasil penelitian ini dapat diketahui sektor mana yang menjadi sumber utama dalam menentukan kinerja makroekonomi Indonesia. Data yang digunakan adalah data runtut waktu triwulan (1990.1 – 2009.4), pendekatan metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM). Hasil analisis menunjukan bahwa, baik pengaruh ekspor produk pertanian, ekspor agro, dan nonagro industri pada kinerja makroekonomi Indonesia adalah positip, namun pengaruh tersebut masih relatif kecil. Dilihat dari kemampuannya dalam menjelaskan variabilitas variabel kinerja makreoekonomi, maka ekspor produk pertanian memiliki pengaruh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan ekspor agro non agro industri. Hal ini dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjelaskan setiap variabel kinerja makroekonomi, yakni PDB, net ekpor, inflasi, dan nilai tukar. Hampir semua variabel kinerja makroekonomi dapat dijelaskan dengan baik oleh ekspor produk pertanian, dan secara rata-rata besaran kontribusi ekspor pertanian terhadap kinerja makroekonomi adalah paling besar, kemudian ekspor nonagro, dan ekspor agro industri. Persoalan di sektor produksi industri manufaktur, walaupun mampu menciptakan nilai tambah tapi jika dilihat dari pertumbuhan nilai tambahannya selama kurun waktu analisis cenderung menurun dari rata-rata sebesar 11.16 persen sebelum krisis menjadi rata-rata sebesar 4.5 persen pada saat setelah krisis. Persoalan lain pada sektor industri manufaktur selain bersumber dari lingkungan domestik, juga kandungan impor yang sangat tinggi. Dari berbagai permasalahan tersebut menyebabkan produk Indonesia kurang memiliki daya saing, baik di pasaran dalam maupun di pasaran luar negeri.
Keyword:
|
Judul: Kajian Pengetahuan Pemilik Anjing Tentang Dirofilaria immitis di Klinik- Klinik Hewan Penang, Malaysia
Abstrak: Dirofilariasis or canine heartworm disease (CHWD) is a parasitic nematode infection caused by Dirofilaria immits. These roundworm parasites will spread to dogs via the bite of a mosquito which will eventually cause heart failure in the canine. This study aims to evaluate the knowledge of dog owners regarding D. immitis in different veterinary clinics in Penang, Malaysia. The study design of this research was a cross-sectional observational study. This study was conducted using a Google form questionnaire in 4 chosen veterinary clinics and centres of Penang, i.e., Animal Aid Veterinary Clinic, Cuddles Veterinary Hospital, Cuddles Veterinary Clinic, and Ark Veterinary Centre. Answers of questionnaires were collected and analyzed with Microsoft Excel and Chi-square test. The study showed that only a small percentage of dog owners (14% at Animal Aid Veterinary Clinic and 2% at the remaining 3 clinics) had excellent knowledge of D. immitis. Dog owners who scored a moderate level of knowledge in Animal Aid Veterinary Clinic, Cuddles Veterinary Hospital, Cuddles Veterinary Clinic, and Ark Animal Veterinary Center were 36%, 40%, 38%, and 8%, respectively. Most of the dog owners scored a poor level of knowledge carrying high percentage values of 50%, 58%, 60%, and 90%. In addition, it was found that there was no significant association between the characteristics of respondents and the knowledge level (p > 0,05) in this study. Therefore, it is recommended for veterinary clinics and centres to promote awareness of canine heartworm disease to clients so that the dogs’ welfare can be improved by practicing the basic preventive and control measures in Penang, Malaysia., Dirofilariasis atau penyakit cacing jantung anjing adalah infeksi nematoda parasit yang disebabkan oleh Dirofilaria immitis. Cacing nematoda ini akan menyebar ke anjing melalui gigitan nyamuk yang akan menyebabkan gagal jantung pada anjing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pemilik anjing tentang D. immitis di berbagai klinik hewan di Penang, Malaysia. Desain penelitian ini adalah studi observasi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner Google form di 4 klinik hewan di pusat Kota Penang, yaitu Animal Aid Veterinary Clinic, Cuddles Veterinary Hospital, Cuddles Veterinary Clinic, dan Ark Veterinary Centre. Jawaban kuesioner dikumpulkan dan dianalisis dengan Microsoft Excel dan uji Chi-square. Hasil studi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil pemilik anjing (14% di Animal Aid Veterinary Clinic dan 2% di 3 klinik lainnya) yang memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang D. immitis. Pemilik anjing yang mendapat nilai tingkat pengetahuan sedang dijumpai di Animal Aid Veterinary Clinic, Cuddles Veterinary Hospital, Cuddles Veterinary Clinic, dan Ark Veterinary Centre yaitu 36%, 40%, 38%, dan 8%. Sebagian besar pemilik anjing mendapat nilai tingkat pengetahuan buruk dengan persentase yang tinggi yaitu 50%, 58%, 60%, dan 90%. Selain itu, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan (p > 0,05) dalam penelitian ini. Oleh karena itu, disarankan untuk klinik hewan untuk memberikan edukasi penyakit cacing jantung anjing kepada pemilik hewan sehingga kesejahteraan anjing dapat ditingkatkan dengan mempraktikkan tindakan pencegahan dan pengendalian di Penang, Malaysia.
Keyword: dog owners, Dirofilaria immitis, heartworm, knowledge, veterinary clinics
|
Judul: Characteristics of peel off mask made from Spirulina and collagen during storage in different packages
Abstrak: Masker berbahan Spirulina dan kolagen ikan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat. Lingkungan dapat memengaruhi karakteristik masker, sehingga diperlukan pengemasan. Tujuan penelitian ini menentukan pengaruh perbedaan kemasan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan mikrobiologis masker selama penyimpanan. Masker dalam penelitian ini disimpan dalam kemasan round jar, alumunium foil sachet, dan tube pada suhu ruang selama 28 hari dengan analisis data menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Masker dalam ketiga kemasan selama penyimpanan 28 hari memiliki nilai sensori yang tidak mengalami perubahan, yaitu berwarna hijau pekat, tidak berbau, konsistensi kental, dan homogen. Faktor jenis kemasan dan lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap nilai pH masker, waktu mengering masker, viskositas, kadar air, dan kelembaban kulit, dengan nilai yang masih sesuai dengan persyaratan mutu masker yang baik. Masker dalam kemasan terpilih alumunium foil sachet selama penyimpanan 28 hari memiliki nilai total mikroba yang masih sesuai dengan persyaratan masker yang baik yaitu sebesar <1.0x102 CFU/g., Masks made from Spirulina and fish collagen have antibacterial activity against acne-causing bacteria. The environment can affect the characteristics of masks, therefore the packaging is necessary. The purpose of this research was to determine the effect of different packaging on the physical, chemical, and microbiological characteristics of mask during storage. The masks in this research were stored in round jar, alumunium foil sachet and tube at room temperature for 28 days. A completely randomized factorial design was used in this study. The sensory values of the three masks did not change after 28 days such as in its color, odor, and consistency. The physical characteristics were dark green color, odorless, thick consistency, and homogenous. The type of packaging and storage time had a significant effect (p<0.05) on the pH values of the mask, mask drying time, viscosity, moisture content, and skin moisture, with values that were still in accordance with the requirements for good quality masks. The masks in the selected aluminum foil sachets for 28 days of storage have a total microbial value that is still in accordance with the requirements of a good mask, namely <1.0x102 CFU/g.
Keyword: packaging, collagen, mask, Spirulina
|
Judul: Physical, Chemical, and Microbiological Characteristics of Spirulina Snack Bars During Storage with Different Types of Food Packaging
Abstrak: Snack bar spirulina dikategorikan sebagai produk makanan ringan siap santap dengan beragam kandungan nutrisi dan komponen bioaktif (superfood). Penyerapan uap air dan oksigen dari lingkungan dapat mengakibatkan perubahan parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi selama penyimpanan. Pengendalian penurunan mutu produk pangan dapat dicegah dengan bantuin faktor ekstrinsik, misalnya jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik dalam mencegah deteriorasi komponen fenol pada snack bar spirulina, mengetahui pengaruh kedua faktor ekstrinsik terhadap parameter fisik dan kimiawi, serta mengetahui total mikroba selama penyimpanan. Pemilihan kemasan yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu metallized film, HDPE dengan standing pouch dan metallized film dengan art carton. Snack bar spirulina yang sudah dikemas disimpan pada suhu ruang (25−29 ºC) dan suhu dingin (0−6 ºC) selama tiga bulan. Perlakuan terbaik berasal dari snack bar spirulina yang dikemas menggunakan metallized film dengan art carton pada suhu dingin dengan perubahan total fenol dari 25,06 mg GAE/g menjadi 16,02 mg GAE/g selama tiga bulan penyimpanan. Perlakuan perbedaan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap komposisi kimia, perubahan warna, lightness, dan profil tekstur. Total mikroba snack bar spirulina memenuhi persyaratan mutu SNI 8416:2018., Quality spirulina snack bars may decrease due to moisture and oxygen absorption from the environment. These events cause changes in physical, chemical, and microbiological parameters. Deteriorative reaction in snack bars can controlled by many extrinsic factors, such as the type of packaging and storage temperature. This study aims to determine the best type of packaging and storage temperature to prevent the deterioration of polyphenols from product, determine the effect of both extrinsic factors on physical and chemical, and ensure microbiological parameter met quality requirements during storage. The selection of packaging used for this study, namely metallized film, HDPE with a standing pouch, and metallized film with an art carton. Packaged spirulina snack bars are stored at room temperature (25−29 ºC) and cold temperature (0−6 ºC) for three months. Product packaged using metallized film with an art carton at cold temperatures was the best treatment because it maintained the polyphenol content for up to three months of storage from 25.06 mg GAE/g to 16.02 mg GAE/g. Both extrinsic factors significantly affect the chemical composition, color different, lightness, and texture profile. The total microbes of spirulina snack bars met the quality requirements of SNI 8416:2018.
Keyword: deterioration, food packaging, snack ready-to-eat, spirulina, total phenolic content
|
Judul: Construction of Strongly Optimal Binary Linear Code with Minimum Distance 9 and 11
Abstrak: A binary linear code of length n over q F is a subspace of n q F . A code has three parameters that attached to it, namely length, dimension, and minimum distance. A code with length n, dimension k and minimum distance d is often called [n, k, d ]-code. Usually, when two parameters are given, then we want to find a code that has the best value for the last parameter. Based on Gilbert- Varshamov bound, if a [n, k, d ]-code exists and can not be expanded, we call it a strongly optimal code. In this paper, we construct strongly optimal code with minimum distance 9 and 11. In constructing the code, we created a theorem and algorithm based on Gilbert-Varshamov bound before we implement the algorithm to MAPLE programming language. Because of computational limitations, the program can only construct up to k = 10 for d = 9 and k = 12 for d = 11.
Keyword:
|
Judul: Strategi Pemasaran Produk Plywood : Studi Kasus Pt. Daya Sakti Unggul Corporation, Terbaik
Abstrak: Salah satu industri agribisnis yang menghadapi perubahan lingkungan bisnis adalah industri pengolahan kayu. Data menunjukkan bahwa industri Versebut merupakan salah satu industri penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Namun selama tujuh tahun terakhir produksi Plywood turun rata-rata sebesar 1.88 persen per tahun Peran pemasaran sangat penting bagi PT DSUC untuk menghadapi persaingan yang tajam dengan perusahaan Plywood lain meliputi persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar Selain itu hilangnya peranan APKINDO yang selama ini menetapkan strategi pemasaran bagi produsen kayu olahan termasuk PT DSUC membuat PT DSUC mau tidak mau menyusun strategi pemasaran sesuai dengan kondisi eksternal dan internal yang dihadapi Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) Bagaimana strategi pemasaran yang selama ini diterapkan oleh PT DSUC, (2) Bagaimana kondisi lingkungan yang dihadapi oleh PT DSUC (3) Bagaimana dan upaya upaya apa yang diperlukan agar PT DSUC dapat terus berkembang dalam meningkatkan strategi pemasarannya Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji strategi pemasaran yang telah diterapkan PT DSUC dalam upaya pengembangan usahanya, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi PT DSUC, (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran PT DSUC Penelitian geladikarya ini dilakukan dalam bentuk metode kasus dengan melakukan pengumpulan data serta pengamatan langsung untuk menjawab permasalahan penelitian. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan obyektif mengenai obyek penelitian. Untuk membantu memaparkan hasil analisis maka informasi disajikan dalam bentuk tabulasi, gambar maupun matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa PT DSUC memiliki keunggulan diendang dan lingkungan internal yaitu produksi, pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia, sistem informasi dan penelitian dan pengembangan. Sedangkan analisis lingkungan industri memberikan gambaran bahwa secara keseluruhan industri Plywood yang dihadapi PT DSUC merupakan suatu industri yang memiliki daya tarik sedang. Analisis Matriks General Electric menunjukkan daya tarik industri dan kekuatan bisnis PT DSUC berada pada kategori sedang. Kemudian berdasarkan analisis tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen dapat diketahui bahwa PT DSUC dapat memenuhi kepuasan konsumen Strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh PT DSUC meliputi: (1) Strategi Produk: produk Plywood PT DSUC dirancang untuk pasaran ekspor. PT DSUC memproduksi produk Plywood berdasarkan selera dan permintaan konsumen dari masing-masing pasar utama ekspor. (2) Strategi Harga: harga produk Plywood PT DSUC di pasaran ekspor bervariasi tergantung jenis, kualitas, ukuran dan negara tujuan. Penetapan harga untuk setiap pasar tidak sama atau dibedakan berdasarkan permintaan atau penawaran Plywood di pasar tersebut. (3) Strategi Distribusi penjualan produk PT DSUC untuk pasar ekspor dilakukan melalui agen. (4) Strategi Promosi: Promosi yang dilakukan PT DSUC lebih ditujukan pada pembelian perorangan dalam jumlah besar (personal selling) Alternatif strategi pemasaran yang diberikan bagi PT DSUC terdiri dari: (1) Strategi Produk PT DSUC perlu melakukan modifikasi terhadap produk Plywood yang dihasilkan untuk memperpanjang usia produk dan juga memenuhi keinginan konsumen. Perubahan tersebut perlu dilakukan juga untuk mengatasi ancaman produk substitusi. (2) Strategi Harga survey konsumen menunjukkan bahwa harga produk Plywood PT DSUC dinilai relatif mahal. Untuk merespon hal tersebut maka PT DSUC perlu melakukan penyesuaian harga dengan cara memberikan potongan harga karena pembelian dalam jumlah banyak atau pelunasan kredit lebih awal. (3) Strategi Distribusi: perlu dilakukan untuk
Keyword: Plywood, Stategi Pemasaran
|
Judul: Analisis strategi pemasaran perusahaan plywood
Abstrak: Penelitian mengenai strategi pemasaran perusahaan ini dilaksanakan di PT. Korindo Group cabang Pangkalan Bun, yang merupakan salah satu perusahaan plywood yang tergabung dalam eksportir kayu lapis terbesar di Indonesia. Peranan sektor di industri kehutanan dalam pembangunan ekonomi sangat penting. Hasil industri kayu merupakan penyumbang devisa terbesar untuk komoditi non migas. Selain itu industri kayu memiliki komponen impor yang sangat kecil bahkan dapat diabaikan, sehingga nilai devisa yang dihasilkan murni hasil komponen dalam negeri (Departemen Kehutanan, 1991). Industri kayu lapis (plywood) pada saat ini menduduki peringkat pertama untuk komoditi ekspor non migas Indonesia, dengan kontribusinya sebesar 7,20 persen terhadap total ekspor Indonesia tahun 1996 (BPS, 1997). Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang telah diterapkan perusahaan dalam upaya pengembangan usahanya sampai saat penelitian dilakukan, (2) mengidentifikasikan dan menganalisis Lingkungan Internal dan Eksternal yang mempengaruhi perusahaan dan (3) merumuskan beberapa rekomendasi strategi pemasaran bagi perusahaan plywood PT. Korindo Group Pangkalan Bun. Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat analisis yaitu analisis strategi pemasaran, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal. Analisis Strategi Pemasaran digunakan untuk mengetahui bauran pemasaran yang diterapkan perusahaan seperti kegiatan dalam strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi. Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari perusahaan. Analisis ini menggunakan pendekatan Rantai Nilai dan portofolio Boston Consulting Group. Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam analisis ini digunakan pendekatan dengan melihat lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasi. Matriks SWOT digunakan untuk menetapkan tipe strategi yang cocok bagi perusahaan berkaitan dengan adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan yang telah dianalisis sebelumnya...
Keyword:
|
Judul: Algorithm construction of HLI hash function
Abstrak: Cryptography is a study of mathematical techniques related to aspects of information security regarding on confidentiality, data integrity, entity authentication, and data origin authentication. Data integrity is a service, which is associated with the conversion of data carried out by unauthorized parties. To maintain data integrity, one can use hash functions. An hash function is a computationally efficient function to map an arbitrary length bitstring to a fixed length bitstring called as hash value. The use of hash function in maintaining the information integrity and authentication is in digital signatures, virus protection, and software distribution. Illustration of the hash function in the integrity and authentication of information that is emailed as follow. The sender sends the information and hash value to the recipient. If the hash value of the information is equal to the hash value that is sent by the sender, then information has not been changed. Otherwise the information has been changed. An hash function has two properties, one way and collision resistance. An hash function is called one way if it is computationally infeasible to find any input such that when given any hash value . Meanwhile an hash function is called collision resistant if it is computationally infeasible to find any two inputs where such that . The purpose of this study is to construct a HLI hash function algorithm, to analyze the speed and security of the hash functions as a results of construction. Furthermore, it is to compare it with SWIFFT. Hash function is constructed based on the result of algebraic operations on modular polynomial ringwith . Modular polynomial ring noted as is a set of all polynomials of degree at most with coefficients in . can be represented as a set of integer vector of modulo in dimension . So, it is simple to implement in a computer. In vector operations, is lattice . Furthermore, alattice that is defined from certain polynomial ring is called ideal lattice. HLI hash function is consists of addition and multiplication algorithm in the ring. Addition algorithm consists of sumation operations of modulo and multiplication consists of multiplication operations of modulo . Generally, algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addition operations of modulo . However, if the input is binary number then multiplication algorithm only consists of multiplication operation of modulo , so algorithm of HLI hash function consists of multiplication operations of modulo and addtion operations of modulo . An hash function is secured if it has two properties, i.e., one way and collision resistance. HLI hash function hash is one way, it is following the proof of Micciancio. It is has collision resistant because of polynomial is irreducible over and monic. Moreover, it is proved that for every unit vector , the vector is small vector. If the input of hash function is a binary number then HLI hash function only involves addition operations of modulo . So the time that used almost same with SWIFFT. The excellence of HLI hash function is the key size smaller than SWIFFT. This effect on
Keyword: hash function, modular polynomial ring, lattice
|
Judul: Pengaruh Promosi Pemasaran, Kelompok Acuan dan Konsep Diri terhadap Perilaku Pembelian Hedonis pada Generasi Z.
Abstrak: Perilaku pembelian hedonis merupakan suatu tingkah laku yang lebih mengutamakan keinginan pada saat melakukan pembelian terhadap barang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari promosi pemasaran, kelompok acuan dan konsep diri terhadap perilaku pembelian hedonis. Penelitian dilakukan melalui survei online. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, faktor analisis, structural equation modelling (SEM) dan independent sampel t-test. Dua ratus dua puluh dua orang responden dipilih secara stratified proportionate random sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsep diri berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian hedonis pada kelompok sains, promosi pemasaran dan kelompok acuan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian hedonis. Penelitian juga menemukan perbedaan signifikan pada variabel promosi pemasaran, kelompok acuan, konsep diri dan perilaku pembelian hedonis antara kelompok sains dengan kelompok sosial.
Keyword: kelompok acuan, konsep diri, perilaku pembelian hedonis, promosi pemasaran, SEM
|
Judul: Pengaruh Nilai Dan Kelompok Acuan Terhadap Pembelian Hedonis Konsumen Muda
Abstrak: Pembelian hedonis merupakan suatu pembelian yang berdasarkan pada aspek kesenangan, melibatkan sensori dan diluar kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh nilai dan kelompok acuan terhadap pembelian hedonis konsumen muda. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan metode survei secara self report menggunakan kuisioner. Hasil penelitian didukung dengan wawancara mendalam terhadap beberapa contoh. Penelitian ini melibatkan 205 orang mahasiswa Strata-1 (S1) Institut Pertanian Bogor yang dipilih secara proportional random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji beda independent t-test dan analisis linear berganda. Terdapat perbedaan signifikan pada dimensi nilai kegembiraan dan pembelian hedonis antara laki-laki dan perempuan. Nilai berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pembelian hedonis, sedangkan kelompok acuan tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian hedonis.
Keyword: kelompok acuan, nilai, pembelian hedonis
|
Judul: Light Microscope Study of ConnectiveTissue in The Spleen of Common Rousette Bat (Rousettus amplexicaudatus)
Abstrak: The spleen is the largest lymphoid organ. As a secondary lymphoid organ, in addition to its immune function, the spleen also has functions as blood filtration, storage, and hematopoiesis. The spleen has different morphologies between species that support different physiological functions, one of which is the difference in the structure of the capsule and trabeculae. Capsule and trabeculae of the spleen generally consist of connective tissue and smooth muscle. The thickness of smooth muscle composed together with connective tissue in the capsule and trabecula determines the function of the spleen that is divided spleen into three storage, defense, and intermediate. Bats are the reservoir of various zoonotic diseases. Bats are thought to have unique immune systems compared to other mammals but the characteristics of its immune organs such as the spleen have never been studied before. This study was conducted to examine the characteristics of capsulae and trabecula of the Common Rousette (Rousettus amplexicaudatus).
Keyword:
|
Judul: Hubungan Antara Ukuran Testis dengan Volume Semen dan Konsentrasi Spermatozoa pada Babi.
Abstrak: Pengukuran lingkar testis pada sapi, domba dan kambing jantan digunakan sebagai penduga kemampuan produksi spermatozoa. Anatomi testis babi menempel pada bagian belakang berdekatan dengan anus, sehingga lingkar skrotum tidak dapat dilakukan dan diganti menjadi ukuran testis (testis size). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan ukuran testis dengan volume semen dan konsentrasi spermatozoa pada babi. Dua puluh ekor hewan babi jantan dari berbagai breed digunakan dalam penelitian ini. Lebar dan panjang testis diukur menggunakan jangka sorong. Semen dikoleksi menggunakan glove hand method dan volume semen diukur menggunakan gelas ukur serta konsentrasi spermatozoa dihitung menggunakan counting chamber (Neubauer). Hasil penelitian menunjukkan ukuran testis babi adalah 127,46±53,54 cm2 dan tidak ada perbedaan ukuran antara testis kanan dan testis kiri (p>0,05). Volume semen babi rata-rata adalah 248±94,5 mL dengan konsentrasi spermatozoa 239,50±161,52 x 106 sel/mL. Ukuran testis tidak ada hubungan dengan volume semen dan konsentrasi spermatozoa, demikian juga antara volume semen dengan konsentrasi spermatozoa (p>0,05).
Keyword: ukuran testis, volume semen, konsentrasi spermatozoa
|
Judul: Hubungan Antara Ukuran Testis dengan Volume Semen dan Konsentrasi Spermatozoa pada Babi
Abstrak: Pengukuran lingkar testis pada sapi, domba dan kambing jantan digunakan sebagai penduga kemampuan produksi spermatozoa. Anatomi testis babi menempel pada bagian belakang berdekatan dengan anus, sehingga lingkar skrotum tidak dapat dilakukan dan diganti menjadi ukuran testis (testis size). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan ukuran testis dengan volume semen dan konsentrasi spermatozoa pada babi. Dua puluh ekor hewan babi jantan dari berbagai breed digunakan dalam penelitian ini. Lebar dan panjang testis diukur menggunakan jangka sorong. Semen dikoleksi menggunakan glove hand method dan volume semen diukur menggunakan gelas ukur serta konsentrasi spermatozoa dihitung menggunakan counting chamber (Neubauer). Hasil penelitian menunjukkan ukuran testis babi adalah 127,46±53,54 cm2 dan tidak ada perbedaan ukuran antara testis kanan dan testis kiri (p>0,05). Volume semen babi rata-rata adalah 248±94,5 mL dengan konsentrasi spermatozoa 239,50±161,52 x 106 sel/mL. Ukuran testis tidak ada hubungan dengan volume semen dan konsentrasi spermatozoa, demikian juga antara volume semen dengan konsentrasi spermatozoa (p>0,05).
Keyword: testis size, cemen volume, spermatozoa concentration, boar
|
Judul: Hamiltonian formulation for linear waves motion in two layers fluid
Abstrak: The surface wave could be considered as a wave that separates two fluids, namely water and air. Based on this assumption, it is introduced the interfacial wave, a wave between two layers of fluid with different density. The formulation of interfacial waves motion begins with deriving the base equation of irrotational ideal fluid. Furthermore, according to irrotational fluid assumption, the base equation can be stated in velocity potential. In this derivation, the fluids domain is assumed to be restricted by rigid lid boundary conditions, both at the upper and lower limit. Therefore, the interfacial waves motion can be explained in a hamiltonian formulation. In the hamiltonian formulation, total energy is defined as the sum of kinetic and potential energy. The hamiltonian system is obtained from reduction of kinetic energy by using the Dirichlet Neumann Operator. The resulted kinetic energy equation is nonlinear. Therefore, this form is linearized by first part of the Taylor expansion. This linearization gives a dispersion relation of linear wave. Based on this dispersion relation, the phase speed of the linear wave depends on the density ratio of the two layers fluid.
Keyword:
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.